Transcript
Page 1: Hasil Budaya Manusia Purba di Indonesia

Hasil Budaya Manusia Purba

Dhea Shofi RachmaditaX.3

Absen : 9

Page 2: Hasil Budaya Manusia Purba di Indonesia

• Tujuan Pembelajaran Menganalisis kehidupan awal

masyarakat di Indonesia Menganalisis kronologi

perkembangan manusia masa awal di Indonesia

Mengidentifikasi periodisasi perkembangan budaya pada masyarakat awal di Indonesia

Page 3: Hasil Budaya Manusia Purba di Indonesia

• Kompetensi Dasar Menganalisis kehidupan awal

masyarakat Indonesia

• Standar Kompetensi Menganalisis peradaban

Indonesia dan dunia

Page 4: Hasil Budaya Manusia Purba di Indonesia

Hasil Budaya Manusia Purba di Indonesia

Zaman Batu

Zaman Logam

Page 5: Hasil Budaya Manusia Purba di Indonesia

Zaman BatuPada zaman ini alat perkakas manusia masihterbuat dari batu

Zaman Batu Tua (Paleolithikum)

Zaman Batu Muda

(Neolithikum)

Zaman Batu Tengah

(Mesolithikum)

Zaman Batu Besar

(Megalithikum)

Page 6: Hasil Budaya Manusia Purba di Indonesia

Zaman Batu TuaBerlangsung selama masa Kala Plestosen kira-kira 600.000 tahun yang lalu. Perkembangan kebudayaan ini diperkirakan sangat lamban karena pada masa ini berlangsung zaman es.

Zaman BatuTua

Kebudayaan Pacitan

Kebudayaan Ngandong

Page 7: Hasil Budaya Manusia Purba di Indonesia

Kebudayaan Pacitan

– Berupa kapak genggam, kapak perimbas, kapak penetak,pahat genggam, flake(alat serpih)

Alat Serpih

Page 8: Hasil Budaya Manusia Purba di Indonesia

Kebudayaan NgandongCiri khas :• Berupa kapak genggam dari batu,alat serpih, alat alat

dari tulang• Nomaden (pindah-pindah tempat)• Foodgathering (tidak menanam dan tidak beternak)• Alat-alatnya masih kasar

Alat Tulang

Page 9: Hasil Budaya Manusia Purba di Indonesia

Zaman Batu Tengah

Zaman Batu Tengah atau Madya(Mesolithikum) berlangsung pada masa

Kala Holosen.

Page 10: Hasil Budaya Manusia Purba di Indonesia

Ciri khas :– Sampah dapur dari kulit kerang

(Kjokkenmoddinger)– Kehidupan di gua-gua (abris sous roche)– Mulai ada yang menetap– Alat-alatnya mulai ada yang dihaluskan– Kebudayaan Batu Madya

Page 11: Hasil Budaya Manusia Purba di Indonesia

Kebudayaan Batu MadyaBerdasarkan lokasi penyebarannya,

kebudayaanBatu Madya meliputi tiga jenis, antara lain• Kebudayaan Kapak Genggam Sumatra

(Pabble Culture)• Kebudayaan Tulang Sampung (Bone

Culture)• Kebudayaan Toala (Flake Culture)

Page 12: Hasil Budaya Manusia Purba di Indonesia

Zaman Batu Muda

Zaman Batu Muda

•Kebudayaan Kapak Persegi•Kebudayaan Kapak Lonjong•Maden•Food producing•Sudah ada perkampungan•Sudah ada Primus Interpares•Sudah ada kepercayaan

Page 13: Hasil Budaya Manusia Purba di Indonesia

Kebudayaan Kapak Persegi

Kapak persegi berbentuk persegi panjangatau trapesium.Kapak persegi ditemukan di Sumatra, Jawa, Bali, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Kalimantan.Kapak-kapak persegi itu terbuat dari batu-batu chalchedon yang sangat halus

Page 14: Hasil Budaya Manusia Purba di Indonesia

Kebudayaan Kapak Lonjong

Kapak lonjong adalah kapak yang penampangnya berbentuk lonjong. Ujungnya agak lancip biasanya dipasangi tangkai,sedangkan ujung lainnya yang berbentuk bulat diasah hingga tajam. Kapak lonjong yang berukuran besar dinamakan Walzenbeil, sedangkan yang berukuran kecil disebut Kleinbeil.

Page 15: Hasil Budaya Manusia Purba di Indonesia

Zaman Batu Besar

Kebudayaan Batu Besar adalah kebudayaan yang menghasilkan bangunan-bangunan monumental yang terbuat dari batu-batu besar. Tujuan pembangunan bangunan-bangunan monumental tersebut adalah sebagai sarana pemujaan terhadap roh nenek moyang. Hasil-hasil kebudayaannya meliputi menhir, dolmen, sarkofagus, peti kubur batu, dan punden berundak.

Page 16: Hasil Budaya Manusia Purba di Indonesia

Menhir

Menhir adalah tugu besar dibuat dari batu inti yang masih kasar. Bangunan itu ditrmukan di Sumatera Selatan, Sulawesi Tengah, dan Kalimantan.

Page 17: Hasil Budaya Manusia Purba di Indonesia

Dolmen

Dolmen adalah sebuah batu besar seperti meja,daun dan kakinya terbuat dari batu utuh uang dihaluskan. Bangunan itu ditemukan di Bondowoso (Jawa Timur)

Page 18: Hasil Budaya Manusia Purba di Indonesia

Sarkofagus

Sarkofagus adalah batu yang dibentuk seperti lesung, tetapi agak bulat, terdiri atas wadah dan tutup. Benda ini banyak ditemukan di Bali

Page 19: Hasil Budaya Manusia Purba di Indonesia

Peti Kubur BatuPeti kubur batu adalah bangunan berupa peti batudengan empat buah papan batu atau lebih denganbentuk seperti peti mati zaman sekarang. BendaItu ditemukan di Sumatra dan Kuningan, JawaBarat.

Page 20: Hasil Budaya Manusia Purba di Indonesia

Punden Berundak

Punden berundak adalah bangunan pemujaan yang tersusun bertingkat-tingkat

Page 21: Hasil Budaya Manusia Purba di Indonesia

Zaman Logam• Pada zaman ini logam mulai dikenal dan

dipergunakan orang untuk bahan membuat alat-alat keperluan hidupnya. Meskipun sudah terdapat alat-alat dari logam, alat-alat batu masih tetap dipergunakan dalam kehidupan manusia.

• Ada dua macam teknik membuat alat-alat dari logam: Teknik Bivalve Teknik A Cire Perdue

• Hasil kebudayaan dari zaman ini adalah kapak corong, nekara, barang-barang perhiasan, bejana perunggu, candrasa, dan arca-arca perunggu.

Page 22: Hasil Budaya Manusia Purba di Indonesia

Teknik bivalve

Pembuatan alat dengan teknik ini menggunakan dua cetakan yang dapat dirapatkan. Mula-mula cetakan tersebut diberi lubang pada bagian atasnya. Kemudian lubang itu dituangi logam cair. Selanjutnya,apabila cairan logam sudah dingin maka cetakan dapat dibuka dan jadilah alat yang dikehendaki. Namun,apabila ingin membuat alat yang berongga maka harus ditambahkan tanah liat sebagai intinya untuk membentuk rongga yang dikehendaki. Penggunaan teknik cetakan ini dapat dipergunakan berkali-kali.

Page 23: Hasil Budaya Manusia Purba di Indonesia

Teknik A Cire Perdue

Cara pembuatan alat-alat dengan teknik ini diawali dengan membuat benda-benda dari lilin yang berisi tanah liat sebagai intinya. Selanjutnya, lilin tersebut dihias dengan berbagai pola hias. Kemudian lilin yang sudah lengkap tersebut dibungkus dengan tanah liat yang agak lunak. Pada bagian atas dan bawah diberi lubang. Selanjutnya, cetakan tersebut dipanaskan sehingga lilin akan meleleh keluar cetakan.

Page 24: Hasil Budaya Manusia Purba di Indonesia

Setelah lilin meleleh, dari lubang atas dituangkan cairan logam, sedangkan lubang yang bawah akan berfungsi untuk mengalirkan sisa cairan lilin yang meleleh. Apabila cairan logam sudah dingin, cetakan tersebut dipecah untuk mengambil benda yang sudah jadi. Teknik cetakan semacam ini hanya dapat dipergunakan satu kali.

Page 25: Hasil Budaya Manusia Purba di Indonesia

Kapak CorongBanyak ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa, Bali, Sulawesi, Kepulauan Selayar, dan Irian. Kegunaannya sebagi alat perkakas

Page 26: Hasil Budaya Manusia Purba di Indonesia

Nekara

Berbentuk seperti dandang. Banyak ditemukan di daerah : Sumatera, Jawa Bali, Sumbawa.

Page 27: Hasil Budaya Manusia Purba di Indonesia

Barang barang perhiasan Jenis perhiasan dari perunggu yang ditemukan sangat beragam bentuknya yaitu seperti kalung, gelang tangan dan kaki, bandul kalung dan cincin. Di antara bentuk perhiasan tersebut terdapatcincin yang ukurannya kecil sekali, bahkan lebih kecil dari lingkaran jari anak-anak. Untuk itu para ahli menduga fungsinyasebagai alat tukar (mata uang).Daerah penemuan perhiasan perunggu di Indonesia adalah Bogor, Malang dan Bali.

Page 28: Hasil Budaya Manusia Purba di Indonesia

Bejana perunggu

Bejana perunggu di Indonesia ditemukan di tepi Danau Kerinci(Sumatera) dan Madura, bentuknya seperti periuk tetapi langsingdan gepeng. Kedua bejana yang ditemukan mempunyai hiasanyang serupa dan sangat indah berupa gambar-gambar geometridan pilin-pilin yang mirip huruf J.

Page 29: Hasil Budaya Manusia Purba di Indonesia

CandrasaKalau dilihat dari bentuknya, tentu Candrasa tidak berfungsi sebagai alat pertanian/pertukangan tetapi fungsinya diduga sebagai tanda kebesaran kepala suku dan alat upacara keagamaan. Hal ini karena bentuknya yang indah dan penuh dengan hiasan

Page 30: Hasil Budaya Manusia Purba di Indonesia

Arca-arca perungguArca perunggu/patung yang berkembang pada zaman logam memiliki bentuk beranekaragam, ada yang berbentuk manusia, ada juga yang berbentuk binatang. Pada umumnya arca perunggu bentuknya kecil-kecil dan dilengkapi cincin pada bagian atasnya. Adapun fungsi dari cincintersebut sebagai alat untuk menggantungkan arca itu sehingga tidak mustahil arca perunggu yang kecil dipergunakan sebagai Liontin/bandul kalung. Daerah penemuan arca perunggu di Indonesia adalah Bangkinang (Riau), Palembang (Sumsel) dan Limbangan (Bogor)