Transcript
Page 1: “Hidup Di Tengah Krisis Ekonomi Dunia” fileBagi masyarakat perbankan ... di tengah suasana yang kurang menguntungkan ini, Indonesia ... keuangan kita terhadap subprime mortgages

1

“Hidup Di Tengah Krisis Ekonomi Dunia”

Pidato Gubernur Bank Indonesia

pada Pertemuan Tahunan Perbankan 2009

30 Januari 2009

Yth. Para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu,

Para Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indon esia,

Para Pemimpin Perbankan di Tanah Air,

Hadirin sekalian yang berbahagia,

Assalamu‘alaikum wr.wb,

Selamat malam dan salam sejahtera bagi kita semua,

Pengantar

1. Mengawali pidato malam ini, saya ingin mengajak kita semua untuk bersama-

sama memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan kesempatan pada kita untuk bertemu dalam suasana yang baik,

dalam acara Pertemuan Tahunan Perbankan 2009. Bagi masyarakat perbankan

acara ini sudah menjadi suatu tradisi yang kita gunakan sebagai momen refleksi

dan wahana komunikasi diantara kita.

2. Dalam kesempatan yang baik ini, kiranya belum terlalu terlambat apabila saya,

atas nama seluruh anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia mengucapkan

Selamat Tahun Baru 2009 kepada para hadirin sekalian. Harapan kita semoga di

Page 2: “Hidup Di Tengah Krisis Ekonomi Dunia” fileBagi masyarakat perbankan ... di tengah suasana yang kurang menguntungkan ini, Indonesia ... keuangan kita terhadap subprime mortgages

2

tahun 2009 yang penuh tantangan ini kita senantiasa dikaruniai kekuatan dan

bimbingan dari Tuhan Yang Maha Esa dalam setiap langkah kita.

Hadirin sekalian yang saya hormati,

3. Tahun 2009 dapat dipastikan akan merupakan tahun yang penuh tantangan dan

ujian. Kita saat ini sedang di puncak gelombang krisis ekonomi global terberat

sejak Depresi 1929. Mendominasi pikiran para pengelola kebijakan ekonomi dan

para pelaku ekonomi di semua negara adalah bagaimana kita bisa melewati

masa sulit ini dengan selamat. Kita semua sekarang berada pada survival mode.

4. Bagi kebanyakan dari kita di Indonesia, salvo yang menandai datangnya krisis

keuangan global kita dengar pada bulan-bulan awal semester kedua 2007

sewaktu terungkap bahwa sejumlah bank dan lembaga keuangan di Amerika

Serikat dan Inggris mengalami kesulitan keuangan. Sebabnya aset-asetnya

yang terkait kredit perumahan terutama yang berkualitas sub-standard atau

subprime mortgages, mulai macet.

5. Ternyata peristiwa itu hanya pucuk dari sebuah gunung es. Selanjutnya terjadilah

eskalasi yang cepat. Imbas krisis makin luas dan makin dalam. Apa yang

berawal sebagai krisis kredit perumahan, dalam beberapa bulan berkembang

menjadi krisis kredit berskala global. Dimana-mana persepsi risiko pelaku

ekonomi meningkat tajam. Aliran kredit untuk kegiatan normal terganggu karena

penyandang dana lebih suka menyimpan dananya dalam cash atau emas

daripada memberikan pinjaman. Bank dan lembaga keuangan di berbagai

negara mengalami distress berat dan sebagian, termasuk yang berskala global,

bangkrut.

Page 3: “Hidup Di Tengah Krisis Ekonomi Dunia” fileBagi masyarakat perbankan ... di tengah suasana yang kurang menguntungkan ini, Indonesia ... keuangan kita terhadap subprime mortgages

3

6. Pemerintah di berbagai negara terpaksa melakukan bailout dan bank sentralnya

memompakan likuiditas ke dalam perekonomian dalam jumlah yang belum

pernah terjadi sebelumnya. Toh bank dan lembaga-lembaga keuangan tetap

mengalami tekanan dan aliran kredit masih jauh dari normal. ”The financial sector

is broken”, kata Paul Volcker.

7. Yang sangat dikhawatirkan para pengelola ekonomi dan ingin dihindari almost at

all cost adalah terjadinya proses spiral ke bawah antara sektor keuangan dan

sektor riil – sektor keuangan yang tidak berfungsi mengakibatkan kemerosotan

kegiatan sektor riil, yang kemudian makin memperburuk kinerja sektor keuangan

dan kemudian makin menekan sektor riil, demikian seterusnya.

8. Pemerintah dan bank sentral di berbagai negara melakukan hampir apa saja

yang mungkin dilakukan, termasuk langkah-langkah yang sangat tidak

konvensional untuk menyelamatkan keadaan. Untuk menghentikan proses spiral

ke bawah itu, seperti yang saya sebutkan tadi, otoritas moneter terutama di

negara-negara maju mengguyurkan likuiditas secara besar-besaran dan hampir

semua Pemerintah di dunia saat ini meluncurkan paket-paket stimulus fiskal.

9. Untuk menyelamatkan di sektor keuangannya, pemerintah berbagai negara

mengambil langkah-langkah intervensi, termasuk menerapkan blanket guarantee

bagi simpanan di bank, menjamin atau mengambilalih aset-aset bermasalah,

menginjeksi modal kepada lembaga-lembaga keuangannya atau bahkan

mengambilalih lembaga-lembaga itu.

10. Apabila saya menggambarkan situasi ekonomi dunia yang suram, tidaklah berarti

saya mengajak Saudara-saudara untuk pesimis, apalagi pesimis mengenai

perekonomian kita sendiri. Secara obyektif situasi dan prospek ekonomi global

Page 4: “Hidup Di Tengah Krisis Ekonomi Dunia” fileBagi masyarakat perbankan ... di tengah suasana yang kurang menguntungkan ini, Indonesia ... keuangan kita terhadap subprime mortgages

4

memang suram. Kita perlu melihat permasalahan yang kita hadapi secara

obyektif dan seperti apa adanya agar kita dapat mengambil langkah-langkah

yang benar-benar menjawab masalah. Saya justru ingin mengajak Saudara-

saudara untuk yakin bahwa dengan tekad bersama dan langkah-langkah terukur,

kita bisa melewati masa sulit ini. Kita harus percaya diri dan optimis bahwa kita

mampu dan kita akan keluar dari krisis ini dengan selamat dan bahkan Insya’

Allah nantinya muncul lebih kuat.

11. Pada tingkat global, saya melihat secercah titik terang. Di episentrum krisis,

Amerika Serikat, ada harapan baru dengan adanya pemerintahan baru dengan

tim ekonomi yang baru, yang berjanji untuk segera mengambil ”forceful actions”

untuk mengatasi krisis. Kemauan antar negara-negara besar untuk berkoordinasi

dalam kebijakan juga semakin menguat. Saya juga melihat bahwa paling tidak

sebagian dari langkah-langkah yang telah diambil sebelumnya mulai

menunjukkan hasilnya, meskipun masih minim dilihat dari skala krisis yang

berkembang.

12. Sementara itu, di tengah suasana yang kurang menguntungkan ini, Indonesia

tidaklah pada posisi terburuk di antara negara-negara lain. Secara umum, postur

makro kita, termasuk tingkat pertumbuhan ekonomi tidak terlalu jelek. Industri

perbankan kita juga cukup mantap.

13. Indonesia termasuk beruntung karena exposure perbankan dan lembaga

keuangan kita terhadap subprime mortgages minimal. Namun dalam

perkembangan selanjutnya, kita tidak sepenuhnya bisa terhindar dari imbas krisis.

Sewaktu keketatan kredit global mencapai puncaknya setelah bangkrutnya

Lehman Brothers dan sewaktu psikologi pasar di dalam negeri goncang, pada

Page 5: “Hidup Di Tengah Krisis Ekonomi Dunia” fileBagi masyarakat perbankan ... di tengah suasana yang kurang menguntungkan ini, Indonesia ... keuangan kita terhadap subprime mortgages

5

bulan November 2008 Pemerintah terpaksa mengambilalih Bank Century demi

mengamankan stabilitas perbankan nasional. Demikian pula, perbankan

Indonesia tidak terhindar dari masalah produk derivatif, meskipun skalanya lebih

kecil dibanding sejumlah negara berkembang lain apalagi dibanding dengan

negara-negara maju.

14. Sementara orang mengatakan bahwa ketertinggalan kita dalam

mengintegrasikan sektor keuangan kita dengan jaringan keuangan global adalah

blessing in disguise karena telah menyelamatkan kita dari dampak krisis yang

lebih serius. Saya cenderung setuju dengan pandangan ini. Menurut hemat saya

hal ini merupakan pelajaran bagi kita agar tidak terlalu bersemangat untuk “maju”

atau ingin dianggap maju sebelum kita mengerti benar risiko-risiko yang bisa

ditimbulkan dan sebelum kita siap dengan rambu-rambu yang perlu diletakkan

untuk mengelolanya. Kita akan kembali membahas pelajaran dari krisis nanti.

15. Salah satu masalah yang kita hadapi saat ini adalah menciutnya akses korporasi

dan perbankan kita terhadap sumber pembiayaan luar negeri. Eksodus dana

dari negara-negara berkembang termasuk dari Indonesia saat ini sudah mereda.

Namun tanda-tanda pembalikan arus kembali masuk belum terlihat, kecuali

dalam skala kecil. Untuk kembali ke volume arus dana yang normal barangkali

kita masih harus menunggu. Namun seperti yang saya sebutkan tadi, ada

landasan untuk optimis.

16. Kita melihat bagaimana negara-negara maju all out mengambil segala langkah

untuk menormalkan kembali suplai dan aliran kredit di negara mereka masing-

masing untuk menghentikan kemerosotan kegiatan ekonomi yang makin

memburuk. Apabila aliran kredit di negara-negara tersebut kembali normal, aliran

Page 6: “Hidup Di Tengah Krisis Ekonomi Dunia” fileBagi masyarakat perbankan ... di tengah suasana yang kurang menguntungkan ini, Indonesia ... keuangan kita terhadap subprime mortgages

6

dana ke negara-negara berkembang, dengan tenggat waktu, akan berangsur-

angsur kembali normal pula. Indonesia perlu memposisikan diri mulai dari

sekarang diantara negara-negara berkembang lain agar kita menjadi negara

pertama yang dapat mengambil manfaat dari kebangkitan keuangan global.

Menurut pandangan saya kuncinya adalah bagaimana memposisikan agar

Indonesia dipandang sebagai tempat yang aman dan nyaman untuk berbisnis

dan berinvestasi. Kita harus meyakinkan para investor bahwa ekonomi makro

kita kelola dengan baik dan sustainable dan bahwa sektor keuangan kita,

terutama perbankan kita, tetap solid. Ini pekerjaan bersama kita.

17. Permasalahan lainnya adalah pasar uang antarbank dalam negeri yang belum

berjalan normal dilihat dari volume transaksi harian dan terutama dari segi akses

bank-bank menengah dan kecil terhadap sumber dana ini. Untuk kita ketahui,

masalah pasar uang antarbank ini dialami oleh banyak negara dan masing-

masing negara merespons berbeda terhadapnya. Secara umum respons

tersebut berupa salah satu atau kombinasi dari 3 langkah: pemberian jaminan

oleh negara, program asuransi dengan dukungan negara dan perluasan fasilitas

likuiditas bank sentral bagi perbankan. Indonesia sampai saat ini memilih untuk

mengandalkan pada opsi ketiga yaitu perluasan fasilitas likuiditas bagi perbankan.

18. Beberapa bulan terakhir ini Bank Indonesia telah mengambil sejumlah langkah

ke arah itu. Namun kita harus akui bahwa langkah-langkah itu belum

memecahkan seluruh masalah, terutama masalah akses bank-bank menengah

dan kecil yang tidak memiliki secondary reserves yang cukup. Perluasan fasilitas

bank sentral, seperti FPJP, bukan substitute sempurna bagi pasar antarbank

yang berjalan baik. Bank Indonesia mengharapkan perbankan nasional secara

Page 7: “Hidup Di Tengah Krisis Ekonomi Dunia” fileBagi masyarakat perbankan ... di tengah suasana yang kurang menguntungkan ini, Indonesia ... keuangan kita terhadap subprime mortgages

7

bersama mengambil inisiatif dan peran yang lebih aktif untuk ikut mengaktifkan

kembali pasar antarbank di dalam negeri. Kami di Bank Indonesia selalu terbuka

untuk membicarakan dengan perbankan mengenai hal ini.

19. Sementara itu dalam dua kuartal terakhir ini kita melihat bagaimana di semua

negara, Indonesia tak terkecuali, krisis keuangan global mulai menggerus

kegiatan ekonomi pada umumnya. Tahap ini adalah tahap yang berbahaya.

Harus diambil langkah-langkah yang ”forceful” dan efektif untuk

menghentikannya. Pengalaman negara-negara di masa lalu menunjukkan

bahwa krisis keuangan struktural seperti yang terjadi sekarang ini akan

mempunyai dampak panjang terhadap sektor riil. Pertumbuhan ekonomi yang

lemah akan berlanjut untuk beberapa waktu meskipun kondisi likuiditas nantinya

sudah kembali normal. Di sini menurut pandangan saya kita perlu mempunyai

strategi dengan sasaran yang jelas. Ada 3 (tiga) sasaran yang harus dicapai

secara terkoordinir, yaitu: (a) melewati masa keketatan kredit global dengan

selamat, (b) menjaga agar kegiatan ekonomi nasional tidak terlalu merosot dalam

jangka pendek dan (c) mempersiapkan kondisi agar setelah itu perekonomian

Indonesia kembali pada jalur pertumbuhan ekonominya yang sustainable.

20. Stimulus fiskal merupakan langkah kunci untuk menangkal kemerosotan kegiatan

ekonomi dalam jangka pendek. Rencana stimulus fiskal Pemerintah untuk 2009

dan percepatan pelaksanaan APBN 2009 sangat diperlukan dan harus berhasil.

Namun kita juga diingatkan oleh Ben Bernanke bahwa untuk melepaskan diri dari

belenggu krisis, stimulus fiskal harus dibarengi dengan perbaikan dan penguatan

sektor keuangan. Stimulus fiskal pada hakekatnya berfungsi sebagai

pemancing pump priming. Ia tidak akan menghasilkan kebangkitan ekonomi yang

Page 8: “Hidup Di Tengah Krisis Ekonomi Dunia” fileBagi masyarakat perbankan ... di tengah suasana yang kurang menguntungkan ini, Indonesia ... keuangan kita terhadap subprime mortgages

8

sustainable apabila tidak dibarengi dengan kebangkitan kembali kegiatan sektor

swasta atau dunia usaha. Dan kebangkitan kembali sektor swasta hanya akan

terjadi apabila didukung oleh sektor keuangan yang berfungsi kembali secara

penuh.

21. Oleh karena itu, langkah-langkah pembenahan dan penguatan sektor keuangan

harus dilakukan seiring dengan stimulus fiskal. Di negara kita, perbankan masih

merupakan sumber pembiayaan andalan bagi kegiatan dunia usaha, dan oleh

karenanya pembenahan dan penguatannya merupakan prioritas dan harus terus

menerus kita lakukan. Dalam batas-batas kewenangan dan kapasitasnya Bank

Indonesia akan melakukan segala langkah yang diperlukan untuk mencapai

tujuan ini. Bagi negara berkembang seperti Indonesia, saya ingin menambahkan

satu elemen pada resep Bernanke, yaitu bahwa kita juga perlu melaksanakan

reformasi struktural untuk mengurangi hambatan-hambatan kegiatan usaha.

Lessons Learned

Hadirin sekalian yang saya hormati,

22. Pengalaman adalah guru terbaik dakam kehidupan. Krisis global yang sedang

kita hadapi memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi kita dalam

melangkah ke depan. Perkenankan saya menggarisbawahi beberapa saja.

23. Salah satu pelajaran yang paling mendasar dari krisis ini adalah pentingnya bagi

kita untuk kembali ke khittah, “back to basics”. Marilah kita lihat mengapa

demikian. Krisis yang kita hadapi sekarang ini dapat dilihat sebagai konsekuensi

dari perkembangan sektor keuangan yang lepas dari akarnya yaitu kegiatan

Page 9: “Hidup Di Tengah Krisis Ekonomi Dunia” fileBagi masyarakat perbankan ... di tengah suasana yang kurang menguntungkan ini, Indonesia ... keuangan kita terhadap subprime mortgages

9

ekonomi riil. Perkembangan yang luar biasa dari sektor keuangan di banyak

negara selama lebih dari satu dasawarsa terakhir bersumber dari perkembangan

inovasi produk keuangan dan inovasi kelembagaan keuangan yang juga luar

biasa. Merebaknya inovasi ini dipermudah oleh revolusi dalam teknologi

informasi dan liberalisasi keuangan global.

24. Sektor keuangan di banyak negara menarik banyak orang, termasuk the best

and the brightest, karena merupakan jalur cepat untuk menjadi kaya. Mereka

yang gesit, inovatif dan berani mengambil risiko, mendapatkan imbalan yang

sepadan. Produk keuangan yang makin bervariasi, makin canggih dan makin

kompleks mempunyai dampak sampingan yang fatal, yaitu makin sulit untuk

dinilai risikonya. Instrumen keuangan makin terlepas dari underlying transactions

yang seharusnya melandasinya. Kegiatan yang lepas dari underlying

transactions-nya kemudian berkembang menjadi gelembung atau bubbles.

Karena dinamika internnya sendiri, gelembung makin membesar, dan akhirnya

pecah. Dan krisis terjadi. Singkatnya krisis pada hakekatnya adalah konsekuensi

dari kegagalan mengelola risiko, pada tingkat mikro maupun tingkat makro.

25. Ajakan untuk kembali ke khittah atau back to basics berlaku bagi semua lembaga

keuangan, khususnya perbankan. Fungsi utama perbankan adalah memfasilitasi

dan membiayai kegiatan-kegiatan yang terkait dengan penyediaan barang dan

jasa bagi masyarakat, yaitu kegiatan-kegiatan nyata. Bank melakukan fungsi

tersebut melalui intermediasi keuangan – yaitu mengumpulkan dana dari pemilik

dana dan menyalurkannya ke peminjam dana. Tapi bank bisa bertindak lebih dari

sekedar perantara. Bank dapat menciptakan tambahan likuiditas melalui

penciptaan uang giral. Kegiatan-kegiatan bank ini secara inheren mengandung

Page 10: “Hidup Di Tengah Krisis Ekonomi Dunia” fileBagi masyarakat perbankan ... di tengah suasana yang kurang menguntungkan ini, Indonesia ... keuangan kita terhadap subprime mortgages

10

risiko, baik bagi bank itu sendiri, bagi penyimpan dana, bagi sistem perbankan

dan bagi perekonomian. Risiko-risiko itu harus dikelola sebaik-baiknya oleh bank,

suatu tanggungjawab besar yang memerlukan perhatian penuh dari pengelola

bank – more than a full time job.

26. Bank bertugas membiayai kegiatan-kegiatan yang mempunyai underlying

transactions yang jelas dan semua itu harus selalu dilandaskan pada perhitungan

risiko yang jelas pula. Bermain dengan instrumen spekulatif bukan domain dari

bankir. Bank sebaiknya menjauhi kegiatan-kegiatan yang mengandung unsur

bubbles. Apabila kegiatan seperti itu tidak bisa dihindari, maka harus diterapkan

sistem pengelolaan risiko yang efektif. Bank Indonesia sebagai regulator

berkepentingan untuk mendorong bank melakukan prinsip kehati-hatian. Ke

depan, kami akan makin memantapkan rambu-rambu yang diperlukan untuk itu.

27. Krisis ini juga memberikan bukti kongkrit bahwa konsep universal banking bukan

model yang tahan krisis. Kita perlu memikirkan lagi mengenai konsep ini secara

lebih seksama dan berhati-hati. Kebijakan pengembangan industri ke arah

konsep yang lebih advanced, harus diikuti dengan berbagai langkah penguatan

dan penyiapan rambu-rambu pengelolaan risiko yang mantap. Untuk sementara

ini, kita bisa menyimpulkan bahwa konsep narrow bank lebih dekat dengan

khittah bank dan terbukti lebih tahan krisis. Pemilihan model bisnis bank

menentukan ketahanan sektor perbankan. Dalam krisis saat ini dan krisis 11

(sebelas) tahun yang lalu kita melihat jelas bahwa ketahanan sektor perbankan

merupakan benteng pertahanan utama suatu negara terhadap badai keuangan.

28. Perkenankan saya menarik satu lagi pelajaran penting dari krisis sekarang ini.

Pelajaran ini adalah bahwa prinsip-prinsip dasar pengelolaan makro yang

Page 11: “Hidup Di Tengah Krisis Ekonomi Dunia” fileBagi masyarakat perbankan ... di tengah suasana yang kurang menguntungkan ini, Indonesia ... keuangan kita terhadap subprime mortgages

11

konvensional terbukti tetap relevan dalam mengkondisikan perekonomian

menghadapi badai. Negara-negara yang memperhatikan dan mengawal

indikator-indikator dasarnya seperti defisit anggaran negara, defisit transaksi

berjalan, rasio hutangnya terhadap kemampuan membayarnya, kecukupan

cadangan devisanya, tingkat inflasinya, tingkat bunga, pertumbuhan likuiditas

dan nilai-tukarnya dalam bingkai pertumbuhan ekonomi yang sustainable,

umumnya mempunyai posisi lebih baik dalam menghadapi krisis. Conventional

wisdoms prevail even (or especially) during the storm.

29. Dalam kaitan dengan pengelolaan keseimbangan makro, krisis ini menurut

hemat saya juga memberikan pelajaran yang lebih bersifat struktural. Dengan

pengalaman krisis sekarang ini barangkali kita perlu mengajukan pertanyaan-

pertanyaan yang bersifat mendasar, pertanyaan-pertanyaan yang dapat menjadi

pedoman dalam memposisikan Indonesia di era globalisasi ini. Misalnya

bagaimana keseimbangan yang terbaik bagi perekonomian kita: antara pasar

domestik dan pasar ekspor, antara sektor keuangan dan sektor riil, antara

orientasi keluar dan orientasi kedalam sektor keuangan kita khususnya

perbankan kita, antara mengandalkan pembiayaan dari dalam negeri dan dari

luar negeri. Pertanyaan-pertanyaan seperti ini memerlukan pemikiran jernih,

seksama dan mendalam. Tetapi kita harus mencoba menjawabnya apabila kita

ingin membangun perekonomian nasional yang makin tahan badai di masa

depan.

Page 12: “Hidup Di Tengah Krisis Ekonomi Dunia” fileBagi masyarakat perbankan ... di tengah suasana yang kurang menguntungkan ini, Indonesia ... keuangan kita terhadap subprime mortgages

12

Prospek dan Tantangan Tahun 2009

Hadirin sekalian yang saya hormati,

30. Sekarang perkenankan saya untuk menguraikan sedikit lebih lanjut mengenai

medan yang kita hadapi dalam 2009 ini. Suatu hal yang pasti adalah bahwa

seluruh negara di dunia mengalami perlambatan. Indonesia tak terkecuali. Bagi

kita dampak krisis mulai terasa pada triwulan akhir 2008. Perlambatan ekonomi

akan semakin nyata pada tahun 2009 ini, khususnya dalam semester pertama.

Perhitungan yang kami lakukan pada akhir 2008 memperkirakan perekonomian

kita di 2009 akan tumbuh pada kisaran 4%-5%. Suatu kinerja yang tidak buruk

dibanding dengan perkiraan bagi banyak negara-negara lain. Namun melihat

perkembangan global akhir-akhir ini, downside risk nya meningkat.

31. Dalam kaitan dengan upaya mengawal pertumbuhan ekonomi, kuncinya adalah

bagaimana memaksimalkan kemampuan pasar domestik untuk mendorong

kegiatan ekonomi dalam negeri. Elemen utama dari kebijakan ini adalah

percepatan pelaksanaan di lapangan paket stimulus fiskal dan APBN 2009

secara keseluruhan. Inflasi yang terkendali dan belanja pelaksanaan Pemilu oleh

Pemerintah, partai dan masyarakat juga akan membantu menopang daya beli

masyarakat. Seiring dengan itu, kebijakan penting yang semestinya ditingkatkan

adalah langkah-langkah untuk memperbaiki iklim usaha dan mengurangi biaya

usaha di dalam negeri. Pelaksanaan kebijakan ini biasanya tidak membutuhkan

dana tapi lebih memerlukan tindakan-tindakan yang terfokus dan ketekunan

untuk menguraikan benang kusut. Semoga di tahun Pemilu ini kebijakan seperti

itu masih dapat dilanjutkan dan siapa tahu bahkan ditingkatkan.

Page 13: “Hidup Di Tengah Krisis Ekonomi Dunia” fileBagi masyarakat perbankan ... di tengah suasana yang kurang menguntungkan ini, Indonesia ... keuangan kita terhadap subprime mortgages

13

32. Sementara itu, dengan penurunan harga komoditas dan harga BBM serta

produksi beras yang diharapkan cukup baik, laju inflasi di 2009 diperkirakan

menurun, berada pada kisaran 5,0-7,0%. Apabila perkembangan yang sekarang

kita lihat berlanjut, maka batas bawah dari kisaran tersebut sangat mungkin

dapat dicapai.

33. Pertanyaan sering dilontarkan mengenai prospek Neraca Pembayaran kita tahun

ini. Berdasarkan perhitungan rinci yang dilakukan akhir tahun lalu kami

memprakirakan Neraca Transaksi Berjalan pada 2009 akan mengalami defisit

sekitar 0,11% PDB. Aliran dana global diperkirakan belum kembali normal pada

2009 ini. Namun ada satu catatan khusus bagi Indonesia. Apabila pengalaman

di tahun Pemilu 2004 berulang tahun ini, maka dengan Pemilu yang berjalan baik

dan dengan terbentuknya kabinet yang kredibel, dalam kuartal keempat akan

terjadi aliran dana masuk yang cukup besar. Nampaknya sebagian besar dana

ini adalah dana milik orang-orang kita yang sementara diparkir di luar negeri

menunggu kepastian situasi politik di dalam negeri. Berdasarkan perhitungan

kami, cadangan devisa akhir 2009 diprakirakan sebesar USD 51 milyar, atau

cukup untuk membiayai 4,7 bulan impor plus pembayaran utang luar negeri

Pemerintah.

34. Di bidang perbankan, stress test menunjukkan bahwa daya tahan industri

perbankan kita cukup memadai. Dalam tahun 2009, rasio kecukupan modal

(CAR) diperkirakan sedikit menurun dari 16% dalam 2008 menjadi sekitar 14%.

Dari sisi regulatory capital, rasio ini masih cukup tinggi dibandingkan dengan

ketentuan batas minimal sebesar 8%. Namun dari sisi economic capital

perkembangan ini perlu kita antisipasi secara lebih dini. Turunnya rasio

Page 14: “Hidup Di Tengah Krisis Ekonomi Dunia” fileBagi masyarakat perbankan ... di tengah suasana yang kurang menguntungkan ini, Indonesia ... keuangan kita terhadap subprime mortgages

14

permodalan menunjukkan semakin kecilnya kemampuan perbankan untuk

menyerap berbagai risiko dan kemampuan untuk melakukan ekspansi kredit.

Oleh karena itu, saya menginginkan agar upaya penguatan permodalan bank

tetap menjadi salah satu fokus perhatian utama kita semua di waktu-waktu

mendatang. Bank Indonesia akan terus memonitor perkembangan modal setiap

bank secara lebih dekat. Kita semua tahu bahwa tanpa jumlah modal yang aman

dan memadai, maka fungsi intermediasi perbankan tidak akan dapat berjalan

optimal, dan ketahanan industri untuk berhadapan dengan kondisi sulit seperti

saat-saat sekarang ini juga akan diragukan orang.

35. Dengan berlandaskan pada kekuatan permodalan saat ini, berbeda dengan

pertumbuhan kredit di negara-negara maju seperti Uni Eropa dan AS yang

melambat di 2008 dan mungkin akan tumbuh negatif pada 2009, pertumbuhan

kredit di Indonesia pada tahun 2009 diperkirakan masih akan berada pada

kisaran 18 - 20%. Namun dengan downside risk yang cukup besar. Sementara

itu, dengan perlambatan ekonomi NPL akan cenderung meningkat, meskipun

diprakirakan masih dalam batas-batas aman, yaitu berada di sekitar 5% pada

tahun 2009.

36. Penting kiranya diketahui bahwa jumlah likuiditas yang tersedia dalam sistem

perbankan kita saat ini cukup memadai. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya jumlah

penempatan pada Sertifikat Bank Indonesia oleh residen, yang saat ini

mendekati Rp 200 T, dan jumlah undisbursed loan sebesar Rp 253 T (November

2008). Potensi likuiditas yang besar ini menunjukkan bahwa perekonomian kita

pada hakekatnya tidak kekurangan stok likuiditas. Tantangan kita adalah

Page 15: “Hidup Di Tengah Krisis Ekonomi Dunia” fileBagi masyarakat perbankan ... di tengah suasana yang kurang menguntungkan ini, Indonesia ... keuangan kita terhadap subprime mortgages

15

bagaimana agar stok likuiditas ini dapat mengalir dan membiayai pembangunan

ekonomi dan kegiatan sektor usaha.

Arah Kebijakan Moneter dan Perbankan 2009

Hadirin sekalian yang saya hormati,

37. Di tengah krisis global saat ini, kita menyadari sepenuhnya akan pentingnya

kebijakan moneter yang mendukung sektor riil. Namun itu semua harus selalu

dilaksanakan dalam konteks mencapai sasaran pertumbuhan ekonomi yang

berkelanjutan (sustainable) dan ditopang stabilitas ekonomi dalam jangka

menengah panjang. Kebijakan moneter harus mampu menjaga keseimbangan

antara menggairahkan sektor riil, menjaga kestabilan harga, menjaga

ketenangan pasar keuangan dan mengawal integritas sistem keuangan.

Pelonggaran moneter dan likuiditas akan senantiasa diselaraskan dengan

pemantauan secara seksama dan asesmen Bank Indonesia terhadap indikator-

indikator yang terkait dengan sasaran-sasaran tersebut.

38. Kami menyadari bahwa berbagai kendala krisis keuangan global pada tahun

2009 ini, menuntut perlunya langkah-langkah kongkrit dari otoritas untuk

mempertahankan kinerja para pelaku usaha di sektor-sektor produktif.

39. Berkaitan dengan kondisi itu, kebijakan pokok perlu diarahkan untuk mengawal

fungsi intermediasi perbankan agar tetap berjalan sebagaimana mestinya.

Sementara itu, kita juga berharap penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan

kredit UMKM dapat terus berjalan dengan tingkat pertumbuhan yang cukup

siginifikan. Kredit jenis ini sangat penting artinya bagi masyarakat kecil agar

Page 16: “Hidup Di Tengah Krisis Ekonomi Dunia” fileBagi masyarakat perbankan ... di tengah suasana yang kurang menguntungkan ini, Indonesia ... keuangan kita terhadap subprime mortgages

16

dapat terus bertahan dan mengembangkan usahanya pada masa-masa sulit

seperti tahun 2009 ini.

40. Sejumlah langkah kebijakan telah kita ambil dan akan kita ambil untuk

memfasilitasi aliran kredit. Malam ini saya tidak akan menyampaikan secara rinci

mengenai isi ketentuan-ketentuan yang akan diterbitkan. Saya berpandangan

bahwa dalam masa-masa sulit yang dipenuhi dengan ketidakpastian seperti

sekarang, kebijakan Bank Indonesia akan terus mengalir mengikuti dinamika

yang harus direspon dan diantisipasi.

41. Namun secara garis besar, dapat saya sampaikan bahwa baru-baru ini Bank

Indonesia telah mengeluarkan ketentuan-ketentuan yang bertujuan untuk

memberikan keleluasaan bagi perbankan dalam menyalurkan kredit. Ketentuan-

ketentuan tersebut mencakup beberapa hal yang menjadi concern Bapak Ibu

sekalian selama ini seperti: memperpanjang masa transisi penerapan Basel II

untuk perhitungan beban modal risiko operasional, menyederhanakan tatacara

pembukaan kantor bank, termasuk syariah, menyesuaikan bobot ATMR untuk

Kredit Usaha Kecil dengan skim penjaminan, menyesuaikan tatacara penilaian

kredit dalam jumlah tertentu, memberikan fasilitas transaksi USD repurchase

agreement (repo) bank kepada Bank Indonesia, dan mengurangi kewajiban

pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva Non Produktif (yaitu untuk

abandoned assets). Dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi, ketentuan-

ketentuan tersebut akan kami ikuti pula dengan langkah pengaturan secara lebih

mendalam, terkait dengan upaya peningkatan transparansi perbankan,

penguatan efektifitas manajemen risiko likuiditas, dan produk-produk derivatif

industri perbankan. Dengan kebijakan ini diharapkan, seluruh pelaku industri

Page 17: “Hidup Di Tengah Krisis Ekonomi Dunia” fileBagi masyarakat perbankan ... di tengah suasana yang kurang menguntungkan ini, Indonesia ... keuangan kita terhadap subprime mortgages

17

perbankan, baik bank umum konvensional maupun syariah, akan memiliki

ruangan yang cukup untuk tetap menjalankan fungsi intermediasinya, dengan

tetap menempatkan penerapan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko

sebagai prioritas utama.

Hadirin sekalian yang saya hormati,

42. Seperti yang saya sebutkan tadi, benteng pertahanan utama terhadap badai

krisis adalah sektor perbankan. Perekonomian akan tahan krisis apabila sektor

perbankannya tahan krisis. Sektor perbankan yang demikian bertumpu pada dua

pilar yaitu good governance dalam pengelolaan masing-masing bank dan good

supervision.

43. Mengenai good governance saya ingin menekankan satu aspeknya yang sangat

penting. Dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi di sektor keuangan dan

perbankan di tanah air akhir-akhir ini, saya menjadi makin yakin bahwa faktor

integritas dan karakter manusianya sangat menentukan dan di atas segalanya.

Kita bisa mempunyai sistem risk management yang canggih, kita bisa memiliki

sistem pengawasan yang baik, tetapi akhirnya hasilnya akan terpulang kepada

integritas dan karakter pelaksana-pelaksananya. Sebaik apapun suatu sistem

tidak akan jalan apabila para pelaksananya selalu mencari lubang-lubang

kelemahannya untuk dimanfaatkannya.

44. Ke depan, Bank Indonesia akan memperkuat screening berdasarkan karakter

dan integritas bagi para bankir kita dan, tentu saja, juga bagi para pengawasnya.

Bank Indonesia juga akan memperkuat sanksi bagi mereka yang nyata-nyata

sengaja menyalahgunakan kewenangannya. Pemegang Saham Pengendali

Page 18: “Hidup Di Tengah Krisis Ekonomi Dunia” fileBagi masyarakat perbankan ... di tengah suasana yang kurang menguntungkan ini, Indonesia ... keuangan kita terhadap subprime mortgages

18

(PSP) dan pengurus bank bertanggung jawab penuh, dalam batas-batas

ketentuan perundangan yang berlaku, atas apa yang terjadi di bank mereka.

45. Peningkatan ketahanan perbankan tidak lepas dari mutu pengawasan terhadap

perbankan. Dalam kaitan ini, saya ingin melaporkan bahwa saat ini Bank

Indonesia sedang melakukan langkah-langkah untuk memperkuat pengawasan

bank. Reposisi dan penyegaran personalia sedang berjalan. Prosedur dan tata

kerja pengawasan kita review kembali untuk difokuskan kepada hal-hal yang

menentukan kesehatan bank.

46. Pada tahun 2009 ini, kami merencanakan untuk secepatnya meningkatkan

efektifitas pengawasan bank melalui dua hal yaitu : Pertama, menyempurnakan

kerangka pengawasan berbasis risiko melalui peningkatan proses penilaian risiko,

pengawasan, pemeriksaan dan surveilance terhadap sistem. Kualitas penerapan

manajemen risiko, khususnya dalam pengelolaan likuiditas dan kontrol terhadap

produk serta aktifitas baru bank, akan menjadi fokus utama penguatan saat ini.

Aspek ini terasa sangat mendesak untuk kita tangani di tengah krisis keuangan

seperti sekarang ini. Kedua, menyempurnakan fungsi dan organisasi

pengawasan baik di Kantor Pusat maupun di seluruh Kantor-kantor Bank

Indonesia.

47. Kita akan memperkuat kaitan, antara hasil pemeriksaan dan langkah pembinaan,

antara temuan dan tindakan. Kita akan membentuk tim panel untuk

meningkatkan kualitas pemeriksaan dan langkah-langkah pembinaannya. Tahun

ini kita jua akan melipatkan anggaran untuk training. Semua ini kita harapkan

dapat membantu mengamankan perjalanan kita dalam masa krisis ini dan

Page 19: “Hidup Di Tengah Krisis Ekonomi Dunia” fileBagi masyarakat perbankan ... di tengah suasana yang kurang menguntungkan ini, Indonesia ... keuangan kita terhadap subprime mortgages

19

sekaligus meletakkan fondasi bagi pengawasan bank yang lebih baik dalam

jangka menengah.

Penutup

Hadirin sekalian yang berbahagia,

48. Demikian yang dapat saya sampaikan pada malam ini. Bahtera ekonomi nasional

kita sedang mengarungi lautan yang dilanda badai. Bahtera itu sendiri cukup kuat,

lebih kuat daripada bahtera yang kita naiki sebelas tahun lalu. Tetapi badainya

sekarang pun lebih besar. Kita pasti bisa melewatinya dengan selamat. Kuncinya

adalah seluruh awak kapal dan penumpang kompak, saling membuka diri

bekerja sama, bahu membahu didasarkan atas saling kepercayaan. Saya yakin

itu adalah tekad kita semua, sebab alternatifnya terlalu mahal bagi bangsa kita,

seperti yang kita alami sebelas tahun lalu.

49. Selamat bekerja dan sekali lagi, Selamat Tahun Baru 2009 dan di tahun yang

baru ini, semoga Tuhan YME meridhoi dan meringankan langkah kita menuju

Indonesia yang sejahtera.

Terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr. wb .


Recommended