Transcript
Page 1: Johan Pengantar Pendidikan

Soal dan Jawaban Pengantar Pendidikan

1. Pendidikan merupakan proses pemberdayaan dan pembudayaan manusia.

a. Bagaimana pendapat anda, berikan alasan secara teori maupun

praktis.

b. Apakah landasan hukumnya, kemukakan

c. Apa hubungannya landasan Filosofis dengan menentukan arah

pendidikan ke depan atau tujuan pendidikan

Jawab :

a. Pendidikan sebagai proses pemberdayaan

Pendidikan sebagai proses pemberdayaan maksudnya ialah

manusia pada dasarnya lemah sehingga harus diberdayakan atau

diberi kemampuan, proses pendidikan haruslah diarahkan sehingga

potensi yang ada pada anak manusia dapat dikembangkan seoptimal

mungkin sesuai dengan fitrahnya, dia dapat menyumbangkan

kemampuannya untuk pengembangan dirinya, masyarakatnya,

negaranya, dan kehidupan manusia pada umumnya. Di dalam proses

pemberdayaan, lingkungan kehidupan anak harus bisa memeberikan

kesempatan untuk pengembangan potensi anak tersebut. Karena kita

tahu bahwa pendidikan merupakan interaksi antara manusia dengan

lingkungan, dan dalam interaksi tersebut manusia tidak hanya

merupakan hasil interaksi tetapi juga sebagai pelaku aktif dalam

interaksi tersebut.

Pendidikan sebagai proses pembudayaan

Maksudnya proses pembelajaran manusia dipengaruhi oleh

lingkungan, kultur, dan budaya sekitar, pendidikan merupakan salah

satu bentuk pelestarian budaya, sehingga apabila pendidikan itu

dilepaskan dari kebudayaan maka tujuan pendidikan dapat

dimanipulasi ke arah yang kurang jelas atau bahkan ke arah yang

salah dan dapat direkayasa oleh kekuatan politik penguasa. Kita harus

Page 2: Johan Pengantar Pendidikan

1

Pengantar Ilmu Politik

A. Pengertian Politik, Ilmu Politik dan Konsep Ilmu Politik

Politik berasal dari bahasa yunani polites berarti warga negara kemudian

berkembang menjadi Politikos yang berarti kewarganegaraan, dan

Politike yang berarti kemahiran politik. Adapun konsep-konsep dalam

ilmu politik senantiasa berkutat dalam masalah:

a. Kekuasaan – sumber kekuasaan – pengaruh – pembuat dan

pelaksanan kebijakan

b. Kewenangan – kekuasaan berdasarkan legitimasi

c. Konflik dan konsensus

d. Pengambilan keputusan dan cara mendistribusikan kekuasaan

B. Lingkup dan pengertian Politik

Sebagai ilmu, politik mempunyai lingkup yang meliputi berbagai aspek.

Berikut pendapat para ahli tentang ruang lingkup dan pengertian ilmu

politik:

- Gambte:

politik merupakan kumpulan dari satu wilayah kehidupan sosial

seperti jender, ras, dan kelas sosial, sehingga politik diartikan sebagai

aspek dari keseluruhan kehidupan sosial, dan tidak hanya terpusat

pada lembaga-lembaga pemerintah.

Page 3: Johan Pengantar Pendidikan

2

- Lefwich

Politik tidak terlepas dari kehidupan dan aktivitas publik. Politik

menyangkut keseluruhan aktivitas dan kerjasama dan konflik di dalam

atau antar masyarakat.

- Deliar Noer

Politik adalah segala aktivitas atau sikap yang berhubungan dengan

kekuasaan dan yang dimaksud untuk mempengaruhi dengan jalan

mengubah atau mempertahankan suatu bentuk susunan masyarakat.

C. Sejarah Perkembangan politik

Mengkaji tentang sejarah ilmu politik bisa dilihat dari dua pandangan

yaitu pembahasan secara luas atau secara sempit. Secara luas berarti

ilmu politik telah ada sejak zaman dahulu berupa pembahasan dalam

buku-buku tertentu yang telah dikarang masa lampau, sedangkan secara

sempit berarti ilmu politik dilihat dari aspek sistematisasinya sebagai

ilmu dan pengakuannya dari aspek akademis. Sejarah secara luas. Ilmu

politik telah ada sejak zaman dahulu, ini bisa dilihat dari karya-karya

berikut;

a. Yunani tahun 450 SM terdapat buku karya Herodatus, Plato dan

Aristoteles.

b. India tahun 500 SM terdapat kitab Dharmasastra dan arthasastra.

c. Cina tahun 500 SM terdapat tokoh Confucius dan Kung Fu Tzu

d. Arab abad 11 M terdapat karya al-Marwardi berjudul al-Ahkam

as-Sulthaniyyah

Page 4: Johan Pengantar Pendidikan

3

e. Indonesia abad 13 M terdapat kitab Negarakertagama dan Babad

Tanah Jawi.

Sejarah secara sempit

- Abad 18 dan 19 di Jerman, Austria dan Prancis telah muncul

pembahasan tentang politik namun masih kental dipengaruhi

hukum dan negara.

- Di Inggris Ilmu politik dipengaruhi oleh filsafat moral dan sejarah

- Di Paris Prancis tahun 1870 lahir Ecole libredes Scienies

- Di Inggris tahun 1895 muncul lembaga London School of

Economic and Political Science

- Di AS tahun 1858 diangkat Francis Lieber sebagai guru besar

Sejarah dan Ilmu politik di columbia College.

- Masih di AS tahun 1904 lahir American Political Science

Assosiation (APSA)

- Unesco lembaga dibasah PBB tahun 1948 melahirkan buku

Contemporary Political Science

Dalam Buku Contemporary Political Science ini terdapat 4 bidang ilmu

politik, yaitu:

1. Teori Politik

2. Lembaga Politik (Undang-Undang, pemerintah)

3. Partai

4. Hubungan Internasional (politik internasional, organisasi, hukum)

Page 5: Johan Pengantar Pendidikan

4

Pada zaman Yunani Kuno para pemikir yang terkenal antara lain:

- Socrates (469-399 SM)

Menurut socrates ilmu politik adalah ilmu yang membahas masalah

Public good (kebaikan bersama) yakni struktur ideal serta tentang

keadilan.

- Plato (429-347 SM)

Menurut socrates ilmu politik adalah ilmu yang membahas tentang

siapa yang memerintah dan kedudukan individu dalam lingkup

kekuasaan yang dipegang.

- Aristoteles (384 - 322 SM)

Menurut socrates ilmu politik adalah ilmu yang membahas tentang

asal dan tujuan terbentuknya negara.

Perkembangan sebagai ilmu pada akhir abad 19 mulai berkembang

sebagai cabang ilmu social memiliki : rangka, dasar, fokus, dan ruang

lingkup mengembangkan hukum-hukum ilmiah, obyektif, sistematis,

dan empiris, Muncul pendekatan-pendekatan yg berkembang. David E

Apter Menyatakan beberapa pendekatan yang berkembang:

1. Pendekatan Kelembagan / institusional

2. Pendekatan tingkah laku (behaviouralism)

3. Pendekatan kenajemukan (pluralism)

4. Pendekatan stuktural

5. Pendekatan Developmentalis.

Perkembangan ilmu politik diberbagai Negara berbeda-beda tahapnya,

berikut adalah contoh perkembangan ilmu politik diberbagai Negara

termasuk Indonesia.

Page 6: Johan Pengantar Pendidikan

5

Eropa Daratan Anglo Saxon Indonesia

1. Negara-negara

eropa selain Inggris

2. Aspek Kajian

- Kelembagaan

- Filosofis

- Historis

- Yuridis Formal

- Sempit

3. Kecenderunga

n

- Klasik

- Tradisional

4. Sifat

- Ilmu Terapan

- Bernilai

1. Negara-negara

amerika dan

pengaruhnya

2. Aspek Kajian

- Tingkah laku

- Empiris

- Sosiopsikologis

- Luas

3. Kecenderungan

- Aktual

- Fenomenal

- Kotemporer

4. Sifat

- Ilmu Murni

- Bebas nilai

1. Belanda

1596

2. 1960

3. 1970

4. Anglo Saxon

D. Fokus obyek kajian Ilmu Politik

- Roger F Soltau:

Ilmu Politik mempelajari negara, tujuan-tujuan negara dan lembaga-

lembaga negara yang akan melaksanakan tujuan-tujuan tersebut,

hubungan antar negara dengan warga negara dengan negara lain.

Page 7: Johan Pengantar Pendidikan

6

- Harold Laswll dan Abraham Kaplan:

Ilmu Politik mempelajari pembentukan dan pembagian kekuasan

- Joyce Mitchell ;

Ilmu Politik mempelajari pengambilan keputusan kolektef dan atau

pembuatan kebijakan umum untuk masyarakat.

- Hoggerwerf :

Ilmu Politik menelaah tentang kebijakan pemerintah, proses

terbentuknya maupun akibat-akibatnya.

- Harolod Laswell:

Ilmu Politik memepelajari masalah siapa mendapat apa, kapan dan

Bagaimana

E. Bidang Kajian Ilmu Politik

Politik sebagai ilmu politik memiliki bidang kajian antara lain:

1. Teori-teori Politik

Teori Politik berdasarkan moral dan menetukan norma-norma politik

(mengandung nilai). Teori politik adalah generalisasi dari

phenomena-phenomena politik. Teori politik ini terdiri dari :

- Tujuan politik

- Cara mencapai tujuan politik tersebut

- Kemungkinan dan kebutuhan untuk cara tersebut

- Kewajiban dalam mencapai kebutuhan tersebut

Page 8: Johan Pengantar Pendidikan

7

Ilmu politik secara teoritis terbagi kepada dua yaitu :

1. Valuational artinya ilmu politik berdasarkan moral dan norma politik. Teori valuational ini terdiri dari filsafat politik, ideologi dan politik sistematis.

2. Non valuational artinya ilmu politik hanya sekedar mendeskripsikan dan mengkomparasikan satu peristiwa dengan peristiwa lain tanpa mengaitkannya dengan moral atau norma.

Menurut Harold Laswell terdapat 8 nilai yang dikejar dalam politik, yaitu ;

1. Kekuasaan 2. Pendidikan 3. Kekayaan 4. Kesehatan 5. Keterampilan 6. Kasih sayang 7. Kejujuran/keadilan 8. Keseganan

2. Filsafat Politik.

Mencari kebenaran berdasarkan rasional tentang apa, bagaimana

sifat dan hekekat kehidupan manusia. Contoh: etika politik, keadilan,

dsb.

3. Teori Politik sistematis

Bagaimana menerapkan norma-norma dlm kehidupan politik,

sehingga teori politik membahas fenomena dan fakta politik.(bisa

tidak mengandung nilai = bebas nilai)

4. Lembaga-lembaga politik konstitusi,

pemerintah, perbandingan lembaga politik dsb

5. Partai Politik ,

golongan dan pendapat umum

Page 9: Johan Pengantar Pendidikan

8

6. Hubungan International

Politik International, orang, administrasi, dan hak international

F. Hubungan Ilmu Politik dgn Ilmu Lainnya.

Prinsip-prinsip ilmiah dalam ilmu alam adalah berarti prinsip “resonable

conduct” yaitu ‘the manner in which a typical contemporary scientist

deal with his problems of research”, atau prinsip-prinsip yang sudah

diterima secara umum dalam ilmu ilmu alam, seperti ketika ilmuwan

ilmu alam dihadapkan pada gejala yang harus dijelaskannya

1. Hubungan Ilmu Politik & Sosiologi

Baik ilmu sosiologi maupun ilmu politik sebagai ilmu yang berusaha

mengupas fakta-fakta yang terjadi dalam masyarakat. Sosiologi

banyak memberi kontribusi terhadap ilmu politik dalam penajaman

analisis Membantu ilmu politik dalam memahami latar belakang

struktur dan pola kehidupan sosial terutama kaitannya dengan

pengambilan keputusan, pengendalian sosial serta pola

pengorganisasian secara politis. Sama-sama menelaah negara.

Sosiologi melihat Negara sebagai organisasi pengendali sosial. Ilmu

politik melihatnya sebagai asosiasi tertinggi. Membantu memahami

ilmu politik dalam rangka mengetahui sumber-sumber kewenangan

politik, sumber-sumber keabsahan politik

2. Ilmu Politik & Ilmu Sejarah

Mempelajari peristiwa masa lampau baik menyangkut sebab-

sebabnya serta hubungan antar peristiwa. Membantu ilmu politik

dalam memprediksi masa depan yakni mengapa suatu peristiwa

terjadi, bagaimana suatu peristiwa terjadi serta akibat-akibat yang

ditimbulkannya.

Page 10: Johan Pengantar Pendidikan

9

3. Ilmu Politik & Antropologi Budaya

Fokus analisisnya menyelidiki aspek kultural dari setiap hidup

bersama. Membantu Ilmu politik : Untuk memahami kondisi

masyarakat terutama di negara-negara berkembang yang sedang

mengalami perubahan terkait dengan konsep modernisasi,

demokratisasi, kolonialisme, hubungan elite dengan massa,

nasionalisme, dll Pengembangan metode penelitian partizipant

observer

4. Ilmu Politik dengan Filsafat

Mengkaji secara sistematis dan rasional dalam mencari jawaban atas

persoalan yang menyangkut alam dan kehidupan manusia. Membant

ilmu politik menyangkut hakekat manusia, nilai-nilai ideal bagi

kehidupan negara/pemerintah. Membantu ilmu politik menyangkut

moral dan etika

5. Ilmu Politik & Psikologi Sosial

Cabang psikologi yang meneliti perilaku manusia sebagai individu

dalam kaitannya dengan situasi sosial (mengamati tingkah laku

seseorang yang dipengaruhi situasi sosial). Membantu ilmu politik :

Menjelaskan gejala-gejala politik dan motif-motif politik yang

menjadi dasar setiap proses politik Dalam menganalisis tentang siapa

yang paling berkuasa dalam proses politik Pengaruh pemimpin

informal dalam pembuatan keputusan politik Mengetahui sikap

masyarakat terhadap hal-hal yang baru dan bagaimana situasi yang

ada.

6. Ilmu Politik dan Ilmu Hukum

Sama-sama menganalisis negara dan komponenanya. Ilmu Politik

dapat dibantu dalam memahaminya secara normatif.

Page 11: Johan Pengantar Pendidikan

10

7. Ilmu Politik dengan Ilmu Ekonomi

Menelaah sesuatu yang berkaitan dengan faktor kelangkaan sehingga

berorientasi pada kebijakan rasional. Membantu ilmu politik:

Pengambilan keputusan terutama menyangkut pembangunan

ekonomi nasional Penggunaan pendekatan tingkah laku dalam

menganalisis masalah-masalah politik

G. Kewenangan

Kewenangan adalah kekuasaan yang mendapatkan keabsahan atau

legitimasi Kewenangan adalah hak moral untuk membuat dan

melaksanakan keputusan politik Prinsip moral menentukan siapa yang

berhak memerintah mengatur cara dan prosedur melaksanakan

wewenang. Sebuah bangsa atau negara mempunyai tujuan. Kegiatan

untuk mencapai tujuan disebut tugas. Hak moral untuk melakukan

kegiatan mencapai tujuan disebut kewenangan Tugas dan kewenangan

untuk mencapai tujuan masyarakat atau negara disebut fungsi Sumber

kewenangan

1. Tradisi – keluarga atau darah biru

2. Kekuatan sakral seperti Tuhan, Dewa dan wahyu seperti kerajaan

3. Kualitas pribadi seperti atlit, artis

4. Peraturan perundang-undangan yang mengatur prosedur dan

syarat menjadi pemimpin

5. Instrumental yaitu kekayaan dan keahlian iptek

Adapun Tipe kewenangan adalah sebagai berikut:

1. Kewenangan prosedural yaitu berasal dari peraturan perundang-undangan

Page 12: Johan Pengantar Pendidikan

11

2. Kewenangan substansial yaitu berasal dari tradisi, kekuatan sakral,

kualitas pribadi dan instrumental

Setiap masyarakat pasti memakai kedua tipe kewenangan ini hanya yang

satu dijadikan sebagai yang utama dan yang lain sebagai pelengkap

Peralihan kewenangan

a. Turun temurun – keturunan atau keluarga

b. Pemilihan – langsung atau perwakilan

c. Paksaan – revolusi, kudeta atau ancaman kekerasan.

Sikap terhadap kewenangan

1) Menerima

2) Mempertanyakan (skeptis)

3) Menolak

4) Kombinasi

H. Legitimasi

Adalah Pengakuan dan penerimaan masyarakat kepada pemimpin untuk

memerintah, membuat dan melaksanakan keputusan politik. Persamaan

antara kekuasaan, kewenangan dan legitimasi karena ketiganya

berkaitan dengan hubungan antara pemimpin dan yang dipimpin atau

masyarakat. Perbedaannya kekuasaan adalah penggunaan sumber-

sumber kekuasaan untuk mempengaruhi pembuat dan pelaksana

kebijakan politik, sedangkan kewenangan adalah hak moral untuk

membuat dan melaksanakan keputusan politik (bersifat top down),

adapun legitimasi adalah pengakuan dan penerimaan kepada pemimpin

(bersifat bottom up). Objek legitimasi adalah:

Page 13: Johan Pengantar Pendidikan

12

1. Masyarakat politik - krisis identitas

2. Hukum - krisis konstitusi

3. lembaga politik - krisis kelembagaan

4. pemimpin politik - krisis kepemimpinan

5. kebijakan - krisis kebijakan

krisis ini terjadi secara berurutan ketika sudah mencapai krisis kebijakan

maka sebenarnya sudah terlewati krisis identitas, krisis konstitusi, krisis

kelembagaan dan krisis kepemimpinan. Maka bila semuanya sudah

mengalami krisis disebutlah krisis legitimasi. Kadar legitimasi:

a. pra legitimasi, ada dalam pemerintahan yang baru terbentuk yang

meyakini memiliki kewenangan tapi sebagian kelompok

masyarakat belum mengakuinya

b. berlegitimasi, yaitu ketika pemerintah bisa meyakinkan masyarakat

dan masyarakat menerima dan mengakuinya.

c. Tak berlegitimasi, ketika pemimpin atau pemerintah gagal

mendapat pengakuan dari masyarakat tapi pemimpin tersebut

menolak untuk mengundurkan diri, akhirnya muncul tak

berlegitimasi. Untuk mempertahankan kewenangannya biasanya

digunakan cara-cara kekerasan.

d. Pasca legitimasi, yaitu ketika dasar legitimasi sudah berubah.

Adapun Cara mendapat legitimasi

1. Simbolis, yaitu memanipulasi kecenderungan moral, emosional,

tradisi, kepercayaan dilakukan secara ritualistik seperti upacara

kenegaraan, parade tentara atau pemberian penghargaan.

Page 14: Johan Pengantar Pendidikan

13

2. materiil/instumental yaitu menjanjikan dan memberikan kebutuhan

dasar masyarakat (basic needs) seperti sembako, pendidikan,

kesehatan dll.

3. pemilu untuk memilih orang atau referendum untuk menentukan

kebijakan umum.

Tipe legitimasi

1. Tradisional – tradisi yang dipelihara dan dilembagakan contoh

kerajaan

2. ideologi – penafsir dan pelaksana ideologi, untuk mendapat dan

mempertahankan legitimasi bagi kewenangannya juga

menyingkirkan pihak yang membangkan terhadap

kewenangannya.

3. kualitas pribadi – kharisma, penampilan pribadi, atau prestasi

4. prosedural – peraturan perundang-undangan

5. instrumental – menjanjikan dan menjamin kesejahteraan materiil.

Pemimpin yang mendapatkan legitimasi berdasarkan prinsip tradisional,

ideologi dan kualitas pribadi menggunakan metode simbolis. Sedangkan

pemimpin hasil dari prinsip prosedural dan instrumental menggunakan

metode prosedural dan metode intrumental. Manfaat legitimasi

1. menciptakan stabilitas politik dan perubahan sosial

2. mengatasi masalah lebih cepat

3. mengurangi penggunaan saran kekerasan fisik

4. memperluas bidang kesejahteraan atau meningkatkan kualita

kesejahteraan

Krisis legitimasi terdi karena:

Page 15: Johan Pengantar Pendidikan

14

1. peralihan prinsip kewenangan

2. persaingan yang tajam dan tidak sehat

3. pemerintah tidak memenuhi janjinya

4. sosialisasi kewenangan berubah

I. Kekuasaan Dan Pengaruh Politik

Kekuasaan adalah gejala yang selalu ada dalam proses politik Politik

tanpa kekuasaan bagaikan agama tanpa moral karena begitu

berkaitannya antara keduanya. Konsep-konsep yang berkaitan dengan

kekuasaan

Influence atau pengaruh, yaitu bagimana seseorang mampu

mempengaruhi agar orang lain berubah secara sukarela.

Persuasi yaitu cara meyakinkan orang dengan memberikan

argumentasi

Manipulasi adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain

namun yang dipengaurhi tidak menyadari

Coersion adalah ancaman atau paksaan agar orang lain sesuai

dengan kehendak yang punya kekuasaan.

Force yaitu tekanan fisik, seperti membatasi kebebasan. Ini

biasanya dilengkapi dengan sejata, sehingga orang lain

mengalami ketakutan.

Kekuasaan adalah kemampuan menggunakan sumber pengaruh untuk

mempengaruhi proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik

sehingga menguntungkan dirinya, kelompoknya atau masyarakat secara

umum. Unsur kekuasaan terdiri dari ;

• Tujuan

• Cara

• Hasil

Page 16: Johan Pengantar Pendidikan

15

Oleh karena agar kekuasaan tidak disalahartikan maka perlu difahami

makna kekuasaan, yaitu :

1. Kekuasaan adalah hubungan antara manusia

2. Pemegang kekuasaan punya kemampuan mempengaruhi orang lain

3. Pemegang kekuasaaan bisa individu, kelompok, organisasi atau pemerintah

4. Sasaran kekuasaan dapat individu, kelompok, organisasi atau pemerintah

5. Pihak yang mempunyai sumber kekuasaan belum tentu punya

kekuasaan, bergantung pada kemampuannya untuk menggunakan

sumber kekuasaan itu.

6. Penggunaan sumber kekuasaan dapat dengan paksaan, konsensus

atau kombinasi dari keduanaya.

7. Kekuasaan bisa memiliki tujuan yang baik atau juga buruk

8. Berkaitan pula dengan distribusi kekuasaan

9. Kekuasaan digunakan untuk masyarakat umum

10. Sumber pengaruh digunakan mempengaruhi proses politik

Jadi kekuasaan bukan hanya paksaan atau kekerasan atau manipulasi

tetapi bisa juga konsensus dan kerelaan Kekuasaan harus dilihat dari

dimensi yang saling melengkapinya, yaitu :

a. Potensial – aktual artinya sumber kekuasaan bila belum digunakan

maka masih bersifat potensial bila sudah digunakan berarti sudah

aktual.

Page 17: Johan Pengantar Pendidikan

16

b. Positif – negatif maksudnya kekuasaan apakah untuk mencapai

tujuan tertentu (positif) atau untuk mencegah pihak lain (negatif)

c. Konsensus – paksaan kekuasaan bisa berupa kesadaran dan

persetujuan (konsensus) bisa juga dengan ketakutan (paksaan)

seperti ketakuatan secara fisik, ekonomi dan psikologis.

d. Jabatan – pribadi, kekuasaan di masyarakat modern adalah

kekuasaan karena jabatan sedangkan, bila kekuasaan pribadi itu

karena kualitas pribadi seseorang.

e. Implisit – eksplisit kekuasaan bisa secara kasat mata dirasakan atau tidak dirasakan

f. Langsung – tidak langsung, maksudnya seberapa besar efektivitas kekuasaan.

Adapun Sumber kekuasaan terdiri dari ;

1. Sarana paksaan fisik seperti senjata, teknologi dll

2. Kekayaan seperti uang, tanah, bankir, pengusaha dll

3. Normatif seperti pemimpin agama, kepala suku atau pemerintah

yang diakui.

4. Popularitas pribadi, seperti bintang film, pemain sepakbola.

5. Jabatan keahlian seperti pengetahuan, teknologi, keterampilan.

6. Massa yang terorganisir seperti organisasi buruh, petani, guru dll.

7.Informasi seperti pers yang punya kemampuan membentuk opini

publik.

Sumber kekuasaan juga harus dilengkapi dengan

• waktu dan keterampilan

• minat dan perhatian

Page 18: Johan Pengantar Pendidikan

17

Empat hal ini menjadi penunjang seseorang yang punya sumber

kekuasaan menjadi penguasa. Karena kekuasaan cenderung berkembang

biak. Sumber kekuasaan dapat digunakan untuk dua hal :

a. Non politik seperti untuk usaha, berbelanja, memberi bantuan dll.

b. Mempegaruhi proses politik dengan syarat :

- Kuat motivasi untuk mencapai tujuan

- Mempunyai harapan untuk berhasil

- Punya persepsi mengenai biaya dan resiko

- Punya pengetahuan tentang cara mencapainya.

Hasil penggunaan sumber kekuasaan bisa dilihat dari :

1- Jumlah individu yang dikendalikan

2- Bidang kehidupan yang dikendalikan

3- Kedalaman pengaruh kekuasaan

Kekuasaan harus didistribusikan dengan cara ;

a- Model elit memerintah

b- Model pluralis

c- Model populis

J. Pandangan Politik

1. Klasik

Politik dalam pandangan klasik dikemukakan oleh Arsitoteles, adalah

usaha warga negara dalam mencapai kebaikan bersama atau

kepentingan umum Kebaikan bersama ini bisa berupa. Nilai ideal yang

bersifat abstrak seperti keadilan, kebajikan, kesejahteraan, dll.

Page 19: Johan Pengantar Pendidikan

18

Keinginan orang banyak atau keinginan golongan mayoritas. Pandangan

politik klasik ini terlalu bersifat filosofis sehingga tidak membumi, tidak

melihat realitas.

2. Kelembagaan

Pandangan politik kelembagaan menurut Weber berarti politik berkaitan

dengan penyelenggaraan negara. Negara adalah komuntas manusia yang

sukses memonopoli penggunaan paksaan fisik yang sah dalam wilayah

tertentu.

3. Kekuasaan

Pandangan ini dikemukakan oleh Robson, menurutnya politik adalah

usaha untuk mencari dan mempertahankan kekuasaan dalam

masyarakat. Kekuasaan adalah kemampuan mempengaruhi orang lain

untuk berperilaku sesuiai dengan kehendak yang mempengaruhi.

Kelemahan pandangan ini tidak membedakan aspek politik dengan

aspek lain, seperti tokoh agama yang punya pengaruh tidak berarti dia

sedang berpolitik. Selain itu dalam politik terdapat konsep lain selain

kekuasaan seperti kewenangan, legitimasi, konflik, dll.

4. Fungsionalisme

Politik dalam pandangan ini berarti merumuskan dan melaksanakan

kebijakan umum. David Easton “The Authoritative allocation of values

for a society” Artinya alokasi nilai-nilai berdasarkan kewenangan

mengikat suatu masyarakat. Harold Lasswell “Who gets what, when,

how” Siapa mendapatkan apa kapan dan bagaimana, Siapa bisa orang,

lembaga, kelompok, atau bangsa Apa berati nilai, bisa abstrak seperti

keadilan dll, bisa juga konkrit seperti kedudukan, kekayaan dll. When

ukuran orang yang mendapatkan kekuasaan pada waktu tertentu. How

Page 20: Johan Pengantar Pendidikan

19

cara untuk mendapatkan kekuasaan seperti persuasif atau koersif.

Kelemahan pandangan ini menganggap pemerintah sebagai wasit

kepentingan masyarakat, padahal pemerintah sendiri memiliki

kepentingan tersendiri.

5. Konflik

Dalam mendapatkan kekuasaan selalu terjadi perbedaan pendapat,

perdebatan, persaingan bahkan pertentangan maka lahirlah konflik.

Pandangan ini terlalu menekankan aspek konflik padahal dalam politik

ada juga konsensus, kerjasama maupun integrasi. Jadi politik adalah

interaksi antara pemerintah dan masyarakat dalam rangka pembuatan

dan pelaksanaan keputusan yang mengikat tentang kebaikan bersama

masyarakat yagn tinggal dalam suatu wilayah tertentu. Ilmu politik

muncul sejak zaman Yunani dengan adanya polis (negara kota) Menjadi

ilmu yang mapan sejak abad ke-18 Di indonesia juga ada buku tentang

ilmu politik seperti kitab negara kertagama dan babad tanah jawi.

Pendekatan dalam ilmu politik

1. Pendekatan tingkah laku berhubungan dengan fakta, empiris dll.

2. pendekatan tradisional berhubungan dengan nilai, filsafat.

Ilmu politik selalu berkaitan dengan

a. Negara

b. Kekuatan

c. Pengambilan keputusan (membuat pilihan diantara alternatif)

d. Kebijakan (keputusan yang memiliki tujuan dan cara mencapainya)

e. Pembagian atau alokasi sumber

Page 21: Johan Pengantar Pendidikan

20

Referensi :

1. Miriam Budiardjo, Dasar-dasar Ilmu Politik, Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta, 1996 2. Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik, Gramedia, Jakarta, 1992 3. Affan Gaffar, Politik Indonesia, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2002 4. Rusadi Kantaprawira, Sistem Politik Indonesia, Sinar Baru, Bandung,

1988 5. Ipong S. Azhar, Benarkah DPR Kita Mandul, Biograf Publishing,

Yogyakarta, 1997 6. Robert A. Dahl, Analisa Politik Modern, Dewaruci Press, Jakarta, 1980 7. Inu Kencana Syafe’I, Pengantar Ilmu Politik, Remaja Rosda Karya,

bandung, 1998

Page 22: Johan Pengantar Pendidikan

ingat bahwa kebudayaan bukan hanya membentuk pribadi seseorang

tetapi juga dikembangkan oleh manusia itu sendiri. Tanpa pendidikan

yang kreatif dan inovatif maka kebudayaan itu akan hilang.

b. Pembudayaan mengandung asfek afektif.

1) Manusia beriman, isi pendidikan itu adalah pelajaran agama

2) Tenaga pendidik / pendidik

Orang yang dapat disebut sebagai pendidik antara lain guru dan

dosen. Hal ini sesuai dalam UU Sisdiknas No. 5 dan 6,

“Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang

mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan

pendidikan”.

“Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai

guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor,

instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan

kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan

pendidikan”.

Berkualifikasi artinya kekhususan yang diarahkan dalam pendidikan

yang memang dia punya hak atas pendidikan itu yang diarahkan

dalam profesionalisme (kompeten dalam bidang tersebut).

Pasal 39 dalam UU Sisdknas tentang tenaga kependidikan

a) Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi,

pengelolaan, pengembangan, pengawasan. Dan pelayanan

teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan

pendidikan.

b) Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas

merncanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai

hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan

pelatihan,serta melakukan penilitian dan pengabdian kepada

masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.

3) Adanya peserta didik (siswa/murid)

Page 23: Johan Pengantar Pendidikan

a. Dalam UU Sisdiknas pasal 1 No. 4

“Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha

mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang

tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu”.

Jalur yang dimaksud yaitu jalur pendidikan formal, non-formal, dan

informal.

b. Dalam UU Sisdiknas pasal 12 bab V dijelaskan tentang hak dan

kewajiban setiap peserta didik.

4) Isi pendidikan

Dijelaskan dalam UU Sisdiknas pasal 1 No. 19

“ Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan

sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk

mencapai tujuan pendidikan tertentu”.

Pasal 36 menjelaskan tentang pengembangan kurikulum

berdasarkan standar pendidikan nasional. Kurikulum disusun

berdasarka jenjang pendidikan.

Pasal 37 menjelaskan tentang ketentuan mata pelajaran yang

wajib dimuat pada tiap jenjang pendidikan.

5) Alat / media / strategi dan metode

Alat dan media maksudnya adalah fasilitas yang menyangkut

sarana dan prasarana. Contoh : gedung, kursi, meja, dan lain-lain

(yang berbentuk fisik). Alatnya berupa LCD, OHP, VCD, dan lain-

lain.

Pasal 45 berkaitan dengan strategi dan metode (cara) untuk

mrndukung tercapainya guru dan siswa dalam pembelajaran yang

didukung dengan strategi dan cara pembelajaran. Srategi ini

berangkat dari teori-teori pembelajaran. Contoh : Teori

Behavioristik (Perubahan tingkah laku, pendekatan informasi), teori

kognitif (menekankan pada hasil belajar pada pendekatan

intelektual).

6) Lingkungan

Page 24: Johan Pengantar Pendidikan

Berkaitan dengsan lingkungan dalam kelas, keluar kelas,

lingkungan masyarakat (kota, pinggiran kota, dan pelosok),

berkaitan dengan letak sekolah dan keadaan geografis.

UU Sisdiknas bab III pasal 4 tentang prinsip penyelenggaraan

pendidikan, “Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan

semua komponen masyarakat melalui peran sarta dalam

penyelenggaran dan pengendalian mutu leyanan pendidikan”.

c. Dalam pasal 3 bab II UU Sisdiknas menjeleskan bahwa tujuan

pendidikan yaitu untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,

dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Terdapat kaitan yang erat antara pendidikan dan filsafat karena filsafat

mencoba merumuskan citra tentang manusia dan masyarakat,

sedangkan pendidikan berusaha mewujudkan citra itu. Rumusan

tentang harkat dan martabat manusia beserta masyarakatnya ikut

menentukan.

(sumber : Catatan Materi Kuliah)

2. Pendidikan dalam era reformasi membangun masyarakat madani.

a. Apa maksudnya masyarakat madani.

b. Sebutkan ciri-ciri masyarakat madani

Jawab :

a. Masyarakat madani adalah bentuk yang ideal dari suatau masyarakat

demokratis. Masyarakat yang dimaksud adalah masyarakat yang adil

dan makmur dengan supremasi huku.Terbentuknya masyarakat

madani tidak terlepas dari kehidupan masyarakat dan budaya dari

suatu bangsa.Oleh sebab itu, masyarakat madani Indonesia haruslah

Page 25: Johan Pengantar Pendidikan

bertitik tolak dari pandangan kita mengenai masyarakat dan

kebudayaan Indonesia.

b. Ciri-ciri masyarakat madani

1) Kesukarelaan

Tanggung jawab pribadi menjadi sangat penting sebagai pengikat

keinginan untuk mewujudkan cita-cita bersama

2) Keswasembadaan

Artinya masyarakat madani tidak bergantung kepada Negara, juga

tidak bergantung pada lembaga-lembaga atau organisasi lain.

Keanggotaan masyarakat madani adalah keanggotaan yang

penuhpercaya diri dan bertanggung jawab terhadap dirinya dan

masyarakatnya.

3) Kemandirian tinggi terhadap Negara

Masyarakat madani adalah manusia-manusia yang percaya diri

sehingga tidak bergantung kepada perintah orang lain termasuk

negara. Negara adalah kesepakatan bersama sehingga tanggung

jawab yanglahir dari kesepakatan tersebut adalah juga tuntutan

dan tanggung jawab dari masing-masing anggota. Inilah negara

yang berkedaulatan rakyat.

4) Kepatuhan terhadap nilai-nilai hukum yang dipatuhi bersama

Masyarakat madani adalah masyarakat yang mengakui supremasi

hokum. Masyarakat madani di Indonesia mempunyai ciri-ciri antara

lain adanya keberagaman budaya Indonesia yang merupakan dasar

pengembangan identitas bangsa Indonesia dan kebudayaan

nasional. Yang penting di dalam masyarakat ayng bhineka adalah

adanya saling pengertian. Perbedaan bukan merupakan kelemahan

tetapi justru merupakan dinamikavdarisuatu kehidupan bersama di

dalammasyarakat madani.konflik-konflik nilai tidak selalu

disintegrasi. Justru di dalam masyarakat demokratis, terjadinya

benturan-benturan nilai akan memperkaya horizon dalam

kehidupan bermasyarakat.

Page 26: Johan Pengantar Pendidikan

(Sumber : Prof. Dr. H. A. R Tilaar, M. Sed. Ed. Paradigma Baru

Pendidikan Nasional)

3. Berikut ini merupakan tantangan internal pendidikan di Indonesia (1)

masalah kesatuan bangsa, (2) demokratisasi, (3) desentralisasi

pendidikan, (4) peningkatan kualitas (mutu) pendidikan. Jelaskan secara

rinci satu persatu tantangan tersebut, bagaimana solusinya.

Jawab :

(1) Masalah Kesatuan Bangsa

Rasa kesatuan bangsa melalui pendidikan tampaknya gagal.

Tidak mungkin peserta didik dituntut melaksanakan nilai-nilai moral

sementara dia melihat dengan mata kasat penyelewengan-

penyelewengan moral tanpa ditindak yang dilakukan oleh pemerintah

dan para penegak hukum baik di lingkungan masyarakat, bangsa, dan

negara. Pemerintah dan pemimpin yang korup tentunya tidak dapat

mengharapkan para peserta didik melaksanakan nilai-nilai yang baik.

Apalagi ditambah dengan tidak adanya supremasi hukum sehingga

para peserta didik tidak dapat melihat dimana sebenarnya adanhya

kepastian hukum.

Nilai-nilai kesatuan bangsa hanya dapat ditanamkan dan

berbuah di dalam proses pendidikan apabila peserta didik menghayati

kesatuan antara apa yang diajarkan dan apa yang diperbuat oleh para

orang tua dan para pemimpin. Solusi terbaik untuk mengatasi masalah

kesatuan bangsa adalah dengan menanamkan dan memiliki rasa

bangga menjadi orang Indonesia. Rasa bangga menjadi orang

Indonesia berarti bangga dengan kebudayaan Indonesia.

(2) Demokratisasi

Kehidupan demokrasi adalah kehidupan yang menghargai

akan potensi individu yaitu individu yang berbeda dan individu yang

mau hidup bersama.Dengan demikian segala jenis homogenisasi

Page 27: Johan Pengantar Pendidikan

masyarakat yaitu menyamaratakan anggota masyarakat adalah

bertentangan denga prinsip-prinsip hidup demokrasi.Termasuk di

dalamnya pengakuan terhadap hak asasi manusia.Dalam bidang

pendidikan semua warga Negara mempunyai hak yang sama untuk

memperoleh pendidikan yang baik, juga mempunyai kewajiban yang

sama untuk membangun pendidikan nasional yang berkualitas.

Demokrasi bukan hanya masalah prosedur atau susunan

pemerintahan, tetapi demokrasi adalah terutama merupakan nilai-

nilai.Nilai-nilai tersebut tidak lain ialah nilai-nilai yang mengakui akan

kehormatan atau martabat manusia (human dignity).Oleh sebab itu

pula proses pendidikan nasional dapat dirumuskan sebagai proses

hominisasi dan proses humanisasi.Pendidikan bukan hanya sekedar

menghidupi peserta didik tetapi juga mengembangkannya sebagai

manusia (human being).Pendidikan nasional bukanlah bertujuan untuk

melahirkan robot-robot yang hanya menerima petunjuk dan restu dari

atas, tetapi pendidikan yang mengembangkan pribadi-pribadi yang

kreatif, kritis, dan produktif

(3) Desentralisasi

Konsep dari desentralisasi ialah segala bentuk kehidupan di

masyarakat ditentukan oleh penguasa sehingga mengakibatkan

kehidupan demokrasi tidak berkembang. Konsekuensi dari kehidupan

demokrasi ialah partisipasi dari rakyat. Desentralisasi kekuasaan yang

menitikberatkan kepada partisipasi rakyat banyak memerlukan

persiapan-persiapan yang matang antara lain tersedianyatenaga-

tenaga terampil dalam jumlah dan kualitas yang tinggi, pemberdayaan

lembaga-lembaga sosial (social institution) di daerah sebagai tempat

partisipasi nyata dari rakyat di dalam mengatur kehidupannya

termasuk penyelenggaraan pendidikan dan kebudayaan miliknya.

Desentralisasi penyelenggaraan pendidikan dan kebudayaan di daerah

akan memberikan implikasi langsung di dalam penyusunan dan

penentuan kurikulum yang dewasa ini sangat sentralis dan sangat

memberatkan peserta didik. Itulah beberapa kesulitan desentralisasi.

Page 28: Johan Pengantar Pendidikan

Oleh sebab itu kunci pokok di dalam pelaksanaan

desentralisasi ialah partisipasi penuh anggota masyarakat (grass root).

Hanya dengan demikian dapat dikembangkan anggota masyarakat

yang mandiri, yang dapat berprestasi bagi kemajuan masyarakatnya

yang lebih luas tingkat provinsi dan antar provinsi atau masyarakat

nasional.Hal ini secara teknis di bidang pendidikan dapat diatur melalui

penyusunan kurikulum nasional yang berisi petunjuk-petunjuk dasar

saja, kemudian diberikan isi yang nyata di dalam kurikulum yang

dilaksanakan di masing-masing daerah otonom.

(4) Peningkatan Kualitas (mutu) Pendidikan

Dari berbagai unsur penyelenggaraan pendidikan dapat

diketahui betapa sulitnya peningkatan kualitas pendidikan dengan

sarana yuang terbatas, dana pendidikan yang minim, penghargaan

kepada profesi guru yang sangat rendah, dan terbatasnya berbagai

sarana penunjang pendidikan lainnya. Kunci utama di dalam

peningkatan kualitas pendidikan ialah mutu para gurunya. Sehingga

bukan hanya diperlukan suatu reformasi mendasar dari pendidikan

guru tetapi sejalan dengan penghargaan yang wajar terhadap profesi

guru sebagaimana di negara-negara industri maju lainnya. Hanya

dengan peningkatan mutu serta penghargaan yang layak terhadap

profesi guru dapat dibangun suatu sistem pendidikan yang menunjang

lahirnya masyarakat demokrasi, masyarakat yang berdisiplin,

masyarakat yang bersatu penuh toleransi dan penuh pengertian, serta

yang dapat bekerjasama.

(Sumber : Prof. Dr. H. A. R Tilaar, M. Sed. Ed. Paradigma Baru

Pendidikan Nasional)

4. Pendidikan sebagai suatu sistem dituntut pengelolaan (manajemen) yang

baik melalui peningkatan manajemen mutu.

a. Berikan penjelasan mengapa pendidikan dikatakan sebagai suatu

sistem

Page 29: Johan Pengantar Pendidikan

b. Dari “proses” ada banyak faktor yang perlu diketahui (difahami) oleh

pengelola pendidikan dalam upaya manajemen mutu. Kemukakan

faktor-faktor tersebut.

Jawab :

a. Pendidikan merupakan suatu pemberdayaan dan pembudayaan manusia. Hal

ini sudah dijelaskan pada soal nomor 1. Lingkungan dengan budaya yang

saling terkait tidak bisa dipisahkan dengan pendidikan. Kedua hal tersebut

salah satu faktor yang sangat mempengaruhi proses pendidikan. Jika kedua

hal tersebut diabaikan maka arah pendidikan tidak akan terorganisir dengan

jelas sehingga output yang dihasilkan tidak akan sesuai dengan tujuan

pendidikan. Untuk itu perlu adanya kerjasama antara komponen-komponen

yang saling berkaitan untuk menjalankan pendidikan tersebut. Dengan

adanya kerjasama antara komponen-komponen tersebut maka proses

pendidikan akan berjalan dengan baik dan tujuan pendidikan akan terarah

sesuai dengan tujuan pendidikan. Kumpulan dari beberapa komponen-

komponen yang bekerja sama untuk melaksanakan suatu proses pendidikan

inilah sehingga pendidikan dikatakan sebagai suatu sistem.

b. Beberapa faktor dalam proses upaya manajemen mutu untuk mencapai

mutu pendidikan prima, yang termasuk dalam strategi Total Quality

Education (TQE) antara lain sebagai berikut:

1. Merancang secara terus menerus berbagai tujuan pengembangan siswa,

pegawai, dan layanan pendidikan.

2. Mengadopsi filosofi baru, yang mengedepankan kualitas pembelajaran

dan kualitas sekolah. Manajemen pendidikan harus mengambil prakarsa

dalam gerakan peningkatan mutu ini.

3. Guru harus menyediakan pengalaman pembelajaran yang menghasilkan kualitas kerja. Peserta didik harus berusaha mengajar kualitas, dan

Page 30: Johan Pengantar Pendidikan

menyadari jika tidak menghasilkan output yang baik, customers mereka (guru, orang tua, lapangan kerja) tidak akan menyukainya.

4. Menjalin kerja sama yang baik dengan pihak-pihak yang berkepentingan

(stake holders) untuk menjamin bahwa input yang diterima berkualitas.

5. Melakukan evaluasi secara kontinu dan mencari terobosan-terobosan

pengembangan sistem dan proses untuk meningkatkan mutu dan

produktivitas.

6. Para guru, staff lain dan murid harus dilatih dan dilatih kembali dalam

pengembangan mutu. Guru harus melatih siswa agar menjadi warga dan

pekerja masa depan dengan mengembangkan kemampuan pengendalian

diri, pengambilan keputusan dan pemecahan masalah.

7. Kepemimpinan lembaga, yang mengarahkan guru, staff dan siswa

mengerjakan tugas pekerjaannya dengan lebih baik. Di dalam mengelola

kelas, guru hendaknya menerapkan visi kepemimpinan pada

kepengawasan.

8. Mengembangkan ketakutan, yakni semua staff harus merasa mereka dapat

menemukan masalah dan cara pemecahannya, guru mengembangkan kerja

sama dengan siswa untuk meningkatkan mutu.

9. Menghilangkan penghalang kerja sama diantara staff, guru dan murid

atau antarketiganya.

10. Hapus slogan, desakan atau target yang bernuansa pemaksaan dari luar.

11. Kurangi angka-angka kuota, ganti dengan penerapan kepemimpinan,

karena penetapan kuota justru akan mengurangi produktivitas dan

kualitas.

12. Hilangkan perintang-perintang yang dapat menghilangkan kebanggaan

para guru atau siswa terhadap kecakapan kerjanya.

13. Sejalan dengan kebutuhan penguasaan materi baru, metode-metode atau

teknik-teknik baru, maka harus disediakan program pendidikan atau

pengembangan diri bagi setiap orang dalam lembaga sekolah tersebut.

Page 31: Johan Pengantar Pendidikan

14. Pengelola harus memberikan kesempatan kepada semua pihak untuk

mengambil bagian atau peranan dalam pencapaian kualitas.

15. Lama mengajar di kelas 16. Lamanya persiapan mengajar

17. Pemilihan metode mengajar

18. Memberikan pekerjaan rumah

19. Pengalaman

20. Tingkat pendidikan

(sumber : Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah “Balai Pengembangan

Pendidika Luar Sekolah dan Pemuda (BP_PLSP)”)

5. Guru dituntut profesional dal;am jabatan/tugasnya. Anda kemukakan ciri

atau persyaratan guru yang dikatakan profesional (boleh dari pendapat

para ahli, dari hasil penelitian Diknas, dari NEA (Nation Education

Assosiation) atau dari buku-buku lain).

Jawab :

Ciri-Ciri Guru Professional:

a) Memilki kemempuan intelektual yang diperoleh melalui pendidikan.

Pendidikan yang dimaksud adalah jenjang pendidikan tinggi

b) Memiliki pengetahuan spesialisasi,yakni sebuah kekhususan

penguasaan bidang keilmuan tertentu.

c) Memilki pengetahuan praktis yang dapat digunakan langsung oleh

orang lain atau klien. Pengetahuan khusus itu bersifat aplikatif yaitu

didasari kerangka toeri yang jelas dan teruji.

d) Memiliki teknik kerja yang dapat dikomunikasikan atau communicable.

Seorang guru harus mampu berkomunikasi sebagai guru, dalam

makna apa yang disampaikanya dapat dipahami oleh peserta didik.

e) Memiliki kapasitas mengorganisasikan kerja secara mandiri atau self

organization. Istilah mandiri di sini berarti pekerjaan yang dia lakukan

Page 32: Johan Pengantar Pendidikan

dapat dikelola tanpa bantuan orang lain , meskipun tidak berarti

menafikan bantuan atau mereduksi semangat kolegialitas.

f) Mementingkan kepentingan atau altruism. Seorang guru harus siap

memberikan layanan kepada anak didiknya saat diperluikan baik di

kelas, lingkungan sekolah, maupun diluar sekolah.

g) Memiliki kode etik. Kode etik ini merupakan norma-norma yang

mengikat guru dalam bekerja, misalnya kode eik PGRI.

h) Memiliki sanksi dan tanggung jawab komunita. Manakalan terjadi

malpraktik seorang guru harus siap menerima sanksi pidana, sanksi

dari masyarakat, atau sanksi dari atasannya. Ketika bekerja, guru

harus memilki tanggung jawab terhadap komunita, terutama anak

didiknya.

i) Mempunyai sistem upah. Sistem upah yang dimaksud di sini adalah

standar gaji.

j) Budaya professional. Budaya profsi, bias berupa penggunaan symbol-

simbol yang berbeda dengan symbol untuk profesi lain