HIDUP BERIMAN DAN BERPENGHARAPAN
Ikata “iman” (dalam bahasa Ibrani: aman) dalam Perjanjian Lama berarti “berpegang
teguh”, atau dalam bentuk kata benda “keteguhan hati”. Beriman berarti berpegang teguh
pada keyakinan yang dimiliki, atau berketetapan hati untuk meyakini sesuatu,
Karena sesuatu itu dapat dipercaya dan diandalkan. Kata iman selalu dikaitkan dengan
kepercayaan kepada Allah. Karena itu,”beriman kepada” tidak dapat disamakan dengan
“beriman kepadanya” tidak dapat disamakan percaya “kepadanya”’
Ada pengharapan tidak terlepas dan iman kepada Tuhan. Keduanya jalan seiring. iman
menimbulkan pengharapan dan sekaligus menjadi pendorong bagi kita untuk mencapai
pengharapan tersebut Karena panggilan kepada seseoràng untuk
mari kita belajar dan tokoh-tokoh Alkitab berikut:
1. Abraham (Kej.13)
2. Perempuan Kanaan (mat15:21 -28)
3. Perwira di Kapernaum (Luk. 7:1-10)
Beberapa Aspek Hidup Iman Kristiani
1. Pengalaman rohani, yaitu suatu pengalaman di mana manusia sungguh-sungguh
menghayati kaiyadan kehadiran Tuhan yang nyata di dal Yesus Kristus dan bebas
untuk menyerahkan diri kepada Kristus
2. Penyerahan din, yaitu suatu tanggapan atas karya keselamatan Allah dalam
hidupnya. Dengan penyerahan din orang tidak saja mengakui bahwa Yesus kristus
adalah Tuhan, tetapi juga mewujudkan pengajaran-Nya dalam pikiran, perkataan
dan perbuatan. Penyerahan diri ini merupakan satu aspek yang diperlukan ketika
seseorang menaruh pengharapannya kepada Tuhan.
Setiap orang Kristen juga dituntut terus-menerus untuk marngumem pertanggung
jawabkan imannya
Makna Iman Kristen dalam kehidupan sehari hari
Dari pengajaran Yesus kepada murid-murid- dengan tegas jatidaksetju kalau
mengidentikkan beriman dengan asal bisa meyerukan nama Tuhan Meskipun
kita bisa mepyebut nama Tuhan sebanyak apa pun dia kita tidak mewujutkannya dalam
perbuatan nyata maka semua itu sia-sia:
Maka, ciri orang beriman adalah selalu mengenali dan melakukan kehendak
Tuhan. Kehendak Tuhan juga sama rencana tuhan
Wujud beriman
Uralan Materi Pelajoran
Seperti halnya kesehatan yang harus kita jaga, demikian juga pertumbuhan iman. Kita
harus berjuang menumbuhkan iman kita dengan
Tegukan membuat kita tumbuh Iman yang bertumbuh dengan baik akan memampukan
kita untuk menanggapi kenyataan hidup dengan baik, dan kita akan mengarahkan
perilaku kita secara benar.
Iman mewujud dalam sikap yang nyata, misalnya berdoa, beribadah, sikap hidup
Pengalaman doa dan kegiatan lainnya da1am menumbuhkan Tirinan ,akan rnemotivasi
kita dalam berperilaku dan bertindak secara benar. Iman seseorang dapat dikatakan
bertumbuh, bila tutur kata dan tindakan serta ketaatannya semakin berkenanbag banyak
orang dan tentu saja bagi Tuhan.
Tidak jarang kita mendengar komentar-komentar di dalam masyarakat yang mengatakan,
“Rajin beribadah, tetapi rajin pula korupsi,” atau “Banyak pengetahuannya, tetapi
kelakuan tidak berubah dan seterusnya.
Di bawah mi kita akan mempelajari beberapa cara menumbuhkembangkan iman
agar dapat terus hidup dalam Yesus Kristus dan bahkan berbuah sesuai dengan yang
diharapkan-Nya.
1. Berdoa
Martin Luther menyebut doa sebagai napas hidup orang percaya. Mengapa? Karena. doa
adalah bagaikan oksigen yang diperlukan oleh tubuh manusia, melalui paru-paru dan
darahnya. Bila tubuh kita tidak mendapat oksigen yang diolah paru-paru dan
dialirkan .oleh darah ke seluruh tubuh, maka tubuh kita akan mati. Begitu pula dengan
kehidupan beriman orang percaya; kalau orang percaya tidak lagi berdoa, b?rarti
kehidupan rohaninya telah mati.
Kita berdoa karena kita membutuhkan hubungan yang terus-menerus dengan Tuhan,
Sumber Kehidupan kita. D1am doa kita dapat menyampaikan pengakuan akan kuasa dan
kemuliaan serta kekudusan Tuhan, pergumulankita sebgai orang beriman, dan juga
memohon pengampunan dosa kepada-Nya. Kita dapat menjalin hubungan yang baik
dengan Tuhan bila dimulai dengan pengakuan, tentang diri kita sendiri dan juga
pengakuan akan ketuhanan dari Tuhan Bagaimana mungkin
Pengakuan itu dapat diwujudkan dalam mensyukuri segala sesuatu yang telah Tuhan
berikan kepada kita, Ija_ baik itu sukacita, maupun dukacita. Sebab, melalui sukacita dan
dukacita serta kesusahan yang kita alamai , kita dapat lebih mendekatkan diri kepada-Nya
dan mendapat pelajaran hidup padanya untuk bertahan berpegang ada-Nya, yang adalah
sumber kehidupan kita
1. Jangan bersikap munafik;
2. Bukan untuk diperlihatkan (pamer kepada orang;)
3. Jangan bertele tele
4. Berdoalah sesuai dengan panduan yang Yesus ajarkan:”Doa Bpa Kami”.
2. Membaca firaman tuhan
Manusia mengenal Allah yang myindiri-Njçjjamsejrahkeseiamatanrnelalui
firman dan
Allah melalui para nabi dan utusannya, dan dikumpulkan dalam satu kitab yang
disebut
Alkitab. Dalam Alkitab ini Allah menyatakan kehendak-Nya berupa firman yang tulis
firman yang hidup yakni Yesus Kristus
Alkitab terdiri dan dua bagian, yaitu Perjanjian Lamadan Perjanjian baru.(Dalam
1ingkungn Gereja Katolik, dikenal kitab-kitab Deuterokanonika.) Alkitab Perjanjian
Lama terdiri dan 39 kitab; sedangkan Alkitab Perjanjian Baru terdiri dan 27 kitab.
Dalam Alkitab kita membaca bagaimana Allah menyatakan kehendak-Nya kepada
umat manusia dengan berbagai cara: cerita, nubuat, mazmur dan menyayikan jaksana,
jiasihat-nasihat. perumpaman, bahkan kecaman, dan lain sebagainya. Semuanya itu
disampaikan kepada manusia untuk dijadikan sebagai pedoman hidup orang
percaya agar manusia memperoleh keselamatan di dalam Di yang diberitakan dalam
jjjtajmkni Yeiisiristus, Tuhan dan Juruselamat.
Dengan membaca Alkitab secara tekun dan teratur serta memohon bimbingan Roh
Kudus, kita mengenal Allah dan mengetahui bahwa Allah benar-benar menyatu denaan
sçjarahmanusia. Kita mengenal-Nya sebagai Allah yang Mahakuasa, yang menciptakan
jagat raya dengan segala isinya; Allah yang Mahapengampun, yang mau memulihkan
hubungan-Nya dengan manusia yang telah putus karena dosa; Allah yang Mahakasih,
yang sangat mengasihi manusia sehingga Ia rela mengutus Anak-Nya, Yesus yig adalah
Firman yang Hidup, untuk menyelamatkan manusia dan hukuman dosa.
Jadi, membaca Alkitab adalah upaya kita untuk semakin mengenal siapa Allah, menggali
apajg Allah kehendaki darimanusia,danmn!anserta bimbingan, juga arahan atas
kebenaran Tuhan bagi kehidupan kita (bnd. Mzm. 119:105). Karena itu, membaca
Alkitab menjadi kegiatan yang sangat penting di dalam kehidupan kita sebagai orang
percaya.
Berikutadalahhajang perlu diperhatikan dalam membaca Alkitab:
a. Alkitab bukan didiktekan dan surga. Tuhan memakai orang-orang yang hidup
untuk menuliskannya dengan tuntunan Roh kudus.
b. Alkitab bukan buku ilmu getahuan, melainkan penyataan (wahyu) Allah kepada
manusia.
c. Alkitab bukan buku sejarah, melainkan buku yang mengisahkan hal-hal yang
penting bagi tujuan Allah, tanpa memperhatikan urut-urutan sejarah (bnd. Yoh.
20:30-3)
d. Alkitab tidak dapat dibaca harfiah dan sepotong-sepotong: bagian Alkitab yang
sampai diterangkan oleh bagian-bagian yang lain:
1. jangan berpegang hanya pada satu ayat;
2. ayat-ayat harus dibaca dalam hubungan (konteks)denan bagian sebelum dan
cesudahnya:
3. jangan mengartikan dengan ppikiran kita sendiri, harus berdasarkan apa yang
Sesungguhnya ibadah memunyai arti yang lebih luas yakni pengabdian hidup dan
peiayanan terhadap Tuhan dan Menurut Kamus besar Bahasa Indonesia, “ibadah
perbuatan untuk menykan bakti kepada Allah, yang didasari ketaatan
mengerjakan perintah-Nya dan menjauh.iI.arangan-y. Dalam bahasa Yunani kata
“ibadah”, disebut leitourgia, yang artinya pengabdian. Kata itu berkaitan dengan
pelayanan, ini berarti
Pengertian beribadah juga berarti bekerja atau beraktivitas dalam bidang apa pun,
njaig hal itu dilakukan sebagai tanggapan manusia atas panggilan Allph menjadi
pelaksana mandat untuk”mengusahakan dan melihara seluruh ciptaan-Nya (bnd.
Kej. 2:15).
Dalam melaksanakan ibadah yang berkenan kepada Allah, seluruh mata hati dan
pkirankitaheidak1ah tertuju kepada Allah, yang dan menyelamatkan kita,
sehingga seluruh bagi kemuliaan Tuhan. Kepada kita diberikan rupa-rupa karunia
agar kita dapat saling
Selain melalui bacaan Alkitabyangdapatkita1akukan ecara pribadi, juga melalui
persekutuan dengan ograngpercayalainnyadalam kebaktian di gerea atau aktivitas
lain di dalam persekutuan. Sebab,
Orang-orang percaya dalam jemaat perdana terutama pada “Han Tuhan” (han
Minggu untuk memuji dan memuliakan Tuhan senta membaca dan mendalami
firman Tuhan, berbagi kasih dalam perjamuan kasih (Kis.
2:41-47).
4. Aktivitas-aktivitas Rohani
Beberapa aktivitas lain yang dapat menumbuhkan iman kita antara lain,
mengikuti:
a. retreiL
b. seminar;
c. KKR (kebaktian kebangunan rohanj)j
d. lokakarya;
e. Bible camp, dli.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “optimis” berarti orang yang
selalu berpengharapan atau berpandangan baik dalam menghadapi segala hal,.
jadi, optimisme adalah suatu cara pandang yang menempatkan hidup
manusia,peristiwa dan segala sesuatu sebagai”yang baik.” Sikap optimis mehhat
segala peristiwa hidup secara positif, tidak aristiwa yang menjadi kesialan atau
malapetaka. dalam sekalipun dipandang sebagai keberhasilan yang tertunda;
kecelakaan sebagai hikmah. Orang yang bergaya hidup optimis kelihatan lebih
ceria dan bersemangat dalam hidup. Mereka melihat masa lalu, masa kini dan
masa depan dengan positif, karena yang mengendalikan dunia dan segala
penistiwa adalah pninsip kebaikan. Meskipun penuh persoalan, masa depan
dihadapi dengan pnuh harapan.
Pesimisme adalah lawan dan optimisme. Menurut KBBI, pesimis”berg yang
bersikap tidak mempunyai harapan baik; orang yang mudah putus asa atau putus
haraDan. Pesmisme berarti paham yang beranggapan atau memandang segala
sesuatu darisudut buruknya saja. Orang yang pesimis mempunyai cara pandang
yang menempatkan segala sesuatu sebagai “yang buruk” seRala peristiwa hidup
dipandang secara negatif.
Pandanpan Alkitab tentang sikap Optimis dan Pesimis
(2 Roj. 6:24—7:20)
Ja masyarakat biasa saja bersikap pesimis, bukankah seharusnya kaum pinggiran
(orang kusta dan pengemis) akan bersikap lebih pesimis atau frustrasi? Ternyata
tidak! Alkitab jstru menisahkan sikan yang kontras. Orang-orang nggi itu justru
tidak bersikap pesimis, tetapi nealistis dan penuh optimisme. j. tengah krisis
mereka tidak menghalalkan segala cara, tidak saling memakan dan tidak
mengorbankan sesamanya, seperti yang dilakukan masyarakat pada umumny
Mereka berpiir dan mencarijan
keluar dati kesulitan hidup secara kreatif. Mereka mulai menirnbang-nimbangdan
menghitung:
a. Pertama, kalau mereka tetap diam dan mengemis di pntu gerbang kota, pasti
mereka mati kelaparan. Siapa yang akan memberi mereka makan?
b. Kedua, kalau mereka masuk ke dalam kota, mereka pun akan mati, sebab di
dalam kota tidak ada makanan’
c. Ketiga,kalaumerekaperg[kekemahtentaraAramyang mengepung Israel, ada dua
kemungkinan yang bisa terjadi: (1 mereka bisa dibunuh tentara Aram, lalu matjj
dibiarkan tentara Aram dan mendapat makan. lelas, saat itu hanya dikemahtentara
musuhlah terdapat makanan, di sana ada kemunakinan untuk hidup. Pergi ke
kemah tentara Aram mengapa tidak?
MENGALAH UNTUK MENANG
Dalam Khotbah di Bukit, Yesus berkata, “... siapa pun yang menampar pipi
kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu” (Mat. 5:39). Pada lain pihak, di
hadapan Imam Besar Hanas, Yesus justru menunjukkan sikap yang berbeda.
Ketika Ia ditampar, bagaimana reaksi-Nya? Apakah Ia minta ditampar sekali lagi?
Tidak. Ia memprotes, “Jikalau kata-Ku itu salah, tunjukkanlah salahnya; tetapi
jikalau kata-Ku itu benar, mengapakah eigkau menampar AkuT’ (Yoh 18:23.).
Kalau Tuhan Yesus sendiri tidak rnembei,ipi yang satu Ia lalu apakah arti ucapan-
Nya itu?
Ada tiga ucapan Yesus dalam Matius 5:38-41 yang sejajar dengan hal tersebut,
yakni:
1. “Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan
siapa pun yng_menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.”
2. “Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini
bajumu, serahkanlah juga jubahmu.”
3. “Dan siapa pun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mit,
berjalanlahbersama dia sejauh dua mu.”
ladi, ketiga ucapan itu memberi arti yang sejajar. Hak orang adalah menampar
pipi kanan kita tapi tuhan yesus berkata “Berilah juga pipi kirimu.” Hak orang
lain meminta jaminan berupa baju, tapi yesus berkata antarlah dia sejauh dua mil
Oleh karena itu, dalam perumpamaan ini detail menjadi tidak penting, yang
penting adalah pesannya. Artinya. Bukan hal ”tamparaan” memberi Jubah dan
”berjalan” itu yang penting melainkan kesediaan untuk.tidak membalas
mengampuni), bermurah hati untuk memberi dan berkorban demi orang.
Kesimpulan dan penjelasan di atas adalah:
- ketiga ucapan itu mem arti yang sejajar. Hak orang 1ai adaiph me“Berilah
luga pipi kirimu.” Hak orang lain bahkan dalam hal membalas kejahatan,
lepaslah hak itu dan jangan gunakan hak itu kita perlu membela diri dari
kejahatan namun kita tidak usah membalas nya
- tidak mengunakan hak untuk membalas amarah, hinaan, makian fitnahan,
kelicikan atau kejahatan lain dapat menimbulkan kesan bahwa kita kalah
sebtulnya itu bukan kalah melain kan mengalah bukanlah kalah sebab justru
dengan mengalah kita dapatkan kemenangan
KLIPING RANGKUMAN TUGAS AGAMA
Oleh : Nama : Yemima WNo : 34Kelas : 8f