1
Kebijakan Amerika Serikat Dalam Menanggapi
Penguasaan Rare Earth Elements oleh China
Rolando Virgin Pratama
Alumnus Program Studi S1 Ilmu Hubungan Internasional
Universitas Airlangga
(e-mail: v irgin_mboy s@y ahoo.co.id)
ABSTRAK
China has been through a massive development since Deng Xiaoping’s
leadership from 1978 to 1992, ultimately after embedding the Economic Reforms and
Opennes idea (Gaige Kaifang) which has influenced the country’s perspective towards
the world. The 12th Party Congress in 1982, led by Deng Xiaoping, was trying to create a
strategic transformation and it focused on country's economic development. Its
dominance now in the global market for REE also clearly resulted from strategic
industrial policy. Deng Xiaoping established China’s rare earths industry in order to
develop a strategic niche. His quote from 1992, “The Middle East has oil, China has rare
earths” thus he argued that rare earths could grant China the sort of global leverage
OPEC provided the leading Gulf States. For China, geo-economic and geo-strategic
competition remains closely linked, the role of the state being to defend the ruling regime
and enhance China's comprehensive national power.
China invested heavily in domestic REE production capacity from the 1980s
onwards. Although the Australian and American governments blocked China's attempts
to acquire rare earth mines in Australia and America, China nevertheless succeeded in
establishing market dominance. China’s domestic investments in REE production and
processing allowed China to saturate global markets, driving down prices and finally
eliminating foreign competitors when California’s Mountain Pass facility closed in 2002.
As well as providing a source of leverage in international disputes and a means
of promoting high-technology development, China's control over the global rare earths
supply chain has geo-strategic implications because rare earths are necessary for the
manufacture of components critical to many weapons systems. Although America has
2
relied on foreign suppliers for critical defence technologies for several decades, it has
usually relied on European or East Asian allies. It has not depended on China, its
principal geo-strategic competitor, for the supply of defence-critical components. To
avoid dependence, America has begun examining ways to secure strategic rare earth
supplies.
Keywords: United States, policy, China, Rare Earth Elements, economy, national
security.
3
China muncul sebagai kekuatan besar baru dunia, dengan mulai
menunjukkan keunggulan di beberapa sektor ekonomi, yaitu cadangan devisa dan
nilai ekspor. Seperti contohnya pada tahun 2012, cadangan devisa1 dan nilai
ekspor2 China adalah yang terbesar di dunia. Namun tidak banyak yang
mengetahui bahwa China sesungguhnya juga memonopoli kepemilikan salah satu
komoditas sumber daya alam terpenting di abad ke-21 ini, yaitu Rare Earth
Elements (REE).
REE adalah sebutan bagi 17 elemen3 dalam tabel periodik4, sama dengan
elemen-elemen lain yang lebih banyak dikenal luas seperti besi atau emas. REE
terdiri dari 15 elemen dari kelompok lanthanides (dengan nomor atom 57-71)
ditambah dengan Scandium (nomor atom 21) dan Yttrium (nomor atom 39)
karena dua elemen tersebut memiliki kesamaan sifat dengan elemen kelompok
lanthanides. REE dibagi lagi menjadi dua yaitu light rare earths (LRE)5 dan
heavy rare earths (HRE)6, dengan LRE relatif lebih berlimpah daripada HRE7.
1 https://www.cia.gov/library/publications/the-world-
factbook/rankorder/2188rank.html?countryName=China&countryCode=ch® ionCode=eas&ra
nk=1#ch, diakses 26 Desember 2012
China memiliki $ 3,213,000,000,000, Peringkat kedua yaitu Jepang memiliki $
1,296,000,000,000, dan Amerika Serikat memiliki $ 148,000,000,000 2 https://www.cia.gov/library/publications/the-world-
factbook/rankorder/2078rank.html?countryName=China&countryCode=ch® ionCode=eas&ra
nk=1#ch, diakses 26 Desember 2012
Ekspor China senilai $ 1,904,000,000,000, Peringkat kedua yaitu Jerman senilai $
1,547,000,000,000, dan Amerika Serikat senilai $ 1,497,000,000,000 3 17 elemen tersebut adalah, Lanthanum , Cerium, Praseodymium, Neodymium, Promethium,
Samarium, Europium, Gadolinium, Terbium, Dysprosium, Holmium, Erbium, Thulium,
Ytterbium, Lutetium, Scandium dan Yttrium. 4 (Connelly, 2005) 5 Lanthanum , Cerium, Praseodymium, Neodymium, Promethium, dan Samarium 6 Europium, Gadolinium, Terbium, Dysprosium, Holmium, Erbium, Thulium, Ytterbium,
Lutetium, Scandium dan Yttrium 7 (Hurst, 2010) hal.3
4
Pada zaman penggunaan alat elektronik canggih dewasa ini, penggunaan
elemen-elemen yang termasuk ke dalam REE adalah vital bagi industri modern.
REE dimanfaatkan dalam industri teknologi tinggi seperti sebagai katalis dalam
proses pengolahan minyak; ditambahkan ke cermin karena dapat berfungsi baik
untuk memanipulasi refractive index; dalam industri metalurgi REE digunakan
dalam proses penggabungan alloys dari alumunium, besi atau baja untuk
memperkuatnya; untuk industri phosphorus REE digunakan untuk pengaplikasian
dalam membuat cahaya yang berwarna. REE utamanya dalam jumlah kecil relatif
terhadap elemen lain memiliki ciri khas magnetis yang membuat penggunaannya
sangat efektif dan efisien dalam produk-produk yang membutuhkan daya magnet
yang kuat8, contohnya material dari campuran samarium-cobalt dan juga
campuran dari neodymium-iron-boron adalah magnet terkuat di dunia9.
Secara praktis, penggunaan elemen-elemen ini bervariasi sebagai bagian
dari material pembentuk komponen produk konsumsi untuk masyarakat luas
seperti pengeras suara, kamera, telepon genggam, monitor, komputer, mesin
pesawat terbang, mesin x-ray, baterai isi ulang, sampai peralatan penunjang
kekuatan militer seperti besi baja kualitas tinggi, bahkan juga sistem kontrol rudal
penjelajah, laser pendeteksi, sonar, dan radar10, sehingga industri-industri modern
masa kini dan terlebih lagi, sistem keamanan di banyak negara, bergantung pada
ketersediaan REE. Hal-hal tersebut diatas adalah beberapa contoh mengenai
penggunaan REE dalam kehidupan manusia modern masa kini.
8 (Goonan, 2011) hal.2-9 9 (Grasso, 2012) hal. 5 10http://geology.com/articles/rare-earth-elements/, diakses 7 Oktober 2011 dan
http://nationalgeographic.co.id/featureprint/215/zat-rahasia-china-untuk-hampir-segala-hal,
diakses 13 Oktober 2011
5
Meskipun dinamakan seperti keberadaanya langka di alam, namun
sebenarnya REE cukup melimpah jumlahnya11. Hanya saja keberadaannya
tersebar dengan tidak secara merata dan tidak dalam konsentrasi tinggi serta
tercampur dengan mineral lain sehingga untuk menambang, mengekstrak, dan
memprosesnya cukup sulit; butuh biaya tinggi; memakan waktu dan bila tidak
dikontrol secara hati-hati dapat sangat merusak lingkungan12. Walaupun begitu
ternyata China mampu memasok lebih dari 95% kebutuhan atas REE dunia, yang
sebagian besar berasal dari tambang REE-nya di Bayan Obo, Mongolia Dalam13.
Dominasi China tersebut terlihat di tabel 1.1
Tabel 1.1
Perbandingan negara produsen REE pada tahun 2011 (dalam persen)14
11 http://minerals.usgs.gov/minerals/pubs/commodity/rare_earths/ , diakses 7 Oktober 2011 12 (Hurst, 2010) hal. 4-5 13 http://earthobservatory.nasa.gov/IOTD/view.php?id=77723, diakses 1 Oktober 2012 14 (U.S. Geological Survey, 2012) hal.129
6
Pada tahun 2011, China memproduksi hingga 97% kebutuhan REE dunia.
Rinciannya dari total 133.000 ton produksi REE dunia, 130.000 ton REE adalah
berasal dari China15, dengan sisanya berasal dari India, Brazil, dan Malaysia.
Jumlah produksi China yang 43 kali lipat lebih banyak dari total gabungan
produksi pesaingnya ini secara praktis membuat China memonopoli ketersediaan
komoditas REE, dimana China menyediakan jumlah yang luar biasa besar bila
dibandingkan negara lain penyuplai REE tersebut.
China tidak secara tiba-tiba menjadi produsen utama REE dunia. Jika
dilihat dari sisi dinamika suplai, China baru menjadi produsen utama REE pada
sekitar 10 tahun terakhir. Sampai akhir dekade 1990-an, Amerika Serikat menjadi
negara produsen utama REE, terutama dari daerah pertambangan Mountain Pass
di California. Monopoli China terhadap pasar REE ini tidak terlepas dari totalitas
China kepada REE untuk menciptakan teknologi, teknik dan tenaga kerja yang
terlatih untuk secara efektif dan efisien menambang; mengekstrak; memisahkan
dan mengolah REE dengan biaya yang lebih terjangkau daripada apa yang dapat
dicapai oleh negara lain16. China juga mendapat keuntungan dari upah buruh yang
murah; dan standar yang rendah atas perlindungan lingkungan17, sehingga
kesulitan yang dihadapi dalam menambang REE dapat diabaikan oleh China.
Permasalahan lingkungan yang rusak oleh kegiatan penambangan REE inilah
serta ditambah dengan ongkos produksi yang mahal dengan harga jual yang tidak
sepadan menjadi faktor yang memaksa Amerika Serikat sebagai produsen utama
15 (U.S. Geological Survey, 2012) hal.129 16 (Giacalone, 2012) hal. 386 17 (Seaman, 2010)
7
sebelumnya untuk menutup tambang REE-nya18. Bergesernya tren produsen
utama REE ini dapat terlihat dalam tabel 1.2 berikut.
Tabel 1.2
Tabel produksi REE dari tahun 1956-2008 (dalam metrik ton)19
Ketika masih memiki tambang REE-nya sendiri, Amerika Serikat mampu
mencukupi kebutuhannya akan REE, namun setelah menutupnya pada tahun
2002, Amerika Serikat yang sebelumnya adalah produsen utama berubah menjadi
pengimpor REE, sama seperti negara-negara lain di dunia.
Fakta bahwa teknologi yang menggunakan REE tersebut ada kaitannya
dengan ekonomi secara komersial dan alat-alat pertahanan merupakan bukti dari
18 Mark Smith, Chief Executive Officer dari Molycorp Minerals, perusahaan teknologi rare-earth 19 (Long, 2011) hal. 15
8
arti penting keberadaan REE, dan seperti negara yang menguasai minyak sebagai
sumber energi utama saat ini, negara yang menguasai REE, jelas punya
keuntungan tersendiri. Signifikansi dari penggunaan REE, dan kenyataan bahwa
ketersediaan REE didominasi oleh China baru mulai mendapat perhatian luas
masyarakat dunia pada bulan September 2010 ketika China menghentikan total
ekspor REE-nya ke Jepang selama 2 bulan20. Industri manufaktur teknologi tinggi
dari Jepang bergantung terhadap REE dari China, membuat Jepang sebagai
importir REE terbesar di dunia selama 7 tahun berturut-turut21 dilihat dari nilai
impor sampai tahun 2011. Kebijakan China tersebut tekait dengan insiden
penahanan terhadap nelayan China di perbatasan China-Jepang oleh otoritas
Jepang dengan tuduhan menabrakkan kapalnya ke kapal penjaga pantai Jepang.
Dengan menghentikan suplai REE-nya terhadap Jepang, China memberikan
tekanan kepada pemerintah Jepang22 sehingga beberapa hari kemudian nelayan
China tersebut dilepas oleh otoritas Jepang. Kasus ini menunjukkan bahwa REE
telah menjadi suatu komoditas strategis dalam proses diplomasi. Selain itu, REE
juga menjadi insentif bagi perusahaan-perusahaan teknologi tinggi untuk
mendirikan fasilitas produksi teknologi tinggi di China, yang dapat saja
membantu China meningkatkan penguasaan teknologinya yang berimbas pada
peningkatan ekonomi dan kekuatan militer.
Persoalan yang kemudian menarik perhatian penulis adalah keterkaitan antara
monopoli suplai REE oleh China ini dengan persaingan China dan AS dalam
20http://www.bbc.co.uk/news/business-11826870, diakses 7 Oktober 2011 21http://data.un.org/Data.aspx?q=rare+earth&d=ComTrade&f=_l1Code%3a29%3bcmdCode%3a2
80530, diakses 1 Oktober 2012 22http://www.knowledgeatwharton.com.cn/index.cfm?fa=viewfeature&art icleid=2343&languageid
=1, diakses 7 Oktober 2011
9
memperebutkan pengaruh global; kekuatan ekonomi dan penguasaan teknologi,
dimana REE dapat menjadi salah satu faktor dalam persaingan. Sejak menutup
tambang REE-nya pada tahun 2002, Amerika Serikat menjadi bergantung pada
pasokan dari luar negeri atau impor yang utamanya berasal dari China sebagai
produsen utama, seperti yang ditunjukkan pada tabel 1.3.
Tabel 1.3
Tabel negara asal impor REE Amerika Serikat (dalam persen)23
Terlihat dari grafik diatas bahwa impor Amerika Serikat terhadap REE sejak
ditutupnya tambang REE di Mountain Pass, California adalah sebagian besar dari
China. Impor Amerika Serikat pada awalnya dengan prosentase berkisar 65%,
meningkat pada tahun-tahun berikutnya sampai yang tertinggi hingga mencapai
92% di tahun 2009. Saat ini selanjutnya menunjukkan tren menurun, namun
dengan prosentase masih diatas 70%, sehingga Amerika Serikat untuk komoditas
REE masih bergantung kepada China sepenuhnya. Selain juga fakta bahwa tidak
23 U.S. Geological Survey, (2003-2011)
10
ada banyak pilihan lain selain impor REE dari China yang mana memproduksi
97% REE yang ada di pasaran.
Amerika Serikat, seperti yang sudah dijelaskan diatas, pasokan REE-nya
juga tergantung kepada China, sehingga sama dengan negara lain, memperhatikan
dengan seksama insiden antara China dan Jepang yang melibatkan penggunaan
REE sebagai senjata dalam diplomasi. Seminggu setelah China menghentikan
ekspor REE-nya terhadap Jepang, U.S. House of Representatives meloloskan
kebijakan yang meminta Department of Energy untuk memulai melaksanakan
riset intensif yang ditujukan untuk memastikan hal sebagai berikut,
“The long-term, secure, and sustainable supply of rare earth materials sufficient
to satisfy the national security, economic well-being, and industrial needs of the
United States.”
Yang selanjutnya ditanggapi oleh Assistant Secretary of Energy for Policy
and International Affairs dari Department of Energy, yaitu David Sandalow, yang
meyakinkan Senate Committee on Energy and Natural Resources bahwa
pemerintahan Presiden Obama sangat memperhatikan isu ini dan memberikan
prioritas untuk mengamankan suplai tersebut24.
Momen penting berikutnya adalah ketika China kembali memberikan
kuota dan pengetatan ekspor di awal tahun 2012. Hal ini mendorong Amerika
Serikat pada tanggal 13 Maret 2012 meminta World Trade Organization (WTO)
untuk memfasilitasi diadakannya konsultasi resmi dengan China terkait dengan
kebijakan China tersebut25. Langkah Amerika Serikat diikuti oleh Uni Eropa dan
Jepang yang ikut bergabung pada tanggal 22 Maret 2012 dan Kanada pada 26
24 (Klare, 2012) 25 http://www.wto.org/english/tratop_e/dispu_e/cases_e/ds431_e.htm, diakses 1 Oktober 2012
11
Maret 2012. Pembatasan yang dimaksud adalah kebijakan REE China yang
termasuk bea ekspor; kuota ekspor; persyaratan minimal harga ekspor;
persyaratan pada perizinan ekspor dan persyaratan tambahan serta prosedur
sehubungan dengan administrasi pembatasan kuantitatif, berikut ini adalah
salinan pernyataan resmi pemerintah Amerika Serikat mengenai kebijakan
pembatasan China tersebut,
“China imposes several different types of unfair export restraints on the
materials at issue in today’s consultations request, including export duties,
export quotas, export pricing requirements as well as related export procedures
and requirements. Because China is a top global producer for these key inputs,
its harmful policies artificially increase prices for the inputs outside of China
while lowering prices in China. This price dynamic creates significant
advantages for China’s producers when competing against U.S. producers – both
in China’s market and in other markets around the world. The improper export
restraints also contribute to creating substantial pressure on U.S. and other non -
Chinese downstream producers to move their operations, jobs, and technologies
to China”26
Amerika Serikat menunjukkan perhatian terhadap REE dan penggunaan serta
pembatasannya oleh China karena sama halnya dengan negara lain, Amerika
Serikat juga menggunakan REE dalam militernya, selain digunakan pada
peralatan militer kebanyakan seperti laser, sonar, dan radar, REE juga digunakan
Amerika Serikat untuk membentuk komponen-komponen penting pada peralatan
militer canggihnya seperti contohnya sensor pada rudal penjelajah Tomahawk,
bom pintar, pesawat tak berawak Predator, kapal kelas destroyer Zumwalt DDG
1000, dan pesawat tempur F-35 Joint Strike Fighter27.
Menyimpulkan dari penjelasan-penjelasan sebelumnya, terlihat bahwa
pentingnya komoditas REE, contoh kasus yang telah terjadi kepada Jepang pada
tahun 2010 dan langkah Amerika Serikat di awal tahun 2012 telah membuktikan
26 http://www.ustr.gov/aboutus/press-office/press-releases/2012/march/united-states-challenges-
china’s-export-restraints-r diakses 4 Oktober 2012 27 (Grasso, 2012) hal. 5-8
12
bahwa kontrol China atas suplai REE telah mengancam kepentingan komersial
dan pertahanan dari Amerika Serikat, kekhawatiran ini dapat dirangkum dari
kutipan pernyataan anggota kongres Amerika Serikat yang adalah Chairman of
the House Foreign Affairs Subcommittee on Asia & the Pacific Donald A.
Manzullo.
“The U.S. Department of Energy is conducting cutting edge research into rare
earth alternatives, but a more comprehensive effort is needed. Congress , the
Administration, and our manufacturers need to come together to formulate a
comprehensive strategy to end China’s monopoly on rare earths, from
challenging China’s trade actions to encouraging more American production of
rare earths. We must end our reliance on China for the building blocks of
advanced U.S. manufacturing. American jobs and our national security depend
on it.”28
Melihat perkembangan tersebut, tampak bahwa Amerika Serikat berupaya
melakukan kebijakan guna mengurangi ketergantungan REE kepada Cina.
Penelitian ini difokuskan untuk menelaah upaya AS tersebut.
Dari uraian yang telah dipaparkan, dapat dilihat bahwa China memegang
monopoli di dunia atas ketersediaan komoditas penting yaitu REE, yang mana
berimbas terhadap keamanan sumber daya REE Amerika Serikat. Oleh
karenanya, rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana kebijakan yang
diambil Amerika Serikat untuk mengamankan kebutuhannya atas REE dari
ketergantungannya kepada China?
Dalam tulisannya, Philippe Le Billon menyebutkan “The geopolitics of
natural resources has long been a strategic concern for both exporting and
importing states,”29 jadi bila dikaitkan dengan komoditas REE disini, China
sebagai negara eksportir dan Amerika Serikat sebagai negara pengimpor sama-
28 http://archives.republicans.foreignaffairs.house.gov/news/blog/?1981, diakses 8 Mei 2013 29 (Billon, 2005) hal. 22
13
sama telah memberi perhatian lebih terhadap REE. China menggunakan monopoli
REE-nya terhadap jepang pada tahun 2010 dan Amerika Serikat sejak saat itu
melihat monopoli REE ini sebagai ancaman yang perlu ditindaklanjuti. Kebijakan
China menghentikan impor ke Jepang sebagai usaha menekan Jepang adalah
pemicunya. Michael T. Klare menyebutkan “an interruption in the supply of
natural resources would portend severe economic consequences, the major
importing countries now consider the protection of this flow a significant national
concern.”30, sehingga diasumsikan bahwa di saat terjadi gangguan dalam
ketersediaan komoditas sumber daya alam tertentu dimana hal tersebut berpotensi
besar mengakibatkan gangguan ekonomi yang parah, menjadikan negara yang
utamanya mengimpor komoditas tersebut untuk segera mempertimbangkan untuk
melakukan usaha dalam mengamankan ketersediaannya. Dalam hal sumber daya
REE, tidak hanya ekonomi yang terancam, seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya, pertahanan negara juga ikut terancam, dimana “the continued
availability of energy and mineral supplies is also essential for political and
military survival.”31 Sehingga ketika suatu sumber daya adalah penting
keberadaannya bagi jalannya perekonomian dan sekaligus sebagai penunjang
kekuatan militer suatu negara, ketersediaannya yang konstan dan terjamin adalah
esensial bagi suatu negara. Amerika Serikat adalah negara pengimpor REE
sehingga terancam untuk berada pada posisi yang sama terhadap Jepang,
menjadikan Amerika Serikat berusaha mencari kebijakan-kebijakan untuk dapat
lepas dari keadaan yang tidak menguntungkan tersebut.
30 (Klare, 2001) hal. 50 31 (Klare, 2012)
14
Usaha-usaha yang dapat dilakukan oleh suatu negara untuk mendapat
pasokan sumber daya energi maupun sumber daya material menurut Klare adalah
dengan melakukan riset ilmiah untuk mencari dan mengaplikasikan sumber daya
substitusi, mencari dan menguasai wilayah baru yang kaya atas sumber daya yang
terancam tersebut, yang dilanjutkan dengan melancarkan klaim legal jika wilayah
tersebut adalah daerah-daerah sengketa, mendapatkan hak eksploitasi dari otoritas
yang berwenang, menciptakan teknologi baru untuk mengeksplorasi jika wilayah
tersebut iklimnya tidak bersahabat, hingga mempersiapkan kekuatan militer bagi
wilayah yang keamanannya rawan.32
REE sendiri memiliki kasus yang unik, seperti yang sudah disebutkan
sebelumnya, Amerika Serikat sebenarnya sudah memiliki pertambangan REE
sendiri yang membuatnya di masa lalu pernah menjadi produsen utama, namun
karena kerusakan lingkungan yang ditimbulkan dari eksploitasi tersebut dan
mahalnya biaya produksi namun murahnya harga jual, hal tersebut memaksa
pertambangan tersebut ditutup. Setelah melihat kembali penting dan
ketergantungan Amerika Serikat atas REE dari China, serta dengan melihat
pilihan-pilihan lain seperti yang disebutkan di atas, bisa jadi solusi yang
diterapkan pemerintah Amerika Serikat adalah lain sama sekali, yaitu dengan
memanfaatkan apa yang sudah ada, seperti yang juga dicetuskan Klare khusus
terkait dengan sumber daya REE; “In the United States, the greatest hope for
32 (Klare, 2012)
15
renewed rare earths production rests on plans to rehabilitate an abandoned REE
mine at Mountain Pass, California”33
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dipaparkan dan
dihubungkan dengan kerangka analisis dan teori yang dipilih untuk menjelaskan
permasalahan, maka hipotesis yang diajukan adalah Amerika Serikat melakukan
berbagai macam kebijakan untuk melepaskan diri dari ketergantungan terhadap
REE China, dengan kebijakan untuk membuka kembali tambang REE-nya sendiri
adalah kebijakan yang berpeluang besar untuk berhasil.
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data kepustakaan, yaitu
pengumpulan data sekunder yang diperoleh dari mencari literatur atau bacaan dari
berbagai sumber baik berupa buku maupun informasi yang terdapat dalam surat
kabar, media online, atau televisi, untuk kemudian diteliti sehingga menemukan
jawaban atas pertanyaan penelitian tersebut.34
Penggunaan media online adalah untuk mendapatkan berita dan data-data
mengenai REE yang seringkali tidak masuk dalam berita di surat kabar lokal
Indonesia. Banyaknya media online disebabkan karena masih sedikitnya
penelitian tertulis mengenai REE yang telah dilakukan serta walaupun ada
penelitian mengenai REE, penelitian tersebut kebanyakan lebih memfokuskan
kepada elemen REE itu sendiri dilihat dari keilmuan Fisika, Kimia, maupun
Geologi, yang tidak ada kaitannya dengan bidang ilmu Hubungan Internasional.
Untuk mengimbanginya, penulis berusaha mengambil data dan fakta dari situs-
situs bukan blog, bukan Wordpress, dan bukan Wikipedia melainkan situs-situs
33 (Klare, 2012) 34(Silalahi, 2006) hal. 266
16
jaringan berita internasional, situs-situs organisasi yang berkompeten, dan
terutama situs-situs resmi pemerintah.
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah kualitatif karena bukan
sepenuhnya merupakan data numerik (angka-angka), melainkan berupa kata-kata
yang tidak dapat disusun dalam kategori-kategori.35 Kata-kata tersebut diperoleh
dari tiga proses analisis, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan.36
Monopoli China saat ini terhadap komoditas Rare Earth Elements (REE)
tidak terjadi begitu saja. Pada tahun 1927, profesor geologis China Ding Daoheng
menemukan kandungan besi di wilayah Bayan Obo, Mongolia Dalam yang
merupakan daerah otonom setingkat provinsi di China, lebih lanjut diketahui
kemudian pada tahun 1934 bahwa ditemukan pula bastnaesite dan monazite yang
merupakan penanda terdapat juga kandungan REE. Pada tahun 1950, dibangun
pertambangan yang dikelola negara dibawah nama Baotou Iron and Steel
Company, pada akhir tahun 1950-an, dimulai pengolahan REE selain proses
utama untuk menambang besi 37.
Untuk memanfaatkan kekayaan REE-nya, China juga mengusahakan
bidang akademisnya untuk penelitian REE. Pada tahun 1986, pemimpin China
Deng Xiaoping merestui dilaksanakannya National High Technology Research
And Development Program, atau juga dikenal dengan Program 863, program ini
secara garis besar ditujukan untuk mempersempit jarak kesenjangan teknologi
antara China dengan negara maju, fokus penelitian adalah dalam bidang
35 (Silalahi, 2006) hal. 35 36 (Silalahi, 2006) hal. 311 37 (Hurst, 2010) hal.11
17
bioteknologi, luar angkasa, informasi, laser, otomasi, energi, and material baru.
Penggunaan REE bisa ditemukan dalam setiap bidang dimana program 863 ini
berfokus38.
Sepanjang tahun 1990-an, China meningkatkan ekspor REE-nya yang
mengakibatkan harga pasaran anjlok dan mendorong perusahaan kompetitor dari
negara lain untuk gulung tikar39.
Tambang REE di China telah beroperasi sejak lama, namun tidak langsung
memiliki kapasitas produksi yang besar, China mendorong dahulu dari sisi
akademis untuk melakukan riset dan pengembangan bagaimana mengelola potensi
REE yang besar tersebut.
Sumber daya alam REE China selain terdapat di tambang REE terbesar di
dunia di Bayan Obo, China juga memiliki tambang REE dengan skala lebih kecil
di propinsi, Jiangxi, Guangdong, Hunan, Guangxi, Fujian, dan Sichuan. Diantara
tahun 1978 dan 1989, produksi tahunan REE China meningkat 40%,
melimpahnya pasokan REE inilah yang membuat harga komoditas REE pada saat
itu turun. Pada 2007, China memproduksi magnet campuran neodymium-iron
boron dengan kapasitas total sebesar of 80.000 ton, dengan perbandingan pada
tahun 1996 produksi adalah sebesar 2.600 ton dan 39.000 ton pada 200640.
Laboratorium penelitian yang dikelola negara China telah menjalankan
riset dan pengembangan selama lebih dari 50 tahun. Ada beberapa laboratorium
utama, yang pertama adalah Rare Earth Materials Chemistry and Applications,
yang berfokus pada teknik pemisahan REE dan berafiliasi dengan Universitas
38 (Hurst, 2010) hal.7 39 (Hurst, 2010) hal. 11 40 (Humphries, 2010) hal.17
18
Peking, berdiri secara formal pada tahun 199541, yang kedua adalah Rare Earth
Resource Utilization, yang berasosiasi dengan Changchun Institute of Applied
Chemistry, yang ketiga adalah Baotou Research Institute of Rare Earths yang
merupakan institusi penelitian REE terbesar di dunia, berdiri pada tahun 1963, dan
General Research Institute for Nonferrous Metals yang berdiri pada tahun 195242.
Kombinasi dari ketersedian sumber daya alam REE yang melimpah dan
penyediaan sumber daya manusia untuk mengelolanya yang diasah selama
berpuluh-puluh tahun membuat China saat ini mampu memposisikan diri untuk
memonopoli komoditas REE.
Komoditas REE sebagai sumber daya alam yang tidak terbarukan, disadari
oleh China perlu dilindungi secara efektif dan dimanfaatkan secara rasional.
Sebagai bagian dari upaya untuk memastikan penggunaan sumber daya REE agar
dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan, China mengeluarkan beberapa
peraturan. Menurut Hukum Sumber Daya Mineral China yang diterapkan pada
tahun 1980-an, negara mengadopsi kebijakan untuk melaksanakan eksploitasi
yang berencana dalam area pertambangan yang terkait dalam rencana negara dan
memiliki nilai besar bagi perekonomian nasional serta penambangan mineral
tertentu yang eksploitasi penambangannya diatur oleh negara43.
Pada tahun 2008, China mengeluarkan National Plan for Mineral
Resources Plan (2008-2015) untuk menjalankan peraturan regulasi yang
berencana, membatasi eksploitasi, memperketat akses dan pemanfaatan
komprehensif REE dan beberapa mineral lainnya. Pada tahun 2011, Cina
41 http://relab.pku.edu.cn/index-en.php/about diakses 28 Mei 2013 42 (Humphries, 2010) hal.16 43 (Information Office of the State Council The People’s Republic of China, 2012) hal.14
19
melakukan penyesuaian tarif pajak pada REE, tarif pajak baru yang ditetapkan
tersebut meningkat sampai lebih dari 30 kali lipat dari tarif pajak lama, tarif pajak
yang sebelumnya berkisar antara 0,4 Yuan sampai 2 Yuan per ton meningkat
menjadi 30 Yuan sampai 60 Yuan per ton, selain itu China membuat sistem
cadangan strategis REE, China juga memperketat kontrol pada pemberian izin hak
menambang dan menetapkan batasan alokasi jumlah yang bisa ditambang. Pada
prinsipnya, China telah menempatkan moratorium dalam menerima aplikasi
pendaftaran baru untuk penambangan REE, dan melarang tambang yang sudah
ada untuk meningkatkan kapasitas produksi mereka. China menetapkan kebijakan
tersebut untuk mengurangi intensitas peningkatan kapasitas produksi
pertambangan, memperlambat laju pengurangan cadangan sumber daya REE, dan
mendorong dilaksanakannya pertambangan yang berkelanjutan44.
Kebijakan tersebut diatas diterapkan karena eksploitasi terus menerus yang
dilakukan China, yang meskipun memang berhasil menempatkan China sebagai
negara penghasil REE utama dunia, namun sebagai sumber daya alam yang tidak
terbarukan, China juga mulai membatasi tingkat produksinya karena khawatir
terhadap keberlanjutan cadangan REE yang dimilikinya. Hal ini menimbulkan
dampak bagi negara pengimpor REE dari China.
Rare Earth Elements (REE) merupakan material yang tak tergantikan yang
membentuk komponen-komponen elektronik untuk konsumsi publik yang populer
seperti contohnya iPad®45 dan iPhone®46 keluaran perusahaan Amerika Serikat
44 (Information Office of the State Council The People’s Republic of China, 2012) hal.15 45 http://www.macworld.co.uk/ipad-iphone/news/?newsid=3352630 diakses 29 Mei 2013 46 http://www.cultofmac.com/214384/read-about-chinas-apocalyptic-toxic-stranglehold-on-the-
iphones-rare-earth-elements/ diakses 29 Mei 2013
20
Apple, yang pada kenyataannya diproduksi di China, negara penghasil REE
terbesar di dunia. Selain barang konsumsi publik, REE juga dimanfaatkan dalam
komponen yang digunakan oleh militer Amerika Serikat,.
Nilai ekspor REE China pada tahun 2011 adalah senilai $3,4 milyar47 atau
setara dengan sekitar 33 triliun Rupiah, dengan Amerika Serikat menjadi importir
terbesar setelah Jepang48. Dari tahun 2002 sampai 2010, rata-rata jumlah impor
REE Amerika Serikat dari China sebesar 78,3%49, menunjukkan rentannya
Amerika Serikat apabila pasokan REE dari China mengalami gangguan. Impor
REE Amerika Serikat mulai menunjukkan kecenderungan menurun pada tahun
2011, namun dengan nilai yang justru meningkat, hal ini disebabkan karena selain
pengetatan impor REE oleh China, terdapat juga peningkatan harga REE yang
mana pada tahun 2011 harga rata-rata terhadap komoditas REE meningkat sebesar
723%, selain perlambatan ekonomi dunia secara keseluruhan.50
Pada akhir tahun 2010, pengetatan dalam penambangan, produksi, dan
ekspor yang dilakukan China terhadap REE membuat harganya di pasaran
mengalami tren peningkatan dan melambung tinggi sekitar 2 hingga 7 kali lipat51.
Pada pertengahan tahun 2011, harga REE masih tetap tinggi, contohnya adalah
Dysporium Oxide yang mengalami peningkatan menjadi $1.470/kg dari
sebelumnya yang berkisar $700 sampai $740, dan Europium oxide yang
mengalami peningkatan menjadi $3.400/kg dari sebelumnya yang berkisar $1.260
47 (Morrison & Tang, 2012) hal. 4 48http://data.un.org/Data.aspx?q=rare+earth&d=ComTrade&f=_l1Code%3a29%3bcmdCode%3a2
80530 diakses 4 April 2013 49 U.S. Geological Survey, (2003-2011) 50 (Morrison & Tang, 2012) hal.5 51 http://www.bloomberg.com/news/2010-10-20/china-pledges-to-maintain-rare-earth-sales-
official-says-exports-may-rise.html, diakses 29 Mei 2013
21
sampai $1.30052. Rentannya sumber daya REE terhadap kebijakan pembatasan
yang diambil Beijing ini memberikan dampak negatif bagi perusahaan-perusahaan
di Amerika Serikat yang berbasis teknologi. Beberapa perusahaan Amerika
Serikat terimbas dengan bagaimana tingginya harga impor REE dari China
sehingga mempengaruhi biaya produksi dan keputusan bisnisnya.
Pada bulan Juli tahun 2011, perusahaan Amerika Serikat General Electric
mengeluarkan pernyataan bahwa:
“Rare earths are undergoing extreme cost increases due to unprecedented market
forces. In less than 12 months, costs of some rare earth oxide materials used in
lighting products have experienced increases ranging from 500 percent to more
than 2,000 percent, and they continue to climb. For perspective, if the rate of
inflation on the rare earth element europium oxide were applied to a $2.00 cup
of coffee, the new cost would be $24.55.”53
Lebih lanjut General Electric juga menyebutkan bahwa REE merupakan
komponen penting untuk beberapa produknya, lanthanum, cerium, terbium,
yttrium and europium digunakan untuk menciptakan cahaya berwarna putih
dengan menggunakan radiasi sinar ultraviolet yang dihasilkan dalam lampu neon.
Saat ini, tidak ada elemen pengganti yang layak untuk menggantikan fungsi REE
dalam produk General Electric seperti lampu54.
Pada bulan Juli tahun 2011, Seagate Technology yang berkantor pusat di
Cupertino dan merupakan perusahaan Amerika Serikat pembuat harddisk dalam
laporan tahunannya melaporkan terjadinya penurunan laba sebesar 69% dari
52http://www.bloomberg.com/news/2011-06-17/rare-earth-prices-double-on-china-industrial-
minerals.html, diakses 29 Maret 2013 53 General Electric Rare Earths FAQs, diambil dari
http://www.gelighting.com/na/business_lighting/rare-earth-
elements/downloads/GE_RareEarthFAQ_7.20.11.pdf 54 Understanding the Rare Earth Materials Crisis, diambil dari
http://www.gelighting.com/na/business_lighting/rare-earth-
elements/downloads/GE_RareEarthPaper_7.20.11.pdf
22
laporan tahun lalu yang semula $379 juta menjadi $119 juta55. Chief Executive
Officer (CEO) Seagate Steve Luczo mengidentifikasikan peningkatan harga REE
sebagai salah satu penyebab drastisnya pengurangan laba.
“We do, however, expect a positive margin impact of a more stable pricing
environment to be offset by the following factors: the costs of many upstream
materials, especially rare earth elements, which have increased significantly.
These costs are expected to adversely impact gross margins by at least 200 basis
points.”56
Pada bulan Agustus tahun 2011, Intematix, perusahaan Amerika Serikat
yang memproduksi fosfor, menyatakan bahwa, untuk merespon kelangkaan REE,
perusahaan tersebut memindahkan fasilitas produksinya ke Changshu, China,
walaupun pemindahan tersebut disertai dengan kewaspadaan terhadap terjadinya
pencurian teknologi. Terdapat dorongan insentif dari pemerintah daerah Changsu
yang menempatkan fasilitas produksi Intematix dekat dengan jalan tol dan
pembebasan biaya sewa selama 3 tahun pertama.57
Pada bulan September tahun 2011, Michael N. Silver, Chairman and
Chief Executive of American Elements, perusahaan kimia berbasis di Los Angeles
memberikan pernyataan tingginya harga REE memberikan efek negatif yang
signifikan.
“High cost of rare earths is having a significant chilling effect on wind turbine
and electric motor production in spite of offsetting government subsidies for
green tech products.”58
55 http://www.theregister.co.uk/2011/07/21/seagate_q4_2011_results/ diakses pada 29 Maret 2013 56 http://seekingalpha.com/article/280653-seagate-technology-plc-s-ceo-discusses-q4-2011-results-
earnings-call-transcript?part=single diakses 29 Mei 2013 57 http://www.nytimes.com/2011/08/25/business/global/chasing-rare-earths-foreign-companies-
expand-in-china.html diakses 29 Maret 2013 58http://www.nytimes.com/2011/09/16/business/global/china-consolidates-control-of-rare-earth-
industry.html diakses 29 Maret 2013
23
Pada September 2011, John Galyen, president of Danfoss North America,
manufaktur dari katup dan pompa hemat energi, memberikan kesaksian di
hadapan komite kongres bahwa
“My over-arching poin is this. China’s rare earth elements’ strategy is an issue
affecting the U.S. Ana friendly country industries broadly. It is threatening our
leadership in such innovative technologies and our ability for our country to
meet energy-saving goals. And it appears that their strategy will also attract high
Technology manufacturing, investment, and jobs to China while offering local
supply and price advantage.”59
Ketergantungan Amerika Serikat dan perusahaan-perusahaan Amerika
Serikat terhadap sumber daya REE adalah jelas suatu kerugian tersendiri.
Setelah pada bulan September tahun 2010 terjadi insiden antara China dan
Jepang yang menyebabkan China menghentikan ekspor REE-nya kepada Jepang,
muncul beberapa reaksi dari anggota legislatif Amerika Serikat. Pada tanggal 27
September, anggota kongres dari partai Demokrat, Edward J. Markey yang
merupakan kepala dari Select Committee on Energy Independence and Global
Warming menyuarakan kekhawatirannya dalam surat yang ditujukan kepada
beberapa pejabat dalam badan eksekutif Amerika Serikat yaitu Steven Chu selaku
United States Secretary of Energy, Robert Gates selaku United States Secretary of
Defense, Gary Locke selaku United States Secretary of Commerce, dan Ron Kirk
selaku United States Trade Representative.
Dalam suratnya60, Edward J. Markey menunjukkan bahwa pada tanggal 22
September, China menghentikan ekspor REE-nya terhadap Jepang sebagai
balasan atas penahanan nelayan China oleh otoritas Jepang, beberapa poin penting
dalam surat tersebut antara lain adalah bahwa REE sangat diperlukan dalam
59http://www.gpo.gov/fdsys/pkg/CHRG-112hhrg68444/html/CHRG-112hhrg68444.htm diakses 29
Maret 2013 60 http://globalwarming.markey.house.gov/mediacenter/letters_id=0049 diakses 29 Mei 2013
24
industri elektronik, militer, dan teknologi ramah lingkungan; Amerika Serikat
yang sebelumnya mampu memenuhi kebutuhan REE-nya sendiri menjadi
bergantung sepenuhnya terhadap impor dengan tidak memiliki tambang REE yang
aktif berproduksi; pada tahun 2009, produksi REE dunia adalah sebesar 124.000
ton dengan 97% diantaranya adalah berasal dari China; mendesak agar di masa
depan Amerika Serikat mampu menyediakan bahan mentah untuk teknologi
ramah lingkungan dan alat peralatan teknologi canggih; kekhawatiran bahwa jika
akses terhadap REE dibatasi maka tingkat persaingan yang seimbang dalam
banyak industri kunci mustahil untuk dicapai; melihat dari kasus yang menimpa
Jepang, membuktikan bahwa China secara administratif dapat melakukan
pembatasan pengiriman barangnya di pelabuhan tanpa secara resmi mengeluarkan
peraturan dari pemerintah, hal ini memungkinkan China secara resmi membantah
telah mengintervensi proses perdagangan sehingga sulit dibawa ke ranah World
Trade Organization; mengingatkan bahwa REE telah mencapai potensi nilai
strategis yang tinggi; terakhir adalah bagaimana rentannya ekonomi Amerika
Serikat terhadap gangguan suplai REE.
Pada 14 Desember 2010, anggota kongres dari Partai Republik, Robert E.
Latta mengirimkan surat resmi kepada Presiden Obama61 yang isinya
menunjukkan agar Presiden Obama memperhatikan komoditas REE, yang
disebutnya merupakan “serius issue”. Robert E. Latta menyatakan bahwa REE
merupakan hal esensial dalam banyak aspek.
“I am bringing to your attention the serius issue of REE (REEs) that must
be addresed, since they are critical to the defense of our nation and to our
manufacturing, mining and technological bases. REEs are essential in many
61 http://latta.house.gov/news/documentsingle.aspx?DocumentID=217711, diakses 8 Juni 2013
25
important aspect: from how we live, to what we do and how our lives are
protected on a daily basis .” 62
Robert E. Latta mengingatkan kembali bahwa sebelumnya selama
beberapa dekade, Amerika Serikat bisa berposisi independen dalam produksi
REE, namun saat ini Amerika Serikat menjadi 100% memiliki ketergantungan
terhadap sumber daya REE asing dimana permintaan global terus menunjukkan
peningkatan hungga mencapai 300% sejak 1980. Dalam suratnya, Robert E. Latta
juga menunjukkan data-data bahwa sejak tambang REE di Mountain Pass ditutup
pada 2002, Amerika Serikat berada dalam keadaan 0% memproduksi REE,
dengan China pada 2009 mengontrol setidaknya 95% produksi REE, dan juga
91% dari impor REE Amerika Serikat berasal dari China dimana China terus
meningkatkan pajak ekspor atas REE yang pada akhirnya meningkatkan harga
atas komoditas REE di dunia secara keseluruhan. Robert E. Latta menambahkan
bahwa pada 2009, ekspor China atas REE adalah sebesar 50.145 ton yang
mengalami penurunan pada 2010 menjadi 30.259 ton, Robert E. Latta menyebut
hal ini sebagai “alarming statistic”63, dimana diperkirakan keadaan akan tetap
menunjukkan tren seperti ini karena peningkatan ekonomi China yang
menyebabkan kebutuhan REE dalam negeri China meningkat dan China yang
berusaha mencapai kontrol yang lebih baik atas harga dan suplai REE secara
global.
Pada 1 Januari 2011, anggota kongres dari partai Republik, Don Manzullo
mengeluarkan pernyataan keprihatinan dengan potensi dari ketergantungan penuh
62 http://latta.house.gov/UploadedFiles/RareEarthElements.pdf, diakses 8 Juni 2013 63 http://latta.house.gov/UploadedFiles/RareEarthElements.pdf, diakses 8 Juni 2013
26
Amerika Serikat pada sumber daya asing untuk REE dan implikasinya bagi
keamanan nasional64.
Pada 31 Maret 2011, anggota kongres dari partai Demokrat, Edward J.
Markey mengajukan Resource Assessment of Rare Earths (RARE) Act of 201165,
yang memerintahkan kepada United States Geological Survey (USGS) untuk
selama 3 tahun melakukan penelitian mendalam mengenai suplai REE secara
global. Edward J. Markey berargumen bahwa REE adalah komoditas mineral
yang strategis karena berkaitan dengan industri teknologi tinggi, ramah
lingkungan, dan pertahanan seperti turbin angin, baterai, magnet berkekuatan
tinggi, dan sistem radar militer.
“From wind turbines to solar panels to energy efficient light bulbs,
America needs a reliable supply of rare earth materials to manufacture our
clean-energy future. Unfortunately, we have gone from self reliance in the
production of our rare earth materials to 100 percent reliance on imports, mostly
from China. This bill will help reverse that troubling trend and give industry the
tools and information to get America back in the rare earths business.”66
Edward J. Markey menambahkan bahwa China yang memonopoli
persediaan REE dunia sebesar 97% telah menunjukkan keinginan untuk
membatasi ekspor REE-nya, sehingga monopoli China merupakan kelemahan
yang strategis bagi Amerika Serikat yang dapat melemahkan keamanan nasional
dan daya saing dalam bidang pertahanan dan energi ramah lingkungan.
Pada 21 April 2011, anggota kongres dari partai Demokrat Hank Johnson
menyebutkan kembali tentang pentingnya Resource Assessment of Rare Earths
(RARE) Act, dengan juga kembali menegaskan pentingnya REE bagi Amerika
64 http://archives.republicans.foreignaffairs.house.gov/news/blog/?1981, diakses 8 Mei 2013 65 http://democrats.naturalresources.house.gov/press-release/reps-markey-johnson-dig-rare-earth-
elements-crucial-clean-energy-defense-manufacturing diakses 8 Juni 2013 66 http://democrats.naturalresources.house.gov/press -release/reps-markey-johnson-dig-rare-earth-
elements-crucial-clean-energy-defense-manufacturing diakses 8 Juni 2013
27
Serikat67, beberapa pernyataannya diantaranya menyebutkan bahwa produk
teknologi menjadi semakin kritis keberadaannya dalam kehidupan manusia, tetapi
Amerika Serikat dikatakannya telah mengizinkan produksi mineral yang krusial
bagi pembuatan produk teknologi tinggi tersebut untuk lepas dari perhatian. Hank
Johnson memberikan beberapa contoh mengenai penggunaan REE dalam produk
teknologi, yaitu pada turbin angin, baterai pada telepon genggam dan laptop,
magnet terkuat di dunia, radar militer, dan sistem persenjataan. Ditunjukkan juga
oleh Hank Johnson monopoli China dalam produksi REE yang mencapai 97%
namun mengurangi produksinya pada paruh pertama tahun 2011 sebesar 35%, hal
ini memunculkan kekhawatiran bahwa dengan China mendominasi produksi,
China bertujuan untuk menimbun secara strategis yang tidak hanya memberikan
China kendali atas teknologi ramah lingkungan namun juga memberi China
kontrol yang lebih besar atas harga pasaran REE.
Secara keseluruhan, Kongres Amerika Serikat tertarik pada masalah REE
terutama karena dunia hampir sepenuhnya tergantung pada pemasok tunggal yaitu
China untuk menyediakan REE, Amerika Serikat tidak memiliki sarana produksi
untuk beberapa heavy rare earths, Amerika Serikat hanya memiliki sedikit
kemampuan dalam memproduksi REE dan produk turunannya seperti magnet
neodymium-iron-boron, kemungkinan ada dampak negatif jika material-material
tersebut tidak tersedia untuk produk komersial dan produk militer, dan rentannya
67 http://hankjohnson.house.gov/us-must-dig-rare-earth-metals, diakses 8 Juni 2013
28
kestabilan dalam persediaan REE dapat mempengaruhi kemampuan Amerika
Serikat untuk merencanakan dengan strategis kebutuhan keamanan nasionalnya68
Sementara badan eksekutif Amerika Serikat lebih berfokus memberikan
pernyataan mengenai bagaimana kuota yang ditetapkan China adalah menyalahi
prinsip Fair Trade, berikut adalah pernyataan Presiden Obama pada 13 Maret
2012;
“We’re bringing a new trade case against China -- and we’re being joined by
Japan and some of our European allies. This case involves something called
rare earth materials, which are used by American manufacturers to make high-
tech products like advanced batteries that power everything from hybrid cars to
cell phones. We want our companies building those products right here in
America. But to do that, American manufacturers need to have access to rare
earth materials -- which China supplies. Now, if China would simply let the
market work on its own, we’d have no objections. But their policies currently
are preventing that from happening. And they go agains t the very rules that
China agreed to follow.”69
Selain hal ini tidak nampak tindakan nyata dari sisi badan eksekutif untuk
mengakhiri ketergantungan Amerika Serikat terhadap REE dari China, yang lebih
bersuara vokal adalah badan legislatif, pelaku industri, dan media masa.
Dalam bukunya yang berjudul The Race For What's Left: The Global
Scramble For The World's Last Resources, Michael T. Klare memberikan opsi
kebijakan untuk suatu negara agar dapat memperoleh sumber daya alam, yaitu
dengan melakukan riset ilmiah untuk mencari dan mengaplikasikan sumber daya
substitusi, mencari dan menguasai wilayah baru yang kaya atas sumber daya yang
terancam tersebut, yang dilanjutkan dengan melancarkan klaim legal jika wilayah
tersebut adalah daerah-daerah sengketa, mendapatkan hak eksploitasi dari otoritas
yang berwenang, menciptakan teknologi baru untuk mengeksplorasi jika wilayah
68 (Grasso, 2012) hal.1 69http://www.whitehouse.gov/the-press-office/2012/03/13/remarks-president-fair-trade, diakses 29
Mei 2013
29
tersebut iklimnya tidak bersahabat, hingga mempersiapkan kekuatan militer bagi
wilayah yang keamanannya rawan70.
Opsi awal adalah dengan melakukan riset ilmiah untuk mencari dan
mengaplikasikan sumber daya substitusi. Akal sehat mengajarkan bahwa
pengetahuan merupakan hal yang esensial dalam suatu kebudayaan, pengetahuan
mengenai lingkungan sekitar diperlukan umat manusia untuk terus maju dan
berkembang dengan memanfaatkan hal-hal disekitarnya, pemanfaatan inilah yang
diaplikasikan manusia dalam bentuk peralatan-peralatan yang menunjang
kehidupan manusia sehari-hari, pembentukan suatu bahan mentah menjadi barang
jadi adalah sesuatu yang dilakukan dan terus disempurnakan secara terus menerus.
Dalam membuat suatu peralatan, manusia menggunakan sumber daya disekitarnya
setelah mempelajari karakteristik sumber daya tersebut, bisa jadi pembentukan
suatu peralatan didasarkan atas bagaimana kerja sumber daya tersebut secara
kimia, fisika, maupun biologi. Dalam contoh kasus sumber daya Rare Earth
Elements (REE) ini, terdapat beberapa aplikasi dari REE yang sudah disebutkan
sebelumnya, dan penggunaan REE dalam aplikasi tersebut seperti yang sudah
disebutkan sebelumnya adalah yang terbaik daripada sumber daya yang lainnya,
namun melihat situasi dan kondisi menyangkut geoekonomi dan geopolitik yang
mempengaruhi ketersediaan REE, maka sudah sepantasnyalah mulai dilakukan
usaha-usaha semacam riset dan penelitian untuk mulai mencari alternatif-alternatif
lain diluar REE, Dimana hal ini untuk mengantisipasi kesulitan dalam
70(Klare, 2012)
30
mendapatkan peralatan tertentu sebagai imbas dari terganggunya akses terhadap
REE yang menjadi komponen pembuatnya.
Opsi selanjutnya adalah mencari dan menguasai wilayah baru yang kaya
atas sumber daya yang terancam tersebut, yang dilanjutkan dengan melancarkan
klaim legal jika wilayah tersebut adalah daerah-daerah sengketa. Akal sehat
mengajarkan bahwa penguasaan atas teritori merupakan hal penting dalam suatu
komunitas, hidup dan berkembangnya suatu komunitas dan kehidupan sosialnya
terjadi dalam suatu daerah teritori tertentu, keberadaan teritori ini esensial dalam
menunjang kehidupan komunitas tersebut dikarenakan apa yang diperlukan dalam
kehidupan seperti sandang, pangan, papan, air, energi, material disediakan oleh
sumber daya yang berada dalam teritori tersebut, pentingnya di sini adalah
apabula hal-hal penunjang tersebut berada dalam teritori yang dikuasai maka
sumber daya tersebut akan menjadi lebih mudah untuk diakses dan dimanfaatkan.
Dalam contoh kasus sumber daya REE ini, dilihat dari kacamata Amerika Serikat,
situasi dan kondisi saat ini adalah kenyataan bahwa tersedianya REE yang ada di
dunia hampir semuanya berasal dari suatu teritori diluar Amerika Serikat yang
penguasaannya dikuasi oleh suatu negara yang bila melihat dalam konteks
hubungan internasional bukan merupakan sekutu tradisional Amerika Serikat
yaitu China, keadaan seperti ini membuat Amerika Serikat tidak dapat dengan
mudah menjamin ketersediaan akan adanya REE bagi kebutuhan dalam
negerinya, sehingga sudah sepantasnyalah mulai dilakukan usaha-usaha untuk
mencari daerah-daerah baru yang mengandung cadangan REE dimana daerah
tersebut untuk dapat lebih mudah dikontrol diperlukan untuk mendapatkan hak
31
eksploitasi dari otoritas yang berwenang, menciptakan teknologi baru untuk
mengeksplorasi jika wilayah tersebut iklimnya tidak bersahabat, hingga
mempersiapkan kekuatan militer bagi wilayah yang keamanannya rawan.
Hak eksploitasi akan memudahkan untuk memindahkan REE dari daerah
lain ke Amerika Serikat, hal ini secara umum terjadi di banyak tempat, yang
langsung terlintas di pikiran penulis adalah hak yang diberikan kepada perusahaan
Amerika Serikat yaitu Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc. untuk melakukan
penambangan di provinsi Papua di Indonesia, hak seperti inilah yang menjadi
dasar untuk memindahkan suatu sumber daya dari daerah asal ke daerah pemilik
hak, sehingga hak eksploitasi seperti ini akan memudahkan Amerika Serikat untuk
dapat memastikan kelancaran suplai REE bagi kebutuhan Amerika Serikat sendiri.
Teknologi baru untuk mengeksplorasi diperlukan apabila wilayah baru yang
mengandung REE ternyata memiliki iklim yang tidak bersahabat, hal ini dapat
terjadi apabila wilayah tersebut adalah semacam wilayah di kutub utara, sehingga
bahkan untuk mengeksploitasinya dari pertama adalah suatu rintangan yang perlu
untuk diatasi terlebih dahulu. Mempersiapkan kekuatan militer bagi wilayah yang
keamanannya rawan adalah opsi yang menurut penulis adalah opsi yang paling
ekstrem, dipergunakannya kekuatan militer kepada suatu wilayah secara terbuka
di masa kini adalah hal yang mendapat banyak kritikan dimanapun di muka bumi,
yang langsung terlintas di pikiran penulis adalah dipergunakannya kekuatan
militer oleh Amerika Serikat kepada Irak dalam Operation Iraqi Freedom,
dimungkinkan opsi seperti ini baru diambil apabila opsi-opsi yang lain tidak
mungkin untuk dilakukan.
32
Sementara itu ada pilihan-pilihan alternatif lain, karena bagaimanapun
juga permasalahan REE memiliki situasi dan kondisi yang spesifik sehingga
solusi-solusi generik tidak bisa begitu saja diaplikasikan dalam permasalahan
REE ini. Terdapat pilihan jangka pendek dan jangka panjang untuk mengamankan
sumber daya REE dalam menangani kepentingan keamanan nasional Amerika
Serikat71. Pilihan jangka pendek bisa dicontohkan seperti mengadakan pertemuan
dengan kontraktor alat-alat pertahanan untuk membahas kekurangan material
yang terbuat dari REE, membangun setor REE untuk tujuan pertahanan,
melembagakan program baru untuk REE. Pilihan jangka panjang bisa
dicontohkan seperti mengurangi konsumsi REE oleh Department of Defence
dengan mengidentifikasi dan mengamankan elemen alternatif yang seefektif
mungkin seperti pada level REE saat ini, membangun kemitraan dengan negara
sahabat untuk mendatangkan potensi sumber diversifikasi pemasok REE di luar
China, dan memberikan bantuan keuangan yang lebih untuk produksi REE di
Amerika Serikat sendiri.
Dengan adanya Resource Assessment of Rare Earths (RARE) Act of 2011,
United States Geological Survey (USGS) diarahkan untuk melakukan penelitian
mendalam secara global, dengan melakukan survei geologi dengan negara-ngara
sahabat di dunia untuk mengidentifikasi dan menghitung cadangan REE yang ada,
meningkatkan pemahaman atas distribusi dan pembentukan cadangan REE,
menemukan cadangan yang sebelumnya tidak diketahui di seluruh dunia,
menganalisa keadaan terkini rantai suplai REE dari proses penambangan hingga
71(Grasso, 2012) hal. 19
33
manufaktur, dan merekomendasikan riset secara lebih jauh untuk meningkatkan
pemahaman dan memastikan akses atas REE.72
China diperkirakan tetap akan menjadi produsen utama REE sampai tahun
2017, meskipun demikian dominasinya akan terus berkurang sehingga pada tahun
2017 tersebut China hanya akan memasok separuh dari kebutuhan REE dunia73.
Meskipun data yang dapat diandalkan mengenai operasi penambangan REE di
luar China adalah kurang mendetail, setidaknya terdapat 5 tambang potensial yaitu
Lahat di Malaysia, Karnasurt di Rusia, Buena Norte di Brasil, Orissa-Kerala di
India dan Mountain Pass di Amerika Serikat74.
Seperti sudah dijabarkan sebelumnya, tambang REE Amerika Serikat di
Mountain Pass ditutup pada tahun 2002 dikarenakan alasan lingkungan dan
rendahnya harga ujar REE pada waktu itu, namun melihat keadaan saat ini,
Amerika Serikat lebih memilih mendorong untuk dibukanya kembali tambang
tersebut sebagai solusi yang signifikan untuk mengurangi ketergantungan REE
atas China. Pada tahun 2008, Molycorp Minerals, LLC, sebuah perusahaan yang
berpusat di Colorado membeli daerah pertambangan Mountain Pass di California,
daerah pertambangan ini merupakan daerah penghasil utama Rare Earth Elements
di masa lalu. Molycorp memperkirakan sanggup menambang secara penuh
cerium, lanthanium, praseodimium, dan neodymium pada tahun 2012. Molycorp
melakukan IPO di tahun 2010 dengan hasil yang kurang memuaskan sehingga
harus menunggu Department of Defence untuk melakukan peminjaman dana
72 http://democrats.naturalresources.house.gov/press -release/reps-markey-johnson-dig-rare-earth-
elements-crucial-clean-energy-defense-manufacturing diakses 8 Juni 2013 73(Burnett, 2012) hal. 2 74(Burnett, 2012) hal. 3
34
Department of Defence juga mempertimbangkan untuk membantu secara finansial
perusahaan tersebut. Bagaimanapun juga pertambangan Mountain Pass tidak
memiliki kapabilitas yang cukup untuk memurnikan oxides menjadi Rare Earth
Elements dalam waktu dekat. Setelah menghabiskan dana hingga 500 juta dolar
untuk mengganti peralatan lama dan pengolahan yang lebih ramah lingkungan,
tambang ini dibuka dibawah manajemen baru yaitu Molycorp75.
Molycorp mendapatkan tambang Mountain Pass pada 30 Oktober 2008
dari pemilik sebelumnya yaitu Chevron, hal ini dilakukan Molycorp sebagai
landasan untuk mencapai tujuan menjadi perusahaan teknologi dan produksi REE
yang terintegrasi76. Molycorp selanjutnya melakukan Initial Public Offering pada
tahun 2010 untuk mengumpulkan modal demi membuka kembali tambang
Mountain Pass yang membutuhkan dana besar77, pada tahun yang sama Molycorp
mengumumkan diadakannya Project Phoenix. Project Phoenix78 adalah rencana
modernisasi tambang Mountain Pass dan pengerjaannya dimulai pada Januari
2011, melalui Project Phoenix Molycorp mengharapkan tambang Mountain Pass
menjadi fasilitas produksi REE yang paling maju, energi efisien, dan ramah
lingkungan. Molycorp memperkirakan mampu memproduksi 19.050 ton olahan
REE pertahunnya mulai pertengahan tahun 2013.
Karena dibukanya kembali tambang REE di Amerika Serikat sendiri, maka
pemerintahan Amerika Serikat tidak perlu untuk melancarkan klaim legal karena
wilayah tersebut bukan daerah sengketa, melainkan yang perlu diatasi adalah
75(Burnett, 2012) hal. 3 76http://www.molycorp.com/about-us/our-history, diakses 19 Juni 2013 77 www.nytimes.com/2010/04/22/business/energy-environment/22rare.html, diakses 19 Juni 2013 78http://www.molycorp.com/about-us/project-phoenix, diakses 19 Juni 2013
35
perizinan dari otoritas yang berwenang, izin ini didapatkan oleh Molycorp dari
U.S. Bureau of Land Management79. Pemerintah Amerika Serikat tidak perlu
menciptakan teknologi baru untuk mengeksplorasi wilayah dengan iklimnya tidak
bersahabat, yang perlu dilakukan perusahaan Amerika Serikat yaitu Molycorp
adalah melakukan proses modernisasi peralatan untuk menghindari permasalahan
yang dihadapi tambang Mountain Pass di masa lalu, yaitu permasalahan
pencemaran lingkungan. Untuk saat ini tidak perlu sampai menurunkan kekuatan
militer. Usaha Amerika Serikat untuk merevitalisasi industri REE-nya ditopang
oleh beberapa peraturan yang menjadi dasar legalitasnya.
Beberapa anggota kongres telah mengajukan peraturan yang berkaitan
dengan REE pada kongres ke 11280. Pada tanggal 18 Februari 2011 telah diajukan
kepada Subcommittee on Energy and Environment peraturan H.R. 61881 yang
diusulkan oleh anggota kongres Leonard Boswell. Peraturan H.R. 618 bertujuan
untuk mengamandemen National Materials and Minerals Policy, Research and
Development Act of 1980, untuk menyediakan jaminan pinjaman bagi revitalisasi
produksi domestik REE Amerika Serikat. Pada tanggal 9 Maret 2011 telah
diajukan kepada Subcommittee on Energy and Environment peraturan H.R. 95282
yang diusulkan oleh anggota kongres Brad Miller, peraturan H.R. 952
memberikan dasar legal untuk diadakannya program sementara yang bertujuan
untuk untuk merevitalisasi REE. Pada tanggal 6 April 2011 telah diajukan ke
79http://www.forbes.com/sites/marketnewsvideo/2011/12/16/molycorp-gets-drilling-permission-
for-mountain-pass-facility/, diakses 19 Juni 2013 80(Grasso, 2012) hal.23 81http://beta.congress.gov/bill/112th-congress/house-bill/618, diakses 19 Juni 2013 82http://beta.congress.gov/bill/112th-congress/house-bill/952, diakses 19 Juni 2013
36
kongres peraturan S. 73483 yang diajukan oleh anggota kongres Debbie Stabenow.
Peraturan S.734 menciptakan program aplikasi dasar dalam Department of Energy
yang berfokus pada pengembangan teknologi kendaraan baru, diharapkan
Department of Energy dapat mempromosikan eksplorasi terhadap penggantian
dan daur ulang material yang berpotensi penting termasuk REE dan logam
berharga.
Pada tanggal 14 April 2011 telah diajukan ke kongres peraturan H.R.
154084 yang diusulkan oleh anggota kongres Howard McKeon, peraturan H.R.
1540 berisi tentang pengarahan kepada Defense Logistics Agency untuk
mengembangkan simpanan REE untuk menyokong kebutuhan pertahanan. Pada
tanggal 6 Mei 2011 telah diajukan ke kongres peraturan H.R. 113885 yang
diusulkan oleh anggota kongres Mike Coffman. Peraturan H.R. 1138
menghidupkan kembali daya saing rantai suplai domestik atas REE pada Defense
Logistics Agency dalam Department of Defence. Pada tanggal 26 Mei 2011 telah
diajukan ke Subcommittee on Energy and Environment peraturan H.R. 187586
yang diusulkan oleh anggota kongres David Cicilin. Peraturan H.R. 1875
mengusulkan pengurangan harga bahan bakar dengan melakukan investasi dalam
teknologi dan infrastruktur yang ramah lingkungan. Pada tanggal 26 Mei 2011
telah diajukan ke senat peraturan S. 111387 yang diusulkan oleh anggota kongres
Lisa Murkowski. Peraturan S.1113 pada umumnya mendefinisikan apa saja yang
termasuk mineral kritis namun juga menugaskan Secretary of Interior agar
83http://beta.congress.gov/bill/112th-congress/senate-bill/734, diakses 19 Juni 2013 84http://beta.congress.gov/bill/112th-congress/house-bill/1540, diakses 19 Juni 2013 85http://thomas.loc.gov/cgi-bin/bdquery/z?d112:h.r.1388:, diakses 19 Juni 2013 86http://beta.congress.gov/bill/112th-congress/house-bill/1875, diakses 19 Juni 2013 87http://beta.congress.gov/bill/112th-congress/senate-bill/1113, diakses 19 Juni 2013
37
menetapkan metodologi untuk mengidentifikasi mineral mana yang dianggap
kritis, mineral tercantum adalah cobalt, helium, copper, litium, phospate, REE,
dan Thorium. Pada tanggal 9 Juni 2011, telah diajukan ke Subcommittee on
Energy and Environment peraturan HR. 209088 yang diusulkan oleh anggota
kongres Randy Hultgren, peraturan H.R. 2090 menugaskan Secretaries of Energy
and Interior untuk mengadakan program penelitian untuk mengembangkan ilmu
material, kimia, fisika, dan tehnik yang ada hubungannya dengan elemen yang
kritis bagi energi.
Pada tanggal 9 Juni 2011 telah diajukan ke Committee on Energy and
Natural Resources Subcommittee on Energy peraturan S. 38389 yang diusulkan
oleh anggota kongres Mark Udall. Peraturan S. 383 Menugaskan kepada Secretary
of Interior untuk mengadakan riset ilmiah dan program analisa untuk menilai
rantai suplai material yang kritis pada saat ini dan di masa yang akan datang,
memperkuat rantai suplai domestik bagi teknologi ramah lingkungan, memperkuat
edukasi dan pelatihan dalam ilmu aplikasi mineral dan material. Pada tanggal 22
Juni 2011, telah diajukan ke Subcommittee on Energy and Mineral Resources
peraturan H.R. 218490 yang diusulkan oleh anggota kongres Mike Coffman.
Peraturan H.R. 2184 memberikan dasar legal bagi berdirinya Rare Earth Policy
Task Force untuk jangka waktu 10 tahun dalam Department of Interior, yang
tujuannya adalah untuk mengembangkan rencana untuk menjamin suplai jangka
panjang atas REE, Rare Earth Policy Task Force bertugas untuk membantu
pemerintah federal dalam meninjau ulang peraturan, regulasi, dan kebijakan yang
88http://beta.congress.gov/bill/112th-congress/house-bill/2090, diakses 19 Juni 2013 89http://beta.congress.gov/bill/112th-congress/senate-bill/383, diakses 19 Juni 2013 90http://beta.congress.gov/bill/112th-congress/house-bill/2184, diakses 19 Juni 2013
38
menghambat investasi dan pengembangan produksi domestik REE. Pada tanggal
29 Juni 2011 telah diajukan ke Subcommittee on Energy and Environment
peraturan H.R. 228491 yang diusulkan oleh anggota kongres Gene Green.
Peraturan H.R. 2284 memprakarsai diadakannya usaha untuk mendaur ulang
REE, peraturan ini didesain untuk memberikan dasar legal untuk koordinasi dalam
pengembangan riset untuk mendaur ulang REE yang ada dalam peralatan
elektronik.
Pada tanggal 14 Oktober 2011 telah diamandemen peraturan H.R. 201192
yang diusulkan oleh anggota kongres Doug Lamborn. Peraturan H.R. 2011
menugaskan kepada Secretary of Interior untuk mengadakan penilaian mengenai
kemampuan Amerika Serikat untuk memenuhi kebutuhan mineral yang kritis bagi
daya saing manufaktur dan keamanan nasional pada saat ini dan di masa yang
akan datang, mengadakan penilaian mengenai potensi produksi mineral dalam
negeri, dan mengevaluasi kebutuhan mineral untuk memenuhi kebutuhan ekonomi
dan keamanan nasional juga kebutuhan manufaktur Amerika Serikat, mengadakan
inventarisasi atas REE dan mineral lain yang dinilai kritis terhadap potensi adanya
gangguan suplai. Pada tanggal 16 November 2011, telah diajukan kepada House
Committee on Armed Services peraturan H.R. 344993 yang diusulkan oleh
anggota kongres Paul Ryan. Peraturan H.R. 3449 memberi jalan kepada Secretary
of Defense untuk mengembangkan rantai suplai, strategi dasar industri, dan
rencana lebih lanjut yang didesain untuk mengamankan rantai suplai dan sektor
dasar industri yang oleh Secretary of Defense dinilai kritis bagi keamanan
91http://beta.congress.gov/bill/112th-congress/house-bill/2284, diakses 19 Juni 2013 92http://beta.congress.gov/bill/112th-congress/house-bill/2011, diakses 19 Juni 2013 93http://beta.congress.gov/bill/112th-congress/house-bill/3449, diakses 19 Juni 2013
39
nasional Amerika Serikat. Pada tanggal 1 Desember 2011, telah diamandemen
peraturan H.R. 280394 yang diusulkan oleh anggota kongres Eni Faleomavaega.
Peraturan H.R. 2803 berisi tentang penugasan kepada Secretary of Interior, untuk
bertindak melalui Bureau of Ocean Energy Management, Regulation and
Enforcement, agar melakukan penilaian kemampuan teknologi yang ada, survei,
dan mempelajari kemungkinan ekonomis mengenai pemanfaatan mineral selain
minyak dan gas alam yang ada di lepas pantai Amerika Serikat, peraturan ini
mempercepat mengenai pencarian atas REE selain yang ada di daratan.
China memonopoli ketersediaan Rare Earth Elements (REE) dengan
jumlah 97% dari yang dapat dihasilkan di bumi setiap tahunnya, dan Amerika
Serikat dalam ekonomi maupun militer bergantung pada REE tersebut, walaupun
sebenarnya Amerika Serikat memiliki cadangan REE dalam wilayahnya sendiri.
China membangun industri pengolahan REE-nya sejak puluhan tahun yang lalu,
meskipun pada saat itu pasar REE dunia didominasi oleh Amerika Serikat, China
mampu mengambil alih pada akhir dekade 1990-an dengan cara membanjiri pasar
REE dengan REE murah produksi tambang skala besar yang dimiliki oleh China,
hal ini dan karena masalah perusakan lingkungan yang diakibatkan dari proses
penambangan REE mendorong ditutupnya tambang REE Amerika Serikat.
Amerika Serikat membuat kesalahan ketika menutup tambang REE-nya,
kesalahan yang baru terasa akibatnya 10 tahun kemudian, pentingnya komponen
elektronik yang terbuat dari REE dalam peralatan yang mendukung kehidupan
manusia modern membuat Amerika dalam posisi rentan bila mempercayakan
94http://beta.congress.gov/bill/112th-congress/house-bill/2803, diakses 19 Juni 2013
40
ketersediaan REE-nya kepada China, hal ini baru terasa setelah China membatasi
ekspor REE-nya dan dapat mengambil keputusan untuk menghentikan sama sekali
ekspor REE-nya terhadap negara tertentu seperti yang terjadi kepada Jepang.
Fenomena monopoli REE oleh China ini adalah suatu keadaan yang unik,
pengambilalihan dominasi produksi REE oleh China terjadi begitu mulus dan
awalnya tidak menimbulkan permasalahan berarti, baru setelah terjadinya konflik
Jepang-China yang berakibat dihentikannya ekspor REE China terhadap Jepang,
muncul desakan dan usaha dari dalam negeri Amerika Serikat untuk segera
menangani fonomena ketergantungan REE ini. Amerika Serikat lebih memilih
untuk membuka kembali tambang REE-nya di Mountain Pass, California
dikarenakan adanya beberapa alasan seperti akan muncul kembali potensi
ketidakpastian apabila suplai REE berasal mayoritas dari luar negeri, cadangan
terbukti di Mountain Pass lebih dapat dipastikan daripada potensi tambang lain di
luar Amerika Serikat, bagaimanapun tambang REE di Mountain Pass pernah
memasok hampir semua REE di masa lalu, posisi yang saat ini dimiliki oleh
tambang REE China di Bayan Obou. Berkembangnya teknologi yang ada
diharapkan dapat mengatasi pencemaran lingkungan atas proses penambangan
REE, alasan pencemaran inilah disamping harga rendah REE yang membuat
tambang Mountain Pass ditutup pada 2010, China tidak memiliki masalah yang
berarti terhadap pencemaran lingkungan karena peraturan perlindungan
lingkungan di China tidak seketat di Amerika Serikat.
Temuan penulis pada bab IV menunjukkan adanya sebagian kesesuaian
antara kebijakan AS dengan pemikiran Klare seperti disebutkan dalam kerangka
41
pemikiran. Kebijakan melakukan riset, mencari wilayah baru yang di sini adalah
membuka kembali pertambangan di Mountain Pass, hal ini ditambah dengan
tersusunnya beberapa peraturan perundangan yang menjadi dasar legalnya.
Kebijakan melakukan riset adalah hal yang normatif, dan riset yang dilakukan
Amerika Serikat disini adalah riset mencari wilayah cadangan REE baru dan riset
untuk mencari elemen alternatif pengganti. Kondisi yang ada pada komoditas
REE tidak mengakibatkan setidaknya untuk sementara dibukanya wilayah baru
melainkan dibukanya kembali wilayah yang sudah ada, terlihat bahwa dari riset
yang telah dilakukan, cadangan REE di tempat lain tidak sebanyak dan
memanfaatkannya tidak sesiap apa yang ada di Mountain Pass, dan seperti yang
sudah disebutkan dari pengalaman China Bab II, membutuhkan waktu yang tidak
sedikit untuk mencapai hasil tambang yang signifikan apalagi tambang yang
menyuplai mayoritas kebutuhan dunia. Tidak bisa dalam waktu dekat Amerika
Serikat mengambil alih kembali posisi monopoli REE dari China, namun untuk
memenuhi kebutuhannya sendiri sehingga terlepas dari ketergantungan REE dari
China adalah target yang lebih realistis bagi Amerika Serikat.
42
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Billon, P. L. (2005). The Geopolitics of Resource Wars: Resource Dependence,
Governance and Violence. London: Frank Cass.
Burnett, H. S. (2012). Finding Sources of Rare Earths beyond China. National
Center For Policy Analysis Issue Brief No. 108.
Connelly, N. G. (2005). Nomenclature of inorganic chemistry: IUPAC
recommendations. Cambridge, UK: RSC Pub.
Giacalone, J. A. (2012). Can China's Monopoly of the Rare Earth Minerals
Market Be Broken? ASBBS Annual Conference, 19, hal. 385-393. Las
Vegas. Diambil kembali dari
http://asbbs.org/files/ASBBS2012V1/PDF/G/GiacaloneJ.pdf
Goonan, T. G. (2011). Rare earth elements—End use and recyclability. U.S.
Geological Survey Scientific Investigations Report 2011–5094. Diambil
kembali dari http://pubs.usgs.gov/sir/2011/5094/
Grasso, V. B. (2012). REE in National Defense: Background, Oversight Issues,
and Options for Congress. Washington: Congressional Research Service,
Diambil kembali dari http://www.dtic.mil/cgi-
bin/GetTRDoc?AD=ADA540749
Humphries, M. (2010). Rare Earth Elements: The Global Supply Chain.
Congressional Research Service Report(R41347), Diambil kembali dari
http://www.fas.org/sgp/crs/natsec/R41347.pdf
Hurst, C. (2010). China’s REE Industry: What Can the West Learn? Washington:
Institute for the Analysis of Global Security, Diambil kembali dari
http://fmso.leavenworth.army.mil/documents/rareearth.pdf
Information Office of the State Council The People’s Republic of China. (2012).
Situation and Policies of China’s Rare Earth Industry. Beijing: Foreign
Languages Press Co. Ltd, Diambil kembali dari
http://www.miit.gov.cn/n11293472/n11293832/n12771663/n14676956.file
s/n14675980.pdf
43
Klare, M. T. (2001). The New Geography of Conflict. Foreign Affairs, 80(3), 49-
61. Diakses 17 Oktober 2011, Diambil kembali dari
http://www.jstor.org/stable/20050150
Klare, M. T. (2012). The Race For What's Left: The Global Scramble For The
World's Last Resources. New York: Metropolitan Books.
Long, K. R. (2011). The future of rare earth elements; will these high-tech
industry elements continue in short supply? U.S. Geological Survey Open-
File Report 2011-1189, 41. Diambil kembali dari
http://pubs.usgs.gov/of/2011/1189/
Long, K. R., Van Gosen, B. S., Foley, N. K., & Cordier, D. (2010). The principal
rare earth elements deposits of the United States—A summary of domestic
deposits and a global perspective. U.S. Geological Survey Scientific
Investigations Report 2010–5220. Diambil kembali dari
http://pubs.usgs.gov/sir/2010/5220/
Morrison, W. M., & Tang, R. (2012). China’s Rare Earth Industry and Export
Regime: Economic and Trade Implications for the United States.
Washington: Congressional Research Service. Diambil kembali dari
http://www.fas.org/sgp/crs/row/R42510.pdf
Seaman, J. (2010). Rare Earths and Clean Energy: Analyzing China's Upper
Hand. Paris: Institut franḉais des relations internationales. Diambil
kembali dari http://www.ifri.org/downloads/noteenergieseaman.pdf
Silalahi, U. (2006). Metode Penelitian Sosial. Bandung: Unpar Press.
Tucker, R. D., Belkin, H. E., Schulz, K. J., Peters, S. G., & Buttleman, K. P.
(2011). Rare earth element mineralogy, geochemistry, and preliminary
resource assessment of the Khanneshin carbonatite complex, Helmand
Province, Afghanistan:. U.S. Geological Survey Open-File Report 2011–
1207.
U.S. Geological Survey. (2003-2012). Mineral Commodity Summaries, Diambil
kembali dari
http://minerals.usgs.gov/minerals/pubs/commodity/rare_earths/
44
Situs Internet:
A Chinese wake-up call on rare-earth supplies. . (n.d). Wharton School of the
University of Pennsylvania. Diakses 13 Oktober 2011, dari
http://www.knowledgeatwharton.com.cn/index.cfm?fa=viewfeature&article
id=2343&languageid=1
About Ames Lab. (n.d.). Ames Laboratory. Diakses 29 Mei 2013, dari
www.ameslab.gov/about
About CRS - Congressional Research Service (Library of Congress). (n.d.).
Library of Congress Home. Diakses 29 Mei 2013, dari
http://www.loc.gov/crsinfo/about/
About Us :: National Laboratory of Rare Earth Material Chemistry and
Application. (n.d.). 稀土材料化学及应用国家重点实验室. Diakses 28 Mei
2013, dari http://relab.pku.edu.cn/index-en.php/about
About USGS. (n.d.). Welcome to the USGS - U.S. Geological Survey. Diakses 29
Mei 2013, dari http://www.usgs.gov/aboutusgs/
Bill Summary & Status - 112th Congress (2011 - 2012) - H.R.. (n.d.). THOMAS
(Library of Congress). Diakses 19 Juni, dari http://thomas.loc.gov/cgi-
bin/bdquery/z?d112:h.r.1388:
Chasing Rare Earths, Foreign Companies Expand in China . . (n.d). The New York
Times - Breaking News, World News & Multimedia. Diakses 29 Maret 2013,
dari http://www.nytimes.com/2011/08/25/business/global/chasing-rare-
earths-foreign-companies-expand- in-china.html
China — Measures Related to the Exportation of Rare Earths, Tungsten and
Molybdenum (n.d). World Trade Organization. Diakses 1 Oktober 2012,
dari http://www.wto.org/english/tratop_e/dispu_e/cases_e/ds431_e.htm
China Consolidates Control of Rare Earth Industry (n.d). The New York Times -
Breaking News, World News & Multimedia. Diakses 29 Maret 2013 dari
http://www.nytimes.com/2011/09/16/business/global/china-consolidates-
control-of-rare-earth-industry.html
45
China mineral dominance concerns U.S.. .(n.d). CNN News. Diakses 11
November 2011, dari
http://edition.cnn.com/2010/US/04/16/china.minerals/index.html
China resumes rare earth exports to Japan. . (n.d). BBC News. Diakses 7 Oktober
2011, dari http://www.bbc.co.uk/news/business-11826870
China will cut rare earths export quotas. . (n.d). BBC News. Diakses 7 Oktober
2011, dari http://www.bbc.co.uk/news/business-12088195
Country Comparison :: Current account balance. . (n.d.). CIA – The World
Factbook. Diakses 26 Desember 2012, dari
https://www.cia.gov/library/publications/the-world-
factbook/rankorder/2188rank.html?countryName=China&countryCode=ch
®ionCode=eas&rank=1#ch
Country Comparison :: Export. . (n.d.). CIA – The World Factbook. Diakses 26
Desember 2012, dari https://www.cia.gov/library/publications/the-world-
factbook/rankorder/2078rank.html?countryName=China&countryCode=ch
®ionCode=eas&rank=1#ch
David Sandalow | Department of Energy. (n.d.). Energy.gov | Department of
Energy. Diakses 28 Mei 2013, dari http://energy.gov/contributors/david-
sandalow
GlobalWarming.House.Gov | Media Center | Letters to the Administration. (n.d.).
The Select Committee for Energy Independence and Global Warming.
Diakses 29 Mei 2013, dari
http://globalwarming.markey.house.gov/mediacenter/letters_id=0049
H.R.1540 - 112th Congress (2011-2012) - To authorize appropriations for fiscal
year 2012 for military activities of the Department of Defense and for
military construction, to prescribe military personnel strengths for fiscal
year 2012, and for other purposes. (n.d.). Congress.gov | Library of
Congress. Diakses 19 Juni, dari http://beta.congress.gov/bill/112th-
congress/house-bill/1540
H.R.1875 - 112th Congress (2011-2012) - To lower gas prices by making
investments in cleaner vehicle technologies and infrastructure (n.d.).
46
Congress.gov | Library of Congress. Diakses 18 Juni 2013, dari
http://beta.congress.gov/bill/112th-congress/house-bill/1875
H.R.2011 - 112th Congress (2011-2012) - To require the Secretary of the Interior
to conduct an assessment of the capability of the Nation to meet our current
and future demands for the minerals critical to United States manufacturing
competitiveness and economic and national security in a time of expanding
resource nationalism, and for other purposes.. (n.d.). Congress.gov | Library
of Congress. Diakses 19 Juni 2013, dari http://beta.congress.gov/bill/112th-
congress/house-bill/2011
H.R.2090 - 112th Congress (2011-2012) - To improve assessments of and
research about energy critical elements, and for other purposes. (n.d.).
Congress.gov | Library of Congress. Diakses 19 Juni 2013, dari
http://beta.congress.gov/bill/112th-congress/house-bill/2090
H.R.2184 - 112th Congress (2011-2012) - To establish the Rare Earth Policy Task
Force, to direct the Secretary of the Interior to develop a plan to ensure the
long-term supply of rare earth materials, and for other purposes. (n.d.).
Congress.gov | Library of Congress. Diakses 19 Juni 2013, dari
http://beta.congress.gov/bill/112th-congress/house-bill/2184
H.R.2284 - 112th Congress (2011-2012) - To prohibit the export from the United
States of certain electronic waste, and for other purposes.. (n.d.).
Congress.gov | Library of Congress. Diakses 19 Juni 2013, dari
http://beta.congress.gov/bill/112th-congress/house-bill/2284
H.R.2803 - 112th Congress (2011-2012) - To direct the Secretary of the Interior,
acting through the Bureau of Ocean Energy Management, Regulation and
Enforcement, to conduct a technological capability assessment, survey, and
economic feasibility study regarding recovery of minerals, other than oil and
natural gas, from the shallow and deep seabed of the United States. (n.d.).
Congress.gov | Library of Congress. Diakses 18 Juni 2013, dari
http://beta.congress.gov/bill/112th-congress/house-bill/2803
H.R.3449 - 112th Congress (2011-2012) - To direct the Secretary of Defense to
develop a defense supply chain and industrial base strategy, and for other
47
purposes.. (n.d.). Congress.gov | Library of Congress. Diakses 18 Juni 2013,
dari http://beta.congress.gov/bill/112th-congress/house-bill/3449
H.R.618 - 112th Congress (2011-2012) - To develop a rare earth materials
program, to amend the National Materials and Minerals Policy, Research
and Development Act of 1980, and for other purposes. (n.d.). Congress.gov |
Library of Congress. Diakses 19 Juni 2013, dari
http://beta.congress.gov/bill/112th-congress/house-bill/618
H.R.952 - 112th Congress (2011-2012) - To develop an energy critical elements
program, to amend the National Materials and Minerals Policy, Research
and Development Act of 1980, and for other purposes. (n.d.). Congress.gov |
Library of Congress. Diakses 19 Juni 2013, dari
http://beta.congress.gov/bill/112th-congress/house-bill/952
Policy. (n.d) Merriam Webster. Diakses 4 Januari 2013 dari http://www.merriam-
webster.com/dictionary/policy
Manzullo: China's Monopoly on Rare Earth Minerals Threatens American
Innovation, Jobs. (n.d.). U.S. House Committee on Foreign Affairs. Diakses
8 Mei 2013, dari
http://archives.republicans.foreignaffairs.house.gov/news/blog/?1981
Molycorp | Molycorp’s History. (n.d.). Molycorp. Diakses 19 Juni 2013, dari
http://www.molycorp.com/about-us/our-history
Molycorp | Project Phoenix. (n.d.). Molycorp. Diakses 19 Juni 2013, dari
http://www.molycorp.com/about-us/project-phoenix
Molycorp Gets Drilling Permission for Mountain Pass Facility. (n.d.).
Information for the World's Business Leaders - Forbes.com. Diakses 19 Juni
2013 dari
http://www.forbes.com/sites/marketnewsvideo/2011/12/16/molycorp-gets-
drilling-permission-for-mountain-pass-facility/
Molycorp gets OK for rare-earths processing plant (2010) Denver Business
Journal. Diakses 26 November 2012 dari
http://www.bizjournals.com/Denver/news/2010/12/13/molycorp.html
48
Molycorp Places Risky Bet on Rare Minerals. (n.d.). The New York Times -
Breaking News, World News & Multimedia. Diakses 19 Juni 2013, dari
http://www.nytimes.com/2010/04/22/business/energy-
environment/22rare.html
Press Releases - Congressman Bob Latta, 5th Congressional District of Ohio.
Diakses 8 Juni 2013, dari
http://latta.house.gov/news/documentsingle.aspx?DocumentID=2
Rare Earth in Bayan Obo (n.d). NASA. Diakses 1 Oktober 2012, dari
http://earthobservatory.nasa.gov/IOTD/view.php?id=77723
Rare Earth Prices Double in Two Weeks as China Seeks to Increase Control.
Bloomberg - Business, Financial & Economic News, Stock Quotes. Diakses
29 Mar. 2013, dari http://www.bloomberg.com/news/2011-06-17/rare-earth-
prices-double-on-china- industrial-minerals.html
Rare Earth Prices Soar Even as China Pledges Supply - Bloomberg. (n.d.).
Bloomberg - Business, Financial & Economic News, Stock Quotes. Diakses
pada 29 Mei 2013, dari http://www.bloomberg.com/news/2010-10-
20/china-pledges-to-maintain-rare-earth-sales-official-says-exports-may-
rise.html
REE - Rare Earth Elements - metals, minerals, mining, uses. (n.d.). Geology.com:
News and Information for Geology & Earth Science. Diakses 7 Oktober
2011, dari http://geology.com/articles/rare-earth-elements/
Remarks by the President on Fair Trade | The White House. (n.d.). The White
House. Diakses 29 Mei 2013, from http://www.whitehouse.gov/the-press-
office/2012/03/13/remarks-president-fair-trade
Reps. Markey, Johnson dig in on RARE Earth elements crucial to clean-energy,
defense manufacturing | The House Committee on Natural Resources -
Democrats - Ranking Member Edward J. Markey. Diakses 8 Juni 2013, dari
http://democrats.naturalresources.house.gov/press-release/reps-markey-
johnson-dig-rare-earth-elements-crucial-clean-energy-defense-
manufacturing
49
S.1113 - 112th Congress (2011-2012) - A bill to facilitate the reestablishment of
domestic, critical mineral designation, assessment, production,
manufacturing, recycling, analysis, forecasting, workforce, education,
research, and international capabilities in the United States, and for other
purposes. (n.d.). Congress.gov | Library of Congress. Retrieved June 18,
2013, from http://beta.congress.gov/bill/112th-congress/senate-bill/1113
S.383 - 112th Congress (2011-2012) - A bill to promote the domestic production
of critical minerals and materials, and for other purposes. (n.d.).
Congress.gov | Library of Congress. Diakses 19 Juni 2013, dari
http://beta.congress.gov/bill/112th-congress/senate-bill/383
S.734 - 112th Congress (2011-2012) - A bill to provide for a program of research,
development, demonstration, and commercial application in vehicle
technologies at the Department of Energy. (n.d.). Congress.gov | Library of
Congress. Diakses 19 Juni 2013, dari http://beta.congress.gov/bill/112th-
congress/senate-bill/734
Seagate beats Street, but outlook's bleak. (n.d). The Register: Sci/Tech News for
the World. Diakses 29 Maret 2011, dari
http://www.theregister.co.uk/2011/07/21/seagate_q4_2011_results/
Trade of Rare-earth metals, scandium and yttrium. (n.d.). UNdata: a data access
system to UN databases. Diakses 1 Oktober 2012, dari
http://data.un.org/Data.aspx?q=rare+earth&d=ComTrade&f=_l1Code%3a2
9%3bcmdCode%3a280530
USGS minerals information: Rare Earths. (n.d.). USGS Mineral Resources
Program. Diakses 7 Oktober 2011, dari
http://minerals.usgs.gov/minerals/pubs/commodity/rare_earths/
Where do we go from here? . (n.d.). Ames Laboratory. Diakses 13 October 2011,
dari http://www.ameslab.gov/news/inquiry/2010-2-where-do-we-go-here
Zat Rahasia China untuk Hampir Segala Hal (n.d.). National Geographic
Indonesia. Diakses 13 Oktober 2011, dari
http://nationalgeographic.co.id/featureprint/215/zat-rahasia-china-untuk-
hampir-segala-hal