Transcript
Page 1: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN

KERAJINAN PAHAT BATU DI DUSUN SIDOHARJO, DESA

TAMANAGUNG, KECAMATAN MUNTILAN, KABUPATEN

MAGELANG, JAWA TENGAH DAN IMPLEMENTASINYA DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun oleh :

MARGARETA RETNO DWI PURWANINGSIH

NIM: 151414105

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur atas berkat Tuhan Yang Maha Kasih, karya ini

kupersembahkan kepada :

Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang senantiasa memberkati dan menyartai setiap

langkahku,

kedua orangtuaku terkasih Bapak Mateus Slamet dan Ibu Theresia Astuti,

Seluruh sanak saudaraku,

Teman-teman mahasiswa Pendidikan Matematika yang telah memberikan support

Almamaterku Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

v

HALAMAN MOTTO

“Kau akan berhasil dalam setiap pelajaran, dan kau harus percaya akan

berhasil, dan berhasillah kau; anggap semua pelajaran mudah, dan semua

akan jadi mudah; jangan takut pada pelajaran apa pun, karena ketakutan itu

sendiri kebodohan awal yang akan membodohkan semua”

-Pramoedya Ananta Toer

“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah

dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan

dengan ucapan syukur”

-Filipi 4:6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

viii

ABSTRAK

Margareta Retno Dwi Purwaningsih. 2019. Kajian Etnomatematika Terkait Aktivitas

Pembuatan Kerajinan Pahat Batu di Dusun Sidoharjo, Desa Tamanagung,

Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dan Implementasinya

Dalam Pembelajaran Matematika. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika,

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Matematika, Universitas Sanata Dharma.

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui aspek historis, aspek filosofis pada

kegiatan pahat batu di Sidoharjo, Tamanagung, Muntilan, untuk mengetahui aspek

fundamental matematis menurut Bishop pada kegiatan pahat batu dan implementasinya

dalam pembelajaran matematika sebagai permasalahan kontekstual.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan mengambil

narasumber penelitian terdiri dari perintis kegiatan pahat batu, pemahat batu, pengelola

sanggar, pengusaha batu dan pedagang kerajinan pahat batu. Metode pengumpulan data

yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi, dimana peneliti menjadi

instrumen utama.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa awal mulanya kegiatan pahat batu berawal

dari keluarga Salim Joyo Pawiro bersaudara yang berprofesi sebagai jlagra. Kemudian

bakat dan ketrampilannya diwariskan terus menerus kepada generasinya sehingga

menghasilkan barang-barang kerajinan yang mempunyai nilai seni tinggi sampai saat ini.

Makna lain dibalik kegiatan pahat batu (aspek filosofis) diantaranya kegiatan pahat batu

dijadikan sarana untuk melestarikan kebudayaan leluhur dengan berpegang teguh kepada

nilai-nilai kepercayaan setempat dan juga sebagai wujud ungkapan syukur, masyarakat

menggelar Saparan Merti Dusun. Aspek matematis pada kegiatan pahat batu menurut

Bishop diantaranya; a) Counting meliputi perkiraan (approximation) harga bahan baku,

harga jual patung, penentuan upah pegawai, ketepatan (accuracy), perhitungan

menggunakan jari tangan (finger and body counting) dan menentukan banyaknya pegawai,

b) Locating meliputi jarak (distances), lokasi lingkungan (enviromental location),

penggunaan garis lurus dan garis lengkung (straight and curved lines), bentuk melingkar

(circle) ataupun elips (ellips),pembagian lahan untuk proses produksi, c) Measuring

meliputi kualitas (qualities), perkiraan (estimation) waktu (time), memaksimalkan

luasan(area) atau volume (volume), d) Designing meliputi desain (design), bentuk

(shapes), ukuran besar (large), kecilnya (small), proporsi (proportion), perbandingan

(ratio), pembesaran skala (scale-model enlargements), simetri (simetris), dan nilai

seni/keindahan pada patung (aesthetics), e) Playing meliputi prediksi/berspekulasi

(prediction), melakukan rencana (plans strategies), model (modelling) dan f) Explaining

meliputi penjelasan (explanation) dan simbol (symbol) makna tertentu. Adapun

implementasinya dalam pembelajaran matematika digunakan sebagai pembuatan

permasalahan kontekstual pada tingkat SMP meliputi materi; Operasi Hitung Bilangan

Bulat dan Pecahan, Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel, Perbandingan,

Aritmetika Sosial, Pola Barisan, Luas Permukaan dan Volume Bangun Ruang Sisi Datar

dan Volume Bangun Ruang Sisi Lengkung.

Kata Kunci : Aspek Matematis, Aspek Filosofis, Etnomatematika, Seni, Kegiatan Pahat

Batu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

ix

ABSTRACT Margareta Retno Dwi Purwaningsih. 2019. Ethnomathematics Study Related to The Activity of Creating Stone Carving Crafts in Sidoharjo, Tamanagung Village, Muntilan Disctrict, Magelang Regency, Central Java and Its Implementation in Mathematics Learning. Undergraduate Thesis. Mathematics Education Study Program, Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University.

The purpose of this study was to find out the historical aspects, philosophical aspects of stone carving activities in Sidoharjo, Tamanagung, Muntilan, to find out the fundamental mathematical aspects according to Bishop in stone carving activities and their implementation in mathematics learning as a contextual problem.

The type of this research was a qualitative descriptive study by taking research resources persons consisting of pioneers of stone carving activities, stone carvers, managers of studios, stone entrepreneurs and traders of stone carving crafts. The data collection methods were observations, interviews and documentation in which the researcher acted as the main instrument. The results of the study showed that the beginning of the stone carving activities originated from the family of Salim Joyo Pawiro brothers who worked as jlagra. Then his talents and skills were inherited continuously to his generations to produce handicrafts which have high artistic value up till now. Other meanings behind the stone carving activities (philosophical aspects) including stone carving activities that were used as a mean to preserve ancestral culture by adhering to local belief values and a form of gratitude expression by holding Saparan Merti Dusun. The mathematical aspects of the stone carving activities according to Bishop were (a) Counting: Estimating (approximation) of raw material prices, selling prices of statues, determining employee wages, accuracy, calculations using fingers and body counting and determining the number of employees,(b) Locating: Distance (distances), environmental location (enviromental location), the use of straight lines and curved lines (straight and curved lines), circular shapes (circle) or ellipses (ellipses), division of land for production processes, (c) Measuring: quality (qualities), estimate (estimation) time (time), maximize area (area) or volume (volume), :d) Designing: design (design), shapes (shapes), large (large), small (small), proportion, comparison (scale), scale-model enlargements, symmetry (symmetry), and artistic value / aesthetics, (e) Playing: Prediction, making plans (plans strategies), models ( modeling), and (f) Explaining: Explanation (explanation) and symbols (symbols) of certain meanings. In conclusion, the implementation in mathematics learning process is used to create contextual problems in junior high school level materials including algebra, social arithmetic, area and circumference of squares, number sequence patterns, and geometry. Key words : Mathematical Aspects, Philosophical Aspects, Ethnomatematics, Art, Craft

Carving Stone

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena

berkat rahmat dan penyertaan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul: “KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN

KERAJINAN PAHAT BATU DI DUSUN SIDOHARJO, DESA

TAMANAGUNG, KECAMATAN KABUPATEN MAGELANG, JAWA

TENGAH DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN

MATEMATIKA” dengan baik dan lancar. Skripsi ini disusun untuk memenuhi

salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi

Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak

pihak yang turut terlibat dalam memberikan bantuan, dukungan, doa, serta motivasi

kepada penulis. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr.Yohanes Harsoyo,S.Pd.,M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan

2. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito,S.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

3. Bapak Beni Utomo,M.Sc., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika

4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

memberikan bimbingan dan pengetahuan kepada penulis dalam menyusun

skripsi ini

5. Ibu Cyrenia Novella Krisnamurti,M.Sc., selaku Dosen Pembimbing Akademik

yang telah memberikan bimbingan dan nasehat kepada penulis selama

menjalani dinamika di bangku perkuliahan

6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Matematika Universitas

Sanata Dharma yang telah memberikan ilmu dan pengalaman yang bermanfaat

bagi penulis sebagai bekal untuk menjadi seorang guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

xi

7. Bruder Yohanes Sarju,SJ.,MM. dan segenap tim Lembaga Kesejahteraan

Mahasiswa yang telah memberikan bantuan materi, motivasi, bimbingan dan

dukungan kepada penulis sebagai mahasiswa penerima beasiswa selama kuliah

di Universitas Sanata Dharma

8. Ibu Titi, Bapak Dulkamid Jayaprana, Bapak Kasrin Endraprayana, Bapak Budi

Felix, Bapak Iwan, Ibu Rita yang telah berkenan menjadi narasumber

9. Bapak Mateus Slamet dan Ibu Theresia Astuti yang telah memberikan

dukungan berupa materil maupun non materil sehingga penulis dapat

menyelesaikan studi di Universitas Sanata Dharma serta Lucia Ngatini,

Stefanus Purwoko, Maria Sarwi Mitayani yang telah memberikan dukungan

semangat dan motivasi kepada penulis sehingga skripsi ini dapat selesai

10. Patricia Josephine B.B.T.N, Yohanna Tito Purnawangsih dan Agape Putri

Glory Kause yang telah menjadi sahabat penulis selama kuliah di Universitas

Sanata Dharma

11. Fransiskus Ivan Gunawan dan Caesar Dwi Hardian yang menjadi teman diskusi

penulis

12. Teman-teman bimbingan Vero, Abi, Hapsari, Gisel, Della yang telah berjuang

bersama dan saling memberikan dukungan

13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah turut

membantu dan memberikan dukungan dalam proses penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih

jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang

sangat membangun agar dapat bermanfaat bagi pihak lainnya.

Yogyakarta, 9 Juli 2019

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ...................................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .......... vii

ABSTRAK .................................................................................................................... viii

ABSTRACT .................................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

A. Latar Belakang .......................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ...................................................................................................... 6

D. Pembatasan Masalah ................................................................................................. 6

E. Penjelasan Istilah ...................................................................................................... 7

F. Manfaat Penelitian .................................................................................................... 8

BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................................... 9

A. Kajian Teori ................................................................................................................ 9

B. Penelitian yang Relevan ......................................................................................... 23

C. Kerangka Berpikir .................................................................................................. 25

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................. 27

A. Jenis Penelitian ....................................................................................................... 27

B. Narasumber Penelitian ............................................................................................ 27

C. Objek Penelitian ..................................................................................................... 28

D. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................................. 28

E. Bentuk data ............................................................................................................. 28

F. Metode Pengumpulan Data ..................................................................................... 29

G. Instrumen Pengumpulan Data ................................................................................. 31

H. Teknik Analisis Data .............................................................................................. 31

I. Upaya-Upaya Untuk Meningkatkan Kredibilitas Data dan Hasil Penelitian .......... 33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

xiii

J. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ............................................................................ 33

K. Penjadwalan Waktu Pelaksanaan Penelitian ........................................................... 36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................ 37

A. Pelaksanaan Penelitian............................................................................................ 37

B. Deskripsi Letak Geografis Daerah Sidoharjo ......................................................... 38

C. Analisis Aspek Historis, Aspek Filosofis, Aspek Matematis dan Implementasinya

Dalam Pembelajaran Matematika ........................................................................... 40

D. Keterbatasan Penelitian .......................................................................................... 95

BAB V PENUTUP ......................................................................................................... 96

A. Kesimpulan ............................................................................................................. 96

B. Saran ..................................................................................................................... 100

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 101

LAMPIRAN ................................................................................................................. 104

Lampiran 1: Surat Ijin Penelitian ............................................................................... 105

Lampiran 2: Surat Keterangan dari Kelurahan ......................................................... 106

Lampiran 3: Kisi-Kisi Pedoman Wawancara ............................................................. 107

Lampiran 4: Pedoman Wawancara ............................................................................ 109

Lampiran 5: Lembar Validasi Pedoman Wawancara ................................................ 112

Lampiran 6: Transkrip Data N1 ................................................................................. 118

Lampiran 7:Transkrip Data N2 .................................................................................. 119

Lampiran 8: Transkrip Data N3 ................................................................................. 137

Lampiran 9:Transkrip Data N4 .................................................................................. 151

Lampiran 10: Transkrip Data N5 ............................................................................... 153

Lampiran 11 : Kunci Jawaban Soal Permasalahan Kontekstual pada Kegiatan Pahat

Batu di Sidoharjo ................................................................................ 159

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.3. 1. Bagan Kerangka Berpikir ......................................................................... 26

Gambar 3.8. 1. Komponen dalam analisis data model Miles dan Huberman ................... 32

Gambar 4.2. 1. Peta Desa Tamanagung ............................................................................ 38

Gambar 4.3. 1. Candi Borobudur ...................................................................................... 40

Gambar 4.3. 2. Batu Andesit ............................................................................................. 82

Gambar 4.3. 3. Proses Pemahatan ..................................................................................... 85

Gambar 4.3. 4. Proses Pembuatan Detail Patung .............................................................. 86

Gambar 4.3. 5. Proses Pemolesan ..................................................................................... 87

Gambar 4.3. 6. Proses Pengepakan ................................................................................... 87

Gambar 4.3. 7. Patung Semar ........................................................................................... 91

Gambar 4.3. 8. Proses Pengemasan Patung ..................................................................... 92

Gambar 4.3. 9. Air mancur ............................................................................................... 93

Gambar 4.3. 10. Air Mancur ............................................................................................. 94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.11. 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ................................................................... 36

Tabel 4.2. 1. Pedukuhan Desa Tamanagung ..................................................................... 38

Tabel 4.2. 2. Jumlah Penduduk Desa Tamanagung .......................................................... 39

Tabel 4.3. 1. Karya-Karya Dulkamid Periode 1960-1970 ................................................ 48

Tabel 4.3. 2. Karya-Karya Dulkamid Periode 1970-1980 ................................................ 49

Tabel 4.3. 3. Karya-Karya Dulkamid Periode 1980-1992 ................................................ 50

Tabel 4.3. 4. Pertanyaan dan Jawaban N2 mengenai Aspek Filosofis .............................. 60

Tabel 4.3. 5. Pertanyaan dan Jawaban N4 mengenai Harga Bahan Baku ......................... 66

Tabel 4.3. 6. Pertanyaan dan Jawaban N2 mengenai Harga Bahan Baku ......................... 66

Tabel 4.3. 7. Pertanyaan dan Jawaban N3 mengenai Penentuan Harga Jual .................... 67

Tabel 4.3. 8. Pertanyaan dan Jawaban N3 mengenai Banyaknya Pegawai ...................... 68

Tabel 4.3. 9. Pertanyaan dan Jawaban N5 mengenai Penentuan Upah ............................. 68

Tabel 4.3. 10. Pertanyaan dan Jawaban N3 mengenai Penentuan Upah ........................... 69

Tabel 4.3. 11. Pertanyaan dan Jawaban N3 mengenai Lokasi Pengambilan Batu ............ 70

Tabel 4.3. 12. Pertanyaan dan Jawaban N2 mengenai Lokasi Pengambilan Batu ............ 70

Tabel 4.3. 13. Pertanyaan dan Jawaban N3 mengenai Pembagian Lahan ........................ 71

Tabel 4.3. 14. Pertanyaan dan Jawaban N3 mengenai Perkiraan Luas Lahan .................. 72

Tabel 4.3. 15. Pertanyaan danJjawaban N3 mengenai Penentuan Kualitas Batu ............. 73

Tabel 4.3. 16. Pertanyaan dan Jawaban N4 mengenai Penentuan Kualitas Batu ............. 73

Tabel 4.3. 17. Pertanyaan dan Jawaban N3 mengenai Penentuan Ukuran Batu ............... 73

Tabel 4.3. 18. Pertanyaan dan jawaban N3 mengenai Penentuan Ukuran Paket .............. 74

Tabel 4.3. 19. Pertanyaan dan jawaban N3 mengenai Perkiraan Waktu .......................... 75

Tabel 4.3. 20. Pertanyaan dan Jawaban N2 mengenai Perkiraan Waktu .......................... 75

Tabel 4.3. 21. Pertanyaan dan Jawaban N3 terkait mengenai Penentuan Proporsi ........... 76

Tabel 4.3. 22. Pertanyaan dan Jawaban N2 mengenai Penentuan Proporsi ...................... 76

Tabel 4.3. 23. Pertanyaan dan Jawaban N3 mengenai Penggunaan Sket ......................... 77

Tabel 4.3. 24. Pertanyaan dan Jawaban N2 mengenai Penggunaan Sket ......................... 77

Tabel 4.3. 25. Pertanyaan dan jawaban N2 mengenai Penggunaan Mal .......................... 78

Tabel 4.3. 26. Pertanyaan dan Jawaban N3 mengenai Strategi Pemasaran ...................... 78

Tabel 4.3. 27. Pertanyaan dan Jawaban N3 mengenai Strategi Peningkatan Kualitas ..... 79

Tabel 4.3. 28. Pertanyaan dan Jawaban N3 mengenai Pembagian Karyawan .................. 80

Tabel 4.3. 29. Pertanyaan dan Jawaban N2 mengenai Makna Simbolis ........................... 81

Tabel 4.3. 30. Rangkuman Aspek Fundamental Matematis menurut Bishop pada Kegiatan

Pahat Batu .................................................................................................. 82

Tabel 4.3. 31. Contoh Masalah Kontekstual Matematika pada Kegiatan Pahat Batu yang

Disesuaikan KD pada Kurikulum 2013 untuk tingkat SMP ...................... 89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemajuan peradaban manusia hingga saat ini, tidak terlepas dari peran

penting matematika. Peranan penting matematika dapat kita lihat mulai dari

zaman Mesir Kuno dimana masyarakat dapat menentukan kembali batas tanah

yang mereka miliki setelah terkena banjir bandang dari sungai Nil, bangsa

Babilonia yang mulai mengenal sistem bilangan untuk menghitung jumlah

ternak yang mereka miliki dan juga perhitungan yang dilakukan berkaitan

dengan ilmu-ilmu perbintangan/astronomi. Sampai saat ini tekhnologi

berkembang sangat pesat dan canggih tak lepas dari peranan matematika.

Beberapa ahli, seperti Carl Friedrich Gauss dalam Hutchinson (1994:i)

mengatakan bahwa “Mathematics is the Queen of Science”, dapat diartikan

bahwa Matematika merupakan Ratunya Ilmu Pengetahuan. Matematika

menjadi landasan perkembangan ilmu-ilmu lainnya seperti dalam bidang

astronomi matematika digunakan untuk memodelkan alam semesta, bidang

teknik informatika penggunaan matematika untuk membahas aplikasi dan

program komputer, bidang kimia untuk menyelesaikan persamaan kimia dan

sebagainya. Tanpa kita sadari, kita banyak menerapkan matematika dalam

kehidupan sehari-hari.

Pentingnya belajar matematika tidak terlepas dari peranannya dalam

berbagai aspek kehidupan. Disisi lain masih adanya beberapa peserta didik yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

2

menganggap matematika kurang implementatif dan tidak ada kaitannya dengan

kehidupan sehari-hari. Pandangan seperti ini peneliti peroleh ketika diskusi

dengan peserta didik, pada saat peneliti sedang menjalani masa Program

Pengalaman Lapangan (PPL) periode Juli-Oktober 2018. Peserta didik masih

belum menemukan implementasi/kegunaan dalam mempelajari materi Induksi

Matematika dalam kehidupan sehari-hari. Adanya anggapan seperti ini salah

satu penyebabnya adalah pembelajaran matematika yang dilakukan oleh

peneliti cenderung konvensional seperti metode pembelajaran yang dilakukan

peneliti hanya diskusi untuk mengerjakan soal-soal latihan dan permasalahan

yang diberikan kurang kontekstual. Pembelajaran yang dilakukan terlalu

abstrak sehingga peserta didik kurang tertarik untuk mempelajari matematika

lebih dalam terlebih lagi apa yang dipelajari di sekolah tidak ditemukan oleh

mereka dalam kehidupan sehari-hari.

Perlu adanya suatu inovasi dalam pembelajaran matematika agar

tercipta suatu pembelajaran yang interaktif, menyenangkan dan memotivasi

peserta didik. Adapun pembelajaran matematika yang inovatif dapat dilakukan

melalui pendekatan budaya, atau istilah lainnya adalah Etnomatematika. Gerdes

dalam Budiarto (2016,2) mengartikan Etnomatematika merupakan aktivitas-

aktivitas dan ide-ide matematika, tentang aspek-aspek matematika dari

penomena budaya, tentang unsur-unsur matematika dalam konteks budaya.

Marsigit (2016,23) mengungkapkan istilah ethno menggambarkan

semua hal yang membentuk identitas budaya suatu kelompok, yaitu bahasa,

kode, nilai-nilai, jargon, keyakinan, makanan dan pakaian, kebiasaan dan sifat-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

3

sifat fisik. Sedangkan matematika mencakup pandangan yang luas mengenai

aritmetika, mengklasifikasikan, mengurutkan, menyimpulkan, dan modeling.

Etnomatematika, berfungsi untuk mengekspresikan hubungan antara budaya

dan matematika. Dengan demikian, etnomatematika adalah suatu ilmu yang

digunakan untuk memahami bagaimana matematika diadaptasi dari sebuah

budaya.

Kebudayaan Indonesia telah tersebar di banyak daerah dan memiliki

bentuk yang beranekaragam seperti rumah adat, pakat adat, bahasa daerah, alat

musik daerah, upacara adat, seni tari tradisional, seni rupa tradisional dan

sebagainya. Seni rupa tradisional meliputi batik, wayang, patung dan

sebagainya. Menurut Kurniawan (2017) Desa Tamanagung merupakan salah

satu kelurahan di Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang yang memiliki

ciri khas sebagai desa wisata kerajinan pahat batunya yang bersentral di Dusun

Prumpung Sidoharjo. Industri kerajinan pahat batu di Muntilan ini telah

berlangsung sejak tahun 1930. Pada awalnya hanya beberapa warga saja yang

bekerja sebagai jlagra (pemahat batu alam yang pekerjaan sehari-harinya

adalah membuat nisan dari batuan alam) dengan menghasilkan barang seperti

kijing, cowek, umpak, lesung dan sejenisnya. Kemudian usaha ini mulai

berkembang dan menghasilkan produk seni seperti patung Buddha, Gupala,

Ganesha, lampu lampion, Stupa dan lain sebagainya. Produk-produk tersebut

sudah dipasarkan di pasar lokal, regional, maupun internasional.

Dengan adanya Industri Seni Kerajinan Pahat Batu ini, melibatkan

masyarakat beralih profesi sebagai seniman, pengrajin dan pengusaha. Sudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

4

banyak tenaga kerja yang diserap melalui kegiatan industri seni tersebut.

Penyerapan tenaga kerja disekitar lokasi industri kerajinan batu disebabkan

adanya pewarisan keahlian dalam bidang seni kerajinan pahat batu.

Ketrampilan yang diturunkan secara terus menerus akhirnya melekat pada

kehidupan masyarakat pengrajin di daerah tersebut. Bisa dikatakan bahwa

ketrampilan pengrajin pahat batu di daerah tersebut diperoleh dari warisan para

leluhurnya yang berprofesi sebagai jlagra.

Lokasi industri seni kerajinan pahat batu yang terletak tidak jauh dengan

tempat wisata seperti Candi Borobudur, dan jalan yang menghubungkan lintas

Yogyakarta, Magelang dan Semarang menjadi lokasi strategis untuk

mengembangkan perekonomian warga. Di kanan-kiri jalan Yogyakarta,

Magelang dan Semarang tersebut kita bisa menjumpai aneka ragam hasil karya

seni pahat batu yang dipajang. Lokasinya yang strategis menjadi persinggahan

wisatawan yang akan berkunjung ke Candi Borobudur, baik wisatawan

domestik maupun dari mancanegara. Kegiatan pahat batu di Dusun Prumpung

Sidoharjo ini menjadi salah satu mata pencaharian hidup masyarakat setempat

dan merupakan aset budaya yang sangat bermanfaat bagi masyarakat.

Apabila ditinjau dari aspek matematis, terdapat kaitan antara pembuatan

kerajinan pahat batu di Dusun Sidoharjo dengan aktifitas fundamental

matematis menurut Bishop. Seperti, sebelum pembuatan arca diperlukan suatu

ketrampilan dalam menentukan perbandingan proporsi besarnya kepala arca

dengan lebar badan arca yang akan dibuat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

5

Melalui etnomatematika hal ini dapat dikaji lebih dalam lagi mengenai

unsur budaya yang terdapat pada masyarakat Dusun Sidoharjo yaitu kegiatan

pahat batu dengan ilmu matematika yang telah dipelajari. Selanjutnya dari hasil

penelitian ini akan dikembangkan menjadi permasalahan kontekstual yang

relevan dengan materi matematika tertentu. Sehingga peserta didik dapat

mengamati, menemukan penerapan matematika yang dipelajari di sekolah

dalam kehidupan sehari-hari.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagaimana sejarah (aspek historis) dari kegiatan pahat batu di Dusun

Sidoharjo, Desa Tamanagung, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang?

2. Bagaimana aspek-aspek kultural dan filosofis dari kegiatan pahat batu di

Dusun Sidoharjo, Desa Tamanagung, Kecamatan Muntilan, Kabupaten

Magelang?

3. Apa saja aktivitas fundamental matematis menurut Bishop yang terdapat

pada kegiatan pahat batu di Dusun Sidoharjo, Desa Tamanagung,

Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang?

4. Apa saja materi matematika yang relevan dengan aspek-aspek matematis

pada kegiatan pahat batu dalam pembelajaran matematika sebagai masalah

kontekstual ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

6

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui sejarah (aspek historis) dari kegiatan pahat batu di Dusun

Sidoharjo, Desa Tamanagung, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang

2. Untuk mengetahui aspek-aspek kultural dan filosofis dari kegiatan pahat

batu di Dusun Sidoharjo, Desa Tamanagung, Kecamatan Muntilan,

Kabupaten Magelang

3. Untuk mengetahui aktivitas fundamental matematis menurut Bishop yang

terdapat pada kegiatan pahat batu di Dusun Sidoharjo, Desa Tamanagung,

Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang

4. Untuk mengetahui materi matematika yang relevan dengan aspek-aspek

matematis pada kegiatan pahat batu dalam pembelajaran matematika

sebagai masalah kontekstual

D. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dan mencegah terjadinya penafsiran yang

kurang tepat, dan supaya tujuan penelitian dapat tercapai, masalah penelitian

dibatasi hanya pada aspek historis, aspek kultural (filosofis), aspek fundamental

matematis pada kegiatan pahat batu di Sidoharjo, Desa Tamanagung,

Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang. Penelitian ini mengambil lima

narasumber yang berprofesi sebagai perintis kegiatan pahat batu, pemahat batu,

pengelola sanggar pahat batu, pengusaha batu alam dan pedagang kerajinan

pahat batu. Adapun aspek matematis dilihat melalui enam aktivitas fundamental

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

7

matematis menurut Bishop pada setiap aktivitas kegiatan pahat batu yang

dilakukan oleh pengrajin.

E. Penjelasan Istilah

1. Etnomatematika

Etnomatematika merupakan matematika yang dipraktekkan diantara

kelompok budaya yang diidentifikasi dalam kelompok buruh, kelompok

anak-anak usia tertentu, buruh serta anak-anak dari kelas profesional

2. Aktivitas fundamental matematis

Aktivitas fundamental matematis merupakan suatu aktivitas matematika

yang meliputi aktivitas counting (membilang), locating (menentukan

lokasi), measuring (mengukur), designing (merancang), playing (bermain)

dan explaining (menjelaskan)

3. Kerajinan Pahat Batu

Kerajinan pahat batu merupakan jenis kerajinan tangan yang dibuat dengan

cara memahat suatu bahan (batu) sehingga menghasilkan bentuk yang

diinginkan

4. Kegiatan Pahat Batu

Kegiatan pahat batu merupakan suatu aktivitas untuk membuat barang

kerajinan pahat batu

5. Sidoharjo

Sidoharjo adalah dusun yang berada di Desa Tamanagung, Kecamatan

Muntilan, Kabupaten Magelang sebagai cikal bakal kegiatan pahat batu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

8

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa manfaat diantaranya sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sumber referensi bagi peneliti

selanjutnya yang akan melakukan penelitian serupa

b. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah pengetahuan bagi

peserta didik maupun guru dalam bidang pendidikan khususnya

metamatika

2. Manfaat Praktis

a. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan untuk mengembangkan

permasalahan kontekstual yang diterapkan dalam pembelajaran

matematika

b. Hasil dari penelitian ini dapat menunjukkan contoh penerapan

matematika di dalam kehidupan sehari-hari terlebih dalam budaya

setempat.

c. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memberikan wawasan

kepada masyarakat khususnya Dusun Sidoharjo bahwa ilmu matematika

sudah melekat dalam budaya masyarakat Sidoharjo

d. Hasil penelitian ini dapat memperkenalkan sejarah dan profil Dusun

Sidoharjo sebagai daerah yang masih melestarikan budaya setempat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Kebudayaan

Widagdho (1991:18) mengatakan bahwa kebudayaan berasal dari

bahasa Sansekreta “buddhayah”, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang

berarti budi atau akal. Pendapat lain mengatakan, bahwa “budaya” adalah

sebagai suatu perkembangan dari kata majemuk budi-daya, yang berarti

daya dari budi, karena itu mereka membedakan antara budaya dengan

kebudayaan. Budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta, karsa dan

rasa, dan kebudayaan adalah hasil dari cipta, karsa dan rasa tersebut. Dalam

kamus besar bahasa Indonesia, kebudayaan secara antopologis di

definisikan sebagai keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk

sosial yang digunakan untuk memahami lingkungan serta pengalamannya

dan yang menjadi pedoman tingkah lakunya.

Tylor dalam Liliweri (2002:4) mendefiniskan kebudayaan sebagai

kumpulan yang kompleks dari pengetahuan, kepercayaan, seni, hukum,

moral, adat-istiadat dan setiap kemampuan lain atau kebiasaan yang

diperoleh oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Selanjutnya Clifford

Geertz dalam Liliweri (2002:6) mendefinisikan kebudayaan berdasarkan

pandangan Tylor bahwa kebudayaan adalah pola pelbagai makna yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

10

dikemas dalam simbol-simbol yang secara historis ditularkan, dan

kebudayaan juga adalah sistem konsepsi yang diwariskan melalui ekspresi

simbolik sebagai cara orang mengkomunikasikan, melestarikan, dan

mengembangkan pengetahuan mereka tentang dan sikap terhadap

kehidupan.

Koentjaraningrat dalam Suwarsono (2015:6) mendefiniskan

kebudayaan sebagai keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus

dibiasakannya dengan belajar; beserta keseluruhaan dari hasil budi dan

karyanya itu. Menurut Soemardjan dan Soemardi (1964:113) kebudayaan

merupakan semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Heron dan Barta

dalam Suwarsono (2015:7) mengungkapkan “Culture is viewed as a

group’s or person’s dialect, geographical locale, or views of the world

rather than a restricted view that is solely focused on a group’s artifacts or

a person’s ethnicity”.

Koentjaraningrat dalam Liliweri (2002:6) mengungkapkan 7 unsur

kebudayaan sebagai berikut

a. Sistem religi yang meliputi :

1) sistem kepercayaan

2) sistem nilai dan pandangan hidup

3) komunikasi keagamaan

4) upacara keagamaan

b. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial yang meliputi :

1) kekerabatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

11

2) asosiasi dan perkumpulan

3) sistem kenegaraan

4) sistem kesatuan hidup

5) perkumpulan

c. Sistem pengetahuan meliputi pengetahuan tentang:

1) flora dan fauna

2) waktu, ruang dan bilangan

3) tubuh manusia dan perilaku antar sesama manusia

d. Bahasa yaitu alat untuk berkomunikasi berbentuk:

1) lisan

2) tulisan

e. Kesenian yang meliputi:

1) seni patung/pahat

2) relief

3) lukis dan gambar

4) rias

5) vokal

6) musik

7) bangunan

8) kesusastraan

9) drama

f. Sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi yang meliputi :

1) berburu dan mengumpulkan makanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

12

2) bercocok tanam

3) peternakan

4) perikanan

5) perdagangan

g. Sistem peralatan hidup atau teknologi yang meliputi:

1) produksi, distribusi, transportasi

2) peralatan komunikasi

3) peralatan konsumsi dalam bentuk wadah

4) pakaian dan perhiasan

5) tempat berlindung dan perumahan

6) senjata

Berdasarkan pendapat Koentjaraningrat yang telah disampaikan

sebelumnya bahwa salah satu unsur dari kebudayaan adalah kesenian yang

terdiri dari seni patung/pahat, relief, lukis dan gambar, rias, vokal, musik,

bangunan, kesustraan dan drama. Dalam hal ini kegiatan pahat batu di

Sidoharjo merupakan wujud dari kebudayaan karena mengandung unsur

kesenian dan merupakan hasil karya manusia.

2. Kebudayaan Masyarakat Sidoharjo, Tamanagung, Muntilan, Magelang

Menurut Sukandar dalam SiagaIndonesia.com (5/2018) Dusun

Sidoharjo yang semula merupakan Dusun Prumpung desa Tamanagung

Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang merupakan dusun yang terkenal

sebagai cikal bakal lahirnya industri pahat batu di kecamatan Muntilan.

Pada tahun 1935 warga Dusun Prumpung mulai banyak yang bekerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

13

sebagai jlagra. Pada waktu itu kondisi dusun masih sepi, para jlagra

mencari batu andesit di sungai Pabelan yang dekat dengan Dusun

Prumpung. Masyarakat pun mulai memahat batu andesit tersebut untuk

dijadikan bahan bangunan rumah seperti umpak, maupun barang untuk

kebutuhan rumah tangga seperti lumpang, cowek, pipisan jamu, serta kijing.

Tak hanya sampai pada kegiatan tersebut, masyarakat mulai mengamati

bagian-bagian Candi Borobudur yang letaknya tak jauh dengan lokasi

Dusun Sidoharjo. Masyarakat mulai mengamati bagian-bagian candi dari

bentuk utuhnya, relief, arca dan stupanya. Bagi mereka keindahan pahatan-

pahatan batu di candi sangat menarik perhatian dan mengagumkan sehingga

memberikan inspirasi bagi mereka untuk meniru membuatnya. Maka tak

heran sampai saat ini masih banyak warga yang berprofesi sebagai pemahat

batu lantaran ketrampilan yang diturunkan turun-temurun dari orang tua

maupun warga lainnya.

Sejak tahun 1967 masyarakat Dusun Sidoharjo menggelar acara Merti

Dusun pada setiap bulan Sapar. Menurut sesepuh setempat, acara ritual ini

untuk bersih dusun baik secara fisik maupun non fisik, menghormati para

leluhur cikal bakal dusun serta mempererat tali persaudaraan serta

meningkatkan semangat gotong royong para warga.

Dalam ritual Saparan Merti Dusun ini sebagai upaya untuk

membersihkan dusun dan diri pribadi masyarakat dari sifat-sifat negatif

yang dilambangkan dengan melarung sesukera (kotoran) baik yang ada di

dusun tersebut mau pun yang ada dalam diri warga. Sesaji larungan berupa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

14

jenang baro-baro (jenang bekatul dengan gula jawa), jenang merah-putih,

jenang merah berpalang jenang putih, jenang putih berpalang jenang merah,

kembang setaman, kinang, rokok dan senthir atau api. Juga ada unsur-unsur

tanah, air, api dan udara yang diambil dari dusun ini.

Rangkaian acara ritual Saparan Merti Dusun diawali dengan membaca

doa tahlil bersama dilanjutkan dengan kirab gunungan Saparan menuju

tempat pagelaran wayang kulit. Acara diakhiri dengan melarung sesukera

dan sesaji larungan di Sungai Pabelan yang berhulu di kaki Gunung Merapi.

3. Etnomatematika

Etnomatematika pertama kali diperkenalkan oleh D’Ambrosio, seorang

matematikawan asal Brazil pada tahun 1977. D’Ambrosio (1985:45)

mengemukakan bahwa etnomatematika merupakan matematika yang

dipraktekkan diantara kelompok budaya yang diidentifikasi dalam

kelompok buruh, kelompok anak-anak usia tertentu, buruh serta anak-anak

dari kelas profesional.

Dalam Rosa dan Orey (2011:53) mengatakan bahwa The term

‘ethnomathematics’ has been used by D’Ambrosio (1985) to mean “the

mathematical practices of identifiable cultural grouphs and may be

regarded as the study of mathematical ideas found in any culture). Pendapat

D’Ambrosio dapat diartikan sebagai penggunaan matematika dari

sekelompok budaya yang dapat diidentifikasi dan dapat dianggap sebagai

suatu studi dari matematika yang ditemukan dalam berbagai budaya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

15

Sunandar (2016:96) mengungkapkan bahwa awalan ethno diartikan

sebagai sesuatu yang sangat luas yang mengacu pada konteks sosial budaya,

termasuk bahasa, jargon, kode, perilaku, mitos dan symbol. Kata dasar

mathema berarti menjelaskan, mengetahui, memahami dan melakukan

kegiatan seperti pengkodean, mengukur, mengklasifikasi, menyimpulkan

dan pemodelan. Akhiran tics berasal dari techne dan bermakna sama seperti

teknik.

Albanese dan Perales (2015:2) mengungkapkan bahwa etnomatematika

merupakan program penelitian dimana yang menjadi fokusnya yaitu pada

hubungan antara matematika dan budaya. Barton dalam Rosa dan Orey

(2011:36) mengungkapkan bahwa etnomatematika sebagai program that

investigates the ways in which different cultural groups comprehend,

articulate, and apply concepts and practices that can be identified as

mathematical practies, yang dapat diartikan etnomatematika merupakan

suatu program penyelidikan terhadap suatu kelompok budaya dalam hal

memahami, mengartikulasi dan mengaplikasi berbagai konsep dan praktik

yang dapat diidentifikasi sebagai kegiatan matematika. Marsigit (2016:23)

menyampaikan bahwa etnomatematika merupakan suatu ilmu yang

digunakan untuk memahami bagaimana matematika diadaptasi dari sebuah

budaya dan berfungsi untuk mengekpresikan hubungan antara budaya dan

matematika sehingga dengan kata lain etnomatematika merupakan ilmu

yang mengkaji kebudayaan masyarakat. Shirley dalam Sunandar (2016:97)

berpandangan bahwa etnomatematika merupakan matematika yang timbul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

16

dan berkembang dalam masyarakat dan sesuai dengan kebudayaan

setempat, merupakan pusat proses pembelajaran dan metode pengajaran.

Hal ini membuka potensi pedagogis yang mempertimbangkan pengetahuan

para siswa yang diperoleh dari belajar di luar kelas.

Dari pendapat yang telah diungkapkan tersebut dapat kita maknai bahwa

etnomatematika merupakan suatu ilmu yang mempelajari hubungan antara

matematika dan budaya pada sekelompok masyarakat tertentu.

Suwarsono (2015:9) mengungkapkan hal-hal yang dikaji dalam

etnomatematika meliputi :

a. Lambang-lambang, konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan ketrampilan-

ketrampilan matematis yang ada pada kelompok-kelompok bangsa,

suku, ataupun kelompok masyarakat lainnya.

b. Perbedaan ataupun kesamaan dalam hal-hal yang bersifat matematis

anatara suatu kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat

lainnya dan faktor-faktor yang ada dibelakang perbedaan atau kesamaan

tersebut.

c. Hal-hal yang menarik atau spesifik yang ada pada suatu kelompok atau

beberapa kelompok masyarakat tertentu, misalnya cara berpikir, cara

bersikap, cara berbahasa dan sebagainya, yang ada kaitannya dengan

matematika.

d. Berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat yang ada kaitannya

dengan matematika, misalnya :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

17

1) Literasi keuangan (financial literacy) dan kesadaran ekonomi

(economic awareness)

2) Keadilan sosial (social justice)

3) Kesadaran budaya (cultural awareness)

4) Demokrasi (democracy) dan kesadaran politik (political awareness)

5) Hukum (law) yang berlaku di suatu daerah atau negara, dan

kaitannya dengan matematika

Suwarsono (2015:12) mengungkapkan tujuan dari kajian tentang

etnomatematika sebagai berikut :

a. Agar keterkaitan antara matematika dan budaya bisa lebih dipahami,

sehingga persepsi siswa dalam masyarakat tentang matematika menjadi

lebih tepat, dan pembelajaran matematika bisa lebih disesuaikan dengan

konteks budaya siswa dan masyarakat, dan matematika bisa lebih mudah

dipahami karena tidak lagi dipersepsikan sebagai sesuatu yang ‘asing’

oleh siswa dan masyarakat.

b. Agar aplikasi dan manfaat matematika bagi kehidupan siswa dan

masyarakat luas dapat dioptimalkan, sehingga siswa dan masyarakat

memperoleh manfaat yang optimal dari kegiatan belajar matematika.

4. Aktivitas Fundamental Matematis

Menurut Bishop (1988:99) terdapat 6 fundamental mathematical

activities (6 aktivitas dasar matematika) yang terdiri dari counting

(membilang), locating (menentukan lokasi), measuring (mengukur),

designing (merancang), playing (bermain) dan explaining (menjelaskan).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

18

Berikut penjelasan terhadap enam aktivitas fundamental matematis menurut

Bishop :

a. Counting (Membilang)

Quantifiers (each, some, many, none); Adjectival number names;

Finger and body counting; Tallying; Numbers; Place value; Zero; Base

10; Operations on Numbers; Combinatorics; Accuracy;

Approximation; Erros; Fractions; Decimals; Positive; Negatives;

Infinitely large, small; Limit; Number patterns; Powers; Number

relationships; Arrow diagrams; Algebraic representation; Events;

Probabilities; Frequency representations.

Membilang (Counting) merupakan suatu aktivitas yang meliputi

kuantifikasi/kuantor, nama-nama bilangan, penggunaan jari dan bagian

tubuh untuk menghitung; turus; bilangan; nilai tempat; nol; basis 10;

operasi bilangan; kombinatorik; akurasi; perkiraan; kesalahan dalam

membilang; pecahan; desimal; positif, negatif; besar tidak terhingga,

kecil tidak terhingga; limit; pola bilangan; pangkat; relasi bilangan;

diagram panah; representasi aljabar; kejadian; probabilitas; representasi

frekuensi. Pada awalnya aktivitas counting dalam masyarakat muncul

karena kebutuhan masyarakat untuk membuat catatan berdasarkan harta

kepemilikan mereka seperti perhitungan untuk menghitung jumlah

hewan ternak yang dimiliki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

19

b. Locating (Menentukan Lokasi)

Prepositions; Route descriptions; Enviromental locations; N.S.E.W

Compass bearings; Up/down; Left/right; Forwards/Backwards;

Journeys (distance); Straight and curved lines; Angle as turning

Rotations; Systems of location; Polar coordinates, 2D/3D coordinates,

Mapping; Latitude / Longitude; Loci; Linkages; Circle; Ellipse; Vector;

Spiral.

Menentukan lokasi (Locating) merupakan suatu aktivitas meliputi

preposisi; pendeskripsian suatu rute/lintasan; lokasi lingkungan; arah

mata angin; atas/bawah; depan/belakang; jarak; garis lurus/ garis

lengkung; sudut sebagai penanda perputaran; sistem lokasi; koordinat

kutub; koordinat 2D/3D; pemetaan; lintang/bujur; tempat kedudukan

(lokus); penghubungan; lingkaran; elips; spiral. Awalnya kegiatan

locating digunakan manusia untuk menentukan dimana tempat yang

cocok untuk berburu.

c. Measuring (Mengukur)

Comparative quantifiers (faster, thinner); Ordering; Qualities;

Development of units (heavy – heaviest – weight); Accuracy of units;

Estimation; Length; Area; Volume; Time; Temperature; Weight;

Conventional units; Standard units; System of units; System of units

(metric); Money; Compound units.

Mengukur (Measuring) merupakan suatu aktivitas seperti pembanding

kuantitas (lebih cepat atau lebih kurus), mengurutkan; kualitas;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

20

pengembangan dari satuan (bobot berat – terberat); keakuratan satuan;

perkiraan; panjang; luas; volume; waktu; suhu; berat; satuan

konvensional; satuan standar; sistem satuan; uang; satuan majemuk.

Pada mulanya aktivitas ini digunakan untuk membandingkan antara dua

objek kemudian berkembang menjadi banyak objek.

d. Designing (Merancang)

Design; Abstraction; Shape; Form; Aesthetics; Objects compared by

properties of form; Large, small; Similarity; Congruence; Properties of

shapes; Common geometric shapes, figures and solids; Nets; Surfaces;

Tesselations; Symmetry; Proportion; Ratio; Scale-model

Enlargements; Rigidty of shapes.

Merancang (Designing) merupakan aktivitas meliputi rancangan;

abstraksi; bentuk (geometris); estetika; objek dibandingkan dengan sifat

bentuk; besar; kecil; kesebangunan; kekronguenan; sifat-sifat dari

banfun; bentuk geometris umum, gambar dan benda padat; jaringan;

permukaan; pengubinan; simetri; proporsi; perbandingan; pembesaran

skala ; kelakuan dari suatu benda. Aktivitas ini dapat kita amati dalam

kehidupan sekitar kita seperti bentuk atap yang beranekaragam,

bangunan tinggi dan rendah dan sebagainya.

e. Playing (Bermain)

Games; Fun; Puzzles; Paradoxes; Modelling; Imagined reality; Rule-

bound activity; Hypothetical reasoning; Procedures; Plans Strategies;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

21

Cooperative games; Competitive games; Solitaire games; Chance,

prediction.

Bermain (Playing) merupakan aktivitas meliputi pertandingan;

menyenangkan; teka-teki; paradoks; pemodelan; bayangkan kenyataan;

aktivitas terikat aturan; penalaran hipotesis; prosedur; strategi rencana;

permainan kerjasama; permainan kompetitif; permainan solitaire;

kemungkinan; prediksi. Masing-masing budaya memiliki permainan

yang berkembang di masyarakat setempat. Banyak permainan

menggunakan aspek-aspek matematis seperti bentuk bangun datar.

Melalui permainan-permainan tersebut pemain diharapkan memiliki

strategi, dapat memprediksi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi

dan sebagainya.

f. Explaining (Menjelaskan)

Similarities; Classifications; Conventions; Hierarchical classifying of

objects; Story explanations; logical connectivies; Linguistic

explanations; locical arguments, Proofs; Symbolic explanations:

Equation; Inequality; Algorithm; Function; Figural explanations;

Graphs, Diagrams, Charts, Matrices; Mathematical modelling;

Criteria: internal validity, external generalisability.

Menjelaskan (Explaining) merupakan aktivitas meliputi kesamaan

dalam bentuk benda-benda; klasifikasi; klasifikasi yang didasarkan pada

hirarki; penjelasan cerita; logika koneksi (misalnya dan, atau, serta yang

lainnya); penjelasan; argumen logis, pembuktian; penjelasan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

22

simbol-simbol; diagram; grafik; matriks, pemodelan matematika;

kriteria; validitas internal, generalisabilitas ekternal.

5. Kerajinan Pahat Batu Tamanagung

Dalam harian magelang online (8/2013) Desa Tamanagung lebih

tepatnya di Dusun Sidoharjo terkenal sebagai sentra kerajinan Pahat Batu di

Desa Tamanagung. Pada awalnya masyarakat mulai membuat bahan

bangunan seperti umpak dan peralatan rumah tangga lainnya menggunakan

batuan andesit dari Gunung Merapi. Kemudian untuk menambah

perekonomian, warga berusaha mengembangkan ketrampilan yang dimiliki

dengan membuat berbagai kerajinan pahat batu dalam segala model,

misalnya miniatur candi, patung Buddha, Gupala, Ganesha, patung antik

Wisnu dan Siwa, cobek, ulekan, meja kursi batu, lampion, air mancur,

gapura klasik, relief dan sebagainya.

Tak hanya dipasarkan dalam area setempat, masarakat Sidoharjo mulai

memasarkan produknya sampai ke berbagai kota seperti Bandung, Jakarta,

Semarang bahkan diekspor dalam jumlah besar ke Belanda, Austria, Jepang,

Hongkong, Amerika Serikat, Malaysia, Singapura, Chili, Jerman, Eropa dan

lain-lain.

Sampai saat ini perkembangan sanggar pahat batu di desa Tamanagung

mulai bertambah setiap tahunnya. Dari tahun 1960-1970 telah berdiri sekitar

14 sanggar pemahat, kemudian tahun 1970-1980 bertambah menjadi 38

sanggar, dan sekitar 1980-1985 bertambah lagi menjadi 45 sanggar. Hingga

saat ini, sekitar 5 km disepanjang lingkar jalan Muntilan-Borobudur-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

23

Magelang terdapat ratusan pemahat dan pengusaha kerajinan pahat batu.

Masing-masing sanggar memiliki perhitungan sendiri dalam memasang

harga produk kerajinan, dan harga masing-masing produk tentunya tidak

sama karena hasilnya pengerjaannya yang berbeda-beda, ada yang halus

dan pula ada yang kurang. Harga ditentukan tergantung pada jenis, ukuran,

dan kualitas sebuah produk dengan harga mulai dari kisaran puluhan ribu

hingga ratusan juta rupiah. Lampion misalnya, harga berkisar antara 100 -

500 ribu rupiah, relief Borobudur per meter persegi dihargai 1 - 1,5 juta

rupiah, patung gupala berukuran 80 cm dijual seharga 1,5 - 2 juta rupiah,

sedangkan yang berukuran 1 meter dihargai sekitar 4 - 5 juta rupiah.

B. Penelitian yang Relevan

Adapun beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini terkait

dengan pengkajian aktivitas fundamental matematis menurut Bishop meliputi :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Sari (2018) dalam pembuatan gerabah di

Kasongan yaitu adanya aktivitas Counting (Menghitung) yang terdiri dari

perkiraan (approximation), ketepatan (accuracy) dan kekuatan (power).

Locating (Menentukan Lokasi) terdiri dari pengambilan tanah lokasi

lingkungan (environmental location), penggunaan garis lurus (straight),

bentuk melingkar (circle) ataupun elips (ellips). Measuring (Mengukur)

yang terdiri dari penggunaan perkiraan (estimation), waktu (time), luas

(area), volume (volume), suhu (temperature), pemesanan (ordering).

Designing (Merancang) yang terdiri dari bentuk (shapes), ukuran besar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

24

(large), kecilnya (small) gerabah, permukaan (surface) gerabah. Playing

(Bermain) yang terdiri dari penggunaan prediksi (prediction plan strategy),

penggunaan model (modelling). Explaining (Menjelaskan) yang terdiri dari

memberikan penjelasan (explanation), penggunaan simbol (symbol).

2. Penelitian yang dilakukan oleh Krisnawati (2017) dalam penentuan aspek-

aspek matematis pada Tradisi Pernikahan di Yogyakarta yaitu adanya

aktivitas Counting : number relationship; Location: enviromental location;

Measuring: estimation, money, conventional units; Designing: similarity,

design; Explaining: Story explanation, symbolic explanations; Playing:

plan strategy. Materi matematika SMP yang diperoleh : Bilangan bulat dan

pecahan, Bentuk aljabar, Persamaan dan pertidaksamaan linear satu

variabel, Perbandingan, Transformasi, Bangun datar, Volume benda,

Penyajian data, Statistika, Peluang.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Hardian (2018) dalam kegiatan pembatikan

di masyarakat Wijirejo diperoleh adanya aktivitas Counting meliputi

penentuan banyaknya kain yang diproduksi, penentuan harga jual batik,

penentuan upah pegawai; Measuring meliputi ukuran luas kain, luas cap,

yang digunakan dalam penentuan banyaknya pengecapan; Playing meliputi

strategi tempat usaha batik dalam menentukan motif yang akan diproduksi;

Locating meliputi penentuan lokasi penyuplai bahan baku untuk pembuatan

batik, lokasi pengecapan, penyantingan, pewarnaan, dan penjemuran;

Designing meliputi pendesainan pola batik hingga pembuatan pola di kain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

25

menjadi batik; Explaining meliputi alasan-alasan dibuatnya suatu pola batik

yang memiliki makna filosofis.

Adapun penelitian yang relevan terkait dengan perkembangan kegiatan

pahat batu dalam penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh

Sulistyo (2004) dan diperoleh hasil bahwa perkembangan kegiatan pahat

batu yang berada di dusun Tejorwano berasal dari dusun Prumpung yang

kini bernama Sidoharjo. Kegiatan pahat batu tersebut diawali dari keluarga

Salim Joyo Pawiro bersaudara yang berprofesi sebagai jlagra, kemudian

bakat tersebut diturunkan kepada putranya yaitu Dulkamid Jayaprana.

Hingga kini usaha tersebut semakin berkembang dan masyarakat dusun

lainnya seperti Tejowarno mulai menekuni kegiatan pahat batu tersebut.

C. Kerangka Berpikir

Etnomatematika merupakan suatu studi yang mengkaji keterkaitan antara

matematika dan budaya pada masyarakat tertentu. Sedangkan budaya

merupakan suatu kebiasaan yang dilakukan masyarakat tertentu dan dilakukan

secara terus menurus. Budaya sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari

bahkan kita lakukan dan dapat ditemui disekitar kita.

Matematika dianggap sebagai ilmu yang abstrak, kurang kontekstual dan

susah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Namun terlepas dari anggapan

tersebut justru matematika sangat dekat dengan kehidupan manusia bahkan

membantu manusia dalam menyelesaikan permasalahan sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

26

Melalui enam aktivitas fundamental matematis menurut Bishop akan dikaji

mengenai keterkaitan antara budaya pemahat batu Sidoharjo dengan aspek

matematis. Sehingga melalui penelitian ini diperoleh hasil aspek-aspek

matematis yang terdapat pada pengrajin pahat batu Sidoharjo.

Berikut bagan kerangka berpikir yang peneliti buat :

Budaya

(kerajinan pahat batu merupakan

salah satu wujud budaya)

Matematika

(Materi matematika yang relevan

dengan kegiatan pahat batu)

Beberapa peserta didik masih menganggap matematika

kurang kontekstual. Namun, disi lain matematika

mempunyai peranan penting dalam kehidupan sehari-hari

Etnomatematika

(menjadi alternatif pembelajaran yang dapat dilakukan)

Aspek historis

pada kegiatan

pahat batu

Proses analisis menggunakan enam aktivitas fundamental

matematis Bishop (counting, locating, measuring,

desaigning, playing, explaining)

Aspek filosofis

pada kegiatan

pahat batu

Aspek

matematis pada

kegiatan pahat

batu

Pembuatan

permasalahan

kontekstual

matematika

Kajian etnomatematika terkait aktivitas pembuatan

kerajinan pahat batu di Sidoharjo dan implementasinya

dalam pembelajaran matematika

Gambar 2.3. 1 Bagan Kerangka Berpikir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

pendekatan deskriptif kualitatif. Proses deskripsi akan dilakukan dengan

memaparkan hasil wawancara dan hasil sumber-sumber dari narasumber serta

peneliti akan melihat aspek-aspek matematis terkait dengan aktivitas

pembuatan kerajinan pahat batu di Sidoharjo, Tamanagung, Muntilan,

Magelang, Jawa Tengah.

Secara khusus penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian etnografi.

Menurut Merriam dalam Suwarsono (2016:5) Penelitian Etnografi merupakan

suatu penelitian kualitatif yang dimaksudkan untuk meneliti budaya yang ada

pada suatu masyarakat tertentu atau suatu kelompok tertentu. Dalam penelitian

ini, akan diteliti budaya pada kelompok pemahat batu di Sidoharjo,

Tamanagung, Muntilan, Magelang, Jawa Tengah.

B. Narasumber Penelitian

Adapun dalam penelitian ini mengambil lima narasumber dengan profesi

yang berbeda-beda diantaranya sebagai berikut :

1. Perintis usaha kerajinan pahat batu

2. Pengrajin pahat batu

3. Pengelola Sanggar Linang Sayang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

28

4. Pedagang kerajinan pahat batu

5. Pengusaha batu andesit

C. Objek Penelitian

Objek penelitian ini berupa kebudayaan yang berkembang pada masyarakat

Sidoharjo, Tamanagung, Muntilan, Magelang, Jawa Tengah serta terkait

dengan aktivitas fundamental matematis yang terdapat dalam pembuatan

kerajinan pahat batu.

D. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian dilaksanakan di daerah Sidoharjo, Desa Tamanagung,

Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa tengah.

2. Waktu pengambilan data

Waktu penelitian dilaksanakan sejak bulan Februari – Juni 2019 dan

pengambilan data dilaksanakan bulan Maret – Mei 2019.

E. Bentuk data

Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan berupa data deskriptif, yang

diperoleh dari hasil observasi, hasil wawancara terhadap narasumber penelitian,

serta dari hasil dokumentasi mengenai proses pembuatan kerajinan pahat batu.

Seperti yang diungkapkan Creswell dalam Gunawan (2013:82) bentuk data

yang digunakan bukan berbentuk bilangan, angka, skor atau nilai; peringkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

29

atau frekuensi; yang biasanya dianalisis dengan menggunakan perhitungan

matematika atau statistik. Namun seperti yang dinyatakan Bogdan dan Taylor

dalam Gunawan (2013:82) bahwa penelitian kualitatif menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan berperilaku

yang dapat diamati yang diarahkan pada latar dan individu secara holistik

(utuh).

F. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini

meliputi observasi langsung, wawancara dan dokumentasi. Berikut penjelasan

dari masing-masing metode yang digunakan :

1. Observasi langsung

Observasi ini sering juga disebut sebagai observasi partisipatoris yang

pasif. Observasi langsung ini akan dilakukan dengan cara formal dan

informal untuk mengamati berbagai kegiatan di Dusun Sidoharjo Desa

Tamanagung Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang Jawa Tengah.

Observasi langsung dilapangan untuk mengamati proses pembuatan

kerajinan seni pahat batu sehingga akan ditemukan aktivitas fundamental

matematis yang terkandung dalam kegiatan pahat batu serta mengetahui

latar belakang munculnya kebudayaan yang berkembang dalam masyarakat

tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

30

2. Wawancara

Wawancara adalah teknik-teknik pengumpulan data yang digunakan

peneliti untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui bercakap-

cakap dengan orang yang dapat memberikan informasi kepada peneliti.

Wawancara ini bersifat fleksibel dan terbuka, yakni dengan pertanyaan yang

terdapat dalam kendali wawancara yang mengarah pada kedalaman

informasi yang diwawancarai memberikan jawaban atas pertanyaan

tersebut.

Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini termasuk jenis

wawancara Semistructure Interview, tidak terlalu ketat namun pertanyaan

yang diajukan semakin mengerucut dan mendalam. Hal ini dimaksudkan

untuk memperoleh informasi/pendapat dari narasumber secara terbuka.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data melalui peninggalan

tertulis pada arsip, buku-buku tentang pendapat, teori dalil yang

berhubungan dengan masalah peneliti. Metode dokumentasi ini merupakan

metode pengumpulan data yang berasal dari sumber non manusia. Sumber

tersebut dapat berupa foto, surat-surat, catatan harian, laporan dan

sebagainya. Data yang dikumpulkan akan membantu peneliti dalam

penelitian.

Metode dokumentasi ini digunakan untuk menganalisis hasil

wawancara, observasi langsung yang dilakukan agar membantu peneliti

dalam menyimpulkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

31

G. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen utama yang digunakan untuk memperoleh data pokok sesuai

tujuan utama penelitian ini adalah peneliti itu sendiri sehingga peneliti harus

divalidasi. Validasi terhadap peneliti meliputi; pemahaman metode penelitian

kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti

untuk memasuki objek penelitian baik secara akademik maupun logistiknya

(Sugiyono,2011,305). Dalam hal ini peneliti melakukan pencarian literatur

mengenai pengertian dan metode penelitian kualitatif serta pengertian

etnomatematika, aktivitas fundamental matematis menurut Bishop yang akan

digunakan dan wawasan terhadap bidang yang diteliti (kegiatan pahat batu di

Sidoharjo). Kemudian peneliti melakukan observasi kegiatan pahat batu di

Sidoharjo. Selanjutnya peneliti melakukan persiapan yang diperlukan seperti

pengadaan alat (kamera dan voice recorder) yang digunakan untuk

pengambilan data. Peneliti juga menggunakan instrumen bantu yang berupa

pedoman wawancara yang telah divalidasi oleh ahli. Hasil validasi

menunjukkan bahwa instrumen bantu penelitian, dapat digunakan dengan

sedikit perbaikan.

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisis

interaktif antara tiga komponen analisis yaitu reduksi data, sajian data dan

penarika kesimpulan atau verifikasi. Untuk memperjelas teknik analisis data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

32

yang akan dipergunakan, maka digambarkan dalam diagram alur sebagai

berikut.

1. Reduksi Data

Proses reduksi data yang dilakukan peneliti adalah menelaah data-

data yang diperoleh kemudian membuat rangkuman dari setiap

pertemuan dengan narasumber. Setelah itu peneliti kemudian

melakukan reduksi yaitu dengan cara memilih data atas dasar tingkat

relevansi dan kemudian menyusun data dalam satuan-satuan jenis.

2. Sajian Data

Dalam tahap ini peneliti menyusun data-data yang relevan sehingga

menjadi informasi yang dapat disimpulkan dan memiliki makna

tertentu. Peneliti juga mengkaitkan fenomena-fenomena yang timbul di

lapangan dengan data-data yang diperoleh dari narasumber.

3. Verifikasi data

Pada langkah ini peneliti melakukan penarikan kesimpulan, dan

memaknai data-data yang diperoleh. Pemaknaan data dilakukan dengan

pemaknaan secara spesifik, serta menarik kesimpulan.

Data collection Data display

Conclusions:

Drawing/verifying

Data reduction

Gambar 3.8. 1 Komponen dalam analisis data model Miles dan Huberman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

33

I. Upaya-Upaya Untuk Meningkatkan Kredibilitas Data dan Hasil Penelitian

Keabsahan data kualitatif menurut Sugiyono (2011) dapat dilakukan dengan

bermacam-macam pengujian kredibilitas. Sugiyono menyebutkan bahwa uji

kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara

lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam

penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif dan

member check. Dalam penelitian ini keabsahan data dilakukan dengan

triangulasi. Jenis triangulasi yang dilakukan adalah triangulasi waktu. Menurut

Sugiyono (2011,371) Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data

yang dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber

masih segar, belum banyak masalah, akan memberikan data yang lebih valid

sehingga lebih kredibel. Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data

dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekkan dengan wawancara,

observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji

menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang

sehingga ditemukan kepastian datanya.

J. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Supaya penelitian berjalan dengan efektif dan efisien, maka peneliti

membagi beberapa tahapan penelitian sebagai berikut :

1. Tahap Pra Penelitian

a. Penyusunan rancangan penelitian terkait proposal penelitian yang telah

disetujui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

34

b. Memilih lokasi penelitian dengan pertimbangan tujuan penelitian yang

akan dilakukan peneliti dan dapat dijangkau oleh peneliti. Dusun

Sidoharjo Desa Tamanagung Kecamatan Muntilan Kabupaten

Magelang Jawa Tengah menjadi pilihan peneliti dalam penelitian ini.

c. Mengurus perijinan terkait penelitian yang akan dilakukan. Surat

perijinan ditujukan kepada Kelurahan setempat

d. Menyiapkan instrumen bantu penelitian yang diperlukan seperti

instrumen pedoman wawancara.

e. Pemilihan narasumber yang akan diwawancarai

f. Persiapan perlengkapan penelitian lainnya seperti alat perekam untuk

melakukan wawancara, kamera untuk mendokumentasikan objek

penelitian, serta peralatan pendukung lainnya.

g. Peneliti mempersiapkan diri agar dapat menyesuaikan dengan kondisi

lapangan

2. Tahap Pengumpulan data

a. Tahap pengumpulan data dimulai dengan peneliti melakukan observasi

awal di Dusun Sidoharjo Desa Tamanagung Kecamatan Muntilan

Kabupaten Magelang Jawa Tengah. Pada saat melakukan observasi

awal peneliti mecatat hal-hal penting yang ditemukan di lokasi serta

mendokumentasikan objek penelitian. Observasi awal dilakukan dengan

mencermati sungguh-sungguh apa yang menjadi tujuan penelitian.

b. Selanjutnya adalah tahap wawancara. Dalam tahap wawancara ini

peneliti tidak hanya menggunakan satu narasumber saja. Adapun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

35

narasumber yang dipilih oleh peneliti diantaranya, perintis kegiatan

pahat batu, pengrajin pahat batu, pedagang kerajinan pahat batu,

pengusaha batu andesit dan pengelola sanggar pahat batu. Pada kegiatan

ini peneliti juga menulis pokok-pokok informasi yang penting dari hasil

wawancara, dengan maksud di akhir wawancara dapat diklarifikasi

kesimpulan yang diperoleh.

c. Untuk memperkuat analisis data maka peneliti melakukan pencarian

terhadap dokumen-dokumen yang berkaitan dengan perkembangan

Dusun Sidoharjo, teknik pembuatan kerajinan pahat batu. Pencarian

dokumen bisa dilakukan di Kelurahan Tamanagung maupun dirumah

perintis kerajinan pahat batu di Dusun Sidoharjo Desa Tamanagung

Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang Jawa Tengah.

3. Tahap Analisis Data

Berdasarkan data yang telah terkumpul mulai dari hasil observasi, hasil

wawancara, serta hasil dokumentasi selanjutnya peneliti mengolah data

untuk dijadikan suatu kesimpulan terkait dengan tujuan penelitian. Apabila

data yang diperoleh diarasa kurang, peneliti bisa melakukan penelitian

kembali dengan melengkapi bagian-bagian yang kurang. Apabila proses

wawancara dirasa masih kurang bisa dilakukan kembali proses wawancara.

Hal ini dimaksudkan agar peneliti semakin memiliki data yang kuat.

Kegiatan ini juga termasuk dalam proses kebasahan suatu data.

4. Tahap Pembuatan laporan

Dalam penulisan laporan ini, peneliti mengaitkan data yang telah diperoleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

36

di lapangan dengan teori yang terkait dengan topik pembahasan, yaitu aspek

matematis di Dusun Sidoharjo Desa Tamanagung Kecamatan Muntilan

Kabupaten Magelang Jawa Tengah.

K. Penjadwalan Waktu Pelaksanaan Penelitian

Berikut jadwal penelitian yang akan dilakukan selama 5 bulan :

Tabel 3.11. 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5

1 Penyusunan proposal rencana

penelitian √

2 Diskusi proposal √ √

3 Pemilihan lokasi dan perijinan

penelitian √

4 Mempersiapkan instrumen bantu

penelitian √ √

5 Penentuan narasumber √

6 Observasi awal √ √

7

Wawancara dengan narasumber

meliputi, perintis usaha kerajinan

pahat batu, pengrajin pahat batu,

pedagang bahat batu, pengusaha

batu dan pengelola sanggar

√ √

8

Pencarian terhadap dokumen-

dokumen penting perkembangan

Dusun Sidoharjo, Desa

Tamanagung, Kecamatan

Muntilan, Kabupaten Magelang,

Jawa Tengah.

9 Analisis data √

10

Melakukan penelitian kembali

apabila data yang dibutuhkan

masih kurang. Kegiatan ini bisa

dilakukan dengan uji keabsahan

data

11 Membuat draft laporan penelitian √

12 Diskusi draf laporan √

13 Penyempurnaan laporan √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

37

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Sebelum penelitian berlangsung, terlebih dahulu peneliti mempersiapkan

hal-hal yang dibutuhkan untuk membantu penelitian, diantaranya peneliti

mempersiapkan instrumen bantu penelitian yaitu pedoman wawancara.

Pedoman wawancara ini digunakan peneliti untuk mengumpulkan data

penelitian. Pertanyaan yang telah dibuat oleh peneliti berkaitan dengan aspek

historis, aspek filosofis dan aspek fundamental matematis Bishop yang terdapat

pada kegiatan pahat batu di masyarakat Sidoharjo, Tamanagung, Muntilan.

Pedoman wawancara yang telah peneliti siapkan, selanjutnya diserahkan

kepada dosen pembimbing untuk diperiksa. Setelah mendapatkan saran dari

dosen pembimbing, peneliti melakukan validasi instrumen kepada validator

untuk ditinjau kembali pedoman wawancara yang akan digunakan oleh peneliti

sudah dapat menggali aspek historis, aspek filosofis dan aspek fundamental

matematis atau belum. Selanjutnya, setelah peneliti mendapatkan saran

perbaikan, peneliti mempersiapkan alat yang membantu peneliti dalam

pengambilan data seperti kamera untuk mendokumentasikan dan voice recorder

untuk merekam saat proses wawancara berlangsung. Peneliti mulai terjun ke

lapangan dimulai dari bulan Maret 2019 – bulan Mei 2019.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

38

B. Deskripsi Letak Geografis Daerah Sidoharjo

Desa Tamanagung merupakan sebuah desa yang terletak dalam Kecamatan

Muntilan Kabupaten Magelang Jawa Tengah. Desa ini terdiri dari 16 Dusun dan

8 RW yang disajikan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 4.2. 1. Pedukuhan Desa Tamanagung

RW Nama Pedukuhan RW Nama Pedukuhan

1. Bakalan Ngrancah

Tegalarum Nglawisan

2. Ponalan

6.

Tejowarno

3. Ngentak Sidoharjo

Jumbleng Dukuh

4. Ketaron 7. Ngadiretno

5. Bludru

8. Ponggol

Kwiran Ngepringan

Berdasarkan tabel diatas dapat kita ketahui bahwa Sidoharjo merupakan

nama salah satu Dusun di Desa Tamanagung. Letak Desa Tamanagung dapat

kita lihat dalam peta sebagai berikut :

Gambar 4.2. 1. Peta Desa Tamanagung

(Sumber: Google Maps, 2019)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

39

Kelurahan Tamanagung mempunyai luas daerah ± 306,8 𝐻𝑎. Kawasan

desa Tamanagung terletak pada ketinggian 358 𝑚 diatas permukaan air laut.

Curah hujan rata-rata per tahun adalah 2.601 𝑚𝑚 dengan suhu rata-rata 25°∁.

Tingkat kesuburan tanah cukup baik, dimana tanah yang subur seluas

198,903 𝐻𝑎.

Batas wilayah administratif desa Tamanagung meliputi desa Gondosuli di

sebelah utara, desa Sedayu di sebelah timur, desa Keji di sebelah selatan, dan

Sungai Pabelan di sebelah barat. Sedangkan Dusun Sidoharjo sendiri di sebelah

utara berbatasan dengan Dusun Nglawisan, di sebelah timur berbatasan dengan

Dusun Tejowarno, disebelah barat berbatasan dengan Sungai Pabelan dan di

sebelah selatan berbatasan dengan Dusun Dukuh.

Jumlah penduduk Desa Tamanagung mencapai 9.626 jiwa, yang secara

terperinci disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 4.2. 2. Jumlah Penduduk Desa Tamanagung

Jumlah laki-laki 4.889 orang

Jumlah perempuan 4.737 orang

Jumlah total 9.626 orang

Jumlah kepala keluarga 2.734 KK

Kelurahan Tamanagung merupakan daerah industri kerajinan pahat batu.

Tamanagung memiliki banyak sanggar seni pahat batu yang terletak dalam

beberapa Dusun. Desa Tamanagung memiliki salah satu bangunan yang cukup

terkenal yaitu Monumen Bambu Runcing. Monumen bambu runcing ini

didirikan untuk mengenang dan menghormati jasa para pahlawan dalam

melawan penjajah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

40

C. Analisis Aspek Historis, Aspek Filosofis, Aspek Matematis dan

Implementasinya Dalam Pembelajaran Matematika

1. Analisis Aspek Historis Pada Kegiatan Pahat Batu

Sejarah Dusun Prumpung atau sekarang berkembang menjadi Dusun

Sidoharjo Tamanagung Muntilan tak terlepas dari sejarah penciptaan Candi

Borobudur. Borobudur merupakan sebuah maha karya hasil cipta manusia

sejak ribuan tahun yang lalu dan kini menjadi bukti bahwa Indonesia

merupakan negara yang kaya akan budaya-budaya yang telah diwariskan

oleh para leluhur.

Gambar 4.3. 1. Candi Borobudur

(Sumber : Dokumen pribadi)

Candi Borobudur yang berdiri tegak dan penuh pesona ini memiliki jumlah

bilangan misteri yang menyelimuti candi ini. Sejarah hanya mencatat Candi

Borobudur dibangun pada masa kejayaan Dinasti Sylendra sekitar abad ke 8

Masehi. Candi Borobudur ini memiliki tinggi lebih dari 30 meter dan panjang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

41

alas 120 meter. Bagian tubuh Candi dihiasi lebih dari 500 buah patung serta

sekitar 1.500 panel relief seluas sekitar 2.500 𝑚2 (sumber : dokumentasi video

narasumber).

Candi Borobudur menyimpan misteri pada sosok bangunannya dan juga

proses pembangunan candi tersebut. Pada saat Candi Borobudur dibangun,

tekhnologi yang digunakan untuk memindahkan, memotong dan

membentuk relief masih sangat sederhana. Maka diperlukan banyak waktu

dan tenaga untuk membangun candi tersebut. Masyarakat Prumpung

Sidoharjo meyakini bahwa batuan yang digunakan untuk membangun

Candi Borobudur memiliki bentuk dan karakteristik yang sama dengan

batuan andesit dari kaki lereng gunung Merapi. Letak pengambilan batu

yang cukup jauh dengan lokasi pembangunan candi menjadi gambaran

betapa ramainya suasana pada saat Candi Borobudur dibangun. Inilah

imajinasi masyarakat Dusun Prumpung Sidoharjo yang memiliki cara

tersendiri untuk menceritakan sejarah keberadaan Dusun Prumpung yang

dikenal sebagai daerah cikal bakal kegiatan pahat batu di Muntilan.

Hal ini selaras dengan apa yang dikatakan dan diketahui oleh N1 yang

mengatakan berdasarkan pengalaman pribadi yang dialami beliau bahwa

“Saya menggali sedalam 6 meter ternyata dengan luas lingkar 14 meter

saya temukan benda-benda lama yaitu benda besi baja beratnya hanya

setengah kg, bata merah dan juga lempengan piring porselen. Berarti

dibawah monumen sedalam 6 meter ini dimungkinkan abad 8 ke 9 jaman

kejayaan Borobudur di sini sudah ramai. Mungkin karena alam dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

42

tertimbun dan sebagainya ternyata menandakan jaman kejayaan Sylendra

waktu pemugaran Candi Borobudur proyek yang besar itu , ini otomatis

mungkin ini satu satunya tempat untuk transit para nenek moyang yang

mengusung dari lereng Merapi ke proyek Candi Borobudur. Saya juga

memastikan bahwa batu alam Gunung Merapi sama dengan Candi

Borobudur, Prambanan dan sebagainya. Berapa puluh ribu manusia

dikerahkan untuk pembangunan candi. Mengapa timbulnya kok di

Prumpung ? Bagi kita yang merintis ini kita merasakan mungkin Borobudur

meninggalkan warisan yang dengan adanya Borobudur di pugar kembali

generasi bangasa Indonesia timbul dan Prumpung ini satu-satunya lokasi

yang dekat timbul satu alamnya generasinya muda dan kebanyakan 70%

tidak melalui akdemis misalkan belajar patung di lain kota, otomatis dari

alam ini. Saya memiliki keyakinan melanjutkan warisan karya nenek

moyang”

Bukan suatu kebetulan apabila komunitas pahat batu di Dusun

Prumpung Sidoharjo terletak tidak jauh dari Gunung Merapi dan Candi

Borobudur. Batuan yang digunakan oleh pemahat batu di Dusun Prumpung

Sidoharjo berasal dari lereng Gunung Merapi dan kualitas karya seni

mereka tak terpaut jauh dari keelokan seni pahat batu yang menghiasi Candi

Borobudur. Apabila secara imajiner ditarik lintasan lurus dari kaki Gunung

Merapi ke arah Candi Borobudur maka Dusun Prumpung akan tepat berada

pada titik tengahnya. Lintasan ini disebut sebagai lintasan sakral yang

dibanggakan dan sekaligus menjadi suatu kebetulan yang unik jika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

43

dipandang dari sejarah pembangunan Candi Borobudur dan kisah-kisah

yang berkembang secara turun temurun dalam komunitas pahat batu di

Dusun Prumpung.

Sebagian masyarakat Prumpung Sidoharjo meyakini bahwa batu andesit

yang menjadi bahan pembangunan Candi Borobudur berasal dari Gunung

Merapi dan dusun yang mereka tempati menjadi tempat persinggahan

pekerja, seniman, arsitek pembangun Candi Borobudur. Dalam imajinasi

mereka proses panjang pembangunan Candi Borobudur telah melahirkan

suasana semarak di dusunnya lebih dari 1000 tahun yang lalu. Perilaku

simpatik para pendatang disambut oleh keramah-tamahan masyarakat

pribumi. Suasana kegotong-royongan tercipta dari interaksi sosial yang

sangat dinamis. Sejak saat itulah masyarakat pribumi mulai mengenal seni

memahat batu.

Hasil wawancara dengan N1 diperoleh hasil bahwa kegiatan pahat batu

sudah berlangsung sejak beliau masih kecil. Menurut N1 kegiatan pahat

batu di Prumpung Sidoharjo berawal dari orang tua beliau yang ikut

memugar candi Borobudur pada tahun 1920. Sejarah kegiatan pahat batu di

Prumpung Sidoharjo ini bermula dari keluarga Ramli Wirodikromo dan

Salim Joyo Pawiro yang berprofesi sebagai jlagra (pembahat/penatah batu

sederhana). Menurut Prasetyo (1992) sekitar tahun 1950, desa Prumpung

Tamanagung Muntilan berpenduduk ± 14 kepala keluarga dengan kegiatan

masyarakat sehari-harinya sebanyak 80% sebagai petani dan 20% sebagai

jlagra.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

44

Pada tahun 1930, Salim Joyo Pawiro mendapat pekerjaan ikut memugar

Candi Borobudur dibawah mandor Van Erp, waktu itu memugar di bagian

batu trap candi. Dengan bekal itulah Salim Joyo Pawiro sedikit banyak

memiliki pengetahuan seni memahat batu yang kemudian ditularkan kepada

para teman dan kerabatnya. Selain sebagai pemahat, Salim Joyo Pawiro juga

seorang petani. Dari hasil pernikahannya dengan Nasimah, Salim Joyo

Pawiro dikaruniai 6 orang anak, yaitu 5 laki-laki dan 1 perempuan yakni

Trubus Niti Rejo, Parjo Noto Diharjo, Rebyuk Pawiro Utomo, Rahmad Ali

Rejo, Dullah Marto Utomo dan Dulkamid Jayaprana. Kelima anak laki-laki

Salim Joyo Pawiro ini mewarisi bakat memahat batu. (sumber:Riwayat

Hidup dan Karya-Karya Pematung Batu Dulkamid Jayaprana)

Di sela aktivitasnya mengolah sawah, Salim Joyo Pawiro dan kedua

saudaranya, Wirodikromo dan Mbah Mur mengumpulkan bongkahan-

bongkahan batu dari gunung Merapi yang bertebaran di Sungai Pabelan

kemudian mencoba memanfaatkannya. Waktu itu mereka masih terbilang

sebagai pemahat batu tradisional belum bisa disebut sebagai seniman pahat

batu profesional dengan karya berkelas artistik tinggi seperti saat ini. Hasil

pahatan yang dihasilkan masih sederhana dan terbatas seperti Umpak

(peyangga tiang-tiang rumah), Lesung (tempat menumbuk padi), Lumpang

(tempat penumbuk beras, bumbu-bumbu dapur dan lain sebagainya), Nisan,

Cowek ( tempat penghalus bumbu dapur), Pipisan (tempat penghalus jamu-

jamu tradisional).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

45

Salim Joyo Pawiro meninggal dunia pada tahun 1979 bulan Desember.

Generasi Ramli Wirodikromo dan Salim Joyo Pawiro bisa dikatakan

sebagai generasi pertama atau rintisan ke I, sedangkan generasi Dulkamid

Jayaprana merupakan generasi kedua atau rintisan ke II, tepatnya mulai

tahun 1957, karena tahun 1957 ini merupakan mulainya ada bentuk-bentuk

patung. (sumber:Riwayat Hidup dan Karya-Karya Pematung Batu

Dulkamid Jayaprana)

Pada tahun 1955 Dulkamid Jayaprana diminta oleh ayahnya yaitu Salim

Joyo Pawiro untuk pergi ke Candi Borobudur. Salim Joyo Pawiro meminta

kepada putranya untuk melihat-lihat patung maupun relief yang menghiasi

Candi Borobudur dengan berpesan kurang lebih “memegang patung, dan

relief dulu siapa tahu diperbolehkan. Tetapi jangan membuat dulu, cukup

melihat saja”. Kemudian sore harinya Dulkamid Jayaprana dan kedua

saudaranya Kasrin Endraparayana dan Ali Rahmat berjalan kaki menuju

Candi Borobudur.

Jarak tempuh dari Prumpung Sidoharjo ke Candi Borobudur sekitar 13

km. Setibanya di Candi Borobudur Dulkamid Jayaprana dan kedua

saudaranya mengagumi dan mengamati karya nenek moyang tersebut.

Mereka mulai berpikir apakah diperbolehkan membuat patung-patung

seperti patung di Candi Borobudur tersebut. Berawal dari pemikiran

tersebut, mereka memiliki inspirasi untuk membuat patung kepala Buddha

di rumah. Awalnya mereka masih ragu apakah pada nantinya akan berhasil

atau tidak. Bahkan menurut wawancara dengan N2, kira-kira hampir 5 kali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

46

beliau harus kembali ke Candi Borobudur lagi untuk mengukur, merekam

dalam ingatan bentuk kepala Buddha. Mengingat pada waktu itu belum ada

teknologi canggih untuk merekam/memotret suatu gambar.

Candi Borobudur menjadi inspirasi bagi Dulkamid Jayaprana dan juga

kedua saudaranya untuk membuat kerajinan pahat batu yang terus menerus

mengalami perkembangan sampai saat ini. Terdapat suatu peristiwa yang

dialami oleh Dulkamid sebagai alasan yang mendasari adanya kegiatan

pahat batu di Prumpung Sidoharjo. Suatu malam bertepatan dengan bulan

Purnama, Dulkamid seolah diberi petunjuk ketika berada di tengah puncak

Candi Borobudur, samar-samar terdengar suara “terusno ... terusno ...

terusno”, mengingat pada waktu itu suasana Candi Borobudur sepi,

Dulkamid belum mengerti makna suara tersebut.

Sepulang dari Candi Borobudur, Dulkamid kemudian membuat patung

kepala Buddha dan setelah jadi, ada seorang Datuk hitam yang berasal dari

Sumatera melihat patung kepala Buddha yang dibuat oleh Dulkamid.

Melihat patung tersebut, sang Datuk senang dan berniat untuk membeli.

Namun karena Dulkamid belum pernah menjual barang, beliau tidak bisa

menentukan harga jual patung tersebut. Sang Datuk hitam membeli patung

kepala Buddha tersebut seharga Rp150,00. Pada waktu itu uang Rp150,00

terbilang sudah banyak sekali. Hal ini membuat Dulkamid senang kemudian

membuat kembali patung-patung lainnya, hingga beliau mulai menyadari

makna wasiat di Candi Borobudur tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

47

Pada tahun 1958, Dulkamid mendirikan Sanggar Seni Pahat Batu yang

diberi nama “SANJAYA” di rumahnya. Nama Sanjaya mengingatkan nama

besar Kerajaan Mataram Hindu, sekitar abad 15 silam. Di sanggar inilah

batu besar diukir, laku spiritual dijalani demi mendapatkan karya besar yang

bernilai magis, mitis dan kharismatis. Karya-karya yang dihasilkan seperti

Patung Ganesya Bathara Guru, Syiwa, Durga, Arca Gupolo, Ken Dedes dan

berbagai patung manusia dan hewan. Melalui tekad yang bulat, tekun dan

serius dalam mengembangkan usaha tersebut, satu dua warga mulai

bergabung. Bahkan kabar kepiawaian mereka pun langsung tersebar

kemana-mana. Pesanan pun mulai berdatangan termasuk dari pejabat tinggi

yang ada di Jakarta. Bahkan Presiden Soeharto meminta Dulkamid secara

khusus untuk berkarya dalam melengkapi koleksi Taman Mini Indonesia

Indah yang kala itu masih dalam proses perampungan.

Berikut merupakan karya-karya yang pernah dibuat oleh Dulkamid

Jayaprana (sumber:Riwayat Hidup dan Karya-Karya Pematung Batu

Dulkamid Jayaprana,1992) :

a. Periode tahun 1960 – 1970

Pada tahun 1960 ini, Dulkamid Jayaprana pertama kalinya mendapat

pesanan pekerjaan, yaitu membuat pintu gerbang/gapura dari batu

andesit, berada di sanggar Jendral Gatot Subroto di Ungaran –

Semarang, hingga selesai tahun 1961. Hal ini menjadi suatu

kepercayaan besar yang pertama kalinya diberikan kepada Dulkamid

Jayaprana untuk menangani proyek besar. Dari inilah Dulkamid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

48

menjadi lebih mantap dan percaya diri terhadap hasil karya seni yang

dibuatnya, lebih-lebih setelah selesainya proyek ini. Dulkamid

mendapatkan piagam penghargaan dari Jendral Gatot Subroto, dan

inilah yang lebih membuatnya makin giat berkarya. Bahkan untuk

mengungkapkan perasaan kagumnya, beliau mencoba mencurahkan

gejolak jiwanya untuk membuat patung potret Jendral Gatot Subroto.

Hal ini dilakukan untuk memenuhi kepuasan batinnya.

Berikut merupakan karya-karya Dulkamid pada periode 1960 -1970

yang disajikan dalam tabel sebagai berikut.

Tabel 4.3. 1. Karya-Karya Dulkamid Periode 1960-1970

Tahun Karya yang dihasilkan

1960 – 1961 Membuat pintu gerbang/gapura dari batu Andesit, berada

di sanggar Jendral Gatot Subroto di Ungaran – Semarang

1963 Membuat relief Pangeran Diponegoro dengan ukuran

tinggi 1 meter

1963-1964 Membuat arca-arca motif antik untuk dibawa ke New

York Fair

1965 – 1967 Proyek untuk mengerjakan ukiran tembok makam Sunan

Kalijogo dan ukiran pagar gapura Masjid Agung Demak,

ini semua dikerjakan di Demak

1968 Membuat ukiran batu rai gapura makam keluarga

H.Makruf di Ngembalrejo Kudus

Membuat Pintu Gerbang Bentar/Gapura Bentar

dengan ketinggian 5,5 meter yang berada di

Kebayoran Baru Jakarta

1969 Mendapat pekerjaan berupa relief untuk dipasang di

Kedutaan RI di Jerman Barat

1970 Mendapat pesanan dari Bapak Presiden Soeharto berupa

patung Wisnu Garuda, untuk di pasang di Istana Cendana

Jakarta.

b. Periode tahun 1970 – 1980

Periode ini boleh dikatakan merupakan periode paling banyak

membuat karya-karya seni antara lain :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

49

Tabel 4.3. 2. Karya-Karya Dulkamid Periode 1970-1980

Tahun Karya yang dihasilkan

1972 Membuat patung Ken Dedes dengan ukuran tinggi 120 cm

atas dorongan keinginan hati pribadinya untuk berkarya

1973 Membuat pintu gerbang/gapura perbatasan antara Daerah

Istimewa Yogyakarta dengan Jawa Tengah, di

Tempel/Salam Magelang. Gapura/pintu gerbang ini

dengan ukuran tinggi 12 meter.

1974 Membuat Pintu Gerbang/Gapura di Kabupaten

Purbalingga, Miniatur Candi Borobudur, dengan

ukuran tinggi 160 cm, untuk dipasang di stan

anjungan Jawa Tengah, di Taman Mini Indonesia

Indah Jakarta

Miniatur Candi Mendut, ukuran tinggi 3,70 meter

dipasang di Taman Mini, juga untuk stan Jawa

Tengah

Miniatur Candi Prambanan dengan ukuran tinggi 2,70

meter ini juga dipasang untuk stan anjungan Jawa

Tengah di Taman Mini Indonesia Indah

Membuat Makara Air Mancur “Ojo Dumeh” dengan

ukuran tinggi 14 meter dan panjang 16 meter, masih

di Taman Mini Indonesia Indah.

1975 Membuat relief kelahiran dan perjuangan Jendral

Sudirman, serta membuat pagar kelir atau pagar keliling

pintu gerbang, ketiganya ini merupakan kesatuan ujud

dari suatu monumen peringatan. Semuanya ini berada di

Rembang – Purbalingga

1976 Membuat Gapura Bima Lukar di Dataran Dieng

Membuat Monumen Perjuangan di Joho,

Banjarnegara

Membuat Gapura/pintu gerbang yang berada di

Kabupaten Pati

1977 Mengerjakan Gapura/pintu gerbang Pesanggrahan Jambe

Pitu di Selok Cilacap

1978 Membuat Monumen Bambu Runcing, ini berada di

Prumpung – Muntilan. Untuk yang ini tidak

semuanya dibuat dari batu, bentuk utamanya yang

berupa Bambu Runcing dibuat dari semen, sedangkan

yang dari batu hanyalah relief-relief hiasan dan

sebagian patungnya

Mengerjakan Prasasti Pertamina di Cilacap, dengan

tinggi 3 meter. Bentuknya dua bongkahan batu yang

besar dan utuh

Membuat relief Candi Borobudur. Relief ini ukuran

tinggi 80 cm dan panjang 220 cm. Relief ini berada di

Jakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

50

1979 Mengerjakan Plataran Batu untuk makam

Proklamator Bung Karno di Blitar – Jawa Timur

Mengerjakan Gapura/Pintu Gerbang di Klenteng di

Purwokerto

Membuat relung Gapura, Relief Gajah Mada, patung

Buddha, patung Dwarapala di Yogyakarta

Membuat patung Panembahan Senopati, Ki Ageng

Butuh dan Ki Juru Mertani, semua ini berada di

pertapaan Banglampir, Wonosari Gunungkidul

c. Periode tahun 1980 – 1992

Pada periode ini banyak karya-karya yang dihasilkan oleh

Dulkamid, adapun hasil karya beliau disajikan dalam tabel sebagai

berikut

Tabel 4.3. 3. Karya-Karya Dulkamid Periode 1980-1992

Tahun Karya yang dihasilkan

1981 Membuat patung Maria Yesus di Rumah Sakit

Carolus Jakarta

Membuat Makara di halaman Wisma Tamu Negara

Istana Negara Jakarta

1982 Mengerjakan Plataran makam Bung Hatta, khusus dari

batu di Tanah Kusir Jakarta

1984 Membuat patung Dwarapala, pesanan Gubernur Jawa

Tengah H.Ismail, untuk dikirim ke Kedutaan Besar

Republik Indonesia, di Jerman Barat

Membuat patung Dwarapala untuk kantor Kedutaan

Republik Indonesia di London-Inggris

Membuat patung Dwarapala untuk Kantor Kedutaan

Republik Indonesia di Spanyol-Madrid

Membuat patung Buddha dengan ukuran tinggi 150

cm

1985 Membuat patung Batara Kresna di LEMHANAS Jakarta

ukuran tinggi patung 175 cm.

1985 – 1986 Membuat 2 (dua) pintu gerbang / gapura dengan

ukuran tinggi 7 meter

Membuat pagar batu panjang 600 meter

Membuat Plataran batu candi dengan luas 500 𝑚2

Membuat Kala Makara Goa dengan ketinggian 5

meter

Membuat tiruan Candi Gedong Songo dengan ukuran,

panjang 14 m, lebar 12 m, tinggi 14 m

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

51

Membuat gapura dengan ukuran tinggi 9 meter berada

di Taman Rekreasi Taman Lele Semarang

Membuat 2 (dua) buah patung Dwarapala untuk

dipasang di halaman Kantor Kotamadya Semarang

Membuat 2 (dua) patung Dwarapala untuk dipasang

di Gedung Batu Wihara Semarang

Membuat 2 (dua) buah gapura dengan ketinggian

maisng-masing 7 meter dan 9 meter, berada di Goa

Kreo Kecamatan Gunung Pati

1987 Membuat patung Dwarapala untuk dipasang di Kantor

Pusat PGRI – Jakarta

1988 Membuat tiruan candi Panataran yang berada di

Lapangan Udara Juanda dan patung Dwarapala gaya

Jatim dengan ukuran tinggi 160 cm

Membuat Gapura/Pintu Gerbang dengan ukuran

tinggi 11 meter dan 9 meter yang berada di jalan

masuk menuju lapangan Udara Juanda Surabaya.

1989 Membuat miniatur Candi Prambanan dengan tinggi 6

meter, berada di Jalan Ampera Raya Jakarta Selatan

Membuat Monumen Palagan di Cangkringan, Sleman

Yogyakarta

1990 Membuat patung Dwarapala 2 buah dengan ukuran tinggi

240 cm dan merupakan pesanan Ibu Tien Soeharto untuk

dibawa ke Jakarta

1991 Membuat relief Ramayana dengan ukuran tinggi 240

cm, panjang 24 meter, ini dibagi dalam 3 episode jadi

tiap episode masing-masing panjangnya 8 meter.

Semua ini dipasang di Hotel Kartika Candra, Jakarta

Mengerjakan Plataran Giri Bangun, Meteseh Karang

Anyar, Surakarta ukurannya 300 𝑚2.

1992 Membuat miniatur Candi Borobudur dengan ukuran

panjang 120 cm lebar 120 cm dan tinggi 40 cm untuk

dikirim ke Sidney Australia

Mengerjakan Taman Senopati di depan Bank

Indonesia yang baru

Mengerjakan Renovasi Makam Giri Bangun, untuk

dibuat plataran yang baru dan ditambah dengan

Gapura/Pintu gerbang sejumlah 12 buah dengan

ukuran masing-masing tinggi 240 cm.

Tahun berjalan, karya patung yang dihasilkan semakin

menunjukkan kelasnya. Tak semata bongkahan batu yang dipahat dan

dibentuk, tapi juga mengalirkan rasa, seni dan unsur kreativitas yang tinggi

yang bisa bersaing dengan karya karya seni dari luar negri. Tengok saja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

52

patung-patung akulturasi yang memadukan gaya Jawa dan Bali, lampion-

lampion batu khas Jepang, patung raja-raja Mesir Kuno, hingga kini karya-

karya Dulkamid sudah memenuhi etalase-etalase seni tanah air dan

mancanegara seperti Patung Jendral Subroto, Monumen Jendral Sudirman

di Rembang Purbalingga, serta Monumen Bambu Runcing di Magelang.

Semula dimata sebagain besar warga Dusun Prumpung, ketekunan Joyo

Pawiro dan saudaranya dianggap sebagai kegiatan yang sia-sia dan tidak

menguntungkan. Hampir tidak ada yang meliriknya. Namun siapa mengira

jika dari keuletan yang mereka lakukan itu menjadi denyut paling awal dari

lahirnya kembali seni memahat batu yang telah lama dianggap sirna dan

secara naluriah telah dibangkitkan lagi oleh Salim Joyo Pawiro bersaudara.

Melihat kesuksesan Dulkamid dan kerabatnya warga Dusun Prumpung

semakin tersadar ada sebuah potensi terpendam dari bongkahan batu di

lereng Gunung Merapi. Akhirnya mereka tergerak untuk belajar dan

menyerap ilmu dari sang maestro Dulkamid. Perlahan dan perlahan hingga

sampai akhirnya setiap Dusun Prumpung terdapat para warga sibuk

memahat batu . Keramaian pun hampir tampak sepanjang hari. Setiap sudut

dan kampung hingga akhirnya nama Dusun ini disebut dengan nama

Prumpung Sidoharjo yang artinya keramaian yang membawa kesejahteraan.

Dusun Prumpung yang letaknya strategis, dekat dengan lokasi obyek

wisata Candi Borobudur, yaitu dengan jarak 13 km dari lokasi obyek wisata

yang dilalui oleh wisatawan baik dosmetik maupun mancanegara yang akan

mengunjungi Candi Borobudur, khususnya yang datang dari arah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

53

Yogyakarta. Karena letaknya yang strategis inilah para wisatawan yang

akan berkunjung ke Candi Borobudur atau yang pulang dari Borobudur

setelah sampai di dusun Prumpung ini akan singgah beberapa saat untuk

melihat-lihat ataupun membeli barang-barang souvenir yang ada. Dalam hal

ini dusun Prumpung mempunyai daya tarik tersendiri dalam merangsang

datangnya para pelancong/ wisatawan baik Domestik maupun mancanegara

untuk berkunjung ke dusun Prumpung Sidoharjo, Kecamatan Muntilan

Kabupaten Magelang.

Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari hasil analisis terhadap aspek

historis kegiatan pahat batu di Sidoharjo, Tamanagung, Muntilan,

Magelang, Jawa Tengah sebagai berikut :

a. Berkembangnya kegiatan pahat batu di Sidoharjo bermula dari Salim

Joyo Pawiro bersaudara yang berprofesi sebagai jlagra. Pada tahun

1930 Salim Joyo Pawiro mendapat pekerjaan ikut memugar Candi

Borobudur dibawah mandor Van Erp. Dengan bekal ketrampilan yang

dimiliki, keluarga ini memahat batu andesit yang berada di Sungai

Pabelan untuk membuat peralatan rumah tangga sederhana seperti

cowek, lesung, umpak, lumpang, dan pipisan.

b. Sekitar tahun 1955 mulai berkembang hasil-hasil pahatan yang

mempunyai nilai seni tinggi seperti adanya kerajinan pahat batu kepala

Buddha, patung kesenian tradisional setempat seperti pentul dan

tembem. Hal ini bermula dari Dulkamid Jayaprana, Kasrin

Endraprayana dan Ali Rahmat yang mendapatkan pesan dari orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

54

tuanya untuk belajar olah pahat dengan menirukan patung-patung yang

berada di Candi Borobudur. Dulkamid bersaudara pun akhirnya mulai

belajar seni memahat dan berhasil membuat patung yang menarik

perhatian seorang Datuk hitam dari Sumatera. Hasil pahatan Dulkamid

bersaudara ternyata mendatangkan berkah melimpah untuk mereka,

semula dari batu andesit yang bertebaran di Sungai Pabelan ternyata

dapat mendatangkan rejeki. Akhirnya mereka mulai menekuni kegiatan

pahat batu dan kabar kepiawaian mereka terdengar dimana-mana.

c. Pada tahun 1958 mulai berdiri adanya Sanggar Sanjaya yang didirikan

oleh Dulkamid Jayaprana. Dari sanggar inilah banyak masyarakat

Prumpung Sidoharjo yang belajar olah pahat dan pesanan pun mulai

banyak berdatangan. Tak hanya kegiatan pahat batu saja yang

berlangsung di Sanggar ini, tetapi laku spiritual juga dijalani oleh

Dulkamid untuk menghasilkan patung-patung yang mempunyai nilai

seni tinggi. Selanjutnya mulai berkembang adanya sanggar-sanggar

seperti Sanggar Sylendra yang didirikan oleh Kasrin Endraprayana dan

sanggar lainnya.

d. Tahun 1960 hasil-hasil kerajinan pahat batu di Prumpung Sidoharjo

mulai menunjukkan perkembangan yang sangat pesat seperti adanya

patung potret Jendral Gatot Subroto, pembuatan relief diantaranya relief

Candi Borobudur, gapura untuk perbatasan jalan, patung-patung tokoh

pahlawan seperti Pangeran Diponegoro, patung Ken Dedes, patung

Gupala, patung Dwarapala dan sebagainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

55

e. Adanya nilai lebih dibalik bongkahan batu andesit, menyebabkan warga

mulai beralih profesi sebagai pemahat batu, pedagang kerajinan pahat

batu dan sebagainya. Hingga saat ini di sepanjang jalan Yogyakarta-

Magelang banyak dijumpai para pemahat dan juga pedagang yang

memasarkan barang kerajinan di pinggir jalan. Beberapa warga desa

lainnya juga mulai menekuni usaha pahat batu ini seperti Desa Sedayu,

Desa Keji, Desa Pasehan dan sebagainya. Desa Tamanagung saat ini

sudah memiliki sekitar 45 sanggar pemahat

2. Aspek Filosofis Kegiatan Pahat Batu bagi Masyarakat Prumpung Sidoharjo

Kegiatan pahat batu di Dusun Sidoharjo Tamanagung Muntilan menjadi

suatu kebudayaan yang terus menerus diwariskan dari generasi ke generasi.

Kegiatan pahat batu muncul tidak langsung begitu saja, namun mengalami

proses yang panjang. Bagi masyarakat Dusun Sidoharjo, kegiatan pahat batu

tidak hanya sebatas kegiatan untuk memenuhi kebutuhan hidup saja,

melainkan ada beberapa hal yang menjadi landasan atas berlangsungnya

kegiatan pahat batu dan makna dari kegiatan pahat batu.

Berikut merupakan filosofi dibalik kegiatan pahat batu yang peneliti

tulis melalui sumber literatur video “Menggapai Mustika Batu” dan

sekaligus wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap N2.

Berawal dari tahun 1954 Kasrin Endraprayana yang lebih kerap

dipanggil Kasrin mulai di didik oleh orang tuanya yaitu Wirodikromo yang

pada waktu itu berprofesi sebagai jlagra untuk mengikuti kegiatan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

56

dilakukan oleh bapaknya. Wirodikromo menekuni dunia pahat batu hanya

sebagai sambilan untuk mencari tambahan agar kebutuhan hidup dapat

tercukupi di samping kegiatan utamanya adalah bertani.

Suatu kali Kasrin Endraprayana mendapat pesan dari orang tuanya

untuk ikut belajar olah pahat bersama orang tuanya supaya dapat

menemukan mustika batu. Kasrin yang masih kecil masih bingung akan

makna pesan dari bapaknya, kurang lebih makna pesan tersebut seperti ini

“Golekono mustika neng watu, yen wes ketemu kowe bakal biso mabur lan

nyabrang laut”. Demikian wasiat yang diberikan orang tua Kasrin

Endraprayana kepadanya, yang artinya “ Cari dan temukan nilai lebih batu

dan engkau akan bisa terbang dan bisa menyebrangi lautan” .

Setelah mendapat wasiat tersebut Kasrin dengan tekun belajar memahat

dengan orang tuanya sambil mengumpulkan batu suco/batu akik yang

berada di Sungai Pabelan. Pada waktu itu Sungai Pabelan masih terdapat

banyak batu andesit yang besar dan memenuhi sungai. Begitu banyak batu

yang dikumpulkan oleh Kasrin setiap harinya.

Pada suatu malam Kasrin tidak bisa tidur dikarenakan ia merasa lapar,

mengingat pada hari itu hasil jualan orang tuanya belum mendapatkan upah

karena harus ditunda selama dua hari sehingga mereka tidak dapat memasak

untuk keluarganya. Kemudian muncul dalam benak Kasrin rasa penasaran

yang mana dikatakan oleh orang tuanya mengenai mustika batu. Kemudian

olehnya diambil batu-batu kali (sungai) yang telah dikumpulkan untuk

meminta daya kasiat dari batu tersebut. Apabila benar batu tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

57

mempunyai kekuatan, Kasrin ingin meminta untuk diberikan makanan.

Namun tak ada reaksi apapun dari batu tersebut.

Pagi harinya Kasrin menemui bapaknya bersama dengan batu-batu yang

ia letakkan dalam besek kemudian dihaturkan kepada bapaknya. Melihat

tingkah laku aneh anaknya, Wirodikromo menanyakan apa maksud dari

Kasrin memberikan batu-batu kali (sungai) tersebut kepadanya. Kasrin pun

menceritakan bahwa ia ingin meminta makanan kepada batu-batu tersebut

namun batu tersebut tidak memberikan daya kasiatnya. Melihat hal tersebut,

bapaknya tertawa dan memberikan pengertian kepada Kasrin bahwasannya

untuk mendapatkan mustika batu tentu bukanlah suatu hal yang mudah. Ada

3 syarat yang harus dilakukan, syarat pertama harus yakin, dua kalinya harus

berani dan tiga kalinya harus tekun. Dengan bekal nasehat dari orang

tuanya, Kasrin mulai menekuni kegiatan pahat batu dan masih belum

menemukan mustika batu tersebut.

Awal mulanya Kasrin menekuni kegiatan pahat batu berawal dari

kesenian tradisional yang berada di sekitar lingkungannya yaitu campur. Di

dalam kesenian tersebut ada pentul dan tembem yang menarik perhatian

Kasrin. Kemudian ia mencoba memahat dengan meniru topeng pentul dan

tembem tersebut dan ternyata berhasil. Setelah topeng dari batu tersebut

selesai dibuat, Kasrin meletakkannya di depan rumah. Beberapa bulan

kemudian ada Datuk hitam lewat di depan rumah dan tertarik dengan patung

buatan Kasrin. Datuk tersebut hendak membeli patung pentul dan tembem,

tetapi Kasrin merasa bingung dengan harga jual patung tersebut dikarenakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

58

ia belum pernah berjualan. Maka sang Datuk membeli kedua patung

tersebut seharga Rp300,00 dan uang Rp300,00 terbilang sangat banyak

sekali pada waktu itu.

Setelah itu Kasrin mendapat pesanan kembali dari Datuk hitam tersebut

untuk membuat patung kepala Buddha dalam waktu satu bulan dan dibeli

dengan harga Rp200,00. Sumber inspirasi Kasrin dalam membuat patung

kepala Buddha adalah Candi Borobudur, maka tak heran apabila sampai 5

kali ia harus bolak-balik ke Candi Borobudur untuk melihat, mengamati,

mengukur dan merekam dalam ingatannya bentuk patung kepala Buddha

tersebut. Kemudian pesanan kembali datang lagi bahkan tidak hanya

pesanan lokal, namun pesanan di luar Jawa pun berdatangan, alhasil Kasrin

harus menggunakan transportasi yang cepat dan bahkan perlu menyebrangi

lautan untuk mengantarkan pesanan tersebut.

Beberapa bulan lamanya Kasrin menemukan arti pesan dari bapaknya

mengenai mustika batu bahwa ketiga syarat yang harus dilakukan untuk

menggapai mustika batu yaitu yakin, berani dan tekun ternyata semua itu

ilmiah setelah ia sadar dan mengerti kata-kata tersebut. Dalam arti yakin

mengandung makna bahwa andaikan kita menghadapi suatu pekerjaan apa

saja, kalau bermodal dengan keyakinan akan membuahkan hasil yang

optimis yang bagus dalam arti yakin itu optimis. Syarat kedua kalinya

adalah berani dalam arti berani kita harus berani melawan dirinya sendiri.

Maksudnya adalah ada kalanya ketika orang baru belajar itu godaannya

macam-macam. Misalnya ada bagian patung yang patah, kemudian kita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

59

menjadi malas, masih ada beberapa bagian yang kurang kita menjadi malas

dan masih banyak hal-hal lainnya yang membuat kita batal untuk belajar.

Kasrin pun menceritakan bahwa ia perlu belajar banyak lagi dan diperlukan

keberanian untuk melawan ego, malas dan faktor penghambat lainnya.

Syarat ketiga adalah tekun. Makna dari arti tekun yaitu biarpun itu salah,

kita harus coba kembali biar bagaimanapun yang penting kita belajar

dengan tekun sehingga kita bisa sampai di tempat. Sehingga sekarang ini

Kasrin dapat menemukan mustika batu melalui 3 syarat yang diberikan oleh

orang tuanya yaitu yakin, berani dan tekun. Hal ini senantiasa ia wariskan

kepada anak dan generasi muda dalam memulai usahanya di dunia pahat

batu supaya tetap yakin, berani dan tekun dalam menjalani suatu pekerjaan.

Beragam riwayat terus berkembang dalam komunitas tersebut dan

merekalah yang memahami serta menghayati makna kebenarannya.

Terlepas segala bentuk rasionalitas, terkait atau tidak antara fakta dengan

data di lingkungan sekitarnya serta atau tidaknya dalam sejarah formal,

semua bukan menjadikan permasalahan yang penting. Masyarakat

Prumpung Sidoharjo senantiasa terus menerus melestarikan budaya nenek

moyang dengan terus memahat dan senantiasa menciptakan karya-karya

yang mempunyai nilai seni tinggi.

Kegiatan pahat batu semata-mata tidak hanya dipandang sebagai suatu

pekerjaan belaka, namun menurut N2 juga mengatakan bahwa kegiatan

pahat batu merupakan seni “sentuhan rohani”, oleh sebab itu dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

60

membuatnya tidak sembarangan asal memahat, diperlukan sarana olah batin

dan juga olah rasa untuk membuat patung yang memiliki nilai seni tinggi.

Hal ini selaras dengan apa yang pernah dialami oleh N2 ketika mendapat

pesanan dari Kraton Yogyakarta. Beliau mendapat pesanan agar dibuatkan

patung Ki Ageng Pemanahan. Untuk mendapatkan patung tokoh yang

berperan besar dalam sejarah Mataram ini, Kasrin merasa kesulitan, betapa

tidak, melihat wajah dan rupanya saja belum pernah sama sekali apalagi

harus membuat patung seorang tokoh yang berperan dalam dinasti

Mataram.

Tabel 4.3. 4. Pertanyaan dan Jawaban N2 mengenai Aspek Filosofis

P2015 Apakah terdapat suatu ritual sebelum melakukan kegiatan pahat

batu ?

N2015 Tergantung si pemesan. Saya pernah mendapat pesanan dari

Kraton membuat Panembahan Senopati, Pemanahan dan

lainnya, saya disuruh puasa 3 hari. Tapi puasanya itu nganyep

(tanpa rasa), nganyep itu tidak boleh makan asin, tidak makan

manis ataupun buah nah itu 3 hari. Jadi waktu itu saya memahat

menggunakan pakaian jawa, pakai blangkon, pakai surjan, pakai

jarik. Nah memang saya sendiri agak kagum kenapa saya setelah

menjalankan puasa dan saya ngrepto patung itu seolah-olah

tinuntun (dibantu) jadi mudah sekali. Padahal saya namanya

Panembahan Senopati itu seperti apa, karakternya seperti apa,

lha itu kan raja Jogja. Ya pokonya saya manud saja. Akhirnya

jadi, orang Jogja datang kemudian nyembah dengan patung itu.

P2tam24 Bagaimana bapak bisa membentuk gambar Panembahan

Senopati?

N2tam24 Itu nggak ada gambarnya, tapi saya ya langsung aja, kenapa saya

harus membuat contoh sebagai orang ningrat ini karakternya

seperti apa tapi karena saya dengan menjalankan puasa, sungguh

–sungguh, fokus, ini seolah-olah tinuntun (dituntun). Saya

memahat tek-tek seperti dituntun. Dan begitu jadi, orang-orang

menyembah. Ya semua itu ada suatu keajaiban. Saya pernah

berkali-kali membuat patung yang akan disakralkan itu

menjalankan puasa, puasanya nganyep, nggak makan asin,

nggak makan manis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

61

Setelah menjalankan puasa maka hanya dalam waktu beberapa hari

patung pesanan itu selesai tepat waktu, dan hingga kini ditempatkan di

Kembang Lampir, Gunungkidul. Anehnya sejak mendapat orderan dari

Kraton Yogyakarta, pesanan terus mengalir. Tak hanya pesanan dari yang

membutuhkan patung yang memerlukan laku spiritual, banyak pula pesanan

patung biasa untuk sekedar pemanis suasana lingkungan. Pengalaman

serupa juga dialami ketika mendapat pesanan untuk membuatkan patung

Sunan Kalijaga, dan patung Pangeran Diponegoro.

Mulai tahun 1967 masyarakat Dusun Prumpung Sidoharjo menggelar

acara Merti Dusun setiap bulan Sapar, mengikuti anjuran dari orang sepuh

Dusun, Kasrin Endraprayana dan Dulkamid Jayaprana, acara ritual

tradisional ini meliputi bersih dusun dengan cara fisik maupun non fisik

untuk memberikan penghurmatan kepada leluhur sebagai cikal bakal dusun

ini dan lebih merekatkan tali silahturahmi warga dusun sehingga lebih

meningkatkan semangat gotong royong masyarakat. Cikal bakal dusun ini

yaitu Mbah Mustopawiro dan Mbah Endah yang makamnya terletak di

pemakaman umum Dusun Tejowarno.

Dalam kegiatan ritual Saparan Merti Dusun ini supaya membersihkan

dusun dan diri pribadi warga dari sikap-sikap negatif dengan lambang yang

diwujudkan nglarung “sesuket” (rereged) yang ada di dusun tersebut seperti

yang ada dalam diri warga.

Merti Dusun ini artinya mengerti/memberikan hormat/ memperingati

nenek moyang para pendahulu kita. Tujuan diadakan merti Dusun untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

62

tolak bala selama dalam waktu 2 tahun tidak terjadi suatu apapun, semua

diberikan kesehatan, kebahagiaan, rejeki dari segala sesuatunya. Maka dari

itu sebagai wujud ungkapan syukur di Bulan Sapar ini diadakan bersih

dusun dengan melibatkan seluruh warga Prumpung Sidoharjo mulai dari

anak-anak muda sampai orang tua semua terlibat dalam kegiatan tersebut.

Maksud lain diadakannya Merti Dusun di Prumpung Sidoharjo yaitu

yang pertama sebagai perwujudan rasa syukur masyarakat Sidoharjo atas

limpahan rejeki, kesehatan dan juga kerukunan, ketemtraman masyarakat

Sidoharjo dimana Merti Dusun ini sudah dirintis sejak leluhur terdahulu

kemudian diteruskan oleh generasi-generasi saat ini dan wajib untuk

dipertahankan. Kemudian tujuan lain yaitu sebagai sarana untuk nguri-uri

atau melestarikan budaya adiluhung masyarakat yaitu budaya wayang.

Dimana wayang tersebut merupakan suatu budaya seni asli dari Indonesia

yang diciptakan oleh Sunan Kalijaga konon katanya wajib untuk

dilestarikan, karena kesenian wayang tersebut mengandung banyak sekali

filosofi dan tuntunan terutama tuntunan agama yang dipercayai dan juga

terdapat unsur-unsur seni yang terkandung di dalamnya meliputi seni rupa,

seni karawitan, dan juga seni perdalangan. Jadi untuk itu sebagai generasi

muda wajib untuk melestarikan kebudayaan wayang tersebut sebelum

diklaim oleh negara lain.

Bentuk kegiatan yang diadakan dalam Merti Dusun diantaranya kirab

dari rumah Dulkamid Jayaprana menuju lokasi pagelaran wayang dengan

harapan membangun jati diri Dusun Sidoharjo supaya ada regenerasi dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

63

para pinesepuh kepada anak cucu agar kelak mereka bisa melaksanakan

kebudayaan ini. Karena sangat disayangkan apabila tidak ada generasi yang

meneruskan kebudayaan ini.

Rangkaian acara Saparan terdiri dari doa bersama, tahlilan bersama,

kirab melarung dengan diwujudkan dalam beberapa simbol, diantaranya ada

3 dimensi yang disepakati oleh para tokoh masyarakat. Pertama, unsur

dimensi tanah dengan memiliki dua sisi yaitu sisi positif dan sisi negatif.

Nantinya yang dilarung dari sisi negatif. Dimensi kedua adalah air, sama

dengan tanah air juga memiliki sisi negatif dan sisi poritif. Dimensi ketiga

adalah api, nanti dari sisi negatif yang simbolkan dengan obor dan akan

dilarung. Api itu menyimbolkan bisa menerangi tetapi bisa membahayakan.

Lingkungan masyarakat di Tamanagung Muntilan, khususnya di Dusun

Prumpung Sidoharjo, saling berkaitan dengan kehidupan dalam masyarakat.

Dalam hal ini tentunya manusia sebagai individu ataupun kelompok di

dalam menumbuhkan kreativitasnya senantiasa terpengaruh oleh faktor-

faktor alam dan lingkungan.

Dari pengaruh-pengaruh tersebut manusia sebagai anggota masyarakat

dalam hubungan ini dapat memberikan arti terhadap aktivitas yang

dilakukan di lingkungan alam sekelilingnya dan saling memberikan

pengaruh kepada masyarakat lainnya, sehingga dapat memberikan manfaat

terhadap kehidupan masyarakat yang berbudaya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

64

Beberapa poin penting yang dapat disimpulkan dari makna filosofis

kegiatan pahat batu di Prumpung, Sidoharjo, Tamanagung, Muntilan

sebagai berikut :

a. Bagi masyarakat Prumpung Sidoharjo, kegiatan pahat batu bukan

semata-mata sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan hidup saja,

melainkan sebagai sarana untuk melestarikan kebudayaan para

leluhur. Apabila ditengok dari aktivitas pembuatan kerajinan pahat

batu, diperlukan tenaga yang banyak, waktu yang banyak untuk

membuat patung dari batu andesit yang memiliki nilai seni tinggi.

Namun para pemahat senantiasa tetap melakukan dan meneruskan

budaya pahat batu sampai sekarang. Hal ini dilandasi beberapa nilai

yang berkembang di masyarakat Prumpung Sidoharjo. Adapun

nilai-nilai yang mendasari kegiatan pahat batu adalah yakin, berani

dan tekun. Di dalam nilai yakin terkandung makna bahwa suatu

pekerjaan apapun apabila dilandasi dengan keyakinan akan

membuahkan hasil yang optimis. Nilai berani mengandung makna

bahwa segala hal yang menghambat proses belajar harus berani

untuk dilawan. Kemudian makna dari nilai tekun adalah apabila

dalam melakukan suatu pekerjaan terdapat kesalahan, harus dicoba

kembali supaya apa menjadi harapan dapat terwujud.

b. Dalam kegiatan pahat batu, para pemahat masih memegang nilai-

nilai kepercayaan/ nilai agama yang senantiasa dilaksanakan dalam

pembuatan patung. Untuk menghasilkan patung yang mempunyai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

65

nilai magis pemahat harus menjalani laku spiritual dengan

melaksanakan puasa. Hal ini dilakukan sebagai sarana olah batin

agar karakter yang akan dituang dalam bentuk kerajinan pahat batu

dapat sesuai dan memberikan hasil bahwa patung tersebut seolah

nampak hidup. Tidak semua jenis barang kerajinan pahat batu harus

diawali dengan puasa terlebih dahulu seperti lampion, hiasan-hiasan

taman, cowek, dsb. Kerajinan patung seperti patung Raja-raja

Mataram, patung para Sunan, serta patung lainnya yang berperan

besar di jamannya memerlukan sarana olah batin terlebih dahulu

agar dihasilkan patung yang mempunyai nilai seni tinggi dan

sekaligus sebagai sarana ijin pemahat untuk meniru/membuat

karakter tersebut.

c. Masyarakat Prumpung Sidoharjo menggelar kegiatan Merti Dusun

yang dilaksanakan 2 tahun sekali pada bulan Sapar. Hal ini

dimaksudkan sebagai ungkapan syukur masyarakat atas berkat yang

melimpah. Makna dibalik kegiatan Saparan Merti Dusun ini

dimaksudkan sebagai upaya untuk membersihkan dusun dan pribadi

masyarakat dari sifat-sifat negatif yang dilambangkan dengan

melarung sesukera (kotoran) baik yang ada di Dusun Prumpung

Sidoharjo maupun pada diri warga. Sesaji larungan berupa jenang

baro-baro (jenang bekatul dengan gula jawa), jenang merah-putih,

jenang merah berpalang jenang putih, jenang putih berpalang jenang

merah, kembang setaman, kinang, rokok dan senthir atau api. Unsur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

66

lain yang ikut dilarung adalah tanah, air, api yang diambil dari

Dusun Prumpung Sidoharjo.

3. Analisis Aktivitas Fundamental Matematis menurut Bishop pada Kegiatan

Pahat Batu di Sidoharjo

a. Analisis Aktivitas Counting pada Kegiatan Pahat Batu di Masyarakat

Sidoharjo

Pada kegiatan pahat batu di Sidoharjo terdapat beberapa aktivitas

counting, kegiatan pahat batu yang dimaksud seperti, menghitung harga

bahan pokok, menghitung harga jual patung, menentukan banyaknya

pegawai, menentukan upah pegawai. Berikut ini disajikan jawaban

narasumber terkait dengan aktivitas Counting yang terdapat dalam

kegiatan pahat batu.

1) Menghitung harga bahan baku

Tabel 4.3. 5. Pertanyaan dan Jawaban N4 mengenai Harga Bahan Baku

P4tam08 Bagaimana menentukan harga batu pak ?

N4tam08 Dilihat dari besar kecilnya untuk batang kecil Rp25.000,00

ukuran 30 𝑐𝑚 × 40 𝑐𝑚... Batu besar satu bak ini

harganya sekitar beli mobil kurang lebih 40 juta laku,

dengan ukuran jumbo.

Tabel 4.3. 6. Pertanyaan dan Jawaban N2 mengenai Harga Bahan Baku

P2tam01 Hitungannya per apa pak kalau pesan batu ?

N2tam01 misalnya 1 meter harganya Rp100.000,00 kalau dipecah

jadi 4, seharusnya ¼ itu Rp25.000,00. Itu kalau batu tidak

seperti bisa lebih murah, bisa Rp10.000,00 bisa

Rp15.000,00. Jadi batu itu selisih 5 cm aja harganya sudah

lain. Semakin besar semakin mahal. Semakin kecil

semakin murah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

67

Untuk menentukan harga bahan baku yaitu batu andesit,

ukuran batu dan juga jenis batu sangat mempengaruhi harga bahan

pokok tersebut. Semakin kecil ukuran batu maka harga jualnya akan

semakin murah, begitu juga sebaliknya semakin besar ukuran batu

maka harga jual batu tersebut akan mahal. Sebagai contoh untuk

batu berukuran jumbo bisa dibandrol sekitar Rp40.000.000,00

sedangkan batu kecil dengan ukuran 30 𝑐𝑚 × 40 𝑐𝑚 seharga

Rp25.000,00. Batu-batu andesit yang besar memerlukan banyak

tenaga untuk mengangkat dari lokasi penambangan menuju lokasi

produksi pembuatan patung. Maka harga jual batu besar tersebut

juga semakin mahal

2) Menghitung harga jual patung

Tabel 4.3. 7. Pertanyaan dan Jawaban N3 mengenai Penentuan Harga Jual

P3tam07 Untuk menentukan harga jual patung bagaimana pak ?

N3tam07 Untuk harga relatif, tidak bisa dijadikan patokan di sini,

misal kadang di sebelah sana Rp5.000.000,00, di sini bisa

Rp10.000.000,00, Rp15.000.000,00. Sebab yang namanya

seni itu tidak sama antara satu orang dengan yang lain

beda-beda. Mungkin dari segi anatomi kadang kurang

bagus menyebabkan harga murah. Tetapi kadang jika ada

pesanan dari orang yang tahu anatomi kadang juga harus

mencari pegawai yang bagus juga. Jadi tidak sembarang

asal-asalan.

P3tam12 Semisal patung Gupala ukuran 1 meter, berapa harganya

pak ?

N3tam12 ... misal 1 meter bentuk gupala,kadang ada gupala yang

kurus dan gemuk, misalnya Rp20.000.000,00 namun yang

sana ada yang Rp10.000.000,00 ada yang Rp7.500.000,00.

Kembali pada besar kecilnya. Ini dipengaruhi kualitas batu,

anatomi, bentuk ukiran, masing-masing berpengaruh...

Dapat disimpulkan bahwa untuk menentukan harga jual

patung beberapa hal dapat mempengaruhi dalam penentuan harga,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

68

seperti bentuk anatomi, ornamen, kualitas batu, ukuran patung dan

juga nilai seni dari patung tersebut. Dalam hal ini harga jual patung

1 meter bisa bervariasi antara pemahat 1 dengan yang lain. Patung

tersebut dijual dengan kisaran harga Rp15.000.000,00-

Rp25.000.000,00

3) Menentukan banyaknya pegawai yang diperlukan dalam proses

produksi patung

Tabel 4.3. 8. Pertanyaan dan Jawaban N3 mengenai Banyaknya Pegawai

P3tam10 Saat ini anda memiliki berapa pegawai pak ?

N3tam10 Kalau untuk saya hanya 2, tapi untuk adik saya mewakili

Linang Sayang ada sekitar 25 pegawai

P3tam16 Dari pukul berapa sampai pukul berapa pegawai tersebut

bekerja pak ?

N3tam16 Dari jam 8 sampai jam 4.

Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan N3 dapat

diperoleh hasil bahwa banyaknya pegawai yang bekerja di Sanggar

Linang Sayang sebanyak 25 pekerja. Tentu saja pekerja ini memiliki

spesifikasi khusus atau spesialis tertentu dalam mengerjakan

pembuatan patung.

4) Menentukan upah pegawai

Tabel 4.3. 9. Pertanyaan dan Jawaban N5 mengenai Penentuan Upah

P5tam23 Misal kita memiliki pegawai, sistem penggajiannya

bagaimana Bu?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

69

N5tam23 Ya itu permintaan mau borongan atau harian, bedanya

kalau borongan dia mengerjakan pekerjaan seumpama

kijing 1, ah aku borong Rp400.000,00 atau Rp500.000,00

dibikin sejadinya mau dijadikan 2 hari ya Rp400.000,00

atau Rp500.000,00. Kalau harian pekerjaannya

menghitung hari, kalau biar gajinya banyak ya hariannya

tak ulur. Kalau saya, kamu minta harian atau borongan,

kalau pekerjaan harian sekian hari harus selesai. Kalau di

sini minimal Rp50.000,00. Bisa juga saya kasih

Rp100.000,00 harian tapi pekerjaan harus maksimal. Saya

mempekerjakan orang tidak setiap hari kalau sedang punya

proyek saja. Minimal gaji Rp85.000,00 – Rp100.000,00.

Sekian hari sudah harus selesai. Maksimal h-5 sudah jadi

untuk packing dan pengiriman.

Tabel 4.3. 10. Pertanyaan dan Jawaban N3 mengenai Penentuan Upah

P3tam20 Sistem penggajiannya apakah borongan atau harian pak ?

N3tam20 Ada yang borongan ada yang harian, tergantung. Kalau

misalnya terdesak dan harus diforsir dan membutuhkan

waktu cepat ya dikerjakan secara borongan. Ada juga

karyawan sendiri yang harian. Kalau sampai mendesak dan

tidak kenal waktu lagi langsung dilembur dan ditambahkan

upah. Mau istirahat ya silahkan tidak ya silahkan pokoknya

borongan harga segini. Misalnya jatuh tempo harus jadi ya

jadi.

P3tam21 Kisaran berapa pak gaji para pegawai ?

N3tam21 Ada yang Rp50.000,00 ada yang Rp100.000,00 tergantung

spesialisnya apa, ada yang mencapai Rp100.000,00 lebih

dan lama tidaknya pegawai tersebut. Ada yang

Rp75.000,00 juga.

Dalam penentuan upah pegawai, para pemahat menyesuaikan

kondisi waktu yang diberikan oleh konsumen untuk menyelesaikan

pesanan. Apabila waktu yang diberikan terlalu mepet maka para

pemahat akan menggunakan sistem borongan untuk proses

pengerjaan patung tersebut. Namun apabila waktu penyelesaian

patung masih lama, maka pemahat akan menerapkan sistem harian

dalam penggajian karyawan. Rata-rata upah yang diterima pegawai

sekitar Rp75.000,00 - Rp100.000,00. Penentuan upah ini tergantung

dengan spesifikasi pekerjaan yang dilakukan. Dalam hal ini terdapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

70

aspek matematis yang digunakan oleh para pemahat yaitu

penggunaan konsep perbandingan berbalik nilai dalam menentukan

gaji karyawan.

b. Analisis Aktivitas Locating pada Kegiatan Pahat Bcatu di Masyarakat

Sidoharjo

Adapun aktivitas Locating pada kegiatan pahat batu di masyarakat

Sidoharjo meliputi lokasi pengambilan bahan baku yang dipilih oleh

para pemahat dan pembagian lahan untuk proses produksi.

1) Lokasi pengambilan batu

Tabel 4.3. 11. Pertanyaan dan Jawaban N3 mengenai Lokasi Pengambilan Batu

P3027 Biasanya batunya diambil darimana pak ?

N3027 Batunya diambil dari lereng Merapi, rata-rata mengambil

batu di lereng Gunung Merapi dan diantar. Kadang kalau di

sini rata-rata di lereng Gunung Merapi kalau bentuk jenis batu

putih itu dari Wonosari, Purwakarta, Jawa Timur dan macem-

macem jenisnya. Kalau yang di Jawa Timur itu cirinya lebih

alot.

Tabel 4.3. 12. Pertanyaan dan Jawaban N2 mengenai Lokasi Pengambilan Batu

P2041 Bagaimana langkah-langkah membuat kerajinan pahat batu

pak?

N2041 ...Prosesnya dari batu utuh, kita pesan bahan baku dari

penambangan batu di daerah lereng Gunung Merapi terutama

daerah Dukun karena ada penambang-penambang yang mana

penambang disana membeli artinya itu mengontrak tanah.

Dari kedua narasumber di atas, pengambilan bahan baku

dilakukan di tempat yang sama yaitu di lereng Gunung Merapi. Batu

andesit yang berasal dari Gunung Merapi sangat bagus dan cocok

untuk digunakan dalam proses pembuatan patung. Namun tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

71

semua batu dapat digunakan, hanya batuan tertentu yang dapat

digunakan untuk membuat kerajinan pahat batu.

Dahulu pada awalnya masyarakat Sidoharjo mengambil bahan

baku di sekitaran Sungai Pabelan yang dekat dengan pemukiman

warga. Namun karena semakin banyak pemahat maka bahan baku

tersebut sulit di dapatkan. Akhirnya masyarakat harus membeli batu

andesit di lereng Gunung Merapi.

2) Pembagian lahan untuk sirkulasi proses produksi

Tabel 4.3. 13. Pertanyaan dan Jawaban N3 mengenai Pembagian Lahan

P3tam Lahan seluas ini digunakan untuk apa saja pak ?

N3tam Macam-macam, untuk menimbun bahan baku diletakkan

paling belakang, kemudian di sebelahnya tempat untuk

pemotongan batu, ada tempat untuk pembuatan relief, tempat

memahat, tempat mencuci patung, tempat packing, tempat

untuk mengasah alat pahat dan juga ruang pamer.

Dari hasil wawancara tersebut, pemilik sanggar memerlukan

lahan yang luas untuk kegiatan proses produksi. Untuk meletakkan

bahan baku diletakkan di bagian belakang karena jumlahnya yang

banyak dan ukuran batu yang bermacam-macam. Sedangkan untuk

sirkulasi kegiatan pahat batu yang meliputi pembuatan relief,

memahat, tempat untuk membersihkan patung yang sudah jadi,

packing diletakkan di bagian tengah. Bagian depan digunakan untuk

ruang pamer dan kantor pemasaran dengan tujuan untuk menarik

minat konsumen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

72

c. Analisis Aktivitas Measuring pada Kegiatan Pahat Batu di Masyarakat

Sidoharjo

Beberapa aktivitas Measuring pada kegiatan pahat batu di

masyarakat Sidoharjo meliputi menentukan perkiraan waktu yang

diperlukan untuk membuat patung, memperkirakan luas lahan yang

diperlukan untuk proses produksi, penentuan kualitas batu andesit,

penentuan ukuran batu, penentuan ukuran paket. Adapun hasil

wawancara dan analisis yang dilakukan oleh peneliti sebagai berikut

1) Memperkirakan luas lahan yang diperlukan untuk proses produksi

Tabel 4.3. 14. Pertanyaan dan Jawaban N3 mengenai Perkiraan Luas Lahan

P3028 Berapa luas lahan yang diperlukan untuk proses produksi

pak ?

N3028 ...ya paling 5 × 5 𝑚2 udah cukup untuk patung, tapi kalau

itu untuk sirkulasi. Kalau untuk menimbun bahan juga harus

luas juga. Kalau buat mengerjakan aja 5 × 5 𝑚2 dan

misalnya 2 × 2 𝑚2 ya tidak masalah kalau hanya 1 yang

dikerjakan...Tergantung kebutuhan tidak harus 5 × 5 𝑚2 ...

Dari hasil wawancara tersebut luas lahan yang diperlukan untuk

kegiatan pahat batu menurut N3 seluas 5 × 5 𝑚2. Namun ukuran ini

tidak menjadi patokan semua pemahat harus menyiapkan lahan 5 ×

5 𝑚2. Lahan yang diperlukan oleh pemahat tergantung kebutuhan

yang akan digunakan oleh pemahat, apabila menginginkan untuk

menimbun bahan baku maka dibutuhkan lahan yang lebih luas.

Perkiraan luas lahan yang dimiliki oleh pemahat penting dilakukan

untuk memperkirakan daya tampung bahan baku supaya tidak

menumpuk di lokasi pembuatan kerajinan pahat batu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

73

2) Menentukan kualitas batu andesit

Tabel 4.3. 15. Pertanyaan danJjawaban N3 mengenai Penentuan Kualitas Batu

P3tam13 Bagaimana cara menentukan kualitas batu pak ?

N3tam13 Kualitas batu yang penting rapat dulu dan tidak banyak

pori-porinya,yang jelas, rapet, antep tapi tidak harus padet

banget seperti batu kali (sungai). Karena batu kali (sungai)

berat sekali. Yang jelas pori-pori tidak kelihatan istilahnya

begitu, semakin bagus semakin mahal. Dan setiap orang

pun penjual bahan baku berbeda-beda. Penjual batu balok-

balokan dari Lereng Gunung Merapi, sama-sama penjual

namun harganya berbeda. Jenis batu kan ada yang

bermacem-macem. Ada jenis batu putih, abu-abu, hitam,

merah kan macam-macam.

Tabel 4.3. 16. Pertanyaan dan Jawaban N4 mengenai Penentuan Kualitas Batu

P4tam09 Adakah pemilihan batu pak untuk khusus patung ?

N4tam09 Ada, tidak bisa batu itu terlalu keras. Dilihat dari porinya

kalau brontok tidak bisa.

Dari hasil wawancara tersebut ciri-ciri batu andesit yang berasal

dari Lereng Gunung Merapi diantaranya memiliki pori-pori

sedikit/rapat, tidak terlalu keras dan padat umumnya merupakan

batu andesit yang bagus digunakan untuk dipahat. Batu andesit yang

terlihat brontok (tidak halus) tidak bisa dijadikan sebagai bahan baku

pembuatan patung karena mudah patah.

3) Menentukan ukuran batu

Tabel 4.3. 17. Pertanyaan dan Jawaban N3 mengenai Penentuan Ukuran Batu

P3tam27 Berarti untuk penambangan batu itu harus tetap digali ya

pak ?

N3tam27 ...Kadang ya banyak batunya ya bersyukur terus nanti di

kotak-kotak itu dah nanti dijual ada permintaan misal saya

punya batu seperti ini dan masih dalam bentuk bulat tetapi

kalau dibentuk kodok bisa jadi dengan tinggi 1,5 𝑚 ×1,5 𝑚. Ada juga misalnya penambang mempunyai batu

ukuran 1,5 𝑚 × 1,5 𝑚 kemudian pemahat meminta untuk

dikirim padahal batu tersebut masih berbentuk bundar.

Misal ada juga yang menginginkan ukuran 1,70 𝑚 nah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

74

nanti kan batu tersebut dimaksimalkan bisa. Ya bentuknya

beda-beda ada yang lonjong dsb tidak sama. Para

penambang juga main spekulasi tidak bisa menentukan

apakah tanah yang dikontrak ada batu atau tidak, terkadang

ada tetapi terkadang juga tidak ada...

Dari hasil wawancara tersebut untuk menentukan ukuran batu,

pemahat secara tidak langsung telah menggunakan konsep

memaksimumkan volume atau luasan bangun tertentu. Sebagai

contoh yang telah disebutkan oleh N3 ketika batu yang diperoleh

berbentuk bulat bagaimana caranya batu tersebut bisa

dimaksimalkan sehingga berberbentuk kodok dengan tinggi

1, 5 𝑚 × 1,5 𝑚. Dari bentuk batu yang beranekaragam pemahat

harus pandai dalam menentukan bentuk sket agar mendapatkan

luasan atau volume batu yang maksimal. Selain itu pemahat juga

telah menggunakan bentuk-bentuk geometri seperti lingkaran untuk

menentukan bentuk global barang kerajinan.

4) Penentuan ukuran paket

Tabel 4.3. 18. Pertanyaan dan jawaban N3 mengenai Penentuan Ukuran Paket

P3tam28 Dalam hal, untuk packing bagaimana proses packing Pak ?

N3tam28 Oya, untuk prosesnya pertama seperti ini misalnya patung

ukuran 1,5 m lebar segini dan panjang depan berapa dan

sudah diukur, tetapi nanti tetap dikasih space berapa cm

untuk menaruh. Setiap sudut yang bersinggungan nanti

diberikan spon atau karet. Spon yang digunakan seperti

karet. Setiap sudut digunakan karet supaya tidak goyang

dan patah.

Setelah patung selesai dipahat, maka proses selanjutnya adalah

packing. Dalam proses packing terdapat konsep matematika yang

digunakan dalam menentukan ukuran paket agar patung tersebut

dapat aman saat perjalanan pengiriman. Ukuran paket harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

75

disesuaikan dengan ukuran patung, apabila ukuran paket terlalu

lebar maka akan menyisakan banyak ruang dan menyebabkan

patung mudah goyang. Pemberian space antara patung dengan

paketnya tidak terlalu melebar dan tidak terlalu menyempit.

5) Memperkirakan waktu yang dibutuhkan dalam pembuatan patung

Tabel 4.3. 19. Pertanyaan dan jawaban N3 mengenai Perkiraan Waktu

P3tam17 Semisal ada konsumen yang memesan patung Buddha

dengan ukuran 1 meter, biasanya dikerjakan berapa

pegawai pak ?

N3tam17 Ya tergantung, 2 pegawai juga bisa dan ketika diminta

pesanan orang kan tahu harus seperti ini dengan motif

seperti ini ya sudah hanya dikerjakan 2 pegawai dengan

waktu 1 bulan.

Tabel 4.3. 20. Pertanyaan dan Jawaban N2 mengenai Perkiraan Waktu

P2044 Biasanya satu patung berapa lama pak untuk proses

pengerjaannya ?

N2044 Ya seperti ini secara manual ya, saya mengerjakan nggak

pakai alat mesin secara manual lebih hidup dan seolah ada

rohnya. Kalau pakai mesin ya lain, itu sekitar 5 bulan. Ya

mungkin nggak sampai tergantung. Dan itu sendiri sampai

matholi. Biasanya yang mengerjakan patung itu dua orang,

yang matholi satu yang mengerjakan bentuk satu. Matholi

itu membuang barang-barang yang tidak digunakan, untuk

meringankan.

Dari hasil wawancara tersebut, banyaknya pegawai yang

diperlukan dalam proses pengerjaan pembuatan patung tergantung

pada ukuran patung yang dibuat. Apabila ukuran patung tidak terlalu

besar, 2 pegawai sudah cukup dengan waktu pengerjaan kurang

lebih 1 bulan. Namun apabila proses pengerjaan pembuatan patung

dilakukan sendiri seperti yang dilakukan oleh N2 maka diperlukan

waktu kurang dari 5 bulan. Tanpa disadari oleh para pemahat,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

76

terdapat aktivitas matematika yang digunakan mereka dalam

menentukan lamanya pengerjaan patung. Aktivitas matematika yang

digunakan adalah penggunaan konsep perbandingan berbalik nilai.

Apabila menginginkan waktu yang cepat dalam penyelesaian

pembuatan patung maka perlu tambahan pegawai.

d. Analisis aktivitas Designing pada Kegiatan Pahat Batu di Masyarakat

Sidoharjo

Aktivitas Designing pada kegiatan pahat batu di masyarakat

Sidoharjo meliputi penggunaan proporsi dalam menentukan ukuran

bagian patung, penggunaan sket untuk menentukan bentuk global

patung dan juga penggunaan mal/cetakan.

1) Penggunaan proporsi dalam menentukan ukuran bagian patung

Tabel 4.3. 21. Pertanyaan dan Jawaban N3 terkait mengenai Penentuan Proporsi

P3042 Bagaimana cara menentukan proporsi bentuk patung agar

menghasilkan bentuk yang sesuai pak ?

P3042 Ya, misal melihat gambar seperti ini, nanti bentuknya seperti

apa ya sudah nanti kita tinggal mahat. Jadi melihat fotonya

biasanya kan pesanan itu seperti ini harus diperbesar kan ada

biasanya ada fotonya dah kepalanya harus segini, jadi skala

ini, perbandingannya misalnya 5 kali atau 10 kali besarnya

jadi diperkecil atau diperbesar, lha itu. Oh kira-kira harus

segini-segini.

Tabel 4.3. 22. Pertanyaan dan Jawaban N2 mengenai Penentuan Proporsi

P2tam14 Biasanya bapak membuat patung dari kepala dulu atau

bagaimana pak ?

N2tam14 Di sket dulu ya untuk keseluruhan, dicari proporsinya,

perbandingannya. Jangan sampai besar kepala dan badan

tidak sesuai ya harus jeli dan peka. Karena sudah biasa ya

sudah. Kalau dulu kan mengukurnya saya pakai tangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

77

awalnya, belum menggunakan meteran, menggunakan

kilan dan perasaan dan lama lama hapal sendiri.

Dari hasil wawancara tersebut kedua narasumber tersebut,

keduanya telah menggunakan konsep skala dan perbandingan dalam

menentukan ukuran patung. Agar menghasilkan suatu karya seni

yang mempunyai nilai seni tinggi dibutuhkan imajinasi dan

perhitungan yang tepat dari pemahat dalam menentukan ukuran-

ukuran bagian patung seperti ukuran kepala, tangan, badan dan kaki

harus serasi.

2) Penggunaan sket untuk menentukan bentuk global patung

Tabel 4.3. 23. Pertanyaan dan Jawaban N3 mengenai Penggunaan Sket

P3041 Kalau langkah pertama memahat itu apakah perlu di sket dulu

pak setelah batunya sampai ?

N3041 Ya perlu di sket dulu. Misal bentuk batu sampai sini kotak,

kebutuhan seperti apa biasanya dengan menggunakan kapur,

kepala segini, tangan segini nanti di prapasi nanti spesifikasi

lagi, nanti temprali lagi, nanti detailnya. Setelah itu detail

lagi.

Tabel 4.3. 24. Pertanyaan dan Jawaban N2 mengenai Penggunaan Sket

N2041 Bagaimana langkah-langkah membuat kerajinan pahat batu

pak ?

P2041

... Misal ini barang persegi, ini dicoret, lalu dibuang bagian

sini-sini.

Beberapa pemahat masih menggunakan sket untuk menentukan

bentuk global batu, cara yang dilakukan dengan memberikan

coretan pada batu kemudian membuang bagian-bagian yang tidak

digunakan. Hal ini untuk memudahkan pemahat dalam proses

pemahatan. Pada kegiatan ini juga dibutuhkan imajinasi yang kuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

78

dari pemahat agar menghasilkan bentuk patung yang sesuai dan

memiliki nilai seni yang tinggi.

3) Penggunaan mal/cetakan

Tabel 4.3. 25. Pertanyaan dan jawaban N2 mengenai Penggunaan Mal

P2tam16 Kalau patung seperti ini bagaimana bapak membuat

melengkungnya ini (bagian sayap) seperti bisa simetris ?

N2tam16 Ya itu dibuat mal di sebelah supaya simetris, dah jadi

sebelah saya templeki (ditempeli) pakai kertas. Itu kan

tidak susah. Di mal (cetakan) supaya mendapatkan kanan

kirinya sama.

Untuk mendapatkan bentuk patung yang simetris pemahat

menggunakan mal/cetakan yang sebelumnya telah di desain. Hal ini

bertujuan untuk membuat bagian patung satu dengan yang lainnya

sama dan simetri.

e. Analisis aktivitas Playing pada Kegiatan Pahat Batu di Masyarakat

Sidoharjo

Aktivitas Playing yang dapat dilihat adalah dalam menentukan

strategi pemasaran, strategi peningkatan kualitas produk dan pembagian

tugas karyawan. Adapun hasil wawancara dan analisis dari aktivitas

Playing sebagai berikut

1) Strategi pemasaran

Berikut merupakan hasil wawancara dengan N3 mengenai

startegi pemasaran kerajinan pahat batu

Tabel 4.3. 26. Pertanyaan dan Jawaban N3 mengenai Strategi Pemasaran

P3031 Bagaimana cara memperkenalkan dan memasarkan barang

kerajinan pahat batu yang diproduksi pak ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

79

N3031 Untuk pemasaran kita maaf ya karena berhubung kita dekat

dengan Candi Borobudur secara terlepas dari marketing,

mungkin kalau kita punya situs bisa dilihat di situ. Namun

secara di sini tidak ada media sosial tidak pernah, biasanya

kalau lokalan diadakan pameran dan tertentu. Kemudian ada

faktor kedekatan mungkin dijawil (diajak) dari Prumpung

mungkin mau menampilkan pameran apa. Istilah marketing

tidak ada untuk pemasaran. Untuk proses sampai luar negri,

kebanyakan memang pengusaha dalam arti pebisnis dari luar

negri yang juga melakukan pendekatan dengan pihak hotel

yang sedang mengembangkan atau membuat hotel atau

apapun dan kadang biasanya juga yang memasarkan sendiri

orang-orang pebisnis yang tinggal di sini dan orang luar negri

sendiri yang memasarkan kemudian beliau pesan ke kita

kemudian kita buatkan dan dilakukan proses transaksi.

Berdasarkan hasil wawancara dengan N3 penggunaan media

sosial kurang dioptimalkan sebagai sarana pemasaran. Para pemilik

sanggar/pemahat biasanya memarkan hasil kerajinan mereka di

event tertentu. Namun kendati seperti ini, letak strategis Dusun

Sidoharjo yang berada di jalan menuju Candi Borobudur menjadi

lokasi strategis untuk memasarkan hasil kerajinan pahat batu,

mengingat banyak turis atau pelancong yang melewati jalan

tersebut.

2) Strategi peningkatan kualitas produk

Tabel 4.3. 27. Pertanyaan dan Jawaban N3 mengenai Strategi Peningkatan

Kualitas

P3029 Bagaimana usaha anda untuk meningkatkan kualitas hasil

pahatan pak ?

N3029 Kalau ada permintaan yang sulit kita siap menerima resiko,

siap. Misal ada pesanan yang sulit dari hal itu muncul

tangangan kita untuk belajar terus. Dari situ muncul juga

mempertahankan agar lebih bagus bagaimana caranya dan

misal ada pesanan baru nanti kita membuat satu contoh

sampel dan bikin duplikat agar daya tariknya ada. Dulu tahun

1970 gupala bagus, dulu tahun 1990an Buddha-buddha

bagus, sekarang model relief. Kita harus mengikuti terus

permintaan pasar seperti apa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

80

Dari hasil wawancara tersebut, pemahat senantiasa

mengembangkan usaha melalui beragam cara. Persaingan antar

pemahat semakin kompetitif, maka dibutuhkan kreatifitas dan

keahlian tinggi untuk mengimbangi pasar tersebut. Selain menerima

pesanan sesuai dengan bentuk yang telah ditentukan konsumen,

pemahat tetap berkreasi dengan menghasilkan patung-patung yang

memiliki makna tertentu. Pemahat juga akan mengambil bentuk-

bentuk lingkungan sekitar yang diperkirakan sedang trend. Hal ini

dilakukan untuk menarik minat daya beli konsumen.

3) Pembagian tugas karyawan

Tabel 4.3. 28. Pertanyaan dan Jawaban N3 mengenai Pembagian Karyawan

P3tam14 ...Pembagian tugas pegawai-pegawai tersebut apa saja ya

Pak ?

N3tam14 Macam-macam, ada matholi (pembentukan batu), misal

nanti untuk bagian kepala ukurannya segini dengan

diameter 10 cm atau 20 cm, lha nanti di prapasi atau

dibentuk secara global dulu, kemudian ada yang bagian

finishing, kemudian ada yang bagian packing saja,

kemudian ada yang spesial relief, kemudian spesial

teblekan (khusus graji)/ pemotongan. Biasanya yang

finishing hanya beberapa. Kebanyakan bagian-bagian yang

ngasari setelah itu nanti spesial finishing.

Dalam produksi kerajinan pahat batu beberapa sanggar yang

sudah memiliki nama seperti Sanggar Linang Sayang membagi para

pegawainya untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan khusus sesuai

dengan ahli masing-masing pegawai. Sebagai contoh yang telah

disebutkan oleh N3, pembagian tugas tersebut diantaranya, ada yang

spesialis relief, mantholi, teblekan, finishing dan packing. Hal ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

81

dilakukan agar dihasilkan produk yang mempunyai kualitas lebih

bagus sesuai dengan keahlian masing-masing pegawai.

f. Analisis Aktivitas Explaining pada Kegiatan Pahat Batu di masyarakat

Sidoharjo

1) Makna simbolis pada patung

Tabel 4.3. 29. Pertanyaan dan Jawaban N2 mengenai Makna Simbolis

P2tam37 Saya kalau melihat bapak apapun yang dikerjakan bapak

penuh makna simbolis. Apa Pak makna dari patung ini ?

N2tam37 Ya itu namanya seniman di situ, carnaval ada temanya

ada simbolisnya. Membuat patung Buddha ya harus ada

maknanya tidak sembarangan. Tingkatan 5 itu pancasila

Buddha, 4 kasunyatan Buddha. Seorang pemahat ya

harus memahami anatomi. Rambut kepala Buddha ada

yang 13 ada yang 15. Jumlah ini melambangkan bulan

Purnama, wafatnya dan lahirnya sang Buddha. Lahir dan

wafatnya sang Buddha sama. Cuma depan saja 15. Yang

bentuk melingkar kekanan maksudnya berarti dunia terus

berputar arah jarum jam. Bagian mata tidak mendelik tapi

melihat ke dalam.

Berdasarkan hasil wawancara, pemahat mempunyai cara

tersendiri untuk menjelaskan setiap hasil kerajinan pahat batu yang

dihasilkan akan memiliki jiwa seni tinggi apabila pemahat mengerti

dan memahami simbol-simbol patung tersebut. Hal ini akan

mempengaruhi harga jual patung tersebut semakin mahal karena

seni yang dihasilkan sangat berkelas. Seperti yang telah disebutkan

oleh N2 bahwa untuk membuat patung Buddha, pemahat perlu

mengetahui makna dari anatomi-anatomi pada patung tersebut. Hal

ini menjadi daya tarik bagi konsumen yang hendak membeli patung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

82

karena mengetahui makna simbolis dari setiap bagian-bagian patung

tersebut.

Dari analisis penentuan aspek fundamental matematis menurut

Bishop diperoleh hasil yang dirangkum dalam tabel dibawah ini :

Tabel 4.3. 30. Rangkuman Aspek Fundamental Matematis menurut Bishop pada

Kegiatan Pahat Batu

Aktivitas yang dilakukan Aspek Fundamental Matematis

1. Pengolahan Batu

(Sumber : Dokumen pribadi)

a. Counting (Membilang)

Di dalam proses pemesanan batu yang

dilakukan, pemahat melakukan

- perhitungan untuk mencari batu

andesit yang sesuai dengan ukuran

dan disesuaikan dengan biaya yang

cocok

- memperkirakan biaya pengantaran

bahan baku dari lokasi

penambangan menuju tempat

produksi

b. Locating (Menentukan lokasi)

- Batu andesit diambil di daerah

lereng Gunung Merapi karena batu

andesit dari Gunung Merapi bagus

dan cocok untuk dipahat, namun

tidak semua batu dapat digunakan

- Pengambilan batu dilakukan

dengan cara ditambang. Para

penambang batu/ kontraktor tanah

harus mengurus perijinan terlebih

dahulu sebelum melakukan

penambangan agar tidak terjadi

penambangan ilegal yang dapat

memberikan dampak negatif bagi

lingkungan sekitar dan supaya

pemetaan daerah penambangan

dapat terpantau

- Jarak pemesanan bahan batu tidak

terlalu jauh, sekitar 13 km dari

Sidoharjo

- Setelah batu sampai di tempat

produksi, pemahat memetakan

lahannya untuk kegiatan proses

produksi

c. Measuring (Mengukur)

- Pada tahap awal sebelum memahat

patung, pemahat akan memesan

Gambar 4.3. 2. Batu Andesit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

83

batu andesit dari Lereng Gunung

Merapi untuk dijadikan bahan

baku

- Ukuran yang dipilih disesuaikan

dengan pesanan patung

- Para pemahat batu harus lebih teliti

dalam menentukan kualitas pahat.

Hal ini penting untuk mendukung

barang yang dihasilkan memiliki

kualitas yang bagus. Untuk

mengetahui keadaan bahan,

biasanya batu andesit tersebut

dilakukan pengetesan untuk dilihat

apakah utuh atau keropos. Salah

satu cara yang dapat dilakukan

dengan memukul batu tersebut dari

berbagai arah menggunakan palu

besar. Apabila suara pukulan

berdenting, tandanya batu tersebut

dalam keadaan utuh dan bagus

untuk dipahat

- Pemahat batu juga harus

memperkirakan ukuran batu agar

sesuai dengan ukuran patung yang

akan dibuat

- Menentukan luas lahan yang

digunakan untuk proses produksi

- Pemahat juga memperkirakan

waktu jadi pembuatan patung

d. Playing (Bermain)

- Dalam proses penambangan batu,

penambang berspekulasi dalam hal

mendapatkan batu. Tanah yang

telah dikontrak belum tentu

terdapat batu andesit, bisa juga

tidak ada

2. Penentuan bentuk secara

global

a. Counting (Membilang)

Sebelum menentukan bentuk secara

global pemahat akan :

- memperkirakan jumlah tenaga

yang diperlukan

- menentukan upah pegawai

- menentukan bahan yang

diperlukan agar dapat

mengestimasi total biaya yang

dikeluarkan untuk pembuatan

patung tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

84

b. Locating (Menentukan lokasi)

- Bentuk dasar yang digunakan

pemahat biasanya garis

lurus/lengkung, lingkaran dan

ellips yang digambar

menggunakan kapur tulis/arang.

Bentuk ini akan memudahkan

pemahat dalam proses selanjutnya

(matholi)

c. Measuring (Mengukur)

- Dalam proses pembentukan secara

global, pengukuran dilakukan

untuk mendapatkan bentuk dengan

ukuran yang proporsional

- Pemahat dapat memperkirakan

ukuran yang tepat dalam

memotong batu agar diperoleh

bagian secara maksimal

d. Designing (Merancang)

- Pada tahap ini pemahat akan

menggunakan rancangan berupa

model atau foto dari bentuk patung

yang akan dibuat

- Kemudian pemahat mulai

mendesain bentuk yang akan

dipahat

- Jika telah mendapatkan bentuk

yang sesuai maka akan dibentuk

patung dengan ukuran yang

sebenarnya

e. Playing (Bermain)

- Pembagian tugas karyawan untuk

spesialis pekerjaan tertentu

- Bentuk yang dipilih pemahat jika

tidak mendapatkan pemesanan

maka akan disesuaikan terhadap

kemungkian bentuk yang sedang

diminati dipasaran

- Bentuk-bentuk yang dipilih

pemahat tidak jauh dari lingkungan

sekitar seperti patung hewan,

lampion-lampion, air mancur,

patung yang menghiasi Candi

Borobudur dan sebagainya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

85

3. Pemahatan

(Sumber : Dokumen Pribadi)

a. Counting (Membilang)

- Dalam proses pemahatan apabila

masih ada bentuk yang kurang

sesuai satu dengan yang lain

beberapa pemahat menggunakan

jari tangan agar tercapai

kesesuaian masing-masing bentuk

dengan tepat

b. Locating (Menentukan lokasi)

- Pada saat proses pemahatan

berlangsung pemahat

memperkirakan posisi kemiringan

alat cuplik (alat yang digunakan

untuk proses pemahatan) kurang

lebih 45° supaya pecahan batu

tidak mengenai mata. Alat cuplik

dipegang dengan kemiringan

kurang lebih 45°, dan alat

diusahakan mengarah keluar, cara

ini untuk menghindari agar

pecahan batu tidak mengenai

badan si pemahat

c. Designing (Merancang)

- Dalam menentukan ukuran

sebenarnya pada patung, pemahat

menggunakan skala &

perbandingan agar dihasilkan

suatu bentuk yang proporsi

- Untuk mencapai keseluruhan

patung pemahat akan membuat

sket.

- Apabila pemahat mendapat

pesanan gapura maka pemahat

akan membuat mal/cetakan

terlebih dahulu agar meghasilkan

bentuk yang simetris

4. Meratakan Permukaan

Patung

a. Playing (Bermain)

- Alat yang digunakan untuk

meratakan permukaan patung

adalah tatah, yaitu alat pahat yang

mempunyai ujung melebar. Pada

waktu meratakan permukaan

patung sesekali sambil membentuk

anatomi

- Pada proses perataan permukaan

patung, pemahat menghaluskan

bentuk patung supaya

Gambar 4.3. 3 Proses Pemahatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

86

memudahkan sewaktu proses

pembuatan detail patung

5. Pembuatan Detail Patung

(Sumber : Dokumen Pribadi)

a. Counting (Membilang)

- Pembuatan detail patung

menambah harga jual patung

tersebut semakin mahal. Semakin

banyak ornamen, atribut dan

kerumitan pada patung maka

pemahat memperkirakan harga

jual patung juga akan mahal

- Perlu perhatian khusus agar kadar

pukulan saat pembuatan detail

patung pemahat dapat

memperkirakan pukulan agak

diperlemah dan menggunakan palu

yang kecil. Alat yang digunakan

untuk membuat detail adalah

pengecel dengan berbagai ukuran

b. Designing (Merancang)

- Dalam membuat detail patung

pemahat membandingkan ukuran

yang ada pada gambar dengan

ukuran yang akan dibuat dalam

batu tersebut

c. Playing (Bermain)

Pada proses pembuatan detail patung,

harus dilakukan dengan hati-hati

karena kalau tidak, detail patung bisa

patah atau bentuk keluar dari yang

dikehendaki. Ada cara tersendiri untuk

menyambung bagian patung yang

patah

d. Explaining (Menjelaskan)

- Ornamen atau atribut yang diukir

oleh pemahat menyimbolkan atau

ada cerita dibalik setiap ornamen,

atribut yang dibuat. Sebagai

contoh banyaknya rambut depan

kepala Buddha berjumlah 15 hal

ini menyimbolkan wafat dan

lahirnya sang Buddha. Pemahat

harus mengerti dan memahami

makna filosofis dari bentuk-bentuk

patung tertentu

Gambar 4.3. 4 Proses

Pembuatan Detail Patung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

87

6. Pemolesan / penghalusan

(Sumber : Dokumen pribadi)

a. Locating (Menentukan lokasi)

- Cara pertama yang dapat dilakukan

dengan menggosok-gosokkan

pecahan batu andesit

- Cara yang kedua dengan

menggosok seluruh permukaan

patung dengan batu grinda

- Menggosoknya dilakukan dengan

cara memutar-mutar dan sesekali

disiram air

b. Playing (Bermain)

- Agar hasil kerajinan pahat batu

terlihat alami, pemahat

mempunyai cara sendiri untuk

melakukan pemolesan. Hal ini

dapat menambah tingkat kepuasan

konsumen

7. Pengepakan

(Sumber : Dokumen pribadi)

a. Counting (Membilang)

- Setelah patung jadi, maka pemahat

akan memperkirakan banyaknya

kayu yang diperlukan untuk

membuat paket tersebut.

- Selain itu pemahat juga perlu

menghitung kembali total biaya

pengerjaan patung tersebut agar

pemahat tidak mengalami kerugian

b. Measuring (Mengukur)

Harga setiap hasil kerajinan pahat

batu berbeda-beda, tergantung

dengan ukuran, anatomi dan juga

nilai estetika. Patung yang

mempunyai nilai seni tinggi akan

dibandrol dengan harga yang lebih

mahal

c. Designing (Merancang)

- Ukuran patung menjadi patokan

pemahat dalam merancang ukuran

paket. Hal ini mencegah agar

ukuran paket tidak terlalu kecil

maupun besar

d. Playing (Bermain)

- Untuk menarik minat konsumen

beberapa pemahat akan meniru/

mendokumentasikan pesanan yang

telah dibuat untuk menambah

koleksi karya pemahat

Gambar 4.3. 5 Proses

Pemolesan

Gambar 4.3. 6 Proses

Pengepakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

88

4. Implementasi Aspek-aspek Matematis pada Kegiatan Pahat Batu dalam

Pembelajaran Matematika Sebagai Masalah Kontekstual

Berdasarkan data dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti dapat

diperoleh implementasinya di dalam pembelajaran matematika sebagai masalah

kontekstual. Adapun masalah kontekstual yang dapat dibuat dengan

menggunakan hasil penelitian ini berkaitan dengan kompetensi dasar pada

Kurikulum 2013.

Hasil penemuan dalam penelitian ini menghasilkan suatu pemahaman baru

tentang suatu budaya yang dapat dikaitkan dengan pembelajaran dalam dunia

pendidikan khususnya dalam pembelajaran matematika. Keterkaitan ini dapat

dilihat dari penjabaran aktivitas pengrajin di Dusun Sidoharjo melalui aspek

matematis fundamental menurut Bishop.

1. Masalah Kontekstual dalam Pembelajaran Matematika

Berdasarkan hasil penemuan dan pengolahan data pada sub bab

sebelumnya diperoleh beberapa manfaat yang dapat digunakan dalam

pembelajaran khususnya pembelajaran matematika. Adapun salah satu

manfaat yang dapat diperoleh adalah di dalam pengembangan menjadi

masalah kontekstual. Masalah yang dimaksudkan dalam hal ini adalah

masalah matematika. Di dalam Kurikulum 2013 masalah kontekstual

adalah permasalahan yang diharapkan dapat disampaikan kepada siswa

untuk menjadi bahan atau materi diskusi dalam proses pembelajaran.

Hal tersebut menjadi salah satu dari tujuan Kurikulum 2013 yakni

mengoptimalkan kemampuan berpikir siswa secara lebih aktif, kreatif,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

89

inovatif dan mandiri di dalam menentukan suatu penyelesaian terhadap

masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan

materi yang sedang dipelajari.

Masalah kontekstual adalah suatu masalah yang diambil dari

peristiwa nyata dalam kehidupan. Aktivitas dan potensi serta sejarah

budaya yang terdapat di daerah Sidoharjo merupakan salah satu

peristiwa nyata yang dapat diangkat ke dalam masalah matematika

secara kontekstual. Hal ini dapat dipermudah karena antara budaya

masyarakat Sidoharjo dengan aspek matematis memiliki keterkaitan

seperti pada penjelasan peneliti pada bab sebelumnya. Berikut adalah

beberapa contoh masalah kontekstual yang dapat disusun dari hasil

penemuan dalam penelitian ini dan sesuai dengan Kompetensi Dasar

pada materi matematika di Kurikulum 2013.

2. Materi Matematika Tingkat SMP

Adapun contoh masalah kontekstual pada materi SMP disajikan dalam

tabel sebagai berikut :

Tabel 4.3. 31. Contoh Masalah Kontekstual Matematika pada Kegiatan Pahat

Batu yang Disesuaikan KD pada Kurikulum 2013 untuk tingkat SMP

No Kelas Kompetensi Dasar Butir Soal

1. VII

4.2. Menyelesaikan

masalah yang

berkaitan

dengan operasi

hitung bilangan

bulat dan

pecahan

Indikator :Menyelesaikan operasi

hitung penjumlahan

dan perkalian bilangan

bulat dan pecahan

Seorang pengrajin akan membuat

lumpang, alu, cobek dan munthu

dari batu andesit berukuran

60 𝑐𝑚 × 30 𝑐𝑚 × 30 𝑐𝑚.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

90

Untuk membuat cobek pemahat

mengalokasikan panjang

diameter cobek 1

2 dari panjang

batu andesit, dan untuk

membuat lumpang pemahat

mengambil panjang diameter

lumpang 1

4 dari panjang batu

andesit serta untuk membuat

alu, pemahat mengambil 1

10 dari

panjang batu andesit untuk

panjang diameter alu. Sisa dari

batu andesit tersebut digunakan

untuk membuat munthu.

Ukuran lebar dan tinggi barang

yang akan dibuat tetap sama

dengan ukuran lebar dan tinggi

batu andesit. Berapakah

Volume masing-masing bagian

untuk membuat barang-barang

kerajinan tersebut ?

2. VII

4.6. Menyelesaikan

masalah yang

berkaitan

dengan

persamaan dan

pertidaksamaan

linear satu

variabel

Indikator:Menyelesaikan masalah

yang berkaitan dengan

pertidaksamaan linear

satu variabel

Seorang pemahat membeli sebuah

batu andesit tidak beraturan

menyerupai balok. Pemahat

tersebut akan meratakan bagian

batu agar berbentuk balok.

Pemahat menghendaki keliling

persegi panjang pada permukaan

salah satu balok kurang dari 74

cm, dengan lebar 26 cm kurang

dari 2 kali panjangnya. Maka

tentukanlah ukuran maksimum

dari persegi panjang tersebut !

3. VII

4.7. Menyelesaian

masalah yang

berkaitan

dengan rasio

dua besaran

(satuannya sama

dan berbeda)

Indikator:Menyelesaikan masalah

yang berkaitan dengan

rasio dua besaran yang

berbeda

Dari foto berukuran 10 𝑐𝑚 ×15 𝑐𝑚 akan dibuat maskot gajah

dari batu andesit dengan tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

91

maskot 1,2 𝑚. Tentukan skala

yang digunakan pemahat untuk

membuat maskot tersebut!

4. VII

4.9. Menyelesaian

masalah

berkaitan

dengan

aritmetika sosial

(penjualan,

pembelian,

potongan,

keuntungan,

kerugian, bunga

tunggal,

presentase,

bruto, neto, tara)

Indikator:Menyelesaikan masalah

berkaitan dengan

penjualan

Perhatikan gambar patung semar

berikut !

(Sumber : Dokumen pribadi)

Tentukan cara untuk memperoleh

harga jual patung Semar jika

diketahui biaya untuk setiap

1 𝑑𝑚3 pembuatan patung sebesar

Rp45.000,00 dan ukuran patung

Semar tersebut untuk tinggi patung

80 𝑐𝑚, lebar 35 𝑐𝑚 dan

panjangnya 35 𝑐𝑚!

5. VIII

4.1. Menyelesaikan

masalah yang

berkaitan

dengan pola

pada barisan

bilanan dan

barisan

konfigurasi

objek

Indikator : Menyelesaikan

masalah yang

berkaitan dengan

kelipatan bilangan

Masyarakat Sidoharjo menggelar

Saparan Merti Dusun pada Sabtu

Pahing 23 Sapar 1952 BE atau

tanggal 3 November 2018.

Kegiatan ini dimaksudkan sebagai

ungkapan syukur masyarakat dan

juga untuk membersihkan

kampung serta diri masyarakat.

Gambar 4.3. 7. Patung Semar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

92

Kegiatan ini berlangsung setiap 2

tahun sekali. Pada hari apa dan

pasaran apa Saparan Merti Dusun

Sidoharjo kembali dilaksanakan ?

(Diketahui : 1 Januari 2000

adalah Sabtu Legi)

6. VIII

4.9. Menyelesaikan

masalah yang

berkaitan

dengan luas

permukaan dan

volume bangun

ruang sisi datar

(kubus, balok,

prisma dan

limas), serta

gabungannya

Indikator : Menyelesaikan

masalah berkaitan

dengan luas

permukaan balok

Seorang pekerja bagian

pengemasan patung membuat

kerangka pengemasan patung

yang berbentuk balok dengan

ukuran 55 𝑐𝑚 × 55 𝑐𝑚 × 60 𝑐𝑚.

Adapun desain kerangka

pengemasan pada salah satu

permukaan sisinya sebagai berikut

:

(Sumber : Dokumen pribadi)

Jika ukuran kayu yang digunakan

untuk posisi vertical adalah

10 𝑐𝑚 × 1 𝑐𝑚 × 60 𝑐𝑚 dan

ukuran kayu yang digunakan

untuk posisi horizontal adalah

55 𝑐𝑚 × 1 𝑐𝑚 × 15 𝑐𝑚 dengan

jarak masing-masing kayu adalah

5 cm. Tentukan banyaknya kayu

yang diperlukan pada masing-

masing ukuran!

7. VIII

4.9. Menyelesaikan

masalah yang

berkaitan

dengan luas

permukaan dan

volume bangun

ruang sisi datar

Indikator : Menyelesaikan

masalah berkaitan

dengan volume kubus

Gambar 4.3. 8. Proses

Pengemasan Patung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

93

(kubus, balok,

prisma dan

limas), serta

gabungannya

Sebuah air mancur dari batu alam

berbentuk seperti gambar berikut

ini :

Gambar 4.3. 9 Air mancur

(Sumber : Dokumen pribadi)

Tempat penampungan air bagian

atas dan bawah tersebut berbentuk

kubus. Apabila panjang rusuk

kubus kecil 10 cm dan

perbandingan volume kubus kecil

: volume kubus besar adalah 1:6 ,

tentukan volume total pada air

mancur tersebut!

8. IX

4.7. Menyelesaikan

masalah

kontekstual yang

berkaitan

dengan luas

permukaan dan

volume bangun

ruang sisi

lengkung

(tabung, kerucut,

dan bola) serta

gabungan

beberapa bangun

ruang sisi

lengkung.

Indikator : Menyelesaikan

masalah kontekstual

berkaitan dengan

volume bola dan balok

Perhatikan gambar air mancur

berikut!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

94

(Sumber : Galeri Taman Firdaus)

Diketahui bagian bawah air

mancur berbentuk balok dengan

ukuran 80 𝑐𝑚 × 40 𝑐𝑚 ×20 𝑐𝑚 . Kemudian ketiga canthing

yang berbentuk setengah bola

memiliki diameter masing-masing

25 𝑐𝑚, 20 𝑐𝑚 dan 15 𝑐𝑚. Berapa

volume maksimal yang dapat

ditampung oleh air mancur

tersebut ?

Berdasarkan beberapa contoh permasalahan kontekstual yang telah

disebutkan dalam tabel diatas, maka hasil penelitian ini dapat digunakan

sebagai pengembangan pembelajaran Matematika SMP khususnya pada

materi Operasi Hitung Bilangan Bulat dan Pecahan, Persamaan dan

Pertidaksamaan Linear Satu Variabel, Perbandingan, Aritmetika Sosial,

Pola Barisan, Luas Permukaan dan Volume Bangun Ruang Sisi Datar dan

Volume Bangun Ruang Sisi Lengkung. Melalui hasil penelitian ini guru

dapat menggunakannya sebagai bahan untuk memotivasi siswa dan menarik

minat siswa dalam mempelajari materi matematika yang dapat dihubungkan

dengan hasil penelitian ini.

Gambar 4.3. 10. Air Mancur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

95

D. Keterbatasan Penelitian

Adanya keterbatasan waktu, tenaga, pikiran dan biaya bagi peneliti dalam

dalam melakukan penelitian ini sehingga hasil yang diperoleh masih terdapat

beberapa kekurangan. Adapun kekurangan tersebut diantaranya sebagai

berikut:

1. Hasil dari penelitian ini sudah dapat dikembangkan dalam pembelajaran

matematika sebagai permasalahan kontekstual namun belum diterapkan

dalam paket pembelajaran karena keterbatasan waktu

2. Penelitian ini hanya berlaku di pengrajin pahat batu di daerah Dusun

Sidoharjo, Desa Tamanagung, Kecamatan Muntilan, Kabupaten

Magelang, Jawa Tengah yang digunakan sebagai narasumber penelitian

dan narasumber oleh peneliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

96

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat dirangkum

sebagai berikut :

1. Aspek Historis pada Kegiatan Pahat Batu di Sidoharjo

Adapun sejarah perkembangan kegiatan pahat batu di Sidoharjo,

Tamanagung, Muntilan secara umum sebagai berikut :

a. Kegiatan pahat batu di Sidoharjo, Tamanagung, Muntilan, Magelang,

Jawa Tengah bermula dari Salim Joyo Pawiro bersaudara yang

berprofesi sebagai jlagra.

b. Tahun 1950 mulai dihasilkan patung-patung yang mempunyai nilai seni

tinggi seperti patung kepala Buddha dan patung kesenian tradisional

yang dirintis oleh Dulkamid Jayaprana bersaudara.

c. Tahun 1958 mulai berdiri beberapa sanggar seperti Sanggar Sanjaya dan

Sanggar Sylendra yang semakin banyak mendapat pesanan patung.

d. Mulai tahun 1960 bentuk-bentuk patung semakin menunjukan seninya

diantaranya mulai muncul relief, patung Ken Dedes, Patung

Panembahan Senopati, Patung Pangeran Diponegoro dan sebaginya.

e. Sampai saat ini banyak warga yang masih berprofesi sebagai pemahat

dan Tamanagung memiliki sanggar pahat batu sekitar 45. Warga desa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

97

lainnya seperti Desa Sedayu, Desa Keji dan Desa Pasehan mulai

menekuni usaha pahat batu andesit.

2. Aspek Filosofis Kegiatan Pahat Batu di Sidoharjo

Beberapa aspek filosofis dari kegiatan pahat batu di Sidoharjo,

Tamanagung, Muntilan sebagai berikut :

a. Dibalik kegiatan pahat batu di Sidoharjo terdapat makna filosofis yang

mendasari berlangsungnya kegiatan pahat batu yaitu kegiatan pahat batu

dijadikan sebagai sarana untuk melestarikan warisan para leluhur.

b. Kegiatan pahat batu yang saat ini berlangsung masih memegang nilai-

nilai kepercayaan setempat, warga senantiasa mengembangkan kegiatan

pahat batu agar menghasilkan karya seni yang bernilai tinggi.

c. Sebagai wujud ungkapan syukur masyarakat atas berkat yang melimpah

di Dusun Sidoharjo, masyarakat menggelar Merti Dusun yang

dilaksanakan setiap Bulan Sapar.

3. Aktivitas Fundamental Matematis menurut Bishop pada Kegiatan Pahat

Batu di Sidoharjo

a. Counting (Membilang) meliputi perkiraan (approximation) dalam hal

penentuan harga bahan baku, harga jual patung, banyaknya pegawai

yang diperlukan dalam pembuatan patung, penentuan upah pegawai,

biaya transportasi pengiriman bahan baku, perkiraan banyaknya kayu

yang diperlukan dalam pembuatan kerangka pengemasan patung,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

98

ketepatan perhitungan ukuran patung (accuracy), perhitungan

menggunakan jari tangan (finger and body counting) untuk

mendapatakan ukuran patung yang serasi.

b. Locating (Menentukan lokasi) meliputi jarak (distances) tempuh lokasi

pemesanan bahan baku, lokasi pengambilan bahan baku (enviromental

location), penggunaan garis lurus dan garis lengkung (straight and

curved lines), bentuk melingkar (circle) ataupun elips (ellips) sebagai

bentuk dasar yang digunakan pemahat untuk membentuk barang-barang

kerajinan pahat batu, pembagian lahan untuk proses produksi.

c. Measuring (Mengukur) meliputi penentuan kualitas (qualities) bahan

baku, perkiraan (estimation) waktu (time) pembuatan patung, luas lahan

yang diperlukan dalam proses produksi patung, memaksimalkan luasan

(area) atau volume (volume) dalam menentukan ukuran batu,

penentuan ukuran paket dalam pembuatan kerangka pengemasan

patung, dan proporsi (proportion) dalam menentukan ukuran bagian

patung.

d. Designing (Merancang) meliputi desain (design) yang dirancang untuk

membentuk patung tertentu, bentuk-bentuk patung yang dipilih

(shapes), ukuran besar (large), kecilnya (small) batu yang diperlukan

untuk untuk membuat patung, proporsi dalam menentukan ukuran

bagian-bagian patung (proportion), perbandingan antara ukuran pada

foto dengan ukuran patung yang sebenarnya (ratio), pembesaran skala

untuk menentukan ukuran bagian-bagian patung agar sesuai (scale-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

99

model enlargements), penggunaan mal/cetakan agar dihasilkan bentuk

patung yang simetri (simetris), dan nilai seni/keindahan yang terdapat

pada patung (aesthetics)

e. Playing (Bermain) meliputi prediksi/berspekulasi (prediction) dalam

penambangan bahan baku, melakukan rencana (plans strategies) terkait

pemasaran produk dan peningkatan kualitas, model yang digunakan

pemahat berasal dari lingkungan sekitar (modelling)

f. Explaining (Menjelaskan) meliputi hasil kerajinan pahat batu

mempunyai nilai sejarah dan seni yang beragam, pengrajin dapat

menjelaskan (explanation) setiap makna dari pahatan yang dibuat.

Pemahat juga terinsipirasi dari suatu simbol (symbol) makna tertentu.

4. Adapun implementasinya dalam pembelajaran matematika digunakan

sebagai pembuatan permasalahan kontekstual pada tingkat SMP meliputi

materi; Operasi Hitung Bilangan Bulat dan Pecahan, Persamaan dan

Pertidaksamaan Linear Satu Variabel, Perbandingan, Aritmetika Sosial,

Pola Barisan, Luas Permukaan dan Volume Bangun Ruang Sisi Datar,

Volume Bangun Ruang Sisi Lengkung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

100

B. Saran

1. Bagi pengrajin

Meningkatkan pemasaran dengan menggunakan media elektronik

mengingat perkembangan jaman sudah memasuki era digital. Hal ini

dimaksudkan agar menambah pasar lebih luas lagi

2. Bagi peneliti selanjutnya

a. Bagi peneliti yang akan melakukan penelitian serupa, dapat

mengembangkan hasil penelitian menjadi paket pembelajaran berbasis

Etnomatematika

b. Peneliti dapat menambahkan narasumber yang lebih banyak dan

bersedia dilibatkan dalam proses pengambilan data supaya dihasilkan

data penelitian yang lebih mendalam lagi

3. Bagi pemerintah

Mengadakan program pelatihan penggunaan media elektronik bagi para

pengarajin untuk membantu memasarkan produk secara luas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

101

DAFTAR PUSTAKA

Albanese,V & Perales,F.J. 2015. Enculturation with Ethnomathematical

Microprojects:From Culture to Mathematics.Journal of Mathematics &

Culture.ISSN-1558-5336.

Bishop,A.J. 1998. Mathematical Enculturation: a cultural perpective on

Mathematics Education. Kluwer Academic Publisher. Dordrecht. Boston.

London.

Budiarto,M.T. 2016. Etno-matematika: Sebagai Batu Pijakan Untuk Pembelajaran

Matematika. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika.

Universitas Negri Surabaya. ISBN 978-602-449-023-2.

D’Ambrosio,U. 1985. Ethnomathematics and Its Place In The History and

Pedagogy of Mathematics For Learning of Mathematics, 5 (1).

Gunawan,I. 2013. Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik. Jakarta: Bumi

Aksara.

Hardian,C.D. 2018. Etnomatematika, Analisis Pola dan Motif Batik Berdasarkan

Wallpaper Group Serta Analisis Aktivitas Fundamental Matematis Menurut

Bishop pada Industri Batik di Desa Wijirejo, Kecamatan Pandak, Kabupaten

Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Skripsi yang tidak Diterbitkan.

Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

Hutchinson,J.E. 1994. Introduction To Mathematical Analysis (rev.ed; ANU:

Department of Mathematics School of Mathematics Science; hal,i)

KBBI Online. Diakses pada tanggal 2 Maret 2019 dari https://kbbi.web.id/budaya

Krisnawati,Y. 2017. Kajian Etnomatematika Terhadap Tradisi Pernikahan

Yogyakarta oleh Masyarakat di Kecamatan Minggir, Sleman, DIY, dalam

Rangka Penentuan Aspek-Aspek Matematis yang Dapat Digunakan dalam

Pembelajaran Matematika di SMP. Tesis yang tidak Diterbitkan. Program

Studi Pendidikan Matematika, Program Magister, Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

Kurniawan,A. 2017. Pengaruh Teknik Visualisasi, Ritual, dan Lokasi Terhadap

Makna-makna yang Dipancarkan oleh Objek Batara Kala dan Makara Pada

Gerbang Candi Borobudur. Tesis yang tidak Diterbitkan. Program Magister

Desain Produk, Program Pasca Sarjana, Universitas Trisakti Jakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

102

Liliweri,A. 2004. Pengantar Studi Kebudayaan. Bandung: Nusamedia.

Magelang Online. 2013. Wisata Kerajinan Pahat Batu Tamanagung. Diakses pada

tanggal 2 Maret 2019 dari http://www.magelangonline.com/wisata-kerajinan-

pahat-batu-tamanagung/

Marsigit,dkk. 2016. Pengembangan Pembelajaran Matematika Berbasis

Etnomatematika. Prosiding Seminar Nasional Etnomatnesia. Universitas

Negri Yogyakarta. ISBN: 978-602-6258-07-6

Rosa,M & Orey,D.C. 2011. Ethnomathematics: the cultural aspects of

mathematics. Revista Latinoamericana de Etnomatematica, 4(2).32-54.

Sari,A.E.R.M. 2018. Aspek Matematis Pada Aktifitas Pembuatan Gerabah di

Kasongan dan Implementasinya Dalam Pembelajaran Matematika. Tesis

yang tidak Diterbitkan. Program Studi Pendidikan Matematika Program

Magister, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Soemardjan,S & Soemardi,S. 1964. Setangkai Bunga Sosiologi. Jakarta:Yayasan

Penerbit FE UI.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta.

Sukandar,A. 2018. Merti Dusun Sidoharjo, Pusat Seni Pahat Batu di Magelang.

Diakes pada tanggal 2 Maret 2019 dari

https://www.siagaindonesia.com/197962/merti-Dusun-sidoharjo-pusat-seni-

pahatbatu-di-magelang.html

Sulistyo,J. 2004. Pusat Kerajinan Batu (Stone Handycraft Centre) di Muntilan.

Skripsi yang tidak Diterbitkan. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,

Jurusan Arsitektur, Universitas Islam Indonesia.

Sunandar,M.A. 2016. Pembelajaran Matematika SMK Bernuansa

Etnomatematika. Seminar Nasional Matematika X Universitas Negeri

Semarang.

Suwarsono, St. 2016. Pengantar Penelitian Kualitatif. Program Studi Pendidikan

Matematika, JPMIPA-FKIP, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Suwarsono,St. 2015. PPT Etnomatematika (Ethnomathematics) Materi Kuliah S2

Pendidikan Matematika, Universitas Sanata Dharma.

Wahyu,P. 1992. Riwayat Hidup dan Karya-Karya Pematung Batu Dulkamid

Jayaprana. Skripsi yang tidak Diterbitkan. Program Studi Seni Patung,

Jurusan Seni Murni, Fakultas Seni Rupa dan Murni, Institut Seni Indonesia

Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

103

Widagdho,D. 1991. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

Pustaka yang berupa video :

Yuniarso, Agus. Menggapai Mustika Batu. Tim Galeri Video Yogyakarta.

Titisan Pemahat Borobudur Dulkamid Jayaprana. Jogja TV.

Kemendikbud DIY. Dulkamid Jayaprana Sosok Pemahat Batu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

104

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

105

Lampiran 1: Surat Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

106

Lampiran 2: Surat Keterangan dari Kelurahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

107

Lampiran 3: Kisi-Kisi Pedoman Wawancara

Kisi-Kisi Pedoman Wawancara

Berikut ini merupakan kisi-kisi pedoman wawancara yang digunakan

peneliti dalam membuat pedoman wawancara :

Aspek yang

diamati Indikator

Nomor

Pertanyaan

Aspek

Historis Pada

Kegiatan

Pahat Batu

a. Letak geografis Dusun

Sidoharjo

1

b. Kondisi masyarakat Dusun

Sidoharjo

2

c. Sejarah kegiatan pahat batu di

Dusun Sidoharjo

3,4,5,6,7,8

d. Perkembangan kegiatan pahat

batu di Dusun Sidoharjo

9,10,11,12,13

Aspek

Filosofis

(Kultural)

Pada

Kegiatan

Pahat Batu

a. Terkait budaya masyarakat

Sidoharjo

14,15,17

b. Latar belakang diadakannya

budaya setempat

16,18,19,20

c. Perkembangan budaya

masyarakat Sidoharjo

21,22,23

d. Pandangan masyarakat

mengenai kegiatan pahat batu

24

Aspek

Matematis

Pada

Kegiatan

Pahat Batu

a. Aspek Counting pada aktivitas

pembuatan kerajinan pahat batu

25, 26, , 32,36,38,

44

b. Aspek Locating pada aktivitas

pembuatan kerajinan pahat batu

27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

108

c. Aspek Measuring pada

aktivitas pembuatan kerajinan

pahat batu

42, 28

d. Aspek Designing pada

aktivitas pembuatan kerajinan

pahat batu

29, 39

e. Aspek Playing pada aktivitas

pembuatan kerajinan pahat batu

30,31,33,34,

f. Aspek Explaining pada

aktivitas pembuatan kerajinan

pahat batu

43

g. Proses produksi pada aktivitas

pembuatan kerajinan pahat batu

35,37, 40,41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

109

Lampiran 4: Pedoman Wawancara

Pedoman Wawancara

Berikut pedoman wawancara yang akan digunakan peneliti untuk mengambil

data selama proses wawancara berlangsung, meliputi :

1. Bagaimana letak geografis Dusun Sidoharjo ?

2. Apa yang Anda ketahui mengenai kondisi masyarakat Dusun Sidoharjo

sebelum masuknya kegiatan pahat batu ?

3. Pada tahun berapa kegiatan pahat batu di Dusun Sidoharjo ini berlangsung

?

4. Berapa orang pekerja yang merintis pekerjaan pahat batu ?

5. Bagaimana sejarah berdirinya kawasan industri pahat batu di Dusun

Sidoharjo ?

6. Apa saja hasil kerajinan pahat batu yang dihasilkan pada awal mula kegiatan

pahat batu di Dusun Sidoharjo ?

7. Bahan apa yang digunakan oleh masyarakat untuk membuat kerajinan pahat

batu pada awal mula kegiatan pahat batu di Dusun Sidoharjo ?

8. Peralatan apa saja yang digunakan untuk membuat kerajinan pahat batu

pada awal mula kegiatan pahat batu di Dusun Sidoharjo ?

9. Apakah kegiatan pahat batu diturunkan terus menerus kepada generasi

selanjutnya ?

10. Bagaimana kondisi masyarakat Dusun Sidoharjo sebelum adanya industri

kerajinan pahat batu (terkait dengan kegiatan ekonomi dan kegiatan sosial)?

11. Bagaimana kondisi masyarakat Dusun Sidoharjo setelah adanya industri

pahat batu (terkait dengan kegiatan ekonomi dan kegiatan sosial) ?

12. Bagaimana perkembangan kegiatan pahat batu di Dusun Sidoharjo dari awal

mula sampai sekarang ?

13. Apakah terdapat perbedaan bentuk kerajinan pahat batu dulu dan sekarang?

14. Budaya apa saja yang terdapat di masyarakat Sidoharjo ?

15. Apakah terdapat suatu kebudayan tertentu sebelum melakukan kegiatan

pahat batu pada masyarakat Sidoharjo?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

110

16. Apa makna kebudayaan tersebut bagi masyarakat Dusun Sidoharjo ?

17. Bagaimana pelaksanaan kebudayaan tersebut ?

18. Siapa saja yang ikut melaksanakan kebudayaan tersebut ?

19. Dimana pelaksanaan kebudayaan masyarakat Sidoharjo berlangsung?

20. Kapan pelaksanaan kebudayaan masyarakat Dusun Sidoharjo dilasanakan

?

21. Apakah terdapat perbedaan pelaksanaan kebudayaan di masa dulu dengan

masa sekarang ?

22. Apakah terdapat hambatan dalam melaksanakan budaya pada kegiatan

pahat batu di Dusun Sidoharjo ?

23. Bagaimana cara komunitas pahat batu menghadapi hambatan tersebut ?

24. Bagaimana pandangan masyarakat mengenai kegiatan pahat batu di Dusun

Sidoharjo ?

25. Berapa banyak batu yang diperlukan untuk membuat barang kerajinan pahat

batu ?1

26. Berapa besar pendapatan yang Anda peroleh setiap bulannya?

27. Darimana pengambilan batu sebagai bahan utama pembuatan barang

kerajinan pahat batu ?

28. Berapa luas lahan yang diperlukan warga untuk memproduksi barang

kerajinan pahat batu ?

29. Bagaimana usaha Anda untuk meningkatkan kualitas hasil produksi pahat

batu ?

30. Apa saja yang perlu dipersiapkan dan dilakukan agar dapat menghasilkan

bentuk kerajinan pahat batu dengan nilai jual tinggi ?

31. Bagaimana cara memperkenalkan dan memasarkan barang kerajinan pahat

batu yang diproduksi ?

32. Jenis kerajinan pahat batu apa yang menghasilkan keuntungan terbanyak ?

33. Bagaimana cara membuat bentuk kerajinan pahat batu yang menarik

konsumen ?

34. Apa kekhasan yang dimiliki pengrajin pahat batu Dusun Sidoharjo

dibandingkan dengan prengrajin pahat batu di Dusun lainnya ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

111

35. Apa saja bahan-bahan dan alat yang Anda gunakan untuk membuat barang

kerajinan pahat batu ?

36. Rata-rata berapa banyak barang kerajinan yang Anda produksi setiap

bulannya ?

37. Faktor apa saja yang mempengaruhi Anda dalam memproduksi kerajinan

pahat batu ?

38. Berapa jenis kerajinan pahat batu yang Anda produksi ?

39. Bagaimana Anda merancang desain pahat batu agar menarik konsumen ?

40. Kendala apa yang anda alami ketika mengerjakan produksi pahat batu ?

41. Bagaimana langkah-langkah membuat kerajinan pahat batu ?

42. Bagaimana anda menentukan bentuk proporsi kerajinan pahat batu agar

menghasilkan pahatan yang sesuai ?

43. Apakah setiap hasil pahat batu yang dihasilkan memiliki makna/filosofi

tertentu ?

44. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk membuat barang kerajinan pahat

batu ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

112

Lampiran 5: Lembar Validasi Pedoman Wawancara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

113

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

114

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

115

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

116

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

117

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

118

Lampiran 6: Transkrip Data N1

Transkrip Data N1 dari Wawancara

Transkip ini ditulis untuk mewakili data yang diperoleh peneliti yang telah terekam.

Transkrip ini merupakan pengambilan data yang dilakukan N1 dalam sejarah

perkembangan pahat batu di Sidoharjo,Tamanagung, Muntilan.

Nama : Dulkamid Jayaprana (80 th)

Alamat : Prumpung Sidoharjo Tamanagung Muntilan Magelang

Peran : Perintis Kegiatan Pahat Batu / Pemilik Sanggar Sanjaya

Kode Subyek : N1

Pelaksanaan Penelitian I

Hari,tanggal : Kamis, 25 April 2019

Tempat Penelitian : Sanggar Sanjaya

Hasil Wawancara :

P1003 : Kapan kegiatan pahat batu ini mulai dirintis pak ?

N1003 : Kegiatan ini sudah ada sejak saya kecil.

P1005 : Bagaimana sejarah berdirinya kawasan industri pahat batu di Dusun

Sidoharjo pak ?

N1005 : Berawal dari bapak saya Salim Joyo Pawiro yang pada waktu itu

ikut memugar candi Borobodur pada tahun 1920. Kemudian bapak

saya selain bertani juga membuat barang-barang rumah tangga

seperti cowek, lesung yang mana batunya diambil di Sungai

Pabelan. Kemudian saya disuruh oleh bapak saya untuk ke Candi

Borobudur untuk melihat dan mengamati kemudian belajar

membuat patung. Pada waktu itu saya berhasil membuat patung lalu

ada yang membeli yaitu Datuk hitam dari Sumatra. Kemudian

karena ada kesenangan, saya kemudian membuat lain-lainnya dan

mendapat pesanan dari mana-mana. Bahkan saya diminta oleh

Bapak Gubernur untuk membuat maket Candi Borobudur. Hingga

saat ini saya memperoleh banyak penghargaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

119

Lampiran 7:Transkrip Data N2

Transkrip Data N2 dari Wawancara

Transkip ini ditulis untuk mewakili data yang diperoleh peneliti yang telah terekam.

Transkrip ini merupakan pengambilan data yang dilakukan N2 dalam kegiatan

produksi pahat batu dan makna filosofis dibalik kegiatan pahat batu

Nama : Kasrin Endraprayana (78)

Alamat : Prumpung Sidoharjo, Tamanagung, Muntilan, Magelang

Peran : Perintis Kegiatan pahat batu sekaligus pemahat

Kode Subyek : N2

Pelaksanaan Penelitian I

Hari,tanggal : Jumat, 26 April 2019

Tempat Penelitian : Sanggar Sylendra

Hasil Wawancara :

P2041 : Bagaimana langkah-langkah membuat kerajinan pahat batu pak?

N2041 : Tergantung konsumen, konsumen itu kan pesanannya macam-

macam. Kecuali kalau bentuk klasik yang pernah kita kerjakan,

langsung aja nggak pakai gambar nggak masalah. Tetapi kalau

pesanan yang belum pernah dikerjakan ya harus ada gambarnya

dahulu. Prosesnya dari batu utuh, kita pesan bahan baku dari

penambangan batu di daerah lereng Gunung Merapi terutama

daerah Dukun karena ada penambang-penambang yang mana

penambang disana membeli artinya itu mengontrak tanah.

Biasanya dulu jamannya bapak saya itu dulu mengambil yang

sudah kelihatan itu dan bahkan dikirim makanan (sesajen). Tapi

sekarang batu yang tidak kelihatan wujudnya dikontrak tanahnya

harga tanah dengan harga kontrakan lebih mahal harga kontrakan.

Karena dianggap batu itu laku. Itu orang sana pandai-pandai. Jadi

spekulasi orang-orang penambang. Kadang-kadang sudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

120

mengontrak berapa meter, begitu digali tidak ada batunya, kan

rugi namun ada kalanya batunya besar. Kemudian orang sini

biasanya pesan dengan penambang cuma ukurannya berapa-

berapa gitu. Tergantung pesanan.

P2tam01 : Hitungannya per apa pak kalau pesan ?

N2tam01 : Tidak seperti kayu, jadi glondongan aja. Soalnya kalau batu itu

tidak sama dengan ukuran lain-lain. Tapi misalnya 1 meter

harganya Rp100.000,00 kalau dipecah jadi 4, seharusnya ¼ itu

Rp25.000,00. Itu kalau batu tidak seperti bisa lebih murah, bisa

Rp10.000,00 bisa Rp15.000,00. Jadi batu itu selisih 5 cm aja

harganya sudah lain. Semakin besar semakin mahal. Semakin

kecil semakin murah.

P2tam02 : Berarti patokannya besar kecilnya ukuran batu ya pak ?

N2tam02 : Nah, karena apa ? Karena mencari batu besar tidak mudah dan

masalah penanganan lokasi ke jalan juga tidak mudah. Lebih

rumit, lebih lama. Kalau batu kecil itu kan mudah.

P2tam03 : Setelah pemilihan batu proses selanjutnya apa pak ?

N2tam03 : Setelah pembelian batu, diturunkan ke lokasi untuk memproses

pembuatan patung ya dari bentuk ini mau dibuat apa. Kalau mau

dibuat patung Buddha ya langsung saja. Nggak pakai gambar

nggak pakai apa, kalau saya begitu. Buat semar ya langsung

saja. Kecuali kalau bentuk bangunan seperti gapura harus di

gambar di desain, sebab ukurannya berapa ketebalannya berapa

kalau bangunan gapura itu di desain. Kalau bentuk patung sudah

apal.

P2042 : Ada tingkat proporsi tidak pak pada bagian-bagian patung ?

N2042 Ya gini ya itu kan tergantung pemahat, pemahat itu kan macam-

macam. Jadi menjual hasil pahatan itu bukan dinilai ukurannya

tetapi kualitas pahatan si pemahat. Mungkin pahatan saya dengan

yang lain berbeda-beda. Termasuk kualitas kalau kerajinan itu.

Kadang-kadang kita itu membuat yang namanya seni murni yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

121

seharusnya tidak boleh dijiplak. Bentuk-bentuk patung abstrak.

Kalau patung kerajinan ini termasuk bentuk klasik, sudah hapal.

Sebab soalnya saya mulai dari tahun 1957 sudah belajar dari

orang tua. Pada waktu itu saya disuruh mencari mustika batu.

Kamu nek mendapatkan mustikane batu kamu bisa terbang, bisa

menyebrangi laut.

P2tam04 : Mustika batu itu apa pak ?

N2tam04 : Ya sari, jadi intisarinya batu itu apa. Tapi yang saya maksudkan

waktu kecil saya kira itu bentuk akik atau apa terus bisa terbang.

Tapi bukan itu. Jadi ayah saya itu memberikan motivasi seperti

itu agar ada pewaris. Sebab dulu itu kalau mengikuti orang tua

saya itu wah susah di kali (sungai), belum hasil pahatan dijual

laku terus dapat uang. Padahal dulu itu perjuangannya untuk

mengisi perut. Cuma itu, tidak seperti sekarang. Lha saya kan

males to kalau seperti itu, tapi saya diarahkan terus sama bapak

kalau saya bisa mewarisi orang tua. Nah tahun 1974 saya bisa

menemukan mustika batu. Mustikanya batu itu ya bisa terbang

melalui membuat miniatur anjungan Jawa Tengah bisa membuat

Candi Prambanan. Lha saya dipanggil Ir.Subekti jam 9.00 harus

menghadap. Satu-satunya jalan harus naik pesawat ya to. Lha ini

kan terbang. Yo saya sampai ke Eropa, ke Sumatra, ke Bali

menyebrang laut. Itu mustikane batu. Lha syaratnya mustika batu

itu yakin, berani, tekun. Yakin dalam arti optimis. Berani artinya

berani melawan dirinya sendiri ada keset (males) itu harus kita

lawan. Tekun artinya belajar terus dan akhirnya sampai. Terus

tahun 1974 saya bisa menemukan mustika batu. Bahkan sekarang

banyak orang bisa menemukan mustika batu. Dulu awalnya saya

membuat pentul dan tembem.

P2tam05 : Apa itu pak pentul dan tembem ?

N2tam05 : Kesenian tradisionil di Tejowarno itu kan ada Campur. Campur

itu prajuritan. Itu kesenian, jadi ada Gatotkaca yang merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

122

bentuk budaya seni. Nah yang paling saya kagumi itu pentul dan

tembemnya. Saya karena kesemsem (suka) saya besarkan saya

buat pentul dan tembem. Nah saya pajang di depan rumah, ada

Datuk hitam dari Sumatra. Lihat itu dan bertanya ini apa ? Ini

topeng pentul dan tembem. Wah bagus, berapa harganya ? Nggak

tahu. Lha saya belum pernah menjual patung. Jadi saya tidak

tahu. Saya beli boleh ? Boleh, lha dibeli olehnya Rp300,00. Wah

itu sudah banyak sekali. Itu kalau bapak membuat umpak 1

gerobak, itu cuma 2 kecil-kecil. Nah terus saya dipesen, kamu

pasti bisa wong sini tidak jauh dari candi Borobudur, saya

buatkan patung kepala Buddha. Awalnya itu, awalnya dulu belum

ada apa-apa. Nah itu sejarah awalnya, setelah itu saya

memberanikan diri karena ada pesanan dari orang tua yakin,

berani, tekun itu sampai sekarang masih saya pakai. Akhirnya

saya pergi ke Borobudur pakai pit onthel (sepeda onthel). Dulu

masih primitif, banyak empring-empring (bambu), rumahnya

gedheg-gedheg (rumah dari anyaman bambu) tidak ada yang

tembok. Orangnya masih kembenan (berpakaian menggunakan

jarik). Wong lanang bebetan (para laki-laki menggunakan

bebetan), sarungan, tidak seperti sekarang. Nah sampai

Borobudur saya naik, dulu tidak bayar seperti sekarang. Saya

kilani patungnya, lha belum ada HP. Nah sekarang tinggal potret

bawa pulang sudah beres, dulu nggak ada. Setelah itu saya rekam

saya ke kali (sungai) ambil batu yang sekiranya dibuat kepala

Buddha itu sesuai saya ambil saya buat. Eh ada yang lupa, saya

kembali kesana lagi. Itu awal, sampai 5 kali saya mondar-mandir

Prumpung-Borobudur, itu baru jadi. Terus dibeli Rp300,00.

Terus kon gawe terus (kemudian disuruh membuat lagi). Jadi

secara continue saya disuruh membuat, nanti kalau jumlahnya

sudah banyak nanti tolong patung-patung ini, patung kepala

Buddha kalau sudah jadi dibakar. Nah supaya terlihat antik. Nah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

123

itulah awal mulanya Prumpung yang tidak seperti sekarang sudah

banyak pemahat. Ya saya berterima kasih kepada generasi

penerus, saya sudah memberikan satu jembatan emas untuk

generasi penerus diteruskan tapi yang penuh tanggung jawab.

Mengolah seni itu jangan asal-asalan. Sebab seni itu kan sentuhan

rohani. Jadi sebenarnya di situ dakwah lewat bentuk, bukan

dakwah lewat mulut tetapi dakwah lewat bentuk.

P2tam06 : Iya pak, benar soalnya saya melihat patung-patung bapak sumeh

(tersenyum).

N2tam06 : Iya, misalnya membuat patung Buddha, membuat patung Buddha

itu kan melihat ke dalem, karakternya itu harus dibuat sesuai

dengan simbol Buddha harus melihat ke dalam. Jadi tidak

mendelik (melotot) seperti ini, tidak melihat kemana-mana tetapi

melihat ke dalam. Tur sumeh (senyum) berarti damai. Lerem,

neng, ning, nong nah itu simbol Buddha.

P2015 : Apakah terdapat suatu ritual sebelum melakukan kegiatan pahat

batu ?

N2015 : Tergantung si pemesan. Saya pernah mendapat pesanan dari

Kraton membuat Panembahan Senopati, Pemanahan dan lainnya,

saya disuruh puasa 3 hari. Tapi puasanya itu nganyep (tanpa

rasa), nganyep itu tidak boleh makan asin, tidak makan manis

ataupun buah nah itu 3 hari. Jadi waktu itu saya memahat

menggunakan pakaian jawa, pakai blangkon, pakai surjan, pakai

jarik. Nah memang saya sendiri agak kagum kenapa saya setelah

menjalankan puasa dan saya ngrepto patung itu seolah-olah

tinuntun (dibantu) jadi mudah sekali. Padahal saya namanya

Panembahan Senopati itu seperti apa, karakternya seperti apa, lha

itu kan raja Jogja. Ya pokonya saya manud saja. Akhirnya jadi,

orang Jogja datang kemudian nyembah dengan patung itu.

P2tam07 : Apakah terdapat perbedaan antara patung biasa dengan patung

yang mempunyai simbol tertentu pak ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

124

N2tam07

: Ya kalau buat patung itu untuk misalnya mengisi keindahan

taman, hotel, kantor itu biasa saja. Tetapi untuk ritual itu

dijadikan mitos-mitos misalnya untuk tapak tilas ya harus

dilakukan puasa. Saya sering menjalani seperti itu, tergantung

pemesan.

P2017 : Bagaimana pelaksanaan ritual Merti Dusun pak ?

N2017 : Itu termasuk ide saya itu Soalnya Prumpung dulunya itu kan

banyak orang padu (bertengkar), berselisih, ada bencana terutama

bencana kendaraan, bencana sungai. Terus saya timbul ide ini

baiknya kita itu arti daripada Saparan itu perti kampung, perti

yang dikatakan perti untuk mengerti awakdewe (diri sendiri) kon

seng resik (disuruh untuk bersih), neng ngerteni kampung e,

istilah batinnya bersih. Yang jotas (bertengkar) ya harus akur dan

harapan saya seperti itu. Di situ juga disertai secara simbolis

harus membuang sesuker. Membuang sesuker itu ya diwakili dari

api, tanah, air, setiap rumah harus diambili dan dikumpulkan per

RT. Lalu di larung di kali (sungai) Pabelan terus di situ ada sajen-

sajen. Sajen itu ya merupakan makanan berupa jenang abang

dipalang, jenang putih dipalang, jenang baro-baro dan pokoknya

komplit, pepak. Nah harus menggunakan pakaian jawa supaya

lestari kampungnya, damai. Tapi ternyata biasanya ada lahar,

musim hujan di Merapi itu ternyata juga nggak sampai. Ada angin

puting, banjir dan dusun ini tidak mungkin kena banjir.

Harapannya diberikan keselamatan dan dirasakan perbedaannya.

P2tam08 : Apakah terdapat kebudayaan lainnya pak ?

N2tam08 : Ya setiap tahun menanggap wayang. Wayang merupakan

tuntunan dan tontonan. Yang namanya wayang sebab adiluhung

karena muncul dakwah semua seni itu disitu. Misalnya seni pahat

ada di situ, wayang dipahat, seni sungging, seni lukis ada disitu,

seni gerak dalam dalang menggerakkan wayang kelihatan hidup,

seni sastra karena ada seni sastra , dulu seni suara sindennya, seni

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

125

musik, seni dakwah, pokoknya semua disitu. Maka harus kita

lestarikan. Harus kita uri-uri dan diteruskan pada generasi

penerus. Misalnya lomba mewarnai wayang untuk anak-anak kita

perkenalkan pada wayang.

P2tam09 : Menurut bapak apakah ada kaitannya antara sejarah Candi

Borobudur dengan kegiatan pahat batu di Prumpung ?

N2tam09 : Ada. Menurut agama Buddha, mungkin saya ini mungkin

inkarnasinya orang-orang yang membuat Candi Borobudur.

Soalnya menurut ajaran agama lain kita itu pernah hidup dimasa

lampau. Terus sekarang kita hidup dimensi tiga ini menjalani

karma masa lampau. Maka ono wong ora kenal Gereja (ada orang

tidak kenal Gereja, kenal Masjid) tapi serba mudah. Ada kalanya

orang khusyuk beribadah kehidupan montang-manting dan

menganggap Tuhan tidak adil. Sebenarnya tidak itu, sebenarnya

itu ya karena menjalani karma kehidupan masa lampau.

N2001 : Karena letak Prumpung ini kan tidak jauh ya pak dari Borobudur.

P2001 : Ini karena ya memang geografisnya itu Borobudur-Prumpung-

Merapi, ini kan tengah-tengah. Jadi Borobudur itu sumber

inspirasi para pemahat. Saya kan awalnya dari itu, kepala Buddha

yang berada di Borobudur sumber inspirasi. Terus Merapi itu

sumber bahan, disini tengah-tengah itu sudah tepat. Mungkin

saya tidak tahu kehidupan masa lampau seperti apa dan memetik

kehidupan masa lampau sekarang jadi pemahat. Mungkin dulu

jadi pemahatnya Borobudur ya siapa tahu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

126

Pelaksanaan Penelitian II

Hari,tanggal : Rabu,1 Mei 2019

Tempat Penelitian : Sanggar Sylendra

Hasil Wawancara :

P2tam10 : Kalau di Prumpung sini anak mudanya yang pahat batu banyak

tidak pak?

N2tam10 : Wo ya banyak, generasinya sudah luar biasa. Dulu cuma saya dan

adek saya. Sekarang sudah berkembang

P2tam11 : Ini tema-temanya apakah budiest semua pak ?

N2tam11

: Ya tidak, sembarang. Ada aliran-aliran abstrak sampai modern,

bentuk naturalis, bentuk dekorasi. Untuk menghiasi taman-taman

hotel itu kan nggak harus Buddha. Terutama kita membuat

interior, eksterior, kita membutuhkan batu putih atau batu andesit

ini kan bisa saja.

P2042 : Bagaimana bapak menentukan proporsi kerajinan pahat batu agar

menghasilkan pahatan yang sesuai ?

N2042 : Ya cuma perasaan saja. Nah mungkin ada simbol-simbol mudra-

mudra itu kan ada maksudnya, termasuk melihat kedalam itu juga

ada artinya.

N2tam12 : Apakah pembuatan patung-patung ini menggunakan gambar

terlebih dahulu pak ?

P2tam12 : Ya dulunya kan pakai copyan dari percandian dan itu karena

berulang ulang jadinya hapal. Kalau saya itu otodidak. Dari awal

saya dipesani Datuk hitam, saya ke Borobudur ngilani, nggak

pakai HP karena dulu belum ada itu, terus langsung dirumah

sampai, ada 5 kali saya membuat kepala Buddha. Sampai 5 kali

wira-wiri (bolak-balik). Buat ini lupa, yang ini bagaimana. Lha

dulu masih SD

P2tam13 : Waktu pertama kali apakah bapak menggunakan sket terlebih

dahulu ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

127

N2tam13 : Ya paling-paling dicoret-coret pakai kapur atau pakai apa dulu di

batunya. Ya kalau membuat patung ya nggak di sket langsung saja,

kalau membuat bangunan misalnya gapura atau apa gitu itu harus

di desain dulu. Saya cari ukuran, soalnya potongan-potongan batu

itu kan diperlukan ukuran.

P2044 : Biasanya satu patung berapa lama pak untuk proses

pengerjaannya?

N2044 : Ya seperti ini secara manual ya, saya mengerjakan nggak pakai

alat mesin secara manual lebih hidup dan seolah ada rohnya. Kalau

pakai mesin ya lain, itu sekitar 5 bulan. Ya mungkin nggak sampai

tergantung. Dan itu sendiri sampai matholi. Biasanya yang

mengerjakan patung itu dua orang, yang matholi satu yang

mengerjakan bentuk satu. Matholi itu membuang barang-barang

yang tidak digunakan, untuk meringankan

N2041 : Bagaimana langkah-langkah membuat kerajinan pahat batu pak ?

P2041 : Ya terutama kita pesen, misalnya saya punya orderan berapa

ukurannya, misal 2 meter. Kita ke penambang lalu pesan. Disana

juga tidak langsung jadi. Disana kan kalau patung besar kadang-

kadang lama sampai satu bulan bahkan 2 bulan, karena mencari

batu besar itu kan tidak mudah sekarang. Kalau dulu itu masih

mudah. Kalau sekarang ya menggali kedalaman 5 meter dan tidak

boleh pakai alat. Misal ini barang persegi, ini dicoret, lalu di buang

bagian sini-sini.

P2tam14 : Biasanya bapak membuat patung dari kepala dulu atau bagaimana

Pak ?

N2tam14 : Di sket dulu ya untuk keseluruhan, dicari proporsinya,

perbandingannya. Jangan sampai besar kepala dan badan tidak

sesuai ya harus jeli dan peka. Karena sudah biasa ya sudah. Kalau

dulu kan mengukurnya saya pakai tangan awalnya, belum

menggunakan meteran, menggunakan kilan dan perasaan dan lama

lama hapal sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

128

P2tam15 : Misalnya membuat patung Buddha, terdiri dari berapa bagian pak?

N2tam15 : Ya itu kita ambil sket kepala kadang kepala global terbentuk terus

tangan terus kaki lalu ada yang kurang kita lihat jadi tidak

sekaligus, kita kurangi sampai serasi antara kepala, badan, kaki.

Karena bentuk klasik itu kan bulat nah yang penting itu ada

ornamen-ornamen itu sangat mendukung sekali. Bentuk-bentuk

naturalis itu kan ada anatominya yang jelas.

P2tam16 : Kalau patung seperti ini bagaimana bapak membuat

melengkungnya ini (bagian sayap) seperti bisa simetris ?

N2tam16 : Ya itu dibuat mal disebelah supaya simetris, dah jadi sebelah saya

templeki (ditempeli) pakai kertas. Itu kan tidak susah. Di mal

(cetakan) supaya mendapatkan kanan kirinya sama.

P2tam17 : Kalau patung kecil berapa lama pak pengerjaannya ?

N2tam17 : Patung kecil ya 10 hari selesai dari awal.

P2tam18 : Dalam membuat rambut kepala Buddha apakah diukir atau

menggunakan mal pak ?

N2tam18 : Rambut kepala Buddha saya ukir, itu kan ada 4, sini ada 10 ada

yang 9. Artinya 4 ini melambangkan 4 kasunyatan. Kehidupan itu

kan dari kamadatu sampai arcupadatu itu kan 9. Trus disini 5, 5 itu

pancasila Buddha itu ya jangan bohong, jangan mencuri dsb.

P2043 : Setiap patung Buddha ini memiliki penuh filosofi ya pak ?

N2043 : Ya soalnya itu kan simbol semua. Bentuk-bentuk klasik itu

mewakili simbol. Itu merupakan suatu bentuk candrasengkala, jadi

tahun, bulan penuh simbol. Tapi dulu kan tidak di tulis. Orang

yang tidak tahu candrasengkala tidak tahu maknanya.

P2tam19 : Jenis kerajinan pahat batu apa yang baling banyak diminati

konsumen pak?

N2tam19 : Ya itu tertentu tidak hanya orang Buddha. Kalau bukan orang

Buddha ya bentuk-bentuk hiasan taman itu ada air mancur, bentuk

air mancur cewek bawa air, ada wanita-wanita yang bagaimanalah

pokoknya ekspresinya indah. Yang namanya taman ada unsur lucu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

129

dan indah. Ya macam-macam orangnya pesan apa. Lalu ada

bentuk raja kodok membawa tongkat komando dan mahkota lalu

ada prajuritnya. Ya itu dinamakan maskot. Saya pernah juga

masang maskot gajah.

P2tam20 : Apakah bapak pernah membuat patung-patung sosok legendaris

seperti Pangeran Diponegoro ?

N2tam20 : Saya pernah membuat Pangeran Diponegoro naik jaran/ kuda. Lha

itu saya di Goa Cerme atau apa ya daerah Bantul itu kan ada kuda

ada Pangeran Diponegoro. Tapi waktu itu saya tidak sadar malam

itu kan banyak orang luar dan dalam, banyak sinden, dalang dan

banyak orang bertapa mencari penjaluk (pengaharapan). Saya

disuruh untuk membuat Pangeran Diponegoro dari wakil Bupati

Bantul, Pak Tatang. Kemudian saya diminta untuk menenangkan

diri menjalani spiritual untuk membuat Pangeran Diponegoro.

Tapi ternyata jadinya bukan patung Pangeran Diponegoro namun

Sunan Kalijaga. Lha juru kuncinya ngomong (mengatakan) lha itu

bukan Pangeran Diponegoro, pernah saya ketemu disini tapi

melalui mimpi atau apa nggak tahu seperti itu wajahnya. Akhirnya

Diponegoro kan harus menggunakan keris terus saya ganti

menggunakan tesbeh. Itu untuk mengingatkan orang-orang yang

datang kesitu, lha anehnya disitu.

P2tam21 : Bagaimana proses membuat air mancur pak ?

N2tam21 : Wah itu mudah menggunakan mesin. Secara mesin aja,

motongnya menggunakan mesin jadi cepat. Kalau patung pakai

mesin itu tidak bagus.

P2tam22 : Mulai mengenal mesin tahun berapa pak ?

N2tam23 : Lupa saya, sekitar 1985. Sebetulnya sudah lama tapi orang sini

belum mengenal.

P2015 : Berarti untuk membuat patung seperti Sunan tadi apakah ada ritual

tertentu yang dilakukan pak ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

130

N2015 : Ya dulu saya sewaktu diminta untuk membuat Patung

Panembahan Senopati saya diminta untuk berpuasa. Wong cara

memahatnya saya harus berpakaian kejawen. Ini adalah

permintaaan dari Kraton Yogyakarta, ada di Banglampir. Dulu di

situ mungkin pernah Panembahan Senopati cerita legenda bertemu

Nyi Roro Kidul.

P2tam24 : Bagaimana bapak bisa membentuk gambar Panembahan

Senopati?

N2tam24 : Itu nggak ada gambarnya, tapi saya ya langsung aja, kenapa saya

harus membuat contoh sebagai orang ningrat ini karakternya

seperti apa tapi karena saya dengan menjalankan puasa, sungguh

–sungguh, fokus, ini seolah-olah tinuntun (dituntun). Saya

memahat tek-tek seperti dituntun. Dan begitu jadi, orang-orang

menyembah. Ya semua itu ada suatu keajaiban. Saya pernah

berkali-kali membuat patung yang akan disakralkan itu

menjalankan puasa, puasanya nganyep, nggak makan asin, nggak

makan manis.

P2016 : Apa makna Merti Dusun Saparan di Prumpung pak ?

N2016 : Sebab melarung suseker, setiap saat dunia dikotori hal-hal jahat

maka dari itu dengan simbolis kita membuang suseker di kali

(sungai) itu merupakan suatu simbolis untuk tolak bala. Yang

namanya perti kampung, perti becik resik-resik tapi yang dibersihi

bukan kampungnya saja tapi juga batinnya manusia harus bersih

jadi lahir batin. Itu namanya merti kampung Saparan. Itu dalam

sekali maknanya.

P2tam25 : Bagaimana caranya memasukkan filosofi di patung pak ?

N2tam25 : Nah itu mengikuti ajaran agama. Agama itu punya ajaran seperti

apa. Nah terus disitu pesan-pesan dari patung yang namanya seni

itu kan sentuhan rohani. Seni itu kan sentuhan rohani, nah itu.

P2027 : Darimana pengambilan batu untuk kerajinan pahat batu yang putih

ini ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

131

N2027 : Ya batu putih super itu ada yang diambil dari Wonogiri, Wonosari.

Kalau itu masih melimpah. Kalau batu andesit wah itu masih agak

lama. Tur ya harganya mahal.

P2tam26 : Bagaimana bapak menentukan harga jual patung ?

N2tam27 : Ya dihitung dari bahan berapa, transportasi berapa, pengerjaan

berapa hari, lalu nilai seninya kan gitu. Setiap pahatan kan tidak

sama, jadi ada nilai seninya. Orang yang profesional membuat

kualitasnya batu itu nilai seninya akan tinggi tidak asal saja. Sama-

sama ukuran 1 meter ada yang dijual 10 juta ada yang dijual 15

juta itu kan tergantung seninya.

P2tam27 : Kalau di Prumpung banyak anak muda yang menekuni pahat batu

Pak ?

N2tam27 : Ya sebagian ada sebagian nggak ada. Ya saya ini punya cucu tidak

mau mahat dan kerjanya malah di Restauran.

P2001 : Bagaimana perbatasan Dusun Prumpung ini pak ?

N2001 : Perbatasannya ada kali (sungai) kecil, sebelah kanan Tejowarno

sampai jembatan, sebelah kiri Prumpung itu Dusun Dukuh. Ya

berkembang dulu hanya berapa rumah, dulu masih primitif,

rungkut (rimbun). Dulu yang namanya orang itu jarang yang cuci

kaki ada kelapa itu diambil kelapanya ada sabutnya untuk keset.

Saya masih ingat itu dulu bapak saya, mau naik ke amben (tempat

tidur) harus keset dulu. Dulu cewek-cewek kembenan tidak seperti

sekarang sudah makmur maju. Dulu ada yang bebetan bagor, goni,

jaman Jepang.

P2012 : Dahulu ayahnya bapak seorang pemahat batu ya pak ?

Bapak iya, ya itu awalnya bapak saya itu yang memberikan saya

ilmu kon nggolek’i mustikane watu ben iso mabur, ben iso

nyebrang laut (cari dan temukan nilai lebih batu supaya bisa

terbang dan menyebrangi laut) itu dari bapak saya. Akhirnya saya

mengikuti orang tua saya ya akhirnya tahun 1974 saya bisa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

132

menemukan mustika batu. Saat itu saya dipanggil Ir.Subekti jam

9.00 harus menghadap dan harus menggunakan pesawat.

P2006 : Apa saja hasil kerajinan pahat batu yang dihasilkan pada awal

mula pak ?

N2006 : Dulu itu ya bagaimana ya masih kasar. Sama-sama dipahat tapi

belum menemukan keindahan. Ya membuat umpak ya tatahannya

masih kasar. Membuat lumpang, lesung, tidak ada yang lain. Lha

tahun itu saya mencoba karena tergiur pentul dan tembem dari

kesenian campur dan saya tertarik ingin membuatnya. Terus

membuat kepala Buddha, sampai 5 kali saya mondar-madir ke

Borobudur untuk membuat kepala Buddha.

P2tam28

: Dulu bapak gambar atau bagaimana pak ?

N2tam28 : Ya tadi sudah saya katakan, saya kilani aja pakai tangan lalu saya

rekam, saya tuangkan, saya ambil batu dari kali (sungai). Tapi ada

yang lupa saya kembali kesana lagi sampai 5 kali. Ya sekarang

pakai HP saja sudah cukup.

P2004 : Dulu selain ayah Pak Kasrin ada berapa yang merintis kegiatan

pahat batu pak ?

N2004 : Ya ada Pa Lik, Bapaknya Pak Joyo, sama Mbah Mur ya lainnya ya

ada orang di kampung Tejowarno Mbah Mangun ya buatnya ya

kaya itu-itu aja. Wah jaman dulu orang bekerja ya hanya sebatas

untuk mengisi perut saja. Karena kan mahal, pakaiannya ya

sederhana sekali, rumah juga tidak seperti sekarang ini. Sekarang

sudah makmur kita syukuri. Lapangan kerja mudah-mudahan bisa

diciptakan. Dulu nithiki watu nggo ngopo (mahat batu untuk apa),

orang dulu menyepelekan nah akhirnya sekarang bisa berkembang

dan ada nilai harganya. Dulu orang menithiki watu diplengosi. Ya

dulu masih susah, kok mau menikmati seni. Seni itu ya kalau sudah

makmur, baru bisa dinikmati.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

133

P2tam29 : Apakah di Dusun Prumpung juga ada yang memproduksi lampion

pak ?

P2tam29 : Dulu saya, saya itu mengambil bentuk-bentuk dari Jepang.

Namanya kan ada jadi itu juga ada artinya ada suatu simbol-

simbol, lampion itu tidak sekedar lampion, itu ada maknanya. Wah

pokoknya macem-macem dan bagus-bagus.

P2024 : Bagaimana pandangan bapak mengenai kegiatan pahat batu ?

N2024 : Saya membuat patung itu merupakan suatu ibadah, iya kan untuk

menghidupi anak,istri itu kan ibadah.

P2040 : Apakah bapak mengalami hambatan/kendala dalam kegiatan pahat

batu?

N2040 : Ya dulu pernah ditipu 1 kontainer tidak bayaran dibawa ke

Kanada. Jadi pertama pesen DP ke saya 50%, dua kalinya 20%

akhirnya nggak dibayar. Saya ngirimnya di Jogja, masuk ke

kontainer. Ya namanya orang jahat ya dimana-mana ada. Dulu

perusahaan paling besar tempat saya ini, banyak pegawai yang ikut

saya.

P2tam30 : Sanggar Sylendra ini didirikan tahun berapa pak ?

N2tam30 : Tahun berapa ya, saya lupa. Kalau Pak Joyo kan mendirikan

sanggar Sanjaya, saya Sylendra. Sylendra itu kan identitas

Borobudur. Soalnya kan Borobudur itu dibuat wangsa Sylendra.

Terus Sanjaya itu kan identik Hindu, maka Hindu-Buddha. Terus

saya memberikan nama Sanggar Linang Sayang artinya berlinang-

linang tapi disayang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

134

Pelaksanaan Penelitian III

Hari,tanggal : Kamis, 9 Mei 2019

Tempat Penelitian : Sanggar Sylendra

Hasil wawancara :

P2tam31 : Proses selanjutnya apa ini pak ?

N2tam31 : Proses selanjutnya adalah penghalusan patung dengan cara

menggosok-gosokkan batu andesit ke patung tujuannya adalah

agar patung menjadi halus dan nampak dari batu alami sekaligus

menghilangkan bekas pahatan yang masih putih-putih.

Kemudian ada juga yang di kuas.

P2tam32 : Pesanan darimana ini pak ?

N2tam32 : Pesanan orang Jakata yang akan dibawa ke Bali

P2035 : Apakah ini peralatan yang bapak gunakan untuk memahat ?

N2035 : Peralatan untuk membuat detail patung/pengukir, nama alatnya

adalah pengecel/pengukir. Ada tatah, cuplik, pengecel lebih

lebar.

P2tam33 : Berapa kali gosok pak ?

N2tam33 : Ya sebetulnya satu kali gosok, cuma ini batunya keras bisa 2 kali

gosok.

P2044 : Lama pengerjaan berapa ini pak ?

N2044 : Ya satu bulan lebih.

P2tam34 : Berapa harga patung ini pak ?

N2tam34 : Ya yang penting bisa buat nempur (beli beras) aja. Sekarang itu

yang penting bisa mengalir, hanya untuk olahraga saja. Kalau

patung yang besar itu ya 50 juta lebih. Kalau batu kecil ya murah.

Ya kalau lampion itu kan Rp 250.000,00.

P2tam34 : Bapak juga membuat lampion ?

N2tam34 : Tidak, kalau dulu saya membuat lampion bentuknya dari Jepang

dan ada namanya mungkin ada maknanya dan simbolnya. Tidak

asal-asal.

P2tam35 : Minat konsumen untuk lampion apakah tinggi pak ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

135

N2tam35 : Minat konsumen untuk lampion ya ada untuk stok kerajinan ada

orang yang ingin lampion ya belinya lampion. Kalau jaman dulu

belum mengenal mesin ya di pahat secara tradisonal dan hasilnya

lebih bagus pahat.

N2tam36 : Apakah dulu ketika mengerjakan lampion dijiplak dulu pak

gambarnya ?

N2tam36 : Oh gambarnya dari Jepang langsung saya gambar dengan sket

dengan menggunakan ukuran. Jadi untuk memudahkan bentuk

mencari ukuran, kalau bagian bawah berapa atas berapa supaya

memudahkan untuk mengerjakan. Kalau nggak dikasih ukuran

ya hasilnya nggak sesuai.

P2002 : Bagaimana kondisi masyarakat sebelum adanya kegiatan pahat

batu pak?

N2002 : Ya dulu hanya berapa rumah sekarang sudah berkembang, situ

masih persawahan, belum ada jalanan. Dulu yang punya sawah

ya bertani yang nggak punya ya buruh tani. Tapi dulu ayah saya

tetap pemahat cobek, umpak, kurang lebih ya dulu baru ada 10an

rumah, dan masih primitif masih banyak bambu-bambu. Terus

pohonnya besar-besar. Kebanyakan pohon serut-serutan. Ya

mungkin masih ada pohon kenari dulu. Mulai ramai jaman Pak

Soeharto sudah mulai ramai jalanan ini.

P2tam37 : Saya kalau melihat bapak apapun yang dikerjakan bapak penuh

makna simbolis. Apa pak makna dari patung ini ?

N2tam37 : Ya itu namanya seniman di situ, carnaval ada temanya ada

simbolisnya. Membuat patung Buddha ya harus ada maknanya

tidak sembarangan. Tingkatan 5 itu pancasila Buddha, 4

kasunyatan Buddha. Seorang pemahat ya harus memahami

anatomi. Rambut kepala Buddha ada yang 13 ada yang 15.

Jumlah ini melambangkan bulan Purnama, wafatnya dan lahirnya

sang Buddha. Lahir dan wafatnya sang Buddha sama. Cuma

depan saja 15. Yang bentuk melingkar ke kanan maksudnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

136

berarti dunia terus berputar arah jarum jam. Bagian mata tidak

mendelik tapi melihat ke dalam. Mata di bagian atas

melambangkan indra ke-enam. Yang namanya manusia itu jadi

kalau kita mau meninggal kalau roh kita keluar lewat mulut itu

jadi ikan, kalau hidung itu menjadi serangga karena ada gula ada

semut, kalau lewat mata menjadi unggas pitik, bebek, menthok,

banyak (angsa), burung kalalu lewat mata, kalau telinga bisa

menjadi singa, macan, anjing. Maka kita itu harus ngudi supaya

lewat jalan tengah. Kita hidup dimensi tiga ini menjalani

kehidupan masa lampau. Kalau nanti mau kembali kemana lagi

ini untuk ajaran jangan sampai terinkarnasi, makanya jadilah

manungsa yang mulya. Sebab kehidupan di dimensi tiga itu,

orang-orang yang tidak pergi beribadah itu serba kecukupan,

sedangkan yang rajin beribadah malah berkekurangan, kemudian

timbul Tuhan itu tidak adil. Nah itulah yang disebut menjalani

kehidupan karma masa lampau.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

137

Lampiran 8: Transkrip Data N3

Transkrip Data N3 dari Wawancara

Transkip ini ditulis untuk mewakili data yang diperoleh peneliti yang telah terekam.

Transkrip ini merupakan pengambilan data yang dilakukan N3 dalam kegiatan

produksi pahat batu

Nama : Budi Felix (52 th)

Alamat : Prumpung Sidoharjo, Tamanagung, Muntilan, Magelang

Peran : Perwakilan Sanggar Linang Sayang

Kode Subyek : N3

Pelaksanaan Penelitian I

Hari,tanggal : Jumat, 26 April 2019

Tempat Penelitian : Sanggar Linang Sayang

Hasil wawancara :

P3tam01 : Mohon maaf sebelumnya pak, mohon disebutkan mengenai

identitas bapak.

N3tam01 : Ya nama saya Budi Santoso, alamat disini Prumpung Sidoharjo,

Tamanagung, Muntilan saya berkarya waktu masih SMP, saya

dulu otodidak walaupun saya sempat berhenti karena saya

bekerja di Semarang, di pelabuhan. Kemudian tahun 2004

kembali lagi menekuni lagi.

P3tam02 : Berarti usaha ini sudah cukup lama sekali ya pak ?

N3tam02 : Kalau dari bapak sudah dari tahun 1970-an, bapak dulu buka toko

jamu air mancur, seiring berjalannya waktu karena disini banyak

pemahat dan walaupun terbentuknya masih bentuk candi atau

bentuk apa ya gapura-gapura jadi untuk istilah seninya itu

memang masih tempo dulu-tempo dulu, gapura seperti di daerah

Jawa Timuran seperti pura-pura. Jadi waktu itu maksimal ya

gupala sekitar 1975 itu paling bagus, kepala Buddha juga itu pun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

138

jarang dan belum ada pesanan masih lokal-lokal untuk

perkantoran.

P3tam03 : Dulu awalnya apa yang melatarbelakangi usaha ini pak ?

N3tam03 : Yang melatarbelakangi ya lingkungan juga waktu masih

berjualan jamu air mancur, tambah kelontong, jamunya berhenti,

kemudian ada sedikit lahan ya dipakai buat usaha untuk sambil

punya pegawai, sambil menurunkan bahan baku untuk patung

candi atau lampu berbentuk serongan/ jepang dan waktu itu masih

ngetrend nya. Ya itu kalau ada pesanan, kalau tidak ada pesanan

ya bikin-bikin apa gitu sehingga berjalannya waktu ya

berkembang.

P3tam04 : Dulu awalnya bapak belajar sendiri atau bagaimana pak ?

N3tam04 : Ya dulu otodidak, di sini otomastis tidak ada yang belajar sendiri.

Dalam arti tidak ada yang belajar itu kadang kita pulang sekolah

pegang alat. Biasanya saya pun kalau punya anak saya kasih

entah itu betel ataupun palu dan silahkan terserah mau buat apa,

kita kasih cuilan batu terserah kreasinya mau dibuat apa dan saya

biarkan imajinasi mereka. Kalau biasanya itu tergantung minat

orang yang disini dalam arti anak-anaknya keturunan walaupun

bapaknya pemahat bagus tapi kalau anaknya nggak bisa ya yang

tidak bisa. Tapi orang bukan asli sini, pendatang cuma ikut-ikutan

ternyata lebih bagus ya banyak. Pertama kalau untuk pemula

yang penting bisa ngelus, misalnya dari bentuk yang masih gocel

itu dibikin yang jelas, lurus dulu, yang penting lurus sik, namanya

bakali.

P3tam05 : Barang apa saja yang anda produksi pak ?

N3tam05 : Kalau disini untuk saya spesialis prasasti, saya pribadi spesialis

prasasti dan leter nama di nisan walaupun dulu buat lampu,

kodok, patung-patung kecil tapi tidak saya tekuni. Di belakang di

tempat adik saya nanti bisa dilihat kerjaannya apa saja, yang lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

139

spesifik, ada yang spesial ngelus, spesial ngukir, ada bagian

matholi untuk pegawai yang badannya besar-besar.

P3038 : Barang apa saja yang anda produksi pak ?

N3038 Kalau disini untuk saya spesialis prasasti, saya pribadi spesialis

prasasti dan leter nama di nisan walaupun dulu buat lampu,

kodok, patung-patung kecil tapi tidak saya tekuni. Dibelakang

ditempat adik saya nanti bisa dilihat kerjaannya apa saja, yang

lebih spesifik, ada yang spesial ngelus, spesial ngukir, ada bagian

matholi untuk pegawai yang badannya besar-besar .

P3028 : Berapa luas lahan yang diperlukan untuk proses produksi pak ?

N3028 : Yang terpenting untuk menurunkan bahan ya paling 5 × 5 𝑚2

udah cukup untuk patung, tapi kalau itu untuk sirkulasi. Tapi

kalau nimbun bahan juga harus agak luas juga. Kalau buat

mengerjakan aja 5 × 5 𝑚2 dan misalnya bahkan 2 × 2 𝑚2 ya

tidak masalah kalau hanya 1 yang dikerjakan, namun kalau nanti

partainya banyak dan harus menimbun bahan baku ya harus luas

juga. Tergantung kebutuhannya, tidak harus 5 × 5 𝑚2. Kadang

kalau ini bukan pesanan kita mengerjakan sehari hari, tetapi kalau

ada pesanan yang sehari-hari itu ditinggal ngerjain yang pesanan.

P3027 : Biasanya batunya diambil darimana pak ?

N3027 : Batunya diambil dari lereng Gunung Merapi, rata-rata

mengambil batu di lereng Gunung Merapi dan diantar. Kadang

kalau disini rata-rata di lereng Gunung Merapi kalau bentuk jenis

batu putih itu dari Wonosari, Purwakarta, Jawa Timur dan

macem-macem jenisnya. Kalau yang di Jawa Timur itu cirinya

lebih alot.

P3tam06 : Sistem pemesanannya bagaimana pak ?

N3tam06 : Sebenarnya kalau disana ya ditempat produksi batu sana ya

istilahnya yang di lereng Gunung Merapi atau di Jawa Timur atau

yang di Purwakarta itu tergantung pesanan kita juga. Terlepas

dari kita mendapat pesanan mereka juga bikin misalnya untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

140

ukuran 1 𝑚2 atau ukuran 1,5 𝑚2 tergantung pesanan juga. Tapi

juga memproses ukuran berapa kali berapa yang rata-rata

disesuaikan dengan pesanan dan juga mengikuti. Misalnya batu

bulat diameter 5 𝑐𝑚, bagaimana caranya dimaksimalkan agar

terbentuk kotak.

P3tam07 : Untuk menentukan harga jual patung bagaimana pak ?

N3tam07 : Untuk harga relatif, tidak bisa dijadikan patokan disini, misal

kadang di sebelah misal 5 juta, di sini bisa 10 juta, bisa 15 juta.

Sebab yang namanya seni itu tidak sama antara satu orang dengan

yang lain beda-beda. Mungkin dari segi anatomi kadang kurang

bagus menyebabkan harga murah. Tetapi kadang jika ada

pesanan dari orang yang tahu anatomi kadang juga harus mencari

pegawai yang bagus juga. Jadi tidak sembarang asal-asalan.

Banyak juga pemahat-pemahat yang otodidak itu yang penting

jadi rupanya misal kita mau buat patung Ken Dedes, Ken Arok,

kadang orangnya berbentuk Ken Dedes, tubuhnya berbentuk laki-

laki, kadang tidak sesuai, itu bisa dilihat juga. Maaf kadang

badannya gagah kan tidak luwes, harus disesuaikan. Ada yang

sudah badannya bagus, kepalanya kekecilan, kadang tangannya

kependekan, kadang tidak sesuai seperti itu. Nah yang sulit ya

harus menyesuaikan itu. Karena sekarang seni dan bisnis kadang

kalah dengan orang bisnis juga.

P3042 : Bagaimana cara menentukan proporsi bentuk patung agar

menghasilkan bentuk yang sesuai pak ?

N3042 : Perbandingan proporsi tergantung daya imajinasi kita. Dan kita

bisa melihat dari pemahat. Misal bapak ini dengan bapak ini,

nanti yang lebih spesifik, mendekati ataupun yang benar-benar

sesuai dengan anatomi, oh tinggi segini maka tangan harus segini,

kaki harus segini kepala harus segini, nah itu yang agak sulit dan

orang yang memiliki daya imajinasi tinggi akan kelihatan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

141

untuk seninya nanti dalam bentuk ukiran juga akan terlihat itu

asal-asalan atau tidak kan nanti kelihatan dari bentuk cara ngukir.

P3015 : Apakah ada ritual tertentu sebelum melaksanakan kegiatan pahat

batu pak ?

N3015 : Sebenarnya kalau kita ya ada lah, memang ada yang ada, ada

yang tidak. Pernah orang bilang, orang Jawa bilang kadang ada

misal kita butuh bahan baku pesan dari lereng Gunung Merapi

ukuran 4 𝑚 lebar 1 𝑚 panjang 2 𝑚, sudah sip tinggal angkut saja,

ternyata dari sana sudah naik truk mobil nyala tapi tidak bisa

dijalankan, harus perlu ritual juga. Kemudian setelah sampai di

sini, ternyata juga tidak bisa diturunkan juga. Harus pakai ritual

ternyata dengan doa dan digunakan dongkrak cuma sebentar

tidak sampai 1,5 jam akhirnya bisa turun. Padahal juga tadinya

nggak bisa. Kadang diluar nalar seperti itu ya memang ada kita

percaya tidak percaya harus percaya. Pada kita dasarnya toh

ketika kalau mengalami kesulitan dan harus menggunakan ritual

ya harus dilakukan. Mau tidak mau harus dilakukan.

P3tam08 : Biaya bahan baku, harganya berapa pak ?

N3tam08 : Itu bahan baku tergantung dan kesepakatan saja, misal saya butuh

batu nisan kijing saya beli 1,30 𝑚 kali ketinggan 50 𝑐𝑚, lebar

50 𝑐𝑚, kesepakatan dengan saya dan saya tahunya harus sampai

sini dan jika di sana minta tambah untuk mengantar nanti bisa

nego dan harganya juga tidak sama kadang bahan juga tidak

sama, juga kualitas mempengaruhi harga, ada misal harga 1,5

juta, 2 juta tidak mesti. Jadi kembali pada kualitas batu.

N3tam09 : Paling banyak diminati jenis kerajinan apa pak ?

N3tam09 : Kalau ditempat saya ya Prasasti, kijing, kalau ditempat adik saya

rata-rata sekarang relief paling bagus relief batu di dinding

kemaren ada pesanan dari Hawai dan sesuai permintaan mau

dibentuk relief bunga tulip, atau wayang atau candi Borobudur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

142

P3031 : Bagaimana cara memperkenalkan dan memasarkan barang

kerajinan pahat batu yang diproduksi pak ?

N3031 : Untuk pemasaran kita maaf ya karena berhubung kita dekat

dengan Candi Borobudur secara terlepas dari marketing,

mungkin kalau kita punya situs bisa dilihat di situ. Namun secara

di sini tidak ada media sosial tidak pernah, biasanya kalau lokalan

diadakan pameran dan tertentu. Kemudian ada faktor kedekatan

mungkin dijawil (diajak) dari Prumpung mungkin mau

menampilkan pameran apa. Istilah marketing tidak ada untuk

pemasaran. Untuk proses sampai luar negri, kebanyakan memang

pengusaha dalam arti pebisnis dari luar negri yang juga

melakukan pendekatan dengan pihak hotel yang sedang

mengembangkan atau membuat hotel atau apapun dan kadang

biasanya juga yang memasarkan sendiri orang-orang pebisnis

yang tinggal di sini dan orang luar negri sendiri yang memasarkan

kemudian beliau pesan ke kita kemudian kita buatkan dan

dilakukan proses tranksaski.

P3tam10 : Saat ini anda memiliki berapa pegawai pak ?

N3tam10 : Kalau untuk saya hanya 2, tapi untuk adik saya mewakili Linang

Sayang ada sekitar 25 pegawai dan macam-macam untuk

spesialis pekerjaannya misalnya packing, ukir, pemahat. Karena

packingan kalau tidak bagus nanti dikomplain juga.

P3029 : Bagaimana usaha anda untuk meningkatkan kualitas hasil

pahatan pak ?

N3029 : Kalau ada permintaan yang sulit kita siap menerima resiko, siap.

Misal ada pesanan yang sulit dari hal itu muncul tangangan kita

untuk belajar terus. Dari situ muncul juga mempertahankan agar

lebih bagus bagaimana caranya dan misal ada pesanan baru nanti

kita membikin satu contoh sampel dan bikin duplikat agar daya

tariknya ada. Dulu tahun 1970 gupala bagus, dulu tahun 1990an

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

143

Buddha-buddha bagus, sekarang model relief. Kita harus

mengikuti terus permintaan pasar seperti apa

P3026 : Berapa besar pendapatan yang anda peroleh pak ?

N3026 : Tidak tentu dan tidak bisa dijadikan patokan. Biasanya kita

mengikuti musim, biasanya per bulan 10 juta, 15 juta , namun

terkadang 2 juta dan tidak bisa dijadikan patokan, mengikuti

musim. Itu masih kotor. Kalau cobek batu, sapu, musim dan kita

harus menyiasati pasar, misalnya kemaren liburan saya geser

bentuk souvenir, cobek, sapu atau seperti apa, mengikuti

musimnya.

P3tam11 : Rata-rata cobek harga berapa pak ?

N3tam11 : Tidak bisa tentu, kisaran ada yang Rp40.000,00 yang kecil itu

Rp25.000,00 ada yang Rp200.000,00 ada yang Rp250.000,00

tergantung diameter, kadang cobek juga ada kualitasnya. Misal

harusnya cobek tersebut dijual Rp40.000,00 tetapi karena

kualitas cobek tersebut kurang bagus maka dijual Rp30.000,00.

Kalau jelek kadang ya buat bonus orang beli kijing.

P3tam12 : Bagaimana menentukan harga jual patung pak ?

N3tam12 : Untuk tolak ukur wah agak kesulitan, misal 1 meter bentuk

gupala, kadang ada gupala yang kurus dan gemuk, misalnya 20

juta, namun yang sana ada yang 10 juta , ada yang 7,5 juta.

Kembali pada besar kecilnya. Ini dipengaruhi kualitas batu,

anatomi, bentuk ukiran, masing-masing berpengaruh. Biasanya

yang sudah punya nama juga menjaga kualitas barang yang

bagus. Ada juga misal kepala Buddha tapi kepala kecil kurang

bagus, saya nggak akan beli karena nggak sesuai. Misal rambut

kepala Buddha ada ukiran yang terbalik tapi kadang orang nggak

tahu ini berpengaruh, orang yang tahu pasti apalagi pembeli yang

jeli tidak akan membeli barang bagus kalau terbalik.

P3tam13 : Bagaimana cara menentukan kualitas batu pak ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

144

N3tam13 : Kualitas batu yang penting rapat dulu dan tidak banyak pori-

porinya, yang jelas, rapet, antep tapi tidak harus padet banget

seperti batu kali (sungai). Karena batu kali (sungai) berat sekali.

Yang jelas pori-pori tidak kelihatan istilahnya begitu, semakin

bagus semakin mahal. Dan setiap orang pun penjual bahan baku

berbeda-beda. Penjual batu balok-balokan dari Lereng Merapi,

sama-sama penjual namun harganya berbeda. Jenis batu kan ada

yang bermacem-macem. Ada jenis batu putih, abu-abu, hitam,

merah kan macam-macam.

P3040 : Kendala apa yang pernah dialami dalam kegiatan pahat batu ini

pak ?

N3040 : Ya banyak seperti itu, sering. Seperti membuat kepala Buddha,

tangannya gini dan sampai finishing tangannya patah bisa, atau

kadang ya kuping sapi yang noleh patah, ya nanti mempengaruhi

harga. Kadang orang mau beli, tahu cacat begitu ya tidak mau.

Misal dari harga 100 juta jadi 50 juta. Tingkat kerumitan-

kerumitan. Tapi sekarang bisa dibuat sama bahwa ini bukan

bekas patah.

P3033 : Bagaimana tips menarik daya beli konsumen pak ?

N3033

: Kalau sapu itu hanya untuk menambah daya tarik saja,

sebenarnya dulu cobek dan dulu tahun 1970-an itu bentuk candi-

candi itu ada keramiknya, biasanya di pinggir jalan banyak

bentuk candi, dulu ada umpak sekarang nggak ada, untuk menarik

perhatian juga menambah gerabah ada itu bentuk kayak

celengan-celengan, terus ada sapu, ada kuntul bangau-bangau itu

, biar menarik perhatian.

P3041 : Bagaimana langkah-langkah membuat kerajinan pahat batu ini

pak ?

N3041 : Misal saya mendapat pesanan bentuk gupala satu pasang, misal

saya pesanan pribadi atau saya bangkel. Misal saya tidak punya

spesialis yang diinginkan pembeli, saya bangkelke dalam arti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

145

saya mendapat pesanan patung gupala 1 meter dan berhubung

saya tidak memiliki spesialis keinginan pembeli saya harus

menggunakan tenaga orang lain kan ada yang mandiri bukan

perusahaan seperti sanggar besar, itu kan punya sendiri yang

menerima pesana-pesanan seperti itu ya sudah. Misal harga 10

juta, saya pesan jadi atau kita ada batunya. Kalau ada batunya ya

sudah saya punya batu segini, tolong gawekke gupala dhuwure

semene (tolong buatkan gupala tingginya segini), regane

(harganya) misale berapa lha itu misalnya 10 juta misal bahan 1,5

juta, misal pengerjaan 2 juta, 3,5 juta ya sudah nanti selepas dari

itu nanti untuk proses transportasi ada ongkosnya nanti untuk

ngunggahke (menaikkan), ngedunke (menurunkan) ada

ongkosnya juga. Setelah batu dipesan, karena misal ada bahan

yang ada namun tidak sesuai dengan yang pembeli inginkan dan

masih ada banyak waktu ya saya akan menunggu dan pokoknya

golekke watu seng podo iki (carikan batu yang sama seperti ini),

paling enggak mirip seng koyo ngene (paling tidak mirip yang

seperti ini). Karena batu juga tidak mungkin sama tapi setidak-

tidanya mirip dalam artian masalah pori-porinya, misal nanti

dalam watu 10 hari kalau sudah jadi nanti saya anter ke tempat e

tukang e saya. Tulung iki gawekke seperti ini, waktune piro. Ya

sudah saya lihat waktunya kalau nggak nyandak (sampai) ya

sudah selake (diutamakan) dilembur saya berani nambahi.

Karena untuk menjaga kualitas bagus ya gimana caranya

mending saya ngalah sedikit untuk nambahi lagi tapi barangnya

harus bagus sesuai permintaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

146

Penelitian ke II

Hari,tanggal : Senin, 17 Mei 2019

Tempat Penelitian : Sanggar Linang Sayang

Hasil wawancara :

P3tam14 : Di sanggar Linang Sayang, seperti yang telah Bapak katakan

sebelumnya bahwa sanggar in memiliki 25 pegawai. Pembagian

tugas pegawai-pegawai tersebut apa saja ya pak ?

N3tam14 : Macam-macam, ada matholi (pembentukan batu), misal nanti

untuk bagian kepala ukurannya segini dengan diameter 10 𝑐𝑚

atau 20 𝑐𝑚, lha nanti di prapasi atau dibentuk secara global dulu,

kemudian ada yang bagian finishing, kemudian ada yang bagian

packing saja, kemudian ada yang spesial relief, kemudian spesial

teblekan (khusus graji)/ pemotongan. Biasanya yang finishing

hanya beberapa. Kebanyakan bagian-bagian yang ngasari setelah

itu nanti spesial finishing.

P3tam15 : Setiap hari ini, apakah ke 25 pegawai ini masuk kerja pak ?

N3tam15 : Iya pasti masuk kerja semua.

P3tam16 : Dari pukul berapa sampai pukul berapa pak ?

N3tam16 : Dari jam 8 sampai jam 4.

P3tam17 : Semisal ada konsumen yang memesan patung Buddha dengan

ukuran 1 meter, biasanya dikerjakan berapa pegawai pak ?

N3tam17 : Ya tergantung, 2 pegawai juga bisa dan ketika diminta pesanan

orang kan tahu harus seperti ini dengan motif seperti ini ya sudah

hanya dikerjakan 2 pegawai dengan waktu 1 bulan.

P3tam18 : Semisal patung ukuran 1 meter pak, biasanya harganya berapa

Pak ?

N3tam18 : Ya relatif ada yang 25 juta, 20 juta, 15 juta ya 15-25 juta. Semisal

batu kurang bagus ya tidak mau.

P3tam19 : Yang mempengaruhi mahal nya harga jual patung apa ya pak ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

147

N3tam19 : Ornamen juga berpengaruh, anatomi juga berpengaruh. Kadang

orang yang asal-asalan kecuali kalau abstrak kan lain dan harus

dibuatkan pesanan yang spesifik, badannya bagus kepala

kekecilan, bagus semua tangannya kekecilan, kadang tidak

spesifik kurang serasi juga sangat berpengaruh. Kalau pembeli

cuma pebisnis ya tidak masalah. Kalau orang seni ya pastinya

akan mencermati bagus tidaknya dia tidak mau apabila seperti itu.

Kalau pebisnis masih bisa misal 25 juta jadi 15 juta. Kalau orang

seni dan kurang bagus ya tidak mau dan harus buatkan lagi.

P3tam20 : Sistem penggajiannya apakah borongan atau harian pak ?

N3tam20 : Ada yang borongan ada yang harian,tergantung. Kalau misalnya

terdesak dan harus diforsir dan membutuhkan waktu cepat ya

dikerjakan secara borongan. Ada juga karyawan sendiri yang

harian. Kalau sampai mendesak dan tidak kenal waktu lagi

langsung dilembur dan ditambahkan upah. Mau istirahat ya

silahkan tidak ya silahkan pokoknya borongan harga segini.

Misalnya jatuh tempo harus jadi ya jadi.

P3tam21 : Kisaran berapa pak gaji para pegawai ?

N3tam21 Ada yang Rp50.000,00 ada yang Rp100.000,00 tergantung

spesialnya apa, ada yang mencapai Rp100.000,00 lebih dan lama

tidaknya pegawai tersebut. Ada yang Rp75.000,00 juga.

P3tam22 : Proses setelah patung jadi apa pak ?

N3tam22 : Tentunya di poles dan ada juga yang dikoting untuk anti lumutan.

Tapi tergantung permintaan konsumen juga mau di halus atau

tidak. Koting itu seperti cat biasa yang netral yang tidak ada

warnanya tujuannya supaya tidak ada lumutan. Misal bentuk

patung monyet yang kasar ya tidak dihaluskan, tapi kalau bentuk

patung Buddha itu kan halus ya harus diperhalus.

P3036 : Kalau di Linang Sayang ini rata-rata berapa banyak barang

kerajinan yang diproduksi setiap bulannya ya pak ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

148

N3036 : Oh kalau itu tidak bisa dijadikan pathokan, karena jenis

pengerjaan macam-macam ada yang relief, ada yang patung ya

tergantung tidak mesti. Jadi yang jelas tidak bisa dipastikan.

Seperti saya pun pemasukkan berapa itu tidak mesti kadang 5 juta

kadang 10 juta nggak mesti kadang 30 juta, satu bulan hanya

berapa juta tapi uang itu rolling untuk modal lagi.

P3041 : Kalau langkah pertama memahat itu apakah perlu di sket dulu pak

setelah batunya sampai ?

N3041 : Ya perlu di sket dulu. Misal bentuk batu sampai sini kotak,

kebutuhan seperti apa biasanya pakai kapur, kepala segini, tangan

segini nanti di prapasi nanti spesifikasi lagi, nanti temprali lagi,

nanti detailnya. Setelah itu detail lagi.

P3tam23 : Berarti diperlukan imajinasi tinggi ya pak ?

N3tam23 : Ya, misal melihat gambar seperti ini, nanti bentuknya seperti apa

ya sudah nanti kita tinggal mahat. Jadi melihat fotonya biasanya

kan pesanan itu seperti ini harus diperbesar kan ada biasanya ada

fotonya dah kepalanya harus segini, jadi skala ini,

perbandingannya misalnya 5 kali atau 10 kali besarnya jadi

diperkecil atau diperbesar, lha itu. Oh kira-kira harus segini-

segini.

P3tam24 : Apa perbedaan relief dan patung pak ?

N3tam24 : Perbedaannya kalau relief posisinya ambruk, pengerjaannya di

bawah tidur. Kalau patungkan pengerjaannya berdiri dari

samping. Kalau relief pengerjaan dari bawah dan hanya satu

muka saja. Dan dari batu disambung-sambung. Tapi bisa juga

satu batu 1,5 𝑚 × 1,5 𝑚 untuk relief kecil.

P3044 : Berapa lama pengerjaan relief pak ?

N3044 : Ya tergantung bentuknya apa, misal bentuknya bunga tulip

begitu, cepat

P3038 : Apakah di Linang Sayang juga menerima pesanan Gapura pak ?

N3038 : Iya menerima juga, dulu awalnya Gapura itu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

149

P3tam25 : Apakah harus di sket dulu pak kalau membuat gapura ?

N3tam25 : Gapura itu kan dari potongan-potongan batu, kalau di sket dulu

ya pasti, misalnya bawah, tengah, terus nanti untuk lampion, nanti

semprong, pencu yang di atas sendiri, nanti sayapnya kanan kiri.

Bentuknya macam-macam ada yang dari Sumatra rata-rata dari

Jawa. Antara Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah itu lain.

P3tam26 : Terkait penambangan batu pak, apakah penambang dilarang

menggunakan alat berat seperti bego pak ?

N3tam26 : Penambangan masih menggunakan bego dan hanya yang

mendapatkan ijin saja yang boleh menambang, tapi kan tidak

serta merta dia mengambil pasir, ada kalanya ada batunya nanti

batunya disingkirkan nanti ada yang menjual sendiri walaupun

spesial bego kan untuk mengambil pasir tetapi tetap ada batunya

juga kan ada yang dibutuhkan dan ternyata ada yang pesan nah

itu nanti kan dikirim dan yang menjual bukan bego itu, tapi orang

lain. Misal saya memborongi saya yang punya bego yang punya

alat, misal saya mengambil borong berapa misal 1 Miliyar, ya

sudah saya mengambil pasir saja batunya nanti sudah ada yang

mengurusi sendiri dan bego tidak mau mengurusi itu, yang

ngurusi orang lain, walaupun masih satu grup tapi yang

mengurusi orang lain. Kalau bego hanya mengurusi pasir saja ada

batunya nanti urusannya lain orang.

P3tam27 : Berarti untuk penambangan batu itu harus tetap digali ya pak ?

N3tam27 : Iya, jadi misal saya memborong yang di atas, misal e itu di tempat

sana ada yang memiliki misalnya lahannya siapa misalnya

100 𝑚2 atau 200 𝑚2 atau 500 𝑚2 , atau misalnya 1 ℎ𝑎 itu saya

borong tetapi hanya mengambil batunya saja misalnya 600 juta

ya sudah itu resiko juga kadang sudah gethuk (mencangkul

sampai keluar air) tapi nggak ada batunya, nah resiko juga itu.

Kadang ya banyak batunya ya bersyukur terus nanti di kotak-

kotak itu dah nanti dijual ada permintaan misal saya punya batu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

150

seperti ini dan masih dalam bentuk bulat tetapi kalau dibentuk

kodok bisa jadi dengan tinggi 1, 5 𝑚 × 1,5 𝑚. Ada juga

misalnya penambang mempunyai batu ukuran 1,5 𝑚 × 1,5 𝑚

kemudian pemahat meminta untuk dikirim padahal batu tersebut

masih berbentuk bundar. Misal ada juga yang menginginkan

ukuran 1,70 𝑚 nah nanti kan batu tersebut dimaksimalkan bisa.

Ya bentuknya beda-beda ada yang lonjong dsb tidak sama. Para

penambang juga main spekulasi tidak bisa menentukan apakah

tanah yang dikontrak ada batu atau tidak, terkadang ada tetapi

terkadang juga tidak ada. Ada ya syukur tidak ada ya resiko.

P3tam28 : Dalam hal, untuk packing bagaimana proses packingnya pak ?

N3tam28 : Oya, untuk prosesnya pertama seperti ini misalnya patung ukuran

1,5 𝑚 lebar segini dan panjang depan berapa dan sudah diukur,

tetapi nanti tetap dikasih space berapa cm untuk menaruh. Setiap

sudut yang bersinggungan nanti diberikan spon atau karet. Spon

yang digunakan seperti karet. Setiap sudut digunakan karet

supaya tidak goyang dan patah.

P3tam29 : Pengirimannya menggunakan apa pak ?

N3tam29 : Bisa juga armada untuk lokal, namun kalau luar menggunakan

kontainer

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

151

Lampiran 9:Transkrip Data N4

Transkrip Data N4 dari Wawancara

Transkip ini ditulis untuk mewakili data yang diperoleh peneliti yang telah terekam.

Transkrip ini merupakan pengambilan data yang dilakukan N4 dalam kegiatan

produksi pahat batu

Nama : Iwan

Alamat : Ketingar

Peran : Pegawai di Pabrik Batu

Kode Subyek : N4

Pelaksanaan Penelitian I

Hari,tanggal : Rabu, 1 Mei 2019

Tempat Penelitian : Ketingar

Hasil wawancara :

P4tam01 : Biasanya batu-batu ini dibawa kemana pak ?

N4tam01 : Kalau batu dari sini, pasir dari sini biasanya di bawa ke Demak,

Semarang, Ambarawa.

P4tam02 : Kalau yang batu ukuran besar-besar namanya apa pak ?

N4tam02 : Nah ini namanya batu belah, nanti ndamel (buat) patung, cobek.

Ukuran segitu jadi patung, jadi cobek.

P4tam03 : Hitungan ukurannya batu itu per apa pak ?

N4tam03 : Per batang.

P4tam04 : Misal satu truk ini muat berapa batu ya pak ?

N4tam04 : Misal 1 truk ini muat paling 10 kibik atau 9 tergantung mobil juga

kalau mobil muda ya muat banyak. Kalau mobil diatas 8 tahun ya

nggak kuat.

P4tam05 : Pengambilan batu ini darimana pak ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

152

N4tam05 : Pengambilannya di lokasi-lokasi itu mbak, ditambang. Itu lurus

saja nanti ada bego-bego di kali (sungai) Nglowo, nanti dilansir

di pabrik. Kemudian nanti dipisahkan atau dibelah.

P4tam06 : Kalau batu untuk patung tadi yang mana pak ?

N4tam06 : Yang ini untuk patung-patung, kalau membuat patung kan tidak

batu besar lalu dibuat patung, nanti buat kepalanya nanti

disambung-sambung. Kalau yang besar untuk mencari batu besar

susah dan jarang.

P4tam07 : Biasanya pemahat muntilan pesan batu dari sini pak ?

N4tam07 : Ya biasanya mereka pesan di sini, lereng Gunung Merapi. Batu

besar satu bak ini, harganya sekitar beli mobil kurang lebih 40

juta laku dengan ukuran jumbo.

P4tam08 : Bagaimana menentukan harga batu pak ?

N4tam08 :

Dilihat dari besar kecilnya, untuk batang kecil Rp 25.000,00

ukuran 30 x 40 cm

P4tam09 : Adakah pemilihan batu pak untuk khusus patung ?

N4tam09 : Ada, tidak bisa batu itu terlalu keras. Dilihat dari porinya kalau

brontok tidak bisa.

P4tam10 : Ini biasanya setiap hari mendapat pesanan pak ?

N4tam10 : Nggak mesti, tergantung pesanan biasanya yang paling banyak

pesanan itu Agustus karena akan ada proyek. Kalau pas puasa

malah sepi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

153

Lampiran 10: Transkrip Data N5

Transkrip Data N5 dari Wawancara

Transkip ini ditulis untuk mewakili data yang diperoleh peneliti yang telah terekam.

Transkrip ini merupakan pengambilan data yang dilakukan N5 dalam kegiatan

produksi pahat batu

Nama : Rita

Alamat : Prumpung Sidoharjo, Tamanagung, Muntilan, Magelang

Peran : Penjaga toko kerajinan batu

Kode Subyek : N5

Pelaksanaan Penelitian I

Hari,tanggal : Kamis, 9 Mei 2019

Tempat Penelitian : Prumpung Sidoharjo Tamanagung Muntilan Magelang

Hasil wawancara :

P5tam01 : Apakah ibu memproduksi cobek sendiri ?

N5tam01 : Oh mboten, kulakan niki (oh tidak, berdagangan ini)

P5tam02 : Wonten pundi Bu? (Dimana bu)

N5tam02 : Banyak mbak, di Pasehan:

P5tam03 : Ini harga cobek macam-macam Bu?

N5tam03 : Macam-macam tergantung besar kecilnya, paling kecil

Rp5.000,00 untuk sambal. Mulai dari Rp5.000,00

P5tam04 : Kalau barang-barang lainnya seperti burung-burung ini juga

disetori Bu?

N5tam04 : Burung-burung disetorin dan warga juga membuat, dari semen

kemudian di cat.

P5tam05 : Berapa bu harga burung-burung ini ?

N5tam05 : Harganya macam-macam tergantung besar kecil, modelnya ada

yang polos. Rp45.000,00 untuk burung kuntul yang polos.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

154

P5tam06 : Biasanya konsumen lebih tertarik beli kerajinan batu andesit atau

lainnya Bu?

N5tam06 : Fifty-fifty mbak, kalau mau lebaran yang laku banter burung-

burung

P5tam07 : Harga cobek berapa Bu?

N5tam07 : Rp100.000,00 untuk diameter 36 cm, kalau diameter 40 cm ke

atas ya hampir Rp200.000,00

P5tam08 : Rata-rata berapa banyak yang terjual tiap bulannya Bu?

N5tam08 : Ya, nggak pernah ngitung mbak

P5tam09 : Tapi tiap hari pasti ada Bu?

N5tam09 : Ya pasti ada, kalau nggak cobek yang laku ya burung yang laku.

Ya namanya juga jualan di jalan menunggu konsumen yang

membutuhkan

P5tam10 : Apakah sapu ini juga produksi sendiri Bu?

N5tam10 : Nggak itu Keprekan, Bojong sistemnya kulakan. Sepunyanya

uang kita beli berapa

P5tam11 : Satu sapu berapa ini Bu?

N5tam11 : Macam-macam, tergantung tebal tipis. Yang tipis Rp15.000,00

ada yang Rp20.000,00 ada juga Rp25.000,00

P5tam12 : Masyarakat membuat gerabah tanah liat juga Bu?

N5tam12 : Nggak, kalau sini mayoritas bikin burung, tapi ya nggak semua,

yang rumah di dalem-dalem situ.

P5tam13 : Rata-rata warga berprofesi pemahat batu ya Bu?

N5tam13 : Kalau yang laki pemahat batu kalau yang perempuan ada yang

berjualan kelontong sembako, toko seperti ini.

P5tam14 : Apakah menerima pesenan kijing juga Bu?

N5tam14 : Iya, itu suami saya yang mahat.

P5027 : Darimana pemesanan batu andesitnya Bu?

N5027 : Dari lereng Gunung Merapi nanti sudah diantar berupa balok-

balokan

P5tam15 : Jadi sistem pemesananya bagaimana Bu?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

155

N5tam15 : Ya nanti kita ngarani ukuran seberapa-seberapa kadang kalau

sudah ngarani sewaktu turun ukurannya lain. Jadi nanti misal

suruh bikinin ukuran 1 meter kadang kalau nggak jadi 1 meter

diukur jadi 80 centimeter sejadinya batu. Terkecuali kalau ada

pesanan batunya harus ukuran ya harus seperti itu.

P5032 : Jenis kerajinan apa yang keuntungannya paling banyak Bu?

N5032 : Kalau dihitung-hitung ya sama saja, kijing kan musiman

walaupun untungnya agak lumayan tapi musiman, nggak setiap

hari ada yang pesan kijing. Karena bikin sendiri untungnya besar,

kalau pakai tenaga ya untungnya mepet. Kalau saya sistemnya

kalau ada pesanan lagi cari tenaga kerja, kalau enggak ya udah

bapaknya bikin sendiri.

P5044 : Berapa lama Bu proses pengerjaannya ?

N5044 : Kalau tempat saya karena setengah hari istirahat ya tidak mesti,

sejadinya. Kecuali kalau pesanan ditarget tanggal sekian harus

jadi, harus sregep (rajin). Apalagi puasa seperti ini, setelah sholat

luhur tidur.

P5031 : Bagaimana cara memperkenalkan dan memasarkan barang

kerajinan Bu?

N5031 : Biasanya ada langganan yang sudah sering ngambil, nanti misal

butuh berapa saya ambilkan di rumah kalau kurang, karena

tempatnya tidak cukup. Saya juga ambil keuntungannya juga

nggak banyak-banyak.

P5tam16 : Langganannya menjual kembali barang dagangan atau

bagaimana Bu?

N5tam16 : Iya dipasarkan lagi, karena dia dipasarkan lagi kita untungnya

juga nggak banyak, harus fifty-fifty, dia juga ingin nyari untung.

Jumah yang diambil juga nggak mesti kadang kalau mau lebaran

ngambil 30, 30. Kalau sudah mepet-mepet ngambilnya 10, 10

buat nambahin di rumah.

P5tam17 : Kalau sudah pelanggan dari harga berapa Bu penjualannya ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

156

N5tam17 : Ya macam-macam, kalau misalnya di jalan kita jual minimal

harus laku Rp20.000,00 kita jualnya ke sana paling Rp15.000,00

atau Rp16.000,00. Ya walaupun begitu saya juga sudah untung

sedikit. Kalau harus terjual Rp20.000,00 nanti langganan saya

jual harga berapa nanti kalau kecil juga tidak laku. Kita juga

tergantung barangnya, yang penting kita kulakan sekian untung

sekian, kalau kita jualnya kan bonus munthu, kalau kita kulakan

sendiri kan cobek sendiri, munthu sendiri, nggak mau pemahat

kalau kulak cobek sudah satu stel dengan munthu.

P5tam18 : Rata-rata satu cobek minimal untungnya berapa Bu?

N5tam18 : Tergantung besar kecilnya, kalau kecil ya kadang Rp5.000,00

kadang kurang dikit, tergantung kalau ngambilnya banyak ya

nanti bisa turun paling ambil untung Rp4.000,00. Tetapi kalau

yang besar dapet Rp10.000,00 soalnya kan lebih mahal juga dan

juga keranjang juga harus beli. Kalau kita ngambil untung di pres

nanti nggak jebul. Keranjang yang kecil Rp500,00 yang sedang

Rp1.000,00 besar Rp2.000,00.

P5tam19 : Apakah ada pelatihan pembuatan kerajinan untuk masyarakat bu?

N5tam19 : Nggak ada, yang ada dulu pelatihan mau penjualan itu dan yang

kumpul hanya bapak-bapak, kalau ibu-ibu ya nanti kalau

bapaknya nggak bisa. Kalau saya yang saya ajukan bapaknya.

Pelatihannya diselenggarakan dari desa/kelurahan. Sekarang

sudah macet mbak.

P5tam20 : Apakah kegiatan tersebut membantu Bu?

N5tam20 : Ya, nyatanya untuk penjualan juga tetap sulit. Soalnya kalau ada

kelompok seperti itu kan penjualannya harus bersama to, misal

sekarang kita ada pesanan ini yang melakukan kelompok itu nanti

penjualannya juga kelompok tersebut. Tapi nyari tamu sendiri-

sendiri lalu ditangani sendiri-sendiri kan kelompoknya bubrah

dan hasilnya juga dinikmati sendiri. Jadi yang lain menjadi males

to.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

157

P5tam21 : Apakah Ibu menggunakan sistem jualan online ?

N5tam21 : Nggak , aku bingung kalau berjualan online. Karena dulu kan

tidak ada HP, jadi masih kebingungan. Dulu ada anak saya yang

membuka online, sekarang anak saya ke Jakarta semua ya nggak

lagi.

P5tam22 : Apakah anak mudanya banyak yang memahat juga Bu?

N5tam22 : Ya ada yang mengikuti tapi tidak begitu banyak.

P5tam23 : Misal kita memiliki pegawai, sistem penggajiannya bagaimana

Bu?

N5tam23 : Ya itu permintaan mau borongan atau harian, bedanya kalau

borongan dia mengerjakan pekerjaan seumpama kijing 1, ah aku

borong Rp400.000,00 atau Rp500.000,00 dibikin sejadinya mau

dijadikan 2 hari ya Rp400.000,00 atau Rp500.000,00. Kalau

harian pekerjaannya menghitung hari, kalau biar gajinya banyak

ya hariannya tak ulur. Kalau saya, kamu minta harian atau

borongan, kalau pekerjaan harian sekian hari harus selesai. Kalau

di sini minimal Rp50.000,00. Bisa juga saya kasih Rp100.000,00

harian tapi pekerjaan harus maksimal. Saya mempekerjakan

orang tidak setiap hari kalau sedang punya proyek saja. Minimal

gaji Rp85.000,00 – Rp100.000,00. Sekian hari sudah harus

selesai. Maksimal h-5 sudah jadi untuk packing dan pengiriman.

P5038 : Selain kijing, juga memproduksi apalagi Bu?

N5038 : Ya itu patung bulus (kura-kura) juga bapaknya yang bikin

P5044 : Kalau dikerjakan sendiri, satu patung berapa lama Bu?

N5044 : Nek patung-patung seperti itu disambi mbak, kadang kalau pagi

belum pegang mesin, pegang patung-patung kecil bikin kodok

bikin lainnya. Satu minggu ya jadi.

P5tam24 : Dari bentuk batu balok, bagaimana bisa dibuat bentuk patung ini

Bu?

N5tam24 : Ya di sket dulu, langsung di batunya. Batunya dicoret-coret

menggunakan kapur, ya aku nggak tahu batas-batasnya segini-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

158

segini, tahu-tahu bagian ini dicoel, ini coel, tahu-tahu tinggal

bagian tertentu saja. Ternyata itu untuk kepala. Setelah di sket

nanti tinggal bentuk, lalu dibuat detailnya. Kalau sudah jadi tidak

di cat soalnya nanti kotor lagi, kalau sudah ada yang beli biasanya

pakai koting itu anti lumut dan bisa mengkilap tapi tetap seperti

batu, seolah-olah seperti batu itu natural.

P5tam25 : Harga lumpang berapa Bu?

N5tam25 : Harga lumpang untuk menumbuk bumbu dengan harga kecil

sekitar Rp50.000,00 dengan alu sekitar Rp100.000,00

P5tam26 : Apakah bentuk cobek yang selain bundar ini dibuat menggunakan

mesin bubut Bu?

N5tam26 : Nggak mbak, tetap di pahat. Itu yang bikin suami saya bentuk

macam-macam cobek, bermacam macam ada yang bundar,

berbentuk love, berbentuk daun, berbentuk ikan dan sebagainya.

P5025 : Berapa banyak batu yang diperlukan untuk membuat cobek-

cobek ini Bu?

N5025 Saya belinya 1 colt mbak, bentuknya balok-balok itu, soalnya

dijual bijian tidak bisa. Harganya ya Rp700.000,00 tapi dapetnya

juga sedikit, nggak sampai 50 balok juga. Tergantung besar

kecilnya, kalau coltnya sudah berat ya sudah dapetnya hanya

berapa. Mungkin dari sana dijual bijian, tambah ongkosnya kirim,

tambah muat coltnya sekian. Kalau kecil ya muat banyak 40-an

lebih batu, kalau besar 40 juga nggak ada.

P5044 : Buat cobek berkarakter lama nggak Bu?

N5044 : Ya karena disambi ya pagi ke pagi berikutnya sudah jadi dengan

pengerjaan sekitar 2-3 jam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

159

Lampiran 11 : Kunci Jawaban Soal Permasalahan Kontekstual pada Kegiatan

Pahat Batu di Sidoharjo

Kunci Jawaban Soal Permasalahan Kontekstual pada Kegiatan Pahat Batu

di Sidoharjo

No Penyelesian Skor

1.

Diketahui :

Batu berbentuk balok dengan ukuran 60 𝑐𝑚 × 30 𝑐𝑚 × 30 𝑐𝑚

akan dibuat lumpang, alu, cobek dan munthu

diameter lumpang = 1

2 panjang batu andesit

diameter cobek = 1

4 panjang batu andesit

diameter alu = 1

10 panjang batu andesit

sisa dari batu andesit digunakan untuk membuat munthu

ukuran lebar dan tinggi barang-barang yang akan dibuat = ukuran lebar

dan tinggi batu andesit

Ditanya :

Volume masing-masing bagian untuk membuat barang-barang

kerajinan tersebut ?

3

Jawab :

Untuk membuat lumpang

diameter lumpang = 1

2 panjang batu andesit

diameter lumpang = 1

2 × 60 𝑐𝑚

diameter lumpang = 30 cm

diperoleh ukuran bagian lumpang : 30𝑐𝑚 × 30𝑐𝑚 × 30 𝑐𝑚

maka Volume bagian lumpang = 30𝑐𝑚 × 30𝑐𝑚 × 30 𝑐𝑚

= 27.000 𝑐𝑚3

Untuk membuat cobek

diameter cobek = 1

4 panjang batu andesit

diameter cobek = 1

4 × 60 𝑐𝑚

diameter cobek = 15 𝑐𝑚

diperoleh ukuran bagian cobek : 15𝑐𝑚 × 30𝑐𝑚 × 30 𝑐𝑚

maka Volume bagian cobek = 15𝑐𝑚 × 30𝑐𝑚 × 30 𝑐𝑚

= 13.500 𝑐𝑚3

Untuk membuat alu

diameter alu = 1

10 panjang batu andesit

diameter alu = 1

10 × 60 𝑐𝑚

diameter alu = 6 𝑐𝑚

diperoleh ukuran bagian alu : 6𝑐𝑚 × 30𝑐𝑚 × 30 𝑐𝑚

maka Volume bagian alu = 6𝑐𝑚 × 30𝑐𝑚 × 30 𝑐𝑚

= 5.400 𝑐𝑚3

10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

160

Untuk membuat munthu

Volume bagian munthu = Volume batu andesit – (Volume

lumpang + Volume cobek + Volume

alu )

= (60 𝑐𝑚 × 30 𝑐𝑚 × 30 𝑐𝑚) − (27.000 + 13.500 + 5.400 )𝑐𝑚3

= 54.000𝑐𝑚3 − 45.900𝑐𝑚3

= 8.100 𝑐𝑚3

Jadi Volume masing-masing bagian yang akan dibuat

- Lumpang : 27.000 𝑐𝑚3

- Cobek 13.500 𝑐𝑚3

- Alu : 5.400 𝑐𝑚3

- Munthu : 8.100 𝑐𝑚3

2

Total 15

2. Diketahui :

Batu andesit akan dibuat Balok

Keliling (𝐾) salah satu permukaan Balok < 74𝑐𝑚

𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟 (𝑙) = 2 × 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔𝑛𝑦𝑎 (𝑝) Ditanya :

Ukuran maksimum persegi panjang tersebut!

3

Jawab :

Gambar persegi panjang sebagai berikut :

𝐾 < 74

2(𝑝 + 𝑙) < 74

2(𝑝 + 2𝑝 − 26) < 74

2(3𝑝 − 26) < 74

6𝑝 − 52 < 74

6𝑝 − 52 + 52 < 74 + 52

6𝑝 < 126 1

6× 6𝑝 <

1

6× 126

𝑝 < 21 Diperoleh 𝑝 < 21 maka bilangan bulat yang memenuhi nilai p adalah

20 𝑐𝑚

Untuk 𝑝 = 20 maka

𝑙 = 2𝑝 − 26

𝑙 = 2.20 − 26

𝑙 = 40 − 26

𝑙 = 14

Maka ukuran maksimum dari persegi panjang tersebut adalah

𝑝 = 20𝑐𝑚 dan 𝑙 = 14𝑐𝑚

10

𝑝 𝑐𝑚

(2𝑝 − 26 ) cm

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

161

Jadi ukuran maksimum dari persegi panjang yang dapat dibentuk

20𝑐𝑚 × 14𝑐𝑚 2

Total 15

3.

Diketahui :

Ukuran pada gambar 10 𝑐𝑚 × 15 𝑐𝑚

Tinggi sebenarnya 1,2 𝑚

Ditanya :

Skala yang digunakan dalam pembuatan Maskot tersebut!

3

Jawab :

𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎 =𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑔𝑎𝑚𝑏𝑎𝑟

𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎

𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎 =15 𝑐𝑚

1,2 𝑚

𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎 =15 𝑐𝑚

120 𝑐𝑚

𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎 =1

8

Diperoleh Skala yang digunakan 1:8

10

Skala yang digunakan pemahat dalam pembuatan Maskot tersebut

adalah 1:8 2

Total 15

4.

Diketahui :

biaya untuk setiap 1 𝑑𝑚3 patung sebesar Rp45.000,00

ukuran patung 80 𝑐𝑚 × 35 𝑐𝑚 × 35 𝑐𝑚

Ditanya :

Harga jual patung tersebut!

3

Jawab :

Volume patung = 𝑝 × 𝑙 × 𝑡

= 80 𝑐𝑚 × 35 𝑐𝑚 × 35 𝑐𝑚

= 98.000𝑐𝑚3

Biaya pembuatan patung =98.000𝑐𝑚3

1.000𝑐𝑚3 × 45.000

= 98 × 44.000

= 4.410.000

10

Jadi harga jual patung Semar tersebut sebesar Rp4.410.000,00 2

Total 15

5.

Diketahui :

Saparan Merti Dusun setiap 2 tahun sekali

Terakhir kali pelaksanaan pada Sabtu Pahing, 23 Sapar 1952 BE atau 3

November 2018

Ditanya :

Hari dan pasaran apa Saparan Merti Dusun kembali dilaksanakan ?

3

Jawab :

a. Menentukan tanggal Masehi

Selisih 1 tahun Kalender Jawa dengan Kalender Masehi adalah

11 hari. Apabila 2 tahun maka selisihnya 22 hari

Sehingga 22 hari sebelum tanggal 3 November adalah 12

Oktober

10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

162

Dalam Kalender Masehi, Saparan dilaksanakan pada tanggal

12 Oktober 2020

b. Menentukan hari pasaran 1 Januari 2020 dengan patokan 1 Januari

2000 adalah Sabtu Legi

Selisih hari dari tahun 2000 sampai dengan 2020 adalah :

2020-2000 = 20 hari

Ditambah terdapat 5 tahun kabisat (2000, 2004, 2008, 2012,

2016) jadi + 5

Maka total perubahan hari adalah 20 + 5 = 25 hari (Masehi)

Total perubahan pasaran adalah 5 hari (hanya tahun kabisat)

1 Januari 2000 adalah Sabtu Legi, maka :

Sabtu + 25 hari = Rabu

Legi + 5 hari = Legi

Jadi 1 Januari 2020 adalah Rabu Legi

c. Menentukan hari dan pasaran 12 Oktober 2019

Jumlah hari dalam bulan Januari – September 2019 adalah 274

hari

Ditambah jumlah hari selama 12 Oktober -1 Oktober =11 hari

Maka total hari : 274+11 = 285 hari

Menentukan hari : =285

7 menyisakan 5, maka Rabu + 5 hari =

Senin

Menentukan pasaran: =285

5 menyisakan 0, maka tetap Legi

Jadi Saparan Merti Dusun Sidoharjo kembali dilaksanakan pada Senin

Legi 2

Total 15

6.

Diketahui :

𝑟 = 10𝑐𝑚

𝑉𝑘 ∶ 𝑉𝑏 = 1 ∶ 6 Ditanya :

Volume total air tersebut !

3

Jawab :

𝑉𝑘 = 𝑟3

= 10 𝑐𝑚 × 10 𝑐𝑚 × 10 𝑐𝑚

= 1.000 𝑐𝑚3

𝑉𝑏 = 6 × 𝑉𝑘

= 6 × 1.000 𝑐𝑚3

= 6.000 𝑐𝑚3

𝑉𝑡 = 𝑉𝑘 + 𝑉𝑏

𝑉𝑡 = 1.000 𝑐𝑚3 + 6.000 𝑐𝑚3

𝑉𝑡 = 7.000 𝑐𝑚3

𝑉𝑡 = 7 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟

10

Jadi volume total pada air mancur tersebut sebanyak 7 liter 2

Total

15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

163

7.

Diketahui :

Kerangka pengemasan patung berbentuk balok dengan ukuran

55 𝑐𝑚 × 55 𝑐𝑚 × 60 𝑐𝑚

ukuran kayu yang digunakan untuk posisi vertical adalah 10 𝑐𝑚 ×1 𝑐𝑚 × 60 𝑐𝑚

ukuran kayu yang digunakan untuk posisi horizontal adalah 55 𝑐𝑚 ×1 𝑐𝑚 × 15 𝑐𝑚 jarak masing-masing kayu adalah 5 cm

Ditanya :

Banyaknya kayu yang diperlukan pada masing-masing ukuran!

3

Jawab :

Menentukan banyaknya kayu untuk posisi vertical

Dalam kerangka pengemasan balok terdapat 6 sisi permukaan

secara vertical.

Untuk 1 satu sisi permukaan dapat dicari sebagai berikut :

Terdapat 4 kayu berukuran 10 𝑐𝑚 × 1 𝑐𝑚 × 60 𝑐𝑚 dan 2

kayu dibagian atas dan bawah untuk ukuran kayu 55 𝑐𝑚 ×1 𝑐𝑚 × 15 𝑐𝑚 di setiap permukaan sisi secara vertical.

Maka banyaknya kayu pada ke 4 permukaan sisi secara

vertical adalah 16 kayu berukuran 𝟏𝟎 𝒄𝒎 × 𝟏 𝒄𝒎 ×𝟔𝟎 𝒄𝒎 dan 8 kayu berukuran 𝟓𝟓 𝒄𝒎 × 𝟏 𝒄𝒎 × 𝟏𝟓 𝒄𝒎

Menentukan banyaknya kayu untuk posisi horizontal

Dalam kerangka pengemasan balok terdapat 2 sisi permukaan

secara horizontal.

Untuk 1 satu sisi permukaan dapat dicari sebagai berikut :

Terdapat 3 kayu berukuran 55 𝑐𝑚 × 1 𝑐𝑚 × 15 𝑐𝑚 dan 2

kayu dibagian atas dan bawah untuk ukuran kayu 55 𝑐𝑚 ×1 𝑐𝑚 × 15 𝑐𝑚 di setiap permukaan sisi secara horizontal.

10

10 𝑐𝑚 × 1 𝑐𝑚 × 60 𝑐𝑚

5 cm

55 𝑐𝑚 × 1 𝑐𝑚 × 15 𝑐𝑚

5 cm

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

164

Maka banyaknya kayu pada ke 2 permukaan sisi secara

horizontal adalah 10 kayu berukuran 𝟓𝟓 𝒄𝒎 × 𝟏 𝒄𝒎 ×𝟏𝟓 𝒄𝒎.

Sehingga dari perhitungan diatas diperoleh banyaknya kayu berukuran

10 𝑐𝑚 × 1 𝑐𝑚 × 60 𝑐𝑚 adalah 16 kayu dan banyaknya kayu

berukuran 55 𝑐𝑚 × 1 𝑐𝑚 × 15 𝑐𝑚 sebanyak 18 kayu

Jadi banyaknya kayu yang diperlukan dalam pembuatan kerangka

pengemasan patung tersebut untuk kayu berukuran 10 𝑐𝑚 × 1 𝑐𝑚 ×60 𝑐𝑚 sebanyak 16 kayu dan banyaknya kayu berukuran 55 𝑐𝑚 ×1 𝑐𝑚 × 15 𝑐𝑚 sebanyak 18 kayu.

3

Total 15

8.

Diketahui :

Bak air mancur berbentuk balok dengan ukuran 80𝑐𝑚 × 40𝑐𝑚 ×20𝑐𝑚

𝑑1 ∶ 25𝑐𝑚

𝑑2 ∶ 20𝑐𝑚

𝑑3 ∶ 15𝑐𝑚

Ditanya :

Berapa volume total pada air mancur ?

3

Jawab :

Menentukan volume air pada bak

𝑉𝑏 = 𝑝 × 𝑙 × 𝑡

𝑉𝑏 = 80𝑐𝑚 × 40𝑐𝑚 × 20𝑐𝑚

𝑉𝑏 = 64.000 𝑐𝑚3

Menentukan volume air pada masing-masing canthing

- Volume air pada chanting dengan diameter (𝑑1) ∶ 25 𝑐𝑚

𝑉1 =1

4

3× 𝜋 × 𝑟3

𝑉1 =1

4

22

7× (

25

2𝑐𝑚)

3

𝑉1 =1

4

22

7× (

15.625

8𝑐𝑚3)

𝑉1 =1.375.000

336𝑐𝑚3

𝑉1 = 4.092,26𝑐𝑚3

- Volume air pada chanting dengan diameter (𝑑2) ∶ 20 𝑐𝑚

𝑉2 =1

4

3× 𝜋 × 𝑟3

𝑉2 =1

4

22

7× (

20

2𝑐𝑚)

3

𝑉2 =1

4

22

7× (1.000𝑐𝑚3)

10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: KAJIAN ETNOMATEMATIKA TERKAIT AKTIVITAS PEMBUATAN …repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf · 4. Bapak Prof.Dr.St.Suwarsono, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

165

𝑉2 =88.000 𝑐𝑚3

42

𝑉2 = 2.095,24 𝑐𝑚3

- Volume air pada chanting dengan diameter (𝑑3) ∶ 15 𝑐𝑚

𝑉3 =1

4

3× 𝜋 × 𝑟3

𝑉3 =1

4

22

7× (

15

2𝑐𝑚)

3

𝑉3 =1

4

22

3.375

8𝑐𝑚3

𝑉3 =297.000𝑐𝑚3

336

𝑉3 = 883,93 𝑐𝑚3

Menentukan volume total

𝑉𝑡 = 𝑉𝑏 + 𝑉1 + 𝑉2 + 𝑉3

𝑉𝑡 = 64.000 𝑐𝑚3 + 4.092,26𝑐𝑚3 + 2.095,24𝑐𝑚3 +

883,93 𝑐𝑚3

𝑉𝑡 = 71.071,43𝑐𝑚3

𝑉𝑡 = 71,07 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟

Jadi banyaknya volume air pada air mancur adalah 71,07 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 2

Total 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI