HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON VIDEO DAKWAH
AKUN INSTAGRAM @NUNUZOO PADA FOLLOWERS
DENGAN ADAB KEPADA ALLAH, ORANGTUA, BERTEMAN
DAN KESEHARIAN
Skripsi Ini Disusun untuk Melengkapi Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Sarjana Sosial
SKRIPSI
Oleh :
RIMA SAFITRI
NIM. 117 14 001
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)SALATIGA
2018
ii
HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON VIDEO DAKWAH
AKUN INSTAGRAM @NUNUZOO PADA FOLLOWERS
DENGAN ADAB KEPADA ALLAH, ORANGTUA, BERTEMAN
DAN KESEHARIAN
Skripsi Ini Disusun untuk Melengkapi Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Sarjana Sosial
SKRIPSI
Oleh :
RIMA SAFITRI
NIM. 117 14 001
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)SALATIGA
2018
iii
iv
v
vi
vii
MOTTO
Mengetahui banyak hal memang bikin pusing, tetapi baiknya adalah kita menjadi
tidak suka menyalahkan yang lainnya.
(Rifqi Aulia Erlangga)
“Seandainya kalian betul-betul bertawakal kepada Allah, sungguh Allah akan
memberikan kalian rizki sebagaimana burung mendapatkan rizki. Burung tersebut
pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali sore harinya dalam keadaan
kenyang.”
(hr. Ahmad (1/30))
viii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada orang-orang tersayang :
Orangtuaku, Bapak Sugiarto dan Ibu Siti Muginah yang begitu menginspirasi
penulis, yang telah mengajarkan untuk menjadi manusia yang antimainstream,
mengajarkan penulis menjadi manusia kuat terhadap segala macam ujian hidup,
dan masih banyak lagi yang tidak dapat diungkap satu per satu.
Untuk ibuku tersayang, Ibu Siti Muginah yang selalu menjadi sosok dambaan
penulis dalam menjalani kehidupan, yang mengajarkan arti kesabaran dan kasih
sayang, serta yang telah bersedia menjadi teman curhat layaknya adik kakak.
Untuk Adikku tersayang dan terjail, Aldo Nur Indarto. Terima Kasih telah
menjadi teman tidur dan bersedia menjadi obyek meluapkan kasih sayang
Untuk teman spesial, Adhitya Reza Nalendra yang selalu menyemangati dan
memberikan hiburan ketika rasa bosan datang.
Adik-adik Paskibra Sartika Wijaya, Aulia, Dewi, Icha, Refly, Hendra, Oppa
Fariza, Paksan, Dira, Intan dan semua teman-teman yang tidak dapat disebutkan
satu per satu. Terimakasih telah mau menjadi bagian proses kehidupan.
I Love You All!
ix
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillah, segala puji syukur senantiasa penulis ucapkan kepada
Allah SWT yang telah memberikan rahmat, rezeki dan karunia-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Antara Intensitas
Menonton Video Dakwah Akun Instagram @Nunuzoo Pada Followers dengan
Adab Kepada Allah, Orangtua, Berteman dan Keseharian”
Shalawat serta salam penulis ucapkan sebanyak-banyak terhadap kekasih
Allah SWT, Rasulullah SAW beserta keluarga, para sahabat dan umatnya.
Semoga di yaumul akhir nanti, kita mendapat syafaat dan pertolongan dari
Nabiullah Muhammad SAW.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan skripsi ini masih
banyak menemui kekurangan dan kesulitan. Hal ini tidak lepas dari manusia yang
jauh dari kata sempurna. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mengucapkan
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu secara materi ataupun
moril, yaitu kepada :
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Dr. Mukti Ali, M.Hum. selaku dekan Fakultas Dakwah dan Dosen
Pembimbing Akademik penulis yang selalu memberi dukungan
3. Ibu Dra. Maryatin, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Komunikasi dan
Penyiaran Islam Fakultas Dakwah yang selalu ada ketika mahasiswa
membutuhkan
4. Ibu Dr. Muna Erawati, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang selalu
sabar, tabah dan ikhlas dalam memberikan arahan kepada penulis
x
5. Bapak dan ibu dosen Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas
Dakwah yang sedikit banyak memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan lancar.
6. Bapak dan ibu karyawan Fakultas Dakwah IAIN Salatiga yang telah
memberikan bimbingan dan pertolongan dalam banyak hal
7. Kedua orang tua dan adik penulis yang terus memberikan dukungan
8. Kepada Adhitya Reza Nalendra yang selalu memberikan dukungan
9. Kepada The Besty, Aulia Alifatu Faizah dan Dewi Apriliyani
10. Kepada teman radio, Icha Mistiyana Rosida, Trisna, Roy, Reni
11. Kepada Dira Noermala dan Intan Nurvadzila sang korban skripsi
12. Kepada teman-teman KPI 2014, masuk bareng keluar juga bareng!
13. Kepada adik-adik Paskibra Sartika Wijaya
Skripsi ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu penulis berharap kritik
serta saran yang membangun, agar ke depan penulis dapat instropeksi diri. Akhir
kata, hanya kepada Allah SWT manusia patut berharap dan berserah diri. Terima
kasih atas perhatiannya, dan semoga skripsi ini dapat membawa manfaat bagi
penulis khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Salatiga, 19 September 2018
Penulis,
Rima Safitri
117-14-001
xi
ABSTRAK
Safitri, Rima. 2018. Hubungan Antara Intensitas Menonton Video Dakwah Akun
Instagram @Nunuzoo Pada Followers dengan Adab Kepada Allah, Orangtua,
Berteman dan Keseharian. Skripsi, Jurusan Dakwah. Program Studi Komunikasi
dan Penyiaran Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Muna
Erawati, M.Si.
Kata Kunci : intensitas menonton video dakwah, adab kepada Allah, adab
kepada orang tua, adab berteman, adab keseharian
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap apakah ada hubungan antara intensitas
menonton video dakwahpada followers @Nunuzoo dengan adab kepada Allah,
orang tua, berteman dan keseharian. Diajukan satu variabel bebas yaitu intensitas
menonton dakwah, dan empat variabel terikat yaitu adab kepada Allah, adab
kepada orang tua, adab berteman dan adab keseharian.
Penelitian ini melibatkan 1.156 sampel followers. Pengumpulan data dilakukan
dengan menggunakan kuesioner. Analisis data penelitian ini menggunakan teknik
chi-square dengan bantuan SPSS versi 16 for Windows.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa intensitas menonton video dakwah
dengan adab kepada Allah memiliki hubungan yang tidak signifikan dengan r
hitung 43,432 lebih kecil daripada rtabel 62,83.Namun, adab kepada orang tua,
adab berteman dan adab keseharian memiliki hubungan yang signifikan karena
dari masing-masing variabel r hitung lebih besar daripada r tabel, yaitu adab
kepada orang tuar hitung 60,917 >r tabel 58,12, adab berteman r hitung 58,411 >
r tabel 43,77, adab keseharian r hitung 73,847 > r tabel 46,19. Hal ini
menunjukkan intensitas menonton video dakwah memiliki pengaruh positif
terhadap perkembangan jiwa keagamaan remaja meskipun tidak memiliki
hubungan yang cukup kuat terhadap adab kepada Allah, adab kepada orang tua,
adab berteman dan adab keseharian.
xii
DAFTAR PENGKODEAN
1. JK Jenis Kelamin
2. Update Intensitas menonton video dakwah
3. Kapan Lama menjadi followers@Nunuzoo
4. Sh Shalat
5. Pu Puasa
6. Ma Membaca Al Qur’an
7. Kka Khusnudzon kepada Allah
8. Ts Teman sebaya
9. Lj Lawan jenis
10. Ab Adab berbicara
11. Mm Makan minum
12. To Taat orang tua
13. Md Merendahkan diri terhadap orang tua
14. Bhl Berbicara halus kepada orang tua
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... ii
HALAMAN LOGO ............................................................................................... iii
NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................. iv
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............. Error! Bookmark not defined.
MOTTO ................................................................................................................ vii
PERSEMBAHAN ................................................................................................ viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix
ABSTRAK ............................................................................................................. xi
DAFTAR PENGKODEAN .................................................................................. xii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................xv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
A.Latar Belakang Masalah ...................................................................................... 1
B.Rumusan Masalah ............................................................................................... 6
C.Tujuan Penelitian ................................................................................................. 7
D.Manfaat Penelitian............................................................................................... 7
E. Sistematika Penulisan ............................................................................8
BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................................10
A.Kajian Pustaka ................................................................................................... 10
B.Adab Kepada Allah ........................................................................................... 13
C.Adab Kepada Orang tua .................................................................................... 14
D.Adab Berteman .................................................................................................. 17
E.Adab Keseharian ................................................................................................ 21
F.Intensitas Menonton Video Dakwah ........................................................................ 23
G.Perkembangan Agama pada Remaja ....................................................................... 27
xiv
H.Hubungan antara intensitas menonton video dakwah akun instagram
@Nunuzoo padafollowersnya dengan tingkat adab kepada Allah, orang tua,
berteman dan keseharian ............................................................................................... 31
I.Hipotesis ............................................................................................................. 33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..............................................................35
A.Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian ............................................................ 35
B.Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................................... 35
C.Variabel Penelitian ............................................................................................ 36
D.Operasionalisasi Variabel .................................................................................. 36
E.Populasi dan Sampel .......................................................................................... 37
F.Teknik Pengumpulan Data ................................................................................. 38
G.Instrumen Penelitian .......................................................................................... 40
H.Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................................................... 43
I.Teknik Analisis Data .......................................................................................... 56
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...............................................................57
A.Deskripsi Profil Nurul Azka ..................................................................................... 57
B.Subjek Penelitian ............................................................................................... 60
C.Data Deskriptif Variasi Setiap Variabel .................................................................. 68
D.Uji Hipotesis ...................................................................................................... 77
E. Pembahasan .........................................................................................81
BAB V PENUTUP.................................................................................................87
A.Kesimpulan ....................................................................................................... 87
B.Saran .................................................................................................................. 89
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................90
Lampiran-lampiran
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Alat Ukur Skala Likert .......................................................................... 40
Tabel 3.2. blue-print kisi-kisi skala sikap ................................................................... 41
Tabel 3.3. Tabel Contoh Aitem Beserta Skoring ....................................................... 42
Tabel 3.4. Uji Validitas Item Shalat ............................................................................ 44
Tabel 3.5. Uji Validitas Item Puasa ............................................................................. 45
Tabel 3.6. Uji Validitas Item Membaca Alquran ....................................................... 46
Tabel 3.7. Uji Validitas Item Khusnudzon Kepada Allah ........................................ 47
Tabel 3.8. Uji Validitas Item Adab Bergaul dengan Teman Sebaya ....................48
Tabel 3.9. Uji Validitas Item Adab Bergaul dengan Lawan Jenis.........................49
Tabel 3.10. Uji Validitas Item Adab Berbicara .......................................................... 50
Tabel 3.11. Uji Validitas Item Adab Makan dan Minum ......................................... 51
Tabel 3.12. Tabel Uji Validitias Item Taat Kepada Orangtua .................................. 52
Tabel 3.13. Tabel Uji Validitas Item Merendahkan Diri terhadap Orangtua ......... 53
Tabel 3.14. Tabel Uji Validitas Item Berbicara Halus dan Lembut ........................ 54
Tabel 3.15. Uji Reabilitas Seluruh Aitem Setelah Validasi...................................55
Tabel 4.1. Jenis Kelamin Responden ....................................................................61
Tabel 4.2. Usia Responden ...................................................................................62
Tabel 4.3. Jenjang Pendidikan Responden ...........................................................63
Tabel 4.4. Lama Menjadi Followers @Nunuzoo .................................................64
Tabel 4.5. Intensitas Menonton Video Dakwah @Nunuzoo.................................64
Tabel 4.6. Intensitas Menonton Video Berdasarkan Jenis Kelamin, Lama Menjadi
Followers @Nunuzoo ...........................................................................................67
Tabel 4.7. Dispersi Variasi Adab Kepada Allah....................................................68
Tabel 4.8. Rincian Range Adab Kepada Allah .....................................................69
Tabel 4.9. Interval Variasi Adab Kepada Allah.....................................................70
Tabel 4.10. Dispersi Variasi Adab kepada Orang tua ...........................................70
Tabel 4.11. Rincian Range Adab kepada orang tua...............................................71
xvi
Tabel 4.12 Kualifikasi Variasi Adab Kepada Orang Tua.....................................72
Tabel 4.13. Dispersi Variasi Adab Berteman.........................................................73
Tabel 4.14. Rincian Range Adab Berteman...........................................................73
Tabel 4.15 Interval Variasi Adab Berteman..........................................................74
Tabel 4.16. Dispersi Variasi Adab Keseharian......................................................74
Tabel 4.17.Rincian RangeAdab Keseharian........................................................75
Tabel 4.18. Kualifikasi Variasi Adab Keseharian..................................................76
Tabel 4.19. Dispersi Intensitas Menonton Video Dakwah @Nunuzoo.................76
Tabel 4.20. Rincian Range Intensitas Menonton Video Dakwah @Nunuzoo.......77
Tabel 4.21. Chi-Square Tests Adab Kepada Allah................................................78
Tabel 4.22. Chi-Square Tests Adab Kepada Orang Tua........................................79
Tabel 4.23. Chi-Square Tests Adab Berteman......................................................79
Tabel 4.24. Chi-Square Tests Adab Keseharian....................................................80
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1. Foto Nurul Azka (@Nunuzoo) ......................................................... 57
Gambar 4.2. Video Nurul Azka.............................................................................59
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Agama Islam adalah agama yang diturunkan terakhir ke bumi oleh
Allah SWT melalui Nabi Muhammad SAW. Islam adalah agama
penyempurna dari keberadaan agama-agama sebelumnya. Islam adalah
agama dengan jumlah umat terbanyak kedua di dunia, yaitu 1,59 miliar jiwa
atau 23% dari total populasi dunia yakni 7,3 miliar jiwa (Khadafi, 2017, Saat
Islam Menjadi Agama Mayoritas di
Dunia,https://google.co.id/amp/s/amp.tirto.id/saat-islam-menjadi-agama-
mayoritas-di-dunia-smdV diakses pada 25 Desember 2017 pada 16.54 wib).
Perkembangan agama Islam disebarkan oleh Nabi Muhammad SAW
di Mekah kemudian di Madinah dan berkembang ke seluruh dunia karena
adanya proses dakwah yang dilakukan oleh para tokoh Islam. Perkembangan
dakwah Islamiyah inilah yang menyebabkan agama Islam senantiasa
berkembang dan disebarluaskan kepada masyarakat (Amin, 2013: 16).
Dakwah adalah ajakan kebaikan kepada orang lain untuk masuk ke
jalan Allah Swt. Menurut Ismail al-Faruqi dalam Ilaihi mengungkapkan
bahwa hakikat dakwah adalah kebebasan, universal dan rasional. Dan
kebebasan ini menunjukkan bahwa dakwah bersifat universal (berlaku untuk
semua umat dan sepanjang masa) (Ilaihi, 2010:14).
2
2
Dakwah identik dengan ‘amar ma’ruf nahi mungkar, hal ini tertulis
dengan jelas dalam Ali Imran ayat 104 :
ة يدعون إلى الخي رويأمرون بالمعروفو ينهون عن المنكر ج نكم أم و لتكن م
وأولئك هم المفلحون
“Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru
pada kebijakan, menyuruh pada yang ma’ruf dan mencegah yang
mungkar; mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran
[3]:104)
Agar dakwah dapat diterima dengan baik oleh masyarakat (mad’u)
dan dapat dilaksanakan oleh mad’u perlu menggunakan metode dalam
berdakwah. Secara umum, metode dakwah terbagi menjadi tiga yaitu Bi al-
hikmah, Mau’izhah hasanah, dan mujadalah. Di zaman yang semakin maju,
metode dakwah semakin berkembang seperti metode silaturahmi, metode
tanya jawab, metode di’ayah (propaganda), diskusi, media massa dan media
sosial atau dunia maya.
Tujuan dakwah adalah mengajak manusia untuk kembali ke jalan
Allah, salah satunya adalah merubah kebiasaan atau sikap yang diyakininya
dari yang buruk kembali ke yang baik sesuai syariat Allah.
Penyebaran pesan dakwah tentu saja harus mengikuti perkembangan
zaman. Penggunaan media tradisional dalam penyebaran pesan dakwah saat
ini tidak akan seefektif pada masanya. Di era informasi canggih seperti
3
3
sekarang ini, tidak mungkin dakwah hanya dilakukan di masjid-masjid yang
hanya diikuti mad’u dengan jumlah terbatas. Penggunaan media-media
komunikasi modern adalah keniscayaan yang harus dimanfaatkan
keberadaannya untuk kepentingan menyampaikan ajaran-ajaran Islam atau
pesan dakwah (Amin, 2013:113).
Di era globalisasi informasi dan teknologi seperti saat ini memberikan
banyak terobosan dalam penyampaian informasi yang mudah tersebar secara
praktis. Pesatnya kemajuan dibidang teknologi, dapat dimanfaatkan untuk
menyebarkan ajaran-ajaran Islam atau pesan-pesan dakwah.
Perkembangan media hingga saat ini terus meningkat, mulai dari
media konvensional hingga new media (media baru). Meningkatnya
perkembangan media mengakibatkan meningkatnya pula penyebaran
informasi, bahkan dalam waktu sekejap dapat menyebar keseluruh penjuru
dunia.
New media dapat dibatasi sebagai ide, perasaan, dan pengalaman yang
diperoleh seseorang melalui keterlibatannya dalam medium dan cara
berkomunikasi yang baru, berbeda dan lebih menantang (Wicaksono, 2017:
30). Media sosial adalah komunikasi tidak terbatas jarak, waktu, ruang. Bisa
terjadi di mana saja, kapan saja, tanpa harus bertatap muka. (Watie, 2011:
69).
4
4
Saat ini media sosial dipercaya dapat merubah gaya hidup seseorang
dengan mudah karena sifatnya yang universal dan mudah diakses. Instagram
merupakan salah satu dari media sosial. Instagram adalah media sosial untuk
berbagi foto dan video singkat.
Indonesia menempati urutan ketiga penggunaan instagram di dunia.
Angka ini cukup besar, yaitu 45 juta pengguna media sosial ini. Pengguna
Instagram di Indonesia produktif dalam membuat konten. Tercatat, Indonesia
merupakan negara penghasil Instagram Story terbesar di dunia, dengan
konten dua kali lebih banyak dari rerata global (Adi, 2017,45 juta Pengguna
Instragram Indonesia Terbesar di Asia, https://bisnis.tempo.co/read/894605/45-
juta-pengguna-instagram-indonesia-pasar-terbesar-di-asia, diakses pada 25
Desember 2017 pukul 20:23 WIB).
Melihat kondisi masyarakat Indonesia sebagai pengguna masif media
sosial instagram menjadi peluang bagi Da’i dalam penyebaran pesan dakwah
Instagram yang merupakan media baru, baru-baru ini digunakan para Da’i
untuk menyampaikan dakwahnya. Sehingga dampak atau pengaruh yang
dirasakan dan di alami para mad’u perlu diketahui untuk mengukur apakah
dakwah melalui instagram efektif untuk dilaksanakan.
Pengguna instagram di Indonesia rata-rata adalah orang yang berusia
produktif, mulai dari pelajar hingga pekerja atau yang biasa disebut dengan
generasi millineals. Generasi millineals adalah orang-orang yang lahir pada
tahun 1980-2000an. Generasi milinneals sangat bebas memilih apa yang
5
5
diinginkan, selain itu generasi milinneals adalah generasi yang selalu
bergantung pada teknologi, khususnya gadget.
Generasi milineals yang didominasi oleh remaja, pada zaman media
sosial seperti ini memiliki intensitas yang tinggi dalam mengakses media
sosial khususnya instagram.
Nurul Azka adalah mahasiswa semester enam jurusan Komunikasi
dan Penyiaran Islam di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Nurul Azka atau pemilik akun instagram @Nunuzoo adalah salah satu
selebgram (selebriti instagram) yang membagikan konten-konten atau
informasi berkarakter dakwah komedi di akun instagramnya.
Nurul Azka memulai dakwah di akun instagramnya tercatat semenjak
tahun 2012. Hingga saat ini, followers atau pengikut akun@Nunuzoo tercatat
400.000 pengikut. Pengikut dari akun @Nunuzoo rata-rata orang yang
berusia produktif utamanya siswa dan mahasiswa. Dari tahun ke tahun
followers dari @Nunuzoo terus bertambah. Tercatat pada 10 November 2016
followers @Nunuzoo sebanyak 10.100 followers, pada 10 November 2017
followers @Nunuzoo sebanyak 360.000 followers.
Akun instagram @Nunuzoo yang menyajikan video dakwah ber-genre
komedi, kini sedang diminati oleh warganet pengguna instagram. Konsep
video yang unik membuat video dakwah yang dibuat oleh Nurul Azka
tersebut selalu mencapai 300.000 viewers hingga satu juta viewers. Hal ini
menunjukkan bahwa tingginya tingkat intensitas followers @Nunuzoo.
6
6
Maka dari itu, penulis merasa tertarik untuk menganalisis tingkat
intensitas menonton video dakwah pada followers akun instagram @Nunuzoo
terhadap Adab kepada Allah, adab kepada orangtua, adab berteman dan adab
keseharian.
Atas dasar uraian teori, pendapat dan penjelasan di atas serta dengan
berbagai pertimbangan maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
lebih dalam mengenai Hubungan Intensitas Menonton Video Dakwah Akun
Instagram @Nunuzoo pada Followers dengan Adab Kepada Allah,
Orangtua, Berteman dan Keseharian. Alasan penulis memilih judul ini
karena ingin menelusuri apakah dakwah komedi yang disampaikan di akun
instagram @Nunuzoo memiliki hubungan dalam peningkatan adab kepada
Allah, adab kepada orangtua, adab berteman dan adab keseharian.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latarbelakang di atas, rumusan masalah dari
penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara intensitas menonton video
dakwah akun instagram @Nunuzoo pada followersnya dengan empat variabel
berikut ini :
1. Adab kepada Allah?
2. Adab kepada orangtua?
3. Adab berteman?
4. Adab keseharian?
7
7
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diuraikan penulis, maka
tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan :
1. Hubungan intensitas menonton video dakwah @Nunuzoo dengan Adab
kepada Allah.
2. Hubungan intensitas menonton video dakwah @Nunuzoo dengan Adab
kepada orangtua.
3. Hubungan intensitas menonton video dakwah @Nunuzoo dengan Adab
berteman.
4. Hubungan intensitas menonton video dakwah @Nunuzoo dengan Adab
keseharian.
D. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini, diharapkan membawa manfaat dalam berbagai
sudut pandang yaitu :
1. Secara teoretis
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih
pengetahuan mengenai new media sebagai media dakwah dan menambah
kajian ilmiah serta perbendaharaan penelitian Fakultas Dakwah IAIN
Salatiga utamanya dalam bidang dakwah melalui instagram sebagai
pemuas kebutuhan manusia dan berdakwah dengan cara yang lebih
modern.
8
8
2. Secara praktis
Melalui penelitian ini, diharapkan dapat menambah pengetahuan
penulis, serta penelitian ini dapat digunakan akun @Nunuzoo atau
selebgram lainnya sebagai tolak ukur keberhasilan penyampaian pesan
kepada khalayaknya atau followersnya.
E. Sistematika Penulisan
Dalam penelitian ini, penulis menyusun kerangka skripsi dengan
sistematika sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan
Pada bab 1, berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian dan sistematikan penulisan skripsi.
BAB II : Kajian Pustaka
Dalam bab ini membahas tentang kajian pustaka penelitian terdahulu, teori-
teori tentang intensitas menonton video dakwah, adab kepada Allah, adab
kepada orang tua, adab berteman, adab keseharian, perkembangan jiwa
keagamaan remaja dan hipotesis penelitian.
BAB III : Metodelogi Penelitian
Pada bab III berisi tentang pendekatan dan jenis penelitian, tempat dan waktu
penelitian, variabel penelitian, operasionalisasi variabel, populasi dan sampel,
teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, uji validitas dan reliabilitas
dan teknik analisis data.
9
9
BAB IV : Hasil dan Pembahasan
Dalam bab ini berisi tentang deskripsi Profil Nurul Azka, subjek penelitian,
data deskriptif variasi setiap variabel, dan laporan hasil angket serta
pembahasan hasil penelitian.
BAB V : Penutup
Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran.
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
Penelitian penulis yang berjudul Hubungan Intensitas Menonton
Video Dakwah Akun Instagram @Nunuzoo pada Followers dengan Adab
Kepada Allah, Orangtua, Berteman dan Keseharian merujuk pada penelitian
terdahulu yang relevan, sehingga dapat menjadi bahan pembanding ataupun
bahan rujukan dalam penelitian ini.
Penelitian yang relevan berjudul “Hubungan Penggunaan Smartphone
dengan Perilaku Seksual di SMAN “X” Jember” oleh Alifia Rizqi Pratama
Darnoto (Darnoto, 2016 : 1-79). Fokus riset ini mengungkap hubungan antara
penggunaan smartphone dengan perilaku seksual di SMAN “X” Jember.
Riset ini menggunakan pendekatan kuantitatif analisis deskriptif
cross-sectional. Populasi dalam riset ini sebanyak 917 siswa dan sampel 278
siswa. Dengan teknik sampling multistage random sampling. Pengambilan
data pada riset ini menggunakan kuesioner.
Hasil uji validitas dan reabilitas diperoleh nilai r untuk kuesioner
smartphone sebesar 0,947, kuesioner mengenai pengetahuan perilaku seksual
sebesar 0,92, dan indikator sikap terhadap perilaku seksual serta perilaku
sosial sebesar 0,910. Hasil chi-square nya menunjukkan adanya pengaruh
smartphone terhadap perilaku seksual siswa ( p value = 0,004; CI = 95%).
11
11
Dalam riset Hubungan Antara Intensitas Melaksanakan Ibadah
dengan Kematangan Kepribadian Siswa SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran
2013/2014 oleh Maziidatun Ni’mah (Ni’mah, 2014: 1-86) membahas tentang
tingkat intensitas pelaksanaan ibadah dan kematangan kepribadian siswa.
Teknik pengumpulan data dalam riset ini menggunakan teknik
angket dan dokumentasi. Subjek penelitian yang dilibatkan 132 orang,
populasi dalam riset ini adalah siswa kelas XI di SMK N 3 Salatiga tahun
ajaran 2013/2014. Teknik sampling yang digunakan adalah Stratified Random
Sampling.
Analisis data yang digunakan dalam riset ini adalah analisis korelasi
Pearson Product Moment. Temuan dalam riset ini, ditemukan korelasi yang
signifikan sebesar 0,595 pada taraf signifikasi 1%.
12
12
Tabel 2.1. Kajian Pustaka
No Judul Penelitian Perbedaan dengan penelitian penulis
1. Hubungan
Penggunaaan
Smartphone dengan
Perilaku Seksual
Remaja di SMA N “X”
Jember (Darnoto, 2016
: 1-80)
1. Objek penelitian Darnoto adalah
penggunaan smartphone, sedangkan riset
penulis memiliki objek penelitian instagram
@Nunuzoo
2. Fokus penelitian pada riset Darnoto adalah
perubahan perilaku seksual remaja,
sedangkan riset penulis terfokus pada
hubungan intensitas menonton video
dakwah @Nunuzoo terhadap followers
dengan adab kepada Allah, Adab kepada
orangtua, adab berteman dan adab
keseharian.
2. Hubungan Antara
Intensitas
Melaksanakan Ibadah
dengan Kematangan
Kepribadian Siswa di
SMK N 3 Salatiga
Tahun Ajaran
2013/2014 (Ni’mah,
2014 : 1 – 86).
1. Subjek penelitian Ni’mah adalah siswa
SMK N 3 Salatiga sedagkan riset penulis
memiliki subjek penelitian adalah followers
instagram @Nunuzoo.
2. Teknik pengambilan sampel pada riset
Ni’mah adalah Stratified Random Samoling,
sedangkan teknik sampling pada penelitian
penulis adalah teknik sampling kuota.
Dari kajian pustaka di atas, riset yang dilakukan penulis memiliki
kelebihan dan perbedaan yaitu sistem penyebaran kuesioner menggunakan
sistem online untuk menjangkau followers @Nunuzoo.
13
13
B. Adab Kepada Allah
1. Pengertian Adab Kepada Allah
Salah satu bentuk adab kepada Allah adalah beribadah kepada-
Nya atau bertauhid kepada Allah Swt. Tauhid adalah pemurnian ibadah
kepada Allah. Maksudnya yaitu menghambakan diri hanya kepada Allah
secara murni dan konsekuen dengan mentaati segala perintah-Nya dan
menjauhi segala larangan-Nya, dengan penuh rasa rendah diri, cinta, harap
dan takut kepada-Nya (Wahab, 2007 : 3).
Salah satu bentuk tauhid adalah ibadah. Ibadah adalah bukti
ketundukkan seseorang kepada Allah dengan cara melaksanakan ketentuan-
ketentuan yang telah khusus ditetapkan oleh Allah atau Rasul-Nya, seperti
salat, puasa, zakat, dan haji (Sauri, Bab VI Syariah, Ibadah, dan
Muamallah.pdf yang diunduh pada hari Rabu pukul 21.56 WIB.
2. Beberapa hal yang harus diperhatikan adab kepada Allah :
a. Harus merasakan ke-Mahatahuan-Nya terhadap segala sesuatu,
sehingga hati dipenuhi rasa takut dan pengagungan terhadap-Nya.
Apapun yang dilakukan, terang-terangan atau secara sembunyi-
sembunyi pasti diketahuinya.
b. Berlari menuju Allah dalam setiap ketentuan-Nya apapun yg sedang
dihadapi.
c. Ketika memperhatikan ke-Maha Lemah Lembutan-Nya, maka hal itu
akan membuat manusia tunduk dihadapan-Nya, serta berdoa dan
14
14
mengharapkan karunia-Nya. Jika berputus asa, maka tidak beradab
kepada Allah
d. Tidak bermaksiat kepada-Nya, karena Allah sangat hebat dan besar
azabnya
e. Khusnudzon kepada Allah
f. Beribadah dan menjalankan kewajiban sesuai dengan apa yang
diperintahkan-Nya
g. Bersabar atas semua takdir-takdirNya, membenarkan apa-apa yang
diberitakan-Nya dan melaksanakan semua kewajiban yang
diperintahkan-Nya.
h. Pasrah, tunduk dan taat kepada-Nya
i. Selalu berdzikir kepada-Nya
j. Berdoa, bersikap merendah diri dan hina dihadapan-Nya
k. Tidak putus asa dan harap terhadap ampunan-Nya
l. Meyakini bahwa hanya di tangan Allah kekuasaan untuk memberikan
manfaat, memudharatkan, menghidupkan dan mematikan.
m. Mengagungkan dan memuliakan-Nya serta mengagungkan syi’ar-
syi’ar-Nya
n. Mensyukuri nikmat yang diberikan kepada Allah (al-Usyan, 2009 : 1-3)
C. Adab Kepada Orangtua
Orangtua adalah manusia yang paling berjasa dan berharga bagi setiap
anak di dunia. Tidak ada manusia yang lebih wajib diperlakukan sebaik
mungkin setelah Rasulullah SAW melebihi ibu bapak (Shihab, 2016 :234).
15
15
Terhadap orangtua, seorang anak haruslah berbakti kepada orangtua,
menghormati, menyayanginya dan memenuhi hak orangtua.
Hak orangtua adalah hak yang harus dilaksanakan oleh setiap muslim.
Berikut adalah adab atau hak yang wajib dilakukan selama kedua orangtua
hidup dan setelah meninggal :
1. Mentaati mereka selama tidak mendurhakai Allah
Mentaati kedua orangtua hukumnya wajib atas setiap muslim.
Haram hukumnya mendurhakai kedua orangtua,tidak diperbolehkan
sedikit pun mendurhakai mereka berdua kecuali apabila mereka menyuruh
untuk menyekutukan Allah atau mendurhakai-Nya (Nada, 2009 : 7).
Seorang muslim tidak hanya dituntut untuk tidak mendurhakai
kedua orangtuanya, namun juga senantiasa berbakti terhadap keduanya.
Kewajiban berbakti/ma’ruf itu hendaknya dimotivasi oleh rasa sayang
kepada orang tua, bukan karena khawatir dicela atau dikecam orang lain
bila tidak melakukannya dan bukan juga untuk mengundang pujian dan
simpati yang melihatnya. Ini berarti kewajiban tulus dalam sikap dan
kelakuan anak terhadap kedua orang tuanya (Shihab, 2016 : 236).
2. Berbakti dan merendahkan diri di hadapan kedua orang tua
Di antara bakti terhadap kedua orang tua adalah menjauhkan
ucapan dan perbuatan yang dapat menyakiti kedua orang tua, walaupun
dengan isyarat atau dengan ucapan ‘ah’. Termasuk berbakti kepada kedua
orang tua ialah senantiasa membantu mereka ridha dengan melakukan apa
16
16
yang mereka inginkan, selama hal itu tidak mendurhakai Allah Subhanahu
wa Ta’ala (Nada, 2009 : 8).
3. Merendahkan diri di hadapan kedua orang tua
Merendahkan diri dihadapan orang tua yang dimaksud di sini
adalah tidak mengeraskan suara melebihi suara kedua orang tua, tidak
boleh mendahului orang tua. Merendahkan diri di hadapan orang tua
dengan cara mendahulukan segala urusan mereka, mempersilakan mereka
duduk di tempat yang empuk, dan lain sebagainya (Nada, 2009 : 8).
4. Berbicara dengan lembut di hadapan orang tua
Berbicara dengan lembut merupakan kesempurnaan bakti kepada
kedua orang tua dan merendahkan diri di hadapan kedua orang tua.
Berbicara dengan orang tua haruslah dengan ucapan yang lemah lembut
dan baik serta dengan lafazh yang bagus.
5. Menyediakan makanan untuk orang tua
6. Meminta izin kepada orang tua sebelum berjihad dan berpergian untuk
urusan lain
7. Memberikan harta kepada orang tua menurut jumlah yang mereka
inginkan
8. Membuat keduanya ridha dengan berbuat baik kepada orang-orang yang
dicintai mereka
9. Memenuhi sumpah kedua orang tua
10. Tidak mencela orang tua atau tidak menyebabkan mereka dicela orang lain
11. Mendahulukan berbakti kepada ibu daripada ayah
17
17
Maksud dari mendahulukan ibu ialah lebih bersikap lemah lembut,
berperilaku baik dan memberikan sikap yang lebih halus daripada ayah,
hal ini apabila keduanya berada di atas kebenaran
12. Memandang kedua orang tua dengan pandangan yang menyejukkan
(Nada, 2009 : 9-10).
D. Adab Berteman
Pergaulan adalah suatu interaksi yang terjadi di dalam masyarakat.
Pergaulan adalah kebutuhan setiap manusia sebagai makhluk sosial. Pergaulan
adalah akhlak atau budi pekerti yang telah dibahas lengkap dalam Islam (Azizi,
2016 : 69).
Dalam adab bergaul terdapat beberapa macam, yaitu adab bergaul
dengan teman sebaya, adab bergaul dengan orang yang lebih tua, adab bergaul
dengan orang yang lebih muda, dan adab bergaul dengan lawan jenis.
1. Pengertian Adab Bergaul dengan Teman Sebaya
Adab bergaul sesama teman sebaya adalah pertemanan seorang
individu dengan individu lainnya yang tingkat usianya hampir sejajar.
Pergaulan remaja memiliki ciri khas, seorang remaja memiliki kebutuhan
untuk diterima oleh teman sebayanya. Bagi seorang teman sebayanya
terhadap dirinya merupakan hal yang sangat penting (Azizi, 2016 : 72-73).
2. Adab Bergaul dengan Teman Sebaya
Dalam bergaul dengan teman sebaya, harus memperhatikan adab-
adab berikut :
18
18
a. Saling menghormati
Setiap manusia di dunia ini memiliki latar belakang yang
berbeda-beda. Mulai dari agama, tradisi, kebudayaan, dan norma yang
berbeda. Dalam bergaul, sikap saling menghormati yang harus
dimiliki oleh setiap orang.
Sikap saling menghormati berarti menempatkan hak dan
kewajiban secara seimbang. Menempatkan persamaan hak dan
kewajiban secara seimbang sangat dianjurkan oleh Islam (Azizi, 2009
: 76).
b. Tolong-menolong
Tolong-menolong merupakan hal yang sangat dianjurkan oleh
Islam terhadap sesama manusia. Tolong menolong dalam hal
kebajikan.
c. Cinta dan kasih sayang
Kasih sayang antara teman sangatlah penting. Kasih sayang
akan melahirkan kekuatan yang besar. Kasih sayang yang akan
menciptakan masyarakat yang rukun, solid dan kompak yang akan
melahirkan kepekaan sosial yang kuat, bahkan seseorang yang
menyayanginya temannya dengan tulus akan melahirkan persaudaraan
yang hakiki (Azizi, 2009 : 77).
Berkewajiban memiliki akhlak persahabatan antara lain
memberi perhatian kepadanya, menanyakan beritanya jika tidak
19
19
bertemu, tidak masa bodoh tentang apa yang terjadi terhadap
temannya (Shihab. 2016 : 258).
d. Saling menasehati
Apabila dalam suatu hubungan pertemanan terjadi
perselisihan, hendaknya segera untuk meminta maaf atas kesalahan
yang diperbuat. Azizi (Azizi, 2009 : 77) menjelaskan ketika ada teman
yang berselisih atau bertengkar ataupun melakukan perbuatan yang
tidak baik terhadap teman-teman yan lain maka kita wajib
menasehatinya.
e. Tidak bermusuhan
Bermusuhan artinya tidak ramah atau tidak bersahabat.
Seorang muslim dilarang saling membenci sebab Allah Swt telah
menjadikan mereka teman dan saudara yang menyayangi bukan saling
membenci (Azizi, 2009 :79).
f. Tidak terjerat dalam pergaulan bebas
g. Tidak menyalahi norma-norma
3. Adab Bergaul dengan Lawan Jenis
Dalam Islam juga mengatur tentang adab bergaul dengan lawan
jenis. Lawan jenis maksudnya berbeda jenis kelamin. Maksudnya, seorang
pria berteman dengan seorang wanita, begitu pula sebaliknya. Dalam Islam,
tidak melarang umatnya untuk bergaul dengan siapa saja, namun harus
sesuai dengan adab yang telah ada.
20
20
4. Adab bergaul dengan lawan jenis seperti berikut :
a. Berteman semata-mata hanya karena Allah
Siapa saja yang bersahat, bergaul dan berkomunikasi dengan
lwan jenisnya harus didasarkan pada pandangan hanya karena Allah.
Indikatornya adalah senantiasa berusaha untuk melakukan aktifitas
dengan saling menjaga kehormatan sesuai dengan petunjuk Allah.
b. Menutup aurat
Secara maknawi aurat adalah segala sesuatu yang dapat
menjadikan seorang malu atau mendapatkan aib (cacat), entah
perkataan, sikap ataupun tindakan, aurat sebagai bentuk dari suatu
kekurangan maka sudah seharusnya ditutupi dan tidak untuk dibuka
atau dipertontonkan di muka umum (Baso, 2015 : 186).
Berteman dengan lawan jenis tentu melibatkan hubungan
pertemanan antara perempuan dan pria. Menutup aurat sangat
diwajibkan bagi pria maupun perempuan yang terlibat dengan
pergaulan.
c. Menundukkan pandangan
Islam memerintahkan pria dan perempuan untuk menundukkan
pandangan. Islam juga mengajarkan agar selalu menjaga mata
sehingga tidak melakukan perbuatan maksiat.
d. Saling bertanggungjawab terhadap suatu masalah (Azizi, 2009 : 101-
106).
21
21
e. Tidak Berzina
Berzina adalah hubungan suami istri yang tidak terikat dengan
pernikahan (perkawinan). Di antara akibat buruk berzina adalah
berkurangnya iman, hilangnya sikap menjaga diri dari perbuatan dosa,
memiliki kepribadian buruk dan tidak memiliki rasa cemburu. Berzina
dapat menghilangkan rasa malu (Azizi, 2009 : 81)
E. Adab Keseharian
1. Pengertian adab makan dan minum
Allah Swt memerintahkan kepada orang-orang yang beriman agar
mereka memakan makanan yang halal yang telah rizkikan kepada mereka.
(Hafizah, 2013, Ringkasan Adab Islam,
https://albayyinatulilmiyyah.wordpress.com/2013/08/07/buku-ringkasan-
adab-islam/, diunduh pada tanggal 18 April 2018 pukul 21.50 WIB).
2. Adab makan dan minum
Dalam makan dan minum, juga terdapat adab-adabnya. Berikut
adab-adab makan :
a. Makan makanan yang halal (cara perolehannya dan halal dzatnya)
b. Sesuai dengan kebutuhan
c. Makan secukupnya (tidak melampaui batas)
d. Tidak mencela makanan
e. Tidak makan makanan yang beraroma busuk
f. Mencuci tangan sebelum makan
g. Membaca basmallah sebelum makan dan hamdalah setelah makan
22
22
h. Makan menggunakan tangan kanan
i. Sekurang-kurangnya makan menggunakan 3 jari
j. Makan sambil duduk
k. Menghisap jari-jari setelah makan
l. Makan dari pinggir bukan tengah
m. Menghabiskan makanan (Shihab, 2016 : 276-280)
Adab minum :
a. Memulai dengan bacaan basmalah
b. Menggunakan tangan kanan
c. Meminum sesuai dengan aturan kesehatan
d. Tidak meniup minuman
e. Tidak minum seperti unta
f. Minum sambil duduk
g. Tidak mencela minuman
h. Menghabiskan minuman yang diminum (Bahruddin, tanpa tahun :
140-141)
3. Adab berbicara
Salah satu nikmat Allah yang dinyatakan secara khusus dalam Al-
Qur’an adalah nikmat pengajaran berekspresi. Ekspresi tidak hanya terbatas
dalam bentuk bahasa lisan, tetapi juga bahasa tubuh dan juga menggunakan
aneka alat. Cara berekspresi yang paling umum adalah adalah berbicara
(Shihab, 2016 : 281). Setiap ucapan yang keluar dari lisan manusia akan
23
23
dimintai pertanggungjawaban oleh Allah Swt, maka dari itu manusia harus
memperhatikan setiap perkataannya.
4. Adab-adab berbicara
a. Isi percakapan adalah kebaikan (tidak mengumpat, melaknat,
menghardik, dan lain-lain)
b. Berusaha menghindari perdebatan
c. Berusaha menghindari dusta
d. Berusaha menghindari canda
e. Berusaha menghindari ghibab dan adu domba
f. Berusaha adil dalam memberikan pujian (Baharuddin, tanpa tahun : 134
-136)
g. Menggunakan kata-kata yang jelas dan mudah dimengerti
h. Tidak bertele-tele dan juga tidak terlalu singkat
i. Tidak mengeluarkan suara yang melengking
j. Menggunakan suara yang lembut
k. Tidak menghina, tidak berteriak atau menuding (Shihab, 2016 : 283-
285)
F. Intensitas Menonton Video Dakwah
Intensitas adalah keadaan tingkatan atau ukuran intensnya. Sedangkan
intens adalah hebat atau sangat kuat, tinggi (mutu), bergelora, penuh semangat,
berapi-api, berkobar-kobar (perasaan), sangat emosional (Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 2007:438). Menurut Ni’mah, intensitas adalah
kekuatan/kesungguhan yang tercermin pada tingkat frekuensi, kuat-lemah,
24
24
tinggi-rendah, semangat baik dari tindakan atau perasaan dalam melaksanakan
sebuah aktivitas/usaha untuk mendapatkan hasil yang maksimal/mutu yang
tinggi (Ni’mah, 2014 : 8). Menurut Haidir, intensitas adalah sebagai usaha
yang dilakukan oleh seseorang dengan penuh semangat untuk mencapai tujuan
(Haidir, 2012: 11).
Dari beberapa pengertian di atas, dapat diartikan bahwa intensitas
adalah kekuatan/kesungguhan yang tercermin pada tingkat frekuensi, kuat-
lemah, tinggi-rendah, semangat baik dari tindakan atau perasaan dalam
melaksanakan aktivitas/usaha untuk dapat mencapai tujuan.
Intensitas memiliki keterkaitan dengan motivasi, motivasi menurut
Makmun dalam Ni’mah diartikan juga sebagai suatu kekuatan (power) atau
tenaga (forces) atau daya (energy) (Ni’mah, 2014 : 8). Intensitas merupakan
realitas dari motivasi dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan (Haidir,
2012: 11). Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa keterkaitan intensitas
dengan motivasi adalah adanya kekuatan yang hebat untuk melakukan sesuatu.
Menurut Nuraini dalam Haidir, menyatakan intensitas memiliki
beberapa indikator sebagai berikut :
1. Motivasi
Pengertian dasar motivasi adalah keadaan internal organisme (baik
manusia maupun hewan) yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu.
Motivasi sebagai pemasok daya untuk berbuat atau bertingkah laku secara
terarah. Motivasi terbagi menjadi dua, yaitu intrinsik dan ekstrinsik.
Motivasi intrinsik adalah keadaan yang berasal dari dalam individu yang
25
25
dapat melakukan tindakan, termasuk perasaan menyukai materi dan
kebutuhannya terhadap materi tersebut. Sedangkan motivasi ekstrinsik
adalah hal atau keadaan yang mendorong untuk melakukan tindakan karena
adanya rangsangan dari luar individu.
2. Durasi kegiatan
Durasi kegiatan yaitu berapa lamanya kemampuan penggunaan
untuk melakukan kegiatan. Dari indikator ini dapat dipahami bahwa
motivasi akan terlihat dari kemampuan menggunakan waktunya untuk
melakukan kegiatan.
3. Frekuensi kegiatan
Frekuensi dapat diartikan dengan kekerapan atau kejarangan
kerapnya, frekuensi yang dimaksud adalah seringnya kegiatan itu
dilaksanakan dalam periode waktu tertentu.
4. Presentasi
Presentasi yang dimaksud adalah gairah, keinginan atau harapan
yang keras yaitu maksud, rencana, cita-cita atau sasaran, target dan idolanya
yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan.
5. Arah sikap
Sikap sebagai suatu kesiapan pada diri sendiri seseorang untuk
bertindak secara tertentu terhadap hal-hal yang bersifat positif ataupun
negatif. Dalam bentuknya yang negatif akan terdapat kecenderungan untuk
menjauhi, menghindari, membenci bahkan tidak menyukai objek tertentu.
26
26
Sedangkan dalam bentuknya yang positif kecenderungan tindakan adalah
mendekati, menyenangi, dan mengharapkan objek tertentu.
6. Minat
Minat timbul apabila individu tertarik pada sesuatu karena sesuai
dengan kebutuhannya atau merasakan bahwa sesuatu yang akan digeluti
memiliki makna bagi dirinya. Minat ini erat kaitannya dengan kepribadian
dan selalu mengandung unsur afektif, kognitif, dan kemauan. Ini
memberikan pengertian bahwa individu tertarik dan kecenderungan pada
suatu objek secara terus menerus, hingga pengalaman psikisnya lainnya
terabaikan (Haidir, 2012 : 11-12).
Video adalah media audio visual, atau media yang memiliki suara
dan gambar bersama-sama. Video adalah gambar bergerak yang memiliki
suara.
Dakwah menurut Budiharjo dalam Yahya merupakan suatu proses
penyampaian, ajakan atau seruan kepada orang lain agar mau memeluk,
mempelajari dan mengamalkan ajaran agama secara sadar, sehingga
menjadikannya bangkit dan kembali ke potensi fitrinya yang tujuannya
adalah bahagia di dunia dan akhirat (Yahya, 2016 : 88).
Video dakwah adalah gambar bergerak yang memiliki suara berisi
ajakan atau seruan kepada orang lain agar mau memeluk, mempelajari dan
mengamalkan ajaran agama secara sadar, sehingga menjadikannya bangkit
dan kembali ke potensi fitrinya yang tujuannya adalah bahagia dunia dan
akhirat.
27
27
Dari keterangan di atas, maka intensitas menonton video dakwah
adalah kekuatan/kesungguhan yang tercermin pada tingkat frekuensi, kuat-
lemah, tinggi-rendah, semangat baik dari tindakan atau perasaan dalam
melaksanakan aktivitas/usaha dalam hal ini menonton video dakwah untuk
dapat mencapai tujuan yaitu bahagia dunia dan akhirat.
G. Perkembangan Agama pada Remaja
Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanan ke
masa dewasa, meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan
memasuki masa dewasa (Yulianti, 2017 : 192).
Dalam hal keagamaan pun, remaja juga mengalami perkembangan.
Menurut Wagner dalam Hurlock yang dikutip (Ni’mah, 2014 : 30) banyak
remaja menyelidiki agama sebagai suatu sumber dari rangsangan emosional
dan intelektual. Pemuda tidak ingin mempelajari agama berdasarkan pengertian
intelektual dan tidak ingin menerima begitu saja.
Masa remaja meliputi perkembangan, pertumbuhan dan permasalahan
yang jelas berbeda dengan masa sebelumnya maupun masa sesudahnya.
Remaja yang memiliki konsep diri yang positif, tentunya akan benar-benar
memanfaatkan umur dan masa muda yang diberikan oleh Allah kepadanya
dengan sebaik mungkin. Segala sesuatu akan dimintai pertanggungjawaban
oleh Allah di hari kiamat kelak.
Meskipun begitu, sungguh disayangkan sebagian besar remaja di
masyarakat, masih sering mensia-siakan waktu yang dimiliki, dengan
melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat. Mungkin sebagian ada yang
28
28
berpikir, biarkan saja, kalau sudah menjelang tua baru memperbaiki ibadah
kepada Allah. Terkadang seseorang lebih mementingkan dunia daripada
akhirat (Rochmah, 2017 : 203).
Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa.
Pada masa ini terjadi banyak goncangan dalam jiwa remaja (Thaib, 2015 :
246). Remaja sering kali melakukan apa saja yang disukainya, dan
bertentangan dengan nilai kehidupan dan agama yang ada.
Perkembangan jiwa agama pada masa remaja pun turut berkembang
seiring perkembangan jasmani dan rohani remaja. Menurut Ramayulis (dalam
Thaib, 2015 : 252) masa remaja menduduki tahap progresif. Masa mencakup
masa juvenilitas (asolescantium), pubertas, dan nubilitas.
Aspek perkembangan agama pada remaja ditandai oleh beberapa faktor
perkembangan jasmani dan rohani. Menurut W. Starbuck (dalam Thaib, 2015 :
252) yaitu :
1. Pertumbuhan pikir dan mental.
Ide dan dasar keyakinan beragama yang diterima remaja dari masa
kanak-kanak sudah tidak begitu menarik bagi remaja. Sikap kritis terhadap
agama mulai timbul. Selain masalah agama, remaja juga tertarik terhadap
masalah kebudayaan, sosial, ekonomi, dan norma-norma kehidupan
lainnya. Perkembangan pikiran dan mental remaja turut mempengaruhi
keagamaan mereka.
2. Perkembangan perasaan
29
29
Berbagai perasaan telah berkembang pada masa remaja. Perasaan
sosial, etis dan estetis mendorong remaja untuk menghayati perikehidupan
yang terbiasa dalam lingkungan kehidupan agamis akan cenderung
mendorong dirinya untuk lebih mendekatkan diri ke arah agamis.
3. Pertimbangan sosial
Corak keagamaan para remaja ditandai oleh adanya pertimbangan
sosial. Dalam kehidupan keagamaan mereka timbul konflik antara
pertimbangan moral dan material, remaja sangat bingung menentukan
kedua pilihan tersebut.
4. Perkembangan moral
Perkembangan moral pada remaja bertitik tolak dari rasa berdosa
dan usaha untuk mencari proteksi. Tipe moral yang juga terlihat pada para
remaja mencakupi :
a. Self-directive, taat akan agama atau moral berdasarkan pertimbangan
pribadi
b. Adaptive, mengikuti situasi lingkungan tanpa mengadakan kritik
c. Submissive, merasakan adanya keraguan terhadap ajaran moral dan
agama
d. Unadjusted, belum meyakini akan kebenaran ajaran agama dan moral
e. Deviant, menolak dasar dan hukum keagamaan dan moral masyarakat
5. Sikap dan minat
Sikap dan minat remaja terhadap masalah keagamaan boleh
dikatakan sangat kecil dan hal ini tergantung dari kebiasaan masa kecil
30
30
serta lingkungan agama yang mempengaruhi remaja (besar kecil minatnya)
(Thaib, 2015 : 253-254).
Remaja adalah ia yang berumur 10 tahun hingga 22 tahun. Pada
usia seperti ini, pada zaman sekarang disebut-sebut sebagai generasi Y
atau bisa disebut sebagai generasi millineals. Generasi millineals adalah
orang-orang yang lahir pada tahun 1980-2000an (Sebastian,Amran, lab
2016 : 4).
Generasi millineals atau generasi langgas (bebas) memiliki
karakteristik yaitu bebas memilih apa yang diminati. Generasi millineals
adalah generasi yang berbeda. Generasi millineals adalah generasi yang
selalu ingin efisien, maksudnya tidak membuang-buang waktu. Selain itu,
generasi millinealsadalah generasi yang terkena dampak information
overload, yaitu mendapatkan informasi yang sangat banyak sehingga
generasi millineals perlu kemampuan utuk memilih informasi mana yang
harus dikonsumsi dan bagaimana cara membuat prioritas.
Generasi millineals memiliki karakter seperti berikut :
1. Collective (memiliki solidaritas tinggi dalam ikatan kelompok)
2. Costumisation (Setiap tren diadopsi dan diterjemahkan kembali
menurut pemahaman masing-masing)
3. Community (selalu ingin turut serta dalam komunitas)
4. Close to family (dekat dengan keluarga)
5. Change over generation (menjadi lebih kritis dan berani
menyampaikan pendapat)
31
31
6. Chasing inspiration
7. Connected (koneksi)
8. Confidence (percaya diri) (Sebastian, Amran, Lab, 2016 : 33-43).
H. Hubungan antara intensitas menonton video dakwah akun instagram
@Nunuzoo pada followersnya dengan tingkat adab kepada Allah, orang tua,
berteman dan keseharian
Remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanan menjadi masa
dewasa, yang mana pada masa ini akan mengalami goncangan dan perubahan
di dalam dirinya. Perkembangan remaja yang dijalani menuntut remaja untuk
dapat beradaptasi dengan apa yang ada.
Perkembangan jiwa keagamaan remaja juga dibarengi dengan
perkembangan remaja itu sendiri. Banyak faktor yang dapat menjadi aspek
perkembangan jiwa keagamaan remaja diantaranya perkembangan pikiran
remaja yang semakin kritis, yang tidak dapat menerima secara mentah nilai-
nilai keagamaan hanya dari intelektual saja.
Pengalaman-pengalaman keagamaan pada masa sekarang ini dapat
didapatkan dari banyak hal, bahkan melalui media sosial. Konten-konten yang
beragam menaruh minat remaja untuk menggunakan instagram. Pengguna
instagram di Indonesia didominasi oleh remaja berusia 13 hingga 18 tahun
dengan presentase sebesar 16,68 persen dan pemuda dengan usia 19 hingga 34
tahun sebesar 49, 52 persen (Bohang, 2018,
32
32
https://tekno.kompas.com/read/2018/02/22/16453177/berapa-jumlah-pengguna-
internet-indonesiadiakses pada 01 April 2018 pukul 11:45 WIB).
Intensitas remaja dalam mengakses media sosial sangat tinggi, hal ini
diperkuat dengan artikel (Agung, 2017, Pengguna Internet di Indonesia Akses
Medsos 3 Jam Per Hari,
https://m.cnnindonesia.com/teknologi/20171218192500-192-63281/pengguna-
internet-di-indonesia-akses-medsos-3-jam-per-hari diakses pada tanggal 19
September 2018 pada pukul 10.12 WIB)yang menemukan bahwa rata-rata
durasi penggunaan internet orang Indonesia mencapai 8 jam 44 menit,
sementara 3 jam 15 menit untuk mengakses media sosial. Mengakses media
sosial dapat berupa menonton video atau hanya sekedar melihat gambar.
Intensitas yang tinggi diperkirakan dapat membawa arah sikap remaja yang
positif apabila media yang digunakan sesuai dengan keinginan.
Pada masa seperti sekarang ini dakwah dapat dilakukan melalui media
sosial, sehingga para da’i diminta untuk menggunakan teknologi sebagai media
penyebaran dakwah. Berdakwah dapat melalui video, yang memberikan
konten-konten tentang keislaman. Banyak sekali konten yang dapat
disampaikan, karena pada dasarnya isi dakwah dengan media apa saja sama.
Dengan memanfaatkan tingginya intensitas penggunaan media sosial
dalam hal ini menonton video dakwah. Tujuan dakwah adalah mengajak
menuju jalan Allah, dengan konten berisi adab kepada Allah selebgram dapat
mengajak followersnya untuk melaksanakan ibadah. Konten yang berisi
tentang adab kepada orang tua dapat mengajak followersnya untuk berbakti
33
33
kepada orang tuanya melalui banyak cara. Konten video yang berisi adab
berteman mengajak followersnya untuk berteman sesuai dengan syariat islam,
dan video yang berkonten adab keseharian dapat mengajak untuk melakukan
kegiatan sehari-hari sesuai dengan ajaran Nabi.
Apabila followers dari akun instagram memiliki intensitas menonton
video dakwah yang tinggi, diprekdisikan akan dapat meningkatkan tingkat
adab kepada Allah, adab kepada orang tua, adab berteman dan adab keseharian.
I. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2012 : 64).
Terdapat 3 bentuk hipotesis, hipotesis deskriptif (variabel mandiri),
komparatif (perbandingan) dan asosiatif (hubungan). Hipotesis dalam
penelitian ini adalah hipotesis asosiatif yaitu jawaban sementara terhadap
rumusan masalah asosiatif, yaitu menanyakan hubungan antara dua variabel
atau lebih (Sugiyono, 2012 : 69). Ho menunjukkan hipotesis bernilai negatif,
dan Ha adalah hipotesis bernilai positif.
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah :
1. Ho : Tidak ada hubungan antara intensitas menonton video dakwah pada
akun instagram @Nunuzoo pada followersnya dengan tingkat adab kepada
Allah.
Ha : Ada hubungan antara intensitas menonton video dakwah pada akun
instagram @Nunuzoo pada followersnya dengan tingkat adab kepada Allah.
34
34
2. Ho : Tidak ada hubungan antara intensitas menonton video dakwah pada
akun instagram @Nunuzoo pada followersnyadengan tingkat adab kepada
orang tua.
Ha : Ada hubungan antara intensitas menonton video dakwah pada akun
instagram @Nunuzoo pada followersnya dengan tingkat adab kepada orang
tua.
3. Ho : Tidak ada hubungan antara intensitas menonton video dakwah pada
akun instagram @Nunuzoo pada followersnya dengan tingkat adab
berteman..
Ha : Ada hubungan antara intensitas menonton video dakwah pada akun
instagram @Nunuzoo pada followersnya dengan adab.
4. Ho : Tidak ada hubungan antara intensitas menonton video dakwah pada
akun instagram @Nunuzoo pada followersnya dengan tingkat adab
keseharian.
Ha : Ada hubungan antara intensitas menonton video dakwah pada akun
instagram @Nunuzoo pada followersnya dengan adab keseharian.
35
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian
Dalam skripsi ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif.
Pendekatan kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang
menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan
mengenai apa yang ingin diketahui (Darmawan, 2013:37)
Sedangkan jenis penelitian yang diterapkan penulis adalah
penelitian analisis deskriptif chi-square. Chi-square merupakan salah satu
jenis uji komparatif non parametris yang sering dipakai, chi square
berfungsi untuk membandingkan frekuensi yang diamati dan diharapkan
ke dalam masing-masing kategori untuk diuji apakah semua kategori
mempunyai proporsi nilai yang sama atau masing-masing kategori
mempunyai proporsi nilai yang khusus (Sarwono, 2009:201).
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Pada penelitian ini tidak menggunakan tempat untuk melaksanakan
penelitian, namun menggunakan media virtual atau online sebagai media
untuk mencari data. Alasan penggunaan media virtual adalah subjek
penelitian yang merupakan followers @Nunuzoo yang tersebar dari
berbagai daerah di Indonesia. Waktu penelitian dimulai tanggal 22 Maret
2018 hingga selesai.
36
C. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas (independent variable) yaitu variabel yang
mempengaruhi variabel lain, disimbolkan dengan “x”. Dalam
penelitian ini variabel x yang dimaksud adalah intensitas menonton
video dakwah pada akun instagram @Nunuzoo.
2. Variabel terikat (dependent variable) yaitu variabel yang diakibatkan
atau dipengaruhi oleh variabel bebas (x). Variabel terikat disimbolkan
dengan huruf “y”. Variabel “y” dalam penelitian ini adalah adab
kepada Allah, adab kepada orangtua, adab berteman dan adab
keseharian.
D. Operasionalisasi Variabel
1. Intensitas menonton video dakwah akun instagram @Nunuzoo yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah seberapa update atau seberapa
frekuensi keseringan menonton video dakwah yang diposting oleh
akun instagram @Nunuzoo
2. Adab kepada Allah yang dimaksud disini adalah ciri-ciri yang
menunjukkan bahwa followers @Nunuzoo menerapkan adab kepada
Allah dalam kehidupannya. Seperti menjalankan ibadah shalat, puasa
dan khusnudzon kepada Allah.
3. Adab kepada orangtua yang dimaksud adalah adab-adab yang
diterapkan oleh followers @Nunuzoo kepada orang tuanya, yaitu
taat/berbakti kepada orang tua, merendahkan diri di hadapan orang tua
dan berbicara dengan halus dan lembut kepada orang tua.
37
4. Adab berteman yang dimaksud dalam penelitian ini adalah adab-adab
berteman dengan teman sebaya dan berteman dengan lawan jenis
5. Adab keseharian dalam penelitian lebih kepada adab berbicara dan
adab makan dan minum.
E. Populasi dan Sampel
Dalam suatu penelitian, subjek penelitian sangat diperlukan agar
mendapatkan data yang valid. Populasi merupakan seluruh subjek
penelitian. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas :
objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh penulis untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2017: 80). Populasi dari skripsi ini adalah
followers dari instagram @Nunuzoo sebanyak 400.000 followers tercatat
pada tanggal 4 Februari 2018.
Agar suatu riset tidak memakan waktu lama dan mengeluarkan
banyak biaya, maka diperlukan sampel atau sebagian dari populasi.
Sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil secara representatif
atau mewakili populasi yang bersangkutan atau bagian kecil yang diamati.
Suatu riset akan dikatakan berhasil apabila memiliki data yang
valid, semakin banyak data yang diterima maka tingkat kesalahan akan
semakin sedikit. Teknik sampling yang digunakan dalam riset ini adalah
nonprobability sampling yaitu sampling kuota.
Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari
populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah kuota yang
38
diinginkan (Sugiyono, 2017 : 85). Sampel yang digunakan penulis adalah
1% dari followers @Nunuzoo, yaitu sebanyak 4.000 sampel.
F. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini pengumpulan data menggunakan dua macam
data, yaitu :
1. Data primer
a. Kuesioner
Kuesioner adalah seperangkat pertanyaan yang disusun
secara logis, sistematis tentang konsep yang menerangkan tentang
variabel-variabel yang diteliti (Iskandar, 2008 : 77).
Tujuan menyebarkan kuesioner kepada responden adalah
untuk mendapatkan data mengenai permasalahan penelitian sesuai
dengan variabel yang ditentukan, agar mendapatkan hasil penelitian
yang valid. Namun kuesioner yang disebarkan harus memiliki
validitas dan realibilitas yang tinggi (Iskandar, 2008 : 77).
Kuesioner disebarkan kepada seluruh responden, yang
merupakan followers @Nunuzoo. Penyebaran kuesioner dilakukan
secara online (melalui whatsapp, dan instagram).
Teknik yang digunakan penulis dalam menyebarkan
kuesioner adalah sebagai berikut :
1. Kuesioner dibuat melalui aplikasi googleform
2. Kuesioner berbentuk digital yang dapat disebarkan secara
online
39
3. Penyebaran kuesioner dilakukan melalui media sosial seperti
Whatsapp, dan Instagram.
4. Sebelum mengisi kuesioner, penulis memohon izin kesediaan
followers @Nunuzoo untuk mengisi kuesioner, disertakan pula
kuesionernya.
5. Secara otomatis, jawaban dari followers @Nunuzoo akan
tersimpan dalam database googleform penulis.
b. Skala
Untuk mengukur variabel, penelitian ini menggunakan
metode kuesioner dengan skala Likert.Skala Likert digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomenal sosial. Fenomena sosial telah
ditetapkan secara spesifik oleh penulis atau yang disebut dengan
variabel penelitian (Sugiyono, 2017 : 93).
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini ditujukan
untuk mengetahui perubahan sikap pada followers @Nunuzoo.
Indikator-indikator variabel dijadikan titik tolak untuk merangkai
instrumen, jawaban dari setiap instrumen yang diukur
menggunakan skala Likert memiliki gradasi dari sangat positif
sampai sangat negatif, sebagai berikut :
40
Tabel 3.1 Alat Ukur Skala Likert (Sugiyono, 2017 : 94)
No. Pernyataan Skor
1. Sangat Setuju/selalu/sangat positif 5
2. Setuju/sering/positif 4
3. Ragu-ragu/kadang-kadang/netral 3
4. Tidak setuju/hampir tidak pernah/negatif 2
5. Sangat tidak setuju/tidak pernah 1
2. Data Sekunder
a. Dokumentasi
Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah
dokumentasi. Dokumentasi yang dimaksud adalah pengumpulan data
variabel melalui referensi-referensi buku yang sesuai dengan
penelitian ini, jurnal dan penelitian terdahulu, majalah, dan website.
Hal-hal yang didapat dari metode dokumentasi ialah penjelasan per
variabel. postingan video dari akun @Nunuzoo, serta website
internet yang memiliki informasi terkait dengan penelitian ini.
b. Interview
Sumber data sekunder yang kedua adalah interview.
Interview atau wawancara dilakukan untuk mendapatkan data diri,
proses pembuatan konten dakwah, dan lain sebagainya sebagai
penunjang informasi mengenai pemilik akun instagram @Nunuzoo.
G. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini, metode pengambilan data menggunakan
kuesioner. Untuk memperjelas muatan atau aitem di antara kesemua aspek
41
dalam blue-print, aspek atau dimensi adab-adab yang menjadi variabel
tidak hanya disebutkan namanya dan diuraikan indikatornya saja,
melainkan juga dilengkapi dengan angka-angka yang menunjukkan
bobotnya masing-masing. Bobot tersebut dinyatakan dalam bentuk
presentase.
Tabel 3.2. blue-print kisi-kisi skala sikap
Aspek Aitem Nomor
Aitem
Jumlah Presentase
Adab kepada
Allah
a. Shalat
b. Puasa
c. Membaca Al
Quran
d. Khusnudzon
kepada Allah
1-3
4-6
7-8
9-11
3
3
2
3
35,50%
Adab
Kepada
orang tua
a. Taat kepada
kedua orang tua
b. Merendahkan diri
terhadap
keduanya
c. Berbicara dengan
halus dan lembut
12-15
16-17
18-20
4
2
3 29,03%
Adab dalam
Bergaul
a. Adab bergaul
dengan teman
sebaya
b. Adab bergaul
dengan lawan
jenis
21-22
23-26
2
4 19,35%
Adab
Keseharian
a. Adab berbicara
b. Adab Makan dan
Minum
27-29
30-31
3
2 16,12%
Total 31 100%
Berikut contoh dari setiap aitem :
1. Adab kepada Allah : ketika mendengar adzan, saya merasa tergerak
untuk melaksanakan shalat segera
42
2. Adab Kepada orang tua: Saya sering merasa sedih ketika mengingat
perjuangan orangtua terhadap saya
3. Adab bergaul : terkadang saya merasa iri melihat orang lain
berpacaran
4. Adab keseharian : bagi saya berkata kotor ketika bermain game
adalah hal biasa
Aitem-aitem di atas dapat digunakan sebagai penguji apakah ada
hubungan antara intensitas menonton video dakwah akun instagram
@Nunuzoo padafollowers dengan tingkat adab kepada Allah, adab kepada
orang tua, adab berteman dan adab keseharian.
Setiap aitem dalam skala Likert yang disuguhkan responden
diminta untuk memilih 5 jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S),
Ragu-Ragu (RR), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).
Jawaban yang dipilih responden adalah jawaban yang sesuai
dengan pengalamannya. Tidak ada jawaban benar atau salah. Kuesioner ini
digunakan hanya untuk kepentingan akademik. Setiap aitem memiliki skor
masing-masing, Sangat Setuju memiliki skor 5, Setuju memiliki skor 4,
Ragu-ragu memiliki skor 3, Tidak Setuju memiliki skor 2, dan Sangat
Tidak Setuju memiliki skor 1.
Tabel 3.3. Tabel Contoh Aitem Beserta Skoring
No. Pernyataan SS
(5)
S
(4)
RR
(3)
TS
(2)
STS
(1)
1. Saya berusaha berdoa
sebelum makan
√
43
H. Uji Validitas dan Reliabilitas
Untuk mendapatkan instrumen yang baik, harus memiliki validitas
dan reabilitas instrumen yang akan digunakan dalam penelitian tersebut.
Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa
yang seharusnya diukur. Sedangkan instrumen yang reabilitas adalah
instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang
sama, akan menghasilkan data yang sama (Iskandar, 2008 : 94).
1. Uji Validitas
Uji validitas pada penelitian ini adalah pengujian validitas
konstruksi (construct validity). Untuk menguji validitas instrumen
menggunakan validitas konstruksi dapat dilakukan dengan meminta
pendapat dari ahli. Para ahli diminta pendapatnya tentang instrumen
yang telah disusun, para ahli data memberi keputusan : instrumen
dapat digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan, dan mungkin rombak
total. Jumlah tenaga ahli minimal tiga orang (Sugiyono, 2017 : 125).
Setelah pengujian konstruksi dari ahli, maka dilakukan uji
coba instrumen yang dilakukan kepada sampel penelitian sejumlah 18
orang. Setelah data ditabulasikan, maka pengujian validitas konstruksi
dilakukan dengan analisis faktor, yaitu mengkorelasikan antar skor
item instrumen dalam suatu faktor, yaitu dengan mengkorelasikan
skor faktor dengan skor total. Bila korelasi tiap faktor positif dan
memiliki besaran 0,30 ke atas maka faktor tersebut merupakan
construct yang kuat. Selanjutnya, untuk mengetahui apakah setiap
44
butir valid atau tidak, dapat diketahui dengan mengkorelasikan antara
skor butir dengan skor total (Y) (Sugiyono, 2017 : 125-126).
Adapun hasil dalam pengujian validitas data secara statistik
diperoleh dengan bantuan aplikasi komputer SPPS versi 16. Analisis
ini dilakukan untuk mengetahui apakah setiap aitem dalam penelitian
ini valid atau tidak.
Berikut adalah hasil uji validitas empat variabel yang
merupakan output dari hitungan aplikasi komputer SPSS versi 16 :
Pada table 3.4. diketahui bahwa angka r hitung untuk sh1
adalah 0,361, sh2 sebesar 0,706, sh3 sebesar 0,299, dan sh4 sebesar
0,564. Dapat diketahui bahwa sh1, sh2 dan sh4 valid karena memiliki
nilai lebih dari 0,3, sedangan sh3 tidak valid karena hanya memiliki
nilai 0,299 atau kurang dari 0,3.
Tabel 3.4. Uji Validitas Item Shalat
sh1 sh2 sh3 sh4 shalat
sh1 Pearson Correlation 1 .300 .113 -.116 .361
Sig. (2-tailed) .227 .655 .646 .141
N 18 18 18 18 18
sh2 Pearson Correlation .300 1 -.149 .174 .706**
Sig. (2-tailed) .227 .555 .489 .001
N 18 18 18 18 18
sh3 Pearson Correlation .113 -.149 1 -.242 .299
Sig. (2-tailed) .655 .555 .334 .228
N 18 18 18 18 18
sh4 Pearson Correlation -.116 .174 -.242 1 .564*
Sig. (2-tailed) .646 .489 .334 .015
N 18 18 18 18 18
shalat
Pearson Correlation .361 .706** .299 .564* 1
Sig. (2-tailed) .141 .001 .228 .015
N 18 18 18 18 18
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
45
Berdasarkan tabel 3.5. didapatkan hasil item 1 yang berkode
pu1 mendapatkan r hitung 0,69, pu2 sebesar 0,652, pu3 sebesar 0,533,
dan pu4 sebesar 0,593. oleh karena iu, keempat item puasa di atas
dinyatakan valid karena memiliki r hitung lebih dari 0,30.
Tabel 3.5. Uji Validitas Item Puasa
pu1 pu2 pu3 pu4 puasa
pu1 Pearson
Correlation 1 -.094 .145 -.176 .069
Sig. (2-tailed) .709 .567 .485 .787
N 18 18 18 18 18
pu2 Pearson
Correlation -.094 1 .016 .066 .652**
Sig. (2-tailed) .709 .951 .793 .003
N 18 18 18 18 18
pu3 Pearson
Correlation .145 .016 1 .047 .533*
Sig. (2-tailed) .567 .951 .855 .023
N 18 18 18 18 18
pu4 Pearson
Correlation -.176 .066 .047 1 .593**
Sig. (2-tailed) .485 .793 .855 .009
N 18 18 18 18 18
puasa Pearson
Correlation .069 .652** .533* .593** 1
Sig. (2-tailed) .787 .003 .023 .009
N 18 18 18 18 18
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
46
Pada tabel 3.6. diketahui bahwa angka r hitung untuk ma1
adalah 0,155, ma2 sebesar 0,805, ma3 sebesar 0,538, dan ma4 sebesar
0,158. Dapat diambil kesimpulan bahwa item ma1 (0,155) dan ma4
(0,158) dinyatakan tidak valid karena r hitung kurang 0,30. sedangkan
item ma2 (0,805) dan ma3 (0,538) valid karena memiliki r hitung
lebih dari 0,30.
Tabel 3.6. Uji Validitas Item Membaca Alquran
ma1 ma2 ma3 ma4
membaca_al
quran
ma1 Pearson Correlation 1 -.093 .000 -.204 .155
Sig. (2-tailed) .712 1.000 .417 .539
N 18 18 18 18 18
ma2 Pearson Correlation -.093 1 .095 .038 .805**
Sig. (2-tailed) .712 .707 .881 .000
N 18 18 18 18 18
ma3 Pearson Correlation .000 .095 1 -.125 .538*
Sig. (2-tailed) 1.000 .707 .621 .021
N 18 18 18 18 18
ma4 Pearson Correlation -.204 .038 -.125 1 .158
Sig. (2-tailed) .417 .881 .621 .531
N 18 18 18 18 18
memb
aca_a
lquran
Pearson Correlation .155 .805** .538* .158 1
Sig. (2-tailed) .539 .000 .021 .531
N 18 18 18 18 18
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-
tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-
tailed).
47
Pada tabel 3.7. diketahui bahwa angka r hitung untuk item
khusnudzon kepada Allah, diperoleh kka1 sebesar 0,778, kka2 sebesar
0,608, kka3 sebesar -0,304, dan kka4 sebesar 0,524. item kka1
(0,778), kka2 (0,608), dan kka4 (0,524) valid, karena memili r hitung
lebih dari 0,30, sedangkan kka3 (-0,304) dinyatakan tidak valid karena
memiliki r hitung kurang dari 0,30.
Tabel 3.7. Uji Validitas Item Khusnudzon Kepada Allah
kka1 kka2 kka3 kka4
khusunuzon_Allah
kka1 Pearson Correlation
1 .108 -.086 .058 .778**
Sig. (2-tailed) .671 .735 .819 .000
N 18 18 18 18 18
kka2 Pearson Correlation
.108 1 -.424 .791** .608**
Sig. (2-tailed) .671 .079 .000 .007
N 18 18 18 18 18
kka3 Pearson Correlation
-.086 -.424 1 -.497* -.340
Sig. (2-tailed) .735 .079 .036 .168
N 18 18 18 18 18
kka4 Pearson Correlation
.058 .791** -.497* 1 .524*
Sig. (2-tailed) .819 .000 .036 .026
N 18 18 18 18 18
khusunuzon_Allah
Pearson Correlation
.778** .608** -.340 .524* 1
Sig. (2-tailed) .000 .007 .168 .026
N 18 18 18 18 18
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
48
Pada tabel 3.8. diketahui bahwa angka r hitung untuk item
berkode ts, diperoleh ts1 sebesar 0,569, ts2 sebesar 0,850, ts3 sebesar
0,163 dan ts4 sebesar 0,146. Dari output di atas didapatkan hasil
bahwa ts1 (0,569) dan ts2 (0,850) valid karena memiliki nilai r hitung
lebih besar daripada 0,30, sedangkan ts3 (0,163) dan ts4 (0,146) tidak
valid karena memiliki nilai r hitung kurang dari 0,30.
Tabel 3.8. Uji Validitas Item Adab Bergaul dengan Teman Sebaya
ts1 ts2 ts3 ts4
teman_sebay
a
ts1 Pearson Correlation 1 .393 .015 -.213 .569*
Sig. (2-tailed) .106 .953 .397 .014
N 18 18 17 18 18
ts2 Pearson Correlation .393 1 -.199 -.078 .850**
Sig. (2-tailed) .106 .443 .759 .000
N 18 18 17 18 18
ts3 Pearson Correlation .015 -.199 1 -.278 .163
Sig. (2-tailed) .953 .443 .280 .531
N 17 17 17 17 17
ts4 Pearson Correlation -.213 -.078 -.278 1 .146
Sig. (2-tailed) .397 .759 .280 .562
N 18 18 17 18 18
teman
_seba
ya
Pearson Correlation .569* .850** .163 .146 1
Sig. (2-tailed) .014 .000 .531 .562
N 18 18 17 18 18
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-
tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-
tailed).
49
Pada tabel 3.9. diketahui bahwa angka r hitung untuk item
berkode lj, diperoleh hasil lj1 sebesar 0,628, lj2 sebesar 0,517, lj3
sebesar 0,493, dan lj4 sebesar 0,614. Dari hasil di atas, dapat
dikatakan bahwa lj1 hingga lj4 dinyatakan valid karena memiliki nilai
r hitung lebih dari 0,30.
Tabel 3.9. Uji Validitas Item Adab Bergaul dengan Lawan Jenis
lj1 lj2 lj3 lj4 lawan_jenis
lj1 Pearson Correlation 1 .042 .242 .102 .628**
Sig. (2-tailed) .869 .334 .688 .005
N 18 18 18 18 18
lj2 Pearson Correlation .042 1 -.012 .207 .517*
Sig. (2-tailed) .869 .962 .411 .028
N 18 18 18 18 18
lj3 Pearson Correlation .242 -.012 1 -.030 .493*
Sig. (2-tailed) .334 .962 .907 .038
N 18 18 18 18 18
lj4 Pearson Correlation .102 .207 -.030 1 .614**
Sig. (2-tailed) .688 .411 .907 .007
N 18 18 18 18 18
lawan_je
nis
Pearson Correlation .628** .517* .493* .614** 1
Sig. (2-tailed) .005 .028 .038 .007
N 18 18 18 18 18
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
50
Pada tabel 3.10. diketahui bahwa angka r hitung untuk item
adab berbicara, diperoleh ab1 sebesar 0,217, ab2 sebesar 0,762, ab3
sebesar 0,499, dan ab4 sebesar 0,525. Dari keempat item adab
berbicara yang diuji validitasnya, hanya ab1 (0,217) yang tidak
memenuhi r hitung lebih dari 0,30.
Tabel 3.10. Uji Validitas Item Adab Berbicara
ab1 ab2 ab3 ab4
adab_berbic
ara
ab1 Pearson
Correlation 1 -.240 .412 -.121 .217
Sig. (2-tailed) .338 .090 .633 .387
N 18 18 18 18 18
ab2 Pearson
Correlation -.240 1 .018 .461 .762**
Sig. (2-tailed) .338 .942 .054 .000
N 18 18 18 18 18
ab3 Pearson
Correlation .412 .018 1 -.314 .499*
Sig. (2-tailed) .090 .942 .205 .035
N 18 18 18 18 18
ab4 Pearson
Correlation -.121 .461 -.314 1 .525*
Sig. (2-tailed) .633 .054 .205 .025
N 18 18 18 18 18
adab_
berbic
ara
Pearson
Correlation .217 .762** .499* .525* 1
Sig. (2-tailed) .387 .000 .035 .025
N 18 18 18 18 18
**. Correlation is significant at the 0.01
level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level
(2-tailed).
51
Pada tabel 3.11. diketahui bahwa angka r hitung untuk item
adab makan dan minum, diperoleh mm1 sebesar 0,646, mm2 sebesar
0,287, mm3 sebesar 0,422, dan mm4 nilai r hitung sebesar 0,240. Dari
table uji validitas di atas dapat diketahui bahwa mm1 (0,646) dan
mm3 (0,422) memiliki nilai r hitung lebih dari 0,30, sehingga dapat
dikatakan valid. Sedangkan mm2 (0,287) dan mm4 (0,240) tidak valid
karena memiliki nilai r hitung di bawah 0,30.
Tabel 3.11. Uji Validitas Item Adab Makan dan Minum
mm1 mm2 mm3 mm4
makan_ minum
mm1
Pearson Correlation
1 .024 .202 -.372 .646**
Sig. (2-tailed) .925 .421 .129 .004
N 18 18 18 18 18
mm2
Pearson Correlation
.024 1 -.492* -.170 .287
Sig. (2-tailed) .925 .038 .500 .249
N 18 18 18 18 18
mm3
Pearson Correlation
.202 -.492* 1 .152 .422
Sig. (2-tailed) .421 .038 .547 .081
N 18 18 18 18 18
mm4
Pearson Correlation
-.372 -.170 .152 1 .240
Sig. (2-tailed) .129 .500 .547 .338
N 18 18 18 18 18
makan_minum
Pearson Correlation
.646** .287 .422 .240 1
Sig. (2-tailed) .004 .249 .081 .338
N 18 18 18 18 18
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
52
Pada tabel 3.12. dapat diketahui bahwa pada item berkode to
memiliki masing-masing r hitung sebagai berikut to1 memiliki nilai r
hitung sebesar 0,453, to2 sebesar 0,405, to3 sebesar 0,726, to4 sebesar
0,681. Ke empat item memiliki nilai r hitung lebih dari 0,30, sehingga
dapat dikatakan bahwa semua item valid.
Tabel 3.12. Tabel Uji Validitias Item Taat Kepada Orangtua
to1 to2 to3 to4
taat_
orangtua
to1 Pearson
Correlation 1 -.452 .638** -.007 .453
Sig. (2-tailed) .059 .004 .977 .059
N 18 18 18 18 18
to2 Pearson
Correlation -.452 1 -.034 .485* .405
Sig. (2-tailed) .059 .894 .041 .095
N 18 18 18 18 18
to3 Pearson
Correlation .638** -.034 1 .096 .726**
Sig. (2-tailed) .004 .894 .706 .001
N 18 18 18 18 18
to4 Pearson
Correlation -.007 .485* .096 1 .681**
Sig. (2-tailed) .977 .041 .706 .002
N 18 18 18 18 18
taat_o
rangt
ua
Pearson
Correlation .453 .405 .726** .681** 1
Sig. (2-tailed) .059 .095 .001 .002
N 18 18 18 18 18
**. Correlation is significant at the 0.01 level
(2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level
(2-tailed).
53
Dari tabel 3.13. dapat diketahui r hitung dari item
merendahkan diri (md), md1 bernilai 0,082, md2 sebesar 0,679, md3
bernilai 0,161, dan md4 sebesar 0,180. Dapat disimpulkan bahwa
hanya md2 (0,679) yang dinyatakan valid karena nilai r hitung sebesar
0,30. Sedangkan md1 (0,082), md3 (0,161), md4 (0,180) dinyatakan
tidak valid karena tidak memiliki nilai r hitung lebih dari 0,30.
Tabel 3.13. Tabel Uji Validitas Item Merendahkan Diri terhadap Orangtua
md1 md2 md3 md4
merendahkan_diri
md1 Pearson Correlation
1 -.443 .084 -.199 .082
Sig. (2-tailed) .065 .740 .429 .748
N 18 18 18 18 18
md2 Pearson Correlation
-.443 1 -.297 .262 .679**
Sig. (2-tailed) .065 .231 .294 .002
N 18 18 18 18 18
md3 Pearson Correlation
.084 -.297 1 -.072 .161
Sig. (2-tailed) .740 .231 .778 .522
N 18 18 18 18 18
md4 Pearson Correlation
-.199 .262 -.072 1 .180
Sig. (2-tailed) .429 .294 .778 .474
N 18 18 18 18 18
merendahkan_diri
Pearson Correlation
.082 .679** .161 .180 1
Sig. (2-tailed) .748 .002 .522 .474
N 18 18 18 18 18
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
54
Dari tabel 3.14. didapatkan hasil nilai r hitung pada bhl1
sebesar -0,102, bhl2 sebesar 0,711, bhl3 sebesar 0,821, dan bhl4
sebesar 0,516. Dari hasil nilai r hitung setiap pernyataan, dapat
disimpulkan bahwa bhl1 (0,-102) dinyatakan tidak valid karena tidak
memiliki nilai r hitung lebih dari 0,30, sedangkan bhl2 (0,711), bhl3
(0,821), dan bhl4 (0,516) dinyatakan valid karena memiliki nilai r
hitung lebih dari 0,30.
Tabel 3.14. Tabel Uji Validitas Item Berbicara Halus dan Lembut
bhl1 bhl2 bhl3 bhl4
berbicara_
halus_lemb
ut
bhl1 Pearson Correlation 1 -.320 -.096 -.426 -.102
Sig. (2-tailed) .195 .705 .078 .688
N 18 18 18 18 18
bhl2 Pearson Correlation -.320 1 .352 .641** .711**
Sig. (2-tailed) .195 .152 .004 .001
N 18 18 18 18 18
bhl3 Pearson Correlation -.096 .352 1 .201 .821**
Sig. (2-tailed) .705 .152 .425 .000
N 18 18 18 18 18
bhl4 Pearson Correlation -.426 .641** .201 1 .516*
Sig. (2-tailed) .078 .004 .425 .028
N 18 18 18 18 18
berbic
ara_h
alus_l
embut
Pearson Correlation -.102 .711** .821** .516* 1
Sig. (2-tailed) .688 .001 .000 .028
N 18 18 18 18 18
**. Correlation is significant at the 0.01
level (2-tailed).
55
2. Uji Reliabilitas
Instrumen reabilitas adalah instrumen yang bila digunakan
beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan
data yang sama (Iskandar, 2008: 94). Dalam uji reliabilitas ini,
menggunakan Cronbach Alpha untuk mengetahui konsistensi alat
ukur dan melakukan analisis Correlated Item Total untuk mengetahui
apakah tiap-tiap aitem valid atau tidak.
Berdasarkan tabel 3.15. uji reabilitas dilakukan terhadap aitem
pertanyaan yang telah dinyatakan valid, suatu variabel dinyatakan
reliabel atau handal apabila jawaban terhadap pertanyaan selalu
konsisten. Jadi hasil koefisian reabilitas seluruh instrumen adalah
0,622. Pada seluruh instrumen ternyata memiliki nilai Alpha
Cronbach lebih besar dari 0,600 yang berarti seluruh instrumen
dinyatakan reliabel atau memenuhi syarat. Apabila reabilitas kurang
dari 0,600 maka reabilitas dinilai kurang baik (Priyatno, 2009 :172).
Tabel 3.15. Uji Reabilitas Seluruh Aitem Setelah Validasi
Cronbach’s
Alpha N of Items
.622 30
56
I. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan
setelah data dari seluruh responden atau sumber data terkumpul. Kegiatan
dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan
jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh
responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan
perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, melakukan perhitungan
untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono, 2015 : 147). Hasil
dari analisis ini menjadi dasar pengambilan keputusan apakah hipotesis
diterima atau tidak.
57
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Deskripsi Profil Nurul Azka
1. Profil Nurul Azka
Nurul Azka atau pemilik akun instagram @Nunuzoo adalah
mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam semester 6 di
Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta. Nurul Azka merupakan anak ke
tujuh dari tujuh bersaudara, dia lahir pada tanggal 2 November 1997, saat
ini Nurul Azka berumur 20 tahun. Nurul Azka memiliki motto hidup
“manusia boleh berencana, tetapi tetap Allah yang menentukan.”
Gambar 4.1. Foto Nurul Azka (@Nunuzoo)
(Sumber : Instagram @Nunuzoo)
58
Nurul Azka memiliki cita-cita sebagai sutradara. Sejak SMA
kelas 1 atau tahun 2012, Nurul Azka mulai mengembangkan
kemampuannya dibidang videografi. Pada awalnya, Nurul Azka
membuat video film pendek atau sering disebut dengan short movie dan
stop motion. Semenjak memulai karyanya di dunia videografi, Nurul
Azka mendapatkan banyak prestasi, antara lain :
a. Juara III mengarang dan membaca puisi
b. Juara II Sinematografi
c. Juara I Video Instagram oleh Syech Ali Jaber
d. Pemenang nominasi Editor Terbaik UIN Syarif Hidayatullah
e. Bintang tamu dalam Hitam Putih
Dalam membuat videografi, Nurul Azka terinspirasi oleh Raditya
Dika, Nurul Azka mengutip pernyataan Raditya Dika yaitu“Jangan
pernah mencoba jadi kaya orang lain atau lebih dari orang lain. Tapi
jadilah beda dari orang lain, karena ketika lo udah beda, itu pasti lo
bakal lebih dilirik oleh orang lain.”
Nurul Azka pertama kali menggunakan Youtube sebagai
medianya untuk menyebarluaskan videonya. Namun, pada saat Nurul
Azka duduk di kelas 3 SMA, dia menggunakan instagram sebagai media
untuk menyebarluaskan konten videonya. Pada awalnya, video yang
dibagikan di media sosial instagram memiliki konten komedi yang
menceritakan kehidupan anak sekolah dan keluh kesah remaja. Namun,
59
ketika Nurul Azka memulai bangku perkuliahan, Nurul Azka mulai
menemukan karakteristik konten videonya, yaitu komedi dakwah.
Video komedi dakwah pertama kali Nurul Azka berjudul
“Ruginya Pacaran.” Video tersebut diunggah pada 12 September 2015.
Pada awalnya, video yang diproduksi Nurul Azka adalah stop motion.
Gambar 4.2. Video Nurul Azka (Sumber : Instagram @Nunzuoo)
Nurul Azka memiliki pesan kepada para remaja di Indonesia,
bahwa “dakwah tidak seperti yang dipikirkan, dakwah bukan dengan
cara yang membosankan, ceramah, pidato dan lain-lain. Dakwah bisa
dilakukan oleh siapa saja, bukan hanya da’i dan ustadzah. Kita juga bisa
berdakwah dengan cara fun tanpa menghilangkan konten dakwahnya.”
2. Proses pembuatan video
Sebelum membuat video, Nurul Azka memiliki prinsip dalam
penyampaian dakwahnya, yaitu :
a. Dakwah tentang apa yang sudah dilakukan Nurul Azka
b. Dakwah tentang apa yang sedang diperbaiki oleh Nurul Azka
60
c. Dakwah tentang apa yang belum dilakukan, tetapi akan dilakukan
oleh Nurul Azka
Dalam penemuan ide, Nurul Azka sering mendapatkan ide dari
quote, dan meme gambar. Dalam pembuatan video mulai dari pembuatan
skrip video hingga editing Nurul Azka melakukan seorang diri, kecuali
talent. Talentdalam video Nurul Azka adalah orang tua dari Nurul Azka
dan teman kuliahnya.
Video dakwah komedi Nurul Azka diambil dengan kamera
MirrorLess, recording menggunakan smartphone, sedangkan editing
menggunakan sony vegas.
3. Segmen Followers
Followersadalah pengikut dalam instagram. Followers
instagram akun @Nunuzoo atau milik Nurul Azka terhitung tanggal 4
Februari 2018 sebanyak 400.000 followers. Followers @Nunuzoo
mayoritas adalah remaja, pelajar SMA sampai kuliah, dengan kisaran
umur 16 -30 tahunan.
B. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah followers dari instagram
@Nunuzoo akun dari mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Followers @Nunuzoo
terhitung pada tanggal 4 Februari 2018 sebanyak 400.000 followers, yang
mana terdiri dari berbeda-beda jenis kelamin, berbagai usia, latar belakang
jenjang pendidikan, dan keterkaitan dengan akun instagram @Nunuzoo.
61
Dari populasi 400.000 followers, penulis mengambil sampel
sebanyak 4.000 responden, dengan teknik pengambilan sampel kuota.
Setelah, melakukan penelitian melalui menyebarkan kuesioner secara
online, hasil akhir menunjukkan terdapat 1.200 responden yang mengisi
kuesioner. Dengan perolehan data valid (menyatakan menjadi followers
@Nunuzoo) sebanyak 1.156 responden, dan data gagal (menyatakan tidak
menjadi followers @Nunuzoo) sebanyak 46 responden.
Dari 1.156 responden, mayoritas followers @Nunuzoo adalah
perempuan dengan jumlah 984 followers, sedangkan pria hanya 172
followers.
Tabel 4.1. Jenis Kelamin Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid perempuan 984 85.1 85.1 85.1
pria 172 14.9 14.9 100.0
Total 1156 100.0 100.0
62
Akun instagram @Nunuzoo memiliki segmen usia yang beragam mulai
dari anak-anak hingga dewasa, hal ini dapat dilihat seperti pada tabel 13. di
bawah. Followers dariakun instagram @Nunuzoo yang berumur 10 – 12 tahun
terdapat 28 orang dengan presentase 2,4% , yang memiliki usia 13 – 15 tahun
terdapat 163 followers atau 14,1 %, pada usia 16 – 20 tahun memiliki jumlah
dominan yaitu 666 followers yang menandakan bahwa mayoritas pengikut dari
akun instagram milik Nurul Azka memiliki rentan usia dari 16 tahun hingga 20
tahun, followers yang berusia 21 hingga 25 tahun sebesar 22,6 % atau sebanyak
261 pengikut, dan yang memiliki umur lebih dari 25 tahun diketahui sebanyak
3,3% atau 38 pengikut.
Dari sisi pendidikan, pengikut dari akun instagram @Nunuzoo juga
memiliki keberagaman, pada tabel 4.3. dapat dilihat bahwa jenjang
pendidikan saat ini para followers @Nunuzoo menunjukkan dari Sekolah
Dasar (SD) hingga sudah bekerja, dengan rincian yang sedang duduk di
tingkat Sekolah Dasar sebanyak 14 orang, SMP sebanyak 96 orang, SMA
Tabel 4.2. Usia Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 10 - 12 tahun 28 2.4 2.4 2.4
13 - 15 tahun 163 14.1 14.1 16.5
16 - 20 tahun 666 57.6 57.6 74.1
21 - 25 tahun 261 22.6 22.6 96.7
lebih dari 25 tahun 38 3.3 3.3 100.0
Total 1156 100.0 100.0
63
sederajat sebesar 339, kuliah sebanyak 537 orang dan yang sudah bekerja
sebanyak 170 orang.
Tabel 4.3. Jenjang Pendidikan Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid SD 14 1.2 1.2 1.2
SMP 96 8.3 8.3 9.5
SMA/SMK/MA 339 29.3 29.3 38.8
KULIAH 537 46.5 46.5 85.3
SUDAH BEKERJA 170 14.7 14.7 100.0
Total 1156 100.0 100.0
Dari tabel 4.4. sebanyak 1.156 responden adalah pengikut dari
akun instagram milik Nurul Azka. Variasi berapa lama mengikuti akun
instagram @Nunuzoo penulis bagi menjadi tiga pilihan yaitu kurang dari 1
tahun (< 1 tahun), 1 hingga 1,5 tahun, dan lebih dari 1,5 tahun (>1.5 tahun).
Didapatkan rincian data sesuai tabel 15. sebagai berikut :
1. Terdapat 717 followers yang telah mengikuti akun instagram @nunuzoo
selama kurun waktu kurang dari 1 tahun
2. Terdapat 333 followers @Nunuzoo yang telah menjadi pengikut instagram
@Nunuzoo dalam waktu dari 1 hingga 1.5 tahun
3. Terdapat 106 followers yang telah mengikuti akun instagram Nurul Azka
selama lebih dari 1,5 tahun
64
Tabel 4.4. Lama Menjadi Followers @Nunuzoo
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid kurang dari 1 tahun 717 62.0 62.0 62.0
1 - 1,5 tahun 333 28.8 28.8 90.8
lebih dari 1,5 tahun 106 9.2 9.2 100.0
Total 1156 100.0 100.0
Akun instagram @Nunuzoo meng-update video dakwah setiap satu
minggu sekali, tepatnya di hari Sabtu. Intensitas followers @Nunuzoo
dalam meng-update video dakwah dapat dilihat dari tabel di bawah.
Sebanyak 611 followers @Nunuzoo selalu update video dakwah milik
Nurul Azka, 84 pengikut menyatakan tidak update video dakwah
@Nunuzoo, dan kemungkinan update video dakwah oleh followers
@Nunuzoo menunjukkan angka 461 pengikut atau sebanyak 39,9%.
Tabel 4.5. Intensitas Menonton Video Dakwah @Nunuzoo
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid YA 611 52.9 52.9 52.9
TIDAK 84 7.3 7.3 60.1
MUNGKIN 461 39.9 39.9 100.0
Total 1156 100.0 100.0
65
Dari tabel 4.6. Dapat dilihat bahwa responden berjenis kelamin
perempuan yang selalu update dan menonton video dakwah @Nunuzoo
dalam kurun waktu kurang dari 1 tahun (<1 tahun) sebanyak 293 responden,
dan responden pria dengan jumlah responden yang lebih sedikit yaitu 48
responden.
Responden dengan lama menjadi followers @Nunuzoo antara 1
sampai 1.5 tahun menunjukkan bahwa responden perempuan masih dengan
jumlah besar yaitu 156 responden, sedangkan pria sebesar 38 responen atau
19,6%.
Followers @Nunuzoo di atas 1,5 tahun yang masih antusias
menonton video dakwah Nurul Azka, menunjukkan angka yang tidak cukup
banyak dibanding dengan followers yang mengikuti @Nunuzoo kurang dari
1,5 tahun. Jumlah perempuan yang sudah mengikuti @Nunuzoo dan sampai
saat ini masih menonton video @Nunuzoo sebanyak 64 responden (84,2%),
sedangkan pria hanya 12 orang (15,8%).
Sehingga didapatkan hasil, intensitas selalu menonton video dakwah
@Nunuzoo didominasi oleh responden berjenis kelamin perempuan 513
responden (84%), sedangkan intensitas selalu menonton video dakwah
@Nunuzoo responden berjenis kelamin pria hanya 98 responden atau
sebesar 16%.
Dari 1.156 responden yang mengikuti instagram @Nunuzoo,
terdapat 84 responden yang menyatakan tidak selalu update atau sudah tidak
66
menonton video dakwah @Nunuzoo secara intensif. Responden perempuan
yang telah menjadi followers @Nunuzoo kurang dari 1 tahun menunjukkan
jumlah responden yang paling banyak tidak intensif menonton video
dakwah @Nunuzoo, yaitu 54 orang, sedangkan untuk responden pria
menunjukkan angka sebesar 10 responden.
Followers @Nunuzoo yang sudah mengikuti instagram @Nunuzoo
antara 1 hingga 1,5 tahun menunjukkan angka yang sedikit, yakni 15
responden, sedangkan untuk responden pria yang sudah tidak intensif
menonton video dakwah @Nunuzoo sebanyak 3 orang.
Yang telah menjadi Followers @Nunuzoo selama lebih dari 1,5
tahun menunjukkan bahwa mereka masih selalu menonton video dakwah
@Nunuzoo. Pernyataan ini dibuktikan dengan sedikitnya responden yang
tidak intensif menonton video dakwah @Nunuzoo, yaitu hanya 2 responden
berjenis kelamin perempuan.
Sebanyak 461 responden menyatakan bahwa mungkin selalu update
postingan video dakwah @Nunuzoo. Kecenderungan responden terbesar
ada pada responden berjenis kelamin perempuan dengan lama menjadi
followers @Nunuzoo kurang dari 1 tahun sebesar 87,8% atau sebanyak 274
responden. 107 responden yang telah menjadi pengikut dalam akun
instagram @Nunuzoo selama 1 hingga 1.5 tahun menyatakan mungkin
selalu update postingan video dakwah Nurul Azka dan 22 responden yang
67
menjadi followers @Nunuzoo lebih dari 1,5 tahun menyatakan mungkin
selalu update postingan video dakwah di instagram @Nunuzoo.
Hal di atas tidak sebanding dengan jumlah responden yang mungkin
updatevideo dakwah @Nunuzoo. Besaran angka tidak banyak, dengan
rentan waktu kurang dari 1 tahun followers @nunuzoo berjenis kelamin pria
yang mungkin update sebanyak 38 orang, lama mengikuti selama 1 hingga
1,5 tahun sebanyak 17 responden, dan yang menjadi followers lebih dari 1,5
tahun sebesar 6 responden.
Tabel 4.6. Intensitas Menonton Video Berdasarkan Jenis Kelamin, Lama Menjadi Followers @Nunuzoo
update
kapan
Total kurang dari 1
tahun 1 - 1,5 tahun
lebih dari 1,5 tahun
YA
JK perempuan Count 293 156 64 513
% within kapan 85.9% 80.4% 84.2% 84.0%
pria Count 48 38 12 98
% within kapan 14.1% 19.6% 15.8% 16.0%
Total Count 341 194 76 611
% within kapan 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
TIDAK
JK perempuan Count 54 15 2 71
% within kapan 84.4% 83.3% 100.0% 84.5%
pria Count 10 3 0 13
% within kapan 15.6% 16.7% .0% 15.5%
Total Count 64 18 2 84
% within kapan 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
MUNGKIN
JK perempuan Count 274 104 22 400
% within kapan 87.8% 86.0% 78.6% 86.8%
pria Count 38 17 6 61
% within kapan
12.2% 14.0% 21.4% 13.2%
Total Count 312 121 28 461
% within kapan 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
68
C. Data Deskriptif Variasi Setiap Variabel
Dari tabel 4.7. dapat dilaporkan bahwa jumlah data 1.156 yang
diproses. Dari 1.156 data responden diperoleh rata-rata variasi Adab Kepada
Allah (AKA) sebesar 35,93. Median merupakan titik tengah data dengan
besaran 36,00. Standar deviasi menunjukkan angka 3,586. Varian data pada
sub Adab Kepada Allah menunjukkan nilai yang cukup tinggi yaitu 12,859.
Jarak dari data data minimum dengan data maksimum sebesar 23. Nilai data
terendah dalam sub Adab Kepada Allah sebesar 25, sedangkan nilai
maksimum menunjukkan 48.
Variasi Adab Kepada Allah dapat dihitung melalui pengklasifikasian
yang penulis kategorikan menjadi 3 bagian. Yaitu tinggi, sedang dan rendah.
Dengan membagikan besaran range (tabel 4.8.) secara merata.
Tabel 4.7. Dispersi Variasi Adab
Kepada Allah
AKA
N Valid 1156
Missing 0
Mean 35.93
Median 36.00
Std. Deviation 3.586
Variance 12.859
Range 23
Minimum 25
Maximum 48
69
Tabel 4.8. Rincian range Adab Kepada Allah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 25 2 .2 .2 .2
26 1 .1 .1 .3
27 5 .4 .4 .7
28 8 .7 .7 1.4
29 16 1.4 1.4 2.8
30 43 3.7 3.7 6.5
31 58 5.0 5.0 11.5
32 72 6.2 6.2 17.7
33 98 8.5 8.5 26.2
34 98 8.5 8.5 34.7
35 118 10.2 10.2 44.9
36 117 10.1 10.1 55.0
37 138 11.9 11.9 67.0
38 107 9.3 9.3 76.2
39 102 8.8 8.8 85.0
40 64 5.5 5.5 90.6
41 40 3.5 3.5 94.0
42 33 2.9 2.9 96.9
43 16 1.4 1.4 98.3
44 10 .9 .9 99.1
45 1 .1 .1 99.2
46 3 .3 .3 99.5
47 4 .3 .3 99.8
48 2 .2 .2 100.0
Total 1156 100.0 100.0
70
Tabel 4.9. menunjukkan interval variasi Adab Kepada Allah pada
followers instagram @Nunuzoo sebanyak 1.156 responden menunjukkan
bahwa followers akun instagram @Nunuzoodalam hal adab kepada Allah
memiliki tingkat sedang yaitu pada range 32-39 dengan jumlah subjek
sebanyak 842 orang dengan presentase 72,83%.
Tabel 4.9.Interval Variasi Adab Kepada Allah
Keterangan Range Frekuensi %
Tinggi 25 – 31 205 17,74
Sedang 32 -39 842 72,83
Rendah 40 - 48 109 9,43
TOTAL 1.156 100
Dari tabel 4.10. dapat diamati bahwa terdapat 1.156 data valid,
dengan data missing 0. Mean atau rata-rata dari data Birul Walidain
menunjukkan 26,11. Nilai tengah sebesar 26,00, nilai standar defiasi sebesar
3,830, variasi data responden menunjukkan angka 14,665. Range atau jarak
dari data minimum dengan data maksimum adalah 22, nilai terendah
menunjukkan angka 15 dan tertinggi adalah 37.
Tabel 4.10. Dispersi Variasi Adab kepada Orang tua
BW
N Valid 1156
Missing 0
Mean 26.11
Median 26.00
Std. Deviation 3.830
Variance 14.665
Range 22
Minimum 15
Maximum 37
71
Variasi Adab kepada orang tua dapat diambil melalui
pengklasifikasian yang penulis kategorikan menjadi 3 bagian. Yaitu tinggi,
sedang dan rendah. Dengan membagikan besaran range (tabel 4.11.) secara
merata.
Tabel 4.11. Rincian range Adab kepada orang tua
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 15 1 .1 .1 .1
17 13 1.1 1.1 1.2
18 8 .7 .7 1.9
19 13 1.1 1.1 3.0
20 24 2.1 2.1 5.1
21 57 4.9 4.9 10.0
22 73 6.3 6.3 16.3
23 100 8.7 8.7 25.0
24 130 11.2 11.2 36.2
25 123 10.6 10.6 46.9
26 123 10.6 10.6 57.5
27 99 8.6 8.6 66.1
28 88 7.6 7.6 73.7
29 96 8.3 8.3 82.0
30 64 5.5 5.5 87.5
31 40 3.5 3.5 91.0
32 32 2.8 2.8 93.8
33 21 1.8 1.8 95.6
34 22 1.9 1.9 97.5
35 16 1.4 1.4 98.9
36 8 .7 .7 99.6
37 5 .4 .4 100.0
Total 1156 100.0 100.0
72
Tabel 4.12. menunjukkan interval variasi Adab Kepada orang tua
pada followers instagram @Nunuzoo sebanyak 1.156 responden
menunjukkan bahwa followers akun instagram @Nunuzoodalam hal adab
kepada orang tua memiliki tingkat sedang yaitu pada range 23-29 dengan
jumlah subjek sebanyak 759 orang dengan presentase 65,65%.
Tabel 4.12 Kualifikasi Variasi Adab Kepada Orang Tua
Keterangan Range Frekuensi %
Tinggi 15 – 22 189 16,35
Sedang 23 – 29 759 65,65
Rendah 30 - 37 208 18
TOTAL 1.156 100
Dari tabel 4.13. dapat dilaporkan bahwa jumlah data 1.156 yang
diproses. Dari 1.156 data responden diperoleh rata-rata (mean) variasi Adab
Berteman (ADB) sebesar 20,31. Median merupakan titik tengah data dengan
besaran 20,00. Standar deviasi menunjukkan angka 2,417. Varian data pada
sub Adab Berteman menunjukkan nilai yang cukup tinggi yaitu 5,844. Range
dari data data minimum dengan data maksimum sebesar 16. Nilai data
terendah dalam sub Adab Berteman adalah 11, sedangkan nilai maksimum
menunjukkan 27.
73
Tabel 4.13.Dispersi Variasi Adab Berteman
ADB
N Valid 1156
Missing 0
Mean 20.31
Median 20.00
Std. Deviation 2.417
Variance 5.844
Range 16
Minimum 11
Maximum 27
Variasi Adab Berteman dapat dihitung melalui pengklasifikasian
yang penulis kategorikan menjadi 3 bagian. Yaitu tinggi, sedang dan rendah.
Dengan membagikan besaran range (tabel 4.14.) secara merata.
Tabel 4.14. Rincian range Adab Berteman
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 11 1 .1 .1 .1
13 2 .2 .2 .3
14 6 .5 .5 .8
15 20 1.7 1.7 2.5
16 35 3.0 3.0 5.5
17 72 6.2 6.2 11.8
18 143 12.4 12.4 24.1
19 142 12.3 12.3 36.4
20 195 16.9 16.9 53.3
21 163 14.1 14.1 67.4
22 159 13.8 13.8 81.1
23 113 9.8 9.8 90.9
24 63 5.4 5.4 96.4
25 28 2.4 2.4 98.8
26 13 1.1 1.1 99.9
27 1 .1 .1 100.0
Total 1156 100.0 100.0
74
Tabel 4.15. menunjukkan interval variasi Adab berteman pada
followers instagram @Nunuzoo sebanyak 1.156 responden menunjukkan
bahwa followers akun instagram @Nunuzoodalam hal adab berteman
memiliki tingkat sedang yaitu pada range 16-21 dengan jumlah subjek
sebanyak 750 orang dengan presentase 64,88%.
Tabel 4.15Interval Variasi Adab Berteman
Keterangan Range Frekuensi %
Tinggi 11 – 15 29 2.5
Sedang 16 - 21 750 64.88
Rendah 22 - 27 377 32.62
TOTAL 1.156 100
Dari tabel 4.16. dapat diamati bahwa terdapat 1.156 data valid,
dengan data missing 0. Mean atau rata-rata dari data Adab Keseharian (AK)
menunjukkan 18,80. Nilai tengah sebesar 19,.00, nilai standar defiasi sebesar
2,006, variasi data responden menunjukkan angka 4,024. Range atau jarak
dari data minimum dengan data maksimum adalah 19, nilai terendah
menunjukkan angka 10 dan tertinggi adalah 29.
Tabel 4.16.Dispersi Variasi Adab
Keseharian
AK
N Valid 1156
Missing 0
Mean 18.80
Median 19.00
Std. Deviation 2.006
Variance 4.024
Range 19
Minimum 10
Maximum 29
75
Variasi Adab Berteman dapat diambil melalui pengklasifikasian
yang penulis kategorikan menjadi 3 bagian. Yaitu tinggi, sedang dan rendah.
Dengan membagikan besaran range (tabel 4.17.) secara merata.
Tabel 4.17. Rincian range Adab Keseharian
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 10 1 .1 .1 .1
11 1 .1 .1 .2
12 3 .3 .3 .4
13 7 .6 .6 1.0
14 8 .7 .7 1.7
15 33 2.9 2.9 4.6
16 68 5.9 5.9 10.5
17 151 13.1 13.1 23.5
18 233 20.2 20.2 43.7
19 243 21.0 21.0 64.7
20 199 17.2 17.2 81.9
21 119 10.3 10.3 92.2
22 53 4.6 4.6 96.8
23 25 2.2 2.2 99.0
24 7 .6 .6 99.6
25 4 .3 .3 99.9
29 1 .1 .1 100.0
Total 1156 100.0 100.0
Tabel 4.18. menunjukkan interval variasi Adab keseharian pada
followers instagram @Nunuzoo sebanyak 1.156 responden menunjukkan
bahwa followers akun instagram @Nunuzoodalam hal adab keseharian
memiliki tingkat sedang yaitu pada range 16-22 dengan jumlah subjek
sebanyak 1.013 orang dengan presentase 87,63%.
76
Tabel 4.18. Kualifikasi Variasi Adab Keseharian
Keterangan Range Frekuensi %
Tinggi 10 – 15 53 4,59
Sedang 16 - 22 1013 87,63
Rendah 23 - 29 90 7,78
TOTAL 1.156 100
Dari tabel 4.19 dapat diamati bahwa terdapat 1.156 data valid,
dengan data missing 0. Mean atau rata-rata dari data intensitas menonton
video dakwah menunjukkan 1,87. Nilai tengah sebesar 1,00, nilai standar
defiasi sebesar 0,955, variasi data responden menunjukkan angka 0,911.
Range atau jarak dari data minimum dengan data maksimum adalah 2, nilai
terendah menunjukkan angka 1 dan tertinggi adalah 3.
Tabel 4.19. Dispersi Intensitas
Menonton Video Dakwah
@Nunuzoo
update
N Valid 1156
Missing 0
Mean 1.87
Median 1.00
Std. Deviation .955
Variance .911
Range 2
Minimum 1
Maximum 3
77
Pada tabel 4.20. dapat diamati bahwa 1.156 responden, intensitas
menonton video dakwah dinyatakan cukup tinggi yaitu sebanyak 611
responden. Kemungkinan selalu menonton video dakwah @Nunuzoo
menunjukkan sebanyak 39,9% dari 1,156 responden yaitu sebanyak 417
orang, dan yang sudah tidak intens dalam menonton dakwah @Nunuzoo
menunjukkan angka yang paling kecil yaitu 84 orang dengan presentase
7,3%.
D. Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan korelasi Chi Square dengan
bantuan aplikasi SPSS versi 16. Korelasi ini digunakan untuk menguji
hipotesis asosiatif (uji hubungan) dua variabel dengan data berskala interval
atau rasio .
1. Hubungan antara intensitas menonton video dakwah @Nunuzoo dengan
tingkat adab kepada Allah
Dari tabel 4.21. diperoleh chi-square hitung sebesar 43,432,
dengan degree of freedom sebesar 46, tingkat signifikasi ,05 (α = 5%)
sehingga ditemukan chi square tabel sebesar 62,83. Ha dapat diterima
Tabel 4.20. Frekuensi Intensitas Menonton Video Dakwah @Nunuzoo
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid YA 611 52.9 52.9 52.9
TIDAK 84 7.3 7.3 60.1
MUNGKIN 461 39.9 39.9 100.0
Total 1156 100.0 100.0
78
apabila nilai chi square hitung lebih > nilai chi square tabel. Dari tabel di
atas, x2 hitung didapatkan lebih kecil (43,432) daripada x2tabel (62,83).
Sehingga Ho diterima, dan Ha ditolak.
Pada tabel chi square tests, terlihat nilai asimp. Sig 0,580.
Hipotesis alternatif dapat diterima apabila taraf signifikasi <0,05. Ha
ditolak, karena asimp. Sig menunjukkan angka lebih dari 0,05 (<0,05)
yaitu 0,580.
Tabel 4.21. Chi-Square Tests Adab Kepada Allah
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 43.432a 46 .580
Likelihood Ratio 46.972 46 .432
Linear-by-Linear Association 1.032 1 .310
N of Valid Cases 1156
a. 33 cells (45,8%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is ,07.
2. Hubungan antara intensitas menonton video dakwah @Nunuzoo dengan
tingkat adab kepada orang tua
Dari tabel 4.22. diperoleh chi square hitung 60,917, df 42 dan
diperoleh chi square tabel dengan α=0,05 sebesar 58,12. Maka, chi square
hitung > chi square tabel, sehingga Ha diterima dan H0 ditolak.
Untuk nilai asimp. Sig diperoleh 0,030, Ha dapat dinyatakan
diterima apabila p<0,05. Asimp. Sig memiliki nilai yang lebih kecil 0,030
daripada taraf signifikasinya yaitu 0,05.
79
Tabel 4.22. Chi-Square Tests Adab Kepada Orang Tua
Value df
Asymp. Sig. (2-sided)
Pearson Chi-Square 60.917a 42 .030
Likelihood Ratio 62.837 42 .020
Linear-by-Linear Association 6.484 1 .011
N of Valid Cases 1156
a. 22 cells (33,3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,07.
3. Hubungan antara intensitas menonton video dakwah @Nunuzoo dengan
tingkat adab berteman
Dari tabel 4.23. chi square test sub besar Adab berteman
didapatkan hasil chi square sebesar 58,411, dengan derajat kebebasan 30,
taraf signifikasi 0,05 ((α = 5%) ), sehingga didapatkan nilai chi square
tabel 43,77. chi square tabel menunjukkan angka yang lebih besar yaitu
58,411 daripada nilai chi square tabel yaitu 43,77. Maka dari itu, Ha
diterima, Ho ditolak.
Dari tabel di atas, juga dapat dikatakan bahwa nilai p-value atau
asimp. Sig diperoleh hasil 0,001. Nilai tersebut (0,001) lebih sedikit dari
taraf signifikasi (p<0,05). Maka Ha yang menyatakan “Ada korelasi
antara Selalu update postingan dakwah instagram @Nunuzoo dengan
adab berteman diterima.
Tabel 4.23. Chi-Square Tests Adab Berteman
Value df
Asymp. Sig. (2-sided)
Pearson Chi-Square 58.411a 30 .001
Likelihood Ratio 64.048 30 .000
Linear-by-Linear Association 7.802 1 .005
N of Valid Cases 1156
a. 17 cells (35,4%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,07.
80
4. Hubungan antara intensitas menonton video dakwah @Nunuzoo dengan
tingkat adab keseharian
Dari tabel chi square test adab keseharian, chi square hitung
diperoleh hasil 73,847, dengan degree of freedom sebesar 32, sehingga
nilai chi square tabelnya adalah 46,19 dengan taraf signifikasi (α=0,05).
Ha dapat dikatakan diterima apabila rhitung >rtabel. rhitung memiliki
nilai 73,487 yang menunjukkan bahwa rhitung lebih besar dari rtabel
yang memiliki besaran nilai 46,19.
Dari tabel chi square test Adab keseharian, diperoleh asimp. Sig
sebesar 0,000. Ha dapat diterima apabila p menunjukkan kurang dari 0,05
(<0,05). Dari tabel di atas, asimp. Sig 0.000 lebih kecil daripada taraf
signifikasinya 0,05 (0,000 < 0,05).
Tabel 4.24. Chi-Square Tests Adab Keseharian
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 73.847a 32 .000
Likelihood Ratio 58.806 32 .003
Linear-by-Linear Association 1.810 1 .178
N of Valid Cases 1155
a. 28 cells (54,9%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is ,07.
81
E. Pembahasan
Dari uraian berbagai analisis yang telah dilakukan, diketahui
bahwa dari empat variabel yang dianalisis (adab kepada Allah, adab
kepada orang tua, adab berteman dan adab keseharian) terdapat satu
variabel yang dinyatakan hipotesis alternatif ditolak, yaitu variabel adab
kepada Allah.
Nilai r hitung (43,432) memiliki nilai lebih kecil dibandingkan
dengan nilai r tabel (62,83) pada taraf signifikasi 5%. Maka hasil yang
diperoleh adalah tidak signifikan. Nilai p valuemenunjukkan angka yang
lebih besar yaitu 0,580 dari taraf signifikasi kurang dari 0,05 (<0,05).
Data-data hitung menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara
intensitas menonton video dakwah akun instagram @Nunuzoo terhadap
followers dengan tingkat adab kepada Allah. Adab kepada Allah yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah mengerjakan shalat, puasa, membaca
Al-Quran dan berkhusnudzon kepada Allah.
Secara teori, masa remaja merupakan masa peralihan dari masa
kanak-kanak menuju masa dewasa sehingga terjadi beberapa
perkembangan dalam diri remaja, rohani dan jasmani. Masa remaja adalah
masa goncangan dalam setiap fase kehidupan manusia, masa uji coba
sebagai wujud pecarian jati diri. Seorang remaja akan memiliki jiwa
keagamaan yang baik apabila ia memiliki lingkungan keagamaan yang
baik serta sikap dan minat terhadap keagamaan semenjak kecil.
82
Remaja juga mengalami perkembangan pertimbangan sosial, yang
mana remaja merasa bingung menentukan pilihan harus memikirkan moral
atau materi. Remaja yang tidak memiliki lingkungan keagamaan yang
baik, bisa saja memilih materi keduniawian dibanding moral.Remaja
adalah masa-masa pemikiran kritis terhadap agama mulai timbul, sering
terjadi keraguan pada remaja untuk meyakini masalah agama.
Hal ini dikuatkan oleh pendapat Starbuck dalam (Thaib, 2015 :
255) bahwa manusia memiliki sifat konservatif (senang dengan yang
sudah ada) dan dorongan ingin tahu. Berdasarkan faktor ini, maka
keraguan memang harus ada pada diri manusia, karena hal itu merupakan
pernyataan dari kebutuhan manusia normal. Manusia terdorong untuk
mempelajari agama dan kalau ada perbedaan-perbedaan yang kurang
sejalan dengan yang telah dimilikinya maka akan timbul keraguan. Selain
itu, pendidikan juga menjadi salah satu faktor dalam perkembangan jiwa
keagamaan remaja.
Keraguan-raguan yang timbul pada diri remaja akan
mempengaruhi ibadah yang ditujukan kepada Tuhan. Hal ini terbukti dari
penelitian Ross dan Oskar Kupky (Thaib, 2015 : 254) yang menyebutkan
bahwa42% remaja tidak mengerjakan ibadah sama sekali, 17% melakukan
sembahyang bermanfaat untuk berkomunikasi kepada Tuhan dan 26%
menganggap bahwa sembahyang hanyalah merupakan media untuk
bermediasi.
83
Dari hal-hal di atas dapat dijelaskan bahwa perkembangan agama
setiap remaja berbeda, tergantung dari lingkungan sekitar, latarbelakang
pendidikan, dan persamaan pemikiran. Intensitas menonton video dakwah
yang tinggi tidak menentukan perkembangan agama dalam hal ini adab
kepada Allah terhadap followers @Nunuzoo. Namun, apabila konten yang
dibawakan sejalan dengan keinginan remaja, maka dapat dipastikan remaja
tidak meragukan akan konten yang dibawakan.
Dalam penelitian ini, telah dianalisis pula tiga variabel lainnya,
yaitu adab kepada orang tua, adab berteman, dan adab keseharian yang
dinyatakan signifikan. Pada variabel adab kepada orang tua diperoleh r
hitung sebesar 60,917, yang memiliki nilai lebih besar daripada r tabel
sebesar 58,12 pada taraf signifikasi 5%. Dan nilai p value pada variabel ini
menunjukkan signifikan (p<0,05) dengan nilai asympg. Sig sebesar 0,030.
Pada variabel adab berteman, diketahui bahwa nilai r hitung lebih
besar dari r tabel dengan taraf signifikasi 5%, 58,411> 43,77. Maka hasil
yang diperoleh adalah signifikan. Hasil ini diperkuat dengan perolehan p
value < 0,05, yaitu sebesar 0,001.
Pada variabel adab keseharian yang meliputi adab berbicara dan
adab makan minum, mendapatkan hasil perhitungan r hitung 73,487 yang
memiliki nilai lebih besar dibanding r tabel yang hanya menunjukkan nilai
46,19, dengan taraf signifikasi 5%. Sehingga dapat dikatakan signifikan.
Nilai p value menunjukkan angka sebesar 0,000, nilai p value
menunjukkan kurang dari 0,05, sehingga intensitas menonton video
84
dakwah pada akun instagram @Nunuzoo dengan adab keseharian
dinyatakan signifikan.
Data-data di atas menunjukkan bahwa ada hubungan positif
antara intensitas menonton video dakwah pada akun instagram @Nunuzoo
terhadap followers @Nunuzoo dengan tingkat adab kepadaorang tua, adab
berteman dan adab keseharian.
Berdasarkan teori pendukung yang ada maka ada indikasi bahwa
masing-masing variabel yang diterima hipotesisnya memiliki keterkaitan
dengan intensitas menonton video dakwah @Nunuzoo. Variabel intensitas
menonton video dakwah memiliki nilai r hitung lebih dari r tabelnya, yang
berarti pengaruhnya kuat terhadap adab kepada orang tua, adab berteman
dan adab keseharian. Hal ini bermakna hubungan antar kedua variabel
masuk dalam kategori sedang (seperti yang telah dijelaskan dalam tabel
interval variasi).
Selain itu masih ada faktor-faktor lain yang berhubungan dengan
tingkat adab kepada orang tua, adab berteman dan adab keseharian.
Pergeseran era tradisional menjadi era digital menjadi salah satu faktor
kuat yang dapat menunjang tingkat adab-adab yang dimaksud.
Modernisasi menurut Giddens (dalam Basit, 2013 :77) merupakan sebuah
keharusan yang tidak bisa ditolak kehadirannya. Penggunaan media juga
harus menyesuaikan perkembangan zaman dan menyesuaikan sasaran.
Dalam penyampaian informasi (berdakwah) di era ini, harus menyesuaikan
85
generasi millineals yang memiliki kebebasan untuk memilih apa yang
disuka.
Penggunaan media sosial dalam hal ini instagram, menarik minat
generasi millineals (kategori remaja) untukdapat menaruh perhatian terhadap
suatu konten yang dapat memberikan dampak positif dalam masa
perkembangan remajanya. Penyampaian konten dalam media sosial yang
sesuai dengan pemikiran remaja
Frekuensi menonton video dakwah juga ditentukan dari minat
individu yang timbul karena sesuai dengan kebutuhan atau apa yang
dirasakan. Minat timbul apabila individu tertarik pada sesuatu karena sesuai
dengan kebutuhannya atau merasakan bahwa sesuatu yang akan digeluti
memiliki makna baginya.
Tentunya minat yang tinggi (dapat dilihat dari bab 1 latar belakang
tentanag kenaikan followers dalam kurun waktu satu tahun) terhadap akun
instagram @Nunuzoo yang memiliki konten video dakwah komedi ringan
atau dapat diterima oleh sasaran (followers) dapat membawa arah sikap yang
positif.
Followers @Nunuzoo yang sebagian besar remaja berusia 16-20
tahun (tabel 4.2) termasuk dalam kategori generasi millineals yang
merupakan generasi bebas memilih apa yang disuka. Karakter generasi
millineals yang tidak suka membuang-buang waktu, membuat instagram
menjadi alternatif untuk dapat memberikan kebutuhan informasi dalam hal ini
86
dakwah secara praktis, karena hanya dengan membawa smartphone tanpa
perlu pergi ke majelis.
Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa intensitas
menonton video dakwah memliki pengaruh positif pada perkembangan jiwa
keagamaan remaja dalam hal ini adab walaupun tidak cukup kuat. Terdapat
faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi tingkat adab kepada Allah, adab
kepada orang tua, adab berteman, adab keseharian pada remaja di antaranya
jenjang pendidikan dan usia.
87
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang Hubungan Antara Intensitas
Menonton Video Dakwah Pada Akun Instagram @Nunuzoo Terhadap
Followers Dengan Adab Kepada Allah, Adab Kepada Orang Tua, Adab
Berteman Dan Adab Keseharian” dapat disimpulkan :
1. Hubungan intensitas menonton video dakwah pada akun instagram
@Nunuzoo terhadap followers dengan tingkat adab kepada Allah
dinyatakan tidak signifikan, atau tidak ada hubungan dikarenakan nilai r
tabel menunjukkan lebih besar daripada nilai r hitung, 62,38 > 42,432.
Remaja adalah masa peralihan antara kanak-kanak menjadi dewasa,
sehingga terjadi gejolak dalam masa perkembangannya. Pada masa
remaja, keragu-raguan menjadi hal biasa. Perkembangan jiwa
keagamaan pada remaja tidak lepas dari perkembangan remaja itu
sendiri. Pada masa remaja, timbul sikap kritis pada keyakinan
keagamaan, sehingga remaja tidak ingin menerima begitu saja serta
tidak berdasarkan pengertian intelektual saja, melainkan juga dari
pengalaman. Sehingga intensitas menonton video dakwah, tidak selalu
memiliki keterkaitan dengan tingkat adab kepada Allah.
88
2. Hubungan intensitas menonton video dakwah pada akun instagram
@Nunuzoo terhadap followers dengan tingkat adab kepada Orang tua
dinyatakan signifikan. Dengan nilai p value 0,030, dinyatakan memiliki
keterkaitan karena p < 0,05. R hitung menunjukkan nilai r hitung > nilai
r tabel, 60,917 > 58,12 dengan alpha 5%. Sehingga ada hubungan
antara intensitas menonton video dakwah terhadap followers dengan
adab kepada orang tua.
3. Hubungan intensitas menonton video dakwah pada akun instagram
@Nunuzoo terhadap followers dengan tingkat adab berteman
dinyatakan signifikan. Dengan nilai p value 0,001, dinyatakan memiliki
keterkaitan karena p < 0,05. R hitung menunjukkan nilai r hitung > nilai
r tabel, 58,411 > 43,77 dengan alpha 5%. Sehingga ada hubungan
antara intensitas menonton video dakwah terhadap followers dengan
adab berteman.
4. Hubungan intensitas menonton video dakwah pada akun instagram
@Nunuzoo terhadap followers dengan tingkat adab keseharian
dinyatakan terdapat hubungan, dikarenakan nilai r tabel menunjukkan
lebih kecil daripada nilai r hitung, 73,847 > 46,19, dengan taraf
signifikasi 5%. P value menunjukkan angka 0,000, yang mana p
menunjukkan kurang dari 0,05, sehingga dapat dinyatakan signifikasi.
Dari ke empat rumusan masalah, terdapat 3 hipotesis yang diterima
hipotesis alternatifnya. Terdapat hubungan antara intensitas menonton
89
video dakwah pada akun instagram @Nunuzoo terhadap followers dengan
adab kepada orang tua, adab berteman dan adab keseharian.
Terdapat faktor yang menyebabkan adanya keterkaitan antara dua
variabel tersebut, yaitu penggunaan media yang mudah diakses oleh
generasi millineals atau generasi yang bebas untuk memilih apa yang
disukai. Media sosial kini tengah menjadi tren, sehingga diyakini dapat
menarik minat dari generasi millineals (dalam hal ini yang merupakan
kategori remaja).
Dari minat tersebut dapat memunculkan motivasi untuk mengakses
media sosial yang dituju, sehingga remaja yang merupakan generasi
millineals memberikan frekuensi atau kekerapan dalam mengakses media
sosial tersebut. Penggunaan media sosial, harus dibarengi dengan
pembuatan konten yang menarik, unik, menyesuaikan dengan sasaran dan
beda dari yang lain agar dapat menimbulkan minat lebih dari sasarannya
(remaja).
B. Saran
1. Bagi pemilik akun instagram (selebgram)
Diharapkan selebgram dapat memberikan konten-konten yang
lebih unik dan sesuai dengan yang diinginkan oleh followersnya.
2. Bagi peneliti lain
Penelitian ini masih dapat dikembangkan lebih dalam lagi,
dengan kajian penelitian yang sama. Penelitian ini dapat dijadikan
rujukan untuk penelitian-penelitian lainnya.
90
DAFTAR PUSTAKA
Abdillah, Ari. 2012. Paradigma Baru Da’wah Kampus Strategi Mengelola
Da’wah Kampus di Era Baru. Yogyakarta : ADIL MEDIA.
Adi. 2017. 45 juta Pengguna Instragram Indonesia Terbesar di Asia.
https://bisnis.tempo.co/read/894605/45-juta-pengguna-instagram-
indonesia-pasar-terbesar-di-asia, diakses pada 25 Desember 2017 pukul
20:23 WIB.
Agung, Bintoro. 2017. Pengguna Internet di Indonesia Akses Medsos 3 Jam Per
Hari. https://m.cnnindonesia.com/teknologi/20171218192500-192-
263281/pengguna-internet-di-indpnesia-akses-medsos-3-jam-per-hari
diakses pada tanggal 19 September 2018 pada pukul 10.12 WIB)
Al-Usyan, Majid bin Su’ud. Islamhouse.com. 2009. https://d1.Islamhouse.com
Diunduh pada hari Minggu tanggal 16 September 2018 pukul 17.31 WIB.
Amin, Samsul Munir. 2013. Ilmu Dakwah. Jakarta : Amzah.
Azizi, Reza Muhammad. 2v016. Buku Siswa Akidah Akhlak Pendekatan Saintifik
Kurikulum 2013. Jakarta : Direktorat Pendidikan Madrasah Direktorat
Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama Republik Indonesia.
Basit, Abdul. 2013. Dakwah Cerdas di Era Modern. Jurnal Komunikasi Islam, 3
(01), 76-94.
Bahruddin, Uril. Modul 06 Adab Harian Muslim. Malang : UIN Malang. Format
pdf.
Baso, Muthmainnah. 2015. Aurat dan Busana. Jurnal Al-Qadau Volume 2 Nomor
2/2015.
Bohang, Fatimah Kartini . 2018.
https://tekno.kompas.com/read/2018/02/22/16453177/berapa-jumlah-
pengguna-internet-indonesia diakses pada 01 April 2018 pukul 11:45
WIB.
Darmawan, Deni. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung : Rosda.
Darnoto, Alifia Rizqi Pratama. 2016. Hubungan Penggunaan Smartphone
Dengan Perilaku Seksual Remaja DI SMAN “X” Jember. Skripsi ini
diterbitkan. Jember : Digital Repository Universitas Jember.
Haidir, Ahmad. 2012. Hubungan Intensitas Menonton Tayangan Acara Memasak
di Televisi Terhadap Pengetahuan Bidang Boga Pada Siswa Kelas XII
Jasa Boga SMK N 6 Yogyakarta. Yogyakarta : UNY. (eprints :
https://eprints.uny.ac.id/id/eprint/8315
91
Khadafi, Ahmad. 2017. Saat Islam Menjadi Agama Mayoritas di Dunia.
https://google.co.id/amp/s/amp.tirto.id/saat-islam-menjadi-agama-
mayoritas-di-dunia-smdV diakses pada 25 12 2017 pada 16.54 wib.
Hafizah, Abu. 2013. Ringkasan Adab Islam
https://albayyinatulilmiyyah.wordpress.com/2013/08/07/buku-ringkasan-
adab-islam/ diunduh pada tanggal 18 April 2018 pukul 21.50 WIB.
Ilaihi, Wahyu. 2010. Komunikasi Dakwah. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Iskandar. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan
Kualitatif). Jakarta : Gaung Persada Press (GP Press).
Nada, ‘Abdul ‘Aziz bin Fathi as-Sayyid. 2009. Birrul Walidain (Berbakti Kepada
Orang Tua). www.islamhouse.com Diunduh pada tanggal 18 April 2018
pada pukul 21.47 WIB. Format pdf.
Ni’mah, Maziidatun. 2014. Hubungan Antara Intensitas Melaksanakan Ibadah
Dengan Kematangan Kepribadian Siswa Di SMK N 3 Salatiga Tahun
Pelajaran 2013/2014. Skripsi ini tidak diterbitkan. Salatiga : STAIN
Salatiga.
Priyatno, Duwi. 2009. 5 Jam Belajar Olah Data SPSS 17. Yogyakarta : Andi
Offset.
Rochmah, Elfi Yuliani. 2017. Psikologi Remaja Muslim. Institut Agama Islam
Negeri Ponorogo, 3 (2), 192-210.
Sauri, Sofyan. 2012. BAB VI_1 Buku_PAI_Revisi. Bandung : UPI. Format pdf.
Sarwono, Jonathan. 2009. Statistik Itu Mudah : Panduan Lengkap Untuk Belajar
Komputasi Statistik Menggunakan SPSS 16. Yogyakarta : Penerbit Andi.
Sebastian, Yoris, Dilla Amran, Youth Lab. 2016 Generasi Langgas Millineals
Indonesia. Jakarta : Gagasmedia.
Shihab, Quraish M. 2016. Yang Hilang Dari Kata Akhlak. Tangerang : PT.
Lentera Hati.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :
Alfabeta, CV.
----------. 2012 Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :
Alfabeta, CV
Thaib, Muhammad Ichsan. 2015. PerkembanganJiwa Agama Pada Masa Remaja
Al-Murahiqah (Remaja). Substantia, 17 (2), 245 -258.
92
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesiaed. 3
cet. 4. Jakarta : Balai Pustaka.
Wahab, Muhammad bin abdul. 2007. Kitab Tauhid. www.islamdownload.net
Diunduh pada tanggal 18 April 2018 pukul 21:55. Format pdf.
Watie, Errika Dwi Setya. 2011. Komunikasi dan Media Sosial. The Messenger
Volume III Nomor 1 Edisi Juli 2011.
Wicaksono, M. Arif. 2017. Pengaruh Media Sosial Instagram
@wisatadakwahokura Terhadap Minat Berkunjung Followers. Riau :
Jurnal Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Riau.
Yahya. 2016. Dakwah Islamiyah dan Proselytisme Telaah Atas Etika Dakwah
Dalam Kemajumukan. Interdiscipliary Journal of Communication, 1 (1),
81-98.
LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
Nama : Rima Safitri
Tempat, tanggal lahir : Salatiga, 22 Februari 1996
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jln. Mawar Sari Rt 09 RW 01 Mbutuh Salatiga
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Status : Mahasiswa
Riwayat Pendidikan : 1. TK Miftahul Jannah (2000-2002)
2. SDN Kutowinangun 01 Salatiga (2002-2008)
3. SMPN 4 Salatiga (2008-2011)
4. SMKN 1 Salatiga (2011-2014)
5. IAIN Salatiga (2014-2018)
Pengalaman Organisas : 1. Wakil Ketua Osis SMKN 1 Salatiga
2. Ketua Paskibra SMKN 1 Salatiga
3. Ketua Alumni Paskibra SMKN 1 Salatiga
4. Sekretaris HMJ KPI
5. Bidang 1 SEMA KPI
No. Jenis Kegiatan Pelaksanaan Keterangan Skor
1. Kegiatan SIBA-SIBI Training UTS
semester ganjil tahun 2014 Yang
diselenggarakan CEC dan Ittaqo
24-25 Oktober
2014
Peserta 2
2. Semonar Nasional Bertutur dalam Dunia
Entertainment HMJ KPI Fakultas Agama
Islam Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta
10 Maret 2018 Peserta 8
3. Training For Trainer Workshop PERPANG
TNI-46 Tahun 2014 dan Standar Sistem
Lomba yang diselenggarakan oleh PARA
SEMAR (Paguyuban Paskibra Semarang)
17 Desember
2017
Peserta 5
4. Orientasi Dasar Keislaman (ODK) tema
“Pemahaman Islam Rahmatan Lil’Alamin
Sebagai Langkah Awal Menjadi Mahasiswa
Berkarakter”
21 Agustus
2014
Peserta 2
5. Library User Education (Pendidikan
Pemustaka) UPT Perpustakaan
28 Agustus
2014
Peserta 2
6. Achievement Motivation Training dengan
tema Dengan AMT Semangat
Menyongsong Prestasi
12 Agustus
2014
Peserta 2
7. CEC Festival 2014 20-22
November
2014
Peserta 2
8. OPAK Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga
2014
20-21 Agustus
2014
Peserta 2
9. OPAK STAIN Salatiga 2014 dengan Tema
“Aktualisasi Gerakan Mahasiswa Yang
Beretika, Disiplin dan Berfikir Terbuka”
18-19 Agustus
2014
Peserta 2
10. Training Kepribadian 19 Mei 2015 Peserta 5
11. Charity Seminar dengan tema “Stay
Positive! Can’t Live a Positive Life With a
08 Desember
2015
Peserta 2
DAFTAR NILAI SKK
Nama : Rima Safitri Jurusan : KPI
NIM : 117-14-001 Dosen PA : Dr. Mukti Ali, M.Hum.
Negative Mind.”
12. Workshop Forex Trading For Living 23 April 2016 Peserta 4
13. Kursus Karakter Angkatan I 10 – 11 Januari
2017
Peserta 5
14. Seminar Hari Hak untuk Tahu “Hak untuk
tahu sebagai basis penguatan masyarakat
sipil”
22 September
2015
Panitia 4
15. Kursus Karakter Angkatan III 4-5 Desember
2017
Panitia 5
16. Festival Anak Islam KKN IAIN
SALATIGA
11 Februari
2018
Panitia 2
17. Seminar Nasional HMJ KPI IAIN Salatiga
dengan tema “Peran Media Massa Terhadap
Kelestarian Lingkungan Hidup.”
19 November
2015
Panitia 8
18. Public Hearing Fakultas Dakw5ah IAIN
Salatiga dengan tema “Sua2ra Hati
Mahasiswa untuk Kemajuan 2Fakultas
Dakwah IAIN Salatiga.”
9 November
2016
Panitia 2
19. Kursus Karakter Angkatan II 30-31 Maret
2017
Panitia 5
20. Orientasi Pengenalan Akademik dan
Kemahasiswaan Fakultas Dakwah IAIN
Salatiga dengan tema “Peran dan Fungsi
Mahasiswa Membangun Karakter Bangsa
Melalui Budaya Lokal Demi Keutuhan
NKRI.”
22 Agustus
2016
Pengawas 2
21. Fasilitator OPAK IAIN Salatiga tahun 2015 27 Juli 2015 Fasilitator 2
22. Pengurus HMJ KPI IAIN Salatiga tahun
2015
2 Juli 2015 Sekretaris I 4
23. Pengurus Senat Fakultas Dakwah IAIN
Salatiga tahun 2016
26 April 2016 Advokasi
Anggaran
4
24. Penyiar di Radio Suara Salatiga Penyiar 10
25. Kirab Budaya 2018 dalam rangka HUT
Kota Salatiga 1268
22 Juli 2018 MC 2
26. Karnaval Pembangunan 2018 dalam rangka
HUT RI ke 73
2 September
2018
MC 2
27. Walikota Menyapa 2018 “Trotoar Ramah
untuk Difabel”
13 April 2018 Panitia 2
28. SALUTION 2017 21 Desember
2018
Panitia 2
29. Walikota Menyapa 2017 “Sumpah Pemuda” 28 Oktober
2018
Panitia 2
30. Kunjungan Kerja Ke Radio Swiba
Karanganyar
10 Agustus
2018
Peserta 2
31. EXPO Pameran Pembangunan 2018 13-15 Juli
2018
MC 2
32. Ulangtahun Radio Suara Salatiga ke 49 27 Mei 2017 Panitia 2
33. Paskibra SMK N 1 Salatiga dalam LKBB
Paramartha SMK N 13 Bandung
13 Mei 2018 Pelatih 2
Total 109
Salatiga, 24 September 2018
Mengetahui,
Wakil Dekan Kemahasiswaan dan Kerjasama
Dr. Rasimin, S.Pd., M.Pd.
NIP. 197507132009011011