Universitas Kristen Petra
78
Lampiran
Lampiran 1: Guideline Pertanyaan Wawancara
Guideline pertanyaan wawancara dengan bagian manajemen:
1. Apakah perusahaan mempunyai perencanaan pelatihan? Siapa yang
bertanggung jawab untuk merumuskan rencana tersebut?
2. Apakah perusahaan juga mencari tahu kebutuhan karyawan sebelum
merencanakan pelatihan? Bagaimana caranya?
3. Apakah untuk analisa kebutuhan pelatihan di Ciputra juga memakai sistem
task analysis dan performance analysis yang membedakan pelatihan untuk
karyawan baru dan karyawan lama?
4. Selain sistem task analysis dan performance analysis apakah pada analisa
kebutuhan pelatihan juga ada analisa organisasi, analisa pekerjaan, dan
analisa perorangan?
5. Bisakah diceritakan mengenai proses perencanaan pelatihan dari awal
sampai pada tahap evaluasinya?
6. Faktor-faktor apa yang dipertimbangkan di dalam merencanakan
pelatihan?
7. Metode pelatihan on the job dan off the job apa saja yang dipakai dalam
pelatihan?
8. Apakah ini semua juga diadakan untuk karyawan housekeeping?
9. Pernahkan dipertimbangkan untuk menyesuaikan metode belajar
seseorang dengan metode pelatihan yang diberikan?
10. Apakah ada pelatihan untuk skill, knowledge, dan attitude?
11. Seberapa sering pelatihan departemen housekeeping diadakan untuk setiap
bulannya? Apakah sudah efektif?
12. Faktor-faktor apa yang jadi pertimbangan untuk memilih internal trainer?
13. Faktor-faktor apa yang menjadi pertimbangan di dalam memilih external
trainer? Dan kapan menentukan untuk memakai external trainer?
Universitas Kristen Petra
79
14. Apakah fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh Ciputra sudah menunjang
proses penyampaian pelatihan?
15. Apakah setelah pelatihan diadakan evaluasi pada peserta pelatihan? Dalam
bentuk apa?
16. Apakah juga ada evaluasi mengenai peningkatan kinerja karyawan setelah
mendapatkan pelatihan?
17. Apakah anda yakin bahwa karyawan anda benar-benar membutuhkan
pelatihan untuk meningkatkan kinerja mereka? Apakah metodenya sudah
sesuai dengan yang dibutuhkan karyawan?
Guideline pertanyaan wawancara dengan karyawan housekeeping Ciputra bagian
room attendant dan public area:
1. Masalah apa saja dalam kerja di lapangan yang sering terjadi? Apakah ada
pembagian tugas?
2. Apakah karyawan juga dapat memberikan masukan tentang hal-hal yang
penting untuk pelatihan? Bagaimana prosesnya?
3. Bagaimana pelaksanaan pelatihan? Baik atau buruk? Apa alasannya?
4. Jenis pelatihan apa saja yang sudah ada? Apakah materi yang diajukan
sudah terpenuhi semua?
5. Apakah Anda pernah mendapatkan pelatihan mengenai attitude? Seberapa
sering?
6. Metode pelatihan apa yang selama ini dipakai? Apa ada keinginan dan
ditanya sama atasan untuk menggunakan metode pelatihan yang lain?
7. Bagaimana proses evaluasi pelatihan?
8. Bagaimana dengan trainer yang ada? Siapa saja? Bagaimana cara
penyampaian materinya?
9. Apakah saudara masih sering melakukan kesalahan setelah mengikuti
pelatihan? Apa yang menyebabkannya?
10. Apakah setelah mengikuti pelatihan saudara merasa dapat bekerja lebih
baik?
Universitas Kristen Petra
80
Lampiran 2: Hasil wawancara dengan bagian Human Resource
P: Apakah perusahaan mempunyai perencanaan pelatihan? Siapa yang
bertanggung jawab untuk merumuskan rencana tersebut?
A: Perusahaan kami memang mempunyai perencanaan pelatihan yang disusun
oleh bagian human resource dan pelatihan yang kami adakan itu ada dua
macam. Yang satu pelatihan untuk umum jadi bisa diikuti oleh semua
karyawannya Ciputra tapi karyawan dari masing-masing departemen yang
bisa ikut itu hanya beberapa orang saja. Nah pelatihan ini yang memang
perencanaannya dibuat oleh kami bagian human resource. Trus pelatihan yang
satunya lagi itu pelatihan departemen yang diadakan sama masing-masing
manajemen tiap departemen. Untuk pelatihan yang ini perencanaan
pelatihannya disusun sama masing-masing manajemen departeman baru
kemudian mereka ajukan kepada kami dan kami yang menilai dan kami
menyesuaikan kembali jadwalnya baru kemudian di acc.
P: Apakah perusahaan juga mencari tahu kebutuhan karyawan sebelum
merencanakan pelatihan umum? Bagaimana caranya?
A: Untuk menganalisa kebutuhan pelatihan memang kami lakukan itu biasanya
kami selalu menyebarkan form pertanyaan setiap setahun sekali yang berisi
mengenai topik-topik materi pelatihan yang kami tawarkan dan topik ini kami
ambil dari master plan yang ada. Jadi karyawan bisa dengan bebas untuk
memilih topik pelatihan apa yang mereka rasa perlu dan butuhkan kemudian
setelah form tersebut diisi kemudian dikembalikan pada kami dan barulah
kami menilai apakah pilihan-pilihan dari karyawan tersebut sudah sesuai
dengan pekerjaan mereka dan apakah bisa berguna selain itu juga melihat
seberapa banyak karyawan yang menginginkan topik-topik yang ada untuk
menentukan siapa saja pesertanya dan mencari trainer yang sesuai. Tetapi
yang paling penting, kami lebih mengutamakan kebutuhan perusahaan
dibandingkan kebutuhan pelatihan karyawan karena bagaimana mungkin suatu
perusahaan akan berhasil kalo kebutuhan perusahaannya belum tercapai
Universitas Kristen Petra
81
soalnya kan kebutuhan perusahaan itu yang biasanya berusaha memberikan
yang terbaik bagi konsumennya.
P: Apakah untuk analisa kebutuhan pelatihan di Ciputra juga memakai sistem
task analysis dan performance analysis yang membedakan pelatihan untuk
karyawan baru dan karyawan lama?
A: Oh iya, disini kami memang memberikan pelatihan khusus untuk karyawan
baru. Biasanya karyawan yang baru masuk akan diberi orientasi dulu
mengenai perusahaan Ciputra khususnya Ciputra Golf dan Klub Keluarga baru
setelah itu mereka diberi tahu standar-standar yang dipakai disini dan setelah
itu karyawan tersebut dibeda-bedakan menurut departemen mereka masing-
masing dan diberi pelatihan oleh masing-masing atasan mereka mengenai
pekerjaan mereka dan setelah itu pihak manajemen mereka yang memutuskan
apakah karyawan tersebut sudah siap untuk dilepas bekerja sendiriran. Kalau
untuk karyawan lama kita memakai form pertanyaan itu untuk mengetahui
kebutuhan pelatihan karyawan.
P: Selain sistem task analysis dan performance analysis apakah pada analisa
kebutuhan pelatihan juga ada analisa organisasi, analisa pekerjaan, dan analisa
perorangan?
A: Untuk analisa organisasi jelas ada seperti yang sudah saya bilang tadi kami
memang lebih mengutamakan analisa perusahaan terlebih dahulu dan untuk
analisa pekerjaan kami lakukan dengan penyebaran form pertanyaan tadi
untuk disesuaikan apakah pilihan mereka memang sudah sesuai dengan
kebutuhan mereka untuk menunjang pekerjaan mereka tetapi juga tidak
menutup kemungkinan mereka bisa mengikuti pelatihan yang tidak sesuai
pekerjaan mereka selama kami merasa pelatihan ini bisa untuk pengembangan
orang tersebut. Nah kalo untuk analisa perorangan ini, biasanya lebih banyak
dilakukan oleh pihak manajemen masing-masing departemen karena kalo
kami yang mencari tahu lebih susah dan memang kami belum ada karyawan
yang khusus menangani masalah pelatihan.
P: Bisakah diceritakan mengenai proses perencanaan pelatihan umum dari awal
sampai pada tahap evaluasinya?
Universitas Kristen Petra
82
A: Ya pertama kali kami cari tahu kebutuhannya karyawan itu apa lewat
penyebaran form pertanyaan itu nah setelah itu kami mulai merencanakan
materi-materi pelatihan, jadwal pelatihan, trainernya, pesertanya siapa saja,
dan dimana tempat pelaksanaannya. Kemudian pelatihan ini dijalankan dan
disampaikan trus setelah itu kami juga mengadakan evaluasi pada
pelatihannya dengan memberikan angket evaluasi pelatihan untuk mengetahui
penilaian dari pelatihan yang diadakan.
P: Faktor-faktor apa yang dipertimbangkan di dalam merencanakan pelatihan
umum?
A: Faktor-faktor yang dipertimbangkan itu kita melihat dulu materi dari topik
pelatihan yang akan diadakan apakah kita sudah mengenal materi tersebut trus
kita mencari trainer yang sesuai dengan materi tersebut dan apakah memang
internal trainer kita ada yang menguasai atau tidak kalo ngga ya kita cari
external trainer trus kita sesuaikan jadwal pelatihannya dengan peserta
pelatihannya dan kita cari ruangan kalau memang metodenya di kelas selain
itu kita juga sediakan fasilitas apa yang diperlukan oleh para trainer.
P: Metode pelatihan on the job dan off the job apa saja yang dipakai dalam
pelatihan umum?
A: Untuk yang on the job training kita ada metode magang dan praktek langsung
pada pekerjaan dengan didampingi karyawan lama. Sedangkan yang off the
job training metodenya classroom, role playing, business games, outbond,
program-program pengembangan eksekutif.
P: Apakah ini semua juga diadakan untuk karyawan housekeeping?
A: Kalo untuk magang itu memang bisa untuk semua karyawan termasuk
karyawan housekeeping tetapi kita hanya memilih beberapa orang karyawan
yang memang kita yang dinilai loyalitasnya tinggi dan nilai pengembangannya
cukup besar. Karyawan tersebut dikirimkan ke perusahaan-perusahaan Ciputra
yang berlokasi di luar kota supaya dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bekerja mereka. Kalo untuk praktek secara langsung dan metode
classroom itu memang metode yang paling sering digunakan pada sistem
pelatihan kita dan untuk semua karyawan. Kalo untuk metode role playing itu
Universitas Kristen Petra
83
memang buat semua karyawan tetapi tidak banyak metode pelatihan kita yang
menggunakan role playing jadi agak jarang ada metode tersebut. Sedangkan
untuk yang business games, outbond, dan program-program pengembangan
eksekutif ini hanya diterapkan pada pelatihan untuk tingkatan supervisor
keatas termasuk supervisor dan manajer housekeeping.
P: Pernahkan dipertimbangkan untuk menyesuaikan metode belajar seseorang
dengan metode pelatihan yang diberikan?
A: Kalo untuk hal itu tidak pernah karena kami merasa tidak perlu dan cukup
susah untuk diterapkan di Ciputra sebab jumlah karyawan kami sangat banyak
jadi kalo mau menyesuaikan metode pelatihan sama cara belajar karyawan
kita wah bisa habis waktu kita meneliti karyawan kita satu persatu. Dan
kayaknya setau saya masih belum ada penerapan seperti itu di Surabaya
bahkan mungkin di Indonesia ya.
P: Apakah ada pelatihan untuk skill, knowledge, dan attitude pada pelatihan
umum?
A: Semuanya ada. Di dalam master plan kita sudah dirancang ada pelatihan yang
untuk skill, knowledge, dan attitude.
P: Faktor-faktor apa yang jadi pertimbangan untuk memilih internal trainer?
A: Biasanya kita memilih internal trainer disesuaikan dengan penguasaan trainer
akan materi pelatihan dan juga menyesuaikan jadwal trainer dengan jadwal
pelatihan.
P: Faktor-faktor apa yang menjadi pertimbangan di dalam memilih external
trainer? Dan kapan menentukan untuk memakai external trainer?
A: Untuk memilih external trainer biasanya kita cari tahu dahulu dari perusahaan
lain dengan bertanya-tanya pada beberapa perusahaan yang pernah
mengadakan pelatihan denga materi yang sama siapa trainer yang mereka
pakai trus gimana penilaian mereka pada trainer tersebut dan berapa biayanya.
Setelah kita mendapatkan data-datanya kita mulai menilai trainer-trainer
tersebut dari faktor penguasaaan materinya trus biayanya baru kita tentukan
siapa trainer yang kita pakai. Kalo masalah kapan kita memutuskan untuk
memakai external trainer itu apabila kita merasa memang benar-benar tidak
Universitas Kristen Petra
84
ada internal trainer yang menguasai materi pelatihan yang akan diberikan
barulah kita mempertimbangkan untuk memakai external trainer dan biasanya
materi-materi tersebut adalah materi pelatihan yang benar-benar
membutuhkan ahli dibidangnya. Contohnya untuk pelatihan bahasa Jepang,
bahasa Mandarin, pengenalan P3K, Database dasar, dan beberapa materi
umum lainnya.
P: Apakah fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh Ciputra sudah menunjang proses
penyampaian pelatihan?
A: Untuk masalah fasilitas kami rasa sudah cukup dan kami sudah memiliki
fasilitas-fasilitas yang memang diperlukan tetapi memang jumlahnya tidak
banyak tetapi saya rasa sudah cukup baik.
P: Apakah setelah pelatihan diadakan evaluasi pada peserta pelatihan? Dalam
bentuk apa?
A: Setiap selesai pelatihan akan diberikan angket evaluasi pelatihan yang berisi
pertanyaan-pertanyan mengenai materi pelatihan apakah bermanfaat bagi
peningkatan kinerja dan perluasan wawasan, semua peran instruktur atau
trainer apakah sudah cukup baik atau belum, komunikasi atau bahasanya
mudah dimengerti atau tidak, fasilitas pelatihannya sangat membantu atau
tidak, kemutakhiran bahan, kemungkinan penerapannya di tempat kerja,
apakah pelatihan ini perlu diberikan pada rekan kerja yang lain, dan yang
terakhir saran dan komentar yang berkaitan dengan program ini. Selain itu kita
juga melihat dari komplain-komplain tamu.
P: Apakah juga ada evaluasi mengenai peningkatan kinerja karyawan setelah
mendapatkan pelatihan?
A: Setelah seorang karyawan mendapatkan pelatihan maka para supervisor
masing-masing departemen akan mengadakan evaluasi kinerja karyawannya
melalui penilaian pada kegiatan operasional karyawan mereka. Disini juga
tahap dimana seorang supervisor menganalisa kebutuhan pelatihan karyawan
mereka.
Universitas Kristen Petra
85
P: Apakah anda yakin bahwa karyawan anda benar-benar membutuhkan
pelatihan untuk meningkatkan kinerja mereka? Apakah metodenya sudah
sesuai dengan yang dibutuhkan karyawan?
A: Tentu saja saya yakin semua karyawan membutuhkan pelatihan untuk
meningkatkan kinerja mereka, kan dengan mengikuti pelatihan seseorang
dapat mengetahui dengan lebih jelas bagaimana prosedur kerja yang benar dan
kalo sebelumnya mereka tidak mengerti sesuatu dan mereka mengikuti
pelatihan kan mereka bisa mengetahuinya. Untuk masalah metode kita
menyesuaikan metode pelatihan menurut materi pelatihan yang ada.
Universitas Kristen Petra
86
Lampiran 3: Hasil wawancara dengan Housekeeping & Villa Operational Manager
P: Apakah perusahaan mempunyai perencanaan pelatihan? Siapa yang
bertanggung jawab untuk merumuskan rencana tersebut?
B: Di Ciputra memang ada perencanaan untuk pelatihan dan yang bertanggung
jawab untuk merumuskan perencanaan pelatihan adalah bagian human
resource tetapi juga dibantu oleh masing-masing manajemen departemen
untuk merumuskan pelatihan departemennya. Karena di Ciputra kami
memiliki dua macam pelatihan yaitu pelatihan umum untuk semua karyawan
dan pelatihan departemen yang diadakan oleh masing-masing manajemen
departemen. Untuk pelatihan departemen housekeeping yang bertanggung
jawab merencanakan pelatihannya itu saya sendiri dengan dibantu assistant
saya dan para supervisor housekeeping.
P: Apakah pihak manajemen housekeeping juga mencari tahu kebutuhan
karyawan sebelum merencanakan pelatihan departemen? Bagaimana caranya?
B: Kami selalu mengadakan penilaian pada pekerjaan karyawan kami yang
dilakukan oleh semua supervisor dengan melihat operasional masing-masing
karyawan bagaimana pekerjaan mereka dan apakah masih ada hal-hal yang
mereka belum bisa lakukan tetapi kami juga memiliki pelatihan-pelatihan
yang bersifat refreshing dan memang selalu diadakan setiap beberapa waktu
untuk mengingatkan kepada karyawan mereka mengenai cara-cara yang
efektif untuk mengerjakan pekerjaan mereka.
P: Apakah untuk analisa kebutuhan pelatihan di Ciputra juga memakai sistem
task analysis dan performance analysis yang membedakan pelatihan untuk
karyawan baru dan karyawan lama?
B: untuk pembedaan pelatihan buat karyawan baru dan karyawan lama memang
kami lakukan dan biasanya untuk karyawan baru pertama kali akan dilakukan
orientasi untuk pengenalan perusahaan Ciputra dan Ciputra Golf dan Klub
Keluarga. Setelah itu mereka mulai diberikan pelatihan mengenai standar-
standar bekerja di Ciputra dan kemudian akan dibedakan menurut departemen
Universitas Kristen Petra
87
masing-masing untuk mendapatkan pelatihan mengenai standar-standar kerja
di housekeeping sendiri dan beberapa pelatihan secara khusus tanpa
melakukan secara langsung pada pekerjaan mereka (off the job training) yang
berguna untuk menunjang pekerjaan mereka baru setelah itu setelah dirasa
karyawan sudah siap akan mulai diberikan tanggung jawab untuk bekerja
tetapi dengan dipartnerkan dengan seorang karyawan yang lama dan dalam
pantauan supervisor. Kalau untuk karyawan yang lama ya seperti yang diatas
tadi caranya untuk mengetahui kebutuhan pelatihan mereka.
P: Faktor-faktor apa yang dipertimbangkan di dalam merencanakan pelatihan
departemen housekeeping?
B: Biasanya yang pasti kita akan mempertimbangkan apakah pelatihan yang
diadakan sudah sesuai dengan kebutuhan perusahaan baru setelah itu kita juga
melihat apakah materi yang diberikan bisa menunjang kinerja karyawan dan
siapa trainer yang akan dipakai untuk memberikan pelatihan dan siapa saja
peserta pelatihan yang akan mengikuti. Setelah direncanakan semua maka
akan dibuat jadwal pelatihan dan metode pelatihan yang akan dipakai.
P: Metode pelatihan on the job dan off the job apa saja yang dipakai dalam
pelatihan departemen housekeeping?
B: Untuk pelatihan yang on the job training di housekeeping kita ada metode
rotasi pekerjaan, pelatihan instruksi secara langsung dan magang. Yang off the
job trainingnya kita ada metode classroom.
P: Pernahkan dipertimbangkan untuk menyesuaikan metode belajar seseorang
dengan metode pelatihan yang diberikan?
B: Untuk penyesuaian metode belajar dengan metode pelatihan tidak pernah kita
lakukan sebab karyawan kita kan banyak jadi susah sekali untuk meneliti satu-
persatu metode belajarnya.
P: Apakah ada pelatihan untuk skill, knowledge, dan attitude pada pelatihan
departemen housekeeping? Seberapa besar perbandingannya?
B: ada, tetapi untuk pelatihan di departemen housekeeping kita lebih banyak
pelatihan untuk skill dan knowledge. Untuk perbandingannya sekitar 70%
untuk skill, 25% untuk knowledge, dan 5% untuk attitude.
Universitas Kristen Petra
88
P: Seberapa sering pelatihan departemen housekeeping diadakan untuk setiap
bulannya? Apakah sudah efektif?
B: Setiap bulannya kami ada empat pelatihan dan menurut kami itu yang paling
efektif. Sebab kalau terlalu banyak akan membuat karyawan jadi malas
mengikuti pelatihan karena terlalu sering tetapi kalau kurang juga bisa
mempengaruhi kinerja karyawan.
P: Faktor-faktor apa yang jadi pertimbangan untuk memilih internal trainer pada
pelatihan departemen housekeeping?
Untuk pemilihan internal trainer, kita biasanya minimal harus setingkat lebih
tinggi jabatannya dibandingkan dengan peserta pelatihan dan trainer juga
harus menguasai dengan benar materi pelatihan yang akan disampaikan tetapi
biasanya dalam pelatihan departemen housekeeping tidak sulit untuk
menentukan trainer karena kita sudah mengetahui kemampuan masing-masing
trainer dan memang sudah menguasai materi pelatihan karena pelatihan yang
diberikan juga banyak yang bersifat refreshing training.
P: Faktor-faktor apa yang menjadi pertimbangan di dalam memilih external
trainer?
B: Kalau untuk pelatihan departemen housekeeping sendiri biasanya kita jarang
memakai external trainer karena kita lebih banyak memberdayakan sumber
daya manusia kita sendiri dan memang sudah cukup. Kalau untuk pelatihan
umum biasanya bagian human resource kan memiliki banyak kenalan di
perusahaan lain jadi mereka kan mencari referensi dari perusahaan lain yang
pernah mengadakan pelatihan dengan materi yang sama dan mereka juga
mempertimbangkan faktor biaya serta kemampuan trainer tersebut.
P: Apakah fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh Ciputra sudah menunjang proses
penyampaian pelatihan?
B: Fasilitas disini sudah cukup baik dan kayaknya sudah memadai.
P: Apakah setelah pelatihan departemen diadakan evaluasi pada peserta
pelatihan? Dalam bentuk apa?
B: Pada saa pelatihan diedarkan check list yang juga merupakan absensi tetapi
para peserta pelatihan juga bisa memberikan feedback tertulis atas pelatihan
Universitas Kristen Petra
89
yang disampaikan. Dan setelah pelatihan departemen biasanya kita
mengadakan evaluasi dengan melihat kegiatan operasional karyawan kita
sehari-hari apakah ada peningkatan setelah mereka mengikuti pelatihan dan
kita juga melihat dari komplain-komplain yang masuk dari tamu untuk
departemen housekeeping. Untuk penilaian pada pekerjaan karyawan itu
dilakukan oleh supervisor masing-masing dan didukung dengan check list
yang telah diedarkan pada saat pelatihan.
P: Apakah anda yakin bahwa karyawan anda benar-benar membutuhkan
pelatihan untuk meningkatkan kinerja mereka? Apakah metodenya sudah
sesuai dengan yang dibutuhkan karyawan?
B: Sudah pasti karyawan membutuhkan pelatihan untuk meningkatkan kinerja
mereka terutama untuk membantu mereka mengetahui prosedur-prosedur
kerja yang efektif di dalam mengerjakan pekerjaan mereka supaya bisa lebih
baik. Untuk masalah metode memang setiap trainer bisa mengetahui dengan
sendirinya metode apa yang sesuai dengan materi pelatihan yang akan
diberikan.
Universitas Kristen Petra
90
Lampiran 4: Hasil wawancara dengan Housekeeping Supervisor
P: Apakah perusahaan mempunyai perencanaan pelatihan? Siapa yang
bertanggung jawab untuk merumuskan rencana tersebut?
C: Punya. Dan yang bertanggung jawab merumuskan pelatihan di Ciputra itu
bagian human resource tetapi untuk pelatihan yang departemen memang kami
bagian housekeeping sendiri yang merencanakannya tetapi tetap dengan
persetujuan dari human resource untuk menjalankan pelatihan tersebut.
P: Apakah pihak manajemen housekeeping juga mencari tahu kebutuhan
karyawan sebelum merencanakan pelatihan departemen? Bagaimana caranya?
C: iya, kami selaku supervisor juga berperan untuk melihat kebutuhan dari
karyawan kami dengan menilai karyawan pada kegiatan operasional mereka
sehari-hari dan mencari tahu pelatihan apa yang mereka butuhkan untuk
menunjang pekerjaan mereka supaya mereka bisa bekerja dengan baik.
P: Metode pelatihan on the job dan off the job apa saja yang dipakai dalam
pelatihan departemen housekeeping?
C: Kita ada metode rolling pekerjaan untuk karyawan dengan tujuan untuk
mencari formasi yang paling tepat bagi karyawan kita dan kita juga
memberikan instruksi pekerjaan langsung pada karyawan pada saat mereka
bekerja. Kalau untuk yang off the job training itu kita pake metode classroom
jadi diajarkan teori-teori trus juga ada praktek secara langsung kalo memang
diperlukan.
P: Pernahkan dipertimbangkan untuk menyesuaikan metode belajar seseorang
dengan metode pelatihan yang diberikan?
C: Kayaknya ngga pernah dilakukan hal seperti itu. Rasanya pasti susah untuk
menerapkan metode seperti itu karena karyawan kita kan banyak jadi biasanya
kita menyesuaikan metode pelatihan itu berdasarkan materi pelatihan.
P: Apakah ada pelatihan untuk skill, knowledge, dan attitude pada pelatihan
departemen housekeeping? Seberapa besar perbandingannya?
Universitas Kristen Petra
91
C: Untuk pelatihan departemen housekeeping itu biasanya 75% untuk skill dan
25% untuk knowledge sedangkan kalau untuk attitude nya biasanya diadakan
pada pelatihan umum yang diadakan oleh bagian human resource.
P: Seberapa sering pelatihan departemen housekeeping diadakan untuk setiap
bulannya? Apakah sudah efektif?
C: Setiap bulannya biasa ada empat pelatihan yang diadakan dan memang sudah
cukup efektif saya rasa.
P: Faktor-faktor apa yang menjadi pertimbangan di dalam memilih external
trainer?
C: Untuk masalah itu sih biasanya pihak human resource yang menentukan
cuman setau saya memang untuk memilih external trainer kita melihat nama
besar dari trainer tersebut dan kemampuannya.
P: Apakah fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh Ciputra sudah menunjang proses
penyampaian pelatihan?
C: Kalau masalah fasilitas, saya sebagai supervisor sekaligus trainer merasa
masih kurang puas. Memang fasilitas pelatihan yang dimiliki Ciputra sudah
baik tetapi masih kurang jumlahnya sehingga apabila ada pelatihan yang sama
jadwalnya dan membutuhkan alat yang sama maka hanya salah satu yang bisa
memakainya dan human resource akan melihat bobot pelatihan mana yang
lebih penting. Seperti contohnya masalah LCD di Ciputra hanya ada satu jadi
kalo ada dua pelatihan yang bersamaan maka cuman satu pelatihan yang bisa
memakainya dan biasanya akan lebih diutamakan pelatihan umum
dibandingkan pelatihan departemen.
P: Apakah setelah pelatihan departemen diadakan evaluasi pada peserta
pelatihan? Dalam bentuk apa?
C: ada evaluasi tentunya. Kita melakukan check list pada saat pelatihan dan kita
juga terus melakukan pantauan pada karyawan kita apakah pekerjaan mereka
sudah lebih baik setelah mengikuti pelatihan dan kalo mereka masih membuat
kesalahan kita akan melihat check list apakah mereka sudah mengikuti
pelatihan yang mengenai kesalahan mereka itu kalo memang sudah maka kita
akan menanyakan pada karyawan tersebut kenapa masih membuat kesalahan
Universitas Kristen Petra
92
padahal mereka kan sudah mengikuti pelatihan sebelumnya. Dari sini kita bisa
mengetahui juga apa yang jadi permasalahan karyawan tersebut. Selain itu kita
juga bisa mengevaluasi pelatihan kita dari banyaknya komplain yang masuk.
P: Apakah anda yakin bahwa karyawan anda benar-benar membutuhkan
pelatihan untuk meningkatkan kinerja mereka? Apakah metodenya sudah
sesuai dengan yang dibutuhkan karyawan?
C: tentu saja karyawan membutuhkan pelatihan untuk mendukung kinerja
mereka. Dan mengenai metodenya saya rasa cukup baik.
Universitas Kristen Petra
93
Lampiran 5: Hasil wawancara dengan karyawan housekeeping bagian room
attendant
P: Masalah apa saja dalam kerja di lapangan yang sering terjadi? Apakah ada
pembagian tugas?
D: Masalah yang saya hadapi dalam pekerjaan itu adalah kurangnya komunikasi
karena kalau membutuhkan sesuatu, lokasi teman-teman yang lain itu cukup
jauh jadi yang kurang itu walkie talkie. Tapi kita sudah membicarakan sama
atasan mengenai masalah ini. Pemagian tugas itu ada diberikan oleh manajer.
P: Apakah karyawan juga dapat memberikan masukan tentang hal-hal yang
penting untuk pelatihan? Bagaimana prosesnya?
D: Ya biasanya karyawan diberi form dari human resource mengenai materi-
materi pelatihan yang diinginkan. Nanti dari form itu human resource dapat
mengetahui materi-materi apa yang diperlukan oleh karyawan.
P: Bagaimana pelaksanaan pelatihan? Baik atau buruk? Apa alasannya?
D: Pelaksanaan pelatihan selama ini sudah baik tapi yang untuk hari ini masih
agak bingung ya karena tadi pembicara dalam pelatihan ada tiga orang jadi
kalau menangkap materinya agak susah.
P: Jenis pelatihan apa saja yang sudah ada? Apakah materi yang diajukan sudah
terpenuhi semua?
D: Adanya mengenai skill dan knowledge saja. Materi yang diajukan selama ini
masih cukup banyak yang belum terpenuhi karena masih menunggu giliran
untuk ikut pelatihan soalnya tiap departemen itu cuma sedikit saja yang
dipilih.
P: Apakah Anda pernah mendapatkan pelatihan mengenai attitude? Seberapa
sering?
D: Pernah tapi tidak banyak hanya sedikit saja dan itu biasanya diadakan sama
bagian HRD.
P: Metode pelatihan apa yang selama ini dipakai? Apa ada keinginan dan ditanya
sama atasan untuk menggunakan metode pelatihan yang lain?
Universitas Kristen Petra
94
D: Metodenya seperti tadi ini teori dan praktek. Ya maunya juga ada metode yang
lain biar tidak bosan. Kalau sama atasan tidak pernah ditanya dan mau
mengajukan sama atasan pun takut dan tidak enak.
P: Bagaimana proses evaluasi pelatihan?
D: Evaluasinya kalau yang dari departemen sih tidak ada dan biasanya dilihat
sama supervisor nanti waktu di tempat kerja. Kalau yang dari human resource
diberi angket.
P: Bagaimana dengan trainer yang ada? Siapa saja? Bagaimana cara
penyampaian materinya?
D: Trainernya ada yang dari luar dan ada yang dari dalam perusahaan. Dua-
duanya sama bagusnya tapi kalau trainer yang dari luar penyampaian
pelatihannya lebih menarik. Yang dari dalam kadang-kadang dipimpin oleh
Pak Budi Wahjono atau Pak Ruspin sendiri kalau tidak begitu ya dipimpin
sama supervisor.
P: Apakah saudara masih sering melakukan kesalahan setelah mengikuti
pelatihan? Apa yang menyebabkannya?
D: Ya kalau melakukan kesalahan ya pernah tapi tidak sering. Penyebabnya kalau
kadang-kadang dalam keadaan sibuk sih pekerjaan yang dilakukan itu sudah
banyak salahnya soalnya kerjanya harus cepat selesai.
P: Apakah setelah mengikuti pelatihan saudara merasa dapat bekerja lebih baik?
D: Setelah melakukan pelatihan memang kerja saya dapat lebih baik dari
sebelumnya karena sudah lebih banyak yang diketahui melalui pelatihan.
Universitas Kristen Petra
95
Lampiran 6: Hasil wawancara dengan karyawan housekeeping bagian
public area 1
P: Masalah apa saja dalam kerja di lapangan yang sering terjadi? Apakah ada
pembagian tugas?
E: Masalah yang sering terjadi itu begini kalau di Ciputra ini kan areanya banyak
yang terbuka jadi kena udara luar dan kalau kena hujan juga cepat kotor jadi
mesti sering-sering membersihkan. Untuk pembagian tugas setiap karyawan
ada.
P: Apakah karyawan juga dapat memberikan masukan tentang hal-hal yang
penting untuk pelatihan? Bagaimana prosesnya?
E: Saya selalu diberi form tiap tahun dari human resource dan nanti disuruh
mengisi materi-materi pelatihan apa saya yang diminta. Materinya itu ada
yang umum dan dari depertemen. Kalau yang umum itu biasanya seperti
bahasa asing, tentang masalah security.
P: Bagaimana pelaksanaan pelatihan? Baik atau buruk? Apa alasannya?
E: Pelaksanaan pelatihannya sudah baik. Kadang-kadang sebelum pelatihan
dimulai ada tanya jawab dulu secara lisan mengenai materinya setelah itu baru
pelatih menyampaikan pelatihannya. Dan selama ini sudah cukup jelas.
P: Jenis pelatihan apa saja yang sudah ada? Apakah materi yang diajukan sudah
terpenuhi semua?
E: Jenis pelatihan yang diberikan kebanyakan mengenai skill dan knowledge.
Materi yang diajukan selama ini masih mendapatkan beberapa saja masih
belum semua dapat.
P: Apakah Anda pernah mendapatkan pelatihan mengenai attitude? Seberapa
sering?
E: Pelatihan mengenai attitude ada tapi tidak banyak hanya sedikit saja. Itu juga
bukan pelatihan dari departemen biasanya yang mengadakan human resource.
P: Metode pelatihan apa yang selama ini dipakai? Apa ada keinginan dan ditanya
sama atasan untuk menggunakan metode pelatihan yang lain?
Universitas Kristen Petra
96
E: Metodenya kebanyakan teori dan praktek saja ya seimbang antara teori sama
praktek. Soalnya kalau teori terus jadinya bosan tapi selama ini seimbang.
Kalau sama atasan sih tidak pernah ditanya mau menggunakan metode
pelatihan apa.
P: Bagaimana proses evaluasi pelatihan?
E: Kalau di pelatihan yang diberikan human resource biasanya ada diberikan
angket yang dibagikan setelah mengikuti pelatihan dan nanti disuruh mengisi
angket tersebut lalu dikembalikan lagi ke human resource.
P: Bagaimana dengan trainer yang ada? Siapa saja? Bagaimana cara
penyampaian materinya?
E: Trainernya ada dua macam yaitu ada yang dari dalam dan ada yang dari luar.
Kalau trainer yang dari luar itu biasanya lebih memotivasi karyawan dalam
operasional kerja.
P: Apakah saudara masih sering melakukan kesalahan setelah mengikuti
pelatihan? Apa yang menyebabkannya?
E: Kadang-kadang masih melakukan kesalahan. Sebabnya kalau sudah merasa
jenuh jadi dalam menjalankan pekerjaan itu kadang-kadang bosan.
P: Apakah setelah mengikuti pelatihan saudara merasa dapat bekerja lebih baik?
E: Ya karena pelatihan membantu banyak memberi pengetahuan sama skill yang
didapat itu bertambah.
Universitas Kristen Petra
97
Lampiran 7: Hasil wawancara dengan karyawan housekeeping bagian
public area 2
P: Masalah apa saja dalam kerja di lapangan yang sering terjadi? Apakah ada
pembagian tugas?
F: Pembagian tugas untuk setiap orang itu ada dan masalah yang sering timbul di
lingkungan kerja saya yaitu adanya konflik dan ketidakcocokan dengan teman
sekerja jadi kalau melakukan pekerjaan itu tidak enak dan proses kerja itu juga
menjadi terganggu karena tidak ada komunikasi sama sesama karyawan.
P: Apakah karyawan juga dapat memberikan masukan tentang hal-hal yang
penting untuk pelatihan? Bagaimana prosesnya?
F: Biasanya setiap satu tahun sekali itu karyawan diberi form yang isinya itu
materi-materi dari human resource terus nanti kita disuruh mengisi dan
memilih materi-materi apa saja yang diingini oleh karyawan.
P: Bagaimana pelaksanaan pelatihan? Baik atau buruk? Apa alasannya?
F: Kalau menurut saya sejauh ini pelaksanaan pelatihan sudah cukup baik tetapi
kadang-kadang masih kekurangan mesin-mesin atau fasilitas kalau mau
pelatihan di lapangan.
P: Jenis pelatihan apa saja yang sudah ada? Apakah materi yang diajukan sudah
terpenuhi semua?
F: Jenis pelatihan yang selama ini banyak saya dapat yaitu pelatihan mengenai
skill dan knowledge. Ya kalau yang cocok dalam pekerjaan saya itu mengenai
skill dan knowledge jadi sebaiknya dua-duanya seimbang. Materi yang saya
ingini masih banyak yang belum terpenuhi selama ini.
P: Apakah Anda pernah mendapatkan pelatihan mengenai attitude? Seberapa
sering?
F: Pernah, kalau pelatihan mengenai attitude selama ini masih sedikit sekali
karena ya itu kalau di public area yang paling banyak diadakan pelatihan
mengenai skill dan knowledge.
Universitas Kristen Petra
98
P: Metode pelatihan apa yang selama ini dipakai? Apa ada keinginan dan ditanya
sama atasan untuk menggunakan metode pelatihan yang lain?
F: Metode yang selama ini dipakai teori sama praktek saja. Ya maunya juga ada
metode pelatihan yang lain biar tidak bosan tetapi selama ini tidak pernah
ditanya sama atasan.
P: Bagaimana proses evaluasi pelatihan?
F: Evaluasi pelatihan tapi kalau pelatihan yang dari human resource dan
biasanya diberikan setelah pelatihan. Evaluasinya itu ada seperti angket begitu
yang isinya itu penilaian buat trainer-nya, penyampaiannya dan materi yang
diberikan.
P: Bagaimana dengan trainer yang ada? Siapa saja? Bagaimana cara
penyampaian materinya?
F: Trainer yang ada selama ini kebanyakan trainer dari dalam perusahaan. Yang
dari luar juga ada tapi hanya sedikit. Menurut saya, penyampaian materi yang
dilakukan oleh trainer dari luar perusahaan lebih menarik dan bagus. Ya
bukannya trainer dari dalam jelek, sama-sama bagusnya tapi trainer yang dari
luar itu lebih menarik.
P: Apakah saudara masih sering melakukan kesalahan setelah mengikuti
pelatihan? Apa yang menyebabkannya?
F: Ya masih pernah tapi itu juga kadang kalo sudah capek saya sering teledor
kalau bekerja.
P: Apakah setelah mengikuti pelatihan saudara merasa dapat bekerja lebih baik?
Mengapa?
F: Ya, karena dari pelatihan saya mendapat banyak dari yang belum diketahui
sekarang jadi tahu. Apalagi public area banyak pakai mesin-mesin jadi selalu
diajari dulu sebelum menggunakan.
Universitas Kristen Petra
Universitas Kristen Petra
Universitas Kristen Petra
Universitas Kristen Petra
Universitas Kristen Petra
Universitas Kristen Petra
Universitas Kristen Petra
Universitas Kristen Petra
Universitas Kristen Petra