TUGAS MAKALAH
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
Leberina LEBERINA H. TUNJANAN
2009-83-044
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTERUNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON2009
KATA PENGANTAR
Syukur dan terima kasih buat Tuhan Yesus yang telah menyertai dan
memberkati penulis, sehingga makalah ini dapat dirampungkan.
Penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, pengarahan
dan sumbangan pikiran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankanlah
penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Dr Elisa Budiman, PHK dosen penyaji mata kuliah Histologi, yang telah
memberikan berbagai ide, maupun masukan dalam pembuatan makalah
ini, sehingga penulis telah menyelesaikan makalah ini dengan baik
2. Orang tua yang juga turut memberikan sumbangan moril maupun material
demi penyelesaian makalah ini.
3. Teman-teman yang juga turut memberikan sumbangan ide, sehingga
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari sungguh bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk
penyempurnaan penulisan makalah ini.
Semoga penulisan ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan
khususnya dibidang kedokteran.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................
1.2 Tujuan.............................................................................................
1.3 Perumusan Masalah.......................................................................
II. PEMBAHASAN
II.1Anatomi Hati (Hepar).....................................................................
II.2Histologi Hati (Hepar)....................................................................
II.3Fisiologi Hati (Hepar).....................................................................
II.4Biokimia Hati (Hepar)....................................................................
II.5Penyakit Hati (Hepar).....................................................................
III. METODOLOGI
III.1........................................................................................................Kesimp
ulan..................................................................................................
III.2........................................................................................................Saran
DAFTAR PUSTAKA
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mahasiswa selalu dituntut untuk aktif dan mampu untuk
memecahkan, serta menganalisis sebuah persoalan dengan cermat.
Pembuatan makalah ini, adalah salah satu dari sekian banyak cara yang
dipakai oleh para pengajar untuk melatih keaktifan dan kemampuan
mahasiswa bahwa sejauh mana ia mampu untuk menjadi seorang yang
aktif dan mandiri. asupan materi yang diberikan oleh para dosen hanyalah
25% dan selebihnya adalah tugas mahasiswa untuk mencarinya sendiri.
Maka bertolak dari hal-hal mendasar yang tadi telah disebutkan di
atas, maka penulisan makalah ini juga, adalah salah satu bentuk dari rasa
ingin tahu tentang materi-materi pembelajaran pada mata kuliah ini.
Penulis ingin lebih lagi mengetahui dengan baik tentang berbagai materi
yang telah di sajikan oleh dosen. Dengan demikian, pembuatan makalah
ini juga nenuntut penulis untuk harus mencari dan menemukan sendiri
serta mampu untuk memecahkan sendiri setiap persoalan yang ada dalam
tiap materi pembelajaran.
Semoga dengan adanya tugas-tugas seperti ini, kita bisa menjadi
mahasiswa-mahasiswa yang siap untuk menghadapi tantangan global,
dengan kemampuan kita untuk memecahkan persoalan dengan baik.
I.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu menjelaskan tentang
anatomi, histology, fisiologi dan biokimia dari hati (hepar).
I.3 Perumusan Masalah
Menjelaskan tentang anatomi Hati (hepar)
Menjelaskan tentang histologi hati (hepar)
Menjelaskan tentang fisiologi hati (hepar)
Menjelaskan jenis-jenis penyakit hati (hepar)
II. PEMBAHASAN
2.1 Anatomi hati (hepar)
Hati (hepar) merupakan kelenjar yang terbesar dalam tubuh
manusia. Hepar pada manusia terletak pada bagian atas cavum abdominis,
di bawah diafragma, di kedua sisi kuadran atas, yang sebagian besar
terdapat pada sebelah kanan. Beratnya 1200 – 1600 gram. Permukaan atas
terletak bersentuhan di bawah diafragma, permukaan bawah terletak
bersentuhan di atas organ-organ abdomen. Hepar difiksasi secara erat oleh
tekanan intraabdominal dan dibungkus oleh peritoneum kecuali di daerah
posterior-superior yang berdekatan dengan v.cava inferior dan
mengadakan kontak langsung dengan diafragma. Bagian yang tidak
diliputi oleh peritoneum disebut bare area.Terdapat refleksi peritoneum
dari dinding abdomen anterior, diafragma dan organ-organ abdomen ke
hepar berupa ligamen.
Macam-macam ligamennya:
1) Ligamentum falciformis : Menghubungkan hepar ke dinding
anterior abdomen dan terletak di antara umbilicus dan diafragma.
2) Ligamentum teres hepatis = round ligament : Merupakan bagian
bawah ligamen falciformis ; merupakan sisa-sisa peninggalan
v.umbilicalis yg telah menetap.
3) Ligamentum gastrohepatica dan ligamentum
hepatoduodenalis :Merupakan bagian dari omentum minus yg
terbentang dari curvatura minor lambung dan duodenum sblh prox
ke hepar. Di dalam ligamentum ini terdapat Aa.hepatica, v.porta
dan duct.choledocus communis. Ligamen hepatoduodenale turut
membentuk tepi anterior dari Foramen Wislow.
4) Ligamentum Coronaria Anterior ki–ka dan Lig coronaria posterior
ki-ka :Merupakan refleksi peritoneum terbentang dari diafragma ke
hepar.
5) Ligamentum triangularis ki-ka : Merupakan fusi dari ligamentum
coronaria anterior dan posterior dan tepi lateral kiri kanan dari
hepar.
Secara anatomis, organ hepar tereletak di hipochondrium kanan
dan epigastrium, dan melebar ke hipokondrium kiri. Hepar dikelilingi oleh
cavum toraks dan bahkan pada orang normal tidak dapat dipalpasi (bila
teraba berarti ada pembesaran hepar). Permukaan lobus kanan dapat
mencapai sela iga 4/ 5 tepat di bawah aerola mammae. Lig falciformis
membagi hepar secara topografis bukan scr anatomis yaitu lobus kanan
yang besar dan lobus kiri.
II.2 Histologi Hati (Hepar)
Hepar dibungkus oleh simpai yg tebal, terdiri dari serabut kolagen
dan jaringan elastis yg disebut Kapsul Glisson. Simpai ini akan masuk ke
dalam parenchyma hepar mengikuti pembuluh darah getah bening dan
duktus biliaris. Massa dari hepar seperti spons yg terdiri dari sel-sel yg
disusun di dalam lempengan-lempengan/ plate dimana akan masuk ke
dalamnya sistem pembuluh kapiler yang disebut sinusoid. Sinusoid-
sinusoid tersebut berbeda dengan kapiler-kapiler di bagian tubuh yang
lain, oleh karena lapisan endotel yang meliputinya terediri dari sel-sel
fagosit yg disebut sel kupfer. Sel kupfer lebih permeabel yang artinya
mudah dilalui oleh sel-sel makro dibandingkan kapiler-kapiler yang
lain .Lempengan sel-sel hepar tersebut tebalnya 1 sel dan punya hubungan
erat dengan sinusoid. Pada pemantauan selanjutnya nampak parenkim
tersusun dalam lobuli-lobuli Di tengah-tengah lobuli terdapat 1 vena
sentralis yg merupakan cabang dari vena-vena hepatika (vena yang
menyalurkan darah keluar dari hepar).Di bagian tepi di antara lobuli-lobuli
terhadap tumpukan jaringan ikat yang disebut traktus portalis/ TRIAD
yaitu traktus portalis yang mengandung cabang-cabang v.porta,
A.hepatika, ductus biliaris.Cabang dari vena porta dan A.hepatika akan
mengeluarkan isinya langsung ke dalam sinusoid setelah banyak
percabangan Sistem bilier dimulai dari canaliculi biliaris yang halus yg
terletak di antara sel-sel hepar dan bahkan turut membentuk dinding sel.
Canaliculi akan mengeluarkan isinya ke dalam intralobularis, dibawa ke
dalam empedu yg lebih besar , air keluar dari saluran empedu menuju
kandung empedu.
II.3 Fisiologi Hati (Hepar)
Hati merupakan pusat dari metabolisme seluruh tubuh, merupakan
sumber energi tubuh sebanyak 20% serta menggunakan 20 – 25% oksigen
darah. Ada beberapa fungsi hati yaitu :
1. Fungsi hati sebagai metabolisme karbohidrat
Pembentukan, perubahan dan pemecahan KH, lemak dan protein
saling berkaitan satu sama lain.Hati mengubah pentosa dan heksosa
yang diserap dari usus halus menjadi glikogen, mekanisme ini
disebut glikogenesis. Glikogen lalu ditimbun di dalam hati
kemudian hati akan memecahkan glikogen menjadi glukosa. Proses
pemecahan glikogen mjd glukosa disebut glikogenelisis.Karena
proses-proses ini, hati merupakan sumber utama glukosa dalam
tubuh, selanjutnya hati mengubah glukosa melalui heksosa
monophosphat shunt dan terbentuklah pentosa. Pembentukan
pentosa mempunyai beberapa tujuan: Menghasilkan energi,
biosintesis dari nukleotida, nucleic acid dan ATP, dan membentuk/
biosintesis senyawa 3 karbon (3C)yaitu piruvic acid (asam piruvat
diperlukan dalam siklus krebs).
2. Fungsi hati sebagai metabolisme lemak
Hati tidak hanya membentuk/ mensintesis lemak tapi sekaligus
mengadakan katabolisis asam lemak Asam lemak dipecah menjadi
beberapa komponen :
1) Senyawa 4 karbon – KETON BODIES
2) Senyawa 2 karbon – ACTIVE ACETATE (dipecah menjadi
asam lemak dan gliserol)
3) Pembentukan cholesterol
4) Pembentukan dan pemecahan fosfolipid
Hati merupakan pembentukan utama, sintesis, esterifikasi
dan ekskresi kholesterol .Dimana serum Cholesterol
menjadi standar pemeriksaan metabolisme lipid
3. Fungsi hati sebagai metabolisme protein
Hati mensintesis banyak macam protein dari asam amino. dengan
proses deaminasi, hati juga mensintesis gula dari asam lemak dan
asam amino.Dengan proses transaminasi, hati memproduksi asam
amino dari bahan-bahan non nitrogen. Hati merupakan satu-satunya
organ yg membentuk plasma albumin dan ∂ - globulin dan organ
utama bagi produksi urea.Urea merupakan end product
metabolisme protein.∂ - globulin selain dibentuk di dalam hati, juga
dibentuk di limpa dan sumsum tulang β – globulin hanya dibentuk
di dalam hati.albumin mengandung ą 584 asam amino dengan BM
66.000
4. Fungsi hati sehubungan dengan pembekuan darah
Hati merupakan organ penting bagi sintesis protein-protein yang
berkaitan dengan koagulasi darah, misalnya: membentuk
fibrinogen, protrombin, faktor V, VII, IX, X. Benda asing menusuk
kena pembuluh darah – yang beraksi adalah faktor ekstrinsi, bila
ada hubungan dengan katup jantung – yang beraksi adalah faktor
intrinsik.Fibrin harus isomer biar kuat pembekuannya dan ditambah
dengan faktor XIII, sedangakan Vit K dibutuhkan untuk
pembentukan protrombin dan beberapa faktor koagulasi.
5. Fungsi hati sebagai metabolisme vitamin
Semua vitamin disimpan di dalam hati khususnya vitamin A, D, E,
K
6. Fungsi hati sebagai detoksikasi
Hati adalah pusat detoksikasi tubuh, Proses detoksikasi terjadi pada
proses oksidasi, reduksi, metilasi, esterifikasi dan konjugasi
terhadap berbagai macam bahan seperti zat racun, obat over dosis.
7. Fungsi hati sebagai fagositosis dan imunitas
Sel kupfer merupakan saringan penting bakteri, pigmen dan
berbagai bahan melalui proses fagositosis. Selain itu sel kupfer juga
ikut memproduksi ∂ - globulin sebagai imun livers mechanism.
8. Fungsi hemodinamik
Hati menerima ą 25% dari cardiac output, aliran darah hati yang
normal ą 1500 cc/ menit atau 1000 – 1800 cc/ menit. Darah yang
mengalir di dalam a.hepatica ą 25% dan di dalam v.porta 75% dari
seluruh aliran darah ke hati. Aliran darah ke hepar dipengaruhi oleh
faktor mekanis, pengaruh persarafan dan hormonal, aliran ini
berubah cepat pada waktu exercise, terik matahari, shock. Hepar
merupakan organ penting untuk mempertahankan aliran darah.
Hati merupakan “kelenjar” terbesar yang terdapat dalam tubuh
manusia. Letaknya di dalam rongga perut sebelah kanan. Berwarna merah
tua dengan berat mencapai 2 kilogram pada orang dewasa. Hati terbagi
menjadi dua lobus, kanan dan kiri.
Zat racun yang masuk ke dalam tubuh akan disaring terlebih
dahulu di hati sebelum beredar ke seluruh tubuh. Hati menyerap zat racun
seperti obat-obatan dan alkohol dari sistem peredaran darah. Hati
mengeluarkan zat racun tersebut bersama dengan getah empedu.
II.4 Biokimia Hati (Hepar)
II.5 Penyakit Hati (Hepar)
Beberapa penyakit hati antara lain :
1) Penyakit hati karena infeksi (misalnya hepatitis virus) Yaitu ditularkan
melalui makanan & minuman yang terkontaminasi, suntikan, tato,
tusukan jarum yang terkontaminasi, kegiatan seksual, dll.
2) Penyakit hati karena racun (misalnya karena alkohol atau obat
tertentu)
Alkohol bersifat toksik terhadap hati. Adanya penimbunan obat dalam
hati (seperti acetaminophen) maupun gangguan pada metabolisme
obat dapat menyebabkan penyakit pada hati.
3) Genetik atau keturunan (misalnya hemochromatosis)
4) Gangguan Imun (misalnya hepatitis autoimun) Penyakit autoimun
merupakan penyakit yang ditimbulkan karena adanya perlawanan
terhadap jaringan tubuh sendiri. Pada hepatitis autoimun umumnya
yang dilawan adalah sel-sel hati, sehingga terjadi peradangan yang
kronis.
5) Kanker (misalnya Hepatocellular Carcinoma) Kanker hati dapat
disebabkan oleh senyawa karsinogenik diantaranya aflatoxin,
polyvinyl chloride (bahan pembuatan plastik), virus, dll. Aflatoxin
merupakan racun yang diproduksi oleh Aspergillus flavus dan dapat
mengkontamisani makanan selama penyimpanan, seperti kacang-
kacangan, padi & singkong terutama pada daerah tropis. Hepatitis B
dan C maupun sirosis hati dapat berkembang menjadi kanker hati.
Bentuk perhatian pada LIVER/HATI dapat kita lakukan dengan
menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan penyakit hati. Beberapa
penyakit Liver/Hati yang umum terjadi dan pemeriksaan laboratorium
untuk mendeteksi :
1) HEPATITIS (Radang Hati)
Hepatitis adalah peradangan pada sel-sel hati. Virus merupakan
penyebab hepatitis yang paling sering, terutama virus hepatitis A, B,
C, D dan E, namun ada juga yang menyebutkan adanya hepatitis F dan
G (merupakan virus baru). Pada umumnya penderita hepatitis A & E
dapat sembuh, sebaliknya hepatitis B & C dapat menjadi kronis. Virus
hepatitis D hanya dapat menyerang penderita yang telah terinfeksi
virus hepatitis B dan dapat memperparah keadaan penderita.
Pemeriksaan laboratorium diperlukan untuk memastikan diagnosis
hepatitis karena penderita hepatitis sering tidak bergejala atau gejala
tidak khas.
Pemeriksaan untuk hepatitis akut :
• Enzim GOT, GPT
• Penanda hepatitis A (Anti HAV IgM)
• Penanda hepatitis B (HBsAg, Anti HBc IgM)
• Penanda hepatitis C (Anti HCV, HCV RNA)
• Penanda hepatitis E (Anti HEV IgM)
Pemeriksaan untuk hepatitis kronis :
• Enzim GOT, GPT
• Penanda hepatitis B (HBsAg, HBe, Anti HBc, Anti HBe, HBV
DNA)
• Penanda hepatitis C (Anti HCV, HCV RNA)
• Penanda imunitas :
• Anti HAV
• Anti HBsAg
2) SIROSIS HATI
Sirosis hati adalah keadaan penyakit yang sudah lanjut dimana fungsi
hati sudah sangat terganggu akibat banyaknya jaringan ikat di dalam
hati. Sirosis hati dapat terjadi karena virus Hepatitis B dan C yang
berkelanjutan, karena alkohol, salah gizi, atau karena penyakit lain
yang menyebabkan sumbatan saluran empedu. Sirosis tidak dapat
disembuhkan, pengobatan dilakukan untuk mengobati komplikasi
yang terjadi (seperti muntah dan berak darah, asites/perut membesar,
mata kuning serta koma hepatikum). Pemeriksaan untuk mendeteksi
sirosis hati : Enzim GOT, GPT (rasio GOT/GPT > 1), Waktu
Protrombin, Protein Elektroforesis
3) KANKER HATI
Kanker hati terjadi apabila sel kanker berkembang pada jaringan hati.
Kanker hati yang banyak terjadi adalah Hepatocellular carcinoma
(HCC). HCC merupakan komplikasi akhir yang serius dari hepatitis
kronis, terutama sirosis yang terjadi karena virus hepatitis B, C dan
hemochromatosis.
Pemeriksaan untuk mendeteksi kanker hati : AFP, PIVKA II
4) PERLEMAKAN HATI
Perlemakan hati terjadi bila penimbunan lemak melebihi 5 % dari
berat hati atau mengenai lebih dari separuh jaringan sel hati.
Perlemakan hati ini sering berpotensi menjadi penyebab kerusakan
hati dan sirosis hati. Kelainan ini dapat timbul karena mengkonsumsi
alkohol berlebih disebut ASH (Alcoholic Steatohepatitis), maupun
bukan karena alkohol disebut NASH (Nonalcoholic Steatohepatitis).
Pemeriksaan pada perlemakan hati : Enzim GOT, GPT, Fosfatase
Alkali
5) KOLESTASIS DAN JAUNDICE
Kolestasis merupakan keadaan akibat kegagalan memproduksi dan
/atau pengeluaran empedu. Lamanya menderita kolestasis dapat
menyebabkan gagalnya penyerapan lemak dan vitamin A, D, E, K
oleh usus, juga adanya penumpukan asam empedu, bilirubin dan
kolesterol di hati. Adanya kelebihan bilirubin dalam sirkulasi darah
dan penumpukan pigmen empedu pada kulit, membran mukosa dan
bola mata disebut jaundice. Pada keadaan ini kulit penderita terlihat
kuning, warna urin menjadi lebih gelap, sedangkan faeces lebih
terang. Pemeriksaan untuk kolestasis dan jaundice : Fosfatase Alkali,
Gamma GT, Bilirubin Total, Bilirubin Direk
6) HEMOCHROMATOSIS
Hemochromatosis merupakan kelainan metabolisme besi yang
ditandai dengan adanya pengendapan besi secara berlebihan di dalam
jaringan. Penyakit ini bersifat genetik/keturunan. Pemeriksaan
laboratorium untuk hemochromatosis : Transferin, Ferritin
III.PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan adanya pembuatan makalah ini, maka penulis dapat
mengerti dengan baik materi-materi pembelajaran yang telah disajikan
oleh dosen.
Karena dengan adanya kemampuan untuk mencari dan menemukan
sendiri, maka penulis dengan lebih jelas memahami maksud dari setiap
materi.
III.2 Saran
Kepada dosen penyaji, lebih di tingkatkan lagi proses pembelajaran
di luar maupun di dalam kelas. Semoga tugas-tugas yang diberikan lebih
meningkatkan lagi mutu belajar dari mahasiswa.
Dan kepada teman-teman, agar bersama-sama kita lebih giat lagi
dalam belajar, agar apa yang nanti kita harapkan bisa terwujud dalam
kesuksesan di masa mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
Leeson, C. R., 1996. Buku Ajar Histologi. Jakarta: EGC
Matsum., 2010. Jenis Jenis Penyakit Liver/Hati (Hepar).Http://Www.Facebook.Com/Note.Php [14/05/2010]
Ramadhani., 2010. Biokimia Lipid.Http://aviramadhani.blogspot.com [14/05/2010]
.