Disusun oleh:
Fatonah (1311060103)
PRODI BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
IAIN RADEN INTAN LAMPUNG
2013/2014
1.PEMIKIRAN KALAM MODERN MENURUT MUHAMMAD ABDUH
a.Kedudukan akal dan Fungsi WahyuAda dua persoalan pokok yang
menjadi focus utama pemikiranAbduh yaitu:
1.Membebaskan akal pikiran daribelenggu-belenggu taqlid yang menghambat perkembanganpengetahuan agama sebagaimanahaknya salaf al-ummah(ulamasebelum abbad ke-3 Hijriah),
1.Tuhan dan sifat-sifatnya ;
2. Keberadaan hidup di akhirat;
3. Kebahagian jiwa di akhirat bergantung
pada perbuatan baik,sedangkan
kesengsaraannya bergantung pada
kejahatan;
4. Kewajiban manusia mengenal tuhan;
5. Kewajiban Manusia untuk berbuat baik
dan menjauhi perbuatan jahat untuk
kebahagiaan di akhirat
b. Kebebasan Manusia dan
Fatalisme
c.sifat-sifat tuhan
d.Kehendak mutlak tuhan
e.Keadilan tuhan
f.Antrofomorfisme
g.Melihat tuhan
h.Perbuatan tuhan
2. Pemikiran Kalam Menurut Sayyid Ahmad
Khan
Ahmad Khan berpendapat bahwa akal
bukanlah segalanya dan kekuatan akal pun
terbatas,keyakinan kekuatan dan kebebasan
akal menjadikan khan percaya bahwa manusia
bebas unntuk menentukan kehendak dan
melakukan perbuatan .ini berarti bahwa ia
mempunyai faham yang sama dengan faham
Qadariah.
Selanjutnya,Khan mengemukakan bahwa
tuhan telah menentukan tabiat atau
nature sunnatullah bagi setiap
makhluknya yang tetap dan tidak pernah
berubah. Menurutnya islam adalah
agama yang paling sesuai dengan hukum
alam,karna hukum alam adalah ciptaan
tuhan dan Al-qur’an adalah firman-Nya.
3. Pemikiran Ilmu Kalam Menurut
Muhammad Iqbal
Sebagai seorang pembaharu,ikbal
menyadari perlunya umat islam untuk
melakukan pembaharuan agar keluar dari
kemundurannya.kemunduran umat islam
menurunya disebabkan kebekuan umat
islam dalam pemikiran dan di tutupnya
pintu ijtihad .Mereka seperti kaum
konservatif ,
menolak kebiasaan berpikir kaum rasional
muqtazilah karna hal tersebut di anggapnya
membawa disentegrasi umat islam dan
membahayakan kesetabilan politik mereka.
Islam dalam pandangan iqbal menolak konsep
lama yang mengatakan bahwa alam bersifat
statis.menurutnya Islam mempertahan kan
konsep dinamis dan mengakui adanya gerak
perubahan dalam kehidupan social manusia.
Menurut iqbal,peralihan kekuasaan
ijtihad individu yang mewakili mazhab
tertentu kepada lembaga legislatif Islam
adalah satu-satunya bentuk yang paling
tepat untuk menggerakan spirit dalam
system hukum islam yang selama ini
hilang dari umat Islam dan menyerukan
kepada kaum muslimin agar menerima
dan mengembangkan lebih lanjut hasil-
hasil realisme tersebut.
a. Hakikat Teologi
b. Pembuktian Tuhan
c. Jati Diri Manusia
d. Dosa
e. Surga dan Neraka
1. PEMIKIRAN KALAM MASA KINI MENURUT
AL-FARUQI
Al-faruqi mejelaskan hakikat tauhid
sebagai berikut:
a.Tauhid Sebagai Inti Pengalaman Agama
b.Tauhid sebagai pandangan dunia
c.Tauhid sebagai intisari Islam
d.Tauhid sebagai prinsip sejarah
e.Tauhid sebagai prinsip pengetahuan
f. Tauhid sebagai prinsip metafisika
g. Tauhid sebagai prinsip etika
h.Tauhid sebagai prinsip tata sosial
i.Tauhid sebagai prinsip ummah
j.Tauhid sebagai prinsip keluarga
k. Tauhid sebagai prinsip tata
politik
l. Tauhid sebagai prinsip tata
ekonomi
m. Tauhid sebagai prinsip
estetika
2. PEMIKIRAN KALAM MASA KINI
MENURUT HASAN HANAFI
a.Kritik terhadap teologi tradisonal
Hanafi menegaskan perlunya mengubah
orientasi perangkat konseptual system
kepercayaan (teologi)sesuai dengan perubahan
konteks-politik yang terjadi.Teologi tradisional
menurut Hanafi, lahir dalam konteks sejarah
ketika inti keislaman system kepercayaan,
yakni transedensi Tuhan,diserang oleh wakil
dari sekte dan budaya lama.
Menurut pandangan Hanafi, bahwa teologi
bukanlah pemikiran murni yang hadir dalam
kehampaaan kesejarahan,melainkan
merefleksikan konflik-konflik sosial politik.
Oleh karena itu, kritik teologi memang
merupakan tindakan yang sah dan di benarkan.
Secara praxis Hanafi juga
mengemukakan bahwa teologi tradisional
gagal menjadi semacam ideology yang
sumgguh-sungguh fungsional bagi kehidupan
nyata masyarakat muslim. Kegagalan para
teolog tradisional di sebabkan oleh sikap para
penyusun teologi yang tidak mengaitkannya
dengan kesadaran murni dan nilai-nilai
perbuatan manusia.
3. PEMIKIRAN KALAM MENURUT
H.M.RASYIDI
a.Tentang perbedaan ilmu kalam dan
teologi
Rasyidi menolak pandangan Harun
Nasution yang menyamakan pengetian
ilmu kalam dan teologi, ia
mengungkapkan Ada kesan bahwa ilmu
kalam adalah teologi islam dan teologi
adalah ilmu Kristen.
b.Tema-tema ilmu kalam
Rasjidi berpendapat bahwa menonjolkanperbedaan pendapat antara Asy’ariyah danMu’tazilah, sebagaimana dilakukan HarunNasution, akan melemahkan iman paramahasiswa.Memang tidak ada agama yang mengagungkan akal seperti Islam.
Rasyidi mengakui bahwa soal-soal yang pernahdiperbincangkan pada dua belas abad yang lalu, masih ada yang relevan untuk masasekarang, tetapi juga ada ysg sudah tidak lagirelevan.
ke4.Pemikiran kalam menurut Harun Nasution
a.Peranan akal
Berkenaan dengan akal ini, Harun Nasution
menulis demikian “Akal melambangkan kekuatan
manusia.Karena akalllah, manusia mempunyai
kesanggupan untuk menaklukan kuatan makhluk
lain di sekitarnya.Bertambah tinggi akal manusia
,bertambah tinggilah kesanggupan nya untuk
mengalahkan makhluk lain.Bertambah lemah
kekuatan akal manusia, bertambah rendah
pulalah kesanggupannya menghadapi kekuatan-
kekuatan lain tersebut.
Pemakaian akal dalam islam diperintahkamAl-
Qur’an sendiri.Bukan kah tidak ada dasarnya
kalau ada penulis-penulis, baik di kalangan Islam
sendiri maupun di kalanagna Non-Islam, yang
berpendapat bahwa Islam adalah agama rasional.
b.Pembaharuan teologi
Menurut Harun Nasution, umat islam hendaklah
mengubah teologi mereka menuju teologi yang
berwatak free-will,rasional,serta mandiri. Tidak
heran jika teori modernisasi ini selanjutnya
menemukan teologi dalam khasanah Islam klasik
sendiri yakni teologi Mu’tazilah.
c.Hubungan akal dan wahyu
Salah satu focus pemikiran Harun Nasutiomnadalah hubungan antara akal dan wahyu. Iamenjelaskan hubungan wahyu dan akalmemang menimbulkan pertayaan, tetapikeduanya tidak bertentangan. Akal mempunyai kedudukan yang tinggi dalam Al-Quran. Orang yang beriman tidak perlumenerima bahwa wahyu bahwa wahtu sudahmengandung segala-galanya. Wahyu bahkantidak menjelaskan semua permasalahankeagamaan.
Terimakasih telahmenyaksikan materi dari
kami
^-^