2. Seorang turisAmerika sedang liburan memancingdisebuah teluk
kecil di Pantai Labu , Sumatra Utara, saat itu sebuah sampan kecil
merapat.
Didalam sampan terdapat ikan - ikan tuna yangbesar . Sang turis
Amerika memuji hasil tangkapan itu dan bertanya perlu berapa lama
untuk menangkapnya.
3. Sang Nelayan Melayu menjawab , Cuma sebentar aja kok . .
..
Si Amerika kembali bertanya , mengapa ia tidak memancing lebih lama
untuk dapat ikan lebih banyak.
4. Sang nelayan menjawab bahwa ia harus punya cukup waktu untuk
mendukung urusan keluarganya.
Si Amerika bertanya, Jadi waktu anda dihabiskan untuk apa saja
?
5. Jawab si nelayan, Saya tidur cukup larut , cari ikan , bermain
dengan anak, kemudian bercengkrama dengan istri. Lain waktu
malamnya saya bersosialisasi sambil bernyanyi dan main gitar dengan
teman teman.
Waktu saya penuh dan cukup sibuk , mister.
6. Saya MBA lulusan Harvard, kata si turis
Saya dapat menolong anda. Anda harus lebih banyak lagi waktu untuk
mencari ikan.
Dengan cara itu anda dapat membeli sampan yang lebih besar.
7. Dengan begitu dari sampan yang besar , anda dapat membeli
beberapa buah lagi sampan.
Akhirnya , anda akan punya satu armada penangkap ikan!
8. Disamping menjual hasil tangkapan , anda bahkan bisa membuat
pabrik pengalengan ikan,
Jadi anda menguasai mulai dari produksi, pengalengan, dan
distribusinya.
9. Anda tidak perlu tinggal didesa nelayan di Pantai Labu ini, dan
pindah ke . . . . . .
Kota Medan
Kemudian
Jakarta
Dan bahkan
Dimana anda dapat melebarkan bisnis kerajaan anda.
New York City
10. Si Nelayan bertanya, Untuk itu perlu waktu berapa lama ,
mister?
Sekitar 15 sampai 20 tahunan deh . . .
tapi setelah itu apa, mister ?
11. Turis Amerika itu tertawa dan berkata
Nah inilah bagian yang terbaik.
Pada saat yang tepat, anda jual perusahaan ke bursa saham dan
jadilah kaya raya.
Anda bisa jadi jutawan !
12. Jutawan, mister?
Lalu apa?
Si Amerika berkata,
Kemudian anda bisa pensiun dan tinggal di desa nelayan kecil dimana
anda bisa tidur larut malam , memancing ikan, bermain dengan anak
cucu , bercengkarama dengan kerabat dan istri, Dan lain waktu
malamnya anda bisa bersosialisasi dengan teman sambil bermain
gitar.
13. Ach ! Itu kan yang saya lakukan sekarang , mister , si Nelayan
menjawab sambil terseyum . .
Hidup ini simple , mister . .
Kemakmuran kadang bukan diukur dari harta yang kita miliki , . . .
. . . tetapi dilihat dari hal dan kebahagiaan yang tidak bisa
dibeli dengan uang.
14. Hidup yang wajar, tidakberartiharuskayarayadanberharta,
karenabelumtentumembuatorangbahagia.
HanyadenganberimanmelaluijalanTuhankitadapattemukankebahagiaantersebut.
NjooSiong Hong
AOWA Surabaya
[email protected]