TUGAS AKHIR
STUDI KEJADIAN PENYAKIT DIARE DENGAN KONDISI JAMBAN DAN PENGUNAAN AIR MINUM DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS SIKUMANA KOTA KUPANG TAHUN 2019
OLEH
HELDIADI TOSINIM : PO.5303330161011
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG
PROGRAM STUDI KESEHATAN LINGKUNGAN TAHUN 2019
6
TUGAS AKHffi
STUDI KEJADIAN PENYAKIT DIA.RE DENGAN KONDISI JAMBAN DAN PEN,GGUNAAN AIR MINUM DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS SIKUMANA KOTA KUPANGTAHUN 2019
Di susun oleh:Heldiadi Tosi
Telah dipertahankan di depan dewan penguji Tugas Akhir Poltekkes Kemenkes Kupang Program Studi Kesehatan Lingkungan pada
tanggal 17 Mei 2019
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh ijazah Diploma III Kesehatan Lingkungan
MengetahuiKetua Program Studi Kesehatan Lingkungan
Poltek�--- .•
Karolus Ngambut, SKM., M.KesNIP. 19740501 200003 1 001
8
BIODATA PENULIS
Nama :HeldiadiTosi
TempatTanggalLahir :Nitneo, 13 Juli 1999
Jeniskelamin : LAKI-LAKI
Alamat :Desa.NitneoKec. Kupang Barat
Riwayatpendidikan :
1. SD InpresNitneo 2010
2. SMP Negeri 4 Kupang Barat Satu Atap 2013
3. SMA Negeri 1 Kupang Barat 2016
RiwayatPekerjaan : -
TugasAkhirinisayapersembahkanuntuk:
“Keduaorangtua tercinta, kakakadiktersayang, dansaudara-saudariku dan teman–teman seangkatan ”
Motto
“Keberhasilan bisa di dapat dari kerja keras bukan dari jalan pintas jadi hadapilah segalah sesuata yang ada dengan tuntas ”
9
ABSTRAK
STUDI KEJADIAN PENYAKIT DIARE DENGAN KONDISI JAMBAN DAN PENGUNAAN AIR MINUM DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS SIKUMANA KOTA KUPANGHeldiadi Tosi, Siprianus Singga*)
*)JurusanKesehatanLingkungan Poltekkes Kemenkes Kupang
xi + 35 halaman : Tabel, gambar, lampiran.
PenyakitDiare merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat hal ini terbukti dengan masih tingginya angka kesakitan karna diare,Jamban keluarga adalah suatu bangunan yang di gunakan untuk membuang kotoran sehinggga tidak menyebabkan penyakit, air minum adalah kualitas yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung di minum, tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kejadian penyakit diare dengan kondisi jamban dan pengunaan air minum di wilayah kerja puskesmas sikumana
Jenis penelitian adalahmetodepenelitian survey deskriptif,VariabelPenelitianyaitu kondisi jamban keluarga, pengunaan dan pengolahan air minum,kejadian diare. Populasiadalahmasyarakat yang berada di wilayah kerjaa puskesmas sikumana dansampeldalampenelitianiniadalah65 masyarakat yang pernah menderita diare tiga bulan terakhir .MetodePengumpulan Data yang digunakanadalah Data primer, Data sekunder.SedangkanMetodePengolahan data Editing data, Coding data, Entry data, Tabulatin. Analisa Data dikumpulkandengan kuesionerdan cheklist darisampel yang diteliti, dihitungdandibandingkandengankriteriapencapaiansetelahitudiambildimasukandal am master tabelberdasarkan variable penelitiandandibuatkesimpulanberupaperhitunganpresentasedandianalisasecarades kriptif.
Hasilpenelitian, kondisi jamban dalam rata –rata Tidak memenuhi syarat65 jamban dan,penggunaan sumur gali13, PDAM 24, tangki 28.
PenderitadiarepadawilayahkerjaPuskesmasSikumanasebanyak 65 orang denganmeliputiBalita 13 orang , Anak 9 orang , Dewasa 43 orang. KondisijambanPadapenderita di wilayahkerjapuskesmassikumanaTidakmemenihisyaratsebanyak 65 jambandenganLeherAngsa sebanyak 63 jamban, Cemplung 1jambandan Plensengan 1 jamban. Pengunaaan air penderitadiare yang mengunakanSumurgalisebanyak 13 orang, PDAM 24 orang danTangki 28 orang dan rata-rata pengolahanairnyasebelum dikomsumsi harus dimasak. Bagimasyarakatdiharapkan agar merawat danmenjaga kondisi saranajambanbaikdarikontruksi agarterhindardaripotensiterkenapenyakitdiaredanselalumenerapkanperilakuhidupb ersih dansehatdanpengunaandanpengolahan air minumsehinggaterhidardaripotensi terkenadiare.
10
Kata kunci : Diare, jamban, pengunaan airKepustakaan : 9 buah (1990-2015)
ABSTRACT
STUDY OF DIARRHEA DISEASE CONDITION WITH CONDITIONS OF SUPPLEMENTATION AND USE OF
DRINKING WATER IN THE WORKINGAREA OF PUSKESMAS SIKUMANA,
KUPANG CITYHeldiadi Tosi, Siprianus Singga *)
*)Department of Environmental Health, Health Ministry of Health Kupang
ix + 35 pages: Tables, images, attachments.
Diarrhea is one of the public health problems, this is evidenced by the still high number of morbidity due to diarrhea, family latrines are buildings that are used to dispose of waste so as not to cause disease, drinking water is quality that meets health requirements and can be directly drunk The study was to determine the incidence of diarrheal diseases with latrine conditions and use of drinking water in the work area of the sikumana health center
This type of research is a descriptive survey. Research variables are the condition of family latrines, use and treatment of drinking water, the incidence of diarrhea. The population in this study were people who were in the work area of the sikumana health center and the sample in this study were 65 people who had suffered diarrhea in the past three months. Data collection methods used were primary data, secondary data. While data processing methods were data editing, data coding , Data Entry, Tabulatin. Analysis Data was collected by questionnaire and checklist of the samples studied, calculated and compared with achievement criteria after it was taken included in the master table based on research variables and conclusions were made in the form of percentage calculations and analyzed descriptively.
The results of the study, the condition of latrines in average did not meet the requirements of 65 latrines and, the use of dug wells 13, PDAM 24, tank 28.
Diarrhea sufferers in the work area of Sikumana Community Health Center were 65 people including 13 children under five, 9 children, 43 adults. Conditions of latrines In patients in the work area of the sikumana Community Health Center, there were not as many as 65 latrines with 63 Goose Necks, 1 Cemplung toilet and1 toilet. Water use for diarrheal patients who use the digging well as many as 13 people, PDAM 24 people and Tank 28 people and the average water treatment before consumption must be cooked. For the community, they are expected to care for and maintain the condition of latrine facilities both from construction to avoid the potential for diarrheal diseases and always apply clean and healthy lifestyle and use and treatment of drinking water so that it is prevented from the potential for diarrhea.
11
Keywords: Diarrhea, latrines, water useLiterature: 9 pieces (1990-2015)
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Saya Panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga peneliti berhasil menyelesaikan
Tugas akhir yang berjudul “STUDY KEJADIAN PENYAKIT DIARE DAN
KONDISI JAMBAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIKUMANA
TAHUN 2019”
Penulis juga mengucapkan limpah terimakasih kepada Pak Siprianus
Singga, ST,M.KES selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan
dan mengarahkan selama kegiatan penyusunan Tugasakhir ini ini. Penulis juga
menyadari bahwa semua ini tidak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak .Oleh
karena itu melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Kedua orangtua tercinta (Bapak Esrom tosi dan Mama Petri hailitik tosi)
yang selalu ada dan selalu memberi kasih sayang, cinta dan doa termanis
serta dukungan baik spiritual dan materi.
2. Ibu R.H.Kristina, SKM.,M.Kes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes
Kupang.
3. Bapak Karolus Ngambut, SKM., M.Kes selaku Ketua Prodi Kesehatan
Lingkungan Poltekkes Kemenkes Kupang dan dosen pembimbing akademik
Siprianus Singga,ST.,M.Kes yang selalu memberi motivasi dan dorongan
saat penyusunan tugas akhir ini.
12
4. Selaku Dosen Penguji Bapak Albertus A. Maran,SKM.,M.Kes dan Ibu
Christinne J.K.Ekawati.S.Si.,M.Siyang sudah memberikan arahan dan
masukan demi penyempurnaan Tugas Akhir ini.
5. Semua Bapak dan Ibu dosen maupun staf Program Studi Kesehatan
Lingkungan yang selalu memberikan nasihat dan semangat saat melakukan
Tugas Akhir ini.
6. Kakak dan Adik-adik tersayang Rivaldi tosi, Kintan saputra tosi, Kadita tosi,
yang selalu mendukung dan doa kepada penyusun Tugas Akhir ini.
7. Sahabat dan teman-teman Tingkat III yang selalu memberi motivasi, doa,
sekaligus sama-sama berjuang untuk mencapai satu tujuan akhir yang sama.
8. Sahabat Lusia Tawa, Elma Kefi, Erni Lake,Irvan Maukari,Fino Asone,
Marthina M.A Liwu, Florentina S. Klau, Putri E. Tubulau , Maria R. Ngene.
Junior Raga, Elis Laupada yang telah mendukung dan membantu dalam
pembuatan Tugas Akhir ini
9. Teman Pengamnas Dan Teman Pramuka Poltekes Kupang yang selalu
mendukung dan memberikan motivasi agar tetap semangat dalam menyusun
Tugas Akhir ini
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatuPenulis
menyadari Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan,. Akhir kata,
kiranya Tugas akhir ini dapat memberimanfaat
Kupang, 17 Mei 2019
Penulis
13
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii
BIODATA PENULIS........................................................................................... iii
ABSTRAK ............................................................................................................ iv
ABSTRACT ............................................................................................................v
KATA PENGANTAR.......................................................................................... vi
DAFTAR ISI....................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .................................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................4
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................4
D. Manfaat Penelitian ......................................................................................4
E. Ruang Lingkup ............................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Penyait Diare..............................................................................6
B. Penyebab Diare ............................................................................................7
14
C. Jenis Diare....................................................................................................7
D. Cara Penularan Diare ...................................................................................9
E. Pencegahan Dan Pemberantasan Penyakit Diare.......................................10
F. Pengetahuan Diare .....................................................................................11
G. Penggunaan Air Bersih ..............................................................................12
H. Kondisi Jamban Keluarga ..........................................................................15
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian...........................................................................................20
B. Kerangka Konsep Penelitian ......................................................................20
C. Variabel Penelitian .....................................................................................21
D. Definisi opeerasional..................................................................................21
E. Populasi Dan Sampel .................................................................................22
F. Metode Pengumpulan Data .......................................................................23
G. Pengolahan Dan Analisa Data....................................................................24
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi ...........................................................................25
B. Hasil Penelitian ..........................................................................................26
C. Pembahasan................................................................................................29
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ....................................................................................................35
B. Saran...........................................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
15
16
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1: Definisi operasional .................................................................................21
Tabel 2: Kelompok dan jenis kelamin pada penderita diare di wilayah kerjaPuskesmas Sikumana Kota Kupang Tahun 2019 .....................................27
Tabel 3: Kondisi jamban keluarga pada penderita diare di wilayah kerjaPuskesmas Sikumana Kota Kupang Tahun 2019 .....................................28
Tabel 4: Penggunaan dan pengolahan air minum pada penderita diaredi wilayah kerja Puskesmas Sikumana Kota Kupang Tahun 2019 ..........29
17
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I :Surat Ijin Penelitian
Lampiran II :Format Inspeksi Sanitasi Jamban
Lampiran III : Format Sarana Air Minum
Lampiran IV : Dokumentasi
18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit diare masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat
yang ada di Indonesia. Hal ini terbukti dengan masih tingginya angka
kesakitan karena diare serta menimbulkan banyak kematian terutama pada
bayi dan anak belita. Hasil- hasil survey menunjukan bahwa angka kesakitan
diare di Indonesia untuk seluruh golongan umur berkisar antara 120-360 per
1000 penduduk dan untuk balita menderita satu atau dua kali episode diare
setiap tahunnya atau 60% dari semua kesakitan diare. Sebagian besar (76%)
kematian karena diare terjadi pada balita. Sebesar 15,5% kematian pada bayi
dan 26,4% kematian pada anak balita (Depkes RI, 1991).
Diare mengacu pada konsistensi tinja dan bukan pada frekuensi buang
air.Tinja yang lunak dan berair sering mengandung lendir dan kadang kala
bercak-bercak darah merah, dan kualitas buang air antara 1 sampai 20 kali
perhari. Diare mengacu pada lunak tidaknya tinja dan bukan pada frekuensi
buang air. Buang air perhari menjadi ukuran berat tidaknya diare
(Edward,2007,h.89).
Jamban Keluarga adalah suatu bangun yang digunakan untuk membuang
dan mengumpulkan kotoran atau najis manusia yang lazim di sebut kakus
atau WC sehingga kotoran tersimpan dalam suatu tempat tertentu dan tidak
19
menjadi penyebab atau penyebab penyakit dan mengotori lingkungan
pemukiman. (Depkes RI, 2001)
Air minum adalah yang kualitas yang memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung di minum. Hal inilah yang secarah prinsip yang membedakan
kualitas yang harus di miliki antara air bersih dan air minum. Kualitas air
minum setingkat lebih tinggi dari pada kualitas air bersih di tinjau dari
beberapah komponen pendukungnya. Agar air dapat terkategorikan sebagai
air minum maka harus di persyaratkan harus memenihi syarat Permenkes NO.
416/ MENKES/PER/IX/1990
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk
meningkatkankesadaran,kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tinginya
sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya yang produktif secara sosial
dan ekonomi (UU Kesehatan No 36 Tahun).
Pelaksanaan program pemberantasan penyakit diare adalah bagian dari
pembangunan kesehatan dan merupakan upaya yang mendukung peningkatan
kualitas sumber daya manusia serta merupakan upaya pencegahan dan
pemberantasan penyakit menular. Penyakit diare sampai saat ini masih
menjadi masalah di indonesia padahal berbagai upaya dan penanganan baik
secara medis maupun upaya perubahan tingkahlaku dengan melakukan
berbagai penyelidikan kesehan terus dilakukan.
Perilaku hidup seseorang, termasuk dalam hal kesehatan di pengaruhi oleh
banyak faktor. Faktor tersebut dapat berasal dari orang itu sendiri,pengaruh
20
orang lain yang dapat mendorong untuk berperilaku baik atau buruk, maupun
kondisi lingkungan sekitar yang dapat mendukung terhadap berubahnya
perilaku. Perilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health
behavior) adalah respon seseorang terhadap lingkungan sebagai determinan
kesehatan manusia (Notoatmodjo, 2003, h. 6).
Salah satu permasalahan kesehatan yang sering terjadi adalah peningkatan
angka kesakitan bahkan sampai kematian yang di akibatkan penyakit Diare.
Kasus diare di Indonesia pada tahun 2016 sebanyak 6.897.463 kasus
sedangkan pada tahun 2017 jumlah kasus sebanyak 7.007.299 kasus menurut
profil kesehatan indonesia tahun 2016 dan 2017. Kasus diare di Nusa
Tenggara Timur sebanyak 142. 757 pada tahun 2017 (kasus diare di tangani
menurut provinsi tahun 2017). NTT merupakan salah satu daerah yang
endemis penyakit Diare. Berdasarkan data dari Puskesmas sikumana
sebanyak 473 orang yang di tangani. Data BPS Prop NTT tahun 2016 jumlah
kasus diare sebanyak 400 kasus,tahun 2017 urutan ke-3 dengan jumlah kasus
98.918 kasus,tahun 2018 total kasus 100 kasus.Data kasus Diare di
Puskesmas Sikumana tahun 2016 jumlah kasus 1128 kasus, tahun 2017
jumlah kasus 991 kasus, tahun 2018 jumlah kasus 853 kasus. Dan pada kasus
tiga bulan terakhir dari bulan Oktober sebanyak 59 kasus, November 51 kasus
dan Desember 75 kasus. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul “STUDI KEJADIAN
PENYAKIT DIARE DENGAN KONDISI JAMBAN DAN
21
PENGUNAAN AIR MINUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
SIKUMANA TAHUN 2019’’
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka perumusan masalah
adalah “Kejadian penyakit diare dengan kondisi jamban dan pengunaan air di
Wilayah Kerja Puskesmas Sikumana tahun 2019”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetaui kejadiaan penyakit diare dengan kondisi jamban dan
pengunaan air minum di Wilayah Kerja Puskesmas Sikumana
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui kejadian diare di Wilayah Kerja Puskesmas
Sikumana.
b. Untuk mengetahui kondisi jamban di Wilayah Kerja Puskesmas
Sikumana.
c. Untuk mengetahui pengunaan air minum di Wilayah Kerja Puskesmas
Sikumana.
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat Bagi Puskesmas
Sebagai salah satu sumber informasi bagi penentu kebijakan dan instansi
terkait dalam menentukan pioritas prencanaan program dan menentukan
22
arah kebijakan dalam menerunkan kasus diare di Wilayah Kerja Puskesmas
Sikumana
2. Manfaat Bagi Institusi Pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat menZdi sumbangan ilmiah untuk
memperkaya ilmu pengetahuan serta merupakan bahan acuan atau pedoman
bagi peneliti selanjutnya.
3. Manfaat Bagi Peneliti Menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti
yang berkaitan dengan penyakit diare dan faktor pendukung kejadian
penyakit diare.
E. Ruang lingkup penelitihan
1. Ruang lingkup lokasi
Lingkup lokasi penelitian ini adalah di Wilayah Kerja Puskesmas
Sikumana.
2. Ruang Lingkup Materi
Materi dalam penelitian ini berkaitan dengan studi faktor pendukung
kejadian diare akibat kurangnya ketersediaan jamban di Wilayah Kerja
Puskesmas Sikuman.
3. Ruang Lingkup Sasaran
Sasaran dalam penelitian ini adalah penduduk yang menderita dan pernah
menderita penyakit diare di Wilayah Kerja Puskesmas Sikuman.
23
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penyakit Diare
Pengertian Diare adalah keluarnya facces dalam bentuk cair,
biasanya disertai dengan sakit perut dan kejang (Yuwono, 2005, h.172).
Penyakit diare adalah penyakit yang di tandai dengan perubahan bentuk dan
konsitensi tinja melembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi BAB
lebih dari biasanya (umumnya tiga kali atau lebih dalam sehari) (Depkes
RI,2011.h.63).Beberapa klasifikasi diare antra lain:
1. Diare infeksi enternal atau diare karna infeksi diusus (bakteri, virus,paras
it).
24
2. Diare infeksi prenteral atau diare karna infeksi diluar usus (otitis)
media,infeksi saluran pernapasan,infeksi saluran dan lainnya.
3. Diare akut atau karena diare terkena infeksi usus dapat terjadi pada setiap
umurdan bila menyerang bayi umumnya disebut gastroenteritis infantile.
4. Diare kronik yang umumnya bersifat manahun diantranya diare akut dan
kronik.
Diare mengacu pada konsistensi tinja dan bukan pada frekuensi buang
air. Tinja yang lunak dan berair sering mengandung lendung lendir dan
kadang kala bercak-barcak darah merah, dan kuantitas buang air antara
satu sampai duapuluh kali per hari.Diare mengacu pada lunaktidaknya
tinja dan bukan pada frekuensi buang air. Kuantitas buang air perhari
menjadi ukuran berat tidaknya diare (Edward,200,h,89).
B. Penyebab Diare
Penyebab diare menurutDepkesRI 1988,h,28 adalah:
1. Peredangan usus oleh Bakteri (Kholera, disentri dan lain-lain), virus dan
parasit
2. Karena keracuna makanan dan minuman
3. Karena tidak tahan terhadap makanan tertentu misalnya anak yang tidak
tahan terhadap susu yang mengandung lemak / laktosa seperti yang
dijumpai pada susu kaleng.
4. Karena kekurangan gizi, seperti kemungkinan kurang makan atau kurng
protein.
C. Jenis-JenisDiare
25
diare diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Diare akut
Berlangsung selama < 14 hari, tampa diselang –seling stop lebih dari 2
hari. Diare akut dibagi dalam: tampa dehidrasi, dehidrasi ringan sedang
dan dehidrasi berat. Penyebab diare akut yang paling sering dii temukan
adlah organisme menular. Diare akut pula dapat disebabkan oleh obat-
obat atau toksin yang termakan, pengunaaan kemotrapi, pemberian
kembali nutrisi enternal setelah puasah yang lama atau terjadi fecalim
impaction (overflow diarrhea) atau oleh situasi tertentu, seperti lari
maraton. Disamping itu diare akut dapat menunjukan timbulnya penyakit
yang kronik.(Friedman,h,249).
2. Diare Kronik
Diare yang menetap selamah berminggu –minggu atau berbulan bulan,
baik konstan atau intermiten, memerluka evaluasi. Meskipun dalam
kebanyakan kasus, penyebab akan terbukti sebagai sindroma usus
iritatif, diare dapat menggambarkan manisfetasi penyakit serius yang
mendasari, dan harus dlakukan pencarian penyakit organik ang cermat.
Diare dapat dikategorikan atau di klasifikasikan sebagai berikut:
a. Inflamatorik
Umumnya ditandai oleh gejalah panas, nyeri tekan abdomen,adanya
darah atau leokosit di dalam tinja dan lesi inflamatorik yang terlihat
pada hasil biobsi mukosa instetinal.
b. Osmotik
26
Tinja yang banyak, berlemak dan berbau busuk: penurunan berat
badan, defisuensi nutrien kesengajaan osmotik pada air feses.
c. Sekretorik
Diare yang encer dan tetap terjadi setelah berpuasa, dehidrasi atau
ada efek sistematik lain oleh hormon , tidak adanya jarak osmotik
pada air feses.
20
d. Perubahan motilitas intestial
Diare yang selih berganti dengan konstipasi, Gejalah neurologi:
kelainan yang mengenai kandung kemih
e. Pseudodiare
Biasanya terjadi pada perempuan, Diare encer dengan hipokalemia,
lemah dan edama. (Friedman,h 251).
D. Cara Penularn PenyakitDiare
Penderita diare dapat mengeluarkan kotoran / tinja yang mengandung
kuman penyebab. Bila pembuangan / kotoran tinja ini tidak di lakukan di
jamban yang tertutup dapat menjadi sumber penularan. Kuman pad kotoran
/tinja dapat langsung ditularkan ke orang lain apabila melekat pada tangan
dan kemudian di masukan ke mulut / dipakai untuk memegang makanan.
Kuman dapat mencemari air bila kotoran tertentu terbawah atau terkena air.
Bila air tersebut di gunakan orang untuk keprluan sehari-hari tampa di
rebus/di masak, misalya untuk mengosok gigi, berkumur / mencuci sayur
lalapan, ia dapat menulari orang tersebut dengan penyakit diare.
Tinja dapat di hinggapi lalat, dan bila lalat ini hinggap di makanan,
akan menyebabkan makanan itu tercemara. Penularan terjadi bila
seseorang memakan makanan yang tercemar tersebut.
Penderita yang baru terjamgkit, dengan cara yang sama dapat
menularkan lagi ke orang lain dan lingkungan sekitarnya, dan seterusnya
merupakan lingkaran yang tidakada putus-putusnya(Depkes RI,1988,h,28).
21
E. Pencegahan dan perawatan penyakit diare
1. Pada Anak-Anak
a. Perawatan
Pembatasan komsumsi susu atau semua produk yang mengandung susu
selama diare sering menyebaban ketidaktoleran terhadap susu untuk
sementara. Biasanya tidak ada keuntungan dengan mengentikan
makanan-makanan lain. Bujuk anak untuk banyak minum.
Obat anti diare mungkin dapat memperlambat diare dan dapat sangat
berguna dalam berbagai setuasi,seperti dalam perjalan, tetapi obat-obat
ini dapat benar –benar menyembukan secara cepat, dan bahkan dapat
memperlambat penyakit jika terdapat beberapa infeksi tertentu.Obat-
obatan ini lebuh baik di hidari.
b. Pencegahan.
1) Pisakan bayi dari anak yang menderita sakit dengan disertai
muntah-muntah dan diare.
2) Laporkan jika tinja bercampur darah, deman tinggi,prostrasi, diare
yang lama dan akut (lebih dari sepuluh hari) kepada dokter anda:
disentri mungkin menjadi penyebabnya .
3) Laporkan diare yang sering kambuh kepadah dokter anda karna
diare mungkin merupakan gejalah kolitis atau enteritis, terutama
jika ada penurunan berat badan.
22
2. Pada bayi
a. Perawatan
Pastikan anak-anak minum banyak air untuk mengindari dehidrasi.
Pengentikan makanan padat rupanya tidak menyebabkan diare sembuh
lebih cepat. Susu dan makanan susu lebih baik di hindari , karna
bersifat anti terhadap obat diare.
b. Pencegahan
1) Lanjutkan pengobatan hingga tinja tapak kembali normal.Jika
makanan yang keras / padat membuat keadan semakin memburuk,
sebaiknya makanan tersebut dihindari selama beberapa hari tampa
membahayakan kesehatan.
2) Perhatikan apakah ada gejalah dehidrasi.
3) Tidak selayaknya memberikan makanan siap makan dan makanan
beku yang biasanya manyebakan diare pada bayi terutama dalam
kondisi sanitasi yang buruk (ketika berkemah atau dalam
perjalanan).(Edward,2007,h,87).
F. Pengetahuan Diare
MenurutNotoadmojo, 2003, h, 127, IlmuKesehatanMasyarakatAdalah :
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari objek dan ini terjadi setelah orang
melekukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi
melalui panca indra manusia, yakni: indra penglihatan ,pendengaran
,penciuman ,rasa dan raba. Sebagiaan besar pengetahuan manusia diperoleh
23
melalui mata dan telinga .pengetahuan atau kongnitif merupakan dominan
yang paling penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior).
Faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit diare seperti kurangnya
pengetahuan masyarakat, pengetahuan tentang heigene yang kurang baik
perorangan maupun lingkungan , sosual ekonomi, sosial budaya , gizi yang
kurang , kurangnya pemanfaatan saranah air bersih, pemanfaatan jamban, dan
dan kurangnya pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan sehat.
Penyebab diare telah dikemukan terlebih dahulu baik karena infeksi dalam
tubuh maupun luar tubuh serta faktor lain. Tetapi mengingat ada faktor resiko
yang ikut berperan dalam timbulnya diare yanng kebanyakan karna
kurangnya pengetahuan masyarakat.
G. Pengunaan air bersih
1. Pengertian air bersih
Air yang sehat itu adalah air sesuai syarat kesehatan, artiya air
yang tidak mengandung bibit penyakit tidak mengandung bahan bahan
beracun / berbahaya serta air yang secarah fisik jernih / tidak keruh atau
sesuai untuk kebutuhan manusia untuk runah tangga serta dalam jumlah
yang sesuai menurut keperluan
2. Syarat-syarat air bersih.
a. Bebas dari kuman-kuman penyakit yang berbahaya yang dapat hidup
dalam air
b. Bebas dari bahan kimia atau mineral yang menggangu dan berbahaya
baik bagi tubuh manusia atau hewan.
24
c. Tidak keruh, tidak berbauh, tidak berasah ; tidak asin, asam dan lain-
lain.
d. Tidak tercemar / terkotori oleh unsur-unsur yang datng keluar masuk
kedalam air sehingga merubah mutu air.
3. Jenis- Jenis air bersih
Jenis-Jenis air bersih terbagi atas tiga ;
a. Secara fisik
Air bersih secara fisik mempunyai tanda-tanda sebagai berikut;
1) Warna : air harus di katakan tidak berwarna, artinya air itu tidak
jernih / bening tidak keruh, tidak berwarnah coklat, merah, hijau
dan sebagainya .
2) Rasa: Air harus tidak beras artinya rasa air itu tidak asin tidak
payau, tidak pahit, tidak asam tapi harus tawar.
3) Bau : air yang bersih arus tidak berbau, artinya air itu harus tidaak
berbau busuk, amis, membuat mual, atau tidak wangi dan
sebagainya.
4) Suhu air harus tidak melebihi dari suhu udara, umunya sangat di
pengaruhi lingkungan, geografis.
5) Kekeruhan : air yang bersih harus tidak keruh tapi harus bening,
air yang keruh biasanya di sebabkan bahan halus yang tidak dapat
mengendap bahan ini menghalagi tembusnya sinar matahari
25
b. Secara bakteriologis ;
artinya kandungan kuman- kuman penyakit dalam air serta macam-
macam kuman yang ada.
Untuk mengetaui secrah bakteriologis adanya kuman penyakit dalam
air tidaklah begitu mudah diketahui secarah fisik, namun suatu
petunjuk dapat kita pakai misalnya:
Kalau air yang kita pakai itu seperti untuk mandi dan sebaainya
dapat menimbulkan gatal-gatal pada kulit, atau sakit mata maka
dapat kitaa duga air ituh tidak bersih mungkin mengandung bibit-bibit
penyakit atau mengandung bahan kimia yang beracun / menggangu
c. Secara kimiawi
Secarah lahiriah keadaan bahan kimia yang ada dalam air
kadangkala dapat diketahuai dari keadaan fisik air sperti warna,
kekeruhan,bau,rasa air. Namun untuk mengetahui lebih terperinci
bahan jenis kimia dan jumlah atau kadar bahan mineral yang
terkandung dalam air itu haruslah contoh airnya di periksa terlebih
dahuluh di laboratorium (tempat pemeriksaan air )
Bahan kimia / mineral dalam air tidak boleh menimbulkan
kerugian, gangguan dan penyakit nagi manusia maupun makluk hidup
lainya (Depkes RI, 1988,h,114).
26
H. Kondisi Jamban Keluarga
Jamban secara sederhana dapat di katakan sebagai fasilitas sanitasi yang
terdiri atas tempat pembuangan tinja yang di lengkapi dengan saluran
pembuangan ke penampungan tinja (cubluk) atau septik tank. (Winarsih,h,41)
1. Penyakit yang timbul akibat kondisi jamban
Dengan bertambahnya penduduk yang tidak sebanding dengan area
pemukiman, masaalah pembuangan kotoran manusia meningkat sehingga
masalah pembuagan kotoran manusia merupakan masalah yang pokok
untuk sedini mungkin diatasi, karena kotoran manusia (faeces) adalah
sumber penyebaran penyakit yang multi kompleks.
Kotoran manusia adalah semua benda atau zat yang tidak dipakai lagi oleh
tubuh dan yang harus di keluarkan dari dalam tubuh. Zat-zat yang harus
dikeluarkan dari dalam tubuh dan harus di buang ke dalam jamban yaitu
tinja (feases) dan air seni (urine). Beberapa penyakit yang dapat di
sebabkan oleh tinja manusia antara lain: tipus, disentri, kolera, kecacingan
(cacing gelang, cacing kremi, cacing tambang, cacing pita) dan
sebagainya. Pembuangan kotoran (feases dan urine ) yang tidak menurut
aturan memudakan terjadinya penyebaran water borne diseases.
(Notoatmodjo,2003,h,158).
2. Syarat jamban
Syarat jamban sebagai sarana pembuangan kotoran yaang memenihi
syarat kesehatan menurutEhlers(Depkes RI,1990,h,12):
a. Tidak boleh mengotori tanah permukaan
27
b. Tidak boleh mengotori air permukaan
c. Tidak boleh mengotori air dalam tanah
d. Kotoran tidak boleh terbuka sehinga dapat dipakai lalat unttuk bertelur
atau berkembangbiakan vektor lain
e. Dan pembuatanya mudah dan murah
Syarat menurut (Muliawati,h,172) :
1) Tidak mengakibatkan pencemaran pada sumber-sumber air minum, dan
permukaan tanah yang ada di sekitar jamaban.
2) Menghindari berkembangbiaknya/ tersebarnya cacing tambang pada
permukaan tanah.
3) Tidak memungkinkan berkembangbiaknya lalat dan serangga lain.
4) Menghindarkan atau mencegah timbulnya bau dan pemandangan yang
tidak menyebabkan.
5) Mengusahakan kontruksi yang sederhana kuat dan murah.
6) Mengusahakan sistem yang dapat di gunakan dan di terimah
masyarakat setempat.
3. Jenis- jenis jamban
Menerut(Winarsih,h,43) Jenis-jenis jamban (pembuangan kotoran )
antara lain:
a. Jamban sistem galian
Jamban atau kakus sistem ini sesuai untuk daerah yang tanahnya
mudah menyerap air, namun sulit dalam pengadaan air bersih.
Kontruksinya cukup sederhana ,yaitu dibuat dengan cara menggali
28
tanah sebagai lubang penampungan.kontruksi tersebut kemudian di
perkuat dengan bahan penguat misalnya anyaman bambu.
b. Jamban leher angsa
Jamban sistem ini sesuai untuk daerah yang mudah mendapatkan air
bersih. Pad jambaan leher angsa, kotoran tidak langsung jatuh
kelobang penampungan. Pembuangan kotoran dilengkapi dengan
lekukan seperti leher angsa, yang apbila dituangi air akan mengenang
di bagian lekukan tersebut. Air yang mengenang atau tertinggal
berfungsi sebagai penutup lubang pembuangan.
c. Jamban sopa sandas
Jamban jenis ini adalah salah satu variasi dari jamban india. Tempat
penampungan berupah lubang yang di gali tidak terlalu dalam. Bak
tersebut di letakan tidak langsung di lubang jamban tetapi diluar
bangunan jamban. Lubang jamban dan tempat penampungan kotoran
dihubungkan dengan pipa (besi atau paralon). Tempat penampungan
kotoran di tutup dengan tutup yangberengsel sehingga mudah dibuka
pada waktu pengambilan kotoran serta untuk mencega masuknya
seranga dan binatang lain.
d. Jamban vietnam
Sitem ini mulai dipromosikan tahun 1965 dan sesuai untuk daerah
yang sulit mendapatkan air (langka air). Seluruh bangunan kakus
dibangun di atas permukaan tanah. Bangunan terdiri atas dua bak
berjejer, masing-masing berukuran panjang 0,8m, lebar 0,5m, dan
29
tinggi 0,8m, lantai dasar terbuat dari semen, batuh bata merah atau
tanah lihat. Untuk mencegah genangan air, lantai dibuat lebih tinggi
dari permukaan tanah ( kuurang lebih 10-20 cm). Bak penampung di
tutup dengan tutup yang berlubang. Pada bagian depan kakus di
lengkapi anak tangga, sedangkan bagian belakang di buat 2 pintu
penutup kecil untuk mempermudah pengambilan kotoran yang telah
menjadi pupuk / kompos. Sekelling kakus perluh di tanami tanaman
yang menghalau hama seperti Citronella dan Acilepis squarosa.
Macam- macam jamban menurut ( Depkes RI,1990,h,13)
1) Pit privy (cubluk)
Kakus ini di buat dengan jalan membuat lubang dengan diameter
lebih kurang 1meter dengan kedalaman 3-8 meter. Dinding di
perkuat denan atau bata yang di tembak agar tidak mudah roboh.
Lamah pemakain antara lima sampai lima belas tahun. Bila telah
mencapai 50cm dari permukaan tanah maka cubluk harus tanah
galiannya baik untuk pupuk dan lubangnya digunakan lagi untuk
kakus.
2) Aqua privy (cubluk berair)
Terdiri atas bak berisi air dalam tanah sebagai tempat pembuangan
faces. Macam kakus ini hanya baik di tempat yang banyak airnya,
dan air kelebihannya dibuang dengan sistem lain, misalnya
cesspoll.
3) Borat hole latrine
30
Sama dengan cubluk hanya ukurannya lebih kecil.
4) Bucket latrine
Feces di tampung di ember dan di buang ketempat lain.
5) Trench latrine
Dibuat lubang dalam tanah sedalam 20cm-50cm untuk tempat
feces dan kemudian di timbun kembali.
6) Overhung latrine
Semacam rumah-rumahan di atas kolam, kali atau rawah ,
kerugiannya feces mencemari / mengotori air permukaan, tetapi di
jawah barat umum di gunakan dikolamnya umumnya di pakai
untuk memelihara ikan dan dianggap lebih menguntungka.
7) Chemical toilet
Feces di tampung disuatu tempat/ bejana dan di campur dengan
caustic soda sehingga feces dihancurkan dan di desinfeksi.
31
= Va a
=
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang di gunakan adalah deskriptif yang meberikan
gambaran tentang perilaku yang menjadi penyebab terjadinyainsiden diare.
Rancangan penelitian ini adalah cross sectional study
(study potong melintang).
B. Kerangka Konsep
1. Untuk mengetahui kondisi jamban
2. Pengunaan air minum
KejadianDiare
Gambar 1: kerangka konsep
Keterangan :
ri bel yang di teliti
= Variabel yang tidak di teliti
1. Faktor pendidikan
2. Faktor sosial3. Faktor
ekonomi4. Tingkat
pengetahuan5. PHBS
32
No Variabel
penilitian
Definisi opresional Kriteria SkalaPengu
kuran
Alat ukur
1 Kejadiaan diare Karakteristik penderita
diare di wilayah kerja
puskesmas sikumana 3
bulan terakhir
Data Sekunder Buku
register
2 Kondisi jamban
keluarga
Jamban keluarga yang
sehat secara sederhana
dapat di katakan sebagai
fasilitas sanitasi yang
terdiri atas tempat
pembungan ke tempat
penampungan tinja (
cubluk ) ataau septik tank
MS; Jika jawaban
ya 0% -50%
TMS; Jika jawaban
ya 60%- 80%
Nominal Cheklist
3 Pengunaan air
munim
Cara yang di lakukan
masyarakat untuk
mendapatkan air
kuisioner
C. Variabel penelitiaan
Variabel yang akan di teliti dalam penelitian ini adalah kejadian diare, kondisi
jamban dan pengunaan air minum.
D. Definisi Opresional
Tabel 1
Definisi Operasaional Penelitian
33
E. Populasi dan sampel penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penilitian ini adalah masyarakat yang berada di Wilayah Kerja
Puskesmas Sikumana tiga bulan terakhir
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah Sebagian dari populasi yang berada di
wilayah kerja puuskesmas sikumana,
dengan mengunakan rumus sebagai berikut Notoatmojo ( 2002) ;
n = ( ) keterangan:
n = besar sampel
N = besar populasi
d² = tingkat kesalahan 0,1
= ( , )
= , = 65 sampel
3. Teknik pengambilan sampel
Random sampling merupakan suatau teknik sampling yang di pilih secarah acak,
Cara ini dapat di ambil bila analisa penelitian cendrung bersifat deskribtif atau
bersifat umum.
34
F. Metode Pengumpilan Data
1. Jenis Data
a.Data Primer
Data penelitian ini diperoleh dengan caraobservasi dan wawancara responden.
b. Data sekunder
Sebagian data yang berhubungan dengan penelitian ini yaitu didapat dari
puskesmas , data tentang kasus diare tiga bulan terakhir ,jumlah kepalah
keluarga, jumlah penduduk ,jumlah sarana jamban keluarga.
2. Prosedur Pengumpulan Data
a. TahapPersiapan
1) Survey Lokasi
2) Pengambilan Data
3) Penyusunan Proposal
b. Tahapan Pelaksanaan Lapangan
1) Variabel Kondisi Jamban Keluarga
Penilaian terhadap kondisi jamban keluarga yang menggunakan format
checklist. Setelah dilakukan penilaian terhadap kondisi jamban keluarga
maka dapat dicocokan dengan standar tingkat resiko memenuhui syarat
0%- 50% dan tidak memenuhi syarat 60%-80%
2) Variabel Penggunaan Air Minum
Variabel pengguaan air minum diteliti menggunakan kuisioner dengan
menanyakan sumber air minum utama dan cara pengolahan air minum
tersebut.
35
G. Pengolahan dan Analisa data
Pengolahan data dilakukan dengan cara manual yaitu data yang didapatkan
kemudian dimasukan kedalam bentuk tabel .
Data dikumpulkan dan diolah dengan cara sebagai berikut;
1. Seleksi data atau di edit atau menata data
Seleksi data dilaksanakan untuk mengetahui kelengkapan pengisian, kebenaran
pengisian, kelengkapan jawaban serta keselarasan jawaban.
2. Ktriteria penelitian.
Kreteria penelitian mengenai prilaku masyarakat tentang pengetauan masyarakat
dengan skala ordinal karena mengukur tingkat pengetahuan yaitu baik dan
kurang dengan menilai jawaban daalam kuisoner secara benar, penilaian sikap
masyarakat skala ordinal karna mengukur sikap yaitu positif dan negatif dengan
menilai kuisoner secar benar, penilaian tindakan masyarakat dengan skala
ordinal karna mengukur tindakan yaitu baik dan buruk dengan menilai kuisoner
secara benar.
36
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi
1. Letak Geografis
Secara administratif Upaya Pelayanan Terpadu Puskesmas
Sikumana terletak diKelurahaan Sikumana Kecematan Maulafa Kota
Kupang. Dengan wilayah kerja mencakup enam kelurahaan yaitu
Sikumana, Belo, Oepura, Naikolan, Kolhua dan Fatukoa, dengan jumlah
penduduk 55.858 jiwa.
Upayah Pelayanan Terpadu Puskesmas Sikumana di bentuk
berdasarkan undang- undang Nomor 46 Tahun 1996 pada tanggal 25 april,
terletak antara 1230 32 23 - 1230 37 01 . Dengan terbentuknya Kota
Kupang pada saat itu maka Puskesmas Sikumana yang sebelumnya berada
pada wilayah Kabupaten Kupang masuk dalam wilayah kerja Kota Kupang
dan berubah status menjadi Puskesmas Sikumana perawatan (Rawat jalan
dan rawat inap) .
Wilayah Kerja UPT Puskesmas Sikumana berbatasan dengan
wilayah –wilayah sebagai berikut :
1. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecematan Kupang Tengah.
2. Sebelah Barat berbatasan dengan kecamatan Alak
3. Sebelah Utara berbatasan dengan kecamatan Oebobo
4. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecematan Kupang Barat
Saat ini, UPT puskesmas sikumana terletak di Kelurahaan
Sikumana Kecematan Maulafa. Wilayah kerja mencakup 6 ( enam)
37
Keluraan dalam wilayah Kecamatan Maulafa dengan luas Wilayah
kerja sebesar 37,92 km �² . kelurahan yang termaksuk dalam
Wilayah Kerja puskesmas Sikumana adalah Kelurahaan Sikumana,
Bello, Naikolan, Oepura, Kolhua dan Fatukoa. Puskesmas
Sikumana sebagian besar wilayahnya memiliki ketinggian antara 100
sampai 500 meter diatas permukaan air laut.
B. Hasil
1. Kejadian diare
Berdasarkan jumlah kejadian diare pada penderita di wilayah
kerja Puskesmas Sikumana sebanyak 65 kk dapat di lihat pada
kelompok umur dan jenis kelamin pad tabel 2 berikut ini
Tabel 2
Distribusi Kelompok Dan Jenis Kelamin Pada Penderita Diare PadaWilayah Kerja Puskesmas Sikumana Kota Kupang
Tahun 2019
No. K
e
Je
JumP
1 Bali
11
2 13
2 Ana
8 1 9
3 Re
0 0 0
4 De
24
19
43J
u43
22
65
Sumber : Data Primer Terolah 2019:
Tabel 2 menunjukan rata-rata umur penderita diare pada wilayah kerja
Puskesmas Sikumana Balita sebanyak 13 orang dengan jenis kelamin laki-
laki sebanyak 11 orang dan perempuan sebanyak 2 orang, Anak sebanyak 9
38
orang dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 8 orang dan perempuan
sebanyak 1 orang
2. Kondisi jamban
Hasil inspeksi jamban keluarga pada penderita diare di wilayah kerja
Puskesmas Sikumana sebanyak 65 jamban dapat di lihat pada
Tabel 3
Kondisi Jamban KeluargaPada Penderita Diare Di WilayahKerja Puskesmas Sikumana Kota Kupang
Tahun 2019
No
Je
Ju
KaM
STM1 Le
he63
0 632 C
e1 0 1
3 Plen
1 0 1Jum
65
65Sumber : Data Primer Terolah, 2019
Tabel 3 menunjukan hasil jamban yang di inspeksi sanitasi dengan
kategori tidak memenuhi syarat (TMS) sebanyak 65 jamban dengan
Leher Angsa sebanyak 63 jamban, Cemplung sebanyak 1 jamban dan
Plensengan 1 jamban
3. Pengunaan dan pengolahan air minum
jumlah penderita diare yang berada pada wilayah kerja Puskesmas
Sikumana sebanyak 65 penderita rata-rata sumber pengunaan dan
pengolahaan air minum dapat di lihat pada tabel
39
Tabel 4Penggunandan pengolahan Air Minum Pada Penderita Diare
Di WilayahKerja Puskesmas SikumanaKota KupangTahun 2019
No
Sum
Jum
PengolahDim
Tdk
1.
Sum
13
100%
0%
2..
PDA
24
5.
Tangki
28
Total
65
Sumber: Data Primer Terolah, 2019
Tabel 4 menunjukan rata- rata pengunaan air di wilayah kerja Puskesmas
Sikumana masyarakat / penderita yang mengunakan sumur gali sebanyak 13 KK ,
PDAM 24 KK dan Tangki 24 KK dan rata –rata penolahannya di masak sebelum di
komsumsi
C. Pembahasan
1. Kejadian diare
Diare mengacu pada konsistensi tinja dan bukan pada frekuensi
buang air, tinja yag lunak dan berair sering mengandung lendir dan kadang
kala bercak-bercak darah merah,dan kualitas buang air antara1sampai 20 hari
perkali. Dari hasil penelitian yang di lakukan rata-rata penderita diare laki-
laki sebanyak 43 orang dengan Balita sebanyak 13 orang, anak-anak
40
sebanyak 9 orang dan dewasa sebanyal 43 orang sedangkan perempuan
sebanyak 22 orang dengan Balita sebanyak 2 orang, Anak-anak sebanyak 1
orang dan dewasa sebanayak 19 orang ,di duga ada kaitan antara kejadian
diare dengan kondisi jamban keluarga pada 65 penderita diare di wilyah
kerja Puskesmas Sikumana dengan didapatkan responden yang memiliki
jamban yang tidak memenuhi syarat 65 jamban Sehingga memungkinkan
terjadinya kejadian penyakit diare dengan kondisi jamban pada penderita
diare.
Penularan penyait diare disebabkan oleh infeksi dan agen penyebab
penyakit di mana akan terjadi bila makanan /air yang terkontaminasi tinja /
muntahan penderita diare . akan tetapi penularan penyakit diare adalah
kontak dengan tinja yang terinfeksi secara lansung seperti; makanan dan
minuman yang sudah terkontaminasi ,baik yang sudah di cemari oleh
serangga atau terkontaminasi oleh tangan yang kotor ,pengguaan sumber
yang sudah tercemar dan tidak memasak air dengan benar penyakit diare
dapat bersumber pada penyakit menular yang disebabkan oleh air, tidak
mencuci tangan dengan bersih setelah selesai buang air besar atau
membersikan tinja anak yang terinfeksi sehingga mengontaminasi perabotan
dan alat-alat yang di pegang (Water borne disease) penyakit ini dapat masuk
dan menyebar apabilah mikroba penyebabnya dapat masuk dalam air yang
digunakan masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari, sedangkan untuk sumur
gali banyak yang sudah mengunakan kaporit,sehingga mikroba bisa masuk
dari pendisribusian PDAM dan Tangki
Upaya yang dilakukan untuk terhindar dari diare adalah : jangan lupa
mencuci tangan setelah buang air besar (BAB) atau buang air kecil (BAK) di
41
air mengalir dengan menggunakan sabun, hindari makan makanan yang
pedas dan berminyak sedangkan untuk air minum adalah : air di masak
sampai mendidih sebelum di minum atau untuk keperluan lain.
2. Kondisi Jamban Keluarga
Jamban keluarga suatu bangunan yang di gunakan untuk membuang
dan kotoran sehingga kotoran tersimpan dalam suatu tempat tertentu dan
tidak menjadi penyebab atau penyebab penyakit dan mengotori lingkungan
pemukimanan.
Berdasarkan datahasil inspeksi kondisi jamban keluarga pada
penderita diare sebanyak 65 jamban pada wilayah kerja puskesmas
Sikumana yaitu tidak memenuhi syarat 65 jamban dengan Leher Angsa 63
jamban, Cemplung 1 jamban, Plensengan 1 jamban hal ini di karenakan
beberapa faktor yaitu lantai jamban yang tidak rapat ,sehingga
memungkinkan serangga dan binatang penular penyakit dapat masuk ke
daalam cubluk/ resapan serta menimbulkan bau, lobang masuk kotoran
terbuka / bukan closet , dan menholetidak di lengkapi dengan penutup.
Berdasarkan hasil inspeksi jamban di rumah penderita di temukan
banyak sekali jamban yang tidak rapat penutupnya sehingga memungkikan
sebagai faktor resiko perkembangbiakan lalat ke dalam lubang kloset dan
juga tidak di lengkapi penutup sehingga menimbulkan bau yang menggangu
kenyamanan, kebanyakan masyarakat yang di lakukan inspeksi rata-rata
menhole tidak di lengkapai dengan penutup
Upaya untuk pencegahan penyakit diare akibat jamban dilakukan
dengan cara memperhatikan syarat jamban ;
a. Tidak boleh mengotori permukaan tanah.
42
b. Tidak boleh mengotori air permukaan.
c. Tidak boleh mengotori air dalam tanah.
d. Bebas dari serangga
e. Tidak menimbulkan bau dan nyaman digunakan
f. Kotoran tidak boleh terbuka sehingga dapat di pakai tempat lalat bertelur
atau tempat perkembangbiakan vektor penyakit lainnya.
g. Kakus harus terlindung dari penglihatan orang lain.
3. Pengunaan Dan Pengolahan Air Minum
Air bersih menurut peraturan kesehatan (Permenkes
NO.416/Menkes/per/IX/1990) yaitu air bersih adalah air yang digunakan
untuk keperluan sehari-hari yaang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan
dan dapat di minum apabila dapat di masak. Hasil penelitian yang di
lakukan pada penderita diare pada pengunaan dan pengolahan air minum
adalah dari 65 penderita yang mengunakan sarana sumur gali sebanyak 13,
yang mengunakan PDAM Sebanyak 24 dan yang mengunakan tangki
sebanyak 28 dan rata-rata pengolahanya di masak sebelum dikomsumsi.
Penularan penyakit diare melalui fecal oral yang terjadi melalui air
yang sudah tercemar baik tercemar dari sumbernya pencemaran ini terjadi
bila tempat penyimpanan tidak tertutup atau apabilah tangan yang tercemar
menyentuh air pada saat mengambil air dari tempat penyimpanan, (Water
borne disease) penyakit ini dapat masuk dan menyebar apabilah mikroba
penyebabnya dapat masuk dalam air yang digunakan masyarakat untuk
kebutuhan sehari-hari, sedangkan untuk sumur gali banyak yang sudah
mengunakan kaporit,sehingga mikroba
43
Upaya yang di lakukan untuk pencegahaan penyebaran penyakit
diare melaluli air dengan cara memperhatikan syarat –syarat air bersih
meliputi syarat kualitatif meliputi :
a. Syarat fisik
Air tidak boleh berwarna, tidak boleh berasa, tidak boleh berbau, suhu air hendaknya dibawah suhu udara (sejuk ± 3℃) dan air harus jernih.
b. Syarat kimia
Air minum tidak boleh mengandung racun, zat-zat kimia tetentu dalam
jumlah melampui batas yang di tentukan
c. Syarat bakteriologis
Air minum tidak boleh mengandung bakteri-bakteri penyakit sama sekali
tidak boleh mengandung bakteri golongan coli melebihi batas –batas
yang telah ditentukan yaitu 0 E. Coli/ 100 ml.
44
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Dari Hasil penelitian yang telah di lakukan pada penderita di wilayah kerja
puskesmas sikumana dapat di simpulkan bahwah
1. Penderita diare pada wilayah kerja Puskesmas Sikumana sebanyak 65 orang
dengan meliputi Balita 13 orang , Anak 9 orang , Dewasa 43 orang
2. Kondisi jamban Pada penderita di wilayah kerja puskesmas sikumana dapat
di katakan Tidak memenihi syarat sebanyak 65 jamban dengan Leher Angsa
sebanyak 63 jamban, Cemplung 1 jamban dan Plensengan 1 jamban
3. Pengunaaan air rata-rata penderita diare yang mengunakan Sumur gali
sebanyak 13 kk, PDAM 24 kk dan Tangki 28 kk dan rata-rata pengolahan
airnya sebelum di komsumsi harus di masak
B. Saran
1. Bagi pemerintah di harapkan mendukung segalah kegitan puskesmas
terhadap kegiatan di dalam puskesmas maupun masyarakat d
2. Bagi petugas puskesmas setempat hendaknya lebih meningkatkat bimbingaan
dan penyuluhan tentang pentinya pemanfaatan jamban agar masyarakat
terhindar dari potensi penyakit diare dan pentingnya sosialisasi tentang
pengunaan daan pengolahan air minum yang baik
3. Bagi masyarakat diharapkan agar merawat daan menjaga sarana kondisi
jamban baik dari konruksi agar terhindar dari potensi terkena penyakit diare
dan selalu menerapkan perilaku hidup bersi dan sehat dan pengunaan dan
pengolahan air minum sehingga terhidar dari potensi terjena diare.
45
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI, 1988, Pemberantasan penyakit menular dan penyehatan lingkungan pemukiman(PPM dan PLP).
Depkes RI, 1990, Ruang lingkup kesehatan masyarakat.
Depkes RI, 2001, Pedoman kader untuk memberantas diare, ditjen PPM dan PL, Jakarta.
Notoadmojo, 2003, Ilmu Kesehatan Masyaarakat, Prinsip-Prinsip Dasar, PT. Rineka Cipta,Jakarta
Winarsih, 2005, Pengetahuan sanitasi dan aplikasinya, Aneka Ilmu, Semarang.
Edward, 2007, Penyakit nak sehari-hari dan tindakan darurat.
Firietman, 2010, Prinsip-prinsip ilmu penyakit dalam.
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 416/MENKES/PER/IX/1990, Standar Kualitas AirBersih
46
f. D
.). ,'""''I PEMERINTAH KOTAKUPANGi ' INAS KESEHATAN��\
tzo··�,..,.,;;r
Jil�S.K.l.6rlk�Mlwf�.10380) � F�x.(038tll 92$149WW�. lt�.9\;r�aj?,.'..�r.�,S. fir.'-); se<.'!!aiS�'a��·.tcfS\
��I).\\'Et..'o'
t,rr« l;Wti�F;,;1iht1I Hin PtoaRmtli!iO Oflp
l"�p;)33Y71. �allPTF1;$ko��(OO 311,;n·-''"
d-• Yc11k'cm
MinunjJ( &.rat 1�ri Ci�h11 :tol.c«kus Kl)··•>'i<tt; 1<1.r-��s '\JQ'l'l(l' : JP.C2JY.,';,tS?2•'2C:t 1,11Ja! C� Feb:i;i:i 2.liS. ?9iia �ll;:11.:r. ljr f)(.n1,r11bl;m Otls. .919� 111:11\e: Heleladl 'JOSI, 11:ir.s ·»n;u 1,: di�k.in n!l•c h11. menJ"l,.tli�t&�.tiill ;,1:,11 ;:,r,Jjli ltfW',J. �:11 ;Jffl't!fU!! �aa, t.311.1:'!rs t.i;r.« 1r�1,1:n u11111:.1
d:11� d:1i q;ft'.lc..til'! lllm',t; �ti 4.:.lll3?J! 1:.:f.tll�'>J!l'1 �:'.\r& l':(.�'�<J.",'r t.M·::'!t.l:i
'»�Jan i•ml �a-ElliEr. •srudl kejadlan P,nYill.iC DiA 0�11 1(011disi �1mh�11 di
Wlltyth. Ketj9 F\lekumuSIIUmtM K«s Kup.in9 l11hvn 2019".�:n!:iav,t:r.J-1.r:;k{J"1,,J;n lJ!;a!;. {lr:·11::ij:i1111ya :IF,�f'ff.nl<::i! if,ft'\l �it
fo-1:1�··:m cJi;,'tnjl:i<M ft�tfl 1':11111\lt <tp.;,la :1 c1 ...w· Fclf»u�•*')6���;-e111-:t»�••;2.Yir'{l lfflt'j)J,ilr,
47
.c
i;i,,,�.
N1:nior • On\V7t\'0Pt,1PTSP','2019Gif"11 : ,fli;ssl<untiHrK;il : tzn Pe11":!i1i;:;·1
l(e;i,1(15rtn. Wtlll(C.(S K��;;,
:. K!!f)::la s�d:in Ke&tiVIQ -l�M:!$KO" a Kup,lr.g
KUPA"G
t,!r:oli\d$..!(,bn).11i Sur.ii ()re··m..r l"oit�k11k Ke,:�..:sn �MU?'ll<..?� l<i:p:in; N�or : Pr.0'1.02i1iW02,'201!) -.·al"f]OJI 2S f�;, �ar. 2::.1:,. 1i1m'lno retm J 1Q:::,n 1zn P.,t.ik:;ansa, Pl:1�lli:ln, d�n fr.<f&'at. 1r�m,:.,,bj·:ri �,r.;:i,;� 1((<!11St91\�:io.::i1 ,..irg d,aj1;1(.an. M&<3 da.i.'UI di!:e:ik�n 17i.'I .''ME41!1M k.:o1..:1da "'���·All:.�m;NU.�Ju, 11:..:>n; ?tQ(:IKci)�1!)UM
HaOllo.Di• TO�lP(Mi3003J1'151 :011�::1:t1:it:1n Ur'9klt1!J'<ll'!Il-,o.,n.;sis
Unukt1'el;1ku�;)1 seeeteer ·Jeng,11 jl.du.
.. SltJOI KEJADtA.N PEHYAl<ir OIARE OENGAN KONOl'SJ JAMBAN DAN Pl:NOGUNMN AIR MINU1A DI 'MLAY/\tl KERJA PUSXESMAS si:<UMAH.A
KOTA KUPA.·fG ·•
Loi.:,wP�1plwtI _.11'11� P(:(�ili;t.,I
�n,o�u1iai:I\'�rr F$ttw,i s.d 51 f,':im: 7:; 1.;o:�tlu· Poli::1;n1, �e�•1a!a.·1 Ke,:i,n\&3KUFa,9
P�101t, t<1?rk�.,ajba'.1 merol-.t\rtr,att,tne'll;.1::t: i:e1;il!.l111n Clan 13!3 �1.b :,;,eg tei!aku di rli11:11�h t•Y.et'l'll):tl �au rnc:.:i�11ce11 ree I ;.:.,.:id(;,r kap.�(I;; (";(lb;o(l:u1 Nu:;, T�l'�\J�f:) Thu,,r ce Ke:-ab Qk.,,:: Pen:in:111lt'otl Me,J:d dim Pcl:i:t�t:AII TE<(C&Ju $;;,tuPi1<l:1 ?r�n�i N11� ra�;;se, rnnn,:±,,r w.itltota Kul)CJl'.9.
Oeirild.ir,i,Ufl'l ili<I iii (.fan;,:� f.t'\&1=.:1;1n ,ita:·, paik.:.u:.1::tim.:i k.aslt
rembld.i:•• ,l. O�ro"' -�"'" '""lliJ:1..-. ns·11rdi�:"·•; t��;�ll,1x111/11;" w.. ,1 tJ1,111;!i'r.1;1 thrn1 'T" 'J'.14; n':'f.lr di K-..c,:ir� ,:...4.t1lJ,:'i111:.:�n1:
� S�n:l::11�p$$1$h .-•;1M-n, t1111;i T:r9.,;f'\l, Th:1111, 1-;,.� �" (1ol.l:i.�11; 1;,t:� �i,.,i k�bEMo��a,i.... ,,w·t fleo,111:uV.7 <i!K�••,i� K-:f,'I� l:i ll��fll('ffl)�I.IXIIIOU!M'U' <Jn.,�..c,1� stKt.,,.-,J:6 C:i''lfollJ't'nb:fli'il:K..of'..1�,�,,"f:� lCu11=,r.9..; 11,,1
48
"'"�I.!
PEMERINTAH KOTA KUPANGBADAN KESATUAN BANGSA DAN POUllK
. KOTAKUPANGJI. S.. K. lcfik 1�.jll3SO) 1!26573
-iUMT l\t:f_.,u.,mAN Mf.l.A.!.(fl1'.t.l\' J:l'(:'A' ., , l'lMl,111,i.f'o"'''"".. n,n1> ,n-, ::�s:1u-01:
:::,·.•J
&.vs. 11:<;l>'"" °'"" ,,..,.."'"""" ·\ot,,,"',\! d4l! �- 1\n..&. &,,,., ff,..,. ,1,,,_r •Ol).�$.'D,"''.tf'TSf':� 1 !i. t uw:� :::. l'c.:u,,;; :,):•J r., ;; ,.1 !\:1111111,;i.,11 i:in �_co.t::m1
11.lt:"'1 .lt:it. 1...1...,..·,..., !"-'" ,1;,,.,;,...,1, rtrln Jil:.d,111:l:.m ,;��;.. �.t:,.1,1,,.t,.;
r,,..�"" .,; ""'"'""�" . - 1111.\li Ktllt:RU,;,t' -- l.:.1,..1..
;,.: am .i:--·,�1.,,,,tj�!ln,(,.'!;�,,;,;&.\l,m• I
\!.,m...i
,�
••. ;r!�l),,ot�'" )...,.,, .
NIU,l)f,d)I TO.Iiieo. �it.·Hll!l.<.HUj>illimif"'l'(,'m"""' U,:tf,.·:"'!""'ltrto Otol:ilt.':llil: \MQ�O.rw P.;,1tflm, 0.:,1()1, j":lol:
.. \'1U)I J(.(J,\1>1:\N l't..'Ot,\KJt 01.-\lt'I Ot:Nt:Jos Ko.-.01s1 ldlllA V DJ. '4NtM("(:IJNJ..•N "''" Ml)'ll;"\f" Dr 1'>111,·;...u l((J(J'I )'l,:\,.U'S�l."-S�lt..lJ.'�1:\.'I,\ KO'rA Kt.II>:\:«;
! ,�••• �a!lr:·.T<:,!ot--. hbl<i, �..._o. S;,,d, :,,;'\,,l..:,•• ,•• �;., ,:,,1, I(,,,••••�
I. ·•�jill .,.,....-,...;1,h11l.m, "Ol�Jt.l t.lJo+ h!ii«· '<M,,..il! '"H''""; l'�rn;rC,!� ,' S-v.\ff'.ll :'!fl.:.: 11:11:l.!l�t(lllti.�lunt. m:bkulan i:ui�-S.�YY . tlc;u. lliiii11.ur:. m:t:..uil.:m �:r.m di bdr.-1, l:.:ll \'lf\;;M:1\-.,;ll.*,_i,'J b!'!:r.l.io.t M!Jj'lt�b!•..,.,,:,, •••• ,,.. ,•• 1,.,;1 .,,..,1w....�.""Y :.,.,.,.. ··';.lil,,1,. KIISJ<t•,; <'•I ilio;'..- J..'i,1•u·o,Ll:.l\�(A'; ,11,1: �,:Q JI.�.
� ;;'',, l\!·.,!i'i.,,.•.._,....,�y ;,.; ''"" ,ii<,Y.w :h11 :1;.,,..,.,.l,w 1W.,l .i,,.,..,;.,. :,\.., �..,...,\, :\4.C. :\.,,,,,_.;t:flJ,U.:U h1r...wi.i !:r::;c•)';t lb ;J!J$.
UNIIU:hn ':::lmr. :<.fflon;m'l) ;ni ,:!:«ii.,,\ tJ"11sk :lb,..-..;m>1,;,., dll,<;:;t!imr..t::t"1!al.'r1. 1b11cilu-iotr.. � 7,!!¥.pit.:11: )'JII;; ir,e� �'11'.tum, �mr. tu �m�k� :ct:1:1.1!n ,t•wi �1n Ml:'ei,:-;a:. -�,.mnn )� o,i,r.4..11.
t. •'o� K•.ui�4i KI.INf1.;lS!bUJI IA?Cr,u;1;:t. ;:W."!"" P\,IM,k, lv.,,.,.,k, kio;'"'fl,.d; 1:�;'.l. l�;,c,1, l:V,:i�K�l.ln XtrA t<l1;<1icdiX11:m,i::<I. Ke;>:111 l'u::<:w�i;G:urrar,o Ku:.cr:{I.JI li;lf(lllf::�. 1..1m1.i.:,1:ubi. :li.'<.r.c;-m:.
<r
49
FORMULIR INSPEKSI SANITASI JAMBAN KELUARGA
DI KELURAHAN SIKUMANA
A. Data Umum1. Lokasi puskesmas :2. Nama pemilik sarana :3. Jumlah pemakai : ...............................jiwa4. Pekerjaan :5. Alamat :6. Penderita : YA/ TIDAK
B. Jenis Jamban Yang DimilikiTidak ada
Cemplung
Plengsengan
Leher Angsa
I. Format Chekslit Jamban
NO
PAAY
ATID
1 Jarak C2 Lantai j
3 Lub
4 Jamban 5 Lant
6 Apakah 7 Apakah
50
No
Py
Ket
1.
A
p
a
s
u
m
1. Sumurga2
.Pengolah
1.Di
8 Apakah se
JJ
PENILIAN FAKTOR RESIKO
Memenuhi Syarat (MS) = Bila jumlah jawaban Ya : 0% Sampai 50%
Tidak Memenuhi Syarat (TMS) = Bila jumlah jawaban Ya : 60% Sampai 80%
II. Sarana Air Minum
51
MA
INSPEKSI SANITASI JAMBAN DAN SARANA AIR MINUM
DI WILAYAH KERJA P[USKESMAS SIKUMANA
No.
NamaPemili
JK
Um ur
JP
Pekerjaan
Penderit a
Alamat
Jenis ja mb a
Variabel Yang dinilai % Katego ri
saranaair minum
1 2 3 4 5 6 7 8 SA M
PA M
1 Marten Re
L 30 5 Tukang
YA Sikumana/
P 1 1 1 0 0 1 0 1 62
TMS
5 1
2 yorismindj
L 29 8 Tukang
YA sikumana/
C 1 1 0 0 1 1 0 1 62
TMS
1 1
3 Albretbana
L 30 5 Tukang
YA Sikumana/
LA 1 0 0 0 0 1 1 1 50
TMS
5 1
4 yaniwahi
L 33 5 Wirasu
YA Sikumana/
LA 1 1 0 0 1 1 0 1 62
TMS
1 1
5 Vermilai
P 45 8 wirasuast
YA Sikumana/
LA 1 1 0 0 1 0 0 1 62
TMS
2 1
6 Nhaumi ba
P 52 5 Iburuma
YA Sikumana/RT
LA 0 1 1 0 1 1 0 1 62
TMS
1 1
7 Mariayose
P 42 5 Iburuma
YA Sikumana/RT08
LA 0 1 1 0 0 0 1 0 50
TMS
2 1
52
8 yosinus be
L 43 6 wirasuast
YA Sikumana/
LA 1 1 1 0 0 1 1 0 62
TMS
2 1
9 Markus bu
L 77 2 Petani
YA Sikumana/
LA 0 0 1 0 1 0 1 1 50
TMS
1 1
10
Yohana bal
P 50 5 Guru
YA Sikumana/RT
LA 1 0 1 0 0 1 1 0 50
TMS
2 1
11
SofiaE bolla
P 42 5 Guru
YA Sikumana/
LA 0 0 1 0 1 0 1 1 50
TMS
5 1
12
Andipunu
L 53 10
PNS
YA Sikumana/
LA 0 1 1 0 1 0 0 1 50
TMS
5 1
13
Sifrinadega
P 37 8 Iburuma
YA Sikumana/RT02
LA 0 1 0 0 1 0 1 1 62
TMS
5 1
14
Matiaskaut
L 48 12
PNS
YA Sikumana/
LA 1 0 0 0 1 1 0 0 50
TMS
2 1
15
Yuliana naia
p 31 7 Iburuma
YA Sikumana/RT02
LA 1 0 1 0 0 1 1 1 62
TMS
5 1
16
Apenus
L 33 7 Tukang
YA Sikumana/
LA 1 0 0 0 1 1 0 1 62
TMS
2 1
17
Markus pe
L 25 7 Wirasu
YA Sikumana/
LA 0 1 1 0 1 0 1 1 62
TMS
2 1
18
Lasaru
L 48 5 Wirasu
YA Sikuman
LA 1 1 0 0 1 1 0 0 50
TMS
2 1
53
a RW
19
Acisumar
L 35 4 Wirasu
YA Sikumana/
LA 0 1 1 0 0 1 0 1 50
TMS
2 1
20
YunusTu
L 59 7 Pensiunan
YA Sikumana/
LA 0 1 1 0 0 0 1 0 50
TMS
2 1
21
EbetM.
L 39 4 Wirasu
YA Sikumana/
LA 1 1 1 0 0 1 0 0 50
TMS
2 1
22
TersaNgae
P 56 5 PNS
YA Sikuman/
LA 1 1 0 0 1 0 0 1 62
TMS
2 1
23
MatiasTa
L 50 6 Petani
YA Sikuman/
LA 0 1 1 0 0 1 0 0 37
TMS
5 1
24
DamarisBenu
P 38 5 Iburuma
YA Sikuman/RT02
LA 0 0 0 0 1 1 1 1 62
TMS
5 1
25
Ferdinan B
L 54 4 Pensiunan
YA Sikuman/RT
LA 0 0 1 0 0 1 1 1 50
TMS
5 1
26
MangdalenaDi
P 43 7 Iburuma
YA Sikuman/RT02
LA 1 1 0 0 1 0 1 0 50
TMS
2 1
27
MatiusL.
L 60 8 Petani
YA Sikuman/
LA 0 1 1 0 0 1 0 0 37
TMS
5 1
28
Dominggus
L 60 4 Petani
YA Sikuman/
LA 0 1 0 0 1 0 1 1 62
TMS
5 1
2 Domi
L 54 5 Tuka
YA Siku
LA 0 0 1 0 0 1 0 0 3 TM
5 1
54
9 ggusKa
ng RT03R
7 S
30
DandiAtr
L 59 5 Pensiunan
YA Sikuman/
LA 0 0 1 0 0 1 0 0 37
TMS
5 1
31
MerindiNdolu
P 51 5 Iburuma
YA Sikuman/RT01
LA 0 1 1 0 0 1 0 0 37
TMS
1 1
32
Fransina
P 76 3 Pensiunan
YA Sikuman/RT
LA 0 0 1 0 0 1 0 0 37
TMS
1 1
33
Antonia Tam
P 45 8 Iburuma
YA Sikuman/RT01
LA 0 1 0 0 1 1 0 0 50
TMS
5 1
34
TiniRaga
P 43 5 PNS
YA Sikuman/
LA 1 1 1 0 0 1 0 0 50
TMS
1 1
35
Yoktana A
P 51 9 Wirasu
YA Sikumana/
LA 0 1 1 0 1 0 1 1 62
TMS
1 1
36
Marince
P 40 3 PNS
YA Sikumana/
LA 0 1 0 0 1 1 0 0 37
TMS
1 1
37
Viktoria T.
P 30 5 Iburuma
YA Sikumana/RT01
LA 1 1 1 0 0 1 0 0 50
TMS
1 1
38
Sainudin
P 46 8 Wirasu
YA Sikumana/
LA 1 1 1 0 0 1 0 0 50
TMS
1 1
3 David
L 58 1 Peta
YA Sikum
LA 0 0 1 0 0 1 0 0 3 TM
1 1
55
9 e 2 ni RW
7 S
40
Fransiskus
L 40 8 PNS
YA Sikumana/
LA 1 1 1 0 0 0 0 1 50
TMS
2 1
41
NelsonLasa
L 45 1 Wirasu
YA Sikumana/
LA 0 0 1 0 0 0 1 0 37
TMS
2 1
42
AgnesSeib
P 43 5 Iburuma
YA Sikumana/RT01
LA 0 1 1 0 0 1 0 0 37
TMS
2 1
43
BarkasIsak
L 2 5 Tidakbe
YA Sikumana/
LA 0 1 1 0 0 1 1 1 62
TMS
2 1
44
Yeremia he
L 29 5 Petani
YA Sikumana/
LA 1 1 1 0 0 1 0 0 62
TMS
5 1
45
Agustina
P 11 5 Tidakbe
YA Sikumana/
LA 0 1 1 0 0 1 0 0 37
TMS
5 1
46
OktoRedju
L 7 5 Tidakbe
YA Sikumana/
LA 1 1 1 0 0 1 0 0 50
TMS
5 1
47
roberto
L 11 5 Tidakbe
YA Sikumana/
LA 1 0 0 0 1 0 1 1 62
TMS
5 1
48
OdinSela
L 7 5 Tidakbe
YA Sikumana/
LA 0 1 1 0 1 1 0 1 62
TMS
5 1
49
Mantia El
L 1 5 Tidakbe
YA Sikumana/
LA 0 1 1 0 0 0 0 0 25
TMS
2 1
50
AraWi
L 6 5 Tidakbe
YA Sikumana/
LA 0 0 1 0 0 1 0 0 25
TMS
5 1
56
51
Marthen
L 1 5 Tidakbek
YA Sikumana/RT
LA 0 0 1 0 1 1 0 0 50
TMS
5 1
52
PepsaMak
L 2 7 Tidakbe
YA Sikumana/
LA 1 1 0 0 1 0 1 0 50
TMS
5 1
53
Samuel Mi
L 7 5 Tidakbe
YA Sikumana/
LA 1 1 1 0 1 0 1 0 62
TMS
5 1
54
YohaniMba
L 2 5 Tidakbe
YA Sikumana/
LA 1 1 0 0 0 1 0 0 37
TMS
2 1
55
SimonMo
L 1 5 Tidakbe
YA Sikumana/
LA 0 1 1 0 0 1 0 0 37
TMS
2 1
56
CarlosWop
L 1 5 Tidakbe
YA Sikumana/
LA 1 1 1 0 1 0 0 1 62
TMS
5 1
57
NiksonLe
L 2 5 Tidakbe
YA Sikumana/
LA 0 1 1 0 0 1 0 0 37
TMS
5 1
58
SalnaNeno
P 2 5 Tidakbe
YA Sikumana/
LA 0 0 1 0 0 1 0 1 50
TMS
2 1
59
Melianus
P 2 3 Tidakbe
YA Sikumana/
LA 1 1 0 0 0 1 1 0 50
TMS
5 1
60
MosesNaha
L 1 5 Tidakbe
YA Sikumana/
LA 1 0 1 0 0 1 1 0 50
TMS
5 1
61
FekiDjami
L 5 5 Tidakbe
YA Sikumana/
LA 1 1 0 0 1 1 0 0 50
TMS
5 1
62
SanintuS
L 1 5 Tidakbe
YA Sikumana/
LA 0 0 1 0 0 0 1 0 37
TMS
2 1
57
63
Seprianus
L 6 5 Tidakbe
YA Sikumana/
LA 1 1 0 0 1 1 0 0 50
TMS
2 1
64
RintoBaun
L 9 5 Tidakbe
YA Sikumana/
LA 1 1 1 0 0 1 0 0 50
TMS
2 1
65
YapriWalen
L 9 3 Tidakbe
YA Sikuman/
LA 1 0 0 0 1 1 0 0 50
TMS
1 1
LAMPIRAN IV
58
Inspeksi Sanitasi Jamban Keluarga
Survey Penggunaan dan Pengolahan Air Minum
59
x�.,,,ww.d
SURAT KETERAN.!}AN Sl!:LESAJ PENELiTIAli.ffo, PUSKSlllf 44S..8'7'0 / "-(,'J<> �, / Vlt /:Z019
(II nm a : d.r. '?. !::'l.'St.l.na C,;o1�bim.,
NWF\1.�t / oe;,f;ih,;1hn,
: 197.){)415200312 2007
. t�lubir,11 f w .>\: Kcpala Pt1ake�31S Slkorr.:m:,
Otmp;m ini mCt.tcrM�n bebwe •
Iv ;1 fl1 II : H<"klif.ru Ioei}'IMP('k��M'
1�o.1!..ul1:m/ ,luru,m>"I
tilll\1C't'8d,ll.8/ l'T
: PQ. 5:l():}.J:) 161 0 l !: }.fuhs.sJ�,.,:,.: nm M'3C'ha.ta.u L.ingb.-uns;:,.n/K�e.tw.tan Lirtgkuvg;�n: rolitf!lrnik Ke�h�:«t1 T(em('.nk<"." Kupau.g
l:fafr,.,•;,i ;:au� l11:"1'tl:mElmt11n refah melal;ul<ao Pcttcliti&tt di 'Nilayab. licJJa l"Jakc.s.m:l�S0..,1r.1atta 1'M!'.('".al 27 Ji'c-bl1.lfrl 201� �/d 31 M�rt-1. 2011:1, 1.1-img:m .lul..lul:
•STtJDJ KEJADlAl( PBJ'IYAKJT DlARB: DDGAK KOllt>JBC JAMBAN DAit r.ENQQOlfAAN AJR MIZl'\IK DI WlLATAH KBRJA PUSJCESMAS SIIUIMARA. ROTA
kUPANO"
'lo!l'.:'lbi.l�n: 1;.,:1pr1 H"rn�· ttiM.Y1;1:oi'<11'I Kl\))1.-111:1. Wl.lli!w1a h.1.1p:;r� d XUJ:l!�f:1. Kqx-b Dw.kw Ja:i Liu�1''11la J(ui:::.nit d; 11..,J�a:ui,;:;, Kt.J'li: !:, I Y.1111) f(.-�tlVll'111 l((i1;:o il'U jlll llt (I• K�11o:i, {:1. C;1:n1:t Mfli.:ln!a di i...uP')r.g