Kecamatan Antapani Kota Bandung
1
Laporan Keuangan Tahun 2015
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
A. PENJELASAN UMUM
Dasar Hukum
Entitas dan
Rencana
Strategis
A.1. Profil dan Kebijakan Teknis Kantor
Kecamatan Antapani merupakan salah satu kecamatan dari 30 kecamatan
yang ada di Kota Bandung yang diresmikan pada tanggal 12 April 2007
berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 6 Tahun 2006 tentang
Pemekaran dan Pembentukan Wilayah Kerja Kecamatan dan Kelurahan di
Lingkungan Pemerintah Kota Bandung. Yang menjadi pedoman dalam
melaksanakan Tugas Pokok dan fungsi Organisasi adalah Peraturan Daerah
Nomor 14 Tahun 2007 dan Keputusan Walikota Bandung Nomor 250 Tahun
2008.
Dalam upaya mendukung terwujudnya Visi dan Misi Pemerintah Kota
Bandung yang akan datang, adapun Visi Kecamatan Antapani adalah :
“Mewujudkan Kecamatan Antapani Sebagai Wilayah Pemukiman Yang
Berwawasan Lingkungan, Menciptakan Pemerintah Yang Kredibel, Professional
Dalam Memberikan Pelayanan Prima Kepada Masyarakat”
Untuk dapat mewujudkan Visi tersebut, Kecamatan Antapani mempunyai Misi
sebagai Berikut :
1. Mewujudkan Pelayanan Publik yang JUARA (Jujur, Unggul, Amanah, Ramah
dan Adil)
2. Mewujudkan Akuntabilitas Kinerja Pemerintahan Kecamatan
Pendekatan
Penyusunan
Laporan
Keuangan
A.2. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Tahun 2015 ini merupakan laporan yang mencakup
seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Kecamatan Antapani. Laporan
Keuangan ini dihasilkan melaui Sistem Informasi dan Manajemen Daerah (SIMDA)
yaitu serangkaian prosedur yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data,
pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan
operasi keuangan.
Kecamatan Antapani Kota Bandung
2
Laporan Keuangan Tahun 2015
Basis Akuntansi A.3. Basis Akuntansi
Kecamatan Antapani menerapkan basis akrual dalam penyusunan dan
penyajian Neraca, dan Laporan Operasional, serta basis kas untuk penyusunan
dan penyajian Laporan Realisasi Anggaran. Basis akrual adalah basis akuntansi
yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan
peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau
dibayarkan. Sedangkan basis kas adalah basis akuntansi yang yang mengakui
pengaruhi transaksi atau peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima
atau dibayar. Hal ini sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang
telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan.
Dasar
Pengukuran
A.4. Dasar Pengukuran
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan
memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang
diterapkan Kecamatan Antapani dalam penyusunan dan penyajian Laporan
Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan historis.
Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau
sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut.
Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan
pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan.
Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah.
Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan
dinyatakan dalam mata uang rupiah.
Kebijakan
Akuntansi
A.5. Kebijakan Akuntansi
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2015 telah mengacu
pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Kebijakan akuntansi merupakan
prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi konvensi, aturan-aturan, dan praktik-
praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam penyusunan dan
penyajian laporan keuangan. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam laporan
Kecamatan Antapani Kota Bandung
3
Laporan Keuangan Tahun 2015
keuangan ini adalah merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah Kota
Bandung yang merupakan entitas pelaporan dari Kecamatan Antapani. Disamping
itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan
yang sehat di lingkungan pemerintahan.
Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam
penyusunan Laporan Keuangan Kecamatan Antapani adalah sebagai berikut:
Pendapatan-LRA
(1) Pendapatan- LRA
Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara
yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran
yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah dan tidak perlu dibayar
kembali oleh pemerintah.
Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum Negara
(KUN).
Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu
dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah
nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
Pendapatan-LO
(2) Pendapatan- LO
Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai
penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan
tidak perlu dibayar kembali.
Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan dan
/atau Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya
ekonomi. Secara khusus pengakuan pendapatan-LO pada Pemerintah Kota
Bandung adalah sebagai berikut:
o Pendapatan Jasa Pelatihan diakui setelah pelatihan selesai dilaksanakan
o Pendapatan Sewa Gedung diakui secara proporsional antara nilai dan
periode waktu sewa.
o Pendapatan Denda diakui pada saat dikeluarkannya surat keputusan
Kecamatan Antapani Kota Bandung
4
Laporan Keuangan Tahun 2015
denda atau dokumen lain yang dipersamakan
(*Kementerian Negara/Lembaga agar menyesuaikan pengakuan
Pendapatan-LO sesuai karakteristik pendapatan masing-masing entitas)
Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu
dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah
nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
Belanja (3) Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara yang
mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam peride tahun anggaran yang
bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh
pemerintah.
Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.
Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja
terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan
oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).
Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan
selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Beban
(4) Beban
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode
pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau
konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.
Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi aset;
terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya
klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi diungkapkan dalam Catatan
atas Laporan Keuangan.
Kecamatan Antapani Kota Bandung
5
Laporan Keuangan Tahun 2015
Aset
(5) Aset
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka Panjang dan
Aset Lainnya.
Aset Lancar
Aset Lancar
Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk
direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua
belas) bulan sejak tanggal pelaporan.
Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam
bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs
tengah BI pada tanggal neraca.
Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul
berdasarkan hak yang telah dikeluarkan surat keputusan penagihan
atau yang dipersamakan, yang diharapkan diterima pengembaliannya
dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan.
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang
akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan
sebagai Bagian Lancar TPA/TGR.
Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil perhitungan fisik pada
tanggal neraca dikalikan dengan:
harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;
harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;
harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh
dengan cara lainnya.
Aset Tetap
Aset Tetap
Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh
Kecamatan Antapani Kota Bandung
6
Laporan Keuangan Tahun 2015
pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa
manfaat lebih dari 1 tahun.
Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga
wajar.
Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum
kapitalisasi sebagai berikut:
a. Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan
olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000
(tiga ratus ribu rupiah);
b. Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama
dengan atau lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah);
c. Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum
kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali
pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap
lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.
Piutang Jangka
Panjang
Piutang Jangka Panjang
Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang akan jatuh tempo atau
akan direalisasikan lebih dari 12 bulan sejak tanggal pelaporan.
Termasuk dalam Piutang Jangka Panjang adalah Tagihan Penjualan
Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti
Rugi (TP/TGR) yang jatuh tempo lebih dari satu tahun.
TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan aset
pemerintah secara angsuran kepada pegawai pemerintah yang dinilai
sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara penjualan aset yang
bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang telah dibayar
oleh pegawai ke kas negara atau daftar saldo tagihan penjualan
angsuran.
Kecamatan Antapani Kota Bandung
7
Laporan Keuangan Tahun 2015
Tuntutan Perbendaharaan adalah tagihan yang ditetapkan oleh Badan
Pemeriksa Keuangan kepada bendahara yang karena lalai atau
perbuatan melawan hukum mengakibatkan kerugian Negara/daerah.
Tuntutan Ganti Rugi adalah suatu proses yang dilakukan terhadap
pegawai negeri atau bukan pegawai negeri bukan bendahara dengan
tujuan untuk menuntut penggantian atas suatu kerugian yang diderita
oleh negara sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari suatu
perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh pegawai
tersebut atau kelalaian dalam pelaksanaan tugasnya.
Aset Lainnya
Aset Lainnya
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, dan
piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Aset Tak
Berwujud, dan Aset Lain-lain.
Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan tidak
mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam
menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya
termasuk hak atas kekayaan intelektual.
Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah yang dihentikan dari
penggunaan operasional entitas.
Kewajiban (6) Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi
pemerintah.
Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek
dan kewajiban jangka panjang.
a. Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika
Kecamatan Antapani Kota Bandung
8
Laporan Keuangan Tahun 2015
diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas
bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Belanja
yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di Muka, Bagian
Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka Pendek Lainnya.
b. Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika
diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua
belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban
pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.
Ekuitas (7) Ekuitas
Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan kewajiban dalam
satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam
Laporan Perubahan Ekuitas.
Penyisihan
Piutang Tak
Tertagih
(8) Penyisihan Piutang Tidak Tertagih
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih adalah cadangan yang harus dibentuk
sebesar persentase tertentu dari piutang berdasarkan penggolongan
kualitas piutang. Penilaian kualitas piutang dilakukan dengan
mempertimbangkan jatuh tempo dan upaya penagihan yang dilakukan
pemerintah.
Kualitas piutang didasarkan pada kondisi masing-masing piutang pada
tanggal pelaporan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor:
69/PMK.06/2014 tentang Penentuan Kualitas Piutang dan Pembentukan
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih pada Kementerian Negara/Lembaga dan
Bendahara Umum Negara. Kriteria kualitas piutang diatur sebagai berikut:
Kualitas Piutang
Uraian
Penyisihan
Kecamatan Antapani Kota Bandung
9
Laporan Keuangan Tahun 2015
Lancar Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal jatuh tempo
0.5%
Kurang
Lancar Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan
10%
Diragukan Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan pelunasan
50%
Macet 1. Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan
100%
2. Piutang telah diserahkan kepada Panitia Urusan Piutang Negara/DJKN
Penyusutan Aset
Tetap
(9) Penyusutan Aset Tetap
Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan
penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap. Kebijakan
penyusutan aset tetap didasarkan pada Peraturan Menteri Keuangan
No.01/PMK.06/2013 sebagaimana diubah dengan PMK No.
90/PMK.06/2014 tentang Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset
Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat.
Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:
a. Tanah
b. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP)
c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber sah
atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan
kepada Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan.
Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan setiap
akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.
Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis
lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset
Tetap secara merata setiap semester selama Masa Manfaat.
Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman Keputusan
Kecamatan Antapani Kota Bandung
10
Laporan Keuangan Tahun 2015
Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat
Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada
Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat adalah
sebagai berikut:
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap
Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat
Peralatan dan Mesin 2 s.d. 20 tahun
Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun
Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun
Alat Tetap Lainnya (Alat Musik Modern) 4 tahun
Implementasi
Akuntansi
Pemerintah
Berbasis Akrual
Pertama kali
(10) Implementasi Akuntansi Berbasis Akrual Pertama Kali
Mulai tahun 2015 Pemerintah mengimplementasikan akuntansi berbasis
akrual sesuai dengan amanat PP No. 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan. Implementasi tersebut memberikan pengaruh
pada beberapa hal dalam penyajian laporan keuangan. Pertama, Pos-pos
ekuitas dana pada neraca per 31 Desember 2014 yang berbasis cash toward
accrual direklasifikasi menjadi ekuitas sesuai dengan akuntansi berbasis
akrual. Kedua, keterbandingan penyajian akun-akun tahun berjalan dengan
tahun sebelumnya dalam Laporan Operasional dan Laporan Perubahan
Ekuitas tidak dapat dipenuhi. Hal ini diakibatkan oleh penyusunan dan
penyajian akuntansi berbasis akrual pertama kali mulai dilaksanakan tahun
2015.
Kecamatan Antapani Kota Bandung
11
Laporan Keuangan Tahun 2015
B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Realisasi Belanja
Rp
17.558.008.505
B.1 Belanja
Realisasi Belanja Kecamatan pada TA 2015 adalah sebesar Rp.
17.558.008.505,00 atau 95,56% dari anggaran belanja sebesar
Rp18.373.534.688,00. Realisasi Belanja TA 2015 sebesar Rp. 17.558.008.505,00
naik sebesar 175,12% dari TA 2014 yang hanya sebesar Rp. 10.026.023.137,00.
Peningkatan Anggaran Belanja ini, berkaitan dengan Program dan Kegiatan baru
agar pembangunan dapat dirasakan oleh masyarakat secara langsung. Program
baru tersebut adalah Program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan
Kewilayahan dengan empat Kegiatan, yaitu: 1. Fasilitasi Pemberdayaan Lingkup
RW; 2. Fasilitasi Pemberdayaan Lingkup PKK; 3. Fasilitasi Pemberdayaan Lingkup
Karang Taruna dan 4. Fasilitasi Pemberdayaan Lingkup LPM. Total Pagu Program
Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan (PIPPK) ini sebesar Rp. Rp.
8.452.900.000,00.
Rincian anggaran dan realisasi belanja TA 2015 adalah sebagai berikut:
KODE REKENING URAIAN
ANGGARAN REALISASI
% 2015 2015
2 BELANJA 18.373.534.688,00 17.558.008.505,00 95,56%
2 . 1 BELANJA OPERASI 15.038.143.568,00 14.256.819.495,00 94,80%
2 . 1 . 1 Belanja Pegawai 5.022.274.320,00 4.866.127.251,00 96,89%
2 . 1 . 2 Belanja Barang 10.015.869.248,00 9.390.692.244,00 93,76%
2 . 2 BELANJA MODAL 3.335.391.120,00 3.301.189.010,00 98,97%
2 . 2 . 2 Belanja Peralatan dan Mesin 2.878.298.450,00 2.844.926.530,00 98,84%
2 . 2 . 3 Belanja Bangunan dan Gedung 457.092.670,00 456.262.480,00 99,82%
SURPLUS / (DEFISIT) -18.373.534.688,00 -17.558.008.505,00 95,56%
SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN (SILPA) -18.373.534.688,00 -17.558.008.505,00 95,56%
Realisasi Anggaran Kecamatan Antapani sampai dengan terasa lamban, hal ini
disebabkan karena adanya program dan kegiatan baru yang dengan jumlah
Anggaran sebesar Rp. 8.452.900.000,00 atau sekitar 46,01% dari Pagu Anggaran
Kecamatan Antapani Rp. 18.373.534.688,00 atau sekitar 63,31% dari Belanja
Langsung sebesar Rp. 13.351.260.368,00.
Kecamatan Antapani Kota Bandung
12
Laporan Keuangan Tahun 2015
URAIAN ANGGARAN REALISASI %
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.037.250.619,00 996.317.804,00 96,05%
Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik 85.769.049,00 68.107.662,00 79,41%
Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional 16.345.830,00 13.584.000,00 83,10%
Penyediaan jasa kebersihan kantor 27.879.500,00 27.879.500,00 100,00%
Penyediaan alat tulis kantor 49.150.000,00 49.130.550,00 99,96%
Penyediaan barang cetakan dan penggandaan 36.850.000,00 35.569.050,00 96,52%
Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor 64.860.000,00 59.712.750,00 92,06%
Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor 494.084.450,00 492.209.185,00 99,62%
Penyediaan peralatan rumah tangga 63.098.790,00 53.964.920,00 85,52%
Penyediaan makanan dan minuman 63.290.000,00 63.207.782,00 99,87%
Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah 110.357.000,00 107.386.405,00 97,31%
Penyediaan Jasa Tenaga Pendukung Administrasi Perkantoran/Teknis Perkantoran
25.566.000,00 25.566.000,00 100,00%
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1.265.855.670,00 1.146.874.519,00 90,60%
pengadaan Kendaraan dinas/operasional 257.730.000,00 238.040.000,00 92,36%
Pengadaan mebeleur 90.146.500,00 87.090.070,00 96,61%
Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional 460.886.500,00 365.481.969,00 79,30%
Rehabilitasi sedang/berat rumah dinas 104.162.630,00 103.902.770,00 99,75%
Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor 352.930.040,00 352.359.710,00 99,84%
Program peningkatan disiplin aparatur 166.737.700,00 166.037.700,00 99,58%
Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya 27.621.000,00 27.521.000,00 99,64%
Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu 139.116.700,00 138.516.700,00 99,57%
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 72.531.500,00 72.531.500,00 100,00%
Pembinaan Kinerja Aparatur 72.531.500,00 72.531.500,00 100,00%
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
39.650.000,00 39.564.900,00 99,79%
Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD 30.200.000,00 30.180.000,00 99,93%
Penyusunan pelaporan keuangan semesteran 4.725.000,00 4.715.000,00 99,79%
penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun 4.725.000,00 4.669.900,00 98,83%
Program Peningkatan Peran Kecamatan dan Kelurahan 2.316.334.879,00 2.225.996.925,00 96,10%
Fasilitasi Peningkatan Perekonomian Masyarakat Kecamatan dan Kelurahan 83.000.000,00 78.509.530,00 94,59%
Fasilitasi Peningkatan Kualitas Kehidupan Kemasyarakatan Kecamatan dan Kelurahan
532.150.000,00 508.934.740,00 95,64%
Peningkatan Infrastruktur dan Lingkungan Hidup Tingkat Kecamatan dan Kelurahan
1.272.100.000,00 1.249.515.155,00 98,22%
Peningkatan Kualitas Penanganan Ketentraman dan Ketertiban Tingkat Kecamatan dan Kelurahan
252.693.339,00 213.985.150,00 84,68%
Fasilitasi Peningkatan Pemerintahan Umum Kecamatan dan Kelurahan 95.350.000,00 94.044.050,00 98,63%
Fasilitasi Peningkatan Pelayanan Kepada Masyarakat 81.041.540,00 81.008.300,00 99,96%
Program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan 8.452.900.000,00 8.044.557.906,00 95,17%
Fasilitasi Pemberdayaan Lingkup RW 7.252.900.000,00 6.923.380.299,00 95,46%
Fasilitasi Pemberdayaan Lingkup PKK 400.000.000,00 375.264.925,00 93,82%
Fasilitasi Pemberdayaan Lingkup Karang Taruna 400.000.000,00 367.995.250,00 92,00%
Fasilitasi Pemberdayaan Lingkup LPM 400.000.000,00 377.917.432,00 94,48%
Jumlah 13.351.260.368,00 12.691.881.254,00 95,06%
Keterlambatan penyerapan anggaran terutama PIPPK ini berkaitan dengan
petunjuk pelaksanaan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut yang kurang cepat
disosialisasikan program, kegiatan dan yang terpeting adalah petunjuk pelaksanaan
dan petunjuk teknis dalam pelaksanaan kegiatan. Selain itu, PIPPK ini melibatkan
kelompok-kelompok masyarakat, yaitu Rukun Warga (RW), Karang Taruna
Kelurahan, LPM Kelurahan dan PKK Kelurahan. Dengan semakin banyak pokmas
Kecamatan Antapani Kota Bandung
13
Laporan Keuangan Tahun 2015
yang terlibat semakin banyak pula waktu yang diperlukan dalam melaksanakan
koordinasi dan pelaksanaan kegiatan sementara terdapat keterbatasan SDM di
aparat kewilayahan. Namun demikian, Kecamatan Antapani telah berusaha untuk
melakukan terobosan-terobosan dalam memaksimalkan jumlah realisasi anggaran.
Anggaran Kegiatan terbesar pada tahun 2015 adalah Kegiatan Fasilitasi
pemberdayaan Lingkup RW dalam Program Inovasi Pembangunan dan
Pemberdayaan Lingkup RW untuk memfasilitasi kegiatan-kegiatan di tingkat RW.
Jumlah RW adalah 62 RW dan RT adalah 335 RT yang ada di Lingkungan
Kecamatan Antapani. Kegiatan yang dilaksanakan oleh RW difasilitasi melalui
anggaran sebesar Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) ditambah dengan
honorarium Ketua RT dan Ketua RW. Untuk Ketua RT standar harga per bulan
sebesar Rp. 200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) dan Ketua RW Rp. 300.000,00
(tiga ratus ribu rupiah).
Belanja
Pegawai Rp.
6.390.602.251
B.2 Belanja Pegawai
Realisasi Belanja Pegawai TA 2015 adalah sebesar Rp. 6.390.602.251,00
atau sebesar 94,49% dari Pagu Belanja Pegawai Rp 6.762.964.320,00. Belanja
Pegawai ini terdiri dari: Belanja Gaji dan Tunjangan-tunjangan Rp
2.882.933.551,00, Belanja Tambahan Penghasilan PNS sebesar Rp.
1.983.193.700,00, Honorarium PNS Rp. 228.725.000,00 dan Honorarium non
PNS sebesar Rp. 1.295.750.000,00.
Realisasi Belanja TA 2015 Rp. 6.390.602.251,00 ini meningkat 113,55% dari
realisasi TA 2014 yang hanya sebesar Rp. 5.627.802.298,00. Hal ini disebabkan
antara lain:
1. Naiknya gaji pegawai dan Tambahan Penghasilan PNSD
2. Bertambahnya CPNS sebanyak 2 (dua) orang.
3. Realisasi Honorarium bagi Ketua LPM
4. Bertambahnya Ketua RT dan RW yang menerima honorarium Non-PNS.
Belanja Pegawai ini akan bertambah ditahun yang akan datang, karena pada tahun
2015 ini masih ada kekosongan pejabat di tingkat kelurahan (Lurah Antapani
Kecamatan Antapani Kota Bandung
14
Laporan Keuangan Tahun 2015
Wetan dan Kepala Seksi Kemasyarakatan Kelurahan Antapani Kulon) dan
kekurangan staf di lingkungan Kecamatan Antapani.
Belanja Pegawai Rp. 6.390.602.251,00 ini terdiri dari:
- Kecamatan Antapani : Rp 5.030.852.251,00
- Kelurahan Antapani Kulon : Rp 191.150.000,00
- Kelurahan Antapani Wetan : Rp 257.850.000,00
- Kelurahan Antapani Tengah : Rp 456.400.000,00
- Kelurahan Antapani Kidul : Rp 454.350.000,00
JUMLAH
Rp 6.390.602.251,00
Belanja Barang
Rp.
7.866.217.244
B.3 Belanja Barang
Realisasi Belanja Barang TA 2015 adalah sebesar Rp 7.866.217.244,00 atau
95,06% dari pagu belanja sebesar Rp. 8.275.179.248 atau meningkat 264,04%
dari reaslisasi Tahun Anggaran 2014 yang hanya sebesar Rp. 2.979.205.479,00
Belanja barang dan Jasa Rp 7.866.217.244,00 terdiri dari:
- Kecamatan Antapani : Rp 1.504.941.862,00
- Kelurahan Antapani Kulon : Rp 1.024.990.512,00
- Kelurahan Antapani Wetan : Rp 1.372.948.156,00
- Kelurahan Antapani Tengah : Rp 2.248.881.717,00
- Kelurahan Antapani Kidul : Rp 1.714.454.997,00
JUMLAH Rp 7.866.217.244,00
Belanja Modal
Peralatan dan
Mesin Rp
2.844.926.530
B.4 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Realisasi Belanja Modal Peralatan dan mesin TA 2015 adalah sebesar Rp.
2.844.926.530,00 atau sebesar 98,97% dari Pagu Belanja Modal Peralatan dan
Mesin Rp.2.878.298.450,00. Realisasi Belanja Modal Peralatan dan mesin TA
2015 adalah sebesar Rp. 2.844.926.530,00 meningkat 437,63% dari realisasi TA
2014 yang hanya sebesar Rp. 650.072.760,00. Realisasi Anggaran terbesar dalam
belanja modal peralatan dan mesin ini adalah belanja modal pengadaan sepeda
motor roda tiga Rp. 2.196.450.000,00. Motor-motor roda tiga ini dioperasikan
untuk meningkatkan kebersihan di tingkat RW. Selain motor sampah, ada juga
motor penyiram tanaman sebanyak 5 (lima) unit yang beroperasi di 4 Kelurahan
Kecamatan Antapani Kota Bandung
15
Laporan Keuangan Tahun 2015
dan Kecamatan.
Belanja Modal Peralatan dan Mesin Rp 2.844.926.530,00 terdiri dari:
- Kecamatan Antapani : Rp624.591.960,00
- Kelurahan Antapani Kulon : Rp283.430.000,00
- Kelurahan Antapani Wetan : Rp458.719.450,00
- Kelurahan Antapani Tengah : Rp810.071.820,00
- Kelurahan Antapani Kidul : Rp668.113.300,00
JUMLAH Rp2.844.926.530,00
Belanja Modal
Bangunan dan
Gedung Rp
456.262.480
B.5 Belanja Modal Bangunan dan Gedung
Realisasi Belanja Modal Bangunan dan Gedung TA 2015 adalah sebesar Rp
456.262.480,00 atau sebesar 99,92% dari pagunya sebesar Rp. 457.092.670,00.
Realisasi Belanja Modal Bangunan dan Gedung TA 2015 Rp 456.262.480,00
turun 40,66% dari realisasi TA 2014, yaitu sebesar Rp. 768.942.600,00
Belanja Modal Gedung dan Bangunan Rp 456.262.480,00 terdiri dari:
- Kecamatan Antapani : Rp 175.694.420,00
- Kelurahan Antapani Kulon : Rp 216.148.780,00
- Kelurahan Antapani Wetan : Rp 0,00
- Kelurahan Antapani Tengah : Rp 64.419.280,00
- Kelurahan Antapani Kidul : Rp 0,00
JUMLAH Rp 456.262.480,00
Belanja Modal Gedung dan Bangunan di Kecamatan Antapani terbagi dua, yaitu
untuk rumah dinas dan gedung kantor kecamatan. Realisasi untuk Bangunan
rumah tinggal atau rumah dinas adalah sebesar Rp. 103.902.770,00 sementara
untuk gedung kantor adalah sebesar Rp. 71.791.650,00.
Kelurahan Antapani Wetan sampai saat ini masih belum memiliki Gedung Kantor
Kelurahan sendiri. Tahun Anggaran 2014 telah disediakan anggaran sebesar 1,5
milyar guna membangun gedung kantor tersebut yang terdiri dari pelaksanaan,
pengawasan dan penunjang pengadaan melalui lelang. Namun, Kegiatan tersebut
tidak memungkinkan untuk dilaksanakan karena sampai Surat Penetapan Lokasi
baru diterbitkan pada Bulan Juli 2014 dan diterima oleh Kecamatan Antapani
pada Bulan Agustus 2014. Mengingat proses lelang pengadaan dan proses
pembangunan gedung kantor memerlukan waktu yang relatif cukup lama,
Kecamatan Antapani memutuskan untuk tidak melaksanakan kegiatan tersebut.
Namun pada tahun Anggaran 2015, anggaran Pembangunan Gedung Kantor
Kelurahan Antapani Wetan tidak disetujui, sehingga sampai saat ini belum dapat
dilaksanakan pengadaan Gedung Kantor Kelurahan Antapani Wetan. Hingga
tahun anggaran 2016 pun, masih belum teranggarkan untuk pembangunan
Kecamatan Antapani Kota Bandung
16
Laporan Keuangan Tahun 2015
Gedung Kantor Kelurahan Antapani Wetan ini. Diharapkan dapat segera
dianggarkan, sehingga pelayanan kepada masyarakat di Kelurahan Antapani
Wetan dapat dilaksanakan secara maksimal.
C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA
Kas di Bendahara
Pengeluaran
Rp 0
C.1 Kas di Bendahara Pengeluaran
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0,00 dan Rp 0,00.
Persediaan
Rp 89.185.980,-
C.2 Persediaan
Saldo persediaan per 31 Desember 2014 sebesar Rp. 99.783.990,00 dan saldo
persediaan per 31 Desember 2015, sebesar Rp. 89.185.980,00.
saldo persediaan per 31 Desember 2015, sebesar Rp. 89.185.980,00 terdiri dari: Kecamatan Antapani
- ATK : Rp 3.021.650,00
- Pakaian/seragam : Rp 15.277.380,00
- Material/ Bahan : Rp 13.761.725,00
Jumlah Rp 32.060.755,00
Kelurahan Antapani Kulon
- ATK : Rp 3.939.000,00
- Material/ Bahan : Rp 12.004.475,00
Jumlah Rp 15.943.475,00
Kelurahan Antapani Wetan
- ATK : Rp 842.500,00
- Material/ Bahan : Rp 11.883.825,00
Jumlah Rp 12.726.325,00
Kelurahan Antapani Tengah
- ATK : Rp 1.882.000,00
- Material/ Bahan : Rp 11.167.225,00
Jumlah Rp 13.049.225,00
Kelurahan Antapani Kidul
- ATK : Rp 5.789.500,00
- Material/ Bahan : Rp 15.406.200,00
Jumlah Rp 21.195.700,00
Kecamatan Antapani Kota Bandung
17
Laporan Keuangan Tahun 2015
Bayar dimuka
Rp. 27.000.000
C.3 Bayar Dimuka
Saldo dibayar dimuka per 31 Desember 2014 sebesar Rp. 27.408.333,00 dan
Saldo bayar dimuka per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp. 27.500.000,00.
Saldo ini adalah sewa gedung Kantor Kelurahan Antapani Wetan sebesar Rp.
30.000.000,00 dengan perjanjian mulai sewa per tanggal 26 Nopember 2015 dan
berakhir pada tanggal 25 Nopember 2016. Berdasarkan perjanjian tersebut, nilai
yang sudah digunakan per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp. 2.500.00,00.
Sisanya adalah biaya dibayar dimuka sebesar Rp. Rp. 27.500.000,00.
Peralatan dan
Mesin
Rp.
5.800.073.007
C.4 Peralatan dan Mesin
Saldo aset tetap berupa Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2015 dan 2014
adalah Rp 5.800.073.007,00 dan Rp 2.955.146.477. Mutasi nilai Peralatan dan
Mesin tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2014 : Rp 2.955.146.477,00
Mutasi tambah:
Pembelian Rp 2.844.926.530,00
Hibah Barang
Mutasi kurang:
Penghentian dari penggunaan
Saldo per 31 Desember 2015 Rp 5.800.073.007,00
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2015 Rp -
Nilai Buku per 31 Desember 2015 Rp 5.800.073.007,00
Gedung dan
Bangunan Rp.
12.353.000
C.5 Gedung dan Bangunan
Nilai Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah Rp.
3.725.346.862,00 dan Rp. 3.269.084.382,00. Mutasi transaksi terhadap Gedung
dan Bangunan pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2014 : Rp 3.269.084.382,00
Mutasi tambah: :
Pembelian : Rp 456.262.480,00
Hibah Barang
Mutasi kurang:
Penghentian dari penggunaan
Saldo per 31 Desember 2015 : Rp. 3.725.346.862,00
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2015 : Rp -
Nilai Buku per 31 Desember 2015 : Rp 3.725.346.862,00
Kecamatan Antapani Kota Bandung
18
Laporan Keuangan Tahun 2015
Transaksi penambahan ini berasal dari
Rehab Sedang Berat Rumah Dinas : Rp 103.902.770,00
Rehab Sedang Berat Gedung Kantor Kec. Antapani : Rp 71.791.650,00
Rehab Sedang Berat Gedung Kantor Kel. Antapani Kulon
: Rp 216.148.780,00
Rehab Sedang Berat Gedung Kantor Kel. Antapani Tengah
: Rp 64.419.280,00
Jumlah Rp 456.262.480,00
Catatan dalam Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015 ini bahwa pada
tahun Anggaran 2013 telah direalisasikan Jasa Konsultan Perencanaan
Pembangunan Gedung Kantor Kelurahan Antapani Wetan sebesar Rp. 47.685.000,-
Namun pencatatannya di neraca Kecamatan Antapani dimasukan kedalam aset
Gedung dan Bangunan, seharusnya di dalam Konstruksi Dalam Pengerjaan.
Mengingat sampai saat ini, anggaran pembangunan Gedung Kantor Kelurahan
Antapani Wetan masih saja belum teranggarkan, sebaiknya penambahan aset untuk
Jasa Konsultan Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Kelurahan Antapani
Wetan sebesar Rp. 47.685.000,- dihapuskan dari neraca.
Jalan, Irigasi,
dan Jaringan Rp.
235.278.100,00
C.6 Jalan, Irigasi, dan Jaringan
Saldo Jalan, Irigasi, dan Jaringan per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah
masing-masing sebesar Rp. 235.278.100,00 dan Rp. 235.278.100,00.
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2014 : Rp 235.278.100,00
Mutasi tambah:
Pembelian
Hibah /Mutasi dari DISTARCIP Rp. 62.801.200,00
Mutasi kurang:
Penghentian dari penggunaan
Saldo per 31 Desember 2015 Rp 298.079.300,00
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2015
Nilai Buku per 31 Desember 2015 Rp 298.079.300,00
Akumulasi
Penyusutan
(Rp.
1.342.981.446,00)
C.7 Akumulasi Penyusutan
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per 31 Desember 2015 dan 2014
adalah masing-masing (Rp. 1.342.981.446,00) dan Rp(0,00). Akumulasi
Penyusutan Aset Lainnya merupakan kontra akun Aset Lainnya yang disajikan
berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan dengan
penurunan kapasitas dan manfaat Aset Lainnya.
Kecamatan Antapani Kota Bandung
19
Laporan Keuangan Tahun 2015
Aset Tidak
Berwujud
Rp 4.886.906
C.8 Aset Tidak Berwujud
Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi
tidak mempunyai wujud fisik. Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2015
dan 2014 adalah Rp. 4.886.906,00 dan Rp. 4.886.906,00. Dalam mutasi dari
SKPD lain, Kecamatan Antapani mendapatkan sebuah komputer yang didalamnya
terdapat software yang sudah terpasang dalam komputer tersebut. Software
tersebut merupakan program-program komputer yang terpasang dengan membeli
lisensi dari perusahaan yang menjual software tersebut yang keberadaannya
melekat pada komputer bantuan dari BKPPM Kota Bandung atau berasal dari
mutasi SKPD lain. Untuk itu, Kecamatan Antapani harus mencatat software
tersebut sebagai aset tidak berwujud sebesar Rp. 4.886.906,00 yang diperoleh
pada tahun 2011.
Aset Lain-lain Rp
313.354.478,00
C.9 Aset Lain-Lain
Aset Lain-lain merupakan Barang Milik Daerah (BMD) yang berada dalam kondisi
rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam operasional entitas. Saldo Aset lain-
lain merupakan Aset yang dalam proses penghapusan per 31 Desember 2015 dan
2014 adalah masing-masing Rp 300.354.478,00 dan Rp 313.354.478,00.
Saldo per 31 Desember 2014 : Rp 313.354.478,00
Mutasi tambah: :
- reklasifikasi dari aset tetap :
Mutasi kurang: :
- penggunaan kembali BMD yang dihentikan :
- penghapusan BMD : Rp. 13.000.000,00
Saldo per 31 Desember 2015 : Rp 300.354.478,00
Akumulasi Penyusutan :
Nilai Buku per 31 Desember 2015 : Rp 300.354.478,00
Utang Beban Rp
175.181.814
C.10 Utang Beban
Saldo Utang Beban per 31 Desember 2015 dan 2014 masing – masin sebesar Rp.
175.181.814,00. Ini terdiri dari TP PNS Bulan Desember 2015, Belanja Air, Litrik,
Telepon dan Internet yang jasanya sudah dipakai di tahun 2015 namun baru
dibayarkan pada Tahun Anggaran 2016
Beban Tambahan Penghasilan Berdasarkan Beban Kerja - LO 169.152.230,00
Beban Jasa listrik 2.061.997,00
Beban Jasa air 2.573.400,00
Beban Jasa telepon 550.687,00
Beban Jasa Kawat/Faksimili/Internet 843.500,00
JUMLAH UTANG BEBAN 175.181.814,00
Kecamatan Antapani Kota Bandung
20
Laporan Keuangan Tahun 2015
Kewajiban untuk
dikonsolidasikan Rp
17.558.008.505,00
C.11 Kewajiban untuk dikonsolidasikan
Saldo Kewajiban untuk dikonsolidasikan per 31 Desember 2015 dan 2014
masing-masing sebesar Rp 17.558.008.505,00 dan Rp 0,00.
Ekuitas (Rp
8.830.745.232,00) C.12 Ekuitas
Saldo Ekuitas per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar (Rp
8.830.745.232,00) dan Rp 6.877.534.333,00.
Kecamatan Antapani Kota Bandung
21
Laporan Keuangan Tahun 2015
D. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL
Beban Pegawai
Rp.
4.866.127.251
D.1 Beban Pegawai
Jumlah Beban Pegawai pada 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp.
5.035.279.481,00. Pegawai adalah beban atas kompensasi, baik dalam bentuk
uang maupun barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan
pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai
imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan
dengan pembentukan modal.
URAIAN JENIS BEBAN TH 2015 TH 2014 NAIK
(TURUN) %
Belanja Gaji dan Tunjangan 2.882.933.551 - -
Beban Tunjangan-Tunjangan 1.983.193.700 - - Beban Tambahan Penghasilan Berdasarkan Beban Kerja - LO 169.152.230
Jumlah 5.035.279.481 - -
Beban Barang
dan Jasa Rp.
9.390.692.244
D. 2. Beban Barang dan Jasa
Jumlah Beban Pegawai pada 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp.
9.379.819.838,00. Beban Barang dan Jasa adalah konsumsi atas Barang dan jasa
dalam rangka penyelenggaraan kegiatan entitas. Rincian Beban Barang dan jasa
Tahun 2015 adalah:
URAIAN JENIS BEBAN TH 2015 TH 2014 NAIK
(TURUN) %
Belanja Bahan Pakai Habis 659.397.040,00
Belanja Bahan/Material 465.575.502,00
Belanja Jasa Kantor 942.773.967,00
Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor 367.679.469,00
Belanja Cetak dan Penggandaan 270.771.875,00
Belanja Sewa Rumah/Gedung/Gudang/Parkir 30.000.000,00
Belanja Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor 55.330.000,00
Belanja Makanan dan Minuman 1.146.267.877,00
Belanja Pakaian Dinas dan Atributnya 26.521.000,00
Belanja Pakaian Kerja 94.557.925,00
Belanja Pakaian Khusus dan Hari-hari Tertentu 134.416.700,00
Belanja Perjalanan Dinas 113.838.600,00
Belanja Pemeliharaan 3.448.823.289,00
Belanja Jasa Konsultansi 39.132.500,00
Kecamatan Antapani Kota Bandung
22
Laporan Keuangan Tahun 2015
Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan Teknis PNS
71.131.500,00
Belanja Honorarium PNS 228.725.000,00
Belanja Honorarium Non PNS 1.295.750.000,00
JUMLAH 9.390.692.244,00
Saldo Beban Belanja barang dan jasa Tahun 2015 ditambah dan dikurang dengan
beban persediaan Rp.10.598.010. Untuk persediaan jika angka selisih minus maka
menjadi beban positif di LO demikian juga sebaliknya. Karena perhitungan Selisih
beban tahun 2015 dan 2014 Kecamatan Antapani (Rp. 10.598.010,00) maka dihitung
menjadi beban positif atau terpakai sebesar Rp. 10.598.010. Utang beban Barang dan
jasa tahun 2015 adalah sebesar Rp. 6.029.584,00, dan sewa bayar dimuka sebesar Rp.
27.500.000,00,
Rekapitulasi Persedian Barang Pakai Habis
Tahun 2015 dan 2014
Kecamatan Antapani
No SKPD Uraian TAHUN Selisih
1 Kecamatan 2015 2014
Alat Tulis Kantor 3.021.650 9.454.730 (6.433.080)
Bahan Material/ Bahan Baku 13.761.725 13.761.725
Sandang/ Pakaian 15.277.380 15.277.380
2 Kulon
Alat Tulis Kantor 3.939.000 937.000 3.002.000
Bahan Material/ Bahan Baku 12.004.475 18.421.920 (6.417.445)
3 Wetan
Alat Tulis Kantor 842.500 538.500 304.000
Bahan Material/ Bahan Baku 11.883.825 19.842.920 (7.959.095)
4 Tengah
Alat Tulis Kantor 1.882.000 2.676.900 (794.900)
Bahan Material/ Bahan Baku 11.167.225 19.327.300 (8.160.075)
5 Kidul
Alat Tulis Kantor 5.789.500 2.124.000 3.665.500
Bahan Material/ Bahan Baku 9.616.700 26.460.720 (16.844.020)
89.185.980 99.783.990 (10.598.010)
Rincian selisih Beban Persediaan Tahun 2015 dan 2014
Uraian Jumlah - Kec Antapani 22.606.025 - Ankul (3.415.445) - Anwet (7.655.095) - Anteng (8.954.975) - Ankid (13.178.520) Jumlah (10.598.010)
Rincian Beban Barang dan Jasa Kecamatan Antapani Tahun 2015 yang baru
dibayarkan pada tahun 2016 adalah sebagai berikut
Kecamatan Antapani Kota Bandung
23
Laporan Keuangan Tahun 2015
Uraian Jumlah Beban Jasa listrik 2.061.997,00 Beban Jasa air 2.573.400,00 Beban Jasa telepon 550.687,00 Beban Jasa Kawat/Faksimili/Internet 843.500,00 6.029.584,00
Jumlah Beban Belanja Barang dan Jasa Kecamatan per 31 Desember 2015 adalah Rp.
9.379.819.838,00 dengan rincian sebagai berikut:
Uraian Jumlah Belanja Barang 9.390.692.244 Persediaan 10.598.010 Sewa Bayar Dimuka (27.500.000) Utang Beban 6.029.584 JUMLAH 9.379.819.838
E. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Ekuitas Awal
Rp. 6.877.534.333
E.1 Ekuitas Awal
Jumlah Ekuitas Awal merupakan Jumlah Aset per 31 Desember 2014. Jumlah
Aset 31 Desember Tahun 2014 adalah sebesar Rp. 6.877.534.333,00.
Surplus/ Defisit-LO
(Rp.
14.415.009.319,00)
E.2 Surplus/ Defisit-LO
Total Surplus/Defisit LO merupakan jumlah Beban yang dipergunakan selama
tahun 2015. Jumlah Beban Operasi Kecamatan Antapani selama Tahun 2015
adalah sebesar Rp. 14.415.099.319,00.
Akumulasi
Penyusutan
(Rp.
1.342.981.446,00)
E.2 Akumulasi Penyusutan
Salah satu yang mempengaruhi Laporan Perubahan Ekuitas salah satunya
adalah Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan/ Kesalahan mendasar. Pada
laporan keuangan tahun 2105, Pemerintah Kota Bandung baru menerapkan
akumulasi penyusutan terhadap aset. Untuk itu, dalam laporan terdapat koreksi
ekuitas lainnya yang berasal dari angka Akumulasi penyusutan Aset Kecamatan
Antapani sebesar Rp. 1.342.981.446,00
URAIAN 2015 2014
EKUITAS AWAL 6.877.534.333,00 0,00
SURPLUS/DEFISIT-LO (14.415.099.319,00) 0,00
DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN/KESALAHAN MENDASAR:
Kecamatan Antapani Kota Bandung
24
Laporan Keuangan Tahun 2015
Koreksi Nilai Persediaan 0,00 0,00
Selisih Revaluasi Aset Tetap 0,00 0,00
Koreksi ekuitas lainnya (1.342.981.446,00) 0,00
EKUITAS AKHIR (8.880.546.432,00) 0,00