KEPERAWATAN PARIWISATA
“RAPUS BERBASIS BODY MANIPULASI”
OLEH :
KELOMPOK : 2
1. Ni Kadek Ariyastuti (P07120214007)
2. Putu Epriliani (P07120214010)
3. I Gusti Ayu Cintya Adianti (P07120214012)
4. Ni Putu Novia Indah Lestari (P07120214016)
5. Ni luh suci novi ariani (P07120214021)
6. Pande Putu Setianingsih (P07120214022)
7. Kadek Poni Marjayanti (P07120214026)
8. Ni Putu Ayu Savitri (P07120214033)
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR
DIV KEPERAWATAN TK.II / SEMESTER IV
JURUSAN KEPERAWATAN
2016
1
KATA PENGANTAR
“Om Swastyastu”
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa/ Ida Sang
Hyang Widhi Wasa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Keperawatan
Pariwisata untuk proses pembelajaran di Politeknik Kesehatan Denpasar yang
membahas tentang “Rapus Berbasis Body Manipulasi” tepat pada waktunya.
Penyusunan makalah ini berkat bantuan dan motivasi berbagai pihak.
Untuk itu dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada
rekan-rekan yang telah membantu dalam penelitian dan pengumpulan data.
Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan kemampuan penulis. Untuk itu kami mengharapkan saran dan
kritik yang bersifat konstruktif sehingga kami dapat menyempurnakan
makalah ini.
“Om Santih, Santih, Santih, Om”
Denpasar, 12 Maret 2016
Penulis
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................1
Daftar Isi.................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………...5
B. Rumusan Masalah………………………………………………..........6
C. Tujuan Penulisan…………………………………………....................6
D. Manfaat Penulisan …………………………………………................7
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Terapi Komplementer ………………………………………..8
1. Pengertian Terapi Komplementer ………………………………...9
2. Klasifikasi Terapi Komplementer ……………………………….10
3. Penggunaan Terapi Komplementer ……………………………...11
B. Terapi Manipulatif dan Berbasis Tubuh …………………………….14
1. Pengertian Akupresur …………………………………………...14
2. Sejarah Akupresur ………………………………………………15
3. Klasifikasi Akupresur …………………………………………...17
4. Manfaat Akupresur ……………………………………………...18
5. Tekhnik Pemijatan Dengan Akupresur ………………………….18
6. Indikasi dan Kontraindikasi Pijatan ……………………………..19
C. Pengobatan Kiropratik Pijatan……………………………………….26
1. Pengertian Kiropratik ……………………………………………26
2. Ibu, Bayi, dan Anak ……………………………………………..27
3. Tekhnik Penyembuhan Kiropratik ………………………………28
4. Tingkat Keamanan Kiropratik …………………………………...29
5. Manfaat Pijat Kiropratik ………………………………………...29
3
D. Terapi fisika Nonkonvensional (Hidroterapi)………………………31
1. Sejarah Hidroterapi …………………………………………….31
2. Pengertian Hidroterapi …………………………………………32
3. Kualitas Penyembuhan Air ……………………………………..33
4. Tekhnik Pengobatan Dengan Hidroterapi ……………………...33
5. Jenis Perawatan Hidroterapi ……………………………………38
6. Prinsip Hidroterapi ……………………………………………..39
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………………………42
B. Saran ………………………………………………………………..42
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut WHO (World Health Organization), pengobatan
komplementer adalah pengobatan non-konvensional yang bukan berasal
dari negara yang bersangkutan. Jadi untuk Indonesia, jamu misalnya, bukan
termasuk pengobatan komplementer tetapi merupakan pengobatan
tradisional.Pengobatan tradisional yang dimaksud adalah pengobatan yang
sudah dari zaman dahulu digunakan dan diturunkan secara turun – temurun
pada suatu negara. Tapi di Philipina misalnya, jamu Indonesia bisa
dikategorikan sebagai pengobatan komplementer.
Terapi komplementer adalah cara Penanggulangan Penyakit yang
dilakukan sebagai pendukung kepada Pengobatan Medis Konvensional atau
sebagai Pengobatan Pilihan lain diluar Pengobatan Medis yang
Konvensional.Salah satu terapi komplementer yang kini populer
dimasyarakat adalah terapi akupresur.Terapi akupresur adalah
perkembangan terapi pijat yang berlangsung seiring dengan perkembangan
ilmu akupuntur karena tekhnik pijat akupresur adalah turunan dari ilmu
akupuntur. Tekhnik dalam terapi ini menggunakan jari tangan sebagai
pengganti jarum tetapi dilakukan pada titik-titik yang sama seperti yang
digunakan pada terapi akupuntur. Ada beberapa jenis klasifikasi, cara,
indikasi serta kontraindikasi dari terapi akupresur yang akan dijabarkan
lebih jelas didalam makalah.
Berdasarkan data yang bersumber dari Badan Kesehatan Dunia
pada tahun 2005, terdapat 75 – 80% dari seluruh penduduk dunia pernah
menjalani pengobatan non-konvensional. Di Indonesia sendiri, kepopuleran
pengobatan non-konvensional, termasuk pengobatan komplementer ini, bisa
diperkirakan dari mulai menjamurnya iklan – iklan terapi non –
konvensional di berbagai media. Berdasarkan persentasi minat masyarakat
terhadap terapi non-konvensional penulis tertarik untuk lebih mengenalkan
terapi akupresur kepada seluruh masyarakat, oleh sebab itu kami menyusun
materi terkait akupresur kedalam sebuah makalah.
5
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari terapi komplementer ?
2. Apa sajakah klasifikasi terapi komplementer ?
3. Bagaimanakah penggunaan terapi komplementer?
4. Apakah pengertian dari Akupresur?
5. Bagaimanakah sejarah dari dari Akupresur?
6. Apa sajakah klasifikasi dari Akupresur ?
7. Apakah manfaat dari Akupresur?
8. Bagaimankah teknik pemijatan dengan dari Akupresur?
9. Apa sajah indikasi dan kontraindikasi dari Akupresur?
10. Apakah pengertian dari Kiropraktik?
11. Bagimanakah teknik penyembuhan Kiropraktik?
12. Bagaimanakah tingkat keamanan Kiropraktik?
13. Apakah manfaat pijat Kiropraktik?
14. Bagaimanakah sejarah hidroterapi?
15. Apakah pengertian dari hidroterapi?
16. Bagaimanakah kualitas penyembuhan dengan hidroterapi?
17. Bagaimanakah teknik penyembuhan dengan hidroterapi?
18. Apa sajakah jenis perawatan dengan hidroterapi?
19. Apakah prinsip dari hidroterapi?
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Setelah membahas tentang “Terapi Akupresur” mahasiswa mampu
memahami “Konsep Umum Terapi Akupresur”.
2. Tujuan Khusus
2.1 Untuk mengetahui pengertian dari terapi komplementer
2.2 Untuk mengetahui klasifikasi terapi komplementer
2.3 Untuk mengetahui penggunaan terapi komplementer
2.4 Untuk mengetahui pengertian dari Akupresur
2.5 Untuk mengetahui sejarah dari dari Akupresur
2.6 Untuk mengetahui klasifikasi dari Akupresur
6
2.7 Untuk mengetahui manfaat dari Akupresur
2.8 Untuk mengetahui teknik pemijatan dengan dari Akupresur
2.9 Untuk mengetahui indikasi dan kontraindikasi dari Akupresur
2.10 Untuk mengetahui ntuk mengetahui pengertian dari Kiropraktik
2.11 Untuk mengetahui Bagimanakah teknik penyembuhan
Kiropraktik
2.12 Untuk mengetahui tingkat keamanan Kiropraktik
2.13 Untuk mengetahui Apakah manfaat pijat Kiropratik
2.14 Untuk mengetahui sejarah hidroterapi
2.15 Untuk mengetahui pengertian dari hidroterapi
2.16 Untuk mengetahui kualitas penyembuhan dengan hidroterapi
2.17 Untuk mengetahui teknik penyembuhan dengan hidroterapi
2.18 Untuk mengetahui jenis perawatan dengan hidroterapi
2.19 Untuk mengetahui prinsip dari hidroterapi
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini adalah untuk melatih dan
menambah pengetahuan tentang Rapus Berbasis Body Manipulasi. Dan
diharapkan agar mahasiswa/mahasiswi mengimplementasikan Rapus
Berbasis Body Manipulasi tersebut
7
BAB II
ISI
A. KONSEP TERAPI KOMPLEMENTER
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Terapi adalah usaha
untuk memulihkan kesehatan orang yang sedang sakit; pengobatan penyakit;
perawatan penyakit. Komplementer adalah bersifat melengkapi, bersifat
menyempurnakan.
Menurut WHO (World Health Organization), Pengobatan
komplementer adalah pengobatan non-konvensional yang bukan berasal dari
negara yang bersangkutan, sehingga untuk Indonesia jamu misalnya, bukan
termasuk pengobatan komplementer tetapi merupakan pengobatan
tradisional. Pengobatan tradisional yang dimaksud adalah pengobatan yang
sudah dari zaman dahulu digunakan dan diturunkan secara turun – temurun
pada suatu negara. Tetapi di Philipina misalnya, jamu Indonesia bisa
dikategorikan sebagai pengobatan komplementer.
Terapi Komplementer adalah cara Penanggulangan Penyakit yang
dilakukan sebagai pendukung kepada pengobatan medis konvensional atau
sebagai pengobatan pilihan lain diluar pengobatan medis yang
Konvensional.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan definisi pengobatan
Komplementer tradisional-alternatif adalah pengobatan non konvensional
yang di tunjukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,
meliputi upaya promotiv, preventive, kuratif, dan rehabilitatif yang diperoleh
melalui pendidikan terstruktur dengan kualitas, keamanan, dan evektivitas
yang tinggi berandaskan ilmu pengetahuan biomedik tapi belum diterima
dalam kedokteran konvensional. Dalam penyelenggaraannya harus sinergis
dan terintregrasi dengan pelayanan pengobatan konvensional dengan tenaga
pelaksanaanya dokter,dokter gigi, dan tenaga kesehatan lainnya yang
memiliki pendidikan dalam bidang pengobatan komplementer tradisional-
alternatif. Jenis pengobatan komplementer tradisional-alternatif yang daoat
8
diselenggarakan secara sinergis dan terintergrasi harus di tetapkan oleh
menteri kesehatan setelah memalui pengkajian.
Terapi komplementer banyak menggunakan pada efektifitas dari
beberapa terapi (Snyder dan lindquist, 1998). Florence nightingale
menggambarkan penggunaan terapi komplementer, seperti musik, didalam
perawatan holistik klien (nigthingale, 1860/1969).
Surver di afrika mengemukakan bahwa 42% reponden menggunakan 1
atau lebih terapi komplementer (eisenberg dkk, 1998). Penggunaan terapi
komplementer meningkatkan hampir 10% berdasarkan hasil survei tahun 90
(eisenberg dkk, 1993). Terapi komplementer lebih populer di Eropa daripada
di Amerika Serikat (peletier, 2000). Di jerman penggunaan herbal
merupakan bagian dari keperawatan kesehatan. Hasil penelitian tentang obat
herbal menunnjukkan bahwa 70 – 90 % dari terapi kesehatan diseluruh dunia
menggunakan terapi komplementer secara rutin sebagai bagian perawatan
kesehatan ( kraitzer dan jansen, 2000).
1. Pengertian Terapi komplementer
Istilah terapi modalitas dalam ilmu keperawatan lebih dikenal dengan
terapi komplementer, terapi alternativ, terapi holistis, terapi nonbiomedis,
pengobatan integratif atau perawatan kesehatan, perawatan nanalopati, dan
perawatan nontradisional. Terapi modalitas merupakan metode pemberian
terapi yang menggunakan kemampuan fisik atau elektrik. Terapi modalitas
bertujuan untuk membantu proses penyembuhan dan mengurangi keluhan
yang dialami klien ( lundy dan jenes , 2009). Terapi komplementer adalah
istilah untuk terapi yang bukan bagian dari tepi medis kofensional.
Terapi komplementer atau terapi modalitas di akui sebagai upaya
kesehatan nasional oleh nasional center for complementary/ alternative
medicine (NCCAM) di amerika. Penggunaan istilah komplementer
disebabkan karena pemakaian bersama terapi lain, bukan sebagai pengganti
dan pengobatan biomedis. Terapi komplementer juga digunakan dalam
praktik keperawatan profesional sebagai terapi alternativ di beberapi klinik
keperawatan, misalnya latihan relaksasi oto progesif pada penanganan klien
9
dengan epilepsi yang menyertai penggunaan obat antiepilepsi. Study
menunjukkan bahwa penggunaan relaksasi otot progesif dapat meningkatkan
kontrol kejang ( whaitma dkk., 1990). Namun demikian, tera[i
komplkementer dapat digunakan mandiri atau tidak berhubungan dengan
terapi biomedis karena di posisikan sebagai upaya promosi kesehatan,
misalnya klien dpijat secara rutin untuk mencegah munculnya stres.
Terapi komplementer merupakan terapi holistis atau terapi
nonbiomedis. Hasil penelitian tentang psikoneuroimunologi mengungkapkan
bahwa proses interaktif pada manusia dengantubuh, pikiran, dan interaksi
sosial mempengaruhi kesejahteraan seseorang. NCCAM. Menetapkan
bahwa terapi komplementer secara garis besar di dasarkan sebagai kategori
terapi pikiran penghubung tubuh (mind – body terapies) sementara terapi
biomedis lebih banyak mempengaruhi seluruh tubuh dan berfokus pada
dampak terapi terhadap pengibatan atau penanganan masalah fisik. Sebagai
contoh, pada terapi biomedis, evaluasi efek obat antihipertensi hanya
ditentukan melalui tekanan darah dan tidak memperhatikan bagaimana obat
mempengaruhi alam rohani dan psikologis.
NCCAM mendefinisikan terapi komplementer adalah suatu
penyembuhan yang mencakup sistem kesehatan, modalis, praktik dan teori
serta keyakinana dari masyarakat atau budaya dalam periode secara tertentu.
CAM mencakup semua praktik serta ide – ide yang dimaknai sebagai upaya
mencegah atau mengobati penyakit atau mempromosikan kesehatan dan
kesejahteraan.
2. Klasifikasi Terapi komplementer
Terdapat lebih dari 1800 terapi komplementer yang diidentifikasi
berdasarkan sistem perawatan , terapi yang cukup dikenal luas dan
digunakan, variasi dari terapi, praktik budaya asli yang tidak dikenal, dan
mekanisme ang mendasari tindakan terapi yang tidak diketahui.
Kategori terapi konmpkementer menurut NCCAM adalah sebagai berikut:
a. Terapi pikiran, tubuh ( mind – body terapies)
b. Terapi berbasis biologi ( biologokalli based terapies)
10
c. Terapi manipulatife dan berbasis tubuh (manipulatife and body based
terapies)
d. Terapi energi yang termasuk dalam kategori energi hayati bioelektro
magnetik( energi and biofild terapies)
Menurut NCCAM terapi komplementer menjadi pengobatan untuk
kondisi tertentu dan merupakan bagian integral dari sistem pelayanan
kesehatan ternasuk profesi perawat.
Basis filosofi yang mendasari penggunaan terapi komplementer berbeda
dengan modal biomedis konfensional. Biomedis berusaha menghilangkan dan
memperbaiki etiologi atau masalah yang mendasari serta menekankan pada
pengobatan trauma maupun situasi darurat lainya (weil, 1995). Sementara itu
tujuan terapi komplementer dalam sistem keperawatan adalah untuk mencapai
keselarasan dan keseimbangan dalam diri seseorang. Zollman dan vickers
(1999)menyatakan tujuan dari intervensi terapeutik adalah untuk
mengembalikan keseimbangan dan memfasilitasi respon tubuh daripada
menyembuhkan proses penyakit atau penghentian gejala. Oleh karena itu,
perawat memberikan perawatan yang mencakup modifikasi gaya hidup,
perubahan diet, olah raga, pengobatan khusus, konseling, latihan, bimbingan,
pada pernafasan, relaksasi, serta resep herbal. Konsep ini menenkan
pentingnya sistem perawatan yang menerapkan pendekatan kepedulian
holistik terhadap perawatan klien yang akan meningkatkan pelayanan
kesehatan.
3. Penggunaan terapi komplementer
Faktor yang mempengaruhi perkembangan atau penggunaan terapi
komplementer (Astin, 1998:kaptchuk dan eisenberg 1998 : jobs,1998 :
mitzdorf dkk,1999) antara lain:
a. Adanya kenyakinan bahwa terapi biomedis tidak menyentuh seluruh
dominan yang dimiliki individu.
b. Adanya efek biomedis yang dianggap lebih buruk daripada efek terapi
yang diharapkan.
11
c. Konsumen menginginkan penyedia layanan kesehatan yang peduli
(caring).
d. Konsumen menginginkan pengakuan dan perlakuan secarautuh atau
holistis.
e. Konsumen menginginkan keterlibatandalam pengambilan keputusan
dalam menangani masalahkesehatan yang di hadapi.
f. Faktor lain yang telah meningkatkan penggunaan terapi komplementer
adalah peningkatan pengeseran budaya yang menggunakan pelayanan
kesehatan selain sistem biomedis.
Terapi komplementer sangat penting dalam klien dengan kondisi
kesahatan fonis yang meliputi spiritual, sosial, psikologi, dan masalah fisik
(haines, McKibbon dan Kanani, 1996).
Terapi komplementer keperawatan Nightingale menyerahkan
penggunaan terapi komplementer dalam perawatan klien. Fundamental of
nursing menjelaskan beberapa penggunaan prinsip terapi komplementer
seperti pijat (massage), panas dan dingin, dan gizi. Pada akhir 1950 – an,
proses keperawatan diperkenalkan dengan menggunakan 5 langkah
pendekatan pemecahan masalah untuk keperawatan yaitu pengakajian,
diagnosis keperawatan, perencanaan, intervensi, dan evaluasi. Keterampilan
pengakajian sangat penting karena berkaitan dengan langkah selanjutnya,
yaitu intervensi. Perpedaan dalam menyusun intervensi dipengaruhi oleh
pengelompokan yangmeliputi tundakan dependen (dependent), kolaborasi
(interdependent), mandiri (independent).
Perawat memiliki otonomi yang luas dalam memberikan intervensi,
terutama tindakan mandiri, sebagai tindakan profesi yang ditunjang
pendidikan tinggi. Kondisi ini memberikan kesempatan kepada perawat untuk
dapat memberikan praktik keperawatan komplementer. Menurut Sydner,
Bulechek, dan McCloskey (1985), beberapa intervensi keperawatan mandiri
yang termasuk terapi komplementer antara lain musik, imagery, relaksasi otot
progesif, jurnaling, reminis chance, dan pijat. Indetifikasi dan klasifikasi
intervensi keperawatan oleh internasional council of nurses poject (ICNP) dan
national intervention clssification project (NIC) telah memperluas ruang
12
lingkup intervensi yang mencangkup seluruh kegiatan keperawatan (ICNP,
1997; McCloskey, dan bulechek. 1996). Dengan demikian berdasarkan konsep
keperawatan, istilah intervensi tidak membedakan terapi komplementer
dengan tindakan keperawatan lainnya sperti pemantauan status perawatan
klien atau koordinasi. Perawat harus menggunakan terapi komplementer yang
lebih banyak untuk membantu klien mencapai hasil ksehatan yang lebih
optimal.
Tabel 1.1 klasifiskasi berdasarkan National Center for
Complementary/Alternative Medicine
Jenis Contoh
Terapi pikiran -
tubuh ( mind –
body).
Pendekatan prilaku
psikologi, sosial,
dan spiritual untuk
kesehatan .
Yoga, tah chi, internal qi – gong, meditasi ,
imagery,hipnosis, biofedback, dukungan
kelompok, terapi seni , terapi musik, terapi dansa ,
journaling , humor, psikoterapi tubuh, dan
pengakuan nonlocality, soul retrieval,
penyembuhan spiritual, holistik nursing, plasebo
sweat lodges.
Terapi sistem
pengobatan
alternatif ( alternatif
medical sistem ).
pengobatan
nonmedis yang
melibatkan teori dan
praktik dari sistem
yang komplet.
Pengobatan tradisional cina (akupuntur, formula
herbal, diet, exterlan dan internal qi-gong, tai chi,
pijatan dan manipulasi, acupotomy), sistem adat
tradisional seperti pengobatan asli penduduk
amerika, pengobatan ayuverda, unani-tibbi,
pengobatan kampo, pengobatan tradisional afrika,
pengobatan tradisional aborigin, curanderismo,
sistem pengobatan barat yang tidak konvensional
(hemeopati, radiestasia,, cayce-based systems,
radionics). Naturopati.
Terapi berbasis
biologi (biological
based therapies).
Terapi yang bersifat
Herbal, diet khusus (pritkin, omishatki, tinggi
serat, makrobiotik), pengobatan orthomolecular
(gizi), intervensi farmakologi/biologis/
instrumental (kartilago ozon, cone therapy,
13
alami.
Praktik, intervensi,
dan produknya
berbasis biologis
sengatan lebahelektrodiasnostik, iridology
Terapi manipulatif
dan berbasis tubuh
(manipulative and
body sistems)
Sistem yang
berdasarkan pada
kegiatan manipulasi
dan atau gerakan
anggota tubuh.
Pengobatan kiropraktik pijatan dan gerakan tubuh
atau body work (kranial-sakrum astheopatic
manipulative treatment. Pijatan swedia,
refleksologi metode pilates, polaritas, gerak tubuh
trager, teknik alexander, teknik feldenkrais. Pijatan
chinese tui Na, akupresur, ralfing), serta terapi
fisika nonkonvensional seperti hidroterapi,
distermi, terapi, cahaya dan warna, colonic,
pernafasan lubang hidung secara bergantian
(alternatenostrilbreathing).
Terapi energi
(energy therapies)
Sistem pengobatan
yang menggunakan
medan energi halus
di dalam dan sekitar
tubuh
Sentuhan terpeutik, sentuhan penyembuhan,
penyembuhan natural, shen, reiki, huna, qi-gong
external dan magnet
B. Terapi manipulatif dan berbasis tubuh (manipulative and body
sistems)
1. Pengertian Akupresur
Akupresur adalah sebuah ilmu penyembuhan dengan menekan,
memijit, mengurut bagian dari tubuh untuk mengaktifkan peredaran energi
vital atau Ci.Akupresur juga disebut akupuntur tanpa jarum, atau pijat
akupuntur, sebab teori akupunturlah yang menjadi dasar praktik akupresur.
Akupuntur menggunakan jarum sebagai alat bantu praktik, sedangkan
14
akupresur menggunakan jari, tangan, bagian tubuh lainnya atau alat tumpul
sebagai pengganti jarum (Sukanta, 2003)
Pada dasarnya Akurpresur berarti teknik pijat yang dilakukan pada
titik-titik tertentu ditubuh, untuk menstimulasi titik-titik energi. Titik-titik
tersebut adalah titik-titik akupuntur. Tujuannya adalah agar seluruh organ
tubuh memperoleh ‘chi’ yang cukup sehingga terjadi keseimbangan chi
tubuh. ‘chi’ adalah enegri yang mengalir melalui jaringan di berbagai
meridian tubuh dan cabang-cabangnya. Cara meningkatkan atau
‘membangunkan’ energi tubuh tersebut pada Akupuntur dilakukan dengan
menusukkan jarum-jarum Akupuntur pada titik-titik tertentu yang berkaitan
dengan keluhan pasien, sedangkan akurpresur melakukan hal yang sama
dengan tekanan jari-jari tangan dan pemijatan (Hadibroto, 2006 )
Akupresur merupakan perkembangan terapi pijat yang berlangsung
seiring dengan perkembangan ilmu akupuntur karena tekhnik pijat akupresur
adalah turunan dari ilmu akupuntur. Tekhnik dalam terapi ini menggunakan
jari tangan sebagai pengganti jarum tetapi dilakukan pada titik-titik yang
sama seperti yang digunakan pada terapi akupuntur.
2. Sejarah Akupresur
Pada mulanya pijat diguakan untuk mengatasi keluhan nyeri pada
bagian tertentu tubuh sebagai bagian dari reflex alami manusia. Misalnya
pada sakit kepala, orang cenderung memijat atau menyentuh bagian kepala
dan tanpa disadari orang tersebut sudah melakukan terapi pijat pada bagian
yang sakit.
Pada awalnya, terapi pijat dilakukan tanpa memperhitungkan baik
anatomi atau struktur otot orang yang dipijat maupun konsep aliran energi
yin dan yang. Sejalan dengan waktu dan bertambahnya pengalaman, terapi
pijat kemudian berkembang dalam dua arah yaitu pijat masase yang
termasuk dalam disiplin ilmu fisioterapi dan akupresur yang termasuk dalam
pengobatan alternative atau komplementer.Fisioterapi berpedoman pada
struktur anatomi otot dan saraf bagian yang dipijat, sedangkan akupresur
berbasis pengetahuanoriental tentang aliran energy yin dan yang. Selain
15
digunakan untuk dasar terapi akupresur, konsep yin-yang digunakan sebagai
landasan bagi pengobatan akupuntur dan terapi oriental lainnya termasuk
gizi makrobiotik.
Akupresur merupakan perkembangan terapi pijat yang berlangsung
seiring dengan perkembangan ilmu akupuntur karena tekhnik pijat akupresur
adalah turunan dari ilmu akupuntur. Tekhnik dalam terapi ini menggunakan
jari tangan sebagai pengganti jarum tetapi dilakukan pada titik-titik yang
sama seperti yang digunakan pada terapi akupuntur.
Perkembangan akupresur di Indonesia mulai terjadi sejak kedatangan
imigran cina ke Indonesia.Para pengobat dari cina ini berbur dengan
penduduk local dan menerapkan ilmu pengobatannya bersama cara-cara
local seperti mengurut, mengerok, dan minum ramuan jamu local.Dengan
demikian, sekalipun akupresur berasal dari cina, ternyata metode pengobatan
komplementer yang murah dan memberikan rasa nyamanini dapat dipadu
dengan cara-cara pengobatan local terutama di pulau jawa. Pengobatan
komplementer yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan
memberikan kenyamanan dapat berjalan berdampingan dengan pengobatan
barat yang lebih menguntungkan tindakan mengatasi penyebab dan/atau
menghilangkan gejala. Jika pengobatan barat berbasis bukti lewat penelitian
ilmiah maka pengobatan oriental termasuk pengobatan local berbasis
empiris yang dibuktikan oleh kemampuannya bertahan selama berates tahun.
Saat ini, semua tumbuhan herbal yang diguakan sebagai pengobatan juga
telah diteliti khasiatnya oleh fakultas farmasi di Indonesia.Sementara di
tempat asalnya, penelitian telah banyak dilakukan terhadap pengobatan
komplementer seperti akupresur dan herbal sehingga keberadaan kedua jenis
terapi ini sekarang sudah di akui oleh departemen kesehatan
setempat.Pendidikan seperti akupunktur medic dan herbal medic juga sudah
mulai banyak diselenggarakan oleh lembaga-lembaga baik milik pemerintah
maupun milik swasta yang diakui oleh pemerintah.
16
3. Klasifikasi Akurpresur
Akurpresur berkembang dari naluri manusia untuk memegang,
menekan, atau memijat-mijat bagian tubuh ketika terluka atau cedera. Para
pendeta Tao dari zaman China Kuno memformulasikan pengematan mereka
akan naluri pengobatan sendiri (self jealing) ini menjadi suatu sistem yang
dinamakan “Tao Yin” (‘Tao’ berarti ‘jalan’, sedang ‘Yin’ berarti keluhan-
keluhan yang spesifik sekaligus suatu sistem untuk memelihara kesehatan
secara umum. Tao-Yin berkembang menjadi “Do-in”, seni mempertahankan
keremajaan melalui pemijatan diri sendiri. Selanjutnya, tabib-tabib China
menambahkan serangkaian sistem diagnosis dan penanganan penyakit untuk
merangkai suatu pendekatan medis yang lebih lengkap.
Akurperesur kini mewakili serangkaian teknik pijat, yang
menggunakan tekanan secara manual untuk menstimulasi titik-titik energi
ditubuh. Sang terapis melakukan tekanan dalam bobot ringan sampai sedang
dengan jari-jari tangannya, dan kadang-kadang juga dengan siku, lutut, atau
kaki ke titik-titik yang sama yang digunakan dalam Akupuntur.
Banyak ragam Akurpresur telah berkembang seiring dengan waktu.
a. Shiatsu
Secara harfiah kata shiat-su berarti jari (shi) dan tekanan (atsu),
serangkaian penekanan menggunakan jari secara berirama, keseluruh
bagian tubuh sepanjang meridian energi. Terapi ini juga termasuk
peregangan dan tepukan. Titik-titik tekan hanya disentuh antara 3-5
detik. Penanganan ini bisa merangsang sekaligus menenangkan. Shiatsu
adalah versi Jepang dari Akurpresur, dan kini menjadi semakin populer
di dunia barat.
b. Jin Shin
Suatu pola penekanan yang lembut dan berkepanjangan pada titik-titik
Akupuntur yang penting pada meridian dan jalur-jalur yang terpilih,
setiap titik ditekan selama 1-5 menit. Terapi ini dilakukan dalam keadaan
meditatif untuk menyeimbangkan chi, sang energi vital.
c. Do-in
17
Suatu bentuk pemijatan terhadap diri sendiri pada otot dan titik-titik
meridian. Do-in juga mencakup gerakan, peregangan, dan latihan
pernafasan.
d. Tui-Na
Ini adalah versi China untuk pijat yang merangsang titik-titik akurpresur
dengan menggunakan berbagai ragam gerakan tangan.
4. Manfaat Akupresur
Sejarah membuktikan bahwa akupresur bermanfaat untuk :
a. Pencegahan penyakit
Akupresur dipraktikkan secara teratur pada saat-saat tertentu menurut
aturan yang sudah ada, yaitu sebelum sakit. Tujuannya adalah mencegah
masuknya sumber penyakit dan mempertahankan kondisi tubuh
b. Penyembuhan penyakit
Akupresur dapat digunakan menyembuhkan keluhan sakit, dan
dipraktikkan ketika dalam keadaan sakit
c. Rehabilitasi
Akupresur dipraktik untuk meningkatkan kondisi kesehatan sesudah sakit
d. Promotif
Akupresur dipraktikkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh walaupun
tidak sedang sakit
5. Tekhnik Pemijatan dengan Akurpresur
a. Cara pemijatan
Setelah terapis mendiagnosa penyebab penyakit dan menggolongkan
syndrome menjadi delapan diagnose kemudian baru dapat ditentukan
arah pemijatan yang akan dilakukan. Arah pemijatan disesuaikan dengan
sifat penyakit yang diderita. Sifat penyakit yang, se, panas, luar maka
pemijatan pada titik akupunktur yang dilakukan adalah berlawanan
jarum jam sebanyak 60 putaran atau dengan istilah sedate.sedangkan,
sifat penyakit yin, si, dingin, dalam maka pemijatan yang dilakukan
adalah searah jarum jam sebanyak 30 putaran.
18
Dalam pemijatan, sebaiknya jangan terlalu keras dan membuat pasien
kesakitan.Pemijatan yang benar harus dapat menciptakan sensasi rasa
(nyaman, pegal, panas, gatal, perih, kesemutan, dan lain
sebagainya).Apabila sensasi rasa dapat tercapai maka di samping
sirkulasi chi (energy) dan xue (darah) lancer, juga dapat merangsang
keluarnya hormonendomofrin (hormone sejenis morfin yang dihasilkan
dari dalam tubuh untuk memberikan rasa tenang).
b. Ukuran
Didalam makalah ini, Pembaca akan menemukan istilah cun. Cun adalah
satuan hitung untuk panjang atau lebarjarak antara titik akupunktur
dengan titik acuannya yang digunakan dalam penentuan titik terapi
akupunktur atau ilmu pijat turunannya.Berbeda dengan centimeter, cun
lebih fleksibel karena digunakan adalah tangan pasien sendiri.
c. Cara kerja akurpresur
Sasaran Akurpresur adalah merangsang kemampuan tubuh dalam
menyembuhkan diri sendiri. Sang terapis akan memegang atau menekan
berbagai titik pada tubuh atau sistem otot untuk merangsang energi dari
tubuh sendiri. Rangsangan tersebut menyingkirkan sumbatan energi dan
rasa lelah.
Ketika semua jalur energi terbuka dan aliran energi tidak lagi terhalang
oleh ketegangan otot atau hambatan yang lain, maka energi tubuh akan
menjadi seimbang. Keseimbangan membawa kesehatan yang baik dan
perasaan sejahtera. Jika salah satu dari jalurnya terhambat/tersumbat,
maka perlu aplikasi dengan tekanan yang tepat menggunakan jari untuk
mengendurkan ketegangan otot, membuat sirkulasi darah lancar, dan
menstimulasi atau menyeimbangkan aliran energi.
6. Indikasi dan Kontraindikasi Akupresur
a. Indikasi
Beberapa accupoint untuk mengatasi beberapa kondisi nyeri seperti :
Sakit kepala tipe tegang , migren, sakit gigi, nyeri sendi, depresi dan
kecemasan, nyeri tulang belakang
19
1. Sakit kepala tipe tegang dan migren
Beberapa titik yang digunakan untuk mengurangi nyeri kepala adalah:
a) Titik yang terletak di puncak kepala ; pertemuan antara garis
yang menghubungkan kedua telinga dan garis yang ditarik dari
bagian tengah hidung (titik 1 a). Efek: mengurangi rasa tegang di
kepala.
b) Titik yang terletak di bagian dalam alis mata, di atas sudut mata
bagian dalam (titik 2 a). Efek: mengurangi rasa tegang di dahi
dan nyeri sekitar mata.
c) Titik yang terletak di sudut mata bagian luar (titik 2 b). Efek:
mengurangi nyeri kepala, migren dan mata pedih.
d) Titik yang terletak di dahi sekitar 1 ibu jari di atas bagian tengah
alis (titik 2 c). Efek: menghilangkan nyeri kepala bagian depan
dan penglihatan kabur.
e) Titik yang terletak di bagian belakang kepala, pada perbatasan
lekukan antara bagian dasar tengkorak dengan otot leher (titik 3
a). Efek : mengurangi nyeri kepala dan leher yang kaku.
f) Titik yang terletak di tengah segitiga yang dibentuk oleh tulang
ibu jari dan jari telunjuk ( titik 4 a ). Efek : mengurangi nyeri
kepala dan mata pedih.
g) Titik yang terletak di belakang pergelangan kaki ( titik 5 a ) .
Efek : mengurangi nyeri kepala dan leher kaku.
h) Titik yang terletak di tengah ,1 jari di atas batas rambut (titik 1
b ). Efek : mengurangi nyeri kepala bagian depan dan mata pedih.
i) Titik yang terletak di tengah antara dua alis (titik 1 c). Efek:
mengurangi nyeri kepala bagian depan dan nyeri kepala akibat
hidung tersumbat.
j) Titik yang terletak 4 jari di bawah tempurung lutut (titik 6 a) .
Efek: merupakan titik penguat sistem pencernaan dan
mengurangi nyeri kepala akibat ketidakseimbangan sistem
pencernaan, intoleransi makanan, dan kelelahan.
20
k) Titik yang terletak 1 ibu jari dari ujung alis mata dan sudut luar
mata (titik 1 d) . Efek: mengurangi nyeri akibat migren dan nyeri
mata.
l) Titik yang terletak 2 jari di atas telinga (titik 1 e). Efek:
mengurangi nyeri kepala migren.
m) Titik yang terletak di bagian luar dari lengan anda. 3 jari dari
pergelangan tangan , di lekukan antara dua tulang. (titik 7 a).
Efek: mengurangi nyeri akibat migren dan nyeri di pipi.
n) Titik yang terletak di atas telapak kaki, 2 jari di atas sendi jari
kaki, antara jari ke 4 dan 5. (titik 6 b). Efek: mengurangi nyeri
migren, penglihatan kabur dan nyeri mata.
2. Sakit gigi
Pada penekanan daerah muka dilakukan pada sisi yang tidak sakit.
a) Titik yang terletak di depan sudut tulang rahang (titik 1 f). Efek:
mengurangi nyeri gigi dan pembengkakan di muka.
b) Titik yang terletak pada tulang pipi. Di depan lubang telinga (titik
1 g). Efek: mengurangi nyeri gigi, nyeri pada wajah.
c) Titik yang terletak di depan siku tangan, pada saat siku ini
ditekuk (titik 8 a). Efek: mengurangi nyeri gigi dan nyeri yang
ada di mulut.
3. Kesehatan sendi
Beberapa acupoints dapat membantu menyehatkan sendi dan
memperkuat sendi di seluruh tubuh. Beberapa acupoints juga
membantu menguatkan otot yang menunjang sendi.
a) Titik yang terletak di belakang leher, sejajar dengan pundak, 2
jari di samping tulang belakang. (titik 3 b). Efek: merupakan titik
yang sangat berpengaruh pada kesehatan sendi di seluruh tubuh,
meningkatkan kekuatan tubuh, tulang dan sendi yang sehat.
b) Titik yang terletak di bagian belakang lutut. 4 jari di atas tulang
kaki (titik 9a). Efek: menguatkan tulang di seluruh tubuh,
khususnya tulang dan sendi lutut.
21
c) Titik yang terletak di bagian luar dari kaki, di atas permukaan
pertemuan antara 2 tulang (titik 6 c). Efek: menguatkan tendon
dan otot pada seluruh tubuh, terutama : sendi kaki dan
menguatkan otot kaki.
d) Titik yang terletak di titik tertinggi dari pundak (titik 3c) . Efek:
mengurangi kekakuan dan nyeri di daerah leher dan pundak
4. Siku tangan
a) Titik 8 a. Efek : Menguatkan siku tangan
b) Titik yang terletak di bagian luar dari tangan, 3 jari di atas
pergelangan tangan, di antara kedua tulang (titik 7 a). Efek:
meningkatkan mobilitas dari siku dan mengurangi nyeri di siku,
lengan dan jari tangan.
5. Pergelangan tangan dan tangan
a) Titik 7 a.
b) Titik yang terletak antara tendon di sisi dalam tangan, 3 jari di
atas pergelangan tangan (titik 10 a). Mengurangi nyeri di siku ,
pergelangan tangan dan merilekskan otot di lengan bawah.
c) Titik yang terletak di permukaan luar pergelangan tangan. Pada
lekukan antar tulang, jika pergelangan tangan dilekukkan ke arah
atas , sejajar dengan jari manis (titik 7 b) . Efek: mengurangi
nyeri di pergelangan tangan, telapak tangan dan jari-jari.
6. Kesehatan tulang belakang
Untuk menyehatkan tulang belakang dapat dilakukan penekanan titik-
titik untuk kesehatan sendi. Ditambah dengan beberapa titik berikut :
a) Titik yang terletak di puncak dari pundak, perbatasan dengan leher
(titik 3c). Efek: mengurangi nyeri di daerah pundak dan punggung
atas.
b) Titik yang terletak di dekat lipatan siku , pada saat siku
dibengkokkan (titik 8) Efek: menghilangkan nyeri dan kekakuan
pada tubuh bagian atas.
c) Titik- titik yang terletak di bagian belakang tubuh (titik 11 a).
Untuk penekanan titik- titik daerah ini dapat menggunakan 2 buah
22
bola tenis yang dimasukkan dalam kaus kaki dan diletakkan
dibelang punggung .Efek : mengurangi nyeri pinggang bawah.
d) Titik yang terletak di bagian belakang lutut , diantara tendon (titik
9a). Efek: menghilangkan nyeri di daerah kaki dan tulang
belakang.
e) Titik yang terletak di bagian belakang pergelangan kaki (titik 5a).
Efek: mengurangi nyeri di tulang belakang dan kaki
7. Kesehatan Sendi pinggul
a) Titik yang terletak di bagian pinggul anda (titik 11b). Efek:
meningkatkan mobilitas dan mengurangi nyeri.
8. Kesehatan Sendi lutut
a) Titik yang terletak di bawah lutut , pada lekukan tulang (knee
acupoint). Efek : mengurangi nyeri dan kekakuan di lutut.
b) Titik yang terletak di belakang pergelangan kaki (titik 5a).Efek:
mengurangi nyeri di lutut dan tungkai bawah.
9. Kesehatan pergelangan kaki
a) Titik yang terletak di belakang pergelangan kaki (titik 5a). Efek :
mengurangi nyeri dan menguatkan pergelangan kaki.
b) Titik yang terletak pada bagian luar dari pergelangan kaki dan di
bagian luar dari tendon (titik 6c). Efek: mengurangi nyeri dan
pembengkakan di pergelangan kaki.
10. Kesehatan telapak kaki
a) Titik yang terletak di dasar telapak kaki, pada bagian lekukan dekat
dengan tonjolan telapak kaki (titik 12 a). Efek: megurangi nyeri
pada telapak kaki.
b) Titik-titik untuk kesehatan pergelangan kaki (titik 6b, 6c).
11. Acupoint untuk membantu anda lebih rileks
Beberapa acupoint di bagian tubuh dapat membuat anda lebih rileks.
Beberapa titik tersebut adalah :
a) Titik 1a . Efek: meningkatkan konsentrasi dan menyeimbangkan
pikiran anda.
23
b) Titik 4a . Efek: mengurangi kecemasan. Catatan : jangan menekan
titik ini terlalu keras pada wanita hamil.
c) Titik yang terletak di dekat pergelangan tangan sejajar dengan jari
ke 5 (titik 10 b). Efek: membuat rileks tubuh anda. Merupakan titik
kunci untuk mengurangi segala kecemasan dan gangguan tidur.
d) Titik yang terletak di antara tendon , tiga jari di atas pergelangan
tangan ( gambar 10a ). Efek: mengurangi kecemasan dan membuat
rileks tubuh anda
24
gb : beberapa titik akupresur untuk mengurangi nyeri
b. Kontraindikasi
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemijatan akupresur
1. Kebersihan terapis
Mencuci tangan dengan airyang mengalir dan menggunakan sabun
antiseptic sebelum melakukan dan setelah melakukan terapi
sangatlah penting.Hal tersebut dilakukan untuk mencegah penularan
penyakit antara terapis dengan pasien.
2. Bagian-bagian yang tidak dapat dipijat
Pemijatan tidak dapat dilakukan pada kondisi kulit terkelupas, tepat
pada bagian tulang yang patah, dan tepat bagian yang bengkak.
3. Pasien dalam kondisi gawat
Penyakit-penyakit yang tidak boleh dipijat adalah tiga penyakit yang
dapat menyebabkan kematian tiba-tiba, yaitu ketika terjadi serangan
jantung, gagal napas olehparu-paru, dan penyakit pada saraf otak
(misalnya stroke, pecah pembuluh darah, dan cidera otak).Apabila
terapis menemukan gejala-gejala diatas segera rujuk ke rumah sakit
karena penanganan yang keliru dapat menyebabkan pasien terlambat
mendapatkan pengobatan yang lebih baik.
25
C. PENGOBATAN KIROPRAKTIK PIJATAN
1. Pengertian Kiropraktik
Kata ‘chiropractic’ berasal dari bahasa Yunani, yakni dari kata ’chiros’
yang berarti tangan, dan ’praktikos’ yang artinya praktis. Jika diartikan
secara harfiah ’Chiropractic’ berarti 'menggunakan tangan'.
Chiropractic di lebih dari 100 negara telah menjadi satu bentuk teknik
terapi alternatif untuk tulang belakang. Kelebihannya, tanpa menggunakan
obat, dan tanpa pula melalui tindakan operasi. Bahkan ibu hamil, bayi, anak
pun dapat mengikuti terapi yang ditemukan Daniel David (D.D.) Palmer
pada tahun 1895.
Fokus chiropractic adalah melihat hubungan antara sistem syaraf
dengan semua sistem dalam tubuh. Terutama persendian dan otot di sekitar
tulang belakang. Gerakan pada persendian sangat berpengaruh pada seluruh
syaraf dan struktur yang berhubungan dengan syaraf itu, termasuk otot,
organ tubuh, sistem kekebalan tubuh, dan sistem syaraf keseluruhan.
Sistem syaraf merupakan sistem pengontrol utama tubuh. Sistem ini
mengirimkan dan menerima informasi dari setiap sel, jaringan tissue, dan
bagian tubuh lainnya. Kesehatan optimal diperoleh dari sistem syaraf yang
berfungsi dan bekerja 100%. Namun, sesuatu hal dapat menghalangi dan
mengganggu sistem syaraf bekerja secara maksimum. Kondisi ini disebut
subluxation.
Subluxation ini bisa disebabkan adanya trauma, stres berkepanjangan,
atau kebiasaan pada posisi/ postur tubuh yang salah. Gejala yang biasanya
muncul adalah rasa sakit (nyeri), mati rasa, kesemutan, sakit kepala, dan otot
yang tegang.
Para praktisi chiropractic (chiropractor, Red.) adalah satu-satunya
profesional di bidang kesehatan yang mampu menghilangkan dan mencegah
subluxation. Chiropractor menggunakan teknik aman, lembut, dan efektif.
Teknik ini dikenal dengan adjustment. Teknik ini bertujuan mengembalikan
posisi tulang belakang dan menghilangkan semua gejala atau rasa sakit yang
muncul. Chiropractor berusaha menyeimbangkan tubuh dan berusaha
26
melepaskan berbagai tekanan pada syaraf, sehingga tubuh mampu
menyembuhkan dirinya sendiri. Jadi tujuan terapi ini adalah
mengoptimalkan fungsi dan kerja sistem syaraf.
2. Ibu, Bayi, dan Anak
Selama mengandung, wanita akan mengalami berbagai tekanan besar,
baik fisik maupun mental. Kesehatan calon ibu berperan penting dalam
proses pertumbuhan janin bayi selama sembilan bulan. Perawatan
chiropractic mampu menghilangkan berbagai komplikasi akibat dari adanya
tekanan biomekanikal pada tubuh si calon ibu. Survei menunjukkan calon
ibu yang mengikuti perawatan chiropractic di masa kehamilannya tak hanya
mendapatkan rasa nyaman, namun juga mengalami proses kelahiran yang
lancar.
Sementara terapi ini pada anak seharusnya dimulai sesegera mungkin
setelah proses melahirkan. Hal ini bertujuan memastikan tulang belakang
dan sistem syaraf bayi dapat tumbuh dan berkembang optimal. Hampir
setiap bayi mengalami trauma pada proses kelahirannya. Ketika bayi harus
melalui sebuah saluran dari rahim, ia mendapatkan berbagai tekanan yang
mampu membentuk kepalanya dan memompa cairan nutrisi di sekitar sistem
syaraf pusat. Tekanan ini juga menimbulkan ketidakseimbangan pada tubuh
bayi. Proses melahirkan dengan menggunakan forceps, vacuum, ataupun
operasi Caesar mampu mengurangi trauma itu. Tapi bantuan tersebut bisa
menimbulkan efek buruk di kemudian hari.
Seiring dengan pertumbuhan anak, tulang-tulang belakangnya pun ikut
tumbuh dan saling menekan satu sama lain. Pada waktu anak belajar
mengangkat kepalanya, merangkak, dan berjalan, sebenarnya itu merupakan
fase penting anak mulai membentuk tiga kurva tulang belakangnya – dari
yang sebelumnya hanya satu lengkungan. Semua ‘kecelakaan kecil’, seperti
kepala terbentur, jatuh yang selalu menyertai dalam proses belajar
merangkak, berjalan maupun belajar mengendarai sepeda akan sangat
mempengaruhi pertumbuhan tulang si anak.
27
Karena itulah penting sekali untuk memastikan tulang itu tumbuh dan
bergerak pada posisi yang semestinya. Pertumbuhan tulang yang tidak
dipantau, serta keharusan si anak terus tumbuh dan berkembang dengan
posisi tulang tidak benar, akan membawanya pada ketidakseimbangan kerja
seluruh bagian tubuhnya, dan scoliosis yang harus dibawanya seumur hidup.
3. Teknik Penyembuhan Chiropractic
Prosedur tindakan penyembuhan yang paling umum dilakukan oleh
chiropractor adalah ‘manipulasi tulang belakang’, yang disebut juga
‘penyesuaian Chiropractic‘. Tujuan manipulasi ini adalah untuk
mengembalikan mobilitas sendi dengan memberikan semacam pijatan
dengan tangan pada sendi yang kaku akibat adanya cedera pada jaringan otot
disekitarnya. Cedera jaringan otot bisa disebabkan oleh aktivitas tunggal
seperti mengangkat benda yang berat secara tiba-tiba, atau aktivitas yang
dilakukan berulang seperti duduk dengan posisi tulang belakang yang salah
dalam waktu yang cukup lama. Jaringan yang cedera akan menyebabkan
perubahan fisik dan kimia, yang dapat menyebabkan timbulnya radang dan
pembengkakan, nyeri, dan gerakan menjadi terbatas. Tindakan manipulasi
atau penyesuaian tadi akan mempengaruhi sendi dan otot agar lebih lemas
dan tidak terlalu kaku, sehingga rasa nyeri bisa berkurang, dan perlahan-
lahan cedera jaringan yang dialami akan sembuh dengan sendirinya.
Seorang Chiropractor boleh memeriksa pasiennya melalui serangkaian
tes seperti pengujian klinis, tes laboratorium, mengambil gambar rontgen
dan metode diagnostik lain untuk menentukan apakah pengobatan
Chiropractic boleh dilakukan pada pasien tersebut atau tidak. Chiropractor
akan merujuk pasien pada dokter jika metode Chiropractic tidak boleh
dilakukan pada pasien karena kondisi pasien yang tidak memungkinkan,
atau jika kondisi pasien membutuhkan pengawasan dokter dalam
menjalankan pengobatan Chiropractic-nya.
28
4. Tingkat Keamanan Chiropractic
Chiropractic saat ini telah diketahui sebagai salah satu teknik
pengobatan non-invasif dan bebas obat untuk mengobati nyeri punggung,
nyeri leher, nyeri sendi, sakit kepala dan gangguan neuromusculoskeletal
lainnya. Walaupun metode Chiropractic memiliki tingkatan keamanan yang
amat baik, sebetulnya tidak ada satu tindakan pengobatan pun yang benar-
benar bebas efek samping dan resiko.
Namun resiko-resiko yang berhubungan dengan Chiropractic bisa
dibilang sangat kecil. Kebanyakan pasien bisa segera merasakan efek
pengobatan setelah diberi tindakan, namun beberapa orang juga mengalami
rasa nyeri ringan, seperti orang yang habis berolahraga. Literatur terbaru
menunjukkan bahwa rasa tidak nyaman atau nyeri setelah tindakan
manipulasi tulang belakang umumnya berangsur-angsur hilang dalam 24
jam.
5. Manfaat Pijat Chiropractic
a. Perbaiki kualitas tidur
Penyesuaian tulang belakang membantu memperbaiki kesehatan sistem
saraf. Jika sehat dari dalam, Anda juga cenderung bisa tidur lebih baik.
Perawatan chiropractic membantu tubuh mengatasi tekanan berbeda dari
lingkungan dengan lebih baik. Hal ini akan membuat tubuh lebih bisa
rileks dan beristirahat.
b. Tingkatkan kesuburan perempuan
Banyak perempuan yang mengalami kesulitan hamil beralih ke perawatan
chiropractic. Studi-studi, seperti dikutip situs ezinearticles.com,
menunjukkan adanya hubungan antara ketidaksuburan perempuan di masa
lalu dengan kemungkinan segera hamil setelah mengunjungi chiropractor
(praktisi chiropractic).
29
c. Perbaiki respon imun
Bosan sakit terus-terusan? Banyak orang yang menjalani perawatan
chiropractic melaporkan mengalami penurunan frekuensi sakit. Dan saat
mereka terserang flu, gejala yang muncul lebih ringan.
d. Perbaiki pencernaan
Menjaga tulang belakang tetap sejajar akan memungkinkan semua organ
dan sistem tubuh berfungsi dengan benar. Banyak orang yang menderita
sakit perut, sensasi peningkatan jumlah asam serta gangguan lainnya
mengalami perbaikan setelah melakukan penyesuaian chiropractic secara
teratur.
e. Kurangi cedera dan percepat pemulihan
Tubuh Anda didisain untuk menyembuhkan diri sendiri. Saat sistem saraf
Anda berfungsi dengan benar dan tubuh Anda sehat dengan perawatan
chiropractic, olahraga dan diet tepat, cedera cenderung berkurang dan
pemulihan akan lebih cepat.
f. Pertahankan kesehatan persendian
Seiring waktu, persendian akan mengalami degenerasi, khususnya jika
tidak disejajarkan dengan benar. Hal ini bisa menyebabkan banyak
masalah serius seperti osteoarthritis, kehilangan fungsi organ, dan
gangguan lainnya. Mempertahankan persendian dengan perawatan
chiropractic secara berkelanjutan bisa membantu mencegah gangguan
kesehatan serius.
g. Perbaiki kualitas hidup
Bersamaan dengan diet bernutrisi dan rutinitas olahraga sehat, perawatan
chiropractic reguler memungkinkan Anda melawan penyakit dengan lebih
30
baik, pulih lebih cepat, mengontrol stres lebih mudah dan menjaga kesehatan
dari dalam. (Media Indonesia&spiritofacupuncture)
Saat ini chiropractic merupakan sistem perawatan kesehatan terbesar
kedua di Amerika Utara dan mulai menyebar dengan cepat ke seluruh belahan
dunia. Di Amerika Serikat tersebar kurang lebih 60.000 Dokter Chiropractic,
di Kanada sekitar 6.000 dan kira-kira ada 3.000 lebih chiropractor di
Australia.
Walaupun Chiropractic terbilang baru di Indonesia (baru pada tahun
2004), perawatan dengan Chiropractic dapat dinikmati jutaan orang di seluruh
dunia. Chiropractic adalah profesi tiga terbesar untuk perawatan kesehatan di
seluruh dunia. Lebih dari 100 negara di seluruh dunia mempunyai keuntungan
dari cara kerja chiropractor dan komunitas mereka menghasilkan lebih dari
75.000 chiropractor di seluruh penjuru dunia.
D. TERAPI FISIKA NONKONVENSIONAL ( HIDROTERAPI )
1. Sejarah Hidroterapi
Sejarah hidroterapi sudah ada sejak lama dan dilakukan oleh berbagai
suku. Yunani kuno emang sudah mulai menggunakan air sebagai alat
penyembuh. Sedangkan bangsa Romawi dan Turki menggunakan
permandian (berendam) untuk melepaskan rasa lelah dan pengap setelah
seharian bekerja.
Beberapa cara pengobatan Native Amerika menggunakan keringat.
Keringat dianggap sebagai bentuk pembersihan tubuh dari toxin. Anggapan
ini juga yang diterapkan oleh rumah sauna Scandinavian. Bahkan beberapa
mata air panas alami yang biasanya digunakan oleh para Native Amerika
telah diubah menjadi resort yang sangat populer sekarang untuk
menyembuhkan rematik, nyeri sendi serta kelelahan. Resort permandian air
panas ini terkenal setalah Presiden Franklin D. Roosevelt menggunakan
salah satu resort tersebut.
31
Pegunaan hidroterapi secara modern sebenarnya terinspirasi oleh
Vincenz Priessnitz, dia adalah seorang petani di Grafenberg, Austrian
Silesia. Priessnitz pada semasa hidupnya menekankan bahwa pengobatan
yang baik adalah melalui makanan, olahraga, udara segar, istirahat dan air.
Oleh karena kepercayaan ini, dia juga dikenal sebagai peletak dasar Nature
Cure.
Teknik yang dikembangkan Priessnitz emang terlihat aneh pada saat
itu pasalnya terapi yang dia terapkan menggunakan air dingin, dia juga
meminta pasiennya berkerja dan berjalan dengan telajan kaki dirumput. Oleh
karena itu tidak heran bila banyak rumor yang menganggap dia sebagai
dokter palsu. Namun rumor tersebut redah setelah kekaisaran
memperbolahkan dia membangun sebuah tempat spa. 1 tahun kemudian
setidaknya ada 1500 pasien yang datang termasuk didalamnya 22 pangeran
serta 149 counts dan countesses. Dia mendapatkan sebuah mendali setelah
tempat spa tersebut memperlihatkan nilainya sebagai rumah istirahat yang
bisa menyembuhkan banyak penyakit baik itu nyeri sendi, rematik, pusing,
obesitas dan lainnya.
2. Pengertian Hidroterapi
Hidro therapy atau terapi air adalah metode perawatan dan
penyembuhan dengan menggunakan air untuk mendapatkan efek-efek
terapis (Chaiton, 2002). Secara khusus, air memiliki kualitas untuk mencapai
respon tubuh yang bisa menyembuhkan simpton-simpton dan meningkatkan
mekanisme tubuh dalam menghadapi ancaman eksternal. Media air
bisa digunakan karena faktor buoyancy (keterapungan) baik di kolam renang
maupun kolam terapi. Air dapat digunakan sebagai terapi dalam kondisi
panas, hangat, netral (temperatur tubuh), dingin, atau dalam kondisi beku
(es). Hidro therapy sesungguhnya merupakan metode terapi dengan
pendekatan “lowtech” yang mengandalkan pada respon-respon tubuh
terhadap air.
32
3. Kualitas Penyembuhan Air
Hidroterapi adalah penggunaan air untuk menyembuhkan dan
meredakan berbagai macam penyakit ringan dan air bisa digunakan dalam
sejumlah cara yang berbeda. Sifat-sifat penyembuhan air telah dikenal sejak
zaman kuno terutama oleh peradaban Yunani, Romawi, dan Turki namun
juga oleh orang-orang di Eropa dan Cina. Kebanyakan orang sudah tahu
manfaat mandi air panas untuk melenturkan tubuh, memulihkan kekakuan,
dan sakit otot, serta membantu agar bisa tidur nyenyak.
Air panas atau uap mengakibatkan pembuluh-pembuluh darah
vasodilatasi, membuka pori-pori kulit dan mendorong keluarnya keringat
dan mengendurkan otot-otot dan anggota badan. Air dingin memiliki
manfaat sebaliknya dan menyegarkan kembali dan menyehatkan tubuh. Air
dingin membuat pembuluh-pembuluh darah vasokontriksi dan darah
dialihkan ke jaringan-jaringan dan organ-organ dalam untuk membantu
mempertahankan suhu tubuh. Es atau air dingin bisa digunakan untuk
meredakan bengkak dan memar yang mengakibatkan pori-pori kulit kembali
menutup.
Dalam ilmu pengetahuan ortodoks, hidroterapi digunakan sebagai
suatu teknik fisioterapi untuk orang-orang yang baru pulih dari luka serius
yang menimbulkan kerusakan otot. Selain itu, hodroterapi cocok digunakan
untuk pasien yang memiliki persoalan di persendiannya dan mereka yang
memiliki ketidakmampuan fisik yang parah. Banyak rumah sakit yang
menawarkan pilihan kelahiran dengan metode air kepada para calon ibu dan
metode persalinan seperti ini telah menjadi semakin populer. Hidroterapi
bisa diberikan dalam bentuk pengobatan untuk kondisi-kondisi medis lain
dalam naturopati, dengan menggunakan teknik-teknik yang dikemukakan
diatas.
4. Teknik Pengobatan Dengan Hidroterapi
a. Mandi Air Panas
Mandi air panas digunakan untuk meredakan nyeri persendian dan
otot, serta peradangan. Untuk membantu penyembuhan luka-luka kecil
33
atau beberapa kondisi kulit bisa diterapkan mandi air panas atau hangat
dengan ditaburi berbagai zat seperti ekstrak rumput kedalam air tersebut.
Setelah persalinan, untuk menyembuhkan robekan kulit seringkali
dianjurkan untuk sering mandi air hangat yang telah diberi antiseptic
dengan jumlah secukupnya.
Kebanyakan kita mengetahui manfaat mandi air hangat, yakni
menciptakan rasa santai. Mandi air hangat bersuhu antara 36,5 derajat C
dan 40 derajat C (98 F dan 104 F) sangat bermanfaat sebagai alat relaksasi
otot. Sebagai permulaan, lima menit berendam dalam air panas suhu
setinggi itu kiranya sudah cukup. Selanjutnya lama perendaman di perlama
menjadi sepuluh menit sehari, selama tidak muncul perasaan lemah dan
pusing.perlu diketahui mandi air hangat sekejap ternyata memiliki efek
yang cukup berbeda dengan mandi air hangat yang agak lama.
Tidak ada manfaat yang bisa dipetik dengan memperlama mandi air
hangat. Berendam dalam air hangat tidak hanya bermanfaat bagi saraf-
saraf permukaan melainkan juga bagi sistem saraf otonomis (yang
normalnya berasal di luar kendali kita) maupun kelenjar-kelenjar penghasil
hormon, terutama adrenal menjadi kurang aktif. Mandi diperlama dengan
cara berendam akan memiliki efek yang berlawanan.
b. Mandi Air Dingin
Mandi air dingin bermanfaat memperbaiki aliran darah ke organ-
organ dan jaringan-jaringan internal dan juga mengurangi pembengkakan.
Pasien bisa duduk sebentar di air dingin yang dangkal dan memberi air
tambahan yang dipercik-percikkan ke kulit yang ingin disembuhkan.
Bagian yang bengkak dan terasa nyeri bisa direndam di air dingin untuk
mengurangi pembengkakannya. Pasien jangan sampai kedinginan dan
bentuk pengobatan semacam ini paling cocok untuk mereka yang masih
mampu mengeringkan badannya sendiri dengan cepat menggunakan
handuk hangat. Terapi dengan mandi air dingin ini sebaiknya tidak
dilakukan pada orang yang mengalami kondisi sakit yang serius atau anak
yang masih sangat kecil atau orang yang sudah setengah baya.
34
c. Mandi Netral
Dipermukaan kulit terdapat banyak ujung saraf dan ujung-ujung
saraf tersebut berhubungan dengan penerimaan rangsangan. Lebih banyak
di antara ujung-ujung saraf merupakan penerima dingin dibandingkan
penerima panas. Rangsangan tersebut memiliki pengaruh pada sistem saraf
simpatetik dan dapat mempengaruhi sistem hormonal tubuh. Semakin
besar perbedaan antara suhu kulit dan air yang dikenakan ke kulit, semakin
besar pula potensi timbulnya reaksi fisiologis. Sebaliknya, air yang
suhunya sama dengan suhu tubuh memiliki efek pereda rasa nyeri dan
pengendur yang mencolok terhadap sistem saraf. Kondisi ini sangat
penting yang diperlukan dalam keadaan stres dan bisa menghasilkan
perkembangan dengan apa yang disebut ”mandi netral”.
Sebelum dikembangkannya obat penenang, metode yang paling
andal dan efektif dalam menenangkan pasien yang gelisah adalah dengan
menggunakan mandi netral. Pasien dimasukkan ke dalam sebuah wadah
air yang suhunya dipertahankan antara 33,5 derajat C dan 35 derajat C (92
oF dan 96 oF) sering kali sampai selama lebih dari tiga jam dan terkadang
sampai selama dua puluh empat jam. Jelasnya cara seperti ini tidaklah
praktis untuk rata-rata orang yang mengalami ketegangan pada saat
sekarang ini. Akan tetapi, sebagai langkah pertolongan diri, mandi netral
bisa dijadikan alat untuk meredakan sakit pada sistem saraf jika digunakan
dalam jangka waktu yang relatif pendek. Suhu airnya perlu dipertahankan
pada tingkat yang disebut di atas dan hendaknya digunakan termometer
khusus untuk mandi.
Berendam selama setengah jam seperti ini akan memiliki efek
menghilangkn rasa nyeri atau bahkan efek yang menimbulkan rasa kantuk.
Cara ini tidak mengakibatkan terjadinya ketegangan pada jantung,
sirkulasi darah, atau sistem saraf dan dapat menghasikan relaksasi otot
maupun relaksasi dan vasodilatasi pembuluh darah. Semua efek ini bisa
mendorong munculnya relaksasi. Mandi dengan cara seperti ini bisa
digunakan bersama-sama dengan metode relaksasi yang lain seperti
35
meditasi dan teknik-teknik pernapasan, sehingga menghasilkan stres.
Mandi seperti ini bisa dilakukan setiap hari jika memang perlu.
d. Mandi Uap
Mandi uap bisa digunakan untuk mengeluarkan keringat dan
terbukanya pori-pori kulit dan memilki efek menyegarkan dan
membersihkan badan. Tubuh mungkin mampu mengeluarkan zat-zat yang
berbahaya dengan mandi uap dan di akhiri dengan mandi dingin.
e. Mandi Sitz
Mandi sitz biasanya diberikan untuk mengobati kondisi-kondisi yang
menimbulkan rasa nyeri yang disertai kulit robek seperti wasir atau luka
pada anal dan juga sakit ringan yang bisa mempengaruhi organ kemaluan
dan kencing. Pasien duduk ditempat mandi dengan rancangan khusus yang
mempunyai dua bagian terpisah, satu ruang diisi air dingin dan ruang
lainnya air panas.
Pertama-tama, pasien duduk ditempat air dingin sampai terendam
pinggul dan perut bawah dengan kaki berada di wadah yang berisi air
dingin. Setelah tiga menit, pasien mengubah posisinya dengan duduk di
bagian air dingin dengan kaki di air panas.
f. Semprotan Air Dingin dan Panas
Semprotan air panas dan dingin bisa diberikan untuk menyembuhkan
sejumlah gangguan yang berbeda namun teknik ini tidak dianjurkan untuk
pasien yang menderita sakit yang parah, orang-orang tua atau anak-anak
kecil.
g. Pembungkusan (Wrapping)
Pembungkusan (wrapping) digunakan untuk pasien yang mengidap
penyakit bronkitis, nyeri punggung dan kondisi-kondisi demam. Kertas
basah yang dingin yang telah diperas dibungkuskan ke tubuh pasien,
setelah itu disusul dengan pembungkusan menggunakan kertas kering lalu
36
selimut hangat. Bungkusan tersebut didiamkan sampai kertas bagian
dalam yang basah tadi telah mengering dan kemudian tutupnya yakni
kertas kering dan selimut hangat dibuka. Tubuh diseka menggunakan air
hangat-hangat kuku sebelum dikeringkan dengan handuk. Kadang-kadang
pembungkusan tersebut bisa dilakukan pada daerah tubuh yang lebih kecil
seperti perut bagian bawah untuk menyembuhkan persoalan khusus pada
tubuh, biasanya sembelit.
h. Pengepakan Dingin
Pengepakan dingin diuraikan oleh pastor Bavarian yang terkenal di
abad ke-19 yakni Sebastian Kniepp dalam risalahnya yang terkenal
berjudul My WaterCure, dibuku tersebut ia menjelaskan manfaat
hidroterapi. Untuk melaksanakan pengepakan dingin Anda memerlukan
secarik kain katun yang lebar; kain flanel atau sutra (selimut), lembaran
karet untuk digunakan alas di tempat tidur; sebotol air panas, kancing
pengaman.
Pertama-tama, celupkan kain katun ke dalam air dingin, peras sampai
tuntas dan letakkan di atas kain flanel yang telah dihamparkan di atas
lembaran karet di tempat tidur. Baringkan pasien yang akan mendapat
pengobatan di atas kain yang basah tadi, balutkan kain itu ke tubuh pasien
dan segera tutupi dengan kain flanel. Pasang kancing agar kain bisa rapat
membungkus tubuh. Sekarang tarik seprai dan beri sebotol air hangat.
Pengepakan dingin ini berubah menjadi hangat, secara berangsur-angsur
selama kurun waktu enam sampai delapan jam dan dibiarkan agar kering.
Biasanya pasien akan banyak mengeluarkan keringat, dengan demikian
bahan-bahan yang telah digunakan itu hendaknya dicuci bersih sebelum
digunakan lagi. Jika timbul perasaan kedinginan yang lembap, kain yang
basah tadi mungkin tidak dibungkuskan dengan baik atau bahan
penyekatnya terlalu longgar atau terlalu sedikit.
37
i. Pengambangan
Untuk pengobatan kehilangan indra sensoris. Pengambangan
dilakukan dengan membaringkan tubuh pasien menghadap ke atas pada
sebuah wadah tertutup dan gelap yang diisi air garam yang hangat. Di
tempat itu tidak boleh ada suara, kecuali mungkin beberapa musik alam
yang bisa membawa pasien memasuki kondisi seperti mimpi. Pengobatan
semacam ini benar-benar bisa menghasilkan kesegaran dan mengakibatkan
tidur yang nyenyak dan santai
5. Jenis Perawatan Hidroterapi
Ada jenis perawatan hidroterapi yang dapat membawa meredakan rasa
sakit dan berbagai gejala lain dari penyakit. Hydrotherapy digunakan sebagai
teknik fisioterapi untuk pasien dalam luka pasca fase pemulihan serius dan
masalah sakit otot. Hal ini berguna pada pasien dengan masalah sendi dan
cacat fisik yang parah.
a. Hydro-massage
Jenis pengobatan hidroterapi memanfaatkan air hangat dan bertujuan
untuk menerapkan pijat mekanik, termal atau kimia untuk tubuh dengan
bantuan air. Hydro-massage membantu otot untuk rileks dan mengurangi
rasa sakit dan ketegangan yang mungkin ada pada otot. Penyakit tertentu
yang dapat disembuhkan dengan hydro-massage termasuk fibromyalgia,
insomnia, multiple sclerosis, penyakit Crohn dan banyak lagi.
b. Colon Hydrotherapy
Jenis hydrotherapy juga disebut sebagai pembersihan usus, seperti
namanya, melibatkan infus bahan limbah dari tubuh dengan cara
mendorong air ke dalam rectum. Air tidak mengandung obat, herbal atau
kimia, tidak menimbulkan rasa sakit dan bermanfaat bagi mereka yang
memiliki kasus sembelit yang parah. Prosedur ini, seperti prosedur medis,
yang dilakukan oleh seorang terapis di bawah bimbingan seorang
supervisor. Colon cleansing meningkatkan sistem pencernaan serta
kesehatan secara keseluruhan dari saluran pencernaan.
38
c. Sistem Kneipp
Jenis hydrotherapy memanfaatkan air panas dan dingin pada kulit dan
diikuti sebagai bagian dari mandi Kneipp. Sistem ini membantu untuk
meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan cara menguatkannya.
Beberapa perawatan lain di bawah sistem Kneipp termasuk berjalan kaki
menginjak air, salju dan embun.
6. Prinsip Hidroterapi
Beberapa prinsip dasar dari hidroterapi sebagai berikut :
a. Aplikasi dingin dapat membantu mengurangi ujung saraf bebas yang
sensitif terhadap nyeri dan dapat mengurangi reaksi inflamasi yang
menyertainya.
b. Aplikasi dingin dan panas dapat mengurangi reaksi kongesti atau
pembengkakkan yang mengakibatkan nyeri dan kekakuan .
c. Aplikasi dingin yang agak lama dapat mengurangi kecepatan aliran darah
sehingga dapat mencegah timbulnya reaksi memar.
d. Uap air hangat dapat membantu mengurangi nyeri dada dan sumbatan
sinus.
e. Aplikasi panas dapat mengakibatkan vasodilatasi atau membukanya
aliran darah yang mengakibatkan relaksasi dari otot.
f. Aplikasi dingin sesaat pada awalnya menyempitkan pembuluh darah,
mengurangi aliran darah, dan jaringan yang bengkak dan meningkatkan
aliran darah pada organ dalam. Setelah Aplikasi dingin sesaat, pembuluh
darah terbuka dan jaringan dipenuhi oleh darah yang mengandung
banyak oksigen.
g. Aplikasi panas dan dingin yang bergantian dapat meningkatkan drainase
dan oksigenasi ke jaringan.
h. Aturan umum, selalu kompres dingin dahulu kemudian dilanjutkan
dengan kompres panas dan diakhiri dengan kompres dingin.
i. Aplikasi dingin yang lama dapat menekan sirkulasi dan metabolisme.
j. Aplikasi panas yang terlalu lama dapat membuat kongesti/sumbatan dan
membutuhkan aplikasi dingin untuk memperbaikinya.
39
k. Kompres panas singkat (kurang dari 5 menit) dapat menstimulasi
sirkulasi, tetapi kompres yang terlalu lama dapat menekan sirkulasi dan
metabolisme secara drastis.
l. Pasien dengan sirkulasi yang tidak baik atau vitalitas yang rendah
sebaiknya tidak diberikan aplikasi panas atau dingin tetapi lebih baik
aplikasi hangat atau sejuk.
m. Hindari pengobatan dengan hidroterapi setelah makan. Berilah rentang
waktu satu setengah jam setelah makan.
n. Kompres dapat menggunakan handuk kecil yang direndam dahulu di air
panas/ hangat/ sejuk/ dingin. Dapat pula meletakkan batu es diantara
handuk bila Anda ingin kompres dingin. Sebaiknya handuk dibilas
dahulu sebelum digunakan ulang karena sudah menyerap sisa
metabolisme dari tubuh.
o. Berendam di air yang hampir sama dengan suhu tubuh ( 33-36 derajat C)
dapat membantu merilekskan otot-otot dan sistem saraf. Anda dapat
berendam selama 30 menit sampai 4 jam. Semakin lama anda berendam
semakin baik sampai anda merasa rileks. Setelah anda berendam
keringkan tubuh dengan cepat .
p. Berendam di air panas ( 38 derajat celcius ) dapat membantu mengurangi
kekakuan otot dan sendi, meningkatkan sirkulasi pada jaringan kulit dan
di bawah kulit, dapat membantu mengurangi rasa nyeri umum akibat
arthritis. Sedangkan berendam di air dingin dapat meningkatkan aliran
darah ke organ dalam dan mengurangi reaksi inflamasi.
Pada hidroterapi ada beberapa reflek yang saling berhubungan antara
tempat kompres dan organ yang dipengaruhinya. Beberapa diantaranya :
a. Kulit di telapak kaki dan tangan berhubungan dengan sirkulasi di kepala,
dada dan organ di panggul (seperti kandung kemih, organ reproduksi,
prostat).
b. Kulit di bagian dada sebelah bawah berhubungan dengan ginjal.
c. Kulit di muka berhubungan dengan pembuluh darah di kepala.
40
d. Kulit di dasar leher belakang berhubungan dengan mukosa hidung (hal ini
yang menyebabkan kenapa kompres dingin di leher dapat menghentikan
hidung yang berair).
Pada pengobatan hidroterapi, temperatur dibagi menjadi beberapa bagian
yaitu :
Panas
Hangat
Hangat kuku/suam
Sejuk
Dingin
:
:
:
:
:
36-40 derajat C
34-36 derajat C
26-33 derajat C
18-26 derajat C
12-18 derajat C
41
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Akupresur adalah terapi dengan menekan, memijit, mengurut bagian
dari tubuh untuk mengaktifkan peredaran energi vital atau Ci.Akupresur
juga dikenal akupuntur tanpa jarum, atau pijat akupuntur, karena teori
akupresur didasari oleh teori akupuntur. Akupuntur menggunakan jarum
sebagai alat bantu praktik, sedangkan akupresur menggunakan jari, tangan,
bagian tubuh lainnya atau alat tumpul sebagai pengganti jarum. Akupresur
diklasifikasikan menjadi beberapa jenis diantaranya Shiatsu, Jin Shin, Do-in,
serta Tui-Na.
Layaknya akupuntur yang memiliki banyak manfaat, begitu pula
dengan akupresur. Beberapa manfaatnya antara lain sebagai pencegahan
penyakit, penyembuhan penyakit, rehabilitasisetelah mengalami sakit serta
promotif sebelum individu terserang penyakit yang artinya individu yang
dalam keadaan sehat.
Beberapa kondisi yang diindikasikan untuk dilakukan terapi akupresur
yaitu sakit kepala tipe tegang dan migren, sakit gigi, untuk kesehatan sendi,
siku tangan, pergelangan tangan dan tangan, kesehatan tulang belakang,,
kesehatan sendi pinggul, kesehatan sendi lutut, kesehatan pergelangan kaki,
kesehatan telapak kaki, serta acupoint untuk membantu anda lebih rileks.
Sedangkan kondisi yang tidak diperbolehkan dilakukan terapi akupresur
yaitu pada daerah patah tulang, kulit yang terkelupas, pasien gaga jantung,
gagal nafas, pasien yang memiki masalah saraf pusat misalnya stroke dan
kondisi gawat lainnya.
B. Saran
Bagi Mahasiswa Keperawatan, setelah membaca makalah ini
hendaklah dapat benar-benar memahami konsep umum dari terapi
komplementer akupresur. Serta terus memperbaharui pengetahuan
keperawatan khususnya pada terapi akupresur.
42
Bagi perawat lapangan, dengan penjelasan diatas telah dijabarkan terkait
konsep umum dari terapi akupresur. Jadi seorang perawat harus benar-benar
dapat memenuhi perawan perawat untuk dapat memberikan alternatif
pengobatan yang sesuai dengan keluhan pasien serta halal untuk dilakukan
dari pandangan religi
43
DAFTAR PUSTAKA
Kusumanto, R., Iskandar, Y., 1981. Depresi, Suatu problema Diagnosa dan
Terapi pada praktek umum. Jakarta: Yayasan Dharma Graha
Martono, Hadi dan Kris Pranarka. 2010. Buku Ajar Boedhi-Darmojo Geriatri
(Ilmu Kesehatan Usia Lanjut).Edisi IV. Jakarta : Balai Penerbit FKUI
Mubarak, Wahid Iqbal. 2009. Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep dan
Aplikasi.J akarta : Salemba Medika
Pudjiastuti, Sri Surini dan Budi Utomo. 2003. Fisioterapi Pada Lansia. Jakarta :
EGC
Setyoadi, Kushariyadi. 2011. Terapi Modalitas keperawatan pada klien
psikogeriatik. Jakarta : Salemba medika
Stockslager, Jaime L. 2007. Buku Saku Asuhan Keparawatan Geriatrik. Edisi II.
Jakarta : EGC
Watson, Roger. 2003. Perawatan Pada Lansia. Jakarta : EGC
44