IMPLEMENTASI SIKAP SOSIAL DAN SPIRITUAL PADA JAMAAH
MAJELIS DOA MAWAR ALLAH DI IAIN SALATIGA TAHUN 2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam
Oleh:
Dian vera rahmawati
NIM: 111-13-032
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2017
i
IMPLEMENTASI SIKAP SOSIAL DAN SPIRITUAL PADA JAMAAH
MAJELIS DOA MAWAR ALLAH DI IAIN SALATIGA TAHUN 2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam
Oleh:
Dian vera rahmawati
NIM: 111-13-032
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2017
ii
iii
IMPLEMENTASI SIKAP SOSIAL DAN SPIRITUAL PADA JAMAAH
MAJELIS DOA MAWAR ALLAH DI IAIN SALATIGA TAHUN 2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam
Oleh:
Dian vera rahmawati
NIM: 111-13-032
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2017
iv
v
vi
vii
MOTO
“JIKA KAMU MEMPUNYAI HARTA, TETAPI TIDAK PUNYA ILMU,
MAKA TIDAK ADA BEDANYA KAMU SEPERTI ORANG YANG PUNYA
SANDAL TETAPI TIDAK PUNYA KAKI”
(Litho’atillah)
“RAIHLAH KEMENANGAN DENGAN ILMU MU, NISCAYA HIDUPMU
AKAN KEKAL. SEMUA MANUSIA AKAN MATI, SEDANGKAN ORANG
YANG BERILMU HIDUPNYA ABADI”
(Litho’atillah
viii
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah Swt. atas limpahan rahmat serta karuniaNya,
skripsi ini penulis persembahkan untuk :
1. Ayah dan ibundaku tersayang Muhisom dan Siti Munawaroh yang
selalu membimbingku, memberikan doa, nasihat, kasih sayang, dan
motivasi dalam kehidupanku.
2. Kakak perempuanku, Irinna Ika Wulandari atas motivasi yang tak ada
hentinya kepadaku sehingga proses penempuhan gelar sarjana ini bisa
tercapai.
3. Mbah Kakung Ngatemen dan Alm. Mbah Rayi Fatimah yang selalu
memberikan doa, nasihat, dan kasih sayang kepada cucunya.
4. Dosenpembimbing skripsiku, ibu Dra. Siti Asdiqoh M.Si.
5. Mbak Titik Isniatus Shaliha yang selalu memberikan motivasi
kepadaku dan membantu menyelesaikan skripsi ini.
6. Untuk sahabatku Alifatul Latifah, Siti Zuliyanah dan Inggi putri.
7. Para kyai, ustadz-ustadzah, santri, dan keluarga besar Pondok Pesantren
Al-Ikhlas Gowongan Ungaran.
8. Untuk teman-teman PPL SMA N 03 Salatiga tahun 2016 serta keluarga
besar KKN Desa Banyuurip tahun 2017
9. Teman-teman seperjuanganku angkatan 2013 khususnya jurusan PAI.
ix
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrohim
Puji syukur alhamdulillahi robbil’alamin, penulis panjatkan
kepada Allah Swt yang selalu memberikan nikmat, kaunia, taufik, serta
hidayah-Nya kepada penulis sehinggap penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan judul Implementasi Sikap Sosial dan Spiritual Pada
Jamaah Majelis Doa Mawar Allah tahun 2017.
Tidak lupa shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada nabi agung Muhammad Saw, kepada keluarga, sahabat, serta para
pengikutnya yang selalu setia dan menjadikannya suri tauladan yang
mana beliaulah satu-satunya umat manusia yang dapat mereformasi umat
manusia dari zaman kegelapan menuju zaman terang benerang yakni
dengan ajarannya agama Islam.
Penulisan skripsi ini pun tidak akan terselesaikan tanpa bantuan
dari berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis
menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak
terimakasih kepada:
1. Rektor IAIN Salatiga, Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd.
2. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Suwardi, M.Pd.
3. Ketua jurusan PAI IAIN Salatiga, Siti Rukhayati, M.Ag.
4. Dra. Siti Asdiqoh M.Si.pembimbing skripsi yang telah membimbing
dengan ikhlas,mengarahkan, dan meluangkan waktunya untuk
penulis sehingga skripsi ini terselesaikan.
x
5. Bapak dan Ibu dosen yang telah membekali berbagai ilmu
pengetahuan, serta karyawan IAIN Salatiga sehingga penulis dapat
menyelesaikan jenjang pendidikan S1.
6. Biro Konsultasi Psikologi TAZKIA yang bersedia membantu dan
membagi informasi sehingga karya ini dapat terselesaikan dengan
baik.
Penulis sepenuhnya sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya, serta para pembaca pada umumnya.Amin.
Salatiga, 11 Juli 2017
Dian Vera Rahmawati
NIM. 111-13-032
xi
ABSTRAK
Rahmawati, Dian Vera. 2017.Implementasi Sikap Sosial dan spiritual Pada
Jamaah Majelis Doa Mawar Allah. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama
Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri
Salatiga. Pembimbing: Dra. Siti asdiqoh, M.Si.
Kata kunci:Implementasi Sikap Sosial dan Spiritual, Majelis Doa Mawar Allah
Penelitian iniberupaya untuk mengetahui implementasi sikap sosial dan
spiritual pada jamaah Majelis Doa Mawar Allah IAIN Salatiga 2017.Majelis Doa
Mawar Allah yaitu sebuah wadah kegiatan sosial keagamaan yang berada di
bawah Biro Konsultasi Psikologi TAZKIA.Dalam kegiatan Majelis Doa Mawar
Allah kita belajar saling peduli dengan orang lain dengan menyisihkan sebagian
harta mereka dengan disantunkan kepada anak yatim. Dari hal tersebut peneliti
tertarik untuk meneliti dan menganalisis lebih luas.Tujuan yang hendak dicapai
dalam penelitian ini adalah untuk mengetahuisikap sosial dan spiritual pada
jamaah Majelis Doa Mawar, implementasi sikap sosial dan spiritual pada jamaah
Majelis Doa Mawar Allah.
Jenis penelitian ini adalah termasuk jenis penelitian lapangan (field
research) dan bersifat deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini
meliputi sumber primer yakni hasil wawancaraPembina Majelis Doa Mawar
Allah, jamaah, tim, dan sumber sekunder yang dapat berupa foto-foto kegiatan
terkait kegiatan Majelis Doa Mawar Allah, buku sosial dan spiritual, profil Biro
Konsultasi Psikologi TAZKIA dan profil Majelis Doa Mawar Allah.
Pengumpulan data ini dilakukan dengan mengadakan wawancara, observasi, dan
dokumentasi.
Temuan penelitian ini menunjukan bahwa sikap sosial pada jamaah Majelis
Doa Mawar Allah antara lain: kepedulian sosial, optimis dalam berfikir, toleransi
dengan menghargai berbagai perbedaan, dan solidaritas sosial antar sesama
jamaah. Sedangkan sikap spiritual antara lain: menjalankan shalat,
tawakal,berdoa, dan bersyukur. Sikap tersebut telah di implementasikan dalam
kehidupan sehari-hari. Kepedulian dengan anak yatim dengan memberi santunan
baik dalam bentuk uang maupun barang.Selalu berfikir positif dalam
menyelesaikan masalah. Saling menghormati, menghargai dan meningkatkan rasa
persaudaraan antar jamaah. kebersamaan dalam pelaksanaan penyantuan anak
yatim oleh para jamaah serta rasa kesatuan tim Majelis Doa Mawar Allah dalam
melayani para jamaah, hal tersebut merupakan wujud kebersamaan dan kesatuan
kepentingan sehingga tewujudlah sikap solidaritas antara jamaah satu dengan
jamaah yang lain.Para jamaahmelaksanakan shalat sunah hajat dan taubat masing-
masing dua rakaat. Setelah shalat para jamaah berserah diri pada Allah atas apa
yang telah diberikan oleh Allah kepadanya, tidak berkeluh kesah dan tidak
gelisah dan terus berusaha dan berihtiar. Berdoa dengan khusuk dan
mendengarkan doa. Bersyukur kepada Allah atas nikmat yang diperoleh dengan
mengucapkan hamdallah.
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL ................................................................................................................... i
HALAMAN BERLOGO............................................................................................ ii
HALAMAN JUDUL .................................................................................................. iii
HALAMAN NOTA PEMBIMBING ......................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... v
HALAMAN DEKLARASI ........................................................................................ vi
HALAMAN MOTTO ............................................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................................. viii
KATA PENGANTAR ............................................................................................... ix
ABSTRAK ................................................................................................................. xi
DAFTAR ISI .............................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakangMasalah ................................................................................. 1
B. Fokus Penelitian ........................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 5
D. KegunaanPenelitian ..................................................................................... 5
E. PenegasanIstilah ........................................................................................... 6
F. Metode Penelitian ........................................................................................ 7
G. Sistematika Penulisan .................................................................................. 13
BAB II KAJIAN PUSTAKA
xiii
A. Hakekat Sikap Sosial ................................................................................... 14
1. Pengertian Sikap ................................................................................... 14
2. Komponen Sikap ................................................................................... 14
3. Karakteristik Sikap ............................................................................... 15
4. Pengertian Sikap Sosial ........................................................................ 17
5. Indikator Sikap Sosial di Masyarakat ................................................... 18
B. Hakekat Sikap Spiritual ............................................................................... 31
1. Pengertian Sikap Spiritual .................................................................... 31
2. Indikator Sikap Spiritual di Masyarakat ............................................... 32
C. Majelis Doa Mawar Allah ............................................................................ 37
1. Pengertian Majelis Doa Mawar Allah .................................................. 37
2. Konsep Majelis Doa Mawar Allah ....................................................... 39
3. Prinsip-Prinsip Majelis Doa Mawar Allah ............................................ 40
BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Paparan Data ................................................................................................ 45
1. Gambaran Umum Biro Konsultasi Psikologi TAZKIA
IAIN Salatiga ........................................................................................ 45
2. Majelis Doa Mawar Allah ..................................................................... 48
B. Paparan Temuan Penelitian.......................................................................... 55
1. Sikap Sosial dan Spiritual Pada Jamaah Majelis Doa Mawar
Allah ...................................................................................................... 55
2. Implementasi Sikap Sosial dan Spiritual Pada Jamaah
Majelis Doa Mawar Allah ..................................................................... 67
xiv
BAB IV PEMBAHASAN
A. Sikap Sosial dan Spiritual Pada Jamaah Majelis Doa Mawar
Allah ............................................................................................................. 74
B. Imlementasi Sikap Sosial dan Spiritual Pada Jamaah Majelis
Doa Mawar Allah ........................................................................................ 86
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................. 101
B. Saran ............................................................................................................ 102
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
1. Tabel 3.1 Susunan Kepengurusan Biro Konsultasi Psikologi
TAZKIA ......................................................................................................... 47
2. Tabel 3.2 Struktur Organisasi Majelis Doa Mawar Allah.............................. 50
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Daftar SKK
2. Riwayat Hidup Penulis
3. Nota Pembimbing Skripsi
4. Surat Permohonan Izin Penelitian
5. Surat Keterangan Melakukan Penelitian
6. Lembar Konsultasi
7. Pedoman Wawancara
8. Hasil Wawancara
9. Surat Publikasi Skripsi
10. Foto-foto
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah
kehidupan manusia. Karena dengan pendidikan manusia diharapkan mampu
mengenal dirinya, lingkungan sosialnya dan alam sekitarnya baik kongkret
maupun abstrak. Melalui pendidikan manusia akan mampu mencetak sejarah
kehidupan pada waktu hidup di dunia, baik secara individu maupun secara
kolektif.
Pendidikan memegang peran yang sangat penting dalam kehidupan suatu
negara untuk menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Karena
bagaimanapun juga, pendidikan merupakan sarana untuk mencetak Sumber
Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Pendidikan adalah segala jenis
pengalaman kehidupan yang mendorong timbulnya minat belajar untuk
mengetahui dan kemudian bisa mengajarkan suatu hal yang telah
diketahui(Suhartono, 2008:43).
Dengan adanya pendidikan tersebut, maka kita akan mendapatkan sesuatu
yang berharga untuk memotivasi diri agar selalu menjadi lebih baik, dan
memberikan dampak positif untuk orang-orang yang berada disekeliling kita.
Karena salah satu dari sifat manusia adalah sebagai mahkluk sosial yang
mempunyai dorongan untuk mengadakan hubungan dengan orang lain untuk
berinteraksi sosial.
2
Sebagai mahkluk sosial, manusia mau tidak mau harus berinteraksi dengan
manusia lainya, dan membutuhkan lingkungan di mana dia berada. Ia
mengiginkan adanya lingkungan sosial yang ramah, peduli, santun, saling
menjaga dan menyayangi, bantu membantu, taat pada peraturan, tertib, disiplin,
menghargai hak-hak asasi manusia dan sebagainya (Abuddin Nata, 2009 : 231).
Dalam kehidupan sosial kasih sayang merupakan salah satu hal yang bisa
menimbulkan ketenangan dan ketentraman, kasih sayang berlaku dalam setiap
lapisan kehidupan sosial baik tua maupun muda, baik kaya maupun miskin. Untuk
membentuk kondisi sosial yang Islami ialah dengan menumbuhkan rasa kasih
sayang antar sesama manusia. Dalam kehidupan masyarakat hendaknya antar
manusia selalu bergaul yang didasari kasih sayang. Sikap ini telah di gambarkan
pada masa Rosul yakni pertolongan pada kaum anshor terhadap kaum muhajirin.
Wujud kasih sayang antar anggota masyarakat ialah saling membantu
kebutuhan hidup, misalnya si kaya membantu si miskin, membantu anak yatim
melalui program santunan anak yatim. Karena pada dasarnya para anak yatim
mempunyai hak sosial dalam kehidupan sosial bermasyarakat, anak yatim tidak
boleh mendapatkan diskriminasi dalam hal apa pun. Pelayanan sosial diberikan
seperti orang lain, bahkan diprioritaskan. Mereka semestinya mendapatkan hal
yang istimewa karena setatusnya adalah anak yatim yang dimuliakan dalam Al-
Quran dan As-Sunnah Nabi Muhammad Saw (Asmani, 2009: 34).
Dalam Islam, berkumpul atau berjama’ah memiliki manfaat yang sangat
besar, karena mempunyai pengaruh yang sangat positif , bahkan hal itu
3
merupakan suatu keharusan dalam beberapa ibadah wajib dan sunnah tertentu
(Sa’id Hawwa,2006: 262)
Lebih dari itu, hubungan yang mungkin dijalin antar manusia dalam segala
aspek kehidupan ini, apapun bentuknya tidak lepas daripada kaitanya tanggung
jawabnya kepada Allah. Dengan demikian, tanggung jawab tersebut, manusia
sebagai mahkluk sosial mengacu pada tanggung jawab dalam membentuk
memelihara dan membina jalinan hubungan baik antar sesama manusia dalam
berbagai lapangan pergaulan dan aspek kehidupannya seoptimal mungkin.
Hubungan yang harmonis diharapkan akan menciptakan keselamatan, kedamaian,
kesehjateraan dalam kehidupan bersama yang berkualitas dan berkelanjutan
sebagai mahkluk sosial.
Manusia sebagai mahkluk sosial memiliki tanggung jawab dalam
memelihara dan meningkatkan jalinan hubungan yang baik dengan Allah.
Hubungan ini dibina dengan cara mematuhi dan menjalankan tuntunan agama
Allah dalam setiap bentuk dan aspek sosial tersebut. Melalui sikap kepatuhan dan
ketaatan seperti itu diharapkan hubungan sosial antar sesama manusia akan
memperoleh keridhaan dari Allah (Triyo supriyanto, 2009 : 87).
Sikap adalah kesadaraan individu yag menentukan perbuatan yang nyata
dalam kegiatan-kegiatan sosial. Sikap sosial adalah kesiapan pada seseorang
untuk bertindak secara tertentu terhadap hal-hal tertentu (Wirawan, 1996: 94).
Sementara sosial merupakan suatu yang berkenaan dengan hubungan antara
orang-orang atau kelompok ataupun berkenaan dengan pengaruh orang-orang atau
kelompok antara satu sama lain.
4
Sikap spiritul adalah suatu kesadaran individu untuk bertindak dalam
menanggapi objek dan terbentuk berdasarkan pengalaman-pengalaman
keagamaan. Sikap spiritual sebagai perwujudan dari menguatkan interaksi
vertikal dengan Tuhan Yang Maha Esa, sedangkan sikap sosial sebagai
perwujudan eksistensi kesadaran dalam upaya mewujudkan harmoni
kehidupan. Sikap spiritual yang terkait dengan pembentukan seseorang yang
beriman dan bertaqwa, dan sikap sosial yang terkait dengan pembentukan
individu yang berahklak mulia, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab.
Sikap merupakan konsep paling penting dalam psikologis sosial yang
membahas unsur sikap sebagai individu maupun kelompok. Sikap adalah
keadaan diri dalam manusia yang menggerakan untuk bertindak atau berbuat
dalam kegiatan sosial dengan perasaan tertentu didalam menanggapi obyek
situasi atau kondisi di lingkungan sekitarnya. Sikap yang dilakukan oleh
setiap individu sangatlah berpengaruh terhadap perilaku individu. Pengaruh
tersebut terletak pada individu sendiri terhadap respon yang ditangkap,
kencendrungan individu untuk melakukan tindakan yang dipengaruhi oleh
berbagai faktor bawaan dan lingkungan sehingga menimbulkan tingkah
laku.Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan yang dimiliki
oleh seseorang. Sikap dapat dibentuk, sehingga terjadi perilaku atau tindakan
yang diinginkan .
Biro konsultasi psikologi TAZKIA memiliki kegiatan rutin yakni kegiatan
MajelisDoa Mawar Allah yaitu sebuah wadah kegiatan sosial keagamaan
yang terdapat sikap sosial dan spiritual. Ada beberapa sisi positif yang dapat
5
diambil dari kegiatan MajelisDoa Mawar Allah tersebut. Karena dalam
kegiatan tersebut kita diajarkan untuk selalu ikhlas, tawakal, dan selalu
mengingat Allah sebagai Tuhan kita dengan berdzikir dan membaca Asmaul
Husna. Kita juga diajarkan untuk selalu berbagi kepada siapa saja, terutama
kepada anak yatim.
Dari hal ini penulis tertarik untuk meneliti dan menganalisis lebih luas
tentang sikap sosial dan spiritual pada jamaah Majelis Doa Mawar Allah.
Bertolak dari latar belakang masalah diatas maka penulis memberi judul
skripsi ini “IMPLEMENTASI SIKAP SOSIAL DAN SPIRITUAL PADA
JAMAAH MAJELIS DOA MAWAR ALLAH DI IAIN SALATIGA
TAHUN 2017”
B. Fokus Penelitian
Ada beberapa fokus penelitian yang peneliti bahas yaitu
1. Bagaimana sikap sosial dan spiritual pada jamaah Majelis Doa Mawar
Allah?
2. Bagaimana implementasi sikap sosial dan spiritual pada jamaah Majelis
Doa Mawar Allah ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan fokus penelitian di atas, maka dapat diketahui bahwa tujuan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui sikap sosial dan spiritual pada jamaah Majelis Doa
Mawar Allah.
6
2. Untuk mengetahui implementasi sikap sosial dan spiritual pada jamaah
Majelis Doa Mawar Allah.
D. Kegunaan Penelitian
Adapun manfaat dari hasil penelitian ini sebagai berikut:
1. Manfaat Praktis
Menambah wawasan peneliti mengenai wacana sikap sosial
danspiritual khususnya dalam dunia pendidikan islam.
2. Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini menambah wawasan khasanah keilmuan sikap sosial
dan spiritual
b. Memberi sumbangan ilmiah bagi kalangan akademis yang
mengadakan penelitian berikutnya maupun riset baru tentang
implementasi sikap sosial dan spiritual pada jamaah Majelis Doa
Mawar Allah.
E. Penegasan Istilah
1. Implementasi Sikap Sosial dan Spiritual
a. Pengertian Implementasi
Implementasi merupakan kata asing yang telah dibahasa
indonesiakan yang beranonim dengan kata penerapan, begitupun
dalam (KBBI, 2007:427), implementasi berarti “pelaksanaan atau
penerapan”.
7
b. Sikap Sosial
Kata “sikap” menurut KBBI bermakna perbuatan yang berdasakan pada
pendirian dan keyakinan. Attitude (sikap) merupakan satu predisposisi atau
kecenderungan yang relatif stabil dan berlangsung terus-menerus untuk
bertingkah laku atau mereaksi dengan satu cara tertentu terhadap pribadi lain
(Chaplin, J. P., 2006: 43).
Jadi yang dimaksud sikap sosial adalah kesadaran individu untuk bertindak
secara nyata dan berulang-ulang terhadap obyek sosial berdasarkan
pengalaman-pengalaman.
c. Sikap Spiritual
Attitude (sikap) merupakan satu predisposisi atau kecenderungan yang
relatif stabil dan berlangsung terus-menerus untuk bertingkah laku atau
mereaksi dengan satu cara tertentu terhadap pribadi lain (Chaplin, J. P.,
2006:43).Spiritual yang diambil dari kata spirit (sesuatu yang memberikan
kehidupan atau vitalitas pada suatu sistem) merujuk pada semacam kebutuhan
manusia untuk menempatkan upaya dirinya dalam satu kerangka makna dan
tujuan yang jelas (Danah Zohar, 2005:63).
Dari keterangan diatas dapat diperoleh keterangan bahwasanya sikap
spiritual adalah suatu tindakan sebagai perwujudan dari menguatkan interaksi
vertikal dengan Tuhan Yang Maha Esa.Jadi yang dimaksud judul skripsi ini
adalah Implementasi Sikap Sosial dan Spiritual Pada Jamaah Majelis Doa
Mawar Allah.
8
F. Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan yang digunakan oleh penulis adalah penelitian
kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berdasarkan pada
filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek
yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, analisis
data bersifat induksi, dan hasil penelitian lebih menekankan makna dari
pada pada generalisasi (Sugiyono, 2012: 9).
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian
deskriptif. Menurut (Sukardi, 2004: 157) metode penelitian yang
menggambarkan dan menginterprestasi objek sesuai dengan apa adanya.
Penelitian ini juga sering disebut non-eksperimen, karena pada penelitian
ini peneliti tidak melakukan kontrol dan memanipulasi variabel penelitian.
Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti mendeskripsikan dan
menginterprestasi implementasi sikap sosial dan spiritual pada jamaah
Majelis Doa Mawar Allah. Penelitian ini dimaksudkan untuk
mengumpulkan informasi mengenai status gejala yang ada yaitu keadaan
jamaah ke arah yang lebih baik setelah mengikuti kegiatan Majelis Doa
Mawar Allah.
2. Kehadiran Peneliti
Kehadiran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai pengumpul
data mengenai sikap sosial dan spiritual pada jamaah Majelis Doa Mawar
9
Allah. Peneliti harus berusaha untuk mengamati, mendampingi, dan
terlibat dalam aktivitas-aktivitas terlaksananya implementasi sikap sosial
dan spiritual pada jamaah Majelis Doa mawar Allah.
3. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Biro Konsultasi Psikologi
“TAZKIA” IAIN Salatiga, khususnya pada saat kegiatan di masjid Darul
Amal Salatiga dimana kegiatan Majelis Doa Mawar Allah dilaksanakan
setiap bulannya.
4. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Data Primer
Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh secara
langsung (Arikunto, 2006: 145). Digunakan untuk mendapatkan data
tentang implementasi sikap sosial dan spiritual pada jamaah Majelis
Doa Mawar Allah. Adapun untuk memperoleh data dengan
melakukan wawancara dengan para informan yang telah ditentukan
meliputi berbagai hal yang kaitanya dengan sikap sosial dan spiritual
pada jamaah Majelis Doa Mawar Allah. Adapun sumber data dalam
penelitian ini yaitu: Pembina Majelis Doa Mawar Allah, Tim Majelis
Doa Mawar Allah, dan jamaah yang mengikuti kegiatan Majelis Doa
Mawar Allah. Dari informasi-informan kunci tersebut akan dilakukan
penelusuran lebih lanjut kepada pihak-pihak terkait.
10
b. Data Skunder
Sumber data skunder adalah sumber data pendukung atau
penunjang penelitian ini (Arikunto, 2006: 145). Sumbernya berupa
dokumen, arsip, buku, karya ilmiah lainnya serta foto kegiatan Majelis
Doa Mawar Allah.
5. Prosedur Pengumpulan Data
a. MetodeWawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang digunakan
peneliti untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui
dialog dan tatap muka langsung dengan orang yang dapat memberikan
informasi kepada peneliti (Moleong, 2008:153). Wawancara adalah
salah satu alat yang paling banyak digunakan untuk mengumpulkan
data dalam penelitian kualitatif. Wawancara memungkinkan peneliti
untuk mengumpulkan data yang beragam dari para responden dalam
berbagai situasi dan konteks (Sarosa, 2012: 45).
Metode ini digunakan untuk mencari data tentang implementasi
sikap sosial dan spiritual pada jamaah Majelis Doa Mawar Alah.
b. Metode Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan salah satu teknik atau cara
menampilkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap
kegiatan yang sedang berlangsung (J.R. Raco, 2010: 115).
Pengamatan dilakukan oleh peneliti pada objek penelitian ini untuk
mendapatkan data yang dirasa kurang diperoleh dari pengumpulan
11
data melalui teknik wawancara. Dalam observasi ini peneliti
melakukan pengamatan langsung kepada jamaah Majelis Doa Mawar
Allah yang berada di lokasi penelitian kegiatan tersebut berlangsung
serta mencari data yang mendukung dalam penelitian.
c. Metode Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung
ditunjukan pada subjek penelitian namun melalui dokumentasi-
dokumentasi (Hasan, 2002:87). Dalam metode dokumentasi peneliti
mencari dokumen-dokumen penting yang mendukung data berkaitan
dengan penelitian, dan untuk memperkuat data-data yang didapat.
6. Analisis Data
Analisi data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
dokumentasi ( Sugiyono, 2012:244). Analisis data dalam penelitian
kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di
lapangan, dan setelah di lapangan.
Adapun yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini yaitu analisis
kualitatif, yaitu dengan langkah-langkah:
a. Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan langkah paling utama dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan
data. Tanpa mengetahui metode atau teknik pengumpulan data, maka
12
penelitian tidak akan mendapatkan data yang mempenuhi standar
yang ditetapkan (Sugiyono, 2012:240).
b. Reduksi Data
Reduksi data adalah merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
mengfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya
(Sugiyono, 2012:247). Dengan memilih hal-hal pokok yang sesuai
dengan fokus penelitian, maka akan memeberikan gambaran yang
lebih tajam.
c. Menyajikan Data
Setelah melakukan reduksi data, maka langkah selanjutnya adalah
penyajian data. Melalui penyajian data tersebut, maka data
terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan
semakin mudah dipahami (Sugiyono, 2013: 249). Dengan demikian,
peneliti dapat menguasai data yang diperoleh dan menarik suatu
kesimpulan, sehingga data yang dikumpulkan (diteliti) menjadi
bermakna.
d. Penarik Kesimpulan
Pada dasarnya, penelitian berusaha untuk mencari makna dari data
yang dikumpulkannya. Melalui reduksi data, penyajian data dan
kemudian menyimpulkan. Penarik kesimpulan adalah langkah
terakhir yang dilakukan peneliti dalam menganalisis data secara
terus menerus baik pada saat pengumpulan data atau setelah
pengumpulan data (Moleong, 2011: 175).
13
Dalam hal ini penulis mencoba menganalisis seluruh data yang
terkumpul dalam implementasi sikap sosial dan spiritual pada jamaah
Majelis Doa Mawar Allah.
7. Tahap-tahap Penelitian
Adapun tahapan penelitian bertajuk sikap sosial dan spiritual pada
jamaah Majelis Doa Mawar Allah sebagai berikut:
a. Kegiatan administrasi yang meliputi mengajukan proposal untuk
melaksanakan kepada penanggung jawab atau ketua Majelis Doa
Mawar Allah guna menyusun pedoman wawancara dan kegiatan
administrasi lainya.
b. Kegiatan Lapangan yang meliputi:
1) Survei awal untuk mengetahui gambaran umum tentang Majelis
Doa Mawar Allah dan menemui pihak penanggung jawab
kegiatan tersebut yang akan dijadikan subyek penelitian serta
meminta ijin untuk melakukan penelitian.
2) Memasukan sejumlah orang yang terkait sebagai informan yang
akan dilakukan dengan responden penelitian.
3) Melakukan penelitian secara langsung ke Biro Konsultasi
Psikologi Tazkia dan majid Darul Amal Salatiga untuk
memperoleh data dengan cara melakukan interview atau
wawancara kepada responden sebagai langkah awal
pengumpulan data.
14
4) Menyajikan data dengan susunan dan urutan yang memungkinkan dan
memudahkan untuk melakukan pemaknaan
5) Melakukan verifikasi untuk membuat kumpulan-kumpulan temuan
penelitian.
6) Penyusunan laporan untuk dijilid dan dilaporkan.
G. Sistematika Penulisan
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan menyusun serta
mempermudah pemahaman terhadap penulisan skripsi ini, penulisanskripsi
ini dikelompokan menjadi 5 bab.
Bab I: Pendahuluan, yang meliputi: latar belakang masalah, fokus penelitian,
tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah, tinjauan pustaka,
metodologi penelitian, dan sistematika pembahasan.
Bab II: Kajian pustaka, yang berisi tentang landasan pijakan teoritis dari
penelitian. Pada bagian ini dikemukakan teori-teori yang berkaitan dengan
objek formal penelitian. Sesuai dengan judul skripsi maka pembahasan pada
bab ini berisi: pengertian sikap sosial dan spiritual, ciri-ciri sikap, komponen
sikap, karakteristik sikap, indikator sikap sosial yaitu; jujur, disiplin, kepeduli
sosial, kreatif, optimis, toleransi, solidaritas, saling menghargai, tolong
menolong, dan imitasi. Indikator sikap spiritual yaitu; menjalankan shalat,
tawakal, berdoa, bersyukur, berzikir, dan ikhlas.
15
Bab III: Paparan data dan temuan penelitian, yang berisi tentang gambaran
umum lokasi dan objek penelitian, Majlis Doa Mawar Allah, dan sikap sosial
dan spiritual pada jamaah Majelis Doa Mawar Allah IAIN Salatiga.
Bab IV: Analisis, yang berisi tentang analisis data deskriptif penelitian sikap
sosial dan spiritual pada jamaah Majlis Doa Mawar Allah.
Bab V: Penutup, yang merupakan kajian paling akhir dari skripsi ini, yang
mana pada bagian ini berisi kesimpulan penulis dari seluruh pembahasan
yang telah dikemukakan dalam skripsi dan saran peneliti.
16
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hakekat Sikap Sosial
1. Pengertian Sikap
Kata “sikap” menurut KBBI bermakna perbuatan yang berdasakan
pada pendirian dan keyakinan. Attitude (sikap) merupakan satu
predisposisi atau kecenderungan yang relatif stabil dan berlangsung terus-
menerus untuk bertingkah laku atau mereaksi dengan satu cara tertentu
terhadap pribadi lain (Chaplin, J. P., 2006: 43). Abu Ahmadi (2009: 151)
berpendapat bahwa sikap adalah kesiapan merespon yang sifatnya positif
atau negatif terhadap obyek dan situasi secara konsisten.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sikap adalah
kesiapan merespon secara konsisten dalam bentuk positif atau negatif
terhadap obyek atau situasi. Respon yang terjadi dalam sikap merupakan
respon yang konsisten. Sikap tercermin dari perilaku atau perbuatan dari
setiap individu.
Pada prinsipnya sikap adalah kencenderungan individu untuk
bertindak dengan cara tertentu. Perwujudan perilaku masyarakat akan
ditandai dengan munculnya kecenderungan-kecenderungan yang baru
yang telah berubah erhadap obyek, tata nilai, peristiwa, dan sebagainya.
17
2. Komponen Sikap
Pada hakikatnya sikap merupakan suatu interelasi dari berbagai
komponen. Menurut Allport (Tri Dayaksini, 2009: 90) komponen-komponen
tersebut ada 3, yaitu:
a. Komponen Kognitif
Komponen kognitif tersusun atas dasar pengetahuan atau informasi
yang dimiliki seseorang tentang obyek sikapnya. Dari pengetahuan ini
kemudian akan terbentuk suatu keyakinan tertentu tentang obyek sikap
tersebut.
b. Komponen Afektif
Komponen afektif berhubungan dengan rasa senang dan tidak senang.
Jadi sifatnya evaluatif yang berhubungan dengan nilai-nilai kebudayaan
atau sistem nilai yang dimilikinya.
c. Komponen Konatif
Komponen konatif merupakan kesiapan seseorang untuk bertingkah
laku yang berhubungan dengan obyek sikapnya. Abu Ahmadi (2009: 149)
menyebutkan bahwa aspek ini berwujud proses tendensi atau
kecenderungan untuk berbuat terhadap obyek, misalnya kecenderungan
memberi pertolongan, menjauhkan diri dan sebagainya.
Dengan demikian sikap seseorang pada suatu obyek sikap terdiri
ketiga komponen di atas yang saling berinteraksi untuk memahami,
merasakan dan berperilaku terhadap obyek sikap
18
3. Karakteristik Sikap
Menurut Brigham (Tri Dayaksini, 2009: 90) ada beberapa karakteristik
atau ciri dasar sikap, yaitu:
a. Sikap disimpulkan dari cara-cara individu bertingkah laku.
b. Sikap ditunjukan mengarah kepada obyek psikologis atau katagori ,
dalam hal ini skema yang dimiliki orang menentukan bagaimana mereka
mengategorisasikan obyek dimana sikap diarahkan.
c. Sikap dipelajari
d. Sikap mempengaruhi perilaku. Mengukuhi suatu sikap yang mengarah
pada suatu obyek itu dengan suatu cara tertentu.
Jadi karakteristik atau ciri dasar sikap pada individu dapat disimpulkan
dari cara-cara individu bertingkah laku yang mengarah pada obyek
psikologis. Sikap bukan dibawa sejak lahir melainkan dibentuk atau dipelajari
sepanjang perkembangan itu dalam hubungannya dengan obyeknya.
Abu Ahmadi (2009: 164-165) mengemukakan beberapa ciri dari sikap
yaitu:
a. Sikap Dipelajari
Sikap merupakan hasil belajar yang berbeda dengan motif-motif
psikologis lainya. Misalnya lapar adalah motif psikologis yang tidak
perlu dipelajari, sedangkan pilihan terhadap suatu jenis makanan adalah
sikap. Sikap dapat dipelajari dengan sengaja dan dilakukan dengan
kesadaran individu, namun terdapat pula beberapa sikap yang dipelajari
dengan tidak sengaja dan tanpa kesadaran individu.
19
b. Memiliki Kesetabilan
Sikap bermula dari dipelajari, kemudian menjadi lebih kuat, tetap, dan
stabil melalui pengalaman. Contohnya perasaan suka atau tidak suka terhadap
warna tertentu yang sifatnya berulang-ulang atau memiliki frekuensi yang
tinggi
c. Kepentingan Pribadi-masyarakat
Sikap melibatkan hubungan antara seseorang dan orang lain dan juga antara
orang dan barang atau situasi. Jika seseorang merasa bahwa orang lain
menyenangkan, maka ia akan sangat berarti bagi dirinya.
d. Berisi Kognisi dan Afeksi
Komponen kognisi dari sikap adalah berisi yang faktual. Misalnya obyek
itu dirasakan menyenangkan atau tidak menyenangkan.
e. Arah Pendekatan-penghindaran
Bila seseorang memiliki sikap yang baik terhadap suatu obyek, maka ia
akan mendekati dan membantunya. Sebaiknya bila seseorang memiliki sikap
yang tidak baik, mereka akan menghindarinya.
Berdasarkan karakteristik dan ciri sikap yang telah disebutkan diatas, dapat
disimpulkan bahwa sikap tidak dibawa sejak lahir namun memperlukan proses
belajar baik terjadi secara sengaja maupun tanpa tidak sengaja. Sikap melibatkan
hubungan antara seseorang dan orang lain dan juga antara orang dan barang atau
situasi.
20
4. Pengertian Skap Sosial
Attitude (sikap) merupakan satu predisposisi atau kecenderungan yang
relatif stabil dan berlangsung terus-menerus untuk bertingkah laku atau
mereaksi dengan satu cara tertentu terhadap pribadi lain (Chaplin, J. P.,
2006: 43). Menurut Abu Ahmadi (2007: 152) sikap sosial adalah kesadaran
individu yang menentukan perbuatan nyata dan berulang-ulang terhadap
obyek sosial.
Dari definisi diatas dapat kita tarik kesimpulan tentang pengertian sosial
adalah hubungan antar manusia dengan yang lainya dengan menyisihkan
atau melebur kepentingan-kepentingan dengan hasil timbul atau keadaan
yang stabil serta harmonis.
Jadi sikap sosial sosial adalah kesiapan merespon secara konsisten
dalam bentuk positif atau negatif terhadap hubungan antara manusia yang
satu dengan manusia yang lainya. Hal tersebut berarti bahwa ketika
seseorang berinteraksi dengan sesamanya, maka lingkungan menjadi faktor
yang mempengaruhi sikap-sikap, perasaan, perlakuan, dan kebiasaan-
kebiasaan yang ada di lingkunganya.
5. Indikator Sikap Sosial di Masyarakat
a. Jujur
Jujur artinya mengatakan apa yang sesungguhnya terjadi serta tidak
ada yang ditutupi dan disembunyikan (Widarko Bangkit, 2014:73). Titik
Isniyatus Shaliha (2015: 34) memaknai jujur yaitu sikap dan perilaku yang
mencerminkan kesatuan antara pengetahuan, perkataan, dan perbuatan.
21
Menurut Brian Klemmer (2008: 100) Kejujuran sangat penting artinya
namun, banyak ketidak jujuran di sekitar kita. Sebagian orang pada umumnya
tidak siap dengan akibat yang ditimbulkan oleh kejujuran. Berlaku jujur sama
seperti membayar dengan uang tunai dalam jumlah sedikit sebelum
mendapatkan fasilitas. Sering kali, kita mengalami ketidaknyamanan karena
fasilitas yang didapat kurang memenuhi. Lain halnya membayar dengan kartu
kredit, kita bisa hidup dalam kenyamanan. Namun, ketika sampai waktunya
untuk membayar tagihan, kita bisa saja mengalami depresi lantaran jumlahnya
sangat besar. Kejujuran lebih mirip pedang bermata dua. Dapat memotong,
tetapi juga dapat memperbaiki. Sering kali, persoalan harus “di lukai” dahulu
“sebelum”sembuh. Tidak selalu nyaman, tetapi efektif.
Dari pendapat diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa jujur adalah sikap
dan perilaku yang mencerminkan kesatuan antara pengetahuan, perkataan, dan
perbuatan dengan mengatakan apa yang sesungguhnya terjadi serta tidak ada
yang ditutupi dan disembunyikan.
Berikut ini beberapa manfaat dari kejujuran menurut Widarko Bangkit
(2014: 18)
1) Kejujuran adalah kunci kepercayaan. Ketika melakukan sesuatu dengan
kejujuran, kita juga telah memberi hati dan jiwa. Hal ini tentu saja tidak
hanya menghasilkan kualitas pekerjaan yang kita lakukan, tetapi juga
meningkatkan ikatan dengan orang-orang di sekitar kita.
2) Meningkatkan keakraban bila kita mengiginkan hubungan yang dalam
dan berarti, hal itu hanya dapat diperoleh lewat kejujuran. Kedekatan berarti
22
melihat ke dalam diri. Ketika kita mengiginkan kedekatan, kejujuran menjadi
suatu keharusan. Mempengaruhi Orang lain untuk Jujur dengan apa yang kita
lakukan akan membuat orang lain juga jujur. Misalnya, di tempat kerja, jika
mengiginkan komitmen yang besar dari orang-orang, kita harus jujur agar
mereka lebih berkomitmen, bukan mengeluh.
3) Membuat persoalan lebih cepat selesai, dengan bersikap jujur maka semua
persoalan akan lebih cepat beres, menghemat waktu,dan menjadikan
segalanya lebih efektif.
4) Menciptakan image yang baik, saat mendapatkan kepercayaan dari orang lain,
kita mulai mendapatkan kesempatan untuk menciptakan image yang baik
tentang kita. Memilih untuk berpegang pada kejujuran ini dapat membantu
terutama di tempat kerja. Jika kita berhasil atau gagal sekalipun, kita akan
tetap mendapatkan kesan yang baik dari orang-orang sekitar.
5) Membentuk karakter, reputasi bisa di bentuk dalam sekejab, namun karakter
dibangun dalam seumur hidup. Dalam setiap kejadian dan proses di dalam
hidup kita, berarti kita sedang membangun karakter. Jika kita menanamkan
kejujuran maka orang-orang akan menganggap kita sebagai orang yang
memiliki nilai tinggi.
6) Membuat kita lebih bertanggung jawab, jika dalam setiap kegiatan berlaku
jujur, kita akan cenderung berhati-hati dalam berkata sebelum bertindak. Dan,
hasilnya kita bisa menjadi orang yang bertanggung jawab dan peduli pada
reputasi dan nilai-nilai hidup.
23
b. Disiplin
Disiplin adalah suatu sikap mental untuk mengendalikan diri supaya kita
tidak melakukan pelanggaran terhadap peraturan yang telah ditetapkan dalam
rangka mencapai suatu tujuan. Peraturan ini mencangkup baik yang dibuat
sendiri maupun dibuat orang lain (Tuwuh Trisnayadi, 2002: 35).
Menurut Titik Isniyatus shaliha (2015: 35) disiplin, yakni kebiasaan dan
tindakan yang konsisten terhadap segala bentuk peraturan yang berlaku.
Tuwuh Trisnayadi (2002: 36) berpendapat, untuk dapat menegakan
disiplin, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengubah sikap
mental setiap individu. Sikap mental yang memandang disiplin sebagai suatu
beban harus diubah menjadi sikap yang menganggap disiplin sebagai suatu
syarat yang mutlak yang harus dipenuhi demi tercapainya suatu tujuan yang
telah ditetapkan. Diharapkan dengan menganggap disiplin sebagai syarat
mutlak untuk mencapai suatu tujuan, dengan sendirinya akan timbul upaya
untuk memenuhi syarat tersebut, sehingga disiplin akan di tegakan dengan
sendirinya.
Jadi yang dimaksud dengan disiplin adalah suatu sikap mental untuk
mengendalikan diri supaya tidak melakukan pelanggaran dan konsisten
terhadap segala bentuk peraturan yang berlaku. Mengingat disiplin
merupakan masalah yang sangat urgen dan harus ditegakan dan didukung
oleh semua lapisan masyarakat.
24
Di samping mengubah sikap mental , untuk menegakan suatu
disiplin, dalam pelaksanaanya perlu di tempuh melalui (Tuwuh
Trisnayadi, 2002: 37):
1) Keteladanaan dari setiap pimpinan dan tokoh masyarakat seperti
falsafah kepemimpinan yang dianut oleh negara kita indonesia yakni
”Ing Ngarso Sung Tulodo” (Di depan memberikan teladan baik)
yang mengandung pengertian bahwa seorang pemimpin harus
mampu memberikan teladan bagi orang-orang yang dipimpinnya.
2) Pelaksanaan, dalam arti diberikan sanksi yang tegas kepada setiap
orang yang tidak disiplin dengan tidak padang bulu, siapa pun yang
melanggar displin harus dikenakan sanksi sesuai dengan pelanggaran
yang dilakukannya.
3) Kesadaran setiap individu, kesadran setiap individu untuk
menegakan disiplin merupakan tinggkatan disiplin yang paling
tinggi. Kesadaran disiplin ini bisa timbul oleh karena adanya
pemahaman dan pengertian yang mendalam tentang disiplin itu
sendiri, di samping itu keteladanan dan paksaan dapat pula
menimbulkan kesadaraan dalam berdisiplin.
c. Kepedulian Sosial
Manusia hidup di dunia ini pasti membutuhkan manusia lain untuk
melangsungkan kehidupannya, karena pada dasarnya manusia merupakan
makhluk sosial. Menurut Buchari Alma, dkk (2010: 201) makhluk sosial
berarti bahwa hidup menyendiri tetapi sebagian besar hidupnya saling
25
ketergantungan, yang pada akhirnya akan tercapai keseimbangan relatif.
Maka dari itu, seharusnya manusia memiliki kepedulian sosial terhadap
sesama agar tercipta keseimbangan dalam kehidupan. Menurut Titik Isniyatus
Shaliha (2015: 36) peduli sosial, yakni sikap dan perbuatan yang
mencerminkan kepedulian terhadap orang lain,
Darmiyati Zuchdi (2011: 170) menjelaskan bahwa, peduli sosial merupakan
sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan kepada masyarakat yang
membutuhkan. Berbicara masalah kepedulian sosial maka tak lepas dari kesadaran
sosial. Kesadaran sosial merupakan kemampuan untuk memahami arti dari situasi
sosial (Hera L. Malik dkk, 2008: 423). Hal tersebut sangat tergantung dari
bagaimana empati terhadap orang lain.
Jadi yang dimaksud dengan kepedulian sosial adalah sikap atau tindakan yang
selalu ingin memberi bantuan kepada orang yang membutuhkan dan menciptakan
keseimbangan dalam kehidupan.
Kepedulian sosial dapat tercermin melalui kegiatan menyantuni anak yatim.
Menyantuni anak yatim termasuk ibadah sosial yang lebih utama dari pada ibadah
personil. Artinya, yang manfaatnya dirasakan oleh orang lain lebih baik dari pada
kembali kepada diri sendiri. Maksudnya sesuatu manfaatnya berkembang kepada
orang lain utama dari pada sesuatu yang manfaatnya terbatas pada diri sendiri
(Asmani, 2009: 64).
Memberikan sedekah kepada anak yatim, baik berupa makanan, minuman,
uang, pakaian, dan sejenisnya sangat dianjurkan dalam islam. Paling tidak, bisa
26
mengurangi beban hidup anak yatim. Semakin sering memberikan sedekah, maka
semakin baik dan semakin membantu kehidupan anak yatim.
Kepedulian dengan anak yatim merupakan salah satu upaya kemanusian yang
bernilai tinggi dimata Allah. Salah satu cara untuk berbuat baik kepada anak
yatim adalah dengan memberikan kasih sayang dan memperlakukan mereka
dengan baik.
Bentuk-betuk kepedulian sosial dapat dibedakan berdasarkan lingkungan.
Lingkungan yang dimaksud merupakan lingkungan dimana seseorang hidup dan
berinteraksi dengan orang lain yang biasa disebut dengan lingkungan sosial.
Menurut Elly M. Setiadi, dkk (2012: 66), lingkungan sosial merujuk pada
lingkungan dimana seseorang melakukan interaksi sosial, baik dengan anggota
keluarga, teman, dan kelompok sosial lain yang lebih besar. Buchari Alma, dkk
(2010: 205-208) membagi bentuk-bentuk kepedulian berdasarkan lingkungannya,
yaitu:
a. Lingkungan Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan sosial terkecil yang dialami oleh seorang
manusia. Lingkungan inilah yang pertama kali mengajarkan manusia bagaimana
berinteraksi. Abu Ahmadi & Uhbiyati (2001: 278) menjelaskan bahwa interaksi
tersebut dapat diwujudkan dengan air muka, gerak-gerik dan suara. Anak belajar
memahami gerak-gerik dan air muka orang lain. Hal ini penting sekali artinya,
lebih-lebih untuk perkembangan anak selanjutnya, karena dengan belajar
memahami gerak-gerik dan air muka seseorang maka anak tersebut telah belajar
memahami keadaan orang lain.
27
Hal yang paling penting diketahui bahwa lingkungan rumah itu akan
membawa perkembangan perasaan sosial yang pertama (Abu Ahmadi &
Uhbiyati, 2001: 278). Misalnya perasaan simpati anak kepada orang
dewasa (orang tua) akan muncul ketika anak merasakan simpati karena
telah diurus dan dirawat dengan sebaik-baiknya. Dari perasaan simpati itu,
tumbuhlah rasa cinta dan kasih sayang anak kepada orang tua dan anggota
keluarga yang lain, sehingga akan timbul sikap saling peduli.
Keluarga yang merupakan lingkungan sosial terkecil seharusnya
dipelihara keharmonisannya. Keharmonisan dalam keluarga menjadi
menjadi sangat vital dalam pembentukan sikap peduli sosial karena akan
sangat mendukung pada tingkatan masyarakat yang lebih luas termasuk
dampaknya bagi negara.
b. Lingkungan Masyarakat
Lingkungan masyarakat pedesaaan yang masih memiliki tradisi yang
kuat masih tertanam sikap kepedulian sosial yang sangat erat. Ketika ada
suatu kegiatan yang dilakukan oleh satu keluarga, maka keluarga lain
dengan tanpa imbalan akan segera membantu dengan berbagai cara.
Misalnya saat mau mendirikan rumah, anggota keluarga yang lain
menyempatkan diri untuk berusaha membantunya. Situasi yang berbeda
dapat dirasakan pada lingkungan masyarakat perkotaan. Jarang sekali kita
lihat pemandangan yang menggambarkan kepedulian sosial antar warga.
Sikap individualisme lebih ditonjolkan dibandingkan dengan sikap
sosialnya.
28
Sebenarnya di dalam masyarakat tumbuh berbagai macam kelompok
sosial. Menurut Abu Ahmadi & Uhbiyati (2007: 186), kelompok sosial
merupakan unsur-unsur pelaku atau pelaksana asas pendidikan yang secara
sengaja dan sadar membawa masyarakat kepada kedewasaan, baik secara
jasmani maupun rohani yang tercermin pada perbuatan dan sikap
kepribadian warga masyarakat. Contoh kelompok sosial itu adalah karang
taruna, remaja masjid, PKK dan sebagainya.
c. Lingkungan Sekolah
Sekolah tidak hanya sebagai tempat untuk belajar meningkatkan
kemampuan intelektual, akan tetapi juga membantu anak untuk dapat
mengembangkan emosi, berbudaya, bermoral, bermasyarakat, dan
kemampuan fisiknya (Tim Dosen Jurusan Filasafat dan Sosiologi
Pendidikan, 2000: IV-9). Young Pai dalam Arif Rohman (2009: 201)
berpendapat bahwa sekolah memiliki dua fungsi utama yaitu, sebagai
instrumen untuk mentramsmisikan nilai-nilai sosial masyarakat (to
transmit sociental values) dan sebagai agen untuk transformasi sosial (to
be the agent of social transform). Sedangkan Abu Ahmadi & Uhbiyati
(2001: 265) menjelaskan bahwa, fungsi sekolah sebagai lembaga sosial
adalah membentuk manusia sosial yang dapat bergaul dengan sesama
manusia secara serasi walaupun terdapat unsur perbedaan tingkat soaial
ekonominya, perbedaan agama, ras, peradaban, bahasa dan lain
sebagainya. Menurut pernyataan diatas dapat dikatakan bahwa, sekolah
bukan hanya tempat untuk belajar meningkatkan kemampuan intelektual,
29
akan tetapi juga mengembangkan dan memperluas pengalaman sosial anak
agar dapat bergaul dengan orang lain di dalam masyarakat.
Di sekolah, anak dapat berinteraksi dengan guru beserta bahan-bahan
pendidikan dan pengajaran, teman-teman peserta didik lainnya, serta
pegawai-pegawai tatausaha. Selain itu, siswa memperoleh pendidikan formal
di sekolah berupa pembentukan nilai-nilai, pengetahuan, ketrampilan dan
sikap terhadap bidang studi atau mata pelajaran (Ary H. Gunawan, 2000: 57).
Berinteraksi dan bergaul dengan orang lain dapat ditunjukkan dengan
berbagai cara, salah satunya adalah dengan menunjukkan sikap peduli
terhadap sesama. Di dalam lingkup persekolahan, sikap kepedulian siswa
dapat ditunjukkan melalui peduli terhadap siswa lain, guru, dan lingkungan
yang berada di sekitar sekolah.
Rasa peduli sosial di lingkungan sekolah dapat ditunjukkan dengan
perilaku saling membantu, saling menyapa, dan saling menghormati antar
warga sekolah. Perilaku ini tidak sebatas pada siswa dengan siswa, atau guru
dengan guru, melainkan harus ditunjukkan oleh semua warga sekolah yang
termasuk di dalamnya.
d. Kreatif
Kreatif adalah sebuah kata sifat yang memiliki kekuatan dan sering
mengarahkan kita kepada tindakan yang berkonstribusi dalam kehidupan
nyata. Kreativitas selalu menawarkan hal-hal inovatif , terbaru, serta
kesegaran atas rasa keingintahuan manusia yang sangat tinggi. Betapa
sempurnanya manusia sebagai mahkluk ciptaan Tuhan, karena diberikan
30
banyak karunia besar, di antaranya berupa kreativitas dan rasa cinta terhadap
seni (Widarko Bangkit. 2014: 132). Menurut Titik Isniatus Shaliha (2015: 35)
Kreatif, yakni sikap dan perilaku yang mencerminkan inovasi dalam berbagai
segi dalam memecahkan masalah sehingga menemukan cara-cara dan hasil
yang baru.
Sejalan dengan pemikiran diatas penulis menyimpulkan bahwa kreatif
adalah sikap dan perilaku yang mencerminkan inovasi serta kesegaran atas
rasa keingin tahuan manusia yang sangat tinggi untuk dapat memecahkan
segala masalah yang ada dan menemukan cara-cara dan hasil yang baru.
Menjadi kreatif adalah salah satu langkah menjadi manusia yang
berkontribusi atau bermanfaat.
e. Optimis
Optimis adalah sikap yakin tentang adanya kehidupan yang lebih baik lagi
(Widarko Bangkit. 2014: 151). Sedangkan menurut Dudung Hamdung dalam
bukunya personalities of success percaya diri dan optimis sepeti telah menjadi
kesatuan. Orang yang percaya diri cenderung optimis dalam hal apa pun.
Begitu sebaliknya, jika kita sudah mempunyai rasa optimis, tentu dengan
sendirinya akan mempunyai sikap percaya diri yang besar untuk mewujudkan
apa yang kita inginkan.
Menurut Yusuf Al-Uqshari yang dikutib oleh Widarko Bangkit (2014:
155) bahwa optimis adalah sikap serta akal yang dipilih manusia karena
kehendaknya sendiri dan tercermin pada tindakan meneliti seluruh masalah
yang terjadi.
31
Jadi dalam hal ini peneliti menyimpulkan bahwa optimis adalah sikap
yakin tentang adanya kehidupan yang lebih baik lagi dan tercermin pada
tindakaan meneliti seluruh masalah yang terjadi. Manfaat optimis adalah
sumber inspirasi dan harapan. Optimis dapat mengangkat padangan mata
lebih ke atas, menciptakan masa depan, dan tidak menjadikan masa depan
sebagai sumber ketakutan atau ancaman.
Dampak sikap optimis yang kita tanamkan memang tidak secara langsung
dapat dirasakan oleh orang lain. Namun, optimis mampu mengubah diri kita
menjadi lebih baik lagi dan memeberikan semangat untuk menjalani hidup.
Dengan sikap optimis yang ada, kita bisa memeberi motivasi orang lain untuk
melakukan hal yang sama.
f. Toleransi
Toleransi artinya dengan sabar membiarkan sesuatu (Bouman, 1945:33).
Maksudnya adalah kita tidak mengikuti urusan orang lain dan tidak cuek
dengan orang sekitar kita (Quraisy Shihab,2000: 324). Sikap toleransi
merupakan salah satu ciri bangsa kita yang sudah menyatu dalam segala
sikap dan perilaku hidup sehari-hari. Untuk bersikap tenggang rasa dan saling
menghormati dan saling menghargai antara sesama orang lain, sangat
diperlukan adanya sikap toleransi supaya terbina kerukunan hidup antara
manusia satu dengan yang lain.
Jadi toleransi adalah sikap tenggang rasa dan saling menghormati serta
saling menghargai antara satu sama lain, tidak mengikuti urusan orang lain
dan tidak cuek dengan orang sekitar.
32
Sikap toleransi dalam kehidupan masyarakat sangat diperlukan sekali
karena dapat mewujudkan kerukunan dan ketenangan antara sesama. Karena
kita hidup dengan masyarakat yang dapat banyak perbedaan. Untuk itu kita
harus bisa bersikap toleransi di dalam pergaulan sehari-hari.
g. Solidaritas
Manusia adala makhluk sosial. Kebersamaan antara beberapa individu
dalam wilayah membentuk masyarakat yang walaupun berbeda sifatnya
dengan individu-individ tersebut, namun tidak dapat dipisahkan darinya.
Manusia tidak dapat hidup tanpa masyarakatnya, sekian banyak pengetahuan
diperolehnya melalui masyarakat sepeti bahasa, adat istiadat, sopan santun
dan lain-lain.
Demikan juga dalam bidang material. Betapapun seseorang memiliki
kepandaian, namun hasil-hasil material yang diperolehnya adalah berkat
bantuan pihak-pihak lain, baik secara lagsung dan disadari, maupun tidak.
Seseorang bisa berhasil itu tidak mungkin dengan sendirinya dan
diwujudkannya dengan mandiri. Manusia itu mengelola, tetapiAllah yang
menciptakan dan memilikinya. Dengan demikian wajar jika Allah
memerintahkan untuk mengeluarkan sebagian kecil dari harta yang
diamanatkan kepada seseorang itu demi kepentingan orang lain.
h. Saling Menghargai
Setiap orang sesuai dengan kodratnya harus saling menghargai.
Pengertian menghargai menitik beratkan pada sikap orang harus meghormati
atau mengindahkan hak asasi yang dimiliki oleh diri pribadi maupun yang
33
dimiliki oleh orang lain. Kesamaan manusia untuk menghargai hak asasi
orang lain berasal dari keinsafan terhadap harga diri serta harkat dan martabat
manusia yang di peroleh sejak ia dilahirkan. Menurut Fathoni(2015: 6)
menghargai orang lain sebagaimana menghargai diri sendiri ialah dengan cara
saling menjaga kehormatan muslim atau sama lain, menolong antar sesama
muslim..
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa manusia hidup dalam
pergaulan harus menyadari kewajibannya sebagian dari masyarakat yang
mementingkan kepentingan umum. Sikap manusia sesuai kodratnya wajib
menghargai dan menghormati serta megindahkan hak asasi orang lain.
Kesamaan manusia untuk menghargai hak asasi orang lain berasal dari
keinsafan terhadap harga diri serta harkat dan martabat manusia yang di
peroleh sejak ia dilahirkan.
i. Tolong Menolong
Kita mengetahui bahwa Islam menyuruh para umatnya untuk tolong
menolong dan bantu membatu dengan segala masyarakat dengan tidak
membedakan golongan. Agar menghendaki supaya kita memberikan
pertolongan kepada segala hamba Allah, masing-masing menurut
ketentuannya. Menurut Baron dkk (2009:123) Perilaku menolong juga
diartikan sebagai suatu tindakan yang menguntungkan orang lain tanpa harus
menguntungkan si penolong secara langsung, bahkan kadang menimbulkan
resiko bagi si penolong.Jadi apabila dalam kehidupan telah diliputi suasana
tolong menolong, maka mayarakat akan merasa tanggungjawab bersama dan
34
terdorong untuk mencapai kemajuan, dan mengatasi kesukaran-kesukaran dan
sebagainya. Tolong menolong ini kita laksanakan dengan penuh keikhlasan
karena Allah semata-mata dan mencari keridhaan-Nya.
j. Imitasi
Menurut Taufiq Rohman Dhohiri, dkk (2007: 49) imitasi adalah
tindakan seseorang untuk meniru segala sesuatu yang ada pada orang lain.
Hal ini disebabkan oleh adanya minat dan perhatian terhadap obyek atau
subyek yang akan ditiru serta adanya sikap menghargai dan mengagumi pihak
lain yang dianggap cocok.
Semakin kompleks keberadaan suatu masyarakat, dan semakin tinggi
intensitas interaksi sosial, maka akan semakin besar pula dorongan prosese
imitasi yang terjadi dalam masyarakat.
Jadi proses imitasi akan memepengaruhi kepada hal-hal yang positif
maupun kepada hal-hal yang negatif. Apabila mengarah kepada hal-hal yang
positif akan menghasilkan dampak positif. Kondisi masyarakat yang akan
bertambah stabil dan harmonis, pada akhirnya akan menciptakan keselarasan
dan keteraturan sosial. Sebaliknya, apabila proses imitasi itu mengarah
kepada hal-hal yang negatif, dampaknya akan negatif pula. Di sana-sini akan
timbul berbagai proses penyimpangan sosial yang akan melemahkan sendi-
sendi kehidupan sosial budaya. Lemahnya sendi-sendi sosial budaya pada
akhirnya akan melemahkan keseluruhan proses sosial yang terjadi dalam
masyarakat.
35
B. Hakekat Sikap Spiritual
1. Pengertian Sikap Spiritual
Spiritualitas merupakan potensi bawaan manusia yang
membuatnya terhubung dengan kekuatan yang lebih besar, sehingga
manusia merasa ada keterkaitan antara dirinya dengan alam semesta, yang
secara aplikatif ditunjukkan dalam sejumlah nilai. Spiritualitas bersifat
universal, bersifat transetnik, transgeografis, transpolitik, trasekonomi dan
tidak ada pembatas antara manusia satu dengan manusia lain. Karena itu
jika seseorang memiliki nilai-nilai spiritualitas ini maka ia tidak melihat
orang lain dalam ruangan yang terbatas.
Spiritualitas atau religiositas lebih mengarah pada aspek yang
berada dalam lubuk hati, riak getaran hati nurani pribadi manusia, sikap
pribadi yang susah ditebak atau misteri bagi orang lain, dan sebagai cita
rasa yang total dari pribadi seseorang. Ekspresi religiositas tampak dari
sikap religios seperti berdiri khidmat dan membungkuk selaku ekspresi
bakti menghadap Tuhan dan siap mendengarkan firman-firman Ilahi dalam
hati (Danah Zohar, 2005: 63).
Menurut Mimie Doe dan Marsha Walch (2001: 5) spiritual dapat
dimaknai sebagai “hal-hal yang bersifat spirit atau berkenaan dengan
spirit”. Spiritual adalah suatu hal yang berkaitan dengan kemampuan kita
dalam membangkitkan “semangat”. Spiritual merupakan dasar bagi
tumbuhnya harga diri, nilai-nilai, moral, dan rasa memiliki.
36
Jadi sikap spiritual adalah kesiapan merespon secara konsisten dalam
bentuk positif atau negatif terhadap semangat membangkitkan jiwa atau sukma
yang merujuk pada semacam kebutuhan manusia untuk menempatkan upaya
dirinya dalam satu kerangka makna dan tujuan yang jelas.
2. Indikator Sikap Spiritual di Masyarakat
a. Menjalankan Shalat
Shalat menurut istilah adalah beberapa acuan dan gerakan yang diawali
dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan ucapan salam serta memenuhi
beberapa syarat tertentu.
Shalat merupakan hal yang wajib dalam islam yang oleh Rasulullah
SAW sendiri dikatakan sebagai tiang agama. Ibarat bangunan, jika
tiangnya rapuh, maka bagunan itu akan sangat rentan sekali untuk rubuh.
Selama dengan shalat. Jika shalat tidak didirikan , maka hal lain pula dari
pribadi orang itu rapuh. Shalat dapat diartikan sebagai ibadah yang
tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan.
b. Tawakal
Tawalal adalah suatu sikap mental seseorang yang merupakan hasil dari
keyakinannya bulat dari Allah, karena dalam tauhid ia diajarkan
sepenuhnya bahwa Allah-lah yang mengatur segala-galanya tanpa
terkecuali (Labib, 2004: 55)..
Jadi pengertian dari sikap tawakal dalam penelitian ini adalah respon
manusia dari suatu kondisi yakni ia mampu melakukan ibadah dalam hati
37
dalam berserah diri kepada Allah atas segala yang telah diberikan
kepadanya dan meyakini bahwa itu yang terbaik menurut Allah.
c. Berdoa
Doa merupakan suatu media komunikasi antara seorang hamba
dengan sang khaliq dalam rangka memohon dan meminta hajat didunia
dan akhirat, mengeluh dan mengadu atas permasalahan hidup yang
dihadapi atau memohon perlindungan dari segala macam mara bahaya (Al-
mahfani; 2006: 27-30).
Bagi masyarakat yang beragama, Berdoa merupakan bagian dari
kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan pribadi maupun kelompok.
Berdoa adalah komunikasi diri seseorang mahkluk kepada Sang Khalik
dan memohon agar segala sesuatu yang diharapkan manusia dapat
dikabulkan oleh Allah SWT (Tuwuh Trisnayadi, 2013: 156).
Sejalan dengan pemikiran diatas penulis menyimpulkan bahwa
berdoa adalah bentuk permohonan atau permintaan dari seoranag hamba
kepada Tuhan-Nya dalam segala permintaan yang dia inginkan yang
bertujuan mendekatkan diri pada Tuhan-Nya agar dia mendapatkan apa
yang diinginkannya tersebut. Berdoa merupakan kebutuhan manusia untuk
meminta pertolongan kepada Allah dan sebagai bukti kalau manusia hanya
tunduk dan taat kepada-Nya.
d. Bersyukur
Kata syukur yang dikutip oleh Ida Fitri Shobihah (2013: 23) dalam
kamus kontemporer Arab-Indonesia, berasal dari bahasa arab dengan kata
38
dasar “syakara” yang artinya berterimakasih, bentuk masdar dari kalimat
ini adalah syukr, syukraan yang artinya rasa terima kasih. Menurut Tuwuh
Trisnayadi (2013: 175) Bersyukur kepada Allah dapat dilakukan dengan
beberapa cara antara lain:
a. Dengan mengucapkan hamdalah (Alhamdulilah), begitu kita
mendengar atau memperoleh apa yang kita inginkan atau doa kita
terkabul, atau mendengar kabar baik kemudian menerimanya dengan
ikhlas.
b. Dengan melakukan sujud syukur sebagaimana yang diajarkan oleh
Rasulullah SAW. Dari Abu Barkah: ”Bahwa Nabi SAW apabila
datang kepada beliau sesuatu yang menggembirakan, atau kabar suka,
beliau terus sujud berterimakasih kepada Allah”. (HR. Abu Daud dan
Tirmidzi)
c. Bersyukur kepada Allah dengan cara mengadakan tasyakuran dengan
mengundang orang-orang untuk berdoa dan makan bersama sebagai
wujud rasa syukur kepada Allah SWT. Dari penjelasan diatas dapat
disimpulkan bahwa bersyukur adalah suatu perbuatan yang bertujuan
untuk berterima kasih atas segala limpahan nikmat yang telah Allah
SWT berikan. Dengan demikian syukur merupakan bentuk pengakuan
atas nikmat Allah dengan penuh sikap kerendahan serta
menyandarkan nikmat tersebut kepada-Nya, memuji kepada-Nya dan
menyebutkan nikmat itu, kemudian hati senantiasa mencinta-Nya,
39
anggota badan taat kepada-Nya serta lisan tak henti menyebut nama-
Nya.
e. Berdzikir
Dzikir adalah upaya untuk mengingat atau menyebut Allah
SWT. Upaya tersebut dilakukan dengan lisan dan hati. Dengan
berdzikir, kita bisa menyucikan, memuji, menyanjung, dan menyebut
sifat-sifat Allah Yang Agung. Selain pengertian tersebut, al-quran juga
menyebut dzikir dengan shalat. Berzikir merupakan sebuah kewajiban
yang tidak boleh kita tinggalkan (H.M. Amrin Rauf, 2013: 88).
H.M Amrin Rauf (2013: 199-205) berpendapat bahwa dzikir
juga memiliki banyak keutamaan. Keutamaan-keutamaan yang bisa
diperoleh oleh orang yang selalu berdzikir adalah sebagai berikut:
1) Dengan berdzikir, Allah akan mengingat kita. Berdzikir menjadi
media yang tepat mengingat Allah SWT. Ketika kita sebagai
mahkluk selalu ingat kepada Allah , maka Allah akan selalu ingat
kepada kita.
2) Orang berdzikir akan mendapatkan ampunan dan pahala yang
besar. Dzikir dalam kehidupan sehari-hari akan mengantarkan diri
kita pada kesucian nurani. Sebab, dengan berdzikir, Allah SWT
akan memberikan pengampunan dan mencatat dzikir tersebut
sebagai pahala yang besar dalam hidup kita.
40
3) Mendapat keberuntungan, orang yang istiqomah berdzikir akan
mendapatkan keberuntungan, baik keberuntungan di dunia maupun
di keberuntungan di akhirat.
4) Orang yang berdzikir mendapatkan ketentraman hati. Untuk
menetramkan hati dan pikiran, istiqomah berdzikir adalah salah
satu jalan keluar yang sepantasnya direalisasikan dalam keseharian
kita.
5) Allah selalu bersama orang-orang yang berdzikir. Allah SWT
selalu berdekatan dengan orang yang selalu dalam hatinya selalu
bergema dzikir. Dan bila Allah selalu berdekatan, niscaya segala
kebutuhan, keadaan, serta hajat hidupnya akan dipenuhi oleh-Nya.
6) Dikelilingi malaikat dan mendapat rahmat dari allah SWT.
Istiqomah berdzikir dapat mendatangkan keberkahan dalam hidup
kita. Semua perilaku pengamal dzikir akan diiringi oleh malaikat,
selama di hatinya tak melepaskan ingatanya kepada Allah SWT.
Ingatan bahwa keberkahan dan rahmat hanya datang dari Allah
SWT, khususnya bagi kita yang tidak bosan-bosan berdziki.
Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa dzikir berarti
mengingat dan menyebut asma Allah SWT. Dzikir merupakan suatu
kewajiban bagi umat islam. Karena dengan berdzikir banyak pahala
dan kenikmatan yang Allah SWT berikan kepada hambanya.
41
f. Ikhlas
Ikhlas Secara bahasa adalah sesuatu yang murni yang tidak
tercampur dengan hal-hal yang bisa mencampurinya.(Andirja, 2011:3)
Menurut Tim Majelis Doa Mawar Allah (2016:10) Ikhlas adalah
berserah sepenuhnya kepada Zat Yang Maha Baik dan Maha Memiliki
yang Terbaik.
Dari penjelasan di atas bahwasanya Ikhlas adalah mengarahkan
amalan dan pendekatan diri kepada Allah SWT. Ikhlas adalah sikap
perbuatan terpuji yang harus dimiliki oleh setiap muslim. Orang yang
memiliki sikap perilaku ikhlas, tidak akan pernah merasa berat
menjalankan setiap tugas dan pekerjaan. Sebab sikap jiwa ikhlas dapat
meringankan beban dan perasaan berat dalam mengerjakan suatu
perbuatan. Dengan demikian untuk mencapai rasa ikhlas adalah dengan
cara mengosongkan pikiran disaat kita sedang beribadah kepada Allah
SWT.
C. Majelis Doa Mawar Allah
1. Pengertian Majelis Doa Mawar Allah
Majelis doa berasal dari dua suku kata, yaitu kata majelis dan doa.
Majelis (Arab: ا لمجلس ) adalah ruang penyambutan tamu untuk orang asing
di rumah-rumah tradisional Arab. Pengertian doa secara etimologi berasal
dari kata bahasa arab da‟a, yad‟u, du‟a an, yang artinya yang berarti
memohon atau meminta, sedang Imam Khatabi menjelaskan dalam
42
kitabnya doa adalah permohonan bantuan dari seorang hamba kepada
Allah dengan menampakkan kefakiran kepada-Nya dan membebaskan diri
dari adanya kekuatan lain selain Allah SWT.
Doa merupakan suatu media komunikasi antara seorang hamba
dengan sang khaliq dalam rangka memohon dan meminta hajat didunia
dan akhirat, mengeluh dan mengadu atas permasalahan hidup yang
dihadapi atau memohon perlindungan dari segala macam mara bahaya (Al-
mahfani; 2006: 27-30).
Mawar Allah ini secara etimomologi berasal dari surat Ar-rahman
ada kalimat ayat tersebut yang bertuliskan ةدس . Jika kita mencari gambar
tentang alam semesta. Maka ayat tersebut dapat digambarkan sebagai
bentuk nebula yang berwujud Mawar Allah menyala. Nebula berbentuk
seperti bunga Mawar yang dikirimkan gambarnya oleh Allah adalah salah
satu wujud cinta sang maha raja, yang menggenggam triliyun bintang,
yang menguasai semua dimensi alam, bertahta dengan keagungan dan
kemulyaan (Tim Majelis Doa Mawar Allah, 2016: 1).
Secara spesifik Majelis Doa Mawar Allah berasal dari ayat yang
terkandung dalam Al-quran Surat Ar-rahman ayat 37 yang artinya:
“maka apabila langit telah terbelah menjadi merah mawar seperti
(kilapan) minyak”.
Maksut ayat diatas menjelaskan, bahwasannya Mawar dijadikan
sebagai simbol untuk memperkuat dan merekahnya rahman kepada
hambanya. Sebagai insan yang ditunjuk seorang khalifah fill ard, haruslah
43
mampu menyinarkan dalam kebaikan. Dalam kaitannya kegiatan sosial
disini bahwa jamaah dapat membedakan cara pandang antara doa itu tidak
sebatas membaca Doa. Namun, berdoa di dalam Majelis Doa Mawar Allah
ini. Upaya tindakan nyata terutama dengan cara bersedekah. Harapannya,
agar Doanya cepat dikabulkannya Allah (Sultoni,2012: 22)
Simbol ini (Mawar Allah) mengajarkan kepada manusia bahwa Allah
adalah raja dan pemilik alam semesta yang tidak terbatas luasnya. Dan
gambar alam semesta itu berwujud Mawar Allah merah menyala. Seakan-
akan berkata, “Aku Allah, Raja alam semesta alam persembahan alam ini
dalam bentuk bunga Mawar merah menyala, karena Aku sangat
memuliakanmu”. Simbol Mawar Allah adalah kasih sayangnya Allah
kepada manusia. Oleh karenanya, siapapun yang berdoa kepada Allah
pasti akan dikabulkan-Nya (Sultoni, 2012: 64).
Majelis Doa merupakan sebuah wadah kegiatan sosial keagamaan
yang berada di bawah naungan Biro Konsultasi Psikologi “TAZKIA”
IAIN Salatiga, yang berdiri sejak tahun 2010. Wadah ini dibentuk agar
masyarakat mendapat tempat yang kondusif untuk berdoa bersama sebagai
solusi memecahkan permasalahan-permasalahan hidup.
Jadi pengertian Majelis Doa Mawar Allah adalah sebuah wadah
kegiatan sosial keagamaan dengan menggunakan Doa sebagai media
komunikasi antara seorang hamba dengan sang khaliq dalam rangka
memohon dan meminta hajat didunia dan akhirat, mengeluh dan mengadu
44
atas permasalahan hidup yang dihadapi atau memohon perlindungan dari
segala macam mara bahaya.
2. Konsep Majelis Doa Mawar Allah
Konsep Majelis Doa Mawar Allah menurut Ahmad Sultoni yang
dikutip oleh Isti Nur Lathifah (2014: 36) bahwa setiap manusia lahir atas
fitrah. Fitrah ini adalah kaimanan kepada Allah. Artinya manusia
sesungguhnya sudah memiliki bekal iman. Pertanyaanya: apakah potensi
itu sudah digunakan secara konstruktif atau destruktif. Banyak yang
mengimani setan dari pada malaikat. Ada yang mengimani gagal dari pada
gagal. Ada yang mengimani Doanya tertolak daripada terkabul. Agama
lahir untuk mengarahkan iman digunakan secara membangun.
3. Prinsip-Prinsip Majelis Doa Mawar Allah
Prinsip-Prinsip Majelis Doa Mawar Allah menurut The Power Of
Praying: dalam pendekatan loa dan Visulisasi (Mind Management) sebagai
berikut:
a. Allah senantiasa mengabulkan doa seseorang
Bagi umat islam, doa adalah bukti ketaatan kepada Sang Penguasa
dan Sang Pencipta, Allah SWT. Seseorang mungkin tidak
mengguntungkan kesuksesan dan kemenangan dari usahanya, karena
kemampuan manusia hanyalah berusaha, semua itu diserahkan kepada
Allah SWT. Doa adalah manifestasi penegasan bahwa Allah yang bisa
menentukan, hanya Allah yang bisa menyantuni, hanya Allah yang bisa
menentukan, hanya Allah yang bisa memberi kesuksesan dan
45
kecemerlangan. Hanya Allah yang bisa memberikan kecukupan rezeki,
ketenangan pikiran, ketentraman dan kebahagian batin, tidak ada yang
lain, hanya kepada-Nya dan berserah diri dengan menjalankan seluruh
perintah-Nya dan menjahui seluruh larangan-Nya (Asmani,2009: 91).
Jadi doa merupakan sebuah ibadah, bahkan juga inti dari ibadah.
Doa merupakan suatu permohonan atau permintaan yang bersifat baik
terhadap Allah SWT, seperti meminta kesehatan, keselamatan, rezki
yang halal dan tabah dalam menjalani kehidupan. Tujuan dari berdoa
adalah memohon hidup selalu dalam bimbingan Allah SWT. Hanya
Allah yang bisa memberikan kecukupan rezeki, ketenangan pikiran,
ketentraman dan kebahagian batin, tidak ada yang lain, hanya kepada-
Nya dan berserah diri dengan menjalankan seluruh perintah-Nya dan
menjahui seluruh larangan-Nya.
b. Allah manut kepada prasangka hambanya
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW berfirman: Ana inda dhonni
abdi bi, yang artinya Aku (Allah) sesuai dengan prasangka hamba pada-
ku,diibaratkan 9 x 0 ketika hati sudah nol, sudah pasrah, sudah ikhlas
kepada kehendak Allah. Maka Allah justru datang memberikan apa
yang slama ini kita minta atau lebih baik. Kalau kita ingin gusti Allah
“manut” dengan kita, maka berdoalah dengan hati yang nol, yang
pasrah, yang ikhlas, yang menyerahkan semua permintaan itu kepada
Dzat yang maha tahu. Dzat yang lebih mengetahui kebutuhan kita,
bukan keinginan kita.
46
Kita minta sesuatu kepada Allah, karena Allah memerintahkan kita
minta. Kita minta karena menurut kita itu memang sesuai kita minta kepada
Allah. Namun yang sesuai menurut kita belum tentu pas menurut Allah.
Hamba yang ikhlas mendahulukan ukuran sesuai dari Allah, bukan dari
pikirannya. Karena sebagai pencipta kita, Allah mengetahui betul apa
kelemahan dan kelebihan kita. Allah mengetahui masa depan kita. Dan
Allah mengetahui betul kebutuhan kita. Oleh karenanya, biarkan kehendak-
Nya yang terjadi. Karena apapun yang terjadi dalam kehendak Allah, sama
sekali tidak merugikan manusia. Dan yang kasihnya melebihi sejuta kasih
ibu, tidak akan pernah berkehendak buruk. Maha Suci Allah dalam segala
kehendak-Nya (Sultoni,2012: 205-206).
Jadi berdoa dengan hati yang nol, yang pasrah, yang ikhlas, yang
menyerahkan semua permintaan itu kepada Dzat yang maha tahu. Dzat yang
lebih mengetahui kebutuhan kita, bukan keinginan kita. Sebagai makhluk
yang diciptakan oleh Sang Khalik, sudah sepantasnyalah manusia hanya
berhak menyembah, berharap, dan memohon pertolongan hanya kepada
Allah. Dan keikhlasan, adalah pondasi awal untuk mencapai tujuan-tujuan
tersebut. Tanpa keikhlasan, kita tidak akan mampu mengendalikan hawa
nafsu, agar tetap berada dijalan yang lurus, jalan yang di ridhoi oleh Allah
SWT.
Sebab dengan berserah diri pada kehendak Allah lah, hidup manusia
akan di selamatkan. Dan keikhlasan adalah kemurnian sikap yang membuat
manusia menjadi hamba Allah, bukan hawa nafsunya, bukan hamba selain
47
Allah, bukan hamba matrealisme, sesuatu yang justru hanya ciptaan-ciptaan
Allah. Kemurnian sikap, ucapan, dan perbuatan ikhlas inilah yang membuat
kita “ikhlas”.
c. Allah mengikuti tingkat keyakinan hambanya
Faidha Azamta fatawakal Allawallah (barang siapa memiliki tekat maka
bertawakalah kepada Allah). Husnudhon adalah kunci mengenal dan
memahami Allah. Taqdir apapun yang terjadi, dengan kacamata husnudhon
akan sampai kepadanya sebagai sebuah kesejukan Tangan Yang Maha
Kasih. Dua sifat yang Allah “tonjolkan” dari sekian juta sifat, Rahman-
Rahiem. Karena Allah untuk mencipta dan menghancurkan, mengadakan,
dan meniadakan, menurunkan atau mencabut, mengankat atau menjatuhkan,
semua berporos pada dua sifat itu. Tidak ada kejelekan dalam Taqdir-Nya.
Tidak ada keburukan dalam ketentuan-Nya, karena semua berjalan atau Ruh
Kasih-Sayang Yang Maha Kasih dan Maha Sayang (Sultoni,2007: 260).
Jadi inilah bentuk husnuzhon atau berprasangka baik kepada Allah yang
diajarkan pada seorang muslim. Ketika kita akan berdoa pada Allah kita
harus yakin bahwa doa kita akan dikabulkan dengan menjahui berbagai
pantangan yang menghalangi terkabulnya doa. Dengan demikian kita harus
yakin dengan janji Allah SWT. Jangan putus asa dari rahmat Allah dan
teruslah berdoa serta memohon pada-Nya
d. The Power Law Of and Receiving
Merupakan kekuatan memberi dan menerima adalah energi alam yang
selalu dituntut untuk berjalan. Manusia yang memberikan kepada alam,
48
maka alam akan berbalik memberi kepada manusia. Hukum ini berlaku
untuk semua mahkluk, baik benda mati maupun benda hidup. Dalam
konsepnya ditekankan bahwa yang memberi baik akan menerima yang baik.
Sebaliknya, yang memeberi buruk yang tidak memeberi tidak akan
menerima tidak perlu memberi. Siapapun orangnya menerima tidak perlu
memberi. Seperti dicontohkan siapapun orang yang ingin menerima
senyum, maka berilah senyum, jangan berharap dapat senyum itu jika tidak
berinisiatif memberi senyum. Sehingga aktivitas memberi-menerima adanya
seperti tidak adanya. Ada tak bermakna dan bermakna tetapi ada (Sulthoni,
2007: 115)
Jadi kekuatan memberi dan menerima adalah energi alam yang selalu
dituntut untuk berjalan. Dalam konsepnya ditekankan bahwa yang memberi
baik akan menerima yang baik. Sebaliknya, yang memeberi buruk akan
menerima dengan apa yang diniatkan. Ketika kita mengulurkan tangan
untuk menolong sesama dan berbagi dengan kehidupan bayak orang maka
kita akan merasakan kebahagian yang mendalam, dan hidup jauh lebih
berarti dengan kita memberi. Seperti dicontohkan diatas siapapun orang
yang ingin menerima senyum, maka berilah senyum, jangan berharap dapat
senyum itu jika tidak berinisiatif memberi senyum.
49
BAB III
PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Paparan Data
1. Gambaran Umum Lokasi dan Obyek Penelitan
a. Sejarah Berdirinya Biro Konsultasi Psikologi TAZKIA IAIN Salatiga
Biro Konsultasi Psikologi TAZKIA IAIN Salatiga merupakan
lembaga semi otonomi berdiri dalam naungan IAIN Salatiga.
Lembaga ini berdirikan pada tanggal 22 Maret 2008.
Pada awal berdirinya Biro Konsultasi Psikologi Tazkia didorong
oleh kepedulian terhadap berbagai problem yang dialami mahasiswa
terutama problem psikologi yang menganggu ketenangan hidup
seseorang. Sejalan perkembangan dan tuntutan masyarakat, Biro
Konsultasi Psikologi TAZKIA memberikan berbagai pelayanan
meliputi: konseling, peningkatan motivasi, persiapan ujian,
peningkatan semangat kerja, hipnosis/ NPLFor Teacing/ Student.
Berbagai layanan yang disiapkan oleh tenaga ahli yang kompeten
dibidangnya, karena itu Biro Konsultasi mahasiswa berubah menjadi
Biro Konsultasi TAZKIA.
b. Visi dan Misi Biro Konsultasi Psikologi TAZKIA
1) Visi Biro Konsultasi Psikologi TAZKIA
Menjadi lembaga yang melayani kebutuhan mahasiswa dan
masyarakat dalam mengoptimalkan potensi agar menjadi pribadi
50
yang berkeperibadian sehat, berkualitas dan berprestasi melalui
pendekatan psikologis dan religious.
2) Misi Biro Konsultasi Psikologi TAZKIA
Memberikan layanan pada seluruh civitas akademika IAIN
Salatiga dan masyarakat umum dalam menyelesaikan
problematika psikologis-religious. Dengan memberikan
pendampingan pada seluruh civitas akademika IAIN Salatiga dan
masyarakat umum dalam menumbuh kebangkan potensi diri, serta
memberikan pelatihan-pelatihan kerja siswa, guru, orang tua, dan
masyarakat luas dalam bidang pendidikan, pengembangan
pribadi, pengembangan karir dan aspek lainnya.
c. Program Kerja/ Bentuk Layanan.
Bentuk layanan yang menjadi program kerja Biro Konsultasi
Psikologi TAZKIA antara lain:
1) KONSELING dan KONSULTASI: bertujuan membantu
mengatasi berbagai masalah seperti problem studi, problem
kerja, problem sosial atau pergaulan, problem keperibadian,
gangguan belajar untuk pengembangan karir.
2) TERAPI: adalah bentuk untuk penyembuhan perilaku dan
ganguan emosi seperti stress, depresi, phobia, taruma, gagap, dan
sebagainya.
3) PSIKOTES: bertujuan mengungkap kapasitas mental seseorang
dan menempatkannya sesuai dengan potensi diri yang dimiliki.
51
Jenis psikotes yang diberikan antara lain: tes rekuitmen, tes
promosi jabatan, test multipleintelegensi.
4) TRAINING/PELATIHAN: yaitu memberikan kegiatan pelatihan
sebagai pengembangan keperibadian bagi siswa, guru, orang tua,
karyawan, dan masyarakat umum dalam berbagai tema, seperti:
training peningkatan motivasi, persiapan ujian, peningkatan
semangat kerja, team bulding, hypnosis/NLP for teacing/student,
law of attraction berbasis Doa da sedekah.
d. Susunan kepengurusan Biro Konsultasi Psikologi TAZKIA IAIN
Salatiga tahun 2017:
Tabel: 3.1
Susunan kepengurusan Biro Konsultasi Psikologi Tazkia
No Nama Status Jabatan
1. Dr Drs.H.Ahmad Sultoni, MPd Dosen IAIN Direktur
2. Dra. Siti Asdiqoh, M.Si Dosen IAIN Bendahara
3. Eva Palupi, S.Psi Dosen IAIN Devisi
Psikotes
4. Yusuf Khummaini,
S.HI.,M.H
Dosen IAIN Konselor
5. Wahidin, M.Pd Dosen IAIN Konselor
6. Savitri Dewi, Psi.MCH Dosen IAIN Konselor
7. Dr.H. Lilik Sriyanti, M.Si Dosen IAIN Konselor
8. Muna Erawati, S.Psi.Msi Dosen IAIN Konselor
52
e. Karya Ilmiyah Biro Konsultasi Psikologi TAZKIA IAIN Salatiga.
Karya ilmiyah yang sudah ada dihasilkan oleh biro Konsultasi
Psikologi TAZKIA adalah sebagai berikut:
1) Efektifitas pelatihan Communication Skiil bagi Dosen PA Terhadap
kemampuan Berkomunikasi. (2008)
2) Need Assesment Mahasiswa Baru Angkatan 2010. (2010)
3) Efektifitas AMT (Achievment Motivation Training) Bagi Mahasiswa
Ber-IP Rendah. (2010)
4) Menggapai Masa Depan Gemilang (Student’s Guidance) (2012,
STAIN SALATIGA press.
5) Selain karya ilmiyah Biro Konsultasi Psikologi TAZKIA juga
menulis beberapa buku yang telah diterbitkan antara lain sebagai
berikut; Buku Saku Mahasiswa Sukses. (2010, Mitra Cendekia)
2. Majelis Doa Mawar Allah
a. Pengertian Majelis Doa Mawar Allah
Majelis Doa merupakan sebuah wadah kegiatan sosial keagamaan yang
berada di bawah naungan Biro Konsultasi Psikologi “TAZKIA” IAIN
Salatiga, yang berdiri sejak tahun 2010 yang dilaksanakan di Masjid Raya
Darrul Amal Salatiga Jl. Tentara Pelajar No. 2. Wadah ini dibentuk agar
masyarakat mendapat tempat yang kondusif untuk berdoa memecahkan
berbagai masalah melalui berdoa bersama. Majelid Doa Mawar Allah
adalah salah satu bentuk nikmat Allah yang akan menyebarkan Rahman
53
dan Rahim Allah kepada hamba-hamba yang memohon menengadahkan
tangan memohon Cinta-Nya.
Jadi pengertian Majelis Doa Mawar Allah adalah sebuah wadah
kegiatan sosial keagamaan dengan menggunakan Doa sebagai media
komunikasi antara seorang hamba dengan sang khaliq dalam rangka
memohon dan meminta hajat didunia dan akhirat, mengeluh dan mengadu
atas permasalahan hidup yang dihadapi atau memohon perlindungan dari
segala macam mara bahaya.
b. Sejarah Majelis Doa Mawar Allah
Nama Majelis Doa Mawar Allah terinspirasi dari surat Ar-Rahman
ayat 37-38 yang berbunyi:
73با ي ا الء ز بكما جكر با ن )( ف73اوشقث ا لسماء فكا وث زدة كا لد ا ن ) فاذا
“ Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti
(kilapan) minyak. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu
dustakan? ”
Ayat tersebut menjelaskan alam semesta yang berbentuk mawar
merah sebagai salah satu wujud nikmat Allah. Kebenaran ayat tersebut
dibuktikan oleh seorang ilmuan bernama hubbel yang berhasil membuat
foto Nebula yang menajubkan. Nebula adalah kumpulan dari 250 milyar x
300 milyar bintang atau kira-kira 75.000.000.000.000.000.000.000
bintang. Semua itu milik Allah, semua itu adalah secuil dari kerajaan
Allah, yang lebih baik menakjubkan adalah bahwa foto Nebula tersebut
54
berbentuk “Mawar Merah” yang merekah dan nampak bersinar karena
terdiri atas milyaran bintang. Melalui foto tersebut seakan Allah
mengatakan kepada manusia, “Aku ini Allah”. Ini adalah salah satu dari
sekian milyar Kerajaan-Ku. Aku adalah Zat Yang Maha Kuasa dan
Menguasai Alam Semesta, Aku persembahkan alam semesta ini
kepadamu, dalam bentuk bunga mawar merah mereka yang sangat indah,
karena sungguh Aku sangat Mencintainya.
Majelis Doa Mawar Allah ini di latar belakangi adanya niat untuk
membantu para jamaah yang sedang mengalami masalah atau kesulitan.
Sebuah bentuk terapi spiritual dari Biro Psikologi TAZKIA, yang dalam
satu moment menerapi jamaah dalam jumlah yang banyak dan mengharap
pertolongan dari Allah.
c. Tujuan Majelis Doa Mawar Allah
Tujuan dari kegiatan Majelis Doa Mawar Allah secara umum ini adalah:
1) Memberi wadah berdoa bersama bagi umat islam, khususnya yang
selalu menghadapi masalah. Dalam wadah ini jamaah berdoa bersama-
sama dengan harap hajatnya dikabulkan Allah SWT.
2) Memberikan santunan kepada anak yatim piatu khususnya di
lingkungan kota Salatiga dan sekitarnya.
3) Memberikan forum silaturahmi umat Islam agar dapat saling berbagi.
55
d. Struktur Organisasi Majelis Doa Mawar Allah
Tabel: 3.2
Struktur Organisasi Majelis Doa Mawar Allah
No Nama Status Jabatan
1. Dr Drs.H.Ahmad Sultoni, MPd Dosen IAIN Pembina
2. H.Yusuf Khumaeini, S.HI,.MH Dosen IAIN Pembina
3. Wahidin, S.PdI,.MPd Dosen IAIN Pembina
4. Savitri Dewi, S.Psi Psikologi Tazkia Pembina
5. Drs,Untoro, M.Pd GPAI SMK N 1 Pembina
6. Sri Wiyono Tokoh Masyarakat Pembina
7. Sukrisno, S.PdI Staf Biro Ketua
8. Maftukhah Mahasiswa PAI Sekretaris 1
9. Wiwit Ayu Staf Biro Sekertaris 2
10 Lailatul Janah Mahasiswa PAI Bendahara 1
11 Umi Latifah Dosen Bendahara 2
12 Umi Mahmudah Mahasiswa PAI Sie. Bingkisan 1
13. Anissatun Niswah Mahasiswa Pai Sie. Bingkisan2
14. Septian Dimas Saputra Mahasiswa TBI Humas
15. Najib Syaifullah Guru Koordinator Doa 1
16. M. Ma’ruf Guru Koordinator
Dzikir2
17. Hendrawan Yuniar Pamungkas Mahasiswa TBI Sie. Acara
18. Afif Kurnia Rohman Mahasiswa PAI Sie. Acara
19. Yusuf Arif Purwono, S.PdI Guru Sie. Acara
20. M. Sirril Wafa Mahasiswa PAI Sie. Acara
21. M. Khoirun Niam Mahasiswa PAI Sie. Sapras
22. Tri Mashudi Ustadz Koordinator
Anak Yatim
23. Neneng Nur Khasanah Alumni TBI Koordinator
Pembacaan Doa
24. Alifatul Latifah Mahasiswa PAI Penerima Tamu
25. Siti Zuliyanah Mahasiswa PAI Penerima Tamu
56
e. Tahap-tahap pelaksanaan kegiatan Majelis Doa Mawar Allah
1) Tahap Persiapan
Dalam tahap persiapan para tim Majelis Doa Mawar Allah
mengadakan rapat yang beragendakan penetuan kecamatan anak yatim
yang akan di santuni, penentuan bingkisan yang akan diberikan kepada
anak yatim, mempublikasikan kegiatan di lingkungan kampus IAIN
Salatiga, tingkat-tingkat Sekolah Menengah Atas. Memberi tembusan
pemberitahuan kepada Rektor IAIN Salatiga, Ta’mir masjid dan satpam.
2) Tahap Pelaksanaan
Penataan barang santunan ke masjid oleh semua tim dari majelis Doa
Mawar Allah. Persiapan ini dilakukan supaya saat berlangsungnya
kegiatan tidak mengganggu jamaah.
3) Testimoni
Peserta testimoni adalah orang-orang yang telah merasakan keajaiban
bersedekah selama bergabung dengan Majelis Doa Mawar Allah. Dari
pengalaman yang disampaikan peserta testimoni di depan semua peserta
ini diharapkan dapat memberikan motivasi untuk tidak mudah putus asa
dan tetap yakin dalam berdoa, berikhtiar supaya hajatnya segera
dikabulkan oleh Allah SWT, selain itu juga dapat menjadi acuan supaya
lebih gemar bersedekah terutama kepada anak yatim dan lebih
bersemangat lagi dalam mengikuti kegiatan.
57
4) Shalat Taubat dan Shalat Hajat secara berjamaah
Dilaksanakan shalat hajat terlebih dahulu diharapkan para jamaah
akan menyesali perbuatan maksiat yang dilakukanya. Supaya Allah
segera mengabulkan hajatnya yang dituju, baik hajat dalam urusan
dunia maupun akhirat.
5) Dzikir
Bacaan dzikir yang diamalkan dalam kegiatan Majelis Doa Mawar
Allah diantaranya:
Istigfar (Astagfirullahal adzim)
Tahmid (Laailahaillallah)
Membaca Lafadz baaqiyatush sholihat (Subhanaalah wal hamdulillah,
walaa ilaaha illaabillahil aliyyiladzim)
Ketika dzikir berlangsung terdapat peserta yang sampai meneteskan
air mata. Selain berdoa dan sholat, berdzikir bersama juga membuat
kita merasakan lebih dekat dengan Allah, dengan kehusyukan setiap
bacaan dzikir dirasa sangat menyentuh hati dan indra dibaca.
6) Pembacaan doa jamaah
Dalam kegiatan ini salah satu dari tim Majelis Doa Mawar Allah
membacakan semua doa yang telah terkumpul satu persatu doa-doa
tersebut, kemudian peserta yang lain ikut partisipasi dengan membaca
“amin” secara bersama-sama sampai pembacaan doa selesai.
58
7) Penyantunan Anak Yatim
Sedekah diutamakan kepada anak yatim karena kegiatan ini mengacu
pada Sada Rasulullah, dari Abu Ummah dari Nabi SAW berkata:
عه ا ب ا ما م ان ز س لا هللا صلى ا هللا عل سلم قل مه مسح زا س حم لم مسح اال هللا كان
ل بكل شعسة مس ت علا دي حسىا ت مه ا حسه الى حمة ا حم عىدي كىث ا وا فى الخىة
“ كا جه ا صبع ا لسبحة ا ل سط
“Abu Immah sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa yang
mengusap kepala anak yatim laki-laki atau perempuan karena Allah, adalah
baginya setiap rambut yang diusab dengan tangannya itu terdapat banyak
kebaikan, dan barang siapa berbuat baik kepada anak yatim perempuan atau
laki-laki yang dia asuh, adalah aku bersama dia di surga seperti ini, beliau
mensejajarkan dua jari-nya”. (HR.Ahmad Hambal)
Penyantunan anak yatim ini mempunyai sisi baik untuk keduanya baik
anak yatim dan pihak jamaahnya. Dalam menyantuni anak yatim terdapat
nilai sedekahnya, misalnya mempercepat terkabulnya doa jamaah dan sama-
sama mempunyai sisi-sisi kebaikan.
8) Tahap Evaluasi
Yang bisa dilakukan pada saat evaluasi adalah pembahasan kegiatan
yang sudah berlangsung, untuk mengetahui adanya hambatan-hambatan
sebagai koreksi dikegiatan yang akan datang, kelebihan-kelebihan yang
didapat sehingga bisa dikembangkan lagi dibulan depan.
59
9) Berlangsungnya penyantunan kepada anak yatim ini diiringi dengan beberapa
hal antara lain:
a. Pembacaan Sholawat Nabi
Suasana menjadi semakin khusyu’ dengan pembacaan sholawat
Nabi saat santunaan dan penuh isak tangis dari jamaah yang bersedekah.
Sholawat adalah ungkapan yang berisi persembahan rahmad untuk
Raulullah SAW, juga merupakan satu refleksi kecintaan seseorang muslim
kepada Nabinya, sebagai modal dasar guna mendapatkan syafaat
(pertolongan-Nya). Sholawat juga diyakini sebagai kunci terkabulnya doa,
doa akan tetap berada di luar pintu langit sampai orang yang berdoa itu
mengucapkan sholawat untuk Nabi.
b. Penataan bingkisan di depan jemaah
Hal ini dimaksudkan supaya peserta yang ingin memberi santunan namun
belum membawa sendiri bisa ikut berpartisipasi dengan fasilitas yang telah
disediakan oleh tim Majelis Doa Mawar Allah.
c. Pengecekan bingkisan yang diterima anak yatim
Pengecekan ini di lakukan agar tidak terjadi kecemburuan anak-
anak yatim dari hasil yang didapatkan masing-masing anak, jika kiranya
ada anak yang belum mendapatkan barang yang sama dengan anak-anak
yang lain sesuai barang yang disediakan oleh tim Majelis Doa Mawar
Allah.
60
d. Penutup
Doa penutup: dengan pembacaan Asmaul Husna (nama-nama yang
baik dan indah). Kegiatan ini diakhiri dengan membaca doa Asmaul
Husna secara bersama-sama.
B. Temuan Penelitian
1. Sikap Sosial dan Spiritual Pada Jamaah Majelis Doa Mawar Allah
Majelis Doa merupakan sebuah wadah kegiatan sosial keagamaan
yang berada di bawah naungan Biro Konsultasi Psikologi “TAZKIA”
IAIN Salatiga.Wadah ini dibentuk agar masyarakat mendapat tempat
yang kondusif untuk berdoa memecahkan berbagai masalah melalui
berdoa bersama. Majelis Doa Mawar Allah adalah salah satu bentuk
nikmat Allah yang akan menyebarkan Rahman dan Rahim Allah kepada
hamba-hamba yang memohon menengadahkan tangan memohon Cinta-
Nya.
Sebagaiman yang telah diungkapkan AS selaku pembina Majelis Doa
Mawar Allah. Majelis Doa Mawar Allah adalah Bagian program dari
Biro TAZKIA yang ingin memberikan pelayanan terapi pada masyarakat
yang sifatnya masal. Inti dari majelis Doa Mawar Allah berdoa bersama
kepada Allah.(Wawancara pada tanggal 17 Mei 2017 pukul 11.15 WIB).
Berdoa merupakan suatu media komunikasi antara seorang hamba
dengan sang khaliq dalam rangka memohon dan meminta hajat didunia
dan akhirat, mengeluh dan mengadu atas permasalahan hidup yang
dihadapi atau memohon perlindungan dari segala macam mara bahaya.
61
Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh SW selaku Tim Majelis Doa
Mawar Allah sebagai berikut.Tujuan dari kegiatan ini sebenarnya adalah
wadah untuk berdoa para jamaah yang mempunyai berbagai masalah
hidup dan menfasilitasi klaian TAZKIA agar lebih dekat dengan Allah.
Selain itu untuk memberi bantuan kepada anak yatim yang diluar panti
asuhan (Wawancara pada tanggal 13 Mei 2017 pukul 10.00 wib).
Jadi Majelis Doa Mawar Allah ini di latar belakangi adanya niat
untuk membantu para jamaah yang sedang mengalami masalah atau
kesulitan. Sebuah bentuk terapi spiritual dari Biro Psikologi TAZKIA,
yang dalam satu moment menerapi jamaah dalam jumlah yang banyak
dan mengharap pertolongan dari Allah.
Dalam tahap persiapan kegiatan, tim Majelis Doa Mawar Allah
mengadakan rapat yang beragendakan penentuan kecamatan anak yatim
yang akan di santuni, penentuan bingkisan yang akan diberikan kepada
anak yatim, mempublikasikan kegiatan di lingkungan kampus IAIN
Salatiga, tingkat-tingkat Sekolah Menengah Atas. Memberi tembusan
pemberitahuan kepada Rektor IAIN Salatiga, Ta’mir masjid dan satpam.
Sebagaimana pendapat dari M selaku tim Majelis Doa Mawar
Allah sebagai berikut.
“Saat ini saya menjabat sebagai sekertaris. Tugas saya adalah membuat
surat undangan, mengecek dari berbagai keperluan misalnya dari bugkus
membungkus, data anak yatim. Pada intinya saya mencata berbagai
keperluan yang dibutuhkan atau kendala dari kegiatan ini.(wawancara
pada tanggal 15 Mei 2017 pukul 11.00 wib)
62
Tim Majelis Doa Mawar Allah juga mengutarakan bahwa setiap tim
memiliki tanggung jawab masing-masing dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.
Sebagaiman yang telah diungkapkan KM sebagai berikut.
“Alasan saya ikut dalam Majelis doa Mawar Allah adalah kecintaan saya akan
dunia sosial dan berbau dengan banyak orang. Kurang lebih 2 tahun mbak saya
bergabung dalam kegiatan ini. Sebagai tim Majelis Doa Mawar, saya juga sering
menjadi Mc Di Majelis Doa Mawar Allah”. (Wawancara pada tanggal 15 Mei
2017 pukul 11.00 WIB)
Kemudian ada juga tim yang mengutarakan partisipasinya dalam kegiatan
Majelis. Doa Mawar Allah. Sebagaimana ungkapan AL sebagai berikut.
“saya berperan di bagian data anak yatim, jadi setiap anak yatim yang datang saya
data dari mana dan data lainnya, kemudian saya kasih sticker dan beberapa
makanan untuk sarapan anak yatim”.(Wawancara pada tanggal 16 Mei 2017 pukul
09.00 wib)
Dengan adanya peran tim Majelis Doa Mawar Allah diharapkan
kelancaran acara dapat terwujud. Sehingga pelayanan untuk para jamaah bisa
tersampaikan dengan baik. Hal ini merupakan wujud dari prinsip dari Majelis Doa
Mawar Allah itu sendiri.
Sebagaimana pendapat dari AS selaku pembina Majelis Doa Mawar Allah sebagai
berikut.
“Jangan pernah merasa bahwa kita dibiarkan oleh Allah, yakinlah bahwa Allah
mencintai kita, dalam menyelesaikan hajat dan mengelola Majelis Doa Mawar
Allah. Saya sering berkata pada tim bahwa ini bukan milik kita, tapi milik Allah.
Bekerjalah untuk Allah, maka Allah akan memudahkan urusan kita. Prinsip
keyakinan kepada Allah sangatlah penting. Selain prinsip tersebut, ada prinsip
salama atau selamat, semoga tim diberikan selamat oleh Allah. Dan juga para
jamaah. Jangan melayani anak yatim secara setengah-setengah tapi melayani
dengan sebaik-baiknya. Kita ingin rahmat Allah itu turun untuk tim dan para
63
jamaah. Itulah prinsip-prinsip yang kita pegang.” (Wawancara pada tanggal 17
Mei 2017 pukul 11.15 wib”)
Dari prinsip tersebut maka tercapailah tujuan dari Majelis Doa Mawar Allah
yakni ingin memfasilitasi para jamaah agar lebih dekat dengan Allah dan
menfasilitasi jamaah dalam menyalurkan sodaqohnya untuk orang yang
membutuhkan khususnya untuk anak yatim,serta mendapatkan rahmat dari Allah.
Dalam kegiatan majelis mawar Allah diselipkan dengan acara penyantunan
anak yatim. Sebagaimana pendapat AS selaku pembina Majelis Doa Mawar Allah
sebagai berikut.
Sesuai dengan ajaran Rasull, bahwa salah satu cara berdoa. Kita itu mengajarkan
ke umat bukan bagaiman membaca doa tapi bagaimana berdoa. Karena yang
dikabulkan Allah bukan membaca doa tapi berdoalah. Cara berdoa yang diajarkan
oleh Rasulallah salah satunya sebelum kita minta sama Allah dengan hajat yang
kita ingin kita inginkan, kita penuhi dulu kewajiban anak yatim dengan
menyantuninya. Kita ingin membantu para jamaah setelah bersedekah, semoga
hajat mereka dikabulkan. Disamping itu, kita ingin majelis ini menjadi majelis
yang menyantuni anak yatim. Anak yatim yang kita datangkan bukanlah anak
yatim dari panti tapi anak yatim yang tidak tertampung di panti.”
( Wawancara pada tanggal 17 Mei 2017 pukul 11.15 wib)
Memberikan sedekah kepada anak yatim, baik berupa makanan, minuman,
uang, pakaian, dan sejenisnya sangat dianjurkan dalam islam. Paling tidak, bisa
mengurangi beban hidup anak yatim. Semakin sering memberikan sedekah, maka
semakin baik dan semakin membantu kehidupan anak yatim. Dalam sedekah ini,
sebagaimana dianjurkan Nabi, orang-orang yang memberikan sedekah diundang
sehingga dapat membelai rambut anak yatim dengan penuh kasih sayang sebagai
wujud rasa saling memiliki dan peduli terhadap kondisi mereka.
Kepedulian dengan anak yatim merupakan salah satu upaya kemanusian yang
bernilai tinggi di mata Allah. Salah satu cara untuk berbuat baik kepada anak
64
yatim adalah dengan memberikan kasih sayang dan memperlakukan mereka
dengan baik.
Berlangsungnya penyantunan kepada anak yatim dalam kegiatan Majelis Doa
Mawar Allah diiringi dengan pembacaan Sholawat Nabi sehingga suasan menjadi
khusyu’. Sholawat adalah ungkapan yang berisi persembahan rahmad untuk
Rasulallah SAW, juga merupakan suatu refleksi kecintaan seorang muslim kepada
Nabinya.
Hal ini sebagaimana pendapat MN sebagai berikut.
“Yang saya lihat ketika penyantunan anak yatim semua orang terhipnotis dalam
suasan haru, apalagi penyantunan anak yatim diiringgi bacaan Shalawat Nabi
yang membuat orang banyak menagis.” (Wawancara pada tanggal 14 Mei pukul
10.30 wib)
Menurut B selaku Donatur Majelis Doa Mawar Allah, bahwa dengan
adanya penyantunan anak yatim maka hati mudah tersentuh.
“Saya mulai ikut setahun yang lalu, saya setiap bulan menjadi donatur, tapi saya
tidak hadir dalam prosesi karena saya tidak tega dan hati ini sangat iba dan sedih
saja kalo melihat langsung. (Wawancara pada tanggal 28 Agustus 2017 pukul
10.04).
Sholawat Nabi merupakan ungkapan kecintaan seorang muslim kepada
Nabinya dan diyakini sebagai kunci terkabulnya doa, doa akan tetap berada di luar
pintu langit sampai orang yang berdoa itu mengucapkan sholawat untuk Nabi.
Sebagaiman ungkapan AN selaku tim Majelis Doa Mawar Allah sebagai berikut.
Setiap tim dianjurkan untuk memiliki kebiasaan berdzikir baik berdzikir shalawat
atau lain sebagainya, karena itu adalah benteng kita menghadapi masalah. Bacaan
dzikir khususnya shalawat memiliki dampak positif dalam pikiran. Pikiran menjdi
jernih dan tenang. (Wawancara pada tanggal 17 Mei pukul 10.00 wib).
65
Sebelum memulai penyantunan anak yatim sebelumnya ada beberapa kegiatan
yang telah disiapkan oleh tim Majelis Doa Mawar Allah yakni adanya testimoni.
Testimoni adalah orang-orang yang telah merasakan keajaiban bersedekah selama
bergabung dengan Majelis Doa Mawar Allah. Menurut R selaku jamaah Majelis
Doa mawar Allah sebagai berikut.
Dalam saya mengikuti kegiatan Majelis Doa Mawar Allah ada beberapa moment
yang saya suka misalnya testimoni yang membuat saya semakin yakin dengan
keajaiban memberi ,dengan kuasa Allah dan semangat dalam mengikuti Kegiatan
Majelis Doa Mawar Allah.(Wawancara pada tanggal 16 Mei 2017 pukul 10.00
wib)
Dari pengalaman yang disampaikan peserta testimoni di depan semua peserta
diharapkan dapat memberikan motivasi untuk tidak mudah putus asa dan tetap
yakin dalam berdoa, berikhtiar supaya hajatnya segera dikabulkan oleh Allah
SWT, selain itu juga dapat menjadi acuan supaya lebih gemar bersedekah
terutama kepada anak yatim dan bersemangat lagi dalam mengikuti kegiatan.
Inti dari adanya testimoni adalah untuk memotivasi para jamaah agar tidak putus
asa dari cobaan Allah serta memotivasi para jamaah agar bersemangat lagi dalam
mengikuti kegiatan Majelis Doa Mawar Allah khususnya dalam gemar
bersedekah kepada anak yatim. Sebagaimana pendapat MN selaku jamaah
sebagai berikut.
Yang membuat saya termotivasi adalah adanya kegiatan penyantunan anak yatim,
jadi dengan adanya penyantunan maka ada kenikmatan sendiri buat
saya.(Wawancara 14 Mei 2017 pukul 10.30 wib)
66
Selain testimoni para jamaah dianjurkan melaksanakan shalat hajat dan shalat
taubat terlebih dahulu, diharapkan setelah shalat para jamaah akan menyesali
perbuatan maksiat yang dilakukanya. Supaya Allah mengampuni dosa-dosanya
dan Allah segera mengabulkan hajatnya yang dituju, baik hajat dunia maupun
hajat akhirat.
Shalat adalah simbol ketenangan jiwa dan kesucian hati para pemeluknya.
Ketika menegakan shalat dengan sebenarnya, maka diraihlah puncak kebahagiaan
hati dan sumber ketenangan jiwa. Sebagaimana pendapat M selaku tim Majelis
Doa Mawar allah sebagai berikut.
Secara spiritual yang saya rasakan itu dalam segi ibadah mbk, dengan kita
melaksanakan shalat, ikut berdzikir ,derdoa dalam hati itu semakin semakin
tenang dan tentram. Melihat anak yatim itu secara tidak langsung membuat hati
saya terenyuh. Dan membuat saya selalu bersyukur sama Allah. (Wawancara 15
Mei 2017 pukul 11.00)
Hal serupa juga diutarakan MN selaku jamaah Majelis Doa Mawar Allah
sebagai berikut.
“Saya lebih bersemangat menjalankan ibadah shalat sunah, misalnya shalat
dhuha dan shalat hajat. Dengan menjalankan shalat secara rutin, saya merasakan
manfaat yang luar biasa dalam kehidupan saya”. (Wawancara pada tanggal 14
Mei 2017 pukul 10.30 wib).
Shalat merupakan hal yang wajib dalam Islam yang oleh Rasulullah SAW
sendiri dikatakan sebagai tiang agama. Ibarat bangunan, jika tiangnya rapuh, maka
bagunan itu akan sangat rentan sekali untuk rubuh. Selama dengan shalat. Jika
shalat tidak didirikan, maka hal lain pula dari pribadi orang itu rapuh. Shalat dapat
diartikan sebagai ibadah yang tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan.
67
Menurut SW selaku tim Majelis Doa Mawar Allah mengemukakan, dalam rincian
kegiatan Majelis Doa Mawar Allah , para jamaah dianjurkan membawa mukena
untuk melaksankan sholat taubat, sholat hajat, dan sholat dhuha. Diharapkan
dengan melaksnakan sholat para jamaah bisa lebih fokus dan lebih tenang.
(wawancara pada tanggal 13 Mei 2017 pukul 10.00 WIB)
Jadi Shalat dapat diartikan sebagai ibadah yang tersusun dari beberapa perkataan
dan perbuatan. Dalam kegiatan Majelis Doa Mawar Allah, para jamaah disunakan
mengikuti kegiatan shalat berjamaah, seperti shalat hajat dan shalat taubat.
Dengan kita melaksanakan shalat maka hati akan tenang.
Menurut B selaku donatur Majelis Doa Mawar Allah bahwa dengan shalat
bisa mendekatkan diri dengan Allah SWT.
Manfaat spiritual yang saya rasakan adalah lebih dekat dengan Allah (Wawancara
pada tanggal 28 Agustus 2017 pukul 10.04)
Setelah menjalankan shalat sunah, para jamaah membaca bacaan yang
diamalkan dalam kegiatan Majelis Doa Mawar Allah diantaranya istigfar, tahmid,
dan membaca lafadz baaqiyatush sholihat. Ketika dzikir berlangsung terdapat
peserta yang sampai meneteskan air mata. selain berdoa, shalat, berdzikir bersama
juga membuat kita merasa lebih dekat dengan Allah, dengan kehusyukan setiap
bacaan dzikir dirasa sangat menyentuh hati dan indah dibaca.
Dalam kegiatan Majelis Doa Mawar Allah terdapat pembacaan doa jamaah,
dalam kegiatan ini salah satu tim Majelis Doa Mawar Allah membacakan semua
doa yang telah terkumpul satu pesatu doa-doa tersebut, kemudian peserta yang
lain ikut partisipasi dengan membaca “amin” secara bersama-sama sampai
pembacaan selesai.
68
Terdapat juga tahap evaluasi, tahap ini adalah tahap membahasan kegiatan
yang sudah berlangsung untuk mengetahui hambatan-hambatan sebagai koreksi
dikegiatan yang akan datang. Kelebihan-kelebihan yang didapat sehingga bisa
dikembangkan lagi di bulan depan. Kegiatan ini dilaksanakan oleh tim Majelis
Doa Mawar Allah itu sendiri.
Dari paparan diatas peneliti menemukan terdapat sikap sosial dan spiritual
pada jamaah Majelis Doa Mawar Allah sebagai berikut;
a. Sikap Sosial
1) Kepedulian Sosial
Kepedulian sosial adalah sikap atau tindakan yang selalu
ingin memberi bantuan kepada orang yang membutuhkan dan
menciptakan keseimbangan dalam kehidupan. Kepedulian sosial
ini tergambar dengan pelaksanaan santunan anak yatim dalam
kegiatan Majelis Doa Mawar Allah. Seperti pendapat B selaku
jamaah Majelis Doa Mawar Allah.
Kepedulian sosial dalam Majelis Doa Mawar Allah diataranya;
menyantuni anak yatim selain itu juga bersedekah. Bersedekah
bukan hanya secara materiil tapi non materil, dengan tenaga ,
pikiran yang kita miliki itu juga salah satu bentuk sedekah. Dengan
kita gemar bersedekah maka rasa kepedulian dengan orang lain itu
tinggi (Wawancara pada tanggal 14 Mei 2017 pukul 13.15 WIB)
69
Pendapat ini juga didukung oleh SW selaku tima Majelis Doa
Mawar Allah.
Penyantuna anak yatim dalam Majelis Doa Mawar Allah yang
terlihat dari menyantuni anak yatim yang dilakukan setiap bulanya, selain
itu kepedulian tim dengan jamah, dan jamaah dengan jamaah lain. Tim
yang selalu memberikan pelayanan yang terbaik untuk jamaah agar dapat
terbantu dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Kepedulian dengan tolong
menolong baik melalui doa atau moril. (Wawancara pada tanggal 13 Mei
2017 pukul 09.00 WIB)
Dengan demikian peduli sosial merupakan sikap dan tindakan yang
selalu ingin memberi bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan,
baik secara materiil maupun non materiil. Kepedulian sosial dapat
tercermin melalui kegiatan menyantuni anak yatim. Menyantuni anak
yatim termasuk ibadah sosial yang lebih utama dari pada ibadah personil.
Artinya, yang manfaatnya dirasakan oleh orang lain lebih baik dari pada
kembali kepada diri sendiri.
2) Optimis
Optimis dapat mengangkat padangan mata lebih ke atas,
menciptakan masa depan, dan tidak menjadikan masa depan sebagai
sumber ketakutan atau ancaman. Menurut MN selaku jamaah Majelis Doa
Mawar Allah sebagai berikut.
Sebenarnya sikap optimis itu tidak langsung ada pada saya. Tapi dengan
saya mengikuti kegiatan Majelis Doa Mawar Allah keyakinan saya
bertambah. Saya meyakini bahwa rahmat Allah tidak jauh dari hambanya
yang selalu melakukan kebaikan. (Wawancara pada tanggal 13 Mei 2017
pukul 09.00 WIB)
70
Jadi dengan sikap optimis, kita bisa memeberi motivasi pada orang lain
untuk melakukan hal yang sama. Misalkan berlomba-lomba dalam kebaikan,
mengasihi anak yatim, bersedekah pada orang yang membutuhkan dan lain
sebagainya.
3) Toleransi
Optimis adalah sikap yakin tentang adanya kehidupan yang lebih baik lagi
(Widarko Bangkit. 2014: 151). Sedangkan menurut Dudung Hamdung dalam
bukunya personalities of success percaya diri dan optimis sepeti telah menjadi
kesatuan. Orang yang percaya diri cenderung optimis dalam hal apa pun. Begitu
sebaliknya, jika kita sudah mempunyai rasa optimis, tentu dengan sendirinya akan
mempunyai sikap percaya diri yang besar untuk mewujudkan apa yang kita
inginkan.Menurut A selaku tim Majelis Doa Mawar Allah sebagai berikut.
Dalam kehidupan masyarakat kita perlu memilik sikap toleransi. Dengan adanya
sikap toleransi terbinalah kerukunan hidup antara manusia satu dengan yang
lain.(Wawancar pada tanggal 15 Mei 2017 pukul 09.00 WIB)
Hal serupa juga disampaikan oleh KM sebagai berikut.
Toleransi dalam kegiatan Majelis Doa Mawar Allah sangat di butuhkan. Dengan
toleransi tim dapat berhubungan baik dengan sesama tim atau dengan jamaah
lainya. Makalah terciptalah kehidupan yang harmonis antar tim dengan tim,
jamaah dengan tim, jamaah dengan jamaah. Misalnya dengan menghargai
pendapat orang lain. (Wawancara pada tanggal 15 Mei 2017 pukul 11.00 WIB)
71
Dengan demikian, sikap toleransi merupakan salah satu ciri bangsa
kita yang sudah menyatu dalam segala sikap dan perilaku hidup sehari-hari.
Untuk bersikap tenggang rasa dan saling menghormati dan saling
menghargai antara sesama orang lain, sangat diperlukan adanya sikap
toleransi supaya terbina kerukunan hidup antara manusia satu dengan yang
lain.
4) Solidaritas
Tanpa adanya kebersamaan dan kekompakan suatu hal tidak akan
terwujud dengan baik. Hal tersebut karena kita di ciptakan oleh Allah di
bumi ini untuk bersama dan selalu menjaga. Suatu kebersamaan dan
kekompakan dapat kita temui dimana saja kita berada. Misalnya dalam
sebuah organisasi, suatu organisasi tidak akan tercapai visi dan misinya
dengan baik tanpa ada sebuah kebersamaan dan kekompakan antara
anggotanya.
Seperti halnya yang diungkapkan oleh KM selaku tim Majelis Doa
Mawar Allah.
Kebersamaan dan kekompakan tim dan jamaah, merupakan salah satu
alasan mengapa kegiatan Majelis Doa Mawar Allah masih ditunggu-tunggu
banyak orang.(Wawancara pada tanggal 15 Mei 2017 pukul 11.00 WIB)
Pendapat diatas juga didukung oleh MN selaku jamaah Majelis Doa
Mawar Allah.
Saya melihat kekompakan tim dalam melayani jamaah serta kebersamaan
jamaah dalam mengikuti kegiatan sampai dengan selesai, merupakan sebuah
kenikmatan bagi saya. (Wawancara pada tanggal 14 Mei 2017 pukul 11.30
WIB)
72
Solidaritas adalah rasa kebersamaan, rasa kesatuan, dan
kepentingan. Dalam organisasi tersebut tidak akan lepas dari sebuah
masalah, masalah tersebut tidak dijadikan sebuah alasan kita untuk
menyerah, akan tetapi dengan adanya sebuah masalah melatih kita untuk
menuju sebuah tingkata kedewasaan.
b. Sikap Spiritual
1) Menjalankan Shalat
Shalat merupakan hal yang wajib dalam Islam yang oleh
Rasulullah SAW sendiri dikatakan sebagai tiang agama. Ibarat
bangunan, jika tiangnya rapuh, maka bagunan itu akan sangat
rentan sekali untuk rubuh. Selama dengan shalat. Jika shalat tidak
didirikan, maka hal lain pula dari pribadi orang itu rapuh. Shalat
dapat diartikan sebagai ibadah yang tersusun dari beberapa
perkataan dan perbuatan. Sebagaiman pendapat M sebagai berikut
dengan kita melaksanakan shalat, ikut berdzikir ,derdoa hati itu
semakin semakin tenang dan tentram. (Wawancara pada tanggal 15
Mei 2017 pukul 11.00 wib)
Shalat merupakan hal yang wajib dalam islam yang oleh
Rasulullah SAW sendiri dikatakan sebagai tiang agama. Ibarat
bangunan, jika tiangnya rapuh, maka bagunan itu akan sangat
rentan sekali untuk rubuh. Selama dengan shalat. Jika shalat tidak
didirikan , maka hal lain pula dari pribadi orang itu rapuh. Shalat
dapat diartikan sebagai ibadah yang tersusun dari beberapa
73
perkataan dan perbuatan dan merupakan obat ketentraman jiwa
seseorang.
2) Tawakal
Tawakal adalah sebuah ibadah dalam hati dalam berserah
diri pada Allah atas apa yang telah diberikan oleh Allah kepadanya
dan meyakini bahwa segala sesuatu yang diberikan kepadanya itu
adalah yang terbaik menurut Allah.
Menurut MN selaku jamaah dalam Majelis Doa Mawar Allah.
Di Kegiatan ini saya belajar, apa itu tawakal. Tawakal adalah
adalah berserah diri kepada Allah dengan disertai ikhtiyar atau
usaha. Disini juga saya belajar untuk yakin, yakin bahwa dengan
kita bertawakal seseorang hamba apabila dengan mengikhlaskan
niatnya menghadap Allah dengan hatinya. (Wawancara pada
tanggal 13 Mei 2017 pukul 09.00 WIB)
Masalah merupakan sebuah ujian yang harus kita
selesaikan bukan hanya hanya didiamkan. Kita harus berusaha
untuk menyelesaikan permasalahan itu. Dengan berdoa, bertawaka,
dan berusaha. Dengan mendasarkan diri kepada keyakinan bahwa
Allah saja yang dapat memberikan kemudharatan maka seseorang
mukmin tidak akan bergetar dan takut terhadap tantangan dan ujian
yang melanda, seberapapun besarnya, karena dia yakin bahwa
Allah akan menolong hamba-Nya yang berusaha dan
menyandarkan hatinya hanya kepada Allah.
74
Jadi dengan bertawakal kepada Allah akan menjadikan hati
seseorang mukmin ridha kepada segala ketentuan dan takdir Allah, yang
ini merupakan ciri utama orang yang telah merasakan kemanisan dan
kesempurnaan iman.
3) Berdoa
Doa merupakan suatu media komunikasi antara seorang hamba
dengan sang khaliq dalam rangka memohon dan meminta hajat didunia
dan akhirat, mengeluh dan mengadu atas permasalahan hidup yang
dihadapi atau memohon perlindungan dari segala macam mara bahaya.
Menurut A selaku tim Majelis Doa Mawar allah sebagai berikut
Berdoa adalah aktivitas membaca kalimat-kalimat khusus yang berisi
permohonan. (Wawancara pada tangga 16 Mei 2017 pukul 09.00 WIB)
Sedangkan menurut R selaku jamaah Majelis Doa Mawar Allah
sebagai berikut.
Berdoa adalah memohon kepada Allah atau meminta suatu yang sifatnya
baik kepada Allah SWT. Di dalam doa kita bisa bersyukur, atau curhat
kepada Allah.(Wawancara pada tanggal 16 Mei 2017 pukul 10.00 WIB)
Jadi berdoa merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari,
baik dalam kehidupan pribadi maupun kelompok. Berdoa adalah
komunikasi diri seseorang mahkluk kepada Sang Khalik dan
memohon agar segala sesuatu yang diharapkan manusia dapat
dikabulkan oleh Allah SWT.
75
4) Bersyukur
Bersyukur adalah suatu perbuatan yang bertujuan untuk berterima
kasih atas segala limpahan nikmat yang telah Allah SWT berikan.
Menurut M selaku tim Majelis Doa Mawar Allah sebagai berikut.
Bersyukur adalah menghargai dan menghormati kebesaran Allah SWT, yang
sudah diberiksn pada masing-masing kita semua.( Wawancara pada tanggal
15 Mei 2017 pukul 11.00 WIB)
Sedangkan menurut R selaku jamaah majelis Doa Mawar Allah
sebagai berikut.
Dengan mengucapkan alhamdulilah adalah wujud syukur kita kepada Allah
atas karunia yang telah diberikan. Dengan ucapan inilah mengingatkan kita
agar tidak lupa bersyukur. (Wawancara pada tanggal 16 Mei 2017 pukul
10.00 WIB)
Jadi dalam Majelis Doa Mawar Allah kita diajarkan bersyukur kepada
Allah. Bersyukur atas nikmat yang telah diberikan, baik kesehatan,
perlindungan,dan rezeki . Mensyukuri nikmat Allah berarti kita
memanfaatkan segala anugerah Allah tersebut untuk melakukan ibadah dan
kebaikan.
Berdzikir
Dzikir adalah upaya untuk mengingat atau menyebut Allah SWT.
Upaya tersebut dilakukan dengan lisan dan hati. Dengan berdzikir, kita bisa
menyucikan, memuji, menyanjung, dan menyebut sifat-sifat Allah Yang
Agung.
76
Menurut B selaku jamaah Majelis Doa Mawar Allah sebagai berikut.
Dalam kegiatan Majelis Doa Mawar Allah para jamaah setelah melakukan
sholat sunat, kemudian melakukan dzikir. Dengan berdzikir hati kita akan
lebih tenang dalam menghadapi berbagai permasalahan hidup. (Wawancara
pada tanggal 14 Mei 2017 pukul 13.15 WIB)
Sedangkan menurut A Selaku tim Majelis Doa Mawar Allah sebagai
berikut.
Berdzikir adalah amalan yang tidak boleh di tinggalkan. Sebab, berdzikir
bukan saja amalan lahir, tetapi juga amalan batin. (Wawancara pada tanggal
17 Mei 2017 pukul 10.10 WIB)
Jadi kegiatan berdzikir dalam kegiatan Majelis Doa Mawar Allah
adalah untuk melatih batin agar selalu mengingat Allah dengan cara
bertasbih dan mengagungkan-Nya.Tujuan berdzikir adalah menyucikan jiwa
dan membersihkan diri serta membangun nurani.
2. Implementasi Sikap Sosial dan Spiritual Pada Jamaah Majelis Doa Mawar
Allah
Dari hasil penjabaran diatas, bahwasanya sikap sosial yang terkandung
dalam kegiatan Majelis Doa Mawar Allah seperti kepedulian sosial, optimis,
toleransi,dan solidaritas. Sedangkan sikap spiritual yang terkandung dalam
kegiatan Majelis Doa Mawar Allah seperti menjalankan shalat, tawakal,
berdoa, bersyukur dan berdzikir. Ditemukan bahwa sikap tersebut sudah di
terapkan dalam kegiatan Majelis Doa Mawar Allah. Anak yatim merupakan
kekasih Rasulullah yang harus kita jaga dengan baik. Secara langsung para
jamaah memberikan santunannya dari mereka masing-masing dan diberikan
77
kepada anak yatim. Hal tersebut terjadi karena adanya sikap kepedulian dan
sikap kasih sayang dari para jamaah kepada anak yatim.
Seabagaimana pendapat R selaku jamaah Majelis Doa mawar Allah
sebagai berikut.
Senang sekali mbak, dengan kehadiran anak yatim bisa mengambil banyak
hikmah dalam hidup ini, saling peduli, saling mengasihi, apalagi di zaman
ini kita juga harus saling bertoleransi, tentang perbedaan yang ada karena
kalo kita tidak bisa menghargai perbedaan maka akan datangnya sebuah
kerusuhan dimana-mana. Rasuluallah juga sangat memuliakan anak yatim
makanya saya juga belajar dari Rasuluallah SAW. (Wawancara pada
tanggal 16 Mei 2017 pukul 10.30 wib)
Dengan adanya sikap kepedulian dan kasih sayang timbul rasa ingin
menolong mereka dan memberi santunan kepada mereka, jika kita peduli
dengan orang lain maka kita akan peduli kepada semua orang, khususnya
orang tua, krabat dan teman kita sendiri. Sebagaimana pendapat R sebagai
berikut.
Tidak jauh-jauh aja ya mbak , misal teman saya di kampus dan keluarga
serta karabat dekat saya, seolah-olah ada kepuasan tersendiri jika niat kita
itu hanya menolong yang tak mengharapakan sesuatu dari orang tersebut.
(wawancara pada tanggal 16 Mei 2017 pukul 10.00 wib)
Untuk mengatasi masalah para jamaah, dalam kegiatan tersebut para
jamaah juga diajarkan untuk selalu bersikap optimis. Sikap optimis ini
tercermin dari jamaah yang semangat dalam mengikuti kegiatan Majelis
Doa Mawar Allah, meskipun ada juga jamaah atau tim yang tidak bisa hadir
dalam kegiatan Majelis Doa Mawar Allah.
78
Sebagaimana pendapat R selaku jamaah Majelis Doa Mawar Allah sebagai
berikut.
Misalnya jika ada keperluan mendadak, itu bisa menghambat saya tidak bisa
mengikuti kegiatan tersebut.(Wawancara pada tanggal 16 Mei 2017 pukul 10.00
wib)
Pendapat ini juga didukung oleh pendapat MN sebagai berikut
Misalnya kalo ada kegiatan di luar yang tidak dapat saya tinggalkan.(Wawancara
pada tanggal 14 Mei 2017 pukul 10.30 wib)
Bukan hanya jamaah, masih ada juga tim yang tidak dapat hadir dalam kegiatan
Majelis Doa Mawar Allah dan ada juga yang telat dalam mengikuti kegiatan
tersebut.
Dengan adanya Majelis Doa Mawar Allah ini, para jamaah yang awalnya
tidak mengenal jadi kenal, dan bagi jamaah yang sudah kenal dapat menambah
kedekatan dan persaudaraan mereka, sehingga terciptalah sikap menghargai,
toleransi antara jamaah satu dengan jamaah yang lain.Misalnya, dengan kegiatan
bertukar pikiran dan pendapat untuk menghasilkan satu keputusan adalah tanda
bahwa jamaah sudah bisa menjalankan hidup bertolerannsi. Dengan menghargai
dan memahami masalah yang berbeda-beda dari masalah ekonomi, pribadi dan
masalah kesehatan sehinga para jamaah bisa berkumpul dalam kegiatan ini sampai
dengan selesai.
79
Majelis Mawar Allah merupakan kegiatan yang sangat banyak diminati banyak
orang dan memiliki dampak positif bagi pribadi individu. sebagaiman pendapat
AL sebagai berikut.
Tidak ada nilai negatih tapi nilai positif, menjadikan pribadi yang kreatif, percaya
diri, positif tingking da menjadikan saya semakin dekat dengan Allah
(Wawancara pada tanggal 16 Mei pukul 09.00 wib)
Pendapat senada juga diutarakan KM sebagai berikut
Yang saya rasakan tidak ada nilai negatif malah nilai positif, menghargai pendapat
orang lain, belajar menjadi pemaaf, tidak putus asa, dan saya selalu ingin
bersedekah meskipun dengan nominal yang hanya seberapa saja ( Wawancara
pada tanggal 15 Mei 2017 pukul 11.30)
Toleransi merupakan salah satu ciri bangsa kita yang sudah menyatu dalam
segala sikap dan perilaku hidup sehari-hari. Untuk bersikap tenggang rasa dan
saling menghormati dan saling menghargai antara sesama orang lain, sangat
diperlukan adanya sikap toleransi supaya terbina kerukunan hidup antara manusia
satu dengan yang lain.
Dengan kita bersikap toleran maka hubungan antar manusia akan
harmonis sehingga timbulah solidaritas antar manusia dengan yang lainya.
Berkumpulnya para jamaah dan tim dalam kegiatan Majelis Doa Mawa Allah
akan mempererat tali silaturahim mereka. Mereka saling mengenal saudara
muslim satu sama lain. Untuk mereka yang sudah kenal dapat menambah
kedekatan dan persaudaraan mereka. Bagi jamaah yang baru mengikuti dapat
menambah saudara, terutama saudara sesama muslim.
Sikap solidaritas dalam kegiatan Majelis Doa Mawar Allah sangat terlihat
dari hubungan jamaah satu dengan jamaah lainya yang saling tolong menolong
80
antar sesama dan saling mendoakan. Solidaritas antar tim juga terlihat dari
semangat tanpa pamrih dan tanpa menyerah menjadikan setiap acara Majelis Doa
Mawar Allah berjalan lancar.
Secara spiritual para jamaah juga telah melaksanakan shalat sunnah, yaitu
shalat hajat dan shalat taubat secara berjamaah. Sebelum melaksanakan shalat
sunnah para jamaah diwajibkan berwudhu, setelah berwudhu kemudian
menjalankan shalat hajat dan taubat. Shalat taubat adalah shalat sunnah untuk
meminta ampunan kepada Allah atas dosa yang telah kita perbuat baik dosa besar
maupun dosa kecil, sedangkan shalat hajat merupakan shalat sunnah yang
dilakukan sebab adanya keinginan atau hajat yang sangat penting. Sebagaimana
pendapat M sebagai berikut.
Yang saya rasakan itu dalam segi ibadah mbk, dengan kita melaksanakan
shalat, ikut berdzikir ,derdoa hati itu semakin semakin tenang dan tentram.
Melihat anak yatim itu secara tidak langsung memebuat hati saya terenyuh. Dan
membuat saya selalu bersyukur sama Allah.(wawancara pada tanggal 15 Mei
2017 pukul 11.00 wib)
Setiap manusia pasti memiliki sebuah masalah, kita sebaiknya bersabar agar
kita dapat mengatasi berbagai kesedihan maupun duka yang kita alami. Dan kita
harus yakin bahwa setiap cobaan maupun ujian dari Allah, pasti ada jalannya jika
kita mau berikhtiar dan bertawakal dengan sebenar-benarnya tawakal kepada
Allah. Karena Allah tidak akan membebani setiap hambanya melainkan sesuai
dengan kesanggupannya.Sebagaiman pendapat MN sebagai berikut
Saya menjadi gemar berdzikir dan Hati saya lebih bisa tawakal pada Allah
(Wawancara pada tanggal 14 Mei 2017 pukul 10. 30 wib)
81
Setelah bertawakal dengan masalah yang menimpa kita. Kita dianjurkan
untuk berdoa. Doa bukan yang diucapkan oleh seseorang melalui lesannya.
Tetapi, doa adalah apa yang tersirat dalam pikiran dan perasaanya. Inilah yang
akan diwujudkan dalam kenyataan. Jadi manusia dituntut untuk tidak sekedar
positif tingking namun juga positif feeling. Gabungan Thingking dan Feeling
inilah yang dalam hadist qudsy diistilahkan dengan DHON. Dan mengejutkan ,
Allah berfirman dalam sebuah hadist Qudsy bahwa Allah mengikuti DHON
hamba-Nya. Apa yang ada dalam pikiran dan perasaan seseorang, itulah yang
akan dilihat atau diwujudkan oleh Allah. Sebagaiman pendapat KM sebagai
berikut.
Saya lebih berfikir positif dan berfikir panjang mbk, dulu saya selalu menjas
bahwa orang itu kok ih begini begitu. Tetapi saya menyadari oh dia begini karena
seperti itu dan kita berfikir lagi memeberi lebei-lebel orang lain. intinya saya
selalu berfikir husnudhon saja mbak(Wawancara pada tanggal 15 Mei 2017 pukul
11.30 wib)
Setelah berdoa kita juga dianjurkan untuk berdzikir, berdzikir adalah
menyebut asma Allah dengan membaca kalimah thayyibah, seperti basmalah,
tahmid, tasbih, dan tahlil. Berdzikir yang baik tentu bukan gerakan bibir semata,
melainkan hatinya pun ikut berdzikir. Sebab berdzikir bukan saja amalan lahir,
tetapi juga amalan batin.
Setelah kita menjalankan shalat,berdoa, berdzikir, bersyukur,dan tawakal.
Kita harus bisa mengikhlaskannya.Ikhlas adalah mengarahkan amalan dan
pendekatan diri kepada Allah SWT.
82
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Sikap Sosial dan Spiritual Pada jamaah Majelis Doa Mawar Allah
Sikap sosial adalah kesadaran individu yang menentukan perbuatan nyata
dan berulang-ulang terhadap obyek sosial (Abu Ahmadi, 2007: 152).
Sementara sosial merupakan suatu yang berkenaan dengan hubungan antara
orang-orang atau kelompok ataupun berkenaan dengan pengaruh orang-orang
atau kelompok antara satu sama lain.
Sika spiritual adalah suatu kesadaran individu untuk bertindak dalam
menanggapi objek dan terbentuk berdasarkan pengalaman-pengalaman
keagamaan. Sikap spiritual sebagai perwujudan dari menguatkan interaksi
vertikal dengan Tuhan Yang Maha Esa, sedangkan sikap sosial sebagai
perwujudan eksistensi kesadaran dalam upaya mewujudkan harmoni
kehidupan. Sikap spiritual yang terkait dengan pembentukan seseorang yang
beriman dan bertaqwa, dan sikap sosial yang terkait dengan pembentukan
individu yang berahklak mulia, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab.
Dari hasil penjelasan di atas, sikap sosial dan spiritual pada jamaah
Majelis Doa Mawar Allah diantaranya sebagai berikut:
1. Sikap sosial
a. Kepedulian Sosial
Manusia hidup di dunia ini pasti membutuhkan manusia lain untuk
melangsungkan kehidupannya, karena pada dasarnya manusia
merupakan makhluk sosial. Menurut Buchari Alma, dkk (2010: 201)
83
makhluk sosial berarti bahwa hidup menyendiri tetapi sebagian besar
hidupnya saling ketergantungan, yang pada akhirnya akan tercapai
keseimbangan relatif. Maka dari itu, seharusnya manusia memiliki
kepedulian sosial terhadap sesama agar tercipta keseimbangan dalam
kehidupan. Menurut Titik Isniyatus Shaliha (2015: 36) peduli sosial,
yakni sikap dan perbuatan yang mencerminkan kepedulian terhadap
orang lain.
Darmiyati Zuchdi (2011: 170) menjelaskan bahwa, peduli sosial
merupakan sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan
kepada masyarakat yang membutuhkan. Berbicara masalah
kepedulian sosial maka tak lepas dari kesadaran sosial. Kesadaran
sosial merupakan kemampuan untuk mamahami arti dari situasi sosial
(Hera L. Malik dkk, 2008: 423). Hal tersebut sangat tergantung dari
bagaimana empati terhadap orang lain.
Kepedulian sosial dapat tercermin melalui kegiatan Majelis Doa
Mawar Allah adalah menyantuni anak yatim. Para jamaah yang datang
dalam kegiatan tersebut menolong para anak yatim dengan memberi
santunan kepada mereka. Pahala yang didapat para jamaah ketika
mereka benar-benar ikhlas dalam mensedekahkan sebagian hartanya
kepada anak yatim adalah Allah akan mempercepat mengabulkan doa-
doa para jamaah tersebut.
84
Seperti pendapat B selaku jamaah Majelis Doa Mawar Allah.
Kepedulian sosial dalam Majelis Doa Mawar Allah diataranya;
menyantuni anak yatim selain itu juga bersedekah. Bersedekah bukan hanya
secara materiil tapi non materil, dengan tenaga , pikiran yang kita miliki itu
juga salah satu bentuk sedekah. Dengan kita gemar bersedekah maka rasa
kepedulian dengan orang lain itu tinggi (Wawancara pada tanggal 14 Mei 2017
pukul 13.15 WIB)
Pendapat ini juga didukung oleh SW selaku tim Majelis Doa Mawar Allah.
Penyantunan anak yatim dalam Majelis Doa Mawar Allah yang terlihat
dari menyantuni anak yatim yang dilakukan setiap bulanya, selain itu
kepedulian tim dengan jamah, dan jamaah dengan jamaah lain. Tim yang selalu
memberikan pelayanan yang terbaik untuk jamaah agar dapat terbantu dalam
pelaksanaan kegiatan tersebut. Kepedulian dengan tolong menolong baik
melalui doa atau moril. (Wawancara pada tanggal 13 Mei 2017 pukul 09.00
WIB)
Dengan demikian peduli sosial merupakan sikap dan tindakan yang selalu
ingin memberi bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan, baik secara
materiil maupun non materiil. Kepedulian sosial dapat tercermin melalui
kegiatan menyantuni anak yatim. Menyantuni anak yatim termasuk ibadah
sosial yang lebih utama dari pada ibadah personil. Artinya, yang manfaatnya
dirasakan oleh orang lain lebih baik dari pada kembali kepada diri sendiri.
Dalam kegiatan ini dari kedua belah pihak mempunyai sama-sama sisi
baik, sisi baik untuk para anak yatim, mereka terbantu dengan adanya santunan
dari jamaah, dengan begitu dapat meringankan beban yang mereka rasakan.
Sisi baik untuk para jamaah adalah doa-doa mereka akan cepat dikabulkan oleh
Allah.
Memberikan sedekah kepada anak yatim, baik berupa makanan, minuman,
uang, pakaian, dan sejenisnya sangat dianjurkan dalam islam. Paling tidak, bisa
85
mengurangi beban hidup anak yatim. Semakin sering memberikan sedekah,
maka semakin baik dan semakin membantu kehidupan anak yatim. Dalam
sedekah ini, sebagaiman dianjurkan Nabi, orang-orang yang memberikan
sedekah diundang sehingga dapat membelai rambut anak yatim dengan penuh
kasih sayang sebagai wujud rasa saling memiliki dan peduli terhadap kondisi
mereka.
Kepedulian dengan anak yatim merupakan salah satu upaya kemanusian
yang bernilai tinggi di mata Allah. Salah satu cara untuk berbuat baik kepada
anak yatim adalah dengan memberikan kasih sayang dan memperlakukan
mereka dengan baik.
b. Optimis
Optimis adalah sikap yakin tentang adanya kehidupan yang lebih baik lagi
(Widarko Bangkit. 2014: 151). Sedangkan menurut Dudung Hamdung dalam
bukunya personalities of success percaya diri dan optimis sepeti telah menjadi
kesatuan. Orang yang percaya diri cenderung optimis dalam hal apa pun.
Begitu sebaliknya, jika kita sudah mempunyai rasa optimis, tentu dengan
sendirinya akan mempunyai sikap percaya diri yang besar untuk mewujudkan
apa yang kita inginkan.
Menurut Yusuf Al-Uqshari yang dikutib oleh Widarko Bangkit (2014: 155)
bahwa optimis adalah sikap serta akal yang dipilih manusia karena
kehendaknya sendiri dan tercermin pada tindakan meneliti seluruh masalah
yang terjadi.
86
Dalam kegiatan Majelis Doa Mawar Allah kita diajarkan untuk selalu
optimis dan jangan takut menyerah. Menyerah dengan permasalahan yang
menimpa hidup kita. Hendaknya kita menyakini bahwa Allah pasti ada
bersama kita, dan pasti Allah akan memberikan yang terbaik bagi
hambanya. Bahkan jika kita kehilangan sesuatu yang menurut kita berharga,
maka percayalah bahwa Allah akan menggantinya dengan sesuatu yang jauh
lebih baik.
Ketika kita menyebutkan apa yang kita inginkan, kita harus
percaya sepenuhnya bahwa Allah pasti mengabulkan. Jangan ragu, jangan
malu, dan jangan takut. Jika kita ragu dengan Kuasa Allah, maka sengguh
Allah telah membersihkan dan menciptakan banyak hal yang luar biasa dari
yang sekedar kita minta. Jika kita malu, karena merasa tidak pantas minta
karena merasa banyak dosa , maka Allah Maha Suci dan Maha Kasih untuk
mengulurkan pengumpulan-Nya, dan hanya Allah yang sanggup menghapus
dosa kita.
Menurut MN selaku jamaah Majelis Doa Mawar Allah sebagai
berikut.
Sebenarnya sikap optimis itu tidak langsung ada pada saya. Tapi
dengan saya mengikuti kegiatan Majelis Doa Mawar Allah keyakinan saya
bertambah. Saya meyakini bahwa rahmat Allah tidak jauh dari hambanya
yang selalu melakukan kebaikan. (Wawancara pada tanggal 13 Mei 2017
pukul 09.00 WIB)
Jadi dengan sikap optimis, kita bisa memeberi motivasi pada orang
lain untuk melakukan hal yang sama. Misalkan berlomba-lomba dalam
87
kebaikan, mengasihi anak yatim, bersedekah pada orang yang
membutuhkan dan lain sebagainya.
c. Toleransi
Toleransi artinya dengan sabar membiarkan sesuatu (Bouman,
1945:33). Maksudnya adalah kita tidak mengikuti urusan orang lain dan
tidak cuek dengan orang sekitar kita (Quraisy Shihab,2000: 324). Sikap
toleransi merupakan salah satu ciri bangsa kita yang sudah menyatu dalam
segala sikap dan perilaku hidup sehari-hari. Untuk bersikap tenggang rasa
dan saling menghormati dan saing menghargai antara sesama orang lain,
sangat diperlukan adanya sikap toleransi supaya terbina kerukunan hidup
antara manusia satu dengan yang lain.
Sikap toleransi dalam kehidupan masyarakat sangat diperlukan
sekali karena dapat mewujudkan kerukunan dan ketenangan antara
sesama. Karena kita hidup dengan masyarakat yang dapat banyak
perbedaan. Untuk itu kita harus bisa bersikap toleransi di dalam pergaulan
sehari-hari.
Menurut A selaku tim Majelis Doa Mawar Allah sebagai berikut.
Dalam kehidupan masyarakat kita perlu memilik sikap toleransi. Dengan
adanya sikap toleransi terbinalah kerukunan hidup antara manusia satu
dengan yang lain.(Wawancar pada tanggal 15 Mei 2017 pukul 09.00 WIB)
88
Hal serupa juga disampaikan oleh KM sebagai berikut.
Toleransi dalam kegiatan Majelis Doa Mawar Allah sangat di butuhkan.
Dengan toleransi tim dapat berhubungan baik dengan sesama tim atau dengan
jamaah lainya. Makalah terciptalah kehidupan yang harmonis antar tim
dengan tim, jamaah dengan tim, jamaah dengan jamaah. Misalnya dengan
menghargai pendapat orang lain. (Wawancara pada tanggal 15 Mei 2017
pukul 11.00 WIB)
Dengan demikian, sikap toleransi merupakan salah satu ciri bangsa
kita yang sudah menyatu dalam segala sikap dan perilaku hidup sehari-hari.
Untuk bersikap tenggang rasa dan saling menghormati dan saling menghargai
antara sesama orang lain, sangat diperlukan adanya sikap toleransi supaya
terbina kerukunan hidup antara manusia satu dengan yang lain.
d. Solidaritas
Manusia adala makhluk sosial. Kebersamaan antara beberapa individu
dalam wilayah membentuk masyarakat yang walaupun berbeda sifatnya
dengan individu-individ tersebut, namun tidak dapat dipisahkan darinya.
Manusia tidak dapat hidup tanpa masyarakatnya, sekian banyak pengetahuan
diperolehnya melalui masyarakat sepeti bahasa, adat istiadat, sopan santun
dan lain-lain.
Tanpa adanya kebersamaan dan kekompakan suatu hal tidak akan
terwujud dengan baik. Hal tersebut karena kita di ciptakan oleh Allah di bumi
ini untuk bersama dan selalu menjaga. Suatu kebersamaan dan kekompakan
dapat kita temui dimana saja kita berada. Misalnya dalam sebuah organisasi,
suatu organisasi tidak akan tercapai visi dan misinya dengan baik tanpa ada
sebuah kebersamaan dan kekompakan antara anggotanya.
89
Seperti halnya yang diungkapkan oleh KM selaku tim Majelis Doa Mawar
Allah.
Kebersamaan dan kekompakan tim dan jamaah, merupakan salah satu alasan
mengapa kegiatan Majelis Doa Mawar Allah masih ditunggu-tunggu banyak
orang.(Wawancara pada tanggal 15 Mei 2017 pukul 11.00 WIB)
Pendapat diatas juga didukung oleh MN selaku jamaah Majelis Doa Mawar
Allah.
Saya melihat kekompakan tim dalam melayani jamaah serta kebersamaan
jamaah dalam mengikuti kegiatan sampai dengan selesai, merupakan sebuah
kenikmatan bagi saya. (Wawancara pada tanggal 14 Mei 2017 pukul 11.30
WIB)
Solidaritas adalah rasa kebersamaan, rasa kesatuan, dan kepentingan.
Dalam organisasi tersebut tidak akan lepas dari sebuah masalah, masalah
tersebut tidak dijadikan sebuah alasan kita untuk menyerah, akan tetapi
dengan adanya sebuah masalah melatih kita untuk menuju sebuah tingkata
kedewasaan.
Jadi dalam kegiatan Majelis Doa Mawar Allah tim dan para jamaah
dianjurkan untuk memiliki rasa kebersamaan, rasa kesatuan kepentingan, dan
rasa simpati. Misalnya kebersamaan dalam pelaksanaan penyantuan anak
yatim oleh para jamaah. Serta rasa kesatuan tim Majelis Doa Mawar Allah
dalam melayani para jamaah. Dengan demikian Solidaritas adalah sebuah
kebersamaan, kekeluargaan, persaudaraan dan juga kekompakan.
Kebersamaan adalah hal yang penting bagi sebuah kelompok karena dengan
kebersamaan pastilah kita bisa melewati suatu rintangan yang sulit dengan
mudah.
90
2. Sikap Spiritual
a. Menjalankan Shalat
Shalat merupakan suatu ibadah yang terdiri dari gerakan-gerakan
dan ucapa-ucapan tertentu sesuai dengan petunjuk yang telah ditetapkan
oleh syar’at Islam. Di dalam gerakan dan bacaan tersebut banyak
mengandung hikmah baik dalam segi ruhaniyah maupun jasmaniyah.
Dalam kegiatan Majelis Doa Mawar Allah, para jamaah dianjurkan
melaksanakan shalat sunnah secara berjamaah. Sebelum melaksanakan
shalat sunnah para jamaah diwajibkan berwudhu, setelah berwudhu
kemudian menjalankan shalat hajat dan taubat. Shalat taubat adalah shalat
sunnah untuk meminta ampunan kepada Allah atas dosa yang telah kita
perbuat baik dosa besar maupun dosa kecil, sedangkan shalat hajat
merupakan shalat sunnah yang dilakukan sebab adanya keinginan atau
hajat yang sangat penting.
Menurut Penuturan SW selaku pembina Majelis Doa Mawar Allah.
Dalam rincian kegiatan Majelis Doa Mawar Allah , para jamaah dianjurkan
membawa mukena untuk melaksankan sholat taubat, sholat hajat, dan
sholat dhuha. Diharapkan dengan melaksnakan sholat para jamaah bisa
lebih fokus dan lebih tenang. (wawancara pada tanggal 13 Mei 2017 pukul
10.00 WIB)
Jadi Shalat dapat diartikan sebagai ibadah yang tersusun dari
beberapa perkataan dan perbuatan. Dalam kegiatan Majelis Doa Mawar
Allah, para jamaah disunakan mengikuti kegiatan shalat berjamaah, seperti
shalat hajat dan shalat taubat. Dengan kita melaksanakan shalat maka hati
akan tenang.
91
b. Tawakal
Tawakal adalah sebuah ibadah dalam hati dalam berserah diri pada
Allah atas apa yang telah diberikan oleh Allah kepadanya dan meyakini
bahwa segala sesuatu yang diberikan kepadanya itu adalah yang terbaik
menurut Allah.
Dalam kegiatan Majelis Doa Mawar Allah kita diajarkan untuk selalu
bertawakal dengan melaksanakan sholat, berdoa, dan berusaha. Misalnya
ingin kaya harus bekerja, ingin sehat harus jaga pola makan, dan ingin pintar
harus giat belajar. Semua itu juga harus dilandasi dengan berusaha dan
berdoa.
Manusia pasti mempunyai masalah yang berbeda-beda. Dengan kita
mendekatkan diri kepada Allah, memohon ampun dan berusaha memperbaiki
diri, maka Allah akan mengabulkan doa kita. Marilah kita sandarkan hati kita
kepada Allah SWT. Kita berusaha dengan kemampuan yang kita punya,
insyaallah Allah SWT akan mencukupkan segala urusan kita.
Dalam setiap masalah yang kita hadapi, kita sebaiknya bersabar agar
kita dapat mengatasi berbagai kesedihan maupun duka yang kita alami. Dan
kita harus yakin bahwa setiap cobaan maupun ujian dari Allah, pasti ada
jalannya jika kita mau berikhtiar dan bertawakal dengan sebenar-benarnya
tawakal kepada Allah. Karena Allah tidak akan membebani setiap hambanya
melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
Tawakal adalah sebuah ibadah dalam hati dalam berserah diri pada
Allah atas apa yang telah diberikan oleh Allah kepadanya dan meyakini
92
bahwa segala sesuatu yang diberikan kepadanya itu adalah yang terbaik
menurut Allah.
Menurut MN selaku jamaah dalam Majelis Doa Mawar Allah.
Di Kegiatan ini saya belajar, apa itu tawakal. Tawalak adalah adalah berserah
diri kepada Allah dengan disertai ikhtiyar atau usaha. Disini juga saya belajar
untuk yakin, yakin bahwa dengan kita bertawakal seseorang hamba apabila
dengan mengikhlaskan niatnya menghadap Allah dengan hatinya.
(Wawancara pada tanggal 13 Mei 2017 pukul 09.00 WIB)
Masalah merupakan sebuah ujian yang harus kita selesaikan bukan
hanya hanya didiamkan. Kita harus berusaha untuk menyelesaikan
permasalahan itu. Dengan berdoa, bertawaka, dan berusaha. Dengan
mendasarkan diri kepada keyakinan bahwa Allah saja yang dapat
memberikan kemudharatan maka seseorang mukmin tidak akan bergetar dan
takut terhadap tantangan dan ujian yang melanda, seberapapun besarnya,
karena dia yakin bahwa Allah akan menolong hamba-Nya yang berusaha dan
menyandarkan hatinya hanya kepada Allah.
Jadi dalam Kegiatan Majelis Doa Mawar Allah para jamaah diajarkan
untuk bertawakal kepada Allah dengan kita berusaha menyelesaikan
permasalah dengan cara mendekatkan diri kepada Allah dan selalu berusaha
ridha atas segala ketentuan dan takdir Allah, yang ini merupakan ciri utama
orang yang telah merasakan kemanisan dan kesempurnaan iman.
c. Berdoa
Berdoa adalah bentuk permohonan atau permintaan dari seoranag
hamba kepada Tuhan-Nya dalam segala permintaan yang dia inginkan yang
bertujuan mendekatkan diri pada Tuhan-Nya agar dia mendapatkan apa yang
93
diinginkannya tersebut. Berdoa merupakan kebutuhan manusia untuk
meminta pertolongan kepada Allah dan sebagai bukti kalau manusia hanya
tunduk dan taat kepada-Nya.
Dalam kegiatan Majelis Doa Mawar Allah ini kita diajarkan untuk
berbagi doa, yaitu mendoakan siapapun, termasuk orang yang menyakiti kita.
Tujuannya agar hati kita tidak terkotori rasa dendam atau marah yang
mengganggu terkabulnya doa. Selain itu kita juga diajarkan tentang quata
doa. Quanta doa adalah pemahaman tentang doa yang dijelaskan melalui sifat
quanta. Doa bukan yang diucapkan oleh seseorang melalui lesannya. Doa
adalah apa yang tersirat dalam pikiran dan perasaanya. Inilah yang akan
diwujudkan dalam kenyataan.
Doa merupakan suatu media komunikasi antara seorang hamba
dengan sang khaliq dalam rangka memohon dan meminta hajat didunia dan
akhirat, mengeluh dan mengadu atas permasalahan hidup yang dihadapi atau
memohon perlindungan dari segala macam mara bahaya.
Menurut A selaku tim Majelis Doa Mawar allah sebagai berikut
Berdoa adalah aktivitas membaca kalimat-kalimat khusus yang berisi
permohonan. (Wawancara pada tangga 16 Mei 2017 pukul 09.00 WIB)
Sedangkan menurut R selaku jamaah Majelis Doa Mawar Allah
sebagai berikut.
Berdoa adalah memohon kepada Allah atau meminta suatu yang sifatnya baik
kepada Allah SWT. Di dalam doa kita bisa bersyukur, atau curhat kepada
Allah.(Wawancara pada tanggal 16 Mei 2017 pukul 10.00 WIB)
94
Jadi dalam kegiatan Majelis Doa Mawar Allah kita diajarkan untuk
berdoa bukan membaca doa. Doa merupakan bagian dari kehidupan sehari-
hari, baik dalam kehidupan pribadi maupun kelompok. Berdoa adalah
komunikasi diri seseorang mahkluk kepada Sang Khalik dan memohon agar
segala sesuatu yang diharapkan manusia dapat dikabulkan oleh Allah SWT.
d. Bersyukur
Bersyukur adalah suatu perbuatan yang bertujuan untuk berterima
kasih atas segala limpahan nikmat yang telah Allah SWT berikan. Dengan
demikian syukur merupakan bentuk pengakuan atas nikmat Allah dengan
penuh sikap kerendahan serta menyandarkan nikmat tersebut kepada-Nya,
memuji kepada-Nya dan menyebutkan nikmat itu, kemudian hati senantiasa
mencinta-Nya, anggota badan taat kepada-Nya serta lisan tak henti menyebut
nama-Nya.
Dalam kegiatan Majelis Doa Mawar Allah, wujud syukur dengan
mencintai dan mengasihi anak yatim. Berbagi banyak hal untuk mencintai
dan mengasihi anak yatim, seperti memberi tempat tinggal yang layak,
mendidik mereka, memberikan fasilitas yang baik, melindungi dan menjaga
mereka sampai mereka menikah.
Bersyukur juga bisa kita lakukan dengan menghitung nikmat-nikmat
dan mensyukuri dengan merasakan kenikmatan itu dari Yang Maha Kaya,
dalam jumlah yang kita tidak pernah sanggup menghitungnya.
Bersyukur adalah suatu perbuatan yang bertujuan untuk berterima
kasih atas segala limpahan nikmat yang telah Allah SWT berikan.
95
Menurut M selaku tim Majelis Doa Mawar Allah sebagai berikut.
Bersyukur adalah menghargai dan menghormati kebesaran Allah
SWT, yang sudah diberiksn pada masing-masing kita semua.( Wawancara
pada tanggal 15 Mei 2017 pukul 11.00 WIB)
Sedangkan menurut R selaku jamaah majelis Doa Mawar Allah
sebagai berikut.
Dengan mengucapkan alhamdulilah adalah wujud syukur kita
kepada Allah atas karunia yang telah diberikan. Dengan ucapan inilah
mengingatkan kita agar tidak lupa bersyukur. (Wawancara pada tanggal 16
Mei 2017 pukul 10.00 WIB)
Jadi dalam Majelis Doa Mawar Allah kita diajarkan bersyukur
kepada Allah. Bersyukur atas nikmat yang telah diberikan, baik kesehatan,
perlindungan,dan rezeki . Mensyukuri nikmat Allah berarti kita
memanfaatkan segala anugerah Allah tersebut untuk melakukan ibadah dan
kebaikan.
e. Berdzikir
Dzikir adalah upaya untuk mengingat atau menyebut Allah SWT.
Upaya tersebut dilakukan dengan lisan dan hati. Dengan berdzikir, kita bisa
menyucikan, memuji, menyanjung, dan menyebut sifat-sifat Allah Yang
Agung.
Dalam kegiatan Majelis Doa Mawar Allah kita diajarkan selalu
untuk berdzkir. Berdzikir adalah menyebut asma Allah dengan membaca
kalimah thayyibah, seperti basmalah, tahmid, tasbih, dan tahlil. Berdzikir
yang baik tentu bukan gerakan bibir semata, melainkan hatinya pun ikut
berdzikir. Sebab berdzikir bukan saja amalan lahir, tetapi juga amalan batin.
96
Menurut B selaku jamaah Majelis Doa Mawar Allah sebagai berikut.
Dalam kegiatan Majelis Doa Mawar Allah para jamaah setelah melakukan
sholat sunat, kemudian melakukan dzikir. Dengan berdzikir hati kita akan
lebih tenang dalam menghadapi berbagai permasalahan hidup. (Wawancara
pada tanggal 14 Mei 2017 pukul 13.15 WIB)
Sedangkan menurut A Selaku tim Majelis Doa Mawar Allah sebagai berikut.
Berdzikir adalah amalan yang tidak boleh di tinggalkan. Sebab, berdzikir
bukan saja amalan lahir, tetapi juga amalan batin. (Wawancara pada tanggal
17 Mei 2017 pukul 10.10 WIB)
Jadi kegiatan berdzikir dalam kegiatan Majelis Doa Mawar Allah
adalah untuk melatih batin agar selalu mengingat Allah dengan cara bertasbih
dan mengagungkan-Nya.Tujuan berdzikir adalah menyucikan jiwa dan
membersihkan diri serta membangun nurani.
B. Implementasi Sikap Sosial dan Spiritual Pada Jamaah Majelis Doa Mawar
Allah
Dari hasil penjabaran diatas, bahwasanya sikap sosial yang
terkandung dalam kegiatan Majelis Doa Mawar Allah, kepedulian sosial,
kreatif, optimis, toleransi, dan solidaritas. Sedangkan sikap spiritual yang
terkandung dalam kegiatan Majelis Doa Mawar Allah seperti menjalankan
shalat, tawakal, berdoa, bersyukur dan berdzikir. Ditemukan bahwa sikap
tersebut sudah di terapkan dalam kegiatan Majelis Doa Mawar Allah. Anak
yatim merupakan kekasih Rasulullah yang harus kita jaga dengan baik.
Secara langsung para jamaah memberikan santunannya dari mereka masing-
masing dan diberikan kepada anak yatim. Hal tersebut terjadi karena adanya
sikap kepedulian dan sikap kasih sayang dari para jamaah kepada anak yatim.
97
Dengan adanya sikap kepedulian dan kasih sayang timbul rasa ingin
menolong mereka dan memberi santunan kepada mereka. Maka terjadilah
proses imitas antara jamaah dengan jamaah lainya. Misalnya ketika ada
jamaah yang memberikan santunan kepada anak yatim, maka ketertarikan
jamaah lain akan muncul untuk melakukan tindakan sama. Ini adalah proses
imitasi positif dan akan memepengaruhi kepada hal-hal yang positif.
Untuk mengatasi masalah para jamaah, dalam kegiatan tersebut para
jamaah juga diajarkan untuk selalu bersikap optimis. Ketika kita
menyebutkan apa yang kita inginkan, kita harus percaya sepenuhnya bahwa
Allah pasti mengabulkan. Jangan ragu,jangan malu, dan jangan takut. Jika
kita ragu dengan Kuasa Allah, maka sengguh Allah telah membersihkan dan
menciptakan banyak hal yang luar biasa dari yang sekedar kita minta. Jika
kita malu, karena merasa tidak pantas minta karena merasa banyak dosa,
maka Allah Maha Suci dan Maha Kasih untuk mengulurkan pengumpulan-
Nya, dan hanya Allah yang sanggup menghapus dosa kita.
Dalam Kegiatan Majelis Doa Mawar Allah terdapat beberapa rincian
kegiatan. Dari rincian kegiatan inilah yang membatu para jamaah berperan
aktif dalam terselenggaranya kegiatan dan membantu jamaah untuk disiplin
waktu untuk mengikuti kegiatan sampai dengan selesai. Dari melaksanakan
sholat, berdzikir, berdoa,penyantunan anak yatim dan lain sebagainya.
Keberhasilan acara ini juga tidak lepas dari kekreatifitas dan solidaritas antar
tim untuk kegiatan Majelis Doa Mawar Allah dalam mempersiapkan
kebutuhan yang diperlukan para jamaah.
98
Dengan adanya Majelis Doa Mawar Allah ini, para jamaah yang awalnya
tidak mengenal jadi kenal, dan bagi jamaah yang sudah kenal dapat menambah
kedekatan dan persaudaraan mereka, sehingga terciptalah sikap menghargai,
toleransi dan solidaritas antara jamaah satu dengan jamaah yang lain.
Secara spiritual para jamaah juga telah melaksanakan shalat sunnah, yaitu
shalat hajat dan shalat taubat secara berjamaah. Sebelum melaksanakan shalat
sunnah para jamaah diwajibkan berwudhu, setelah berwudhu kemudian
menjalankan shalat hajat dan taubat. Shalat taubat adalah shalat sunnah untuk
meminta ampunan kepada Allah atas dosa yang telah kita perbuat baik dosa besar
maupun dosa kecil, sedangkan shalat hajat merupakan shalat sunnah yang
dilakukan sebab adanya keinginan atau hajat yang sangat penting.
Setiap manusia pasti memiliki sebuah masalah, kita sebaiknya bersabar
agar kita dapat mengatasi berbagai kesedihan maupun duka yang kita alami. Dan
kita harus yakin bahwa setiap cobaan maupun ujian dari Allah, pasti ada jalannya
jika kita mau berikhtiar dan bertawakal dengan sebenar-benarnya tawakal kepada
Allah. Karena Allah tidak akan membebani setiap hambanya melainkan sesuai
dengan kesanggupannya.
Setelah bertawakal dengan masalah yang menimpa kita. Kita dianjurkan
untuk berdoa. Doa bukan yang diucapkan oleh seseorang melalui lesannya.
Tetapi, doa adalah apa yang tersirat dalam pikiran dan perasaanya. Inilah yang
akan diwujudkan dalam kenyataan. Jadi manusia dituntut untuk tidak sekedar
positif tingking namun juga positif feeling. Gabungan Thingking dan Feeling
inilah yang dalam hadist qudsy diistilahkan dengan DHON. Dan mengejutkan ,
99
Allah berfirman dalam sebuah hadist Qudsy bahwa Allah mengikuti DHON
hamba-Nya. Apa yang ada dalam pikiran dan perasaan seseorang, itulah yang
akan dilihat atau diwujudkan oleh Allah.
Setelah berdoa kita juga dianjurkan untuk berdzikir, berdzikir adalah
menyebut asma Allah dengan membaca kalimah thayyibah, seperti basmalah,
tahmid, tasbih, dan tahlil. Berdzikir yang baik tentu bukan gerakan bibir semata,
melainkan hatinya pun ikut berdzikir. Sebab berdzikir bukan saja amalan lahir,
tetapi juga amalan batin.
Setelah kita menjalankan shalat,berdoa, berdzikir, bersyukur,dan tawakal.
Kita harus bisa mengikhlaskannya.Ikhlas adalah mengarahkan amalan dan
pendekatan diri kepada Allah SWT. Jadi ikhlas adalah buah dan inti sari dari
iman. Seseorang tidak dianggap beragama dengan benar jika tidak ikhlas.
Katakanlah “ sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah
untu Allah,Tuhan semesta alam (Al-An’am:162)
Tindakan-tindakan yang baik yang diperoleh dari kegiatan Majelis Doa
Mawar Allah, dari data peneliti yang ditemukan para tim dan jamaah sudah
menerapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik ketika dirumah maupun
dilingkungan masyarakat. Dari data yang peneliti dapatkan dari beberapa jamaah
sudah mempunyai sikap kepedulian sosial, optimis, toleransi dan solidaritas.
Kekreatifitas dan solidaritas antar tim Majelis Doa Mawar allah dalam kegiatan
tersebut juga kepedulian jamaah terhadap anak yatim, dengan menyisihkan
sebagian rejekinnya untuk diberikan kepada anak yatim. Ketika mereka mendapati
anak yatim yang berada di sekitar rumah mereka, rasa ingin menolongnya sangat
100
tinggi. Hal lain yang sudah diterapkan oleh para tim maupun jamaah adalah ketika
melihat pengemis di jalan, rasa ingin menolongnya sangat tinggi, sehingga mereka
memberi sesuatu kepada pengemis tersebut semampu mereka.
Dalam rangkaian lain yang terdapat di Majelis Doa Mawar Allah, seperti
shalat hajat dan taubat, berdoa, berdzikir, bersyukur, tawakal dan ikhlas. Para tim
dan jamaah dari data yang peneliti dapatkan sudah merealisasikan dalam
kehidupan sehari-hari.
Para tim dan jamaah yang mengikuti kegiatan Majelis Doa Mawar Allah
mengalami perubahan dalam hidupnya yang lebih bagus seperti halnya hati
mereka menjadi tenang, positif tingking, optimis, tingkat keimanan meningkat,
sebuah kenikmatan dan dalam rejeki mereka diberikan kelancaran.
101
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijabarkan pada bab-bab
sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Sikap sosial dan spiritul pada jamaah Majelis Doa Mawar Allah IAIN
Salatiga.
Dari data yang didapatkan oleh peneliti , bahwasanya sikap sosial
pada jamaah Majelis Doa Mawar Allah adalah kepedulian sosial,optimis,
toleransi dan solidaritas. Sedangkan sikap spiritual yang terkandung dalam
kegiatan Majelis Doa Mawar Allah seperti menjalankan sholat, tawakal,
berdoa, bersyukur dan berdzikir.
2. Implementasi sikap sosial dan spiritual pada jamaah Majelis Doa Mawar
Allah
Dari data yang didapat di atas dapat disimpulkan bahwa dari sikap
sosial dan spiritual pada jamaah Majelis Doa Mawar Allah sudah
diterapkan oleh para tim dan jamaah. Penerapan dilakukan baik di
lingkungan Majelis Doa Mawar Allah maupun dilingkungan masyarakat
sekitar. Hal tersebut terbukti pada saat pelaksanaan kegiatan Majelis Doa
Mawar Allah para jamaah mengikuti acara demi acara sampai dengan
selesai, hati semakin tenangdan lebih bisa dekat dengan Allah SWT
dengan melaksanakan shalat sunnah,berdoa, berdzikir dengan membaca
istigfar dan lain sebagainya. Selain itu, para jamaah juga berlomba-lomba
102
memberi santunan anak yatim, hal tersebut tanpa diminta oleh para tim
Majelis Doa Mawar Allah melainkan berdasarkan hati para jamaah itu
sendiri.
Selalu berfikir positif dalam menyelesaikan masalah dan selalu
yakin bahwa Allah akan menolong hambanya yang selau berprasangka
baik. Dengan para jamaah yang berkumpul dalam kegiatan Majelis Doa
Mawar Allah mereka dapat mempererat tali persaudaraan, saling
membantu dan saling mendoakan. Para jamaah melaksanakan shalat sunah
hajat dan taubat masing-masing dua rakaat. Setelah shalat para jamaah
berserah diri pada Allah atas apa yang telah diberikan oleh Allah
kepadanya, tidak berkeluh kesah dan tidak gelisah dan terus berusaha dan
berihtiar. Berdoa dengan khusuk dan mendengarkan doa. Bersyukur
kepada Allah atas nikmat yang kita peroleh dengan mengucapkan
hamdallah.Para jamaah juga berdzikir dengan lisan, yaitu dengan cara
mengucapkan lafazh-lafazh yang didalamnya mengandung asma Allah
misalnya membaca tahlil dan tahmid.
B. Saran-Saran
1. Biro Konsultasi Psikologi TAZKIA
a. Biro konsultasi Psikologi TAZKIA IAIN Salatiga diharapkan
mampu bekerja optimal dalam melaksanakan program kerja agar
hasil yang di dapat tercapai dengan visi dan misi dari Biro
Konsultasi Psikologi TAZKIA dapat terselenggara dengan baik.
103
b. Biro Konsultasi Psikologi TAZKIA IAIN Salatiga harapannya dapat
tetap mengutamakan pelayanan secara baik pada kien, dan dapat selalu
menjadi solusi terbaik bagi mahasiswa IAIN Salatiga khususnya dan
masyarakat pada umumnya untuk menyelesaikan masalah-masalahnya.
c. Biro Konsultasi Psikologi TAZKIA IAIN Salatiga senantiasa
berkontribusi terutama dalam dunia pendidikan Islam maupun sosial
yang terkait dengan kegiatan Majelis Doa Mawar Allah.
2. Masyarakat
a. Kepada masyarakat disarankan untuk jangan berputus asa dengan
berbagai macam masalah yang dihadapi parajamaah, karena Rahmar
Allah senantiasa tercurahkan bagi orang-orang yang tidak putus asa.
Sehingga para jamaah yang memiliki segala permasalahannya melalui
perantara Majelis Doa Mawar Allah kepada Biro Konsultasi Psikologi
TAZKIA agar mendapat bimbingan dan arahan dalam mengatasi
permasalahannya.
b. Kepada para jamaah diharapkan serius dan khusyuk dalam mengikuti
kegiatan Majelis Doa Mawar Allah dan selalu berkontribusi di dalamnya.
3. IAIN Salatiga
a. Kepada IAIN Salatiga diharapkan dapat tetap mendukung kegiatan
Majelis Doa Mawar Allah ini.
b. Kepada IAIN Salatiga diharapkan juga dapat menghimbau kepada civitas
akademika IAIN Salatiga untuk senantiasa berpartisipasi untuk mengikuti
kegiatan Majelis Doa Mawar Allah.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 2009. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.
Ahmadi, Abu. 2007.Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.
Ahmadi, Abu dan Nur Uhbiyati. 2001. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Al mahfani, khalilurrahman. 2006. Keutamaan Doa dan Dzikir Untuk Hidup
Bahagia Sejahtera. Jakarta Selatan: PT. Wahyu Media.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka. Cipta.
Asmani, Jamal Ma’mur. 2009. Kedahsyatan Sedekah Untuk Anak Yatim.
Yogyakarta: PT. Buku Kita.
Bangkit, Widarko. 2014. Jadikan Dirimu Orang Tak Terlupakan. Jakarta:
Laksana
Bukhari, Alma dan M. Harlasgubawan Ap. 2003. Hakekat Studi Sosial (The
nature Of
Social Studies ByRobert Barr, dkk). Bandung: Al-Fabeta.
Chaplin, J. P. 2006. Dictionary of Psychology (Kamus Lengkap Psikologi).
Penerjemah: Kartini Kartono. Jakarta: Grafindo.
Darmiyati, Zuchdi. 2011. Pendidikan Karakter dalam Prespektif Teori dan
Praktek.Yogyakarta: UNY Press.
Dayaksini, Tri. 2009. Psikologi Sosial. Malang: UMM Press.
Dhohiri,Taufiq Rohman dkk. 2007. Sosiologi 1.Jakarta: Yudhistira.
Doe, Mimie dkk.2001. 10 Prinsip Spiritual Parenting. Bandung: Kaifa.
Gunawan, Ary H. 2000. Sosiologi Pendididkan. Jakarta: Rineka Cipta.
Halim, Abdul Soleh. 2008. The Power Of Tawakal.Solo: Tiga Serangkai.
Hamdung, Dundung. 2009. The 7 Personalities of Success. Yogyakarta: Gara
Ilmu
Hasan, Muhammad Iqbal. 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan
Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indah.
Hawwa, Sa’id. 2006. Pendidikan Spiritual. Yogyakarta: Mitra Pustaka.
J.R. Raco. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Grasindo.
Klemmer, Brian. 2008. The Compassionate Samurai. Jakarta: Gemilang
Labib. 2006. Memahami Ajaran Tasawuf. Surabaya: Bintang Usaha
Latifah, Isti Nur. 2014. Skripsi Nilai-Nilai Pendidikan Sosial Dalam Kegiatan
Majelis Doa Mawar Allah STAIN Salatiga Tahun 2014.
Malik, Hera Lestari dkk. 2008. Pendidikan Anak SD. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Meleong, Lexy j. 2011. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosda Karya.
Nata, Abuddin. 2009. Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan (Tafsir Al-Atarbawy). Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada
Rauf, Amrin.H.M. 2013. Fadilah Dzikir dan Doa Setelah Fardhu dan Sunnah.
Yogyakarta: Najah
Rohman, Arif. 2009. Memahami Pendidikan & Ilmu pendidikan. Yogyakarta:
Laksana Mediatama.
Sarosa, Samiaji. 2012. Penelitian Kualitatif: Dasar-dasar. Jakarta Barat: PT
Indeks.
Setiadi, Elly M dkk. 2012. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana.
Shaliha, Titik Isniatus. 2015. Skripsi Pendidikan Karakter PeduliI Lingkungan
(Studi Kasus di Sekolah Menengah, Thungphla, Khokpho, Pattani,
Thailand Selatan Tahun 2015).
Shihab, Quraisy. 2000. Membumikan Al-qur’an. Bandung: Mizan.
Sigiyono. 2013. Meningkatkan Sikap Sosial Melalui Pembelajaran Kooperatif
Tipe Numbered Heads Together (NHT) pada Mata Pelajaran IPS Siswa
Kelas V SD Mangunan. Skripsi. FIP UNY.
Sugiyono, 2012. Metode Penelitan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabet.
Suhartono, Suparlan. 2008. Wawasan Pendidikan.Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Sukardi. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Prakteknya.
Jakarta: Sinar Garfika.
Sultoni, Ahmad. 2007. Sang Maha-Segalannya Mencintai Sang Maha-Siswa.
Salatiga: STAIN Press.
Supriyanto, Triyo. M. 2009. Humanitas Spiritual dalam Pendidikan. Malang: UIN
Malang Press.
Suwarno, Wiji. 2006. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz.
Tim Dosen Jurusan Filsafat dan Sosiologi Pendidikan. 2000. Sosio-
Antropologi.Yogyakarta: UNY Press.
Tim Majelis Doa Mawar Allah.Majelis Doa Mawar Allah. 2016. Salatiga: Press.
Trisnayadi, Tuwuh. 2013. Bimbingan Karir Untuk Pelajar Muslim. Jakarta:
Erlangga.
Usman, Husaini dan Akbar Purnomo Setiadi. 2003. Pengantar Statistika. Jakarta:
PT Bumi Aksara.
Zohar, Danah. 2005. Spiritual Capital: Memberdayakan SQ Di Dunia Bisnis.
Bandung: Mizan.
Firanda Adirdja, Abu Muhsin. 2013. Ikhlas dan Bahaya Riya. Jurnal Pendidikan,
(online) (http://www.raudhatulmuhibibin.org, diakses 6 Juni 2017)
.
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP PENULIS
A. Data Pribadi
Nama : Dian Vera Rahmawati
Tempat/Tanggal Lahir : Kab. Semarang/18 April 1994
NIM : 111-13-032
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Alamat Asal : Dsn. Pancuran RT06/02 Kandangan Bawen
B. Orang Tua
Ayah : Muhisom
Ibu : Siti Munawaroh
Pekerjaan : Swasta
C. Motto
“Barang siapa bersungguh-sunggu akan mendapatkannya”
Riwayat Pendidikan
No. InstansiPendidikan Masuk (Th) Keluar (Th)
1. SD N Kandangan 03 2002 2008
2. SMP N 1 Bawen 2008 2010
3. SMA Islam
SudirmanAmbarawa
2010 2013
4. S1 PAI IAIN Salatiga 2013 2017
PEDOMAN WAWANCARA
Narasumber : Pembina Majelis Doa Mawar Allah
Judul Penelitian : IMPLEMENTASI SIKAP SOSIAL DAN SPIRITUAL
PADA JAMAAH MAJELIS DOA MAWAR ALLAH
TAHUN 2017
Identitas Diri
Nama :
Jabatan :
Alamat :
1. Apakah Majelis Doa Mawar Allah?
2. Apa yang melatar belakangi berdirinya Majelis Doa Mawar Allah?
3. Bagaimana perkembang Majelis Doa Mawar Allah?
4. Bagaimana antusias para civitas akademika dan masyarakat sekitar tentang
adanya Majelis Doa Mawar Allah?
5. Mengapa kegiatan santunan anak yatim diselipkan dalam kegiatan Majelis
Doa Mawar Allah?
6. Bagaimana konsep Majelis Doa Mawar Allah?
7. Bagaiman prinsip Majelis Doa Mawar Allah?
PEDOMAN WAWANCARA
Narasumber : Tim Majelis Doa Mawar Allah
Judul Penelitian : IMPLEMENTASI SIKAP SOSIAL DAN SPIRITUAL
PADA JAMAAH MAJELIS DOA MAWAR ALLAH
TAHUN 2017
Identitas Diri
Nama :
Asal :
Jabatan :
1. Apa alasan anda bergabung dalam kegiatan Majelis Doa Mawar Allah?
2. Menurut anda apa tujuan Majelis Doa Mawar Allah ini didirikan?
3. Bagaimana Partisipasi anda dalam kegiatan Majelis Doa Mawar Allah?
4. Menurut anda sikap sosila dan spiritual apa saja yang terdapat di dalam
kegiatan Majelis Doa Mawar Allah?
5. Bagaimana anda melihat partisipasi masyarakat dalam kegiatan Majelis Doa
Mawar Allah?
6. Nila positif dan negatif dari kegiatan tersebut?
7. Sebagai tim Majelis Doa Mawar Allah, apakah anda sudah merealisasikan
dalam kehidupan sehari-hari?
8. Apa harapan anda tentang Majelis Doa Mawar Allah?
PEDOMAN WAWANCARA
Narasumber : Jamaah Majelis Doa Mawar Allah
Judul Penelitian : IMPLEMENTASI SIKAP SOSIAL DAN SPIRITUAL
PADA JAMAAH MAJELIS DOA MAWAR ALLAH
TAHUN 2017
Identitas Diri
Nama :
Asal :
1. Kapan anda mulai mengikuti kegiatan Majelis Doa Mawar Allah?
2. Bagaimana pendapat anda tentang kegiatan Majelis Doa Mawar Allah?
3. Apakah anda selalu mengikuti proses rangkaian Majelis Doa Mawar
Allah dari awal hingga selesai?
4. Apakah yang memotifasi anda mengikuti Majelis Doa Mawar Allah?
5. Faktor apa saja yang menghambat anda tidak bisa mengikuti kegiatan
Majelis Doa Mawar Allah?
6. Apa saja manfaat sosial yang anda dapatkan dalam kegiatan Majelis Doa
Mawar Allah?
7. Apa saja manfaat spiritual yang anda dapatkan dalam kegiatan Majelis
Doa Mawar Allah?
8. Apa dampak anda setelah mengikuti Majelis Doa Mawar Allah?
9. Majelis Doa Mawar Allah identik dengan menghadirkan anak yatim,
bagaimana perasaan anda ketika mengetahuinya?
10. Apakah anda pernah mengurusi orang-orang yang membutuhkan bantuan
disekitarnya?
HASIL WAWANCARA
Wawancara dengan Penangung Jawab Majelis Doa Mawar Allah.
Nama : Drs. Ahmad Sultoni, M.Pd
Hari/Tanggal : Rabu/17 Mei 2017
Waktu : 11.15 Wib.
Tempat : Biro Konsultasi Psikologi Tazkia
Hasil Wawancara
1) Apakah Majelis Doa Mawar Allah itu?
Majelis Doa Mawar Allah adalah Bagian program dari Biro TAZKIA
yang ingin memberikan pelayanan terapi pada masyarakat yang
sifatnya masal. Inti dari majelis Doa Mawar Allah berdoa bersama
kepada Allah.
2) Apa yang melatar belakangi berdirinya Majelis Doa Mawar Allah?
Keinginan membantu masyarakat agar semua masalahnya itu bisa
diselesaikan oleh Allah. Kita juga memberikan edukasi ke masyarakat
saat kita berdoa, ketika berdoa tidak hanya sekedar mengucap secara
lisan tapi harus ada amal yang disertakan. Mengambil dari hadis
Rasul, kalo kita punya hajat maka kita perlu menemui anak yatim, kita
menyantuni mereka, kemudian kata Rasulallah peluk anak yatim
sambil berdoa kemudian kata rasulallah, kita akan mendapatkan 2 hal
yaitu hati kita menjadi lembut dan hajat kita dikabulkan. Dan kita
membuat satu disain acara Majelis Doa Mawar Allah, bagaimana
melayani masyarakat yang menghadapi masalah, dengan kita
mengadirkan anak-anak yatim. Disana kita siapkan santunan dari
jamaah dan donatur. Kemudian jamaah yang menghadapi masalah
tidak harus terkendala dalam santunan. Karena tim telah
mempersiapkan santunan yang bisa diberikan jamaah untuk anak
yatim, mereka bisa memanfaatkan untuk menyantuni anak, memeluk
dan meminta doa. Pada intinya kita ingin membantu.
3) Bagaimana perkembangan Majelis Doa Mawar Allah?
Alhamdulilah kita bersyukur kepada Allah, karena selalu bisa
menyantuni anak yatim setiap bulanya. Dulu kita bisa menyantuni per
anak sebesar Rp 15.000 sekarang itu bisa Rp 80.000 per anak.
4) Bagaimana antusias para civitas akademika dan masyarakat sekitar
tentang adanya Majelis Doa Mawar Allah?
Sangat senang, apalagi banyak manfaat dengan adanya testimoni,
misalnya hutangnya lunas, dapat rumah baru, mendapat jodoh sampai
nikah dan lama tidak mempunyai keturunan dan akhirnya mempunyai
keturunan. Intinya banyak kenikmatan.
5) Mengapa kegiatan santunan anak yatim diselipkan dalam kegiatan
Majelis Doa Mawar Allah?
Sesuai dengan ajaran Rasull, bahwa salah satu cara berdoa. Kita itu
mengajarkan ke umat bukan bagaiman membaca doa tapi bagaimana
berdoa. Karena yang dikabulkan Allah bukan membaca doa tapi
berdoalah. Cara berdoa yang diajarkan oleh Rasulallah salah satunya
sebelum kita minta sama Allah dengan hajat yang kita ingin kita
inginkan, kita penuhi dulu kewajiban anak yatim dengan
menyantuninya. Kita ingin membantu para jamaah setelah
bersedekah, semoga hajat mereka dikabulkan. Disamping itu, kita
ingin majelis ini menjadi majelis yang menyantuni anak yatim. Anak
yatim yang kita datangkan bukanlah anak yatim dari panti tapi anak
yatim yang tidak tertampung di panti.
6) Bagaimana konsepMajelis Doa Mawar Allah?
Bagaiman ketika kita menghadapi masalah, kita kembalikan ke Allah.
Untuk mendapatkan cinta Allah, maka kita harus mencintai ciptaan
Allah. Yaitu anak yatim. Kalo kita menolong atas nama anak yatim
maka Allah akan menolong kita. Jadi kita mempunyai selogan kalo
kita dekat sama Allah dan bersama Allah maka kita tidak akan takut.
Takut dalam menghadapi berbagai permasalahan hidup.
7) Bagaimana prinsip Majelis Doa Mawar Allah?
Jangan pernah merasa bahwa kita dibiarkan oleh Allah, yakinlah
bahwa Allah mencintai kita, dalam menyelesaikan hajat dan
mengelola Majelis Doa Mawar Allah. Saya sering berkata pada tim
bahwa ini bukan milik kita, tapi milik Allah. Bekerjalah untuk Allah,
maka Allah akan memudahkan urusan kita. Prinsip keyakinan kepada
Allah sangatlah penting. Selain prinsip tersebut, ada prinsip salama
atau selamat, semoga tim diberikan selamat oleh Allah. Dan juga para
jamaah. Jangan melayani anak yatim secara setengah-setengah tapi
melayani dengan sebaik-baiknya. Kita ingin rahmat Allah itu turun
untuk tim dan para jamaah. Itulah prinsip-prinsip yang kita pegang.
Wawancara dengan Tim Majelis Doa Mawar Allah
Nama : Sri Wiyono
Hari/Tanggal : Sabtu /13 Mei 2017
Waktu : 10.00 Wib.
Tempat : Masjid Darul Amal Salatiga
1. Apa alasan anda bergabung dalam kegiatan Majelis Doa Mawar Allah?
Karena keinginan dari hati sendiri saja mbak.
2. Menurut anda apa tujuan Majelis Doa Mawar Allah ini didirikan?
Tujuan dari kegiatan ini sebenarnya adalah wadah untuk berdoa para
jamaah yang mempunyai berbagai masalah hidup dan menfasilitasi
klaian TAZKIA agar lebih dekat dengan Allah. Selain itu untuk memberi
bantuan kepada anak yatim yang diluar panti asuhan.
3. Bagaimana Partisipasi anda dalam kegiatan Majelis Doa Mawar Allah?\
Selain saya juga ikut serta dalam mengkoordinir data anak yatim saya
juga membantu tim dalam pelaksanaan kegiatan Majelis Doa Mawar
Allah.
4. Menurut anda sikap sosila dan spiritual apa saja yang terdapat di dalam
kegiatan Majelis Doa Mawar Allah?
Sikap sosial: menyanyangi dan peduli dengan anak yatim, rasa
solidaritas antar jamaah itu mbk, karena memiliki satu kepentingan yang
sama, sehingga muncul rasa tolong menolong, saling menghargai dan
toleransi. Sikap spiritual: dengan kita menjalankan shalat, berdzikir dan
berdoa merupakan sikap yang ada pada majelis Doa Mawar Allah.
5. Bagaimana anda melihat partisipasi masyarakat dalam kegiatan Majelis
Doa Mawar Allah?
Sangat antusias sekali, dilihat bari berbagai macam jamaah dari daerah
lain yang datang dan tanggapan positif dari berbagai macam pihak.
6. Nila positif dan negatif dari kegiatan tersebut?
Menurut saya tidak ada nilai negatif yang ada malah nilai positif.
Dengan adanya kegiatan ini malah ayak yatim dapat terbantu, para
jamaah terbantu dengan berbagai macam masalahnya, dengan
melakukan shalat berjamaah, berdzikir dan berdoa. Ini adalah kegiatan
positif sekali mbak.
7. Sebagai tim Majelis Doa Mawar Allah, apakah anda sudah merealisasikan
dalam kehidupan sehari-hari?
Sudah, saya semakin yakin sama Allah. dengan saya bersedekah kepada
orang maka Allah akan mengantinya berlipat nganda rejeki pada
keluarga saya. Kadang itu ngak disangka-sangka kok mbk. Itu lho mbk
yang susah dizaman sekarang, Belajar tentang keyakinan sama Allah,
makanya dengan ikut kegiatan ini adalah wujud dari tawakal kita kepada
Allah.
8. Apa harapan anda tentang Majelis Doa Mawar Allah?
Semoga saya istiqomah dalam mengikuti kegiatan ini
Nama : Maftukhah
Hari/Tanggal : Senin /15 Mei 2017
Waktu : 11.00 Wib.
Tempat : Biro Konsultasi Psikologi TAZKIA
1. Apa alasan anda bergabung dalam kegiatan Majelis Doa Mawar Allah?
Berawal dari ajakan teman dan rasa penasaran, kemudian lama-
kelamaan saya semakin tertarik untuk ikut mbak. Dulunya saya sebagai
jamaah. Sekarang udah bergabung di tim Majelis Doa Mawar Allah
selama 2 tahun.
2. Menurut anda apa tujuan Majelis Doa Mawar Allah ini didirikan?
Kalo saya lihat ya mbk tujuan dari kegiatan ini adalah berdoa bersama
anak yatim, karena selain kita berdoa kita juga bisa melakukan
santunan pada anak yatim.
3. Bagaimana Partisipasi anda dalam kegiatan Majelis Doa Mawar Allah?
Saat ini saya menjabat sebagai sekertaris. Tugas saya adalah membuat
surat undangan, mengecek dari berbagai keperluan misalnya dari bugkus
membungkus, data anak yatim. Pada intinya saya mencata berbagai
keperluan yang dibutuhkan atau kendala dari kegiatan ini.
4. Menurut anda sikap sosila dan spiritual apa saja yang terdapat di dalam
kegiatan Majelis Doa Mawar Allah?
Kalo sikap sosialnya pasti ada mbak, tolong menolong, kepedulian antar
sesama baik itu di tim atau pada jamaah.
Sikap spiritual yang saya rasakan itu dalam segi ibadah mbk, dengan kita
melaksanakan shalat, ikut berdzikir ,derdoa hati itu semakin semakin
tenang dan tentram. Melihat anak yatim itu secara tidak langsung
memebuat hati saya terenyuh. Dan membuat saya selalu bersyukur sama
Allah.
5. Bagaimana anda melihat partisipasi masyarakat dalam kegiatan Majelis
Doa Mawar Allah?
Sangat baik, saya lihat berbagai macam jamaah yang datang dari
wilayah yang berbeda-beda.
6. Nila positif dan negatif dari kegiatan tersebut?
Alhamdulilah kegiatan ini mempunyai nilai positif, misalnya dengan
positif thingking dan positif feeling. Menurut saya itu sangat berpengaruh
pada hidup saya. Apalagi ya mbk di kegiatan ini diselipi santunan anak
yatim.
7. Sebagai tim Majelis Doa Mawar Allah, apakah anda sudah merealisasikan
dalam kehidupan sehari-hari?
Sudah, salah satunya saya selalu tidak lupa meninggalkan ibadah shalat
dhuha, karena yang saya rasakan ketika saya meninggalkan shalat dhuha
ada yang kurang gitu mbak, mungkin ibadah ini seolah menjadi
kebutuhan saya. Apalagi kalo saya melihat anak yatim yang masih kecil
hati ini iba dan ingi selalu membantunya.
8. Apa harapan anda tentang Majelis Doa Mawar Allah?
Semoga saya bisa terus bergabung di Majelis Doa Mawar Alla dan
harapan saya kegitan ini bisa memiliki cabang di berbagai kota, sehingga
banyak orang dapat menikmati kegiatan Majelis Doa Mawar Allah.
Nama : Kunti Muna
Hari/Tanggal : Senin /15 Mei 2017
Waktu : 11.30 Wib.
Tempat : Biro Konsultasi Psikologi TAZKIA
1. Apa alasan anda bergabung dalam kegiatan Majelis Doa Mawar Allah?
Alasan saya ikut dalam Majelis doa Mawar Allah adalah kecintaan saya
akan dunia sosial dan berbau dengan banyak orang. Kurang lebih 2
tahun mbak saya bergabung dalam kegiatan ini.
2. Menurut anda apa tujuan Majelis Doa Mawar Allah ini didirikan?
Menurut saya tujuan majelis Doa Mawar Allah adalah memberikan
wadah para jamaah untuk berdoa dan mendesmostrasikan akan
pentingnya mengasihi dan menyantuni anak yatim, Dengan
memeperlakukan mereka dengan baik.
3. Bagaimana Partisipasi anda dalam kegiatan Majelis Doa Mawar Allah?
Sebagai tim Majelis Doa Mawar, saya juga sering menjadi Mc Di
Majelis Doa Mawar Allah.
4. Menurut anda sikap sosila dan spiritual apa saja yang terdapat di dalam
kegiatan Majelis Doa Mawar Allah?
Menurut saya sikap sosial di Majelis Doa Mawar Allah adalah saling
menyayangi, saling mengasihi, salin memberi, peduli antar sesama. Jadi
kelihatan banget bahwa inilah Agama islam Rohmatil Alamin yang
sesungguhnya, disini kita menjadi solid antara tim dan jamaah,
menghargai banyak perbedaan yang ada.
5. Bagaimana anda melihat partisipasi masyarakat dalam kegiatan Majelis
Doa Mawar Allah?
Partisipasi masyarakat sangan baik sekali ya mbk, banyak juga donatur
yang ingin memebantu, serta antusias para jamaah yang datang tepat
waktu untuk mengikuti kegiatan tersebut.
6. Nila positif dan negatif dari kegiatan tersebut?
Yang saya rasakan tidak ada nilai negatif malah nilai positif, saya
semakin menjadi pribadi yang mempunyai jiwa sosial tinggi, menghargai
pendapat orang lain, belajar menjadi pemaaf, tidak putus asa, dan saya
selalu ingin bersedekah meskipun dengan nominal yang hanya seberapa
saja.
7. Sebagai tim Majelis Doa Mawar Allah, apakah anda sudah merealisasikan
dalam kehidupan sehari-hari?
saya lebih berfikir positif dan berfikir panjang mbk, dulu saya selalu
menjas bahwa orang itu kok ih begini begitu. Tetapi saya menyadari oh
dia begini karena seperti itu dan kita berfikir lagi memeberi lebei-lebel
orang lain. intinya saya selalu berfikir husnudhon saja mbak.. Selain
berfikir positif saya juga belajar untuk ikhlas atas apa yang menimpa
saya, misalnya saat uang jajan saya menipis dan kiriman uang dari orang
tua belum tiba, itu kadang memebuat saya risau, pada posisi inilah saya
juga pasrah dan yakin pada Allah, jika hambanya selalu mendekatkan
diri dan berusaha maka Allah akan memudahkan jalan hamba-Nya.
8. Apa harapan anda tentang Majelis Doa Mawar Allah?
Lebih maju berjalan lancar, donaturnya semakin banyak, berjalan
semakin bagus, anak yatim yang kita kelola semakin banyak lagi dan kita
memiliki tempat sendiri untu mengelola anak yatim.
Nama : Alifatul
Hari/Tanggal : Selasa /16 Mei 2017
Waktu : 90.00 Wib.
Tempat : Rumah Tahfid
1. Apa alasan anda bergabung dalam kegiatan Majelis Doa Mawar Allah?
Ketertarikan saya pada Majelis Doa Mawar Allah, sebelum bergabung
saya sempat penasaran juga apa sih MDMA itu mbak, setelah saya
bergabung lama kelamaan saya mengerti, ternyata sebuah kegiatan
sosial yang diselipi adanya penyantunan anak yatim, disitu banyak
kegiatan keagamaan dari shalat, berdzikir, berdoa dan lain sebagainya
dan saya sudah bergabung selama 3 tahun.
2. Menurut anda apa tujuan Majelis Doa Mawar Allah ini didirikan?
Membantu anak yatim yang kurang terpenuhi haknya, mungkin kalo kita
cari anak yatim di panti pasti sangat mudah, tapi disini kita mencari anak
yantim yang benar- benar belum pernah tersentuh akan kepedulian
banyak orang, makanya kegiatan ini juga salah satu pengumpulan anak
yatim dari berbagai tempat yang berbeda. Ini juga merupakan wujud
kepedulian kita sesama muslim khususnya dalam memehuni hak-hak
anak yatim.
3. Bagaimana Partisipasi anda dalam kegiatan Majelis Doa Mawar Allah?
saya berperan di bagian data anak yatim, jadi setiap anak yatim yang
datang saya data dari mana dan data lainnya, kemudian saya kasih
sticker dan beberapa makanan untuk sarapan anak yatim.
4. Menurut anda sikap sosila dan spiritual apa saja yang terdapat di dalam
kegiatan Majelis Doa Mawar Allah?
Sikap sosial yang ada pada kegiatan tersebut setelah saya amati ya mbak
itu ada sebuah kejujuran dari para jamaah yang mengungkapkan
berbagai masalah hidupnya, mereka meminta jamaah lainya untuk
mendoakanya, kepedulian anak yatim yang ditunjukan para jamaah,
tolong meneolong sesama tim, dan ada sikap imitasi yang positif, jadi rasa
ingin meniru antara jamaah satu dengan jamaah yang lain untuk
berlomba-lomba dalam sebuah kabaika untuk meyantunan anak yatim,
ikut mengelus kepala anak yatim. Secara spiritual selain bentuk ibadah,
tawakal, keikhlasan dan rasa syukur sangat diajarkan dalam kegiatan
Majelis Doa Mawar Allah. Sebagai manusia kita juga harus selalu
berkhusnudhon pada Allah, karena Allah Maha Mengetahui.
5. Bagaimana anda melihat partisipasi masyarakat dalam kegiatan Majelis
Doa Mawar Allah?
Baik sekali, antusias dan sangat ditunggu-tunggu oleh banyak orang.
6. Nila positif dan negatif dari kegiatan tersebut?
Tidak ada nilai negatih tapi nilai positif, menjadikan pribadi yang kreatif,
percaya diri, positif tingking da menjadikan saya semakin dekat dengan
Allah.
7. Sebagai tim Majelis Doa Mawar Allah, apakah anda sudah merealisasikan
dalam kehidupan sehari-hari?
Sudah, saya selalu melaksanakan sodaqoh subuh, uang itu nantinya akan
saya masukan pada bendahara Majelis Doa Mawar Allah untuk
ditasaripkan oleh anak yatim. Saya selalu ingi memepunyai target
membaca Al-quran.
8. Apa harapan anda tentang Majelis Doa Mawar Allah?
semoga Majelis Doa Mawar Allah terus berjalan dengan baik, tim-timnya
semakain solid dan semoga Kegiatan ini banyak dicintai dan ditunggu
banyak orang.
Nama : Anis
Hari/Tanggal : Rabu /17 Mei 2017
Waktu : 10.00 Wib.
Tempat : Biro Konsultasi Psikologi TAZKIA
1. Apa alasan anda bergabung dalam kegiatan Majelis Doa Mawar
Allah?
Sayaa bergabung dalam Majelis Doa Mawar Allah karena saya
tertarik dengan kegiatan ini.
2. Menurut anda apa tujuan Majelis Doa Mawar Allah ini didirikan?
Untuk Penyantunan anak yatim dan tempat para jamaah untuk
berdoa atas segala hajat yang diinginkan
3. Bagaimana Partisipasi anda dalam kegiatan Majelis Doa Mawar
Allah?
Saya dalam seksi bungkus membungkus untuk anak yatim. Biasanya
membungkus peralatan sekolah dan alat mandi.
4. Menurut anda sikap sosila dan spiritual apa saja yang terdapat di
dalam kegiatan Majelis Doa Mawar Allah?
Secara sosial kita belajar untuk peduli dengan orang lain, khususnya
kepada anak yatim.
5. Bagaimana anda melihat partisipasi masyarakat dalam kegiatan
Majelis Doa Mawar Allah?
Kegiatan ini sangat diminati banyak orang, dari berbagai kalangan.
6. Nilai positif dan negatif dari kegiatan tersebut?
banyak nilai positif yang bisa kita dapatkan dari kegiatan tersebut,
kita bisa mendekatkan diri pada Allah karena banyak siraman rohani
yang bisa kita dapat.
7. Sebagai tim Majelis Doa Mawar Allah, apakah anda sudah
merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari?
sudah, dengan menyisihkan uang untuk kegiatan penyantuan anak
yatim, serta megusahakan shalat sunah meski juga 2 rekaat saja.
8. Apa harapan anda tentang Majelis Doa Mawar Allah?
Semoga Kegiatan Majelis Doa Mawar Allah bisa terus berjalan dan
bisa terus berkembang tahun demi tahun.
Wawancara dengan Jamaah Majelis Doa Mawar Allah
Nama : Bambang
Hari/Tanggal : Minggu /14 Mei 2017
Waktu : 10.00 Wib.
Tempat : Biro Konsultasi Psikologi TAZKIA
1. Kapan anda mulai mengikuti kegiatan Majelis Doa Mawar Allah?
Saat saya menjadi Mahasiswa IAIN Salatiga, tepatnya semester 2
2. Bagaimana pendapat anda tentang kegiatan Majelis Doa Mawar Allah?
menurut saya kegiatan ini sangat baik dan memiliki dampak positif yang
banyak
3. Apakah anda selalu mengikuti proses rangkaian Majelis Doa Mawar Allah
dari awal hingga selesai?
iya, menurut saya rangkaian kegiatan Majelis Doa Mawar Allah ini sangat
berkesan dan sangat rugi kalo tidak mengikuti sampai dengan selesai.
4. Apakah yang memotifasi anda mengikuti Majelis Doa Mawar Allah?
yang memotifasi saya untuk bergabung dalam kegiatan ini adalah adanya
penyantunan anak yatim. jadi saya akan menyisihkan uang meskipun sedikit
dalam acara penyantunan anak yatim tersebut.
5. Faktor apa saja yang menghambat anda tidak bisa mengikuti kegiatan Majelis
Doa Mawar Allah?
kalo saya sedang sibuk dan ada urusan yang sangat penting saya tidak bisa
berangkat.
6. Apa saja manfaat sosial yang anda dapatkan dalam kegiatan Majelis Doa
Mawar Allah?
saya bisa bertemu dengan orang-orang baru, saling bertukar pendapat dan
berbagi pengalaman dan meningkatkan rasa simpatik.
7. Apa saja manfaat spiritual yang anda dapatkan dalam kegiatan Majelis Doa
Mawar Allah?
saya semakin ingin mendekatkan diri sama Allah.
8. Apa dampak anda setelah mengikuti Majelis Doa Mawar Allah?
Saya semakin semangat untuk menalankan shalat sunah, kemudian saya ingin
memiliki amalan dzikir yang semoga saya bisa istiqomqh. Misalnya bacaan
sholawat.
9. Majelis Doa Mawar Allah identik dengan menghadirkan anak yatim,
bagaimana perasaan anda ketika mengetahuinya?
saya sangat senang mbk, bagi saya itu sangat istimewa.
10. Apakah anda pernah mengurusi orang-orang yang membutuhkan bantuan
disekitarnya?
iya, dengan kegiatan ini hati saya semakin tergerak untuk membantu orang
yang sedang membutuhkan, misalnya kalo saya dijalan lihat pengemis,
rasanya ingin membantu meskipun hanya dengan Rp 500,00
Nama : Muhammad Nur Faizin
Hari/Tanggal : Minggu /14 Mei 2017
Waktu : 10.30 Wib.
Tempat : Biro Konsultasi Psikologi TAZKIA
1. Kapan anda mulai mengikuti kegiatan Majelis Doa Mawar Allah?
Saya mulai mengikuti kegiatan Majelis Doa Mawar Allah sejak saya semester
2 sampai dengan sekarang
2. Bagaimana pendapat anda tentang kegiatan Majelis Doa Mawar Allah?
Menurut saya sangat bagus sekali, karena didalamnya terdapat santunan
anak yatim. Rasulallah juga mengajarkan pada kita untuk mencintai anak
yatim, mengasihinya, menyayanginya dan tidak mentelantarkannya.
3. Apakah anda selalu mengikuti proses rangkaian Majelis Doa Mawar Allah
dari awal hingga selesai?
Saya selalu mengikuti kegiatan sampai dengan selesai, dari menjalankan
shalat sunah, mujahadah dan penyantunan anak yatim.
4. Apakah yang memotifasi anda mengikuti Majelis Doa Mawar Allah?
Yang membuat saya termotivasi adalah adanya kegiatan penyantunan anak
yatim, jadi dengan adanya penyantunan maka ada kenikmatan sendiri buat
saya.
5. Faktor apa saja yang menghambat anda tidak bisa mengikuti kegiatan Majelis
Doa Mawar Allah?
Misalnya kalo ada kegiatan di luar yang tidak dapat saya tinggalkan.
6. Apa saja manfaat sosial yang anda dapatkan dalam kegiatan Majelis Doa
Mawar Allah?
Banyak sekali manfaat yang saya dapatkan, misalnya hati saya semakin
tentram dan tenang karena saya bisa mendekatkan diri kepada Allah, selalu
tidak berputus asa dalam menghadapi masalah, selalu menjadi pribadi yang
lebih baik lagi.
7. Apa saja manfaat spiritual yang anda dapatkan dalam kegiatan Majelis Doa
Mawar Allah?
Saya lebih bersemangat menjalankan ibadah shalat sunah, misalnya shalat
dhuha dan shalat hajat. Selain itu saya menjadi gemar berdzikir. Hati saya
lebih bisa tawakal pada Allah.
8. Apa dampak anda setelah mengikuti Majelis Doa Mawar Allah?
Saya semakin mencintai anak yatim, saya selalu ingin bersedekah, dan saya
ingin selalu berbuat baik, karena Allah selalu memantau kita dimana pun
berada.
9. Majelis Doa Mawar Allah identik dengan menghadirkan anak yatim,
bagaimana perasaan anda ketika mengeahuinya?
Saya sangat senang sekali, saya bisa lebih banyak bersyukur kepada Allah,
dengan apa yang saya miliki, orang tua yang masih utuh.
10. Apakah anda pernah mengurusi orang-orang yang membutuhkan bantuan
disekitarnya?
Iya, misalnya saya semakin iba dengan anak yatim, hati saya semakin
terenyuh jika saya melihat pengemis yang sudah sepuh atau lanjut usia.
Nama : Reni
Hari/Tanggal : Selasa /16 Mei 2017
Waktu : 10.00 Wib.
Tempat : Biro Konsultasi Psikologi TAZKIA
1. Kapan anda mulai mengikuti kegiatan Majelis Doa Mawar Allah?
Sejak saya menjadi Mahasiswi IAIN Salatiga tepatnya sudah 1 tahun yang
lalu. Dengan ajakan teman kemudian lama-lama menjadi tertarik.
2. Bagaimana pendapat anda tentang kegiatan Majelis Doa Mawar Allah?
Sangat antusia , banyak sekali manfaat yang saya dapatkan secara. sosial
dan spiritual. Misalnya bisa kenal dengan jamaah lain, secara spiritual
adalah saya lebih bisa mendekatkan diri sama Allah. Dengan memohon
ampun atas segala dosa yang telah saya perbuat dan saya ingin menjadi
pribadi yang lebih baik lagi
3. Apakah anda selalu mengikuti proses rangkaian Majelis Doa Mawar Allah
dari awal hingga selesai?
Iya, saya selalu mengikuti kegiatan sampai dengan selesai. Kegiatan yang
sangat menarik menurut saya adalah dengan adanya testimoni. Itu semakin
membuat saya semakin yakin atas kuasa Allah. Jika kita berbuat baik maka
Allah akan membalas perbuatan baik, dan jika kita memberikan keburukan
maka kita juga mendapatkan dengan apa yang kita berikan.
4. Apakah yang memotifasi anda mengikuti Majelis Doa Mawar Allah?
Dengan adanya testimonilah membuat saya termotifasi. Misalnya keajaiban
mengasihi anak yatim dan keajaiban bersedekah.
5. Faktor apa saja yang menghambat anda tidak bisa mengikuti kegiatan Majelis
Doa Mawar Allah?
Misalnya jika ada keperluan mendadak, itu bisa menghambat saya tidak bisa
mengikuti kegiatan tersebut.
6. Apa saja manfaat sosial yang anda dapatkan dalam kegiatan Majelis Doa
Mawar Allah?
Dengan saya bertemu bnayak orang banyak hal yang saya dapatkan. teman
baru, pengalaman baru.
7. Apa saja manfaat spiritual yang anda dapatkan dalam kegiatan Majelis Doa
Mawar Allah?
saya semakin bersyukur atas apa yang saya punya untuk saat ini dan selalu
akan berdoa meminta Allah untuk harapan saya dimasa mendatang agar
menjadi pribadi yang baik.
8. Apa dampak anda setelah mengikuti Majelis Doa Mawar Allah?
hatinya lebih tenaang, terus lebih dekat dengan diatas, menumbuhkan pecara
diri dan rasa sosial semakin tinggi, dengan seringnya kita bersedekah.
Disini itu kita diajarkn menjadi orang bermanfaat bagi banyak orang.
9. Majelis Doa Mawar Allah identik dengan menghadirkan anak yatim,
bagaimana perasaan anda ketika mengetahuinya?
Senang sekali mbak, dengan kehadiran anak yatim bisa mengambil banyak
hikmah dalam hidup ini, saling peduli, saling mengasihi, apalagi di zaman ini
ini kita juga harus saling bertoleransi, tentang perbedaan yang ada karena
kalo kita tidak bisa menghargai perbedaan maka akan datangnya sebuah
kerusuhan dimana-mana. Rasuluallah juga sangat memuliakan anak yatim
makanya saya juga belajar dari Rasuluallah SAW.
10. Apakah anda pernah mengurusi orang-orang yang membutuhkan bantuan
disekitarnya?
iya, tidak jauh-jauh aja ya mbak , misal teman saya di kampus dan keluarga
serta karabat dekat saya, seolah-olah ada kepuasan tersendiri jika niat kita
itu hanya menolong yang tak mengharapakan sesuatu dari orang tersebut.
Nama : Dr. Budiyono Saputro M, Pd.
Hari/Tanggal : Senin/28 Agustus 2017
Waktu : 10.04 Wib.
1. Kapan anda mulai mengikuti kegiatan Majelis Doa Mawar Allah?
saya mulai mengikuti satu tahu yang lalu
2. Bagaimana pendapat anda tentang kegiatan Majelis Doa Mawar Allah?
Sangat bagus.
3. Apakah anda selalu mengikuti proses rangkaian Majelis Doa Mawar Allah dari
awal hingga selesai?
Tidak, saya tidak selalu hadir dalam prosesi acara tersebut
4. Apakah yang memotifasi anda mengikuti Majelis Doa Mawar Allah?
Ingin membantu anak yatim
5. Faktor apa saja yang menghambat anda tidak bisa mengikuti kegiatan Majelis Doa
Mawar Allah?
Ketidaktegaan saya melihat prosesi sampe haru dan sedih
6. Apa saja manfaat sosial yang anda dapatkan dalam kegiatan Majelis Doa Mawar
Allah?
Rasa ingin membantu kepada anak yatim
7. Apa saja manfaat spiritual yang anda dapatkan dalam kegiatan Majelis Doa
Mawar Allah?
Menjadi lebih dekat dengan Allah SWT
8. Apa dampak anda setelah mengikuti Majelis Doa Mawar Allah?
ingin selalu memberi bantuan pada orang lain dan hatinya mudah iba
9. Majelis Doa Mawar Allah identik dengan menghadirkan anak yatim, bagaimana
perasaan anda ketika mengetahuinya?
saya senang
10. Apakah anda pernah mengurusi orang-orang yang membutuhkan bantuan
disekitarnya?
iya, saya setiap bulan jadi donatur kegiatan Majelis Doa Mawar Allah
DOKUMENTASI