BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Melon
1. Sejarah melon
Melon (Cucumis melo L.) merupakan tanaman buah termasuk familia
Cucurbitaceae, banyak yang menyebutkan buah melon berasal dari Lembah Panas
Persia atau daerah Mediterania yang merupakan perbatasan antara Asia Barat
dengan Eropa dan Afrika. Tanaman ini akhirnya tersebar luas ke Timur Tengah
dan Eropa. Pada abad ke-14 melon dibawa ke Amerika oleh Colombus dan
akhirnya ditanam luas di Colorado, California, dan Texas. Akhirnya melon
tersebar ke seluruh penjuru dunia terutama di daerah tropis dan subtropis termasuk
Indonesia. ( http://www.warintek.ristek.go.id/pertanian/melon.pdf )
2. Definisi melon
Melon merupakan salah satu jenis buah-buahan yang amat potensial untuk
memenuhi kebutuhan hidup dalam penyediaan bahan makanan bergizi.
Melon (Cucumis melo L.) merupakan tanaman buah termasuk familia
Cucurbitaceae, banyak yang menyebutkan buah melon berasal dari Lembah Panas
Persia atau daerah Mediterania yang merupakan perbatasan antara Asia Barat
dengan Eropa dan Afrika. Tanaman ini akhirnya tersebar luas ke Timur Tengah
dan ke Eropa. Pada abad ke-14 melon dibawa ke Amerika oleh Colombus dan
akhirnya ditanam luas di Colorado, California, dan Texas. Akhirnya melon
tersebar ke seluruh penjuru dunia terutama di daerah tropis dan subtropis termasuk
Indonesia. (http://www.warintek.ristek.go.id/pertanian/melon.pdf)
4
5
3. Sistimatika Tumbuhan
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Cucurbitales
Family : Cucurbitaceae
Genus : Cucumis
Spesies : Cucumis melo L.
4. Morfologi Tanaman
Melon ( cucumis melo L ) merupakan tanaman semusim atau setahun
(annual) yang bersifat menjalar atau merambat dengan perantaraan alat
pemegang berbentuk pilin. Tanaman melon terdiri dari 2 daun lembaga
sehingga dimasukkan dalam kelas tumbuhan berbiji belah (dikotil).
a. Akar
Bentuk perakaran melon berupa perakaran tunggang terdiri atas akar utama
(primer) dan akar literal (sekunder). Panjang akar primer dari pangkal batang
berkisar 15 – 20 cm. Dari akar sekunder keluar serabut-serabut akar disebut
akar tersier, penyebaran akar lateral ini mencapai 35 – 45 cm.
Gambar 1. akar buah melon
6
b. Batang
Batang tanaman melon berwarna hijau muda dengan bentuk batang agak
bersegi lima berlekuk dengan 3 -7 lekukan dan bergaris tengah 8cm – 15cm.
batangnya berhulu dan tedapat buku atau ruas – ruas tempat melekatnya
tangkai daun.
Gambar 2. Batang buah melon
c. Daun
Daun melon berwarna hijau dengan bentuk daun bercangkap atau menjari
bersudut lima, berlekuk 3-5 lekukan dan ebrgaris tengah 8-15 cm. Daun
ditopong dengan tangkai daun yang perpajangannya merupakan induk tulang
daun, permukaan daun berbulu kasar, dan susunan daun berselang – seling.
Tanaman melon merupakan tanaman merambat dan mempunyai alat pembelit
yang muncul pada setiap ketiak daun.
Gambar 3. Daun buah melon
7
d. Bunga
Bunga melon tumbuh di ketiak daun. Bunga jantan terbentuk secara
berkelompok 3 – 6 buah. Bunga muncul di setiap ketiak daun ditopang dengan
tangkai pipih panjang dan hanya terdiri atas mahkota bunga dan benang sari
(5buah) serta tidak memiliki bakal buah. Bunga betina umumnya muncul pada
ruas percabangan di ketiak daun ke satu atau kedua terdiri atas mahkota
bunga, putik, dan bakal buah. Bakal buah bebentuk bulat lonjong dengan
ditopang oleh tangkai buah yang pendek dan tebal. Bunga betina ini akan
rontok jika selama 2-3 hari tidak di serbuki.
Gambar 4. Bunga buah melon
e. Buah
Buah melon tampak terdiri atas kulit buah, daging buah, dan biji. Kulit
buah melon meskipun tidak terlalu tebal (1-2 mm ), tetapi keras dan liat. Kulit
ini tersusun dari lapisan epidermis, mesodermis, dan endodermis. Lapisan
epidermis ( kulit luar ) umumnya berjaring, lapisan mesodermis dengan
ketebalan 1mm dan lapisan endodermis berbatasan langsung dengan daging
buah.
Lapisan mesodermis dan endodermis ini berwarna hijau tua yang
membedakannya dengan daging buah yang berwarna hijau muda kekuningan
8
atau jingga. Diantara rongga terdapat sekumpulan biji melon yang terbalut
dalam plasenta berwarna putih. Plasenta ini berlendir dan apabila termakan
menyebabkan rasa gatal di tenggorokan.
Berdasarkan bentuknya buah melon dibagi menjadi melon dengan bentuk
buah bulat, oval, dan lonjong. Berdasarkan warna daging buahnya melon
dibedakan menjadi melon yang daging buahnya berwarna hijau muda
kekuningan, kuning keputihan, dan jingga.
Gambar 5. Buah melon orange Gambar 6. Buah melon hijau
f. Biji
Biji buah melon umumnya berwarna cokelat muda, panjangnya rata-rata
0,9 mm dan diameter 0,4 mm. Dalam satu buah melon terdapat sekitar 500 –
600 biji (Boma Whikoto, S.P.2007).
Gambar 7. Biji buah melon
9
5. Perkembangbiakan buah melon
Pada dasarnya buah melon berkembang biak menggunakan biji (benih) tapi
perkembangbiakan menggunakan biji (benih) ini dapat dilakukan dengan dua cara
yaitu :
a. Pengadaan benih secara generatif
Fase generatif ditandai dengan keluarnya bunga. Pada fase ini tanaman
memerlukan banyak unsur fosfor untuk memperkuat akar dan membentuk biji
pada buah. Pada fase ini apabila tanaman dalam kondisi sehat maka jaring-
jaring pada buah diharapkan muncul secara merata. Untuk mendukung
pertumbuhan generatif, tanaman disemprot dengan pupuk daun.
b. Pengadan benih secara vegetatif (kultur jaringan)
Dengan metoda kultur jaringan, pemilihan media tanam dan sumber eksplan
yang digunakan haruslah tepat agar memberikan hasil yang maksimal. Media
dasar yang dipakai tersusun dari garam-garamTanaman yang didapat dari
kultur jaringan membentuk bunga jantan dan bunga betina separti halnya
tanaman yang didapat dari biji.
6. Tipe dan varietas melon
a. Tipe melon
1) Tipe melon berjaring (netted melon)
Tipe ini memiliki ciri-ciri seperti kulit buahnya tebal, keras, dan kasar,
berjaring serta tahan lama. Tipe musk melon ini paling banyak di tanam di
Indonesia, contohnya adalah varietas sky rocket, action, aroma, sweet star,
select rocket, dan emerald sweet.
10
2) Tipe melon tanpa jaring (winter melon)
Melon tipe buah ini berkulit buah halus dan mengkilap. Contoh tipe winter
melon adalah casaba melon ( cucumis melo var. inodorous). Golongan casaba
melon ini buahnya mempunyai cirri-ciri berkulit halus, bewarna hijau sampai
kuning jingga
3) Tipe melon semi jaring (semi netted melon)
Selain tipe netted dan winter melon, terdapat pula tipe yang kulitnya semi
berjaring (semi netted melon) dengan warna daging buah hijau muda dan
kuning. Varietas jade dew dan ten me merupakan contoh melon tipe semi
berjaring, tetapi mempunyai penampilan agak mirip winter melon.
b. Varietas melon
1) Sky rocket
Berasal dari Taiwan, umur panen 55-65 hst untuk dataran rendah sedangkan
untuk dataran tinggi pemanenan dilakukan 75-90 hst, mempunyai berat rata-
rata 2-3 kg, warna kulit hijau kekuningan tertutup jarring, bentuk bulat, warna
daging buah hijau muda, daging buah beraroma harum, daging buahnya legit,
buahnya tebal sehingga relatif tahan dalam pengangkutan dan penyimpanan.
Gambar 8. Melon Sky Rocket
11
2) Action 434
Berasal dari Chia-thai seed Thailand, umur panen 60, berat buah 2-4 kg,
jaringnya mudah terbentuk serta tebal merata, tahan terhadap penyakit layu
dan lalat buah, warna daging buah hijau kekuningan, rasanya manis dan
renyah, tahan dalam pengangkutan dan penyimpanan.
Gambar 9. Melon Action 434
3) Sweet star
Berasal dari tanung seed Taiwan, bentuknya hampir mirip dengan varietas sky
rocket, jaring terlihat seperti sempurna.
Gambar 10. Melon Sweet Star
4) Ten me
Varietas Ten Me dikenal sebagai melon yang paling berkualitas dan mahal
harganya, bobot buahnya bisa mencapai 4 kg dengan bentuk bulat panjang
permukaan kulitnya putih kekuningan dan berjaring halus, daging buahnya
tebal, berwarna putih krem, lembut, wangi, dan sangat manis, kandungan gula
dalam daging buah mencapai 14-16 %. Melon Ten Me cocok ditanam di
dataran rendah hingga menengah. Apabila ditanam di daerah yang tinggi,
12
produktivitasnya menurun dan lebih rentan terhadap serangan penyakit.
Tanaman ini tergolong mudah berbuah dan dapat dipanen pada 45-50 hari
setelah pembungaan.
Gambar 11. Melon Ten Me
5) New century
Melon New Century menghasilkan buah berbentuk lonjong, kulitnya berwarna
kuning dengan tekstur jaring-jaring yang tipis dan jarang, daging buahnya
tebal, berwarna jingga, sangat manis, dan memiliki tekstur renyah, jenis melon
yang berasal dari taiwan ini tahan terhadap penyakit dan mampu berbuah
lebat, bobot buah 1.5 kg – 4 kg
Gambar 12. Melon New Century
6) Aroma 519
Berasal dari Chai Seed Thailand. Bentuk sekilas mirip dengan sky rocket dan
action 434. Jaringnya mudah terbentuk, tebal, dan merata. Warna buah kuning
kehijauan. Rasanya sangat manis. Aroma sangat kuat dan harum. Tahan dalam
penyimpanan dan pengangkutan jarak jauh.
13
Gambar 13. Melon Aroma 519
7) Jade dew
Bentuk buah bertipe semi jaring. Berat buah rata-rata 1,5-2 kg. warna kulit
kuning susu. Rasa buah manis dan renyah.
Gambar 14. Melon Jade Dew
8) Emerald sweet
Bentuk buah bulat agak lonjong. Jaringnya tebal. Berat buah 1,5-2,5 kg. warna
kulit hijau keabu-abuan dengan warna daging buah kekuning-kuningan dan
lembut. Tahan dalam pengangkutan jarak jauh.
Gambar 15. Melon Emerald Sweet
14
7. Manfaat buah melon
Saat ini melon sering digunakan sebagai buah untuk terapi kesehatan karena
mempunyai khasiat antara lain : membantu system pembuangan, anti kanker,
menurunkan resiko stroke dan penyakit jantung, mencegah penggumpalan darah
(Boma Whikoto.2007).
B. Glukosa
1. Pengertian glukosa
Glukosa merupakan karbohidrat terpenting dalam kaitannya dengan
penyediaan energi di dalam tubuh. Hal ini disebabkan karena semua jenis
karbohidrat baik monosakarida, disakarida maupun polisakarida yang dikonsumsi
oleh manusia akan terkonversi menjadi glukosa di dalam hati. Glukosa ini
kemudian akan berperan sebagai salah satu molekul utama bagi pembentukan
energi di dalam tubuh.
Berdasarkan bentuknya, molekul glukosa dapat dibedakan menjadi 2 jenis
yaitu molekul D-Glukosa dan L-Glukosa. Faktor yang menjadi penentu dari
bentuk glukosa ini adalah posisi gugus hidrogen (-H) dan alkohol (–OH) dalam
struktur molekulnya. Glukosa yang berada dalam bentuk molekul D & L-Glukosa
dapat dimanfaatkan oleh sistim tumbuh-tumbuhan, sedangkan sistim tubuh
manusia hanya dapat memanfaatkan D-Glukosa.
Glukosa termasuk heksosa – monosakarida yang mengandung enam atom
karbon. Glukosa merupakan aldehida (mengandung gugus -CHO). Lima karbon
dan satu oksigennya membentuk cincin yang disebut "cincin piranosa", bentuk
paling stabil untuk aldosa berkabon enam. Dalam cincin ini, tiap karbon terikat
15
pada gugus samping hidroksil dan hidrogen kecuali atom kelimanya, yang terikat
pada atom karbon keenam di luar cincin, membentuk suatu gugus CH2OH.
Struktur cincin ini berada dalam kesetimbangan dengan bentuk yang lebih reaktif,
yang proporsinya 0.0026% pada pH 7.
Glukosa dapat dibentuk dari formaldehida pada keadaan abiotik, sehingga
akan mudah tersedia bagi sistem biokimia primitif. Hal yang lebih penting bagi
organisme tingkat atas adalah kecenderungan glukosa, dibandingkan dengan gula
heksosa lainnya yang tidak mudah bereaksi secara nonspesifik dengan gugus
amino suatu protein. Reaksi ini (glikosilasi) mereduksi atau bahkan merusak
fungsi berbagai enzim. Rendahnya laju glikosilasi ini dikarenakan glukosa yang
kebanyakan berada dalam isomer siklik yang kurang reaktif. Meski begitu,
komplikasi akut seperti diabetes, kebutaan, gagal ginjal, dan kerusakan saraf
periferal (‘’peripheral neuropathy’’), kemungkinan disebabkan oleh glikosilasi
protein.
2. Nama dan struktur glukosa
Nama umum : Gula (Glukosa)
Nama kimia : D-Glukosa
Rumus empiris : C6H12O6
BM : 180,18
BJ : 1,54
16
Struktur glukosa :
Gambar 16. Struktur glukosa
3. Sifat-sifat glukosa
Glukosa memiliki sifat-sifat seperti : merupakan sebuah aldosa, aktif optic,
arah putarnya berputar kekanan, dapat bereduksi / sebagai gula pereduksi,
berbentuk kristal, berasa manis, larut dalam air, agak sulit larut dalam etanol, serta
dapat diragikan.
4. Fungsi glukosa
Sebagai sumber energi utama dalam otak, dapat dibentuk dari formaldehid
pada keadaan abiotik, berperan sebagai bahan bakar dalam proses metabolisme,
dapat mensintesis molekul ATP, sebagai salah satu molekul utama bagi
pembentukan energi di dalam tubuh, sebagai metabolisme karbohidrat, Sebagai
metabolisme lipid karena pada system syaraf pusat tidak ada metabolisme lipid
sedangkan jaringan ini sangat bergantung pada glukosa, sangat penting dalam
proses produksi protein.
5. Sumber glukosa
Sumber glukosa sebagian besar berasal dari sumber tenaga bagi hewan,
tumbuhan dan buah-buahan yang manis serta madu. Glukosa dapat dihasilkan dari
proses hidrolisis pati dengan bantuan enzim / asam (Basri sarjoni,2007).
C. Analisis glukosa
17
1. Analisis Kualitatif
a. Uji Molish
1 ml larutan sampel + 2 tetes larutan α naftol + 1 ml H2SO4 p lewat dinding
tabung → cincin ungu
b. Uji Benedict
1 ml sampel + reagen benedict → dipanaskan 5 menit → endapan merah bata
c. Uji Barfoed
1 ml sampel + reagen barfoed → dipanaskan 1 menit → endapan merah bata
d. Uji Seliwanoff
1 ml sampel + 1 ml reagen seliwanoff, panaskan dalam penangas air mendidih
selama 30 – 60 detik → larutan merah
e. Uji Iodin
1 tetes sampel dalam plat tetes + 1 tetes HCL encer + 1 tetes iodine → warna
iodin tetap
2. Analisis Kuantitatif
a. Metode Polarografi
Prinsip : karbohidrat mempunyai sifat dapat memutar bidang cahaya
terpolarisasi ke kanan (+) atau ke kiri ( - ) karena adanya atom C asimetris.
Setiap gula mempunyai sudut putaran khas yang berbeda-beda.
b. Metode osmometri
Osmometri adalah salah satu metode penentuan bobot molekul rata – rata
jumlah dengan prinsip osmosis. Caranya, pelarut akan dipisahkan dari larutan
polimer dengan menggunakan suatu penghalang, sehingga hanya pelarut saja
18
yang dapat lewat sedangkan zat terlarut tertahan didalam penghalang yang
dilengkapi dengan membran semipermiabel.
c. Metode Luff Schoorl
Prinsip : gugus aldehid dalam karbohidrat dioksidasi oleh garam Cu
(komplek) menjadi gugus karboksil. Kelebihan Cu ditetapkan secara
yodometri.
Reaksi :
O O
R – C + CuO Cu2O + R - C
H merah bata OH
CuO + H2SO4 CuSO4 + H2O + CO2
CuSO4 + 2 KI Cu2I2 + K2SO4
Cu2I2 CuI2 + I2
I2 + 2 Na2S2O3 2 Nal + Na2S4O6
Recommended