8/16/2019 Kelompok 10_Instrumentasi Geofisika_Membuat Data Logger
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-10instrumentasi-geofisikamembuat-data-logger 1/8
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
PROGRAM STUDI GEOFISIKA JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS GADJAH MADA
LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI GEOFISIKA
MEMBUAT DATA LOGGER BERBASIS ARDUINO
DISUSUN OLEH:
AKMAL DZULFIKAR R. (14/365970/PA/16175)
ARIEF KHOIRUDDIN (14/365790/PA/16153)
HARYO SATRIO PINANDHITO (14/362728/PA/15793)
HENEST PASKAH PRATAMA S. (14/362732/PA/15795)
LILIK MARYANTO (14/365963/PA/16168)
ASISTEN:
ADIEN AKHMAD MUFAQIH
ANAS SETYO HANDARU
YOGYAKARTA
MEI
2016
8/16/2019 Kelompok 10_Instrumentasi Geofisika_Membuat Data Logger
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-10instrumentasi-geofisikamembuat-data-logger 2/8
FOTO RANGKAIAN
Gambar 1. Rangkaian Arduino – Porous pots
8/16/2019 Kelompok 10_Instrumentasi Geofisika_Membuat Data Logger
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-10instrumentasi-geofisikamembuat-data-logger 3/8
Gambar 2. Skema Rangkaian
SKEMA PERCOBAAN
8/16/2019 Kelompok 10_Instrumentasi Geofisika_Membuat Data Logger
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-10instrumentasi-geofisikamembuat-data-logger 4/8
SCRIPT
#include <LeonardoDiff.h>
unsigned long t_interval = 60000;
unsigned long currentMillis = 0;
unsigned long previousMillis = 0;
void setup() {
Serial.begin(9600);
analogReference(INTERNAL);
Serial.print("Milisec,Temp,Volt");
}
void loop() {
currentMillis = millis();
if (currentMillis - previousMillis >= t_interval) {
int reading = analogRead(A0);
float volt = reading * (2560 / 1023.0); // in mV
float temp = volt / 10 ; // 10 mV per Celcius
float gain = 1;
int sp_reading = analogReadDiff(A5_A4_GAIN_1);
float sp_volt = (float(sp_reading) * 2560.0)/ (512.0 * gain);
Serial.print(millis());
Serial.print(",");
Serial.print(temp);
Serial.print(",");
Serial.print(sp_volt);
Serial.print("\n");
previousMillis = millis();
}
}
8/16/2019 Kelompok 10_Instrumentasi Geofisika_Membuat Data Logger
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-10instrumentasi-geofisikamembuat-data-logger 5/8
GRAFIK HASIL PERCOBAAN
Grafik 1. Grafik Hubungan Waktu vs Suhu
Grafik 2. Grafik Hubungan Waktu vs Tegangam
-20
0
20
40
60
80
100
120
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600
T
e
g
a
n
g
a
n
Waktu
Grafik Hubungan Waktu vs Tegangan
0
10
20
30
40
50
60
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600
s
u
h
u
Waktu
Grafik Hubungan Waktu vs Suhu
8/16/2019 Kelompok 10_Instrumentasi Geofisika_Membuat Data Logger
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-10instrumentasi-geofisikamembuat-data-logger 6/8
PEMBAHASAN
Pada praktikum ini, praktikan diminta membuat data logger dari self potential
bersamaan dengan suhu di suatu titik selama 24 jam per menit. Sehingga didapatkan sekitar
1440 data untuk masing-masing baik itu suhu maupun self potential. Dalam membuat data
logger dibutuhkan platform dari physical computing yaitu Arduino untuk memudahkan logging
data.
Arduino dikatakan sebagai sebuah platform dari physical computing yang bersifat open
source. Arduino tidak hanya sekedar sebuah alat pengembangan, tetapi ia adalah kombinasi
dari hardware, bahasa pemrograman dan Integrated Development Environment (IDE) yang
canggih. IDE adalah sebuah software yang sangat berperan untuk menulis program, meng-
compile menjadi kode biner dan meng-upload ke dalam memori mikrokontroler. Salah satu
yang membuat Arduino memikat hati banyak orang adalah karena sifatnya yang open source,
baik untuk hardware maupun software-nya. Diagram rangkaian elektronik Arduino digratiskan
kepada semua orang.
Sehubungan dengan pembahasan untuk saat ini software Arduino yang akan digunakan
adalah driver dan IDE, walaupun masih ada beberapa software lain yang sangat berguna selama
pengembangan Arduino. IDE Arduino adalah software yang sangat canggih ditulis dengan
menggunakan Java. IDE Arduino terdiri dari:
o Editor program, sebuah window yang memungkinkan pengguna menulis dan
mengeditprogram dalam bahasa Processing.
o Compiler , sebuah modul yang mengubah kode program (bahasa Processing)
menjadikode biner. Bagaimanapun sebuah microcontroller tidak akan bisa memahami
bahasaProcessing. Yang bias dipahami oleh microcontroller adalah kode biner. Itulah
sebabnyacompiler diperlukan dalam hal ini.
o Uploader , sebuah modul yang memuat kode biner dari Jomputer ke dalam memory
di dalam papan Arduino.
Pada pengukuran ini digunakan sensor LM35 untuk pengukuran suhu yang
dihubungkan dengan Arduino.
Karakteristik Sensor suhu IC LM35 adalah :
1. Memiliki sensitivitas suhu, dengan faktor skala linier antara tegangan dan suhu 10 mVolt/ºC,
sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam celcius.
2. Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5ºC pada suhu 25 ºC
3. Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 ºC sampai +150 ºC.
4. Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 volt. Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 µA.
5. Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating) yaitu kurang dari 0,1 ºC pada udara
diam.
8/16/2019 Kelompok 10_Instrumentasi Geofisika_Membuat Data Logger
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-10instrumentasi-geofisikamembuat-data-logger 7/8
6. Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA.
7. Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar ± ¼ ºC.
Dari hasil pengukuran didapatkan data suhu yang terukur selama kurang lebih 24,15
jam dengan jumlah data sebanyak 1450 data suhu. Kecpatan sampling yang dilakuakan pada pengukuran suhu ini adalah sekitar 1 menit (59,97205 detik )/ data suhu.
Dari hasil suhu yang terukur secara komulatif distribusi perubahan suhu cenderung
tidak begitu darastis untuk setiap menitnya. Dari beberapa data terlihat adanya perubahan suhu
yang sangat drastis. Awalnya praktikan menyangka hal ini terjadi karena adanya perubahan
angin yang membawa uap air yang kadang bertiup di malam hari sehingga suhu yang terukur
turun drastis. Hal ini mengakibatkan sensor mengukur suhu yang kurang akurat karena sensor
belum setabil ketika mengukur suhu yang secara mendadak berubah. Oleh sebab itu suhu yang
terukur setelahnya juga kurang akurat.
Setelah adanya dugaan pengaruh angin ( dingin/panas ) praktikan menutupi sensor
dengan kardus yang diberi sirkulasi udara cukup sehingga pengaruh angin berkurang, namun
dari metode ini anomali perubahan suhu yang drastis tetap terjadi. Hal ini mungkin dikarenakan
tanah banyak mengandung air tanah yang mengakibatkan udara dalam kardus jenuh uap air
sehingga mengakibatkan pengukuran kurang akurat.
Selain itu, dilakukan juga pengukuran self-potential (SP). Dalam pengukuran SP, alat
yang digunakan berupa elektroda non polarizable yang disebut elektroda porous pot . Elektroda
tersebut terdiri dari kawat tembaga yang dimasukkan dalam tabung keramik dengan dinding
berpori dan diisi dengan larutan Copper Sulphate. Dalam praktikum kali ini praktikan
menggunakan larutan CuSO4.
Penggunaan elektroda porous spot dalam pengukuran SP adalah untuk menghindari adanya
efek polarisasi diri. Potensial diri dapat terjadi karena adanya proses elektrokimia dibawah
permukaan tanah yang disebabkan oleh kandungan mineral tertentu. Penggunaan elektroda
porous spot ini memang kurang efektif karena larutan CuSO4 yang digunakan dapat
terdifusikan ke tanah karena tabung keramik yang permeabel sehingga larutan CuSO4 lama
kelamaan akan habis. Agar tabung kramik terisi terus oleh larutan CuSO4 praktikan mengechek
dan mengisi ulang porous spot dengan larutan CuSO4 secara berkala.
Dari hasil pengukuran didapatkan data SP yang terukur selama kurang lebih 24,15 jam dengan jumlah data sebanyak 1450 data suhu. Kecpatan sampling yang dilakuakan pada pengukuran
suhu ini adalah sekitar 1 menit (59,97205 detik )/ data SP.
Dari hasil pengukuran terlihat bahwa nilai SP yang teukur berkisar antara (20-30) mV dengan
nilai rata-ratanya adalah 26,24867 mV.
Dari beberapa data didapatkan adanya perubahan nilai SP yang naik/turun drastis. Hal ini dapat
diakibatkan oleh adanya aliran zat cair (air tanah) dalam perlapisan tanah. Air dalam tanah
banyak mengandung ion, aliran ion tersebut yang menyebabkan timbulnya potensial di
permukaan tanah. Potensial yang timbul ini disebut dengan “Streaming Potential” atau
8/16/2019 Kelompok 10_Instrumentasi Geofisika_Membuat Data Logger
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-10instrumentasi-geofisikamembuat-data-logger 8/8
“Electrokinetic Potential”. Air tanah ini juga bertambah secara signifikan karena lokasi tanah
yang diukur oleh praktikan sebelumnya terguyur hujan.