Download pptx - ilmu polimer

Transcript

ILMU

POLIMERKelompok 8

KELOMPOK 8

• Anggun Miftahul Jannah (• DhuhaSabila (I21112072)• Dian Vidya S (I21112074)• Femi Syahputria (I21112073)• Kinanti Dwi Pusparini (• Nur Has Dina O (I21112075)• Nur Has Dini O (I21112076)• Ruth Haryati B (• Willy Prawira (

DefinisiKlasifikasiPolimer

Rata-rata Bobot

Molekul

Polimer sebagai Zat Pengental

Pembuatan Larutan Polimer

Gel

Penerapan Farmasetis

PolimerILMU

POLIMER

DEFINISI POLIMER

DEFINISI

• Polimer atau makromolekul adalah molekul raksasa (giant) dimana paling sedikit seribu atom terikat bersama oleh ikatan kovalen.

• Mulai diketahuinya sifat kimia polimer baru dimulai pada awal 1920-an, ketika Staudinger menyimpulkan dari hasil percobaannya pada karet alam, amilum, dan selulosa, bahwa senyawa-senyawa ini terdiri dari rantai atom-atom karbon raksasa berikatan satu dengan lainnya dengan ikatan kovalen. Senyawa-senyawa tersebut benar-benar makromolekul. Sampai akhirnya, pada tahun 1930, ketika polimer linear disintesis terutama oleh W.H.Carothers pada Du Pont laboratories, konsep Staudinger memperoleh pengakuan dunia. Hadiah nobel dalam bidang kimia akhirnya diberikan kepada Staudinger pada tahun 1953 (Martin, 1993).

KLASIFIKASI POLIMER

KLASIFIKASI POLIMERBerdasarkan sumber

Berdasarkan Bentuk Susunan Rantainya

Berdasarkan Reaksi Polimerisasi

Berdasarkan Jenis Monomer

Berdasarkan Sifat Termal

Berdasarkan Aplikasinya

POLIMER BERDASARKAN SUMBER

• Polimer Alam, yaitu polimer yang terjadi secara alami. Contohnya adalah karet alam, karbohidrat, protein, selulosa dan wol.

• Polimer semi sintetik, yaitu polimer yang diperoleh dari hasil modifikasi polimer alam dan bahan kimia. Contohnya adalah selulosa nitrat yang dipasarkan dibawah nama-nama “celluloid” dan “guncotton”.

• Polimer sintesis, yaitu polimer yang dibuat melalui polimerisasri dari monomer-monomer polimer.

POLIMER BERDASARKAN BENTUKSUSUNAN RAINTAINYA

• Polimer Linear, yaitu polimer yang tersusun dengan unit ulang berikatan satu sama lainnya membentuk rantai polimer yang panjang.

• Polimer Bercabang, yaitu polimer yang terbentuk jika beberapa unit ulang membentuk cabang pada rantai utama.

• Polimer Berikatan Silang (cross-linking), yaitu polimer yang terbentuk karena beberapa rantai polimer saling berikatan satu sama lain pada rantai utamanya.

Polimer Linear Polimer Bercabang

Polimer Berikatan Silang

POLIMER BERDASARKANREAKSI POLIMERASI

• Poliadisi, yaitu polimer yang terjadi karena reaksi adisi. Reaksi adisi adalah reaksi penambahan (satu sama lain) molekul-molekul monomer berikatan rangkap atau siklis biasanya dengan adanya suatu pemicu berupa radikal bebas atau ion.

• Polikondensasi, yaitu polimer yang terjadi karena adanya reaksi kondensasi. Mekanisme reaksi polimer kondensasi identik dengan reaksi kondensasi senyawa bobot molekul rendah yaitu: reaksi dua gugus aktif dari 2 molekul monomer yang berbeda berinteraksi dengan melepaskan molekul kecil.

POLIMER BERDASARKAN JENIS MONOMER

• Homopolimer, yakni polimer yang terbentuk dari penggabungan monomer sejenis dengan unit berulang yang sama.

• Kopolimer, yakni polimer yang terbentuk dari beberapa jenis monomer yang berbeda.

Kopolimer acak. Dalam kopolimer acak, sejumlah kesatuan berulang yang berbeda tersusun secara acak dalam rantai polimer. - A - B - B - A - B - A - A - A - B - A –

Kopolimer silang teratur. Dalam kopolimer silang teratur kesatuan berulang yang berbeda berselang - seling secara teratur dalam rantai polimer. - A - B - A - B - A - B - A - B - A – B – A

Kopolimer blok. Dalam kopolimer blok kelompok suatu kesatuan berulang berselang - seling dengan kelompok kesatuan berulang lainnya dalam rantai polimer. - A - A - A - B - B - B - A - A - A – B –

Kopolimer cabang/Graft Copolimer. Yaitu kopolimer dengan rantai utama terdiri dari satuan berulang yang sejenis dan rantai cabang monomer yang sejenis.

POLIMER BERDASARKANSIFAT TERMAL

• Termoset, yaitu polimer yang tidak mau mencair atau meleleh jika dipanaskan. Polimer-polimer thermoset tidak bisa dibentuk dan tidak dapat larut karena pengikatan silang.

• Termoplastik, yaitu polimer yang bisa mencair dan melunak. Hal ini disebabkan karena polimer-polimer tersebut tidak berikatan silang biasanya bisa larut dalam beberapa pelarut. Kebanyakan polimer lurus dan polimer bercabang bersifat termoplastis (Martin, 1993).

POLIMER BERDASARKAN APLIKASINYA

• Polimer Komersial, yaitu polimer yang disintesis dengan biaya murah dan diproduksi secara besar-besaran. Contoh : Polietilen (PE), polipropilen (PP), polistirena (PS),mpolivinilklorida (PVC), melamin formaldehid.

• Polimer Teknik, yaitu polimer yang dihasilkan di negara berkembang dan sebagian lagi di negara maju. Polimer ini banyak dipakai dalam bidang transportasi (mobil, truk, kapal udara), bahan bangunan (pipa ledeng), barang-barang listrik dan elektronik (mesinbisnis, komputer), mesin-mesin industri dan barang-barang konsumsi.

• Polimer Fungsional, yaitu polimer yang memiliki sifat spesifik yang unggul dan dibuat untuk keperluan khusus. Contohnya ialah alat-alat kesehatan seperti thermometer dan timbangan.

RATA RATA BOBOT MOLEKUL

Bobot molekul rata - rata merupakan suatu parameter penentuan bobot molekul polimer dengan menggunakan metode cahaya dan ultrasentrifugasi.

Bobot molekul rata - rata (Mw), adalah hasil penjumlahan fraksi bobot masing-masing spesies polimer dikalikan berat molekulnya. Mw, dirumuskan sebagai berikut:

Berdasarkan bobot molekulnya, polimer dapat digolongkan menjadi polimer tinggi dan polimer rendah.

POLIMER SEBAGAI ZAT PENGENTAL

Kemampuan yang luar biasa dari makromolekul terlarut untuk membentuk viskositas relative dari larutan makromolekul tersebut digambarkan dengan viskositas tinggi.

Larutan polimer tinggi seringkali membentuk gel pada konsentrasi 5% atau lebih.

Viskositas larutan polimer meningkat hampir secara eksponensial dengan meningkatnya konsentrasi.

Faktor-faktor yang bertanggung jawab untuk kerja pengentalan polimer terlarut dibicarakan berikut, mulai dengan pertimbangan-pertimbangan molekul primer tunggal dalam larutan dan kemudian mempertimbangkan efek penjeratan antar molekul. Faktor-faktor yang sama menunjukkan viskositas tinggi yang tidak biasa dari larutan polimer menyebabkan larutan polimer tersebut menjadi pseudoplastis atau shear-thinning, sehingga viskositas larutan nyata berkurang secara kontinu dengan meningkatnya shear stress atau rate of shear.

PEMBUATAN LARUTAN POLIMER

Disolusi polimer padat dalam pelarut terjadi dalam dua tahap yang tumpang-tindih. Selama kontak, molekul-molekul pelarut mulai mendifusi dengan segera kedalam partikel-partikel padat, perlahan-lahan mengembangkannya dan mengubahnya menjadi partikel-partikel gel. Molekul-molekul polimer tersolvasi dalam permukaan partikel yang menggembung perlahan-lahan menjadi terjerat satu dan lainnya dan secara perlahan mendifusi keluar kedalam pelarut. Tahap selanjutnya dapat dipercepat dalam pengadukan, yang mengusutkan rantai polimer yang teranyam dan mengurangi tebal dari lapisan cairan stagnan disekeliling tiap partikel.

GEL

Gel adalah setengah padat yang dicirikan dengan yield value yang relative tinggi. Viskositas plastiknya mungkin rendah, tetapi mempunyai elastisitas.

Gel terdiri dari dua fase kontinu yang saling berpenetrasi.

Pembentukan gel reversible oleh larutan polimer, hanya melibatkan gaya valensi sekunder, terjadi ketika pelarut menjadi begitu buruk sehingga polimer mengendap.

PENERAPAN FARMASETIS DARI

POLIMER

Ahli farmasi sudah menggunakan polimer dalam setiap aspek kerjanya selama bertahun-tahun. Contoh khas adalah botol polietilen dan polyolefin, vial polistiren, penutup karet, tube plastic untuk peralatan injeksi, dan kantung plasticized polivinil klorida yang fleksibel sebagai wadah darah. Pompa dan tabung dari alat suntik hipodermik dibuat dari polipropilen atau diperlukan plastic yang bening digunakan polikarbonat. Sebagai pengemas satuan dosis digunakan polivinil klorida yang tidak diplastisasi untuk cangkir dan nampan, laminasi polietilen dengan aluminium atau selofan, dan lapisan polyester untuk wadah kemasan strip dan blister.

Berbagai polimer alam dan sintetis digunakan untuk mengentalkan suspensi dan larutan obat mata, sebagai klorida pelindung untuk menstabilkan emulsi dan suspensi dan untuk membentuk jelly dan dasar salep yang larut dalam air. Penggunaan gelatin sangat luas dibidang farmasi. Gelatin merupakan konstituen utama dari kapsul keras dan kapsul lunak, disamping itu digunakan juga sebagai basis suppositoria, sebagai zat pengemulsi dan pensuspensi

THANK YOU !!