8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa
1/37
http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com
HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN FAKTOR LAINNYA
DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII
SMP NEGERI 2 .............TAHUN 2010
PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan
Program Studi Diploma III KebidananSTIKes .............
Oleh
NIM.
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes )
.............2010
8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa
2/37
http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Program kesehatan yang dilaksanakan secara berkesinambungan
dalam tiga dekade ini telah cukup berhasil meningkatkan derajat kesehatan.
Namun demikian derajat kesehatan di Indonesia masih terhitung rendah
apabila dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Permasalahan utama
yang dihadapi adalah rendahnya kualitas kesehatan penduduk yang antara
lain ditunjukkan dengan masih tingginya angka kematian bayi, anak balita,
dan ibu maternal, serta tingginya proporsi balita yang menderita gizi kurang;
masih tingginya angka kematian akibat beberapa penyakit menular serta
kecenderungan semakin meningkatnya penyakit tidak menular; kesenjangan
kualitas kesehatan dan akses terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu
antar wilayah/daerah, gender, dan antar kelompok status sosial ekonomi;
belum memadainya jumlah, penyebaran, komposisi, dan mutu tenaga
kesehatan; serta terbatasnya sumber pembiayaan kesehatan dan belum
optimalnya alokasi pembiayaan kesehatan. (Departemen Kesehatan, 2005)
Masalah kesehatan remaja boleh jadi berawal pada usia yang sangat
dini. Gejala infeksi dan malnutrisi ketika kanak-kanak, misalnya akan
menjadi beban pada usia remaja. Wanita yang fisiknya tidak pernah tumbuh
sempurna berisiko melahirkan bayi berberat badan rendah. Jika janin yang
mereka kandung tumbuh normal. Jalan lahir kemudian menjadi masalah
1
8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa
3/37
http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com
karena panggul mereka sempit yang selanjutnya menyebabkna partus macet
(Arisman, 2002).
Sekitar 27% remaja lelaki dan 26% wanita di negara berkembang
menderita anemia, sementara di negara maju angka tersebut hanya berada
pada bilangan 5% dan 7%. Secara garis besar, sebanyak 44% wanita di
negara berkembang (10 negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia)
mengalami anemia kekurangan zat besi (Arisman, 2002)
Masalah gizi utama di Indonesia masih didominasi oleh masalah Gizi
Kurang Energi Protein (KEP), masalah anemia besi, masalah Gangguan
Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) dan masalah kurang vitamin A
(KVA), Disamping itu faktor yang mempengaruhi keadaan gizi yaitu
konsumsi makanan dan tingkat kesehatan. Konsumsi makanan dipengaruhi
oleh pendapatan, makanan, dan tersedianya bahan makanan. (Supariasa,
dkk., 2002)
Anemia berdampak pada penurunan kualitas sumberdaya manusia,
karena kekurangan zat besi dapat menimbulkan gangguan atau hambatan
pada pertumbuhan baik sel tubuh maupun sel otak, kekurangan kadar Hb
dalam darah menimbulkan gejala lesu, lemah, letih dan cepat capek,
akibatnya dapat menurunkan prestasi belajar dan produktifitas kerja
disamping itu penderita kurang zat besi akan menurunkan daya tahan tubuh
yang mengakibatkan mudah terkena infeksi (Depkes RI, 2003)
Pada usia anak sekolah dan prasekolah, akibat dari ADB (Anemia
Defisiensi Besi) bisa mengganggu proses belajar, penurunan fungsi otot,
serta daya tahan tubuh pada anak. Bila daya tahan tubuh menurun maka
8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa
4/37
http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com
risiko infeksi pun akan meningkat. Karena faktor utamanya adalah gizi,
maka ADB (Anemia Defisiensi Besi) harus segera dtangani dengan
pemberian preparat atau suplementasi zat besi. (Swanti E, 2007)
Berdasarkan studi pendahuluan di SMP Negeri 2 ............. yang
dilakukan dengan penyebaran kuesioner terhadap sasaran siswa kelas VIII
diketahui bahwa rata-rata siswa kebanyakan pada proses pembelajaran suka
mengalami pusing kepala (70%), mengantuk (90%) dan mengalami lesu
(40%). Pada konsumsi makanan siswa di sekolah didapatkan hanya beberapa
siswa yang melakukan makan siang dengan benar selebihnya memilih
jajanan snack ringan disesuaikan dengan uang saku yang diberikan orang
tuanya. Sehingga didapatkan beberapa siswa tidak sanggup berpikir dengan
benar pada kegiatan pembelajaran, terlebih pada siswa yang malas
menyebabkan menurunnya prestasi belajar mereka sesuai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) sekolah dalam setiap mata pelajaran.
Kenyataan tersebut menunjukan bahwa aspek gizi dan
pemenuhannya merupakan hal penting dalam pertumbuhan anak terutama
anak usia sekolah dalam meningkatkan perkembangan intelektual guna
meningkatkan prestasi pembelajarannya. Maka pada penelitian ini keadaan
status gizi, status anemia, pendapatan orang tua, dan faktor lainnya yang
berhubungan dengan masalah gizi berpengaruh terhadap tingkat
keberhasilan prestasi belajar anak di sekolah.
Berdasarkan hal tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor
8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa
5/37
http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com
Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2
............. Tahun 2010.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan
permasalahan penelitiannya yaitu bagaimana hubungan antara status gizi dan
faktor lainnya dengan prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2
............. Tahun 2010?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui hubungan antara status gizi dan faktor lainnya dengan
prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 ............. Tahun 2010.
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Diketahuinya gambaran prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2
............. Tahun 2010.
1.3.2.2 Diketahuinya gambaran status gizi, status anemia, dan pendapatan orang
tua siswa kelas VIII SMP Negeri 2 ............. Tahun 2010.
1.3.2.3 Diketahuinya hubungan antara status gizi dengan prestasi belajar siswa
kelas VIII SMP Negeri 2 ............. Tahun 2010
1.3.2.4 Diketahuinya hubungan antara status anemia dengan prestasi belajar siswa
kelas VIII SMP Negeri 2 ............. Tahun 2010
1.3.2.5 Diketahuinya hubungan antara pendapatan orang tua dengan prestasi
belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 ............. Tahun 2010
8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa
6/37
http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com
1.4 Ruang Lingkup
Permasalahan penelitian ini dibatasi pada ruang lingkup masalah gizi
meliputi faktor status gizi, status anemia dan status ekonomi (pendapatan),
untuk kemudian dicari hubungannya dengan prestasi belajar siswa.
1.5 Manfaat
1.5.1 Bagi Sekolah
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan informasi data
observasi gizi siswa dan kemudian diharapkan guru dapat menjadikan
acuan ini menjadi perencanaan program sekolah tentang kesehatan.
1.5.2 Bagi Siswa
Diharapkan siswa memperhatikan kondisi gizi untuk pertumbuhan
perkembangan jasmaniah dan rohaniah. Diantaranya siswa memperhatikan
konsumsi makanannya sehari-hari dengan asupan makanan yang bergizi,
sehingga kegiatan pembelajaran mendapatkan prestasi yang baik.
1.5.3 Bagi Peneliti
Penelitian ini bermanfaat bagi peneliti dalam menambah wawasan
ilmu pengetahuan secara nyata dengan observasi ke lokasi penelitian
sekaligus guna mengaplikasikan teori-teori kesehatan yang telah dipelajari
selama perkuliahan.
8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa
7/37
http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Status Gizi
2.1.1 Pengertian
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan
untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari
organ-organ, serta menghasilkan energi. (Supariasa, dkk, 2002)
Status gizi adalah keadaan yang diakibatkan oleh status
keseimbangan antara jumlah asupan (intake) zat gizi dan jumlah yang
dibutuhkan (requirement) oleh tubuh untuk berbagai fungsi biologis:
(pertumbuhan fisik, perkembangan, aktivitas, pemeliharaan kesehatan, dan
lainnya). (Suyatno, 2009)
Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam
bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk
variabel tertentu (Supariasa, dkk, 2001).
2.1.2 Macam-Macam Status Gizi
Menurut Supariasa, dkk, (2002) bahwa status gizi terbagi pada dua
macam ; status gizi normal dan malnutrisi yaitu :
2.1.2.1 Status Gizi Normal
Keadaan tubuh yang mencerminkan kesimbangan antara konsumsi
dan penggunaan gizi oleh tubuh (adequate)
6
8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa
8/37
http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com
2.1.2.2 Malnutrition
Keadaan patologis akibat kekurangan atau kelebihan secara relatif
maupun absolut satu atau lebih zat gizi. Ada empat bentuk:
a. Under nutriton: kekurangan konsumsi pangan secara relatif atau
absolut untuk periode tertentu
b. Specific deficiency: kekurangan zat gizi tertentu, misalnya kekurangan
iodium, Fe dll
c. Over nutrition: kelebihan konsumsi pangan untuk periode tertentu
d. Imbalance: keadaan disproporsi zat gizi, misalnya tinggi kolesterol
karena tidak imbangnya kadar LDL, HDL dan VLDL
2.1.3 Metode Untuk Mengetahui Keadaan Gizi
2.1.3.1 Survey:
Digunakan untuk menentukan data dasar (database) gizi dan/atau
menentukan status gizi kelompok populasi tertentu atau menyeluruh,
dengan cara survei cross-sectional.
2.1.3.2 Surveillence
Dengan ciri khas yaitu monitoring berkelanjutan dari status gizi
populasi tertentu, dimana data dikumpulkan, dianalisis dan digunakan
untuk jangka waktu yang panjang, sehingga dapat mengidentifikasi
penyebab malnutrisi.
2.1.3.3 Penapisan (screening)
Untuk mengidentifikasi individu malnutrisi yang memerlukan
intervensi, dengan cara membandingkan hasil pengukuran-pengukuran
individu dengan baku rujukan (cut off point).
8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa
9/37
http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com
2.1.4 Jenis Parameter Status Gizi
Ada beberapa jenis parameter yang dilakukan untuk mengukur
tubuh manusia yaitu: umur, berat badan, panjang badan, lingkar lengan
atas, lingkar kepala, lingkar dada, lingkar pinggul dan tebal lemak bawah
kulit.
2.1.4.1 Umur
Faktor umur sangat penting dalam penentuan status gizi. Kesalahan
yang terjadi karena kesalahan ini akan menyebabkan interpretasi status
gizi menjadi salah. Hasil pengukuran berat badan dan tinggi badan tidak
akan berarti kalau penentuan umur yang salah.
Berdasarkan Puslitbang Gizi Bogor (1980), batasan umur yang
digunakan adalah tahun penuh dan untuk anak 0-24 bulan digunakan bulan
penuh. Contoh: Bulan usia penuh, Umur: 4 bulan 5 hari dihitung 4 bulan,
dan 3 bulan 27 hari dihitung 3 bulan.
2.1.4.2 Berat Badan
Berat badan merupakan pengukuran yang terpenting pada bayi
baru lahir. Dan hal ini digunakan untuk menentukan apakah bayi termasuk
normal atau tidak (Supariasa,dkk, 2002).
Berat badan merupakan hasil peningkatan/penurunan semua
jaringan yang ada pada tubuh antara tulang, otot, lemak, cairan tubuh, dll.
Berat badan dipakai sebagai indikator yang terbaik pada saat ini untuk
mengetahui keadaa gizi dan tumbuh kembang anak. (Soetjiningsih 1998).
8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa
10/37
http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com
Penentuan berat badan dilakukan dengan cara menimbang. Alat
yang digunakan sebaiknya memenuhi persyaratan sebagai berikut: (1)
Mudah digunakan dan dibawa dari satu tempat ke tempat lain, (2) Mudah
diperoleh dan relatif murah harganya, (3) Ketelitian penimbangan
maksimum 0,1 kg, (4) Skalanya mudah dibaca, (5) Aman untuk
menimbang balita.
2.1.4.3 Tinggi Badan
Tinggi badan merupakan ukuran antropometrik kedua yang cukup
penting. Keistimewaannya bahwa ukuran tinggi badan akan meningkat
terus pada waktu pertumbuhan sampai mencapai tinggi yang optimal. Di
samping itu tinggi badan dapat dihitung dengan dibandingkan berat badan
dan dapat mengesampingkan umur.
Cara mengukur panjang badan usia 0-24 bulan yaitu: (1) alat
pengukur diletakkan di atas meja atau tempat yang datar, (2) bayi
ditidurkan lurus di dalam alat pengukur, (3) bagian bawah alat pengukur
sebelah kaki digeser sehingga tepat menyinggung telapak kaki bayi dan
skala pada sisi alat ukur dapat dibaca.
2.1.4.4 Lingkar Kepala
Lingkar kepala dipakai untuk mengetahui volume intrakranial dan
dipakai untuk menaksir pertumbuhan otak. Apabila kepala tumbuh tidak
normal maka kepala akan mengecil dan menunjukkan retardasi mental
sebaliknya bila kepala membesar kemungkinan ada penyumbatan aliran
serebrospinal seperti hidrosefalus yang akan meningkatkan volume kepala.
8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa
11/37
http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com
2.1.4.5 Lingkar Lengan Atas
Pengukuran ini mencerminkan tumbuh kembang jaringan lemak
dan otot yang tidak terpengaruh banyak oleh keadaan cairan tubuh
dibandingkan berat badan.
2.1.4.6 Lipatan Kulit
Tebalnya lipatan kulit bagian triseps dan subskapular
menggambarkan refleksi tumbuh kembang jaringan lemak di bawah kulit,
yang mencerminkan kecukupan energi (Soetjiningsih, 1998).
2.1.5 Penilaian Status Gizi
Macam-macam penilaian status gizi (Supariasa, dkk, 2002)
2.1.5.1 Penilaian status gizi secara langsung
a. Antropometri
1. Pengertian
Secara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia.
Ditinjau dari sudut pandang gizi, maka antropometri gizi
berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh
dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.
2. Penggunaan
Antropometri secara umum digunakan untuk melihat
ketidakseimbangan asupan protein dan energi. Ketidakseimbangan
ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan
tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh.
8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa
12/37
http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com
3. Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI)
Salah satu contoh penilaian status gizi dengan antropometri
adalah Indeks Massa Tubuh. Indeks Massa Tubuh (IMT) atau
Body Mass Index (BMI) merupakan alat atau cara yang sederhana
untuk memantau status gizi orang dewasa, khususnya yang
berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan. Berat
badan kurang dapat meningkatkan resiko terhadap penyakit infeksi,
sedangkan berat badan lebih akan meningkatkan resiko terhadap
penyakit degeneratif. Oleh karena itu, mempertahankan berat
badan normal memungkinkan seseorang dapat mencapai usia
harapan hidup yang lebih panjang.
Untuk memantau indeks masa tubuh orang dewasa
digunakan timbangan berat badan dan pengukur tinggi badan.
Penggunaan IMT hanya untuk orang dewasa berumur > 18 tahun
dan tidak dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil, dan
olahragawan.
Untuk mengetahui nilai IMT ini, dapat dihitung dengan
rumus berikut:
)()(
)(
manxTinggiBadmnTinggiBada
kgBeratBadanIMT
Pada akhirnya diambil kesimpulan, batas ambang IMT
untuk Indonesia adalah sebagai berikut:
8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa
13/37
http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com
Tabel 2.1 IMT Indonesia
Status Kategori IMTKurus Kekurangan berat badan tingkat
berat
18,5 25,0
Gemuk Kelebihan berat badan tingkat ringan >25,0 27,0
Obes Kelebihan berat badan tingkat berat > 27,0
Untuk mengukur status gizi anak baru lahir adalah dengan
menimbang berat badannya yaitu : jika 2500 gram maka
dikategorikan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) jika 2500 3900
gram Normal dan jika 4000 gram dianggap gizi lebih. Untuk
Wanita hamil jika LILA (LLA) atau Lingkar lengan atas.
b. Klinis
1. Pengertian
Pemeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting
untuk menilai status gizi masyarakat. Metode ini didasarkan atas
perubahan-perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan
ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel
(supervicial epithelial tissues) seperti kulit, mata, rambut dan
mukosa oral atau pada organ-organ yang dekat dengan permukaan
tubuh seperti kelenjar tiroid.
2. Penggunaan
Penggunaan metode ini umumnya untuk survei klinis
secara cepat (rapid clinical surveys). Survei ini dirancang untuk
mendeteksi secara cepat tanda-tanda klinis umum dari kekurangan
8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa
14/37
http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com
salah satu atau lebih zat gizi. Di samping itu digunakan untuk
mengetahui tingkat status gizi seseorang dengan melakukan
pemeriksaan fisik yaitu tanda (sign) dan gejala (Symptom) atau
riwayat penyakit.
c. Biokimia
1. Pengertian
Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan
spesimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada
berbagai macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan
antara lain : darah, urine, tinja dan juga beberapa jaringan tubuh
seperti hati dan otot.
2. Penggunaan
Metode ini digunakan untuk suatu peringatan bahwa
kemungkinan akan terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah
lagi. Banyak gejala klinis yang kurang spesifik, maka penentuan
kimia faali dapat lebih banyak menolong untuk menentukan
kekurangan gizi yang spesifik.
d. Biofisik
1. Pengertian
Penentuan status gizi secara biofisik adalah metode
penentuan status gizi dengan melihat kemampuan fungsi
(khususnya jaringan) dan melihat perubahan struktur dari jaringan.
8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa
15/37
http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com
2. Penggunaan
Umumnya dapat digunaakan dalam situasi tertentu seperti
kejadian buta senja epidemik (epidemic of night blindnes). Cara
yang digunakan adalah tes adaptasi gelap.
2.1.5.2 Penilaian gizi secara tidak langsung
Penilaian status gizi secara tidak langsung dapat dibagi tiga yaitu :
Survei Konsumsi makanan, statistik vital dan faktor ekologi.
a. Survei Konsumsi Makanan
1. Pengertian
Survei konsumsi makanan adalah metode penentuan status
gizi secara tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi
yang dikonsumsi.
2. Penggunaan
Pengumpulan data konsumsi makanan dapat memberikan
gambaran tentang konsumsi berbagai zat gizi pada masyarakat,
keluarga dan individu. Survei ini dapat mengidentifikasikan
kelebihan dan kekurangan zat gizi.
b. Statistik Vital
1. Pengertian
Pengukuran status gizi dengan statistik vital adalah dengan
menganalisis dan beberapa statistik kesehatan seperti angka
kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian akibat
penyebab tertentu dan data lainnya yang berhubungan.
8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa
16/37
http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com
2. Penggunaan
Penggunaannya dipertimbangkan sebagai bagian dari
indikator tidak langsung pengukuran status gizi masyarakat.
c. Faktor Ekologi
1. Pengertian
Bengoa mengungkapkan bahwa malnutrisi merupakan
masalah ekologi sebagai hasil interaksi beberapa faktor fisik,
biologis dan lingkungan budaya. Jumlah makanan yang tersedia
tergantung dari keadaan ekologi seperti iklim, tanah, irigasi dll.
2. Penggunaan
Pengukuran faktor ekologi dipandang sangat penting untuk
mengetahui penyebab malnutrisi di suatu masyarakat sebagai dasar
untuk melakukan program intervensi gizi.
2.2 Prestasi Belajar
2.4.1 Pengertian
Menurut teori behaviorisme, belajar adalah perubahan tingkah laku
sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon atau perubahan
yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku
dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon
(P. Irawan, dkk 1997: 2).
Seseorang dianggap telah belajar bila ia telah mampu menunjukkan
perubahan tingkah laku. Menurut teori ini, yang terpenting adalah
masukan/input yang berupa stimulus dan keluaran/ output berupa respon.
8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa
17/37
http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com
Faktor yang mempengaruhi belajar dalam teori ini adalah penguatan
respons (P. Irawan, dkk 1997: 23).
Menurut teori humanistik, belajar adalah untuk memanusiakan
manusia atau dapat dikatakan proses aktualisasi diri dengan sebaik-
baiknya. Proses belajar dapat dianggap berhasil bila seorang pelajar telah
memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Faktor yang berpengaruh
disini adalah pengalaman konkrit, pengalaman aktif dan reflektif,
konseptualisasi dan eksperimentasi seorang pelajar (P. Irawan, dkk 1997:
34).
Ilmu pengetahuan dibangun dalam diri seorang individu melalui
proses interaksi yang berkesinambungan dengan lingkungan. Asumsi dasar
teori ini adalah bahwa setiap orang mempunyai pengalaman dan
pengetahuan di dalam dirinya yang tertata dalam bentuk struktur
kognitif. Proses belajar akan berjalan dengan baik bila materi pelajaran
yang baru beradaptasi (bersinambung) secara klop dengan struktur
kognitif yang sudah dimiliki oleh seorang anak (P. Irawan, dkk 1997: 26).
Menurut aliran sibernetik, belajar adalah proses pengolahan
informasi. Teori ini berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu
informasi. Menurut teori ini tidak ada satu proses belajar pun yang ideal
untuk segala situasi, yang cocok untuk semua siswa. Dengan kata lain
sebuah informasi mungkin akan dipelajari seorang siswa dengan cara
belajar yang berbeda (P. Irawan, dkk 1997: 17).
Menurut aliran skolastik belajar pada hakekatnya adalah
mengulang-ulang bahan yang harus dipelajari. Dengan diulang-ulang
8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa
18/37
http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com
maka bahan pelajaran akan semakin diingat atau dikuasai. Hal ini sama
dengan pendapat ahli-ahli psikologi daya, belajar adalah proses melatih
daya jiwa yaitu mengerjakan sesuatu yang sama berulang-ulang dengan
jalan melatihnya, proses mengerjakan sesuatu berulang-ulang sehingga
daya ingatan akan menjadi lebih tinggi kalau berulang-
ulang mengingat sesuatu tersebut (Sumadi, 2004: 245).
Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan
yang dikembangkan melalui mata pelajaran, umumnya ditujukan dengan
nilai yang diberikan oleh guru (Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 2001: 895).
Prestasi belajar merupakan hasil dari proses kegiatan belajar.
Untuk mengetahui prestasi belajar dapat dilakukan melalui proses
penilaian hasil belajar dengan menggunakan tes maupun evaluasi (A.
Zainul dan N. Nasution, 1997: 7).
2.4.2 Pengukuran Prestasi Belajar
Pengukuran adalah pemberian angka kepada suatu atribut atau
karakteristik tertentu yang dimiliki oleh seseorang, hal atau obyek tertentu
menurut aturan atau formulasi yang jelas (A. Zainul dan N. Nasution,
1997: 5).
Jadi pengukuran prestasi belajar adalah pemberian angka atau skala
tertentu menurut suatu aturan atau formula tertentu terhadap penguasaan
pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan melalui pelajaran.
Pengukuran ini digunakan oleh seorang pendidik atau guru untuk
melakukan penilaian terhadap hasil belajar anak didiknya, baik
8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa
19/37
http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com
menggunakan instrumen tes maupun non tes. Tes adalah suatu pernyataan
atau tugas atau seperangkat tugas yang direncanakan untuk memperoleh
informasi tentang atribut pendidikan yang setiap butir pertanyaan atau
tugas tersebut mempunyai jawaban atau ketentuan tertentu yang dianggap
benar (A. Zainul dan N. Nasution, 1997: 3).
Instrumen non tes lebih ditekankan pada sikap seorang anak didik,
misalnya sopan santun, budi pekerti dan hubungan sosial dengan teman
dan lingkungan. Penilaian hasil belajar dapat dilakukan dengan baik dan
benar bila menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran
hasil belajar dengan menggunakan tes sebagai alat ukurnya. Secara garis
besar penilaian dapat dibagi menjadi dua, yaitu penilaian formatif dan
penilaian sumatif. Penilaian formatif digunakan untuk memantau sejauh
manakah proses pendidikan telah berjalan sebagaimana yang
direncanakan. Sedangkan penilaian sumatif dilakukan untuk mengetahui
sejauh mana peserta didik telah dapat berpindah dari satu unit keunit
berikutnya (A. Zainul dan N. Nasution, 1997: 8).
2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
2.3.1 Berat Badan Menurut Umur (BB/U)
2.3.1.1 Pengertian
Berat badan adalah salah satu parameter yang memberikan
gambaran massa tubuh. Massa tubuh sangat sensitive terhadap perubahan
perubahan yang mendadak, misalnya karena terserang penyakit infeksi,
menurunnnya nafsu makan atau menurunnya jumlah makanan yang
8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa
20/37
http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com
dikonsumsi. Berat badan adalah parameter antropometri yang sangat labil.
(Supariasa, dkk, 2002).
Berat badan menggambarkan jumlah dari protein, lemak, air, dan
mineral pada tulang. Berat badan dapat dipergunakan untuk melihat laju
pertumbuhan fisik maupun status gizi, kecuali terdapat kelainan klinis
seperti : dehidrasi, asites, edema, dan adanya tumor. Disamping itu pula
berat badan dapat dipergunakan sebagai dasar perhitungan dosis obat dan
makanan. :
Dalam keadaan normal, dimana keadaan kesehatan baik dan
keseimbangan antara konsumsi dan kebutuhan zat gizi terjamin, maka
berat badan berkembang mengikuti pertambahan umur. Sebaliknya dalam
keadaan yang abnormal, terdapat 2 kemungkinan perkembangan berat
badan, yaitu dapat berkembang cepat atau lebih lambat dari keadaan
normal. Berdasarkan karakteristik berat badan ini, maka indeks berat
badan badan menurut umur digunakan sebagai salah satu cara pengukuran
status gizi. Mengingat karakteristik berat badan yang labil, maka indeks
BB/U lebih menggambarkan status gizi seseorang saat ini (Current
nutritional status)
2.3.1.2 Kelebihan dan Kelemahan Indeks BB/U
a. Kelebihan Indeks BB/U
1. Lebih mudah dan lebih cepat dimengerti oleh masyarakat umum
2. Baik untuk mengukur status gizi akut atau kronis
3. Berat badan dapat berfluktuasi
4. Sangat sensitive terhadap perubahan-perubahan kecil
8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa
21/37
http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com
5. Dapat mendeteksi kegemukan (over weight)
b. Kelemahan Indeks
1. Dapat mengakibatkan interpretasi status gizi yang keliru bila
terdapat edema maupun asites
2. Di daerah pedesaan yang masih terpencil dan tradisional umur
sering sulit ditaksir secara tepat karena pencatatan umur yang
belum baik.
3. Memerlukan data umur yang akurat, terutama untuk anak di bawah
usia lima tahun
4. Sering terjadi kesalahan dalam pengukuran, seperti pengaruh
pakaian atau gerakan anak pada saat penimbangan
5. Secara operasional sering mengalami hambatan karena masalah
social budaya setempat. Dalam hal ini orang tua tidak mau
menimbang anaknya, karena dianggap seperti barang dagangan,
dan sebagainya.
2.3.1.3 Kriteria BB/U
Parameter antropometri merupakan dasar dari penilaian status gizi.
Kombinasi antara beberapa parameter disebut Indeks Antropometri.
Ukuran baku di Indonesia hasil pengukuran digunakan baku HARVARD
(100% baku Indonesia = 50 persentil baku Harvard) dengan penggolongan
status gizi pada tabel berikut :
8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa
22/37
http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com
Tabel 2.2 Penggolongan Keadaan Gizi menurut Indeks Antropometri
Status GiziAmbang Batas Baku untuk Keadaan Gizi
Berdasarkan Indeks
BB/U TB/U BB/TB LLA/U LLA/TB
Gizi Baik
Gizi Kurang
Gizi Buruk
> 80%
61-80%
< 60%
> 85%
71-85%
< 70%
> 90%
81-90%
< 80%
> 85%
71-85%
< 70%
> 85%
76-85%
< 75%
Pedoman ini bertujuan memberikan penjelasan tentang cara-cara
yang dianjurkan untuk mencapai berat badan normal berdasarkan IMT
dengan penerapan hidangan sehari-hari yang lebih seimbang dan cara lain
yang sehat.
2.3.1.4 Pengaruh Status Gizi terhadap Prestasi Belajar
Status gizi adalah pengukuran kadar gizi dalam tubuh seseorang
yang dapat diukur dengan skala berat bedan. Berat badan dapat
menentukan terhadap asupan makanan apa yang dikonsumsi seseorang.
Hal ini tentu berhubungan dengan kecukupan gizi yang sesuai baik dalam
hal kualitas maupun kuantitas zat-zat gizi sesuai dengan kebutuhan faali
tubuh.
Pada usia anak sekolah kebutuhan energi diperlukan untuk
kegiatan sehari-hari maupun untuk proses metabolisme tubuh. Kebutuhan
protein meningkat karena proses tumbuh kembang berlangsung cepat.
Apabila asupan energi terbatas atau kurang, protein akan dipergunakan
sebagai energi. Kebutuhan protein usia 10-12 tahun adalah 50 g/hari, 13-
15 tahun sebesar 57 g/hari dan usia 16-18 tahun adalah 55 g/hari.
Kebutuhan energi sangat dibutuhkan pada proses pembelajaran
anak, karena pada proses belajar ilmu pengetahuan yang diterima
8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa
23/37
http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com
berhubungan dengan jasmaniah yang diperoleh melalui panca indera,
sehingga apabila salah satu panca inderanya rusak maka anak tidak akan
sempurna menerima pelajaran yang berdampak terhadap buruknya prestasi
belajar mereka. Anak dengan status gizi kurang atau buruk selain
mengalami hambatan pertumbuhan fisik juga akan mengalami gangguan
belajar antara lain berupa penurunan prestasi akademik di sekolah.
Hasil penelitian Ramadani (2004) menunjukkan bahwa status gizi
yang baik memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar yang baik pula
yaitu siswa dengan status gizi normal 9 orang (16,5%), kurus 1 orang
(2,9%), gemuk 24 orang (70,6%) degan perbandingan prestasi belajar baik
18 orang (52,9%), cukup 15 orang (44,1%) dan kurang 1 orang (2,9%).
2.3.2 Anemia
2.3.2.1 Pengertian
Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar Hb dan/atau hitung
eritrosit lebih rendah dari harga normal. Dikatakan sebagai anemia bila Hb
< 14 g/dl dan Ht < 41 % pada pria atau Hb < 12 g/dl dan Ht
8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa
24/37
http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com
2.3.2.2 Etiologi
Di Indonesia paling banyak disebabkan oleh infestasi cacing
tambang (ankilostomiasis), inipun tidak akan menyebabkan anemia bila
tidak disertai malnutrisi. jenis ini dapat pula disebabkan karena : (Arif
Mansjoer,dkk. 2001 : 547)
a. Diet yang tidak mencukupi,
b. Absorpsi yang menurun
c. Kebutuhan yang meningkat pada wanita hamil, laktasi
d. Perdarahan pada saluran cerna, menstruasi, donor darah
e. Hemoglobinuria
f. Penyimpanan besi yang berkurang, seperti pada hemosiderosis paru.
2.3.2.3 Klasifikasi
Secara patofisiologi anemia terdiri dari : 1) Penurunan produksi :
anemia defisiensi, anemia aplastik. 2) Peningkatan penghancuran : anemia
karena perdarahan, anemia hemolitik. Secara umum anemia dikelompokan
menjadi :
a. Anemia Mikrositik Hipokrom
1. Anemia defisiensi besi, untuk membuat sel darah merah diperlukan
zat besi (Fe). Kebutuhan Fe sekitar 20 mg/hari, dan hanya kira-kira
2 mg yang diserap. Jumlah total Fe dalam tubuh berkisar 2-4 g,
kira-kira 50 mg/kg BB pada pria dan 35 mg/kg BB pada wanita.
Anemia ini umumnya disebabkan oleh perdarahan kronik.
8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa
25/37
http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com
2. Anemia Penyakit Kronik, Anemia ini dikenal pula dengan nama
sideropenic anemia with reticuloendothelial siderosis. Penyakit ini
banyak dihubungkan dengan berbagai penyakit infeksi seperti
infeksi ginjal, paru (abses, empiema, dll)
b. Anemia Makrositik
1. Anemia Pernisiosa
Anemia yang terjadi karena kekurangan vitamin B12 akibat
faktor intrinsik karena gangguan absorsi yang merupakan penyakit
herediter autoimun maupun faktor ekstrinsik karena kekurangan
asupan vitamin B12.
2. Anemia defisiensi asam folat
Anemia ini umumnya berhubungan dengan malnutrisi,
namun penurunan absorpsi asam folat jarang ditemukan karena
absorpsi terjadi di seluruh saluran cerna. Asam folat terdapat dalam
daging, susu, dan daun daun yang hijau.
c. Anemia karena perdarahan
1. Perdarahan akut
Mungkin timbul renjatan bila pengeluaran darah cukup
banyak, sedangkan penurunan kadar Hb baru terjadi beberapa hari
kemudian.
2. Perdarahan kronik
Pengeluaran darah biasanya sedikit sedikit sehingga tidak
diketahui pasien. Penyebab yang sering antara lain ulkus peptikum,
menometroragi, perdarahan saluran cerna, dan epistaksis.
8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa
26/37
http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com
d. Anemia hemolitik
Pada anemia hemolitik terjadi penurunan usia sel darah merah
(normal 120 hari), baik sementara atau terus menerus. Anemia ini
disebabkan karena kelainan membran, kelainan glikolisis, kelainan
enzim, ganguan sistem imun, infeksi, hipersplenisme, dan luka bakar.
Biasanya pasien ikterus dan splenomegali.
e. Anemia aplastik
Terjadi karena ketidaksanggupan sumsum tulang untuk
membentuk sel-sel darah. Penyebabnya bisa kongenital, idiopatik,
kemoterapi, radioterapi, toksin, dll.
2.3.2.4 Manifestasi Klinis
Anak tampak lemas sering berdebar-debar, lekas lelah, pucat, sakit
kepala, iritabel, dan sebagainya (Ngastiyah, 1997)
2.3.2.5 Krirteria Anemia
Pada pemeriksaan laboratorium seseorang dapat disebut anemia
apabila ditemui : 1) Jumlah Hb lebih rendah dari normal (12 14 g/dl ) 2)
Kadar Ht menurun (normal 37% - 41% ) 3) Peningkatan bilirubin total
(pada anemia hemolitik ) 4) Terlihat retikulositosis dan sferositosis pada
apusan darah tepi 5) Terdapat pansitopenia, sumsum tulang kosong diganti
lemak (pada anemia aplastik)
2.3.2.6 Pengaruh Anemia terhadap Prestasi Belajar
Anemia adalah suatu keadaan kadar Hemoglobin (Hb) dalam darah
lebih rendah dari pada nilai normal, secara umum anemia terjadi akibat
kurangnya zat besi dalam tubuh atau disebut dengan anemia kurang besi.
8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa
27/37
http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com
Anemia tidak hanya berdampak pada penurunan kualitas sumberdaya
manusia, karena kekurangan zat besi dapat menimbulkan gangguan atau
hambatan pada pertumbuhan baik sel tubuh maupun sel otak, kekurangan
kadar Hb dalam darah menimbulkan gejala lesu, lemah, letih dan cepat
capai, akibatnya dapat menurunkan prestasi belajar dan produktifitas kerja
disamping itu penderita kurang zat besi akan menurunkan daya tahan
tubuh yang mengakibatkan mudah terkena infeksi (Depkes RI, 2003)
Hasil penelitian Nia Mei Lina (2009) menunjukkan bahwa status
anemia memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar
(p
8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa
28/37
8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa
29/37
http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com
c. Upah Minimum Kelompok Usaha (UMKU) II sebesar Rp. 835.000,-
pada kiteria : 1) jasa kontruksi gedung dan bangunan sipil, 2) industri
komponen suku cadang kendaraan bermotor, 3) industri metal dan
beton, 4) industri rokok berskala nasional, 5) perbankan berskala
regional
d. Upah Minimum Kelompok Usaha (UMKU) III sebesar Rp.860.000,-
pada kriteria : 1) perbankan berskala nasional, 2) asuransi berskala
nasional, 3) jasa keuangan berskala nasional, 4) industrilainnya
berskala nasional
2.3.3.3 Pengaruh Pendapatan terhadap Prestasi Belajar
Keluarga yang mempunyai pendapatan cukup atau tinggi pada
umumnya akan lebih mudah memenuhi segala kebutuhan sekolah dan
keperluan lain sehingga anak akan termotivasi dalam belajar. Berbeda
dengan keluarga yang mempunyai penghasilan relatif rendah, pada
umumnya mengalami kesulitan dalam pembiayaan sekolah, begitu juga
dengan keperluan lainnya hal ini dapat menurunkan semangat anak untuk
belajar. Dengan kata lain pendapatan orang tua berpengaruh terhadap
prestasi belajar anak di sekolah.
Hasil penelitian Sunardi (2007) menunjukkan bahwa pendapatan
yaitu keadaan social ekonomi keluarga memberikan pengaruh terhadap
prestasi belajar siswa dengan< 0,05.
8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa
30/37
http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com
BAB III
KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL,
DAN METODE PENELITIAN
3.1 Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antara
konsep satu terhadap konsep yang lainnya dari masalah yang ingin diteliti
(Notoatmodjo, 2002).
Adapun kerangka konsep penelitian tentang hubungan status gizi dan
faktor lainnya dengan prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 .............
tahun 2010 dapat divisualisasikan sebagai berikut :
3.1.1 Visualisasi Kerangka Konsep
Diagram 3.1 Visualisasi Kerangka Konsep Penelitian
3.1.2 Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada penelitian ini dibagi dua (2) yaitu variabel
independent (bebas) antara lain faktor status gizi, dan faktor lainnya yaitu
faktor status anemia dan pendapatan orang tua siswa sedangkan variabel
dependent (terikat) yaitu prestasi belajar siswa.
STATUS GIZI
STATUS ANEMIA
PENDAPATAN ORANG TUA
PRESTASI
BELAJAR
Variabel Independen Variabel Dependen
29
8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa
31/37
http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com
3.1.3 Hipotesis
3.1.3.1 Ada hubungan antara status gizi dengan prestasi belajar siswa kelas VIII
SMP Negeri 2 ............. Tahun 2010
3.1.3.2 Ada hubungan antara status anemia dengan prestasi belajar siswa kelas
VIII SMP Negeri 2 ............. Tahun 2010
3.1.3.3 Ada hubungan antara pendapatan orang tua dengan prestasi belajar siswa
kelas VIII SMP Negeri 2 ............. Tahun 2010
3.2 Definisi Operasional
Tabel 3.1
Definisi Operasional
No Variabel Definisi
Opersional
Cara
Ukur
Alat
Ukur Hasil Ukur
Skala
Ukur
Variabel Independen
1 Status
Gizi
Keadaan gizi
siswa yang
diukur dengan
patokan berat
badan per umur
Penim-
bangan
BB
Pengu-
kuran TB
Timbangan
Microtoa
1 = Gizi Baik, BB/U
>80%
2 = Gizi Kurang,
BB/U 61-80%
3 = Gizi Buruk,
BB/U 12
g/dl
Ordinal
8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa
32/37
http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com
3. Pendapatan
Orang tua
Nilai nominal
jumlah
penghasilanorang tua siswa
per/bulan
Wawan-
cara
Kuesioner 0 = Rendah, jika
UMK Rp.
720.000,-
Ordinal
II Variabel Dependen
1. Prestasi
Belajar
Nilai
pembelajaran
siswa yang
didapatkan dari
hasil tes mata
pelajaran yang
diajarkan
Hasil tes
ujian
akhir
semester
I
Data pres-
tasi bidang
studi exact
siswa
0 = Rendah, jika
prestasi < nilai
KKM
1 = Tinggi, jika
prestasi > nilai
KKM
Ordinal
3.3 Metode Penelitian
3.3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu untuk
mendapatkan gambaran suatu kejadian atau keadaan dengan
menghubungkan variabel lainnya. Jenis penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif dengan pendekatancross sectional.
3.3.2 Populasi dan Sampel
3.3.2.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang
diteliti (Notoatmodjo, 2002).
Populasi yang diambil pada penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas VIII SMP Negeri 2 ............. tahun pelajaran 2009/2010 sebanyak
391 orang.
8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa
33/37
http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com
3.3.2.2 Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang
diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2002).
Adapun sampel pada penelitian ini yaitu sebagian siswa kelas VIII SMP
Negeri 2 ..............
a. Teknik Pengambilan Sampel
Pengambilan sample dilakukan dengan teknik systematic
random sampling yaitu pengambilan sampel dengan cara membagi
jumlah atau anggota populasi dengan perkiraan jumlah sample yang
diinginkan. (Notoatmodjo, 2002 : 65)
Adapun jumlah sample minimal yang akan diambil adalah
menggunakan rumus :
)(1
2
d
n
Keterangan :
= Besar populasi
n= Besar sample
d= Tingkat kepercayaan atau ketepatan yang diinginkan (0.1)
b. Besar Sampel
Diketahui populasi sebanyak 391 orang (N = 391) maka
dihitung :)1.0(3911
3912
n =91,4
391n
63,79n = 80 (pembulatan ke atas)
Besarnya sample hitung adalah 80 orang, tetapi untuk
mendapatkan data yang reliable maka sample minimal diambil
sebanyak 100 orang
8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa
34/37
http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com
3.3.3 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 ............. dengan waktu
penelitian dari bulan Januari sampai dengan bulan Maret 2010.
3.3.4 Pengolahan Data
3.2.5.1 Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data untuk mengumpulkan informasi yang benar
dilakukan dengan beberapa tahapan sebagai berikut :
a. Editing
Yaitu langkah yang diambil untuk melakukan pengecekan
kelengkapan data, kesinambungan data dan keragaman data.
b. Coding
Pengkodean yaitu langkah yang diambil untuk memberi kode
setiap responden dan jawaban kuesioner agar memudahkan
pengolahan data.
c. Scoring
Yaitu pemberian nilai terhadap instrument penelitian masing-
masing pertanyaan dan penjumlahan hasil semua pertanyaan jawaban
yang diisi responden objek penelitian.
d. Tabulating
Yaitu pengelompokkan data dalam suatu bentuk tabel menurut
sifat, yang dimiliki sesuai tujuan penelitian dan disajikan dalam
bentuk narasi dan tabel distribusi frekuensi.
8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa
35/37
http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com
e. Processing
Proses pengolahan data selanjutnya yaitu dilakukan dengan
entri data dari instrument penelitian menggunakan software program
computer yang relevan.
f. Cleaning
Merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah
dientry, dilakukan apabila terdapat kesalahan dalam memasukan data
yaitu dengan melihat distribusi frekuensi dari variabel-variabel yang
diteliti.
3.2.5.2 Teknik Analisa Data
a. Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan menganalisa data dari variabel-
variabel yang diperoleh dan menggambarkannya dengan statistik
deskriptif yang disajikan pada tabel distribusi frekuensi.
b. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk mendapatkan keadaan
hubungan antara dua variabel yang diteliti pada perhitungan statistik
cross tabulationberdasarkanUji Chi-Square.
Test signifikasi menggunakan Chi-square dengan rumus :
Apabila terdapat sel yang kosong atau nilai < 5, maka digunakan
YateCorrection, dengan rumus :
2.1.2.1
/2
21
2
2
mmnn
nnbcad
2.1,2.1
/2
2
mmnn
nbcad
8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa
36/37
http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com
Tabel 3.2 Tabel Silang (2x2)
Status gizi
Prestasi Belajar
Rendah Tinggi
Faktor Risiko (+) A B a + b (m1)
Faktor Risiko (-) C D c + d (m2)
b + c (n1) b + d (n2) n
Dengan kesimpulan hasil uji sebagai berikut :
P value < , Ho ditolak yang berarti ada hubungan yang bermakna
dengan tingkat kemaknaan 95% ( = 0,05)
P value , Ho gagal ditolak yang berarti tidak terdapat hubungan
yang bermakna dengan tingkat kemaknaan 95% (= 0,05)
8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa
37/37
http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com
DAFTAR PUSTAKAArikunto, S., 1997.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis,Rineka
Cipta, Jakarta.Arikunto, s., 2002.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,
Cetakan Keduabelas, PT Rieneka Cipta Jakarta.
Azwar, A.., 1994.Program Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan, Yayasan
Penerbit IDI, Jakarta.
Djaali, 2007.Psikologi Pendidikan,Cetakan pertama, Penerbit Bumi Aksara,
Jakarta.
Djamarah, S.B., 2000,Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif,
Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Dorothy, E. R., 2002. Pengajaran Minis Dalam Pendidikan Keperawatan,
Edisi Kedua, Penerbit EGC, Jakarta.
Hermawan, 1995,Pengantar Metodologi Penelitian Buku PanduanMahasiswa,PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Notoatmodjo. S. 2003.Metodologi Penelitian Kesehatan,Edisi RevisiVl, PT
Rineka Cipta, Jakarta.
, 2007.Asuhan Persalinan Normal (Buku Acuan),Edisi I
Revisi, Jakarta.
2001,Catatan Dalam Perkembangan Dalam Praktek Kebidanan,
cetakan ketiga, Depkes RI, Jakarta.
Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia, 2006. 50 Tahun IBI Bidan
Menyongsong Masa Depan,Cetakan ketujuh, Jakarta.
Sardiman, A.M., 2007.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Sukardi, 2005.Metodologi Penelitian Pendidikan,Cetakan ketiga, Bumi
Aksara, Jakarta.
Suryosubroto, 1997.Proses Belajar mengajar di Sekolah, Cetakan Pertama, PT
Rineka Cipta, Jakarta
Syah, Muhibbin, 2007. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru,
Cetakan Ketigabelas, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Zain, A., 2006.Strategi Belajar Mengajar,Cetakan Ketiga,PT Rineka Cipta,
Jakarta.