7/21/2019 Homework Dr.dian, Sp.tht
http://slidepdf.com/reader/full/homework-drdian-sptht 1/13
7. Macam-macam pemeriksaan penala
a. Definisi
• Rinne
Membandingkan hantaran melalui udara dan hantaran melalui tulang pada
telinga yang diperiksa.
• Weber
Tes pendengaran untuk membandingkan hantaran tulang pada telinga kiri
dengan telinga kanan.
• Schwabach
Membandingkan hantaran tulang orang yang diperiksa dengan pemeriksa
yang pendengarannya normal.
Referensi Soepardi! "fiaty #rsyad dkk. Buku Ajar Ilmu Kesehatan
Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher edisi 6 .$akarta %&'(. )**7
b. +ara-cara pemeriksaan
• Rinne,enala digetarkan!tangkainya diletakkan di prosesus mastoid! setelah tidak
terdengar penala dipegang didepan telinga kira-kira ) cm. bila masih
terdengar disebut rinne /0 dan bila tidak terdengar Rinne -0
• Weber
,enala digetarkan dan tangkai penala diletakkan di garis tengah kepala
1erte2! dahi! pangkal hidung! ditengah-tengah gigi seri atau dagu0.
#pabila terdengar lebih keras pada salah satu telinga disebut weber
lateralisasi ke telinga tersebut. 3ila tidak dapat dibedakan kearah telingamana bunyi terdengar lebih keras disebut weber tidak ada lateralisasi
• Schwabach
,enala digetarkan! tangkai penala diletakkan pada prosesus mastoideus
sampai tidak terdengar bunyi. &emudian tangkai penala segera
dipindahkan pada prosesus mastoideus pemeriksa yang pendengarannya
normal. 3ila pemeriksa dapat mendengar disebut schwabach memendek!
bila pemeriksa tidak dapat mendengar! pemeriksaan dapat diulang dengan
cara sebaliknya yaitu penala diletakkan pada prosesus mastoideus pemeriksa terlebih dahulu. 3ila pasien masih dapat mendengar bunyi
disebut schwabach meman4ang dan bila pasien dan pemeriksa kira-kira
sama-sama mendengarnya disebut dengan schwabach sama dengan
pemeriksa.
7/21/2019 Homework Dr.dian, Sp.tht
http://slidepdf.com/reader/full/homework-drdian-sptht 2/13
Referensi Soepardi! "fiaty #rsyad dkk. Buku Ajar Ilmu Kesehatan
Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher edisi 6 .$akarta %&'(. )**7c. 5asil masing-masing
• Rinne
3ila masih terdengar disebut rinne /0 dan bila tidak terdengar Rinne -0
#da 6 interpretasi dari hasil tes rinne
ormal
tes rinne positif
Tuli konduksi
tes rine negatif
getaran dapat
didengar melalui
tulang lebih
lama0
Tuli persepsi! terdapat 6
kemungkinan
• 3ila pada posisi (( penderita masih
mendengar bunyi getaran garpu tala
• $ika posisi (( penderita ragu-ragu
mendengar atau tidak tes rinne /8-0
•,seudo negatif ter4adi pada
penderita telinga kanan tuli persepsi
pada posisi ( yang mendengar 4ustru
telinga kiri yang normal sehingga
mula-mula timbul.
• Weber
Terdengar lebih keras pada salah satu telinga disebut weber lateralisasi ke
telinga tersebut. 3ila tidak dapat dibedakan kearah telinga mana bunyi
terdengar lebih keras disebut weber tidak ada lateralisasi.
7/21/2019 Homework Dr.dian, Sp.tht
http://slidepdf.com/reader/full/homework-drdian-sptht 3/13
• Schwabach
3ila pasien masih dapat mendengar bunyi disebut schwabach meman4ang
dan bila pasien dan pemeriksa kira-kira sama-sama mendengarnya disebut
dengan schwabach sama dengan pemeriksa.
ormal sama dengan pemeriksaTuli konduktif meman4ang
Tuli sensorineural memendek
d. Table ringkasan penala
T"S R(" T"S W"3"R T"S S+5W#3#+5 D(#9:S(S
,ositif Tidak ada lateralisasi Sama dengan pemeriksa ormal
egati1e ;ateralisasi ke telinga yang
sakit
Meman4ang Tuli konduktif
,ositif ;ateralisasi ke telinga yang
sehat
Memendek Tuli sensorineural
+atatan ,ada tuli konduktif < 6* d3!
Rinne bisa masih positif Referensi Soepardi! "fiaty #rsyad dkk. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung
Tenggorok Kepala Leher edisi 6 .$akarta %&'(. )**7
=. Tuli mendadak
a. DefinisiTuli yang ter4adi secara- tiba-tiba. $enis ketuliannya adalah sensorineural!
penyebabnya tidak dapat langsung diketahui! biasanya ter4adi pada satu
telinga.beberapa ahli mendefinisikan tuli mendadak sebagai penurunan
pendengaran sensorineural 6*d3 atau lebih! paling sedikit tiga frekuensi berturut-
turut pada pemeriksaan audiometri dan berlangsung dalam waktu kurang dari 6
hari.
b. ,atofisiologi
7/21/2019 Homework Dr.dian, Sp.tht
http://slidepdf.com/reader/full/homework-drdian-sptht 4/13
(skemia koklea merupakan penyebab utama tuli mendadak. &eadaan ini dapat
disebabkan oleh karena spasme! thrombosis atau perdarahan arteri auditi1a
interna. ,embuluh darah ini merupakan arteri u4ung end artery0! sehingga bila
ter4adi gangguan pembuluh darah ini koklea sangat mudah mengalami kerusakan.
(skemia mengakibatkan degenerasi luas pada sel-sel ganglion stria 1askularis dan
ligament spiralis. &emudian diikuti oleh pembentukan 4aringan ikat dan
penulangan. &erusakan sel-sel rambut tidak luas dan membrane basal 4arang
terkena.
c. "tiologi3eberapa 4enis 1irus! 1irus parotis! 1irus campak! 1irus influen>a 3 dan
mononucleosis menyebabkan kerusakan pada organ corti! membrane tektoria dan
selubung myelin saraf akustik. &etulian yang ter4adi biasanya berat! terutama
pada frekuensi sedang dan tinggi.
d. ,enatalaksanaan
• Tirah baring sempurna total bed rest0 istirahat fisik dan mental selama
dua minggu untuk menghilangkan atau mengurangi stress yang besar
pengaruhnya pada keadaan kegagalan neuro1ascular.
• ?asodilatansia yang cukup kuat misalnya dengan pemberian complamin
in4eksi.
o 6 2 @)** mg A ampul0 selama 6 hari
o 6 2 B** mg 6 ampul0 selama 6 hari
o 6 2 C** mg ) ampul0 selama 6 hari
o 6 2 6** mg @ ampul0 selama 6 hari
• Disertai dengan pemberian tablet 1asodilator 4enis lain ! mengingat
complamin sudah kurang diproduksi.
• ,rednison kortikosteroid0 A 2 @* mg ) tablet0! tapering offtiap 6 hari
hati-hati pada pasien diabetes melitus0
• ?itamin c ** mg @ 2 @ tablet8hari
• eurobion neurotonik0 6 2 @tablet 8 @ hari
• Diet rendah garam dan rendah kolesterol
• (nhalasi oksigen A 2 @ menit ) liter8menit0 obat anti1iral sesuai dengan
1irus penyebab
• 5ipertorik oksigen terapi 530
e. ,arameter keberhasilan terapi
7/21/2019 Homework Dr.dian, Sp.tht
http://slidepdf.com/reader/full/homework-drdian-sptht 5/13
"1aluasi fungsi pendengaran dilakukan setiap minggu selama satu bulan. &allinen
et al @BB70 mendefinisikan perbaikan pendengaran pada tuli mendadak adalah
sebagai berikut
• Sangat baik ! apabila perbaikan lebih dari 6* d3 pada %rekuensi
• Sembuh ! apabila perbaikan ambang pendengaran kurang dari 6* d3 pada
frekuensi )* 5>! ** 5>! @*** 5> dan dibawah ) d3 pada frekuensi
A*** 5>.
• Baik ! apabila rerata perbaikan @*-6* d3 pada frekuensi.
• Tidak ada perbaikan! apabila terdapat perbaikan kurang dari @* d3 pada
frekuensi.
Referensi Soepardi! "fiaty #rsyad dkk. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga
Hidung Tenggorok Kepala Leher edisi 6 .$akarta %&'(. )**7
B. :totoksisitasa. Definisi
&erusakan pada struktur koklea dan atau 1estibuler ditelinga akibat paparan >at
kimia. &erusakan pada struktur-struktur ini yang disebabkan oleh karena
penggunaan obat-obat tersebut dapat memberikan ge4ala berupa gangguan
pendengaran! tinitu dan gangguan keseimbangan.
:totoksisitas didefinisikan oleh #merican Speech ;anguage 5earing #ssociation
#S5#0 dan ational +ancer (nstitute +ommon Terminology +riteria %or
#d1erse "1ent +T+#"0 sebagai
,enurunan sebesar )* d3 atau lebih pada audiometri nada murni pada satu
frekuensi
,enurunan sebesar @* d3 atau lebih pada dua frekuensi yang berdekatan
Tidak ada respon pada pemeriksaan :#" atau 3"R# pada 6 kali pemeriksaan
berulang dimana sebelumnya ada respon.
7/21/2019 Homework Dr.dian, Sp.tht
http://slidepdf.com/reader/full/homework-drdian-sptht 6/13
Referensi Mudd ,#. inner "ar ! :toto2icity. #rticle in emedicine . )**=.
#1ailable from http8emedicine.medscape.com8article8=7C7B-o1er1iew
b. %aktor risiko
• ,emberian terapi dosis tinggi
• &onsentrasi serum tingggi
• Terapi dalam waktu lama
• ,asien usia lan4ut
• ,asien dengan insifisuensi renal
• ,asien dengan kondisi gangguan dengar sebelumnya
• Riwayat keluarga yang mengalami ototoksisitas
• ,asien yang menerima pengobatan loop diuretic
Referensi Mudd ,#. inner "ar ! :toto2icity. #rticle in emedicine . )**=.
#1ailable from http8emedicine.medscape.com8article8=7C7B-o1er1iew
c. $enis obat
• #minoglikosida tuli yang diakibatkan bersifat bilateral dan bernada
tinggi! sesuai dengan kehilangan sel rambut pada putaran basal koklea.
Dapat 4uga ter4adi tuli unilateral dan dapat disertai gangguan 1estibuler.
$enis obat aminoglikosida antara lain streptomisin! neomisin! kanamisin!
gentamisin! tobramisin! amikasin dan yang baru adalah netilmisin dan
sisomisin. etilmisin mempunyai efek sperti gentamisin tetapi sifat
ototoksisitasnya 4auh lebih kecil dibandingkan dengan aminoglikosida
4enis lain.khusus untuk pemakaian streptomisin memerlukan perhatian
yang lebih. 5al ini harus dilakukan oleh karena streptomisin merupakan
salah satu obat golongan aminoglikosida yang sampai saat ini masih
digunakan sebagai terapi anti-tuberculosa katagori ((.
• "ritromisin ge4ala pemberian eritromisin intra1ena terhadap telinga
adalah kurang pendengaran subyektif tinnitus yang meniup dan kadang-
kadang disertai dengan 1ertigo. ,ernah dilaporkan bahwa ter4adi tulisensorineural nada tinggi bilateral dan tinitus setelah pemberian intra1ena
dosis tinggi . biasanya gangguan pendengaran dapat pulih setelah
pengobatan dihentikan. #ntibiotika lain seperti 1ankomisin! 1iomisin!
capreomisin! minosiklin dapat mengakibatkan ototoksisitas bila diberkan
pada pasien yang terganggu fungsi gin4alnya.
7/21/2019 Homework Dr.dian, Sp.tht
http://slidepdf.com/reader/full/homework-drdian-sptht 7/13
• ;oop deuretics ethycrynic acid ! furosemide dan bumetanide adalah
deuretik yang kuat yang disebut loop diuretic karena dapat menghambat
reabsorbsi elektrolit-elektrolit dan air dari cabang naik dari lengkung
henle. Walaupun diuretic tersebut tersebut hanya memberikan sedikit efek
samping tetapi menun4ukan dera4at potensi ototoksisitas! terutama bila
diberikan kepada pasien dengan insifisuensi gin4al secara intra1ena.
3iasnaya gangguan pendengaran yang ter4adi ringan! tetapi pada kasus-
kasus tertentu dapat menyebabkan tuli permanen.
• :bat anti inflamasi salisilat termasuk aspirin dapat mengakibatkan tuli
sensorineural berfrekuensi tinggi dan tinitus. Tetapi bila pengobatan
dihentikan pendengaran akan pulih dan tinitus akan menghilang.
• :bat anti malaria kina dan klorokuin adalah obat ant malaria yang sering
digunakan. "fek toksisitasnya berupa gangguan pendengaran dan tinitus.
Tapi bila pengobatan dihentikan biasanya pendengaran akan pulih dan
tinitusnya akan hilang. ,erlu dicatat bahwa kina dan klorokuin dapat
melalui plasenta. ,ernah ada laporan kasus tentang tuli kongenitl dan
hypoplasia koklea karena pengobatan malaria waktu ibu sedang hamil.
• :bat anti tumor ge4ala yang ditimbulkan +(S platinum! sebagai
ototoksisitasnya adalah tuli subyektif! tinitus dan otalgia! tetapi dapat pula
disertai dengan gangguan keseimbangan. Tuli biasanya bilateral dimulai
dengan frekuensi C &5> dan = &5>!kemudian terkena frekuensi yang
lebih rendah. &urang pendengaran biasanya mengakibatkan menurunnya
hasil speech discrimination score. Tinitus biasanya samar-samar. 3ila tuli
ringan pada penghentian pengobatan pendnegaran akan pulih! tetapi bila
berat biasanya menetap.
• :bat tetes telinga banyak obat tetes telinga mengandung antibiotika
golongan aminoglikosida seperti eomisin dan ,olimiksin 3. ter4adinya
ketulian oleh karena obat tersebut dapat menembus tingkap bundar.
Walaupun membrane tersebut pada manusia lebih tebal 6 2 dibandingkan
pada hewan percobaan baboon 8 se4enis monyet besar 0 E FC mikron.!
tetapi hasil penelitian masih dapat ditembus obat-obatan
7/21/2019 Homework Dr.dian, Sp.tht
http://slidepdf.com/reader/full/homework-drdian-sptht 8/13
tersebut.sebetulnya obat-obatan tetes telinga yang mengandung antibiotika
aminoglikosida diperuntukkan untuk infeksi telinga luar.d. ,atofisiologi
#kibat penggunaan obat-obat yang bersifat ototoksik akan dapat menimbulkan
ter4adinya gangguan fungsional pada telinga dalam yang disebabkan telah ter4adi perubahan struktur anatomi pada organ telinga dalam. &erusakan yang
ditimbulkan oleh preparat ototoksik tersebut antara lain adalah Degenerasi stria 1askularis. &elainan patologi ini ter4adi pada penggunaan semua
4enis obat ototoksik.
Degenerasi sel epitel sensori. &elainan patologi ini ter4adi pada organ corti dan
labirin 1estibuler! akibat penggunaan antibiotika aminoglikosida sel rambut luar
akan lebih terpengaruh daripada sel rambut dalam! dan perubahan degenerati1e
ini ter4adi dimulai dari basal koklea dan berlan4ut terus hingga akhirnya sampai ke bagian apeks.
Degenerasi sel ganglion.kelainan ini ter4adi sekunder akibat adanya degenerasi
dari sel epitel sensori.
e. ,enatalaksanaanTuli yang diakibatkan oleh obat-obatan ototoksik tidak dapat diobati. 3ila pada
waktu pemberian obat-obatan ototoksik ter4adi gangguan pada telinga dalam
dapat diketahui dengan pemeriksaan audiometri0! maka pengobatan dengan obat-
obatan tersebut harus segera dihentikan. 3erat-ringannya ketulian masih
tergantung pada 4enis obat! 4umlah dan lama pengobatan. &erentanan pasien
termasuk yang menderita insifisiensi gin4al dan sifat obat itu sendiri.
#pabila ketulian sudah ter4adi dapat dicoba melakukan rehabilitasi antara lain
dengan alat bantu dengar! psikoterapi! auditory training! termasuk cara
menggunakan sisa pendengaran dengan alat bantu dengar! bela4ar komunikasi
total dengan bela4ar membaca bahasa isyarat. ,ada tuli total bilateral mungkin
dapat dipertimbangkan implant koklea.
Referensi Soepardi! "fiaty #rsyad dkk. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga
Hidung Tenggorok Kepala Leher edisi 6 .$akarta %&'(. )**7
7/21/2019 Homework Dr.dian, Sp.tht
http://slidepdf.com/reader/full/homework-drdian-sptht 9/13
@*. %isiologi pendengaran dan keseimbangan
FISIOLOGI PENDENGARAN
3unyi ditangkap oleh daun telinga dalam bentuk gelombang di fokuskan
melalui +#" dan akan menggetarkan membranno timpani. Di teruskan melalui
rangkaian tulang pendengaran! energy getar yang sudah di amplifikasi ini di
sampaikan ke stapes dan akan menggerakan o1al window sehingga perilimf di
skala 1estibule bergerak kemudian di teruskan ke membrane reissner yang akan
mendorong endolimf! timbul gerak relati1e antar membrane basalis dan
membrane tektoria sehingga timbul gerak mekanik yang akan mengakibatkan
defleksi stereosilia sel-sel rambut sehingga kanal ion terbuka ter4adi pelepasan ion
listrik dari badan sel! depolarisasi sel rambut dan menghasilkan neurotransmitter
ter4adi potensial aksi yang akan di teruskan ke ner1us auditorius di teruskan
nukleus auditorius sampai ke korteks pendengaran area 6B-A* 0 di lobus
temporalis.
FISIOLOGI KESEIMBANGAN
&eseimbangan dan orientasi tubuh seseorang terhadap lingkungan
disekitarnya tergantung pada input sensorik dari reseptor 1estibuler labirin! organ
1isual dan propioseptif. 9erakan atau perubahan kepala dan tubuh akan
menimbulkan perpindahan cairan endolimfa di labirin dan selan4utnya silia sel
rambut akan menekuk. Tekukan silia menyebabkan permeabilitas membrane sel
berubah! sehingga ion kalsium akan masuk ke dalam sel yang menyebabkan
ter4adinya proses depolarisasi dan akan merangsang pelepasan neurotransmitter
eksitator yang selan4utnya akan meneruskan impuls sensorik melalui saraf aferen
ke pusat keseimbangan diotak. Sewaktu berkas silia terdorong kea rah
berlawanan! maka ter4adi hiperpolarisasi.:rgan 1estibuler berfungsi sebagai tranduser yang mengubah energy
mekanik akibat rangsangan otolit dan gerakan endolimfe di dalam kanalis
semisirkularis men4adi energi biolistrik! sehingga dapat memberi informasi
7/21/2019 Homework Dr.dian, Sp.tht
http://slidepdf.com/reader/full/homework-drdian-sptht 10/13
mengenai perubahan posisi tubuh akibat percepatan linier atau percepatan sudut.
Dengan demikian dapat memberi informasi mengenai semua gerak tubuh yang
sedang berlangsung. System 1estibuler berhubungan dengan system tubuh lain!
sehingga kelainannya dapat menimbulkan ge4ala pada system tubuh bersangkutan.
9e4ala yang timbul dapat berupa 1ertigo! rasa mual dan muntah. ,ada 4antung
berupa bradikardia atau takikardia dan pasa kulit reaksinya berkeringat dingin. 3agan
@@. 3,,?a. Definisi
Benign Paroxysmal Positional Vertigo 3,,?0 atau ?ertigo ,osisi ,aroksismal
$inak ?,,$0 adalah 1ertigo dengan nistagmus 1ertikal! hori>ontal atau rotatoar
yang dicetuskan oleh perubahan posisi kepaia. Terdapat masa laten sebelum
timbulnya nistagmus! re1ersibilitas! kresendo! dan fenomena kelelahan fatigue0.
;ama nistagmus terbatas! umumnya kurang dari 6* detik. 3,,? dikenal 4uga
dengan nama 1ertigo postural atau kupulolitiasis! merupakan gangguan
keseimbangan perifer yang sering di4umpai.
7/21/2019 Homework Dr.dian, Sp.tht
http://slidepdf.com/reader/full/homework-drdian-sptht 11/13
b. Teori etiologi
• ,ada sekitar *G kasus! penyebabnya tidak diketahui idiopatik0. 3eberapa kasus
3,,? di4umpai setelah mengalami 4e4as atau trauma kepala atau leher! infeksi
telinga tengah atau operasi stapedektomi dan proses degenerasi pada telingadalam 4uga merupakan penyebab 3,,? sehingga insiden 3,,? meningkat
dengan bertambahnya usia.
• 3anyak 3,,? yang timbul spontan! disebabkan oleh kelainan di otokonial berupa
deposit yang berada di kupula be4ana semisirkularis posterior. Deposit ini
menyebabkan be4ana men4adi sensitif terhadap perubahan gra1itasi yang
menyertai keadaan posisi kepala yang berubah.
Terdapat ) teori yang men4elaskan patofisiologi 3,,?! yakni teori kupulolitiasis dan
kanalolitiasis.
@. Teori &upulolitiasis
,ada tahun @BC)! Schuknecht menga4ukan teori kupulolitiasis untuk
men4elaskan patofisiologi 3,,?. &upulolitiasis adalah adanya partikel yang
melekat pada kupula krista ampularis. Schuknecht menemukan partikel basofilik
yang melekat pada kupula melalui pemeriksaan fotomikrografi. Dengan adanya
partikel ini maka kanalis semisirkularis men4adi lebih sensitif terhadap gra1itasi.
Teori ini dapat dianalogikan sebagai adanya suatu benda berat yang melekat pada
puncak sebuah tiang. &arena berat benda tersebut! maka posisi tiang men4adi sulit
untuk tetap dipertahankan pada posisi netral. Tiang tersebut akan lebih mengarah
ke sisi benda yang melekat. :leh karena itu kupula sulit untuk kembali ke posisi
netral. #kibatnya timbul nistagmus dan pening di>>iness0.
). Teori &analitiasis
Teori ini dikemukakan olleh "pley pada tahun @B=*. Menurutnya ge4ala 3,,?
disebabkan oleh adanya partikel yang bebas bergerak canalith0 di dalam kanalis
semisirkularis. Misalnya terdapat kanalit pada kanalis semisirkularis posterior.
3ila kepala dalam posisi duduk tegak! maka kanalit terletak pada posisi terendah
dalam kanalis semisirkularis posterior. &etika kepala direbahkan hingga posisi
supinasi! ter4adi perubahan posisi se4auh B*H. Setelah beberapa saat! gra1itasi
menarik kanalit hingga posisi terendah. 5al ini menyebabkan endolimfa dalam
7/21/2019 Homework Dr.dian, Sp.tht
http://slidepdf.com/reader/full/homework-drdian-sptht 12/13
kanalis semisirkularis men4auhi ampula sehingga ter4adi defleksi kupula. Defleksi
kupula ini menyebabkan ter4adinya nistagmus. 3ila posisi kepala dikembalikan ke
awal! maka ter4adi gerakan sebaliknya dan timbul pula nistagmus pada arah yang
berlawanan.
Teori ini lebih men4elaskan adanya masa laten antara perubahan posisi kepala
dengan timbulnya nistagmus. ,arnes dan Mc+lure pada tahun @BB@ memperkuat
teori ini dengan menemukan adanya partikel bebas dalam kanalis semisirkularis
poster. Saat melakukan operasi kanalis tersebut.
3ila ter4adi trauma pada bagian kepala! misalnya! setelah benturan keras! otokonia
yang terdapat pda utikulus dan sakulus terlepas. :tokonia yang terlepas ini
kemudian memasuki kanalis semisirkularis sebagai kanalit. #danya kanalit
didalam kanalis semisirkularis ini akan memnyebabkan timbulnya keluhan 1ertigo
pada 3,,?. 5al inilah yang mendasari 3,,? pasca trauma kepala.
c. ,enatalaksanaan,enatalaksanaan 3,,? meliputi obser1asi! obat-obatan untuk menekan
fungsi 1estibuler 1estibulosuppressan0! reposisi kanalit dan pembedahan. Dasar
pemilihan tata laksana berupa obser1asi adalah karena 3,,? dapat mengalami
resolusi sendiri dalam waktu mingguan atau bulanan. :leh karena itu sebagian
ahli hanya menyarankan obser1asi. #kan tetapi selama waktu obser1asi tersebut
pasien tetap menderita 1ertigo. #kibatnya pasien dihadapkan pada kemungkinan
ter4atuh bila 1ertigo tercetus pada saat ia sedang berakti1itas.:bat-obatan penekan fungsi 1estibuler pada umumnya tidak
menghilangkan 1ertigo. (stilah I1estibulosuppresantJ digunakan untuk obat-
obatan yang dapat mengurangi timbulnya nistagmus akibat ketidakseimbangan
sistem 1estibuler. ,ada sebagian pasien pemberian obat-obat ini memang
mengurangi sensasi 1ertigo! namun tidak menyelesaian masalahnya. :bat-obat ini
hanya menutupi ge4ala 1ertigo. ,emberian obat-obat ini dapat menimbulkan efek
samping berupa rasa mengantuk. :bat-obat yang diberikan diantaranya dia>epam
dan amitriptilin. 3etahistin sering digunakan dalam terapi 1ertigo. 3etahistin
adalah golongan antihistamin yang diduga meningkatkan sirkulasi darah ditelinga
dalam dan mempengaruhi fungsi 1estibuler melalui reseptor 56.
7/21/2019 Homework Dr.dian, Sp.tht
http://slidepdf.com/reader/full/homework-drdian-sptht 13/13
Tiga macam perasat dilakukan umtuk menanggulangi 3,,? adalah +RT
+analith repositioning Treatment 0 ! perasat liberatory dan latihan 3randt-Daroff.
Reposisi kanalit dikemukakan oleh "pley. ,rosedur +RT merupakan prosedur
sederhana dan tidak in1asif. Dengan terapi ini diharapkan 3,,? dapat
disembuhkan setelah pasien men4alani @-) sesi terapi. +RT sebaiknya dilakukan
setelah perasat Di2-5allpike menimbulkan respon abnormal. ,emeriksa dapat
mengidentifikasi adanya kanalithiasis pada kanal anterior atau kanal posterior
dari telinga yang terbawah.