1
Katalogisasi monograf (buku) Disusun Oleh P. Anggardjitono Pras
Pengertian Dalam pengertian umum katalog dikatakan sebagai daftar. Sedangkan menurut terminologi
perpustakaan bahwa katalog perpustakaan adalah daftar buku atau bahan pustaka lain (non books
material) yang berada di perpustakaan yang disusun dan disusun menurut suatu sistem tertentu
sehingga dapat memudahkan pemakai perpustakaan (user‟s / pemustaka) dalam mencari
informasi.sedangkan istilah katalogisasi berasal dari kata dasar katalog dan akhiran sasi.
Akhiran sasi menunjukkan suatu kegiatan atau proses. Dengan demikian dapat diartikan bahwa
katalogisasi adalah merupakan suatu proses atau kegiatan pembuatan katalog (deskripsi
bibliografis).
Fungsi katalog
a. Memudahkan pemakai perpustakaan untk menemukan informasi yang mereka cari secara
mudah, cepat dan tepat
b. Memudahkan baik bagi pemakai maupun petugas perpustakaan untuk pengambilan dan
penempatan kembali bahan pustaka tersebut
c. Dapat diketahui secara fisik bahan pustaka tersebut, misalnya : jilid, jumlah halaman dan
ukuran bahan pustaka tersebut.
d. Azas keseragaman yatu dapat dipakai untuk kerjasama antar perpustakaan (jaringan informasi)
dengan cara tukar menukar informasi hal ini karena dalam penulisan deskripsi bibliografis dari
perpustakaan manapun mempunyai bentuk yangv standar (sama)
e. Dapat diketahui jumlah koleksi yang dimiliki perpustakaan karena dalam katalog terdapat
nomor induknya (accession numbernya)
Bentuk fisik katalog
Pada dasarnya bentuk fisik katalog terdiri dari berbagai macam, sedangkan penggunaannya dapat
disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing perpustakaan.
Adapun jenisnya dapat dirinci sebagai berikut :
a. Katalog buku
Katalog buku ini merupakan katalog yang terbua dari lelmbaran-lembaran lepas yang disusun
secara sistematis (berdasar sistem tertentu) yang kemudian dijilid menjadi satu dan berbentuk
buku. Bentuk katalog semacam itu merupakan bentuk pertama kali yang dikenal masyarakat
sebelum diketumukan katalog bentuk lain.
Bentuk semacam tu kurang banyak menguntungkan karena kalau ada tambahan buku baru
otomatis akan dibuatkan katalog baru sehingga hal ini akan menyulitkan dalam penyususnan
kartu katalognya. Oleh karena itu katalog dalam bentuk buku ini dalam batas-batas tertentu
sudah mulai ditinggalkan.Namun demikian masih sering digunakan untuk pembuatan laoran
tamabahan koleksi/ buku (accession list)
b. Katalog kartu
Katalog tersebut memakai media kartu yang mempunyai ukuran standard international yaitu
12,5 x 7,5 cm, pada bagian bawah terdapat lubang kecil yang fungsinya untuk memasukkan
kawat sebagai pengunci agar katalog tersebut tidak berserakan atau diambil/ dicabut begitu saja
oleh pemakai perpustakaan
2
c. Katalog komputer / katalog berkas
Bentuk katalog yang ditransformasikan dalam format yang dibuat untuk kepentingan komputer
atau yang disebut dengan OPAK (Online Public Access catalog). Apabila katalog tersebut
disimpan dalam data base komputer maka dapat dipakai untuk penelusuran informasi informasi
(searching) secara mudah, cepat dan tepat.
Jenis katalog
Katalog dapat dibagi menurut jenisnya hal ini dipakai untuk kepentingan penelusuran informasi,
jenis tersebut antara lain :
a. Katalog pengarang
Katalog pengarang merupakan katalog yang disusun berdasarkan alphabetis nama pengarang,
sehingga apabila pemakai perpustakaan hanya mengetahui nama pengarangnya saja, maka
mereka dapat menelusur melalui nama pengarang yang dimaksud sehingga mereka dapat
memperoleh beberapa informasi tentang bermacam-macam judul buku apa saja yang
dikarang oleh orang tersebut.
b. Katalog judul
Katalog yang disusun berdasarkan alphabetis judul
c. Katalog subyek
Katalog yang disusun berdasarkan alpabetis subyek
d. Katalog numerik / shelf list katalog
Dikatan katalog numerik karena katalog tersebut disusun berdasarkan pada urutan
nomor klasifikasi, atau juga dinamakan katalog shlf list adalah katalog yang
susunannya didasarkan persis seperti susunan pada jajaran buku di rak yaitu disusun
berdasarkan urutan nomor kelas dari nomor kecil ke nomor besar.
Prosedur katalogisasi Katalgisasi adalah seluruh proses yang berhubungan dengan persiapan-persiapan pembuatan
deskripsi katalog. Tahapannya antara lain yaitu dari mulai :
a. Pra-katalogisasi Proses kegiatan ini mencakup :
Pemerikasaan / ceking data base : Periksalah buku yang baru datang dengan data base koleksi yang ada, apakah buku yang
baru datang itu telah dimiliki atau belum oleh perpustakaan. Buku yang belum dimiliki
sebelumnya berarti harus dibuatkan katalognya, sedangkan kalau sudah dimiliki oleh
perpustakaan berarti tidak perlu dibuatkan katalognya, tinggal mencabut pada kartu
katalog induknya yang selanjutnya membubuhkan /menambahkan nomor inventarisnya.
Cap : Ada bermacam-macam cap yang pemakainya sesuai dengan fungsinya masing-masing
o Cap punggung buku
1 cm
7 cm
o Cap inventaris
PERPUS SMA TUNAS BANGSA
No. Daftar : ………………………...
Tgl. : …………………………
6 cm x 3 cm
PERPUS SMA TUNAS BANGSA
3
o Cap lembaga
1 cm
5 cm
o Cap asal buku, misal sumbangan dari mana
2 cm
7 cm
Inventarisasi Daftarkan pada buku induk sesuai dengan asal buku, jika berasal dari pembelian maka
berilah identitas dengan singkatan yang menyatakan bahwa buku tersebut berasal dari
pembelian misal b (beli), atau p (pembelian) sedangkan buku yang berasal dari hadiah
ditulis dengan h (hadiah).
Contoh : Lampiran 1 (halaman 32)
b. Katalogisasi (deskripsi bibliografis) Pembuatan deskripsi bibliografis katalog pada prinsipnya adalah untuk mempermudah temu-
balik informasi bagi pencari informasi. Ada 2 (dua) cara Sistem) dalam deskripsi bibliografis
katalog, yaitu :
1. Sistem tajuk alternatif.
Sistem tajuk alternatif ini tidak memperhatikan perbedaan antara jenis-jenis karya apakah
itu karya pengarang tunggal atau karya pengarang lebih dari tiga pengarang, atau karya
terjemahan ataupun karya editor. Didalam pembuatan deskripsi katalog bentuk atau format
katalognya sama, semuanya mengacu / orientasinya pada judul dan bentuk indensi
menggantung / hanging indention
Tidak perlu dijelaskan lagi.
Contoh :
628.16
TEK Teknologi penyediaan air bersih / oleh C Totok Sutrisno,
Eni Suciastuti.- Cet. 6.- Jakarta : Rineka Cipta, 2006.
vi, 375 hlm. : bibl., ind.; 21 cm
ISBN : 979-518-213-7
1. AIR - PERSEDIAAN
I. SUTRISNO, C. Totok II. SUCIASTUTI, Eni
0
2. Sistem tajuk utama.
Sistem tajuk utama ini harus memperhatikan aturan-aturan yang telah disepakati dalam
pembuatan deskripsi katalog, umpamanya untuk karya pengarang tunggal tajuk utamanya
pada pengarang, sedangkan untuk pengarang lebih dari tiga pengarang tajuk utamanya pada
judul. Hal ini yang akan mempengaruhi bentuk/ format katalog yang dibuat, yaitu untuk
PERPUS SMA TUNAS BANGSA
HADIAH
Dari : ………………………
4
tajuk tama judul bentuk/format indesni menggantung sedangkan tajuk utama pengarang
memakai indensi (paragraf).
Kegiatan deskripsi bibliografis atau katalogisasi merupakan kegiatan pencatatan
/ pemberian data atau keterang bibliografis dari suatu bahan pustaka / buku seuai peraturan
katalogisasi, termasuk didalamnya pemberian nomor klasifikasi dan penentuan tajuk subyek.
Demikianlah mekanisme / langkah-langkah katalogisasi. Adapun pedoman atau
peraturan yang dipakai dalam katalogisasi adalah peraturan dari AACR (Anglo American
Cataloging Rules) dan ISBD ( M) (International Standard Bibliographic Description for
Monographic Publication yang selalu menggunakan entri utama dan entri tambahan.
Disamping itu ada yang memakai sistem tajuk alternatif (alternative heading entries) yang
tidak lagi mebedakan entri utama dan entri/ tajuk tambahan. Semua entri / tajuk yang dibuat
sama nilainya. Dalam sistem tajuk alternatif semua entri / tajuk didasarkan pada judul.
c. Paska katalogisasi o Entri data (katalog komputer)
o Perbanyakan kartu katalog sesuai dengan kebutuhan
o Pembuatan kartu buku, kantong buku, label buku dan barcode untuk perpustakaan yang
sudah computerize
o Menempelkan kartu buku (lampiran 2), kantong buku (lampiran 2), label buku
(lampiran 2) dan barcode serta date due slip (lampiran 2, halaman 33)
Penentuan tajuk/ entri utama dan entri tambahan.
Tajuk / entri dalam istilah katalogisasi adalah nama, istilah atau frasa di atas suatu entri
yang menunjukkan suatu aspek dari buku yaitu Pengarang, Judul dan subyek / topik.
Di bawah ini ada beberapa peraturan untuk menentukan tajuk / entri utama dan tambahan dari
karya / bahan pustaka / publikasi monograf (buku).
a. Karya Pengarang Tunggal Karya pengarang tunggal adalah karya yang disusun atau dikarang oleh seorang pengarang.
Bila suatu karya kumpulan atau pilihan karya yang disusun oleh seorang, meskipun ada
redaktur atau dikumpulkan oleh orang lain maka Tajuk Utama pada penyusun karya tersebut.
Contoh :
o Riwayat dan perjuangan sekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus
1945 oleh Adam Malik
Tajuk Utama pada Pengarang (Adam Malik)
Tajuk tambahan pada Judul (Riwayat dan …)
Contoh :
MALIK, Adam
Riwayat dan perjuangan sekitar proklamasi kemerdekaan
Indonesia, 17 Agustus 1945/ oleh Adam Malik.- Ed. 3, cet 5.
Jakarta : Merbabu, 2003
iv, 317 hlm.: bibl., ind.; 23 cm
ISBN : 979-877-543-x
1. INDONESIA – SEJARAH
I. Judul
5
o Kreativitas yang bertanggung jawab : kumpulan pidato dan karangan oleh Oteng
Natahamidjaja
Tajuk utama pada Pengarang (Oteng Natahamidjaja)
Tajuk tambhan pada judul (Kreativitas yang ...)
Contoh :
NATAHAMIDJAJA, Oteng
Kreativitas yang bertanggung jawab : kumpulan pidato dan
karangan/ oleh Oteng Natahamidjaja.- Ed. 3, cet. 8.- Jakarta :
Rajawali Indah Pustaka, 2005.
xi, 237 hlm. : bibl., ind. : 23 cm.
ISBN : 979- 445-300- 0
1. PSIKOLOGI BELAJAR
I. Judul
b. Karya pengarang ganda Karya pengarang ganda adalah karya yang diciptakan / disusun oleh dua orang atau lebih
yang bersama-sama menciptakan / menyusun suatu karya yang dapat berupa karya bersama
atau karya kumpulan.
Karya pengarang ganda tersebut dapat dibedakan menjadi :
Karya oleh dua arang pengarang Bila suatu karya dikarang oleh dua orang pengarang, seorang diantaranya bertindak
sebagai pembantun, maka tajuk utam ditentukan pada nama pengarang uatamanya
(pengarang yang disebut pertama), sedangkan tajuk tambahan pada pengarang ke dua dan
judul karya.
Contoh :
Daftar tajuk subyek Perpustakaan Nasional disusun oleh J.N.B Tairas dengan
bantuan Rojani
Tajuk utama pada J.N.B Tairas (sebagai pengarang utama)
Tajuk tambahan pada Rojani (sebagai pengarang pembantu) dan judul.
025.049
TAI TAIRAS, J.N.B
d Daftar tajuk subyek Perpustakaan Nasionan / disusun oleh J.N.B
Tairas; dengan bantuan Rojani.- Ed. rev.- Jakarta : Perpustakaan
Nasional RI, 2006.
xviii, 554 hlm, 30 cm
ISBN : 979-3856-37-8
1. Tajuk Subyek I. Judul
II. ROJANI
Karya oleh tiga orang pengarang Bila suatu karya dikarang oleh paling banyak tiga orang pengarang tanpa ada pengarang
utamanya, meskipun ada redaktur, maka tajuk utamanya ditentukan pada nama pengarang
yang disebut pertama kali pada halaman judul, sedangkan tajuk tambahan pada nama
pengarang ke dua dan ke tiga serta judul karya.
6
Contoh :
The art speaking oleh Masri Singarimbun, Hari Pangestu dan Nani Widjaja
Tajuk utama pada Masri Singarimbun (pengarang yang disebut pertama)
Tajuk tambahan pada Hari Pangestu, Nani Widjaja dan Judul
808.51
SIN SINGARIMBUN, Masri
a The art speaking / oleh Masri Singarimbun, Hari Pangestu dan Nani
Widjaja.- Ed. 3, cet. 8.- Jakarta : Pradnya Paramita, 2007
viii, 207 hlm.: bibl., ind., 21 cm
ISBN : 789-979-5567-876-x
1. PIDATO I. Judul
II. PANGESTU, Hari II. WIDJAJA, Nani
Karya oleh lebih dari tiga pengarang Bila suatu karya dikarang oleh lebih dari tiga orang pengarang tanpa ada pengarang
utamanya, maka tajuk utama ditentukan pada judul karya sedangkan tajuk tambahan dibuat
pada nama pengarang yang disebut pertama kali.
Contoh :
Pornomedia : sosiologi media, konstruksi sosial teknologi telematika dan
perayaan seks di media massa oleh Burhan Bungin, Kris Daryanto, Amir Imron
dan Amrozy.
Tajuk utma pada judul (Pornomedia : sosiologi ...)
Tajuk tambahan pada pengarang yang disebut pertama (Burhan Bungin)
303.483 4
POR PORNOMEDIA : sosiologi media, konstruksi sosial teknologi
telematika dan perayaan seks di media massa / oleh Burhan
Bungin … [ et.al ].- Ed. 2, cet. 8. Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama, 2006.
xix, 478 hlm. : bibl., ind., : 23 cm
ISBN : 979-3556-7886- 755-x
1. TEKNOLOGI INFORMASI – ASPEK SOSIAL
I. BUNGIN, Burhan
Himpunan penulisan-penulisan terpilih karya T.B Simatupang , Susanto-
Sunaryo, Bachtiar Rifai, Sayonara Sirait dan Samson Natasa
Tajuk utama pada judul karya (Himpunan penulisan-penulisan terpilih)
Tajuk tambahan pada T.B Simatupang
7
808.06
HIM HIMPUNAN penulisan-penulisan terpilih / karya T.B Simatupang …
[ et. al ].- Cet. 5.- Jakarta : Bulan Bintang : 2006.
viii, 367 hlm.: bibl., ind.:23 cm
ISBN : 979-4432-6775-0
1. TEKNIK PENULISAN
I. SIMATUPANG, T.B
c. Karya kumpulan Bila ada karya yang merupakan karya kumpulan dengan judul bersama di bawah pimpinan
editor atau penyunting maka tajuk utama ditentukan pada judul bersama, sedangkan tajuk
tambahan dibuatkan pada nama editor atau penyunting.
Contoh :
Bacaan anak-anak : pandangan beberapa ahli dihimpun dan disusun oleh
Organisasi Pengarang Indonesia, penulis karya berjumlah 21 pengarang
Tajuk utama pada judul (Bacaan anak-anak : …)
Tajuk tambahan pada Editor (Organisasi Pengarang Indonesia)
028.5
BAC BACAAN anak-anak : pandangan beberapa ahli / dihimpun dan
disusun oleh Organisasi Pengarang Indonesia.- Ed. Rev.
Jakarta : Gunung Agung, 2006.
xiii, 276 hlm. : bibl., ind. : 23 cm
ISBN : 979-776-554-x
1. KESUSASTERAAN ANAK
I. ORGANISASI PENGARANG INDONESIA
Teknologi dan dampak kebudayaan penyunting J.B Mangunwidjaja
Tajuk utama pada judul (Teknologi dan dampak kebudayaan)
Tajuk tambahan pada J.B Mangunwidjaja (penyunting)
303.483
TEK TEKNOLOGI dan dampak kebudayaan di Indonesia / penyunting Man
J.B Mangunwidjaja.- Cet. 5.- Yogyakarta : Kanisius,2005.
vii, 210 hlm.: bibl. , ind. : 23 cm.
ISBN : 979- 5563-7765-334-0
1. TEKNOLOGI DAN PERUBAHAN SOSIAL
I. MANGUNWIDJAJA, J.B
8
d. Karya campuran : Bila beberapa pengarang telah menyumbangkan isi kecendekiawanan pada suatu karya
dengan fungsi yang berbeda-beda (penterjemah, penyadur, penggubah). Maka sifat
kepengarangannya adalah campuran. Maka dalam penentuan tajuk utamanya tergantung
pada peran pengarang masing-masing dalam karya tersebut.
d.1 Karya terjemahan Bila suatu karya diterjemahkan ke dalam bahasa yang lain, maka tajuk utamanya
ditentukan pada pengarang asli, sedangkan tajuk tambahan dibuatkan pada
penterjemahnya.
Contoh :
Perspektif tentang perubahan sosial oleh Robert H Lauer; penterjemah
Alimandan judul asli Perspective of social change.
Tajuk utama pada Robert H Lauer (pengarang asli)
Tajuk tambahan pada Alimandan (penterjemah)
303.4
LAU LAUER, Robert H
P Perspektif tentang perubahan sosial / oleh Robert H Lauer;
penterjemah Alimandan.- Jakarta : Gunung Agung, 2007.
viii, 373 hlm.: bibl., ind. ; 24 cm
Judul asli : “Perspective of social change”.
ISBN : 979-547-543-0
1. SOSIAL PERUBAHAN
I. Judul II. ALIMANDAN.
d.2. Karya saduran / gubahan. Suatu karya dari hasil saduran atau ringkaan tajuk utamanya ditentukan bukan pada
pengarang asli melainkan ditajukkan pada penyadur atau penggubah.
Bila penyadur atau penggubah tidak diketahui, maka tajuk utama ditentukan pada judul,
sedangkan tajuk tambahan pada pengarang asli.
Contoh :
Manajemen informasi : pengantar ke komputerisasi oleh Martino, disadur oleh
Husyni Hasan.
Tajuk utama pada Husyni Hasan (penyadur)
Tajuk tambahan pada Martino (pengarang asli)
656.403 8
HAS HASAN, Husyni
m Manajemen informasi : pengantar ke komputerisasi / oleh
Martino, disadur oleh Husyni Hasan.- Cet. 8.- Jakarta :
Gunung Agung, 2005
xii, 276 hlm. : bibl., ind.;23 cm.
ISBN : 979-7653-7886-x
1. MANAJEMEN INFORMASI
I. MARTINO II. Judul
9
e. Karya anonim. Karya anonim adalah suatu karya yang tidak diketahui nama pengarangnya ataupun
pengarangnya tidak jelas.
Bila suatu karya merupakan karya anonim, maka tajuk utama ditentukan pada judul karya,
sedangkan tajuk tambahan pada penutur ulang jika ada.
Contoh :
Indonesia : an invitation ditulis ulang oleh Sumarno
Tajuk utama pada Judul (Indonesia …)
Tajuk tambahan pada Sumarno (penulis ulang)
060
IND INDONESIA : an invitation /ditulis ulang oleh Sumarno.- Cet. 6. 11.
Jakarta : Pradnya Paramita, 2005.
xii, 267 hlm. : bibl., ind. : 24 cm.
ISBN : 979-664-773-887
1. KONGRES DAN KONVENSI
I. SUMARNO
f. Karya Badan Korporasi. Badan korporasi adalah suatu badan atau lembaga atau organisasi atau kumpulan orang-
orang yang dikenal dengan nama tertentu yang mempunyai kekuatan hukum (berbadan
Hukum) dan bertindak atau dapat bertindak atas namanya sebagai satu kesatuan.
Badan korporasi dianggap sebagai pengarang dari suatu publikasi, jika isi publikasinya
adalah tanggung jawab badan korporasi dan bukan tanggung jawab anggotanya walaupun
nama seorang anggota tercantum sebagai penyusun. Jenis karya badan korporasi ini dapat
ditetapkan tajuk utamanya di bawah nama badan korporasi tersebut.
Contoh :
Islam, alim ulama dan pembangunan oleh Pusat Da‟wah Islam Indonesia.
Tajuk utama pada Pusat Da’wah Islam Indonesia (badan korporasi)
Tajuk tambahan pada Islam, alim ulama … (Judul karya)
Penerapannya sbb:
297.62
PUS PUSAT DA’WAH ISLAM INDONESIA
I Islam, alim ulama dan pembangunan/ oleh Pusat Da‟wah Islam
Indonesia.- Ed. 3, cet. 5.- Jakarta : Alma‟arif, 2006
viii, 203 hlm. ; bibl. ; ind. ; 21 cm.- (Seri Siar Islam; No. 3)
ISBN : 979-435-0012-x
1. ISLAM – PENYIARAN
I. Judul II. Seri
10
Indonesia fertility-mortility survey, 2005 : preliminary report oleh Lembaga
Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Tajuk utama pada Universitas Indonesia. Fakultas Ekonomi. Lembaga Demo-
grafi (Badan korporasi)
Entri tambahan pada Indonesia fertility ... (judul karya)
304.6
UNI UNIVERSITAS INDONESIA. FAKULTAS EKONOMI. LEMBAGA
i DEMOGRAFI
Indonesia fertility-mortility survey, 2005 : preliminary report /
oleh Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia.- Cet. 8. Jakarta : UI Press, 2005
vi, 207 hlm.: bibl., ind.; 24 cm
ISBN : 979-8876-7765-987-x
1. PENDUDUK 2. MORTILITAS 3 FERTILITAS
I. Judul
Masalah kependudukan di Jawa Tengah : suatu kumpulan hasil studi disusun oleh
Universitas Diponegoro.
Tajuk utama pada Universitas Diponegoro (Badan korporasi)
Tajuk tambahan pada Masalah kependudukan … (Judul karya)
304.6
UNI UNIVERSITAS DIPONEGORO
m Masalah kependudukan di Jawa Tengah : suatu kumpulan hasil
studi / disusun oleh Universitas Diponegoro.- Cet. 2.- Semarang :
UNDIP Press, 2006.
viii, 227 hlm.; 23 cm.
ISBN : 979-9978-3345-2334
1. PENDUDUK
I. Judul
g. Peraturan perundang-undangan. Peraturan-peraturan berikut ini berlaku untuk peraturan per Undang-Undangan dari suatu
yurisdiksi yang membuat kekuatan hukum.
1. Undang-Undang Dasar atau Konstitusi. Tajuk utama di bawah tajuk nama geografi dari suatu negara ybs, yang kemudian diikuti
dengan judul seragam untuk Undang-Undang Dasar atau Konstitusi.
11
Contoh :
Undang-Undang Dasar 1945 dengan penjelasannya dan susunan Kabinet
Indonesia Bersatu.
Tajuk utama pada INDONESIA (nama geografi) kemudian diikuti dengan
[Undang-Undang, peraturan, dsb] (tajuk judul seragam).
Tajuk tambahan pada Undang-undang Dasar 1945 dengan … (Judul karya)
Penerapannya sbb :
342.02
IND INDONESIA
u [Undang-Undang Dasar 1945, Dsb]
Undang-undang Dasar 1945 dengan penjelasanny dan susunan
Kabinet Indonesia Bersatu/ Sekretariat Negara RI.- Jakarta :
Sekretariat Negara RI, 2006.
Vi, 367 hlm. ; 28 cm
ISBN :
1. UNDANG-UNDANG DASAR
I . Judul II. INDONESIA. Sekretariat Negara.
2. Undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan daerah Tajuk utama di bawah tajuk nama geografi untukyurisdiksi yang kemudian diikuti
dengan tajuk judul seragam untuk undang-undang dan peraturan.
Contoh :
1. Undang-undang koperasi dan peraturan-peraturannya serta ketentuan-ketentuan
pelaksanaannya disusun oleh Departemen Koperasi.
Tajuk utama pada INDONESIA (nama geografi) kemudian diikuti dengan
[Undang-undang, peraturan, dsb] (tajuk judul seragam)
Tajuk tambahan pada Undang-undang koperasi dan … (judul karya)
Penerapannya :
334
IND INDONESIA.
u [Undang-undang, peraturan, Dsb]
Undang-undang koperasi dan peraturan-peraturannya serta
ketentuan-ketentuan pelaksanaannya/ disusun oleh Departemen
Koperasi.- Ed. 2, cet 10.- Jakarta : Badan penerbit Departemen
Koperasi, 2005.
iv, 348 hlm. ; 27 cm.
ISBN : 979-7765-4432-07
1. KOPERASI- UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN
I. Judul II. INDONESIA. Departemen Koperasi
12
3. Peraturan-peraturan daerah Daerah Istimewa Yogyakarta tentang hak atas tanah di DIY
oleh Pemkot DIY
Tajuk utama pada YOGYAKARTA (Daerah Istimewa) (nama geografinya)
kemudian diikuti dengan [Peraturan, dsb] (tajuk judul seragam)
Tajuk tambahan pada Peraturan-peraturan daerah ... (judul karya)
Penerapannya sbb :
346.04
YOG YOGYAKARTA (Daerah Istimewa)
p [Peraturan-Peraturan, Dsb]
Peraturan-peraturan daerah Daerah Istimewa Yogyakarta
tentang hak atas tanah di DIY/ oleh Pemkot DIY.- Ed. 2, cet. 2.
Yogyakarta : Pemkot DIY, 2006.
xii, 321 hlm.; 23 cm.
ISBN : 979-1128-9472-07
1. AGRARIA – UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN
I.. DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA – PEMERINTAH
KOTA II. Judul
h. Karya biografi Suatu karya yag melukiskan riwayat hidup seseorang tokoh tertentu, maka tajuk utama pada
nama orang yang dibiografikan, sedangkan yang menceritakan atau penulis biografi tersebut
sebagai tajuk tambahan.
Contoh :
Bung Karno penyambung lidah rakyat oleh Adam Malik
Tajuk utama pada Sukarno (nama orang yang dibiografikan)
Tajuk tambahan pada Adam Malik (penulis naskah tersebut)
Penerapannya :
923.159 8
SUK SUKARNO
b Bung Karno penyambung lidah rakyat/ oleh Adam Malik.
Ed. 3, cet 10.- Jakarta : Pradnya Paramita, 2006
xi, 197 hlm. ; 21 cm
ISBN : 979-6752-5214-09
1. SUKARNO – PRESIDEN, 1945-1967 – BIOGRAFI
I. MALIK, Adam II. Judul
13
i. Karya Kitab Suci Tajuk utama untuk Kitab-Kitab Suci atau bagian-bagiannya ditetapkan di bawah tajuk judul
seragam untuk masing-masing kitab suci.
Peraturan umum untuk Kitab-Kitab Suci ialah dengan menggunakan judul seragam yang
dikenal secara umum dalam bahasa Indonesia, seperti :
Al-Qur‟an Tripitaka
Alkitab Wedda, dsb.
Untuk menetapkan bagian-bagiannya, tambahkan di belakang judul seragam kitab suci yang
bersangkutan nama bagian atau sub bagian, seperti :
Al-Qur‟an. Jus Ama
Al-Qur‟an. Surat Yassin.
Alkitab. Perjanjian Baru.
Alkitab. Perjanjian Lama.
Wedda. Swaweda.
Sedangkan untuk terjemahan Kitab Suci, tambahkan di belakang judul seragam nama
terjemahannya, seperti :
Al-Qur‟an. Indonesia.
Al-Qur‟an. Jus Amma. Jawa.
Dsb.
Contoh :
1. Kitab suci : kitab Mazmur terjemahan dalam bahasa Indonesia dengan catatan Wali-Wali
Gereja di Indonesia
Tajuk utama pada judul seram untuk Kitab Suci Injil (ALKITAB)
Tajuk tambahan pada judul karya (Kitab suci …)
Penerapannya sbb:
220
ALK ALKITAB. Perjanjian Lama. Mazmur. Indoneia
k Kitab suci : Kitab Mazmur ; terjemahan dalam bahasa Indonesia
dengan catatan Wali-Wali Gereja di Indonesia.- Ende : Nusa Indah, [
2003 ?]
xiv, 256 hlm. ; 23 cm‟
1. ALKITAB
I. Judul
2. Surat Al-Kahfi dengan terjemahan bahas Indonesia dan ringkasan cerita penghuni Goa
(Ashabulkahfi).
Tajuk utama pada judul seragam untuk kitab suci Islam (QUR‟AN)
Tajuk tambahan pada judul karya (Surat al-Kahfi dengan …)
14
Penerapannya :
297.12
ALQ Al-QUR‟AN. Surat al-Kahfi. Indonesia.
s Surat al-Kahfi dengan terjemahan bahasa Indonesia dan
ringkasan cerita penghuni Goa (Ashabulkahfi).- Bandung :
Alma‟arif, 2005.
xix, 217 hlm. ; 21 cm.
ISBN : -
1. AL QO‟RAN
I. Judul
Ringkasan :
Untuk memudahkan dalam pemahaman pengkatalogisasian maka di bawah ini secara
ringkas disajikan ketentuan-ketentuan dalam menetapkan tajuk utama dan tajuk tambahan
berdasarkan jenis karja.
No Jenis karya Tajuk utama Tajuk tamabahan
01 Pengarang Tuggal Pengarang Judul
02 Pengarang ganda :
2 s/d 3 org pengarang
4 org pengarang ke atas
Pengarang Pertama
Judul
Pengarang lainnya
Pengarang Pertama
03 Editor / penyunting Judul Editor/ penyunting
04 Anonim Judul Penutur / penulis ulang
05 Campuran :
Terjemahan
Saduran / gubahan
Pengarang asli
Penyadur / penggubah
Penerjemah
Pengarang asli
06 Badan Korporasi Nama Badan Korporasi Judul
07 Per-Undang-Undangan Tajuk judul seragam Penyusun / judul
08 Biografi Nama orang yg dibiografikan Penyusun / Penulis
09 Kitab suci Tajuk judul seragam Penyusun (kalau ada)
Catatan : Karya terjemahan bila tidak diketahui pengarang asli maka tajuk utamanya pada judul
Menentukan tajuk Pengarang.
1. DESKRIPSI BIBLIOGRAFIS KATALOG
1. Pengertian Yang dimaksud dengan deskripsi bibliografis katalog adalah pemberian atau pencatatan
keterangan-keterangan dari daerah judul sampai dengan informasi daerah jejakan.
2. Tujuan Deskripsi bibliografis katalog bertujuan untuk memberikan informasi dari suatu karya
sehingga karya tersebut dapat dikenali atau diketahui dan dapat diseleksi atau dipakai
alternatif untuk dipilih serta dapat diketahui lokasinya berdasarkan nomor panggil yang
terdapat pada katalog apabila karya tersebut diperlukan oleh penggunanya.
Untuk memenuhi tujuan tersebut maka keterangan yang diberikan harus memadai dan jelas
namun harus sesingkat mungkin.
15
3. Susunan dan tanda baca (pungtuasi = punctuation) Unsur-unsur tanda baca (pungtuasi) yang ditetapkan untuk deskripsi bibliografis katalog
untuk bahan monograf atau buku terdiri dari 7 bidang, yaitu :
a. bidang judul dan keterangan pengarang :
Judul biasa
= Judul paralel atau judul sejajar
: Judul lain atau anak judul atau sub judul
/ Pengarang pertama
, Pengarang kedua yang setarap
; Pengarang yang lain yang beda kedudukan misal penulis ; penerjemah
b. Bidang edisi :
. – bidang edisi
(sesuaikan dengan bahasa karya tersebut)
c. Bidang impresium (bidang penerbitan/ publikasi) :
.- Tempat penerbit (pilih yang pertama disebutkan)
: Tahun terbit (pilih yang pertama disebutkan)
, Tahun terbit (pilih tahunterbit yang paling terakhir)
d. Bidang kolasi (diskripasi fisik)
Jumlah jilid; halaman, bibliografi dan indeks serta ukurannya.
Mis : Jil. I : xi, 131 hlm. ; bibl. , ind.; 21 cm
Jil. II: vii, 325 hlm. ; bibl., ind. ; 21 cm
Atau 2 jil. ; 21 cm.
: ilustrasi
; lampiran dan ukuran buku
e. Bidang seri :
.- Pernyatan seri diikuti dengan tanda kurung
: Keterangan sub seri
; Keterangan nomor seri
Contoh : .- (seri manajemen : keuangan; No. 6)
f. Bidang catatan :
Dapat memberikan keterang singkat bila diperlukan termasuk untuk karya
terjemahan memberikan informasi tentang judul asli
ISBN kalau ada
Harga bila diperlukan
g. Bidang tracing atau jejakan yang terdiri
Angka biasa (1,2, dst) dipakai untuk tajuk subyek
Angka romawi (I, II, dst) dipakai untuk pernyataan judul, pengarang yang lain serta
seri kalau ada
4. Fungsi tanda baca dan penulisannya. a. . Tanda baca yang telah ditetapkan didahului titik dan diikuti dengan spasi
b. . - Titik, spasi garis (tanda penghubung) spasi dipakai untuk memisahkan bidang satu
dengan bidang berikutnya kecuali oleh karena bidang tersebut diawali dengan
paragraf atau baris baru atau indensi baru maka cukup di tandai dengan titik ( .)
16
c. ... (tiga titik) bila pada pernyataan judul menggunakan tanda baca titik tiga maka dalam
penulisan deskripsinya diganti dengan tanda penghubung ( - ), karena tanda ... dipakai
sebagi simbul untuk memotong judul yang terlalu panjang.
d. [ ] kurung sikut. Bila pada pernyataan judul menggunakan tanda baca kurung siku maka
dalam penulisan deskripsinya diganti dengan tanda kurung biasa ( ), karena kurung
siku dipakai untuk menandai pada bidang lain.
5. Singkatan-singkatan yang dipakai Singkatan-singkatan berikut ini telah ditetapkan dalam ISBD (S) untuk abjad latin, yaitu
a. Bidang 1 et al = et alii (and others; dan kawan kawan)
Untuk menyatakan pengarang lebih dari tiga … [et. Al]
b. Bidang 2 Ed atau Cet. Untuk singkatan Edisi ataupun cetakan Bilamana
pernyataan edisi atau cetakan dinyatakan dengan kata-kata misal edisi
ke delapan cetakan kesepuluh maka ditulis dengan ed 8, cet 10
c. Bidang 3 s.l Sine loko (tempat terbit tidak diketahui)
s.n Sine nomine (nama penerbit tidak diketahui)
s.a Sine anno (tahun terbit tidak diketahui)
d. Bidang 4 hlm halaman
bibl. Bibliografi
ind. Indeks
ilus Ilustrasi
cm untuk ukuran
6. Pola penulisan deskripsi katalog. Pada dasarnya penulisan katalog terdiri dari tiga bagian pokok, yaitu :
a. Tajuk yang berfungsi untuk mempermudah pencarian entri yang diinginkan, karena
setiap katalog disusun berdasarkan pada tajuknya.
b. Deskripsi bibliografis adalah memberikan catatan atau keterangan dari bidang judul
sampai dengan daerah jejakan atau tracing.
c. Call number atau nomor panggil merupakan nomor kelas yang berfungsi menunjukkan
letak dokumen atau bahan pustaka pada rak
Ada beberapa cara penulisan format atau bentuk katalog yang sebenarnya hanya berbeda
dalam penggunaan indensi saja akan tetapi yang lebih penting dan perlu diperhatikan dalam
pembuatan deskripsi katalog, adalah :
Seragam dan konsisten (taat azas)
Mengikuti peraturan yng telah ditetapkan
Cermat dan teliti dalam memberikan dekskripsi
Berikut ini ada beberapa contoh penulisan dskripsi katalog :
17
1. Tajuk pengarang
123456789012345
Call
Numb Tajuk pengarang
Judul : sub judul = judul paralel : sub judul paralel / penanggung
Jawab.- Edisi, cetakan,- Tempat Terbit : Nama Penerbit, tahun terbit.
Paginasi; ilustrasi; ukuran.- (keterangan seri)
Catatan
ISBN :
1. Tajuk Subyek
I. Judul II Pengarang II Pengarang III
IV. Seri
Penerapannya sebagai berikut :
639.543
MUJ MUDJIMAN, Ahmad
b Budidaya udang windu : suatu pengetahuan dasar / Ahmad
Mudjiman, S. Rachmatun Suyanto, Dedy Hariadi.- Ed. 3, cet. 12.
Jakarta : Bulan Bintang, 2006.
xi, 234 hlm. ; 21 cm.- (Seri beternak udang : ternak udang
tambak; no 12 ).
Bibl. : hlm. 225 – 229
Ind. : hlm. 230 -235
ISBN : 979 – 489 – 0
1. UDANG, PEMELIHARAAN I. Judul.
II. SUYANTO, S. Rachmatun III. HARIADI, Dedy
IV. Seri
Katalog lengkapnya adalah sebagai berikut :
3 pengarang
1 tajuk subyek
1 seri
1 katalog kelas
18
Minimal yang harus dibuat adalah :
a.. Katalog pengarang (katalog utama)
639.543
MUJ MUDJIMAN, Ahmad
b Budidaya udang windu : suatu pengetahuan dasar / Ahmad
Mudjiman, S. Rachmatun Suyanto, Dedy Hariadi.- Ed. 3, cet. 12.
Jakarta : Bulan Bintang, 2006.
xi, 234 hlm. ; 21 cm.- (Seri beternak udang : ternak udang
tambak; no 12 ).
Bibl. : hlm. 225 – 229
Ind. : hlm. 230 -235
ISBN : 979 – 489 – 0
1 UDANG, PEMELIHARAAN I. Judul.
II. SUYANTO, S. Rachmatun III. HARIADI, Dedy
IV. Seri
b. Katalog kelas
639.543
MUJ MUDJIMAN, Ahmad
b Budidaya udang windu : suatu pengetahuan dasar / Ahmad
Mudjiman, S. Rachmatun Suyanto, Dedy Hariadi.- Ed. 3, cet. 12.
Jakarta : Bulan Bintang, 2006.
xi, 234 hlm. ; 21 cm.- (Seri beternak udang : ternak udang
tambak; no 12 ).
Bibl. : hlm. 225 – 229
Ind. : hlm. 230 -235
ISBN : 979 – 489 – 0
1 UDANG, PEMELIHARAAN I. Judul.
II. SUYANTO, S. Rachmatun III. HARIADI, Dedy
IV. Seri
19
c. Katalog pengarang ke 2
SUYANTO, S. Rachmatun
639.543
MUJ MUDJIMAN, Ahmad
b Budidaya udang windu : suatu pengetahuan dasar / Ahmad
Mudjiman, S. Rachmatun Suyanto, Dedy Hariadi.- Ed. 3, cet. 12.
Jakarta : Bulan Bintang, 2006.
xi, 234 hlm. ; 21 cm.- (Seri beternak udang : ternak udang
tambak; no 12 ).
Bibl. : hlm. 225 – 229
Ind. : hlm. 230 -235
ISBN : 979 – 489 – 0
1 UDANG, PEMELIHARAAN I. Judul.
II. SUYANTO, S. Rachmatun III. HARIADI, Dedy
IV. Seri
d. Katalog pengarang ke 3
HARIADI, Dedy
639.543
MUJ MUDJIMAN, Ahmad
b Budidaya udang windu : suatu pengetahuan dasar / Ahmad
Mudjiman, S. Rachmatun Suyanto, Dedy Hariadi.- Ed. 3, cet. 12.
Jakarta : Bulan Bintang, 2006.
xi, 234 hlm. ; 21 cm.- (Seri beternak udang : ternak udang
tambak; no 12 ).
Bibl. : hlm. 225 – 229
Ind. : hlm. 230 -235
ISBN : 979 – 489 – 0
1 UDANG, PEMELIHARAAN I. Judul.
II. SUYANTO, S. Rachmatun III. HARIADI, Dedy
IV. Seri
20
e. Katalog subyek
UDANG, PEMELIHARAAN
639.543
MUJ MUDJIMAN, Ahmad
b Budidaya udang windu : suatu pengetahuan dasar / Ahmad
Mudjiman, S. Rachmatun Suyanto, Dedy Hariadi.- Ed. 3, cet. 12.
Jakarta : Bulan Bintang, 2006.
xi, 234 hlm. ; 21 cm.- (Seri beternak udang : ternak udang
tambak; no 12 ).
Bibl. : hlm. 225 – 229
Ind. : hlm. 230 -235
ISBN : 979 – 489 – 0
1. UDANG, PEMELIHARAAN I. Judul.
II. SUYANTO, S. Rachmatun III. HARIADI, Dedy
IV. Seri
f. Katalog judul
BUDIDAYA UDANG WINDU : SUATU PENGETAHUAN DASAR
639.543
MUJ MUDJIMAN, Ahmad
b Budidaya udang windu : suatu pengetahuan dasar / Ahmad
Mudjiman, S. Rachmatun Suyanto, Dedy Hariadi.- Ed. 3, cet. 12.
Jakarta : Bulan Bintang, 2006.
xi, 234 hlm. ; 21 cm.- (Seri beternak udang : ternak udang
tambak; no 12 ).
Bibl. : hlm. 225 – 229
Ind. : hlm. 230 -235
ISBN : 979 – 489 – 0
1 UDANG, PEMELIHARAAN I. Judul.
II. SUYANTO, S. Rachmatun III. HARIADI, Dedy
IV. Seri
21
g. Katalog seri
SERI BERTERNAK UDANG : TERNAK UDANG TAMBAK ; No.12
639.543
MUJ MUDJIMAN, Ahmad
b Budidaya udang windu : suatu pengetahuan dasar / Ahmad
Mudjiman, S. Rachmatun Suyanto, Dedy Hariadi.- Ed. 3, cet. 12.
Jakarta : Bulan Bintang, 2006.
xi, 234 hlm. ; 21 cm.- (Seri beternak udang : ternak udang
tambak; no 12 ).
Bibl. : hlm. 225 – 229
Ind. : hlm. 230 -235
ISBN : 979 – 489 – 0
1 UDANG, PEMELIHARAAN I. Judul.
II. SUYANTO, S. Rachmatun III. HARIADI, Dedy
IV. Seri
2.Tajuk utama pada judul disebut dengan hanging indention (indensi menggantung) :
Call
Numb Judul : sub judul = judul paralel : sub judul paralel / penggung
Jawab.- Edisi, cetakan.- Tampat terbit : Nama penerbit,
Tahun terbit.
Paginasi : ilustrasi ; ukuran.- (Keterangan seri : sub seri ;
No. seri).
Catatan :
ISBN :
1. Tajuk subyek I. Pengarang
II. SERI
22
Penerapannya sbb:
591.525
ANI ANIMAL migration, orientation and navigation / edited by
Sidney A. Gautman.- 4 th. Ed.- New York : Academic
Press, 2006.
xii, 537 p. ; ilus. ; 24 cm.- (Physiological ecology
series)
Bibl. : p. 530 - 353
Ind : p. 534 -357
ISBN :
1. BINATANG – MIGRASI I. GAUTMAN, Sidney A
II. Seri
Menentukan tajuk Pengarang.
Nama lebih dari satu
Bila ada seseoang yang dikenal dengan lebih dari satu nama, baik itu nama sebenarnya, nama
samaran, nama gelar kebangsawanan atau kehormatan, nama panggilan atau inisialnya maka
pilihlah nama yang lebih dikenal umum atau kalau meragukan pilihlah berdasarkan urutan
preoritas sebagai berikut :
a. Nama yang paling sering dinyatakan dalam karya-karyanya,
b. Paling sering diketemukan daam sumber-sumber referensi,
c. Nama yang paling terakhir
Contoh :
HAMKA bukan Haji Abdul Malik Karim Amarullah
Ki HAJAR DEWANTARA bukan Suwardi Suryaningrat (nama samaran)
AYIP ROSIDI BUKAN Ki Tjakakak (nama samaran)
Catatan :
Buatkan penunjukkan silang (cross reference) masing-masing dari nama yang lain
Contoh :
HAMKA
x Haji Abdul Malik Karim Amrullah
DEWANTARA, Hajar, Ki
x Suwardi Suryaningrat
ROSIDI, Ajip
x Tjikakak, Ki
Keterangan : x menunjukkan istilah yang tidak dipakai
23
2. Gelar kebangsawanan atau kehormatan.
Bila nama seseorang terdapat gelar kebangsawanan maka sertakan pada nama yang
bersangkutan gelar kebangsawanannya, tradisional ataupun gelar kehormatan (kata atau
frasa) yang biasanya digabungkan pada namanya. Gelar tersebut aturannya ditambahkan
pada tajuk perorangan dan dipisahkan dengan koma (,) dan kemudian digaris bawah.
Contoh :
Raden Mas Suryaningrat.
Menjadi === SURYANINGRAT, Raden Mas
Hamengkubuwono IX.
Menjadi === HAMENGKUBUWONO IX, Sultan Yogyakarta
3. Nama orang lebih dari satu kata
Bila nama pengarang yang mempunyai nama lebih dari satu kata dalam karyanya, maka
dalam menentukan tajuknya secara umum yaitu tajukkan pada kata yang terakhir kemudian
diikuti dengan bagian kata lainnya (dibalikkan), walaupun ada pengecualiannya.
Contoh :
Iskandar Alisyahbana
Menjadi === ALISYAHBANA, Iskandar
Tahi Bonar Simatupang
Menjadi === SIMATUPANG, Tahi Bonar.
4. Nama yang diikuti hubungan orang tua
Bila nama pengarang diikuti dengan unsur yang menunjukkan hubungan keluarga seperti
bin, binti yang ditambah dengan nama ayah dibelakang nama diri atau pengarang maka
tajuknya adalah nama Ayah yang kemudian diikuti dengan nama diri.
Contoh :
Abdullah bin Nuh
Menjadi === NUH, Abdullah bin
Eni Nurhidayati binti Koesnoen
Menjadi === KOESNOEN, Eni Nurhidayati binti
5. Nama yang diikuti dengan tanda penghubung ( - )
Bila nama pengarang yang diikuti dengan tanda penghubung apabila hanya terdiri dari dua
kata maka tidak dibalik
Contoh :
Sulistyo-Basuki
Maka tetap seperti apa adanya yaitu SULISTYO-BASUKI
Ediyani Bondan-Prakoso
Maka menjadi === BONDAN-PRAKOSA, Ediyani
24
6. Nama yang diakhiri dengan inisial atau singkatan.
Bila nama pengarang yang berakhir dengan inisial atau singkatan yang kepanjangan dari
inisial atau singkatan terebut tidak diketahui walaupun sudah menggunakan berbagai sumber
acauan maka tajuknya ditentukan pada kata yang pertama.
Contoh :
Djakaria N.E === ditulis seperti adanya (tidak berubah)
Mahmud Nahiry Nh === NAHIRY Nh, Mahmud
Marga T === tidak berubah
7. Nama yang diawali dengan inisial atau singkatan
Bila nama pengarang diawali dengan inisal atau singkatan yang kepanjangan dari inisial atau
singkatan tidak dapat diketahui walaupun sudah menggunakan berbagai sumber acuan, maka
tajuknya ditentukan pada kata yang sesudah inisial atau singkatan.
Contoh :
K.A. Mohammad Arief
Menjadi === ARIEF, K.A Mohammad
Z. hessein
Menjadi === HUSSEIN, Z
8. Nama Cina
Bila nama pengarang yang unsur pertamanya adalah nama keluarga seperti lazimnya nama
Cina , maka tajuknya ditentukan pada kata pertema dan ditulis dengan huruf besar atau
kapital.
Contoh :
Chiang Kai-Sek
Menjadi === CHIANG, Kai-Sek
Trinh van Thonk
Menjadi === TRINH, van Thonk
Kecuali didahului dengan nama diri atau nama babtis maka bentuknya sbb:
Patricia Lim Pui Huen
Menjadi === LIM, Patricia Pui Huen
9. Nama keluarga dengan awalan kata depan dan atau kata sandang
a. Nama Belanda dan Portugis penentuan tajuknya di awali dengan nama sesudah
awalannya, seperti : ter, ten, de, den, da
Contoh :
Karel de Winter
Menjadi === WINTER, Karel de
Leo Op de Beek
Menjadi === BEEK, Leo Op de
Yan ten Brink
Menjadi === BRINK, Yan ten
Martinho Augusto da Fonseca
Menjadi === FONSECA, Martinho Augusto da
25
Kecuali untuk awalan ver
Contoh : Daisy ver Boven
Menjadi === VER BOVEN, Daisy
b. Pengarang Afrika, Amerika, Inggris, Perancis, Italia, Jeman tajuknya dimulai dari awalan
Am, Aus, De, Du, Le, Ten, Van, Von, Zum, Zur
Contoh :
Gideon Retief Von Wielligh
Menjadi === VON WIELLIGH, Gidion Retef
Pengecualian :
a. Nama Indonesia dengan unsur kata : di, el dan nan.
Contoh :
Abas Sutan Pamuntjak nan Sati
Menjadi ===PAMUNTJAK NAN SATI, Abas Sutan
Suryo Di Broto
Menjadi === SURYO DI BROTO (Tetap)
El Manik
Menjadi === EL MANIK (Tetap)
b. Nama Indonesia yang dimulai dengan kata : Adi, Budi, Joko, Karta, Kusuma, Mangku,
Prawira, Sastra, Sri atau Siti maka tajuknya ditulis sebagai satu kesatuan.
Contoh :
Adi Waskita === ADI WASKITA (tetap)
Sri Kusrini === SRI KUSRINI (tetap)
Budi Astutiek === BUDI ASTUTIEK (tetap)
Siti Maimunah === SITI MAIMUNAH (tetap)
PENYUSUNAN KARTU KATALOG.
Penyusunan kartu katalog (filing) dan penyusunan buku pada rak (shelving) kegiatan
tersebut merupakan kegiatan terakhir dari proses penyiapan buku sampai pada pemakai
perpustakan mempergunakan buku tersebut.
Perlu diketahui bahwa katalog merupakan „wakil‟ atau „jembatan‟ yang dapat dipakai
sebagai perantara untuk menemukan informasi yang dicari atau dengan kata lain sebagai kunci
pembuka untuk menemukan informasi yang dicari. Oleh karena itu katalog perlu disusun secara
sistematis (menurut sistem tertentu) dan menurut aturan yang telah baku sehingga memudahkan
bagi pemakai perpustakaan untuk mencari bahan pustaka atau sumber informasi yang diperlukan
secara mudah, cepat dan tepat.
Sistem penyusunan kartu katalog di perpustakaan terdiri dari dua cara atau sistem
penyusunan yaitu katalog terpadu dan terpisah :
26
Katalog terpadu (integreted katalogue) : Katalog terpadu ini menyatukan semua jenis kartu katalog (katalog pengarang,
judul, subyek) disusun menjadi satu susunan yang diurutkan menurut abjad.
Susunan tersebut dapat digunakan untuk perpustakaan yang mempunyai koleksi
tidak begitu banyak, misal perpustakaan Sekolah.
Kataog terpisah (divided katalogue) :
Masing-masing jenis katalog dipisah yang kemudian dari masing jenis katalog
tersebut disusun secara abjad. Katalog judul disusun berdasarkan abad judul, katalog
pengarang disusun abjad pengaran dan katalog subyek disusun berdasar abjad
subyek. Susunan seperti ini umumnya dipakai oleh perpustakaan yang mempunyai
koleksi yang cukup banyak, misal : Perpustakaan Perguruan Tinggi.
Susunan berdasarkan abjad atau dengan istilah lain adalah susunan alpabetis yang seperti
layaknya susunan daftar kata-kata didalam kamus. Oleh karena itu susunan seperti ini dinamakan
juga dictionary catalogue. Sedangkan untuk katalog berkelas disusun berdasarkan urut secra
hirargis dari nomor kecil ke nomor besar kalau diperhatikan persis seperti susunan buku di rak
oleh karena itu susunan tersebut dinamakan shelf list katalog (Shelve = rak; list = daftar atau
susunan).
Menurut aturan yang baku atau lazim dalam penyusunan kartu katalog disusun berdasar
urutan huruf demi huruf pada setiap kata. Mulailah dengan kata pertama, kata ke dua, ke tiga dan
seterusnya sampai kata terakhir dari tajuk, dengan tidak membedakan apakah kata itu nama
orang, nama tempat, nama badan korporasi tanda baca seperti koma, aphostrope dan sebagainya.
Contoh :
Nama pengarang :
ADJIPANGESTU, S
ALISYAHBANA, Iskandar
ALISYAHBANA, Sutan Takdir
BADAN PENERBIT KRESTEN
BADAN TENAGA ATOM NASIONAL.
DIRJOSISWOJO, Sudjono.
DJOJOHADIKUSUMO, Soemitro
PRINGGOADISURJO, Luwarsih
SALEH, K. Wantjik
SALEH, Mohammad.
JUDUL :
Hikayat jaman perang salib
Hikayat perang badar
Puisi sepatu roda
Riwayat musik dan musisi
Sajak ladang jagung
Sajak-sajak sepatu tua
Statistik untuk ekonomi dan niaga
Suatu pemikiran mengenai pendidikan modern
Soekarno : an autobiography told to Cindy Adam
Soekarno penyambung lidah rakyat
27
HAL-HAL YANG PERLU DIABAIKAN
a. Artikel dalam berbagai bahasa asing seperti : a, an, the, de, het, der, die, das, la dsb yang
merupakan kata pertama pada tajuk diabaikan, sehingga penyusunannya mengacu pada
kata yang kedua sesudah artikel tersebut.
Contoh :
The end of mission
English for the SMA
The english language
Ensiklopedia hukum
b. Tanda baca seperti :
Titik, stip, titik dua, koma, titik koma, tanda tanya dan tanda seru ( . ), ( - ), ( : ), ( , ), ( ;
), ( ? ), ( ! ) dan sebagainya yang terdapat pada tajuk dapat diabaikan.
Contoh :
Pengarang :
Airlangga University
Gajah Mada University. Computer Center.
Judul :
Apa rahasia belajar yang berhasil ?
Buku teknik listrik dan radio.
Buku teknik listrik, transistor dan radio untuk praktek.
c. Apostrophe ( ‘ ) :
Apostrophe yang terdapat dalam bahasa asing diabaik, kata yang mengandung
aphostrphe dianggap menjadi satu kata seperti seperti yang tertulis dan bukan
sebagaimana diucapkan.
Contoh :
Alma‟arief
Buku tuntunan do‟a
Men‟s best friend
Who‟s been there ?
d. Bilangan atau angka
Bilangan atau angka yang mengawali judul atau tajuk maka susunannya berdasarkan
cara mengucapkan (lafal) bilangan tersebut disesuaikan dengan bahasa yang terdapat
dalam konteknya.
Misalnya :
1001 malam diucapkan menjadi seribu satu malam
39 steps diucapkan menjadi thirty nine steps
Dsb
Contoh :
200 item kosa kata dan peribahasa (dari lafal dua ratus)
500 tanya jawab soal kecantikan (dari lafal lima ratus)
100 to dinner (dari lafal one hundred)
28
e. Ejaan lama
Untuk ejaan lama seperti dj, tj, oe disusun berdasarkan dari lafalnya
Misal :
dj dilafalkan j
tj dilafalkan c
j dilafalkan y
oe dilafalkan u
Contoh :
Soekarno pahlawan revolusi disusun berdasarkan dilafalkan Sukarno
Tjokrohamidjojo dilafalkan Cokrohamijoyo
Jt-30-04-2011
29
CONTOH-CONTOH KATALOG
Berikut ini ada beberapa contoh katalog dari beraneka ragam publikasi sebagai penerapan
dariperaturan katalogisasi, dengan maksud supaya pemakai naskah ini mendapat gambaran yang
nyata dalam penggunaan peratauran katalogisasi.
1. Karya pengarang tunggal :
SIREGAR, Ashadi
Cintaku di Kampus biru / oleh Ashadi
Siregar.- Ed. 2, cet. 8.- Jakarta : Gramedia
Pustaka, 2003.
127 hlm. ; 19 cm.
“Novel ini pernah terbit sebagai ceritera
Bersambung dalam harian Kompas”
1. FIKSI INDONESIA
I. Judul
2. Karya pengarang ganda :
a. Karya pengarang 2 s/d 3 orang
SUTRISNO, Lukman
Kelapa sawit : kajian sosial ekonomi rakyat Aceh /
Loekman Soetrisno, Retno Astuti, Puji Anugraheni.
Ed. 3. cet. 8.- Yogyakarta : Penerbit Kanisius, 2006.
xi, 136 hlm.; 21 cm.- (Seri perkebunan inti rakyat)
Bibl. : hlm 133 - 136
ISBN : 979-8879-675-x
1. EKONOMI PERTANIAN
I. Judul II. ASTUTI, Retno
III. ANUGRAHENI, Puji
b. Karya pengarang lebih dari 3 orang
DASAR-DASAR akutansi : program ilmu-ilmu sosial /
Penulis Agus Rohadi ... [et. al].- Ed. 3, cet. 7.
Bandung : Angkasa Pura Perkasa, 2007.
xx, 98 hlm. ; 21 cm.- (Seri akuntansi perusahaan)
ISBN : 979-404-995-6
1. AKUNTANSI
I. Rohadi, Agus II. Seri.
30
3. Karya editor.
MENGENAL dan menangani anak dengan epilepsi :
penuntun praktis untuk guru kelas / editor Lily D.
Sidiarto.- Cet. 7.- Jakarta :Fakultas Kedokteran
UI, 2005.
viii, 119 hlm. ; bibl. ; 21 cm
ISBN : 979-5032-9432-07
1. EPILEPSI
I. SIDIARTO, Lili D
4. Karya terjemahan.
COWAN, David L.
Sukses menjual / oleh David L. Cowan; alih bahasa
David Lumenta.- Cet. 3.- Jakarta : Gramedia Pustaka,
2007.
xii, 127 hlm.; bibl., ind.; 21 cm.- (Seri bisnis sukses)
Judul asli : “Sale successfully”
ISBN : 979-8312-05-8
1. MANAJEMEN PEMASARAN
I. LUMENTA, David II. Judul
5. Karya badan korporasi
INSTITUT PERTANIAN BOGOR. Fatematika.
Departemen Teknologi Hasil Pertanian. Angka konvensi kedelai, jagung, dan ubi kayu :
laporan penelitian / Institut Pertanian Bogor.- Bogor :
Departemen Teknologi Hasil Pertanian. Fatematika.
IPB, 2007.
vii, 190 hlm. ; 29 cm.
1. Tajuk Subyek
I. Judul
6. Karya per-undang-undangan.
INDONESIA
[Undang-undang, peraturan, dsb]
Undang-undang no. 9 tahun 2006 tentang pokok-
pokok keehatan.- Jakarta : Departeman Penerangan
RI, 2006.
32 hlm. ; 17 cm.
1. KESEHATAN I. Judul.
31
7. Karya biografi
SUKARNO, 1901 – 1970
Bung Karno penyambung lidah rakyat / dituturkan
Kepada Cindy Adam; alih bahasa Abdul Bar Salim.
Jakarta : Gunung Agung, 2005.
xiii, 470 hlm. ; 24 cm.
ISBN : 979-5624-7521-09
1. SUKARNO, Presiden, 1945-1967 – Biogafi
I. Judul II. ADAM, Cindy
III. SALIM, Abdul Bar.
Jt-30-04-2011
32
Lampiran 1.
Buku Inventarisasi
Tgl.
Nomor
Nama
Pengarang
Tahun
Judul
buku
Cet
Jil
Macam
Call
Numb
Asal
Fakt.
Inv.
Bahasa Bahan P H
Ind. Ingg Asl. Num. Ref. Th. Kl.
Lampiran 2
Kartu Buku
8,5 x 13,5 cm
636.3
MUR MURTIDJO, Bambang Agus
m Memelihara domba
C.6 - 67189/p/2005
Tgl.
Kembali
No. Anggota
Tgl.
Kembali
Kantong Buku 6,5 x 9 cm
636.3
MUR MURTIDJO, Bambang Agus
m Memelihara domba
C.6 - 67189/p/2005
33
Date Due Slip
10,5 x 17 cm
PERPUS SMA TUNAS BANGSA
KAB. SUKA MAJU Peliharalah buku ini sebagai milik anda dan kembalikan tepat pada
waktunya
Setiap kelambatan dikenakan denda
Tgl. Kembali Tgl. Kembali
Label Buku
4,5 x 4 cm
636.3
MUR
m
C.6 Perpus SMA Tunas Bangsa
Kab. Suka Maju