Download pdf - Koneksi Matematika

Transcript
Page 1: Koneksi Matematika

1

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam NCTM 2000, di Amerika, disebutkan bahwa terdapat lima kemampuan dasar

matematika yang merupakan standar yakni pemecahan masalah (problem solving), penalaran dan

bukti (reasoning and proof), komunikasi (communication), koneksi (connections), dan

representasi (representation). Dengan mengacu pada lima standar kemampuan NCTM di atas,

maka dalam tujuan pembelajaran matematika yang ditetapkan dalam Kurikulum 2006 yang

dikeluarkan Depdiknas pada hakekatnya meliputi (1) koneksi antar konsep dalam matematika dan

penggunaannya dalam memecahkan masalah, (2) penalaran, (3) pemecahan masalah, (4)

komunikasi dan representasi, dan (5) faktor afektif. Dalam kedua dokumen tersebut, kemampuan

koneksi matematik merupakan kemampuan yang strategis yang menjadi tujuan pembelajaran

matematika. Standar Kurikulum di China tahun 2006 untuk sekolah dasar dan menengah juga

menekankan pentingnya koneksi matematik dalam bentuk aplikasi matematika, koneksi antara

matematika dengan kehidupan nyata, dan penyinergian matematika dengan pelajaran lain

(http://www.apecneted.org).

Gagasan koneksi matematik telah lama diteliti oleh W.A. Brownell tahun 1930-an, namun

pada saat itu ide koneksi matematik hanya terbatas pada koneksi pada aritmetik (Bergeson,

2000:37). Koneksi matematik diilhami oleh karena ilmu matematika tidaklah terpartisi dalam

berbagai topik yang saling terpisah, namun matematika merupakan satu kesatuan. Selain itu

matematika juga tidak bisa terpisah dari ilmu sela in matematika dan masalah-masalah yang

terjadi dalam kehidupan. Tanpa koneksi matematika maka siswa harus belajar dan mengingat

terlalu banyak konsep dan prosedur matematika yang saling terpisah (NCTM, 2000:275).

Konsep-konsep dalam bilangan pecahan, presentase, rasio, dan perbandingan linear merupakan

salah satu contoh topik-topik yang dapat dikait-kaitkan.

Kemampuan koneksi matematik merupakan hal yang penting namun siswa yang

menguasai konsep matematika tidak dengan sendirinya pintar dalam mengoneksikan

matematika. Dalam sebuah penelitian ditemukan bahwa siswa sering mampu mendaftar

konsep-konsep matematika yang terkait dengan masalah riil, tetapi hanya sedikit siswa yang

mampu menjelaskan mengapa konsep tersebut digunakan dalam aplikasi itu (Lembke dan

Reys, 1994 dikutip Bergeson, 2000: 38). Dengan demikian kemampuan koneksi perlu

dilatihkan kepada siswa sekolah. Apabila siswa mampu mengkaitkan ide- ide matematika

maka pemahaman matematikanya akan semakin dalam dan bertahan lama karena mereka

Page 2: Koneksi Matematika

2

mampu melihat keterkaitan antar topik dalam matematika, dengan konteks selain matematika,

dan dengan pengalaman hidup sehari-hari (NCTM, 2000:64). Bahkan koneksi matematika

sekarang dengan matematika jaman dahulu, misalkan dengan matematika zaman Yunani,

dapat meningkatkan pembelajaran matematika dan menambah motivasi siswa (Banihashemi,

2003).

Dalam pembelajaran di kelas, koneksi matematik antar konsep-konsep dalam

matematik sebaiknya didiskusikan oleh siswa, pengkoneksian antar ide matematik yang

diajarkan secara eksplisit oleh guru tidak membuat siswa memahaminya secara bermakna

(Hiebert dan Carpenter, 1992 yang dirangkum oleh Bergeson, 2000: 37). Pembelajaran yang

sesuai adalah tidak dengan calk and talk saja namun siswa harus aktif melakukan koneksi

sendiri. Dalam hal ini siswa tidak boleh dipandang sebagai passive receivers of ready-made

mathematics (Hadi dan Fauzan, 2003) namun sebaliknya siswa dianggap sebagai individu

aktif yang mampu mengembangkan potensi matematikanya sendiri.

Page 3: Koneksi Matematika

3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Koneksi Matematika

Koneksi dengan kata lain dapat diartikan sebagai keterkaitan, dalam hal ini koneksi

matematika dapat diartikan sebagai keterkaitan antara konsep-konsep matematika secara

internal yaitu berhubungan dengan matematika itu sendiri ataupun keterkaitan secara

eksternal, yaitu matematika dengan bidang lain, baik bidang studi lain maupun dengan

kehidupan sehari-hari.

Salah satu standar kurikulum yang dikemukakan oleh NCTM (1989 : 84) adalah

koneksi matematika atau mathematical connections yang bertujuan untuk membantu

perbuatan persepsi siswa, dengan cara melihat matematika sebagai sebagai bagian

terintegrasi dalam kehidupan.

Koneksi matematika memegang peranan yang amat penting dalam upaya

meningkatkan pemahaman matematika. Orang yang telah memahami suatu kaidah berarti

mampu mengerti beberapa konsep. Koneksi dengan kata lain dapat diartikan sebagai

keterkaitan, dalam hal ini koneksi matematika dapat diartikan sebagai keterkaitan antara

konsep-konsep matematika secara internal yaitu berhubungan dengan matematika itu sendiri

ataupun keterkaitan secara eksternal, yaitu matematika dengan bidang lain baik bidang stud i

lain maupun dengan kehidupan sehari-hari. Bruner(Ruseffendi, 1988:152) menyatakan dalam

matematika setiap konsep berkaitan dengan konsep yang lain. Begitupula dengan yang

lainnya, misalnya dalil dan dalil, antara teori dan teori, antara topik dengan topik, ataupun

antara cabang matematika dengan cabang matematika lain. Oleh karena itu agar siswa lebih

berhasil dalam belajar matematika, maka harus banyak diberikan kesempatan untuk melihat

keterkaitan-keterkaitan itu.

Pembelajaran matematika mengikuti metode spiral. Artinya dalam memperkenalkan

suatu konsep atau bahan yang masih baru perlu memperhatikan konsep atau bahan yang telah

dipelajari siswa sebelumnya. Bahan yang baru selalu dikaitkan dengan bahan yang baru

dipelajari, dan sekaligus untuk mengingatkannya kembali. Menurut Sumarmo (2005 : 7),

kemampuan koneksi matematis siswa dapat dilihat dari indikator- indikator berikut: (1)

mengenali representasi ekuivalen dari konsep yang sama; (2) mengenali hubungan prosedur

matematika suatu representasi keprosedur representasi yang ekuivalen; (3) menggunakan dan

Page 4: Koneksi Matematika

4

menilai keterkaitan antar topik matematika dan keterkaitan diluar matematika; dan (4)

menggunakan matematika dalam kehidupan sehari-hari.

Selanjutnya Suherman, dkk (200:65) menyatakan, : “Pembelajaran matematika

mengikuti metoda spiral. Artinya dalam setiap memperkenalkan suatu konsep atau bahan

yang baru perlu memperhatikan konsep atau bahan yang telah dipelajari siswa sebelumnya.

Bahan yang baru selalu dikaitkan dengan bahan yang telah dipelajari, dan sekaligus untuk

mengingatkannya kembali”.

Jadi koneksi memang perlu untuk dilakukan dalam pengembangan dan perbaikan

proses pembelajaran matematika. Ada dua tipe umum koneksi matematik menurut NCTM

(1989:146) yaitu modeling connections dan mathematical connections. Modeling connections

merupakan hubungan antara situasi masalah yang muncul di dalam dunia nyata atau dalam

disiplin ilmu lain dengan representasi matematiknya, sedangkan mathematical connections

adalah hubungan antara dua representasi yang ekuivalen, dan antara proses penyelesaian dari

masing-masing representasi. Siswa hendaknya memiliki kesempatan untuk mengamati

keterkaitan matematika dengan mata pelajaran lain dan kehidupan sehari-hari. Untuk

memenuhinya, guru matematika harus melibatkan guru mata pelajaran lain untuk

berpartisipasi aktif dalam mengeksplorasi ide- ide/konsep matematik melalui permasalahan

yang muncul dalam pelajaran yang diberikan kepada siswa. Menyatukan matematika

kedalam konteks yang memberikan makna praktis lambang- lambang dan proses-proses

adalah sebuah tujuan utama dari keseluruhan standar. Hal ini memungkinkan siswa untuk

memandang bagaimana sebuah konsep matematika dapat membantunya memahami yang

lain, dan menggambarkan kegunaan matematika dalam pemecahan masalah, penggambaran

dan pemodelan fenomena dunia nyata, dan mengkomunikasikan pemikiran kompleks serta

informasi dalam sebuah cara yang cepat dan tepat.

Koneksi matematis merupakan pengaitan matematika dengan pelajaran lain, atau

dengan topik lain. Hal ini di jelaskan oleh Sumarmo (2003) dalam Mumun Syaban(2009)

http://educare.e- fkipunla.net, menyatakan bahwa koneksi matematik (Mathematical

Connections) merupakan kegiatan yang meliputi:

mencari hubungan antara berbagai representasi konsep dan prosedur; memahami

hubungan antar topik matematik; menggunakan matematika dalam bidang studi lain

atau kehidupan sehari-hari; memahami representasi ekuivalen konsep yang sama;

mencari koneksi satu prosedur lain dalam representasi yang ekuivalen; menggunakan

koneksi antar topik matematika, dan antar topik matematika dengan topik lain.

Page 5: Koneksi Matematika

5

Pengertian yang sama juga dijelaskan Bambang Sarbani(2008)

http://bambangsarbani.blogspot.com Koneksi matematis merupakan pengaitan matematika

dengan pelajaran lain, atau dengan topik lain. Koneksi matematik (Mathematical

Connections) merupakan kegiatan yang meliputi:

1. Mencari hubungan antara berbagai representasi konsep dan prosedur.

2. Memahami hubungan antar topik matematik.

3. Menggunakan matematika dalam bidang studi lain atau kehidupan

sehari-hari.

4. Memahami representasi ekuivalen konsep yang sama.

5. Mencari koneksi satu prosedur lain dalam representasi yang ekuivalen.

6. Menggunakan koneksi antar topik matematika, dan antar topic matematika dengan

topik lain.

Pembelajaran matematika kini telah berpindah dari pandangan mekanistik kepada

pemecahan masalah, meningkatkan pemahaman, dan kemampuan berkomunikasi secara

matematika dengan orang lain. Jika pada pengajaran matematika di masa lalu siswa

diharapkan bekerja secara mandiri dan dapat menguasai algoritma matematika melalui latihan

secara intensif. Selanjutnya kurikulum yang sekarang, matematika didesain dan

dikembangkan untuk mengembangkan daya matematis siswa, melalui inovasi dan

implementasi berbagai pendekatan dan metode. Hal tersebut digunakan untuk membangun

kepercayaan diri atas kemampuan matematika mereka sebagaimana dijelaskan Bambang

Sarbani (2008) http://bambangsarbani.blogspot.com melalui proses:

1. Memecahkan masalah.

2. Memberikan alasan induktif maupun deduktif untuk membuat mempertahankan, dan

mengevaluasi argumen secara matematis

3. Berkomunikasi, menyampaikan ide/gagasan secara matematis.

4. Mengapresiasi matematika karena keterkaitannya dengan disiplin ilmu lain, aplikasinya

pada dunia nyata.

Coxford (1995:4) merumuskan 3 aspek yang terkait dengan koneksi matematika, yaitu :

1. Penyatuan tema-tema (unifying themes)

Penyatuan tema-tema seperti perubahan (change),data dan bentuk (shape), dapat digunakan

untuk menarik perhatian terhadap sifat dasar matematika yang berkaitan. Gagasan tentang

perubahan dapat menjadi penghubung antara aljabar, geometri, matematika diskret, dan

kalkulus. Misalnya, bagaimana kaitan antara laju perubahan tetap dengan garis dan

persamaan garis?bagaimana keliling suatu bangun datar berubah ketika bangun datar itu

Page 6: Koneksi Matematika

6

ditransformasikan? Apakah atrinya laju perubahan sesaat dari suatu fungsi di suatu titik?

Setiap pertanyaan member kesempatan untuk mengaitkan topic-topik matematika dengan

menghubungkannya melalui tema perubahan. Tema lain yang member kesempatan yang luas

untuk membuat koneksi matematika adalah data. Misalnya data berpasangan menjadi konteks

dan motifasi untuk mempelajari fungsi linear, karena data berpasangan sering ditampilkan

dengan grafik fungsi

2. Proses matematika (mathematical proceses)

Aspek mathematical procesis dari koneski matematika meliputi : representasi, aplikasi,

problem solving dan reasoning. Empat kategori aktifitas ini akan terus berlangsung selama

seseorang mempelajari matematika. Agar siswa dapat memahami konsep secara mendalam,

mereka harus membuat koneksi diantara representasi. Aktifitas aplikasi, problem solving, dan

reasoning, membutuhkan berbagai pendekatan matematika, sehingga siswa dapat menemukan

koneksi. Sebagai contoh untuk mencari turunan menggunakan defenisi fungsi, siswa harus

mengaplikasikan limit dan komposisi fungsi. Komposisi fungsi dengan polinom berderajat

besar melibatkan ekspansi binomial, yang koofisiensinya dapat diperoleh melalui perhitungan

kombinatorik. Aktifitas program solving seperti pencarian nilai optimum,melibatkan

pemodelan, representasi aljabar atau kalkulus. Pembuktian rumus-rumus turunan merupakan

kegiatan reasoning yang melibatkan ide-ide matematik.

3. Penghubung-penghubung matematika (mathematical conectors)

Fungsi, matrik, algoritma, grafik, variabel, perbandingan, dan transformasi merupakan ide-

ide matematik yang menjadi penghubung ketika mempelajari topik-topik matematika

dengan spectrum yang luas. Algoritma adalah penghubung yang sering digunakan dalam

matematika. Grafik membantu siswa melakukan koneksi matematik dengan lebih mudah.

Keterkaitan matematik dapat diperlihatkan melalui penghubung variabel. Rasio atau

perbandingan berguna hamper di setiap level pembelajaran matematika. Oleh karena itu, rasio

dapat menjadi penghubung siswa dengan matematika.

Hodgson (1995:21) membenarkan ungkapan NCTM bahwa koneksi matematik merupakan

alat pemecahan masalah. Dengan menganggap koneksi matematik sebagai alat pemecahan

masalah, maka implikasinya terhadap pembelajaran adalah kegiatan pembelajaran harus

membangun koneksi baru dan menggunakan koneksi yang telah terbentuk untuk

menyelesaikan suatu masalah. Jika siswa tidak mampu untuk membangun suatu koneksi,

maka koneksi tidak berperan apa-apa dalam pemecahan masalah.

Bruner (dalam Suherman dan Winataputra 1992, h. 42) mengemukakan beberapa dalil dari

hasil pengamatan di sekolah. Dalil tersebut adalah dalil penyusunan, dalil notasi, dalil

kekontrasan, dan keanekaragaman, dan dalil pengaitan. Pada dalil pengaitan disebutkan

Page 7: Koneksi Matematika

7

bahwa dalam matematika antara satu konsep dengan konsep lainnya terdapat hubungan yang

erat, bukan saja dari segi isi tapi dari rumus-rumus yang digunakan juga.

Menurut Bruner (dalam Ruseffendi, 1991 hal.152), setiap konsep dalam matematika saling

berkaitan dengan konsep yang lainnya. Selanjutnya Ruseffendi menyatakan bahwa tidak ada

konsep atau operasi yang tidak terkait dengan konsep atau operasi lain dalam suatu system.

Kutz (dalam Yusepa, 2002, 25) menyatakan bahwa koneksi matematika mengharuskan siswa

untuk dapat memahami adanya hubungan internal matematika meliputi hubungan antar topic

dalam matematika itu sendiri, sedangkan hubunganeksternal meliputi hubungan antara

matematika dengan mata pelajaran lain dan hubungan dengan kehidupan sehari-hari.

Menurut NCTM (1989) kurikulum matematika biasanya dipandang orang sebagai kumpulan

sejumlah topic, sehingga pengajaran tentang hasil perhitungan dari suatu pemecahan masalah

geometri dan pengukuran cenderung dianggap saling terpisah. Padahal kurikulum matematika

bertujuan untuk membangun siswa agar dapat melihat antara topic/ide- ide didalam dan diluar

matematika tersebut saling berkaitan.

Tanpa koneksi, anak-anak harus belajar dan mengingat terlalu banyak keterampilan dan

konsep yang terisolasi bukannya mengenali prinsip umum yang relevan dari beberapa area

pengetahuan. Ketika ide- ide matematika setiap hari dikoneksikan pada pengalamannya, baik

didalam maupun diluar sekolah, maka anak-anak akan menjadi sadar tentang kegunaan dan

manfaat dari matematika. Hal ini sesuai dengan NCTM (1989:32) yang menyatakan bahwa,

melalui koneksi matematik maka pengetahuan siswa akan diperluas, siswa akan memandang

matematika sebagai suatu kesatuan yang utuh bukan sebagai materi yang berdiri sendiri, serta

siswa akan menyadari kegunaan dan manfaat matematika baik disekolah maupun diluar

sekolah. Dengan demikian, siswa tidak hanya bertumpu pada salah satu konsep atau materi

matematika yang sedang dipelajari, tetapi secara tak langsung siswa memperoleh berbagai

konsep/area pengetahuan yang berbeda, baik didalam matematika maupun diluar matematika.

Jadi sangatlah penting agar siswa dapat mengoneksikan antara ide- ide/area pengetahuan

tersebut, yang akhirnya akan dapat meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.

Sebuah ruangan kelas yang didalamnya terdapat pembelaran secara koneksi matematik maka

penekanan koneksinya pada karakteristik yang terkemuka. Gagasan mengalir secara alami

dari satu topic pelajaran ke topic pelajaran lain, dan bukannya masing-masing topic pelajaran

itu terbatas pada suatu sasaran yang sempit. NCTM (1989) mengisyaratkan pembelajaran

koneksi tersebut caranya yaitu pertama-tama memperkenalkan suatu topic yang digunakan

pada seluruh program matematika kemudian para guru menangkap peluang yang membangun

dari situasi kelas untuk menghubungkan area berbeda penggunaan matematika. Selanjutnya

siswa diminta untuk membandingkan konsep dan prosedur yang telah mereka terima. Mereka

Page 8: Koneksi Matematika

8

dibantu untuk membangun suatu jembatan antara hal yang nyata dengan yang abstrak, serta

antara cara-cara yang berbeda dalam mempresentasikan suatu masalah atau konsep.

Adanya aspek koneksi antar topic matematika (K1) akan membantu siswa menghubungkan

konsep-konsep matematik untuk menyelesaikan suatu situasi permasalahan matematik,

artinya bahwa pelajaran matematika yang tersebar ke dalam topic-topik aljabar, pengukuran

dan geometri, peluang dan statistika, trigonometri, serta kalkulus, dalam pembelajarannya

dapat dikaitkan satu sama lainnya.

B. Tujuan dan Manfaat Koneksi Matematika

Tujuan koneksi matematika antara lain :

1. Siswa mengenal dan menggunakan keterkaitan antara ide – ide matematika

2. Siswa mampu memahami ide – ide matematika yang saling berkaitan

3. Siswa mampu membangun pengetahuan yang koheren

4. Siswa mampu mengenal dan menerapkan matematika dalam konteks diluar matematika.

Manfaat koneksi matematika yaitu :

1. Suatu topik dapat diciptakan dengan topik lain, dengan cara mengembangkan lebih

lanjut atau menggunakan pada topik lain, misalnya : bilangan dapat digunakan dalam

pengukuran panjang sehingga panjang dua buah benda atau lebih dapat dijumlahkan

2. Topik – topik pada bidang kajian lain dapat disusun berdasarkan teori matematika

tertentu, misalnya : matematika ekonomi atau matematika teknik

3. Koneksi atau keterkaitan matematika dalam kehidupan sehari – hari dapat berbentuk

pemecahan masalah sehari – hari matematika. Contoh sederhana : tugas polisi

diperempatan jalan sangat membantu polisi dengan hadirnya lampu stopan

diperempatan jalan, lampu tersebut menggunakan teori logika matematika.

Contoh lain : dengan munculny geomerti transformasi dan geometri praktal sebagai

koneksi matematika dengan kehidupan sehari – hari maka pekerjaan membatik dan

menyulam menjadi pekerjaan yang sederhana.

Page 9: Koneksi Matematika

9

C. Peran Koneksi Dalam Pembelajaran Matematika

Bell (1978: 145) menyatakan bahwa tidak hanya koneksi matematik yang penting

namun kesadaran perlunya koneksi dalam belajar matematika juga penting. Apabila ditelaah

tidak ada topik dalam matematika yang berdiri sendiri tanpa adanya koneksi dengan topik

lainnya. Koneksi antar topik dalam matematika dapat difahami anak apabila anak

mengalami pembelajaran yang melatih kemampuan koneksinya, salah satunya adalah

melalui pembelajaran yang bermakna. Koneksi diantara proses-proses dan konsep-konsep

dalam matematika merupakan objek abstrak artinya koneksi ini terjadi dalam pikiran siswa,

misalkan siswa menggunakan pikirannya pada saat menkoneksikan antara simbol dengan

representasinya (Hodgson, 1995: 14). Dengan koneksi matematik maka pelajaran

matematika terasa menjadi lebih bermakna.

Johnson dan Litynsky (1995: 225) mengungkapkan banyak siswa memandang

matematika sebagai ilmu yang statis sebab mereka merasa pelajaran matematika yang

mereka pelajari tidak terkait dengan kehidupannya. Sedikit sekali siswa yang menga nggap

matematika sebagai ilmu yang dinamis, terutama karena lebih dari 99% pelajaran

matematika yang mereka pelajari ditemukan oleh para ahli pada waktu sebelum abad ke

delapanbelas (Stenn, 1978 dalam Johnson dan Litynsky, 1995: 225).

Untuk memberi kesan kepada siswa bahwa matematika adalah ilmu yang dinamis

maka perlu dibuat koneksi antara pelajaran matematika dengan apa yang saat ini dilakukan

matematikawan atau dengan memecahkan masalah kehidupan (breathe life) ke dalam

pelajaran matematika (Swetz, 1984 dalam Johnson dan Litynsky, 1995: 225). NCTM (2000:

64) merumuskan bahwa ketika siswa mampu mengkoneksikan ide matematik,

pemahamannya terhadap matematika menjadi lebih mendalam dan tahan lama. Siswa dapat

melihat bahwa koneksi matematik sangat berperan dalam topik-topik dalam matematika,

dalam konteks yang menghubungkan matematika dan pelajaran lain, dan dalam

kehidupannya. Melalui pembelajaran yang menekankan keterhubungan ide- ide dalam

matematika, siswa tidak hanya belajar matematika namun juga belajar menggunakan

matematika

Ada dua tipe umum koneksi matematik menurut NCTM (1989), yaitu modeling

connections dan mathematical connections. Modeling connections merupakan hubungan

antara situasi masalah yang muncul di dalam dunia nyata atau dalam disiplin ilmu lain

dengan representasi matematiknya, sedangkan mathematical connections adalah hubungan

Page 10: Koneksi Matematika

10

antara dua representasi yang ekuivalen, dan antara proses penyelesaian dari masing-masing

representasi. Keterangan NCTM tersebut mengindikasikan bahwa koneksi mate matika

terbagi kedalam tiga aspek kelompok koneksi, yaitu:

a. Aspek koneksi antar topik matematika.

b. Aspek koneksi dengan disiplin ilmu lain, dan

c. Aspek koneksi dengan dunia nyata siswa/ koneksi dengan kehidupan sehari-hari.

a. Aspek Koneksi Antar Topik Matematika

Kemampuan mengaitkan antartopik dalam matematika, mengaitkan matematika

dengan ilmu lain, dan dengan kehidupan sehari-hari disebut kemampuan koneksi matematik.

Sesuai dengan pendapat Ruspiani (Setiawan, 2009: 16) yang menyatakan bahwa kemampuan

koneksi matematik adalah kemampuan siswa mengaitkan konsep-konsep matematika baik

antarkonsep matematika maupun mengaitkan konsep matematika dengan bidang ilmu lainnya

(di luar matematika).

Kemampuan koneksi matematik diperlukan oleh siswa dalam mempelajari beberapa

topik matematika yang memang saling terkait satu sama lain. Menurut Ruspiani (Setiawan,

2009: 15), jika suatu topik diberikan secara tersendiri maka pembelajaran akan kehilangan

satu momen yang sangat berharga dalam usaha meningkatkan prestasi belajar siswa dalam

belajar matematika secara umum. Tanpa kemampuan koneksi matematik, siswa akan

mengalami kesulitan mempelajari matematika.

Sumarmo (Setiawan, 2009: 17) mengemukakan bahwa koneksi matematik di sekolah

bertujuan untuk:

1. Memperluas wawasan pengetahuan siswa.

2. Memandang matematika sebagai suatu kesatuan dan bukan sebagai materi yang

berdiri sendiri.

3. Mengenali relevansi matematika baik di sekolah maupun di luar sekolah.

Menurut Kusuma (2008: 2), Kemampuan koneksi matematik adalah kemampuan

seseorang dalam memperlihatkan hubungan internal dan eksternal matematika, yang meliputi

koneksi antar topik matematika, koneksi dengan disiplin ilmu lain, dan koneksi dengan

kehidupan sehari-hari.

Page 11: Koneksi Matematika

11

Contoh hubungan matematika dengan pembahasan matematika:

- Pecahan dihubungkan dengan desimal dan persen.

- Bilangan bulat dihubungkan dengan garis bilangan.

- Bangun segitiga dihubungkan dengan trigonometri

b. Aspek Koneksi dengan Disiplin Ilmu Lain

Matematika sebagai disiplin ilmu dapat bermanfaat baik bagi perkembangan disiplin

ilmu lain, seperti yang dikatakan Johannes (Ruspiani, 2000:16), bahwa matematika berperan

sebagai ilmu pengetahuan lain terutama ilmu pengetahuan eksak.

Sudjono (dalam Arini, 2010:16) mengungkapkan bahwa matematika merupakan alat

yang efesien dan diperlukan oleh semua ilmu penegtahuan, karena tanpa bantuan matematika,

semuanya tidak akan mendapatkan kemajuan yang berarti. Dari kedua pendapat diatas

nampak bahwa metematika merupakan dasar bagi perkembangan berbagai ilmu pengetahuan

lain.

Banyak ilmu lain yang pengembangannya bergantung dari matematika, antara lain

ilmu fisika, biologi, kimia, tehnik, pertanian, ekonomi, psikologi, filsafat, dan disiplin ilmu

yang lain. Penerapan matematika dalam disiplin ilmu lain tidak terbatas pada ilmu eksak saja

tetapi dalam bidang lain, baik disekolah maupun di luar sekolah. Ruttherford dan Algren

(dalam Ruspiani,2000:16) mengatakan bahwa matematika bermanfaat dalam aplikasi bisnis,

industri, musik, sejarah, politik, olahraga, kedokteran, pengetahuan sosial, adan pengetahuan

alam.

Matematika memang memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari, namun

karena matematika memiliki sifat yang cukup abstrak sehingga sulit untuk dapat menerapkan

matematika dalam kehidupan sehari-hari jika kita hanya berpendidikan sarjana (yang

umumnya baru tahu teorinya, belum banyak aplikasinya). Matematika tidak hanya diterapkan

dalam kehidupan seorang matematisi proffesional, namun matematika juga kerap digunakan

seorang dokter, insinyur elektronik, programmer, insinyur sipil, insinyur mesin, ekonom,

akuntan, manajer, maupun banyak ahli bidang lain. (Lalu mengapa yang menggunakan semua

penggunanya berpendidikan sarjana ke atas, karena sudah jelas kalau materi matematika

SMA disusun untuk calon ilmuwan berpendidikan sarjana ke atas)

Page 12: Koneksi Matematika

12

Aplikasi Matematika (Kalkulus) di Bidang Kedokteran

Semakin banyaknya orang yang mendambakan kepraktisan mengakibatkan trend

penyakit bergerser ke arah tumor dan kanker. Untuk kanker sendiri, penyebab utamanya

adalah zat karsinogenik yang biasanya terbentuk oleh makanan yang bersentuhan dengan api

secara langsung, banyak dijumpai pada makanan yang dibakar. Ayam bakar dan kawan-

kawan memang lezat, namun kita tetap harus menjaga diri dari penyakit kanker.

Berkembangnya teknologi kedokteran menjadikan pengobatan kanker yang tadinya

menggunakan kemoterapi (yang sakitnya minta ampun), beralih ke pengobatan dengan high

energy inonizing radiation yang relatif lebih cepat, lebih efektif dan lebih nyaman (meskipun

lebih mahal), salah satunya sinar-X, karena tidak mungkin tubuh manusia di bongkar pasang.

Lantas, dimana matematika berperan? Matematika berperan dalam menghitung volume

kanker. dan koordinat-koordinatnya dengan penerapan kalkulus (bisa integral cakram, cincin,

lipat 2, bahakan lipat 3), karena umumnya sel kanker tidak mungkin bebentuk prisma,

tabung, kerucut atau limas yang mudah sekali dihitung volumenya. Pasca itu dokter spesialis

onkologi radiasi akan menghitung persamaan intensitas laser yang digunakan (salah hitung

bisa bahaya, misal kasus pada kanker (maaf) payudara, kalau salah beberapa mm saja, atau

intensitasnya kelebihan sedikit ada peluang kena jantung tuh laser, kalau intensitas kurang,

sel kanker mungkin bisa jadi kebal). Memang tidak semua dokter spesialis onkologi radiasi

dibantu oleh ahli dosimetri, yang matematikanya jago banget,

Buat adik-adik yang masih SMP atau SMA dan ingin jadi dokter spesialis onkologi

jaringan belajar yang rajin, kalau masih SMP jangan sampai lepas ilmu tentang koordinat

kartesius, fungsi kuadrat, sel dan jaringan, kalau SMA IPA, semua materi turunan dan

integral jangan sampai hilang, pastinya ilmu biologi dan kimia hal wajib paham seorang

calon dokter, terutama yang berhubungan dengan manusia.

Aplikasi Matematika (trigonometri) pada teknik sipil

Seorang ahli teknik sipil yang handal umumnya lebih mudah dipercaya daripada

insinyur sipil yang biasa saja. Tapi tantangan seorang ahli insinyur harus bekerja sama untuk

meciptakan kota yang seperti ini, dengan perhitungan sudut-sudut yang super akurat, dengan

sistem kurva yang benar-benar yang tak dijumpai dijumpai keslahan.

Seorang insinyur sipil hendaknya memiliki kemapuan untuk melakukan pembangunan di

medan yang tidak biasa (miring, lautan dan lain- lain dll). Seperti halnya para dokter spesialis

Page 13: Koneksi Matematika

13

onkologi radiasi yang biasa dibantu para ahli dosimetri, maka insinyur sipil dibantu seorang

surveyor. Tugas surveyor untuk melakukan pengamatan terhadapsistem geometris tanah yang

kompleks (apalagi jika pembangunan akan dilakukan di laut).

Aplikasi Matematika (Peluang) pada ilmu Ekonomi

Aplikasi metematika pada bidang ekonomi yang ingin saya bahas kali ini adalah ilmu

peluang, dengan ilmu ini kita belajarmenghitung peluang di berbagai kasus asuransi, ilmu

yang membahas tentang ini disebut aktuaria, dan ahlinya disebut aktuaris. Aktuaris adalah

sebuah pekerjaan dengan skill elite, dikarenakan konsep aktuaris yang cukup memerlukan

pengetahuan bidang matematika dan statistik secara mendalam. Oleh karena itu, sejumlah

negara memutuskan untuk membuat lembaga khusus untuk mendidik calon aktuaris dan

mengujinnya dalam ujian profesi aktuaris.Di Indonesia sendiri lembaga ini dikenal dengan

nama Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI). Ilmu aktuaria merupakan ilmu gabungan antara

ilmu peluang, matematika, statistika, keuangan, dan pemrograman komputer. Studi dari

website pencarian kerja CareerCast menempatkan actuaria sebagai #1 job di Amerika Serikat

(Needleman, 2010). Studi ini menggunakan lima kriteria kunci untuk mengurutkan

rangking pekerjaan: lingkungan, pendapatan, prospek kerja, dampak fisik, and stress. Tren

matematikawan memang diprediksikan akan naik pesat pada 2014.

Aplikasi Matematika( Program Linear) pada Ilmu Manajemen

Jika di SMA dipelajari trntang program linear, maka di tingkat perguruan tinggi ada

cabang yang lebih luas, yaitu riset operasi. Mungkin anda sering mendengar kata “manajer

operasional suatu perusahaan”. Manajer operasional bertugas melakukan manajemen

terhadap kegiatan-kegiatan operasional. Manajemen operasi, adalah suatu cabang dari

matematika terapan yang cenderung interdisipliner. Ilmu riset operasi menggabungkan antara

teori matematika dan manajemen. Pendekatan yang dilakukan dengan pendekatan

permodelan matematika, analisis stastistik, dan teori optimasi ma tematis. Rumusan masalah

pada riset operasi dibagi dalam dua kelompok besar yaitu: meminimumkan, dan

memaksimumkan. Untuk masalah meminimumkan biasanya yang diminumkan adalah biaya

distribusi, biaya produksi, jarak tempuh, dll. Sedangkan pemaksimalan bertujuan

memaksimalkan keuntungan, jumlah barang produksi, dll. Adapun metode-metodenya pernah

saya bahas di sini.

Page 14: Koneksi Matematika

14

Aplikasi Matematika (Kombinatorika) pada Ilmu Pemrograman

Maraknya game online sepuluh tahun terakhir ini menjadi alternatif pemasukan yang

luar biasa bagi anak muda yang menggeluti bidang ini dengan baik. Dalam matematika teori

permainan mengalami perkembangan super pesat pasca John Nash Meraih Nobel pada 1994,

beliau mencipatakan model matematika sistem otaomasi yang akhirnya begitu berkembang

saat ini.

Karya beliau memberikan inspirasi baru bagi dunia game yang akhirnya lahirlah

Winning Eleven, oleh perusahan elektronok raksasa Jepang, SONY. Karya beliau telah

berkembang luar biasa dan diterapakan ke dalam banyak sisi otoasi komputerisasi jaman

sekarang, termasuk trensformasi geometri digital yang dihadirkan oleh Steve Jobs pada

produk-produknya.

Contoh lain koneksi matematika dengan mata pelajaran lain:

1. Ekonomi: Perhitungan kolom debit dikurang kolom kredit dapat saldo akhir,

menghitung analisis keuangan, menghitung penjualan produk, menghitung

keuntungan perusahaan tahun lalu dan tahun sekarang (jika tahun sekarang

keuntungan besar, maka gaji karyawan naik).

2. Agama: Menghitung tahun berapa rumah ibadah dibangun, menentukan tanggal

berapa mulai puasa dan termasuk tanggal idul fitri.

3. Computer: ilmu dasar computer hanya dikenal angka nol dan satu saja (2-9 tak

dikenal oleh prosessor).

4. Seni music: Not balok dikonvesikan ke not angka ketukan berapa, setengah ketukan,

seperempat ketukan.

5. Sejarah: Menghitung berapa lama/usia fosil tengkorak manusia purba.

6. Arsitek: Menghitung jumlah cat tembok yang dibutuhkan untuk mencat tembok

dengan ukuran 4000 meter persegi.

7. Fisika: Menghitung berapa kecepatan mobil sport Km/jam dan bahan bakar yang

dibutuhkan.

8. Kimia: Menghitung rumus-rumus kimia. Menghitung persentase kandungan alcohol

yang dihasilkan dari hasil lab.

9. Geografi: Menghitung jarak antara bumi dengan bulan atau bintang dan luas bumi.

Page 15: Koneksi Matematika

15

c. Aspek Koneksi Dengan Dunia Nyata Dengan Kehidupan Sehari-hari

Koneksi dengan kata lain dapat diartikan sebagai keterkaitan, dalam hal ini koneksi

matematika dapat diartikan sebagai keterkaitan antara konsep-konsep matematika secara

internal yaitu berhubungan dengan matematika itu sendiri ataupun keterkaitan secara

eksternal, yaitu matematika dengan bidang lain baik bidang studi lain maupun dengan

kehidupan sehari-hari.

Matematika dapat digunakan untuk menyeleksi atau menyaring data yang ada. Seperti

tes seleksi calon PNS, Polisi, TNI, pelajar, mahasaiswa atau karyawan menggunakan tes tulis

dengan materi matematika (biasanya logika dan berhitung) untuk mengetahui kemampuan

berpikir cepat dan dapat menyelesaikan masalah. Dalam bidang teknik matematika digunakan

seperti teknik informatika atau komputer menggunakan konsep bilangan basis, teknik industri

atau mesin matematika digunakan untuk menentukan ketelitian suatu alat ukur atau perkakas

yang digunakan.

Bruner menyatakan dalam matematika setiap konsep berkaitan dengan konsep yang

lain. Begitupula dengan yang lainnya, misalnya dalil dan dalil, antara teori dan teori, antara

topik dengan topik, ataupun antara cabang matematika dengan cabang matematika lain. Oleh

karena itu agar siswa lebih berhasil dalam belajar matematika, maka harus banyak diberikan

kesempatan untuk melihat keterkaitan-keterkaitan itu.

Pembelajaran matematika mengikuti metode spiral. Artinya dalam memperkenalkan

suatu konsep atau bahan yang masih baru perlu memperhatikan konsep atau bahan yang tela h

dipelajari siswa sebelumnya. Bahan yang baru selalu dikaitkan dengan bahan yang baru

dipelajari, dan sekaligus untuk mengingatkannya kembali.

Contoh soal koneksi matematika dengan Disiplin Ilmu Biologi

Pada satu hari di pelabuhan, sebuah kapal membongkar sebuah muatan domba Australia.

Populasi domba itu berjumlah 1296 ekor.dan diantaranya terdapat 1215 ekor berwarna

putih, dan sisanya berwarna hitam. Andaikan populasi domba itu dalam kesetimbangan

maka tentukan

a. Frekuensi gen warna putih adan hitam

b. Frekuensi genetof domba warna putih dan hitam

c. Berapa ekor yang diduga heterozigot diantara domba putih

Page 16: Koneksi Matematika

16

Jawab:

Jumlah domba adalah 1216 ekor, yang putih 1215 ekor maka

yang hitam = 1296-1215 = 81 ekor

kita lihat domba yang putih lebih banyak jumlahnya dari domba yang hitam, dapat

diambil kesimpulan bahwa warna putih lebih dominan terhadap hitam.

Jika : p = frekuensi utk alel dominan W(putih)

Q = frekuensi alel resesif W(hitam)

Maka

a. Frekuensi gennya = (W+w)2 = WW + 2Ww + ww = 1

q2 = 81/1296 = 0,0625

q = √0,0625 = 0,25

p = 1- q = 1-0,75 = 0,25

jadi frekuensi alel W (putih) = 0,75

jadi frekuensi alel w (hitam) = 0,25

b. Frekuensi genetif domba = 0,75 x 0,75p2 + 2(0,75x 0,25)pq + (0,25 x 0,25)q2

= 0,625p2 + 0,3750pq + 0,0625q2

Jadi p2: pq : q2 = 0,5625 : 0,3750 : 0,0625 = 9:6:1

c. Jumlah yang heterozigot diantara domba putih : domba heterozigot bergenotif

2Ww atau 2pq

= 2 x (0,75 x 0,25) x 1296 = 0,3750 x 1296 = 486 ekor.

Jadi jumlah domba heterozigot = 486 ekor.

Contoh soal koneksi Matematika dengan Disiplin Ilmu Fisika

1. Pada satu hari di pelabuhan, sebuah kapal membongkar sebuah muatan domba

Australia. Populasi domba itu berjumlah 1296 ekor.dan diantaranya terdapat 1215

ekor berwarna putih, dan sisanya berwarna hitam. Andaikan populasi domba itu

dalam kesetimbangan maka tentukan

a. Frekuensi gen warna putih adan hitam

b. Frekuensi genetof domba warna putih dan hitam

c. Berapa ekor yang diduga heterozigot diantara domba putih

Page 17: Koneksi Matematika

17

2. Sebuah sepeda bergerak pada jalan lurus dan kedudukannya setiap saat dapat

dinyatakan oleh x = 2t2 + 5t – 1 x dalam meter, dan p dalam sekon. Tentukan

kecepatan rata-rata sepeda antara t =1 sekon dengan t = 2 sekon.

Jawab:

Hitung kedudukan sepeda x1 pada t1 = 1 sekon dan x2 pada t2 pada 2 sekon, kemudian

hitung kecepatan rata-rata dengan persamaan :

V = 12

12

tt

xx

t

x

Persamaan kedudukan , x = 2t2 + 5t – 1

t = 1 sekon maka x1 = 2(1)2 + 5(1) – 1 = 6

t = 2 sekon maka x2 = 2(2)2 + 5(2) – 1 = 17

maka kecepatan rata-rata v adalah

v = 12

12

tt

xx

=

12

617

= 11m/s

Contoh soal koneksi matematika dengan Disiplin Ilmu Kimia

1. Dalam larutan NaOH, [OH-] ialah 2,9 x 10-4M. Hitunglah pH larutan ini.

Penyelesaian:

pOH = - log [OH-]

= - log (2,9 x 10-4)

= 3,54

pH + pOH = 14,00

= 14,00 – pOH

= 14,00 – 3,54

= 10,46.

Contoh soal koneksi matematika (Barisan Bilangan) dengan Disiplin Ilmu Ekonomi

Ani menabung di Bank tanpa bunga sebesar Rp. 400.000,-. Untuk bulan - bulan berikutnya ia

menambah tabungannya sebesar Rp. 50.000,- / bulan. Tentukan Jumlah tabungan Ani setelah 2 tahun!

Page 18: Koneksi Matematika

18

Penyelesaian:

𝑢𝑛 = a+(n-1)b

𝑢24 = a+23b

= 400.000 + 23(50.000)

= 400.000 + 1.150.000

= 1.550.000

Jadi jumlah tabungan setelah 2 tahun atau 24 bulan adalah 1.550.000

D. Indikator Kemampuan Koneksi Matematika

NCTM (Ulep dkk. 2000 : 291) menguraikan indikator koneksi matematika yaitu:

1. Saling menghubungkan berbagai representasi dari konsep – konsep suatu prosedur

2. Menyadari antar topik dalam matematika

3. Menggunakan matematika dalam kehidupan sehari – hari

4. Menggunakan ide – ide matematika untuk menggunakan ide – ide matematika lain lebih

jauh

5. Menyadari representasi yang ekuivalen dari konsep yang sama

Kemampuan-kemampuan yang diharapkan setelah siswa mendapatkan pembelajaran

yang menekankan aspek koneksi matematik adalah sebagai berikut :

1. Siswa dapat menggunakan koneksi antar topic matematika

2. Siswa dapat menggunakan koneksi antara matematika dengan disiplin ilmu lain

3. Siswa dapat mengenali representasi ekuivalen dari konsep yang sama

4. Siswa dapat menggunakan ide-ide matematika untuk memperluas pemahaman tentang

ide-ide matematika lain

5. Siswa dapat menerapkan pemikiran dan pemodelan matematika untuk menyelesaikan

masalah yang muncul pada disiplin ilmu lain.

6. Siswa dapat mengeksplorasi masalah dan menjelaskan hasilnya dengan grafik numeric,

fisik, aljabar, dan model matematika verbal atau representasi.

E. Definisi Operasional Kemampuan Koneksi matematika

Kemampuan koneksi matematik secara operasional dapat didefinisikan sebagai

kemampuan melakukan koneksi antara topic matematika, antara matematika dengan disiplin

ilmu lain dan antara matematika dengan dunia nyata.

Page 19: Koneksi Matematika

19

Contoh –contoh soal dengan menggunakan kemampuan koneksi :

1. Sebuah pesawat terbang berada pada ketinggian 5 km akan melakukan maneuver dengan

menanjak membentuk sudut 300. Jika kecepatan pesawat tetap yaitu 500 km/jam, berapa

waktu yang diperlukan pesawat terbang tersebut agar mencapai ketinggian 7 km ?

2. Sebuah benda bergetar selaras dengan periode 1,2 detik dan amplitudonya 5 cm. Pada

saat t = 0, benda melewati kedudukan seimbang kea rah atas.

A. Hitunglah simpangan getarannya saat t = 0,1 detik, t = 0,3 detik dan t = 0,9 detik

B. Gambarkan getaran selaras tersebut dalam bentuk grafik fungsi sinus

3. Dua buah gaya F1 dan F2 masing-masing besarnya 8 N dan 3 N. Jika resultan gayanya 7

N, Berapakah besar sudut yang dibentuk oleh F1 dan F2 ?

4. Aris, Bayu dan Carli bermain di suatu tanah lapangan yang datar. Jarak Bayu dan Carli

adalah 8 m. Besar sudut yang dibentuk oleh Bayu, Carli dan Aris adalah 400, sedangkan

sudut yang dibentuk oleh Bayu, Aris , Carli adalah 800.

A. Berapakah jarak Aris dari Bayu dan Carli ?

B. Berapakah luas lapangan terkecil yang dibutuhkan untuk permainan tersebut ?

5. Sebuah jajarangenjang ABCD mempunyai panjang sisi AB = 16 cm dan BC = 12

cm, B sudut lancip. Jika luas jajarangenjang tersebut 962 cm2, berapakah panjang

diagonal yang lebih panjang ?

6. Jika jumlah panjang diagonal-diagonal belah ketupat 40 cm dan besar salah satu sudutnya

300, berapakah panjang sisi-sisi belah ketupat tersebut ?

7. Dalam larutan NaOH, [OH-] ialah 2,9 x 10-4M. Hitunglah pH larutan tersebut!

Tabel Indikator yang diukur

Aspek Indicator Yang Diukur No.soal

Koneksi antar

topic matematika

Siswa dapat menentukan panjang sisi segi tiga dengan

aturan sinus

4

Siswa dapat menentukan panjang diagonal bidang dengan

teorema phythagoras

5

Siswa dapat menentukan panjang sisi belah ketupat

dengan Trigonometri

6

Koneksi

matematika

dengan ilmu

lain(Fisika,

kimia)

Siswa dapat menentukan waktu tempuh dengan

menggunakan diffrensial atau persamaam kuadrat

1

Siswa dapat menentukan simpangan getaran dengan

menggunakan persamaan Trigonometri

2.a

Siswa dapat menggambarkan getaran selaras dalam

bentuk grafik fungsi sinus

2.b

Page 20: Koneksi Matematika

20

Siswa dapat menentukan sudut antara dua gaya dengan

cara aturan Kosinus.

3

Siswa dapat menentukan pH larutan dengan menggunakan

Logaritma matematika.

7

Koneksi

matematika

dengan dunia

nyata

Siswa dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan

dengan kehidupan sehari-hari yang dengan menggunakan

konsep Trigonometri dan persamaan kuadrat

1 dan 4

Rubrik Penskoran

Contoh system penilaian untuk setiap soal uraian :

1. Soal yang dijawab lengkap akan diberi skor 3

2. Soal yang dijawab sebagian saja akan diberi skor 2

3. Soal yang hanya sekedar dijawab akan diberi skor 1

4. Soal yang tidak dijawab akan diberi skor 0

Tabel Skor Penilaian Dalam Soal Uraian

Skor Interpretasi Keterangan

3 Jawaban

lengkap

Jawaban siswa jelas, sistematis, tepatsasaran, sesuai kunci

jawaban. Maksudnya ketika menjawab soal siswa

menjawabnya dengan jelas, siswa tahu langkah-langkah

pengerjaan soal, dalam pengerjaan soal siswa juga tahu

kemana arah dari jawaban soal tersebut dan hasil jawaban

siswa sesuai dengan kunci jawaban yang telah dibuat.

2

Menjawab

sebagian

saja

Jawaban siswa jelas, sistematis, tepat pada sasaran, tapi

tidak sesuai dengan kunci jawaban, artinya ketika

menjawab soal siswa menjawabnya dengan jelas, siswa

juga tahu langkah- langkah dalam pengerjaan soal, dalam

pengerjaan soal siswa juga tahu kemana arah dari jawaban

soal tersebut tetapi hasilnya tidak sesuai dengan kunci

jawaban yang telah dibuat.

1

Hanya

sekedar

menjawab

Jawaban siswa tidak jelas, tidak sistematis, tidak tepat

sasaran dan tidak sesuai dengan kunci jawaban yang telah

dibuat

0

Tidak

menjawab

Siswa mengosongkan jawabannya, artinya siswa tidak

menjawab soal sama sekali.

Page 21: Koneksi Matematika

21

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kemampuan koneksi matematik merupakan kemampuan mendasar yang

hendaknya dikuasai siswa. Kemampuan koneksi merupakan kemampuan yang harus

dikuasai oleh siswa dalam belajar matematika agar pemahaman matematika siswa

lebih mendalam dan tahan lama. Dengan memiliki kemampuan koneksi matematika

maka siswa akan mampu melihat bahwa matematika itu suatu ilmu yang antar

topiknya saling kait mengkait serta bermanfaat dalam mempelajari pelajaran lain dan

dalam kehidupan sehari-hari sehingga pembelajaran matematika itu nantinya terasa

lebih indah dan bermakna .

Page 22: Koneksi Matematika

22

DAFTAR PUSTAKA

Banihashemi, S.S.A.(2003). “Connection of Old and New Mathematics on Works of Islamic

Mathematician with a Look to Role of History of Mathematics on Education of

Mathematics.”[Online].InformingScience.Tersedia:http://proceedings.informingscience.

org/IS2003Proceedings/docs/009Banih.pdf

Bergeson, T. (2000). Teaching and Learning Mathematics: Using Research to Shift From the

“Yesterday” Mind to the “Tommorow” Mind. [Online]. Tersedia: www.k12.wa.us. [16

September 2014].

Depdiknas. (2006). Kurikulum 2006: Standar Isi Mata Pelajaran Matematika untuk SMP/MTs.

NCTM. (2000). Principles and Standards for School Mathematics. Tersedia di www.nctm.org.

Cuoco, A.A., Goldenberg, E.P., Mark, J. (1995). “Connecting Geometry with the Rest of

Mathematics”, dalam Connecting Mathematics across the Curriculum. Editor: House,

P.A. dan Coxford, A.F. Reston, Virginia: NCTM.

Bell, Frederick H. (1978). Teaching and Learning Mathematics in Secondary School. Cetakan

kedua. Dubuque, Iowa: Wm. C. Brown Company Publishers.

Johnson, K.M. dan Litynsky, C.L. (1995). “Breathing Life into Mathematics”, dalam Connecting

Mathematics across the Curriculum. Editor: House, P.A. dan Coxford, A.F. Reston,

Virginia:

NCTM. National Council of Teachers of Mathematics. (1989). Curriculum and Evaluation Standards

for School Mathematics. Reston, VA: NCTM

Bambang Sarbani (2008) [online}, tersedia:http://bambangsarbani.blogspot.com

Sumarmo (2003) dalam Mumun Syaban(2009)[online],tersedia:http://educare.e- fkipunla.net,


Recommended