i
KEPEMIMPINAN TGKH ZAINUL MAJDI DALAM PERSPEKTIF SIYASAH ISLAMIYAH
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Syari’ah Dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Strata Satu Dalam Ilmu Hukum Islam
OLEH :
MUH. SHOLIHIN 07370018
JINAYAH SIYASAH FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2011
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:
Nama : Muh Sholihin
NIM : 07370018
Jur. Prodi : Jinayah Siyasah
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang saya buat ini benar
merupakan hasil karya sendiri dan didalamnya tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu perguruan
manapun. Sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
orang lain yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini da
apabila di kemudian hari terbukti terdapat duplikasi dan ada pihak lain yang merasa
dirugikan dan menuntut, maka saya akan bertanggung jawab dan menerima segala
konsekuensi yang menyertainya.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dan dapat digunakan
sebagaimana mestinya.
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.
ii
SURAT PERNYATAAN
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:
Muh Sholihin
07370018
: Jinayah Siyasah
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang saya buat ini benar
merupakan hasil karya sendiri dan didalamnya tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu perguruan
manapun. Sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
orang lain yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Selanjutnya
di kemudian hari terbukti terdapat duplikasi dan ada pihak lain yang merasa
dirugikan dan menuntut, maka saya akan bertanggung jawab dan menerima segala
konsekuensi yang menyertainya.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dan dapat digunakan
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang saya buat ini benar-benar
merupakan hasil karya sendiri dan didalamnya tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu perguruan tinggi
manapun. Sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
orang lain yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara
disebutkan dalam daftar pustaka. Selanjutnya
di kemudian hari terbukti terdapat duplikasi dan ada pihak lain yang merasa
dirugikan dan menuntut, maka saya akan bertanggung jawab dan menerima segala
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dan dapat digunakan
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta FM
SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI
Kepada: Yth. Bapak Dekan Fakultas Syari’ahUIN Sunan Kalijaga Di Yogyakarta Assalamu’alaikum Wr. Wb Setelah membaca, meneliti, dan mengoreksi serta menyarankan perbaikan seperlunya, maka kami berpendapat bahwa skripsi saudara: Nama : Muh. Sholihin NIM : 07370018 Judul : “ Kepemimpinan Tgkh Zainul Majdi
Islamiyah”
sudah dapat diajukan Siyasah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu dalam Ilmu Hukum Islam.Dengan ini kami mengharapakan agar skripsi saudara tersebut dapat segera dimunaqasyahkan. Untuk itu kami ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
iii
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta FM-UINSK-BM
SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI
Bapak Dekan Fakultas Syari’ah dan Hukum
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Setelah membaca, meneliti, dan mengoreksi serta menyarankan perbaikan seperlunya, maka kami berpendapat bahwa skripsi saudara:
Kepemimpinan Tgkh Zainul Majdi dalam Perspektif Siyasah
kepada Fakultas Syari’ah dan Hukum Jurusan Siyasah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai salah satu
untuk memperoleh gelar sarjana strata satu dalam Ilmu Hukum Islam.Dengan ini kami mengharapakan agar skripsi saudara tersebut dapat segera dimunaqasyahkan. Untuk itu kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Yogyakarta, 6 Rabiul Akhir 12 Maret 2011
BM-05-03/RO
Setelah membaca, meneliti, dan mengoreksi serta menyarankan perbaikan
Siyasah
Jurusan Jinayah Siyasah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai salah satu
untuk memperoleh gelar sarjana strata satu dalam Ilmu Hukum Islam. Dengan ini kami mengharapakan agar skripsi saudara tersebut dapat segera
Rabiul Akhir 1432 H 2011 M
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta FM
SURAT
Kepada: Yth. Bapak Dekan Fakultas Syari’ahUIN Sunan Kalijaga Di Yogyakarta Assalamu’alaikum Wr. Wb Setelah membaca, meneliti, dan mengoreksi serta menyarankan perbaikan seperlunya, maka kami berpendapat bahwa skripsi sau Nama : Muh. Sholihin NIM : 07370018 Judul : “Kepemimpinan
Islamiyah”
sudah dapat diajukan Siyasah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu dalam Ilmu Hukum Islam.Dengan ini kami mengharapakan agar skripsi saudara tersebut dapat segera dimunaqasyahkan. Untuk itu kami ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb
iv
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta FM-UINSK-
SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI
Yth. Bapak Dekan Fakultas Syari’ah dan Hukum
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Setelah membaca, meneliti, dan mengoreksi serta menyarankan perbaikan seperlunya, maka kami berpendapat bahwa skripsi saudara:
“Kepemimpinan TGKH Zainul Majdi dalam Perspektif Siyasah
kepada Fakultas Syari’ah dan Hukum Jurusan Siyasah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu dalam Ilmu Hukum Islam.Dengan ini kami mengharapakan agar skripsi saudara tersebut dapat segera dimunaqasyahkan. Untuk itu kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Yogyakarta, 6 Rabiul Akhir 12 Maret 2011
-BM-05-03/RO
Setelah membaca, meneliti, dan mengoreksi serta menyarankan perbaikan
Siyasah
Jurusan Jinayah Yogyakarta sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu dalam Ilmu Hukum Islam. Dengan ini kami mengharapakan agar skripsi saudara tersebut dapat segera
Rabiul Akhir 1432 H 2011 M
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Pengesahan Skripsi/Tugas Akhir ;
Skripsi/Tugas akhir dengan judul : “
Yang dipersiapkan dan disusun oleh, Nama Nim Telah dimunaqasyahkan pada Nilai munaqosyah Dan dinyatakan telah diterima oleh Fakultas Syari’ah dan Hukum Program Studi Jinayah Siyasah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
v
niversitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta UIN.02/k.JS.SKR
Pengesahan Skripsi/Tugas Akhir ;
Skripsi/Tugas akhir dengan judul : “Kepemimpinan TGKH Zainul Majdi Perspektif Siyasah Islamiyah )”
Yang dipersiapkan dan disusun oleh, : Muh Sholihin : 07370018
Telah dimunaqasyahkan pada tanggal : 18 Juni 2011 : A-
Dan dinyatakan telah diterima oleh Fakultas Syari’ah dan Hukum Program Studi Jinayah Siyasah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
SKR/38 /10
TGKH Zainul Majdi dalam
Dan dinyatakan telah diterima oleh Fakultas Syari’ah dan Hukum Program Studi
vi
MOTTO
Jangan Lihat Masa Lampau Dengan
Penyesalan, Jangan Pula Lihat Masa Depan
Dengan Ketakutan, Pantang Menyerah Terus Kedepan
Untuk Meraih Impian.
vii
PERSEMBAHAN
Aku persembahkan skripsi ini untuk:
Bapak dan Inak Tuanku
yang telah memberikan kepercayaan dan kasih sayang, serta selalu memberi kebebasan kepadaku untuk menjalani kehidupan dan pendidikan yang mulia ini dan selalu memberikan Doa, dorongan, baik moril maupun materiil.
Kepada kakakku h yusup abdl gani mutawali halimah patimah h
mustajab ali terimakasih atas do’a dan dukungannya.
Keluarga Besar dan saudara-saudariku.
Almamaterku, UIN SunanKalijaga Yogyakarta.
viii
ABSTRAK
Masalah yang diangakat dalam penelitian ini yakni pandangan islam mengenai karakter pemimpin suatu daerah/Negara. Dalam hal ini pola-pola kepemimpinn yang dijalankan oleh Tuan Guru KH. Zainul Majdi apakah telah sesuai dengan yang di gariskan oleh syari’at dan yang telah dicontohkan oleh Rasulullah yang memiliki karakter kepemimpinan dalam suatu negara. Tujan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola kepemimpinan Tuan Guru KH Zainul Majdi dalam perspektif Siyasah Islamiyyah.
Metodologi penelitan yang di gunakan dibedakan menurut jenis penelitan. Jenis penelitan yang digunakan adalah penelitan lapangan (field research) dan Pembahasan dalam penelitian ini bersifat ekploratif, yaitu memaparkan respon Tuan Guru KH Zainul Majdi dan pendapat masyarakat Lombok terhadap pola kepemimpinannya. Sumber data pada penelitian ini merupakan data primer yang dan data sekunder.
Hasil penelitian ini menunjukan Kiprah politik TGBKH. M. Zainul Majdi sesungguhnya amat mulia dan luar biasa, sebab demi ishlahul ummah ia melangkah ke jalur perjuangan syariah. Sepak terjang politik Tuan Guru Bajang tampak jelas lewat pandangannya yang luas mengenai politik, bahwa sesungguhnya seluruh wilayah kehidupan adalah wahana untuk dakwah, termasuk wilayah politik. Langkah dan spirit pergerakan Tuan Guru Bajang sebagai tokoh ulama yang berkiprah dan mengabdikan diri dalam usaha dakwah mulai hadir ditengah-tengah masyarakat NTB sejak tahun 1999. Kiat utama yang ditekuninya ialah membangun pencerahan keagamaan dan paradigma terhadap masyarakat dan dakwah. Tuan Guru Bajang dikenal oleh seluruh lapisan masyarakat melalui interaksi sosial yang ia bangun secara massif dan intensif dan menjadikannya demikian dekat dengan masyarakat. Ikatan itu bukan hanya bersifat transaksional melainkan lebih bermuatan pada ikatan emosianal dan bersifat paternalistik, yakni layaknya antara anak dengan bapak. Aktivitas sosial dan keagamaan TGBKH. M. Zainul Majdi lakukan dengan berdakwah, pendampingan sosial, dan kerja-kerja sosial lainnya untuk kemaslahatan umat. Masyarakat NTB memberikan beliau julukan sebagai fajar kebangkitan syariah di belahan timur Indonesia.Pemberian penghargaan itu rasanya tidak berlebihan karena selain cerdas, intelek, negarawan, dan ulama kharismatik, beliau juga sangat terhirmat dimata masyarakat. Ada dua hal yang membuat TGB menjadi orang yang sangat dihormati, yakni kesalehan individu dan kesalehan sosial.
ix
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN
Pedoman transliterasi Arab-Latin dalam penelitian ini menggunakan
pedoman trasliterasi dari keputusan bersama Menteri Agama RI dan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan RI no. 150 tahun 1987 dan no. 0543 b/U/1987. Secara
garis besar uraiannya adalah sebagai berikut:
1. Konsonan Tunggal
Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan
Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan ا
ba’ B Be ب
ta’ T Te ت
sa’ Sׂ ث es (dengan titik di atas)
Jim J Je ج
ha’ h ha (dengan titik di bawah) ح
kha’ Kh ka dan ha خ
Dal D De د
Zal ś zet (dengan titik di atas) ذ
ra’ R Er ر
Zai Z Zet ز
Sin S Es س
Syin Sy es dan ye ش
sad s es (dengan titik di bawah) ص
dad d de (dengan titik di bawah) ض
ta’ t te (dengan titik di bawah) ط
za’ z zet (dengan titik di bawah) ظ
ain ‘ koma terbalik di atas‘ ع
- Gain G غ
- fa‘ F ف
- Qaf Q ق
- Kaf K ك
- Lam L ل
x
- Mim M م
- Nun N ن
- Wawu W و
- ha’ H ه
Hamzah ’ Apostrof ء
- ya’ Y ي
2. Konsonan rangkap karena syaddah ditulis rangkap
!"#$%&' Muta‘aqqidain
‘ (#ة Iddah
3. Ta' Marb ūt ah diakhir kata
a. Bila mati ditulis
Hibah ه+*
*",- Jizyah
b. Bila dihidupkan berangkai dengan kata lain ditulis
Ni‘matullāh 1%0* ا.
Zakātul-fit زآ7ة ا3456 ri
4. Vokal Tunggal
Tanda Vokal Nama Huruf Latin Nama
----َ-- Fathah A A
----ِ-- Kasrah I I
----ُ-- Dammah U U
xi
5. Vokal Panjang
i. Fathah dan alif ditulis ā
Jāhiliyyah -7ه=>*
ii. Fathah dan ya mati ditulis ā
>%?" Yas‘ā
iii. Kasrah dan ya mati ditulis i>
@A'د Maji>d
iv. D ammah dan wawu mati ditulis ū
3C Furūdوض
6. Vokal-vokal Rangkap
1. Fathah dan ya mati ditulis ai
DEF<G Bainakum
2. Fathah dan wawu mati ditulis au
HI Qaulل
7. Vokal-vokal yang berurutan dalam satu kata, dipisahkan dengan
apostrof
D&1أأ A’antum
DK3EL نM La’in Syakartum
8. Kata sandang alif dan lam
a. Bila diikuti huruf qamariyah ditulis al-
xii
Al-Qur’ān ا6$3ان
Al-Qiyās ا6$>7س
b. Bila diikuti huruf syamsiyyah ditulis dengan menggandakan huruf
syamsiyyah yang mengikutinya serta menghilangkan huruf al.
’As-samā ا6?70ء
N0O6ا Asy-syams
9. Huruf Besar
Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal, dalam
transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang berlaku
dalam EYD, diantara huruf kapital digunakan untuk menuliskan huruf awal, nama
diri dan permulaan kalimat. Bila nama diri itu didahului oleh kata sandang, maka
yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf
awal kata sandang.
10. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat
Ditulis menurut penulisannya
śawi al-furūd ذوى ا356وض
*F?6اه\ ا Ahl as-sunnah
xiii
KATA PENGANTAR
بسم اهللا الرمحن الرحيم
احلمد هللا حنمده و نستعينه ونستغفره ونعوذ باهللا من شرورانفسنا ومن سيئات اعمالنا
والصالة والسالم على رسول اهللا وعلى اله و صحبه ومن دعا بدعوته واهتدى داه
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul: “pola kepemimpinan TGKH Zainul Majdi dalam perspektif siayasah
islamiyah”. Sholawat dan salam tak lupa penulis tujukan kepada tauladan kita Nabi
Agung Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah ke zaman
pencerahan.
Dalam tahap penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dorongan
berbagai pihak. Pertama-tama penulis ucapkan terimakasih kepada pihak yang
secara langsung maupun tidak langsung telah membantu baik berupa moril maupun
materiil sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Selain itu, penulis
menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Musa As’arie. selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga Yogyakarta.
2. Bapak Prof. Dr. Yudian Wahyudi, MA.,Ph.D selaku dekan Fakultas
Syari’ah dan Hukum
3. Bapak M. Nur. M.Ag selaku ketua jurusan Jinayah Siyasah
4. Bapak Subaidi, S.Ag. M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Jinayah Siyasah
5. Bapak Drs. Ocktoberrinsyah, M.Ag. selaku penasehat akademik
6. Dr. Ahmad Yani Anshori, selaku pembimbing satu
7. Bapak Drs. M.Rizal Khosim, M.Si. selaku pembimbing dua
8. Dr. Ahmad Yani Ansohori selaku dosen penguji pada sidang Munaqashah.
9. Seluruh Ibu dan Bapak dosen dan karyawan jurusan Jinayah Siyasah.
10. Seluruh Staf akademik Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Suka
xiv
Yogyakarta.
11. Seluruh staf perpustakaan atas bantuannya dalam pencarian literatur selama
penulis mengikuti pendidikan
12. Perwakilan pihak masyarakat lombok khususnya, terimakasih atas
kerjasama dan wawancaranya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini. semoga Allah SWT akan membalas semua kebaikan bapak, Amien,,,
13. Pengadilan Agama Kab. Sleman dan DPRD DIY terimaksih atas
kerjasamanya sehingga penyusun lancar dalam melaksanakan PKL.
14. Dinas pendidikan kota Yogyakarta, khususnya di dinas pendidikan tinggi.
15. Gubernur DIY, Bpk. Sri Sultan Hamengkubuwono IX.
16. Teman-temanku di PMII UIN, tetep semangat
17. Rasa terima kasih yang tiada tara penulis sampaikan kepada Bapak dan
Naktuan tercinta yang telah memberikan do’a, dukungan serta pengorbanan
baik berupa moril maupun materiil dengan segala ketulusan, kesabaran dan
keikhlasan kepada penulis selama menempuh pendidikan dari Taman
Kanak-kanak hingga sampai di perguruan tinggi.
18. kepada kakakku H.Yusup,Abd Gani,Mutawali,Halimah,patimah,Mustajab
ali.dan Nurul aini terimakasih atas dukungan dan hiburannya selama penulis
merasa dropp selalu ada menemani.
19. kepada seluruh sahabatku jurusan JS, dan kelas JS A 2007. Pada
khususnya, jangan pernah putus silaturahmi kita hanya karena terhalang
jarak dan waktu, aku akan sangat merindukan kalian semua.
20. Temenku di JS club 2007 (Deky awaludin,samsul Hadi, Mahsun,Romy
Pauzi,Zainul islam,Azam,Semoga kita tetep kompak selalu.
21. Sahabat Sahabat di asrama Sandy ega, satria, pahrul rosi, aryo,hifni,
trimakasih atas dukungan dan semangatnya.
22. Kakek dan nenekku, semoga kalian di berikan tempat yang layak di isi
Allah SWT
23. Untuk seseorang yang ada dihatiku dan menginspirasi penulis, hingga
penulis mampu melewati dan menjalani proses kedewasaan dalam
kehidupan ini, “Kau adalah yang terindah yang pernah ku miliki”.
xv
24. Semua pihak yang telah membantu, baik secara langsung maupun tidak
langsung yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
semoga atas bantuan dan jerih payah yang diberiakannya dibalas Allah
SWT dengan balasan yang sebesar-besarnya. Akhir kata, penulis menyadari bahwa
“tidak ada manusia yang sempurna”, masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu
penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Mudah-mudahan skripsi yang
sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak. Amien.
Yogyakarta, 6 Rabiul Akhir 1432 H
12 Maret 2011 M
Penulis
Muh Sholihin
07370018
xvi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
SURAT PERNYATAAN ................................................................................. ii
SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI .............................................................. iii
PENGESAHAN SKRIPSI .............................................................................. iv
MOTTO ........................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ........................................................................................... vi
ABSTRAK ..................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................. viii
PEDOMAN TRANSLITERASI ..................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ................................................................... ...................1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 3
.....................................................................................
C. Tujuan dan Kegunaan penelitian .......................................................... 3
D. Telaah Pustaka ..................................................................................... 3
E. Kerangka Teoritik ................................................................................ 6
F. Metode Penelitian .............................................................................. 13
G. Sistematika Pembahasan .................................................................... 16
BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KEPEMIMPINAN .....................17
A. Pengertian Pola Kepemimpinan ......................................................... 17
B. Pola Hubungan Masyarakat dan Pemimpin Di Lombok ..................... 27
C. Profil TGKH Zainul Majdi ....................................................................37
D. Jenjang Karir Kepemimpinan TGKH Zainul Majdi..............................43
BAB III POLA KEPEMIMPINAN ....................................................................47
A. Pemahaman TGKH Zainul Majdi dalam Kepemimpinan .................... 35
xvii
B. Kebijakan dalam Kepemimpinan.........................................................58
BAB IV KEPEMIMPINAN TGKH ZAINUL MAJDI .....................................64
A. Sebagai Kepala Pemerintahan.............. ................................................. 64
B. Sebagai Kepala Agama...... ................................................................... 91
C. Respon Masyarakat Terhadap Kepemimpinan Zainul majdi................ 99
BAB V PENUTUP...............................................................................................102
A. Kesimpulan ........................................................................................ 102
B. Saran-saran ......................................................................................... 104
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………..
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu doktrin Islam adalah bahwa Islam yang diturunkan
Allah melalui Nabi Muhammad telah menegaskan dirinya sebagai agama
sempurna dan Nabi Muhammad dituskan sebagai Nabi penutup. Sementara itu,
wahyu terbatas oleh ruang dan waktu dan Nabi Muhammad hidup serta wafat
dalam satu pase masa tertentu, sementara zaman terus berubah dan berkembang.
Mungkinkah sesuatu ajaran yang terbatas dengan ruang dan waktu dapat
menjawab kebutuhan hidup manusia sepanjang zama. Untuk hal ini para ulama
memberikan jawaban. Kesempurnaan Islam mencakup dua makna yang berkaitan,
universal dan komprehenship atau syumul dan mutakaamil. Universalitas Islam
meniscayakan bahwa Islam kompatibel untuk setiap zaman dan tempat, sedang
komprehensivitas Islam meniscayakan Islam dapat menjawab dan menjadi solusi
atas setiap permasalahan yang muncul dari segala aspek kehidupan.
Al-Quran dan Hadits Nabi mencakup esensi setiap permasalahan baik yang
telah terjadi, sedang maupun yang akan terjadi. Sebagaimana dikatakann oleh
Imam Asy Syafi'i, "tidak ada sesuatu yang terjadi kepada pemeluk agama Allah
melainkan pada Kitabullah telah ada dalilnya melalui jalan petunjuk padanya”.1
Dengan kerangka berfikir di atas, setiap muslim berkeyakinan bahwa setiap
1 Ibnul Qayyim Al Jauziyah, Al Thuruq al Hukmiyah fi Siyâsat al Syar'iyah, tahqiq Basyir
Muhammad Uyun, (Damascus: Matba'ah Dar Al Bayan, 2005), hlm. 10.
1
2
permasalah dalam hidupnya adalah bagian dari ajaran Islam. Salah satu aktifitas
kehidupan manusia dalam bermasyarakat adalah berpolitik atau siyasah. Karena
Islam itu mengatur setiap kehidupan termasuk berpolitik, maka berpolitik pun ada
batasan-batasan syariatnya, sehingga melahirkan istilah Siyasah Syariyah atau
politik syariat.
Politik dalam Islam dimaknai sebagai salah satu cara untuk beribadah
kepada Allah, sehingga dalam pandangan ini politik memiliki nilai-nilai
spritualitas. Kepemimpinan politik dalam Islam dimaknai sebagai kepemimpinan
dua dimensi yaitu dunia dan akhirat, sebagaimana yang ditunjukkan oleh seorang
kiyai yang kasrismatik yang mampu menduduki tonggak kepemimpinan kepala
daerah NTB, yaitu Tuan Guru KH. Zainul Majdi. Dia senantasa
menggambungkan pola kepemimpinannya untuk kepentingan duniawi dan
ukhrawi, Islam dan negara adalah ibarat dua saudara kembar, Islam adalah aqidah
spiritual dan aqidah siyasah sekaligus. “Karena itu Imam Ghazali mengatakan
Dalam kitabnya, Al Iqtishod fi Al I’tiqod, bahwa agama dan kekuasaan adalah dua
saudara kembar. Dikatakan pula bahwa agama adalah pondasi (asas) dan
kekuasaan adalah penjaganya. Segala sesuatu yang tidak berpondasi niscaya akan
roboh dan segala sesuatu yang tidak berpenjaga niscaya akan hilang lenyap”.
Berangkat dari uraian diatas penulis ingin menela’ah bagaimanakah Islam
memandang karakter pemimpin suatu daerah/negara, apakah pola-pola
kepemimpinn yang dijalankan oleh Tuan Guru KH. Zainul Majdi, telah sesuai
dengan yang telah di gariskan oleh syari’at dan yang telah dicontohkan oleh
Rasulullah yang memiliki karakter kepemimpinan dalam suatu negara.
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
Bagimanakah pola kepemimpinan Tuan Guru KH Zainul Majdi dalam
perspektif Siyasah Islamiyyah.
C. Tujuan Dan kegunaan
Sesuai dengan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan
dan kegunaan penelitian ini adalah:
1. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pola kepemimpinan Tuan Guru KH Zainul Majdi
dalam perspektif Siyasah Islamiyyah.
2. Kegunanan Penelitian
a. Mendeskripsikan pola kepemimpinan Tuan Guru KH Zainul Majdi dalam
perspektif Siyasah Islamiyyah
b. Memberikan sumbangsih pemikiran dikalangan akademisi bagi para
peneliti pola kepemimpinan.
D. Kajian Pustaka
Penelitian mengenai pola kepemimpinan telah banyak dilakukan, namun
begitu, sepanjang pengamatan yang penyusun lakukan, kajian atau studi mengenai
pola kepemimpinan Tuan Guru KH Zainul Majdi dalam perspektif Siyasah
Islamiyyah belum penyusun ketemukan.
4
Tuan Guru KH Zainul Majdi adalah tokoh kiyai NTB yang berintelektual
moderen dan karismatik menarik untuk ditelaah. Karenanya sudah sewajarnya jika
ada banyak orang yang ingin meneliti lebih dalam baik dalam pemikiran,
pendapat-pendapat ataupun dari segi/perilakunya. Namun hingga saat ini dari
sekian banyak kajian tentang politik/kepemimpinan, sepengetahuan penyusun
belum terdapat satu kajian yang secara spesifik menfokoskan pada studi terhadap
pola kepemimpinan Tuan Guru KH Zainul Majdi terutama yang berkaitan dengan
ide-ide keIslamannya (Siyasah) seperti yang menjadi pokok masalah dalam
skripsi ini.
Ada beberapa literatur yang membahas peran sosok Tuan Guru sebagai
pencetak pejuang, salah satunya buku yang ditulis oleh Abdul Hayyi Nu’man2.
Dalam bukunya yang memberikan penjelasan bahwa dalam perjuangan
membebaskan Bangsa dan rakyar Indonesia khususnya masyarakat Lombok dari
kebodohan Tuan Guru KH Zainul Majdi mejadikan Madrasah NWDI dan NBDI
sebagai pusat pergerakan dan pengkaderan pejuang. Disamping itu Tuan Guru
adalah tokoh panutan yang sangat berpegaruh karena kearifan, kebijaksanaan dan
perjuangannya menjadikan masyarkat lombok terbebas dari penjajahan
intelektual.
Selain itu ada lagi buku berjudul “Pemenangan Pemilu & Pilkada (Belajar
dari masa lalu untuk hari ini dan esok), buku yang khusus dipersembahkan untuk
pengurus, kader dan simpatisan Partai Keadialan Sejahtera ini berisi dengan hal-
hal yang berkenaan dengan persiapan menghadapi pemilu 2008 yang
2Abdul Hayyi Nu’man, Riwayat Hidup dan Perjuangan TGKH. M. Zainuddin Abdul Majid. (Pancor : PBNW, 1999).
5
memenngkan sosok kiyai yang mempunyai intelektualitas tinggi dalam
menjalankan amanah negara.
Karya lainnya datang dari Maziaturrahman dalam sekripinya yang
berjudul kaderisasi kepemimpinan di tubuh organisasi Nahdlatul Wathan, dalam
sekripsi ini di bahas bahwa pemimpinan merupakan suatu tonggak dalam sebuah
organisasi, yang merupakan penggerak dan penerus perjuang dari amanah
pemimpin sebelumnya. Karena itulah di butuhkan sebuah kaderisasi untuk
mencetak seorang pemimpin yang mampu meneruskan amanah dan perjuangan
organisasi.
Sudah satu kajian yang lengkap dan signifikan tentang politik adalah
skripsi yang ditulis oleh umarudin yaitu”demokrasi dalam diskursus intelektual
sunni; studi pemikiran M. Amin Rais dan abdurrahman wahid ”Skripsi ini
membahas secara panjang lebar tentang pemikiran kedua tokoh tersebut, akan
tetapi hanya terfokus pada kajian paradikma dan visi pemikiran keduanya sebagai
representasi intelektual sunni Indonesia modern.3
Kajian terhadap kepemimpinan dalam buku karangan Aris Saefullah
dakwah kultural-stuktual. Buku ini membahas masalah model dakwah melalui
pendekatan sturuktual, yang kemudian dihubungkan dengan pola pendekatan
sebagai seorang pemimpin ummat. Jadi buku ini lebih komprehensif dari kedua
model dakwah tersebut. Sementara itu yang penyusun lakukan disini adalah kajian
atau studi yang mengkomparasikan pola kepemimpinan Baik kepemimpinan yang
3 Umaruddin, “Demokrasi dalam Diskursus Intelektual Sunni:Studi pemikiran M. Amien
Rais dan Abddurrahman Wahid”Fakultas Syariah, IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (1998).
6
berkaitan dengan partai politik yang di pimpin, dan kepemimpinan kaitannya
dengan ummat konsituennya, dengan mengunakan pendekatan normatif (siyasah).
Penelitian ini penyusun dari penelitin-penelitin sebelumnya sehingga akan
menambah khzanah keilmuan yang sudah ada.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilacak tersebut, baik dari buku-
buku yang dipaparkan maupun karya ilmiah tentang kajian atau studi mengenai
pola kepemimpinan Tuan Guru KH Zainul Majdi dalam perspektif Siyasah
islamiyyah belum penyusun ketemukan. tidak ditemukan adanya kesamaan obyek
penelitian. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa penelitian ini orisinil dan
bukan merupakan duplikasi dari penelitian sebelumnya.
E. Kerangka Teoritik
1. Pengertian Kepemimpinan
Berbicara mengenai kepemimpinan memang sangat menarik dan dapat
dimulai dari sudut mana saja akan terlihat. Kepemimpinan dari waktu ke waktu
kepemimpinan menjadi perhatian manusia dan membuat banyak perdebatan
dikalangan umat, baik antar umat Islam sendiri maupun umat Islam dengan umat
agama lainya. Ada yang berpendapat masalah kepemimpinan itu sama tuanya
dengan sejarah manusia. Kepemimpinan dibutuhkan manusia karena adanya suatu
keterbatasan dan kelebihan-kelebihan tertentu pada manusia.4 Di satu pihak
manusia terbatas kemampuannya untuk memimpin, di pihak lain ada orang yang
mempunyai kelebihan kemampuan untuk memimpin dan kepemimpinan.
4Thoha, Kepemimpinan Dalam Manajemen Suatu Pendekatan Perilaku (Jakarta:Raja
Grafindo,1983), hlm. 3.
7
Berbagi teori kepemimpinan dapat ditemukan dalam banyak literatur,
tergantung dari sudut mana seseorang memandang kepemimpinan itu sesuai
dengan bidang kajiannya ataupun dimana kepemimpinan tersebut diterapkan.
Untuk mengetahui pengertian tentang kepemimpinan, maka beberapa
penjelasan diantaranya:
a. Ordway tead dalam bukunya “The Art Of Leadership” menyatakan
sebagi berikut: kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi bagi mana
cara yang diingikan 5
b. Howard H. Hoyt dalam bukunya “Aspeect Of Modern Public
Administration” menyatakan: kepemimpinan adalah seni untuk
mempengaruhi tingkah manusia, untuk membimbing orang.6
c. Kepemimpinan menurut Prof. Kimbal Young adalah bentuk dominasi
didasari kemampuan pribadi, yang sanggup mendorong atau mengajak
orang lain berbuat sesuatu.7
d. George R Terry berkata dalam Principle Of Management, Kepemimpinan
adalah kegiatan mempengaruhi orang-orang agar mereka suka berusaha
untuk mencapai tujuan kelompok,8 Definisi yang hampir sama
dikemukakan oleh horol Koontz yang dikutip Manullang, menyatakan
bahwa kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang-orang sehingga
5 Kartini kartono, pemimpinan dan kepemimpinan. Apakah Pimpinan Abnormal itu?
(Jakarta, CV Raja wali, 1992), hlm 49 6 Ibid., 34 7 Ibid., hlm. 50. 8 Ibid., hlm. 49.
8
mereka akan berusaha mencapai tujuan kelompok dengan kemauan dan
antusias.9
Berdasarkan pejelasan di atas dapat ditarik benang merahnya bahwa
kepemimpinan adalah proses memepngaruhi orang lain untuk melakukan sesuatu
dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Apabila dicermati lebih jauh terdapat
beberapa kata kunci yang merujuk pada konsep kepemimpinan, yakni
mempengaruhi kegiatan seseorang atau kelompok demi tujuan tertentu. Secara
lebih spesifik yaitu mempengaruhi dalam hubungan dengan konsep
kepemimpinan, kata “mempengaruhi” bisa dikatakan sebagai seni, artinya untuk
membuat orang lain mau mengikuti kehendak pemimpin maka diperlukan gaya
atau bentuk atau cara tertentu. Dengan demikian agar kepemimpinan dapat
berjalan efektif dan efisien diperlukan gaya, variasi, dan style kepemimpinan
untuk memepngaruhi perilaku pengikut-pengikutnya.
2. Kepemimpinan Dalam Perspektif Islam
Dalam ajaran Islam ada istilah Khalifah Fil-Ardhi yang perarti mengambil
peran sebagai pemimpin dalam kehidupan dimuka bumi ini. Kepemimpian dalam
Islam menurut Toto Tasmara adalah kemampuan untuk mengambil posisi
sekaligus memainkan peran ( role ) sebagi kehadiran dirinya memberi pengarah
pada linkungannya. Dengan demikain Islam menempatkan masalah
kepemimpinan sebagai masalah yang sangat penting. Oleh karena itu sebagai
9 M. Manulang, Manajemen Personalia. (Jakarta: Ghlmia Indonesia,1985), hlm.232.
9
umat Islam wajib ain mengikuti petunjuk Islam dalam memilih seorang
pemimpin.10
a. Kriteria Kepemimpinan Menurut Islam
Pemimpin haruslah orang yang beriman, sebagai mana Allah dalam surat An- Nisa 144:
$κ‰'≈ƒ %!# (#θΖΒ# ω (#ρ‹‚G? �≈3ø9# !$ŠÏ9÷ρ& ÏΒ βρŠ ΖΒ÷σϑ ø9$# 4
βρ‰ƒ�?& β& (#θ=yèøgB ! öΝ6 ø‹=æ $Ζ≈Üù=™ $Ψ�Î6Β ١١
Ayat tersebut menunjukan bahwa orang mukmin dilarang mengangkat
orang- orang kafir menjadi seorang pemimpin,sementara masih banyak orang
mukmin yang mampu untuk memimpinnya. Dengan demikian berarti kita
diwajibkan untuk mengangkat seorang pemimpin yang beriman maka kita akan
senantiasa hidup dijalan yang benar.12
1. Pemimpin harus orang dalam bidangnya ( capable )
2. Pemimpin harus orang yang dapat diterima oleh masyarakat ( accepable )
3. Pemimpin harus mengupayakan terwujudnya kemaslahatan umut/
masyarakat ( aspiratif )
4. Pemimpin tidak boleh arogan dan tidak pula otoriter, seorang pemimpin
harus mengedepankan hubungan keharmonisan dengan bawahannya, sebgai
10 Ahmad Djazuli, Fiqh Siyasah; Implementasi Kemasalahatan Ummat dalam Rambu-
Rambu Syariah, cetakan ke-1 edisi revesi, (Jakara: prenada media, 2003) ,hlm.12. 11 An- Nisa(4): 144. 12 Jauziyyah Ibn al-Qayyim, al-Turuq al-Hukumiyyah, (Kairo: al-Muassah, al-
“Arabiyyah, 1961), hlm. 13.
10
etika strukturalnya memahami prinsip mendahulukan pihak lain atas diri
mereka, walaupun mereka sendiri dalam kebutuhan.
Memperhatikan beberapa kriteria dan berbagai karakter
kepemimpinan dalam Islam ini, dapat dikatakan bahwa semuanya
merupakan nilai-nilai kepemimpinan yang harus dimiliki oleh pemimpin
atas calon pemimpin bahkan nilai-nilai tersebut dikatakan sebagai ruh dari
para pemimpin.
b. Perspektif Siyasah
Perspektif dalam kamus populer ialah pengharapan; peninjauan;
tinjauan; padang luas. 13 Sedangkan Kata siyâsah diambil dari bahasa Arab
sâ-sa, ya-sû-su, si-yâ-satan, sûs, sâ-is. yang mempunyai banyak arti. Sûs
atau muannatsnya Sûsatun artinya adalah ngengat atau ulat pada pohon
atau biji buah-buahan, atau kutu busuk yang ada pada bulu domba. Siyâsat
artinya melatih binatang, mengatur dan mengelola suatu urusan agar
menjadi baik, dan memegang kepemimpinan pada manusia.
Dari asal usul kata siyasah di atas dapat diambil dua pengertian. Pertama,
siyasah dalam makna negatif yaitu menggerogoti sesuatu. Seperti ulat atau
ngengat yang menggerogoti pohon dan kutu busuk yang menggerogoti kulit dan
bulu domba sehingga pelakunya disebut sûs. Kedua, siyasah dalam pengertian
positif yaitu menuntun, mengendalikan, memimpin, mengelola dan merekayasa
sesuatu untuk kemaslahatan.
13 Pius A. Partanto, M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Arkola, 1994
), hlm. 592.
11
Kata siyâsah dalam bahasa Arab sering disepadankan dengan kata politic
dalam bahasa Inggris. Para ahli ilmu politik menelusuri kata politics dalam bahasa
Inggris dari tiga kata Yunani; politikos, yang artinya hal menyangkut
kewarganegaraan; polites, yang artinya seorang warga negara; polis, yang artinya
kota atau negara; atau politeia yang artinya kewargaan.14 Jadi secara bahasa,
politik adalah sesuatu yang berkenaan dengan hal kenegaraan, kewargaan atau
kewarganegaraan baik dalam tataran pemikiran ataupun dalam praktek prilaku
manusia yang berkaitan dengannya.
Kalau dikaji lebih jauh, memang antara siyasah dan politik mempunyai
dasar filosofi kebahasaan yang jauh berbeda. Hal ini tentu saja mempengaruhi
kepada cakupan makna peristilahannya. Hanya saja ada salah satu makna
universal yang mempertemukan keduanya, yaitu usaha-usaha atau kebijakan-
kebijakan untuk mencapai suatau tujuan atau menciptakan kemaslahatan bersama.
Dalam pamikiran bapak sosiologi Islam, Ibnu Khaldun, keberadaan
siyasah merupakan keniscayaan dari tabiat manusia yang cenderung ingin hidup
bermasyarakat. Tetapi ketika manusia bermasyarakat, sifat rakus, egois dan
fanatisme kelompok yang merupakan sisi lain dari tabiat manusia mendorong
mereka untuk memenuhi kepentingan sendiri dengan memperlakukan pihak lain
secara zalim. Munculah kebencian dan permusuhan hingga peperangan di antara
mereka. Untuk mengendalikan itu semua agar kehidupan masyarakat tetap dalam
harmoni dan kebaikan diperlukan suatu aturan, qanun, yang disepakati bersama.
Qanun itu tentu saja ditetapkan oleh penguasa atau pemimpin yang dapat
14 Lorens Bagus, Kamus Filsafat, (Jakarta: PT Gramedia, 2000), hlm. 57.
12
memaksa masyarakat untuk tunduk kepadanya. Kemudian Ibnu Khaldun
mengatakan,15
Ibnu Khaldun membedakan antara siyasah aqliyah yang hanya bersumber
kepada teori-teori akal manusia dengan siyasah diniyah yang bersumber dari
wahyu Allah atau syariat. Dengan berpijak kepada perbedaan siyasah yang
dijadikan acuan dalam mengatur kekuasaan ini pula Ibnu Khaldun membedakan
tipe pemerintahan atau kekuasaan. Pertama, kekuasaan yang menggiring semua
manusia kepada tujuan syahwat dunia semata, itulah mulku al tahaba'i. Kedua,
kekuasaan yang menggiring manusia untuk mencapai kemaslahatan, menciptakan
kemanfaatan dan menolak kerusakan duniawi dengan mengacu kepada teori-teori
akliyah semata, itulah kekuasaan al siyâsy. Dan ketiga, kekuasaan yang
mengarahkan manusia mencapai kemaslahatan dan kebahagiaan hidup dunia dan
akhirat dengan mengacu kepada tuntunan syariat agama, itulah kekuasaan
khilafah yang melanjutkan misi para nabi.16 Kekuasaan yang berdasarkan syariat
itulah, kata Ibnu Khaldun, yang wajib ditegakan oleh manusia, sebab tidak ada
kemaslahatan dunia yang tidak mengacu kepada kemaslahatan akhirat dan tidak
ada yang lebih tahu tentang kemaslahatan hidup manusia dalam urusan dunia dan
akhiratnya melainkan Allah SWT. sebagai Pencipta dan pembuat syariat.
Dari uraian di atas, dapatlah kita terima definisi Siyasah Syar'iyah yang
lebih gamblang yaitu setiap kebijakan dari penguasa yang tujuannya menjaga
kemaslahatan manusia, atau menegakan hukum Allah, atau memelihara etika, atau
15 Mawardy, Al-Ahkom al-Sulthaniyah wa al Wilayah al- Diniyah, (Mesir: Mustafa al-
Arabi al-Halabi, t.t.) hlm. 43. 16 Ibid.,
13
menebarkan keamanan di dalam negeri, dengan apa-apa yang tidak bertentangan
dengan nash, baik nash itu ada (secara eksplisit) ataupun tidak ada (secara
implisit).17
Jadi esensi dari siyasah syar'iyah adalah kebijakan penguasa yang
dilakukan untuk menciptakan kemaslahatan dengan menjaga rambu-rambu
syariat. Rambu-rambu syariat dalam siyasah adalah: (1) dalil-dalil kully, dari Al-
Qur'an maupun Al-Hadits; (2) maqâshid syari'ah; (3) semangat ajaran Islam; (4)
kaidah-kaidah kulliyah fiqhiyah.18
F. Metodoe Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitan yang digunakan adalah penelitan lapangan ( field
research) yaitu penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan di
lapangan.19 Dalam hal ini adalah Tuan Guru KH Zainul Majdi dan
masyarakat lombok
2. Sifat Penelitian
Pembahasan dalam penelitian ini bersifat ekploratif, yaitu
memaparkan respon Tuan Guru KH Zainul Majdi dan pendapat masyarakat
Lombok terhadap pola kepemimpinannya.
3. Sumber Data
17 Abdurahman Abdul Aziz Al Qasim, Al Islâm wa Taqninil Ahkam, (Riyadh: Jamiah
Riyadh, 177), hlm. 83 18 Ahmad Djazuli, Fiqh Siyâsah, edisi revisi, (Jakarta: Kencana Prenada MediaGroup,
2003), hlm.29. 19 Sarjono dkk, panduan penelian skripsi ( Yogyakarta: jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas terbiyah UIN Sunan Kalijag, 2004), hlm, 21.
14
a. Primer
1. Data primer diperoleh langsung dari wawancara dengan informan
yaitu Tuan Guru KH Zainul Majdi dan masyarakat Lombok
2. Literatur- literatur maupun tulisan-tulisan yang berkaitan dengan
pola kepemimpinan seseorang yang berdasarkan perspektif
Siyasah Islamiyyah
b. Sekunder
1. Buku-buku yang membahas tentang pola kepemimpinan dalam
perspektif Siayah Islamiyyah
a. Teknik Pengolahan Data
Agar data dapat terkumpul dengan lengkap dan tepat, maka peneliti
mengunakan dua teknik, yaitu wawancara dan observasi adalah sebagai berikut:
a. Wawancara (In dep interview)
Metode wawancara adalah salah satu metodepengumpulan data
yang penting sehingga tanpa wawancara peneliti akan kehilangan iformasi
yang hanya dapat diperoleh dengan jalan bertanya langsung kepada
informan. Dan yang semacam itu adalah tulang punggung penelitian.20
Yaitu penelitian dengan cara mengumpulkan data melalui komunikasi
langsung dengan subyek penelitian. Wawancara dalam penelitian ini
mengunakan bentuk semi struktur yaitu mula-mula menanyakan beberapa
20 Masri Sangrimbun dan Sofyan Ependi, Metode Penelitian survai, (Jakarta: LP3ES,
1989) hlm, 192.
15
pertanyaan yang sudah terstuktur, kemudian satu persatu diperdalam untuk
memperoleh keterangan lebih lanjut.21
Peneliti melakukan wawancara terhadap Tuan Guru KH Zainul
Majdi dan beberapa orang masyarakat yang dianggap mewakili
kecenderungan pandanagn masyarakat Lombok.
b. Obervasi.
Observasi (observation) menurut kamus Oxford adalah ability to
notice things”artinya kemampuan mencatat sesuatu.22 Sedangkan metode
observasi adalah penyelidikan penginderaan kepada obyek dengan sengaja
mengadakan pencatatan.23
Dimaksud untuk memahami ide-ide, minat, perhatian, dan pola
kepemimpinan Tuan Guru KH Zainul Majdi. Dengan pemaparan Tuan
Guru KH Zainul Majdi mengenai pola kepemimpinannya pada gilirannya
mewarnai pola kepemimpinannya berdasarkan perspektif Siaysah
Islamiyyah.
b. Analisa Data
Analisa data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data
kedalam pola, katagori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema
21 Ibid., hlm, 124. 22 Martin H. Manser, oxford Learne’s pocket Dictionary, (New york oxford University:
Fifth Impression, 1995), hlm. 283. 23 Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 1993) hlm, 128.
16
dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.24 Juga
bisa diartikan upaya mencari data dan menata secara sistematis catatan hasil
wawancara.
c. Pendekatan Masalah
Pendekatan masalah adalah pisau bedah untuk melakukan penelaahan
dalam suatu penulisan karya tulis. Adapun pendekatan masalah dalam
penulisan skripsi ini adalah normatif- filosofis. Normative maksudnya
mencoba melihat pemikiran dari segi kepemimpinan atau politik dalam Islam
sedangkan dari segi filosofisnya adalah mencoba melihat pemikiran ini
sebagai sosial Ibnu Hazm.
F. Sistematika Pembahasan
Untuk dapat melakukan pembahasan secara teratur dan sistematis,
perlunya ditentukan sistematika pembahasannya sebagai berikut :
Diawali dengan Bab I yang terdiri dari latar belakang masalah,
perumusan salah, tujuan dan kegunaan, telaah pustaka, kerangka teoritik,
metode penelitan dan sistematika pembahasan.
Bab II yang membahas tentang profil TGKH Zainul Majdi. yang
meliputi biografi kehidupan dan latar belakang pemikirannya, pendidikan dan
kiprahnya di NTB.
Adapun Bab III, Dalam bab ini akan dibagi menjadi dua sub bab yang
pertama akan menjelaskan arti dan konsepsi kepemimpinan dalam Islam
secara umum. Sedangkan sub bab kedua akan menjelaskan kepemimpinan
24 Lexy Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosda karya,
2002) hlm, 103.
17
dalam Islam, sejak masa klasik hingga masa modern atau temporer, dan pola
hubungan masyarakat dan pemimpin di Lombok.
Setelah Bab IV ini dilanjutkan tentang pembahasan Tuan Guru KH
Zainul Majdi sebagai kepala pemerintahan, kepala agama, dan dilanjutkan
respon masyarakat terhadap kepemimpinan Tuan Guru KH Zainul Majdi
Bab V, berisi tentang kesimpulan dan dilengkapi dengan kritik dan
saran pada bab ini.
102
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kiprah politik TGBKH. M. Zainul Majdi sesungguhnya amat mulia
dan luar biasa, sebab demi ishlahul ummah ia melangkah ke jalur perjuangan
syariah. Sepak terjang politik Tuan Guru Bajang tampak jelas lewat
pandangannya yang luas mengenai politik, bahwa sesungguhnya seluruh
wilayah kehidupan adalah wahana untuk dakwah, termasuk wilayah politik.
Apabila kemaslahatan dakwah menuntut kita untuk memanfaatkan politik,
maka terjun kepolitik adalah satu keniscayaan. Ketika kita melihat peluang
untuk memperbaiki umat (ishlahul ummah) dapat dilakukan melalui jalur
politik, maka hal itu harus dilakukan. Politik (siyasah) dalam pandangan
Islam adalah salah satu instrumen atau alat perjuangan, maka dalam Islam
dikenal as-siyasah asy-syar’iyyah yang menerangkan posisi politik sebagai
alat dakwah.
Menjadi pemimpin dengan niat membangun umat adalah satu bentuk
ibadah yang mulia disisi Allah SWT. Bahkan dalam hadist Nabi disebutkan,
kelompok yang paling pertama memperoleh naungan Allah SWT di hari
Kiamat kelak adalah imamun adil, pemimpin yang adil. Selama ini kita
merasakan bahwa banyak hal yang kita suarakan, harapan-harapan umat yang
dititipkan tidak dapat ditunaikan karena kita tidak memiliki otoritas untuk itu,
maka apabila nanti Allah SWT memudahkan jabatan yang diperoleh kita
manfaatkan untuk kemaslahatan rakyat. Pada zaman sekarang, politik sering
102
103
dianggap kotor karena banyak diisi oleh orang-orang yang berpolitik dengan
cara kotor, walaupun tentu tidak semuanya. Politik bisa menjadi baik apabila
diisi oleh orang-orang baik. Politik itu seperti wadah atau gelas. Diisi racun
menjadi mudharat. Diisi madu menjadi bermanfaat.
Tuan Guru Bajang adalah penerus perjuangan Maulana Syaikh
zainuddin Abdul Madjid, pendiri Nahdatul Wathan yang merupakan ormas
Islam terbesar dan memiliki peran menentukan di Nusa Tenggara Barat.
Semangat pergerakan yang mengalir dalam diri Tuan Guru Bajang
mengingatkan kita pada sosok Kiai Haji Mas Mansur, seorang ulama besar
dan salah satu pejuang terbaik bangsa yang sesungguhnya juga pemrakarsa
berdirinya Madrasah Nahdlatul Wathan di Surabaya. Mereka tumbuh dan
dibesarkan dalam lingkungan yang agamis, sehingga dalam hal-hal tertentu
dapat diketahui persamaan diantara keduanya.
Langkah dan spirit pergerakan Tuan Guru Bajang sebagai tokoh
ulama yang berkiprah dan mengabdikan diri dalam usaha dakwah mulai hadir
ditengah-tengah masyarakat NTB sejak tahun 1999. Kiat utama yang
ditekuninya ialah pertama, membangun pencerahan keagamaan dan
paradigma terhadap masyarakat dan kedua, dakwah. Paradigma yang beliau
tekuni tersebut tidak terbatas pada satu golongan tetapi inklusif terhadap
golongan yang laen. Tuan Guru Bajang merupakan sosok yang tidak
mengenal lelah, peka terhadap nuansa sosial, tanggap serta mampu
merangkul dan besinergi dengan pihak manapun.
104
Tuan Guru Bajang dikenal oleh seluruh lapisan masyarakat melalui
interaksi sosial yang ia bangun secara massif dan intensif dan menjadikannya
demikian dekat dengan masyarakat. Ikatan itu bukan hanya bersifat
transaksional melainkan lebih bermuatan pada ikatan emosianal dan bersifat
paternalistik, yakni layaknya antara anak dengan bapak. Dikalangan
masyarakat khususnya jama’ah NW, TGBKH. M. Zainul Majdi ialah sosok
panutan bahkan menjadi bapak yang sangat kharismatik. Sebagai bapak,
kewajiban beliau membina anak-anak santrinya dan sebagai ulama,
berkewajiban menyerukan hal-hal yang baik yang berdasarkan nilai-nilai
ajaran Islam kepada umat. Aktivitas sosial dan keagamaan TGBKH. M.
Zainul Majdi lakukan dengan berdakwah, pendampingan sosial, dan kerja-
kerja sosial lainnya untuk kemaslahatan umat. Dismaping sebagai panutan
umat, beliau juga seorang tafsir Al Qur’án Universitas Al Azhar Cairo.
Dalam perkembangan dakwahnya, TGBKH. M. Zainul majdi dikenal
sangat dekat dihati umat, pesan-pesan spiritual yang disampaikan begitu
menyejukkan telinga, peran strategis potensial yang telah diwariskan
Maulana Syekh menjadikan beliau sebagai pelanjut tongkat estafet
perjuangan dalam membangun ruh wathoniah, menyeru kepada persatuan dan
membina silaturrahim sebagai upaya perdamaian di kalangan manusia. Dan,
secara pribadi beliau memiliki kemampuan untuk menjawab respon
perubahan dalam menafsirkan Islam secara universal serta kemampuan untuk
mentransformasikan nilai-nilai kultur yang berkembang itu sesuai dengan
kebutuhan masyarakat.
105
Dengan demikian, melihat banyak keunggulan yang dimiliki dan
pelbagai amanat yang diembannya, sehingga masyarakat NTB memberikan
beliau julukan sebagai “Fajar Kebangkitan Syariah di Belahan Timur
Indonesia”.
Pemberian penghargaan itu rasanya tidak berlebihan karena selain
cerdas, intelek, negarawan, dan ulama kharismatik, beliau juga sangat
terhirmat dimata masyarakat. Ada dua hal yang membuat TGB menjadi orang
yang sangat dihormati, yakni kesalehan individu dan kesalehan sosial.
Kesalehan individu menyangkut masalah hubungan seorang hamba dengan
sang khalik. Sedangkan kesalehan sosial beliau manifestasikan dalam bentuk
keluasan pergaulan dan sikap kesehariannya dalam melakukan hubungan
kemasyarakatan. Dalam ajaran Islam diketahui bahwa interaksi sosial tidak
hanya pada satu aspek ritual saja tetapi pada keseluruhan nilai-nilai
kehidupan, baik dalam ilmu pegetahuan dan teknologi, ekonomi, sosial,
hukum, maupun politik.
DAFTAR PUSTAKA
A. Alqur’an
Al-Qur’an Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahnya, Semarang: CV. Toha Putra, 1990.
B. Hadis
As-Sajustani, Abu Da�wud Sulaiman Ibnu al-Asya’ats al-, Sunan Abi-
Da�wud,, jus IV, Beirut: Dar Al-Fikr.
C. Fikih/Us�ul Fikih/Hukum
Al-Syatibi, al-Muwafaqat fi Us�u�l al-Syari’ah, (Kairo: Mustafa Muhammad, t.th.), juz I,
Anwar Moch., Hukum Pidana Bagian Khusus (KUHP buku II) Bandung : PT.
Citra Aditya Bakti, 1989. Apeldoorn, L.J van, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta : pradnya Paramita, 2001. Arief, B. N., Masalah Penegakan Hukum dan Kebijakan Hukum Pidana dalam
Penanggulangan Kejahatan, (Jakarta: Kencana Predana Media Group, 2007.
C.S.T. kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, Jakarta:
Balai Pustaka,1986. Djamil, Fathurrahman, Filsafat Hukum Islam, Jakarta : Logos Wacana Ilmu,
1997. http://new-media.kompasiana.com/2010/02/26/mewaspadai-kejahatan-
mayantara.akses 12 Oktoer 2010. Lubis, Hidayat,” Tinjauan Hukum Pidana Islam terhadap Cyberporn pada UU
RI No.11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Trnsaksi Elektronik”. Skripsi tidak diterbitkan, Fakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2009.
Modus kejahatan lewat situs jejaring sosial. http://hsutadi.blogspot.com
/2010/02/modus-kejahatan-lewat-media-jejaring.html. Akses 12 Oktober 2010.
Moeljatno, Asas-asas Hukum Pidana, Jakarta: Rineka Cipta, 2008.
107
Muhammad Syah, Ismail, Filsafat Hukum Islam, cet III, Jakarta :Bumi Aksara, 1999.
Muslich Ahmad Wardi, Hukum Pidana Islam, Jakarta: Sinar Grafika, 2005. Nasfiah, Lailin, “ Cybercrime dalam Perspektif Hukum Pidana Islam”,Skripsi
tidak diterbitkan, Fakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga, 2005. Nawawi, B., Tindak Pidana Mayantara Perkembangan Kajian cyber Crime di
Indonesia, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2007. Purbacaraka, Purnadi dan A.Ridwan Halim, Filsafat Hukum Pidana dalam
Tanya Jawab, Jakarta : C.V. Rajawali, 1982. Raharjo, A., Cyber Crime Pemahaman dan upaya Pencegahan Kejahatan
Berteknologi, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2002. Rahman, F., Us�u�l Fikih bagi Pemula, Jakarta: CV Artha Rivera, 2008. Safitri,.I., “Tindak Pidana di Dunia Cyber”. http:/ /business.fortunecity. com
/buffett/ 842 / art 180199 _ tindak pidana. html, diakses 21 Oktober 2010 jam 09.30.
Santoso, Topo, Menggagas Hukum Pidana Islam, Bandung: Asy Syaamil Press
& Grafika, 2001. Tahir,A., Cyber Crime, Yoyakarta : Diterbitkan Oleh Sunan Kalijaga Press
2010. Tongat, Hukum Pidana Materil: Tinjauan atas Tindakan Pidana terhadap
Subyek Hukum dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Jakarta: Djambatan, 2003.
Umar, N., (ed.), Konsep maqa�s�id as- Syari’ah menurut al-Syatibi, Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 1996. Wahid, A., Labib, M., Kejahatan Mayantara (Cybercrime), Bandung : PT.
Refika Aditama, 2005. Zainidin Ali, Hukum Pidana Islam, Jakarta: Sinar Grafika, 2007. Zein, S. E. M., Us�u�l Fiqh, Jakarta: Kencana, 2005. Zuhri, M., Masa�’l Fiqhiyah (Jakarta : PT. Toko Gunung Agung, 1997.
108
D. Kelompok Lain-lain Cahyono Bambang Al Jadi, Asyiknya Pakai Facebook Panduan Lengkap,
Yogyakarta : Moncer Publisher, 2009. http://yudakuyudz. wordpress.com 2008 03 19 dampak-positif-dan-negatif-
akibat-perkembangan-teknologi-internet. Akses 18 November 2010. http://agilwalk.blogspot.com/2010/05/dampak-positif-dan-negatif
jejaring.html.akses 4 Oktober 2010.
http://luvyayang.wordpress.com 2009 10 29 tugas-2-dampak-penggunaan-
jejaring-sosial/ ., Akses 18 November 2010. http://teknologi.kompasiana.com internet2010 10 11 facebook-dan-mahasiswa
. Akses 18 November 2010. http://www.2lisan.Com, Readmore Dampak Positif Dan Negatif Jejaring Sosial
Facebook., Akses 18 November 2010. http://www.airinrachmidiany.net/berita/1-berita-utama/566-cegah-dampak-
negatif-facebook-bagi-anak-remaja.html, akses 9 Oktober 2010. http://www.facebook.com/topic.php?uid=62147523638&topic=8831. Akses
12 Oktoer 2010. http://yayang08.wordpress.com2008 05 07dampak-internet-bagi-pelajar Akses
4 Oktober 2010. http://yudakuyudz.wordpress.com/2008/03/19/dampak-positif-dan-negatif-
akibat-perkembangan-teknologi-internet , akses 4 Oktober 2010. Ihsan Soffa, Now It’s Time To Sex, Jakarta: Pantai Rei, 2006. Kamus Kotemporer Arab-Indonesia Al-Asri, Ahmad Zuhdi Muhdlor,
Yogyakarta: Yayasan Ali Maksum P.P. Krapyak, 1998. Komnas Anak: Ada 36 Kasus Kejahatan di facebook http://www.detikinet.com
/read /2010 /02 /23 /komnas-anak-catat-36-kasus-facebook.Akses 12 Oktoer 2010.
Marwah daud Ibrahim, Teknologi Emansipasi Dan Transendensi, Bandung :
Mizan 1994. Muis.A, Indonesia di Era Dunia Maya, Teknologi Informasi dalam Dunia
Tanpa Batas, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya), 2001.
109
Nursuhadi, Facebook yang Ngtrend, Manfaat dan Kerugiannya, http://umum.kompasian.com/2010/03/06/facebook-yang-ngtrend-manfaat- dan-kerugiannya.
Pusat Bahasa Depertemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2005. R.Sugandhi, KUHP dan Penjelasannya, Surabaya : Usaha Nasional, 1981. Roestamsjah, ApresiasiPerkembangan Dan Penerapan Teknologi, Jakart : LIPI
Press 1998. Sejarah dan Perkembangan Facebook, yang ditulis oleh
www.http//tutorial.babastudio.//comp=251.html.
Soekamto, Soerjono, Pengantar Penelitian Hukum, cet III, Jakarta : UI Pres, 1986.
Suara Merdeka, 24 juli 2002, situs internet
http://www.suaramerdeka.com/0207/24/nas13. html, diakses 21Oktoer 2010 jam 09.30 WIB.
Tengker, F., Hak Pasien, Bandung: Mandar Maju, 2007. Tinarbuko, Sumbo Mendengarkan Dinding Fesbuker Yogyakarta : Multicom,
2009. www.gugustugastrafficking.org/index.phpoptioncomcontent&viewarticle&id12
29:anakanakdijadikanobyeksekskomersial&catid46:info&Itemid79.Akses 12 Oktober 2010.
WAWANCARA DENGAN TGKH ZAINUL MAJDI DAN MASYARAKAT
WAWANCARA DENGAN TGKH. ZAINUL MAJDI
1. Bagai mana menurut TGKH Zainul Majdi dalam pemimpinan islam ?
2. Apa visi misi TGKH Zainul majdi dalam memimpin NTB ?
3. Bagai mana padangan TGKH Zainul Majdi dalam politik islam ?
4. Apa saja sosial TGKH Zainul Majdi dalam memimpin di NTB ?
5. Apa saja modal politik TGKH Zainul Majdi maju menjadi calon Gubenur NTB ?
6. Apa paktor dominan yang menentukan kemenangan TGKH Zainul Majdi dalam
pilkada Gubenur NTB ?
WAWANCARA DENGAN MAYARAKAT
1. Bagai mana menurut ada gaya kepemimpinan TGKH Zainul Majdi...?
2. Bagai mana respon ada ketika TGKH Zainul Majdi terpilih sebagai Gubenur..?
3. Apa saja program TGKH Zainul Majdi yang ada Tau.....?
4. Puaskah ada dengan kepemimpinan TGKH Zainul Majdi....?
5. Tentang TGKH Zainul Majdi, sebagai tuan guru, gubenur, pendapat ada seperti
apa...?
6. Harapan ada, ideayalnya seperti apa seorang gubenur NTB...?
7. Apakah setelah terpilihnya TGKH Zainul Majdi sebagai gubenur, apakah TGKH
Zainul masdi masih tetap melakukan dakwah2 di setiap desa?
8. Apakah menurut anda TGKH Zainul Majdi sudah melakukan janji janji nya setelah
tepilihnya sebagai gubenur?
9. Apa yang anda tau tentang visi misi TGKH Zainul Majdi dalam memimpin?