JURNAL SKRIPSI
STUDI KASUS KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI
DI PROVINSI JAWA TIMUR BERDASARKAN KONTRAK
KERJA
DISUSUN OLEH
LILIAN ARLISTA AYU NIM. 03114132
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2018
KATA PENGANTAR
Puji Syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul
“Studi Kasus Keterlambatan Proyek Konstruksi Di Provinsi Jawa Timur Berdasarkan
Kontrak Kerja” ini. Sebagai manusia saya menyadari akan adanya keterbatasan, kekurangan
dan kesalahan. Namun saya telah berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan yang
terbaik agar Tugas Akhir ini dapat selesai sesuai dengan harapan.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada :
1. Kedua orang tua, saudara-saudara saya tercinta, sebagai penyemangat terbesar bagi saya,
dan yang telah banyak memberi dukungan moril maupun materiil serta do’anya.
2. Bapak Dr. Ir. Koespiadi, M.T., selaku Dekan Teknik Sipil Universitas Narotama Surabaya.
3. Bapak Ronny Durrotun Nasihien, S.T.,M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik Sipil
Universitas Narotama Surabaya.
4. Bapak H. Fredy Kurniawan, S.T., M.T., M.Eng., PhD., selaku Dosen Pembimbing dalam
penyelesaian Tugas Akhir ini.
5. Ibu Diah Ayu Restuti Wulandari, S.T.,M.T., selaku Dosen Pembimbing II dalam
penyelesaian Tugas Akhir ini.
6. Rekan-rekan semua mahasiswa Teknik Sipil Universitas Narotama Surabaya dan Semua
Pihak yang ikut membantu dalam Penyusunan Tugas Akhir ini.
Harapan saya semoga Tugas Akhir ini bisa memenuhi syarat dan tujuan yang dikehendaki,
atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Surabaya, 03 Februari 2018
Penulis
i
STUDI KASUS KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI
DI PROVINSI JAWA TIMUR BERDASARKAN KONTRAK
KERJA
Oleh : Lilian Arlista Ayu
Pembimbing : Fredy Kurniawan, S.T.,M.T.,M.Eng.,Ph.D.
ABSTRAK
Perkembangan pembangunan infrastruktur yang semakin meningkat melahirkan pesatnya perkembangan perusahaan jasa yang bergerak dibidang konstruksi. Keterlambatan merupakan salah satu kendala bagi pembangunan
karena waktu penyelesaian tidak sesuai dengan yang telah ditetapkan pada dokumen kontrak pekerjaan.
Keterlambatan proyek konstruksi berarti bertambahnya waktu pelaksanaan penyelesaian proyek yang telah direncanakan dan tercantum dalam
dokumen kontrak yang telah disetujui kedua belah pihak yaitu pihak pertama dan kedua. Penelitian ini adalah untuk mencari faktor-faktor yang mempengaruhi
keterlambatan proyek konstruksi, mengidentifikasi peran perundang-undangan, dan mengidentifikasi kontrak kerja.
Metode penelitian ini adalah kualitatif yaitu dengan observasi dan wawancara bersama narasumber dari Dinas Pekerjaan Umum Dan Tata Ruang
yaitu PPK dan staff. Juga narasumber dari kontraktor swasta yaitu supervisor, estimator struktur, dan beberapa staff.
Pada lingkup proyek Pemerintah, 3 faktor dominan yang mempengaruhi
keterlambatan proyek konstruksi adalah cuaca, tenaga kerja, dan desain. Pada lingkup proyek Swasta, 3 faktor dominan yang mempengaruhi keterlambatan
proyek konstruksi adalah cuaca, material, dan keuangan. Undang-undang yang mengatur keterlambatan adalah UU No.2/2017 pasal 54 ayat (1) dan (2), Perpres No.54/2010 Jo Perpres No.35/2011 Jo Perpres No.70/2012 dan LKPP
No.14/2012. Klausul tentang keterlambatan dalam kontrak kerja Pemerintah adalah terdapat pada SSUK yaitu kontrak kritis, SSKK yaitu termin, dan garansi
bank. Klausul pada kontrak kerja Swasta yaitu pasal wanprestasi beserta sanksinya, dan garansi bank.
Kata kunci : Proyek konstruksi, keterlambatan, faktor-faktor, perundang-
undangan, kontrak kerja.
ii
DAFTAR ISI
Cover Depan……………………………………………………………………………. i
Halaman Judul………………………………………………………………………….. ii
Lembar Persetujuan Pembimbing……………………………………………………… iii
Lembar Pengesahan……………………………………………………………………. iv
Surat Pernyataan……………………………………………………………………….. v
Kata Pengantar………………………………………………………………………….. vi
Abstrak…………………………………………………………………………………. vii
Daftar Isi……………………………………………………………………………….. viii
Daftar Tabel……………………………………………………………………………. xi
Daftar Gambar…………………………………………………………………………. xii
Daftar Lampiran………………………………………………………………………. xiii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………. 2
1.3 Batasan Masalah...……………………………………………………. 2
1.4 Tujuan Penelitian…………………………………………………….... 3
1.5 Manfaat Penelitian……………………………………………………. 3
1.6 Lokasi Penelitian………………………………………………………. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………… 5
2.1 Tinjauan Peneliti Terdahulu……………………………….................... 5
2.2 Teori- Teori Dasar Penelitian………………………………………….. 7
2.2.1 Pengertian Proyek Konstruksi…………………………………… 7
2.2.2 Pengertian Manajemen Proyek…………………........................... 7
iii
2.2.3 Pengertian Kontrak Kerja……………………………………….. 8
2.2.4 Pengertian Keterlambatan Proyek Konstruksi…………………... 10
2.2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keterlambatan…………….. 10
2.3 Peraturan Perundang-Undangan Jasa Konstruksi…………………….. 14
2.3.1 Dalam UU No.2 Tahun 2017…………………………………… 14
2.3.2 Perpres No.54/2010 Jo Perpres No.35/2011 Jo Perpres 15
No.70/2012………………………………………………………
2.4 Klausula Kontrak Kerja………………………………………………. 17
2.4.1 Dalam Kontrak Kerja Pemerintah………………………............. 17
2.4.2 Dalam Kontrak Kerja Swasta…………….................................... 24
BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN ……………………............................... 35
3.1 Metode Penelitian…………………………………………………….. 35
3.2 Objek Penelitian …………………………........................................... 38
3.3 Teknik Pengumpulan Data…………………………………................. 38
3.4 Instrumen Penelitian ……..…………………………………………... 41
3.5 Analisis Data …………………………………………………………. 42
3.6 Alat Analisis Data…………………………………………………….. 43
3.7 Jadwal Penelitian ………………………………………....................... 44
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ………………………………………. 45
4.1 Pelaksanaan Penelitian………………………………………………… 45
4.1.1 Observasi.……………………………………………................. 45
4.1.2 Wawancara……………………………………………………. 46
4.2 Analisis Data……………………………………………………........... 47
4.2.1 Data Reduction…………………………………………………. 53
4.2.2 Data Display……………………………………………………. 55
iv
4.2.3 Conclusion / Verification…………………………………........ 57
4.3 Pembahasan …………………………………………………………… 58
4.3.1 Identifikasi Peran Perundang-undangan………………………… 61
4.3.2 Identifikasi Peran Kontrak Kerja…………………………………. 63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………………. 66
5.1 Kesimpulan…………………………………………………………….. 66
5.2 Saran…………………………………………………………………… 68
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….. 69
v
DAFTAR TABEL
TABEL Hal
2.1 Penelitian Terdahulu…………………………………………………….. 5
3.1 Jadwal Penelitian…………………………………………….. ………… 44
4.1 Latar Belakang Narasumber …………………………………………… 46
4.2 Catatan Lapangan 1 (Pemerintah)……………………………………….. 48
4.3 Catatan Lapangan 2 (Pemerintah)……………………………………….. 49
4.4 Catatan Lapangan 1 (Swasta)……………………………………………. 51
4.5 Catatan Lapangan 2 (Swasta)……………………………………………. 52
4.6 Reduksi Data Proyek Pemerintah………………………………………... 53
4.7 Reduksi Data Proyek Swasta…………………………………………….. 54
vi
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR Hal
2.1 Theoretical Mapping…………………………………………………... 11
3.1 Diagram Alir Penelitian……………………………………………….. 37
4.1 Piechart Faktor Dominan (Pemerintah)………………………………. 56
4.2 Piechart Faktor Dominan (Swasta)…………………………………… 57
vii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRA Hal
N
1 Kontrak Kerja Pemerintah…………………………………………. 72
2 Klausul Kontrak Kerja Pemerintah………………………………… 73
3 Kontrak Kerja Swasta……………………………………………….74
4 Klausul Kontrak Kerja Swasta …………………………………….. 77
5 Pengantar Wawancara……………………………………………… 78
6 Pertanyaan Wawancara……………………………………………. 80
7 Jawaban dari Dinas Pekerjaan Umum Dan Tata Ruang oleh PPK… 81
8 Jawaban dari Dinas Pekerjaan Umum Dan Tata Ruang oleh PPK… 82
9 Jawaban dari Dinas Pekerjaan Umum Dan Tata Ruang oleh Staff… 83
10 Jawaban dari Dinas Pekerjaan Umum Dan Tata Ruang oleh Staff… 84
11 Jawaban dari Dinas Pekerjaan Umum Dan Tata Ruang oleh Staff… 85
12 Jawaban dari Kontraktor Swasta oleh Supervisor ………………… 86
13 Jawaban dari Kontraktor Swasta oleh Estimator Struktur………… 87
14 Jawaban dari Kontraktor Swasta oleh Staff………………………. 88
15 Jawaban dari Kontraktor Swasta oleh Staff………………………. 89
16 Jawaban dari Kontraktor Swasta oleh Staff………………………. 90
viii
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan seluruh kegiatan yang telah dilakukan pada penelitian ini,
maka didapatkan beberapa kesimpulan yang dapat menjawab rumusan masalah
dari penelitian, yaitu faktor dominan yang mempengaruhi keterlambatan proyek
konstruksi di Jawa Timur pada proyek Pemerintah dan Swasta memiliki
kesamaan yaitu faktor cuaca. Faktor lain yang mendominasi pada proyek
Pemerintah adalah Faktor Tenaga ahli /SDM (Sumber Daya Manusia) dan
Faktor Desain. Jadi, 3 faktor tersebut merupakan faktor dominan yang
mempengaruhi keterlambatan proyek konstruksi pada proyek Pemerintah. Pada
proyek Swasta, Faktor dominan lain setelah cuaca adalah faktor Material dan
keuangan. Jadi, 3 faktor tersebut merupakan faktor dominan yang
mempengaruhi keterlambatan proyek konstruksi pada proyek Swasta.
Peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang keterlambatan
proyek konstruksi sudah diatur dalam Undang-undang No.2 Tahun 2017 yaitu
membahas tentang penyedia jasa harus menyerahkan pekerjaan secara tepat
biaya, waktu, dan mutu, atau dikenai ganti rugi sesuai dalam kontrak. Dalam
Perpres No.54 Tahun 2010 Jo perpres No.35 Tahun 2011 Jo perpres no. 70
Tahun 2012 yang membahas tentang jika penyedia jasa terlambat
1
menyelesaikan pekerjaan maka dikenakan denda sebesar 1/1000 dari nilai
kontrak / bagian kontrak untuk setiap hari keterlambatan. Kemudian Dalam
LKPP (Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah) No.
14/2012 juga membahas tentang denda keterlambatan yaitu 1/1000 dari nilai
kontrak atau bagian kontrak.
Kontrak Kerja Pemerintah maupun Swasta sudah mengatur mengenai
keterlambatan penyelesain pekerjaan proyek Konstruksi. Pada kontrak kerja
Pemerintah terdapat SSUK (Syarat-Syarat Umum Kontrak) yang membahas
tentang keterlambatan hingga jika terjadi kontrak kritis dan beserta penanganan
kontrak kritis tersebut. Penanganan kontrak ktitis ini melalui rapat pembuktian
/SCM (Show Cause Meeting ) Tahap I,II, dan III. Kemudain SSKK (Syarat-
Syarat Khusus Kontrak) yang membahas tentang termin pembayaran yaitu
termin I, II, III, dan IV. Masing- masing termin adalah pembayaran sebesar
25%. Besar Persentase termin realisasi fisik ditentukan oleh PPK Dinas
Setempat. Selain SSUK dan SSKK juga terdapat Garansi Bank sebagai surat
jaminan.
Pada kontrak kerja Swasta, terdapat pasal yang mengatur tentang
keterlambatan yaitu pasal “Wanprestasi” yang membahas tentang jika penyedia
jasa ingkar janji maka dikenai sanksi berupa denda 1/1000 dari nilai pekerjaan
setiap hari. Dengan alternatif diberi kesempatan 14 hari dengan membayar
denda sebesar 5% dari pembayaran yang telah di terima dari pihak pertama.
2
Kemudian dalam kontrak swasta ini juga terdapat jaminan pelaksanaan yang
berupa garansi bank dan jaminan pribadi.
5.2 Saran
Dari seluruh kegiatan penelitian yang telah dilakukan hingga
penyususnan laporan, penulis menyadari terdapat beberapa kekurangan yang
layak untuk diperbaiki dan mungkin bisa di jadikan bahan pertimbangan untuk
penelitian berikutnya agar menghasilkan penelitian / karya ilmiah yang lebih
baik. Oleh karena itu penulis mengemukakan beberapa hal yang dapat menjadi
saran / bahan pertimbangan untuk penelitian yang lebih baik, diantaranya yaitu :
1. Penelitian ini dilakukan dengan sudut pandang yang global / umum dan
menyeluruh. Jadi, lebih baik pada penelitian berikutnya ditentukan sudut
pandang dengan detail yaitu sebagai kontraktor atau pemilik (owner).
2. Dari materi / referensi Peraturan perundang-undangan hendaknya di
cantumkan undang-undang yang mengatur tentang Force Majeur.
3. Terkait dengan Force Majeur, hendaknya perlindungan terhadap kontraktor
lebih di tekankan Karena Force Majeur ini diluar kuasa manusia yaitu
terjadi karena faktor alam dan sulit untuk di prediksi dan di hindari
kejadiannya.
3
DAFTAR PUSTAKA
Andi, et. al., (2003). Faktor-Faktor Potensional Yang Dapat Mempengaruhi Waktu Pelaksanaan Konstruksi Yang Terdiri Dari Tujuh (7) Kategori. Universitas Kristen Petra. Surabaya.
Deshariyanto D, dan F. Subaidillah, (2013). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Waktu Pelaksanaan Proyek Konstruksi di Dinas PU Bina Marga Kabupaten Sumenep, Jurnal FakultasTeknik Universitas Wiraja Sumenep. Madura.
Dinas Pekerjaan Umum, (2015). Kontrak Kerja Poyek Konstruksi Gedung.
Dan Tata Ruang. Jawa Timur.
Dipohusodo, I., (1995). Manajemen Proyek dan Konstruksi Jilid I. Jakarta.
Dipohusodo, I., (1996). Manajemen Proyek dan Konstruksi Jilid 1. Kanisius. Yogyakarta.
Dipohusodo, I., (1996). Manajemen Proyek dan Konstruksi Jilid 2. Kanisius.
Yogyakarta.
Esterberg, G. Kristin., (2002). Qualitative Methods In Social Research. Mc Graw hill. New York.
Fansuri, S., (2014). Penyebab Terjadinya Keterlambatan Waktu Penyelesaian Proyek Konstruksi Di Dinas PU Bina Marga Kabupaten Sumenep, Jurnal Teknik Sipil. Madura.
Faisal, Sanafiah., (1990). Penelitian Kualitatif : Dasar-dasar Aplikasi Yayasan Asih Asah Asuh Malang (YA3 Malang) edisi 1.
Hasibuan, et. al., (2013). Analisa Manajemen Terhadap Faktor Keterlambatan Proyek Konstruksi Di Lingkungan Dinas Pariwisata Kabupaten Rokan Hulu. Universitas Pasir Pangairan.
Ismael, I., (2013). Keterlambatan Proyek Konstruksi Gedung Faktor Penyebabnya Dan Tindakan Pencegahannya. Jurnal Momentum. Padang.
Ismaiel Dan Junaidi, (2014). Identifikasi Faktor-Faktor Yang Memepengaruhi Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan Pada Proyek Pembangunan Gedung Di Kota Bukittinggi. Jurnal Momentum. Padang.
4
Kamaruzzaman, F., (2012). Studi Keterlambatan Penyelesaian Proyek Konstruksi (Study Of Delay In The Completion Of Construction). Jurnal Teknik Sipil Vo.12 No.2
Kurniawan, F., (2006). Penggunaan Penyelesaian Sengketa Pada Proyek Konstruksi. Jurnal Teknik Sipil. Surabaya
Kusjadmikahadi, R.A., (1999). Studi Keterlambatan Kontraktor Dalam melaksanakan Proyek konstruksi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta
Leonda, (2008). Studi Keterlambatan Penyelesaian Proyek Konstruksi Pada Tahun 2007 Di Daerah Belitung. Universitas Islam Indonesia.Yogyakarta
Lampiran Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No: 07/PRT/M/2014 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.07/PRT/M/2011 Tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Dan Jasa Konsultasi. Buku PK 01 HS: Kontrak Harga Satuan
Messah, et. al., (2013). Kajian Penyebab Keterlambatan Pelaksanaan Proyek Konstrruksi Gedung di Kota Kupang. Jurnal Teknik Sipil Universitas Nusa
Cendana. Kupang.
Miles, M.B & Huberman A.M. (1984). Analisis Data Kualitatif, Terjemahan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi. 1992. Universitas Indonesia. Jakarta
Perpres No.54 Tahun 2010 Jo Perpres No.35 Tahun 2011 Jo Perpres No.72 Tahun 2012 tentang Jasa Konstruksi.
Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah No.14 Tahun
2012.
Proboyo, B., (1999). Keterlambatan Waktu Pelaksanaan Proyek : Klasifikasi dan
Peringkat dari Penyebab-penyebabnya, Dimensi Teknik Sipil, Vol. 1 no. 2, September, pp. 49-58.
Setiawan, M.I., (2005). Faktor-Faktor Penentu dalam Pemilihan Jenis Kontrak Untuk Proyek Pembangunan Gedung Pertokoan.
Setiawan, M.I., (2009). Rescheduling Waktu Pekerjaan Guna Optimasi Biaya Pembangunan Rusunawa Siwalankerto Surabaya.
Soeharto, I., (1995). Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional,
Erlangga . Jakarta.
5
Soeharto, I., (1997). Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional,
Erlangga . Jakarta.
Sudarsono, T.M et. al., (2014). Analisis Frekuensi Dampak, Dan Jenis
Keterlambatan Pada Proyek Konstruksi. Universitas Kristen Petra. Surabaya.
Sugiyono, (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Bandung.
Tistogondo, J (2004). Studi Efektifitas Waktu dan Biaya Pelaksanaan Erection PCI Girder dengan Metode Crawler Crane dan Roller Skate.
Undang-Undang No.2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi. Lembaran Negara RI No.
11Tahun 2017.
Wirabakti, et. al., (2014). Studi Faktor-Faktor Keterlambatan Proyek Konstruksi Bangunan Gedung. Jurnal Konstruksi Vol.6 No.1.
6