Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Anggrek
�
I. PENDAHULUAN
Permintaan pasar domestik maupun international akan anggrekcenderung terus meningkat dalam beberapa tahun terkhir. Anggrekbanyak dipergunakan untuk berbagai keperluan seperti upacarakeagamaan, hiasan dan dekorasi ruangan, ucapan selamat serta untukungkapan duka cita. Hongkong, Singapura dan Amerika Serikatmerupakan negara pengimpor terbesar anggrek yang berasal dariIndonesia karena anggrek Indonesia memiliki keunikan bentuk danwarna bunga yang berbeda dengan anggrek manapun di dunia, kondisipasar di dalam dan luar negeri yang sangat cerah mendorong minatmasyarakat untuk membudidayakan anggrek dengan tujuan komersial.Anggrek dapat menjadi sumber devisa potensial disamping menjadisumber penghasilan bagi petani dan pendapatan asli daerah.
Perkembangan teknologi memungkinkan untuk menghasilkananggrek beranekaragam, seperti bentuk dan warna bunga yang menarik,tahan lama dengan harga yang relatif terjangkau. Keragamanpenampilan bunga anggrek sangat diperlukan untuk memenuhipermintaan segmen pasar khususnya masyarakat golongan tertentuyang mempunyai selera eksklusif dan fanatik. Ketidakmampuanpenyediaan anggrek di dalam negeri yang tidak sesuai dengan selerakonsumen menyebabkan peningkatan impor anggrek. Di pihak lain,lembaga penelitian dan nurseri dalam negeri telah mampumengembangkan varietas-varietas baru yang dapat bersaing denganproduk impor. Aplikasi teknologi budidaya secara intensif dapatmeningkatkan efisiensi produksi dan mutu dalam menghasilkan bungaanggrek yang mampu bersaing dengan produk impor. Dengan kondisiagroklimat dan sumberdaya manusia serta dukungan teknologi inovatifdan investasi yang memadai pengembangan usaha anggrek dalamnegeri diharapkan dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yangmampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas melaluipenciptaan lapangan kerja, peningkatan devisa, dan penumbuhanindustri sarana produksi, produk sekunder dan jasa transportasi.
Sebagai negara yang baru terbebas dari krisis multidimensi,Indonesia membutuhkan pusat pertumbuhan ekonomi baru yangmenjadi penopang kehidupan ekonomi dengan kekayaan sumber daya
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
2
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Anggrek
genetik anggrek yang melimpah, selayaknya Indonesia mengembangkananggrek sebagai komoditas andalan dalam pembangunan ekonominasional. Untuk merealisasikan anggrek sebagai komoditas andalandibutuhkan strategi dan kebijakan komprehensif yang dijabarkanmenjadi program dan kegiatan yang diimplementasikan secarakonsisten dan berkelanjutan dengan melibatkan kerjasama sinergis dariseluruh stakeholders terkait. Kerjasama antar stakeholder diarahkanpada pengembangan investasi di semua segmen dari hulu ke hilir dalamsistem agribisnis anggrek. Di segmen hulu investasi diarahkan kepadapengembangan infrastruktur dan sarana/prasarana produksi, perluasanarea tanaman dan penciptaan teknologi inovatif, sedang investasi ditingkat on farm diarahkan pada intensifikasi dan ekstensifikasi produksiserta penguatan mutu produk. Di segmen hilir investasi ditujukan padapeningkatan nilai tambah melalui penanganan pasca panen, perbaikanefisiensi dan perluasan pemasaran serta pengembangan industri jasapenunjang.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Anggrek
�
II. KONDISI AGRIBISNIS ANGGREK SAAT INI
A. Usaha Pertanian Primer
1. Luas panen, produksi dan produktivitas
Perkembangan usaha anggrek dapat dilihat dari luas areal panendi beberapa propinsi di Indonesia. Dari tahun 1999 sampai dengantahun 2005, luas areal panen tanaman anggrek sangat berfluktuasi.Dari tahun 2003 sampai dengan 2005 untuk beberapa daerahmengalami peningkatan luas areal panen, seperti: Sumatera Utara, DKIJakarta, Banten, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan dan Gorontalo,sedangkan sebagian daerah mengalami penurunan luas panen seperti:Jambi, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Adapun daerah sentra anggrek diIndonesia meliputi Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timurdan Bali (Tabel 1). Peta lokasi sentra agribisnis dan produksi anggrek diIndonesia disajikan dalam Lampiran 1 dan 2.
Fluktuasi luas areal panen sangat berpengaruh terhadap produksianggrek secara nasional. Meskipun luas panen berfluktuasi,produktivitas tanaman anggrek cenderung mengalami peningkatan.Pada tahun 1989 produktivitas tanaman anggrek hanya mencapai 2,39tangkai/tanaman/tahun, tetapi pada tahun 2002 produktivitas tanamananggrek meningkat menjadi 3,97 tangkai/tanaman/tahun (Tabel 2). Biladibandingkan dengan produktivitas anggrek dari Thailand yang rata-rata10 – 12 tangkai/tanaman/tahun, produktivitas anggrek di Indonesiajauh lebih rendah yaitu baru mencapai 3 – 4 tangkai/tanaman/tahun.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
�
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Anggrek
Tabel 1. Luas panen tanaman anggrek menurut provinsi
Luas Panen Anggrek (m2)No Propinsi
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005
1 Sumatra Utara 406.832 60.610 105,796 73.023 27.532 32.197 44.123
2 Sumatera Barat 0 0 0 0 0 0 9.811
3 Riau*) 1.760 733 598 1.099 1.272 4.564 4.033
4 Jambi 7.132 5.139 7.988 5.032 9.036 1.437 1.097
5 Sumatera Selatan 0 0 0 0 0 0 12.873
6 Lampung 0 0 0 0 0 0 4.578
7 Kep. Bangka Belitung 0 0 0 0 0 0 8.576
8 DKI Jakarta 172.128 126.097 77.765 150.795 84.075 181.541 188.561
9 Jawa Barat 628.945 475.967 346.597 261.284 270.807 172.443 150.554
10 Jawa Tengah 145.035 89.931 82.148 104.603 93.375 58.094 30.848
11 DI Yogyakarta 69.085 73.075 68.847 42.265 55.556 61.135 3.641
12 Jawa Timur 128.178 41.935 31.176 25.035 338.295 850.629 334.123
13 Banten 0 0 53.022 339.190 272.342 282.291 284.193
14 Bali 124.507 40.988 38.681 106.322 33.614 530.597 35.181
15 NTB 0 0 0 0 0 0 436
16 NTT 0 0 0 0 0 0 2.522
17 Kalimantan Barat 7.041 8.499 15.010 20.056 23.390 49.824 49.294
18 Kalimantan Tengah 0 0 0 0 0 0 4.071
19 Kalimantan Selatan 0 0 0 0 0 0 8
20 Kalimantan Timur 5.155 12.943 4.279 5.511 11.842 17.102 4.501
21 Sulawesi Utara 4.369 3.505 4.638 2.981 5.818 7.471 25.299
22 Sulawesi Selatan**) 20.530 11.317 4.964 4.000 8.817 9.010 14.644
23 Sulawesi Tenggara 0 0 0 0 0 0 210
24 Gorontalo 0 0 1.065 1.065 1.914 2.129 4.526
25 Papua 0 0 0 0 0 0 801
26 Irian Jaya Barat 0 0 0 0 0 0 1.609
Indonesia 1.720.697 950.739 842.574 1.142.261 1.237.685 2.260.464 1.221.524
Sumber : Direktorat Tanaman Hias, 2004; Direktorat Jenderal Hortikultura, 2002-2006
Keterangan: *) Termasuk data Provinsi Kepulauan Riau**) Termasuk data Provinsi Sulawesi Barat
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Anggrek
�
2. Biaya dan penerimaan usaha tani
Anggrek dapat dipasarkan dalam bentuk kompot, tanamanindividu/tanaman remaja dan tanaman dewasa. Untuk menghasilkanproduk-produk tersebut diperlukan biaya produksi yang berbeda. Darianalisis usahatani (luasan 1.000 m2), untuk usaha kompot setelahditambahkan bunga modal dibutuhkan biaya sebesar Rp. 140.396.843,-,untuk tanaman individu/tanaman remaja dibutuhkan biaya sebesar Rp120.566.110,-, dan untuk usaha tanaman dewasa dibutuhkan biayasebesar Rp 208.208.167,- (Tabel 3). Dilihat dari sisi penerimaan, usahatanitanaman dewasa memberikan penerimaan terbesar yaitu Rp 252.105.000,-,diikuti oleh usahatani kompot (Rp 194.407,50,-) , dan tanaman remaja (Rp180.075.000,-). Namun bila dilihat dari rasio R/C , pengusahaan tanamananggrek dalam bentuk tanaman individu atau remaja lebih menguntungkandibandingkan produk lainnya (rasio R/C sebesar 1,49 (Tabel 3). Rasio R/Csebesar 1,49 artinya bahwa setiap Rp 1,- yang dikeluarkan untukpengusahaan anggrek dalam bentuk tanaman individu/remaja akanmemperoleh keuntungan sebesar Rp 1,49,-. Analisis usaha tani anggrekDendrobium selengkapnya disajikan dalam Lampiran 3 dan 4.Tabel 2. Produktivitas tanaman anggrek di Indonesia, 1989-2005
Tahun Jumlah Tanaman Produksi (tangkai)Produktivitas
(tangkai/tanaman/tahun)
1989 6.394.265 15.250.622 2,391990 7.455.456 15.474.695 2,081991 4.420.229 13.846.546 3,131992 4.126.427 11.714.457 2,841993 3.806.362 11.129.935 2,921994 4.147.122 11.576.063 2,791995 3.039.477 11.614.355 3,822000 950.739 3.260.858 3,432001 1.205.764 4.450.787 3,692002 1.257.607 4.995.735 3,972003 6.904.109 6,00*2004 8.027.720 3,55*2005 7.902.403 4,95*
Sumber : Direktorat Tanaman Hias, 2004 (diolah)Keterangan: *) Tangkai/m2
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
�
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Anggrek
Tabel 3. Analisis usahatani anggrek Dendrobium berdasarkan jenis usaha,2007
Parameter Analisis Usaha Tani (Rp 000)Hulu PrimerUraian
Benih Kompot Individu/tanremaja
Tanamandewasa
Biaya tetap 1.260.000 22.654,44 16.861,11 14.766,67Biaya tidak tetap 200.000 106.150,00 93.750,00 176.250,00Total biaya 1.460.000 128.804,44 110.611,11 191.016,67Total biaya + bunga 1.722.800 140.396,84 120.566,11 208.208,17Penerimaan 2.250.000 194.407,50 180.075,00 252.105,00Keuntungan 527.200 53.978,16 59.508,89 43.896,83R/C ratio 1,31 1,39 1,49 1,21
3. Kalender pertanaman
Pertanaman anggrek dapat dilakukan dengan tahapan sebagaiberikut :
a. Protocorm like bodies sampai menjadi plantlet siap keluar dari botolmembutuhkan waktu 2 tahun.
b. Kompot (Community pot) untuk mendapatkan seedling dalambentuk kompot diperlukan waktu 6 bulan
c. Tanaman individu untuk mendapatkan seedling dalam bentukindividu membutuhkan waktu 6 bulan
d. Tanaman remaja untuk mendapatkan seedling dalam bentukindividu menjadi tanaman remaja membutuhkan waktu 6 bulan
e. Tanaman dewasa untuk mendapatkan tanaman remaja menjadidewasa dan siap berbunga membutuhkan waktu 6 bulan.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Anggrek
7
Tahun I Tahun II Tahun III Tahun IVStadia tanaman 6 bulan
ke16 bulan
ke26 bulan
ke16 bulan
ke26 bulan
ke16 bulan
ke26 bulan
ke16 bulan
ke2
Eksplan-plb
Proliferasi plb
Plb-plantletKompot(aklimatisasi)
Tanam individu
Remaja
Dewasa/berbunga dstKeterangan: plb = protocorm like bodies
Gambar 1. Kalender pengusahaan anggrek dari tingkat hulu hingga ke tingkatprimer
B. Usaha Agribisnis Hulu
Pengusaha/petani yang menggunakan benih yang sesuai standarmutu untuk produksi bunga masih terbatas. Kebanyakanpengusaha/petani kecil membeli benih hanya sekali, selanjutnya benihtersebut digunakan secara terus-menerus tanpa ada upaya untukmemperbaharui. Penggunaan benih tersebut akan menyebabkanpenurunan kualitas genetik secara drastis (untuk jenis tertentu), danketahanan terhadap hama dan penyakit.
Kebutuhan bibit anggrek botolan kompot dan seedling di Indonesiamasih terbatas, belum dapat dipenuhi pengusaha anggrek sehingga masihdiimpor. Pengusaha benih botolan mampu menghasilkan 4.000 – 6.000botol dalam satu bulan yang dihasilkan dari persilangan 2 (dua) tanamaninduk. Media yang populer digunakan pengusaha benih anggrek adalahmedia Vacin and Went dan 3 (tiga) enkast yang mampu menghasilkan 150– 200 botol dalam sehari. Diperkirakan harga media per botol Rp. 5.000,-dan harga jual benih anggrek Dendrobium mencapai Rp. 25.000,- per botoldengan harga benih anggrek Phalaenopsis berkisar antara Rp. 50.000,-sampai dengan Rp. 100.000,- . Nama perusahaan benih anggrek botolandi Jawa Timur antara lain adalah Handoyo Harjo, Royal Orchids, SimanisOrchids, Edward & Frans, Sien Orchids, Suryanto Orchids, Lawang Orchids,
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
�
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Anggrek
dan Indah Orchids. Pengusaha benih botolan di Jawa Barat adalah PTMelrimba, PT Dafa Teknologi Mandiri, PT Rumah Anggrek Rizal, Ayub danlain-lain.
Persyaratan yang perlu dipertimbangkan dalam mengembangkanusaha perbenihan adalah (1) lokasi : jarak tempat produksi denganpasar, (2) jenis produk : produksi massal atau niche products, (3)efisiensi produksi : daya saing yang ditentukan oleh efisiensi produksi,(4) nilai produk : nilai ekonomis dari produk.
Permasalahan utama dalam perbenihan tanaman anggrekkhususnya di daerah Jawa Barat dan DKI Jakarta adalah: hama danpenyakit terutama penyakit virus (Muharam dan Dyah Widiastoety,1999). Oleh karena itu, permasalahan tersebut perlu mendapatkanpenanganan serius guna mendukung pengembangan perbenihananggrek nasional yang tangguh dan berdaya saing.
Usaha perbenihan anggrek memerlukan biaya yang sangat besar.Dari hasil analisis usahatani yang dilakukan untuk luasan 200 m2, biayaper 2 tahun yang dibutuhkan untuk usaha perbenihan anggrekDendrobium setelah ditambahkan dengan bunga modal adalah sebesarRp. 1.722.800.000,-, dengan penerimaan sebesar Rp. 2.250.000.000dan rasio R/C 1,31 (Tabel 3)
C. Pasar dan Harga
Selera konsumen terhadap mutu bunga potong anggrekberkembang dinamis dari waktu ke waktu selaras dengan perubahanselera pasar internasional. Selera konsumen ditentukan oleh keunikankombinasi warna, ukuran, susunan, dan bentuk bunga dan periodekesegaran bunga. Pada tahun 1983 selera konsumen terhadap anggrekVanda lebih tinggi (48,92%) dibandingkan Dendrobium. Sedangkan padatahun 1986 selera konsumen mulai berubah, yang semula lebihmenyukai Vanda tetapi kemudian proporsinya sama dengan Dendrobium(Soerojo, 1991). Pada saat ini anggrek yang dominan disukaimasyarakat adalah jenis Dendrobium (34%), diikuti oleh OncidiumGolden Shower (26%), Cattleya (20%) dan Vanda (17%), serta anggreklainnya (3%). Anggrek Dendrobium banyak digunakan dalam rangkaiankarena relatif lebih tahan lama, warna bunga lebih bervariasi, tersediacukup banyak, tangkainya lentur sehingga mudah dirangkai danharganya relatif murah. Cattleya bunganya berukuran besar dan indah,
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Anggrek
�
tetapi kurang tahan dan harganya relatif lebih mahal. Bunga ini hanyadigunakan sebagai pemanis dalam rangkaian bunga anggrek.Sedangkan Vanda umumnya digunakan dalam rangkaian besar, karenatangkainya agak kaku. Selain itu bunga Vanda kadang-kadangdigunakan pula sebagai pemanis pada gelas minum (di restoran). Dalamupaya memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri maka para penangkarbanyak mengusahakan jenis anggrek Dendrobium, Cattleya,Phalaenopsis, Cymbidium, Vanda, Oncydium, Paphiopedilum dan lain-lain.
Pemilihan warna bunga anggrek banyak dipengaruhi oleh tujuanpenggunaannya. Pada hari Natal warna bunga yang disukai didominasioleh warna putih. Pada hari raya Imlek warna merah, pink dan ungu lebihdisukai; sedangkan untuk keperluan ulang tahun warna lembut, sepertiputih, pink, ungu banyak digunakan. Untuk menyatakan belasungkawaumumnya masyarakat menggunakan warna kuning dan ungu(Nurmalinda dkk. 1996).
Pasar anggrek terdiri atas pasar dalam negeri dan luar negeri.Konsumen pasar dalam negeri terdiri atas penggemar dan pecintaanggrek, pedagang keliling tanaman anggrek, pedagang tanamananggrek pada kios di tempat-tempat tertentu dalam kota, perhotelan,perkantoran, gedung-gedung pertemuan, pengusaha pertamanan dantoko bunga/florist. Jenis-jenis anggrek yang banyak diminta pasaradalah Vanda, Dendrobium dan Oncidium Golden Shower (Tabel 4).Untuk memenuhi permintaan konsumen anggrek dalam negeri, selaindipenuhi oleh produksi dalam negeri juga dari produk impor khususnyauntuk jenis-jenis tertentu, seperti Phalaenopsis dan Dendrobium.Tabel 4. Jenis dan jumlah (tangkai) anggrek yang banyak dijual di Jakarta
Tahun Penjualan (tangkai)Anggrek
1996 1997 1998 1999 20001. Vanda Douglas 9.335.150 7.501.500 6.094.875 5.110.625 6.510.0252. Dendrobium 2.017.700 1.812.000 1.539.500 1.443.750 1.848.3343. Oncidium Golden Shower 763.500 687.200 1.530.000 525.400 627.5004. Aranthera James Storie 376.500 306.550 275.600 287.650 352.6445. Arachnis Maggie Oie 629.700 456.600 268.500 182.900 219.2316. Cattleya 8.545 5.498 7.370 6.322 9.287
Total 13.131.095 10.769.348 9.715.845 7.556.647 9.567.021
Sumber: Dinas Pertanian dan Kehutanan DKI Jakarta tahun 2001
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
�0
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Anggrek
Harga rata-rata bunga potong anggrek Dendrobium, OncidiumGolden Shower, Phalaenopsis dan Arachnis Magie Oei dari tahun 2002ke tahun 2003 cenderung turun. Namun untuk jenis anggrek lainnyamenunjukkan peningkatan (Tabel 5).
Tabel 5. Perkembangan harga rata-rata bunga potong anggrek (Rp pertangkai)
2002 2003Jenis Anggrek
HRR HTT HRR HTTDendrobium hybrid
A. Ukuran S 2.994,36 3.000,00 2.792,32 3.042,86B. Ukuran M 3.408,88 3.500,00 3.318,92 3.542,86C. Ukuran L 4.013,74 4.236,90 3.771,54 4.057,14
Vanda Douglas 468,12 740,48 598,05 838,09Oncidium Golden Shower 77,14 87,75 72,82 87,14Aranthera James Storie 1.607,08 2.875,00 2.286,40 3.050,00Aranchnis Magie Oie 328,26 384,10 229,92 378,58Cattleya 6.833,00 9.018,00 7.474,00 9.283,00Phalaenopsis 2.855,00 3.500,00 2.583,00 3.167,00
Keterangan : HRR : Harga Rata-rata HTT : Harga Tertinggi
D. Ekspor dan Impor
1. Ekspor
Perkembangan industri anggrek di Indonesia pada periode 1997 –1999, saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, menurun drastis.Dengan membaiknya kondisi perekonomian nasional sekitar tahun2000, industri anggrek mulai menunjukkan peningkatan aktivitas. Hal inidiperlihatkan oleh ekspor anggrek tahun 2000 mengalami peningkatandibandingkan tahun sebelumnya. Bila dilihat dari perkembangan ekspor,anggrek yang diekspor Indonesia terdiri atas tiga bentuk yaitu seedling,tanaman dan bunga potong. Pada tahun 2001 ekspor anggrek Indonesiamencapai 759.378 kg atau senilai 1.435.522 US dollar. Tahun 2002sampai dengan 2004 mengalami penurunan, tetapi tahun 2005 kembalimengalami peningkatan yang cukup besar dibandingkan tahun 2004,yaitu sebesar 426.113 kg tahun 2004 menjadi 848.649 kg tahun 2005dengan nilai 1.593.149 US dollar (Tabel 6).
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Anggrek
��
Ekspor bibit dan tanaman anggrek dilakukan melalui bandar udaradan pelabuhan laut. Ekspor seedling dan bunga potong terbesar adalahmelalui bandara Soekarno-Hatta, sedangkan ekspor tanaman terbesarmelalui pelabuhan Tanjung Priok (Tabel 7). Negara tujuan eksporanggrek Indonesia tahun 2001 meliputi 19 negara, yaitu Belanda (US$537.877), Inggris (US$ 316.122), Jepang (US$ 74.057), Kanada (US$71.468) dan Singapura (US$ 40.652). Namun tahun 2002 jumlahnegara tujuan ekspor anggrek mengalami penurunan, yaitu menjadi 13negara, dan tahun 2003 kembali mengalami peningkatan menjadi 20negara, dengan tambahan negara China, Brunei Darussalam, Denmark,
Perancis, India, Polandia danMontserrat. Pada tahun 2005negara tujuan ekspor kembalimenurun menjadi 7 negara, tetapinilai ekspor mengalamipeningkatan, yaitu dari US$1.040.973 tahun 2004 menjadiUS$ 1.535.934 tahun 2005.Negara tujuan ekspor anggrekdari Indonesia tahun 2005 adalahJepang, Kanada dan Korea.Untuk bibit, negara tujuan ekspor
tahun 2001 meliputi 14 negara dengan negara tujuan ekspor terbesaradalah Pakistan, Kanada, Taiwan, Belanda dan Amerika. Namun padatahun 2005 negara tujuan ekspor bibit anggrek mengalami penurunanmenjadi hanya lima negara, yaitu Singapura, Amerika, Kanada, Rusiadan Polandia dengan total nilai ekspor sebesar US$ 25.044 (Tabel 8).
Tabel 6. Perkembangan volume dan nilai ekpor/impor anggrek 2001 – 2005
Ekspor ImporTahun
Volume (kg) Nilai (US$) Volume (kg) Nilai (US$)2001 759.378 1.435.522 51.445 423.9202002 744.732 1.189.558 78.054 182.7342003 711.344 1.710.982 103.941 226.8822004 426.113 1.325.954 138.781 350.0472005 848.649 1.593.149 156.188 611.564
Sumber: BPS, 2002-2006
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
�2
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Anggrek
Tabel 7. Ekspor anggrek melalui bandara dan pelabuhan laut (1999)Bibit / Seedling Tanaman / Plant Bunga / Flower
Port of Origin for ExportBeratBersihNet
Weight
NilaiValue US$
BeratBersihNet
Weight
NilaiValue US$
BeratBersihNet
Weight
NilaiValue US$
1. Batu Ampar (Riau) 15.511 16.111 3.690 2.173 -2. Sekupang (Batam) 14.565 11.211 53.235 33.093 - -3. Kabil/Panau 547 295 - - - -4. Tanjung Priok (Jkt) 6.666 1.000 419.099 113.772 11.463 90.1455. Sukarno Hatta (Jkt) 86.751 167.565 107.108 1.640.688 21.453 270.2166. Tanjung Emas (Smrg) 76.176 9.435 - - - -7. Juanda (Surabaya) 345 3.193 1.143 17.838 - -8. Tanjung Perak (Sbya) - - 27.000 65.000 - -9. Ngurah Rai (Bali) 37 434 140 8.800 - -10. Ujung Pandang 19.278 7.366 - - - -11. Polonia (Medan) - - 2.431 16.768 - -12. Sepinggan (Kaltim) - - 140 490.982 - -Total 219.876 216.610 613.986 2.389.114 32.916 36.0361
Sumber : WTO, 2002
Negara tujuan ekspor bunga potong Indonesia telah mencapai 26negara, dimulai dengan lima negara pada tahun 1997, yaitu Singapura,Hongkong, Jepang, Belanda dan Taiwan. Tahun 1998 ekspor bungaanggrek hanya dilakukan ke negara Singapura, Belanda, Brunei danSoviet Lama. Pada tahun 1999 ekspor bunga potong anggrekberkembang hingga mencapai 17 negara tujuan, tambahan negaratujuan ekspor tahun 1999 adalah Amerika Serikat, Italia, Korea Selatan,Uni Emirat Arab, Saudi Arabia, Cina, Australia, Kuwait, Malaysia, Bahrain,Fiji, dan Srilangka. Tahun 2000 negara tujuan ekspor Indonesiabertambah lagi, yaitu Inggris, Kanada, Kamboja, Swiss, Senegal danNorwegia. Negara tujuan ekspor bunga potong anggrek pada tahun2001 adalah 14 negara dengan 3 negara yang memiliki nilai eksporterbesar, yaitu Jepang (US$ 377 ribu), Singapura (US$ 292 ribu),Amerika Serikat (US$ 213 ribu). Untuk tahun 2002-2004 tidak tersediadata, tetapi tahun 2005 nilai ekspor anggrek mencapai US$ 321.171(FOB), ekspor terbesar ke negara Amerika, Australia dan Singapura.Berbagai negara tujuan ekspor bunga potong anggrek disajikan padaTabel 9.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Anggrek
��
Tabe
l8.N
egar
atu
juan
eksp
oran
ggre
kIn
done
sia,
tahu
n20
01-2
005
(US$
-FO
B)Ek
spor
Tana
man
Tahu
nEk
spor
Beni
h/bi
bit
Tahu
nN
egar
aTu
juan
Eksp
or20
0120
0220
0320
0420
0520
0120
0220
0320
0420
051.
Bela
nda
537.
877
267.
054
245.
171
35.2
2385
.916
29.8
5847
.931
12.8
3312
.167
-2.
Sing
apur
a40
.652
75.4
2720
.578
6.43
13.
809
9.16
43.
456
2.97
27.
238
18.8
293.
Hon
gkon
g3.
597
4.98
91.
400
--
4.56
56.
562
2.80
0-
-4.
Amer
ika
7.74
113
7.64
988
.031
5.03
665
.252
23.7
4113
.214
101.
000
18..5
193.
614
5. It
alia
24.7
96-
--
--
67.0
001.
123
--
6.Ko
rsel
27.1
262.
641
4.00
0-
116.
402
17.0
8370
.270
-1.
740
-7.
Jerm
an10
.200
3.70
62.
397
1.10
3-
96.0
00-
-20
8.42
4-
8. In
ggris
316.
122
36.9
521.
264
--
120.
000
-23
6.00
01.
234
-9.
Kana
da71
.468
147.
778
154.
348
76.2
9812
7.45
659
.618
21.7
442.
936
16.8
641.
623
10.T
aiw
an4.
653
8.87
811
7.24
342
.688
43.9
2051
.835
24.1
0120
.850
69.0
00-
11.J
epan
g74
.057
275.
727
502.
238
869.
160
1.09
2.75
98.
990
933.
000
9.89
25.
524
-12
.Bul
garia
--
--
--
-76
5.00
0-
13.C
hina
23.5
20-
3.65
2-
--
--
-14
.Aus
tral
ia5.
755
--
--
-8.
250
--
-15
.Bru
nei
410.
000
-2.
831
--
--
--
-16
.Den
mar
k-
-1.
081
--
--
1.14
065
0.00
0-
17.P
eran
cis
--
482.
988
--
99.0
0030
.000
540.
000
3.96
2-
18.M
aurit
hius
--
-1.
035
--
--
--
19. H
onga
ria-
--
910.
000
--
--
--
crea
ted
with
pdfF
acto
ryPr
o tri
alve
rsio
nw
ww
fact
ory.
com
��
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Anggrek
Eksp
orTa
nam
anTa
hun
Eksp
orBe
nih/
bibi
tTa
hun
Neg
ara
Tuju
anEk
spor
2001
2002
2003
2004
2005
2001
2002
2003
2004
2005
20.T
haila
nd-
-5.
050
--
--
--
-21
.Uni
Emira
t-
--
--
--
--
-22
.Mal
aysi
a-
-4.
988
448.
000
--
2.23
66.
610
7.82
5-
23.B
elgi
a-
--
--
165.
000
30.0
00-
--
24. R
usia
--
--
--
--
-57
6.00
025
. Ind
ia1.
366
615.
000
--
-13
.280
--
--
26.C
osta
Ric
a1.
370
--
--
--
--
-27
.Aus
tria
1.75
8-
--
--
30.0
00-
--
28.S
witz
erla
nd3.
180
-62
5.00
0-
--
--
--
29.S
pany
ol80
0.00
0-
-65
2.00
0-
--
--
-30
.Pol
andi
a-
1.56
3-
--
-93
0.00
0-
-40
2.00
031
.Mon
tser
rat
-9.
250
--
--
--
--
32.V
ietn
am-
--
1.84
5-
--
1.14
4-
-33
.Ken
ya-
--
--
--
3.71
0-
-34
.Cze
chRe
p.-
--
144.
000
--
-11
3.00
0-
-35
.Ban
glad
es-
-2.
000
--
--
--
-36
.Sau
diAr
ab.
--
235.
000
--
--
--
-37
.Afri
kaSl
tn-
-3.
866
--
--
--
-T
OT
AL
1.15
6.44
898
9.77
41.
643.
982
1.04
0.97
31.
535.
934
279.
074
199.
784
67.0
0028
4.98
125
.044
Sum
ber :
BPS,
2002
-200
6
crea
ted
with
pdfF
acto
ryPr
o tri
alve
rsio
nw
ww
fact
ory.
com
Tabe
l �. (
Lanj
utan
)
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Anggrek
��
Tabel 9. Negara tujuan ekspor bunga potong anggrek 1997 – 2005(US $ - cif)
Ekspor Bunga Potong TahunNegara TujuanEkspor 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005*)
1. Belanda 7.037 220 63.85.2 39.279 46.490 n.a. n.a. n.a. 6.0992. Singapura 151.546 1449 1.923.870 666.900 292.672 n.a. n.a. n.a. 55.5863. Hongkong 95.112 - 10.595 167.489 2.687 n.a. n.a. n.a. -4. Amerika - - 16.229 55488 213.247 n.a. n.a. n.a. 145.3455. Italia - - 330 16.857 - n.a. n.a. n.a. -6. Korsel - - 21649 9.682 19.385 n.a. n.a. n.a. -7. Un. Em. Arab - - 534 13.032 10.833 n.a. n.a. n.a. 58. Inggris - - - 4.052 9.578 n.a. n.a. n.a. -9. Kanada - - - 9.360 - n.a. n.a. n.a. 2.982
10. Taiwan 260 - 11.135 1.807 13.406 n.a. n.a. n.a. -11. Kamboja - - - 885 - n.a. n.a. n.a. -12. Jepang 15.183 - 294.169 560.735 377.203 n.a. n.a. n.a. 26.80913. Saudi Arabia - - 8.688 712 925 n.a. n.a. n.a. -14. China - - 1.757 18.156 3.312 n.a. n.a. n.a. -15. Australia - - 5.713 101.523 - n.a. n.a. n.a. 74.39016. Brunei - 37 - - 5.875 n.a. n.a. n.a. -17. Swiss - - - 8.999 - n.a. n.a. n.a. -18. Kuwait - - 34.147 - - n.a. n.a. n.a. -19. Senegal - - - 6.174 - n.a. n.a. n.a. -20. Malaysia - - 11 2.541 3.098 n.a. n.a. n.a. 5.98521. Bahrain - - 4.219 - - n.a. n.a. n.a. -22. Norwegia - - - 72 - n.a. n.a. n.a. -23. Fiji - - 6.852 - - n.a. n.a. n.a. -24. Srilangka - - 23.507 - - n.a. n.a. n.a. -25. Soviet lama - 35.990 - - - n.a. n.a. n.a. -26. India - - - - 4.599 n.a. n.a. n.a. -27. Jerman - - - - - - - - 2.88428. Perancis - - - - - - - - 129. Thailand - - - - - - - - 58530. Afrika Selatan - - - - - - - - 500
Total 269.138 37.696 2.447.710 1.683.324 1.201.882 n.a. n.a. n.a. 321.171
Sumber : WTO, 2002 dan *) BPS 2006 (FOB)
2. Impor
Impor anggrek dari negara lain berupa bibit, tanaman, dan bungapotong. Impor anggrek dari tahun 2001-2005 cenderung mengalamipenurunan, yaitu dari US$ 54.994 tahun 2001 menjadi US$ 28.117tahun 2005. Negara asal impor tanaman anggrek terutama dariSingapura, Taiwan, Belanda, Jepang dan Thailand. Impor bibit tahun2002 juga mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya, yaitu dariUS$ 368.926 tahun 2001 menjadi US$ 140.140 tahun 2002. Namun,
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
��
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Anggrek
US$ 368.926 tahun 2001 menjadi US$ 140.140 tahun 2002. Namun,tahun berikutnya impor bibit kembali mengalami peningkatan menjadiUS$ 524.409 pada tahun 2005. Negara asal impor bibit yang utamaadalah Taiwan, Thailand, Belanda, Jepang dan Malaysia. Tahun 2002-2005 impor bibit dari Taiwan meningkat rata-rata 38,72 % per tahun dantertinggi tahun 2005 sebesar US$ 289.583. Sedang impor dari negaraThailand tahun 2002-2005 meningkat rata-rata 24,81 % per tahundengan impor tertinggi tahun 2005, yaitu sebesar US$ 177.546 (Tabel10). Impor bunga potong tahun 2005 bernilai sebesar US$ 59.038.Negara asal impor terbesar adalah Belanda (US$ 18.546), China (US$16.708), Equador (US$ 10.734), dan Australia (US$ 3.623).
E. Infrastruktur
Tanaman anggrek akan tumbuh baik bila kondisi lingkunganoptimum, khususnya kebutuhan air tercukupi. Frekuensi dan jumlah airyang diberikan pada tanaman anggrek tergantung pada jenis, ukurantanaman dan keadaan lingkungan pertanaman, seperti: suhu, cahayadan kelembaban. Sistem penyiraman pada anggrek yang masih kecil(kompot dan seedling) dilakukan dengan pengkabutan (mist)menggunakan sprayer. Sedangkan untuk tanaman remaja/dewasadilakukan penyiraman menggunakan selang. Selain itu, untuk mengatasikelembaban yang sangat rendah pada siang hari diatasi dengan sistempengkabutan di sekitar tempat pertanaman dengan bantuan nozzle.Sistem irigasi untuk pengkabutan tersebut dibuat sendiri oleh petani dilokasi pertanaman anggrek
Di bidang transportasi, untuk menunjang kelancaran pengangkutankomoditas anggrek dari produsen ke pasar/konsumen tidak adamasalah. Untuk jarak dekat, pengangkutan dilakukan denganmenggunakan motor, sedangkan untuk pengangkutan jarak jauhdilakukan dengan menggunakan kereta api, kapal laut atau pesawatterbang. Prasarana jalan juga tidak ada hambatan dalam pengangkutanbunga anggrek ke tempat-tempat pemasaran. Namun demikian dalamrangka pengembangan kawasan agribisnis anggrek diperlukanpengadaan dan perbaikan sarana dan prasarana transportasi agarmenjadi lebih baik. Untuk ekspor-impor komoditas tanaman hiaskhususnya bunga potong anggrek memerlukan penambahan danpeningkatan fasilitas ruang pendingin, karena fasilitas tersebut saat inimasih sangat terbatas.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Anggrek
�7
Tabe
l10.
Neg
ara
asal
impo
rtan
aman
dan
bibi
tang
grek
tahu
n20
01-2
005
(US$
-cif)
Impo
rTan
aman
Tahu
nIm
porB
enih
Tahu
nNe
gara
Asal
Impo
r20
0120
0220
0320
0420
0520
0120
0220
0320
0420
05
1.Be
land
a15
.679
1.35
512
.658
9.69
13.
937
7.32
63.
556
17.4
643.
048
14.6
912.
Sing
apur
a-
-60
01.
739
11.5
86-
-1.
231
4.77
072
83.
Amer
ika
1.39
314
.300
6.90
9-
-1.
970
-69
36.
581
3.11
54.
Jerm
an28
937
6-
--
--
-1.
199
-5.
Ingg
ris17
4-
--
--
14.5
84-
-6.
Kana
da-
14.0
19-
--
--
--
-7.
Taiw
an3.
183
1.29
81.
758
1.61
29.
396
201.
280
58.6
1367
.872
157.
466
289.
583
8.Je
pang
1.89
71.
338
-1.
678
6.92
73.
607
5.71
811
.835
13.8
919.
Chin
a9
--
--
10.4
91-
-3.
866
5.28
310
.Aus
tralia
4.81
3-
1.26
119
0-
10.3
2790
7-
18.4
10-
11.P
eran
cis8.
284
4.19
51.
101
--
--
--
6.27
112
.Tha
iland
569
3.66
35.
160
17.3
511.
520
128.
996
68.8
9077
.765
90.2
7017
7.54
613
.Mal
aysia
377
-4.
663
--
454
4.00
861
8-
12.2
7414
. Ind
ia-
2.24
52.
129
--
--
1.06
315
. Spa
nyol
-1.
504
--
--
--
-16
.Vie
tnam
-1.
143
--
--
11.2
35-
17.A
frika
Sltn
741
--
--
--
-18
.Asia
Lain
577
--
--
--
--
-19
.Arg
entin
a17
.099
--
--
--
--
-20
.New
Zeal
an-
--
--
1.15
555
9-
--
21.F
ilipi
na-
--
--
--
793
--
22.P
apua
Nug.
--
--
--
-1.
755
TO
TA
L54
.994
42.5
9440
.086
41.3
6728
.117
368.
926
140.
140
187.
801
308.
680
524.
409
Sum
ber:
BPS,
2002
-200
6
crea
ted
with
pdfF
acto
ryPr
o tri
alve
rsio
nw
ww
fact
ory.
com
��
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Anggrek
Di bidang komunikasi, untuk pengembangan jejaring danjaringan kerja pada saat ini sudah cukup memadai. Penggunaan jasatelekomunikasi (faximili, telepon, e-mail, HP dsb.) sudah sampai ketingkat kecamatan. Akan tetapi pada lokasi tertentu seringkalimengalami kendala yang disebabkan kurang berfungsinya fasilitaskomunikasi tersebut dengan alasan teknis.
F. Kebijakan Harga, Perdagangan dan Investasi
Kebijakan pemerintah di bidang perdagangan dan investasibidang tanaman hias belum banyak membantu pelaku usaha dalampengembangan agribisnis tanaman hias. Kebijakan penurunan tarifimpor produk hortikultura menjadi 5% dan benih sebesar 0%menyebabkan produk anggrek kalah bersaing dengan produsen darinegara-negara lain. Demikian juga dengan naiknya jasa karantinalebih dari 100% per tanaman dan sulitnya pengurusan ijin usahabudidaya serta perdagangan/ekspor anggrek (CITES), semakinmenambah surutnya semangat investor menginisiasi usaha budidayakomoditas florikultura umumnya dan anggrek khususnya.
Selain itu rendahnya daya saing produk florikultura Indonesia dipasaran dunia termasuk anggrek dipengaruhi juga oleh belum adanyakebijakan pemerintah dalam bidang transportasi udara. Tidaktersedianya fasilitas kargo pada maskapai penerbangan nasionalmenyebabkan biaya angkut produk florikultura dikenakan tarifkomersial, yang berimplikasi pada tingginya harga produk florikulturadi pasaran dunia.
Di bidang investasi, belum adanya dukungan kebijakanpemerintah dalam mengimpor peralatan laboratorium untukmemproduksi bibit secara in-vitro berimplikasi terhadap tingginyabiaya perbenihan di dalam negeri.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Anggrek
��
III. PROSPEK, POTENSI DAN ARAH PENGEMBANGAN
A. Prospek Pasar
Pada lima tahun terakhir kondisi perekonomian nasionalmengalami pasang surut yang menyebabkan terjadinya gejolakvolume kebutuhan anggrek dalam bentuk tanaman maupun bungapotong (Tabel 11). Namun omset penjualan meningkat, karena hargaanggrek meningkat sejalan dengan naiknya nilai tukar dolar.
Tabel 11. Volume kebutuhan dan nilai penjualan tanaman dan bungapotong anggrek Di DKI Jakarta
Volume Kebutuhan Nilai PenjualanTahun Tanaman
(tanaman)Bunga Potong
(tangkai)Tanaman
(Rp)Bunga Potong
(Rp)1997 - 10.769.348 - 4.389.160.2661998 71.652 9.715.845 1.368.523.000 3.470.897.2901999 72.041 7.566.547 1.447.657.500 4.055.830.6812000 83.017 9.567.647 1.774.307.000 5.639.757.0262001 188.454 7.362.369 4.934.800.000 8.160.569.242
Sumber : Dinas Pertanian dan Kehutanan DKI, 2002
Sejalan dengan globalisasi ekonomi, usaha peningkatan dankeanekaragaman produk anggrek menjadi sangat penting, karena akanmempermudah perluasan pasar dengan meningkatnya kemampuanbersaing di pasar dalam dan luar negeri. Apabila tidak mampu melakukanhal tersebut, maka di dalam negeripun komoditas anggrek tidak akanmampu bersaing dengan produk impor.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya (Tabel 6) bahwa permintaananggrek luar negeri tahun 2005 adalah 848.649 kg dengan nilai US$1.593.149. Anggrek tersebut diekspor dalam bentuk bibit, tanaman danbunga potong dengan tujuan Belanda, Singapura, Hongkong, Amerika,Italia, dan sebagainya. Upaya peningkatan ekspor bunga potong maupuntanaman pot dan berbunga dilakukan mulai dari perbaikan varietas danteknik budidaya, penanganan pascapanen, dan kebijakan pemerintahmenyangkut penyediaan modal investasi, perbaikan sistem tata niaga,pembebasan berbagai pungutan, keringanan pajak (PPn, PPh dan pajakekspor), kemudahan kargo dan transportasi udara, kemudahan ekspor
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
20
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Anggrek
(tarif dan pengurusan dokumen), pembebasan bea masuk untuk bahanplastik dan kimia, serta penyediaan ruang pendingin di bandara.
Impor bibit, bunga potong Dendrobium dan Vanda, tanaman potberbunga Cattleya, serta anggrek lainnya terutama dari Jepang, Taiwan,Thailand, Singapore, Philipina, Malaysia, India, Amerika, Belanda,Australia, Perancis, dan Spanyol. Volume impor bibit sebesar 53.678 kgdengan nilai US$ 187.801; bunga Dendrobium dengan volume 2.586 kgdengan nilai US$ 2.412; Vanda 1.078 kg dengan nilai US$ 1.005;Cattleya dengan volume 258 kg dengan nilai US$ 241; dan Phalaenopsisdengan volume 372 kg bernilai US$ 1.758, serta jenis anggrek lainnyasebesar 45.969 kg dengan nilai US$ 33.665.
B. Pohon Industri dan Bidang Usaha
Usaha anggrek harus berorientasi pasar dengan penangananprofesional melalui penerapan teknologi inovatif. Oleh karena itu dalam
usaha anggrek diperlukan informasipasar yang ditindaklanjuti denganpenyusunan skema dan jadwalproduksi secara akurat. Di sampingitu pengusaha dan petani produsenanggrek juga harus mengikutiperkembangan pasar terbukadengan mencari terobosan-terobosan dalam penawaran ke luarnegeri diantaranya melalui kegiatan
promosi. Sejalan dengan itu usaha tani anggrek harus diikuti puladengan peningkatan produksi dan mutu, jaminan keberlanjutan pasokandan profesionalisme manajemen usaha. Kelengkapan fasilitaspengembangan peranggrekan seperti laboratorium perbenihan, rumahlindung dan sarana-sarana penunjang lainnya dalam sistem agribisnismerupakan prasyarat yang diperlukan guna mencapai keberhasilanbisnis peranggrekan di dalam negeri. Alur industri anggrek selengkapnyadisajikan pada Gambar 2.
Usaha anggrek dalam negeri dapat diklasifisikan menjadi tigasegmen usaha, yaitu segmen usaha produksi planlet, kompot/seedling/remaja, dan pertanaman pot. Setiap segmen usaha tersebut memiliki
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Anggrek
2�
karakteristik spesifik yang berbeda satu dengan lainnya. Segmen usahaproduksi planlet memerlukan teknologi kultur jaringan sebagai saranapenting perbanyakan masal anggrek. Penerapan teknologi kultur jaringanperlu didukung oleh kesiapan sumberdaya manusia (SDM) dan saranalaboratorium yang representatif. Dengan demikian pengembangan kulturjaringan membutuhkan modal investasi yang cukup besar untukpenyiapan infrastruktur dan peningkatan kompetensi SDM. Melaluiinvestasi sarana tersebut maka teknologi dapat digunakan untukmenghasilkan planlet sesuai standar mutu yang ditetapkan. Mutu planletyang dihasilkan dari perbanyakan kultur jaringan sangat menentukankeberhasilan pelaksanaan usaha produksi kompot seedling remaja dantanaman pot.
Usaha produksi kompot/seedling/remaja dilakukan oleh pelakuusaha yang memiliki spesifikasi kompetensi berbeda dengan segmenproduksi planlet maupun tanaman pot. Untuk mengoperasikan usahaproduksi kompot/seedling/remaja dibutuhkan rumah lindung denganpersyaratan lingkungan mikro secara khusus. Pengaturan kondisilingkungan diperlukan untuk menjaga kompot/seedling/remaja terhindardari kematian akibat kepekaan tanaman terhadap kondisi lingkunganfisik yang tidak menguntungkan. Selain lingkungan fisik,kompot/seedling/remaja membutuhkan media dan air denganspesifikasi khusus. Oleh karena itu pelaku usaha harus mampumemahami persyaratan tumbuh tanaman sebelum mengoperasikanusahanya.
Budidaya tanaman pot menggunakan seedling individu yangdihasilkan oleh pelaku usaha kompot. Dalam budidaya tanaman pot,tanaman dipelihara dengan teknologi tertentu hingga menghasilkanbunga yang siap dipasarkan. Teknologi yang digunakan terdiri ataspenggunaan media tumbuh, pemupukan, aplikasi ZPT (zat pengaturtumbuh), modifikasi lingkungan mikro, pengendalian OrganismePengganggu Tanaman (OPT), pemanenan dan penanganan pasca panen.Bunga anggrek yang dihasilkan kemudian disortasi sesuai preferensikonsumen dan dipasarkan. Pada tahap ini, pelaku usaha dituntut untukmempertahankan mutu hingga ke tangan konsumen. Untuk itudiperlukan teknik memperpanjang kesegaran bunga melalui penggunaanlarutan pengawet.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
22
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Anggrek
Gam
bar2
: Po
hon
indu
stri
angg
rek
Bung
a Po
tong
Plan
tlet
Tana
man
Pot
AN
GG
RE
K
Tekn
olog
iPer
laku
an S
egar
-Tekn
olog
ipe
man
enan
-Sorta
si/g
radi
ng
-Pra
pend
ingi
nan
-Laru
tan
peng
awet
(hol
ding
&pu
lsin
gso
lutio
n)
-Peng
emas
an*
-Tran
spor
tasi
*
-Peny
impa
nan*
Sara
nada
npr
asar
ana:
-ruan
g pe
ndin
gin
-alat
penu
njan
g
Tekn
olog
ibud
iday
aTe
knol
ogip
asca
pane
n-S
tand
arm
utu
-Krit
eria
tana
man
pot
berm
utu
&ta
han
lam
adi
wis
mas
ari (
indo
ors)
-Gra
ding
,sor
tasi
dan
peng
epak
an
-Tran
spor
tasi
dist
ribus
idan
pem
asar
an
-Tekn
ikm
empe
rpan
jang
umur
pera
gaan
dida
lam
rua
ngan
(am
bien
t&AC
)
-Tekn
ikpe
mel
ihar
aan
kera
gaan
dipe
ngec
er&
diko
nsum
enSa
rana
dan
pras
aran
a -
rum
ahlin
dung
- pe
ngat
urca
haya
,ke
lem
baba
n,m
edia
-pen
ding
in ru
anga
n
-Ala
tpen
unja
ng
- rak
-sp
rinkler
- p
enga
turk
elem
baba
n -
ala
t-ala
tpen
unja
ng:
g
untin
g, p
isau
,spr
ayer
,pi
nset
,dll.
•Pen
gada
an/p
engg
unaa
nbi
bitu
nggu
l*
Tekn
olog
ibud
iday
a: -
pem
iliha
nm
edia
tum
buh
(jeni
sm
edia
) -
pem
upuk
an(je
nis
pupu
k) -
peng
enda
lian
ham
a&
peny
akit
(pes
tisid
a) -
mod
ifika
silin
gkun
gan
mik
ro*
Sara
nada
npr
asar
ana
- ru
mah
kaca
- n
aung
an(p
aran
et)u
tkru
mah
sere
- ra
k -
spr
inkler
-pen
gatu
rkel
emba
ban,
caha
ya,m
edia
-al
at-a
latp
enun
jang
: gun
ting,
pisa
u,sp
raye
r,pi
nset
,dll.
Kom
pot/se
edlin
g/re
maj
a
- Pe
ngad
aan
labo
rato
rium
beni
hpe
rben
ihan
:ru
ang,
pera
lata
n,ba
han
kim
iada
npe
nunj
ang
-Pe
mili
han
poho
nin
duk
angg
rek
hasi
lhib
ridis
asi
(var
ieta
sun
ggul
terk
enda
li)-J
enis
angg
rek
(bun
gapo
tong
,tan
aman
pot)
- Pr
oduk
sipl
anle
t:*
Stan
darm
utu
*ju
mla
hpl
anle
t*
tekn
olog
ipe
rban
yaka
n*
peng
guna
anm
edia
invi
tro
crea
ted
with
pdfF
acto
ryPr
o tri
alve
rsio
nw
ww
fact
ory.
com
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Anggrek
2�
C. Potensi Pengembangan
Rata-rata produktivitas anggrek sampai saat ini masih tergolongrendah bila dibandingkan dengan potensi genetiknya. Bila potensigenetik anggrek dapat dicapai, maka peningkatan produksi diperkirakandapat mencapai lebih 2-3 kali lipat dari produksi yang dicapai saat ini.Proyeksi produktivitas anggrek tahun 2010 diharapkan dapat mencapai8-10 tangkai per tanaman (Tabel 12). Peningkatan produktivitasmemerlukan sumber daya genetik varietas yang novelty, superior yangdirakit secara terus menerus. Produk difokuskan pada pemenuhankonsumsi lokal maupun ekspor. Oleh karena itu, kualitas sangatmenentukan kemajuan kearah kompetisi di era globalisasi.Tabel 12. Target produktivitas anggrek sampai tahun 2010 (tangkai/ tanaman/
tahun)
Tahun Produktivitas(Tangkai/tan)
Tingkat pertumbuhan(%) Keterangan
200520062007200820092010
4567810
-2520171425
Rata-rata tangkaipertanaman = 4tangkai (2005)
Dalam usaha meningkatkan daya saing nasional diperlukanperakitan varietas dengan menggunakan induk terpilih sebagai tetuapersilangan, di dalam persilangan anggrek selain memperhatikan targetoutput yang hendak dicapai dengan mengacu konsep ideotype yangtelah disusun. Hal ini untuk menghindari kesalahan program pemuliaanyang ditunjukkan dengan tidak termanfaatkannya varietas baru olehpelaku usaha dan konsumen. Secara umum tujuan program pemuliaananggrek adalah mendapatkan varietas unggul baru yang memiliki bungaunik dan eksotik, tahan terhadap Organisme Penggangu Tumbuhan(OPT), responsif terhadap perlakuan budidaya, adaptif terhadaplingkungan tropis dan memiliki vase life yang relatif panjang. Varietasunggul baru dapat diperoleh secara konvensional melalui persilanganinter dan antar species secara non konvensional melalui penerapanbioteknologi. Hasil persilangan diperoleh populasi dasar yang perludiseleksi dengan menggunakan metode khusus. Proses seleksi perlumelibatkan para pelaku usaha untuk menghindari subjektivitas dalam
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
2�
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Anggrek
pemilihan kandidat varietas unggul. Selanjutnya kandidat varietasunggul dilepas sesuai peraturan yang berlaku. Varietas anggrek yangtelah dilepas akhirnya diperbanyak untuk dikembangkan secara luaskepada pelaku usaha.
Pengembangan budidaya anggrek membutuhkan teknologiproduksi yang tepat guna dan efisien dalam rangka mendorong potensigenetik varietas unggul yang terekspresikan secara maksimal. Teknologiyang diperlukan dalam budidaya anggrek antara lain penggunaan media,pengendalian OPT, pemupukan, penyiraman, penggunaan ZPT,modifikasi lingkungan mikro, induksi pembungaan, panen, penangananpasca panen dan pengemasan. Dengan menerapkan teknologi inovatifsecara konsisten diharapkan berdampak terhadap peningkatan dayasaing yang pada akhirnya meningkatkan pendapatan petani.
Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat menginformasikan bahwaareal pengembangan komoditas anggrek yang tersedia masing-masingadalah Sumatera Utara 20 ha, DKI Jakarta 51,8 ha, Jawa Barat 60 ha,Jawa Timur 100 ha, Kalimantan Timur 51,7 ha, Sulawesi Selatan 3,6 ha,dan Papua 99,4 ha. Walaupun areal pengembangan hanya di delapanpropinsi, bukan berarti penanaman anggrek di luar propinsi tersebuttidak dapat dilakukan. Dengan pengaturan iklim mikro yang sesuai,anggrek dapat dibudidayakan dimana saja. Hal yang perlu diperhatikandalam pengembangan usaha anggrek antara lain: kondisi mikro klimatoptimum (suhu, intensitas cahaya dan kelembaban) serta kualitas danpH air.
Dalam upaya mencapai industri pengembangan anggrek yangdiharapkan, berbagai tahapan kegiatan perlu disusun. Kegiatandilakukan mulai dari penyusunan paket teknologi, sebagai bahanpembuatan Prosedur Operasional Standar (POS), Budidaya TanamanStandar (BTS), standardisasi mutu produk; sosialisasi dan bimbinganPOS dan BTS; bimbingan manajemen produksi dan mutu, serta pascapanen; pengembangan kawasan sentra; kelembagaan usaha dankemitraan serta; peningkatan, penyediaan regulasi investasi danpromosi. Kegiatan-kegiatan tersebut dilaksanakan di mulai dari tahun2005 sampai tahun 2010 (Tabel 13).
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Anggrek
2�
Tabel 13. Tahapan Pengembangan Anggrek Periode 2005 - 2010URAIAN KEGIATAN
TAHUNPenyusunan
paketTeknologi dan
POS, BTS,standardisai
Sosialisasidan
bimbinganPOS dan BTS
Bimbinganmanjemen
produksi danmutu, serta
pasca panen
Pengembangan kawasan
sentra
Kelembagaanusaha dankemitraan
Peningkatan SDM
Regulasi,investasi,promosi
2005 X X X X X X2006 X X X X X X2007 X X X X X X2008 X X X X2009 X X X2010 X X
D. Arah Pengembangan
1. Paket teknologi dan standarisasi
Dalam upaya pengembangan industri anggrek yang berdaya saingdibutuhkan dukungan teknologi dan infrastruktur yang memadai.Komponen teknologi yang dibutuhkan adalah varietas unggul yangdirakit di dalam negeri dengan menggunakan sumberdaya genetiknasional. Teknologi lainnya yang diperlukan adalah media tanam,teknologi pemupukan, perbenihan, pengairan, pengendalian organismepengganggu tumbuhan (OPT) dan pemeliharaan tanaman. Komponenteknologi tersebut dirakit menjadi teknologi pengelolaan tanamanterpadu yang akan digunakan dalam pelaksanaan programpengembangan tanaman anggrek.
Penerapan POS dan BTS diujicoba dalam skala pilot di tujuh sentraproduksi. Kegiatan dilakukan di lahan petani dengan melibatkan petanidan kelompok tani di bawah bimbingan. tenaga ahli dengan mengacupada panduan yang telah disediakan.
Berkenaan dengan perdagangan Internasional dewasa ini,tentunya tidak bisa terlepas dari adanya suatu standardisasi mutuproduk terhadap komoditas yang diperdagangkan. Anggrek sebagaisalah satu komoditas non migas diperdagangkan dalam bentuk bibit,bunga potong, dan tanaman pot. Pada perdagangan internasionalanggrek, sebenarnya tidak ada standar baku mengenai kriteria mutuyang harus dipenuhi. Standar mutu yang harus dipenuhi lebihditentukan oleh negara pengimpor. Persyaratan yang umum yangdiminta negara pengimpor adalah bahwa komoditas anggrek harusbebas dari OPT baik berupa hama, penyakit, maupun gulma. Pihak
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
2�
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Anggrek
importir juga menghendaki suatu standar mutu tertentu yang terkaitdengan harga. Menurut PT. Bintang Delapan Hortikultura, selama inistandar mutu komoditas anggrek yang diperdagangkan ditentukan olehpermintaan negara tujuan ekspor. Standar mutu tersebut adalahsebagai berikut:
a. Bunga potong (Cut Flower)Oncidium
Negara tujuan bunga potong anggrek Oncidium adalah Jepang danSingapura. Kriteria bunga potong anggrek Oncidium seperti yang terterapada Tabel 14 berikut:
Tabel 14. Kriteria bunga potong Oncidium
Grade Panjang Stem a/b Jumlah Percabangan
4 L 50/45 cm 8 +3 L 45/40 cm 5 – 72 L 40/35 cm 3 – 4
Keterangan :a. Panjang dari percabangan terbawah sampai ujung atas stem;b. Panjang dari ujung bawah stem utama sampai percabangan terbawah.Sumber: PT Bintang Delapan
Adapun persyaratan yang diminta negara tujuan ekspor adalahsebagai berikut : a. Diameter stem + 5 mm, harus lurus;b. Percabangan membentuk sudut + 40o terhadap stem utama,
panjang cabang terbawah minimal 20 cm;c. Tiap percabangan minimal terdapat sisa 4 kuntum/ buds yang siap
mekar;d. Tiap percabangan minimal terdapat 2 bunga yang sudah mekar;e. Bunga tidak layu/ rontok;f. Bebas OPT.
b. Tanaman pot Anggrek Bulan (Phalaenopsis)
Ekspor tanaman pot dimulai dari ukuran pot 4 cm, 6,5 cm; dan 9cm. Negara tujuan ekspor tanaman pot adalah Belanda, Korea, Jepangdan Singapura. Kriteria mutu tanaman pot yang diminta negara tujuanekspor adalah sbb:
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Anggrek
27
a. Diameter daun: diukur dari ujung daun paling atas, tidak termasuktunas 10 – 12 cm untuk ukuran pot 4 cm 16 – 18 cm untuk ukuran pot 6,5 cm 25 – 30 cm untuk ukuran pot 9 cm
b. Jumlah daun 3 untuk ukuran pot 4 cm 3,5 untuk ukuran pot 6,5 cm (1,5 adalah tunas daun aktif) 4 untuk ukuran pot 9 cm, diameter batang + 2 cm
c. Perakaran sehatd. Bentuk tanaman proporsional, daun tegak/ tidak lemase. Bebas OPT
2. Pengembangan sentra produksi
Pengembangan sentra produksi membutuhkan dukungan kegiatanyang mencakup penetapan komoditas unggulan, latihan teknis danmanajerial, sistem informasi manajemen, penguatan kelembagaanusaha, penyediaan modal investasi dan regulasi yang kondusif.Pengembangan sentra produksi diawali dengan inisiasi modelpengembangan inovasi agribisnis skala pilot dalam bentuk kegiatanMODEL FARM di tujuh kabupaten sentra produksi anggrek. Skala pilotmodel inovasi anggrek selanjutnya dikembangkan menjadi skalaagribisnis aktual.
Berdasarkan roadmap pengembangan anggrek terlihat bahwatersedianya produk harus sesuai dengan preferensi pasar. Produkbermutu dengan kualitas dan kuantitas sesuai preferensi pasar sangatterkait dengan ketersediaan pasokan secara berkelanjutan dan standarmutu berbasis SNI (Lampiran 4). Di samping itu diperlukan pulateknologi pascapanen untuk mendapatkan nilai tambah yangbermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan petani. Di sisi lain jenis dankualitas anggrek yang dihasilkan selayaknya ditentukan oleh informasimarket intelligent dan preferensi konsumen.
Dalam rangka mendorong investasi di bidang peranggrekan,pemerintah perlu memikirkan pemberian insentif kepada para investoryang bersedia terlibat langsung di dalam pembangunan industri anggreknasional. Insentif dapat berupa kemudahan perizinan, pemberian kuotaperdagangan, kemudahan akses informasi dan teknologi, peningkatan
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
2�
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Anggrek
bea tarif impor produk anggrek, pemberian bantuan, bimbingan teknisdan lainnya.
Kebijakan impor dan ekspor perlu dibangun dalam upayameningkatkan devisa negara yang sangat diperlukan bagi pembangunanperekonomian nasional. Kebijakan impor dan ekspor biasanyadilakukan melalui peningkatan tarif bea masuk produk anggrek impor,penurunan pajak PPn, PPh dan pajak ekspor, pemberdayaan SDM,penurunan biaya dan fasilitasi promosi. Dengan demikian pada masamendatang diharapkan terjadi peningkatan kemampuan dan daya saingyang bermanfaat untuk mengatasi persaingan ketat pada era global.
Pengembangan industri anggrek yang berdaya saing perludidukung oleh sistem informasi yang handal. Sistem informasi sangatberguna dalam penentuan (1) perencanaan kebutuhan benih secaranasional, (2) penetapan strategi pemasaran, (3) pemetaan sentraproduksi, (4) sarana komunikasi antar pelaku bisnis, (5) perwilayahanspesifik komoditas, (6) pemetaan negara kompetitor, dan (8) evaluasikinerja peranggrekan masa lampau.
Pengembangan industri anggrek yang berdaya saingmembutuhkan sumberdaya manusia yang berkompeten. Hal ini dapatdimaklumi mengingat kompetensi SDM sangat menentukan mutukinerja manajemen peranggrekan nasional ke depan. Dengan adanyaSDM yang berkompeten maka perencanaan organisasi, pelaksanaandan pengendalian sistem manajemen dapat dilakukan secara efektif danefisien. Ketersediaan SDM yang berkompeten juga diperlukan dalampengambilan keputusan organisasi. Pembinaan SDM dapat dilaksanakanmelalui pelatihan staf di dalam dan luar negeri sesuai bidang keahlian,kerja magang di instansi terpilih, pembinaan karier, kursus manajemendan teknis, praktek kerja lapangan, workshop dan lokakarya.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Anggrek
2�
IV. TUJUAN DAN SASARAN
Pengembangan tanaman anggrek diarahkan untuk mendukungberkembangnya sistem dan usaha agribisnis tanaman anggrek yangberdaya saing, berkelanjutan, mendatangkan devisa, meningkatnyapertumbuhan ekonomi nasional serta meningkatkan kesejahteraanpelaku usaha.
Sasaran dari tujuan pengembangan tanaman anggrek, pada periodetahun 2005 – 2010 adalah sebagai berikut :1. Tersedianya produk anggrek sebanyak 75.192.000 tangkai dan
16.166.628 pot pada tahun 2005 meningkat menjadi 89.692.000tangkai dan 19.284.219 pot pada tahun 2010. Produk tersebutsesuai dengan standar mutu yang dipersyaratkan pasar domestikdan internasional.
2. Tersedianya sentra anggrek dengan luasan 187,98 ha pada tahun2005 meningkat menjadi 224,23 ha pada tahun 2010. Lokasiproduksi yang diperlukan adalah yang ramah lingkungan danberpotensi sebagai sumber pertumbuhan ekonomi. Lokasipembinaan dapat dilihat dalam Lampiran 1 dan 2.
3. Tercapainya peningkatan kemampuan teknis dan manajerialsebanyak 100 anggota kelompok petani, pengusaha dan petugasanggrek pada tahun 2005 meningkat menjadi 500 orang pada tahun2010.
4. Terbentuknya 25 kelembagaan usaha anggrek pada tahun 2005meningkat menjadi 40 kelembagaan usaha pada tahun 2010, yangberfungsi sebagai basis pembinaan dan pengembangan usaha.
5. Terbentuknya jejaring kerja yang lebih erat dan intensitas sertakualitas kerjasama yang lebih baik antar pelaku usaha tanamananggrek.
6. Tersedianya sistem informasi dengan dukungan database yangmudah diakses untuk investasi dan pengembangan usaha tanamananggrek.
7. Terangkatnya citra komoditas tanaman anggrek secara nasional danberkembangnya jaringan pemasaran tanaman anggrek .
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
�0
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Anggrek
V. KEBIJAKAN, STRATEGI DAN PROGRAM
Dalam upaya mencapai kondisi agribisnis tanaman anggrek yangdiharapkan perlu ditempuh peta jalan (Bagan 3) yang menguraikantentang rangkaian langkah yang harus ditempuh oleh instansi terkaitdimulai dari segmen hulu, on farm hingga off farm yang diikuti olehpembinaan SDM dan penyediaan kebijakan yang kondusif. Pelaksanaankegiatan direncanakan sesuai jadwal waktu yang telah disepakati.Dengan demikian dalam kurun waktu tertentu tujuan pengembangantanaman anggrek dapat dicapai sesuai tujuan yang telah disepakati.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, program pengembangantanaman anggrek adalah sebagai berikut:
1. Penyediaan varietas unggul spesifik lokasi berdasarkan petakesesuaian agroklimat diikuti dengan perbanyakan benih secaramassal melalui kultur in-vitro untuk mendapatkan tanaman seragam. Diagnosis dan pemecahan masalah pengembangan jenis
tanaman anggrek unggulan komersial. Penetapan jenis dan varietas unggulan komersial. Pembinaan percontohan budidaya jenis dan varietas anggrek
sebagai unggulan komersial. Pembinaan dan pengembangan produksi komoditas unggulan
tanaman anggrek spesifik lokasi berdasarkan peta kesesuaianagroklimat.
2. Peningkatan produksi dan mutu tanaman anggrek melaluipenerapan POS berbasis BTS. Pembinaan dan pemahaman BTS, inisiasi POS dan jaminan mutu
tanaman anggrek. Percontohan penerapan POS berbasis BTS dalam budidaya
tanaman anggrek.
3. Penyediaan, perbaikan dan pemeliharaan infrastruktur. Pengadaan dan perbaikan sarana dan prasarana transportasi,
listrik, air dan komunikasi. Pengadaan dan perbaikan irigasi. Pengadaan ruang pendingin.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Anggrek
��
Pengadaan gudang. Penyediaan rumah lindung dan fasilitas pendukung. Penyediaan ruang sortasi dan grading.
4. Pengembangan kawasan sentra produksi anggrek berbasis pasardan potensi daerah. Pertumbuhan sentra produksi tanaman anggrek di daerah peri-
urban dan perkotaan. Pemantapan sentra produksi anggrek. Pemantapan sentra produksi di daerah gerbang ekspor. Pelaksanaan model farm tanaman anggrek.
5. Fasilitasi peningkatan kualitas SDM dalam mendukungpengembangan sistem dan usaha komoditas anggrek. Peningkatan penguasaan teknologi dan informasi (pelatihan,
magang). Pembinaan kewirausahaan dan kemampuan manejerial
agribisnis. Pembinaan perawatan taman di daerah perkotaan. Peningkatan kompetensi petugas.
6. Fasilitasi pengembangan kelembagaan on farm dan off farm dalampola koperasi, korporasi manajemen dan konsorsium industrianggrek. Pembinaan dan fasilitasi pengembangan kelembagaan on farm
tanaman anggrek. Fasilitasi forum komunikasi antar kelembagaan. Sosialisasi peraturan dan perundangan di bidang pengembangan
usaha dan ekspor tanaman anggrek. Pembinaan kelembagaan dan fasilitasi akselerasi ekspor
tanaman anggrek. Inisiasi pasar lelang tanaman hias. Identifikasi dan pengembangan model usaha tanaman anggrek.
7. Fasilitasi pengembangan jejaring dan jaringan kerja di dalam danluar negeri. Fasilitasi forum kerjasama dalam rangka pengembangan ekspor. Fasilitasi perbaikan iklim usaha agribisnis tanaman anggrek
melalui pengusulan koreksi regulasi dan kebijakan.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
�2
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Anggrek
Inisiasi kerjasama internasional dalam pengembangan usahatanaman anggrek.
Identifikasi supply chain management (SCM) tanaman anggrek. Inisiasi pasar lelang tanaman hias di sentra produksi. Perluasan jaringan pemasaran di dalam negeri. Perluasan jaringan pemasaran di luar negeri.
8. Pengembangan sistem teknologi informasi (SITI) dan penataandatabase tanaman anggrek. Penyediaan bahan cetakan untuk mendukung pengembangan
tanaman anggrek. Penyusunan Web-site tanaman anggrek. Penyebaran informasi melalui media cetak dan elektronik. Penyediaan bahan informasi story board. Penyusunan database tanaman anggrek. Penyusunan peta sentra tanaman anggrek, data produksi dan
luas panen. Buku profil anggrek.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Anggrek
��
Gam
bar3
.Roa
dmap
peng
emba
ngan
indu
stri
angg
rek
2005
–20
10
Peng
emba
ngan
Pela
tihan
tekn
is&
man
ajer
ial
Agen
Outle
t
SDMinfra
stru
ktur
Varie
tas
ungg
ul
Tekn
olog
ibud
iday
a
Peni
ngka
tan/
perb
aika
n
Tekn
olog
ipas
capa
nen
Mod
elin
ovas
ite
knol
ogi
Data
base
angg
rek
kom
ersi
al
POS/
BTS
PTT
Peng
emb.
Kaw
asan
agrib
isni
s an
ggre
kM
odal
kele
mba
gaan
Dise
min
asi
SITI
Regu
lasi
Stan
dard
Nasi
onal
Indo
nesi
a
Varia
sipr
oduk
Prod
ukbe
rday
asa
ing
Kons
umen
DN
dan
LN
Prom
osi
Lem
baga
keua
ngan
Mar
keti
ntel
ligen
t
2005
Tehn
olog
idan
duku
ngan
infra
stru
ktur
Prod
uk
Pasa
r/ko
nsum
en
2008
2007
2006
2009
Ters
edia
nya
mod
elte
knol
ogi
peng
elol
aan
tana
man
terp
adu
Peng
emba
ngan
sent
rapr
od.
Berb
asis
SOP
Ters
edia
nya
prod
:ku
alita
s,ku
antit
as&
kont
inui
tas
Terp
enuh
inya
perm
inta
anpa
sar
DN/m
enin
gkat
nya
eksp
or
SNI=
Stan
dard
Nasio
nalIn
done
sia;S
ITI=
Sist
emTe
hnol
ogiIn
form
asi;P
TT=
Peng
elol
aan
Tana
man
Terp
adu;
SOP
=St
anda
rdOp
erat
iona
lPro
cedu
re;G
AP=
Good
Agric
ultu
rePr
actic
e
crea
ted
with
pdfF
acto
ryPr
o tri
alve
rsio
nw
ww
fact
ory.
com
��
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Anggrek
9. Promosi peluang usaha agribisnis tanaman anggrek. Partisipasi dan fasilitasi pameran dan promosi. Pekan anggrek nasional dan flora show. Pemasyarakatan dan pemanfaatan tanaman hias unggulan. Fasilitasi kontak bisnis dan kemitraan usaha. Inisiasi penumbuhan outlet tanaman anggrek.
Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan untuk mendorong pelaku usahatanaman anggrek adalah sebagai berikut :
1. Penyusunan program produksi dan manajemen produksi anggreknasional.
2. Fasilitasi pertemuan komunikasi antar pelaku usaha.Kegiatan ini bertujuan menyediakan forum bagi pelaku usaha untuksaling bertukar pikiran dalam mengatasi masalah yang dihadapi dilapangan. Pertemuan antar pelaku usaha dapat diselenggarakansecara periodik atau pada waktu yang tidak ditentukan ataspermintaan para anggota. Pembahasan materi pada saatpertemuan dapat ditentukan sesuai dengan aspirasi anggota.Instansi terkait dapat memfasilitasi tersedianya nara sumberbilamana diperlukan untuk membantu memecahkan masalah yangdihadapi.
3. Pembinaan teknis dan manajerial pelaku usaha tanaman anggrek.Pembinaan kepada pelaku usaha diperlukan dalam upayapeningkatan kemampuan teknis dan manajerial. Peningkatankemampuan teknis dan manajerial berguna untuk mendorongpelaku usaha agar lebih profesional dalam pengelolaan usahanya.Profesionalisme akan menciptakan ketahanan yang prima dalammengahadapi persaingan usaha yang semakin ketat.
4. Pembentukan kelompok usaha.Pembentukan kelompok usaha merupakan salah satu cara efektifmenuju terciptanya usaha agribisnis tanaman anggrek yang berdayasaing. Dengan berkelompok, pelaku usaha akan memiliki posisitawar yang tinggi terutama dalam hal bernegosiasi dengan pihaklain. Selain itu, pelaku usaha memiliki keuntungan lain yaitumeningkatnya kesempatan untuk mendapatkan akses pembinaan,
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Anggrek
��
informasi dan permodalan yang berguna bagi pengembangan usahatanaman anggrek.
5. Pembangunan jejaring kerja dan kerjasama kemitraanInisiasi jaringan kerja dan kerjasama usaha merupakan langkahstrategis dalam pengembangan usaha tanaman anggrek. Denganmemperluas jaringan kerja, para pelaku usaha akan mendapatkanpeluang kerjasama untuk pemasaran produk yang dihasilkannya.Peluang baru dalam bentuk komitmen bantuan pengembanganusaha kemungkinan akan diperoleh. Instansi terkait dapatmemfasilitasi terjadinya kerjasama kemitraan antar pelaku usahatanaman anggrek.
6. Fasilitasi promosi usaha tanaman anggrekPromosi merupakan sarana yang efektif untuk mendorongpengembangan usaha tanaman anggrek. Melalui promosi, transaksipenjualan produk tanaman anggrek dapat ditingkatkan. Hal ini akanmendorong motivasi pelaku usaha dalam pengembangan budidayatanaman
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
��
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Anggrek
VI. KEBUTUHAN INVESTASI
Industri anggrek mencakup budidaya anggrek bunga potong dantanaman pot berbunga. Industri anggrek di Indonesia digolongkan kedalam tiga skala usaha yaitu: (1) UKM anggrek potong dengan skalausaha 1000 – 2500 m2 dan diperkirakan dapat menghasilkan 10.000 –25.000 tangkai bunga; (2) usaha anggrek potong skala besar, denganskala usaha 3000 m2 hingga lebih dari 1 ha, dapat menghasilkan bungaantara 30.000 sampai 100.000 tangkai; (3) usaha tanaman potberbunga skala kecil menengah, dengan skala usaha 1000 – 2500 m2.
Untuk pengembangan anggrek dibutuhkan investasi daripemerintah dan swasta. Investasi pemerintah dibutuhkan untukmengembangkan infrastruktur, pembinaan kelompok tani, penelitiandan pengembangan. Untuk kurun waktu 5 tahun (2005 – 2010)diperkirakan dibutuhkan dana sebesar Rp. 30 miliar untuk infrastruktur,Rp. 60 miliar untuk pembinaan dan Rp. 60 miliar untuk penelitian danpengembangan. Sedangkan investasi yang dibutuhkan untuk industriswasta besar adalah Rp. 397,233 miliar. Laboratorium perbenihanmembutuhkan investasi Rp. 7,56 miliar, karena itu usaha ini biasanyadilakukan oleh pemerintah atau usaha swasta besar.
Pengembangan anggrek diprioritaskan untuk tujuan ekspor danpemenuhan kebutuhan dalam negeri. Oleh karena itu diperlukaninvestasi oleh pemerintah maupun pihak swasta. Pengembangan ditingkat petani/komunitas untuk komoditas anggrek sebesar Rp. 1,487miliar untuk bunga potong dan Rp. 12,456 miliar untuk tanaman potberbunga. Tanaman pot berbunga lebih banyak dikembangkan ditingkatpetani/komunitas dengan skala UKM. Dengan pengembangan tersebut,diperkirakan terdapat pertambahan nilai Rp. 960 juta per ha yangdiperoleh dari pertambahan nilai ekspor anggrek.
Perkiraan kebutuhan investasi dan kebijakan pengembangananggrek disajikan pada Tabel 15.
Industri anggrek nasional masih tertinggal dibandingkan dengannegara lain seperti Thailand dan Taiwan. Padahal Indonesia memilikisumberdaya yang dapat dimanfaatkan untuk menandingi negara lain.Untuk mengejar ketertinggalan dari negara lain dibutuhkan investasi
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Anggrek
�7
dalam jumlah besar khususnya digunakan untuk penyediaaninfrastruktur pendukung dan bidang lainnya yang terkait dengansegmen-segmen dalam sistem agribisnis dari hulu hingga ke hilir. DiBidang hulu, investasi diarahkan untuk membangun industri saranaproduksi, termasuk industri benih, pupuk, pestisida, dan alsintan sertainfrastruktur pendukung. Di bidang on farm, investasi dialokasikan untukpembangunan kebun produksi, perbaikan manajemen kebun, danpembangunan rumah lindung. Di bidang hilir, investasi difokuskan padapembangunan fresh handling stationer dan mobile penangananpascapanen, pelayanan informasi dan teknologi packaging service,perbenihan dan transportasi. Pola investasi dapat dikategorikan menjaditiga kelompok, yaitu investasi tunggal (single investment), jointinvestment, dan linked investment. Para investor dapat menentukanpilihan pola investasi tergantung pada pertimbangan ekonomi, rasiokultural serta dampaknya terhadap kepentingan bisnis jangka panjang.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
��
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis AnggrekTa
bel1
5.Pe
rkira
anke
butu
han
inve
stas
idan
kebi
jaka
npe
ngem
bang
anan
ggre
kIn
vest
asiT
otal
Kom
odita
sSk
ala
Usah
aPe
mer
inta
hSw
asta
Kom
unita
sPe
rtam
baha
nni
lai
Duk
unga
nKe
bija
kan
Angg
rek
Bung
a po
tong
UKM
1.00
0-2.
500m
2
(10
ribu
-25
ribu
tang
kai)
Besa
r/G
abun
gan
UKM
, Ind
ustr
i3,
000-
>10
.000
(30.
000-
>10
0.00
0ta
ngka
i)
Peng
emba
ngan
untu
kbu
nga
poto
ngde
ngan
luas
an1.
000-
2.50
0 m
2 Rp
.9.
993.
941.
000
Rp.9
60.0
00.0
00/
ha*
Tana
man
Pot
berh
ubun
gan
(tung
gald
anm
alai
)
2.50
0-10
.000
m2
21.0
00-8
4.00
0po
t(50
-200
pot/
hari)
1.50
0-50
.000
m2
126-
420
ribu
pot
(300
-100
0po
t/ha
ri
-R
& D
:Rp
60m
iliar
-Pe
mbi
naan
(Pem
bina
anse
ntra
prod
uksi
;Pel
atih
ankh
usus
untu
kek
spor
tir:P
enyu
suna
nSN
Ibun
ga p
oton
gbe
rbag
aije
nis
angg
rek;
Perc
onto
han
pasa
rlel
ang
untu
kbu
nga)
:Rp
60m
iliar
-In
frast
rukt
ur (j
alan
,tr
ansp
orta
si,s
istim
info
rmas
i,pa
sar,
sist
imiri
gasi
,sis
timko
mun
ikas
i): R
p 30
mili
ar
-In
dust
ribe
sar
(1ha
) :
Rp.3
97.2
33.0
00.0
00
-la
bora
toriu
mpe
rben
ihan
mer
iclo
nedi
15lo
kasi
,de
ngan
ukur
an20
0m
2 /la
b.Rp
.7.5
60.0
00.0
00
Peng
emba
nga
bung
apo
tse
besa
rR
p.13
.230
.918
.000
untu
klu
asan
2.50
0 m
2un
tuk
prod
uksi
,ins
entif
,pr
omos
i,pa
mer
an,
eksp
ose,
dist
ribus
idan
pem
asar
an
-
-kem
udah
anpe
rijin
ante
rmas
ukpe
ngur
usan
CITE
S,-k
erin
gana
npa
jak
-K
emud
ahan
carg
oda
ntr
ansp
orta
siud
ara
-K
emud
ahan
eksp
or (t
arif
dan
peng
urus
ando
kum
en)
-Pe
mbe
basa
nbe
am
asuk
untu
kba
han
kim
ia.
-Pe
nyed
iaan
ruan
gan
ding
indi
band
ara
-mem
bang
unsy
stem
kem
itraa
nus
aha
Cata
tan
* :p
erta
mba
han
nila
iang
grek
dari
eksp
oran
ggre
k
crea
ted
with
pdfF
acto
ryPr
o tri
alve
rsio
nw
ww
fact
ory.
com
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Anggrek
��
VII. DUKUNGAN KEBIJAKAN
Dukungan kebijakan pengembangan investasi sangat diperlukandalam upaya pengembangan agribisnis anggrek di Indonesia, denganmengintegrasikan komitmen antar Departemen terkait sepertiDepartemen Pertanian, Departemen Kehutanan, DepartemenPerdagangan, Departemen Perhubungan, Departemen PU, Perbankan,Departemen Keuangan, dan Pemda. Dukungan kebijakan tersebutantara lain:
A. Dukungan Kebijakan Perizinan, Perdagangan dan Transportasi
1. Pembatasan impor melalui peningkatan tarif impor dari produkflorikultura.
2. Penurunan pajak dan jasa karantina guna peningkatan eksporkomoditas florikultura.
3. Kemudahan pengurusan perijinan budidaya danperdagangan/ekspor anggrek (CITES).
4. Pemberian dispensasi tarif pengangkutan udara, melaluipenyediaan fasilitas kargo yang tidak menerapkan tarif komersialpada produk florikultura.
5. Pembebasan bea masuk untuk peralatan laboratorium danbahan-bahan kimia untuk memproduksi benih secara in-vitro.
6. Pengurangan PPn, PPh, Pajak Ekspor.7. Kemudahan pengurusan dokumen ekspor.8. Kebijakan tata niaga.9. Insentif produksi dan ekspor.10. Pengembangan sistem informasi pemasaran.
B. Dukungan Pembiayaan dan Investasi
1. Dukungan pembiayaan pengembangan anggrek untuk periode tahun2005 – 2010 dialokasikan untuk kegiatan, yaitu :a. Penyediaan infrastruktur, teknologi dan sarana penunjang.b. Peningkatan produksi dan mutu tanaman anggrek melalui
penerapan POS berbasis BTS.c. Pengembangan industri perbenihan yang dapat memproduksi
bibit secara klonal sebanyak 450.000.000 bibit per tahun.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
�0
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Anggrek
d. Pengembangan kawasan sentra produksi anggrek berbasis pasardan potensi daerah.
e. Fasilitasi peningkatan kualitas SDM dalam mendukungpengembangan sistem dan usaha anggrek
f. Fasilitasi pengembangan kelembagaan on farm dan off farmdalam pola koperasi, korporasi manajemen dan konsorsiumindustri anggrek.
g. Promosi peluang usaha agribisnis tanaman anggrek.
2. Kemudahan dalam mendapatkan dana dengan persyaratan bungabank yang lunak.
3. Kebijakan pemberian jaminan kemudahan berinvestasi di lokasi-lokasi usaha.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
��
LAMPIRAN
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
�2
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Anggrek
Lam
pira
n1.
Peta
sent
raag
ribisn
isan
ggre
kdi
Indo
nesia
Peta
sent
raag
ribisn
isan
ggre
kdi
Indo
nesia
(Med
an,P
alem
bang
,Tan
gera
ng,J
akar
ta,S
elat
an,J
akar
taTim
ur,J
akar
taBa
rat,
Kab
Band
ung,
Depo
k,Se
mar
ang,
Yogy
akar
ta,D
enpa
sar,
Taba
nan,
Cian
jur,
Mal
ang,
Bang
kala
n,Bl
itar,
Man
ado)
crea
ted
with
pdfF
acto
ryPr
o tri
alve
rsio
nw
ww
fact
ory.
com
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Anggrek
��
Lam
pira
n2.
Peta
sent
ra p
rodu
ksia
nggr
ekdi
Indo
nesia
Peta
sent
rapr
oduk
sian
ggre
kdi
Indo
nesia
(Sum
atra
Utar
a,Ri
au,J
ambi
,DKI
Jaka
rta,J
awa
Bara
t,Ja
waTe
ngah
,DIY
ogya
karta
,Jaw
aTim
ur,B
ante
n,Ba
li,Ka
liman
tan
Bara
t,Ka
liman
tan
Timur
,Sul
awes
iUta
ra,S
ulaw
esiS
elat
an,G
oron
talo
)
crea
ted
with
pdfF
acto
ryPr
o tri
alve
rsio
nw
ww
fact
ory.
com
��
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Anggrek
Lampiran 3. Analisis usaha perbenihan anggrek (Industri Hulu), tahun2007*)
No Uraian Harga (Rp) Biaya per 2 tahun (Rp)a Biaya tetap
1 Gedung laboratorium (10 tahun) 400.000.000 80.000.0002 Peralatan :
a. utama 200.000.000 40.000.000b. penunjang 100.000.000 20.000.000
3 Tenaga kerjaa. Manajemen
- Manajer 10.000.000 240.000.000- Tata Usaha 1.500.000 36.000.000
b. Produksi- Manajer 8.000.000 192.000.000- Wakil manajer 3.000.000 72.000.000- Asisten/teknisi (2) 1.500.000 72.000.000
c. Pemasaran- Manajer 5.000.000 120.000.000- Promosi 2.500.000 60.000.000- Distribusi 2.500.000 60.000.000
d. Kualiti control 5.000.000 120.000.0004 Listrik 2.000.000 48.000.0005 Tanaman Induk 100.000.000
Jumlah biaya tetap (A) 1.260.000.000
b Biaya tidak tetapBahan kimia dan bahan penolongLainnya 200.000.000
Jumlah biaya tidak tetap (B) 200.000.000Total biaya keseluruhan (A+B=C) 1.460.000.000
c Bungabank (9% flat per th) 131..400.000 262.800.000Total biaya + bunga (C+I=D) 1.722.800.000
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Anggrek
��
No Uraian Harga (Rp) Biaya per 2 tahun (Rp)botol2 tahun produksi : 90 000 botol* 25.000 2.250.000.000
Pendapatan (E) 2.250.000.000
Keuntungan (E-D) 527.200.000
e KelayakanR/C (E/D) 1,31
Keterangan: *) Luas laboratorium = 200 m2 dan tahun pertama belum menghasilkan
Lampiran 3. (Lanjutan)
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
No Uraian Harga (Rp) Biaya per 2 tahun (Rp)botol2 tahun produksi : 90 000 botol* 25.000 2.250.000.000
Pendapatan (E) 2.250.000.000
Keuntungan (E-D) 527.200.000
e KelayakanR/C (E/D) 1,31
Keterangan: *) Luas laboratorium = 200 m2 dan tahun pertama belum menghasilkan
Lampiran 3. Lanjutan
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
��
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Anggrek
Lampiran 4. Analisa usahatani kompot anggrek Dendrobium (IndustriPrimer), tahun 2007 *)
No Uraian Harga(Rp) Biaya/panen (Rp)
A Biaya tetap1 Green house
a. Rak (kayu damar laut) 1 m3 5.500.000Masa pakai 10 th 183.333b. Plastik UV, 50 kg @ 18 000 900.000 100.000c. Bambu, paku dan tukang 1.600.000Masa pakai 3 th 177.778
2 Jaring/net 75 %2 rol @ 800 000 1.600.000Masa pakai 5 th 106.666
3 Pompa air dan pembuatan sumur1 unit pompa air sanyo lengkap dengantangki 5.000.000pembuatan sumur 1 unit 1.500.000Masa pakai 5 th 433.333
4 Pompa sprayer untukmenyiram 2 unit @ 300 000 600.000Masa pakai 2 th 100.000
5 Selang air 20 m @ 6000 120.000Masa pakai 2 th 20.000
6 Bak air untuk pemupukan 1 unit 3.000.000Masa pakai 3 th 333.333
7 Tenaga kerja (4 bulan)3 orang @ 750 000 9.000.0001 orang penanggung jawab 2.500.000 10.000.000
8 Listrik (4 bulan) @ 300 000 1.200.000pembuatan instalasi listrik 1.000.000Jumlah biaya tetap (A) 22.654.443
b Biaya tidak tetap1 Bibit anggrek botolan
4000 botol @ 25 000 100.000.0002 Pot tanah 15 cm
3000 @ 750 2.250.0003 Media tanam pakis 3000 @ 1000 3.000.0004 Pupuk 6 kg @ 50 000 300.000
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Anggrek
�7
No Uraian Harga(Rp) Biaya/panen (Rp)
5 Pestisida (insektisida+fungisida)6 kg @ 100.000 600.000
Jumlah biaya tidak tetap (B) 106.150.000
Total biaya keseluruhan (A+B=C) 128.804.443
c Bunga bank (9% flat per th) 11.592.400Total biaya + bunga (C+I=D) 140.396.843
d Keuntungan (utk jml compot 2700)Asumsi 2 % kompot mati, yangmati = 55 kompotPenjualan 2645 kompot 75.000 198.375.000Penyusutan 2 % dari penjualan 3.967.500Pendapatan (E) 194.407.500
Keuntungan (E-D) 53.978.157e Kelayakan
R/C (E/D) 1,39
Keterangan: *) Luas usaha = 200 m2
Lampiran 4. Lanjutan
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
��
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Anggrek
Lampiran 5. Analisa usahatani anggrek Dendrobium dalam pot tunggal(tanaman remaja), tahun 2007*)
No Uraian Harga(Rp) Biaya/panen (Rp)
a Biaya tetap1 Tiang penyangga net +rak (kayu damar laut)
10 m3 @ 5 500 000 55.000.000Paku dan tukang 3.000.000Masa pakai 5 th 3.866.667
2 Jaring/net 65 %20 rol @ 800 000 16.000.000Masa pakai 3 th 1.777.778
3 Pompa air dan pembuatan sumur1 unit pompa air sanyo lengkap + tangki 5.000.000pembuatan sumur 1 unit 1.500.000Masa pakai 5 th 433.333
4 Pompa sprayer listrik 225 w untukmenyiram 3 unit 900.000Masa pakai 2 th 150.000
5 Selang air 100 m @ 6000 600.000Masa pakai 2 th 100.000
6 Bak air untuk pemupukan 1 unit 3.000.000Masa pakai 3 th 333.333
7 Tenaga kerja (4 bulan)3 orang @ 750 000 9.000.000
8 Listrik (4 bulan) @ 300 000 1.200.000
Jumlah biaya tetap (A) 16.861.110
b Biaya tidak tetap1 Bibit anggrek, 15 000 @ 5000 75.000.0002 Pot tanah 12 cm
15 000 @ 500 7.500.0003 Media tanam arang 15 000 @ 500 7.500.0004 Pupuk 25 kg @ 50 000 1.250.000
Pestisida (insektisida+fungisida)
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Anggrek
��
No Uraian Harga(Rp) Biaya/panen (Rp)
25 kg @ 100 000 2.500.000
Jumlah biaya tidak tetap (B) 93.750.000
Total biaya keseluruhan (A+B=C) 110.611.110
c Bunga bank (9% flat per th) 9.955.000Total biaya + bunga (C+I=D) 120.566.110
d KeuntunganAsumsi 2 % tanaman mati, yangmati = 300 potPenjualan 14 700 pot 12.500 183.750.000Penyusutan 2 % dari penjualan 3.675.000Pendapatan (E) 180.075.000
Keuntungan (E-D) 59.508.890
e KelayakanR/C (E/D) 1,49
Keterangan: *) Luas pertanaman 1000 m2, 15 000 pot, penjualan 4 bulan satu kali
Lampiran 5. Lanjutan
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
�0
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Anggrek
Lampiran 6. Analisa Usahatani Anggrek Dendrobium tanaman dewasaberbunga, 2007*)
No Uraian Harga(Rp) Biaya/panen (Rp)
a Biaya tetap1 Tiang penyangga net +rak (kayu damar laut)
10 m3 @ 5 500 000 55.000.000Paku dan tukang 3.000.000Masa pakai 10 th atau 20 kali panenper 6 bulan atau 1 kali panen 2.900.000
2 Jaring/net 65 %20 rol @ 800 000 16.000.000Masa pakai 5 th atau 15 kali panen 1.066.667
3 Pompa air dan pembuatan sumur1 unit pompa air sanyo lengkap + tangki 5.000.000pembuatan sumur 1 unit 1.500.000Masa pakai 5 th atau 10 kali panen 650.000
4 Pompa sprayer listrik 225 w untukmenyiram 1 unit 900.000Masa pakai 5 th atau 10 kali panen 150.000
5 Selang air 100 m @ 6000 600.000Masa pakai 5 th atau 10 kali panen 100.000
6 Bak air untuk pemupukan 1 unit 3.000.000Masa pakai 5 th atau 10 kali panen 300.000
7 Tenaga kerja (6 bulan)2 orang @ 750 000 9.000.000
8 Listrik (6 bulan) @ 100 000 600.000
Jumlah biaya tetap (A) 14.766.667
b Biaya tidak tetap1 Bibit anggrek, 15 000 @ 10.000 150.000.0002 Pot tanah 15 cm
15 000 @ 750 11.250.0003 Media tanam arang 15 000 @ 500 7.500.0004 Pupuk 50kg @ 50 000 2.500.000
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Anggrek
��
No Uraian Harga(Rp) Biaya/panen (Rp)
5 Pestisida (insektisida+fungisida)50 kg @ 100 000 5.000.000
Jumlah biaya tidak tetap (B) 176.250.000
Total biaya keseluruhan (A+B=C) 191.016.667
c Bunga bank (9% flat per th) 17.191.500
Total biaya + bunga (C+I=D) 208.208.167
d Keuntungan
Asumsi 2 % tanaman mati, yangmati = 300 potPenjualan 14 700 pot 17.500 257.250.000Penyusutan 2 % dari penjualan 5.145.000Pendapatan (E) 252.105.000
Keuntungan (E-D) 43.896.833e Kelayakan
R/C (E/D) 1,21
Keterangan: Luas lahan 1000 m2, 15 000 pot, penjualan 6 bulan satu kali
Lampiran 6. Lanjutan
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
�2
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Anggrek
Lampiran 7. Syarat mutu bunga potong anggrekPersyaratan Mutu
No. Jenis Anggrek Jenis Uji Kelas I Kelas II Kelas III
1. KelompokDendrobium*)
1.Panjang malai (cm)2.Jumlah bunga keseluruhan3.Jumlah bunga mekar4.Susunan bunga dalam malai6. Bekas pestisida/bahan lain7. Bunga rusak8. BInatang hidup
> 60> 1570%TeraturTidak adaTidak adaTidak ada
41-5910-1470%TeraturTidak adaTidak adaTidak ada
< 40< 970%TeraturTidak adaTidak adaTidak ada
2. KelompokPhalaenopsis*)
1. Panjang malai (cm)2. Jumlah bunga keseluruhan3. Jumlah bunga mekar4. Susunan bunga dalam malai5. Bekas pestisida/bahan lain6. Bunga rusak7. Binatang hidup
> 60> 1370%TeraturTidak adaTidak adaTidak ada
41-599-1270%TeraturTidak adaTidak adaTidak ada
< 40< 870%TeraturTidak adaTidak adaTidak ada
3. KelompokVanda**)
1. Panjang malai2. Jumlah bunga keseluruhan3. Jumlah bunga mekar4. Jumlah bunga kuncup5. Susunan bunga dalam malai6. Bekas pestisida7. Bunga mask8. Binatang hidup
Min 45Min 12Min 9Maks 3LengkapTidak adaTidak adaTidak ada
Min 40Min 9Min 7Maks 2LengkapTidak adaTidak adaTidak ada
Min 35Min 7Min 5Maks 2LengkapTidak adaTidak adaTidak ada
4.
5.
6.
KelompokAranthera**)
Kelompok**)Oncidium
KelompokCattleya**)
1.Panjang malai2.Jumlah kuncup3 Susunan bunga dalam malai4.Bekas pestisida5.Bunga rusak6.Binatang hidup
1.Panjang malai2.Jumlah malai ada bunga3.Jumlah malai tanpa bunga4.Susunan bunga dalam malai5.Bekas pestisida6.Bunga rusak7.Binatang hidup
1.Bekas pestisdida2.Bunga rusak3.Binatang hidup4.Kemekaran bunga
Min 75Maks 9LengkapTidak adaTIdak adaTidak ada
Min 60Min 40Min 20LengkapTidak adaTidak adaTidak ada
Tidak adaTidak adaTidak adaBelumsempurna
Min 60Maks 5LengkapTidak adaTidak adaTidak ada
Min 50Min 33Min 17LengkapTidak adaTidak adaTidak ada
Tidak adaTidak adaTidak adaBelumsempurna
Min 50Maks 2LengkapTidak adaTidak adaTidak ada
Min 40Min 27Min 13LengkapTidak adaTidak adaTidak ada
Tidak adaTidak adaTidak adaBelumSempurna
Keterangan: *) Ditjen Hortikultura, 2006**) SNI 01-3171-1995
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com