ANALISIS RUBRIK INTERAKTIF PADA SITUS SUFINEWS.COM
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I)
Oleh :
Iwan Komarudin
NIM: 102051025596
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1430 H/2009 M
ANALISIS RUBRIK INTERAKTIF PADA SITUS SUFINEWS.COM
Skripsi
Diajukan Kepada fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos'I)
Oleh:
Iwan KomarudinNIM 102051025596
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UIN SYARIF' HIDAYATULLAI{
JAKARTA
1430 H/2009 M
NIP : 150 270 813
PENGESAHAN PANITIA UJIAI.{'
^-.----lgipsi berjudul "ANALISIS RUBRIK INTERAKTIF pADA SITUSSUFINEWS.COM' telah diujikan dalam sidang _u,*quq,utr e"f.;ft", nuf.*uf, OunKomunikasi UIN -slarif Hidayatullah lakarta pad" il;i 2009. Skripsi rni telahditerima sebagar- salah satu ry;i -;;e.,-* g.l;; il;na sosiar Islam (s.Sos.I)pada Jurusan Komunikasi danpenyiaran Islam.
Ketua
Jakarta,2g Junt.2009
Sidang MunaqasyiLh
rangkap Anggota, Sekretaris Meiangkap Anggota,
,-2-J
NIP: 1,978 0703 200501 1006
Anggota
Drs. Study'Rizal LK. MANIHa1964 0428199303 50 276 29e
NIP: 150 2
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ciputat, 15 Juni 2009
Iwan Komarudin
ABTRAKSI
Dalam pelaksanaan dakwah harus dinamis dan sesuai dengan perkembangan
zaman. Terlebih lagi ketika masyarakat dihadapkan pada persoalan keterbatasan
waktu, maka dakwah tidak haya terbatas di atas mimbar tetapi bisa juga dilakukan
melalui bantuan teknologi informasi baik itu melalui media tulis seperti surat kabar,
majalah ataupun melalui media audiovisual seperti televisi, radio dan internet.
Pada era globalisasi, sebagian masyarakat yang memiliki kemampuan berpikir
dan wawasan yang luas, cenderung memilih media internet sebagai media informasi.
Hal ini dilatarbelakangi oleh kecepatan dan kemudahan media internet sebagai
sumber informasi kepada penggunanya. Memudahkan pengguna karena dapat
dilakukan di rumah, kantor maupun warung internet (warnet), karena internet
memiliki kecepatan 115,2 Kbps (kilo byte per second = setara minimal dengan bit
(perdetik) yang setara dengan jumlah 1000 huruf perhalaman.
Masadepan internet sangat menjanjikan hal-hal baru, diantaranya menjadi cikal
bakal Information Super Highway, yaitu suatu revolusi informasi yang menjadikan
internet sebagai media tercepat dan komunikatif dalam memberikan informasi kepada
halayak umum. Pemanfaatan teknologi internet sebagai sarana dakwah menjadi
sesuatu yang penting karena kecepatannya, aksesnya yang dapat segera dinikmati
oleh mad’u.
Dalam skripsi ini, penulis mengangkat judul mengenai analisis rubrik interaktif
pada situs SufiNews.com, seperti penelitian analisis lainnya, pada skripsi ini penulis
mengkategorisasikan, Apa pesan dakwah yang disampaikan Situs SufiNews.com
melalui rubrik interaktif Masail Sufiyah? dan Pesan apa yang paling dominan dalam
Rubrik Interaktif Masail Sufiyah?
Content Analysis yaitu suatu teknik penelitian terhadap isi atau makna pesan
komunikasi berdasarkan data-data yang tersedia untuk dibuat kesimpulannya.
Analisis isi merupakan teknik penelitian untuk memperoleh gambaran isi pesan
komunikasi massa yang dilakukan secara objektif, sistematik dan relefan secara
sosiologis, uraian dan analisisnya dapat menggunakan tata cara pengukuran kualitatif.
Pesan-pesan yang diangkat dalam rubrik interaktif Masail Sufiyah, meliputi
pesan-pesan yang berkaitan dengan persoalan Aqidah, Ibadah dan Akhlak.
Berdasarkan hasil analisis, maka dapat disimpulkan bahwa pesan yang selalu
mendominasi rubrik interaktif Masail Sufiyah selama bulan Januari dan Februari
tahun 2009 adalah pesan Aqidah. Konsistensi pesan ini menunjukan bahwa masalah
aqidah merupakan masalah penting dalam kehidupan netters.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Segala puji dan syukur tercurah hanya kepada-Nya Tuhan semesta alam. Shalawat
dan salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw yang telah membimbing kita
pada derajat kemanusiaan yang lebih baik.
Allhamdulillah atas hidayah-Nya, penulis berhasil menyelesaikan tugas skripsi.
Skripsi yang berjudul “Analisis Rubrik Interaktif Pada Situs SufiNews.com” ini
merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi penulis untuk memperoleh gelar
sarjana dalam bidang Kommunikasi dan Penyiaran Islam pada Fakultas Dakwah dan
Komunikasi Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis Menyadari dalam Pembuatan skripsi ini telah mendapat bantuan,
dukungan, dan dorongan dari berbagai pihak sehingga penulis dapat
menyelesaikannya dengan baik. Untuk itu dengan segala kerendahan hati,
perkenankanlah penulis mengungkapkan rasa terima kasih yang setulus-tulusnya
kepada:
1. DR. Arif Subhan, M.A. selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Drs. H. Mahmud Jalal, M.A. selaku
pembantu dekan II, Drs. Study Rizal LK. M.Ag. Selaku Pembantu Dekan III
2. Drs. S. Hamdani, M.A, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan
waktu, bimbingan, pengarahan, dan saran-saran kepada penulis dari awal
pembuatan skripsi hingga akhir pembuatan skripsi ini.
3. Drs. Wahidin Saputra, M.A. selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam, Umi Musyarofah, M.A. selaku Sekretaris Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam di Fakultas Dakwah dan Komunikasi.
4. Para Dosen dan Staf di lingkungan Fakultas Dkwah dan Komunikasi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Pimpinan dan Staf Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Pimpinan dan Staf Perpustakaan Fakultas Dakwah UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
7. Seluruh Pegawai Administrasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan masalah-masalah administrasi.
8. Pemimpin Redaksi Situs Sufinews.com, Bapak K.H, M.Luqman Hakim
M.A., yang telah menyisihkan waktunya untuk wawancara, memberikan
keterangan seputarSufiNews.com terutama Masail Sufiyah.
9. Orang tua tercinta, Bapak H. Acep Komaruddin (Alm) dan Ibu Hj. Mulyanah
atas segala kasih sayangnya yang tanpa batas, atas pengorbanannya yang
tanpa pamrih, serta nasihat, do’a dan dorongannya yang tulus diberikan
kepada penulis untuk segera menyelesaikan studi.
10. Kakak-kakaku tercinta Nurhasanah, Adi Nihad, Yusuf Komaruddin, dan Neng
Teti adik-adikku tersayang Heri Gozali, Abdul Latif, dan Syifa Febriani atas
fasilitas, dorongan dan motivasinya kapada penulis.
11. Keponakanku tercinta, Adi Zidni Rahmatullah, Revalina Alaiya Anastasia,
dan Zihan Salsabilla atas segala kasih sayangnya.
12. Teman-teman setiaku M.Ikhsan, Yudistira, Akew, dan teman-teman yang
lainnya yang selalu memberikan bantuan, pengertian, sarana dan motivasinya.
13. Orang-orang yang telah memotivasi penulis dengan cara dan kasih sayang
selama ini.
14. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan, namun telah banyak membantu
penulis dalam pembuatan skripsi ini.
Semoga Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang memberikan Rahmat-Nya
pada semua pihak atas jasa-jasa yang telah diberikan kepada penulis selama ini.
Akhirnya apa yang telah penulis usahakan ini semoga dapat bermanfaat bagi penulis
sendiri dan juga buat pembaca. Amin.
Ciputat, 15 Juni 2008
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK………………………………………………………………………… …i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………...iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah………………………………………...1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah………………...................3
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian………………………………….4
D. Metodologi Penelitian………………………………...…………5
E. Tinjauan Pustaka…………………………………….…………..8
F. Sistematika Penulisan…………………………………………...9
BAB II : LANDASAN TEORI
A. Dakwah dan Rubrik Interaktif ……………………………….11
1. Pengertian, Sasaran dan Tujuan Dakwah………………….11
2. Materi dan Metode Dakwah……………………………….19
3. Rubrik Interaktif Masail sufiyah………………...................23
a. Rubrik Interaktif……………………………………….23
b. Masail Sufiyah…………………………………………24
B. Internet Sebagai Media Dakwah..…………………………….28
1. Pengertian Internet dan Sejarahnya…………………………28
2. Internet Sebagai Pranata Sosial……………………………..30
3. Dakwah Interaktif melalui Internet…………………………36
BAB III : GAMBARAN UMUM SITUS SUFINEWS.COM
A. Sejarah berdirinya situs SufiNews.com……………………......41
B. Forum-forum Dakwah dalam Situs SufiNews.com…….……...44
1. Pengertian dan Unsur-unsur Website atau Situs…..……….44
2. Forum-forum Dakwah Dalam Situs SufiNews.com.………46
3. Unsur Dakwah dalam Rubrik Masail Sufiyah……………..47
C. Deskripsi Singkat Rubrik Interaktif Masail Sufiyah…………..47
D. Segmen Pengaksesan dan Narasumber WWW.SufiNews.com .50
BAB IV : ANALISIS RUBRIK INTERAKTIF MASAIL SUFIYAH
PADA SITUS SUFINEWS.COM
A. Karakteristik Dakwah Rubrik Interaktif Masail Sufiyah……….53
B. Pesan dakwah melalui rubrik Masail Sufiyah…………………..54
C. Pesan Dakwah yang dominan pada rubrik interaktif Masail
Sufiyah………………………………………………………….70
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………...73
B. Saran…………………………………………………………….73
Daftar Pustaka
Lampiran
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dakwah, komunikasi, dan bahasa adalah trilogi yang satu sama lain saling
terkait. Memang masing-masing merupakan disiplin ilmu yang berdiri sendiri,
tetapi dalam praktek serta aplikasinya ketiganya terpadu, sehingga antara satu dan
yang lain tidaklah mungkin terpisahkan. Banyak pesan dakwah yang tidak sampai
kepada khalayak, karena seorang da’i tidak mampu berkomunikasi secara efektif,
tidak mampu menuangkan pesanya dalam bahasa yang benar dan baik. Dakwah
yang disajikan kering, gersang, dan hambar. Bahasanya tidak bergaya.
Khalayaknya tidak memahami apa yang disampaikannya, minat dan interest
khalayaknya hilang, dan komunikasi tidak terjalin. Kegagalan dakwah seperti itu
tidak bisa dibiarkan berlarut-larut dalam status quo dan bertahan dengan model
klasik yang sudah kurang efektif. Kegagalan-kegagalan dakwah membutuhkan
solusi dan strategi yang matang agar terus sesuai dengan perkembangan zaman.
“Pesan didefinisikan sebagai perintah, nasehat, permintaan, amanat yang harus
dilakukan atau disampaikan kepada orang lain”.1 “Pesan adalah sesuatu yang
dikirimkan dan diterima sewaktu tindak komunikasi berlangsung”.2 Pesan dakwah
mengandung arti segala pernyataan yang berorientasi pada pembentukan perilaku
islami baik secara individu maupun kelompok.
1 DEPDIKBUD, Kamus Besar Bahasa Indonesia.(Jakarta: Balai Pustaka,1997),h.761.
2 Sasa Djuarsa Sanjaya, dkk, Pengantar Komunikasi, (Jakarta: Univ. Terbuka, 1999), Cet.
Ke-4 h. 94
2
Sangat dibutuhkan alternatif penyelenggaraan dakwah yang sangat sesuai
dengan zaman dan kebutuhan masyarakat. Sebuah media yang sesuai dengan
zaman dan dapat menjawab semua permasalahan yang terjadi daam masyarakat,
media yang mudah digunakan sehingga untuk mengkonsumsi siraman rohani atau
kebutuhan rohani seseorang tidak perlu terhambat dengan ruang dan waktu lagi.
Saat ini perkembangan zaman dan teknologi semakin pesat dengan melihat
kesibukan yang semakin padat dan terbatasnya waktu seseorang, maka internet
menjadi salah satu alternatif yang sangat efisien untuk solusi permasalahan
keagamaan seseorang. Bagaimana tidak, melalui internet orang dapat
memanfaatkan situs-situs atau sarana yang lainnya di mana saja dan kapan saja
tanpa harus mengalami kesulitan dan membuang waktu yang banyak.
Terdapat banyak sekali situs-situs Islami yang ditawarkan oleh internet, orang
hanya perlu mengakses apa saja sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan yang
dihadapinya. Fasilitas internet disediakan semata-mata hanya untuk memudahkan
seseorang dalam memenuhi kebutuhan informasi yang hendak didapat dan
sebagai sarana untuk mencari solusi permasalahan yang di hadapinya (dalam hal
ini permasalah kegamaan).
SufiNews.com merupakan salah satu situs yang dapat dikonsumsi semua
orang dalam mencari informasi dan solusi permasalahan agamanya. Dalam rubrik
ini netters (pengguna internet) bebas mencurahkan isi hati dan permasalahan yang
dihadapinya tanpa merasa malu dan sulit. Komunikasi dan penyampaian pesan
dakwah yang terdapat dirubrik ini pun fleksibel, mudah dimengerti dan dapat
diterima oleh berbagai kalangan.
3
Perbedaan SufiNews.com dengan situs-situs lain adalah penyajian yang
nyaman dan dapat diterima oleh semua kalangan membuatnya banyak diminati.
Maklum saja, orang bisa menjual jenis makanan yang sama namun berbeda dalam
rasa dan orang pasti lebih cenderung memilih makanan yang enak dikonsumsi
oleh mereka.
Media internet (SufiNews.com) menjadi salah satu media alternatif yang bisa
dijadikan sarana dalam berdakwah yang sangat efektif pada zaman ini. Melihat
hal tersebut dan mengingat begitu pentingnya sebuah media dalam perkembangan
dakwah, maka penulis bermaksud untuk meneliti lebih lanjut mengenai peranan
internet dalam dunia dakwah terutama pada situs SufiNews.com dengan judul:
“Analisis Rubrik Interaktif Pada Situs SufiNews.com“.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Setelah meliht latar belakang permasalahan dan untuk menjaga validitas
penelitian maka penulis membatasi beberapa permasalahan yang akan menjadi
fokus penelitian, yaitu:
a. Rubrik Interaktif Masail Sufiyah pada situs SufiNews.com adalah pesan
yang akan dianalisis, pesan diambil dari pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan oleh netters beserta jawabannya dengan kategori permasalahan
yang diteliti meliputi tema Akidah, Ibadah dan Akhlak.
b. Penulis tidak meneliti komunikator sebagai tim produksi Rubrik
Interaktif Masail Sufiyah pada situs SufiNews.com.
4
c. Saluran yang digunakan dalam dakwah ini menggunakan media internet
pada situs SufiNews.com dan terfokus pada rubrik Interaktif Masail
Sufiyah.
d. Fokus penelitian ini hanya pada isi pesan dakwah dalam Rubrik
Interaktif Masail Sufiyah pada situs SufiNews.com bukan terhadap
efek, saluran atau respon khalayak terhadap rubrik tersebut.
e. Sumber jawaban adalah pedoman menjawab pertanyaan netters dan
dikategorikan menjadi tiga metode yaitu Logika, Nash dan Logika,
Nash
2. Perumusan Masalah
Setelah menetapkan pembatasan masalah maka penulis merumuskan
permasalahan sebagai berikut:
a. Apakah pesan dakwah yang disampaikan Situs SufiNews.com melalui
Rubrik Interaktif Masail Sufiyah edisi Januari dan Februari tahun 2009
dengan pengasuh K. H. Luqmanul Hakim?
b. Pesan apakah yang paling dominan dalam Rubrik Interaktif Masail
Sufiyah?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan Pembatasan dan Perumusan Masalah di atas maka penelitian ini
memiliki tujuan dan manfaat antara lain:
1. Tujuan Penelitian
5
Untuk memberikan kejelasan tentang apa saja isi Rubrik Interaktif Masail
Sufiyah edisi Januari dan Februari tahun 2009 dan tema apa saja yang
mendominasi Rubrik tersebut.
2. Manfaat Penelitian
a. Kegunaan Praktis
1) Sebagai bahan rujukan guna tercapainya perbaikan metode dakwah
pada masyarakat umumnya dan SufiNews.com khususnya.
2) Sebagai pedoman dan acuan untuk pengembangan dakwah kaum
muslim.
b. Kegunaan Akademis
1) Sebagai wacana pemikiran serta kontribusi bagi pengembangan
penelitian melalui pendekatan ilmu Dakwah.
2) Menjadi bahan referensi mengenai pesan dan isi dakwah dengan
menggunakan media internet.
D. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah analisis isi yaitu teknik
penelitian untuk membuat infrensi-infrensi yang dapat ditiru dan shahih data
dengan memperhatikan konteksnya. “Prosedurnya meliputi empat permasalahan
metodologis yaitu perumusan masalah, penentuan unit analisa, penyusunan
katagori isi pesan dan penentuan sample”.3 Penyusunan katagori isi pesan yang
3 Klaus Krippendorff, Analisis isi; Pengantar Teori dan Metodologi, ( Jakarta: Rajawali
Press, 1991). Cet ke-1, h.15
6
diteliti meliputi pertanyaan netters dan jawaban narasumber yang dikategorikan
menjadi tiga tema yaitu akidah, ibadah, dan akhlak.
2. Tahapan Penelitian
Untuk mencapai maksud tersebut, maka peneliti melakukan tahap–tahap
penelitian sebagai berikut :
a. Teknik Pengumpulan data
Untuk memperoleh data yang diinginkan, maka peneliti menggunakan tekhnik
pengumpulan data sebagai berikut:
1) Observasi, yaitu mengamati, mengkategorikan dan mencatat secara
sistematis semua data yang mendukung dalam penelitian ini dalam hal
ini yang dijadikan sebagai bahan observasi ialah Rubrik Masail Sufiyah
pada situs SufiNews.com dengan pengkategorian yang telah ditentukan
oleh penulis yaitu:
No Bulan Judul
1 Januari 2009
a. Memperlihatkan Karomah
b. Soal Cium Tangan
c. Kewalian Syekh Siti Jenar
d. Istiqomah Berdzikir
e. Cara Menghindari Khodam
f. Taubat
2 Februari 2009
a. Orang Yang Ma'rifat Itu Seperti Apa Ya?
b. Pergaulan Modern, Dan Memilih
Sahabat, Bagaimana
2) Wawancara, yaitu pengumpulan data mengenai segala sesuatu yang
berkaitan dengan data yang bersangkutan dengan penelitian yang
7
dilakukan oleh penulis dengan cara mengajukan pertanyaan yang telah
disiapkan oleh penulis sebelumnya kepada narasumber rubrik interaktif
masail sufiyah dan piminan redaksi situs SufiNews.com KH. Luqmanul
Hakim.
3) Dokumentasi, yaitu pengumpulan data baik studi perpustakaan maupun
lapangan dari berbagai sumber untuk mendukung penelitian yang
penulis lakukan.
3. Pengolahan Data
Setelah data diperoleh kemudian peneliti menentukan kategorisasi pesan
sehingga hasil dari penelitian lebih valid dan terarah, berikut ini adalah tebel
pengkategorian masalah:4
Pembagian Kategori Permasalahan
No Kategori Sub Kategori
1 Akidah
1. Allah
2. Percaya Kepada yang Gaib
3. Nabi dan Rasul
2 Ibadah
1. Shalat
2. Dzikir
3. Puasa
3 Akhlak 1. Etika dan Moral
4 Peng kategorian diambil berdasarkan data yang ditemukan oleh peneliti yaitu pesan yang
disampaikan oleh penanya dan jawaban dari pengasuh
8
4. Analisis Data Penelitian
Setelah data dikumpulkan, langkah selanjutnya ialah mengklasifikasikan data
untuk kemudian dianalisis dengan menggunakan metode analisis Kualitatif-
kuantitatif.
Dalam menganalisis data, peneliti melakukannya dengan tahap-tahap tertentu,
yaitu :
a. Memasukan data ke dalam lembaran koding sesuai dengan kategori yang
telah ditentukan.
b. Kemudian melakukan penghitungan, mendeskripsikan data yang diperoleh
selama dua bulan berdasarkan tema yang ditentukan, setelah
diinterpretasikan kemudian ditarik kesimpulan mengenai pesan dakwah dan
tema yang paling banyak muncul, serta jawaban dari pengasuh Rubrik
Interaktif Sufi Masail Sufiyah di situs SufiNews.com.
c. Membuat ilustrasi ilustrasi berdasarkan konsep pengkategorian yang telah
dibuat.
5. Pedoman Penulisan
Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan pedoman penulisan karya
tulis ilmiyah skripsi, tesis dan disertasi yang diterbitkan oleh CeQda UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
E. Tinjauan Pustaka
Analisis isi (content analysis) adalah penelitian yang bersifat pembahasan
secara mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media
massa.
9
“Content analysis yaitu suatu teknik penelitian terhadap isi atau makna
pesan komunikasi berdasarkan data-data yang tersedia untuk dibuat
kesimpulannya. Analisis isi merupakan teknik penelitian untuk memperoleh
gambaran isi pesan komunikasi massa yang dilakukan secara objektif,
sistematik dan relefan secara sosiologis, uraian dan analisisnya dapat
menggunakan tata cara pengukuran kualitatif atau kuantitatif ataupun
keduanya”.5
Analisis isi dapat digunakan untuk menganalisis semua bentuk komunikasi.
Baik surat kabar, berita, radio, televisi, iklan maupun semua bahan-bahan
dokumentasi yang lain. Hampir semua disiplin ilmu sosial dapat menggunakan
analisis isi sebagai teknik metodologi penelitian.
Analisis isi dapat digunakan bila memiliki syarat-syarat sebagai berikut:
1. Data yang tersedia sebagian besar terdiri dari bahan-bahan yang
terdokumentas: ( buku, surat kabar, rekaman, makalah)
2. Ada keterangan pelengkap/kerangka teori tertentu yang menerangkan
tentang dan sebagai metode pendekatan terhadap data berikut.
3. Peneliti memiliki kemampuan teknis untuk mengolah bahan-bahan atau
data-data yang dikumpulkannya, karena sebagian dokumentasi tersebut
bersifat sangat khas/spesifik.
“Analisis isi adalah sebuah metode yang relatif mudah: dalam kajian-
kajian yang sederhana, ia tidak lebih dari penghitungan fenomena. Namun,
karya-karya terbaik yang menggunakan data empiris analisis isi yang
terpercaya dapat menghasikan konstribusi-konstribusi yang penting dan
bernilai bagi pemahaman kita terhadap teks-teks media. Analisis isi yang kuat
menyediakan data terpercaya untuk mendukung analisis interpretative”.6
5 Zulkarnein Nasution,Sosiologi Komunikasi Massa,(Jakarta: Pusat Penelitian Universitas
Terbuka,2001),cet ke-2,hal 32
6 Sebagai salah satu metode analisis tekstual, analisis isi pada awalnya dapat dikatakan
sebagai sebuah metode “kuantitatif” karena melibatkan penghitungan fenomena di dalam teks.
Namun, ia juga dapat digunakan pada kajian-kajian yang lebih bersifat “kualitatif”. Jane Stokes,
How To Do Media and Cultural Studies,(Yogyakarta: PT Bentang Pustaka, 2006), cet ke-1, hal 71.
10
F. Sistematika Penulisan
Penulis membagi ke dalam beberapa bagian dalam penulisan skripsi ini yaitu:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini membahas latar belakang masalah pemilihan judul beserta
pembatasan dan perumusn masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, metodologi penelitian dan tinjauan pustaka.
BAB II` : LANDASAN TEORI
Bab ini menguraikan tentang Dakwah dan Rubrik Interaktif
Pengertian, Sasaran dan Tujuan Dakwah, Materi dan Metode
Dakwah, Rubrik Interaktif Masail Sufiyah yang terdiri dari Rubrik
Interaktif dan masail sufiyah, Selain itu juga dibahas mengenai
Internet Sebagai Media Dakwah yang terdiri dari Pengertian
Internet dan Sejarahnya, Internet Sebagai Pranata Sosial serta
Dakwah Interaktif melalui Internet
BAB III : GAMBARAN UMUM SITUS SUFINEWS.COM
Pada bab ini penulis menguraikan tentang sejarah berdiri
SufiNews.com serta forum-forum dakwah dalam Situs
SufiNews.com. Pengertian Website atau Situs, Unsur-unsur
website atau Situs, Unsur Dakwah dalam Rubrik Masail Sufiyah,
Deskripsi singkat Rubrik Interaktif Masail Sufiyah dan Segmen
Pengaksesan serta Narasumber WWW. SufiNews.com
11
BAB IV : ANALISI ISI RUBRIK INTERAKTIF MASAIL SUFIYAH
PADA SITUS SUFINEWS.COM
Bab ini membahas mengenai Karakteristik Dakwah Rubrik
Interaktif Masail Sufiyah dan analisis Pesan Dakwah Rubrik
Interaktif Masail Sufiyah
BAB V : PENUTUP
Berisi kesimpulan penelitian dan saran-saran
11
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Dakwah dan Rubrik Interaktif
1. Pengertian, Tujuan, dan sasaran Dakwah
Dakwah merupakan tolok ukur bagi perkemangan agama Islam, karena
dakwah adalah sebuah proses dalam membenuk suatu tatanan masyarakat yang
disebut khoirul ummah. Namun sebelum melangkah lebih jauh, ada baiknya kita
mengetahui definisi dakwah itu sendiri beserta tujuan dan sasaran dakwah.
Secara etimologi, dakwah berasal dari kata kerja (fi‟il) dalam bahasa arab
yaitu:
Artinya: Menyeru, memanggil, mengajak atau menjamu.1
Sementara itu Jum‟ah Amin Abdul Aziz berpendapat bahwa kata dakwah
memiliki makna yang beragam diantaranya:
a. An-Nida’ artinya memanggil
b. Menyeru atau mendorong pada sesuatu
c. Menegaskan atau membelanya
d. Seuatu usaha berupa perkataan, perbuaan untuk menarik manusia ke seuatu
mahzab atau agama
e. Memohon dan meminta kebaikan, ini yang sering disebut dengan istilah
berdo‟a.2
1 Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia, (Jakarta: Yayasan Peterjemah Penafsiran Al-
Qur‟an), h. 127. 2 Jum‟ah Amin Abdul Aziz, Fiqih Dakwah: Perinsip dan Kaidah Asasi Da’wah Islam, (solo:
Citra Islami Press, 1997), Cet. Ke-1, h. 22-23
12
Dari kedua definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kata Dakwah
mengandung unsur panggilan, ajakan, atau seruan.
Arti kata dakwah juga sering dijumpai dalam ayat Al-Qur‟an:
Artinya: “Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang
menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh dan berkata:
"Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah
diri?”(QS.Al-Fushilat: 41 : 33)
Sedangkan secara terminologi kata dakwah memiliki keragaman definisi. Hal
ini disebabkan perbedaan cara pandang para pakar ilmu dalam mendefinisikan
dakwah. H.M Arifin mendefinisikan dakwah sebagai:
“Kegiatan ajakan baik dalam bentuk lisan, tulisan maupun tingkah laku dan
lain sebagainya yang dilakukan secara sadar dan terencana dalam usaha
mempengaruhi orang lain secara individual atau kelompok. Supaya timbul
dalam dirinya suatu pengetahuan kesadaran, sikap penghayatan serta
pengamalan terhadap ajaran agama, sebagai message yang disampaikan
kepada mereka tanpa ada unsure paksaan.”3
Muhammad Natsir mendefinisikan dakwah sebagai “Usaha-usaha menyerukan
dan menyam paikan kepada perorangan manusia dan seluruh ummat konsepsi
Islam tentang pandangan hidup manusia di dunia ini, yang meliputi amar ma’ruf
nahi mungkar, dengan berbagai macam media dan cara yang diperolehkan akhlak
dan membimbing pengalamannya dalam kehidupan seseorang berumah tangga
dan bernegara.”4
3 H.M Arifin, psikologi Dakwah, (Jakarta: Bulan Bintang, 1997), h. 54.
4 Muhammad Natsir, Fungsi Dakwah Islam dalam Rangka Perjuangan, (Jakarta: Dewan
Dakwah Islamiyah, t-t), h. 7
13
Prof. Dr. Quraish shihab mendefinisikan dakwah sebagai: “Seruan atau ajakan
kepada keinsyafan, atau usaha mengubah situasi kepada situasi yang lebih baik
dan sempurna, baik terhadap pribadi maupun masyarakat, dan dakwah seharusnya
berperan dalam pelaksanaan ajaran Islam secara lebih menyeluruh dalam berbagai
aspek kehidupan.”5
HSM Nassaruddin Latif mendefinisikan dakwah sebagai: “Usaha atau aktifitas
dengan lisan atau tulisan dan lainnya yang bersifat menyeru, mengajak,
memanggil manusia lainya untuk beriman dan menaati Allah SWT, sesuai dengan
garis-garis aqidah dan syari‟at serta ahlak Islamiyah.”6
Dari beberapa definisi di atas tergambarlah bahwa dakwah merupakan suatu
upaya mengajak, menyeru, dan memanggil, baik individu maupun golongan, agar
mengikuti ajaran Islam dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan tujuan membentuk suatu tatanan masyarakat yang disebut khoirul ummah.
Sementara itu mengenai tujuan dakwah (tujuan dapat diartikan sebagai sesuatu
yang ingin dicapai dalam kadar tertentu dengan segala usaha yang dilakukan).7
Tujuan utama dakwah adalah mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup
di dunia dan akhirat yang diridha‟i oleh Allah SWT. Oleh karena itu dalam rangka
mewujudkan maka diperlukan strategi dan langkah-langkah yang akan dipakai
berkenaan dengan kegiatan dakwah tersebut. Karena tanpa adanya strategi yang
benar maka dapat dipastikan kegiatan dakwah tidak dapat berjalan dengan lancar.
5 Quraish shihab, Membumikan Al-Qur’an: Fungsi dan Peranan Wahyu dalam Kehidupan
Masyarakat,(Bandung: Mizan, 1998), Cet. Ke- 17, h. 194. 6 Abdul Rosyad Shaleh,Manajemen Dakwah Islam, (Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1986), Cet.
Ke-2, h. 9. 7 Abdul Rosyad Shaleh, Manajemen Dakwah Islam. h. 19
14
Berdasarkan pengertian di atas dapat diasumsikan bahwa tujuan dakwah
memiliki arti penting sama halnya seperti subjek, objek, metode, dan media
dakwah. Secara garis besar tujuan dakwah terbagi menjadi dua bagian:
1. Tujuan Umum (Major Objektive)
Tujuan umum dakwah adalah mengajak ummat manusia (meliputi orang
mukmin maupun orang kafir atau musyrik) kepada jalan yang diridha‟i Allah
SWT agar dapat hidup bahagia dan sejahtera di dunia dan di akhirat.8
Kebahagiaan dunia dan akhirat merupakan titik puncak tujuan hidup manusia,
sedang dakwahpun mengarah kesana yang disertai dengan usaha mengajak ummat
manusia menuju kebahagiaan tersebut yang diridha‟I Allah SWT.
2. Tujuan khusus Dakwah (Minor Objektiv)
Tujuan khusus dakwah merupakan perumusan tujuan sebagai perincian dari
tujuan dakwah secara umum. Tujuan ini dimaksudkan agar dalam pelaksanaan
dakwah dapat diketahui secara jelas ke mana arahnya, jenis kegiatan apa yang
hendak dikerjakan, kepada siapa kita berdakwah, dan bagai mana caranya agar
tepat sasaran. Adapun tujuan itu adalah:
a. Mengajak ummat manusia yang sudah memeluk agama Islam agar lebih
meningkatkan keimanan dan ketaqwaannya terhadap Allah SWT. Artinya
mereka diharapkan senantiasa melakukan segala perintah Allah SWT dan
menjauhi segala larangan-Nya.
Dan secara operasional tujuan khusus dakwah juga dibagi lagi menjadi:
1) Menganjurkan dan menunjukan perintah-perintah Allah SWT.
8 Ibid. h. 21
15
2) Menunjukan larangan-larangan Allah SWT, baik yang bersifat amaliyah
(perbuatan) maupun qauliyah (perkataan).
3) Menunjukan keuntungan-keuntungan atau janji-janji Allah SWT bagi
kaum yang mau bertaqwa kepada-Nya.
4) Menunjukan ancaman-ancaman bagi kaum yang ingkar kepada-Nya.
b. Membina mental agama (Islam) bagi kaum yang masih mu‟alaf. Mu‟alaf
dalam artian bagi mereka yang masih menghawatirkan tentang keislaman
dan keimanannya (baru beriman). Dalam hal ini, tujuan khusus dakwah
dalam operasionalnya dapat di khususkan yaitu:
1) Menujukan bukti-bukti keesaan Allah SWT dengan beberapa ciptaan-
Nya
2) Menganjurkn berbuat baik dan menjauhkan perbuatan yang tidak baik.
3) Mengajarkan syari‟at dengan cara bijaksana.
4) Memberikan beberapa tauladan dan contoh yang baik kepada mereka
(mu‟alaf).
5) Mengajak ummat manusia yang belum beriman agar beriman kepada
Allah SWT.
c. Mendidik dan mengajar anak-anak agar tidak menyimpang dari fitrahnya.9
Amarullah ahmad merumuskan bahwa “tujuan akhir dakwah Islam adalah
Khoirul ummah yang basisnya didukung oleh muslim yang berkualitas khoirul
barriyan.”10
Dari definisi-definisi tersebut, meskipun terdapat perbedaan dalam perumusan
tetapi apabila diperbandingkan satu sama lain dapat diambil konklusinya yaitu:
9 Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1983), h. 51-60
10 Amarullah Ahmad, Dakwah Islam Sebagai Ilmu, Sebagai Kajian Episteriologi dan struktur
keilmuan dakwah, (Yogyakarta: Prima Duta, 1983), h. 25.
16
Dakwah adalah usaha yang berproses untuk mengubah seseorang kelompok orang
dari suatu keadaan tertentu menuju kepada kepada keadaan yang lebih baik sesuai
dengan perintah Allah dan Rasul-Nya.
Tujuan dakwah ini diperkuat dengan firman Allah:
Artinya: “Kamu adalah ummat terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
menyeru kepada yang ma’ruf da mencegah dari yang munkar dan
beriman kepada Allah”. (Ali-Imran: 3 : 110)
Sasaran adalah objek yang akan dituju, dalam konteks ini adalah mad‟u.11
sasaran dapat diklasifikasikan dalam beberapa bentuk diantaranya berdasarkan
letak geografis dan kondisi psikologis mad‟u terhadap agama. Sasaran dakwah
memiliki peran penting dalam menunjang keberhasilan dakwah. Hal ini dijelaskan
oleh beberapa ahli.
Basrah Lubis mengkategorikan sasaran dakwah jika dilihat dari stratifikasi
kelompok masyarakat berdasarkan letak geografisnya yaitu:
1. Masyarakat kota. Kehidupan masyarakat yang cenderung individualis,
kompetisi untuk meningkatkan status social sangat terasa sekali. Sehingga
nilai yang berkembang menjadi jauh lebih materialis dan rasionalis. Pola
pikir rasional merupakan titik utama yang perlu diperhatikan oleh para
juru dakwah. Karena materi-materi dakwah seharusnya disajikan dengan
lebih menggunakan pendekatan rasional.
11
Rafiuddin, Maman Abdul Djalil, Prinsip dan Strategi Dakwah, (Bandung: CV. Pustaka
Setia, 1997), h. 33
17
2. Masyarakat Desa. Kehidupan masyarakat desa yang erat hubungannya
dengan alam, mengandalkan sesuatu dengan mengandalkan kekayaan alam
sekitarnya membawa mereka pada pola pikir yang scenderung lebih
sederhana dibandingkan dengan masyarakat kota. Sehingga berdakwah
dihadapan masyarakat desa tidak memerlukan bahasa-bahasa ilmiah yang
memungkinkan menimbulkan kesalah pahaman karena tidak komunikatif.
3. Masyarakat Primitif. Yaitu masyarakat yang terbelakang diegala bidang.
Peradaban dan kebudayaannya masih asli dan sangat sederhana, tetapi
dengan kondisi seperti ini diperlukan para juru dakwah yang serba bisa,
dapat membimbing mereka langsung dalam kehidupan sehari-hari,
sehingga dakwah yang lebih cocok adalah dengan pendekatan bil hal
(perbuatan atau tingkah laku).12
M. Ghazali juga menambahkan penjelasan tentang sasaran dakwah, yaitu :
1. Sasaran dakwah yang menyangkut golongan dilihat dari segi struktur
kelembagaan, yaitu berupa masyarakat dari kalangan pemerintah dan
keluarga.
2. Sasaran dakwah yang berupa kelompok masyarakat dilihat dari segi
sosiokultural berupa golongan priayi, abangan dan santri. Ini terjadi pada
masyarakat jawa.
3. Sasaran dakwah yang berhubungan dengan golongan masysrakat dilihat
dari segi okupasional (propesi) seperti petani, pedagang, pegawai negeri,
dan sebagaiya.
12
Rafiuddin, Maman Abdul Djalil, Prinsip dan Strategi Dakwah, (Bandung: CV. Pustaka
Setia, 1997), h. 33
18
4. Sasaran dakwah yang berhubungan dengan golongan masysrakat dilihat
dar segi usia: Golongan anank-anak, remaja dan dewasa.
5. Sasaran dakwah yang berhubungan dengan golongan masysrakat dlihat
dari segi tingkat sosilal ekonomi berupa golongan ekonomi atas,
menengah dan miskin.
6. Sasaran dakwah yang menyangkut kelompok masyarakat dilihat dari segi
jenis kelamin, yaitu laki-laki dan wanita.
7. Sasaran dakwah yang berhubungan dengan golongan masysrakat dilihat
dari segi kekhususan, yaitu golongan tuna susila, tuna karya, tuna wisma,
narapidana dan sebagainya.13
Rafi‟udin S.Ag. dan Drs. Maman Abdul Djalil meninjau sasaran dakwah
berdasarkan sikap agamanya yaitu :
1. Golongan yang mencintai agama.
2. Golongan yang hanya sekedar suka terhadap agama.
3. Golongan yang acuh tak acuh terhadap agama.
4. Golongan yang tidak begitu suka terhadap agama.
5. Golongan yang benci terhadap agama.14
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa didalam konsep dakwah
seluruh aspek penunjang seperti subjek, objek, materi, media dan tujuan harus
diperhatikan secara cermat. Hal ini merupakan factor penting dalam menunjang
keberhasilan dakwah.
13
M. Easri Ghazali, Dakwah komunikatif, membangun kerangka dasar ilmu dakwah,
(Jakarta: CV. Pedoman ILmu Jaya, 1997), Cet, Ke-1, h. 3 14
Rafiuddin, op. cit. h. 34-35
19
2. Materi dan Metode Dakwah
a. Materi dakwah
Materi adalah agama sesuatu yang menjadi bahan untuk diujikan, dipikirkan
dan sebagainya.15
Sedangkan materi dakwah adalah seluruh ajaran Islam secara
tidak terpotong-potong. Ajaran Islam telah tertuang dalam Al-Qur‟an dan Sunnah
Rasul, sedang pengembangannya kemudian akan mencakup seluruh kultur Islam
yang murni bersumber pada pokok ajaran Islam itu.
Materi yang demikian luas sudah tentu memerlukan pemilihan yang cermat,
disamping perlunya memperhatikan situasi dan kondisi kemasyarakatan yang ada.
Yang paling penting adalah pemilihan materi yang tepat untuk penerima dakwah
yang sesuai.16
Seorang da‟i atau komunikator tanpa adanya materi yang disampaikan
cendrung menjadikan kegiatan dakwah itu tidak terarah, bahkan menyebabkan
hilangnya bentuk dakwah yang sebenarnya. Materi dakwah yang baik seiring dan
searah dengan kondisi sasaran atau objek dakwah yang dituju. Hal ini tentunya
dikhawatirkan dakwah berubah menjadi sarana hiburan atau objek gelak tawa.
Padahal yang diharapkan adalah sebaliknya hiburan harus dapat dijadikan wahana
dakwah yang segar yang mampu memberikan visi yang segar kepada
penontonnya.17
15
Tim Penyusun Kamus,Kamus Besar Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1999), Cet. Ke-9,
h.637. 16
M. Syafa‟at Habib, Pedoman Dakwah, (Jakarta: Widjaya Jakarta, 1982), Cet. Ke-1, h. 94-
95. 17
M. Basri Ghazali, Dakwah Komunikatif,Membangun Kerangka Dasar Ilmu Dakwah, h. 9-
10
20
Yusuf Al-Qardhawy membagi pilar-pilar agama Islam secara garis besar
menjadi beberapa materi yang dapat diklasifikasikan menjadi empat hal pokok,
yaitu: Materi Akidah, Ibadah, Akhlak dan Hukum.18
1) Materi akidah
Secara etimologi, Akidah berasal dari Kata “al aqdu” yang berarti ikatan,
kepastian, penetapan, pengukuhan, pengencangan dengan kuat, juga berate yakin
dan mantap. Sedangkan menurut terminologi, terdapat dua pengertian, yaitu
pengertia secara umum dan pengertia secara khusus. Secara umum, akidah adalah
hukum yang qath’i tanpa keraguan lagi baik berdasarkan syar‟i (naqli) maupun
hasil pemikiran yang sehat (aqli), seperti I’tiqad yang benar atau salah. Sedangkan
secara khusus, akidah adalah pokok-pokok ajaran dalam Islam dan hukum-hukum
yang qoth’i,seperti keimanan dan mentauhidkan Allah, beriman kepada malaikat,
beriman kepada kitab-kitab Allah yang telah di turunkan kepada Nabi dan
Rosulnya, beriman kepada hari akhir (kiamat), beriman kepada takdir baik dan
buruk dari Allah serta semua yang gaib yang didasarkan pada dalil-dalil yang
kuat, juga kewajiban-kewajiban agama dan hukum-hukum yang qath’i.
Dengan demikian, akidah itu sendiri meliputi iman, dinn dan Islam dalam segi
I’tiqad, serta meliputi syari‟at dalam segi pengalaman.19
2) Materi Ibadah-Muamalah
Ibadah secara etimologi berarti mematuhi, tunduk, berdo‟a, sedangkan secara
terminologi pengertian ibadah adalah kepatuhan atau ketundukan kepada dzat
yang memiliki puncak keagungan, Tuhan Yang Maha Esa. Ibadah mencakup
18
Yusuf Al-Qardhawy,Pengantar Kajian Islam, (Jakarta: Pustaka Al-Kausar, 2003), Cet. Ke-
6, h. 43. 19
Tim Dirasah Islamiyah Universitas Islam Negri Jakara, Akhlak Ijtima’iyah,(Jakarta: PT.
Pamator, 1998), h.5
21
segala bentuk kegiatan (perbuata dan perkataan) yang dilakukan oleh setiap
mukmin-muslim dengan tujuan untuk mencari keridhaan Allah, sedangkan segala
perbuatan yang mencakup hubungan antara sesama manusia dikategorikan dalam
aspek muamalah.20
Jadi materi ibadah hubungannya adalah antara manusia
dengan penciptanya (HablumminAllah) sedangkan materi muamallah adalah
hubungan manusia dengan makhluk hidup lainnya (Hablumminannas).
3) Materi Akhlak
Akhlak secara etimologi berarti perkataan, akhlak berasal dari bahasa arab
yang merupakan jamak dari khulk yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku
atau tabiat.21
Secara terminologi berarti budi pekerti yang merupakan perpaduan
dari hasil rasio dan rasa yang bermanifestasi pada karsa dan tingkah laku
manusia.22
4) Materi Hukum
Ditinjau dari segi etimologi kebahasaan, hukum adalah suatu peraturan dan
sebagainya, untuk mengatur pergaulan hidup masyarakat. Sedangkan hukum
Islam adalah peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan yang berkenaan dengan
kehidupan berdasarkan Qur‟an dan Hadist; Syarak.23
Berdasarkan terminologi kebahasaan, hukum adalah sekumpulan aturan, baik
yang bersal dari aturan formal maupun adat, yang diakui oleh masyarakat dan
bangsa tertentu sebagai pengikat dari anggotanya. Bila hukum dihubungkan
dengan Islam, berarti “seperangkat peraturan berdasarkan wahyu Allah dan
20
Departemen Agama RI, Ensiklopedi Islam, (Jakarta), h. 385. 21
Luis Ma‟luf, Kamus Al-Munjid, (Beirut: Al Makkabah Al Katulikiyah,t.t), h.94 22
Rahmat Djatnika, Ilmu Akhlak, (Jakarta: Pustaka Panji Mas, 1992), h. 26. 23
Tim Penyusun Kamus, Kamus Besar Indonesia, h. 360.
22
Sunnah Rasul tentang tingkah laku manusia dari mukkalaf yang diakui dan
diyakini berlaku dan mengikat untuk semua umat yang beragama Islam.”24
Dari definisi tersebut dapat di pahami bahwa hukum Islam mencakup hukum
syari‟at dan hukum fiqih, karena arti syari‟at dan fiqih terkandung di dalamnya.
b. Metode Dakwah
Metode secara kata “ metodik” itu berasal dari kata “metode” (method),
metode berarti suatu cara kerja yang sistimatik dan umum, seperti cara kerja ilmu
pengetahuan. Kata” metode” dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Greek
(yunani). “Metha” yang berarti melalui atau melewati dan “Hodos” yang berarti
jalan atau cara. Metode berarti jalan atau cara yang harus ditempuh atau dilalui
untuk mencapai tujuan tertentu.” Sedangkan dalam kamus bahasa Indonesia
kontemporer, pengertian metode adalah ”cara kerja yang sistimatis untuk
mempermudah sesuatu kegiatan dalam mencapai maksudnya.”25
Metode dakwah adalah cara-cara yang digunakan da‟i untuk menyampaikan
materi dakwah, yakni bil lisan, bil qolam, dan bil hal. Dakwah bil lisan dapat
dilakukan dengan tiga metode yaitu ceramah, tanya jawab, dan percakapan antar
pribadi. Dakwah bil qolam lebih menitik beratkan kepada dakwah yang
bersifatkan tulisan. Sedangkan dakwah bil hal dilakukan melalui kegiatan sosial
yang bermanfaat langsung dan menyentuh masyarakat sebagai objeknya.
Dakwah dimasa sekarang membutuhkan media. Seorang da‟i dituntut untuk
menguasai media demi keberhasilan dakwahnya. Media adalah alat atau perantara
yang digunakan untuk menyampaikan pesan dakwah kepada khalayaknya. Asal
kata media adalah jamak dari bahasa latin “median” yang berarti alat atau
24
Faturrahman Djamil, Filsafat Hukum Islam, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999), h. 12. 25
Peter Salim, et.all., Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta: Modern
English,1991), h.1126
23
perantara. Secara istilah media berarti sesuatu yang dapat dijadikan sebagai alat
untuk mencapai suatu tujuan dakwah yang telah ditentukan.
Macam-macam media dakwah menurut Ahmad Mubarok adalah Media
Visual, yaitu media atau alat yang ditangkap dengan menggunakan indra
penglihatan. Contohnya: media cetak (Koran dan majalah).
Media auditif, yaitu media atau alat yang ditangkap dengan menggunakan
indra pendengaran. Contohnya: Radio.
Media audio visual, yaitu media atau alat yang ditangkap dengan
menggunakan indra penglihatan dan pendengaran. Contohnya: Televisi,Film.26
Dari berbagai literatur ilmu dakwah, media dakwah dapat diklasifikasikan
menjadi:
1) Forum tatap muka, seperti ceramah, diskusi, dialog, seminar, workshop
dan lain-lain.
2) Media yang tercetak melalui buku, artikel keagamaan di surat kabar,
konsultasi keagamaan di majalah-majalah dan sebagainya.
3) Media elektronik, misalnya mimbar agama Islam di radio, kuliah subuh di
televise dan program keagamaan atau rohani lainnya.akwah
4) Media cetak elektronik yaitu internet.27
c. Rubrik Interaktif Masail Sufiyah
1) Rubrik Interaktif.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, rubrik adalah “kepala karangan (ruang
tetap) dalam surat kabar, majalah”, dan sebagainya. Sedangkan menurut
26
Ahmad Mubarok, Psikologi Dakwah,(Jakarta: Pustaka Fridays, 2001), h. 96. 27
Frihananto, Internet sebagai Media Dakwah Alternatif pada Masyarakat Informasi,
(Surabaya: Jurnal ilmu dakwah, Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya, Vol.4 no. 2,
2001), h. 1-8.
24
Komaruddin, rubrik adalah “kepala karangan, bab atau fatsal”. Di dalam surat
kabar atau majalah rubrik sering diartikan sebagai “ruangan” misalnya rubrik
tinjauan luar negri, rubrik ekonomi, rubrik olah raga dan rubrik kewanitaan.28
Sementara menurut Onong Uchyana Efendi, rubrik adalah ruangan pada halaman
surat kabar, majalah, atau media lainnya. Mengenai aspek atau kegiatan dalam
kehidupan manusia. Misalnya rubrik kewanitaan, olah raga, pendapat pembaca
dan sebagainya.29
Sedangkan definisi interaktif menurut Esther Dyson pakar
teknologi digital, ada dua pengertian interktif; pertama, berinteraksi dengan
manusia secara langsung. Kedua, berinteraksi dengan media seperti media
televisi, CD, radio, internet dan telepon.30
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa rubrik interaktif adalah ruang
tetap yang dapat berinteraksi dalam suatu media cetak atau elektronik.
2) Masail Sufiyah
Masail sufiyah adalah permasalahn sufi dan secara istilah ialah permasalahan-
permasalahan yang muncul dalam dunia sufi. Sedangkan sufi adalah orang yang
telah mencapai tujuan Tasawuf. Orang yang pertama memakai kata sufi adalah
Abu Hasyim al-Kufi di Irak (w. 150 H).31
Yang dimaksud dengan masail sufiyah dalam pembahasan ini adalah media
dakwah yang digunakan da‟i untuk menyampaikan dakwahnya dengan fokus
permasalahannya mengenai dunia sufi atau permasalahan yang berasal dari
tasawuf dan sufi.
28
Komaruddin, Kamus Istilah Skripsi dan Tesis, (Bandung: Angkasa, 1985), h.74 29
Onong Ucuhyana Efendi, Ilmu Komunikasi Teori dan Peraktek,(Bandung: Remaja Rosda
Karya, 1994), Cet. Ke-8, h. 149-150 30
www.Suara Pembaruan.com, diakses 1Mei 2009 31
basirah
25
a) Tasawuf
Tasawuf memiliki beragam definisi diantaranya menurut Ath-Thusi
menyebutkan bahwa Ibrahim bin Maulis Ar-Riqi telah menyampaikan lebih dari
seratus jawaban saat ditanya tentang definsi tasawuf. Al-Qusyairi didalam
risalahnya yang masyhur merangkum lima puluh definisi dari ulama terdahulu.
Sedangkan Nicholson merangkum 78 definisi. Karena itu kalimat tasawuf telah
menjadi istilah yang berkembang seiring perkembangan zaman, dan terpengaruh
oleh berbagai situasi dan kondisi zaman. Kita temukan arti tasawuf disatu masa
berbeda dengan yang ada dimasa lain, satu sufi dari sufi lain, hingga dari satu
individu disatu waktu kewaktu lain. Karena setiap orang menyampaikan menurut
perasaan dan citarasa spiritualnya.
Berikut definisi tasawuf menurut beberapa ulama terdahulu diantaranya :
- Menurut Abu Yazid Al-Bustami tasawuf adalah “hakikat yang haq
dikenakan oleh hamba ” Ia juga mengatakan tasawuf adalah “mengikat
kelembutan dan menolak tabir”. Juga melempar ego dan melihat Allah
secara total.
- Ma‟ruf Al-Kurkhi, tasawuf adalah ”mengambil hakikat dan tidak tertarik
pada apa yang ada ditangan mahluq”.
- An-Nawawi, Tasawuf adalah setiap pencapaian jiwa. Juga, tasawuf
menebar maqam(derajat spiritual) dan bertautan pada konsistensi”
- Junaidi mengatakan, “Tasawuf adalah yang hak mematikanmu darimu dan
menghidupkanmu dengan-Nya. Ia juga berkata, “Tasawuf adalah kau
bersama Allah tanpa hubungan. Juga Tasawuf adalah paksaan yang tidak
26
menyimpan perdamaian.”Tasawuf adalah dzikir disertai pertemuan,
ekstase disertai mendengar, dan amal disertai ketaatan.
- Ibnu „Arabi mengatakan, Tasawuf adalah akhlak Ilahi.
- Ibnu Jala mengatakan, “tasawuf adalah hakikat yang tidak punya bentuk”.
b) Sufi
Tidak mengherankan kalau kata sufi dan tasawuf dikaitkan dengan kata-kata
Arab yang mengandung arti suci. Banyak penulis yang mengaitkannya dengan
kata:
- Safa dalam arti suci dan sufi adalah orang yang disucikan. Dan memang,
kaum sufi banyak berusaha menyucikan diri mereka melalui banyak
melaksanakan ibadat, terutama sholat dan puasa.
- Saf (baris). Yang dimaksud saf disini ialah baris pertama dalam sholat
dimasjid. Saf pertma ditempati oleh orang–orang yang cepat datang ke
mesjid dan banyak membaca ayat-ayat Al-Qur‟an dan berdzikir sebelum
waktu sholat datang. Orang-orang seperti ini adalah yang berusaha
membersihkan diri dan dekat dengan Tuhan.
- Ahl al-Shuffah, yaitu para sahabat yang hijrah bersama Nabi ke Madinah
dengan meninggalkan harta kekayaannya di Mekkah. Di Madinah mereka
hidup sebagai orang miskin, tinggal di masjid Nabi dan tidur diatas bangku
batu dengan memakai suffah,(pelana) sebagai bantal. Ahl al-Suffah,
sungguhpun tak mempunyai apa-apa, berhati baik serta mulia dan tidak
mementingkan dunia. Inilah pula sifat-sifat kaum sufi.
- Sophos (bahasa Yunani yang masuk kedalam filsafat Islam) yang berarti
hikmat, dan kaum sufi pula yang tahu hikmat. Pendapat ini mungkin
27
banyak yang menolak, karena kata sophos telah masuk kedalam kata
falsafat dalam bahasa Arab, dan ditulis dengan sin dan bukan dengan shad
seperti yang terdapat dalam kata tasawuf.
- Suf (kain wol). Dalam sejarah tasawuf, kalau seseorang ingin memasuki
tasawuf, ia meninggalkan pakaian mewah yang biasa dipakainya dan
diganti dengan kain wol kasar yang ditenun secara sederhana dari bulu
domba. Pakaian ini melambangkan kesederhanaan serta kemiskinan dan
kejauhan dari dunia.
Diantara semua pendapat itu, pendapat yang terakhir inilah yang banyak
diterima sebagai asal kata sufi. Jadi, sufi adalah orang yang telah mencapai tujuan
tasawuf dan memusatkan perhatian pada alam rohani. Orang yang pertama
memakai kata sufi kelihatanya Abu Hasyim al-Kufi di Irak (w . 150 H).32
Adapun definisi sufi menurut tokoh-tokoh tasawuf sebagai berikut :
Al-Hallaj, ditanya mengenai sufi ia menjawab ”ketunggalan ego yang tidak
diterima oleh seseorang dan tidak menerima seseorang. Ia juga mengatakan, siapa
yang mengisyarat kepadanya maka ia mutashawwif, dan siapa yang mengisyarat
tentang dirinya, maka ia sufi. Sufi adalah orang yang mengisyaratkan tentang
Allah, karena kebanyakan orang mengisyaratkan kepada Allah.”
An-Nawawi mengatakan, “Sifat sufi adalah diam saat tiada itsar
(mengutamakan orang lain) saat ada.”
Dzunun Al-misrhi, ditanya mengenai sufi ia menjawab, “Sufi adalah orang
yang tidak letih sebab permintaan dan tidak gelisah sebab dicabut nikmat”. Ia juga
32
Jamalludin Ahmad Al-bunni, “Bashirah Shufiyah”, (Yogyakarta: Mitra Pustaka), Cet ke 1,
2002, h. 25
28
mengatakan “mereka adalah kaum yang mengutamakan Allah di atas setiap segala
sesuatu, sehingga Allah mengutamakan mereka diatas setiap sesuatu”.33
Dari hasil keterangan di atas data ditarik kesimpulan bahwa masail sufiyah
adalah media dakwah yang digunakan untuk menyampaikan pesan agama melalui
internet dan fokus permasalahan dakwah yang diangkat mengenai permasalahan
sufistik dan tasawuf.
.
B. Internet Sebagai Media Dakwah
1. Pengertian Internet dan Sejarahnya
Internet atau Internetworking adalah suatu jaringan besar komputer-komputer
yang saling berhubungan.34
Internet memiliki konsep yang berdekatan dengan
konsep “Information Superhighway”. Internet adalah network of network yang
menghubungkan komputer yang sekaligus mempunyai kesempatan untuk
melakukan perubahan besar dengan pihak lain.35
Jaringan itu sendiri merupakan istilah yang berasal dari sekelompok komputer
yang dihubungkan bersama sehingga mendapat beragam informasi dan
sumberdaya. Sesuai dengan namanya, internet bukan jaringan tunggal tetapi lebih
merupakan jaringan-jaringan di seluruh dunia yang dapat berkomunikasi.36
Jaringan tersebut merupakan kumpulan >200.000 jaringan komputer
individual yang dimiliki oleh pemerintah, berbagai universitas, perusahaan dan
nonprofit group. Jaringan yang saling terhubung (interconnected) ini saling
bertukar informasi dengan menggunakan standard dan protokol yang sama dan
33
Ibid h. 27 34
Widiaprana Ramelan, Pengantar Internet, (Jakarta: Lepkom Gunadarma ,1999), h.2. 35
Umaimah Wahid, Media convergence Chapter I Dikta Mata Kuliah Informatika, h. 1. 36
Clay Shirky, Internet Lewat E-mail, (Jakarta: PT. Elex Media Kompuntindo 1995), Cet. Ke-
1, h. 2.
29
bukan yang memilikinya. Mereka dihubungkan via Backbone Networks yang
berkecepatan tinggi dan berjarak jauh.37
Internet berawal dari ide bagaimana memindahkan data melalui perangkat
komputer. Ide tersebut tercetus sekitar tahun 1940-1950-an. Setelah satu ide yang
cukup terkenal saat itu adalah dari Vannevar Bush, seorang doktor dari
Massachusetts Institue of Technology, yang mencetuskan alat bernama memex,
yaitu “alat canggih yang bisa ditempatkan dimana saja dan dioprasikan dari jarak
jauh. Ide ini kemudian dikembangkan pertama kali pada tahun 1973 oleh ahli
komunikasi Amerika Vinton Cerf sebagai bagian dari proyek yang diseponsori
oleh Departement of Defence yang diberi nama Advanced Reaserch Projects
Agency (ARPA) yang kemudian berkembang menjadi ARPANET.”38
Jaringan asli internet awal mulanya tidak didesain sebagai jalur informasi
global. Tetapi jaringan dibuat atas dasar kemudahan komunikasi elektronik yang
cepat dan setabil bagi militer dan agen-agen pemerintah. Setelah itu motivasi itu
berubah seiring dengan kebutuhan dan perkemnangan zaman. Jaringan
ARPANET kemudian didesain agar memudahkan ilmuan untuk log-in (Masuk) ke
komputer di tempat lain dan menggunakan data-data yang diperlukan.
Seiring dengan permintaan konsumen jaringan ini kemudian berkembang luas
dan mendorong lahirnya jaringan-jaringan baru seperti National Science
Foundation (NSF) yang memiliki kecepatan 56Kbps. Jaringan NSFNET
menggunakan backbone (jalur utama dari seluruh jaringan komputer yang
terhubung) sebagai basisnya. Setelah kemunculan NSFNET, berkembanglah
37
Efraim Turban, R Kelly Rainer, Jr., dan Richard R Potter, Introduction to Information
Technology, (USA: John Wuley and Sons, Inc., 2001), h. 208. 38
Syarief Hidayatullah, Zulfikar S Darmawan, Islam Virtual; Keberadaan Dunia Islam di
Internet, (Jakarta: MIFTA, 2003), h. 11.
30
jaringan-jaringan canggih yang memudahkan pengguna dalam menjelajahi dunia
internet.39
“Di Indonesia, internet mulai berkembang pada tahun 90-an. Diawali oleh
forum diskusi mahasiswa-mahasiswa Indonesia di luar negeri yang membuat
mailimg list Indonesians@janus. berkeley. Edu. Sejak itu, mului bermunculan
mailing list lainnya, terutama dimotori oleh server ITB dan egroups.com
(kemudian dibeli oleh Yahoo, sehinga berganti nama menjadi Yahoogroup).
Forum-forum ini kemudian menjadi sarana yang sangat strategis dalam
pembangunan komunitas internet di Indonesia.”40
2. Internet Sebagai Pranata Sosial
Lembaga kemasyarakatan; lembaga sosial; pranata sosial; sosial institution
adalah himpunan kaidah-kaidah dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu
kebutuhan pokok di dalam kehidupan masyarakat.41
Masih segar dalam ingatan kita, beberpa waktu yang lalu terjadi gempa bumi
di Taiwan yang memutuskan jalur bandwidth (aliran lalu lintas data) antara Asia
ke Amerika. Media menggambarkan betapa besar pengaruh musibah ini bagi
masyarakat, seolah-olah terjadi “kiamat” besar bagi masyarakat pengguna internet
di seluruh kawasan Asia yang mempengaruhi situasi perekonomian khususnya
Indonesia. Ini membuktikan suatu hal bahwa telah terjadi institusionalisasi dari
media ini menjadi sebuah kebutuhan pokok setelah sandang dan pangan, dan telah
mampu membentuk ketergantungan bersifat kecanduan (addiction effect) bagi
masyarakat penggunanya.
Jauh tiga puluh tahun sebelumnya gejala seperti ini pernah diprediksi presiden
Prancis Valery Giscard d‟Estaing pada 20 Desember 1976:
39
Syarif Hidayatullah, Zulfikar S Darmawan, Islam Virtual; Keberadaan Dunia Isalm di
Internet, h. 13 40
Syarif Hidayatullah, Zulfikar S Darmawan, Islam Virtual; Keberadaan Dunia Isalm di
Internet, h. 41
Anidal Hasjir, dkk, Kamus Istilah Sosiologi, Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional
(Jakarta: Progres, 2003) h. 63
31
“Aplikasi computer sudah berkembang sedemikian rupa sehingga organisasi
ekonomi dan sosial masyarakat kita serta gaya hidup kita akan mengalami
transformasi akibatnya. Oleh karena itu, masyarakat kita harus berada pada
posisi yang mampu menyuburkan perkembangan itu dan sekaligus
mengendalikannya sehingga ia dapat berguna bagi kepentingan demokrasi
dan pertumbuhan kemanusiaan.”42
Everett M Rogers mengemukakan perbandingan tripologi masyarakat agraris:
industry dan informasi sebagai berikut:43
TABEL PERBANDINGAN TRIPOLOGI MASYARAKAT
Karakter
Dasar
Tripologi Masyarakat
Agraris Industri Informasi
Kurun Waktu 10.000 tahun dan saat
ini masih ada dunia III
200 tahun dimulai
di Inggris tahun
1955
Kurang dari 100
tahun di Amerika
Serikat dimulai
tahun 1955
Energi Otot dan sumber daya
alam yang tidak bisa
habis
Fosil dan bisa
habis
Transistor/chip
yang bisa dinuat
bila habis
Masalah utama Makanan Energy Informasi
Profesi Petani Buruh pabrik Pengolah
Informasi
Lembaga
social
Pertanian Pabrik baja/besi Riset Universitas
Tekhnologi
dasar
Manual Mekanik Elektrik
Cara
komunikasi
Tercetak (satu arah) Elektrik (satu
arah)
Elektrik (dua arah)
42
Alfian, TransFormasi Sosial Budaya dalam Pembangunan Nasional, (UI-Press, 1986), h.
197. 43
Everett M. Rogers dalam JB. Wahyudi, Komunikasi dan Teknologi, (Jakarta Gramedia
Pustaka Utama, 1992), h. 21.
32
Produksi Non-massal massifikasi Demassifikasi
a. Pendekatan Fungsional
Turban, Rainer, dan Potter membuat klasifikasi mengenai berbagai layanan
yang disediakan oleh internet. Menurut Turban, Rainer dan Potter internet
memiliki tiga tipe layanan utama yaitu:44
1) Communications Service,termasuk di dalamnya electronic mail, USENET
News Group, LIST SERVS, Chat Rooms, Telnet, Internet Telephony dan
Internet Fax.
2) Informations Retrivel Services, termasuk di dalamnya gophers,archie,
WAIS, feli transfer Protocol (FTP) dan Veronica.
3) The World Wide Web.
Dari berbagai layanan dan aplikasi di atas, tidak semua digunakan leh para
pengguna internet. Aplikasi yang umumnya digunakan oleh para pengguna
internet adalah email, mailing list, file transfer protocol (FTP),www,chat rooms
dan e-era.
Penjelasan mengenai aplikasi tersebut adalah sebagai berikut :45
1) Electronic Mail (e-mail), adalah media komunikasi surat menyurat yang
lebih cepat, berjangkauan luas dan ekonomis dibandingkan cara konvesial.
2) Mailing list.yaitu nama sebuah perkumpulan pengguna email dengan
alamat tertentu. Mailing list ini beranggotakan paling sedikit 50 orang dan
44
Efrain Turban, Rainer and Richard E. Potter, Introduction of Information Technology,
(USA: Jhon Willey and sons, Inc : 2001), h. 216. 45
Syarif Hidayatullah, Zulfikar S Darmawan, Islam Virtual Keberadaan Dunia Islam di
Internet, (Jakarta MIFTA. 2003), hal. 37.
33
apabila kita ingin mengirim email ke 50 orang tersebut sekaligus,maka
cukup mengirim ke satu alamat, yaitu alamat mailing list tersebut.
3) File transfer protocol (FTP), yaitu suatu mekanisme untuk
menyebarluaskan berkas-berkas elektronis melalui internet baik itu berkas
aplikasi perangkat lunak, berkas data atau berkas lain.
4) World Wide Web, adalah suatu sumber informasi yang terdistribusi di
seluruh dunia yang berupa gabungan antara teks, gambar, suara, animasi,
video dan sebagainya
5) Chat Room,merupakan suatu bentuk komunikasi interaktif on line yang
memungkinkan seseorang untuk melakukan percakapan secara langsung
dengan orang lain melalui computer
6) Telnet,yaitu pengaksesan suatu komunikasi dari jarak jauh, dimana seolah-
olah kita dapat menggunakan suatu komunikasi meskipun computer
tersebut berada di wilayah lain.
7) E-era,yaitu istilah untuk menyebutkan berubahnya berbagai proses
kehidupan, yang semula dilakukan secara manual kini dilakukan melalui
tekhnologi canggih berbasis komputer dan internet. Contohnya adalah E-
Commerce(transaksi belanja melalui internet), E-Learning (system
perkuliahan melalui internet) dan E-Government (birokrasi melalui
internet)
Internet memungkinkan terjadinya komunikasi yang super cepat antara suatu
pihak dengan pihak lainnya, tanpa mengenal batasan ruang dan waktu. Hal ini
dimungkinkan karena jangkauan Internet yang telah meng-global. Dengan
mengetahui alamat seseorang atau suatu lembaga di Internet, kita dapat mengirim
34
informasi kapan saja dan kemana saja diseluruh dunia dalam waktu yang sangat
singkat dan cara yang sangat mudah. Internet juga dapat menghemat biaya
komunikasi yang harus dikeluarkan.
Dengan begitu banyaknya computer yang terhubung ke Internet, dimana
masing-masing computer memiliki kandungan informasinya sendiri-sendiri, maka
gabungan seluruh informasi di internet sangatlah luar biasa. Internet merupakan
sumber informasi yang melipah (hamper tanpa batas) yang terus berkembang
seiring dengan makin berkembangnya Internet itu sendiri.
Fungsi lain yang takalah pentingnya dari Internet adalah kolaborasi. Yang
dimaksudkan kolaborasi disini adalah suatu proses menyelesaikan suatu pekerjaan
secara bersama-sama (team work). Anggota tim bisa terdiri dari berbagai macam
ahli dari berbagai bidang yang tersebar di berbagai negara di dunia. Internet
merupakan media yang sangat membantu suatu kolaborasi yang biasanya
terhambat oleh ruang dan waktu. Melalui Internet kita dapat melakukan suatu
konfrensi (conference) dengan berbagai pihak di mana pun mereka berada. Kita
bahkan dapat mengerjakan suatu pekerjaan secara bersamaan melalui Internet.
Kebutuhan akan aktualisasi diri sebagai seorang muslim ternyata sama
pentingnya dengan dakwah itu sendiri.
Ahmad Najib Burhani – pengamat Islam yang kerap menulis tentang teknologi
dan agama – menyatakan bahwa Internet memungkinkan setiap orang untuk
bertanggung jawab secara individu, termasuk soal agama. “tetapi yang menjadi
pertanyaan lebih lanjut adalah apakah Internet bisa menjadi tempat yang tepat
untuk suatu proses penjelajahan kehidupan beragama yang penuh makna,” ujar
Najib. Menurut Najib, mengutip Steven Walman pendiri BeliefNet, Internet bisa
35
menjadi alternatif media ketika seseorang sangat disibukan dengan aktifitas
kesehariannya sehingga tidak dapat mengikuti acara keagamaan yang memerlukan
kehadiran fisik.46
Terlepas dari kelebihan-kelebihan di atas, penyalahgunaan internet sebagai
media kejahatan pun semakin pesat semaju penemuan-penemuan baru teknik
carding (belanja dengan kartu keridit orang lain) oleh kalangan hacker dan
cracker47
, situs-situs porno yang menjamur, game online yang membunuh waktu-
waktu produktif kalangan muda, menyebabkan anak-anak sekolah bolos,
pemborosan dan kecanduan, yang berjuang pada dekadensi moral dan sikap tak
acuh terhadap masa depan.
b. Fungsi dan Disfungsi Internet sebagai Media dakwah.
Kelebihan internet sebagai media dakwah antara lain:
1) Kemudahan dan kecepatan dalam mengakses informasi keagamaan dan
mudah membandingkannya dengan berbagai pendapat dan nara sumber
karena internet mempublikasikan semuanya dan memberi kebebasan
mutlak kepada penggunanya dalam memilih dan mengakses data.
2) Jangkauan dakwah yang lebih luas tanpa halangan ruang, waktu, kultur
dan geografis.
3) Mad‟u yang mengaksesnya tidak terbatas, bisa siapa saja, bahkan non-
muslim sekalipun.
4) Membuka kesempatan bagi para penggunanya untuk berinteraksi dengan
menggunakan aplikasi seperti Chat Room, dan Mailing List sebagai forum.
Kekurangan internet sebagai media dakwah antara lain:
46
D onny B.U, M. Si, Internet Sebagai Media Dakwah Islam, http:// free.vlsm.org 47
Sebuatan para penjelajah internet yang misterius, mampu menyembunyikan IP (identitas)
dan terkadang merugikan.
36
1) Masih banyak dari kalangan masyarakat yang sulit mengakses internet
karena dianggap mahal untuk pengadaan perangkat komputer, jaringan
telepon, tagihan atau biaya sewa di warnet (warung internet).
2) Hubungan jarak jauh mestipun dua arah dan terpenuhinya unsur
komunikator dan komunikan, telah membawa dampak memudarnya
silaturrahmi secara fisik dan fsikologis karena sifat mad‟u yang terpencar.
3. Dakwah Interaktif melalui Internet
Pada hakikatnya dakwah merupakan aktualisasi imani yang dimanifestasikan
dalam suatu sistem kegiatan manusia beriman dalam bidang kemasyarakatan yang
dilaksanakan secara teratur untuk mempengaruhi cara berpikir, bersikap dan
bertindak manusia pada dataran kenyataan individual dan sosiokultural dalam
rangka mengusahakan terwujudnya ajaran Islam dalam semua segi kehidupan
dengan menggunakan cara-cara tertentu.48
Seiring dengan perkembangan zaman, dakwah sebagai sebuah kegiatan
komunikasi keagamaan dihadapkan pada perkembangan dan kemajuan teknologi
komunikasi. Arus informasi dan kebudayaan manca negara yang berkembang
dimasyarakat melalui teknologi komunikasi, menjadi saingan berat bagi seruan
dakwah Islam.49
“Hal ini menjadi suatu beban bagi para da‟i untuk bisa
beradabtasi dengan kemajuan teknologi komunikasi tersebut, terutama dalam
penggunaan media, maka dari itu sebagai da‟i selain menggunakan media
48
Amarullah Ahmad, Dakwah Islam dan Perubahan Sosial,(Yogyakarta: Prima Duta,
1983). Cet Ke-1,h.2 49
Ahmad Mubarok, Psikologi Dakwah, (Jakarta: Pustaka Pirdaus,1999),h.105
37
tradisional para da‟i juga harus bisa memampaatkan media massa cetak ataupun
elektronik sebagai hasil teknologi komunikasi untuk kegiatan dakwah.”50
Adapun cara-cara dakwah telah diterangkan dalam Al-Qur‟an, yaitu dalam
surat An-Nahl ayat 125:
. .
Arinya :” Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah, nasehat-nasehat
yang benar dan berdebatlah dengan cara yang baik…” (QS:An-
Nahl: 16 : 125).
Imam Syaukani berpendapat bahwa:
“Hikmah adalah ucapan-ucapan yang tepat dan benar atau argumen-argumen
yang kuat dan meyakinkan.
Mau’idzhoh hasanah adalah ucapan berisi nasehat-nasehat yang baik dan
bermanfaat bagi yang mendengarkan, atau argument memuaskan sehingga
pihak pembaca dan pendengar dapat memahami dan membenarkan apa yang
disampaikan oleh pembawa argument itu.
Mujadalah bi allati hiya ahsan adalah berdiskusi dengan cara yang baik dari
berbagai diskusi yang ada.51
”
Dengan cara-cara di atas, maka para da‟i harus bisa memilih cara dakwah
yang tepat dan sesuai dengan sasaran maupun bentuk yang digunakan agar tujuan
dakwah yaitu mengajak umat manusia kepada ajaran Islam dapat tercapai dengan
ditunjang sebuah alat bantu untuk menyampaikan pesan dakwah kepada sasaran
yaitu dengan cara tradisional seperti ceramah dimajlistaklim, atau dengan cara
modern seperti berdakwah melalui media massa cetak atau elektronik.
Adapun dakwah interaktif melalui internet adalah proses penyampaian pesan
dakwah dari da‟i kepada mad‟u melalui media (internet) dengan cara berinteraksi
50
Hilmi Muhamadiyah dan Syamsuddin M.Pay (ed), Dakwah dan Globalisasi, (Jakarta:
ELSAS,2000), Cet Ke-1, h.33 51
Studiy Rizal Elka, Dakwah bi Al-Qalam dan Dasar-Dasar Penyajiannya,Dakwah,(dalam
Yaqub, 1997:121) no.2, vol. 1 (juli 2000), h. 6-7.
38
langsung. Seperti tanya jawab, konsultasi, berdiskusi dan sebagainya tanpa batas
tempat dan waktu.
Penulis mengamati Dakwah Interaktif melalui Internet mulai dari aplikasi
yang dibutuhkan, cara mengaplikasikan alat atau media itu sendiri secara mekanis
hingga langkah teknis mengakses Dakwah Interaktif melalui Internet dalam hal ini
Rubrik Interaktif masail Sufiyah pada situs SufiNews.com.
Selain hal tersebut di atas, ada beberapa hal Aplikasi yang dibutuhkan dalam
mengoprasikan Internet, adalah:
a. Perangkat keras
1) Komputer PC dengan hard disk-nya
2) Modem (internal/eksternal) 33,6 Kbps (kilo byte per second).
Digunakan untuk mengubah sinyal digital (dari computer) menjadi
sistim analog (yang lewat di kabel telpon), dan kemudian sampai di ISP
(Interner Service Provider) diubah menjadi sinyal digital kembali.
3) Sambungan telpon.
4) Web browser : Untuk melihat tampilan informasi yang ada di www, kita
membutuhkan program Web browser antara lain Netscape Navigator,
Microsoft Internet Explorer dan sebagainya.
b. Perangkat Lunak.
1) Standar system oprasi yang dipakai adalah Microsof Windows.
2) Softwer jaringannya Netscape Navigator, Microsoft Internet Explorer
dan sebagainya.
39
3) ISDN (Integrated Service Digital Networek), adalah layanan telpon
digital penuh berkecepatan tinggi. ISDN mengubah jaringan telpon
analog menjadi sitem digital.
4) ASDL (Asymmetric Digital Subscriber Line), yaitu perangkat yang
memiliki kecepatan 253 Kbps yang memungkinkan kita melakukan
teleconference ataupun menonton film di Internet.52
Penting dimiliki untuk dapat menggunakan fasilitas internet, yaitu:
1) Dial –up Connection, suatu program yang menghubungkan modem
dengan penyedia jasa Internet
2) Web Browser, suatu program untuk dapat menggunakan fasilitas www
(world wide web).
3) Mail Browser, program untuk mempermudah penggunaan fasilitas e-
mail.
Untuk menginstalasi program tersebut sangatlah mudah. Panduan tahap demi
tahap dapat kita temukan, bahkan pada PC tertentu yang menggunakan perangkat
lunak seperti windows dari Microsoft, telah menyediakan program-program
tersebut tanpa harus menginstalasinya terlebih dahulu.
Setelah perangat di atas sudah lengkap, langkah berikutnya adalah bergabung
atau menggunakan jaringan Internet. Untuk bergabung atau menggunakan
jaringan Internet, terlebih dahulu berlangganan ke sebuah ISP. Adapun ISP yang
ada di Indonesia salah satu diantaranya adalah true coloursl, Telkom net instant
dan sebagainya.
52
Syarief Hidayatullah, Zulfikar S Darmawan, Islam Virtual; Keberadaan Dunia Islam di
Internet, h. 37.
40
c. Langkah-langkah mengakses Rubrik Interaktif Masail Sufiyah pada Situs
SufiNews.com:
1) Klik Start pada layar monitor awal setelah terhubung dengan jaringan
Internet.
2) Ketik www.SufiNews.com pada web browser.
3) Selanjutnya akan muncul situs SufiNews.com yang didalamnya terdapat
beberapa Rubrik
4) Klik Rubrik Interaktif Masail Sufiyah
Apabila langkah di atas sudah dilakukan, maka netters langsung bisa
menikmati layanan konsultasi atau menayakan masalah-masalah seputar sufi dan
tasawuf yang dibuat oleh situs SufiNews.com.
41
BAB III
GAMBARAN UMUM SITUS SUFI NEWS.COM
A. Sejarah berdirinya situs Sufi News.com
SufiNews.com didirikan pada tahun 2003 sebagai media interaktif dengan dunia
Sufi khususnya dan umumnya untuk ummat Islam di Indonesia. Selain itu, situs ini
lahir disebabkan oleh kondisi media massa yang banyak mempengaruhi cara pandang
masyarakat. Situs Islam memang banyak, namun belum ada satupun di Indonesia
ketika itu situs yang secara spesipik mengupas dunia taSAWuf dengan segala
permasalahanya dan solusinya dengan pendekatan sufistik.
Kondisi masyarakat saat ini sangat memperihatinkan terutama dengan banyaknya
suguhan-suguhan media, yang kurang mendidik baik itu media cetak maupun media
elektronik. Sehingga banyak sekali menimbulkan permasalahan-permasalahan baik
itu permasalahan ekonomi, social, politik dan lain sebagainya. Seperti halnya pola
hidup yang materialistis, kepribadian yang terpecah dan lain sebagainya. Karena
kehidupan manusia modern dipolakan oleh ilmu pengetahuan yang coraknya kering
nilai-nilai spiritual dan terkotak-kotak. “Kehidupan manusia modern diatur menurut
rumus ilmu yang eksak dan kering. Akibatnya kini tengah menggelinding proses
hilangnya kekayaan rohaniyah, karena dibiarkannya perluasan ilmu-ilmu positif (ilmu
yang mengandalkan fakta-fakta empirik, obyektif, rasional dan terbatas) dan ilmu-
ilmu social.1”
1 Dr.H. Abudin Nata, M.A, Akhlak TaSAWuf, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002), Cet,
Ke-4, h.290
42
“Situs yang digagas oleh KH. M. Lukman Haqim, MA ini tergolong masih muda
namun ke eksistensiannya di masyarakat dapat diterima oleh berbagai macam
kalangan mulai kaum muda yang sedang mencari jalan ruhani, para pengamal thariqat
sufi, para pencari pencerahan batin, hingga pengamat dan peneliti. Ini terbukti dengan
tidak kurang dari 800 orang setiap harinya yang mengunjungi situs SufiNews.com.”2
Sejak SufiNews.com berdiri, selalu ada perubahan perwajahan, rubrikasi, dan
model interaksi dengan pembacanya. Tambahan-tambahan dan pembaruan rubrik
senantiasa dilakukan melalui evaluasi tim SufiNews.com dan saran pembacanya.
Program SMS sufi misalnya, yang dikembangkan oleh redaksi SufiNews.com
ternyata sangat dinantikan oleh masyarakat yang haus akan oase-oase rohani atau
siraman rohani yang menyejukan hati. Maka pada tanggal 20 April 2006 program
SMS sufi diluncurkan oleh redaksi SufiNews.com dengan slogan “menjadikan Anda
selalu dekat dengan hikmah Sufi”. Untuk proses registerasi SMS sufi tidaklah susah
cukup dengan mengetik pada ponsel anda ketik: reg sufi, kemudian kirim ke 9600
dan biyaya yang dikenakan cukup relatife murah hanya Rp. 2000,- untuk pendaftaran
dan seterusnya sekali SMS hanya Rp. 1000,-.3
1. Visi dan misi situs SufiNews.com.
Visi dan misi merupakan aspek terpenting dalam suatu organisasi. Di atas visi
misi inilah langkah-langkah selanjutnya ditetapkan. Adapun visi situs SufiNews.com
adalah mencerdaskan umat islam di Indonesia melalui media internet. Sedangkan
misinya adalah menyebarkan dakwah Islamiyah melalui forum-forum atau rubrik-
2 Wawancara pribadi dengan redaksi
3 Wawancara pribadi dengan redaksi
43
rubrik disitus SufiNews.com yang mengandung hikmah dan memberikan solusi serta
menjadi media alternatif yang mampu mengajak umat Islam kembali kepada ajaran-
ajaran Islam yaitu Al-Qur‟an dan Sunnah.4
Dengan melihat visi dan misi yang agung, situs SufiNews.com tidak hanya
mementingkan dunia bisnis semata, tetapi membawa misi dakwah dengan bertekad
menggugah masyarakat akan kesadaran yang inovatif dan kreatif, tidak hanya
mengandalkan aspek intelektualitas saja tetapi juga mementingkan aspek moralitas.
2. Struktur Redaksi situs SufiNews.com
Situs SufiNews.com memiliki stuktur organisasi sebagai berikut:5
Penasehat : KH. Sholahuddin Abdul Djalil Mustaqiem
KH. Mustofa Bisri
Pemimpin Redaksi : KH.M. Lukman Hakim.M.A
Staf Redaksi : Ramli Izhaque
Informatika Teknologi : Harusodo
General Manager : Fatchan Sjarief
Design Grafis : M. Arief Mighfar
Alamat Redaksi : Jl. Bekasi Timur IV No. 15 Jatinegara, Jakarta Timur.
Nomor Telpon : (021) 856 16 95
4 KH.M. Lukman Hakim, M.A, Pemimpin Redaksi SufiNews.com, Wawancara Pribadi,Jakarta
15 mei 2009 5 Ibid h. 42
44
B. Forum-forum Dakwah dalam Situs Sufi News.com
1. Pengertian dan unsur-unsur Website atau Situs
Istilah kata situs adalah jamak dari kata site yang berarti posisi atau tempat
dimana sesuatu itu berada atau berlangsung.6 Dalam internet, situs merupakan
sebutan bagi tampilan-tampilan di layar monitor yang multilapis, dimana sebuah
tulisan / gambar yang di-klik mampu mengeluarkan tulisan / gambar lain. Situs dapat
diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan
informasi, gambar gerak, suara, dan atau gabungan dari semuanya itu baik yang
bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling
terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan ling-ling. Situs mampu
menggabungkan unsure suara (Audio), Vidio, (Tulisan) Grafik dan gambar bergerak
dari tempat jauh yang dihubungkan dengan kamera (Webcam).
Untuk membangun situs diperlukan beberapa unsure yang harus ada agar situs
dapat berjalan dengan baik dan sesuai yang diharapkan. Unsur-unsur yang harus ada
dalam situs antara lain adalah Domain Name.
Domain name atau biasa disebut nama domain adalah alamat permanen situs di
dunia internet yang digunakan untuk mengidentifikasi sebuah situs atau dengan kata
lain domain name adalah alamat yang digunakan untuk menemukan situs kita pada
dunia internet. Istilah yang umum digunakan adalah URL. Contoh sebuah URL
adalah http://www.iwan_komaruddin.tripod.com--dapat juga tanpa www—
Ada banyak macam nama domain yang dapat kita pilih sesuai dengan keinginan.
Berikut beberapa nama domain yang sering digunakan dan tersedia di internet:
6 Oxford Learner‟s Pocket Dictionary, New Edition, (Oxford: Oxford University Press), p.
45
a. Generic Domains (gTLDs)
Merupakan domain name yang berakhirkan dengan .Com .Net .Org .Edu .Mil
atau .Gov.7 jenis domain ini juga sering disebut top level domain dan domain ini tidak
berafiliasi berdasarkan Negara, sehingga siapapun dapat mendaftar.
.Com : merupakan top level domain yang ditujukan untuk kebutuhan
“commercial”.
.edu : merupakan domain yang ditujukan untuk kebutuhan dunia
pendidikan (education)
.gov : merupakan domain untuk pemerintahan (government)
.mil : merupakan domain untuk kebutuhan angkatan bersenjata (military)
.org : domain untuk organisasi atau lembaga non profit (Organization).
b. Country-Specific Domains (ccTLDs)
Yaitu domain yang berkaitan dengan dua huruf ekstensi, dan sering juga di sebut
second level domain, seperti .id(Indonesia), .au(Australia), .jp(jepang) dan lain lain.
Domain ini dioprasikan dan di daftarkan dimasing Negara. Di Indonesia, domain-
domain ini berakhirkan, .co.id, .ac.id, .go.id, .mil.id, .or.id, dan pada akhir-akhir ini
ditambah dengan war.net.id, .mil.id, dan web.id. penggunaan dari masing-masing
akhiran tersebut berbeda tergantung pengguna dan penggunaannya, antara lain:
.co.id : Untuk Badan Usaha yang mempunyai badan hukum yang sah.
.ac.id : Untuk Lembaga Pendidikan
.go.id : Khusus Untuk Lembaga Pemerintahan Republik Indonesia
.mil.id : Khusus Untuk Lembaga Militer Republik Indonesia
7 Titik di depan domain dibaca: dot
46
.or.id : Untuk segala macam organisasi yang tidak termasuk dalam kategori
“ac.id,”co.id”go.id”mil.id” dan lain
.sch.id : Khusus untuk Lembaga Pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan
seperti SD, SMP, dan atau SMU
.web.id : Ditujukan bagi badan usaha, organisasi atau perseorangan yang
melakukan kegiatannya di World Wide Web.
.war.net.id : Untuk Industri Warung Internet di Indonesia
Namun domain dari tiap-tiap situs di seluruh dunia tidak ada yang sama sehingga
tidak ada satupun situs yang akan dijumpai tertukar nama atau tertuar halaman
situsnya. Untuk memperoleh nama dilakukan penyewaan domain, biasanya dalam
jangka tertentu (tahunan).8
2. Forum-forum Dakwah
Situs SufiNews.com memiliki tiga forum atau rubrik utama yang masing-masing
rubrik atau forum memiliki sub-sub bahasan tersendiri. Rubrik atau forum tersebut
adalah: MENU SUFISTIK: Artikel Sufi, Tafsir Sufi, Serial Sufi, Sketsa Sufistik,
Maqomat, Pledoi Sufi, Profil Sufi, Mursid, Tarekat, Dunia Wali, Kolom Sufi,
Hikmah Sufi, Selebriti, Anehdot Sufi, Gerbang Sufi dan wawancara. INTERAKTIF
SUFI: Masail Sufiyah, Psikologi Sufi, Pengalaman Ruhani, Takwil Mimpi, Surat
Pembaca dan Opini Sufistik. KOLEKSI SUFI: Sastra Sufi, Pustaka sufi dan
Ensiklopedia Sufi.
8 http://webfoot.com/advice/translations/indonesian/email.domain.html
47
3. Unsur Dakwah dalam rubrik Masail Sufiyah
Masail sufiyah memiliki beberapa unsur dalam menjalankan dakwahnya yaitu:
a. Da‟i : merupakan nara sumber atau pengasuh rubrik masail sufiyah,
bertugas sebagai penjawab berbagai pertanyaan yang diajukan oleh para
netter (penanya) dan yang bertindak sebagai da‟I dalam rubrik ini ialah
KH. Lukmanul Hakim.
b. Mad‟u : merupakan sasaran dakwah masail sufiyah, mad‟u disini biasa
dikatakan disebut sebagai netters atau pihak yang mengajukan pertanyaan
atau memiliki permasalahan yang disampaikan kepada da‟i.
c. Materi dakwah : secara garis besar materi dakwah yang disampaikan dalam
rubrik ini berkisar pada permasalahan Tauhid, Akidah dan Syariah.
Permasalahan tersebut lebih dilihat dari sudut pandang dunia sufi, sesuai
dengan tema rubrik dan isu yang diangkat oleh da‟i.
d. Metode dakwah : metode interaktif lebih dominan dipakai dalam rubrik ini.
e. Media Dakwah : media yang digunakan dalam dakwah ini adalah media
internet dan sebagai tempat pertemuan antara netters (mad‟u) dan pengasuh
(da‟i) dalam situs SufiNews.com pada kolom masail sufiyah.9
C. Deskripsi Singkat Rubrik Interaktif Masail Sufiyah
Situs SufiNews.com tampil dengan gayanya yang khas, mengupas segala
permasalahan yang ada dan menyelesaikannya dengan pendekatan sufistik.
Sebagaimana kita ketahui bahwa salah satu pungsi dari media massa adalah
9 Ibid h.42
48
mempengaruhi (to influence), dan memberikan informasi (to inform) maka situs
SufiNews.com mencoba untuk memberikan informasi tentang ketaSAWufan
sekaligus menjawab masalah-masalah yang dialami oleh para sufi lewat rubrik
interaktif masail sufiyah.
Melalui Rubrik Interaktif Masail Sufiyah, situs ini selain mentransformasikan
nilai-nilai sufi, juga menjawab masalah-masalah yang dialami oleh parasufi melalui
media. Agar masyarakat tidak beranggapan bahwa untuk menjadi seorang sufi harus
berajar ke negri sebrang, harus berpakaian yang serba khas layaknya seorang ahli
ibadah. Akan tetapi dengan berpakaian biasapun kita bisa bertasawuf, dan
menjalankan nilai-nilai sufisme dalam keseharian kita.10
Berikut ini salah satu dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam Rubrik
Interaktif Masail Sufiyah dibulan Januari dan Febuari 2009:
Assalamu „alaikum wr. wb
Pak Luqman Hakim yang dimuliakan Allah ada pertanyaan yang mengganjal hati
saya mengenai karomah mursyid, menurut bapak mursyid yang
menunjukkan/memperlihatkan karomahnya perlu diragukan kemursyidannya?
Bagaimana ketika zaman Rasulullah, SAW, beliau menyadarkan umat manusia
dengan ayat-ayat suci Al-quran tetapi karena hatinya sudah tertutup maka beliau
memperlihatkan mu‟jizatnya seperti membelah bulan dsb tetapi tetap saja tertutup
hatinya! Bagaimana dengan seorang mursyid yang seperti itu mencontoh Rasulullah?
Wassalmu‟alaikum Wr. Wb.
Arie
10
SufiNews.com
49
No. Telepon: 4374xxx, 085885502xxx
Jawab:
Apakah Rasulullah SAW, ketika diperlihatkan mu‟jizatnya oleh Allah SWT,
karena kehendak Rasul SAW, sendiri? Bukankah itu semua kehendak Allah SWT.
Apalagi menyangkut mu‟jizat.
Karena itu karomah jika itu muncul dari kehendak dan hasrat seseorang, apalagi
disertai ilmu-ilmu hikmah tertentu, maka namanya bukan karomah. Karomah yang
hakiki adalah Karomatul Iman, dan Karomatul iqom. Karomah iman dan karomah
rasa yaqin yang luhur kepada Allah Ta‟ala.
Seorang mursyid pun jika muncul karomahnya, semata bukan kehendaknya
sendiri. Tetapi kehendak Allah Ta‟ala karena beliau fana‟ Billah dan Baqo‟ Billah,
bukan binafsihi (dengan dirinya).
Bahkan menurut Imam Al-Junayd, “karomah merupakan cobaan bagi para Wali,
karena hakikat karomah adalah Istiqomah. Sebab itu belajar thoriqoh bukan bertujuan
mencari karomah, bukan mencari mukasyafah, bukan mencari hal-hal dahsyat. Jika
itu yang diburu, berarti seorang salik telah menukar jiwanya dengan dunia.”11
“Jangan sampai kita beralasan mendalami ilmu-ilmu yang hebat, dengan sesuatu
yang luar biasa dengan tujuan dakwah, dan orang lainh supaya tunduk. Begitu
seseorang meraih ilmu itu akan muncul keinginan mencari yang lebih hebat lagi,
11
Ahmad Nashib Al-Mahamid, Amanat dan Orang-orang Jujur, (Jakarta: Dar El Fikr), Cet ke 1, h
17
50
akhirnya malah jadi petualang. Bukannya menuju Allah, tetapi menuju suatu
keistemewaan.”12
Assalamualaikum Wr.Wb.
Kepada pengasuh konsultasi sufistik yang terhormat, saya mau bertanya ketika
seseorang meninggal dunia dan dia mempunyai khodam, otomatis khodamnya akan
ikut kepada keturunannya, dan banyak anak cucunya yang tidak mengetahui,
bagaimana cara menghindarinya. Atas jawabannya saya sampaikan terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb
UdinEmail: [email protected]
No. Handphone: 085235211xxx
Jawab:
“Kadang memang demikian, ketika meninggal mengikuti salah satu keluarganya,
kadang tidak sama sekali. Ada beberapa cara yang sering kita muat di konsultasi ini
tentang melepaskan diri dari khodam tersebut. Tetapi tidak cukup demikian, karena
anda pun harus mengisi jiwa anda dengan dzikrullah yang istiqomah, dengan tata cara
yang benar dan niat yang ikhlas.”13
D. Segmen Pengaksesan dan Narasumber WWW. Sufi News.com
Sesuai dengan tujuan penggunaan analisis isi, yang diantaranya adalah
memberiakan gambaran tentang diri produser maksud atau keadaan politis dan
sosiologisnya, Namun penting untuk dicatat bahwa analisis isi itu sendiri tidak
12
SufiNews.com, bulan April 2006. 13
SufiNews.com, bulan April 2006.
51
memberikan bukti yang langsung tentang sifat komunikator, khalayak ataupun
efeknya. Jadi kita harus hati-hati bila tekhnik ini digunakan untuk tujuan selain dari
mendapatkan gambaran dan analisis langsung tentang isi komunikasi yang tersurat.14
Sebab itulah skripsi ini tidak membahas secara mendetail tentang segmen
pengaksesnya, disamping keterbatasan waktu, dana dan tujuan penelitian ini. Namun
berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu pengelola situs www.SufiNews.com,
penulis mendapatkan keterangan bahwa kebanyakan member dari situs ini adalah
Kaum muda yang sedang mencari Jalan Ruhani, Para pengamal Thariqat Sufi, Para
pencari pencerahan batin, hingga Pengamat dan peneliti.15
Hanya persoalan identitas diri pengakses yang begitu sulit diketahui secara pasti,
karena pada umumnya sebuah situs mewajibkan seorang yang ingin menjadi member
untuk mengisi daftar isian tentang data diri, namun sulit dibuktikan kebenaran isian
tersebut. Bahkan dua situs terbesar dunia seperti Yahoo dan Google tidak mampu
mengontrol penggunaan 2 e-mail atau lebih oleh satu identitas netter, karena itu saat
yang sama atau situasi yang berbeda seorang netter lebih menyukai identitas samaran
daripada yang asli. Hal ini tentu saja sangat merugikan, karena jika seandainya satu
orang menggunakan dua email, sedangkan satu email mendapat jatah satu Gyga Byte,
tak bisa dibayangkan beban memori yang harus ditanggung sebuah situs untuk
menampung jutaan netters. 16
14
Drs. Zulkarnain Nasution, M. sc, Sosiologi Komunikasi Massa, (Jakarta: Universitas Terbuka:
1993), h.38. 15
Drs. Zulkarnain Nasution, M. sc, Sosiologi Komunikasi Massa, (Jakarta: Universitas Terbuka:
1993), h. 40. 16
Drs. Zulkarnain Nasution, M. sc, Sosiologi Komunikasi Massa, (Jakarta: Universitas Terbuka:
1993), h.45.
52
Tidak semuanya seorang netters bisa disalahkan. Terdapat banyak alasan yang
penulis dapatkan dari pengamatan dan wawancara langsung. Alasan utama seorang
netters memilih incognito (menyamar) adalah pertimbangan keamanan dan privacy.
Dengan menyembunyikan identitas, seorang netters merasa nyaman menjelajahi
dunia maya dan bebasberekspresi tanpa harus diketahui jatidirinya yang sebenarnya.
Berangkat dari kebiasaan inilah konon munculnya cikal bakal hacker dan cracker
yang merugikan itu.
Begitu pula yang terjadi di SufiNews.com, identitas asli pengakses tidak dapat
diketahui melainkan dengan interaksi yang mereka lakukan di forum-forum yang
disediakan SufiNews.com. itupun hanya sebatas lokasi dimana internet sedang
diakses, penyedia layanannya (provider), pemikiran dan kalakter melalui tulisan yang
dikirimkannya di forum.
53
BAB IV
ANALISIS ISI RUBRIK INTERAKTIF MASAIL SUFIYAH PADA
SITUS SUFI NEWS.COM
A. Karakteristik Dakwah Rubrik Interaktif Masail Sufiyah
Begitu banyak permasalahan agama yang muncul belakangan ini menimbulkan
gejolak dikalangan agamawan terutama para pemuka agama yang notabenenya
bergelut dengan permasalahan yang dihadapi oleh umat.
Pemecahan permasalahan dan kebutuhan umat memacu para da’i untuk lebih
kretip dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah, sehingga muncullah berbagai
metode, cara dan karakter yang beraneka ragam dalam menyampaikan pesan dakwah.
Karakteristik merupakan salah satu daya tarik yang dapat menyaring umat untuk
lebih mengenal, mendalami dan memecahkan berbagai permasalahan yang
dihadapinya. Ciri yang melekat pada seorang da’i beraneka ragam bentuknya,
meskipun pada dasarnya memiliki tujuan yang sama dan berintikan pada tiga tema
pokok ajaran agama yaitu Ibadah, Akidah dan Akhlak.
Karakteristik yang amat mencolok dari rubrik interaktif masail sufiyah ialah
penyajian permasalahan agama secara lugas dan sederhana sehingga seorang mad’u
akan lebih muda mencerna apa yang disamaikan oleh seorang da’i. Dari segi isi
dakwah nilai-nilai sufistik terlihat begitu kental dalam pemberian solusi terhadap
54
mad’u dan pada dasarnya pun pendirian rubrik ini memang terfokus pada
permasalahan sufistik yang dihadapi oleh umat.1
Kesulitan dalam mendalami tasawuf merupakan alasan penyedia rubrik untuk
memberikan pemahaman yang benar mengenai tata cara bertasawuf yang benar.
Wajar saja, permasalahan agama bila dipandang dari segi sufi akan memunculkan
begitu banyak pertanyaan dan permasalahan yang sulit dijawab oleh umat jika mereka
hanya belajar melalui buku dan sumber yang terkadang sulit dimengerti.
Rubrik masail menyajikan tasawuf dan sufi secara sederhana dan sudah tentu
disesuaikan dengan kondisi zaman. Keleluwasan bertasawuf dan sufi yang disajikan
rubrik ini menjadikan umat tidak lagi berfikir kaku mengenai permasalahan agama,
terutama permasalahan yang muncul dalam dunia sufi dan tasawuf.
B. Pesan Dakwah Melalui Rubrik Masail Sufiyah
1. Akidah
a. Allah
“Husnudzonlah kepada Allah SWT, dan nggak usah mekso (memaksa
diri) untuk meraih tingkat ma’rifat sebagaimana anda bayangkan.
Pasrahkan jiwamu padaNya, terserah Dia Azza wa-Jalla,
memposisikan anda dalam kategori ma’rifat yang mana”2
Di sini da’i mencoba menyampaikan kepada penanya bahwasannya kita sebagai
manusia mempunyai batasan dalam pengetahuan dan manusia harus dapat
mengetahui kekurangan yang ada dalam dirinya agar tidak terjerumus dalam obsesi
yang tidak berujung dan mengakibatkan keburukan bukan kebaikan.
1 Wawancara Pribadi dengan Redaksi
2 SufiNews.com Edisi Januari-Februari 2009
55
Husnuzhon merupakan salah satu cara yang dianjurkan oleh da’i agar kita tidak
terlalu berkhayal akan suatu hal. Sesuai dengan firman Allah “Dekatnya aku (Allah)
dengan hamba-Ku melebihi dekatnya urat nadi (Al-Qaff: 50 : 16)”, ketika kita
memiliki keyakinan bahwa Allah dekat maka secara otomatis Allah pun dekat dengan
kita.
Firman Allah:
Artinya: “Dan supaya Dia mengazab orang-orang munafik laki-laki dan
perempuan dan orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan yang
mereka itu berprasangaka buruk terhadap Allah. Mereka akan
mendapat giliran (kebinasaan) yang amat buruk dan Allah memurkai
dan mengutuk mereka serta menyediakan bagi mereka neraka
Jahanam. Dan (neraka Jahanam) itulah sejahat-jahat tempat
kembali.” (Q.S. Al-fath: 48 : 48)
Ma’rifat memang baik namun ketika kita terlalu memaksakan diri untuk bisa
ma’rifat yang hadir bukanlah ketulusan hati untuk beribadah melainkan nafsu yang
berbicara untuk mendapatkan sebuah kedudukan. Satu hal yang baik jika diikuti
dengan nafsu justru akan berubah menjadi tidak baik.
Disini juga disampaikan tentang sifat Maha Kuasa Allah, hak Allah lah untuk
menentukan segala sesuatu dimuka bumi ini dan kita sebagai manusia hanya bertugas
untuk berusaha sebaik mungkin menjalankan tugas yang diberikan oleh Allah.
56
“Mestinya anda bersyukur, bagaimana seandainya anda terus menerus
dicoba oleh Allah dengan buang angin (kentut)? Apakah anda berhenti
melanggengkan wudlu?”3
Pada segmen ini da’i mencoba lebih berinteraksi dan membuat penanya untuk
dapat menemukan sendiri jawaban dari permasalahan yang dihadapinya. Dalam
beribadah, seorang manusia sebaiknya tidak memandang sebagai sebuah kewajiban
semata, karena jika kita memandangnya hanya sebatas kewajiban sudah tentu hal itu
akan memberatkan kita. Namun ketika kita memandangnya sebagai sebuah
kebutuhan hal yang berat pun terasa ringan dan kita berusaha keras untuk dapat
memenuhi kebutuhan tersebut (ibadah).
Firman Allah SWT mengenai perihal wudhu,
.
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan
salat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku,
dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua
mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu
sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air
(kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh
air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih);
3 SufiNews.com Edisi Januari-Februari 2009
57
sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak
hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu
dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu
bersyukur” (Q.S. Al-maidah: 5 : 6).
Abu Abdillah berkata, "Nabi saw. menjelaskan bahwa kewajiban wudhu itu
sekali. Beliau juga berwudhu dua kali-dua kali. Tiga kali-tiga kali, dan tidak lebih
dari tiga kali. Para ahli ilmu tidak menyukai berlebihan dalam berwudhu, dan
melebihi apa yang dilakukan oleh Nabi saw."4
Sebuah cobaan diberikan oleh Allah semata-mata untuk kebaikan umat itu
sendiri bukan untuk kebaikan/kepentingan Allah. Rasa syukur akan sebuah cobaan
yang diberikan oleh Allah merupakan pintu gerbang untuk dapat menyadari betapa
besarnya karunia Allah terhadap manusia.
Da’i mengajak penanya untuk lebih mensyukuri dan menghayati atas apa pun
yang diberikan oleh Allah kepadanya, karena dengan hal itulah dia dapat
meningkatkan ibadahnya.
“Jika anda niat bertobat, cukuplah dengan taubatan n asuha, yaitu
benar-benar taubat dan tidak mengulangi pelanggaran anda selama ini.
Namun jika anda merasa ingin mengqodlo sholat anda, dan puasa anda
silakan saja. Tetapi itu bukan syarat taubat.
Untuk bertobat cukuplah anda berhenti berbuat dosa dan nawait u
menuju dan kembali kepada Allah mengikuti jejak Rasulullah saw.
Apabila Allah mengampuni dosa-dosa anda, seluruh kesalahan di masa
lalu dihapus semua. Dan jika Allah mengampuni dosa -dosa anda
semua, pasti anda bertobat dan tak lagi mengulang. ”5
Pada kesempatan ini Da’i mengajak penanya untuk menyadari terlebih dahulu
akan semua kesalahan yang diperbuat dan mengingat akan tujuan awal yang hendak
4 Muhammad Nashiruddin Al-albani, Ringkasan Shahih Bukhari, (Jakarta: Dar El Fikr), h 233
5 SufiNews.com Edisi Januari-Februari 2009
58
diraih. Ada beberapa hal yang hendak disampaikan oleh da’i kepada penanya
pertama, ketika seorang manusia bertaubat maka bersungguh-sungguhlah dalam
taubatnya niscaya semua dosanya akan diampuni oleh Allah SWT.
Jaminan diterimanya taubat seseorang berdasarkan hadits riwayat Abu Hurairah
Ra: Dari Nabi saw meriwayatkan dari Tuhannya, beliau bersabda: Seorang hamba
melakukan satu perbuatan dosa lalu berdoa: "Ya Allah, ampunilah dosaku". Allah
Ta’ala berfirman: Hamba-Ku telah berbuat dosa dan dia mengetahui bahwa dia
mempunyai Tuhan yang akan mengampuni dosa atau akan menghukum karena dosa
itu. Kemudian orang itu mengulangi perbuatan dosa, lalu berdoa lagi: Wahai Tuhan-
ku, ampunilah dosaku. Allah Taala berfirman: Hamba-Ku telah berbuat dosa dan dia
mengetahui bahwa dia mempunyai Tuhan yang akan mengampuni dosa atau
menyiksa karena dosa itu. Kemudian orang itu melakukan dosa lagi, lalu berdoa:
Wahai Tuhanku, ampunilah dosaku. Allah Taala berfirman: Hamba-Ku telah berbuat
dosa dan dia mengetahui bahwa dia mempunyai Tuhan yang akan mengampuni dosa
atau menghukum karena dosa itu serta berbuatlah sesukamu, karena Aku benar-benar
telah mengampunimu. Abdul A`la berkata: Aku tidak mengetahui apakah Allah
berfirman "berbuatlah sesukamu" pada yang ketiga kali atau keempat kali.6
Kedua,taubat itu tidak sulit cukup dengan menyesali semua dosa dan tidak
mengulanginya lagi yang sulit adalah melawan nafsu untuk kembali lagi mengerjakan
dosa yang telah ditinggalkan. Karena pada dasarnya islam bukanlah agama yang
menyulitkan umatnya.
6 Shahih Muslim (Surabaya: Darul Ihya) h. 4953
59
Artinya: “Dan orang yang bertobat dan mengerjakan amal saleh, maka
sesungguhnya dia bertobat kepada Allah dengan taubat yang
sebenar-benarnya.” (Q.S. Al-furqan: 25 : 71)
b. Percaya Kepada yang Ghaib
Bagaimana ketika zaman Rasulullah, saw, beliau menyadarkan umat manusia
dengan ayat-ayat suci Al-quran tetapi karena hatinya sudah tertutup maka beliau
memperlihatkan mu’jizatnya seperti membelah bulan dan sebagainya, tetapi tetap saja
tertutup hatinya!
“Karena itu karomah jika itu muncul dari kehendak dan hasrat
seseorang, apalagi disertai ilmu-ilmu hikmah tertentu, maka namanya
bukan karomah. Karomah yang hakiki adalah Karomatul Iman, dan
Karomatul iqom. Karomah iman dan karomah rasa yaqin yang luhur
kepada Allah Ta’ala.
Seorang mursyid pun jika muncul karomahnya, semata bukan
kehendaknya sendiri. Tetapi kehendak Allah Ta’ala karena beliau
fana’ Billah dan Baqo’ Billah, bukan binafsihi (dengan dirinya). ”7
Di sini da’i menyampaika bahwa kelebihan yang dimiliki oleh seseorang
(mujizat, karomah dan ma’unah) bukanlah untuk kepentingan pribadi semata dan
ketika kelebihan itu hanya untuk kepentingan pribadi maka tidak lagi disebut sebagai
mujizat, karomah atau ma’unah melainkan istidraj. Contoh lain dari mujizat Nabi
yang jelas-jelas dipergunakan untuk untuk kepentingan umat ialah Hadis riwayat
Anas ra. Bahwa Nabi saw. minta diambilkan air lalu diberikan kepada beliau satu
mangkuk air. Kemudian mulailah orang-orang berwudu. Aku perkirakan jumlah
7 SufiNews.com Edisi Januari-Februari 2009
60
mereka antara enam puluh sampai delapan puluh orang. Kemudian aku beralih
memperhatikan air yang mengalir dari selah-selah jari tangan beliau.8
Artinya: “Ingatlah; sesungguhnya para wali-wali Alloh Mereka tidak merasa
takut dan tidak pula merasa sedih. Yaitu orang-orang yang beriman
lagi bertaqwa”. (Yunus: 10 : 62-63).
Kelebihan yang didapat oleh kekasih Allah digunakan untuk kepentingan syiar
islam dan sebagai pembuktian akan kebenaran, kebesaran dan kekuasan Allah atas
segala ciptaannya. Perlu digaris bawahi juga bahwa kelebihan atau karunia Tuhan
yang paling besar bukanlah bisa terbang, menghilang, membelah bulan dan lain-lain,
akan tetapi karunia Tuhan yang paling besar adalah Iman, Islam dan ihsan karena dari
ketiga hal tersebutlah manusia bisa selamat di dunia dan di akhirat kelak.
“Kadang memang demikian, ketika meninggal mengikuti salah satu
keluarganya, kadang tidak sama sekali. Ada beberapa cara yang sering
kita muat di konsultasi ini tentang melepaskan diri dari khodam
tersebut. Tetapi tidak cukup demikian, karena anda pun harus mengisi
jiwa anda dengan dzikrullah yang istiqomah, dengan tata cara yang
benar dan niat yang ikhlas.”9
Dapat dilihat dari jawaban yang diberikan oleh Da’i bahwa memang dibenarkan
ada bangsa jin yang menjadi teman (khodam) manusia dan khodam ini juga dapat
turun temurun seperti harta warisan yang diberikan oleh muwaris kepada ahli
warisnya. Akan tetapi da’i pun memberi peringatan kepada penanya sebaiknya hal
tersebut (Khodam) dilepaskan/dijauhi karena bisa menyebabkan kemusyrikan bagi
mereka yang belum kuat Tauhidnya.
8 Shahih Muslim (Surabaya: Darul Ihya) h. 4224
9 SufiNews.com Edisi Januari-Februari 2009
61
Alam ini terbagi menjadi dua bagian yaitu alam dzhohir dan alam ghaib, alam
dzohir adalah tempat manusia yang notabenenya berbadan kasar (dapat diraih oleh
panca indra) sedangkan alam ghaib ditempati oleh Jin, Malaikat dll yang notabenenya
berbadan halus (tidak dapat diraih oleh panca indra). Kedua alam beserta makhluknya
diciptakan dan hidup sesuai dengan kadar dan aturan-aturan sendiri jika salah satu
aturan dilanggar maka akan terjadi ketidak seimbangan dalam hidup.
Firman Allah:
Artinya: “Dan Kami tetapkan bagi mereka teman-teman yang menjadikan
mereka memandang bagus apa yang ada di hadapan dan di
belakang mereka dan tetaplah atas mereka keputusan azab pada
umat-umat yang terdahulu sebelum mereka dari jin dan manusia;
sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang merugi.” (Al-
fusilat: 41 : 25).
Berdasarkan ayat Al-qur’an diatas sudah sangat jelas bahwasannya manusia
sebaiknya bergaul (berteman) dengan bangsa manusia dan Jin (Khodam) bergaul
dengan bangsanya, umat terdahulu pun telah melakukan hal yang sama akan tetapi
lebih lebih banyak mendapatkan mudharat dari pada manfaat. Seseorang tidak boleh
mendatangkan mudhorot dalam bermuamalah sementara dia tidak memperoleh
manfaat. Jika mudharat yang ditimbulkan mendatangkan manfaat bagi dirinya, maka
hukumnya tafsil. Yaitu:
1. Jika mudharat itu sesuatu yang biasa dan manfaatnya jelas, maka
hukumnya boleh.
62
2. Jika mudharat itu sesuatu yang tidak biasa, dan manfaatnya tidak jelas
maka hukumnya tidak boleh.
c. Nabi dan Rasul
Kalangan ahli ma’rifat pada umumnya (awam), mengenal Allah
mengikuti jejak Rasulullah saw, dan membenarkan dalam hati mereka,
mengamalkan dengan badan mereka, namun kadang mereka berbuat
dosa dan maksiat, lalu hidup di dunia penuh dengan kebodohan dan
sembrono, dan kala itu mereka dalam bahaya besar, kecuali jika Allah
merahmati mereka.”
Contoh Sufi paling agung adalah Rasulullah SAW. Apakah ketika
beliau khalwat di gua hira’ itu disebut melepaskan tanggung jawab
keluarganya?
Nah, pandangan yang menyebutkan Sufi itu harus keluar dari aspek
dunia, bukannya ia keluar dari rumahnya dan pekerjaannya. Tetapi
bagaimana hasrat duniawi dalam hatinya yang harus dikeluarkan.
Walau pun ia tetap bekerja dan beraktivitas.10
Secara garis besar da’i mengajak mad’u untuk lebih detail memperhatikan apa
yang dikerjakan dan dipelajarinya. Ketika seseorang belajar untuk lebih mendekatkan
diri kepada Allah maka harus dengan ilmu dan pengamalan yang terus menerus,
ketika seseorang belajar mendekatkan diri kepada Allah tanpa ilmu dan tuntunan
yang benar maka akan terjadi kesalahan pemahaman dan berakibat terhadap
pemahaman pendapat bahwa dirinya sudah benar dalam beribadah sehingga secara
tidak disadarinya terjadi kerusakan dalam ibadahnya.
Kita umat Islam memiliki seoarang Nabi yang diutus tidak hanya sebagai
penyampai agama Allah tetapi juga sebagai suri tauladan, sudah selayaknyalah kita
mengikuti jejaknya karena tanpa kita mengikuti petunjuk dan tuntunan yang
diberikan akan sulit mendapatkan kebenaran dan kebehagiaan.
10
SufiNews.com Edisi Januari-Februari 2009
63
Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan
yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat)
Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut
Allah.” (Q.S. Al-ahzab: 33 : 21)
Kesalahan yang banyak terjadi dikalangan umat islam (khususnya ahli ma’rifat)
pemahaman yang kurang sempurna dan hanya diterima secara sepotong-sepotong
yaitu mementingkan kulitnya saja lupa terhadap isi, pandangan pelepasan diri dari
dunia bukan berarti seseorang harus memutuskan secara total dengan kehidupan
dunia (keinginan duniawi).
Kita hidup di dunia pasti memiliki kewajiban dalam hidup ini, aspek ibadah tidak
hanya berhubungan dengan akhirat saja karena ada beberapa ibadah yang tidak dapat
kita lakukan sendiri tanpa bantuan dan kehadiran orang lain. Sebuah kesia-siaan saja
ketika seseorang mencoba melepaskan diri dari dunia tetapi hatinya penuh dengan
keinginanan yang bersifat duniawi dan berkemasan nafsu saja. Disinilah inti utama isi
pesan da’i, seseorang jika ingin benar dan bahagia dalam kehidupan duniawi dan
ukhrowi harus mengikuti jejak Rasul sepenuhnya tanpa keraguan sedikitpun.
2. Ibadah
“Kalau batal, ya wudlu lagi. Nggak usah cari alasan berat ini dan itu.
Keengganan anda untuk wudlu lagi hanyalah sikap hawa nafsu anda
yang menumpuk di beban pundak anda, akhirnya anda berat berbuat
kebaikan.
Menjaga wudlu secara terus menerus adalah tindakan muli a, bukan
untuk disebut sebagai orang yang suci, tetapi biar hati kita bisa
64
terjaga. Jika kita menjaga lahiriyah kita, Insya Allah batin kita terjaga
pula.”11
Dalam segmen ini da’i mengingatkan untuk kembali mengingat niat awal dalam
beribadah dan menjaga ketulusan niat tersebut jangan sampai tercemar. Keengganan
seseorang beribadah dan keinginan beribadah terletak dalam diri dan hati seseorang.
Memang benar beribadah adalah hal baik tetapi jika diikuti oleh nafsu saja maka
ibadah tersebut menjadi sia-sia, bukanlah keutamaan yang didapat tetapi kesia-siaan
saja. Seseorang harus istiqomah dalam beribadah, jangan hanya karena hal kecil
membuat seseorang malas untuk beribadah, pada hakikatnya aturan dan tuntunan
yang diberikan Allah dan Rasul-Nya sudah sesuai dengan kemampuan manusia. Jadi
bohong jika manusia tidak dapat melaksanakannya atau berat melaksanakannya.
3. Akhlak
Semoga masih ada air bening di tengah limbahnya bangsa Indonesia di
Jakarta ini. Semoga tetap ada cahaya di tengah gelapnya Jakarta ini.
Semoga pula masih ada embun-embun menetes di tengah gersangnya
jiwa manusia Jakarta ini.
Makanya Ibnu Athaillah as-Sakandary mengingatkan, “Janganlah
bersahabat atau berguru kepada orang yang perilaku jiwanya dan
wacananya tidak membangkit dirimu menuju kepada A llah Ta’ala.”
Dikisahkan bahwa ada seseorang yang bersahabat pada Ibrahim bin
Adham. Ketika orang tersebut mau berpisah, berkata pada Ibrahim,
“Bila engkau melihat diriku ada cacat, maka. ingatkanlah diriku.”
Ibrahim menjawab, “Aku tak pernah melihat cacatmu, karena aku
melihatmu dengan mata kecintaan, sehingga aku selalu memandangmu
dengan mata pandangan kebaikan. Tanyakan saja pada selain diriku
tentang cacatmu.”12
11
SufiNews.com Edisi Januari-Februari 2009 12
SufiNews.com Edisi Januari-Februari 2009
65
Mengenai pergaulan da’i mengingatkan mad’u untuk lebih selektif dan
memperhatikan dengan siapa bergaul, tidak dapat dipungkiri lingkungan sekitar
(teman) ikut andil dalam pembentukan diri dan pribadi. Ketika bergaul dengan teman
yang baik secara tidak kita sadari akan memiliki pola pandangan dan keinginan untuk
menjadi baik pula.
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi
teman kepercayaanmu orang-orang yang di luar kalanganmu
(karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudaratan
bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata
kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati
mereka lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu
ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya.” (Q.S. Ali Imran: 3 :
118)
Pergaulan yang baik adalah pergaulan yang membawa seseorang kepada
kebaikan (Allah) dan sudah selayaknyalah seorang teman bisa dijadikan tempat
bersandar dan menaruh segala rahasia serta antara teman saling mengingatkan
keburukan masing-masing. Sehingga pergaulan yang di lakukan penuh dengan
rahmat dan keberkahan dari Allah. Sesuai dengan hadits Nabi:
Hadis riwayat Abu Musa ra, dari Nabi SAW., beliau bersabda: Sesungguhnya
perumpamaan berkawan dengan orang saleh dan berkawan dengan orang jahat adalah
seperti seorang penjual minyak wangi (misk) dan seorang peniup dapur tukang besi.
Penjual minyak wangi, dia mungkin akan memberikan kamu atau kamu akan
66
membeli darinya atau kamu akan mendapatkan aroma harum darinya. Tetapi peniup
dapur tukang besi, mungkin dia akan membakar pakaianmu atau kamu akan mencium
bau yang tidak sedap. (Shahih Muslim No.4762)
“Jangan sampai kita beralasan mendalami ilmu-ilmu yang hebat,
dengan sesuatu yang luar biasa dengan tujuan dakwah, dan orang lain
supaya tunduk. Begitu seseorang meraih ilmu itu akan muncul
keinginan mencari yang lebih hebat lagi, akhirnya malah jadi
petualang. Bukannya menuju Allah, tetapi menuju suatu
keistemewaan.”13
Terlihat dari jawaban diatas bahwa da’i mengajak mad’u untuk kembali
mengingat niat awal mengerjakan sebuah amalan dan ibadah. Da’i juga menjelaskan
tentang kejelekan sebagian orang yang lupa diri terhadap apa yang dikerjakan.
Sebenarnya masalah ini pernah terjadi pada peristiwa lupanya Nabi Musa terhadap
apa yang dikatakannya sehingga menyebabkan beliau harus belajar kepada Nabi
Khidir yang pada akhirnya Nabu Musa menyadari kesalahannya yaitu sombong akan
ilmunya dan apa yang diketahuinya sehingga lupa akan niat dan hakikat diberikannya
ilmu untuk apa.
Artinya:” Khidhir berkata: "Inilah perpisahan antara aku dengan kamu; Aku
akan memberitahukan kepadamu tujuan perbuatan-perbuatan yang
kamu tidak dapat sabar terhadapny.” (Q.S. Al-kahfi: 18 : 78)
Sesungguhnya kebaikan yang dilandasi oleh niat yang buruk akan menyebabkan
orang tersebut tidak dapat meraih keutamaan dari yang dikerjakannya, pada tahapan
tertentu seseorang akan diuji terhadap apa yang didapatkannya. Jika orang itu berilmu
13
SufiNews.com Edisi Januari-Februari 2009
67
maka akan diuji melalui ilmunya, kesombongan dan perasaan dirinya lebih mulia dari
orang lain akan muncul dengan sendirinya sehingga orang tersebut hanya
mendapatkan kulit dari ilmu yang dituntutnya bukan isinya. Hal tersebut terjadi
semata-mata hanya untuk meningkatkan derajat dirinya dimata Allah SWT.
“Soal Syeikh Siti Jenar sudah sering kita muat, bahwa beliau tidak
seperti yang ditulis dalam buku-buku sejarah itu, yang diklaim sebagai
tokoh murtad.
Data mengenai beliau yang ditulis oleh sejarawan tidak akurat, tidak
berdasar sumber orisinal yang sahih. Banyak data dari pengikutnya
yang menyimpang, juga banyak data yang berdasar sejarah lisan dan
“konon”.
Padahal beliau Waliyullah pula. Dan yang dibunuh oleh Walisongo itu
adalah seseorang yang telah mengaku Syeikh Siti Jenar dan
menyimpangkan ajarannya.”14
Pada kesempatan ini da’i mengingatkan kepada mad’u untuk tidak taklid buta
dan mengkuti segala sesuatu begitu saja, dalam hal menyimpulkan dan mempercayai
sesuatu sebaiknya harus dilandasi oleh keotentikan data, kelengkapan dan data harus
diambil dari berbagai sumber agar keterangan tersebut dapat dipertanggung jawabkan
keasliannya.
Budaya masyarakat Indonesia yang banyak bercampur dengan hal klenik
menyebabkan kita harus lebih berhati-hati dalam menyimpulkan segala sesuatu
terutama sejarah para wali dan took-tokoh agama yang banyak diracik dengan hal
yang luar biasa dan diluar nalar manusia.
Banyak orang berasumsi bila seseorang memiliki atau dapat melakukan hal-hal
yang luar biasa dianggap sebagai wali. Padahal belum tentu, boleh jadi itu adalah
tipuan atau sihir, atas bantuan setan dan jin setelah ia melakukan apa yang diminta
14
SufiNews.com Edisi Januari-Februari 2009
68
oleh jin dan setan tersebut. Seperti ada orang yang bisa terbang atau berjalan diatas
air atau tahan pedang atau bisa memberi tahu tentang sesuatu yang hilang, oleh sebab
itu yang perlu dicermati dari setiap orang memiliki hal-hal yang serupa adalah
bagaimana amalanya apakah amalanya sehari-hari menurut sunnah atau tidak.
Cara ini pulalah yang ditempuh oleh berbagai kelompok yang melenceng dari
sunnah sekarang ini, kita tidak perlu menyebutkan nama mereka masing-masing, tapi
cukup kita kenal ciri mereka, karena nama bisa bertukar disetiap tempat dan disetiap
saat, bila kita melihat ada kelompok yang melecehkan ulama atau pengikut sunnah
itulah mereka. Kenapa mereka menempuh cara ini? Karena bila generasi dijauhkan
dari ulamanya maka saat itu mereka baru bisa memasukkan ide-ide atau pemikiran
mereka, oleh sebab itu mereka selalu melecehkan atau meremehkan para penegak
sunnah, supaya bila label jelek ini sudah tertanam dalam benak seseorang, saat itu ia
tidak akan mau lagi mendengar nasehat para ulama, maka saat itu pula berbagai
pemikiran dapat dimasukkam kepada mereka.
“Malu dan takut bila bertemu dengan mursyid atas jahatnya akal dan
kotornya hati serta ibadah yng tidak disertai keikhlasan . Janganlah
merasa kotor itu membuat anda berjarak dengan mursyid anda. Jangan
pula perasaan kotor itu menghalangi intensitas hubungan anda dengan
Allah Ta’ala. Kadang-kadang syaetan Iblis menggoda kita agar kita
merasa tidak pantas menghadap Allah, tidak pantas datang ke mursyid,
karena kita kotor sekali. Ternyata syaetan ada dibalik ungkapan
seperti itu. Semakin perasaan anda jauh dengan mursyid, malah
semakin jauh dari Allah Ta’ala. Karena secara diam -diam anda telah
menutup diri dari pancaran cahayanya” “Mana yang harus didahulukan dalam silla turrahim antara mursyid
dan orang tua? Bukankah keduanya juga orang tua kita. Soal
sillaturrahim seperti yang anda maksud di atas, maka orang tua dulu.
Tetapi jika mursyid memerintahkan ke utara, orang tua memerintahkan
ke selatan, maka anda harus mendahulukan perintah mursyid.”15
15 SufiNews.com Edisi Januari-Februari 2009
69
Jika dilihat dari pertanyaan di atas dapat dilihat terdapat dua permasalahan pokok
yang hendak ditanyakan oleh mad’u. Pertama permasalahan silaturahmi kedua
permasalahan ketelitian seseorang dalam beribadah.
Untuk permasalahan silaturrahmi, da’i mengingatkan bahwa silaturrahmi
memang sudah sepantasnya orang tua yang didahulukan. Tetapi perlu diingat bahwa
seorang mursyid dalam tasawuf (sufi) merupakan pembuka jalan atau penunjuk jalan
bagi seorang suluk, oleh karena itu ketika mursyid memerintahkan atau member
anjuran untuk melakukan sesuatu (silaturahmi) pasti telah memiliki pertimbangan dan
perhitungan tertentu untuk kebaikan si suluk tersebut dan sudah barang tentu perintah
mursyid yang harus dipatuhi adalah perintah yang tidak melanggar aturan-aturan
agama yang telah ditetapkan.
Kedua, syetan dan iblis merupakan musuh abadi bagi orang-orang yang beriman
karena itu adalah janji mereka di hadapan Tuhan, semakin tinggi iman seseorang
semakin hebat pula gangguan yang dilancarkan oleh syetan.
Ketika melakukan suatu ibadah maka syetan pun akan ikut menggoda, jika bisa
syetan akan membuat hamba itu sesat secara sempurna dengan meninggalkan semua
ibadah yang dilakukannya. Lebih berbahaya lagi syetan akan meramu suatu perbuatan
yang buruk menjadi begitu manis dan baik sehingga si hamba tidak sadar bahwa dia
telah masuk jerat tipu daya syeta segala sesuatu yang terlihat baik belum tentu baik
dan segala sesuatu yang jahat belum tentu jahat. Oleh karena itu dalam melakukan
apapun kita harus lebih hati-hati agar tidak terjebak dalam tipuan syetan
70
C. Pesan Dakwah yang Dominan Pada Rubrik Interaktif Masail Sufiyah
Setelah dianalisis ternyata dengan jumlah skor minimal 9 dengan sub kategori
permasalahan mengenai puasa, kedua dengan total skor 15 dengan fokus sub
kategori permasalahan mengenai perihal yang shalat, selanjutnya dengan skror 16
dengan sub kategori permasalahan mengenai Nabi dan Rasul, kemudian dengan nilai
total 20 dengan sub kategori permasalahan mengenai dzikir, selanjutnya subkategori
percaya kepada yang gaib dengan skor 52, dengan jumlah skor 80 yaitu subkategori
etika dan moral, jumlah skor maksimal 107 dengan sub kategori permasalahan yang
muncul tentang Ketuhanan.
Jika dilihat dari hasil perhitungan data di atas maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa permasalahan yang paling dominan pada rubrik ini ialah permasalahan
Akidah (Ketuhanan), dengan pertimbangan bahwa permasalahan Akidah memiliki
nilai tertinggi dibandingkan dengan permasalahan yang lain. Sedangkan
permasalahan yang sedikit di hadapi oleh umat dalam rubrik ini ialah mengenai
Ibadah.
Berikut ini penulis menyajikan ringkasan hasil analisis penghitungan data yang
telah dilakukan:
71
RINGKASAN HASIL PENGHITUNGAN ANALISIS DATA RESPONDEN
RUBRIK INTERAKTIF MASAIL SUFIYAH
NO SAMPEL
Akidah Ibadah Akhlak
All
ah
Percaya
Kepada
yang
Gaib
Nabi
dan
Rasul
Sh
ala
t
Dzi
kir
Pu
asa
Etika
dan
Moral
1
Orang Yang Ma'rifat Itu
Seperti Apa Ya?
36 18 7 7 6 6 17
2
Pergaulan modern dan
memilih sahabat bagaimana
3 2 1 5
3 Memperlihatkan Karomah 8 18 5 4
4 Soal Cium Tangan 2 1 5 3
5 Kewalian Syekh Siti Jenar 2 3 5
6 Istiqomah Berdzikir 12 1 1 12 10
72
7 Cara Menghindari Khodam 4 1 4
8 Taubat 4 1 2 2 15
9 Adab Murid Thoriqoh 5 2 1 1 1 10
10 Sufi Meninggalkan Keluarga 5 3 1 7
TOTAL 107 52 16 15 20 9 80
72
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa dan penjelasan pada bab sebelumnya maka dapat ditarik
beberapa kesimpulan:
Pesan dakwah yang ada dalam SufiNews.com meliputi Akidah, Akhlak, dan
ibadah. Semuanya lebih di tinjau dari segi tasawuf dan sufi dengan permasalahan
yang paling banyak muncul adalah permasalahn Akidah.
Internet bisa dijadikan sebagai alternative media dakwah. Rubrik masail sufiyah
dalam situs SufiNews.com merupakan salah saru media dakwah yang berciri khas
nilai-nilai dakwah dari sudut pandang sufi dan rubrik ini memiliki keluewasan dalam
memberikan solusi terhadap permasalahan yang muncul.
B. Saran-saran
1. Untuk da’i sudah seharusnyalah tidak bersifat kaku dan monoton karena
seorang da’i dituntut untuk terus dapat mengikuti perkembangan zaman, jadi
jangan samapai da’ sama sekali buta dalam permasalahana yang berkembeng
sekarang ini terutama penggunaan teknologi yang telah marak.
2. Untuk masyarakat umum, internet merupakan salah satu sendi terpenting dan
termudah dalam memperoleh informasi, jika kita tidak bisa memanfatkan
media itu dengan maksimal maka hanya tinggal menunggu waktu
kemerosotan dan ketertinggalan kita saja. Bukan berarti dakwah kontemporer
73
tidak lagi efektif dan bagus, disini kita hanya berusaha menembus berbagai
kalangan yang banyak membutuhkan informasi keagamaan dengan mudah
dalam waktu kapan saja.
3. Untuk SufiNews.com sendiri sebagai salah satu situs dakwah yang banyak
sekali diminati oleh para netter sudah menjadi sebuah kebutuhan untuk terus
memperbaiki diri untuk tujuan kemaslahatan umat. Pengaksesan informasi
yang cepat dan tepat dirasa akan sangat mendukung dalam dakwahnya,
ketersediaan bermacam hal baik dari bidang ke ilmuan yang bersifat umum
(duniawi) dan agama (ukhrowi) bisa lebih memberikan nilai lebih pada
rubrik.
DAFTAR PUSTAKA
Alfian, "TransFormasi Sosial Budaya dalam Pembangunan Nasionnl,"Depok: UI-Press, th 1986.
Ahmad, Amarullah, "Dakwah Islam dan Perubahan Sosial," Yogyakarta:Prima Duta th 1983. Cet Ke-l.
Ali AziaMoh, Ilmu Dakwah, Kencan4 Jakarta,2004. CetKe-|.
Al-Qardawi, Yusuf, "Pengantar Kajian Islam, " Jakarta: Pustaka Al-Kausar, th2003, Cet. Ke-6.
Al-Buny, Djamaluddin Ahmad, "Basirah Shufiyah", Yogyakarta: MitraPustaka" Cet ke 2, th2002.
Ahmad, Amarullah, "Dahwah Islom Sebagai llmu, Sebagai KajianEpisteriologi dan struldur keilmuan dalcwoh," Yogyakarta: PrimaDuta" th 1983.
Aziz, Jum'ah Amin AMul, *Fiqih Dakwah: Perinsip dan Kaidah AsasiDawah Islam, " solo: Citra Islami Press, th 1997, Cet. Ke-I.
Arifi n, H.M P s ilmlogi Dakw ah, J akarta : Bulan Bintang, 197 7 .
B.U, Donny, "Internet Sebagai Media Dakwah Islam," hWJ/free.vlsm.org
Darmawan, Zulfikar S,"Islam Virtual: Keberadmn Dunia Islam di Internet,"Jakarta: MIFTA, th 2003.
DEPDIKBUD,'Kamus Besar Bahosa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka 1997 .
Djalil, Rafiuddin, Maman Abdul, "Prinsip dan Strategi Dakwah, " Bandung:CV. Pustaka Setia, th 1997.
Djamil, Faturrahman, *Filsafot Hukum Islam, " Jakarta: Logos Wacana Ilmu,th 1999.
Efendi, Onong Ucuhyan4 " Ilmu Komunikasi Teori dan PeraWeft" Bandung:Remaja Rosda K"ryu, th 1994, Cet. Ke-8.
Elka Studiy Rizal, "Dakwah bi AI-Qalam dan Dasar-Dasar Perryajiannya,Dakwah," Jakarta: 2000, vol. l.
Frihananto, "Internet sebagai Media Dakwah Alternatif pada MasyarakatInformasi," Surabaya: Jurnal ilmu dakwah, Fakultas Dakwah IAINSunan Ampel Surabay4 th 2001, Vol.4 no.2.
Ghozali, M. Bahri, Dahwah Komunikatif, Jakarta: Pedoman llmu Jay41997.Cet. Ke-1.
Hakim, M. Lukman, "Pemimpin Redal*i Su/iNews.com, WawancaraPribadi," Jak,art4 th 2009.
Hasjir, Anidal dkk, "Kamw Istilah Sosiologi," Jakarta: Pusat BahasaDepartemen Pendidikan Nasional, Jak,ata: Progres, th 2003.
Komaruddin, "Kamus Istilah Slcripsi dan Tesis," Bandung: Angkasa, th 1985.
Krippendorff, Klaus, "Analisis isi ; Pengantar Teori dan Metodologi",Jakarta: Rajawali hess, 1991, Cet. Ke-l.
Muhammadiyah, Hikni dan Syamsuddin M.Pay (ed)," Dabtah danGlobalisasi," Jakarta: ELSAS, th 2000, Cet Ke-l.
Mubarok, Ahma4 " Psilalogi Daltwah," Jakarta: Pustaka Fridays, th 2001.
Nat4 Abudiq " Akhlak Tasottuf,'o Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, th2402.
Natsir, Muhammad, "Fungsi Dakwah Islam dalam Rangka Perjuongan,"Jakarta: Dewan Dakwah Islamiyah.
Nasution, Zulkarnein, "Sosiologi Komunikasi Massa, " Jakarta: PusatPenelitian Universitas Terbuka, th 2001, cet ke-2.
Nasuhi, Hamidi dkh "Pedoman Penulisan Karya Ikniah (Skripsi, Tesis danDisertasi" Jakarta: CeQDA, th 2007 .
Oxford, "Oxford Learner's Pocket Diclionary, New Edition, " Oxford: OxfordUnivenity Pt-ess,
Purbo, Onno W, "Cuplikan Sejarah Internet Indonesia,"http :l/www.wikioedia.com
UIN, "Pedomon penulisan Sfuipsi, Tesis dan Dirsertasi," Jakarta: UINJakarta Press, 2002, Cet.Ke-2.
Ramelan, Widiaprana, " P engantar Intena t," Jakarta: Lepkom Gunadarma, th1999.
Sanjay4 ,Sasa Djuarsa dkk, "Pengantar Komtmikasi," Jak,arta: Univ. Terbuk41999\, Cet. Ke4.
Salim, Peter, et.all., "Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer," IakattaiModern English, th 1991.
Stokeg Janeo "How To Do Media and Cultural Studies," Yogyakarta: PTBintang Pustaka" th 2006, cet ke-1.
Shihab, Quraish, "Membumikan Al-Qur'an: Fungsi dan Peranan Vl'ahyudalam Kehidupan Masyarakat, " Bandung: Mizan, th 1998, Cet. Ke-t7.
Shaletu Abdul Rosyad, "Manojemen Dalwah Islam," Jakarta: PT. BulanBintang, th 1986.
Shirky, Clay, "Internet Lewat E-mail,i' Jukurtu, PT. Elex MediaKompuntindo, th 1995, Cet. Ke-I.
Syukir, Asmuni, " Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, " Surabaya: Al-Ikhlas,th 1983.
Turban, Efraim Turban, R Kelly Rainer, Jr., dan Richard R Potter,"Introduction to Information Technologl," USA: John Wuley andSons, Inc., th 2001.
Usman, Flusaini dan Akbar, Purnomo Setiadi, Metedologi Perrclitian SosialJakarta : PT. Bumi Aksara, th 1996, Cel Ke-4.
Wahyudin, JB dan Everett M. Rogers, "Komunikasi dan Teknologi," Jakarta:Gramedia Pustaka Utama th 1992.
Wahid, Umaimah, *Media cotuergence Chapter I DiHa Mata KuliahInformatika, " Jakarta: Gramedia" th 2003.
Yunus, Mahmu4 "Kamus Arab Indonesia," Jakarta: Yayasan PenterjemahPenafsiran Al-Qur'an.
http : //www . S ufi N ew s .c om
http //webfoot.com/advice/tran slations/ indone s ianl email.domain.htrnlwww. Suara Pembaruan.com
Nomor : IstimewaLampiran : I (satu)berkasPerihal : Pengajuan Proposal Skripsi
Kepada YthDewan Pertimbangan SkripsiFakultas Dakwah dan KomunikasiUIN Syarif Hidayatullah Jakarta
As s alamu' alaikum Warahmatullahi Wob arakatuh
Salam sejahtera saya sampaikan, semoga BapaVlbu senantiasa beradaAllah SWT dan sukses selalu dalam menjalankan aktifitas sehari-hari amin.Selanjutnya, saya yang betandatangan di bawah ini :
0". S,ft-ata*', MA
dalam lindungan
2c .,
,4_ol
'^t>blt
NamaNimSemesterJurusanFakultas
Iwan Komarudin102051025596XIIIKomunikasi Penyiaran IslamDakwah dan Komunikasi
Bermaksud untuk mengajukan judul skripsi dengan judul ffiM (ANALISIS ISI RTJBRIK INTERAKTIF ffi
PADA SITUS SufiNews.com)".
Sebagai bahan pertimbangan BapaMbu berikut ini saya lampirkan Proposal skripsi, Out linedaftar pustaka.
ikian judul skripsi yang saya ajukan, semoga BapaMbu berkenan untuk menerima judulipsi ini. Atas perhatian dan bantrnnnya Bapak4ibu saya ucapkan terimakasih.
' as s al amu' al a i kum Warahm atul I ah i ll ab b ara ka tuh.
Mengetahui,
bimbing akademif Pemchon
150 246 288lwan Komafudin.
Nim. 1020510!5596
DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH IAKARTAFAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
]1. Ir. H. |uanda No. 95 Ciprrtat i54l2IndonesiaTelepon/Fax : (V21) 7a3nn / 74703580Website : m,fdkuinjalarta.ac.id E-mail : [email protected]
R &E@r i
%#nn e i
I
Fun.01/F5/KM .01.3/ 6 rB DaOqI ( satu) bundelBimbingan Skripsi
J akarta, oll FebrLrari 2 009
Kepada Yth.Drs. H. S. Hamdani,Ir{ADosen Fakultas Dakwah dan KomunikasiUIN Syarif Hidayatuliah Jakarta
A s s alamu' al ai kum LYr. ll b.
Bersama ini kami sampaikan kepada Bapak sebuah Out line skripsi yang diajukanoleh mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullih Jakartasebagai berikut,
Iwan Komarudin1 0205 1025596Komunikasi Penyiaran Islam ( KPI ) / XIVSIAnalisis Isi Rubrik Interaktif pada Situs SufiNews.com.
Penuh harapan kami kiranya Bapak bersedia untuk membimbing mahasiswa tersebutdalam penyusunan cian penyelesaian skripsinya dalam waktu yang tidak terlalu lama. .
Atas perhatian dan kesediaan Bapak kami sampaikan terima kasih.
14 assalamu' alaikum Wr. Wb
an. Dekan,Pembantu Dekan Bidang Akademik
Ketua Jurusan KPI
NamaNomor PokokJurusan /SemesterProgramJudul Skripsi
Dekan
Subhan, MA150262442
^*
ultas Dakwah dan Komunikasi
&["P'ts
I M @rrullw$s
Jl. Ir. H. Juanda No
DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH IAKARTAFAKUTTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
95 Ciputat 154L2 IndonesiaTelepon/ Fax : (027) 7432728 / 7 1703SBOWebsite : wwn'.fcikuiljakarta.ac.irl, E-rrrail : [email protected]
l$d @ #t 6K&;r
WSN Ni
Un.0l/F5.1/KM.0l 3/ / 4N200sI (satu bundel)Penelitian/Wawancara
NamaNomor PokokJurusan /SemesterProgram
Iakarta, {/ A2ril 2009
Kepada Yth.
Prv,PsU SunNerls,. covr
Assalamu'alaikum ltr. lyb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa mahasiswa Fakultas Dakwah dar.rKomunikasi ulN Syarif Hidayatuilah Jakarta di bawah i'i,
Iwan KomarudinI 0205 1025596Komunikasi Penyiaran Islam ( KpI ) / XIVSI
bermaksud rnelaksanakarr penelitian/wawancara untuk bahan penulisan skripsi yangberjudul Analisis Isi Rttbrik Interaktif pacla sints sufiNews.com.
Sehubungan dengan itu, kami mernohon kepada Bapak kir"anya berkenan menerimanlahasiswa kami tersebut dalarn pelaksanaan peneiitian/wu*un"uru dimaksud.
Atas perhatian dan perkenan Bapak kami ucapkan terima kasih.
llass alamu' alaikum Wr. I4th.
INDUSAN :
Pembantu Dekan Bidang AkademikKetua Jurusan KPI
. Murodi, MA#P.150254102t
Itas Dakwah dan Kornunikasi
Nama
Jabatan
Nama
Nim
Alamat : Jl. Bekasi Timur IV No. 15 Jatinegara, Jakarta Tirnur.
No Telpon : (021) 856 16 95
Menerangkan bahwa :
Yang bertandatangan dibawah ini:
: KH.M. Luqman Hakim.M.A
: Pemimpin Redaksi Situs SufiNe\i/s.com
: Iwan Komarudin
: 102051025596
Jurusan : Komunikasi dan Penyiaran Islam
Fakultas : Dakwah dan Komunikasi
Universitas : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Telah mengadakan penelitian pada redaksi situs SufiNews.com untuk keperluan Skripsi
yang berjudul "ANALISIS ISI RUBRIK INTERAKTIF PADA SITUS
SUFINEWS.COM', pada bulan Mei s/d Juni 2009.
Lampiran
Nama
Jabatan
Tempat
Hariltanggal
WAWANCARA
KH.M.Luqman Hakim, M.A
Pemimpin Redaksi Situs SufiNews.com
Kantor Redaksi Situs SufiNews.com
Selasa 05 Mei 2009
Tanya (T)
Bagaimanakah sejarah berdiri dan Perkembangan Situs SufiNews.Com?
Jawab (J) :
Sufinews.com berdiri sejak tahun 2003, sebagai media interaktif dengan dunia
Sufi khususnya dan umurnnya untuk ummat Islam di Indonesia.
Tanya (T) :
Apa latar belakang berdirinya Situs SufiNews.Com?
Jawab (J)
Di Indonesia ketika itu belum ada media Sufi melalui internet/webb, yang bisa
diakses langsung oleh siapa pun. Kami redaksi Majalah Cahaya Sufi
mempublikasikannya pertama kali, dan luar biasa responnya..Media ini menjadi
jembatan yang lebih luas dan sekaligus forum silaturrahim antar pemaca Cahaya
Sufi dalam interaksi intelektual dan pengetahuan, sekaligus memangun hubungan
antar jama'ah pengajian Tasawuf di lndonesia.
Tanya (T) :
Bagaimana format atau gambaran umum situs SufiNews.Com?
Jawab (J) :
Format gambaran umum, sejak Sufinews.com berdiri, selalu ada perubahan
perwajahan, rubrikasi, dan model interaksi dengan pembacanya. Tambahan-
tambahan dan pembaruan rubrik senantiasa dilakukan melalui evaluasi tim
sifinews.com dan saran pembacanya.
Tanya (T) :
Siapa penggagas terbentuknya Situs Sufinews.Com?
Jawab (J) :
Sufinews.com, digagas oleh KH.M. Luqman Hakim MA, sebagai pemimpin
redaksinya. Lalu dikelola oleh teamwork.
Tanya (T) :
Apa Visi dan Misi Situs ini?
Jawab (J) :
Adapun visi situs SufNews.com adalatr mencerdaskan umat islam di Indonesia
melalui media internet. Sedangkan misinya adalah menyebarkan dakwah
Islamiyah melalui forum-forum atau rubrik-rubrik disitus SufiNews.com yang
mengandung hikmah dan memberikan solusi serta menjadi media alternatif yang
mampu mengajak umat Islam kembali kepada ajaran-ajaran Islam yaitu Al-
Qur'an dan Sunnah.
Tanya (T) :
Bagaimana struktur Redaksinya?
t
i
i
I
I
I
It
hnll
F$
H
F
H
Jawab (J) :
Situs SufiNews.com memiliki stuktur organisasi sebagai berikut:
Penasehat
Pemimpin Redaksi
Staf Redaksi
Teknologi
General Manager
Design Grafis
Alamat Redaksi
: KH. Sholahuddin Abdul Djalil Mustaqiem
KH. Mustofa Bisri
: KH.M. Luqman Hakim.M.A
: Ramli Izhaque
:Harusodo
: Fatchan Sjarief
:M. AriefMighfar
: Jl. Bekasi Timur IV No. 15 Jatinegara, Jakarta
Timur.
: (021) 856 16 95Nomor Telpon
Tanya(T) :
Rubrik apa saja yang memiliki daya tarik bagi netters dan apa alasannya?
Jawab (J) :
Hampir semua rubrik sangat menartik pembacanya, hanya saja bisa anda lihat
kapan saja, jumlah pengunjung situs tersebut. Rata-rata dikunjungi sekitar 800
orang setiap harinya. Dan rubrik konsultasi Tasawuf (Masail Shufiyah) dan
Psikhologi Sufi banyak dibuka, selain kajian dari Ulama Sufi Salaf.
Tanya (T) :
Bagaimana Perkembangan Rubrik Interakrif Masail Sufiyah?
Jawaban (J) :
Masail Shufiyah sangat diminati karena bisa interakstif dengan pengasuhnya,
selain seluruh konsultasi di majarah juga dimuat di webbsite ini.
Sisi aktualitas masalah akan terus menjadi format kajian dalam masail Shufiyah.
Namun juga ada yang mengirim melalui email dengan tidak mau dipublikasikan,
dan dijawab langsung melalui email.
Tanya (T) :
Bagaimana penyajian dakwah daram rubrik masail sufiyatr?
Jawab (J) :
Setiap persoalan dalam masail bisa anda lihat selalu ada hikmatr-hikmah dan
mutiara tersembunyi, selain memberi solusi agar penanya terus menerus mendekat
(taqanub) kepada Allah swt.
Tanya (T)
Seperti apakah interaksi antan da'I dan mad'u dalam berhubungan melalui
internet?
Jawab (J) :
Interaksi da'I dan mad'u bisa dilanjutkan dalam forum pengajian di asuh oleh
pengasuh di Jabodetabek dan luar kota ,dan dilanjutkan denganpendidikan khusus
seperti pemberian amalan thariqat, atau hal-hal lain yang solusif bagi kehidupan
dunia dan akhiratnya.
selain dukungan media sufinews, adajugakamudin nenjail pe)anggan cahaya
Sufi atau kadang melalui SMS.
I
Tanya (T) :
Permasalahan agama apa saja yang sering muncul dan membutuhkan penjelasan
bagi para pengguna masail sufiah?
Jawab (J) :
Jika dibagi berbatgai masalah yang muncul isa dikegorikan beberapa hal:
l. Masalah Tauhid
2. Masalah Pencerahan Iman
3. Masalah Tata cara berthariqat.
4, Masalah Tatacaradan adab berdzikir yang benar.
5. Masalah pandangan hakikat hidup dunia akhirat hingga di depan Allah swt.
6, Makna-makna hakikat dibalik ibadah syariat.
7. Pengalaman spiritual yang muncul dalam peerjalanan Sang Salik.
8. Soal Maqomat dan Haal.
9. Akhlaq dan adab bersama Allah, bersama Rasul, bersama muslimin dan
muslimat, dan bersama makhluk Allah.
10. Mengatasi perbedaan pendapat di dunia Sufi.
I l. Pledoi atas mereka yang kontra dunia Sufi.
12. dsb.
Tanya (T) :
Siapa yang paling banyak menggunakan layanan ini?
Jawab (J) :
l. Kaum muda yang sedang mencari Jalan Ruhani.
2. Para pengamal Thariqat Sufi.
3. Para pencari pencerahan batin.
4. Pengamat dan peneliti
Tanya (T) :
Siapakatr narasumber di Rubrik Interaktif Masail Sufiyah?
Jawab (J) :
Rubrik Masail Sufiyah diasuh langsung oleh I(HM Luqman Hakim MA
Tanya (T) :
Motivasi apa yang mendasari Pak Kiyai bersedia menjadi narasumber Rubrik
Interaktif Masail Sufi yah?
Jawab (J) :
Menghantar mereka yang ingin menuju Allah swt, dan membebaskan mereka
yang terseret dalam kegelapan nafsu, dunia, syetan dan makhluk.
Tanya (T) :
Bagaimana mekanisme jawaban Pak Kyai dalam rubrik tersebut?
Jawab (J) :
Ada yangmengirim lewat email, surat pembaca, dan telpon.
Ada juga yang sudah dimuat di Cahaya Sufi kita muat kembali.
Ada pula yang bersifat rahasia, dan hannya interaksi dua arah.
Tanya (T) :
Berapa lama wahu yang Pak Kiyai butuhkan dalam menjawab pertanyaan dari
para netters?
Jawab (J) :
'
i
Sahr penaya biasanya dijawab dalam waktu 3 menit, dan jika masih kurang puas
di Sufinews, mereka telpon langsung ke pengasuh.
Tanya (T) :
Apakah setelah mendapatkan jawaban, Pak Kiyai langsung mengirimkannya
kepada redaksi?
Jawab (J) :
Jawaban langsung dimuat setelah update Sufinews, dan bisa dilihat pembacanya.
Karena banyaknya surat masuk kadangmenun'ggu giliran sampai satu minggu.
Tanya (T) :
Bagaimana tekhnik penulisan jawaban Pak Kiyai ?
Jawab (J) :
Seluruh pertanyaan yang dimuat lagsungdijawab di bawahnya,
kepada teamwork IT untuk dimuat di Sufinews.com.
Pemimpin Redaksi Situs SufiNews.com
(KH.M; Lqqgn Hakim.M.A)
nanti diberikan
Lampiran
Orang Yang Ma'rifat Itu Seperti Apa Ya?
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Pak Ustadz, saya ini sangat awam dengan dunia Sufi, hanya baca sana dan
sini, paling-paling membaca majalah ini. Cuman saya nggak bisa kebayang
bagaiamana ya orang yang sudah ma'rifat itu, kayak apa dunianya, dan apakah saya
yang gelandangan jiwa ini juga bisa dima'rifatkan oleh Allah ya? Apakah ma'rifat
hanya miliki mereka yang suci-suci, yang Kayi, yang Ulama?
Sekian Pak, mohon maaf.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.
Kardiman [email protected]
Buduran Sidoarjo
Jawab:
Yang bisa mema'rifatkan seseorang itu Allah swt sendiri. Tidak peduli
apakah ia Kyai atau tukang ojek, Ulama atau pelacur, bahkan seorang koruptor atau
maling pun jika Allah menghendaki bisa ma'rifat (tentu saja mereka pasti bertobat).
Husnudzonlah kepada Allah swt, dan nggak usah mekso (memaksa diri) untuk
meraih tingkat ma'rifat sebagaimana anda bayangkan. Pasrahkan jiwamu padaNya,
terserah Dia Azza wa-Jalla, memposisikan anda dalam kategori ma'rifat yang mana.
yeikh Ahmad Rifa'i, td, menyebutkan tingkat Kaum Arifun. "Ketahuilah
udaraku, kaum Arifun itu bertingkat dan beragam, dan dengan tangga yang
rjenjang-jenjang, serta derajat yang berbeda berwarna, serta posisi yang
rmacam-macam :
1. Diantara mereka ada yang mengenal Allah melalui Sifat qudrot, maka dia
sangat takut kepadaNya.
Ada yang mengenal Allah melalui Sifat KaruniaNya, maka dia sangat berbaik
sangka (husnudzon) kepada Allah.
Ada yang mengenalnya melalui Muroqobah, maka dia mengokohkan
kebenaran hatinya.
,)
J.
I
i
[i,r
b,,
I
rF
4. Ada yang mengenalnya melalui KeagunganNya, lalu ia meneguhkan rasa
takut dan cinta.
Ada yang mengenalnya melalui Sifat Maha Mencukupi, lalu dia sangat fakirkepadaNya.
Ada yang mengenalNya melalui Sifat Maha SendiriNya, lalu ia meneguhkan
kebeningan hatinya.
Ada yang mengenalNya melalui Allah, lalu dia bersambung terus menerus
denganNya.
Karena itu:
l. Kualitas kema'rifatan rasa takut, tergantung kadar kema'rifatannya atas
QudrotNya.
2. Kualitas rasa Husnudzon tergantung pada kadar kema'rifatannya pada Sifat
Anugerah Ilahi.
3. Kualitas rasa pembenaran dengan kejujuran hati tergantung kadar
kema' rifatan Muroqobahnya.
4. Kualitas rasa takut penuh cinta tergantung kema'rifatannya atas Keagungan
Allah.
5. Kualitas rasa butuh kepada Allah tergantung kema'rifatannya atas maha
MencukupiNya
6. Kualitas rasa bening jiwa tergantung kadar kema'rifatan atas Sifat Maha
Sendirinya Allah.
7. Kualitas Wushul tergantung kadar kema'rifatannya kepada Rabb Ta'ala.
Begitu pula kalangan "ahli langit" dalam beribadah, dalam dataran derajat
maqom yang berbeda. Ada sebagian maqomnya adalah Rasa Malu, Rasa Hormat,
pula Maqomnya adalah Taqarrub dan Kemesraan, ada pula yang maqomnya
mandang Anugerah. Bahkan ada yang Muroqobah, Haibah, sebagaimana firman
lah Ta'ala:
" Dan tak ada dari Komi melainkan baginya adalah Maqom tertentu.. "
Kalangan ahli ma'rifat pada umumnya (awam), mengenal Allah mengikuti
jak Rasulullah saw, dan membenarkan dalam hati mereka, mengamalkan dengan
5.
6.
7.
badan mereka, namun kadang mereka berbuat dosa dan maksiat, lalu hidup di dunia
penuh dengan kebodohan dan sembrono, dan kala itu mereka dalam bahaya besar,
kecuali jika Allah merahmati mereka."
Ma'rifat adalah makanan yang diberikan Allah Ta'ala kepada hambaNya yang
dikhendakiNya. Diantaranya:
a. Ada yang merasakannya saja,
b. Ada yang merasakannya sepuasnya,
c. Ada yang merasakannya dengan penuh kecukupan, dan
d. Ada yang makan dengan kenyang.
e. Tentu uraiannya menjadi terus panjang. Bahkan setiap edisi majalah kita
ini selalu memunculkan metode dan upaya menuju ma'rifatullah.
Pergaulan Modern, Dan Memilih Sahabat, Bagaimana?
Assalamu' alaikum Wr. Wb.
Pak Kyai, singkat saja. Saya baru saja pindah kerja di Jakarta. Saya agak
kaget melihat pergaulan kawan-kawan saya, situasi di kantor, dan lingkungan di
Jakarta ini. Kalau iman saya nggak kuat, bisa saja saya keprosok.
Saya ingin sekali mengikuti pengajian yang Bapak asuh, karena beberapa
bulan saya di Jakarta saja, saya sudah kekeringan dan rasanya hatinurani saya sudah
menjerit-jerit. Apakah kawan yang lain juga merasakan begitu saya tidak tahu .dan
belum juga bertanya.
Karena keadaanlah dan tugas, saya harus ke Jakarta. Saya ingin punya tempat
atau lingkungan pergaulan yang sejuk dan mendamaikan. Apakah masih ada ya Pak
Kyai? Semoga Pak Kyai mau peduli dengan pertanyaan yang bodoh ini...Wassalamu'alaikum Wr.Wb.
iduriValenti-Dur_O09@yahoo. com
awab:
Semoga masih ada air bening di tengah limbahnya bangsa Indonesia di
karta ini. Semoga tetap ada cahaya di tengah gelapnya Jakarta ini. Semoga pula
asih ada embun-embun menetes di tengah gersangnya jiwa manusia Jakarta ini.
i
I
tl
rF"
Makanya Ibnu Athaillah as-Sakandary mengingatkan, "Janganlah bersahabat
atau berguru kepada orang yong perilaku jiwanya dan waconanya tidakmembangkit dirimu menuju kepada Allah To'ala."
Bergabunglah dengan sahabat-sahabat yang ada berkas-berkas cahaya Allahdi dadanya. Ikuti pengajian kita yang ada di jadwal majalah ini. Nah secara spesifik,
Al-Qusyairy membagi persahabatan sejati: Persahabatan itu ad,atiga macam:
l. Bersahabat dengan orang yang lebih atas dari Anda. Persahabatan ini pada
hakikatnya lebih sebagai rasa bakti.
2. Bersahabat dengan orang yang ada di bawah Anda.
menuntut agar Anda bersikap peduli'dan kasih sayang.
mengikuti Anda harus selalu serasi dan bersikap hormat.
3. Bersahabat dengan mereka yang memiliki kemampuan
ruhani. Yaitu suatu persahabatan yang menuntut sikap,
sepenuhnya kepada sahabatnya itu.
Siapa yang bersahabat pada Syeikh yang memiliki derajat lebih daripada
dirinya, etikanya ia harus meninggalkan sikap kontra, bersikap ramah dan respektif
kepadanya, dan mempertemukan diri dengan ihwal ruhaninya melalui iman. Di
bawah ini sekadar ilustrasi bagaimana relasi, persahabatan, dan hubungan antara
guru dan murid, serta kasih sayang mereka.
Saya mendengar Manshur bin Khalaf al-Maghriby berkata, ketika ditanya
oleh sebagian. murid-murid kami, "Berapa tahun Anda bersahabat kepada Sa'id bin
Salam al-Maghriby? " Beliau melihat dengan tajam kepada penanya, sembari
berkata, "Aku tak pernah bersahabat dengannya, tetapi aku berbakti padanya
beberapa waktu. "
Apabila orang yang menyahabati Anda adalah orang yang berada di bawah
Anda, maka, suatu pengkhianatan dalam hak persahabatannya adalah ketika Anda
tidak memperingatkannya atas kekurangan perilakunya.
Abul Khair at-Tinaty menulis surat kepada Ja'far bin Muhammad bin Nashr,"Dosa kebodohan para sufi ditimpakan kepada Anda, karena Anda sibuk dengan
iri Anda sendiri, meninggalkan upaya mendidik mereka, sehingga mereka tetap
Persahabatan ini
Sementara yang
dan pandangan
memprioritaskan
h. Namun, apabila orang yang bersahabat dengan Anda memiliki status yang
F
hkkh
same, Anda harus menjaga cacatnya. Dan lebih bersikap bijak dan baik semaksimal
mungkin, dengon menafsirkan yang lebih berkenan atas tindakannya. Bila tidak ada
penafsiran positif lebih baik Anda menyangka diri Anda telah berbohong don
berhak mendapat celasn. "
Saya mendengar Syeikh Abu Ali ad-Daqqaq r.a. berkata, o'Ahmad bin Abul
Hawary berkata, Aku bicara pada Abu Sulaiman ad-Darany, "Ada seseorong yang
tidak berkenan di hatiku." Lantas Abu Sulaiman menjawab, "sama, ia juga tak
berkenan di hatiku. Tetapi, wahai Ahmad, barangkali generasi sebelum kita dulu
menganggap kita bukan tergolong orang-orang yang saleh, lalu apakah kita tidak
mencintai mereka? "
Dikisahkan bahwa ada seseorang yang bersahabat pada Ibrahim bin Adham.
Ketika orang tersebut mau berpisah, berkata pada'Ibrahim, "Bila engkau melihat
diriku ada cacat, maka. ingatkanlah diriku. " Ibrahim menjawab, ooAku tak pernah
melihat cacatmu, karena aku melihatmu dengan mata kecintaan, sehingga aku
selalu memandangmu dengan mata pandangan kebaikan. Tanyakan saja pada selain
diriku tentang cacotmu. "
---(ooo)---
Posted 21 Feb 2009
by M.Jamaluddin @ 2I Feb 2009 10:19 pm
Alhmdlllh.mngkn yg dialami Olh widuri sm prsis dg apa yg aq alami.sjak
hijrah ke k0ta jakarta,sungguh miris skali mlihat gy hdup/pun prgaulan teman
disini.stlh stahun dsni glap,keruh,& keringny hati ini mulai aq rasakan,prjlnn hdp
ini seolah2 tdk trkontrol, hnya mnuruti hawanafsu belaka.hngga pd akhirny aq
mencari pmatik utk dpt mnyulut cahaya hati ini,aq mulai dr mngikuti ta'lim rutin
dimsjid tiap hri jumat,pngajian rutinny Aa'gym minggu ke2 tiap bln diistiqlal,&pdakhrny mnmukan web ini,syukron katsir.
CETAK 2 Komentar
i
FI
r
F
hILHk'Fr
kkFF&,r.
ffi
ffi$$
Memperlihatkan Karomah?
Assalamu'alaikum wr. wb
Pak Luqman Hakim yang dimuliakan Allah ada pertanyaan yang mengganjal
hati saya mengenai karomah mursyid, menurut bapak mursyid yang
menunj ukkan/memperl ihatkan karomahnya perlu diragukan kemursyid anny a?
Bagaimana ketika zaman Rasulullah, saw, beliau menyadarkan umat manusia
dengan ayat-ayat suci Al-quran tetapi karena hatinya sudah tertutup maka beliau
memperlihatkan mu'jizatnya seperti membelah bulan dsb tetapi tetap saja tertutup
hatinya! Bagaimana dengan seorang mursyid yang seperti itu mencontoh
Rasulullah?
Wassalmu'alaikum Wr. Wb.
Arie
No. Telep on: 437 4xxx, 085885502xxx
Jawab:
Apakah Rasulullah saw, ketika diperlihatkan mu'jizatnya oleh Allah swt,
karena kehendak Rasul saw, sendiri? Bukankah itu semua kehendak Allah swt.
Apalagi menyangkut mu'j izat.
Karena itu karomah jika itu muncul dari kehendak dan hasrat seseorang,
apalagi disertai ilmu-ilmu hikmah tertentu, maka namanya bukan karomah.
Karomah yang hakiki adalah Karomatul Iman, dan Karomatul iqom. Karomah iman
dan karomah rasa yaqin yang luhur kepada Allah Ta'ala.
Seorang mursyid pun jika muncul karomahnya, semata bukan kehendaknya
sendiri. Tetapi kehendak Allah Ta'ala karena beliau fana'Billah dan Baqo'Billah,bukan binafsihi (dengan dirinya).
Bahkan menurut Imam Al-Junayd, karomah merupakan cobaan bagi para
Wali, karena hakikat karomah adalah Istiqomah. Sebab itu belajar thoriqoh bukan
bertujuan mencari karomah, bukan mencari mukasyafah, bukan mencari hal-hal
dahsyat. Jika itu yang diburu, berarti seorang salik telah menukar jiwanya dengan
dunia.
Jangan sampai kita beralasan mendalami ilmu-ilmu yang hebat, dengan
sesuatu yang luar biasa dengan tujuan dakwah, dan orang lainh supaya tunduk.
I
Begitu seseorang meraih ilmu itu akan muncul keinginan mencari yang lebih hebat
lagi, akhirnya malah jadi petualang. Bukannya menuju Allah, tetapi menuju suatu
keistemewaan.
---(ooo)---
Posted 20 Jan 2009 CETAK 5 Komentar
by ali @ 23 lan 2009 05:40 pm
Soal Cium Tangan
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Ustadz, saya ingin selalu selalu berwudlu sepanjang hari, kecuali waktu-
waktu tertentu. Kendala saya adalah saya seorang guru SMK di Taluk Kuantan Kab.
Kuantan Singingi Riau, salah satu budaya yang kami terapkan di sekolah adalah
setiap siswa berurusan, berjumpa, masuk kelas dan pulang sekolah wajib cium
tangan guru, ini tentu membatalkan wudlu saya. Apa yang sebaiknya saya lakukan.
Mohon saran dan pendapat Ustadz, terima kasih.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Nur Asmar
Email : asmarnurIad]yahoo.co.id
No. Handphone: 08136563 0346
Jawab:
Kalau batal, ya wudlu lagi. Nggak usah cari alasan berat ini dan itu.Keengganan anda untuk wudlu lagi hanyalah sikap hawa nafsu anda yang
menumpuk di beban pundak anda, akhirnya anda berat berbuat kebaikan.
Menjaga wudlu secara terus menerus adalah tindakan mulia, bukan untuk
disebut sebagai orang yang suci, tetapi biar hati kita bisa terjaga. Jika kita menjaga
lahiriyah kita, Insya Allah batin kita terjaga pula.
Mestinya anda bersyukur, bagaimana seandainya anda terus menerus dicobaoleh Allah dengan buang angin (kentut)? Apakah anda berhenti melanggengkan
wudlu? Nah.
---(ooo)---
Posted 20 lan2009 CETAK 3 Komentar
i
by rezzaaksa @ 2l Jan 2009 02:22 am
Kewalian Syekh Siti Jenar
Assalammu' alaikum wr.wbSaya hanya ingin bertanya kepada pengasuh majalah Cahaya Sufi tentang kewalian syekh SitiJenar, apakah beliau seorang waliyulllah yg murtad sampai-sampai dibanyak cerita sering
diceritakan bahwa ajarannya adalah yg bertentangan dengan al-Qur'an & hadist.Mohon penjelasannya terima kasih
Wassalamualaikum wr. wb.
Jenar
No. Telepon: 02 1 83 I 9xxx, 08521 8905xxx
Jawab:
Soal Syeikh Siti Jenar sudah sering kita muat, bahwa beliau tidak seperti yang ditulis dalam
buku-buku sejarah itu, yang diklaim sebagai tokoh murtad.
Data mengenai beliau yang ditulis oleh sejarawan tidak akurat, tidak berdasar sumber orisinalyang sahih. Banyak data dari pengikutnya yang menyimpang, juga banyak data yang berdasarsejarah lisan dan "konon".
Padahal beliau Waliyullah pula. Dan yang dibunuh oleh Walisongo itu adalah seseorang yangtelah mengaku Syeikh Siti Jenar dan menyimpangkan ajararcrya.
Istiqomah BerdzikirAssalamu' alaikum wr.wb.
Yang saya muliakan ust.Luqman Hakim. Saya mohon bimbingan ustadz
perihal berdzikir yg benar menurut tasawuf. Karena selama saya mendawamkan
dzikir, saya hanya merasa mulut bersuara sedangkan hati saya tidak merasakan
sentuhan sirr dari dzikir itu (bathin saya belum merasakan perubahan).
Terima kasih atas bimbangan ust. wassalamualaikum wr.wb.
terima kasih
Thamrin- Email: www.fajarali[ad]yahoo.com
No. Telepon: 05 I 1-3358xxx,No. Handphone: 08 l25l26xxxJawab:
Hal demikian disebakan :
Ir
I
F
t
F
tL,FktkpuH
rRr
ffiIAs!ff.
sKW
ffi
ff
F
F
1. Anda merasa bisa berdzikir,
2. Dzikir anda tidak anda sadari dari Allah, bersama Allah dan menuju Allah
serta hanya bagi Allah.
3. Anda sering mengingat-ingat amal baik anda dalam dzikir.
4. Anda juga sering seperti orang yang memaksa diri dalam berdzikir.
5. Ada nafsu dibalik dzikir, termasuk nafsu ingin merasakan dzikir
Karena itu dalam berdzikir :
1. Niat yang ikhlas, Lillahi Ta'ala,jangan minta ganti rugi kepada Allah swt.
2. Maknai dzikir anda dengan Allah Allah Allah semuanya.
3. Jiwa anda harus fakir, hina dina, tak berdaya, tak punya kekuatan apa-apa di
hadapan Allah swt.
4. Jangan membayangkan macam-macam ketika berdzikir, dan Allah swt, Maha
Tak Terbayangkan.
5. Carilah mursyid yang bisa membimbing dzikir anda.
---(ooo)---
Posted 20 Jan 2009 CETAK
by bung @31 Jan2009 1l:59 am
I Komentar
Cara Menghindari Khodam
Assalamualaikum Wr. Wb.
Kepada pengasuh konsultasi sufistik yang terhormat, saya mau bertanya
ketika seseorang meninggal dunia dan dia mempunyai khodam, otomatis khodamnya
akan ikut kepada keturunannya, dan banyak anak cucunya yang tidak mengetahui,
bagaimana cara menghindarinya. Atas jawabannya saya sampaikan terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb
UdinEmail : [email protected]
No. Handphone: 08523521 lxxxJawab:
Kadang memang demikian, ketika meninggal mengikuti salah satu
keluarganya, kadang tidak sama sekali. Ada beberapa cara yang sering kita muat di
I
I
I
konsultasi ini tentang melepaskan diri dari khodam tersebut. Tetapi tidak cukup
demikian, karena anda pun harus mengisi jiwa anda dengan dzikrullah yang
istiqomah, dengan tata cara yang benar dan niat yang ikhlas.
---(ooo)---
Posted 20 Jan 2009 CETAK 2 Komentar
by Anie Sulistyorini @ 25 Jan 2009 05: 15 pm
Taubat
Assalamualaikum Wr.Wb.
Setelah sekian tahun saya tidak mengenal Islam walau pun hanya mengaku
Islam, apakah selama itu pula saya harus mengtqodlo sholat saya dan puasa saya
yang tertinggal untuk menjalani taubat?
Wassalamualaikum Wr. Wb
HERI INDARTO-Email: HERI.INDARTO[ad] [GMAIL.comJawab:
Jika anda niat bertobat, cukuplah dengan taubatan nasuha, yaitu benar-benar
taubat dan tidak mengulangi pelanggaran anda selama ini. Namun jika anda merasa
ingin mengqodlo sholat anda, dan puasa anda silakan saja. Tetapi itu bukan syarat
taubat.
Untuk bertobat cukuplah anda berhenti berbuat dosa dan nawaitu menuju dan
kembali kepada Allah mengikuti jejak Rasulullah saw. Apabila Allah mengampuni
dosa-dosa anda, seluruh kesalahan di masa lalu dihapus semua. Dan jika Allah
mengampuni dosa-dosa anda semua, pasti anda bertobat dan tak lagi mengulang.
---(ooo)---
Posted 20 Jan 2009 CETAK I Komentar
by al faqir @ 06 Mar 2009 05:25 am
Adab Murid Thoriqoh
Assalamu'alaikum Wr. Wb
Malu dan takut bila bertemu dengan mursyid atas jahatnya akal dan kotornya
hati serta ibadah yng tidak disertai keikhlasan
Wassalamu' alaikum wrwb.
Amrizal Marj a (ibnj amal @ymail. com)
Antara mursyid dan orang tua
Assalamu'alaikum Wr. Wb
Pada saat silaturahmi lebaran, mana yang lebih utama/didahulukan ... mursyid
atau orang tua? jarak antara mursyid dan orang tua kebetulan sama-sama dekat.
terima kasih.
Wassalamu' alaikum wrwb.
yun ([email protected])
Jawab:
Janganlah merasa kotor itu membuat anda berjarak dengan mursyid anda.
Jangan pula perasaan kotor itu menghalangi intensitas hubungan anda dengan Allah
Ta'ala. Kadang-kadang syaetan Iblis menggoda kita agar kita merasa tidak pantas
menghadap Allah, tidak pantas datang ke mursyid, karena kita kotor sekali.
Ternyata syaetan ada dibalik ungkapan seperti itu. Semakin perasaan anda jauh
dengan mursyid, malah semakin jauh dari Allah Ta'ala. Karena secara diam-diam
anda telah menutup diri dari pancaran cahayanya.
Mana yang harus didahulukan dalam sillaturrahim antara mursyid dan orang
tua? Bukankah keduanya juga orang tua kita. Soal sillaturrahim seperti yang anda
maksud di atas, maka orang tua dulu. Tetapi jika mursyid memerintahkan ke utara,
orang tua memerintahkan ke selatan, maka anda harus mendahulukan perintah
mursyid.
---(ooo)--
Posted 27 Dec 2008 CETAK 5 Komentar
by satriyo2l @ 0l Jan 2009 06:ll pm
I
IIh
hhft
F
k
k
Sufi Meninggalkan Keluarga?
Assalamu'alaikum Wr. Wb
Langsung aja ustadz, saya mau nanya benar tidak sih kalo sufi itu hidupnya
menyendiri and terus ninggalin keluarganya?
Yang kedua masalah keyakinan dalam agama Islam itu percaya sama ALLAH SWT
itu bisa pake logika nggak?
Wassalamu' alaikum wrwb.
mundi (ussoph_m ail@y ahoo. com)
Jawab:
Dalam dunia Sufi tidak ada konsep seperti itu. Kalau toh pun ada, itu semata
sebagai sebuah proses pembersihan jiwa dan penyucian hati, dan tidak selamanya
meninggalkan tanggungjawab keluarga. Misalnya Ia melakukan suluk (pendidikan
ruhani secara khusus di pemondokan) dalam waktu beberapa hari. Itu pun dipastikan
tidak ada beban atau tanggungjawab yang harus dipikul dalam beberapa hari, atau
menurut petunjuk Mursyidnya memang harus suluk, demi penyelamatan iman dan
jiwanya.
Contoh Sufi paling agung adalah Rasulullah SAW. Apakah ketika beliau
khalwat di gua hira' itu disebut melepaskan tanggung jawab keluarganya?
Nah, pandangan yang menyebutkan Sufi itu harus keluar dari aspek dunia,
bukannya ia keluar dari rumahnya dan pekerjaannya. Tetapi bagaimana . hasrat
duniawi dalam hatinya yang harus dikeluarkan. Walau pun ia tetap bekerja dan
beraktivitas.
Sebab rasa cinta pada dunia adalah awal cobaan, baik cobaan lahir maupun
batin
osted 27 Dec 2008 CETAK 3 Komentar
by Nanang kusheri @ 08 Jan 2009 0l:50 am
fr
\\A
=lr-Ft
tsl!!9
a
:1FE313 gg*:FuBggl*g$F$i' Igi* Es E= *sf+n; r€
p gt9
tr
E
rc
qi
s
vG
G
FgoFtat9
t9
Xot9gt9
t9E
oq
ote
-
f, 3 s $ [ g H n H H s H 5 gEE FE i H iEP
En Ht=ptgF* f E +- s.iE E'3B n' .-F q g i. E" Ed *g€[s's'Ef -f;o E*SF*Fk # B- B.FB g=5
zD?
-e!tEFt9o
0Itte!?
+t,aA'
N,ii
pxIt
Fg
s0p
gX E E. H O!D it il i-*->E oa oa # =.'bP.x -'PX-
orv)+g)r.(')R" ;.i1
sDgdE5 C) ,+<oo .i-' o) a)
la!
Fpgt9E2r-or.lIt
FpF
i
ir
I
F
i
F
iIFt
i
rp
h'ss
F&.
F
H
fig* 1;;ll+ FgcFEF $gili IggE $E*gt1*fi;tptgF* gr,t f=$sFv
)F H E
H H EA gH SSiA6tser;Eer:;6I t - *; r C S $ sVA)"i. -.Fq'fg-fF
$a"e
=l q< q 6 6 0-:(Dg)(Do(DtD4 4 - 4S H 6 $ { sd.
bpPX$);Jo:ll-+$i-JPE ro.Pro (t) 0)
H. Hu)!-, oa
FgoFt
oap
D
ztsaogort
trEz=o
ast9
D
EgIt
oqDE
DEp.€
gf; * $ $
f * f 1 [FH € E rBlrI. I * jJ FD -€ ;:x s)
[i r E EE H.** 6
$.gs 3
H: =.o. 5tD;g)!t F FD f,i- E !r 7f iJ
teFaDT
-(DFt?)t9
te
X(!nt!9eps
oq
osET
z19
ot9E7pO
aItp
l-l
t9aD'
NFrt
rrg
t9ote
* E i5FFf f,grs
rE:FE.qE $ F-:5 [E
€ r* F *$i= $tlt€F
t!Ft9a!t
Ftp
E
I
I
ctds.fFl<g a s.o 5 gEi E X.H.F d*',g.[glPA)t-t Cxu. tt) - u.
t O.tD goe p< oqFFS90D
,f(D
FloV)otf
Fr*sF,$H rEEr€$t3g€g-g€ !$ $B. E ET $E + ^ Sg 1*
.r-$i'3i+?i: g^f oxe i 5'g rgFBX Fo5 dFf ' F--g Hf "o
*$e, * Bsr ;EE€r['sf; g€$H$
i
I
I
gfi Iui11E*lg::$sEgIu 1E
uu
[*itEE;+F F€- €€s'$g
s':gt Bs *=+F=€
i
i
i
I
I
l,
Lf:
C'Egt
d
SE F€ F *.fl g $ E E Fg if -: E 5 $ ". Fd "b Psr=E. ts (tio" sF P H " €$xg t'$ I+sE FfFEFgF'
7f! o. trt u) v2
src F s*gg$$$$E*t.*Er p ;oqc>
HE E Eu= F g +f$ t i$ ;F
o Q- .ct rJH !.8.8'SxpotZlJgF=rr:p)
.H;F d-
icls gsOeFsD
7r-o
rgoFt
p
p
XsFtop.€
p xgt9
: "eE l,ingFrgi$ gs€g$€sasE q
=l i g
- $ F s E $co;i, t " g..$ $F E
ig F; l[lsq*llt glf*gli;;
s E i si is f F g I i,F-;g g $E E g H
rgort(.)sle
X(D
!'aD
t?
oe
op
E:eg sgiBf€ $g$$E€ Hg$gHgaGFE.=gea€+
;;gggg$ i IB e$E foo E€ { r
zpaIt3Fte0
0teIt
+lrate
N*Fi
Fg
pOp
Esg f :grEFSEE€;t€if,i[*€ _
=_€pi$=E=;H, E_ig*=g€F s$e; ifsi+sen'IF+ F'=
t!$o89
z-cFlte
Fts,i
t
eE$=g $
fi.s*+fisHJo- wlo dH'aEd'-ra
€ *FFSst0 H tfFd$) F' tfre s
s" E a'g
$s s [ $= "" E *X
;€FFge [isIu i;E= gE^ ige-F -F $ - Fr. f gxE \qv Eae 3 ; : F=xf$' ='u
,f(D
V)
o(D
{tDFDp
iI
I
I
iI
I
I
th
t:IFlt!lllf,
t$
II
(nop
o
Fll?
0qD
7 e[.5FgEF.E L$gg''i5dF3Es+ErtH#*t-uusF;',€ iF'
E-f g EH9 E F€
p
F3D
Fg(DF!(?DpX(D
papptr
oq
os
zpC'IteEFteot
al'It
ltDgD
FF *: En i H Fg + i=# s a [ 1€*: :€'X-s'E e F-E -gE + 'fi FEFi: E +FeNFFl
Ep(rts
[E F* H +ir E g $g Hg $*F.
ilE5*$*[' ss€F i FD
+Frgsf *tEFE" I *i: i=r - p p tr I doa f $ it =oq tr
tltxst9Ez-ortt9
FBt
I
I
ss=FsH 15rsgf;frFAifiil$H ;$+E glF,E 5'+s E: *.bj$ *E'EFt $fF b ia Fg*[.$sD
I
i
i
I
i
i
i
tI
tliliril[jF
Ir.-
['
EtrSD
X(D
{t9
p
(t)
o,i(t)
(!ElrFt
*€$*$$1B1EE:= 5 I.r< '(, =?+ ffi'5 EX.+ffi P
te7o19
FgoFt(iD
l?
X(Drda,gItt9E
oe
oDrt
zt9+gItEFteU2
0trt9t9
Itate
N
Ft
Fg
teUtt9
$rEfi FEF$F:g1 BEiFEI[[E
,"sn a p *$ebE H€ e*g$gFF ;
laj
'41
t9cteE?=ortIt
-s
H E =E H $ q ryE $r€ * F ;FHEEdEE A 9a.tr c') .o6 9.o 8'B -E.oB ., d =p rrA) 5 :i'c =iDF Er lrqa tr F !- g
-oEEt9
EU(DFt3N'41
rt
i
It,
r
IiI
l,
t,'t
i;
F
i
h-
$
oop :-H'$ E# ;-. Ot
H.gIE IrE 5rg-FD rfo: F $* H E rlFr
[t !'
s
Fp
EoFtt?t9
pX6l'op19E
oa
ot9
zDtrrgp
'^)teo
al'p
fpgp
€gCIH;qEa$'si H $ i n s $
g $A i -!' '-t g gE
N
rl
s0p
:'J ..$^s t
=E E E r E s r i s7(rf $) -.,-oa *_FF.=9 Foo'E.7'r'BP'*"4 $B FEE Efo. A.F D F.
=$ te ;-.1. 0A t
FT
FBapFz-oFt!?
t9;
I
I'jitl
j'l
l
l
ti
tf
*p; n g; € Fig F$Ufi ; FFsg* FE *FIFsI
P5
-E H E€ES:E E H Fg.Ig =
H [€ S:1H+fr 5 se *F a* *-'g ? gilE s:58
A*x- 5' -g* k*H c' ;' F)gE EE.-g E6-^ts s
u)
;tla +' s
-;
;**E I3* i$l r;gI1I€ *[s5(,rr
i'
i
lhh$,ffitl
ft'-
K
5qi'=lRo.O.5R'fl8 t'5 *shB 3.ff gir= BF.=" S.BH'+ i-' 5
O)'\|-t
III
ooFDoFY3
oF:lp2l=oE
0(IFEatrFt
XoeD
t9*gt9
E* EEEcgUg€EEOE-Be u') g#5s.'i- B.F.f -F$; P
$ $u*e€ egE cc
= i HHF f s$-
oOQ--S.O.(D
3EE H *gf .s $F
iJ(DFtoD
te
X.D
t9at9
DE
oc
op
zt9+opEFp0
app
-d!9aP
NFFt
Fg
pOp
tat
Fpgp
z-oFtIt
*pF
i
[€ [d g t gg;i HF
flii'+esrl; isF*; +: - s s i: ; F g- E,3'o - g * f'[6
$FE HFg ss s€ t
F.lt9
D
=t9.fqp=Q.()d$)xd=oo)=(DtoFE F s E e sfr g 3 3F 6+f'gEFS
LrPaD;t=!-fF:5RP'rfda 6.< Fe
o-E FD 5b, =' ='JFd
teFI$
FUort?)t9
te
Xt!Etegle
!r0e
o!t
zD
EpE'stpU):
(h
EEFLE*s$3sP E qs -; f f t
ot9s?
trl!'aD
UNFFt
Fg
p0s
t!,\paD
z=oFlt9
pF
F F E i i sgca gE $ [f g *"* '* 1'il€ F* iuartt gs s;u-iu r +FFt5ErBi ef$*F F) E !J t sr FD F;.P F.i- F F) F F)
'asgit$n* E
$* gEE H tE'5EF'E g'
:
F,h.
H
t')!'"l
![.
Fb:
E * aE F F E #
= F E s
F g .^ *H F F- F
6 -^ e g trE L-, -=dgFF =sY 9*
ote
z-rt
HoFt
o
It,
tr
h,L
Ii,
i
It'h*
hH.
I
Ir.
t9,ic19
FE(Drlat9
pXID
!rgp
19E
oe
CIs
zte
ate
'sts0
oD't9
tegt9
NaFl
p(ale
- o.K F g='A q l.'
fl,sE3.sf'E95i+ Ft ;+ v) CD :+dh|'<El
coFe. g X*EFe g) ,f Fe;t -'9 a' 7F *[3 **H o'p.a. !o !o< ll i$ FD
=!!FD 7f i' Fo --vz it Sr 5
trl
,\pgItuzt=oFts
,\ItleF
E : iF }€t [;$€E,t ?$E^ [* $* gul : [- g iEE (r,r snF' -;:3u'-[-; -*HE$r=i
grsg;F+ aAEF$+; .qFug3{EFsHr
h'"ilr,t'i
f,".
hrI
[: s f $ gH s s E t * $ s
[E u
$ 'g *€
5q iFgEFf;ts* F t€=€F"P sF g-E IAF+ a=;a t $
e* ' g * [* gre $r p [e *g
'nf, *-
j
Ii
I
kF
t
i,htllrt
W
I
l
I
F'-F
F
[;H
Hli,r.hi*
Egg*F[,i1:iilEFuigs;$g Hsggfi;;3 F6
i:l**la-:,
1,,.tr{
S 5 FE F gg H fr r i€ i s * 3n5 S i:Eco P FoaFDgRr 02 W;J 6tF<H =E 3-(DHs)trFDfo
It at
at9
c
moc
F
7G
$r.l
0es
(!Fta!9
sXoEleate
teE
oa
o!t
ra r iBn * =g i€g e { 3r:i; u.
,r,gFg *F!" oa$
ag$E*$Fi
z-aIt
F!90
aleD
ct!rgl'
N
Ft
pop
r ii $F5€; g *€:'*3fii
$e F *
Fq.E"FEE* g 3 5 HEs g: ?f,* -- E 3a t e*53 ?, F:!r F.r- dE- ;E=-H e-. d 3Es 5[E]S 3;; Fo ,r Fo lrJ-'Er F g) rr -'o F
trl'41
t9aFItz-oF!!t
,i
t9
(t)
?l-CD
F
F
Xo
r s [ < 3; g r s #€ E e'*"€ rgE $$E.gggE$ [Er=giH HiqcoiJC|Jb)' Jf._. E.: Z p f g
F, D) v) N .:. 5 ;-:.
E s gF gEg s $Ff; € :E'$ r HF F EEFura €$f r *$ *E
$= g;- ieg; $sg: i*u