1. Histologi Ginjal
Ginjal tersusun atas unit individual yang disebut tubulus uriniferus. Tubulus
uriniferus terdiri atas 2 bagian, yaitu nefron dan duktus koligens. Pangkal nefron berupa
kantong buntu disebut kapsula Bowman, berbentuk seperti mangkok berdinding dua lapis.
Bagian luar yaitu pars parietalis dibentuk oleh epitel selapis gepeng dan pars
visceralis yang dibentuk oleh sel besar yang mempunyai banyak pedicle atau foot
processes, yaitu podosit. Podosit berdiri di atas membrana basalis melalui pedikelnya.
Antara pedicle terdapat membran tipis disebut filtration slit membrane. Ke dalam kapsula
Bowman masuk gulungan kapiler disebut glomerolus. Sel endotel kapiler glomerolus
memiliki pori atau fenestra pada sitoplasmanya. Kapsula Bowman bersama glomerolus
disebut korpus Malphigi yang fungsi utamanya adalah filtrasi. Hasil filtrasi darah disebut
ultra filtrate yang kemudian akan dialirkan ke dalam sistem tubulus.
Sistem tubulus terbagi menjadi 3 bagian, yaitu tubulus kontortus proksimal, ansa
Henle, dan tubulus kontortus distal. Tubulus proksimal berfungsi sebagai reabsorpsi. Ion
Na dipompakan kembali ke jaringan interstitial, glukosa, asam amino dan bahan lain yang
masih diperlukan akan diserap kembali dari ultra filtrate. Dinding tubulus proksimal
disusun oleh epitel selapis kuboid, dengan inti berbentuk lonjong dan sitoplasma eosinofil,
batas antar sel tidak terlihat jelas. Pada permukaan sel terdapat mikrofili yang menonjol ke
lumen sehingga memberikan gambaran brush border.
Tubulus proksimal mempunyai bagian yang berkelok-kelok (pars kontortus)
terdapat di korteks dan bagian yang lurus (pars rektus) turun ke medulla menjadi pars
descendens (segmen tebal) ansa Henle. Bagian tipis ansa Henle terletak di medulla tersusun
oleh epitel selapis gepeng, lumennya kecil mirip kapiler. Ansa Henle berbentuk seperti
huruf U, pars ascendens dilapisi oleh epitel selapis kuboid (segmen tebal ascendens) dan
menjadi bagian dari pars rektus tubulus distal. Tubulus distal tersusun atas selapis sel-sel
kuboid, pada potongan melintang terlihat sel yang menyusun dinding lebih banyak dan
sitoplasma eosinofil lebih sedikit dibandingkan dengan tubulus proksimal. Selain itu juga,
pada tubulus distal tidak didapatkan gambaran brush border.
Korteks tubulus distal berkelok-kelok, mendekati glomerolus dan kemudian
bermuara ke dalam duktus koligens. Sel-sel epitel tubulus distal pada sisi yang dekat ke
glomerolus berubah menjadi lebih tinggi dan tersusun lebih rapat sehingga disebut makula
densa.
Duktus koligens dapat dibedakan dengan tubulus, dimana sel epitel dinding duktus
koligens terlihat lebih tinggi, tampak pucat, batas antar sel lebih terlihat tegas dan dinding
sel pada apeks cenderung menggelembung menonjol ke lumen.
Dapus : Mescher, Anthony L. Histologi Dasar Junqueira Teks dan Atlas. Ed 12.
Jakarta: EGC; 2012