ISLAM DAN SAINS
DALAM PEMIKIRAN NURCHOLISH MADJID
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Strata Satu Filsafat Islam (S.Fil.I)
Disusun Oleh:
Nuri Jami’atun SholihahNIM: 10510040
JURUSAN FILSAFAT AGAMA
FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALI JAGA
YOGYAKARTA
2014
11
Nuri Jami'atun Sholihah10510040
Yogyakarta, 22 Januari 2013
!i~~~W :menyatakanrei. 20 ~.
penelitian saya sendiri dan bukan plagiasi dari hasil karya orang lain.
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya ini adalah asli hasil karya atau
NURCHOLISH MADJID
AGAMA DAN SAINS DALAM PEMIKIRANJudul Skripsi
Yogyakarta
Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan KalijagaFakultas
: Filsafat AgamaJurusan
: 10510040.... TT"a. xl~ uvi
: Nuri Jami'atun SholihahNama
Yang bertanda tangan di bawah ini:
NUl; Jami'atun SholihabNIM. 10510040
Yogyakarta, 23 Januari 2014
.ang menyatakanMETERAITEMPELI'AIA.K)l,f.!~B~."GL'X IUNGS~TGl zo
menerima konsekueusinya.
Demikian pemyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
keseharian saya. Apabila terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya siap
Menyatakan dengan sungguh-sungguh bahwa saya mengenakan jilbab dalam
: 085764448266No. Telp/Hp
: Gowok Calm Depok Slernan YogyakartaAlamat
: Ushuluddin dan Pemikiran IslamFakultas
: Filsafat AgamaProgram Studi
: 10510040NIM
: Nuri Jamiatun SholihahNama
Yang berta.ndatallgalldibawahiniadalahsaya:
SURA T PERl"ry ATAAN BERJILBAB
tV
NIP: 19780323 200710 1 003Robby H.
Yogyakarta, 27 Januari 2014
Wassalamu 'alaikum Wr.Wb
Dengan ini kami mengharap agar skripsi/tugas akhir saudaratersebut di atas dapat segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kamiucapkan terima kasih.
Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Ushuluddin dan PemikiranIslam Jurusan Filsafat Agama Universitas Islam Negeri Sunan KalijagaYogyakarta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SarjanaStrata Satu dalam Filsafat Islam.
Judul skripsi : Agama dan Sains dalam Pemikiran NurcholishMadjid
: Nuri Jami'atun Sholihah: 10510040
NamaNIM
Setelah membaca, meneliti, dan mengoreksi serta menyarankanperbaikan seperlunya, maka kami berpendapat bahwa skripsi saudara:
Asslamu 'alaikum Wr.Wb
KepadaYth. Dekan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran IslamUIN Sunan KalijagaDi Yogyakarta
Hal : Skripsi Saudari Nuri Jami'atun Sholihah
NOTADINAS
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga FM-UINSK-BM-05-07/RO
aiD
v
5 Februari 2014
NIP. 197803232007101003
~_LI TT j,
nuuuy fl. 1-\.
TIlVI .MTJNAQASYAH :
Dan dinyatakan telah diterima oleh Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam un~Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Nuri Jami'atun Sholihah10510040Rabu 05 Februari 201480 (B+)
Yang dipersiapkan dan disusun olehNamaNIMTelah dimunaqasyahkan padaNilai Munaqasyah
PEMIKIRAN NURCHOLISH MADlID
SAn..JSDAN'AGAJviASkripsi/Tugas Akhir dengan judul
Nomor: UIN.02/DU/PP.00.9/45112014PENGESAHAN SkKIPSI
l:lltJFM-UINSK-BM-05-07/ROUniversitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
vi
MOTTO
“Agama tanpa Ilmu buta dan Ilmu tanpaAgama Lumpuh”
Albert Einstein
“Hargailah Ilmu seperti menghargaiAgamamu”
Nuriki
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi Ini
Penulis Persembahkan Kepada
Kedua orang tuaku
yang telah melimpahkan kasih sayang dan do’anya
serta kakak-kakakku, keluarga besarku
yang aku cintai,
my lovely yang selalu menguatkanku,
dan tak lupa kepada sahabat-sahabatku
yang terus selalu memberi supportnya
Untuk Almamater Tercinta
Jurusan Filsafat Agama
Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta
viii
KATA PENGANTAR
حیم حمن الر بسم هللا الرب الع ر الة والسالم على أشرف االنبیآء والمرسلین الحمد المین. الص
د وعلى الھ وصحبھ اجمعین محمPuji dan syukur selalu kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa
menganugerahkan segala rahmat dan
hidayah-Nya. Sholawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah menuntun manusia menuju jalan kebahagiaan hidup
dunia dan akhirat.
Shalawat beserta salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar
Muhammad Saw yang membimbing umat manusia ke jalan yang di ridhai-Nya.
Skripsi berjudul “Agama dan Sains dalam Pemikiran Nurcholish Madjid” merupakan
karya penulis untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana
Strata Satu dalam Filsafat Agama. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi
ini banyak mendapatkan petunjuk, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini penulis mengucapkan
rasa terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Syaifan Nur, MA selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran
Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
2. Bapak Dr. H. Zuhri, S.Ag., M.Ag. selaku Ketua Jurusan Filsafat Agama Fakultas
Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
3. Bapak Robby H Abror, S.Ag., M.Hum. Selaku Seketaris Jurusan Filsafat Agama
Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
sekaligus Penguji/ ketua sidang dalam munaqasyah skripsi dan dosen pembimbing
saya yang senantiasa membimbing, mengarahkan serta memberi nasihat-nasihat
kepada penyusun dari awal hingga akhir dalam penyusunan skripsi ini.
viii
4. Bapak Fahruddin Faiz, S,Ag, M.Ag selaku dosen penguji sidang munaqosyah
saya yang telah banyak memberikan kritikan dan saran-saran dalam skripsi
sehingga banyak masukan untuk melengkapi skripsi saya.
5. Bapak Imam Iqbal, S.Fil.I., M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah mulai dari
semester dua hingga akhir dan sekaligus menjadi Penguji/sekretaris dalam sidang
munaqosyah skripsi saya sehingga banyak tulisan-tulisan yang menjadi lebih
sempurna dalam skripsi saya.
6. Bapak Drs. H Abdul Basir Solissa, M.Ag Selaku dosen penasehat akademik yang
telah memberikan bimbingan dan motivasi selama melaksanakan perkuliahan
sampai penyusunan skripsi ini.
7. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta. Khususnya Jurusan Filsafat Agama yang telah
memberikan ilmunya selama penyusun mengikuti perkuliahan.
8. Ayah dan Ibu yang tercinta do’a dan harapan beliau berdua yang membuat
penyusun termotivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.
9. Saudara dan keluarga besarku yang senantiasa memberikan dorongan serta
motivasi dalam penyusunan skripsi hingga skripsi ini selesai.
10. My lovely Ricky Arizca Saputra yang tak henti-hentinya selalu memberikan
dukungan dan semangat dalam setiap harinya dalam melakukan penyusunan
skripsi.
11. Sahabat-sahabatku (Prapty, Ita, Wulan, Umi, Ani, Intan, Dyan, Didit, Supriyadi,
Nazi, Mifta Farid, Eko, Gatot ) yang tiada hentinya selalu memberikan semangat
dalam mengerjakan skripsi ini berlangsung.
12. Teman-teman Filsafat Agama yang telah memberikan informasi untuk saling
bertukar pikiran, serta menjadi teman seperjuangan selama ini.
13. Sahabat-sahabatku Palembang yang selalu memberikan dorongan dalam
mengerjakan skripsi saya dan terus belajar menyusun skripsi secara bersama-sama
di perpustakaan.
viii
14. Teman-teman kost yang selalu memotivasi agar cepat dan serius untuk
mengerjakan skripsi ini serta ibu sari yang selalu menjaga dan memperhatikan
saya secara lebih sebagai pengganti orang tua di rumah.
15. Ustadz dan ustadzah beserta teman-temanku di Pondok Pesantren Nurul Qolam
yang selalu memberikan do’a dan semangat dalam menjalani perkuliahan mulai
awal hingga akhir.
Penulis hanya dapat berdo’a semoga mereka mendapatkan balasan kebaikan
yang berlipat ganda dari Allah SWT dan tercatat sebagai amal shalih. Penulis
menyadari kekeliruan sangat mungkin terjadi dalam penulisan karya ilmiah ini,
karenanya kritik dan saran membangun sangat dibutuhkan demi kesempurnaan
skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan
pembaca pada umumnya dan mendapat ridha Allah SWT.
Yogyakarta, 22 Januari 2013
Penulis
Nuri Jami’atun SholihahNim 10510040
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ii
HALAMAN PERNYATAAN BERJILBAB iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING iv
HALAMAN PENGESAHAN v
HALAMAN MOTTO vi
HALAMAN PERSEMBAHAN vii
KATA PENGANTAR viii
DAFTAR ISI xi
ABSTRAK xiii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan masalah 8
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 8
D. Tinjauan Pustaka 9
E. Metode Penelitian 11
F. Sistematika Pembahasan 14
BAB II : BIOGRAFI NURCHOLISH MADJID
A. Latar Belakang Nurcholish Madjid 16
C. Karya-Karya Nurcholish Madjid 24
D. Pemikiran Nurcholish Madjid 29
B. Kegiatan dan Karier Nurcholish Madjid 22
BAB III : MODEL HUBUNGAN AGAMA DAN SAINS SECARA UMUM
A. Pengertian Agama dan Sains 33
B. Model Hubungan Agama dan Sains 45
C. Keberadaan Sains dan Agama 58
BAB IV : HUBUNGAN ANTARA AGAMA DAN SAINS DALAM
PEMIKIRAN NURCHOLISH MADJID
A. Posisi Al-Qur’an dalam Ilmu Pengetahuan 71
B. Manusia dalam Mengembangkan Ilmu dan Teknologi 75
C. Pandangan Nurcholish Madjid tentang Agama dan Ilmu 79
D. Proposisi Hubungan antara Keilmuan dan Keagamaan 81
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan 94
B. Saran-Saran 96
DAFTAR PUSTAKA 97
CURICULUM VITAE
xiii
ABSTRAK
Agama dan Sains dalam Pemikiran Nurcholish Madjid. Skripsi. Yogyakarta:Jurusan Filsafat Agama Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN SunanKalijaga Yogyakarta, 2014.
Penelitian ini memiliki latar belakang bahwa banyak sekali yang mengatakanbahwasannya mengapa Agama dan Sains itu berlawanan? Akan tetapi ada beberapatokoh disini yang mengatakan bahwa kedua hal ini adalah suatu kata yang salingmelengkapi dan berhubungan satu sama lain. Yang dimana tidak selamanya bahwaagama itu terpisah dari sains. Yang kemudian dikatakan bahwasannya dari agama kitabelajar memahami arti kehidupan dan dari sains kita belajar mengaplikasikannyadalam kehidupan sehari-hari yang dilakukan oleh manusia.
Dalam penelitian ini digunakan metode kualitatif yang merupakan penelitianpustaka (Library Research), dengan obyek penelitian agama dan sains, dimanapeneliti mengambil beberapa hal tentang agama dan sains dari pemikiran tokoh-tokohlain selain Nurcholish Madjid. Pengumpulan data dengan mengunakan metodedokumentasi dan analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis isi dankemudian ditarik kesimpulan.
Hasil penelitian ini adalah: Agama dan Sains dalam Pemikiran NurcholishMadjid, yang dikatakan bahwa setiap agama itu mempunyai sisi tersendiri dalamkehidupan manusia, karena agama mengajarkan tentang banyak hal yang dimana kitasebagai muslim diwajibkan untuk menuntut ilmu dan menggunakan akal fikiran kita.Dari ilmu yang diperoleh kemudian kita dipangkau sesuatu hal yang baru, akan tetapisemua yang diciptakan oleh manusia tidak terlepas dari doktrin-doktrin agama.Karena sebelum manusia itu bertindak ia terlebih dahulu mempertebal imannya agartidak menyeleweng dari ajaran agama. Maka dari itu dapat dikatakan bahwa diantaraagama dan sains itu memang mempunyai keterkaitan antara satu sama lain.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Manusia tidak hanya ingin tahu tapi juga ingin memastikan bahwa apa yang
diketahuinya adalah benar. Manusia memiliki keinginan yang perlu direalisasikan.
Jadi manusia itu sendiri tidak hanya diam begitu saja dalam menjalani kehidupan,
akan tetapi dengan ilmu pengetahuan pun manusia itu sendiri dapat mengetahui apa
yang benar dalam alam semesta ini. Sebenarnya ilmu pengetahuan itu sendiri pun
juga merupakan suatu bentuk dengan pertukaran gagasan dan informasi yang
mengatasi segala batas kebangsaan, ras ideologi, dan juga dengan pengujian
kesimpulan-kesimpulan dari orang lain.
Manusia adalah misteri bagi dirinya sendiri. Agama memberi jawaban
terhadap kegelisahan manusia. Agama memberi harapan tentang kelanjutan hidup
pasca kehidupan dunia. Agama dapat mengajarkan hal-hal yang positif dalam
menjalani kehidupan, jadi ketika ilmu pengetahuan ada maka agama seperti Islam
memunculkan apa hadits-hadits yang apa semestinya harus dilakukan atau tidak
lakukan dalam hukum Islam. Dalam sejarah kehidupan manusia, Islam menjadi
wadah pencarian hidup, kebenaran dan kepastian yang hakiki. Namun, dalam proses
pencarian kebenaran tersebut seringkali kehilangan dinamikanya dan mengkristal
menjadi dogma. Kemudian dogma-dogma ini dilengkapi dengan rangkaian ibadah
yang menjadi “pelipur lara” dan kepatuhan simbolik bagi orang-orang yang beriman.
2
Dari kedua sisi kehidupan itu sains dan agama saling melengkapi satu sama
lain, yang mana sains itu sendiri yakni dengan cara kita mempelajari ilmu kita dapat
mengetahui bagaimana cara kita dapat membuat sesuatu yang baru beda halnya
dengan agama yang bahwasannya hanya dapat mengetahui suatu hal yang ini dapat
dikatakan baik dan hal yang satunya dapat dikatakan buruk.
Hubungan antara agama dan sains yang hampir sama dikemukakan oleh John
F. Haugh dan fisikawan muslim Mehdi Gholsani. Keduanya berpandangan bahwa
sains dan agama adalah integrated. Apa yang dikatakan oleh sains mengenai alam
mempunyai relevansi dengan pandangan agama. Setidaknya agama mempunyai
pandangan bahwa alam adalah rasional dalam arti mempunyai keteraturan dengan
Tuhan sebagai aktor utamanya, tanpa ide keteraturan ini maka sains tidak akan pernah
ada.1
Armahedi dalam bukunya Ian G. Barbour tentang Menemukan Tuhan dalam
Sains Kontemporer dan Agama mengatakan bahwasannya penerapan sains dalam
dunia modern telah menghasilkan banyak teknologi yang membuat kehidupan
manusia lebih sehat, lebih nyaman, dan lebih aman. Oleh karena itu sains merupakan
sebuah karunia pada manusia yang tak tertandingi sepanjang zaman. Sementara itu,
sains juga merupakan salah satu jalan untuk mencari kebenaran objektif, walaupun
1 Zainal Abidin Bakir “Bagaimana mengintegrasikan Ilmu dan Agama”, dalam Zainal AbidinBakir dkk. (ed), Integrasi Ilmu dan Agama: Interpretasi dan aksi (Bandung: Mizan. 2005), hlm.23-25.
3
begitu, sains cenderung menjadi otonom sehingga karenanya ia lebih sering
dipandang sebagai satu-satunya jalan menuju kebenaran.2
Namun dalam perjalanan sejarah beberapa abad setelah renaisans, revolusi
sains, diikuti oleh revolusi industri dan revolusi informasi, pengetahuan ilmiah kita
tentang diri dan alam lingkungan kita telah berubah secara tajam. Sayangnya
gambaran yang baru itu, untuk banyak orang cenderung menegasikan gambaran yang
diberikan oleh teologi agama-agama dunia yang manapun. Karena itulah mengapa
agama makin ditinggalkan.
Hal ini terjadi jika kita hanya melihat didataran permukaan. Padahal
seharusnya kita melihat bahwa sebenarnya teologi hanyalah merupakan konstruksi
intelektual manusia yang mencoba memahami pesan-pesan religus para Nabi. Dengan
demikian kita harus berani menghadapkan teologi dan sains dan membuat keduanya
berkembang secara dialektis dan komplementer untuk memecahkan pemasalahan
umat manusia yang ditimbulkan oleh penerapan sains yang semakin maju itu.
Ian Barbour memilih hubungan integrasi. Dia menyatakan bahwa ada dua
varian integrasi yang menggabungkan agama dan sains. Yang pertama disebutnya
sebagai teologi natural dan yang kedua teologi alam. Pada varian teologi natural
menurut Barbour teologi mencari dukungan pada penemuan-penemuan ilmiah,
2 Ian G Barbour, Menemukan Tuhan dalam Sains Kontemporer dan Agama (Bandung :Mizan, 2005), hlm. 9-10.
4
sedangkan pada varian teologi alam pandangan teologis tentang alam justru harus
diubah disesuaikan dengan penemuan-penemuan sains yang mutakhir tentang alam. 3
Sains tidak menanti abad ke 16 untuk maju secara sistematis. Namun sains
terbentuk sebagai disiplin yang berdiri sendiri hanya menjelang abad ke 16 dan ke 17,
sains itu bukan tanpa susah payah telah melepaskan diri dari filsafat dan teologi.
Tetapi bukankah dia menuntut suatu kebebasan yang berbahaya. Kecurigaan orang-
orang religius tertentu terhadap sains dan keberaniaannya, untuk sebagian pendapat
diterangkan dalam konteks ini tidak mudah melepaskan diri dari beban sejarah.4
F. Russo, ahli sejarah ilmu pengetahuan menulis “Dalam suatu dunia yang
terdahulu lebih dianggap sebagai suatu “lembah air mata” daripada suatu tempat
perkembangan manusia dan dimana manusia dikuasai secara total oleh alam semesta
maka secara umum agama tampak seperti satu-satunya jalan keselamatan bagi
manusia.” Dalam kesengsaraan, dalam kekurangan, manusia pada masa lampau
berpaling secara spontan kepada Allah, untuk penyembuhan penyakit-penyakit untuk
sukses dalam perusahaan dan lain-lain. Tetapi dewasa ini, teknik dapat meramalkan
hujan bahkan menyebabkannya, tehnik juga menciptakan obat-obat yang efisien
untuk melawan penyakit-penyakit. Harus diakui bahwa sebenarnya banyak orang,
agama dahulu dianggap terutama sebagai suatu jawaban terhadap kebutuhan-
3 Ian G Barbour, Menemukan Tuhan dalam Sains Kontemporer dan Agama… hlm. 11.
4 Louis Leahy, Sains dan Agama dalam Konteks Zaman Ini (Yogyakarta: Kanisius, 1997),hlm. 20-21.
5
kebutuhan mereka yang paling material. Justru kebutuhan-kebutuhan semacam inilah
dipenuhi oleh teknologi.5
Pada umumnya sains melawan agama kalau dia bersifat materialistis.
Materialisme dalam bidang sains bernama “sientisme”. “Sientisme” itu bisa
dideskripsikan sebagai berikut: Sesuai dengan rasionalis yang memandang inteligensi
manusia sebagai ukuran seluruh inteligibilitas, “sientisme” membatasi rasionalisme
tersebut dalam batas-batas ilmu pengetahuan alam semesta saja, sehingga roh
manusia sendiri direduksikan sampai dimensi “ilmiah”. Itulah sebabnya mengapa
sientisme mengandung pengingkaran segala metafisika, sejauh metafisika berpretensi
mengemukakan dalam kenyataan data yang berbeda dengan hubungan-hubungan
ilmiah, karena prasangka itu maka sientisme menjadi suatu ateisme. Dengan ajaran
filosofis materialismenya, sientisme tidak boleh mengakui apa-apa yang tidak bersifat
spasio temporal. Allah dan dimensi spritual manusia diangkat karena tidak ril.
Mengapa tidak ril karena diluar kategori fenomena spasio temporal. Kata-kata pendek
mengenai sientisme ini untuk sementara cukup karena kita akan menilainya kembali
dalam konteks orientasi baru dalam sains kontemporer.6
Dalam dialog antara agama dan sains, sumbangan apa saja yang disajikan para
ahli biologi, kalau kita tahu bahwa banyak ahli dari disiplin itu (tetapi sama sekali
5 Louis Leahy, Sains dan Agama dalam Konteks Zaman Ini… hlm. 21-22.
6 Louis Leahy, Sains dan Agama dalam Konteks Zaman Ini… hlm. 23-24.
6
bukan kebanyakan) cenderung untuk melihat dalam evolusi kosmos semacam “cerita
yang diceritakan oleh seorang gila” bagi teologi dan filsafat ketuhanan suatu dunia
evolusionis merupakan suatu dunia yang dianugerahi oleh sang pencipta kemampuan
untuk menyusun dirinya sendiri. Pada umumnya diakui dewasa ini kegiatan
menciptakan (dari pihak Allah) menyangkut suatu limitasi kemahakuasaannya suatu
“kenosis” artinya alam semesta atau dunia diberi suatu eksistensi otentik yang
berbeda dari eksistensi allah sendiri (berlainan dengan panteisme).
Manusia diciptakan Allah dengan akal pikiran yang tinggi hingga memiliki
kemampuan untuk mengolah alam semesta dan isi-isinya bagi keperluan dan
kemanfaatan manusia, dengan sains yang dapat diperoleh manusia dengan akal
pikirannya. Inilah yag dinamai sains, teknik dan teknologi. Al-Qur’an menerangkan
firman Allah, bahwa alam semesta atau dunia ini diciptakan oleh Allah dengan
maksud tertentu. Demikian pula manusia diciptakan dipermukaan bumi mengandung
tugas atau fungsi tertentu yakni beribadah dengan berbagai macam aspeknya.
Sains dan teknologi tidak dikembangkan oleh satu orang, atau satu kelompok
manusia. Tetapi sepanjang sejarah umat manusia, teknik dan teknologi berkembang
setapak demi setapak. Teknik, teknologi meledak pada abad 19 sampai sekarang.
Dengan jelas tampak perencanaan Tuhan yang maha kuasa dalam terciptanya alam
7
atau dunia ini. Yakni manusia diberi alam dengan isinya dan juga keterampilan untuk
mengolahnya, supaya mampu menjalankan fungsinya dengan sebaik-baiknya.7
Nurcholish Majdid megatakan bahwa Allah menjadikan alam ini lebih rendah
dari pada manusia. Segi logik doktrin ini ialah pertama, manusia adalah puncak
ciptaan Allah, maka seluruh alam berada dalam martabat yang lebih rendah daripada
manusia, kedua, alam itu sendiri sebagaimana telah dikemukakan adalah untuk dapat
dimanfaatkan bagi manusia. Ketiga manusia harus menjadikan alam itu sebagai objek
kajiannya. Keempat, dengan membuat alam ini lebih rendah daripada manusia, maka
alam itu menjadi objek yang terbuka bagi manusia. Oleh karena itu, perbuatan
melawan martabat manusia yang paling merusak ialah jika manusia menempatkan
alam atau gejala alam lebih tinggi daripadanya diri sendiri. Sebagai puncak ciptaan
Tuhan manusia harus melihat “ke bawah” (tanpa berarti menghina) kepada ciptaan
lain. Dengan begitu hubungan manusia dan alam sejalan dengan “rencana” dan
“desain” Tuhan yaitu bahwa alam berkedudukan untuk dimanfaatkan manusia bagi
kepentingannya dalam makna yang seluas-luasnya.8
Sains yang membicarakan kenyataan-kenyataan dan gejala-gejala sedangkan
agama membicarakan hubungan Tuhan dan manusia, baik dengan jalan penyelidikan
maupun pemikiran murni, atau dengan jalan wahyu. Jadi dikatakan bahwasannya
7 Nurcholish Madjid, dkk. Al-Qur’an dan Tantangan Modernitas, (Yogyakarta: Sipress, Cet2. 1993). hlm. 17.
8 Nurcholish Madjid, dkk. Al-Qur’an dan Tantangan Modernitas… hlm. 8-9.
8
mengapa antara agama dan sains itu sendiri mempunyai keterkaitan, karena agama
merupakan sebuah pedoman dan dimana sains merupakan sebuah pengaplikasian dari
ilmu yang ditangkap oleh akal manusia itu sendiri.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan beberapa
pokok permasalahan sebagai berikut:
1. Apa pengertian agama dan sains?
2. Bagaimana hubungan agama dan sains dalam sejarah?
3. Bagaimana analisis mengenai antara agama dan sains dalam pemikiran
Nurcholish Madjid?
C. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN
1. Tujuan Penelitian:
a. Untuk mengetahui pemikiran Nurcholish Madjid tentang hubungan antara
agama dan sains.
b. Untuk mengetahui proses-proses sejarah yang terjadi dalam konteks
hubungan tentang agama dan sains.
9
2. Kegunaan Penelitian:
a. Kegunaan Teoritik
1) Menambah wawasan dalam mengetahui tentang agama dan sains
dalam pemikirannya Nurcholish Madjid, serta bagaimana
mengenai hubungan antara keduanya.
2) Memberikan dan menambah wawasan akademik bagi mahasiswa
Filsafat Agama.
b. Kegunaan Praktis
Sebagai pertimbangan untuk memahami sebuah konsep
kehidupan manusia dalam mengartikan sebuah agama dan sains.
D. TINJAUAN PUSTAKA
Nurcholish Madjid, pada mulanya sangat anti modernisasi dan menentang
Barat, dan kemudian “berubah sikap” lalu lebih dikenal dengan “pencetus” dan
tokoh yang “populer” dan berpengaruh dalam pembaruan pemikiran Islam.
Untuk lebih jelas posisi tulisan ini maka perlu dikemukakan tulisan yang
berkaitan dengan sosok Nurcholish Madjid. Tulisan mengenai diri Nurcholish
Madjid adalah:
Tulisan Faisal Ismail“Sekularisasi membongkar kerancuan pemikiran
Nurcholish Madjid” dalam tuliasan itu Nurcholish Madjid mengatakan bahwa
menurut Islam, orang Islam harus mengasah kemampuan akalnya untuk berfikir,
10
berilmu pengetahuan dan berteknologi yang tinggi, modern dan canggih tetapi
pada waktu yang sama dia harus mempertajam imannya sehingga menjadi
muslim yang cerdas, cakap,dan terampil dengan dilandasi iman yang kuat.9
Ada juga makalah yang ditulis oleh wawan kurniawan “Pemikiran
Nurcholish Madjid Tentang Pluralisme di Indonesia”. Dalam makalah itu
Nurcholish Madjid memandang bahwa begitu tingginya penghargaan Islam
terhadap kemajemukan agama sebelumnya, sampai al-Qur’an memandang
agama-agama sebelum agama Islam untuk didudukkan sebagai agama yang patut
dihormati. Salah satu bentuk penghargaan itu adalah adanya konsep Ahl al-Kitab
dalam doktrin Islam, sebuah konsep yang menunjukan tuntutan agar kaum
muslim bersikap toleran terhadap penganut agama lain.
Bukunya Anshari E. Saifuddin tentang “Kritik atas Faham dan Gerakan
Pembaharuan Nurcholish Madjid” menjelaskan bahwa Allah telah
menganugerahi manusia kemampuan khusus yaitu akal, rasio, intelek. Dengan
akalnya manusia itu dapat mengerti hukum-hukum yang dimaksudkannya
dengan hukum-hukum. Hukum-hukum yang menguasai dan mengatur bentuk
hubungan antara alam dengan alam, antara alam dengan manusia, dan antara
manusia dengan manusia. Diakuinya relativitas ilmu pengetahuan kout dalam
waktu yang sama ilmu pengetahuan itu dpercayai penuh sebagai institut yang
9 Faisal Ismail, Sekularisasi Membongkar Kerancuan Pemikiran Nurcholish Madjid,Pesantren (Yogyakarta: Nawesea Press, 2008), hlm. 127.
11
dapat memecahkan pelbagai problema yang menyangkut hubungan manusia
dengan alam dan sesama manusia.10
Ada juga skripsi yang ditulis oleh Heri Hidayanto “ Sains dan Agama
(Studi Terhadap Relasi Sains dan Agama dalam Pemikiran Ian G. Barbour)”
memaparkan bahwasannya perseteruan agama dan sains terjadi karena kedua
wilayah ini memang memiliki metode yang berseberangan dalam mendapatkan
pengetahuan. Agama mengandalkan intuisi dan keyakinan sedangkan sains
menggunakan rasio dan penalaran ilmiah. Agama dilakukan dengan mengimani
sedangkan sains mengalami. Inilah yang kemudian memunculkan kesimpulan
yag berbeda terhadap satu masalah dan akibatnya tentu saja adalah
pertentangan.11
E. METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah metode yang saling melengkapi yang dilakukan
dalam penelitian. Jenis ini adalah jenis penelitian kualitatif yang berorientasi
pada kajian kepustakaan (library research). Adapun langkah-langkah yang akan
ditempuh dalam penelitian ini adalah:
10 Anshari. E. Saifuddin. Kritik atas Faham dan Gerakan Pembaharuan Nurcholish Madjid,(Bandung: Bulan Sabit, 1973), hlm. 65-66.
11 Skripsi Heri Hidayanto “Sains dan Agama (Studi Terhadap Relasi Sains dan AgamaDalam Pemikiran Ian G. Barbour)” Fakultas Ushuluddin, Tahun 2003, hlm. 87.
12
1. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam skripsi ini adalah metode
dokumentasi. Metode dokumentasi adalah mengumpulkan dan mencatat
karya-karya yang dihasilkan tokoh, dalam hal ini adalah Nurcholish Madjid
dan tulisan orang lain yang berkaitan dengan pemikiran sang tokoh.12
Teknik pengumpulan data ini terdiri dari data primer dan sekunder. Data
primer merupakan pokok dalam pembahasan ini yakni mengenai tentang
agama dan sains dalam pemikiran tokoh. Sedangkan data sekunder
merupakan data pendukung yang terdiri dari majalah, artikel, jurnal, dan
buku yang menyinggung tentang tema dalam skripsi ini.
a. Data Primer
Referensi pokok dalam penelitian ini adalah buku
Nurcholish Madjid yang berjudul : Islam Doktrin dan Peradaban,
Telaah Kritis Tentang Masalah Keimanan, Kemanusiaan dan
Kemodernan, (Jakarta: Paramadina, 1992) dan karya Nurcholish
Madjid lainnya.
b. Data Sekunder
Sumber data sekunder adalah data yang diusahakan sendiri
pengumpulannya oleh peneliti.13 Sumber sekunder dalam penelitian
12 Arief Furchan dan Agus Maimun, Studi Tokoh: Metode Penelitian Mengenai Tokoh,(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999), hlm. 103.
13 Marzuki, Metodologi Riset (Yogyakarta: PT. Hamidita Offset, 1997), hal. 55-56.
13
ini adalah berupa karya yang berfungsi sebagai sumber penunjang
sumber primer seperti majalah, internet, surat kabar, buku
pendidikan agama Islam, artikel atau literatur lain yang relevan.
2. Klasifikasi Data
Setelah data-data terkumpul, langkah yang akan diambil oleh
peneliti adalah mengolah data-data yang sudah ada. Pengolahan yang
dimaksud adalah memilih dan memilah dari data atau sumber yang
terkumpul, maa yang bisa digunakan dalam penelitian ini atau sumber
mana yang tidak bisa digunakan dalam penelitian ini. Proses pengolahan
data akan menggambarkan data-data yang ada. Dari penggambaran data-
data baik berupa peristiwa maupun pemikiran, maka peneliti bisa
menguraikan data-data yang ada untuk bisa dipahami dengan jelas.
3. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan
data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat
ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang
disarankan oleh data.14 Agar data-data terhimpun menjadi kualitatif
memerlukan teknik-teknik di dalam menganalisanya. Adapun teknik yang
digunakan adalah:
14 Lexy J Meleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung :Rosdajarya, Cet XVII, 2002)hlm. 103.
14
a. Penjelasan
Suatu analisis yang memberikan penjelasan lebih menegenai
tentang agama dan sains, kemudian bagaimana kedua hal tersebut
dalam pemikirannya Nurcholish Madjid.
b. Interprestasi
Untuk mencapai pemahaman yang benar mengenai ekspresi
tentang agama dan sains dalam kehidupan manusia. Melalui metode
ini diharapkan bisa memberikan pemahaman yang lebih
komprehensif dan obyektif.
c. Refleksi
Refleksi kritis disampaikan sebagai evaluasi terhadap
pemikiran Nurcholish Madjidmtentang agama dan sains.
F. SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Untuk menggambarkan isi dari skripsi ini, penulis perlu mengemukakan
sistematika penulisan yang menunjukkan rangkaian isi secara sistematis.
Pembahasan skripsi ini dibagi dalam lima bab dan setiap bab terdiri beberapa sub
sub sebagai berikut:
Bab I adalah bagian pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah,
perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kajian pustaka, landasan
teori, metode penelitian, dan sistematika pembahasan.
15
Bab II adalah bab membahas tentang biografi Nurcholish Madjid, sejarah
pemikirannya baik yang eksternal maupun internal. Penjelasan ini penting karena
mempunyai korelasi dengan pemikirannya termasuk dengan tema dalam skripsi
ini, dijelaskan juga mengenai tentang pendidikan, karya-karya, perjuangannya,
dan lain-lain.
Bab III adalah bab yang menguraikan tentang pengertian tentang agama
dan sains, kemudian bagaimana keduanya menjadi sebuah entitas yang
berkorelasi, memandang realitas, dan pembentukan paradigma cara berfikir
dalam konteks demensi agama dan sains.
Bab IV adalah merupakan inti. Di sini berisi tentang agama dan sains
dalam pemikiran Nurcholish Madjid yang berupa posisi Nurcholish Madjid
dalam wacana agama dan sains, sumbangan-sumbangannya, metodologinya.
Bab V adalah penutup, yang berisi kesimpulan dari hasil penelitian,
saran-saran dan kata penutup. Adapun bagian akhir adalah daftar pustaka beserta
lampiran-lampirannya yang terkait dengan penyusunan skripsi ini.
94
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Agama adalah suatu sistem kepercayaan yang datangnya dari Tuhan harus
diterima dengan keyakinan, kebenaran disini akan menjadi rujukan bagi
kebenaran-kebenaran yang lain. Manusia merupakan salah satu ciptaan Allah,
yang tingkat pengenalan kemampuan pengetahuannya sangat bergantung
kepada Allah. Allah menurunkan wahyu yang artinya digunakan sebagai
jawaban-jawaban atas pertanyaan-pertanyaan manusia tentang yang hidup dan
realitas kebenaran yang tertinggi. Islam menuntun teknologi dan sains kepada
kehidupan yang menguntungkan manusia di dunia dan di akhirat agar
terhindar dari kehancuran karena kesalahan manusia itu sendiri. Sains dapat
diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk mencari kebenaran
berdasarkan fakta atau fenomena alam. Sains pada wilayah yang sempit atau
spesifik dapat dipahami sebagai ilmu pengetahuan alam dan pada tataran yang
luas dipahami sebagai sagala macam disiplin ilmu pengetahuan. Islam adalah
agama yang sangat menganjurkan umatnya untuk mengerahkan segala
kemampuannya dalam menggunakan akalnya serta memikirkan segala apa
yang ada di alam semesta ini. Al-Qur’an bukanlah kitab sains, tetapi segala
pengetahuan tentang sains hendaknya dirujukkan kedalam al-Qur’an. Al-
95
Qur’an secara eksplisit telah menerangkan tentang segala apa yang ada dan
terjadi dibumi ini dan dengan sains lah kita membuktikannya.
2. Sains dan agama merupakan dua entitas yang berbeda, namun keduanya
sama-sama memiliki peranan sangat penting dalam kehidupan manusia
Agama dan Sains tidak selamanya berada dalam pertentangan dan
ketidaksesuaian. Banyak ilmuwan yang berusaha mencari hubungan antara
keduanya. Karena setelah apa yang ada dalam al-Qur’an kemudian kita
mengambil suatu hikmahnya dengan cara meggunakan sebuah akal yang telah
diberikan kepada kita untuk mendapat dan mengelola apa yang sudah kita
dapatkan dengan kemampuan yang kita miliki. Jadi hubungan antara
keduanyayakni saling melengkapi satu sama lain. Karenamemang pada
dasarnya sains itu lahir dari sebuah agama.
3. Seperti halnya Nurcholish Madjid mengatakan bahwa ketika manusia itu ingin
menunjukkan cara berimannya kepada Allah yang telah menciptakan, yakni
dengan cara menjadi manusia yang kreatif, kemudian Nurcholish Madjid
mengatakan bahwa sebelum kita melakukan kreativitas dengan akal
kemampuan kita yakni terlebih dahulu kita harus mempertajam keimanannya
kita agar tidak melenceng dari hukum-hukum yang ada dalam al-Qur’an.
Karena seperti halnya kita ketahui bahwa sains sendiri itu memang lahir dari
sebuah agama.
96
B. Saran-Saran
Setelah melakukan penelitian beserta laporan yang telah dibuat maka dirasa
perlu untuk memberikan saran-saran yang berhubungan dengan penelitian ini. Saran-
saran ini diperlukan sebagai bahan refleksi bersama bagi mereka yang melakukan
penelitian yang sejenis. Adapun saran yang bisa diberikan:
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan yang dimana masih banyak
sekali kekurangan dalam penulisan skripsi saya, melainkan mengenai tentang
sumber-sumber yang membahas agama dan sains yakni terutama tokoh yaitu
Nurcholish Madjid, jadi jika nanti terdapat penelitian ataupun kajian lanjutan yang
sama mengenai tokoh ataupun tema seperti yang penulis paparkan maka akan lebih
baik jika mencari sumber-sumber data yang lebih valid lagi.
Hasil penelitian yang telah didapatkan oleh penulis dalam skripsi ini tentunya
dapat menjadi referensi bagi siapa saja yang ingin melakukan penelitian secara lebih
lanjut, baik itu berupa penelitian lapangan maupun berupa penelitian kepustakaan
dengan tema yang sama yang penulis teliti yakni mengenai antara agama dan sains
dalam pemikiran Nurcholish Madjid.
Penulis menyadari bahwa kajian penulis mengenai agama dan sains dalam
pemikiran Nurcholish Madjid ini masih kurang terlalu sempurna. Selain itu saran-
saran diatas ada untuk mengingatkan bahwa tanggung jawab akademik dan
keilmuwan para pengkaji filsafat Islam agar terus berupaya untuk menggali disiplin
keilmuan untuk lebih dalam memahami demi kehidupan umat sekarang agar menjadi
lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Abror, Robby H. Islam, Budaya dan Media: Studi Filsafat Interdisipliner danTerapan Kontemporer (Yoyakarta: Multi Presindo, 2013).
Ali, Fachri Dalam Siti Nadroh, Wacana Keagamaan dan Politik NurcholishMadjid, (Jakarta: Grafindo, 1999)
Anshari, Endang Saifuddin. Ilmu, Filsafat dan Agama, (Surabaya:Bina Ilmu,1979).
Asy’arie, Musa. Filsafat Islam: Sunnah Nabi Dalam Berfikir, (Yogyakarta:Lesfi,2002).
Asy’arie, Musa. Dinamika Kebudayaan dan Problem Kebangsaan: Kado 60Tahun Musa Asy’arie, (Yogyakarta: Lesfi, 2011).
Barbour, Ian G. Juru Bicara Tuhan antara Sains dan Agama, Terj. FransiskusBorgias M, (Bandung: Mizan, 2002).
Barbour, Ian G. Menemukan Tuhan dalam Sains Kontemporer dan Agama(Bandung : Mizan, 2005).
Baker, Anton. dan Achmad Chairis Zubair, Metode Penelitian Filsafat(Yogyakarta : Kanisius, 1990).
Bakir, Zainal Abidin dkk. “bagaimana mengintegrasikan Ilmu dan Agama”,dalam Zainal Abidin Bakir dkk. (ed), Integrasi Ilmu dan Agama:Interpretasi dan aksi (Bandung: Mizan. 2005).
Barton, Greg. Gagasan Islam Liberal di Indonesia ,(Jakarta: Paramadina,1999).
Davies, Paul. Membaca Pemikiran Tuhan (Yogyakarta : Pustaka pelajar,2002).
, Mencari Tuhan Dengan Fisika Baru, (Bandung: Nuansa,2006)
Dahler, Franz. Teori Revolusi, Asal dan Tujuan Manusia, (Yogyakarta:Kanisius, 2011).
98
Furchan, Arief dan Agus Maimun, Studi Tokoh : Metode Penelitian MengenaiTokoh (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1999).
Haugh, John F. Perjumpaan Sains dan Agama dari Konflik ke Dialog. Terj.Fransiskus Borgias M (Bandung: Mizan, 2002).
Hidayanto, Heri. “Sains dan Agama (Studi Terhadap Relasi Sains dan Agamadalam Pemikiran Ian G. Barbour)” (Skripsi, Fakultas Ushuluddin,Studi Agama dan Pemikiran Islam, 2003).
Hidayat, Komaruddin. Dinamika Pemikiran Islam di Perguruan Tinggi,(Yogyakarta: Pustaka Pelajar,1999), hlm Xiv.
Idrus, Junaidi. Rekontruksi Pemikiran Nurcholish Madjid, (Yogyakarta:Logung, 2004).Hlm.Xiii
Ismail, Faisal. Sekularisasi Membongkar Kerancuan Pemikiran NurcholisMadjid, (Yogyakarta: Nawesea, 2008).
Jamaluddin, dkk. Zaman Baru Islam Indonesia, (Jakarta: Zaman WacanaMulia, 1996)
Kartanegara, Mulyadi. Pengantar Epistemologi Islam : Menyibak TiraiKejahilan (Bandung : Mizan, 2003).
Khozin, Afandi A. Pengetahuan Modern dalam al-Qur’an, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1995).
Kuhn, Thomas S. Peran Paradigma dalam Revolusi Sains, (Bandung: RemajaRosdakarya, 1993).
Leahy, Louis. Sains dan Agama dalam Konteks Zaman Ini (Yogyakarta:Kanisius 1997).
Madjid, Nurcholish Islam Doktrin dan Peradaban, Telaah Kritis TentangMasalah Keimanan, Kemanusiaan dan Kemodernan, (Jakarta:Paramadina, 1992) .
, Islam Kemodernan dan Keindonesiaan, (Bandung: Mizan,1992).
99
, dkk. Al-Qur’an dan Tantangan Modernitas (Yogyakarta:Sipress, cet 2: 1993).
, Islam Agama Kemanusiaan, Membangun Tradisi dan Visi BaruIslam Indonesia, (Jakarta: Paramadina, 1995).
, Dialog Keterbukaan, Artikulasi Nilai Islam dalam WacanaSosial Politik Kontemporer, (Jakarta: Paramadina, 1998).
, Islam, Kemodernan dan Keindonesiaan (Bandung: Mizan,1999).
Maksudin, Paradigma Agama dan Sains Nondikotomik, (Yogyakarta: PustakaPelajar, 2013).
Marzuki, Metodologi Riset (Yogyakarta: PT. Hamidita Offset, 1997).
Meleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Rosdajarya, CetXVII, 2002).
Muhaminin, Et.Al.. Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung: Rodakarya,2001).
Musthafa KS, Alam Semesta dan Kehancurannya Menurut al-Qur’an danIlmu Pengetahuan, (Bandung: Al-Ma’arif, 1980).
Muzaffar, Iqbal. “Islam dan Sains Modern: Persoalan dalam Perjumpaan”.Dalam Ted Peters, Muzaffar Iqbal dan Nomanul Haq (eds.), Tuhan,Alam dan Manusia: Perspektif Sains dan Agama, (Bandung: Mizan,2006).
Nadroh, Siti. Wacana Keagamaan dan Politik Nurcholish Madjid (Jakarta:Raja Grafindo Persada, 1999).
Najati, M. Utsman. Belajar EQ dan SQ dari Sunah Nabi, (Jakarta: Hikmah,2002).
Purwanto, Agus. Ayat-ayat Semesta: Sisi-sis al-Quran yang Terlupakan.(Bandung: Mizan, 2008)..
Saifuddin, Anshari E. Kritik Atas Faham Dan Gerakan PembaharuanNurcholish Madjid (Bandung, Bulan Sabit, 1973).
100
Sani, Abdul. Lintasan Sejarah Pemikiran: Perkembangan Modern dalamIslam ( Jakarta: Rajawali Pres, 1990).
Sudjana, Eggi. Islam Fungsional, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008).
Sufyanto, Masyarakat Tamaddun (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001).
Toynbee, Arnold J. Menyelamatkan Hari Depan Umat Manusia, (Yogyakarta:Gajah Mada University Press, 1988).
CURICULUM VITAE
Nama : Nuri Jami’atun Sholihah
Tempat/Tanggal Lahir : OKI, 22 Desember 1992
Alamat Asal : Desa Catur Tunggal, Kecamatan Mesuji Makmur, KabupatenOKI, Palembang, Sumatera Selatan
Alamat Yogyakarta : Gowok, Catur Tunggal, Depok Sleman, Yogyakarta
Nama Ayah : Ngadirin
Nama Ibu : Suginem
Pekerjaan : Tani
Riwayat Pendidikan : SDN 23 Catur Tunggal
MTs Nurul Qolam Dabuk Rejo
MA Nurul Qolam Dabuk Rejo
UIN Sunan Kalijaga
Pengalaman Organisasi: OSIS MA Nurul Qolam
PMII UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta