67
Lampiran 1. Pedoman Wawancara.
Altruism :
1. Apa yang akan anda lakukan jika rekan kerja anda sedang libur dan
meninggalkan pekerjaannya di kantor?
2. Apa yang akan anda lakukan saat rekan kerja anda sibuk?
3. Apakah anda bersedia mengajukan diri untuk mengerjakan sesuatu
tanpa diminta? Mengapa demikian?
Sportmanship :
1. Bagaimana sikap anda ketika perusahaan melakukan kesalahan kepada
anda?
2. Bagaimana sikap anda ketika rekan kerja melakukan kesalahan kepada
anda.
3. Apa yang anda lakukan jika terdapat kesalahan di dalam perusahaan?
Conscientiousness :
1. Bagaimana sikap anda jika diminta untuk datang lebih awal di
perusahaan? Mengapa?
2. Disaat sedang tidak diawasi oleh atasan, apakah anda tetap menjalankan
peraturan perusahaan anda? Alasannya?
3. Apa yang akan anda lakukan ketika diminta untuk datang ke perusahaan
di saat yang mendadak?
4. Apakah anda akan tiba-tiba mengajukan izin tambahan apabila sudah
diberi izin oleh perusahaan? Mengapa?
Courtesy :
1. Didalam organisasi, kebersamaan sangatlah penting demi menjaga
keharmonisan dan kenyamanan. Bagaimana sikap anda dalam menjaga
keharmonisan dan kenyamanan di organisasi?
http://www.petra.ac.idhttp://dewey.petra.ac.id/dgt_directory.php?display=classificationhttp://digilib.petra.ac.id/help.html
68
2. Bagaimana sikap anda jika melihat rekan kerja anda bertengkar?
Civic Virtue :
1. Bagaimana perhatian anda terhadap perubahan-perubahan yang dibuat
oleh perusahaan?
2. Apa yang anda lakukan terhadap rahasia perusahaan ketika anda berada
di luar lingkungan perusahaan?
69
Lampiran 2. Transkrip Wawancara
Informan 1
Transkrip wawancara dengan Pak Ahmad Suroto selaku Kepala Sekuriti di PT.
SUPRAMA
Hari, Tanggal : Senin, 23 Oktober 2017
Waktu : 12.00 – 14.00 WIB
Lokasi : PT. Suprama
V : Vincent
N : Narasumber
V : Selamat siang pak, saya berbicara dengan siapa?
N : Pak Ahmad Suroto
V : Bapak Ahmad Suroto, bapak saat ini menjabat sebagai apa pak?
N : Kepala Sekuriti
V : Jadi begini pak, di wawancara saya kali ini, saya punya beberapa
pertanyaan. Yang pertama, apa yang akan bapak lakukan jika rekan kerja
bapak itu sedang libur dan meninggalkan pekerjaannya di kantor pak?
N : Gini ya, jadi, pada hakikatnya, di Suprama ini kita sudah dibekali visi misi
dan nilai-nilai. Kaitan dengan nilai-nilai, kita kan saling meng-support.
Pada prinsipnya, sekuriti ini di bidang khusus keamanan, apabila kita, yang
dipertanyakan tadi, ada rekan bekerja kita meninggalkan tempat, tapi tidak
sesuai di bidangnya, kami meng-support. Contoh soal, rekan kerja kita
seorang mekanik, pada saat itu dia tidak bisa bekerja, akan tetapi dia
meninggalkan pekerjaan yang bukan bidang saya, saya meng-support dalam
bidang keamanannya. Contoh soal, pada perbaikan tertentu, tidak selesai,
kemudian peralatan masih tertinggal disitu, kita support keamanannya.
70
V : Bukan ke arah pekerjaannya pak ya?
N : Bukan, karena kalau pekerjaan kita tidak memiliki bidang yang sama nanti
akibatnya tidak sesuai dengan proyek yang ditanganinya. Ini juga sering kita
lakukan, dan kami sebelum melakukan itu, kami kan punya atasan, kita
koordinasi dengan pimpinan. Contoh soal, yang disini yang sering kita
lakukan pada saat driver meninggalkan tempat pekerjaannya karena mereka
melaksanakan kegiatan yang jam nya sama, kemudian pada saat dia
melaksanakan pekerjaan, disitu ada kecelakaan kerja, kecelakaan kerja itu
kan tanggap darurat, harus kita laksanakan sesuai dengan tahapan,
kemudian kita laporkan ke pimpinan, kita support, ya kebetulan disini setiap
regu sekuriti ada drivernya, yang punya kemampuan menyetir, jadi kita
meng-supportnya seperti itu, meng-support mereka sampai ke penanganan
berikutnya ke rumah sakit atau mungkin kalau sakitnya tidak parah,
pingsan, kita arahkan ke rumahnya, dan sebagainya. Kemudian di sisi lain,
disini kalau yang namanya resepsionis, resepsionis kan diluar bidang
sekuriti, tapi sekuriti mampu, mampu untuk menggantikan resepsionis,
karena disitu kan, terima berita telepon dan disitu juga ada yang namanya
pelayanan prima terhadap pelanggan, pelanggan kita datang, dan lain
sebagainya, jadi nanti kita support, seperti itu, jadi sekuriti langsung action
bilamana karyawan tersebut tidak bisa masuk seperti bisa di kontribusikan
disitu
V : Saya paham pak, oke. Lalu pak, itu tadi kan mengenai kalau misalnya dia
libur ya. Lalu pak, kalau misalnya dia itu masuk tapi sibuk, itu yang bapak
lakuin apa?
N : Kalau dia sibuk ya, dia masuk tapi sibuk ya, saya sering kok melakukan
tindakan itu. Jadi, pada hal ini, bidang yang bisa kita hadapi ini, sesuai
dengan kemampuan sekuriti, karena sekuriti itu meng-handle pekerjaan
kalau tidak sesuai dengan pekerjaan 100% nanti istilahnya kita khawatir
tidak bisa tertangani gitu.
71
V : Kalau misalnya sesama divisi gitu pak, kayak keamanan juga pak, tapi dia
kayak sibuk gitu, kira-kira yang bapak lakuin apa pak kalau misalnya dia
sibuk?
N : Di departemen lain ya?
V : Iya pak
N : Yang lain sibuk ya, itu tadi. Seperti driver, kemudian kita bisa melakukan
pertolongan pertama terkait medis gitu. Ya kita juga, contoh soal, disini kan
sering ya, sering kita ini.
N : Jadi gini, mungkin bisa sedikit dijelaskan bahwa di departemen personalia,
itu terdiri dari sekuriti, travel, resepsionis, trus supir kendaraan. Nah, seperti
yang saya sampaikan, ada driver, dia jam 6, dia ada tugas dari perusahaan,
jam 6 sore gitu ya, ada tugas perusahaan untuk nganter barang ke Surabaya.
Sementara itu, ada kejadian karyawan sakit pada saat jam setengah 7 (6.30).
Nah, karyawan yang sakit ini kan perlu penanganan. Satu sisi, driver gak
ada, satu sisi, karyawan ini perlu diantar ke rumah sakit. Sehingga, salah
satu anggota sekuriti membantu tugas driver untuk ngantar karyawan itu ke
rumah sakit sampai nanti selesai dari rumah sakit, di antar pulang ke
rumahnya. Trus kalau diantara sesama sekuriti, misalkan pertama sekuriti
anggota nya 8, trus ada 1 yang izin karena kondisi fisiknya kurang fit,
pulang. Katakanlah, dia masuk jam 2, mestinya pulang jam 10, jam 7 malam
dia ijin pulang, sehingga kan personilnya tinggal 7, sehingga, kita ada 7 pos
ya, nah, untuk yang pos utama itu mestinya 3 orang, 3, trus, pos 2, 1 orang,
pos 3, 1 orang, trus pos 4 dan 5, 1 orang, 6, pos 7, 1 orang. Sedangkan di
pos 6, ada 1 orang. Sehingga kalau personilnya ada 1 yang pulang, pos 6 7
mestinya 2 orang di handle 1 orang. Jadi, saling membantu.
V : Lalu pak, untuk misal, saling membantu gitu, perlu diingatkan gitu gak
pak? Atau ada kesadaran dalam diri sendiri?
N : Gini, dalam 1 regu, itu ada yang namanya kepala regu, jadi kalau ada, dia
mengijinkan salah satu anggotanya pulang karena sakit atau karena
keperluan keluarga, dia ijinkan, dia ijinkan, tapi dia juga siapkan
72
penggantinya, mestinya si 6 7, 2 orang, di handle 1 orang. Dia yang ngatur,
kepala regunya
V : Berarti gak ada dari kemauan diri sendiri gitu pak?
N : Ya tetap ada
V : Tapi bisa gak pak ya kalau misal, ngeliat, oh ada yang gak masuk, aku mau
bantu gitu
N : Ya, bisa, jadi, ada anggota yang “pak untuk 6 7 biar saya yang cover aja”,
oh ya, sebelum di perintah sama kepala regunya, dia sudah ada inisiatif, ya
emang sudah begitu merekanya.
V : Oke pak, jadi, saya ganti ke topik lain pak ya, tadi kan topiknya mengenai
altruisme, sekarang mengenai toleransi pak, jadi pak pertanyaan yang
pertama, bagaimana sikap bapak ketika perusahaan itu melakukan
kesalahan pak kepada bapak?
N : Sebetulnya, kalau di perusahaan sini tuh, kalau dikatakan kesalahan itu
jarang ada, biasanya yang pernah terjadi itu juga ketelatan membayar gaji
ya. Akan tetapi, bila, itu kan terkait dengan transfer ya, misalkan, kita
transfer sekarang, banknya sendiri yang agak repot, dan harinya tidak pas
jadi bank itu tidak akan langsung kirim dan akan ditunda, maka dari pihak
personalia akan menurunkan memo, ada pengumuman. Terkadang bisa
seperti itu, terkadang juga bisa dari kesalahan perusahaannya sendiri yang
telat
V : Oke, jadi pak, ketika ada masalah seperti itu bagaimana sikap bapak?
N : Ya menurut saya itu masalah teknis ya, setau saya disini setiap tanggal 28
akhir bulan itu kita menerima gaji, dan tidak setiap tanggal 28 itu hari kerja,
terkadang juga ada hari sabtu dan minggu setiap bulannya di tanggal
tersebut kan, lain kata kalau kesalahan dari orang keuangannya, nah ini juga
pernah terjadi, jadi saya sebagai karyawan juga tidak bisa apa-apa dan
memaklumi lah ya dan menunggu untuk hari kerja itu tiba untuk dilakukan
penyetoran oleh bagian keuangan perusahaan.
73
V : Itu tadi kan pak masalah mengenai perusahaannya, sekarang pak, kalau
rekan kerjanya pak yang membuat kesalahan kepada bapak, itu, bagaimana
sikap bapak?
I : Sebentar, kesalahan itu ada, yang dimaksud kesalahan bagaimana?
Kesalahan pribadi atau kesalahan kerja?
V : Kerja pak, kayak misal, pekerjaan bapak begini ya, dia itu kayak ikut
campur, gitu pak, sudah sini saya bantu, tapi bukan malah membantu pak,
tambah kacau kerjaannya.
N : Jadi gini ya, di perusahaan atau dimanapun, itu ada 2 hal yang harus kita
garis bawahi, yang pertama job description ya, kemudian, SOP, yang kalau
kita kerjakan job desk, terkait tugas, wewenang, dan tanggung jawab. Kalau
kaitan dengan SOP, Standart Operational Procedure, itu adalah lebih kepada
prosedur, perusahaan yang bikin, dan harus dijalankan sesuai aturan tata
tertib. Jadi di kembalikan lagi, kalau misalkan, ada anggota atau siapapun
yang buat kesalahan pekerjaan, disitu sudah ada yang namanya larangan
bekerja, kewajiban bekerja, tentunya ada sanksi ya, sanksi sanksi tersebut
itu terdiri dari teguran, surat peringatan 1, surat peringatan 2, dan
sebagainya. Itu yang lebih membuat teratur
V :Ok pak, kalau misal pak, saya kembalikan seperti yang pertanyaan awal-
awal tadi ya pak ya, mengenai, misal rekan kerja sesama divisi, bapak lagi
sibuk ini ya, dia bantu bapak, nah tapi, yang dia bantu itu pak malah tambah
ngerusuhi pak, bukan tambah membantu, itu sifat bapak, hmm apa ya, bapak
itu mewajarkan atau enggak atau gimana pak, mewajarkan kan karena dia
bantu “oh yaudahlah berarti salah, ya mungkin memang bukan
kemampuannya”, atau gimana
N : Gini ya, jadi, itu tadi, sifat bantuannya seperti apa kalau kita di bantu,
contoh soal ya, saya tidak bisa melebar ke profesi lain, karena profesi saya
di keamanan. Di keamanan ini kan itu ilmu khusus, ilmu khusus, jadi, ada
kursus nya juga, ada pelatihannya juga. Kalau mereka bukan petugas
keamanan kemudian membantu keamanan ya, saya kira, membantunya
74
tersebut ya harus terawasi. Karena setiap karyawan kan memiliki tugas dan
tanggung jawabnya sendiri jadi kalau mereka membuat salah ya masih
dimaklumi lah mungkin kan tidak menguasai juga. Contoh, mereka yang
bisa membantu kita, membantu dalam hal-hal yang mudah di pantau,
Contoh, membantu parkir, tidak masalah. Tapi kalau membantu masalah
yang lain-lain, itu, kita, tentu akan kita evaluasi dalam bentuk apa.
V : Contoh pak, kalau untuk yang parkir tadi, misal, mereka kan gak punya
background ini ya pak ya, kayak “oh, ngatur parkir itu gimana”. Nah,
mereka membuat kesalahan gitu pak masih bisa ditoleransi gak pak
kesalahannya?
N : Gini, kalau dikatakan membantu, mereka kan ikhlas ya, tapi ya, tapi disini,
kita dihadapkan kepada tugas-tugas yang menurut profesi di sekuriti ini,
tugas-tugas strategis, jadi yang namanya parkir, disitu tentunya ada tata
tertibnya ya, ini parkir untuk tamu, ini untuk karyawan, ini untuk VIP dan
sebagainya dan sebagainya. Kalau membantu seperti itu, tentunya ya hanya
sekedar membantu, tidak harus membantu harus kita berikan target, enggak,
ya membantu ya membantu saja, tapi kalau menurut saya, sekuriti yang ada
disini, cara kerjanya sudah paham semua. Jadi kalau, orang diluar seperti
membantu kita dalam hal yang dimaksud pertanyaan tadi, ya, tentunya ada
keterbatasan membantu pada pekerjaan yang bisa kita pantau secara
langsung.
V : Ini pertanyaan saya lanjutkan ya pak ya. Jika pak, di perusahaan ini ada
kesalahan gitu pak, apa yang bapak lakukan. Jadi, perusahaan yang
membuat kesalahan, yang bukan ke bapak, mungkin buat ke orang lain juga,
Bagaimana sikap bapak?
N : Oh, jadi gini ya. Disini itu kan cara kerja kan saling meng-support, ada
beberapa departemen, ada departemen HR, ada departemen Mekanik, ada
departemen pemasaran dan sebagai-sebagainya. Tadi disebutkan oleh
Bapak Imbran tadi, kita berada di departemen HR, yang didalamnya ada
sekuriti, ada staff, ada workshop. Misalkan ada kesalahan di departemen
75
lain ya, tentunya ya, kesalahan itu, katakanlah kesalahan itu ditimpakan ke
kita.
V : Mungkin gini pak, saya luruskan pak ya. Kayak contoh pak, untuk tamu
pak, kalau parkir tadi kan, harus turun ya pak ya di depan pagar itu, nah,
mungkin untuk pegawai lain pak, mungkin keburu-buru kan, udah mau telat
kerja, mereka gak sempat turun pak. Jadi langsung terobos gitu, langsung
masuk motornya, kan harus dimatiin ya pak ya, nah kalau kayak gitu pak,
masih bisa ditoleransi gak pak untuk begitu itu?
N : Gini ya, jadi, ada yang namanya kesalahan tersengaja atau tidak. Kalau
keadaannya tersengaja, ya tentunya ada sanksi, kenapa kita mewajibkan
untuk pengendara roda dua itu untuk turun di depan? Karena bagaimanapun,
roda dua itu ada pemeriksaan, kalau gak turun, mana bisa kita meriksa? Kan
seperti itu, pemeriksaan mulai pemeriksaan STNK, jok, barang bawaan, dan
sebagai-sebagainya. Kemudian ada yang menerobos, rata-rata yang
menerobos itu kemungkinan, mungkin pikirannya lagi tidak fokus, tamu
pertama juga bisa, itu ya kita beri arahan.
V : Saya lanjut pertanyaan lagi pak ya, nah ini pak, masalah mengenai ke arah
kontribusi lebih ini pak, nah, bagaimana sikap bapak jika diminta untuk
datang lebih awal pak diperusahaan?
N : Jadi, saya sendiri ini sebagai chief sekuriti, alokasi waktu kita ini tidak
terbatas, 24 jam, karena bagaimanapun, tugas wewenang tanggung jawab
saya itu mengamankan, kita ini kan tugas nya untuk menjaga keamanan dan
ketertiban di wilayah lingkungan kerja, jadi secara otomatis peran saya
sebagai unsur pembantu di perusahaan, jadi waktu bagi saya itu tidak jadi
ukuran, tapi yang jadi ukuran itu kebutuhan. Tadi kan pertanyaannya,
misalkan bapak masuknya jam delapan, kemudian diperintahkan masuk
oleh pimpinan masuk jam tujuh, bagi saya itu waktu bukan ukuran, tapi
kebutuhan.
V : Berarti bapak sedia ya
N : Bukan sedia lagi, itu yang saya lakukan, setiap saat
76
V : Oke, lalu ini pak, mungkin pertanyaannya lebih pribadi pak ya selanjutnya
ini. Nah, kan disini kan pak dimana-mana kayaknya ada CCTV pak ya, nah,
jadi, kan tiap orang kan pak punya job desk masing-masing ini pak, nah,
saat misalnya sedang gak diawasi pak oleh petugas yang di CCTV gitu pak,
apakah bapak tetap menjalankan peraturan perusahaan pak? Misal, kayak
tadi pak, datang jam setengah delapan tapi bapak datangnya pas-pasan, “oh
kan gak diperiksa” gitu.
N : Jadi, kalau saya seperti itu. Saya tidak langsung ya, tidak langsung pada
persoalan itu, jadi yang namanya sekuriti, sekuriti itu penyelenggara
keamanan dan ketertiban di wilayah lingkungan kerja, ya, namanya kita
menyelenggarakan keamanan ketertiban, kalau penyelenggaraannya itu
telat, bagaimana bisa kita menyelenggarakannya secara baik, seperti itu.
V : okay pak, lalu Bapak pernahkah mengajukan izin tambahan?
N : Jadi, itu kembali kepada manusianya, ya, kita ini kan pemimpin, yang
namanya pemimpin itu, tentunya harus menjadi contoh dan bisa
memberikan contoh, ya itu kalau kita uraikan secara luas apa yang
dipertanyakan itu jauh dari pelaksanaannya, kan gitu. Jadi, pada intinya, kita
seorang pemimpin ya harus mempertahankan, karena yang kita pimpin juga
akan menjadi seperti itu. Pada intinya seperti itu.
V : Lalu gini pak, ganti pertanyaan lagi pak ya, kan untuk organisasi di
perusahaan ini, apalagi besar pak ya, kan kebersamaan, keharmonisan kan
harus tetap dijaga nih, bagaimana cara bapak untuk menjaga keharmonisan
dan kenyamanan di lingkungan kerja bapak itu?
N : Jadi begini ya, sesuai dengan bidang saya, jadi, pada pelaksanaan
pekerjaan, kalau di sekuriti itu ada namanya pelayanan prima. Kita pelayan,
kita ini pelayan, karena kita pelayan, yang kita layanin siapa? Pelanggan,
pelanggan itu ada 2, karyawan, dan tamu. Tamu itu banyak macemnya, ada
supplier, ada tamu dinas, ada tamu yang lain-lain. Untuk menjaga
keharmonisan tersebut, ya tentunya kita bekerja profesional, sesuai aturan
yang telah ditentukan, disitu bagaimana kita bersikap kepada orang yang
77
katakanlah tamu yang tidak sesuai dengan tata tertib, ya bagaimana kita
harus mengarahkan dan sebagai-sebagainya. Sehingga terjaga
keharmonisan itu, misalkan ada tamu yang complain, bagaimana kita bicara
complain nya, itu sudah ada tata tertibnya, seperti itu. Jadi, alhamdulilah, ya
syukur ya, selama disini kaitan-kaitan keharmonisan itu ya tetap terjaga
V : Berarti pak untuk yang bertengkar-bertengkar gitu belum pernah ada ya
pak ya sesama karyawan ya?
N : Ya, namanya letupan-letupan seperti itu wajar-wajar saja. Akan tetapi, ada
caranya, untuk mengatasi hal seperti itu, bagaimana cara untuk tidak
terbentuk sampai jadi letupan itu tentunya disini juga ada yang namanya,
istilahnya pengembangan, melalui cara bekerja, cara bekerja mereka, cara
bertindak, dan sebagai-sebagainya
V : Oh, begitu. Lalu bagaimana sikap bapak terhadap perubahan-perubahan
peraturan yang ada di perusahaan pak?
N : Selama perubahan itu baik, pasti akan saya dukung
V : Lalu bagaimana sikap bapak mengenai rahasia perusahaan ketika bapak
berada diluar lingkungan perusahaan?
N : Bagi saya rahasia itu seperti kemaluan ya, tidak perlu diumbar-umbar di
luar sana, tidak ada untungnya bagi saya.
V : Mungkin itu dulu pak untuk bapak ya, terima kasih
78
Transkrip wawancara dengan Pak Ahmad Suroto selaku Kepala Sekuriti di PT.
SUPRAMA
Hari, Tanggal : Rabu, 3 Januari 2018
Waktu : 15.00-16.00 WIB
Via : Telepon
V : Vincent
N : Narasumber
V : Selamat sore pak, mohon maaf saya mengganggu sore-sore begini. Jadi
begini pak, karena masih ada kekurangan data untuk wawancara, maka di
kesempatan ini saya ingin menanyakan beberapa hal tambahan terkait
wawancara kemarin pak
N : Oh iya silahkan mumpung saya sedang tidak ada kerjaan.
V : Kemarin kan kita sempat menyinggung masalah mengenai rekan kerja
yang sedang sibuk. Saya penasaran apa yang menyebabkan bapak ingin
membantu mereka pak?
N : Ya, itu kembali ke masing-masing orangnya ya, bagi saya untuk membantu
itu sudah ditanamkan ke saya sejak kecil oleh keluarga saya jadi hingga saat
ini itu merupakan kebiasaan bagi saya bahkan didunia kerja sekalipun meski
saya tidak diberikan hadiah apapun. Itu keharusan bagiku.
V : Dalam kondisi yang bagaimana bapak bersedia membantu pak?
N : Yah biasanya waktu saya kosong ya, ketika saya bisa menghandle
pekerjaan saya dengan baik dan ada teman yang tidak masuk atau sedang
sibuk pada saat itu ya saya bantu lah ya istilahnya. Kan kasian dia ntar
numpuk kerjaannya. Tapi ya itu saya hanya bisa membantu sesuai dengan
kemampuan saya contohnya ya OB yang menghandle bagian marketing lagi
nggak masuk dan orang kantor marketing butuh kirim surat. Nah ya saat itu
maka saya tahu akan menghandle.
79
V : Ooh.. begitu terima kasih pak atas jawabannya. Pertanyaan berikutnya pak.
Bapak pernahkah mengajukan izin tambahan di saat jumlah cuti bapak
sudah habis?
N : Saya rasa saya sempat menjawab ini ya. Jadi sebagai seorang kepala divisi
atau pemimpinnya lah ya, kita itu harus menjadi panutan, karena apa yang
kita pimpin akan seperti kita. Kalau kita tidak bertanggung jawab sama
pekerjaan kita seperti mengajukan izin tambahan ya berarti kita memberi
panutan yang tidak baik.
V : Tetapi bapak belum menjawab pertanyaannya pak, hehe
N : Oh iya untuk mengajukan izin tambahan selama ini saya tidak pernah,
karena ya itu tadi, kita harus menjadi contoh dan bisa memberikan contoh
yang baik ke bawahannya kita.
V : Terima kasih pak, lalu pertanyaan berikut pak, kan saat wawancara
kemarin bapak pernah menyinggung kalo konflik itu pernah terjadi dalam
bentuk letupan-letupan atau adu mulut itu pak. Nah yang menyebabkan
letupan itu apa pak?
N : Biasanya yang menyebabkan letupan itu ya pas lagi mendiskusikan
pekerjaan, nah mereka itu berbeda pendapat ya sampai suaranya sama-sama
keras begitu kalau ngomong.
V : Jadi pada saat itu terjadi yang bapak lakukan apa pak?
N : Ya saat saya melihatnya pasti akan saya tegur mereka dan saya selesaikan
dengan baik-baik dan saya bawa ke ruangan. Tetapi ada saat ketika saya
tidak tahu kalau lagi ada yang bertengkar maka saya tidak bisa berbuat apa-
apa iya kan, hahaha. Nah setelah itu biasanya ada program pengembangan
yang diadakan setahun sekali. Saat itu semua karyawan wajib mengikutinya.
V : Oke pak, lalu bagaimana sikap bapak terhadap peraturan yang dirubah oleh
perusahaan pak?
80
N : Peraturan itu kalau dirubah berarti ada yang salah kan. Selama perubahan
itu tujuannya baik, pasti akan saya dukung. Dan jika tidak, maka kita pekerja
punya hak suara untuk dilakukannya kajian ulang.
V : Biasanya perubahan itu seperti apa pak contohnya?
N : Biasanya untuk di departemen saya itu, yang paling sering dirubah itu jam
masuk kerjanya, kalau dulu kita diharapkan untuk 30 menit sebelum
pergantian shift sudah harus tiba, sekarang 60 menit sebelumnya sudah
harus siap.
V : Lalu bagaimana sikap bapak ketika peraturan itu diberlakukan?
N : Gimana sikap saya ya? Ya saya dukung sekali, lagipula tempat tinggal saya
tidak jauh jadi tidak masalah, bagi saya itu baik ya jadi saya lebih siap untuk
bekerja dan bsia membantu shift yang sebelumnya juga.
V : Oke pak, lalu di dalam keluarga juga, apakah bapak pernah membicarakan
mengenai hal yang sensitif di perusahaan pak? Seperti kejadian atau
masalah yang memiliki potensi menjelekkan nama baik perusahaan?
N : Ooo tidak pernah, saya sangat menjaga sekali untuk urusan seperti itu ya,
apalagi saya kepala bagian keamanan yang seharusnya menjaga ketertiban
dan kenyamanan di lingkungan perusahaan, apa yang akan terjadi di dalam
itu bisa dipengaruhi oleh lingkungan luar, oleh karena itu saya tidak pernah
membicarakan ini ke siapapun.
V : Ok pak, saya kira cukup sampai disini dulu terima kasih sudah meluangkan
waktunya bapak.
N : Iya sama-sama mas, tidak apa.
81
Informan 2
Transkrip wawancara dengan Widhi Nova Prasetya selaku Training &
Development Supervisor di PT. SUPRAMA
Hari, Tanggal : Senin, 23 Oktober 2017
Waktu : 14.00 – 15.30 WIB
Lokasi : PT. Suprama
V : Vincent
N : Narasumber
V : Jadi, saya bicara dengan bapak siapa pak?
N : Widhi
V : Bapak Widi, disini pak, menjabat sebagai apa ya pak?
N : Saya supervisor HR
V : Jadi gini pak, saya punya beberapa pertanyaan ini ya pak ya, jadi untuk
yang pertama ini tentang altruisme pak, atau peran kontribusi yang bapak
berikan ke sesama karyawan gini ya, jadi pak, pertanyaan pertama ini, apa
yang akan bapak lakukan jika ada rekan kerja yang libur dan meninggalkan
pekerjaannya pak?
N : Libur itu ....
V : Libur itu bukan libur tanggal merah gitu ya pak ya, jadi kayak ..
N : Mangkir, mangkir atau ijin ?
V : Dia ngambil cuti pak
N : Kalau cuti itu hak, gakpapa.
V : Lalu bagaimana dengan pekerjaannya pak?
82
N : Ya di hand over ke tim yang lain pasti, harus ada pemberitahuan, hari ini
cuti, itu tidak bisa dateng, setidaknya cuti harus ada pemberitahuan, setelah
itu nanti pekerjaan yang dilakukan itu harus di handle kan kepada siapa,
harus ada proses hand overnya.
V : Lalu pak, kalau misalnya di tim bapak ini ya pak ya, rekan kerja bapak ini
yang cuti, apa yang bapak lakukan terhadap pekerjaannya pak?
N : Lho itu wajib dibantu, harus .. harus ..
V : Itu dari dalam diri sendiri atau memang peraturannya gitu pak?
N : Sudah itu aturan, jadi orang yang cuti itu harus mendelegasikan
pekerjaannya kepada siapa. Kalau memang dia tidak bisa di handover kan,
maka dia harus mengosongkan di jam itu, di hari itu.
V : Berarti pak, kalau dari bapaknya sendiri, bapaknya rela gak pak membantu
gitu?
N : Gak masalah, kalau saya cuti, siapa yang bantu saya?
V : Iya betul juga pak. Itu tadi kan pak saat dia gak masuk pak, kalau misalnya
dianya sibuk pak, bagaimana?
N : Iya, tetep, seandainya ada pekerjaan yang memang, satu sisi, staff saya,
lagi load nya tinggi, satu sisi staff saya load nya agak rendah, kemudian ada
beberapa pekerjaan tim yang harus diselesaikan, saya lempar kepada yang
terendah, nanti juga akan beda-beda.
V : Apakah bapak pernah ikut juga?
N : Iya itu maksud saya yang kemarin itu, kalau saya sedang tidak sibuk juga
ya pasti saya ikut membantu.
V : Lalu pak yang berikutnya pak. Apakah bapak bersedia mengajukan diri
untuk mengerjakan sesuatu tanpa diminta pak?
N : Oh sering, siapapun akan seperti itu
V : Mengapa pak?
83
N : Kenapa? Karena kita tujuannya adalah kerja tim ya, bukan kerja individu.
V : Oke pak, itu pertanyaan mengenai altruisme ya pak ya, sekarang mengenai
pertanyaan tentang toleransi pak, bagaimana sikap bapak ketika perusahaan
melakukan kesalahan kepada bapak?
N : Kesalahan dalam arti seperti apa?
V : Kesalahan mungkin seperti menjanjikan hal-hal kecil yang gak di tepatin
gitu pak.
N : Ya kalau janji seperti pernah saat telat membayar gaji itu pasti kita akan
enquiry lagi ya, kita pasti tanya ke atasan kita, kepada intinya ke orang yang
saat itu berwenang, bukan katanya-katanya-katanya. Kalau keluar dari
atasan kita, kemudian tidak sesuai dengan prosedur, kita kembalikan, “Pak,
bagaimana ini solusinya”
V : Bagaimana dengan toleransi kepada masalah itu pak?
N : Ya, bisa, harus ada komunikasi yang bagus.
V : Itu tadi pak mengenai perusahaan pak, sekarang kalau mengenai rekan
kerja yang melakukan kesalahan kepada bapak? Misalnya seperti yang
pertama tadi, bapak lagi sibuk nih, temennya bantuin kerjaan bapak, tapi
bukannya tambah membantu, tapi mengacaukan gitu pak, itu bagaimana
sikap bapak?
N : Yang pasti kalau sebagai atasan kepada bawahan, itu kan pasti sudah bisa
menganalisa orang ini plus nya apa minus nya apa, saya tidak mungkin
mendelegasikan pekerjaan atau menyusun konsep powerpoint kepada orang
yang tidak bisa powerpoint, gitu aja kunci, selesai. Kalau seandainya saya
yang mendelegasikan kepada orang yang salah, dia tidak bisa mengerjakan,
kemudian malah merusak kan, yang salah saya, saya tidak bisa
mendelegasikan
V : Kalau misalnya kesalahannya yang gak terduga begitu pak, bagaimana pak
?
84
N : Kesalahan kalau memang dia belum pernah melakukan boleh, tapi
kesalahan yang dia pernah melakukan itu berarti bentuk kelalaian dia, selalu
ada punishment.
V : Oke pak, itu untuk pertanyaan mengenai toleransi ya pak ya. Jadi yang
berikutnya, bagaimana sikap bapak jika diminta untuk datang lebih awal
pak di perusahaan pak?
N : Gak masalah, sering
V : Kenapa pak?
N : Kenapa?
V : Iya kenapa?
N : Kalau orang sudah punya rasa memiliki ya, ini pekerjaan kita bersama,
sudah kayak gini itu, sifat kayak gitu itu sudah mati rasa, gak pikir lembur,
gak mikir saya nanti dapat apa, yang terpenting adalah pekerjaan selesai
dulu, terserah nanti perusahaan menghargai seperti apa nanti perusahaan
yang melihat kok.
V : Lalu pak bagaimana sikap bapak ketika disaat bekerja dan sedang tidak
diawasi oleh atasan?
N : Ya saya bekerja seperti biasanya. Mau diawasin ataupun tidak saya tetap
seperti ini tidak ada yang dibuat-buat.
V : Kenapa pak?
N : Kenapa? Karena ini adalah tanggung jawab ya, serendah-rendahnya
seorang operator lah ya, kalau sudah diberikan wewenang, apa namanya,
kamu mengerjakan ini, hasilnya seperti ini, kalau tidak dampaknya seperti
ini, artinya kalau orang sudah merasa punya tanggung jawab, integritas, ya
sudah, tanpa diminta, tanpa diawasi harusnya biasa, bisa.
V : Pertanyaan berikutnya hampir sama kayak nomor 1 sih, apa yang akan
bapak lakukan ketika diminta datang di saat yang mendadak pak?
85
Contohnya bapak lagi libur nih ya, bapak dibutuhkan pak untuk hari ini
datang gitu. Gimana bapak?
N : Tergantung, kalau liburnya ada diluar kota, ya pasti gak bisa, kondisi
apapun tetap gak bisa, yang bisa adalah kita membantu solusi, “gini aja,
seperti ini”. Tapi kalau seandainya masih didalam kota, kemudian liburnya
juga libur yang lagi free, di rumah nganggur, ya itu, gakpapa datang.
V : Saya ganti pertanyaan lain pak ya, kayak bapak yang tadi itu pak, kan di
organisasi pak kebersamaan sama keharmonisan itu penting pak ya,
bagaimana sikap bapak untuk menjaga kebersamaan dan keharmonisan
pak? Baik di 1 divisi ataupun di 1 lingkungan besar ini pak di perusahaan?
N : Ini sebenernya adalah saling mengerti ya, saling megenal, saling
memahami tim ya, orang yang 1 dengan yang lain, orang ini karakter nya
seperti apa, seperti apa. Orang ini akan kecewa, tersinggung kalau apa, ya
itu hal yang biasa. Karena fokus nya pada solusi, bukan pada masalah.
V : Lalu pak bagaimana dengan perubahan-perubahan yang terjadi di
perusahaan pak ? bisa bapak berikan contohnya?
N : Bagi saya, jika ada perubahan, berarti ada yang salah ya di perusahaan,
sehingga saya sangat mendukung dan supportive terhadap perubahan yang
dibuat oleh perusahaan.
V : Lalu untuk rahasia perusahaan pak, bagaimana sikap bapak di luar
lingkungan perusahaan terhadap rahasia perusahaan pak?
N : Bagi saya rahasia itu merupakan aset perusahaan ya, saya sudah
menganggap perusahaan ini seperti keluarga saya sendiri, buat apa saya
memalukan keluarga saya didepan orang lain bukan? hehehe
V : Oke pak. Untuk saat ini, ini dulu pak yang saya tanyakan. Terima kasih
pak.
N : Iya
86
Transkrip wawancara dengan Widhi Nova Prasetya selaku Training &
Development Supervisor di PT. SUPRAMA
Hari, Tanggal : Rabu, 3 Januari 2018
Waktu : 15.00-16.00 WIB
Via : Telepon
V : Vincent
N : Narasumber
V : Sore pak Widhi, maaf mengganggu. Saya Vincent yang kemarin pernah
melakukan wawancara dulu itu pak.
N : Iya, ada apa ya.
V : Jadi pak, saya ingin mengajukan beberapa pertanyaan berhubungan
dengan kemarin untuk menunjang data-data saya pak.
N : Oh iya silahkan.
V : Kemarin saya kan pernah tanya ke bapak mengenai sikap bapak terhadap
perusahaan. Pernah tidak bapak mengalami perubahan itu? Dan perubahan
itu seperti apa pak?
N : Hmm ya itu. Dulu itu tidak ada peraturan mengenai masalah transportasi
pekerja ya. Namun sekarang ini sudah ada peraturan untuk pekerja level
tertentu tidak boleh membawa kendaraan roda 4.
V : Level tertentu itu seperti apa pak?
N : Ya seperti saya ini (manajer) dan kebawahnya.
V : Lalu mengapa peraturan itu diberlakukan pak? Atas dasar apa ya?
N : Ya supaya lingkungan kerja ya jadi bersih, juga meminimalkan resiko
kecelakaan kan. Jadi kita semua itu dihimbau untuk naik kendaraan umum
gitu mas, juga bisa mengurangi kemacetan toh ya.
87
V : Ooh begitu pak, lalu apakah bapak pernah mengajukan cuti tambahan?
N : Oo.. tidak pernah, saya selalu pergunakan jatah cuti saya dengan baik
V : Lalu pak mengenai rahasia perusahaan boleh di ceritakan pak rahasia
seperti apa yang bapak lindungi dari perusahaan?
N : Yah tidak bisa ya, yang namanya rahasia kan tidak boleh diberitahukan ke
pihak manapun, hehehe
V : Oke pak saya mengerti. Terima kasih ya pak atas partisipasinya.
88
Informan 3
Transkrip wawancara dengan Pak Eddy selaku kepala bagian Produksi di PT.
SUPRAMA
Hari, Tanggal : Jumat, 17 November 2017
Waktu :15.00 – 16.00 WIB
Lokasi : PT. Suprama
V : Vincent
N : Narasumber
V : Jadi, selamat siang Pak Eddy, jadi, pak Eddy ya. Jadi, saya mulai ke pak
Eddy dulu pak ya. Jadi yang pertama pak, saya ada pertanyaan mengenai
altruisme, yang pertama itu. Di perusahaan ini pak, apa yang akan bapak
lakukan jika rekan kerja bapak sedang libur dan meninggalkan pekerjaannya
di kantor?
N : Jadi dia libur? Maksudnya libur gimana ini?
V : Dia cuti gitu pak, padahal di hari jam kerja
N : Kalau cuti, kita pisahkan dengan libur mendadak ya. Kalau cuti, harus ada
penggantinya
V : Kalau gak ada penggantinya bagaimana pak?
N : Kalau emergency misalnya ya, mendadak gak masuk. Itu kita ngakali, kita
minta bantuan dari tim yang lain.
V : Lalu apa yang akan bapak lakukan pada hal tersebut?
N : Iya akan saya bantu sebisa saya. Selagi saya masih bisa membantu akan
saya bantu
V : Apa yang membuat bapak terdorong untuk membantunya pak?
89
N : Ya semua harus mengejar deadline pekerjaannya ya jadi saat dia ngambil
cuti kan otomatis pekerjaannya tertunda sehingga harus ada yang
mengerjakan. Karena saya tidak suka pekerjaan di departemen saya
terbengkalai, jadi saat ada yg sedang cuti maka akan saya kerjakan
pekerjaannya selagi saya bisa.
V : Biasanya pekerjaan seperti apa yang bapak kerjakan pak?
N : Ya yang ringan-ringan saja ya karena saya juga ada kerjaan. Jadi seperti
mencampur bahan baku untuk membuat mi di mesin penggiling biasanya
saya bantu disana karena itu pekerjaan bukan satu orang dan harus
dikerjakan manual, komposisinya bagaimana-bagaimana itu harus sesuai
prosedur oleh karena itu saya harus memantau dan juga kalau bisa saya
bantu.
V : Berikutnya pak, apa yang bapak lakukan saat rekan kerjanya sibuk pak?
Kalau yang tadi gak datang, kalau ini orangnya sibuk pak
N : Selama mereka masih mampu melakukan sesuai jobdesk nya, saya arahkan
saja. Kalau misalnya sampai pekerjaannya terbengkalai, tidak ter-handle,
otomatis saya bantu
V : Berikutnya pak, apakah bapak bersedia mengajukan diri untuk
mengerjakan sesuatu tanpa diminta?
N : Setelah saya, kalau memang ada pekerjaan yang sifatnya urgent dan
dibutuhkan, saya harus melakukan
V : Berikutnya pak, bagaimana sikap bapak apabila perusahaan melakukan
kesalahan kepada bapak?
N : Contoh kesalahannya seperti apa?
V : Contohnya seperti menjanjikan sesuatu tetapi tidak ditepati dan di undur-
undur begitu
N : Saya akan tanyakan kepada atasan saya mengenai janji yang sudah
disampaikan itu, sambil menunggu kepastiannya bagaimana. Dulu saya
90
pernah dijanjikan akan diberikan bonus kalau tim saya bisa menghandle
semua permintaan pasar ya, jadi selama ini kita nggak pernah nggk ke
handle, semuanya terpenuhi. Lalu sampai saat ini juga tidak ada kabarnya.
V : Kalau masalahnya begitu bagaimana pak?
N : Ya di maklumi saja lah ya. Mungkin ya memang tunggu dananya cair atau
bagaimana. Kalau memang itu hanya omong kosong ya sudah mungkin
memang caranya atasan saya untuk mendorong karyawannya untuk lebih
giat bekerja
V : Berikutnya pak, kalau rekan kerja bapak yang melakukan kesalahan
kepada Bapak?
N : Kalau kesalahan nya kecil, kita bisa kasih teguran, kalau misalnya sampai
merugikan perusahaan, itu ada rule-nya, nanti ada SP1, SP2, dan seterusnya
V : Lalu kapan teguran itu diberikan pak?
N : Sifatnya kalau masih tidak merugikan perusahaan, jadi kan, kalau misalnya
gini, kesalahan itu kan ada efeknya, misalnya kalau di bagian saya,
kesalahan debit uap air nya itu keliru komposisinya itu, dia harus tanggung
jawab terhadap apa yang dia lakukan, jadi nanti kena SP, dan seterusnya
V : Oke pak, saya lanjut saja. Pertanyaan berikutnya pak. Bagaimana sikap
bapak ketika di minta untuk datang lebih awal di perusahaan pak?
N : Sering, itu komitmen kita. Contohnya mesin itu kan harus dimatikan setiap
sore dan dinyalakan setiap pagi, nah pagi jam 8 itu sudah mulai produksi
dan sebelum itu tentu mesin sudah harus nyala dan berfungsi normal, oleh
karena itu saya sebagai kepala bagian produksi harus tiba lebih awal karena
itu komitmen saya semenjak saya masuk bekerja disini.
V : Lalu pak, berikutnya. Saat bapak sedang tidak diawasi atasan, apakah
bapak tetap menjalankan peraturan perusahaan?
91
N : Kebetulan saya tidak pernah diawasi, tapi ada pemantauan dari atasan.
Bagi saya diawasi dan tidak diawasi itu sama, karena itu tanggung jawab
kita
V : Bagaimana dengan peraturan ?
N : Ya, kan kita sudah ada job desk nya, apa yang harus dilakukan, jam
pertama, jam kedua, sampai seterusnya jam terakhir kita harus ngapain itu
ada.
V : Kalau saya boleh tahu pak, di perusahaan ini saat jam kerja kita boleh tidak
sambil main hp?
N : Diperbolehkan, saya bawa hp, tapi terkait pekerjaan, misalnya saling
ngasih informasi produk, itu komunikasi yang perlu pakai hp
V : Kalau misalnya dari keluarga atau teman yang menghubungi, apakah boleh
di angkat?
N : Saya angkat, tapi saya informasikan kalau nanti saya hubungi lagi, atau
gimana. Tapi kalau sakit, urgent, atau apa, itu lain.
V : Oke pak, kalau begitu saya lanjut. Apa yang bapak lakukan ketika diminta
untuk datang ke perusahaan disaat bapak itu tidak bekerja di hari itu?
N : Saya kalau cuti sampai pulang ke Bandung, ke Jakarta pun saya tetap kasih
masukan, kalau di telfon saya kasih solusi, dia menghubungi, meskipun
bukan kita yang melakukan, kita membantu dari jarak jauh.
V : Pernah terjadi tidak hal ini pak?
N : Ya lumayan sering ya. Saat itu saya sedang di Bandung lalu ada mesin
yang rusak, lalu bawahan saya menghubungi saya, maka saya yang jauh
disini hanya bisa membantu via telepon dan membantu dengan saya
menyuruhnya foto bagian apa yang rusak lalu saya berikan solusi
V : Kalau area nya cuma sekitar sini masih mau datang?
N : Pasti datang, kalau cuma mereka menginginkan kita datang dan sifatnya
urgent. Misalnya ada kerusakan yang berhubungan dengan maintenance itu
92
tadi, mechanical, dan elictrical. Kalau saya kan pemberitahuan, misalnya,
konfirmasi. Kalau misalnya rusaknya di elictrical, saya hubungi elictrical.
Kalau mechanical, saya hubungi mechanical. Itu artinya, ga harus datang,
tapi harus standby untuk konfirmasi ke bagian terkait
V : Oke pak, saya lanjut. Apakah bapak akan tiba-tiba mengajukan ijin
tambahan apabila bapak sudah diberi ijin oleh perusahaan?
N : Beberapa kali sih ada, kalau kita yang jauh, itu dipersilahkan untuk
penambahan cuti. Itu kan ada cuti bersama, diluar cuti tersebut, kita bisa
menambah cuti lagi kalau membutuhkan terutama yang suka mudik jauh.
V : Kebanyakan ini pak dari sini atau dari luar pak yang bekerja disini?
N : Kalau level nya masih operator, rata-rata orang sini.
V : Lalu apa yang menjadi dasar pertimbangan bapak untuk mengambil izin
tambahan pak?
N : Iya karena saya sangat jarang sekali pulang, dan kalau sudah pulang itu
kan pinginnya lama-lama dengan keluarga.
V : Berarti lebih memprioritaskan keluarga ya pak?
N : Iya bagaimanapun saya tetap mengutamakan keluarga lah
V : Saya lanjut saja pak, di dalam organisasi, kebersamaan itu penting kan ya,
bagaimana cara bapak untuk menjaga keharmonisan dan kebersamaan itu
pak?
N : Di sini, kita itu, di samping ada job desk nya, kita ada penerimaan training
semacam koordinasi ya, di kasih briefing, semacam masukan untuk
teamwork kita, jadi misalnya ada salah satu yang merasa kekurangan, saling
meng-cover, kita support. Kita antar supervisor pun sama, contohnya, ada
beberapa personil yang gak masuk di area PU (Produksi Utama), ada
kesulitan, otomatis kita support
V : Oke pak, berikutnya. Apakah di lingkungan kerja pernah terjadi konflik
antara karyawan?
93
N : Oh iya pasti pernah dan sering
V : Konflik seperti apa pak? Dan bagaimana menurut bapak?
N : Kalau beda pendapat pasti ada diantara manusia satu sama lain, 1000
manusia 1000 karakter. Tapi kita ada jobdesc nya, selama yang di
permasalahkan tidak sesuai dengan job, jadi mereka salah, dan saya beri
hukuman. Tapi kalau kaitannya dengan job, kita gak perlu bertengkar lagi,
karena itu bukan hal yang baiklah dan perlu diberikan sanksi tegas
V : Oke pak, kalau begitu saya lanjut. Bagaimana perhatian bapak terhadap
perubahan yang dibuat oleh perusahaan? Perubahan seperti ada peraturan
baru begitu
N : Perubahan banyak ya, bahkan kita sendiri dituntut untuk melakukan
perubahan ke perusahaan selama arahnya ke yang lebih bagus. Kita support,
selama sifatnya dibutuhkan ya kita support. Karena kita ada standarisasi,
misalnya ada ISO, UCP. Itu yang memberikan standart produk yang sesuai
dengan kriteria yang mereka butuhkan. Nah, itu kan butuh perubahan.
Perusahaan ini kan masih berkembang, jadi perusahaan ini dari awal sudah
punya standarisasi yang ada, kita harus jalankan perubahan itu. Wajib kita
ikuti, kita share kan ke temen-temen, misalnya dulu kalau nyangkruk cukup
pakai kaos saja. Dulu mungkin ada yang pakai cincin, contohnya saja ya, itu
tidak diperbolehkan nanti terkontaminasi ke produk
V : Oke pak kalau begitu saya lanjut pak. Apa yang akan bapak lakukan
terhadap rahasia perusahaan pak ketika bapak berada diluar lingkungan
perusahaan?
N : Saya sama Pak Indra hampir sama, sama-sama rahasia. Jadi orang yang
berhak masuk ke dalam area saya itu tertentu saja, ada ijin. Sekelas kepala
produksi pun tidak seenaknya masuk, minta ijin, konfirmasi. Dan kita gak
mungkin share rahasia walaupun saya pernah ditawari ke perusahaan sejenis
dengan iming-iming gaji yang lebih tinggi, kebetulan prinsip saya, ini yang
terakhir bagi saya, karena faktor usia, saya sudah tidak muda lagi, saya tidak
perlu lagi lirik sana lirik sini, gaji yang diberikan manajemen saat ini itu
94
lebih dari cukup. Saya juga harus mengeluarkan kemampuan saya untuk
merahasiakan rahasia perusahaan ini. Apapun yang terjadi, saya terakhir
disini.
V : Jadi benar-benar di jaga ya pak ya?
N : Bahkan setahu saya, itu kalau di seasoning sama di saya, itu dulu awalnya
di sumpah, jadi harus komitmen, gak boleh membocorkan rahasia
perusahaan.
V : Tapi memang dari dalam diri sendiri memang gak mau ya?
N : Asal pribadi saya juga seperti itu, jadi gak perlu di sumpah pun, saya jaga
V : Oke pak, sampai disini dulu pertanyaan nya pak, terima kasih pak.
N : Oke.
95
Transkrip wawancara dengan Pak Eddy selaku kepala bagian Produksi di PT.
SUPRAMA
Hari, Tanggal : Jumat, 5 Januari 2018
Waktu :15.00 – 16.00 WIB
Via : Telepon
V : Vincent
N : Narasumber
V : Sore pak. Saya Vincent, kemarin saya pernah menelepon untuk janjian
wawancara via telepon ini pak.
N : Oh iya Vin, silahkan.
V : Jadi kemarin saat saya tanya bapak mengenai kesediaan bapak mengajukan
diri untuk mengerjakan sesuatu tanpa diminta, bapak mengatakan bahwa
kalau sifatnya urgent maka akan bapak lakukan. Saya penasaran yang bapak
maksud urgent itu seperti apa?
N : Ya ini pertanyaan mudah ya, ya ini sering terjadi di departemen saya ya.
Jadi kita misalkan hari ini ada produksi sekian 5000 packing untuk
distributor A, lalu melihat kondisi pekerja bagian produksi yang saat itu ada
yang sedang jam istirahat ya maka akan saya bantu secara otomatis. Jadi ini
kan bukan semuanya mesin ya produksinya ada yang masih pake cara
manual untuk beberapa segmen mesin.
V : Hmm begitu.. Seberapa sering bapak ikut terjun begitu pak?
N : Hampir setiap hari mas, order kita semakin hari itu semakin bertambah dan
jujur terkadang juga kewalahan kok mas, hahaha.
V : Bagus ya pak orderannya bisa naik terus. Lalu pak ketika bapak ikut terjus
begitu apa yang bapak rasakan?
96
N : Ya tidak ada, saya senang saja bisa membantu. Jadi secara langsung juga
saya bisa memantau bagaimana anak-anak saya bekerja di bagian produksi
ini.
V : Ooh begitu. Lalu pak, bisa di ceritakan pak perubahan yang pernah bapak
alami di perusahaan pak?
N : Perubahan ya lebih ke arah peraturan bekerja ya. Sebenarnya bermain
handphone itu tidak boleh. Cuma untuk selevel jabatan saya itu saya kita
diberi sedikit keringanan.
V : keringanan seperti apa pak?
N : Jadi untuk sesama manajer kita kan perlu saling tukar informasi mengenai
masalah pekerjaan, terutama saya yang dibagian produksi harus sering
kontak dengan yang digudang, karena semua kita bahannya dikirim kesana.
Lalu kita perlu saling berkomunikasi dengan handphone itu karena jarak
dari tempat produksi dan gudang yang agak jauh ya
V : Lalu untuk jabatan dibawah itu bagaimana pak?
N : Iya selama jam kerja mereka dilarang menggunakan, namun saat jam
istirahat ya tidak apa-apa.
V : Lalu menurut bapak bagaimana dengan perubahan peraturan tersebut?
Bukankah peraturan itu terlihat sedikit diskriminasi pak?
N : Bukan seperti itu ya mas, jadi kita diberikan keringanan itu dengan harapan
pekerjaan kita menjadi lebih efisien karena saya tidak perlu bolak-balik ke
gudang untuk mengecek barang jadi saya sangat mendukung ya . Lalu untuk
karyawannya ya supaya mereka bisa fokus ke pekerjaannya. Jadi ya untuk
selevel saya ini pekerjaannya lebih kompleks ya jadi kita membutuhkan
integrasi dari telepon genggam.
V : Ok pak kalau begitu. Terima kasih atas kerjasamanya pak. Selamat sore
97
Informan 4
Transkrip wawancara dengan Pak Indra Gunawan selaku Kepala Bagian
Ingredients di PT. SUPRAMA
Hari, Tanggal : Jumat, 17 November 2017
Waktu : 16.00 – 17.00 WIB
Lokasi : PT. Suprama
V : Vincent
N : Narasumber
V : Selamat sore pak, kalau boleh tahu saya berbicara dengan bapak siapa?
N : Dengan Indra Gunawan
V : Bapak Indra Gunawan. Begini pak, saya punya beberapa pertanyaan untuk
skripsi saya. Jadi saya mulai ya pak dengan pertanyaan pertama, apa yang
akan bapak lakukan jika rekan kerja bapak sedang libur dan meninggalkan
pekerjaannya di kantor ?
N : Dengan kata lain, libur dadakan apa desakan cuti?
V : Mungkin bisa dua-duanya pak
N : Kalau di tempat saya ini, lebih fleksibel lagi ya. Kalau salah satu tidak
masuk itu dengan alasan cuti atau tidak masuk karena ada acara apa, tidak
terlalu ada kesulitan sih di tempat saya, karena tempat saya, bahan baku ini
nya kan sudah setengah jadi, jadi proses nya itu hanya packing saja di tempat
saya. Jadi tidak terlalu banyak pengaruh kalau hanya 1 orang saja.
V : Lalu apa yang bapak lakukan ketika orang itu tidak masuk pak?
N : Iya itu tadi ya, karena kita pekerjaannya fleksibel jadi tidak terlalu
berpengaruh kalau ada yang tidak masuk jadi ya saya bekerja seperti biasa
98
saja jika pekerjaan itu masih teratasi, namun kalau orderan lagi banyak ya
saya ikut turun tangan.
V : Tapi apabila pekerjaan sampai menumpuk begitu, apakah ada inisiatif
untuk membantu gitu pak?
N : Ya ada, kalau menumpuk sih di bagian saya selama ini sering, karena ini
pekerjaannya berdasarkan ekspor. Di tahun 2017 ini ekspor ada mengalami
peningkatan sih hingga 50 ton
V : Wah banyak juga ya. Itu ekspor nya kemana ya pak?
N : Ekspornya ke China, Filipina, Spanyol, Selandia Baru, nah, jadi tidak
sepadat seperti yang di bagian “noodle”, kalau noodle kan berdasarkan
ordernya marketing lokal kan, jadi, di tempat saya sih tidak padat-padat
banget
V : Baik pak, saya lanjutkan. Kalau tadi mengenai rekan kerja yang libur, yang
kedua ini, pada saat rekan kerja nya masuk tapi sibuk, apa yang bapak
lakukan?
N : Kalau rekan kerja kewalahan sih biasanya saya tidak langsung bantu,
karena di tempat saya ini ada 2 tempat, “powder” dan “liquid” , bagian
powder dan liquid berjarak sekitar 200 meter, jika misalnya kelihatan padat
sekali, saya baru otomatis bantu.
V : Saya lanjutkan pak, apakah bapak bersedia mengajukan diri untuk
mengerjakan sesuatu tanpa di minta? Misalnya ada proyek baru begitu pak
N : Oh, kalau disini tidak semudah itu. Sebenarnya disini itu bukan masalah
mau tidak maunya, tetapi project disini itu sudah ada tugas masing-masing.
Jadi, semua project misalnya project pembangunan, ya tim mekanik semua.
Kalau project untuk pembuatan produk baru, itu tim RND yang maju semua.
Jadi tidak semata-mata pengajuan diri untuk suatu project itu tidak bisa
secara langsung. Justru mereka yang minta bantuan kita untuk support
V : Oke pak, kalau itu untuk pekerjaan besar ya. Bagaimana dengan pekerjaan
kecil pak? Seperti yang masih 1 divisi dengan bapak, seperti misalnya bapak
99
diminta anak buah bapak untuk membantu? Itu bagaimana pak? Apakah
bapak mau membantu tanpa diminta? Ketika bapak melihat mereka sibuk,
apakah ada dorongan dari diri sendiri begitu untuk membantu?
N : Kalau seperti itu sih jarang-jarang ada, tetapi seperti yang saya sampaikan
tadi, saya langsung bantu. Jadi, saya akan kontrol di bagian powder dulu,
kemudian bagian liquid. Misalnya di bagian liquid, itu kalau memotong
bawang kan sangat pedih sekali, disitu saya punya 7 orang, jika saat mereka
memotong bawang itu kesulitan karena terlalu pedas, meskipun ada
ventilasinya mereka akan kesulitan, mereka biasanya akan keluar sebentar,
keluar juga itu masih harus ijin ke saya, tapi biasanya saya buka saja pintu
masuknya. Itu sudah sangat membantu. Namun kalau orderan itu banyak
kan harus di potong terus itu bawang, jadi saat mereka keluar itu ya saya
bantu dulu.
V : Kalau boleh tahu pak, itu ngerajang nya pakai tangan atau mesin ya pak?
N : Mesin, yang manual itu hanya mencuci dan menimbang. Kemudian setelah
itu pakai mesin semua, mulai dari merajang, nge-jus nya, gorengnya,
semuanya pakai mesin
V : Oke pak, saya lanjut. Pertanyaan berikutnya pak, bagaimana sikap bapak
ketika perusahaan melakukan kesalahan kepada bapak? Seperti janji yang
belum ditepati atau di undur-undur begitu pak
N : Selama ini belum pernah kejadian seperti itu, jadi selama saya pindah
divisi hingga 3 kali, belum pernah terjadi sih.
V : Baik pak kalau belum pernah saya lanjut saja. Kalau tadi mengenai
perusahaannya, berikutnya, bagaimana sikap bapak ketika rekan kerja yang
melakukan kesalahan kepada bapak?
N : Kalau seperti itu, pada saat mereka melakukan kesalahan, saya panggil,
saya ajukan pertanyaan. Contohnya, saat jam kerja mereka tidur, atau orang
kontrol yang tahu bahwa si A tidur, kemudian manajer saya telfon saya,
“Pak Indra, tadi ada yang begini begini begini begini”, saya cari orangnya,
saya tanya, saya suruh ke kantor, saya tanyain sampai dia ngaku. Alasannya
100
masih nunggu bahan, “tapi ngapain nunggu di luar area kerjamu?”.
Akhirnya saya buat peringatan, dia berjanji tidak akan mengulangi lagi. Jadi
pada saat di panggil, tidak hari itu juga saya buat peringatan, di hari itu saya
briefing, 2 hari kemudian, Surat Peringatan nya keluar saya suruh tanda
tangan.
V : Lalu untuk kesalahan lainnya bagaimana pak?
N : Iya, saya beri peringatan, karena meskipun pekerjaannya fleksibel,
departemen saya memainkan peran penting disini jadi tidak boleh
melakukan kesalahan dalam bentuk apapun.
V : Oke saya lanjut pak. Pertanyaan berikutnya, apa yang akan bapak lakukan
jika di dalam perusahaan itu ada kesalahan pak? Seperti ada peraturan yang
menurut bapak itu salah dan bapak ingin memperbaikinya
N : Menurut saya sih gak ada ya, mungkin saya yang kurang sensitif terhadap
peraturan. Tapi menurut saya, selama ini semua peraturan yang ada
diberlakukan untuk ketertiban kita bekerja disini. Jadi memang tidak ada
yang salah. Contohnya seperti ini, kenapa harus orang kerja masuk itu harus
dengan sepatu? Kenapa tidak boleh dengan sandal, kenapa tidak boleh kaos,
kenapa harus pakai hem? Kan seperti itu, itu kan ada tujuannya. Jadi
sepengetahuan saya sih, tidak ada peraturan yang dibuat yang tidak cocok.
V : Kalau begitu saya lompati saja, pertanyaan berikutnya pak. Bagaimana
sikap bapak terhadap kepada perusahaan jika bapak diminta untuk datang
lebih awal di perusahaan pak?
N : Oh kalau itu tidak masalah, orang selevel saya sebagai supervisor memang
seharusnya datang lebih awal dibandingkan yang lain, karena datang
pertama itu ya untuk persiapan, untuk kontrol bahan baku, persiapan mesin,
ya itu memang diperuntukkan untuk datang lebih awal, jadi tidak ada
masalah.
V : Itu untuk datang lebih awal itu memang diwajibkan atau memang inisiatif
sendiri ?
101
N : Memang inisiatif sendiri, karena jam kerja nya karyawan itu 8 jam ya,
kalau saya datang awal, juga pulang lebih akhir, karena saya juga harus
kontrol di tempat powder dan liquid itu
V : Oke pak, kalau begitu saya lanjut. Disaat sedang tidak diawasi oleh atasan
apakah bapak tetap menjalankan peraturan perusahaan?
N : Oh ya itu pasti.
V : Itu datang dari diri bapak sendiri atau memang kewajiban dari perusahaan?
N : Jadi begini, saya terbiasa bekerja itu dengan minim pengawasan, jadi
ladang saya ini, itu yang tahu seluk beluk nya itu saya, jadi apapun yang
orang-orang saya butuhkan itu saya tahu semua, kecuali ada permasalahan
di bahan baku, itu saya baru akan lapor ke atasan saya, kalau masalah
bekerja dengan minim pengawasan, itu gak jadi masalah sama saya. Karena
justru manajemen mampu mempercayakan saya untuk menjadi supervisor
untuk mengawasi orang-orang yang saya awasi sendiri.
V : Itu kalau minim pengawasan ya pak ya, kalau dari bapaknya sendiri, kalau
sedang tidak diawasi bapaknya bagaimana pak?
N : Ya tetap menjalankan aturan yang berlaku ya. Contohnya begini, di tempat
saya itu kan seragamnya berbeda, seragamnya putih-putih, masuk pakai
masker, pakai topi, pakai sandal khusus. Pada saat dikontrol, kita semua
tetap seperti biasa menggunakan semua pakaian khusus itu dengan benar
contohnya saat batuk saja misalnya, produk bisa menjadi tercemar.
V : Oke pak saya lanjut, apa yang akan bapak lakukan jika diminta untuk
datang ke perusahaan disaat yang mendadak? Mungkin saat bapak sedang
cuti, tapi bapak diminta untuk datang. Bagaimana pak?
N : Nah, itu lihat urgency nya dulu, maksudnya ada kepentingan apa sampai
diminta datang ke perusahaan? Tapi kalau memang di telfon di suruh
datang, ya saya datang
V : Tapi apakah datang itu merasa terpaksa atau memang dari diri sendiri?
102
N : Nah, makanya dilihat urgency nya, kepentingannya apa. Tapi kalau
seumpama saya sedang cuti, trus saya di telfon, “pak, ini roll nya gak bisa
dipakai”. Kalau cuma tanya seperti itu kan lucu, kalau tidak bisa dipakai ya
minta ganti ke gudang. Kalau cuma masalah seperti itu ya saya tidak perlu
datang, saya beri arahan di telepon saja
V : Kalau untuk sesuatu yang besar begitu pak?
N : Kecuali mereka jalan, di waktu tertentu, pas goreng, waktunya itu tidak
mencukupi, atau bahan baku datangnya terlalu siang, karena bahan baku
harusnya pagi jam 7, mereka bingung bagi waktunya, harusnya dapat 5
campuran sehari, karena datangnya siang hanya dapat 3 setengah, sisa
waktunya mau dikemanakan, mereka butuh cepat untuk menyelesaikan itu,
kalau pada saat saya cuti ya pasti saya akan datang
V : Apakah bapak merasa terpaksa?
N : Oh tidak, karena kan tidak setiap saat mereka seperti itu
V : Oke kalau begitu saya lanjut pak. Apakah bapak tiba-tiba akan mengajukan
ijin tambahan jika sudah diberi ijin oleh perusahaan?
N : Selama saya disini saya tidak pernah minta tambahan cuti
V : Dalam situasi apa pak bapak tidak pernah?
N : Situasi apapun, tidak sama sekali
V : Mengapa pak?
N : Rumah saya dekat dari sini, dan saya juga mau kemana juga ya sekitar sini
aja kalau jalan-jalan dengan keluarga.
V : Oke pak kalau begitu saya lanjut. Dalam organisasi, kebersamaan itu tentu
penting ya pak demi menjaga keharmonisan dan kenyamanan, nah,
bagaimana sikap bapak dalam rangka menjaga keharmonisan dan
kenyamanan itu pak?
N : Ya, kalau ini saya di perusahaan ini, kita selalu jaga komunikasi,
komunikasi sebaik mungkin dengan orang-orang yang selevel kita, di
103
bawah kita, bahkan orang pekerja sekalipun. Sedikit lebih santun lah. Saya
dulu itu pernah di cap karena gaya saya orang Sumatera, para manajer
manufaktur bilang sama saya kalau ngomong jangan seperti itu. Padahal
saya memang seperti ini gaya nya. Tapi kalau masalah aturan sama kerja,
saya memang keras. Kalau tugasmu melayani, ya kamu melayani dengan
bagus. Tapi kalau komunikasi, itu tetap se-santun mungkin
V : Selain menjaga komunikasi pak, kira-kira apalagi ya pak caranya?
N : Kuncinya di komunikasi, karena dengan komunikasi, apapun yang
disampaikan, apapun yang mereka ingin sampaikan, apapun yang ingin saya
sampaikan itu terlaksana
V : Oke pak kalau begitu saya lanjut aja pak. Bagaimana sikap bapak ketika
ada rekan kerja bapak yang bertengkar begitu pak?
N : Jadi gini, di perusahaan ini, dilarang untuk bertengkar, kalau bertengkar,
itu otomatis akan di pecat, akan dikeluarkan langsung. Pernah ada 1 kasus,
2 orang bertengkar karena urusan pribadi, tapi tidak sampai adu fisik, hanya
adu mulut, tapi gelagat mereka setiap hari bekerja itu sudah tidak bisa
bertemu, itu saya ijinkan, karena mereka gak terlibat fisik. Tapi kalau
mereka terlibat fisik, dua-duanya saya PHK, namun biasanya saya biarkan
saja kalau masih adu mulut saya tidak mau ikut campur
V : Untuk masalah ringan pak, kayak cuma adu mulut begitu. Tidak masalah
ya pak?
N : Tidak, itu wajar. Tapi jangan sampai adu fisik, adu fisik itu fatal.
V : Memang peraturan disini ya pak ya? Itu memang tertulis ya pak untuk tidak
boleh adu fisik?
N : Ada di KKB (Kontrak Kerja Bersama) itu ada
V : Baik pak saya lanjut. Bagaimana perhatian bapak terhadap perubahan yang
dibuat oleh perusahaan?
104
N : Ya, kalau saya sih positif sekali, terlalu banyak perubahan sudah.
Perubahan tambah maju itu pasti, dari mesin yang manual sampai sekarang,
dari tahun 90an itu banyak manual, tahun 95an sampai 2000 itu semi-
otomatis, 2000 sampai sekarang itu sudah otomatis semua, itu sangat saya
support. Itu sangat membantu dengan pekerjaan, memudahkan orang
bekerja
V : Apa yang bapak lakukan dengan perubahan-perubahan tersebut? Misalnya
pada perubahan peraturan
N : Kalau peraturan sih tidak terlalu banyak perubahan, tapi kalau dari mesin
tadi itu maksud saya seperti ini, dari jumlah personil yang banyak sekali,
dulu kalau packing mie itu pakai orang semua, karena kita ini fokus nya dry
noodle, semua itu kan dikerjakan pakai orang, dengan kemajuan, dengan
perubahan-perubahan ini, orang yang dulunya 1000an di bagian packing
sekarang tinggal 400an
V : Trus pak kemana semua orang itu?
N : Ya sudah di makan jaman, di PHK, yang kontrak sudah tidak diperpanjang
kontraknya, seperti itu.
V : Baiklah pak, berikutnya. Apa yang akan bapak lakukan terhadap rahasia
perusahaan ketika bapak berada diluar lingkungan perusahaan?
N : Kalau itu, saya tidak akan share ke siapapun.
V : Begitu itu pak, datang dari bapak sendiri?
N : Oh ya pasti, pasti dari dalam diri.
V : Oke pak, kalau begitu sampai disini saja pertanyaannya.
105
Transkrip wawancara dengan Pak Indra Gunawan selaku Kepala Bagian
Ingredients di PT. SUPRAMA
Hari, Tanggal : Jumat, 5 Januari 2018
Waktu : 16.00 – 17.00 WIB
Lokasi : PT. Suprama
V : Vincent
N : Narasumber
V : Sore pak, benar saya berbicara dengan bapak Indra
N : Halo mas Vincent, apa kabarnya?
V : Kabar baik pak, terima kasih. Selamat tahun baru ya pak. Jadi begini pak,
saya ingin mengajukan pertanyaan tambahan kepada bapak mengenai
wawancara kemarin.
N : Oh ya silahkan mas.
V : Lalu pak, bisa bapak ceritakan pak, mengenai kesalahan yang pernah
dilakukan perusahaan kepada bapak?
N : Ya sejauh ini sih lebih ke arah keuangan ya.
V : Keuangan seperti apa pak?
N : Ya apalagi mas kalau telat membayar gaji, hahaha..
V : Oh jadi bagaimana sikap bapak mengatasi hal tersebut?
N : Iya kita kan gak mungkin minta gaji kita secara langsung kan. Kita hanya
bisa nunggu dan sabar to, toh kita juga sudah berumur, harusnya bisa mikir,
kenapa gajinya belum masuk. Biasanya sih saya lihat tanggal kalau emang
tanggal gajiannya hari sabtu atau minggu yawes berarti tunggu hari senin
supaya masuk. Selalu begitu kok. Pasti masalahnya begitu tok ae.
106
V : Lalu pak bisa di ceritakan mengenai perubahan peraturan yang bapak alami
seperti apa ya pak?
N : Perubahannya ada banyak ya mas ya, saya ambil satu contoh saja ya itu
dulu kan anak-anak masih boleh menggunakan hp, sekarang peraturannya
sudah tidak boleh menggunakan hp lagi. Karena ya supaya mereka lebih
fokus kerja lah ya
V : Lalu bagaimana menurut bapak dengan perubahan itu pak?
N : Saya jujur sangat senang ya, saya dukung sekali jadi anak saya bisa lebih
fokus bekerja, dan tidak ada yang foto-foto ya di dalam karena akan sangat
rentan bagaimana kondisi di perusahaan itu bisa tersebar gitu ya.
V : Emang kondisinya seperti apa pak?
N : Ya maksud saya itu mesinnya yang kita pakai seperti apa nanti kan bisa
ketauan apalagi sekarang eranya sangat hebat sekali ya semuanya bisa
terinformasikan dengan cepat di internet.
V : Lalu pak bagaimana sikap bapak dalam menjaga rahasia perusahaan?
Bapak boleh mengambil contoh di departemen bapak.
N : Iya saya ada pada bagian komposisi jadi mi burung dara kita bisa sesukses
gini kan karena komposisi nya bagaimana-bagaimana itu kan, yang tahu ini
hanya saya dan pak Djuana jadi ya sombongnya seperti saya itu kayak orang
penting lah ya, dan saya dulu sempat akan di sumpah untuk tidak
membocorkan rahasia komposisi ini. Tapi sampai sekarang ya saya tidak
membocorkan ya karena itu nggak ada untungnya buat saya. Sekarang kita
hidup ini ya cari kerja yang ikhlas kerja juga harus baik-baik karena tuhan
tahu apa yang kita buat kalau kita berdosa ya ada dampaknya.
V : Lalu apakah bapak di sumpah?
N : Ooh tidak-tidak itu hampir saja, karena terbukti dari kinerja saya, kinerja
saya baik-baik saja jadi ya jadi bisa di nilai sendiri oleh bapak Djuana.
V : Oke pak kalau begitu terima kasih ya atas waktunya.
107
Lampiran 3. Uji Triangulasi
No. Dimensi
dan
Indikator
Hasil Wawancara Keterangan
Achmad
Suroto
Widhi Nova
Prasetya
Eddy Indra
Gunawan
1. Altruism
a. Ketersedia
an
membantu
rekan kerja
Gini ya, jadi,
pada
hakikatnya, di
Suprama ini
kita sudah
dibekali visi
misi dan nilai-
nilai. Kaitan
dengan nilai-
nilai, kita kan
saling meng-
support.
Tidak
masalah
untuk
membantu
rekan kerja
karena itu
merupakan
keharusan
Iya akan
saya
bantu
sebisa
saya.
Selagi
saya
masih
bisa
membant
u akan
saya
bantu
Otomatis
akan saya
bantu
kalau
sibuk
Valid
b. Ketersedia
an menjadi
volunteer
Tindakan
sukarelawan
dilakukan
apabila saya
merasa
bahwa rekan
kerja saya
tidak bisa
mengerjakan
tugasnya
sehingga
pekerjaannya
Saya sering
melakukan
tindakan
sukarelawan
karena fokus
kerja di PT.
Suprama
ialah kerja
tim.
kalau ada
pekerjaan
yang
sifatnya
urgent
dan
dibutuhk
an, saya
harus
lakukan
Ketika
orang itu
kewalaha
n
mengerja
kan
tugasnya,
maka
akan saya
bantu.
Valid
108
akan saya
ambil alih
2. Sportmans
hip
a. Toleransi
terhadap
perusahaan
Saya sebagai
karyawan
tidak bisa
apa-apa dan
memaklumi
saja.
Harus ada
komunikasi
yang bagus
dari
perusahaan
Ya di
maklumi
saja lah
ya.
Mungkin
ya
memang
tunggu
dananya
cair atau
bagaiman
a. Kalau
memang
itu hanya
omong
kosong
ya sudah
mungkin
memang
caranya
atasan
saya
untuk
mendoro
ng
karyawan
nya
untuk
Kita lihat
dari sisi
positifnya
lah
semuanya
belum
tentu ini
disengaja
oleh
perusahaa
n
Valid
109
lebih giat
bekerja
b. Toleransi
terhadap
rekan kerja
Setiap
karyawan
memiliki
tugas dan
tanggung
jawabnya
masing-
masing
sehingga
ketika di
bantu masih
bisa
dimaklumi
karena
mungkin
kurang
menguasai
pekerjaan
orang lain
Kesalahan
kalau
memang dia
belum
pernah
melakukan
boleh, tapi
kesalahan
yang dia
pernah
melakukan
itu berarti
bentuk
kelalaian
dia, selalu
ada
punishment
kalau
kesalaha
n nya
kecil,
kita bisa
kasih
teguran,
kalau
sampai
merugika
n
perusaha
an, itu
akan ada
peringata
n
Saya
sangat
keras
dalam hal
peraturan
sehingga
harus ada
sanksi
setiap
bentuk
kesalahan
.
Tidak
Valid
3. Conscienti
ousness
a. Kemauan
melaksana
kan
sesuatu
lebih dari
yang
diharapkan
Bagi saya
waktu itu
tidak menjadi
ukuran, tapi
yang jadi
ukuran itu
kebutuhan.
Kalau sudah
punya rasa
memiliki,
gak pikir
lembur, gak
mikir saya
nanti dapat
apa, sifat
kayak gitu
Sering,
itu
komitme
n saya
Bagi
karyawan
selevel
saya, saya
harus tiba
lebih awal
di
perusahaa
n
Valid
110
sudah mati
rasa
b. Menjalank
an
peraturan
tanpa
diawasi
Sebagai
kepala
keamanan,
maka saya
harus
menyelengga
rakan
peraturan
dengan baik
Pekerjaan ini
merupakan
tanggung
jawab yang
harus
dicapai,
sehingga
diawasi
maupun
tidak saya
harus
menjalankan
peraturan
yang ada
Bagi saya
diawasi
dan tidak
diawasi
itu sama,
karena
itu
tanggung
jawab
kita
Ya tetap
menjalan
kan
aturan
yang
berlaku
ya
Valid
c. Hadir
disaat yang
mendadak
Itu sudah
menjadi
keharusan
bagi saya.
Jika
bertepatan
tidak ada
halangan,
maka saya
akan datang
ke
perusahaan.
Kalau
mereka
mengingi
nkan
datang
dan
sifatnya
urgent,
pasti
datang.
Untuk
sesuatu
yang
mendesak
saya pasti
akan
datang
Valid
d. Tidak
meminta
izin
tambahan
Sebagai
seorang
pemimpin
saya harus
mempertahan
kan, dan
Saya tetap
menjalankan
peraturan,
saya diberi
izin segini
banyak ya
Beberapa
kali saya
ada
mengaju
kan
karena
Selama
saya
disini
saya tidak
pernah
minta
Tidak
Valid
111
tidak
menambah-
nambahkan
sesuatu
segitulah
yang akan
saya
jalankan
saya
jauh.
tambahan
cuti
4. Courtesy
a. Perhatian
terhadap
kebersama
an
Sesuai
dengan
peraturan,
saya selalu
mengarahkan
dan
mengkontrol
tata tertib
sehingga
lingkungan
pekerjaan
menjadi
aman
Saya
berusaha
saling
mengerti,
saling
mengenal,
saling
memahami
timya,
karena orang
yang 1
dengan yang
lain itu beda
Kalau
ada yang
merasa
kekurang
an, kita
saling
meng-
cover dan
support.
Kita jaga
komunika
si, baik
selevel
kita,
dibawah,
maupun
diatas.
Komunik
asi lah
kuncinya
Valid
b. Perhatian
terhadap
hubungan
rekan kerja
saat saya
melihatnya
pasti akan
saya tegur
mereka dan
saya
selesaikan
dengan baik-
baik dan saya
bawa ke
ruangan
Jika ada
yang
bertengkar,
saya akan
melerai dan
menasihati
mereka
Kalau
ada
masalah,
saya
berhubun
gan
dengan
perusaha
an maka
akan saya
beri surat
peringata
n.
Ketika
ada
masalah
yang
tidak fatal
saya
biarkan
saja
Tidak
Valid
112
5. Civic
Virtue
a. Perhatian
terhadap
perubahan
perusahaan
Selama
perubahan itu
baik pasti
saya dukung.
Jika ada
perubahan,
berarti ada
yang salah
ya di
perusahaan,
sehingga
saya sangat
mendukung
dan
supportive
terhadap
perubahan
yang dibuat
oleh
perusahaan
Perubaha
n ini
sangat
saya
dukung
demi
keberlan
gsungan
organisas
i
Positif
sekali.
Perubaha
n tambah
maju itu
pasti.
Valid
b. Menjaga
rahasia
perusahaan
bagi saya
rahasia itu
tidak perlu
diumbar-
umbar di luar
sana, tidak
ada
untungnya
bagi saya
Bagi saya
perusahaan
ini sudah
seperti
keluarga,
buat apa
saya
menjelekkan
keluarga
saya?
Meskipu
n
diimingi
dengan
gaji yang
lebih
tinggi
tetap
tidak
membuat
saya mau
memboc
orkan
rahasia
Saya dulu
sempat
akan
disumpah,
walaupun
tidak di
sumpah
saya tetap
bisa
menjaga
rahasia
perusahaa
n
Valid
113
perusaha
an
114
Lampiran 4. Dokumentasi
Foto dengan Bapak Imbran.
Foto Kartu Pengunjung.
115
Foto dengan Bapak Indra Gunawan
Foto dengan Bapak Eddy
116
Foto dengan Bapak Imbran di Resepsionis
Foto dengan Mbak Resepsionis
master index: back to toc: help: ukp: