Indonesia Masa Kolonialisme
1 Indonesia Masa VOC
1.1 kedatangan para pedagang yang terhimpun dalam Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC)
(1) VOC didirikan oleh Jacob van Oldebarnevelt seorang broker rempah-rempah dan gula
1.2 VOC didirikan untuk menghentikan aktivitas dagang Inggris yang mendirikan EIC (East Indian Company) untuk berdagang di tanah asing
1.3 Hak istimewa VOC
1.3.1 hak mengadakan perjanjian dagang -->politik dengan negara asing
1.3.2 hak memerintah tanah pendudukan yang selanjutnya menjadi tanah jajahan
1.3.3 hak untuk membentuk tentara dibawah kekuasaan VOC bukan Kerajaan Belanda
1.3.4 hak untuk mengedarkan mata uang sebagai alat transaksi yang laku di kurs perdagangan Eropa
1.3.5 Hak mendirikan benteng sebagai tempat pertahanan dan lokal pemerintahan
1.4 pemerintahan VOC
1.4.1 membentuk eksekutif untuk menjalankan pemerintahan dan perdagangan
1.4.2 mengangkat Gubernur Jendral sebagai kepala ekplorasi dan pemerintahan di Indonesia
1.4.3 kebijakan VOC
membentuk pemerintahan di Ambon
Pemindahan dari Ambon ke Batavia karena Batavia lebih Stretagis
nama Batavia diresmikan tahun 1619 satu tahun setelah pemindahan kekuasaan dari Ambon. Batavia sebelumnya adalah Sunda Kelapa yang masuk dalam kekuasaan Sultan Banten dibawah bupati Jayakarta Pangeran Jayakarta Wijayakrama
Gubernur Jendral pertama Jan Pieterzonn Coen memindahkan kekuasaan di Batavia
melakukan kebijakan Migrasi kepada para Tiong Hoa dari Palembang, Jambi, Malaka, dan mengundang Tiong Hoa dari luar Kawasan Nusantara untuk datang ke Batavia
pengamanan wilayah-wilayah strategis
Pala dan Cengkeh di Ujungpandang dan maluku Utara
Lada di daerah Aceh dan Banten
Beras di Mataram
Kopi didaerah Lampung dan Priangan
Tembakau di Deliserdang Medan
politik satu pintu dagang di Malaka
kebijakan Monopoli perdagangan
pelayaran Hongi = untuk memantau pelaksanaan program VOC
bertindak sebagai pembeli utama
kegiatan produksi diserahkan kepada pribumi dengan bekerjasama dengan pemerintahan lokal
Melakukan Hak EKSTIRPASI = hak untuk mengatur komoditas dipasaran yang laku jual agar tidak kelebihan produksi
penentu kebijakan harga
2 kehancuran VOC
2.1 faktor internal
(1) keadaan Belanda pada masa Revolusi Perancis
(2) korupsi pada pegawai VOC
(3) Moralitas yang turun
2.2 faktor eksternal
(1) perlawanan kerajaan lokal
(2) EIC semakin besar
(3) Inggris mulai masuk ke Asia Selatan dan Tenggara
3 Masa Transisi VOC ke Hindia Belanda
3.1 masa Gubernur Jendral Herman Willem Deandels (1808-1811)
3.1.1 tentang deandels
seorang jendral dari Belanda yang sangat mengagumi Napoleon
datan ke Nusantara melalui New York untuk menerobos blokade inggris dengan menggunakan kapal AS
dasar aturan yang diberikan oleh Benalda berdasarkan perintah dari kementrian jajahan (ministerie van kolonien)
tugas deandels di Nusantara
mepertahankan Nusantara dari ancaman koloni Inggris
mengatur pasukan belanda yang saat itu di NUsantara dekitar 2000 orang dengan jumlah senjata sekitar 1/3 dari jumlah serdadu
3.1.2 kebijakan deandels
melatih pribumi muda menjadi tentara
memaksa membuat pabrik senjata dengan mendatangkan mesiu dari Belanda
memaksa para petani untuk memintal kain menjadi seragam perang
memaksa usia produktif pribumi menjadi tentara
memilahkan penduduk berdasarkan warna kulit
indische staat regeling
Belanda
Eropa
Asia
Nusantara
semakin tinggi kedudukan kependudukan maka semakin mendapatkan hak istimewa atas mutu pangan, hak bernegara, hak aktivitas perdagangan
membatasi kekuatan-kekuatan kependudukan agar tidak bersatu masyarakatnya
cina dan arab tidak dapat langsung berkomunikasi tanpa perintah dari Belanda
barang dagangan yang akan dijual di Nusantara atau yang akan diekspor dibatasi kualitas
Belanda, eropa
amerika dan AS
Asia utara, tengah
Nusantara
membuat jalur kereta pos melalui anyer-panarukan (memangkas perjalanan dari 2-3 bulan mejadi 6 hari) dengan korban jiwa 5400 jiwa pribumi selama pembuatan jalan
memindah pusat pemerintahan dari kota tua (jakarta utara -pasar ikan, priok, dsekitarnya) ke beberapa wilayah
Pusat pemerintahan ke Weltevreden (menteng)
bangunan pemerintahan di sekitar lapangan banteng
latihan militer di lapangan merdeka
rumah sakit (sekarag RSPAD Gatot Subroto)
membangun pusat kekuatan Arma laut di Surabaya dan Merak (gagal)
memangkas kekuasaan lokal dan hanya satu kekuasaan yaitu kekuasaan pusat di Batavia
kekuasaan raja Jawa tidak ada
undang-undang perdagangan dan pengelolaan nya diserahkan ke Batavia
pecinan sebagai pusat perdagangan dihapuskan
kesenian cina sebagai bentuk inventarisasi budaya dilarang
harga jual ditentukan oleh pemerintah
3.2 masa pemerintahan Thomas Stamford Raffles (1811-1816)
3.3 masa komjen (Mr. Elout, Vamder Capellen, Buysker) 1816
3.4 masa politik konservatif
(1) Van Den Bosch
3.5 masa politik kolonial liberal