HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN
PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATERI
AKUNTANSI BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DENGAN
KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI, INTEGRITAS
PRIBADI, DAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK
Survei pada SMAN 1 Sleman, SMAN 2 Ngaglik, dan SMAN 1 Kalasan
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh :
Fransisca Nova Yuliana Boru Tinambunan
NIM: 121334075
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHILIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN
PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATERI
AKUNTANSI BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DENGAN
KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI, INTEGRITAS
PRIBADI, DAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK
Survei pada SMAN 1 Sleman, SMAN 2 Ngaglik, dan SMAN 1 Kalasan
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh :
Fransisca Nova Yuliana Boru Tinambunan
NIM: 121334075
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHILIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk :
TUHAN YESUS KRISTUS dan BUNDA MARIA
Terima kasih untuk cinta kasih-Mu yang begitu besar dalam hidupku.
Bapak dan Ibuku tersayang, Muntoha Tinambunan dan Lucia Warsini,
terima kasih untuk doa dan dukungan
Kakak dan adikku, Samuel Afriyando Tinambunan dan Bartholomeus Dias
Bramanthio Tinambunan, terima kasih untuk semangat dan dukungan
Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku,
Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“There are only two ways to live your life. One is as though nothing is a miracle.
The other is as though everything is a miracle.”
― Albert Einstein ―
“I have not failed. I've just found 10,000 ways that won't work.”
― Thomas A. Edison ―
“The more that you read, the more things you will know. The more that you learn,
the more places you'll go.”
― Dr. Seuss, I Can Read With My Eyes Shut! ―
“Not all of us can do great things. But we can do small things with great love.”
― Mother Teresa ―
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN
KONTEKSTUAL PADA MATERI AKUNTANSI BERDASARKAN
KURIKULUM 2013 DENGAN KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI,
INTEGRITAS PRIBADI, DAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK
Survei pada SMAN 1 Sleman, SMAN 2 Ngaglik, dan SMAN 1 Kalasan
Fransisca Nova Yuliana Boru TinambunanUniversitas Sanata Dharma
2016
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan positiftingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansiberdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi, (2)hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual padamateri akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan integritas pribadi,dan (3) hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstualpada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan minat belajar.
Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Penelitiandilaksanakan pada bulan Januari 2016. Populasi penelitian adalah 512siswa SMA kelas XII IIS di seluruh Kabupaten Sleman yang sudahmendapat materi akuntansi. Sampel penelitian sejumlah 213 siswa. Teknikpenarikan sampel adalah cluster sampling. Teknik pengumpulan datamenggunakan kuesioner. Data dianalisis secara kuantitatif dandiinterpretasikan secara kualitatif dengan menggunakan PAP II. Teknikpengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan korelasi SpearmanRank.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada hubungan positiftingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansiberdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi (nilaiSig.(1-tailed) = 0,000 < α = 0,01, r = 0,648, dan korelasi yang kuat); (2)ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstualpada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan integritaspribadi (nilai Sig.(1-tailed) = 0,000 < α = 0,01, r = 0,289, dan korelasiyang lemah); dan (3) ada hubungan positif tingkat keterlaksanaanpembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum2013 dengan minat belajar (nilai Sig.(1-tailed) = 0,000 < α = 0,01, r =0,545, dan korelasi yang kuat).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE RELATION BETWEEN THE APPLICATION OF CONTEXTUAL
LEARNING ON ACCOUNTING SUBJECT BASED ON CURRICULUM
OF 2013, AND COMMUNICATION SKILL, PERSONAL INTEGRITY,
AND STUDENTS’ INTEREST
Surveys at 1 Sleman State Senoir High School, 2 Ngaglik State Senior High
School, and 1 Kalasan State Senior High School
Fransisca Nova Yuliana Boru TinambunanSanata Dharma University Yogyakarta
2016
The research aims to know: (1) the relation between the applicationof contextual learning on accounting subject based on curriculum of 2013and communication skill; (2) the relation between the application ofcontextual learning on accounting subject based on curriculum of 2013and personal integrity; (3) the relation between the application ofcontextual learning on accounting subject based on curriculum of 2013and students’ interest.
This research is a correlation research. This research was carried outin January, 2016. The populations of the study were 512 students of thetwelfth year students of Senior High School at social program in SlemanRegency that had got accounting subject. The samples were 213 students.The technique of taking samples was cluster sampling. The technique ofcollecting data was questionnaire. The data were analyzed quantitativelyand interpreted qualitatively by using PAP II. The technique of hypothesistesting in this study using correlation Spearman Rank.
The results of study are: (1) there is a positive relation between theapplication of contextual learning on accounting subject based oncurriculum of 2013 and communication skill (the value of Sig.(1-tailed) is0,000 < α = 0,01, r = 0,648, and the correlation is significant); (2) there isa positive relation between the application of contextual learning onaccounting subject based on curriculum of 2013 and personal integrity(the value of Sig.(1-tailed) is 0,000 < α = 0,01, r = 0,289, and thecorrelation is not significant enough); and (3) there is a positive relationbetween the application of contextual learning on accounting subjectbased on curriculum of 2013 and students’ interest (the value of Sig.(1-tailed) is 0,000 < α = 0,01, r = 0,545, and the correlation is significant).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
kasih dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Hubungan Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual pada Materi
Akuntansi Berdasarkan Kurikulum 2013 dengan Keterampilan Berkomunikasi,
Integritas Pribadi, dan Minat Belajar Peserta Didik” dengan lancar. Penulisan
skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi. Selama
penyusunan dan penulisan skripsi ini banyak pihak yang telah membantu sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma dan Ketua
Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan
Akuntansi, Universitas Sanata Dharma.
3. Ibu Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen
Pembimbing, yang telah meluangkan waktu untuk membimbing,
mendampingi, membantu, dan memberikan saran kepada saya.
4. Segenap staf dosen pengajar Program Studi Ekonomi BKK Pendidikan
Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
Dharma, Yogyakarta yang telah memberikan pengetahuan dan bantuan
selama proses perkuliahan.
5. Ibu Theresia Aris Sudarsilah, selaku staf sekretariat Program Studi Ekonomi
BKK Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta yang telah membantu kelancaran
proses administrasi selama perkuliahan dan penelitian.
6. Pemimpin dan seluruh staf beserta karyawan perpustakaan Universitas
Sanata Dharma, Yogyakarta yang telah melayani peminjaman buku-buku
serta menyediakan fasilitas selama belajar hingga penyusunan skripsi.
7. Guru dan Staf karyawan SMAN 1 Sleman, SMAN 2 Ngaglik, dan SMAN 1
Kalasan atas bantuan dan pendampingan selama penelitian.
8. Orang tua saya Muntoha Tinambunan dan Lucia Warsini, kakak saya
Samuel Afriyando Tinambunan serta adik saya Bartholomeus Dias
Bramantio yang selalu memberikan semangat, cinta, nasihat, dukungan, dan
doa.
9. Seluruh mahasiswa angkatan 2012 atas dukungan dan kerjasama selama
proses perkuliahan.
10. Para teman dan sahabat yang selalu memberikan dukungan, masukan,
semangat, dan bantuan (Sopik, Nopi, Sisil, Beta, Lun, Bruder, Chrismas
Rilo, Ella, Helen, Dila, Gisel, dan Adys).
11. Siswa kelas XII SMAN 1 Sleman, SMAN 2 Ngaglik, dan SMAN 1 Kalasan
atas partisipasi dan bantuan dalam mengisi kuesioner penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
12. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuan dalam penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak
kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan adanya kritik atau saran dari
pembaca dan semoga skripsi ini dapat berguna bagi pembaca.
Yogyakarta, 26 Mei 2016
Penulis,
Fransisca Nova Yuliana Boru Tinambunan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv
MOTTO .............................................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................................... vii
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
ABSTRACT .......................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................ x
DAFTAR ISI....................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL............................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... xxii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Batasan Masalah.................................................................................... 10
C. Rumusan Masalah ................................................................................. 10
D. Tujuan Penelitian................................................................................... 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
E. Manfaat Penelitian................................................................................. 12
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kurikulum 2013 ..................................................................................... 13
1. Pengertian Kurikulum 2013 ............................................................. 13
2. Proses Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 .................................. 13
3. Prinsip Pembelajaran pada Kurikulum 2013.................................... 15
B. Pembelajaran Kontekstual ...................................................................... 16
1. Pengertian Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual .................... 16
2. Komponen Pembelajaran Kontekstual ............................................. 19
3. Karakteristik Pembelajaran Kontekstual .......................................... 22
4. Langkah-Langkah Pembelajaran Kontekstual.................................. 27
5. Prinsip Pembelajaran Kontekstual.................................................... 28
6. Perbedaan Pembelajaran Konvensional dan Kontekstual ................ 29
7. Strategi dalam Menerapkan Pembelajaran Kontekstual................... 32
C. Keterampilan Berkomunikasi................................................................. 35
1. Pengertian Komunikasi .................................................................... 35
2. Proses Komunikasi ........................................................................... 36
3. Komunikasi Efektif dalam Pembelajaran......................................... 37
4. Keterampilan Dasar Berkomunikasi ................................................ 38
5. Aspek Keterampilan Berkomunikasi................................................ 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
D. Integritas Pribadi .................................................................................... 47
1. Komponen-Komponen Karakter yang Baik..................................... 48
2. Pengertian Kejujuran........................................................................ 54
3. Ciri-Ciri Orang Jujur ........................................................................ 56
4. Indikator Kejujuran pada Peserta Didik ........................................... 57
E. Minat Belajar.......................................................................................... 58
1. Pengertian Minat .............................................................................. 58
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat ....................................... 60
3. Ciri-Ciri Minat.................................................................................. 61
4. Membangkitkan Minat Peserta Didik............................................... 62
F. Kerangka Berpikir .................................................................................. 64
1. Hubungan Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual pada
materi Akuntansi Berdasarkan Kurikulum 2013 dengan Keterampilan
Berkomunikasi.................................................................................. 64
2. Hubungan Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual pada
materi Akuntansi Berdasarkan Kurikulum 2013 dengan Integritas
Pribadi .............................................................................................. 66
3. Hubungan Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual pada
materi Akuntansi Berdasarkan Kurikulum 2013 dengan Minat
Belajar .............................................................................................. 67
G. Hipotesis Penelitian................................................................................ 68
H. Paradigma Penelitian.............................................................................. 69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ........................................................................................ 71
B. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................. 71
C. Subjek dan Objek Penelitian ................................................................... 72
D. Populasi, Sampel Penelitian, dan Teknik Penarikan Sampel .................. 72
1. Populasi Penelitian ............................................................................ 72
2. Sampel Penelitian .............................................................................. 73
3. Teknik Penarikan Sampel.................................................................. 75
E. Operasionalisasi dan Pengukuran Variabel ............................................. 76
1. Operasionalisasi Variabel.................................................................. 76
2. Pengukuran Variabel ......................................................................... 82
F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 83
G. Pengujian Instrumen Penelitian............................................................... 83
1. Validitas............................................................................................. 83
2. Reliabilitas......................................................................................... 91
H. Teknik Analisis Data ............................................................................... 94
1. Analisis Data Deskriptif .................................................................... 94
2. Pengujian Prasyarat Analisis ............................................................. 96
3. Pengujian Hipotesis........................................................................... 96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. SMAN 1 Sleman ..................................................................................... 99
B. SMAN 2 Ngaglik .................................................................................... 102
C. SMAN 1 Kalasan .................................................................................... 105
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data......................................................................................... 109
1. Deskripsi Responden Penelitian........................................................ 109
2. Deskripsi Variabel Penelitian............................................................ 111
B. Pengujian Prasyarat Analisis................................................................... 115
C. Pengujian Hipotesis................................................................................. 117
D. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................. 124
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................................. 135
B. Keterbatasan............................................................................................ 136
C. Saran........................................................................................................ 137
Daftar Pustaka ..................................................................................................... 141
Lampiran ............................................................................................................. 144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Langkah-Langkah Pembelajaran Kurikulum 2013 dan Kompetensi
yang Dikembangkan ............................................................................ 13
Tabel 2.2 Perbedaan Pola Pembelajaran Konvensional dan Kontekstual........... 29
Tabel 3.1 Daftar Jumlah Populasi ....................................................................... 73
Tabel 3.2 Operasional Variabel Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran
Kontekstual ......................................................................................... 77
Tabel 3.3 Operasional Variabel Keterampilan Berkomunikasi .......................... 80
Tabel 3.4 Operasional Variabel Integritas Pribadi .............................................. 81
Tabel 3.5 Operasional Variabel Minat Belajar ................................................... 82
Tabel 3.6 Skala Pengukuran Likert ..................................................................... 82
Tabel 3.7 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian untuk Variabel
Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual ........................... 85
Tabel 3.8 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian untuk Variabel
Keterampilan Berkomunikasi ............................................................. 86
Tabel 3.9 Hasil Pengujian Ulang Validitas Instrumen Penelitian untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
Variabel Keterampilan Berkomunikasi .............................................. 87
Tabel 3.10 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian untuk
Variabel Integritas Pribadi ............................................................... 88
Tabel 3.11 Hasil Pengujian Ulang Validitas Instrumen Penelitian untuk
Variabel Integritas Pribadi ............................................................... 90
Tabel 3.12 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian untuk
Variabel Minat Belajar ..................................................................... 91
Tabel 3.13 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Tingkat Keterlaksanaan
Pembelajaran Kontekstual................................................................ 92
Tabel 3.14 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Keterampilan
Berkomunikasi ................................................................................. 93
Tabel 3.15 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Integritas Pribadi................... 93
Tabel 3.16 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Tingkat Minat Belajar........... 94
Tabel 3.17 Tabel PAP Tipe II ............................................................................. 95
Tabel 3.18 Interpretasi Nilai Koefisien Korelasi Spearman ............................... 98
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Asal Sekolah.......... 109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Status Sekolah ....... 110
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin ........ 110
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran
Kontekstual......................................................................................... 111
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Keterampilan Berkomunikasi ............................ 112
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Integritas Pribadi ............................................... 113
Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Minat Belajar ..................................................... 114
Tabel 5.8 Hasil Uji Normalitas Bivariat Persepsi Siswa Terhadap Tingkat
Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual dan Keterampilan
Berkomunikasi.................................................................................... 116
Tabel 5.9 Hasil Uji Normalitas Bivariat Persepsi Siswa Terhadap Tingkat
Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual dan Integritas Pribadi ..... 116
Tabel 5.10 Hasil Uji Normalitas Bivariat Persepsi Siswa Terhadap Tingkat
Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual dan Minat Belajar ........ 117
Tabel 5.11 Hasil Uji Hipotesis Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran
Kontekstual dengan Keterampilan Berkomunikasi.......................... 119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxi
Tabel 5.12 Hasil Uji Hipotesis Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran
Kontekstual dengan Integritas Pribadi ............................................. 121
Tabel 5.13 Hasil Uji Hipotesis Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran
Kontekstual dengan Minat Belajar ................................................... 123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Kuesioner Penelitian ..................................................... 144
Lampiran II Data Dinas Kabupaten Sleman ..................................... 154
Lampiran III Data Penelitian .............................................................. 157
Lampiran IV Hasil Uji Validitas......................................................... 194
Lampiran V Hasil Uji Reliabilitas ..................................................... 202
Lampiran VI Hasil Penghitungan PAP............................................... 204
Lampiran VII Mean, Modus, dan Median............................................ 207
Lampiran VIII Hasil Pengujian Normalitas Bivariat............................. 209
Lampiran IX Hasil Pengujian Korelasi Spearman.............................. 211
Lampiran X Tabel r ........................................................................... 214
Lampiran XI Surat Ijin Penelitian....................................................... 216
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia pendidikan merupakan landasan penting dalam suatu negara
untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia.
Pendidikan nasional yang diselenggarakan di setiap satuan pendidikan, mulai
dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi, bahkan yang dilakukan di
lembaga-lembaga nonformal dan informal berfungsi untuk mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk itu, pendidikan
nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Undang-Undang No. 20
Tahun 2003).
Dalam mencapai tujuan pendidikan nasional tersebut, terdapat berbagai
hal yang semestinya diwujudkan terlebih dahulu. Salah satu hal yang harus
diwujudkan adalah pendidikan hendaknya mampu menghasilkan sumber daya
manusia yang memiliki kompetensi yang utuh, yaitu kompetensi sikap,
kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan yang terintegrasi.
Abad 21 memberikan tantangan tersendiri bagi dunia pendidikan untuk
mewujudkan pendidikan yang berkualitas, dimana sumber daya manusia yang
dihasilkan tidak hanya terpaku pada kompetensi pengetahuan, tetapi juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
pada kompetensi sikap dan kompetensi keterampilan. UNESCO menetapkan
kompetensi untuk hidup pada abad 21, yaitu kreativitas dan inovasi,
kemampuan berpikir kritis dan menyelesaikan masalah, komunikasi dan
kolaborasi, keterampilan sosial dan lintas budaya, serta penguasaan informasi
(Sani, 2014: 8). Hal ini tentu menjadi tantangan yang harus dipecahkan agar
pendidikan di Indonesia dapat menghasilkan individu yang berkualitas. Salah
satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi tantangan
tersebut adalah melakukan pengembangan kurikulum 2013.
Pengembangan Kurikulum 2013 diorientasikan agar terjadi peningkatan
dan keseimbangan antara kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
Hal ini sejalan dengan amanat UU No.20 Tahun 2003 sebagaimana tersurat
dalam penjelasan pasal 35: “Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan
sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati”. Hal ini sejalan pula
dengan pengembangan kurikulum berbasis kompetensi yang telah dirintis
pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan secara terpadu. Pengembangan kurikulum 2013 ini juga
didasarkan pada kesenjangan kurikulum antara kondisi yang terjadi saat ini
dengan kondisi ideal yang seharusnya diterapkan dalam pendidikan.
Kesenjangan kurikulum dapat dilihat dalam 6 aspek yaitu kompetensi lulusan,
materi pembelajaran, proses pembelajaran, penialain, pendidik dan tenaga
kependidikan, dan pengelolaan kurikulum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Kompetensi lulusan pada kondisi saat ini belum sepenuhnya
menekankan pendidikan karakter, belum menghasilkan keterampilan sesuai
kebutuhan, dan belum mampu menunjukkan keterkaitan pengetahuan-
pengetahuan. Materi pembelajaran yang ada saat ini pun belum relevan
dengan kompetensi yang dibutuhkan, beban belajar yang juga terlalu banyak,
serta terlalu luas dan kurang mendalam. Sementara itu, proses pembelajaran
yang terjadi saat ini berpusat pada guru, sifat pembelajaran berorientasi pada
buku teks yang hanya memuat materi bahasan. Penilaian yang terjadi hanya
menekankan aspek kognitif dan test menjadi cara penilaian yang dominan.
Pendidik dan tenaga kependidikan hanya fokus pada kompetensi profesi saja.
Aspek terakhir adalah mengenai pengelolaan kurikulum. Dalam pengelolaan
kurikulum, satuan pendidikan mempunyai kebebasan dalam pengelolaannya.
Terdapat pula kecenderungan satuan pendidikan dalam penyusunan
kurikulum tanpa mempertimbangkan kondisi satuan pendidikan, kebutuhan
peserta didik, dan potensi daerah. Pemerintah juga hanya menyiapkan sampai
standar isi mata pelajaran.
Kondisi ideal terkait penerapan kurikulum berbeda dengan kondisi yang
terjadi saat ini. Kompetensi lulusan haruslah berkarakter mulia, keterampilan
yang relevan, dan pengetahuan-pengetahuan yang saling berkaitan. Materi
pelajaran pun hendaknya relevan dengan kompetensi yang dibutuhkan, materi
esensial, dan sesuai dengan tingkat perkembangan anak. Proses pembelajaran
yang seharusnya terjadi adalah berpusat pada peserta didik, sifat
pembelajaran yang kontekstual, dan buku teks yang memuat materi, proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
pembelajaran, sistem penilaian, serta kompetensi yang diharapkan. Penilaian
juga menekankan aspek afektif dan psikomotorik, tidak hanya fokus pada
aspek kognitif. Penilaian yang dilakukan pun mencakup test dan portofolio,
dimana keduanya saling melengkapi. Pendidik dan tenaga kependidikan juga
memenuhi kompetensi profesi, pedagogi, sosial, dan personal serta
memotivasi dalam mengajar. Dalam aspek pengelolaan kurikulum,
pemerintah pusat dan daerah memiliki kendali kualitas dalam pelaksanaan
kurikulum di tingkat satuan pendidikan. Satuan pendidikan diharapkan
mampu menyusun kurikulum dengan mempertimbangkan kondisi satuan
pendidikan, kebutuhan pendidikan, dan potensi daerah. Pemerintah pun
berperan untuk menyiapkan semua komponen kurikulum sampai buku teks
dan pedoman. Kondisi ideal tersebut tentunya menjadi aspek yang hendaknya
dapat diwujudkan melalui implementasi kurikulum 2013.
Implementasi kurikulum 2013 memiliki beberapa landasan konseptual
dalam penerapannya. Menurut Mulyasa (2013: 65), salah satu landasan
konseptual tersebut adalah terlaksananya pembelajaran kontekstual. Hal itu
sejalan dengan tercapainya proses pembelajaran yang ideal, yaitu sifat
pembelajaran yang kontekstual. Pembelajaran kontekstual dapat diartikan
sebagai suatu pembelajaran yang berhubungan dengan suasana tertentu. Kata
contextual berasal dari kata contex, yang berarti “hubungan, konteks, suasana,
atau keadaan”, sehingga contextual diartikan “yang berhubungan dengan
suasana (konteks)”. Pembelajaran kontekstual ini didasarkan pada hasil
penelitian John Dewey (1916) yang menyimpulkan bahwa peserta didik akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
belajar dengan baik jika apa yang dipelajari terkait dengan apa yang telah
diketahui dan dengan kegiatan atau peristiwa yang terjadi di sekelilingnya.
Konsep pembelajaran kontekstual menekankan pada keterkaitan antara materi
pelajaran dengan dunia kehidupan peseta didik secara nyata, sehingga peserta
didik mampu menghubungkan dan menerapkan kompetensi hasil belajar
dalam kehidupan sehari-hari. Proses penerapan kompetensi dalam kehidupan
sehari-hari akan menuntun peserta didik untuk merasakan pentingnya belajar
sehingga mereka akan memperoleh makna yang mendalam terhadap apa yang
dipelajarinya. Pembelajaran kontekstual dapat memungkinkan proses
pembelajaran yang menyenangkan karena pembelajaran dilakukan secara
alamiah. Proses pembelajaran yang alamiah dapat mendorong peserta didik
dalam mempraktekkan secara langsung apa yang telah dipelajarinya.
Pembelajaran kontekstual akan menuntun peserta didik memahami hakekat,
makna, dan manfaat belajar, sehingga memungkinkan mereka rajin, dan
termotivasi untuk senantiasa belajar. Pembelajaran kontekstual memiliki tiga
prinsip, yaitu prinsip kesaling-bergantungan, prinsip diferensiasi, dan prinsip
pengaturan diri.
Prinsip yang pertama adalah prinsip kesaling-bergantungan. Prinsip
kesaling-bergantungan mengajak peserta didik untuk membangun hubungan
dalam semua yang mereka lakukan. Prinsip ini mendesak bahwa sekolah
adalah sebuah sistem kehidupan, dan bahwa bagian-bagian dari sistem itu,
berada dalam sebuah jaringan hubungan yang menciptakan lingkungan
belajar. Di dalam sebuah lingkungan belajar, dimana orang-orang menyadari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
keterhubungan mereka, sistem pembelajaran kontekstual dapat berkembang.
Prinsip kesaling-bergantungan mendukung peserta didik untuk saling bekerja
sama. Hal ini akan membantu peserta didik dalam menemukan persoalan,
merancang rencana, dan mencari pemecahan masalah. Bekerja sama akan
membantu mereka mengetahui bahwa saling mendengarkan akan menuntun
pada keberhasilan. Pandangan setiap orang yang berbeda dan kemampuan-
kemampuan yang unik secara bersama-sama akan tersusun menjadi sesuatu
yang lebih besar daripada penjumlahan dari bagian-bagiannya itu sendiri.
Bekerja sama dapat mendorong peserta didik dalam mengembangkan
hubungan interpersonal.
Pengembangan hubungan interpersonal yang terjadi dalam
pembelajaran kontekstual mencakup beberapa hal, antara lain, membantu
peserta didik untuk belajar berfungsi dengan baik dalam kelompok,
membantu mereka memahami bahwa apa yang mereka lakukan memengaruhi
orang lain, dan membantu mereka berkomunikasi dengan orang lain. Dalam
berkomunikasi dengan orang lain, tentu ada hal-hal yang perlu diperhatikan.
Hal itu terkait dengan salah satu keterampilan yang harus dimiliki peserta
didik dalam menjawab tantangan keterampilan abad 21. Keterampilan
tersebut adalah keterampilan komunikasi. Dengan menjadi komunikator yang
baik, peserta didik dapat menyampaikan pemikiran-pemikiran atau gagasan-
gagasan yang mereka temukan kepada peserta didik yang lain dan mudah
dicerna serta dipahami oleh peserta didik lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Prinsip yang kedua adalah prinsip diferensiasi. Prinsip diferensiasi
menyumbangkan kreativitas yang indah dalam proses pembelajaran. Prinsip
diferensiasi mendorong pembelajaran menuju keberagaman. Keberagaman
akan menuntun pada kreativitas dan keunikan dari setiap individu. Melalui
prinsip ini, pembelajaran kontekstual menuntun peserta didik untuk mencipta.
Peserta didik harus berpikir kritis untuk menciptakan kreativitas dalam proses
pembelajaran tersebut. Mereka perlu berpikir kritis, mengidentifikasi asumsi-
asumsi, menyelesaikan masalah, dan berpikir secara sistematis sehingga dapat
menghasilkan gagasan dan hasil baru yang berbeda dan menyadari bahwa
melalui keberagaman, mereka dapat menyumbang kreativitas. Dalam berpikir
kritis, peserta didik akhirnya dapat menemukan pula isu-isu dengan implikasi
moral. Sebagaimana dalam kehidupan sehari-hari, di dalam kelas yang
menerapkan pembelajaran kontekstual pun, peserta didik diminta untuk
membedakan antara benar dan salah. Pendapat mengenai benar dan salah
seringkali bersifat relatif dalam kebudayaan dan situasi tertentu. Apa pun
dasar moralitas yang melatarinya, manusia sering membuat penilaian moral
dalam kehidupan sehari-harinya. Berpikir dengan baik mengenai masalah-
masalah moral mengharuskan untuk mengetahui prinsip-prinsip yang
mendasar mengapa sesuatu diyakini bahwa itu benar atau salah. Menurut
Wilson, dikutip dari Johnson (2010: 206), prinsip-prinsip berikut berlaku bagi
seluruh manusia, yaitu tugas (kewajiban), simpati (rasa kasih sayang),
kejujuran (tidak memihak), dan pengendalian diri. Kejujuran menjadi salah
satu prinsip perlu ditekankan lebih baik lagi dalam kehidupan sehari-hari,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
terutama dalam lingkungan pendidikan. Teknologi yang semakin berkembang
juga memberikan dampak negatif dalam pendidikan berkaitan dengan
tindakan peserta didik dalam mencontek. Hal ini berdampak rendahnya
integritas pribadi peserta didik. Pembelajaran kontekstual tentunya
diharapkan dapat menuntun peserta didik dalam menemukan aspek-aspek
yang sesuai dengan moral. Hal ini diharapkan mendorong peserta didik untuk
bertindak benar, terutama dalam hal kejujuran.
Kejujuran merupakan hal yang penting untuk diterapkan dalam
kehidupan sekolah. Hal ini akan menjadi dasar seorang peserta didik agar
tidak melakukan perbuatan tidak jujur, seperti kegiatan mencontek yang
sudah mendarah daging dalam kehidupan peserta didik-peserta didik saat
sekolah. Pentingnya kejujuran juga disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, Anies Baswedan dalam berita online Kompas. Hal ini menjadi
penting karena beliau melihat bahwa di beberapa daerah masih memiliki
indeks integritas yang rendah. Angka indeks integritas ini dilihat dari hasil
ujian nasional. Beliau juga menyampaikan bahwa nilai kejujuran harus
diperbaiki karena kejujuran menjadi hal yang sejalan dengan revolusi mental
dalam pendidikan (sumber : http://edukasi.kompas.com).
Prinsip yang terakhir adalah prinsip pengaturan atau pengorganisasian
diri. Prinsip pengaturan diri menganugerahi setiap peserta didik dengan
kepribadiannya, kesadaran tentang dirinya, dan potensinya untuk menjadi
dirinya. Dalam prinsip pengaturan diri, peserta didik menerima tanggung
jawab atas keputusan dan perilaku sendiri, menilai alternatif, membuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
pilihan, mengembangkan rencana, menganalisis informasi, menciptakan
solusi, dan dengan kritis menilai bukti. Peserta didik akan saling bergabung
dengan yang lain untuk memperoleh pengertian baru dan untuk memperluas
pandangan mereka. Dalam melakukan hal-hal tersebut, peserta didik akan
menemukan minat mereka, keterbatasan mereka, kemampuan mereka, dan
imajinasi mereka. Pengorganisasian diri peserta didik akan terlihat saat
peserta didik mencari dan menemukan minat mereka yang berbeda satu sama
lain.
Pembelajaran kontekstual mendorong peserta didik untuk terus-menerus
mencari makna dan menyimpan hal-hal yang bermakna. Proses pembelajaran
memungkinkan para peserta didik memahami arti pelajaran yang mereka
pelajari. Alfred North Whitehead, seorang filsuf terkenal, mengatakan bahwa
“Si anak harus menjadikannya (ide-ide) tersebut milik mereka, dan harus
mengerti penerapannya dalam situasi kehidupan nyata mereka pada saat yang
sama”. Pembelajaran kontekstual yang demikian memiliki potensi untuk
membuat para peserta didik berminat belajar, dan, seperti yang dikatakan
Whitehead yang dikutip dalam buku Johnson (2010: 37), “Tidak akan ada
perkembangan mental tanpa adanya minat. Minat adalah dasar dari perhatian
dan pemahaman”. Dalam proses belajar, pembelajaran kontekstual menuntut
peserta didik untuk dapat mengeksplorasi segala kemampuannya dalam
bidang mata pelajaran yang mereka sukai.
Berdasarkan ketiga prinsip tersebut, maka dapat dilihat bahwa
keterlaksanaan pembelajaran kontekstual membutuhkan tiga hal, yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi (kejujuran), dan minat belajar
peserta didik. Oleh karena itu, penulis bermaksud menyelidiki tingkat
keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada mata pelajaran akuntansi
berdasarkan kurikulum 2013 dan hubungannya dengan keterampilan
berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar peserta didik. Judul
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: “Hubungan Tingkat
Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual pada Materi Akuntansi
Berdasarkan Kurikulum 2013 dengan Keterampilan Berkomunikasi,
Integritas Pribadi, dan Minat Belajar Peserta Didik”.
B. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini memfokuskan pada
tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi
berdasarkan kurikulum 2013 dan hubungannya dengan keterampilan
berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar peserta didik.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Apakah ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan
keterampilan berkomunikasi?
2. Apakah ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan
integritas pribadi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
3. Apakah ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan
minat belajar?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan
penulisan ini adalah untuk mengetahui:
1. Hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada
materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan
berkomunikasi.
2. Hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada
materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan integritas pribadi.
3. Hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada
materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan minat belajar.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi sekolah
Hasil penelitian ini hendaknya dapat menambah wawasan sekolah
mengenai pentingnya melaksanakan pembelajaran kontekstual dalam
proses pembelajaran agar dapat membantu peserta didik menumbuhkan
keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar peserta
didik.
2. Manfaat bagi guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi
guru-guru selama menerapkan pembelajaran kontekstual khususnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
untuk mata pelajaran akuntansi. Cakupan evaluasi adalah sejauh mana
efektivitas tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual dalam
pembelajaran dan hubungannya dengan keterampilan berkomunikasi,
integritas pribadi, dan minta belajar peserta didik.
3. Manfaat bagi peneliti
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sarana aktualisasi
pengetahuan yang telah didapatkan penulis selama melaksanakan studi,
dan juga sebagai bahan perbandingan antara teori dan fakta tingkat
keterlaksanaan pembelajaran kontekstual dalam kurikulum 2013.
4. Manfaat bagi penelitian selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti
selanjutnya untuk meneliti lebih lanjut tingkat keterlaksanaan
pembelajaran kontekstual berdasarkan kurikulum 2013 dengan
menambah variabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kurikulum 2013
1. Pengertian Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi dengan
memperkuat proses pembelajaran dan penilaian autentik untuk mencapai
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan ( Majid, 2014: 1).
Dengan demikian, pengertian tersebut mengorientasikan bahwa konteks
pembelajaran dalam kurikulum 2013 untuk menghasilkan insan Indonesia
yang produktif, kreatif, inovatif, dan efektif melalui penguatan sikap (tahu
mengapa), keterampilan ( tahu bagaimana), dan pengetahuan (tahu apa).
2. Proses Pembelajaran dalam Kurikulum 2013
Dalam Permendikbud Nomor 81 A tahun 2013 tentang Implementasi
Kurikulum menyebutkan bahwa penguatan proses pembelajaran dalam
kurikulum 2013 yaitu pembelajaran yang mendorong peserta didik lebih
mampu dalam mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan data,
mengasosiasi/menalar, dan mengomunikasikan.
Tabel 2.1Langkah-Langkah Pembelajaran Kurikulum 2013 dan Kompetensi
yang Dikembangkan
LangkahPembelajaran
Kegiatan PembelajaranKompetensi yang
dikembangkanMengamati Membaca, mendengar,
menyimak, melihat(tanpa atau dengan alat)
Melatih kesungguhan,ketelitian, mencariinformasi
Menanya Mengajukan pertanyaantentang informasi yang tidak
Mengembangkankreativitas, rasa ingin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
LangkahPembelajaran
Kegiatan PembelajaranKompetensi yang
dikembangkandipahami dari apa yangdiamati atau pertanyaanuntuk mendapatkaninformasi tambahan tentangapa yang diamati (dimulaidari pertanyaan faktualsampai ke pertanyaan yangbersifat hipotetik)
tahu, kemampuanmerumuskanpertanyaan untukmembentuk pikirankritis yang perlu untukhidup cerdas danbelajar sepanjang hayat
MengumpulkanInformasi
a. Melakukan eksperimenb. Membaca sumber lain
selain buku teksc. Mengamati objek/
kejadiand. Aktivitase. Wawancara dengan
narasumber
Mengembangkan sikapteliti,jujur, sopan,menghargai pendapatorang lain, kemampuanberkomunikasi,menerapkankemampuanmengumpulkaninformasi melaluiberbagai cara yangdipelajari,mengembangkankebiasaan belajar danbelajar sepanjang hayat.
Mengasosiasikan/mengolahinformasi
a. Mengolah informasiyang sudahdikumpulkan baikterbatas dari hasilkegiatan eksperimenmau pun hasil darikegiatan mengamatidan kegiatanmengumpulkaninformasi.
b. Pengolahan informasiyang dikumpulkan dariyang bersifatmenambah keluasandan kedalaman sampaikepada pengolahaninformasi yang bersifatmencari solusi dariberbagai sumber yangmemiliki pendapatyang berbeda sampai
Mengembangkan sikapjujur, teliti, disiplin, taataturan, kerja keras,kemampuanmenerapkan prosedurdan kemampuanberpikir induktif sertadeduktif dalammenyimpulkan .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
LangkahPembelajaran
Kegiatan PembelajaranKompetensi yang
dikembangkankepada yangbertentangan
Mengomunikasikan Menyampaikan hasilpengamatan, kesimpulanberdasarkan hasil analisissecara lisan, tertulis, ataumedia lainnya.
Mengembangkan sikapjujur, teliti, toleransi,kemampuan berpikirsistematis,mengungkapkanpendapat dengansingkat dan jelas, danmengembangkankemampuan berbahasayang baik dan benar.
Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara
komprehensif untuk menilai mulai dari masukan, proses, dan keluaran
pembelajaran, yang meliputi kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
3. Prinsip Pembelajaran pada Kurikulum 2013
Menurut Majid (2014: 3), menyebutkan prinsip-prinsip pembelajaran
pada kurikulum 2013 menekankan perubahan paradigma, yaitu:
a. Peserta didik diberi tahu menjadi peserta didik mencari tahu.
b. Guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis
aneka sumber belajar.
c. Pendekatan tekstual menjadi pendekatan proses sebagai penguatan
pendekatan ilmiah.
d. Pembelajaran berbasis konten menjadi pembelajaran berbasis
kompetensi.
e. Pembelajaran parsial menjadi pembelajaran terpadu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
f. Pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menjadi
pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi.
g. Pembelajaran verbalisme menjadi keterampilan aplikatif.
h. Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisik dan
keterampilan mental.
i. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan
peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat.
j. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi
keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas
peserta didik dalam proses pembelajaran.
k. Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di
masyarakat.
l. Pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru,
siapa saja adalah peserta didik, dan di mana saja adalah kelas.
m. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pembelajaran.
n. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya
peserta didik.
B. Pembelajaran Kontekstual
1. Pengertian Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual
Dalam dunia pendidikan, seorang guru perlu menerapkan sebuah
pembelajaran yang dapat menuntun peserta didik belajar dengan baik.
Pembelajaran tersebut hendaknya dapat mengaitkan apa yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
diketahui oleh peserta didik dengan apa yang terjadi di sekelilingnya.
Belajar bukan semata-mata berorientasi pada penguasaan materi dengan
menghafal apa yang disampaikan oleh guru belaka, tetapi sebagai seorang
peserta didik juga harus mampu mengaitkan apa yang dipelajari dengan
peristiwa yang ada di sekitarnya. Peserta didik mampu untuk menerapkan
apa yang telah mereka peroleh melalui proses belajar sebagai anggota
keluarga dan masyarakat. Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 pasal
19 mengatakan bahwa proses pembelajaran pendidikan diselenggarakan
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi, serta
memberikan ruang yang cukup untuk peserta didik dalam mengembangkan
kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, perkembangan
fisik, serta psikologis peserta didik. Dalam hal ini, pembelajaran
kontekstual menjadi salah satu alternatif yang dapat dilakukan seorang
guru untuk menciptakan suasana belajar seperti yang dimaksud dalam
Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 sehingga guru perlu mendorong
terjadinya keterlaksanaan pembelajaran kontekstual dalam proses
pembelajaran.
Keterlaksanaan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991: 277)
berarti sesuatu yang dapat dilaksanakan. Pembelajaran kontekstual sendiri
merupakan suatu proses pendidikan yang holistik, dan bertujuan
memotivasi peserta didik untuk memahami makna materi pelajaran yang
dipelajarinya dengan mengaitkan materi tersebut dengan konteks
kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial, dan kultural),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
sehingga peserta didik memiliki pengetahuan/keterampilan yang secara
fleksibel dapat diterapkan (ditransfer) dari satu permasalahan/konteks ke
permasalahan/konteks lainnya (Majid 2014:149). Komalasari (2010: 7),
juga menyebutkan bahwa pembelajaran kontekstual merupakan
pendekatan pembelajaran yang mengaitkan antara materi yang dipelajari
dengan kehidupan nyata peserta didik sehari-hari, baik dalam lingkungan
keluarga, sekolah, masyarakat maupun warga negara, dengan tujuan untuk
menemukan makna materi tersebut bagi kehidupannya. Berdasarkan
pengertian tersebut keterlaksanaan pembelajaran kontekstual merupakan
proses pembelajaran yang menunjukkan bahwa karakteristik pembelajaran
kontekstual sudah dilaksanakan, dimana peserta didik dapat memahami
makna materi yang dipelajarinya dengan mengaitkan materi tersebut
dengan kehidupan mereka sehari-hari.
Dalam kelas kontekstual, tugas seorang guru adalah membantu
peserta didik mencapai tujuannya. Guru sebagai fasilitator lebih banyak
berurusan dengan strategi untuk mengembangkan potensi peserta didik,
daripada hanya memberi informasi. Pengetahuan peserta didik dapat
tumbuh berkembang melalui pengalaman. Guru perlu untuk memancing
pendapat peserta didik dengan mengajukan pertanyaan agar peserta didik
menjawabnya sesuai dengan pendapat mereka. Melalui hal itu, peserta
didik dapat mengembangkan imajinasi mereka dan menuntun mereka
untuk semakin membuka wawasan agar dapat menemukan jawaban atas
apa yang ditanyakan. Guru juga berperan untuk mengelola kelas sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan sesuatu yang baru
untuk anggota kelas. Sesuatu yang baru datang dari menemukan sendiri
tentunya bukan berasal dari apa yang dikatakan oleh guru, bukan melalui
penjelasan guru, melainkan melalui inspirasi, inovasi, kreativitas, dan
kemandirian peserta didik. Dalam hal ini, guru dapat memberikan sebuah
peragaan sesuatu (model) untuk menuntun peserta didik dalam
menemukan cara yang cocok untuk mereka dalam mengembangkan
potensinya. Berdasarkan apa yang telah peserta didik lakukan melalui
berbagi proses, mereka hendaknya perlu memikirkan ulang apa yang telah
dipelajari, sehingga mereka dapat menafsirkan pengalamannya sendiri dan
menyimpulkan pengalaman tersebut. Gambaran perkembangan belajar
peserta didik perlu diketahui oleh guru agar bisa memastikan bahwa
peserta didik mengalami proses pembelajaran dengan benar, memperoleh
pengaruh yang positif terhadap perkembangan intelektual maupun mental.
Hal- hal inilah yang menjadi tujuh komponen utama dalam
pembelajaran kontekstual, yaitu kontruktivisme (contructivism), bertanya
(questioning), menemukan (inquiry), masyarakat belajar (learning
community), pemodelan (modeling), refleksi (reflection) dan penilaian
sebenarnya (authentic assessment).
2. Komponen Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran kontekstual merupakan sebuah sistem yang bersifat
menyeluruh. Pembelajaran kontekstual terdiri dari bagian-bagian yang
saling terhubung. Jika bagian-bagian ini terjalin satu sama lain dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
baik, maka akan dihasilkan pengaruh yang melebihi hasil yang diberikan
apabila bagian-bagian tersebut terpisah. Bagian-bagian pembelajaran
kontekstual melibatkan proses-proses yang berbeda pada setiap bagiannya,
akan tetapi saat digunakan secara bersama-sama akan menuntun peserta
didik menghasilkan sesuatu yang bermakna. Johnson (2007: 65-66),
menyebutkan delapan komponen yang tercakup dalam pembelajaran
kontekstual adalah membuat keterkaitan-keterkaitan yang bermakna,
melakukan pekerjaan yang berarti, melakukan pembelajaran yang diatur
sendiri, bekerja sama, berpikir kritis dan kreatif, membantu individu untuk
tumbuh dan berkembang, mencapai standar yang tinggi, menggunakan
penilaian autentik.
Sementara itu, Ditjen Dikdasmen dalam Komalasari (2010: 11-13),
menyebutkan ada tujuh komponen utama pembelajaran kontekstual, yaitu:
a. Kontruktivisme (constructivism)
Pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang
hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas (sempit) dan tidak
sekonyong-konyong. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta,
konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Manusia
harus mengontruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui
pengalaman nyata.
b. Menemukan (inquiry)
Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh peserta didik
diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta, melainkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
hasil dari menemukan sendiri melalui siklus: (1) observasi
(observation), (2) bertanya (questioning), (3) mengajukan dugaan
(hiphotesis), (4) pengumpulan data (data gathering), dan penyimpulan
(conclussion).
c. Bertanya (questioning)
Pengetahuan yang dimiliki seseorang selalu bermula dari bertanya.
Bagi guru bertanya dipandang sebagai kegiatan untuk mendorong,
membimbing, dan menilai kemampuan berpikir peserta didik. Bagi
peserta didik, bertanya merupakan bagian penting dalam melakukan
inkuiri, yaitu menggali informasi, mengonfirmasikan apa yang sudah
diketahui, dan mengarahkan perhatian pada aspek yang belum
diketahuinya.
d. Masyarakat Belajar (learning community)
Hasil pembelajaran diperoleh dari kerja sama dengan orang lain. Guru
disarankan selalu melaksanakan pembelajaran dalam kelompok-
kelompok belajar.
e. Pemodelan (modelling)
Dalam pembelajaran keterampilan atau pengetahuan tertentu ada
model yang bisa ditiru. Guru dapat menjadi model, misalnya memberi
contoh cara mengerjakan sesuatu. Tetapi guru buka satu-satunya
model, artinya model dapat dirancang dengan melibatkan peserta
didik, misalnya peserta didik ditunjuk untuk memberi contoh pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
temannya, atau mendatangkan seseorang di luar sekolah, misalnya
mendatangkan veteran kemerdekaan ke kelas.
f. Refleksi (reflection)
Cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari atau berpikir ke
belakang tentang apa-apa yang sudah dilakukan di masa lalu. Peserta
didik mengendapkan apa yang baru dipelajarinya sebagai struktur
pengetahuan yang baru, yang merupakan pengayaan atau revisi dari
pengetahuan sebelumnya. Refleksi merupakan respon terhadap
kejadian, aktivitas, atau pengetahuan yang baru diterima.
g. Penilaian yang Sebenarnya
Kemajuan belajar dinilai dari proses, bukan semata hasil, dan dengan
berbagai cara. Penilaian dapat berupa penilaian tertulis (pencil and
paper test) dan penilaian berdasarkan perbuatan (performance based
assessment), penugasan (project), produk (product), atau portofolio
(porfolio).
3. Karakteristik Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran kontekstual sebagai suatu pendekatan pendidikan
memiliki karakterstik yang harus diperhatikan pada saat praktik
pembelajaran. Menurut Zahorik (1995 : 14-22) dalam Sutarjo Adisusilo
(2012: 90 – 91), terdapat lima karakteristik yang harus diperhatikan dalam
praktik pembelajaran kontekstual, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
a. Pengaktifan pengetahuan yang sudah ada (activating knowledge).
Pengaktifan pengetahuan yang sudah ada berarti bahwa apa yang akan
dipelajari tidak terlepas dari pengetahuan yang sudah dipelajari.
Dengan demikian, apa yang telah dipelajari oleh peserta didik akan
menjadi pengetahuan utuh, dimana pengetahuan tersebut memiliki
keterkaitan satu sama lain.
b. Pemerolehan pengetahuan baru (acquiring knowledge).
Pemerolehan pengetahuan baru dapat diperoleh dengan cara
mempelajari secara keseluruhan terlebih dahulu, kemudian
memerhatikan detailnya.
c. Pemahaman pengetahuan (understanding knowledge).
Pemahaman pengetahuan berarti bahwa pengetahuan yang diperoleh
bukan untuk dihafal, tetapi untuk dipahami dan dihayati. Pemahaman
pengetahuan dapat dilakukan dengan menyusun (1) konsep sementara
(hipotesis), (2) melakukan sharing kepada orang lain agar mendapat
tanggapan (validasi) dan atas dasar tanggapan itu, (3) konsep tersebut
direvisi dan dikembangkan.
d. Mempraktikkan pengetahuan dan pengalaman (applying knowledge).
Mempraktikkan pengetahuan dan pengalaman berarti bahwa
pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh harus dapat diaplikasikan
dalam kehidupan peserta didik, sehingga tampak perubahan pada
tingkah laku peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
e. Melakukan refleksi (reflecting knowledge).
Refleksi dilakukan terhadap strategi pengembangan pengetahuan. Hal
ini dilakukan sebagai umpan balik untuk proses perbaikan dan
penyempurnaan strategi supaya lebih baik lagi.
Sementara itu, Komalasari mengidentifikasi karakteristik
pembelajaran kontekstual meliputi pembelajaran yang menerapkan konsep
keterkaitan (relating), konsep pengalaman langsung (experiencing),
konsep aplikasi (applying), konsep kerja sama (cooperating), konsep
pengaturan diri (self –regulating), dan konsep penilaian autentik (authentic
assessment), dengan indikator masing-masing konsep sebagai berikut
(Komalasari 2010: 13-15):
a. Keterkaitan (relating)
Pembelajaran yang menerapkan konsep keterkaitan (relating) adalah
proses pembelajaran yang memiliki keterkaitan (relevansi) antara bekal
pengetahuan (prerequisite knowledge) yang telah ada pada diri siswa
dan konteks pengalaman dalam kehidupan dunia nyata siswa. Indikator
pembelajaran yang menerapkan konsep keterkaitan ini meliputi materi
pelajaran dengan: (a) pengetahuan dan keterampilan sebelumnya, (b)
mata pelajaran lain, (c) ekspose media, (d) konteks lingkungan
(keluarga, sekolah, masyarakat), (e) pengalaman dunia nyata, (f)
kebutuhan siswa, dan (g) materi dari terbatas ke kompleks dan dari
konkret ke abstrak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
b. Pengalaman langsung (experiencing)
Pembelajaran yang menerapkan konsep pengalaman langsung
(experiencing) adalah proses pembelajaran yang memberikan
kesempatan pada siswa untuk mengontruksi pengetahuan dengan cara
menemukan dan mengalami sendiri secara langsung. Indikator
pembelajaran yang menerapkan konsep pengalaman langsung ini
meliputi: eksplorasi, penemuan (discovery), inventory, investigasi,
penelitian, dan pemecahan masalah.
c. Aplikasi (applying)
Proses pembelajaran yang menerapkan konsep aplikasi (applying)
adalah proses pembelajaran yang menekankan pada penerapan fakta,
konsep, prinsip, dan prosedur yang dipelajari dalam situasi dan konteks
lain yang berbeda sehingga bermanfaat bagi kehidupan siswa.
Indikator proses pembelajaran yang menerapkan konsep aplikasi
meliputi: (a) penerapan materi yang telah dipelajari dalam lingkungan
keluarga, sekolah, masyarakat; (b) penerapan materi dalam
memecahkan masalah; (c) penggunaan metode karyawisata, praktik
kerja lapangan, bermain peran, simulasi, dan pembelajaran pelayanan.
d. Kerja sama (cooperating)
Pembelajaran yang menerapkan konsep kerja sama adalah
pembelajaran yang mendorong kerja sama di antara siswa, antara siswa
dengan guru dan sumber belajar. Indikator pembelajaran yang
menerapkan kerja sama ini meliputi: (a) kerja kelompok dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
memecahkan masalah dan mengerjakan tugas; (b) saling bertukar
pikiran, mengajukan dan menjawab pertanyaan; (c) komunikasi
interaktif antarsesama siswa, antara siswa dengan guru, siswa dengan
nara sumber; (d) penghormatan terhadap perbedaan gender, suku, ras,
agama, status sosial ekonomi, budaya dan perspektif.
e. Pengaturan diri (self-regulating)
Pembelajaran dengan konsep pengaturan diri (self-regulating) adalah
pembelajaran yang mendorong siswa untuk mengatur diri dan
pembelajarannya secara mandiri. Indikator pembelajaran yang
menerapkan konsep pengaturan diri (self-regulating) ini meliputi: (a)
motivasi belajar sepanjang hayat, (b) motivasi untuk mencari dan
menggunakan informasi kesadaran diri, (c) melaksanakan prinsip trial-
error, (d) melakukan refleksi, dan (e) belajar mandiri.
f. Asesmen autentik (authentic assessment)
Pembelajaran dengan konsep asesmen autentik adalah pembelajaran
yang mengukur, memonitor, dan menilai semua aspek hasil belajar
(yang tercakup dalam domain kognitif, afektif, dan psikomotor), baik
yang tampak sebagai hasil akhir dari suatu proses pembelajaran
maupun berupa perubahan dan perkembangan aktivitas, dan perolehan
belajar selama proses pembelajaran di dalam kelas ataupun di luar
kelas. Penilaian pembelajaran utuh menyeluruh dalam aspek kognitif,
afektif, dan psikomotor, serta dalam keseluruhan tahapan proses
pembelajaran (di awal, tengah, dan akhir). Di samping itu, penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
tidak hanya diserahkan pada guru, tetapi siswa pun menilai siswa lain
dan dirinya sendiri (self-evaluation) dalam aktivitas pembelajaran dan
pemahaman materi. Penilaian guru dilakukan dalam bentuk penilaian
tertulis (pencil and paper test) dan penilaian berdasarkan perbuatan
(performance based assessment), penugasan (project), produk
(product), atau portofolio.
4. Langkah –Langkah Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran kontekstual dapat diterapkan dalam kurikulum apa saja,
termasuk kurikulum 2013, bidang studi apa saja, dan kelas yang
bagaimanapun keadaannya. Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam
pembelajaran kontekstual adalah sebagai berikut (Majid, 2014:150):
a. Mengembangkan pemikiran bahwa peserta didik akan belajar lebih
bermakna dengan cara bekerja sendiri dan mengontruksi sendiri
pengetahuan dan keterampilan barunya.
b. Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik.
c. Mengembangkan sifat ingin tahu peserta didik dengan bertanya.
d. Menciptakan masyarakat belajar.
e. Menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran.
f. Melakukan refleksi di akhir pertemuan.
g. Melakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara.
Dalam pembelajaran kontekstual, program pembelajaran lebih
merupakan rencana kegiatan kelas yang dirancang oleh guru. Rancangan
tersebut berisi skenario tahap demi tahap tentang apa yang dilakukan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
guru bersama peserta didiknya sehubungan dengan topik yang
dipelajarinya. Salah satu unsur penting dalam penerapan pembelajaran
kontekstual adalah pemahaman guru untuk menerapkan strategi
pembelajaran kontekstual di dalam kelas. Oleh karena itu, guru perlu
memahami pembelajaran kontekstual dengan baik agar dapat
menerapkannya di dalam kelas secara benar dan sederhana sehingga
mampu menghasilkan pembelajaran yang bermakna.
5. Prinsip Pembelajaran Kontekstual
Prinsip pada pembelajaran kontekstual dimaksudkan agar peserta
didik dapat mengembangkan cara belajarnya sendiri dan mengaplikasikan
konsep yang telah dipelajari. Menurut Hosnan (2014: 275), Prinsip
pembelajaran kontekstual adalah sebagai berikut :
a. Menekankan pada pemecahan masalah
b. Mengenal kegiatan mengajar terjadi pada berbagai konteks, seperti
rumah, masyarakat, dan tempat kerja.
c. Mengajar peserta didik untuk memantau dan mengarahkan belajarnya
sehingga menjadi pembelajar yang aktif dan terkendali.
d. Menekan pembelajaran dalam konteks kehidupan peserta didik.
e. Mendorong peserta didik belajar dari satu dengan yang lainnya dan
belajar bersama-sama.
f. Menggunakan penilaian autentik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
6. Perbedaan Pembelajaran Konvensional dan Kontekstual
Selama ini, proses pembelajaran yang terjadi dalam dunia
pendidikan kurang produktif. Guru hanya memberikan ceramah mengenai
materi pelajaran dan sebagai sumber utama pengetahuan, sementara
peserta didik bertugas menghafal materi pelajaran. Pembelajaran yang
demikian merupakan pembelajaran yang masih bersifat konvensional.
Dalam pembelajaran kontekstual, guru dituntut untuk menghidupkan
suasana kelas dengan cara mengembangkan pemikiran peserta didik agar
lebih bermakna dengan bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan
mengontruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan bertanya.
Dalam Hosnan (2014: 273-275), menyebutkan perbedaan pola
pembelajaran konvensional dan pembelajaran kontekstual yang disajikan
dalam tabel berikut:
Tabel 2.2Perbedaan Pola Pembelajaran Konvensional dan Kontekstual
No Aspek PembedaPembelajaranKonvensional
PembelajaranKontekstual
1 Perilaku pesertadidik dalamprosespembelajaran
Peserta didik adalahpenerima informasisecara pasif.
Peserta didik secaraaktif terlibat dalamproses pembelajaran.
2 Sistem kerja Peserta didik belajarsecara individu.
Peserta didik belajardari teman melaluikerja kelompok,diskusi, salingmengoreksi.
3 Karakteristikpembelajaran
Pembelajaran sangatabstrak dan teoritis.
Pembelajarandikaitkan dengankehidupan nyata danatau masalah yangdisimulasikan.
4 Dasar Perilaku dibangun atas Perilaku dibangun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
No Aspek PembedaPembelajaranKonvensional
PembelajaranKontekstual
pembangunanperilaku
kebiasaan. atas kesadaran diri.
5 Dasarpengembanganketerampilan
Keterampilandikembangkan atasdasar latihan
Keterampilandikembangkan atasdasar pengalamanbelajar, diskus,keterampilan,pengalamanantarkelompok.
6 Hadiah untukperilaku baik
Hadiah untuk perilakubaik adalah pujian ataunilai (angka) rapor.
Hadiah untukperilaku baik adalahkepuasan diri.
7 Kesadaranberperilaku jelek
Seseorang tidakmelakukan yang jelekkarena dia takuthukuman.
Seseorang tidakmelakukan yang jelekkarena dia sadar halitu keliru danmerugikan.
8 Pendekatanbahasa
Bahasa diajarkandengan pendekatanstruktural: rumusditerangkan sampaipaham, kemudiandilatihkan.
Bahasa diajarkandengan pendekatankomunikatif, yaknipeserta didik diajakmenggunakan bahasadalam konteks nyata.
9 Penyampaianrumus/konsep
Rumus/konsep itu adadi luar diri pesertadidik, yang harusditerangkan, diterima,dihafalkan, dandilatihkan
Pemahamankonsep/rumusdikembangkan atasdasar skemata yangsudah ada dalam diripeserta didik.
10 Sifat konsep yangdiajarkan
Rumus/konsep adalahkebenaran absolut(sama untuk semuaorang). Hanya ada 2kemungkinan, yaitupemahaman salah danbenar.
Pemahaman rumusitu relatif berbedaantara peserta didikyang satu denganlainnya, sesuaidengan skematapeserta didik.
11 Perilaku pesertadidik dalammenerima materipelajaran
Peserta didik secarapasif menerima rumusatau kaidah (membaca,mendengarkan,mencatat, menghafal),tanpa memberikankontribusi ide dalamproses pembelajaran.
Peserta didikmenggunakankemampuan berpikirkritis, terlibat penuhdalam mengupayakanterjadinya prosespembelajaran yangefektif, ikut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
No Aspek PembedaPembelajaranKonvensional
PembelajaranKontekstual
bertanggung jawabatas terjadinya prosespembeajaran yangefektif, danmembawa skematamasing-masing kedalam prosespembelajaran.
12 PemhamanPengetahuan
Pengetahuan adalahpenangkapanserangkaian fakta,konsep, atau hukumyang berada di luar dirimanusia
Pengetahuan yangdimiliki manusiadikembangkan olehmanusia itu sendiri.Menciptakan ataumembangunpengetahuan dengancara memberi arti danmemahamipengalamannya.
13 Sifat pengetahuan Kebenaran bersifatabsolut danpengetahuan bersifatfinal
Pengetahuan yangdimiliki manusiadikembangkan olehmanusia itu sendiri.Menciptakan ataumembangunpengetahuan dengancara memberi arti danmemahamipengalamannya.
14 Peran guru Guru adalah penentujalannya prosespembelajaran
Peserta didik dimintabertanggung jawabmemonitor danmengembangkanpembelajaran merekamasing-masing.
15 Penting tidaknyapengalamanpeserta didik
Pembelajaran tidakmemperhatikanpengalaman pesertadidik
Penghargaan terhadappengalaman pesertadidik sangatdiutamakan.
16 Pengukuran hasilbelajar
Hasil belajar diukurhanya dengan tes
Hasil belajar diukurdengan berbagai cara:proses bekerja, hasilkarya, penampilan,rekaman, tes, dansebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
No Aspek PembedaPembelajaranKonvensional
PembelajaranKontekstual
17 Tempatterjadinya prosespembelajaran
Pembelajaran hanyaterjadi di kelas
Pembelajaran terjadidi berbagai tempat,konteks, dan setting.
18 Sanksi dariperilaku jelek
Sanksi adalah hukumandari perilaku jelek
Penyesalan adalahhukuman dariperilaku jelek.
19 Dasar perilakubaik
Perilaku baik berdasarmotivasi ekstrinsik.
Perilaku baikberdasar motivasiintrinsik.
20 Kesadaran akanberperilaku baik
Seseorang berperilakubaik karena dia terbiasamelakukan begitu.Kebiasaan ini dibangundengan hadiah yangmenyenangkan.
Seseorangberperilaku baikkarena dia yakinitulah yang terbaikdan bermanfaat.
7. Strategi dalam Menerapkan Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran kontekstual berikhtiar membangun makna yang
berkualitas dengan menghubungkan teori yang telah diperoleh peserta
didik dengan lingkungan sekitarnya. Dalam menerapkan pembelajaran
kontekstual, ada tujuh strategi yang mesti diterapkan agar pembelajaran
kontekstual dapat berjalan dengan lancar. Johnson (2010: 21),
menyebutkan ketujuh strategi tersebut adalah:
a. Pengajaran berbasis problem. Dengan memunculkan problem yang
dihadapi bersama, peserta didik ditantang untuk berpikir kritis dalam
memecahkan masalah. Problem seperti ini membawa makna personal
dan sosial bagi peserta didik.
b. Menggunakan konteks yang beragam. Makna itu ada di mana-mana
dalam konteks fisikal dan sosial. Selama ini ada yang keliru,
menganggap bahwa makna (pengetahuan) adalah yang tersaji dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
materi ajar atau buku teks saja. Dalam pembelajaran kontekstual, guru
membermaknakan konteks yang beragam (sekolah, keluarga,
masyarakat, tempat kerja, dan sebagainya), sehingga makna
(pengetahuan) yang diperoleh peserta didik menjadi semakin
berkualitas.
c. Mempertimbangkan kebhinekaan peserta didik. Dalam konteks
Indonesia, kebhinekaan baru sekedar pengakuan politik yang
bermakna edukatif. Dalam pembelajaran kontekstual, guru
mengayomi individu dan meyakini bahwa perbedaan individual dan
sosial sebaiknya dibermaknakan menjadi mesin penggerak untuk
belajar saling menghormati dan membangun toleransi demi
terwujudnya keterampilan interpersonal.
d. Memberdayakan peserta didik untuk belajar mandiri. Setiap manusia
mesti menjadi pembelajar aktif sepanjang hayat. Jadi, pendidikan
formal merupakan kawah candradimuka bagi peserta didik untuk
menguasai cara belajar untuk mandiri di kemudian hari. Untuk itu,
mereka mesti dilatih berpikir kritis dan kreatif dalam mencari dan
menganalisis informasi dengan sedikit bantuan atau malah secara
mandiri.
e. Belajar melalui kolaborasi. Peserta didik sebaiknya dibiasakan saling
belajar dari dan dalam kelompok untuk berbagi pengetahuan dan
menentukan fokus belajar. Dalam setiap kolaborasi, selalu ada peserta
didik yang menonjol dibandingkan dengan koleganya. Peserta didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
ini dapat dijadikan fasilitator dalam kelompoknya. Apabila komunitas
belajar sudah terbina sedemikian rupa di sekolah, guru tentu akan
lebih berperan sebagai pelatih, fasilitator, dan mentor.
f. Menggunakan penilaian autentik. Penilaian autentik digunakan karena
kontekstual hampir berarti individu, yakni mengakui adanya kekhasan
sekaligus keluasan dalam pembelajaran, materi ajar, dan prestasi yang
dicapai peserta didik. Materi bahasa yang autentik meliputi koran,
menu, program radio dan televisi, website, dan sebagainya. Penilaian
autentik menunjukkan bahwa belajar telah berlangsung secara terpadu
dan kontekstual, dan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
maju terus sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
g. Mengejar standar tinggi. Standar unggul sering dipersepsi sebagai
jaminan untuk mendapat pekerjaan, atau minimal membuat peserta
didik merasa pede untuk menentukan pilihan masa depan. Frasa
“standar unggul” sebaiknya terus-menerus dibisikkan pada telinga
peserta didik untuk mengingatkan agar menjadi manusia kompetitif
pada abad persaingan seperti sekarang ini. Dengan demikian, sekolah
sebaiknya menentukan kompetensi lulusan yang dari waktu ke waktu
terus ditingkatkan. Setiap sekolah sebaiknya melakukan uji mutu
dengan melakukan studi banding ke berbagai sekolah dalam dan luar
negeri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
C. Keterampilan Komunikasi
1. Pengertian Komunikasi
Komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin communis
yang berarti “sama”. Communico, communication atau communicare yang
berarti membuat sama (make to common). Secara sederhana, komunikasi
terjadi apabila terdapat kesamaan antara penyampaian pesan dan orang
menerima pesan.
Menurut Khairani (2015: 7), komunikasi merupakan suatu proses
penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak
lain. Dalam pembelajaran, terjadi proses komunikasi untuk menyampaikan
pesan dari pendidik ke peserta didik maupun antara satu peserta didik ke
peserta didik yang lain, dengan tujuan agar pesan tersebut dapat diterima
dengan baik dan berpengaruh terhadap pemahaman serta perubahan
tingkah laku.
Menurut Evertt M. Rogers dalam Abdul Majid dan Chaerul
Rochman (2014: 194), komunikasi merupakan proses yang didalamnya
terdapat suatu gagasan yang dikirimkan dari sumber kepada penerima
dengan tujuan untuk mengubah perilakunya. Dengan demikian,
komunikasi mempunyai makna pemberitahuan, pembicaraan, percakapan,
pertukaran pikiran atau hubungan.
Berdasarkan definisi tersebut, dapat diambil pemahaman mengenai
komunikasi. Pertama, komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses
penyampaian informasi. Kedua, komunikasi adalah proses penyampaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
gagasan dari seseorang kepada orang lain. Ketiga, komunikasi diartikan
sebagai proses penciptaan arti terhadap gagasan atau ide yang
disampaikan.
2. Proses Komunikasi
Komunikasi merupakan suatu proses yang melibatkan dua orang
atau lebih, yang di dalamnya terjadi pertukaran informasi dalam rangka
mencapai tujuan tertentu. Di dalam komunikasi terdapat lima elemen yang
terlibat, yaitu pengirim informasi, penerima informasi, informasi,
feedback, dan media.
Pengirim informasi atau yang bisa disebut sebagai komunikator,
merupakan sumber dan pengirim pesan. Dalam kaitannya dengan proses
pembelajaran, guru berperan sebagai pengirim informasi dalam hal
menyampaikan materi pelajaran. Akan tetapi, peserta didik juga bisa
menjadi pengirim informasi saat mereka melakukan presentasi
menyampaikan hasil temuan yang mereka dapatkan selama proses
pembelajaran. Pada saat pengirim informasi menyampaikan informasinya,
maka tugas dari penerima pesan adalah menafsirkan pesan yang
diterimanya, sadar bahwa pesan sesuai kebutuhannya, dan harus ada
perhatian terhadap pesan yang diterima. Tujuan dari hal-hal tersebut
supaya komunikasi dapat berjalan lancar. Informasi yang disampaikan
haruslah memiliki daya tarik, sesuai kebutuhan penerima pesan, adanya
kesamaan pengalaman tentang pesan, dan ada peran pesan dalam
memenuhi kebutuhan penerima pesan. Dalam pelaksanaannya, komunikasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
dapat berlangsung dalam lingkungan tertentu. Lingkungan yang kondusif
sangat mendukung keberhasilan komunikasi. Dalam hal komunikasi,
pengirim pesan dapat pula menggunakan mtode atau media tertentu. Hal
ini tentu saja harus disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik penerima
pesan.
3. Komunikasi Efektif dalam Pembelajaran
Komunikasi dapat dikatakan efektif apabila informasi dapat direspon
sesuai harapan kedua pelaku komunikasi. Dalam konteks pembelajaran,
hal ini terjadi antara guru dengan peserta didik atau peserta didik dengan
peserta didik. Majid (2014: 201), menyebutkan ada lima aspek yang perlu
dipahami dalam membangun komunikasi yang efektif, yaitu:
a. Kejelasan
Hal ini dimaksudkan bahwa dalam komunikasi harus menggunakan
bahasa dan mengemas informasi secara jelas, sehingga mudah diterima
dan dipahami oleh penerima pesan.
b. Ketepatan
Ketepatan atau akurasi ini menyangkut penggunaan bahasa yang benar
dan kebenaran informasi yang disampaikan.
c. Konteks
Konteks atau situasi, maksudnya bahwa bahasa dan informasi yang
disampaikan harus sesuai dengan keadaan dan lingkungan dimana
komunikasi itu terjadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
d. Alur
Bahasa dan informasi yang akan disajikan harus disusun dengan alur
atau sistematika yang jelas, sehingga pihak yang menerima informasi
cepat tanggap.
e. Budaya
Aspek ini tidak saja menyangkut bahasa dan informasi, tetapi juga
berkaitan dengan tata krama dan etika. Artinya, dalam berkomunikasi
harus menyesuaikan dengan budaya orang yang diajak berkomunikasi,
baik dalam penggunaan bahasa verbal maupun nonverbal, agar tidak
menimbulkan kesalahan persepsi.
Terkait dengan proses pembelajaran, komunikasi dapat dikatakan
efektif jika materi pelajaran dapat diterima dan dipahami, serta
menimbulkan umpan balik yang positif oleh peserta didik. Komunikasi
efektf dalam pembelajaran harus didukung dengan keterampilan
komunikasi oleh pihak-pihak yang terlibat dalam penyampaian informasi
tersebut.
4. Keterampilan Dasar Berkomunikasi
Menurut Supratiknya (1995: 30), komunikasi adalah setiap bentuk
tingkah laku seseorang baik verbal maupun nonverbal yang ditanggapi
oleh orang lain. Dalam mengembangkan dan memelihara komunikasi yang
akrab, hangat, dan produktif dengan orang lain, perlu memiliki sejumlah
keterampilan dasar berkomunikasi. Menurut Johnson (1981) dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Supratiknya (1995: 11-12), menyebutkan ada beberapa keterampilan dasar
yang harus dimiliki seseorang, yaitu:
a. Kemampuan untuk saling memahami
Secara rinci, kemampuan ini mencakup beberapa kemampuan, yaitu
sikap percaya, pembukaan diri, keinsafan diri, dan penerimaan diri.
Langkah awal agar dapat saling memahami dimulai dengan saling
percaya. Sesudah saling percaya, harus saling membuka diri, yakni
saling mengungkapkan tanggapan terhadap situasi yang sedang
dihadapi, termasuk kata-kata yang diucapkan atau perbuatan yang
dilakukan oleh lawan komunikasi. Untuk dapat membuka diri seperti
itu, tentunya diawali dengan menginsafi diri masing-masing, yaitu
menyadari perasaan-perasaan maupun tanggapan-tanggapan batin
lainnya. Untuk dapat sampai ke tahap keinsafan diri, perlu dilakukan
penerimaan diri, yaitu menerima dan mengakui perasaan-perasaan
yang ada dalam diri sendiri, dan bukan menyangkal, menekan, atau
menyembunyikannya. Selain itu, perlu untuk mendengarkan orang
lain. Membuka diri kepada orang lain dan mendengarkan dengan
penuh perhatian ketika orang lain sedang membuka diri adalah cara
untuk memulai dan memelihara komunikasi.
b. Kemampuan untuk mengkomunikasikan pikiran dan perkataan secara
tepat dan jelas.
Kemampuan untuk mengkomunikasikan pikiran dan perkataan secara
tepat dan jelas harus disertai dengan kemampuan menunjukkan sikap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
hangat dan rasa senang serta kemampuan mendengarkan dengan cara
yang akan menunjukkan bahwa kita memahami lawan komunikasi
kita. Dengan saling mengungkapkan pikiran-perasaan dan saling
mendengarkan, kita memulai, mengembangkan, dan memelihara
komunikasi dengan orang lain.
c. Kemampuan untuk saling menerima dan saling memberikan dukungan
atau saling menolong.
Kita harus mampu menanggapi keluhan orang lain dengan cara-cara
yang bersifat menolong, yaitu menunjukkan sikap memahami dan
bersedia menolong sambil memberikan bombongan dan contoh
seperlunya, agar orang tersebut mampu menemukan pemecahan-
pemecahan yang konstruktif terhadap masalahnya.
d. Kemampuan untuk memecahkan konflik.
Kemampuan untuk memecahkan konflik dan bentuk-bentuk masalah
antarpribadi lain yang mungkin muncul dalam komunikasi kita dengan
orang lain, melalui cara-cara yang konstruktif. Artinya, dengan cara-
cara yang semakin mendekatkan kita dengan lawan komunikasi kita
dan menjadikan komunikasi kita itu semakin tumbuh dan berkembang.
Kemampuan ini sangat penting untuk mengembangkan dan menjaga
kelangsungan komunikasi kita.
5. Aspek Keterampilan Komunikasi
Dalam pembelajaran, terjadi proses komunikasi antara guru dan
peserta didik maupun antara peserta didik yang satu dengan peserta didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
yang lain. Komunikasi yang efektif, tentulah yang diharapkan terjadi
dalam suasana pembelajaran tersebut. Dalam menciptakan komunikasi
yang efektif, dibutuhkan keterampilan komunikasi. Ada tiga aspek utama
dari komunikasi, yaitu keterampilan berbicara, keterampilan
mendengarkan, dan keterampilan nonverbal.
a. Keterampilan Berbicara
Keterampilan berbicara merupakan salah satu aspek keterampilan
yang perlu diperhatikan dalam menjadi seorang komunikator yang
baik. Keterampilan berbicara adalah saat seorang guru atau peserta
didik berkomunikasi secara langsung kepada para pendengarnya untuk
menyampaikan informasi. Beberapa strategi yang dapat digunakan
untuk berbicara dalam kelas adalah:
1) Berbicara dengan Kelas atau Peserta didik
Ketika berbicara di dalam kelas, salah satu hal terpenting yang
harus diingat adalah untuk mengomunikasikan informasi dengan
jelas. Menurut Florez (1999) dalam Santrock (2009: 273),
beberapa strategi yang baik untuk berbicara secara jelas ddalam
kelas dapat meliputi hal-hal berikut :
a) Menggunakan tata bahasa yang benar
b) Memilih kosakata yang bisa dimengerti dan sesuai untuk
level peserta didik.
c) Menerapkan strategi guna meningkatkan kemampuan peserta
didik untuk memahami apa yang guru katakan; seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
menekankan kata kunci; menyusun ulang kata-kata; atau
memantau pemahaman peserta didik
d) Berbicara pada kecepatan yang sesuai; tidak terlalu cepat dan
tidak terlalu pelan
e) Benar dalam komunikasi dan menghindari sesuatu yang tidak
jelas
f) Menggunakan perencanaan dan keterampilan berpikir logis
yang baik sebagai pondasi berbicara secara jelas didalam
kelas
2) Bersikap Tegas
Dalam menyampaikan informasi kepada orang lain, dimana
dalam konteks pembelajaran melibatkan guru dan peserta didik,
maka perlu untuk memberikan sikap yang tegas agar informasi
tersebut dapat tersampaikan. Dengan bersikap tegas, setidaknya
akan mendorong seseorang untuk memperhatikan pemberi
informasi saat menyampaikan informasinya. Bourne (1995)
dalam Santrock (2009: 275), menyebutkan ada empat strategi
yang bisa digunakan untuk menjadi individu yang lebih tegas,
antara lain mengevaluasi hak pribadi, menyatakan masalah
kepada orang yang terlibat, sehubungan dengan konsekuensinya
untuk diri sendiri, mengungkapkan perasaan terhadap situasi
tertentu, dan mengatakan permintaan yang diinginkan.
Hendaknya permintaan tersebut dinyatakan dengan terus terang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Selain empat strategi tersebut, Santrock (2009: 275), juga
menyebutkan ada beberapa pedoman untuk membuat permohonan
yang tegas, yaitu:
a) Menggunakan perilaku nonverbal yang tegas. Contohnya
adalah membangun kontak mata, meluruskan bahu,
bersikap tenang, dan percaya diri.
b) Membuat permohonan secara sederhana. Satu atau dua
kalimat yang mudah untuk dimengerti sudah cukup.
Permohonan ini membantu seorang komunikator untuk
memberitahukan audience mengenai apa yang diharapkan
saat komunikator menyampaikan informasinya.
c) Menghindari mengajukan lebih dari satu hal pada satu
waktu. Contohnya adalah pada saat menyampaikan
informasi, jangan meminta audience untuk mendengarkan
sambil mencatat informasi yang disampaikan.
d) Jangan meminta maaf atas permohonan yang telah dibuat.
Hal ini dilakukan untuk menghindari kritik yang akan
membuat komunikator merasa bersalah karena menganggap
telah mengganggu orang lain melalui informasi yang akan
disampaikan.
e) Mendeskripsikan manfaat dari permohonan yang dibuat
untuk penerima informasi. Mendeskripsikan manfaat dari
bekerja sama dengan permohonan bisa menjadi tawaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
yang jujur dari pertukaran mutual yang adil daripada
manipulasi.
3) Memberi Pidato yang Efektif
Ada kalanya dalam proses pembelajaran, peserta didik diberi
kesempatan untuk berbicara melalui presentasi formal dan
berpartisipasi dalam perdebatan maupun diskusi panel. Semua
aktivitas ini memberi peserta didik kesempatan untuk
meningkatkan keterampilan berbicara, organisasional, dan berpikir
mereka. Alverno College (1995) dalam Santrock (2009: 277),
memberikan beberapa pedoman ceramah yang bisa memberikan
manfaat bagi peserta didik, yaitu:
a) Berhubungan dengan audiensi. Berbicara secara langsung
dengan audiensi, jangan hanya membaca catatan atau
menceritakan naskah hafalan.
b) Nyatakan tujuan. Fokuskan tujuan sepanjang ceramah.
c) Menyampaikan ceramah secara efektif. Gunakan kontak mata,
gerak tubuh yang mendukung, dan pengendalian suara yang
efektif.
d) Ikutilah ketentuan yang sesuai. Ini meliputi penggunaan tata
bahasa yang bener.
e) Mengatur ceramah yang efektif. Masukkan kata pengantar, isi
utama, dan kesimpulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
f) Masukkan bukti yang mendukung dan dapat mengembangkan
ide.
g) Gunakanlah media secara efektif. Ini bisa membantu audiensi
menangkap ide utama dan mengubah-ubah kecepatan ceramah.
Apabila peserta didik diberi kesempatan lebih banyak latihan
untuk berbicara di depan publik, akan menghilangkan rasa takut
mereka dan mulai membiasakan mereka dalam keterampilan berbicara
di depan publik.
b. Keterampilan Mendengarkan
Aspek kedua yang dibutuhkan untuk menjadi seorang komunikator
yang baik adalah keterampilan mendengarkan. Pearson dkk (2006)
dan Tubbs & Moss (2006) dalam Santrock (2009: 278), menyebutkan
bahwa mendengarkan adalah keterampilan yang penting untuk
membuat dan memelihara hubungan. Saat peserta didik dapat menjadi
pendengar yang baik, mereka akan mendapatkan lebih banyak
manfaat dari pelajaran dan akan mendapat hubungan sosial yang lebih
baik. Pendengar yang baik akan mendengarkan secara aktif, yang
berarti bahwa mereka memberikan perhatian penuh kepada pembicara,
fokus pada isi intelektual dan emosional pesan yang disampaikan oleh
komunikator. Santrock dan Halonen (2006) dalam Santrock (2009:
278), menyebutkan ada beberapa strategi yang bagus untuk
mengembangkan keterampilan mendengarkan yang aktif, yaitu:
1) Memperhatikan orang yang berbicara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
2) Memparafasakan, menyatakan apa yang baru saja dikatakan orang
lain dalam kata-kata sendiri.
3) Menyatukan ringkasan tema utama dan perasaan yang
diungkapkan oleh pembicara selama percakapan yang cukup
panjang.
4) Memberikan umpan balik dengan cara kompeten.
c. Komunikasi Nonverbal
Selain apa yang dikatakan, komunikasi juga dapat disampaikan
melalui bahasa tubuh seseorang. Menurut Santrock (2009: 279),
berikut ini beberapa contoh perilaku umum yang menjadi jalan dalam
komunikasi secara nonverbal antar-individu :
1) Mengangkat alis dengan perasaan tidak percaya.
2) Mendekap lengan untuk melindungi diri.
3) Mengangkat bahu ketika merasa tidak tertarik.
4) Mengedipkan mata untuk menunjukkan kehangatan atau
persetujuan.
5) Mengetuk-ngetukkan jemari ketika merasa tidak sabar.
6) Memukul dahi ketika lupa akan suatu hal.
Membaca dalam diam juga merupakan salah cara mengomunikasikan
sesuatu secara diam dalam waktu yang cukup lama untuk bisa berpikir
reflektif. Dalam Santrock (2009: 283), dengan berdiam, seorang
pendengar yang baik bisa melakukan hal-hal berikut ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
1) Mengobservasi mata; ekspresi wajah; postur; dan gerak tubuh
pembicara dalam berkomunikasi.
2) Memikirkan apa yang dikomunikasikan oleh orang lain.
3) Bertanya-tanya apa yang dirasakan orang lain.
4) Mempertimbangkan respons yang paling sesuai.
Dalam melakukan proses pembelajaran, keterampilan komunikasi akan
membantu timbulnya pembelajaran aktif. Dengan pembelajaran aktif, maka
akan menciptakan suasana hubungan yang baik dan harmonis antara guru
dengan murid, maupun murid dengan murid. Peserta didik mendapat
dorongan untuk berinteraksi dengan sesamanya, dengan objek, fenomena
alam, lingkungan, dan manusia, dimana hal ini akan memungkinkan mereka
untuk merefleksikan dan merekayasa ulang dalam upaya mengembangkan
pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh sebelumnya untuk
menghasilkan sesuatu yang baru.
D. Integritas Pribadi
Pembinaan dan perkembangan yang sehat secara jasmani dan rohani
adalah kebutuhan pokok dalam kehidupan. Sehat secara jasmani dan rohani
akan menuntun masyarakat siap dalam menghadapi tantangan-tantangan
hidup yang mereka alami sehingga masyarakat akan menjadi pribadi yang
lebih maju. Untuk memajukan masyarakatnya, pemerintah telah
mencanangkan program pembangunan kembali karakter bangsa, yang salah
satunya melalui program pendidikan. Hal ini tercantum dalam
pengembangan kurikulum 2013 yang menuntut adanya penilaian sikap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
terhadap peserta didik. Bukan hanya kompetensi pengetahuan dan
keterampilan, tetapi juga pada keterampilan afektif atau sikap. Pendidikan
karakter yang mulai dicanangkan kembali oleh pemerintah ini tentunya
diharapkan dapat membentuk integritas pribadi dalam setiap diri individu
dalam menghadapi tantangan jaman, terutama di era globalisasi ini.
Integritas berasal dari bahasa Latin integer, yang berarti keseluruhan
dan lengkap. Menurut Wikipedia (2012) dalam Yaumi (2014: 66), integritas
merupakan makna dalam dari keseluruhan yang berasal dari kualitas suatu
karakter seperti kejujuran dan konsisten. Integritas menjadi suatu konsep
tentang konsistensi tindakan, nilai-nilai, metode, ukuran, prinsip-prinsip,
harapan dan hasil. Dalam hubungannya dengan etika, integritas selalu
dirujuk pada kejujuran, kepercayaan, atau ketepatan dari tindakan
seseorang.
Kejujuran menjadi salah satu nilai yang dapat membentuk integritas
pribadi seseorang. Peserta didik diharapkan mampu untuk membiasakan diri
dalam berperilaku jujur, sehingga kejujuran akan menjadi karakter dalam
diri mereka. Karakter merupakan seperangkat nilai yang telah menjadi
kebiasaan hidup sehingga bersifat tetap dalam diri seseorang. Hal ini akan
berguna untuk membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang bebas
korupsi, kolusi, dan nepotisme.
1. Komponen-Komponen Karakter yang Baik
Karakter yang baik adalah sesuatu yang ingin diwujudkan dalam diri
peserta didik. Filosof Yunani, Aritoteles, mendefinisikan karakter yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
baik sebagai hidup dengan tingkah laku yang benar-tingkah laku benar
dalam hal berhubungan dengan orang lain dan berhubungan dengan diri
sendiri (Lickona, 2013: 71-72). Karakter terbentuk dari tiga macam
bagian yang saling berkaitan: pengetahuan moral, perasaan moral, dan
perilaku moral. Lickona (2013: 72) menyebutkan bahwa karakter yang
baik terdiri atas mengetahui kebaikan, menginginkan kebaikan, dan
melakukan kebaikan — kebiasaan pikiran, kebiasaan hati, kebiasaan
perbuatan.
a. Pengetahuan Moral
Ada beragam pengetahuan moral yang dapat dimanfaatkan untuk
menghadapi tantangan-tantangan moral dalam hidup. Dalam
Lickona (2013: 75-79), terdapat enam pengetahuan moral yang
diharapkan dapat menjadi tujuan pendidikan karakter :
1) Kesadaran moral
Kegagalan moral sering terjadi pada diri manusia dalam semua
tingkatan moral. Hal ini merupakan kebutaan akan moral yang
seharusnya dijunjung tinggi dalam kehidupan. Kebutaan moral
merupakan kondisi dimana orang tak mampu melihat bahwa
situasi yang sedang dihadapi seseorang melibatkan masalah
moral dan membutuhkan pertimbangan lebih jauh. Peserta didik
harus mengetahui bahwa tanggung jawab moral pertama mereka
adalah menggunakan akal mereka untuk melihat kapan sebuah
situasi membutuhkan penilaian moral, kemudian memikirkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
dengan cermat pertimbangan apakah yang benar untuk tindakan
tersebut. Dalam kesadaran moral, ada kendala untuk bisa
mendapatkan informasi. Dalam membuat penilaian moral,
sering kali seseorang tidak bisa memutuskan mana yang benar
sampai mengetahui keadaan yang sesungguhnya.
2) Mengetahui nilai-nilai moral
Mengetahui sebuah nilai moral berarti memahami bagaimana
menerapkannya dalam berbagai situasi. Nilai moral seperti
menghormati kehidupan dan kemerdekaan, bertanggung jawab
terhadap orang lain, kejujuran, keadilan, toleransi, sopan santun,
disiplin diri, integritas, belas kasih, kedermawanan, dan
keberanian adalah faktor-faktor penentu dalam membentuk
pribadi yang baik. Semua faktor-faktor tersebut perlu diketahui
dengan baik agar tercipta kondisi paham akan nilai-nilai moral.
3) Pengambilan perspektif
Pengambilan perspektif adalah kemampuan untuk mengambil
sudut pandang orang lain, melihat situasi dari sudut pandang
orang lain, membayangkan bagaimana mereka akan berpikir,
bereaksi, dan merasa. Seseorang tidak dapat menghormati orang
dengan baik dan bertindak dengan adil, apabila tidak ada
pemahaman antara satu individu ke individu yang lain. Tujuan
mendasar dari pendidikan moral seharusnya adalah membantu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
peserta didik untuk merasakan dunia dari sudut pndang orang
lain, khususnya mereka yang berbeda dengan dirinya.
4) Penalaran moral
Penalaran moral adalah memahami makna sebagai orang yang
bermoral dan mengapa harus memiliki moral.
5) Membuat keputusan
Mampu memikirkan langkah yang mungkin akan diambil
seseorang yang sedang menghadapi persoalan moral disebut
sebagai keterampilan pengambilan keputusan reflektif.
Pengambilan keputusan reflektif merupakan pengambilan
keputusan dengan cara mengajukan “apa saja pilihanku”, “apa
saja konsekuensinya” yang telah diajarkan bahkan sejak usia pra
TK.
6) Memahami diri sendiri
Memahami diri sendiri merupakan pengetahuan moral yang
paling sulit untuk dikuasai, tetapi penting bagi pengembangan
karakter. Dalam menjadi orang yang bermoral diperlukan
kemampuan mengulas perilaku diri sendiri dan
mengevaluasinya secara kritis. Membangun pemahaman diri
berarti sadar terhadap kekuatan dan kelemahan karakter dalam
diri masing-masing dan mengetahui cara untuk memperbaiki
kelemahan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
b. Perasaan Moral
Sisi emosional karakter merupakan bagian yang penting. Sekedar
pengetahuan hal yang benar tidak menjamin seseorang akan
bertindak benar. Seseorang bisa saja sangat pandai menentukan
mana yang benar atau salah, tetapi memilih yang salah. Seberapa
besar kepedulian seseorang untuk menjadi orang yang jujur, adil,
dan santun terhadap orang lain jelas berpengaruh terhadap
bagaimana pengetahuan moral menuntun pada perilaku moral.
Berikut ini adalah beberapa aspek moral emosional yang akan
memberikan fokus dalam upaya memberi pengajaran tentang
karakter yang baik, yaitu:
1) Hati nurani
Hati nurani memiliki dua sisi: sisi kognitif dan sisi emosional.
Sisi kognitif menuntun dalam hal menentukan hal yang benar,
sedangkan sisi emosional menjadikan seseorang merasa
berkewajiban untuk melakukan hal yang benar. Hati nurani yang
matang akan mencakup kapasitas untuk mmiliki rasa bersalah
yang konstruktif. Artinya, saat hati nurani berkata wajib
mengambil sikap tertentu, maka apabila tidak dilakukan akan
timbul rasa bersalah.
2) Penghargaan diri
Jika seseorang memiliki penghargaan diri, maka dapat
menghargai diri sendiri, tidak bergantung pada pendapat orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
lain, dan memperlakukan orang lain secara positif. Salah satu
tantangan sebagai pendidik adalah membantu peserta didik
mengembangkan penghargaan diri yang positif yang berdasar
atas nilai-nilai seperti tanggung jawab, kejujuran, dan keluhuran
budi, serta keyakinan terhadap kapasitas mereka untuk menjadi
orang baik.
3) Empati
Empati adalah kemampuan mengenali, atau merasakan, keadaan
yang tengah dialami orang lain. Empati merupakan sisi
emosional dari pengambilan perspektif.
4) Mencintai kebaikan
Ciri lain dari bentuk karakter yang tertinggi adalah ketertarikan
murni, yang tidak dibuat-buat, pada kebaikan.
c. Tindakan Moral
Tindakan moral adalah produk dari dua bagian karakter lainnya.
Jika orang memiliki kualitas moral intelektual dan emosional,
mereka memiliki kemungkinan melakukan tindakan yang menurut
pengetahuan dan perasaan mereka adalah tindakan benar.
Ada tiga aspek karakter yang lain, yakni: kompetensi, kemauan, dan
kebiasaan.
1) Kompetensi
Kompetensi moral adalah kemampuan mengubah pertimbangan
dan perasaan moral ke dalam tindakan moral yang efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Untuk menyelesaikan sebuah konflik secara adil, butuh
keterampilan praktis seperti mendengarkan, mengomunikasikan
pandangan tanpa mencemarkan nama baik orang lain, dan
melaksanakan solusi yang dapat diterima semua pihak.
2) Kehendak
Menjadi baik, seringkali menuntut seseorang memiliki
kehendak untuk melakukan tindakan nyata, mobilisasi energi
moral untuk melakukan apa yang harus dilakukan. Kehendak
dibutuhkan untuk menjaga emosi agar tetap terkendali oleh
akal. Kehendak juga dibutuhkan untuk dapat melihat dan
memikirkan suatu keadaan melalui seluruh dimensi moral.
3) Kebiasaan
Dalam banyak situasi, kebiasaan merupakan faktor pembentuk
perilaku moral. Peserta didik membutuhkan banyak
kesempatan untuk membangun kebiasaan-kebiasaan baik, dan
banyak berlatih untuk menjadi orang baik.
Dalam diri seseorang yang berkarakter baik, pengetahuan,
perasaan, dan tindakan moral bekerja secara bersama-sama untuk saling
mendukung.
2. Pengertian Kejujuran
Jujur sebagai sebuah nilai merupakan keputusan seseorang untuk
mengungkapkan (dalam bentuk perasaan, kata-kata, dan/atau perbuatan)
bahwa realitas yang ada tidak dimanipulasi dengan cara berbohong atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
menipu orang lain untuk keuntungan dirinya (Kesuma dkk, 2011: 16).
Hal itu senada dengan apa yang disampaikan oleh Mustari (2014: 11)
yang menyebutkan bahwa jujur merupakan perilaku yang didasarkan
pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat
dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri
sendiri maupun terhadap pihak lain.
Berdasarkan definisi di atas, Yaumi (2014: 87-88) menyebutkan
bahwa makna kejujuran mengandung pengertian sebagai berikut :
a. Kesesuaian antara yang lahir dan yang batin.
b. Perkataan, tindakan, dan pekerjaan dapat dipercaya.
c. Perbuatan tulus, ikhlas, benar, setia, adil, dan lurus.
d. Pikiran, perasaan, dan perbuatan yang benar.
e. Sesuatu yang benar yang dikemukakan dengan kesadaran dari
dalam hati.
Pertama, kesesuaian antara yang lahir dan yang batin
menunjukkan tidak ada sesuatu yang tersembunyi, semuanya tampak
dan jelas, terbuka dan transparan baik yang menyangkut perkataan,
perbuatan, maupun keadaan. Keterbukaan merupakan cara terbaik
untuk membangun kepercayaan dari pihak lain. Kedua, menunjukkan
perkataan, tindakan, dan pekerjaan yang benar dapat menimbulkan
dampak pada menguatnya tingkat kepercayaan dari individu atau
kelompok. Ketiga, perbuatan yang dilakukan dengan tulus, ikhlas,
benar, setia, adil, dan lurus yang betul-betul terlahir dari kesadaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
mendalam, bukan atas dasar desakan dan pengaruh dari pihak lain
merupakan pilar penting dalam mengukuhkan kepercayaan. Keempat,
pikiran, perasaan, dan perbuatan yang benar adalah indikator kejujuran.
Artinya, jujur bukan hanya dilihat dari perkataan dan perbuatan,
melainkan juga diukur dari pikiran, perasaan, dan bahkan jiwa yang
selalu dalam keadaan lurus dan benar. Tidak ada artinya jika perkataan
dan perbuatan saja yang berbuat jujur, tanpa disertai dengan perbuatan
yang betul-betul terlahir dari batin. Kelima, kesadaran yang mendalam
tentang sesuatu yang benar yang dapat berguna bagi diri sendiri,
lingkungan, dan pihak lain. Empat hal yang telah disinggung
sebelumnya akan sangat berguna apabila didasari atas kesadaran yang
mendalam yang terlahir dari hati sanubari. Kesadaran yang muncul dari
hasil olahan hati, pikiran, perasaan, dan jiwa yang diikrarkan melalui
lisan, diyakini kebenaran dengan hati, dan dilakukan dengan amal
perbuatan yang bermanfaat bagi kehidupan.
3. Ciri-Ciri Orang Jujur
Menurut Kesuma dkk (2011: 17), orang yang memiliki karakter
jujur dicirikan oleh perilaku berikut :
a) Jika bertekad (inisiasi keputusan) untuk melakukan sesuatu,
tekadnya adalah kebenaran.
b) Jika berkata tidak berbohong (benar apa adanya).
c) Jika ada kesamaan antara yang dikatakan hatinya dengan apa yang
dilakukannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Dengan memiliki karakter kejujuran, maka seseorang akan
memperkokoh pondasi karakternya untuk menjadi pribadi yang baik
dalam perkataan dan perbuatan.
4. Indikator Kejujuran pada Peserta Didik
Dalam konteks pembangunan karakter di sekolah, kejujuran
menjadi amat penting untuk menjadi karakter anak-anak Indonesia.
Mereka adalah generasi muda yang bisa memberantas korupsi, kolusi,
dan nepotisme yang semakin marak di lingkungan masyarakat.
Kejujuran dalam penyelenggaraan sekolah pada saat ini dapat
diidentifikasi melalui pelaksanaan ujian. Perbuatan mencontek
merupakan perbuatan yang mencerminkan bahwa peserta didik tidak
jujur, baik kepada diri sendiri, teman, orang tua, dan gurunya.
Yaumi (2014: 89), menyebutkan indikator peserta didik dapat
dikatakan sebagai pribadi yang jujur apabila:
a) Mengatakan sesuatu yang benar meskipun itu pahit.
b) Menghindari perbuatan menipu, mencontek, plagiat, atau mencuri.
c) Memiliki keberanian untuk melakukan sesuatu yang benar.
d) Dapat dipercaya melakukan sesuatu yang dikatakan.
e) Menjaga reputasi dan martabat yang baik serta terpuji.
Hal yang hampir serupa juga disebutkan oleh Mustari (2014: 16),
yaitu:
a) Menyampaikan sesuatu sesuai dengan keadaan sebenarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
b) Bersedia mengakui kesalahan, kekurangan, ataupun keterbatasan
diri.
c) Tidak suka menyontek.
d) Tidak suka berbohong.
e) Tidak memanipulasi fakta/informasi.
f) Berani untuk mengakui kesalahan.
Adanya pendidikan kejujuran akan membawa generasi Indonesia
menjadi pribadi yang memiliki karakter yang baik. Setidaknya, pendidikan
kejujuran akan membawa kembali bangsa Indonesia dalam mengamalkan
nilai-nilai luhur Pancasila.
E. Minat Belajar
Salah satu proses yang seharusnya terjadi dalam proses pembelajaran
adalah timbulnya ketertarikan atau yang disebut dengan minat. Minat
terhadap kegiatan pembelajaran harus dimunculkan.
1. Pengertian Minat
Menurut Kamisa dalam Khairani (2015: 88), minat diartikan sebagai
kehendak, keinginan, atau kesukaan. Secara lebih lengkap, Gunarso dalam
Khairani (2015: 88), menyebutkan bahwa minat adalah sesuatu yang
pribadi dan berhubungan erat dengan sikap. Minat dan sikap merupakan
dasar bagi prasangka, dan minta juga penting dalam mengambil
keputusan. Minat dapat menyebabkan seseorang giat melakukan sesuatu
yang telah menarik minatnya. Slameto (2010: 180) juga menyebutkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
minat sebagai suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal
atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.
Sementara itu, menurut Sutjipto dalam Khairani (2015: 89), minat
adalah kesadaran seseorang terhadap suatu objek, orang, masalah, atau
situasi yang mempunyai kaitan denga dirinya. Artinya, minat harus
dipandang sebagai sesuatu yang sadar. Karenanya minat merupakan aspek
psikologis seseorang untuk menaruh perhatian yang tinggi terhadap
kegiatan tertentu dan mendorong yang bersangkutan untuk melaksanakan
kegiatan tersebut. Hal yang hampir serupa juga diungkapkan oleh Crow
dan Crow dalam Khairani (2015: 89), minat dapat menunjukkan
kemampuan untuk memberi stimuli yang mendorong kita untuk
memperhatikan seseorang, sesuatu barang atau kegiatan, atau sesuatu yang
dapat memberi pengaruh terhadap pengalaman yang telah distimuli oleh
kegiatan itu sendiri. Dengan kata lain, minat dapat menjadi sebab suatu
kegiatan dan hasil dari turut sertanya dalam kegiatan tersebut. Menurut
Tampubolon dalam Khairani (2015: 89), minat adalah perpaduan antara
keinginan dan kemauan yang dapat berkembang jika ada motivasi. Winkel
(2014: 219), juga mengartikan minat sebagai kecenderungan subjek yang
menetap, untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan
tertentu dan merasa senang mempelajari materi itu.
Berdasarkan definisi minat di atas, Khairani (2015: 89-90)
mengemukakan bahwa minat mengandung unsur-unsur sebagai berikut:
a. Minat adalah suatu gejala psikologis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
b. Adanya pemusatan perhatian, perasaan, dan pikiran dari subyek karena
tertarik.
c. Adanya perasaan senang terhadap obyek yang menjadi sasaran.
d. Adanya kemauan atau kecenderungan pada diri subyek untuk
melakukan kegiatan guna mancapai tujuan.
Dengan demikian, adanya minat menjadi hal yang penting dalam
proses pembelajaran. Hal ini akan mambantu dalam pencapaian tujuan
pembelajaran. Minat akan memunculkan energi psikis yang mendorong
peserta didik untuk melakukan kegiatan pembelajaran secara mandiri,
tanpa tergantung pada guru.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat
Menurut Hurlock (1978: 139), terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi minat peserta didik dalam belajar, yaitu:
a. Keberhasilan akademik
Keberhasilan akademik dapat menjadi lambang status bagi peserta
didik di sekolah dan kelompok teman sebayanya. Ketika seorang
peserta didik berhasil, maka akan meningkatkan harga dirinya dan
menimbulkan rasa senang terhadap tempat dimana dia memperoleh
keberhasilannya. Rasa senang akan memperbesar minat peserta didik
terhadap sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
b. Pengaruh orang tua
Orang tua mempengaruhi sikap peserta didik terhadap sekolah secara
umum dan sikap mereka terhadap pentingnya pendidikan, belajar,
terhadap berbagai mata pelajaran, serta terhadap para guru.
c. Sikap teman sebaya
Minat dan sikap terhadap sekolah secara umum dan terhadap berbagai
kegiatan sekolah sangat diarahkan oleh teman sebaya. Anak belajar
bahwa ia harus menerima minat dan nilai kelompok agar diterima oleh
kelompok teman sebayanya.
d. Hubungan guru dan murid
Banyak atau sedikitnya minat anak terhadap sekolah dipengaruhi
sikapnya terhadap guru. Jika peserta didik membawa konsep yang
tidak positif terhadap guru ke sekolah, yaitu konsep yang didasarkan
atas kata orang tua atau saudara, maka sikap mereka terhadap semua
guru cenderung tidak positif.
3. Ciri-Ciri Minat
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu
hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah
penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar
diri. Semakin kuat hubungan tersebut, semakin besar minat (Slameto,
2010: 180). Suatu minat dapat dikespresikan melalui suatu pernyataan
yang menunjukkan bahwa peserta didik lebih menyukai suatu hal daripada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
hal lainnya, partisipasi dalam suatu aktivitas, dan memberikan perhatian
yang lebih besar terhadap subjek tersebut.
Menurut Djaali (2007: 122), ada lima ciri-ciri minat, yaitu:
a. Memiliki unsur afeksi.
b. Kesadaran sampai pilihan nilai.
c. Pengerahan perasaan.
d. Seleksi.
e. Kecenderungan hati.
4. Membangkitkan Minat Peserta Didik
Minat memiliki pengaruh besar terhadap aktivitas belajar. Peserta
didik yang menaruh minat terhadap suatu mata pelajaran akan
mempelajarinya dengan sungguh-sungguh, karena ada daya tarik baginya.
Dalam Djamarah (2011: 167) menyebutkan ada beberapa macam cara
yang dapat guru lakukan untuk membangkitkan minat peserta didik
sebagai berikut :
a. Membandingkan adanya suatu kebutuhan pada diri peserta didik,
sehingga dia rela belajar tanpa paksaan.
b. Menghubungkan bahan pelajaran yang diberikan dengan persolan
pengalaman yang dimiliki peserta didik, sehingga peserta didik mudah
menerima bahan pelajaran.
c. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mendapatkan
hasil belajar yang baik dengan cara menyediakan lingkungan belajar
yang kreatif dan kondusif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
d. Menggunakan berbagai macam bentuk dan teknik mengajar dalam
konteks perbedaan individual peserta didik.
Sementara itu, hal serupa juga disebutkan oleh Slameto (2010:181)
terkait cara membangkitkan minat belajar peserta didik, yaitu:
a. Menggunakan minat-minat peserta didik yang telah ada. Cara ini dapat
dilakukan dengan mengaitkan materi pelajaran dengan hal yang
diminati oleh peserta didik.
b. Tanner & Tanner (1975) dalam Slameto (2010: 181), menyarankan
agar membentuk minat-minat baru pada diri peserta didik. Ini dapat
dicapai dengan jalan memberikan informasi pada peserta didik
mengenai hubungan antara suatu bahan pengajaran yang diberikan
dengan pengajaran yang lalu, dan menguraikan kegunaannya bagi
peserta didik di masa yang akan datang.
c. Memakai insentif dalam usaha mencapai tujuan pengajaran. Insentif
dapat menjadi sarana untuk membujuk seseorang agar melakukan
sesuatu yang tidak mau dilakukannya. Dalam pembelajaran, intensif
diharapkan dapat membangkitkan motivasi peserta didik dan minat
terhadap materi pelajaran.
Winkel (2014: 219) juga memberikan beberapa cara dalam
membangkitkan minat belajar peserta didik, antara lain:
a. Membina hubungan akrab dengan peserta didik.
b. Menyajikan bahan pelajaran yang tidak terlalu di atas maupun tidak
jauh di bawah daya tangkap peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
c. Menggunakan media pengajaran yang sesuai.
d. Bervariasi dalam prosedur mengajar.
e. Tidak membodohkan peserta didik kalau mereka belum biasa.
Minat belajar yang timbul dalam diri peserta didik dapat membantu
untuk menyadarkan mereka bahwa kegiatan belajar dan menuntut ilmu bukan
sekedar memperoleh nilai akademik, tetapi sebagai kegiatan untuk memenuhi
kebutuhan jiwa yang haus akan pengetahuan.
F. Kerangka Berpikir
1. Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi
akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan
berkomunikasi.
Pembelajaran kontekstual memiliki delapan komponen, yaitu
membuat keterkaitan-keterkaitan yang bermakna, melakukan pekerjaan
yang berarti, melakukan pembelajaran yang diatur sendiri, bekerja sama,
berpikir kritis dan kreatif, membantu individu untuk tumbuh dan
berkembang, mencapai standar yang tinggi, serta menggunakan penilaian
autentik. Keterampilan berkomunikasi adalah keterampilan yang
digunakan oleh seseorang untuk menyampaikan informasi yang
dimilikinya kepada orang lain.
Delapan komponen pembelajaran kontekstual dapat mendorong
peserta didik untuk memiliki keterampilan berkomunikasi. Hal ini dapat
terlihat melalui komponen melakukan pembelajaran yang diatur sendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
dan bekerja sama. Pembelajaran yang diatur sendiri merupakan
pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan individu dalam
bekerja sama karena dalam hal ini, peserta didik tidak bergantung pada
guru dan belajar untuk mandiri. Dalam melakukan pembelajaran yang
diatur sendiri dan bekerja sama, peserta didik dituntut untuk mampu
berkomunikasi dengan peserta didik lainnya, saling bekerja sama untuk
memecahkan masalah yang mereka temukan dalam pembelajaran.
Melalui komponen berpikir kritis dan berpikir kreatif, peserta didik
dituntun untuk melontarkan pertanyaan-pertanyaan bagus yang dapat
membantu mereka mendapatkan informasi dalam memecahkan masalah.
Selain itu, saat peserta didik menemukan sesuatu yang baru dari proses
pembelajaran, mereka diberi kesempatan untuk menyampaikan informasi
yang mereka peroleh kepada peserta didik lainnya. Penyampaian
informasi tersebut bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada
peserta didik agar saling melengkapi informasi terkait materi
pembelajaran dan supaya informasi yang diperoleh memiliki makna dan
berguna untuk menambah wawasan peserta didik yang lain. Dalam
menyampaikan informasi tersebut, baik dalam presentasi, diskusi, debat,
atau diskusi panel, peserta didik akan membutuhkan keterampilan
berkomunikasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
2. Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi
akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan integritas pribadi.
Pembelajaran kontekstual memiliki delapan komponen, yaitu
membuat keterkaitan-keterkaitan yang bermakna, melakukan pekerjaan
yang berarti, melakukan pembelajaran yang diatur sendiri, bekerja sama,
berpikir kritis dan kreatif, membantu individu untuk tumbuh dan
berkembang, mencapai standar yang tinggi, serta menggunakan penilaian
autentik.
Salah satu komponen, yaitu bepikir kritis membantu peserta didik
untuk mengetahui isu-isu yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Hal
ini akan berdampak pada moral mereka, terkait mana yang dikatakan
benar dan mana yang dikatakan salah. Dalam mengetahui mana yag
benar dan salah, nilai-nilai moral perlu menjadi landasan dalam
menentukannya. Salah satu nilai yang perlu diperhatikan adalah nilai
kejujuran. Melalui kejujuran, peserta didik dituntut mengatakan sebenar-
benarnya apa yang benar sesuai dengan hati nurani mereka. Saat guru
menyajikan kejadian nyata yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari
terkait materi akuntansi, maka siswa dapat menanggapi persoalan
tersebut dengan jujur, secara apa adanya. Dengan demikian, melalui
pembelajaran kontekstual, peserta didik didorong untuk memiliki
karakter kejujuran agar saat guru menyajikan persoalan nyata, peserta
didik dapat menyikapi persoalan tersebut dengan berlandaskan moral
kejujuran terkait mana yang salah dan mana yang benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
3. Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi
akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan minat belajar.
Pembelajaran kontekstual memiliki delapan komponen, yaitu
membuat keterkaitan-keterkaitan yang bermakna, melakukan pekerjaan
yang berarti, melakukan pembelajaran yang diatur sendiri, bekerja sama,
berpikir kritis dan kreatif, membantu individu untuk tumbuh dan
berkembang, mencapai standar yang tinggi, serta menggunakan penilaian
autentik.
Salah satu komponen yang mendasari pembelajaran kontekstual
adalah menjadi peserta didik yang dapat mengatur diri sendiri dan aktif.
Melalui komponen tersebut, peserta didik akan menjadi pelajar yang
mampu mengatur diri sendiri dalam bekerja untuk mencapai tujuan yang
menarik minat mereka. Selain itu, dalam mengenali dan mencapai
standar yang tinggi, akan mendorong peserta didik untuk
mengidentifikasi tujuan yang jelas dan memotivasi peserta didik untuk
mencapainya. Peserta didik dapat menemukan cara terbaik untuk
mencapai keberhasilan melalui minat dalam diri mereka. Dengan
demikian, saat peserta didik menyadari bahwa materi akuntansi akan
bermanfaat dalam mencapai tujuan dan berguna bagi kebutuhan mereka,
maka peserta didik akan terdorong untuk menjadikan materi akuntansi
tersebut sebagai kebutuhan untuk memenuhi kepuasan mereka akan
pengetahuan mata pelajaran tersebut sehingga timbullah minat untuk
mempelajari akuntansi. Saat wawasan peserta didik semakin luas, mereka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
akan lebih mudah untuk mengaitkan apa yang telah mereka pelajari
dengan apa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari mereka. Minat yang
terbentuk dalam diri peserta didik akan mendorong mereka dengan
sukarela tanpa disuruh ataupun diperintah oleh guru mereka untuk
mencari sumber belajar. Ketika seorang guru meminta peserta didik
untuk menyelesaikan persolan kontekstual yang terjadi di masyarakat,
mereka tidak perlu dibimbing secara terus menerus. Dengan kesadaran
sendiri para peserta didik akan mengetahui apa yang harus dilakukan
dalam proses pembelajaran tersebut mulai dari mengamati masalah,
saling menanya dengan teman diskusi, mengumpulkan informasi,
mengasosiasi masalah tersebut, sampai dengan langkah terakhir yaitu
mengkomunikasikan.
G. Hipotesis Penelitian
1. Hipotesis 1
H01 = Tidak ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013
dengan keterampilan berkomunikasi.
Ha1 = Ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013
dengan keterampilan berkomunikasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
2. Hipotesis II
H02 = Tidak ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013
dengan integritas pribadi.
Ha2 = Ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013
dengan integritas pribadi.
3. Hipotesis III
H03 = Tidak ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013
dengan minat belajar.
Ha3 = Ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013
dengan minat belajar.
H. Paradigma Penelitian
Keterikatan antara variabel-variabel penelitian dapat disusun dalam suatu
paradigma sebagai berikut:
rX Y1
rX Y2
rX Y3
Y1
Y2
Y3
X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Keterangan :
X = Variabel Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual
Y1 = Variabel Keterampilan Berkomunikasi
Y2 = Variabel Integritas Pribadi
Y3 = Variabel Minat Belajar
rXY1 = Hubungan Variabel Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran
Kontekstual dengan Variabel Keterampilan Berkomunikasi
rXY2 = Hubungan Variabel Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran
Kontekstual dengan Variabel Integritas Pribadi
rXY3 = Hubungan Variabel Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran
Kontekstual dengan Variabel Minat Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Penelitian
korelasional adalah penelitian yang mempelajari hubungan dua variabel atau
lebih, yakni sejauh mana variasi dalam satu variabel berhubungan dengan
variasi dalam variabel lain (Noor, 2011: 40). Penelitian ini mempelajari
hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi
akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi,
hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi
akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan integritas pribadi, dan
hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi
akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan minat belajar peserta didik.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2016.
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA yang berada di wilayah
Kabupaten Sleman, yaitu: SMA Negeri 1 Sleman, SMA Negeri 1 Kalasan
dan SMA Negeri 2 Ngaglik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII IIS SMA Negeri 1
Kalasan, SMA Negeri 1 Sleman dan SMA Negeri 2 Ngaglik yang
menerapkan kurikulum 2013.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah persepsi siswa tentang tingkat
keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi
berdasarkan kurikulum 2013 dan hubungannya dengan keterampilan
berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.
D. Populasi, Sampel Penelitian, dan Teknik Penarikan Sampel
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya ( Sugiyono,
2010: 117).
Populasi penelitian ini adalah siswa SMA kelas XII IIS di seluruh
Kabupaten Sleman yang sudah mendapat materi akuntansi dengan
menerapkan Kurikulum 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Berikut ini disajikan daftar jumlah populasi tersebut :
Tabel 3.1Daftar Jumlah Populasi
No Nama Sekolah Jumlah Siswa
1 SMA Negeri 1 Sleman 56 siswa
2 SMA Negeri 1 Godean 62 siswa
3 SMA Negeri 2 Ngaglik 112 siswa
4 SMA Negeri 1 Kalasan 68 siswa
5 SMA Negeri 1 Prambanan 91 siswa
6 SMA Negeri 1 Seyegan 63 siswa
7 SMA Negeri 1 Pakem 60 siswa
Jumlah siswa seluruhnya 512 siswa
(Sumber: Data Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman)
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut ( Sugiyono, 2010: 118). Sampel dalam penelitian
ini adalah 56 siswa SMA Negeri 1 Sleman, 68 siswa SMA Negeri 1
Kalasan, dan 112 siswa SMA Negeri 2 Ngaglik.
Dalam penelitian ini, yang digunakan untuk menentukan besaran
sampel dari populasi adalah rumus yang dikemukakan Krejcie dan
Morgan (Yusuf, 2014: 168), rumus ini digunakan karena jumlah
populasi diketahui.
=ݏଶ(1 − )
ଶ( − 1) + ଶ(1 − )
Keterangan:
s = besarnya sampel yang diinginkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
ଶ = nilai Chi Squares dengan derajat kebebasan (d.k)=1 pada tingkat
kepercayaan yang diinginkan
= jumlah populasi
= proporsi populasi
=derajat ketelitian yang diterima dalam populasi
Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 512 responden, derajat
ketelitian adalah α = 0,05, proporsi populasi adalah 0,50, dan nilai Chi
Square dengan df=1 pada taraf signifikansi 0.05 adalah 3,841, maka
besarnya sampel adalah sebagai berikut:
=ݏ3,841 × 512 × 0,50 × (1 − 0,50)
(0,05)ଶ × (512 − 1) + 3,841 × 0.50 × (1 − 0,50)
=ݏ3,841 × 512 × 0,25
1,2775 + 0,96025
=ݏ491,648
2,23775
=ݏ 219, 70 ݑ ݐ 220
Dalam pelaksanaan penelitian, kuesioner disebarkan kepada 236
responden, tetapi hanya 213 responden yang mengembalikan kuesioner
secara lengkap karena ada beberapa responden yang pada saat pengisian
kuesioner tidak hadir ke sekolah karena sakit dan adanya keterbatasan
waktu sehingga tidak dapat melakukan penelitian ulang. Oleh sebab itu,
dilakukan penghitungan ulang untuk menentukan derajat ketelitian dalam
menentukan besarnya sampel. Perhitungan tersebut sebagai berikut:
=ݏଶ(1 − )
ଶ( − 1) + ଶ(1 − )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
213 =3,841 × 512 × 0,50 × (1 − 0,50)
()ଶ × (512 − 1) + 3,841 × 0.50 × (1 − 0,50)
213 =491,648
511 ଶ + 0,96025
213 (511 ଶ + 0,96025) = 491,648
108.843ଶ + 204,53325 = 491,648
108.843ଶ = 491,648 – 204,53325
108.843ଶ = 287,11475
d2 = 287,11475/108.843
d2 = 0,00263787979
d = 0,051360293 dibulatkan menjadi 0,05 (5%)
Dengan demikian, derajat ketelitian dalam penelitian ini tetap
menggunakan 0,05 atau 5%.
3. Teknik Penarikan Sampel
Teknik penarikan sampel penelitian dilakukan dengan cluster
sampling. Menurut Vockell (1983) dalam Sevilla (1993: 167), cluster
sampling adalah teknik penentuan sampel apabila menyeleksi anggota
sampel dalam kelompok dan bukan menyeleksi individu-individu secara
terpisah. Pengambilan sampel dengan kelompok, bukan secara individu,
diseleksi secara acak. Individu-individu yang memiliki karakteristik yang
sama dikategorikan dalam satu kelompok. Pengambilan sampel semacam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
ini kadang-kadang dikaitkan sebagai pengambilan sampel wilayah, sebab
dalam pelaksanaannya seringkali didasarkan atas letak geografis.
Menurut Gulo (2002: 93), jika populasi tersebar dalam beberapa wilayah
(cluster) yang masing-masing mempunyai ciri yang sama (mirip), maka
salah satu atau beberapa wilayah dapat diambil secara acak sebagai
sampel. Dalam penelitian ini, yang dimaksud cluster adalah sekolah,
maka yang disampling adalah sekolah-sekolah yang tercantum dalam
daftar populasi (tabel 3.1). Pengambilan sampel dilakukan secara acak.
Alasan pemilihan teknik sampling ini adalah bahwa sekolah yang
dipilih memiliki karaktersitik yang sama, yaitu:
1. Sekolah telah menerapkan kurikulum 2013.
2. Sekolah tersebut telah mengajarkan materi akuntansi untuk kelas XII
IIS, yaitu materi siklus akuntansi perusahaan jasa.
E. Operasionalisasi dan Pengukuran Variabel
1. Operasionalisasi Variabel
Menurut Sekaran (2006) dalam Noor (2011:97), operasionalisasi
variabel merupakan bagian yang mendefinisikan sebuah konsep/variabel
agar dapat diukur, dengan cara melihat pada dimensi (indikator) dari
suatu konsep/variabel. Dimensi (indikator) dapat berupa perilaku, aspek,
atau sifat/karakteristik. Operasionalisasi variabel untuk masing-masing
variabel adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
a. Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual
Tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual merupakan
derajat yang menunjukkan seberapa sering kegiatan pembelajaran
memenuhi kriteria yang memiliki karakteristik kontekstual.
Pembelajaran kontekstual adalah pendekatan pembelajaran yang
mengaitkan antara materi yang dipelajari dengan kehidupan nyata
siswa sehari-hari, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah,
masyarakat maupun warga negara, dengan tujuan untuk menemukan
makna materi tersebut bagi kehidupannya (Komalasari, 2010: 7).
Menurut Komalasari (2010: 13), karakteristik pembelajaran
kontekstual meliputi pembelajaran yang menerapkan konsep
keterkaitan (relating), konsep pengalaman langsung (experiencing),
konsep aplikasi (appliying), konsep kerja sama (cooperating), konsep
pengaturan diri (self-regulating), dan konsep penilaian autentik
(authentic assessment).
Tabel 3.2Operasional Variabel Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran
Kontekstual
No Dimensi IndikatorPernyataan
No.1 Konsep keterkaitan
(relating)a. Pengetahuan dan
keterampilansebelumnya
1
b. Materi lain dalampelajaran akuntansi
2
c. Materi pelajaran lainnya 3d. Ekspose media 4e. Konteks lingkungan 5f. Pengalaman dunia nyata 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
No Dimensi IndikatorPernyataan
No.g. Kebutuhan siswa 7h. Materi sederhana
sampai dengan yangsulit
8
2 Pengalamanlangsung(experiencing)
a. Eksplorasi 9b. Penemuan 10c. Inventory 11d. Investigasi 12e. Penelitian 13f. Pemecahan masalah 14
3 Aplikasi(applying)
a. Penerapan materi yangdipelajari di lingkungansekolah, keluarga, danmasyarakat
15
b. Penerapan materi dalammemecahkan masalah
16
c. Penggunaan metodekaryawisata, magang,bermain peran, dll
17
4 Kerja sama(cooperating)
a. Bekerja dalamkelompok untukmemecahkan masalahdan mengerjakan tugas
18
b. Saling bertukar pikiran,mengajukan, danmenjawab pertanyaan
19
c. Komunikasi interaktifantar sesama siswa,siswa dengan guru,siswa dengan narasumber
20
d. Penghormatan terhadapperbedaan gender, suku,ras, agama, sosioekonomi, budaya, danpandangan
21
5 Pengaturan diri(self-regulating)
a. Motivasi belajarsepanjang hayat
22
b. Motivasi untuk mencaridan menggunakaninformasi dengankesadaran sendiri
23
c. Melaksanakan trial- 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
No Dimensi IndikatorPernyataan
No.error
d. Melakukan refleksi 25e. Belajar mandiri 26
6 Asesmen autentik(authenticassesment)
a. Penilaian pembelajaranutuh (kognitif, afektif,dan psikomotor)
27
b. Penilaian dilakukan diawal, tengah
28
c. Siswa menilai dirisendiri
29
d. Siswa menilai oranglain
30
e. Penilaian dalam bentuktertulis (pencil & papertest)
31
f. Penilaian berdasarkanperbuatan(performance,penugasan (proyek),produk, portofolio)
32
7 Reaching highstandard
a. Mengenal dan mencapaistandar tinggi
33
b. Keterampilan Berkomunikasi
Komunikasi adalah setiap bentuk tingkah laku seseorang baik
verbal maupun nonverbal yang ditanggapi oleh orang lain
(Supratiknya, 1995:30). Ada beberapa kemampuan dasar yang harus
dimiliki dalam keterampilan berkomunikasi, yaitu kemampuan untuk
saling memahami, yang terdiri dari sikap percaya, pembukaan diri,
keinsafan diri, dan penerimaan diri, ada juga kemampuan untuk
mengkomunikasikan pikiran dan perkataan secara tepat dan jelas,
kemampuan untuk saling menerima dan saling memberikan dukungan
atau saling menolong, serta kemampuan untuk memecahkan konflik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
dan bentuk-bentuk masalah antarpribadi lain yang mungkin muncul
dalam komunikasi kita dengan orang lain, melalui cara-cara yang
konstruktif.
Tabel 3.3Operasional Variabel Keterampilan Berkomunikasi
No. IndikatorItem
Positif Negatif1. Sikap Percaya Diri 18 272. Membuka Diri 6,13,14,15,16,28,
303. Penerimaan Diri 5,12,214. Mengkomunikasikan
pikiran dan perasaan secaratepat dan jelas
10,19,24
5. Memberi dukungan 9,116. Memecahkan konflik
dengan cara konstruktif17,20 23,29
7. Menyimak dengan penuhperhatian
1,2,3,4,7,8,25,26,31,32,33,35
22,34
c. Integritas Pribadi
Integritas pribadi terwujud dalam karakter yang ada dalam diri
seseorang. Karakter terdiri atas nilai-nilai operatif, nilai-nilai yang
berfungsi dalam praktik. Karakter mengalami pertumbuhan yang
membuat suatu nilai menjadi budi pekerti, sebuah watak yang dapat
diandalkan dan digunakan untuk merespon berbagai situasi dengan
cara bermoral. Karakter terbentuk dari tiga macam bagian, yaitu
pengetahuan moral, perasaan moral, dan perilaku moral (Lickona,
2013: 72).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Tabel 3.4Operasional Variabel Integritas Pribadi
No. Dimensi IndikatorItem
Positif Negatif1. Pengetahuan
MoralKesadaran Moral 22Pengetahuan Nilai-Nilai Moral
21
Pengambilanperspektif Moral
20
MembuatKeputusan Moral
18 19
Pengetahuan Dirisendiri
11
2. Perasaan Moral Hati Nurani 24Penghargaan Diri 26Empati 17MencintaiKebaikan
13,15,16
Kontrol diri 14Kerendahan Hati 12
3. Tindakan Moral Kompetensi 2,4,5 1, 3Kehendak 7 8,9,10,
23Kebiasaan 25 6
d. Minat Belajar
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada
suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh (Slameto, 2010:
180). Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang
menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal
lainnya, partisipasi dalam suatu aktivitas, dan memberikan perhatian
yang lebih besar terhadap subjek tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Tabel 3.5Operasional Variabel Minat Belajar
No. IndikatorNo.Butir
Positif Negatif1. Perasaan suka/senang terhadap
pelajaran akuntansi1,4 5
2. Perhatian yang besar terhadap materiakuntansi
3,8,9 2,6,7
3. Ketertarikan terhadap materi akuntansi 11,12,20 10,124. Partisipasi dalam proses pembelajaran
akuntansi14,15,16
5. Manfaat materi akuntansi dalamkehidupan
17,18,19
2. Pengukuran Variabel
Pengukuran semua variabel penelitian mengacu pada skala Likert.
Skala Likert memiliki dua bentuk pernyataan, yaitu pernyataan positif dan
pernyataan negatif (Siregar, 2010:138). Setiap butir pernyataan
mempunyai lima alternatif jawaban, yaitu selalu (sl), sering (sr), kadang-
kadang (kk), jarang (jr), dan tidak pernah (tp). Penskoran untuk
pernyataan positif dan pernyataan negatif dari kelima alternatif jawaban
tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel 3.6Skala Pengukuran Likert
Alternatif JawabanSkor
Positif NegatifSelalu (Sl) 5 1Sering (Sr) 4 2Kadang-kadang (Kk) 3 3Jarang (Jr) 2 4Tidak pernah (Tp) 1 5
Sumber: (Siregar, 2010:138)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner.
Kuesioner adalah suatu daftar pertanyaan tertulis yang terinci dan lengkap
yang harus dijawab oleh responden tentang pribadinya atau hal-hal yang
diketahuinya (Masidjo, 1995: 70). Kuesioner digunakan untuk
mengumpulkan data mengenai persepsi siswa tentang tingkat keterlaksanaan
pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013
dan hubungannya dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan
minat belajar siswa.
G. Pengujian Instrumen Penelitian
1. Validitas
Validitas menunjuk pada sejauh mana suatu alat mampu mengukur
apa yang seharusnya diukur (Sangadji, 2010: 160). Uji validitas
digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar
pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel (Sujarweni, 2012: 185).
Uji validitas dihitung dengan menggunakan rumus Product Moment
sebagai berikut:
r =∑௫௬(∑௫) (∑௬)
ඥ[∑௫మ(௫)మ][∑௬మ(∑௬)మ]
Dimana :
r = koefisien korelasi antara X dan Y
ݔ∑ = jumlah skor X
ݕ∑ = jumlah skor Y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
ݕݔ∑ = jumlah hasil kali antara X dan Y
n = banyaknya sampel yang diuji
Uji validitas sebaiknya dilakukan pada setiap butir pertanyaan.
Hasil r hitung dibandingkan dengan r tabel dimana df=n-2 dengan sig = 5
%. Jika r tabel < r hitung, maka valid (Sujarweni, 2012: 185).
Uji coba instrumen dilakukan kepada 49 siswa SMA Negeri 1
Sleman, 96 siswa SMA Negeri 2 Ngaglik, dan 68 siswa SMA Negeri 1
Kalasan. Uji coba instrumen penelitian ini dilakukan secara bersamaan
terhadap 213 siswa tersebut sebagai sampel penelitian. Pengambilan
kesimpulan untuk uji validitas diperoleh dengan membandingkan nilai r
hitung dengan r tabel. Nilai r tabel dengan jumlah data (n) 213 responden
dan derajat kebebasan (df=n-2) sebesar 211 (df=213-2) pada taraf
signifikansi 5% adalah 0,1345. Sementara nilai r hitung diperoleh melalui
SPSS for Windows versi 16. Berikut ini adalah hasil uji validitas terhadap
instrumen variabel penelitian hubungan tingkat pembelajaran kontekstual
pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan
berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar peserta didik:
a. Pengujian validitas untuk variabel tingkat keterlaksanaan
pembelajaran kontekstual
Dalam kuesioner terdapat 33 butir pernyataan tentang tingkat
keterlaksanaan pembelajaran kontekstual yang diuji validitasnya.
Adapun rangkuman hasil uji validitas untuk variabel tingkat
keterlaksanaan pembelajaran kontekstual adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Tabel 3.7Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian untuk Variabel
Tingkat Pembelajaran Kontekstual
No. Butir Nilai rtabel
Nilai rhitung
Keterangan
1 0,1345 0,516 Valid2 0,1345 0,413 Valid3 0,1345 0,467 Valid4 0,1345 0,280 Valid5 0,1345 0,497 Valid6 0,1345 0,532 Valid7 0,1345 0,474 Valid8 0,1345 0,570 Valid9 0,1345 0,469 Valid10 0,1345 0,469 Valid11 0,1345 0,567 Valid12 0,1345 0,598 Valid13 0,1345 0,435 Valid14 0,1345 0,565 Valid15 0,1345 0,487 Valid16 0,1345 0,533 Valid17 0,1345 0,426 Valid18 0,1345 0,505 Valid19 0,1345 0,442 Valid20 0,1345 0,468 Valid21 0,1345 0,460 Valid22 0,1345 0,425 Valid23 0,1345 0,487 Valid24 0,1345 0,524 Valid25 0,1345 0,519 Valid26 0,1345 0,600 Valid27 0,1345 0,453 Valid28 0,1345 0,488 Valid29 0,1345 0,406 Valid30 0,1345 0,347 Valid31 0,1345 0,440 Valid32 0,1345 0,464 Valid33 0,1345 0,365 Valid
Berdasarkan data dalam tabel 3.7, menunjukkan bahwa nilai r hitung
untuk 33 butir pernyataan lebih besar dari nilai r tabel sebesar 0,1345
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
sehingga dapat dikatakan bahwa ke-33 butir pernyataan tersebut
adalah valid.
b. Pengujian validitas untuk variabel keterampilan berkomunikasi
Dalam kuesioner terdapat 35 butir pernyataan tentang keterampilan
berkomunikasi yang diuji validitasnya. Adapun rangkuman hasil uji
validitas untuk variabel keterampilan berkomunikasi adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.8Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian untuk Variabel
Keterampilan Berkomunikasi
No.Butir
Nilai rtabel
Nilai rhitung
Keterangan
1 0,1345 0,140 Valid2 0,1345 0,480 Valid3 0,1345 0,374 Valid4 0,1345 0,339 Valid5 0,1345 0,424 Valid6 0,1345 0,527 Valid7 0,1345 0,496 Valid8 0,1345 0,530 Valid9 0,1345 0,410 Valid10 0,1345 0,544 Valid11 0,1345 0,532 Valid12 0,1345 0,471 Valid13 0,1345 0,470 Valid14 0,1345 0,462 Valid15 0,1345 0,417 Valid16 0,1345 0,493 Valid17 0,1345 0,608 Valid18 0,1345 0,400 Valid19 0,1345 0,409 Valid20 0,1345 0,443 Valid21 0,1345 0,383 Valid22 0,1345 -0,025 Tidak Valid23 0,1345 0,053 Tidak Valid24 0,1345 0,201 Valid25 0,1345 0,340 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
No.Butir
Nilai rtabel
Nilai rhitung
Keterangan
26 0,1345 0,237 Valid27 0,1345 0,099 Tidak Valid28 0,1345 0,362 Valid29 0,1345 0,015 Tidak Valid30 0,1345 0,206 Valid31 0,1345 0,544 Valid32 0,1345 0,593 Valid33 0,1345 0,567 Valid34 0,1345 -0,092 Tidak Valid35 0,1345 0,382 Valid
Berdasarkan data dalam tabel 3.8 menunjukkan bahwa butir
pernyataan nomor 22, 23, 27, 29, dan 34 memiliki nilai r hitung lebih
rendah dari r tabel sehingga butir - butir pernyataan tersebut dikatakan
tidak valid. Oleh sebab itu, dilakukan pengujian ulang validitas
menggunakan SPSS for Windows versi 16 dengan menghilangkan
butir - butir pernyataan yang tidak valid. Adapun hasil pengujian
ulang setelah menghapus butir - butir pernyataan yang tidak valid
sehingga menghasilkan 30 butir pernyataan yang valid, adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.9Hasil Pengujian Ulang Validitas Instrumen Penelitian untuk
Variabel Keterampilan Berkomunikasi
No. Butir Nilai r
tabel
Nilai r
hitung
Keterangan
1 0,1345 0,234 Valid
2 0,1345 0,505 Valid3 0,1345 0,383 Valid4 0,1345 0,354 Valid5 0,1345 0,374 Valid6 0,1345 0,491 Valid7 0,1345 0,545 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
No. Butir Nilai r
tabel
Nilai r
hitung
Keterangan
8 0,1345 0,520 Valid9 0,1345 0,397 Valid10 0,1345 0,597 Valid11 0,1345 0,495 Valid12 0,1345 0,495 Valid13 0,1345 0,491 Valid14 0,1345 0,436 Valid15 0,1345 0,467 Valid16 0,1345 0,491 Valid17 0,1345 0,633 Valid18 0,1345 0,399 Valid19 0,1345 0,439 Valid20 0,1345 0,466 Valid21 0,1345 0,391 Valid22 0,1345 0,277 Valid23 0,1345 0,421 Valid24 0,1345 0,294 Valid25 0,1345 0,383 Valid26 0,1345 0,298 Valid27 0,1345 0,528 Valid28 0,1345 0,563 Valid29 0,1345 0,541 Valid30 0,1345 0,467 Valid
c. Pengujian validitas untuk variabel integritas pribadi
Dalam kuesioner terdapat 26 butir pernyataan tentang integritas
pribadi yang diuji validitasnya. Adapun rangkuman hasil uji validitas
untuk variabel integritas pribadi adalah sebagai berikut:
Tabel 3.10Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian untuk Variabel
Integritas Pribadi
No.
Butir
Nilai r
tabel
Nilai r
hitung
Keterangan
1 0,1345 0,438 Valid
2 0,1345 -0,135 Tidak Valid3 0,1345 0,230 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
No.
Butir
Nilai r
tabel
Nilai r
hitung
Keterangan
4 0,1345 0,319 Valid5 0,1345 0,339 Valid6 0,1345 0,086 Tidak Valid7 0,1345 0,040 Tidak Valid8 0,1345 0,550 Valid9 0,1345 0,534 Valid10 0,1345 0,544 Valid11 0,1345 0,278 Valid12 0,1345 0,252 Valid13 0,1345 0,212 Valid14 0,1345 -0,034 Tidak Valid15 0,1345 0,233 Valid16 0,1345 0,284 Valid17 0,1345 0,288 Valid18 0,1345 -0,243 Tidak Valid19 0,1345 0,286 Valid20 0,1345 -0,095 Tidak Valid21 0,1345 0,183 Valid22 0,1345 0,319 Valid23 0,1345 0,492 Valid24 0,1345 0,569 Valid25 0,1345 0,107 Tidak Valid26 0,1345 0,286 Valid
Berdasarkan data dalam tabel 3.10 menunjukkan bahwa butir
pernyataan nomor 2, 6, 7, 14, 18, 20, dan 25 memiliki nilai r hitung
lebih rendah dari r tabel sehingga butir - butir pernyataan tersebut
dikatakan tidak valid. Oleh sebab itu, dilakukan pengujian ulang
validitas menggunakan SPSS for Windows versi 16 dengan
menghilangkan butir - butir pernyataan yang tidak valid. Adapun hasil
pengujian ulang setelah menghapus butir - butir pernyataan yang tidak
valid sehingga menghasilkan 19 butir pernyataan yang valid, adalah
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Tabel 3.11Hasil Pengujian Ulang Validitas Instrumen Penelitian untuk
Variabel Integritas Pribadi
No.
Butir
Nilai r tabel Nilai r
hitung
Keterangan
1 0,1345 0,473 Valid
2 0,1345 0,258 Valid3 0,1345 0,285 Valid4 0,1345 0,281 Valid5 0,1345 0,555 Valid6 0,1345 0,546 Valid7 0,1345 0,560 Valid8 0,1345 0,344 Valid9 0,1345 0,285 Valid10 0,1345 0,220 Valid11 0,1345 0,276 Valid12 0,1345 0,364 Valid13 0,1345 0,378 Valid14 0,1345 0,355 Valid15 0,1345 0,224 Valid16 0,1345 0,338 Valid17 0,1345 0,538 Valid18 0,1345 0,607 Valid19 0,1345 0,229 Valid
d. Pengujian validitas untuk variabel minat belajar
Dalam kuesioner terdapat 20 butir pernyataan tentang minat belajar
peserta didik yang diuji validitasnya. Adapun rangkuman hasil uji
validitas untuk variabel minat belajar peserta didik adalah sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Tabel 3.12Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian untuk Variabel
Minat Belajar
No. Butir Nilai r
tabel
Nilai r
hitung
Keterangan
1 0,1345 0,604 Valid
2 0,1345 0,557 Valid3 0,1345 0,505 Valid4 0,1345 0,406 Valid5 0,1345 0,289 Valid6 0,1345 0,449 Valid7 0,1345 0,458 Valid8 0,1345 0,167 Valid9 0,1345 0,556 Valid10 0,1345 0,560 Valid11 0,1345 0,518 Valid12 0,1345 0,558 Valid13 0,1345 0,584 Valid14 0,1345 0,584 Valid15 0,1345 0,498 Valid16 0,1345 0,486 Valid17 0,1345 0,714 Valid18 0,1345 0,588 Valid19 0,1345 0,566 Valid20 0,1345 0,728 Valid
Berdasarkan data dalam tabel 3.12, menunjukkan bahwa nilai r hitung
untuk 20 butir pernyataan lebih besar dari nilai r tabel sebesar 0,1345
sehingga dapat dikatakan bahwa ke-20 butir pernyataan tersebut
adalah valid.
2. Reliabilitas
Reliabilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan
konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan
kontruk-kontruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
disusun dalam suatu bentuk kuesioner (Sujarweni, 2012: 186). Uji
reliabilitas dapat dilihat pada nilai Cronbach Alpha dengan menggunakan
rumus berikut:
r = ቂ
(ଵ)ቃቂ1 −
∑ఙమ
ఙమቃ
Dimana :
r = koefisien reliabilitas
k = banyaknya butir pertanyaan
ߪ∑ଶ = total butir varians
௧ߪଶ = total varians
Jika nilai Cronbach Alpha > 0,60, maka kontruk pertanyaan dimensi
variabel adalah reliabel. Sebaliknya, jika nilai Cronbach Alpha < 0,60,
maka kontruk pertanyaan dimensi variabel adalah tidak reliabel
(Sujarweni, 2012: 189).
Dalam uji reliabilitas dilakukan dengan bantuan komputer menggunakan
SPSS for Windows versi 16. Berikut ini adalah hasil uji reliabilitas untuk
keempat variabel:
a. Pengujian reliabilitas untuk variabel tingkat keterlaksanaan
pembelajaran kontekstual
Tabel 3.13Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Tingkat Keterlaksanaan
Pembelajaran Kontekstual
Reliability Statistics
Cronbach'sAlpha
Cronbach'sAlpha Based on
StandardizedItems N of Items
.914 .916 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Hasil pengujian reliabilitas untuk variabel tingkat keterlaksanaan
pembelajaran kontekstual menghasilkan cronbach alpha sebesar
0,914. Hasil tersebut lebih besar dari 0,60 sehingga dapat disimpulkan
bahwa instrumen yang diuji adalah reliabel.
b. Pengujian reliabilitas untuk variabel keterampilan berkomunikasi
Tabel 3.14Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Keterampilan
Berkomunikasi
Reliability Statistics
Cronbach'sAlpha
Cronbach'sAlpha Based on
StandardizedItems N of Items
.893 .896 30
Hasil pengujian reliabilitas untuk variabel keterampilan
berkomunikasi menghasilkan cronbach alpha sebesar 0,893. Hasil
tersebut lebih besar dari 0,60 sehingga dapat disimpulkan bahwa
instrumen yang diuji adalah reliabel.
c. Pengujian reliabilitas untuk variabel integritas pribadi
Tabel 3.15Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Integritas Pribadi
Reliability Statistics
Cronbach'sAlpha
Cronbach'sAlpha Based on
StandardizedItems N of Items
.797 .803 19
Hasil pengujian reliabilitas untuk variabel integritas pribadi
menghasilkan cronbach alpha sebesar 0,797. Hasil tersebut lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
besar dari 0,60 sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen yang
diuji adalah reliabel.
d. Pengujian reliabilitas untuk variabel minat belajar
Tabel 3.16Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Minat Belajar
Reliability Statistics
Cronbach'sAlpha
Cronbach'sAlpha Based on
StandardizedItems N of Items
.894 .896 20
Hasil pengujian reliabilitas untuk variabel minat belajar menghasilkan
cronbach alpha sebesar 0,894. Hasil tersebut lebih besar dari 0,60
sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen yang diuji adalah
reliabel.
H. Teknik Analisis Data
1. Analisis Data Deskriptif
Data yang diperoleh dari kuesioner dianalisis dengan menggunakan
analisis deskriptif. Analisis deskriptif merupakan bentuk analisis data
penelitian untuk menguji generalisasi hasil penelitian berdasarkan satu
sampel (Siregar, 2010: 221). Data yang diperoleh dari kuesioner tersebut
akan dideskripsikan dengan menggunakan PAP Tipe II. Dalam PAP Tipe
II ini, peneliti telah menetapkan suatu batas kompetensi minimal yang
dianggap dapat meluluskan dari penguasaan bahan yakni 56% yang diberi
nilai cukup. Dalam penggunaan PAP Tipe II ini harus memenuhi
beberapa syarat, yaitu sekolah memiliki guru yang memadai dan terlatih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran dan sekolah juga
memiliki fasilitas yang relevan untuk menunjang proses pembelajaran
sehingga siswa dapat secara optimal mengikuti proses pembelajaran dan
menghasilkan prestasi belajar yang baik.
Keadaan tersebut dapat dilihat melalui peringkat Ujian Nasional
SMA/MA tahun pelajaran 2014/2015, dimana ketiga sampel sekolah
masuk dalam peringkat 10 besar dari 43 sekolah di Kabupaten Sleman
yang mengikuti ujian nasional jurusan IIS, yaitu SMA Negeri 1 Kalasan
di peringkat 2, SMA Negeri 1 Sleman di peringkat 6, dan SMA Negeri 2
Ngaglik di peringkat 8. Keberhasilan yang dicapai oleh ketiga sekolah
tersebut, tentunya tidak lepas dari peran guru yang memadai dan fasilitas
sekolah yang relevan dengan setiap kegiatan pembelajaran. Berdasarkan
hal tersebut, maka dapat dikatakan bahwa sekolah-sekolah tersebut telah
memenuhi syarat untuk menggunakan PAP Tipe II.
Untuk nilai-nilai di atas dan di bawah cukup, diperhitungkan
sebagai berikut :
Tabel 3.17Tabel PAP Tipe II
Nilai Persentil Kategori81% - 100% Sangat tinggi66% - 80% Tinggi56% - 65% Cukup tinggi46% - 55% Rendah
Di bawah 46% Sangat rendahSumber: (Masidjo, 1995:153)
Berdasarkan kategori diatas, maka analisis dilakukan dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi – nilai terendah)
2. Pengujian Prasyarat Analisis
Sebelum data diolah menggunakan statistik parametrik maupun non
parametrik, harus dilakukan pengujian normalitas terlebih dahulu. Uji
normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji
normalitas bivariat. Pengujian normalitas data dilakukan dengan bantuan
program SPSS (Statistical Package for Social Science). Kriteria pengujian
data adalah jika R Square yang diperoleh dari perhitungan lebih dari 0,8,
maka distribusi data dikatakan normal. Sebaliknya, jika nilai R Square
yang diperoleh dari perhitungan kurang dari 0,8, maka distribusi data
dikatakan tidak normal.
3. Pengujian Hipotesis
Teknik pengujian hipotesis menggunakan uji korelasi Spearman
Rank. Pengujian ini digunakan untuk menguji dua variabel apakah ada
hubungan atau tidak, dengan jenis data ordinal dan data tidak harus
berdistribusi normal (Sujarweni 2012: 65).
Rumus Spearman Rank sebagai berikut:
= 1 −6∑
ଶ
(ଶ− 1)
Keterangan:
p = rho
n = jumlah sampel
bi = pengurangan rangking X1 dengan rangking X2
Nilai rho (p) dapat digunakan untuk:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
a. Melihat dua variabel tersebut berhubungan atau tidak
Kriteria:
1) Membandingkan nilai p hitung dengan p tabel, dengan
ketentuan:
Jika p hitung > p tabel, maka Ho ditolak
Jika p hitung < p tabel, maka Ho diterima
2) Membandingkan angka probabilitas, dengan ketentuan:
Jika angka probabilitas > 0,05 maka Ho diterima
Jika angka probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak
b. Melihat nilai koefisien korelasi yang digunakan untuk mengukur
kekuatan suatu hubungan antarvariabel. Koefisien korelasi memiliki
nilai antara -1 hingga +1. Sifat nilai koefisien korelasi antara plus (+)
atau minus (-). Makna sifat korelasi adalah:
1) Korelasi positif (+) berarti bahwa jika variabel X mengalami
kenaikan, maka variabel Y juga akan mengalami kenaikan,
begitu sebaliknya.
2) Korelasi positif (-) berarti bahwa jika variabel X mengalami
penurunan, maka variabel Y juga akan mengalami kenaikan,
begitu sebaliknya.
Setelah membandingkan nilai p atau angka probabilitas, maka
langkah selanjutnya adalah menginterpretasikan nilai koefisien korelasi
Spearman Rank. Interpretasi nilai koefisien Spearman digunakan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
melihat tingkat keeratan korelasi. Keeratan korelasi dapat dikelompokkan
sebagai berikut:
Tabel 3.18Interpretasi Nilai Koefisien Korelasi Spearman
Koefisien KorelasiSpearman
Kategori
0,00 – 0,20 Sangat lemah0,21 – 0,40 Lemah0,41 – 0,70 Kuat0,71 – 0,90 Sangat kuat0,91 – 0,99 Kuat sekali
1 SempurnaSumber: (Sujarweni, 2012: 61-62)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
BAB IV
GAMBARAN UMUM
Sekolah-sekolah yang digunakan sebagai tempat penelitian telah
menggunakan kurikulum 2013, yaitu:
A. SMA Negeri 1 Sleman
SMA Negeri 1 Sleman terletak di Jalan Magelang Km. 14, Medari,
Caturharjo, Kecamatan Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55514.
1. Sejarah Singkat
Sekolah yang sekarang dikenal dengan nama SMAN 1 Sleman
ini mempunyai sejarah yang cukup panjang karena berdiri sejak 1963.
Berdirinya SMA Negeri 1 Sleman ini diawali dengan pembentukan
panitia pendirian SMA bagian B dan C oleh beberapa tokoh pendidik
yang kemudian disempurnakan menjadi Yayasan Pendidikan SMA
dengan Akte Notaris No.32 Tahun 1960. PC GKBI membangun
gedung sekolah di Caturharjo sebagai sumbangsih perusahaan yang
kemudian diserahkan kepada pemerintah setempat. Pada tanggal 1
Agustus 1958, murid pertama berjumlah 35 orang yang menggunakan
aula Kantor Kecamatan Sleman sebagai tempat belajar. Pada Februari
1962, dibangun gedung yang terdiri 3 ruang kelas, 1 ruang guru dan
TU dilengkapi dengan kamar mandi dan sumur. Fasilitas tersebut
diminta oleh Yayasan Pendidikan SMA yang kemudian dijadikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
gedung SMA Sleman. Selanjutnya, pada Juli 1962 status sekolah naik
menjadi filial SMA III B Negeri Yogyakarta di wilayah Sleman.
Pada 1 Agustus 1963, resmi menyandang nama SMA Negeri
Sleman berdasar Surat Keputusan Menteri Pendidikan Dasar dan
Kebudayaan RI tanggal 25 Juli 1963 No. 59/S.K/B.III dengan nomor
registrasi: 234. Kemudian pada tanggal 20 Maret 1987, berdasarkan
SK Dirjen Dikdasmen tertanggal 20 Maret 1978 No: 98/C3.3/F.78 hal:
Pencantuman Nomor dan stempel sekolah berubah nama menjadi
SMAN 1 Sleman dengan diresmikannya SMAN 2 Sleman di Babarsari
Dalam perkembangannya, SMA Negeri 1 Sleman beberapa kali
mengalami perubahan nomenklatur dan terakhir dipimpin oleh Dra
Hermintarsih sejak 2012 (PLt) & Januari 2013 (definitif) hingga
sekarang. Sekolah ini mengalami keterbatasan lahan yang
mengakibatkan gedung sekolah diperluas ke atas berlantai 2, akan
tetapi justru kelihatan megah. Saat ini mempunyai ruang belajar
sebanyak 18 kelas yang dilengkapi dengan LCD projector, laptop di
setiap kelas, loudspeaker untuk listening comprehension dan
pengumuman, ceiling fan, CCTV, laboratorium Fisika, Kimia, Biologi,
Bahasa, studio musik, studio tari, ruang multimedia, ruang TIK, ruang
karawitan yang berisi seperangkat gamelan Slendro Pelog, dan lain-
lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
2. Visi dan Misi
a. Visi SMA N 1 Sleman
Unggul dalam prestasi, berbudi pekerti luhur, dan menguasai
teknologi maju.
b. Misi SMA N 1 Sleman
1) Melaksanakan Kurikulum SMA Negeri 1 Sleman yang
diperkaya dan optimal.
2) Menyelenggarakan Bimbingan Belajar Intensif siswa kelas XII.
3) Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya di sekolah dalam
proses pembelajaran.
4) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia secara
berkesinambungan.
5) Melaksanakan pelatihan untuk meningkatkan prestasi lomba
mata pelajaran & KIR
6) Menerapkan tata tertib sekolah untuk meningkatkan disiplin
siswa dan guru/karyawan.
7) Meningkatkan penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran
agama sesuai agama yang dianut peserta didik.
8) Mengoptimalkan pembelajaran berbasis TIK/ICT di sekolah
dan bahasa Inggris.
9) Menerapkan manajemen partisipatif dalam peningkatan dan
pengembangan mutu sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
3. Jumlah Guru
Jumlah guru di SMA Negeri 1 Sleman adalah 43 orang, dengan
jumlah guru tetap sebanyak 38 orang dan guru tidak tetap sebanyak 5
orang.
B. SMA Negeri 2 Ngaglik
SMA Negeri 2 Ngaglik terletak di Jalan Besi Jangkang Km. 5,
Sukoharjo, Ngaglik, Kecamatan Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
1. Sejarah Singkat
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendididikan dan
Kebudayaan Repuplik Indonesia Nomor : 0473/O/1983, tanggal 9
Nopember 1983 tentang Pembukaan, Penunggalan dan Penegrian
SMA, didirikan sebuah SMA dengan nama SMA Negeri Ngaglik yang
berlokasi di Desa Sukoharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta. Secara
operasional, SMA Negeri Ngaglik mulai menerima siswa baru pada
tahun pelajaran 1983/1984 sebanyak 3 kelas dengan kapasitas masing-
masing kelas 40 orang.
Pada awal permulaan beroperasinya sekolah, gedung baru dalam
proses dibangun yang berlokasi di Sukoharjo, Ngaglik, Sleman. Guru
dan tenaga kependidikan lainnya juga belum disiapkan. Oleh karena
itu, untuk sementara SMA Negeri Ngaglik dititipkan pada SMA
Negeri Donoharjo, yang beralamatkan di Donoharjo, Ngaglik, Sleman,
Yogyakarta, yang berjarak sekitar 5 km ke arah barat laut dari lokasi
yang seharusnya. Ternyata, sekolah ini juga tidak memiliki ruang lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
untuk digunakan dalam proses pembelajaran sehingga secara darurat
SMA Negeri Ngaglik ditempatkan di sebuah barak penampungan
korban bencana gunung merapi yang terletak di dusun Balong,
Donoharjo, Ngaglik, Sleman yang berjarak 1 km ke arah utara. Tempat
ini sebenarnya tidak layak untuk ditempati karena keadaannya sudah
sangat membahayakan terutama pada saat musim hujan, apalagi untuk
sebuah sekolah.
Di awal semester 2 tahun pelajaran 1983/1984, terdapat satu unit
pembangunan gedung di Sukoharjo yang selesai dibangun. Atas
petunjuk Dinas Pendidikan Propinsi DIY, pengelola sekolah diminta
untuk mengajukan permohonan kepada pihak pengembang untuk dapat
meminjam guna ditempati 3 kelas. Setelah diadakan pendekatan,
pengembang mengizinkan meminjamkan gedung yang sudah jadi,
meskipun perabot dan perlengkapan lainnya belum ada. Oleh karena
itu, kegiatan belajar mengajar SMA Negeri Ngaglik berpindah tempat
ke Sukoharjo Ngaglik mulai awal semester 2 tahun pelajaran
1983/1984, dengan fasilitas seadanya.
Dalam perkembangannya nama SMA Negeri Ngaglik mengalami
sedikit perubahan sesuai dengan peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan tentang penataan nama-nama sekolah berdasarkan lokasi
tempat keberadaan sekolah. Di Kecamatan Ngaglik ada 2 SMA negeri
yaitu SMA Negeri Donoharjo dan SMA Negeri Ngaglik. Perubahan
nama yang terjadi adalah SMA Negeri Donoharjo berubah menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
SMA Negeri 1 Ngaglik, sedangkan SMA Negeri Ngaglik berubah
menjadi SMA Negeri 2 Ngaglik, dan berlaku hingga saat ini.
2. Visi dan Misi
a. Visi SMA Negeri 2 Ngaglik
“ Berakhlak Mulia, Bermutu dan Berwawasan Global”
b. Misi SMA Negeri 2 Ngaglik
1) Memberi suri tauladan dan membina sikap spiritual pada
peserta didik yang pengimplementasiannya include didalam
setiap mata pelajaran untuk mewujudkan akhlak mulia.
2) Membudayakan sikap efektif dan efisisen kepada seluruh
warga sekolah agar senantiasa tertib kerja, tertib waktu dan
tertib administrasi.
3) Membentuk warga sekolah menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
4) Mendorong seluruh warga sekolah untuk senantiasa konsisten
dalam menegakkan Peraturan dan Tata Tertib Sekolah.
5) Menumbuhsuburkan suasana dan semangat yang kondusif
kepada peserta didik agar dapat mengembangkan kreatifitas
secara optimal dalam meningkatkan mutu baik secara akademis
maupun non akademis dalam lingkup Nasional maupun
Internasional.
6) Menggali empati dalam olah rasa, karsa, cipta dan
menumbuhkan semangat keunggulan serta cinta lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
7) Memiliki sikap amanah dalam setiap tutur kata, tindakan dan
dalam setiap tugas yang diemban.
8) Bersikap 3S, senyum sapa salam serta selalu siap membantu
orang lain tanpa mengharap imbalan.
3. Jumlah Guru
Jumlah guru di SMA Negeri 2 Ngaglik adalah 50 orang.
Berdasarkan latar belakang pendidikan, sebanyak dua orang guru
dengan latar pendidikan D3, 47 guru dengan latar pendidikan S1, dan
seorang guru dengan latar pendidikan S2. Berdasarkan golongan,
sebanyak 11 guru berada di golongan III dan sebanyak 34 guru berada
di golongan IV. Jumlah guru tetap adalah 37 orang dan jumlah guru
tidak tetap sebesar 13 orang.
C. SMA Negeri 1 Kalasan
SMA Negeri 1 Kalasan terletak di Bogem, Tamanmartani, Kalasan,
Kecamatan Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55571.
1. Sejarah Singkat
SMA Negeri 1 Kalasan berdiri sejak 1 Agustus 1965 sebagai
SMA 5 Yogyakarta Filial Kalasan dengan SK No.B 3259/B.3a/K/65,
dengan pimpinan sementara Suharman, BA. Kepala sekolah pertama
adalah Suwardhi, BA (1966-1981). Sejak 19 Juli 1977, SMAN 1
Kalasan dilepas secara resmi dari SMA 5 Yogyakarta dengan SK
No.0179/O/1977 tertanggal 3 Juni 1977 terhitung sejak 1 April 1977.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Sejak tanggal 21 Agustus 1981 kepala sekolah digantikan oleh Drs.
Abdullah Purwodarsono.
Mars Praba Ambara sebagai penyemangat seluruh warga
sekolah, diciptakan oleh H. Suhadi dan MP. Siagian dan syair oleh E.
Mulharso, sedangkan lambang beserta sesanti ”Wulang Gung
Anggotro Negoro” diciptakan Drs. CH. Singgih Waluyo, Soegino, BA,
dan E. Mulharso.
Mulai tanggal 8 Oktober 1988 kepala sekolah diganti Drs. RB.
Soepangkat dan tahun 1992 dijabat oleh J. Surono Wukir hingga tahun
1995. Selama 1995-1996 jabatan kepala sekolah diampu oleh Drs. CH.
Singgih Waluyo (kepala SMAN Prambanan). Pada bulan April 1996
kepala sekolah dijabat oleh Suratidjo, BA hingga pertengahan April
1998. Bulan April 1998 hingga 7 Desember 1998 jabatan diampu lagi
oleh Drs. CD. Singgih Waluyo. Sejak 7 Desember 1998 hingga 25
Januari 2001 kepala sekolah dijabat oleh Drs. Tolchah Mansur.
Sejak 25 Januari 2001, kepala sekolah dijabat oleh Sukisno,
S.Pd. hingga sekarang. Sesuai dengan kebijakan pemerintah, maka
program Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS)
semakin ditingkatkan dengan berbagai program/kegiatan yang
dilaksanakan dari tahun ke tahun. SMA Negeri 1 Kalasan semakin
memacu diri untuk sejajar atau bahkan lebih berkualitas dari sekolah-
sekolah lain di Kabupaten Sleman dan Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta dengan melakukan pemberdayaan seluruh warga sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
beserta lingkungannya. Berbagai rencana strategis, visi, misi, dan
terjadinya ”School Reform” serta pembentukan kultur sekolah yang
baik telah berhasil meningkatkan kualitas fisik pergedungan, sarana
prasarana, fasilitas dan media pembelajaran yang semakin maju di
SMAN 1 Kalasan.
Mulai tahun 2002 SMA Negeri 1 Kalasan ditunjuk sebagai
sekolah piloting Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) oleh
Depdiknas, Jakarta. Di samping itu, sejak tahun 2003 juga ditunjuk
oleh Pemerintah Kabupaten Sleman sebagai ”Sekolah Andalan” yang
diharapkan mampu menjadi sekolah model di Sleman. Sejak tahun
pelajaran 2007/2008, SMAN 1 Kalasan ditunjuk oleh Direktorat
Pembinaan SMA sebagai rintisan Sekolah Kategori Mandiri (SKM).
SMA Negeri 1 Kalasan berobsesi menjadi sekolah berwawasan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (Information and
Communication Technology) guna meningkatkan kualitas serta prestasi
akademik, non-akademik, dan pembinaan akhlak mulia. Hal ini
didukung oleh fasilitas yang semakin memadai.
2. Visi dan Misi SMA N 1 Kalasan
a. Visi SMA N 1 Kalasan
Berprestasi tinggi, tangguh dalam kompetisi, dan berakhlak mulia
serta berwawasan global yang berlandaskan budaya Nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
b. Misi SMA N 1 Kalasan
1) Melaksanakan kurikulum secara optimal sehingga peserta didik
mampu mencapai kompetensi yang diinginkan
2) Melaksanakan proses pembelajaran secara efektif dengan
memanfaatkan segala sumber daya yang ada.
3) Melaksanakan upaya-upaya peningkatan kualitas sumber daya
manusia secara terus menerus dan berkesinambungan.
4) Memantapkan penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran
agama yang dianut.
5) Menumbuhkan semangat kemandirian sehingga peserta didik
mampu menghadapi kehidupan di masa mendatang
6) Menerapkan menegemen partisipatif dalam peningkatan dan
pengembangan mutu sekolah.
7) Menerapkan dan melaksanakan pendidikan karakter disekolah
sesuai dengan mata pelajaran masing-masing .
3. Jumlah Guru
Guru yang bekerja di SMA N 1 Kalasan secara keseluruhan
berjumlah 59 orang dengan kualifikasi guru S2 ada 11 orang, S1 ada
48 orang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2016. Subjek penelitian
adalah peserta didik kelas XII di SMA Kabupaten Sleman yang menerapkan
kurikulum 2013 dan sudah mendapat materi akuntansi siklus akuntansi
perusahaan jasa, yaitu SMAN 1 Sleman, SMAN 2 Ngaglik, dan SMAN 1
Kalasan. Kuesioner yang dibagikan kepada responden di ketiga sekolah
tersebut sejumlah 236 dan 213 responden mengisi secara lengkap. Dengan
demikian, respon rate pengembalian kuesioner dalam penelitian ini adalah
90,25%.
1. Deskripsi Responden Penelitian
a. Asal sekolah peserta didik
Tabel 5.1Distribusi Frekuensi Jumlah Peserta Didik Berdasarkan Asal
Sekolah
No. Asal Sekolah F Persentase1 SMA Negeri 1 Sleman 49 23,00%2 SMA Negeri 2 Ngaglik 96 45,08%3 SMA Negeri 1 Kalasan 68 31,92%
Jumlah 213 100%
Tabel 5.1 menunjukkan bahwa 49 responden atau 23,00% berasal dari
SMA Negeri 1 Sleman, sebesar 96 responden atau 45,08% berasal dari
SMA Negeri 2 Ngaglik, dan sebesar 68 responden atau 31,92% berasal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
dari SMA Negeri 1 Kalasan. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa responden terbanyak berasal dari SMA Negeri 2 Ngaglik.
b. Status sekolah
Tabel 5.2Distribusi Frekuensi Jumlah Peserta Didik Berdasarkan Status
Sekolah
No. Nama Sekolah StatusSekolah
F Persentase
1 SMA Negeri 1 Sleman Negeri213 100%2 SMA Negeri 2 Ngaglik Negeri
3 SMA Negeri 1 Kalasan NegeriJumlah 213 100%
Berdasarkan tabel 5.2, dapat ditarik kesimpulan bahwa 213 responden
penelitian ini atau sebesar 100% berasal dari SMA Negeri.
c. Jenis Kelamin
Tabel 5.3Distribusi Frekuensi Jumlah Peserta Didik Berdasarkan Jenis
Kelamin
No. Jenis Kelamin F Persentase1 Perempuan 141 66,20%2 Laki-Laki 72 33,80%
Jumlah 213 100%
Tabel 5.3 menunjukkan bahwa 141 responden atau 66,20% berjenis
kelamin perempuan dan sebesar 72 responden atau 33,80% berjenis
kelamin laki-laki. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar responden dalam penelitian ini berjenis kelamin
perempuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
2. Deskripsi Variabel Penelitian
Deskripsi data untuk masing-masing variabel adalah sebagai berikut:
a. Tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual
Deskripsi data untuk variabel tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual dapat diketahui dengan menggunakan PAP Tipe II
melalui kategori yang disajikan dalam tabel distribusi frekuensi
berikut ini:
Tabel 5.4Distribusi Frekuensi Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran
Kontekstual
Interval Skor Frekuensi Persentase Kategori140 – 165 28 13, 14 % Sangat tinggi120 – 139 96 45, 07 % Tinggi107 – 119 63 29, 58 % Cukup tinggi94 – 106 17 7, 99 % Rendah33 - 93 9 4, 22 Sangat rendahJumlah 213 100 %
Tabel 5.4 menunjukkan bahwa sebanyak 28 orang peserta didik atau
13,14 % peserta didik mempunyai persepsi bahwa tingkat
keterlaksanaan pembelajaran kontekstual sudah berlangsung sangat
tinggi, sebanyak 96 peserta didik atau 45,07% mempunyai persepsi
bahwa tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual sudah
berlangsung tinggi, sebanyak 63 peserta didik atau 29,58%
mempunyai persepsi bahwa tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual sudah berlangsung cukup tinggi, sebanyak 17 peserta
didik atau 7,99% mempunyai persepsi bahwa tingkat keterlaksanaan
pembelajaran kontekstual sudah berlangsung rendah, dan sebanyak 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
peserta didik atau 4,22% mempunyai persepsi bahwa tingkat
keterlaksanaan pembelajaran kontekstual sudah berlangsung sangat
rendah. Nilai mean untuk variabel tingkat keterlaksanaan
pembelajaran kontekstual sebesar 122, median sebesar 121, dan
modus sebesar 121. Nilai mean sebesar 122 dalam tabel distribusi
frekuensi masuk dalam kategori tinggi. Berdasarkan data tersebut,
maka dapat disimpulkan bahwa secara umum, sebagian besar peserta
didik mempunyai persepsi bahwa tingkat keterlaksanaan
pembelajaran kontekstual sudah berlangsung tinggi.
b. Keterampilan Berkomunikasi
Deskripsi data untuk variabel keterampilan berkomunikasi dapat
diketahui dengan menggunakan PAP Tipe II melalui kategori yang
disajikan dalam tabel distribusi frekuensi berikut ini:
Tabel 5.5Distribusi Frekuensi Keterampilan Berkomunikasi
Interval Skor Frekuensi Persentase Kategori127 – 150 31 14, 56 % Sangat tinggi109 – 126 116 54, 46 % Tinggi97 -108 53 24, 88 % Cukup tinggi85 – 96 13 6, 10 % Rendah30 - 84 0 0 % Sangat rendahJumlah 213 100 %
Tabel 5.5 menunjukkan bahwa sebanyak 31 orang peserta didik atau
14,56 % peserta didik mempunyai keterampilan berkomunikasi yang
sangat tinggi, sebanyak 116 peserta didik atau 54,46% peserta didik
mempunyai keterampilan berkomunikasi yang tinggi, sebanyak 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
peserta didik atau 24,88% peserta didik mempunyai keterampilan
berkomunikasi yang cukup tinggi, sebanyak 13 peserta didik atau
6,10% peserta didik mempunyai keterampilan berkomunikasi yang
rendah, dan tidak ada peserta didik atau sebesar 0% peserta didik
mempunyai keterampilan berkomunikasi yang sangat rendah. Nilai
mean untuk variabel keterampilan berkomunikasi sebesar 114,
median sebesar 115, dan modus sebesar 122. Nilai mean sebesar 114
dalam tabel distribusi frekuensi masuk dalam kategori tinggi.
Berdasarkan data tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa secara
umum, sebagian besar peserta didik mempunyai keterampilan
berkomunikasi yang tinggi.
c. Integritas Pribadi
Deskripsi data untuk variabel integritas pribadi dapat diketahui
dengan menggunakan PAP Tipe II melalui kategori yang disajikan
dalam tabel distribusi frekuensi berikut ini:
Tabel 5.6Distribusi Frekuensi Integritas Pribadi
Interval Skor Frekuensi Persentase Kategori81 – 95 7 3, 29% Sangat tinggi69 – 80 74 34, 74% Tinggi62- 68 63 29, 58% Cukup tinggi54 – 61 56 26,29% Rendah19 - 53 13 6, 10% Sangat rendahJumlah 213 100 %
Tabel 5.6 menunjukkan bahwa sebanyak 7 orang peserta didik atau
3,29 % peserta didik mempunyai perilaku jujur yang sangat tinggi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
sebanyak 74 peserta didik atau 34,74% mempunyai perilaku jujur
yang tinggi, sebanyak 63 peserta didik atau 29,58% mempunyai
perilaku jujur yang cukup tinggi, sebanyak 56 peserta didik atau
26,29% mempunyai perilaku jujur yang rendah, dan sebanyak 13
peserta didik atau 6,10% mempunyai perilaku jujur yang sangat
rendah. Nilai mean untuk variabel integritas pribadi sebesar 66,
median sebesar 66, dan modus sebesar 61. Nilai mean sebesar 66
dalam tabel distribusi frekuensi masuk dalam kategori cukup tinggi.
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar peserta didik mempunyai
perilaku jujur yang tinggi.
d. Minat Belajar
Deskripsi data untuk variabel minat belajar dapat diketahui dengan
menggunakan PAP Tipe II melalui kategori yang disajikan dalam
tabel distribusi frekuensi berikut ini:
Tabel 5.7Distribusi Frekuensi Minat Belajar
Interval Skor Frekuensi Persentase Kategori85 – 100 15 7,04% Sangat Tinggi73 – 84 63 29,58% Tinggi65 – 72 69 32,40 % Cukup Tinggi57 – 64 45 21,12% Rendah20 – 56 21 9,86% Sangat RendahJumlah 213 100 %
Tabel 5.7 menunjukkan bahwa sebanyak 15 orang peserta didik atau
7,04 % peserta didik mempunyai minat belajar yang sangat tinggi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
sebanyak 63 peserta didik atau 29,58% mempunyai minat belajar
yang tinggi, sebanyak 69 peserta didik atau 32,40% mempunyai
minat belajar yang cukup tinggi, sebanyak 45 peserta didik atau
21,12% mempunyai minat belajar yang rendah, dan sebanyak 21
peserta didik atau 9,86% mempunyai minat belajar yang sangat
rendah. Nilai mean untuk variabel minat belajar sebesar 69, median
sebesar 69, dan modus sebesar 64, 65, dan 69. Nilai mean sebesar 69
dalam tabel distribusi frekuensi masuk dalam kategori cukup tinggi.
Berdasarkan data tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa secara
umum, sebagian besar peserta didik mempunyai minat belajar yang
cukup tinggi.
B. Pengujian Prasyarat Analisis
1. Pengujian Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui normal tidaknya
distribusi data penelitian. Uji normalitas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah normalitas bivariat dengan bantuan program SPSS
for Windows versi 16.
a. Pengujian normalitas tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual dan keterampilan berkomunikasi
Hasil uji normalitas variabel tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual dan keterampilan berkomunikasi adalah sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Tabel 5.8Hasil Uji Normalitas Bivariat Tingkat Keterlaksanaan
Pembelajaran Kontekstual dan Keterampilan Berkomunikasi
Model Summary and Parameter Estimates
Dependent Variable:ChiSquare
Equation
Model Summary Parameter Estimates
R Square F df1 df2 Sig. Constant b1
Linear .539 246.816 1 211 .000 .037 .014
The independent variable is Mahalanobis Distance.
Berdasarkan tabel 5.8, nilai R Square sebesar 0,539 lebih rendah
dari 0,8, sehingga dapat disimpulkan bahwa distribusi data untuk
tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual dan keterampilan
berkomunikasi adalah tidak normal.
b. Pengujian normalitas tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual dan integritas pribadi
Hasil uji normalitas variabel tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual dan integritas pribadi adalah sebagai berikut:
Tabel 5.9Hasil Uji Normalitas Bivariat Tingkat Keterlaksanaan
Pembelajaran Kontekstual dan Integritas Pribadi
Model Summary and Parameter Estimates
Dependent Variable:ChiSquare
Equation
Model Summary Parameter Estimates
R Square F df1 df2 Sig. Constant b1
Linear .539 246.816 1 211 .000 .037 .014
The independent variable is Mahalanobis Distance.
Berdasarkan tabel 5.9, nilai R Square sebesar 0,539 nilai R Square
sebesar 0,539 lebih rendah dari 0,8, sehingga dapat disimpulkan
bahwa distribusi data untuk tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual dan integritas pribadi adalah tidak normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
c. Pengujian normalitas tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual dan minat belajar
Hasil uji normalitas variabel tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual dan minat belajar adalah sebagai berikut:
Tabel 5.10Hasil Uji Normalitas Bivariat Tingkat Keterlaksanaan
Pembelajaran Kontekstual dengan Minat Belajar
Model Summary and Parameter Estimates
Dependent Variable:ChiSquare
Equation
Model Summary Parameter Estimates
R Square F df1 df2 Sig. Constant b1
Linear .539 246.816 1 211 .000 .037 .014
The independent variable is Mahalanobis Distance.
Berdasarkan tabel 5.10, nilai R Square sebesar 0,539 lebih rendah
dari 0,8, sehingga dapat disimpulkan bahwa distribusi data untuk
tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual dan minat belajar
adalah tidak normal.
C. Pengujian Hipotesis
Dalam pengujian prasyarat analisis, yaitu uji normalitas bivariat
diketahui bahwa distribusi data untuk hubungan tingkat keterlaksanaan
pembelajaran kontekstual dengan keterampilan berkomunikasi, integritas
pribadi, dan minat belajar peserta didik bersifat tidak normal, sehingga
teknik pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan korelasi
Spearman Rank dengan bantuan komputer menggunakan SPSS for
Windows versi 16.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
1. Hubungan Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual dengan
Keterampilan Berkomunikasi
a. Rumusan Hipotesis
Rumusan hipotesis untuk tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual dengan keterampilan berkomunikasi sebagai berikut:
H01 = Tidak ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan
pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi
berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan
berkomunikasi.
Ha1 = Ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan
pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi
berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan
berkomunikasi.
b. Pengujian Hipotesis
Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan korelasi Spearman
Rank adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Tabel 5.11Hasil Uji Hipotesis Hubungan Tingkat Keterlaksanaan
Pembelajaran Kontekstual dengan KeterampilanBerkomunikasi
Correlations
Kontekstual Komunikasi
Spearman's rho
Kontekstual
Correlation Coefficient 1.000 .648**
Sig. (1-tailed) . .000
N 213 213
Komunikasi
Correlation Coefficient .648**
1.000
Sig. (1-tailed) .000 .
N 213 213
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Tabel 5.11 menunjukkan bahwa nilai probabilitas Sig. (1-tailed)
untuk hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual
dengan keterampilan berkomunikasi sebesar 0,000. Nilai
probabilitas tersebut lebih rendah dari α=0,01. Hal itu berarti
bahwa rumusan hipotesis yang diterima adalah Ha1. Sementara itu,
nilai koefisien korelasi Spearman sebesar (+) 0,648. Tanda plus
menunjukkan bahwa hubungan tingkat keterlaksanaan
pembelajaran kontekstual dengan keterampilan berkomunikasi
mempunyai korelasi positif. Korelasi positif bermakna jika
pembelajaran semakin kontekstual, maka peserta didik semakin
terampil dalam berkomunikasi. Sebaliknya, jika pembelajaran
semakin tidak kontekstual, maka peserta didik semakin tidak
terampil dalam berkomunikasi. Nilai 0,648 dapat diinterpretasikan
bahwa hubungan kedua variabel tersebut mempunyai keeratan
korelasi yang kuat karena berada di interval 0,41 – 0,70. Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
demikian, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif tingkat
keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi
berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi.
Kesimpulan dalam penelitian ini dapat digeneralisasikan pada
populasinya.
2. Hubungan Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual dengan
Integritas Pribadi
a. Rumusan Hipotesis
Rumusan hipotesis untuk hubungan tingkat keterlaksanaan
pembelajaran kontekstual dengan integritas pribadi sebagai berikut:
H02 = Tidak ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan
pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi
berdasarkan kurikulum 2013 dengan integritas pribadi.
Ha2 = Ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan
pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi
berdasarkan kurikulum 2013 dengan integritas pribadi.
b. Pengujian Hipotesis
Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan korelasi Spearman
Rank adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Tabel 5.12Hasil Uji Hipotesis Hubungan Tingkat KeterlaksanaanPembelajaran Kontekstual dengan Integritas Pribadi
Correlations
Kontekstual Integritas
Spearman's rho
Kontekstual
Correlation Coefficient 1.000 .289**
Sig. (1-tailed) . .000
N 213 213
Integritas
Correlation Coefficient .289**
1.000
Sig. (1-tailed) .000 .
N 213 213
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Tabel 5.12 menunjukkan bahwa nilai probabilitas Sig. (1-tailed)
untuk hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual
dengan integritas pribadi sebesar 0,000. Nilai probabilitas tersebut
lebih rendah dari α=0,01. Hal itu berarti bahwa rumusan hipotesis
yang diterima adalah Ha2. Sementara itu, nilai koefisien korelasi
Spearman sebesar (+) 0,289. Tanda plus menunjukkan bahwa
hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual dengan
integritas pribadi mempunyai korelasi positif. Korelasi positif
bermakna jika pembelajaran semakin kontekstual, maka peserta
didik semakin berperilaku jujur. Sebaliknya, jika pembelajaran
semakin tidak kontekstual, maka peserta didik tidak semakin
berperilaku jujur. Nilai 0,289 dapat diinterpretasikan bahwa kedua
variabel tersebut memiliki keeratan korelasi yang lemah karena
berada di interval 0,21 – 0,40. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan
pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
kurikulum 2013 dengan integritas pribadi. Kesimpulan dalam
penelitian ini dapat digeneralisasikan pada populasinya.
3. Hubungan Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual dengan
Minat Belajar
a. Rumusan Hipotesis
Rumusan hipotesis untuk hubungan tingkat keterlaksanaan
pembelajaran kontekstual dengan minat belajar sebagai berikut:
H03 = Tidak ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan
pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi
berdasarkan kurikulum 2013 dengan minat belajar.
Ha3 = Ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan
pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi
berdasarkan kurikulum 2013 dengan minat belajar.
c. Pengujian Hipotesis
Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan korelasi Spearman
Rank adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Tabel 5.13Hasil Uji Hipotesis Hubungan Tingkat Keterlaksanaan
Pembelajaran Kontekstual dengan Minat Belajar
Correlations
Kontekstual Minat
Spearman's rho
Kontekstual
Correlation Coefficient 1.000 .545**
Sig. (1-tailed) . .000
N 213 213
Minat
Correlation Coefficient .545**
1.000
Sig. (1-tailed) .000 .
N 213 213
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Tabel 5.13 menunjukkan bahwa nilai probabilitas Sig. (1-tailed)
untuk hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual
dengan minat belajar sebesar 0,000. Nilai probabilitas tersebut
lebih rendah dari α=0,01. Hal itu berarti bahwa rumusan hipotesis
yang diterima adalah Ha3. Sementara itu, nilai koefisien korelasi
Spearman sebesar (+) 0,545. Tanda plus menunjukkan bahwa
hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual dengan
minat belajar mempunyai korelasi positif. Korelasi positif
bermakna jika pembelajaran semakin kontekstual, maka minat
belajar peserta didik semakin tinggi. Sebaliknya, jika pembelajaran
semakin tidak kontekstual, maka minat belajar peserta didik
semakin rendah. Nilai 0,545 dapat diinterpretasikan bahwa kedua
variabel tersebut memiliki keeratan korelasi yang kuat karena
berada di interval 0,41 – 0,70. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan
pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
kurikulum 2013 dengan minat belajar. Kesimpulan dalam
penelitian ini dapat digeneralisasikan pada populasinya.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Hubungan Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran pada Materi
Akuntansi berdasarkan Kurikulum 2013 dengan Keterampilan
Berkomunikasi
Berdasarkan deskripsi data, tabel distribusi frekuensi
menunjukkan responden terbanyak sejumlah 96 peserta didik
mempunyai persepsi bahwa tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual sudah berlangsung tinggi. Sementara itu, deskripsi data
untuk keterampilan berkomunikasi menunjukkan responden terbanyak
sejumlah 116 mempunyai keterampilan berkomunikasi yang tinggi.
Deskripsi data tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden
memiliki persepsi bahwa tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual sudah berlangsung tinggi dan sebagian besar responden
mempunyai keterampilan berkomunikasi yang tinggi.
Berdasarkan analisis data, menunjukkan bahwa nilai probabilitas
Sig. (1-tailed) untuk hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual dengan keterampilan berkomunikasi sebesar 0,000 dan
nilai koefisien korelasi Spearman (Spearman’rho) sebesar (+) 0,648
dapat diinterpretasikan bahwa kedua variabel mempunyai arah
hubungan yang bersifat positif dengan keeratan korelasi yang kuat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Hasil penelitian ini sejalan dengan pengertian pembelajaran
kontekstual yang merupakan suatu proses pendidikan yang holistik,
dan bertujuan memotivasi peserta didik untuk memahami makna
materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengaitkan materi tersebut
dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial,
dan kultural), sehingga peserta didik memiliki
pengetahuan/keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan (dari
satu permasalahan ke permasalahan/konteks lainnya (Majid 2014:149).
Dalam melaksanakan pembelajaran kontekstual, peserta didik akan
dituntun untuk mampu berpikir kreatif. Dalam berpikir kreatif, peserta
didik akan menemukan sesuatu dalam kehidupan sehari-hari mereka
terkait dengan materi pelajaran akuntansi. Sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran dalam kurikulum 2013, bahwa salah satu
langkah yang dilakukan oleh peserta didik adalah mengkomunikasikan
sehingga keterampilan komunikasi menjadi keterampilan yang secara
fleksibel dapat diterapkan untuk menyampaikan informasi yang
mereka temukan dalam kehidupan mereka sehari-hari yang berkaitan
dengan materi pelajaran.
Menurut teori yang dikemukakan oleh Sanders (1999: 5-10)
dalam Komalasari (2010: 8), menjelaskan bahwa pembelajaran
kontekstual difokuskan pada REACT (Relating, Experiencing,
Applying, Cooperating, Transfering). Yang dimaksud dengan
cooperating sendiri adalah kerja sama dalam konteks saling tukar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
pikiran, mengajukan dan menjawab pertanyaan, komunikasi interaktif
antarsesama peserta didik, antarpeserta didik dengan guru, antarpeserta
didik dengan narasumber, memecahkan masalah dan mengerjakan
tugas bersama merupakan strategi pembelajaran pokok dalam
pembelajaran kontekstual. Melalui hal tersebut, pembelajaran
kontekstual mendorong adanya komunikasi interaktif yang dilakukan
antarsesama peserta didik, antarpeserta didik dengan guru, dan
antarpeserta didik dengan narasumber untuk menggali informasi dan
memecahkan masalah bersama.
Teori lain yang mendukung hasil penelitian tersebut tercantum
dalam tujuh komponen pembelajaran kontekstual, yang salah satunya
adalah bertanya (questioning). Bertanya dapat dipandang sebagai
refleksi dari keingintahuan setiap individu. Bagi peserta didik,
bertanya menjadi bagian penting untuk menggali informasi,
menginformasikan apa yang sudah diketahui, dan mengarahkan pada
aspek yang belum diketahuinya sehingga peserta didik membutuhkan
keterampilan komunikasi yang baik agar peserta didik dapat
mengajukan pertanyaan yang jelas, memberi acuan, memusatkan
perhatian, memberi giliran dan menyebarkan pertanyaan, pemberian
kesempatan berpikir, serta pemberian tuntutan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
2. Hubungan Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran pada Materi
Akuntansi berdasarkan Kurikulum 2013 dengan Integritas Pribadi
Berdasarkan deskripsi data, tabel distribusi frekuensi
menunjukkan responden terbanyak sejumlah 96 peserta didik
mempunyai persepsi bahwa tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual sudah berlangsung tinggi. Sementara itu, deskripsi data
untuk integritas pribadi menunjukkan responden terbanyak sejumlah
74 mempunyai perilaku jujur yang tinggi. Deskripsi data tersebut
menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki persepsi
bahwa tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual sudah
berlangsung tinggi dan sebagian besar responden mempunyai perilaku
jujur yang tinggi.
Berdasarkan analisis data, menunjukkan bahwa nilai probabilitas
Sig. (1-tailed) untuk hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual dengan integritas pribadi sebesar 0,000 dan nilai koefisien
korelasi Spearman (Spearman’rho) sebesar (+) 0,289 dapat
diinterpretasikan bahwa kedua variabel mempunyai arah hubungan
yang bersifat positif dengan keeratan korelasi yang lemah.
Hasil deskripsi data menunjukkan bahwa tingkat keterlaksanaan
pembelajaran kontekstual mempunyai kecenderungan skor-skor yang
tinggi, begitu pula integritas pribadi yang mempunyai kecenderungan
skor-skor yang tinggi. Akan tetapi, hasil uji korelasi Spearman antar
variabel tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
integritas pribadi menunjukkan terdapat hubungan yang lemah. Hal ini
disebabkan hubungan yang kurang sensitif antara kedua variabel.
Hubungan sensitif terjadi saat semua responden secara konsisten
menjawab setiap butir pernyataan yang menghasilkan skor tinggi untuk
satu variabel dan skor tinggi untuk variabel lain sehingga korelasi
kedua variabel tersebut menjadi kuat. Oleh sebab itu, hubungan yang
kurang sensitif tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual
dengan integritas pribadi karena tidak semua responden secara
konsisten dalam menghasilkan skor tinggi untuk kedua variabel,
melainkan skor tinggi untuk tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual dan skor rendah untuk integritas pribadi, atau sebaliknya
sehingga menyebabkan korelasi yang lemah.
Tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual dengan
integritas pribadi mempunyai korelasi, meskipun korelasi keduanya
lemah. Korelasi ini dapat dilihat melalui karakteristik pembelajaran
kontekstual. Advanced Technology Environmental and Energy Center
(ATEEC), Fellows (2000: 2-7) dalam Komalasari (2010: 11),
menyebutkan salah satu karakteristik pembelajaran kontekstual adalah
using interdependent learning groups (penggunaan kelompok belajar
yang saling ketergantungan). Peserta didik akan dipengaruhi oleh dan
akan berperan dalam mengembangkan kepercayaan dan pengetahuan
dari peserta didik yang lain. Kepercayaan dapat berkembang apabila
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
disertai dengan kejujuran sehingga mereka dapat memperoleh
informasi yang bermakna dari antarpeserta didik.
Kejujuran bisa menjadi salah satu nilai yang menjadi dasar
dalam menentukan mana yang benar dan mana yang salah.
Pembelajaran kontekstual mendorong peserta didik untuk
menghubungkan materi pelajaran dengan konteks dunia nyata,
sehingga peserta didik dapat menemukan isu-isu dengan implikasi
moral. Sebagaimana dalam kehidupan sehari-hari, dalam proses
pembelajaran kontekstual, peserta didik diminta untuk membedakan
mana yang benar dan salah. Dalam membedakan antara yang benar
dan salah, ada nilai-nilai moral yang bisa dijadikan pedoman, termasuk
salah satunya adalah kejujuran.
Dalam pembelajaran kontekstual, guru berperan sebagai pelatih,
fasilitator, dan mentor. Guru dapat pula menjadi model bagi peserta
didik untuk memberi contoh dalam melakukan kejujuran. Ditjen
Dikdasmen (2003: 10-19) dalam Komalasari (2010:12) mendukung
adanya pemodelan dalam proses pembelajaran kontekstual. Dalam
materi akuntansi, guru dapat memberi contoh nilai kejujuran melalui
pembuatan laporan keuangan yang didasarkan pada data sesungguhnya
yang ada di perusahaan.
Setelah peserta didik mendapat pengetahuan tentang nilai
kejujuran, peserta didik perlu menilai dirinya sendiri, apakah mereka
telah berperilaku jujur. Karakteristik pembelajaran kontekstual yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
mendukung proses penilaian ini tercantum dalam penilaian autentik.
Menurut Komalasari (2010: 14-15), penilaian autentik adalah
pembelajaran yang mengukur, memonitor, dan menilai semua aspek
hasil belajar (yang tercakup dalam dominan kognitif, afektif, dan
psikomotor), baik yang tampak sebagai hasil akhir dari suatu proses
pembelajaran maupun berupa perubahan dan perkembangan aktivitas,
dan perolehan belajar selama proses pembelajaran di dalam kelas
ataupun di luar kelas. Di samping itu, penilaian tidak hanya diserahkan
pada guru, tetapi peserta didik pun menilai peserta didik lain dan
dirinya sendiri (self-evaluation) dalam aktivitas pembelajaran dan
pemahaman materi.
Di akhir pelajaran, Zahorik (1995 : 14-22) dalam Abdul Majid
dan Chaerul Rochman (2014: 149-150) menyarankan agar dalam
praktik pembelajaran kontekstual, peserta didik perlu dituntun untuk
melakukan refleksi. Menurut Ditjen Dikdasmen (2003: 10-19) dalam
Komalasari (2010: 12), refleksi merupakan cara berpikir tentang apa
yang baru dipelajari atau berpikir ke belakang tentang apa-apa yang
sudah dilakukan di masa lalu. Peserta didik mengendapkan apa yang
baru dipelajarinya sebagai struktur pengetahuan yang baru, yang
merupakan pengayaan atau revisi dari pengetahuan sebelumnya.
Refleksi merupakan respon terhadap kejadian, aktivitas, atau
pengetahuan yang baru diterima. Misalnya, ketika pelajaran berakhir,
peserta didik merenung “kalau begitu, sikap saya selama ini salah, ya!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Seharusnya, saya tidak mencontek saat ujian, karena hal tersebut
merupakan perbuatan yang tidak jujur”.
Peserta didik dapat mengalihkan pengetahuan tentang kejujuran
ini dalam situasi sehari-hari mereka. Hal ini didukung oleh teori yang
dikemukakan oleh Sanders (1999: 5-10) dalam Komalasari (2010: 10),
bahwa pembelajaran kontekstual menekankan pada kemampuan
peserta didik untuk mentransfer pengetahuan, keterampilan, dan sikap
yang telah dimiliki pada situasi lain. Pembelajaran kontekstual dapat
menjadi sarana bagi peserta didik untuk mau jujur bahwa pengetahuan
yang dimiliki ternyata tidak jauh dari lingkungannya. Kejujuran
terhadap pengetahuan yang dimiliki, sebenarnya dapat pula mewujud
nyata dalam perilaku saat ujian.
Korelasi yang lemah dalam hubungan tingkat keterlaksanaan
pembelajaran kontekstual dengan integritas pribadi ini dapat
disebabkan proses belajar yang belum optimal. Menurut Slameto
(2010:60), faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar, dapat
dikelompokkan menjadi 3 faktor, yaitu faktor keluarga, faktor sekolah,
dan faktor masyarakat. Sekolah bukanlah satu-satunya tempat dimana
peserta didik bisa melakukan proses belajar, tetapi masih ada keluarga
dan masyarakat yang harus turut serta dalam mendampingi proses
belajar peserta didik, sehingga meskipun peserta didik telah
mempelajari kejujuran melalui pembelajaran kontekstual di sekolah,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
tidak akan optimal jika keluarga dan masyarakat tidak turut serta
mendukung proses pembelajaran tersebut.
3. Hubungan Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran pada Materi
Akuntansi berdasarkan Kurikulum 2013 dengan Minat Belajar
Berdasarkan deskripsi data, tabel distribusi frekuensi
menunjukkan responden terbanyak sejumlah 96 peserta didik
mempunyai persepsi bahwa tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual sudah berlangsung tinggi. Sementara itu, deskripsi data
untuk minat belajar menunjukkan responden terbanyak sejumlah 69
peserta didik mempunyai minat belajar yang cukup tinggi. Deskripsi
data tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki
persepsi bahwa tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual sudah
berlangsung tinggi dan sebagian besar responden mempunyai minat
yang cukup tinggi dalam belajar.
Berdasarkan analisis data, menunjukkan bahwa nilai probabilitas
Sig. (1-tailed) untuk hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual dengan minat belajar sebesar 0,000 dan nilai koefisien
korelasi Spearman (Spearman’rho) sebesar (+) 0,545 dapat
diinterpretasikan bahwa kedua variabel mempunyai arah hubungan
yang bersifat positif dengan keeratan korelasi yang kuat.
Menurut Slameto (2010: 180), suatu minat dapat diekspresikan
melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa peserta didik lebih
menyukai suatu hal daripada hal lainnya, partisipasi dalam suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
aktivitas, dan memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek
tersebut. Pembelajaran kontekstual dapat mendorong timbulnya minat.
Hal tersebut tampak pada landasan dan karakteristik pembelajaran
kontekstual.
Pembelajaran kontekstual mendasarkan pada filosofi
konstruktivisme. Menurut Ditjen Dikdasmen (2003: 10-19) dalam
Komalasari (2010: 11-12), dalam konstruktivisme, pengetahuan
dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas
melalui konteks yang terbatas (sempit) dan tidak sekonyong-konyong.
Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah
yang siap untuk diambil dan diingat. Manusia mengontruksi
pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata.
Konstruktivisme memberikan kekuatan dalam membangun kebebasan,
realness, dan sikap serta persepsi yang positif terhadap belajar sebagai
modal belajar. Degeng (2001:4-6) dalam Komalasari (2010: 17),
menjelaskan bahwa belajar butuh kebebasan, tanpa kebebasan peserta
didik tidak akan dapat belajar dengan cara yang terbaik. Tanpa
realness perlakuan-perlakuan guru terhadap peserta didik tidak
menimbulkan rasa aman untuk belajar. Sikap dan persepsi positif
terhadap belajar menjadi pemicu rasa suka dan keterlibatan diri secara
total terhadap peristiwa belajar.
Teori lain yang mendukung adanya partisipasi dan perhatian
peserta didik dalam proses pembelajaran kontekstual dapat terlihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
melalui karakteristik bertanya. Menurut Ditjen Dikdasmen (2003: 10-
19) dalam Komalasari (2010: 12), pengetahuan yang dimiliki
seseorang selalu bermula dari bertanya. Bagi guru bertanya dipandang
sebagai kegiatan untuk mendorong, membimbing, dan menilai
kemampuan berpikir peserta didik. Bagi peserta didik, bertanya
merupakan bagian penting dalam melakukan inkuiri, yaitu menggali
informasi, mengonfirmasikan apa yang sudah diketahui, dan
mengarahkan perhatian pada aspek yang belum diketahuinya. Bertanya
dapat menunjukkan bahwa peserta didik berpartisipasi dalam proses
pembelajaran karena peserta didik secara aktif akan terlibat untuk
menggali informasi guna memecahkan masalah.
Dalam pembelajaran kontekstual, terdapat pula konsep aplikasi.
Menurut Komalasari (2010:14), proses pembelajaran yang menerapkan
konsep aplikasi (applying) adalah proses pembelajaran yang
menekankan pada penerapan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang
dipelajari dalam situasi dan konteks lain yang berbeda sehingga
bermanfaat bagi kehidupan peserta didik. Hal ini mendukung
pernyataan Slameto (2010:57), bahwa jika terdapat peserta didik yang
kurang berminat terhadap belajar, dapat diusahakan agar ia mempunyai
minat yang lebih besar dengan cara menjelaskan hal-hal yang menarik
dan berguna bagi kehidupan serta hal-hal yang berhubungan dengan
cita-cita serta kaitannya dengan bahan yang dipelajari itu sehingga
peserta didik dapat merasakan manfaat dari mempelajari hal tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
BAB VI
KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab V mengenai
hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi
akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi,
integritas pribadi, dan minat belajar peserta didik, maka dapat ditarik
kesimpulan:
1. Ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual
pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan
berkomunikasi. Kesimpulan ini didukung oleh hasil uji statistik yang
menunjukkan nilai koefisien korelasi Spearman sebesar (+) 0,648 dan
Sig.(1-tailed) sebesar 0,000 < α=0,01. Nilai koefisien korelasi sebesar
(+) 0,648 dapat diinterpretasikan mempunyai keeratan hubungan yang
kuat.
2. Ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual
pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan integritas
pribadi. Kesimpulan ini didukung oleh hasil uji statistik yang
menunjukkan nilai koefisien korelasi Spearman sebesar 0,289 dan
Sig.(1-tailed) sebesar 0,000 < α=0,01. Nilai koefisien korelasi sebesar
(+) 0,289 dapat diinterpretasikan mempunyai keeratan hubungan yang
lemah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
3. Ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual
pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan minat belajar
peserta didik. Kesimpulan ini didukung oleh hasil uji statistik yang
menunjukkan nilai koefisien korelasi Spearman sebesar 0,545 dan
Sig.(1-tailed) sebesar 0,000 < α=0,01. Nilai koefisien korelasi sebesar
(+) 0,545 dapat diinterpretasikan mempunyai keeratan hubungan yang
kuat.
B. Keterbatasan
Penulis menyadari adanya keterbatasan dalam pelaksanaan
penelitian yaitu penulis tidak terlibat langsung dalam penyebaran
kuesioner di SMAN 1 Sleman dan SMAN 2 Ngaglik. Sementara untuk
SMAN 1 Kalasan, penulis mempunyai waktu 20 menit untuk melakukan
penyebaran kuesioner yang dilakukan pada jam mata pelajaran Bimbingan
Konseling. Hal ini dikarenakan responden yang diminta untuk mengisi
kuesioner adalah kelas XII yang akan mengikuti Ujian Nasional sehingga
waktu yang dimiliki oleh penulis untuk melakukan penelitian terbatas.
Penulis telah memberikan pengantar pada kuesioner yang berisi ajakan
berupa permohonan kepada responden untuk turut serta mengisi secara
aktif dan obyektif pernyataan-pernyataan yang ada dalam kuesioner serta
permohonan agar responden menjawab keseluruhan pernyataan secara
sungguh-sungguh sesuai keadaan sebenarnya. Penulis juga telah
memberikan petunjuk pengisian kuesioner yang mudah dipahami oleh
responden. Selain itu, penulis juga memberikan pengantar secara lisan saat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
terlibat langsung dalam penyebaran kuesioner untuk mendorong responden
agar semakin bersungguh-sungguh dalam mengisi kuesioner. Akan tetapi,
penulis tetap tidak bisa menjamin kesungguhan siswa dalam mengisi
kuesioner tersebut, apakah benar-benar sesuai dengan keadaaan
sesungguhnya.
C. Saran
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan positif tingkat
keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi
berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tingkat keeratan hubungan
antara dua variabel tersebut masuk kategori kuat. Oleh karena itu,
peneliti menyarankan agar dalam proses pembelajaran, guru senantiasa
melakukan pembelajaran yang bersifat kontekstual untuk mendorong
siswa semakin aktif berkomunikasi. Pembelajaran kontekstual akan
menuntun siswa untuk mengaitkan materi yang dipelajarinya dengan
konteks kehidupan mereka sehari-hari. Dalam materi akuntansi, guru
dapat melaksanakan pembelajaran kontekstual melalui contoh
sederhana, misalnya saat guru memberikan contoh jurnal untuk
transaksi perusahaan jasa, yaitu membeli perlengkapan secara tunai
sebesar Rp 5.000,00, maka jurnal untuk transaksi tersebut adalah
mendebit perlengkapan sebesar Rp 5.000,00 dan mengkredit kas
sebesar Rp 5.000,00. Saat guru meminta siswa untuk mengaitkan
contoh materi tersebut dengan kehidupan sehari-hari, mereka dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
menggali informasi berdasarkan pengalaman mereka dan
menyampaikan informasi tersebut kepada audience yang lain, seperti
saat mereka membeli perlengkapan sekolah. Pada saat siswa membeli
perlengkapan sekolah, maka disatu sisi mereka mendapatkan
perlengkapan sekolah, dan disatu sisi mereka mengeluarkan uang tunai
sebagai ganti untuk perlengkapan sekolah tersebut. Melalui contoh
sederhana tersebut, siswa telah melakukan pembelajaran kontekstual
yang akan menuntun siswa aktif berkomunikasi untuk menggali
informasi dan menyampaikan apa yang mereka alami dalam kehidupan
sehari-hari yang sesuai dengan materi pelajaran yang sedang dipelajari.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan positif tingkat
keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi
berdasarkan kurikulum 2013 dengan integritas pribadi. Hasil penelitian
juga menunjukkan bahwa tingkat keeratan hubungan antara dua
variabel tersebut masuk kategori lemah. Oleh karena itu, sebaiknya
pembelajaran kontekstual tetap dilaksanakan dalam lingkungan
keluarga, sekolah, dan masyarakat. Pembelajaran kontekstual
mendorong peserta didik untuk menghubungkan materi pelajaran
dengan konteks dunia nyata, sehingga peserta didik dapat menemukan
isu-isu dengan implikasi moral. Sebagaimana dalam kehidupan sehari-
hari, dalam proses pembelajaran kontekstual, peserta didik diminta
untuk membedakan mana yang benar dan salah, sehingga perlu adanya
nilai-nilai moral yang bias dijadikan pedoman, termasuk kejujuran. Hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
sederhana yang dapat dilakukan oleh seorang guru akuntansi adalah
memberikan contoh pembuatan laporan keuangan yang didasarkan
pada data sesungguhnya, yaitu bukti-bukti transaksi yang dikumpulkan
perusahaan. Peserta didik harus belajar bahwa banyaknya kasus
kecurangan terkait manipulasi laporan keuangan yang terjadi di
masyarakat merupakan tindakan yang tidak jujur. Guru sebagai
panutan diharapkan akan membawa dampak positif bagi siswa untuk
bisa membedakan mana yang perbuatan jujur dan mana yang tidak
jujur, sehingga peserta didik akan lebih bijak untuk memilih perbuatan
jujur dalam kehidupannya sehari-hari.
3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan positif tingkat
keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi
berdasarkan kurikulum 2013 dengan minat belajar peserta didik. Hasil
penelitian juga menunjukkan bahwa tingkat keeratan hubungan antara
dua variabel tersebut masuk kategori kuat. Oleh karena itu, peneliti
menyarankan agar dalam proses pembelajaran, guru tetap
mempertahankan pembelajaran yang bersifat kontekstual.
Pembelajaran kontekstual dapat menjadi sarana dalam memberikan
pengalaman langsung. Pengalaman langsung memberikan kesempatan
pada peserta didik untuk mengontruksi pengetahuan dengan
menemukan dan mengalami sendiri secara langsung apa yang
dipelajarinya. Peserta didik dapat mengembangkan kreativitas melalui
ide-ide dari hasil pemikiran mereka. Kebebasan yang diberikan guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
kepada siswa dalam mengontruksi pengetahuan dapat menuntun siswa
menemukan minat mereka. Dalam pembelajaran akuntansi, guru dapat
memberikan pengalaman secara nyata dengan mengajak peserta didik
mengunjungi perusahaan jasa. Guru dapat memberikan tugas, misalnya
peserta didik mengumpulkan informasi terkait siklus akuntansi
perusahaan jasa, mulai dari analisis bukti transaksi, pencatatan,
pengikhtisaran, hingga membuat laporan keuangan. Peserta didik dapat
melakukan wawancara dengan narasumber yang ada dalam perusahaan
tersebut. Pengalaman seperti ini akan membuat peserta didik merasa
tertarik sehingga mampu menimbulkan minat dalam diri mereka.
4. Bagi peneliti yang tertarik dengan topik ini dapat melakukan penelitian
ulang menggunakan berbagai teknik pengambilan data (tidak harus
menggunakan kuesioner) dengan sampel (n) yang lebih besar dan
representatif agar menghasilkan penelitian yang lebih akurat dan dapat
mengungkapkan keadaan yang sebenarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
DAFTAR PUSTAKA
Adisusilo, Sutarjo. 2012. Pembelajaran Nilai-Karakter: Kontruktivisme dan VCTsebagai Inovasi Pendekatan Pembelajaran Afektif. Jakarta: Rajawali Pers.
Djaali. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Gramedia WidiasaranaIndonesia.
Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad21. Bogor: Ghalia Indonesia.
Hurlock, Elizabeth B. 1978. Perkembangan Anak. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Johnson, Elaine B. 2007. Contextual Teaching & Learning Menjadikan Belajar-Mengajar Mengasyikan dan Bermakna. Bandung: Penerbit MLC.
_______________. 2010. Contextual Teaching & Learning Menjadikan Belajar-Mengajar Mengasyikan dan Bermakna. Bandung: Penerbit MLC
Kesuma, Dharma dkk. 2011. Pendidikan Karakter. Bandung: PT RemajaRosdakarya.
Khairani, Makmun. 2015. Psikologi Komunikasi dalam Pembelajaran.Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
Komalasari, Kokom. 2010. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi.Bandung: PT Refika Aditama
Lickona, Thomas. 2013. Pendidikan Karakter Panduan Lengkap Mendidik SiswaMenjadi Pintar dan Baik. Bandung: Nusa Media
Majid, Abdul dan Chaerul Rochman. 2014. Pendekatan Ilmiah dalamImplementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Masidjo. 1995. Penilaian Penapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta:Kanisius.
Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PTRemaja Rosdakarya.
Mustari, Mohamad. 2014. Nilai Karakter: Refleksi untuk Pendidikan. Jakarta: PTRajagrafindo Persada.
Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, danKarya Ilmiah. Jakarta: Kencana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang StandarNasional Pendidikan. Diunduh 5 November 2015, dari:(https://kemenag.go.id/file/dokumen/PP1905.pdf)
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81ATahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum. Diunduh 5 November 2015,dari:(http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/bsnp/Permendikbud81A-2013ImplementasiK13Lengkap.pdf.)
Rastika, icha. 2015. “ Mendikbud: Nilai Kejujuran di Tingkat SLTA
Memprihatinkan”. Diunduh 5 November 2015, dari:
http://edukasi.kompas.com/read/2015/05/18/17381761/Mendikbud.Nilai.K
ejujuran.di.Tingkat.SLTA.Memprihatinkan?utm_campaign=related&utm_
medium=bp-kompas&utm_source=news&.
Sangadji, Elit Mamang dan Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian: PendekatanPraktis dalam Penelitian. Yogyakarta: Andi Offset.
Sani, Ridwan Abdullah. 2014. Pembelajaran Saintifik untuk ImplementasiKurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara
Santrock, John W. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Salemba Humanika.
Sevilla, Consuelo G, dkk. 1993. Pengantar Metode Penelitian. Jakarta:Universitas Indonesia.
Siregar, Syofian. 2010. Statistika Deskriptif untuk Penelitian: DilengkapiPerhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta: Rajawali Press.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: RinekaCipta
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sujarweni, V. Wiratna dan Poly Endrayanto. 2012. Statistika untuk Penelitian.Yogyakarta: Graha Ilmu
Supratiknya, A. 1995. Komunikasi Antarpribadi Tinjauan Psikologis. Yogyakarta:Kanisius
Tim Penyusun Kamus : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1991.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang SistemPendidikan Nasional. Diunduh 5 November 2015, dari:(http://kemenag.go.id/file/dokumen/UU2003.pdf.)
Winkel, W.S. 2014. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Cempaka Putih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Yaumi, Muhammad. 2014. Pendidikan Karakter: Landasan, Pilar, danImplementasi. Jakarta: Prenadamedia Group.
Yusuf, Muri. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan PenelitianGabungan. Jakarta: Prenadamedia Group.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
LAMPIRAN I
Kuesioner Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN
PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATERI
AKUNTANSI BERDASARKAN KURIKULUM 2013
DENGAN KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI,
INTEGRITAS PRIBADI, DAN MINAT BELAJAR SISWA
Oleh:
Fransisca Nova Yuliana Boru TinambunanNIM: 121334075
Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan AkuntansiFKIP - Universitas Sanata Dharma
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Hal : Pengisian Kuesioner
Kepada Yth.Siswa SMA Peserta Mata Pelajaran Akuntansidi Kabupaten Sleman
Dengan hormat,
Saya adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang keahlian KhususAkuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Sayabermaksud melaksanakan kegiatan penelitian dengan judul ”Hubungan TingkatKeterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual pada Materi Akuntansi BerdasarkanKurikulum 2013 dengan Keterampilan Berkomunikasi, Integritas Pribadi, dan MinatBelajar Peserta Didik”. Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyelesaian tugas akhirsaya.
Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon kesediaan Saudara menjadi respondenpenelitian ini. Saya berharap Saudara berkenan untuk menjawab keseluruhan pernyataansecara lengkap sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Sejalan dengan etikapenelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban Saudara dan memastikan bahwajawaban tersebut semata-mata hanya digunakan untuk tujuan penelitian ini.
Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini akan mengganggu aktivitas Saudaradalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Oleh sebab itu kami mohon maaf sebelumnyaatas keadaan tersebut.
Demikian permohonan saya. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, saya mengucapkanbanyak terima kasih.
Yogyakarta, Januari 2016
Hormat saya,
Fransisca Nova Yuliana Boru Tinambunan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
BAGIAN IIDENTITAS RESPONDEN
Nama Siswa :………………………...............................…………
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan(Pilih salah satu; tandai dengan tanda silang (X))
Kelas : X XI XII
Jurusan : IPA IPS Bahasa .............................................................
Nilai Rapor Mapel. Akuntansi :…………………...............................…………......
BAGIAN IIPEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
Berikan tanda SILANG (X) pada kolom TANGGAPAN dengan cara memilih satu darialternatif berikut ini:Sl = jika isi pernyataan tersebut SELALU dilakukanSr = jika isi pernyataan tersebut SERING dilakukanKk = jika isi pernyataan tersebut KADANG-KADANG dilakukanJr = jika isi pernyataan tersebut JARANG dilakukanTP = jika isi pernyataan tersebut TIDAK PERNAH dilakukan
NO PERNYATAAN TANGGAPAN
Selama mengikuti pembelajaran akuntansi di kelas, guru membantu saya untuk dapat:
1menghubungkan materi yang dipelajari denganpengetahuan/keterampilan yang telah saya ketahui/kuasaisebelumnya
Sl Sr Kk Jr TP
2menghubungkan materi yang dipelajari dengan materi pelajaranakuntansi lainnya
Sl Sr Kk Jr TP
3menghubungkan materi yang dipelajari dengan materi pelajaranlain yang relevan (misalnya: meteri pelajaran ekonomi)
Sl Sr Kk Jr TP
4memahami berbagai pemberitaan yang dimuat di media massa,misalnya: koran, majalah, dll (misal: laporan keuangan, korupsi, dll)
Sl Sr Kk Jr TP
5memahami berbagai macam praktik pencatatan akuntansi/keuangandi lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat
Sl Sr Kk Jr TP
6menemukan kemanfaatan materi yang dipelajari dalam praktikakuntansi di dunia kerja
Sl Sr Kk Jr TP
7mengambil manfaat materi yang dipelajari sesuai kebutuhan dalamhidup saya
Sl Sr Kk Jr TP
8menyelesaikan berbagai persoalan pengelolaan keuangan dari halyang sederhana sampai dengan hal yang sulit/kompleks
Sl Sr Kk Jr TP
Selama mengikuti pembelajaran akuntansi di kelas, guru memberikan kesempatan kepadasaya untuk dapat:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
9mencari berbagai informasi sesuai dengan materi pelajaranakuntansi yang dipelajari melalui membaca buku teks dan berbagaisumber belajar lain (seperti: internet, majalah akuntansi, dll)
Sl Sr Kk Jr TP
10menemukan pengetahuan sendiri dari membaca buku teks akuntansiatau menyimak video tentang gambaran pekerjaan akuntan atauwawancarai orang yang bekerja sebagai staf akuntansi, dan lain-lain
Sl Sr Kk Jr TP
11mengumpulkan berbagai informasi yang berhubungan denganmateri yang dipelajari dari berbagai sumber belajar (misalnya: bukuteks, internet, majalah akuntansi, dll)
Sl Sr Kk Jr TP
12mengumpulkan informasi untuk mendapatkan keyakinan suatujawaban adalah benar/salah melalui fakta-fakta, keterangan daripraktisi akuntansi, dll)
Sl Sr Kk Jr TP
13melakukan penelitian secara sederhana tentang akuntansiberdasarkan permasalahan yang ditemukan dalam pembelajaranakuntansi di tempat dimana akuntansi diterapkan
Sl Sr Kk Jr TP
14memecahkan berbagai macam kasus/persoalan akuntansiberdasarkan informasi yang sudah dikumpulkan baik dalam bukuteks atau berbagai sumber belajar lainnya
Sl Sr Kk Jr TP
Selama mengikuti pembelajaran akuntansi di kelas, guru membantu saya untuk dapat:15 menerapkan akuntansi di lingkungan sekolah/keluarga/masyarakat Sl Sr Kk Jr TP
16menerapkan materi pelajaran yang dikuasai untuk memecahkanberbagai persoalan/kasus yang ditemukan dalam teks buku ataupundalam praktik akuntansi
Sl Sr Kk Jr TP
17memiliki wawasan akuntansi secara lebih riil di lingkunganpekerjaan melalui kegiatan studi lapangan, simulasi, magang, danlain-lain
Sl Sr Kk Jr TP
Selama kegiatan pembelajaran akuntansi di kelas, guru memberikan kesempatan kepadasaya untuk:
18bekerja sama dengan teman lain (kelompok) untuk memecahkansuatu persoalan atau menyelesaikan tugas yang diberikan guru
Sl Sr Kk Jr TP
19bertukar pikiran (diskusi) atau bertanya jawab dengan teman satukelompok atau kelompok lainnya
Sl Sr Kk Jr TP
20berkomunikasi secara aktif (bertanya jawab atau diskusi) denganguru atau narasumber yang dihadirkan di kelas
Sl Sr Kk Jr TP
21saling menghargai pandangan teman apapun latar belakangnyasekalipun itu benar ataupun salah
Sl Sr Kk Jr TP
Pembelajaran akuntansi di kelas, membuat saya:
22memiliki keinginan kuat untuk terus belajar akuntansi tanpa adanyapaksaan dari pihak lain (misalnya: guru atau orang tua)
Sl Sr Kk Jr TP
23memiliki keinginan kuat dan kesadaran sendiri untuk belajar hal-halbaru tentang akuntansi
Sl Sr Kk Jr TP
24tidak merasa takut untuk mencoba dan terus mencoba mengerjakansoal meskipun kadang hasil pekerjaan salah
Sl Sr Kk Jr TP
25memiliki ruang untuk melakukan permenungan dan mengambilmakna/manfaat belajar akuntasi untuk kehidupan saya
Sl Sr Kk Jr TP
26termotivasi belajar secara mandiri tanpa tergantung pihak lain(misalnya: teman, guru, atau orang tua)
Sl Sr Kk Jr TP
Selama kegiatan pembelajaran akuntansi di kelas, penilaian dilakukan oleh:
27guru pada keseluruhan lingkup penilaian: pengetahuan yang sayakuasai (misalnya: ulangan, tes); sikap yang saya tunjukkan(misalnya: kejujuran, kedisiplinan, dll); keterampilan (misalnya:
Sl Sr Kk Jr TP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
BAGIAN IIIKETERAMPILAN KOMUNIKASI
Berikan tanda SILANG (X) pada kolom TANGGAPAN dengan cara memilih satu darialternatif berikut ini:Sl = jika isi pernyataan tersebut SELALU dilakukanSr = jika isi pernyataan tersebut SERING dilakukanKk = jika isi pernyataan tersebut KADANG-KADANG dilakukanJr = jika isi pernyataan tersebut JARANG dilakukanTP = jika isi pernyataan tersebut TIDAK PERNAH dilakukan
praktik, kumpulan hasil karya selama pembelajaran)
28guru selama proses pembelajaran (awal, tengah, dan akhirpembelajaran) yang mencakup aspek pengetahuan, sikap, danketerampilan
Sl Sr Kk Jr TP
29setiap siswa untuk menilai dirinya sendiri (misal: tentang kejujuran,tanggung jawab, kedisiplinan, dll) dengan cara mengisi form yangtelah disediakan guru
Sl Sr Kk Jr TP
30setiap siswa untuk menilai siswa lainnya dalam satu di kelas (misal:tentang kejujuran, tanggung jawab, kedisiplinan, dll) dengan caramengisi form yang disediakan guru
Sl Sr Kk Jr TP
31 guru secara tertulis/lisan (misalnya: ulangan harian, semesteran, dll) Sl Sr Kk Jr TP
32guru berdasarkan hasil pekerjaan/keterampilan siswa (misalnya:praktik akuntansi, proyek, atau kumpulan hasil karya selamapembelajaran akuntansi)
Sl Sr Kk Jr TP
Dalam pembelajaran akuntansi, guru menuntut siswa mampu:
33
melakukan analisis terhadap suatu persoalan akuntansi,menunjukkan letak benar atau salahnya suatu pekerjaan akuntansi,dan membuat rancangan karya berdasarkan pengetahuan akuntansiyang dipelajari
Sl Sr Kk Jr TP
NO PERNYATAAN TANGGAPAN
Selama pembelajaran akuntansi di kelas, saya:
1 memperhatikan tanda non verbal dari orang lain (misal:anggukan, geleng kepala, dll)
Sl Sr Kk Jr TP
2 mencoba memahami ide dari orang lain yang berbeda denganide saya
Sl Sr Kk Jr TP
3 mencoba memahami kerangka berpikir orang lain Sl Sr Kk Jr TP4 dapat memaknai kata-kata orang lain (guru atau teman) dengan
sangat akuratSl Sr Kk Jr TP
5 mampu mengendalikan emosi (bersikap tenang) Sl Sr Kk Jr TP6 menerima usulan dari orang lain (teman) Sl Sr Kk Jr TP7 akan mengklarifikasi jawaban/pertanyaan orang lain secara
detail tentang apa yang dimaksudkannyaSl Sr Kk Jr TP
8 dapat membedakan mana yang merupakan fakta dan manayang merupakan opini/pendapat
Sl Sr Kk Jr TP
9 akan meminta orang lain untuk memperjelas opini/pendapatmereka jika hal tersebut belum saya pahami
Sl Sr Kk Jr TP
10 mampu memberikan umpan balik/tanggapan secarakritis/mendalam jika hal itu memang diperlukan
Sl Sr Kk Jr TP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
11 menghargai sikap orang lain saat berdiskusi Sl Sr Kk Jr TP12 menyadari akibat dari sikap saya terhadap orang lain Sl Sr Kk Jr TP13 menerima umpan balik yang kritis dari orang lain Sl Sr Kk Jr TP14 mengakui kesalahan saya secara terbuka jika yang saya
lakukan memang salahSl Sr Kk Jr TP
15 meminta umpan baik/tanggapan yang kritis dari orang lain Sl Sr Kk Jr TP16 mampu menyesuaikan diri dengan orang lain yang berinteraksi
dengan sayaSl Sr Kk Jr TP
17 mengambil inisiatif dalam menyelesaikan kesalahpahaman . Sl Sr Kk Jr TP18 bisa berdiskusi dengan tenang, meskipun dalam kondisi tidak
nyamanSl Sr Kk Jr TP
19 mampu mengungkapkan ketidaksetujuan saya dengan jelas Sl Sr Kk Jr TP20 meminta maaf tanpa pembelaan/alasan yang berlebihan, jika
memang saya bersalahSl Sr Kk Jr TP
21 tetap berkomunikasi dengan teman/guru, sekalipun masihdalam keadaan marah dengan mereka
Sl Sr Kk Jr TP
22 menjadi orang yang tidak sabar dengan orang yang tidak dapatmengekpresikan pikiran/pendapat dengan jelas
Sl Sr Kk Jr TP
23 melihat orang lain sebagai lawan saat saya mencarikesepahaman dengan mereka
Sl Sr Kk Jr TP
24 percaya bahwa pilihan kata saya tepat saat berkomunikasidengan orang lain
Sl Sr Kk Jr TP
25 dapat memprediksi kesimpulannya saat saya mendengarkanapa yang dikatakan orang lain
Sl Sr Kk Jr TP
26 memerlukan waktu untuk mempelajari jika saya tidak yakinatas apa yang dikatakan orang lain daripada bertanya kepadamereka
Sl Sr Kk Jr TP
27 akan berkata ”ya” saat seseorang bertanya ”apakah Andamengerti/tahu?”, meskipun saya sebenarnya tidak yakinsepenuhnya
Sl Sr Kk Jr TP
28 meyakini bahwa komunikasi yang efektif bisa dicapai saatmasing-masing orang berbicara secara bergantian
Sl Sr Kk Jr TP
29 berpikir menang/kalah saat saya terjebak dalam pendapatseseorang
Sl Sr Kk Jr TP
30 meminta orang lain menjelaskan pandangannya sebelum sayamengutarakan pendapat saya, khususnya untuk hal-hal penting
Sl Sr Kk Jr TP
31 bertanya dan mencari informasi lebih banyak, jika adainformasi yang belum saya ketahui
Sl Sr Kk Jr TP
32 mendengarkan dengan baik agar saya mengerti betul apa yangorang katakan kepada saya
Sl Sr Kk Jr TP
33 meyakini bahwa cara yang terbaik adalah membuat orang lainmerasa didengarkan agar apa yang saya katakan juga didengaroleh mereka
Sl Sr Kk Jr TP
34 tidak yakin dengan yang saya tanyakan, saat berusahamengklarifikasi apa yang dikatakan orang lain
Sl Sr Kk Jr TP
35 meyakini bahwa dengan mengutarakan kembali apa yangdisampaikan orang lain dengan kata-kata sendiri adalah carauntuk memeriksa kebenaran dari apa yang didengar darimereka
Sl Sr Kk Jr TP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
BAGIAN IVINTEGRITAS PRIBADI
Berikan tanda SILANG (X) pada kolom TANGGAPAN dengan cara memilih satu darialternatif berikut ini:Sl = jika isi pernyataan tersebut SELALU dilakukanSr = jika isi pernyataan tersebut SERING dilakukanKk = jika isi pernyataan tersebut KADANG-KADANG dilakukanJr = jika isi pernyataan tersebut JARANG dilakukanTP = jika isi pernyataan tersebut TIDAK PERNAH dilakukan
NO PERNYATAAN TANGGAPAN
Selama mengikuti pembelajaran akuntansi di kelas, saya:
1 menyalin pekerjaan teman, apabila ada tugas/PR dari guru Sl Sr Kk Jr TP2 membuka web site/internet untuk mencari inspirasi dari jawaban
untuk tugas dari guruSl Sr Kk Jr TP
3 membiarkan orang lain menyalin pekerjaan rumah yang telah sayakerjakan
Sl Sr Kk Jr TP
4 tidak membiarkan orang lain mencontek hasil pekerjaan saya padasaat ujian sedang berlangsung
Sl Sr Kk Jr TP
5 menyelesaikan soal ujian dengan kemampuan sendiri, meskipunsebenarnya saya tidak bisa mengerjakannya
Sl Sr Kk Jr TP
6 meminta tolong orang lain (orang tua, kerabat, dll) untukmembantu mengerjakan tugas yang seharusnya saya selesaikansendiri
Sl Sr Kk Jr TP
7 tidak bertanya kepada teman-teman di kelas lain tentang soalujian/ulangan harian yang diujikan oleh guru
Sl Sr Kk Jr TP
8 menyiapkan contekan sebelum ujian Sl Sr Kk Jr TP9 memberikan jawaban kepada teman yang menanyakannya pada
saat ujian sedang berlangsungSl Sr Kk Jr TP
10 tidak mengumpulkan pekerjaan rumah Sl Sr Kk Jr TP11 menyadari bahwa ada beberapa teman yang saling mencontek
pekerjaan rumah dan saya berani melaporkannya kepada guruSl Sr Kk Jr TP
12 akan mengejek teman-teman yang pengerjaan tugas /PR-nyadibantu oleh orang lain
Sl Sr Kk Jr TP
13 menyadari bahwa beberapa teman berusaha mencari jawabanselama ujian berlangsung
Sl Sr Kk Jr TP
14 menyadari bahwa beberapa teman berbuat curang pada saat ujianberlangsung, dan saya membenci tindakan yang mereka lakukan
Sl Sr Kk Jr TP
15 menyadari bahwa beberapa teman menyalin pekerjaan teman lainpada saat ujian
Sl Sr Kk Jr TP
16 menyadari bahwa ada teman yang mengutip jawaban dariinternet/sumber belajar lainnya dan mengakunya sebagai hasilpekerjaan mereka sendiri
Sl Sr Kk Jr TP
17 menyadari bahwa ada teman yang tidak dapat mengikuti ujiankarena berbagai alasan
Sl Sr Kk Jr TP
18 berpandangan bahwa memberitahu kepada pihak lain (guru,teman, orang tua) pada saat saya mengetahui bahwa ada temanyang berbuat curang adalah sikap yang lebih baik dibandingkandengan membiarkan tindakan tersebut
Sl Sr Kk Jr TP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
BAGIAN VMINAT BELAJAR
Berikan tanda SILANG (X) pada kolom TANGGAPAN dengan cara memilih satu darialternatif berikut ini:Sl = jika isi pernyataan tersebut SELALU dilakukanSr = jika isi pernyataan tersebut SERING dilakukanKk = jika isi pernyataan tersebut KADANG-KADANG dilakukanJr = jika isi pernyataan tersebut JARANG dilakukanTP = jika isi pernyataan tersebut TIDAK PERNAH dilakukan
19 berpandangan bahwa tidak melakukan tindakan apa-apa saatmengetahui ada teman yang berbuat curang adalah sikap yanglebih baik dibandingkan melaporkannya kepada pihak yang terkait
Sl Sr Kk Jr TP
20 berpandangan bahwa mengungkapkan perasaan secara langsungkepada teman yang mengatakan hal yang tidak jujur tentang dirisaya adalah sikap yang lebih baik dibandingkan memendamperasaan itu
Sl Sr Kk Jr TP
21 berpandangan bahwa tidaklah masalah berperilaku jujur padasituasi-situasi tertentu saja
Sl Sr Kk Jr TP
22 harus melakukan usaha secara benar untuk mendapatkan nilaibagus
Sl Sr Kk Jr TP
23 boleh berbuat tidak jujur agar nilai saya bagus dan orang tuamenjadi senang
Sl Sr Kk Jr TP
24 akan berbuat curang pada saat ujian, jika memang dipastikan gurutidak mengetahui perbuatan yang saya lakukan
Sl Sr Kk Jr TP
25 tidak mencontek pekerjaan teman, sekalipun ada kesempatan Sl Sr Kk Jr TP26 mengerjakan tugas/PR/ujian berdasarkan kemampuan sendiri,
meskipun ada kemungkinan hasilnya jelek, karena saya meyakinibahwa proses lebih penting daripada hasil
Sl Sr Kk Jr TP
NO PERNYATAAN TANGGAPAN
Selama mengikuti pembelajaran akuntansi, saya:
1 merasa senang untuk mempelajari materi akuntansi Sl Sr Kk Jr TP2 tidak suka ketika guru memberikan tugas/PR Sl Sr Kk Jr TP3 merasa puas jika mampu menjawab soal/PR dengan
benarSl Sr Kk Jr TP
4 merasa kecewa manakala guru berhalangan mengajarsehingga tidak ada pelajaran di kelas (kosong)
Sl Sr Kk Jr TP
5 lebih suka memperhatikan kegiatan di luar kelasdaripada pembelajaran yang saya ikuti di kelas
Sl Sr Kk Jr TP
6 merasa mengantuk saat pelajaran akuntansi sedangberlangsung di kelas
Sl Sr Kk Jr TP
7 lebih senang bermain handphone (hp)/sejenisnya ataumengerjakan tugas lainnya daripada pembelajaranyang saya ikuti di kelas
Sl Sr Kk Jr TP
8 mengabaikan teman yang mengajak berbicara saat Sl Sr Kk Jr TP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
guru/teman yang sedang mempresentasikan materipelajaran
9 berusaha konsentrasi penuh saat pembelajaran sedangberlangsung
Sl Sr Kk Jr TP
10 kurang tertarik dengan materi pembelajaran akuntansiyang sulit
Sl Sr Kk Jr TP
11 tertarik mendiskusikan materi-materi pembelajaranakuntansi dengan teman
Sl Sr Kk Jr TP
12 lebih tertarik menonton televisi daripada mengerjakantugas/PR akuntansi
Sl Sr Kk Jr TP
13 berusaha mendalami materi akuntansi secara mandiri Sl Sr Kk Jr TP14 bertanya kepada kepada guru/teman untuk materi
yang belum saya kuasaiSl Sr Kk Jr TP
15 terlibat secara aktif saat guru menyelenggarakandiskusi di kelas
Sl Sr Kk Jr TP
16 bersemangat untuk mengerjakan soal/tugas di depankelas
Sl Sr Kk Jr TP
17 merasa senang untuk mendalami materi akuntansikarena bermanfaat bagi kehidupan saya
Sl Sr Kk Jr TP
18 menyadari bahwa yang saya pelajari akan membantusaya dalam meraih cita-cita di masa depan
Sl Sr Kk Jr TP
19 merasa senang karena pembelajaran disajikan denganmetode yang tepat dan berhubungan erat denganpraktik kehidupan sehari-hari.
Sl Sr Kk Jr TP
20 tertarik untuk terus menguasainya karena materiakuntansi saya pandang menantang untuk dipelajari
Sl Sr Kk Jr TP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
LAMPIRAN II
Data Dinas Kabupaten Sleman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
JUMLAH DATA SISWA
NO. NAMA SEKOLAHKELAS , X KELAS. XI KELAS, XII
IPA IPS IPA IPS IPA IPS
1 SMA N 1 Sleman 115 52 128 62 123 56
2 SMA N 2 Sleman 63 64 62 61 64 60
3 SMA N 1 Mlati 64 64 64 57 67 60
4 SMA N 1 Gamping 63 63 64 64 64 64
5 SMA N 1 Godean 128 63 128 63 96 62
6 SMA N 1 Minggir 59 64 58 64 61 53
7 SMA N 1 Seyegan 128 63 129 61 127 63
8 SMA N 1 Tempel 46 47
9 SMA N 1 Turi 44 44
10 SMA N 1 Pakem 96 63 96 63 95 60
11 SMA N 1 Cangkringan 96 50 46 47 48
12 SMA N 1 Ngemplak 127 62 63 59 62
13 SMA N 1 Depok 103 86
14 SMA N 1 Kalasan 139 85 134 90 130 68
15 SMA N 1 Ngaglik 190 96 85 85 86
16 SMA N 2 Ngaglik 125 98 126 94 96 112
17 SMA N 1 Prambanan 101 91
18 SMA Muh. 1 Sleman 37 6 20 10 22
19 SMA Sulaiman 10
20 SMA Muh. Mlati 20 20 20
21 SMA Dr Wahidin 9 20 15
22 SMA Santo Mikael 30 40 24 23 20 26
23 SMA Islam 1 Gamping 23 35 20 42
24 SMA Budi Mulia Minggir 5 5 10
25 SMA Ma'arif 1 Sleman 13 20 20
26 SMA Islam 3 Sleman 22 14 17 13 16
27 SMA Muh. Pakem 31 11 16 12 16
28 SMA Sunan Kalijogo 37 35 40
29 SMA IKIP Veteran 21 22 29
30 SMA Gama Depok 28 24
31 SMA Kolese Debrito 148 81
32 SMA Angkasa Depok 32
33 SMA Kolombo Sleman 104 23 43 25 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
NO. NAMA SEKOLAHKELAS , X KELAS. XI KELAS, XII
IPA IPS IPA IPS IPA IPS
34 SMA Mandala Bakti 8
35 SMA Imanuel Kalasan 7 4 6 14 9 9
36 SMA Muh. Kalasan 12
37SMA Institut IndonesiaBerbah
10 15 11 7 13
38 SMA Islam Prambanan 20 20 12 11 20 20
39 SMA Muh. 1 Prambanan
40 SMA IT Bina Umat 26 30 24 38
41 SMA Dharul Hikmah 7 7 3
42SMA Muh. BoardingSchool
43 SMA Budi Mulia Dua
44SMA Islam Al Azhar 9Yogyakarta
45 SMA Budi Utama
46 SMA Wahid Hasyim
47 SMA IT Baitusallam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
LAMPIRAN III
Data Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
No KodeSekolah
JenisKelamin
Butir Pernyataan Variabel KontekstualTotal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
1 1 P 4 4 3 4 3 5 3 3 5 4 3 4 2 3 2 3 3 5 3 4 5 4 4 4 4 3 4 5 2 2 5 4 4 120
2 1 P 4 3 2 5 4 4 5 4 5 4 5 3 2 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 141
3 1 P 3 3 3 3 3 2 3 3 5 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 5 3 3 5 3 3 3 3 3 2 2 4 4 5 104
4 1 P 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 1 3 3 3 3 3 4 4 2 96
5 1 P 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 1 3 3 3 3 3 4 4 2 97
6 1 L 3 2 2 4 1 3 2 2 4 2 2 3 1 3 1 1 1 4 4 4 4 1 2 2 1 1 5 5 3 2 5 4 5 89
7 1 P 5 3 3 1 4 5 4 4 5 2 4 4 3 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 5 4 3 3 4 5 4 128
8 1 P 4 3 3 2 1 3 2 4 5 2 5 5 1 1 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 5 5 3 3 5 5 3 120
9 1 P 3 3 3 3 3 4 4 4 5 3 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 5 4 122
10 1 P 5 3 3 4 3 1 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 143
11 1 P 4 4 4 3 4 5 5 5 3 3 3 2 4 4 4 4 1 4 5 5 4 3 3 4 4 2 5 4 2 1 5 5 5 123
12 1 P 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 5 5 3 4 4 3 4 5 5 1 2 5 5 4 129
13 1 P 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 1 3 2 2 2 3 4 3 3 3 2 2 2 2 3 2 1 1 2 1 3 71
14 1 P 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 1 3 2 2 2 3 4 3 3 3 2 2 2 2 3 2 1 1 2 1 3 71
15 1 L 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 1 3 3 4 2 4 3 3 4 1 1 1 1 1 3 3 3 3 4 4 4 85
16 1 L 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 2 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 2 4 3 3 109
17 1 L 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 2 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 2 4 3 3 109
18 1 P 4 3 4 3 4 4 4 3 4 2 4 3 2 3 3 3 2 4 3 2 5 3 3 3 3 3 5 5 4 3 5 5 4 115
19 1 L 4 3 3 4 3 5 4 5 5 4 4 3 3 3 4 3 3 5 5 4 4 4 3 4 4 2 3 5 2 2 4 3 5 122
20 1 P 3 3 4 5 3 4 4 3 4 2 4 4 3 2 3 3 3 5 4 3 4 3 2 3 3 4 3 4 5 3 4 3 2 112
21 1 L 3 3 3 2 3 4 4 4 4 2 2 3 3 5 4 4 3 3 4 3 5 3 2 5 4 3 4 3 2 3 4 3 2 109
22 1 L 5 3 3 1 4 5 5 4 5 2 5 5 2 5 5 5 5 3 3 3 5 3 4 4 3 4 5 5 3 3 5 4 3 129
23 1 P 5 3 3 1 4 5 3 4 5 2 5 5 3 5 5 5 5 3 3 3 5 3 3 3 4 3 5 5 3 3 5 5 5 129
24 1 L 3 2 3 3 1 1 5 3 2 1 4 1 1 1 3 3 1 1 3 3 5 5 3 5 1 1 3 5 3 3 5 4 5 93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
No KodeSekolah
JenisKelamin
Butir Pernyataan Variabel KontekstualTotal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
25 1 L 4 4 5 3 5 5 4 4 4 4 3 4 2 5 2 4 1 5 4 4 5 3 2 4 3 4 4 5 5 3 5 5 4 128
26 1 L 4 4 5 3 3 4 4 3 3 1 3 3 1 4 4 4 2 3 3 3 5 2 2 5 3 1 5 5 1 1 5 5 3 107
27 1 P 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 3 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 4 4 5 5 4 4 4 5 5 146
28 1 P 3 4 4 5 3 3 5 4 4 3 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 5 5 3 3 5 4 5 124
29 1 P 5 4 4 3 2 3 5 4 4 3 4 4 2 4 5 4 3 4 4 4 5 4 3 3 3 4 5 5 5 5 5 5 5 132
30 1 P 4 3 3 3 3 2 5 4 3 2 3 3 2 3 5 5 4 4 4 3 5 4 4 5 4 3 4 5 5 3 5 3 4 122
31 1 P 4 2 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 5 3 3 4 4 4 4 4 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 118
32 1 P 3 5 5 4 4 4 5 4 5 3 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 3 4 5 4 5 4 5 3 3 5 5 5 143
33 1 P 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 4 4 3 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 151
34 1 L 4 3 3 2 3 4 4 4 4 3 4 3 1 2 3 3 2 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 3 3 4 3 5 118
35 1 P 4 5 3 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 4 4 4 5 4 4 3 5 5 4 147
36 1 P 5 5 5 3 5 5 4 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 3 5 5 5 4 5 5 5 5 152
37 1 P 5 5 5 3 4 3 5 5 5 3 5 5 4 5 5 5 3 5 4 4 5 3 3 4 4 4 5 5 5 1 4 5 4 140
38 1 P 4 4 4 5 4 5 4 3 4 3 3 4 4 5 5 4 5 4 4 3 4 3 4 3 3 2 4 4 3 3 5 5 4 128
39 1 P 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 3 3 4 3 5 5 5 4 5 4 4 5 148
40 1 P 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 4 5 5 5 5 5 5 5 132
41 1 L 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 3 3 4 3 5 4 4 5 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 5 115
42 1 L 5 3 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 160
43 1 L 5 3 4 5 3 4 5 5 5 4 4 3 1 3 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 3 5 5 3 139
44 1 P 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 163
45 1 L 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 107
46 1 P 5 3 2 5 3 3 4 3 5 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 1 1 1 2 2 3 3 3 3 3 5 100
47 1 P 5 3 5 3 3 2 3 4 4 3 5 5 3 3 4 3 2 5 5 5 5 4 4 3 4 4 4 4 2 2 4 2 4 121
48 1 L 3 4 4 3 3 3 4 3 3 2 2 3 2 4 4 5 2 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 2 3 4 2 108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
No KodeSekolah
JenisKelamin
Butir Pernyataan Variabel KontekstualTotal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
49 1 P 3 3 5 3 3 4 4 5 5 3 3 4 3 3 3 3 2 5 5 5 5 5 4 5 3 4 5 5 3 3 5 5 5 131
50 1 L 3 4 3 2 2 4 4 4 4 3 4 4 3 5 3 3 3 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 3 3 5 4 5 130
51 1 P 5 4 3 3 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 3 2 5 5 5 4 3 4 5 5 3 2 4 4 5 135
52 1 P 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 3 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 1 1 4 4 4 131
53 1 L 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 2 4 3 3 4 4 5 5 3 4 4 118
54 1 P 4 4 5 2 4 5 5 4 5 2 5 3 3 4 5 4 3 5 5 2 5 3 2 4 2 2 4 5 1 1 5 5 5 123
55 1 P 4 4 3 2 5 3 3 4 5 3 5 3 3 5 5 5 3 4 4 3 5 3 3 5 1 5 5 5 3 3 5 5 4 128
56 1 P 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 1 3 2 4 3 4 4 3 3 4 3 3 2 2 3 4 4 95
57 1 P 4 3 3 4 2 2 3 3 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 2 2 3 3 5 5 5 5 2 5 4 4 131
58 1 P 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 4 4 4 5 5 5 5 3 3 3 2 3 5 5 4 4 4 5 4 113
59 1 L 3 2 3 4 2 3 4 4 2 2 2 2 2 2 3 4 3 4 4 3 4 1 2 4 4 3 4 4 3 3 5 4 4 103
60 1 P 4 4 4 3 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 2 3 3 3 3 4 4 2 2 5 5 5 138
61 1 P 2 2 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 2 3 4 4 5 3 4 3 5 3 2 3 2 2 3 4 4 4 3 2 2 107
62 1 L 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 2 2 3 4 4 5 3 2 1 3 2 4 5 4 5 4 5 3 119
63 1 L 3 2 3 4 3 3 4 3 4 2 4 3 2 2 3 3 2 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 105
64 1 L 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 90
65 1 P 3 3 5 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 5 4 3 5 5 5 5 5 4 4 3 5 4 5 5 4 4 4 5 135
66 1 P 5 3 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 155
67 1 L 5 5 3 3 3 3 4 3 2 4 4 4 3 4 5 4 5 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 120
68 1 P 5 4 3 5 4 4 5 5 5 4 5 4 1 5 3 5 3 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 1 1 5 5 5 138
69 2 L 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 2 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 124
70 2 P 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 5 4 4 3 3 4 4 4 5 5 4 2 4 118
71 2 L 5 5 5 4 5 4 4 4 4 2 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 3 4 3 4 4 5 5 5 4 4 4 143
72 2 L 5 5 5 4 5 5 4 5 5 3 4 4 4 4 5 4 3 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
No KodeSekolah
JenisKelamin
Butir Pernyataan Variabel KontekstualTotal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
73 2 L 3 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 116
74 2 P 3 3 3 3 3 4 5 5 4 2 4 4 4 5 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 2 2 5 5 5 120
75 2 P 3 3 4 2 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 120
76 2 P 3 4 4 2 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 121
77 2 L 3 4 3 4 4 5 4 3 4 4 3 3 2 2 4 4 3 5 5 4 5 4 3 3 4 3 4 3 5 5 4 3 2 121
78 2 L 2 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 2 2 3 3 4 4 4 3 5 3 3 3 3 3 3 4 3 3 5 4 3 110
79 2 P 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 107
80 2 P 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 4 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 107
81 2 L 3 4 2 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 5 3 3 2 4 5 5 5 5 5 5 5 4 124
82 2 P 3 1 4 2 3 4 2 2 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 5 3 3 3 3 3 4 5 4 4 5 5 5 115
83 2 L 4 3 3 4 2 2 3 2 3 2 3 4 3 3 4 4 3 4 5 5 5 4 4 3 4 3 3 4 4 5 4 4 4 117
84 2 P 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 119
85 2 L 3 4 3 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 125
86 2 L 3 3 3 2 4 4 5 4 2 2 2 3 2 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 5 5 1 1 4 110
87 2 L 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 2 3 2 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 112
88 2 P 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 134
89 2 L 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 111
90 2 P 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 5 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 108
91 2 P 3 3 4 3 3 4 4 3 3 2 4 3 4 4 3 3 2 2 2 4 4 5 5 5 4 4 5 3 3 3 3 3 5 115
92 2 P 4 4 4 4 5 4 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 114
93 2 P 5 5 5 3 5 4 5 3 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 155
94 2 P 3 2 4 5 4 2 5 3 2 4 3 3 2 3 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 121
95 2 P 5 5 4 4 5 4 5 5 5 2 3 3 3 3 5 4 4 3 4 2 3 5 4 4 4 4 4 4 2 2 4 5 5 128
96 2 P 5 5 5 4 5 4 4 4 5 3 4 4 4 5 4 3 3 4 4 5 5 3 3 3 4 3 5 5 4 4 5 5 5 138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
No KodeSekolah
JenisKelamin
Butir Pernyataan Variabel KontekstualTotal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
97 2 P 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 3 3 3 4 3 4 5 3 4 3 124
98 2 P 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 4 2 2 2 2 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 106
99 2 P 2 4 3 2 5 4 4 3 5 3 3 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 3 2 5 5 3 3 5 5 5 134
100 2 P 4 4 3 3 3 2 4 4 3 2 2 3 3 3 4 3 5 2 2 3 5 5 3 5 3 3 4 4 4 4 3 4 4 113
101 2 P 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 131
102 2 P 5 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 3 4 4 3 3 4 4 5 136
103 2 P 5 4 4 3 4 4 5 4 5 3 4 3 2 3 4 4 4 4 3 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 135
104 2 L 4 4 4 3 4 3 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 3 4 3 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 140
105 2 P 4 4 3 2 3 4 3 2 5 3 4 3 2 3 4 3 4 4 3 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 126
106 2 P 4 3 4 4 3 4 4 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 1 1 2 3 4 111
107 2 P 5 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 5 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 115
108 2 L 3 4 2 2 4 4 3 5 5 1 1 4 1 4 4 5 1 5 5 5 5 5 4 4 3 3 5 5 2 2 5 5 5 121
109 2 P 2 3 4 1 2 1 3 2 4 4 2 2 4 4 2 5 1 4 4 4 5 2 2 2 4 2 5 4 1 1 3 4 5 98
110 2 P 4 3 5 2 3 4 2 4 4 2 2 3 2 3 1 4 4 5 4 5 5 3 2 3 3 3 5 4 3 3 5 5 4 114
111 2 L 5 5 5 5 4 5 4 5 5 3 5 3 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 154
112 2 P 3 4 4 4 3 5 5 4 5 3 4 5 4 4 3 3 1 4 4 5 5 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 138
113 2 P 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 134
114 2 P 4 2 3 2 5 5 5 4 5 3 4 5 4 4 3 3 1 4 4 5 5 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 136
115 2 P 3 4 4 5 3 5 5 4 5 3 4 5 4 4 3 3 1 4 4 5 5 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 139
116 2 L 3 4 4 2 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 5 4 4 3 3 5 5 4 4 4 5 3 5 5 5 5 5 4 130
117 2 P 4 2 3 2 5 5 5 4 5 3 4 5 4 4 3 3 1 4 4 5 5 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 136
118 2 P 2 3 2 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3 4 2 4 3 3 4 3 2 3 5 3 3 4 4 3 4 2 3 3 5 105
119 2 P 2 2 4 1 5 5 5 5 4 2 2 5 2 4 2 3 2 5 5 1 5 1 1 1 1 5 5 5 5 5 5 5 5 115
120 2 L 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
No KodeSekolah
JenisKelamin
Butir Pernyataan Variabel KontekstualTotal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
121 2 L 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 107
122 2 P 4 4 3 2 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 117
123 2 P 4 3 5 5 5 5 5 4 5 3 5 5 3 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 148
124 2 P 4 2 4 4 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 3 5 4 5 3 4 4 5 4 144
125 2 P 3 2 3 3 4 4 4 5 5 4 4 5 3 5 5 4 3 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 141
126 2 P 4 3 3 2 3 3 4 4 3 2 2 2 2 4 3 3 2 2 2 3 4 2 2 3 2 2 4 4 3 3 3 3 2 93
127 2 P 3 2 3 4 3 5 3 4 4 3 3 1 1 3 5 3 4 5 5 4 5 4 4 5 1 4 4 5 3 3 5 4 5 120
128 2 P 3 3 4 1 2 5 4 3 4 1 2 2 3 3 5 5 5 5 3 4 5 4 3 4 1 5 5 4 2 3 4 4 3 114
129 2 P 5 5 3 4 4 2 4 5 3 2 3 2 1 4 3 4 1 5 5 5 4 4 5 4 5 3 3 5 5 5 4 5 5 127
130 2 P 4 2 3 3 3 4 4 3 4 2 4 5 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 5 5 3 4 4 5 3 3 3 3 5 118
131 2 P 5 5 5 4 4 5 5 5 4 2 4 4 2 2 4 4 3 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 3 135
132 2 L 4 3 3 4 1 3 4 5 5 4 3 2 5 4 4 4 3 2 3 4 3 5 2 1 3 4 5 3 4 4 3 1 5 113
133 2 L 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 118
134 2 P 5 5 3 3 4 2 3 4 3 1 2 2 1 4 3 4 1 5 5 5 4 4 4 4 4 4 2 4 5 5 4 5 5 119
135 2 P 5 4 5 3 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 3 4 3 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 150
136 2 P 3 4 4 5 2 4 5 3 4 1 4 5 1 5 3 2 1 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 2 3 2 4 5 123
137 2 P 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 3 5 5 4 127
138 2 P 4 2 4 4 4 5 5 4 3 2 4 1 2 4 4 4 3 5 4 4 5 5 3 5 4 4 5 4 5 3 5 4 4 128
139 2 P 2 3 3 3 3 3 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 4 5 4 5 5 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 128
140 2 P 2 4 2 4 3 3 4 3 4 2 5 2 3 3 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 2 3 4 4 4 111
141 2 P 4 3 4 5 3 4 4 5 4 5 5 5 3 4 3 3 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 136
142 2 P 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 137
143 2 P 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 5 4 4 5 3 2 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 122
144 2 L 3 3 4 4 3 4 4 4 5 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 3 3 3 3 3 4 125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
No KodeSekolah
JenisKelamin
Butir Pernyataan Variabel KontekstualTotal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
145 2 P 3 3 3 3 2 3 5 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 5 4 4 5 3 2 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 121
146 2 L 5 5 5 4 3 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 3 3 4 5 5 3 3 148
147 2 P 5 4 5 2 5 5 3 5 4 2 2 4 4 3 5 4 2 5 5 3 4 4 5 4 4 2 3 4 3 4 3 3 4 124
148 2 L 3 3 3 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 3 4 3 5 3 4 3 5 3 3 5 4 5 5 5 139
149 2 L 4 4 5 4 4 5 4 3 5 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 5 4 3 3 126
150 2 L 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 112
151 2 L 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 113
152 2 L 3 4 3 2 4 4 4 3 4 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 100
153 2 P 3 1 2 2 1 3 4 2 3 2 1 2 1 2 2 3 1 2 2 4 4 1 2 2 2 2 2 2 2 2 4 3 3 74
154 2 P 5 4 5 3 3 5 4 4 5 5 5 4 3 5 5 4 2 5 5 5 3 3 3 3 4 3 5 4 2 2 5 5 5 133
155 2 P 3 3 3 3 3 5 5 3 5 3 5 5 5 3 3 5 3 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 143
156 2 L 4 4 3 4 5 4 4 3 5 4 3 3 4 3 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 2 2 2 4 120
157 2 L 3 4 3 4 4 4 2 3 3 3 4 4 3 2 2 3 4 4 3 5 5 4 3 4 4 4 4 4 5 3 4 4 5 120
158 2 P 5 4 5 3 5 5 3 5 4 3 3 4 4 3 5 4 2 5 5 3 4 4 5 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 129
159 2 P 4 4 4 3 3 3 4 3 4 2 3 3 4 2 2 3 3 2 3 3 5 5 3 3 4 2 4 3 3 3 4 4 3 108
160 2 P 2 1 1 3 3 4 4 4 5 5 5 5 4 4 2 2 2 4 4 4 4 4 3 3 4 3 5 5 5 5 5 5 5 124
161 2 L 4 4 5 4 4 4 4 3 5 3 3 3 4 4 5 4 4 4 3 3 5 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 123
162 2 L 5 3 5 5 3 5 3 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 3 3 5 5 3 4 3 5 5 5 144
163 2 L 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 5 5 5 3 3 5 5 5 5 3 3 3 5 3 5 4 4 3 129
164 2 L 3 4 2 4 4 3 4 3 5 4 3 4 4 5 3 4 2 5 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 119
165 3 L 4 4 4 5 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 3 3 3 5 127
166 3 P 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 4 2 3 3 4 2 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 3 3 4 4 5 121
167 3 P 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 5 5 4 4 5 4 4 126
168 3 L 3 4 4 3 4 3 2 3 3 2 2 2 1 2 2 2 1 3 3 3 3 1 2 2 1 2 3 4 2 4 5 3 3 87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
No KodeSekolah
JenisKelamin
Butir Pernyataan Variabel KontekstualTotal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
169 3 P 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 116
170 3 L 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 1 3 2 2 3 1 4 4 3 4 2 2 3 2 2 4 4 1 1 4 2 4 94
171 3 P 4 5 3 2 2 5 4 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 2 2 3 4 4 112
172 3 P 3 4 4 2 3 4 4 3 2 3 3 4 3 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 124
173 3 P 4 3 5 4 4 4 5 4 3 3 3 3 3 2 5 4 4 2 2 5 4 3 3 4 4 3 5 5 2 3 4 4 5 121
174 3 L 4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 5 121
175 3 L 2 2 3 2 4 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 4 1 3 3 4 3 3 2 3 4 3 4 4 2 2 4 4 4 94
176 3 P 4 5 4 3 4 3 3 3 2 2 2 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 5 3 3 4 4 5 3 3 2 4 116
177 3 L 3 2 3 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 2 2 2 5 5 3 3 5 5 3 114
178 3 L 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 115
179 3 P 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 129
180 3 P 4 3 3 2 3 4 4 5 4 4 3 3 3 2 3 3 2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 114
181 3 P 3 3 4 2 2 3 3 4 4 4 2 3 2 4 3 4 4 4 4 5 5 5 4 4 3 4 4 4 1 2 4 4 5 116
182 3 P 2 4 1 5 2 4 5 4 5 2 3 4 3 2 5 5 2 3 5 5 3 3 2 2 4 3 4 5 2 4 5 2 2 112
183 3 P 4 3 2 4 4 3 5 4 5 4 4 4 2 3 3 4 2 4 4 2 5 4 3 4 2 3 5 4 3 2 5 4 4 118
184 3 P 3 4 4 4 4 4 5 3 3 3 3 4 2 4 3 5 3 5 4 3 5 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 121
185 3 P 4 5 3 5 5 5 5 4 2 3 3 4 1 5 4 5 5 4 4 4 5 4 3 5 4 4 4 4 5 2 4 4 5 133
186 3 P 3 4 5 4 3 4 4 3 5 4 3 2 2 3 4 4 3 5 4 4 3 5 3 4 5 4 5 4 3 3 3 4 5 124
187 3 P 4 3 3 2 3 3 2 3 4 2 2 2 2 3 2 4 3 4 4 5 5 2 3 3 2 2 5 3 2 2 3 5 5 102
188 3 P 3 4 4 1 3 2 2 4 5 5 5 5 1 2 4 4 2 5 5 5 5 2 2 2 2 2 5 5 2 3 5 3 5 114
189 3 P 3 3 4 2 3 4 3 3 5 4 4 4 4 4 4 5 3 5 5 4 5 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 126
190 3 P 4 5 4 3 5 5 4 5 4 3 3 4 3 4 5 5 5 4 5 5 5 3 3 3 3 3 5 5 4 4 5 3 5 136
191 3 L 4 4 4 3 2 5 5 4 5 4 3 3 3 4 4 4 2 2 3 2 4 5 4 5 4 4 5 4 3 3 4 3 5 123
192 3 P 5 5 5 3 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 5 5 150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
No KodeSekolah
JenisKelamin
Butir Pernyataan Variabel KontekstualTotal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
193 3 P 4 4 4 3 4 5 5 4 3 2 3 4 1 3 4 4 2 5 5 5 5 5 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 121
194 3 P 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 2 2 5 5 3 2 3 3 4 112
195 3 P 5 4 4 3 5 4 2 4 5 4 2 2 3 4 3 4 4 5 5 5 5 4 4 3 2 2 5 5 4 3 4 2 4 124
196 3 P 3 4 4 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 125
197 3 P 5 5 5 3 5 4 4 3 5 5 5 3 3 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 3 3 5 5 5 148
198 3 P 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 2 3 4 2 1 3 4 3 4 3 2 4 3 4 3 4 1 3 4 4 5 108
199 3 P 5 3 3 5 3 5 5 3 4 2 3 3 4 4 3 3 4 5 3 3 5 5 3 4 3 5 4 4 2 2 5 4 4 123
200 3 P 5 4 4 2 2 4 4 4 5 5 5 4 2 3 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 2 2 137
201 3 P 4 4 5 3 5 4 4 5 5 5 4 5 3 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 153
202 3 P 4 5 5 3 5 5 4 5 5 4 4 3 2 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 1 1 5 5 5 142
203 3 L 3 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 2 5 5 5 2 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 2 2 4 4 5 133
204 3 P 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 125
205 3 P 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 2 1 3 3 3 4 4 4 4 4 5 5 4 2 3 5 5 4 4 5 5 1 119
206 3 L 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 5 5 3 3 4 3 5 113
207 3 L 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 1 4 3 4 2 3 3 3 3 4 4 5 4 4 4 4 3 111
208 3 L 4 4 3 2 2 3 3 4 4 4 4 4 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 2 2 4 5 5 117
209 3 P 3 3 3 4 5 3 4 5 4 3 4 5 3 5 4 5 5 4 3 4 5 3 4 5 4 5 3 5 3 3 5 4 5 133
210 3 L 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 102
211 3 P 4 4 4 3 3 3 3 4 4 2 3 4 3 4 3 3 2 5 5 4 4 2 2 3 3 3 4 4 1 1 4 4 5 110
212 3 P 2 3 1 1 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 5 5 3 98
213 3 P 4 4 5 3 4 4 5 4 3 2 3 3 4 4 3 4 4 5 3 5 3 4 4 4 4 4 5 5 2 2 3 3 5 124
NoKode
SekolahJenis
KelaminButir Pernyataan Variabel Komunikasi Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 24 25 26 28 30 31 32 33 35
1 1 P 3 4 4 4 5 5 3 4 5 4 5 4 4 5 3 5 5 5 3 3 2 3 4 2 5 4 4 4 4 4 119
2 1 P 4 5 5 3 4 5 4 3 4 5 5 4 5 5 4 4 5 3 5 4 3 3 4 4 5 5 4 5 4 4 127
3 1 P 3 5 5 3 2 3 5 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 5 3 5 5 5 5 111
4 1 P 3 3 3 4 5 5 3 3 3 2 4 4 3 4 3 5 4 4 3 5 5 3 4 3 3 3 4 4 4 3 109
5 1 P 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 2 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 2 4 3 4 4 3 102
6 1 L 4 4 4 3 2 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4 3 3 2 5 2 2 3 4 3 5 5 4 4 5 4 110
7 1 P 4 4 3 3 4 5 4 4 3 3 4 4 3 5 2 4 4 3 3 4 4 4 4 3 2 4 3 4 5 3 109
8 1 P 3 3 3 5 5 5 5 3 3 3 5 3 3 4 4 4 3 3 3 4 5 3 3 3 2 4 4 4 4 3 109
9 1 P 3 4 4 3 3 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 3 5 5 5 4 4 4 4 5 130
10 1 P 3 4 4 4 4 4 5 4 5 3 5 4 3 5 3 4 4 4 3 5 4 1 4 5 5 5 5 5 5 3 122
11 1 P 5 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 5 4 4 3 5 4 4 4 4 4 3 4 5 3 3 4 5 5 5 118
12 1 P 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 3 3 4 4 5 4 4 4 4 3 1 5 5 5 1 126
13 1 P 4 2 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 4 4 4 3 96
14 1 P 4 2 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 4 4 4 3 96
15 1 L 4 4 4 3 3 4 3 3 5 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 5 4 4 5 4 3 111
16 1 L 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 96
17 1 L 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 97
18 1 P 3 3 3 2 4 5 4 3 4 3 5 5 5 4 3 3 4 5 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 106
19 1 L 3 3 4 4 4 5 4 4 3 3 5 4 4 5 4 5 4 3 3 5 4 4 4 4 5 3 4 4 4 3 118
20 1 P 4 4 3 4 3 3 4 5 3 4 4 3 4 4 4 5 3 3 4 3 5 4 3 2 3 4 2 4 5 4 110
21 1 L 3 4 4 3 5 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 5 3 3 105
22 1 L 5 3 3 3 4 4 3 4 5 3 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 3 4 5 4 5 122
23 1 P 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 3 3 3 3 5 3 3 3 5 4 3 3 5 5 5 111
24 1 L 3 3 4 5 5 3 3 5 3 3 5 3 4 5 3 5 5 5 3 5 3 4 4 4 1 2 3 5 5 3 114
25 1 L 2 5 5 4 5 4 4 5 3 3 5 4 3 5 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 5 4 5 4 5 4 121
26 1 L 2 3 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
NoKode
SekolahJenis
Kelamin
Butir Pernyataan Variabel KomunikasiTotal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 24 25 26 28 30 31 32 33 35
27 1 P 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 4 4 5 5 4 137
28 1 P 4 4 3 3 5 4 3 5 3 3 5 3 4 4 3 3 3 3 3 5 5 3 3 4 5 2 5 5 5 4 114
29 1 P 1 4 3 3 4 4 3 4 4 3 5 4 4 5 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 3 115
30 1 P 4 3 3 3 3 4 3 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 2 111
31 1 P 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 113
32 1 P 2 4 4 3 5 5 2 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 3 4 4 3 3 4 4 4 5 2 5 4 123
33 1 P 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 3 4 3 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 125
34 1 L 1 4 3 3 4 5 3 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 3 4 3 4 3 4 4 4 5 5 5 5 123
35 1 P 4 4 3 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 132
36 1 P 3 4 4 4 3 4 5 5 4 4 5 4 4 3 4 5 3 4 4 5 4 2 4 5 4 4 5 5 5 5 124
37 1 P 4 5 4 4 4 4 4 3 4 3 5 4 3 3 3 4 4 3 3 4 5 3 4 4 5 4 4 5 5 4 118
38 1 P 4 5 5 3 3 4 4 4 5 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 5 3 3 4 4 4 5 4 4 4 5 122
39 1 P 4 5 4 4 2 5 5 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 3 3 4 5 2 4 5 4 4 5 5 5 5 123
40 1 P 3 5 5 3 5 5 5 3 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 140
41 1 L 3 3 3 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 4 4 4 4 134
42 1 L 4 4 3 5 3 3 5 5 5 5 5 5 3 5 3 5 5 3 2 5 3 3 3 5 5 5 4 4 4 5 124
43 1 L 5 5 4 5 3 3 4 5 1 5 5 5 4 5 3 5 5 3 5 5 4 5 5 4 5 3 5 5 5 4 130
44 1 P 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 150
45 1 L 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 90
46 1 P 3 3 3 3 4 5 5 4 4 3 3 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 122
47 1 P 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 5 3 3 5 4 4 3 3 4 4 4 2 3 4 3 3 4 4 5 5 111
48 1 L 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 108
49 1 P 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 3 143
50 1 L 2 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 2 4 3 3 2 4 4 3 3 4 103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
NoKode
SekolahJenis
Kelamin
Butir Pernyataan Variabel KomunikasiTotal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 24 25 26 28 30 31 32 33 35
51 1 P 4 4 3 4 4 5 3 4 4 3 5 4 4 5 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 120
52 1 P 4 4 5 4 3 4 4 5 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 5 4 5 4 121
53 1 L 4 4 5 3 3 4 4 4 4 3 5 4 4 3 3 3 3 3 2 2 2 3 4 4 5 4 3 4 4 4 107
54 1 P 5 5 5 4 5 4 4 3 5 3 5 4 3 5 2 5 4 4 5 5 5 4 4 3 5 3 3 5 5 4 126
55 1 P 4 3 3 3 4 5 3 4 5 3 5 4 4 4 4 5 3 3 5 4 4 4 4 4 5 2 3 4 4 3 115
56 1 P 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 2 2 3 4 2 3 3 2 4 3 4 3 4 2 96
57 1 P 4 3 3 2 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 3 5 4 3 4 4 4 4 3 4 5 3 4 5 5 2 118
58 1 P 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 5 4 3 3 3 4 3 2 2 4 2 3 3 3 4 4 2 3 3 3 94
59 1 L 2 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 2 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 102
60 1 P 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 3 3 5 4 2 5 5 5 3 128
61 1 P 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 1 5 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 5 4 108
62 1 L 5 2 1 5 1 1 1 1 1 1 1 2 2 5 2 3 3 4 3 4 3 5 4 5 4 4 3 3 3 3 85
63 1 L 2 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 2 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 101
64 1 L 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 99
65 1 P 4 4 2 5 4 4 5 3 5 4 4 4 3 4 4 4 5 2 5 5 2 5 5 4 5 5 4 4 4 3 121
66 1 P 5 4 3 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 146
67 1 L 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 121
68 1 P 3 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 138
69 2 L 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 120
70 2 P 4 4 4 3 4 4 2 3 4 4 4 5 4 5 3 3 3 3 3 5 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 111
71 2 L 2 3 3 4 4 4 4 5 3 3 5 3 4 5 4 4 4 3 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 119
72 2 L 4 5 4 4 3 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 3 4 4 5 4 5 5 4 4 129
73 2 L 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 108
74 2 P 3 3 5 3 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 3 3 5 5 3 3 3 5 3 5 5 5 3 126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
NoKode
SekolahJenis
Kelamin
Butir Pernyataan Variabel KomunikasiTotal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 24 25 26 28 30 31 32 33 35
75 2 P 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 114
76 2 P 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 114
77 2 L 3 4 3 3 4 5 4 5 4 4 5 4 4 3 5 5 4 4 5 5 5 3 4 3 5 4 4 4 3 4 122
78 2 L 2 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 96
79 2 P 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 109
80 2 P 5 4 5 3 3 4 3 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 3 5 3 3 3 3 3 4 3 4 5 4 117
81 2 L 2 3 3 3 4 5 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 2 3 2 4 4 3 3 3 5 3 102
82 2 P 2 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 120
83 2 L 4 5 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 2 4 4 3 3 4 5 4 3 4 4 4 108
84 2 P 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 98
85 2 L 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 131
86 2 L 5 4 3 2 1 2 3 4 5 4 3 5 4 3 2 1 2 3 4 5 4 1 2 3 5 3 2 1 2 4 92
87 2 L 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 107
88 2 P 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 107
89 2 L 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 103
90 2 P 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 103
91 2 P 2 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 108
92 2 P 3 3 2 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 2 3 3 3 4 3 4 4 4 2 103
93 2 P 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 120
94 2 P 5 5 5 3 4 5 3 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 3 4 5 5 3 5 5 5 3 132
95 2 P 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 116
96 2 P 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 133
97 2 P 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 5 5 4 5 4 3 4 4 4 3 3 111
98 2 P 1 2 1 4 4 4 1 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
NoKode
SekolahJenis
Kelamin
Butir Pernyataan Variabel KomunikasiTotal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 24 25 26 28 30 31 32 33 35
99 2 P 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 107
100 2 P 4 4 5 5 5 5 3 4 3 3 5 5 4 4 4 5 4 4 3 3 4 3 3 4 2 3 3 3 4 4 115
101 2 P 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 117
102 2 P 4 4 4 3 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 116
103 2 P 4 4 3 4 5 4 4 5 4 3 5 5 3 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 5 5 4 4 121
104 2 L 5 5 4 4 5 4 3 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 5 126
105 2 P 4 4 3 4 5 4 4 5 4 3 5 5 3 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 116
106 2 P 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 117
107 2 P 4 4 3 3 4 5 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 2 3 3 4 4 104
108 2 L 2 5 3 4 5 4 4 4 5 4 5 4 3 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 5 5 122
109 2 P 2 4 4 3 5 5 2 5 4 4 5 5 3 4 2 5 5 5 3 5 5 3 4 2 4 4 3 3 5 3 116
110 2 P 1 4 4 5 3 5 2 4 4 3 5 4 3 5 2 3 3 2 2 4 4 2 3 4 3 2 4 3 5 3 101
111 2 L 2 4 4 5 4 5 4 4 5 3 5 5 4 5 3 2 5 5 2 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 129
112 2 P 3 5 5 4 4 5 4 3 3 5 5 4 3 5 4 4 5 2 5 4 3 4 3 3 3 5 5 5 4 5 122
113 2 P 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 124
114 2 P 3 5 5 4 4 5 4 3 3 5 5 4 3 5 4 4 5 2 5 4 3 4 3 3 3 5 5 5 4 5 122
115 2 P 3 5 5 4 4 5 4 3 3 5 5 4 3 5 4 4 5 2 5 4 3 4 3 3 2 5 5 5 4 4 120
116 2 L 2 5 3 4 5 5 3 5 4 3 5 5 5 5 2 4 4 5 3 5 5 1 3 4 5 3 5 5 4 4 121
117 2 P 3 5 5 4 4 5 4 3 3 5 5 4 3 5 4 4 5 2 5 4 3 4 3 3 3 5 5 5 4 5 122
118 2 P 5 4 3 2 2 3 2 4 4 4 3 3 4 5 4 4 3 3 4 3 2 4 4 5 5 2 3 4 4 4 106
119 2 P 5 5 5 3 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 2 5 4 3 3 5 2 5 4 3 5 4 5 5 5 4 129
120 2 L 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 90
121 2 L 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 99
122 2 P 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
NoKode
SekolahJenis
Kelamin
Butir Pernyataan Variabel KomunikasiTotal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 24 25 26 28 30 31 32 33 35
123 2 P 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 3 3 4 5 5 5 4 140
124 2 P 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 5 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4 5 5 5 4 133
125 2 P 5 5 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 3 5 5 3 5 5 5 4 137
126 2 P 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 100
127 2 P 3 3 1 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 3 3 2 5 3 4 5 5 3 124
128 2 P 2 3 4 3 3 4 5 4 5 2 5 4 3 5 3 4 3 1 3 4 2 3 4 2 4 3 4 5 4 4 105
129 2 P 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 5 2 120
130 2 P 5 5 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 111
131 2 P 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 3 4 3 4 3 4 5 5 5 126
132 2 L 4 4 4 3 3 3 4 3 2 1 4 5 5 5 5 5 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 109
133 2 L 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 106
134 2 P 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 117
135 2 P 5 5 5 4 5 5 3 5 4 4 5 4 3 5 3 3 4 5 3 4 4 4 4 3 5 2 3 5 5 4 123
136 2 P 5 5 5 3 3 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 3 5 5 3 4 5 5 4 4 5 5 4 132
137 2 P 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 5 5 5 5 3 4 3 3 3 5 5 3 3 4 4 3 5 5 5 3 113
138 2 P 5 5 3 4 4 4 3 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 5 3 2 4 3 3 2 4 4 4 5 5 4 116
139 2 P 5 4 4 3 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 116
140 2 P 5 4 4 3 4 4 4 4 2 3 4 5 4 4 2 4 4 2 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 119
141 2 P 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 137
142 2 P 3 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 2 5 1 4 4 5 5 5 4 4 4 2 5 3 4 5 4 4 122
143 2 P 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 2 5 3 4 5 4 4 128
144 2 L 3 3 4 3 5 4 4 4 3 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 110
145 2 P 3 3 3 4 5 5 4 5 4 3 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 1 4 2 3 3 5 4 5 4 122
146 2 L 5 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
NoKode
SekolahJenis
Kelamin
Butir Pernyataan Variabel KomunikasiTotal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 24 25 26 28 30 31 32 33 35
147 2 P 3 3 3 2 4 4 2 3 3 2 4 4 3 2 2 4 3 4 4 5 5 3 3 3 4 3 3 5 5 3 101
148 2 L 5 5 3 3 3 5 3 5 3 3 3 5 3 5 2 3 5 5 5 5 5 2 4 5 5 5 3 3 5 3 119
149 2 L 4 4 4 3 4 4 3 4 5 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 5 4 4 5 4 3 5 4 3 4 4 116
150 2 L 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 4 4 3 3 4 4 99
151 2 L 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 5 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 99
152 2 L 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 104
153 2 P 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 112
154 2 P 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 142
155 2 P 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 3 5 5 5 5 142
156 2 L 4 4 4 3 2 2 2 2 2 2 3 5 4 3 3 4 2 3 4 4 3 2 3 3 4 3 4 3 2 1 90
157 2 L 4 5 5 5 3 3 4 3 5 3 5 4 4 4 3 3 4 4 4 5 4 3 3 2 4 4 3 5 5 3 116
158 2 P 4 4 4 3 4 5 3 5 3 3 5 4 4 5 2 4 4 3 3 4 4 3 3 3 2 2 3 4 4 2 106
159 2 P 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 5 3 3 3 2 3 3 3 5 2 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 100
160 2 P 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 5 3 2 4 3 3 3 3 3 4 4 4 5 5 4 109
161 2 L 3 5 4 5 4 4 4 4 3 3 5 4 3 3 2 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 5 3 111
162 2 L 5 5 5 3 4 5 4 5 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 5 5 5 5 5 5 136
163 2 L 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 5 5 5 5 3 4 3 3 2 3 4 3 4 5 3 4 4 4 5 3 111
164 2 L 4 3 3 4 5 4 5 4 4 5 4 4 3 4 3 4 5 4 3 4 3 5 4 4 5 4 3 4 5 3 119
165 3 L 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 108
166 3 P 2 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 105
167 3 P 5 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 3 114
168 3 L 4 3 3 3 2 3 4 3 5 2 3 5 3 3 3 4 2 2 4 3 2 3 3 5 4 3 3 3 3 3 96
169 3 P 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 125
170 3 L 4 4 3 3 3 4 3 4 3 2 4 4 3 3 3 4 2 2 3 4 2 3 3 4 4 4 4 4 3 4 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
NoKode
SekolahJenis
Kelamin
Butir Pernyataan Variabel KomunikasiTotal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 24 25 26 28 30 31 32 33 35
171 3 P 4 4 2 2 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 5 4 4 3 4 5 3 4 4 2 4 4 3 110
172 3 P 3 4 4 3 4 4 3 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 116
173 3 P 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 5 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 102
174 3 L 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 115
175 3 L 5 4 4 4 4 5 4 4 4 3 5 5 5 4 4 4 4 3 3 4 4 3 5 5 5 5 4 5 5 5 128
176 3 P 3 4 4 3 4 3 3 4 5 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 4 3 4 4 4 3 4 107
177 3 L 4 4 3 4 3 5 4 4 3 5 3 5 5 4 3 5 3 5 3 4 3 4 4 3 4 5 4 4 4 4 118
178 3 L 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 5 4 3 4 3 4 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 4 4 3 3 103
179 3 P 4 5 5 4 3 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 5 4 3 3 3 5 5 5 4 5 3 125
180 3 P 4 4 4 3 3 4 4 4 5 3 5 3 3 5 3 4 4 4 4 5 5 3 3 3 2 4 4 4 4 4 114
181 3 P 3 4 3 3 3 4 3 4 5 4 5 3 4 5 5 3 4 2 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 5 3 111
182 3 P 4 2 4 1 4 4 4 3 5 3 5 2 4 2 5 2 5 4 4 4 4 5 2 2 4 2 3 4 5 3 105
183 3 P 5 5 4 3 3 3 4 4 4 3 5 5 4 5 3 5 3 2 3 2 4 2 3 4 3 4 3 5 5 3 111
184 3 P 4 4 4 2 3 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 3 3 3 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 122
185 3 P 4 5 5 3 4 4 3 3 4 3 5 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 5 5 5 3 112
186 3 P 2 4 3 4 5 5 3 4 2 3 4 5 3 4 4 5 4 5 2 3 4 2 3 4 2 3 3 4 4 2 105
187 3 P 4 4 3 3 3 4 3 5 5 3 5 4 4 4 3 3 3 3 2 3 2 4 3 3 4 3 3 4 4 4 105
188 3 P 1 4 4 2 2 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 2 2 4 5 5 3 4 4 5 5 2 5 4 4 111
189 3 P 3 3 4 3 4 5 3 3 4 3 5 5 5 5 5 5 5 4 3 5 2 3 3 3 5 3 3 5 4 3 116
190 3 P 3 4 4 3 4 5 3 5 3 3 5 4 3 4 3 3 3 3 3 5 4 5 3 5 5 4 3 4 5 3 114
191 3 L 5 4 4 3 5 4 2 4 4 4 3 3 4 3 3 5 5 4 3 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 3 115
192 3 P 2 3 4 3 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 3 2 2 4 5 4 5 5 4 1 122
193 3 P 3 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 5 4 3 4 4 3 3 2 2 2 3 3 5 3 3 4 4 4 109
194 3 P 3 2 2 3 4 5 2 4 2 2 5 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 2 97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
NoKode
SekolahJenis
Kelamin
Butir Pernyataan Variabel KomunikasiTotal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 24 25 26 28 30 31 32 33 35
195 3 P 1 3 3 2 4 3 2 1 5 3 5 5 3 5 1 5 4 3 3 4 1 2 2 5 4 5 5 5 5 3 102
196 3 P 3 4 4 4 4 4 2 4 3 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 1 2 4 2 3 3 4 4 4 3 101
197 3 P 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 3 4 4 5 3 5 5 5 5 137
198 3 P 2 4 4 3 3 4 4 4 5 5 4 5 5 3 5 4 5 3 3 5 3 3 4 5 3 5 5 5 5 5 123
199 3 P 2 4 4 3 3 4 4 4 5 5 4 5 5 3 5 4 5 3 3 5 3 3 4 5 5 3 5 5 5 5 123
200 3 P 2 2 2 3 3 4 4 4 5 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 4 4 5 5 4 4 107
201 3 P 2 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 133
202 3 P 4 4 3 5 5 5 4 5 5 5 4 3 4 5 5 5 4 3 4 4 2 3 4 3 4 2 5 5 5 3 122
203 3 L 4 4 3 5 5 5 4 4 4 5 4 3 4 5 4 4 4 3 4 4 2 3 4 3 4 2 4 5 5 3 117
204 3 P 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 117
205 3 P 3 4 4 4 3 5 3 3 4 3 5 5 4 5 3 5 5 3 4 1 5 2 4 3 4 2 4 5 4 3 112
206 3 L 2 3 3 3 5 4 3 3 5 3 5 4 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 5 3 4 3 4 3 102
207 3 L 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 110
208 3 L 3 4 4 3 4 4 3 5 5 3 5 5 4 5 4 4 3 4 4 2 3 3 3 4 5 3 4 4 4 3 114
209 3 P 4 5 4 3 3 4 4 4 5 3 4 5 3 5 3 4 3 4 2 3 3 2 4 4 4 4 3 4 4 3 110
210 3 L 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 96
211 3 P 5 4 4 3 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 2 4 4 3 5 4 4 5 4 3 4 5 4 125
212 3 P 3 3 2 1 2 5 3 3 2 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 2 99
213 3 P 2 5 4 4 5 5 2 4 5 3 5 4 4 5 2 4 4 3 3 4 4 3 3 3 2 2 3 4 4 2 107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
No Kode Sekolah Jenis KelaminButir Pernyataan Variabel Integritas
Total1 3 4 5 8 9 10 11 12 13 15 16 17 19 21 22 23 24 26
1 1 P 5 3 2 4 5 4 5 5 5 3 4 4 5 4 4 5 5 5 3 80
2 1 P 3 2 4 5 5 3 5 5 5 2 1 3 2 1 1 5 5 5 5 67
3 1 P 3 3 3 3 4 3 5 3 5 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 55
4 1 P 2 2 4 3 4 2 5 5 5 5 3 3 3 3 2 3 2 3 2 61
5 1 P 3 2 3 4 4 2 5 5 5 5 4 4 3 2 5 3 2 3 2 66
6 1 L 2 2 1 3 5 3 3 5 5 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 56
7 1 P 4 3 5 5 5 5 5 4 5 2 2 3 3 3 4 5 4 5 4 76
8 1 P 3 3 3 3 5 3 3 5 5 3 1 1 3 3 3 5 3 3 3 61
9 1 P 3 3 3 3 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 70
10 1 P 3 3 3 3 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 3 5 4 72
11 1 P 4 3 5 5 5 4 5 5 5 1 1 1 5 2 4 5 5 5 4 74
12 1 P 4 3 5 5 5 4 5 5 5 1 1 1 2 3 1 5 5 5 5 70
13 1 P 2 2 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 2 2 4 4 4 4 2 73
14 1 P 2 2 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 2 2 4 4 4 4 2 73
15 1 L 2 2 4 4 4 2 4 5 5 1 3 4 3 3 4 5 4 4 3 66
16 1 L 3 3 3 4 4 3 4 5 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 67
17 1 L 3 3 3 4 4 3 4 5 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 67
18 1 P 3 3 3 4 4 3 4 5 5 5 3 3 4 3 1 4 3 4 3 67
19 1 L 2 2 3 4 4 3 4 4 5 2 2 2 3 3 3 5 3 4 3 61
20 1 P 3 4 3 3 3 2 5 4 5 2 1 2 3 3 3 4 4 5 4 63
21 1 L 4 3 4 4 5 5 4 4 5 2 2 2 3 3 2 5 3 4 3 67
22 1 L 2 2 3 4 3 3 5 4 4 3 3 3 3 2 2 5 3 4 4 62
23 1 P 1 1 1 3 5 3 4 3 5 1 1 1 1 4 2 5 5 5 4 55
24 1 L 3 3 2 3 4 3 3 5 5 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 63
25 1 L 2 3 4 5 5 4 5 5 4 5 3 4 3 3 1 5 5 5 5 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
No Kode Sekolah Jenis KelaminButir Pernyataan Variabel Integritas
Total1 3 4 5 8 9 10 11 12 13 15 16 17 19 21 22 23 24 26
26 1 L 2 4 2 5 5 4 5 5 5 5 3 4 3 3 1 5 5 5 5 76
27 1 P 4 3 3 5 4 3 5 5 4 2 2 3 2 3 4 5 4 5 3 69
28 1 P 3 4 2 4 5 3 4 5 5 1 2 2 2 2 2 5 5 5 5 66
29 1 P 4 4 5 5 5 4 5 5 5 3 3 4 4 3 3 5 4 4 4 79
30 1 P 3 2 1 4 4 2 5 5 5 2 2 3 3 2 3 4 3 4 3 60
31 1 P 4 3 2 4 5 4 5 5 5 2 2 4 3 4 2 5 5 5 5 74
32 1 P 4 4 1 5 5 4 5 5 5 1 1 1 1 3 3 5 5 5 5 68
33 1 P 3 3 4 5 5 5 4 4 5 1 1 5 4 2 3 4 4 4 5 71
34 1 L 4 3 5 5 5 4 4 5 5 2 2 3 3 2 5 5 5 5 5 77
35 1 P 3 2 2 4 4 2 4 5 5 2 2 2 2 2 3 4 3 4 4 59
36 1 P 2 3 5 4 4 3 5 5 5 3 3 3 4 5 1 4 3 3 5 70
37 1 P 3 2 3 5 5 4 5 5 4 2 2 3 2 3 4 5 5 5 3 70
38 1 P 2 2 3 3 4 3 5 3 5 1 2 3 3 5 2 5 5 5 3 64
39 1 P 3 2 5 4 3 3 5 5 5 3 3 3 4 5 3 4 3 3 5 71
40 1 P 3 3 3 5 5 3 4 5 5 1 1 1 1 3 3 5 5 5 5 66
41 1 L 3 4 3 5 2 2 2 2 3 1 1 3 3 2 5 5 5 5 1 57
42 1 L 3 1 1 5 5 5 5 3 5 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 71
43 1 L 1 1 1 5 5 1 5 5 5 1 1 1 1 5 3 5 5 3 5 59
44 1 P 3 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 90
45 1 L 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 5 4 64
46 1 P 1 1 5 5 5 4 5 5 2 1 1 1 1 2 5 5 5 5 1 60
47 1 P 3 3 5 5 5 4 4 5 5 2 2 3 4 3 2 5 4 5 5 74
48 1 L 3 3 3 4 4 3 5 5 5 3 4 3 5 4 3 4 4 4 4 73
49 1 P 4 4 5 5 5 5 4 4 5 1 1 2 3 3 5 5 5 5 5 76
50 1 L 2 2 3 3 4 3 5 5 5 2 2 2 2 3 3 4 4 4 4 62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
No Kode Sekolah Jenis KelaminButir Pernyataan Variabel Integritas
Total1 3 4 5 8 9 10 11 12 13 15 16 17 19 21 22 23 24 26
51 1 P 4 3 4 4 4 5 4 5 5 3 3 4 5 4 2 5 4 4 4 76
52 1 P 3 2 4 5 3 3 5 5 5 3 3 4 3 2 2 5 4 5 3 69
53 1 L 2 3 2 5 5 4 4 2 5 2 2 2 3 3 3 5 4 4 4 64
54 1 P 3 1 1 5 5 3 5 5 5 2 2 2 1 2 2 5 4 5 3 61
55 1 P 2 3 2 4 4 2 5 5 5 3 2 3 4 1 3 4 3 3 3 61
56 1 P 4 3 1 4 4 3 4 5 5 4 3 4 4 2 4 4 3 4 3 68
57 1 P 4 2 2 5 5 4 5 4 5 2 2 2 4 4 3 5 4 5 4 71
58 1 P 1 1 2 4 3 2 5 4 5 2 2 2 3 3 2 4 3 3 3 54
59 1 L 3 4 2 3 3 2 4 3 4 2 2 2 2 2 2 4 3 3 3 53
60 1 P 4 3 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 3 5 4 5 4 84
61 1 P 3 3 4 5 2 3 3 2 4 2 3 2 3 2 3 4 1 5 3 57
62 1 L 1 1 1 2 3 1 5 3 1 2 4 5 5 5 5 5 5 5 1 60
63 1 L 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 5 5 4 3 69
64 1 L 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 72
65 1 P 4 3 2 5 5 4 5 4 4 1 1 1 1 4 1 5 5 5 5 65
66 1 P 3 2 3 5 5 3 5 5 5 3 3 3 3 1 5 5 5 5 5 74
67 1 L 3 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 3 4 5 5 4 84
68 1 P 5 4 5 5 5 5 5 4 4 2 1 2 3 3 4 5 5 5 5 77
69 2 L 4 3 2 4 4 4 4 5 4 2 2 2 2 2 2 4 4 4 3 61
70 2 P 3 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 2 4 4 5 5 5 5 76
71 2 L 3 2 2 5 4 4 4 4 5 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 70
72 2 L 3 2 2 5 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 5 5 4 4 65
73 2 L 4 2 2 4 4 3 4 3 4 2 2 2 4 4 3 4 4 3 4 62
74 2 P 4 1 3 5 5 3 5 5 5 4 3 4 3 3 5 5 5 5 3 76
75 2 P 3 3 3 4 4 3 4 5 5 3 4 4 4 4 5 4 5 5 3 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
No Kode Sekolah Jenis KelaminButir Pernyataan Variabel Integritas
Total1 3 4 5 8 9 10 11 12 13 15 16 17 19 21 22 23 24 26
76 2 P 3 3 3 4 3 3 4 5 5 3 4 4 4 4 5 4 5 5 3 74
77 2 L 3 2 2 5 5 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 4 4 3 4 56
78 2 L 2 3 2 3 4 3 4 4 5 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 62
79 2 P 3 3 2 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 62
80 2 P 3 3 2 3 4 3 4 2 5 1 3 3 3 1 3 4 3 3 3 56
81 2 L 4 3 2 4 4 3 4 5 5 4 4 4 3 4 3 2 2 4 4 68
82 2 P 3 2 2 4 4 2 4 4 5 2 2 2 4 3 3 4 4 4 4 62
83 2 L 3 3 2 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 3 71
84 2 P 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 66
85 2 L 3 2 2 4 5 2 3 5 5 2 3 3 3 3 3 5 5 3 3 64
86 2 L 1 3 2 1 2 1 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 4 4 4 46
87 2 L 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 2 1 3 60
88 2 P 4 4 2 2 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 64
89 2 L 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 64
90 2 P 3 3 2 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 58
91 2 P 4 3 2 4 4 3 5 4 5 2 2 4 4 5 5 5 4 4 4 73
92 2 P 3 2 2 4 4 3 4 3 4 2 3 3 4 3 3 4 3 3 4 61
93 2 P 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 5 4 4 4 70
94 2 P 2 2 1 4 4 2 4 5 5 1 1 3 1 4 3 3 2 3 4 54
95 2 P 3 2 3 3 4 2 4 4 4 2 2 3 3 3 3 4 3 3 4 59
96 2 P 3 2 3 3 4 3 4 4 4 4 4 2 2 3 3 4 2 3 3 60
97 2 P 4 2 3 2 2 2 3 3 4 4 1 1 3 2 2 4 3 3 4 52
98 2 P 4 3 2 2 5 4 5 4 5 2 2 3 3 4 3 3 4 4 3 65
99 2 P 4 3 5 5 5 4 4 4 5 2 1 1 2 4 2 4 5 5 5 70
100 2 P 3 3 2 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 4 4 3 4 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
No Kode Sekolah Jenis KelaminButir Pernyataan Variabel Integritas
Total1 3 4 5 8 9 10 11 12 13 15 16 17 19 21 22 23 24 26
101 2 P 3 2 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 3 3 47
102 2 P 3 2 3 4 4 3 4 5 5 2 3 4 3 4 4 4 3 4 3 67
103 2 P 3 2 4 4 4 3 4 5 5 3 3 4 3 3 3 5 4 4 4 70
104 2 L 1 2 4 4 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 5 1 2 4 43
105 2 P 3 2 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 5 4 4 4 66
106 2 P 4 4 4 4 5 4 5 4 5 2 3 4 3 4 5 4 5 5 4 78
107 2 P 4 3 3 3 4 3 5 5 5 3 2 5 3 3 5 4 5 5 3 73
108 2 L 4 3 3 4 5 3 5 5 5 2 2 1 5 2 4 5 5 4 5 72
109 2 P 2 3 2 4 5 2 4 4 5 2 3 2 4 4 4 4 5 4 2 65
110 2 P 3 2 3 4 5 3 4 4 5 3 3 2 3 3 3 5 4 4 4 67
111 2 L 3 3 2 5 4 2 4 5 5 1 1 1 1 1 5 5 4 4 5 61
112 2 P 4 4 3 5 5 4 5 5 2 3 1 5 2 5 2 5 4 4 5 73
113 2 P 4 3 3 4 5 4 5 5 3 3 5 4 3 3 5 4 5 4 3 75
114 2 P 4 4 3 5 5 4 5 5 2 3 1 5 2 5 2 5 4 4 5 73
115 2 P 4 4 3 5 5 4 5 5 2 3 1 5 2 5 2 5 4 4 5 73
116 2 L 3 1 2 3 3 2 4 5 5 2 2 4 1 2 3 5 3 3 3 56
117 2 P 4 4 3 5 5 4 5 5 2 3 1 5 2 5 2 5 4 4 5 73
118 2 P 2 4 3 4 3 3 4 4 4 3 2 3 2 3 1 4 3 3 2 57
119 2 P 4 1 1 4 5 3 5 5 5 4 2 2 3 4 3 5 4 4 4 68
120 2 L 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57
121 2 L 3 3 3 3 5 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 63
122 2 P 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 4 61
123 2 P 4 3 5 5 5 4 4 3 5 2 2 2 4 3 2 5 3 5 4 70
124 2 P 4 4 4 5 5 4 4 3 5 3 2 2 3 2 3 4 5 5 5 72
125 2 P 5 4 2 4 5 5 5 4 4 3 4 4 4 3 3 5 5 5 5 79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
No Kode Sekolah Jenis KelaminButir Pernyataan Variabel Integritas
Total1 3 4 5 8 9 10 11 12 13 15 16 17 19 21 22 23 24 26
126 2 P 4 4 4 4 5 4 4 4 5 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 74
127 2 P 5 3 4 4 5 3 4 5 5 3 2 4 2 4 2 5 5 5 5 75
128 2 P 2 2 3 5 4 2 5 5 5 2 2 4 5 2 4 5 4 4 4 69
129 2 P 4 2 3 4 3 3 4 5 5 2 1 4 2 4 3 5 3 3 3 63
130 2 P 3 3 4 3 5 3 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 3 78
131 2 P 5 4 5 4 5 4 5 3 5 2 2 3 3 4 4 5 5 5 5 78
132 2 L 2 3 4 4 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 5 5 2 3 4 56
133 2 L 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 57
134 2 P 3 3 3 3 4 3 4 5 5 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 67
135 2 P 4 3 4 5 5 3 4 5 5 2 2 3 4 4 3 5 5 4 5 75
136 2 P 2 1 2 4 4 2 5 5 5 2 1 4 2 2 4 5 4 4 5 63
137 2 P 4 3 2 4 4 4 5 3 5 3 3 3 2 3 3 5 5 5 4 70
138 2 P 4 1 3 3 5 3 5 5 5 2 2 2 3 2 3 5 4 5 3 65
139 2 P 3 3 3 4 4 3 5 4 4 2 2 3 4 3 2 4 3 3 4 63
140 2 P 3 2 3 3 5 3 5 5 5 3 3 2 3 2 4 5 4 4 4 68
141 2 P 3 3 3 4 4 2 4 4 4 2 2 2 2 3 3 5 3 3 5 61
142 2 P 4 3 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 88
143 2 P 5 3 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 86
144 2 L 4 3 3 4 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 61
145 2 P 4 3 2 4 5 5 5 5 5 1 1 1 5 1 5 5 5 5 5 72
146 2 L 5 4 4 5 5 4 5 3 3 4 2 3 4 3 3 5 4 5 5 76
147 2 P 3 3 4 2 4 3 3 4 5 4 3 3 3 2 3 5 4 4 4 66
148 2 L 5 5 5 5 5 2 5 3 3 4 5 1 1 1 1 5 3 5 3 67
149 2 L 2 2 3 4 3 2 1 2 2 3 1 2 2 2 2 3 2 1 4 43
150 2 L 5 4 2 4 5 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 4 4 2 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
No Kode Sekolah Jenis KelaminButir Pernyataan Variabel Integritas
Total1 3 4 5 8 9 10 11 12 13 15 16 17 19 21 22 23 24 26
151 2 L 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 59
152 2 L 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 4 2 2 4 52
153 2 P 3 1 1 3 3 2 3 5 5 2 2 1 2 2 2 3 3 4 3 50
154 2 P 3 1 2 5 4 1 4 4 4 2 2 2 2 1 3 5 4 4 5 58
155 2 P 5 3 3 5 4 2 5 5 5 1 1 1 1 1 3 5 5 3 5 63
156 2 L 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 2 2 2 59
157 2 L 3 3 2 3 5 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 61
158 2 P 4 3 2 3 4 3 5 5 5 2 2 2 5 3 3 5 4 4 3 67
159 2 P 3 2 2 4 4 2 4 4 4 2 3 3 4 4 3 5 3 3 4 63
160 2 P 3 3 3 4 4 3 4 4 5 2 2 2 2 3 3 4 3 3 4 61
161 2 L 4 3 2 3 3 3 5 5 5 1 2 3 4 3 4 5 5 4 5 69
162 2 L 1 1 5 5 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 5 1 1 5 45
163 2 L 2 2 5 5 1 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 5 1 1 4 51
164 2 L 4 2 2 2 5 5 5 3 4 4 4 2 2 4 2 5 5 5 5 70
165 3 L 3 2 3 3 4 3 3 5 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 58
166 3 P 3 3 3 3 4 3 5 5 5 2 4 2 3 3 3 4 4 4 4 67
167 3 P 2 3 2 5 5 4 4 3 2 1 1 1 2 3 4 5 5 5 3 60
168 3 L 1 3 3 3 3 2 3 4 4 1 3 2 3 2 3 4 3 3 3 53
169 3 P 3 2 2 3 3 3 4 4 5 2 2 2 2 3 3 4 4 4 4 59
170 3 L 4 4 3 3 4 3 4 5 5 2 1 3 2 2 4 4 4 3 3 63
171 3 P 1 1 5 4 5 1 5 5 5 2 3 4 3 5 3 5 3 4 5 69
172 3 P 4 3 4 4 5 4 4 3 4 2 3 3 3 4 3 4 4 5 4 70
173 3 P 3 3 2 4 5 3 4 4 5 2 3 3 4 3 2 5 4 4 3 66
174 3 L 3 2 3 4 4 3 4 5 5 2 3 3 3 2 2 4 3 3 3 61
175 3 L 3 4 3 4 4 3 2 3 5 1 1 1 3 3 3 4 3 3 4 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
No Kode Sekolah Jenis KelaminButir Pernyataan Variabel Integritas
Total1 3 4 5 8 9 10 11 12 13 15 16 17 19 21 22 23 24 26
176 3 P 2 2 3 3 2 3 4 5 3 2 2 2 4 3 3 4 4 3 4 58
177 3 L 2 1 2 4 4 3 2 3 4 2 2 2 2 3 3 4 3 3 4 53
178 3 L 3 3 2 4 4 4 3 4 5 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 64
179 3 P 3 3 3 3 4 4 4 4 4 2 2 2 4 3 3 4 3 4 4 63
180 3 P 4 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 3 3 68
181 3 P 3 2 2 4 5 3 4 4 5 2 2 2 3 3 4 5 5 4 5 67
182 3 P 4 1 4 3 3 2 5 5 4 4 4 5 4 3 3 4 4 4 2 68
183 3 P 4 2 2 4 4 2 4 3 5 2 2 3 3 2 4 5 4 4 4 63
184 3 P 3 3 4 5 3 2 2 1 4 2 3 2 2 2 3 5 3 3 5 57
185 3 P 3 2 2 4 5 3 4 3 5 1 1 1 4 3 3 4 4 4 4 60
186 3 P 4 3 2 4 5 4 5 3 4 1 1 1 3 1 4 5 3 4 5 62
187 3 P 3 3 2 3 3 3 4 5 5 2 2 2 1 3 3 3 3 3 2 55
188 3 P 2 4 3 4 5 2 4 3 5 1 1 1 4 2 3 5 4 3 3 59
189 3 P 3 2 2 3 3 3 4 5 5 2 2 2 3 3 3 4 3 4 4 60
190 3 P 4 3 4 4 4 4 4 5 5 1 1 1 2 2 3 4 3 4 5 63
191 3 L 2 2 2 3 3 2 4 5 4 1 1 4 4 1 4 4 2 2 2 52
192 3 P 4 5 3 4 5 3 5 5 5 1 1 3 5 3 2 5 4 4 4 71
193 3 P 4 4 3 3 5 3 5 5 4 2 5 4 5 4 4 5 4 4 3 76
194 3 P 2 2 3 4 5 2 3 5 5 1 2 2 2 2 3 4 4 3 3 57
195 3 P 4 3 4 3 5 3 5 5 5 1 4 2 5 3 2 5 3 4 4 70
196 3 P 5 4 4 4 5 4 4 4 5 3 5 3 3 3 4 4 4 5 4 77
197 3 P 3 3 4 4 5 4 4 4 5 2 4 4 3 3 4 5 4 4 4 73
198 3 P 4 3 3 4 5 4 4 5 5 3 2 5 5 3 4 4 4 4 4 75
199 3 P 5 4 5 5 5 3 5 4 5 1 1 2 4 5 4 5 4 4 5 76
200 3 P 3 2 3 5 5 3 5 4 5 3 3 3 3 3 3 5 3 3 4 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
No Kode Sekolah Jenis KelaminButir Pernyataan Variabel Integritas
Total1 3 4 5 8 9 10 11 12 13 15 16 17 19 21 22 23 24 26
201 3 P 5 3 5 5 5 3 5 4 5 2 2 2 5 3 1 5 4 5 5 74
202 3 P 5 4 4 5 5 3 5 4 5 3 5 4 5 4 4 5 4 5 5 84
203 3 L 5 4 4 5 5 3 5 4 5 3 5 4 5 4 4 5 4 5 5 84
204 3 P 4 3 3 3 5 3 5 5 5 3 4 2 3 2 3 5 4 4 4 70
205 3 P 4 4 5 4 5 4 5 5 5 3 3 4 4 2 4 5 4 4 4 78
206 3 L 3 3 3 3 5 4 4 3 5 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 67
207 3 L 5 2 4 4 4 3 4 5 5 1 1 1 2 2 3 4 4 3 4 61
208 3 L 3 3 4 5 5 4 4 4 5 2 3 3 3 4 5 5 5 5 4 76
209 3 P 3 2 2 4 5 2 4 3 5 2 2 2 4 3 3 4 4 4 5 63
210 3 L 3 2 2 3 3 2 2 5 5 2 2 3 3 2 3 4 2 3 3 54
211 3 P 3 3 2 4 4 3 4 5 5 3 3 5 2 2 3 4 3 3 3 64
212 3 P 2 2 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 58
213 3 P 4 3 2 3 4 3 5 5 5 2 2 2 5 3 3 5 4 4 3 67
NoKode
SekolahJenis Kelamin
Butir Pernyataan Variabel Minat BelajarTotal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 1 P 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 65
2 1 P 4 1 5 1 1 1 1 1 5 3 4 4 3 4 4 4 5 5 4 4 64
3 1 P 1 1 2 3 2 3 3 2 4 2 3 1 2 2 3 2 2 2 3 1 44
4 1 P 1 1 2 3 2 3 3 2 4 2 3 1 2 2 3 2 2 2 3 1 44
5 1 P 1 1 2 1 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 1 41
6 1 L 1 1 2 1 3 2 3 3 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 3 1 40
7 1 P 3 4 5 3 4 5 5 2 4 4 3 5 4 3 3 3 3 4 4 4 75
8 1 P 3 1 5 3 3 3 4 3 3 3 5 1 3 3 3 3 3 3 3 3 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
NoKode
SekolahJenis Kelamin
Butir Pernyataan Variabel Minat BelajarTotal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
9 1 P 3 3 4 1 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 2 3 4 3 3 63
10 1 P 4 3 4 1 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 2 3 4 3 3 64
11 1 P 4 3 5 3 3 3 4 4 5 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 73
12 1 P 4 2 5 3 2 2 2 3 3 3 3 2 5 4 4 5 4 4 3 3 66
13 1 P 3 2 4 1 3 2 3 2 3 3 3 2 3 4 4 4 3 4 4 4 61
14 1 P 3 2 4 1 3 2 3 2 3 3 3 2 3 4 4 4 3 4 4 4 61
15 1 L 2 2 3 2 3 3 4 3 5 1 1 3 2 3 3 2 1 2 2 2 49
16 1 L 3 3 4 1 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 2 3 4 3 3 63
17 1 L 3 3 4 1 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 2 3 4 3 3 63
18 1 P 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 70
19 1 L 4 3 4 2 1 3 4 3 4 3 4 4 3 5 4 3 3 4 3 3 67
20 1 P 2 3 5 2 3 3 2 3 4 3 2 2 3 4 3 3 3 4 3 2 59
21 1 L 4 3 4 2 1 3 4 3 4 3 4 4 3 5 4 3 3 4 3 3 67
22 1 L 4 4 5 2 3 3 3 4 5 3 3 3 4 4 4 4 4 5 4 3 74
23 1 P 4 4 5 2 3 3 3 4 5 3 3 3 4 4 4 4 4 5 4 3 74
24 1 L 3 2 5 3 3 2 2 1 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 53
25 1 L 4 3 4 2 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 66
26 1 L 4 3 4 2 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 66
27 1 P 4 3 5 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 5 4 3 4 4 5 3 73
28 1 P 3 3 5 2 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 2 3 4 4 3 68
29 1 P 3 3 5 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 2 4 3 3 5 5 5 71
30 1 P 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 4 4 3 63
31 1 P 3 2 5 2 5 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 72
32 1 P 4 2 5 4 2 3 3 2 5 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 63
33 1 P 5 4 5 2 5 3 4 3 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
NoKode
SekolahJenis Kelamin
Butir Pernyataan Variabel Minat BelajarTotal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
34 1 L 4 5 5 4 5 3 4 3 5 5 4 5 5 4 3 3 4 4 4 5 84
35 1 P 2 3 5 3 3 2 4 2 3 3 3 4 4 5 4 4 3 5 4 3 69
36 1 P 4 4 4 2 5 3 3 3 5 4 4 3 5 5 5 4 4 5 4 5 81
37 1 P 3 3 5 3 5 3 4 2 5 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 74
38 1 P 4 1 5 5 3 2 2 3 5 1 4 3 4 5 3 5 4 5 5 5 74
39 1 P 4 5 4 2 5 3 3 3 5 5 1 5 3 4 4 4 5 4 5 5 79
40 1 P 3 3 5 3 3 2 3 3 5 1 5 4 3 3 3 4 3 3 3 3 65
41 1 L 5 3 5 5 1 3 5 3 5 1 4 4 5 4 4 3 5 3 3 3 74
42 1 L 5 5 5 5 1 3 5 3 5 3 3 3 3 3 3 5 3 3 5 5 76
43 1 L 4 5 5 3 1 1 5 1 5 3 4 3 5 5 5 5 5 5 5 4 79
44 1 P 5 5 5 3 1 3 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 88
45 1 L 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
46 1 P 1 1 5 1 1 1 1 1 2 1 3 3 2 3 3 3 3 5 3 3 46
47 1 P 4 3 5 2 3 4 3 3 4 2 3 4 4 5 3 3 4 5 4 4 72
48 1 L 4 2 5 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 5 4 4 74
49 1 P 4 3 5 3 4 4 4 2 5 3 5 4 3 5 5 3 4 4 4 5 79
50 1 L 5 5 5 2 3 3 3 2 4 5 4 2 5 4 4 5 5 5 5 5 81
51 1 P 4 4 5 4 5 3 5 3 5 3 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 85
52 1 P 4 4 5 3 4 3 3 3 5 3 3 4 3 5 4 3 3 3 3 3 71
53 1 L 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 67
54 1 P 3 3 5 1 3 1 3 3 4 4 5 4 3 5 3 2 3 2 3 3 63
55 1 P 3 3 5 2 3 5 4 1 3 4 3 3 3 5 4 4 3 3 3 3 67
56 1 P 5 3 2 4 3 5 3 2 4 5 5 4 5 4 3 3 5 4 3 5 77
57 1 P 2 2 5 3 5 4 5 2 5 2 2 2 4 5 5 5 3 5 3 3 72
58 1 P 3 2 3 1 3 2 3 4 3 2 4 2 3 2 3 3 3 4 4 3 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
NoKode
SekolahJenis Kelamin
Butir Pernyataan Variabel Minat BelajarTotal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
59 1 L 1 1 4 1 2 2 3 2 2 1 3 2 1 3 2 2 2 4 4 2 44
60 1 P 3 2 5 3 4 4 5 4 5 1 2 5 3 5 5 5 3 4 3 2 73
61 1 P 2 3 3 4 3 2 3 3 2 2 3 2 4 3 2 4 3 2 4 4 58
62 1 L 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 25
63 1 L 2 2 3 2 4 3 4 2 4 2 2 2 2 2 3 4 4 3 2 2 54
64 1 L 3 3 4 3 4 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 73
65 1 P 4 4 5 2 4 2 4 3 5 1 3 5 5 5 5 4 2 5 5 4 77
66 1 P 3 3 5 3 1 3 3 1 5 2 3 3 3 3 4 4 5 5 5 3 67
67 1 L 4 5 4 3 1 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 4 5 4 87
68 1 P 4 3 5 3 2 3 3 3 5 3 4 4 4 4 5 4 4 5 3 5 76
69 2 L 4 2 4 4 2 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 70
70 2 P 3 1 5 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 70
71 2 L 5 3 5 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 5 4 4 4 5 3 4 77
72 2 L 4 3 4 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 65
73 2 L 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 72
74 2 P 3 4 5 2 5 3 4 5 4 3 3 5 3 5 4 5 5 4 4 3 79
75 2 P 4 3 5 2 4 5 5 1 5 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 69
76 2 P 4 3 5 2 4 5 5 1 5 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 69
77 2 L 4 3 5 2 2 3 4 3 4 3 2 4 3 3 4 3 3 4 4 2 65
78 2 L 3 2 5 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 62
79 2 P 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 63
80 2 P 3 1 5 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 62
81 2 L 4 3 5 2 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 70
82 2 P 3 3 4 2 4 4 4 3 4 2 3 3 2 4 4 3 3 4 4 3 66
83 2 L 3 3 4 3 4 2 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
NoKode
SekolahJenis Kelamin
Butir Pernyataan Variabel Minat BelajarTotal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
84 2 P 3 4 5 3 3 4 3 2 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 66
85 2 L 4 3 5 3 3 3 4 3 5 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 75
86 2 L 5 1 5 4 3 4 3 4 3 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 4 68
87 2 L 4 1 3 2 1 3 5 1 3 3 3 3 4 4 4 3 2 4 3 2 58
88 2 P 4 3 4 4 3 2 2 4 3 2 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 67
89 2 L 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 67
90 2 P 3 2 4 2 3 3 3 2 3 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 55
91 2 P 5 3 5 3 4 4 4 2 5 4 4 3 5 4 5 5 5 5 3 5 83
92 2 P 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 69
93 2 P 5 3 5 3 3 4 4 3 5 2 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 74
94 2 P 3 1 4 3 4 2 3 4 5 4 4 4 4 5 4 2 4 5 4 5 74
95 2 P 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 71
96 2 P 3 3 5 3 4 2 4 3 4 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 70
97 2 P 2 4 3 3 2 2 1 5 5 1 4 2 3 3 2 2 3 3 4 4 58
98 2 P 4 3 4 2 4 4 4 1 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 63
99 2 P 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 86
100 2 P 4 3 4 3 2 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 67
101 2 P 4 2 4 3 2 3 2 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 68
102 2 P 4 3 4 3 4 4 4 2 5 4 4 4 4 5 4 2 4 4 5 5 78
103 2 P 4 2 5 3 4 3 4 2 5 2 2 2 4 4 3 2 3 4 3 3 64
104 2 L 5 2 4 5 1 2 2 4 5 2 4 2 4 4 4 4 5 4 4 5 72
105 2 P 4 2 5 3 4 3 4 2 5 2 2 2 4 4 3 2 3 4 3 3 64
106 2 P 4 3 5 3 4 3 4 4 5 3 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 77
107 2 P 3 4 5 3 5 3 4 2 5 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 3 73
108 2 L 5 3 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
NoKode
SekolahJenis Kelamin
Butir Pernyataan Variabel Minat BelajarTotal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
109 2 P 2 2 4 2 3 2 4 4 2 1 3 2 2 2 3 2 2 5 4 2 53
110 2 P 4 3 3 2 3 2 3 2 4 3 2 3 3 2 3 3 3 4 2 4 58
111 2 L 4 1 4 1 1 2 4 2 5 1 5 3 3 5 5 5 4 5 5 5 70
112 2 P 3 3 5 3 4 3 4 2 4 3 5 4 4 5 3 5 5 5 5 5 80
113 2 P 4 2 4 4 1 2 2 1 3 2 3 3 4 4 4 4 4 5 4 4 64
114 2 P 3 3 5 3 4 3 4 2 4 3 5 4 5 3 5 5 5 5 5 5 81
115 2 P 3 3 5 3 4 3 4 2 4 3 5 4 4 5 3 5 5 5 5 5 80
116 2 L 4 3 5 1 3 3 5 3 5 2 5 2 4 5 3 3 4 5 3 3 71
117 2 P 3 3 5 3 4 3 4 2 4 3 5 4 4 5 3 5 5 5 5 5 80
118 2 P 5 2 4 3 2 2 3 3 2 4 2 3 4 5 4 3 3 4 4 2 64
119 2 P 1 1 5 1 3 1 2 2 4 1 1 1 1 2 2 2 1 5 2 1 39
120 2 L 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
121 2 L 2 2 4 3 3 3 4 3 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 59
122 2 P 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 63
123 2 P 4 3 5 3 5 3 4 4 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 77
124 2 P 5 4 5 3 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 88
125 2 P 4 3 5 3 5 3 5 3 4 3 4 4 4 5 5 4 3 5 4 5 81
126 2 P 3 2 4 3 3 4 4 2 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 62
127 2 P 5 4 5 5 4 4 5 4 5 3 5 4 4 5 3 4 5 5 5 5 89
128 2 P 3 2 5 1 4 3 4 3 4 2 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 66
129 2 P 5 4 5 4 3 5 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 5 4 4 78
130 2 P 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 59
131 2 P 5 5 5 4 5 5 5 3 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 95
132 2 L 5 1 5 3 2 2 2 3 2 3 3 2 4 4 5 5 5 4 3 2 65
133 2 L 4 3 4 3 2 2 2 4 3 2 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
NoKode
SekolahJenis Kelamin
Butir Pernyataan Variabel Minat BelajarTotal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
134 2 P 2 4 5 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 71
135 2 P 4 3 5 4 3 3 4 3 5 3 4 4 4 3 3 3 4 5 4 4 75
136 2 P 2 3 5 1 5 1 5 2 5 2 4 4 2 2 3 5 3 5 4 3 66
137 2 P 4 3 5 3 3 3 5 3 5 4 3 4 3 4 3 3 4 5 4 4 75
138 2 P 5 3 5 3 5 3 5 2 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 3 82
139 2 P 4 4 5 3 4 4 5 2 3 4 3 3 5 4 4 4 5 4 3 4 77
140 2 P 2 3 4 2 3 3 5 3 4 2 3 4 3 4 3 2 3 4 3 3 63
141 2 P 3 3 5 3 3 4 4 3 5 3 3 5 4 4 3 2 3 3 4 5 72
142 2 P 3 3 5 3 5 3 5 5 5 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 80
143 2 P 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 3 5 5 5 5 5 4 4 92
144 2 L 5 5 5 3 2 5 4 3 5 5 3 4 5 4 4 4 4 5 4 4 83
145 2 P 1 3 5 3 5 1 5 1 4 1 3 1 3 5 5 3 1 3 4 2 59
146 2 L 4 3 5 4 3 3 2 4 5 1 5 2 5 5 5 5 4 5 4 3 77
147 2 P 4 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 2 3 3 3 58
148 2 L 5 1 5 5 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 58
149 2 L 4 2 4 5 2 3 2 3 4 1 4 3 4 4 4 4 3 4 4 5 69
150 2 L 4 2 5 5 4 3 4 2 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 2 69
151 2 L 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 62
152 2 L 4 2 4 4 2 2 2 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 68
153 2 P 2 1 3 1 3 3 3 2 3 2 2 3 2 4 4 3 2 2 2 2 49
154 2 P 3 2 5 4 2 2 3 3 5 2 3 4 3 5 5 5 5 4 4 5 74
155 2 P 3 3 5 3 3 3 4 1 5 3 3 5 2 2 5 5 3 5 5 5 73
156 2 L 4 3 4 3 3 4 3 3 2 3 2 3 4 4 4 4 4 3 2 2 64
157 2 L 4 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 1 3 2 2 2 2 2 3 3 52
158 2 P 4 5 4 4 5 3 5 3 5 5 3 4 3 5 3 3 4 5 5 5 83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
NoKode
SekolahJenis Kelamin
Butir Pernyataan Variabel Minat BelajarTotal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
159 2 P 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 5 69
160 2 P 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 65
161 2 L 3 2 5 5 2 3 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 3 79
162 2 L 5 1 4 4 2 2 2 4 4 1 5 1 5 5 4 5 5 4 5 4 72
163 2 L 5 1 5 4 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 65
164 2 L 3 1 5 5 3 3 5 1 5 1 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 79
165 3 L 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 72
166 3 P 5 3 5 3 4 3 3 2 4 3 4 3 4 4 4 3 5 5 4 5 76
167 3 P 3 2 4 1 3 1 2 4 3 1 1 2 3 3 4 5 3 4 1 2 52
168 3 L 3 2 5 2 4 3 3 3 3 1 3 1 2 3 3 2 3 4 3 2 55
169 3 P 4 3 5 3 3 3 3 3 4 2 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 69
170 3 L 3 4 4 2 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 2 61
171 3 P 5 5 5 5 4 5 4 3 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 92
172 3 P 5 4 5 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 5 5 4 5 5 5 5 82
173 3 P 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 64
174 3 L 5 2 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 75
175 3 L 2 1 4 2 1 2 2 3 5 2 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 55
176 3 P 4 2 4 3 2 3 4 3 4 4 2 2 3 5 4 4 4 4 4 4 69
177 3 L 3 4 3 2 2 2 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 61
178 3 L 4 2 4 3 2 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 65
179 3 P 2 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 58
180 3 P 3 4 4 3 3 4 4 2 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 64
181 3 P 4 3 5 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 3 5 81
182 3 P 2 4 4 1 4 3 4 2 3 2 2 4 5 5 2 5 4 4 5 4 69
183 3 P 3 3 4 2 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
NoKode
SekolahJenis Kelamin
Butir Pernyataan Variabel Minat BelajarTotal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
184 3 P 4 3 5 4 3 3 2 4 5 5 5 4 5 4 3 3 4 5 2 5 78
185 3 P 4 3 5 3 5 3 5 2 4 3 4 5 5 4 4 2 5 5 3 4 78
186 3 P 5 4 5 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 5 82
187 3 P 2 3 5 3 4 3 3 2 3 2 3 2 2 4 2 2 2 3 2 2 54
188 3 P 2 3 3 3 3 2 4 2 3 4 4 3 4 5 4 3 3 5 3 3 66
189 3 P 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 2 5 4 4 3 3 3 3 3 4 65
190 3 P 3 2 5 3 4 3 4 3 5 2 2 2 2 4 2 2 2 4 4 2 60
191 3 L 3 2 4 2 4 4 3 2 4 4 2 5 4 4 2 2 3 5 5 4 68
192 3 P 5 4 5 3 4 5 5 3 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5 4 5 89
193 3 P 5 4 5 4 4 5 3 3 4 5 4 4 4 4 4 2 5 5 5 5 84
194 3 P 2 2 4 2 3 2 2 3 3 1 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 46
195 3 P 5 5 5 3 4 2 4 4 5 5 4 5 5 5 3 2 2 3 3 5 79
196 3 P 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 73
197 3 P 4 2 5 5 1 3 4 4 4 2 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 71
198 3 P 4 3 4 3 1 2 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 66
199 3 P 3 3 5 3 2 3 5 3 4 1 2 5 4 5 3 2 2 5 2 3 65
200 3 P 5 4 5 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 85
201 3 P 5 5 5 5 5 5 4 3 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 90
202 3 P 4 3 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 90
203 3 L 4 3 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 88
204 3 P 4 3 4 4 4 3 5 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 76
205 3 P 5 5 5 3 3 4 5 1 5 5 4 4 3 5 4 3 5 5 5 5 84
206 3 L 4 3 5 3 3 4 4 3 5 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 69
207 3 L 4 2 5 5 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 65
208 3 L 4 3 5 3 4 3 5 3 5 3 4 3 3 4 2 2 2 3 3 3 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
NoKode
SekolahJenis Kelamin
Butir Pernyataan Variabel Minat BelajarTotal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
209 3 P 3 2 5 3 3 2 3 4 4 2 4 3 4 3 2 3 3 3 4 4 64
210 3 L 3 2 4 4 2 3 3 1 3 2 4 3 3 2 2 2 3 3 4 3 56
211 3 P 4 2 3 4 2 3 2 4 3 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 66
212 3 P 5 3 5 2 4 3 4 3 4 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 67
213 3 P 4 5 4 4 5 3 5 3 5 5 3 4 3 5 3 3 4 5 5 5 83
Keterangan (Kode Sekolah) :
1. SMA Negeri 1 Kalasan2. SMA Negeri 2 Ngaglik3. SMA Negeri 1 Sleman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
LAMPIRAN IV
Hasil Uji Validitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
A. Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Butir1 118.29 239.253 .516 .472 .911
Butir2 118.45 241.739 .413 .415 .912
Butir3 118.34 240.395 .467 .404 .911
Butir4 118.68 244.097 .280 .278 .914
Butir5 118.45 238.353 .497 .491 .911
Butir6 118.19 237.436 .532 .523 .910
Butir7 118.09 240.972 .474 .468 .911
Butir8 118.27 238.812 .570 .484 .910
Butir9 117.97 240.612 .469 .486 .911
Butir10 118.82 238.996 .469 .479 .911
Butir11 118.48 236.902 .567 .547 .910
Butir12 118.37 235.065 .598 .544 .909
Butir13 118.95 238.625 .435 .424 .912
Butir14 118.37 236.677 .565 .448 .910
Butir15 118.30 238.456 .487 .530 .911
Butir16 118.16 239.116 .533 .585 .910
Butir17 118.80 237.209 .426 .490 .912
Butir18 117.88 239.910 .505 .649 .911
Butir19 117.98 242.424 .442 .621 .912
Butir20 117.98 240.844 .468 .441 .911
Butir21 117.57 243.180 .460 .448 .912
Butir22 118.30 240.287 .425 .620 .912
Butir23 118.50 238.978 .487 .627 .911
Butir24 118.20 237.612 .524 .567 .911
Butir25 118.61 237.976 .519 .477 .911
Butir26 118.33 235.082 .600 .555 .909
Butir27 117.80 241.933 .453 .557 .912
Butir28 117.77 240.857 .488 .577 .911
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Butir29 118.58 238.471 .406 .677 .913
Butir30 118.66 240.687 .347 .670 .914
Butir31 117.83 241.984 .440 .600 .912
Butir32 117.98 239.603 .464 .533 .911
Butir33 117.86 242.996 .365 .300 .913
B. Keterampilan Berkomunikasi
1. Sebelum item tidak valid dihapus
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Butir1 127.047 140.526 .140 .336 .857
Butir2 126.648 135.673 .480 .618 .847
Butir3 126.840 137.154 .374 .500 .850
Butir4 127.005 138.061 .339 .368 .850
Butir5 126.779 135.843 .424 .513 .848
Butir6 126.390 135.380 .527 .465 .846
Butir7 126.864 134.052 .496 .496 .846
Butir8 126.577 134.443 .530 .463 .846
Butir9 126.563 135.841 .410 .413 .849
Butir10 126.911 133.676 .544 .536 .845
Butir11 126.146 135.266 .532 .504 .846
Butir12 126.413 136.357 .471 .480 .848
Butir13 126.718 136.420 .470 .529 .848
Butir14 126.362 136.373 .462 .336 .848
Butir15 126.939 135.473 .417 .459 .848
Butir16 126.512 135.883 .493 .432 .847
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Butir17 126.685 133.094 .608 .562 .844
Butir18 126.934 135.656 .400 .383 .849
Butir19 126.925 136.438 .409 .372 .849
Butir20 126.521 135.609 .443 .398 .848
Butir21 126.897 135.744 .383 .361 .849
Butir22 127.296 144.587 -.025 .482 .861
Butir23 127.038 142.536 .053 .518 .859
Butir24 127.160 140.286 .201 .354 .854
Butir25 126.944 139.176 .340 .384 .851
Butir26 126.958 139.635 .237 .342 .853
Butir27 127.488 141.685 .099 .420 .857
Butir28 126.559 136.767 .362 .352 .850
Butir29 127.554 143.475 .015 .475 .861
Butir30 126.977 140.306 .206 .411 .854
Butir31 126.634 134.412 .544 .454 .846
Butir32 126.385 133.974 .593 .547 .845
Butir33 126.343 134.783 .567 .484 .845
Butir34 127.723 146.126 -.092 .288 .862
Butir35 126.944 136.629 .382 .418 .849
2. Setelah item tidak valid dihapus
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Butir1 111.40 138.826 .234 .279 .895
Butir2 111.00 135.745 .505 .615 .888
Butir3 111.19 137.496 .383 .490 .891
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Butir4 111.36 138.306 .354 .357 .891
Butir5 111.13 137.332 .374 .491 .891
Butir6 110.74 136.485 .491 .458 .889
Butir7 111.22 133.614 .545 .469 .887
Butir8 110.93 135.141 .520 .438 .888
Butir9 110.92 136.606 .397 .383 .891
Butir10 111.26 133.195 .597 .523 .886
Butir11 110.50 136.383 .495 .488 .889
Butir12 110.77 136.482 .495 .448 .889
Butir13 111.07 136.594 .491 .500 .889
Butir14 110.71 137.337 .436 .319 .890
Butir15 111.29 134.990 .467 .449 .889
Butir16 110.86 136.429 .491 .409 .889
Butir17 111.04 133.168 .633 .555 .886
Butir18 111.29 136.177 .399 .380 .891
Butir19 111.28 136.390 .439 .362 .890
Butir20 110.87 135.696 .466 .378 .889
Butir21 111.25 136.075 .391 .350 .891
Butir24 111.51 139.327 .277 .308 .893
Butir25 111.30 138.464 .421 .361 .890
Butir26 111.31 139.073 .294 .313 .892
Butir28 110.91 136.865 .383 .339 .891
Butir30 111.33 139.080 .298 .346 .892
Butir31 110.99 135.212 .528 .434 .888
Butir32 110.74 134.987 .563 .530 .887
Butir33 110.69 135.722 .541 .458 .888
Butir35 111.30 135.511 .467 .346 .889
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
C. Integritas Pribadi
1. Sebelum item tidak valid dihapus
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Butir1 83.96 65.107 .438 .424 .658
Butir2 83.44 73.851 -.135 .172 .701
Butir3 84.43 68.586 .230 .387 .676
Butir4 84.17 65.868 .319 .307 .667
Butir5 83.23 67.237 .339 .457 .668
Butir6 84.05 69.903 .086 .257 .689
Butir7 84.22 70.616 .040 .308 .694
Butir8 82.97 64.051 .550 .525 .650
Butir9 84.02 64.419 .534 .478 .652
Butir10 83.01 64.250 .544 .532 .651
Butir11 82.98 67.434 .278 .504 .672
Butir12 82.74 68.098 .252 .406 .674
Butir13 84.64 67.948 .212 .585 .677
Butir14 84.41 71.884 -.034 .530 .702
Butir15 84.61 67.258 .233 .609 .675
Butir16 84.29 66.309 .284 .558 .670
Butir17 84.11 66.738 .288 .367 .670
Butir18 84.51 76.081 -.243 .453 .718
Butir19 84.19 67.078 .286 .302 .671
Butir20 83.93 73.260 -.095 .252 .702
Butir21 84.04 68.626 .183 .289 .680
Butir22 82.75 68.527 .319 .449 .671
Butir23 83.38 64.059 .492 .648 .653
Butir24 83.26 63.523 .569 .631 .648
Butir25 84.34 69.670 .107 .254 .687
Butir26 83.41 67.319 .286 .395 .671
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
2. Setelah item tidak valid dihapus
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Butir1 62.71 61.858 .473 .405 .782
Butir3 63.18 65.377 .258 .342 .794
Butir4 62.92 63.640 .285 .259 .794
Butir5 61.99 65.193 .281 .421 .793
Butir8 61.72 61.260 .555 .511 .777
Butir9 62.77 61.534 .546 .437 .778
Butir10 61.77 61.313 .560 .496 .777
Butir11 61.73 63.659 .344 .446 .790
Butir12 61.49 64.808 .285 .364 .793
Butir13 63.39 65.004 .220 .540 .798
Butir15 63.36 63.713 .276 .559 .795
Butir16 63.04 62.197 .364 .503 .789
Butir17 62.86 62.527 .378 .295 .788
Butir19 62.94 63.246 .355 .251 .789
Butir21 62.79 65.146 .224 .245 .797
Butir22 61.50 65.496 .338 .417 .791
Butir23 62.14 60.675 .538 .634 .777
Butir24 62.01 60.302 .607 .623 .774
Butir26 62.16 65.346 .229 .371 .797
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
D. Minat Belajar
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Butir1 65.46 104.825 .604 .556 .887
Butir2 66.15 105.109 .557 .475 .888
Butir3 64.62 109.283 .505 .417 .890
Butir4 66.15 108.568 .406 .319 .893
Butir5 65.82 110.386 .289 .315 .897
Butir6 66.02 109.014 .449 .420 .891
Butir7 65.42 108.028 .458 .482 .891
Butir8 66.19 114.153 .167 .110 .899
Butir9 65.02 107.372 .556 .438 .888
Butir10 66.08 104.772 .560 .546 .888
Butir11 65.59 107.516 .518 .357 .889
Butir12 65.74 105.931 .558 .432 .888
Butir13 65.50 106.836 .584 .448 .888
Butir14 65.18 106.584 .584 .441 .888
Butir15 65.44 109.087 .498 .490 .890
Butir16 65.66 107.715 .486 .535 .890
Butir17 65.46 103.448 .714 .661 .884
Butir18 65.06 106.931 .588 .513 .888
Butir19 65.40 107.618 .566 .486 .888
Butir20 65.48 102.222 .728 .673 .883
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
LAMPIRAN V
Hasil Uji Reliabilitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
A. Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.914 .916 33
B. Keterampilan Berkomunikasi
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.893 .896 30
C. Integritas Pribadi
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.797 .803 19
D. Minat Belajar
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.894 .896 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
LAMPIRAN VI
Hasil Penghitungan PAP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
1. Variabel Tingkat Keterlakasanaan Pembelajaran Kontekstual
Skor terendah yang mungkin dicapai = 33
Skor tertinggi yang mungkin dicapai = 165
33 + 81% (165 – 33) = 139,92 dibulatkan menjadi 140
33 + 66% (165 – 33) = 120,12 dibulatkan menjadi 120
33 + 56% (165 – 33) = 106,92 dibulatkan menjadi 107
33 + 46% (165 – 33) = 93,72 dibulatkan menjadi 94
33 + 0 % (165 – 33) = 33
2. Variabel Keterampilan Berkomunikasi
Skor terendah yang mungkin dicapai = 30
Skor tertinggi yang mungkin dicapai = 150
30 + 81% (150 – 30) = 127,2 dibulatkan menjadi 127
30 + 66% (150 – 30) = 109, 2dibulatkan menjadi 109
30 + 56% (150 – 30) = 97,2 dibulatkan menjadi 97
30 + 46% (150 – 30) = 85,2 dibulatkan menjadi 85
30 + 0 % (150 – 30) = 30
3. Variabel Integritas Pribadi
Skor terendah yang mungkin dicapai = 19
Skor tertinggi yang mungkin dicapai = 95
19 + 81% (95 - 19) = 80,56 dibulatkan menjadi 81
19 + 66% (95 – 19) = 69,16 dibulatkan menjadi 69
19+ 56% (95 – 19) = 61,56 dibulatkan menjadi 62
19 + 46% (95 – 19) = 53,96 dibulatkan menjadi 54
19 + 0 % (95 – 19) = 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
4. Variabel Minat Belajar
Skor terendah yang mungkin dicapai = 20
Skor tertinggi yang mungkin dicapai = 100
20 + 81% (100 – 20) = 84,8 dibulatkan menjadi 85
20 + 66% (100 – 20) = 72,8 dibulatkan menjadi 73
20+ 56% (100 – 20) = 64,8 dibulatkan menjadi 65
20 + 46% (100 – 20) = 56,8 dibulatkan menjadi 57
20 + 0 % (100 – 20) = 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
LAMPIRAN VII
Mean, Modus, dan Median
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
Mean, Modus, dan Median
1. Variabel Tingkat Keterlaksanaan
Pembelajaran Kontekstual
2. Variabel Keterampilan
Berkomunikasi
Statistics
Kontekstual
N Valid 213
Missing 0
Mean 121.96
Median 121.00
Mode 121
3. Variabel Integritas Pribadi
Statistics
Integritas
N Valid 213
Missing 0
Mean 65.92
Median 66.00
Mode 61
Statistics
Komunikasi
N Valid 213
Missing 0
Mean 114.90
Median 115.00
Mode 122
4. Variabel Minat Belajar
Statistics
Minat
N Valid 213
Missing 0
Mean 69.02
Median 69.00
Mode 64a
a. Multiple modes exist. The
smallest value is shown
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
LAMPIRAN VIII
Hasil Pengujian Normalitas Bivariat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
A. Hasil uji normalitas bivariat tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual dan keterampilan berkomunikasi
Model Summary and Parameter Estimates
Dependent Variable:Chisquare
Equation
Model Summary Parameter Estimates
R Square F df1 df2 Sig. Constant b1
Linear .539 246.816 1 211 .000 .037 .014
The independent variable is Mahalanobis Distance.
B. Hasil uji normalitas bivariat tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual dan integritas pribadi
Model Summary and Parameter Estimates
Dependent Variable:Chisquare
Equation
Model Summary Parameter Estimates
R Square F df1 df2 Sig. Constant b1
Linear .539 246.816 1 211 .000 .037 .014
The independent variable is Mahalanobis Distance.
C. Hasil uji normalitas bivariat tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual dan minat belajar peserta didik
Model Summary and Parameter Estimates
Dependent Variable:Chisquare
Equation
Model Summary Parameter Estimates
R Square F df1 df2 Sig. Constant b1
Linear .539 246.816 1 211 .000 .037 .014
The independent variable is Mahalanobis Distance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
LAMPIRAN IX
Hasil Pengujian Korelasi Spearman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
A. Hasil uji hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual dengan
keterampilan berkomunikasi
Correlations
Kontekstual Komunikasi
Spearman's rho Kontekstual Correlation Coefficient 1.000 .648**
Sig. (1-tailed) . .000
N 213 213
Komunikasi Correlation Coefficient .648**
1.000
Sig. (1-tailed) .000 .
N 213 213
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
B. Hasil uji hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual dengan
integritas pribadi
Correlations
Kontekstual Integritas
Spearman's rho Kontekstual Correlation Coefficient 1.000 .289**
Sig. (1-tailed) . .000
N 213 213
Integritas Correlation Coefficient .289**
1.000
Sig. (1-tailed) .000 .
N 213 213
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
C. Hasil uji hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual dengan
minat belajar peserta didik
Correlations
Kontekstual Minat
Spearman's rho Kontekstual Correlation Coefficient 1.000 .545**
Sig. (1-tailed) . .000
N 213 213
Minat Correlation Coefficient .545**
1.000
Sig. (1-tailed) .000 .
N 213 213
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
LAMPIRAN X
Tabel r
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
TABEL R
DF = n-2Satu arah
r 0,005 r 0,05 r 0,025 r 0,01 r 0,0011 0.9877 0.9969 0.9995 0.9999 1.0000
2 0.9000 0.9500 0.9800 0.9900 0.9990
3 0.8054 0.8783 0.9343 0.9587 0.9911
4 0.7293 0.8114 0.8822 0.9172 0.9741
5 0.6694 0.7545 0.8329 0.8745 0.9509
6 0.6215 0.7067 0.7887 0.8343 0.9249
7 0.5822 0.6664 0.7498 0.7977 0.8983
8 0.5494 0.6319 0.7155 0.7646 0.8721
9 0.5214 0.6021 0.6851 0.7348 0.8470
10 0.4973 0.5760 0.6581 0.7079 0.8233
…
…
…
200 0.1161 0.1381 0.1636 0.1809 0.2298
201 0.1158 0.1378 0.1632 0.1804 0.2293
202 0.1155 0.1374 0.1628 0.1800 0.2287
203 0.1152 0.1371 0.1624 0.1795 0.2282
204 0.1149 0.1367 0.1620 0.1791 0.2276
205 0.1146 0.1364 0.1616 0.1787 0.2271
206 0.1144 0.1361 0.1612 0.1782 0.2265
207 0.1141 0.1358 0.1608 0.1778 0.2260
208 0.1138 0.1354 0.1604 0.1774 0.2255
209 0.1135 0.1351 0.1601 0.1770 0.2250
210 0.1133 0.1348 0.1597 0.1766 0.2244
211 0.1130 0.1345 0.1593 0.1761 0.2239
212 0.1127 0.1342 0.1589 0.1757 0.2234
213 0.1125 0.1338 0.1586 0.1753 0.2229
214 0.1122 0.1335 0.1582 0.1749 0.2224
215 0.1120 0.1332 0.1578 0.1745 0.2219
216 0.1117 0.1329 0.1575 0.1741 0.2214
217 0.1114 0.1326 0.1571 0.1737 0.2209
218 0.1112 0.1323 0.1568 0.1733 0.2204
219 0.1109 0.1320 0.1564 0.1729 0.2199
220 0.1107 0.1317 0.1561 0.1726 0.2194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
LAMPIRAN XI
Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI