2 Senyawa Hidrokarbon
Setelah mempelajari bab ini, siswa mampu:
1. menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman kekhasan atom karbon dan penggolongan
senyawanya, serta menyebutkan dampak pembakaran senyawa hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan beserta
cara mengatasinya;
2. terampil menyajikan hasil diskusi kelompok mengenai pembuatan isomer serta penamaan senyawa hidrokarbon.
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, siswa:
1. mengagumi dan mensyukuri keberadaan senyawa hidrokarbon yang berguna bagi kelangsungan hidup manusia kemudian
memanfaatkan sebaik-baiknya;
2. mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi, bersikap jujur, teliti, serta aktif saat bekerja sama dalam kelompok praktikum.
Materi
• Definisi Senyawa Hidrokarbon
• Alkana, Alkena, dan Alkuna
• Reaksi-Reaksi pada Senyawa Hidrokarbon
• Kegunaan Senyawa Hidrokarbon
Kemampuan dan Sikap yang Dimiliki
• Menuliskan berbagai struktur dan menyebutkan sifat senyawa hidrokarbon berdasar-
kan golongannya serta menyebutkan dampak pembakaran senyawa hidrokarbon.
• Mengagumi dan mensyukuri berbagai kegunaan senyawa hidrokarbon.
• Mempunyai rasa ingin tahu serta sikap proaktif yang tinggi.
Pembelajaran Kognitif
• Senyawa organik dan anorganik.
• Penggolongan senyawa hidrokarbon.
• Isomer, tata nama, sifat-sifat, dan pembuatan
alkana, alkena, dan alkuna.
• Reaksi substitusi, eliminasi, adisi, dan oksidasi
senyawa hidrokarbon.
• Kegunaan senyawa hidrokarbon di berbagai bidang.
Kegiatan Psikomotorik
• Melakukan diskusi untuk membuat isomer suatu
senyawa dan memberikan namanya.
• Melakukan praktikum untuk menyelidiki kebe-
radaan unsur C dan H dalam senyawa organik.
Pengetahuan yang Dikuasai
• Membedakan struktur berbagai senyawa hidrokarbon.
• Menyebutkan sifat-sifat dan kekhasan senyawa
hidrokarbon berdasarkan penggolongannya.
• Menyebutkan dampak pembakaran senyawa
hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan
serta cara mengatasinya.
Keterampilan yang Dikuasai
• Menuliskan berbagai isomer senyawa hidro-
karbon untuk senyawa hidrokarbon.
• Menyebutkan nama senyawa yang tepat sesuai
IUPAC.
• Mengidentifikasi senyawa hidrokarbon.
3Kimia Kelas XI
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: d
Senyawa organik mengandung unsur karbon (C).
Sementara itu ,unsur S, N, P, dan K terdapat dalam
senyawa anorganik.
2. Jawaban: e
Pada senyawa karbon organik reaksinya ber-
langsung antarmolekul dan berjalan lambat.
3. Jawaban: b
Adanya H dalam makanan dapat dilakukan melalui
berbagai uji hidrokarbon. Unsur tersebut dapat
diidentifikasi dengan terjadinya perubahan warna
pada kertas kobalt(II), yaitu dari biru menjadi merah
muda.
4. Jawaban: d
Unsur karbon dalam senyawa hidrokarbon dapat
diketahui dengan cara memanaskan senyawa
hidrokarbon. Gas yang dihasilkan dari proses ini
dialirkan ke dalam air kapur. Jika air kapur berubah
menjadi keruh, berarti gas yang dihasilkan dari
pemanasan senyawa hidrokarbon mengandung
CO2. Larutan keruh ini merupakan H
2CO
3 yang
berwujud padat. Namun, jika pemanasan diterus-
kan, larutan akan kembali bening karena endapan
H2CO
3 kembali larut.
5. Jawaban: d
Atom karbon mempunyai empat elektron valensi.
Keempat elektron valensi ini digunakan untuk
membentuk ikatan antaratom karbon atau dengan
atom-atom lain. Ikatan antaratom karbon dapat
berupa ikatan tunggal, rangkap dua, atau rangkap
tiga, serta membentuk rantai lurus atau melingkar.
Dengan demikian, jumlah senyawa karbon
menjadi sangat banyak.
6. Jawaban: e
Pada gambar:
Dua atom C berikatan rangkap merupakan
senyawa alifatik tidak jenuh.
7. Jawaban: c
Senyawa aromatik adalah senyawa karbosiklik
yang rantai lingkarnya terdiri atas enam atom
karbon yang berikatan dengan ikatan benzena
yaitu mempunyai ikatan rangkap dan ikatan
tunggal yang letaknya berselang-seling.
8. Jawaban: c
Senyawa hidrokarbon jenuh adalah senyawa yang
rantai karbonnya berikatan tunggal. Bentuk rantai
ikatan untuk senyawa C2H
2, C
2H
4, C
3H
8, C
4H
6,
dan C4H
8 sebagai berikut.
C2H
2: H – C ≡ C – H (ikatan tidak jenuh)
C2H
4: H H
G C = C H (ikatan tidak jenuh)H H
C3H
8: H H H
| | |H – C – C – C – H (ikatan jenuh)
| | |H H H
C4H
6: H H
| |H – C – C ≡ C – C – H(ikatan tidak jenuh)
| |H H
C4H
8: H H H
| | |H – C – C = C – C – H(ikatan tidak jenuh)
| | |H H H
Jadi, rumus molekul senyawa yang merupakan
hidrokarbon jenuh adalah C3H
8.
9. Jawaban: b
Senyawa hidrokarbon alisiklik adalah senyawa
yang terdiri atas atom C dan H yang rantai C-nya
tertutup dan bersifat alifatik.
10. Jawaban: d
Rantai karbon terpanjang dinyatakan oleh rantai
lurusnya. Rantai karbon lurus pada a dan e
berjumlah 5 atom C, pada b berjumlah 6 atom C,
pada c berjumlah 4 atom C, dan pada d berjumlah
7 atom C. Jadi, senyawa hidrokarbon yang mem-
punyai rantai karbon terpanjang yaitu:
|– C –
l– C –
l l l l– C – C – C – C –
l l l l– C –
l– C –
|
11. Jawaban: d
Atom karbon memiliki empat elektron valensi yang
merupakan kekhasan atom karbon. Setiap atom
karbon dapat membentuk empat ikatan kovalen
melalui penggunaan bersama empat pasang
elektron dengan atom lain. Apabila sepasang
Atom CAtom C
Atom H
4 Senyawa Hidrokarbon
elektron ikatan digambarkan dengan satu garis,
berarti atom karbon dapat berikatan dengan atom
lain menggunakan empat garis. Apabila kurang
atau lebih dari empat garis, terjadi kesalahan.
a. H H
| |
H – C – C ≡ C – C – H
| | |
H H H
atom C nomor 2 memiliki 5 garis (salah)
b. H H
| |
H – C – C ≡ C – C – H
| | |
H H – C – H H
|
H
atom C nomor 2 memiliki 5 garis (salah)
c. H
|
H – C ≡ C – C – H
| |
H H
atom C nomor 1 memiliki 5 garis (salah)
d. H H
| |
C ≡ C – C – C – H
| | |
H H – C – H H
|
H
semua atom C nomor 1 dan 2 memiliki 4 garis
(benar)
e. H H H H
| | | |
H – C – C ≡ C – C – H
| | | |
H H H H
atom C nomor 2 dan 3 masing-masing memiliki
6 garis (salah)
12. Jawaban: b
Atom C primer adalah atom karbon yang terikat
pada satu atom karbon yang lain. Jadi, yang termasuk
atom C primer adalah atom C bernomor 1, 3, 5, 8,
dan 9. Atom C nomor 7 merupakan atom C sekunder.
Atom C nomor 2, 4, dan 6 merupakan atom C tersier.
13. Jawaban: d
Atom C yang bertanda * merupakan atom karbon
kuarterner. Atom karbon kuarterner adalah atom
karbon yang terikat pada empat atom karbon lain.
14. Jawaban: b
Atom C sekunder adalah atom karbon yang terikat
pada dua atom karbon yang lain. Atom C sekunder
meliputi nomor 3 dan 9. Atom C tersier adalah
atom karbon yang terikat pada tiga atom karbon
yang lain. Atom C tersier meliputi nomor 4 dan 5.
Atom C nomor 2 adalah atom C kuarterner. Atom
C nomor 1 dan 10 adalah atom C primer.
15. Jawaban: a
Atom C tersier dalam strukturnya mengikat tiga
atom C lain.
CH3
lCH
3 – tCH – tCH – CH
3lCH
3
B. Uraian
1. Atom karbon berbeda dengan atom-atom dari unsur
lain karena atom karbon mempunyai kemampuan
untuk berikatan dengan sesama atom karbon dan
atom unsur lain membentuk suatu rantai karbon
dengan jumlah tidak terbatas.
2. Ikatan dalam rantai karbon stabil karena:
a. semua elektron terluar atom karbon telah
berikatan kovalen dengan atom lain;
b. hanya mempunyai dua lapis kulit sehingga
elektron terluar cukup dekat dengan inti
sehingga gaya tarik antara inti dengan
elektron cukup kuat sehingga rantai tidak
mudah putus.
3. Adanya unsur karbon dan hidrogen dalam
senyawa hidrokarbon secara sederhana dapat
diketahui dengan cara pembakaran senyawa
hidrokarbon tersebut. Senyawa hidrokarbon
seperti gula, kertas, kayu, lilin, atau minyak tanah
jika dibakar di atas nyala api akan meninggalkan
substansi yang berwarna hitam yang khas (car-
bon black). Substansi yang berwarna hitam
tersebut adalah unsur karbon hasil pembakaran.
Untuk mengetahui adanya hidrogen, misalnya
pada saat pemanasan gula dalam tabung reaksi,
terbentuk titik-titik cair pada dinding tabung. Cairan
tersebut dapat dibuktikan berupa air dengan cara
dilakukan uji dengan kertas kobalt(II) klorida yang
ditandai dengan perubahan warna dari biru
menjadi merah.
4. Atom C sekunder merupakan atom C yang
mengikat 2 atom C lain. Ikatan yang terjadi antara
atom C tersebut dengan 2 atom lain dapat berupa
ikatan tunggal, ikatan rangkap dua, ataupun ikatan
rangkap tiga. Jadi, pada struktur senyawa tersebut,
atom C sekunder terdapat pada atom C nomor 3,
5, 6, 7, dan 9.
5. Ikatan jenuh adalah ikatan tunggal pada rantai
ikatan atom karbon. Ikatan jenuh terjadi pada
alkana.
1
1
5
1
1 2 3 4
1
5
2 3 4
2 3 4
2 3
2 3 4
5Kimia Kelas XI
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: d
Semakin banyak atom C (semakin panjang
rantainya), semakin tinggi titik didihnya. Di antara
pilihan jawaban tersebut, butana dan 2-metil
butana sama-sama memiliki rantai induk ter-
panjang yaitu sebanyak 4. Akan tetapi, 2-metil
butana juga memiliki cabang. Dengan demikian,
2-metil butana mempunyai titik didih paling tinggi.
2. Jawaban: c
Alkil mempunyai rumus = CnH
2n + 1, untuk C = 5,
maka atom H = (2 × 5) + 1 = 11.
Jadi, rumus molekul radikal alkil = C5H
11.
3. Jawaban: a
Senyawa hidrokarbon tidak jenuh adalah senyawa
hidrokarbon yang memiliki rantai karbon berikatan
rangkap. Rantai seperti ini dimiliki oleh alkena
dengan rumus umum CnH
2n dan alkuna dengan
rumus umum CnH
2n – 2. Contoh senyawa hidro-
karbon tidak jenuh yaitu C2H
4 dan C
5H
10 (alkena),
serta C3H
4 (alkuna). Sementara itu, C
3H
8 dan
C4H
10 merupakan alkana. Alkana merupakan
senyawa hidrokarbon jenuh.
4. Jawaban: a
b = 3-etil-2,2,3-trimetil pentana
c = 3,3,4-trimetil heksana
d = 3-etil-2,4-dimetil pentana
e = 3-etil-2,3-dimetil pentana
5. Jawaban: a
a. CH3 – CH
2 – CH – CH – CH
2 – CH
3
l l
CH3 – CH
2 CH
2 – CH
3
3,4-dietil heksana (sesuai aturan)
b. CH2 – CH
2 – CH
2 – CH – CH
2 – CH
2 – CH
3
l l
CH3
CH3
4-metil oktana (bukan 1,4-dimetil heptana)
c. CH2 – CH
2 – CH
– CH
2 – CH
2 – CH
3
l l
CH3 CH
3
4-metil heptana (bukan 1,3-dimetil heksana)
CH3
l
d. CH3 – CH
2 – C – CH
2 – CH
2 – CH – CH
3
l l
CH3 CH
3
2,5,5-trimetil heptana (bukan 3,3,6-trimetil
heptana)
e. CH3 – CH
2 – CH
2 – CH – CH – CH
2 – CH
3
l l
CH3 – CH
2 CH
3
4-etil-3-metil heptana (bukan 4-etil-5-metil
heptana)
6. Jawaban: d
Atom C tersier adalah atom C yang mengikat
3 atom C lainnya. Jadi, pada molekul tersebut
atom C tersier adalah atom C nomor 5, sedangkan
atom C primer adalah atom C nomor 1 dan 8, atom
C sekunder adalah atom C nomor 2, 4, 6, 7, dan
atom C kuarterner adalah atom C nomor 3.
7. Jawaban: e
Sikloalkana = CnH
2n
CH2
H2C CH
2C
5H
10 (siklopentana)
| |
H2C – CH
2
8. Jawaban: b
H3C – CH – CH
2 – CH
2 – CH
2 – CH
3 (C
7H
16)
|
CH3
2-metil heksana merupakan isomer dari heptana.
n-heksana: C6H
14
2-metil pentana:
CH3 – CH – CH
2 – CH
2 – CH
3 (C
6H
14)
|
CH3
2,2-dimetil butana:
CH3
|
CH3 – C – CH
2 – CH
3(C
6H
14)
|
CH3
2,3-dimetil butana:
Contoh:
l l l l l l
– C – C – C – – C – C – C –
l l l l l l
– C –
l
Ikatan tidak jenuh adalah ikatan rangkap pada
rantai ikatan atom karbon. Ikatan tidak jenuh terjadi
pada alkena dan alkuna.
Contoh:
l l l l
– C – C = C – – C ≡ C – C –
l l
6 Senyawa Hidrokarbon
CH3
|
CH3 – CH – CH – CH
3(C
6H
14)
|
CH3
3-metil pentana:
CH3 – CH
2 – CH – CH
2 – CH
3 (C
6H
14)
|
CH3
9. Jawaban: b
Alkena termasuk hidrokarbon tidak jenuh dengan
rumus umum CnH
2n. Rumus struktur C
3H
6 adalah
CH3 – CH = CH
2.
10. Jawaban: c
CH3 – C = CH – CH
2 – CH
3
|
CH2
|
CH3
3-metil-3-heksena
11. Jawaban: b
n-heksana (C6H
14):
CH3 – CH
2 – CH
2 – CH
2 – CH
2 – CH
3
2,2-dimetil butana (C6H
14):
CH3
|
CH3 – C – CH
2 – CH
3
|
CH3
Keduanya memiliki rumus kimia yang sama
(C6H
14) tetapi rumus strukturnya berbeda.
Sementara itu, pilihan a, c, d, dan e bukan
pasangan isomer karena rumus kimia antara
kedua senyawa pada pasangan tersebut berbeda.
Pilihan a
n-butana: CH3 – CH
2 – CH
2 – CH
3(C
4H
10)
beda1-butena: CH
2 = CH – CH
2 – CH
3(C
4H
8)
Pilihan c
2-metil propana: CH3 – CH – CH
3(C
4H
10)
|
CH3
2-metil propena: H2C = C – CH
3(C
4H
8) beda
|
CH3
Pilihan d
2,3-dimetil pentana:
CH3 – CH – CH – CH
2 – CH
3(C
7H
16)
| |
CH3 CH
3
3-metil pentana: beda
CH3 – CH
2 – CH – CH
2 – CH
3(C
6H
14)
|
CH3
Pilihan e
4-metil-2-pentuna:
CH3 – C ≡ C – CH – CH
3(C
6H
10)
|
CH3
4-metil-2-pentena: beda
CH3 – CH = CH – CH – CH
3(C
6H
12)
|
CH3
12. Jawaban: a
Jumlah atom C = 18
Jumlah atom H = 36
Jadi, C18
H36
= CnH
2n.
13. Jawaban: d
Sifat-sifat kimia alkena yaitu pembakaran alkena
menghasilkan gas CO2 dan H
2O, dapat dioksidasi
oleh KMnO4 menghasilkan glikol, mampu
membentuk molekul dengan rantai yang sangat
panjang, dan daya reaktivitas alkena lebih besar
daripada alkana. Sementara itu, titik leleh alkena
berbanding lurus dengan massa rumus alkena
merupakan sifat fisika alkena.
14. Jawaban: a
Alkena merupakan senyawa hidrokarbon tidak
jenuh dengan gugus fungsional GC = CH15. Jawaban: d
Isomer geometri atau cis-trans hanya dimiliki oleh
alkena yang kedua atom C berikatan rangkapnya
masing-masing mengikat 2 gugus yang berbeda,
seperti pada struktur a, b, c, dan e.
16. Jawaban: c
Senyawa hidrokarbon yang sedikit larut dalam air
adalah alkena dan alkuna. Senyawa 3-metil-1-
pentena merupakan alkena. Jadi, senyawa
tersebut sedikit larut dalam air. Sementara itu, n-
oktana, 3-metil-pentana, 2,2-dimetil-pentana, dan
4-etil-2-metil-oktana merupakan alkana. Alkana
tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut
nonpolar.
17. Jawaban: a
Alkena dapat dibuat dengan beberapa reaksi
seperti reaksi dehidrogenasi, dehidrohalogenasi,
dehidrasi, dan eliminasi alkana. Reaksi dehidro-
genasi ditunjukkan oleh reaksi a, reaksi dehidro-
halogenasi ditunjukkan oleh reaksi b, dan reaksi
dehidrasi ditunjukkan oleh reaksi c. Sementara itu,
reaksi d dan e merupakan reaksi pembuatan alkana.
18. Jawaban: c
Alkuna merupakan golongan alifatik tidak jenuh
yang mempunyai gugus fungsi ikatan rangkap tiga.Rumus umumnya C
nH
2n – 2. Jadi, senyawa yang
merupakan alkuna adalah C4H
6.
1
2
3 4 5 6
7Kimia Kelas XI
19. Jawaban: b
C –– CH2 CH
2– CH
3
||| | |CH CH –– CH
2
|
CH3
4-metil-1-heptuna
20. Jawaban: d
Senyawa di atas mempunyai rumus = C6H
10. Jadi,
merupakan isomer dari heksuna (C6H
10).
Rumus molekul butuna: C4H
6, pentuna: C
5H
8,
heptuna: C7H
12, butena: C
4H
8.
21. Jawaban: c
Isomer C5H
8
1) CH ≡ C – CH2 – CH
2 – CH
3 (1-pentuna)
2) CH3 – C ≡ C – CH
2 – CH
3 (2-pentuna)
3) CH ≡ C – CH – CH3
(3-metil-1-butuna)
|
CH3
22. Jawaban: a
CaC2 + 2H
2O → Ca(OH)
2 + C
2H
2kalsium etuna
karbida (asetilena)
23. Jawaban: d
C
H2C C
| |
C CH – C3H
7
C (3-propil-1,4-sikloheksadiuna)
24. Jawaban: c
Alkuna dapat dibuat dengan cara memanaskan
campuran dihaloalkana dengan KOH melalui
reaksi berikut.
CH3 – CH – CH – CH
3(aq) + 2KOH(aq) →
| |
Br Br
2,3-dibromo butana (dihaloalkana)
CH3 – C ≡ C – CH
3(g) + 2KBr(aq) + 2H
2O( )
2-butuna
25. Jawaban: e
Mr propuna (C
3H
4) = 40 g/mol
Mol propuna = � �
�� ����� =
�
��mol
Jumlah molekul propuna
= mol × NA = �
�� × 6,02 × 1023 molekul
Jadi, jumlah molekul pada 4 gram propuna sebanyak
�
�� × 6,02 × 1023 molekul.
B. Uraian
1. a. CH3 – CH
2 – CH
2 – CH – CH
2 – CH
2 – CH
3 |CH – CH
3|CH
3
b. CH3 – CH = C = CH – CH
3
c. CH3 – CH – C = CH
2| |CH
3CH
= CH
2
2. Rumus empiris (C3H
7)n; M
r = 86
a. Mr (C
3H
7)n
= 3n × Ar C + 7n × A
r H
86 = 36n + 7n
86 = 43n
n = 2
Jadi, rumus molekulnya (C3H
7)2
= C6H
14.
b. Rumus strukturnya:
CH3 – CH
2 – CH
2 – CH
2 – CH
2 – CH
3
(heksana)
c. Isomer dari C6H
14 sebagai berikut.
1) CH3 – CH
2 – CH
2 – CH
2 – CH
2 – CH
3
(n-heksana)
2) CH3 – CH – CH
2 – CH
2 – CH
3
|
CH3 (2-metil pentana)
3) CH3 – CH
2 – CH – CH
2 – CH
3
|
CH3
(3-metil pentana)
4) CH3
|
CH3 – C – CH
2 – CH
3
|
CH3
(2,2-dimetil butana)
5) CH3 – CH – CH – CH
3
| |
CH3
CH3
(2,3-dimetil butana)
3. Senyawa-senyawa alkana dapat diperoleh dengan
cara-cara berikut.
a. Mereaksikan aluminium karbida dengan air.
Reaksi yang terjadi:
Al4C
3(s) + 12H
2O( ) → 3CH
4(g) + 4Al(OH)
3(aq)
b. Mereaksikan senyawa alkena dengan gas
hidrogen.
Reaksi yang terjadi:
CnH
2n(g) + H
2(g) → C
nH
2n + 2
c. Melalui sintesis Dumas, yaitu memanaskan
campuran garam natrium karboksilat dengan
basa kuat. Reaksi yang terjadi sebagai berikut.
BO
C3H
7 – C (aq) + NaOH(aq) → C
3H
8(g) + Na
2CO
3(aq)V
Na
Alkana yang dihasilkan tergantung garam
natrium karboksilat yang direaksikan.
2 3 6 7
1 4 5
– – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – –––
––
––
––
––
– – – – – – – – – – – – – –– – – – – – –
––
––
––
––
––
––
–
––
––
––– – – – – – –
––
––
–
C
CCCC
CCC1
26
5 3
4
– – – – – – – – – – – – – – – – –––
––
––
––
––
––
––
––
––
––
– – – – – – – – – – – – – – – – ––
––
––
––
––
––
––
––
––
––
–
8 Senyawa Hidrokarbon
d. Melalui sintesis Grignard, yaitu mereaksikan
suatu alkil magnesium halida dengan air.
Reaksi yang terjadi
C2H
5MgBr(aq) + H
2O( ) → C
2H
6(g) + MgOHBr(aq)
e. Melalui sintesis Wurtz, yaitu dengan cara
mereaksikan alkil halida (haloalkana) dengan
logam natrium.
Reaksi yang terjadi sebagai berikut.
2CH3Cl(aq) + 2Na(s) → CH
3 – CH
3(g) + 2NaCl(aq)
4. Massa = 1.400 gram
Volume = 0,448 m3 = 448 L
Mol alkena (STP) = ��
�� = 20 mol
Mol = �
�� �
� ⇒ Mr =
�����
� = 70
Alkena = CnH
2n
Mr C
nH
2n= n · A
r C + 2n A
r H
70 = (n × 12) + (2n × 1)
70 = 14n
n = 5
CnH
2n= C
5H
10
Jadi, nama alkena C5H
10 adalah pentena.
5. a. Suku alkuna yang paling sederhana adalah
etuna (C2H
2).
b. Cara pembuatannya:
Etuna dibuat dengan mereaksikan kalsium
karbida dengan air:
CaC2 + 2H
2O → Ca(OH)
2 + C
2H
2
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: d
Reaksi adisi etena dengan gas klor:
CH2 = CH
2 + Cl
2 → CH
2 – CH
2
etena | |
Cl Cldikloro etana
2. Jawaban: c
Metana merupakan senyawa hidrokarbon dengan
satu atom karbon. Sementara itu, senyawa alkena
paling sederhana adalah etena, yaitu senyawa
hidrokarbon yang terdiri atas dua atom karbon dan
berikatan rangkap dua. Adisi alkena menghasilkan
etana. Dengan demikian, senyawa alkana yang
tidak dapat dihasilkan dari reaksi adisi alkena
adalah metana karena metana hanya terdiri dari
satu atom karbon.
3. Jawaban: d
Reaksi eliminasi etil iodida sebagai berikut.
CH3 – CH
2I → CH
2 = CH
2 + Hl
etil iodida etena asam iodida
4. Jawaban: b
Reaksi 1) merupakan reaksi substitusi karena
terjadi penukaran gugus –OH dengan atom Cl.
Sementara itu, reaksi 2) merupakan reaksi adisi
karena pada reaksi tersebut terjadi perubahan
ikatan dari ikatan rangkap dua menjadi ikatan tunggal.
5. Jawaban: c
CH3 – CH – CH
3 → CH
3 – CH = CH
2 + HBr
l
Br 2-bromo propana propena asam
bromida
6. Jawaban: a
Reaksi tersebut merupakan reaksi adisi. Pada
reaksi ini terjadi perubahan ikatan rangkap dua
menjadi ikatan tunggal. Apabila hasil reaksi berupa
butana, zat X yang bereaksi merupakan ikatan
rangkap dua (butena). Dengan demikian, reaksi
yang terjadi sebagai berikut. H
2/Ni
CH3 – CH
2 – CH = CH
2 → CH
3 – CH
2 – CH
2 – CH
3
1-butena butana
7. Jawaban: e
Reaksi 1) merupakan reaksi eliminasi karenaterjadi perubahan ikatan, dari ikatan tunggalmenjadi ikatan rangkap.Reaksi 2) merupakan reaksi substitusi karenaterjadi penggantian gugus atom H pada propanoldengan gugus atom Na disertai pelepasan gas H
2.
8. Jawaban: e
Cl
|
H2C = C – CH
2 – CH
3 + HCl → CH
3 – C – CH
2 – CH
3
| |
C2H
5C
2H
5
2-etil-1-butena 3-kloro-3-metil pentana
9. Jawaban: c
Adisi hidrogen pada CH2 = CH – CH = CH
2
(1,3-butadiena) menghasilkan:
CH2 = CH – CH = CH
2 + H
2 → CH
2 = CH – CH
2 – CH
3
1-butena
10. Jawaban: d
CH2 = CH – CH
2 – CH
3 + HCl →
1-butena
Cl
|
CH3 – CH – CH
2 – CH
3
2-kloro butana
9Kimia Kelas XI
B. Uraian
1. a. Reaksi adisi karena terjadi pergantian ikatan
dari ikatan rangkap dua ke tunggal.
b. Reaksi substitusi karena terjadi pergantian
gugus atom H dengan atom Cl.
c. Reaksi adisi karena terjadi pergantian ikatan
dari ikatan rangkap tiga menjadi ikatan
rangkap dua.
d. Reaksi eliminasi karena terjadi penghilangan
gugus Br dari senyawa propana dan terjadi
perubahan ikatan dari ikatan tunggal menjadi
ikatan rangkap dua.
2. Reaksi eliminasi dehidrohalogenasi adalah reaksi
eliminasi yang terjadi pada senyawa alkil halida
dengan melepaskan unsur H dan halogen dari alkil
halidanya membentuk senyawa alkena, air, dan
garam halogen.
Contoh:
H H H| | |
H – C – C – C – Br + KOH →| | |H H H
H|
H – C – C = C – H + KBr + H2O
| | |H H HAlkena
3. a. Senyawa P: CH3 – CH = CH – CH
3
2-butena
Senyawa Q: CH3 – CH
2 – CH
2 – CH
3
butana
Persamaan reaksi pada proses I: H
2/Ni
CH3 – CH = CH – CH
3→ CH
3 – CH
2 – CH
2 – CH
3
2-butena butana
b. Proses II terjadi reaksi adisi
CH3
– CH = CH – CH3
+ Br2
→ CH3
– CH – CH – CH3
2-butena | |
Br Br
2,3-dibromo butana
Proses III terjadi reaksi substitusi
CH3–CH
2–CH
2–CH
3+Br
2 → CH
3–CH
2–CH
2–CH
2–Br+HBr
butana 1-bromo butana
c. Senyawa R: CH3 – CH – CH – CH
3
| |
Br Br 2,3-dibromo butana
Senyawa S: CH3 – CH
2 – CH
2 – CH
2 – Br
1-bromo butana
4. a. CH3 – CH = CH – CH
3 + HCl → CH
3 – CH – CH
2 – CH
3|
Cl
2-butena 2-kloro butana
b. CH3 – CH = CH
2 + HBr → CH
3 – CH – CH
3
|
Br
5. Persamaan reaksi:
2C2H
6 + 7O
2 → 4CO
2 + 6H
2O
Perbandingan koefisien = perbandingan volume.
Jumlah gas etana yang dibakar = 5 L
Jumlah volume oksigen yang diperlukan pada
pembakaran
= �����������������
������������ � × volume etana
= �
× 5 = 17,5 L
Jadi, volume oksigen yang diperlukan pada
pembakaran tersebut sebesar 17,5 L.
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: a
Kegunaan butana dan propana adalah sebagai
bahan bakar dan komponen LNG. Komponen utama
LPG berupa metana dan etana. Minyak pelumas
mengandung hidrokarbon C16
H34
hingga C20
H42
.
Bahan dasar plastik PVC berupa vinil klorida.
2. Jawaban: e
Fungsi karbohidrat yaitu sebagai sumber energi
bagi tubuh, membantu penghematan protein,
mengatur metabolisme lemak, dan membantu
mengeluarkan feses. Sementara itu, memelihara
sel-sel tubuh dan cadangan energi merupakan
fungsi protein.
3. Jawaban: bFungsi lemak dalam tubuh di antaranya sebagaipengangkut vitamin yang larut dalam lemak danpelindung organ-organ tubuh bagian dalam.Sementara itu, senyawa yang memberikan rasamanis pada makanan adalah fungsi dari karbo-hidrat. Pelarut pewarna makanan menggunakanpropilena glikol, sedangkan untuk mempercepatproses pematangan buah menggunakan gas
asetilena.
4. Jawaban: d
Kayu merupakan senyawa karbon karena
tersusun dari selulosa, lignin, dan hemiselulosa.
Selulosa, lignin, dan hemiselulosa mengandung
10 Senyawa Hidrokarbon
atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Sementara
itu, protein dan lemak merupakan senyawa karbon
yang terdapat di dalam makanan. Parafin merupa-
kan senyawa karbon yang digunakan di bidang
seni dan estetika. Propilena merupakan senyawa
karbon yang banyak digunakan di bidang papan.
5. Jawaban: d
Serat alam: wol, kapas, yute, dan kenaf.
Serat buatan: rayon, poliester, akrilik, dan nilon.
Sutra merupakan bahan alam bukan termasuk
serat alam.
6. Jawaban: e
Plastik sering digunakan sebagai pengganti kayu
karena harga plastik lebih murah daripada kayu.
Plastik dapat diproduksi dalam jumlah sangat banyak
melalui reaksi polimerisasi. Sementara itu, kayu
merupakan hasil alam yang memerlukan waktu
lama untuk memperolehnya. Oleh sebab itu, sebagian
besar penggunaan kayu digantikan oleh plastik.
7. Jawaban: d
Getah perca merupakan senyawa trans-2-metil-
1,3-butadiena, yang rumus strukturnya dituliskan
pada pilihan d. Pilihan c merupakan struktur karet
alam.
8. Jawaban: c
Protein terdapat pada makanan. Protein sangat
diperlukan bagi tubuh untuk pertumbuhan dan
pemeliharaan sel-sel.
9. Jawaban: c
Senyawa hidrokarbon yang digunakan sebagaipelarut cat merupakan campuran dari parafin,sikloparafin, dan hidrokarbon aromatik.
10. Jawaban: a
Cat interior merupakan bagian dari desain interior
(bidang seni). Cat ini mengandung unsur-unsur
pembentuk senyawa karbon.
B. Uraian
1. a. Sebagai bahan pembuatan gas hidrogen
yang dapat digunakan sebagai bahan baku
pembuatan amonia.
b. Sebagai bahan bakar korek api.
c. Sebagai bahan untuk sumber energi pada
bengkel-bengkel las.
d. Sebagai bahan polimer polietilena yang
digunakan untuk bahan pelapis karton
pembungkus minuman, isolator kawat, tas
plastik, dan botol-botol plastik.
e. Sebagai bahan polimer polistirena yang
banyak digunakan untuk bahan pelapis kabel.
f. Sebagai bahan polimer polipropena (poli-
propilena) yang banyak digunakan untuk
pembuatan kotak keranjang botol minuman.
2. a. Protein disebut polimer karena terbentuk melalui
reaksi polimerisasi dari monomer asam amino
(R – CH(NH2)COOH).
b. Kegunaan protein sebagai berikut.
1) Membantu pertumbuhan dan pemeli-
haraan sel-sel tubuh.
2) Membantu perubahan proses biokimia
dalam tubuh.
3) Mengatur keseimbangan air dalam
tubuh.
4) Membantu keseimbangan tubuh, pem-
bentukan antibodi, mengangkut zat-zat
gizi, dan sebagai sumber cadangan
energi.
3. Karbohidrat digolongkan sebagai senyawa
hidrokarbon karena diperoleh dari hasilfotosintesis tumbuhan hijau. Karbohidrat yangdihasilkan dari proses ini berupa glukosa denganrumus kimia C
6H
12O
6. Oleh karena karbohidrat
tersusun dari unsur C, H, dan O maka karbohidrat
digolongkan sebagai senyawa hidrokarbon.
4. Gas asetilen di industri makanan dimanfaatkan
untuk membantu mempercepat proses pematang-
an buah.
5. Kayu mengandung senyawa karbon berupa lignin,
selulosa, dan hemiselulosa. Unsur karbon,
hidrogen, dan oksigen terkandung di dalam
senyawa-senyawa tersebut. Plastik merupakan
polimer dari propilena yang mempunyai atom C3.
Plastik mengandung senyawa hidrokarbon yang
terdiri atas unsur karbon dan hidrogen.
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: e
Senyawa hidrokarbon aromatik adalah senyawa
karbon yang rantai ikatannya melingkar dengan
ikatan rangkap dua terkonjugasi/berselang-seling,
contoh:
C| || |
H
H
C
H H
HH
C CCH
CHC
C
CC
11Kimia Kelas XI
H H H H H
| | | | |
H – C – C – H dan H – C – C ––– C – H
| | | | |
H H H – C – H H – C – H
| |
H H
merupakan senyawa alifatik jenuh karena berikatan
nomor 3, satu gugus metil di atom C nomor 4,
dan satu gugus metil di atom C nomor 5. Dengan
demikian nama IUPAC untuk senyawa tersebut
3-etil-2,2,4,5-tetrametil heksana.
6. Jawaban: c
Pada suku-suku homolog tersebut jumlah atom C
sebanyak n, sedangkan jumlah atom H sebanyak
(2 × n) + 1. Dengan demikian, rumus umum homolog
tersebut CnH
2n + 1. C
nH
2n + 1merupakan alkil.
7. Jawaban: d
Atom C kuarterner artinya atom C yang terikat
oleh empat atom C yang lainnya. Atom C kuarterner
ditunjukkan oleh nomor 4.
8. Jawaban: c
Senyawa tidak jenuh mempunyai rumus = CnH
2n
(alkena) dan CnH
2n – 2 (alkuna). C
2H
4, C
3H
6, dan
C4H
8 termasuk alkena. C
2H
2, C
3H
4, dan C
4H
6
termasuk alkuna.
9. Jawaban: a
Isomer struktur merupakan senyawa yang
memiliki rumus struktur berbeda, tetapi rumus
molekulnya sama.
CH3
l
CH3 – CH – CH
2 – CH – CH
3memiliki rumus
l molekul C9H
20
CH3 – CH – CH
3
CH3 – CH
2 – CH
2 – CH – CH
2 – CH
2 – CH
2 – CH
3
|
CH3
Senyawa di atas juga memiliki rumus molekul C9H
20.
Jadi, kedua senyawa tersebut berisomer struktur.
Sementara itu,
CH3 – C ≡ C – CH
3(C
4H
6)
CH2 = CH – CH
2 – CH
3(C
4H
8)
bukan isomer
CH3 – CH – CH
3(C
4H
10)
|
CH3
bukan isomer
CH2 = C – CH
3(C
4H
8)
|
CH3
CH2 = CH
2(C
2H
4)
CH3 – CH
3(C
2H
6)
bukan isomer
CH2 = CH – CH = CH
2(C
4H
7)
bukan isomerCH ≡ C – CH
3(C
3H
4)
10. Jawaban: e
H3C – CH
2 – CH – CH
2 – CH – CH
2 – CH
3
| |
CH2
CH2
| |
CH3
CH3
3,5-dietil heptana
H H| |
H – C – C ≡ C – C – H dan| |H H – C – H
|H
H
|GC = C – C = CH
|H
H
H
H
H
tunggal, sedangkan
merupakan senyawa alifatik
tidak jenuh karena mengandung ikatan rangkap
tiga dan dua.
2. Jawaban: e
Asam klorida tersusun dari unsur hidrogen dan
klor sehingga asam klorida bukan termasuk
senyawa organik. Senyawa organik mengandung
unsur karbon seperti pada senyawa urea
(CO(NH2)
2), metana (CH
4), dan sukrosa
(C12
H22
O11
).
3. Jawaban: d
Sikloalkana adalah suatu rantai melingkar yang
ikatan antaratom C-nya tunggal.
CH2 C Z
H2C CH
2| |
H2C CH
2 C
6H
12Z CHC
2
4. Jawaban: c
Atom karbon mempunyai empat elektron valensi.
Kondisi ini mengakibatkan atom karbon mampu
membentuk rantai yang sangat panjang. Caranya
dengan mengikat atom karbon lain atau dengan
atom lain.
5. Jawaban: d
CH3C
2H
5 CH
3
| | |CH
3 – C – CH – CH – CH – CH
3| |CH
3CH
3
Rantai induk pada struktur di atas terdiri atas enam
atom karbon (heksana), mengikat dua gugus metil
di atom C nomor 2, satu gugus etil di atom C
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 7
12 Senyawa Hidrokarbon
2-etil-3-etil pentana
CH3 – CH
2 – CH – CH – CH
3
| |
C2H
5C
2H
5
Nama seharusnya 3-etil-4-metil heksana
2-isopropil-3-metil pentana
CH3 – CH – CH
3
|
CH3 – CH
2 – CH – CH – CH
3
|
CH3
Nama seharusnya 2,3,4-trimetil heksana
2,4,4-tribromo pentana
Br
|
CH3 – C – CH
2 – CH – CH
3
| |
Br Br
Nama seharusnya 2,2,4-tribromo pentana
1,3-dimetil butana
CH3 – CH – CH
2 – CH
2
| |
CH3
CH3
Nama seharusnya 2-metil butana
11. Jawaban: c
Isomer adalah senyawa-senyawa yang mem-
punyai rumus molekul sama, tetapi berbeda rumus
strukturnya. Rumus molekul a, b, d, dan e: C6H
14,
rumus molekul c: C6H
12 merupakan senyawa
hidrokarbon alisiklik sehingga bukan merupakan
isomer C6H
14.
Jadi, yang bukan isomer C6H
14 adalah:
CH3 – CH – CH – CH
2 – CH
3Z CCH
2
12. Jawaban: c
Reaksi adisi pada butena oleh asam klorida
sebagai berikut.
CH2 = CH – CH
2 – CH
3 + HCl →CH
3 – CH – CH
2 – CH
3|Cl
2-kloro butana
Gugus Cl memutuskan ikatan rangkap menjadi
ikatan tunggal dan terikat pada atom C nomor 2.
Sementara itu, atom H terikat pada atom C nomor 1
yaitu atom C berikatan rangkap yang mengikat
atom H lebih banyak.
13. Jawaban: c
CH3 – C = CH – CH
2 – CH
3
|
CH2
|
CH3
3-metil-3-heksena
14. Jawaban: d
Alkena yang tidak mempunyai isomer adalah
etena dan propena karena memiliki rantai paling
pendek.
15. Jawaban: b
H|
CH3 – C – CH = CH – CH
3 + HCl → CH
3 – CH – CH
2 – CH – CH
3| | |CH
3CH
3Cl
4-metil-2-pentena 2-kloro-4-metil pentana
Pada reaksi tersebut mengalami perubahan ikatan
dari ikatan rangkap dua menjadi ikatan tunggal.
Dengan demikian reaksi tersebut merupakan
reaksi adisi.
16. Jawaban: c
Reaksi 1) terjadi penggantian gugus atom →substitusi.Reaksi 2) terjadi penggantian ikatan tunggalmenjadi ikatan rangkap → eliminasi.Reaksi 3) terjadi penggantian ikatan rangkapmenjadi ikatan tunggal → adisi.
17. Jawaban: d
CH3
– CH2 – C = CH – CH – CH
2 – CH
3| |CH
3CH
3
3,5-dimetil-3-heptena
18. Jawaban: c
Rumus struktur:
CH2BrCH
2Br:
H H| |
H – C – C – H bukan isomer geometri| |Br Br
CH3CH
2Br:
H H| |
H – C – C – Br bukan isomer geometri| |H H
CHBrCHBr:
H H
GC = CH isomer cis
Br Br
BrCHCHBr:
Br H
GC = CH isomer trans
H Br
C2H
5CH
2OH:
H H H| | |
H – C – C – C – OH bukan isomer geometri| | |H H H
– – – – – – – – – – – – – – – – – – – –
3 4 5 6
2
1
– – – – – – – – – – – – – –
––
––
––
––
––
––
––
– – – – – – ––
––
––
––
––
1 2 3 4
5,6
13Kimia Kelas XI
C2H
5CHO:
H H| | BO
H – C – C – C bukan isomer geometri| | V
HH H
CHBrCHBr:
H H
GC = CH isomer cis
Br Br
CH2CHBr:
H H
GC = CH bukan isomer geometri
H Br
C2H
5COOCH
3:
H H| | BO
H – C – C – C bukan isomer geometri| | V
OH H
CH3COOC
2H
5:
H| BO
H – C – C bukan isomer geometri| V
OH
Jadi, pasangan senyawa yang merupakan isomergeometri yaitu CHBrCHBr dan BrCHCHBr.
19. Jawaban: c
Senyawa di atas mempunyai rumus C5H
8, sama
dengan rumus struktur
CH ≡ C – CH2 – CH
2 – CH
3
20. Jawaban: c
Senyawa alkuna = CnH
2n – 2.
Untuk n ke-2, CH ≡ CH → tidak memiliki isomer
Untuk n ke-3, CH ≡ C – CH3; CH
3 – C ≡ CH
→ tidak memiliki isomer
Untuk n ke-4, CH ≡ C – CH2 – CH
3;
CH3 – C ≡ C – CH
3 (merupakan isomer)
Jadi, isomer posisi alkuna dimulai dari suku n
ke-4 (butuna).
21. Jawaban: b
Reaksi pada a, c, d, dan e merupakan reaksi
eliminasi karena pada keempat reaksi tersebut
terjadi perubahan ikatan, dari ikatan tunggal men-
jadi ikatan rangkap. Sementara itu, reaksi b
merupakan reaksi substitusi karena pada reaksi
tersebut terjadi pergantian atom H dengan
atom Na.
22. Jawaban: b
Fungsi protein dalam tubuh yaitu membantu
pertumbuhan dan pemeliharaan sel-sel dalam
tubuh, pembentukan zat antibodi, mengangkut
zat-zat gizi, dan cadangan energi.
Mengatur metabolisme lemak merupakan fungsi
karbohidrat. Pelindung tubuh dari perubahan cuaca,
membantu pengeluaran sisa pencernaan, dan
melindungi organ-organ tubuh bagian dalam
merupakan fungsi lemak.
23. Jawaban: b
Propilena glikol digunakan dalam industri
makanan sebagai penyedap rasa, pelarut
makanan, dan humektan. Asetilena dan etilena
merupakan gas yang banyak digunakan untuk
membantu proses pematangan buah. Sukrosa
merupakan pemanis alami, digunakan untuk
menambah rasa manis pada produk makanan.
Sementara itu, etilen glikol digunakan sebagai zat
aditif untuk menurunkan titik beku pada radiator
mobil.
24. Jawaban: b
CH3 – CH – CH
2 – CH
3|OH
Senyawa tersebut bernama 2-butanol karena
gugus –OH terikat pada atom C nomor 2, sedang-
kan rantai utama terdiri atas empat atom karbon.
CH2 = CH – CH
2 – CH
3
Senyawa tersebut bernama 1-butena karena
terdapat ikatan rangkap dua di atom C nomor 1
dan rantai utama terdiri atas empat atom karbon.
25. Jawaban: b
Isomer posisi CH2 = CH – CH
2 – CH
3 (1-butena)
yaitu:
CH3 – CH = CH – CH
32-butena
Jadi, 1-butena mempunyai isomer posisi sebanyak 2.
26. Jawaban: e
1) Asetilena dibuat dengan mereaksikan karbit
(kalsium karbida) dengan air.
CaC2(g) + 2H
2O( ) → C
2H
2(g) + Ca(OH)
2(aq)
2) Perbandingan mol air dengan mol gas
asetilena adalah 2 : 1.
3) Kegunaan gas asetilena adalah untuk
mengelas besi.
4) Perbandingan mol CaC2 (karbit) dengan H
2O
adalah 1 : 2.
27. Jawaban: b
Pilihan jawaban d dan c merupakan isomer
n-heksana. Pilihn jawaban a dan e merupakan
isomer n-heptana.
H|
– C – H|H
H H| |
– C – C – H| |H H
14 Senyawa Hidrokarbon
28. Jawaban: b
CH ≡ C – CH2 – CH – C ≡ CH
|
CH3
3-metil-1,5-heksadiuna
29. Jawaban: a
H CH3
CH3 CH
3
GC = CH GC = CHCH
3 H H H
trans cis
30. Jawaban: b
Senyawa aromatik merupakan senyawa hidro-
karbon yang terdiri atas enam atom C berstruktur
cincin yang berikatan jenuh dan tidak jenuh secara
berselang-seling. Contoh senyawa benzena.
H (aromatik)
CX Z
H C CH| ||
H C CHZ X
CH
Asetilena: CH ≡ CH (alifatik)
Polipropilena: – CH2 – CH – CH
2 – CH – (alifatik)
| |n
CH3
CH3
Polietilena: (– CH2 – CH
2 – CH
2 – CH
2 –)
n (alifatik)
Siklopentana: CH2
(alisiklik)
X ZH
2C CH
2| |
H2C ––– CH
2
B. Uraian
1. (CH2)n
= 56
(1 × Ar C + 2 × A
r H)
n= 56
(1 × 12 + 2 × 1)n
= 56
14n = 56
n = 4
a. Rumus molekul: (CH2)4 = C
4H
8 = butena.
b. Kemungkinan struktur:
CH2 = CH – CH
2 – CH
3: 1-butena
CH3 – CH = CH – CH
3: 2-butena
CH2 = C – CH
3: 2-metil propena
|
CH3
2. a. Merupakan senyawa nonpolar sehingga tidak
larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut non-
polar seperti CCl4 atau eter.
b. Titik didih makin tinggi bila jumlah atom C
makin banyak.
c. Alkena dengan C2–C
4 terdapat dalam fase
gas, C5–C
17 berfase cair, > C
18 berfase padat.
d. Dapat mengalami reaksi adisi (pengubahan
ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal
dengan menangkap atom lain).
Contoh:
CH2 = CH
2 + Cl
2 → CH
2 – CH
2
| |
Cl Cl
e. Suku-suku alkena lebih reaktif dibanding
suku-suku alkana, untuk jumlah atom C yang
sama. Hal ini disebabkan alkena mempunyai
jumlah atom H lebih sedikit dibanding alkana.
f. Alkena dapat berpolimerisasi (penggabungan
molekul-molekul sejenis sehingga menjadi
molekul raksasa dengan rantai karbon yang
sangat panjang). Molekul yang bergabung
disebut monomer, sedangkan gabungan
monomer disebut polimer.
3. Titik-titik air yang menempel pada dinding tabung
reaksi hasil pembakaran senyawa organik mampu
mengubah warna kertas kobalt(II) dari biru menjadi
merah muda. Peristiwa ini menunjukkan bahwa titik-
titik air tersebut adalah air. Air (H2O) mengubah
warna kertas kobalt(II) dari biru menjadi merah
muda. Kesimpulan percobaan ini adalah
pembakaran senyawa organik menghasilkan air.
4. Isomer butuna ada 2 yaitu:
CH ≡ C – CH2 – CH
3 = 1-butuna
CH3 – C ≡ C – CH
3 = 2-butuna
5. H3C CH
3GC = CH cis-2-butena
H H
H3C H
GC = CH trans-2-butena
H CH3
6. CH3
|
a.3C ≡ 4C – 5CH
2 – 6CH
2 – 7C – 8CH
3
| |
2CH
2CH
3
|
1CH
3
Nama IUPAC: 7,7-dimetil-3-oktuna
CH3
|
b. CH3 – CH – CH
2 – CH
2 – C – C ≡ CH
| |
CH3
CH3
Nama IUPAC: 3,3,6-trimetil-1-heptuna
6 5 4 3 2 1
X
Z
15Kimia Kelas XI
c. CH3 – C = CH
– CH
= CH
2
|
CH3
Nama IUPAC: 4-metil-1,3-pentadiena
d. CH2 – CH
= CH
2
|
CH = CH2
Nama IUPAC: 1,4-pentadiena
7. Alkadiena merupakan senyawa hidrokarbon yang
dalam rantai ikatannya mengandung dua ikatan
rangkap dua, contoh CH2 = CH – CH = CH
2 (1,3-
butadiena).
Alkuna merupakan senyawa hidrokarbon yang
dalam rantai ikatannya mengandung ikatan
rangkap tiga, contoh CH ≡ C – CH2 – CH
3
(1-butuna).
8. a. Pada reaksi
CH3 – CH = CH
2 + HBr → CH
3 – CHBr – CH
3
terjadi perubahan ikatan rangkap menjadi
ikatan tunggal sehingga reaksi tersebut
merupakan reaksi adisi.
b. Pada reaksi
CH3 – CH
2 – CH
2Br + C
2H
5ONa → NaBr
+ CH3 – CH
2 – CH
2 – O – CH
2 – CH
3
terjadi pertukaran gugus –Br dengan gugus
–O–CH2–CH
3. Dengan demikian, reaksi
tersebut merupakan reaksi substitusi.
c. Pada reaksi
CH3 – CHBr – CH
3 + NaOH → NaBr + H
2O
+ CH2 – CH = CH
2
terjadi penghilangan atom H dan Br pada
senyawa CH3–CHBr–CH
3 dan pembentukan
ikatan rangkap pada CH2 – CH = CH
2 sehingga
reaksi ini merupakan reaksi eliminasi.
9. a. H3C – C
= CH – CH
3 + H
2 ��→
|
CH3
2-metil-2-butena
H3C – CH – CH
2 – CH
3|
CH3
2-metil butana
b. Jenis reaksi = reaksi adisi.
10. Berat C dalam CO2 =
�
�� × 44 gr = 12 gr.
Berat H dalam H2O =
� × 36 gr = 4 gr.
Perbandingan mol C : H = �
� :
�
� = 1 : 4.
Jadi, rumus empirisnya (CH4)n.
(CH3)n
= 15
12n + 3n = 15
15n = 15
n = 1
Rumus alkana = (CH4)n
= CH4
Jadi, alkana tersebut adalah metana.
3 4 5
2 1
16 Minyak Bumi
Setelah mempelajari bab ini, siswa:
1. mampu menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya;
2. mampu menyajikan hasil pemahaman tentang proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi beserta
kegunaannya.
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, siswa:
1. mensyukuri kekayaan alam Indonesia berupa minyak bumi, batu bara, dan gas alam serta berbagai bahan tambang lainnya
sebagai anugerah Tuhan YME dan menggunakannya untuk kemakmuran rakyat Indonesia;
2. memiliki rasa ingin tahu, disiplin, bertanggung jawab, kreatif, dan ulet untuk mencari dan menuangkan ide-ide tentang bahan
bakar alternatif pengganti minyak bumi.
Kemampuan dan Sikap yang Dimiliki
• Mampu menjelaskan berbagai fraksi minyak bumi dan kegunaannya serta dampak
negatif pembakaran bahan bakar minyak.
• Memiliki rasa ingin tahu tinggi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif, dan ulet untuk
mencari dan menuangkan ide-ide tentang bahan bakar alternatif pengganti minyak
bumi.
• Mengagumi dan mensyukuri karunia Tuhan YME dan memanfaatkannya secara
efisien.
Materi
• Minyak Bumi dan Gas Alam
• Bensin dan Dampak Pembakaran Bahan Bakar
• Pembentukan minyak bumi dan gas alam.
• Komposisi minyak bumi.
• Pengolahan minyak bumi.
• Kualitas bensin.
• Dampak pembakaran bahan bakar.
Pembelajaran Kognitif
• Menjelaskan proses pembentukan minyak bumi
dan gas alam.
• Menyebutkan komposisi minyak bumi.
• Menjelaskan proses pengolahan minyak bumi.
• Menjelaskan kualitas bensin.
• Menjelaskan dampak pembakaran bahan bakar.
Pengetahuan yang Dikuasai
• Mengamati animasi proses pembentukan
minyak bumi dan gas alam.
• Melakukan studi kepustakaan untuk mengetahui
daerah-daerah kilang minyak di Indonesia dan
bahan bakar alternatif pengganti minyak bumi.
Kegiatan Psikomotorik
• Menyajikan hasil studi kepustakaan tentang
daerah kilang minyak di Indonesia dan bahan
bakar alternatif pengganti minyak bumi.
Keterampilan yang Dikuasai
17Kimia Kelas XI
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: b
Sikloalkana menyusun minyak bumi sebanyak
49%. Hidrokarbon aromatik menyusun minyak
bumi sebanyak 15%. Alkana menyusun minyak
bumi 30%. Organologam menyusun minyak bumi
sebesar 0,1%. Alkanatiol merupakan alkohol.
2. Jawaban: b
Berdasarkan komponen terbanyak dalam minyak
bumi, minyak bumi dibedakan menjadi tiga
golongan yaitu parafin, naftalena, dan campuran
parafin-naftalena. Minyak bumi golongan naftalena
digunakan untuk pengeras jalan dan pelumas.
Minyak bumi golongan naftalena berupa senyawa
hidrokarbon rantai siklis atau rantai tertutup.
3. Jawaban: d
Minyak bumi terbentuk dari fosil hewan dan
tumbuhan laut yang terpendam jutaan tahun yang
lalu, tertimbun endapan lumpur, pasir, dan zat-
zat lain, serta mendapat tekanan dan panas bumi
secara alami. Oleh karena pengaruh suhu dan
tekanan tinggi, materi organik tersebut berubah
menjadi minyak setelah mengalami proses
berjuta-juta tahun. Itulah sebabnya minyak bumi
pada umumnya bersumber di wilayah lepas pantai
hingga laut dalam.
4. Jawaban: c
Senyawa aromatik adalah senyawa hidrokarbon
yang mengandung gugus benzena, seperti etil
benzena. Isooktana dan n-alkana merupakan
senyawa golongan alkana, sedangkan metil siklo
pentana dan sikloheksana merupakan senyawa
golongan sikloalkana.
5. Jawaban: a
Parafin merupakan jenis minyak bumi yang me-
ngandung senyawa hidrokarbon rantai terbuka
digunakan sebagai penghasil gasolin. Naftalena
adalah jenis minyak bumi yang digunakan sebagai
pengeras jalan. Residu merupakan fraksi atau
komponen minyak bumi yang berupa padatan.
6. Jawaban: d
Secara umum komponen minyak bumi terdiri atas
lima unsur kimia yaitu 82–87% karbon, 11–15%
hidrogen, 0,01–6% belerang, 0–2% oksigen,
0,01–3% nitrogen, dan sedikit organologam.
7. Jawaban: b
Fraksi minyak bumi dengan atom karbon sebanyak
10–14 dihasilkan saat suhu di kolom fraksinasi
mencapai 215°C. Fraksi ini berupa kerosin dan
avtur. Fraksi minyak bumi dengan atom C
sebanyak 5–7 diperoleh pada suhu 70°C. Fraksi
minyak bumi dengan atom C sebanyak 17–20
diperoleh pada suhu 300°C. Fraksi minyak bumi
dengan atom C sebanyak 23–33 diperoleh pada
suhu 450°C. Fraksi minyak bumi dengan atom C
sebanyak > 60 diperoleh pada suhu > 500°C.
8. Jawaban: e
Sisa pengolahan minyak bumi yang terdapat di
kolom fraksinasi berupa residu atau bitumen, yaitu
aspal. Aspal digunakan sebagai pengeras jalan
dan bahan pelapis antibocor pada lantai.
9. Jawaban: c
Urutan fraksi minyak bumi dari yang ringan ke berat
adalah bensin, nafta, dan solar. Semakin berat
fraksi minyak bumi, titik didihnya semakin tinggi.
10. Jawaban: c
Proses desalting dilakukan dengan cara
mencampur minyak mentah dengan air. Tujuan
dilakukan proses desalting yaitu menghilangkan
senyawa-senyawa hidrokarbon, mencegah
terjadinya korosi pada pipa minyak, mencegah
terjadinya penyumbatan pada lubang-lubang di
menara, dan melarutkan mineral-mineral dalam
minyak mentah ke dalam air. Sementara itu, meng-
hilangkan senyawa-senyawa nonhidrokarbon
dilakukan dengan cara penambahan asam dan
basa ke dalam minyak mentah.
B. Uraian
1. Minyak bumi terbentuk dari hasil akhir penguraian
bahan-bahan organik yang berasal dari sisa-sisa
tumbuhan dan hewan yang terdapat di darat
maupun di laut. Sisa tumbuhan dan hewan
tersebut tertimbun endapan lumpur, pasir, dan zat-
zat lain serta mendapat tekanan dan panas bumi
secara alami selama berjuta-juta tahun. Suhu dan
tekanan ini mengubah materi organik dalam fosil
menjadi minyak bumi. Minyak bumi akan ter-
kumpul dalam pori-pori batu kapur atau batu pasir.
2. a. Senyawa golongan alkana paling banyak
menyusun minyak bumi. Senyawa ini berupa
alkana tidak bercabang seperti n-oktana, dan
alkana bercabang seperti isooktana.
b. Senyawa sikloalkana, misalnya metil
siklopentana dan etil sikloheksana.
c. Senyawa aromatik, misalnya etil benzena.
d. Senyawa belerang, senyawa nitrogen,
senyawa oksigen, dan senyawa organologam.
18 Minyak Bumi
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: c
Bensin dengan hidrokarbon berantai lurus
mengakibatkan knocking atau penyalakan tak
terkendali pada mesin sehingga mesin bergetar
sangat hebat dan menimbulkan panas terlalu tinggi.
Kondisi ini mengakibatkan mesin cepat rusak. Oleh
karena itu, bensin yang tersusun hidrokarbon
berantai lurus kualitasnya kurang bagus.
2. Jawaban: b
Campuran alkana bercabang rantai pendek dan
alkena akan terbakar paling sempurna karena
kedua senyawa tersebut terbakar lebih sempurna
daripada alkana rantai panjang dan lurus.
3. Jawaban: b
Bilangan oktan premium sekitar 86. Sementara
itu, bilangan oktan antara 90–92 merupakan
bilangan oktan pertamaks, sedangkan bilangan
oktan 98 merupakan bilangan oktan pertamaks
plus.
4. Jawaban: c
Nilai oktan dari:
2-metil heksana = 44
n-pentena = 62
2-metil heptana = 23
sikloheksana = 97
Jadi, senyawa hidrokarbon yang memiliki nilai
oktan tertinggi yaitu sikloheksana.
5. Jawaban: b
Isooktan memiliki nilai oktan 100 karena tidak
mengakibatkan knocking. Sementara normal
heptana memiliki nilai oktan 0 karena meng-
akibatkan knocking sangat tinggi. Dengan
demikian, perbandingan isooktan dengan
n-heptana adalah 97 : 3.
6. Jawaban: a
Perengkahan termal adalah proses memecah
senyawa hidrokarbon rantai panjang seperti kerosin
menjadi senyawa hidrokarbon rantai pendek seperti
heksana dan heksena pada suhu 500°C. Senyawa
heksena mampu menaikkan bilangan oktan sebesar
10 satuan. Sementara itu, distilasi bertingkat adalah
proses pemisahan komponen-komponen minyak
bumi berdasarkan perbedaan titik didih. Desulfuring
adalah proses penghilangan unsur belerang pada
bahan bakar. Polimerisasi adalah proses peng-
gabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul
besar. Cracking adalah proses pemecahan
senyawa hidrokarbon berantai panjang menjadi
senyawa hidrokarbon berantai pendek untuk
memperoleh fraksi bensin.
7. Jawaban: c
Viskon merupakan zat aditif yang ditambahkan ke
dalam bensin untuk meningkatkan bilangan oktan
bensin. Viskon digunakan sebagai pengganti TEL
karena lebih ramah lingkungan, mengurangi emisi
gas CO, CxH
y, dan NO
x.
8. Jawaban: b
(C2H
5)4Pb atau tetraetil timbal merupakan zat
aditif yang ditambahkan ke dalam bensin untuk
menaikkan bilangan oktan. Namun senyawa ini
dapat menimbulkan kerugian, yaitu melepaskan
partikulat timbal (Pb) ke udara pada proses
pembakaran bensin. Partikulat Pb merupakan
polutan yang bersifat racun. Oleh karena itu, saat
ini (C2H
5)4Pb dilarang ditambahkan ke dalam
bensin.
9. Jawaban: c
Senyawa yang berfungsi sebagai bahan
antiketukan pada mesin kendaraan bermotor
adalah TEL dengan rumus molekul (CH3CH
2)4Pb
atau MTBE (metil tersier butil eter). C7H
16
(heptana) dan C8H
18 (oktana) merupakan
senyawa alkana yang menyusun bensin.
Sedangkan C5H
10 dan C
6H
12 merupakan
senyawa sikloalkana penyusun minyak bumi.
3. Karena fraksi-fraksi minyak bumi berupa
campuran hidrokarbon yang mendidih pada
trayek suhu tertentu. Selain itu, isomer-isomer
hidrokarbon mempunyai titik didih berdekatan
sehingga tidak dapat dipisahkan ke dalam
komponen-komponen murni.
4. Minyak mentah (crude oil) dari hasil pengeboran
sumur eksplorasi belum dapat dimanfaatkan
karena masih berupa campuran. Oleh karena itu,
minyak mentah harus diolah terlebih dahulu untuk
memisahkan komponen-komponen penyusun
minyak bumi dari minyak bumi dan pengotor-
pengotornya.
5. Cracking adalah proses pemecahan hidrokarbon
suku tinggi menjadi senyawa hidrokarbon suku
rendah dengan cara pemberian tekanan dan suhu
tinggi.
19Kimia Kelas XI
jumlah atom C antara 8–12. Fraksi minyak bumi
yang memiliki atom C antara 5–7 adalah
petroleum eter. Fraksi minyak bumi yang memiliki
atom C antara 5–10 adalah bensin. Fraksi minyak
bumi yang memiliki atom C antara 10–14 adalah
kerosin dan avtur. Fraksi minyak bumi yang
memiliki atom C antara 15–35 adalah solar.
4. Jawaban: b
Solar diperoleh pada suhu antara 250–340°C. Oli
diperoleh pada suhu antara 350–500°C. Residu
diperoleh pada suhu 7.500°C. Parafin diperoleh
pada suhu 350°C. Gasolin diperoleh pada suhu
35–75°C.
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: d
Metana merupakan hidrokarbon terbanyak
penyusun gas alam. Jumlah senyawa ini
mencapai 70–90%, diikuti etana, propana,
pentana, dan heksana.
2. Jawaban: e
Minyak bumi tersusun dari senyawa sikloalkana,
yaitu siklopentana dan sikloheksana, contohnya
metil siklopentana dan etil sikloheksana.
3. Jawaban: c
Nafta merupakan fraksi minyak bumi yang
mendidih pada suhu antara 70–170°C dengan
10. Jawaban: e
Knocking atau ketukan pada mesin disebabkan
oleh rantai karbon lurus atau sedikit bercabang.
Contohnya n-heptana. Adapun senyawa hidro-
karbon dengan banyak cabang umumnya tidak
atau sedikit menimbulkan knocking.
B. Uraian
1. Cracking atau kertakan adalah proses pemutusan
hidrokarbon yang mempunyai rantai panjang
menjadi hidrokarbon berantai pendek. Fraksi-fraksi
minyak mentah yang kurang komersial seperti solar
dan kerosin dikertak menjadi fraksi bensin. Proses
kertakan dilakukan pada suhu tinggi menggunakan
katalis aluminium atau silikon.
2. Perengkahan termal adalah proses pemecahan
hidrokarbon rantai panjang menjadi fraksi dengan
jumlah atom karbon antara C5 – C
9. Perengkahan
termal dilakukan pada suhu 500°C dan tekanan
25 atm. Contoh pemecahan kerosin menjadi
heksana dan heksena.
Contoh:
C12
H26
( )��� �
�� ���
°→ C6H
14( ) dan C
6H
12( )
(heksana) (heksena)
3. Bilangan oktan dapat ditingkatkan dengan cara-
cara berikut.
a. Memperbanyak kadar isooktana dalam bensin.
b. Menambahkan zat aditif dalam bensin pada
proses blending, misal MTBE (metil tersier
butil eter).
c. Perengkahan termal untuk menghasilkan
heksena.
d. Metode reforming, yaitu mengubah struktur
senyawa hidrokarbon rantai lurus menjadi
rantai bercabang pada suhu tinggi dan
bantuan katalis.
e. Polimerisasi, yaitu menggabungkan
hidrokarbon rantai pendek menjadi rantai
yang lebih panjang. Misal isobutana
direaksikan dengan isobutena menghasilkan
isooktana.
CH3 – CH – CH
3 + CH
3 – C = CH
2→
| |
CH3 CH
3
CH3
|
CH3 – CH – CH
2 – C – CH
3
| |
CH3 CH
3
4. Knocking atau ketukan bensin pada mesin terjadi
karena bensin mempunyai bilangan oktan rendah.
Ketukan ini dapat dikurangi dengan menaikkan
bilangan oktan bensin. Caranya dengan
menambahkan senyawa MTBE (metil tersier butil
eter), metanol, etanol, viskon, atau tersier butil
alkohol ke dalam bensin. Senyawa-senyawa
tersebut merupakan zat aditif yang dapat
menaikkan bilangan oktan bensin.
5. Kualitas bensin ditentukan oleh bilangan oktan
dan jumlah gas CO yang dihasilkan pada proses
pembakaran bensin. Semakin tinggi bilangan
oktan dan semakin sedikit jumlah gas CO yang
dihasilkan maka kualitas bensin tersebut semakin
baik. Sebaliknya, semakin rendah bilangan oktan
dan semakin banyak jumlah gas CO yang
dihasilkan maka kualitas bensin tersebut semakin
rendah.
20 Minyak Bumi
5. Jawaban: c
Fraksi nomor 5 mempunyai atom C sebanyak
26–28 dan mendidih pada suhu > 350°C sehingga
fraksi tersebut berupa parafin. Parafin digunakan
sebagai bahan baku pembuatan lilin. Bahan bakar
mesin diesel menggunakan solar yaitu fraksi minyak
bumi yang mempunyai atom C sebanyak 15–25
diperoleh pada suhu 250–350°C. Bahan baku
pembuatan plastik menggunakan nafta, yaitu fraksi
minyak bumi yang mempunyai atom C sebanyak
8–12, diperoleh pada suhu 70–170°C. Pelarut dan
dry cleaning menggunakan petroleum eter, yaitu
fraksi minyak bumi yang mempunyai atom C
sebanyak 5–7, diperoleh pada suhu 30–90°C.
Bahan bakar kendaraan bermotor menggunakan
bensin, yaitu fraksi minyak bumi yang mempunyai
atom C sebanyak 5–10, diperoleh pada suhu
35–75°C.
6. Jawaban: b
Titik didih lilin 350°C, bensin 35–75°C, solar
250–340°C, oli 350–500°C, aspal > 500°C,
kerosin 170–250°C, dan petroleum eter 30–90°C.
Jadi, kelompok fraksi minyak bumi yang disusun
berdasarkan kenaikan titik didih yaitu bensin (2),
kerosin (6), dan lilin (1).
7. Jawaban: c
Sikloalkana merupakan senyawa yang berbentuk
cincin dan bersifat jenuh, misal siklopentana.
Senyawa n-alkana tidak bercabang dan bersifat
jenuh, misal n-oktana. Senyawa isoalkana
merupakan senyawa bercabang dan bersifat jenuh,
misal isooktana. Senyawa organologam misalnya
vanadium dan nikel. Hidrokarbon aromatik adalah
senyawa berbentuk cincin berikatan rangkap, misal
benzena.
8. Jawaban: c
Minyak gosok dan aspal merupakan fraksi minyak
mentah hasil pengolah fraksi residu. Minyak gosok
diperoleh dengan cara mendistilasi residu. Pada
proses distilasi ini dihasilkan uap dan residu. Uap
yang dihasilkan merupakan campuran lilin dan
minyak gosok. Minyak gosok dipisahkan dari lilin
dengan cara ekstraksi pelarut. Sementara itu, residu
yang tertinggal pada proses ini merupakan aspal.
9. Jawaban: c
Proses pemecahan molekul senyawa yang
panjang menjadi molekul pendek dinamakan
cracking. Blending adalah proses pencampuran
atau penambahan zat aditif pada bensin agar
mutu bensin lebih baik. Treating adalah proses
menghilangkan pengotor pada minyak supaya
lebih murni. Reforming adalah mengubah bentuk
struktur (isomer) dari rantai karbon lurus menjadi
bercabang untuk meningkatkan mutu bensin.
Polimerisasi adalah penggabungan molekul-
molekul kecil menjadi molekul besar bensin yang
berkualitas tinggi.
10. Jawaban: e
Bensin digunakan sebagai bahan bakar mesin
kendaraan. Bahan bakar industri menggunakan
minyak bakar. Penatu kering menggunakan
petroleum eter. Elektrode menggunakan karbon
padat dari fraksi minyak kokas. Pelumas
menggunakan oli.
11. Jawaban: a
Bilangan oktan bensin ditentukan dari komposisi
senyawa penyusunnya yang tidak mengakibatkan
knocking atau ketukan, yaitu isooktana. Bensin
beroktan 80, berarti mengandung isooktan
sebanyak 80%. Jadi, perbandingan n-heptana
dan isooktana pada bensin tersebut 20 : 80.
12. Jawaban: a
Bensin terdiri atas campuran isomer-isomer
heptana (C7H
16) dan isomer-isomer oktana
(C8H
18). 2,3-dimetil butana terdiri atas 6 atom C
dan 14 atom H sehingga senyawa tersebut bukan
termasuk komponen bensin. 2,2-dimetil pentana
terdiri atas 7 atom C dan 16 atom H, merupakan
golongan heptana. 2,3-dimetil heksana,
2,2,4-trimetil pentana, dan 2,2,3,3-tetrametil butana
terdiri atas 8 atom C dan 18 atom H, merupakan
golongan oktana. Dengan demikian, keempat
senyawa tersebut merupakan komponen bensin.
13. Jawaban: c
Nilai oktan bensin ditentukan oleh perbandingan
senyawa isooktana dan n-heptana yang
ditambahkan. Premium beroktan 88 mempunyai
komposisi 88% isooktana dan 12% n-heptana.
14. Jawaban: c
Metil tersier butil eter, tersier butil alkohol, metanol,
dan viskon adalah bahan kimia yang jika
ditambahkan ke dalam bensin dapat menaikkan
bilangan oktan. Bahan-bahan tersebut aman
karena tidak menimbulkan partikulat timbal (Pb).
Sementara itu, tetra etil timbal dapat menaikkan
bilangan oktan tetapi menimbulkan partikulat (Pb).
15. Jawaban: d
Endapan timbal pada mesin akibat penambahan
zat aditif TEL dalam bensin dapat dihindari
dengan menambahkan senyawa 1,2-dibromo
etana (C2H
4Br
2). Keberadaan senyawa ini dalam
bensin mengubah PbO hasil pembakaran menjadi
senyawa PbBr2 yang mudah menguap sehingga
tidak mengendap dalam mesin.
21Kimia Kelas XI
16. Jawaban: e
1-pentena lebih sedikit menimbulkan ketukan
daripada n-heptana karena angka oktan
1-pentena lebih tinggi daripada bilangan oktan
n-heptana sehingga 1-pentena lebih berkualitas
daripada n-heptana.
17. Jawaban: e
Gas CO sebagai hasil pembakaran tidak sempurna
bahan bakar bersifat sangat berbahaya karena lebih
mudah berikatan dengan Hb dibanding O2.
Akibatnya, tubuh menjadi kekurangan oksigen
sehingga metabolisme sel-sel terganggu.
Akibatnya, timbul rasa pusing, muntah, pingsan,
bahkan dapat mengakibatkan kematian. Unsur yang
mengendap di mesin sebagai sisa pembakaran
berupa timbal. Rusaknya lapisan ozon diakibatkan
oleh senyawa klorin dalam CFC yang banyak
terdapat dalam bahan-bahan spray. Perkaratan
logam dipercepat dengan senyawa-senyawa oksida
asam yang terdapat dalam hujan asam. Penyakit
paru-paru diakibatkan oleh asap rokok.
18. Jawaban: c
Ketukan pada mesin kendaraan disebabkan oleh
pembakaran bensin yang terlalu cepat sehingga
efisiensi energi yang dihasilkan berkurang.
19. Jawaban: d
Pertamaks plus memiliki nilai oktan > 95. Nilai
oktan n-heptana = 0, n-heksana = 25, n-heptena
= 60, sikloheksana = 97, dan 2-metil heksana
= 44. Jadi, senyawa yang memiliki nilai oktan
setara dengan nilai oktan pertamaks plus adalah
sikloheksana.
20. Jawaban: e
Penambahan TEL pada bensin menghasilkan
partikulat Pb (timbal) dalam bentuk jelaga atau
asap. Partikulat Pb berupa butiran-butiran halus
yang jika terisap dapat menembus bagian
terdalam paru-paru. Menurunkan knocking dan
menaikkan bilangan oktan menggunakan
senyawa isooktana. Asap hitam timbul akibat
pembakaran tidak sempurna.
21. Jawaban: c
Gas buang penyebab hujan asam yaitu SO2 dan
NOx. Kedua gas ini dapat berikatan dengan uap air
di udara membentuk asam dalam awan. Apabila
awan yang mengandung asam turun menjadi hujan,
air hujan tersebut bersifat asam. Sementara itu, gas
CO merupakan gas beracun yang mudah berikatan
dengan hemoglobin. Gas CO2 mengakibatkan
terjadinya global warming, sedangkan uap air (H2O)
merupakan gas yang tidak beracun, hasil dari
proses pembakaran senyawa karbon.
22. Jawaban: b
Komponen bensin berasal dari isomer-isomer
heptana dan oktana. Isomer-isomer heptana
mempunyai jumlah atom C = 7 dan atom H = 16.
Sementara itu, isomer-isomer oktana mempunyai
jumlah atom C = 8 dan atom H = 18. Jadi, senyawa
hidrokarbon yang terdapat dalam bensin yaitu
2,3-dimetil pentana (C7H
16) dan 2,2,3,3-tetrametil
butana (C8H
18).
23. Jawaban: a
Gas CO merupakan gas beracun sehingga
keberadaannya di udara harus dibatasi. Gas CO
di udara belum menimbulkan dampak negatif bagi
kesehatan jika berkadar < 100 ppm. Apabila kadar
CO di udara melebihi 100 ppm akan mengakibat-
kan cepat merasa lelah dan sakit kepala.
24. Jawaban: e
Katalis konverter dipasang di knalpot mobil
dengan tujuan untuk mengubah polutan yang
beracun seperti sisa bensin, gas CO, dan oksida
nitrogen menjadi produk yang lebih aman seperti
gas N2, CO
2, dan H
2O.
25. Jawaban: e
Peningkatan kadar CO2 di udara mengakibatkan
terjadinya global warming atau pemanasan
global. Sementara itu, gangguan pernapasan
diakibatkan oleh kabut asap, hujan asam
diakibatkan oleh gas SO2 dan oksida nitrogen,
sedangkan gangguan fungsi hemoglobin diakibat-
kan oleh gas CO.
26. Jawaban: e
Bensin beroktan rendah jika dibakar banyak
menghasilkan jelaga. Sebaliknya, bensin beroktan
tinggi menghasilkan sedikit gas karbon monoksida
jelaga, dan gas karbon dioksida serta, menimbul-
kan sedikit ketukan pada mesin.
27. Jawaban: d
CO dan partikel timah hitam merupakan bahan
kimia berbahaya yang dihasilkan oleh
pembakaran bahan bakar fosil seperti bensin.
Bahan-bahan tersebut dikeluarkan dalam asap
kendaraan bermotor.
28. Jawaban: e
Senyawa 1,2–dibromo etana ditambahkan ke
dalam bensin ber-TEL untuk mengikat timbal sisa
pembakaran bensin yang mengendap di mesin
menjadi senyawa PbBr2.
29. Jawaban: e
Zat antiketukan yang berupa ethyl fluid digunakan
untuk meningkatkan bilangan oktan bensin. Ethyl
fluid terdiri atas campuran 65% TEL (tetra ethyl
lead), 25% 1,2-dibromo etana, dan 10% 1,2-dikloro
etana. MTBE, etanol, metanol, dan viskon
merupakan pengganti TEL.
22 Minyak Bumi
30. Jawaban: e
Gas PbBr2 berasal dari pembakaran bensin. Gas
ini mudah menguap dan menimbulkan pen-
cemaran udara. Jika terhirup partikulat Pb-nya
akan mengendap di dalam tubuh sebagai racun.
B. Uraian
1. Proses pembentukan gas alam berasal dari sisa-
sisa tumbuhan dan hewan yang tertimbun endapan
lumpur, pasir, dan zat-zat lain selama jutaan tahun.
Timbunan material ini mendapat tekanan dan
panas bumi secara alami. Bersamaan dengan
proses tersebut, bakteri pengurai merombak
senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa
hidrokarbon. Senyawa hidrokarbon tersebut terdiri
atas campuran alkana berwujud gas dengan berat
molekul sedang, seperti metana, etana, propana,
butana, dan isobutana, serta pentana. Gas-gas ini
terkumpul dalam pori-pori batu kapur dan batu
pasir. Dengan adanya gaya kapilaritas, gas alam
akan bergerak ke atas.
2. Macam-macam pengolahan lebih lanjut fraksi
bensin sebagai berikut.
a. Reforming, yaitu mengubah bentuk struktur
(isomer) rantai karbon lurus menjadi
bercabang untuk meningkatkan mutu bensin.
b. Polimerisasi, yaitu penggabungan molekul-
molekul kecil menjadi molekul besar. Molekul
besar yang dihasilkan dapat menaikkan kualitas
bensin karena bilangan oktannya tinggi.
c. Blending, yaitu proses pencampuran atau
penambahan zat aditif pada bensin agar
mutu bensin lebih baik. Misal menambahkan
TEL (tetra etil lead), MTBE (metil tersier butil
eter), AlCl3, H
2SO
4, dan 1,2-dibromo etana.
3. Fraksi-fraksi minyak bumi diperoleh melalui proses
di dalam menara distilasi. Proses ini dimulai dengan
memompakan minyak mentah yang telah
dipanaskan hingga suhu 350°C ke dalam menara
distilasi. Di dalam menara, sebagian akan
menguap setelah mencapai titik didihnya dan
bergerak melalui bubble caps. Sebagian uap akan
mencair dan mengalir melalui pelat sehingga
terpisah dari fraksi lain. Uap yang tidak mencair
akan terus naik dan lama kelamaan akan mencair
sedikit demi sedikit sesuai dengan titikdidihnya
pada pelat-pelat di atasnya. Selanjutnya, akan
diperoleh fraksi-fraksi minyak bumi.
4. Bensin dengan nilai oktan 92 dapat dibuat dengan
cara mencampurkan senyawa isooktan dan
n-heptana dengan kadar 92% isooktan dan 8%
n-heptana. Bilangan oktan dihitung berdasarkan
jumlah kadar isooktana dalam campuran bensin
tersebut.
5. Viskon baik digunakan sebagai zat aditif bensin
karena viskon memiliki banyak keunggulan berikut.
a. Dapat menaikkan bilangan oktan bensin.
b. Mengurangi konsumsi bensin.
c. Mengurangi emisi gas CxH
y, CO, dan NO
x.
d. Meningkatkan daya dorong mesin.
e. Menurunkan suhu gas pembakaran.
6. Bensin bertimbal, yaitu bensin yang menggunakan
zat aditif TEL. Pembakaran bensin bertimbal
menghasilkan endapan hitam PbO dan tertimbun
dalam mesin kendaraan. Hal ini akan menimbulkan
kerak dan mengakibatkan laju kendaraan
tersendat-sendat. Penambahan dibromo etana
dapat mengubah PbO hasil pembakaran menjadi
PbBr2 yang mudah menguap sehingga tidak
menghasilkan endapan dalam mesin.
7. Efisiensi pembakaran bensin dapat ditingkatkan
dengan menambahkan senyawa yang mempunyai
nilai oktan tinggi, misal senyawa isooktana.
Isooktana atau 2,24-trimetil pentana merupakan
alkana (hidrokarbon) bercabang yang memiliki
bilangan oktan 100 sehingga pembakaran bensin
berlangsung sempurna.
8. Pada knalpot sering terlihat adanya endapan
berwarna hitam sebab pada mesin terjadi proses
pembakaran senyawa karbon yaitu bensin. Pem-
bakaran bensin mengakibatkan terbentuknya
karbon atau jelaga pada sisa pembakaran.
Endapan berwarna hitam dalam knalpot merupa-
kan unsur karbon yang terurai dari senyawa karbon
akibat proses pembakaran tidak sempurna.
9. Penggunaan bensin sebagai bahan bakar dapat
menimbulkan dampak negatif karena mengakibat-
kan timbulnya gas CO sebagai akibat pembakaran
tidak sempurna pada bensin. Gas CO dapat
mengakibatkan kematian seseorang karena gas
CO lebih reaktif terhadap Hb, dibandingkan dengan
O2. Oleh karena itu, jika Hb hanya mengikat CO,
tubuh akan kekurangan O2. Kurangnya kadar
oksigen dalam tubuh mengakibatkan terhambat-
nya proses metabolisme dalam tubuh. Akibatnya,
tubuh akan mudah lelah dan lemas.
10. Kita harus berhemat dalam menggunakan bahan
bakar fosil dan mencari bahan bakar alternatif
penggantinya karena bahan bakar fosil bersifat
tidak dapat diperbarui (unrenewable). Sementara
itu, kebutuhan bahan bakar pada industri,
kendaraan, dan masyarakat semakin meningkat.
Jika kita tidak berusaha berhemat dalam
menggunakan bahan bakar dapat terjadi
kelangkaan bahan bakar. Bahan bakar alternatif
pengganti diperlukan untuk mengantisipasi
kelangkaan bahan bakar fosil sehingga aktivitas
manusia tetap dapat berlangsung.
23Kimia Kelas XI
Kemampuan dan Sikap yang Dimiliki
• Menjelaskan reaksi eksoterm, endoterm, jenis-jenis reaksi, dan nilai ∆H reaksi.
• Mengagumi dan mensyukuri manfaat energi yang dihasilkan dari suatu reaksi
sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa.
• Mempunyai jiwa kreatif dan rasa ingin tahu yang tinggi.
Setelah mempelajari bab ini, siswa:
1. mampu membedakan reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan hasil percobaan dan diagram tingkat energi;
2. mampu menentukan ∆H reaksi berdasarkan hukum Hess, data perubahan entalpi pembentukan standar, dan data energi
ikatan;
3. terampil merancang, menyimpulkan, dan menyajikan hasil percobaan reaksi eksoterm dan endoterm.
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai siswa:
1. mensyukuri ciptaan Tuhan yang ada di alam berupa energi yang dihasilkan prinsip termokimia;
2. mempunyai rasa ingin tahu dan jiwa kreatif tinggi, serta berperilaku jujur, disiplin, teliti, dan proaktif saat bekerja sama dalam
kelompok praktikum.
Materi
• Reaksi eksoterm.
• Reaksi endoterm.
• Perubahan entalpi reaksi pembentukan, penguraian,
pembakaran, netralisasi, penguapan, peleburan,
sublimasi, dan pelarutan standar.
• Penentuan ∆H reaksi berdasarkan data entalpi
pembentukan standar, hukum Hess, dan energi ikatan.
• Reaksi Termokimia dan Perubahan Entalpi
• Macam-Macam Perubahan Entalpi
• Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi
Pembelajaran Kognitif
• Melakukan diskusi untuk membedakan reaksi eksoterm
dan endoterm.
• Melakukan praktikum untuk menentukan ∆H reaksi
menggunakan kalorimeter sederhana.
Kegiatan Psikomotorik
• Membedakan reaksi eksoterm dan endoterm.
• Membedakan reaksi pembentukan, penguraian, pem-
bakaran, netralisasi, penguapan, peleburan, sublimasi,
dan pelarutan.
• Menghitung nilai ∆H reaksi berdasarkan data entalpi yang
disajikan.
Pengetahuan yang Dikuasai
• Menyimpulkan jenis reaksi eksoterm dan endoterm serta
penerapannya dalam kehidupan.
• Menyajikan laporan hasil praktikum.
Keterampilan yang Dikuasai
24 Termokimia
8. Jawaban: a
Reaksi eksoterm ditandai dengan naiknya suhu
lingkungan setelah terjadi reaksi. Reaksi ini
ditunjukkan oleh nomor 1) dan 2).
Reaksi eksoterm melepaskan kalor ke lingkungan
sehingga suhu lingkungan naik. Pada reaksi ini
suhu setelah reaksi lebih besar dari sebelum
reaksi. Jadi, peristiwa yang merupakan reaksi
eksoterm terjadi pada nomor 1) dan 2).
9. Jawaban: c
Besarnya perubahan entalpi reaksi sama dengan
kalor reaksinya dengan tanda yang berlawanan.
Jadi, ∆H = –x kJ kalor reaksinya sama dengan
+ kJ (reaksi eksoterm). ∆H = +x kJ kalor reaksinya
sama dengan –x kJ (reaksi endoterm).
10. Jawaban: d
Jika suatu reaksi kimia menghasilkan panas, reaksi
tersebut merupakan reaksi eksoterm. Pada reaksi
eksoterm, entalpi reaksi bernilai negatif (entalpi
pereaksi lebih besar daripada entalpi hasil reaksi).
B. Uraian
1. Reaksi eksoterm adalah reaksi yang disertai
pelepasan panas atau kalor ke lingkungan. Dalam
reaksi eksoterm, entalpi hasil reaksi lebih kecil dari
entalpi reaktan sehingga DH berharga negatif.
Contoh:
C(s) + O2(g) → CO2(g) ∆H = –393,52 kJ
C(s) + O2(g) → CO2(g) + 393,52 kJ
Reaksi endoterm adalah reaksi yang disertai
penyerapan panas atau kalor dari lingkungan. Dalam
reaksi endoterm, entalpi hasil reaksi lebih besar dari
entalpi reaktan sehingga ∆H berharga positif.
Contoh:
N2(g) + 2O2(g) → 2NO2(g) ∆H = +66,4 kJ
N2(g) + 2O2(g) → 2NO2(g) – 66,4 kJ
2. a. Reaksi membebaskan kalor, berarti reaksi
eksoterm, maka ∆H bertanda negatif atau kalor
reaksi bertanda positif.
Jadi, penulisan reaksi sebagai berikut.
C(s) + O2(g) → CO2(g) ∆H = –393,5 kJ
atau
C(s) + O2(g) → CO2(g) + 393,5 kJ
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: b
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang melepaskan
panas, yaitu energi berpindah dari sistem ke
lingkungan sehingga lingkungan mengalami
kenaikan suhu. Kondisi ini ditandai dengan tabung
reaksi terasa panas.
2. Jawaban: b
Reaksi eksoterm, disertai pelepasan panas dari
sistem ke lingkungan (∆H = –), entalpi hasil <
entalpi pereaksi, dan suhu lingkungan > suhu
sistem.
3. Jawaban: e
Reaksi kimia yang ditunjukkan oleh diagram reaksi
tersebut merupakan reaksi endoterm. Entalpi zat
yang bereaksi lebih kecil daripada entalpi zat hasil
reaksi sehingga ∆H berharga positif. ∆H berharga
positif menunjukkan reaksi endoterm.
4. Jawaban: e
Pada reaksi eksoterm terjadi perpindahan kalor dari
sistem ke lingkungan, perubahan entalpi negatif,
reaksi melepas kalor, berlangsung spontan, dan
terjadi kenaikan suhu.
5. Jawaban: c
Reaksi eksoterm adalah reaksi kimia yang melepas
panas. Oleh karena pada reaksi antara gas metana
dengan oksigen disertai pelepasan panas, reaksi
tersebut termasuk reaksi eksoterm.
6. Jawaban: a
Proses endoterm merupakan proses yang
membutuhkan kalor sehingga terjadi perpindahan
kalor dari lingkungan ke sistem. Suhu setelah
reaksi lebih kecil daripada suhu sebelum reaksi.
Proses endoterm ditunjukkan oleh gambar 1) dan
2). Sebaliknya, gambar 3) dan 4) merupakan
gambar proses eksoterm. Pada reaksi ini sistem
melepaskan kalor ke lingkungan. Suhu setelah
reaksi lebih besar daripada suhu sebelum reaksi.
7. Jawaban: b
Reaksi tersebut membebaskan atau melepaskan
panas pada saat terbentuk produk. Kalor reaksi
+411 kJ berarti ∆H = –411 kJ. Jadi, reaksi tersebut
termasuk jenis reaksi eksoterm.
25Kimia Kelas XI
b. Gambar diagram sebagai berikut.
3. Pelarutan Na2S
2O
3 dalam air memerlukan kalor
(reaksi endoterm) sehingga panas berpindah dari
lingkungan ke sistem. Jadi, gelas beker (bertindak
sebagai lingkungan) akan terasa dingin karena
panas dari lingkungan terserap ke dalam sistem.
4. Reaksi a dan b merupakan reaksi endoterm karena
memerlukan kalor atau kalor reaksinya bertanda
negatif. Sementara itu, reaksi c, d, dan e
merupakan reaksi eksoterm karena melepaskan
kalor atau kalor reaksinya bertanda positif.
5. a. Pada reaksi tersebut terjadi perpindahan kalor
dari sistem ke lingkungan sehingga
merupakan reaksi eksoterm.
b. Persamaan termokimia dari reaksi tersebut:
Ag(s) + �
�Cl2(g) → AgCl(s) ∆H = –127 kJ/mol
C(s) + O2(g)
∆H = –393,5 kJ
CO2(g)
H
Reaksi eksoterm
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: d
Perubahan entalpi netralisasi standar (∆H°c) adalah
perubahan entalpi yang dihasilkan atau diperlukan
pada penetralan 1 mol zat basa oleh asam atau 1
mol asam oleh basa pada suhu 25°C dan tekanan
1 atm seperti pada reaksi d. Sementara itu, reaksi
c merupakan reaksi pembentukan, reaksi b
merupakan reaksi fermentasi, reaksi a merupakan
reaksi pembakaran, dan reaksi e merupakan reaksi
hidrolisis.
2. Jawaban: c
∆H°f merupakan perubahan entalpi pembentukan
standar 1 mol senyawa. Reaksi pembentukan
1 mol senyawa ditunjukkan oleh reaksi 1) dan 2).
∆H°f adalah perubahan entalpi penguraian standar
1 mol senyawa. Reaksi penguraian ditunjukkan
oleh reaksi 3) dan 4). ∆H°c adalah perubahan
entalpi pembakaran standar 1 mol senyawa,
ditunjukkan oleh reaksi 5). Oleh karena itu, reaksi
∆H°f, ∆H°d, dan ∆H°c secara berturut-turut
ditunjukkan oleh nomor 1), 3), dan 5).
3. Jawaban: d
Mol bahan bakar = �
����� ���� ����
� ���� ����
= � � ����
��� ��������
= 0,05 mol
Entalpi pembakaran yang dihasilkan
= mol × entalpi = � �
���
� × 5,460 kJ =
� �
��� × 5,460 kJ
4. Jawaban: d
4Li(s) + O2(g) → 2Li2O(s) ∆H°f = –598,8 kJ/mol
2 mol Li2O = –598,8
Kalor yang dilepas = ������� �
� × ∆H°f Li2O
150 = ������� �
� × 598,8
Mol Li2O = 0,5 mol
Mol Li = 2 × mol Li2O = 2 × 0,5 = 1 mol
Massa Li = mol Li × Ar Li = 1 × 7 = 7 g
5. Jawaban: c
Reaksi penguraian NO sebagai berikut.
Mol NO = �
����
� �� = ��
��� ���+ = 2 mol
Kalor yang dilepas = �
� × 43,2 = 43,2 kkal.
2NO → N2 + O2 ∆H = –43,2 kkal
Untuk menguraikan 2 mol gas NO dilepaskan kalor
43,2 kkal
6. Jawaban: e
Reaksi penguraian merupakan kebalikan dari
reaksi pembentukan (hukum Laplace).
C6H12(g) → C6H6(g) + 3H2(g) ∆H = +208 kJ
7. Jawaban: e
CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g)
∆H = –802 kJ/mol
Mol CH4 = � �
�� �� ��+ × = 0,15 mol
Kalor yang dikeluarkan = 0,15 × 802 = 120,3 kJ.
26 Termokimia
8. Jawaban: b
Perubahan entalpi pembakaran adalah perubahan
entalpi yang dihasilkan pada standar pembakaran
1 mol zat dengan oksigen.
C2H4(g) + 3O2(g) → 2CO2(g) + 2H2O( )
∆H = –1.420 kJ
Reaksi a merupakan perubahan entalpi netralisasi
standar. Reaksi c merupakan pembentukan entalpi
hidrolisis standar. Reaksi d merupakan perubahan
entalpi pembakaran bukan pada kondisi standar.
Reaksi e merupakan perubahan entalpi fermentasi.
9. Jawaban: d
Pada reaksi: S + O2 → SO2 ∆H = –y kJ dapat
disebut
1) ∆H pembentukan SO2 = –y kJ.
2) ∆H pembakaran S = –y kJ.
3) ∆H penguraian SO2 = +y kJ.
4) Pada pembentukan 2 mol SO2 dibebaskan
kalor sebesar 2y kJ.
5) Pada pembakaran 16 gram S (��
��mol =
�
� mol)
dibebaskan kalor sebesar �
�y kJ.
10. Jawaban: b
Reaksi peleburan es: 2H2O(s) → 2H2O( )
∆H3 = ∆H1 + ∆H2
–572 = –584 + ∆H2
∆H2 = –572 + 584
= 12 kJ
Peleburan 1 mol es = ����
����� = 6 kJ/mol
B. Uraian
1. Reaksi:
H2(g) + �
�O2(g) → H2O(g) ∆H°f = –241,8 kJ/mol
Mol H2 = � � �
�� � � = 0,25 mol
Mol H2 ~ mol H2O ~ 0,25 mol
∆H = mol H2O × ∆H°f H2O
= 0,25 mol × (–241,8) kJ/mol = –60,45 kJ
2. Diketahui: ∆Hf H
2O(g) = –245 kJ
∆Hf H2O( ) = –287 kJ
Mol H2O = ��
�� = 3,5 mol
H2(g) + �
�O2(g) → H2O(g) ∆H = –245 kJ
H2O( ) → H2(g) + �
�O2(g) ∆H = +287 kJ
–––––––––––––––––––––––––––––––––– +H2O( ) → H2O(g) ∆H = +42 kJ
Persamaan termokimia: H2O( ) → H2O(g) –42 kJ.
Untuk menguapkan 1 mol H2O diperlukan kalor
sebesar 42 kJ. Dengan demikian, untuk
menguapkan 3,5 mol H2O diperlukan kalor
sebanyak 3,5 × 42 kJ = 147 kJ.
Jadi, kalor yang diperlukan untuk menguapkan
63 gram air sebanyak 147 kJ.
3. Persamaan termokimia pembakaran 2 mol gas
etuna sebagai berikut.
2C2H2(g) + 5O2(g) → 4CO2(g) + 2H2O(g)
∆H = –2.372 kJ
Mol C2H2 pada kondisi standar (STP)
= � �!��"�# $ %
!��"�# &'*
= � � �
�� � �
= 0,125 mol
Kalor yang dilepas pada STP
= � �
� �
��� $ % &'*
��� $ % × ∆H
= � ���
� × (–2.372) kJ
= 148,25 kJ
Jadi, kalor yang dilepaskan pada pembakaran
2,8 L C2H2 sebanyak 148,25 kJ.
4. a. Persamaan termokimia pembakaran
sempurna isooktana sebagai berikut.
C8H18( ) + 12�
�O2(g) → 8CO2(g) + 9H2O(g)
∆H = –5.500 kJ
b. Persamaan reaksi:
C8H18( ) + 12�
�O2(g) → 8CO2(g) + 9H2O(g) +
5.500 kJ
Massa C8H18 = volume × massa jenis
= 1 liter × 0,684 kg/L
= 684 g
Mol C8H18 = �
�����
�
= ���
�� �� �� ��⋅ + ⋅
= ���
��� = 6 mol
Dari persamaan reaksi terbaca bahwa untuk
membakar 1 mol C8H18( ) dibebaskan kalor
sebanyak 5.500 kJ. Jadi, untuk membakar
1 liter bensin (terdapat 6 mol isooktana)
dibebaskan kalor sebanyak
= �
�× 5.500 kJ = 33.000 kJ
27Kimia Kelas XI
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: b
Kalor reaksi = m × c × (t2 – t1)
= ρ × V × c × (t2 – t1)
= 1 g/cm3 × (100 + 100) cm3) × 4,2 J/g K
× (310,5 – 300) K
= 7.140 J
Reaksi netralisasi
NaOH + HCl → NaCl + H2O
Karena reaksi menghasilkan panas (terlihat bahwa
suhu naik) maka ∆H = negatif
(∆H) netralisasi 1 mol NaOH atau 1 mol HCl =
�?�����
�����
− = –7.140 J/mol = –7,140 kJ/mol
2. Jawaban: a
Qlarutan = m × c × ∆T
= 6.000 × 4,2 × (88,5 – 24,8)
= 1.605.240 J
= 1.605,24 kJ
Qkalorimeter = C · ∆T
= 2.740 · (88,5 – 24,8)
= 174.538 J
= 174,54 kJ
Qreaksi = –(Qlarutan + Qkalorimeter)
= –(1.605,24 + 174,54) kJ
= –1.779,8 kJ
Mol CH4 = �?�����
�����
−
= 2 mol
∆H°c = �#���@
���
= �?��F ���
�����
−
= –890 kJ/mol
3. Jawaban: b
Massa C6H4O2 = 5,4 gram
Mr C6H4O2 = 108 gram/mol
n C6H4O2 = � ���
��������� = 0,05 mol
C = 7,85 kJ/°C
∆T = (30,5 – 23,5)°C = 7°C
∆H = C · ∆T
= 7,85 kJ/°C · 7°C
= 54,95 kJ
Kalor reaksi pembakaran C6H4O2 tiap mol
= �� F���
� �� = 1.099 kJ/mol
4. Jawaban: c
Reaksi pembakaran CH4:
CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g) ∆H = –80 kJ/mol
mol CH4 = �
� �
����� $%
� $%
= � ����
�� �����
= 0,5 mol
Jika kalor pembakaran 1 mol CH4 sebesar –80 kJ/mol
maka perubahan entalpi 0,25 mol CH4:
� �
� · (–80 kJ/mol) = –40 kJ
Jadi, perubahan entalpi pembakaran 8 gram CH4
sebesar –40 kJ.
5. Jawaban: d
Menurut hukum Hess
∆Hreaksi = ∆H1 + ∆H2
∆H3 = ∆H1 + ∆H2
2Mg(s) + O2(g)
MgO(s)
∆H = –1.204 kJ
H
5. 2Mg(s) + O2(g) → 2MgO(s) ∆H = –1.204 kJ
a. Diagram reaksi dari reaksi tersebut sebagai
berikut.
b. Massa Mg = 5,4 gram
Mol Mg = �
�����
I = � ������
����������� = 0,225 mol
Kalor yang dilepaskan saat 0,225 mol Mg
dibakar
= � ���
� × (–1.204 kJ)
= 135,45 kJ
28 Termokimia
6. Jawaban: d
2NO + O2 → N2O4 ∆H = a kJ . . . (1)
NO + �
�O2 → NO2 ∆H = b kJ . . . (2)
2NO2 → N2O4 ∆H = . . . ?
Persamaan (2) dibalik dan dikalikan 2.
2NO + O2 → N2O4 ∆H = a kJ
2NO2 → 2NO + O2 ∆H = –2b kJ
–––––––––––––––––––––––––––––– +
2NO2 → N2O4 ∆H = (a – 2b) kJ
7. Jawaban: a
Reaksi pembentukan kloroform dari senyawa
karbon dan kloroform dapat dicari dengan
persamaan 2), 3), dan 5). Sementara itu,
persamaan 1) dan 4) dibalik, lalu persamaan 1)
dikali dua.
CS2(aq) + 3O2(g) → CO2(g) + 2SO2(g) ∆H = –1.077 kJ/mol
2S(s) + Cl2(g) → S2Cl2(aq) ∆H = –60,2 kJ/mol
C(s) + 2Cl2(g) → CCl4(aq) ∆H = –135,4 kJ/mol
2SO2(g) → 2S(s) + 2O2(g) ∆H = 539,6 kJ/mol
CO2(g) → C(s) + O2(g) ∆H = 393,5 kJ/mol
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
CS2(aq) + 3Cl2(g) → CCl4(aq) + S2Cl2(aq) ∆H = –339,5 kJ/mol
Kalor untuk pembentukan 2 mol kloroform
= 2 mol × (–339,5 kJ/mol)
= –679 kJ
8. Jawaban: c
∆H = m × c × ∆T
= V × ρ × c × ∆T
= (50 + 50) ml × 1,0 g cm–3 × 4,2 J g–1°C–1 × 6°C
= 25,2 J
9. Jawaban: c
Persamaan reaksi:
2Al(s) + Fe2O3(s) → 2Fe(s) + AI2O3(s)
diperoleh dari penggabungan kedua reaksi di atas,
dengan cara membalik persamaan reaksi (1) dan
menjumlahkannya dengan reaksi (2). Persamaan
reaksinya menjadi sebagai berikut.
1) Fe2O3(s) → 2Fe(s) + �
�O2(g) ∆H = +840 kJ
2) 2Al(s) + �
�O2(g) → Al2O3(s) ∆H = –1.680 kJ
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– +2Al(s) + Fe2O3(s) → 2Fe(s) + Al2O3(s) ∆H = –840 kJ
Jadi, harga perubahan entalpi untuk reaksi
2Al(s) + Fe2O3(s) → 2Fe(s) + Al2O3(s)
sebesar –840 kJ.
10. Jawaban: a
Massa larutan = volume × massa jenis air
= (2 × 1.000) ml × 1 g/ml
= 2.000 g
∆T = (75-27)°C = 48°C
c = 4,2 J g–1 °C–1
Q = m · c · ∆T
= 2.000 · 4,2 · 48
= 403.200 J
= 403,2 kJ
Mol elpiji = � �
� � �
����� $ %
� $ %
= ��
�� = 1 mol
∆H = –@
���
= –��� �
�
= – 403,2 kJ/mol
11. Jawaban: c
1) C(s) + O2(g) → CO2(g) ∆H1 = –x kJ
2) CO(g) → C(s) + �
�O2(g) ∆H2 = y kJ
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
CO(g) + �
�O2(g) → CO2(g) ∆H3 = (y – x) kJ
Jadi, z = y – x ⇔ x = y – z.
12. Jawaban: d
∆Hreaksi = ∆Hhasil – ∆Hreaktan
= (3 × ∆H°f CO2 + 4 × ∆H°f H2O) – (∆H°fC3H8 + 5 × ∆H°f O2)
= [(3 × – 394) + (4 × (– 286))] – [(–104) + (5 × 0)]
= (–1.182 – 1.144) – (–104)
= –2.326 + 104 = –2.222 kJ
13. Jawaban: a
∆H = ΣEpemutusan reaktan – ΣEpenggabungan produk
∆H = {DH – H + DO = O} – {2 · DH – O + DO – O}
= (436 + 499} – {2(460) + 142}
= 935 – 1.062 = –127 kJ
14. Jawaban: e
Perubahan entalpi pada pembakaran 1 mol propana
sebesar –2.220 kJ. Persamaan reaksi:
C3H8(g) + 5O2(g) → 3CO2 (g)+ 4H2O(g)
mol CO2 = �
� �
������$�
� $� =
����
�� =
�
�mol
Banyak kalor untuk 3 mol CO2 = �
� × (–2.220) kJ
Banyak kalor untuk �
�mol CO2:
�
� ×
�
� × (–2.220) kJ =
�
� × (–2.220) kJ
15. Jawaban: c
Reaksi pembakaran etanol merupakan reaksi
eksoterm karena ∆Hreaksi berharga negatif. ∆H
reaksi diperoleh dari pengurangan ∆Hproduk dengan
∆Hreaktan. Oleh karena ∆Hreaksi berharga negatif
maka ∆Hproduk < ∆Hreaktan.
29Kimia Kelas XI
3. H2C = CH
2 + Cl
2→ ClH
2C – CH
2Cl
∆Hreaksi = {(DC = C + 4 · DC – H + DCl – Cl) – (DC – C +
2 · DC – Cl + 4 · DC – H)}
= {(612 + 4(414) + 243) – (347 + 2(331) +
4(414))}
= –154 kJ/mol
Jadi, ∆H reaksi sebesar –154 kJ/mol.
4. Persamaan termokimia reaksi fotosintesis sebagai
berikut.
6CO2 + 6H2O → C6H12O6 + 6O2 ∆H = . . . ?
Untuk memperoleh persamaan reaksi fotosintesis,
persamaan 1) dibalik, sementara persamaan 2)
dibalik dan dikalikan 2.1) 2C2H5OH + 2CO2 → C6H12O6 ∆H = +60 kJ
2) 4CO2 + 6H2O → 2C2H5OH + 6O2 ∆H = +2.760 kJ
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
6CO2 + 6H2O → C6H12O6 + 6O2 ∆H = 2.820 kJ
Jadi, perubahan entalpi untuk reaksi fotosintesis
2.820 kJ.
5. Berdasarkan diagram didapat persamaan:
∆H1 = ∆H2 + ∆H3
(–790) = (–593) + (x)
x = –790 + 593
x = –197 kJ
Jadi, harga x pada diagram –197 kJ.
Energi
C2H5OH( ) + 3O2(g)
2CO2(g) + 3H2O( )
Jadi, grafik persamaan reaksi pembakaran etanol
sebagai berikut.
B. Uraian
1. KOH(aq) + HCl(aq) → KCl(aq) + H2O( )
20 ml · 0,1 M 20 ml · 0,1 M 2 mmol
2 mmol 2 mmol
Q = m × c × ∆T
= (ρ × Vlarutan) × c × ∆T
= (1.000 g/L × (0,02 L + 0,02 L)) × 1 × 3,6
= 144 kal
(untuk 2 mmol/KCl)
∆H 1 mol = �
� × 144 kal = 72 kal
Terjadi kenaikan suhu → reaksi eksoterm → ∆H = –
Sehingga ∆Hreaksi = –72 kal
2. ∆Hreaksi
= Σ∆H°f hasil
– Σ∆H°f pereaksi
= (4 · ∆HNO2 + 6 · ∆HH2O) – (4 · ∆HNH3
+ 0)
–4c = (4 · ∆HNO2 + 6 · –a) – (4 · –b + 0)
–4c = (4 · ∆HNO2 + (–6a)) – (–4b)
4∆HNO2= 6a + 4b – 4c
∆HNO2= 1,5a + b – c
Jadi, ∆Hf NO2 (1,5a + b – c) kJ.
3. Jawaban: b
Entalpi N2 dan O2 > entalpi NO
∆H = Hproduk – Hreaktan
∆H = (�
�HN2
+ �
�HO2
) – HNO = (+)
Oleh karena ∆H berharga (+) maka termasuk reaksi
endoterm.
4. Jawaban: b
Reaksi endoterm, disertai penyerapan panas dari
lingkungan ke sistem (∆H = +), entalpi hasil >
entalpi pereaksi, serta suhu sistem > suhu
lingkungan.
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: a
Dalam percobaan tersebut, yang merupakan
sistem adalah larutan HCl dan KOH. Tabung reaksi
merupakan lingkungan.
2. Jawaban: b
Besarnya perubahan entalpi reaksi sama dengan
kalor reaksinya dengan tanda berlawanan untuk
reaksi endoterm. ∆H = + kkal atau kalor reaksinya
(–). Sebaliknya jika reaksi eksoterm, ∆H = – kkal
atau kalor reaksinya (+).
30 Termokimia
5. Jawaban: b
Definisi dari kalor pembakaran standar yaitu kalor
yang dilepaskan atau diserap pada pembakaran
1 mol senyawa pada kondisi standar atau pada
pada suhu 25°C dan tekanan 1 atm.
6. Jawaban: a
Persamaan termokimia pembentukan CO:
C(s) + �
�O2(g) → CO(g) ∆H = x kkal/mol
Persamaan termokimia pembakaran CO:
CO(g) + �
�O2(g) → CO2(g) ∆H = y kkal/mol
Persamaan termokimia pembentukan CO2:
C(s) + O2(g) → CO2(g) ∆H = . . . kkal/mol
Reaksi pembentukan CO2 dapat diperoleh dari
penjumlahan reaksi pembentukan CO dan pem-
bakaran CO dengan persamaan sebagai berikut.
C(s) + �
�O2(g) → CO(g) ∆H = x kkal/mol
CO(g) + �
�O2(g) → CO2(g) ∆H = y kkal/mol
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– +C(s) + O2(g) → CO2(g) ∆H = (x + y) kkal/mol
Jadi, kalor pembentukan CO2 yang diserap
(x + y) kkal/mol.
7. Jawaban: b
∆H = ∆Hf produk – ∆Hf reaktan
= {(4 · ∆H CO2 + 2 · ∆H H2O) – (2 · ∆H
C2H2 + 5 · ∆H O2)
–2.600 = {(4(–395) + 2(–285)) – (2(∆H C2H2) +
5(O))}
–2.600 = {(–2.150) – 2(∆H C2H2)}
2(∆H C2H2) = 450 kJ
∆Hf C2H2 = �����
� = +225 kJ
Jadi, entalpi pembentukan C2H2 225 kJ.
8. Jawaban: d
CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g)
∆H = –802 kJ/mol
Mol CH4 = � �
�� = 0,3 mol
Kalor yang dibebaskan pada pembakaran 4,8 g
CH4 = 0,3 mol × 802 kJ = 240,6 kJ.
9. Jawaban: b
Reaksi pembakaran:
C2H2 + �
�O2 → 2CO2 + H2O ∆H = –1.300 kJ
∆Hreaksi = Σ∆H°f hasil – Σ∆H°f pereaksi
–1.300 = (2 · ∆HCO2 + ∆HH2O) – ∆HC2H2
+ 0)
–1.300 = (2(–395) + (–285)) – (∆HC2H2 + 0)
∆HC2H2= –790 – 285 + 1.300
= +225 kJ
10. Jawaban: d
Reaksi pembakaran gas etana:
C2H6(g) + �
�O2(g) → 2CO2(g) + 3H2O(g) ∆H = . . . ?
∆Hr =∆Hproduk – ∆Hreaktan
=(2 · ∆H°f CO2 + 3 · ∆H°f H2O) – (∆H°f C2H6
+ �
�∆H°f O2)
= (2 · (–393,5) + (3 · (–285,8)) – ((–84,7) +0)
= (–787) + (–857,4) + 84,7
= –1.644,4 + 84,7
= –1.559,7
Jadi, banyaknya kalor yang dilepas pada pembakar-
an gas etana 1.559,7 kJ/mol.
11. Jawaban: e
Reaksi penguapan air: H2O( ) → H2O(g)
Dengan demikian reaksi 1) pada soal dibalik.
H2O( ) → H2(g) + �
�O2(g) ∆H = 286 kJ/mol
H2(g) + �
�O2(g) → H2O(g) ∆H = –242 kJ/mol
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––– +H2O( ) → H2O(g) ∆H = 44 kJ/mol
∆H > 0 berarti menyerap kalor.
Jika massa air 2,25 gram, besarnya kalor yang
diserap = � ����
�������� × 44 kJ/mol = 5,5 kJ
Jadi, besarnya kalor yang diserap pada proses peng-
uapan 2,25 gram air dari tubuh kita adalah 5,5 kJ.
12. Jawaban: d
Persamaan termokimia penguraian natrium
bikarbonat sebagai berikut.
2NaHCO3(s) → Na2CO3(s) + H2O( ) + CO2(g)
∆H = . . . ?
∆Hreaksi = ∆Hproduk – ∆Hreaktan
= (∆H°f Na2CO3 + ∆H°f H2O + ∆H°f CO2)
– (2 · ∆H°f NaHCO3)
= (120 + 80 + 75) – (2 · 95)
= 275 – 190
= 85
Jadi, perubahan entalpi reaksi penguraian NaHCO3
85 kJ.
13. Jawaban: b
Untuk mendapatkan reaksi:
Cu(s) + Cl2(g) → CuCl2(g) maka reaksi 1) dibalik
dan dibagi 2. Reaksi 2) tetap dan dibagi 2, keduanya
menjadi:
31Kimia Kelas XI
Cu(s) + �
�Cl2(g) → CuCl(s) ∆H = –137,2 kJ
CuCl(s) + �
�Cl2(g) → CuCl2(s) ∆H = –82,9 kJ
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Cu(s) + Cl2(g) → CuCl2(s) ∆H = –220,1 kJ/mol
Jadi, ∆Hreaksi Cu(s) + Cl2(g) → CuCl2(s)
sebesar –220,1 kJ/mol.
14. Jawaban: a
Mg(s) + �
�O2(g) → MgO(s)
Mol MgO = �
��
= �� �F
�� �
= 0,3 mol
∆H°f MgO = @
�������
−
= ��� ����
� �����
−
= –601,8 kJ/mol
Jadi, ∆H°f MgO(s) sebesar –601,8 kJ/mol.
15. Jawaban: b
Persamaan reaksi fermentasi glukosa sebagai
berikut.
C6H12O6(s) → 2C2H5OH(aq) + 2CO2(g)
Perubahan entalpi untuk reaksi tersebut diperoleh
dari penjumlahan kedua reaksi pembakaran
tersebut. Caranya persamaan reaksi 1) dibalik
dikalikan dua, sedangkan persamaan reaksi 2)
tetap.
1) 4CO2(g) + 6H2O(g) → 2C2H2OH(aq) + 6O2(g) ∆H = +2.760
2) C6H12O6(s) + 6O2(g) → 6CO2(g) + 6H2O(g) ∆H = –2.820–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– +
C6H12O6(s) → 2CO2(g) + 2C2H5OH(aq) ∆H = –60
Jadi, perubahan entalpi pada reaksi fermentasi
glukosa sebesar –60 kJ.
16. Jawaban: c
Persamaan reaksi pembentukan Mg3N2:
3Mg(s) + N2(g) → Mg3N2(s) ∆H = –28 kJ
Mol Mg = �
����� ��
I �� = ��
�� = 0,125 mol
Mol Mg3N2 = � ��#\���#�� �
�#\���#�� × mol Mg
= �
� × 0.125 = 0,0417 mol
∆H°f Mg3N2 = � �
�
��� �� � × ∆Hr
= �
� ���� × (–28) = –671,5
Jadi, perubahan entalpi pada pembentukan standar
Mg3N2 sebesar –671,5 kJ/mol.
17. Jawaban: c
Kalor yang dihasilkan:
= m × c × (T2 – T1)
= (75 + 175) g × 1 kal/g°C × (33 – 25)°C
= 2.000 kal
∆H = –2,0 kkal (tanda (–) karena reaksi eksoterm)
18. Jawaban: b
∆H°c CH4 merupakan reaksi pembakaran metana
CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g)
∆H = –890 kJ/mol
∆H°f CO2 merupakan reaksi pembentukan CO2
C(s) + O2(g) → CO2(g) ∆H = –393,5 kJ/mol
∆H°f H2O merupakan reaksi pembentukan air
H2(g) + �
�O2(g) → H2O(g) ∆H = –285,8 kJ/mol
Reaksi pembentukan gas metana
C(s) + 2H2(g) → CH4(g) ∆H = . . . ?
Perubahan entalpi pembentukan gas metana dapat
diperoleh dari penjumlahan reaksi pembakaran
CH4, pembentukan CO2, dan pembentukan H2O.
Pada penggabungan reaksi tersebut, reaksi
pembakaran metana dibalik untuk mendapatkan
gas metana di ruas kanan, sedangkan reaksi
pembentukan air dikalikan dua. Penggabungan
reaksi-reaksi tersebut sebagai berikut.CO2(g) + 2H2O(g) → CH4(g) + 2O2(g) ∆H = 890 kJ
C(s) + O2(g) → CO2(g) ∆H = –393,5 kJ
2H2(g) + O2(g) → 2H2O(g) ∆H = –571,5 kJ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
C(s) + 2H2(g) → CH4(g) ∆H = –75,1 kJ
19. Jawaban: d
Reaksi pembentukan CO:
2C + 2O2 → 2CO2 ∆H = –790,4 kJ
2CO2 → 2CO + O2 ∆H = +568,6 kJ
–––––––––––––––––––––––––––––– +
2C + O2 → 2CO ∆H = –221,8 kJ
Untuk 1 mol CO, ∆H = ��� �
� = –110,9 kJ
20. Jawaban: d
Sesuai dengan hukum Hess:
∆H2 + ∆H3 = ∆H1
∆H2 = ∆H1 – ∆H3
21. Jawaban: b
CH2=CH2 + HCl → CH3CH2Cl
∆H° = ∑ energi ikatan pereaksi –∑ energi ikatan
produk
= {4(C – H) + (C = C) + (H – Cl)} – {5(C – H)
+ (C – C) + (C – Cl)}
= {4(412) + (609) + (426)} – {5(412) + (345)
+ (326)}
= 2.683 – 2.731
= –48 kJ/mol
32 Termokimia
22. Jawaban: a
�
�N2 +
�
�O2 → NO
∆H = Σ Epemutusan reaktan – Σ Epenggabungan produk
90 kJ/mol = {(�
�(DN ≡ N) +
�
�(DO = O)) – (DN = O)}
90 kJ/mol = {(�
�(941) +
�
�(499)) – (DN = O)}
DN = O = (720 – 90) kJ/mol
= 630 kJ/mol
23. Jawaban: c
Qreaksi= Qair + Qkalorimeter
= (mair · cair · ∆T) + (Ckalorimeter · ∆T)
31.400 = (1.200 · 4,2 · 4,6) + (Ckalorimeter · 4,6)
Ckalorimeter = ��?��� ��?���
� �
−
= 1.786 J°C–1 = 1,786 kJ°C–1
24. Jawaban: e
mlarutan = kerapatan × volume larutan
= 1 g/ml × 100 ml
= 100 g
Qlarutan = m · c · ∆T
= 100 g · 4,2 J/g°C · 5°C
= 2.100 J
= 2,1 kJ
Mol HCl = 50 ml × 0,1 M
= 5 mmol
= 0,005 mol
∆Hn = @
���
−
= � ���
� �������
− = –420 kJ/mol
25. Jawaban: b
∆Hsol KBr = −@
���
–Q = 19,9 kJ/mol × � ���
��F������ = 1,254 kJ
Q = –1,254 kJ = –1.254 J
Q = m · c · ∆T
–1.254 J = (7,5 + 105)g · 4,184 J/g°C · ∆T
∆T = –2,66°C
Takhir = ∆T + Tawal
= (–2,66 + 23,6)°C
= 20,9°C
26. Jawaban: a
Perubahan panas yang diterima kalorimeter:
Q = m × c × ∆T
= 100 g × 4,18 J/g°C × (23,4 – 22,6)°C
= 334,4 J
Diketahui dari data bahwa suhu akhir lebih besar
daripada suhu awal sehingga reaksi tersebut
termasuk reaksi eksoterm. Dengan demikian,
besarnya kalor –334,4 J.
Reaksi yang terjadi:
AgNO3 + HCl → AgCl + HNO3 5 mmol 5 mmol 5 mmol
Kalor untuk pembentukan AgCl:
= �
��� ���
�^�� ����−−
= –66.880 J/mol
= –66,88 kJ/mol ≈ –67 kJ/mol
27. Jawaban: c
Menurut hukum Hess, kalor reaksi tidak bergantung
pada jalannya reaksi, tetapi ditentukan oleh awal
dan akhir reaksi. Harga x dari diagram pada soal:
∆H = ∆H1 + ∆H2
–792 = –198 + x
x = –792 + 198 = –594
Jadi, harga x adalah –594 kJ.
28. Jawaban: e
H
|
H – C – H + 2 O = O → O = C = O + 2 H – O – H
|
H
∆H = (4 · DC – H + 2 · DO = O) – (2 · DC = O + 2 × 2 ·
DO – H)
= (4 × 413 + 2 × 489) – (2 × 799 + 4 × 463)
= –820 kJ
29. Jawaban: a
Gas ELPIJI mengandung 40% etana.
��
��� × 200 gram = 80 gram C2H6 =
��
�� = 2,67 mol
Reaksi pembakaran etana:
C2H6(g) + 3�
�O2(g) → 2CO2(g) + 3H2O( )
∆Hreaksi = (2 · ∆H°f CO2 + 3 · ∆H°f H2O) –
(∆H°f C2H6 + 3�
� · ∆H°f O2)
= 2 × (–395,2) + 3 × (–286,9)) – (–84,8 +
3�
� × 0)
= (–790,4 – 860,7) + 84,8
= –1.566,3 kJ
Jadi, 2,67 mol C2H6 dari pembakaran 200 gram
gas elpiji menghasilkan kalor 2,67 × 1.566,3 =
4.182,02 kJ.
33Kimia Kelas XI
30. Jawaban: d
Elpiji terdiri atas campuran 40% etana dan 60%
butana.
1 kg gas elpiji = 400 gram C2H6 = 13,33 mol
1 kg gas elpiji = 600 gram C4H10 = 10,34 mol
∆Hreaksi pembakaran C2H6 = –1.566,3 kJ
13,33 mol C2H6 = 13,33 × 1.566,3 = 20.878,78 kJ
∆Hreaksi pembakaran C4H10 = –2.901 kJ
10,34 mol C4H10 = 10,34 × 2.901 = 29.996,34 kJ
1 kg gas elpiji menghasilkan kalor sebesar
= 20.878,78 + 29.996,34 = 50.875,12 kJ
Jadi, tiap rupiah menghasilkan kalor
= ��?��� ��
�?��� = 8,48 kJ
B. Uraian
1. Pelarutan CaO dalam air melepaskan kalor (reaksi
eksoterm) sehingga panas berpindah dari sistem
ke lingkungan. Jadi, gelas beker (bertindak sebagai
lingkungan) akan terasa hangat karena panas dari
sistem terserap ke dalam lingkungan.
2. Koefisien H2O( ) = 1 sehingga 1 mol H
2O
membutuhkan 44 kJ.
Mol H2O = �
����
� = � �
�� =
�
� mol H2O
Kalor untuk �
�mol air =
�
� × 44 kJ = 11 kJ
3. ∆H2 = ∆H
3 – ∆H
1
= –983 – (–206)
= –777 kJ/mol
Jadi, besarnya perubahan entalpi pada pem-
bentukan ZnSO4 sebanyak –777 kJ/mol.
4. Reaksi 1) dibalik dan dibagi 2.
Reaksi 2) dibagi 2.
BrF(g) → �
�Br2( ) +
�
�F2(g) ∆H = +94 kJ
�
�Br2(g) +
�
�F2(g) → BrF3(g) ∆H = –384 kJ
––––––––––––––––––––––––––––––––––––– +BrF(g) + F2(g) → BrF3(g) ∆H = –290 kJ
Jadi, ∆H reaksi tersebut sebesar –290 kJ.
5. 2C6H
6( ) + 15O
2(g) → 12CO
2(g) + 6H
2O( )
Mol C6H6 = � �
� � �
������$ %
� �$ %
= �� �
�� mol
∆H = @
���
−
∆H°c C6H6 = �� �
��
��� �F���
���
−
= –1.584,745 kJ/mol
∆Hreaksi = {(12 · ∆H°f CO2 + 6 · ∆H°f H2O) –
(2 · ∆H°f C6H6 + 15 · ∆H°f O2)}
–1.584,745 = {(12 · (∆H°f CO2) + 6 · (–285,84) –
(2(–2.426,14) + 15 · (0))}
12 · ∆H°f CO2 = –4.721,985 kJ/mol
∆H°f CO2 = –393,49 kJ/mol
Jadi, perubahan entalpi pembentukan standar CO2
= –393,49 kJ/mol.
6. Proses penyubliman pada penurunan suhu
berlangsung jika suatu zat berubah wujud dari gas
ke padat. Perubahan wujud ini terjadi pada
persamaan reaksi termokimia 1) dan 3).
Persamaan reaksinya digabungkan, reaksi 1)
dibalik, sedangkan reaksi 3) tetap.
1) 2AB(g) → A2(g) + B2(g) ∆H = –x kJ
3) A2(g) + B2(g) → 2AB(s) ∆H = z kJ–––––––––––––––––––––––––––––––––––––– +
2AB(g) → 2AB(s) ∆H = –x + z kJ
Kalor sublimasi untuk 2 mol AB sebesar z – x kJ.
Dengan demikian, kalor sublimasi untuk 1 mol
AB sebesar = �
� × ∆H
= �
� × (z – x) kJ/mol
= �
�(z – x) kJ/mol
Jadi, besarnya kalor sublimasi 1 mol senyawa AB
adalah �
�(z – x) kJ/mol.
7. Persamaan termokimia untuk reaksi pembentukan
standar H2O( ) :
H2(g) + �
�O2(g) → H2O( ) ∆H = –285,85 kj mol–1
Persamaan termokimia untuk reaksi pembentukan
standar H3PO4(s) :
�
�H2(g) + P(s) + 2O2(g) → H3PO4(s)
∆H = –1.281 kJ mol–1
Dengan demikian ∆H penguraian dari:
a. 2H2O( ):
2H2O( ) → 2H2(g) + O2(g) ∆H = 571,7 kJ
b. 4H3PO4(s) → 6H2(g) + 4P(s) + 8O2(g)
∆H = 5.124 kJ
8. a. Reaksi pembentukan gas NO2:
N2(g) + 2O2(g) → 2NO2(g) ∆H = –66,4 kJ
∆H pembentukan NO2 = �� �
�
− = –33,2 kJ/mol
34 Termokimia
b. Reaksi penguraian gas NO2:
2NO2(g) → N2(g) + 2O2(g) ∆H = +66,4 kJ
∆H penguraian NO2 = �� �
� = +33,2 kJ/mol
9. CH3 – CH = CH – CH
3 + Br
2 → CH
3 – CH – CH – CH
3| |Br Br
∆H = Σenergi ikatan pereaksi – Σenergi ikatan
produk
= {8(C–H) + 2(C–C) + (C=C) + (Br–Br)}
– {8(C–H) + 3(C–C) + 2(C–Br)}
= {8(415) + 2(345) + (611) + (190)} – {8(415)
+ 3(345) + 2(275)}
= 801 – 895
= –94 kJ/mol
10. T1 = 20°C; T
2 = 35°C; ∆T = (35 – 20)°C = 15°C
a. Kalor reaksi total pada reaksi diperoleh dari
penjumlahan kalor reaksi larutan dan kalor
reaksi kalorimeter.
1) Kalor reaksi larutan (∆H1)
∆H1 = m × c × ∆T
= v × ρ × c × ∆T
= (250 + 250) ml × 1 g/ml × 1 kal/g°C
× 15°C
= 7.500 kal
2) Kalor reaksi kalorimeter (∆H2)
∆H2 = C × ∆T
= 120 kal/g°C × 15°C
= 1.800 kal
Kalor reaksi total = ∆H1 + ∆H2
= (7.500 + 1.800) kal
= 9.300 kal
= 9,3 kkal
1 kal = 4,2 joule
Kalor reaksi total = 9,3 kkal × 4,2 J
= 39,06 kJ
Jadi, jumlah kalor reaksi total yang diperlukan
pada reaksi tersebut sebesar 39,06 kJ.
b. Persamaan termokimia:
HBr(aq) + NaOH(aq) → NaBr(aq) + H2O(aq)
∆H = 39,06 kJ/mol
35Kimia Kelas XI
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: dPembakaran sempurna senyawa karbon akanmenghasilkan gas CO2. Gas oksigen diperlukandalam pembakaran. Gas karbon monoksidadihasilkan pada pembakaran tidak sempurna. Airkapur digunakan untuk menguji adanya gas CO2hasil pembakaran hidrokarbon, uji positif jikamenghasilkan endapan kapur.
2. Jawaban: dPemanasan gula menghasilkan H2O. H2O saatdiuji dengan kertas kobalt akan mengubah warnakertas kobalt dari biru menjadi merah muda.Terbentuknya air sekaligus membuktikan bahwagula mengandung unsur H. Unsur H mudahteroksidasi oleh oksigen membentuk H2O. Jadi,pemanasan gula menghasilkan H2O.
3. Jawaban: eKekhasan atom karbon adalah mampu berikatandengan empat atom karbon lainnya dan atomunsur lain membentuk rantai ikatan yang sangatpanjang, baik berupa ikatan jenuh maupun tidakjenuh.
4. Jawaban: dSenyawa hidrokarbon tidak jenuh adalahsenyawa karbon yang mempunyai ikatan rangkapdua dan tiga. C2H2 mempunyai ikatan rangkaptiga, HC ≡ CH.
5. Jawaban: cAtom C tersier = atom C yang mengikat tiga atomC lain (nomor 3 dan 4).Atom C kuartener = atom C yang mengikat empatatom C lain (nomor 2).Atom C nomor 5 dan 6 merupakan atom C primer.
6. Jawaban: cHidrokarbon dengan rantai karbon siklismerupakan hidrokarbon dengan struktur rantaimelingkar atau tertutup, seperti pada pilihan a, b,d, dan e. Pilihan c merupakan hidrokarbon rantailurus.
7. Jawaban: cSenyawa hidrokarbon adalah senyawa yangtersusun dari unsur karbon dan hidrogen, sepertiCH4, C2H2, dan C3H8. Unsur-unsur yang tersusundari unsur karbon, hidrogen, dan oksigenmerupakan senyawa organik, seperti CO2, H2O,dan C6H12O6.
8. Jawaban: e CH3 |CH2 – CH – C – CH3| | |CH3 C2H5 CH3
Senyawa a dan d bernama 3-etil-2,3-dimetilpentana.Senyawa b bernama 2-etil-3,3-dimetil pentana.Senyawa c bernama 3-etil-2,4-dimetil pentana.
9. Jawaban: a
CH3 – CH – CH2 – CH2 – CH – CH3 | | CH2 CH3 | CH3
2,5-dimetil heptana5-metil-2-etil heksana, 2-etil-5-metil heksana,2-metil-5-metil heksana, dan 5-etil-2-metilheksana CH3 |CH3 – CH – CH2 – CH2 – CH – CH3, penamaan | C2H5
tersebut salah, yang benar 2,5-dimetil heptana.
10. Jawaban: aTitik didih senyawa hidrokarbon berbanding lurusdengan massa molekul relatifnya. Semakin besarMr senyawa, titik didih semakin tinggi. Padajumlah Mr sama, senyawa berantai lurus lebihtinggi titik didihnya dibanding senyawa denganbanyak cabang. Rumus struktur senyawa-senyawa dekana, oktana, 2-metil heptana,
5 4 3 2 1
6
7
36 Ulangan Tengah Semester
2,3-dimetil pentana, dan 2, 2, 3, 3-metil butanasebagai berikut.Dekana:CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 –CH2 – CH2 – CH3
Oktana:CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 –CH3
2-metil heptana:CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3 | CH3
2,3-dimetil pentana: CH3 |CH2 – CH – CH – CH2 – CH3 | CH3
2,2,3,3-trimetil butana: CH3 CH3 | |CH3 – C – C – CH3 | | CH3 CH3
Jadi, senyawa yang titik didihnya paling tinggiadalah dekana.
11. Jawaban: bn-pentana memiliki lima atom C dan 12 atom H.Isomer n-pentena juga harus memiliki jumlah atomC dan H sama. Senyawa ini terdapat 2-metilbutana.Pilihan jawaban c dan d merupakan isomern-heksana.Pilihan jawaban a dan e merupakan isomern-heptana.
12. Jawaban: a CH3 |H3C – C – CH = CH – CH3 | CH2 – CH3
Rantai terpanjang mengandung enam atom C,dengan satu ikatan rangkap dua pada atom Cnomor 2. Dua gugus metil terikat pada atom Cnomor 4, sehingga nama senyawa tersebut adalah4,4-dimetil-2-heksena.
13. Jawaban: bIsomer geometri adalah isomer ruang yang dimilikioleh alkena. Isomer geometri terjadi jika atom Cyang berikatan rangkap mengikat gugus-gugusyang berbeda. Jika gugus yang sama diikat dalamsatu ruang disebut isomer cis. Jika gugus yangsama diikat dalam ruang berseberangan disebutisomer trans.
14. Jawaban: b2-butena merupakan hasil reaksi eliminasi dari2-kloro-butana. Reaksi yang terjadi:
CH3 – CH – CH2 – CH3 → CH3 – CH = CH – CH3 | Cl + HCl
15. Jawaban: b
CH ≡ C – CH2 – CH – C ≡ CH | CH3Alkil (metil) terikat pada atom C nomor 3, ikatanrangkap tiga terletak pada ikatan atom C nomor 1dan 5.
16. Jawaban: cGas asetilena = gas etuna = C2H2Jadi, termasuk deret alkuna.
17. Jawaban: cSenyawa alkuna = CnH2n – 2.Untuk n ke-2, CH ≡ CH → bukan isomer.Untuk n ke-3, CH ≡ C – CH3 ⇒ CH3 – C ≡ CH3 →bukan isomer.Untuk n ke-4, CH ≡ C – CH2 – CH3 ⇒ CH3 – C ≡C – CH3 → isomer.Jadi, isomer fungsi alkuna dimulai dari suku n ke-4.
18. Jawaban: aGas metana dibuat dengan mereaksikanaluminium karbida dengan air. Reaksi yang terjadi:Al4C3 + 12H2O → 3CH4 + 4Al(OH)3
Sintesis Wurts digunakan untuk membuat alkanadari alkil halida dengan mereaksikan alkil halidatersebut dengan logam Na:3CH3Cl + 2Na → CH3 – CH3 + 2 NaClSintesis Grignard digunakan untuk merupakanalkana dan reaksi senyawa Grignard dengan air.CH3MgBr + H2O → CH4 + MgOHBrSintesis Dumas digunakan untuk membuat alkanadengan memanaskan campuran garam natriumkarboksilat dengan NaOH. O //CH3 – C + NaOH → CH4 + Na2CO3 \ O – Na
4 3 2 1
54 3 2 1
5 6
CH3ONa
6 5 4 3 2 1
37Kimia Kelas XI
19. Jawaban: bPolipropilena merupakan polimer yang berasaldari propena.
− − − − →
2 2
3 3
CH CH CH CH| |CH CH
20. Jawaban: cAlkana merupakan senyawa terbanyak penyusunminyak bumi, diikuti sikloalkana dan hidrokarbonaromatik.
21. Jawaban: bProses pemisahan minyak bumi dilakukan dengancara distilasi bertingkat. Proses distilasi meng-gunakan prinsip perbedaan titik didih.
22. Jawaban: aKomponen bensin yang paling banyak cabangnyaadalah isooktana atau 2,2,4-trimetil pentana,dengan rumus molekul CH3 |CH3 – CH – CH2 – C – CH3 | | CH3 CH3
23. Jawaban: aPersentase isoaktana dalam suatu bensin disebutbilangan oktan. Makin tinggi harga bilangan oktansuatu bensin, makin efisien bensin tersebutmenghasilkan energi. Jenis bensin premiummempunyai bilangan oktan sekitar 82, sedangkanbensin super mempunyai bilangan oktan 98.
24. Jawaban: cFraksi nomor 3 merupakan minyak tanah/kerosin.Kerosin merupakan bahan bakar kompor minyak.Fraksi nomor 1 berupa gas, digunakan sebagaibahan baku elpiji untuk bahan bakar kompor gas.Fraksi nomor 2 berupa petroleum eter, digunakansebagai dry cleaning. Fraksi nomor 4 berupasolar, digunakan sebagai bahan baku mesindiesel. Fraksi nomor 5 berupa residu, digunakansebagai pengeras jalan.
25. Jawaban: eAngka oktan adalah angka yang menunjukkanmutu bensin. Makin tinggi angka oktan, makin baikmutu bensin yang ditentukan oleh banyaknyaketukan. Untuk menaikkan angka. Oktan bensinditambahkan zat anti ketukan seperti TEL(tetraethyl lead/tetraetil timbal).
26. Jawaban: eKalor pembentukan adalah kalor yang menyertaipembentukan 1 mol senyawa dari unsur-unsurpembentuknya, seperti pada reaksi e. Sementaraitu, reaksi pada a, c, dan d merupakan reaksipembakaran, sedangkan reaksi b merupakanreaksi pembentukan tetapi dari ion-ionnya.
27. Jawaban: bReaksi 6CO2(g) + 6H2O(�) → C6H12O6(aq) + 6O2(g)– 2,6 · 10–3 kJ merupakan reaksi endoterm. Halini karena reaksi membutuhkan kalor sebesar2,6 · 10–3 kJ. Persamaan reaksi tersebut jugadapat ditulis sebagai berikut.6CO2(g) + 6H2O(�) → C6H12O6(aq) + 6O2(g)∆H = +2,6 · 10–3 kJ
28. Jawaban: bMassa tembaga = 303 kg = 303.000 gctembaga = 0,38 J/g K∆t = 90°C – 25°C = 65°C = 65 K∆Hc C4H10 = –2.475 kJ/molQ = m · c · ∆T
= (303.000 g)(0,38 J/g K)(65 K)= 7.484,1 kJ
Mol butana = c 4 10
QH C H
−
= −
−7.484,1kJ.475 kJ/mol2
= 3,02 molMassa butana = mol × Mr
= 3,02 mol × 58 g/mol= 175,16 gram
29. Jawaban: en AgNO3 = 50 ml × 0,1 M
= 5 mmol= 5 · 10–3 mol
n HCl = 50 ml × 0,1 M= 5 mmol= 5 · 10–3 mol
massa = 100 gram∆T = 0,8°Cc = 4,2 J/g°CQ = m · c · ∆T
= (100 g)(4,2 J/g°C)(0,8°C)= 336 J
Kalor netralisasi HCl (∆Hn) = Q
mol−
= −−
3
336 J5 × 10 mol
= –67.200 J/mol= –67,2 kJ/mol
Propena(monomer)
Polipropilena atau polipropena(Polimer)
38 Ulangan Tengah Semester
30. Jawaban: eReaksi CaO(s) + H2O(�) → Ca(OH)2(s)∆H = –65,5 kJ merupakan reaksi eksoterm karena∆H bernilai negatif. Reaksi melepaskan kalorsehingga terjadi perpindahan kalor dari sistem kelingkungan. Reaksi yang terjadi merupakan reaksipelarutan CaO dalam air. Pelarutan 1 mol CaOmelepaskan kalor 65,5 kJ sehingga pelarutan2 mol CaO melepaskan kalor 131 kJ.
31. Jawaban: e∆H1 = ∆H2 + ∆H344,5 = 287,8 + ∆H3∆H3 = –243,3
32. Jawaban: c1) Reaksi pembentukan CO2:
C(s) + O2(g) → CO2(g) ∆H = a kJmol–1
2) Reaksi pembentukan H2O:
H2(g) + 12 O2(g) → H2O(�) ∆H = b kJmol–1
3) Reaksi pembentukan C2H4:
C2H4(g) + 3O2(g) → 2CO2(g) + 2H2O(�)∆H = c kJmol–1
Entalpi pembentukan C2H4 dihitung dari pen-jumlahan ketiga reaksi di atas. Reaksi (1) dan (2)dikalikan dua, sedangkan reaksi (3) dibalik.Persamaan reaksinya sebagai berikut.2C(s) + 2O2(g) → 2CO2(g) ∆H = 2a kJmol–1
2H2(g) + O2(g) → 2H2O(�) ∆H = 2b kJmol–1
2CO2(g) + 2 H2O(�) → C2H4(g) + 3O2(g)
∆H = –c kJmol–1
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– +2C(s) + 2H2(g) → C2H4(g) ∆H =(2a + 2b – c) kJmol–1
33. Jawaban: aO2(g) + Cl(g) → ClO(g) + O(g) ∆H = +120 kJ
O3(g) + O(g) → 2O2(g) + O(g) ∆H = –390 kJ–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––O3(g) + Cl(g) → ClO(g) + O2(g)∆Hreaksi = (120 + (–390) kJ
= –270 kJ
34. Jawaban: dSublimasi es terjadi ketika wujud padat es berubahmenjadi wujud gas (uap).Reaksinya: H2O(s) → H2O(g)Dengan demikian, reaksi 1) tetap dan reaksi 3)dibalik, sehingga menjadi:
1) H2(g) + 12 O2(g) → H2O(g) ∆H = –a kJ
3) H2O(s) → H2(g) + 12 O2(g) ∆H = –c kJ
–––––––––––––––––––––––––––––––––––H2O(s) → H2O(�) ∆Hsub = c – a kJ
35. Jawaban: b2C3H8(g) + 10O2(g) → 6CO2(g) + 8H2O(g)∆H = –4.444 kJReaksi pembakaran 1 mol C3H8
= ∆ reaksiH
mol = −4.444
2 = –2.222 kJ/mol
C3H8(g) + 5O2(g) → 3CO2(g) + 4H2O(g)∆H = –2.222 kJC3H8(g) + 5O2(g) → 3CO2(g) + 4H2O(g)
∆Hreaksi = (3 · ∆H°f CO2 + 4 · ∆H°f H2O) – (∆H°f C3H8 + 5 · ∆H°f O2)
–2.222 = (3 ∆H°f CO2 + 4(–286)) – (–104 + 0)–2.222 = (3 ∆H°f CO2 + (1.144)) – (–104)–2.222 = 3 ∆H°f CO2 – 104
3 ∆H°f CO2 = –1.182∆H°f CO2 = –394 kJ/mol
36. Jawaban: aUntuk mendapatkan reaksi tersebut, makapersamaan reaksi 1) dibalik dan dikalikan 2,sedangkan untuk persamaan 2) tetap dan dikali-kan 3 sehingga menjadi:
23CO (g) + 4Fe(s) → 2Fe2O3(s) + 3C(s)∆H° = –468,2 kJ
3C(s) + 3O2(g) → 23CO (g) ∆H° = –1.180,5 kJ–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––4Fe(s) +3O2(g) → 2Fe2O3(s) ∆H° = –1.648,7 kJ
37. Jawaban: aReaksi pembakaran sempurna propana (C3H8):C3H8(g) + 5O2(g) → 3CO2(g) + 4H2O(�) ∆H = . . . .?∆Hreaksi =∆Hproduk – ∆Hreaktan
= (3 · ∆H°f CO2 + 4 · ∆H°f H2O) – ( ∆H°f C3H8
+ 5 · ∆H°f O2)= (3 · (–393,5) + 4 · (–242,0)) – (–103,9 + 0)= (–1.180,5 + (–968)) + 103,9= –2.148,5 + 103,9 = –2.044,6 kJ/mol
Massa propana yang dibakar = 22 gram
Mol propana = r
massaM
= 22 g44 g/mol
= 0,5 mol
∆H = mol × ∆Hreaksi
= 0,51 × (–2.044,6)kJ
= –1.022,3 kJ
38. Jawaban: cReaksi adisi etena oleh hidrogen klorida sebagaiberikut.H H H H \ / | | C = C + H – Cl → H – C – C – Cl / \ | |H H H H
39Kimia Kelas XI
∆H = (Σ energi reaktan) – (Σ energi hasil reaksi)= (DC – C + 4DC – H + DH – Cl) – (DC – C + 5DC – H + DC – Cl)= (609 + 4(417) + 431) – (349,5 + (5(417) + 338)= 2.708 – 2.772,5 = –64,5 kJ/mol
Massa C2H4 = 56 gram
mol C2H4 = 56 g28 g/mol
= 2 mol
Kalor yang dilepaskan untuk reaksi adisi 2 molgas etena:= 2 × (–64,5 kJ/mol) = –129 kJ
39. Jawaban: a
C2H6(g) + 72 O2(g) → 2CO2(g) + 3H2O(�����)
∆H°c = –1.559,877 kJ/mol
∆Hreaksi = {2 · ∆Hf° CO2 + 3 · ∆Hf° H2O}
– {∆Hf° C2H6 + 72 · ∆Hf° O2}
–1.559,877 kJ = {2(–393,512) + 3 · ∆Hf° H2O)}
– {(–84,667) + 72 (0)}
3 · ∆Hf° H2O = –857,52∆Hf° H2O = –285,84 kJ/mol
Jadi, ∆Hf° untuk H2O sebesar –285,84 kJ/mol.
40. Jawaban: bReaksi penguraian H2O:
H2O(�) → H2(g) + 12 O2(g) ∆H = 285 kkal/mol
Ikatan dalam H2O: H – O – HTerdapat 2 ikatan H – O sehingga energi ikatanrata-rata H – O sebesar= 285 : 2 = 142, 5 kkal/mol.
B. Uraian
1. Pada pembakaran senyawa hidrokarbon akanmenghasilkan gas CO2. Hal ini dibuktikan denganmengalirkan gas hasil pembakaran ke air kapurjernih atau telah disaring. Gas CO2 akan mengeruh-kan air karena terjadi reaksi Ca(OH)2 + CO2 →CaCO3 + H2O
2. a. CH3 – CH2 – CH – CH3 | CH3
b. CH3 – CH2 – CH – CH3 | CH2 | CH3
c. CH3 – CH2 – CH – CH – CH3 | | CH3 CH3 | CH3
d. CH3 – CH2 – CH – CH – CH2 – CH3 | | CH3 CH3 | CH3
3. Isomer butena ada 3, yaitu:a. CH2 = CH – CH2 – CH3 = 1-butenab. CH3 – CH = CH – CH3 = 2-butenac. CH2 = C – CH3 = 2-metil-1-propena
| CH3
4. Fraksi bensin selain diperoleh dari distilasibertingkat minyak mentah, juga dapat diolahdengan berbagai cara guna menambah jumlahbensin agar memenuhi kebutuhan bahan bakar.Cara yang digunakan adalah cracking atauperengkahan dan polimerisasi. Cracking adalahproses pemutusan hidrokarbon berantai panjangsehingga dihasilkan fraksi bensin berantaipendek. Sementara itu, polimerisasi adalahkebalikan dari proses cracking yaitu prosesmenggabungkan hidrokarbon berantai pendekmenjadi fraksi bensin berantai lebih panjang.
5. Persamaan reaksi:C8H18(g) + O2(g) → CO2(g) + H2O(g)
a. 2C8H18(g) + 25O2(g) → 16CO2(g) + 18H2O(g)
Mol C8H18 = V
22,4
= 0,1
22,4
= 4,46 × 10–3 mol
Mol O2 = 252
× 4,46 × 10–3
= 0,056 molVolum O2 = n × 22,4
= 0,056 × 22,4= 1,254 L
b. 2C8H18(g) + 25O2(g) → 16CO2(g) + 18H2O(g)
570 gram C8H18 = r
mM = 570
114 = 5 mol
Mol H2O = 182
× 5
= 45 molMassa H2O = n × Mr
= 45 × 18= 810 gram
40 Ulangan Tengah Semester
Mol CO2 = 162
× 5
= 40 molMassa CO2 = n × Mr
= 40 × 44= 1.760 gram
c. Pada mesin mobil terjadi proses pembakaransenyawa karbon yaitu bensin (C8H18) yangmengakibatkan terbentuknya arang ataujelaga pada sisa pembakaran. Endapanberwarna hitam dalam knalpot mobil adalahunsur karbon yang terurai dari senyawakarbon akibat proses pembakaran.
d. Pada mesin mobil dalam keadaan hidupterjadi proses pembakaran senyawa karbonyang tidak sempurna menghasilkan gas CO,seperti pada reaksi:2C8H18(g) + 17O2(g) → 16CO(g) + 18H2O(g)Ruangan yang luasnya terbatas, misalnyagarasi yang tertutup memungkinkan gas COterakumulasi sehingga kadar CO dalamgarasi meningkat. Gas CO merupakan racunbagi hewan atau manusia, karena gas inimembentuk kompleks dengan hemoglobindalam darah. Kompleks yang terbentukdisebut karboksi hemoglobin.Afinitas Hb terhadap CO lebih besar daripadaterhadap oksigen. Hal ini mengakibatkan COsukar terlepas dari Hb, akibatnya fungsi Hbsebagai pembawa oksigen tidak berjalanlancar dan tubuh kekurangan oksigen dandapat menyebabkan kematian.
6. Massa air = 2 L × 1 kg/L= 2 kg
cair = 1 kkal/kg°CSuhu awal = 25°CSuhu akhir = 45°C∆T = 45°C – 25°C = 20°C∆H C = 80 kkal/molQ = m · c · ∆T
= (2 kg)(1 kkal/kg°C)(20°C)= 40 kkal
Q = n · ∆Hf° C40 kkal = n · 80 kkal/mol
n = 12
mol
Massa karbon (x) = n × Ar C
= 12
mol × 12 g/mol = 6 gram
Jadi, massa karbon yang dibakar 6 gram.
7. ∆H3 = ∆H1 + ∆H2= –593 kJ + (–197 kJ) = –790 kJ
Perubahan entalpi pembentukan 1 mol gas SO3
= 790 kJ2 mol
− = –395 kJ/mol.
Jadi, ∆Hf 1 mol gas SO3 = –395 kJ/mol.
8. Diketahui:Massa gelas kimia + air = 1.000 gMassa jenis air = 1 g/cm3
Kalor jenis air + kaca = 4,2 J/g°C∆T = (33 –25)°C
= 8°CDitanyakan: ∆H pembakaran etanol . . . ?Jawab:Kalor yang dilepas etanol = kalor yang diterimaair dan kacaKalor yang diterima air + kaca= m × c × ∆T = 1.000 g × 4,2 J/g°C × 8°C= 33.600 J = 33.6 kJ/molKalor yang dilepas = 33,6 kJ/molJadi, ∆H pembakaran etanol = –33,6 kJ/mol.
9. Mencairkan es → berarti reaksi peleburanH2O(s) → H2O(�����)∆Hreaksi = ∆Hf° H2O(�����) – ∆Hf° H2O(s)
= –287,28 – (–293,16) kJ/mol= 5,88 kJ/mol
1 mol peleburan es menyerap 5,88 kJ.
Kalor untuk 1.440 gram es = 1.440 g18 g/mol × 5,88 kJ/mol
= 470,4 kJ (diserap)Jadi, kalor yang diserap untuk mencairkan es470,4 kJ.
10. C2H5OH + O2 → CH3COOH + H2OH H H O H H
| | | // \ /H – C – C – OH + O = O → H – C – C + O | | | \ H H H O – H∆Hreaksi = (Σenergi ikatan pereaksi) – (Σenergi
ikatan hasil reaksi)= (5DC – H + DC – C + DC – O + DO – H + DO = O)
– (3DC – H + DC – C + DC = O + DC – O +3DO = H)
= (5(417) + 357 + 465 + 500,6) – (3(417)+ 726,6 + 357 + 3(465))
= (2.085 + 357 + 465 + 500,6) – (1.251 +726,6 + 357 + 1.395)
= 3.407,6 – 3.729,6= –322 kJ
Reaksi pembentukan 1 mol asam asetat dari1 mol etanol melepaskan 322 kJ.Kalor yang dilepaskan 27,6 gram etanol
= 27,6 g
46 gram/mol × (–322 kJ/mol) = –193,2 kJ
Jadi, kalor yang dilepaskan untuk mengubah 27,6gram etanol menjadi asam asetat sebesar 193,2 kJ.
41Kimia Kelas XI
• Menjelaskan teori tumbukan dan pengaruh faktor-faktor laju reaksi pada suatureaksi kimia.
• Mempunyai jiwa kreatif dan rasa ingin tahu yang tinggi.• Menentukan persamaan laju dan orde reaksi suatu reaksi kimia.
Materi
Pembelajaran Kognitif Kegiatan Psikomotorik
Pengetahuan yang Dikuasai Keterampilan yang Dikuasai
Kemampuan dan Sikap yang Dimiliki
Setelah mempelajari bab ini, siswa:1. mampu menentukan persamaan laju dan orde reaksi berdasarkan data hasil percobaan;2. mampu memahami teori tumbukan (tabrakan) untuk menjelaskan reaksi kimia;3. terampil merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan faktor-faktor yang memengaruhi laju
reaksi.Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, siswa:1. menyadari adanya keteraturan dari sifat laju reaksi dan mensyukurinya sebagai wujud kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
serta memanfaatkannya dengan penuh tanggung jawab;2. mempunyai rasa ingin tahu dan jiwa kreatif tinggi, serta berperilaku jujur, disiplin, teliti, dan proaktif saat bekerja sama dalam
kelompok praktikum.
• Kemolaran dan Pengertian Laju Reaksi• Teori Tumbukan dan Faktor-Faktor yang
Memengaruhi Laju Reaksi
• Kemolaran.• Pengertian laju reaksi.• Persamaan laju reaksi dan orde reaksi.• Faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi.• Peranan katalis dalam makhluk hidup dan industri.• Penafsiran grafik faktor-faktor yang memengaruhi
laju reaksi.
Melakukan praktikum untuk mengamati pengaruhfaktor-faktor laju reaksi.
• Menjelaskan terjadinya suatu reaksi kimiaberdasarkan teori tumbukan (tabrakan).
• Menjelaskan cara menentukan persamaan laju danorde reaksi berdasarkan data hasil percobaanyang telah diketahui.
Menyajikan laporan hasil pengamatan faktor-faktoryang memengaruhi laju reaksi berdasarkan hasilpercobaan.
42 Laju Reaksi
1. Jawaban: aMassa = ρ × volumeMisal, volume H2SO4 = x ml.Volume larutan = 500 mlMr H2SO4 = 98
[H2SO4] = r
volumeM
ρ × ×
1.000V
0,1 = 1g/ml volume
98×
× 1.000 ml500 ml
0,1 = x
98 × 2
x = 9,82 ml = 4,9 ml
Jadi, H2SO4 yang harus dilarutkan sebanyak4,9 ml.
2. Jawaban: cV1 × M1 = V2 × M2
100 ml × 0,1 M = V2 × 0,01 M
V2 = 10
0,01
= 1.000 mlVolume pelarut yang ditambahkan:(1.000 – 100) ml = 900 mlJadi, volume pelarut yang ditambahkan sebanyak900 ml.
3. Jawaban: dMr HCl = 1 + 35,5 = 36,5
Mol HCl = 8 gram36,5 = 0,2 mol
Molaritas HCl = 0,2 mol0,1liter
= 2 mol/liter
Jadi, konsentrasi larutan HCl yang terjadi 2 mol/L.
4. Jawaban: b
Mol NaOH = 4
40 mol
Molaritas NaOH = 4
40 × 1.000400 = 0,25 M
Jadi, konsentrasi NaOH adalah 0,25 M.
5. Jawaban: a
Reaksinya: NO2 → NO + 12 O2
Laju berkurangnya (penguraian) NO2 : lajupembentukan NO = 1 : 1 (sesuai denganperbandingan koefisiennya).
Laju penguraian NO2 = laju pembentukan NO= 1,4 × 10–3 M menit–1
Jadi, laju pembentukan gas NO adalah1,4 × 10–3 M menit–1.
6. Jawaban: bReaksi penguraian NH3: 2NH3(g) → N2(g) + 3H2(g)Laju reaksi terbentuknya N2
= 2d[N ]dt = 0,5 mol / 5 liter
5 s = 0,02 mol L–1 s–1
Jadi, laju reaksi pembentukan N2 adalah0,02 mol L–1 s–1.
7. Jawaban: b
5,4 gram Al = 5,427 = 0,2 mol
Volume larutan = 2 liter
[Al] = 0,22 = 0,1 mol L–1
vAl = d[Al]dt =
−10,1mol . L20 s = 0,005 mol L–1 s–1
vHCl : vAl = 6 : 2vHCl = 3 · vAl = 3 · 0,005 = 0,015 mol L–1 s–1
vAlCl3 : vAl = 2 : 2vAlCl3 = vAl = 0,005 mol L–1 s–1
8. Jawaban: e∆[P] = 2 – 1,8 = 0,2 M∆t = 2 menit
= 2 × 60 detik= 120 detik
vP = –[P]t
∆∆ = –
0,2120 = –0,00167 M/detik
Laju pengurangan P sebesar 0,00167 M/detik.vS = 2 × vP
= 2 × 0,00167 M/detik= 0,00334 M/detik
Jadi, laju bertambahnya S sebesar 0,00334 M/detik.
9. Jawaban: bLaju reaksi dapat dinyatakan sebagai berkurangnyakonsentrasi pereaksi (A dan B) per satuan waktuatau bertambahnya konsentrasi hasil reaksi(C dan D) per satuan waktu.
10. Jawaban: ePersamaan reaksi 2X + Y → X2Y dapat dinyatakansebagai bertambahnya konsentrasi X2Y setiapsatuan waktu serta berkurangnya konsentrasi Xdan Y setiap satuan waktu.
A. Pilihan Ganda
43Kimia Kelas XI
11. Jawaban: bProses pembentukan fosil memerlukan waktujutaan tahun sehingga reaksi ini berlangsungsangat lambat.
12. Jawaban: d
v = k[A]212[B]
= k(4)212(4)
= (16)(2)= 32
Jadi, laju reaksi akan meningkat 32 kali.
13. Jawaban: c
Laju reaksi N2 : laju reaksi H2 = 12 :
32
Laju reaksi N2 = 13 · laju reaksi H2
vN = 13 · vH
14. Jawaban: b
Laju reaksi penguraian N2O4 = 2 4d[N O ]dt
= (4 2) mol/10 liter
10 s−
= 0,02 M s–1
Laju reaksi penguraian N2O4 : laju reaksipembentukan NO2 = 1 : 2 (sesuai perbandingankoefisien).Laju reaksi pembentukan NO2= 2 × laju reaksi penguraian N2O4= 2 × 0,02 M s–1
= 0,04 M s–1
Jadi, laju reaksi pembentukan NO2 adalah0,04 M s–1.
15. Jawaban: aPerbandingan laju reaksi dinyatakan denganperbandingan koefisien zat-zat yang terlibat dalamraksi. Dengan demikian, vA : vB : vC : vD = 2 : 3 : 2 : 1.
16. Jawaban: bPersamaan laju reaksi: v = k[P]m[Q]n.Orde reaksi total merupakan jumlah orde reaksi Pdan Q.Orde reaksi P dihitung dari percobaan 2) dan 3).
2
3
vv =
kk
m n2 2
3 3
[P] [Q][P] [Q]
2
23,5 107,0 10
−
−×× =
m n3 2
2 26,0 10 1,6 101,2 10 1,6 10
− −
− −
× × × ×
12 =
m12
112
= m1
2
m = 1
Orde reaksi Q dihitung dari percobaan 1) dan 3).1
3
vv =
kk
m n1 1
3 3
[P] [Q][P] [Q]
1
21,4 107,0 10
−
−×× =
21,2 10−×21,2 10−×
m n2
23,2 101,6 10
−
−
× ×
2 = (2)n
(2)1 = (2)n
n = 1Orde reaksi total = m + n = 1 + 1 = 2Jadi, orde reaksi total reaksi tersebut adalah 2.
17. Jawaban: b2A + B → C
Mula-mula : 10 4Reaksi : 6 3 3––––––––––––––––––––––––––Sisa : 4 1 3Dalam volume 1 L, [A] = 4 M, [B] = 1 M, dan[C] = 3 M.
Jika v = k[A][B] maka v = 14 (4)(1) = 1 M/s.
Jadi, laju reaksi 2A(g) + B(g) → C(g) sebesar 1 M/s.
18. Jawaban: aBerdasarkan data, rumus laju reaksi:
vt= T
15( v)∆
∆ vo
vt= T
15(3)∆
vo
X = −40 25
15(3) 0,005
X = 1515(3) · 0,005
X = (3)1 · 0,005 = 0,015 M/sJadi, laju reaksi pada suhu 40°C sebesar 0,015 M/s.
19. Jawaban: av = k[P]x[Q]yJika konsentrasi awal P diperbesar menjadi duakali, pada konsentrasi Q tetap, kecepatan reaksimenjadi dua kali lebih cepat.v1 = k [2P]x [Q]y = 2k [P]x [Q]y
2x [P]x = 2 [P]x
2x = 2x = 1Jika konsentrasi awal P dan Q diperbesar dua kali,kecepatan reaksi menjadi delapan kali lebih cepat.v2 = k [2P]x [2Q]y = 8k [P]x [Q]y
(2x [P]x) (2y [Q]y) = 8[P]x [Q]y
21 2y = 82y = 42y = 22
y = 2Jadi, orde reaksi total pada reaksi tersebut adalah1 + 2 = 3.
44 Laju Reaksi
20. Jawaban: dA + 2B → C
Mula-mula : 1 1 –
Reaksi :14
12
14
––––––––––––––––––––––––––
Sisa :34
12
14
v = k [A] [B]2 = k [34 ] [
12 ]2 = k [
34 ] [
14 ] =
316 k
Jadi, laju reaksi saat A tinggal 34 mol/L sebesar
316 k.
B. Uraian1. V1 × M1 = V2 × M2
100 ml × 0,05 M = V2 × 0,01 M
V2 = 5
0,01
= 500 mlVolume pelarut yang harus ditambahkan(500 – 100) ml = 400 mlJadi, volume pelarut yang harus ditambahkansebesar 400 ml.
2. a.
b. vFe2O3 = – 2 3d[Fe O ]
dt dan vCO = –d[CO]
dt
c. vFe = d[Fe]
dt dan vCO2 = 2d[CO ]
dt
d. vFe2O3 =
13 vCO =
12 vFe =
13 vCO2
3. Persamaan reaksi: 2SO2(g) + O2(g) → 2SO3(g)
a. Konsentrasi gas SO3 = 0,64 mol/liter
= 0,15 mol/liter
vSO3= 3d[SO ]
dt
= 0,15 012,5 0
−−
= 0,012 mol L–1 s–1
b. 2SO2 ~ 2SO32 2
0,012 0,012vSO2
= 0,012
c. 2SO2 ~ 1O22 1
0,012 0,006vO2
= 0,006 M s–1
4. Massa Fe yang bereaksi = (10 – 4,4) g = 5,6 g
Mol Fe = 5,656 = 0,1 mol
Molaritas Fe = 0,1
0,25 = 0,4 M
dt = 5 menit = 5 × 60 = 300 detik
vFe = –d[Fe]
dt = –0,4300 = –0,00133 M/detik
Jadi, laju berkurangnya Fe sebesar 0,0013 M/detik.
5. 2NH3(g) → N2(g) + 3H2(g)
a. Laju reaksi pembentukan gas N2 dan gas H21) Laju reaksi pembentukan gas N2
Mol N2 = 0,6 mol
Molaritas N2 = 0,65 = 0,012 M
vN2 = 2d[N ]
dt = 0,1220 = 0,006 M s–1
2) Laju reaksi pembentukan gas H2
Mol H2 = 31 × 0,6 = 1,8 mol
Molaritas H2 = 1,85 = 0,36 M
vH2 = 2d[H ]
dt = 0,3620 = 0,018 M s–1
Jadi, laju reaksi pembentukan N2 sebesar0,006 M s–1, sedangkan laju reaksipembentukan H2 = 0,018 M s–1.
b. Laju penguraian NH3
Mol NH3 = 21 × 0,6 = 1,2 mol
Molaritas NH3 = 1,25 = 0,24 M
vNH3= – 3d[NH ]
dt
= –0,2420 = –0,012 M s–1
Jadi, laju reaksi penguraian NH3 = 0,012 M s–1.
6. C6H6(g) + 72 O2(g) → 2CO2(g) + 3H2O(g)
Mula-mula : 5 – – –Reaksi : 2 7 4 6––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––Sisa : 3 4 6
Perc.
1)
2)
3)
[P] M
1,2 × 10–2
6,0 × 10–3
1,2 × 10–2
[Q] M
3,2 × 10–2
1,6 × 10–2
1,6 × 10–2
v (M/s)
1,4 × 10–1
3,5 × 10–2
7,0 × 10–2
45Kimia Kelas XI
Laju C2H6 = – (mol/volume)(waktu)
∆∆
= –2 mol/2 L30det ik = –0,033 M/detik
Laju O2 = – (mol/volume)(waktu)
∆∆
= –7 mol/2 L30 detik = –0,1167 M/detik
Laju CO2 = + (mol/volume)(waktu)
∆∆
= + 4 mol/2 L30det ik
= +0,067 M/detik
Laju H2O = + (mol/volume)(waktu)
∆∆
= + 6 mol/2 L30det ik
= +0,1 M/detik
7. a. Persamaan reaksi:2H2(g) + O2(g) → 2H2O(g)2 mol H2O ~ 1 mol O20,15 mol H2O ~ 0,075 mol
Jadi, konsentrasi gas O2 = 0,075
2,5 mol liter= 0,03 mol/liter.2 Mol H2O ~ 2 mol H20,15 mol H2O ~ 0,15 mol H2Jadi, konsentrasi gas H2
= 0,152,5 = 0,06 mol/liter.
b. Laju reaksi pembentukan uap air
= 0,15 mol
2,5 L
8 det ik = 0,0075 M s–1
2H2 + O2 → 2H2O 2 1 2 0,0075 0,00375 0,0075
vH2= 0,0075 M s–1; vO2
= 0,00375 M s–1
c. vH2O= 0,0075 M s–1
8. 2NH3(g) → N2(g) + 3H2(g)a. Laju reaksi pembentukan N2
Mol N2 = 0,3 mol
Molaritas N2 = 0,35 = 0,06 M
vN2 = 2d[N ]
dt = 0,06
6 = 0,01 M det–1
Jadi, laju reaksi pembentukan N2 = 0,01 M det–1.b. Laju reaksi pembentukan H2
Mol H2 = 31 × 0,3 = 0,9 mol
Molaritas H2 = 0,95 = 0,18 M
vH2 = 2d[H ]
dt = 0,18
6 = 0,03 M det–1
Jadi, laju reaksi pembentukan H2 = 0,03 M det–1.
c. Laju reaksi penguraian NH3
Mol NH3 = 21 × 0,3 = 0,6 mol
Molaritas NH3 = 0,65 = 0,12 M
vNH3 = – 3d[NH ]
dt = –0,12
6 = –0,02 M det–1
Jadi, laju reaksi penguraian NH3 = 0,02 M det–1.
9. Persamaan laju reaksi diperoleh setelahmengetahui orde reaksi setiap reaktan. Misal,persamaan laju reaksi: v = k[F2]m [ClO2]n.a. Orde reaksi F2 dihitung dari percobaan 1)
dan 2)1
2
vv =
kk
m n2 1 2 1
2 2 2 2
[F ] [ClO ][F ] [ClO ]
3
31,2 104,8 10
−
−×× =
m 0,10,010,04
0,1
n
14 =
m14
114
= m1
4
m = 1b. Orde reaksi ClO2 dihitung dari percobaan 1)
dan 3)
1
3
vv =
kk
m n2 1 2 1
2 3 2 2
[F ] [ClO ][F ] [ClO ]
3
31,2 102,4 10
−
−×× =
0,010,01
m n0,10,2
12 =
n12
112
= n1
2
n = 1Persamaan laju reaksi: v= k[F2]m[ClO2]n
= k[F2]1[ClO2]1
= k[F2][ClO2]
10. a = 10°Cn = 2T1 = 25°CT2 = 35°C ∆T = (35 – 25)°C = 10°C
v1 = 0,040
v2 = nTa
∆ · v1
v2 = 21010 · 0,040
v2 = 21 · 0,040v2 = 0,080 M/detJadi, laju reaksi saat suhu 35°C adalah 0,080 M/det.
46 Laju Reaksi
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: dReaksi kimia terjadi apabila reaktannya mengalamitumbukan efektif. Tumbukan efektif terjadi apabilatumbukan antarpartikel pereaksi berlangsungsempurna dan menghasilkan produk reaksi, sertamempunyai energi minimum di atas energi rata-rata molekul.
2. Jawaban: eEnergi minimal yang harus dimiliki atau diberikankepada partikel agar tumbukannya menghasilkanreaksi dinamakan energi aktivasi. Pada grafiktersebut, energi aktivasi ditunjukkan oleh E3– E2.Sementara itu, E1 merupakan energi zat hasil. E2merupakan energi reaktan-reaktan. E2–E1merupakan energi yang dibebaskan.
3. Jawaban: b
Grafik tersebut menjelaskan bahwa reaksi terjadidengan melepaskan kalor. Energi hasil reaksi lebihkecil daripada energi pereaksi sehingga ∆Hberharga negatif (∆H = –). Reaksi tersebutmerupakan reaksi eksoterm. Y merupakan hargaperubahan entalpi (energi yang dibebaskan).X merupakan energi aktivasi. Reaksi berlangsungjika energi aktivasi dapat terlampaui. Jika energiaktivasi rendah, pada suhu rendah reaksi sudahdapat berlangsung. Namun, jika energi aktivasitinggi, reaksi hanya dapat berlangsung jika suhujuga tinggi.
4. Jawaban: aPerhatikan data!Percobaan 1): 1 gram serbukPercobaan 4): 1 gram larutanPercobaan 1): 1 MPercobaan 4): 2 MJadi, laju reaksi pada percobaan dipengaruhi olehluas permukaan dan konsentrasi.
5. Jawaban: dKenaikan suhu akan memperbesar energi kinetikmolekul zat yang bereaksi (pereaksi). Energikinetik yang tinggi mengakibatkan gerakanantarmolekul semakin cepat sehingga frekuensitumbukan semakin besar. Adanya tumbukan inimemungkinkan terjadinya tumbukan efektifsemakin banyak sehingga reaksi semakin cepatberlangsung.
6. Jawaban: ePerbedaan pada percobaan 1) dan 3) adalahbentuk zat P (konsentrasi dan suhu tetap). Padapercobaan 1) zat P berbentuk serbuk, sedangkanpercobaan 3) berbentuk kepingan. Hal ini berartifaktor yang memengaruhi laju reaksi adalah luaspermukaan.
7. Jawaban: aKenaikan suhu mengakibatkan energi kinetikmolekul-molekul pereaksi bertambah. Kondisi inimemungkinkan pereaksi untuk lebih banyakbertumbukan sehingga reaksi dapat terjadi lebihcepat.
8. Jawaban: cReaksi antara HCl dengan Na2S2O3 menghasilkanendapan belerang dengan reaksi sebagai berikut.Na2S2O3(aq) + 2HCl(aq) → 2NaCl(aq) + S(s) +
SO2(g) + H2O( )Pembentukan belerang semakin cepat jika reaksiberlangsung cepat. Reaksi berlangsung lebih cepatjika konsentrasi pereaksi besar (volume larutankecil) dan reaksi berlangsung pada suhu tinggi.Penambahan air pada reaktan akan memperkecilkonsentrasi sehingga kecepatan reaksi berkurang.Jadi, pada reaksi di atas, endapan belerangakan cepat terbentuk pada 10 ml HCl 2 M + 10 mlNa2S2O3 1 M pada suhu 45°C.
9. Jawaban: ca = 2
n = 60 C 20 C
10 C° − °
° = 4
v = an · v0 → v = 24 · v0 = 16v0
10. Jawaban: dKatalis berfungsi membantu mempercepatterbentuknya molekul kompleks teraktivasi dengancara mengefektifkan tumbukan antarpereaksi.Akibatnya, tahap-tahap reaksi akan bertambah danenergi aktivasi turun.
Luas permukaanlarutan > serbuk
Konsentrasi larutan > konsentrasiserbuk
Ene
rgi
Koordinat Reaksi
X = Ea
Y = ∆H
Hasil reaksi
Pereaksi
47Kimia Kelas XI
11. Jawaban: cKatalis adalah zat yang berfungsi mempercepatlaju reaksi tanpa mengalami perubahan tetapdalam reaksi tersebut. Zat yang berfungsi sebagaikatalis akan terbentuk kembali dengan jumlahyang sama pada akhir reaksi seperti zat C.
12. Jawaban: eV2O5 digunakan sebagai katalis pembuatan asamsulfat pada proses kontak dari SO2 dan O2. Nidigunakan sebagai katalis pada industri margarin dariminyak kelapa. Fe digunakan sebagai katalis padasintesis amonia pada proses Haber. MnO2 digunakansebagai katalis pada penguraian KClO3. CuCl2digunakan sebagai katalis pada reaksi oksidasi HCl.
13. Jawaban: dDalam dunia industri, penggunaan katalis untukmempercepat proses kesetimbangan reaksi. Jikakesetimbangan cepat tercapai, produk semakinmudah terbentuk sehingga lebih menguntungkan.
14. Jawaban: ePengaruh luas permukaan bidang sentuh untukmempercepat laju reaksi hanya berlaku pada zatpadat. Kalsium karbida adalah zat padat yang jikadireaksikan dengan air akan menghasilkan gasasetilen. Semakin kecil ukuran kalsium karbida,semakin cepat terbentuk gas asetilen.
15. Jawaban: eLaju reaksi akan berjalan lambat jika konsentrasilarutan kecil dan logam seng berbentuk lempeng.Bentuk lempeng berarti luas permukaan kecil.Dengan demikian, percobaan yang berlangsungpaling lambat adalah percobaan 1). Laju reaksi akanberjalan cepat jika konsentrasi larutan besar danlogam seng berbentuk serbuk. Bentuk serbukberarti luas permukaan besar. Dengan demikian,percobaan yang berlangsung paling cepat adalahpercobaan 5).
B. Uraian
1. Bentuk padatan reaktan berpengaruh terhadap lajureaksi karena bentuk padatan reaktan berhubungandengan luas permukaan. Padatan berbentukserbuk permukaan bidang sentuhnya lebih luasdibanding dengan padatan berbentuk kepingan/bongkahan. Semakin luas permukaan bidangsentuh reaktan, semakin banyak frekuensitumbukan sehingga kemungkinan terjadinyatumbukan efektif juga semakin banyak. Dengandemikian, semakin kecil ukuran partikel reaktan,laju reaksi semakin cepat.
2. Semakin luas permukaan sentuh pereaksi akansemakin mempercepat laju reaksi. Hal ini karenasemakin halus partikel pereaksi maka frekuensitumbukan antarpartikel semakin efektif sehingga reaksiberlangsung semakin cepat. Contoh sebagai berikut.a. Pembuatan gas asetilen dari reaksi antara
kalsium karbida dengan air.b. Proses vulkanisasi menggunakan serbuk
belerang dan karbon.
3. a. Zat-zat dapat bereaksi jika tiap-tiap zatmempunyai sejumlah kalor yang cukup untukmengatasi energi potensial tiap-tiap zat.Pemberian kalor dengan cara pemanasanatau pembakaran (menaikkan suhu), berartimemberikan sejumlah kalor untuk mengatasienergi potensial zat. Dengan demikian, reaksiakan berlangsung lebih cepat jika suhudinaikkan. Hal ini karena semakin tinggi suhu,kecepatan bertambah sehingga tumbukanantarpartikel akan semakin efektif untukmenghasilkan reaksi (zat baru).
b.
4. a. Besi oksidasi (FeO) digunakan sebagai katalisdalam industri pembuatan amonia.
b. Vanadium pentaoksida (V2O5) digunakansebagai katalis dalam industri pembuatanasam sulfat.
c. Gas NO dan NO2 digunakan untukmempercepat reaksi pada pembuatan asamsulfat dengan cara bilik timbal.
d. Larutan kobalt(II) klorida (CoCl2) dan larutanbesi(III) klorida (FeCl3) digunakan untukmempercepat reaksi pada penguraian hidrogenperoksida.
e. Batu kawi (MnO2) digunakan untukmempercepat reaksi penguraian kalium klorat.
5. a. Grafik yang menggunakan katalis adalahgrafik a karena pada grafik tersebut terbentukkompleks teraktivasi. Katalis dapatmempercepat laju reaksi dengan membentukmolekul-molekul kompleks teraktivasisehingga tahap-tahap reaksi bertambah danenergi aktivasi rendah.
b. E1 dan E2 adalah energi pengaktifan, yaituenergi minimum yang diperlukan untuk ber-langsungnya suatu reaksi.
2)3)4)5)
Percobaan Ke- v (mol·L–1·s–1)
0,320,641,285,12
48 Laju Reaksi
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: c
Mol NaOH = r
massaM =
10 g40 g/mol = 0,25 mol
Volume akuades = 2 L
MNaOH = mol
volume = 0,25
2 = 0,125 M
Jadi, molaritas larutan NaOH sebesar 0,125 M.
2. Jawaban: cρmadu = 1,4 gram/cm3
= 1,4 gram/1 ml= 1,4 gram/10–3 L= 1.400 gram/L
Dalam 1 liter larutan madu terdapat 1.400 grammadu.
Massa glukosa = 35
100 × massa madu
= 35
100 × 1.400
= 490 gram
Mol glukosa = r
massa glukosaM glukosa
= 490 gram
180 gram / mol
= 2,72 mol≈ 2,7 mol
Mglukosa = mol glukosa
volume larutan
= 2,7 mol
1L
= 2,7 MJadi, molaritas glukosa dalam madu 2,7 M.
3. Jawaban: b
M = mol × 1.000
V
= 0,1 × 1.000200
= 0,5 MJadi, konsentrasi larutan Ca(OH)2 sebesar 0,5 M.
4. Jawaban: dLaju reaksi merupakan pengurangan konsentrasipereaksi atau mol pereaksi tiap liter tiap satuanwaktu. Dapat juga diartikan sebagai penambahankonsentrasi produk atau mol produk tiap liter tiapsatuan waktu.
5. Jawaban: dPersamaan reaksi:
N2O5(g) 2NO2(g) + 12 O2(g)
vN2O5 = 2,5 × 10–5 mol L–1 detik–1
Laju pembentukan gas O2 = 12 × vN2O5
= 12 × (2,5 × 10–5)
= 1,25 × 10–5
Jadi, laju pembentukan gas O2 sebesar1,25 × 10–5 mol L–1 detik–1.
6. Jawaban: bv1 = k[A][B]2Konsentrasi B diperbesar 2 kali semula.
v2 = k[A][2B]2 maka 2
1
vv =
2
2k[A][2B]k[A][B]
= 2
2[2B][B]
= 4
v2 = 4v1 = 4 kali
7. Jawaban: b2A + B2 → 2ABMisal v = k[A]x[B]yOrde reaksi terhadap A (data 2) dan 3))2x = 20 → x = 0Orde reaksi terhadap B (data 1) dan 2))2y = 21 → y = 1Orde reaksi total = x + y = 0 + 1 = 1
8. Jawaban: av = k[NO]2[O2]
= 125(2 × 10–3)2(3 × 10–3)= 15 × 10–6 M/detik
Jadi, laju reaksi 15 × 10–6 M/detik.
9. Jawaban: cMisalkan persamaan laju reaksinya v = k[A]x[B]y.Menentukan orde reaksi terhadap [A] = x dicarisaat [B] tetap (nomor 1) dan 2)).
s4s =
x y
x y(a) (b)
(2a) (b)
14 =
x12
212
= x1
2
x = 2Menentukan orde reaksi terhadap [B] = y dicarisaat [A] tetap (nomor 2) dan 4)).
49Kimia Kelas XI
4s12s =
x y
x y(2a) (b)
(2a) (3b)
13 =
y13
113
= y1
3
y = 1Jadi, persamaan laju reaksinya adalah v = k[A]2[B].
10. Jawaban: bMisal persamaan laju reaksi v = k[A]m[B]n.Orde reaksi A, [B] tetap → percobaan 1) dan 5).
1
5
vv =
kk =
m 0,20,20,6
0,2
n
654 =
m0,20,6
→ 19 =
m13
→ 21
3
= m1
3
m = 2Orde reaksi B, [A] tetap → percobaan 1) dan 2).
1
2
vv =
kk =
0,2
0,2
m n0,20,4
6
12 = n0,2
0,4
→ 12 =
n12
→ 11
2
= n1
2
n = 1Persamaan laju reaksi:v = k[A]2[B]Pecobaan 1)v = k[A]2[B]6 = k(0,2)2(0,2)
6 = k · 0,04 · 0,2 → k = 6
0,008 = 750Pecobaan 4)v = k[A]2[B]
= 750(0,4)2(0,2) = 750(0,16)(0,2) = 24 M/sJadi, harga x = 24.
11. Jawaban: bMisal persamaan orde reaksi v = k[P]m[Q]n.Orde reaksi P dihitung dari percobaan 1) dan 3)setelah orde reaksi Q diketahui.Orde reaksi Q dihitung dari percobaan 1) dan 2):
1
2
vv = k
k
m1
2
[P][P]
n1
2
[Q][Q]
c16 c =
m(a )(a )
( b )(4b
n
)
116 =
n14
21
4
= n1
4
n = 2Orde reaksi Q = 2.
Orde reaksi P:1
2
vv =
kk
m1
3
[P][P]
n1
3
[Q][Q]
c72 c =
m(a )(2a )
( b )(6b
2
)
172 =
m12
216
172 =
m12
1
36
3672 =
m12
112
= m1
2
m = 1Orde reaksi P = 1.
12. Jawaban: bRumus laju reaksi: v = k [A]2
k = [ ]2
vA
= ( )
7 1 1
21
5,0 × 10 mol L det
0,2 mol L
− − −
−
= 125 × 10–7 mol–1 L det–1
= 1,25 × 10–5 mol–1 L det–1
13. Jawaban: aMisal, persamaan laju reaksi v = k[NO]x[H2]
y.Orde reaksi terhadap NO, perhatikan datapercobaan 3) dan 4).
3
4
vv = k
k3
4
x[NO][NO]
2 3
2 4
y[H ][H ]
7
7
128 10
32 10
−
−××
= kk
3
3
x4 10
2 10
−
−
× ×
36 10−×36 10−×
y
4 = (2)x
(2)2 = (2)x
x = 2Orde reaksi terhadap H2, perhatikan datapercobaan 1) dan 2).
1
2
vv = k
k1
2
x[NO][NO]
2 1
2 2
y[H ][H ]
7
7
32 10
64 10
−
−××
= kk
34 10−×34 10−×
x
3
3
y1,5 10
3 10
−
−
× ×
12 =
y12
11
2 =
y12
y = 1
Jadi, rumus reaksinya adalah v = k[NO]2[H2].
50 Laju Reaksi
14. Jawaban: bMisal persamaan orde reaksi: v = k[CO]m[O2]
n.Menentukan rumus laju reaksi:Orde reaksi [CO], [O2] tetap
1
3
vv = k
k1
3
m[CO][CO]
2 1
2 3
n[O ][O ]
x4x
= kk
m(0,2)(0,4)
(0,1)
(0,1)
n
x4x
=
m0,20,4
14
= m1
2
212
= m1
2
m = 2Orde reaksi [O2], [CO] tetap
1
2
vv = k
k1
2
m[CO][CO]
2 1
2 2
n[O ][O ]
x3x
= kk
( 0,2 )
( 0,2
m
)
n0,10,3
x3x
=
n0,10,3
113
= n1
3
n = 1Jadi, rumus laju reaksi yaitu v = k[CO]2[O2]. Jika
[CO] = 0,3 M dan [O2] = 0,2 M, v = k(0,3)2(0,2).
15. Jawaban: aLaju reaksi pembakaran logam magnesium di udaradipengaruhi oleh suhu udara, bentuk magnesium,dan konsentrasi oksigen.
16. Jawaban: eLaju reaksi yang hanya dipengaruhi olehkonsentrasi terdapat pada gambar nomor 5)terhadap 1). Laju reaksi pada gambar 1) terhadap2) dipengaruhi oleh luas permukaan. Laju reaksipada gambar 2) terhadap 3) dipengaruhi olehkonsentrasi, luas permukaan, dan pengadukan.Laju reaksi pada gambar 3) terhadap 4) dipengaruhipengadukan. Laju reaksi pada gambar 3) dan 5)dipengaruhi oleh pengadukan.
17. Jawaban: ba = 10°C, n = 2T1 = 40°C → v1 = x mol–1 L–1 det–1
T2 = 10°C → v2 = . . .?T3 = 80°C → v3 = . . .?
v2 = nTa
∆
= 210 40
10−
· x
= 2–3 x
= 18 x mol–1 L–1 det–1
v3 = nTa
∆
· v1
= 280 40
10−
· x
= 24x= 16x mol–1 L–1 det–1
Jadi, reaksi yang berlangsung pada suhu 10°C dan
80°C mempunyai laju reaksi 18 x mol–1 L–1 det–1
dan 16x mol–1 L–1 det–1.
18. Jawaban: dv = k[H2][I2]4,06 × 10–4 = k(0,27)(0,35)
k = 44,06 10
(0,27)(0,35)
−× = 4,3 × 10–3
Jadi, tetapan laju reaksinya 4,3 × 10–3 M/detik.
19. Jawaban: cMisal persamaan orde reaksi: v = k[NO]x[H2]
y.Orde reaksi terhadap NO dicari dari percobaan (1)dan (2).
1
2
vv = k
k1
2
x[NO][NO]
2 1
2 2
y[H ][H ]
6
6
4 10
8 10
−
−××
= kk
3
3
x2 10
4 10
−
−
× ×
32 10−×32 10−×
y
48 =
x24
11
2 =
x12
x = 1
Orde reaksi terhadap H2 dicari dari percobaan (4)dan (5).
4
5
vv = k
k4
5
x[NO][NO]
2
2
y[H ][H ]
6
6
24 10
32 10
−
−××
= kk
34 10−×34 10−×
x
3
3
y6 10
8 10
−
−
× ×
2432 =
y68
134
= y3
4
y = 1Jadi, orde reaksi total = x + y = 1 + 1 = 2.
51Kimia Kelas XI
HCl
Gas CO2
Buret
Gelas beker
Statif
Batu pualam
Air
20. Jawaban: bLaju reaksi dapat ditentukan dengan mudah melaluipengukuran laju pembentukan CO2. Gas CO2 yangterbentuk ditampung pada alat buret yangmempunyai ukuran volume sehingga volume gasCO2 dapat ditentukan. Percobaan dapat dilakukandengan rangkaian alat seperti gambar berikut.
Terbentuknya gas CO2 akan menekan air sehinggaair turun. Volume gas CO2 dapat teramati melaluiangka yang tertera pada buret.
21. Jawaban: eJika pada suatu reaksi kimia suhu dinaikkan makakenaikan suhu tersebut akan mengakibatkan energikinetik zat-zat pereaksi, frekuensi tumbukan zat-zat pereaksi, dan frekuensi tumbukan efektifmeningkat. Dengan demikian, produk akan semakincepat terbentuk. Energi aktivasi akan menurun jikaada katalis dalam reaksi. Jadi, pernyataan yangbenar adalah pernyataan 2), 3), dan 4).
22. Jawaban: bProses kontak adalah reaksi antara belerangdioksida dengan oksigen menggunakan katalisplatina atau vanadium pentaoksida. Katalis vana-dium pentaoksida lebih umum digunakan karenakatalis platina mudah diracuni oleh zat-zat pengotordalam belerang dioksida. Ni digunakan untukmengkatalis proses hidrolisis pada lemak dalampembuatan margarin. MnO2 digunakan untukmengkatalis penguraian KClO3 menjadi KCl danO2. CuCl2 digunakan untuk mengkatalis reaksioksidasi HCl oleh O2 dari udara pada prosespembuatan gas klor menurut cara Deacon. Fe2O3dan ZnO digunakan untuk mengkatalis reaksi N2dan H2 pada pembuatan gas NH3 menurut prosesHaber-Bosch.
23. Jawaban: dReaksi pada grafik merupakan reaksi eksotermkarena entalpi produk lebih kecil dari entalpi reaktandengan perubahan entalpi sebesar 15 kJ. Energiaktivasi reaksi sebesar 35 kJ.
24. Jawaban: eVolume H2SO4 = 19,6 mlVlarutan = 200 mlρH2SO4
= 1,225 g/ml
Mr H2SO4 = 98 g/mol
[H2SO4] = r
gM ×
1.000V
= 19,6 1,225
98×
× 1.000200
= 0,245 × 5= 1,225 M ≈ 1,23
Jadi, konsentrasi larutan H2SO4 sebesar 1,23 M.
25. Jawaban: aLaju reaksi akan semakin cepat apabila zat-zatyang terlibat reaksi (reaktan) mempunyai partikelberbentuk serbuk dan reaksi berlangsung padasuhu tinggi. Partikel berbentuk serbuk mempunyaipermukaan bidang sentuh lebih luas sehinggamudah terjadi tumbukan efektif. Kenaikan suhumengakibatkan energi molekul-molekul meningkatsehingga semakin banyak molekul yang mencapaienergi pengaktifan. Dengan demikian, reaksiberlangsung lebih cepat.
26. Jawaban: cGas H2 dihasilkan terbanyak jika Zn yangdigunakan berbentuk serbuk dan konsentrasiH2SO4 paling besar. Bentuk serbuk mempunyailuas permukaan lebih besar daripada bentukkepingan. Dengan demikian, kemungkinantumbukan yang dihasilkan berupa tumbukan efektiflebih besar. Konsentrasi H2SO4 yang paling besarjuga memungkinkan tumbukan yang dihasilkanberupa tumbukan efektif lebih besar daripadaH2SO4 yang konsentrasinya lebih kecil. Reaksiyang akan menghasilkan gas H2 terbanyak pada10 detik pertama adalah 2 g Zn (berbentuk serbuk)dengan 30 ml H2SO4 0,5 M.
27. Jawaban: eAlasan yang benar tentang kenaikan laju reaksiketika luas permukaan reaktan dinaikkan adalahpenambahan luas permukaan molekul reaktan akanmenaikkan jumlah tumbukan antarpartikel reaktan.
28. Jawaban: bMisal persamaan laju reaksi: v = [NO]m[Br2]
n.Orde reaksi terhadap [NO], [Br2] tetap.
2
3
vv =
kk
2
3
m[NO][NO]
2 2
2 3
n[Br ][Br ]
1224
=
kk
m0,10,2
n0,100,10
12
= m1
2
112
= m1
2
m = 1
52 Laju Reaksi
E
Reaktan
Jalannya reaksi
EaProduk
E
Reaktan
Jalannya reaksi
Ea
Produk
Orde reaksi terhadap [Br2], [NO] tetap.
1
2
vv =
kk
1
2
m[NO][NO]
2 1
2 2
n[Br ][Br ]
612
= kk
m0,10,1
n0,050,10
12
= n1
2
112
= n1
2
n = 1Persamaan laju reaksi: v =k [NO] [Br2]Dari percobaan 1 diperoleh k sebagai berikut.v = k [NO] [Br2]6 = k (0,1) (0,05)k = 1.200jika konsentrasi gas NO = 0,01 M dan gasBr2 = 0,03 M maka:v = 1.200 (0,01) (0,03) = 0,36 M/detikJadi, harga laju reaksi 0,36 M/detik.
29. Jawaban: aKatalis pada suatu reaksi berfungsi untukmempercepat reaksi. Reaksi berlangsung cepatditandai dengan banyaknya gelembung gas. Reaksiini terjadi pada percobaan (2) dan (4) karenapenambahan MnO2 dan CoCl2. Dengan demikian,zat yang berfungsi sebagai katalis adalah ion Mn4+
dan ion Co2+.
30. Jawaban: cMisal persamaan laju reaksi: v = k[H2]
m[NO]n.Orde reaksi terhadap H2 → percobaan 3) dan 4).
3
4
vv =
kk
2 3
2 4
m[H ][H ]
3
4
n[NO][NO]
0,10,2
= kk
m0,150,30
0,20,2
n
⇒ 0,10,2
= m1
2
112
= m1
2
⇒ m = 1
Orde reaksi terhadap NO → percobaan 2) dan 3).
2
3
vv
= kk
2 2
2 3
m[H ][H ]
2
3
n[NO][NO]
0,0250,1
= kk
0,150,15
m
n0,10,2
⇒ 0,0250,1
= n1
2
14 =
n12
⇒ 21
2
= n1
2
⇒ n = 2
Jadi, rumus laju reaksinya adalah v = k[H2][NO]2.
B. Uraian
1. M = r
10 %M
ρ × ×=
1,3 g/ml 10 6363 g/mol
× ×
= 13 mol/ml = 13 MJadi, molaritas asam nitrat pekat sebesar 13 M.
2. NH3(g) → N2(g) + 3H2(g)a. Laju reaksi pembantukan N2
Mol N2 = 0,3 mol
Molaritas N2 = 0,35 = 0,06 M
vN2 = 2d[N ]
dt = 0,06
6 = 0,01 M det–1
Jadi, laju reaksi pembentukan N2 = 0,01 M det–1.b. Laju reaksi pembentukan H2
Mol H2 = 31 × 0,3 = 0,9 mol
Molaritas H2 = 0,95 = 0,18 M
vH2 = 2d[H ]
dt = 0,18
6 = 0,03 M det–1
Jadi, laju reaksi pembentukan H2 = 0,03 M det–1.c. Laju penguraian NH3
Mol NH3 = 21 × 0,3 = 0,6 mol
Molaritas NH3 = 0,65 = 0,12 M
vNH3 = – 3d[NH ]
dt = –0,12
6 = –0,02 M det–1
Jadi, laju reaksi penguraian NH3 =0,02 M det–1.
3. a. Endoterm
b. Eksoterm
53Kimia Kelas XI
4. Misal: v = k [A]m [B]n
1) [A] = tetap, [B] = 2x → v = 4x4v = k [A]m [2B]n
4(k [A]m [B]n) = k [A]m [2B]n
4(k [A]m [B]n) = k [A]m · 2n [B]n
4 = 2n
22 = 2n
n = 22) [A] = 3x, [B] = 3x → v = 27x
27v = k [3A]m [3B]n
27(k [A]m [B]n) = k 3m [A]m · 3n [B]n
27 = 3m · 32
27 = 3m · 93 = 3m
m = 1Jadi, persamaan laju reaksinya v = k [A] [B]2.
3) [A] = 0,3 M, [B] = 0,2 M → v = 1,2 × 10–1 M/det1,2 × 10–1 = k (0,3) (0,2)2
1,2 × 10–1 = k (0,3) (0,04) k= 10Jadi, harga tetapan laju reaksinya adalah10 mol–2 L2 det–1.
5. Faktor yang memengaruhi laju reaksi antarapercobaan 1) dan 3) adalah luas permukaan bidangsentuh zat pereaksi. Reaksi pada percobaan 1)berlangsung lebih cepat daripada percobaan 3)karena bentuk zat yang berupa serbuk mempunyailuas permukaan yang lebih besar daripada bentukbongkahan. Faktor yang memengaruhi laju reaksiantara percobaan 2) dan 4) adalah konsentrasipereaksi (HCl). Semakin besar konsentrasi makalaju reaksi semakin cepat. Faktor yangmemengaruhi laju reaksi antara percobaan 3)dan 4) adalah luas permukaan bidang sentuh dankonsentrasi zat peraksi. Bentuk butiran dankonsentrasi yang lebih besar pada percobaan 4)mengakibatkan laju reaksi yang lebih cepatdaripada percobaan 3). Faktor yang memengaruhilaju reaksi antara percobaan 3) dan 5) adalah luaspermukaan bidang sentuh pereaksi dan suhu.Percobaan 5) dengan pereaksi berbentuk butirandan suhu lebih tinggi mengakibatkan laju reaksilebih cepat daripada percobaan 3).
6. N2O4(g) NO2(g)Mula-mula : 1 –Reaksi : 0,3 0,6––––––––––––––––––––––––––Sisa : 0,7 0,6
Laju pembentukan NO2 = + 2d[NO ]dt
= +0,6 mol
10 L
12 det ik
= +0,06 M
12
= +0,005 M/detikJadi, laju pembentukan gas NO2 sebesar0,005 M/detik.
7. n = 3T1 = 30°C → t1 = 9 menit
T2 = 90°C → t2 = 13 menit
∆T = T2 – T1
= (90 – 30)°C= 60°C
2
1T
= nTa
∆
× 1
1T
13
1= 3
60x × 1
9
3 = 360x × 1
9
27 = 360x
33 = 360x
60x
= 3
x = 603
= 20°C
Jadi, laju reaksi akan menjadi 3 kali lebih cepatdari semula untuk setiap kenaikan 20°C.
8. Katalis homogen yaitu katalis yang mempunyaifase sama dengan fase pereaksi atau katalis yangdapat bercampur dengan pereaksi secara homogen.Contoh:a. Gas NO dan NO2, berfungsi mempercepat
reaksi pada pembuatan asam sulfat dengancara bilik timbal.
b. Larutan kobalt(II) klorida (CoCl2) dan larutanbesi(III) klorida (FeCl3), berfungsi mem-percepat reaksi pada penguraian hidrogenperoksida.
Katalis heterogen yaitu katalis yang mempunyaifase berbeda dengan fase pereaksi.Contoh:a. Besi, berfungsi mempercepat reaksi pem-
buatan amonia melalui proses Haber.b. Batu kawi (MnO2), berfungsi mempercepat
reaksi penguraian kalium klorat.c. Vanadium pentaoksida (V2O5), berfungsi
mempercepat reaksi pembuatan asam sulfatmelalui proses kontak.
54 Laju Reaksi
[BrO3–]
1t
Data 1) 0,0051
20
2) 0,0101
20
(2x) . . . = 1×(2x)0 = 1 × [BrO3
–]0, orde 0
9. a. Rumus umum: v = k[NO]x[Br2]yy ditentukan berdasarkan percobaan (1)dan (2).
1
2
vv
= kk
2
2
yx [Br ][NO][NO] [Br ]
612 =
kk
(0,1)
(0,1)
x y(0,05)(0,10)
12
=
y12
112
= y1
2
y = 1x ditentukan berdasarkan percobaan 4)dan 5).
4
5
vv
= kk
2
2
yx [Br ][NO][NO] [Br ]
2454 =
kk
x ( 0,5(0,2)(0,3)
)( 0,5
y
)
2454 =
x23
49 =
x23
223
= x2
3
x = 2b. Orde reaksi terhadap NO = 2, orde reaksi
pertama terhadap Br2 = 1, dan orde reaksitotal = 2 + 1 = 3.
c. Ambil salah satu data hasil percobaan,misalnya percobaan 1).v = k[NO]2[Br2]6 = k(0,1)2(0,05)
k = 6
0,0005 = 12.000 mol–1 L s–1
3) Untuk menentukan orde [H+] dipilih [Br–]dan [BrO3
–] tetap, dari data 1) dan 4).
2× 2×
2× 4×
2) Untuk menentukan orde [BrO3–] dipilih
[Br–] dan [H+] tetap, dari data 1) dan 3).
2× 1×
[H+]1t
Data 1) 0,0101
20
2) 0,02015
(2x) . . . = 4×(2x)2 = 4× [H+]2, orde 2
b. Rumus laju reaksi v = k[Br–][BrO3–]0[H+]2
v = k[Br–][H+]2
c. Orde reaksi total = 1 + 0 + 2
= 3
[Br–]1t
Data 1) 0,0011
20
2) 0,0021
10
(2x) = 2x ⇒ (2x)1 = 2x[Br–]1, orde 1
10. Untuk menentukan orde [Br–] dipilih data yang[BrO3
–] dan [H+] tetap, dari data 1) dan 4).a. Orde reaksi tiap-tiap reaktan:
1) Laju reaksi = 1
waktu .
55Kimia Kelas XI
Materi
• Reaksi kimia, kesetimbangan kimia, dan tetapan kesetimbangan.
• Azas Le Chatelier.
• Reaksi kesetimbangan dalam industri.
• Reaksi kesetimbangan dalam tubuh manusia.
• Reaksi kesetimbangan dalam kehidupan sehari-hari.
• Tetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi (Kc) dan tekanan
parsial (Kp).
• Reaksi Kimia, Kesetimbangan Kimia, dan Tetapan Kesetimbangan
• Pergeseran Kesetimbangan dan Faktor-Faktor yang Memengaruhinya
• Hubungan Kuantitatif antara Pereaksi dan Hasil Reaksi
Pembelajaran Kognitif
• Merancang dan melakukan percobaan tentang
faktor-faktor yang memengaruhi pergeseran
kesetimbangan.
• Mendemonstrasikan mengenai reaksi ke-
setimbangan kimia.
Kegiatan Psikomotorik
• Menjelaskan kesetimbangan dinamis, kesetimbangan homogen
dan heterogen, serta tetapan kesetimbangan.
• Menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi pergeseran
kesetimbangan kimia.
• Menyebutkan berbagai reaksi kesetimbangan dalam industri,
tubuh manusia, dan kehidupan sehari-hari.
• Menjelaskan kondisi optimum untuk memproduksi bahan-bahan
kimia di industri yang didasarkan pada reaksi kesetimbangan.
• Menghitung harga Kc, K
p, dan hubungan antara K
c dan K
p.
Pengetahuan yang Dikuasai • Meramalkan arah pergeseran kesetimbangan
berdasarkan hasil percobaan.
• Menyajikan laporan hasil percobaan pengaruh
perubahan konsentrasi, tekanan, volume, suhu,
dan katalis terhadap pergeseran kesetimbangan
berdasarkan hasil percobaan.
Keterampilan yang Dikuasai
Kemampuan dan Sikap yang Dimiliki
Setelah mempelajari bab ini, siswa:
1. mampu menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi pergeseran arah kesetimbangan yang diterapkan dalam industri;
2. mampu menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan;
3. mampu merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan faktor-faktor yang memengaruhi
pergeseran kesetimbangan;
4. mampu memecahkan masalah terkait hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi
kesetimbangan.
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, siswa:
1. mensyukuri dan mengagumi keteraturan dan keseimbangan alam di sekitar;
2. memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, jujur, terampil, dan proaktif saat melakukan dan menyajikan hasil percobaan faktor-
faktor yang memengaruhi pergeseran kesetimbangan.
• Menerapkan konsep kesetimbangan kimia untuk mempelajari berbagai peristiwa di sekitar.
• Memiliki rasa ingin tahu tinggi, terampil, jujur, dan proaktif dalam berbagai kegiatan.
• Mensyukuri dan mengagumi konsep kesetimbangan untuk menjaga kesetimbangan alam.
56 Reaksi Kesetimbangan
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: e
Reaksi kesetimbangan kimia adalah reaksi kimia
yang berlangsung ke kanan (terbentuknya produk)
dan ke kiri (terbentuknya pereaksi) dengan ke-
cepatan yang sama.
2. Jawaban: c
Pada kesetimbangan homogen, komponen-
komponen di dalamnya mempunyai wujud atau
fase sama. Pada reaksi Fe3+(aq) + SCN(aq)
FeSCN2+(aq), semua komponennya memiliki fase
sama yaitu larutan (aq).
3. Jawaban: e
Suatu reaksi dikatakan mencapai kesetimbangan
jika laju pembentukan reaktan sama dengan laju
pembentukan produk.
4. Jawaban: b
Persamaan reaksi setelah disetarakan:
Fe2O
3(s) + 3CO(g) 2Fe(s) + 3CO
2(g)
Tetapan kesetimbangan ditentukan dari zat berfase
gas sehingga harga Kc =
��
�
��� �
����
5. Jawaban: c
Suatu reaksi dikatakan setimbang jika laju reaksi
ke kanan sama dengan laju reaksi ke kiri.
6. Jawaban: a
Kesetimbangan heterogen adalah suatu ke-
setimbangan kimia dengan zat-zat yang berada
dalam keadaan setimbang mempunyai fase atau
wujud zat yang berbeda (dua fase atau lebih)
seperti pada reaksi b, c, d, dan e. Reaksi a
merupakan reaksi kesetimbangan homogen karena
zat-zat yang terlibat dalam reaksi mempunyai fase
sama yaitu gas (g).
7. Jawaban: e
Kesetimbangan 4HCl(g) + O2(g) 2H
2O(g) +
2Cl2(g) merupakan kesetimbangan homogen
berwujud gas. Persamaan tetapan kesetimbangan
reaksi berasal dari semua zat yang terlibat dalam
reaksi.
Kc =
� �� �
��
�� �� �� �
���� �� �
8. Jawaban: b
Kesetimbangan Al3+(aq) + 3H
2O( ) Al(OH
3)(s)
+ 3H+(aq) merupakan kesetimbangan heterogen
berbagai wujud yaitu padat, cair, dan larutan.
Dengan demikian, tetapan kesetimbangannya
ditentukan dari zat yang berwujud larutan.
Kc =
�
�
�� �
�� �
9. Jawaban: a
Persamaan reaksi setara dari reaksi kesetimbangan
tersebut:
2Na2CO
3(aq) + 2SO
2(g) + O
2(g) 2Na
2SO
4(aq)
+ 2CO2(g)
Spesi kimia yang ada dalam persamaan ke-
setimbangan berasal dari spesi kimia yang ada
dalam fase gas atau dalam fase larutan. Dengan
demikian, tetapan kesetimbangan reaksi pada soal
sebagai berikut.
Kc = � �
� � �� �
� � � �
�� �� � ��� �
�� �� � ��� � �� �
10. Jawaban: b
Pada reaksi irreversible (tidak dapat balik), zat-
zat hasil reaksi tidak dapat bereaksi kembali mem-
bentuk pereaksi.
B. Uraian
1. Reaksi dapat balik (reversible) adalah reaksi kimia
yang berlangsung dua arah. Pereaksi membentuk
produk, selanjutnya produk bereaksi kembali
membentuk pereaksi.
Contoh: H2(g) + I
2(g) 2HI(g)
Reaksi tidak dapat balik (irreversible) adalah reaksi
yang berlangsung satu arah, produk tidak dapat
saling bereaksi kembali membentuk pereaksi.
Contoh: HCl(aq) + NaOH(aq) → NaCl(aq) + H2O( )
2. a. Kc =
��
�� �
��� �
�� ��� �
b. Kc = [H+][OH–]
c. Kc = �
�
��� ��� ��� �
��� �����
− +
d. Kc = [CO2]
e. Kc = [Ag+][Cl–]
3. Kesetimbangan homogen karena zat-zat yang
berada dalam reaksi kesetimbangan mempunyai
fase atau wujud zat sama.
4. Kesetimbangan dinamis yaitu reaksi setimbang
yang secara makroskopis tidak terjadi perubahan,
tetapi secara mikroskopis reaksi berlangsung
terus-menerus secara bolak-balik.
57Kimia Kelas XI
Contoh kesetimbangan ozon dan oksigen yang
terjadi di lapisan stratosfer menyangkut reaksi
pembentukan dan penguraian dengan laju yang
sama.
2O3(g) 3O
2(g)
5.
Laju
Reaksi
Waktu
A2 + B
2 → 2AB
2AB → A2 + B
2
v1 = v
2A
2 + B
2 2AB
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: a
Jika volume diperbesar, kesetimbangan bergeser
ke arah reaksi yang jumlah koefisiennya lebih
besar. Jika koefisien di kedua ruas sama, ke-
setimbangan tidak akan bergeser.
2. Jawaban: d
Reaksi ke kanan merupakan reaksi eksoterm, jika
suhu diturunkan maka reaksi bergeser ke kanan
(ke arah reaksi eksoterm) sehingga spesi yang
berubah yaitu H2 dan O
2 berkurang, sedangkan H
2O
bertambah.
3. Jawaban: a
Reaksi ke kanan endoterm (membutuhkan kalor)
sedangkan reaksi ke kiri eksoterm (membebaskan
kalor). Agar kesetimbangan bergeser ke kiri, suhu
harus diturunkan.
4. Jawaban: b
Reaksi kesetimbangan:
2SO2(g) + O
2(g) 2SO
3(g) ∆H < 0
Produk SO3 akan meningkat apabila tekanan
dinaikkan sehingga kesetimbangan bergeser ke
jumlah koefisien kecil. Suhu diturunkan agar kese-
timbangan bergeser ke arah eksoterm (ke arah
produk). Jika pada kesetimbangan volume diper-
besar kesetimbangan justru bergeser ke kiri atau
produk terurai kembali menjadi SO2 dan O
2.
Sementara itu, katalis akan mempercepat laju
reaksi ke arah produk sehingga produksi belerang
trioksida meningkat. Namun, katalis tidak
memengaruhi pergeseran kesetimbangan. Katalis
hanya mempercepat terjadinya kesetimbangan.
5. Jawaban: d
Pada sistem kesetimbangan, apabila suhu dinaik-
kan kesetimbangan bergeser ke arah reaksi
endoterm (ke kanan).
6. Jawaban: e
Suhu diturunkan akan menyebabkan kesetimbang-
an bergeser ke kanan (eksoterm).
7. Jawaban: e
Katalis tidak berpengaruh terhadap sistem
kesetimbangan kimia. Katalis hanya berfungsi
mempercepat terjadinya keadaan setimbang.
8. Jawaban: d
Kesetimbangan 6NO(g) + 4NH3(g) 5N
2(g) +
6H2O(g) merupakan kesetimbangan homogen
berwujud gas. Perubahan tekanan akan
memengaruhi pergeseran kesetimbangan. Jika
tekanan pada sistem tersebut diperbesar,
kesetimbangan akan bergeser ke arah zat yang
memiliki jumlah koefisien lebih kecil. Pada
kesetimbangan tersebut jumlah koefisien produk
lebih besar dari jumlah koefisien reaktan sehingga
kesetimbangan bergeser ke kiri atau ke arah
reaktan (NO dan NH3).
9. Jawaban: a
Pada kesetimbangan NH4Cl(g) NH
3(g) + HCl(g)
jumlah koefisien produk lebih besar dari jumlah
koefisien reaktan. Konsentrasi NH3 akan berkurang
jika pada kesetimbangan uap NH4Cl dikurangi, gas
HCl ditambah, volume diperkecil, dan tekanan
diperbesar.
10. Jawaban: c
Jika konsentrasi CO dikurangi, kesetimbangan
akan bergeser ke kiri.
Fe3O
4(s) + 4CO(g) 3Fe(s) + 4CO
2(g)
Dengan demikian, gambar partikel hasil reaksi
(CO2) berkurang dan gambar partikel pereaksi (CO)
bertambah. Gambar partikel tidak berubah
karena Fe berwujud padat. Dengan demikian,
hanya gambar partikel saja yang berkurang.
Gambar c merupakan gambar partikel hasil reaksi
yang berkurang. Sementara itu, gambar a
58 Reaksi Kesetimbangan
merupakan gambar partikel pereaksi yang
bertambah (gambar partikel CO bertambah,
gambar partikel Fe3O
4 tetap karena Fe
3O
4 berwujud
padat).
11. Jawaban: d
Dari ilustrasi gambar pada soal, setelah diberikan
perlakuan jumlah CH4 bertambah sedang jumlah
C dan H2 berkurang (reaksi kesetimbangan
bergeser ke kanan). Jadi, perlakuan terhadap
kesetimbangan tersebut adalah suhu diturunkan
dan tekanan diperbesar atau volume diperkecil.
12. Jawaban: e
Menambah air pada kesetimbangan Fe3+(aq) +
SCN–(aq) FeSCN2+
(aq) berarti menambah
volume sistem. Jika volume diperbesar, ke-
setimbangan akan bergeser ke arah zat yang
jumlah koefisiennya lebih besar, yaitu ke arah
reaktan atau Fe3+ dan SCN–. Dengan demikian,
konsentrasi ion Fe3+ dan ion SCN– akan bertambah,
sedangkan harga Kc tetap karena pada reaksi
kesetimbangan berlangsung pada suhu tetap.
13. Jawaban: d
Kesetimbangan sistem akan bergeser ke kiri
apabila:
1) tekanan diperkecil dan volume diperbesar
karena mol zat di sebelah kiri lebih besar;
2) suhu diturunkan (∆H positif berarti reaksi ke
kanan endoterm dan ke kiri eksoterm);
3) pereaksi dikurangi.
14. Jawaban: c
Agar kesetimbangan bergeser ke arah pem-
bentukan O (ke kanan) tekanan diperbesar karena
jika tekanan diperbesar kesetimbangan bergeser
ke arah reaksi yang jumlah koefisiennya lebih
kecil.
15. Jawaban: d
Pada suatu sistem kesetimbangan, jika suhu
diturunkan kesetimbangan bergeser ke arah reaksi
yang melepaskan panas (reaksi eksoterm). Jadi,
untuk sistem kesetimbangan 2SO3(g) 2SO
2(g)
+ O2(g) ∆H = +380 kJ·mol–1, jika suhu diturunkan
kesetimbangan bergeser ke kiri. Kondisi ini
mengakibatkan konsentrasi SO3 bertambah,
sedangkan konsentrasi SO2 dan O
2 berkurang.
B. Uraian
1. Pada sistem kesetimbangan homogen, jika
tekanan diperbesar (volume diperkecil), kesetim-
bangan bergeser ke arah reaksi yang mempunyai
jumlah koefisien lebih kecil yaitu ke kanan. Hal ini
berarti NO2 bertambah, sedangkan NO dan O
2
berkurang.
2. Fe2O
3(s) + 3CO(g) 2Fe(s) + 3CO
2(g) ∆H = +30 kJ
Reaksi ke kanan bersifat endoterm, sedangkan
reaksi ke kiri bersifat eksoterm.
a. Jika suhu dinaikkan, kesetimbangan bergeser
ke kanan (endoterm) sehingga Fe dan CO2
bertambah sedangkan Fe2O
3 serta CO
berkurang.
b. Jika volume diperkecil, kesetimbangan
bergeser ke jumlah koefisien zat gas kecil.
Contoh:
Fe2O
3(s) + 3CO(g) 2Fe(s) + 3CO
2(g)
3 3
Kesetimbangan tidak bergeser (tetap), sebab
jumlah molekul gas pereaksi sama dengan
jumlah molekul gas hasil reaksi.
3. a. Menyiapkan SO2 dengan membakar belerang
di udara atau dengan pemanggangan pirit
(FeS), dengan reaksi sebagai berikut.
S + O2 → SO
2 atau 4FeS + 7O
2 → 2FeO
3 + 4SO
2
Gas SO2 dialirkan melalui pipa katalis pada
suhu 400°C menurut reaksi sebagai berikut.
2SO2(g) + O
2(g) � �� �→← 2SO
3(g) ∆H = –197 kJ
H2SO
4 + SO
3 → H
2SO
7
H2S
2O
7 + H
2O → 2H
2SO
4
b. Kondisi optimum yang diperlukan adalah suhu
rendah, tekanan tinggi, konsentrasi SO2 atau
O2 dibuat berlebih, dan digunakan katalis
V2O
5.
4. a. Jika jumlah gas amonia dikurangi, kesetim-
bangan akan bergeser ke arah produk sehingga
hasil yang diperoleh maksimal.
b. Jika konsentrasi gas nitrogen dikurangi,
kesetimbangan akan bergeser ke arah reaktan
sehingga jumlah produk berkurang.
c. Jika pada sistem tekanan diperkecil,
kesetimbangan akan bergeser ke arah zat yang
jumlah koefisiennya lebih banyak, yaitu ke arah
reaktan. Kondisi ini dapat mengurangi produk.
5. Pada reaksi kesetimbangan:
2SO2(g) + O
2(g) 2SO
3(g)
a. Jika volume sistem diperkecil, kesetimbangan
akan bergeser ke arah zat yang jumlah
koefisiennya lebih kecil, yaitu ke arah produk
SO3. Dengan demikian,
1) jumlah gas SO3 akan bertambah;
2) jumlah gas SO2 berkurang karena reaksi
berjalan ke arah produk.
b. Jika konsentrasi gas SO2 diperbesar,
kesetimbangan akan bergeser ke kanan, ke
arah produk. Dengan demikian, konsentrasi
gas SO3 akan bertambah.
59Kimia Kelas XI
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: a
Kesetimbangan BiCl3(aq) + H
2O( ) BiOCl(s) +
2HCl(aq) merupakan kesetimbangan heterogen
yang melibatkan berbagai fase, yaitu padat (s),
cair ( ), dan larutan (aq). Dengan demikian, harga
tetapan kesetimbangannya hanya berasal dari zat
yang berfase larutan (aq). Oleh karena itu,
persamaan tetapan kesetimbangannya sebagai
berikut.
Kc =
�
�
����
���� �
2. Jawaban: d
Konsentrasi = ��
�����
[SO2] =
��� ��
�� = 0,4 M
[O2] =
��� ��
�� = 0,7 M
[SO3] =
��� ��
�� = 0,6 M
Kc = �
��
� �
��� �
��� � �� � =
�
�
�����
����� �����
3. Jawaban: e
CO + H2O CO
2 + H
2
Mol mula-mula : a a – –
Mol terurai :�
�a
�
�a
�
�a
�
�a
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Mol setimbang :�
�a
�
�a
�
�a
�
�a
Kc = � �
�
��� ��� �
������ �� =
� �!
� �� �
� �
!"! !
!"! =
�
#
4. Jawaban: d
Reaksi kesetimbangan:
2SO2(g) + O
2(g) 2SO
3(g)
Konsentrasi gas pada saat kesetimbangan
[SO2] = 0,4 mol/5 liter = 0,08 mol/L
[O2] = x mol/5 liter = x/5 mol/L
[SO3] = 0,8 mol/5 liter = 0,16 mol/L
Kc
= �
��
� �
��� �
��� � �� �
⇔ 12,5 = �
� $
�
������
����%�
⇔ 12,5 = ��
$
⇔ x = ��
����
= 1,6 mol
5. Jawaban: b
Reaksi: N2(g) + 3H
2(g) 2NH
3(g)
Kp = 54
Kp
= �
� �
���
�� �
�& �
�& ��& �
54 = �
�
��
�'�
�& ��$�
PN2
= �
�
�'�
�� * �$�
6. Jawaban: a
2Al(s) + 3H2O(g) Al
2O
3(s) + 3H
2(g)
Mol awal : 1 1
Mol bereaksi : 0,4 0,6 0,2 0,6–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Mol setimbang: 0,6 0,4 0,2 0,6
Harga tetapan kesetimbangan reaksi tersebut
berasal dari zat-zat berfase gas saja.
Kc
= �
��
�
�� �
�� ��
= ( )( )
����
�
����
�
= �����
����� = 3,375
Jadi, harga tetapan kesetimbangan untuk reaksi
tersebut 3,375.
7. Jawaban: b
A(g) + B(g) C(g) + D(g)
Mol mula-mula : 1 2 – –
Mol terurai : 0,5 0,5 0,5 0,5–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––Mol setimbang : 0,5 1,5 0,5 0,5
Kc =
����>�
������ =
���!"!���
���!"!��� = 0,33
8. Jawaban: c
Reaksi 1): 2SO2(g) + O
2(g) 2SO
3(g) K
1 = K
Reaksi 2): SO3(g) SO
2(g) +
�
�O
2(g) K
2 = . . . ?
Reaksi 2) merupakan kebalikan reaksi 1), koefisien
reaksi 2) adalah �
� koefisien reaksi 1) sehingga K
reaksi 2) adalah kebalikan K reaksi 1) di akar
pangkat 2.
K2 =
�
�
@.
60 Reaksi Kesetimbangan
9. Jawaban: d
Reaksi kesetimbangan:
NH4Cl(s) NH
3(g) + HCl(g)
Harga Kp diperoleh dari zat berfase gas sehingga
Kp = (P
NH3)(P
HCl)
Kp = a
PNH3
= PHCl
, karena koefisiennya sama maka:
a = (PNH3
)2
PNH3
= PHCl
=
Ptotal
= PNH3
+ PHCl
= +
= 2
10. Jawaban: c
Reaksi kesetimbangan: 2X(g) 3Y(g)
Kp
= �
E�
Q
�& �
�& �
�
%=
�E�
&
%
PY
3 = 82 × �
%
PY
3 = 8
PY
= 2 atm
11. Jawaban: d
N2(g) + 3H
2(g) 2NH
3(g)
Mol mula-mula : 0,3 mol 0,9 mol
Mol bereaksi : 0,2 mol 0,6 mol 0,4 mol–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––Mol setimbang : 0,1 mol 0,3 mol 0,4 mol
12. Jawaban: c
Volume = 1.000 ml = 1 L
2SO2(g) + O
2(g) 2SO
3(g)
Mol mula-mula : 0,5 mol 0,3 mol
Mol bereaksi : 0,4 mol 0,2 mol 0,4 mol–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––Mol setimbang : 0,1 mol 0,1 mol 0,4 mol
Kc=
���
� �
��� �
��� � �� � =
�
�
���!��
�!�
���!�� ���!��
�!� �!�
= 16
13. Jawaban: e
Volume larutan: 1 LP + Q → R + S
Mol mula-mula : 1 mol 1 mol
Mol bereaksi : 0,8 mol 0,8 mol 0,8 mol 0,8 mol–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––Mol setimbang : 0,2 mol 0,2 mol 0,8 mol 0,8 mol
Pada saat setimbang:
[P] = 0,2 mol/1 liter = 0,2 mol/L
[Q] = 0,2 mol/1 liter = 0,2 mol/L
[R] = 0,8 mol/1 liter = 0,8 mol/L
[S] = 0,8 mol/1 liter = 0,8 mol/L
Kc =
�Z����
�&��\� =
���%��
���%��
����� ����� = 4 × 4 = 16
14. Jawaban: b
Kc =
��
��
��� �
���� �� � =
�
�
���
��� ���
15. Jawaban: c
Misalkan jumlah gas CO yang harus ditambahkan
= x mol/L.
CO(g) + H2O(g) CO
2(g) + H
2O(g)
Mol mula-mula : x mol/L 6 mol/L
Mol bereaksi : 4 mol/L 4 mol/L 4 mol/L 4 mol/L–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Mol setimbang : (x – 4) mol/L 2 mol/L 4 mol/L 4 mol/L
Kc
= � �
�
��� ��� �
������ ��
⇔ 0,8 = ������
�$ �����−
⇔ 0,8 = ��
��$ ��−
⇔ 0,8 = %
$ �−
⇔ x – 4 = %
��%
⇔ x = 10 + 4
= 14 mol/L
Jadi, jumlah gas CO yang harus ditambahkan 14 mol/L.
B. Uraian
1. Pada saat kesetimbangan:
[PCl3] =
����!��
�!� = 0,004 mol/L
[PCl5] =
����!��
�!� = 0,004 mol/L
[Cl2] =
���!��
�!� = 0,02 mol/L
Kc = �
� �
�&� �
�&� ��� � =
�������
������������� = 50
Jadi, harga Kc reaksi PCl
3(g) + Cl
2(g) PCl
5(g)
sebesar 50.
2. Reaksi kesetimbangan disosiasi:
2NH3(g) N
2(g) + 3H
2(g)
a(1 – α) �
�aα
�
�aα
mol NH3 : mol H
2= 4 : 3
a(1 – α) : �
�aα = 4 : 3
(1 – α) : �
�α = 4 : 3
6α = 3 – 3α9α = 3
α = �
�
Jadi, derajat disosiasi NH3 adalah
�
�.
61Kimia Kelas XI
3. Reaksi kesetimbangan disosiasi:
A2B
2(g) 2A(g) + 2B(g)
Mol mula-mula : n – –
Mol terurai :�
� m m m
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Mol setimbang : n – �
�m m m
Konsentrasi pada
saat setimbang : [A2B
2] =
�
�^ �
�
−[A] =
�
�[B] =
�
�
α = ��!_�`�` �
��!�� {�� =
�
��
^
α = �
� ×
�
^ =
�
�^
Jadi, derajat disosiasi gas A2B
2 adalah
�
�^.
4. CO(g) + H2O(g) CO
2(g) + H
2(g)
Mol awal : 1 1
Mol reaksi : 0,8 0,8 0,8 0,8–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Mol setimbang: 0,2 0,2 0,8 0,8
Kesetimbangan tersebut merupakan kese-
timbangan homogen berwujud gas sehingga Kc
berasal dari semua zat yang terlibat dalam reaksi.
Kc = � �
�
��� ��� �
������ �� =
���%|�����%|��
����|������|�� = 16
Jadi, harga tetapan kesetimbangan reaksi tersebut
16.
5. a. Kp
= � �
��}
� }
�& �
�& ��& �
= � �
� �
����� �� �
����% �� �����% �� �
−
− −×
× ×
= 4,56 × 10–3
b. Kp
= Kc(RT)∆n
∆n = Σ mol zat produk – Σ mol zat reaktan
= 2 – (2) = 0
R = 0,082 L atm K–1mol–1
T = 490 + 273
= 763 K
Kp
= Kc(RT)0 → (RT)0 = 1
4,56 × 10–3 = Kc
Jadi, harga Kp = K
c = 4,56 × 10–3.
62 Reaksi Kesetimbangan
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: b
Kesetimbangan akan cepat tercapai apabila dalam
reaksi tersebut digunakan katalis. Katalis memper-
cepat terjadinya kesetimbangan tanpa ikut bereaksi.
2. Jawaban: a
Kesetimbangan 2BaO(s) + O2(g) 2BaO
2(s)
merupakan kesetimbangan heterogen. Tetapan
kesetimbangan reaksi tersebut berasal dari zat
yang berfase gas sehingga Kc =
�
�
�� � .
3. Jawaban: d
Kc
= ~
^
@
�Z��∆ = ~
� �� ��
@
�Z�� − + = ~
�
@
�Z��− = Kp(RT)2
= 2,9 × 10–3 × (0,0821 × (178 + 273))2
= 3,97 = 4
4. Jawaban: a
Volume = 1 L mol AB pada keadaan mula-mula
adalah 1 mol. Jadi, AB yang bereaksi:
��
��� × 1 mol = 0,4 mol
AB A + B
Mol mula-mula : 1 mol
Mol bereaksi : 0,4 mol 0,4 mol 0,4 mol–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––Mol setimbang : 0,6 mol 0,4 mol 0,4 mol
Kc =
������
���� =
���!�� ���!��!
�!� �!�
���!��
�!�
!
= 0,27
5. Jawaban: b
Misalkan La2(C
2O
4)3 yang bereaksi = x
La2(C
2O
4)
3(s) La
2O
3(s) + 3CO(g) + 3CO
2(g)
Mol mula-mula : 0,1 mol
Mol bereaksi : x mol x mol 3x mol 3x mol–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––Mol setimbang : (0,1 – x) x 3x 3x
mol mol mol mol
Tekanan parsial pada saat setimbang hanya di-
tentukan oleh zat berfase gas. Ptotal
= 0,2 atm
ntotal
pada saat setimbang = nCO
+ nCO2
= (3x + 3x) mol
= 6x mol
pCO
= �$
�$ × 0,2 atm = 0,1 atm
pCO2
= �$
�$ × 0,2 atm = 0,1 atm
Kp
= (pCO
)3 × (pCO2
)3
= (0,1 atm)3 × (0,1 atm)3
= 1 × 10–6 atm6
6. Jawaban: d
Kc = 0,5
R = 0,082 L atm mol–1 K–1
T = 27°C = 300 K
CH3OH(g) → CO(g) + 2H
2(g)
∆n = 3 – 1 = 2
Kp
= Kc (RT)∆n
= 0,5 × (0,082 × 300)2
7. Jawaban: e
Reaksi kesetimbangan:
2CO(g) C(s) + CO2(g)
Saat setimbang = a(1 – α) �
�aα
�
�aα
Jumlah mol gas CO sisa:
pV = nRT
2 atm × 5 liter = n × 0,0821 L atm mol–1K–1
n = �!"!�
���%��!"!��� = 0,27 mol
Jumlah mol gas CO sisa = a(1 – α)
0,27 = 0,4(1 – α)
0,27 = 0,4 – 0,4α0,4α = 0,13
α = ����
��� = 0,325
8. Jawaban: b
Reaksi kesetimbangan: 2AB(g) 2A(s) + B2(g)
Pada saat setimbang: a(1 – α) aα �
�aα
Jumlah mol B2 yang terjadi:
PV = nRT
1 × 2 = n × 0,0821 × (120 + 273)
n = �!"!�
���%��!"!�#�
= 0,062 mol
Jumlah mol B2 yang terjadi =
�
�aα
0,062 = �
� × a × 0,8
a = �����
���
= 0,155 mol
9. Jawaban: b
Kp
= Kc(RT)∆n
= Kc(RT)(2 + 1) – 2
= Kc(RT)1
= Kc(RT)
63Kimia Kelas XI
10. Jawaban: d
Jika tekanan diperbesar maka kesetimbangan
bergeser ke arah zat yang jumlah koefisiennya
kecil. Oleh karena itu jika diinginkan produk
bertambah maka jumlah koefisien produk harus
lebih kecil dari jumlah koefisien reaktan. Reaksi
ini terdapat pada reaksi nomor (2) dan (4).
11. Jawaban: c
Reaksi kesetimbangan 2NO(g) + O2(g) N2O4(g)
∆H = –x kkal merupakan reaksi eksoterm. Jika
pada kesetimbangan suhu dinaikkan, kesetimbang-
an akan bergeser ke arah endoterm atau ke arah
reaktan. Kondisi ini mengakibatkan jumlah gas NO
dan gas O2 bertambah, sedangkan jumlah N2O4
semakin berkurang.
12. Jawaban: b
2HBr(g) H2(g) + Br
2(g) ∆H = 72 kJ
Kesetimbangan akan bergeser ke arah kiri jika:
1) konsentrasi HBr dikurangi;
2) suhu diturunkan;
3) konsentrasi H2 atau Br2 ditambah.
13. Jawaban: c
Jika ditambahkan 0,5 mol NH3 (produk), ke-
setimbangan akan bergeser ke kiri (pereaksi).
14. Jawaban: d
Untuk memperoleh zat hasil (XY2) sebanyak-
banyaknya, reaksi harus bergeser ke kanan.
Koefisien reaksi di kiri = 1 + �
� = 1
�
�Koefisien reaksi di kanan = 2
Agar reaksi bergeser ke kanan tekanan harus
diperkecil (rendah). Reaksi ke kanan adalah reaksi
endoterm. Dengan demikian, agar reaksi kesetim-
bangan bergeser ke kanan, suhu sistem dinaikkan
(tinggi).
15. Jawaban: a
Pada sistem kesetimbangan heterogen yang
menyangkut fase gas dan padat, sistem ke-
setimbangan hanya dipengaruhi oleh perubahan
konsentrasi dan tekanan zat yang berwujud gas.
16. Jawaban: a
Kp
= Kc(nRT)∆n
= Kc(RT)2 – (1 + 1)
= Kc(RT)0
= 1,8 × (0,0821 × (212 + 273))0 = 1,8 × 1 = 1,8
17. Jawaban: c
Misal volume larutan mula-mula: V1
Reaksi:
A2(g) + B
2(g) 2AB(g)
Kc
=
�
�
� �
� �
��!��!
�
��!� ��!�
� �
!
�
�=
�
� �
���!���
���!� ����!� �
V2 = 2V
1
Kc
=
�
�
� �
� �
��!��!
��
��!� ��!�
�� ��
!
= �
� �
���!���
���!� ����!� � =
�
�
18. Jawaban: a
Persamaan : N2(g)
+ 3H
2(g) 2NH
3(g)
Mol awal : 1 3
Mol reaksi : 0,5 1,5 1––––––––––––––––––––––––––––––––––––Mol setimbang : 0,5 1,5 1
Ptotal
= 3 atm
mol total = 3
PNH3
= �
� × 3 atm = 1 atm
PN2
= ���
� × 3 atm = 0,5 atm
PH2
= ���
� × 3 atm = 1,5 atm
Kp
= �
� �
���
�� �
�& �
�& ��& � =
�
�
���
���������� =
�
���# = 0,59
Jadi, harga tetapan kesetimbangan parsial (Kp)
reaksi tersebut adalah 0,59.
19. Jawaban: c
Reaksi A + AC2 2AC diperoleh dari
penggabungan kedua reaksi kesetimbangan.
Reaksi pertama tetap, reaksi kedua dikali dua.
1) A + 2BC AC2 + 2B K = 0,5
2) 2B + 2AC2 2BC + 2AC K = 16
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––A + AC2 2AC K = (0,5 × 16)
= 8
20. Jawaban: d
Perubahan tekanan tidak akan memengaruhi perge-
seran kesetimbangan pada reaksi kesetimbangan
yang jumlah koefisien antara produk dan reaktan
sama. Reaksi kesetimbangan tersebut dimiliki oleh
persamaan reaksi d. Jika tekanan diperbesar,
kesetimbangan pada reaksi a dan b akan bergeser
ke kiri, sedangkan pada reaksi c dan e akan
bergeser ke kanan.
21. Jawaban: a
Persamaan reaksi : 2HBr(g) H2(g) + Br
2(g)
Mol awal : 0,1
Mol reaksi : 0,05 0,025 0,025–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––Mol setimbang : 0,05 0,025 0,025
64 Reaksi Kesetimbangan
Harga tetapan kesetimbangan (Kc) untuk
kesetimbangan tersebut:
Kc
= � ��
�� ���` �
���`�
= �
������|��������|��
�����|��
= �
�
���� ��
��� ��
−
−×
×= 2,5 × 10–1
Jadi, harga tetapan kesetimbangan untuk reaksi
tersebut sebesar 2,5 × 10–1.
22. Jawaban: b
Volume = 1 L
CO(g) + H2O(g) CO
2(g) + H
2(g)
Setimbang: R Q P
Kc
= � �
�
��� ��� �
������ ��
1,2 = �&��\�
�����Z�
[CO] = �&��\�
������Z�
23. Jawaban: c
2NO(g) + O2(g) 2NO
2(g) K
1 = 16
NO2(g) NO(g) +
�
�O
2(g) K
2 = ?
Reaksi kedua merupakan kebalikan reaksi ke-1
dan juga �
� × reaksi ke-1 sehingga besarnya K
2 =
�
�
@ dengan
�
�
@ berasal dari kebalikan dan
berasal dari �
� kali (pangkat
�
�)
K2 =
�
�� =
�
� = 0,25
24. Jawaban: b
Reaksi : PCl5(g) PCl
3(g) + Cl
2(g)
Mol awal : 0,1
Mol reaksi : 0,1α 0,1α 0,1α–––––––––––––––––––––––––––––––––––––– +Mol setimbang : (0,1 – 0,1α) 0,1α 0,1α
Kc
= � �
�
�&� ��� �
�&� �
0,05 = ����� �
���� ��� �
α− α
�
���=
� ���
����� �
− ⋅ α− α
α2 + 0,5α – 0,5 = 0
(α + 1)(α – �
�) = 0
α – �
�= 0
α = �
�
α = 0,5 atau α = 50%
Jadi, banyak mol PCl5 yang terurai 50%.
25. Jawaban: c
α = 0,5 → α = �� _�`�` �
�� �
0,5 = �� _�`�` �
� ��
mol terurai = 2 mol
N2O
4(g) 2NO
2(g)
Mol mula-mula : 4 –
Mol terurai : 2 4–––––––––––––––––––––––––––––––––Mol setimbang : 2 4
Σ mol = 2 + 4 = 6 mol
PNO2
= �
� × 3 atm = 2 atm
PN2O
4
= �
� × 3 atm = 1 atm
Kp = �
� �
���
� �
�& �
�& � =
��
� = 4
26. Jawaban: b
Untuk kesetimbangan:
N2O4(g) 2NO2(g)
Mol mula-mula : 1�
�x –
Mol terurai :�
�x x
–––––––––––––––––––––––––––––––––––
Mol setimbang : x x
α = ��!_�`�` �
��!�� {�� =
�
��
�
$
� $ =
�
�
27. Jawaban: d
Reaksi 1): 2X + 2Y 4Z K1 = 0,04
Reaksi 2): 2Z X + Y K2 = . . . ?
Reaksi 2) merupakan kebalikan reaksi 1), koefisien
reaksi 2) adalah �
� koefisien reaksi 1) sehingga
harga K reaksi 2) adalah kebalikan K reaksi 1) di
akar pangkat 2.
K2 = �
�
@
= �
����
= �� = 5
28. Jawaban: e
Reaksi kesetimbangan: H2(g) + I
2(g) 2HI(g)
[H2] =
���
�� mol/liter = 0,04 mol/liter
65Kimia Kelas XI
[I2] =
���
�� mol/liter = 0,06 mol/liter
[HI] = ���
�� mol/liter = 0,05 mol/liter
Kc =
�
� �
��}�
�� ��} � =
�������
������������ =
������
������ = 1,042
Jadi, harga tetapan kesetimbangan (Kc) adalah
1,042.
29. Jawaban: a
Reaksi kesetimbangan disosiasi
2SO3(g) 2SO
2(g) + O
2(g)
a(1 – α) aα �
�aα
Mol SO3 mula-mula (a) = 0,8 mol
Jumlah mol O2 yang terjadi:
�
�aα = 0,3 mol
⇔ �
� × 0,8α = 0,3
⇔ 0,4α = 0,3
⇔ α = ���
���
= 0,75
Jadi, derajat disosiasi SO3 adalah 0,75 atau 75%.
30. Jawaban: d
Kc
= ~
^
@
�Z��∆
= ~
� ��!!��
@
�Z�� −
= ~
�
@
�Z��− = Kp(RT)2
= 2,9 × 10–3 × (0,0821 × (178 + 273))2
= 3,97 ≈ 4
B. Uraian
1. a. Kp = �
� �
���
��� �
�& �
�& � �& �
b. Kp = �
�
�^��
����
�& �
�& �
c. Kp = (PNH3)(PHCl)
d. Kp = � �� � �
�
�� � � �
���
�& ��& �
�& �
2. Reaksi titrasi:
I2(g) + 2Na
2S
2O
3(aq) 2NaI(g) + Na
2S
4O
6(aq)
1 mol I2 ~ 2 mol Na
2S
2O
3
1 mol = �
� × 0,001 = 0,0005
Jadi, dalam kesetimbangan dihasilkan 0,0005 mol I2.
Reaksi:
2HI(g) H2(g) + I
2(g)
Mol mula-mula : 0,02
Mol terurai : 0,001 0,0005 0,0005–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––Mol setimbang : 0,019 0,0005 0,0005
Konsentrasi pada
saat setimbang:����#
�
������
�
������
�
(mol/L)
0,0095 0,00025 0,00025
a. Kc
= � ��
�� ��} �
��}� = �
������������������
�����#�� = 6,9 × 10–4
b. Pada reaksi: 2HI(g) H2(g) + I
2(g)
∆n = 2 – 2 = 0
Kp
= Kc(RT)0 = K
c = 6,9 × 10–4
3. a. [CO2] =
���
�� mol/L = 0,02 mol/L
[CO] = ����
�� mol/L = 0,001 mol/L
Kc =
�
�
����
��� � =
��������
������ = 5 × 10–5
b. ∆n = 2 – 1 = 1
Kp
= Kc(RT)∆n
= 5 × 10–5 × (0,0821 × 546)1
= 2,24 × 10–3
4. 2MgO2(s) 2MgO(s) + O
2(g)
a(1 – α) aα �
�aα
76 cmHg = 1 atm
82 cmHg = %�
�� = 1,08 atm
Jumlah mol O2 yang terjadi:
PV = nRT
1,08 atm × 3 L = n × 0,0821 L atm mol–1 K–1 × (125 + 273) K
3,24 = n × 32,68
n = ����
����% = 0,1 mol
Jumlah mol O2 yang terjadi =
�
�aα = 0,1 mol
�
� × 0,6 × α = 0,1
0,3α = 0,1
α = ���
��� = 0,33
Jadi, derajat disosiasi MgO2 adalah 0,33.
5. Reaksi:
N2(g) + 3H
2(g) 2NH
3(g) ∆H = –22 kkal
merupakan reaksi eksoterm. Perlakuan yang dapat
mengoptimalkan produksi amonia sebagai berikut.
a. Mengatur suhu agar tidak terlalu tinggi, karena
jika suhu tinggi produk akan terurai menjadi
reaktan kembali.
66 Reaksi Kesetimbangan
b. Menaikkan tekanan, karena jumlah koefisien
produk lebih kecil dari koefisien reaktan
sehingga kesetimbangan akan bergeser ke
arah produk.
c. Memisahkan gas amonia yang terbentuk agar
reaksi berjalan ke arah produk.
d. Menambah konsentrasi gas hidrogen dan
nitrogen agar kesetimbangan bergeser ke arah
produk.
e. Menggunakan katalis agar kesetimbangan
cepat tercapai.
6. Mol SO3 =
��
%� = 0,2 mol = a
Volume = 1L
T = (277 + 273)K = 550K
a. Kesetimbangan disosiasi:
2SO3(g) 2SO2(g) + O2(g)
Mol setimbang: a(1 – α) aα �
�aα
Mol SO3 : O2 = 2 : 3
(1 – α) : �
� α= 2 : 3
1 – α : �
�α = 2 : 3
�
�
�− αα
= �
�
3 – 3α = α4α = 3
α = �
�
Jadi, derajat disosiasinya �
�.
b. α = �� � _ _�`�` �
�� � _ �
�
� =
�� � _ _�`�` �
���
Mol zat terurai = 0,15 mol
Kesetimbangan:
2SO3(g) 2SO
2(g) + O
2(g)
Mol mula-mula : 0,2
Mol terurai : 0,15 0,15 0,075––––––––––––––––––––––––––––––––––––––Mol setimbang : 0,05 0,15 0,075
Kc
= �
� ��
�
��� � �� �
��� �
= �
�
������ �������
������
= 0,675
c. Kp
= Kc(RT)∆n
= 0,675(0,082 × 550)1
= 30,4
7. Persamaan reaksi : N2O
4(g)
2NO
2(g)
Mol awal : 5
Mol reaksi : y 2y–––––––––––––––––––––––––––––––––––Mol setimbang : 5 – y 2y
Pada kondisi setimbang mol N2O
4 = mol NO
2, maka:
5 – y = 2y
–2y – y = –5
3y = 5
y = �
�
Dengan demikian, persamaan reaksinya menjadi:
Reaksi : N2O
4(g)
2NO
2(g)
Mol awal : 5
Mol reaksi :�
�
��
�–––––––––––––––––––––––––––––– +
Mol setimbang :��
�
��
�
a. Derajat disosiasi (α) = �� _�`������ ��
�� �� {��
= �
�
� =
�
�� =
�
�
Jadi, α untuk reaksi tersebut sebesar �
�.
b. Konsentrasi setiap zat yang terlibat dalam
reaksi = ��
�����
1) [N2O
4] = � �
� �
�� � �
����� � �
= ��
���
�� =
��
� M
2) [NO2] = �
�
�� ��
����� ��
= ��
���
�� =
��
� M
c. Kc = �
�
� �
��� �
�� � � =
���
�
��
�
=
��
�
d. Kp = Kc(RT)∆n
R = 0,082 L atm/mol K
Kc = ��
�
T = 27°C = 300 K
∆n = 2 – 1 = 1
Kp = ��
�(0,082 × 300)1
= 82
67Kimia Kelas XI
8. A + B C Kc = 4 . . . (1)
2A + D C Kc = 8 . . . (2)
C + D 2B Kc = ? . . . (3)
Reaksi (3) dapat diperoleh dari penjumlahan
kebalikan reaksi (1) dikali dua dan reaksi (2)
sebagai berikut.
(1) ��!�
�� + 2B Kc =
��
�
= �
��
(2) �� + D � Kc = 8
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– +
(3) C + D 2B Kc = 8 ×
�
�� =
�
�
Jadi, Kc untuk reaksi C + D 2B adalah
�
�.
9. Reaksi : N2(g)
+ 3H
2(g) 2NH
3(g)
Mol mula-mula : 4 3
Mol reaksi : 0,5 1,5 1––––––––––––––––––––––––––––––––––––Mol setimbang : 3,5 1,5 1
PNH3
= �
���!!���!!� × 3 atm = 0,5 atm
PN2
= ���
���!!���!!� × 3 atm = 1,75 atm
PH2
= ���
���!!���!!� × 3 atm = 0,75 atm
Kp
= �
� �
���
�� �
�& �
�& ��& � =
�
�
�����
������������ = 0,338
Jadi, harga tetapan kesetimbangan parsial (Kp)
reaksi tersebut sebesar 0,338.
10. Reaksi kesetimbangan:
CO(g) + H2O(g) CO
2(g) + H
2(g)
Mol mula-mula : 2 2 – –
Mol bereaksi : x x x x
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Mol setimbang : 2 – x 2 – x x x
Konsentrasi pada
saat setimbang : � $
�
− � $
�
− $
�
$
�
Kc
= � �
�
��� ��� �
������ ��
⇔ 4 =
$ $
� �
� $ � $
� �
− −
⇔ 4 = �
$
� $
−
⇔ 22 = �
$
� $
−
⇔ 2 = $
� $
−
⇔ 4 – 2x = x
⇔ 3x = 4
⇔ x = �
� mol
Jadi, jumlah mol uap air dalam kesetimbangan
2 – �
� =
�
� mol.
68 Ulangan Akhir Semester
b, c, d, dan e merupakan isomer heptana karena
memiliki rumus molekul sama yaitu C7H16,
sedangkan senyawa a bukan isomer dari
heptana.
CH3 |
H3C – C – CH2 – CH2 – CH2 – CH3 | CH3
2,2-dimetil heksana merupakan isomer dari
oktana.
6. Jawaban: d
Pada keadaan STP, jumlah mol alkena adalah����
���� = 0,1 mol, mol =
�
����
� ⇔ 0,1 = �
���
�
Mr = ���
� = 42
Mr CnH2n = 42 ⇔ (n × 12) + (2n × 1) = 42
14n = 42 ⇔ n = 3
Rumus alkena = C3H6
Jadi, alkena yang dimaksud adalah propena.
7. Jawaban: a
CaC2(s) + 2H2O( ) → Ca(OH)2(aq) + C2H2(g)
Kalsium karbida Etuna (asetilena)
8. Jawaban: e
Komponen bensin adalah isomer-isomer dari
heptana dan oktana. Di antara senyawa di atas
yang bukan merupakan isomer heptana dan
oktana adalah:
CH3 – CH – CH – CH3 | | CH3 CH3
2,3 dimetil butana
2,3-dimetil butana merupakan isomer heksana.
9. Jawaban: d
Bensin yang tersusun oleh hidrokarbon berantai
lurus mempunyai kualitas kurang baik karena
bensin tersebut dapat mengakibatkan penyalakan
tak terkendali (knocking atau ketukan) pada mesin
sehingga mesin bergetar dengan hebat dan
menimbulkan panas yang terlalu tinggi. Akibatnya
mesin menjadi cepat rusak.
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: c
Senyawa tidak jenuh adalah senyawa yang
memiliki ikatan rangkap atau ikatan rangkap tiga,
seperti alkana dan alkuna. Senyawa tidak jenuh
mempunyai rumus:
CnH2n (alkena), contoh C2H4, C3H6, dan C4H8
serta CnH2n – 2 (alkuna), contoh C2H2, C3H4, dan
C3H6)
2. Jawaban: e
Senyawa hidrokarbon alifatik tidak jenuh berupa
rantai karbon terbuka dengan ikatan rangkap
seperti pilihan jawaban e. Pilihan jawaban b
merupakan senyawa hidrokarbon alisiklik yaitu
senyawa hidrokarbon yang rantai C-nya tertutup
(melingkar) dan bersifat alifatik. Pilihan c dan d
merupakan senyawa hidrokarbon alifatik jenuh.
3. Jawaban: c
1) Perubahan warna kertas kobalt(II) dari biru
menjadi merah muda menunjukkan adanya
uap air.
2) Gas yang dapat mengeruhkan air kapur
adalah CO2 (ada unsur C dan O).
3) Terjadi jelaga menunjukkan adanya karbon.
4. Jawaban: b
5CH3 –
4CH2 –
3CH – CH2 – CH3
|
CH3 – 2
C – CH3
|
1
CH3
3-etil-2,2-dimetil pentana
Cabang etil pada C nomor 3 dan dua metil pada
C nomor 2. Secara alfabetis etil ditulis terlebih
dahulu daripada metil. Apabila terdapat 2 cabang
yang sama diberi awalan di- (dimetil) sehingga
namanya 3-etil-2,2-dimetil pentana.
5. Jawaban: a
Isomer adalah senyawa-senyawa yang memiliki
rumus molekul sama (jumlah atom C dan H-nya
sama), tetapi rumus molekul berbeda. Senyawa
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - - -
----
----
----
----
-
----
----
----
- - - - - -
----
---
69Kimia Kelas XI
Dari unsur-unsurnya 1 mol
10. Jawaban: a
Zat aditif yang ditambahkan dalam bensin sebagai
pengganti TEL adalah metil tersier butil eter
(MTBE).
11. Jawaban: e
Entalpi N2 dan O2 > entalpi NO
∆H = (
� · ∆H N2 +
� · ∆H O2) – ∆H NO
= (+) reaksi endoterm
12. Jawaban: d
∆Hreaksi = ∆Hhasil – ∆Hreaktan
= (∆Hf CO2 + 2 · ∆Hf H2O)
– (∆Hf CH4 + 2 · ∆Hf O2)
= (c + 2 · d) – (a + 2 · b)
= [(c + 2d) – (a + 2b)] kJ
13. Jawaban: c
∆Hf° AgNO3 = –x (∆H pembentukan standar AgNO3)
Reaksi pembentukan standar (∆Hf°) adalah
reaksi pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-
unsurnya.
Reaksi pembentukan harus dari unsur-unsurnya.
Ag(s) +
�N2(g) + 1
�O2(g) → AgNO3(s) ∆H = –x kJ
14. Jawaban: b
Entalpi pembentukan adalah perubahan entalpi
pembentukan standar pada pembentukan 1 mol
senyawa dari unsur-unsurnya.
15. Jawaban: d
(1) 2NO(g) + O2(g) → N2O4(g) ∆H = a
(2) NO(g) +
�O(g) → NO2(g) ∆H = b
2NO2(g) → N2O4(g) ∆H = . . . ?
Persamaan (2) dibalik dan dikalikan 2:
2NO(g) + O2(g) → N2O4(g) ∆H = a
2NO2(g) → 2NO(g) + O2(g) ∆H = –2b
––––––––––––––––––––––––––––––––––––– +
2NO2(g) → N2O4(g) ∆H = (a – 2b) kJ
16. Jawaban: d
(1) 2C(s) + 2O2(g) → 2CO2(g) ∆H = –790,4 kJ
(2) 2CO(g) + O2(g) → 2CO2(g) ∆H = –568,6 kJ
Persamaan reaksi (2) dibalik:
2C(s) + 2O2(g) → 2CO2(g) ∆H = –790,4 kJ
2CO2(g) → 2CO(g) + O2(g)∆H = +568,6 kJ
––––––––––––––––––––––––––––––––––––– +
2C(s) + O2(g) → 2CO(g) ∆H = –221,8 kJ
Untuk 1 mol CO ∆H = ���� �
�
−
= –110,9 kJ
17. Jawaban: a
Reaksi pembakaran metana:
CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O( )
∆Hreaksi = ∆Hhasil – ∆Hreaktan
= (∆Hf°CO2 + 2 · ∆Hf° H2O) –
(∆Hf° CH4 + 2 · ∆Hf° O2)
= (–94,1 – 136,6) kkal – (–17,9 – 0) kkal
= –212,8 kkal
18. Jawaban: c
∆Hreaksi = ΣEpemutusan – ΣEpenggabungan
= (EC – C + EC = O + 4EC – H +
�EO = O) –
(EC – C + EC = O + EC – O + 3EC – H + EO – H)
= (349 + 726,6 + 4 × 417 +
� × 506) –
(349 + 726,6 + 357 + 3 × 417 + 465)
= 2996,6 – 3.148,6
= –152 kJ
22 gram C2H3OH = ��
�� = 0,5 mol
Jadi, perubahan entalpi pada oksidasi 22 gram
asetaldehida adalah 0,5 × (–152) = –76 kJ.
19. Jawaban: a
Reaksi pembakaran tidak sempurna C3H8.
C3H8(g) + 3
�O2(g) → 3CO(g) + 4H2O( )
∆Hreaksi = (3 · ∆Hf° CO + 4 · ∆Hf° H2O) – (∆Hf° C3H8
+ 3
� · ∆Hf° O2)
∆Hreaksi = (3 × –26,4 + 4 × –57,8) – (–24,8 + 3
� × 0)
= (–79,2 – 231,2) + 24,8
= –285,6 kkal
50 gram C3H8 = �
�� = 1,14 mol
Jadi, kalor yang dihasilkan pada pembakaran
tidak sempurna 50 gr propana 1,14 × 285,6 =
325,58 kkal.
20. Jawaban: d
∆H = m × c × (T2 – T1)
Dengan demikian, perubahan entalpi yang
ditentukan dengan eksperimen dipengaruhi oleh
berat zat, kalor jenis, dan perubahan suhu
sebelum dan sesudah reaksi. Jadi, perubahan
suhu pada tekanan konstan tidak mempengaruhi
penyimpangan ∆H reaksi.
70 Ulangan Akhir Semester
21. Jawaban: c
Laju reaksi N2 : laju reaksi H2 =
� :
�
�
Laju reaksi N2 =
� · laju reaksi H2
vN =
� vH
22. Jawaban: a
5,4 gram Al = ���
�� = 0,2 mol
Volume larutan = 2 liter
0,2 mol Al = ��
� = 0,1 mol L–1
vAl = �����
�� =
���� �
� �
−⋅ = 0,005 mol L–1 s–1
vHCl : vAl = 6 : 2 ⇔ vHCl = 3 · vAl
= 3 · 0,005 = 0,015 mol L–1 s–1
vAlCl3 : vAl = 2 : 2
vAlCl3 = vAl = 0,005 mol L–1 s–1
23. Jawaban: e
Dimisalkan laju reaksinya: v = k[A]x[B]y
I.
�
�� = � �
� �
���� ���
����� ���⇔ (
�) = (
�)x → x = 1
II.
�
�� = � �
� �
���� ���
����� ����⇔ (
�) = (
�)x(
�)y
⇔ (
�) = (
�)x · (
�)y ⇔ (
�) = (
�)y
⇔ (
�)2 = (
�)y → y = 2
Sehingga persamaan laju reaksinya v = k[A][B]2.
24. Jawaban: b
Rumus laju reaksi yang sesungguhnya dari suatu
reaksi kimia dapat ditentukan melalui percobaan
dan penafsiran data hasil percobaan.
25. Jawaban: e
Penerapan prinsip pengaruh luas permukaan
bidang sentuh untuk mempercepat laju reaksi
hanya berlaku pada zat padat. Kalsium karbida
adalah zat padat yang dapat dihaluskan untuk
mempercepat reaksinya dengan air untuk
membentuk gas asetilen.
26. Jawaban: c
Katalis adalah zat yang berfungsi mempercepat
laju reaksi tanpa mengalami perubahan tetap
dalam reaksi tersebut. Zat yang berfungsi sebagai
katalis akan terbentuk kembali dengan jumlah
yang sama pada akhir reaksi.
27. Jawaban: a
v = k[NO]2[O2]
= 133 × (4 × 10–3)2 × (1,5 × 10–3)
= 3,192 × 10–6 mol L–1 s–1
28. Jawaban: e
Orde reaksi nol terhadap CO berarti bahwa laju
reaksi sebanding dengan besarnya konsentrasi
CO berpangkat nol sehingga berapa pun
besarnya konsentrasi CO tidak akan berpengaruh
terhadap laju reaksi.
29. Jawaban: b
Reaksi penguraian NH3:
2NH3(g) → N2(g) + 3H2(g)
Laju reaksi terbentuknya N2:
���� �
�� =
�� ����� �!�"�
� � = 0,02 mol L–1 s–1.
30. Jawaban: c
Laju reaksi dapat dinyatakan sebagai berkurang-
nya konsentrasi pereaksi (A dan B) per satuan
waktu atau bertambahnya konsentrasi hasil reaksi
(C dan D) per satuan waktu.
31. Jawaban: c
Reaksi ke kanan endoterm (membutuhkan kalor),
sedangkan reaksi ke kiri eksoterm (membebas-
kan kalor) agar kesetimbangan bergeser ke kiri,
suhu ruang harus diturunkan.
32. Jawaban: b
N2 diperoleh melalui proses penyulingan bertingkat
udara cair. Sedangkan H2 diperoleh dengan
mereaksikan gas metana dengan oksigen.
CH4(g) + O2(g) → CO2(g) + 2H2(g)
33. Jawaban: d
Reaksi ke kanan merupakan reaksi eksoterm. Jika
suhu diturunkan maka reaksi bergeser ke kanan
(ke arah reaksi eksoterm) sehingga spesi yang
berubah H2 dan O2 berkurang dan H2O bertambah.
34. Jawaban: b
Kesetimbangan sistem akan bergeser ke kiri jika:
1) tekanan diperkecil karena mol zat di sebelah
kiri lebih besar, n = 3;
2) suhu diturunkan (∆H positif berarti reaksi ke
kanan endoterm dan ke kiri eksoterm);
3) pereaksi dikurangi.
35. Jawaban: c
Agar kesetimbangan bergeser ke arah pem-
bentukan O (ke kanan) maka tekanan harus
diperbesar karena jika tekanan diperbesar,
kesetimbangan bergeser ke arah reaksi yang
jumlah koefisiennya lebih kecil. Jika temperatur
dinaikkan, jumlah O ditambah, volume diperbesar,
dan N dikurangi, maka kesetimbangan akan
bergeser ke kiri.
71Kimia Kelas XI
36. Jawaban: d
Tetapan kesetimbangan Kc sama dengan Kp jika
harga ∆n = 0, seperti pada reaksi 3) dan 5).
37. Jawaban: e
CO(g) + H2O(g) CO2(g) + H2(g)
Mula-mula : a a – –
Terurai :
�a
�a
�a
�a
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Setimbang:�
�a
�
�a
�a
�a
Kc = � �
�
�#$ ��% �
�#$��% $� =
� �� �
� �
� �
� �
×
× =
&
38. Jawaban: a
Pada reaksi kesetimbangan apabila suhu
dinaikkan reaksi bergeser ke arah reaksi endoterm
(ke kanan), sedangkan harga Kc tetap. Harga Kc
tidak dipengaruhi oleh pergeseran kesetimbangan,
tetapi dipengaruhi oleh konsentrasi dan koefisien
zat-zat yang terlibat dalam reaksi.
39. Jawaban: d
Volume = 1.000 mL = 1 L
2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g)
Mula-mula : 0,5 mol 0,3 mol
Bereaksi : 0,4 mol 0,2 mol 0,4 mol––––––––––––––––––––––––––––––––––––Setimbang: 0,1 mol 0,1 mol 0,4 mol
Kc = �
��
� �
�'$ �
�'$ � �$ � =
( )( ) ( )
��� ���
�
����� �� ���
� �
= 80
40. Jawaban: d
Volume larutan = 1 liter
2HBr(g) H2(g) + Br2(g)
Mula-mula : 0,1 mol
Terurai : 0,03 mol 0,015 mol 0,015 mol–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––Setimbang: 0,07 mol 0,015 mol 0,015 mol
Konsentrasi zat-zat yang ada dalam kesetimbang-
an sebagai berikut.
[HBr] = 0,07 mol/1 liter = 0,07 mol/L
[H2] = 0,015 mol/1 liter = 0,015 mol/L
[Br2] = 0,015 mol/1 liter = 0,015 mol/L
Kc = � �
�
�% ���� �
�%��� = �
��������
���� = 4,6 × 10–2
B. Uraian
1. a. 1-butuna
b. 1,3-pentadiuna
c. 2-heptuna
d. 3-3-4-trimetil-1-pentuna
e. 4-metil-1-heksuna
2. CnH2n + 2 + O2 → CO2 + H2O
CO2 = � �
�� ����
� #$ = ��
*� � <@+ × = 1 mol
H2O = � �
�< ����
� % $ = �<
*� <@× + = 2 mol
Perbandingan mol CO2 : mol H2O yang terbentuk
= perbandingan koefisien CO2 : H2O, maka reaksi
menjadi CnH2n + 2 + O2 → 1CO2 + 2H2O. Alkana
tersebut adalah CH4 (metana).
3. Minyak mentah dipanaskan sampai suhu 350°C
lalu dipompa ke dalam menara distilasi. Sebagian
minyak akan menguap dan bergerak melalui
bubble caps, sebagian uap akan mencair dan
mengalir melalui pelat sehingga terpisah dari
fraksi lain. Uap yang tidak mencair akan terus naik
dan akan mencair sebagian (sesuai titik didihnya)
pada pelat-pelat di atasnya.
4. a. Minyak bumi terbentuk dari proses pelapukan
atau pembusukan tumbuhan dan hewan
yang tertimbun atau mengendap selama
berjuta-juta tahun yang lampau. Sisa
tumbuhan dan hewan yang tertimbun
endapan lumpur, pasir, dan zat-zat lainnya
selama jutaan tahun mendapat tekanan dan
panas bumi secara alami. Bersamaan
dengan proses tersebut, bakteri pengurai
merombak senyawa-senyawa kompleks
menjadi senyawa hidrokarbon. Karena
pengaruh suhu dan tekanan tinggi, materi
organik itu berubah menjadi minyak setelah
mengalami proses berjuta-juta tahun.
b. Minyak bumi merupakan sumber daya alam
yang tidak dapat diperbarui. Oleh karena itu,
diperlukan kesadaran dan upaya peng-
hematan dalam penggunaan minyak bumi
dan gas alam. Selain itu, juga diperlukan
upaya pengadaan sumber energi alternatif
pengganti minyak bumi, misalnya batu bara,
energi surya, energi panas bumi, dan biogas.
5. a. Pada reaksi 2 mol HCl dengan 1 mol Ba(OH)2
menghasilkan 1 mol BaCl2 dan 2 mol H2O
melepaskan panas = 208 kJ.
Untuk menghasilkan 1 mol H2O =
�� �
�
= 104 kJ
b. Jika Ba(OH)2 yang bereaksi 1 mol meng-
hasilkan panas = 208 kJ, maka untuk meng-
hasilkan panas sebesar 41,6 kJ diperlukan
Ba(OH)2 sebanyak
= ��<
��mol × M
r Ba(OH)
2
= ��<
��mol × 171 gram/mol = 34,2 gram
72 Ulangan Akhir Semester
6. a. Massa etana dalam LPG
= �
× 2.000 gram = 800 gram
Mol etana (C2H6) = �
= 26,67 mol
Massa butana dalam LPG
= <
× 2.000 gram = 1.200 gram
Mol butana (C4H10) = F�
�� = 20,69 mol
Pembakaran etana (C2H6)
C2H6(g) + �
�O2(g) → 2CO2(g) + 3H2O(g)
∆H = (2 · ∆Hf° CO2 + 3 · ∆Hf° H2O)
– (∆Hf° C2H6 + �
� · ∆Hf° O2)
= (2 × (–395,2) + 3 × (286)) – (–84,8 + 0)
= (–790,4 – 860,7) + 84,8
= –1.566,3 kJ
Pembakaran butana (C4H10)
C4H10(g) + �
�O2(g) → 4CO2(g) + 5H2O(g)
∆H = (4 · ∆Hf° CO2 + 5 · ∆Hf° H2O)
– (∆Hf° C4H10 + �
� · ∆Hf° O2)
= (4 × (–395,2) + 5 × (286)) – (–144,3 + 0)
= (–1.580,8 – 1.430) + 144,3
= –2.866,5 kJ
∆H reaksi pembakaran 1 mol C2H
6 =
–1.566,3 kJ/mol
26,67 mol C2H6 menghasilkan kalor
= 26,67 × 1.566,3 = 41.773,22 kJ
∆H reaksi pembakaran 1 mol C4H10 =
–2.866,5 kJ/mol
20,69 mol C4H10 menghasilkan kalor
= 20,69 × 2.866,5 = 59.307,89 kJ
Jadi, pada pembakaran 2 kg gas LPG
dihasilkan kalor 41.773,22 + 59.307,89
= 101.081,11 kJ
b. 1 kg gas LPG menghasilkan kalor
= F��
� = 50.540,55 kJ
Jadi, tiap rupiah menghasilkan kalor
= �F�����
�F� = 11,23 kJ
7. a. Rumus umum: v = [P2]x[Q2]
y
Orde terhadap P2
�
�
�
� = � �
� � �� �
� � �
� �W � �X �
� �W � �X �
��
��=
� ��
� ��
� *�@ *��@
� *��@ *��@
�= (
�)x → (
�)2
= (
�)x → x = 2
Orde terhadap Q2
�
�
� = � �
�� �
� � �
� �W � �X �
� �W � �X �
�
��=
� �
� ��
� *�@ *��@
� *�@ *��@
<= (
�)y → (
�)2 = (
�)y → y = 2
Jadi, rumus laju reaksnya v = k[P2]2[Q2]
2.
b. Orde reaksi terhadap P2 = 2
Orde reaksi terhadap Q2 = 2
Orde total = 2 + 2 = 4
c. Pilih salah satu data hasil percobaan
(misalnya Percobaan ke-3):
v = k[P2]2[Q2]
2
128 = k(0,2)2(0,2)2
k = �
��
�< −× = 80.000 mol–1 · L · s–1
8. Ada dua jenis katalis.
a. Katalis homogen adalah katalis yang mem-
punyai fase sama dengan fase pereaksi.
Contoh: gas NO dan NO2, larutan kobalt(II)
klorida (CoCl2), atau larutan besi(III) klorida
(F2Cl3).
b. Katalis heterogen adalah katalis yang mem-
punyai fase berbeda dengan fase pereaksi.
Contoh: Fe (besi), batu kawi (MnO2), dan
vanadium pentaoksida (V2O5).
9. a. Menyiapkan gas N2 yang diperoleh melalui
penyulingan bertingkat udara cair. Gas H2
diperoleh dengan mengoksidasi gas metana
dengan oksigen. Amonia dibuat menurut
proses Haber-Bosch dengan reaksi:
N2(g) + 3H2(g) �\" ^ $+→← 2NH3(g) ∆H = –92 kJ
Dalam praktik, pembuatan amonia dilakukan
dengan tekanan kurang lebih 250 atm dan
suhu 400–500°C. Campuran NH3, N2, dan
H2 didinginkan sehingga NH3 terpisah.
b. Kondisi optimum yang diperlukan adalah
suhu rendah, tekanan tinggi, konsentrasi N2
atau H2 dibuat berlebih, dan digunakan
katalis Fe + K2O.
c. Amonia digunakan sebagai bahan baku pupuk,
obat-obatan, bahan peledak, zat warna, garam
nitrat, senyawa nitrogen, dan pelarut.
73Kimia Kelas XI
10. Reaksi kesetimbangan:
H2(g) + Cl2(g) �\" ^ $+→← 2HCl(g)
Pada kesetimbangan I:
[H2] = �� ���
< � = 0,1333 mol/liter
[Cl2] = �� ���
< � = 0,0833 mol/liter
[HCl] = �< ���
< � = 0,1 mol/liter
KI = �
� �
�%#��
�% ��#� � =
�*�@
*����@*����@ =
�
� = 0,9
Ke dalam sistem kesetimbangan I ditambahkan
0,2 mol gas hidrogen, kesetimbangan bergeser
ke kanan.
Misalkan:
H2 yang bereaksi lagi = x mol
Cl2 yang bereaksi lagi = x mol
HCl yang terbentuk = 2x mol
Sehingga susunan kesetimbangan yang baru (II):
H2 yang baru = (0,8 + 0,2) – x = 1 – x mol
Cl2 yang baru = 0,5 – x mol
HCl yang baru = 0,6 + 2x mol
Pada kesetimbangan yang baru (II):
[H2] = � ���
< �
− mol/liter
[Cl2] = �� � ���
< �
− mol/liter
[HCl] = �< �� ���
< �
+ mol/liter
KII = �
� �
�%#��
�% ��#� � =
��< ��
<
� �� �
< <
+
− −
= �
�
��< ���� ��
�� ��� �
+ +− −
Karena suhu tidak berubah, harga K tetap
(KI = KII) ⇔ &
=
�
�
��< ���� ��
�� ��� �
+ +− −
⇔ 3,6 + 24x + 40x2 = 4,5 – 13,5x + 9x2
⇔ 31x2 + 37,5x – 0,9 = 0
Nilai x dapat ditentukan dengan rumus abc:
x1,2 = �_ _ ��`
��
− ± − =
���� ��<��� �<
<�
− ± +
⇔ x1 = 0,023
⇔ x2 = –1,23 (Tidak mungkin, karena lebih kecil dari
1 dan 0,5)
Jadi, susunan kesetimbangan yang baru (III):
H2 = 1 – x = 1 – 0,023 = 0,97 mol
Cl2 = 0,5 – x = 0,5 – 0,023 = 0,47 mol
HCl = 0,6 + 2x = 0,6 + (2 × 0,023) = 0,65 mol
Keterangan:
Untuk pengaruh volume, tekanan, dan suhu
terhadap sistem kesetimbangan kimia dapat
dilakukan perhitungan seperti contoh di atas.
74 Ulangan Akhir Semester
akrilik : bahan yang terbuat dari polimer ester poliakrilat
alifatik : senyawa yang mempunyai susunan atom karbon rantai terbuka, bukan lingkar tertutup
alisiklik : senyawa yang mempunyai atom karbon lingkar tertutup namun mempunyai sifat alifatik
anestesis : hilangnya rasa pada tubuh atau mati rasa
antibodi : zat yang dibentuk dalam darah untuk memusnahkan atau melawan toksin yang dihasilkan
bakteri atau virus
antiklinal : punggung lipatan kulit bumi yang berlapis-lapis
biokimia : senyawa atau proses kimia yang terdapat pada sel makhluk hidup
briket : bata yang terbuat dari arang digunakan untuk pemanggangan
ekstraksi : pemisahan suatu bahan dari campurannya
email : zat yang melapisi dan melindungi bagian dentin mahkota gigi
entalpi : energi kalor yang terkandung dalam suatu zat
fraksi : pecahan atau komponen suatu campuran
haloalkana : suatu senyawa karbon yang mempunyai gugus halogen
humektan : pelembab
jelaga : butiran arang berwarna hitam yang sangat lunak terjadi dari asap kendaraan
kalor : tenaga panas yang dapat diterima dan diteruskan oleh suatu benda ke benda lain
kalorimeter : alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang dibutuhkan atau dikeluarkan
suatu benda dalam proses reaksi
katalis : zat yang dapat mempercepat laju reaksi
korosif : bahan yang menyebabkan pengikisan
lignin : polimer pembentuk kayu
lipid : zat lemak
nomenklatur : tata nama yang digunakan dalam suatu bidang ilmu pengetahuan tertentu
olefin : nama kelompok hidrokarbon alifatik tak jenuh
orde : bilangan pangkat yang menyatakan hubungan konsentrasi reagen dengan laju reaksi
parsial : bagian
partikel : material benda yang sangat kecil
penyulingan : proses mendidihkan zat cair dan mengembunkan uap serta menampung embun di dalam
wadah lain
petroleum : minyak bumi
pirolisis : perubahan secara kimiawi yang terjadi karena panas
polimer : senyawa yang dihasilkan dengan cara polimerisasi suatu molekul yang sangat banyak
dengan satuan struktur berantai panjang
sungkup : barang yang berongga di dalamnya, dipakai untuk menutup dengan jalan ditelungkupkan
surfaktan : zat aktif permukaan yang mempunyai sifat suka air dan suka minyak pada kedua ujungnya,
seperti sabun
ultraviolet : gelombang cahaya yang mempunyai panjang gelombang 10–380 nm
74Kimia Kelas XI
75Kimia Kelas XI
Anwar, Budiman. 2005. 1700 Bank Soal Bimbingan Pemantapan Kimia untuk SMA/MA. Bandung: Yrama
Widya.
______. 2008. Panduan Jitu Meraih Juara Olimpiade Kimia untuk tingkat SMA/MA. Bandung: Yrama
Widya.
Anonim. 1988. Chemistry A New Approach. Third Edition. Hong Kong: Macmillan Publishers.
______. 2000. Chemistry In Context. United Kingdom: Graham Hill and John Holman.
Basset, John. 2006. Seri Kegiatan Sains Lingkungan Kita. Bandung: Pakar Raya.
Brown, T.L., H.Eugene Le May, Ir., Bruce E.Bursten. 2000. Chemistry The Central Science. Eighth
Edition. New Jersey: Prentice Hall International, Inc.
Chan, Kim Fatt, Eric YK Lam, Lam Peng Kwan, dan Loo Poh Lim. 2003. Federal Science Adventure For
Secondary 1. Singapore: Times Media Private Limited.
Chew, Charles dan Cheng, Leong See. 1994. Comprehensive Physics for ’O’ Level. Singapore: Arico
Printers Pte Ltd.
C.P, See. 2004. O-level Classified Science (Chemistry). Singapore. Web Publication Pte Ltd.
Daintith, Colin. 2006. Seri Kegiatan Sains Di Dalam Materi. Bandung: Pakar Raya.
Departemen Pendidikan Nasional. 2013. Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/
Madrasah Aliyah. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Leng, Loh Wai and Tan On Tin. 2006. Exploring Chemistry form ICSS 4. Selangor: Oxford Fajar. Bhd.
Leng, Loh Wai and Anne Looi. 2010. Effective Practice ICSS form 4. Selangor: Oxford Fajar. Bhd.
Magloff, Lisa. 2006. Seri Kegiatan Sains Kimia Sehari-hari. Bandung: Pakar Raya.
Pudjaatmaka, A. Hadyana, dan Meity Taqdir Qodratillah. 2004. Kamus Kimia. Jakarta: Balai Pustaka.
S. Alastair, Philip C., dan Corrinne H. 2006. Pustaka Sains Tersambung-Internet Material. Alih bahasa:
Athanasius A.N. Bandung: Pakar Raya.
Setyawati, A.A. 2007. Kimia Mengkaji Fenomena Alam untuk Kelas XI SMA/MA. Klaten: Cempaka Putih.
Sudiono, S, Sri Juari Santosa, dan Deni Pranowo. 2007. Kimia Kelas XI untuk SMA dan MA. Klaten:
Intan Pariwara.
Tin, Tan On. 2010. Achievel! SPM Chemistry Model Test Papers. Selangor: Oxford Fajar. Bhd.
Too, Tan Yin, Loh Wai Leng, and Tan On Tin. 2010. Success Chemistry SPM. Selangor: Oxford Fajar.
Bhd.
Tim Penyusun. 2013. Detik-Detik UN Kimia untuk SMA/MA Program IPA. Klaten: Intan Pariwara.
Too, Tan Yin, Loh Wai Leng, and Kathirasan Muniandy. 2010. Ace Ahead STPM Text Chemistry
Volume1 second edition. Kuala Lumpur: Oxford Fajar Sdn. Bhd.
Tim Penyusun. 2004. Buku Pegangan Guru Kimia Kelas 2 SMA Semester 1. Klaten: Intan Pariwara.
Yunita. 2007. Panduan Demonstrasi dan Percobaan Permainan Kimia Jilid 2 untuk SD, SMP, SMA, dan
yang Sederajad. Bandung: Pudak Scientific.
75 Daftar Pustaka
245Kimia Kelas XI
SIL
AB
US
Sen
yaw
a H
idro
karb
on
Mat
a P
elaj
aran
:K
imia
Sat
uan
Pen
did
ikan
:S
MA
/MA
Kel
as/S
emes
ter
:X
I/1
Ko
mp
eten
si In
ti:
1.M
engh
ayat
i dan
men
gam
alka
n aj
aran
aga
ma
yang
dia
nutn
ya.
2.M
engh
ayat
i dan
men
gam
alka
n pe
rilak
u ju
jur,
dis
iplin
, tan
ggun
g ja
wab
, ped
uli (
goto
ng r
oyon
g, k
erja
sam
a, to
lera
n, d
amai
),sa
ntun
, res
pons
if da
n pr
oakt
if, d
an m
enun
jukk
an s
ikap
seb
agai
bag
ian
dari
solu
si a
tas
berb
agai
per
mas
alah
an d
alam
ber
inte
raks
ise
cara
efe
ktif
deng
an li
ngku
ngan
sos
ial d
an a
lam
ser
ta d
alam
men
empa
tkan
diri
seb
agai
cer
min
an b
angs
a da
lam
per
gaul
andu
nia.
3.M
emah
ami,
men
erap
kan,
dan
men
gana
lisis
pen
geta
huan
fakt
ual,
kons
eptu
al, p
rose
dura
l, da
n m
etak
ogni
tif b
erda
sark
an ra
sain
gin
tahu
nya
tent
ang
ilmu
peng
etah
uan,
tekn
olog
i, se
ni, b
uday
a, d
an h
uman
iora
den
gan
waw
asan
kem
anus
iaan
, keb
angs
aan,
kene
gara
an, d
an p
erad
aban
terk
ait p
enye
bab
feno
men
a da
n ke
jadi
an, s
erta
men
erap
kan
peng
etah
uan
pros
edur
al p
ada
bida
ngka
jian
yang
spe
sifik
ses
uai d
enga
n ba
kat d
an m
inat
nya
untu
k m
emec
ahka
n m
asal
ah.
4.M
engo
lah,
men
alar
, dan
men
yaji
dala
m ra
nah
konk
ret d
an ra
nah
abst
rak
terk
ait d
enga
n pe
ngem
bang
an d
ari y
ang
dipe
laja
rinya
di s
ekol
ah s
ecar
a m
andi
ri, b
ertin
dak
seca
ra e
fekt
if da
n kr
eatif
, ser
ta m
ampu
men
ggun
akan
met
ode
sesu
ai k
aida
h ke
ilmua
n.
1.1
Men
yada
ri a
dany
a ke
tera
tur-
an
da
ri s
ifa
t h
idro
karb
on
,te
rmo
kim
ia,
laju
re
aks
i,ke
setim
bang
an k
imia
, la
rut-
an d
an k
oloi
d se
baga
i wuj
udke
besa
ran
Tuh
an Y
ME
dan
pe
ng
eta
hu
an
te
nta
ng
ad
a-
nya
ke
tera
tura
n t
ers
eb
ut
seb
ag
ai
ha
sil
pe
mik
ira
nkr
ea
tif
ma
nu
sia
ya
ng
ke
-be
nara
nnya
ber
sifa
t te
ntat
if.
2.1
Men
unju
kkan
per
ilaku
ilm
iah
(me
mili
ki r
asa
in
gin
ta
hu
,di
sipl
in,
juj
ur,
obje
ktif,
ter
-bu
ka,
mam
pu m
embe
daka
nfa
kta
da
n o
pin
i, u
let,
te
liti,
be
rta
ng
gu
ng
ja
wa
b,
kriti
s,kr
eatif
, in
ovat
if,
dem
okra
tis,
kom
unik
atif)
dal
am m
eran
cang
dan
mel
akuk
an p
erco
baan
Sen
yaw
a H
idro
karb
on
• D
efi
nis
i se
nya
wa
hidr
okar
bon
•A
lkan
a, a
lken
a, d
anal
kuna
•R
ea
ksi-
rea
ksi
pa
da
seny
awa
hidr
okar
bon
•K
egun
aan
Sen
yaw
aH
idro
karb
on
•M
enje
lask
an s
ejar
ah p
er-
kem
bang
an s
enya
wa
orga
-ni
k.•
Me
ng
ide
ntif
ika
si a
da
nya
unsu
r ka
rbon
dan
hid
roge
nda
lam
sen
yaw
a or
gani
k.•
Me
nye
bu
tka
n
sum
be
rse
nyaw
a ka
rbon
.•
Me
nje
lask
an
ke
kha
san
atom
kar
bon
dala
m m
em-
be
ntu
k se
nya
wa
hid
ro-
karb
on
.•
Me
ne
ntu
kan
po
sisi
ato
mka
rbo
n.
•M
enje
lask
an p
engg
olon
g-an
sen
yaw
a hi
drok
arbo
n.•
Me
ne
ntu
kan
is
om
er,
gu
gu
s a
lkil,
na
ma
, si
fat-
sifa
t,
pe
mb
ua
tan
, d
an
kegu
naan
alk
ana.
Pen
gam
atan
Sik
ap•
Saa
t pem
bela
jara
nbe
rlan
gsun
g•
Sa
at
me
laku
kan
peng
amat
an•
Saa
t m
enge
rjaka
ntu
gas
Pen
gam
atan
Sik
ap•
Saa
t pem
bela
jara
nbe
rlan
gsun
g•
Sa
at
me
laku
kan
peng
amat
an•
Saa
t m
enge
rjaka
ntu
gas
8 jp
× 4
5m
enit
•M
ensy
ukur
i da
n m
e-ng
agum
i ke
tera
tura
nsi
fat
hid
roka
rbo
n d
ial
am s
ehin
gga
dapa
tdi
guna
kan
untu
k be
r-ba
gai
kepe
rluan
.
•M
empu
nyai
ras
a in
gin
tah
u
da
n
be
rjiw
akr
eatif
tin
ggi
terh
adap
seti
ap
ke
be
rad
aa
na
tau
fe
no
me
na
me
-ng
enai
sen
yaw
a hi
dro-
karb
on d
i lin
gkun
gan
seki
tar.
•B
uku
P
R
Kim
iaS
MA
/MA
Kel
as X
IS
em
est
er
1,
PT
Inta
n P
ariw
ara
•B
uku
PG
Kim
iaS
MA
/MA
Kel
as X
IS
em
est
er
1,
PT
Inta
n P
ariw
ara
•In
tern
et1.
htt
p:/
/go
o.g
l/Q
Tsi
yM2.
htt
p:/
/go
o.g
l/R
hBU
av•
Ala
t d
an
Ba
ha
nu
ntu
k P
rakt
iku
mId
en
tifi
ka
si
Se
nya
wa
Hid
ro-
karb
on
1.N
asi
2.G
ula
pasi
r3.
Ser
buk
CuO
Ko
mp
eten
si D
asar
Ind
ikat
or
Mat
eri
Po
kok
Pem
bel
ajar
anP
enila
ian
Alo
kasi
Wak
tuS
um
ber
Bel
ajar
246 Silabus
Ko
mp
eten
si D
asar
Ind
ikat
or
Mat
eri
Po
kok
Pem
bel
ajar
anP
enila
ian
Alo
kasi
Wak
tuS
um
ber
Bel
ajar
•M
enen
tuka
n na
ma,
isom
er,
sifa
t,
da
n
pe
mb
ua
tan
alke
na.
•M
enen
tuka
n na
ma,
sifa
t,da
n pe
mbu
atan
alk
una.
•M
en
jela
ska
n r
ea
ksi
sub
-st
itusi
, adi
si, e
limin
asi,
dan
oks
ida
si s
en
yaw
a h
idro
-ka
rbo
n.
•M
en
jela
ska
n
keg
un
aa
nse
nya
wa
h
idro
karb
on
da
lam
b
ida
ng
p
an
ga
n,
sand
ang,
pap
an, s
erta
sen
ida
n es
tetik
a.
sert
a b
erd
isku
si y
an
g d
i-w
uju
dka
n
da
lam
si
kap
seha
ri-h
ari.
2.2
Men
unju
kkan
per
ilaku
ker
ja-
sam
a, s
antu
n,
tole
ran,
cin
tada
mai
dan
ped
uli l
ingk
unga
nse
rta
h
em
at
da
lam
m
e-
ma
nfa
atk
an
su
mb
er
da
yaal
am.
2.3
Me
nu
nju
kka
n p
eri
laku
re
s-p
on
sif,
da
n p
roa
ktif
se
rta
bija
ksan
a se
baga
i wuj
ud k
e-m
am
pu
an
m
em
eca
hka
nm
asal
ah d
an m
embu
at k
e-pu
tusa
n.
3.1
Me
ng
an
alis
is s
tru
ktu
r d
an
sifa
t se
nya
wa
hid
roka
rbo
nb
erd
asa
rka
n p
em
ah
am
an
kekh
asan
ato
m k
arbo
n da
npe
nggo
long
an s
enya
wan
ya.
•B
ersi
kap
juju
r, d
isip
lin,
telit
i,
pro
akt
if,
da
np
an
tan
g
me
nye
rah
da
lam
ke
gia
tan
pe
-n
ge
rja
an
so
al
da
npr
aktik
um.
•B
ersi
kap
sant
un s
aat
mel
akuk
an p
rese
ntas
i.•
Be
rsik
ap
to
lera
n t
er-
hada
p pe
ndap
at o
rang
lain
sa
at
me
laku
kan
disk
usi.
•M
en
gg
un
aka
n
se-
nyaw
a ki
mia
dan
ala
t-al
at l
abor
ator
ium
se-
cara
bija
ksan
a se
suai
fung
si d
an k
ebut
uhan
.
•M
en
jela
ska
n d
efin
isi
seny
awa
hidr
okar
bon.
•M
en
gid
en
tifi
kasi
ke
-be
rada
an u
nsur
kar
bon
da
n h
idro
ge
n d
ala
mse
nyaw
a or
gani
k.•
Men
jela
skan
sum
ber,
kekh
asa
n,
po
sisi
,se
rta
pe
ng
go
lon
ga
nse
nyaw
a hi
drok
arbo
n.•
Me
nje
lask
an
iso
me
r,gu
gus
alki
l, ta
ta n
ama,
sifa
t-si
fat,
pem
buat
an,
dan
kegu
naan
alk
ana,
alke
na,
dan
alku
na.
•M
enye
butk
an r
eaks
i-re
aks
i ya
ng
te
rja
di
pada
sen
yaw
a hi
dro-
karb
on
.
Pen
gam
atan
Sik
ap•
Saa
t pem
bela
jara
nbe
rlan
gsun
g•
Sa
at
me
laku
kan
peng
amat
an•
Saa
t m
enge
rjaka
ntu
gas
Pen
gam
atan
Sik
ap•
Saa
t pem
bela
jara
nbe
rlan
gsun
g•
Sa
at
me
laku
kan
peng
amat
an•
Saa
t m
enge
rjaka
ntu
gas
Tes
Ter
tulis
•P
iliha
n G
anda
•U
raia
nT
es U
nju
k K
erja
•U
ji P
eti
k K
erj
aP
rose
du
r•
Ru
bri
k
4.
Air
kapu
r5
.S
tatif
6.
Tab
ung
reak
si +
sum
bat
berlu
bang
7.
Erl
enm
eyer
8.
Pem
baka
rsp
iritu
s9
.S
lang
kec
il10
.S
endo
km
aka
n11
.S
patu
la12
.K
erta
sko
balt(
II)
247Kimia Kelas XI
Ko
mp
eten
si D
asar
Ind
ikat
or
Mat
eri
Po
kok
Pem
bel
ajar
anP
enila
ian
Alo
kasi
Wak
tuS
um
ber
Bel
ajar
3.3
Men
geva
luas
i dam
pak
pem
-b
aka
ran
se
nya
wa
hid
ro-
karb
on t
erha
dap
lingk
unga
nd
an
ke
seh
ata
n s
ert
a c
ara
men
gata
siny
a.
4.1
Men
gola
h da
n m
enga
nalis
isst
rukt
ur d
an s
ifat
seny
awa
hid
roka
rbo
n b
erd
asa
rka
npe
mah
aman
kek
hasa
n at
omka
rbo
n d
an
pe
ng
go
lon
ga
nse
nya
wa
nya
.
4.3
Me
nya
jika
n h
asi
l e
valu
asi
dam
pak
pem
baka
ran
hidr
o-ka
rbon
ter
hada
p lin
gkun
gan
dan
kese
hata
n se
rta
upay
aun
tuk
men
gata
siny
a.
•M
enye
butk
an k
egun
a-a
n s
en
yaw
a h
idro
-ka
rbon
dal
an b
idan
gp
an
ga
n,
san
da
ng
,pa
pan,
sen
i, da
n es
te-
tika.
•M
enje
lask
an d
ampa
kpe
mba
kara
n se
nyaw
ahi
drok
arbo
n te
rhad
aplin
gku
ng
an
da
n k
e-
seh
ata
n s
ert
a c
ara
men
gata
siny
a.
•M
enya
jikan
dat
a ha
sil
perc
obaa
n id
entif
ikas
ise
nyaw
a hi
drok
arbo
n.•
Me
nya
jika
n l
ap
ora
nha
sil p
erco
baan
iden
ti-fik
asi
seny
awa
hidr
o-ka
rbo
n.
•M
enya
jikan
has
il ev
a-lu
asi
da
mp
ak
pe
m-
baka
ran
hidr
okar
bon
terh
ad
ap
lin
gku
ng
an
dan
kese
hata
n se
rta
up
aya
un
tuk
me
ng
-at
asin
ya.
Tes
Ter
tulis
•P
iliha
n G
anda
•U
raia
n
Po
rto
foli
oK
umpu
lan
lapo
ran
Po
rto
foli
oK
umpu
lan
lapo
ran
248 Silabus
SIL
AB
US
Min
yak
Bu
mi
Mat
a P
elaj
aran
:K
imia
Sat
uan
Pen
did
ikan
:S
MA
/MA
Kel
as/S
emes
ter
:X
I/1
Ko
mp
eten
si In
ti:
1.M
engh
ayat
i dan
men
gam
alka
n aj
aran
aga
ma
yang
dia
nutn
ya.
2.M
engh
ayat
i dan
men
gam
alka
n pe
rilak
u ju
jur,
dis
iplin
, tan
ggun
g ja
wab
, ped
uli (
goto
ng r
oyon
g, k
erja
sam
a, to
lera
n, d
amai
),sa
ntun
, res
pons
if da
n pr
oakt
if, d
an m
enun
jukk
an s
ikap
seb
agai
bag
ian
dari
solu
si a
tas
berb
agai
per
mas
alah
an d
alam
ber
inte
raks
ise
cara
efe
ktif
deng
an li
ngku
ngan
sos
ial d
an a
lam
ser
ta d
alam
men
empa
tkan
diri
seb
agai
cer
min
an b
angs
a da
lam
per
gaul
andu
nia.
2.M
emah
ami,
men
erap
kan,
dan
men
gana
lisis
pen
geta
huan
fakt
ual,
kons
eptu
al, p
rose
dura
l, da
n m
etak
ogni
tif b
erda
sark
an ra
sain
gin
tahu
nya
tent
ang
ilmu
peng
etah
uan,
tekn
olog
i, se
ni, b
uday
a, d
an h
uman
iora
den
gan
waw
asan
kem
anus
iaan
, keb
angs
aan,
kene
gara
an, d
an p
erad
aban
terk
ait p
enye
bab
feno
men
a da
n ke
jadi
an, s
erta
men
erap
kan
peng
etah
uan
pros
edur
al p
ada
bida
ngka
jian
yang
spe
sifik
ses
uai d
enga
n ba
kat d
an m
inat
nya
untu
k m
emec
ahka
n m
asal
ah.
3. M
engo
lah,
men
alar
, dan
men
yaji
dala
m ra
nah
konk
ret d
an ra
nah
abst
rak
terk
ait d
enga
n pe
ngem
bang
an d
ari y
ang
dipe
laja
rinya
di s
ekol
ah s
ecar
a m
andi
ri, b
ertin
dak
seca
ra e
fekt
if da
n kr
eatif
, ser
ta m
ampu
men
ggun
akan
met
ode
sesu
ai k
aida
h ke
ilmua
n.
4 jp
× 4
5m
enit
Ko
mp
eten
si D
asar
Ind
ikat
or
Mat
eri
Po
kok
Pem
bel
ajar
anP
enila
ian
Su
mb
er B
elaj
ar
1.2
Men
syuk
uri
keka
yaan
ala
mIn
do
ne
sia
be
rup
a
min
yak
bum
i, ba
tu b
ara
dan
gas
alam
serta
ber
baga
i bah
an ta
mba
ngla
inn
ya s
eb
ag
ai
an
ug
era
hT
uh
an
YM
E d
an
da
pa
t d
i-pe
rgun
akan
unt
uk k
emak
mur
-an
rak
yat
Indo
nesi
a.
2.1
Men
unju
kkan
per
ilaku
ilm
iah
(me
mili
ki r
asa
in
gin
ta
hu
,d
isip
lin,
juju
r, o
bje
ktif,
te
r-bu
ka,
mam
pu m
embe
daka
nfa
kta
da
n o
pin
i, u
let,
te
liti,
be
rta
ng
gu
ng
ja
wa
b,
kriti
s,kr
eatif
, in
ovat
if,
dem
okra
tis,
kom
un
ika
tif)
d
ala
m
me
-ra
nca
ng
d
an
m
ela
kuka
npe
rcob
aan
sert
a be
rdis
kusi
yang
diw
ujud
kan
dala
m s
ikap
seha
ri-h
ari.
Ber
syuk
ur k
epad
a T
uhan
YM
E y
ang
men
ganu
gera
h-ka
n k
eka
yaa
n a
lam
be
-ru
pa m
inya
k bu
mi d
an g
asa
lam
d
en
ga
n
me
ma
n-
faat
kan
sec
ara
bija
k da
nhe
mat
.
•B
erpe
rilak
u te
liti,
obje
k-ti
f, d
an
kri
tis
da
lam
men
gam
ati p
embe
ntuk
-an
min
yak
bum
i.•
Mam
pu m
embe
daka
nfa
kta
da
n o
pin
i sa
at
men
angg
api m
asal
ah.
•B
ersi
kap
disi
plin
dan
be
rta
ng
gu
ng
ja
wa
bd
ala
m m
en
ge
rja
kan
tuga
s.
Min
yak
Bu
mi
•M
inya
k B
um
i d
an
Gas
Ala
m•
Ben
sin
dan
Dam
pak
Pem
baka
ran
Bah
anB
aka
r
•M
en
ga
ma
ti
an
ima
si
di
alam
at w
eb h
ttp:
//go
o.gl
/l3
W5
h m
en
ge
na
i p
em
-be
ntuk
an m
inya
k bu
mi d
ang
as
ala
m d
en
ga
n s
ak-
sam
a.
•M
enca
ri in
form
asi
tent
ang
pro
ses
pe
mb
en
tuka
nm
inya
k b
um
i m
ela
lui
inte
rnet
.•
Me
nca
ri i
nfo
rma
si m
e-
ng
en
ai
da
era
h-d
ae
rah
kila
ng m
inya
k di
Indo
nesi
a.•
Men
cerm
ati
artik
el u
ntuk
men
geta
hui d
ampa
k pe
m-
baka
ran
min
yak
bum
i dan
ga
s a
lam
se
rta
u
pa
yaun
tuk
men
gata
siny
a.•
Mem
buat
bah
an p
rese
n-ta
si t
enta
ng m
inya
k bu
mi
dan
baha
n ba
kar
alte
rnat
if.
Pen
gam
atan
Sik
ap•
Saa
t pem
bela
jara
nbe
rlan
gsun
g•
Sa
at
me
laku
kan
peng
amat
an•
Saa
t m
enge
rjaka
ntu
gas
Pen
gam
atan
Sik
ap•
Saa
t pem
bela
jara
nbe
rlan
gsun
g•
Sa
at
me
laku
kan
peng
amat
an•
Saa
t m
enge
rjaka
ntu
gas
•B
uku
PG
Pem
inat
-an
IPA
Kim
ia S
MA
/M
A k
ela
s X
I, P
TIn
tan
Par
iwar
a•
Buk
u P
R P
emin
at-
an IP
A K
imia
SM
A/
MA
ke
las
XI,
PT
Inta
n P
ariw
ara
•In
tern
et1.
htt
p:/
/go
o.g
l/l3
W5h
2.ht
tp://
goo.
gl/3
.h
rB7
f h
ttp
://
goo.
gl/N
Ga7
Al
Alo
kasi
Wak
tu
249Kimia Kelas XI
Ko
mp
eten
si D
asar
Ind
ikat
or
Mat
eri
Po
kok
Pem
bel
ajar
anA
loka
siW
aktu
Su
mb
er B
elaj
ar
2.2
Men
unju
kkan
per
ilaku
ker
ja-
sam
a, s
antu
n, t
oler
an, c
inta
dam
ai d
an p
edul
i lin
gkun
gan
sert
a
he
ma
t d
ala
m
me
-m
an
faa
tka
n s
um
be
r d
aya
alam
.
2.3
Men
unju
kkan
per
ilaku
res
-p
on
sif,
d
an
pro
akt
if se
rta
bija
ksan
a se
baga
i
wuj
udke
ma
mp
ua
n m
em
eca
hka
nm
asa
lah
d
an
m
em
bu
at
kepu
tusa
n.
3.2
Me
ma
ha
mi
pro
ses
pe
m-
be
ntu
kan
da
n t
ekn
ik p
e-
mis
ahan
fra
ksi-f
raks
i m
inya
kbu
mi
sert
a ke
guna
anny
a.
3.3
Men
geva
luas
i dam
pak
pem
-b
aka
ran
se
nya
wa
h
idro
-ka
rbon
ter
hada
p lin
gkun
gan
da
n k
ese
ha
tan
se
rta
ca
ram
enga
tasi
nya.
4.2
Men
yajik
an h
asil
pem
aham
-a
n t
en
tan
g p
rose
s p
em
-b
en
tuka
n d
an
te
knik
pe
-m
isah
an f
raks
i-fra
ksi
min
yak
bum
i be
sert
a ke
guna
anny
a.
4.3
Me
nya
jika
n h
asi
l e
valu
asi
dam
pak
pem
baka
ran
hidr
o-ka
rbon
ter
hada
p lin
gkun
gan
dan
kese
hata
n se
rta
upay
aun
tuk
men
gata
siny
a.
•M
am
pu
b
eke
rja
sa
ma
dala
m k
elom
pok.
•M
en
un
jukk
an
sik
ap
cin
tada
mai
dan
ped
uli l
ingk
ung-
an
sa
at
me
nd
isku
sika
nda
mpa
k ba
han
baka
r.
Ber
sika
p re
spon
sif d
an p
roak
tifsa
at b
erdi
skus
i.
•M
enje
lask
an p
rose
s pe
m-
bent
ukan
min
yak
bum
i dan
gas
alam
.•
Me
nye
bu
tka
n k
om
po
sisi
min
yak
bum
i.•
Me
nje
lask
an
pe
ng
ola
ha
nm
inya
k bu
mi
•M
enye
butk
an f
raks
i-fra
ksi
ha
sil
pe
ng
ola
ha
n m
inya
kbu
mi
sert
a ke
guna
anny
a.
•M
en
jela
ska
n p
en
ge
rtia
nb
ilan
ga
n o
kta
n s
eb
ag
ai
ukur
an k
ualit
as b
ensi
n.•
Me
nje
lask
an
d
am
pa
kpe
mba
kara
n ba
han
baka
rm
inya
k.•
Men
yebu
tkan
jen
is b
ahan
ba
kar
alt
ern
ati
f se
ba
ga
ip
en
gg
an
ti m
inya
k b
um
ida
n ga
s al
am.
Me
nya
jika
n l
ap
ora
n t
ert
ulis
me
ng
en
ai
da
era
h
kila
ng
min
yak
di
Ind
on
esi
a b
ese
rta
hasi
lnya
.
Men
yajik
an b
ahan
pre
sent
asi
tent
ang
min
yak
bum
i, ga
s al
am,
dan
baha
n ba
kar
alte
rnat
if.
Pen
ilaia
n
Pen
gam
atan
Sik
ap•
Saa
t pe
mbe
laja
ran
ber-
lang
sung
•S
aat
mel
akuk
an p
eng-
amat
an•
Saa
t men
gerja
kan
tuga
s
Pen
gam
atan
Sik
ap•
Saa
t pe
mbe
laja
ran
ber-
lang
sung
•S
aat
mel
akuk
an p
eng-
amat
an•
Saa
t men
gerja
kan
tuga
s
Tes
Ter
tulis
•P
iliha
n G
anda
•U
raia
n
Tes
Ter
tulis
•P
iliha
n G
anda
•U
raia
n
Po
rto
foli
oT
ugas
man
diri
dan
kelo
mpo
k
Po
rto
foli
oT
ugas
man
diri
dan
kelo
mpo
k
250 Silabus
SIL
AB
US
Ter
mo
kim
ia
Mat
a P
elaj
aran
:K
imia
Sat
uan
Pen
did
ikan
:S
MA
/MA
Kel
as/S
emes
ter
:X
I/1
Ko
mp
eten
si In
ti:
1.M
engh
ayat
i dan
men
gam
alka
n aj
aran
aga
ma
yang
dia
nutn
ya.
2.M
engh
ayat
i dan
men
gam
alka
n pe
rilak
u ju
jur,
dis
iplin
, tan
ggun
g ja
wab
, ped
uli (
goto
ng r
oyon
g, k
erja
sam
a, to
lera
n, d
amai
),sa
ntun
, res
pons
if da
n pr
oakt
if, d
an m
enun
jukk
an s
ikap
seb
agai
bag
ian
dari
solu
si a
tas
berb
agai
per
mas
alah
an d
alam
ber
inte
raks
ise
cara
efe
ktif
deng
an li
ngku
ngan
sos
ial d
an a
lam
ser
ta d
alam
men
empa
tkan
diri
seb
agai
cer
min
an b
angs
a da
lam
per
gaul
andu
nia.
3.M
emah
ami,
men
erap
kan,
dan
men
gana
lisis
pen
geta
huan
fakt
ual,
kons
eptu
al, p
rose
dura
l, da
n m
etak
ogni
tif b
erda
sark
an ra
sain
gin
tahu
nya
tent
ang
ilmu
peng
etah
uan,
tekn
olog
i, se
ni, b
uday
a, d
an h
uman
iora
den
gan
waw
asan
kem
anus
iaan
, keb
angs
aan,
kene
gara
an, d
an p
erad
aban
terk
ait p
enye
bab
feno
men
a da
n ke
jadi
an, s
erta
men
erap
kan
peng
etah
uan
pros
edur
al p
ada
bida
ngka
jian
yang
spe
sifik
ses
uai d
enga
n ba
kat d
an m
inat
nya
untu
k m
emec
ahka
n m
asal
ah.
4.M
engo
lah,
men
alar
, dan
men
yaji
dala
m ra
nah
konk
ret d
an ra
nah
abst
rak
terk
ait d
enga
n pe
ngem
bang
an d
ari y
ang
dipe
laja
rinya
di s
ekol
ah s
ecar
a m
andi
ri, b
ertin
dak
seca
ra e
fekt
if da
n kr
eatif
, ser
ta m
ampu
men
ggun
akan
met
ode
sesu
ai k
aida
h ke
ilmua
n.
Ko
mp
eten
si D
asar
Ind
ikat
or
Mat
eri
Po
kok
Pem
bel
ajar
anP
enila
ian
Su
mb
er B
elaj
ar
12 jp
× 4
5m
enit
1.1
Men
yada
ri ad
anya
ket
erat
ur-
an
da
ri s
ifa
t h
idro
karb
on
,te
rmo
kim
ia,
laju
re
aks
i,ke
setim
bang
an k
imia
, la
rut-
an d
an k
oloi
d, s
ebag
ai w
ujud
kebe
sara
n T
uhan
YM
E d
anp
en
ge
tah
ua
n t
en
tan
g a
da
-n
ya k
ete
ratu
ran
te
rse
bu
tse
ba
ga
i h
asi
l p
em
ikir
an
kre
ati
f m
an
usi
a y
an
g k
e-
bena
rann
ya b
ersi
fat
tent
atif.
2.1
Men
unju
kkan
per
ilaku
ilm
iah
(me
mili
ki r
asa
in
gin
ta
hu
,d
isip
lin,
juju
r, o
bje
ktif,
te
r-bu
ka,
mam
pu m
embe
daka
nfa
kta
da
n o
pin
i, u
let,
te
liti,
be
rta
ng
gu
ng
ja
wa
b,
kriti
s,kr
eatif
, in
ovat
if,
dem
okra
tis,
kom
un
ika
tif)
d
ala
m
me
-ra
nca
ng
d
an
m
ela
kuka
n
Men
syuk
uri a
dany
a ci
pta-
an
Tu
ha
n Y
ME
di
ala
mb
eru
pa
en
erg
i ya
ng
di-
ha
silk
an
pri
nsi
p t
erm
o-
kim
ia.
•M
em
iliki
ra
sa i
ng
inta
hu d
an ji
wa
krea
tif•
Be
rpe
rila
ku j
uju
r, d
i-si
plin
, tel
iti d
alam
pra
k-tik
um.
Ter
mo
kim
ia•
Re
aks
i te
rmo
kim
iad
an
p
eru
ba
ha
nen
talp
i•
Mac
am-m
acam
per
-ub
ahan
ent
alpi
•P
enen
tuan
per
ubah
-an
ent
alpi
rea
ksi
•M
enga
mat
i pe
ristiw
a pe
r-u
ba
ha
n e
s m
en
jad
i a
iru
ntu
k m
en
gid
en
tifi
kasi
sist
em d
an l
ingk
unga
n.•
Me
nca
ri i
nfo
rma
si m
e-
ng
en
ai
sist
em
da
n l
ing
-ku
ng
an
me
lalu
i in
tern
et
mau
pun
buku
.•
Me
ran
can
g
pe
rco
ba
an
un
tuk
me
ng
eta
hu
i p
er-
be
da
an
re
aks
i e
kso
term
dan
endo
term
.•
Me
laku
kan
p
erc
ob
aa
nun
tuk
men
entu
kan
reak
siek
sote
rm d
an re
aksi
end
o-te
rm.
•M
elak
ukan
dis
kusi
unt
ukm
embe
daka
n re
aksi
eks
o-te
rm d
an e
ndot
erm
.
Pen
gam
atan
Sik
ap•
Saa
t pem
bela
jara
nbe
rlan
gsun
g•
Sa
at
me
laku
kan
peng
amat
an•
Saa
t m
enge
rjaka
ntu
gas
Pen
gam
atan
Sik
ap•
Saa
t pem
bela
jara
nbe
rlan
gsun
g•
Sa
at
me
laku
kan
peng
amat
an•
Saa
t m
enge
rjaka
ntu
gas
•B
uku
PG
Pem
inat
-an
IPA
Kim
ia S
MA
/M
A k
ela
s X
I, P
TIn
tan
Par
iwar
a•
Buk
u P
R P
emin
at-
an IP
A K
imia
SM
A/
MA
ke
las
XI,
PT
Inta
n P
ariw
ara
•B
uku
refe
rens
i9
9
Pe
rco
ba
an
Seh
ari-
hari
Ser
i 4
terb
itan
Inta
n P
ari-
wa
ra•
Inte
rnet
1.h
ttp
://g
oo
.gl/
uty4
9B2.
htt
p:/
/go
o.g
l/eX
slF
3.h
ttp
://g
oo
.gl/
D0B
JF
Alo
kasi
Wak
tu
251Kimia Kelas XI
Ko
mp
eten
si D
asar
Ind
ikat
or
Mat
eri
Po
kok
Pem
bel
ajar
anP
enila
ian
Alo
kasi
Wak
tuS
um
ber
Bel
ajar
perc
obaa
n se
rta
berd
isku
siya
ng
d
iwu
jud
kan
d
ala
msi
kap
seha
ri-ha
ri.
2.2
Men
unju
kkan
per
ilaku
ker
ja-
sam
a, s
antu
n, t
oler
an, c
inta
dam
ai d
an p
edul
i lin
gkun
gan
sert
a
he
ma
t d
ala
m
me
-m
an
faa
tka
n s
um
be
r d
aya
alam
.
2.3
Men
unju
kkan
per
ilaku
res
-p
on
sif,
d
an
pro
akt
if se
rta
bija
ksan
a se
baga
i wuj
ud k
e-m
am
pu
an
m
em
eca
hka
nm
asa
lah
d
an
m
em
bu
at
kepu
tusa
n.
3.4
Mem
beda
kan
reak
si e
kso-
term
da
n r
ea
ksi
en
do
term
berd
asar
kan
hasi
l pe
rcob
a-a
n
da
n
dia
gra
m
tin
gka
ten
ergi
.
3.5
Men
entu
kan
∆H r
eaks
i be
r-da
sark
an h
ukum
Hes
s, d
ata
peru
baha
n en
talp
i pem
bent
uk-
an s
tand
ar,
dan
data
ene
rgi
ikat
an.
•M
ampu
bek
erja
sam
ada
lam
kel
ompo
k sa
atm
ela
ksa
na
kan
pra
k-tik
um.
Be
rsik
ap
pro
akt
if d
ala
mke
giat
an p
rakt
ikum
sec
ara
berk
elom
pok.
•M
enje
lask
an p
enge
r-tia
n s
iste
m d
an
lin
g-
kung
an.
•M
enje
lask
an p
erbe
da-
an
re
aks
i e
kso
term
de
ng
an
re
aks
i e
nd
o-
term
.•
Me
mb
ua
t a
tau
me
n-
jela
skan
dia
gram
rea
ksi
eks
ote
rm
ma
up
un
reak
si e
ndot
erm
.•
Men
ulis
kan
pers
ama-
an
te
rmo
kim
ia s
ua
ture
aks
i.•
Men
jela
skan
mac
am-
mac
am n
ilai
peru
bah-
an e
ntal
pi.
•M
enje
lask
an p
erbe
da-
an r
eaks
i pe
mbe
ntuk
-an
, pe
ngur
aian
, pe
m-
ba
kara
n,
ne
tra
lisa
si,
pe
ng
ua
pa
n,
pe
leb
ur-
an
, su
blim
asi
, d
an
pela
ruta
n.
•M
enje
lask
an c
ara
untu
km
enen
tuka
n pe
ruba
han
enta
lpi r
eaks
i.
•M
ela
kuka
n
pe
rco
ba
an
sede
rhan
a m
engg
unak
anka
yu,
kore
k, d
an e
s un
tuk
men
geta
hui
adan
ya k
alor
rea
ksi
da
n
pe
rub
ah
an
enta
lpi.
•M
engh
itung
nila
i pe
ruba
h-a
n
en
talp
i re
aks
i e
sm
enca
ir hi
ngga
men
didi
h.•
Me
laku
kan
p
erc
ob
aa
nun
tuk
men
entu
kan
peru
bah-
an e
ntal
pi r
eaks
i de
ngan
kalo
rimet
er s
eder
hana
.•
Mem
buat
lap
oran
ter
tulis
me
ng
en
ai
pe
rba
nd
ing
an
kalo
r an
tara
min
yak
tana
hda
n el
piji
dala
m p
rogr
amko
nver
si e
nerg
i.
Pen
gam
atan
Sik
ap•
Saa
t pem
bela
jara
nbe
rlan
gsun
g•
Sa
at
me
laku
kan
peng
amat
an•
Saa
t m
enge
rjaka
ntu
gas
Pen
gam
atan
Sik
ap•
Saa
t pem
bela
jara
nbe
rlan
gsun
g•
Sa
at
me
laku
kan
peng
amat
an•
Saa
t m
enge
rjaka
ntu
gas
Tes
Ter
tulis
•P
iliha
n G
anda
•U
raia
nT
es U
nju
k K
erja
252 Silabus
Ko
mp
eten
si D
asar
Ind
ikat
or
Mat
eri
Po
kok
Pem
bel
ajar
anP
enila
ian
Alo
kasi
Wak
tuS
um
ber
Bel
ajar
•M
enen
tuka
n ∆H
reak
sim
engg
unak
an k
alor
i-m
eter
.•
Me
ng
hitu
ng
nila
i ∆H
rea
ksi
be
rda
sark
an
data
ent
alpi
sta
ndar
.•
Men
ghitu
ng ∆
H re
aksi
be
rda
sark
an
hu
kum
He
ss
da
n
en
erg
iik
atan
.•
Mem
band
ingk
an p
er-
ubah
an e
ntal
pi p
em-
baka
ran
baha
n ba
kar
seca
ra s
empu
rna
dan
tidak
sem
purn
a.
•M
enya
jikan
ran
cang
-a
n p
erc
ob
aa
n u
ntu
km
enen
tuka
n pe
rbed
a-a
n r
ea
ksi
eks
ote
rmda
n en
dote
rm.
•M
en
yajik
an
la
po
ran
hasi
l per
coba
an r
eaks
ie
kso
term
da
n e
nd
o-
term
.
•M
enya
jikan
ran
cang
-a
n p
erc
ob
aa
n u
ntu
km
en
en
tuka
n
pe
r-ub
ahan
ent
alpi
rea
ksi
de
ng
an
ka
lori
me
ter
sede
rhan
a.•
Me
nya
jika
n l
ap
ora
nh
asi
l p
erc
ob
aa
n p
e-
nent
uan
enta
lpi r
eaks
ide
ngan
kal
orim
eter
.
4.4
Me
ran
can
g,
me
laku
kan
,m
en
yim
pu
lka
n s
ert
a m
e-
nya
jika
n h
asi
l p
erc
ob
aa
nre
aksi
eks
oter
m d
an r
eaks
ien
dote
rm.
4.5
Mer
anca
ng, m
elak
ukan
, dan
me
nyi
mp
ulk
an
se
rta
me
-n
yajik
an
ha
sil
pe
rco
ba
an
pene
ntua
n ∆H
sua
tu r
eaks
i.
•U
ji P
etik
Ker
jaP
rose
du
r•
Ru
bri
k
Po
rto
foli
o•
Tug
as m
andi
ri da
nke
lom
pok
•La
pora
n pr
aktik
um
Po
rto
folio
•T
ugas
man
diri
dan
kelo
mpo
k•
La
po
ran
p
rakt
i-ku
m
253Kimia Kelas XI
SIL
AB
US
Laj
u R
eaks
i
Mat
a P
elaj
aran
:K
imia
Sat
uan
Pen
did
ikan
:S
MA
/MA
Kel
as/S
emes
ter
:X
I/1
Ko
mp
eten
si In
ti:
1.M
engh
ayat
i dan
men
gam
alka
n aj
aran
aga
ma
yang
dia
nutn
ya.
2.M
engh
ayat
i dan
men
gam
alka
n pe
rilak
u ju
jur,
dis
iplin
, tan
ggun
g ja
wab
, ped
uli (
goto
ng r
oyon
g, k
erja
sam
a, to
lera
n, d
amai
),sa
ntun
, res
pons
if da
n pr
oakt
if, d
an m
enun
jukk
an s
ikap
seb
agai
bag
ian
dari
solu
si a
tas
berb
agai
per
mas
alah
an d
alam
ber
inte
raks
ise
cara
efe
ktif
deng
an li
ngku
ngan
sos
ial d
an a
lam
ser
ta d
alam
men
empa
tkan
diri
seb
agai
cer
min
an b
angs
a da
lam
per
gaul
andu
nia.
3.M
emah
ami,
men
erap
kan,
dan
men
gana
lisis
pen
geta
huan
fakt
ual,
kons
eptu
al, p
rose
dura
l, da
n m
etak
ogni
tif b
erda
sark
an ra
sain
gin
tahu
nya
tent
ang
ilmu
peng
etah
uan,
tekn
olog
i, se
ni, b
uday
a, d
an h
uman
iora
den
gan
waw
asan
kem
anus
iaan
, keb
angs
aan,
kene
gara
an, d
an p
erad
aban
terk
ait p
enye
bab
feno
men
a da
n ke
jadi
an, s
erta
men
erap
kan
peng
etah
uan
pros
edur
al p
ada
bida
ngka
jian
yang
spe
sifik
ses
uai d
enga
n ba
kat d
an m
inat
nya
untu
k m
emec
ahka
n m
asal
ah.
4.M
engo
lah,
men
alar
, dan
men
yaji
dala
m ra
nah
konk
ret d
an ra
nah
abst
rak
terk
ait d
enga
n pe
ngem
bang
an d
ari y
ang
dipe
laja
rinya
di s
ekol
ah s
ecar
a m
andi
ri, b
ertin
dak
seca
ra e
fekt
if da
n kr
eatif
, ser
ta m
ampu
men
ggun
akan
met
ode
sesu
ai k
aida
h ke
ilmua
n.
12 jp
× 4
5m
enit
Ko
mp
eten
si D
asar
Ind
ikat
or
Mat
eri
Po
kok
Pem
bel
ajar
anP
enila
ian
Su
mb
er B
elaj
ar
1.1
Me
nya
da
ri
ad
an
ya
kete
-ra
tura
n
da
ri
sifa
t h
idro
-ka
rbo
n,
term
oki
mia
, la
jure
aksi
, kes
etim
bang
an k
imia
,la
ruta
n da
n ko
loid
, se
baga
iw
uju
d
keb
esa
ran
T
uh
an
YM
E
da
n
pe
ng
eta
hu
an
tent
ang
adan
ya k
eter
atur
ante
rse
bu
t se
ba
ga
i h
asi
lp
em
ikir
an
kre
atif
ma
nu
sia
yang
keb
enar
anny
a be
rsifa
tte
ntat
if.
2.1
Men
unju
kkan
per
ilaku
ilm
iah
(me
mili
ki r
asa
in
gin
ta
hu
,di
sipl
in, j
ujur
, obj
ektif
, ter
buka
,m
ampu
mem
beda
kan
fakt
ad
an
op
ini,
ule
t, t
elit
i, b
er-
tan
gg
un
g
jaw
ab
, kr
itis
,kr
eatif
, in
ovat
if,
dem
okra
tis,
kom
un
ika
tif)
d
ala
m
me
-
Me
nsy
uku
ri
an
ug
era
hT
uhan
Yan
g M
ahak
uasa
beru
pa p
enge
tahu
an m
e-n
ge
na
i la
ju r
ea
ksi
da
nm
eman
faat
kann
ya u
ntuk
kese
jaht
eraa
n m
anus
ia.
•B
erpe
rilak
u te
liti,
obje
k-ti
f, d
an
kri
tis
da
lam
mel
akuk
an p
enga
mat
-an
per
istiw
a ki
mia
.
Laj
u R
eaks
i•
Kem
olar
an d
an P
e-ng
ertia
n La
ju R
eaks
i•
Teo
ri T
umbu
kan
dan
Fa
kto
r-F
akt
or
yan
gM
em
en
ga
ruh
i L
aju
Re
aks
i
•M
en
ge
lom
po
kka
n p
eri
s-ti
wa
p
eru
ba
ha
n
kim
iada
lam
keh
idup
an s
ehar
i-h
ari
be
rda
sark
an
ce
pa
tla
mba
tnya
pro
ses
reak
si.
•M
em
bu
at
laru
tan
da
lam
kon
sen
tra
si m
ola
r b
er-
dasa
rkan
rum
us p
erhi
tung
-an
mol
arita
s.•
Me
ne
ntu
kan
la
ju r
ea
ksi
be
be
rap
a
rea
ksi
kim
iabe
rdas
arka
n da
ta.
•M
en
dis
kusi
kan
fa
kto
r-fa
ktor
yan
g m
emen
garu
hila
ju r
eaks
i.•
Men
disk
usik
an h
ubun
gan
teor
i tum
buka
n de
ngan
laju
rea
ksi.
Pen
gam
atan
Sik
ap•
Saa
t pem
bela
jara
nbe
rlan
gsun
g•
Sa
at
me
laku
kan
peng
amat
an•
Saa
t m
enge
rjaka
ntu
gas
Pen
gam
atan
Sik
ap•
Saa
t pem
bela
jara
nbe
rlan
gsun
g•
Sa
at
me
laku
kan
peng
amat
an•
Saa
t m
enge
rjaka
ntu
gas
•B
uku
PG
Pem
inat
-an
IPA
Kim
ia S
MA
/M
A k
ela
s X
I, P
TIn
tan
Par
iwar
a•
Buk
u P
R P
emin
at-
an IP
A K
imia
SM
A/
MA
ke
las
XI,
PT
Inta
n P
ariw
ara
•In
tern
et1.
htt
p:/
/go
o.g
l/bL
AyZ
2.h
ttp
://g
oo
.gl/
V9p
W0
3.h
ttp
://g
oo
.gl/
K9
JRv
Alo
kasi
Wak
tu
254 Silabus
Ko
mp
eten
si D
asar
Ind
ikat
or
Mat
eri
Po
kok
Pem
bel
ajar
anP
enila
ian
Alo
kasi
Wak
tuS
um
ber
Bel
ajar
ran
can
g
da
n
me
laku
kan
perc
obaa
n se
rta
berd
isku
siya
ng d
iwuj
udka
n da
lam
sik
apse
hari
-har
i.
2.2
Men
unju
kkan
per
ilaku
ker
jasa
ma,
san
tun,
to
lera
n, c
inta
dam
ai d
an p
edul
i lin
gkun
gan
sert
a
he
ma
t d
ala
m
me
-m
an
faa
tka
n s
um
be
r d
aya
alam
.
2.3
Me
nu
nju
kka
n p
eri
laku
re
s-p
on
sif,
da
n p
roa
ktif
se
rta
bija
ksa
na
se
ba
ga
i w
uju
dke
ma
mp
ua
n m
em
eca
hka
nm
asal
ah d
an m
embu
at k
e-pu
tusa
n.
3.6
Mem
aham
i te
ori
tum
buka
n(t
abra
kan)
unt
uk m
enje
las-
kan
reak
si k
imia
.
3.7
Me
ng
an
alis
is f
akt
or-
fakt
or
yan
g
me
me
ng
aru
hi
laju
reak
si d
an m
enen
tuka
n or
dere
aks
i b
erd
asa
rka
n d
ata
hasi
l pe
rcob
aan.
•M
em
iliki
ra
sa i
ng
inta
hu
, m
en
era
pka
nsi
kap
te
rbu
ka s
ert
am
ampu
mem
beda
kan
fakt
a de
ngan
opi
ni.
•B
ers
ika
p
terb
uka
,d
em
okr
atis
, d
an
ko
-m
unik
atif
dala
m b
er-
disk
usi.
Men
erap
kan
sika
p pe
duli
ling
kun
ga
n d
an
he
ma
tda
lam
men
ggun
akan
bah
anki
mia
.
Ber
peril
aku
proa
ktif
dala
mm
elak
sana
kan
prak
tikum
.
•M
engh
itung
kon
sen-
tras
i m
olar
lar
utan
.•
Men
jela
skan
pen
ger-
tian
laju
rea
ksi.
•M
en
jela
ska
n t
erj
ad
i-ny
a re
aksi
kim
ia m
e-nu
rut
teor
i tu
mbu
kan.
•M
enen
tuka
n la
ju re
aksi
kim
ia.
•M
enul
iska
n pe
rsam
a-an
laju
reak
si d
an m
e-ne
ntuk
an o
rde
reak
si.
•M
enye
butk
an f
akto
r-fa
kto
r ya
ng
me
me
-ng
aruh
i la
ju r
eaks
i.•
Me
nje
lask
an
pe
ng
a-
ruh
kons
entr
asi,
luas
pe
rmu
kaa
n,
suh
u,
dan
kata
lis t
erha
dap
laju
rea
ksi.
•M
ela
kuka
n
pe
rco
ba
an
untu
k m
enga
mat
i pen
garu
hko
nsen
tras
i te
rhad
ap l
aju
rea
ksi.
•M
ela
kuka
n
pe
rco
ba
an
untu
k m
enga
mat
i pen
garu
hlu
as p
erm
ukaa
n te
rhad
apla
ju r
eaks
i.•
Me
laku
kan
p
erc
ob
aa
nun
tuk
men
gam
ati p
enga
ruh
suhu
ter
hada
p la
ju r
eaks
i.•
Me
laku
kan
p
erc
ob
aa
nun
tuk
men
gam
ati p
enga
ruh
kata
lis te
rhad
ap la
ju r
eaks
i.
Pen
gam
atan
Sik
ap•
Saa
t pem
bela
jara
nbe
rlan
gsun
g•
Sa
at
me
laku
kan
peng
amat
an•
Saa
t m
enge
rjaka
ntu
gas
Pen
gam
atan
Sik
ap•
Saa
t pem
bela
jara
nbe
rlan
gsun
g•
Sa
at
me
laku
kan
peng
amat
an•
Saa
t m
enge
rjaka
ntu
gas
Tes
Ter
tulis
•P
iliha
n G
anda
•U
raia
n
Tes
Ter
tulis
•P
iliha
n G
anda
•U
raia
nT
es U
nju
k K
erja
•U
ji P
eti
k K
erj
aP
rose
du
r•
Ru
bri
k
255Kimia Kelas XI
Ko
mp
eten
si D
asar
Ind
ikat
or
Mat
eri
Po
kok
Pem
bel
ajar
anP
enila
ian
Alo
kasi
Wak
tuS
um
ber
Bel
ajar
•M
enje
lask
an p
eran
anka
talis
dal
am i
ndus
tri
kim
ia.
•M
enaf
sirk
an d
an m
em-
buat
gra
fik p
enga
ruh
fakt
or
terh
ad
ap
la
jure
aks
i.
Me
nya
jika
n l
ap
ora
n t
er-
tulis
ha
sil
dis
kusi
me
-ng
enai
hub
unga
n tu
mbu
k-an
den
gan
laju
rea
ksi.
Men
yajik
an l
apor
an p
er-
coba
an p
enga
ruh
kons
en-
tra
si,
lua
s p
erm
uka
an
,su
hu, d
an k
atal
is te
rhad
apla
ju r
eaks
i.
Po
rto
foli
o•
Tug
as m
andi
ri da
nke
lom
pok
Po
rto
foli
o•
Tug
as m
andi
ri da
nke
lom
pok
•La
pora
n pr
aktik
um
4.6
Men
yajik
an h
asil
pem
aham
-an
ter
hada
p te
ori
tum
buka
n(t
abra
kan)
unt
uk m
enje
las-
kan
reak
si k
imia
.
4.7
Mer
anca
ng,
mel
akuk
an,
dan
men
yim
pulk
an s
erta
men
yaji-
kan
hasi
l pe
rcob
aan
fakt
or-
fakt
or
yan
g m
em
en
ga
ruh
ila
ju r
eaks
i da
n or
de r
eaks
i.
256 Silabus
SIL
AB
US
Rea
ksi
Kes
etim
ban
gan
Mat
a P
elaj
aran
:K
imia
Sat
uan
Pen
did
ikan
:S
MA
/MA
Kel
as/S
emes
ter
:X
I/1
Ko
mp
eten
si In
ti:
1.M
engh
ayat
i dan
men
gam
alka
n aj
aran
aga
ma
yang
dia
nutn
ya.
2.M
engh
ayat
i dan
men
gam
alka
n pe
rilak
u ju
jur,
dis
iplin
, tan
ggun
gjaw
ab, p
edul
i (go
tong
roy
ong,
ker
ja s
ama,
tole
ran,
dam
ai),
sant
un, r
espo
nsif
dan
proa
ktif,
dan
men
unju
kkan
sik
ap s
ebag
ai b
agia
n da
ri so
lusi
ata
s be
rbag
ai p
erm
asal
ahan
dal
am b
erin
tera
ksi
seca
ra e
fekt
if de
ngan
ling
kung
an s
osia
l dan
ala
m s
erta
dal
am m
enem
patk
an d
iri s
ebag
ai c
erm
inan
ban
gsa
dala
m p
erga
ulan
duni
a.3.
Mem
aham
i, m
ener
apka
n, d
an m
enga
nalis
is p
enge
tahu
an fa
ktua
l, ko
nsep
tual
, pro
sedu
ral,
dan
met
akog
nitif
ber
dasa
rkan
rasa
ingi
n ta
huny
a te
ntan
g ilm
u pe
nget
ahua
n, te
knol
ogi,
seni
, bud
aya,
dan
hum
anio
ra d
enga
n w
awas
an k
eman
usia
an, k
eban
gsaa
n,ke
nega
raan
, dan
per
adab
an te
rkai
t pen
yeba
b fe
nom
ena
dan
keja
dian
, ser
ta m
ener
apka
n pe
nget
ahua
n pr
osed
ural
pad
a bi
dang
kajia
n ya
ng s
pesi
fik s
esua
i den
gan
baka
t dan
min
atny
a un
tuk
mem
ecah
kan
mas
alah
.4.
Men
gola
h, m
enal
ar, d
an m
enya
ji da
lam
rana
h ko
nkre
t dan
rana
h ab
stra
k te
rkai
t den
gan
peng
emba
ngan
dar
i yan
g di
pela
jarin
yadi
sek
olah
sec
ara
man
diri,
ber
tinda
k se
cara
efe
ktif
dan
krea
tif, s
erta
mam
pu m
engg
unak
an m
etod
e se
suai
kai
dah
keilm
uan.
1.1
Me
nya
da
ri a
da
nya
ke
ter-
atu
ran
sif
at
hid
roka
rbo
n,
term
okim
ia,
laju
rea
ksi,
dar
ike
setim
bang
an l
arut
an d
anko
loid
kim
ia s
ebag
ai w
ujud
kebe
sara
n T
uhan
YM
E d
anp
en
ge
tah
ua
n t
en
tan
g a
da
-n
ya k
ete
ratu
ran
te
rse
bu
tse
ba
ga
i h
asi
l p
em
ikir
an
kre
ati
f m
an
usi
a y
an
g k
e-
bena
rann
ya b
ersi
fat
tent
atif.
2.1
Men
unju
kkan
per
ilaku
ilm
iah
(me
mili
ki
rasa
in
gin
ta
hu
,di
sipl
in,
juju
r, ob
jekt
if, te
rbuk
a,m
ampu
mem
beda
kan
fakt
ada
n op
ini, u
let,
teliti
, ber
tang
gung
jaw
ab,
kriti
s, k
reat
if, i
nova
tif,
dem
okra
tis, k
omun
ikat
if) d
alam
mer
anca
ng d
an m
elak
ukan
perc
obaa
n se
rta
berd
isku
siya
ng d
iwuj
udka
n da
lam
sik
apse
hari-
hari.
Kes
etim
ban
gan
Kim
ia•
Ke
seti
mb
an
ga
n d
i-na
mis
•P
erg
ese
ran
a
rah
kese
timba
ngan
•Te
tapa
n ke
setim
bang
-an
(K
c da
n K
p)
•M
ela
kuka
n
da
n
me
ng
-am
ati d
emon
stra
si t
enta
ngke
setim
bang
an k
imia
mis
al-
nya
reak
si t
imba
l(II)
sul
fat
deng
an k
aliu
m io
dida
.•
Men
disk
usik
an r
eaks
i ke
-se
timba
ngan
yan
g te
rjadi
dala
m d
emon
stra
si.
•M
ela
kuka
n s
imu
lasi
pe
r-g
ese
ran
ke
setim
ba
ng
an
deng
an t
imba
ngan
peg
asda
n ta
nah.
•M
era
nca
ng
su
atu
p
er-
coba
an u
ntuk
men
geta
hui
pe
ng
aru
h
kon
sen
tra
si,
suhu
, dan
kat
alis
terh
adap
pe
rge
sera
n a
rah
ke
se-
timba
ngan
.
Pen
gam
atan
Sik
ap•
Saa
t pem
bela
jara
nbe
rlan
gsun
g•
Sa
at
me
laku
kan
peng
amat
an•
Saa
t m
enge
rjaka
ntu
gas
Pen
gam
atan
Sik
ap•
Saa
t pem
bela
jara
nbe
rlan
gsun
g•
Sa
at
me
laku
kan
peng
amat
an•
Saa
t m
enge
rjaka
ntu
gas
16 jp
Me
nsy
uku
ri d
an
me
ng
a-
gu
mi
kete
ratu
ran
d
an
kese
imba
ngan
ala
m.
•M
em
pu
nya
i m
otiv
asi
inte
rnal
dan
ras
a in
gin
tahu
yan
g tin
ggi d
alam
men
gkaj
i rea
ksi k
ese-
timba
ngan
.•
Ber
sika
p ju
jur,
dis
iplin
,te
liti,
d
an
p
roa
ktif
dala
m m
eran
cang
dan
mel
akuk
an p
rakt
ikum
.
•B
uku
PG
Pem
inat
-an
IPA
Kim
ia S
MA
/M
A K
elas
XI,
PT
Inta
n P
ariw
ara
•B
uku
PR
Pem
inat
-an
IPA
Kim
ia S
MA
/M
A K
elas
XI,
PT
Inta
n P
ariw
ara
•In
tern
et1.
htt
p:/
/go
o.g
l/8Z
Cbw
2.h
ttp
://g
oo
.gl/
dF
ykZ
Ko
mp
eten
si D
asar
Ind
ikat
or
Mat
eri
Po
kok
Pem
bel
ajar
anP
enila
ian
Su
mb
er B
elaj
arA
loka
siW
aktu
257Kimia Kelas XI
Ko
mp
eten
si D
asar
Ind
ikat
or
Mat
eri
Po
kok
Pem
bel
ajar
anP
enila
ian
Alo
kasi
Wak
tuS
um
ber
Bel
ajar
•B
ersi
kap
sant
un d
an m
eng-
harg
ai p
erbe
daan
pen
dapa
tan
tart
eman
.•
Men
unju
kkan
per
ilaku
ker
jasa
ma,
san
tun,
tol
eran
, ci
nta
dam
ai,
dan
pedu
li se
sam
ada
lam
mel
aksa
naka
n pr
ak-
tikum
di
labo
rato
rium
.
•B
ers
ika
p
resp
on
sif
da
npr
oakt
if da
lam
men
gerja
kan
tuga
s da
n di
skus
i.•
Me
ng
gu
na
kan
se
nya
wa
kim
ia d
an
ala
t-a
lat
lab
ora
-to
riu
m
seca
ra
bija
ksa
na
sesu
ai fu
ngsi
dan
keb
utuh
an.
•M
enje
lask
an c
iri-
ciri
rea
ksi
kese
timba
ngan
.•
Men
jela
skan
kes
etim
bang
and
ina
mis
, ke
seti
mb
an
ga
nho
mog
en d
an h
eter
ogen
.•
Me
nje
lask
an
fa
kto
r-fa
kto
rya
ng
m
em
en
ga
ruh
i p
er-
ge
sera
n
kese
tim
ba
ng
an
kim
ia.
•M
enye
butk
an b
erba
gai r
eaks
ike
seti
mb
an
ga
n d
ala
m i
n-
dust
ri,
tubu
h m
anus
ia,
dan
kehi
dupa
n se
hari-
hari.
•M
en
jela
ska
n k
on
dis
i o
pti
-m
um
un
tuk
me
mp
rod
uks
iba
han-
baha
n ki
mia
di i
ndus
tri
yang
did
asar
kan
pada
reak
sike
setim
bang
an.
•M
en
jela
ska
n t
eta
pa
n k
e-
setim
bang
an.
2.2
Men
unju
kkan
per
ilaku
ker
jasa
ma,
san
tun,
tol
eran
, cin
tada
mai
dan
ped
uli l
ingk
unga
nse
rta
h
em
at
da
lam
m
e-
ma
nfa
atk
an
su
mb
er
da
yaal
am.
2.3
Men
unju
kkan
per
ilaku
res
-p
on
sif,
da
n p
roa
ktif
se
rta
bija
ksa
na
se
ba
ga
i w
uju
dke
ma
mp
ua
n m
em
eca
hka
nm
asal
ah d
an m
embu
at k
e-pu
tusa
n.
3.8
Me
ng
an
alis
is f
akt
or-
fakt
or
yan
g
me
me
ng
aru
hi
pe
r-ge
sera
n ar
ah k
eset
imba
ng-
an y
ang
dite
rapk
an d
alam
indu
stri.
3.9
Me
ne
ntu
kan
h
ub
un
ga
nku
an
tita
tif a
nta
ra p
ere
aks
id
en
ga
n h
asi
l re
aks
i d
ari
suat
u re
aksi
kes
etim
bang
-an
.
•M
em
pre
sen
tasi
kan
ha
sil
ran
can
ga
n
pe
rco
ba
an
pe
rge
sera
n a
rah
ke
se-
timba
ngan
.•
Me
laku
kan
eks
pe
rim
en
untu
k m
enge
tahu
i pen
garu
hko
nse
ntr
asi
, su
hu
, d
an
kata
lis
terh
ad
ap
p
er-
ge
sera
n
ara
h
kese
-tim
bang
an.
•M
en
ga
ma
ti
vid
eo
m
e-
ngen
ai p
erge
sera
n ke
se-
timba
ngan
di
alam
at w
ebht
tp:/
/goo
.gl/8
ZC
bw d
an
htt
p:/
/go
o.g
l/d
Fyk
Z d
an
me
mb
an
din
gk
an
ny
ad
en
ga
n h
asi
l p
rakt
iku
m-
nya
.•
Men
gum
pulk
an i
nfor
mas
im
enge
nai p
abrik
pup
uk d
iIn
do
ne
sia
da
ri i
nte
rne
t,m
ajal
ah,
atau
kor
an d
anm
empr
esen
tasi
kan.
•M
en
ga
plik
asi
kan
fa
kto
r-fa
kto
r ya
ng
m
em
pe
-ng
aruh
i pe
rges
eran
ara
hke
seti
mb
an
ga
n
un
tuk
men
dapa
tkan
has
il ya
ngop
timal
.•
Me
ne
ntu
kan
ko
mp
osi
siza
t d
ala
m k
ea
da
an
se
-tim
bang
, de
raja
t di
sosi
asi
(α),
tet
apan
kes
etim
bang
-an
(Kc d
an K
p) d
an h
ubun
g-an
Kc
dan
Kp.
Pen
gam
atan
Sik
ap•
Saa
t pe
mbe
laja
ran
berl
angs
ung
•S
aa
t m
ela
kuka
npe
ngam
atan
•S
aat
men
gerja
kan
tuga
s
Pen
gam
atan
Sik
ap•
Saa
t pe
mbe
laja
ran
berl
angs
ung
•S
aa
t m
ela
kuka
npe
ngam
atan
•S
aat
men
gerja
kan
tuga
s
Tes
Ter
tulis
•P
iliha
n G
anda
•U
raia
nT
es U
nju
k K
erja
•U
ji P
eti
k K
erj
aP
rose
du
r•
Ru
bri
k
Tes
Ter
tulis
•P
iliha
n G
anda
•U
raia
nT
es U
nju
k K
erja
•U
ji P
eti
k K
erj
aP
rose
du
r•
Ru
bri
k
258 Silabus
Ko
mp
eten
si D
asar
Ind
ikat
or
Mat
eri
Po
kok
Pem
bel
ajar
anP
enila
ian
Alo
kasi
Wak
tuS
um
ber
Bel
ajar
•M
eram
alka
n ar
ah p
er-
gese
ran
kese
timba
ng-
an b
erda
sark
an h
asil
perc
obaa
n.•
Men
gana
lisis
pen
garu
hp
eru
ba
ha
n k
on
sen
-tr
asi
, te
kan
an
, vo
lu-
me,
suh
u, d
an k
atal
iste
rhad
ap p
erge
sera
nke
seti
mb
an
ga
n b
er-
da
sark
an
ha
sil
pe
r-co
baan
.•
Me
nya
jika
n l
ap
ora
nha
sil p
erco
baan
pen
g-a
ma
tan
fa
kto
r-fa
kto
rya
ng
m
em
en
ga
ruh
ia
rah
ke
setim
ba
ng
an
perg
eser
an.
•M
en
en
tuka
n k
om
po
-si
si
zat
da
lam
ke
-ad
aan
setim
bang
dan
dera
jat
diso
sias
i.•
Men
ghitu
ng h
arga
Kc,
Kp,
hub
unga
n K
c da
nde
ngan
Kp.
4.8
Mer
anca
ng, m
elak
ukan
, dan
me
nyi
mp
ulk
an
se
rta
me
-n
yajik
an
ha
sil
pe
rco
ba
an
fakt
or-
fakt
or
yan
g m
em
e-
ng
aru
hi
pe
rge
sera
n a
rah
kese
timba
ngan
.
4.9
Mem
ecah
kan
mas
alah
ter
-ka
it h
ub
un
ga
n k
ua
nti
tati
fan
tara
per
eaks
i den
gan
hasi
lre
aks
i d
ari
su
atu
re
aks
ike
setim
bang
an.
Po
rto
foli
o•
Lapo
ran
peng
amat
-an
•La
pora
n pr
aktik
um•
Tug
as M
andi
ri da
nke
lom
pok
Tes
Ter
tulis
•P
iliha
n G
anda
•U
raia
nT
es U
nju
k K
erja
•U
ji P
eti
k K
erj
aP
rose
du
r•
Ru
bri
k
259Kimia Kelas XI
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mata Pelajaran : KimiaSatuan Pendidikan : SMA/MAKelas/Semester : XI/1Materi Pokok : Minyak BumiAlokasi Waktu : 4 × 45 menit (2 kali pertemuan)
A. Kompetensi Dasar dan Indikator1.2 Mensyukuri kekayaan alam Indonesia berupa minyak bumi, batu bara dan gas alam serta berbagai
bahan tambang lainnya sebagai anugerah Tuhan YME dan dapat dipergunakan untuk kemakmuranrakyat Indonesia.Indikator:Bersyukur kepada Tuhan YME yang menganugerahkan kekayaan alam berupa minyak bumi dan gasalam dengan memanfaatkan secara bijak dan hemat.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membeda-kan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif)dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.Indikator:• Berperilaku teliti, objektif, dan kritis dalam mengamati proses pembentukan minyak bumi.• Mampu membedakan fakta dan opini saat menanggapi masalah.• Bersikap disiplin dan bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas.
2.2 Menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, cinta damai, dan peduli lingkungan serta hematdalam memanfaatkan sumber daya alam.Indikator:• Mampu bekerja sama dalam kelompok.• Menunjukkan sikap cinta damai dan peduli lingkungan saat mendiskusikan dampak bahan bakar.
2.3 Menunjukkan perilaku responsif, dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkanmasalah dan membuat keputusan.Indikator:Bersikap responsif dan proaktif saat berdiskusi.
3.2 Memahami proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya.Indikator:• Menjelaskan proses pembentukan minyak bumi dan gas alam.• Menyebutkan komposisi minyak bumi.• Menjelaskan pengolahan minyak bumi.• Menyebutkan fraksi-fraksi hasil pengolahan minyak bumi serta kegunaannya.
3.3 Mengevaluasi dampak pembakaran senyawa hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan sertacara mengatasinya.Indikator:• Menjelaskan pengertian bilangan oktan sebagai ukuran kualitas bensin.• Menjelaskan dampak pembakaran bahan bakar minyak.• Menyebutkan jenis bahan bakar alternatif sebagai pengganti minyak bumi dan gas alam.
4.2 Menyajikan hasil pemahaman tentang proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyakbumi beserta kegunaannya.Indikator:Menyajikan bahan presentasi tentang pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi.
4.3 Menyajikan laporan tertulis mengenai daerah kilang minyak di Indonesia beserta hasilnya.Indikator:Menyajikan bahan presentasi tentang minyak bumi, gas alam, dan bahan bakar alternatif.
B. Tujuan Pembelajaran1. Siswa mampu menjelaskan proses pembentukan minyak bumi dan gas alam.2. Siswa mampu menyebutkan komposisi minyak bumi.3. Siswa mampu menjelaskan proses pengolahan minyak bumi.4. Siswa mampu menyebutkan fraksi-fraksi hasil pengolahan minyak bumi serta kegunaannya.
260 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
5. Siswa mampu menjelaskan pengertian bilangan oktan sebagai ukuran kualitas bensin.6. Siswa mampu menjelaskan dampak pembakaran bahan bakar minyak.7. Siswa mampu menyebutkan jenis bahan bakar alternatif sebagai pengganti minyak bumi dan gas alam.
C. Materi Pembelajaran• Minyak bumi dan gas alam• Bensin dan dampak pembakaran bahan bakar
D. Metode PembelajaranPendekatan : Pendekatan ilmiah (Scientific Approach)Mode : Siklus Belajar (Learning Cycle)Metode : Discovery dan Diskusi
E. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran1. Media
Power point2. Alat dan Bahan
a. Komputer atau Laptopb. LCD
3. Sumber Belajara. Buku PR Peminatan IPA Kimia SMA/MA Kelas XI Semester I, PT Intan Pariwara.b. Buku PG Peminatan IPA Kimia SMA/MA Kelas XI Semester I, PT Intan Pariwara.c. Internet: http://goo.gl/l3W5h, http://goo.gl/hrB7f dan http://goo.gl/NGa7Al.
F. Kegiatan PembelajaranPertemuan I ( 2× 45 menit)
1. Pendahuluan (10 menit)a. Pemusatan perhatian: diskusi mengenai elpiji yang merupakan salah satu jenis bahan bakar yang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari.b. Apersepsi:
1) Bagaimana cara memperoleh elpiji?2) Senyawa-senyawa apa saja yang terdapat dalam elpiji?
c. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yaitu memberikan pemahaman kepada siswa mengenaiproses pembentukan, komposisi, pengolahan, dan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya.
2. Kegiatan Inti (75 menit)a. Guru menjelaskan bahwa minyak bumi dan gas alam merupakan kekayaan alam di Indonesia yang
tidak dapat diperbarui.b. Guru kemudian membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk mengerjakan Tantangan Berpikir.c. Siswa melaksanakan kegiatan Tantangan Berpikir. mengenai proses pembentukan minyak bumi
dan gas alam dengan mengamati video proses pembentukan minyak dan gas alam di alamat http://goo.gl/l3W5h.
d. Siswa mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan dalam Tantangan Berpikir. secara berkelompok.e. Guru menanyakan hasil diskusi siswa dan menunjuk beberapa siswa untuk menjelaskan hasil
pengamatan siswa. Guru kemudian membahas hasil diskusi siswa dan menjelaskan tentang prosespembentukan minyak bumi dan dampak eksploitasi bagi bahan bakar tersebut pada masa yangakan datang.
f. Guru menjelaskan komposisi minyak bumi dan proses penggolahan minyak bumi.g. Guru menganjurkan siswa untuk mengunjungi alamat web http://goo.gl/hrB7f, dan http://goo.gl/
NGa7Al, kemudian membuat rangkuman isi web tersebut.h. Guru menugasi siswa untuk mendiskusikan tentang fraksi-fraksi hasil pengolahan minyak bumi,
kemudian menunjuk beberapa kelompok untuk mempresentasikannya. Selanjutnya guru menjelaskanfraksi-fraksi hasil pengolahan minyak bumi.
i. Guru mengingatkan siswa untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh sesuai dengan pembiasaanpada buku PR Peminatan IPA Kimia Kelas XI Semester I, PT Intan Pariwara.
3. Kegiatan penutup (5 menit)a. Guru melakukan refleksi pembelajaran hari ini.b. Guru menugasi siswa untuk mengerjakan Tugas dengan teman sebangkunya. Guru memberikan
waktu dua minggu untuk mengerjakan tugas tersebut.
261Kimia Kelas XI
c. Guru menugasi siswa untuk mengerjakan Latihan 1 yang terdapat pada buku PR Peminatan IPAKimia Kelas XI Semester I, PT Intan Pariwara.
Pertemuan II (2 × 45 menit)
1. Pendahuluan (10 menit)a. Guru mengingatkan siswa secara sekilas mengenai fraksi-fraksi hasil pengolahan minyak bumi.b. Guru menunjuk beberapa siswa untuk menjelaskan fraksi-fraksi hasil pengolahan minyak bumi
berdasarkan kenaikan titik didihnya.
2. Kegiatan Inti (75 menit)a. Guru menjelaskan salah satu contoh bahan bakar yang digunakan di dalam kehidupan sehari-hari
yaitu bensin.b. Guru kemudian membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk mengerjakan Tantangan Berpikir.c. Siswa melaksanakan kegiatan Tantangan Berpikir untuk mencermati artikel yang terdapat pada
buku PR Peminatan IPA Kimia Kelas XI Semester I, PT Intan Pariwara.d. Siswa mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan dalam Tantangan Berpikir secara berkelompok. Guru
menunjuk beberapa siswa untuk mempresentasikan hasil diskusinya.e. Guru menjelaskan tentang bensin dan dampak pembakaran bahan bakar.f. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4–6 siswa, kemudian menugasi
setiap kelompok untuk mengerjakan Tugas Kelompok. Siswa diberi waktu selama dua mingguuntuk mengerjakan tugas dan diminta mempresentasikan dan mengumpulkannya.
3. Kegiatan Penutup (5 menit)a. Guru melakukan refleksi pembelajaran hari ini.b. Guru meminta siswa mengerjakan Latihan 2 yang terdapat pada buku PR Peminatan IPA Kimia
Kelas XI Semester I, PT Intan Pariwara.
G. Penilaian1. Teknik dan Bentuk Instrumen
2. Contoh Instrumena. Lembar Penilaian Sikap
Teknik Bentuk Instrumen
Pengamatan Sikap Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik
Tes Unjuk Kerja Uji Petik Kerja Prosedur
Tes Tertulis Pilihan Ganda dan Uraian
Portofolio Kumpulan Laporan dan Tugas Kelompok
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Bersyukur kepada Tuhan YME yangmenganugerahkan kekayaan alam berupaminyak bumi dan gas alam dengan me-manfaatkan secara bijak dan hemat.
Berperilaku teliti, objektif, dan kritis dalam meng-amati proses pembentukan minyak bumi.
Mampu membedakan fakta dan opini saatmenanggapi masalah.
Bersikap disiplin dan bertanggung jawabdalam mengerjakan tugas.
Mampu bekerja sama dalam kelompok.
Menunjukkan sikap cinta damai dan pedulilingkungan saat mendiskusikan dampakbahan bakar.
Bersikap responsif dan proaktif saat ber-diskusi.
3 2 1 KeteranganNo. Aspek yang Dinilai
262 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
b. Rubrik Penilaian Sikap
No. Aspek yang Dinilai Keterangan
Bersyukur kepada Tuhan YME yangmenganugerahkan kekayaan alam berupaminyak bumi dan gas alam dengan me-manfaatkan secara bijak dan hemat.
Berperilaku teliti, objektif, dan kritis dalammengamati pembentukan minyak bumi.
Mampu membedakan fakta dan opini saatmenanggapi masalah.
Bersikap disiplin dan bertanggung jawabdalam mengerjakan tugas.
1.
2.
3.
4.
3 : Menunjukkan sikap bersyukurkepada Tuhan YME yangmenganugerahkan kekayaan alamberupa minyak bumi dan gas alamdengan memanfaatkan secarabijak dan hemat.
2 : Menunjukkan sikap bersyukurkepada Tuhan YME yang meng-anugerahkan kekayaan alamberupa minyak bumi dan gas alamnamun bersikap boros dalampemanfaatannya.
1 : Belum menunjukkan sikap ber-syukur kepada Tuhan YME yangmenganugerahkan kekayaan alamberupa minyak bumi dan gas alamserta dalam pemanfaatannyabersikap boros.
3: Menunjukkan perilaku teliti, objektif,dan kritis dalam mengamati pem-bentukan minyak bumi, misal seringbertanya mengenai pembentukanminyak bumi.
2: Menunjukkan perilaku teliti, subjektif,dan kurang kritis dalam mengamatipembentukan minyak bumi, misaljarang bertanya mengenai pem-bentukan minyak bumi.
1 : Menunjukkan perilaku tidak teliti,subjektif, dan kurang kritis dalammengamati pembentukan minyakbumi, misal tidak pernah bertanyamengenai pembentukan minyak bumi.
3 : Menunjukkan sikap mampu mem-bedakan fakta dan opini saatmenanggapi masalah, misal mampumenjawab pertanyaan berdasarkanfakta yang ada dengan jelas.
2 : Menunjukkan sikap mampumembedakan fakta dan opini namuntidak mampu menanggapi masalah,misal mampu menjawab pertanyaannamun tidak dapat menjelaskanfakta-fakta yang mendukung.
1 : Menunjukkan sikap kurang mampumembedakan fakta dan opini saatmenanggapi masalah, misal tidakmampu menjawab pertanyaan danmenjelaskan fakta-fakta yangmendukung.
3 : Menunjukkan sikap disiplin danbertanggung jawab dalammengerjakan tugas, misalnyamengerjakan tugas dengansungguh-sungguh dan tepat waktu.
2 : Menunjukkan sikap kurang sikapdisiplin namun bertanggung jawabdalam mengerjakan tugas, misalnyamengerjakan tugas namunselesainya tidak tepat waktu.
1 : Menunjukkan kurang sikap disiplindan kurang bertanggung jawabdalam mengerjakan tugas, misalnyamengerjakan tugas seenaknyasendiri dan tidak tepat waktu.
3 2 1
263Kimia Kelas XI
No. Aspek yang Dinilai 3 2 1 Keterangan
3 : Mampu berkerja sama dalamkelompok dengan cara me-ngerjakan bagian tugasnyadengan sungguh-sungguh.
2 : Kurang mampu bekerja samadalam kelompok, misalnyamengerjakan tugasnya dalamkelompok dengan seenaknyasendiri.
1 : Tidak mampu berkerja samadalam kelompok, misalnya tidakmau mengerjakan tugasnyadalam kelompok.
3 : Menunjukkan sikap cinta damaidan peduli lingkungan saatmendiskusikan dampak bahanbakar, misalnya menghargaiperbedaan pendapat pada saatdiskusi.
2 : Menunjukkan sikap yangkurang cinta damai dan pedulilingkungan saat mendiskusikandampak bahan bakar, misalnyabersikap acuh tak acuh ter-hadap perbedaan pendapatpada saat diskusi.
1 : Menunjukkan sikap yang tidakcinta damai dan peduli lingkung-an saat mendiskusikan dampakbahan bakar, misalnya ber-sikap tertutup dan mudah ter-singgung jika terjadi perbedaanpendapat pada saat diskusi.
3 : Menunjukkan sikap responsifdan proaktif dalam diskusi,misal sering bertanya maupunmenjawab, serta memberikanpenjelasan yang mudah di-mengerti.
2 : Menunjukkan sikap responsifdan proaktif dalam diskusitetapi belum maksimal, misalmemberikan penjelasan yangsulit dimengerti.
1 : Tidak bersungguh-sungguhdalam berdiskusi, misal ber-sikap pasif dan tidak berusahamencari jawaban dari per-tanyaan.
5.
6.
7.
Mampu bekerja sama dalam kelompok.
Menunjukkan sikap cinta damai dan pedulilingkungan saat mendiskusikan dampakbahan bakar.
Bersikap responsif dan proaktif saatberdiskusi.
MengetahuiKepala SMA/MA . . . Guru Mata Pelajaran
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .NIP_________________________ NIP_________________________
264 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mata Pelajaran : KimiaSatuan Pendidikan : SMA/MAKelas/Semester : XI/1Materi Pokok : Reaksi KesetimbanganAlokasi Waktu : 16 × 45 menit (8 kali pertemuan)
A. Kompetensi Dasar dan Indikator1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi, kesetimbangan kimia,
larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturantersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.Indikator:Mensyukuri dengan mengagumi keteraturan dan keseimbangan.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membeda-kan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif)dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.Indikator:• Mempunyai motivasi internal dan rasa ingin tahu yang tinggi dalam mengkaji reaksi kesetimbangan.• Bersikap jujur, disiplin, teliti, dan proaktif dalam merancang dan melakukan praktikum.
2.2 Menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, cinta damai, dan peduli lingkungan serta hematdalam memanfaatkan sumber daya alam.Indikator:• Bersikap santun dan menghargai perbedaan pendapat antarteman.• Menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, cinta damai, dan peduli sesama dalam
melaksanakan praktikum di laboratorium.
2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkanmasalah dan membuat keputusan.Indikator:• Bersikap responsif dan proaktif dalam mengerjakan tugas dan berdiskusi.• Menggunakan senyawa kimia dan alat-alat laboratorium secara bijaksana sesuai fungsi dan
kebutuhan.
3.8 Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi pergeseran arah kesetimbangan yang diterapkan dalamindustri.Indikator:• Menjelaskan ciri-ciri reaksi kesetimbangan dinamis, kesetimbangan homogen, dan heterogen.• Menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi pergeseran kesetimbangan kimia.• Menyebutkan berbagai reaksi kesetimbangan dalam industri, tubuh manusia, dan kehidupan sehari-
hari.• Menjelaskan kondisi optimum untuk memproduksi bahan-bahan kimia di industri yang didasarkan
pada reaksi kesetimbangan.
3.9 Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan.Indikator:Menjelaskan tetapan kesetimbangan.
4.8 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan faktor-faktor yangmemengaruhi pergeseran arah kesetimbangan.Indikator:• Meramalkan arah pergeseran kesetimbangan berdasarkan hasil percobaan.• Menganalisis pengaruh perubahan konsentrasi, tekanan, volume, suhu, dan katalis terhadap per-
geseran kesetimbangan berdasarkan hasil percobaan.• Menyajikan laporan hasil percobaan pengamatan faktor-faktor yang memengaruhi arah pergeseran
kesetimbangan.
265Kimia Kelas XI
4.9 Memecahkan masalah terkait hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksikesetimbangan.Indikator:• Menentukan komposisi zat dalam keadaan setimbang dan derajat ionisasi.• Menghitung harga Kc, Kp, dan hubungan antara Kc dan Kp.
B. Tujuan Pembelajaran1. Siswa mampu menjelaskan ciri-ciri reaksi kesetimbangan dinamis, kesetimbangan homogen, dan
heterogen.2. Siswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi pergeseran kesetimbangan kimia.3. Siswa mampu menyebutkan berbagai reaksi kesetimbangan dalam industri tubuh manusia dan kehidupan
sehari-hari.4. Siswa mampu menjelaskan kondisi optimum untuk memproduksi bahan-bahan kimia di industri yang
didasarkan pada reaksi kesetimbangan.5. Siswa mampu menjelaskan tetapan kesetimbangan.6. Siswa mampu meramalkan arah pergeseran kesetimbangan berdasarkan hasil percobaan.7. Siswa mampu menganalisis pengaruh perubahan konsentrasi, tekanan, volume, suhu, dan katalis
terhadap pergeseran kesetimbangan berdasarkan hasil percobaan.8. Siswa mampu menyajikan laporan hasil percobaan pengamatan faktor-faktor yang memengaruhi arah
pergeseran kesetimbangan.9. Siswa mampu menentukan komposisi zat dalam keadaan setimbang dan derajat ionisasi.
10. Siswa mampu menghitung harga Kc, Kp, dan hubungan antara Kc dan Kp.
C. Materi Pembelajaran• Kesetimbangan dinamis• Pergeseran arah kesetimbangan• Tetapan kesetimbangan (Kc dan Kp)
D. Metode PembelajaranPendekatan : Pendekatan ilmiah (Scientific Approach)Model : Discovery dan Diskusi
E. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. MediaPower point
2. Alat dan Bahana. Komputer atau laptopb. LCDc. Tabung reaksid. Pipet tetese. Kristal PbSO4f. Larutan KI 1Mg. Larutan K2SO4 1Mh. Timbangan pegasi. Tanahj. Alat tulis
3. Sumber Belajara. Buku PR Peminatan IPA Kimia SMA/MA Kelas XI Semester I, PT Intan Pariwarab. Buku PG Peminatan IPA Kimia SMA/MA Kelas XI Semester I, PT Intan Pariwarac. Internet: http://goo.gl/8ZCbw dan http://goo.gl/dFykZ
266 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I ( 2× 45 menit)
1. Pendahuluan (10 menit)a. Pemusatan perhatian: diskusi kelas mengenai papan jungkat-jungkit yang berada di taman
dihubungkan dengan reaksi kesetimbangan.b. Apersepsi:
1) Apa yang dimaksud dengan reaksi kesetimbangan?2) Faktor-faktor apa saja yang memengaruhi kesetimbangan?
c. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yaitu memberikan pemahaman kepada siswa mengenaireaksi kimia, reaksi kesetimbangan, dan tetapan kesetimbangan.
2. Kegiatan Inti (70 menit)a. Guru menjelaskan bahwa reaksi yang terjadi pada pembakaran kayu adalah reaksi searah.b. Guru kemudian membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk mengerjakan Tantangan Berpikir.c. Siswa melaksanakan kegiatan Tantangan Berpikir mengenai demontrasi suatu reaksi
kesetimbangan.d. Siswa mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan dalam Tantangan Berpikir secara berkelompok.e. Guru menanyakan hasil diskusi siswa dan menunjuk beberapa siswa untuk menjelaskan hasil
pengamatan siswa. Guru kemudian membahas hasil diskusi siswa dan menjelaskan tentang reaksikimia.
f. Guru menjelaskan kesetimbangan kimia dan tetapan kesetimbangan.
3. Kegiatan penutup (10 menit)a. Guru melakukan refleksi pembelajaran hari ini.b. Guru menugasi siswa untuk mengerjakan Latihan 1 yang terdapat pada buku PR Peminatan IPA
Kimia Kelas XI Semester I, PT Intan Pariwara.
Pertemuan II (2 × 45 menit)
1. Pendahuluan (10 menit)a. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan tugas.b. Guru mengingatkan siswa secara sekilas mengenai kesetimbangan kimia.c. Guru menunjuk beberapa siswa untuk menjelaskan ciri-ciri kesetimbangan kimia.
2. Kegiatan Inti (75 menit)a. Guru menjelaskan kesetimbangan kimia dapat mengalami pergeseran kesetimbangan.b. Guru kemudian membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk mengerjakan tantangan berpikir.c. Siswa melaksanakan kegiatan tantangan berpikir yang terdapat pada buku PR Peminatan IPA
Kimia Kelas XI Semester I, PT Intan Pariwara.d. Siswa mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan dalam Tantangan Berpikir secara berkelompok.e. Guru menjelaskan azas Le Chatelier secara singkat.f. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok yang terdiri dari 4–5 siswa, kemudian menugasi kelompok
I dan II untuk mengerjakan Tugas Kelompok mengenai faktor konsentrasi, kelompok III dan IVmengerjakan Tugas Kelompok mengenai faktor suhu, dan kelompok kelompok V dan VI mengerja-kan Tugas Kelompok mengenai faktor katalis.
g. Beberapa kelompok (kelompok konsentrasi, suhu, dan katalis) mempresentasikan tugaskelompoknya dan mengumpulkannya kepada guru.
3. Kegiatan Penutup (5 menit)a. Guru melakukan refleksi pembelajaran hari ini.b. Guru meminta siswa untuk membawa jas praktikum pada pertemuan selanjutnya.
Pertemuan III (2 × 45 menit)
1. Pendahuluan (10 menit)a. Guru mengingatkan siswa secara sekilas mengenai azas Le Chatelier.b. Guru menunjuk beberapa siswa untuk menyebutkan faktor-faktor yang memengaruhi pergeseran
kesetimbangan.
267Kimia Kelas XI
2. Kegiatan Inti (75 menit)a. Guru meminta siswa untuk berkelompok sesuai kelompok pada pertemuan sebelumnya.b. Guru kemudian menjelaskan secara garis besar langkah kerja praktikum yang terdapat pada buku
PR Peminatan IPA Kimia Kelas XI Semester I, PT Intan Pariwara.c. Siswa melaksanakan kegiatan praktikum sesuai buku PR Peminatan IPA Kimia Kelas XI Semes-
ter I, PT Intan Pariwara.d. Siswa mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan dalam kegiatan praktikum dan membuat laporan praktikum.e. Guru meminta beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil praktikumnya.f. Guru menganjurkan siswa untuk mengunjungi alamat web http://goo.gl/8ZCbw dan http://goo.gl/
dFykZ, kemudian membandingkan hasil praktikumnya dengan hasil praktikum di website tersebut.
3. Kegiatan Penutup (5 menit)a. Guru melakukan refleksi hasil praktikum pada pembelajaran hari ini.b. Guru menugasi siswa untuk mencari informasi mengenai pabrik pupuk di Indonesia.
Pertemuan IV (2 × 45 menit)1. Pendahuluan (10 menit)
a. Guru menjelaskan bahwa di dalam kehidupan sehari-hari banyak terdapat reaksi kesetimbangan,misalnya pada industri kimia.
b. Guru menunjuk beberapa siswa untuk menyebutkan contoh peristiwa di dalam kehidupan sehari-hari yang menggunakan prinsip kesetimbangan kimia.
2. Kegiatan Inti (75 menit)a. Guru meminta siswa untuk mempresentasikan dan mengumpulkan tugas mengenai pabrik pupuk di
Indonesia.b. Guru menjelaskan reaksi kesetimbangan dalam industri, dalam tubuh manusia, dan kehidupan
sehari-hari, kondisi optimum untuk memproduksi bahan-bahan kimia di industri yang didasarkanpada reaksi kesetimbangan.
c. Guru mengingatkan siswa untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh sesuai dengan pembiasaanpada buku PR Peminatan IPA Kimia Kelas XI Semester I, PT Intan Pariwara.
3. Kegiatan Penutup (5 menit)a. Guru melakukan refleksi pembelajaran hari ini.b. Guru menugasi siswa untuk mengerjakan Latihan 2 yang terdapat pada buku PR Peminatan IPA
Kimia Kelas XI Semester I, PT Intan Pariwara.
Pertemuan V (2 × 45 menit)1. Pendahuluan (10 menit)
a. Guru meminta siswa mengumpulkan tugas.b. Guru menjelaskan bahwa pada saat setimbang konsentrasi zat-zat relatif tetap dan memiliki tetapan
kesetimbangan.
2. Kegiatan Inti (75 menit)a. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk mengerjakan Tantangan Berpikir.b. Siswa melaksanakan kegiatan Tantangan Berpikir mengenai tetapan kesetimbangan.c. Guru menjelaskan tetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi (Kc) pada kesetimbangan
homogen dan heterogen serta hubungan Kc pada beberapa reaksi.d. Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal di papan tulis.
3. Kegiatan Penutup (5 menit)a. Guru melakukan refleksi pembelajaran hari ini.b. Guru menugasi siswa untuk mengerjakan Latihan 3 yang berhubungan dengan Kc yang terdapat
pada buku PR Peminatan IPA Kimia Kelas XI Semester I, PT Intan Pariwara.
Pertemuan VI (2 × 45 menit)1. Pendahuluan (10 menit)
a. Guru mengingatkan siswa mengenai Kcb. Guru menjelaskan bahwa tetapan kesetimbangan dapat dinyatakan dengan Kp.
2. Kegiatan Inti (75 menit)a. Guru menjelaskan tetapan kesetimbangan berdasarkan tekanan (Kp) pada kesetimbangan homogen
dan heterogen serta hubungan Kc dan Kp.b. Guru meminta beberapa siswa untuk mengerjakan soal di papan tulis.
268 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
3. Kegiatan Penutup (5 menit)a. Guru melakukan refleksi pembelajaran hari ini.b. Guru menugasi siswa untuk mengerjakan Latihan 3 yang berhubungan dengan Kp serta hubungan
Kc dengan Kp yang terdapat pada buku PR Peminatan IPA Kimia Kelas XI Semester I, PT IntanPariwara.
Pertemuan VII (2 × 45 menit)1. Pendahuluan (10 menit)
a. Guru mengingatkan siswa mengenai Kc dan Kp.b. Guru menjelaskan bahwa kesetimbangan kimia dapat terjadi pada reaksi penguraian.
2. Kegiatan Inti (75 menit)a. Guru menjelaskan tetapan kesetimbangan pada reaksi penguraian dan derajat disosiasi.b. Guru meminta beberapa siswa untuk mengerjakan soal di papan tulis.
3. Kegiatan Penutup (5 menit)a. Guru melakukan refleksi pembelajaran hari ini.b. Guru menugasi siswa untuk mengerjakan Latihan 3 yang berhubungan dengan kesetimbangan
disosiasi dan derajat disosiasi yang terdapat pada buku PR Peminatan IPA Kimia Kelas XI Semes-ter I, PT Intan Pariwara.
Pertemuan VIII (2 × 45 menit)1. Pendahuluan (10 menit)
a. Guru mengingatkan siswa materi kesetimbangan kimia.b. Guru menunjuk beberapa siswa untuk menyebutkan ciri-ciri reaksi kesetimbangan, tetapan
kesetimbangan, Kc, Kp, dan kesetimbangan disosiasi.
2. Kegiatan Inti (75 menit)a. Guru meminta siswa untuk mengerjakan Ulangan Harian yang terdapat pada buku PR Peminatan
IPA Kimia Kelas XI Semester I, PT Intan Pariwara.b. Guru meminta beberapa siswa untuk mengerjakannya di papan tulis.
3. Kegiatan Penutup (5 menit)Guru melakukan refleksi pembelajaran hari ini.
G. Penilaian1. Teknik dan Bentuk Instrumen
2. Contoh Instrumena. Lembar Penilaian Sikap
Teknik Bentuk Instrumen
Pengamatan Sikap Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik
Tes Unjuk Kerja Uji Petik Kerja Prosedur dan Rubrik
Tes Tertulis Pilihan Ganda dan Uraian
Portofolio Kumpulan Laporan dan Tugas Kelompok
1.
2.
3.
4.
Mensyukuri dengan mengagumi keteraturandan keseimbangan.
Mempunyai motivasi internal dan rasa ingintahu yang tinggi dalam mengkaji reaksikesetimbangan.
Bersikap jujur, disiplin, teliti, dan proaktifdalam merancang dan melakukan praktikum.
Bersikap santun dan menghargai perbedaanpendapat antarteman.
3 2 1 KeteranganNo. Aspek yang Dinilai
269Kimia Kelas XI
b. Rubrik Penilaian Sikap
No. Aspek yang Dinilai 3 2 1 Keterangan
Mensyukuri dengan mengagumi keteraturandan keseimbangan.
Mempunyai motivasi internal dan rasa ingintahu yang tinggi dalam mengkaji reaksikesetimbangan.
Bersikap jujur, disiplin, teliti, dan proaktifdalam merancang dan melakukan praktikum.
1.
2.
3.
3 : Menunjukkan sikap bersyukurdan mengagumi keteraturandan keseimbangan dengancara berperan aktif dalam men-jaga keasrian lingkungansekitar, misalnya ikut me-laksanakan kegiatan bersih-bersih.
2 : Kurang menunjukkan sikapbersyukur dan mengagumi ke-teraturan dan keseimbangan.
1 : Tidak menunjukkan sikap ber-syukur dan mengagumi ke-teraturan dan keseimbangan.
3 : Menunjukkan sikap mempunyaimotivasi internal dan rasa ingintahu yang tinggi dalam mengkajireaksi kesetimbangan misal-nya memperhatikan dan seringbertanya kepada guru di saatpelajaran.
2 : Kurang menunjukkan sikapmempunyai motivasi internaldan rasa ingin tahu dalammengkaji reaksi kesetimbang-an misalnya memperhatikantetapi jarang bertanya kepadaguru di saat pelajaran.
1 : Tidak menunjukkan sikapmempunyai motivasi internaldan rasa ingin tahu dalammengkaji reaksi kesetimbang-an misalnya tidak mem-perhatikan dan tidak pernahbertanya kepada guru di saatpelajaran.
3 : Bersikap jujur, disiplin, teliti, danproaktif dalam merancang danmelakukan praktikum, misal-nya melakukan praktikumsesuai dengan langkah kerja-nya dan memakai jas saatpraktikum.
2 : Bersikap jujur, namun kurangdisiplin, teliti, dan proaktif dalammerancang dan melakukanpraktikum, misalnya melakukanpraktikum sesuai denganlangkah kerjanya namun tidakmemakai jas praktikum.
No. Aspek yang Dinilai 3 2 1 Keterangan
Menunjukkan perilaku kerja sama, santun,toleran, cinta damai, dan peduli sesama dalammelaksanakan praktikum di laboratorium.
Bersikap responsif dan proaktif dalammengerjakan tugas dan berdiskusi.
Menggunakan senyawa kimia dan alat-alatlaboratorium secara bijaksana sesuai fungsidan kebutuhan.
5.
6.
7.
270 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
No. Aspek yang Dinilai 3 2 1 Keterangan
1 : Bersikap jujur, namun tidakdisiplin, teliti, dan proaktif dalammerancang dan melakukanpraktikum, misalnya tidak ikutmelakukan praktikum sesuaidengan langkah kerjanya dantidak memakai jas praktikum.
3 : Menggunakan bahasa yangbaik saat bertanya maupunmenjawab pertanyaan, sertamemberikan kesempatankepada teman untuk me-ngeluarkan pendapatnya.
2 : Menggunakan bahasa yangbaik, tetapi bersikap biasa sajaterhadap pendapat teman.
1 : Selalu menyanggah pendapatteman yang tidak sesuaidengan pendapatnya.
3 : Mampu bekerja sama dengankelompok dalam praktikumdengan cara mengerjakanbagian tugasnya saat prak-tikum dengan sungguh-sungguh.
2 : Kurang mampu bekerja samadengan kelompok dalampraktikum, misalnya mengerja-kan tugasnya saat praktikumdengan seenaknya sendiri.
1 : Tidak mampu bekerja samadengan kelompok dalampraktikum, misalnya bersikappasif saat praktikum.
3 : Menunjukkan sikap responsifdan proaktif dalam diskusi,misal sering bertanya maupunmenjawab, serta memberikanpenjelasan yang mudah di-mengerti.
2 : Menunjukkan sikap responsifdan proaktif dalam diskusitetapi belum maksimal, misalmemberikan penjelasan yangsulit dimengerti.
1 : Tidak bersungguh-sungguhdalam berdiskusi, misal ber-sikap pasif dan tidak berusahamencari jawaban dari per-tanyaan.
3 : Menggunakan senyawa kimiadan alat-alat laboratoriumsecara bijaksana sesuai fungsidan kebutuhan, misalnyamengambil bahan kimia yangdibutuhkan secukupnya.
2 : Kurang menggunakan senyawakimia dan alat-alat laboratoriumsecara bijaksana sesuai fungsidan kebutuhan, misalnyamengambil bahan kimia yangdibutuhkan secara berlebihan.
4.
5.
6.
7.
Bersikap santun dan menghargai perbedaanpendapat antarteman.
Menunjukkan perilaku kerja sama, santun,toleran, cinta damai, dan peduli sesamadalam melaksanakan praktikum dilaboratorium.
Bersikap responsif dan proaktif dalammengerjakan tugas dan berdiskusi.
Menggunakan senyawa kimia dan alat-alatlaboratorium secara bijaksana sesuai fungsidan kebutuhan.
271Kimia Kelas XI
No. Aspek yang Dinilai 3 2 1 Keterangan
1 : Menggunakan senyawa kimiadan alat-alat laboratoriumsecara tidak bijaksana sesuaifungsi dan kebutuhan, misalnyamengambil bahan kimia yangtidak dibutuhkan secara ber-lebihan.
c. Lembar Penilaian Psikomotorik
d. Rubrik Penilaian Psikomotorik
No. Aspek yang Dinilai3 2 1
Keterangan
Cara mengukur volume larutan.
Cara memasukkan larutan ke dalam tabungreaksi.
Cara mengamati perubahan warna larutan.
Cara mengukur volume larutan.
Cara memasukkan larutan ke dalam tabungreaksi.
Cara mengamati perubahan warna larutan.
Cara mengukur volume larutan.
Cara memasukkan larutan ke dalam tabungreaksi.
Cara memasukkan lidi ke dalam tabungreaksi.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
Skor
Pengaruh Konsentrasi
Pengaruh Suhu
Pengaruh Katalis
No. Aspek yang Dinilai3 2 1
Keterangan
Cara mengukur volume larutan.
Cara memasukkan larutan ke dalam tabungreaksi.
1.
2.
Skor
3 : Jika cara mengukur larutansangat tepat yaitu tepat padaskala yang diinginkan denganposisi mata tegak lurus padasaat melihat skala, jika ke-kurangan atau kelebihan makaditambah/dikurangi denganpipet tetes.
2 : Jika cara mengukur larutantepat, yaitu tepat pada skalayang diinginkan.
1 : Jika cara mengukur larutan tidaktepat yaitu kurang dari skalayang diinginkan atau kelebihan.
3 : Jika cara memasukkan zat/larutan tepat, tangan kirimemegang tabung reaksisementara tangan kananmemasukkan zat/larutan kedalamnya sehingga tidak adayang tumpah (masuk semua kedalamnya).
272 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
No. Aspek yang Dinilai3 2 1
KeteranganSkor
2 : Jika cara memasukkan zat/larutan tidak tepat dan adasebagian yang tertinggal didinding tabung reaksi atau adasebagian zat/larutan yangtumpah.
1 : Jika cara memasukkan zat/larutan sangat tidak tepat danada sebagian zat yang tumpah.
3 : Jika cara mengamati per-ubahan warna larutan setelahlarutan dimasukkan ke dalamtabung dengan mengocoktabung reaksi dan meletakkantabung di atas kertas putih.
2 : Jika cara mengamati per-ubahan warna larutan setelahlarutan dimasukkan ke dalamtabung dengan mengocoktabung reaksi tanpa meletak-kan tabung di atas kertas putih.
1 : Jika cara mengamati per-ubahan warna larutan setelahlarutan dimasukkan ke dalamtabung reaki tanpa mengocoktanung reaksi dan tabungreaksi diletakkan di atas kertasputih.
3 : Jika cara memasukkan lidisangat tepat yaitu lidi dimasuk-kan ke dalam tabung tanpamenyentuh dinding tabung dantidak menyentuh larutan didalam tabung.
2 : Jika cara memasukkan liditepat yaitu lidi dimasukkan kedalam tabung agak menyentuhdinding tabung dan tidakmenyentuh larutan di dalamtabung.
1 : Jika cara memasukkan liditidak tepat yaitu lidi dimasukkanke dalam tabung dengan me-nyentuh dinding tabung danmenyentuh larutan di dalamtabung.
Cara mengamati perubahan warna larutan.
Cara memasukkan lidi ke dalam tabungreaksi.
3.
4.
MengetahuiKepala SMA/MA . . . Guru Mata Pelajaran
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .NIP_________________________ NIP_________________________