Download pdf - JAWABAN UAS

Transcript

JAWABAN SOAL DARI UJIAN UASO L E H

NAMA : DEWI SULISTIYANI KADULLAH NIM : 821310009 JURUSAN : FARMASI D3 A

JURUSAN FARMASI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 2010

SOAL 1. Jelaskan sejarah pemikiran manusia tentang tuhan! 2. Jelaskan proses perkembangan pemikiran manusia tentang tuhan menurut

EVOLUSIONISME ! 3. Jelaskan apa sebabnya bahwa manusia disebut mahluk yang paling sempurna

diantara mahluk lainya, berikan contohnya dalam AL QURAN ! 4. Ulama sepakat untuk menetapkan AQIDAH berdasarkan tiga macam dalil, sebutkan dan jelaskan ! 5. Sebutkan dan jelaskan empat tingkatan atau tahapan tauhid ! 6. Sebutkan tanda orang beriman menurut ABU ALA MAUDUDI ! 7. Jelaskan peran iman dan takwa dalam menjawab problema dan tantangan kehidupan modern ! 8. ABU ISHAQ AL-SHATIBI merumuskan lima tujuan hokum islam, sebutkan dan jelaskan ! 9. Jelaskan apa yang dimaksud dengan masyarakat madani dan sebutkan masyarakat madani tersebut ! 10. Tuliskan dengan lengkap doa sholat wajib mulai dari takbiratul ihram sampai dengan tahyatul akhir serta doa sholat jenazah.! cirri-ciri

JAWABAN : 1 Kata Tuhan merujuk kepada suatu zat abadi dan supranatural, biasanya dikatakan

mengawasi dan memerintah manusia dan alam semesta atau jagat raya. Banyak tafsir daripada nama Tuhan ini yang bertentangan satu sama lain. Meskipun kepercayaan akan Tuhan ada dalam semua kebudayaan dan peradaban, tetapi definisinya lain-lain. Pada mulanya Tuhan ditasbihkan sebagai representasi arwah nenek moyang. Dimana pada zaman pra sejarah, orang yang mati arwahnya akan abadi untuk mendampingi orang yang yang masih hidup. Dari perkembangan dinamisme ini, maka munculah animisme sebagai bentuk dari perkembangan yang pesat ini. Zaman Mesir kuno, Babylonia, Yunani kuno, dsb. Mengenal banyak sekali dewa yang menguasai elemen-elemen yang sangat bermanfaat bagi manusia. Sebagai contoh dewa Amun Ra, dewa tertinggi pada kepercayaan masyarakat mesir kuno ini menguasai matahari. Zeus, dewa tertinggi Yunani kuno ini, menguasai petir. Jada banyak sekali timbul kepercayaan-kepercayaan yang akhirnya mengerucut kepada monotheisme. Agama Kristen di dalam Alkitab dinisbahkan kepada Abraham (Nabi Ibrahim), yang meninggalkan dan akhirnya menetap di Kanaan pada suatu masa antara abad kedua

puluh dan kesembilan belas SM. Kita tak memiliki riwayat kontemporer tentang Abraham, tetapi para peneliti menduga bahwa Abraham mungkin sekali merupakan salah seorang pemimpin kafilah pengembara yang membawa rakyatnya dari Mesopotamia menuju Laut Tengah pada akhir milenium ketiga SM. Para pengembara inisebagian dari mereka disebut Abiru, Apiru, dan Habiru dalam sumber-sumber Mesopotamia dan Mesirberbicara dalam bahasa Semitik Barat, yang mana bahasa Ibrani adalah salah satunya. Mereka bukanlah kaum nomad padang pasir yang reguler sebagaimana orang Badui yang berimigrasi bersama ternak-ternak mereka sesuai pergantian musim. Mereka lebih sulit diklasifikasikan dan sering terlibat konflik dengan autoritasautoritas konservatif. Status kultural mereka biasanya lebih tinggi dibanding penduduk padang pasir itu. Sebagian bekerja sebagai tentara bayaran, pegawai pemerin-tah, ada yang menjadi pedagang, pelayan, atau tukang besi. Sebagian di antara mereka menjadi

kaya raya dan kemudian berupaya mem-punyai tanah dan bermukim menetap. Kisahkisah tentang Abraham di dalam kitab Kejadian menceritakan bahwa dia bekerja pada Raja Sodom sebagai prajurit bayaran dan bahwa dia sering berkonflik dengan autoritas Kanaan dan daerah sekitarnya. Pada akhirnya, ketika istrinya, Sara, meninggal, Abraham membeli tanah di Hebron, yang sekarang terletak di Tepi Barat. Kisah dalam kitab Kejadian tentang Abraham dan anak keturun-annya mengindikasikan adanya tiga gelombang kedatangan orang Ibrani di Kanaan, kawasan Israel pada era modern. Salah satunya terkait dengan Abraham d n Hebron, terjadi sekitar 1850 SM. Gelombang kedua berkaitan dengan cucu Abraham, Yakub, yang diganti namanya menjadi Israel (Semoga Tuhan menunjukkan kekuasaannya); dia menetap di Sikhem, yang sekarang menjadi kota Arab Nablus di Tepi Barat. Alkitab menceritakan kepada kita bahwa putra Yakub, yang menjadi leluhur dua belas suku keturunan Israel, beremigrasi ke Mesir selama musim paceklik yang hebat di Kanaan. Gelombang ketiga pemukiman Ibrani terjadi sekitar 1200 SM ketika suku-suku yang mengaku keturunan Abraham tiba di Kanaan dari Mesir. Mereka mengatakan bahwa mereka telah dijadikan budak oleh orang Mesir, tetapi dimerdekakan oleh suatu ilah bernam a Yahweh, yang juga merupakan tuhan pemimpin mereka, Musa. Setelah mendesak masuk ke Kanaan, mereka beraliansi dengan orang Ibrani yang ada di sana dan kemudian disebut sebagai orang Israel. Alkitab membuat jelas bahwa orang-orang yang kita kenal sebagai bangsa Israel kuno merupakan konfederasi berbagai kelompok etnis, yang secara m endasar disatukan oleh kesetiaan mereka k e p a d a Yahweh, Tuhan Musa. Akan tetapi, kisah biblikal itu ditulis beberapa abad setelahnya, sekitar abad kedelapan SM, meskipun jelas disandar-kan pada sumber-sumber narasi yang lebih awal. Awal abad kesembilan, beberapa sarjana biblikal Jerman mengembangkan metode kritis yang menguraikan empat sumber berbeda dalam lima kitab pertama Alkitab: Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan. Ini kemudian dikumpulkan menjadi sebuah naskah akhir yang kita kenal sebagai Lima Kitab Musa (Pentateukh) pada abad kelima SM. Bentuk kritisisme semacam ini telah mendapat banyak perlakuan keras,

namun tak ada seorang pun yang mampu menciptakan teori yang lebih memuaskan untuk menjelaskan mengapa terdapat kisah yang cukup berbeda tentang peristiwa-peristiwa biblikal penting, seperti Penciptaan dan Air Bah, dan mengapa kadangkala Alkitab mengandung pertentangan dalam dirinya sendiri. Dua penulis biblikal paling awal, yang karyanya dapat ditemukan dalam kitab Kejadian dan Keluaran, kemungkinan menulis pada abad kedelapan SM, walaupun ada yang menyebut kem ungkinan penulisan di masa yang lebih awal. Salah satunya dikenal sebagai J karena dia menyebut nama Tuhannya dengan Yahweh, yang lainnya disebut E karena dia lebih suka meng-gunakan nama ketuhanan yang lebih formal, Elohim. Pada abad kedelapan, orang Israel telah membagi Kanaan menjadi wilayah dalam dua kerajaan terpisah. J menulis di Kerajaan Yehuda di sebelah selatan, sementara E berasal dari Kerajaan Israel di sebelah utara. Islam, sebagai agama yang tergolong muda secara historis, muncul untuk menjawab kesalah kaprahan yang terjadi di kawasan timur tengah. Dengan Lahirnya Muhammad SAW pada 635 M, membuat suatu gebrakan terhadap ajaran agama animisme yang dianut di daratan arab. Setelah beranjak dewasa Muhammad mulai berdakawah, mengingat masih keponakan orang berpengaruh di Makkah, Muhammad masih memiliki pelindung. Ditambah lagi saat menikahi Khadijah, seorang saudagar perempuan yang sangat dihormati di Mekkah. Muhammad mulai berdakwah dari orang-orang terdekat. Hingga tanpa disangka perekembangan jumlah kelompok Muhammad ini semakin pesat. Dengan doktrin toleransi dan kelembutan yang diajarkan oleh Muhammad, umat Isalam yang telah melampaui Hijarh atau pindah ke tanah milik mereka sendiri ke daerah yang yang bernama Madinah. Muhammad mampu membuat suatu masyarakat yang sangat baik sepanjang masa. Bahkan sekarang negara-negara di dunia memakai Masyarakat Madani sebagai patokan untuk menilai keberhasilan dalam segi kehidupan bermsyarakat. Tentu hal ini tidak lepas dari ajaran-ajaran nenek moyang Muhammad yang telah menyebarkan agama yang sejenis. Seperti Ibrahim, Nuh, dsb. Secara historis tidak bisa kita namakan agama Ibrahim dan Nuh adalah agama islam. Mengingta tidak ada bukti sejarah yang ada. Selain itu Isalam selalu indentik dengan Muhammad dan Al Quran. Agama Islam

ini, hanya mengenal monotheisme, atau Keesaan Tuhan. Umat Islam percaya bahwa Tuhan atau Allah SWT yang sering kita sebut, berkomunikasi dengan Muhammad. Mengingat Al Quran di turunkan ayat demi ayat, bukan seperti taurat yang diturunkan secara utuh di Gunung Sinai. Hal ini membuktikan bahwa Islam merupakan agama yang harus memperbaiki warisan-warisan nenek moyang Muhammad. yang mungkin memiliki kelemahan. Referensi : * Amstrong, Karen (1993) A History of God: The 4,000-Year Quest of Judaism, Christianity and Islam, Ballantine Books : New York

2. Teori Ketuhanan dalam pemikiran barat berangkat dari teori Evolusionisme yang pada awal mulanya dikemukakan oleh Max Muller, EB. Taylor, Robertson Smith, Lubbock dan Jevens. Menurut teori ini konsep Ketuhanan berangkat dari kepercayaan : Lanjutan a. Dinamisme Yaitu pola kepercayaan manusia terhadap adanya kekuatan yang maha dasat yang berpengaruh dalam kehidupan. Kekuatan tersebut diyakini bersemayam dalam bendabenda. B. Animisme Pola kepercayaan masyarakaat terhadap roh gaib yang diyakini memiliki peran besar dalam kehidupan manusia. C. Politeisme Pola kepercayaan terhadap dewa-dewa D. Henoteisme Pola kepercayaan yang diusung atas motif ketidak puasan atas keberadaan dewadewa yang jumlahnya banyak sehingga diperlukan pengkultusan terhadap beberapa dewa saja

E. Monoteisme Konsep kepercayaan terhadap satu Tuhan. PANDANGAN ADREW LANG Bagi Adrew Lang Konsepsi EB. Taylor tentang evolusionisme sulit untuk dipertahankan, sebab kepercayaan Monotheisme pada dasarnya sudah terbangun sejak zaman masyarakat primitif. Dengan munculnya pandangan Adrew lang ini, para sarjana Barat mulai meyakini bahwa kepercayaan terhadap tuhan bukan datang secaraevolusionisme melainkan dengan jalan agama melalui wahyu.

- Pemikiran Umat Islam Seluruh umat Islam sepakat bahwa yang wajib disembah dan dipertuhankan adalah Allah SWT, tiada lain selain Dia. Permasalahan muncul diseputar cara manusia mengetahui adanya Tuhan dan keberadaan sifat sifat Tuhan. Permasalahan ini dalam perkembangan selanjutnya melahirkan kajian keagamaan tersendiri, seperti yang kita kenal adanya Ilmu Tauhid atau Ilmu Kalam.

- PANDANGAN ALIRAN TEOLOGI : FUNGSI AKAL DAN WAHYU Menurut Mutazilah dengan Akal MANUSIA dapat mengetahui akan adanya Tuhan sekalipun tanpa bantuan Wahyu. Adapun fungsi wahyu adalah sebagai konfirmasi dan informasi atas apa yang telah diketahui oleh akal. Menurut Asyariah betul manusia dengan akalnya dapat mengetahui adanyaTuhan , namun untuk mengetahui tata cara menyembahnya (beribadah) diperlukan Wahyu.

ANALISA PERBANDINGAN

- MATRIK EVOLUSIONISME

TUHAN MENURUTAGAMA-AGAMA Pada dasarnya konsepsi Tuhan dalam prespektif Agama-agama menuju satu titik temu bahwa Tuhan merupakan satu DZAT yang menjadi tujuan akhir setiap umat manusia yang sangat berperang vital atau penting dalam kehidupan manusia. Karakteristik yang mendasar yang membedakan antara konsepsi Agama Islam dengan Agama Lainnya adalah terletak dalam lapangan eksoterisnya (Syariat) yang berisikan tentang tatacara beribadah. Dalam konsepsi IslamTuhan adalah Esa atau satu sebagaimana dalam al-Quran S.alIkhlas:1-4 Dalam agama Kristen Tuhan Diwujudkan dalam konsepsi Trinitas Dalam Agama Budha Tuhan Di konsepsikan dalam Sang Budha Gauthama.

- TEORI PEMBUKTIAN TUHAN Keberadaan Alam Semesta Raya Kita semua sepakat bahwa segala sesuatu yang ada (kecuali Tuhan) pasti ada yang menciptakan alias ada awal dan akhirnya. Dalam pandangan Islam Alam semesta raya ini pun membuktikan akan keberadaan Tuhan Yang Maha Kuasa. Hal ini sebagaimana dalam al-Quran S. al-Baqarah:22 dinyatakan Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah padahal kamu mengetahui Pendekatan Astronomi Benda alam yang paling terdekat dengan bumi adalah Bulan dengan jarak 240.000 mil. Sedangkan jarak bumi ke Matahari adalah 93.000.000.000 mil. Begitu pula dengan sistem tata surnya lainnya yang bergerak teratur sesuai dengan garis edarnya. Jika kita cerna secara logika, tentu akan menimbulkan pertanyaan apakah semua itu hanya terjadi dengan sendirinya, tentu akan sangat mustahil jika itu hanya serba kebetulan tanpa desain. Jika demikian tentu terdapat kekuatan yang maha

dasyat dan maha agung yang mengatur tata surya tersebut. Dalam konsepsi Islam sudah barang tentu semua itu adalah ciptaan Allah SWT. Sebagaimana dalam al-Quran S. al-Araf :54 Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah,Tuhan semesta alam

3. bila kita melihat pada makhluk ciptaan yang lain maka akan banyak tingkat kesemprnaan yang ada pada manusia. Salah satunya kita bisa membandingkan kesempurnaan manusia dibandingkan dengan makhluk ciptaan Allah yang mulia yaitu malaikat, kelebihan manusia yang diberikan oleh Allah sebagai makhluk adalah kemampuannya berfikir yang oleh Allah manusia diberikan kekuasaan untuk bisa menentukan jalan hidupnya dalam berjalan didunia fana ini. Dengan makhluk lain seumpama bangsa jin, manusia diberikan kelebihan dengan hati nuraninya bila ia bisa menggunakannya maka tingkatannya akan melebihi kemuliaan malaikat. Dan bila dibandingkan dengan makhluk Allah yang lain, yaitu binatang maka, manusia jauh lebih sempurna dari itu semua. Kesempurnaan manusia dalam hal ini adalah ketika kita melihat bahwa manusia mempunyai hati nurani, mempunyai akal pikiran, dan juga nafsu. Dengan karunia yang ada itu, maka manusia bisa dikatakan sempurna menurut ukuran kita sebagai makhluk, namun tak akan pernah bisa dikatakan sempurna bila kita melihat akan KEMAHA SEMPURNAAN ALLAH. Beberapa contoh dalam al Quran yang menyatakan bahwa manusia adalah mahluk yang sempurna :

a. Manusia memiliki kesanggupan besar untuk mengurus alam dengan memikul amanah yang besar setelah teruji lebih hebat daripada seluruh mahluk materi, langit, bumi, gunung (QS. Al -Ahzab, 33:72) bahkan malaikat dan jin (QS. Al -Baqarah, 2:30-33). b. Dengan potensi besar tersebut manusia diberikan kedudukan yang tertinggi yang belum pernah dinyatakan oleh siapapun selain Allah, yakni khalifah fi al-ardh (QS. Al -Baqarah, 2:30-33) c. Kedudukan tersebut dimotivasikan dengan dasar yang amat kuat, yakni melayani Allah berupa kewajiban beribadah (QS. al pemakmur bumi. d. Untuk mendukung hal tersebut, manusia diberikan perangkat yang paling canggih, yakni ruhani, aqal, jasad, fithrah, dan nafs. Sebagai nahluk fi ahsani taqwim (QS.al -Tin, 95:4). e. Seluruh tugas tersebut diberikan fasilitas yang memadai yakni bumi sebagai warisan dan rezeki untuk hidup layak serta al -huda sebagai pedoman dan Rosulullah sebagai tauladan (QS. Al -Ahzab, 33:21). -Dzariyat, 51:56) dan melayani manusia serta

4. Dalil Aqidah Islamiyah itu ada dua macam,Yaitu :

1. Dalil Aqli (menggunakan akal). 2. Dalil Naqli (dari Al-Quran dan Hadis).

Dalil aqli adalah dalil yang bersumber dari akal (aqli dalam bahasa Arab = akal).[1] Allah S.W.T hanya menyampaikan kalam-Nya kepada orang yang berakal, kerana hanya mereka yang dapat memahami agama dan syariat-Nya. Allah S.W.T berfirman: Ertinya :

"Dan merupakan peringatan bagi orang-orang yang mempunyai akal." [Surah Shaad: )

Dalil naqli ialah dalil-dalil yang bersumberkan dari Al-Quran, Hadis, Ijmak dan Qiyas. Al-Quran adalah kitap suci dari agama islam yang di turunkan kepada nabi Muhammad dari perantara malaikat jibril.

"thtiaaHttatbtHtiasthutHtsttahtuatt HtidaH" mufrad, ah"thidaH" jamak); adalah perkara yang berkisar tentang Sunnah Rasul s.a.w. dan apa yang disandarkan kepada Rasul s.a.w. dari segi perkataan, perbuatan, pengakuan, sifat akhlak (peribadi) dan sifat kejadiannya. Hadis atau Sunnah Rasul s.a.w. adalah sumber rujukan kedua selepas al-Quran. 5. 4 tauhid 1. tauhidul ap'al (tauhidnya perbuatan) 2. tauhidul asma (tauhidnya namanya) 3. tauhidul sifat (tauhidnya sifat) 4. tauhidudz dzat (tauhidnya dzat) Penjelasan : Tauhidul AF'AL artinya meng-ESA-kn Alloh Ta'ala pada segala perbuatan, cara mendapatkanya ialah dengan pandangan hati bahwa kita meyakinkan dengan sesungguhnya yaitu adanya bumi dan langit serta adanya sekalian isinya ini kejadian dari Alloh swt. bahkan apa saja yang ada nampak ataupun tidak nampak, semuanya tidak luput dari pada kejadian dari Alloh itu sendiri, Sebagaimana hadis Nabi saw : Artinya : " Barang siapa memandang sesuatu padahal tidak terpandang kepada Alloh maka batal ". dan firman Alloh, : - Fa'alul limayurid Artinya : Alloh berbuat dengan sekehendaknya. Untuk jelasnya keterangan firman tersebut adalah Alloh membuat apa saja dengan kehendaknya. Inilah yang dimaksudkan ESA AF'AL, berarti Jadi, maka setelah Jadi inilah disebut Af 'al Allah. Segala macam perbuatan (sikap laku) apakan perbuatan diri sendiri ataupun perbuatan yang terjadi di luar

dirinya, adalah termasuk dalam dua macam pengertian.Pengertian pertama dinamakan MUBASYARAH dan pengertian kedua dinamakan TAWALLUD TAUHIDUL ASMA' , Tauhidul ASMA' artinya meng ESA kan Alloh Ta'la pada segala Nama yaitu meng Esa kan Nama yang dinamakan. Kafiat (cara-cara) memusyahadahkan tentang keEsaan nama-nama Allah s.w.t. adalah sebagai berikut: "Pandang dengan mata kepala kita lalu syuhud (pandang) dengan matahati, bahwa segala nama apapun juga pada hakikatnya kembali kepada sumbernya ialah nama Allah s.w.t." Alasanya ialah, bahwa nama apapun juga yang ada di dalam alam ini tentu ada yang memberi nama (ujud musamma).Dalam arti hakiki sudah jelas bahwa "tidak ada yang maujud/diadakan kecuali Allah." Segala yang maujud (yang diadakan) pada hakikatnya hanyalah khayalan(kosong) atau waham (sangkaan) belaka, bila dinisbahkan (dibandingkan) dengan UJUD ALLAH.Semua yang bernama dalam alam ini wujud Musammanya Alloh dan sekalian Asma' itu menuntut kepada yang punya nama, dan yang punya nama itu tetap pada sekalian nama. ESA itu semua nama - nama itu ataupun banyak akan tetapi hanya nama yang satu yaitu menunjukan ESA ASMA' tidak terlepas dari pada Alloh. Apabila kita sebut ASMA' / nama, maka tersebutlah atau ter ucaplah,dan terbukalah bahwa Alloh itulah yang mengeluarkan suara. sebagaimana firman Alloh, pada hadist Qudsi : Artinya : Apabila kamu melihat Aku maka sebut saja namaKu, karena Aku tidak berpisah dari nama. Tamsilan makna ASMA' itu, umpamanya.. coba ambil sebuah kelapa.karena kelapa itu semuanya ada nama - nama nya, seperti kita kupas / telusuri satu persatu, mulai dari luar bernama kulit kelapa atau sabut kelapa, di dalam kulit / sabut kelapa maka ada sayak kelapa, didalam sayak kelapa tersebut ada isinya / daging kelapa, setelah itu ada air kelapa dan setelah itu kita olah isi / daging kelapa tersebut maka ada patih kelapa, dan didalam patih kelapa tersebut ada minyak kelapa, didalam minyak kelapa tersebut ada......, setelah itu habislah nama dan tidak ada nama lagi. Jadi maksud yang demikian itu tiap - tiap sesuatu pasti bernama, akan tetapi Alloh itu sendiri tidak bernama, maka tuntutlah dgn seksama agar kita mengerti yang sebenar - benarnya, karena dalam hal ini sangat luas maknanya, jangan sampai kita berhenti hanya pada Nama saja.

TAUHIDUSH SIFAT, Tauhid Sifat adalah meng ESA kan Alloh Ta'ala pada segala Sifat yaitu berdiri pada Zat. Untuk mendapatkan Sifat itu, maka pandangan mata hati serta iktikodmu bahwa sifat berdiri pada Zat, seperti sifat pada : Qudrat, Irodat, Ilmu, Hayat, Sama, Bashor, Kalam. tauhidus sifat yang bermaksud mengesakan Allah Taala pada sifat yang berdiri pada zat-Nya: iaitu memfanakan segala sifat makhluk sama ada sifat dirinya atau yang lain, di dalam sifat-sifat Allah. Kaifiatnya ialah anda memandang dan musyahadah dengan mata hati dan beriktikad bahwa segala sifat yang berdiri pada zat-Nya seperti semuanya itu sifat-sifat Allah Taala. Hal ini demikian kerana tidak ada zat yang bersifat dengan sifat-sifat tersebut pada hakikatnya melainkan Zat Allah Taala jua. Di adakan sifat-sifat ini pada makhluk, atas sekadar pinjaman (majaz) dan bukan pada hakikatnya.Cuma sifat-sifat tersebut adalah sifat-sifat Allah Taala jua. Zat bersifat yang demikian itu., Apabila dengan pandangan mata hatimu dengan iktikod yang Jazam, bahwa sifat mahluk fana' di dalam sifat Alloh, yakni mahluk tiada melihat melainkan penglihatan Alloh, tiada mendengar melainkan dengan pendengaran Alloh, mahluk tiada berkata - kata, melainkan kalam Alloh, mahluk tiada hidup melainkan hayatulloh. Dalil yang menunjukan hamba tidak ada mempunyai sifat , hanya bagi hamba / mahluk mazhar sifat Alloh. seperti firman dalam hadis Qudsi : " Ma taqorroba ilallmutakorribuna misli ada i mafturido 'alaihim wala yazalul ngabdu yatakorrobu ilayya binnawa pili hatta hubbahu paiza ahbabtuhu kuntu samiahullazi yasmangu bihi wa basorohullazi yubsiru bihi walisa nihillazi yantiku bihi wayadahullati yabtisu biha warijlahullati yamsi biha wa kollbahullazi yudommirubihi ". Artinya : " Tiada menghapirkan oleh segala orang yang menghampirkan dirinya kepada Aku dengan seumpama mengerjakan barang yang Aku fardhukan atas mereka itu, dan senantiasa hambaku menghampirkan dirinya kepada-Ku itu dengan mengerjakan segala ibadat yang sunnat. sehingga Aku kasih akan Dia dan penglihatanya yang melihat ia dengan Dia dan lidahnya berkata - kata ia dengan Dia dan tangannya memegang ia dengan Dia dan kakinya yang berjalan ia dengan Dia dan hatinya yang bercita ia dengan Dia ". ( Hadist Qudsi ). Maka apabila sifat tetap yakin hati itu dengan jazam bahwa sifat Alloh, artinya keberadaan sifat itu pada mahluk adalah mazhar sifat Alloh. apabila sudah sampai makom sifat ini akan

menanggung pengertian tajalli Zat, karena pada hakekat - Nya, seseorang tiada menanggung / pengertian akan Tajalli Zat sebelum Tahkik / mantap,Tajalli sifat di dalam hatinya. Tauhiduz ZAT artinya meng-ESA- kan Alloh Ta'ala pada Zat, Makom inilah yang setinggi tinggi makom. Bagi orang yang Arib kesudahan musyahadah dan pandangan dan kepadanya perhentian perjalanan, Sehingga diperoleh lezat yang tiada terlintas pada hati. Sebagaimana Sabda Nabi SAW : Artinya : Sekalian kamu mendapat Kunhi Zat Alloh Ta'ala. Cara meng Esa kan Alloh Ta'ala pada Zat itu, yaitu dipandang mata kepala dan dengan mata hati, Bahwa tiada yang maujud di dalam wujud ini hanya ada Alloh Ta'ala, karena apa yang ada ini tidak lain semuanya terjadi dari Alloh Ta'ala itu sendiri, artinya wujud yang ada ini Qoim pada wujud Alloh Ta'ala, dan wujud lain dari Alloh itu suatu hoyal dan waham, tidak hakikat baginya. Segala yang mumkin yang maujud pada Khorij itu pada sekira -kira wujudnya, yaitu 'Ain Wujudul Haq SWT. seperti umpama ombak dan buih, ombak dan buih itu dari pada air yang beku, maka sekalian itu dari 'Ain wujud air. Itulah sebabnya alam ini adalah Nuskhotul Hak Ta'ala. artinya alam ini cermin Hak Ta'ala. jikalau engkau kehendaki yaitu makhluk yang zohir ia di dalam cermin Hak Ta'ala. Bermula wujud Allah Ta'ala dan Zat-Nya itu bukan Ia jisim / badan dan bukan jauhar / permata, bukan Ia Arodh / sifat bagi baharu dan bukan bukan Ia Itihad dan bukan Ia Hulul, tidak berjihad dan tidak pula terbatas, Apabila pandanganmu dengan tahkik, bahwa tiada yang maujud ini hanya wujud Alloh Ta'ala, berarti wujud alam ini mazhar wujud Allah.

6.

TANDA-TANDA ORANG BERIMAN : Khusyu dalam Shalat Terpelihara dari perkataan dan perbuatan sia-sia Menunaikan zakat Memelihara kemaluan Memelihara amanat seperti menjaga titipan orang lain Menepati janji kepada Allah dan Manusia Memelihara shalat yakni dengan menjaga syarat dan rukunnya

7. Agar kita dapat lebih dekat kepada Allah SWT dalam keadaan apapu itulah fungsi dari iman kita dan melindungi kita dari perbuatan keji dan mungkar, dan derusaha agar tidak terjerumus dalam hal yang negatif pada zaman moderen ini, oleh sebab itu kita harus bertakwa kepada Allah swT. 8. Abu Ishaq al-Syatibi (w. 790 H) dalam al-Muwafaqat, tujuan pokok syariat Islam terdiri atas lima komponen: pemeliharaan agama (hifdh al-din), jiwa (hifdh al-nafs), akal (hifdh alaql), keturunan (hifdh nasl) dan harta (hifdh al-maal).

Penjelasan A. Memelihara Agama (hifdz al-din) Islam telah memberi prioritas penuh kepada setiap manusia untuk memilih agama. Namun integritas setiap keyakinan itu telah jelas (QS. Al-Maidah:256). Islam mengharuskan pemeluknya untuk beriman dan mengatakan dua kalimat syahadat. Artinya, bila seseorang memeluk agama Islam otomatis dia telah terikat dengan dogma-dogma Islam. Maka, ketika seorang Muslim tersebut keluar dari Islam (baca; murtad), maka dia akan dijatuhi hukuman eksekusi dengan alasan memelihara kelestarian agama Islam (hifdz al-din) serta agar tidak berbuat gampang (tahawun) dengan masalah agama. B. Memelihara Jiwa (Hifdz al-Nafs) Memelihara jiwa ini meliputi kebutuhan-kebutuhan primer guna terjaminnya kelangsungan hidup dengan memberikan kemerdekaan (hurriyah) kepada personal masyarakat untuk memilih kebutuhan sehari-hari, seperti tempat tinggal, makan dan lain-lain. Islam melarang dan menjatuhi hukuman kepada orang yang memberi batas gerak terhadap hak hidup orang lain, seperti membunuh dan lain sebagainya. C. Menjaga Keturunan (Hifdz Nasl) Islam mensyariatkan nikah sebagai antisipasi dari kekaburan identitas generasi yang diakibatkan zina, disamping sekian banyak madharat yang disebabkan zina dan memberi hukuman terhadap pezina. D. Memelihara Akal (Hifdz al-Aql) Esensinya, sesuatu apapun yang berhubungan dengan hifdz al-nafs juga berhubungan dengan hifdz al-aql. Karena semua kebutuhan primer akan mempunyai dampak yang signifikan bagi kelangsungan kinerja akal.

Dengan alasan itu Islam melarang pemeluknya menkonsumsi minuman keras dan sejenisnya yang sangat membahayakan pada akal dan menjatuhi hukuman bagi pelanggarnya. E. Memelihara Harta (Hifdz al-Mal) Di dalam kehidupan sehari-hari setiap manusia selalu berinteraksi sosial dengan lingkungan sekitarnya. Seperti transaksi jual beli. Islam telah memberi aturan agar di dalam transaksi jual beli tidak terdapat penipuan, bunga (baca; riba) dan memberi prioritas penuh kepada pemiliknya untuk mengatur hartanya dengan cara yang telah digariskan oleh syariat (madzun syari). Maka bila seseorang mencuri maka dia akan di jatuhi hukum potong tangan karena telah berani mengambil hak orang lain.

9. Masyarakat Madani adalah masyarakat yang ideal, berkepribadian beradab dengan kedudukan yang serba setara dan sama dalam segala hal. Cara mewujudkan Masyarakat Madani di Indonesia yaitu dengan tidak membeda-bedakan kedudukan setiap orang dan caranya dimulai dari diri sendiri, lingkungan sekitar hingga ke lingkungan yang lebih besar. Ciri-ciri Masyarakat Madani seperti? Jawab: 1. Free public sphere (ruang publik yang bebas), yaitu masyarakat memiliki akses penuh terhadap setiap kegiatan publik, mereka berhak melakukan kegiatan secara merdeka dalam menyampaikan pendapat, berserikat, berkumpul, serta mempublikasikan informasikan kepada publik. 2. Demokratisasi, yaitu proses untuk menerapkan prinsip-prinsip demokrasi sehingga muwujudkan masyarakat yang demokratis. Untuk menumbuhkan demokratisasi

dibutuhkan kesiapan anggota masyarakat berupa kesadaran pribadi, kesetaraan, dan kemandirian serta kemampuan untuk berperilaku demokratis kepada orang lain dan menerima perlakuan demokratis dari orang lain. Demokratisasi dapat terwujud melalui penegakkan pilar-pilar demokrasi yang meliputi : (1) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) (2) Pers yang bebas (3) Supremasi hukum (4) Perguruan Tinggi (5) Partai politik 3. Toleransi, yaitu kesediaan individu untuk menerima pandangan-pandangan politik dan sikap sosial yang berbeda dalam masyarakat, sikap saling menghargai dan menghormati pendapat serta aktivitas yang dilakukan oleh orang/kelompok lain. 4. Pluralisme, yaitu sikap mengakui dan menerima kenyataan mayarakat yang majemuk disertai dengan sikap tulus, bahwa kemajemukan sebagai nilai positif dan merupakan rahmat dari Tuhan Yang Maha Kuasa. 5. Keadilan sosial (social justice), yaitu keseimbangan dan pembagian yang proporsiaonal antara hak dan kewajiban, serta tanggung jawab individu terhadap lingkungannya. 6. Partisipasi sosial, yaitu partisipasi masyarakat yang benar-benar bersih dari rekayasa, intimidasi, ataupun intervensi penguasa/pihak lain, sehingga masyarakat memiliki kedewasaan dan kemandirian berpolitik yang bertanggungjawab. 7. Supremasi hukum, yaitu upaya untuk memberikan jaminan terciptanya keadilan. Keadilan harus diposisikan secara netral, artinya setiap orang memiliki kedudukan dan perlakuan hukum yang sama tanpa kecuali. Adapun yang masih menjadi kendala dalam mewujudkan masyarakat madani di Indonesia diantaranya : 1. Kualitas SDM yang belum memadai karena pendidikan yang belum merata

2. Masih rendahnya pendidikan politik masyarakat 3. Kondisi ekonomi nasional yang belum stabil pasca krisis moneter 4. Tingginya angkatan kerja yang belum terserap karena lapangan kerja yang terbatas 5. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak dalam jumlah yang besar 6. Kondisi sosial politik yang belum pulih pasca reformasi . 10. BACAAN SHOLAT :

DOA IFTITAH

ALLAAHU

AKBARU

KABIIRAA

WAL

HAMDU

LILLAAHI

KATSIIRAA

WASUBHAANALLAAHI BUKRATAW WAASHIILAA. Allah Maha Besar, Maha Sempurna Kebesaran-Nya. Segala Puji Bagi Allah, Pujian Yang Sebanyak-Banyaknya. Dan Maha Suci Allah Sepanjang Pagi Dan Petang. INNII WAJJAHTU WAJHIYA LILLADZII FATHARAS SAMAAWAATI WAL ARDHA HANIIFAM MUSLIMAW WAMAA ANA MINAL MUSYRIKIIN. Kuhadapkan Wajahku Kepada Zat Yang Telah Menciptakan Langit Dan Bumi Dengan Penuh Ketulusan Dan Kepasrahan Dan Aku Bukanlah Termasuk Orang-Orang Yang Musyrik. INNA SHALAATII WANUSUKII WAMAHYAAYA WAMAMAATII LILLAAHIRABBIL AALAMIIN. Sesungguhnya Sahalatku, Ibadahku, Hidupku Dan Matiku Semuanya Untuk Allah, Penguasa Alam Semesta. LAA SYARIIKA LAHUU WA BIDZAALIKA UMIRTU WA ANA MINAL MUSLIMIIN. Tidak Ada Sekutu Bagi-Nya Dan Dengan Demikianlah Aku Diperintahkan Dan Aku Termasuk Orang-Orang Islam.

AL-FATIHAH

BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIIM. Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. AL HAMDU LILLAAHI RABBIL AALAMIIN. Segala Puji Bagi Allah, Tuhan Semesta Alam. ARRAHMAANIR RAHIIM. Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. MAALIKIYAUMIDDIIN. Penguasa Hari Pembalasan. IYYAAKA NABUDU WAIYYAAKA NASTAIINU. Hanya Kepada-Mu lah Aku Menyembah Dan Hanya Kepada-Mu lah Aku Memohon Pertolongan. IHDINASH SHIRAATHAL MUSTAQIIM. Tunjukilah Kami Jalan Yang Lurus. SHIRAATHAL LADZIINA ANAMTA ALAIHIM GHAIRIL MAGHDHUUBI ALAIHIM WALADHDHAALLIIN. AAMIIN. Yaitu Jalannya Orang-Orang Yang Telah Kau Berikan Nikmat, Bukan Jalannya Orang-Orang Yang Kau Murkai Dan Bukan Pula Jalannya Orang-Orang Yang Sesat.

R U K U

SUBHAANA RABBIYAL ADZIIMI WA BIHAMDIH. 3 x Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung Dan Dengan Memuji-Nya.

ITIDAL

SAMIALLAAHU LIMAN HAMIDAH.

Semoga Allah Mendengar ( Menerima ) Pujian Orang Yang Memuji-Nya ( Dan Membalasnya ). RABBANAA LAKAL HAMDU MILUS SAMAAWATI WA MIL ULARDHI WA MIL UMAASYITA MIN SYAIIN BADU. Wahai Tuhan Kami ! Hanya Untuk-Mu lah Segala Puji, Sepenuh Langit Dan Bumi Dan Sepenuh Barang Yang Kau Kehendaki Sesudahnya.

SUJUD

SUBHAANA RABBIYAL ALAA WA BIHAMDIH. 3 x Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi Dan Dengan Memuji-Nya.

DUDUK DIANTARA DUA SUJUD

RABBIGHFIRLII WARHAMNII WAJBURNII WARFANII WARZUQNII WAHDINII WAAAFINII WAFU ANNII. Ya Tuhanku ! Ampunilah Aku, Kasihanilah Aku, Cukupkanlah ( Kekurangan )-Ku, Angkatlah ( Derajat )-Ku, Berilah Aku Rezki, Berilah Aku Petunjuk, Berilah Aku Kesehatan Dan Maafkanlah ( Kesalahan )-Ku.

TASYAHUD AWAL

ATTAHIYYAATUL MUBAARAKAATUSH SHALAWATUTH THAYYIBAATU LILLAAH. Segala Kehormatan, Keberkahan, Rahmat Dan Kebaikan Adalah Milik Allah. ASSALAAMU ALAIKA AYYUHAN NABIYYU WARAHMATULLAAHI WABARAKAATUH. Semoga Keselamatan, Rahmat Allah Dan Berkah-Nya ( Tetap Tercurahkan ) Atas Mu, Wahai Nabi. ASSALAAMU ALAINAA WA ALAA IBADADILLAAHISH SHAALIHIIN.

Semoga Keselamatan ( Tetap Terlimpahkan ) Atas Kami Dan Atas Hamba-Hamba Allah Yang Saleh. ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAAH. WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAAH. Aku Bersaksi Bahwa Tidak Ada Tuhan Selain Allah. Dan Aku Bersaksi Bahwa Muhammad Adalah Utusan Allah. ALLAAHUMMA SHALLI ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD. Wahai Allah ! Limpahkanlah Rahmat Kepada Penghulu Kami, Nabi Muhammad !.

TASYAHUD AKHIR

ATTAHIYYAATUL MUBAARAKAATUSH SHALAWATUTH THAYYIBAATU LILLAAH. Segala Kehormatan, Keberkahan, Rahmat Dan Kebaikan Adalah Milik Allah. ASSALAAMU ALAIKA AYYUHAN NABIYYU WARAHMATULLAAHI WABARAKAATUH. Semoga Keselamatan, Rahmat Allah Dan Berkah-Nya ( Tetap Tercurahkan ) Atas Mu, Wahai Nabi. ASSALAAMU ALAINAA WA ALAA IBADADILLAAHISH SHAALIHIIN. Semoga Keselamatan ( Tetap Terlimpahkan ) Atas Kami Dan Atas Hamba-Hamba Allah Yang Saleh. ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAAH. WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAAH. Aku Bersaksi Bahwa Tidak Ada Tuhan Selain Allah. Dan Aku Bersaksi Bahwa Muhammad Adalah Utusan Allah. ALLAAHUMMA SHALLI ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD ( tasyahud awal ) WA ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD. Wahai Allah ! Limpahkanlah Rahmat Kepada Penghulu Kami, Nabi Muhammad Dan Kepada Keluarga Penghulu Kami Nabi Muhammad.

KAMAA SHALLAITAA ALAA SAYYIDINAA IBRAAHIIM WA ALAA AALI SAYYIDINAA IBRAAHIIM. Sebagaimana Telah Engkau Limpahkan Rahmat Kepada Penghulu Kami, Nabi Ibrahim Dan Kepada Keluarganya. WA BAARIK ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD WA ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD. Dan Limpahkanlah Berkah Kepada Penghulu Kami, Nabi Muhammad Dan Kepada Keluarganya. KAMAA BAARAKTA ALAA SAYYIDINAA IBRAAHIIM WA ALAA AALI SAYYIDINAA IBRAAHIIM. Sebagaimana Telah Engkau Limpahkan Berkah Kepada Penghulu Kami, Nabi Ibrahim Dan Kepada Keluarganya. FIL AALAMIINA INNAKA HAMIIDUMMAJIID. YAA MUQALLIBAL QULUUB.

TSABBIT QALBII ALAA DIINIK. Sungguh Di Alam Semesta Ini, Engkau Maha Terpuji Lagi Maha Mulia. Wahai Zat Yang Menggerakkan Hati. Tetapkanlah Hatiku Pada Agama-Mu.


Recommended