PENGARUH STRATEGI BRAIN BASED LEARNING PADA MATERI
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP TERHADAP KETERAMPILAN
BERPIKIR KRITIS SISWA
Skripsi
disusun sebagai salah satu syarat
untuk memenuhi gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
oleh
Hasanah Ratri Handayani
4401411062
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi saya yang berjudul
“Pengaruh Strategi Brain Based Learning pada Materi Klasifikasi Makhluk Hidup
terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa” disusun berdasarkan hasil penelitian
saya dengan arahan dosen pembimbing. Pendapat atau karya orang lain yang
terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Skripsi ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar dalam program sejenis
di perguruan tinggi manapun. Apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat
dalam skripsi ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Semarang, Januari 2016
Hasanah Ratri Handayani
NIM. 4401411062
PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul:
Pengaruh Strategi Brain Based Learning pada Materi Klasifikasi Makhluk
Hidup terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa
disusun oleh
Nama : Hasanah Ratri Handayani
NIM : 4401411062
telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang pada
19 Januari 2016.
Panitia Ujian,
Ketua Sekretaris
Prof. Dr. Zaenuri, S.E., M.Si., Akt. Dra. Endah Peniati, M.Si.
NIP. 196412231988031001 NIP. 196511161991032001
Penguji Utama
Dr. Retno Sri Iswari, S.U.
NIP. 195202071979032001
Anggota Penguji/ Anggota Penguji/
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Dr. Siti Alimah, M.Pd. Prof. Dr. Ir. Amin Retnoningsih, M.Si.
NIP. 197411172005012002 NIP. 196007121990032001
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Man jadda wajada, man shabara zhafira.
Sesunguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan (QS. Al-Insyiraah: 6).
Sebaik-baik mausia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Bapak (Paimin) dan ibu (Rubiah) tercinta
2. Kakakku Umi, Nur, dan Toha tersayang
3. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Biologi
angkatan 2011 Rombel 3
iv
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengaruh Strategi Brain Based Learning pada Materi Klasifikasi
Makhluk Hidup terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa”. Penulis menyadari
bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan dari
berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk menyelesaikan studi di Universitas Negeri Semarang.
2. Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin
dan kemudahan melakukan penelitian.
3. Ketua Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang yang
memberikan bantuan administrasi teknis dan non teknis dalam penelitian
dan pelaporan hasil penelitian.
4. Ibu Dr. Siti Alimah, M.Pd. dan Prof. Dr. Ir. Amin Retnoningsih, M.Si.
sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan
saran bagi penulis selama penyusunan skripsi.
5. Ibu Dr. Retno Sri Iswari, S.U sebagai dosen penguji yang telah memberikan
arahan dan saran perbaikan.
6. Keluarga besar SMP Eka Sakti Semarang yang telah membantu dalam
penelitian ini.
v
7. Bapak Paimin, Ibu Rubiah, Kakak serta sahabat-sahabatku yang telah
memotivasi, memberikan doa dan semangat dalam penyusunan skripsi ini.
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah
membantu baik material maupun spiritual.
Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi pembaca khususnya dan
perkembangan pendidikan pada umumnya.
Semarang, Januari 2016
Penulis
vi
ABSTRAK
Handayani, Hasanah Ratri. 2016. Pengaruh Strategi Brain Based Learning
pada Materi Klasifikasi Makhluk Hidup terhadap Keterampilan Berpikir
Kritis Siswa. Skripsi. Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Dr. Siti Alimah, M.Pd. dan
Prof. Dr. Ir. Amin Retnoningsih, M.Si.
Materi klasifikasi makhluk hidup menuntut siswa berpikir kritis dalam
mengidentifikasi organisme kemudian mengklasifikasikannya berdasarkan ciri-
ciri yang dimiliknya, serta membuat perbandingan ciri-ciri khusus tiap kingdom.
Pembelajaran di SMP Eka Sakti Semarang lebih sering menerapkan metode
ceramah. Pemanfaatan objek nyata juga kurang optimal selama pembelajaran.
Selain itu, siswa kurang dilatih untuk menyelesaikan soal-soal berpikir tingkat
tinggi karena soal ulangan yang diberikan siswa sebagian besar hanya mencapai
ranah kognitif mengingat (C1) dan memahami (C2). Brain based learning
merupakan pembelajaran dengan melibatkan strategi yang didasarkan pada
prinsip-prinsip pemahaman tentang otak. Penelitian ini bertujuan menguji
pengaruh strategi brain based learning pada materi klasifikasi makhluk hidup
terhadap keterampilan berpikir kritis siswa.
Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII SMP Eka Sakti Semarang pada
semester gasal dengan desain non-equivalent control group design. Populasi
penelitian ini meliputi seluruh siswa kelas VII. Sampel yang digunakan yaitu
kelas VII Bahasa dan VII Bhinneka dengan teknik pengambilan purposive
sampling. Data yang diperoleh berupa hasil tes keterampilan berpikir kritis, nilai
afektif, nilai psikomotorik, tanggapan siswa dan guru terhadap strategi brain
based learning. Penelitian ini dinyatakan berpengaruh apabila terdapat perbedaan
yang signifikan antara keterampilan berpikir kritis kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
Data keterampilan berpikir kritis siswa diuji menggunakan uji t. Hasil
analisis uji t menunjukkan adanya perbedaan yang signifkan yaitu keterampilan
berpikir kritis siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol.
Penelitian ini menunjukkan bahwa strategi brain based learning pada materi
klasifikasi makhluk hidup berpengaruh lebih baik terhadap keterampilan berpikir
kritis siswa.
Kata kunci: Keterampilan berpikir kritis, klasifikasi makhluk hidup, strategi
brain based learning
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ii
HALAMAN PENGESAHAN iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN iv
PRAKATA v
ABSTRAK vii
DAFTAR ISI viii
DAFTAR TABEL x
DAFTAR GAMBAR xi
DAFTAR LAMPIRAN xii
BAB 1. PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Penegasan Istilah 4
1.4 Tujuan Penelitian 6
1.5 Manfaat Penelitian 6
BAB 2.TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 7
2.1 Tinjauan Pustaka 7
2.2 Kerangka Berpikir dan Hipotesis 15
........................................................................................
.......................................................
.........................................................................
..................................................................
........................................................................................................
.......................................................................................................
....................................................................................................
...........................................................................................
.....................................................................................
...................................................................................
.............................................................................
...................................................................
.............................................................................
..............................................................................
..............................................................................
...........................................................................
....................................
...............................................................................
...................................................
viii
BAB 3. METODE PENELITIAN .. 17
3.1 Lokasi dan Waktu 17
3.2 Populasi dan Sampel 17
3.3 Variabel Penelitian 18
3.4 Rancangan Penelitian 18
3.5 Prosedur Penelitian
3.6 Data dan Metode Pengumpulan Data
3.7 Instrumen Penelitian 23
3.8 Analisis Instrumen
3.9 Metode Analisis Data
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan 45
BAB 5. SIMPULAN DAN SARAN 57
5.1 Simpulan 57
5.2 Saran 47
DAFTAR PUSTAKA 58
LAMPIRAN 61
19
31
38
22
25
38
..................................................................
............................................................................
........................................................................
...........................................................................
........................................................................
...........................................................................
............................................
.........................................................................
............................................................................
........................................................................
........................................................
....................................................................................................
........................................................................................
..............................................................
.............................................................................................
....................................................................................................
.......................................................................................
.......................................................................................................
ix
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Hasil Analisis Validitas Uji Coba Soal 27
3.2 Hasil Perhitungan Daya Pembeda Soal 28
3.3 Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 29
3.4 Rekapitulasi Soal Uji Coba yang Dipakai 30
3.5 Interpretasi Kriteria Keterampilan Berpikir Kritis 31
3.6 Interpetasi Nilai Psikomotorik Siswa 35
3.7 Interpretasi Nilai Afektif Siswa 36
3.8 Interpretasi Hasil Tanggapan Siswa 37
4.1 Data Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 39
4.2 Data Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 39
4.3 Data Selisih Nilai Posttest-Pretest Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol 40
4.4 Uji Normalitas Selisih Nilai Posttest-Pretest Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol 40
4.5 Hasil Uji Kesamaan Dua Varians Delta Posttest-Pretest 41
4.6 Uji t‟ Selisih Nilai Posttest-Pretest antara Kelas ksperimen dan
Kelas Kontrol 41
4.7 Persentase Indikator Keterampilan Berpikir Kritis 42
4.8 Nilai Aspek Psikomotorik Kelas Eksperimen dam Kelas
Kontrol 43
4.9 Kriteria Nilai Aspek Afekif Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol 44
...................................................
...................................................
............................................
..............................................
................................
......................................................
................................................................
.......................................................
....................
....................
.............................................................................................
.............................................................................................
......................
..............................................................................................
........................................................................................................
...............................
.........................................................................................................
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Kerangka Berpikir Penelitian tentang Pengaruh Strategi
Brain Based Learning pada Materi Klasifikasi Makhluk
Hidup terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa 15
3.1 Desain Penelitian Non-equivalent Control Group Design 18
.............
.......................
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Silabus Kelas Eksperimen 61
2. RPP Kelas Eksperimen 65
3. Kunci Jawaban LKS Kelas Eksperimen 84
4. LKS Kelas Eksperimen 92
5. Silabus Kelas Kontrol 109
6. RPP Kelas Kontrol 111
7. Kunci Jawaban LKS Kelas Kontrol 127
8. LKS Kelas Kontrol 133
9. Kisi-Kisi Soal Uji Coba 148
10. Soal Uji Coba Evaluasi 151
11. Analisis Butir Soal 167
12. Kisi-Kisi Soal Pretest dan Posttest 180
13. Soal Posttest 182
14. Hasil Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen 189
15. Hasil Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen 190
16. Selisih Nilai Posttest-Pretest Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol 191
17. Contoh Pretest dan Posttest Siswa 192
18. Uji Normalitas Selisih Nilai Posttest-Pretest Kelas Kontrol 193
19. Uji Normalitas Selisih Nilai Posttest-Pretest Kelas Eksperimen 194
20. Uji Kesamaan Dua Varians Selisih Nilai Posttest-Pretest antara
Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen 195
..................................................................
.......................................................................
...........................................
........................................................................
..........................................................................
...............................................................................
..................................................
...............................................................................
......................................................................
.......................................................................
...............................................................................
.....................................................
..........................................................................................
..........................
.........................
.........................................................................................
............
....
..................................................
........................................................
xii
21. Uji t‟ Pihak Kanan Selisih Nilai Posttest-Pretest antara Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol 196
22. Persentase Indikator Keterampilan Berpikir Kritis Pretest
Kelas Eksperimen 198
23. Persentase Indikator Keterampilan Berpikir Kritis Pretest
Kelas Kontrol 199
24. Persentase Indikator Keterampilan Berpikir Kritis Posttest
Kelas Eksperimen 200
25. Persentase Indikator Keterampilan Berpikir Kritis Posttest
Kelas Kontrol 201
26. Kisi-kisi Aspek Psikomotorik 202
27. Rubrik Penilaian Aspek Psikomotorik 203
28. Nilai Aspek Psikomotorik Kelas Eksperimen 204
29. Nilai Aspek Psikomotorik Kelas Kontrol 206
30. Contoh Lembar Penilaian Observasi Aspek Psikomotorik 208
31. Kisi-kisi Aspek Afektif 209
32. Rubrik Penilaian Aspek Afektif 210
33. Nilai Aspek Afektif Kelas Eksperimen 211
34. Nilai Aspek Afektif Kelas Kontrol 213
35. Contoh Penilaian Observasi Aspek Afektif 215
36. Rubrik Penilaian Mind Map .. 216
37. Contoh Penilaian Mind Map 217
38. Contoh Mind Map Siswa 218
39. Kisi-kisi Angket Siswa 219
40. Rubrik Angket Tanggapan Siswa 220
.............................................................
...................................................................................
..........................................................................................
..................................................................................
........................................................................................
..............................................................
...............................................
..................................
.........................................
............
......................................................................
.........................................................
............................................
...................................................
.....................................
................................................................
...............................................................
....................................................................
........................................................................
........................................................
xiii
41. Hasil Tanggapan Siswa terhadap Pembelajaran Brain Based
Learning 222
42. Contoh Angket Tanggapan Siswa 223
43. Kisi-kisi Angket Tanggapan Guru 224
44. Hasil Tanggapan Guru 225
45. Dokumentasi Penelitian 227
46. Surat Ijin Observasi 229
47. Surat Ijin Penelitian 230
48. Surat Keterangan telah Penelitian 231
..................................................................................................
......................................................
......................................................
.........................................................................
........................................................................
...............................................................................
...............................................................................
.......................................................
xiv
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Materi klasifikasi makhluk hidup merupakan salah satu materi dalam
pembelajaran IPA pada jenjang SMP. Materi klasifikasi makhluk hidup memiliki
cakupan materi yang luas dan banyaknya penggunaan istilah ilmiah. Materi
klasifikasi makhluk hidup menuntut siswa berpikir kritis dalam mengidentifikasi
organisme kemudian mengklasifikasikannya berdasarkan ciri-ciri yang
dimiliknya, serta membuat perbandingan ciri-ciri khusus tiap kingdom. Objek-
objek belajarnya juga dekat dengan lingkungan sekitar siswa. Kemudahan objek
belajarnya akan mempermudah proses belajar. Pembelajaran klasifikasi makhluk
hidup sebaiknya menghadirkan objek yang riil sehingga siswa mampu
mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup secara jelas karena sifat dari
pembelajaran IPA yang menuntut adanya proses ilmiah dalam menemukan
produk ilmiah (Wiyanto 2008).
Hasil observasi dan wawancara dengan guru IPA di SMP Eka Sakti
menunjukkan bahwa metode pembelajaran yang diterapkan pada materi
klasifikasi makhluk hidup adalah metode ceramah, pengamatan, presentasi slide
powerpoint dan diskusi. Metode yang paling sering diterapkan guru pada
pembelajaran klasifikasi makhluk hidup adalah metode ceramah. Kegiatan
pengamatan yang dilakukan siswa yaitu siswa lebih sering mengamati gambar
1
2
daripada objek riil. Hal tersebut menunjukkan bahwa pemanfaatan objek riil
selama pembelajaran kurang optimal. Guru IPA beranggapan bahwa materi
klasifikasi makhluk hidup tergolong materi yang sulit. Siswa merasa asing dengan
istilah ilmiah pada materi tersebut dan mengalami kesulitan mengklasifikasikan
makhluk hidup. Hal tersebut mengindikasikan bahwa keterampilan berpikir kritis
siswa tergolong kurang. Kesulitan siswa dalam mengklasifikasikan makhluk
hidup antara lain akibat seringnya menerapkan metode ceramah dan pemanfaatan
objek riil yang kurang optimal selama pembelajaran.
Permasalahan lainnya yang ditemukan adalah soal ulangan yang diberikan
siswa sebagian besar hanya mencapai ranah kognitif mengingat (C1) dan
memahami (C2). Soal ranah kognitif C1 dan C2 merupakan soal berpikir tingkat
rendah, oleh karena itu siswa perlu dilatih untuk menyelesaikan soal-soal berpikir
tingkat tinggi agar terbiasa untuk berpikir kritis dengan menerapkan strategi brain
based learning (BBL).
BBL merupakan pembelajaran dengan melibatkan strategi yang didasarkan
pada prinsip-prinsip pemahaman tentang otak. BBL ini menerapkan pembelajaran
yang menyesuaikan cara otak dirancang secara alamiah untuk belajar (Jensen
2008). Tiga strategi dalam penerapan BBL yaitu menciptakan lingkungan belajar
yang menantang bagi kemampuan berpikir siswa, menciptakan lingkungan belajar
yang menyenangkan, dan situasi pembelajaran yang aktif dan bermakna (Sapa‟at
2009). BBL memungkinkan guru untuk mendesain pengalaman belajar siswa
menjadi lebih bermakna dengan menggunakan berbagai kombinasi pengalaman
belajar, refleksi, konseptualisasi dan eksperimentasi (Awolola 2011).
3
Penelitian yang dilakukan oleh Wisudawati & Anggaryani (2014),
menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran Fisika berdasarkan strategi BBL
dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Hal ini dibuktikan dengan
peningkatan hasil tes pada kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol dan
siswa mampu mengerjakan soal-soal yang telah disesuaikan dengan indikator
berpikir kritis. Peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa ini dipengaruhi oleh
6 aktivitas yang sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran yang diterima
oleh siswa, yaitu meliputi gerakan fisik, relaksasi, lingkungan, musik, emosi, dan
motivasi.
Strategi BBL juga menghadirkan objek riil dan konkret selama
pembelajaran. Objek konkret merupakan visual yang paling baik (Jensen 2008).
Pemanfaatan objek riil dalam penerapan strategi BBL pada pembelajaran
klasifikasi makhluk hidup dapat membantu siswa mengidentifikasi suatu
organisme secara jelas sehingga siswa mampu mengklasifikasikannya dengan
benar, dan diharapkan pula dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa
karena konten pembelajaran yang berasal dari alam menjadi faktor penting dalam
meningkatkan keterampilan berpikir kritis (Duran & Sendag 2012). Selain itu,
salah satu teknik belajar pada strategi BBL adalah teknik mind map (Jensen 2008)
yang dapat membantu meningkatkan penyimpanan informasi, dan memicu
pemecahan masalah, serta meningkatkan keterampilan berpikir kritis (Adodo
2013), sehingga siswa mampu berpikir kritis pada materi klasifikasi makhluk
hidup yang cakupan materinya luas dan istilah-istilah ilmiah pada materi tersebut.
4
Berdasarkan prinsip strategi BBL yaitu adanya aktivitas-aktivitas yang
mendukung kerja kedua belah otak, menciptakan pembelajaran yang
menyenangkan dan menantang, serta objek riil dan konkrit yang dipelajari siswa
diharapkan penerapan strategi BBL pada materi klasifikasi makhluk hidup dapat
meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimanakah pengaruh penerapan strategi brain based learning pada
materi klasifikasi makhluk hidup terhadap keterampilan berpikir kritis siswa?
1.3 Penegasan Istilah
1.3.1 Brain Based Learning
BBL adalah strategi pembelajaran yang berbasis cara kerja otak secara
alamiah. Penerapan strategi BBL pada penelitian ini memiliki tahap-tahap
pembelajaran meliputi (1) pra-pemaparan, (2) persiapan, (3) inisiasi dan akuisisi,
(4) elaborasi, (5) inkubasi dan pengkodean memori, (6) verifikasi dan pengecekan
keyakinan, (7) perayaan dan integrasi, serta melibatkan unsur penglihatan,
citarasa, akustik, gerak dan emosi. Siswa juga diberikan LKS problem solving
yang menghadirkan suatu masalah, kemudian siswa mengumpulkan data dan
menganalisisnya untuk memecahkan suatu masalah.
1.3.2 Keterampilan Berpikir Kritis
Keterampilan berpikir kritis yang akan diukur dalam penelitian ini meliputi
(1) interpretasi, (2) analisis, dan (3) evaluasi.
5
1.3.3 Materi Klasifikasi Makhluk Hidup
Materi klasifikasi makhluk hidup merupakan materi di tingkat SMP
tercakup dalam standar kompetensi nomor 6: memahami keanekaragaman
makhluk hidup pada kompetesi dasar nomor 6.2: mengklasifikasikan makhluk
hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki. Materi klasifikasi makhluk hidup dalam
penelitian ini mencakup tentang sistem klasifikasi, kunci determinasi, dan sistem
lima kingdom yang meliputi kingdom Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan
Animalia.
Materi klasifikasi makhluk hidup memiliki cakupan materi yang luas dan
banyaknya penggunaan istilah ilmiah. Objek-objek belajarnya juga dekat dengan
lingkungan sekitar siswa. Kegiatan pembelajaran materi klasifikasi makhluk
hidup yaitu mengidentifikasi organisme kemudian mengklasifikasikannya
berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya, serta membuat perbandingan ciri-ciri
khusus tiap kingdom. Selama kegiatan mengidentifikasi organisme, sebaiknya
menghadirkan objek riil. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat diterapkan
dalam pembelajaran klasifikasi makhluk hidup yaitu strategi BBL. Pemanfaatan
objek riil dalam penerapan strategi BBL (Jensen 2008) diharapkan dapat
membantu siswa mengidentifikasi organisme secara jelas sehingga siswa mampu
mengklasifikasikannya dengan benar. Selain itu, salah satu teknik belajar pada
strategi BBL adalah teknik mind map (Jensen 2008) yang dapat membantu
meningkatkan penyimpanan informasi, dan memicu pemecahan masalah, serta
meningkatkan keterampilan berpikir kritis (Adodo 2013), sehingga siswa mampu
6
berpikir kritis pada materi klasifikasi makhluk hidup yang cakupan materinya luas
dan istilah-istilah ilmiah pada materi tersebut.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah menguji pengaruh strategi BBL pada materi
klasifikasi makhluk hidup terhadap keterampilan berpikir kritis siswa.
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak antara lain
sebagai berikut.
1. Bagi Peneliti
Menambah pengalaman dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan
pembelajaran berbasis otak yang dapat melatih siswa berpikir kritis.
2. Bagi Guru
Memberi informasi dan bahan pertimbangan kepada guru mata pelajaran IPA
tentang pentingnya pembelajaran berbasis otak dan berpikir kritis.
3. Bagi Siswa
Meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa.
7
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Brain Based Learning
BBL merupakan pembelajaran dengan melibatkan strategi yang didasarkan
pada prinsip-prinsip pemahaman tentang otak. BBL ini menerapkan pembelajaran
yang menyesuaikan cara otak dirancang secara alamiah untuk belajar.
Pembelajaran BBL dipengaruhi oleh tiga unsur yaitu unsur sensoris, unsur gerak
dan unsur emosi. Berbagai macam sensori berkontribusi dalam pelaksanaan BBL
yaitu penglihatan, citarasa, dan akustik. Unsur gerak yang berperan dalam
pembelajaran BBL adalah latihan fisik (Jensen 2008).
Penglihatan merupakan indera yang paling kuat. Penggunaan poster,
gambar, dan video membantu siswa dalam belajar (Ramakrishnan 2013).
Visual-visual konkret yang dapat disentuh dan dimanipulasi merupakan visual
yang paling baik. Peran penglihatan erat kaitannya dengan warna. Warna dapat
mempengaruhi suasana hati (Jensen 2008). Warna merupakan unsur dalam
pembuatan mind map (Windura 2013). Pembelajaran BBL memberikan
kesempatan siswa untuk membuat peta pikiran (mind map) secara
individual/kelompok (Jensen 2008). Mind map merupakan sistem belajar dan
berpikir yang menggunakan kedua belah otak yang disesuaikan dengan cara kerja
alaminya (Windura 2013). Menurut Adodo (2013), mind map merupakan teknik
7
8
belajar yang membantu siswa belajar lebih efektif, meningkatkan penyimpanan
informasi, dan memicu pemecahan masalah, serta meningkatkan keterampilan
berpikir kritis.
Peran citarasa berkaitan dengan vitamin dan nutrisi. Vitamin dan nutrisi
merupakan hal yang paling penting bagi perkembangan otak, pemeliharaan saraf,
dan metabolisme otak. Salah satu kebutuhan otak yang penting adalah air (Jensen
2008). Menurut Awolola (2011), siswa yang minum air selama pembelajaran
dapat terhindar dari dehidrasi yang berdampak negatif terhadap daya konsentrasi.
Pemanfaatan musik selama pembelajaran memiliki beberapa manfaat,
diantaranya meningkatkan konsentrasi, daya ingat, pemahaman, motivasi siswa,
memicu kreativitas, dan menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan
(Berk 2008). Otak perlu mendapatkan rangsangan yang sesuai sehingga otak
dapat dengan mudah menyerap dan mengerti informasi dan mengembangkan
keterampilan berpikir. Salah satu musik yang dapat membantu otak untuk bekerja
secara seimbang, baik secara intelektual maupun imajinatif selama pembelajaran
adalah musik Baroque (Gunawan 2012). Musik Baroque ini merupakan jenis
musik yang dapat menyebabkan perubahan gelombang otak secara dominan pada
fase gelombang alpha yang berpotensi meningkatkan perhatian (Gu et al. 2014).
Senam otak adalah serangkaian latihan gerak sederhana untuk
memudahkan kegiatan belajar. Senam otak dapat membantu meningkatkan
kecerdasan, kepercayaan diri, dan menangani anak yang mengalami masalah
dalam proses belajar mengajar (Muhammad 2011). Gerakan senam otak dapat
mengaktifkan potensi belajar siswa dengan mengaktifkan dan memaksimalkan
9
fungsi kedua belah otak sehingga dapat bekerja dengan baik (Sukri & Purwanti
2013).
Emosi membantu otak dalam mengambil keputusan yang lebih baik dan
lebih cepat. Otak akan terangsang secara baik ketika merasakan emosi yang kuat,
sehingga otak mampu mengaktivasi memori jangka panjang (Jensen 2008). Otak
bekerja lebih optimal dalam keadaan emosi yang positif (Ramakrishnan &
Annakodi 2013).
Strategi BBL membantu guru dalam memfasilitasi proses pembelajaran.
Salah satunya yaitu memberikan kesempatan siswa untuk bertanggung jawab pada
pembelajarannya masing-masing dan mendorong mereka untuk membuat
hubungan antara pengetahuan awal dengan pengetahuan baru yang telah mereka
dapatkan (Ozden & Gultekin 2008). Kelebihan strategi BBL yaitu memberikan
kesempatan siswa dalam meningkatkan memori, meningkatkan fokus, mendorong
kesadaran, dan membuat pembelajaran lebih kontekstual dan lebih lengkap
(Awolola 2011). Penerapan BBL dapat meningkatkan pemahaman konsep dan
pengalaman belajar. Pengalaman belajar pada BBL ini mengintegrasikan antara
visualisasi, auditori, dan kinestetik (Saleh 2012). Aktivitas pembelajaran BBL
meliputi kegiatan diskusi kelompok, bermain peran, mendesain proyek,
mengerjakan LKS (Ozden & Glutekin 2008), diskusi artikel ilmiah, membuat
grafik, membuat peta konsep (Tufekci & Demirel 2009), dan tugas pemecahan
masalah (Tufekci & Demirel 2009; Wulandari 2014). Menurut Wulandari (2014),
memberikan pertanyaan yang memicu siswa untuk mencari langkah-langkah
10
penyelesaian yang tepat dari suatu persoalan dapat meningkatkan keterampilan
berpikir kritis siswa.
Berbagai penelitian yang sudah dilakukan, penerapan BBL dapat
meningkatkan prestasi belajar (Haghighi 2012), pembelajaran tingkat tinggi,
memori, sikap (Tufekci & Demirel 2009), psikomotorik, afektif (Wulandari
2014), dan keterampilan berpikir kritis siswa (Wisudawati 2014; Wulandari
2014). Penelitian yang dilakukan oleh Haghighi (2012), menunjukkan bahwa
dampak penerapan BBL pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol
yang menerapkan pembelajaran berpusat pada guru terhadap prestasi belajar dan
memori siswa. Peningkatan prestasi belajar dan memori siswa tersebut
dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti lingkungan, musik, makanan, air, dan
pergerakan dalam pembelajaran. Awolola (2011) mengungkapkan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara penerapan BBL dengan gaya kognitif siswa,
dibuktikan dengan kelas eksperimen yang dapat mengerjakan soal Cognitive Style
Test (CST) berisikan soal-soal penalaran yang menuntut siswa untuk menganalisis
dan mengklasifikasikan. Siswa kelas eksperimen memiliki jumlah siswa yang
tergolong analitis lebih banyak daripada kelas kontrol.
2.1.2 Materi Klasifikasi Makhluk Hidup
Materi klasifikasi makhluk hidup merupakan materi di tingkat SMP
tercakup dalam standar kompetensi nomor 6: memahami keanekaragaman
makhluk hidup pada kompetesi dasar nomor 6.2: mengklasifikasikan makhluk
hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki. Materi klasifikasi makhluk hidup dalam
penelitian ini mencakup tentang sistem klasifikasi, kunci determinasi, dan sistem
11
lima kingdom yang meliputi kingdom Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan
Animalia. Karakteristik materi klasifikasi makhluk hidup adalah cakupan materi
yang banyak, banyaknya bahasa ilmiah, dan objek-objek belajarnya dekat dengan
lingkungan sekitar siswa.
Materi klasifikasi makhluk hidup memiliki cakupan materi yang luas dan
banyaknya penggunaan istilah ilmiah. Objek-objek belajarnya juga dekat dengan
lingkungan sekitar siswa. Kegiatan pembelajaran materi klasifikasi makhluk
hidup yaitu mengidentifikasi organisme kemudian mengklasifikasikannya
berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya, serta membuat perbandingan ciri-ciri
khusus tiap kingdom. Selama kegiatan mengidentifikasi organisme, sebaiknya
menghadirkan objek nyata. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat
diterapkan dalam pembelajaran klasifikasi makhluk hidup yaitu strategi BBL.
Pemanfaatan objek nyata dalam penerapan strategi BBL pada
pembelajaran klasifikasi makhluk hidup dapat membantu siswa mengidentifikasi
suatu organisme secara jelas sehingga siswa mampu mengklasifikasikannya
dengan benar, dan diharapkan pula dapat meningkatkan keterampilan berpikir
kritis siswa karena konten pembelajaran yang berasal dari alam menjadi faktor
penting dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis (Duran & Sendag 2012).
Selain itu, salah satu teknik belajar pada strategi BBL adalah teknik mind map
(Jensen 2008) yang dapat membantu meningkatkan penyimpanan informasi
(Adodo 2013), sehingga siswa mampu mengingat materi klasifikasi makhluk
hidup yang cakupan materinya luas dan istilah-istilah ilmiah pada materi tersebut.
Selain itu, salah satu teknik belajar pada strategi BBL adalah teknik mind map
12
(Jensen 2008) yang dapat membantu meningkatkan penyimpanan informasi, dan
memicu pemecahan masalah, serta meningkatkan keterampilan berpikir kritis
(Adodo 2013), sehingga siswa mampu mengingat materi klasifikasi makhluk
hidup yang cakupan materinya luas dan istilah-istilah ilmiah pada materi tersebut.
2.1.3 Pembelajaran Klasifikasi Makhluk Hidup dengan Strategi Brain
Based Learning
Penerapan strategi BBL pada materi klasifikasi makhluk ini memiliki
tahap-tahap pembelajaran meliputi (1) pra-pemaparan, (2) persiapan, (3) inisiasi
dan akuisisi, (4) elaborasi, (5) inkubasi dan pengkodean memori, (6) verifikasi
dan pengecekan keyakinan, (7) perayaan dan integrasi, serta melibatkan unsur
penglihatan, citarasa, akustik, gerak dan emosi (Jensen 2008). Kegiatan awal
pembelajaran, siswa melakukan senam otak dan guru menyampaikan ringkasan
materi dengan mind map. Selama pembelajaran guru menghadirkan objek nyata,
video, dan siswa mengerjakan LKS problem solving yang menghadirkan suatu
masalah, kemudian siswa mengumpulkan data dan menganalisisnya untuk
memecahkan suatu masalah. Selain itu, adanya pemanfaatan musik klasik sebagai
musik latar proses diskusi kelompok dan siswa diperbolehkan minum air selama
pembelajaran.
2.1.4 Keterampilan Berpikir Kritis
Keterampilan berpikir tingkat tinggi (high order thinking skill-HOTS)
menurut Rofiah et al. (2013) merupakan pola pikir yang tidak sekedar menghafal
ataupun menyampaikan informasi namun keterampilan dalam menghubungkan,
memanipulasi, dan mentransformasi pengetahuan dan pengalaman untuk berpikir
kritis dan kreatif dalam memilih dan menentukan keputusan serta memecahkan
13
suatu masalah. Menurut Duran & Sendag (2012), keterampilan yang dibutuhkan
individu pada abad 21 ini yaitu keterampilan berpikir tingkat tinggi seperti
berpikir kritis dan problem solving.
Berpikir kritis menurut Fisher (2009) adalah aktivitas terampil yang
menuntut adanya interpretasi dan evaluasi dari hasil observasi, komunikasi,
maupun sumber-sumber lainnya. Selain itu, berpikir kritis menuntut keterampilan
dalam berasumsi, mengajukan pertanyaan yang relevan, menarik implikasi-
implikasi dalam memikirkan dan memperdebatkan isu-isu secara berkelanjutan.
Pemikir kritis menurut Thompson (2011) secara intelektual selalu merasa
ingin tahu dan menyadari bahwa segala sesuatu membutuhkan pendekatan untuk
diselesaikan dan terdapat beberapa pertanyaan yang tidak memiliki jawaban pasti.
Menurut Jensen (2008), cara untuk melatih siswa berpikir kritis yaitu dengan
memberikan tugas rangkuman, aktivitas laboratorium, menugaskan pekerjaan
rumah, kuis dan tes.
Penelitian yang dilakukan oleh Mahapoonyanont (2012) terhadap siswa
SMA di Thailand, menyatakan bahwa keterampilan berpikir berpikir kritis siswa
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu (1) faktor pendidikan,
(2) faktor siswa, dan (3) faktor pribadi. Setiap faktor tersebut memiliki sub-faktor
sebagai berikut.
a. Faktor pendidikan, meliputi metode mengajar guru, media pembelajaran, dan
suasana pembelajaran.
b. Faktor siswa, meliputi hasil belajar, kebiasaan membaca, motivasi untuk
sukses, intensitas belajar, sikap belajar, dan kecerdasan emosional.
14
c. Faktor pribadi, meliputi status pribadi, sikap, dan sifat kekanak-kanakan.
Indikator keterampilan berpikir kritis menurut Facione (2013) meliputi (1)
interpretasi, (2) analisis, (3) evaluasi, (4) inferensi, (5) eksplanasi, dan (6) regulasi
diri. Fisher (2008) menyajikan indikator keterampilan berpikir kritis meliputi (1)
mengidentifikasi, (2) menilai, (3) menginterpretasi, (4) mengemukakan pendapat
atau argumen, (5) mengevaluasi, (6) menyimpulkan atau menginferensi.
Berdasarkan indikator-indikator berpikir kritis yang diusulkan para ahli,
kemampuan menginterpretasi, menganalisis, mengevaluasi, dan menginferensi
merupakan keterampilan pokok yang terdapat dalam berpikir kritis. Indikator
keterampilan berpikir kritis yang diukur dalam penelitian ini meliputi kemampuan
dalam menginterpretasi, menganalisis, dan mengevaluasi. Menurut Facione
(2013), interpretasi meliputi kemampuan dalam menggolongkan, memecahkan
kode, dan menjelaskan maksud. Analisis meliputi kemampuan menguji pokok
pikiran, mengidentifikasi pendapat, dan menganalisis pendapat. Evaluasi
mencakup kemampuan menilai kredibilitas dan kelogisan suatu pendapat.
15
2.2 Kerangka Berpikir dan Hipotesis
2.2.1 Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir dalam penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 2.1
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian tentang Pengaruh Strategi Brain Based
Learning pada Materi Klasifikasi Makhluk Hidup terhadap
Keterampilan Berpikir Kritis Siswa
Soal ulangan sebagian besar pada
tingkatan ranah kognitif mengingat
dan pemahaman.
Pemanfaatan objek nyata kurang
optimal.
Intensitas metode ceramah yang
lebih tinggi.
Siswa mengalami kesulitan
dalam mengklasifikasikan
makhluk hidup
(Keterampilan berpikir kritis
siswa tergolong kurang)
Keterampilan berpikir kritis
siswa meningkat
Materi klasifikasi makhluk hidup
memerlukan keterampilan berpikir
kritis dalam mengidentifikasi dan
mengklasifikasikan makhluk hidup.
Cakupan materi yang banyak.
Perlu adanya objek yang nyata dalam
pembelajaran.
Banyaknya istilah ilmiah pada materi
klasifikasi makhluk hidup.
Strategi BBL
Menciptakan pembelajaran yang
didasarkan pada prinsip pemahaman
tentang otak (Jensen 2008).
Strategi BBL membuat pembelajaran
lebih kontekstual (Awolola 2011).
Menciptakan pembelajaran yang
menyenangkan, menantang kemampuan
berpikir siswa, aktif dan bermakna
(Sapa‟at 2009).
6 aktivitas BBL meningkatkan
keterampilan berpikir kritis siswa
(Wisudawati & Anggaryani 2014).
Menghadirkan konten pembelajaran yang
konkrit dan riil (Jensen 2008).
16
2.2.2 Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah penerapan strategi brain based
learning pada materi klasifikasi makhluk hidup berpengaruh lebih baik terhadap
keterampilan berpikir kritis siswa.
57
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa
penerapan strategi brain based learning pada materi klasifikasi makhluk hidup
berpengaruh lebih baik terhadap keterampilan berpikir kritis siswa.
5.2 Saran
Saran yang diberikan sebagai berikut.
1. Guru hendaknya menerapkan strategi BBL sebagai alternatif
pembelajaran.
2. Guru hendaknya mempersiapkan pembelajaran sebaik mungkin agar
tujuan pembelajaran tercapai.
3. Guru hendaknya lebih sering memberikan soal-soal berpikir kritis agar
siswa terbiasa untuk berpikir kritis.
4. Hendaknya dilakukan program konseling untuk pembentukan karakter
siswa yang lebih baik.
5. Peneliti hendaknya memahamai karakteristik siswa yang akan diteliti
sebelum melaksanakan penelitian.
6. Hendaknya dilakukan penelitian lebih lanjut tentang penerapan strategi
BBL dengan bantuan media audiovisual pada materi yang lain
57
58
DAFTAR PUSTAKA
Adodo, S. O. 2013. Effect of Mind-Mapping as a Self-Regulated Learning
Strategy on Students‟ Achievement in Basic Science and Technology.
Mediterranean Journal of Social Sciences, 4(6): 163-172.
Afridia, P., Zainuddin, & Sukmawati. 2013. Pemanfaatan Media Realistik
Meningkatkan Motivasi Siswa Pembelajaran Matematika Kelas II Sekolah
Dasar. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 2(7): 1-7.
Arikunto, S. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
__________ 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Awolola, S. A. 2011. Effect of Brain-Based Learning Strategy on
Students‟Achivement in Senior Secondary School Mathematics in Oyo
State, Nigeria. Cypriot Journal of Educational Sciences, 2: 91-106.
Berk, R. A. 2008. Music and Music Technology in College Teaching: Classical to
Hip Hop across the Curriculum. International Journal of Technology in
Teaching and Learning, 4(1): 45-67.
Chauhan, S. 2011. Slow Learners: Their Psychology and Educational
Progrsmmes. International Journal of Multidisciplinary Research, 1(8):
279-289.
Duran, M. & Sendag, S. 2012. A Preliminary Investigation into Critical Thinking
Skills of Urban High School Students: Role of an IT/STEM Program.
Creative Education, 3(2): 241-250.
Exley, B. 2005. Learner Characterteristics of Asian EFL Students: Exceptions to
the Norm. Proceedings Pleasure Passion Provocation. Australia: Gold
Coast.
Facione, P. A. 2013. Critical Thinking: What It Is and Why It Count. Online.
Tersedia di http://spu.edu/depts/health-science/
grad/documents/CTbyFacione.pdf [diakses 28-03-2015].
Fisher, A. 2007. Berpikir Kritis: Sebuah Pengantar. Translated by Hadinata, B.
2009. Jakarta: Gramedia.
Gu, R., Zhang, J., Zhou, J., Tong, M.S. 2014. The Baroque Music's Influence on
Learning Efficiency Based on the Research of Brain Cognition. PIERS
Proceedings. China: Guangahou.
58
59
Gunawan, A.W. 2012. Genius learning Strategy. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Haghighi, M. 2012. The Effect of Brain Based Learning on Irian EFL Learners‟
Achievement and Retention. Procedia Social and Behavioural Science.
Turkey: Akadeniz Language Studies Conference.
Jensen, E. 2008. Pembelajaran Berbasis Otak. Translated by Molan, B. 2011.
Jakarta: PT Indeks.
Kunandar. Penilaian Autetik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik berdasarkan
Kurikulum 2013) Suatu Pendekatan Praktis Disertai Contoh. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
Mahapoonyanont, N. 2012. The Causal Model of Some Factors Affecting Critical
Thinking Abilities. Procedia Sosial and Behavioural Science. Spain:
Barcelona.
Muhammad, A. 2011. Dahsyatnya Senam Otak. Yogyakarta: DIVA Press.
Najib, A. & Achadiyah B.N. 2012. Pengaruh Pendidikan Karakter terhadap
Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Ekonomi & Pendidikan, 9(1): 102-109.
Ozden, M. & Gultekin, M. 2008. The Effect of Brain-Based-Learning on
Academic Achievement and Retention of Knowledge in Science Course.
Electronic Journal of Science Education, 12(1): 1-17.
Ramakrishnan, J. & Annakodi, R. 2013. Brain Based Learning Strategies. IJIRS,
2(5): 236-242.
Rofiah, E., N.S. Aminah, & E.Y. Ekawati. 2013. Penyusunan Instrumen Tes
Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Fisika pada Siswa SMP. Jurnal
Pendidikan Fisika, 1(2): 17-22.
Saleh, S. 2012. The Effectiveness of The Brain Based Teaching Approach in
Enhancing Scientific Understanding og Newtonian Physics among Form
Four Students. International Journal of Environmental & Science
Education, 7(1): 107-122.
Sapa‟at, A. 2009. Brain Based Learning. Online. Tersedia di
http://matematika.upi.edu/index.php/brainbasedlearning/ [diakses 03-03-
2015].
Setyosari, P. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Silitonga, A.S., Sarjono, Y., & Anif, S. 2014. Pengelolaan Kegiatan Bimbingan
dan Konseling untuk Pembentukan Karakter Siswa di Sekolah. Jurnal
Management Pendidikan, 9(1): 28-39.
58
60
Siswanto, J. & Mustofa, A.W. 2012. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran
Kontekstual dengan Media Audio-visual terhadap Kemampuan Berpikir
Kritis dan Kreatif Siswa. Media Penelitian Pendidikan, 6(1): 1-9.
Smith, M.B. 2011. Pengaruh Layanan Konseling Kelompok terhadap Disiplin
Belajar Siswa di SMA Negeri 1 Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara.
Jurnal Penelitian dan Pendidikan, 8(1): 22-32Sugiyono. 2010. Metode
Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sukri, A. & Purwanti, E. 2013. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa melalui Brain
Gym. JEMS, 1(1): 1-7.
Syahbana, A. 2012. Pengembangan perangkat pembelajaran berbasis kontekstual
untuk mengukur kemampuan berpikir kritis matematis siswa SMP.
Edumatica, 2(2): 17-26.
Thaha, M., Hasjmy, M.A., & Kaswari. 2014. Peningkatan Aktivitas Peserta Didik
dalam Pembelajaran Matematika Menggunakan Media Realistik di Kelas
V SD. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 3(7): 1-16.
Thompson, C. 2011. Critical Thinking across the Curriculum: Process over
Output. International Journal of Humanities and Social Science, 1(9): 1-7.
Tufekci, S. & Demirel, M. 2009. The Effect of Brain Based Learning on
Achievement, Retention, Attitude and Learning Process. Procedia Social
and Behavioral Sciences. North Cyprus: Nicosia.
Windura, S. 2013. Mind Map untuk Siswa, Guru, dan Orang Tua. Jakarta: PT
Elex Media Komputindo.
Wisudawati, A. & Anggaryani, M. 2014. Penerapan Pembelajaran Fisika
Berdasarkan Strategi Brain Based Learning untuk Meningkatkan
Keterampilan Berpikir Kritis Siswa pada Materi Elastisitas Kelas XI di
SMA Negeri 1 Wonoayu Sidoarjo. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika, 3(2):
1-5.
Wiyanto. 2008. Menyiapkan Guru Sains Mengembangkan Kompetensi
Laboratorium. Semarang: Unnes Press.
Wulandari, D.A. 2014. Brain Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan
Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa. CiE, 3(1): 79-87.