PROVINSI SULAWESI TENGAH
PROVINSI SULAWESI TENGA
KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN SULAWESI TENGAH
KAJIAN
FISKAL
REGIONAL
Triwulan I
2020
Penyusun: Penanggung Jawab: Irfa Ampri Ketua Tim: Eko Kusdaryanto Editor: Eko Kusdaryanto Desain Grafis: Aditya Dimas S Anggota: Dedy Wahyu Winoto, Bayu Kusuma Putra, Sulamto Singgih Partono Maria Lolongan, Aditya Dimas S. Rahman S. Halim, Aditya Dimas S
i
DAFTAR ISI ................................................................................................................... i
DAFTAR GRAFIK……………......................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ………………...…………………………………………………………… iii
EXECUTIVE SUMMARY ……………………………………………………………………. v
BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
A. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO .......................................... 1
B. INFLASI ................................................................................................ 2
C. INDIKATOR KESEJAHTERAAN .......................................................... 3
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
A. PENDAPATAN NEGARA ..................................................................... 5
B. BELANJA NEGARA .............................................................................. 8
C. PROGNOSIS REALISASI APBN SAMPAI AKHIR TAHUN 2020 ....... 10
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
A. PENDAPATAN DAERAH ...................................................................... 12
B. BELANJA DAERAH .............................................................................. 16
C. PROGNOSIS REALISASI APBD SAMPAI AKHIR TAHUN 2018 ........ 17
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
A. LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KONSOLIDASIAN ................. 17
B. PENDAPATAN KONSOLIDASIAN .................... ................................... 17
C. BELANJA KONSOLIDASIAN .................... .................... ...................... 19
D. ANALISIS KONTRIBUSI DAERAH DALAM PDRB ............................... 21
BAB V BERITA / ISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
A. DAMPAK ISU COVID 19 DUNIA PADA EKONOMI SULAWESI
TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2020 …………………………………... 23
B. DANA DESA SULAWESI TENGAH DITENGAH PERUBAHAN
MEKANISME PENYALURAN DAN DAMPAK COVID 19…………….. 24
ii
Grafik 1.1 PDRB Nominal Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2019 dan 2020 ........... 1
Grafik 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sulawesi, Maluku, dan Papua dengan Nasional (persen) .............................................................................
1
Grafik 1.3 Pergerakan Inflasi Bulanan Provinsi Sulawesi Tengah dan Nasional Januari Tahun 2019 s.d. Maret Tahun 2020 (dalam Persentase)...........
2
Grafik 1.4 Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Periode Januari 2019 s.d. Marer 2020 Provinsi Sulawesi Tengah ………………………………………………
3
Grafik 2.1 Realisasi Penerimaan PPh per-KPPN Lingkup Kanwil DJPb Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2020 .........................................................
5
Grafik 2.2 Realisasi Penerimaan PPN per-KPPN Lingkup Kanwil DJPb Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2020 .........................................................
5
Grafik 2.3 Realisasi Penerimaan Bea Masuk dan Keluar Lingkup Kanwil DJPb Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2020 ............................................
6
Grafik 2.4 Realisasi PNBP Lainnya Lingkup Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2020 ...............................................................................................
6
Grafik 2.5 Realisasi PNBP BLU Lingkup Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2020 . 7
Grafik 2.6 Tren Realisasi Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja Modal, dan Belanja Bantuan Sosial Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2020 ....................................................................................
8
Grafik 2.7 Tren Realisasi Dana Transfer dan Dana Desa Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2020 ..........................................
8
Grafik 2.8 Realisasi dan Jumlah Debitur KUR di Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2020 (dalam jutaan)……………………………………………………………………..
8
Grafik 3.1 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2020 ..........................................
12
Grafik 3.2 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2020...............................
13
Grafik 3.3 Realisasi Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2020 ..................
13
Grafik 3.4 Realisasi Penerimaan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Lingkup Provinsi Sulawesi TengahTriwulan I Tahun 2020 (dalam Juta Rp)................................................................................................
14
Grafik 3.5 Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah Berdasarkan Rasio PAD Terhadap Total Pendapatan Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2020....................................................................
14
Grafik 3.6 Realisasi Pendapatan Transfer Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2020 ...................................................................
15
iii
Grafik 3.7 Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah Berdasarkan Rasio Dana Transfer Terhadap Total Pendapatan Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2020………………………………………………………………….
15
Grafik 3.8 Pagu dan Realisasi Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2020………………..
16
Grafik 3.9 Pagu dan Realisasi Belanja Pegawai, Belanja Barang, dan Belanja Modal Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d. Triwulan I Tahun 2020….
16
Grafik 3.10 Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Urusan (Lima Urusan Tertinggi) Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d. Triwulan I Tahun 2020 …………………………………………………………………………………………..
17
Grafik 4.1 Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Sulawesi Tengah s.d. Triwulan I Tahun 2019 dan Tahun 2020 ..............................................................................................
19
Grafik 4.2 Perbandingan Penerimaan Pemerintah Pusat dan Daerah terhadap Penerimaan Konsolidasian Provinsi Sulawesi Tengah s.d. Triwulan I Tahun 2020 ....................................................................................
19
Grafik 4.3 Perbandingan Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat dan Daerah terhadap Penerimaan Perpajakan Konsolidasian Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2020 ........................................................
20
Grafik 4.4 Pertumbuhan Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat dan Daerah Konsolidasian Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2020.........
20
Grafik 4.5 Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Terhadap Belanja dan Transfer Konsolidasian Triwulan I Tahun 2020 (dalam Miliar Rp)............................................
21
Grafik 4.6 Komposisi Belanja Konsolidasian Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2020 dan 2019 ......................................................
22
iv
Tabel 2.1 Pagu dan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d. Akhir
Triwulan I Tahun 2019 dan Tahun 2020 (dalam Miliar Rp)................... 4
Tabel 2.2 Profil BLU Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah ...................................... 9
Tabel 2.3 Penerusan Pinjaman Provinsi Sulteng Tahun 2020...………………………….. 9
Tabel 2.4 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d.
Triwulan IV Tahun 2020 ................................................................... 10
Tabel 3.1 Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d. Akhir Triwulan I
Tahun 2019 dan Tahun 2020 ........................................................... 11
Tabel 3.2 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d.
Triwulan IV Tahun 2020 ………………………………………………………………. 17
Tabel 4.1 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi
Sulawesi Tengah s.d.Triwulan I Tahun 2020 …………………………………. 18
Tabel 4.2 Realisasi Pendapatan Konsolidasian Pempus dan Pemda di Wilayah
Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2019 dan 2020. …………… 19
Tabel 4.3 Capaian, Target Indikator Makro Ekonomi Provinsi Sulawesi Tengah
Tahun 2020 ……………………………………………………………………………….. 21
Tabel 4.4 Laporan Statistik Keuangan Pemerintah Tingkat Wilayah Provinsi
Sulawesi Tengah Tahun 2020 ………………………………………………………. 23
Tabel 5.1 Lama Pencairan Dana Desa dari RKUN ke RKD Tahun 2019 dan 2020 26
v
EXECUTIVE SUMMARY
Perkembangan Indikator Ekonomi Makro dan Kesejahteraan
Pada akhir bulan Desember 2019, terjadi wabah Pandemik COVID-19 di Kota
Wuhan, Tiongkok. Wabah virus inipun mulai menyebar ke seluruh dunia di awal bulan
Januari 2020. Virus ini mulai masuk ke Indonesia pada awal Maret 2020. Dampak yang
ditimbulkan oleh Virus ini cukup signifikan mempengaruhi kondisi perekonomian dunia.
Adanya kebijakan dari beberapa Negara besar untuk menutup wilayahnya
mengakibatkan menurunnya transaksi perdagangan ekspor dan import antar negara.
Kondisi ini tentu berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia. Untuk mengantisipasi
dampak virus ini terhadap perekonomian Indonesia, beberapa kebijakan telah diambil
oleh Pemerintah Pusat diantaranya adalah melakukan pemunduran jadwal
penyampaian SPT dan pembebasan pengenaan denda atas keterlambatan pembayaran
pajak, dan pembebasan pajak PPN dan Pajak Penghasilan (PPH). Dari sisi pengeluaran
(belanja) Pemerintah juga mengambil kebijakan melakukan langkah pengalihan alokasi
belanja untuk mendukung penanggulangan covid-19 (recofusing), pengurangan alokasi
belanja pemerintah dan transfer ke daerah serta penghentian sementara proses
pengadaan barang dan jasa pemerintah untuk kegiatan infrastruktur.
Kinerja perekonomian di Sulawesi Tengah triwulan I Tahun 2020 cukup
terpengaruh dengan adanya wabah covid-19 yang ditandai dengan tingkat pertumbuhan
ekonomi sebesar 4,91 persen (y-o-y) atau -5,35 (q to q). Penurunan aktivitas ekonomi
dapat terlihat dari penurunan jumlah penumpang pesawat yang mengakibatkan sektor
pariwisata terpukul. Sektor pertanian mengalami nasib yang lebih baik ditandai dengan
Nilai Tukar Petani (NTP) yang relative stabil pada kisaran 96-97 di triwulan I 2020 ini.
Pemerintah harus mewaspadai imbas wabah ini pada triwulan ke 2 dan ke 3 tahun 2020,
dikarenakan dampak kebijakan yang diambil pada akhir triwulan I antara lain berupa
pembatasan wilayah mengakibatkan berhentinya sebagian besar aktifitas ekonomi di
seluruh wilayah Indonesia termasuk Sulawesi tengah yang mulai menunjukan dampak
yang lebih besar bagi perekonomian di Sulawesi tengah.
Laju inflasi di Sulawesi Tengah Triwulan I (Januari-Maret ) tahun 2020
mengalami deflasi sebesar 0,12 persen sedangkan tingkat inflasi dari tahun ke tahun (y-
on y) sebesar 2,77 persen lebih rendah jika dibandingkan dengan periode yang sama
tahun 2019 sebesar 6,33 persen. Deflasi periode triwulan I tahun 2020 disebabkan oleh
menurunnya indeks harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau (1,49
persen), diikuti oleh kelompok transportasi (0,64 persen), dan kelompok informasi,
vi
komunikasi, dan jasa keuangan (0,11 persen). Sementara kenaikan indeks harga
terbesar terjadi pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,63 persen),
kelompok kesehatan (0,50 persen), dan kelompok pakaian dan alas kaki (0,33 persen).
Perkembangan dan Pengaruh Fiskal di Daerah (APBN dan APBD)
Realisasi Pendapatan Negara triwulan I tahun 2020 sebesar Rp897,03 miliar
turun sebesar 5,58 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp950
miliar. Penerimaan pajak dari PPh relative realtif sama dengan periode yang sama tahun
2019, penurunan penerimaan terjadi pada penerimaan PPN dan PNBP. Dari sisi belanja
negara, realisasi belanja triwulan I tahun 2020 sebesar Rp4.854 miliar atau 22,06 persen
dari pagu belanja negara sebesar 22,00 triliun. Sedangkan realisasi Transfer ke Daaerah
dan Dana Desa sebesar Rp3.848 miliar (26,37 persen) naik sebesar 1.250 persen bila
dibanding periode yamg sama tahun 2019. Peningkatan realisasi belanja dan transfer
ke daerah dan dana desa disebabkan oleh adanya percepatan realisasi belanja untuk
menanggulangi wabah pandemik Covid-19 antara lain berupa pembelian alat
kesehatan, alat pelindung diri, masker, hand sanitizer.
Kinerja pelaksanaan anggaran Pemerintah Daerah di Sulawesi Tengah pada
triwulan I tahun 2020 merealisasikan pendapatan sebesar Rp4,10 triliun atau 21,1
persen mengalami penurunan sebesar 11,21 persen dibanding periode yang sama
tahun 2019. Penurunan realisasi pendapatan disebabkan dampak Virus Covid-19 yang
menyebabkan transaksi keuangan di wilayah Sulawesi Tengah menurun. Sedangkan
realisasi belanja sebesar Rp2,27 triliun naik sebesar 44,49 persen dibanding periode
yang sama tahun 2019 yang diakibatkan oleh percepatan pengeluaran belanja daerah
untuk penanggulangan wabah Covid-19.
Berdasarkan Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian (LKPK) total
pendapatan konsolidasian Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah triwulan I tahun
2020 adalah sebesar Rp1,27 triliun. Komposisi Pendapatan Pemerintah Pusat sebesar
70,90 persen lebih besar dibanding komposisi Pendapatan Pemerintah Daerah sebesar
29,10 persen. Sedangkan realisasi belanja dan transfer konsolidasian mencapai Rp3,42
triliun dimana 29,41 persen bersumber dari belanja Pemerintah Pusat dan sebesar 70,59
persen dari belanja Pemerintah Daerah.
1
01000020000300004000050000
TW I 2019 TW IV 2019 TW I 2020
ADHB ADHK
0
1
2
3
4
5
6
7
0
1
2
3
4
5
6
7PDRB Nasional
A. INDIKATOR MAKRO EKONOMI FUNDAMENTAL
1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
PDRB adalah penjumlahan nilai output bersih perekonomian yang ditimbulkan
oleh seluruh kegiatan ekonomi di suatu wilayah tertentu dan dalam satu kurun
waktu tertentu. PDRB dapat dihitung berdasarkan tiga pendekatan yakni
pendekatan produksi atau lapangan usaha, pendekatan pengeluaran, serta
pendekatan pendapatan. Dalam konteks Indonesia, baik PDB maupun PDRB
hanya dihitung melalui pendekatan produksi dan pengeluaran/penggunaan.
Laju Pertumbuhan PDB dan PDRB Regional dan Nasional
Grafik 1.1 Pertumbuhan PDB dan PDRB Tahun 2014 – 2019 C to C (persen)
Grafik 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi, Maluku dan Papua dengan Nasional (persen)
Sumber: BPS Indonesia dan BPS Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2020 (data diolah)
Ekonomi Provinsi Sulawesi Tengah triwulan I tahun 2020 dibandingkan triwulan
sebelumnya (q-to-q) mengalami kontraksi sebesar 5,35 persen. Dari sisi
produksi, kontraksi tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Konstruksi sebesar
23,93 persen. Dari sisi pengeluaran, kontraksi tertinggi dicapai oleh Pengeluaran
Konsumsi Pemerintah sebesar 61,47 persen.
Sedangkan bila dibandingkan triwulan I tahun 2019 (y-on-y), ekonomi Sulawesi
Tengah tumbuh sebesar 4,91 persen melambat bila dibandingkan periode yang
sama tahun sebelumnya sebesar 6,54 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan
tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Industri Pengolahan sebesar 16,11 persen.
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen Ekspor Luar
Negeri sebesar 22,04 persen.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi se-Sulampua mengalami pertumbuhan
sebesar 3,34 persen dibanding triwulan I Tahun 2019 (y-o-y). Pertumbuhan
tertinggi pada Triwulan I Tahun 2020 di Papua Barat dengan pertumbuhan
sebesar 5,14 persen.
2
2. Inflasi
Pada bulan Maret 2020 inflasi gabungan dua kota di Provinsi Sulawesi Tengah
(Kota Palu dan Kota Luwuk) adalah sebesar -0,40 persen, sedangkan inflasi
tahun kalender dari Desember 2019 hingga Maret 2020 sebesar -0,12 persen,
dan inflasi tahun ke tahun (yoy) dari Maret 2019 hingga Maret 2020 sebesar 2,77
persen. Dari dua kota IHK di Provinsi Sulawesi Tengah, Kota Palu tercatat
mengalami inflasi -0,35 persen dengan inflasi tahun kalender sebesar -0,07
persen dan inflasi tahun ke tahun sebesar 2,24 persen. Sementara Kota Luwuk
pada bulan ini mengalami inflasi -0,59 persen dengan inflasi tahun kalender
sebesar -0,35 persen dan inflasi tahun ke tahun sebesar 5,04 persen.
Inflasi negatif pada bulan Maret 2020 dipengaruhi oleh turunnya indeks harga
pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau (1,49 persen), diikuti oleh
kelompok transportasi (0,64 persen), dan kelompok informasi, komunikasi, dan
jasa keuangan (0,11 persen). Sementara kenaikan indeks harga terbesar terjadi
pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,63 persen), kelompok
kesehatan (0,50 persen), dan kelompok pakaian dan alas kaki (0,33 persen)
Grafik 1.2. Pergerakan Inflasi Bulanan Provinsi Sulawesi Tengah dan Nasional Januari Tahun 2019 s.d. Maret Tahun 2020 (dalam Persentase)
Sumber: BPS Prov. Sulteng dan BPS Indonesia Tahun 2020 (data diolah)
Sementara di tingkat nasional, pada Maret 2020 terjadi inflasi sebesar 0,10.
Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Maret) 2020 sebesar 0,76 persen dan
tingkat inflasi tahun ke tahun (Maret 2020 terhadap Maret 2019) sebesar 2,96
persen. Dari 90 kota, 43 kota mengalami inflasi dan 47 kota mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Lhokseumawe sebesar 0,64 persen dan terendah
terjadi di Pekanbaru, Surakarta, dan Surabaya masing-masing sebesar 0,01
-1
0
1
2
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agt Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar
Sulteng Nasional
3
persen. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Timika sebesar 1,91 persen dan
terendah terjadi di Tangerang sebesar 0,01 persen.
B. INDIKATOR KESEJAHTERAAN
1. Nilai Tukar Petani (NTP)
Nilai Tukar Petani (NTP) yang berperan sebagai indikator untuk melihat tingkat
kemampuan atau daya beli petani di pedesaan. NTP merupakan persentase
yang diperoleh dari perbandingan antara indeks harga yang diterima petani (lt)
terhadap indeks harga yang dibayar petani (lb). NTP menunjukkan daya tukar
produk pertanian terhadap barang jasa baik yang dikonsumsi rumah tangga
maupun keperluan produksi pertanian.
Grafik 1.3. Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Periode Januari 2019 s.d. Marer 2020 Provinsi Sulawesi Tengah
Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2020
NTP Provinsi Sulawesi Tengah pada bulan Maret Tahun 2020 sebesar 96,72
persen, turun 0,71 persen dibandingkan bulan Februari Tahun 2020 sebesar
97,43 persen dan naik 2,54 persen dibandingkan NTP Tahun 2019 (yoy).
Meskipun mengalami penurunan pada bulan Maret Tahun 2020, NTP Provinsi
Sulawesi Tengah masih menunjukkan tren positif.
95,12
93,72
94,18
94,11
94,52
94,83
95,27
95,92
95,11
95,36
94,4
96,22
96,92
97,43
96,72
93
94
95
96
97
98
Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agt Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar
4
Sampai dengan triwulan I-2020, realisasi Pendapatan Negara sebesar Rp897 miliar,
mengalami penurunan sebesar 5,58 persen dibandingkan periode yang sama pada
tahun 2019 (c-to-c) sebesar Rp950 Miliar. Dari sisi belanja sampai dengan akhir triwulan
I-2020, realisasi belanja sebesar Rp4,85 triliun atau baru mencapai 22,06 persen,
mengalami kenaikan sebesar 271,39 persen dibandingkan dengan realisasi belanja
pada periode yang sama pada tahun 2019 (c-to-c). Dikarenakan realisasi pendapatan
lebih kecil disbanding realisasi belanjanya, deficit periode triwulan I tahun 2020 sebesar
Rp3,957 triliun, meningkat 11 kali dibanding defisit pada periode yang sama tahun 2019.
Tabel 2.1. Pagu dan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah
s.d. Akhir Triwulan I Tahun 2019 dan Tahun 2020 (dalam Miliar Rp)
Uraian Tahun 2019 Tahun 2020
Pagu Realisasi Pagu Realisasi
A. PENDAPATAN NEGARA 4.284 950 503 897
I. PENERIMAAN DALAM NEGERI 4.284 950
503 897
1. Penerimaan Pajak 4.021 769
0 769
2. PNBP 264 181
503 128
II. HIBAH 0 0 0 0
B. BELANJA NEGARA 25.594 1.307 22.000 4.854
I. BELANJA PEMERINTAH PUSAT 8.178 919 7.412 1.006
1. Belanja Pegawai 2.349 437
2.506 450
2. Belanja Barang 3.309 386
2.868 331
3. Belanja Modal 2.507 96
2.029 225
4. Belanja Bantuan Sosial 13 0
8 0
5. Belanja Lain-lain 0 0 0 0
II. TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA 17.416 388 14.588 3.848
1. Transfer ke Daerah 15.848 103 12.978 3.733
a. Dana Perimbangan 15.649 0 12.978 3.733
1) Dana Alokasi Umum 9.996 0 8.963 3.272
2) Dana Bagi Hasil 1.135 0 519 68
3) Dana Alokasi Khusus 4.518 0
3.495 393
b. Dana Otonomi Khusus 199 103 0 0
c. Dana Keistimewaan Yogyakarta 0 0 0 0
2. Dana Desa 1.568 285
1.610 115
C. SURPLUS DEFISIT -11.346 -357 -21.496 -3.957
Sumber : GFS Preleminary Triwulan I Tahun 2020 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng, DJPK (diolah)
5
A. Pendapatan Negara
Pendapatan negara di Provinsi Sulawesi Tengah sampai dengan triwulan I Tahun
2020 sebesar Rp897 miliar yang terdiri dari penerimaan perpajakan sebesar Rp769
Miliar dan untuk PNBP sebesar Rp128 miliar.
1. Penerimaan Perpajakan
Penerimaan perpajakan sampai triwulan I-2020 sebesar Rp769 miliar, relatif
sama dengan penerimaan periode yang sama (c-to-c).
a. Pajak Penghasilan (PPh)
Penerimaan PPh per Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Tengah adalah
sebagai berikut:
Grafik 2.1. Realisasi Penerimaan PPh Kabupaten/Kota
Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d. Triwulan I Tahun 2020 (dalam Juta Rp)
Sumber: GFS Preleminary Triwulan I Tahun 2020 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng, OM SPAN (diolah)
Realisasi penerimaan PPh per Kabupaten/Kota sampai triwulan I Tahun 2020
sebesar Rp387,89 miliar atau 50,47 persen dari jumlah penerimaan
perpajakan sebesar Rp769 miliar. Realisasi penerimaan Pajak Penghasilan
(PPh) tumbuh sebesar 28,8 persen jika dibandingkan penerimaan pada
periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp300,96 miliar (c-to-c).
b. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Grafik 2.2. Realisasi Penerimaan PPN Kabupaten/Kota
Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d. Triwulan I Tahun 2020 (dalam Juta Rp)
Sumber: GFS Preleminary Triwulan I-2020 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng, OM SPAN (diolah)
38.741 35.636 36.800
68.924 81.286
76.164
4.923 4.405 4.761
12.277 11.289 10.518 -
20.000
40.000
60.000
80.000
100.000
Januari Pebruari MaretPalu, Sigi, Donggala, Parimo Poso, Maorowali, Morut, Touna
28.100 36.214
30.202
8.694
24.905
(37.740)
23.624 11.683 7.364
(40.000)
(20.000)
-
20.000
40.000
Januari Pebruari Maret
Palu, Sigi, Donggala, Parimo Poso, Morowali, Morut, Touna Tolitoli, Buol Banggai, Bankep, Banglut
6
27.046 13.891
9.262 3.975 3.956 5.005
1.478 622
41.416
-
10.000
20.000
30.000
40.000
50.000
Jan Feb Maret
Mill
ion
s
Palu, Sigi, Donggala, Parimo Poso, Maorowali, Morut, Touna Tolitoli, Buol Banggai, Bankep, Banglut
Jika dilihat pada tabel di atas, realisasi penerimaan PPN di Kabupaten/Kota
di Provinsi Sulawesi Tengah sampai triwulan I Tahun 2020 sebesar Rp311,5
miliar atau 40,53 persen dari jumlah penerimaan perpajakan sebesar Rp769
miliar. Realisasi penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) mengalami
penurunan sebesar 12,94 persen jika dibandingkan penerimaan pada periode
yang sama tahun 2019 sebesar Rp357,8 miliar (c-to-c).
c. Penerimaan Bea Masuk dan Keluar
Grafik 2.3. Penerimaan Bea Masuk dan Keluar Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d. Triwulan I Tahun 2020 (dalam Juta Rp)
Sumber: GFS Preleminary Triwulan I-2020 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng, OM SPAN (diolah)
Penerimaan Bea Masuk dan Bea Keluar sampai triwulan I-2020 sebesar
Rp46,80 miliar dengan penerimaan terbesar dibukukan oleh KPBC Poso
mencapai 83,8 persen dari seluruh penerimaan Bea Masuk dan Bea Keluar
sampai dengan triwulan I-2020.
2. Penerimaan Negara Bukan Pajak
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sampai triwulan I-2020 sebesar Rp128
miliar, menurun sebesar 29 persen dibanding penerimaan pada periode yang
sama tahun 2019.
a. Penerimaan PNBP Lainnya
Grafik 2.4. Realisasi PNBP Lainnya Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d. TW I Tahun 2020 (dalam Juta Rp)
Sumber: GFS Preleminary Triwulan I-2020 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng, OM SPAN (diolah)
-
7.504 1.566
10.285
24.523
12.308
- - 49 -
10.000
20.000
30.000
Januari Pebruari Maret
Mill
ion
s
Palu, Sigi, Donggala, Parimo Poso, Maorowali, Morut, Touna Tolitoli, Buol Banggai, Bankep, Banglut
7
Penerimaan PNBP Lainnya sampai dengan triwulan I-2020 sebesar Rp115,04
miliar atau telah mencapai 90,28 persen dari target penerimaan PNBP
Lainnya tahun 2020 sebesar Rp127,4 miliar.
b. Penerimaan PNBP BLU
Grafik 2.5. Realisasi PNBP BLU Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah
s.d. Triwulan I Tahun 2020 (dalam Juta Rp)
Sumber: GFS Preleminary Triwulan I-2020 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng, OM SPAN (diolah)
Sulawesi Tengah mengelola tiga BLU (Universitas Tadulako, Rumah Sakit
Umum (RSU) Bhayangkara dan Bandara Mutirata Sis Aljufri). Penerimaan
PNBP BLU sampai dengan triwulan I-2020 sebesar Rp13,45 miliar atau baru
tercapai 3,58 persen dari target penerimaan BLU tahun 2020 sebesar
Rp376,03 miliar. Penerimaan BLU sampai dengan triwulan I- 2020 turun
sebesar -87,17 persen jika dibandingkan periode yang sama (c-to-c) tahun
2019 sebesar Rp104,87 miliar.
c. Pendapatan Hibah
Sampai dengan Triwulan I-2020 tidak terdapat target dan realisasi
pendapatan hibah lingkup Provinsi Sulawesi Tengah.
B. Belanja Negara
Belanja Negara lingkup Provinsi dalam kelompok besar terdiri dari belanja
Pemerintah Pusat dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa dengan realisasi belanja
sebesar Rp4,85 triliun dan Rp3,85 triliun.
1. Belanja Pemerintah Pusat
Realisasi belanja Pemerintah Pusat sampai dengan triwulan I-2020 sebesar
Rp1,01 triliun (13,58 persen) tumbuh 13,58 persen dibandingkan periode yang
sama tahun 2019 (c-to-c).
-
5.317
8.134
-
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
Jan Feb Maret
Mill
ion
s
Palu, Sigi, Donggala, Parimo Poso, Maorowali, Morut, Touna
Tolitoli, Buol Banggai, Bankep, Banglut
8
Grafik 2.6. Tren Realisasi Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja Modal, dan Belanja
Bantuan Sosial Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d. TW I Tahun 2020 (dalam Juta Rupiah)
Sumber: GFS Preleminary Triwulan I 2020 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng, OMSPAN (diolah)
2. Transfer ke Daerah dan Dana Desa
Grafik 2.7. Tren Realisasi Dana Transfer dan Dana Desa Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d. TW I Tahun 2020 (dalam Miliar Rupiah)
Sumber: GFS Preleminary Triwulan I-2020 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng, OMSPAN,DJPK (diolah)
Realisasi Penyaluran Transfer ke Daerah dan Dana Desa sampai dengan
triwulan I 2020 sebesar Rp3,73 triliun (28,7 persen) lebih baik disbanding
periode yang sama tahun 2019 yang belum ada realisasi. Realisasi Dana Desa
Rp114,68 miliar atau sebesar 7,12 persen sedangkan realisasi DAK sebesar
Rp393,12 miliar atau sebesar 11,25 persen.
3. Pengelolaan BLU
Terdapat tiga BLU di Sulawesi Tengah yang mengelola aset sampai dengan
triwulan I-2020 sebesar Rp6,59 triliun. Berdasarkan komposisi pagu belanja BLU
dibanding RM, tingkat kemandirian BLU Rumkit Bhayangkara cukup mandiri
dengan nilai komposisi sebesar 62,33 persen.
-
50.000
100.000
150.000
200.000
Januari Pebruari Maret
Mill
ion
s
Bel.Pegawai Bel.Barang Bel.Modal Bel.Bansos
-
500
1.000
1.500
2.000
2.500
Januari Pebruari Maret
DAK Fisik DAK Non Fisik Dana Desa DBH DAU
9
Tabel 2.2. Profil Badan Layanan Umum Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2020 (dalam Juta Rp)
No. Nama BLU Jenis Layanan Aset Pagu 2019
2019 RM BLU
1. Universitas Tadulako Pendidikan 2.976.885 227.309 268.331
2. Rumkit Bhayangkara Kesehatan 44.149 10.942 18.103
3. Bandara Mutiara Palu Barang dan Jasa Lainnya 3.576.144 41.063 30.226
Jumlah 6.586.531 276.730 318.462
Sumber: BLU lingkup Kanwil DJPb Provinsi Sulteng, 2020 (diolah)
4. Manajemen Investasi Pusat
a. Penerusan Pinjaman
Sampai dengan triwulan I-2020, di Provinsi Sulawesi Tengah mengelola 2
debitur yang terdiri dari 2 LOAN dengan hak tagih pemerintah sebesar
Rp18,87 miliar.
Tabel 2.3 Penerusan Pinjaman Provinsi Sulteng Tahun 2020
No LOAN ID Nama SLA Penerima SLA Hak Tagih Tingkat
Bunga (%)
1 2180201 SLA-1203/DP3/2006 Pemkab. Parimo 4.894.229.001 08.29
2 2198001 SLA-1241/DSMI/2011 Pemkab. Morowali 13.980.634.066 08.29
Jumlah 18.874.863.067
Sumber: Direktorat SMI, 2020 (diolah)
b. Kredit Program
Grafik 2.8. Realisasi dan Jumlah Debitur KUR di Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2020
(dalam jutaan)
Sumber: Direktorat SMI, 2020 (diolah)
Dalam rangka meningkatkan dan memperluas akses pembiayaan kepada
usaha produktif serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan
tenaga kerja, pemerintah memberikan kredit kepada pelaku usaha di
Sulawesi Tengah melalui kredit Kerdit Usaha Rakyat (KUR). Realisasi kredit
KUR sampai triwulan I-2020 sebesar Rp515,59 miliar yang telah disalurkan
57.293 47.608
35.223 41.333
20.903
47.328 42.507
116.977
9.458 15.315 4.600
77.047
1.421 1.446 1.064 1.111 757 1.347 1.281
3.749
326 490 20
1.401
-
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
-
40.000
80.000
120.000
160.000
Banggai Donggala Buol Bangkep Touna Banglut
Realisasi KUR Jumlah Debitur
10
kepada 14.413 debitur. Sebagai tindak lanjut dari penyaluran pembiayaan
Kredit Program, pemerintah telah meluncurkan program UMi (Ultra Mikro)
untuk menyentuh pengusaha Ultra Mikro. Tahun 2020 realisasi penyaluran
UMi sampai dengan triwulan I-2020 sebesar Rp1,08 miliar yang disalurkan
kepada 148 debitur.
C. Prognosis Realisasi APBN
Perkiraan pendapatan negara dan belanja negara sampai dengan akhir tahun 2020
dalam lingkup Provinsi Sulawesi Tengah sebagai berikut:
Tabel 2.4. Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d. Triwulan IV Tahun 2020 (dalam Juta Rp)
Uraian
Realisasi s.d. Triwulan I Perkiraan Realisasi s.d. Triwulan IV
Pagu Realisasi % Realisasi
Terhadap Pagu Rp
% Perkiraan Realisasi Terhadap Pagu
Pendapatan Negara 503.460 897.033 178,17% 5.554.533 > 100 % **
Belanja Negara 21.999.901 4.854.032 22,06% 20.890.291 94,96%
Surplus/Defisit -21.496.441 -3.956.999 18,41% -20.437.657 95,07%
Proyeksi realisasi pendapatan dan belanja negara sampai akhir tahun 2020 dengan
menggunakan analisis trend dalam kurun waktu tahun 2015 s.d 2019 sebesar
Rp5,55 triliun dan Rp20,89 triliun sehingga masih terjadi defisit sebesar -Rp20,44
triliun. Namun bila melihat perkembangan dampak perekonomian akibat wabah
COVID-19, diperkirakan realisasi Pendapatan pada akhir tahun 2020 menurun bila
dibanding penerimaan negara pada tahun 2020.
11
APBD merupakan salah satu mesin pendorong pertumbuhan ekonomi di daerah. Selain
itu, APBD juga sebagai alat pendorong dan salah satu penentu tercapainya target dan
sasaran makro ekonomi daerah yang diarahkan untuk mengatasi berbagai kendala dan
permasalahan pokok yang merupakan tantangan dalam mewujudkan agenda
pemerintah untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan mandiri. Arah kebijakan
fiskal Provinsi Sulawesi Tengah dapat dilihat pada profil I-account-nya, sebagaimana
Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d. Akhir Triwulan I Tahun 2019 dan Tahun 2020 (dalam Miliar Rp)
Uraian Tahun 2019 Tahun 2020
Pagu Realisasi Pagu Realisasi
PENDAPATAN 21.299 4.361 19.454 4.131
Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2.413 497 1.530 367
Pendapatan Pajak Daerah 1.254 399 461 251
Hasil Retribusi 249 41 276 42
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan 41 0 26 1
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 870 57 766 74
Pendapatan Transfer 15.448 3.356 16.917 3.763
Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan 15.448 3.356 15.178 3.757
Dana Bagi Hasil Pajak 0 0 243 14
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak 1.006 176 283 53
Dana Alokasi Umum 9.936 3.038 10.126 3.507
Dana Alokasi Khusus 4.506 142 4.525 183
Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya 2.415 470 1.739 5
Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 2.415 470 1.739 5
Transfer Pemerintah Provinsi 0 0 0 0
Transfer Bantuan Keuangan 0 0 0 1
Bantuan Keuangan dari Pemda Provinsi 0 0 0 1
Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah 1.022 38 1.005 1
Pendapatan Hibah 384 8 410 1
Dana Bagi hasil pajak dari provinsi dan Pemda
lainnya
372 0 375 0
Bantuan Keuangan dari Provinsi/Kabupaten/Kota lainnya
261 27 5 0
Pendapatan lainnya 5 3 215 0
BELANJA 20.857 1.571 20.430 2.272
Belanja Pegawai 8.103 1.044 8.119 1.246
Belanja Barang 4.562 318 4.731 306
Belanja Bunga 3 0 2 0
Belanja Subsidi 1 1 2 0
Belanja hibah 735 26 1.490 206
Belanja Bantuan Sosial 45 2 1.933 415
Belanja Batuan Keuangan 6 0 0 0
Belanja Modal 4.459 101 4.126 93
Belanja tidak terduga 0 0 27 6
TRANSFER BANTUAN KEUANGAN 2913 79 2.892 27
Transfer Bantuan Keuangan ke Desa 2.133 75 2.434 2
Transfer Bantuan Bagi Hasil Kepada Prov/bab’Kota/Desa 780 4 458 25
JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 20.827 1.571 23.327 2.301
SURPLUS/DEFISIT 472 2.790 -3.873 1.830
Sumber: SIKD, DJPK Kemenkeu (diolah)
12
Target pendapatan pemda di Sulawesi Tengah tahun 2020 sebesar Rp19,45 triliun turun
Rp1,84 triliun atau turun -8,64 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama
tahun 2019 (y-on-y). Realisasi pendapatan sampai dengan triwulan I-2020 sebesar
Rp4,13 triliun atau 21,23 persen namun mengalami penurunan sebesar -5,27 persen
dibanding realisasi pendapatan dengan periode yang sama tahun 2019 (y-on-y). Dari
sisi belanja dan transfer, pagu tahun 2020 sebesar Rp23,32 triliun mengalami kenaikan
Rp2,50 triliun (y-on-y) dengan realisasi sebesar Rp2,30 triliun.
A. Pendapatan Daerah
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Realisasi PAD agregat seluruh Pemda di Provinsi Sulawesi Tengah sampai
dengan triwulan I-2020 sebesar Rp367 miliar atau 23,98 persen dari target PAD
Tahun 2020 sebesar Rp1,53 triliun, Realisasi ini mengalami penurunan sebesar
Rp130 miliar atau turun sebesar -26,15 persen dibanding penerimaan pada
periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp497 miliar (y-on-y).
a. Penerimaan Pajak Daerah
Penerimaan pajak daerah sampai dengan triwulan I-2020 mencapai Rp251
miliar turun sebesar -37,09 persen dibandingkan periode yang sama pada
tahun 2019 sebesar Rp399 miliar (y-on-y). Secara terinci penerimaan pajak
daerah per kabupaten/kota di Sulawesi Tengah tersaji pada Grafik 3.1.
Grafik 3.1. Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Kabupaten/Kota
Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2020 (dalam Juta Rp)
Sumber: SIKD, DJPK Kemenkeu (diolah)
b. Penerimaan Retribusi Daerah
Kontribusi retribusi daerah pada PAD di Sulawesi Tengah sebesar 11,17
persen dengan realisasi penerimaan retribusi daerah sebesar Rp41 miliar
baru mencapai 14,85 persen dari target penerimaan sebesar Rp276 miliar.
Jika dibandingkan dengan penerimaan pada periode yang sama tahun 2019,
-
20.000
40.000
60.000
80.000
Januari Februari Maret
Juta
Rp Pemprov
Banggai
Bangkep
Buol
Tolitoli
Donggala
Morowali
Poso
13
realisasi penerimaan retribusi daerah relatif sama. Secara terinci
penerimaan retribusi daerah tersaji pada Grafik 3.2.
Grafik 3.2. Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Kabupaten/Kota
Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2020 (dalam Juta Rp)
Sumber: SIKD, DJPK Kemenkeu (diolah)
c. Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
Penerimaan hasil kekayaan daerah yang dipisahkan lingkup Provinsi
Sulawesi Tengah sampai dengan triwulan I-2020 sebesar Rp0,01 miliar atau
0,04 persen. Ada 2 daerah yang membukukan pendapatan dari penerimaan
kekayaan daerah yang dipisahkan yaitu Kabupaten Toli-Toli dan Kabupaten
Donggala. Sedangkan ke-12 pemerintah daerah lainnya belum terdapat
penerimaan. Secara terinci penerimaan hasil kekayaan daerah yang
dipisahkan tersaji pada Grafik 3.3.
Grafik 3.3. Realisasi Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2020 (dalam Juta Rp)
Sumber: SIKD, DJPK Kemenkeu (diolah)
d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
Penerimaan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah sampai dengan
triwulan I-2020 terealisasi sebesar Rp74 miliar atau 9,66 persen dari target.
Nilai tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 29,82 persen jika
dibandingkan penerimaan pada periode yang sama pada tahun 2019
-
500
1.000
1.500
2.000
2.500
3.000
3.500
4.000
Januari Februari Maret
Juta
Rp Pemprov
Banggai
Bangkep
Buol
Tolitoli
Morowali
Poso
Palu
-
2
4
6
8
10
12
Januari Februari Maret
Juta
Rp Pemprov
Banggai
Bangkep
Buol
Tolitoli
Donggala
Morowali
Poso
14
sebesar Rp57 miliar (y-o-y). Secara terinci realisasi penerimaan Penerimaan
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah tersaji pada Grafik 3.4
Grafik 3.4. Realisasi Penerimaan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
Lingkup Provinsi Sulawesi TengahTriwulan I Tahun 2020 (dalam Juta Rp)
Sumber: SIKD, DJPK Kemenkeu (diolah)
Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah
Pada Triwulan I-2020, berdasarkan realisasi PAD terhadap terhadap Total
Pendapatan Kabupaten/Kota di Sulawesi Tengah rata-rata hanya sebesar 8,89
persen. Secara terinci kemandirian keuangan daerah berdasarkan realisasi PAD
terhadap terhadap Total Pendapatan Kabupaten/Kota di Sulawesi Tengah tersaji
pada Grafik 3.5.
Grafik 3.5. Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah Berdasarkan Rasio PAD Terhadap Total
Pendapatan Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2020
Sumber: SIKD, DJPK Kemenkeu (diolah)
Jika dianalisis lebih jauh pada grafik diatas, dengan tidak memasukkan data
penerimaan PAD pada Pemprov Sulteng, Kabupaten Donggala, dan Kota Palu
maka rata-rata kemandirian keuangan daerah dari realisasi PAD terhadap Total
Pendapatan hanya sebesar 4,19 persen. Rata-rata kemandirian keuangan
daerah mengalami kenaikan 0,67 persen jika dibandingkan triwulan I-2019 yang
sebesar 8,22 persen.
-
5.000
10.000
15.000
20.000
Januari Februari Maret
PemprovBanggaiBangkepBuolTolitoliDonggalaMorowaliPosoPaluParimoTounaSigiBanglutMorut
26,86%
1,87%
11,63%
1,83%5,31%
0,06%
9,21%4,65%
1,87%
7,39%2,08%
7,52%4,35%
10,04%
8,89%
0,00%
5,00%
10,00%
15,00%
20,00%
25,00%
30,00%
Rasio PAD terhadap Pendapatan Rata-rata Rasio
15
2. Pendapatan Transfer
Realisasi pendapatan transfer triwulan I-2020 sebesar Rp3,76 triliun atau 22,24
persen dari target pendapatan transfer tahun 2020 sebesar Rp16,91 triliun.
Penyerapan pada triwulan I-2020 belum optimal, salah satu penyebab
penyerapan karena belum adanya realisasi penyerapan DAK Fisik.
Grafik 3.6. Realisasi Pendapatan Transfer Provinsi Sulawesi Tengah
Triwulan I Tahun 2020
Sumber: SIKD, DJPK Kemenkeu (diolah)
Rata-rata realisasi penyerapan dana transfer sampai triwulan I-2020 sebesar
22,25 persen telah dapat memenuhi kebutuhan belanja pada Pemda hal terlihat
dengan tingginya surplus APBD sampai dengan triwulan I-2020.
Tingkat Kemandirian Pemerintah Daerah terhadap Dana Perimbangan
Pemerintah Daerah di Provinsi Sulawesi Tengah masih sangat bergantung
kepada dana transfer untuk membiayai rencana belanja yang telah ditetapkan
oleh Pemda. Hal ini terlihat pada triwulan I-2020 rata-rata tingkat kemandirian
pendapatan terhadap dana transfer yang sangat tinggi yaitu sebesar 91,10
persen.
Grafik 3.7. Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah Berdasarkan Rasio Dana Transfer
Terhadap Total Pendapatan Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2020
Sumber: SIKD, DJPK Kemenkeu (diolah)
17,73%21,07% 21,04%
24,12% 22,08%
55,32%
15,65%
21,77% 19,73% 20,59% 20,65%15,83%
21,45%
26,99%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
-
500
1.000
1.500
2.000
2.500
3.000
3.500
Pemprov Poso Donggala Toli-Toli Banggai Buol Morowali Bangkep Parimo Touna Sigi Banglut Morut Palu
Miliar RPPagu Realisasi Persentase
73,08%
98,13%88,37%
98,17%94,69%
99,94%
90,79%95,35%
98,10%92,61%
97,92%92,48%
95,65%89,96%
91,10%
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
120,00%
Rasio Dana Transfer terhadap Pendapatan Rata-rata Rasio
16
3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sampai dengan triwulan I-2020
sebesar Rp0,53 miliar atau 0,05 persen dari target penerimaan sebesar Rp1,00
triliun. Secara terinci realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah tersaji
pada Grafik 3.8.
Grafik 3.8. Pagu dan Realisasi Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah
Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2020
Sumber: SIKD, DJPK Kemenkeu (diolah)
B. Belanja Daerah
1. Belanja Pegawai, Belanja Barang, dan Belanja Modal
Alokasi belanja dan transfer tahun 2020 sebesar Rp23,32 triliun dengan realisasi
belanja sebesar Rp2,30 trilun atau 9,86 persen dari alokasi belanja dan transfer.
Alokasi belanja terbesar pada belanja pegawai sebesar Rp8,11 triliun (39,74
persen), belanja barang dan jasa sebesar Rp4,73 triliun (23,16 persen), dan
belanja modal Rp4,12 triliun (20,20 persen).
Pertumbuhan realisasi belanja sampai triwulan I-2020 jika dibandingkan dengan
realisasi triwulan I-2019 (q-to-q) secara umum mengalami pertumbuhan yaitu,
belanja pegawai mengalami pertumbuhan 19,35 persen, belanja barang -3,77
persen dan belanja modal -8,91 persen.
Grafik 3.9. Pagu dan Realisasi Belanja Pegawai, Belanja Barang, dan Belanja Modal
Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d. Triwulan I Tahun 2020
Sumber: SIKD, DJPK Kemenkeu (diolah)
2,50%0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,16% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
-
50
100
150
200
Pemprov Poso Donggala Toli-Toli Banggai Buol Morowali Bangkep Parimo Touna Sigi Banglut Morut Palu
Miliar RPPagu Realisasi Persentase
8.119
4.732 4.127
1.246 307 93
15,35%
6,48%
2,25%
0%
5%
10%
15%
20%
-
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa Belanja Modal
Mili
ar R
p
Pagu Realisasi Persentase
17
2. Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan
Grafik 3.10. Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Urusan (Lima Urusan Tertinggi)
Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d. Triwulan I Tahun 2020
Sumber: SIKD, DJPK Kemenkeu (diolah)
Klasifikasi belanja berdasarkan urusan di Sulawesi Tengah terbagi dalam 29
belanja urusan. Dari urusan yang memperoleh pagu tertinggi adalah Otda, Pem
Umum, Adm Keuda dan Kepegawaian mencapai 47,39 persen dari pagu belanja
tahun 2020 dengan capaian realisasi sebesar 11,47 persen. Belanja urusan
Pekerjaan Umum yang terkait infrastruktur dan Pertanian yang bersifat produktif
masih masuk dalam lima tertinggi mempunyai porsi tertinggi memperoleh pagu
anggaran Rp2,57 triliun dan Rp0,61 triliun atau 12,57 persen dan 2,98 persen
dari total pagu belanja tahun 2020 sebesar Rp20,43 triliun .
C. Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Akhir Tahun 2019
Tabel 3.2. Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah
s.d. Triwulan IV Tahun 2020 (dalam Miliar Rp)
Uraian Pagu
Realisasi s.d. Triwulan I
Perkiraan Realisasi
s.d. Triwulan IV
Rp % Realisasi
Terhadap Pagu Rp
% Perkiraan
Realisasi Terhadap
Pagu
Pendapatan Daerah 19.454 4.131 21,23 18.625 95,74
Belanja Daerah 23.327 2.301 9,86 21.104 90,47
Surplus/Defisit -3.873 1.830 -2.479
Perkiraan realisasi pendapatan daerah dan belanja daerah diproyeksikan dengan
menggunakan analisis trend dalam kurun waktu tahun 2015 s.d 2019, dari hasil
analisis tersebut maka diperkirakan pendapatan daerah sebesar Rp18,62 triliun
(95,74 persen) dan capaian belanja daerah sebesar Rp21,10 triliun (90,47 persen).
5.006
3.465
2.577
614 1.111
548 250 115 60
11,47% 10,94%
7,22%
4,45%
9,70%
0%
4%
8%
12%
16%
20%
(1.000)
1.000
3.000
5.000
7.000
Otda, Pem Umum,Adm Keuda dan
Kepegawaian
Pendidikan Kesehatan Pekerjaan Umum Pertanian
Mili
ar R
P
Pagu Realisasi Persentase
18
A. Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian
Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian (LKPK) adalah laporan yang disusun
berdasarkan konsolidasi Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dengan
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah(LKPD) Konsolidasian dalam periode
tertentu. Pada tingkat wilayah, Kanwil Ditjen Perbendaharaan menyusun LKPK
Tingkat Wilayah yang mengonsolidasikan LKPP Tingkat Wilayah dan LKPD
Konsolidasian di wilayah kerja Kanwil Ditjen Perbendaharaan.
Tabel 4.1. Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulawesi
Tengah s.d.Triwulan I Tahun 2020 (dalam Juta Rupiah)
Uraian 2020 2019
Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi
Pendapatan Negara 897.033 4.100.983 1.265.289 -17,70% 1.537.362
Pendapatan Perpajakan 768.541 251.295 1.019.836 --18,87% 1.256.966
Pendapatan Bukan Pajak 128.492 116.449 244.941 -10,24% 272.898 Hibah 0 512 512 -93,18% 7.499 Transfer 0 3.733.239 0 100,00% 0
Belanja Negara 4.854.032 2.300.534 3.421.327 35,08% 2.532.793 Belanja Pemerintah 1.006.115 2.272.963 3.279.078 73,31% 2.450.633 Transfer 3.847.917 27.570 142.249 116,59% 82.161
Surplus/(Defisit) -3.956.999 1.571.737 -2.156.038 116,59% -995.431 Pembiayaan 0 452.931 452.931 1154,66% 36.100
Penerimaan Pembiayaan Daerah 0 455.431 455.431 1101,70% 37.899
Pengeluaran Pembiayaan Daerah 0 2.500 2.500 38,97% 1.799
Sisa Lebih (Kurang) Pembiayaan Anggaran
-3.956.999 2.024.668 -1.296.235 35,12% -959.331
Sumber: LKPK Kanwil DJPb Prov. Sulawesi Tengah (diolah)
Catatan:
*) Seluruh Pengeluaran Transfer pemerintah pusat dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemerintah Daerah
B. Pendapatan Konsolidasian
Pendapatan Pemerintahan Umum (General Government Revenue) atau
Pendapatan Konsolidasian Tingkat Wilayah sampai triwulan I-2020 sebesar Rp1,26
triliun yang terdiri dari pendapatan Pempus sebesar Rp897 Milyar dan pendapatan
Pemda sebesar Rp4,10 triliun.
1. Analisis Proporsi dan Perbandingan
Proporsi realisasi Pendapatan Konsolidasian sampai triwulan I-2020 didominasi
oleh penerimaan perpajakan konsolidasian sebesar 1,02 triliun atau 65,48
persen, penerimaan perpajakan turun sebesar 23,25 persen jika dibandingkan
periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp1,25 (y-on-y). Selanjutnya proporsi
pendapatan PNBP konsolidasian sebesar 15,69 persen mengalami
pertumbuhan negatif 11,65 persen.
19
897.033 768.541 128.492 - -
3.872.271
251.295 115.937
512
3.504.526
-
2.000.000
4.000.000
6.000.000
Pendapatan Pen. Perpajakan PNBP Hibah Transfer
Mill
iar
Ru
pia
h
Pemerintah Pusat Pemerintah Daerah
Grafik 4.1. Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian
di Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2020 dan Tahun 2019
Sumber: LKPK Kanwil DJPb Prov. Sulawesi Tengah (diolah)
Pendapatan konsolidasian sampai dengan triwulan I-2020 secara umum masih
lebih besar dibukukan oleh pendapatan Pempus dibandingkan Pemda dengan
perbandingan 90,62 persen dibanding 9,38 persen. Secara terinci perbandingan
komposisi pendapatan terhadap penerimaan konsolidasian disajikan pada Grafik
4.2.
Grafik 4.2. Perbandingan Penerimaan Pemerintah Pusat dan Daerah terhadap Penerimaan Konsolidasian Provinsi Sulawesi Tengah s.d. Triwulan I Tahun 2020
Sumber: LKPK Kanwil DJPb Prov. Sulawesi Tengah (diolah)
2. Analisis Perubahan
Dari sisi penerimaan perpajakan, penerimaan masih didominasi penerimaan
pajak dalam negeri yang mencapai 94,49 persen atau Rp963,61 milyar dari
penerimaan pajak sebesar Rp1,02 triliun. Penerimaan pajak perdangan
internasional Rp56,23 milyar atau hanya sebesar 5,51 persen dari total
penerimaan perpajakan.
Tahun 2020 Tahun 2019
Transfer 292.706.396.804 -
Hibah 511.734.600 7.498.569.564
Pendapatan Bukan Pajak 244.428.998.903 272.897.564.000
Pendapatan Perpajakan 1.019.836.103.914 1.256.965.884.361
65.48% 81.76%15.69%17.75%
0.03%
0.49%18.79%
- 200.000.000 400.000.000 600.000.000 800.000.000
1.000.000.000 1.200.000.000 1.400.000.000 1.600.000.000 1.800.000.000
Rib
u R
up
iah
20
Grafik 4.3. Perbandingan Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat dan Daerah terhadap Penerimaan Perpajakan Konsolidasian Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2019
Sumber: LKPK Kanwil DJPb Prov. Sulawesi Tengah (diolah)
Dilihat dari sisi pertumbuhan (y-on-y), penerimaan perpajakan konsolidasian
triwulan I tahun 2020 merupakan yang terendah dalam 3 tahun terakhir, turun
sekian 65,74 persen dari tahun 2019 dan 45,14 persen dari tahun 2018 pada
periode yang sama.
Grafik 4.4. Pertumbuhan Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat dan Daerah Konsolidasian Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2020
Sumber: LKPK Kanwil DJPb Prov. Sulawesi Tengah (diolah)
3. Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap kenaikan realisasi pendapatan
konsolidasian
Pada Triwulan I-2020 PDRB ADHB terealisasi sebesar Rp41,27 triliun dengan
pertumbuhan ekonomi Ekonomi Sulawesi Tengah sebesar 4,91 persen (y-on-y).
Sedangkan pada saat yang sama, pendapatan yang diterima Pempus dan
Pemda terealisasi sebesar Rp1,02 triliun atau terkoreksi sebesar -23 persen.
Dari hal tersebut secara umum turunnya pendapatan konsolidasian (y-o-y)
berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi yang terjadi di Provinsi Sulawesi
Tengah.
1.788.000 3.112.099
963.602 1.267.000
2.249.308
712.306
0
1.000.000
2.000.000
3.000.000
4.000.000
2018 2019 2020
Mill
ion
s
Pajak dalam negeri Pajak Perdagangan Internasional
21
Tabel 4.2. Realisasi Pendapatan Konsolidaian Pempus dan Pemda di Wilayah Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2018, 2019 dan 2020
Uraian 2018 2019 2020
Realisasi Realisasi Kenaikan Realisasi Kenaikan
Pendapatan
Perpajakan 890,769,444,660 1,256,965,884,361 29.13% 1,019,836,103,914 -23%
Pendapatan Bukan
Pajak 275,215,785,748 272,897,564,000 -0.85% 244,428,998,903 -12%
Hibah - 7,498,569,564 100.00% 511,734,600 -1365%
Total 1,165,985,230,408 1,537,362,017,925 24.16% 1,264,776,837,418 -22%
PDRB/Pert. Ekonomi 34,895 T 38,95 T 10.41%
Sumber: BPS Sulteng, LKPK Kanwil DJPb Prov. Sulawesi Tengah, (diolah)
Rasio pertumbuhan ekonomi terhadap kenaikan pendapatan konsolidasian pada
tahun 2020 secara keseluruhan mengalami koreksi jika dibanding dengan tahun
sebelumnya dan kembali pada angka yang tidak jauh berbeda dengan rasio
tahun 2018.
C. Belanja Konsolidasian
Belanja Pemerintahan Umum (General Government Spending) atau Belanja
Konsolidasian Tingkat Wilayah adalah konsolidasian antara seluruh belanja
Pemerintah Pusat dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode
pelaporan yang sama, dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal
(berelasi).
1. Analisis Proporsi dan Perbandingan
Belanja konsolidasian triwulan I-2020 sebesar Rp7,15 triliun yang merupakan
belanja konsolidasian Pempus dan Pemda dengan proporsi 67,85 persen dan
32,15 persen dari total realisasi belanja konsolidasian.
Grafik 4.5. Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Terhadap Belanja dan Transfer Konsolidasian
Triwulan I Tahun 2020 (dalam Miliar Rp)
Sumber: LKPK Kanwil DJPb (diolah)
450 331 225
- - - - - -
3.848
1.246
307 93 206 415
7 - 28 -
1.000
2.000
3.000
4.000
5.000
Belanja Pegawai Belanja Modal Subsidi Bantuan Sosial Belanja Lain-lain
Mily
ar R
up
iah
Pemerintah Pusat Pemerintah Daerah
22
Dilihat dari tabel diatas, total realisasi belanja konsolidasian, tiga proporsi paling
besar ditempati oleh belanja pegawai dengan proporsi sebesar 51,30 persen,
belanja barang sebesar 19,29 persen, dan belanja modal sebesar 9,60 persen.
2. Analisis Perubahan
Grafik 4.6. Komposisi Belanja Konsolidasian Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2020 dan 2019
2020 2019
Sumber: LKPK Kanwil DJPb (diolah)
Realisasi belanja konsolidasian di Sulteng triwulan I-2020 secara agregat naik
sebesar R773,85 miliar atau tumbuh 23,40 persen dibanding periode yang sama
tahun 2019 sebesar Rp2,53 triliun (y-on-y). Komposisi belanja tiga kelompok
yang sangat berpengaruh terhadap perubahan adalah belanja bantuan sosial
mengalami kenaikan sebesar Rp413,65 miliar tumbuh 12,51 persen, belanja
pegawai naik Rp272,62 miliar tumbuh 8,24 persen dan belanja modal naik
sebesar Rp120,60 miliar atau tumbuh sebesar 3,65 persen.
3. Analisis Dampak Kebijakan Fiskal kepada Indikator Ekonomi Regional
Tabel 4.3. Target dan Realisasi Indikator Ekonomi Regional Tahun 2020
Uraian Kebijakan Umum APBD Tahun 2020
Realisasi Triwulan I - 2020
PDRB 7-7,5 4,91 Inflasi 4-5 % 2,32 % Pengangguran Terbuka 3,5-4,0 3,15 Penduduk Miskin 12,7-13,2 13,18 Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) 2,6-2,7 3.19 Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) 0,72-0,75% 1.15
Sumber: Bapedda Prov. Sulteng, BPS Sulteng (diolah)
Secara umum target indikator yang telah ditetapkan belum dapat terpenuhi.
Untuk pertumbuhan ekonomi pada triwulan I-2020 masih dibawah target yang
ditetapkan untuk tahun 2020 sebesar 7-7,5 dengan realisasi sebesar 4,91 persen
melambat jika dibandingkan triwulan I-2019 sebesar 6,77 persen. Inflasi juga
23
mencapai target yang ditetapkan, sedangkan angka tingkat pengangguran
terbuka dan tingkat pendudukan miskin belum mampu memenuhi target. Dua hal
yang menjadi catatan positif adalah indeks kedalaman dan keparahan
kemiskinan yang melewati target yang ditetapkan dan secara simultan
realisasinya juga naik dari periode yang sama tahun 2019.
Belanja pemerintah konsolidasian mengalami kontaksi sebesar minus 11,42
persen dibandingkan belanja pemerintah pada periode yang sama tahun 2018
sebesar Rp2,85 triliun (y-on-y) namun dampak fiskal berpengaruh positif
terhadap pertumbuhan ekonomi regional di Provinsi Sulawesi Tengah.
D. Analisis Kontribusi Pemerintah Dalam PDRB
Ringkasan Laporan Operasional sebagai salah satu komponen Laporan Statistik
Keuangan Pemerintah Tk. Wilayah Prov. Sulteng Triwulan I-2020:
Tabel 4.4. Laporan Statistik Keuangan Pemerintah Tingkat Wilayah Provinsi Sulawesi
Tengah Tahun 2020
Transaksi yang mempengaruhi kekayaan neto
Pendapatan: 6.416.864.143.282
a. Pajak 1.019.836.103.914
b. Kontribusi sosial
c. Hibah 298.567.511.404
d. Pendapatan Lain
Beban: 3.644.872.663.918
a. Kompensasi Pegawai 1.696.705.650.297
b. Penggunaan Barang dan Jasa 613.789.982.982
c. Konsumsi Aset Tetap
d. Hibah 867.712.714.869
e. Manfaat Sosial 414.638.834.343
f. Beban Lainnya 52.565.481.427
Keseimbangan operasi neto/bruto 2.771.991.479.364
Transaksi Aset Non Keuangan Neto 317.518.833.289
a. Aset Tetap 301.723.853.331
b. Persediaan
c. Barang Berharga
d. Aset Non Produksi 15.794.979.958
Net Lending/Borrowing 2.454.472.646.075
Transaksi Aset Keuangan dan Kewajiban
a. Akuisisi Neto Aset Keuangan
- Domestik 2.454.472.646.075
b. Keterjadian Kewajiban
Sumber: LKPK Kanwil DJPb (diolah)
PDRB Sulawesi Tengah triwulan I-2020 sebesar Rp38,95 triliun maka kontribusi
belanja pemerintah sebesar 5,79 persen dan Investasi Pemerintah yang
diproxikan dari PMTB mempunyai kontribusi sebesar 0,51 persen.
24
A. Dampak Isu Covid 19 Dunia Pada Ekonomi Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun
2020
Pandemi virus corona pertama kali ditemukan di Kota Wuhan Cina pada tanggal 17
November 2019, dan sejak saat itu penderitanya terus bertambah. Kemudahan
penularan dan belum adanya vaksin membuat penyebarannya sangat mudah.
Pemerintah pertama kali mengumumkan secara resmi penderita Covid di Indonesia
pada tanggal 2 Maret 2020, walaupun banyak pihak seperti ahli, media, dan
organisasi internasional meyakini covid sudah menyerang Indonesia sejak akhir
Januari tahun 2020.
Hanya berselang satu hari setelah pengumuman resmi nasional, Provinsi Sulawesi
Tengah mengumumkan penderita pertama Covid 19 yang ditangani oleh Rumah
Sakit Undata. Masifnya berita tentang fatalitas dan implikasi virus covid terhadap
manusia seharusnya berpengaruh terhadap perilaku manusia dalam melakukan
aktivitas perekonomian. Sektor pariwisata, dilihat dari dua indikator, yaitu aktivitas
penumpang angkutan udara dan tamu asing menginap di provinsi Sulawesi Tengah.
Tercatat selama bulan Januari-Maret 2020 terjadi kenaikan tamu asing menginap
sebesar 10,65 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Angka tersebut
justru paling banyak disumbangkan oleh bulan Maret. Sedangkan dari arus
penumpang transportasi udara terjadi penurunan sebesar 25,65 persen dari periode
yang sama tahun sebelumnya. Dibandingkan Februari 2020, terjadi penurunan
frekuensi penerbangan pesawat berangkat dan datang masing-masing sebesar
11,13 persen dan 13,51 persen. Jumlah aktivitas penumpang datang, berangkat dan
transit mengalami penurunan masing-masing sebesar 40,26 persen, 7,49 persen
dan 34,46 persen
Sektor pertanian mengalami nasib yang lebih baik dan tampaknya tidak terpengaruh.
Nilai tukar petani pada bulan Maret meskipun mengalami penurunan dari bulan
sebelumnya namun bila dilihat dalam tiga bulan terakhir relatif stabil pada kisaran
angka rata-rata 96-97. NTP triwulan 2019 naik sebesar rata-rata 2,6 poin dari
triwulan tahun sebelumnya. NTP tertinggi terjadi pada subsektor perikanan sebesar
99,63 persen, sedangkan NTP terendah terjadi pada subsektor Hortikultura sebesar
94,61 persen.
Sektor perekonomian lain khususnya ekspor-impor tampaknya juga tidak
terpengaruh. Sampai dengan bulan Maret, ekspor tahun 2020 mencatatkan angka
25
US$1.782 juta dan impor sebesar US$474 juta. Ekspor mengalami kenaikan sebesar
21,38 persen dibanding tahun sebelumnya sedangkan impor mengalami penurunan
sebesar 40,33 persen. Kontribusi terbesar terhadap ekspor berasal dari besi dan
baja senilai US$ 537,25 juta atau 83,78 persen dari total nilai ekspor. Tiongkok
merupakan negara tujuan utama ekspor senilai US$ 292,08 juta atau 46,48 persen
dari total nilai ekspor.
Indikator ekonomi seperti inflasi dan pertumbuhan disisi lain mulai terdampak. Pada
bulan Maret 2020 inflasi gabungan dua kota di Provinsi Sulawesi Tengah (Kota Palu
dan Kota Luwuk) adalah sebesar -0,40 persen, terkoreksi sebesar 45,4 persen dari
bulan februari namun tidak ada perubahan signifikan jika dibandingkan bulan Maret
tahun 2019. Inflasi negatif pada bulan Maret 2020 dipengaruhi paling besar oleh
turunnya indeks harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau (1,49
persen). Dari sisi pertumbuhan ekonomi, ekonomi Sulawesi Tengah triwulan I tahun
2020 (y-to-y) tumbuh 4,91 melambat dibandingkan tahun 2019 yang sebesar 6.63
persen.
Dari paparan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa pada triwulan pertama tahun
2020 ini isu covid-19 mulai berpengaruh terhadap perekonomian Sulawesi tengah.
Namun, dampak yang lebih besar akan terlihat pada triwulan kedua dan ketiga
dengan melihat beberapa indikasi perlambatan yang sudah ada.
B. Dana Desa Sulawesi Tengah Ditengah Perubahan Mekanisme Penyaluran dan
Dampak Covid 19
Setiap tahun Pemerintah Pusat, melalui APBN, telah menganggarkan Dana Desa
(DD) yang cukup besar untuk diberikan kepada Desa. Tahun 2020, pemerintah
menaikkan alokasi anggaran Dana Desa menjadi sebesar Rp72 triliun, naik sebesar
2 triliun dari tahun sebelumnya. Informasi menggembirakan tersebut ternyata diiringi
dengan fenomena dan tantangan tambahan lainnya. Selain harus menyesuaikan diri
dengan mekanisme penyaluran yang baru, baik penyalur dalam hal ini Ditjen
Perbendaharaan maupun pihak penerima dalam hal ini pemerintah desa juga
langsung dihadapkan oleh perubahan peraturan dalam rangka menghadapi COVID.
19.
Tantangan pertama dan sempat dikeluhkan oleh beberapa pihak adalah perubahan
mekanisme penyaluran. Melalui Peraturan Pemerintah Nomor 205/PMK.07/2019
tentang Pengelolaan Dana Desa, pemerintah mengubah mekanisme penyaluran
dana desa yang sebelumnya dilaksanakan melalui pemerintah daerah dan telah
dilaksanakan sejak tahun 2015.
26
Alasan pemerintah melakukan perubahan mekanisme dalam rangka pemotongan
proses birokrasi cukup beralasan. Tabel 5.1 menunjukkan bahwa dibutuhkan waktu
tambahan sebanyak rata-rata 38 hari kalender (diluar waktu maksimal 7 hari
pemrosesan di KPPN) sampai dana desa diterima di RKD. Untuk beberapa
Kabupaten seperti Poso, Donggala, Sigi, dan Banggai Laut waktu tambahan yang
dibutuhkan lebih dari 50 hari sejak dana disalurkan dari RKUN ke RKUD. Sedangkan
digunakannya peraturan yang baru, maka dana desa yang disalurkan dari RKUN
langsung masuk ke RKD.
Tabel 5.1. Lama Pencairan Dana Desa dari RKUN ke RKD Tahun 2019
Kabupaten Jumlah
Desa
Penyaluran Tahun 2019
Salur RKUN
ke RKUD
Salur ke
RKUD ke
RKD
Jumlah Hari
Kalender
1801 - KAB. P O S O 142 01-Feb-19 26-Mar-19 53
1802 - KAB. DONGGALA 158 02-Apr-19 23-Apr-19 51
1803 - KAB. TOLI-TOLI 103 13-Mar-19 27-Mar-19 44
1804 - KAB. BANGGAI 291 11-Mar-19 10-Apr-19 30
1805 - KAB. B U O L 108 26-Feb-19 13-Mar-19 15
1806 - KAB. MOROWALI 126 08-Feb-19 26-Mar-19 46
1807 - KAB. BANGGAI
KEPULAUAN 141 15-Mar-19 07-Mei-19
22
1808 - KAB. PARIGI MOUTONG 278 22-Mar-19 01-Apr-19 9
1809 - KAB. TOJO UNA-UNA 134 25-Feb-19 27-Feb-19 2
1812 - KAB. SIGI 176 18-Mar-19 13-Mei-19 71
1813 - KAB. BANGGAI LAUT 63 12-Mar-19 16-Jul-19 94
1814 - KAB. MOROWALI UTARA 122 21-Mar-19 04-Apr-19 13
Sumber: Aplikasi OM SPAN (diolah)
Belum lama peraturan pertama disosialisasikan dan diimplementasikan, pemerintah
meluncurkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 40/PMK.07/2020 tentang
perubahan atas PMK 205/PMK.07/2019 tentang Pengelolaan Dana Desa dan
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Teritnggal, dan Transmigrasi
Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 11
Tahun 2019 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2020. Peraturan-
peraturan tersebut diluncurkan untuk menghadapi dampak dari Covid 19 yang mulai
menyebar di masyarakat.
Peraturan baru tersebut menyatakan dalam rangka penanganan pandemik covid 19
dan menghadapai ancaman yang membahayakan perekomian nasional maka
27
pemerintah melakukan penyesuaian alokasi dan peruntukan Dana Desa Tahun
2020. Dalam alokasi yang baru tersebut pemerintah menganggarkan anggaran
maksimal sebesar 35 persen dari dana yang diterima oleh pemerintah Desa untuk
digunakan sebagai Bantuan Langsung Tunai Desa dalam bentuk uang tunai kepada
keluarga miskin atau tidak mampu di desa.
Tabel 5.2. Penyaluran BLT Desa Sulawesi Tengah Sd 4 Mei 2020
No KPPN Kabupaten/ Kota Desa Jumlah
KPM
Nilai
Penyaluran
1 LUWUK KAB. BANGGAI Batu Simpang 40 24,000,000
2 LUWUK KAB. BANGGAI Lobu 25 15,000,000
3 LUWUK KAB. BANGGAI Binotik 37 22,200,000
4 LUWUK KAB. BANGGAI Garuga 42 25,200,000
5 LUWUK KAB. BANGGAI Louk 29 17,400,000
6 LUWUK KAB. BANGGAI Tangkiang 78 46,800,000
7 LUWUK KAB. BANGGAI Kalolos 103 61,500,000
8 LUWUK KAB. BANGGAI Babang Buyangge 34 20,400,000
9 LUWUK KAB. BANGGAI Kampangar 97 58,200,000
10 LUWUK KAB. BANGGAI Sentral Sari 53 31,800,000
11 LUWUK KAB. BANGGAI Pangkalaseang 100 60,000,000
12 LUWUK KAB. BANGGAI Teku 88 52,800,000
13 POSO KAB. MOROWALI UTARA Petumbea 135 81,000,000
14 POSO KAB. MOROWALI UTARA Pontangoa 61 36,600,000
15 POSO KAB. MOROWALI UTARA Tabarano 43 25,800,000
16 POSO KAB. MOROWALI UTARA Lembah Sumara 90 54,000,000
17 POSO KAB. MOROWALI UTARA Uewajo 98 58,800,000
TOTAL 1,153 691,500,000
Sumber: Aplikasi OM SPAN (diolah)
Sampai dengan awal Mei tahun 2020, baru 17 desa pada dua kabupaten yang
mendapatkan Bantuan Langsung Tunai dengan nilai total 691,5 juta rupiah.
Sebanyak 1153 keluarga penerima manfaat (KPM) telah menerima bantuan
tersebut. Beberapa catatan yang menjadi perhatian adalah dengan adanya
ketentuan yang baru penyaluran dana desa tertunda dikarenakan pemerintah desa
yang sudah melengkapi persyaratan sebelumnya, harus menambahkan
persyaratan tambahan berupa berupa surat keputusan Kepala Desa tentang daftar
penerima bantuan langsung tunai.
PROVINSI SULAWESI TENGA
Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Tengah
Jalan Tanjung Dako Nomor 15 Palu 94112
Telephone : (0451) 422924-454040
Faxsimile : (0451) 422936
Email : [email protected]