Pendahuluan
• Perawat memberikan asuhan secara holistik (bio,psiko,sosio dan spiritual).
• Pemenuhan kebutuhan spiritual klien dapat menurunkan penderitaan dan membantu penyembuhan fisik dan mental.
• Untuk mengimplementasikan perawatan spiritual,perawat harus terampil membuna trust dan komunikasidengan empati dan memahami nilai, tradisi agama,spiritual yang dianut klien
APA ITU SPIRITUAL
Secara umum diartikan sebagai “suatu keyakinan dalam hubungan dengan sesuatu yang lebih tinggi, berkuasa, memiliki kekuatan mencipta dan bersifat ketuhanan atau memiliki energi yang tidak terbatas”.
Co : ssorg meyakini “Allah”, “Tuhan”, “Sang Maha Kuasa”
Menurut martsolf & mickley 1998, Spiritualmencakup beberapa Aspek yaitu :a. Makna (tujuan,membuat hidup lebih hidup)b. Nilai (keyakinan dan standar yang dihargai)c. Berhubungan (Org lain, alam, Tuhan)d. Transendens (menghargai dimensi yg berada diluar diri)
Karakteristik kesejahteraan spiritualitas
• Rasa damai dalam diri• Rasa kasih sayang pada sesama• Menghargai hidup• Rasa syukur• Menghargai persamaan dan perbedaan• Kemurahan hati• Kebijaksanaan
Contoh kebutuhan spiritual
a. Kebutuhan akan cintab. Kebutuhan akan harapanc. Kebutuhan memaafkan dan dimaafkand. Kebutuhan dihormati dan dihargaie. Kebutuhan akan martabatf. Kebutuhan akan kreativitasg. Kebutuhan untuk berhubungan dengan Tuhan
PERKEMBANGAN SPIRITUAL
1. Bayi & toddler (0 – 3 tahun) Menanamkan rasa percaya pada Tuhan Pembiasaan ritual pada anak Memperkenalkan keyakinan yang benar
2. Prasekolah (3-5 thn) Memperkenalkan sesuatu yang baik, benar dan salah Memberikan contoh/ model spiritual Orang tua dan orang terdekat adalah guru spiritual bagi
anak Metode pendidikan spiritual yang tepat adalah indoktrinasi
3. Usia sekolah (6-10 thn)
Mengenalkan hukuman dan hadiah dari Tuhan atas perbuatan yang dilakukan
Mulai belajar mengambil keputusan dalam keyakinan
4. Remaja (11-18 thn)• Mengetahui benar dan salah• Memutuskan memilih yang benar dan salah• Membandingkan nilai-nilai yang dimiliki oleh orang lain
dan dirinya• Memutuskan keyakinan yang dianut
• Dewasa mudaindividu membentuk komitmen, gaya hidup dan keyakinan dan sikap yang mandiri
Dewasa menengah dan lansiao Lebih memperhatikan suara hati,o Waspada terhadap mitos, o Berusaha menyelesaikan kontradiksi dalam pikiran
dan pengalaman, o Mampu meyakini dan memiliki rasa partisipasi dalam
komunitas dan berusaha menyelesaikan masalah,
Hubungan Spiritual dengan kesehatan dan sakit
Menuntun kebiasaan hidup sehari-hari Sumber dukungan Sumber kekuatan dan penyembuhan Sumber konflik
Faktor - faktor yang mempengaruhi spiritualitas
• Tahap Perkembangan• Keluarga• Latar belakang etnik dan budaya• Pengalaman hidup sebelumnya• Krisis dan perubahan• Isu moral terkait dengan terapi
PERAWAT SEBAGAI ROLE MODEL DALAM SPIRITUAL
1. Memiliki pegangan hidup2. Memiliki keyakinan spiritual3. Memupuk keyakinan4. Menunjukkan perasaan damai, kekuatan batin,
kehangatan, keceriaan, caring dan kreativitas5. Menghargai keyakinan orang lain6. Meningkatkan pengetahuan tentang bagaimana
spiritual menjadi sumber keyakinan dalam proses penyembuhan klien
7. Menunjukkan kepekaan terhadap kebutuhan spiritual
8. Menyusun strategi askep yang paling sesuai terutama pada klien yang mengalami distres spiritual
Proses Keperawatan1. Pengkajiana. Data Subjektif• Konsep tentang Tuhan atau Ketuhanan• Sumber Harapan dan Kekuatan• Praktik agama dan Ritual• Hubungan antara keyakinan spiritual
dan kondisi kesehatan
b. Data Objektif• Afek dan sikap
Apakah klien tampak kesepian, depresi, marah, cemas, agitasi atau apatis
• PerilakuMelakukan kegiatan spiritualBerdoaMembawa kitab suciMengekspresikan kemarahannya terhadap agama
Verbalisasi• Menyebut Tuhan• Keinginan untuk dikunjungi oleh pemuka
agama• Mengekspresikan perasaan
Hubungan Interpersonal• Pengunjung klien• Respon klien terhadap pengunjung• Adakah pemuka agama mengunjungi• Bagaimana klien berhubungan dengan klien
dan perawat
Karakteristik distres spiritual• Klien tampak kesepian• Klien mengekspresikan rasa takut dan cemas• Klien ragu terhadap keyakinannya• Klien takut menghadapi kematian• Klien yang akan dioperasi• Penyakit yang berhubungan dengan emosi atau
implikasi sosial dan agama• Mengubah gaya hidup• Menolak atau tidak mampu melakukan kegiatan
ritual• Penyakit adalah hukuman dari Tuhan• Marah pada Tuhan
Diagnosa Keperawatan1. Gangguan penyesuaian terhadap penyakit yang berhubunagn dengan
ketidak mampuan untuk merekonsilasi penyakit dengan keyakinan spiritual
2. Koing individu tidak efektif yang berhubungan dengan kehilangan agama sebagai dukungan utama
3. Takut berhubungan belum siap untuk menghadapi kematian dan pengalaman kehidupan setelah kematian
4. Berduka yang disfungsional : Keputus asaan yang berhubungan dengan keyakinan bahwa agama tidak mempunyai arti
5. Keputus asaan berhubungan dengan keyakinan bahwa tidak ada yang peduli termasuk Tuhan
6. Gangguan harga diri yang berhubungan dengan kegagalan untuk hidup sesuai dengan ajaran agama
7. Gangguan pola tidur berhubungan dengan distres spiritual8. Resiko tindak kekerasan terhadap diri sendiri berhubungan dengan
perasaan tidak berarti
PERENCANAAN1. Bantu klien memenuhi kewajiban agamanya2. Bantu klien untuk mengetahui sumber kekuatan diri3. Bantu klien untuk membina hubungan dengan Tuhan4. Bantu klien untuk mengenal arti/ makna hidup dan
kondisi yang sedang dihadapi5. Tingkatkan perasaan penuh harapan6. Berikan sumber spiritual
IMPLEMENTASI1. Periksa keyakinan spiritual2. Fokuskan pada persepsi klien3. Asumsikan klien butuh spiritual4. Mengetahui pesan non verbal kebutuhan siritual5. Mendengarkan secara aktif6. Menerapkan tehnik komter7. Memfasilitasi memnuhi kewajiban spiritual klien8. Memberitahu pelayanan spiritual yang tersedia
EVALUASI1. Istirahat dengan tenang2. Menerima kondisi yang dihadapi3. Mengekspresikan rasa damai4. Menunjukkan hubungan yang hangat kepada orang
lain5. Menunjukkan afek positif6. Menunjukkan perilaku positif7. Mengekspresikan arti positif terhadap situasi dan
keberadaannya.