Transcript
  • 8/11/2019 KATASTROFE GUNUNG TAMBORA.docx

    1/22

    TUGAS INDIVIDU

    EVOLUSI

    KATASTROFE DI INDONESIA

    NAMA : AYU ANGGRAENI

    NIM : H41112007

    KELAS : EVOLUSI C

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    JURUSAN BIOLOGI

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    MAKASSAR

    2014

  • 8/11/2019 KATASTROFE GUNUNG TAMBORA.docx

    2/22

    KATASTROFE TOBA

    a. Pengantar katastrofe toba

    Letusan super (supereruption) Toba adalah letusan gunung berapi super

    yang terjadi antara 69.000 dan 77.000 tahun yang lalu di kawasan Danau Toba,

    Sumatera Utara, Indonesia.Letusan ini diakui sebagai salah satuletusan gunung

    terdahsyat diBumi.Hipotesis bencana Tobaberpendapat bahwa peristiwa alam

    ini mengakibatkan musim dingin vulkanik di seluruh dunia selama 610 tahun

    dan masa pendinginan selama 1.000 tahun.

    Peristiwa Toba merupakan letusan super yang paling sering diteliti. pada

    tahun 1993, jurnalis sains Ann Gibbons memaparkan adanya hubungan antaraletusan Toba dan penyusutan populasi manusia. Michael R. Rampino dari New

    York University dan Stephen Self dariUniversity of Hawaii at Manoa mendukung

    ide tersebut. Tahun 1998,teori penyusutan dikembangkan lebih jauh oleh Stanley

    H. Ambrose dariUniversity of Illinois at Urbana-Champaign.

    Letusan Toba atau peristiwa Toba terjadi di daerah yang saat ini

    merupakanDanau Toba sekitar 73.0004.000 tahunSebelum Masa Kini (Before

    Present; BP). Letusan ini merupakan yang terakhir dan terbesar dari empat letusan

    Toba selama kala Kuarter. Letusan ini dikenal juga dengan sebutan Youngest

    Toba Tuff atau YTT. Letusan ini memiliki Indeks Letusan Vulkanik sebesar 8

    ("apokaliptik") atau magnitudo M8; efek letusan terhadap kompleks kaldera

    seluas 100X30 km sangat besar. Perkiraanekuivalen batuan padat (DRE) terhadap

    volume eruptif letusan ini berkisar antara 2.000 km dan 3.000 km perkiraan

    DRE yang paling lazim adalah 2.800 km (sekitar 71015kg) berwujud magma

    letusan dan 800 km di antaranya mengendap dalam bentuk debu vulkanik. Massa

    letusannya 100 kali lebih besar daripada letusan gunung terbesar dalam sejarah

    modern, letusan Gunung Tambora di Indonesia tahun 1815 yang mengakibatkan

    "Tahun Tanpa Musim Panas"1816 di belahan utara Bumi.

    Letusan Toba terjadi diIndonesia dan menghasilkan lapisan endapan debu setebal

    kira-kira 15 sentimeter di seluruhAsia Selatan.Debu vulkanik juga mengendap di

    Samudra Hindia,Laut Arab,danLaut Cina Selatan.Inti laut dalam yang diambil

    dari Laut Cina Selatan telah membuktikan besarnya jangkauan letusan, sehingga

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jenis_letusan_gunung_berapi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gunung_berapi_super&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Danau_Tobahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera_Utarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Daftar_letusan_gunung_berapi_terbesar&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Daftar_letusan_gunung_berapi_terbesar&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Bumihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Musim_dingin_vulkanik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/New_York_Universityhttp://id.wikipedia.org/wiki/New_York_Universityhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=University_of_Hawaii_at_Manoa&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Penyusutan_penduduk&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=University_of_Illinois_at_Urbana-Champaign&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Danau_Tobahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sebelum_Masa_Kini&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kuarterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tuffhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tuffhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Indeks_Letusan_Vulkanik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kalderahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ekuivalen_batuan_padat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Tamborahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tahun_Tanpa_Musim_Panas&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Asia_Selatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Samudra_Hindiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Laut_Arabhttp://id.wikipedia.org/wiki/Laut_Cina_Selatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Laut_Cina_Selatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Laut_Arabhttp://id.wikipedia.org/wiki/Samudra_Hindiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Asia_Selatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tahun_Tanpa_Musim_Panas&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Tamborahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ekuivalen_batuan_padat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kalderahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Indeks_Letusan_Vulkanik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Tuffhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kuarterhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sebelum_Masa_Kini&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Danau_Tobahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=University_of_Illinois_at_Urbana-Champaign&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Penyusutan_penduduk&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=University_of_Hawaii_at_Manoa&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/New_York_Universityhttp://id.wikipedia.org/wiki/New_York_Universityhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Musim_dingin_vulkanik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Bumihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Daftar_letusan_gunung_berapi_terbesar&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Daftar_letusan_gunung_berapi_terbesar&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera_Utarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Danau_Tobahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gunung_berapi_super&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jenis_letusan_gunung_berapi&action=edit&redlink=1
  • 8/11/2019 KATASTROFE GUNUNG TAMBORA.docx

    3/22

    perhitungan massa letusan sebesar 2.800 km dianggap sebagai jumlah minimum

    atau bahkan terlalu kecil.

    b.

    Musim dingin vulkanik dan pendinginan

    Letusan Toba tampaknya terjadi bersamaan dengan munculnya periode

    glasial terakhir.Michael L. Rampino dan Stephen Self berpendapat bahwa letusan

    tersebut mengakibatkan "pendinginan singkat yang dramatis atau 'musim dingin

    vulkanik'" yang menurunkan suhu permukaan rata-rata dunia sebesar 35 C dan

    mempercepat transisi dari suhu panas ke dingin dalam siklus glasial terakhir.

    Bukti dari inti es Greenland menunjukkan adanya periode minim 18O selama

    1.000 tahun dan peningkatan endapan debu setelah letusan Toba. Letusan ini bisajadi menghasilkan periode suhu dingin selama 1.000 tahun tersebut (stadial); dua

    abad di antaranya disebabkan oleh bertahannya muatan stratosfer Toba. Rampino

    dan Self yakin bahwa pendinginan global sudah berlangsung saat letusan terjadi,

    namun prosesnya lambat; YTT "mungkin memberi 'tendangan' kuat sehingga

    sistem iklim beralih dari suhu panas ke dingin". Walaupun Clive Oppenheimer

    menolak hipotesis bahwa letusan ini menyebabkan periode glasial terakhir, ia

    setuju bahwa letusan Toba menyebabkan iklim dingin selama satu milenium

    sebelumperistiwa Dansgaard-Oeschger abad ke-19.

    Menurut Alan Robock, yang pernah menerbitkan sejumlah makalah

    tentang musim dingin nuklir, letusan Toba tidak mendahului periode glasial

    terakhir. Namun dengan asumsi adanya emisisulfur dioksida sebesar enam miliar

    ton, simulasi komputernya menunjukkan bahwa pendinginan global maksimum

    sebesar 15 C terjadi selama tiga tahun setelah letusan, dan pendinginan tersebut

    bertahan selama beberapa dasawarsa dan bersifat mematikan. Karena tingkat

    selang adiabatikjenuh untuk suhu di atas titik beku adalah 4,9 C/1.000 m,garis

    pohon dan garis salju pada waktu itu lebih rendah 3.000 m (9.900 ft). Iklim

    kembali pulih setelah beberapa dasawarsa, dan Robock tidak menemukan bukti

    bahwa periode dingin 1.000 tahun yang tercatat di inti es Greenland diakibatkan

    oleh letusan Toba. Berbeda dengan Robock, Oppenheimer percaya bahwa

    perkiraan penurunan suhu permukaan sebesar 35 C mungkin terlalu tinggi. Ia

    berpendapat bahwa suhu turun sebesar 1 C saja. Robock mengkritik

    http://id.wikipedia.org/wiki/Periode_glasial_terakhirhttp://id.wikipedia.org/wiki/Periode_glasial_terakhirhttp://id.wikipedia.org/wiki/Inti_eshttp://id.wikipedia.org/wiki/Greenlandhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=%CE%9418O&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=%CE%9418O&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=%CE%9418O&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peristiwa_Dansgaard-Oeschger&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Musim_dingin_nuklir&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sulfur_dioksidahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tingkat_selang_adiabatik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tingkat_selang_adiabatik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Garis_pohon&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Garis_pohon&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Garis_salju&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Garis_salju&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Garis_pohon&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Garis_pohon&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tingkat_selang_adiabatik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tingkat_selang_adiabatik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sulfur_dioksidahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Musim_dingin_nuklir&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peristiwa_Dansgaard-Oeschger&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=%CE%9418O&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Greenlandhttp://id.wikipedia.org/wiki/Inti_eshttp://id.wikipedia.org/wiki/Periode_glasial_terakhirhttp://id.wikipedia.org/wiki/Periode_glasial_terakhir
  • 8/11/2019 KATASTROFE GUNUNG TAMBORA.docx

    4/22

    Oppenheimer karena analisisnya didasarkan pada hubungan T-forcing yang

    sederhana.

    Meski ada berbagai macam perkiraan, para ilmuwan sepakat bahwa

    letusan super sebesar letusan Toba pasti menghasilkan lapisan debu yang sangat

    luas dan pelepasan gas beracun dalam jumlah besar ke atmosfer, sehingga

    memengaruhi iklim dan cuaca di seluruh dunia. Selain itu, data inti es Greenland

    memperlihatkan perubahan iklim yang mendadak pada masa letusan Toba, tetapi

    tidak ada konsensus bahwa letusan ini secara langsung menciptakan periode

    dingin 1.000 tahun yang tercatat di Greenland atau periode glasial terakhir.

    Para arkeolog yang menemukan lapisan debu vulkanik kaca mikroskopik

    di sedimen Danau Malawi pada tahun 2013, dan menghubungkan debu tersebut

    dengan letusan super Toba 75.000 tahun yang lalu, melihat tidak adanya

    perubahan jenis fosil yang dekat dengan lapisan debu yang terbentuk pascamusim

    dingin vulkanik. Bukti ini membuat arkeolog menyimpulkan bahwa letusan

    gunung berapi terbesar sepanjang sejarah umat manusia tidak mengubah iklim

    Afrika Timur.

    c. Teori penyusutan genetik

    Letusan Toba telah dikaitkan denganpenyusutan genetik evolusi manusia

    sekitar 50.000 tahun yang lalu yang terjadi akibat berkurangnya jumlah manusia

    karena efek letusan terhadap iklim global.

    Menurut teori penyusutan genetik, antara 50.000 dan 100.000 tahun yang

    lalu, populasi manusia berkurang tajam menjadi 3.00010.000 orang. Teori ini

    didukung oleh bukti genetik yang menunjukkan bahwa umat manusia masa kini

    adalah keturunan dari sedikit sekali manusia, antara 1.000 sampai 10.000

    pasangan, sekitar 70.000 tahun yang lalu.

    Pendukung teori penyusutan genetik berpendapat bahwa letusan Toba

    mengakibatkan bencana ekologi global, termasuk kehancuran tanaman diiringi

    kekeringan parah di sabuk hutan hujan tropis dan kawasan monsun. Contohnya,

    musim dingin vulkanik selama 10 tahun yang diakibatkan letusan telah

    melenyapkan sebagian besar sumber makanan manusia dan menyebabkan

    berkurangnya populasi manusia. Perubahan lingkungan seperti ini bisa jadi

    menghasilkan penyusutan populasi beberapa spesies, termasuk hominid;

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Skor_standar&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Skor_standar&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Danau_Malawihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Musim_dingin_vulkanik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Musim_dingin_vulkanik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Penyusutan_genetik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Hominidhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hominidhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Penyusutan_genetik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Musim_dingin_vulkanik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Musim_dingin_vulkanik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Danau_Malawihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Skor_standar&action=edit&redlink=1
  • 8/11/2019 KATASTROFE GUNUNG TAMBORA.docx

    5/22

    penyusutan ini mempercepat diferensiasi dari populasi manusia yang sedikit.

    Karena itu, perbedaan genetik di kalangan manusia modern merupakan cerminan

    perubahan yang terjadi pada 70.000 tahun terakhir, bukan diferensiasi bertahap

    selama jutaan tahun.

    Penelitian lain memunculkan keraguan terhadap teori penyusutan genetik.

    Misalnya, peralatan batu kuno di India selatan ditemukan di atas dan di bawah

    lapisan debu tebal dari letusan Toba dan bentuknya serupa, artinya awan debu dari

    letusan tersebut tidak memusnahkan populasi di daerah ini. Bukti arkeologi lain

    dari India selatan dan utara juga menunjukkan sedikitnya bukti dampak letusan

    terhadap penduduk setempat, sehingga para peneliti berkesimpulan bahwa

    "banyak makhluk hidup yang selamat dari letusan super ini, bertentangan dengan

    penelitian lain yang menunjukkan kepunahan hewan dan penyusutan genetik

    dalam jumlah besar". Akan tetapi, bukti dari analisis serbuk sari memperlihatkan

    adanya deforestasi panjang di Asia Selatan. Sejumlah peneliti berpendapat bahwa

    letusan Toba mungkin memaksa manusia menggunakan strategi adaptasi yang

    baru, sehingga mereka dapat menggantikan manusiaNeanderthal dan "spesies

    manusia kuno lainnya". Pendapat tersebut tidak sejalan dengan bukti keberadaan

    Neanderthal di Eropa dan Homo floresiensis di Asia Tenggara yang masing-

    masing selamat dari letusan ini selama 50.000 dan 60.000 tahun.

    Kekurangan lain dalam teori penyusutan pasca-Toba adalah sulitnya

    memperkirakan dampak iklim global dan regional letusan ini dan sedikitnya bukti

    pasti letusan ini sebelum penyusutan. Selain itu, analisis genetik urutan Alu di

    seluruh genom manusia memperlihatkan bahwa ukuran populasi manusia yang

    efektif kurang dari 26.000 orang pada 1,2 juta tahun yang lalu. Penjelasan yang

    memungkinkan untuk rendahnya jumlah leluhur manusia meliputi penyusutanpopulasi yang terjadi berulang-ulang atau peristiwa penggantian periodik dari

    subspesiesHomolain.

    d.Penyusutan genetik manusia

    Teori bencana Toba berpendapat bahwa penyusutan populasi manusia

    terjadi sekitar 70.000 tahun yang lalu. Jumlah manusia berkurang menjadi kurang

    lebih 15.000 orang ketika Toba meletus dan mengakibatkan perubahan

    lingkungan besar, termasuk musim dingin vulkanik. Teori ini didasarkan pada

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peralatan_batu&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Neanderthalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Neanderthalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Homo_floresiensishttp://id.wikipedia.org/wiki/Homo_floresiensishttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Urutan_Alu&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Genom_manusiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Homohttp://id.wikipedia.org/wiki/Homohttp://id.wikipedia.org/wiki/Homohttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Penyusutan_populasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lingkungan_alami&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Musim_dingin_vulkanik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Musim_dingin_vulkanik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lingkungan_alami&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Penyusutan_populasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Homohttp://id.wikipedia.org/wiki/Genom_manusiahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Urutan_Alu&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Homo_floresiensishttp://id.wikipedia.org/wiki/Neanderthalhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peralatan_batu&action=edit&redlink=1
  • 8/11/2019 KATASTROFE GUNUNG TAMBORA.docx

    6/22

    bukti geologi perubahan iklim mendadak pada waktu itu dan penggabungan

    beberapa gen (termasuk DNA mitokondria, kromosom Y, dan sejumlah gen inti)

    serta variasi genetik yang relatif rendah pada manusia modern. Misalnya, menurut

    sebuah hipotesis,DNA mitokondria manusia (diwariskan dari garis ibu/maternal)

    dan DNA kromosom-Y (diwariskan dari garis bapak/paternal) masing-masing

    bergabung sekitar 140.000 dan 60.000 tahun yang lalu. Ini menunjukkan bahwa

    leluhur perempuan semua manusia modern berasal dari satu perempuan (Eva

    mitokondria)sekitar 140.000 tahun yang lalu, danleluhur laki-lakinyaberasal dari

    satu laki-laki (Adam kromosom-Y)sekitar 60.000 sampai 90.000 tahun yang lalu.

    Namun, gabungan seperti itu dapat diperkirakan secara genetik dan tidak

    benar-benar menentukan penyusutan populasi karena DNA mitokondria dan DNA

    kromosom Y hanya merupakan sebagian kecil dari genom manusia]]. Keduanya

    bersifat tidak biasa (atipikal) sehingga diwariskan secara eksklusif melalui ibu

    atau bapak. Kebanyakan gen diwariskan secara acak dari bapak atau ibu, jadi

    tidak bisa dilacak sampai ke leluhur matrilineal atau patrilineal. Gen-gen lain

    memiliki jumlah gabungan sejak 2 juta sampai 60.000 tahun yang lalu, sehingga

    memunculkan keraguan terhadap peristiwa penyusutan manusia dalam jumlah

    besar.

    Penjelasan lain yang memungkinkan mengenai sedikitnya variasi genetik

    manusia modern adalah model transplantasi atau "penyusutan panjang", bukan

    perubahan lingkungan akibat bencana. Ini konsisten dengan pendapat bahwa

    populasi manusia di Afrika sub-Sahara berkurang hingga 2.000 orang selama

    100.000 tahun, kemudian bertambah padaZaman Batu Terakhir.

    http://id.wikipedia.org/wiki/DNA_mitokondriahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kromosom-Yhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Penggabungan_%28genetika%29&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Matrilinealitas&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Eva_mitokondriahttp://id.wikipedia.org/wiki/Eva_mitokondriahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Patrilinealitas&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Adam_kromosom-Yhttp://id.wikipedia.org/wiki/Genomhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Paleolitikum_Atas&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:TMRCAs-compared.PNGhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Paleolitikum_Atas&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Genomhttp://id.wikipedia.org/wiki/Adam_kromosom-Yhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Patrilinealitas&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Eva_mitokondriahttp://id.wikipedia.org/wiki/Eva_mitokondriahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Matrilinealitas&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Penggabungan_%28genetika%29&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kromosom-Yhttp://id.wikipedia.org/wiki/DNA_mitokondria
  • 8/11/2019 KATASTROFE GUNUNG TAMBORA.docx

    7/22

    TMRCA lokus, kromosom Y, dan mitogenom dibandingkan dengan persebaran

    probabilitasnya dengan asumsi populasi manusia bertambah dari 11.000 orang

    pada 75.000 tahun yang lalu

    Salah satu hambatan studi lokus tunggal adalah besarnya keacakan proses

    penentuan (fixation process), dan studi yang mempertimbangkan keacakan ini

    memperkirakan populasi manusia yang efektif sekitar 11.00012.000 orang.

    e. Penyusutan genetik mamalia lain

    Sejumlah bukti menunjukkan adanya penyusutan genetik pada hewan lain

    pasca letusan Toba.Simpanse Afrika Timur,orangutan Kalimantan,monyet India

    tengah,cheetah,harimau,dan pemisahan kelompok gen intigorila daratan rendahtimur dan barat berhasil mengembalikan populasinya dari jumlah yang sangat

    sedikit sekitar 70.00055.000 tahun yang lalu.

    f. Migrasi pasca Toba

    Persebaran geografis populasi manusia saat letusan terjadi tidak diketahui

    secara pasti. Manusia yang selamat mungkin tinggal diAfrika dan bermigrasi ke

    wilayah lain di dunia. Analisis DNA mitokondria memperkirakan bahwa migrasi

    besar dari Afrika terjadi 60.00070.000 tahun yang lalu. Jumlah tersebut

    konsisten dengan perkiraan waktu letusan Toba sekitar 66.00076.000 tahun yang

    lalu.

    Akan tetapi, temuan arkeologi terbaru menunjukkan bahwa populasi manusia di

    Jwalapuram, India Selatan, mungkin selamat dari efek letusan. Selain itu,

    dipaparkan pula bahwa populasi hominid terdekat, seperti Homo floresiensis di

    Flores, selamat karena mereka tinggal di daerah yang membelakangi angin dari

    Toba.

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=TMRCA&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/DNA_mitokondriahttp://id.wikipedia.org/wiki/Simpansehttp://id.wikipedia.org/wiki/Orangutanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Monyet_rhesushttp://id.wikipedia.org/wiki/Cheetahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Harimauhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gorilahttp://id.wikipedia.org/wiki/Afrikahttp://id.wikipedia.org/wiki/DNA_mitokondriahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Leluhur_Afrika_manusia_modern_terkini&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Leluhur_Afrika_manusia_modern_terkini&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jwalapuram&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/India_Selatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Homo_floresiensishttp://id.wikipedia.org/wiki/Homo_floresiensishttp://id.wikipedia.org/wiki/Floreshttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Atas_angin_dan_bawah_angin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Tobaeruption.pnghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Atas_angin_dan_bawah_angin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Floreshttp://id.wikipedia.org/wiki/Homo_floresiensishttp://id.wikipedia.org/wiki/India_Selatanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jwalapuram&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Leluhur_Afrika_manusia_modern_terkini&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Leluhur_Afrika_manusia_modern_terkini&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/DNA_mitokondriahttp://id.wikipedia.org/wiki/Afrikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Gorilahttp://id.wikipedia.org/wiki/Harimauhttp://id.wikipedia.org/wiki/Cheetahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Monyet_rhesushttp://id.wikipedia.org/wiki/Orangutanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Simpansehttp://id.wikipedia.org/wiki/DNA_mitokondriahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=TMRCA&action=edit&redlink=1
  • 8/11/2019 KATASTROFE GUNUNG TAMBORA.docx

    8/22

    Ilustrasi letusan dilihat dari jarak 42 km (26 mil) di atasPulau Simeulue.

    mengakibatkan musim dingin vulkanik di Bumi selama 6 tahun, mungkin

    menyebabkan penyusutan evolusi manusia dan perubahan besar terhadap

    topografi daerah

    Danau Toba adalahdanau kawah yang terbentuk pasca-letusan.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Simeuluehttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Musim_dingin_vulkanik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Bumihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Penyusutan_populasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Topografihttp://id.wikipedia.org/wiki/Danau_Tobahttp://id.wikipedia.org/wiki/Danau_kawahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Toba_zoom.jpghttp://id.wikipedia.org/wiki/Danau_kawahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Danau_Tobahttp://id.wikipedia.org/wiki/Topografihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Penyusutan_populasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Bumihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Musim_dingin_vulkanik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Simeulue
  • 8/11/2019 KATASTROFE GUNUNG TAMBORA.docx

    9/22

    KATASTROFE GUNUNG TAMBORA

    a. Pengantar Gunung Tambora

    Gunung Tambora (atau Tomboro) adalah sebuah stratovolcano aktif yang

    terletak dipulau Sumbawa,Indonesia.Gunung ini terletak di duakabupaten,yaitu

    Kabupaten Dompu (sebagian kaki sisi selatan sampai barat laut, dan Kabupaten

    Bima (bagian lereng sisi selatan hingga barat laut, dan kaki hingga puncak sisi

    timur hingga utara), Provinsi Nusa Tenggara Barat, tepatnya pada 815' LS dan

    118 BT. Gunung ini terletak baik di sisi utara dan selatan kerak oseanik.

    Tambora terbentuk oleh zona subduksi di bawahnya. Hal ini meningkatkan

    ketinggian Tambora sampai 4.300 m yang membuat gunung ini pernah menjadi

    salah satu puncak tertinggi diNusantara dan mengeringkandapur magmabesar di

    dalam gunung ini. Perlu waktu seabad untuk mengisi kembali dapur magma

    tersebut.

    Aktivitas vulkanik gunung berapi ini mencapai puncaknya pada bulan

    April tahun 1815 ketika meletus dalam skala tujuh pada Volcanic Explosivity

    Index.Letusan tersebut menjadi letusan tebesar sejak letusan danau Taupo pada

    tahun1815. Letusan gunung ini terdengar hingga pulauSumatra (lebih dari 2.000

    km). Abu vulkanik jatuh di Kalimantan, Sulawesi, Jawa dan Maluku. Letusan

    gunung ini menyebabkan kematian hingga tidak kurang dari 71.000 orang dengan

    11.00012.000 di antaranya terbunuh secara langsung akibat dari letusan

    tersebut. Bahkan beberapa peneliti memperkirakan sampai 92.000 orang terbunuh,

    tetapi angka ini diragukan karena berdasarkan atas perkiraan yang terlalu tinggi.

    Lebih dari itu, letusan gunung ini menyebabkan perubahan iklim dunia. Satu

    tahun berikutnya (1816)sering disebut sebagai Tahun tanpa musim panas karenaperubahan drastis dari cuaca Amerika Utara dan Eropa karena debu yang

    dihasilkan dari letusan Tambora ini. Akibat perubahan iklim yang drastis ini

    banyak panen yang gagal dan kematian ternak di Belahan Utara yang

    menyebabkan terjadinyakelaparan terburuk pada abad ke-19.

    Selama penggalian arkeologi tahun 2004, tim arkeolog menemukan sisa

    kebudayaan yang terkubur oleh letusan tahun 1815 di kedalaman 3 meter pada

    endapan piroklastik. Artifak-artifak tersebut ditemukan pada posisi yang sama

    http://id.wikipedia.org/wiki/Stratovolcanohttp://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Sumbawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupatenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Dompuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Bimahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Bimahttp://id.wikipedia.org/wiki/Nusa_Tenggara_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerak_oseanikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Subduksihttp://id.wikipedia.org/wiki/Meterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Meterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nusantarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Dapur_magmahttp://id.wikipedia.org/wiki/Dapur_magmahttp://id.wikipedia.org/wiki/Aprilhttp://id.wikipedia.org/wiki/1815http://id.wikipedia.org/wiki/Volcanic_Explosivity_Indexhttp://id.wikipedia.org/wiki/Volcanic_Explosivity_Indexhttp://id.wikipedia.org/wiki/Danau_Taupohttp://id.wikipedia.org/wiki/181http://id.wikipedia.org/wiki/Sumatrahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kilometerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Abu_vulkanikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesihttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Malukuhttp://id.wikipedia.org/wiki/1816http://id.wikipedia.org/wiki/Tahun_tanpa_musim_panashttp://id.wikipedia.org/wiki/Amerika_Utarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Eropahttp://id.wikipedia.org/wiki/Panenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ternakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Belahan_Utarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kelaparanhttp://id.wikipedia.org/wiki/2004http://id.wikipedia.org/wiki/1815http://id.wikipedia.org/wiki/1815http://id.wikipedia.org/wiki/2004http://id.wikipedia.org/wiki/Kelaparanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Belahan_Utarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Ternakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Panenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Eropahttp://id.wikipedia.org/wiki/Amerika_Utarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tahun_tanpa_musim_panashttp://id.wikipedia.org/wiki/1816http://id.wikipedia.org/wiki/Malukuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Abu_vulkanikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kilometerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumatrahttp://id.wikipedia.org/wiki/181http://id.wikipedia.org/wiki/Danau_Taupohttp://id.wikipedia.org/wiki/Volcanic_Explosivity_Indexhttp://id.wikipedia.org/wiki/Volcanic_Explosivity_Indexhttp://id.wikipedia.org/wiki/1815http://id.wikipedia.org/wiki/Aprilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Dapur_magmahttp://id.wikipedia.org/wiki/Dapur_magmahttp://id.wikipedia.org/wiki/Nusantarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Meterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Subduksihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerak_oseanikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nusa_Tenggara_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Bimahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Bimahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Dompuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupatenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Sumbawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Stratovolcano
  • 8/11/2019 KATASTROFE GUNUNG TAMBORA.docx

    10/22

    ketika terjadi letusan pada tahun1815.Karena ciri-ciri yang serupa inilah, temuan

    tersebut sering disebut sebagaiPompeii dari timur.

    Penampakan gunung tambora

    b.

    Geografi

    Gunung Tambora terletak di pulauSumbawa yang merupakan bagian dari

    kepulauan Nusa Tenggara.Gunung ini adalah bagian dari busur Sunda, tali dari

    kepulauan vulkanik yang membentuk rantai selatan kepulauan Indonesia.

    Tambora membentuk semenanjungnya sendiri di pulau Sumbawa yang disebut

    semenanjung Sanggar. Di sisi utara semenanjung tersebut, terdapat laut Flores,

    dan di sebelah selatan terdapat teluk Saleh dengan panjang 86 km dan lebar 36

    km.Pada mulut teluk Saleh, terdapat pulau kecil yang disebut Mojo.

    Selain seismologis dan vulkanologis yang mengamati aktivitas gunung

    tersebut, gunung Tambora adalah daerah untuk riset ilmiah arkeolog dan biologi.

    Gunung ini juga menarik turis untuk mendaki gunung dan aktivitas margasatwa.

    Dompu dan Bima adalah kota yang letaknya paling dekat dengan gunung ini. Di

    lereng gunung Tambora, terdapat beberapa desa. Di sebelah timur terdapat desa

    Sanggar. Di sebelah barat laut, terdapat desa Doro Peti dan desa Pesanggrahan. Di

    sebelah barat, terdapat desa Calabai.Terdapat dua jalur pendakian untuk mencapai kaldera gunung Tambora.

    Rute pertama dimulai dari desa Doro Mboha yang terletak di sisi tenggara gunung

    Tambora. Rute ini mengikuti jalan beraspal melalui perkebunan kacang mede

    sampai akhirnya mencapai ketinggian 1.150 m di atas permukaan laut. Rute ini

    berakhir di bagian selatan kaldera dengan ketinggian 1.950m yang dapat dicapai

    oleh titik pertengahan jalur pendakian. Lokasi ini biasanya digunakan sebagai

    kemah untuk mengamati aktivitas vulkanik karena hanya memerlukan waktu satu

    http://id.wikipedia.org/wiki/1815http://id.wikipedia.org/wiki/Pompeiihttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumbawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kepulauan_Nusa_Tenggarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Busur_Sundahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pulauhttp://id.wikipedia.org/wiki/Semenanjunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Laut_Floreshttp://id.wikipedia.org/wiki/Kilometerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kilometerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Seismologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Vulkanologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Biologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kacang_Medehttp://id.wikipedia.org/wiki/Meterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Meterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Meterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Meterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kacang_Medehttp://id.wikipedia.org/wiki/Biologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Vulkanologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Seismologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kilometerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kilometerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Laut_Floreshttp://id.wikipedia.org/wiki/Semenanjunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Pulauhttp://id.wikipedia.org/wiki/Busur_Sundahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kepulauan_Nusa_Tenggarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumbawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pompeiihttp://id.wikipedia.org/wiki/1815
  • 8/11/2019 KATASTROFE GUNUNG TAMBORA.docx

    11/22

    jam untuk mencapai kaldera. Rute kedua dimulai dari desa Pancasila di sisi barat

    laut gunung Tambora. Jika menggunakan rute kedua, maka kaldera hanya dapat

    dicapai dengan berjalan kaki.

    c. Pembentukan

    Tambora terbentang 340km di sebelah utara sistempalung Jawa dan 180-

    190 km di atas zona subduksi.Gunung ini terletak baik di sisi utara dan selatan

    kerak oseanik.Gunung ini memiliki laju konvergensi sebesar 7.8 cmper tahun.

    Tambora diperkirakan telah berada di bumi sejak 57.000 BP (penanggalan

    radiokarbon standar). Ketika gunung ini meninggi akibat proses geologi di

    bawahnya,dapur magma yang besar ikut terbentuk dan sekaligus mengosongkan

    isi magma. Pulau Mojo pun ikut terbentuk sebagai bagian dari proses geologi ini

    di mana teluk Saleh pada awalnya merupakancekungan samudera (sekitar 25.000

    BP). Menurut penyelidikan geologi, kerucut vulkanik yang tinggi sudah terbentuk

    sebelum letusan tahun 1815 dengan karakteristik yang sama dengan bentuk

    stratovolcano. Diameter lubang tersebut mencapai 60 km.Lubang utama sering

    kali memancarkan lava yang mengalir turun secara teratur dengan deras ke lereng

    yang curam. Sejak letusan tahun 1815, pada bagian paling bawah terdapat

    endapanlava dan materialpiroklastik.Kira-kira 40% dari lapisan diwakili oleh 1-

    4 m aliran lava tipis. Scoria tipis diproduksi oleh fragmentasi aliran lava. Pada

    bagian atas, lava ditutup oleh scoria,tuff dan bebatuan piroklastik yang mengalir

    ke bawah.[13] Pada gunung Tambora, terdapat 20 kawah. Beberapa kawah

    memiliki nama, misalnya Tahe (877 m), Molo (602 m), Kadiendinae, Kubah

    (1648 m) dan Doro Api Toi. Kawah tersebut juga memproduksi aliran lava basal.

    d.Sejarah letusan

    Dengan menggunakan teknikpenanggalan radiokarbon,dinyatakan bahwa

    gunung Tambora telah meletus tiga kali sebelum letusan tahun 1815, tetapi

    besarnya letusan tidak diketahui. Perkiraan tanggal letusannya ialah tahun 3910

    SM 200 tahun, 3050 SM dan740 150 tahun. Ketiga letusan tersebut memiliki

    karakteristik letusan yang sama. Masing-masing letusan memiliki letusan di

    http://id.wikipedia.org/wiki/Kilometerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Palung_Jawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kilometerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Subduksihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerak_oseanikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sentimeterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Dapur_magmahttp://id.wikipedia.org/wiki/Cekungan_samuderahttp://id.wikipedia.org/wiki/1815http://id.wikipedia.org/wiki/Stratovolcanohttp://id.wikipedia.org/wiki/Kilometerhttp://id.wikipedia.org/wiki/1815http://id.wikipedia.org/wiki/Lavahttp://id.wikipedia.org/wiki/Piroklastikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Meterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Scoriahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tuffhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Tambora#cite_note-VSI-13http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Tambora#cite_note-VSI-13http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Tambora#cite_note-VSI-13http://id.wikipedia.org/wiki/Penanggalan_radiokarbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/1815http://id.wikipedia.org/wiki/740http://id.wikipedia.org/wiki/740http://id.wikipedia.org/wiki/1815http://id.wikipedia.org/wiki/Penanggalan_radiokarbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Tambora#cite_note-VSI-13http://id.wikipedia.org/wiki/Tuffhttp://id.wikipedia.org/wiki/Scoriahttp://id.wikipedia.org/wiki/Meterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Piroklastikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Lavahttp://id.wikipedia.org/wiki/1815http://id.wikipedia.org/wiki/Kilometerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Stratovolcanohttp://id.wikipedia.org/wiki/1815http://id.wikipedia.org/wiki/Cekungan_samuderahttp://id.wikipedia.org/wiki/Dapur_magmahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sentimeterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerak_oseanikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Subduksihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kilometerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Palung_Jawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kilometer
  • 8/11/2019 KATASTROFE GUNUNG TAMBORA.docx

    12/22

    lubang utama, tetapi terdapat pengecualian untuk letusan ketiga. Pada letusan

    ketiga, tidak terdapataliran piroklastik.

    Pada tahun 1812, gunung Tambora menjadi lebih aktif, dengan puncak

    letusannya terjadi pada bulanApril tahun1815.Besar letusan ini masuk ke dalam

    skala tujuh Volcanic Explosivity Index (VEI), dengan jumlah semburan tefrit

    sebesar 1.6 1011 meter kubik. Karakteristik letusannya termasuk letusan di

    lubang utama, aliran piroklastik, korban jiwa, kerusakan tanah dan lahan,tsunami

    dan runtuhnyakaldera.Letusan ketiga ini memengaruhi iklim global dalam waktu

    yang lama. Aktivitas Tambora setelah letusan tersebut baru berhenti pada tanggal

    15 Juli 1815. Aktivitas selanjutnya kemudian terjadi pada bulan Agustus tahun

    1819 dengan adanya letusan-letusan kecil dengan api dan bunyi gemuruh disertai

    gempa susulan yang dianggap sebagai bagian dari letusan tahun1815.Letusan ini

    masuk dalam skala kedua pada skala VEI. Sekitar tahun 1880 30 tahun,

    Tambora kembali meletus, tetapi hanya di dalam kaldera. Letusan ini membuat

    aliran lava kecil danekstrusi kubah lava, yang kemudian membentuk kawah baru

    bernama Doro Api Toi di dalam kaldera.

    Gunung Tambora masih berstatus aktif. Kubah lava kecil dan aliran lava

    masih terjadi pada lantai kaldera pada abad ke-19 dan abad ke-20. Letusan

    terakhir terjadi pada tahun 1967, yang disertai dengan gempa dan terukur pada

    skala 0 VEI, yang berarti letusan terjadi tanpa disertai dengan ledakan.

    Kawah di puncak gunung Tambora

    e. Kronologi letusan

    Gunung Tambora mengalami ketidakaktifan selama beberapa abad

    sebelum tahun 1815, dikenal dengan nama gunung berapi "tidur", yang

    merupakan hasil dari pendinginan hydrous magma di dalam dapur magma yang

    http://id.wikipedia.org/wiki/Aliran_piroklastikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Aprilhttp://id.wikipedia.org/wiki/1815http://id.wikipedia.org/wiki/Volcanic_Explosivity_Indexhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tefrithttp://id.wikipedia.org/wiki/Tsunamihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalderahttp://id.wikipedia.org/wiki/15_Julihttp://id.wikipedia.org/wiki/1815http://id.wikipedia.org/wiki/Agustushttp://id.wikipedia.org/wiki/1819http://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_susulanhttp://id.wikipedia.org/wiki/1815http://id.wikipedia.org/wiki/1880http://id.wikipedia.org/wiki/Ekstrusi_%28geologi%29http://id.wikipedia.org/wiki/1967http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_berapi_tidurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Dapur_magmahttp://id.wikipedia.org/wiki/Dapur_magmahttp://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_berapi_tidurhttp://id.wikipedia.org/wiki/1967http://id.wikipedia.org/wiki/Ekstrusi_%28geologi%29http://id.wikipedia.org/wiki/1880http://id.wikipedia.org/wiki/1815http://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_susulanhttp://id.wikipedia.org/wiki/1819http://id.wikipedia.org/wiki/Agustushttp://id.wikipedia.org/wiki/1815http://id.wikipedia.org/wiki/15_Julihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalderahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tsunamihttp://id.wikipedia.org/wiki/Tefrithttp://id.wikipedia.org/wiki/Volcanic_Explosivity_Indexhttp://id.wikipedia.org/wiki/1815http://id.wikipedia.org/wiki/Aprilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Aliran_piroklastik
  • 8/11/2019 KATASTROFE GUNUNG TAMBORA.docx

    13/22

    tertutup. Di dalam dapur magma dalam kedalaman sekitar 1,5-4,5 km, larutan

    padat dari cairan magma bertekanan tinggi terbentuk pada saat pendinginan dan

    kristalisasi magma. Tekanan di kamar makma sekitar 4-5 kabar muncul dan

    temperatur sebesar 700 C-850 C.

    Pada tahun 1812, kaldera gunung Tambora mulai bergemuruh dan

    menghasilkan awan hitam. Pada tanggal 5 April 1815, letusan terjadi, diikuti

    dengan suaraguruh yang terdengar di Makassar,Sulawesi (380 km dari gunung

    Tambora), Batavia (kiniJakarta)di pulauJawa (1.260 km dari gunung Tambora),

    dan Ternate di Maluku (1400 km dari gunung Tambora). Suara guruh ini

    terdengar sampai ke pulau Sumatera pada tanggal 10-11 April 1815 (lebih dari

    2.600 km dari gunung Tambora) yang awalnya dianggap sebagai suara tembakan

    senapan. Pada pagi hari tanggal6 April1815,abu vulkanik mulai jatuh di Jawa

    Timur dengan suara guruh terdengar sampai tanggal10 April1815.

    Pada pukul 7:00 malam tanggal10 April,letusan gunung ini semakin kuat.

    Tiga lajur api terpancar dan bergabung. Seluruh pegunungan berubah menjadi

    aliran besar api. Batuan apung dengan diameter 20 cm mulai menghujani pada

    pukul 8:00 malam, diikuti dengan abu pada pukul 9:00-10:00 malam. Aliran

    piroklastik panas mengalir turun menuju laut di seluruh sisi semenanjung,

    memusnahkan desa Tambora. Ledakan besar terdengar sampai sore tanggal 11

    April. Abu menyebar sampai Jawa Barat dan Sulawesi Selatan. Bau "nitrat"

    tercium di Batavia dan hujan besar yang disertai dengan abu tefrit jatuh, akhirnya

    reda antara tangal 11 dan 17 April 1815. Letusan tersebut masuk dalam skala

    tujuh pada skala Volcanic Explosivity Index. Letusan ini empat kali lebih kuat

    daripada letusan gunungKrakatau tahun1883.Diperkirakan 100 km piroklastik

    trakiandesit dikeluarkan, dengan perkiraan massa 1,410

    14

    kg. Hal inimeninggalkan kaldera dengan ukuran 67 km dan kedalaman 600700 m. Massa

    jenis abu yang jatuh di Makassar sebesar 636 kg/m. Sebelum letusan, gunung

    Tambora memiliki ketinggian kira-kira 4.300 m, salah satu puncak tertinggi di

    Indonesia. Setelah letusan, tinggi gunung ini hanya setinggi 2.851 m.

    Letusan Tambora tahun 1815 adalah letusan terbesar dalam sejarah.

    Letusan gunung ini terdengar sejauh 2.600 km, dan abu jatuh setidaknya sejauh

    http://id.wikipedia.org/wiki/Dapur_magmahttp://id.wikipedia.org/wiki/Barhttp://id.wikipedia.org/wiki/5_Aprilhttp://id.wikipedia.org/wiki/1815http://id.wikipedia.org/wiki/Guruhhttp://id.wikipedia.org/wiki/Makassarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesihttp://id.wikipedia.org/wiki/Jakartahttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Ternatehttp://id.wikipedia.org/wiki/Malukuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumaterahttp://id.wikipedia.org/wiki/10_Aprilhttp://id.wikipedia.org/wiki/11_Aprilhttp://id.wikipedia.org/wiki/1815http://id.wikipedia.org/wiki/6_Aprilhttp://id.wikipedia.org/wiki/1815http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Timurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Timurhttp://id.wikipedia.org/wiki/10_Aprilhttp://id.wikipedia.org/wiki/1815http://id.wikipedia.org/wiki/10_Aprilhttp://id.wikipedia.org/wiki/11_Aprilhttp://id.wikipedia.org/wiki/11_Aprilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi_Selatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/11_Aprilhttp://id.wikipedia.org/wiki/17_Aprilhttp://id.wikipedia.org/wiki/1815http://id.wikipedia.org/wiki/Volcanic_Explosivity_Indexhttp://id.wikipedia.org/wiki/Krakatauhttp://id.wikipedia.org/wiki/1883http://id.wikipedia.org/wiki/Trakiandesithttp://id.wikipedia.org/wiki/Makassarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Makassarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Trakiandesithttp://id.wikipedia.org/wiki/1883http://id.wikipedia.org/wiki/Krakatauhttp://id.wikipedia.org/wiki/Volcanic_Explosivity_Indexhttp://id.wikipedia.org/wiki/1815http://id.wikipedia.org/wiki/17_Aprilhttp://id.wikipedia.org/wiki/11_Aprilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi_Selatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/11_Aprilhttp://id.wikipedia.org/wiki/11_Aprilhttp://id.wikipedia.org/wiki/10_Aprilhttp://id.wikipedia.org/wiki/1815http://id.wikipedia.org/wiki/10_Aprilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Timurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Timurhttp://id.wikipedia.org/wiki/1815http://id.wikipedia.org/wiki/6_Aprilhttp://id.wikipedia.org/wiki/1815http://id.wikipedia.org/wiki/11_Aprilhttp://id.wikipedia.org/wiki/10_Aprilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumaterahttp://id.wikipedia.org/wiki/Malukuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ternatehttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Jakartahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesihttp://id.wikipedia.org/wiki/Makassarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Guruhhttp://id.wikipedia.org/wiki/1815http://id.wikipedia.org/wiki/5_Aprilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Barhttp://id.wikipedia.org/wiki/Dapur_magma
  • 8/11/2019 KATASTROFE GUNUNG TAMBORA.docx

    14/22

    1.300 km. Kegelapan terlihat sejauh 600 km dari puncak gunung selama lebih dari

    dua hari. Aliran piroklastik menyebar setidaknya 20 km dari puncak.

    f.

    Akibat Letusan

    Semua tumbuh-tumbuhan di pulau hancur. Pohon yang tumbang

    bercampur dengan abu batu apung masuk ke laut dan membentuk rakit dengan

    jarak lintas melebihi 5 km. Rakit batu apung lainnya ditemukan di Samudra

    Hindia,di dekatKolkatapada tanggal1 dan 3 Oktober1815.Awan dengan abu

    tebal masih menyelimuti puncak pada tanggal 23 April. Ledakan berhenti pada

    tanggal15 Juli,walaupun emisi asap masih terlihat pada tanggal23 Agustus.Api

    dan gempa susulan dilaporkan terjadi pada bulan Agustus tahun 1819, empat

    tahun setelah letusan.

    Perkiraan kematian bervariasi, tergantung dari sumber yang ada. Zollinger (1855)

    memperkirakan 10.000 orang meninggal karena aliran piroklastik. Di pulau

    Sumbawa, terdapat 38.000 kematian karena kelaparan, dan 10.000 lainnya karena

    penyakit dan kelaparan di pulau Lombok.[20] Petroeschevsky (1949)

    memperkirakan sekitar 48.000 dan 44.000 orang terbunuh di Sumbawa dan

    Lombok. Beberapa pengarang menggunakan figur Petroeschevsky, seperti

    Stothers (1984), yang menyatakan jumlah kematian sebesar 88.000 jiwa. Tanguy

    (1998) mengklaim figur Petroeschevsky tidak dapat ditemukan dan berdasarkan

    referensi yang tidak dapat dilacak. Tanguy merevisi jumlah kematian berdasarkan

    dua sumber, sumber dari Zollinger, yang menghabiskan beberapa bulan di

    Sumbawa setelah letusan dan catatanRaffles.Tanguy menunjukan bahwa terdapat

    banyak korban di Bali dan Jawa Timur karena penyakit dan kelaparan.

    Diperkirakan 11.000 meninggal karena pengaruh gunung berapi langsung dan

    49.000 oleh penyakit epidemi dan kelaparan setelah letusan. Oppenheimer (2003)

    menyatakan jumlah kematian lebih dari 71.000 jiwa.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Samudra_Hindiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Samudra_Hindiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kolkatahttp://id.wikipedia.org/wiki/1_Oktoberhttp://id.wikipedia.org/wiki/3_Oktoberhttp://id.wikipedia.org/wiki/1815http://id.wikipedia.org/wiki/23_Aprilhttp://id.wikipedia.org/wiki/15_Julihttp://id.wikipedia.org/wiki/23_Agustushttp://id.wikipedia.org/wiki/Agustushttp://id.wikipedia.org/wiki/1819http://id.wikipedia.org/wiki/Lombokhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Tambora#cite_note-Zollinger1855-20http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Tambora#cite_note-Zollinger1855-20http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Tambora#cite_note-Zollinger1855-20http://id.wikipedia.org/wiki/Sir_Thomas_Raffleshttp://id.wikipedia.org/wiki/Balihttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Timurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Timurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Balihttp://id.wikipedia.org/wiki/Sir_Thomas_Raffleshttp://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Tambora#cite_note-Zollinger1855-20http://id.wikipedia.org/wiki/Lombokhttp://id.wikipedia.org/wiki/1819http://id.wikipedia.org/wiki/Agustushttp://id.wikipedia.org/wiki/23_Agustushttp://id.wikipedia.org/wiki/15_Julihttp://id.wikipedia.org/wiki/23_Aprilhttp://id.wikipedia.org/wiki/1815http://id.wikipedia.org/wiki/3_Oktoberhttp://id.wikipedia.org/wiki/1_Oktoberhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kolkatahttp://id.wikipedia.org/wiki/Samudra_Hindiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Samudra_Hindia
  • 8/11/2019 KATASTROFE GUNUNG TAMBORA.docx

    15/22

    Daerah yang diperkirakan terkena abu letusan Tambora tahun 1815. Daerah merah

    menunjukan ketebalan abu vulkanik. Abu tersebut mencapai pulauKalimantan

    danSulawesi (ketebalan 1 cm).

    g. Pengaruh global

    Letusan gunung Tambora tahun 1815 mengeluarkan sulfur ke stratosfer,

    menyebabkan penyimpangan iklim global. Metode berbeda telah memperkirakan

    banyaknya sulfur yang dikeluarkan selama letusan: metode petrologi, sebuah

    pengukuran berdasarkan pengamatananatomi,dan metode konsentrasi sulfat inti

    es, menggunakan es dari Tanah Hijau dan Antartika. Perkiraan beragam

    tergantung dari metode, antara 10 Tg S hingga 120 Tg S. nada musim semi dan

    musim panas tahun 1816, sebuah kabut kering terlihat di timur laut Amerika

    Serikat. Kabut tersebut memerahkan dan mengurangi cahaya matahari, sepertibintik pada matahari yang terlihat dengan mata telanjang. Baik angin atau hujan

    tidak dapat menghilangkan "kabut" tersebut. "Kabut" tersebut diidentifikasikan

    sebagai kabut aerosol sulfat stratosfer. Pada musim panas tahun 1816,negara di

    Belahan Utara menderita karena kondisi cuaca yang berubah, disebut sebagai

    Tahun tanpa musim panas.Temperatur normal dunia berkurang sekitar 0,4-0,7 C,

    cukup untuk menyebabkan permasalahan pertanian di dunia. Pada tanggal 4 Juni

    1816, cuaca penuh es dilaporkan di Connecticut, dan dan pada hari berikutnya,

    hampir seluruhNew England digenggam oleh dingin. Pada tanggal6 Juni 1816,

    salju turun diAlbany, New York,danDennysville, Maine.Kondisi serupa muncul

    untuk setidaknya tiga bulan dan menyebabkan gagal panen di Amerika Utara.

    Kanada mengalami musim panas yang sangat dingin. Salju setebal 30 cm

    terhimpun didekatKota Quebec dari tanggal6 sampai10 Juni1816.

    1816 adalah tahun terdingin kedua di Belahan Bumi Utara sejak tahun 1400

    Masehi, setelah letusan gunungHuaynaputina diPeru tahun1600.Tahun1810-an

    http://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesihttp://id.wikipedia.org/wiki/Sulfurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Stratosferhttp://id.wikipedia.org/wiki/Petrologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Anatomihttp://id.wikipedia.org/wiki/Tanah_Hijauhttp://id.wikipedia.org/wiki/Antartikahttp://id.wikipedia.org/wiki/1816http://id.wikipedia.org/wiki/Amerika_Serikathttp://id.wikipedia.org/wiki/Amerika_Serikathttp://id.wikipedia.org/wiki/1816http://id.wikipedia.org/wiki/Belahan_Utarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tahun_tanpa_musim_panashttp://id.wikipedia.org/wiki/4_Junihttp://id.wikipedia.org/wiki/1816http://id.wikipedia.org/wiki/Connecticuthttp://id.wikipedia.org/wiki/New_Englandhttp://id.wikipedia.org/wiki/6_Junihttp://id.wikipedia.org/wiki/1816http://id.wikipedia.org/wiki/Albany,_New_Yorkhttp://id.wikipedia.org/wiki/Dennysville,_Mainehttp://id.wikipedia.org/wiki/Kanadahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Quebechttp://id.wikipedia.org/wiki/6_Junihttp://id.wikipedia.org/wiki/10_Junihttp://id.wikipedia.org/wiki/1816http://id.wikipedia.org/wiki/Huaynaputinahttp://id.wikipedia.org/wiki/Peruhttp://id.wikipedia.org/wiki/1600http://id.wikipedia.org/wiki/1810-anhttp://id.wikipedia.org/wiki/1810-anhttp://id.wikipedia.org/wiki/1600http://id.wikipedia.org/wiki/Peruhttp://id.wikipedia.org/wiki/Huaynaputinahttp://id.wikipedia.org/wiki/1816http://id.wikipedia.org/wiki/10_Junihttp://id.wikipedia.org/wiki/6_Junihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Quebechttp://id.wikipedia.org/wiki/Kanadahttp://id.wikipedia.org/wiki/Dennysville,_Mainehttp://id.wikipedia.org/wiki/Albany,_New_Yorkhttp://id.wikipedia.org/wiki/1816http://id.wikipedia.org/wiki/6_Junihttp://id.wikipedia.org/wiki/New_Englandhttp://id.wikipedia.org/wiki/Connecticuthttp://id.wikipedia.org/wiki/1816http://id.wikipedia.org/wiki/4_Junihttp://id.wikipedia.org/wiki/Tahun_tanpa_musim_panashttp://id.wikipedia.org/wiki/Belahan_Utarahttp://id.wikipedia.org/wiki/1816http://id.wikipedia.org/wiki/Amerika_Serikathttp://id.wikipedia.org/wiki/Amerika_Serikathttp://id.wikipedia.org/wiki/1816http://id.wikipedia.org/wiki/Antartikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tanah_Hijauhttp://id.wikipedia.org/wiki/Anatomihttp://id.wikipedia.org/wiki/Petrologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Stratosferhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sulfurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan
  • 8/11/2019 KATASTROFE GUNUNG TAMBORA.docx

    16/22

    adalah dekade terdingin dalam rekor sebagai hasil dari letusan Tambora tahun

    1815 dan lainnya menduga letusan terjadi antara tahun 1809 dan tahun 1810.

    Perubahan temperatur permukaan selama musim panas tahun 1816, 1817 dan

    tahun 1818 sebesar -0,51, -0,44 dan -0,29 C, dan juga musim panas yang lebih

    dingin, bagian dari Eropa mengalami badai salju yang lebih deras.

    Perubahan iklim disalahkan sebagai penyebabwabahtifus di Eropa Tenggara dan

    Laut Tengah bagian timur di antara tahun1816 dan tahun 1819.Banyak ternak

    meninggal di New England selama musim dingin tahun 1816-1817.Suhu udara

    yang dingin dan hujan besar menyebabkan gagal panen di Kepulauan Britania.

    Keluarga-keluarga diWales mengungsi dan mengemis untuk makanan. Kelaparan

    merata di Irlandia utara dan barat daya karena gandum, haver dan kentang

    mengalami gagal panen. Krisis terjadi di Jerman, harga makanan naik dengan

    tajam. Akibat kenaikan harga yang tidak diketahui menyebabkan terjadinya

    demonstrasi di depan pasar dan toko roti yang diikuti dengan kerusuhan,

    pembakaran rumah dan perampokan yang terjadi di banyak kota-kota diEropa.Ini

    adalah kelaparan terburuk yang terjadi pada abad ke-19.

    h.

    Bukti arkeologiPada musim panas tahun 2004, tim dari Universitas Rhode Island,

    Universitas North Carolina di Wilmington,dan direktorat vulkanologi Indonesia,

    dipimpin oleh Haraldur Sigurdsson, memulai sebuah penggalian arkeologi di

    gunung Tambora. Setelah enam minggu, tim tersebut menggali bukti adanya

    kebudayaan yang hilang yang musnah karena letusan gunung Tambora. Situs

    tersebut terletak 25 km sebelah barat kaldera, di dalam hutam, 5km dari pantai.

    Tim tersebut harus melewati endapan batu apung vulkanik dan abu dengan tebal 3

    m.Tim tersebut menggunakanradar penembus tanah untuk mencari lokasi rumah

    kecil yang terkubur. Mereka menggali kembali rumah dan mereka menemukan

    sisa dua orang dewasa, dan juga mangkuk perunggu, peralatan besi dan artifak

    lainnya. Desain dan dekorasi artifak memiliki kesamaan dengan artifak dari

    Vietnam dan Kamboja. Uji coba dilakukan menggunakan teknik karbonisasi

    memperjelas bahwa mereka terbentuk daripensil arang yang dibentuk oleh panas

    magma. Semua orang, rumah dan kebudayaan dibiarkan seperti saat mereka

    http://id.wikipedia.org/wiki/1809http://id.wikipedia.org/wiki/1810http://id.wikipedia.org/wiki/1816http://id.wikipedia.org/wiki/1817http://id.wikipedia.org/wiki/1818http://id.wikipedia.org/wiki/Wabahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tifushttp://id.wikipedia.org/wiki/Laut_Tengahhttp://id.wikipedia.org/wiki/1816http://id.wikipedia.org/wiki/1819http://id.wikipedia.org/wiki/New_Englandhttp://id.wikipedia.org/wiki/1816http://id.wikipedia.org/wiki/1817http://id.wikipedia.org/wiki/Britania_Rayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Waleshttp://id.wikipedia.org/wiki/Irlandiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Gandumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Haverhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kentanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Jermanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Eropahttp://id.wikipedia.org/wiki/2004http://id.wikipedia.org/wiki/Universitas_Rhode_Islandhttp://id.wikipedia.org/wiki/Universitas_North_Carolina_di_Wilmingtonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Haraldur_Sigurdssonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tambora_%28kebudayaan_yang_hilang%29http://id.wikipedia.org/wiki/Kilometerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kilometerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Meterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Radar_penembus_tanahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Vietnamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kambojahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pensil_aranghttp://id.wikipedia.org/wiki/Magmahttp://id.wikipedia.org/wiki/Magmahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pensil_aranghttp://id.wikipedia.org/wiki/Kambojahttp://id.wikipedia.org/wiki/Vietnamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Radar_penembus_tanahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Meterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kilometerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kilometerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tambora_%28kebudayaan_yang_hilang%29http://id.wikipedia.org/wiki/Haraldur_Sigurdssonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Universitas_North_Carolina_di_Wilmingtonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Universitas_Rhode_Islandhttp://id.wikipedia.org/wiki/2004http://id.wikipedia.org/wiki/Eropahttp://id.wikipedia.org/wiki/Jermanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kentanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Haverhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gandumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Irlandiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Waleshttp://id.wikipedia.org/wiki/Britania_Rayahttp://id.wikipedia.org/wiki/1817http://id.wikipedia.org/wiki/1816http://id.wikipedia.org/wiki/New_Englandhttp://id.wikipedia.org/wiki/1819http://id.wikipedia.org/wiki/1816http://id.wikipedia.org/wiki/Laut_Tengahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tifushttp://id.wikipedia.org/wiki/Wabahhttp://id.wikipedia.org/wiki/1818http://id.wikipedia.org/wiki/1817http://id.wikipedia.org/wiki/1816http://id.wikipedia.org/wiki/1810http://id.wikipedia.org/wiki/1809
  • 8/11/2019 KATASTROFE GUNUNG TAMBORA.docx

    17/22

    berada tahun 1815. Sigurdsson menyebut kebudayaan ini sebagai Pompeii dari

    timur. Berdasarkan artifak yang ditemukan, yang mayoritas benda perunggu, tim

    menyatakan bahwa orang-orang tersebut tidak miskin. Bukti sejarah menunjukan

    bahwa orang di pulau Sumbawa terkenal diHindia Timur untukmadu,kuda,kayu

    sepang (caesalpinia sappan), memproduksi dye merah, dan cendana yang

    digunakan untuk dupa dan pengobatan.] Daerah ini diketahui produktif dalam

    bidang pertanian. Penemua arkeologi memperjelas bahwa terdapat kebudayaan

    yang hancur karena letusan tahun 1815. Sebutan Kerajaan Tambora yang hilang

    disebut oleh media. Dengan penemuan ini, Sigurdsson bermaksud untuk kembali

    ke Tambora tahun2007 untuk mencari sisa desa, dan berharap dapat menemukan

    istana.

    http://id.wikipedia.org/wiki/1815http://id.wikipedia.org/wiki/Pompeiihttp://id.wikipedia.org/wiki/Hindia_Timurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Maduhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kudahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kayu_sepang&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kayu_sepang&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Caesalpinia_sappanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dye&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Cendanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Dupahttp://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Tambora#cite_note-URI-6http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Tambora#cite_note-URI-6http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Tambora#cite_note-URI-6http://id.wikipedia.org/wiki/2007http://id.wikipedia.org/wiki/2007http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Tambora#cite_note-URI-6http://id.wikipedia.org/wiki/Dupahttp://id.wikipedia.org/wiki/Cendanahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dye&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Caesalpinia_sappanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kayu_sepang&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kayu_sepang&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kudahttp://id.wikipedia.org/wiki/Maduhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hindia_Timurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pompeiihttp://id.wikipedia.org/wiki/1815
  • 8/11/2019 KATASTROFE GUNUNG TAMBORA.docx

    18/22

    KATASTROFE GUNUNG KRAKATAU

    a. Pengantar Gunung Krakatau

    Letusan Krakatau 1883 terjadi di Hindia Belanda (sekarang Indonesia),

    yang bermula pada tanggal 26 Agustus 1883 (dengan gejala pada awal Mei) dan

    berpuncak dengan letusan hebat yang meruntuhkan kaldera. Pada tanggal 27

    Agustus 1883, dua pertiga bagianKrakatau runtuh dalam sebuah letusan berantai,

    melenyapkan sebagian besar pulau di sekelilingnya. Aktivitas seismik tetap

    berlangsung hingga Februari 1884. Letusan ini adalah salah satu letusan gunung

    apipaling mematikan dan paling merusak dalam sejarah, menimbulkan setidaknya

    36.417 korban jiwa akibat letusan dan tsunami yang dihasilkannya. Dampak

    letusan ini juga bisa dirasakan di seluruh penjuru dunia.

    Litografi letusan (circa 1888).

    b. Letusan awal

    Sebelum letusan 1883, aktivitas seismik di sekitar Krakatau sangat tinggi,

    menyebabkan sejumlahgempa bumi yang dirasakan hingga keAustralia.Pada 20

    Mei 1883, pelepasan uap mulai terjadi secara teratur diPerboewatan,pulau paling

    utara di Kepulauan Krakatau. Pelepasan abu vulkanik mencapai ketinggian hingga

    6 km dan suara letusan terdengar hingga ke Batavia (sekarang Jakarta), yang

    http://id.wikipedia.org/wiki/Hindia_Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalderahttp://id.wikipedia.org/wiki/Krakatauhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Seisme&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_apihttp://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_apihttp://id.wikipedia.org/wiki/Litografihttp://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumihttp://id.wikipedia.org/wiki/Australiahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Perboewatan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Jakartahttp://id.wikipedia.org/wiki/Jakartahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Perboewatan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Australiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumihttp://id.wikipedia.org/wiki/Litografihttp://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_apihttp://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_apihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Seisme&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Krakatauhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalderahttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hindia_Belanda
  • 8/11/2019 KATASTROFE GUNUNG TAMBORA.docx

    19/22

    berjarak 160 km dari Krakatau. Aktivitas vulkanik menurun pada akhir Mei, dan

    tidak ada aktivitas lebih lanjut yang tercatat hingga beberapa minggu ke depan.

    Letusan kembali terjadi pada 16 Juni, yang menimbulkan letusan keras

    dan menutupi pulau dengan awan hitam tebal selama lima hari. Pada 24 Juni,

    angin timur yang bertiup membersihkan awan tersebut, dan dua gulungan kabut

    asap terlihat membubung dari Krakatau. Letusan ini diyakini telah menyebabkan

    munculnya dua ventilasi baru yang terbentuk di antara Perboewatan dan Danan.

    Aktivitas gunung juga menyebabkan air pasang di sekitarnya menjadi sangat

    tinggi, dan kapal-kapal di pelabuhan harus ditambatkan dengan rantai agar tidak

    terseret laut. Guncangan gempa mulai terasa di Anyer, Jawa Barat, dan kapal-

    kapal Belanda melaporkan mengenai adanyabatu apungbesar yang mengambang

    diSamudera Hindia di sebelah barat.

    Pada tanggal 11 Agustus, pakar topografi Belanda, Kapten H. J. G.

    Ferzenaar, mulai menyelidiki pulau. Ia menemukan tiga gulungan abu telah

    melingkupi pulau, dan lepasan uap dari setidaknya sebelas ventilasi lainnya,

    sebagian besarnya terdapat di Danan dan Rakata. Saat mendarat, Ferzenaar

    mencatat adanya lapisan abu setebal 0,5 m, dan musnahnya semua vegetasi pulau,

    hanya menyisakan tunggul-tunggul pohon. Keesokan harinya, sebuah kapal yang

    lewat melaporkan mengenai adanya ventilasi baru yang berjarak "hanya beberapa

    meter di atas permukaan laut". Aktivitas vulkanik Krakatau terus berlanjut hingga

    pertengahan Agustus.

    c. Fase klimaks

    Tanggal 25 Agustus, letusan semakin meningkat. Sekitar pukul 13.00

    tanggal 26 Agustus, Krakatau memasuki fase paroksimal. Satu jam kemudian,

    para pengamat bisa melihat awan abu hitam dengan ketinggian 27 km (17 mil).

    Pada saat ini, letusan terjadi terus menerus dan ledakan terdengar setiap sepuluh

    menit sekali. Kapal-kapal yang berlayar dalam jarak 20 km (12 mil) dari Krakatau

    telah dihujani abu tebal, dengan potongan-potongan batu apung panas berdiameter

    hampir 10 cm (3.9 in) mendarat di dek kapal.Tsunami kecil menghantam pesisir

    Pulau Jawa danSumatera hampir 40 km (25 mil) jauhnya pada pukul 18.00 dan

    19.00.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Anyerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Batu_apunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Samudera_Hindiahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rakata&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Volcanic_Explosivity_Index#Classificationhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tsunamihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Jawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumaterahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumaterahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Jawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tsunamihttp://id.wikipedia.org/wiki/Volcanic_Explosivity_Index#Classificationhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rakata&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Samudera_Hindiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Batu_apunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Anyer
  • 8/11/2019 KATASTROFE GUNUNG TAMBORA.docx

    20/22

    Pada 27 Agustus, empat letusan besar terjadi pukul 05.30, 06.44, 10.02,

    dan 10:41 waktu setempat. Pada pukul 5.30, letusan pertama terjadi di

    Perboewatan, yang memicu tsunami menuju Telock Botong. Pukul 06.44,

    Krakatau meletus lagi di Danan, menimbulkan tsunami di arah timur dan barat.

    Letusan besar pada pukul 10.02 terjadi begitu keras dan terdengar hampir

    3.110 km (1,930 mil) jauhnya ke Perth, Australia Barat, dan Rodrigues di

    Mauritius (4.800 km (3,000 mil) jauhnya). Penduduk di sana mengira bahwa

    letusan tersebut adalah suara tembakan meriam dari kapal terdekat. Masing-

    masing letusan disertai dengan gelombang tsunami, yang tingginya diyakini

    mencapai 30 m di beberapa tempat. Wilayah-wilayah diSelat Sunda dan sejumlah

    wilayah di pesisir Sumatera turut terkena dampak aliran piroklastik gunung

    berapi. Energi yang dilepaskan dari ledakan diperkirakan setara dengan 200

    megaton TNT, kira-kira hampir empat kali lipat lebih kuat dari Tsar Bomba

    (senjata termonuklir paling kuat yang pernah diledakkan). Pada pukul 10.41,

    tanah longsor yang meruntuhkan setengah bagian Rakata memicu terjadinya

    letusan akhir.

    d.Letusan besar terakhir

    Gelombang tekanan yang dihasilkan oleh letusan kolosal keempat dan

    terakhir terpancar keluar dari Krakatau hingga ketinggian 1.086 km/j (675 mph).

    Letusan tersebut begitu kuat sehingga memecahkan gendang telinga para pelaut

    yang sedang berlayar di Selat Sunda, dan menyebabkan lonjakan tekanan lebih

    dari 2 inci merkuri (ca 85 hPa) pada alat pengukur tekanan yang terpasang di

    Batavia. Gelombang tekanan terpancar dan tercatat olehbarograf di seluruh dunia,

    yang tetap terjadi hingga 5 hari setelah letusan. Rekaman barografis menunjukkanbahwagelombang kejut dari letusan terakhir bergema ke seluruh dunia sebanyak

    7 kali. Ketinggian kabut asap diperkirakan mencapai 80 km (50 mil).

    Letusan mulai berkurang setelah itu, dan pada pagi 28 Agustus, Krakatau terdiam.

    Letusan kecil, sebagian besarnya mengeluarkan lumpur, tetap berlanjut hingga

    Oktober 1883.

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Telukbetung&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Perthhttp://id.wikipedia.org/wiki/Australia_Barathttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rodrigues&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Mauritiushttp://id.wikipedia.org/wiki/Tsunamihttp://id.wikipedia.org/wiki/Selat_Sundahttp://id.wikipedia.org/wiki/Aliran_piroklastikhttp://id.wikipedia.org/wiki/TNThttp://id.wikipedia.org/wiki/Tsar_Bombahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rakata&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Gendang_telingahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Inci_merkuri&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Barograf&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Gelombang_kejuthttp://id.wikipedia.org/wiki/Gelombang_kejuthttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Barograf&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Inci_merkuri&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Gendang_telingahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rakata&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Tsar_Bombahttp://id.wikipedia.org/wiki/TNThttp://id.wikipedia.org/wiki/Aliran_piroklastikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Selat_Sundahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tsunamihttp://id.wikipedia.org/wiki/Mauritiushttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rodrigues&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Australia_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Perthhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Telukbetung&action=edit&redlink=1
  • 8/11/2019 KATASTROFE GUNUNG TAMBORA.docx

    21/22

    e. Dampak

    Pada tengah hari tanggal 27 Agustus 1883, hujan abu panas turun di

    Ketimbang (sekarang Katibung, Lampung). Kurang lebih 1.000 orang tewas

    akibat hujan abu ini. Kombinasialiran piroklastik,abu vulkanik, dan tsunami juga

    berdampak besar terhadap wilayah di sekitar Krakatau. Tak satupun yang selamat

    dari total 3.000 orang penduduk pulau Sebesi, yang jaraknya sekitar 13 km

    (8.1 mil) dari Krakatau. Aliran piroklastik menewaskan kurang lebih 1.000 orang

    di Ketimbang dan di pesisir Sumatera yang berjarak 40 km (25 mil) di sebelah

    utara Krakatau. Jumlah korban jiwa yang dicatat oleh pemerintahHindia Belanda

    adalah 36.417, namun beberapa sumber menyatakan bahwa jumlah korban jiwa

    melebihi 120.000.

    Kapal-kapal yang berlayar jauh hingga keAfrika Selatanjuga melaporkan

    guncangan tsunami, dan mayat para korban terapung di lautan berbulan-bulan

    setelah kejadian. KotaMerak, Banten luluh lantak oleh tsunami, serta kota-kota di

    sepanjang pantai utara Sumatera hingga 40 km (25 mil) jauhnya ke daratan.

    Akibat letusan Krakatau, pulau-pulau di Kepulauan Krakatau hampir seluruhnya

    menghilang, kecuali tiga pulau di selatan. Gunung api kerucut Rakata terpisah di

    sepanjang tebing vertikal, menyisakan kaldera sedalam 250-m (820kaki). Dari

    dua pulau di utara, hanya pulau berbatu bernama Bootsmansrots yang tersisa;

    Poolsche Hoed juga menghilang sepenuhnya. Setahun setelah letusan, rata-rata

    suhu global turun 1,2 C. Pola cuaca tetap tak beraturan selama bertahun-tahun,

    dan suhu tidak pernah normal hingga tahun 1888.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Lampunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Aliran_piroklastikhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sebesi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Hindia_Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Afrika_Selatanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Merak,_Banten&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Meterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kaki_%28satuan_panjang%29http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Poolsche_Hoed&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Poolsche_Hoed&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kaki_%28satuan_panjang%29http://id.wikipedia.org/wiki/Meterhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Merak,_Banten&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Afrika_Selatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hindia_Belandahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sebesi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Aliran_piroklastikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Lampung
  • 8/11/2019 KATASTROFE GUNUNG TAMBORA.docx

    22/22

    DAFTAR PUSTAKA

    Ambrose, Stanley H. 1998. Late Pleistocene human population bottlenecks,

    volcanic winter, and differentiation of modern humans". Journal of

    Human Evolution34(6): 623651.

    Atkinson, QD; Gray, RD; Drummond, AJ2009, "Bayesian , coalescent inference

    of major human mitochondrial DNA haplogroup expansions in Africa",

    Proceedings. Biological Sciences / the Royal Society276(1655): 36773.

    Behar, DM; Villems, R; Soodyall, H; Blue-Smith, J; Pereira, L; Metspalu, E;

    Scozzari, R; Makkan, H et al., 2008, "The dawn of human matrilineal

    diversity",American Journal of Human Genetics82(5): 113040

    C.R. Harrington (ed.). The Year without a summer? : world climate in 1816,

    Ottawa : Canadian Museum of Nature, 1992.

    Cann, RL; Stoneking, M; Wilson, AC, 1987, "Mitochondrial DNA and human

    evolution",Nature325(6099): 316.

    Henry and Elizabeth Stommel., 1983. Volcano Weather: The Story of 1816, the

    Year without a Summer, Newport RI.

    Krakatoa Made the Biggest Bang"; The Independent, 3 May 2006. The third

    explosion has been reported as the loudest sound heard in historic times.

    Symons, G.J. (ed)., 1888. ''The Eruption of Krakatoa and Subsequent

    Phenomena'' (Report of the Krakatoa Committee of the Royal Society).

    London, Books.google.com. 1888. Diakses 10 April 2012. Internet

    Archive link

    The eruption of Krakatoa., 1883".Commonwealth of Australia 2012, Bureau of

    Meteorology. Diakses 5 April 2012.

    Thornton, Ian W. B., 1996. Krakatau: The Destruction and Reassembly of an

    Island Ecosystem.Cambridge, Massachusetts:Harvard University Press.hlm. 1011.ISBN0-674-50568-9.

    Winchester, Simon., 2003. Krakatoa: The Day the World Exploded, August 27,

    1883. Penguin/Viking. ISBN0-670-91430-4. "Entrance of hot

    pyroclastic flows into the sea: experimental observations". Cat.inist.fr.

    Diakses 10 April 2012.

    http://www.bradshawfoundation.com/stanley_ambrose.phphttp://www.bradshawfoundation.com/stanley_ambrose.phphttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Journal_of_Human_Evolution&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Journal_of_Human_Evolution&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Journal_of_Human_Evolution&action=edit&redlink=1http://rspb.royalsocietypublishing.org/cgi/pmidlookup?view=long&pmid=18826938http://rspb.royalsocietypublishing.org/cgi/pmidlookup?view=long&pmid=18826938http://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0002-9297%2808%2900255-3http://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0002-9297%2808%2900255-3http://www.independent.co.uk/news/science/how-krakatoa-made-the-biggest-bang-476616.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/The_Independenthttp://books.google.com/books?id=Vk8PAAAAYAAJhttp://books.google.com/books?id=Vk8PAAAAYAAJhttp://books.google.com/books?id=Vk8PAAAAYAAJhttp://books.google.com/books?id=Vk8PAAAAYAAJhttp://books.google.com/books?id=Vk8PAAAAYAAJhttp://www.archive.org/details/eruptionkrakato00whipgooghttp://www.archive.org/details/eruptionkrakato00whipgooghttp://www.bom.gov.au/tsunami/history/1883.shtmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Cambridge,_Massachusettshttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Harvard_University_Press&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/International_Standard_Book_Numberhttp://id.wikipedia.org/wiki/Istimewa:Sumber_buku/0-674-50568-9http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Simon_Winchester&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Krakatoa:_The_Day_the_World_Exploded,_August_27,_1883&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Krakatoa:_The_Day_the_World_Exploded,_August_27,_1883&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Krakatoa:_The_Day_the_World_Exploded,_August_27,_1883&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/International_Standard_Book_Numberhttp://id.wikipedia.org/wiki/Istimewa:Sumber_buku/0-670-91430-4http://cat.inist.fr/?aModele=afficheN&cpsidt=14575991http://cat.inist.fr/?aModele=afficheN&cpsidt=14575991http://cat.inist.fr/?aModele=afficheN&cpsidt=14575991http://cat.inist.fr/?aModele=afficheN&cpsidt=14575991http://id.wikipedia.org/wiki/Istimewa:Sumber_buku/0-670-91430-4http://id.wikipedia.org/wiki/International_Standard_Book_Numberhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Krakatoa:_The_Day_the_World_Exploded,_August_27,_1883&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Krakatoa:_The_Day_the_World_Exploded,_August_27,_1883&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Simon_Winchester&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Istimewa:Sumber_buku/0-674-50568-9http://id.wikipedia.org/wiki/International_Standard_Book_Numberhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Harvard_University_Press&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Cambridge,_Massachusettshttp://www.bom.gov.au/tsunami/history/1883.shtmlhttp://www.archive.org/details/eruptionkrakato00whipgooghttp://www.archive.org/details/eruptionkrakato00whipgooghttp://books.google.com/books?id=Vk8PAAAAYAAJhttp://books.google.com/books?id=Vk8PAAAAYAAJhttp://books.google.com/books?id=Vk8PAAAAYAAJhttp://id.wikipedia.org/wiki/The_Independenthttp://www.independent.co.uk/news/science/how-krakatoa-made-the-biggest-bang-476616.htmlhttp://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0002-9297%2808%2900255-3http://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0002-9297%2808%2900255-3http://rspb.royalsocietypublishing.org/cgi/pmidlookup?view=long&pmid=18826938http://rspb.royalsocietypublishing.org/cgi/pmidlookup?view=long&pmid=18826938http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Journal_of_Human_Evolution&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Journal_of_Human_Evolution&action=edit&redlink=1http://www.bradshawfoundation.com/stanley_ambrose.phphttp://www.bradshawfoundation.com/stanley_ambrose.php

Recommended