2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN i
LAPORAN
AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
INSPEKTORAT
BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN 2018
INSPEKTORAT
BADAN STANDARDISASI NASIONAL
2 0 1 9
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN ii
Laporan Kinerja Inspektorat adalah merupakan suatu perwujudan
pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian visi dan misi Inspektorat pada Tahun
Aggaran 2018. Laporan Kinerja Inspektorat Tahun 2018 ini merupakan laporan
kinerja tahun keempat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) Tahun 2015-2019. Penyusunan Laporan Kinerja Inspektorat mengacu pada
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri PAN dan RB
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja,
dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, Perka BSN No. 5
Tahun 2016 tentang Pedoman Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah
di Lingkungan BSN, serta Rencana Strategis BSN Tahun 2015-2019.
Inspektorat sebagai salah satu unit kerja di lingkungan BSN bertekad
melaksanakan Reformasi Birokrasi, dimana penguatan kinerja merupakan salah satu
sasaran area perubahan untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa
program-program berjalan sesuai dengan yang ditargetkan. Disamping itu,
Inspektorat juga telah melakukan perubahan sasaran dalam rangka menyelaraskan
terjadinya perubahan sasaran strategis BSN untuk periode 2015-2019.
Laporan Kinerja Inspektorat Tahun 2018 ini diharapkan dapat menjadi sumber
informasi dalam pengambilan keputusan guna peningkatan kinerja Inspektorat di
masa mendatang, melalui pelaksanaan program dan kegiatan secara optimal.
Jakarta, Desember 2018
Kepala Inspektorat
Heru Suseno, S.Pi, MT
KATA PENGANTAR
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN iii
Perjanijian Kinerja Inspektorat Tahun 2018 telah menetapkan 11 (sebelas)
sasaran dengan 19 (sembilan belas) Indikator Kinerja. Sasaran dan Indikator Kinerja
tersebut merupakan perwujudan pelaksanaan Program Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BSN yang diamanatkan kepada Inspektorat.
Berikut disajikan tabel capaian Perjanjian Kinerja Inspektorat Tahun 2018
menurut Sasaran, sebagai berikut:
Tabel Sasaran, Indikator Kinerja, Target dan Capaian Tahun 2018
No Sasaran Indikator Kinerja Target
2018
Realisasi
2018
Capaian
%
Stakeholder Perspectives
1. Meningkatnya tata
kelola dan organisasi
yang profesional
1. Tingkat pelaksanaan
Reformasi Birokrasi (nilai
PMPRB)
83
(nilai)
87,22 105,1%
2. Nilai kepatuhan layanan
publik
104
(nilai)
108 103,8%
Rata-rata capaian Sasaran 1 100%
2. Terwujudnya good
governance dan clean
government
3. Zona integritas WBK/WBBM 2
(zona)
2 zona 100%
Rata-rata capaian 2 100%
3. Meningkatnya
pengawasan dan
pengendalian internal
BSN
4. Nilai maturitas SPIP 2,8
(nilai)
3,0
107,1%
Rata-rata capaian Sasaran 3 100%
Internal Process Perspectives
4.
Meningkatkan kualitas
proses pengawasan
dan pengendalian
internal
5. Persentase penyelesaian
tindak lanjut hasil
pemeriksaan
100 % 66% 66%
6. Persentase penyelesaian
tindak lanjut Rencana
Tindak Pengendalian
90 % 81% 90%
RINGKASAN EKSEKUTIF
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN iv
No Sasaran Indikator Kinerja Target
2018
Realisasi
2018
Capaian
%
berdasarkan Manajemen
Risiko dalam dokumen RTP
7. Persentase rekomendasi
hasil pengendalian
internal yang
ditindaklanjuti
100% 81,8% 81,8%
Rata-rata capaian Sasaran 4 79,3%
5. Meningkatkan
pengelolaan tindak
lanjut aduan
masyarakat
8. Persentase pemenuhan
penyelesaian tindak lanjut
aduan masyarakat
90% 100% 111,1%
Rata-rata capaian Sasaran 5 100%
6. Meningkatkan tata
kelola pemerintahan
yang baik di
lingkungan BSN
9. Persentase penyelesaian
tindak lanjut hasil PMPRB
100% 94% 94%
10. Persentase penyelesaian
tindak lanjut aduan
melalui WBS
90% 0 NA
11. Persentase penyelesaian
tindak lanjut pengelolaan
gratifikasi
100% 100% 100%
12. Persentase penyelesaian
tindak lanjut penanganan
benturan kepentingan
90% 0 NA
Rata-rata capaian Sasaran 6 97%
7. Meningkatkan kualitas
aplikasi e-gov
13. Indeks kepuasan
penerapan SIPATLHA dan
SIPMAS
3,7
(indeks)
3,1 83,8 %
Rata-rata capaian Sasaran 7 83,8%
Learning and Growth Perspectives
8. Meningkatkan tata
kelola dan organisasi
yang professional di
Inspektorat
14. Tingkat pelaksanaan
Reformasi Birokrasi (nilai
PMPRB)
83
(nilai)
87,22 105,1%
15. Tingkat kualitas 70 BB 78,01 111,4 %
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN v
No Sasaran Indikator Kinerja Target
2018
Realisasi
2018
Capaian
%
akuntabilitas kinerja BSN
(nilai lembar kerja evaluasi
AKIP BSN)
(nilai)
Rata-rata capaian Sasaran 8 100%
9. Meningkatkan
kompetensi sumber
daya manusia di
Inspektorat
16. Persentase ASN yang
mengikuti program
peningkatan kompetensi
100% 85% 85%
Rata-rata capaian Sasaran 9 85%
10. Menigkatkan
pengelolaan sarana
dan prasarana
penunjang kinerja di
Inspektorat
17. Persentase ketersediaan
sarana dan prasarana
berdasarkan Rencana
Kebutuhan BMN
100% 100% 100%
18. Persentase pemanfaatan
BMN
100% 100% 100%
Rata-rata capaian Sasaran 10 100%
11. Meningkatkan kinerja
pengelolaan anggaran
di Inspektorat
19. Persentase realisasi
anggaran
≥95% 99,01% 104,2%
Rata-rata capaian Sasaran 11 100%
Dari 11 sasaran kinerja Inspektorat, sebanyak 7 (tujuh) sasaran yang dapat
mencapai 100 %, dan sebanyak 4 (empat) sasaran kinerja belum memenuhi target.
Sasaran kinerja Inspektorat yang telah terpenuhi adalah 1) Meningkatnya tata
kelola dan organisasi yang professional, 2) Terwujudnya good governance dan
clean government, 3) Meningkatnya pengawasan dan pengendalian internal BSN,
4) Meningkatkan pengelolaan tindak lanjut aduan masyarakat, 5) Meningkatkan
tata kelola dan organisasi yang professional di Inspektorat, 6) Meningkatkan
pengelolaan sarana dan prasarana penunjang kinerja di Inspektorat, dan 7)
Meningkatkan kinerja pengelolaan anggaran di Inspektorat. Sedangkan sasaran
kinerja yang belum tercapai adalah 1) Meningkatkan kualitas proses pengawasan
dan pengendalian internal, 2) Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik di
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN vi
lingkungan BSN, 3) Meningkatkan kualitas aplikasi e-gov, 4) Meningkatkan
kompetensi sumber daya manusia di Inspektorat.
Untuk meningkatkan kinerja Inspektorat di masa mendatang perlu dilakukan
langkah-langkah penguatan, antara lain melakukan rapat koordinasi dan
monitoring setiap bulan dengan auditee terkait dengan penyelesaian tindak lanjut
hasil pemeriksaan BPK, melakukan pemantauan Rencana Tindak Pengendalian
secara triwulanan, pemantauan tindak lanjut hasil audit secara periodik, sosialisasi
terkait peraturan pengawasan kepda pegawai maupun stakeholder BSN,
melakukan koordinasi dengan Sekretariat Reformasi Birokrasi dan Pokja Reformasi
Birokrasi untuk menindaklanjuti hasil Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi (PMPRB).
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN vii
DAFTAR ISI
Halaman Cover ................................................................................................ i
Kata Pengantar ................................................................................................. ii
Ringkasan Eksekutif .......................................................................................... iii
Daftar Isi ............................................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
I.2 Maksud dan Tujuan ........................................................................... 1
I.3 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi ............................................. 2
I.4 Sumber Daya Manusia ..................................................................... 3
I.5 Peran Strategis ................................................................................... 4
BAB II PERENCANAAN KINERJA
II.1 Perencanaan Strategis ..................................................................... 6
II.1.1 Visi dan Misi ............................................................................ 6
II.1.2 Tujuan dan Sasaran ............................................................... 6
II.2 Perjanjian Kinerja ............................................................................... 8
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
III.1 Capaian Kinerja ................................................................................. 11
III.2 Realisasi Anggaran ............................................................................ 51
BAB IV PENUTUP
Penutup ........................................................................................................ 53
LAMPIRAN
Perjanjian Kinerja
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN 1
BAB I PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan
Kinerja pada akhir periode anggaran. Hal ini telah diatur dalam
Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan PermenPANRB No. 53
Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi. Laporan
Kinerja tersebut merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi
pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran
strategis instansi. Penyusunan Laporan Kinerja tersebut juga menjadi
kewajiban Inspektorat, sebagai salah satu
unit kerja di lingkungan Badan Standardisasi
Nasional (BSN) yang disusun secara
berjenjang sesuai Peraturan Kepala BSN No. 5
Tahun 2016 tentang Pedoman Pelaksanaan
Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah di
Lingkungan Badan Standardisasi Nasional.
Kinerja Inspektorat memberikan konstribusi khususnya pada kinerja Sekretaris
Utama dan secara keseluruhan terhadap BSN. Oleh karena itu, penyusunan
Laporan Kinerja Inspektorat merupakan bahan masukan dalam penyusunan
Laporan Kinerja Sekretaris Utama Tahun 2018.
I.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud penyusunan Laporan Kinerja Inspektorat BSN adalah sebagai
bentuk pertanggungjawaban kepada publik atas pengelolaan anggaran
S
Inspektorat merupakan unsur
pengawasan internal di
lingkungan BSN, yang berada di
bawah dan bertanggungjawab
langsung kepada Kepala Badan
Standardisasi Nasional.
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN 2
sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi Inspektorat untuk
meningkatkan kinerjanya.
Hasil evaluasi yang dilakukan akan digunakan sebagai dasar penyusunan
beberapa rekomendasi untuk menjadi masukan dalam menetapkan
kebijakan dan strategi yang akan datang sehingga dapat meningkatkan
kinerja Inspektorat.
I.3 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI
Berdasarkan Peraturan Presiden No. 4 Tahun 2018 tentang Badan
Standardisasi Nasional, tugas Insepektorat adalah melaksanakan
pengawasan intern atas pelaksanaan tugas Badan Standardisasi Nasional.
a. Tugas Pokok dan Fungsi
Inspektorat BSN mempunyai tugas melaksanakan pengawasan fungsional
terhadap pelaksanaan tugas di lingkungan BSN.
Untuk menjalankan tugas pokok tersebut, sesuai Pasal 27 Perpres No. 4 Tahun
2018, Inspektorat BSN menyelenggarakan fungsi:
a) Penyusunan kebijakan teknis pengawasan intern;
b) Pelaksanaan pengawasan intern terhadap kinerja dan
keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan
kegiatan pengawasan lainnya;
c) Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas
penugasan Kepala;
d) Penyusunan laporan hasil pengawasan; dan
e) Pelaksanaan administrasi inspektorat.
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN 3
b. Struktur Organisasi
Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi organisasi yang telah
ditetapkan, dilakukan pembagian tugas dan kewenangan yang
digambarkan dalam struktur organisasi sebagaimana Gambar 1.
Gambar I
Struktur Organisasi Inspektorat BSN
I.4 SUMBER DAYA MANUSIA
Untuk mendukung pelaksanaan operasional organisasi, sampai
dengan 31 Desember 2018 Inspektorat BSN memiliki personel berstatus
Aparatur Sipil Negara (ASN) sebanyak 14 orang, dengan rincian sesuai tabel
berikut:
KKeeppaallaa IInnssppeekkttoorraatt HHeerruu SSuusseennoo,, SS..PPii,, MMTT//SS22//GGooll.. IIVVcc
KKaa.. SSuubb.. BBaagg.. TTUU IInnssppeekkttoorraatt MMuurriipp ,, SS..SSooss,, MMIIAA//SS22//GGooll..IIIIIIcc
PPeennggeelloollaa SSiisstteemm PPeennggeennddaalliiaann ddaann PPeellaappoorraann
11.. AAnnggggrraaeennii RReessmmii UUnnttaarrii,, SSEE,, MM..AAPP //SS22//GGooll.. IIIIIIbb
22.. MMeettiikk BBeekkttii SSuulliissttiioorriinnii,, SSEE//SS11//GGooll.. IIIIIIbb
PPeennggaaddmmiinniissttrraassii UUmmuumm
KKiikkii RRooppiikkii,, SSLLTTAA//GGooll..IIIIdd
JJaabbaattaann FFuunnggssiioonnaall AAuuddiittoorr 1. DDaaddaanngg PP.. DDjjaattmmiikkoo,, SSEE..,,MM..CCoommmm..//SS22//GGooll..IIIIIIcc 2. AAjjeenngg HHaarriisseettyyoowwaattii,, SSEE//SS22//GGooll..IIIIIIcc 3. Hanif Nurcholis, SE/S1/Gol.IIIc 4. Dwitya Rupakumara, SE/S1/Gol.IIIc 5. YYuuddrriikkaa PPuuttrraa,, SSHH//SS11//GGooll..IIIIIIbb 6. GGeemmaa DD.. HHaakkiimm,, SSEE//SS11//GGooll.. IIIIIIbb 7. DDiiaann SSyyllvviiaannii,,AAmmdd//DDIIIIII//GGooll.. IIIIdd 8. AAiissaahh LLaattiiffaahh RR..PP,,AAmmdd//DDIIIIII//GGooll..IIIIdd JJaabbaattaann FFuunnggssiioonnaall AAuuddiittoorr KKeeppeeggaawwaaiiaann
1. AAmmiirr MMuucchhttaarr,, SSEE//SS11//GGooll.... IIVVcc
KKeeppaallaa BBSSNN PPrrooff..DDrr.. BBaammbbaanngg PPrraasseettyyaa MM..SScc..
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN 4
Tabel I.1
Pegawai Inspektorat BSN
I.5 PERAN STRATEGIS INSPEKTORAT BSN
Dengan ditetapkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang
Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (SPK), BSN diharapkan memberikan
kontribusi dalam pemecahan masalah yang dihadapi selama ini.
Inspektorat mempunyai peran strategis dalam mendukung
pelaksanaan fungsi BSN, yaitu melaksanakan fungsi pengawasan untuk
memberikan informasi, masukan, koreksi dan rekomendasi/solusi, agar
pelaksanaan program dan kegiatan di BSN tercapai sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, secara efektif,
efisien dan ekonomis. Peran pengawasan dilaksanakan untuk mewujudkan
akuntabilitas kinerja yang diinginkan. Inspektorat telah mengidentifikasi
potensi, permasalahan yang dihadapi, dan tindak lanjut yang akan
dilakukan dalam mendukung pelakasanaan fungsi BSN.
No Unit Kerja Tingkat Pendidikan
Jumlah S3 S2 S1 S0 <SLTA
1. Kepala Inspektorat - 1 - - - 1
2. Kepala Subbagian Tata Usaha - 1 - - - 1
3. Auditor - 2 2 2 - 6
4. Calon Auditor - - 2 - - 2
5. Auditor Kepegawaian - - 1 - - 1
6 Pengelola Sistem
Pengendalian Pelaporan
- 1 1 - - 2
7. Pengadministrasi - - - - 1 1
Jumlah - 5 6 2 1 14
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN 5
Tabel 1.2 Potensi dan Permasalahan
Potensi Permasalahan Tindak Lanjut
1. Komitmen pemerintah yang
kuat dala upaya
memberantas korupsi
antara lain melalui
pelaksanaan reformasi
birokrasi, aksi PPK dan SPIP.
2. Inspektorat mempunyai
wewenang untuk
melakukan pengawasan
atas pelaksanaan tugas di
lingkungan BSN yang
dipertegas dengan fungsi
pelaksanaan pengawasan
terhadap anggaran,
kepegawaian,
perlengkapan dan
akuntabilitas sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundangan yang berlaku
1. Masih kuranngnya
kesadaran unit kerja
akan pentingnya
pengendalian
internal, contohnya
terkait dengan
pengelolaan
keuangan, PBJ, dll
2. Masih kurangnya
kesadaran unit kerja
untuk menindaklanjuti
hasil audit, reviu,
evaluasi, dan
pemeriksaan.
3. Masih terbatasnya
SDM yang menguasai
kualifikasi teknis
4. Unit kerja masih
belum
memanfaatkan
secara optimal peran
Inspektorat sebagai
katalisator dan
quality assurance
1. Inspektorat
melaksanakan
program
pengawasan yang
tertuang dalam PKPT
2. Melaksakan sosialisasi
terkait kebijakan dan
peraturan terkait
dengan pengawasan
3. Melakukan monitoring
Tindak Lanjut Hasil
Audit
4. Menambah SDM
Inspektorat dan/
meminta bantuin staf
yang mempunyai
kualifikasi teknis dalam
kegiatan
pengawasan
5. Permintaan
pendampingan serta
berkoordinasi dengan
BPKP, BPK dan
stakeholeder terkait
6. Memberikan
konsultasi dalam
pelaksanaan
anggaran
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN 6
BAB II PERENCANAAN KINERJA
II.1 PERENCANAAN STRATEGIS
II.1.1 Visi dan Misi
alam rangka mewujudkan visi Badan Standardisasi Nasional,
Inspektorat sesuai dengan tugasnya melaksanakan pengawasan
terhadap pelaksanaan tugas di lingkungan BSN yang diarahkan
untuk mendukung dan mengoptimalkan segenap potensi yang
ada untuk mewujudkan visi BSN tahun 2015-2019 yang telah
ditetapkan yakni “Terwujudnya infrastruktur mutu nasional yang
handal untuk meningkatkan daya saing dan kualitas hidup bangsa”,
Inspektorat menetapkan visi dan misi yang sesuai dengan Rencana Strategis
(Renstra) Tahun 2015-2019 sebagai berikut:
VISI
“Menjadi Aparat Pengawasan Internal Pemerintah yang profesional,
Independen dan mampu menjadi Katalisator Pencapaian Tujuan
Sasaran Strategis BSN”
MISI
1. Memastikan tercapainya Tujuan dan Sasaran Strategis BSN
2. Memastikan terwujudnya iklim yang mampu mencegah KKN di
lingkungan BSN
II.1.2 Tujuan dan Sasaran
Tujuan merupakan hal yang akan dicapai atau dihasilkan dalam
jangka waktu satu sampai dengan lima tahunan. Tujuan ditetapkan dengan
mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu
D
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN 7
dan analisis strategis, serta mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan,
program, dan kegiatan dalam rangka merealisasi misi. Tujuan yang
dirumuskan berfungsi juga untuk mengukur sejauh mana visi dan misi
Inspektorat telah dicapai mengingat tujuan dirumuskan berdasarkan visi
dan misi organisasi.
Rumusan tujuan Inspektorat adalah sebagai berikut:
TUJUAN
1. Terlaksananya Program dan Kegiatan sesuai dengan kebijakan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
2. Terwujudnya Akuntabilitas Kinerja di Lingkungan BSN;
3. Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahaan yang baik di Lingkungan BSN.
Sasaran disini merupakan sasaran di lingkungan Inspektorat selaku
unit pendukung di lingkungan BSN. Inspektorat dituntut agar dapat
mengikuti perkembangan dan dinamika di lingkungan BSN untuk
meningkatkan kualitas, produktivitas dan kinerja pelaksanaan fungsi BSN.
Untuk itu, pencapaian kinerja Inspektorat harus dapat dinilai dari aspek
ketepatan penentuan sasaran strategis, indikator kinerja, ketepatan target
dan keselarasan antara kinerja output dan kinerja outcome. Pada tahun
2018, sasaran Inspektorat telah dilakukan penyempurnaan dalam rangka
perbaikan berkelanjutan.
Berikut sasaran sesuai dengan Rencana Strategis Inspektorat Tahun
2015-2019:
SASARAN 2015-2019
1. Terwujudnya layanan informasi publik yang berkualitas;
2. Terwujudnya good governance dan clean government;
3. Terselenggaranya pengawasan dan pengendalian internal BSN;
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN 8
4. Meningkatnya kinerja sistem pengelolaan anggaran, sumber daya
manusia, tata kelola dan organisasi Inspektorat yang professional.
Sedangkan sasaran yang ditetapkan untuk mencapai tujuan Inspektorat
berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2018 sebagai upaya penyempurnaan
adalah sebagai berikut:
SASARAN INSPEKTORAT 2018
1. Meningkatnya tata kelola dan organisasi yang profesional;
2. Terwujudnya good governance dan clean government;
3. Meningkatnya pengawasan dan pengendalian internal BSN;
4. Meningkatkan kualitas proses pengawasan dan pengendalian internal;
5. Meningkatkan pengelolaan tindak lanjut aduan masyarakat;
6. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik di lingkungan BSN;
7. Meningkatkan kualitas aplikasi e-gov;
8. Meningkatkan tata kelola dan organisasi yang profesional di Inspektorat;
9. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di Inspektorat;
10. Menigkatkan pengelolaan sarana dan prasarana penunjang kinerja di
Inspektorat;
11. Meningkatkan kinerja pengelolaan anggaran di Inspektorat.
II.2 PERJANJIAN KINERJA
Perjanjian Kinerja merupakan Pernyataan Kinerja atau Perjanjian
Kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja
tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi.
Perjanjian kinerja dimanfaatkan oleh pimpinan BSN untuk menilai
keberhasilan pimpinan unit kerja pada akhir tahun.
Sebagai upaya untuk terus melakukan perbaikan dalam pengukuran
kinerja, pada tahun 2018 telah dilakukan penyempurnaan Indikator Kinerja
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN 9
Sasaran Inspektorat sehingga indikator kinerja Perjanjian Kinerja Inspektorat
Tahun 2018 juga mengalami perubahan. Berikut adalah Perjanjian Kinerja
Inspektorat tahun 2018 berdasarkan sasaran, indikator kinerja dan target.
Tabel II.1 Perjanjian Kinerja Inspektorat Tahun 2018
No Sasaran Indikator Kinerja Target
2018
Stakeholder Perspectives
1. Meningkatnya tata kelola
dan organisasi yang
profesional
1. Tingkat pelaksanaan Reformasi
Birokrasi (nilai PMPRB)
83 (nilai)
2. Nilai kepatuhan layanan publik 104 (nilai)
2. Terwujudnya good
governance dan clean
government
3. Zona integritas WBK/WBBM 2 (zona)
3. Meningkatnya pengawasan
dan pengendalian internal
BSN
4. Nilai maturitas SPIP 2,8 (nilai)
Internal Process Perspectives
4. Meningkatkan kualitas
proses pengawasan dan
pengendalian internal
5. Persentase penyelesaian tindak
lanjut hasil pemeriksaan
100 %
6. Persentase penyelesaian tindak
lanjut Rencana Tindak
Pengendalian berdasarkan
Manajemen Risiko dalam
dokumen RTP
90 %
7. Persentase rekomendasi hasil
pengendalian internal yang
ditindaklanjuti
100%
5. Meningkatkan pengelolaan
tindak lanjut aduan
masyarakat
8. Persentase pemenuhan
penyelesaian tindak lanjut aduan
masyarakat
90%
6. Meningkatkan tata kelola
pemerintahan yang baik di
lingkungan BSN
9. Persentase penyelesaian tindak
lanjut hasil PMPRB
100%
10. Persentase penyelesaian tindak
lanjut aduan melalui WBS
90%
11. Persentase penyelesaian tindak
lanjut pengelolaan gratifikasi
100%
12. Persentase penyelesaian tindak 90%
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN 10
No Sasaran Indikator Kinerja Target
2018 lanjut penanganan benturan
kepentingan
7. Meningkatkan kualitas
aplikasi e-gov
13. Indeks kepuasan penerapan
SIPATLHA dan SIPMAS
3,7 (indeks)
Learning and Growth Perspectives
8. Meningkatkan tata kelola
dan organisasi yang
professional di Inspektorat
14. Tingkat pelaksanaan Reformasi
Birokrasi (nilai PMPRB)
83 (nilai)
15. Tingkat kualitas akuntabilitas
kinerja BSN (nilai lembar kerja
evaluasi AKIP BSN)
70 BB (nilai)
9. Meningkatkan kompetensi
sumber daya manusia di
Inspektorat
16. Persentase ASN yang mengikuti
program peningkatan kompetensi
100%
10. Menigkatkan pengelolaan
sarana dan prasarana
penunjang kinerja di
Inspektorat
17. Persentase ketersediaan sarana
dan prasarana berdasarkan
Rencana Kebutuhan BMN
100%
18. Persentase pemanfaatan BMN 100%
11. Meningkatkan kinerja
pengelolaan anggaran di
Inspektorat
19. Persentase realisasi anggaran ≥95%
Sebagimana tercantum dalam tabel di atas, Inspektorat pada tahun
2018 menetapkan sebanyak 11(sebelas) sasaran dimana setiap sasaran
memiliki indikator kinerja sebagai acuan untuk mengukur keberhasilan atau
kegagalan pada setiap pelaksanaannya.
Dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditetapkan, Inspektorat
melaksanakan 1 (satu) program dengan 1 (satu) kegiatan, yaitu Program
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BSN melalui
kegiatan Peningkatan Penyelenggaraan Pengawasan Internal.
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN 11
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
kuntabilitas kinerja adalah pertanggungjawaban kinerja unit kerja
dalam mencapai tujuan dan sasaran strategis unit kerjanya dan
digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran dan tujuan yang telah
ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misinya.
Inspektorat BSN berkewajiban untuk melaporkan akuntabilitas kinerja melalui
penyajian Laporan Kinerja. Laporan Kinerja tersebut menggambarkan
tingkat keberhasilan dan/atau kegagalan selama kurun waktu 1 (satu)
tahun berdasarkan sasaran, program dan kegiatan yang telah ditetapkan.
Untuk mendukung pencapaian kinerjanya, Inspektorat telah melaksanakan
beberapa aktivitas kegiatan yang disesuaikan dengan tugas pokok dan
fungsinya. Pelaksanaan aktivitas kegiatan tersebut selanjutnya dituangkan
dalam Laporan Kinerja Inspektorat Tahun 2018.
III.1 CAPAIAN KINERJA
Pencapaian kinerja adalah hasil kerja yang dicapai Inspektorat sesuai
dengan wewenang dan tanggung jawabnya dalam rangka mencapai
tujuan dan sasaran Inspektorat. Dalam rangka mendukung pencapaian
tujuan dan sasaran untuk mewujudkan visi dan misi Inspektorat BSN, maka
telah ditetapkan sasaran dan target kinerja. Sasaran dan target kinerja
tersebut dicapai melalui pelaksanaan program dan kegiatan sebagaimana
telah disampaikan pada Bab II. Pencapaian masing-masing sasaran dan
target yang direncanakan dalam Tahun 2018 berdasarkan Perjanjian Kinerja,
dapat dilihat pada tabel berikut.
A
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN 12
Tabel III.1 Pencapaian Kinerja Inspektorat BSN Tahun 2018
No Sasaran Indikator Kinerja Target
2018
Realisasi
2018
Capaian
%
Stakeholder Perspectives
1. Meningkatnya tata
kelola dan organisasi
yang profesional
1. Tingkat pelaksanaan
Reformasi Birokrasi (nilai
PMPRB)
83
(nilai)
87,22 105,1%
2. Nilai kepatuhan layanan
publik
104
(nilai)
108 103,8%
2. Terwujudnya good
governance dan clean
government
3. Zona integritas
WBK/WBBM
2
(zona)
2 zona 100%
3. Meningkatnya
pengawasan dan
pengendalian internal
BSN
4. Nilai maturitas SPIP 2,8
(nilai)
3,0
107,1%
Internal Process Perspectives
4.
Meningkatkan kualitas
proses pengawasan
dan pengendalian
internal
5. Persentase
penyelesaian tindak
lanjut hasil pemeriksaan
100 % 66% 66%
6. Persentase
penyelesaian tindak
lanjut Rencana Tindak
Pengendalian
berdasarkan
Manajemen Risiko
dalam dokumen RTP
90 % 81% 90%
7. Persentase
rekomendasi hasil
pengendalian internal
yang ditindaklanjuti
100% 81,8% 81,8%
5. Meningkatkan
pengelolaan tindak
lanjut aduan
masyarakat
8. Persentase pemenuhan
penyelesaian tindak
lanjut aduan
masyarakat
90% 100% 111,1%
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN 13
No Sasaran Indikator Kinerja Target
2018
Realisasi
2018
Capaian
%
6. Meningkatkan tata
kelola pemerintahan
yang baik di
lingkungan BSN
9. Persentase
penyelesaian tindak
lanjut hasil PMPRB
100% 94% 94%
10. Persentase
penyelesaian tindak
lanjut aduan melalui
WBS
90% 0 NA
11. Persentase
penyelesaian tindak
lanjut pengelolaan
gratifikasi
100% 100% 100%
12. Persentase
penyelesaian tindak
lanjut penanganan
benturan kepentingan
90% 0 NA
7. Meningkatkan kualitas
aplikasi e-gov
13. Indeks kepuasan
penerapan SIPATLHA
dan SIPMAS
3,7
(indeks)
3,1 83,8 %
Learning and Growth Perspectives
8. Meningkatkan tata
kelola dan organisasi
yang professional di
Inspektorat
14. Tingkat pelaksanaan
Reformasi Birokrasi (nilai
PMPRB)
83
(nilai)
87,22 105,1%
15. Tingkat kualitas
akuntabilitas kinerja
BSN (nilai lembar kerja
evaluasi AKIP BSN)
70 BB
(nilai)
78,01 111,4%
9. Meningkatkan
kompetensi sumber
daya manusia di
Inspektorat
16. Persentase ASN yang
mengikuti program
peningkatan
kompetensi
100% 85% 85%
10. Menigkatkan
pengelolaan sarana
dan prasarana
penunjang kinerja di
17. Persentase
ketersediaan sarana
dan prasarana
berdasarkan Rencana
100% 100% 100%
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN 14
No Sasaran Indikator Kinerja Target
2018
Realisasi
2018
Capaian
%
Inspektorat Kebutuhan BMN
18. Persentase
pemanfaatan BMN
100% 100% 100%
11. Meningkatkan kinerja
pengelolaan anggaran
di Inspektorat
19. Persentase realisasi
anggaran
≥95% 99,01% 104,2%
Berdasarkan tabel tersebut di atas, berikut diuraikan capaian kinerja
Inspektorat untuk masing-masing sasaran yang telah ditetapkan dalam
Perjanjian Kinerja.
Pencapaian sasaran tersebut dijelaskan sebagai berikut:
SASARAN
1 Meningkatnya tata kelola dan organisasi yang profesional
Tabel III.2 Capaian Sasaran Kinerja 1
Indikator Kinerja
Satuan Realisasi Capaian 2018 Rencana s.d 2019
Target %
Capaian
2018
terhadap
2019
2015 2016 2017 Target Realiasi %
1. Tingkat
pelaksanaan
Reformasi Birokrasi
(nilai PMPRB)
nilai 68,29 71,79 72,69 83
87,22 105,1 88 99
2. Nilai kepatuhan
layanan publik
nilai 64,25 104 - 104 108 103,8 90 120
Rata-rata capaian sasaran 100%
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran meningkatnya
tata kelola dan organisasi yang profesional terdiri dari 2 (dua) indikator
kinerja. Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut rata-rata
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN 15
capaiannya di atas 100%. Berikut disampaikan rincian capaian indikator
kinerja sasaran 1.
1. Tingkat Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (nilai PMPRB)
Setiap K/L/D diwajibkan melaksanakan Reformasi Birokrasi
sebagaimana dituangkan dalam Perpres No. 81 tahun 2010. Reformasi
birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan
pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem
penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek
kelembagaan, tata laksana, dan sumberdaya manusia aparatur.
Untuk menilai Tingkat pelaksanaan RB, Kemen PANRB melakukan
evaluasi setiap tahun di seluruh K/L/D. Setiap K/L/D, melalui unit Inspektorat
masing-masing untuk melakukan Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi (PMPRB). Evaluasi Pelaksanaan RB yang dilakukan oleh Kemen
PANRB baru dilaksanakan pada tanggal 9 Oktober 2018, akan tetapi pada
saat laporan kinerja ini disusun nilai Reformasi Birokrasi tahun 2018 belum
keluar, sehingga realisasi indikator Tingkat pelaksanaan Reformasi Birokrasi
menggunakan hasil Penilaian Asesor PMPRB BSN.
Nilai PMPRB tersebut memperlihatkan adanya
peningkatan dan melampaui target. Dari target nilai
PMPRB sebesar 83, dapat dicapai Hasil PMPRB tahun
2018 sebesar 87,22; atau tercapai 105,1%. Untuk
peningkatan kinerja Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
pada tahun 2019 dapat ditingkatkan, upaya yang
akan dilakukan antara lain sebagai berikut:
Melakukan Sosialisasi Pembekalan Asesor dan Asisten Asesor dengan
narasumber dari Kemenpan RB;
Melakukan koordinasi dengan sekretariat RB dan Pokja RB;
Tingkat
pelaksanaan
Reformasi Birokrasi
(nilai PMPRB)
Target : 83
Realisasi : 87,22
Capaian : 105,1%
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN 16
Monitoring terkait identifikasi dan pengumpulan bukti dukung
rencana aksi;
Merevisi SK Asesor dan Asisten Asesor PMPRB.
Gambar 2. Entry Meeting Evaluasi Reformasi Birokrasi oleh Tim Evaluator
Kemen PANRB
Gambar 3. Banner Kampaye dalam rangka Reformasi Birokrasi
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN 17
2. Nilai Kepatuhan Layanan Publik
Ombudsman RI melaksanakan survei kepatuhan terhadap
pelaksanaan kepatuhan layanan publik di K/L/D yang dilakukan sejak 2013.
BSN telah dilakukan survei pada tahun 2015 dan 2016, menghasilkan
peningkatan nilai yang signifikan, dari nilai 64,25 menjadi 104. Dengan nilai
tersebut, kepatuhan layanan BSN telah memasuki zona hijau (baik).
Ombudsman pada tahun 2017 dan 2018 tidak melakukan penilaian
kepatuhan layanan publik pada K/L yang berada di zona hijau/baik,
sehingga agar senantiasa bisa menjamin keberlangsungan kepatuhan
layanan tersebut, tahun 2018 Inspektorat melakukan self assessment
terhadap salah satu layanan publik di BSN yaitu pada layanan terpadu
(LITe).
Hasil self assessment terhadap Layanan terpadu (LITe), diperoleh nilai
sebesar 108, meningkat dibandingkan dengan nilai tahun 2016. Dari evaluasi
tersebut juga memberikan beberapa rekomendasi untuk meningkatkan nilai
kepatuhan layanan publik, antara lain:
Sistem, mekanisme dan prosedur, agar dibuat lebih
sederhana dan mudah dipahami, misalnya berupa
gambar/audio visual;
Produk pelayanan, agar dibuat info terkait jenis
produk layanan yang terpampang ditempat yang
mudah terlihat, misalnya di kaca depan pintu
masuk LITe;
Biaya/Tarif, agar tariff PNBP ditampilkan secara jelas
di ruang pelayanan dan website;
Maklumat layanan, agar banner maklumat
diletakkan di depan ruang tunggu/baca yang
mudah terlihat jelas;
Nilai Kepatuhan
Layanan Publik
Target : 104
Realisasi : 108
Capaian : 103,8%
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN 18
Pelayanan khusus, agar dipasang info jalur evakuasi di dalam LITe;
Ketersediaan Petugas Pengelola Pengaduan, agar dipasang foto
dan nama HP Penanggungjawab layanan/pengaduan;
Visi dan Misi Pelayanan, agar membuat visi dan misi pelayanan
dan ditampilkan di ruang layanan yang mudah terbaca/terlihat;
Atribut, agar ada nama petugas di meja layanan.
Gambar 4. Rapat Evaluasi Layanan Publik
Gambar 5. Layanan Informasi Terpadu BSN
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN 19
SASARAN
2 Terwujudnya good governance dan clean government
Tabel III.3 Capaian Sasaran Kinerja 2
Indikator Kinerja
Satuan Realisasi Capaian 2018
Rencana s.d 2019
Target % Capaian
2018
terhadap
2019
2015 2016 2017 Target Realiasi %
3. Zona integritas
WBK/WBBM
zona - - - 2 2 100 2 100
Rata-rata capaian Sasaran 100%
3. Zona integritas WBK/WBBM
Zona Integritas merupakan predikat yang diberikan kepada K/L/D
yang memiliki komitmen untuk mewujudkan WBK (Wilayah Bebas Korupsi)
dan WBBM (Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani) melalui upaya
pencegahan korupsi, reformasi birokrasi, dan peningkatan kualitas
pelayanan publik yang diatur melalui Permen PANRB No. 52 Tahun 2014
tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas
Dari Korupsi Dan Wilayah Birokrasi Bersih Dan Melayani Di Lingkungan Instansi
Pemerintah
Tahun 2018, BSN mengusulkan 2 (dua) unit berpredikat WBK kepada
Kemen PANRB, yaitu Pusat Informasi dan Dokumentasi Standardisasi dan
Pusat Akreditasi Lembaga Sertifikasi. Pengusulan kedua unit kerja tersebut
didasarkan pada penilaian yang dilakukan oleh Inspektorat. Nilai tersebut
adalah 92,10 pada Pusat Informasi dan Dokumentasi Standardisasi dan 91,01
pada Pusat Akreditasi Lembaga Sertifikasi. Namun demikian sampai dengan
akhir tahun 2018, Kemen PANRB belum melakukan penilaian pada ZI WBK
yang diusulkan oleh BSN.
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN 20
Gambar 6. Pencanangan ZI dan penandatangan
Tabel III.4 Nilai Hasil Evaluasi ZI WBK Pusat Akreditasi Lembaga Sertifikasi oleh
Inspektorat
Penilaian Bobot Nilai
A. Proses
1. Manajemen Perubahan 5 4,78
2. Penataan Tatalaksana 5 5
3. Penataan Sistem Manajemen SDM 15 13,25
4. Penguatan Akuntabilitas 15 9,52
5. Penguatan Pengawasan 15 15,00
6. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 10 10,00
Total Pengungkit 57,55
B. Hasil
Pemerintah yang bersih dan Bebas KKN 20 18,01
Kualitas Pelayanan Publik 20 15,45
Total Hasil 33,46
Nilai Evaluasi ZI WBK 91,01
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN 21
Tabel III.5 Nilai Hasil Evaluasi ZI WBK Pusat Informasi dan Dokumentasi
Standardisasi oleh Inspektorat
Penilaian Bobot Nilai
A. Proses
1. Manajemen Perubahan 5 4,70
2. Penataan Tatalaksana 5 5
3. Penataan Sistem Manajemen SDM 15 13,25
4. Penguatan Akuntabilitas 15 9,29
5. Penguatan Pengawasan 15 15,00
6. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 10 10,00
Total Pengungkit 57,24
B. Hasil
Pemerintah yang bersih dan Bebas KKN 20 18,01
Kualitas Pelayanan Publik 20 16,85
Total Hasil 34,86
Nilai Evaluasi ZI WBK 92,10
Upaya yang telah dilakukan dalam rangka pencapai zona integritas
tersebut, antara lain:
Sosialisasi ZI/WBK dengan Narasumber dari Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi;
Melakukan self assessment untuk perbaikan unit kerja yang diusulkan.
Untuk dapat mempertahankan atau meningkatkan
capaian kinerja Zona Integritas WBK/WBBM di tahun
berikutnya, Inspektorat tetap akan melakukan self
assessment terhadap unit kerja yang ada di BSN dan
bukti-bukti pendukungnya sebelum diusulkan ke
Kemen PANRB.
Zona integritas
WBK/WBBM
Target : 2
Realisasi : 2
82,54%
Capaian : 100%
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN 22
SASARAN
3 Meningkatnya pengawasan dan pengendalian internal BSN
Tabel III.6 Capaian Sasaran Kinerja 3
Indikator Kinerja
Satuan Realisasi Capaian 2018 Rencana s.d
2019
Target
% Capaian
2018
terhadap
2019
2015 2016 2017 Target Realiasi %
4. Nilai maturitas SPIP nilai - 2,5 - 2,8 3,0 107,1 3,2 93
Rata-rata capaian Sasaran 100%
4. Nilai Maturitas SPIP
Tingkat maturitas penyelenggaraan SPIP (Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah) merupakan kerangka kerja yang memuat karakteristik dasar
yang menunjukkan tingkat kematangan penyelenggaraan SPIP yang
terstruktur dan berkelanjutan.
Tingkat maturitas SPIP menjadi salah indikator dalam RPJMN 2015-
2019, dimana tingkat maturitas SPIP K/L/D ditargetkan dapat tercapai 3,0.
Penilaian maturitas SPIP dilakukan oleh BPKP. Penilaian maturitas SPIP BSN
pertama kali dilakukan pada tahun 2016 dengan nilai sebesar 2,5 (level 2).
Pada tahun 2017, BPKP tidak melakukan penilaian, kemudian dilakukan
penilaian kembali pada tahun 2018 terhadap maturitas SPIP BSN dengan
nilai 3,0 (level 3) “terdefinisi”. Nilai tersebut telah memenuhi target RPJMN
2015-2019. Tahapan yang dilaksanakan dalam penilaian tersebut meliputi :
Tahap persiapan, terdiri dari penetapan satuan kerja sebagai sampel
responden, penyiapan tim asesor, pembentukan counterpart,
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN 23
kelengkapan unsur dalam rencana kerja serta pelaksanaan entry
meeting;
Tahap pelaksanaan, terdiri dari kelengkapan langkah kerja penilaian
termasuk kelengkapan subtansi pengujian bukti yang dipersyaratkan
seperti bukti dokumentasi, wawancara pimpinan, wawancara pegawai,
wawancara stakeholder, observasi dan kuesioner lanjutan atas 5 (lima)
unsur dan sub unsur SPIP
Tahap pelaporan, meliputi penghitungan skor akhir, penentuan area of
improvement, penyusunan rekomendasi dan pembuatan laporan.
Validasi skor hasil penilaian maturitas SPIP BSN oleh Inspektorat BSN dan
BPKP, melalui penelaahan kembali dokumen pendukung, melakukan
wawancara dan konfirmasi, melakukan observasi singkat serta
memastikan kebenaran dan kelengkapan hasil input kertas kerja
penilaian ke dalam aplikasi panilaian maturitas SPIP yang ada pada
website www.spip.inostra.com.
Keberhasilan capaian kinerja Penilaian Maturitas SPIP, didukung
antara lain oleh:
Jumlah sampel yang telah memenuhi
persyaratan;
Tim Asesor dan counterpart yang telah memiliki
pemahaman yang memadai terkait SPIP;
Bukti dukung yang cukup lengkap sesuai yang
dipersyaratkan, seperti bukti dokumentasi,
wawancara pimpinan, wawancara pegawai,
wawancara stakeholder, observasi dan kuesioner
lanjutan;
Melakukan bencmarking ke K/L/Pemda yang nilai
maturitas SPIPnya sudah mencapai level 3.
Nilai maturitas
SPIP
Target : 2,8
Realisasi : 3,0
82,54%
Capaian : 107,1% ,1%
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN 24
Dalam rangka meningkatkan nilai maturitas SPIP beberapa rekomendasi
yang harus dilakukan BSN, antara lain sebagai berikut:
Menentukan Area of Improvement (AOI);
Memanfaatkan hasil penilaian risiko dan efektivitas pemantauan yang
berkelanjutan untuk menentukan lingkup dan frekuensi evaluasi terpisah;
Segera melakukan evaluasi terpisah ketika ada kejadian luar biasa yang
menimpa BSN, sebagai contoh: 1)adanya perubahan besar dalam
rencana atau strategi manajemen, 2) pemekaran/penciutan organisasi,
3) perubahan operasional dan pemrosesan informasi keuangan dan
anggaran;
Memanfaatkan penggunaan teknik audit berbantuan computer untuk
mengidentifikasi indikator inefisiensi, pemborosan atau penyalahgunaan.
Gambar 7. Sosialisasi Penilaian Maturitas SPIP BSN
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN 25
SASARAN
4
Meningkatkan kualitas proses pengawasan dan pengendalian
internal
Tabel III.7 Capaian Sasaran Kinerja 4
Indikator Kinerja
Satuan Realisasi Capaian 2018 Rencana s.d 2019
Target % Capaian
2018
terhadap
2019
2015 2016 2017 Target Realiasi %
5. Persentase
penyelesaian tindak
lanjut hasil
pemeriksaan
% 95% 80% 100% 100% 66% 66 100 %
100
6. Persentase
penyelesaian tindak
lanjut Rencana Tindak
Pengendalian
berdasarkan
Manajemen Risiko
dalam dokumen RTP
% - 91% 37% 90% 81% 90 90% 90
7. Persentase
rekomendasi hasil
pengendalian internal
yang ditindaklanjuti
% 90% 95 % 96,8% 100% 81,8% 81,8 100% 81,8
Rata-rata capaian Sasaran 79,3%
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran meningkatkan
kualitas proses pengawasan dan pengendalian internal terdiri dari 3 (tiga)
indikator kinerja. Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut rata-rata
capaian sebesar 79,3%. Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja
sasaran 4.
5. Persentase Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan
BPK RI telah melakukan pemeriksaan terhadap laporan keuangan
BSN tahun 2017, pada tanggal 31 Januari – 12 April 2018. Berdasarkan hasil
pemeriksaan tersebut, BPK memberikan Laporan Hasil Pemeriksaan dengan
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN 26
3 temuan dan 5 rekomendasi serta Management Letter dengan 2 temuan
dan 4 rekomendasi. Atas temuan dan rekomendasi tersebut, BSN telah
menindaklanjuti 6 rekomendasi dari total 9 rekomendasi dan 3 rekomendasi
belum selesai atau masih dalam proses penyelesaian, sehingga realisasi
capaian indikator kinerja penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan
adalah sebesar 66%, masih dibawah target yang diharapkan. Data temuan
dan rekomendasi hasil pemeriksaan BPK Tahun 2018 atas Laporan Keuangan
BSN Tahun Anggaran 2017 pada tabel berikut:
Tabel III.8 Data Temuan dan Rekomendasi Hasil Pemeriksaan BPK
Tahun 2018
No. Kategori Jumlah
Temuan
Jumlah
Rekomendasi Selesai
Dalam
Proses
1. Sistem Pengendalian
Internal
2 3 1 2
2. Kepatuhan terhadap
Peraturan Per UU
1 2 1 1
3. Management letter 2 4 4 0
Jumlah 5 9 6 3
Kendala yang dihadapi dalam pemenuhan target kinerja tersebut,
antara lain disebabkan karena tindak lanjut hasil pemeriksanaan masih
dalam proses penyelesaian, misalnya perbaikan SOP PNBP, dan tindakan
perbaikannya memerlukan biaya yang belum dialokasikan pada tahun 2018
dan baru akan dialokasikan pada tahun 2019, misalnya temuan terkait
dengan aplikasi KAN MIS.
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN 27
Gambar 8. Entry Meeting Pemeriksaan BPK
Agar kinerja tersebut pada tahun berikutnya dapat ditingkatkan, upaya
yang akan dilakukan antara lain sebagai berikut:
Melakukan rapat koordinasi dan monitoring setiap bulan dengan auditee
terkait dengan penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK;
Melakukan monitoring menggunakan SIPTL (Sistem Informasi Pemantauan
Tindak Lanjut) BPK.
Dalam pencapaian Opini BPK atas pelaporan
keuangan BSN tahun 2017, BPK memberikan opini
terhadap Laporan Keuangan BSN TA 2017 dengan
predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Dengan demikian dalam 2 (dua) tahun terakhir,
Laporan Keuangan BSN mendapatkan Opini Wajar
Tanpa Pengecualian (WTP).
Penyelesaian
tindak lanjut hasil
pemeriksaan
Target : 100%
Realisasi : 66%
Capaian : 66%
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN 28
Gambar 9. Penyerahan Opini BPK atas Laporan Keuangan BSN
6. Persentase Penyelesaian Tindak Lanjut Rencana Tindak Pengendalian
Berdasarkan Manajemen Risiko Dalam Dokumen RTP
Penyelesaian tindak lanjut Rencana Tindak Pengendalian
berdasarkan Manajemen Risiko dalam dokumen RTP dilaksanakan melalui
kegiatan pemantauan Rencana Tindak Pengendalian pada dokumen RTP
Manajemen Risiko yang telah disusun oleh unit kerja. Pemantauan tindak
lanjut Rencana Tindak Pengendalian diharapkan dapat memberikan arah
penyelenggaraan SPIP Unit Kerja di lingkungan BSN, dan menjadi komitmen
terutama bagi pimpinan dalam rangka perbaikan kegiatan, meminimalkan
risiko dan mengendalikan risiko untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Dari 11 (sebelas) unit kerja yang telah menyusun dokumen RTP
berdasarkan Manajemen Risiko, hanya 9 (sembilan) unit kerja yang
melakukan pemantauan dan mengirimkan hasil pemantauan Rencana
Tindak Pengendaliannya ke Inspektorat. Sehingga realisasi capaian inditakor
tersebut sebesar 81%.
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN 29
Penyelesaian tindak lanjut Rencana Tindak Pengendalian
berdasarkan Manajemen Risiko dalam dokumen RTP tidak bisa tercapai
karena sebagian unit kerja baru menyelesaikan dokumen RTP SPIP pada
akhir semester II sehingga pemantauan tindak lanjut RTP menjadi terhambat.
Peningkatan kesadaran pimpinan unit kerja akan pentingnya
mengimplementasikan SNI ISO 31000 tentang Manajemen Risiko perlu selalu
dilakukan, yang disertai dengan peningkatan kompetensi dalam
melakukan identifikasi, analisis dan evaluasi risiko, sehingga tindakan
pengedalian risiko dapat dilakukan, dimonitor, dan dievaluasi, agar
manajemen risiko dapat berjalan dengan efektif. Dalam hal ini, Inspektorat
sudah mengupayakan kegiatan, antara lain :
Melakukan sosialisasi, workshop dan bimtek penyusan dokumen RTP
berdasarkan Manajemen Risiko kepada unit kerja untuk tingkat eselon I
maupun eselon II;
In house training Manajemen Risiko berbasis SNI ISO 31000.
Agar kinerja penyelesaian tindak lanjut Rencana Tindak
Pengendalian berdasarkan Manajemen Risiko dalam dokumen RTP pada
tahun 2019 dapat dipertahankan/ditingkatkan, upaya yang akan dilakukan
antara lain:
Membentuk tim satgas SPIP berdasarkan stuktur
organisasi baru;
Melakukan sosialisasi dan bimtek penyusunan
dokumen RTP berdasarkan Manajemen Risiko
kepada unit kerja berdasar stuktur organisasi
baru;
Melakukan pemantauan Rencana Tindak
Pengendalian secara triwulanan.
Penyelesaian
tindak lanjut RTP
berdasar
Manajemen Risiko
Target : 90%
Realisasi : 81%
Capaian : 90%
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN 30
Gambar 10. Bimtek Penyusunan Dokumen RTP
Gambar 11. Sosialisasi dan Pencanangan Kebijakan Kepala BSN dalam
Penerapan Manajamen Risiko
7. Persentase Rekomendasi Hasil Pengendalian Internal Yang Ditindaklanjuti
Indikator kinerja rekomendasi hasil pengendalian internal yang
ditindaklanjuti dilaksanakan melalui kegiatan audit internal. Pelaksanaan
audit ini dilakukan oleh Tim Auditor yang ditugaskan oleh Kepala Inspektorat
sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Tahun 2018.
Realisasi capaian indikator tersebut adalah sebesar 81,8%. Dibandingkan
dengan tahun sebelumnya, terjadi penurunan capaian kinerja, hal tersebut
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN 31
dikarenakan masih ada beberapa rekomendasi yang masih belum
selesai/dalam proses penyelesaian oleh auditee. Berikut adalah hasil
pemantaun tindak lanjut hasil audit internal yang telah dilakukan
Inspektorat:
Tabel III.9 Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Audit
No Audit Rekomendasi Tindak
Lanjut Keterangan
1 Audit Kinerja Keuangan Semester
1 TA 2018
22 18 4 dalam
proses
2 Audit Pengadaan Barang dan
Jasa TA 2018
- - dalam
proses
3 Audit Pengadaan Barang dan
Jasa TA 2017
3 3 selesai
Upaya yang telah dilakukan Inspektorat dalam
mendukung pencapaian indikator tersebut, antara lain
sebagai berikut:
Pembahasan rekomendasi hasil audit bersama
dengan auditee;
Memastikan auditi dapat menindaklanjuti
rekomendasi;
Pemantauan tindak lanjut secara periodik.
Dalam rangka meningkatkan kinerja rekomendasi hasil pengendalian
internal yang ditindaklanjuti pada tahun berikutnya, upaya yang akan
dilakukan antara lain sebagai berikut :
Monitoring tindak lanjut hasil audit akan menggunakan aplikasi Sistem
informasi pemantauan tindak lanjut hasil audit (Sipatlha);
Meningkatkan partisipasi auditee secara lebih aktif dalam proses
pemantauan tindak lanjut hasil audit.
Membuka kegiatan jasa konsultasi terkait pengawasan/ pengendalian di
Inspektorat.
Rekomendasi
hasil
pengendalian
internal yang
ditindaklanjuti
Target : 100%
Realisasi : 81,8%
Capaian : 81,8%
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN 32
SASARAN
5 Meningkatkan pengelolaan tindak lanjut aduan masyarakat
Tabel III.10 Capaian Sasaran Kinerja 5
Indikator Kinerja
Satuan Realisasi Capaian 2018
Rencana s.d 2019
Target % Capaian
2018
terhadap
2019
2015 2016 2017 Target Realiasi %
8. Persentase
pemenuhan
penyelesaian tindak
lanjut aduan
masyarakat
% 100% 100% 100% 90% 100% 111,1 90% 111,1%
Rata-rata capaian Sasaran 100%
8. Persentase Pemenuhan Penyelesaian Tindak Lanjut Aduan Masyarakat
BSN telah membangun sistem informasi pengaduan melalui aplikasi
SIPMAS secara online http://sipmas.bsn.go.id/ dan LAPOR. Dengan aplikasi
ini masyarakat dapat menyampaikan pengaduan secara langsung dan
tanpa merasa takut identitasnya diketahui. Aplikasi SIPMAS merupakan
aplikasi Pengaduan Masyarakat yang dikelola oleh Inspektorat, sedangkan
aplikasi LAPOR merupakan aplikasi yang dikelola oleh Kantor Staf Presiden
untuk menampung aspirasi atau pengaduan terkait layanan publik.
Pengaduan terkait BSN yang masuk pada aplikasi LAPOR akan diteruskan ke
BSN melalui Bagian Humas, kemudian diteruskan ke Inspektorat.
Indikator kinerja pemenuhan penyelesaian tindak lanjut aduan
masyarakat adalah indikator yang ditetapkan dalam rangka meningkatkan
pengelolaan tindak lanjut aduan masyarakat. Tahun 2018, Inspektorat telah
menerima laporan pengaduan masyarakat sebanyak 10 dan semua telah
selesai ditindaklanjuti, sehingga capaian indikator kinerja tersebut sebesar
100%. Berikut rekapitulasi laporan pengaduan masyarakat tahun 2018:
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN 33
Tabel III.11 Rekapitulasi Pengaduan Masyarakat Tahun 2018
No Pengaduan Unit
Kerja
Cara
Penyampaian
Tindak Lanjut
1. Permintaan penjelasan
terkait SNI Mainan
PSPS Customer
Selesai
20 Feb 2018
2. Pertanyaan terkait SNI
Tabung Gas
PSPS SIPMAS Selesai
26 Feb 2018
3. Pertanyaan terkait SNI Alat
Kesehatan
PSPS Customer
Selesai
5 Maret 2018
4. Pemesanan dokumen SNI
belum diterima
Pusido SIPMAS Selesai
3 Mei 2018
5. Pengaduan terkait dengan
audit dan sertifikasi yang
dilakukan oleh PT Alma
Sentra Sertifikasi terhadap PT
Bumi Persada Permai
PALS Customer
Selesai
5 Mei 2018
6. Keluhan standar mutu beras
premium di kalsel
PSPS Customer
Selesai
2 Juli 2018
7. Keluhan standar mutu beras
premium di kalsel
PSPS Customer
Selesai
2 Juli 2018
8. Keluhan standar mutu beras
premium di kalsel
PSPS Customer
Selesai
2 Juli 2018
9. Konfirmasi harga beras
premium
PSPS Customer
Selesai
2 Juli 2018
10. Konfirmasi harga beras
premium
PSPS Customer
Selesai
2 Juli 2018
Keberhasilan atas capaian kinerja pemenuhan
penyelesaian tindak lanjut aduan masyarakat tersebut,
didukung oleh kegiatan antara lain yaitu adanya
dukungan aplikasi SIPMAS dan LAPOR, serta kegiatan
pemantauan penyelesaian tindak lanjut aduan
masyarakat yang telah dilakukan setiap bulan. Agar
capaian kinerja tersebut dapat
dipertahankan/ditingkatkan, upaya yang akan
dilakukan adalah dengan melakukan sosialisasi tentang
Pemenuhan
penyelesaian
tindak lanjut
aduan
masyarakat
Target : 90%
Realisasi : 100%
Capaian : 111,1%
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN 34
tata cara aduan mayarakat serta pemasangan
infografis/banner di setiap lantai ataupun di unit
layanan publik.
Gambar 12. Aplikasi SIPMAS dan LAPOR
SASARAN
6
Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik di
lingkungan BSN
Tabel III.12 Capaian Sasaran Kinerja 6
Indikator Kinerja
Satuan Realisasi Capaian 2018
Rencana s.d 2019
Target % Capaian
2018
terhadap
2019
2015 2016 2017 Target Realiasi %
9. Persentase
penyelesaian tindak
lanjut hasil PMPRB
% - 75,4 100% 100% 94% 94 100% 94%
10. Persentase
penyelesaian tindak
lanjut aduan melalui
WBS
% 0 0 0 90% 0 NA 90% -
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN 35
Indikator Kinerja
Satuan Realisasi Capaian 2018
Rencana s.d 2019
Target % Capaian
2018
terhadap
2019
2015 2016 2017 Target Realiasi %
11. Persentase
penyelesaian tindak
lanjut pengelolaan
gratifikasi
% 100% 100% 100% 100% 100% 100 100% 100%
12. Persentase
penyelesaian tindak
lanjut penanganan
benturan
kepentingan
% 0 0 0 90% 0 NA 90% -
Rata-rata Capaian Sasaran 97%
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran meningkatkan
tata kelola pemerintahan yang baik di lingkungan BSN terdiri dari 4 (empat)
indikator kinerja. Dari 4 (empat) indikator kinerja tersebut di atas, terdapat 2
(dua) indikator kinerja yang tidak bisa diukur dikarenakan tidak ada laporan
pengaduan baik melalui Wistle Blowing System (WBS) maupun Benturan
kepentingan. Sehingga capaian kinerja untuk indikator kinerja di atas, rata-
rata capaiannya adalah sebesar 97%. Berikut disampaikan rincian capaian
indikator kinerja sasaran 6.
9. Persentase Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil PMPRB
Indikator kinerja penyelesaian tindak lanjut hasil PMPRB dilaksanakan
melalui kegiatan pemantauan tindak lanjut rencana aksi hasil PMPRB oleh
asesor BSN terhadap 8 (delapan) area perubahan. Dari keseluruhan hasil
PMPRB terhadap 8 (delapan) area perubahan, terdapat 38 (tiga puluh
delapan) rencana aksi dan yang telah ditindaklanjuti adalah sejumlah 36
(tiga puluh enam) serta 2 (dua) yang belum dapat ditindaklanjuti yaitu :
pengukuran kinerja masih dilakukan secara tahunan dan pengawasan
internal belum berfokus pada client dan audit berbasis risiko. Sehingga
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN 36
capaian indikator penyelesaian tindak lanjut hasil PMPRB adalah sebesar
94%.
Agar kinerja penyelesaian tindak lanjut hasil PMPRB
pada tahun 2019 dapat ditingkatkan, upaya yang akan
dilakukan antara lain sebagai berikut :
Monitoring terkait identifikasi dan pengumpulan bukti
dukung rencana aksi secara periodik;
Melakukan koordinasi dengan sekretariat RB dan
Pokja RB untuk menindaklanjuti hasil PMPRB.
Gambar 13. Pembangunan Budaya Kerja dalam rangka Manajemen
Perubahan
10. Persentase tindak lanjut aduan melalui Wistle Blowing System (WBS)
Wistle Blowing System (WBS) adalah sistem yang digunakan guna
memproses pengaduan atau pemberian informasi yang disampaikan baik
secara langsung maupun tidak langsung sehubungan dengan pelanggaran
peraturan, perundang-undangan, kode etik, kebijakan, dan tindakan lain
serta tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) di BSN. Pengaturan terkait
pengaduan melalui WBS tertuang dalam Peraturan Kepala BSN No. 5 Tahun
Penyelesaian
tindak lanjut
hasil PMPRB
Target : 100%
Realisasi : 94%
Capaian : 94%
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN 37
2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Sistem Pelaporan Pelanggaran di
Lingkungan BSN.
Selama tahun 2018, Inspektorat tidak menerima laporan
aduan melalui WBS, sehingga Inspektorat tidak
melakukan penanganan laporan aduan melalui WBS.
Akan tetapi, secara rutin setiap bulan Inspektorat tetap
melakukan monitoring dan membuat laporan evaluasi
penyelesaian tindak lanjut penanganan aduan melalui
WBS, baik ada maupun tidak ada laporan aduan.
Beberapa hal yang mungkin menjadi penyebab tidak adanya pelaporan
aduan melalui WBS ini, antara lain pegawai BSN atau stakeholder BSN yang
belum mengetahui/memahami aturan pelaporan aduan melalui WBS, tidak
ada keinginan, atau keengganan melaporkan.
Upaya yang akan dilakukan, yaitu Inspektorat perlu melakukan
sosialisasi tentang tata cara aduan melalui WBS kepada pegawai BSN atau
stakeholder baik melalui infomasi terpasang berupa infografis/banner atau
email, melakukan revisi peraturan terkait aduan melalui WBS.
11. Persentase Penyelesaian Tindak Lanjut Pengelolaan Gratifikasi
Gratifikasi menurut UU No. 20 Tahun 2001, adalah pemberian dalam
arti luas yang meliputi pemberian uang, barang, rabat (discount), komisi,
pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan
wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya. Sebagian besar
praktek korupsi yang dilakukan oleh aparat negara biasanya berupa
gratifikasi/penyuapan.
Indikator kinerja tindak lanjut pengelolaan gratifikasi adalah indikator
yang ditetapkan untuk mendukung mewujudkan penyelenggaraan negara
yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme di BSN.
Penyelesaian
tindak lanjut
aduan melalui
WBS
Target : 90%
Realisasi : 0
Capaian : Na%
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN 38
Pengaturan Pengendalian Gratifkasi di lingkungan BSN diatur oleh Peraturan
Kepala BSN No. 6 Tahun 2017 tentang Pedoman Pengendalian Gratifikasi di
Lingkungan BSN, yang merupakan hasil revisi dari Peraturan Kepala BSN No.
3 Tahun 2016 dengan mempertimbangkan Surat Edaran Edasar KPK Nomor
B.1341/01-13/03/2017 perihal Pedoman dan Batasan Gratifikasi.
Tahun 2018, Inspektorat menerima laporan gratifikasi
sebanyak 1 (satu) laporan dan telah ditindaklanjuti.
Gratifikasi yang diterima Pegawai BSN berupa Parcel
Makanan dan sudah disalurkan ke Panti Asuhan Hati
Suci. Untuk meningkatkan jumlah laporan gratifikasi,
upaya yang akan dilakukan antara lain dengan
melakukan sosialisasi tentang tata cara pelaporan
gratifikasi kepada pegawai BSN atau stakeholder baik
melalui infomasi terpasang berupa infografis/banner
atau email.
Gambar 14. Penyaluran Gratifikasi ke Panti Asuhan Hati Suci
Penyelesaian
tindak lanjut
pengelolaan
gratifikasi
Target : 100% Realisasi : 100%
Capaian : 100%
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN 39
Gambar. 15 Banner terkait Peraturan Gratifikasi
12. Persentase penyelesaian tindak lanjut penanganan benturan
kepentingan
Penanganan terkait benturan kepentingan di BSN diatur dengan
Peraturan Kepala BSN No. 1 Tahun 2015 tentang Pedoman Penanganan
Benturan Kepentingan di Lingkungan BSN.
Bentuk benturan kepentingan meliputi :
a. Situasi yang menyebabkan Pegawai BSN menerima gratifikasi atau
pemberian/penerimaan hadiah atas suatu keputusan/jabatannya;
b. Situasi yang menyebabkan Pegawai BSN menggunakan aset jabatan
untuk kepentingan pribadi/golongan;
c. Situasi yang menyebabkan Pegawai BSN menggunakan informasi
rahasia jabatan untuk kepentingan pribadi/golongan;
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN 40
d. Situasi yang menyebabkan Pegawai BSN memberikan akses khusus
kepada pihak tertentu tanpa mengikuti prosedur yang seharusnya;
e. Situasi yang menyebabkan Pegawai BSN dalam proses pengawasan
tidak mengikuti prosedur karena adanya pengaruh dan harapan dari
pihak yang diawasi;
f. Situasi yang menyebabkan Pegawai BSN menyalahgunakan jabatan.
Selama tahun 2018, Inspektorat tidak menerima laporan
aduan benturan kepentingan, sehingga Inspektorat
tidak melakukan penanganan laporan benturan
kepentingan. Akan tetapi, secara rutin setiap bulan
Inspektorat tetap melakukan monitoring dan membuat
laporan evaluasi penyelesaian tindak lanjut
penanganan benturan kepentingan, baik ada maupun
tidak ada laporan aduan.
Beberapa hal yang mungkin menjadi penyebab tidak adanya
pelaporan aduan benturan kepentingan ini, antara lain pegawai BSN atau
stakeholder BSN yang belum mengetahui/memahami aturan pelaporan
aduan terkait benturan kepentingan, tidak ada keinginan atau keengganan
melaporkan. Upaya yang akan dilakukan, yaitu Inspektorat perlu melakukan
sosialisasi tentang tata cara aduan benturan kepentingan kepada pegawai
BSN atau stakeholder baik melalui infomasi terpasang berupa
infografis/banner atau email, melakukan revisi peraturan terkait aduan
benturan kepentingan.
Penyelesaian
tindak lanjut
penanganan
benturan
kepentingan
Target : 90%
Realisasi : 0
Capaian : NA
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN 41
SASARAN 7
Meningkatkan kualitas aplikasi e-gov
Tabel III.13 Capaian Kinerja Sasaran 7
Indikator Kinerja
Satuan Realisasi Capaian 2018
Rencana s.d 2019
Target % Capaian
2018
terhadap
2019
2015 2016 2017 Target Realiasi %
13. Indeks
kepuasan
penerapan
SIPATLHA dan
SIPMAS
indeks - - - 3,7 3,1 83,8 - -
Rata-rata capaian Sasaran 83,8%
13. Indeks kepuasan penerapan SIPATLHA dan SIPMAS
Sistem Informasi Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Audit (SIPATLHA)
adalah sistem informasi yang digunakan dalam rangka memantau tindak
lanjut hasil audit. Diharapkan dengan adanya aplikasi tersebut, pelaksanaan
pemantauan tindak lanjut hasil audit menjadi lebih mudah. Sedangkan
aplikasi Sistem Informasi Pengaduan Masyarakat (SIPMAS), merupakan
layanan yang diberikan BSN dalam membangun komunikasi dengan
masyarakat, khususnya terkait dengan keluhan, pengaduan, kritik dan/saran
kepada BSN demi mewujudkan pelayanan BSN yang lebih baik.
Indikator kinerja indeks kepuasan penerapan SIPATLHA dan SIPMAS
dilaksanakan melalui kegiatan survey kepada stakeholder layanan BSN
terkait dengan kepuasan penggunaan aplikasi SPIMAS. Hasil dari survey
didapatkan indeks sebesar 3,1, hal tersebut dikarenakan responden yang
mengisi survey hanya 25 responden dari 140 responden. Untuk survey
terhadap kepuasan penggunaan aplikasi SIPATLHA belum saat ini dapat
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN 42
dilakukan karena aplikasi tersebut masih diperlukan penyempurnaan dan
saat ini belum dapat digunakan.
Upaya yang akan dilakukan dalam rangka
meningkatkan indikator kinerja indeks kepuaan
penerapan SIPATLHA dan SIPMAS, antara lain melakukan
koordinasi dengan Pusat Informasi dan Dokumentasi
Standardisasi terkait dengan penyempurnaan aplikasi
SIPATLHA serta penyempurnaan atau penyesuaian
aplikasi SIPMAS berdasarkan struktur organisasi yang baru.
SASARAN
8
Meningkatkan tata kelola dan organisasi yang professional di
Inspektorat
Tabel III.14 Capaian Kinerja Sasaran 8
Indikator Kinerja
Satuan Realisasi Capaian 2018
Rencana s.d 2019
Target % Capaian
2018
terhadap
2019
2015 2016 2017 Target Realiasi %
14. Tingkat
pelaksanaan
Reformasi Birokrasi
(nilai PMPRB)
nilai 68,29 71,79 72,69 83
87,22 105,1 88 99%
15. Tingkat kualitas
akuntabilitas
kinerja BSN (nilai
lembar kerja
evaluasi AKIP BSN)
nilai 64,20 64,87 66,88 70 78,01 111,4 70 96,8%
Rata-rata capaian sasaran 100%
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran meningkatkan
tata kelola dan organisasi yang professional di Inspektorat terdiri dari 2 (dua)
indikator kinerja. Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut rata-rata
Indeks
kepuasan
penerapan
SIPATLHA dan
SIPMAS
Target : 3,7
Realisasi : 3,1
Capaian : 83,8%
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN 43
capaiannya diatas 100%. Berikut disampaikan rincian capaian indikator
kinerja sasaran 1.
14. Tingkat Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (nilai PMPRB)
Salah satu tahapan dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi adalah
melakukan Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB). Pada
tanggal 9 Oktober 2018 telah dilakukan evaluasi Reformasi Birokrasi oleh
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi,
akan tetapi pada saat laporan kinerja ini disusun nilai Reformasi Birokrasi
tahun 2018 belum keluar, sehingga realisasi indikator Tingkat pelaksanaan
Reformasi Birokrasi menggunakan hasil Penilaian Asesor PMPRB yaitu sebesar
87,22.
Agar kinerja Pelaksanaan Reformasi Birokrasi pada tahun 2019 dapat
ditingkatkan, upaya yang akan dilakukan antara lain sebagai berikut :
Melakukan Sosialisasi Pembekalan Asesor dan
Asisten Asesor dengan narasumber dari Kemenpan
RB;
Melakukan koordinasi dengan sekretariat RB dan
Pokja RB;
Monitoring terkait identifikasi dan pengumpulan
bukti dukung rencana aksi;
Merevisi SK Asesor dan Asisten Asesor PMPRB.
15. Tingkat kualitas akuntabilitas kinerja BSN (nilai lembar kerja evaluasi
AKIP BSN)
Laporan Kinerja tingkat kualitas akuntabilitas kinerja BSN dimaksudkan
untuk memberikan gambaran yang jelas, transparan, dan dapat
dipertanggungjawabkan tentang kinerja BSN. Hasilnya dapat membantu
Tingkat
pelaksanaan
Reformasi Birokrasi
(nilai PMPRB)
Target : 83
Realisasi : 87,22
Capaian : 105,1
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN 44
pimpinan dan seluruh jajaran dalam mencermati berbagai permasalahan
sebagai bahan acuan dalam menyusun rencana kinerja di tahun
berikutnya. Dengan demikian rencana kinerja di tahun mendatang dapat
disusun lebih fokus, efektif, efisien, terukur, transparan dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Tingkat akuntabilitas diukur berdasarkan Permen PANRB No. 12 Tahun
2016, yang dievaluasi oleh Tim Kemen PANRB. Meskipun sudah dilakukan
evaluasi, namun sampai Laporan Kinerja ini selesai disusun hasil evaluasi AKIP
BSN Tahun 2018 belum keluar dari Kementerian Pendayagunan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi. BSN mengukur capaian indikator kinerja
tersebut menggunakan nilai dari lembar kerja evaluasi AKIP yang telah
dilakukan oleh Inspektorat, dengan hasil sebesar 78,01 (predikat “BB”).
Apabila dibandingan 3 (tiga) tahun sebelumnya, nilai kualitas akuntabilitas
kinerja BSN tersebut mengalami peningkatan dimana pada tahun 2015
mendapat nilai 64,20, tahun 2016 mendapat nilai 64,87 dan tahun 2017
meningkat lagi menjadi 66,88 (predikat “B”).
Upaya perbaikan yang telah dilakukan dalam
penerapan Akuntabilitas Kinerja pada Tahun 2018
antara dilakukan penyempurnaan terhadap Aplikasi
Sistem Informasi Perencanaan dan Pelaporan (SIPP)
sebagai salah satu pendukung pelaksanaan
akuntabilitas kinerja BSN. Sedangkan untuk melihat
sejauhmana Laporan Kinerja Eselon I dan II telah
mengungkapkan capaian kinerja yang telah
dihasilkan selama tahun 2018 telah dilakukan reviu
Laporan Kinerja Eselon I dan II oleh Inspektorat BSN
secara bertahap.
Tingkat kualitas
akuntabilitas
kinerja BSN (nilai
lembar kerja
evaluasi AKIP BSN)
Target : 70
Realisasi : 78,01
Capaian : 111,4%
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN 45
Perkembangan hasil evaluasi AKIP BSN Tahun 2015-2017 dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:
Tabel III.15 Perkembangan Hasil Evaluasi AKIP BSN Tahun 2015-2017
No Komponen yang dinilai Bobot Nilai
2015 2016 2017
a. Perencanaan Kinerja 30 19,92 21,37 21,58
b. Pengukuran Kinerja 25 15,80 16,13 16,95
c. Pelaporan Kinerja 15 10,28 10,36 10,45
d. Evaluasi Kinerja 10 5,85 5,89 6,11
e. Capaian Kinerja 20 12,35 11,12 11,79
Nilai Hasil Evaluasi 100 64,20 64,87 66,88
Tingkat Akuntabilitas Kinerja B B B
SASARAN
9 Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di Inspektorat
Tabel III.16 Capaian Kinerja Sasaran 9
Indikator Kinerja
Satuan Realisasi Capaian 2018 Rencana s.d 2019
Target % Capaian
2018
terhadap
2019
2015 2016 2017 Target Realiasi %
16. Persentase ASN
yang mengikuti
program
peningkatan
kompetensi
% - 64% 100% 100% 85% 85 100% 85%
Rata-rata capaian sasaran 85%
16. Persentase ASN yang mengikuti program peningkatan kompetensi
Pada tahun 2018 Inspektorat menetapkan indikator kinerja persentase
ASN yang mengikuti program peningkatan kompetensi dengan target
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN 46
sebesar 100%. Capaian indikator kinerja ini pada Inspektorat tahun 2018 ini
adalah 85%, ini berarti hampir setiap personil di Inspektorat telah mengikuti
kegiatan untuk meningkatkan kompetensi baik yang menunjang tusi
maupun yang menambah pengetahuan lainnya.
Kegiatan peningkatan kompetensi yang telah diikuti oleh personil di
Inspektorat ada yang berupa pelatihan, sosialisasi, workshop, dan
sejenisnya.
Realisasi program peningkatan kompetensi ASN
Inspektorat masih belum maksimal disebabkan seorang
personel yang berhalangan karena dalam kondisi sakit,
dan salah seorang yang belum berkesempatan mengikuti
pelatihan karena tidak ada jenis pelatihan yang sesuai
dengan tusinya. Kegiatan peningkatan kompetensi yang
telah diikuti personil Inspektorat sebagai berikut:
Tabel III.17 Kegiatan Peningkatan Kompetensi Tahun 2018
No Jenis Pelatihan Pegawai
He
ru
Mu
rip
Am
ir
Da
da
ng
*)
Aje
ng
Yu
dri
ka
Ha
nif
Did
it
Ge
ma
Dia
n
Ra
ra
Re
ni
Me
tik
Kik
i
1. Diklatpim II √
2. Diklat auditor
pertama
√ √
3. Training Manajemen
Risiko
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4. Diklat PBJ √
5. Training awerness
ISO
9001,14001,31000
√ √
6. Bedah buku SNi ISO
31000
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
7. Bedah buku
“Menggagas BSN”
√ √ √ √ √
8. Knowladge sharing √
ASN yang
mengikuti
program
peningkatan
kompetensi
Target : 100%
Realisasi : 85%
Capaian : 85%
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN 47
ISO 30401:2018
9. Knowladge sharing
Hasil kajian data
dan pemanfaatan
SNI
√
10. Bimtek laman
kerjasama
standardisasi
√
11. Bimtek dokumen SNI
ISO 9001:2015
√ √ √
*) berhalangan
Gambar 16. Pelatihan Manajemen Risiko Berbasis SNI ISO 31000
Peningkatan kompetensi secara terus-menerus bagi seluruh personel di
Inspektorat merupakan prioritas penting yang menjadikan personel tersebut
berintegritas dan profesional untuk mendukung tugas dan tanggung
jawabnya.
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN 48
SASARAN
10
Menigkatkan pengelolaan sarana dan prasarana penunjang
kinerja di Inspektorat
Tabel III.18 Capaian Kinerja Sasaran 10
Indikator Kinerja
Satuan Realisasi Capaian 2018
Rencana s.d 2019
Target % Capaian
2018
terhadap
2019
2015 2016 2017 Target Realiasi %
17. Persentase
ketersediaan
sarana dan
prasarana
berdasarkan
Rencana
Kebutuhan BMN
% - - - 100% 100% 100 100% 100%
18. Persentase
pemanfaatan BMN
% - - - 100% 100% 100 100% -
Rata-rata Capaian Sasaran 100%
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran menigkatkan
pengelolaan sarana dan prasarana penunjang kinerja di Inspektorat terdiri
dari 2 (dua) indikator kinerja. Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut
rata-rata capaiannya sebesar 100%. Berikut disampaikan rincian capaian
indikator kinerja sasaran 10.
17. Persentase Ketersediaan Sarana dan Prasarana Berdasarkan Rencana
Kebutuhan BMN
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi Inspektorat, sangat diperlukan
dukungan sarana dan prasarana berupa fasilitasi perkantoran/peralatan
perkantoran dalam kualitas dan kuantitas yang baik. Pelaksanaan kegiatan
penyediaan sarana dan prasarana dilakukan dengan melaksanakan
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN 49
pengadaan yang menerapkan prinsip efisien, efektif, transparan, terbuka
dan akuntabel sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Ketersediaan sarana prasana kebutuhan BMN di
Unit Kerja terutama di Inspektorat sudah dilakukan
sesuai dengan rencana kebutuhan yang tertuang
dalam RKAKL tahun 2018. Capaian indikator kinerja
ketersediaan sarana dan prasarana berdasarkan
rencana kebutuhan BMN pada tahun 2018 telah
mencapai target yaitu sebesar 100%.
18. Persentase pemanfaatan BMN
Barang Milik Negara (BMN) merupakan bagian yang
tak terpisahkan dari Keuangan Negara
sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
Untuk mengetahui jumlah pemanfaatan BMN yang
telah dimanfaatan oleh unit kerja dalam hal ini
Inspektorat, dilakukan Inventarisasi BMN oleh Biro
Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha
berdasarkan data ril yang ada di lapangan dengan
data yang ada di SIMAK BMN.
Berdasarkan data tersebut, seluruh Barang Milik Negara (BMN) telah
didistribusikan dan dimanfaatkan oleh Inspektorat dalam rangka
mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya. Jika dalam proses
inventarisasi terdapat BMN yang kondisi secara fisik tidak dapat digunakan
karena rusak dan tidak ekonomis apabila diperbaiki dan juga telah
Pemanfaatan
BMN
Target : 100% Realisasi : 100%
Capaian : 100%
Ketersediaan Sarana
dan Prasarana
berdasarkan
rencana kebutuhan
BMN
Target : 100% Realisasi : 100%
Capaian : 100%
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN 50
melampaui batas waktu kegunaannya/kadaluarsa dapat dilakukan
penghapusan. Capaian indikator kinerja pemanfaatan BMN pada tahun
2018 telah mencapai target yaitu sebesar 100%.
SASARAN
11 Meningkatkan kinerja pengelolaan anggaran di Inspektorat
Tabel. III.19 Capaian Kinerja Sasaran 11
Indikator Kinerja
Satuan Realisasi Capaian 2018
Rencana s.d 2019
Target % Capaian
2018
terhadap
2019
2015 2016 2017 Target Realiasi %
19. Persentase
realisasi
anggaran
% 98.2% 99,1% 85,7% ≥95% 99% 104,2 ≥95% 104,2
Rata-rata capaian sasaran 100%
19. Realisasi Anggaran Inspektorat
Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan
fungsinya pada Tahun 2018, Inspektorat BSN didukung
oleh anggaran yang bersumber dari Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dengan Nomor SP
DIPA-084.01.1.1613104/2018 Tanggal 5 Desember
2017, pagu anggaran Inspektorat adalah sebesar Rp
742.205.000,-. Realisasi anggaran Inspektorat tahun
2018 adalah sebesar Rp 734.831.370,- atau sebesar
99,01%. Hal ini berarti capaian indikator kinerja
realisasi anggaran Inspektorat adalah sebesar 104,2%
dari target sebesar ≥95%.
Realisasi
anggaran
Inspektorat
Target : ≥95% Realisasi : 99%
Capaian : 104,2%
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN 51
Jika dibandingkan tahun 2017, capaian terkait indikator kinerja tersebut
telah mengalami kenaikan. Perbandingan pagu dan realisasi anggaran
tahun 2015 sampai 2018 adalah sebagai berikut:
Tabel. III.20 Realisasi Anggaran Inspektorat Tahun 2015-2018
NO. TAHUN ANGGARAN REALISASI %
1. 2015 Rp. 1.071.874.000,- Rp.1.052.634.415,- 98.21%
2. 2016 Rp. 669.431.000,- Rp. 663.798.300,- 99,11%
3. 2017 Rp. 1.442.200.000,- Rp. 978.869.863,- 85,70%
4. 2018 Rp. 742.205.000,- Rp. 734.831.370,- 99,01%
Tahun 2018, realisasi anggaran Inspektorat meningkat dibandingkan tahun
sebelumnya, yaitu mencapai 99,01%. Upaya yang telah dilakukan yaitu:
Melakukan rapat koordinasi terkait pelaksanaan kegiatan, penyerapan
anggaran dan realisasinya setiap bulan;
Mempercepat proses pertanggungjawaban keuangan; dan
Dukungan semua pihak dalam pelaksanaan kegiatan pengawasan.
III.2 Realisasi Anggaran
Berdasarkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dengan
Nomor SP DIPA- 084.01.1.1613104/2018 Tanggal 5 Desember 2017, Inspektorat
Kemudian Penggunaan anggaran tersebut untuk melaksanakan 1 program
yaitu: Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya BSN melalui kegiatan Peningkatan Penyelenggaraan Pengawasan
Internal.
Pagu dan realisasi anggaran Inspektorat TA 2018 dapat dilihat pada table
berikut:
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN 52
Tabel III.21 Pagu dan Realisasi Anggaran Inspektorat TA. 2018
Kode Output/Komponen 2018 %
Pagu Realisasi
051 Melaksanakan Penyusunan Kebijakan
Dan Sop Pengawasan Internal 15.206.000 15.057.000 99,02
052 Melaksanakan Audit Internal 217.323.000 216.332.000 99,55
053 Pengendalian Intern 53.522.000 52.957.950 98,95
054 Melakukan Tindak Lanjut Hasil
Pemeriksaan Bpk-Ri 33.586.000 33.531.000 99,84
055 Melaksanakan Reviu Perencanaan
Anggaran 14.150.000 14.034.000 99,18
056 Melakukan Pembinaan Pengawasan
Kinerja Dan Keuangan 41.535.000 39.493.000 95,08
057 Kegiatan Reviu Laporan 44.622.000 44.619.000 99,99
058 Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (Sakip) 15.788.000 15.593.000 98,77
059 Pemantauan 111.860.000 110.494.170 98,78
060 Pengawasan Lainnya 178.401.000 176.811.250 99,11
061 Penanganan Pengaduan Masyarakat 16.212.000 15.909.000 98,13
Jumlah 742.205.000 734.831.370 99,01%
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN 53
BAB IV PENUTUP
aporan Kinerja Inspektorat Tahun 2018 menyajikan
pertanggungjawaban dan pencapaian kinerja Inspektorat Tahun 2018
dalam mendukung pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran strategis
serta Indikator Kinerja Utama BSN.
Berdasarkan hasil pengukuran capaian kinerja kegiatan Insepktorat
BSN Tahun 2018, sebagian besar kegiatan telah terlaksana sesuai
penetapan kinerja dan indikator kinerja Inspektorat. Terlaksananya seluruh
kegiatan di Inspektorat sangat mendukung pelaksanaan kegiatan teknis
lingkup BSN, sesuai tugas fungsi Inspektorat sebagai pengawasan fungsional
terhadap pelaksanaan tugas di lingkungan BSN. Beberapa sasaran kinerja
yang masih perlu ditingkatkan antara lain : 1) Meningkatkan kualitas proses
pengawasan dan pengendalian internal, 2) Meningkatkan tata kelola
pemerintahan yang baik di lingkungan BSN, 3) Meningkatkan kualitas
aplikasi e-gov, 4) Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di
Inspektorat.
Terhadap kelemahan dan sebagian kegiatan belum memenuhi
target ini, akan dijadikan input untuk perbaikan kegiatan Inspektorat di
tahun-tahun berikutnya. Kiranya LAKIP Inspektorat Tahun 2018 ini dapat
menggambarkan akuntabilitas dan sekaligus menjadi sumber informasi
dalam pengambilan keputusan guna peningkatan kinerja Inspektorat BSN di
masa mendatang.
_____oOo_____
L
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN 54
Lampiran Perjanjian Kinerja Inspektorat Tahun 2018
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN 55
2018| Laporan Kinerja Inspektorat - BSN 56