8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007
1/41
..
KebijakanPenataan Ruang di
Perairan Laut
berdasarkanUU no. 26 tahun 2007
Disampaikan oleh:
Direktur Pembinaan PenataanRuang Daerah Wilayah I,
Kementerian Pekerjaan Umum
8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007
2/41
Outline
Isu & Permasalahan
Dasar hukum
Gambaran RTRW, RDTR dan RRTR
Kawasan Strategis
Kebijakan Penataan Ruang di Wilayah
Perairan Laut & Pesisir Berdasarkan
Sudut Kepentingan Penutup
8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007
3/41
17,508pulau
95,181 km garis pantai
5,8 juta km2dari 7,7 juta km2adalah laut
440dari 495 kab/kota di Indonesia berada di pesisir atau
memiliki garis pantai
Luas terumbu karang mencapai 32.935 km
2
(sekitar 16,5%dari luas terumbu dunia), dan terdiri atas 70 genus dan lebih
dari 500 spesies karang.
Memiliki 3 ALKI (Alur Laut Kepulauan Indonesia) yang
berfungsi sebagai alur pelayaran internasional
8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007
4/41
Zona Ekonomi Ekslusif bersifat Publ ic Domain
Tersiolasinya pulau pulau kecil terluar, rentan terhadap
masuknya penghuni ilegal dan rawan okupansi serta adanya
kesenjangan didalam prasarana telekomunikasi
Prasarana dan sarana dasar wilayah, termasuk akses ke
pusat-pusat pelayanan dalam skala kecamatan masih
terbatas
Adanya potensi pariwisata di pulau-pulau kecil terluar yang
belum termanfaatkan
Belum optimalnya pengawasan terhadap keberadaan
pulau-pulau kecil terluar dan kelautan perikanan ikan.
8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007
5/41
Terbatasnya sarana dan prasarana yang mendukung
pertahanan dan keamanan serta penanggulangankebencanaan di wilayah laut
Terbatasnya pengawasan pada kegiatan yang menimbulkan
pencemaran di laut
Berkurangnya luasan hamparan mangrove
Bergesernya garis pantai yang diakibatkan oleh abrasi
Ada potensi limbah sampah domestik (rumah tangga) yang
menganggu habitat kelautan
Alih fungsi hutan bakau menjadi tambak dan perkebunan
kelapa sawit
8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007
6/41
UU PR 26 tahun 2007
Pasal 1:
Ruang yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di
dalam bumi
Pasal 6:
Penataan ruang mencakup ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk
ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan, diatur sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Ruang laut dan ruang udara, pengelolaannya
diatur dengan undang-undang tersendiri.
D S R HUKUM
Ruang
Tidak ada dikotom i antara ruang darat dengan ruang laut, atau ruang lainnya
(udara, dalam bumi)dalam hal penataan ruang
8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007
7/41
UU PR 26 tahun 2007
Pasal 5 ayat 2:
Penataan ruang berdasarkan fungsi utama kawasan terdiri atas kawasan lindung
dan kawasan budidaya.
Kawasan Lindung-fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup,
mencakup SDA alam (sempadan pantai, kaw. suaka alam laut dan perairan
lainnya) dan SDA buatan (kaw. sekitar danau/waduk, kaw sekitar mata air dll)
Kawasan Budidaya-fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi
dan potensi SDA
Pasal 20 :
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional memuat rencana struktur ruang
wilayah nasional yang meliputi sistem perkotaan nasional yang terkait dengan
kawasan perdesaan dalam wilayah pelayanannya dan sistem jaringan
prasarana utama.
sistem jaringan prasarana utama-sistem primer yang dikembangkan untuk
mengintegrasikan NKRI melalui penyediaan Alur Laut Kepulauan Indonesia
(ALKI)bagi lalu lintas damai sesuai dengan ketentuan hukum internasional
D S R HUKUM
8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007
8/41
RPJP Nasional
RPJM Nasional
RPJP Provinsi
RPJM Provinsi
RPJP Kab/Kota
RencanaPembangunan
RTRW Nasional
RTRW Provinsi
RTRW Kab
Rencana
Umum TataRuang
RTR
Pulau/Kepulauan
RTR KSN
RTR KSP
Rencana RinciTata Ruang
RPJM Kab/KotaRTRW Kota
RDTR KabupatenRTR KSK
RDTR Kota
RTR KSK
8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007
9/41
RTRW
Kabupaten/Kota
RTBL
RDTR
RENCANA
Wilayah
Kabupaten/Kota
BWP
Sub BWP
WILAYAH
PERENCANAAN
8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007
10/41
IDENTIFIKASI
ARAHAN SPASIAL BAGI
WILAYAH LAUT DAN PESISIR
RTRW
Batas
administra
si
Lingkup pengaturan
ruang darat, ruang
laut dan ruang
udara
Pengelolaan Ruang
Laut dan Ruang
Udara
Diatur dengan
UU Penataan
Ruang
Diatur dengan
UU tersendiri
RTRWN ditetapkan
dengan PP
RTR pulau/ Kepulauan
dan RTR KSN
ditetapkan dengan
Perpres
ditetapkan dengan Perda
Ruang Laut:
12 mil laut Provinsi
4 mil laut untukkabupaten/kota(permen PU no.
20/PRT/M/2011)
8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007
11/41
UU 27 tahun 2007
tentang pengelolaanwilayah pesisir dan pualu pulau kecilPasal 5
PengelolaanWilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil meliputi
kegiatan perencanaan, pemanfaatan, pengawasan, dan
pengendalian terhadap interaksi manusia dalam memanfaatkan SumberDaya Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil serta proses alamiah secara
berkelanjutan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan Masyarakat
dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
D S R HUKUM
8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007
12/41
PENJELASAN PASAL 9
RZWP-3-K Provinsi dan Kabupaten/Kota merupakan bagian dari Tata RuangWilayah Provinsi atau Kabupaten/Kota
Jangka waktu berlakunya RZWP-3-K Provinsi dan Kabupaten/Kota sesuai
dengan jangka waktu Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi dan Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota yaitu 20 (dua puluh) tahun,
RZWP-3-K Provinsi ditetapkan dengan Peraturan Daerah Provinsi dan
RZWP-3-K Kabupaten/Kota ditetapkan dengan Peraturan Daerah
Kabupaten/Kota
8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007
13/41
Intepretasi dari :bagian dari Tata Ruang Wilayah Provinsi atau Kabupaten/Kota
Hal-hal yang akan diaturdi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil
dituangkan dalam :
o Raperda RTRW atau rencana Revisi RTRW (skala 1:50.000)
o Rencana Rinci : RRTR Kawasan Strategis Provinsi. RRTR Kawasan
Strategis Kabupaten, RDTR (skala 1:5.000) atau RTBL (skala1:1.000)
8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007
14/41
MUATAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH
PROVINSI /KABUPATEN :
1. Tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang
wilayah provinsi/kab
2. Rencana struktur ruang wilayah provinsi/kab
yang meliputi sistem perkotaan di wilayahnya
yang terkait dengan kawasan perdesaan dan
sistem jaringan prasarana wilayah provinsi/kab
3. Rencana pola ruang wilayah provinsi/kab yangmeliputi kawasan lindung provinsi/kab dan
kawasan budidaya provinsi/kab
4. Penetapan kawasan strategis provinsi/kab
5. Arahan pemanfaatan ruang wilayah provinsi/kab
yang berisi indikasi program utama jangkamenengah lima tahunan
6. Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang
wilayah provinsi/kab yang berisi ketentuan umum
peraturan zonasi, ketentuan perizinan, ketentuan
insentif dan disintentif, serta arahan sanksi
Muatan RZWP-3-K
1. alokasi ruang untuk :
Pemanfaatan
Umum,
KawasanKonservasi,
Kawasan Strategis
Nasional Tertentu,
dan alur laut;
2. keterkaitan antara
Ekosistem darat danEkosistem laut dalam
suatu Bioekoregion;
3. penetapan
pemanfaatan ruang
laut; dan
4. penetapan prioritas
Kawasan laut untuktujuan konservasi,
sosial budaya,
ekonomi, transportasi
laut, industri strategis,
serta pertahanan dan
keamanan.
8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007
15/41
Muatan Peraturan ZonasiStandar TeknisMateri Wajib :1. Ketentuan kegiatan dan Penggunaan Lahan2. Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang3. Ketentuan Tata Bangunan4. Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
5. Ketentuan PelaksanaanMateri Pilihan (ada bila dibutuhkan):6. Ketentuan Tambahan7. Ketentuan Khusus8. Standar Teknis9. Ketentuan Pengaturan Zonasi
Muatan RDTR
1. Tujuan Penataan Ruang
2. Rencana Pola Ruang
3. Rencana Jaringan Prasarana
4. Penetapan Sub BWP Yang diprioritaskanPenanganannya
5. Ketentuan Pemanfaatan Ruang
6. Peraturan Zonasi
Muatan RZWP-3-K1. alokasi ruang untuk :
Pemanfaatan
Umum,
KawasanKonservasi,
Kawasan Strategis
Nasional Tertentu,
dan alur laut;
2. keterkaitan antara
Ekosistem darat danEkosistem laut dalam
suatu Bioekoregion;
3. penetapan
pemanfaatan ruang
laut; dan
4. penetapan prioritas
Kawasan laut untuktujuan konservasi,
sosial budaya,
ekonomi, transportasi
laut, industri strategis,
serta pertahanan dan
keamanan.
8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007
16/41
NOMENKLATUR MENURUT PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
UU No 26 Tahun 2007
Kawasan*
Wilayah yang memiliki fungsi
utama kawasan lindungdan
kawasan budidaya
*istilah kawasan menurut UU 26 Tahun2007 merupakan kawasan dalam arti
umum
UU No 27 Tahun 2007
Kawasan*Bagian wilayah pesisir danpulau-pulau kecil yang memilikifungsi tertentu yang diterapkanberdasarkan kriteria fisik,biologi, sosial dan ekonomiuntuk dipertahankankeberadaannya
*istilah kawasan menurut UU 27Tahun 2007 merupakan kawasandalam arti spesifik diwilayah pesisirdan pulau-pulau kecil
8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007
17/41
Permen PU No 20 Tahun 2011
ZonaKawasan atau area
yang memiliki fungsi dan
karakteristik spesifik
Skala Peta RDTR dan
Peraturan Zonasi 1:5000
UU No 27 Tahun 2007
ZonaRuang yang
penggunaannya disepakati
bersama antara berbagai
pemangku kepentingan dantelah ditetapkan status
hukumnya
Skala peta RZWP3K
disesuaikan dengan tingkat
ketelitian peta Rencana TataRuang Wilayah Provinsi
dan/Atau Rencana Tata
Ruang Wilayah
Kabupaten/Kota
NOMENKLATUR MENURUT PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007
18/41
Gambaran
RTRW,RDTR dan
RRTR Kawasan Strategis
8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007
19/41
Peta Administrasi Kabupaten
Pesisir Selatan
8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007
20/41
Peta Rencana Strategis
Kabupaten Pesisir Selatan
8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007
21/41
Peta Kaw RDTR
Kabupaten Pesisir Selatan
8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007
22/41
8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007
23/41
8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007
24/41
Kecamatan Jepara
8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007
25/41
8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007
26/41
Kebijakan Penataan Ruang
di Wilayah Perairan Laut & Pesisir
Berdasarkan Sudut Kepentingan
8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007
27/41
1. PERTAHANAN & KEAMANAN (mis. RTR KSN PerbatasanNegara di Prov NTT)
Tujuan Penataan Ruang untuk mewujudkan:
Fungsi pertahanan dan keamanan;
Rehabilitasi dan pelestarian kawasan lindung dengan fungsiperlindungan keanekaragaman hayati.
Kebijakan Penataan Ruang Berdasarkan Sudut
Kepentingan
RTR KAWASAN PERBATASAN NEGARA
8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007
28/41
RTR KAWASAN PERBATASAN NEGARADI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007
29/41
8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007
30/41
8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007
31/41
2. FUNGSI DAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN HIDUP
(mis. RTR KSN PANCANGSANAK)
TUJUAN PENATAAN RUANG untuk mewujudkan:
Pelestarian keanekaragaman hayati pesisir melaluipenanganan erosi dan sedimentasi berbasis pengelolaan
DAS Terpadu;
pelestarian ekosistem;
pengembangan kawasan pariwisata.
RTR KSN PACANGSANAK
8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007
32/41
RTR KSN PACANGSANAK
Meliputi:13 DAS pada WS Ciwulan-Cilaki
24 DAS pada WS Citanduy
6 Kab. Dan 2 Kota pada Provinsi
Jawa Barat dan Jawa Tengah
8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007
33/41
RENCANA POLA RUANG
8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007
34/41
RENCANA POLA RUANG
8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007
35/41
3. PERTUMBUHAN EKONOMI (mis. RTR KAWASAN SELATSUNDA)
TUJUAN PENATAAN RUANG untuk mewujudkan:
keterhubungan antarwilayah dan berdaya saing;
peningkatan perekonomian nasional yang berbasis sektor
pertanian, sektor perikanan, sektor pariwisata, sektor
perdagangan dan jasa, serta sektor industri dengan
didukung prasarana dan sarana.
8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007
36/41
RTR KAWASAN SELAT SUNDA
36
P. Rimau
P. Kandang
P. Sangiang
Ciwandan
Pasauran
P. Sebuku
P. Sebesi
CilegonTimur
Rencana Rel KABakauheni -
BandarlampungRencana TolBakauheni -
Terbanggibesar
RencanaCilegon -
Bojonegar
Rencana
Jembatan
Selat SundaRencana Tol
Cilegon - Anyer (19 km)(Implikasi IPJS)
Rencana Rel KACilegon - Anyer(Implikasi IPJS)
Rencana TolAnyer - Merak (12 km)
(Implikasi (IPJS)
Jalan TolJalan Arteri Primer - NasionalJalan Kolektor Primer - NasionalJalan Kolektor Primer - ProvinsiPenyeberangan Ferry Merak-Bakauheni
U
Rencana JalanLingkar Cilegon
RENCANA PEMBANGUNAN JEMBATAN SELAT SUNDA
Anyer-Bakauheni, melalui P.Sangiang, P.Panjurit, dan P.
Kandang Balak , dengan panjang jembatan 31 km.
PENDEKATAN RTR KAWASAN SELAT SUNDA
8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007
37/41
JALUR ALKI SELAT SUNDA
37
Sumber: Pengembangan Kawasan Selat Sunda, Tarunas, 2011
AfrikaBojonegaraHongkongCinaTaiwan
AustraliaBojonegaraHongkongCinaTaiwan
Kawasan Selat Sunda dilalui oleh Jalur ALKI
Berada dekat dengan perlintasan pelayaran
internasional, yang menghubungkan antara
Asia Barat dan sekitarnya dengan Asia Pasifik
8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007
38/41
KONSEP PENGEMBANGAN RTR KAWASAN SELAT SUNDA
AgropolitanMinapolitan
Pertanian, Perkebunan,Industri, Pariwisata Alam
PerdaganganPergudangan &Pelabuhan Intl,Pendidikan Tinggi
PelabuhanTerminal Multimoda Industridan PergudanganPertanianPerkebunanWisata Bahari
CLUSTER PERTANIAN, INDUSTRIDAN PARIWISATA
CLUSTER INDUSTRIDAN PARIWISATA
KEP Pariwisata BahariInfrastruktur Bandara
KEPIndustriPergudangan
Pelabuhan, TerminalMultimoda, Pelabuhan
Untuk menampungKawasan Industri dariBekasi, Karawang yangtelah padatOptimalisasi Pelabuhan
Bojonegara untukTerminal Transit KapalAsing yang Melintas ALKI1
Pengembangan wisataterpadu bahari dan Taman
Nasional, wisata budaya
Alokasi ruang kawasan industri saat ini di
Karawang dan Purwakarta 5000 8000 Ha.
Infrastruktur kurang memadai. Harga lahan
relatif mahal 700 rb1 juta, sementara harga
lahan di Banten 300500 rb
CLUSTER INDUSTRI DANPARIWISATA
Pariwisata
KakiJembatan
kawasanperdagangan,
jasa, budaya danpariwisata
Permukiman skalabesar
8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007
39/41
4. PENGEMBANGAN KEPULAUAN (mis. RTR Batam BintanKarimun)
TUJUAN PENATAAN RUANG untuk mewujudkan:
peningkatan fungsi pelestarian dan perlindungan
lingkungan hidup sebagai satu kesatuan ekosistem
kepulauan.
8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007
40/41
RTR Kawasan Batam, Bintan, dan
Karimun (BBK)
8/11/2019 Kebijakan Penataan Ruang Perairan Laut berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007
41/41
PENUTUP Rencana Tata Ruang meliputi ruang darat, laut, dan udara termasuk ruang
di dalam bumi UU Penataan Ruang
Ruang laut, pengelolaannya diatur dengan undang-undang tersendiriUU Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Kebijakan penataan ruang di perairan laut untuk tingkat nasional mengacukepada Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN), berikut
rencana rincinya.
Kebijakan penataan ruang di perairan laut untuk tingkat provinsi,kabupaten, dan kota mengacu kepada Rencana Tata Ruang Wilayahmasing-masing daerah, berikut rencana rincinya
Karena merupakan bagian dari Rencana Tata Ruang WilayahProv/Kab/Kota, Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecilseyogyanya terintegrasi dalam RTRW, atau RRTR KSP/KSK atau RDTR
Diperlukan instrument operasional dengan tingkat kedetailan yang tinggiseperti RDTR dan Peraturan Zonasi untuk menentukan arah pengelolaanlebih lanjut sumber daya Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil toolsyang dapat menjadi pedoman untuk seluruh stakeholder dalam
l t