Lampiran Surat No : 469/EQ.S/IX/2015, tanggal 2 September 2015
PENGUMUMAN HASIL RE-SERTIFIKASI VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK)
DI PT SEMESTA JATI INDAH KABUPATEN JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR
Identitas LV-LK :
I. Nama LV-LK : PT. EQUALITY INDONESIA
Alamat : Jl. Raya Sukaraja No. 72 Ciater, Kec. Sukaraja
Kabupaten Bogor 16710
Telp. : (0251) 7550722
Fax. : (0251) 7550724
Email : [email protected]
Website : www.equalityindonesia.com
Identitas Auditee :
II. Nama IUT : PT SEMESTA JATI INDAH
Nomor SK IUT : 10/05/T/INDUSTRI/2000 tanggal 21 Desember 2000;
Addendum No. 432/T/INDUSTRI/2006 tanggal 17 Mei
2006
Kapasitas Produksi : 7.200 M³/Tahun
Jenis Usaha : Industri Moulding dan Komponen Bahan Bangunan
Produk : Lantai dari Kayu
Alamat
:
Jl. Yos Sudarso No. 173 Tunggorono Kab. Jombang, Prov.
Jawa Timur.
III. Waktu Pelaksanaan : 3 s.d. 5 Agustus 2015
IV. Hasil Penilaian : NILAI AKHIR VERIFIKASI LEGALITAS KAYU MENDAPAT
PREDIKAT LULUS, SEHINGGA PT SEMESTA JATI INDAH
PROVINSI JAWA TIMUR BERHAK MENDAPATKAN KEMBALI
SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK).
Demikian agar pihak yang berkepentingan maklum.
Bogor, 2 September 2015
PT. EQUALITY INDONESIA
Ucep Sucitra, A.Md
Manager Sub. Div S-LK Industri
Halaman 1 dari 4
LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
LVLK – 006 – IDN
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA
Nomor : 023.1/EQI-KEP.Cert/VIII/2015
TENTANG
PENERBITAN ULANG SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (RE-SERTIFIKASI)
PADA PEMEGANG IUT PT SEMESTA JATI INDAH
DI KABUPATEN JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR
SK IUT NOMOR : 10/05/T/INDUSTRI/2000 TANGGAL 21 DESEMBER 2000;
ADDENDUM NOMOR : 432/T/INDUSTRI/2006 TANGGAL 17 MEI 2006
KAPASITAS 7.200 M³/TAHUN
DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA
Menimbang :
a. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah melaporkan hasil Verifikasi pada PT
Semesta Jati Indah Berita Acara Penyerahan Laporan Nomor 068/EQI-F090 tanggal 22
Agustus 2015;
b. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah menyampaikan Usulan Lembar
Rekomendasi Nomor 067/EQI-F037 tanggal 22 Agustus 2015 dan Tinjauan Hasil
Pemeriksaan oleh Pengambil Keputusan Nomor 023.3/EQI-F039 tanggal 26 Agustus
2015 dan pernyataan pemeriksaan yang disahkan oleh Pengambil Keputusan;
c. bahwa hasil Pengambilan Keputusan dalam Tabel Rekapitulasi Nilai Indikator
Penilaian/Verifikasi (EQI-F077) Nomor Urut 023.3 tanggal 26 Agustus 2015
menunjukkan telah “MEMENUHI” seluruh norma penilaian untuk setiap verifier Legalitas
Kayu (LK);
d. bahwa dengan hasil Pengambilan Keputusan sebagaimana huruf c, sesuai dengan
Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014
tanggal 29 Desember 2014, PT Semesta Jati Indah telah memenuhi syarat untuk
diberikan Sertifikat Legalitas Kayu (S-LK).
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor : 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor : 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor : 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor : 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang;
2. Peraturan Pemerintah Nomor : 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional;
3. Peraturan Pemerintah Nomor : 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan
Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor : 3 Tahun 2008 dan Nomor : 16;
4. Peraturan Presiden Nomor : 10 Tahun 2008 tentang Penggunaan Sistem Elektronik
Dalam Kerangka Indonesia National Single Window;
5. ISO/IEC Guide 65-1996 (Pedoman BSN 401-2000) Persyaratan Umum Lembaga
Sertifikasi Produk;
6. Pedoman KAN 402 – 2007 - Panduan Interpretasi Untuk Butir-Butir Pedoman BSN 401-
2000 : Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Produk;
7. ISO/IEC Guide 23:1982 : Methods of Indicating Confirmity with Standards for Third-party
Certification Systems;
8. SNI ISO/IEC 17065:2012 tentang Penilaian Kesesuaian – Persyaratan untuk Lembaga
Sertifikasi Produk, Proses dan Jasa;
Halaman 2 dari 4
LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
LVLK – 006 – IDN
9. ISO/IEC 19011:2011 (SNI ISO/IEC 19011:2012) : Panduan Audit Sistem Manajemen
(Guidelines for Auditing Management Systems);
10. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.30/Menhut-II/2012 tanggal 20 Juli 2012
tentang Penatausahaan Hasil Hutan yang berasal dari Hutan Hak;
11. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.41/Menhut-II/2014 tanggal 10 Juni 2014
tentang Penatausahaan Hasil Hutan kayu yang berasal dari Hutan Alam;
12. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.42/Menhut-II/2014 tanggal 10 Juni 2014
tentang Penatausahaan Hasil Hutan kayu yang berasal dari Hutan Tanaman Industri;
13. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.38/Menhut-II/2009 tanggal 12 Juni 2009
tentang Standar dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan
Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang Izin atau pada Hutan Hak sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor :
P.95/Menhut-II/2014 tanggal 29 Desember 2014;
14. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.7/Menhut-II/2011 tentang Pelayanan Informasi
Publik di Lingkungan Kementerian Kehutanan;
15. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.641/Menhut-II/2011 tentang Penetapan
Tanda V-Legal;
16. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK. 418/Menhut-VI/2012 tentang Sistem
Informasi Verifikasi Legalitas Kayu;
17. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.18/Menhut-II/2013 tanggal 18 Maret 2013
tentang Informasi Verifikasi Legalitas Kayu Melalui Portal Sistem Informasi Legalitas
Kayu (SILK) dan Penerbitan Dokumen V-Legal;
18. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 28/M-DAG/Per/6/2009 tentang Ketentuan
Pelayanan Perijinan Ekspor dan Impor dengan Sistem Elektronik melalui INATRADE
dalam kerangka Indonesia National Single Window;
19. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 97/M-DAG/PER/12/2014 Tanggal 24
Desember 2014 tentang Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan;
20. Perjanjian Kerjasama Antara Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan Lembaga Penilai
Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) tentang Penggunaan Tanda V-Legal;
21. DPLS 14 Rev.0 : Syarat dan Aturan Tambahan Akreditasi Lembaga Verifikasi Legalitas
Kayu dan perubahannya;
22. Sertifikat Akreditasi oleh Lembaga Komite Akreditasi Nasional (KAN) Nomor : LVLK-006-
IDN tanggal 18 Agustus 2011 yang diberikan kepada PT EQUALITY Indonesia sebagai
Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu dengan memenuhi ISO/IEC Guide 65:1996 General
requirements for bodies operating product certification systems dengan masa berlaku
sampai dengan 17 Agustus 2015 dan pengesahan dari Menteri Kehutanan melalui
Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK 6202/Menhut-VI/BPPHH/2011
Tanggal 26 Agustus 2011 yang diperbaharui dengan Keputusan Menteri Kehutanan
Nomor : SK.6067/Menhut-VI/BPPHH/2012 Tanggal 5 Nopember 2012 tentang
Penetapan Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) dan Lembaga
Verifikasi Legalitas Kayu (LV-LK) sebagai Lembaga Penilai dan Verifikasi Independen (LP
& VI);
23. Peraturan Dlrektur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.18/Menhut-II/2013
tanggal 18 Maret 2013 tentang Informasi Verifikasi Legalitas Kayu Melalui Portal Sistem
Informasi Legalitas Kayu (SILK) dan penerbitan dokumen V-Legal;
24. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor: P.14/VI-BPPHH/2014
tanggal 29 Desember 2014 jo. P.1/VI-BPPHH/2015 tanggal 16 Januari 2015 tentang
Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi
Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK);
25. Manual Sertifikasi Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Sertifikasi Legalitas
Kayu (SLK) beserta Dokumen Sistem Sertifikasi PT EQUALITY Indonesia.
Halaman 3 dari 4
LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
LVLK – 006 – IDN
Memperhatikan :
Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) Nomor : 020.1/EQI-F065/VII/2015 tanggal 01 Juli 2015
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PENERBITAN ULANG SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK) RE-SERTIFIKASI PADA PEMEGANG
IUT PT SEMESTA JATI INDAH DI KABUPATEN JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR SK IUT
NOMOR : 10/05/T/INDUSTRI/2000 TANGGAL 21 DESEMBER 2000; ADDENDUM NOMOR :
432/T/INDUSTRI/2006 TANGGAL 17 MEI 2006 KAPASITAS 7.200 M³/TAHUN.
PERTAMA : PT Semesta Jati Indah dinyatakan “LULUS” dan berhak mendapatkan
kembali Sertifikat Legalitas Kayu (S-LK) dengan Nomor : 014.3/EQC-
VLK/VIII/2015. Dengan Re-Sertifikasi ini maka Sertifikat LK Nomor :
014.2/EQC-VLK/X/2014 dinyatakan tidak berlaku lagi.
KEDUA : Sertifikat mulai berlaku dari tanggal 26 Agustus 2015 sampai dengan
tanggal 25 Agustus 2018 selama PT Semesta Jati Indah (Pemegang
Sertifikat) tetap memenuhi persyaratan standar sesuai Peraturan Direktur
Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.14/VI-BPPHH/2014 tanggal 29
Desember 2014.
KETIGA : Sertifikat, Logo dan Tanda V-Legal yang diterbitkan oleh PT EQUALITY
Indonesia dapat dipergunakan oleh Pemegang Sertifikat untuk tujuan
publikasi dan promosi di media cetak, brosur atau pun iklan di televisi
sebagaimana Panduan Sistem yang ditetapkan.
KEEMPAT : Apabila Pemegang Sertifikat memerlukan penerbitan Dokumen V-Legal dan
atau penggunaan Tanda V-Legal, PT EQUALITY Indonesia dapat memberikan
hak/sub-lisensi penggunaan Tanda V-Legal kepada Pemegang Sertifikat
melalui ”Perjanjian Penggunaan Tanda V-Legal”, mencakup kewajiban dan
hak PT EQUALITY Indonesia serta kewajiban dan hak Pemegang Sertifikat.
KELIMA : Pemegang Sertifikat harus melaporkan kepada PT EQUALITY Indonesia
apabila terjadi hal-hal yang mempengaruhi sistem legalitas kayu, perubahan
nama perusahaan dan/atau kepemilikan, perubahan struktur atau
manajemen Pemegang Sertifikat.
KEENAM : PT EQUALITY Indonesia akan melakukan penilaian/verifikasi lebih lanjut
terhadap kondisi sebagaimana Diktum KELIMA melalui Penilikan
(surveillance) atau Percepatan Penilikan (Audit Khusus).
KETUJUH : Penilikan (Surveillance) dilakukan setiap 1 (satu) tahun sekali selama masa
berlaku sertifikat dan segala biaya yang diperlukan untuk penilikan
dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai kesepakatan.
KEDELAPAN : Percepatan Penilikan (Audit Khusus) dapat dilakukan apabila diperlukan;
dengan segala biaya dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai
kesepakatan; untuk menindaklanjuti kondisi-kondisi yang berkaitan dengan:
a. Masukan dari Pemantau Independen (PI) berkaitan dengan kinerja
Pemegang Sertifikat;
b. Informasi lain yang menunjukkan Pemegang Sertifikat tidak memenuhi
lagi persyaratan sesuai standar yang berlaku;
c. Laporan dari Pemegang Sertifikat terhadap kondisi sebagaimana
diktum KELIMA;
d. Perubahan nama perusahaan dan/atau kepemilikan;
Halaman 4 dari 4
LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
LVLK – 006 – IDN
e. Pemenuhan standar kembali sebagai tindak lanjut terhadap
pengaktifan sertifikat yang dibekukan sertifikasinya.
KESEMBILAN : Sertifikat dapat dibekukan apabila Pemegang Sertifikat tidak bersedia
dilakukan penilikan sesuai jangka waktu yang ditetapkan atau terdapat
temuan ketidaksesuaian yang tidak dilakukan tindakan koreksi/perbaikan
sebagai hasil Penilikan, Audit Khusus atau hal-hal lain sebagaimana
kesepakatan yang diatur dalam Surat Perjanjian Kerja (Kontrak).
KESEPULUH : Sertifikat dapat dicabut apabila :
a. Pemegang Sertifikat tetap tidak bersedia dilakukan penilikan setelah 3
(tiga) bulan penetapan pembekuan sertifikat;
b. Secara hukum terbukti melakukan pelanggaran antara lain pelanggaran
Hak Azasi Manusia (HAM), membeli dan/atau menerima dan/atau
menyimpan dan/atau mengolah dan/atau menjual kayu illegal;
c. Pemegang Sertifikat kehilangan haknya untuk menjalankan usahanya
atau izin usahanya dicabut.
d. Hal-hal lain sebagaimana kesepakatan yang diatur dalam Surat
Perjanjian Kerja (Kontrak).
KESEBELAS : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Bogor
Pada Tanggal : 26 Agustus 2015
PT EQUALITY Indonesia
Ir. Agustri Warsono
Direktur Utama
Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth :
1. Direktur Utama PT Semesta Jati Indah, di Jombang;
2. Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari, u.p. Direktur Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Hutan di Jakarta;
3. Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari, u.p. Kepala Bagian
Program dan Pelaporan.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 1 dari 13
(1) Identitas LVLK
a. Nama Lembaga : PT EQUALITY Indonesia
b. Nomor Akreditasi : LVLK-006-IDN
c. Alamat : Jl. Sukaraja No 72 Kecamatan Sukaraja Kabupaten
Bogor - 16710
d. Nomor Telepon
Nomor Faks
:
:
:
0251-7550722, 7157103
0251-7550724
[email protected]; [email protected]
e. Direktur : Ir. Agustri Warsono
f. Standar : Perdirjen BUK No.14/VI-BPPHH/2014 Jo. No. 1/VI-
BPPHH/2015
Permenhut No. 95/Menhut-II/2014
g. Tim Audit : 1. Kiki Sri Rejeki, S.Hut (Lead Auditor/Supervisi)
2. Artha Aryesta, S.Hut (Lead Auditor/Supervisor)
h. Tim Pengambil
Keputusan
: 1. Ir. Agustri Warsono (Ketua PK)
2. Rita Sugiarti, S.Hut (Peninjau)
(2) Identitas Auditee
a. Nama Pemegang
Izin/Hak Pengelolaan
: PT Semesta Jati Indah
b. Nomor & Tanggal SK IUI : 10/05/T/INDUSTRI/2000 tertanggal 21 Desember
2000
c. Kapasitas : 6.000 M3/Tahun
d. Nomor & Tanggal SK
Perubahan
: 432/T/INDUSTRI/2006
e. Kapasitas : 1.200 M3/Tahun
f. Alamat kantor : Jl. Yos Sudarso No. 173 Tunggorono, Jombang Jawa
Timur 61416
g. Nomor telepon
Nomor Fax
:
:
:
-
-
-
h. Pengurus
- Komisaris Utama
- Komisaris
- Direktur
:
:
:
Nyonya Fong Sou Leng.
Tuan Shinsei Tawata.
Goh Ah Tee.
Nyonya Umborowati
RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 2 dari 13
(3) Ringkasan Tahapan
Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan
Konsultasi Publik (bila
dibutuhkan)
Tidak ada -
Pertemuan Pembukaan Tanggal 3 Agustus
2015 di ruang rapat
PT Semesta jati
Indah, Jombang –
Jawa Timur.
Pertemuan dilaksanakan di Ruang
Meeting Kantor PT Semesta jati
Indah, Jombang – Jawa Timur.
Perkenalan anggota Tim Audit,
menyampaikan tujuan dan ruang
lingkup verifikasi, menyampaikan
jadwal/rencana kerja verifikasi,
menyampaikan metodologi dan
prosedur verifikasi, menyampaikan
ketidaksesuaian pada verifikasi,
serta mengkonfirmasikan waktu,
tempat, dan peserta pertemuan
penutupan.
Pertemuan pembukaan diakhiri
dengan pembuatan BAP.
Verifikasi Dokumen dan
Observasi Lapangan
Tanggal 3 – 5
Agustus 2015
- Kantor PT SJI
- Observasi di
Gudang bahan
baku.
- Pabrik
Pengolahan dan
Gudang barang
jadi.
- Kunjungan ke
pemasok
Tim Audit menghimpun,
mempelajari data dan dokumen
dan menggunakan kriteria dan
indikator pada Lampiran 2.5
Peraturan Jenderal Bina Usaha
Kehutanan Nomor P.14/VI-
BPPHH/2014. Untuk menguji
kebenaran data, tim Audit
melakukan pengamatan,
pencatatan, uji petik menggunakan
kriteria dan indikator pada
Lampiran 2.5 Peraturan Jenderal
Bina Usaha Kehutanan Nomor
P.14/VI-BPPHH/2014.
Pertemuan Penutupan Tanggal 5 Agustus
2015 di ruang rapat
PT SJI
Menyampaikan ucapan terima
kasih kepada PT Semesta jati
Indah atas kerjasamanya selama
verifikasi.
Menyampaikan daftar periksa VLK
Pertemuan penutupan diakhiri
dengan pembuatan BAP
Pengambilan
Keputusan
Tanggal 26 Agustus
2015, di Ruang
Meeting PT EQUALITY
Indonesia.
Rapat pengambilan keputusan
meninjau dokumen verifikasi yang
diajukan untuk menjamin bahwa
verifikasi dilakukan secara efektif
dan efisien sesuai dengan
ketentuan PT EQUALITY Indonesia.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 3 dari 13
(4) Resume Hasil Penilaian :
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
Kriteria K1.1 : Unit usaha dalam bentuk
(a) Industri pengolahan dan
(b) Eksportir produk olahan memiliki izin yang sah
Indikator 1.1.1 Unit usaha pengolahan adalah produsen yang memiliki izin yang sah
Verifier a
Akte pendirian perusahaan
dan perubahan terakhir
MEMENUHI Akta Pendirian Perusahaan
Perseroan Terbatas Semesta Jati Indah (PT SJI) yaitu akta No. 5
tanggal 3 Februari 1999, Notaris Abdurrazaq Ashiblie, S.H.
dengan Pengesahan Menteri Hukum dan HAM No: C-10626
HT.01.01-TH.99 tanggal 8-Juni-1999.
Akta perubahan Terakhir
Akta perubahan terakhir akta nomor 14 tanggal 12 Juli 2013,
Notaris Atika Ashiblie , S.H dan telah disahkan Kementerian
Hukum dan HAM sesuai surat No. AHU-AH.01.10-36287
tanggal 2 September 2013.
Dokumen akta pendirian dan perubahan telah sesuai secara
hukum dan peraturan yang berlaku khususnya Undang-undang
nomor : 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Verifier.b.
Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP) atau Izin
Perdagangan yang
tercantum dalam IUI atau
Izin Usaha Tetap (IUT)atau
Tanda Daftar Industri(TDI)
MEMENUHI PT SJI merupakan Penanaman Modal Asing sehingga Izin
usaha perdagangannya tercantum dalam Izin Usaha Tetap
(IUT). Dimana IUT nomor : 10/05/T/Industri/2000, yang
diterbitkan oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal
Jawa Timur tujuan pemasaran 100 % eksport. Pada Diktum
Ketiga Izin Usaha Tetap tersebut dinyatakan juga bahwa PT. SJI
diberi izin untuk melakukan kegiatan pembelian/penjualan
dalam negeri dan ekspor.
Demikian juga dalam dokumen Izin Perluasan Nomor :
432/T/Industri/2006 berdasarkan Keputusan Kepala Badan
Koordinasi Penanaman Modal Jawa Timur dengan kapasitas
produksi sebanyak 1.200 M3, dimungkinkan bagi auditee
untuk melaksanakan kegiatan pembelian/penjualan dalam
negeri dan eksport dengan mengikuti ketentuan yang berlaku.
Izin usaha tetap tersebut berlaku sampai Bulan Februari 2036.
Verifier.c.
Izin HO (izin gangguan
lingkungan sekitar industri)
MEMENUHI Dokumen Izin Gangguan terbaru yang dimiliki auditee adalah
Nomor : 654/3069.a/415.21/2012 berdasarkan Keputusan
Kepala Badan Perizinan Kabupaten Jombang tanggal 5 Juli
2012, Tentang Izin Gangguan, dengan masa berlaku diberikan
selama PT SJI masih melakukan kegiatan. Dan Jenis usaha
sesuai dengan ruang lingkup usahanya yaitu Industri Lantai
Dari Kayu.
Verifier.d.
Tanda Daftar Perusahaan
(TDP)
MEMENUHI Auditee memiliki dokumen TDP yang merupakan
pembaharuan ke-3 yang diterbitkan oleh Kepala Badan
Penanaman Modal dan pelayanan Perizinan Terpadu
Kabupaten Jombang. Tanggal 21 Agustus 2014 dengan Nomor
132011600005 berlaku sampai dengan 2 Agustus 2019.
Verifier,e.
Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP)
MEMENUHI Dokumen perpajakan yang dimiliki audtiee meliputi 2 Nomor
yaitu sebagai berikut:
A. Terkait pembayaran PPh dibayarkan di KPJ Mojokerto
1. NPWP Nomor: 01.882.509.1-057.000, terdaftar pada
tanggal 10 Maret 1999 dengan alamat Jl. Yos Sudarso
No. 173 Tunggorono, Jombang Jawa Timur 61416,
2. SKT, telah terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 4 dari 13
Penanaman Moal Asing Empat Kantor Wilayah DJP
Jakarta Pusat dengan nomor PEM-
00119/WPJ.07/KP.0503/2009 tanggal 01 September
2009. SKT berkaitan dengan kewajiban Pajak
Penghasilan (PPh).
B. Terkait pembayaran PPN dibayarkan di KPJ Jakarta, sesuai
Keputusan Tempat Terutang Pajak Pertambahan Nilai bagi
Pengusaha Kena Pajak Nomor : KEP-
00319.PKP/WPJ.07/KP.0503/2004
1. NPWP Nomor: 01.882.509.1-602.001, terdaftar pada
tanggal 27 Desember 1999 dengan alamat Jl. Yos
Sudarso No. 173 Tunggorono, Jombang Jawa Timur.
2. S PPKP nomor KEP-115/WPJ.09/KP.1103/ 2000
tanggal 25 Maret 2000 yang diterbitkan oleh Kantor
Pelayanan Pajak Penanaman Modal Asing Empat Kantor
Wilayah DJP Jakarta Pusat . SPPKP berkaitan dengan
kewajiban Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Data yang terdapat pada NPWP sama dengan data pada
dokumen SPPKP.
Verifier.f.
AMDAL/Upaya Pengelolaan
Lingkungan (UKL)– Upaya
Pemantauan Lingkungan
Pengelolaan Lingkungan
MEMENUHI PT Semesta Jati Indah telah memiliki Dokumen Upaya
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL – UPL)
Industri Lantai kayu tahun 2012, dan telah disetujui oleh
Kepala badan Lingkungan Hidup Pemerintah Kabupaten
Jombang Nomor : 660.189/415.43/2012 tanggal 24 Februari
2012. Dengan penanggung jawab adalah Bp. Muhajirin.
Auditee telah membuat Laporan Pelaksanaan dan
Pemantauan Lingkungan Hidup yang tercantum dalam DPLH
periode Bulan Juli – Desember 2014 tanggal 28 Februari
2015, Laporan tersebut sudah diterima oleh Badan
Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang pada tanggal 28
Februari 2015 dengan tanda terima nomor 129. Laporan
periode Bulan Januari – Juni 2015 telah dibuat pada tanggal 1
Agustus 2015, akan tetapi belum disampaikan ke Badan
Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang. Didalam laporan UKL-
UPL mencantumkan hasil pengujian Kesehatan Karyawan
setiap minimal setiap 1 tahun, pengujian udara, pengujian air
steam dan pengujian badan air penerima limbah.
Verifier g.
Izin Uaha Industri (IUI) atau
Izin Usaha Tetap (IUT) atau
Tanda Daftar Industri (TDI)
MEMENUHI PT SJI merupakan Penanaman Modal Asing sehingga izin
industrinya berupa Izin Usaha Tetap (IUT) dimana masa
berlakunya selama 30 tahun semenjak tahun 2006.
PT SJI memiliki IUT nomor : 10/05/T/Industri/2000, yang
diterbitkan oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal
Jawa Timur dengan kapasitas produksi sebanyak 6000 M3,
jenis produksi lantai dari kayu.
Kemudian pada tanggal 17 Mei 2006 memperoleh Izin
Perluasan dengan Nomor : 432/T/Industri/2006 berdasarkan
Keputusan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Jawa
Timur dengan kapasitas produksi sebanyak 1.200 M3, jenis
produksi lantai dari kayu. Sehingga total kapasitas produksi
menjadi 7.200 M3/tahun.
Telah mendapat izin Prinsip Perubahan PMA dari Badan
Koordinasi Penanaman Modal dengan Nomor 1094/1/IP-
PB/PMA/2013 terkait perubahan pemegang saham.
Dokumen perubahan telah sesuai secara hukum dan
peraturan yang berlaku khususnya Peraturan Kepala Badan
Koordinasi Penanaman Modal RI Nomor 5 Tahun 2013
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 5 dari 13
tentang Pedoman dan Tata Cara Perizinan dan Non Perizinan
Penanaman Modal.
Verifier.h.
Rencana Pemenuhan Bahan
Baku Industri (RPBBI) untuk
Industri Primer Hasil Hutan
(IPHH).
- Auditee adalah industri lanjutan dengan demikian tidak
terdapat Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri (RPBBI),
sehingga verifier ini diverifikasi tetapi tidak diterapkan.
Indikator.1.1.2 Eksportir produk kayu adalah eksportir yang memiliki izin sah, berupa eksportir produsen
Verifier
Berstatus Eksportir Terdaftar
Produk Industri Kehutanan
(ETPIK).
MEMENUHI
Auditee telah memiliki dokumen Pengakuan sebagai Eksportir
Terdaftar Produk Industri Kehutanan (ETPIK) untuk Kayu
Olahan, yang penerbitannya mengacu pada Permendag No.
13/M-DAG/PER/3/2012 tentang Ketentuan Umum Ekspor
Produk Industri Kehutanan.
ETPIK terbaru PT Semesta Jati Indah Nomor 02.ET-01.14.2577
tanggal 1 September 2014 diterbitkan oleh Direktorat Jendral
Perdagangan Luar Negeri, berlakunya sampai 2 Agustus 2019.
K.1.2 Importir kayu dan produk kayu
Indikator 1.2.1 Importir adalah importir yang memiliki izin yang sah.
Verifier
Dokumen pengakuan
dan/atau pengenal sebagai
importir
-
Auditee bukan sebagai importir kayu atau produk kayu,
dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Indikator 1.2.2. Importir memiliki sistem uji tuntas (due diligence)
Verifier
Panduan/pedoman/prosedur
pelaksanaan dan bukti
pelaksanaan
sistem uji tuntas
(duediligence) importir
- Auditee bukan sebagai importir kayu atau produk kayu,
dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Indikator 1.3.1. Kelompok memiliki akte notaris pembentukan kelompok atau dokumen pembentukan
kelompok
Verifier
Akte notaris pembentukan
kelompok atau dokumen
pembentukan kelompok
- Auditee bukan merupakan pembentukan kelompok, dengan
demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Kriteria K2.1. Keberadaan dan penerapan system penulusuran bahan baku dan hasil olahannya
Indikator 2.1.1 Unit usaha mampu membuktikan bahwa bahan baku yang diterima berasal dari sumber yang
sah-
Verifier a.
Kontrak suplai bahan baku
dan/atau dokumen jual beli
MEMENUHI Seluruh bahan baku berupa kayu sawn timber yang diterima
Auditee dari para pemasok/suplier selama periode Agustus
2014 sampai dengan Juli 2015 telah dilengkapi dengan
dokumen jual beli berupa Perjanjian Jual Beli Kayu/Contract
antara Auditee dengan pemasok.
Di dalam dokumen perjanjian jual beli telah diatur beberapa
hal meliputi: Jenis & Produk, Volume kayu dalam M3, Cara
pengukuran, Harga /meter kubik, Biaya Operasional, Tipe
Kayu/sertifikat dan Nomor dan Tanggal Sertifikat, Periode
pengiriman, Cara pembayaran, Dokumen angkutan yang sah,
Jangka waktu perjanjian, Tanda tangan dua belah pihak.
Dalam jangka waktu periode Agustus 2014 sampai dengan Juli
2015, pemenuhan bahan baku auditee melalui perjanjian jual
beli kayu antara Auditee dengan para pemasok yaitu :
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 6 dari 13
- PT Seng Fong Moulding Perkasa
- PT Victory Cemerlang Indonesia Wood Industries
- Andri Salim (person)
Selain Perjanjian jual beli kayu/contract terdapat juga bukti
pembayaran (Payment Reciept) berupa bukti transfer melalui
Bank kepada pemasok.
Verifier b.
Berita Acara Pemeriksaan
yang ditandatangani oleh
petugas kehutanan yang
berwenang untuk
penerimaan kayu bulat dari
hutan negara, dilengkapi
dengan dokumen angkutan
hasil hutan yang sah.
- Bahan baku yang diterima oleh auditee bukan kayu bulat dari
hutan negara, dengan demikian verifier tersebut tidak
diterapkan.
Verifier c.
Berita acara serah terima
kayu dan/ atau bukti serah
terima kayu selain kayu bulat
dari hutan negara, dilengkapi
dengan dokumen angkutan
hasil hutan yang sah
MEMENUHI Berdasarkan pemeriksaan dokumen serah terima bahan baku
kayu gergajian, seluruh barang yang dikirim dari semua suplier
dilengkapi dengan surat jalan, invoice/nota tagihan, dan
selanjutnya auditee membuat tanda terima bahan baku kayu
gergajian dan kemudian dimasukkan kedalam tally. Rekap tally
dimasukkan kedalam data penerimaan bahan baku.
Untuk bahan baku berupa moulding yang diterima dari PT Seng
Fong Moulding Perkasa karena berada dalam satu lokasi
industri, penerimaan bahan baku hanya dilampiri dengan
Faktur Angkutan.
Verifier. d.
Dokumen angkutan hasil
hutan yang sah
MEMENUHI Berdasarkan hasil verifikasi terhadap penerimaan selama satu
tahun terakhir, yaitu periode bulan Agustus 2014 sampai Juli
2015, seluruhnya telah didukung dokumen legalitas angkutan
kayu berupa Faktur Angkutan Kayu Olahan (FA-KO).
Dokumen FA-KO yang diterima Auditee merupakan dokumen
lembar pertama dan lembar kedua, untuk dokumen lembar
pertama begitu diterima langsung dilaporkan dan diserahkan
kepada petugas Dinas Kehutanan setempat.
Berdasarkan pemeriksaan fisik dokumen lembar kedua FA-KO
yang merupakan arsip Auditee nampak jelas terlihat,
diterbitkan oleh petugas penerbit FA-KO dan ditanda tangani,
Nomor Register Penerbit FAKO, tanggal dan nomor seri FA-KO
terlihat jelas.
Realisasi Penerimaan dokumen FA-KO dari suplier selama
periode Agustus 2014 sampai dengan Juli 2015 adalah
sebanyak 18 lembar, dengan banyaknya bahan baku kayu
gergajian 4.111 pcs dengan volume 282,5055 M3.
Untuk uji petik stock bahan baku di lapangan tidak dapat
dilakukan karena tidak terdapat stock bahan baku.
Jumlah batang dan volume di dalam dokumen FA-KO dianggap
sesuai dengan data pada dokumen Laporan Mutasi Hasil
Hutan Kayu Olahan (LMHHOK) periode Agustus 2014 sampai
dengan Juli 2015.
Verifier. e.
Nota dan Dokumen
Keterangan (Berita Acara dari
petugas kehutanan
kabupaten/kota atau dari
Aparat Desa / Kelurahan)
yang dapat menjelaskan
- Bahan baku yang digunakan oleh auditee dan pemasok bukan
merupakan kayu bekas atau hasil bongkaran, dengan
demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 7 dari 13
asal usul untuk kayu
bekas/hasil bongkaran, serta
Deklarasi Kesesuaian
Pemasok.
Verifier.f.
Dokumen angkutan berupa
Nota untuk kayu limbah
industri.
- Bahan baku yang digunakan oleh auditee dan pemasok bukan
merupakan kayu limbah industri, dengan demikian verifier
tersebut tidak diterapkan.
Verifier g.
Dokumen Sertifikat Legalitas
Kayu/ Sertifikat Pengelolaan
Hutan Produksi Lestari yang
dimiliki pemasok dan/atau
dokumen Deklarasi
Kesesuaian Pemasok.
MEMENUHI Para pemasok/suplier yang mengirim bahan baku kepada
Auditee selama periode Agustus 2014 sampai dengan Juli
2015 sebagian telah memiliki Sertifikat Legalitas Kayu dari
Lembaga Sertifikasi, diantaranya :
- PT Seng Fong Moulding Perkasa, sertifikat dikeluarkan oleh
PT TUV dengan ID LVLK-005-IDN
- PT Victory Cemerlang Indonesia Wood Industries sertifikat
dikeluarkan oleh PT Sucofindo dengan ID LVLK-002-IDN.
Untuk pemasok personal an Andri Salim bekerja sama dengan
PT Sijas Express Unit I dan PT Sisilia Claudya yang belum
memiliki Sertifikat Legalitas Kayu (SLK), tetapi karena
pengiriman bahan bakunya hanya periode Agustus – Desember
2014 (aturan mengenai DKP belum diterapkan) sehingga
belum dilengkapi dengan DKP.
Untuk Tahun 2015, auditee tidak menerima supplier yang tidak
ber-SLK, sehingga tidak berkewajiban membuat Prosedur
pemeriksaan terhadap pemasok yang menerbitkan DKP.
Verifier.h.
Dokumen pendukung RPBBI
- Auditee bukan merupakan industry primer, dengan demikian
verifier tersebut tidak diterapkan.
Indikator 2.1.2 Importir mampu membukti kan bahwa kayu yang diimpor berasal dari sumber yang sah
Verifier.a.
Pemberitahuan Impor
Barang (PIB).
- Auditee tidak melakukan pembelian bahan baku impor
Verifier. b.
Bill of Lading (B/L)
- Auditee tidak melakukan impor bahan baku dengan demikian
ada dokumen Bill Of Lading
Verifier. c.
Packing List (P/L)
- Auditee tidak melakukan impor bahan baku sehingga tidak
memiliki Packing List Impor
Verifier. d.
Invoice
- Auditee tidak melakukan impor bahan baku dengan demikian
tidak memiliki invoice
Verifier. e.
Deklarasi impor
- Auditee bukan sebagai importir kayu atau produk kayu, dengan
demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier. f
Rekomendasi impor
- Auditee bukan sebagai importir kayu atau produk kayu, dengan
demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier. g
Bukti pembayaran bea
masuk (bila terkena bea
masuk).
- Auditee tidak melakukan impor bahan baku dengan demikian
tidak memilki tidak ada kewajiban membayar bea keluar.
Verifier. h.
Dokumen lain yang relevan
(diantaranya CITES) untuk
jenis kayu yang dibatasi
perdagangannya
- Auditee tidak melakukan impor bahan baku dengan demikian
tidak ada bahan baku yang harus dicek untuk melihat cites
Verifier. i - Auditee bukan sebagai importir kayu atau produk kayu, dengan
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 8 dari 13
Bukti penggunaan kayu impor demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Indikator 2.1.3. Unit Usaha menerapkan system penulusuran kayu
Verifier.a.
Tally sheet penggunaan
bahan baku dan hasil
produksi.
MEMENUHI Dalam pemeriksaan untuk ketelusuran dan asal usul bahan
baku Auditee telah membuat rekam produksi baik secara
sistematik dan manual yang kedua duanya adalah untuk
memberi informasi yang jelas tantang asal usul kayu sehingga
memudahkan dalam pengecekan.
Bahan baku diterima selanjutnya dibuatkan tanda terima
sekaligus kayu di tally dan dibuatkan daftar sesuai palet serta
diberi label pada setiap krat, label tersebut diserahkan kepada
administrasi untuk dimasukan kedalam data base penerimaan
bahan baku, kemudian setiap pengambilan bahan baku untuk
diproses dicatat dalam input kayu gergajian, selanjutnya
diterbiitkan output proses penggergajian, selanjutnya
dimasukan kedalam data input proses moulding dan terakhir
dimasukan ke dalam data out proses moulding.
Dari seluruh rangkaian rekam produksi tersebut dapat
ditelusuri sampai asal usul bahan bakunya.
Verifier b.
Laporan produksi hasil
olahan
MEMENUHI Penghitungan laporan produksi dilakukan dengan pengolahan
data LMHHOK serta dari data produksi harian dan mutasi
barang mentah serta mutasi hasil produksi selama kurun
waktu bulan Agustus 2014 – Juli 2015 (1 tahun terakhir).
Dimana penerimaan dan barang yang diproduksi dapat
disebutkan di bawah ini :
Input kayu gergajian : 355,5374 M3
Output kayu gergajian : 224,7226 M3
Rata-rata Rendemen : 63 %
Sementara hasil proses produksi moulding dalam periode yang
sama sebesar :
Input proses moulding : 505,7531 M3
Output proses moulding : 358,7176 M3
Rata-rata Rendemen : 71 %
Total Laporan produksi selama periode Agustus 2014 – Juli
2015 sebesar 224,7226 M3 + 358, 7176 M3 sama dengan
583.4402 M3. Total nilai rendemen sebesar 583,4402
M3/861,2905 M3= 68 %.
Dari data laporan produksi dan LMHHOK diketahui bahwa
penerimaan adalah sama dengan yang diproduksi.
Mengacu pada Peraturan Dirjen Bina Produksi Kehutanan No:
P.12/VI-BPPHH/2014 tanggal 9 Desember 2014, rendemen
untuk Moulding yang berasal dari kayu gergajian adalah 55-
70%, sehingga rendemen Auditee sebesar 68% masuk dalam
range yanng dipersyaratkan.
Menurut tim audit rendemen kayu olahan yang diproses oleh
Auditee terdapat hubungan yang logis antara input-output
yang terjadi dalam proses penerimaan dan produksi di Auditee.
Verifier.c.
Produksi industry tidak
melebihi kapasitas produksi
yang diizinkan
MEMENUHI Izin yang dimiliki Auditee berdasarkan Keputusan Ketua Badan
Koordinasi Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Timur
Nomor : 10/05/TINDUSTRI/2.000 Tentang Pemberian Izin
Usaha Tetap dengan kapasitas 6.000 M3/Tahun, kemudian
Auditee memperoleh Izin Perluasan Nomor :
432/T/INDUSTRI/2006, tanggal 15 Mei 2.006 di keluarkan
berdasarkan Keputusan Kepala Badan Koordinasi Penanaman
Modal dengan kapasitas 1.200 M3/tahun.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 9 dari 13
Realisasi produksi berdasarkan laporan produksi selama 1
(satu) tahu terakhir sebesar 583,4402 M3. Rincian seperti
terlihat dibawah ini :
Jenis Produksi Kapasitas Izin
(M3/th)
Realisasi Produksi
(M3)
Lantai dari
Kayu
7.200 583,4402
Dari data di atas dapat diketahui bahwa realisasi produksi
satu tahun terakhir belum melebihi kapasitas terpasang yang
diberikan.
Verifier.d.
Hasil produksi yang berasal
dari kayu lelang dipisahkan
- Auditee maupun pemasoknya tidak menggunakan kayu lelang
sebagai bahan bakunya, dengan demikian verifier tersebut
tidak diterapkan.
Verifier.e
Dokumen LMKB/ LMKBK
dan LMHHOK
MEMENUHI Auditee telah memiliki dokumen Laporan Mutasi Hasil Hutan
Olahan Kayu (LMHHOK) periode Agustus 2014 sampai Juli
2015. Dalam dokumen LMHHOK, data penerimaan/perolehan
berupa pembelian dan hasil produksi, serta data pengurangan
berupa pemakaian sendiri dan penjualan telah sesuai dengan
dokumen pembelian bahan baku dan realisasi ekspor.
Selain melakukan produksi moulding, auditee juga menerima
jasa coating yang dimasukkan ke dalam LMHHOK. Dalam
periode tersebut, Auditee juga telah melaporkan kepada Dinas
Kehutanan setempat.
Indikator 2.1.4 Proses pengolahan produk melalui jasa atau kerjasama dengan pihak lain (industri lain atau
pengrajin/industri rumah tangga).
Verifier a
Dokumen kontrak jasa
pengolahan produk dengan
pihak lain
- Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak melakukan
kontrak melalui jasa dengan pihak lain, dengan demikian
verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier .b
Dokumen Sertifikat Legalitas
Kayu dan/atau dokumen
Deklarasi Kesesuaian
Pemasok yang dimiliki
penerima jasa.
- Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak melakukan
kontrak melalui jasa dengan pihak lain, dengan demikian
verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier .c
Berita acara serah terima
kayu yang dijasakan
- Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak melakukan
kontrak melalui jasa dengan pihak lain, dengan demikian
verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier.d
Ada pemisahan produk yang
dijasakan pada perusahaan
jasa
- Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak melakukan
kontrak melalui jasa dengan pihak lain, dengan demikian
verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier.e
Adanya pendokumentasian
bahan baku, proses dan
produksi dan ekspor apabila
ekspor dilakukan melalui
industri jasa
- Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak melakukan
kontrak melalui jasa dengan pihak lain, dengan demikian
verifier tersebut tidak diterapkan.
Kriteria. K.3.1 Perdagangan atau pemindah - tanganan hasil produksi dengan tujuan domestik.
Indikator. 3.1.1. Unit usaha menggunakan dokumen angkutan hasil hutan yg sah untuk perdagangan atau
pemindahtanganan hasil produksi dengan tujuan domestik.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 10 dari 13
Verifier
Dokumen angkutan hasil
hutan yang sah.
MEMENUHI Selama periode Agustus 2014 sampai Juli 2015, Auditee
melakukan perdagangan tujuan domestik berupa finish
product ke PT Sengfong Moulding Perkasa yang lokasinya
masih dalam satu komplek industri sebanyak 22 kali dengan
total volume 64,1231 M3 dilengkapi dengan faktur angkutan
dan menggunakan angkutan fork lift.
Kriteria K.3.2. Pengapalan Kayu Olahan Untuk Ekspor
Indikator 3.2.1 Pengapalan kayu olahan untuk ekspor harus memenuhi kesesuaian dokumen
Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB).
Verifier .a
Produk hasil olahan kayu
yang diekspor
MEMENUHI Produk yang diekspor oleh auditee merupakan produk lantai
dari kayu sesuai dengan Izin Usaha Terbatas nomor
10/05/T/INDUSTRI/2000 tanggal 21 Desember 2000.
Dimana seluruh proses produksi dilakukan oleh auditee,
meliputi proses moulding sampai coating. Berdasarkan
pemeriksaan terdapat kesesuaian antara dokumen
Penerimaan Bahan Baku, Laporan Hasil Produksi dan Laporan
ekspor.
Selama Periode auditee bulan Agustus 2014 sampai Juli 2015
(12 bulan) auditee telah melakukan eksport sebanyak 14
pengiriman dengan volume 324,7996 M3, dengan tujuan
Azarbaijan, Australia, Jepang dan Jerman.
Verifier. b.
PEB
MEMENUHI Sesuai dengan jumlah pengiriman ekspor selama 1 tahun,
seperti yang dijelaskan pada verifier 3.2.1.a, auditee dapat
menunjukan 14 dokumen PEB yang menyertai ekspor produk
selama periode Agustus 2014 sampai Juli 2015, dimana
informasi mengenai penerima, deskripsi produk, jenis produk,
dan kuantitas produk telah sesuai dengan dokumen ekspor
lainnya (Invoice, Packing List, Bill of Lading).
Verifier. c.
Packing list
MEMENUHI Auditee dapat menunjukan 14 dokumen Packing List yang
menyertai ekspor produk selama periode Agustus 2014
sampai Juli 2015 (12 bulan), dimana informasi mengenai
penerima, deskripsi produk, jenis produk, dan kuantitas produk
telah sesuai dengan dokumen ekspor lainnya (Invoice, PEB,
Bill of Lading).
Verifier.d.
Invoice
MEMENUHI Auditee juga dapat menunjukan 14 dokumen Invoice yang
menyertai pengiriman eksport selama periode Agustus 2014
sampai Juli 2015, dimana informasi mengenai penerima,
deskripsi produk, jenis produk, dan kuantitas produk telah
sesuai dengan dokumen ekspor lainnya (Packing List, PEB, Bill
of Lading).
Verifier e.
B/L
MEMENUHI Auditee juga dapat menunjukan 14 dokumen Bill of Lading
yang menyertai ekspor produk selama periode Agustus 2014
sampai Juli 2015, dimana informasi mengenai penerima,
deskripsi produk, jenis produk, dan kuantitas produk telah
sesuai dengan dokumen ekspor lainnya (Invoice, PEB, Packing
List).
Verifier .f.
Dokumen Lisensi Ekspor (V-
Legal)
MEMENUHI Auditee dapat menunjukan 14 dokumen V-legal yang
menyertai eksport selama periode Agustus 2014 sampai Juli
2015.
Terdapat perbedaan kuantitas produk yang dieksport antara
dokumen V-legal dengan dokumen PEB , dimana kuantitas
pada dokumen V-legal lebih besar dibandingkan dokumen PEB.
Perbedaan tersebut masih dalam batas toleransi, sehingga
tidak perlu ada revisi V-legal yang sudah diterbitkan.
Seperti yang dijelaskan pada verifier 2.1.3.d, auditee tidak
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 11 dari 13
melakukan pembelian kayu lelang, sehingga tidak ada
dokumen V-legal yang disalahgunakan untuk ekspor produk
yang menggunakan bahan baku yang berasal dari kayu lelang.
Verifier. g.
Hasil verifikasi teknis
(laporan surveyor) untuk
produk yang wajib verifikasi
teknis
MEMENUHI Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Republik
Indonesia Nomor 64/M-DAG/PER/10/2012, dan terakhir
Permendag Nomor 97/M-DAG/PER/12/2014, produk auditee
adalah produk yang di wajibkan verifikasi teknis. Dan auditee
dapat menunjukan 14 Dokumen Laporan Surveyor untuk
periode Agustus 2014 sampai Juli 2015, verifikasi teknis
dilakukan oleh PT Sucofindo dengan informasi meliputi kode
HS, Uraian Barang, satuan dan Jumlah. Pelaksanaan
pemeriksaan seluruhnya dilakukan dilokasi industri auditee,
yaitu Jl. Yos Sudarso No.173 Tunggorono Jombang, Jawa Timur.
Verifier h.
Bukti pembayaran bea keluar
bila terkena bea keluar.
- Produk Auditee adalah moulding dengan luas penampang
kurang dari 1000 M2, sehingga tidak termasuk ke dalam
kelompok produk yang dikenakan tarif bea keluar
sebagaimana dimaksudkan oleh Pasal 3 Peraturan Menteri
Keuangan Republik Indonesia Nomor : 223/PMK.011/2008
tanggal 17 Desember 2008 Tentang Penetapan Barang Ekspor
Yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Bea Keluar.
Verifier. i.
Dokumen lain yang relevan
(diantaranya CITES) untuk
jenis kayu yang di batasi
perdagangannya
MEMENUHI Bahan baku yang dipakai Auditee berasal dari jenis Merbau,
Kuku dan Sawo kecik. Berdasarkan Permenhut No
57/Menhut-II/2008 tentang Arahan strategis konservasi
spesies nasional di mana hanya terdapat 22 jenis kayu yang
dibatasi jumlah perdagangannya, jenis-jenis kayu tersebut
tidak termasuk kedalamnya, juga tidak terdaftar dalam CITES
Appendic I, II , III.
Indikator 3.3.1. Implementasi Tanda V - Legal
Verifier
Tanda V – Legal yang
dibubuhkan sesuai
ketentuan
MEMENUHI Auditee telah membubuhkan tanda V-legal pada dokumen
Packing List dan Invoice dengan identitas sebagai berikut:
014-LVLK-006-IDN
Penulisan Identitas Penandaan tanda V-legal mengacu pada
SK Menteri Kehutanan RI nomor SK.641/Menhut-II/2011
tentang Penetapan Tanda V-legal.
Sebagaimana yang diterangkan dalam verifier 2.1.3.d auditee
tidak menggunakan bahan baku yang berasal dari kayu lelang
sehingga tidak ada dokumen V-legal yang dibubuhkan pada
produk yang berasal dari kayu lelang.
Kriteria K.4.1. Pemenuhan ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja
Indikator 4.1.1 Prosedur dan implementasi K3
Verifier a.
Pedoman/ prosedur K3
MEMENUHI
Auditee telah memiliki aturan mengenai Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) yang tercantum dalam Manual Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan
Lingkungan. Dari manual tersebut dijabarkan ke dalam
Prosedur. Dari masing-masing prosedur tersebut diturunkan
lagi menjadi Instruksi Kerja (IK) sebagai acuan kerja di
lapangan.
Auditee juga telah mempunyai Susunan Panitia pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) yang telah
mendapat pengesahan dari Dinas Sosial Tenaga kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Jombang dengan nomor :
566/1416/415.33/P2K3L/IX/2013 yang ditandatangani oleh
Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Jombang pada taggal 24 September 2013, yang
dilengkapi lampiran susunan pengurus P2K3 dengan nomor
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 12 dari 13
yang sama dengan susunan 1 orang Pembina, 1 orang ketua
dan 1 orang sekretaris, serta 7 orang anggota.
Verifier.b.
Implementasi K3
MEMENUHI
Untuk implementasi K3, auditee telah menyediakan peralatan
penunjang pelaksanaan K3 yang terdiri dari daftar peralatan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja Auditee, diantaranya :
APAR berupa Powdwe dan Super Busa, masker kain, masker
filter, sarung tangan karet, dan Kotak P3K.
Auditee juga telah memiliki pendataan untuk mencatat
peralatan seperti APAR dan denah titik penempatan
digambarkan dalam peta, tanggal pengisian, tanggal
kedaluwarsa, dan tanggal pengisian ulang APAR. Untuk Alat
Pelindung Diri (APD) setiap pegawai umumnya telah diberikan
Alat pelindung seperti masker tetapi ada beberapa unit kerja
mendapatkan alat pelindung yang berbeda tergantung tingkat
kesulitan. Dan untuk jalur evakuasi selain telah memiliki peta
untuk implementasi evakuasi bila terjadi suatu kasus juga
tanda jalur evakuasi yang dipasang pada tempat yang bebas
dari segala hambatan, sehingga memudahkan evakuasi bila
terjadi suatu kasus.
Verifier.c
Catatan kecelakaan kerja
MEMENUHI
Setiap kejadian kecelakaan kerja, baik kecelakaan ringan
maupun berat, pada setiap kasus kecelakaan telah dilakukan
pencatatan oleh pihak manajemen bekerja sama dengan pihak
poliklinik yang lokasinya berdekatan dengan Auditee.
Selama periode Agustus 2014 sampai Juli 2015 terdapat
sejumlah kejadian kecelakaan kerja baik yang terjadi di dalam
kawasan maupun di luar kawasan (di jalan). Berdasarkan dari
catatan kecelakaan kerja dalam periode tersebut terdapat
sebanyak 18 orang yang mengalami kasus kecelakaan ringan.
Di dalam catatan kecelakaan kerja telah terdapat upaya
penekanan tingkat kecelakaan kerja.
Setiap 3 bulan Auditee melaporkan Kecelakaan Kerja yang
terjadi kepada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Jombang.
Kriteria K.4.2 Pemenuhan hak hak tenaga kerja
Indikator. 4.2.1 Kebebasan berserikat bagi pekerja
Verifier :
Serikat pekerja atau
kebijakan perusahaan
(auditee) yang membolehkan
untuk membentuk atau
terlibat dalam kegiatan
serikat pekerja.
MEMENUHI
Untuk serikat pekerja Auditee telah membentuk Serikat
Karyawan yang telah di daftarkan kepada Dinas Sosial dan
Tenaga kerja Kabupaten Jombang telah di catat dengan
nomor : 70/OP.SP.D.20.201/DFT.18/XIII/VIII/2011 tertanggal
18 Agustus 2011 yang di tanda tangani oleh Kepala Dinas
atas nama Bupati.
Sekar PT SJI telah memiliki susunan kepengurusan periode
2014 – 2016. Setelah di lakukan wawancara dengan
beberapa karyawan dan wakil manajemen tentang SEKAR
umumnya telah berjalan dengan baik dan terakomodir setiap
ada keluhan atau aspirasi dari ke dua belah pihak
Indikator 4.2.2 Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP) yang mengatur
hak-hak pekerja untuk IUIPHHK dan IUI yang mempeker jakan karyawan > 10 orang.
Verifier :
Ketersediaan dokumen KKB
atau PP yang mengatur hak-
hak pekerja
MEMENUHI
Auditee telah memiliki Perjanjian Kerja Bersama (PKB) periode
2014 – 2016 antara Auditee dengan Pengurus Serikat Pekerja
(SEKAR) PT Semesta Jati Indah.
Perjanjian Kerja Bersama tersebut telah didaftarkan kepada
Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemerintah
Kabupaten Jombang, berdasarkan Keputusan Kepala Dinas
Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jombang
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 13 dari 13
Nomor : Kep.568/1424/PKB.06/415.33/2014 tanggal 07
Agustus 2014.
Indikator. 4.2.3 Tidak mempekerjakan anak di bawah umur (diluar ketentuan)
Verifier :
Tidak ada pekerja yang
masih di bawah umur
MEMENUHI Setelah di lakukan verifikasi terhadap bagian Personalia,
jumlah karyawan auditee terdiri dari karyawan tetap sama
karyawan outsouching.
Dengan jumlah karyawan tetap sebanyak 53 orang.
Karyawan outsouching terdiri dari :
1. PT Hafizah Jaya Prima sebanyak 19 orang
2. PT Lestari Untung Jaya sebanyak 43 orang
Berdasarkan data karyawan tersebut, Pihak Manajemen tidak
mengerjakan karyawan yang di bawah umur, karyawan dengan
tingkat usia paling muda adalah tahun kelahiran 1996 atau
berumur 19 tahun.