Oleh:Ristiana Suci
Pembimbing : dr. Rusmunandar, Sp. JP (K), FIHA, FAHA
Infark Miokard Akut
PRESENTASI KASUS
Identitas PasienNama : Tn . RUmur : 45 tahunJenis kelamin : laki-lakiAgama : IslamSuku : AcehPekerjaan : SwastaAlamat : Desa Lamgugop, Banda AcehCM : 88-27-15Tanggal Masuk : 31 Januari 2012Tanggal Pemeriksaaan : 31 Januari 2012
STATUS PASIEN
Keluhan Utama : Nyeri dada
Keluhan Tambahan : Jantung terasa berdebar-debar
ANAMNESIS
Pasien datang dengan keluhan nyeri dada yang dialaminya sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Nyeri dirasakan pada bagian dada keseluruhan namun lebih dominan pada dada bagian tengah. Nyeri yang timbul bersifat seperti rasa terbakar di dalam dada. Nyeri yang dirasakan menjalar hingga ke lengan sebelah kiri, serta rahang. Nyeri ini timbul pada saat pasien beraktivitas berat dan mereda ketika beristirahat. Sesaat setelah nyeri muncul, pasien juga merasakan pandangannya menjadi gelap dan kabur. Pasien merasakan dadanya berdebar-debar.
Riwayat Penyakit Sekarang
Setelah mengalami keluhan ini, pasien sempat berobat ke dokter sehingga pasien meminum obat yang diberikan dokter, seperti lansoprazole dan antasida.
Pasien juga mengeluhkan batuk yang dialami lebih dari sebulan. Batuk bersifat berdahak yang encer hingga berwarna kehijauan. Namun, keluhan ini saat ini hanya sesekali dirasakan.
Riwayat kebiasaan sosial, pasien merokok sejak lebih dari 30 tahun yang lalu. Pasien dapat menghabiskan rokok dalam jumlah 1 sampai 2 bungkus dalam seharinya. Selain itu, pasien juga sering mengkonsumsi kopi sejak 20 tahun yang lalu, pasien juga sangat menyukai daging seperti, daging kambing, ayam dan sapi. Pasien mengkonsumsi jamu-jamuan pahit minimal sekali dalam sebulan.
Riwayat Penyakit Sekarang
Riwayat Penyakit Dahulu
Faktor resiko mayor- Hipertensi (-)
- Riwayat DM (+)
Riwayat Penyakit KeluargaTidak ada anggota keluarga pasien yang
mengalami keluhan yang sama dengan pasien.
Riwayat Kebiasaan SosialSebelum sakit, pasien merokok 2 bungkus sehari,
makan makanan berlemak, daging-dagingan dan jamu.
Faktor Resiko Yang Tidak Dapat DimodifikasiJenis kelamin laki-lakiUsia > 40 tahun
Faktor Resiko Yang Dapat DimodifikasiMerokok Mengkonsumsi makanan berlemak, daging-
dagingan dan jamu.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Nyeri dadaKesadaran : Compos MentisTekanan Darah : 110/80 mmHgFrekuensi Jantung : 66x/menit, reguler
Frekuensi Nafas : 20x/menitTemperatur : 36,5 0C (aksila)
STATUS PRESENT
Kulit : dbnKepala: anemis (-/-), ikterik (-/-)Mulut : dbnLeher : dbnAxila : pembesaran KGB (-)
Status General
InspeksiBentuk dan Gerak : Normochest, pergerakan
simetrisTipe Pernafasan: Thorako-abdominalRetraksi : (-)Palpasi Nyeri tekan : (-)Strem femitus : teraba di kedua lapangan paruPerkusiSonor : di kedua lapangan paruAuskultasiVes (+/+), Rh (-/-), wh (-/-)
THORAX
Inspeksi : Ictus Cordis tidak terlihatPalpasi : Ictus Cordis teraba di ICS V
2 jari lateral LMCS.Perkusi : Batas jantung
atas : di ICS IIIkanan : di ICS V LPSD
kiri : di ICS V 2 jari Lateral LMCS
Auskultasi : BJ I>BJ II, reguler, bising(-), gallop (-)
COR
Inspeksi : Kesan simetris, Distensi (-)
Palpasi : Soepel (+), Nyeri tekan (-)
Hepar dan ginjal tidak teraba
Perkusi : Tympani (+), Asites (-)Auskultasi : Peristaltik usus (N)
ABDOMEN
Genetalia : tidak dilakukan pemeriksaan
Anus : tidak dilakukan pemeriksaan
Ekstremitas : Edema (-),sianosis (-), clubbing finger (-)
Jenis Pemeriksaan Hasil
Hemoglobin 11,6 gr/dl
Leukosit 8,7x 103/ul
Trombosit 175x 103/ul
Hematokrit 37 %
LED 67 mm/jam
Hitung jenis -
SGOT 127
SGPT 55
Creatinin darah 1,0 mg/dl
Ureum darah -
Gula darah sewaktu 97 mg/dl
Electrolit
Na+ 139 meq/L
K+ 4,1 meq/L
Cl- 109 meq/L
Cor : Membesar ke kiriKesimpulan : Kardiomegali CTR 60 %
dengan kongesti paru
Bacaan EKG: Irama : sinus rhytme QRS rate` : 60x/ menit, regular Regularitas : reguler Axis : Normoaxis Interval PR : 0,16 s Morfologi
Gelombang P : 0,08 sGelombang Q patologis : tidak adaGelombang R : tinggi V6= 0,16
mVGelombang T inverted : II, III, aVF
QRS duration : 0.08 s Hipertrofi : tidak ada
hipertropi ST Elevasi : II, III, aVF ST Depresi : tidak ada
Interpretasi : Irama sinus ritme 60x/menit dengan infark miokard akut, STEMI inferior
Kesan : Abnormal EKG
EKG serial Echokardiogram jantungFaal HemostasisFoto Toraks UlangPemeriksaan LDHAngiografi
PLANNING DIAGNOSTIK
ST Elevasi Myocard Infark (STEMI)
Non STEMIUnstable Angina Pectoris (UAP)
DIAGNOSA SEMENTARAST Elevasi Myocard Infark (STEMI)
DIAGNOSA BANDING
Bed rest semi fowlerDiet jantungKurangi asupan garam (diet rendah garam)
Meningkatkan konsumsi buah dan sayur, dan kurangi konsumsi lemak
PENATALAKSANAAN UMUM
O2 2-4 l/iIVFD RL 10gtt/menitInj. Lovenox 0,6 ml/12 jamAspilet 1x160 mgClopidogrel 1x 75mgISDN 3x5 mgLaxadyn 1x 1 CI
KHUSUS
Infark Miokard Akut
REFERAT
Berdasarkan Survei
Kesehatan Rumah Tangga (SKRT)
Depkes RI pada tahun 1986, PJK
menduduki peringkat
ketiga sebagai
penyebab utama
kematian pada usia di atas 45
tahun
Menurut World Health Organization (WHO)
pada tahun 2002 memperkirakan di
seluruh dunia setiap tahunnya adalah sekitar
3,8 juta pria dan 3,4 juta wanita meninggal
karena PJK
Menurut American Heart Association (AHA) pada tahun 2004 memperkirakan jantung koroner di Amerika Serikat sekitar 13 juta
Hasil Riset Kesehatan
Dasar 2007, PJK
menempati peringkat
ke-3 menyebabk
an kematian setelah
stroke dan hipertensi
epidemiologi
DEFINISI
Infark miokard akut (IMA) adalah kerusakan jaringan miokard akibat iskemia hebat
sehingga terjadi ketidakseimbangan antara suplai dengan kebutuhan oksigen.
NYERI DADA
AtypicalTypical
Lokasi :Substermal
, retrosterm
al, prekordial
Nyeri , seperti rasa terbakar, panas, seperti
ditusuk, seperti dipelintir
Penjalaran :Leher, lengan kiri, mandibula, gigi,
punggung
Tipikal chest pain
ACSInfark
STEMI
NSTEMI
UAP
KLASIFIKASI
DEFINISISTEMI NSTEMI UAP
Oklusi koroner akut dengan iskemia miocard berkepanjangan yang pada akhirnya akan menyebabkan kematian miosit kardiak, dengan adanya perubahan gambaran EKG yang berupa segmen ST_Elevasi dan perubahan nilai enzim jantung.
infark miokard akibat aliran darah ke otot jantung yang terganggu dengan perubahan EKG yang berupa segmen ST depresi dan disertai perubahan nilai enzim jantung.
Gejala nyeri dada yang merupakan suatu spektrum dari sindroma iskemik miokard akut yang sifatnya irreversible atau tidak menetap . Tanpa disertai perubahan gambaran EKG pada saat istirahat dan perubahan nilai enzim jantung
Underlying Obesitas Sedentary Diet
Major/Traditional Modify (Dislipidemia, DM, hipertensi,
merokok) Un-modify (Usia, Jenis Kelamin, Riwayat
Keluarga)
FAKTOR RESIKO
Gambaran klinis
- gejala klinis nyeri dada spesifik, seperti rasa terbakar, ditusuk, terpelintir, terpelintir dan panas.- >20 menit- substermal, retrostermal,dan prekordial- leher, lengan kiri, mandibula, gigi, punggung atau interskapula, dan dapat juga ke lengan kanan.
STEMI
Gambaran klinis- Nyeri yang berupa new onset angina yang dirasakan saat istirahat maupun saat beraktivitas. Seperti terbakar, ditusuk, terpelintir dan panas.- >20 menit- substermal, retrostermal, dan prekordial
- leher, lengan kiri, mandibula, gigi, punggung atau interskapula, dan dapat juga ke lengan kanan.
NONSTEMI
Gambaran klinis- Gejala klinis nyeri dada yang terjadi irreversible. Yang dapat membaik dengan istirahat. Berdebar-debar seperti terbakar, ditusuk, terpelintir dan panas.- >3-5 menit- substermal, retrostermal, dan prekordial- leher, lengan kiri, mandibula, gigi, punggung atau interskapula, dan dapat juga ke lengan kanan.
UAP
1.Nyeri dada tipikal
2.Perubahan EKG3.Perubahan
Enzim
KRITERIA DIAGNOSIS
Diagnosis AMI ditegakkan 2 kriteria harus ada pada saat yang bersamaan.
1. Bed Rest2. Oksigenasi3. Nitrat4. Antiplatelet5. Antikoagulan
PENATALAKSANAAN
DISCUSSION
CASE TEORI
• Pasien mengeluhkan nyeri dada• Lokasi nyeri terasa di bagian tengah dada, • Sifat nyeri seperti rasa terbakar• Penjalaran dan terasa menjalar hingga ke lengan kiri dan rahang• Berdebar-debar
- Nyeri dada khas infark- Lokasi nyeri : substernal- Sifat nyeri : seperti rasa terbakar, teremas.- Penjalaran : punggung, lengan, rahang- Gejala sistemik : berdebar-debar
GAMBARAN KLINIS
CASE TEORI•Riw. HT -•Riw. Merokok +•Riw. DM +•Jenis kelamin laki-laki•Usia 45 tahun•Riw. Penyakit keluarga -
•Dapat Dimodifikasi(DM, merokok) •Tidak dapat dimodifikasi (Jenis Kelamin, Usia, riwayat keluarga)
FAKTOR RESIKO
CASE TEORI
Gambaran EKG :Gelombang ST elevasi, pada sandapan II, III, aVF menunjukkan infark miokard akut inferior
Gambaran EKGKelainan segment ST elevasi menandakan infark miokard akut, STEMI
PEMERIKSAAN PENUNJANG
CASE TEORI• Bed Rest •O2 2-4 l/menit• IVFD RL 10gtt/menit• Inj. Lovenox 0,6 ml/12 jam• Aspilet 1x160 mg• Clopidogrel 1x 75mg• ISDN 3x5 mg• Laxadyn 1x 1 CI
- Bed Rest -Oksigenisasi - Nitrat- Anti platelet- Anti koagulan- Laxantia
Therapy
TERIMA KASIH
PENATALAKSANAANUAP STEMI NSTEMI
-O2 4 l/ menit-Pemberian morphine 2-4mg -Anti iskemi : nitrat, β_bloker, Ca antagonist
Terapi saat serangan :-O2 4 l/ menit -Aspirin 160 mg (kunyah)-Nitrat 5 mg ( dapat diulang 3 kali )-Berikan morfin iv jika masih nyeri
Terapi lanjutan :-Anti iskemi : nitrat, β_bloker, Ca antagonist-Anti platelet oral : aspirin, clopidogrel-Anti koagulan : heparin
Terapi saat serangan :-O2 4 l/ menit -Aspirin 160 mg (kunyah)-Nitrat 5 mg ( dapat diulang 3 kali )-Berikan morfin iv jika masih nyeri
Terapi lanjutan :-Anti iskemi : nitrat, β_bloker, Ca antagonist-Anti platelet iv : GP IIb/IIIa-Anti koagulan : heparin
PEMERIKSAAN PENUNJANG
UAP STEMI NSTEMI
EKG Serangan : depresi segmen ST disertai inversi gelombang T, elevasi segmen STIstirahat : normal
ST elevasi > 2mm minimal pada 2 sadapan prekordial yang berdampingan atau > 1mm pada 2 sandapan ekstremitas
depresi segmen ST , inversi gel. T
CK_MB X > 25 > 25
Recommended