9/20/2012
1
Keanekaragaman
Hayati
Biodiversity
Dr. Luchman Hakim
Jurusan Biologi FMIPA
Universitas Brawijaya
Disampaikan pada acara pelatihan
Biodiversitas, Ekologi Molekuler dan Genetika
Konservasi, 10-12 September 2012, Univ.
Negeri Papua
Kondisi Global: Planet kita dalam masalah
(Keanekaragaman hayati) Laut dalam bahaya…
Pemanasan global Pembangunan pesisir
Over fishing
Tourism
Konversi lahan untukPertanian & perikanan IndustriPembangunan
infrastruktur
9/20/2012
2
1972 Stockholm Conference (Eco-development)
1987Brundtland Commission (our Common Future)
1992 (June)UN Conference on Environment & Development (Agenda 21)
1992 (Dec.) UN Commission on Sustainable Development
1992 + National Sustainable Development Action Plans
1997UNCSD Reviews Progress on Agenda 21
1997 (Dec.) Kyoto Protocol to the UN Framework Convention on Climate Change
Jalan panjang isu keanekaragaman hayatidalam kontek global:
Convention on Biological
Diversity (CBD, 1992)
Tujuan:–Konservasi keanekaragaman hayati
–Pemanfaatan kenakeragaman hayatisecara berkelanjutan
–Pembagian yang adil terhadap manfaatyang ditimbulkan dari sumberdayagenetik
9/20/2012
3
Apakah Keanekaragaman Hayati/
Biodiversity itu?
• Keanekaragaman dari bentuk-bentukkehidupan
Dapat dibagi dalam tiga kategori
• Keanekaragaman genetik
• Keanekaragaman spesies
• Keanekaragaman ekologi
Evolusi
Spesiasi
Keanekaragaman
Hayati
Taksonomi
Teori Evolusi: Semua
spesies diturunkan dari
spesies moyangnya
Perubahan-perubahan
genetik mempengaruhi
populasi sepanjang
masa.
Penjelasan ilmiah
menjelaskan bagaimana
spesies beradaptasi dan
bertahan (survive)
9/20/2012
4
Ringkasan evolusis kehiduapan
Formation
of the
earth’s
early
crust and
atmosphere
Small
organic
molecules
form in
the seas
Large
organic
molecules
(biopolymers)
form in
the seas
First
protocells
form in
the seas
Single-cell
prokaryotes
form in
the seas
Single-cell
eukaryotes
form in
the seas
Variety of
multicellular
organisms
form, first
in the seas
and later
on land
Chemical Evolution
(1 billion years)
Biological Evolution
(3.7 billion years)
9/20/2012
5
9/20/2012
6
Fungsi Keanekaragaman Hayati
• Fungsi Ekosistem (Siklus bio-geo-kimia,
Hidrologi, jaring-jaring makanan, siklus energi,
distribusi spesies, dsb.)
• Fungsi sebagai sumberdaya (Makanan, obat-
obatan, dsb)
• Fungsi sosio-kultural (estetika, kebudayaan
bangsa, wisata, dsb)
Source: Brumbaugh © AMNH-CBC
http://research.amnh.org/biodiversity/crisis/index.html
Fungsi ekologis: Jaring-jaring makanan “Kelp Forest”
9/20/2012
7
Biodiversitas & biogeokimia
• Biota memperantarai siklus dari berbagai elemen diberbagaireservoir sepanjang waktu
• Sistem Biologi – memindahkan energi lewat jaring-jaringmakanan
• Geochemistry – menyebabkan kesetimbangan sistem (dalampersamaan kimiawi)
Siklus biogeokimia: i.e. Siklus Nitrogen
9/20/2012
8
SUMBERDAYA YANG
DIMANFAATKAN MANUSIA
Material bangunan,
kontruksi sipil, dsb
Materia medika,
kesehatan/kebugaran dsb
Sosiokultural
Festifal Nyale
Larung sesaji
APA DAN BAGAIMANA NILAI DARI KEANEKARAGAM
HAYATI? :
NILAI BISA JADI SUBYEKTIF
MASYARAKAT
LOKAL
PENGAMBANG/
DEVELOPER
PEMERHATI
LINGKUNGAN NGO
PEMERINTAH
SETEMPAT
MASYARAKAT
GLOBAL
9/20/2012
9
Nilai Kenanekaragaman hayati
• Intrinsic/inherent value
• Extrinsic/utilitarian/
instrumental value
Source: Burmbaugh © AMNH-CBC
Potensi masa depan dalam penemuan obat-obatan
• Antibiotik – (dari bakteria-bakteria dasar laut)
• Anti-inflammatori –Pseudopterosins (dari sea fans)
• Anti-viral – Acyclovir (dari sponges)
- HIV anti-virals dari cyanobacteria dan sponges
• Anti-tumor – Eleutherobin (dari karang lunak)
• Anti-cancer – Bryostatin 1 ( dari bryozoa)
= anti -leukemia
– Bakteri dari sedimen laut dalam
= anti -kolon, paru-paru, kanker payudara
Konsekuensi fungsional keanekeragaman hayati:
Jumlah dan
jenis spesiesKarakter
organisme
Proses-proses
dalam
ekosistem
Sifat-sifat dan fungsi ekosistem
Sifat dapat memediasi energi dan aliran materi secara langsung: Karakter
species dengan efek langsung: Dekomposisi lignin, akar yang dalam untuk
untuk absorbsi
Sifat dapat merubah kondisi abiotik (sumberdaya pembatas, gangguan,
microklimat): Fiksasi N dapat mempengaruhi sumberdaya dan biota, Berang-
berang dapat mempengaruhi densitas dsb.
Diversitas spesies mempunyai konsekuensi fungsional karena jumlah dan
macam spesies menggambarkan/ determinasi karakter organisme yang
pada akhirnya mempengaruhi proses-proses dalam ekosisitem