i
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PELAKSANAAN TENTANG
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP
PUSKESMAS PUNUNG KABUPATEN PACITAN
PROVINSI JAWA TIMUR
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan
STIKES A. Yani Yogyakarta
Disusun oleh :
INDRA PRAJA
3208054
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
JENDRAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA
2013
ii
iii
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PELAKSANAAN TENTANG
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP
PUSKESMAS PUNUNG KABUPATEN PACITAN
PROVINSI JAWA TIMUR
Indra Praja¹, Nuryandari², Sriyono³
INTISARI
Salah satu faktor penting yang mempengaruhi kualitas pelayanan keperawatan
dengan mengacu pada standar asuhan keperawatan oleh tim keperawatan adalah
tingkat pengetahuan tentang standar asuhan keperawatan. Pengetahuan perawat
tentang standar asuhan keperawatan mengandung aspek penting yaitu aspek
positif. Aspek ini yang akan menentukan sikap dan perilaku perawat dalam
melaksanakan standar asuhan keperawatan. Semakin banyak aspek positif dan
pengetahuan tentang standar asuhan keperawatan yang diketahui, maka akan
semakin mendorong pelaksanaan standar asuhan keperawatan pada perawat.
Selain itu, pelaksanaan standar asuhan keperawatan yang dilandasi oleh tingkat
pengetahuan tentang asuhan standar keperawatan yang baik, akan semakin
melanggengkan pelaksanaan asuhan keperawatan pada perawat dalam
menjalankan tugas keperawatannya, sebagai salah satu bagian dari upaya
mewujudkan kualitas pelayanan kesehatan kepada pasien.
Tujuannya penelitian ini diketahui hubungan pengetahuan dengan pelaksanaan
tentang standar asuhan keperawatan pada perawat di ruang rawat inap Puskesmas
Punung Kabupaten Pacitan Jawa Timur.
Metodeologi penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif analitik dengan
rancangan korelasi dan menggunakan desain Cross sectional. Teknik pengambilan
sampel dengan total sampel dengan jumlah 10 reponden. Penggumpulan data
dengan menggunakan kuisioner untuk tingkat pengetahuan dan Studi dokumentasi
untuk pelaksanaan Standar Asuhan Keperawatan. Uji statistik menggunakan
analisis korelasi Spearman Rank.
Hasil perhitung statistik menggunakan uji Spearman Rank diperoleh p-value
sebesar 0,035 < (0,05).
Kesimpulan dari penelitian ini ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan
perawat dengan pelaksanaan standar asuhan keperawatan oleh perawat di rawat
inap Puskesmas Punung Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan.
¹Mahasiswa STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
²Dosen Akademi Keperawatan YKY Yogyakarta
³Perawat RSUD Soeradji Tirtonegoro Klaten
Kata kuncinya adalah pengetahuan, pelaksanaan, standart asuahan keperawatan,
perawat puskesmas.
iv
RELATIONSHIP WITH KNOWLEDGE OF STANDARDS OF NURSING
CARE IN THE INPATIENT HEALTH DISTRICT Punung PACITAN
EAST JAVA
Indra Praja ¹ , Nuryandari ² , ³ Sriyono
ABSTRACT
One important factor influencing the quality of nursing care with reference to the
standards of nursing care by the nursing team is the level of knowledge about the
standard of nursing care . Knowledge of nurses about nursing care standards
contain important aspect is the positive aspect . This aspect will determine the
attitude and behavior of nurses in implementing standard nursing care . The more
positive aspects and knowledge of nursing care standards are known , it will
further encourage the implementation of standards of nursing care on nurses . In
addition , the implementation of standards of nursing care based on the level of
knowledge of good nursing care standards , will further perpetuate the
implementation of nursing care on nurses in nursing duties , as part of efforts to
achieve quality health care to patients .
The aim of this study is known about the relationship of knowledge to the
implementation of standards of nursing care in inpatient nurses at the health
center space Punung Pacitan East Java .
Metodeologi this study using quantitative descriptive analytic design using
correlation and cross -sectional design . Sampling technique to sample the total
number of 10 respondents . Penggumpulan data by using a questionnaire to study
the level of knowledge and documentation for the implementation of the Nursing
Standard . Statistical tests using Spearman Rank correlation analysis .
Perhitung results statistically using the Spearman Rank test obtained p -value of
0.035 < ( 0.05 ) .
The conclusion of this study there was a significant relationship between nurses'
knowledge with the implementation of the standards of nursing care by nurses in
inpatient sub-district health centers Punung Punung Pacitan .
¹ Students STIKES General Achmad Yani Yogyakarta
Lecturer in Nursing YKY ² Yogyakarta
³ Soeradji Tirtonegoro Klaten District Hospital Nurses
The key word is knowledge , implementation , standards asuahan nursing , health
center nurse
v
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
tulis yang pernah diajukan memperoleh gelar kesarjanaan disuatu Perguruan
Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah tertulis atau diterbitkan orang lain kecuali yang secara tertulis diacu
dalam naskh ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Yogyakarta, Desember 2013
(INDRA PRAJA)
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT berkat rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skipsi dengan judul “Hubungan Pengetahuan
Dengan Pelaksanaan Tentang Standar Asuhan Keperawatan Di Ruang Rawat Inap
Puskesmas Punung Kabupaten Pacitan Provinsi Jawa Timur”
Penyusunan skripsi ini telah dapat terselesaikan atas bimbingan, arahan,
arahan, dan bantuan berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu,
dan pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati mengucapkan terima
kasih dengan setulus-tulusnya kepada :
1. dr. I Edy Purwoko Sp.B. Selaku ketua STIKES Achmad Yani Yogyakarta.
2. Dewi Retno Pamungkas S.Kep., Ns MNg. Selaku ketua Program Studi
Keperawatan STIKES Achmad Yani Yogyakarta yang telah memberikan izin
dan kesempatan kepada penulis untuk menyusun Usulan Penelitian ini.
3. Kepala Puskesmas Punung, Pacitan yang telah membantu dan memberikan
izin untuk studi pendahuluan dan selanjutnya sebagai tempat penelitian.
4. Nuryandari, SKM., M. Kes selaku Pembimbing I dalam penyusunan proposal
Usulan Penelitian ini yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta
memberikan bimbingan.
5. Sriyono, S.Kep., Ns selaku Pembimbing II dalam penyusunan Usulan
Penelitian ini yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta
memberikan bimbingan.
6. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan usulan peneltian ini.
Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan membawa
untuk kesempurnaan usulan penelitian ini. Harapan penulis semoga skripsi ini
dapat diterima sebagai syarat ujian hasil skripsi dan untuk melakukan penelitian
lebih lanjut.
Yogyakarta, November 2013
Penulis
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii
INTISARI ...................................................................................................... iii
ABSTRACT .................................................................................................. iv
PERNYATAAN ............................................................................................. v
HALAMAN MOTTO .................................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................. viii
DAFTAR ISI ................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ......................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................. 6
C. Tujuan Penelitian ................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian ................................................................. 7
E. Keaslian Penelitian ................................................................. 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori ........................................................................ 10
B. Landasan Teori ...................................................................... 31
C. Kerangka Teori....................................................................... 33
D. Kerangka Konsep .................................................................. 34
E. Hipotesis ................................................................................ 34
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ....................................................................... 35
B. Populasi dan sampel penelitian .............................................. 35
C. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................. 36
D. Variabel Penelitian ................................................................. 36
E. Definisi Operasional............................................................... 37
F. Alat dan Metode Pengumpulan Data ..................................... 38
G. Metode Pengolahan dan Analisis Data .................................. 39
H. Uji Viliditas dan Reliabilitas .................................................. 42
I. Jalannya Penelitian ................................................................. 43
J. Etika Penelitian ...................................................................... 46
x
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ...................................................................... 48
B. Pembahasan ........................................................................... 55
C. Katerbatasan Penelitian .......................................................... 59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................ 60
B. Saran ....................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi Operasional ................................................................... 37
Tabel 4.1 Distribusi Frekwensi Perawat Berdasarkan Jenis Kelamin,
Umur, Pendidikan, dan Masa Kerja di Rawat Inap Puskesmas
Punung Kabupaten Pacitan 22 Juli 2013 .................................... 48
Tabel 4.2 Distribusi Frekwensi Pengetahuan Perawat Tentang Standar
Asuhan Keperawatan di Puskesmas Punung Kabupaten Pacitan
Jawa Timur 22 Juli 2013 ............................................................ 49
Tabel 4.3 Distribusi Frekwensi Pelaksanaan Perawat Tentang Standar
Asuhan Keperawatan di Puskesmas Punung Kabupaten Pacitan
Jawa Timur 22 Juli 2013 ............................................................ 50
Tabel 4.4 Pengkajian di Puskesmas Punung Kabupaten Pacitan pada
tanggal 22 juli 2013 (n=10) ....................................................... 51
Tabel 4.5 Diagnosa di Puskesmas Punung Kabupaten Pacitan pada
tanggal 22 juli 2013 (n=10) ....................................................... 52
Tabel 4.6 Perencanaan di Puskesmas Punung Kabupaten Pacitan pada
tanggal 22 juli 2013 (n=10) ....................................................... 52
Tabel 5.7 Tindakan di Puskesmas Punung Kabupaten Pacitan pada
tanggal 22 juli 2013 (n=10) ....................................................... 53
Tabel 5.8 Evaluasi di Puskesmas Punung Kabupaten Pacitan pada
tanggal 22 juli 2013 (n=10) ....................................................... 53
Tabel 5.9 Catatan Asuhan Keperawatan di Puskesmas Punung
Kabupaten Pacitan pada tanggal 22 juli 2013 (n=10) ................ 54
Tabel 5.10 Tabulasi Silang Pengetahuan Dengan Pelaksanaan Standar
Asuhan Keperawatan di Puskesmas Punung Kabupaten Pacitan
pada tanggal 22 juli 2013 ........................................................... 54
Tabel 5.11 Hasil Uji Rank Spearman Hubungan Pengetahuan Dengan
Pelaksanaan Tentang Standar Asuhan Keperawatan di
Puskesmas Punung Kabupaten Pacitan pada tanggal 22 juli
2013 ........................................................................................... 55
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Kerangka Teori .................................................................... 32
Gambar 2.2. Kerangka Konsep ................................................................ 33
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Persetujuan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 2 Permohonan Responden
Lampiran 3 Persetujuan Responden
Lampiran 4 Instrumen Penelitian Lampiran 5 Jadwal Penelitian
Lampiran 6 Lembar Konsultasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan sebagai salah satu bidang pembangunan nasional
dalam rangka tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat
bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan upaya pengelolaan berbagai sumber
daya pemerintah maupun masyarakat sehingga dapat disediakan pelayanan
kesehatan yang efisien, bermutu dan terjangkau. Hal ini perlu didukung dengan
komitmen yang tinggi terhadap kemauan dan etika pelayanan kesehatan yang
dilaksanakan dengan semangat pemberdayaan yang tinggi, dengan prioritas
kepada upaya kesehatan dan pengendalian penyakit disamping penyembuhan dan
pemulihan (Febri, 2006).
Keperawatan sebagai pelayanan atau asuhan profesional bersifat humanistik,
menggunakan pendekatan holistik, dilakukan berdasarkan ilmu dan kiat
keperawatan, berorientasi pada kebutuhan objektif klien, mengacu pada standar
profesional keperawatan dan menggunakan etika keperawatan sebagai tuntunan
utama. Perawat dituntut untuk selalu melaksanakan asuhan keperawatan yang
benar atau rasional dan baik atau etikal.
Praktik keperawatan sebagai tindakan keperawatan profesional masyarakat
dalam penggunaan pengetahuan teoritis yang mantap dan kokoh dari berbagai
ilmu dasar serta ilmu keperawatan sebagai landasan untuk melakukan pengkajian,
menegakkan diagnosis, menyusun perencanaan, melaksanakan asuhan
keperawatan, dan mengevaluasi hasil tindakan keperawatan serta mengadakan
penyesuaian rencana keperawatan untuk menentukan tindakan selanjutnya
(Nursalam, 2007).
Salah satu faktor penting yang mempengaruhi kualitas pelayanan keperawatan
adalah standar asuhan keperawatan. Pelayanan asuhan keperawatan yang optimal
merupakan suatu tuntutan bagi organisasi pelayanan kesehatan. Kecenderungan
yang terjadi pada masyarakat saat ini adalah suatu jasa pelayanan sudah bergeser
1
2
dari mengutamakan hasil pelayanan ke arah proses dari pelayanan yang
diterimanya. Hal ini menuntut pelayanan kesehatan harus lebih berkualitas dan
profesional, artinya dapat memberikan kepuasan bagi konsumen, etis dan
bermoral serta dapat dipertanggungjawabkan. Untuk mewujudkannya, maka
perawat harus mampu memberikan asuhan keperawatan secara profesional kepada
pasien. Dalam upaya untuk mencapai suatu asuhan keperawatan profesional
diperlukan suatu pendekatan yang disebut proses keperawatan dan dokumentasi
keperawatan sebagai data tertulis yang menjelaskan tentang penyampaian
informasi, penerapan suatu standar dokumentasi dan pelaksanaan proses
keperawatan (Nursalam, 2011).
Perawat memerlukan suatu standar dokumentasi sebagai petunjuk dan arah
terhadap cara penyimpanan dan teknik pendokumentasian yang benar. Standar
dokumentasi adalah suatu pernyataan tentang kualitas dan kuantitas dokumentasi
yang dipertimbangkan secara akurat dalam situasi tertentu. Dengan adanya
standar dokumentasi dapat memberikan informasi bahwa adanya suatu ukuran
terhadap kualitas dokumentasi keperawatan. Perawat memerlukan suatu standar
dokumentasi untuk memperkuat pola pencatatan dan sebagai petunjuk atau
pedoman praktek pendokumentasian dalam memberikan tindakan keperawatan.
Dokumentasi keperawatan mempunyai makna yang penting bila dilihat dari
berbagai aspek, yaitu hukum, jaminan mutu, komunikasi, keuangan, pendidikan
dan akreditasi (Nursalam, 2007).
Menurut Fisbach dalam Muryadi (1999) menyatakan bahwa pelayanan
keperawatan yang profesional dengan menggunakan metode pendekatan proses
keperawatan dibuktikan dan dipertanggungjawabkan melalui suatu catatan
tertentu dari kegiatan asuhan keperawatan. Kegiatan asuhan keperawatan
dikatakan sempurna apabila sudah didokumentasikan. Pelayanan keperawatan
yang bermutu, memenuhi karakteristik proses keperawatan yaitu sistem terbuka
dan fleksibel terhadap kebutuhan pasien serta dinamis, mutu asuhan keperawatan
dapat tergambar antara lain pada dokumentasi proses keperawatan (Gillies dalam
Pancaningrum, 2010).
3
Kemampuan dalam melaksanakan tugas atau dokumentasi merupakan unsur
utama didalam menilai kinerja seseorang. Dokumentasi keperawatan harus
dilaksanakan segera pada setiap tahap dalam asuhan keperawatan. Hal ini perlu
diperhatikan karena dokumentasi dapat memberikan kontinyuitas pelayanan
keperawatan kepada pasien dan juga merupakan wahana komunikasi bagi tenaga
kesehatan termasuk didalamnya tenaga keperawatan.
Keperawatan sebagai profesi merupakan salah satu pekerjaan dimana dalam
menentukan tindakannya didasari pada ilmu pengetahuan serta memiliki
keterampilan yang jelas dalam keahliannya, selain itu sebagai profesi keperawatan
mempunyai otonomi dan kewenangan dan tanggung jawab dalam tindakan serta
adanya kode etik dalam bekerjanya, kemudian juga berorientasi pada pelayanan
melalui pemberian asuhan keperawatan pada individu, kelompok atau masyarakat
(Lubis, 2011).
Asuhan keperawatan itu sendiri merupakan suatu proses dalam praktek
keperawatan yang langsung diberikan kepada klien pada berbagai tatanan
pelayanan keperawatan, dengan metodologi proses keperawatan, berpedoman
pada standar keperawatan, dilandasi etika keperawatan dalam lingkup wewenang
serta tanggung jawab keperawatan. Praktek keperawatan juga merupakan tindakan
mandiri, perawat profesional melalui kerjasama berbentuk kolaborasi dengan
pasien dan tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan asuhan keperawatan
sesuai dengan lingkup wewenang dan tanggung jawabnya (Lubis, 2011).
Pelayanan kesehatan di Puskesmas Punung Kabupaten Pacitan Provinsi Jawa
Timur sebagai salah satu bagian unit pelayanan dasar di tingkat lokal, yang
diberikan kepada klien oleh suatu tim yang bersifat multidisiplin termasuk
didalamnya tim keperawatan, memiliki peran dan fungsi strategis sebagai garda
terdepan dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan. Tuntutan masyarakat
dalam suasana keterbukaan, keluhan – keluhaan pasien atas pelayanan rumah
sakit semakin mudah disampaikan melalui berbagai media komunikasi, sehingga
banyak cara untuk mengkritisi pelayanan rumah sakit, baik pelyanan pasien rawat
jalan maupun rawat inap. Dengan maraknya lembaga – lembaga bantuan hukum
tidak menolak kemungkinan adanya gugatan terhadap pelayanan puskesmas
4
maupun terhadap petugas puskesmas, baik dokter, perawat atas tindakan yang
dilakukan dalam rangka pelayanan pasien sehingga muncul adanya gugatan
malpraktek.
UPT (Unit Pelaksanaan Teknis) sebagian besar merupakan pegunungan
dengan kemiringan lahan yang bervareasi, mulai dari kemiringan yang
bergelombang dengan dataran 5% landai 6% dan digolongkan dengan zone
arkeologi batuan kapur yang tersusun atas tanah dengan kedalaman kurang dari 20
cm kandungan air sangat sedikit, ketinggian dari permukaan laut 500 meter.
Curah hujan pada musim penghujan cukup tinggi yaitu 200 mm – 600 mm per
tahun. Luas wilayah 106 km2 dengan dataran rendah 33 % dan dataran tinggi 56
% memiliki batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah utara : Kecamatan Batu Warno- Kabupaten Wonogiri
Sebelah Timur : Kecamatan Pringkuku
Sebelah Selatan : Kecamtan Donorejo
Sebelah Barat : Kecamatan Donorejo
Puskesmas Punung mempunyai misi dan misi untuk mewujudkan pelayanan
kesehatan yang optimal di wilayah kerja UPT Puskesmas Punung dan sanggup
memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. Salam, sapa, senyum,
sopan, sabar, sembuh serta kiat 4AS dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat yaitu : (Cerdas, Tangkas, Tuntas, ikhlas)
Menghadapi kondisi yang demikian itu perawat puskesmas perlu memahami
dan menyadari bahwa apa yang dilakukan pelayanan terhadap pasien harus
dilakukan secara profesional disertai rasa tanggung jawab dan tanggung gugat.
Undang – undang No. 23 tahun 1992 merupakan wujud rambu – rambu atas hak
dan kewajiban tenaga kesehatan termasuk para perawat dalam menjalankan tugas
– tugas pelayanan. Dokumentasi keperawatan dalam bentuk dokumen asuhan
keperawatan merupakan salah satu alat pembuktian atas perbuatan perawat selama
menjalankan tugas pelayanan keperawatan. Dokumentasi asuhan keperawatan
menjadikan hal yang penting sebagai alat bukti tanggung jawab dan tanggung
gugat dari perawat dalam menjalankan tugasnya. Perawat profesional dihadapkan
pada suatu tuntutan tanggung jawab yang lebih tinggi dan tanggung gugat setiap
5
tindakan yang dilaksanakan. Artinya intervensi keperawatan yang diberikan
kepada klien harus dihindarkan terjadinya kesalahan - kesalahan (negligence)
dengan melakukan pendekatan proses kepeerawatan dan pendokumentasian yang
akurat dan benar.
Salah satu faktor penting yang mempengaruhi kualitas pelayanan keperawatan
dengan mengacu pada standar asuhan keperawatan oleh tim keperawatan adalah
tingkat pengetahuan tentang standar asuhan keperawatan. Pengetahuan perawat
tentang standar asuhan keperawatan mengandung aspek penting yaitu aspek
positif. Aspek ini yang akan menentukan sikap dan perilaku perawat dalam
melaksanakan standar asuhan keperawatan. Semakin banyak aspek positif dan
pengetahuan tentang standar asuhan keperawatan yang diketahui, maka akan
semakin mendorong pelaksanaan standar asuhan keperawatan pada perawat.
Selain itu, pelaksanaan standar asuhan keperawatan yang dilandasi oleh tingkat
pengetahuan tentang asuhan standar keperawatan yang baik, akan semakin
melanggengkan pelaksanaan asuhan keperawatan pada perawat dalam
menjalankan tugas keperawatannya, sebagai salah satu bagian dari upaya
mewujudkan kualitas pelayanan kesehatan kepada pasien. Disinilah pentingnya
tingkat pengetahuan tentang standar asuhan keperawatan dalam rangka
meningkatkan kualitas pelaksanaan standar asuhan keperawatan pada tim
keperawatan (Notoatmodjo, 2007).
Pelayanan kesehatan di Puskesmas Punung Kabupaten Pacitan Provinsi Jawa
Timur sebagai salah satu bagian unit pelayanan dasar di tingkat lokal, yang
diberikan kepada klien oleh suatu tim yang bersifat multidisiplin termasuk
didalamnya tim keperawatan, memiliki peran dan fungsi strategis sebagai garda
terdepan dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan. Tim keperawatan
merupakan anggota tim kesehatan di garis terdepan yang menghadapi masalah
kesehatan klien selama 24 jam secara terus-menerus. Tim pelayanan keperawatan
memberikan pelayanan kepada klien sesuai dengan keyakinan profesi dan standar
yang ditetapkan. Hal ini ditujukan agar pelayanan keperawatan yang diberikan
senantiasa merupakan pelayanan yang aman serta dapat memenuhi kebutuhan dan
harapan pasien yang dirawat. Puskesmas Punung terletak di dusun Margorejo
6
Desa punung. Luas bangunan 1519,78 m2 dari 4291,67 m2 luas tanah. Sebagai
sarana pelayanan kesehatan Puskesmas Punung terdiri dari 1 Puskesmas induk
yang terletak di Dusun Margorejo desa Punung, 3 puskesmas pembantu masing –
masing terletak di desa Bomo, desa Mantren dan desa Wareng.
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti tanggal 18 Juni 2012 di
Puskesmas Punung Kabupaten Pacitan didapatkan suatu informasi data rekam
medis pasien yang diobservasi oleh peneliti, pelaksanaan pendokumentasian telah
dilakukan sesuai dengan format yang sudah ditentukan oleh pihak pimpinan
Puskesmas Punung, namun belum seluruhnya melakukan pendokumentasian
dengan lengkap. Ketidak lengkapan tersebut terlihat dari tahap pengkajian dimana
tidak terdapat pengkajian tentang riwayat penyakit terdahulu pada pengkajian dan
masih ada hal yang masih belum terkaji yaitu data belum tercatat dalam
komponen bio-psiko-sosio-spiritual tidak teridentifikasi secara menyeluruh. Hal
ini akan mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas Punung,
karena suatu standar asuhan keperawatan harus mengacu pada proses tahapan
keperawatan, sehingga permasalahan pasien kurang cepat ditemukan dan diatasi.
Kualitas pelayanan asuhan keperawatan sebagaimana yang disebutkan di atas
tidak terlepas dari beberapa faktor, seperti kurangnya jumlah tenaga kerja
khususnya perawat yang hanya berjumlah 12 orang dibandingkan dengan tingkat
kunjungan pasien yang perlu mendapatkan pelayanan kesehatan termasuk aspek
keperawatan yang cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya; minimnya
tenaga keperawatan dengan jenjang pendidikan profesi strata 1, yang terdiri dari:
2 perawat berpendidikan S-1, 8 perawat berpendidikan Diploma III dan 2 perawat
berpendidikan SPK; keterbatasan jumlah ruang rawat inap yang belum sebanding
dengan kebutuhan jumlah pasien. Jumlah ruang rawat inap yang tersedia di
Puskesmas Punung terdiri dari: 6 kamar kelas VIP, 3 kamar kelas I, 5 kamar kelas
II, 3 kamar kelas III, 1 ruang bersalin yang berisi 4 bed/tempat tidur. Jumlah
ruang perawatan ini sampai saat ini dirasakan belum sebanding dengan jumlah
pasien yang memerlukan perawatan inap, khususnya ketika terjadi wabah
penyakit yang tergolong kejadian luar biasa, sehingga terpaksa beberapa pasien
menempati lorong-lorong sudut Puskesmas sambil menunggu tersedianya kamar
7
perawatan yang masih kosong. Akan tetapi, aspek terpenting dalam mewujudkan
kualitas pelayanan kesehatan termasuk didalamnya aspek keperawatan yang
terstandar dan memuaskan bagi pasien terletak pada kualitas SDM dalam
menerapkan standar asuhan keperawatan. (Data Primer, 2012).
Kurangnya kualitas pelayanan asuhan keperawatan sebagaimana yang telah
dikemukakan di atas lebih dipengaruhi oleh tingkat pendidikan profesi perawat
sehingga berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan perawat tentang standar
asuhan keperawatan. Faktor inilah yang menjadi fokus perhatian peneliti dalam
mengkaji penelitian yang berjudul “Hubungan Pengetahuan dengan Pelaksanaan
Tentang Standar Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap Puskesmas Punung
Kabupaten Pacitan Jawa Timur.”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut di atas, maka dapat dirumuskan
pokok permasalahan sebagai berikut : Apakah ada Hubungan Pengetahuan
Dengan Pelaksanaan Tentang Standar Asuhan Keperawatan Di Ruang Rawat
Inap Puskesmas Punung Kabupaten Pacitan Provinsi Jawa Timur?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Diketahui Hubungan Pengetahuan Dengan Pelaksanaan Tentang Standar
Asuhan Keperawatan Di Ruang Rawat Inap Puskesmas Punung Kabupaten
Pacitan Provinsi Jawa Timur.
2. Tujuan khusus
a. Diketahuinya pengetahuan perawat tentang standar asuhan keperawatan di
ruang rawat inap Puskesmas Punung Kabupaten Pacitan.
Diketahuinya pelaksanaan standar asuhan keperawatan di ruang rawat inap
Puskesmas Punung Kabupaten Pacitan.
8
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang bisa diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang
pelaksanaan standar asuhan keperawatan sebagai salah satu upaya strategis
dalam mewujudkan kualitas pelayanan kesehatan yang memadai.
2. Manfaat praktis
a. Bagi Kepala Puskesmas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi kepala
puskesmas Punung Kabupaten Pacitan Provinsi Jawa Timur tentang
pengetahuan perawat tentang standar asuhan keperawatan.
b. Bagi Kepala Perawat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi kepala
perawat tentang kemampuan perawat dalam pelaksanaan standar asuhan
keperawatan di Puskesmas Punung Kabupaten Pacitan Provinsi Jawa
Timur.
c. Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti lain untuk
melanjutkan penelitian yang berhubungan dengan hubungan pengetahuan
dengan pelaksanaan tentang standar asuhan keperawatan di ruang rawat
inap Puskesmas Punung Kabupaten Pacitan Provinsi Jawa Timur.
E. Keaslian Penelitian
1. Penelitian oleh Ummi Hidayah (2007) tentang ”Hubungan antara Tingkat
Pengetahuan Perawat tentang Proses Keperawatan dengan Penerapan Standar
Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit TNI AU Dr. Suhardi Hardjolukito
Yogyakarta”, penelitian tersebut merupakan penelitian kuantitatif, cross
sectional dengan metode deskriptif analitik korelatif. Dimana didapatkan hasil
bahwa ada hubungan kuat antara tingkat pengetahuan perawat tentang proses
keperawatan dengan penerapan standar asuhan keperawatan yang ditunjukkan
dengan koefisien korelasi (r = 0,651). Persamaan dengan penelitian ini adalah
pada salah satu variabel bebasnya yaitu pengetahuan perawat dan pada
variabel terikatnya yaitu standar asuhan keperawatan. Perbedaannya adalah
9
ruang lingkup tempat penelitian, yaitu penelitian oleh Ummi Hidayah (2007)
di RS TNI AU Dr. Suhardi Hardjolukito Yogyakarta, sedangkan penelitian ini
di Puskesmas Punung Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan Jawa Timur.
Perbedaan lainnya terletak pada subyek/obyek penelitian, waktu dan tempat
penelitian.
2. Penelitian oleh Muksin (2002) tentang ”Faktor–faktor yang Berhubungan
dengan Pelaksanaan Standar Asuhan Keperawatan di Ruang Penyakit Dalam
RSUD A. Wahab Sjahranie Samarinda”, penelitian tersebut merupakan
penelitian kuantitatif, cross sectional dengan metode deskriptif analitik. Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara
pengetahuan dengan pelaksanaan standar asuhan keperawatan yang
ditunjukkan dengan koefisien korelasi (r = 0,726), ada hubungan antara sikap
perawat dengan pelaksanaan standar asuhan keperawatan yang ditunjukkan
dengan koefisien korelasi (r = 0,607) dan ada hubungan antara motivasi
perawat dengan pelaksanaan standar asuhan keperawatan yang ditunjukkan
dengan koefisien korelasi (r = 0,674). Persamaan kedua penelitian terletak
pada penggunaan variabel pengetahuan dan pelaksanaan standar asuhan
keperawatan dalam model penelitian. Perbedaannya adalah penelitian oleh
Muksin (2002) menggunakan tiga variabel, yaitu pengetahuan, sikap dan
motivasi perawat, sedangkan dalam penelitian ini hanya menggunakan dua
variabel, yaitu pengetahuan dan pelaksanaan standar asuhan keperawatan.
Selain itu terdapat perbedaan ruang lingkup tempat penelitian, yaitu penelitian
oleh Muksin (2002) dilaksanakan di RSUD A Wahab Sjahranie Samarinda,
sedangkan penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Punung Kecamatan
Punung Kabupaten Pacitan Jawa Timur.
3. Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Perawat tentang Universal Precaution
di Rumah Sakit Islam Surakarta (Haryono, 2007). Pada penelitian ini
menitikberatkan aspek–aspek tingkat pengetahuan perawat tentang
pencegahan infeksi yang terjadi di ruangan. Metode penelitian yang digunakan
adalah dengan pendekatan cross sectional yaitu penelitian yang non
eksperimental. Dengan ketentuan uji Cronbach Alpha bahwa hasil yang
10
mendekati angka 1 merupakan instrument yang mempunyai reliabilitas tinggi.
Kesimpulannya pengetahuan perawat tentang Universal Precaution dan
perilaku perawat dalam pelaksanaan Universal Precaution, memiliki
reliabilitas sangat tinggi, karena nilai Cronbach Alpha lebih dari 0,800 atau
paling mendekati dengan angka 1 (satu). Perbedaan penelitian ketiga dengan
penelitian ini nantinya terletak pada obyek/subyek penelitian, variabel
penelitian, waktu dan tempat penelitian serta teknis analisis data.
49
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
Hasil penelitian terhadap karakteristik responden perawat di ruang rawat
inap Puskesmas Punung Kabupaten Pacitan diuraikan sebagai berikut:
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Perawat Berdasarkan Jenis Kelamin, Umur,
Pendidikan dan Masa Kerja di Puskesmas Punung Punung Kabupaten Pacitan
22 Juli 2013
Karakteristik Frekuensi Prosentase (%)
Jenis kelamin
Laki-laki
Perempuan
2
8
20
80
Umur
< 30 tahun
30-40 tahun
> 40 tahun
2
5
3
20
50
30
Pendidikan
DIII
S1
8
2
80
20
Masa kerja
1-5 tahun
> 5 tahun
6
4
60
40
Jumlah 10 100
Sumber : Data primer, 2013
Tabel 4.1 menunjukkan sebagian besar perawat berjenis kelamin perempuan
yaitu sebanyak 8 orang (80%). Umur perawat sebagian besar 30-40 tahun yaitu
sebanyak 5 orang (50%). Pendidikan sebagian besar perawat adalah DIII yaitu
sebanyak 8 orang (80%). Masa kerja perawat sebagian besar > 5 tahun yaitu
sebanyak 6 orang (60%).
50
2. Pengetahuan Perawat Tentang Standar Asuhan Keperawatan
Pengetahuan tentang standar asuhan keperawatan meliputi pengetahuan
tentang pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan
tindakan, evaluasi serta dokumentasi. Hasil pengukuran pengetahuan perawat
tentang standar asuhan keperawatan di Ruang Rawat Inap Puskesmas Punung
Kabupaten Pacitan disajikan pada tabel berikut:
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Perawat Tentang Standar Asuhan
Keperawatan di Puskesmas Punung Kabupaten Pacitan 22 Juli 2013
Pengetahuan Frekuensi Prosentase (%)
Pengkajian
Baik
Cukup
Kurang
5
2
3
50,0
20,0
30,0
Diagnosis
Baik
Cukup
Kurang
3
4
3
30,0
40,0
30,0
Perencanaan
Baik
Cukup
Kurang
3
4
3
30,0
40,0
30,0
Tindakan implementasi
Baik
Cukup
Kurang
5
2
3
50,0
20,0
30,0
Evaluasi
Baik
Cukup
Kurang
1
8
1
10,0
80,0
10,0
Catatan asuhan keperawatan
Baik
Cukup
Kurang
5
1
4
50,0
10,0
40,0
Standar asuhan keperawatan
Baik
Cukup
Kurang
3
4
3
30,0
40,0
30,0
Sumber: Data primer, 2013.
Tabel 4.2 menunjukkan pengetahuan perawat tentang pengkajian
sebagian besar adalah baik sebanyak 5 orang (50%). Pengetahuan tentang
diagnosis sebagian besar adalah cukup sebanyak 4 orang (40%). Pengetahuan
tentang perencanaan sebagian besar adalah cukup sebanyak 4 orang (40%).
Pengetahuan tentang tindakan/implementasi sebagian besar adalah baik
51
sebanyak 5 orang (50%). Pengetahuan tentang evaluasi sebagian besar adalah
cukup sebanyak 8 orang (80%). Pengetahuan tentang catatan asuhan
keperawatan sebagian besar adalah baik sebanyak 5 orang (50%). Pengetahuan
perawat tentang standar asuhan keperawatan di ruang rawat inap Puskesmas
Punung Kabupaten Pacitan sebagian besar adalah cukup sebanyak 4 orang
(40%).
3. Pelaksanaan Standar Asuhan Keperawatan
Hasil penelitian pelaksanaan standar asuhan keperawatan di ruang rawat
inap Puskesmas Punung Kabupaten Pacitan disajikan pada tabel berikut:
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Pelaksanaan Standar Asuhan Keperawatan
di Puskesmas Punung Kabupaten Pacitan 22 Juli 2013
Pelaksanaan Standar Asuhan Keperawatan Frekuensi Prosentase (%)
Tahap pengkajian
Baik
Cukup
Kurang
2
5
3
20,0
50,0
30,0
Diagnosis
Baik
Cukup
Kurang
1
5
4
10,0
50,0
40,0
Tahap perencanaan
Baik
Cukup
Kurang
3
4
3
30,0
40,0
30,0
Tahap tindakan implementasi
Baik
Cukup
Kurang
1
9
-
10,0
90,0
0
Tahap evaluasi
Baik
Cukup
Kurang
2
5
3
20,0
50,0
30,0
Tahap catatan asuhan keperawatan
Baik
Cukup
Kurang
6
4
-
60,0
40,0
0
Standar asuhan keperawatan
Baik
Cukup
Kurang
3
4
3
30,0
40,0
30,0
Sumber: Data primer, 2013.
Tabel 4.3 menunjukkan pelaksanaan standar asuhan keperawatan tahap
pengkajian sebagian besar cukup sebanyak 5 orang (50%). Pelaksanaan standar
52
asuhan keperawatan tahap diagosis sebagian besar adalah cukup sebanyak 5
orang (50%). Pelaksanaan standar asuhan keperawatan tahap perencanaan
sebagian besar adalah cukup sebanyak 4 orang (40%). Pelaksanaan standar
asuhan keperawatan tahap tindakan/implementasi sebagian besar adalah cukup
sebanyak 9 orang (90%). Pelaksanaan standar asuhan keperawatan tahap
evaluasi sebagian besar adalah cukup sebanyak 5 orang (50%). Pelaksanaan
standar asuhan keperawatan tahap pencatatan asuhan keperawatan sebagian
besar adalah baik sebanyak 6 orang (60%). Pelaksanaan standar asuhan
keperawatan di ruang rawat inap Puskesmas Punung Kabupaten Pacitan
sebagian besar adalah cukup sebanyak 4 orang (40%).
Tabel 4.4 Pengkajian Di Puskesmas Punung Kabupaten Pacitan
Pada Tanggal 22 Juli 2013 (n=10)
No Aspek yang dinilai Ya Tidak Total
N % N % N %
1 Mencatat data yang dikaji sesuai dengan pedoman
pengkajian
8 80 2 20 10 100
2 Data dikelompokkan (bio-psiko-sosial-spiritual) 4 40 6 60 10 100
3 Data dikaji sejak pasien masuk sampai pulang 6 60 4 40 10 100
4 Masalah dirumuskan berdasarkan kesenjangan antara
status kesehatan dengan norma pola dan fungsi
kehidupan
5 50 5 50 10 100
Pencapaian rata-rata (%) 57,5%
Sumber : Studi Dokumentasi tanggal 22 Juli 2013
Berdasarkan tabel 4.4 di atas dapat diketahui bahwa pengkajian asuhan
keperawatan di Puskesmas Punung Kabupaten Pacitan adalah cukup yaitu
sebesar 57,5 %.
Tabel 4.5. Diagnosa Keperawatan Di Puskesmas Punung Kabupaten Pacitan
Pada Tanggal 22 Juli 2013 (n=10)
No Aspek yang dinilai Ya Tidak Total
N % N % N %
1. Diagnosa keperawatan berdasarkan masalah yang
telah dirumuskan
8 80 2 20 10 100
2 Merumuskan diagnosa keperawatan
aktual/resik/kolaboratif
6 60 4 40 10 100
3 Merumuskan diagnosa keperawatan
aktual/resiko/potensial.
5 50 5 50 10 100
Pencapaian rata-rata (%) 63,3 %
Sumber : Studi Dokumentasi tanggal 22 Juli 2013
53
Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa pembuatan diagnosa
keperawatan di Puskesmas Punung Kabupaten Pacitan adalah cukup yaitu
sebesar 63,3 %.
Tabel 4.6. Perencanaan Di Puskesmas Punung Kabupaten Pacitan
Pada Tanggal 22 Juli 2013 (n=10)
No Aspek yang dinilai Ya Tidak Total
N % N % N %
1 Rencana askep berdasarkan diagnosa
keperawatan. 8 80 2 20 10 100
2 Di susun menurut urutan prioritas. 6 60 4 40 10 100
3 Rumusan tujuan mengandung komponen pasien /
subyek, perubahan, perilaku, kondisi pasien, dan
kriteria waktu.
6 60 4 40 10 100
4 Rencana tindakan mengacu pada tujuan dengaan
kalimat perintah, terinci dan jelas.
6 60 4 40 10 100
5 Rencana tindakan menggambarkan keterlibatan
pasien / keluarga. 6 60 4 40 10 100
6 Rencana tindakan menggambarkan kerjasama
dengan tim kesehatan lain. 6 60 4 40 10 100
Pencapaian rata-rata (%) 63,33%
Sumber : Studi Dokumentasi tanggal 22 Juli 2013
Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa perencanaan asuhan
keperawatan di Puskesmas Punung Kabupaten Pacitan adalah cukup yaitu
sebesar 63,33%.
Tabel 4.7. Tindakan Di Puskesmas Punung Kabupaten Pacitan
Pada Tanggal 22 Juli 2013 (n=10)
No Aspek yang dinilai Ya Tidak Total
N % N % N %
1 Tindakan dilaksanakan untuk mengacu pada
rencana perawatan. 7 70 3 30 10 100
2 Perawat mengobservasi respon pasien terhadap
tindakan keperawatan. 5 50 5 50 10 100
3 Revisi tindakan berdasarkan hasil evaluasi. 5 50 5 50 10 100
4 Semua tindakan yang telah di lakukan di catat
ringkas dan jelas. 6 60 4 40 10 100
Pencapaian rata-rata (%) 57,5%
Sumber : Studi Dokumentasi tanggal 22 Juli 2013
Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa tindakan keperawatan di
Puskesmas Punung Kabupaten Pacitan adalah cukup yaitu sebesar 57,5%.
54
Tabel 4.8. Evaluasi Di Puskesmas Punung Kabupaten Pacitan
Pada Tanggal 22 Juli 2013 (n=10)
No Aspek yang dinilai Ya Tidak Total
N % N % N %
1. Evaluasi mengacu pada tujuan 7 70 3 30 10 100
2 Hasil evaluasi dicatat 6 60 4 40 10 100
Pencapaian rata-rata (%) 65%
Sumber : Studi Dokumentasi tanggal 22 Juli 2013
Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa evaluasi asuhan
keperawatan di Puskesmas Punung Kabupaten Pacitan adalah cukup yaitu
sebesar 65,5 %.
Tabel 4.9. Catatan Asuhan Keperawatan di Puskesmas Punung
Kabupaten Pacitan Pada Tanggal 22 Juli 2013 (n=10)
No Aspek yang dinilai Ya Tidak Total
N % N % N %
1 Menulis pada format yang baku 8 80 2 20 10 100
2 Pencatatan dilakukan sesuai dengan
tindakan yang dilakukan. 8 80 2 20 10 100
3 Setiap melakukan tindakan atau
kegiatan perawat mencantumkan paraf
atau nama jelas, dan tanggal jam
dilakukannya tindakan.
8 80 2 20 10 100
4 Pencatatan ditulis dengan jelas,
ringkas, istilah yang baku dan benar 7 70 3 30 10 100
5 Berkas catatan keperawatan di simpan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
7 70 3 30 10 100
Pencapaian rata-rata (%) 76%
Sumber : Studi Dokumentasi tanggal 22 Juli 2013
Berdasarkan tabel 4.9 dapat diketahui bahwa catatan dokumentasi asuhan
keperawatan di Puskesmas Punung Kabupaten Pacitan adalah Baik yaitu
sebesar 76 %.
4. Hubungan Pengetahuan Perawat dengan Pelaksanaan Standar Asuhan
Keperawatan
Tabulasi silang pengetahuan perawat dengan pelaksanaan standar asuhan
keperawatan oleh perawat di rawat inap Puskesmas Punung Kecamatan
Punung Kabupaten Pacitan disajikan pada tabel berikut:
55
Tabel 4.10. Tabulasi Silang Pengetahuan dengan Pelaksanaan Standar Asuhan
Keperawatan di Puskesmas Punung Kabupaten Pacitan 22 Juli 2013
2 1 0 3
20,0% 10,0% ,0% 30,0%
1 2 1 4
10,0% 20,0% 10,0% 40,0%
0 1 2 3
,0% 10,0% 20,0% 30,0%
3 4 3 10
30,0% 40,0% 30,0% 100,0%
Count
% of Total
Count
% of Total
Count
% of Total
Count
% of Total
Baik
Cukup
Kurang
Pengetahuan
tentang standar
asuhan keperaw ata
Total
Baik Cukup Kurang
Pelaksanaan standar asuhan
keperaw atan
Total
Sumber: Data Primer, 2013.
Tabel 4.10 menunjukkan perawat dengan pengetahuan baik tentang
standar asuhan keperawatan sebagian besar melaksanakan standar asuhan
keperawatan dengan baik sebanyak 2 orang (20%). Perawat yang memiliki
pengetahuan cukup tentang standar asuhan keperawatan sebagian besar cukup
dalam melaksanakan standar asuhan keperawatan sebanyak 2 orang (20%).
Perawat yang memiliki pengetahuan kurang tentang standar asuhan
keperawatan sebagian besar kurang dalam melaksanakan standar asuhan
keperawatan sebanyak 2 orang (20%).
Hasil uji rank spearman hubungan pengetahuan perawat dengan
pelaksanaan standar asuhan keperawatan oleh perawat di rawat inap Puskesmas
Punung Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan disajikan pada tabel berikut:
Tabel 4.11. Hasil Uji Rank Spearman Hubungan Pengetahuan dengan Pelaksanaan
Standar Asuhan Keperawatan di Rawat Inap Puskesmas Punung
Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan 22 Juli 2013
1,000 ,667*
. ,035
10 10
,667* 1,000
,035 .
10 10
Correlation Coef f ic ient
Sig. (2-tailed)
N
Correlation Coef f ic ient
Sig. (2-tailed)
N
Pengetahuan tentang
standar asuhan
keperaw ata
Pelaksanaan standar
asuhan keperaw atan
Spearman's rho
Pengetahuan
tentang
standar
asuhan
keperaw ata
Pelaksanaan
standar
asuhan
keperaw atan
Correlation is s ignif icant at the 0.05 level (2-tailed).*.
Sumber: Data Primer, 2013.
56
Hasil perhitungan statistik menggunakan uji korelasi rank spearman
seperti disajikan pada tabel 4.11, diperoleh p-value sebesar 0,035 < (0,05)
sehingga dapat disimpulkan ada hubungan pengetahuan perawat dengan
pelaksanaan standar asuhan keperawatan oleh perawat di rawat inap Puskesmas
Punung Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan.
B. Pembahasan
1. Pengetahuan tentang Standar Asuhan Keperawatan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan perawat tentang
standar asuhan keperawatan di rawat inap Puskesmas Punung Kecamatan
Punung Kabupaten Pacitan sebagian besar adalah cukup sebanyak 4 orang
(40%). Pengetahuan perawat yang cukup dipengaruhi oleh faktor pendidikan
perawat yang sebagian besar sudah tinggi yaitu D III sebanyak 8 orang (80%).
Tingkat pendidikan turut menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan
memahami pengetahuan yang mereka peroleh, pada umumnya semakin tinggi
pendidikan seseorang maka semakin baik pula pengetahuannya. Kondisi ini
sesuai dengan apa yang dikemukakan Depkes RI (2007), pendidikan yang
dijalani seseorang memiliki pengaruh pada peningkatan kemampuan berpikir,
dengan kata lain seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan dapat
mengambil keputusan yang lebih rasional, umumnya terbuka untuk menerima
perubahan atau hal baru dibandingkan dengan individu yang berpendidikan
lebih rendah.
Faktor lain yang mempengaruhi pengetahuan perawat tentang standar
asuhan keperawatan adalah umur perawat yang sebagian besar berada pada
usia 30-40 tahun sebanyak 5 orang (50%). Menurut Kartono (2006) salah satu
faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah usia. Semakin dewasa usia
akan berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan yang dimiliki dan bagaimana
cara mendapatkan informasi tersebut.
Faktor berikutnya yang mempengaruhi pengetahuan perawat tentang
standar asuhan keperawatan adalah lama kerja perawat yang sebagian besar
antara 1-5 tahun sebanyak 6 orang (60%). Semakin lama seseorang bekerja
57
maka pengalaman mereka akan bertambah. Pengalaman merupakan suatu cara
memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadi pun
dapat digunakan sebagai upaya untuk memperoleh pengetahuan. Hal ini
dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam
memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lalu. Hasil pengalaman
yang disusun secara sistematis oleh otak adalah ilmu pengetahuan (Soekanto,
2007).
2. Pelaksanaan Standar Asuhan Keperawatan
Hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa pengkajian asuhan
keperawatan di Puskesmas Punung adalah cukup yaitu sebesar 57,5 %,
pembuatan diagnosa keperawatan di Puskesmas Punung adalah cukup yaitu
sebesar 63,3 %, perencanaan asuhan keperawatan di Puskesmas Punung adalah
cukup yaitu sebesar 63,33%, tindakan keperawatan di Puskesmas Punung
adalah cukup yaitu sebesar 57,5%, evaluasi asuhan keperawatan di Puskesmas
Punung adalah cukup yaitu sebesar 65,5 %, dan catatan dokumentasi asuhan
keperawatan di bangsal Cempaka adalah Baik yaitu sebesar 76 %.
Hasil penelitian ini menunjukkan pelaksanaan standar asuhan
keperawatan di rawat inap Puskesmas Punung Kecamatan Punung Kabupaten
Pacitan sebagian besar adalah cukup sebanyak 4 orang (40%). Pelaksanaan
standar asuhan keperawatan yang cukup dipengaruhi oleh beberapa fakor.
Faktor pertama adalah pendidikan perawat yang sebagian besar D III sebanyak
8 orang (80%). Menurut Hasibuan (2007) proses pendidikan merupakan suatu
pengalaman yang berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan kualitas
kepribadian seseorang, dimana semakin tinggi tingkat pendidikan maka akan
semakin besar motivasinya untuk memanfaatkan pengetahuan dan
keterampilannya. Hal ini sejalan dengan teori Slameto (2010) bahwa salah satu
faktor eksternal yang mempengaruhi pengetahuan dan ketrampilan adalah
pendidikan.
Faktor kedua adalah usia perawat yang kebanyakan 30-40 tahun
sebanyak 5 orang (50%). Menurut Dariyo (2003), usia dewasa muda
merupakan usia paling produktif, bahkan puncak karir bisa dicapai di usia
58
dewasa muda akhir yaitu sekitar usia 40. Pada rentang usia tersebut seseorang
biasanya dianggap telah cukup matang, bijaksana dan secara psikososial kerap
kali dianggap lebih mampu menyelesaikan tugas-tugas social dan lebih
bertanggung jawab terhadap pekerjaannya.
Faktor ketiga adalah masa kerja perawat yang sebagian besar antara 1-5 tahun
sebanyak 6 orang (60%). Krietner dan Kinski (2003) dalam Robbinson (2003)
menyatakan bahwa semakin lama seseorang bekerja maka akan semakin
terampil dan semakin berpengalaman pula dalam melaksanakan pekerjaannya.
3. Hubungan Pengetahuan Dengan Pelaksanaan Standar Asuhan
Keperawatan
Hasil tabulasi silang menunjukkan perawat dengan pengetahuan baik
tentang standar asuhan keperawatan sebagian besar melaksanakan standar
asuhan keperawatan dengan baik sebanyak 2 orang (20%). Perawat yang
memiliki pengetahuan cukup tentang standar asuhan keperawatan sebagian
besar cukup dalam melaksanakan standar asuhan keperawatan sebanyak 2
orang (20%). Perawat yang memiliki pengetahuan kurang tentang standar
asuhan keperawatan sebagian besar kurang dalam melaksanakan standar
asuhan keperawatan sebanyak 2 orang (20%).
Hasil perhitungan statistik menggunakan uji korelasi rank spearman
menunjukkan ada hubungan pengetahuan perawat dengan pelaksanaan standar
asuhan keperawatan oleh perawat di rawat inap Puskesmas Punung Kecamatan
Punung Kabupaten Pacitan.
Pengetahuan merupakan salah satu pendorong seseorang untuk
merubah perilaku atau mengadopsi perilaku baru. Pengetahuan tentang asuhan
standar keperawatan merupakan faktor yang menentukan keterampilan seorang
perawat dalam melaksanakan standar asuhan keperawatan. Pengetahuan dapat
diperoleh melalui pengalaman dan proses belajar baik pendidikan formal
maupun informal. Sebelum seorang perawat mengadopsi perilaku (berperilaku
baru), perawat harus tahu terlebih dahulu apa arti atau manfaat standar asuhan
keperawatan tersebut bagi mereka. Apabila pengetahuan yang dimiliki
59
perawat juga diikuti dengan urutan perubahan perilaku sesuai dengan yang ada
di teori yaitu menurut penelitian Rogers (1974) dalam Notoatmodjo (2003)
maka bidan tersebut akan terampil dalam melaksanakan standar asuhan
keperawatan.
Hal ini sesuai teori Notoatmodjo (2003) bahwa pengetahuan merupakan
faktor predisposisi terbentuknya perilaku, dengan pengetahuan akan
menimbulkan kesadaran dan akhirnya akan menyebabkan orang berperilaku
sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki. Masih menurut Notoatmodjo (2003),
pengetahuan merupakan faktor yang penting untuk terbentuknya perilaku
seseorang, karena dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang
didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari perilaku yang tidak
didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2003).
Hasil penelitian ini sejalan dengan Hidayah (2007) yang menunjukkan
terdapat hubungan yang kuat antara tingkat pengetahuan perawat tentang
proses keperawatan dengan penerapan standar asuhan keperawatan di Rumah
Sakit TNI AU Dr. Suhardi Hardjolukito Yogyakarta.
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki keterbatasan, yaitu sebagai berikut:
1. Penelitian ini hanya menggunakan kuesioner dalam mengumpulkan data
pengetahuan perawat tentang standar asuhan keperawatan, sehingga jawaban
yang diperoleh dari responden hanya terbatas pada pertanyaan dalam
kuesioner. Lebih baik lagi jika data dilengkapi dengan wawancara.
2. Faktor lain yaitu motivasi, sikap, dapat mempengaruhi pelaksanaan standar
asuhan keperawatan tidak diteliti karena keterbatasan peneliti.
3. Jumlah sampel yang terbatas walaupun metode pengambilan sampel sudah
dilakukan dengan total sampel.
60
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini yaitu:
1. Pengetahuan perawat tentang standar asuhan keperawatan di rawat inap
Puskesmas Punung Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan adalah dalam
kategori cukup.
2. Pelaksanaan standar asuhan keperawatan di rawat inap Puskesmas Punung
Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan adalah dalam kategori cukup.
Pelaksanaan standar asuhan keperawatan tahap pengkajian adalah cukup, tahap
diagnosis keperawatan cukup, tahap perencanaan cukup, tahap pelaksanaan
tindakan cukup, tahap evaluasi cukup serta tahap catatan dokumentasi asuhan
keperawatan adalah baik.
3. Terdapat hubungan yang signifikan pengetahuan perawat dengan pelaksanaan
standar asuhan keperawatan oleh perawat di rawat inap Puskesmas Punung
Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan, ditunjukkan dengan hasil uji korelasi
rank spearman diperoleh nilai p (0,035) < 0,05.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka peneliti memberikan saran-
saran sebagai berikut:
1. Bagi Kepala Puskesmas
Kepala puskesmas perlu menambah program pelatihan tentang asuhan
keperawatan bagi perawat di Puskesmas Punung agar kemampuan perawat
dalam pelaksanaan standar asuhan keperawatan semakin meningkat.
2. Bagi kepala perawat
Kepala perawat perlu melakukan monitoring dan evaluasi rutin terhadap
61
pelaksanaan asuhan keperawatan. Hasil evaluasi selanjutnya dilakukan
perbaikan asuhan keperawatan melalui pelatihan pertemuan rutin dan
bimbingan secara rutin agar kemampuan perawat dalam pelaksanaan standar
asuhan keperawatan semakin meningkat. Kepala perawat perlu lebih
meningkatkan pelaksanaan standar asuhan keperawatan pada tahap pengkajian,
tahap diagnosis keperawatan, tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan
dan tahap evaluasi. Sedangkan pelaksanakan standar asuhan keperawatan pada
tahap catatan asuhan keperawatan perlu dipertahankan.
3. Bagi peneliti lain
Peneliti yang akan datang hendaknya menyempurnakan hasil penelitan ini
dengan melakukan pengontrolan terhadap faktor-faktor lain yang belum diteliti
yaitu motivasi, dan sikap.
62
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, (2007). Pedoman Penulisan Skripsi Edisi 2007 Program Studi Ilmu
Keperawatan, Yogyakarta, STIKES Surya Global.
Ali, Zaidin. (2001). Dasar – Dasar Keperawatan Profesional, Jakarta, Widya
Medika.
Arikunto, Suharsimi. (2005). Manajemen Penelitian, Jakarta, Rineka Cipta.
_________________ (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik
(Edisi Revisi VI), Jakarta, Rineka Cipta.
Azwar. (2005). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, Yogyakarta, Pustaka
Pelajar.
Depkes RI. (1998). Standar Asuhan Keperawatan, Jakarta, PPNI.
Gaffar, La Ode Jumadi. (1999). Pengantar Keperawatan Profesional, Jakarta,
EGC.
Handayaningsih. (2007). Dokumentasi Keperawatan DAR, Yogyakarta, Mitra
Cendikia Press.
Hidayah, Ummi. (2007). Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Perawat tentang
Proses Keperawatan dengan Penerapan Standar Asuhan Keperawatan di
RS TNI AU Dr. Suhardi Hardjolukito Yogyakarta, Skripsi (unpublished),
STIKES Surya Global, Yogyakarta.
Hidayat, A. Aziz Alimul. (2004). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, Jakarta,
Salemba Medika.
Machfoedz, Ircham. (2006). Statistik Induktif Bidang Kesehatan, Keperawatan
dan Kebidanan (BIO STATISTIK), Yogyakarta, Fitramaya.
Machfoedz, Ircham. (2007). Tehnik Membuat Alat Ukur Penelitian Bidang
Kesehatan, Keperawatan dan Kebidanan, Yogyakarta, Fitramaya.
Muksin. (2002). Faktor – faktor yang Berhubungan dengan Pelaksanaan Standar
Asuhan Keperawatan di Ruang Penyakit Dalam RSUD A Wahab
Sjahranie Samarinda, Skripsi (unpublished), FK UNAIR, Surabaya.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Jakarta,
Rineka Cipta.
63
Notoatmodjo, Soekidjo. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta,
Rineka Cipta.
Nursalam. (2001). Proses dan Dokumentasi Keperawatan : Konsep dan Praktik,
Jakarta, Salemba Medika.
Nursalam. (2007). Manajemen Keperawatan : Aplikasi dalam Praktik
Keperawatan Profesional – edisi 2 – Jakarta, Salemba Medika.
Nursalam. (2008). Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan : Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian
Keperawatan, Jakarta, Salemba Medika.
Priharjo, Robert. (1995). Praktek Keperawatan Profesional : Konsep Dasar dan
Hukum, Jakarta, EGC.
Purwanto, Heri. (1998). Pengantar Perilaku Manusia untuk Keperawatan,
Jakarta, EGC.
Riwidikdo, Handoko. (2006). Statistik Kesehatan Belajar mudah tehnik analisis
data dalam Penelitian Kesehatan (Plus Aplikasi Software SPSS),
Yogyakarta, Mitra Cendikia Press.
Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Bisnis, Bandung, Alfabeta.
________ (2007). Statistika untuk Penelitian, Bandung, Alfabeta.
Sulistia, Anjar. (2008). Buku Panduan SPSS For Windows, Yogyakarta, UPT.
Komputer STIKES Surya Global.
Sunaryo. (2004). Psikologi untuk Keperawatan, Jakarta, EGC.
Suntoro. (2002). Hubungan antara motivasi perawat dengan pelaksanaan standar
asuhan keperawatan di RSUD Dr. Soetomo Surabaya, Skripsi
(unpublished), FK UNAIR, Surabaya.
Sutarto. (2001). Dasar – Dasar Kepemimpinan Administrasi, Yogyakarta, Gadjah
Mada University Press.
Suwarto. (1999). Perilaku Keorganisasian, Yogyakarta, Universitas Atma Jaya
Press.