1
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Menurut buku Petunjuk Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata edisi XV,
Kuliah Kerja Nyata yang selanjutnya disebut KKN adalah suatu kegiatan
intrakulikuler yang memadukakan pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi
(pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat) dengan cara
memberikan kepada mahasiswa pengalaman belajar dan bekerja dalam
kegiatan pembangunan masyarakat sebagai wahana penerapan dan
pengembangan ilmu dan teknologi yang dilaksanakan diluar kampus dalam
waktu, mekanisme kerja dan persyaratan tertentu.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu program pengabdian
mahasiswa pada masyarakat. Salah satu wujud dari kegiatan ini adalah
mengadakan rangkaian program kerja yang bertujuan untuk membentuk
masyarakat yang sadar lingkungan dimana masyarakat bisa mengolah potensi
yang dihasilkan. Selain itu pelaksanaan KKN juga diharapkan dapat
mengembangkan kemampuan praktis mahasiswa dalam bidang pendidikan,
ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), serta disiplin ilmu lain yang
dipelajari selama kuliah. Kegiatan KKN ini merupakan wujud nyata dari Tri
Darma Perguruan Tinggi. Peningkatan diberbagai bidang seperti bidang
ekonomi, kesehatan, pendidikan, lingkungan dan infrastruktur menjadi fokus
utama mahasiswa dalam melaksanakan KKN di Desa Wonokerso, Kecamatan
Limpung Kabupaten Batang.
Sejalan dengan perkembangan pembangunan yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat, maka UNNES ikut berperan aktif dalam mengisi
pembangunan melalui pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata. Melalui
KKN lokasi ini diharapkan terjadi penguatan masyarakat dengan cara
memberikan motivasi dan dorongan agar masyarakat mampu menggali
potensi diri dan memperbaiki kualitas hidupnya.
2
Berdasarkan latar belakang di atas maka kegiatan KKN LOKASI II yang
merupakan program dari Universitas Negeri Semarang diharapkan mampu
menjadi inovasi dalam membantu kinerja Pemerintah dibeberapa sektor
pemerintahan, khususnya kabupaten Batang dan umumnya di Jawa Tengah.
2. Deskripsi Situasi dan Kondisi Lokasi KKN
Adapun hasil observasi sesuai dengan waktu yang ada telah dilakukan
oleh mahasiswa KKN Universitas Negeri Semarang di Desa Wonokerso,
Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang adalah sebagai berikut :
A. Letak Geografis
Salah satu desa di Kecamatan Limpung adalah Desa Wonokerso yang
terletak ± 4 km dari Kantor Kecamatan Limpung dan ± 30 km dari
Kabupaten Batang.
B. Luas Wilayah
Wilayah Desa Wonokerso seluas 174,43 Ha/m2 terdiri dari lahan
persawahan, pekarangan, pemukiman, jalan, taman, perkantoran, makam
dan prasarana umum lainnya. Desa Wonokerso terdiri dari 10 dusun.
C. Batas Wilayah
Batas wilayah Desa Wonokerso sebelah utara adalah Desa Sidomulyo,
sebelah selatan Desa Sojomerto, sebelah barat Desa Keniten dan sebelah
timur Desa Tembok.
D. Iklim
Iklim tropis mewarnai wilayah pegunungan ini, dengan pembagian 2
musim setiap tahunnya yakni musim kemarau pada bulan April sampai
dengan September dan musim hujan pada bulan Oktober sampai dengan
Maret. Suhu udara kawasan ini terbilang sejuk, di mana rata-rata pada di
mana rata-rata hariannya 27˚C.
E. Tingkat Pendidikan
Berikut merupakan tabel tingkat pendidikan masyarakat Desa
Wonokerso:
3
Tabel 1.1 Tingkat Pendidikan
No. Tingkat Pendidikan Jumlah
(orang)
1. Tidak tamat SD
sederajat
279
2. Tamat SD sederajat 1.479
3. Tamat SLTP sederajat 396
4. Tamat SLTA sederajat 130
5. Tamat Diploma/Sarjana 63
JUMLAH 2.347
F. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
Berikut ini jumlah penduduk Desa Wonokerso berdasarkan mata
pencaharian:
Tabel 1.2 Mata Pencaharian
Mata Pencaharian Jumlah
Petani 838
Buruh Tani 9
PNS 68
Pedagang Barang Kelontong 52
Peternak 2
Montir 1
TNI 1
Guru Swasta 12
Dosen Swasta 1
Tukang Batu 6
Karyawan Perusahaan Swasta 4
Wiraswasta 343
Konsultan Managemen dan 3
4
Teknis
Belum Bekerja 436
Pelajar 451
Ibu Rumah Tangga 233
Purnawirawan/Pensiunan 2
Perangkat Desa 6
Buruh Harian Lepas 292
Kontraktor 1
Supir 1
Karyawan Honorer 2
JUMLAH 2.766
G. Kondisi Ekonomi
Sebagian besar masyarakat desa Wonokerso bermata pencaharian sebagai
Petani, akan tetapi secara strata bisa digolongkan bahwa masyarakat desa
Wonokerso tergolong masyarakat menengah ke bawah.
H. Potensi Unggulan
Potensi unggulan dari desa Wonokerso adalah hasil pertanian berupa
Padi dan Jagung.
I. Sarana dan Prasarana
Jenis Sarana dan Prasarana yang terdapat di desa Wonokerso terdapat
pada tabel berikut ini :
Tabel 1.3 Sarana dan Prasarana
No. Jenis Sarana Jumlah Keadaan
1. Perkantoran
a. Balaidesa 1 buah Baik
2. Pendidikan
a. SD 2 buah Baik
b. TK 1 buah Baik
5
c. TPA/TPQ/MADIN 3 buah Baik
d. PAUD 2 buah Baik
3. Peribadatan
a. Masjid 9 buah Baik
b. Langgar/Mushola 6 buah Baik
4. Kesehatan
a. Posyandu 4 buah Baik
5. Transportasi
a. Bus Tidak
ada
-
b. Angkutan Desa Tidak
ada
-
c. Angkutan Kota Tidak
ada
-
d. Ambulan 1 buah Baik
6
BAB II
SOLUSI DAN LUARAN
Permasalahan – permasalahan yang telah ditemukan selama melaksanakan
Observasi dengan di Desa Wonokerso dapat dijelaskan pada tabel. Identifikasi
permasalahan dilakukan dengan melakukan survei atau pengamatan secara
langsung dan pengamatan secara tidak langsung melalui wawancara dari salah
satu narasumber.
1. Solusi
Identifikasi masalah meliputi masalah yang ada dalam bidang
pendidikan, ekonomi, kesehatan, infrastruktur dan lingkungan di Desa
Wonokerso. Penjelasan dari permasalahan tersebut dapat dilihat pada table
berikut ini :
Tabel 2.1 Pemetaan Masalah di Desa Wonokerso
No Bidang Permasalahan Solusi
1. PENDIDIKAN 1. Belum adanya
bimbingan
belajar diluar
jam sekolah
bagi siswa SD
dalam
membantu
siswa
memahami
mata pelajaran
dan
mengerjakan
tugas dari
sekolah.
1. Membuat
program
bimbingan
belajar
untuk siswa
SD Desa
Wonokerso
untuk
membantu
siswa
memahami
mata
pelajaran
dan
mengerjaka
n tugas
7
sekolah.
2. EKONOMI 1. Masyarakat
khususnya
kaum ibu-ibu
di Desa
Wonokerso
kurang
memiliki
keterampilan
dalam
memanfaatkan
barang bekas
dibidang
wirausaha
yang dapat
menyokong
peningkatan
kesejahteraan
keluarga.
2. Kurangnya
pengetahuan
masyarakat
dalam
pemanfaatan
barang bekas
khususnya
bungkus kopi.
3. Kurangya
pemanfaatan
hasil jagung
oelh warga
1. Melakukan
penyuluhan
keterampila
n
memanfaatk
an barang
bekas untuk
meningkatk
an
kesejahteraa
n keluarga.
2. Melakukan
penyuluhan
pengetahua
n
pemanfaata
n barang
bekas
khususnya
bungkus
kopi.
3. Melakukan
penyuluhan
pemanfaata
n hasil
jagung.
8
Desa
Wonokerso.
3. KESEHATAN 1. Kurangnya
kesadaran
masyarakat
Desa
Wonokerso
tentang
pentingnya
menjaga
kesehatan.
2. Belum
terwujudnya
budaya
kebersihan
anak-anak TK
dan SD
terutama dalam
kebersihan
dasar tangan di
Desa
Wonokerso
1. Melakukan
penyuluhan
tentang
pentingnya
menjaga
kesehatan.
2. Melaksanak
an program
kebersihan
bersama
anak-anak
TK dan SD
terutama
dalam
kebersihan
tangan.
9
4. INFRASTRUK
TUR DAN
LINGKUNGA
N
1. Kurangnya
pemahaman
masyarakat
desa
Wonokerso
mengenai
sampah yang
bisa dijadikan
penghasilan.
1. Melakukan
penyuluhan
tentang
pemahaman
sampah
yang bisa
dijadikan
penghasilan
.
2. Luaran
Berdasarkan dari solusi diatas maka luaran yang didapat adalah :
a. Membuat program kerja Bimbingan Belajar untuk siswa-siswi SD Desa
Wonokerso.
b. Membuat program kerja tentang pelatihan keterampilan membuat
kerajinan tangan dari limbah bungkus kopi.
c. Membuat program kerja tentang pelatiahn keterampilan membuat hasil
olahan dari jagung.
d. Membuat program kerja untuk menyehatkan badan warga Desa
Wonokerso seperti senam sehat.
e. Membuat program kebersihan bagi anak-anak SD Desa Wonokersi
terutama kebersihan tangan.
f. Membuat program penyuluhan untuk pemahaman warga Desa Wonokerso
akan manfaat sampah sebagai sumber penghasilan.
10
BAB III
PROGRAM KERJA
KKN Lokasi II ini dilaksanakan selama 45 hari mulai tanggal 23 Oktober
2017 sampai dengan tanggal 6 Desember 2017 di Desa Wonokerso, Kecamatan
Limpung, Kabupaten Batang. Dengan usaha dan kerjasama yang terjalin baik
antara masyarakat Desa Wonokerso dan mahasiswa sebagai Tim KKN Lokasi
Unnes 2017, maka berikut merupakan program kerja yang kami laksanakan di
Desa Wonokerso.
1. Program Tematik/Unggulan
Bank sampah merupakan salah satu cara mengurangi polusi tanah
yang dilakukan warga dengan cara membakar sampah. Program kerja ini
dilaksanakan mulai tanggal 18 Nopember 2017. Sebelumnya dari tim KKN
melakukan sosialisasi bank sampah kepada warga Dukuh Mraji. Kemudian
tim KKN mendata warga yang ingin menjadi nasabah bank sampah. Setiap
warga yang ingin menjadi anggota dikenai biaya pendaftaran sebesar Rp.
2.000,- sebagai simpanan pokok. Setiap anggota bank sampah mendapatkan
buku tabungan. Jenis sampah yang dapat dijual yaitu berupa sampah plastik
botol bekas Rp. 1.500,-/kg, kardus Rp. 1.500,-/kg, kertas buku Rp.
1.000,-/kg, kertas snack Rp. 700,-/kg, kaleng Rp. 600,-/kg, besi Rp.
2.000,-/kg, alumunium Rp. 8.000,-/kg, tembaga Rp. 40.000,-/kg, botol
kecap Rp. 500/biji, dan platik kopi sabun detergen Rp. 400,-/kg. Setiap hari
sabtu warga menyetorkan sampahnya untuk ditimbang di rumah Pak Kepala
Desa. Dan setiap 2 minggu sekali pengepul mengambil sampah yang telah
terkumpul. Adapun manfaat dari program kerja ini adalah dapat menambah
pengahsilan dari warga dan dapat mencegah lingkungan terhindar dari
pencemaran tanah.
11
2. Road Mapp Progja
Tabel 3.1 Road Mapp Progja
Ko
de
Nama
Program
Kerja
Penanggung
JawabLokasi
Waktu
Pelaksanaan Sasaran
1 2 3 4 5 6
A.
Bimbingan
BelajarDian Aditiya
Dk. Mraji,
Dk.
Wonokerso,
Dk.
Pungangan,
Dk.
Kejiwan
√ √ √ √ √ √
Siswa-siswi
SD & MI
Desa
Wonokerso
Membantu
kegiatan di
SDN
Wonokerso
Ikha Melati
SD Negeri
Wonokers
o 1 dan 2
√ √ √ √ √
Siswa-siswi
SDN
Wonokersi
1 dan 2
Membantu
kegiatan di
TK, PAUD,
dan MADIN
Ikha Melati
TK
Bahagia,
PAUD
Cut Nyak
Dien,
PAUD
Rosela,
MADIN
Baitul
Ulum,
MADIN
Al-
Istiqomah,
dan
MADIN
Nurul
Huda
√ √ √ √
Siswa-siswi
TK, PAUD,
dan Santri
Madin
Pelatihan ITDewi
Puspita Sari
Balai
Desa√
Perangkat
Desa dan
BPD
B. Pendampinga
n Posyandu
Yupita Sara
Harnantya
Posyandu
Dk.
Wates,
√ √ Balita Desa
Wonokerso
12
Dk.
Diwek,
Dk.
Wonokers
o, Dk.
Kejiwan,
Dk. Buntu
SenamRoghibul
Falah
Balai
Desa√ √
Ibu-ibu
Desa
Wonokerso
C.
Pembuatan
Kerajinan
Bungkus Kopi
ParmiBalai
Desa√
Ibu-ibu
PKK
Pembuatan
PJW (Puding
Jagung
Wonokerso)
Farida
Sofiyati
Balai
Desa√
Ibu-ibu
PKK
Pembukuan
Anggaran
Kelompok
Tani
Nuraziz Jian
W
Posko
KKN√ √ √ √ √
Kelompok
Tani
D.
Bank Sampah
Nuraziz Jian
W dan
Parmi
Posko
KKN√ √ √
Warga Dk.
Mraji
Pengembanga
n Web
Arif
Wicaksono
Posko
KKN√ √ √ √ √ √
Warga dan
Pembaca
Kerja BaktiWanda
Utomo
Desa
Wonokers
o
√ √Warga Desa
Wonokerso
13
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
PELAKSANAAN PROGRAM KERJA
a. Program Kerja Tematik/Unggulan
Program unggulan KKN lokasi Tahap II di Desa Wonokerso ini
adalah bank sampah. Bank sampah merupakan salah satu cara mengurangi
polusi tanah yang dilakukan warga dengan cara membakar sampah.
Program kerja ini dilaksanakan mulai tanggal 18 Nopember 2017. Sasaran
program ini adalah warga RT 1 dan RT 2 dk. Mraji. Sebelumnya dari tim
KKN melakukan sosialisasi bank sampah kepada warga Dukuh Mraji.
Kemudian tim KKN mendata warga yang ingin menjadi nasabah bank
sampah. Setiap warga yang ingin menjadi anggota dikenai biaya
pendaftaran sebesar Rp. 2.000,- sebagai simpanan pokok.
Setiap anggota bank sampah mendapatkan buku tabungan. Jenis
sampah yang dapat dijual yaitu berupa sampah plastik botol bekas Rp.
1.500,-/kg, kardus Rp. 1.500,-/kg, kertas buku Rp. 1.000,-/kg, kertas snack
Rp. 700,-/kg, kaleng Rp. 600,-/kg, besi Rp. 2.000,-/kg, alumunium Rp.
8.000,-/kg, tembaga Rp. 40.000,-/kg, botol kecap Rp. 500/biji, dan platik
kopi sabun detergen Rp. 400,-/kg. Setiap hari sabtu warga menyetorkan
sampahnya untuk ditimbang di rumah Pak Kepala Desa. Dan setiap 2
minggu sekali pengepul mengambil sampah yang telah terkumpul. Adapun
manfaat dari program kerja ini adalah dapat menambah pengahsilan dari
warga dan dapat mencegah lingkungan terhindar dari pencemaran tanah.
14
Gambar 1.1 Program Kerja Tematik/Unggulan
b. Program Kerja Pendukung
1. Bidang Pendidikan
1. Bimbingan Belajar
Bimbingan belajar dimulai pada tanggal 26 Oktober 2017
dimana bimbingan belajar tersebut dilaksanakan setiap hari setiap
hari Senin di Posko KKN pukul 18.30 WIB, hari Selasa di Balaidesa
dan di MADIN Pungangan Pukul 14.00 WIB, dan hari Minggu di
MADIN Wonokerso Pukul 14.00 WIB.
15
Dampak jangka pendek program ini adalah untuk meningkatkan
semangat belajar anak-anak dan membantu anak-anak dalam
mempelajari pelajaran di sekolah. Bimbingan belajar ini dimaksudkan
untuk menghadapi kesulitan-kesulitan materi pelajaran yang mereka
hadapi di sekolah. Dengan diadakannya program bimbingan belajar ini
siswa akan lebih semangat dalam belajar di keseharian mereka, tidak
hanya belajar pada saat ada PR maupun saat akan diadakan ujian saja.
Dampak jangka panjangnya diharapkan siswa-siswi bisa tahu
pentingnya belajar.
Hambatan dari program kerja ini adalah materi yang
disampaikan di SDN Wonokerso terlalu luas, tidak dibatasi pada setiap
pertemuan dan jarak dari rumah siswa ke tempat bimbel terbilang
lumayan jauh dan cuaca yang tidak menentu membuat siswa kadang
tidak berangkagt bimbel.
Gambar 2.1 Bimbingan Belajar
16
2. Pelatihan IT untuk Perangkat Desa
Pelatihan IT untuk perangkat desa dan BPD desa
dilaksanakan pada minggu ke 4 yaitu pAda tanggal 15 Nopember
2017. Program ini bertujuan agar semua perangkat desa dan BPD
desa Wonokerso dapat mengoperasikan komputer/laptop. Progja ini
dilaksanakan dari minggu ke 3. Dampak jangka pendek program ini
yaitu membantu para perangkat desa dan BPD desa untuk dapat
mengenal dan mengoperasikan komputer/laptop. Dampak jangka
panjang program ini yaitu para perangkat desa dan BPD desa dapat
mengoperasikan komputer/laptop dengan baik dan benar dan dapat
menggunanakan aplikasi Ms.Word.
Hambatan dari program ini yaitu terkendala karena cuaca
yang hujan sehingga ada peserta yang tidak hadir dalam pelatihan IT.
Gambar 2.2 Pelatihan IT
17
3. Membantu Kegiatan di SD Negeri Wonokerso
Di desa Wonokerso terdapat 2 SD. Yaitu SD Negeri
Wonokerso 1 dan SD Negeri Wonokerso 2. Untuk di SD Negeri
Wonokerso 1 pendampingan dan pembelajaran dilakukan setiap hari
Senin dan Selasa. Di SD Negeri Wonokerso 2 dilakukan setiap hari
Jumat dan Sabtu. Untuk hari jumat melakukan pengajaran senam dan
untuk hari sabtu ada tambahn pelajaran untuk kelas 5 dan 6. Progja
ini dilaksanakan mulai minggu 1 sampai dengan minggu ke 6. Untuk
di SDN Wonokerso 1 dan 2 nantinya juga ada sosialisasi cuci
tangan. Secara jangka pendek, program ini membantu guru dalam
memberikan materi di kelas kepada siswa-siswinya. Sedangkan jarak
panjang kegiatan ini yaitu Warga masyarakat dapat menyadari akan
pentingnya pendidikan demi masa depan yang lebih baik. Dengan
program ini oleh diharapkan senantiasa siswa yang mengikutinya
dapat menumbuhkan kebiasaan belajar selain di bangku sekolah.
Hambatan dari program kerja ini adalah ketika cuci tangan,
kurangnya fasilitas untuk sosialisasi cuci tangan sehingga perlu
membuat adanya keran darurat untuk cuci tangan.
Gambar 2.3 Membantu Kegiatan
di SD Negeri Wonokerso
18
4. Membantu Kegiatan di TK, PAUD dan MADIN
Terdapat 2 PAUD, pendampingan di PAUD Rosela
dilakukan setiap hari Senin dan Kamis. Di PAUD Cut Nyak Dien
dilakukan setiap hari Selasa dan Rabu. Untuk pendampingan di TK
Bahagia setiap hari Rabu. Ada 3 MADIN yang berada di desa
Wonokoerso, yang pertama MADIN Baitul Ulum, MADIN Al-
Istiqomah, dan MADIN Nurul Huda. Untuk MADIN Baitul Ulum
dan MADIN Nurul Huda pengajaran dan pendampingan dilakukan
setiap hari Kamis dan untuk MADIN Al-Istiqomah setiap hari
Selasa. Progja ini dilaksanakan mulai dari minggu ke 2-5.
MADIN (Madrasah Diniyah) di desa Wonokeso dilaksanakan
setiap hari kecuali hari Jumat mulai pukul 16.00 WIB. Secara jangka
pendek, program ini membantu guru dan Ustadz maupun Ustadzah
dalam mengajarkan materi kepada anak-anak. Sedangkan jangka
panjang kegiatan ini dapat menambah pengetahuan khususnya
dalam pendidikan dini yang diberikan sehingga nantinya ketika
sudah di Sekolah Dasar sudah tahu cara bersosialisasi dan dalam
bidang agama Islam dapat menanamkan akhlak karimah kepada
anak-anak. Dengan diadakan kegiatanpendampingan di TK, PAUD ,
dan MADIN ini anak-anak akan meningkatkan pengetahuan agama
dan pendidikan untuk bekal di Sekolah Dasar. Hambatan dari
program kerja ini adalah terkendala pada ruangan yang minim
pencahayaan dan dengan fasilitas yang minim, ketika MADIN
19
terkendala cuaca sehingga ada beberapa anak yang tidak ikut
pengajaran di MADIN.
Gambar 2.4 Membantu Kegiatan
di TK, PAUD, dan MADIN
2. Bidang Ekonomi
- Pembuatan Kerajinan tas dari bungkus kopi
Program pelatihan pembuatan tas dari bungkus kopi ini
ditujukkan untuk ibu-ibu PKK. Hal ini bertujuan agar ibu-ibu warga
desa Wonokerso dapat menambah pendapatan dengan
memanfaatkan limbah plastik bungkus kopi. Pelatihan pembuatan tas
bungkus kopi ini dilaksanakan pada tanggal 17 Nopember 2017 yang
bertempat di Balaidesa Wonokerso. Dalam pelaksanaan program ini
ibu-ibu begitu antusias dalam mengikuti tutorial pembuatan
20
kerajinan tas bungkus kopi ini. diharapkan dengan adanya pelatihan
ini, warga desa Wonokerso dapat mengambil peluang dengan
memanfaatkan limbah plastik bungkus kopi.
Untuk membuat satu buah tas berukuran sedang dibutuhkan
±150 bungkus kopi. Selain bungkus kopi, perlu juga adanya bahan
tambahan untuk membuat penampilan tas menjadi lebih menarik
untu menambah nilai jual, yaitu penambahan manik-manik untuk
dijadikan sebagai tali dari tas.
Dampak jangka pendek dari program ini adalah membantu
ibu-ibu pkk untuk mengetahui cara pembuatan tas dari bungkus kopi.
Sedangkan dampak jangka panjangnya yaitu dapat menambah
penghasilan, selain itu juga bisa menambah aktivitas ibu-ibu
dirumah, hambatan dari program ini yaitu terkendala cuaca, sebelum
pelaksanaan program ini hujan turun sehingga banyak dari ibu-ibu
PKK yang tidak menghadiri pelatihan tas bungkus kopi ini.
Gambar 3.1 Pembuatan Kerajinan Tas
dari Bungkus Kopi
- PJW (Puding Jagung Wonokerso)
Hasil pertanian dari desa Wonokerso salah satunya adalah
jagung. Puding jagung merupakan salah satu inovasi dari jagung
yang bisa menambah pendapatan. Progja ini dilaksanakan pada
tanggal 17 Nopember 2017 di Balaidesa Wonokerso. Progja ini
ditujukan untuk ibu-ibu PKK. Tidak hanya untuk ibu-ibu PKK,
21
karena puding jagung ini mudah dibuat, sehingga semua warga desa
Wonokerso dapat membuatnya.
Dampak jangka pendek dari program ini yaitu bisa
menambah pengetahuan tentang cara membuat puding jagung.
Sedangkan dampak jangka panjangnya yaitu dapat menambah
penghasilan, selain itu juga bisa menambah aktivitas ibu-ibu
dirumah, hambatan dari program ini yaitu terkendala cuaca, sebelum
pelaksanaan program ini hujan turun sehingga banyak dari ibu-ibu
PKK yang tidak menghadiri pelatihan tas bungkus kopi ini.
Gambar 3.2 Puding Jagung Wonokerso
- Pembukuan anggaran kelompok tani
Progam pembuatan buku anggaran tani dilaksanakan selama
KKN berlangsung. Pembuatan buku tani ini terdiri dari pembuatan
buku anggota, daftar hadir, notulen, tamu dan buku kas dimana
pembukuan buku tani ini sangat penting bagi kelompok tani desa
wonokerso dalam kegiatannya di bidang pertanian. Dampak dari
22
progam ini ialah memudahkan kelompok tani desa wonokerso dalam
pencatatan administrasi kelompok tani tersebut
Gambar 3.3 Pembukuan Anggaran
Kelompok Tani
3. Bidang Kesehatan
1. Pendampingan Posyandu
Kegiatan posyandu ini dilaksanakan pada tanggal 11
November 2017 sampai dengan tanggal 17 November 2017. Di desa
wonokerso sendiri kegiatan posyandu dilaksanakan selama 5 hari
kerja yaitu sabtu, seenin, selasa, rabu, dan jumat. Dalam kegiatan ini
kami ikut membantu memperlancar jalannya kegiatan posyandu.
Posyandu hari pertama di dukuh Wates, kemudian Diwek,
Wonokerso, Kejiwan,dan terakhir Buntu. Selama posyandu kami
membantu penimbangan balita dan anak. Selain itu kami membantu
membagi makanan dan mencatat perkembangan balita di buku
posyandu.
Dampak jangka pendek dari program ini yaitu membantu
kader kader posyandu dan Bidan desa Wonikerso dalam
memperlancar kegiatan posyandu. Sedangkan dampak jangka
panjang yaitu menambah pengalaman kami sebagai calon orang tua
anak dan guru untuk mengetahui bagaimana cara memantau
perkembangan kesehatan balita dan anak. Program ini berjalan
23
dengan baik dan lancar walaupun dengan medan tempuh yang jauh
dan tidak mulus.
Gambar 4.1 Pendampingan Posyandu
2. Senam Sehat
Senam akan dilaksanakan seminggu sekali yaitu hari minggu
pukul 15.00 di balai desa Wonokerso. Progam ini ditujukan untuk
ibu-ibu dan anak anak didesa wonokerso. Senam sehat ini berjuan
untuk menjaga kesehatan dan kebugaran ibu-ibu dan anak-anak.
Dampak jangka pendek dari progam ini yaitu menjaga
silaturahmi dengan ibu-ibu setepat dan mengisi waktu luang.
Sedangkan dampak jangka panjangnya yaitu menjaga kesehatan ibu
– ibu dan anak-anak agar awet muda dan selalu sehat. Kendala yang
dihadapi yaitu cuaca yang kurang mendukung. Hampir setiap hari
didesa Wonokerso turun hujan sehingga sebagian ibu-ibu malas
24
untuk berangkat. Selain itu letak dukuh yang berjauhan juga menjadi
salah satu kendala yang cukup menyulitkan.
Gambar 4.2 Senam Sehat
4. Bidang Lingkungan dan Infrastruktur
1. Kerja bakti
Progam kerja bakti ini dilaksanakan sebagai salah satu
rangkaian acara dari kegiatan pengajian akbar (Haul) di Dukuh
Wates lebih tepatnya Makam mbah Ireng. Progam ini dilakukan hari
Minggu tanggal 12 November 2017 dan hari Minggu tanggal 17
november 2017. Kerja bakti hari Minggu dilakukan di lapangan
futsal sekaligus pemasangan MMT untuk persiapan Haul makam
Mbak ireng. Sedang kerja bakti hari jumat dilakukan di sepanjang
jalan menuju Makam mbak ireng. Kegitana hari minggu yaitu bersih
bersih dan juga pemasangan dan persiapan acara Haul.
Dampak jangka pendek progam ini yaitu membersihkan
lingkungan sekitar dukuh wates. Dampak janggka panjang yaitu agar
progam ini dilanjutkan oleh penduduk dukuh Wates, sehingga
kebersihan di dukuh Wates dapat terjaga dan diikuti oleh duku-
dukuh yang lainnya. Kendala yang dihadapi dalam kegiatan kerja
bakti ini yaitu kekurangan alat – alat kebersihan.
25
Gambar 5.1 Kerja Bakti
2. Bank Sampah
Progam bank sampah ini merupakan progam menabung
dengan sampah yang ditujukan untuk masyarakat masyarakat desa
wonokerso yang dilaksanakan setiap hari sabtu di rumah bu lurah
dan sudah dimulai pada tanggal 18 November 2017. Latar belakang
tercetusnya kegiatan ini diawali dari permintaan salah satu aparat
desa yang mengatakan bahwa kegiatan bank sampah di desa
wonokerso sudah ada tetapi tidak berjalan dengan semestinya
dikarenakan kurangnya sosialisasi kepada masyarakat wonokerso.
Sehingga agar progam sampah ini berjalan dengan baik kami KKN
Unnes melakukan sosialisasi dengan sistem outdoor yaitu dengan
mendatangi rumah-rumah warga yang dimana kami fokuskan pada
dukuh mraji. Disamping sosialisasi dari kami, Pak Muhamidin
selaku lurah dari desa wonokerso juga membantu dalam sosialisasi
pada tiap acara yang di desa wonokerso. Mekanisme progam bank
sampah ini ialah warga terlebih dahulu mendaftar sebagai anggota
bank sampah dengan biaya pendaftaran Rp 2.000 dan sekaligus
mendapatkan buku tabungan bank sampah. Setelah itu warga bisa
26
menabung dengan barang-barang bekas disertai membawa buku
tabungan tiap hari sabtu. Untuk menimbang sampah tersebut kami
pihak KKN bekerjasama dengan pengepul sampah warga setempat.
Sehingga untuk penimbangan sampah sekaligus penyetoran sampah
ke pihak pengepul dilakukan setiap hari minggu. Selanjutnya untuk
pengambilan uang oleh warga dapat dilakukan minimal enam bulan
sekali. Dampak dari progam ini ialah lingkungan desa wonokerso
dapat terjaga kebersihannya dan juga menambah penghasilan warga
desa wonokerso selain dari penghasilan mata pencaharian utama
warga desa wonokerso. Kendala yang dihadapi dalam progam kerja
ini ialah sarana dan prasarana yang kurang memadai.
Gambar 5.2 Bank Sampah
3. Pengembangan Web desa
Program pengembangan web desa ini adalah salah satu program
kerja yang dilaksanakan KKN UNNES Desa Wonokerso Tahun
2017. Desa wonokerso sendiri sudah memiliki sebuah website
dengan alamat wonokerso.sideka.id, namun karena keterbatasan
27
SDM aparatur desa maka pengelolaan diserahkan ke Mahasiswa
KKN.
Bentuk pengelolaan website Desa Wonokerso sendiri yaitu
penataan tampilan website, penambahan laman atau menu pada
website, pengisian struktur-struktur organisasi pada tingkat desa,
pengunggahan dokumen Perdes dan formulir Administrasi, dan
pembuatan kabar berita.
Dampak pendek dari pengembangan web ini adalah website Desa
Wonokerso terlihat menjadi lebih profesional dan lebih hidup. Untuk
dampak panjang pengembangan web desa ini, diharapkan warga
desa dan masyarakat luar dapat lebih mengenal Desa Wonokerso
serta Search engine lebih mudah meng-crawl website desa sehingga
website lebih mudah dicari di internet.
Hambatan yang ada dalam pengembangan website desa yaitu
sistem webnya yang berupa multisite bukan self hosted. Hal ini
menyebabkan website tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal,
contohnya yaitu website tidak bisa mengganti tema web desa,
padahal dengan tema website yang bisa dirubah maka tampilan
website bisa lebih dinamis dan komunikatif.
Gambar 5.3 Pengembangan Web Desa
28
5. Program Kerja Konservasi
1. Penanaman Pohon
Program ini merupakan program yang berlandaskan konservasi
dari pihak kampus. Program ini bertujuan untuk melestarikan
tanaman, dan berguna juga menjadi kenang-kenangan mahasiswa
KKN. Tanaman yang ditanam di desa Wonokerso ini tanaman pohon
sengon yang berjumlah 60 bibit tanaman. Penanaman pohon ini
dilaksanakan di lapangan Wonokerso pada hari Jum’at, 1 Desember
2017. Tidak hanya mahasiswa KKN yang menanamnya tetapi warga
desa juga ikut berpartisipasi.
Dampak jangka pendek dari program ini ialah sebagai bentuk
cinta lingkungan desa Wonokerso. Untuk dampak jangka panjang dari
penanaman pohon ini adalah menjadi tanaman baru yang bisa
dimanfaatkan warga desa dan menjadi pagar alami dari lapangan desa
Wonokerso. Kendala yang dialami oleh mahasiswa adalah kurangnya
sarana dan prasarana untuk menanam pohon.
29
Tabel 4.1 Penanaman Pohon
Jenis PohonJumlah
Pohon
Lokasi
Penanaman
Sumber
Pohon
Pohon Sengon 60 Lapangan
Wonokerso
BLH
Gambar 6. 1 Penanaman Pohon
30
6. Program Kerja Tambahan
1. Plangisasi Makam
Program ini bertujuan untuk memperbarui plang makan yang
telah rusak dimakan waktu. Program ini dilaksanakan pada hari Jumat
17 Nopember 2017. Ada 3 plang yang diperbarui. Pemasangan plang
dilakukan bersamaan dengan kerjabakti yang dilakukan di dukuh
Wates. Plangisasi dilakukan bersama dengan warga dukuh Wates.
Dampak jangka pendek dari program ini adalah dapat terjalinnya
kerjasama antara tim KKN dengan warga dukuh Wates. Dampak
jangka panjangnya yaitu dapat menjadi petunjuk jalan bagi warga
yang belum tahu letak makam yang ada di dukuh Wates.
Gambar 7.1 Makam
31
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
1. Simpulan
Berdasarkan laporan pelaksanaan program kerja KKN Lokasi II Desa
Wonokerso Kecamatan Limpung Kabupaten Batang, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
a. Pelaksanaan program KKN LOKASI II di Desa Wonokerso Kecamatan
Limpung Kabupaten Batang mendapat dukungan dari semua pihak
sehingga dapat berjalan dengan lancar.
b. Masyarakat memberikan tanggapan yang positif dengan adanya
kehadiran mahasiswa KKN Desa Wonokerso Kecamatan Limpung
Kabupaten Batang. Kedatangan kami dapat memberikan ilmu
pengetahutan dan inovasi baru yang dapat dikembangkan di Desa
Wonokerso.
c. Walaupun ada beberapa hambatan yang dijumpai selama pelaksanaan
program KKN LOKASI II, tetapi kegiatan yang dilaksanakan mampu
menjalin kerjasama yang baik dengan perangkat desa dan seluruh lapisan
masyarakat sehingga seluruh program yang dilaksanakan mencapai hasil
yang cukup memuaskan.
2. Saran
Dalam pelaksanaan program KKN LOKASI II masih terdapat kekurangan,
sehingga diperlukan adanya perbaikan guna meningkatkan pelaksanaan
program KKN LOKASI II antara lain sebagai berikut:
a. Diharapkan kesadaran keaktifan masyarakat untuk berpartisipasi dalam
setiap kegiatan.
b. Diperlukan adanya komunikasi yang baik agar terjalin kerjasama
sehingga setiap program kerja dapat berjalan dengan lancer.