BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perguruan tinggi sebagai salah satu lembaga pendidikan merupakan suatu
wahana yang diharapkan mampu menciptakan insan-insan intelektual yang siap pakai
dan dapat bersaing khususnya pada era globalisasi sekarang ini.
Di tengah kompleksnya permasalahan yang muncul di negara kita dimana
salah satu persoalan penting yakni terpuruknya perekonomian bangsa sebagai akibat
krisis ekonomi global yang entah kapan berakhir dan tentunya persoalan ini sangat
membutuhkan solusi yang terbaik. Mahasiswa sebagai kalangan intelektual muda
memiliki tanggung jawab yang besar terhadap berbagai persoalan yang muncul
dilingkungan sekitarnya. Hal ini terus dipahami dikarenakan mahasiswa masih
menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat disekelilingnya
dimana mereka dapat dijadikan sebagai agent of change dan sosial control yang
memberikan kontribusi berupa ide-ide positif guna kemajuan bangsa dan negara.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai salah satu bentuk pendidikan dengan cara
memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup ditengah-tengah
masyarakat di luar kampus, dan secara langsung dapat mengidentifikasi serta
menangani masalah-masalah pembangunan yang dihadapi. Kuliah Kerja Nyata
(KKN) dilaksanakan oleh Perguruan Tinggi dalam upayanya meningkatkan isi dan
bobot pendidikan bagi mahasiswa dan untuk mendapatkan nilai tambah yang lebih
besar pada pendidikan tinggi.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu bentuk kegiatan yang
memadukan Dharma Pendidikan dan pengajaran, penelitian serta pengabdian kepda
masyarakat sekaligus dalam suatu kegiatan. Selain itu KKN merupakan suatu proses
belajar untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilaksanakan di masyarakat dengan maksud
meningkatkan relevansi pendidikan tinggi dengan perkembangan dan kebutuhan
1
masyarakat akan ilmu pengetahuan, teknologi serta seni untuk melaksanakan
pemabangunan yang semakin meningkat serta meningkatkan persepsi mahasiswa
tentang relevansi materi kurikulum di kampus dengan realita pembangunan
masyarakat
B. Tujuan
Kuliah kerja Nyata (KKN) adalah program intrakulikuler dengan tujuan
utama untuk memberikan pendidikan kepada Mahasiswa. Namun demikian, karena
pelaksanaanya mengambil lokasi di masyarakat dan memerlukan keterlibatan
masyrakat, maka realisasinya harus sekaligus bisa memberikan kemanfaatan bagi
masyarakat.
Secara eksplisit, adapun tujuan yang dapat dicapai melalui Kuliah Kerja
Nyata (KKN) adalah:
a. Memberi pengalaman belajar tentang pembangunan masyarakat dan
pengalaman kerja nyata pembangunan.
b. Menjadikan lebih dewasanya kepribadian Mahasiswa dan bertambah luasnya
wawasan mahasiswa.
c. Memacu pembangunan masyarakat dengan menumbuhkan motivasi kekuatan
sendiri.
d. Mendekatkan Perguruan Tinggi kepada masyarakat.
C. Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diperoleh mahasiswa dari pelaksanaan kegiatan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini adalah:
a. Mahasiswa dapat mempraktekkan ilmu yang telah
mereka peroleh langsung kepada masyarakat.
b. Mahasiswa dapat belajar bagaimana cara berorganisasi di masyarakat
sehubungan dengan menyelesaikan suatu permasalahan kesehatan yang ada di
masyarakat.
c. Mahasiswa dapat langsung melihat jelas permasalahan kesehatan apa yang
biasa timbul dalam masyarakat.
2
d. Melalui kemampuan adaptasi dan interaksi mahasiswa dengan masyarakat dan
instansi terkait untuk membangun partisipasi dalam pelaksanaan kegiatan.
e. Menumbuhkan rasa kebersamaaan dan kekeluargaan antar sesama anggota
kelompok serta masyarakat.
3
BAB II
GAMBARAN UMUM POTENSI LOKASI
A. Keadaan Geografis dan Demografis
I. Keadaan Geografis
Desa Kaluppang terletak di Kecamatan Maiwa Kabupaten Enrekang
Propinsi Sulawesi Selatan. Desa Kaluppang sendiri terletak ±47 km dari
Ibukota kabupaten Enrekang dan ±10 km dari Ibukota Kecamatan Maiwa.
Adapun batas-batas wilayah Desa, yaitu:
- sebelah utara berbatasan dengan Desa Tapong.
- sebelah timur berbatasan dengan Desa Tuncung.
- sebelah selatan berbatasan dengan Desa Puncak Harapan.
- sebelah barat berbatasan dengan Desa Limbuang.
Desa Kaluppang mempunyai luas wilayah 13,17 km2 yang terdiri
dari tiga dusun sebagai berikut :
a. Dusun Wanua.
b. Dusun Longa.
c. Dusun Batu Pute.
II. Keadaan Demografis
a. Komposisi Penduduk
Menurut data sekunder yang diperoleh dari kantor Desa Kaluppang,
jumlah penduduk pada tahun 2012 sekitar 856 jiwa dengan kepala keluarga
sebanyak 175 KK dengan persebaran penduduk yang tidak merata pada
setiap dusun yang dipengaruhi oleh keadaan geografis masing-masing.
b. Distribusi Penduduk
Pada umumnya penduduk Desa Kaluppang lebih banyak di Dusun
Wanua dengan komposisi penduduk sekitar 351 jiwa dengan 71 KK.
Kemudian di Dusun Longa dengan komposisi penduduk sekitar 259 jiwa
dengan 55 KK. Dan di Dusun Batu Pute dengan komposisi penduduk sekitar
246 jiwa dengan 49 KK.
4
c. Mata Pencaharian
Mata pencaharian penduduk sebagian besar bekerja sebagai petani,
sedangkan sebagian kecilnya lagi bekerja sebagai pedagang, pegawai,
pensiunan, dan buruh. Hal ini dikarenakan kondisi geografis Desa
Kaluppang yang sebagian besar wilayahnya berada pada daerah
pegunungan sehingga sebagian besar pemanfaatan lahan oleh penduduk
digunakan untuk pertanian dan perkebunan.
B. Keadaan Sosial Budaya
Sebagian besar pemukiman penduduk di Desa Kaluppang menggunakan
bahan bangunan dari bahan papan/kayu. Pola penataan bangunan pemukiman sudah
cukup teratur.
Dalam bidang kesehatan, di Desa Kaluppang terdapat Pos Kesehatan Desa
(Poskesdes) yang terletak di Dusun Longa. Dan di setiap dusun terdapat satu
posyandu yang aktif dijalankan setiap sebulan sekali. Berdasarkan data dari
Poskesdes (Juli 2012), penyakit menular yang sering terjadi di Desa Kaluppang yaitu
muntaber, diare, gatal-gatal, flu dan batuk. Hal ini terjadi karena kurangnya
kesadaran masyarakat akan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat. Sedangkan
penyakit yang tidak menular yaitu Hipertensi.
Dalam bidang kepercayaan, mayoritas penduduk Desa Kaluppang memeluk
agama Islam. Sarana peribadatan berupa Mesjid/Mushallah berjumlah 2 (dua) buah
yang terletak di dusun Wanua dan dusun Longa. Kehidupan beragama di desa ini
tergolong kental dengan masih banyaknya ditemukan rumah-rumah penduduk yang
berfungsi sebagai tempat pendidikan keagamaan yaitu pengajian dasar Al-Quran.
Kebanyakan penduduk memilih untuk memberikan pendidikan ekstrakurikuler
keagamaan dan pramuka kepada anak-anak yang masih tingkat SD.
Untuk bidang pendidikan, tingkat pendidikan sebagian besar masyarakat Desa
Kaluppang lulusan SD, SLTP, SLTA sedangkan yang lulusan perguruan tinggi masih
sangat minim dan sebagian besar berasal dari suku (Bugis). Untuk sarana pendidikan
5
di Desa Kaluppang yang ada hanya Sekolah Dasar (SD) yaitu SDN 31 Kaluppang
dan Madrasah Tsanawiyah yaitu MTs Guppi Kaluppang. Sedangkan untuk tingkat
SLTP dan SLTA berada pada desa dan kelurahan lainnya.
6
BAB III
IDENTIFIKASI DAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
A. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan pada hasil survei lokasi atau observasi lapangan yang dilakukan
pada minggu pertama pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas
Hasanuddin Gelombang 82 Tahun 2012 dan berdasarkan data sekunder yang
kami peroleh dari Kantor Desa Kaluppang serta Poskesdes Kaluppang, kami
menemukan beberapa masalah yang ada di Desa Kaluppang yaitu, sebagai
berikut :
1. Masih rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat di tingkat rumah tangga.
Hal ini dapat terlihat dari perilaku warga yang masih membuang sampah di
selokan dan belakang rumah serta memelihara ternak di halaman rumah atau
bahkan di sekitar sumber air minum. Selain itu, halaman serta pekarangan
tidak tertata dengan baik.
2. Tidak adanya batasan geografis yang jelas antar dusun dan antar desa
sehingga menyulitkan warga dalam mengenali batas teritorial setiap dusun
dan desa.
3. Tidak adanya identitas di setiap rumah tokoh masyarakat dan tokoh agama
sehingga menyulitkan warga pendatang untuk menemukan kediaman tokoh
masyarakat dan tokoh agama.
4. Kurangnya papan-papan informasi yang sifatnya administratif di Kantor
Desa yang dapat mengganggu stabilitas kerja desa.
5. Kurangnya tenaga pengajar untuk beberapa mata pelajaran di SD dan MTs
di Desa Kaluppang.
6. Kurangnya media informasi yang edukatif bagi masyarakat.
7. Kurangnya softskill atau keterampilan khusus yang dimiliki baik siswa-
siswi maupun pemuda-pemudi di Desa Kaluppang.
7
B. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
Berdasarkan identifikasi masalah yang kami temui dilapangan yang
didukung oleh hasil observasi lapangan, maka kami menetapkan beberapa
alternatif pemecahan masalah yang dapat kami lakukan sesuai dengan kondisi
dan sumber daya yang dimiliki oleh Mahasiswa KKN dan masyarakat Desa
Kaluppang serta relevan dengan waktu yang diberikan yaitu, sebagai berikut :
1. Pengadaaan tempat sampah.
2. Pengerukan selokan di beberapa ruas jalan desa.
3. Penyuluhan Narkoba.
4. Bakti sosial membersihkan jalan desa.
5. Pembuatan batas dusun, papan nama kepala dusun, papan nama kepala desa
dan papan nama-nama jalan.
6. Pengadaan lapangan Volly.
7. Pendataan warga untuk pembuatan kartu keluarga (KK).
8. Memberi bimbingan belajar di sekolah dasar.
9. Pengenalan kesusastraan Indonesia.
10. Pemutaran Film.
11. Pengajaran bahasa Indonesia bagi buta aksara.
12. Penyuluhan gemar menabung.
13. Penyuluhan cara membuat kecap dari air kelapa dan gula merah.
8
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN
Setelah melaksanakan kegiatan observasi di lapangan kurang lebih selama satu
minggu, kegiatan selanjutnya adalah melaksanakan seminar program kerja desa untuk
melakukan penyusunan program kerja mahasiswa KKN Reguler Universitas
Hasanuddin Gelombang 82 Tahun 2012. Adapun program kerja kami terbagi dalam
program kerja fisik dan non fisik yang terklasifikasikan dalam berbagai bidang yaitu
bidang kesehatan, bidang sarana dan prasarana, serta bidang pendidikan.
Hasil-hasil dari seminar desa yang merupakan hasil diskusi dengan aparat desa
bersama dengan tokoh-tokoh masyarakat dan warga masyarakat kemudian dilaporkan
pada tingkat kecamatan dalam bentuk seminar kecamatan yang dilaksanakan di aula
kantor kecamatan pada tanggal 29 Juni 2012. Program kerja dilakukan bersama-sama
dengan warga dalam jangka waktu kurang lebih selama satu bulan. Berikut hasil
kegiatan serta faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan program kerja
Mahasiswa KKN Reguler Unhas Gelombang 82 Tahun 2012 yang berlokasi di Desa
Kaluppang, Kecamatan Maiwa, Kabupaten Enrekang, Propinsi Sulawesi Selatan.
A. HASIL KEGIATAN
a. Pengadaan tempat sampah.
Tujuan : Pemberian wadah untuk membuang sampah
Sasaran : Masyarakat desa Kaluppang
Target : Tersedianya tempat sampah di tempat umum
Waktu Pelaksanaan : Minggu ke VI pelaksanaan KKN
Tempat Pelaksanaan : 3 dusun di desa Kaluppang
Realisasi : Terlaksana dengan baik, namun terkendala oleh
bahan baku yang susah diperoleh di lokasi KKN.
b. Pengerukan selokan/drainase
Tujuan : untuk melancarkan saluran air.
Sasaran : Masyarakat Desa Kaluppang
9
Target : Drainase menjadi lebih bersih
Waktu Pelaksanaan : Minggu ke III pelaksanaan KKN
Tempat Pelaksanaan : 3 dusun di Desa Kaluppang
Realisasi :Terlaksana dengan baik
c. Penyuluhan narkoba
Tujuan : Memberikan pemahaman sejak dini mengenai
bahaya narkoba.
Sasaran : Siswa SDN 31 Kaluppang dan MTs Guppi
Kaluppang
Target : Siswa lebih paham mengenai bahaya narkoba
Waktu Pelaksanaan : Minggu ke II pelaksanaan KKN
Tempat Pelaksanaan : SDN 31 Kaluppang dan MTs Guppi Kaluppang
Realisasi : Terlaksana dengan baik.
d. Bakti sosial membersihkan jalan desa
Tujuan : untuk membersihkan jalan desa.
Sasaran : Masyarakat desa Kaluppang
Target : Jalan desa menjadi lebih bersih.
Waktu Pelaksanaan : Minggu ke III pelaksanaan KKN
Tempat Pelaksanaan : 3 dusun di desa Kaluppang
Realisasi : Terlaksana dengan baik, namun terkendala oleh
cuaca yang sering hujan di lokasi KKN.
e. Pembuatan batas dusun, papan nama kepala dusun, papan nama kepala desa,
dan papan nama-nama jalan.
Tujuan : untuk memberikan batasan geografis yang jelas
antar dusun dan memberikan informasi yang jelas
bagi pendatang mengenai identitas tokoh
masyarakat dan jalan desa.
Sasaran : Masyarakat desa kaluppang
10
Target : batas dusun, identitas tokoh masyarakat dan jalan
desa menjadi lebih jelas.
Waktu Pelaksanaan : Minggu ke III sampai minggu ke V pelaksanaan
KKN
Tempat Pelaksanaan : 3 dusun di desa Kaluppang
Realisasi : Terlaksana dengan baik, namun terkendala oleh
bahan baku yang susah diperoleh di lokasi KKN.
f. Pengadaan lapangan Volly
Tujuan : Memberikan sarana olahraga bagi masyarakat.
Sasaran : Masyarakat Desa Kaluppang
Target : Masyarakat memiliki sarana untuk berolahraga.
Waktu Pelaksanaan : Minggu ke II pelaksanaan KKN
Tempat Pelaksanaan : Dusun Wanua
Realisasi : Terlaksana dengan baik.
g. Pendataan warga untuk pembuatan kartu keluarga (KK)
Tujuan : Untuk pembuatan kartu keluarga.
Sasaran : Masyarakat Desa Kaluppang
Target : Setiap warga memiliki kartu keluarga.
Waktu Pelaksanaan : Minggu ke II sampai minggu ke IV pelaksanaan
KKN
Tempat Pelaksanaan : 3 dusun di desa Kaluppang
Realisasi : Terlaksana dengan baik, namun terkendala oleh
cuaca yang sering hujan di lokasi KKN.
h. Memberi bimbimngan belajar di sekolah dasar
Tujuan : Memberikan pengajaran tambahan seperti bahasa
inggris, bahasa indonesia dan matematika.
Sasaran : Siswa SDN 31 Kaluppang
Target : Terbantunya para tenaga pengajar di SDN 31
Kaluppang.
11
Waktu Pelaksanaan : Minggu ke III sampai minggu ke IV
Tempat Pelaksanaan : SDN 31 Kaluppang
Realisasi : Terlaksana dengan baik.
i. Pengenalan kesusastraan Indonesia
Tujuan : Memberikan wawasan tambahan mengenai
kesusastraan Indonesia.
Sasaran : Siswa MTs Guppi Kaluppang
Target : Siswa lebih paham mengenai kesusastran
Indonesia.
Waktu Pelaksanaan : Minggu ke II pelaksanaan KKN.
Tempat Pelaksanaan : MTs Guppi Kaluppang
Realisasi : Terlaksana dengan baik.
j. Pemutaran Film.
Tujuan : Memberikan hiburan kepada masyarakat.
Sasaran : Masyarakat desa Kaluppang
Target : Masyarakat memperoleh pengetahuan melalui
Film.
Waktu Pelaksanaan : Minggu ke V pelaksanaan KKN
Tempat Pelaksanaan : Dusun Wanua
Realisasi : Terlaksana dengan baik.
k. Pengajaran bahasa Indonesia bagi buta aksara
Tujuan : Memberikan pengajaran bahasa Indonesia bagi
masyarakat yang belum bisa membaca dan
menulis.
Sasaran : Masyakat desa Kaluppang
Target : Mengurangi penderita buta aksara.
Waktu Pelaksanaan : Minggu ke V pelaksanaan KKN.
Tempat Pelaksanaan : Posko KKN.
12
Realisasi : Terlaksana dengan baik, namun terkendala oleh
kesibukan warga yang bertepatan dengan waktu
kerja.
l. Penyuluhan gemar menabung
Tujuan : Memberikan pengetahuan tentang pentingnya
menabung.
Sasaran : Siswa SDN 31 Kaluppang
Target : Siswa menjadi lebih rajin menabung.
Waktu Pelaksanaan : Minggu ke IV pelaksanaan KKN.
Tempat Pelaksanaan : Desa Mattampapole
Realisasi : Terlaksana dengan baik.
m. Penyuluhan cara membuat kecap dari air kelapa dan gula merah
Tujuan : Memberikan pengetahuan mengenai cara
membuat kecap dari air kelapa dan gula merah.
Sasaran : Masyarakat Desa Kaluppang
Target : Masyarakat bisa membuat kecap sendiri.
Waktu Pelaksanaan : Minggu ke V pelaksanaan KKN.
Tempat Pelaksanaan : Dusun Wanua
Realisasi : Terlaksana dengan baik, namun terkendala oleh
kesibukan warga yang bertepatan dengan waktu
kerja.
B. FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT
1. Faktor Pendukung
a. Adanya dukungan dari pemerintah setempat khususnya Kepala Desa
dan Aparat Desa Kaluppang yang sangat membantu dalam pengumpulan
data sekunder dan keterangan-keterangan lainnya yang kami butuhkan.
13
b. Adanya dukungan dari para Kepala Dusun yang telah banyak
membantu kami dalam pengumpulan data sekunder dan data primer serta
beberapa informasi yang dibutuhkan untuk lebih mengenal masyarakat.
c. Adanya dukungan dan keramah-tamahan Tuan rumah yang menjadi
posko kami selama kurang lebih 2 bulan yang telah banyak membantu
kami.
d. Keterbukaan dan sikap ramah serta kerjasama dari tokoh masyarakat
dan tokoh agama di Desa Kaluppang yang telah menerima kami apa
adanya.
e. Partisipasi aktif dari masyarakat setempat ketika kami menjalankan
program kerja.
f. Kerjasama dan kekompakan dari teman-teman peserta KKN Unhas
Gelombang 82 Tahun 2012 yang berlokasi di Desa Kaluppang.
g. Kerjasama rekan-rekan peserta KKN Unhas Gelombang 82 Tahun
2012 lainnya yang telah memberikan masukan dan bertukar pikiran dengan
kami.
h. Adanya bimbingan dan arahan langsung dari Bapak Supervisor KKN
Unhas Gelombang 82 Tahun 2012 untuk Kec. Maiwa.
2. Faktor Penghambat
a. Sulitnya memobilisasi warga untuk berpartisipasi langsung dalam setiap
program kerja yang dijalankan. Hal ini disebabkan oleh cuaca yang sering
hujan dan kesibukan warga di lokasi Desa Kaluppang.
b. Bahan baku untuk pengerjaan beberapa program kerja yang sulit diperoleh
di lokasi KKN.
c. Adanya masyarakat yang menggunakan bahasa daerah saat diwawancarai
saat bersosialisasi atau menjalankan program kerja sehingga menyulitkan
Mahasiswa KKN.
d. Minimnya materi dan waktu dalam pembekalan sebelum turun ke
lapangan.
14
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat kami peroleh dari pelaksanaan Program
Kerja selama kurang lebih dua bulan di Desa Kaluppang, Kecamatan Maiwa,
Kabupaten Enrekang, antara lain :
1. Pelaksanaan program kerja secara umum telah mendapat sambutan positif dari
masyarakat dan pihak Pemerintah Desa setempat. Hal ini karena adanya
dukungan baik tenaga, waktu dan biaya dari masyarakat desa dan pemerintah
setempat.
2. Secara struktural, Pemerintahan Desa Mattampapole tergolong baik. Akan
tetapi pengalaman dan pelatihan untuk peningkatan kapasitas sumber daya
manusianya perlu mendapat perhatian lebih. Hal ini disebabkan masih
kurangnya pengalaman mereka dalam hal pemerintahan.
3. Diperlukan perhatian oleh pemerintah daerah maupun pemerintah pusat untuk
lebih cermat melihat potensi yang dimiliki oleh Desa Mattampapole guna
mendukung pembangunan yang lebih baik bagi Desa Mattampapole.
B. Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan demi perkembangan dan kemajuan
pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di masyarakat guna peningkatan
produktifitas kegiatan program kerja di lapangan, antara lain :
1. Sebaiknya Mahasiswa yang akan mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Nyata
(KKN) diberikan lebih banyak materi pengenalan lapangan sehingga
memudahkan adaptasi mahasiswa terhadap kebiasaan masyarakat setempat.
15
2. Perlunya perhatian dinas-dinas terkait untuk lebih cermat melihat dan menilai
potensi yang dimiliki oleh Desa Kaluppang dan mengelola potensi-potensi
tersebut bagi pembangunan Desa Kaluppang.
3. Perlunya meningkatkan koordinasi antara dinas terkait dan pemerintah daerah
agar komunikasi antar institusi dapat berjalan baik dan tercipta jalur
komunikasi yang lebih efisien antar lembaga.
4. Dibutuhkan dukungan lebih dari pihak pemerintah khususnya pemerintah
daerah terhadap upaya peningkatan sarana dan prasarana yang dimiliki Desa
Kaluppang.
5. Dibutuhkan dukungan lebih dari pihak pemerintah khususnya dinas
pendidikan terhadap upaya peningkatan kualitas pendidikan murid yang
bersekolah di SD yang ada di Desa Kaluppang.
16