Gubernur Propinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta
KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS
IBUKOTA JAKARTA
NOMOR 2863 / 2001
TENTANG
JENIS RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN YANG WAJIB DILENGKAPI
DENGAN ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP DI PROPINSI
DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,
Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan lebih lanjut Peraturan Pemerintah
Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup telah ditetapkan Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun 2001 tentang Jenis
Rencana Usaha dan atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi
Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
(AMDAL);
b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas dan untuk
terwujudnya pembangunan berkelanjutan yang bernuansa
lingkungan di Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta perlu
menetapkan Jenis Rencana Usaha/Kegiatan yang wajib
dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup di Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi
Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya;
2. Undang-undang Nomor 24 tahun 1992 tentang Penataan
izingedung.com
2
Ruang;
3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
4. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan
Daerah;
5. Undang-undang Nomor 34 Tahun 1999 tentang Pemerintahan
Propinsi Daerah Khusus Ibukota Negara Republik Indonesia
Jakarta ;
6. Peraturan pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis
Dampak Lingkungan Hidup ;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai
Daerah Otonom;
8. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun
2001 tentang Jenis Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib
Dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERTAMA
KEDUA
KETIGA
:
:
:
Jenis rencana usaha dan / atau kegitan yang wajib dilengkapi
dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup di Propinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagaimana tercantum dalam
lampiran keputusan ini.
Jenis rencana usaha dan / atau kegiatan yang tidak termasuk dalam
lampiran keputusan ini tetapi lokasinya berbatasan langsung dengan
kawasan lindung wajib dilengkapi dengan analisis dampak
lingkungan hidup.
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
keputusan ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah
izingedung.com
3
Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 4 Oktober 2001
GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS
IBUKOTA JAKARTA
SUTIYOSO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 11 Oktober 2001
SEKRETARIS DAERAH KHUSUS PROPINSI DAERAH KHUSUS
IBUKOTA JAKARTA,
H. FAUZI BOWO
NIP 470044314
LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2001
NOMOR 76
Lampiran : Keputusan Gubernur Propinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta
Nomor 2863/2001
Tanggal 4 Oktober 2001
JENIS RENCANA USAHA DAN / ATAU KEGIATAN
YANG WAJIB DILENGKAPI DENGAN
ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP
DI WILAYAH PROPINSI DKI JAKARTA
1. Pendahuluan
Jenis rencana usaha dan / atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) ditetapkan berdasarkan :
a. Potensi dampak penting
Sesuai pasal 3 ayat(2) Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 1999, jenis
izingedung.com
4
usaha dan /atau kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak penting
terhadap lingkungan hidup wajib dilengkapi dengan AMDAL. Potensi
dampak penting bagi setiap jenis usaha dan / atau kegiatan tersebut
ditetapkan berdasarkan :
(1) keputusan Kepala BAPEDAL Nomor 056 Tahun 1994 tentang
Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting.
(2) Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun
2001 entang Jenis Rencana Usaha / atau Kegiatan yang Wajib
Dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak lingkungan
(AMDAL).
(3) Daya Dukung Lingkungan HIdup yaitu kemampuan lingkungan
hidup untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk
hidup lain.
(4) Daya tampung Lingkungan Hidup adalah kemampuan lingkungan
hidup untuk menyerap zat, energi, dan / atau komponen lain yang
masuk atau dimasukkan kedalamnya.
b. Ketidakpastian kemampuan teknologi yang tersedia untuk menanggulangi
dampak penting negatif yang akan timbul.
2. Jenis Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi Dengan
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
A. Bidang Pertahanan Dan Keamanan
Secara umum, kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas militer dengan
skala/besaran berikut berpotensi menimbulkan resiko lingkungan dengan terjadinya
ledakan serta keresahan sosial akibat kegiatan operasional dan penggunaan lahan
yang cukup luas.
izingedung.com
5
No Jenis Kegiatan Skala / Besaran Alasan Ilmiah Khusus
1 Pembangunan
Gudang Munisi
Pusat dan Daerah
Semua besaran Beresiko terjadinya ledakan saat
perjalan dan saat penyimpanan
yang membahayakan penduduk
walaupun sudah memiliki
standard operating procedure
(SOP) penanganan bahan
peledak
2 Pembangunan
pangkalan TNI AL
Kelas A dan B Kegiatan pengerukan dan
reklamasi berpotensi mengubah
ekosistem laut dan pantai.
Kegiatan pangkalan berpotensi
menyebabkan dampak akibat
limbah cair dan sampah padat.
3 Pembangunan
Pangkalan TNI AU
Kelas A dan B Kegiatan pangkalan berpotensi
menyebabkan dampak akibat
limbah cair, sampah padat dan
kebisingan pesawat.
4 Pembangunan
Pusat Latihan
Tempur
- Luas Lahan
> 10.000 ha
Bangunan pangkalan dan fasilitas
pendukung, termasuk daerah
penyangga, tertutup bagi
masyarakat.
Kegiatan latihan tempur
berpotensi menyebabkan dampak
akibat limbah cair, sampah padat
dan kebisingan akibat ledakan
5 Pembangunan
Lapangan Tembak
TNI AD, TNI AU dan
Polri
- Luas lahan
> 10.000 ha
Bangunan pangkalan dan fasilitas
pendukung, termasuk daerah
penyangga, tertutup bagi
masyarakat.
Kegiatan penyiapan lahan ( land
clearing ) di areal yang cukup
luas, untuk pangkalan, landasan
pacu, dan bangunan penyangga
menyebabkan perubahan
ekosistem.
izingedung.com
6
Kegiatan lahan berpotensi
menyebabkan kebisingan
B. Bidang Pertanian
Pada umumnya dampak penting yang ditimbulkan usaha budidaya tanaman
pangan, holtikultura, dan perkebunan berupa erosi tanah, perubahan ketersediaan
dan kualitas air, persebaran hama, penyakit dan gulma, serta perubahan kesehatan
tanah akibat penggunaan pestisida/herbisida. Disamping itu sering pula muncul
potensi konflik sosial penyebaran penyakit endemik.
Skala/besaran yang tercantum di bawah ini telah memperhitungkan potensi dampak
penting kegiatan terhadap ekosistem, hidrologi, dan bentang alam. Skala/besaran
tersebut merupakan luasan rata-rata dari berbagai ujicoba untuk masing-masing
kegiatan dengan mengambil lokasi di daerah dataran rendah, sedang, dan tinggi.
No Jenis kegiatan Skala /Besaran Alasan Ilmiah Khusus
1 Budidaya tanaman
pangan dan holtikultura
semusim dengan atau
tanpa unit pengolahannya
- Luas lahan
> 10 ha
Penggunaan pupuk dan
pestisida kimia akan
meninggalkan residu yang
dapat mencemari
lingkungan perkotaan
yang dekat dengan
daerah permukiman.
Berpotensi
membahayakan
keselamatan manusia
dengan pemakaian bahan
kimia yang racunnya
bersifat akumulatif.
kepadatan penduduk tidak
memungkinkan
pengendalian hama
penyakit kimiawi
2 budidaya tanaman
pangan dan holtikultura
tahunan dengan atau
tanpa unit pengolahannya
Penggunaan pupuk dan
pestisida kimia akan
meninggalkan residu yang
dapat mencemari
izingedung.com
7
- Luas Lahan > 10 ha lingkungan perkotaan
yang dekat dengan
daerah permukiman
Berpotensi
membahayakan
keselamatan manusia
dengan pemakaian bahan
kimia yang racunnya
bersifat akumulatif.
C. Bidang Perikanan
Pada umumnya dampak penting yang ditimbulkan usaha budidaya tambak udang,
ikan, dan pembangunan pelabuhan perikanan adalah perubahan ekosistem perairan
dan pantai, hidrologi, dan bentang alam. Pembukaan hutan mangrove akan
berdampak terhadap habitat, jenis dan kelimpahan dari tumbuh-tumbuhan dan
hewan yang berada di kawasan tersebut.
izingedung.com
8
No Jenis Kegiatan Skala / Besaran Alasan ilmiah Khusus
1 Budidaya tambak
udang/ikan dengan atau
tanpa unit pengolahannya
Luas > 25 ha Rusaknya ekosistem
mangrove yang menjadi
tempat pemijahan dan
pertumbuhan ikan
(nursery areas) akan
mempengaruhi tingkat
produktivitas daerah
setempat.
Beberapa komponen
lingkungan yang akan
terkena dampak adalah :
kandungan bahan
organik, perubahan BOD,
COD, DO, kecerahan air,
jumlah phytoplankton
maupun peningkatan
virus dan bakteri.
Berpotensi menimbulkan
konflik sosial.
Terbatasnya lahan di
Propinsi DKI Jakarta.
2 Usaha budidaya
perikanan terapung (jaring
apung dan pen system) :
a. Di air tawar (danau)
- Luas
- Atau jumlah
b. Diair laut
- Luas
- Atau jumlah
> 2,5 ha
> 500 unit
> 5 ha
> 1000 unit
Perubahan kualitas
perairan.
Pengaruh perubahan
arus dan penggunaan
ruang perairan.
Pengaruh terhadap
estetika perairan.
3 Rencana pembangunan
prasarana perikanan yang
berbentuk pelabuhan
perikanan yang terletak di
luar daerah lingkungan
kerja pelabuhan umum
Berpotensi menimbulkan
dampak berupa: penurunan
kualitas air, penurunan
stabilitas garis pantai,
potensi konflik sosial,
pergeseran pola penyakit ,
izingedung.com
9
dan memenuhi kriteria
sebagai berikut :
- Panjang dermaga
- Atau mempunyai
Kawasan Industri
Perikanan dengan
luas
- Atau kedalaman
perairan di dermaga
> 200 m
> 10 ha
> - 4 m LWS
dan potensi dampak limbah
cair dan padat yang
dihasilkan.
D. Bidang Kesehatan
Pada umumnya dampak penting yang ditimbulkan adalah pencemaran air tanah,
gangguan kebisingan dan limbah B-3. Penggunaan air cukup besar terutama pada
tahap operasi yang khususnya tersumber dari air tanah cukup berpengaruh
terhadap sistem hidrologi sekitar.
No Jenis Kegiatan Skala / Besaran Alasan Alamiah Khusus
1 Pembangunan Rumah
Sakit
Rumah Sakit
Kelas A dan B
atau yang setara
atau luas lahan
> 2 Ha atau total
luas lantai
bangunan
>10.000 m3 atau
jumlah tempat
tempat tidur > 300
buah.
Berpotensi menimbulkan
dampak penting dalam
bentuk limbah B3/radio
aktif dan potensi
penularan penyakit dan
Keterbatasan lahan di
Propinsi DKI Jakarta
2 Industri Farmasi dan
Formulasi
Semua besaran Berpotensi menimbulkan
dampak penting dalam
bentuk limbah B3/
radioaktif dan potensi
penularan penyakit, dan
Keterbatasan klahan di
Propinsi DKI Jakarta.
Penurunan kualitas air
izingedung.com
10
permukaan
E. Bidang Perhubungan
Pembangunan fasilitas perhubungan darat, laut, dan udara merupakan fasilitas
umum baik berada di sekitar pantai/laut maupun darat. Potensi konflik yang muncul,
berkaitan dengan tingkat kepadatan penduduk kaerna umumnya membutuhkan
lahan yang luas dan dapat mengubah tata guna lahan yang luas serta dampak
sosial.
izingedung.com
11
No Jenis Kegiatan Skala /Besaran Alasan Ilmiah Khusus
A.
1.
Perhubungan Darat
Pembangunan Terminal
a. Angkutan Jalan
b. Depo/Pool
Angkutan
jalan/depo
Angkutan Kereta
Api
- Luas Lahan
Terminal Kelas A
dan B
AKDP/AKAP
> 2,5 ha
Berpotensi menimbulkan
dampak berupa emisi,
kemacetan lalu lintas,
udara, dan debu,
kebisingan, dan dampak
sosial.
2 Pembangunan Jaringan
Jalan Kereta Api
- Panjang jaringan
> 5 km
Berpotensi menimbulkan
dampak berupa emisi,
gangguan lalu lintas,
kebisingan, getaran,
gangguan pandangan,
ekologi dan dampak sosial
Keterbasan lahan di
Propinsi DKI Jakarta
3 Pembangunan Stasiun
Kereta Api
Stasiun Kelas I
dan Kelas
II/Stasiun KA
Komuter
Berpotensi menimbulkan
dampak berupa emisi,
gangguan lalu lintas,
aksebilitas transportasi,
kebisingan, debu, getaran,
gangguan pandangan,
ekologi, dampak sosial dan
keamanan di sekitar kegiatan
serta membutuhkan area
yang luas.
4 Konstruksi bangunan jalan
rel di bawah permukaan
tanah
Semua besaran berpotensi menimbulkan
dampak berupa perubahan
kestabilan lahan (land
subsidence), air tanah serta
gangguan berupa dampak
izingedung.com
12
terhadap emisi, lalu lintas,
kebisingan, getaran,
gangguan pandangan,
gangguan jaringan prasarana
sosial (gas, listrik, air, minum,
telekomunikasi) dan dampak
sosial di sekitar kegiatan
tersebut.
5 Pembangunan Terminal
terpadu
- Luas Lahan
> 2,5 ha
Kemacetan lalu lintas
Penurunan kualitas udara
Timbulnya pedagang kaki
lima
Timbulnya dampak sosial
6 Terminal angkutan umum
dan barang
- Luas Lahan
> 2,5 ha
Berpotensi menimbulkan
kemacetan lalu lintas
penurunan kualitas udara,
timbulnya pedagang kaki
lima, dan penggunaan air
yang cukup besar.
izingedung.com
13
B.
1
Perhubungan Laut
Pengerukan alur pelayaran sungai
- Volume
> 250.000 m3
berpotensi menimbulkan
dampak penting terhadap
sistem hidrologi dan ekologi
yang lebih luas dari batas
tapak kegiatan itu sendiri.
Kegiatan ini juga akan
menimbulkan gangguan
terhadap lalu lintas pelayaran
sungai.
2 Pembangunan pelabuhan dengan
salah satu fasilitas
a. Dermaga dengan konstruksi
- Panjang atau
- Luas
b. Penahan gelombang (Break
water/talud)
- Panjang
c. Prasarana pendukung
pelabuhan (terminal,
gudang, container yard,dll)
- Luas
> 200 m > 6.000 m >200 m >2,5 ha
Kunjungan kapal yang
cukup tinggi dengan bobot
sekitar 5.000 – 10.000
DWT serta draft kapal
minimum 4-7 m sehingga
kondisi kedalaman yang
dibutuhkan menjadi –5 s/d
–9 m LWS
Berpotensi menimbulkan
dampak penting terhadap
sistem hidrologi,
ekosistem, kebisingan dan
dapat mengganggu proses
proses alamiah di daerah
pantai (coastal processes).
Berpotensi menimbulkan
dampak terhadap ekosistem,
hidrologi, garis pantai dan
batimetri serta mengganggu
proses – proses
Berpotensi menimbulkan
dampak berupa emisi ,
gangguan lalu lintas,
aksebilitas transportasi,
kebisingan, getaran,
gangguan pandangan,
ekologi, dampak sosial dan
keamanan disekitar kegiatan
izingedung.com
14
d. Depo Petikemas
- Luas
e. Single Point Mooring Boey
- Untuk Kapal
f. Pelabuhan Khusus
- Panjang
- Luas
>2,5 ha >5.000 DWT
>200 m > 6.000 m3
serta membutuhkan area
yang luas
Berpotensi menimbulkan
dampak berupa emisi,
ganguan lalu lintas,
aksebilitas transportasi,
kebisingan, getaran, dampak
sosial dan keamanan disekitar
kegiatan serta keterbatasan
lahan di Propinsi DKI Jakarta.
Kunjungan kapal yang
cukup tinggi dengan bobot
sekitar 5.000 – 10.000
DWT serta draft kapal
minimum 4 – 7 m sehingga
kondisi kedalaman yang
dibuthkan menjadi –5 s/d –
9 m LWS.
Berpotensi menimbulkan
dampak berupa gangguan
alur pelayaran, perubahan
batimetri, ekosistem, dan
menganggu proses proses
alamiah di daerah pantai
terutama apabila yang
dibongkar muat minyak
mentah yang berpotensi
menimbulkan pencemaran
laut dari tumpahan minyak.
izingedung.com
15
3 Pengerukan Kolam Pelabuhan :
a. Capital dredging
- Volume
> 250.000 m3
Berpotensi menimbulkan
dampak berupa perubahan
betimetri, ekosistem, dan
mengganggu proses – proses
alamiah di daerah pantai dan
membutuhkan waktu 3 s/d 6
bulan.
4 Pengerukan Alur Pelayaran
a. Capital dredging
- Volume
b. maintenance dredging
> 250.000 m3
> 350.000 m3
Berpotensi menimbulkan
dampak berupa perubahan
batimetri,ekosistem,hidrologi
dan mengganggu proses
proses alamiah di laut.
Berpotensi menimbulkan
dampak berupa perubahan
batimetri, ekosistem, hidrologi
dan mengganggu proses
proses alamiah di pantai
5 Reklamasi (pengurugan)
- Luas - Atau Volume
> 5 ha
> 1.000.000 m3
Berpotensi menimbulkan
dampak terhadap ekosistem
geohidrologi,hidrooseanografi,
dampak sosial, ekologi,
perubahan garis
pantai,kestabilan lahan,
lalulintas serta mengganggu
proses – proses alamiah di
daerah pantai.
6 Kegiatan penempatan hasil keruk
(dumping site):
a. Di darat
- Volume
- Atau luas area
dumping
b. Di laut
> 50.000 m3
> 5 ha
Semua besaran
Menyebabkan terjadinya
perubahan bentang alam
lahan yang akan
mempengaruhi ekologi,
hidrologi setempat.
Berpotensi menimbulkan
dampak terhadap ekosistem
laut, pola arus, batimetri,
kestabilan pantai, dan
produktivitas laut yang akan
izingedung.com
16
menimbulkan dampak sosial.
izingedung.com
17
7 Pekerjaan bawah air
a. Pipa minyak/gas
b. kabel listrik, dengan tegangan
atau panjang
c. Pengangkatan Kerangka Kapal
dari dasar laut
Semua besaran
Semua besaran
Berpotensi menimbulkan
dampak terhadap
ekosistem bawah air,
batimetri, kestabilan tanah/
pantai dan produktivitas
tanah/laut.
Penyiapan area dapat
menimbulkan gangguan
terhadap daerah sensitif (
misalnya terumbu karang,
lahan humus, dsb)
Pengoperasian saran/ alat
tersebut di bawah air,
rawan terhadap gangguan
aktifitas lalulintas kapal
buang sauh,penambangan
pasir.
C.
1.
Perhubungan Udara
Pembangunan bandar udara baru
beserta fasilitasnya
Semua besaran (
kelas I s/d V)
beserta hasil studi
rencana induk
yang telah disetujui
Termasuk kegiatan yang
berteknologi tinggi, harus
memperhatikan ketentuan
keselamatan penerbangan
dan terikat dengan
konvensi internasional.
Berpotensi menimbulkan
dampak berupa
kebisingan, getaran,
dampak sosial, keamanan
negara, emisi dan
kemungkinan bangkitan
transportasi baik darat dan
udara
2 Pengembangan bandar udara
beserta fasilitasnya
Kelas I, II, III,
berdasarkan
rencana
pengembangan (
rencana induk, tata
letak, dll)
Termasuk kegiatan yang
berteknologi tinggi, harus
memenuhi aturan
keselamatan penerbangan
dan terikat dengan
konvensi internasional.
izingedung.com
18
Berpotensi menimbulkan
dampak kebisingan,
getaran, dampak sosial,
keamanan negara, emisi
dan kemungkinan
bangkitan transportasi baik
darat dan udara.
izingedung.com
19
3 perluasan bandar udara baru
beserta/ atau fasilitasnya
a. Pemindahan penduduk
- Atau
pembebasan
lahan
b. Reklamasi pantai:
- Luas
- Atau Volume
urugan
c. Pemotongan bukit dan
pengurugan lahan dengan
volume
> 200 kk
> 100 ha
> 500.000 m3
Termasuk kegiatan yang
berteknologi tinggi, harus
memenuhi aturan
keselamatan penerbangan
dan terikat dengan
kenvensi internasional .
Berpotensi menimbulkan
dampak kebisingan,
getaran, dampak sosial,
keamanan negara, emisi
dan kemungkinan
bangkitan transportasi baik
darat dan udara.
4 Pengembangan bandar udara
beserta fasilitasnya
Kelas I,II,III
berdasarkan
rencana
pengembangan
(rencana induk,
rencana tata letak,
dll).
termasuk kegiatan
berteknologi tinggi, harus
memenuhi atuan
keselamatan penerbangan
dan terikat dengan
konvensi internasional.
Berpotensi menimbulkan
dampak kebisingan,
getaran, dampak sosial,
keamanan negara, emisi
dan kemungkinan
bangkitan transportasi baik
darat dan udara.
5 Pengoperasian elevated heliport Semua besaran
Catatan:
Kegiatan tersebut
tidak perlu AMDAL
apabila digabung
dengan kegiatan
induknya.
Berpotensi menimbulkan
dampak kebisingan,
getaran, dampak sosial,
keamananan negara, emisi
dan kemungkinan
bangkitan transportasi baik
darat dan udara.
D
1.
Telekomunikasi
Pemasangan kabel bawah laut
Semua besaran Berpotensi menimbulkan
dampak terhadap
ekosistem laut, pola arus,
batimetri, kestabilan pantai
izingedung.com
20
dan produktivitas laut.
Penyiapan area konstruksi
dapat menimbulkan
gangguan terhadap daerah
sensitif ( misalnya terumbu
karang ).
Pengoperasian kabel
bawah laut rawan terhadap
gangguan aktifitas
lalulintas kapal buang
sauh, penamangan pasir.
2 Pemasangan kabel Telkom Bawah
tanah
Panjang > 1 Km
Kedalaman > 3 M
Berpotensi menimbulkan
dampak terhadap
ekosistem dalam tanah,
pola gerakan air tanah,
kestabilan tanah dan
produktifitas tanah.
Penyiapan area konstruksi
dapat menimbulkan
gangguan terhadap
kesuburan tanah,
kestabilan tanah dan daya
dukung tanah.
3 Pemancar Radio atau Televisi
Lokal/ Menara Telekomunikasi
Luas lahan > 1 ha Keterbatasan lahan
Menimbulkan dampak
sosial
Kesemrawutan lalu lintas
komunikasi radio/frekwensi
mengganggu estetika
E.
1.
Teknologi Satelit
Teknologi Satelit:
- Pembangunan
Fasilitas
peluncuran
satelit
Semua besaran Kegiatan ini memerlukan
persyaratan lokasi yang
khusus dan teknologi
canggih.
Bangunan peluncuran
satelit dan fasilitas
pendukung, termasuk
daerah penyangga,
izingedung.com
21
tertutup bagi masyarakat.
F. Bidang Perindustrian
Kegiatan bidang perindustrian pada umumnya menimbulkan pencemaran air, udara,
tanah, gangguan kebisingan, bau, dan getaran. Beberapa jenis industri
menggunakan air dengan volume sangat besar, yang diperoleh baik dari sumber air
tanah ataupun air permukaan. Penggunaan air ini berpengaruh terhadap sistem
hidrologi sekitar. Berbagai potensi pencemaran, gangguan fisik dan gangguan
pasokan air tersebut di atas menimbulkan dampak sosial. Beberapa jenis industri
yang sudah memiliki teknologi memadai untuk mengatasi dampak negatif yang
muncul, sehingga tidak termasuk dalam daftar berikut, tetapi menggunakan areal
yang luas tetapi wajib dilengkapi dengan AMDAL (Nomor 17)
No Jenis Kegiatan Skala/Besaran Alasan Ilmiah Khusus
1. Industri Petrokimia Semua besaran Industri petrokimia hulu adalah
industri yang mengolah hasil
tambang mineral (kondesat)
terdiri dari Pusat Olefin yang
menghasilkan Benzena,
Propilena dan Butadiena serta
Pusat Aromatik yang
menghasilkan Benzena,
Toluena, Xylena, dan Etil
Benzena.
umumnya dampak disebabkan
oleh:
Kebutuhan lahan yang
luas.
Kebutuhan air yang cukup
besar ( untuk pendingin (1
I/dt/1000 ton produk).
Tenaga kerja
besar.Kebutuhan energi
relatif besar (6-7 Kw/ton
produk) disamping
bersumber dari listrik juga
izingedung.com
22
energi gas.
2 Industri pembuatan
besi dasar atau baja
dasar (Iron and steel
making) meliputi usaha
pembuatan besi dan
baja dalam bentuk
dasar seperti pellet
bijih besi, besi spons,
besi kasar/pig Iron,
paduan besi/alloy,
Ingot baja, pallet baja,
baja bloom dan baja
slab), dan peleburan
logam (DKI)
Semua besaran Industri pembuatan besi dasar
dan baja dasar adalah
merupakan industri yang
mengolah besi bekas (steel
scrap) atau konsetrat biji besi
yang menggunakan tungku-
tungku pembakaran baik
menggunakan energi listrik,
batubara ataupun bahan bakar
dengan proses pembakaran
sampai dengan termperatur
1600 derajat celcius.
Umumnya dampak yang
ditimbulkan disebabkan oleh:
kebutuhan lahan yang
cukup luas.
Kebutuhan energi relatif
besar (1 Kwh/0,5 ton
produk).
Tenaga kerja cukup besar
(1000 ton produk/TK).
Kebutuhan air untuk
pendingin relatif besar (>
1000m3 / hari)
Potensi berbagai limbah
(termasuk B3) : limbah
padat (basic slag), limbah
cair (minyak dan scale),
gas (NOx, H2S, SO2) debu
berupa scale (2-3 % dari
total produk per hari).
3 Industri pembuatan
timah hitam (Pb) dasar
(termasuk industri daur
Semua besaran Timah hitam (Pb) merupakan
logam berat yang termasuk
bahan berbahaya dan beracun
(B3) yang mudah terurai.
izingedung.com
23
ulang) Proses pembuatannya melalui
proses peleburan yang
menghasilkan limbah gas
beracun dan debu (partikulat)
dan proses peredaman yang
menghasilkan limbah cair
dengan kadar asam yang
tinggi.
4 Industri pembuatan
tembaga (Cu) dasar/
katoda tembaga
(bahan baku dari Cu
konsentrat)
Semua besaran Industri pembuatan tembaga
(Cu) dasar adalah industri
yang mengolah konsetrat
bahan tambang. Proses
pembuatannya melalui
pemisahan konsetrat,
peleburan dengan tungku-
tungku bertemperatur tinggi
dan elektrolisa.
Umumnya damapk yang
timbul disebabkan oleh :
Penggunaan lahan yang
cukup luas.
Kebutuhan energi relatif
besar (264 ribu Mwh/tahun).
Tenaga kerja cukup besar.
Kebutuhan air untuk proses
pendinginan dan elektronika
relatif besar ( air bersih
5000 m3/hari dan air laut 3,3
juta m3/hari).
potensi berbagai limbah:
gas (SO2, SOx, N2, O2 dan
tail gas dengan parameter
Zn, Pb, Cd, Hg, limbah cair
(Fe, Cu, Zn, Hg, Pb, Sn, As,
NI, Se, F, Cd, Cr, TDS &
TSS), limbah padat gipsum
izingedung.com
24
dan slg (Fe, Cu, Zn, NI, Pb,
As, Hg, Se, Cd).
5 Industri pembuatan
aluminium dasar (
bahan baku dari
alumina)
Semua besaran Industri pembuatan aluminium
dasar merupakan industri
pembuatan batangan
aluminium yang menggunakan
bahan baku bijih alumina yang
dilakukan melalui proses
pelebuaran, elektrolisa dan
pencetakan
Umumnya dampak yang
ditimbulkan disebabkan oleh :
Penggunaan lahan yang luas
untuk bangunan pabrik dan
fasilitas penunjang.
Kebutuhan energi relatif
besar ( + 295 ribu Mwh/hari).
Tenaga kerja sangat besar.
kebutuhan air yang sangat
besar untuk proses
pendinginan( + 17.000
m3/hari).
Potensi limbah yang
dihasilkan ( termasuk B3) :
padat (dross, pelapis bekas),
cair (air spray dengan kadar
flour tinggi dan air pendingin
mengandung minyak), gas
(H2S, NH3, NO2, SO2, & HF)
dan debu.
6 kawasan industri (
termasuk komplek
industri yang
Semua besaran Kawasn industri ( industrial
estate) merupakan lokasi yang
dipersiapkan untuk berbagai
izingedung.com
25
terintegrasi) jenis industri manufaktur yang
masih prediktif, sehingga
dalam pngembangannya
diperkirakan akan
menimbulkan berbagai
dampak penting antara lain
disebabkan :
Kegiatan grading
(pembentukan muka
tanah) dan runoff (air
larian).
Pengadaan dan
pengoperasian alat-alat
berat.
Mobilisasi tenaga kerja
(90 – 110 TK/ha).
Kebutuhan pemukiman
dan fasilitas sosial.
Kebutuhan air bersih
dengan tingkat kebutuhan
rata-rata 0,55-0,75 I/dt/ha.
Kebutuhan energi listrik
cukup besar baik dalam
kaitan dengan jenis
pembangkit ataupun trace
jaringan (0,1 Mw/ha).
Potensi berbagai jenis
limbah dan pencemaran
yang masih prediktif
terutama dalam hal cara
pengelolaannya.
Bangkitan lalulintas.
7 Industri galangan kapal
dengan sistem graving
dock
> 3000 DWT Sistem graving dock adalah
galangan kapal yang
dilengkapi dengan kolam
perbaikan dengan ukuran
izingedung.com
26
panjang 100m , lebar 40m,
kedalaman 15m dengan
sistem sirkulasi.
Pembuatan kolam graving ini
dilakukan dengan mengeruk
air laut yang dikhawatirkan
akan menyebabkan longsoran
ataupun abrasi pantai.
Perbaikan kapal berpotensi
menghasilkan limbah cair (air
ballast, pengecatan lambung
kapal dan bahan kimia B3)
maupun limbah gas dan debu
dari kegiatan sand blasting
dan pengecatan
8 Industri pesawat
terbang
Semua besaran Industri pesawat terbang
merupakan industri strategis
berteknologi tinggi yang
membutuhkan tingkat
pengamanan (security) yang
tinggi.
Dampak penting ditimbulkan
berasal dari :
Pengadaan lahan untuk
bangunan pabrik dan
landasan pacu.
Gangguan kebisingan dan
getaran.
9 Industri senjata, munisi
dan bahan peledak
Semua besaran Industri senjata, munisi dan
bahan peledak merupakan
industri yang dalam proses
produksinya menggunakan
bahan kimia yang bersifat B3,
disamping kegiatannya
membutuhkan tingkat
keamanan yang tinggi.
izingedung.com
27
10 Industri baterai kering
( yang menggunakan
bahan baku merkuri/
Hg)
Semua besaran Industri baterai kering yang
diperkirakan menimbulkan
dampak penting adalah yang
menggunakan bahan baku
merkuri (Hg), mengingat
merkuri ini bersifat B3 yang
mempunyai efek mutagenik,
teratogenik, dan karsinogenik
terhadap manusia.
Umumnya dampak yang
timbul disebabkan oleh :
Kebutuhan tenaga kerja
realtif besar.
Kebutuhan air relatif besar
baik untuk proses
(pembuatan pasta dan
pemasakan baterai)
maupun domestik (170 m3
/hari)
11 industri baterai basah
(akumulator listrik)
Semua besaran Pada umumnya proses
produksi lengkap dimulai
dari grid casting
(persiapan, peleburan dan
pencetakan timah hitam
sebagai bahan aktif sel),
lead part
Potensi berbagai jenis
limbah : padat ( sludge B3,
bekas kemasan), limbah
cair (Zn, Hg, Cr, COD,
TSS, Mn & NH3), limbah
debu dan gas, (H2S, SO2,
NOx, CO, NH3, Zn, Pb,
dan Cd), (pencetakan
bagian bagian aki dan
timah hitam), lead powder
(proses pembentukan
izingedung.com
28
bubuk Pb), pasting
(pembuatan pasta dengan
H2SO4 pekat), formating
(merupakan proses
elektrolisa) dan
assembling.
Umumnya dampak yang
ditimbulkan disebabkan oleh :
kebutuhan tenaga kerja
relatif besar.
Kebutuhan air relatif besar
(+ 270 m3/hari) baik untuk
proses maupun domestik.
Kebutuhan energi listrik
cukup besar.
Potensi limbah dari proses
produksi seperti limbah
cair (pH, TDS, Sulfat &
Pb), gas (proses finishing
dengan parameter Pb dan
formation parameter
Sulfat, sedangkan
pembakaran COx, NOx,
dan SO2), dan limbah
padat (sludge dari IPAL
dan bekas kemasan
bahan penolong)
12 Industri bahan kimia
organik dan anorganik
yang memproduksi
material yang
digolongkan Bahan
Berbahaya dan
Beracun (B3).
Semua besaran Kegiatan produksi,
penyimpanan,
pengemasan,
pengangkutan,
perdagangan dan
pembuangannya
memerlukan persyaratan
khusus.
berpotensi menimbulkan
izingedung.com
29
pencemaran udara, air
dan tanah
13 Industri pestisida
- Luas lahan atau
- Bangunan
> 1 Ha
5.000 m2
Dampak yang ditimbulkan
pada lingkungan cukup
berbahaya ( berpotensi
menimbulkan toxid limbah
B3)
Terbatasnya lahan
14 Industri pengawet yang
Menggunakan
Pestisida
- Luas lahan atau
- Bangunan
> 1 Ha
5000 m2
Dampak yang ditimbulkan
pada lingkungan cukup
berbahaya ( berpotensi
menimbulkan toxid limbah
B3)
Terbatasnya lahan
15 Industri penyamakan
kulit dan Pengawetan
kulit.
Semua besaran Dampak yang ditimbulkan
pada lingkungan cukup
berbahaya ( Limbah B3).
Penggunaan air cukup
besar.
Potensial meninbulkan
bau/pencemaran udara.
Terbatasnya lahan
16 Industri pergudangan
- Luas lahan atau
- Bangunan
> 2 Ha
10.000 m2
Potensial menimbulkan
ganguan lalulintas
Keterbatasan lahan
17 Kegiatan industri yang
tidak termasuk angka 1
s.d. 16.
Penggunaan areal:
Urban ( Metropolitan )
- Luas
> 2,5 ha
Potensial menimbulkan
gangguan lalulintas
Konflik sosial
Penurunan kualitas
lingkungan
G. Bidang Prasarana Wilayah
Kegiatan pembangunan dan pengadaan prasarana wilayah umumnya berfungsi
izingedung.com
30
untuk melayani kepentingan masyarakat. Potensi konflik yang timbul sangat
berkaitan dengan tingkat kepadatan penduduk karena umumnya membutuhkan
lahan yang luas dan seringkali mengubah tata guna lahan.
No Jenis Kegiatan Skala / Besaran Alasan Ilmiah khusus
1 Bendungan / Waduk atau
jenis Tampungan Air
lainnya:
a. Pembangunan
bendungan
- Tinggi atau
- Luas Genangan
b. Pembangunan
waduk/situ atau
tampungan air
lainnya.
- Luas tampungan
c. Peningkatan
waduk/situ atau
tampungan air
lainnya sebesar luas
- Luas tampungan
d. Perubahan
peruntukan/ fungsi
waduk/ situ atau
tampungan air
lainnya
> 5 m atau
> 10 ha
> 10 ha
> 10 ha
Semua besaran
potensi gangguan lalu
lintas yang akan timbul
pada saat kontruksi
Jumlah penduduk yang
diasumsikan tergusur
Perubahan bentang alam
yang cukup signifikan
untuk wilayah dataran
rendah
Potensi terjadinya
genangan / banjir akan
timbul
Perubahan ekosistem
2 Daerah Irigasi
a. pembangunan baru
dengan luas lahan
b. Peningkatan dengan
luas tambahan
c. Percetakan sawah,
> 100 ha
> 100 ha
Perubahan fungsi kawasan
yang ditimbulkan terhadap
tata ruang dan tata kota
cukup signifikan
Keterbatasan lahan/ ruang
izingedung.com
31
luas (perkelompok)
d. Perubahan
peruntukan/fungsi
daerah irigasi
> 50 ha
Semua besaran
3 Rawa:
a. Pengembangan
rawa:
reklame rawa untuk
kepentingan tata air.
- Luas kawasan
b. Perubahan
peruntukan/ fungsi
rawa
> 2 ha
Semua besaran
Berpotensi mengubah
ekosistem dan iklim mikro
pada kawasan tersebut
dan berpengaruh pada
kawasan di sekitarnya.
Berpotensi mengubah
sistem tata air yang ada
pada kawasan yagn luas
secara drastis.
Berpotensi mengubah
ekosistem pada kawasan
tersebut.
Perubahan fungsi kawasan
yang ditimbulkan terhadap
tata ruang dan tata kota
yang cukup signifikan
Keterbatasan lahan rawa.
Potensi genangan/ banjir
yang timbul
4 a. Pembangunan
pengaman pantai
atau perbaikan
muara sungai atau
break water atau
dihitung dengan
sejajar pantai
- panjang
b. Pembangunan
pengaman pantai
atau break water atau
jetti, dihitung dari
> 500 m
keterbatasan garis pantai
Perubahan fungsi kawasan
yang ditimbulkan terhadap
tata ruang dan tata kota
cukup signifikan
Kemungkinan abrasi/
akresi di tempat lain
izingedung.com
32
tegak lurus pantai.
- panjang
> 100 m
5 Sungai/ kali atau kanal
banjir:
a. Normalisasi Sungai/
Kali atau Kanal banjir
- Panjang atau
- Volume Galian
b. Pembangunan
Sungai / Kali atau
kanal banjir
- Panjang atau
- Volume galian
c. Pengerukan sungai
dan kegiatan
penampungan
lumpur/ pembuangan
-Volume pengerukan
d. Perubahan
peruntukan / fungsi
sungai/ kali atau
kanal banjir
> 3 km atau
> 50.000 m3
> 3 km atau
> 50.000 m3
> 50.000 m3
Semua besaran
Perubahan fungsi kawasan
yang ditimbulkan terhadap
tata ruang dan tata kota
cukup signifikan.
Keterbatasan lahan/ ruang.
Potensi terjadinya
genangan/ banjir yang
akan timbul.
Diperlukan lokasi
penampungan /
pembuangan hasil galian.
Potensi gangguan
lalulintas yang akan timbul
pada saat konstruksi
tersebut.
Kualitas hasil galian yang
buruk.
Mobilisasi alat-alat besar
dapat menimbulkan
gangguan dan dampak.
6 a. Pembangunan jalan
tol
b. Pembangunan Jalan
layang dan Subway/
terowongan
- Panjang
Semua besaran
Potensi gangguan
lalulintas yang akan timbul
pada saat konstruksi.
Potensi gangguan
terhadap jaringan utilitas
kota.
izingedung.com
33
c. Pembangunan
jembatan Toko
> 750 m
> 50 m
Keterbatasan lahan/ ruang.
Dampak kebisingan,
getaran, emisi yang tinggi,
gangguan visual dan
dampak sosial.
7 Jalan kendaran atau
jalan raya :
a. Pembangunan jalan
baru dengan
pelebaran dengan
pembebasan lahan
- Panjang atau luas
b. Peningkatan jalan
dengan pelebaran
dengan pembebasan
lahan
- panjang atau luas
c. Peningkatan jalan
dengan pelebaran
> 1 Km atau > 1
Ha
> 4 km atau >
2,5 Ha
> 4 km atau > 3
Ha
Potensi gangguan
lalulintas yang akan timbul
pada saat konstruksi.
Kepadatan penduduk
Gangguan sarana &
prasarana perekonomian
Keterbatasan lahan/ ruang
Gangguan kebisingan,
getaran, emisi, gangguan
visual dan dampak sosial
8 Persampahan:
a. Tempat
Pembuangan Akhir :
1. pembuangan
dengan sistem
controled landfill/
sanitary landfill,
dengan luas lahan
2. Open dumping
3. Didaerah pasang
surut atau rawa
atau laut atau
badan air lainnya,
Semua besaran
Semua besaran
Semua besaran
Dampak potensial berupa
pencemaran dari leachate
(lindi), udara, bau, gas
beracun, dan gangguan
kesehatan
Kualitas badan air sudah
buruk.
Keterbatasan lahan.
Pencemaran udara dari
bau yang ditimbulkan dan
pengaruh terhadap
kesehatan.
Pencemaran tanah dan air
izingedung.com
34
dengan luas lahan.
b. Pembangunan
transfer station,
kapasitas
> 1000 ton/hari
dari leacher yang
dihasilkan dan pengaruh
terhadap kesehatan.
Perubahan fungsi kawasan
yang ditimbulkan terhadap
tata ruang dan tata kota
cukup signifikan.
9 Pembangunan kawasan
perumahan/permukiman
a. Di kawasan lindung
/konservasi
b. Di kawasan padat
yang tidak tertata
dengan kepadatan
penduduk > 150
orang /Ha
- Luas/lahan
c. Di kawasan
peruntukan
perumahan/permuki
man yang dibangun
secara horizontal
- Luas lahan
d. Dikawasan yang
dibangun secara
vertikal
(rusun/apartemen):
- Luas lahan
- Jumlah lantai
- Jumlah hunian
Semua besaran
> 5 Ha
> 15 Ha
> 2 ha
> 4 lantai
Dampak sosial
pembebasan lahan dan
pemindahan penduduk.
Kepadatan penduduk
tinggi.
Perubahan fungsi kawasan
yang ditimbulkan terhadap
tata ruang dan tata kota
cukup signifikan.
Gangguan lalulintas pada
saat konstruksi.
Pemenuhan sarana dan
prasarana kota akibat
kegiatan
perumahan/permukiman
Efek pembangunan
terhadap lingkungan
sekitar (mobilisasi material
dan manusia).
izingedung.com
35
> 100 kepala
keluarga
10 AIR LIMBAH
a. Pembangunan
Instalasi Pengolahan
Lumpur Tinja
termasuk fasilitas
penunjang.
- Luas lahan
b. Pembangunan
Instalasi Pengolahan
Air Limbah (IPAL)
termasuk fasilitas
penunjang.
- Luas lahan
c. Pembangunan sistem
perpipaan air limbah,
luas
- Luas layanan
> 1 ha
> 1 ha
> 10 ha
Dampak kebauan dan
gangguan visual
gangguan lalulintas pada
saat konstruksi
Keterbatasan lahan/ruang
Perubahan fungsi kawasan
yang ditimbulkan terhadap
tata ruang dan tata kota
cukup signifikan.
Perubahan perilaku dari
sudut pandang sosial
budaya.
11 Drainase
a. pembangunan baru
drainase perkotaan
dengan pembebasan
lahan
- Panjang
b. Peningkatan drainase
perkotaan dengan
> 3 km
Gangguan lalu lintas,
kebisingan , getaran, dan
perubahan taa air
Gangguan terhadap
jaringan utilitas kota
Kepadatan penduduk.
izingedung.com
36
pelebaran dan
pembebasan lahan
- panjang
> 5 km
12 Air bersih :
a. pembangunan
jaringan distribusi
- Luas layanan
b. Pembangunan
jaringan transmisi
- Panjang
c. Instalasi pengolahan
air bersih.
- Luas
> 10 ha
> 7,5 km
> 1 ha
Keterbatasan lahan/ruang
Gangguan lalu lintas pada
saat konstruksi dan
terhadap jaringan utilitas
kota.
Persoalan keterbatasan
sumber air bersih dan
administrasi wilayah
13 Pengambilan air baku
dari danau , sungai ,
mata air atau air
permukaan lainnya.
- debit pengambilan
> 100 I/dt
Keterbatasan sumber air
terutama pada musim
kemarau dan
keseimbangan antara
kemampuan untuk mengisi
ulang.
Dampak kemungkinan
penurunan permukaan
tanah dan instrusi alir laut.
14 Pembangunan pusat
perkantoran ,
pendidikan, olahraga,
kesenian, tempat
ibadah, Pusat
perdagangan/
perbelanjaan relatif
terkonsentrasi
- Luas lahan atau
- Luas lantai
- Jumlah lantai
> 5 ha atau
> 1 ha
gangguan lalu lintas pada
tahap konstruksi dan
operasi terhadap jaringan
utilitas kota.
Keterbatasan lahan/ruang.
Perubahan fungsi kawasan
yang ditimbulkan terhadap
tata ruang dan tata kota
cukup signifikan.
Pengguanan air dan
limbah cair cukup besar.
izingedung.com
37
- Tinggi bangunan
Bangunan bawah
gedung,
- Kedalaman bangunan
> 15 lt
> 60 m
> 10 m
Gangguan terhadap tata
air pada saat kegiatan
dewatering.
15 Asphalt Mixing Plant
(AMP)
Semua besaran Transportasi angkutan.
Dampak kebisingan ,
getaran , debu dan
gangguan visual.
16 Concrete Mixing Plant
(CBP)
Semua besaran Penggunaan air yang
besar , keterbatasan
sumber air
Transportasi angkutan
Dampak kebisingan,
getaran , debu dan
gangguan visual
17 Jaringan utilitas bawah
tanah
a. Galian terbuka
- panjang dan atau
- Kedalaman
b. Pengeboran
horisontal
- Diameter
> 1 Km dan atau
> 3 m
> 1 m
Gangguan lalu lintas dan
utilitas kota.
Gangguan kebisingan,
getaran, debu dan
gangguan pandangan
visual.
Keterbatasan lahan/ruang
Kepadatan penduduk.
H. Bidang Energi Dan Sumber Daya Mineral
Pada umumnya menggunakan lahan yang cukup luas dan potensial merubah
bentang alam dan morfologi lahan. Pemulihan lingkungan akibat kegiatan
penambangan cukup sulit teruatama di perairan laut.
izingedung.com
38
No Jenis Kegiatan Skala / Besaran Alasan Ilmiah Khusus
izingedung.com
39
A
1
Pertambangan Umum
- Luas perizinan (KP)
- Atau luas daerah terbuka
untuk pertambangan
> 10 ha
> 5 ha
Dampak penting
terhadap lingkungan
antara lain : merubah
bentang alam, ekologi
dan hidrologi.
lama kegiatan juga akan
memberikan dampak
penting terhadap kualitas
udara, kebisingan,
getaran apabila
menggunakan peledak,
serta dampak dari limbah
cair yang dihasilkan
2 DST......
4 Melakukan Submarine
Tailing Disposal
Semua besaran Memerlukan lokasi
khusus dan berpotensi
menimbulkan dampak
berupa perubahan
baymetri, ekosistem,
mengganggu proses
alamiah di daerah pantai
termasuk menurunnya
produktivitas kawasan
yang dapat menimbulkan
dampak sosial dan
gangguan kesehatan
5 Melakukan pengolahan
bijih dengan proses
sianidasi
Semua besaran Menggunakan Bahan
Berbahaya dan Beracun
(B3) yang berpotensi
menimbulkan
pencemaran air
permukaan , air tanah
dan udara.
Menggunakan teknologi
pengolahan limbah yang
bertujuan untuk
izingedung.com
40
mengurangi tingkat polusi
limbah agar dapt menjadi
buangan yang ramah
lingkungan.
izingedung.com
41
B.
1.
Ketenagalistrikan
Pembangunan jaringan
transmisi
> 150 KV
keresahan masyarakat
karena gangguan
kesehatan akibat
transmisi.
Aspek sosial , ekonomi
dan budaya terutama
pada pembebasan lahan
dan keresahan
masyarakat
2 Pembangunan
PLTD/PLTG/PLTU/PLTGU
> 100 Mw Berpotensi menimbulkan
dampak pada :
Aspek fisik kimia,
terutama pada kualitas
udara ( emisi, ambient
dan kebisingan) dan
kualitas air ( ceceran
minyak pelumas, limbah
bahang, dll) serta air
tanah
Aspek sosial , ekonomis
dan budaya, terutama
pada sat pembebasan
lahan dan pemindahan
penduduk.
3 DST......
4 Melakukan Submarine
Tailling Disposal
Semua besaran Memerlukan lokasi khusus
dan berpotensi menimbulkan
dampak berupa perubahan
baymetri, ekosistem,
mengganggu proses alamiah
di daerah pantai termasuk
menurunnya produktivitas
kawasan yang dapat
menimbulkan dampak sosial
dan gangguan kesehatan.
5 Melakukan pengolahan Semua besaran Menggunakan Bahan
izingedung.com
42
bijih dengan proses
sianidasi
Berbahaya dan (B3)
yang berpotensi Beracun
yang berpotensi
menimbulkan
pencemaran air
permukaan, air tanah
dan udara.
Menggunakan teknologi
pengolahan limbah yang
bertujuan untuk
mengurangi tingkat
polusi limbah agar dapat
menjadi buangan yang
ramah lingkungan.
izingedung.com
43
B.
1.
Ketenagalistrikan
Pembangunan jaringan
transmisi
> 150 KV Menggunakan bahan
bakar Berbahaya
Beracun (B3) yang
berpotensi menimbulkan
pencemaran air
permukaan, air tanah
dan udara.
Menggunakan teknologi
pengolahan limbah yang
bertujuan untuk
mrngurangi tingkat polusi
limbah agar dapat
menjadi buangan yang
ramah lingkungan
2 Pembangunan
PLTD/PLTG/PLTU/PLTGU
> 100 Mw Berpotensi menimbulkan
dampak pada :
Aspek fisik kimia,
terutama pada kualitas
udara ( emisi, ambient
dan kebisingan) dan
kualitas air ( ceceran
minyak pelumas, limbah
bahang, dll) serta air
tanah
Aspek sosial, ekonomi
dan budaya, terutama
pada saat pembebasan
lahan pemindahan
penduduk.
3 Eksploitasi dan
pengembangan Uap
Panas Bumi dana tau
Pengembangan Panas
Bumi
> 55 Mw Berpotensi menimbulkan
dampak pada :
Aspek fisik - kimia,
terutama pada kualitas
udara (bau dan
kebisingan) dan kualitas
air.
izingedung.com
44
Aspek flora fauna.
Aspek sosial, ekonomi
dan budaya, terutama
pada pembebasan
lahan.
Pada skal ini dibutuhkan
spesifikasi khusus baik
bagi material dan desain
konstruksinya. Pada
skala ini diperlukan
quaay/burrow area yang
besar, sehingga
berpotensi menimbulkan
dampak.
Dampak pada hidrologi.
izingedung.com
45
4 Pembangunan pusat listrik
dari jenis lain (Surya,
Angin, Biomassa dan
Gambut)
> 10 Mw Membutuhkan areal yang
sangat luas.
Dampak visual
(pandang).
Dampak kebisingan.
Khusus penggunaan
gambut berpotensi
menimbulkan gangguan
terhadap ekosistem
gambut.
C.
1.
Minyak Dan Gas Bumi
Eksploitasi Migas dan
Pengembangan Produksi
di darat
a. Lapangan minyak
> 5.000 BOPD Berpotensi menimbulkam
limbah B3 dari lumpur
pengeboran.
Potensi ledakan.
Pencemaran udara, air
dan tanah.
Potensi kerusakan
ekosistem.
Pertimbangan ekonomis.
Pertimbangan sosial
ekonomi penduduk
sekitar
b. lapangan gas > 30 MMSCFD Potensi menimbulkan
limbah B3 dari lumpur
pengeboran.
Potensi ledakan.
Pencemaran udara, air
dan tanah.
Pertimbangan ekonomis.
2 Eksploitasi Migas dan
Pengembangan Produksi
di laut
a. Minyak
Semua besaran
Potensi menimbulkan
limbah B3 dari lumpur
pengeboran.
Potensi ledakan.
izingedung.com
46
b. Gas Semua besaran Pencemaran udara, air
Pertimbangan ekonomis.
Perubahan ekosistem
laut
izingedung.com
47
3 Transmisi Migas ( tidak
termasuk pemipaan di
dalam lapangan )
a. Di darat
- Panjang
- Atau diameter pipa
> 15 km
> 20 inci
Pembebasan lahan
cukup luas ( dapat lintas
kabupaten/ kota)
Pelaksanaan konstruksi
dapat meningkatkan
erosi tanah.
Ada potensi perambahan
ROW oleh kegiatan atau
aktifitas penduduk.
Tekanan operasi pipa
cukup tinggi sehingga
berbahaya apabila
melalui daerah
pemukiman penduduk.
b. Di laut Semua besaran Pemanfaatan lahan yang
tumpang tindih dengan
aktifitas nelayan
dianggap cukup luas
lintas kabupaten/ kota
juga dapat mengganggu
aktifitas nelayan.
Penyiapan area
konstruksi dapat
menimbulkan gangguan
terhadap daerah sensitif.
Pengoperasian pipa
rawan terhadap
gangguan aktifitas lalu
lintas kapal buang sauh,
penambangan pasir.
Tekanan operasi pipa
cukup tinggi sehingga
berbahaya terhadap
kegiatan/aktifitas
nelayan, tambang pasir
izingedung.com
48
dan alur pelayaran.
izingedung.com
49
4 Depot BBM dan atau
BBG
Semua besaran Pembebasan lahan
cukup luas
Penyiapan area
konstruksi dapat
menimbulkan terhadap
gangguan terhadap
daerah sensitif.
Potensi konflik sosial.
Berpotensi menghasilkan
limbah gas, padat dan
cair yang cukup besar.
5 SPBB di laut Semua besaran Pencemaran air laut
mengakibatkan
gangguan pada hidrologi
dan biota laut.
Perlu ditentukan batas
zona dalam
pengoperasian
6 Pembangunan kilang
LPG
> 50 MMSCFD Potensi konflik sosial
Merupakan industri
strategis.
Potensi dampak dari
sarana penunjang
khusus.
proses pengolahan
bahan yang berpotensi
menghasilkan limbah
yang bersifat turunan.
Berpotensi menghasilkan
limbah gas, padat dan
cair yang cukup besar.
Membutuhkan area yang
cukup luas.
7 Pembangunan kilang > 10.000 BOPD Potensi konflik sosial.
izingedung.com
50
minyak Merupakan industri
strategis.
Potensi dampak dari
sarana penunjang
khusus.
Proses pengolahan
menggunakan bahan
yang berpotensi
menghasilkan limbah
yang bersifat turunan.
Berpotensi menghasilkan
limbah gas, padat dan
cair yang cukup besar.
Membutuhkan area yang
cukup luas.
Potensi perubahan dan
gangguan sistem geo
hidrologi.
Berpotensi mengubah
ekosistem yang labih
luas.
D.
1.
Geologi Tata
Lingkungan
Pengambilan air bawah
tanah (sumur tanah
dangkal, sumur tanah
dalam)
> 10 I/dt (akuifer
dangkal/sumur
dangkal)
Potensi perubahan dan
gangguan sistem
geohidrologi.
Potensi instrusi air laut
Catatan : kegiatan tersebut
tidak perlu AMDAL apabila
digabung dengan kegiatan
induknya.
I. Bidang Pariwisata
Pada umumnya dampak penting yang ditimbulkan adalah gangguan terhadap
ekosistem, hidrologi, bentang alam dan potensi konflik sosial.
No Jenis Kegiatan Skala/Besaran Alasan Ilmiah khusus
izingedung.com
51
1 Taman Rekreasi/Wisata > 5 ha Berpotensi menimbulkan
dampak berupa gangguan lalu
lintas, aksebilitas lalu lintas,
pembebasan lahan, dan
sampah.
2 Kawasan Pariwisata Semua besaran Berpotensi menimbulkan
dampak berupa perubahan
fungsi lahan/kawasan,
gangguan lalu lintas,
pembebasan lahan, dan
sampah.
3 Hotel:
Jumlah kamar
Atau luas lahan
> 200 unit
> 2 ha
Berpotensi menimbulkan
dampak dari kegiatan
laundry, kebutuhan air
yang besar, bangkitan lalu
lintas dan sampah.
Keterbatasan lahan.
4 lapangan golf ( tidak
termasuk driving range )
Semua besaran Berpotensi menimbulkan
dampak dari penggunaan
pestisida/ herbisida,
limpahan air permukaan
(run off), serta kebutuhan
air yang relatif besar.
5 Pemanfaatan kepulauan
Seribu
Semua besaran
yang digunakan
untuk wisata
pribadi dan wisata
komersil serta
kegiatan lainnya
Daya dukung dan daya
tampung lingkungan di
wilayah ini sangat terbatas,
berpotensi merusak terumbu
karang, mangrove,
penurunan kualitas air laut
dan kuantitas air tanah.
J. Bidang Pengembangan Nuklir
Secara umum, kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan
pengembangan dan penggunaan teknologi nuklir selalu memiliki
potensi dampak dan resiko radiasi. persoalan kekhawatiran
masyarakat yang selalu muncul terhadap kegiatan-kegiatan ini juga
menyebabkan kecendrungan terjadinya dampak sosial.
izingedung.com
52
No Jenis
Kegiatan
Skala/Besaran Alasan
Ilmiah
Khusus
1 pembangunan dan
pengoperasian
instalasi nuklir non
reaktor
Semua besaran proses
produksi
menggunakan
thorium (Th)
yang memiliki
raditoksisitas
yang sangat
tinggi
K. Bidang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun (
B3 )
Kegiatan yang menghasilkan limbah B3 berpotensi menimbulkan
dampak terhadap lingkungan dan kesehatan manusia, teruatama
kegiatan yang dipastikan akan mengkonsentrasikan limbah B3 dalam
jumlah besar sebagaimana tercantum dalam tabel. Kegiatan-kegiatan
ini juga secara ketat diikat dengan perjanjian internasional (konvensi
Basel) yang mengharuskan pengendalian dan penanganan yang
sangat seksama dan terkontrol.
No Jenis Kegiatan Skala/Besaran Alasan
Ilmiah
Khusus
1. Pengumpulan,
pemanfaatan,
pengolahan
dan /atau
penimbunan
Semua kegiatan yang
bersifat jasa pelayanan,
komersial, menetap dan
mengelola berbagai jenis
dan sifat limbah B3 (tidak
Lihat
penjelasan
diatas
izingedung.com
53
limbah Bahan
Berbahaya dan
Beracun (B3)
sebagai
kegiatan utama
termasuk kegiatan skala
kecil seperti pengumpulan
minyak pelumas bekas,
minyak kotor dan “slop oil”
pemanfaatan timah dan
“flux solder”)
L. Bidang rekayasa Genetika
Kegiatan – kegiatan yang menggunakan hasil rekayasa genetika
berpotensi menibulkan dampak terhadap kesehatan manusia dan
keseimbangan ekosistem.
No Jenis Kegiatan Skala/Besaran Alasan Ilmiah Khusus
1 Introduksi jenis-
jenis tanaman,
hewan, dan jasad
renik produk
bioteknologi hasil
rekayasa genetika
Semua besaran Lihat penjelasan
diatas
2 Budidaya produk
bioteknologi hasil
rekayasa genetika
Semua besaran Lihat penjelasan
diatas
Daftar Istilah
m = meter
m2 = meter persegi
m3 = meter kubik
km = kilometer
km2 = kilometer persegi
ha = hektar
l = liter
dt = detik
kw = Kilowatt
Kwh = kilowatt hour
izingedung.com
54
KV = kilovolt
Mw = megawatt
Mwh = megawatt hour
Kcal = kilocalorie
TBq = Terra Becquerel
Ci = Curie
BOPD = Barrel oil per day = minyak barrel per hari
MMSCFD = million metric square cubic feet per day = juta metrik
persegi kaki kubik per hari
LWS = low water sea = dibawah permukaan laut
DWT = dead weight tonnage = bobot mati
KK = kepala keluarga
TK = tenaga kerja
KP = kuasa pertambangan
ROM = raw of material = bahan mentah
LPG = Liquiefied Petroleum Gas = gas minyak bumi yang
dicairkan
LNG = Liquiefied Natural Gas = gas alam yang dicairkan
ROW = right of way = daerah milik jalan (damija)
BOD = bioligical oxygen demand = kebutuhan oksigen biologis
COD = chemical oxygen demand = kebutuhan oksigen kimiawi
DO = dissolved oxygen = oksigen terlarut
TSS = total suspended solid = total padatan tersuspensi
TDS = total dissolved solid = total pdatan terlarut
AKDP = Antar Kota Dalam Propinsi
AKAP = Antar Kota Antar Propinsi
BBM = Bahan Bakar Minyak
BBG = Bahan Bakar Gas
SPBB = Stasiun Pengisian Bahan Bakar Bunker
izingedung.com
55
GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS
IBUKOTA JAKARTA,
SUTIYOSO
izingedung.com