Download docx - HIPERPLASIA PROSTAT JINAK

Transcript
Page 1: HIPERPLASIA PROSTAT JINAK

Bp. Mansur, 67 tahun

Bapak Mansur, 67 tahun usia dan jenis kelaminnya merupakan faktor resiko BPH

KU: Tidak urinasi 16 jam dan nyeri abdomen bawah

Ada dua hal yang menyebabkan pasien tidak dapat mengeluarkan urin, pertama adalah terjadinya retensi urin yang disebabkan oleh obstruksi aliran urin oleh karena neoplasma, infeksi (prostat atau saluran kemih), batu, dan sebagainya. Dan yang kedua adalah karena urin itu sendiri yang tidak diproduksi, ini menandakan adanya kelainan ginjal. Tetapi karena pasien juga mengeluhkan nyeri pada abdomen bagian bawah, lebih mungkin dikarenakan oleh adanya obstruksi dan bukan kelainan ginjal. Karena ginjal terletak didaerah retroperitoneal setinggi vertebrae thorakal 11-12 hingga vertebrae lumbal 2, sehingga nyerinya seharusnya terasa didaerah tersebut dan jika menjalar akan ke daerah inguinal hingga femoralis.

Hipotesa: retensi urin et causa obstruksi urinae et causa? Neurogenic bladder, UTI, Ca. prostat, prostatitis, BPH.

RPD: aliran urin melemah & dribbling, nocturia, tidak ada hematuria/urolithiasis

Aliran urin yang melemah disebabkan oleh karena adanya obstruksi urin yang dapat disebabkan oleh adanya urolitiasis, atau masalah pada prostat yang menyebabkan pembesaran prostat seperti BPH, karsinoma prostat, ataupun prostatitis. Pasien lebih cenderung menderita BPH dan karsinoma prostat karena factor usia yang lebih dari 50 tahun, merupakan seorang pria, dan tidak adanya riwayat urolitiasis. Sedangkan dribbling adalah tanda terjadinya inkontinensia urin yang tipe overflow yang dapat disebabkan oleh obstruksi aliran urin yang menyulitkan pasien mengosongkan vesika urinarianya ataupun kelainan dari persarafan (neurogenic bladder). Nocturia dapat disebabkan oleh karena pada saat tidur, posisi tubuh kita membuat tekanan intraabdominal meningkat, juga terdapat peningkatan rangsangan parasimpatis sewaktu tidur, sehingga rangsang untuk berkemih terjadi lebih sering. Karena pasien menyatakan bahwa ia tidak memiliki riwayat hematuria ataupun urolitiasis, maka ini menandakan bahwa tidak ada kerusakan glomerulus, tidak ada luka sepanjang saluran kemih, dan factor resiko urolitiasis adalah RPD adanya hematuria ataupun batu sebelumnya.

Hipotesa: UTO et causa BPH/karsinoma prostat/prostatitis/neurogenic bladder

Px Fisik: VS: BP meningkat, yang dapat disebabkan oleh retensi urin sehingga terjadi kelebihan cairan dalam tubuh yang menyebabkan peniningkatan tekanan darah. Tetapi VS yang lainnya normal, ini berarti tidak terjadi infeksi akut. Sehingga lebih mendukung hipotesa BPH, Ca. prostat, dan neurogenic bladder.

Page 2: HIPERPLASIA PROSTAT JINAK

Palpasi: terdapat massa suprapubic yang kistik dan nyeri. Ini menandakan adanya retensi urin.

Digital Rectal Examination:

Tidak ada nyeri. Pada prostatitis, pasien akan merasakan nyeri yang bahkan dapat mencegah kita melakukan pemeriksaan ini.

Tidak ada nodul. Pada karsinoma prostat, permukaannya akan bernodul-nodul dizona perifer prostat. Sedangkan BPH lebih sering terjadi pada zona transisional dan sentralis, yang terletak lebih ketengah bagian prostat, sehingga hanya teraba pembesaran tanpa nodul.

Berat prostat: 40gram. Berat normal prostat adalah 20 gram. Jadi memang terjadi pembesaran prostat yang karena hal-hal diatas, kemungkinan besar disebabkan oleh BPH. Tetapi, tetap harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Karena pada pemeriksaan ini tidak disebutkan apakah tonus sphincter ani-nya normal, maka saya anggap normal. Ini akan melemahkan hipotesa neurogenic bladder.

Pemeriksaan Laboratorium:

Hb dan Ht menurun. Ini dapat disebabkan oleh pendarahan atau karena overload cairan.

WBC normal. Berarti benar bukan karena infeksi akut (prostatitis). Ureum dan creatinine normal. Berarti fungsi ginjal pasien normal, yang menandakan

tidak adanya urolitiasis. GDS normal, tidak ada tanda-tanda DM, berarti hipotesa neurogenic bladder yang

disebabkan oleh DM dapat diabaikan. PSA <1,2ng/dL. Karena ini masih dalam rentang normal, berarti melemahkan

hipotesa karsinoma prostat.

USG: ginjal dan vesica urinaria normal. Berarti tidak terdapat urolitiasis, karsinoma, ataupun hyperplasia prostat yang berat.

TRUS: terjadi pembesaran prostat sebesar 43cc yang dapat disebabkan oleh BPH atau karsinoma prostat. Tetapi tidak terdapat area yang hiperechoic (Ca) atau hipoechoic (prostatitis), ini dapat membuang hipotesa karsinoma ataupun prostatitis. Sehingga hipotesa yang tersisa dan merupakan diagnosis kita adalah:

Urinary Tract Obstruction et causa BPH

Dengan alasan: hasil USG, TRUS, PSA, RPD, DRE.

Terapi yang dilaksanakan untuk pasien adalah TURP dengan prognosa baik jika ditangani dengan cepat dan tepat. Dengan follow up biopsy 3-6 bulan kemudian untuk memastikan bahwa hanya terjadi BPH dan belum menjadi karsinoma prostat.

Page 3: HIPERPLASIA PROSTAT JINAK

Kategori BPH Ca. Prostat ProstatitisGejala klinis LUTS LUTS LUTS + tanda2

infeksiDRE Kenyal, tidak

bernodul, simetrisKeras, noduler, irregular

Colok dubur sangat nyeri shg tdk dilakukan

PSA Normal >4ng/dL dg DRE abnormal

Normal

TRUS Pembesaran prostat yang tidak hiper/hipoechoic

Pembesaran prostat yang hiperechoic

Pembesaran prostat yang hipoechoic

Page 4: HIPERPLASIA PROSTAT JINAK

ANATOMI SALURAN KEMIH

Saluran kemih terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra.

KidneysGinjal The kidneys are a pair of bean-shaped organs located below the ribs near the middle of the back.Ginjal adalah sepasang organ berbentuk kacang yang terletak di bawah tulang rusuk dekat bagian tengah punggung. They remove waste products from the blood, maintain a balance of electrolytes and other substances in the blood, and produce erythropoietin (hormone that triggers the production of red blood cells in the bone marrow). Mereka mengeluarkan produk sampah dari darah, menjaga keseimbangan elektrolit dan zat-zat lain dalam darah, dan menghasilkan eritropoietin (hormon yang memicu produksi sel darah merah di sumsum tulang). Each kidney is composed of about 1 million microscopic "filtering packets" composed of capillaries called glomeruli that remove uremic waste products from the blood and form urine.Setiap ginjal terdiri dari sekitar 1 juta mikroskopis (nefron) yang terdiri dari kapiler disebut glomeruli yang mengangkat produk-produk limbah uremic dari bentuk darah dan air seni. Each glomerulus connects to a long tube, called a tubule. Setiap glomerulus menghubungkan ke tabung panjang, yang disebut tubulus ginjal. Together, the glomerulus and the tubule form a unit called a nephron.Bersama-sama, glomerulus dan tubulus bentuk satuan yang disebut nefron sebuah. Each nephron connects to progressively larger tubular branches, until it reaches a large collection area called the calyx. Setiap nefron terhubung ke cabang tubular semakin besar, hingga mencapai area koleksi besar yang disebut kelopak. The calices form the funnel-shaped portion of the upper ureter (renal pelvis). The calices membentuk bagian berbentuk corong dari ureter atas (pelvis renalis).

UretersUreter The ureters are fibromuscular tubes that convey the urine from the renal pelvis to the bladder.Ureter adalah tabung fibromuskular yang menyampaikan urin dari pelvis ginjal ke kandung kemih. Each ureter is approximately 16 inches long and the one leading from the right kidney is slightly shorter than the left. Setiap saluran kencing sekitar 16 inci panjang dan yang terkemuka dari ginjal kanan sedikit lebih pendek dari kiri. The ureters consist of mucosal, muscular, and fibrous layers. Ureter terdiri dari mukosa, otot, dan lapisan berserat. The area where the ureters enter the bladder is called the trigone. Daerah tempat ureter masukkan kandung kemih disebut trigonum. Valves in this region prevent the reflux (ie, backing up) of urine into the kidneys. Katup di wilayah ini mencegah refluks (yaitu, membuat cadangan) air seni ke ginjal.

BladderKandung kemih The urinary bladder is a hollow, muscular organ that stores urine.Kandung kemih adalah organ yang berongga, berotot bahwa urin toko. It is located behind the pubic bone and sits within and is protected by the pelvis. Hal ini terletak di belakang tulang kemaluan dan duduk di dalam dan dilindungi oleh panggul. The bladder is held in place by ligaments (bands of tough, fiberlike tissue) that connect it to the pelvis and to other organs. kandung kemih ini diadakan di tempat oleh ligamen (band tangguh, fiberlike jaringan) yang terhubung ke panggul dan organ lainnya. The narrow, internal opening of the urethra within the bladder is called the bladder neck. Pembukaan, sempit internal uretra dalam kandung kemih disebut leher kandung kemih. Muscles in the bladder neck called sphincters tighten around the

Page 5: HIPERPLASIA PROSTAT JINAK

urethra to prevent urine from leaking. Otot di leher kandung kemih disebut sfingter mengencangkan sekitar uretra untuk mencegah urin dari bocor. When the volume of urine in the bladder reaches a certain capacity, the brain sends impulses to the internal sphincter, causing it to relax and to detrusor muscles, causing them to push downward and expel urine.Bila volume urin di kandung kemih mencapai kapasitas tertentu, otak mengirimkan impuls ke sfingter internal, menyebabkan itu untuk bersantai dan otot detrusor, menyebabkan mereka untuk mendorong ke bawah dan mengeluarkan urin. As the bladder contracts, it expels urine out of the body via the urethra. Sebagai kontrak kandung kemih, itu mengusir urin keluar dari tubuh melalui uretra. UretraUretra adalah tabung yang melewati urin dari kandung kemih keluar dari tubuh. In women, it is approximately 4 centimeters long. Pada wanita, adalah sekitar 4 cm panjang. It is composed of smooth muscle fibers, sphincter muscle fibers, a layer of elastic tissue, and collagen tissue and is lined with mucous membrane. Ini terdiri dari serat otot polos, serat otot sfingter, suatu lapisan jaringan elastis, dan jaringan kolagen dan dilapisi selaput lendir. The female urethra starts at the bladder neck and exits the body directly in front of the vaginal opening (female reproductive canal). Uretra perempuan dimulai pada leher kandung kemih dan keluar tubuh secara langsung di depan lubang vagina (saluran reproduksi wanita). In men, the urethra is roughly 8 to 9 inches long and extends from the bladder neck to the end of the penis.Pada pria, uretra kira-kira 8-9 inci panjang dan memanjang dari leher kandung kemih ke ujung penis. The male urethra is composed of three parts: prostatic, membranous, and spongy. Uretra laki-laki terdiri dari tiga bagian: prostat, bermembran, dan kenyal. The prostatic urethra is the widest part of the tube and passes through the prostate gland. Uretra prostat adalah bagian dari luas tabung dan melewati kelenjar prostat. It is made up of fibrous tissue, muscle fibers, and tiny glandular openings that connect to the prostate. Ini terdiri dari jaringan fibrosa, serat otot, dan bukaan kelenjar kecil yang terhubung ke prostat. The membranous urethra is approximately three-quarters of an inch long and lies between the triangular ligaments of the pelvis. Bermembran uretra adalah sekitar tiga perempat dari panjang inci dan terletak di antara segitiga ligamen panggul. The spongy urethra is the longest part and extends through the penis to the glans (tip of the penis). Spons uretra adalah bagian terpanjang dan meluas melalui penis ke glans (ujung penis). The corpus spongiosum is the lower area of the penis that surrounds and protects the urethra. Korpus spongiosum adalah daerah yang lebih rendah dari penis yang mengelilingi dan melindungi uretra.

Uretra pada wanitaPada wanita, panjang uretra sekitar 2,5 sampai 4 cm dan terletak di antara klitoris dan pembukaan vagina.Pria memiliki uretra yang lebih panjang dari wanita. Artinya, wanita lebih berisiko terkena infeksi kantung kemih atau sistitis dan infeksi saluran kemih.

Uretra pada priaPada pria, panjang uretra sekitar 20 cm dan berakhir pada akhir penis.Uretra pada pria dibagi menjadi 4 bagian, dinamakan sesuai dengan letaknya:

pars pra-prostatica, terletak sebelum kelenjar prostat. pars prostatica, terletak di prostat, Terdapat pembukaan kecil, dimana terletak muara

vas deferens. pars membranosa, sekitar 1,5 cm dan di lateral terdapat kelenjar bulbouretralis. pars spongiosa/cavernosa, sekitar 15 cm dan melintas di corpus spongiosum penis.

Histologi

Page 6: HIPERPLASIA PROSTAT JINAK

Sel epitel dari uretra dimulai sebagai sel transisional setelah keluar dari kandung kemih. Sepanjang uretra disusun oleh sel epitel bertingkat torak, kemudian sel bertingkat kubis di dekat lubang keluar.Terdapat pula kelenjar uretra kecil yang menghasilkan lendir untuk membantu melindungi sel epitel dari urin yang korosif.

PROSTAT

Prostat adalah kelenjar berbentuk donat yang seukuran bola golf yang terketak dibawah vesika urinaria, mengelilingi urethra para proximal pria. Organ ini merupakan kelenjar aksesorius terbesar system reproduksi pria, dengan ukuran panjang 3 cm, lebar 4 cm, dan dalam 2 cm.

Prostat dibungkus oleh prostatic sheath yang terdiri dari fascia pelvicum pars visceral dan capsula fibrosa. Ia terdiri dari dua jenis jaringan, yaitu kelenjar yang tersusun oleh epitel selapis kubus atau torak dengan stromanya yang terdiri dari otot polos dan jaringan ikat kolagen fibrosa. Sepertiga bagiannya merupakan bagian fibromuskuler atau zona perifer yang terdiri dari lobus kiri, kanan, dan posterior. Duapertiga sisanya adalah bagian glandular atau zona transisional (lobus anterior) dan zona sentralis (lobus medius). Prostat terdiri dari 5 lobus, yaitu lobus anterior, posterior, medius, sinistra, dan dextra.

Page 7: HIPERPLASIA PROSTAT JINAK

Bagian atasnya disebut basis yang menempel dengan leher vesika urinaria, sedangkan bagian bawahnya adalah apex yang menempel dengan aspek superior M. Sphincter urethra dan otot-otot perinealis profunda. Permukaan anteriornya terdiri dari serat otot transversa yang membentuk rhabdo/hemisphincter dan merupakan bagian dari M. Sphincter urethra. Permukaan posteriornya berhubungan dengan ampulla recti. Dan permukaan inferolateralnya berhubungan dengan M. levator ani. Persarafannya berasal dari nervus pudendus.

Kelenjar ini mengeluarkan cairan putih susu yang sedikit asam dengan pH ±6,5 dan terdiri dari asam sitrat, enzim-enzim proteolitik (Prostate Specific Antigen (PSA), pepsinogen, dsb), acid phosphatase, dan seminal plasmin. Cairan ini merupakan 20-25% isi semen. Fungsi cairan ini adalah untuk motilitas dan viabilitas sperma, menetralkan keasaman saluran reproduksi wanita, dan membunuh bakteri yang ada dalam system reproduksi wanita.

Perdarahannya berasal dari A. Vesicalis inferior, A. Pudenda interna, dan A. Rectalis media dan mengalir ke plexus venosus prostaticus, vesicalis, dan vertebrae internus yang bermuara ke V. iliaca interna.

Mekanisme berkemih

Dipengaruhi oleh saraf simpatis dan parasimpatis serta impuls saraf volunter. Otot pada kandung kemih yang mengelilingi jalan keluar ke uretra (sphincter uretra

internal) senantiasa berkontraksi menjaga supaya lubang ini tetap tertutup. Dipengaruhi oleh saraf parasimpatis.

Otot sphincter uretra eksternal terdiri dari otot rangka yang kerjanya secara volunter. Di dinding kandung kemih terdapat otot detrusor yang bila berkontraksi menyebabkan

urin dalam kandung kemih terdorong keluar. Bila dalam kandung kemih terdapat urin 300 – 400 ml, maka terjadi rangsangan

peregangan pada dinding kandung kemih. Kemudian impuls ini dikirim ke otak, sehingga menyebabkan adanya impuls parasimpatis

yang menyebabkan kontraksinya otot detrusor, relaksasi otot sfingter internal dan eksternal.

Page 8: HIPERPLASIA PROSTAT JINAK

Mekanisme pencegahan berkemih

Hal ini dimungkinkan dengan adanya impuls volunter yang menyebabkan bisa ditundanya kontraksi otot detrusor dan relaksasinya otot sfingter. Sampai umur 18 bulan, impuls volunter ini belum bekerja dengan baik

Page 9: HIPERPLASIA PROSTAT JINAK

BENIGN PROSTATIC HYPERTROPHY (BPH)

Benign Prostatic Hypertrophy atau BPH adalah nama lain untuk hyperplasia noduler prostat atau disebut juga hyperplasia glanduler dan stroma. Karena yang sebenarnya terjadi bukanlah hipertrofi sel tetapi hyperplasia sel. Abnormalitas prostat jenis ini cukup sering terjadi pada pria berusia diatas 40 tahun dan insidensnya semakin meningkat seiring pertambahan usia, dengan insidens mencapai 90% pada pria berumur 80 tahun. Karakteristik kkelainan ini adalah proliferasi sel-sel epithelial dan stroma prostat yang akan menyebabkan pembesaran ukuran kelenjar dan mengakibatkan obstruksi urin.

Morfologi Hyperplasia terjadi paling sering pada sel-sel yang berada pada kelenjar periuretral dalam, terutama yang terletak diatas verumontanum. Prostat yang membesar dapat mencapai berat hingga 300 gram. Potongan melintangnya terdiri dari nodul-nodul berbatas tegas yang menonjol dari permukaannya yang tampak padat atau kistik. Nodularitas ini paling menonjol pada regio dalam (zona transisional dan sentralis). Nodul2 ini menekan uretra hingga diameter lumennya dapat hanya setipis kertas atau dapat juga berproyeksi ke dalam lumen vesika urinaria dan menyebabkab ball-valve type of urethral obstruction.

Secara mikroskopik, nodul-nodul tersebut terdiri dari proliferasi elemen-elemen kelenjar dan stroma fibromuskuler. Kelenjar yang hiperplastik tersebut dilapisi oleh epitel kolumner tinggi dibagian dalam dan lapisan sel basal yg gepeng serta lapisan sel kubus diluarnya. Kepadatan epithelium yang berproliferasi membuatnya membentuk papillary projections pada kelenjarnya. Lumen kelenjar berisi materi sekretorik padat yang proteinaceous (corpora amylacea). Kelenjar dikelilingi oleh stroma yang berproliferasi.

Manifestasi klinisHanya 10% pria dengan BPH yang akan mengeluhkan gejala klinisnya yang berupa tanda-tanda saluran kemih bagian bawah (LUTS), yaitu tanda-tanda obstruksi (hesitancy, intermittent interruption of urinary stream sewaktu berkemih, pancaran melemah) dan tanda-tanda iritasi kandung kemih (urinary urgency, frequency, nocturia, disuria), atau jika terjadi obstruksi total, retensi urin yang menyakitkan, dan kadangkala hidronefrosis. Sisa residu urin dalam kandung kemih dan obstruksi kronik juga akan meningkatkan resiko terjadinya infeksi saluran kemih.

Dasar DiagnosaDRE: BPH: kenyal, tidak bernodul karena yang membesar yang bagian dalam, dan simetris

Dengan rectal grading stage 0: teraba <1cm, berarti berat <10gram; Stage 1: teraba 1-2cm, berarti berat 10-25gram; Stage 2: teraba 2-3cm, berarti berat 25-60gram; Stage 3: teraba 3-4cm, berarti berat 60-100gram; Stage 4: teraba>4cm, berarti beratnya >100gram.

PSA: <0,10ng/dL/cm3

TRUS: pembesaran prostat yang tidak hiper/hipoechoic

USG KUB: cari tanda-tanda klinis BPH

Page 10: HIPERPLASIA PROSTAT JINAK

Patofisiologi Teori etiologi: Teori aging:

NADPH + aktivitas 5-α-reduktase

Testosteron

DHT>>

α-1aRA

Sintesa GF>>

Pertumbuhan sel>>

Stroma (autokrin/parakrin)

Epitel (parakrin)

Proliferasi sel >>

Testosteron >> estrogen N

Sensitivitas RA>> Jml RA>> Apoptosis <<

Sel hidup lbh lama

Hyperplasia sel

Ukuran prostat membesar, tetapi kapsulnya tidak Multiple fibroadenomatous nodules

Kompresi uretra (UTO)

Resistensi thd aliran urin >>

Tonus otot polos uretra >>

Compliance VU<<

Tekanan urinasi/tekanan VU >>

Ddg VU menebal (hipertrofi , bertrabekula, irritable, divertikuli

Kekuatan kontraksi >> Destrusor instability

LUTS Komplikasi: hernia, hemorrhoid, hematuria

Incomplete bladder emptying

Page 11: HIPERPLASIA PROSTAT JINAK

TerapiTerapi BPH berdasar International Prostate Symptoms Scoring atau IPSS (lihat dihalaman terakhir). Dengan jumlah nilai 0-7 untuk standar ringan, 8-19 untuk sedang, dan 20-35 untuk berat.

1. Terapi utk IPSS ≤7 dengan tidak ada keluhan atau gejala, quality of life baik, hasil uroflowmetri nonobstruktif, dan baseline data normal sebaiknya dilakukan watchfull waiting dimana pasien tidak diberikan terapi apapun, hanya edukasi untuk mengurangi factor resiko dan factor predisposisi, seperti tidak minum kopi atau alcohol setelah makan malam, kurangi konsumsi kopi, cola, minuman bersoda, coklat, makanan pedas dan asin, batasi fenilpropanolamin, tidak menahan BAK. Selanjutnya dilakukan followup tiap 3-6 bulan sekali dengan memeriksa IPSS, uroflowmetri, dan PSA.

2. Terapi untuk IPSS sedang, fungsi ginjal normal, PSA ≤4ng/dL, dengan tidak ada komplikasi lainnya kecuali hipertensi ringan adalah medikamentosa dengan watchfull waiting. Medikamentosanya adalah α-adrenoseptor bloker yang menurunkan tonus otot polos prostat (prozosin 2x/hari, terazosin atau afluzosin atau doxazosin 1x/hari), 5-α-reduktase inhibitor yang menurunkan DHT hingga menghentikan hyperplasia dan mengurangi gejalanya (finasteride 5mg/hari selama 6 bulan), dan fitofarmaka yaitu pygeum africanum, serenoa repens, hypoxis rooperi, radix urtica, dsb. Terapi jenis ini tidak boleh diberikan jika terjadi hipotensi postural atau orthostatic dan alergi betabloker.

3. Terapi untuk IPSS skala berat adalah pembedahan yang dapat berupa open surgery, TURP, TUIP, elektroevaporasi, dan prosedur-prosedur minimal invasif.

Retensi urin dlm VU

Overflow incontinence (dribbling, nocturia)

Massa suprapubik (kistik, nyeri)

Stasis urin

Hockey stick ureter

Hidronefrosis Metabolic wastes tidak terbuang

Urosepsis

Hemodilusi Gangguan elektrolit

Hb, Ht<< Hiponatremia relatif

Aktivasi SRAA

BP & HR >>

Page 12: HIPERPLASIA PROSTAT JINAK

Pada bedah terbuka atau opensurgery, ada dua metode, yaitu metode Millin dimana dilakukan enukleasi kelenjar prostat via retropubik infravesica dan metode Freyer yang melakukan enukleasi kelejar prostat via suprapubic transvesica/transperineal. Bedah terbuka dilakukan jika berat prostat >100gram.

TURP atau Transurethral Resection of the Prostate adalah prosedur bedah yang minimal invasive sehingga pasien dapat cepat sembuh. Dimana reseksi prostat dilakukan melalui urethra dengan menggunakan cairan irigan (aquades) untuk membantu melihat saat melakukan prosedur.

TUIP atau Transurethral Incision of the Prostate. Ini untuk hyperplasia yang tidak terlalu berat pada pasien yang masih muda. Sebelum dilakukan, harus disingkirkan kemungkinan adanya karsinoma prostat.

Elektroevaporasi. Prosedur yang dilakuakn sama dengan TURP, tetapi memakai rollerball dengan mesin diatermi yang cukup kuat sehingga membuat vaporincisi kelenjat prostat pada suhu 100oC. Ini dilakukan pada pembesaran prostat yang <50gram.

Prosedur-prosedur minimal invasive, yaitu thermotherapy, TUNA, Stent, HIFU, dan dilatasi balon.

Pada thermotherapy, dilakukan pemanasan gelombang mikro pada frekwensi 915-1296MHz yang dipancarkan melalui antenna yang beradaa dalam urethra. Pemanasan >44oC akan menyebabkan destruksi jaringan zona transisional prostat. Mobiditas prosedur ini cukup rendah, tidak perlu anestesi, tetapi hanya dapat dilakukan jika hiperplasianya masih dalam tahap awal.

TUNA atau Transurethral Needle Ablation of the prostate adalah prosedur yang memakai frekwensi radio yang menimbulkan panas setinggi 100oC hingga menyebabkan nekrosis jaringan prostat. Ini dilakukan pada pasien yang tidak mungkin dilakukan pembedahan, karena beresiko tinggi.

HIFU atau High Intensity Focused Ultrasound yang memakai energy panas dari gelombang ultrasound dari transducer piezoceramic dengan frekwensi 0,5-10MHz. Prosedur ini memerlukan anestesi umum.

Follow-UpSetiap tiga sampai enam bulan sekali, pasien yang telah didiagnosa dengan BPH diwajibkan untuk memeriksa IPSS, kadar PSA, dan uroflowmetrinya untuk mengetahui seberapa jauh perjalanan penyakitnya, apakah memburuk atau tidak, apa perlu penganganan lebih lanjut, dan melihat keberhasilan terapi yang telah dilakukan.

Inkontinensia UrinaeInkontinensia urinae adalah ketidakmampuan seseorang untuk menahan BAK. Ada empat tipe pada orang dewasa:

1. Stress incontinence Paling sering terjadi pada wanita muda dan usia pertengahan. Penyebab: kelemahan otot-otot dasar pelvis ditambah dengan stress fisik akan

meningkatkan tekanan intraabdominal sehingga urin bocor dari VU. Stressnya dapat berupa batuk, bersin, tertewa, olahraga, mengedan, mengangkat benda berat, kehamilan.

Page 13: HIPERPLASIA PROSTAT JINAK

2. Urge incontinence Paling sering terjadi pada lansia Tiba-tiba sangat ingin BAK dan tidak dapat ditahan (langsung BAK ditempat) Penyebab: iritasi dinding kandung kemih oleh infeksi, batu, stroke, multiple

sklerosis, cedera medulla spinalis, cemas3. Overflow incontinence

Sejumlah kecil urin keluar karena terobstruksi atau kontraksi lemah otot-otot dinding VU.

Penyebab: obstruksi (BPH, batu) atau dinding VU tidak kuat berkontraksi sehingga kandung kemih terlalu penuh (overfilled) yang akan menyebabkan peningkatan tekanan intravesika sehingga urin “bocor” keluar (dribbles out).

Clinical sign: nyeri suprapubik4. Functional incontinence

BAK (ngompol) karena tidak cukup cepat ke toilet (jalannya lambat) Penyebab: stroke, arthritis berat, Alzheimer.

Prostate Specific Antigen (PSA)Adalah salah satu protease dalam semen yang menyebabkan liquefaksi seminal coagulum. Waktu paruhnya adalah 2-3 hari dan terikat dengan α1-chymotrypsin. Ini diperiksa jika curiga adanya karsinoma prostat. Kadar normalnya adalah 0-2,5 pada usia 40-49 tahun, 0-3,5 pada 50-59 tahun, 0-4,5 pada 60-69 tahun, 0-6,5 pada 70-79 tahun. Jika meningkat, berarti ada kemungkinan pasien menderita karsinoma prostat.

Transurethral Ultrasonografi (TRUS)Pemeriksaan ini dilakukan untuk mencari nodul pada keganasan prostat, menentukan volume atau besarnya prostat, menentukan jumlah residual urine, mencari kelainan dalam vesika urinaria. Dan dilakuakn jika kadar PSA meningkat, ada hematuria, RPD urolitiasis atau UTI, kadar creainine serum meningkat, dan volume PVR meningkat. Volume prostat normal adalah antara 15-20cc dengan tidak ada area hiper atau hipoechoic.

UroflowmetriAdalah pemeriksaan dinamika urin. Volume urin diukur dalam ml/s dan kita menilai lama pancaran, waktu, kecekatan, dsb.

Intravenous Pyelography (IVP)Pemeriksaan ini dilakukan jika terjadi hematuria, LUTS dengan gejala iritatif yang lebih menonjol, terdapat urolitiasis, BPH. Jika ditambah kontras, dapat melihat dilatasi ureter, trabekulasi, selulae/divertikuli, dan impresi prostat.


Recommended