Transcript
Page 1: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

LAPORAN KEUANGAN

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

REPUBLIK INDONESIA

TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED (POKOK)

Page 2: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

KATA PENGANTAR

Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Barang mempunyai

tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Kementerian

Negara/Lembaga yang dipimpinnya.

Lembaga Administrasi Negara adalah salah satu entitas pelaporan sehingga

berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas

pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dengan menyusun laporan

keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan

Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan.

Penyusunan Laporan Keuangan Lembaga Administrasi Negara mengacu pada Peraturan

Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan kaidah-

kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam Pemerintahan. Laporan Keuangan ini telah

disusun dan disajikan dengan basis akrual sehingga akan mampu menyajikan informasi

keuangan yang transparan, akurat dan akuntabel.

Diharapkan Laporan Keuangan ini dapat memberikan informasi yang berguna kepada

para pengguna laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan akuntabilitas /

pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan negara pada Lembaga

Administrasi Negara. Disamping itu, laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan

informasi kepada manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk mewujudkan

tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).

Jakarta, April 2016

Dr. Adi Suryanto, M.Si

NIP 196912081994031001

Page 3: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

PERNYATAAN TELAH DIREVIU

LAPORAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

TAHUN 2015

Kami telah mereviu Laporan Keuangan Lembaga Administrasi Negara untuk tahun anggaran

2015 berupa Neraca per tanggal 31 Desember 2015, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan

Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan Atas Laporan Keuangan untuk periode

yang berakhir pada tanggal tersebut. Semua informasi yang dimuat dalam laporan keuangan

adalah merupakan penyajian manajemen Lembaga Administrasi Negara.

Reviu bertujuan untuk memberikan keyakinan terbatas mengenai akurasi, keandalan, dan

keabsahan informasi, serta kesesuaian pengakuan, pengukuran, dan pelaporan transaksi dengan

Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Reviu mempunyai ruang lingkup yang jauh lebih

sempit dibandingkan dengan lingkup audit yang bertujuan untuk menyatakan pendapat atas

laporan keuangan secara keseluruhan. Oleh karena itu, kami tidak memberi pendapat semacam

itu.

Berdasarkan reviu kami, tidak terdapat perbedaan yang menjadikan kami yakin bahwa laporan

keuangan yang kami sebutkan di atas disajikan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 17 tahun

2003 tentang Keuangan Negara, Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan, dan peraturan perundang-undangan lain yang terkait.

Jakarta, April 2016

Inspektur

Dra. Etty Kurniasih, M.Si

Page 4: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Nip.195802171986032001

PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB

Laporan Keuangan Lembaga Administrasi Negara yang terdiri dari: (a) Laporan Realisasi Anggaran,

(b) Neraca, (c) Laporan Operasional, (d) Laporan Perubahan Ekuitas, dan (e) Catatan atas Laporan

Keuangan Tahun Anggaran 2015 sebagaimana terlampir adalah merupakan tanggung jawab kami.

Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang

memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara

layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.

Jakarta, April 2016 Kepala Lembaga Administrasi Negara

Dr. Adi Suryanto, M.Si NIP 196912081994031001

Page 5: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan Lembaga Administrasi Negara Tahun 2015 ini telah disusun dan disajikan sesuai

dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan

(SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan

pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi:

1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya,

yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja selama periode 1 Januari sampai dengan

31 Desember 2015.

Realisasi Pendapatan Negara TA 2015 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak sebesar

Rp62.436.528.102,00 atau mencapai 90,84 persen dari estimasi Pendapatan-LRA sebesar

Rp68.731.384.000,00.

Realisasi Belanja Negara pada TA 2015 adalah sebesar Rp254.103.537.001,00 atau mencapai 91,67

persen dari alokasi anggaran sebesar Rp277.181.443.000,00.

2. NERACA

Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas per 31

Desember 2015.

Nilai Aset per 31 Desember 2015 dicatat dan disajikan sebesar Rp942.652.441.355,00 yang terdiri

dari: Aset Lancar sebesar Rp6.061.393.854,00; Aset Tetap (neto) sebesar Rp932.405.893.447,00;

dan Aset Lainnya (neto) sebesar Rp4.185.154.054,00.

Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp4.422.543.195,00 dan

Rp938.229.898.160,00.

3. LAPORAN OPERASIONAL

Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban, surplus/defisit dari

operasi, surplus/defisit dari kegiatan non operasional, surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos

luar biasa, dan surplus/defisit-LO, yang diperlukan untuk penyajian yang wajar. Pendapatan-LO

Page 6: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

untuk periode sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp61.440.867.943,00, sedangkan

jumlah beban adalah sebesar Rp249.669.675.679,00 sehingga terdapat Defisit dari Kegiatan

Operasional senilai Rp(188.228.807.736,00). Kegiatan Non Operasional dan Pos-Pos Luar Biasa

masing-masing sebesar Rp(1.401.557.518,00),00 dan Rp(0,00) sehingga entitas mengalami Defisit-

LO sebesar Rp(189.630.365.254,00).

4. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun

pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekuitas pada tanggal 01 Januari 2015 adalah

sebesar Rp933.383.632.421,00, Defisit-LO sebesar Rp(189.630.365.254,00), kemudian penyesuaian

nilai tahun berjalan sebesar Rp176.998.856,00, dampak kumulatif perubahan kebijakan

akuntansi/kesalahan mendasar sebesar Rp759.773.240,00 dan transaksi antar entitas senilai total

Rp193.539.858.897,00, sehingga Ekuitas entitas pada tanggal 31 Desember 2015 adalah senilai

Rp938.229.898.160,00.

5. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci

atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan

Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian

informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta

pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan

keuangan.

Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai dengan tanggal

31 Desember 2015 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas. Sedangkan Neraca, Laporan

Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk Tahun 2015 disusun dan disajikan dengan

menggunakan basis akrual.

Page 7: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA LAPORAN REALISASI ANGGARAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam Rupiah)

31 DESEMBER 2014

ANGGARAN REALISASI REALISASI

PENDAPATAN

Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1 68.731.384.000,00 62.436.528.102,00 90,84 53.235.745.384,00

JUMLAH PENDAPATAN 68.731.384.000,00 62.436.528.102,00 90,84 53.235.745.384,00

BELANJA B.2

Belanja Operasi 277.181.443.000,00 254.103.537.001,00 91,67 210.249.622.999,00

Belanja Pegawai B.3 99.293.790.000,00 96.216.356.094,00 96,90 80.228.076.902,00

Belanja Barang B.4 149.269.076.000,00 130.757.062.212,00 87,60 106.978.814.549,00

Belanja Modal B.5 28.618.577.000,00 27.130.118.695,00 94,80 23.042.731.548,00

JUMLAH BELANJA 277.181.443.000,00 254.103.537.001,00 91,67 210.249.622.999,00

% thd AnggCATATANURAIAN31 DESEMBER 2015

Page 8: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

II. NERACA

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NERACA

PER 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 CATATAN 31 DESEMBER 2015 31 DESEMBER 2014

Kas di Bendahara Pengeluaran C.1 - 14.400.000

Kas di Bendahara Penerimaan C.2 16.000.000,00 83.349.695,00

Kas Lainnya dan Setara Kas C.3 3.453.157.494,00 2.836.348.816,00

Piutang Bukan Pajak C.4 - 109.768.181,00

Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Bukan Pajak C.5 - (548.841,00)

Piutang Bukan Pajak Netto C.6 - 109.219.340,00

Bagian Lancar TP/TGR C.7 - 41.400.000,00

Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Jangka Pendek C.8 - (207.000,00)

Bagian Lancar TP/TGR Netto C.9 - 41.193.000,00

Persediaan C.10 2.592.236.360,00 2.389.779.732,00

Jumlah Aset Lancar 6.061.393.854,00 5.474.290.583,00

Tanah C.11 511.094.866.313,00 511.094.866.313,00

Peralatan dan Mesin C.12 154.768.566.174,00 142.030.427.201,00

Gedung dan Bangunan C.13 453.244.053.091,00 440.190.118.077,00

Jalan, Irigasi, dan Jaringan C.14 6.272.611.127,00 5.492.174.627,00

Aset Tetap Lainnya C.15 4.301.672.327,00 3.979.818.552,00

Akumulasi Penyusutan Aset Tetap C.16 (197.275.875.585,00) (175.560.212.324,00)

Jumlah Aset Tetap 932.405.893.447,00 927.227.192.446,00

ASET LAINNYA

Aset Tidak Berwujud C.17 4.016.166.100,00 4.855.994.100,00

Aset Lain-Lain C.18 1.062.225.211,00 2.984.376.377,00

Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya C.19 (893.237.257,00) (2.913.209.751,00)

Jumlah Aset Lainnya 4.185.154.054,00 4.927.160.726,00

JUMLAH ASET 942.652.441.355,00 937.628.643.755,00

-

Utang Kepada Pihak Ketiga C.20 3.456.855.480,00 3.416.719.257,00

Pendapatan Diterima di Muka C.21 689.769.811,00 640.499.056,00

Uang Muka dari KPPN C.22 - 14.400.000,00

Utang Jangka Pendek Lainnya C.23 275.917.904,00 173.393.021,00

Pendapatan Yang Ditangguhkan C.24 - 108.711.795,00

4.422.543.195,00 4.353.723.129,00

Ekuitas Dana Lancar C.25 1.120.567.454,00

Ekuitas Dana Investasi C.26 932.154.353.172,00

Ekuitas C.27 938.229.898.160,00 -

JUMLAH EKUITAS DANA 938.229.898.160,00 933.274.920.626,00

942.652.441.355,00 937.628.643.755,00

URAIAN

KEWAJIBAN

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

ASET

ASET TETAP

ASET LANCAR

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

JUMLAH KEWAJIBAN

Page 9: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

III. LAPORAN OPERASIONAL

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA LAPORAN OPERASIONAL

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

CATATAN 2015 2014

D.1

Penerimaan Negara Bukan Pajak 61.440.867.943,00 -

61.440.867.943,00 -

Beban Pegawai D.2 96.237.652.198,00 -

Beban Persediaan D.3 9.552.242.696,00 -

Beban Barang dan Jasa D.4 90.198.879.529,00 -

Beban Pemeliharaan D.5 13.775.259.066,00 -

Beban Perjalanan Dinas D.6 15.129.694.809,00 -

Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat D.7 1.511.041.162,00 -

Beban Penyusutan dan Amortisasi D.8 23.265.662.060,00 -

Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.9 (755.841,00) -

249.669.675.679,00 -

SURPLUS (DEFISIT) DARI KEGIATAN OPERASIONAL (188.228.807.736,00) -

D.10

Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar 72.950.000,00 -

Beban Pelepasan Aset Non Lancar 1.474.507.518,00 -

Jml Surplus/(Defisit) Pelepasan Aset Non Lancar (1.401.557.518,00) -

Pendapatan Dari Kegatan Non Operasional Lainnya - -

Jml Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Non Operasional Lainnya - -

SURPLUS /DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL (1.401.557.518,00) -

-

- -

SURPLUS/DEFISIT LO D.11 (189.630.365.254,00) -

URAIAN

BEBAN

JUMLAH BEBAN

KEGIATAN NON OPERASIONAL

POS LUAR BIASA

KEGIATAN OPERASIONAL

JUMLAH PENDAPATAN

PENDAPATAN

Page 10: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

JUMLAH

EKUITAS AWAL E.1 933.383.632.421,00 - 933.383.632.421,00

SURPLUS/DEFISIT LO E.2 (189.630.365.254,00) - (189.630.365.254,00)

PENYESUAIAN NILAI TAHUN BERJALAN 176.998.856,00 - 176.998.856,00

Penyesuaian Nilai Aset E.3 176.998.856,00 - 176.998.856,00 Penyesuaian Nilai Kwajiban - - -

DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN

AKUNTANSI/KESALAHAN MENDASAR

E.4 759.773.240,00 -

759.773.240,00

Koreksi Nilai Persediaan - - -

Selisih Nilai Reavaluasi Aset Tetap - - -

Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi E.4.1 130.213.812,00 - 130.213.812,00

Lain-Lain E.4.2 629.559.428,00 - 629.559.428,00

TRANSAKSI ANTAR ENTITAS E.5 193.539.858.897,00 - 193.539.858.897,00

KENAIKAN/PENURUNAN EKUITAS 4.846.265.739,00 - 4.846.265.739,00

EKUITAS AKHIR E.6 938.229.898.160,00 - 938.229.898.160,00

URAIAN CATATAN 2015 2014KENAIKAN (PENURUNAN)

Page 11: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

A. PENJELASAN UMUM

A.1. Profil dan Kebijakan Teknis Lembaga Administrasi Negara

Dasar

Hukum

Entitas dan

Rencana

Strategis

Lembaga Administrasi Negara (LAN) yang mengemban amanah untuk melaksanakan

tugas pemerintahan di bidang administrasi negara sesuai dengan ketentuan peraturan

perundangan yang berlaku, dituntut untuk menjadi contoh (role model) bagi reformasi

administrasi diharapkan mampu membuktikan diri sebagai organisasi pemerintah

berkinerja tinggi. Berdasarkan Undang-Undang No. 39 Tahun 2008 tentang Kementerian

Negara dan Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2013 tentang Lembaga Administrasi

Negara merupakan lembaga pemerintah non kementerian yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Presiden melalui menteri yang membidangi urusan

pemerintahan di bidang pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi.

Lembaga Administrasi Negara mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di

bidang administrasi negara.

Dengan diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2013 tentang Lembaga

Administrasi Negara membawa konsekuensi perubahan organisasi (restrukturisasi) dan

tata kerja yaitu dengan ditetapkannya Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara

Nomor 14 tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Administrasi Negara.

Reorganisasi yang telah dilaksanakan LAN memantapkan peran LAN secara lebih

solid untuk memberikan kontribusi dalam peningkatan tata kelola pemerintahan di

Indonesia, khususnya melalui peningkatan kompetensi dan profesionalisme ASN dan

perbaikan kebijakan. Kebijakan yang tertuang dalam Perpres No. 57 Tahun 2013 tentang

Lembaga Administrasi Negara (LAN) memberikan kesempatan bagi LAN untuk

melaksanakan tugas pemerintahan di bidang administrasi negara sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan menyelenggarakan

fungsi:

1. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional tertentu di bidang administrasi

negara;

2. Pengkajian administrasi Negara di bidang kebijakan reformasi administrasi,

desentralisasi dan otonomi daerah, sistem administrasi Negara, dan hukum

administrasi negara;

V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Page 12: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

3. Pengembangan inovasi administrasi Negara di bidang tata pemerintahan, pelayanan

publik serta kelembagaaan dan sumberdaya aparatur;

4. Pemberian fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi Pemerintah di bidang

administrasi negara;

5. Pembinaan, penjaminan mutu, dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan

sumber daya aparatur negara;

6. Pembinaan jabatan fungsional tertentu yang menjadi kewenangan LAN sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

7. Pengembangan kapasitas administrasi negara; dan

8. Pembinaan dan penyelenggaraan dukungan administrasi dalam pelaksanaan tugas

dan fungsinya.

Dukungan kebijakan lain, antara lain dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 5

tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara memberikan kesempatan bagi LAN untuk

berkiprah sesuai dengan mandat dalam kebijkan tersebut. LAN berpotensi besar untuk

menyukseskan pelaksanaan reformasi birokrasi. Reformasi sumber daya aparatur negara

dapat dilakukan dengan melakukan pembinaan, pelatihan, pendampingan terhadap

aparatur sipil negara di Indonesia. Dalam era desentralisasi, peran daerah semakin kuat

dalam tugasnya sebagai penyedia layanan publik terdekat. Terkait dengan hal ini, terbuka

kesempatan bagi LAN untuk berperan dalam memberikan dorongan kepada instansi-

instansi daerah untuk melakukan reformasi pelayanan publik melalui program-program

yang inovatif.

LAN yang telah ditunjuk sebagai instansi Pembina jabatan fungsional analis

kebijakan juga memiliki peran strategis dalam meningkatkan tata kualitas kebijakan di

Indonesia dengan melakukan pembinaan analis kebijakan. Keberadaan seorang analis

kebijakan di Indonesia saat ini belum optimal dalam pelaksanaan proses kebijakan publik.

Padahal, salah satu kegagalan implementasi kebijakan di Indonesia selama ini

dikarenakan masih kurangnya pemahaman para pembuat kebijakan dan berbagai

kelemahan dalam formulasi kebijakan yang kurang didukung dengan analisis kebijakan

yang baik. Dengan mandat yang diberikan pada LAN, membuka kesempatan untuk

berkontribusi dalam perbaikan kualitas kebijakan publik melalui pembinaan analis

kebijakan.

Renstra Lembaga Administrasi Negara 2015-2019 mencakup berbagai upaya

Lembaga Administrasi dalam melaksanakan amanat pembentukan organisasi Lembaga

Page 13: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Administrasi Negara yang dilaksanakan untuk mendukung tercapainya visi dan misi

nasional pada Pemerintahan hasil Pemilihan Presiden Tahun 2014.

Untuk mewujudkan tujuan diatas Lembaga Administrasi Negara berkomitmen

dengan visi “Menjadi rujukan bangsa dalam pembaharuan Administrasi Negara”.

Misi Lembaga Administrasi Negara adalah memberikan kontribusi nyata dalam

pengembangan kapasitas aparatur negara dan sistem administrasi negara guna

mewujudkan tata pemerintahan yang baik, melalui :

1. Pengembangan Inovasi Administrasi Negara;

2. Pengkajian Kebijakan;

3. Pembinaan dan Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan aparatur negara;

4. Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Administrasi.

Berdasarkan sembilan agenda prioritas pembangunan dan arah kebijakan umum

Pembangunan Nasional, maka arah kebijakan Lembaga Administrasi Negara didasarkan

pada Visi Nasional untuk membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif,

demokratis, dan terpercaya. Sesuai dengan prioritas nasional, Visi tersebut

diimplementasikan salah satunya dengan menjalankan agenda reformasi birokrasi

secara konsisten. Oleh karena itu, sejalan dengan tugas dan fungsi yang diemban

Lembaga Administrasi Negara, Kebijakan dalam Renstra 2015-2019 Lembaga

Administrasi Negara ini diarahkan pada:

Meningkatnya kualitas hasil kebijakan

Meningkatnya kompetensi dan profesionalisme ASN

Meningkatnya pengembangan dan praktek inovasi di bidang administrasi Negara

Terwujudnya pengembangan dan penerapan ilmu administrasi negara

Terwujudnya peningkatan kapasitas kelembagaan, tata laksana, dan SDM

aparatur LAN yang profesional, serta akuntabilitas lembaga

Adapun Strategi yang akan dilaksanakan oleh Lembaga Administrasi Negara untuk

memujudkan agenda tersebut adalah melalui:

Peningkatan kualitas kebijakan

Peningkatan kompetensi dan profesionalisme ASN

Pengembangan dan praktek inovasi di bidang administrasi negara

Page 14: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Pengembangan dan penerapan ilmu administrasi negara

Peningkatan Kapasitas Kelembagaan, tata laksana, dan SDM Aparatur LAN yang

profesional serta akuntabilitas lembaga

Peraturan Presiden No. 57 tahun 2013 menjadi acuan penyusunan struktur LAN baru.

Adapun struktur baru terdiri atas:

1) Sekretariat Utama

Sekretariat Utama mempunyai tugas melaksananakan koordinasi pelaksanaan

tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit

organisasi di lingkungan LAN.

a. Koordinasi kegiatan di lingkungan LAN;

b. Koordinasi penyusunan rencana program dan kegiatan di lingkungan LAN;

c. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi

ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, arsip, dan

dokumentasi di lingkungan LAN;

d. Pembinaan dan penyelenggaraan organisasi dan tata laksana, kerjasama,

dan hubungan masyarakat;

e. Koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan dan bantuan

hukum;

f. Penyelenggaraan pengelolaan barang milik negara/kekayaan negara;

g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala

2) Deputi Bidang Kajian Kebijakan

Deputi Bidang Kajian Kebijakan mempunyai tugas merumuskan dan

melaksanakan kebijakan di bidang pengkajian reformasi admnistrasi, sistem

administrasi negara dan hukum administrasi negara, desentralisasi dan otonomi

daerah, serta pembinaan jabatan fungsional analis kebijakan.

a. Merumuskan, melaksanakan, serta melakukan pemantauan dan evaluasi

kebijakan di bidang pengkajian reformasi administrasi, sistem administrasi

negara dan hukum administrasi negara, desentralisasi dan otonomi daerah

serta pembinaan jabatan fungsional analis kebijakan;

b. Memberikan bimbingan teknis dan fasilitasi di bidang pengkajian dan

pelaksanaan kebijakan reformasi administrasi, sistem administrasi negara

dan hukum administrasi negara, desentralisasi dan otonomi daerah, serta

pembinaan jabatan fungsional analis kebijakan;

c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala.

Page 15: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

3) Deputi Bidang Pendidikan dan Pelatihan Aparatur

Deputi Bidang Pendidikan dan Pelatihan Aparatur mempunyai tugas

melaksanakan kebijakan di bidang pendidikan dan pelatihan sumber daya

aparatur, serta pembinaan jabatan fungsional Widyaiswara.

Fungsi :

a. Merumuskan, melaksanakan, serta melakukan pemantauan dan evaluasi

kebijakan teknis di bidang pendidikan dan pelatihan sumberdaya aparatur

serta pembinaan jabatan fungsional widyaiswara;

b. Memberikan bimbingan teknis dan fasilitasi di bidang pendidikan dan

pelatihan aparatur serta pembinaan jabatan fungsional widyaiswara; dan

c. Melaksanakan tugas lain yang terkait yang diberikan oleh kepala.

4) Deputi Bidang Inovasi Administrasi Negara

Deputi Bidang Inovasi Administrasi Negara mempunyai tugas merumuskan dan

melaksanakan kebijakan pengembangan inovasi administrasi negara di bidang

tata pemerintahan, pelayanan publik, serta kelembagaan dan sumberdaya

aparatur.

Secara lebih rinci, Deputi Bidang Inovasi Administrasi Negara menyelenggarakan

fungsi:

a. Merumuskan, melaksanakan, serta melakukan pemantauan dan evaluasi

kebijakan inovasi administrasi negara di bidang tata pemerintahan,

pelayanan publik, serta kelembagaan dan sumberdaya aparatur.

b. Memberikan bimbingan teknis dan fasilitasi inovasi administrasinegara di

bidang tata pemerintahan, pelayanan publik, serta kelembagaan dan

sumberdaya aparatur, dan

c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan kepala.

Sekolah Ilmu Administrasi Negara (STIA LAN) berdasarkan Keputusan Presiden Republik

Indonesia Nomor 100 Tahun 1999 jo Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI

Nomor 535 Tahun 1999 adalah perguruan tinggi kedinasan yang bertanggungjawab

kepada Kepala LAN dengan menyelenggarakan program pendidikan akademik dan

profesional di bidang Ilmu Administrasi Negara bagi pegawai negeri.

Berdasarkan peran dan mandat STIA LAN yang dijabarkan dalam tugas pokok dan

fungsinya dalam menyelenggarakan sebagian tugas Lembaga Administrasi Negara,

dirumuskan Visi STIA LAN sebagai cerminan gambaran peran dan kondisi yang ingin

diwujudkan di masa depan. Hal tersebut sekaligus merefleksikan kesinambungan upaya

Page 16: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

pengembangan dan pemantapan penyelenggaraan sistem pendidikan tinggi dibidang

ilmu administrasi bagi Aparatur Negara yang meliputi pegawai ASN/PNS, anggota

TNI/POLRI, pegawai BUMN/D, anggota DPRD Provinsi/Kabupaten/Kota khususnya di

wilayah Indonesia Bagian Timur, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Rincian jumlah satker pada masing-masing Eselon I adalah sebagai berikut :

No Eselon I Satker

1 Lembaga Administrasi Negara 8

8Jumlah

Implementasi

Akuntansi

Pemerintahan

Berbasis Akrual

Tahun 2015

A.2. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan Keuangan Tahun 2015 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek

keuangan yang dikelola oleh Lembaga Administrasi Negara. Laporan Keuangan ini

dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual

maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan

pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada

Kementerian Negara/Lembaga.

SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem Informasi

Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk

menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari Laporan Realisasi

Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Sedangkan

SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi aset tetap, persediaan, dan aset

lainnya untuk diperbandingkan dengan neraca dan laporan barang milik negara serta

laporan manajerial lainnya.

Basis

Akuntansi

A.3. Basis Akuntansi

Lembaga Administrasi Negara menerapkan basis akrual dalam penyusunan dan penyajian

Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas serta basis kas untuk

penyusunan dan penyajian Laporan Realisasi Anggaran. Basis akrual adalah basis

akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi

dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau

dibayarkan. Sedangkan basis kas adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh

transaksi atau peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Hal

Page 17: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

ini sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Dasar

Pengukuran

A.4. Dasar Pengukuran

Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan setiap

pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang diterapkan Lembaga Administrasi

Negar dalam penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan

nilai perolehan historis.

Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar nilai

wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat

sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk memenuhi

kewajiban yang bersangkutan.

Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi yang

menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata

uang rupiah.

Kebijakan

Akuntansi

A.5. Kebijakan Akuntansi

Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2015 telah mengacu pada Standar

Akuntansi Pemerintahan (SAP). Kebijakan akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-

dasar, konvensi-konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh

suatu entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Kebijakan

akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah merupakan kebijakan yang

ditetapkan oleh Lembaga Administrasi Negara. Disamping itu, dalam penyusunannya

telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan

pemerintahan.

Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam penyusunan Laporan

Keuangan Lembaga Administrasi Negara adalah sebagai berikut:

Pendapatan-

LRA

(1) Pendapatan- LRA

Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara yang

menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang

bersangkutan yang menjadi hak pemerintah dan tidak perlu dibayar kembali oleh

pemerintah.

Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN).

Page 18: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan

membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah

dikompensasikan dengan pengeluaran).

Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.

Pendapatan-

LO

(2) Pendapatan- LO

Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah

ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu

dibayar kembali.

Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan dan /atau

Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi.

Pendapatan-LO pada Lembaga Administrasi Negara diakui pada saat Pendapatan

terealisasi, yaitu pada saat terdapat aliran masuk sumber daya ekonomi dan/ atau

pada saat timbulnya hak atas pendapatan, yaitu sebagai berikut:

o Pendapatan Jasa Diklat setelah pelatihan selesai dilaksanakan

o Pendapatan Sewa Gedung secara proporsional antara nilai dan periode waktu

sewa.

o Pendapatan SPP diakui setelah penyelenggaraan perkuliahan telah diterima

oleh mahasiswa

o Pendapatan Denda pada saat dikeluarkannya surat keputusan denda atau

dokumen lain yang dipersamakan.

o Pendapatan lain-lain pada saat waktu terjadinya.

Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan

membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah

dikompensasikan dengan pengeluaran).

Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.

Belanja (3) Belanja

Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara yang

mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam peride tahun anggaran yang

bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh

pemerintah.

Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.

Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi

pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor

Page 19: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).

Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya

klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan diungkapkan dalam Catatan

atas Laporan Keuangan.

Beban

(4) Beban

Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode

pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau

konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.

Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi aset;

terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.

Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya

klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi diungkapkan dalam Catatan atas

Laporan Keuangan.

Aset (5) Aset

Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap dan Aset Lainnya.

Aset Lancar

a. Aset Lancar

Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal kas dalam bentuk

valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada

tanggal neraca.

Investasi Jangka Pendek BLU dalam bentuk surat berharga disajikan sebesar

nilai perolehan sedangkan investasi dalam bentuk deposito dicatat sebesar

nilai nominal.

Piutang diakui apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :

- Piutang yang timbul dari Tuntutan Perbendaharaan / Ganti Rugi apabila

telah timbul hak yang didukung dengan Surat Keterangan Tanggung

Jawab Mutlak dan / atau telah dikeluarkannya surat keputusan yang

mempunyai kekuatan hukum tetap.

- Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila terdapat peristiwa yang

menimbulkan hak tagih dan didukung dengan naskah perjanjian yang

menyatakan hak dan kewajiban secara jelas serta jumlahnya bisa diukur

dengan andal.

Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat direalisasikan (net

Page 20: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

realizable value). Hal ini diwujudkan dengan membentuk penyisihan piutang

tak tertagih. Penyisihan tersebut didasarkan atas kualitas piutang yang

ditentukan berdasarkan jatuh tempo dan upaya penagihan yang dilakukan

pemerintah. Perhitungan penyisihannya adalah sebagai berikit .

Kualitas Piutang

Uraian

Penyisihan

Lancar Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal jatuh tempo

0.5%

Kurang Lancar Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat

Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan 10%

Diragukan

Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat

Tagihan Kedua tidak dilakukan pelunasan

50%

Macet 1

.

Satu bulan terhitung sejak tanggal

Surat Tagihan Ketiga tidak dilakukan

pelunasan 100%

2

.

Piutang telah diserahkan kepada

Panitia Urusan Piutang Negara/DJKN

Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Perbendaharaan / Ganti Rugi

(TP/TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca

disajikan sebagai Bagian Lancar TP/TGR atau Bagian Lancar TPA

Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik pada tanggal

neraca dikalikan dengan:

harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;

harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;

harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan

cara lainnya.

Aset Tetap b. Aset Tetap

Nilai aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga wajar.

Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi

sebagai berikut:

a. Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah

raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000 (tiga ratus ribu

rupiah);

Page 21: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

b. Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan

atau lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah);

c. Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum

kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali

pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya

berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian

Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional pemerintah

yang disebabkan antara lain karena aus, ketinggalan jaman, tidak sesuai

dengan kebutuhan organisasi yang makin berkembang, rusak berat, tidak

sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang (RUTR), atau masa kegunaannya

telah berakhir direklasifikasi ke aset lain – lain pada pos aset lainnya.

Aset Tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya, dikeluarkan

dari neraca pada saat penetapan dari entitas sesuai dengan ketentuan

perundang-undangan di bidang pengelolaan BMN/BMD.

Penyusutan

Aset Tetap

c. Penyusutan Aset Tetap

Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan

penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap.

Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:

a. Tanah

b. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP)

c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber sah atau

dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan kepada

Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan

Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan setiap akhir

semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.

Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus

yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset Tetap secara

merata setiap semester selama Masa Manfaat.

Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman Keputusan

Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam

Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Entitas

Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:

Page 22: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap

Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat

Peralatan dan Mesin 2 s.d. 20 tahun

Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun

Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun

Alat Tetap Lainnya (Alat Musik Modern) 4 tahun

Piutang

Jangka

Panjang

d. Piutang Jangka Panjang

Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang diharapkan / dijadwalkan akan

diterima dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal

pelaporan.

Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Perbendaharaan /

Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) dinilai berdasarkan nilai nominal dan disajikan

sebesar nilai yang dapata direalisasikan.

Aset Lainnya

e. Aset Lainnya

Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, dan

piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Aset Tak

Berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo lebih dari 12 (dua

belas) bulan, aset kerjasama dengan pihak ketiga (kemitraan), dan kas yang

dibatasi penggunaannya.

Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat netto yaitu sebesar

harga perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi.

Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan metode

Page 23: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan masa manfaat

tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi.

Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar nilai buku

yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.

Kewajiban (6) Kewajiban

Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan

kewajiban jangka panjang.

a. Kewajiban Jangka Pendek

Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika

diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan

setelah tanggal pelaporan.

Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Belanja yang

Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di Muka, Bagian Lancar Utang

Jangka Panjang,dan Utang Jangka Pendek Lainnya.

b. Kewajiban Jangka Panjang

Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan

untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan

setelah tanggal pelaporan.

Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban

pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.

Ekuitas (7) Ekuitas

Ekuitas merupakan selisih antara aset dengan kewajiban dalam satu periode.

Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan

Ekuitas

Implementasi

Akuntansi

Pemerintah

Berbasis

Akrual

Pertama Kali

(8) Implementasi Akuntansi Berbasis Akrual Pertama Kali

Mulai tahun 2015 Pemerintah mengimplementasikan akuntansi berbasis akrual

sesuai dengan amanat PP No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan. Implementasi tersebut memberikan pengaruh pada beberapa hal

dalam penyajian laporan keuangan. Pertama, Pos-pos ekuitas dana pada neraca

per 31 Desember 2014 yang berbasis cash toward accrual direklasifikasi menjadi

ekuitas sesuai dengan akuntansi berbasis akrual. Kedua, keterbandingan

penyajian akun-akun tahun berjalan dengan tahun sebelumnya dalam Laporan

Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas tidak dapat dipenuhi. Hal ini

diakibatkan oleh penyusunan dan penyajian akuntansi berbasis akrual pada tahun

2015 adalah merupakan implementasi yang pertama.

Penerapan SAP Berbasis Akrual (sesuai Lampiran I PP Nomor 71 Tahun 2010)

untuk tahun buku yang dimulai pada 1 Januari 2015 menyebabkan SAP Berbasis

Kas Menuju Akrual (sesuai Lampiran II PP Nomor 71 Tahun 2010) tidak berlaku

Page 24: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

lagi. Dengan demikian, kedua laporan keuangan (Laporan Keuangan per 31

Desember 2014 dan Laporan Keuangan per 31 Desember 2015) disajikan sesuai

dengan basis standar akuntansi yang berbeda-beda. Akibatnya, beberapa

presentasi angka komparatif dalam penyajian laporan keuangan tidak dapat

dibandingkan.

Dampak kumulatif yang disebabkan oleh perubahan kebijakan akuntansi dan

koreksi kesalahan yang berdampak pada laporan keuangan periode sebelumnya

disajikan pada Laporan Perubahan Ekuitas dan diungkapkan dalam Catatan atas

Laporan Keuangan.

Pos – pos laporan keuangan yang tidak dapat dibandingkan adalah (1) pos – pos

ekuitas dana pada neraca pada per 31 Desember 2014 yang berbasis cash toward

accrual direklasifikasikan menjadi ekuitas sesuai dengan akuntansi berbasis akrual

ditahun 2015 (2) keterbandingan penyajian akun – akun tahun berjalan dengan

tahun sebelumnya dalam Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas

tidak dapat dipenuhi.

Page 25: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Selama periode berjalan, Lembaga Administrasi Negara telah mengadakan revisi Daftar

Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari DIPA Awal. Hal ini disebabkan antara lain

optimalisasi, penghematan belanja pemerintah dan adanya perubahan kegiatan sesuai

dengan kebutuhan dan situasi serta kondisi pada saat pelaksanaan.

Perubahan tersebut berdasarkan sumber pendapatan dan jenis belanja adalah sebagai

berikut :

Pendapatan dari Pengelolaan BMN (Pemanfaatan dan 1.983.000.000,00 3.088.550.000,00

Pemindahtanganan) serta Pendapatan dari Penjualan

Pendapatan Jasa 35.701.189.000,00 42.445.169.000,00

Pendapatan Pendidikan 23.250.665.000,00 23.197.665.000,00

Jumlah 60.934.854.000,00 68.731.384.000,00

UraianAnggaran Awal Anggaran Setelah Revisi

TA 2015

Sedangkan apabila dilihat dari program Lembaga Administrasi Negara maka

perubahannya adalah sebagai berikut :

Anggaran Awal Anggaran Setelah Revisi

01.01.01 Program Dukungan Manajemen dan

Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

LAN

175.265.835.000,00 167.093.391.000,00

01.01.02 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur LAN

23.072.000.000,00 23.149.137.000,00

01.01.06

Program Pengkajian Administrasi

Negara dan Diklat Aparatur Negara

45.161.619.000,00 60.931.655.000,00

10.05.06

Program Pengkajian Administrasi

Negara dan Diklat Aparatur Negara

26.323.698.000,00 26.007.260.000,00

269.823.152.000,00 277.181.443.000,00 Total Belanja

ProgramTA 2015

Kode

Realisasi

Pendapatan Rp62.436.528.102,00

B.1 Pendapatan

Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2015

adalah sebesar Rp62.436.528.102,00 atau mencapai 90,84 persen dari estimasi

pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp68.731.384.000,00.

Rincian Estimasi Pendapatan dan Realisasi Pendapatan Lembaga Administrasi Negara

adalah sebagai berikut:

Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan

Page 26: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Pendapatan dari Pengelolaan BMN (Pemanfaatan dan 3.088.550.000,00 3.599.166.645,00 116,53

Pemindahtanganan) serta Pendapatan dari Penjualan

Pendapatan Jasa 42.445.169.000,00 40.486.712.181,00 95,39

Pendapatan Pendidikan 23.197.665.000,00 17.610.500.000,00 75,91

Pendapatan Iuran dan Denda - 6.580.676,00 0,00

Pendapatan Lain-Lain - 733.568.600,00 0,00

Jumlah 68.731.384.000,00 62.436.528.102,00 90,84

Uraian

TA 2015

Anggaran Realisasi % Real Angg.

Realisasi Pendapatan untuk periode sampai dengan TA 2015 dibandingkan dengan TA

2014 terdapat kenaikan sebesar 17,28 persen. Hal ini disebabkan karena

meningkatnya pendapatan sewa gedung dan pendapatan dari Diklatpim. Pada tahun

2015 ini satker PKP2A IV LAN mengelola PNBP dengan mengadakan penyelenggaraan

Diklatpim.

Perbandingan Realisasi Pendapatan TA 2015 dan 2014

REALISASI REALISASI

TA 2015 TA 20143.599.166.645,00 3.103.389.873,00 15,98

Pendapatan Jasa 40.486.712.181,00 30.069.469.908,00 34,64

Pendapatan Pendidikan 17.610.500.000,00 19.403.900.000,00 (9,24)

Pendapatan Iuran dan Denda 6.580.676,00 1.426.350,00 361,36

Pendapatan Lain-lain 733.568.600,00 657.559.253,00 11,56

Jumlah 62.436.528.102,00 53.235.745.384,00 17,28

URAIAN

NAIK

(TURUN

) %Pendapatan dari

Pengelolaan BMN

(Pemanfaatan dan

Pemindatanganan) serta

B.1.1 Pendapatan dari Pengelolaan BMN (Pemanfaatan dan Pemindahtangan) serta

Pendapatan dari Penjualan

TA 2015 TA 2014

Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)

a

Pendapatan Dari Penjualan

Peralatan dan Mesin

0,00

17.000.000,00

31.350.000,00

b Pendapatan Dari

Pemindahtanganan BMN

lainnya

0,00

55.950.000,00

32.100.000,00

c Pendapatan Sewa Tanah,

Gedung dan Bangunan 3.088.550.000,00

3.526.216.645,00

3.039.939.873,00

Jumlah 3.088.550.000,00

3.599.166.645,00 3.103.389.873,00

Page 27: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Realisasi Pendapatan dari Pengelolaan BMN (Pemanfaatan dan Pemindahtanganan)

serta Pendapatan dari Penjualan adalah sebesar Rp3.599.166.645,00 atau 116,53%

dari estimasi pendapatannya sebesar Rp3.088.550.000,00.

B.1.2 Pendapatan Jasa

TA 2015 TA 2014

Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)

a

Pendapatan Jasa Tenaga,

Pekerjaan, Informasi dan

Teknologi Sesuai Dengan

Tugas dan Fungsi Masing-

Masing Kementerian dan

Pendapatan DJBC

42.445.169.000,00

40.486.712.181,00

30.069.454.819,00

b Pendapatan Jasa Lembaga

Keuangan (Jasa Giro)

15.089,00

Jumlah 42.445.169.000,00 40.486.712.181,00 30.069.469.908,00

Realisasi Pendapatan Jasa adalah sebesar Rp40.486.712.181,00 atau 95,39% dari

estimasi pendapatannya sebesar Rp42.445.169.000,00. Bila dibandingkan realisasi TA

2014 mengalami kenaikan sebesar Rp10.417.242.273,00 atau 34,64%. Kenaikan

realisasi pendapatan jasa disebabkan antara lain pada tahun ini satker PKP2A IV LAN

telah mengelola PNBP dengan menyelenggaran Diklatpim.

B.1.3 Pendapatan Pendidikan

TA 2015 TA 2014

Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)

a Pendapatan Uang

Pendidikan 22.202.215.000,00 16.827.250.000,00 18.421.100.000,00

b Pendapatan Uang Ujian

Masuk, Kenaikan Tingkat

dan Akhir Pendidikan

595.450.000,00

545.250.000,00

565.800.000,00

c Pendapatan Pendidikan

Lainnya

400.000.000,00

238.000.000,00

417.000.000,00

Jumlah 23.197.665.000,00 17.610.500.000,00 19.403.900.000,00

Realisasi Pendapatan Pendidikan adalah sebesar Rp17.610.500.000,00 atau 75,91%

dari estimasi pendapatannya sebesar Rp23.197.665.000,00. Bila dibandingkan dengan

Page 28: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

TA 2014 realisasi pendapatan pendidikan mengalami penurunan sebesar

Rp1.793.400.000,00 atau 9,24%. Penurunan realisasi pendapatan pendidikan

disebabkan antara lain menurunnya jumlah mahasiswa terutama program S1 (sarjana)

pada satker STIA LAN Jakarta, dimana hal ini sangat terkait dengan kebijakan

perekrutan CPNS dengan standar pendidikan sarjana dan adanya kebijakan bahwa STIA

LAN memiliki keterbatasan dalam penerimaan calon mahasiswa pada pegawai negeri,

TNI/POLRI dan BUMN/BUMD.

B.1.4 Pendapatan Iuran dan Denda

TA 2015 TA 2014

Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)

a

Pendapatan Denda

Keterlambatan

Penyelesaian Pekerjaan

Pemerintahan

0,00

6.580.676,00

1.426.350,00

Jumlah 0,00 6.580.676,00 1.426.350,00

Pendapatan Iuran dan Denda sebesar Rp6.580.676,00 terdapat pada satker PKP2A II

LAN sebesar Rp3.616.176,00 merupakan denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan

tahun 2014 dan PKP2A III LAN sebesar Rp2.964.500,00 merupakan keterlambatan

penyelesaian pekerjaan belanja modal pengadaan peralatan fasilitas perkantoran. Bila

dibandingkan dengan TA 2014 realisasi pendapatan iuran dan denda mengalami

kenaikan sebesar Rp5.154.326,00 atau 361,36%.

B.1.5 Pendapatan Lain-Lain

TA 2015 TA 2014

Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)

a

Penerimaan Kembali

Belanja Pegawai TAYL

0,00

434.009.528,00

454.395.801,00

b Penerimaan Kembali

Belanja Barang TAYL

0,00

220.912.000,00

161.203.946,00

d Pendapatan Penyelesaian

Tuntutan Perbendaharaan

0,00

41.400.000,00

41.400.000,00

e Pendapatan Anggaran Lain-

Lain

0,00

37.247.072,00

559.506,00

Jumlah 0,00 733.568.600,00 657.559.253,00

Page 29: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Realisasi Pendapatan Lain-Lain TA 2015 sebesar Rp733.568.600,00 terjadi kenaikan

jika dibandingkan dengan realisasi TA 2014 sebesar Rp76.009.347,00 atau 11,56%.

Realisasi Belanja

Rp254.103.537.001,00

B.2 BELANJA

Realisasi belanja Lembaga Administrasi Negara per 31 Desember 2015 adalah sebesar

Rp254.103.537.001,00 atau 91,67 % dari anggaran belanja sebesar

Rp277.181.443.000,00. Rincian anggaran dan realisasi belanja per 31 Desember 2015

tersaji sebagai berikut:

Rincian Estimasi dan Realisasi Belanja TA 2015

Anggaran Realisasi% Real

Angg.

Belanja Pegawai 99.293.790.000,00 96.483.000.546,00 97,17

Belanja Barang 149.269.076.000,00 130.771.670.212,00 87,61

Belanja Modal 28.618.577.000,00 27.132.243.695,00 94,81

Total Belanja Kotor 277.181.443.000,00 254.386.914.453,00 91,78

Pengembalian Belanja - 283.377.452,00 0,00

Total Belanja 277.181.443.000,00 254.103.537.001,00 91,67

Uraian

TA 2015

Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam grafik berikut ini:

-

50.000.000.000

100.000.000.000

150.000.000.000

Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal

Anggaran Realisasi

Page 30: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Sedangkan realisasi belanja berdasarkan program untuk TA 2015 adalah sebagai

berikut:

Rincian Belanja Berdasarkan Program TA 2015

ANGGARAN REALISASI

01.01.01 Program Dukungan

Manajemen dan Pelaksanaan

Tugas Teknis Lainnya LAN

167.093.391.000,00 159.501.041.916,00 95,46

01.01.02 Program Peningkatan Sarana

dan Prasarana Aparatur LAN

23.149.137.000,00 22.030.842.409,00 95,17

01.01.06 Program Pengkajian

Administrasi Negara dan

Diklat Aparatur Negara

60.931.655.000,00 51.789.070.783,00 85,00

10.05.06 Program Pengkajian

Administrasi Negara dan

Diklat Aparatur Negara

26.007.260.000,00 20.782.581.893,00 79,91

277.181.443.000,00 254.103.537.001,00 91,67 Total Belanja

PROGRAMTA 2015

%KODE

Realisasi belanja TA 2015 mengalami kenaikan sebesar 20,73% dibandingkan pada

tahun 2014. Hal ini disebabkan antara lain :

1. Kenaikan Tunjangan Kinerja menjadi 70% sesuai dengan Peraturan Presiden

Nomor 129 tahun 2015

2. Adanya renovasi gedung Graha Wicaksana pada satker LAN Jakarta dan

pembangunan jogging track pada satker PKP2A I LAN

Perbandingan Realisasi Belanja TA 2015 dan 2014

URAIAN REALISASI TA 2015 REALISASI TA 2014NAIK

(TURUN) %

Belanja Pegawai 96.216.356.094,00 80.228.076.902,00 19,93

Belanja Barang 130.757.062.212,00 106.978.814.549,00 22,23

Belanja Modal 27.130.118.695,00 23.042.731.548,00 17,74

Belanja Modal Non Kas - 223.198.645,00 (100,00)

Jumlah Belanja 254.103.537.001,00 210.472.821.644,00 20,73

Belanja Pegawai

Rp96.216.356.094,00

B.3 Belanja Pegawai

Ralisasi belanja pegawai TA 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar

Rp96.216.356.094,00 dan Rp80.228.076.902,00.

Perbandingan Realisasi Belanja Pegawai

TA 2015 dan 2014

Page 31: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Uraian Realisasi TA 2015 Realisasi TA 2014NAIK

(TURUN)%

Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 57.005.881.385,00 50.919.366.299,00 11,95

Belanja Lembur 415.845.000,00 153.347.000,00 171,18

Belanja Pegawai (Tunjangan

Khusus/kegiatan) dan Transito39.061.274.161,00 29.335.510.472,00

-

Jumlah Bruto 96.483.000.546,00 80.408.223.771,00 19,99

Pengembalian Belanja 266.644.452,00 180.146.869,00 48,02

Jumlah Netto 96.216.356.094,00 80.228.076.902,00 19,93

B.3.1 Belanja Gaji dan Tunjangan PNS

TA 2015 TA 2014

Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)

a Belanja Gaji Pokok

PNS

35.512.965.000,00 35.452.004.680,00 31.563.630.890,00

b Belanja Pembulatan

Gaji PNS

812.000,00 706.783,00 607.478,00

c Belanja Tunj.

Suami/Istri PNS

2.575.042.000,00 2.563.903.010,00 2.339.998.182,00

d Belanja Tunj. Anak

PNS

736.195.000,00 730.882.550,00 661.534.156,00

e Belanja Tunj.

Struktural

2.492.200.000,00 2.463.090.000,00 2.481.370.000,00

f Belanja Tunj.

Fungsional

3.073.797.000,00 3.051.615.000,00 2.975.235.000,00

g Belanja Tunj. PPh

PNS

1.133.668.000,00 1.040.234.902,00 965.507.533,00

h Belanja Tunj. Beras

PNS

1.975.089.000,00 1.966.379.060,00 1.812.865.860,00

i Belanja Uang Makan

PNS

5.764.500.000,00 5.396.416.000,00 4.094.446.000,00

j Belanja Tunj. Umum

PNS

1.172.823.000,00 1.151.645.000,00 1.089.365.000,00

Belanja Tunj. Profesi

Dosen

2.476.994.000,00 2.299.077.800,00 1.968.067.200,00

l Belanja Tunj.

Kehormatan Profesor

930.390.000,00 889.926.600,00 966.739.000,00

Jumlah Bruto 57.844.475.000,00 57.005.881.385,00 50.919.366.299,00

Pengembalian (109.096.745,00) (180.146.869,00)

Jumlah Netto 57.844.475.000,00 56.896.784.640,00 50.739.219.430,00

Page 32: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Belanja Gaji dan Tunjangan PNS tahun 2015 dianggarkan sebesar

Rp57.844.475.000,00 dan realisasi netto TA 2015 mencapai

Rp56.896.784.640,00 atau 98,36%. Bila dibandingkan dengan realisasi TA 2014,

maka realisasi TA 2015 mengalami kenaikan sebesar Rp6.157.565.210,00 atau

12,14%.

B.3.2 Belanja Uang Lembur

TA 2015 TA 2014

Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)

a Belanja Uang Lembur 741.382.000,00 415.845.000,00 153.347.000,00

Jumlah Bruto 741.382.000,00 415.845.000,00 153.347.000,00

Pengembalian 0,00 1.586.800,00 0,00

Jumlah Netto 741.382.000,00 414.258.200,00 153.347.000,00

Belanja lembur dianggarkan sebesar Rp741.382.000,00 dan realisasi netto Per TA

2015 mencapai Rp414.258.200,00 atau 55,88%. Bila dibandingkan dengan

realisasi TA 2014, maka realisasi TA 2015 mengalami peningkatan sebesar

Rp260.11.200,00 atau 170,14%.

B.3.3 Belanja Tunjangan Khusus & Belanja Pegawai Transito

TA 2015 TA 2014

Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)

a Belanja Pegawai

(Tunjangan

Khusus/Kegiatan)

40.707.933.000,00

39.061.274.161,00

29.335.510.472,00

b Belanja Pegawai Transito 0,00 0,00 0,00

Jumlah Bruto 40.707.933.000,00 39.061.274.161,00 29.335.510.472,00

Pengembalian 0,00 155.960.907,00 0,00

Jumlah Netto 40.707.933.000,00 38.905.313.254,00 29.335.510.472,00

Belanja Tunjangan Khusus & Belanja Pegawai Transito dianggarkan sebesar

Rp40.707.933.000,00 dan realisasi netto Per 31 Desember 2015 mencapai

Rp38.905.313.254,00 atau 95,95%. Bila dibandingkan dengan realisasi TA 2014,

maka realisasi TA 2015 mengalami kenaikan sebesar Rp9.569.802.782,00 atau

32,62%.

Page 33: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Belanja Barang

Rp130.757.062.212,00

B.4 Belanja Barang

Realisasi belanja barang TA 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar

Rp130.757.062.212,00 dan Rp106.978.814.549,00. Realisasi tersebut mengalami

kenaikan 22,23 persen dari realisasi belanja barang TA 2014. Hal ini disebabkan

antara lain :

1. Bertambahnya kegiatan ditahun 2015.

2. Meningkatnya realisasi belanja barang untuk mendukung pelaksanaan

operasional kerja.

Perbandingan Realisasi Belanja Barang

TA 2015 dan 2014

Belanja Brg Persediaan 8.047.867.024,00 - -

Belanja Jasa 24.588.844.239,00 19.135.986.167,00 28,50

Belanja Pemeliharaan 14.616.798.179,00 12.800.154.551,00 14,19

Belanja Perjalanan Dalam Negeri 14.652.533.166,00 12.218.176.335,00 19,92

Belanja Perjalanan Luar Negeri 477.311.643,00 39.830.201,00 1.098,37

Belanja Barang Fisik Lainnya Utk

Diserahkan Kpd Masy/Pemda

155.184.200,00 88.800.000,00 74,76

Belanja Barang Lainnya Utk Diserahkan

Kpd Masy/Pemda

615.573.500,00 1.030.438.000,00 (40,26)

Jumlah Bruto 130.771.670.212,00 107.058.425.682,00 22,15

Pengembalian Belanja 14.608.000,00 79.611.133,00 (81,65)

Jumlah Netto 130.757.062.212,00 106.978.814.549,00 22,23

6,84 49.561.855.891,00 46.391.003.844,00 Belanja Barang Non Operasional

Belanja Barang Operasional

Uraian REALISASI TA 2015 REALISASI TA 2014 NAIK(TURUN)%

18.055.702.370,00 15.354.036.584,00 17,60

B.4.1 Belanja Barang Operasional

TA 2015 TA 2014

Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)

a. Belanja Keperluan Perkantoran

16.280.134.000,00 15.753.267.891,00 13.154.694.598,00

b. Belanja Penambah DayaTahan Tubuh

395.701.000.,00 370.115.380,00 404.118.956,00

c. Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat

255.978.000,00 147.419.599,00 148.725.330,00

d. Belanja Honor Operasional Satuan Kerja

1.788.960.000,00

1.724.940.000,00

1.558.140.000,00

e. Belanja Operasional Lainnya

60.300.000,00 59.959.500,00 88.357.700,00

Jumlah Bruto 18.781.073.000,00 18.055.702.370,00 15.354.036.584,00

Pengembalian 0,00 0,00

(2.625.500,00)

Jumlah Netto 18.781.073.000,00 18.055.702.370,00

15.351.411.084,00

Page 34: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Belanja Barang Operasional dianggarkan sebesar Rp18.781.073.000,00 dan

realisasi netto TA 2015 mencapai Rp18.055.702.370,00 atau 96,14%. Bila

dibandingkan dengan realisasi TA 2014, maka realisasi TA 2015 mengalami

kenaikan sebesar Rp2.704.291.286,00 atau 17,62%.

B.4.2 Belanja Barang Non Operasional

TA 2015 TA 2014

Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)

a Belanja Bahan

b Belanja Honor Output

Kegiatan

c Belanja Barang Non

Operasional Lainnya

15.081.193.000,00

25.031.333.000,00

19.004.090.000,00

12.233.648.129,00

19.640.573.500,00

17.687.634.262,00

14.021.454.993,00

20.951.913.049,00

11.417.635.802,00

Jumlah Bruto 59.116.616.000,00 49.561.855.891,00 46.391.003.844,00

Pengembalian 0,00 (14.458.000,00) (73.111.799,00)

Jumlah Netto 59.116.616.000,00 49.547.397.891,00 46.317.892.045,00

Belanja Barang Non Operasional dianggarkan sebesar Rp59116.616.000,00 dan

realisasi netto TA 2015 mencapai Rp49.547.397.891,00 atau 83,81%. Bila

dibandingkan dengan realisasi TA 2014, maka realisasi TA 2015 mengalami

kenaikan sebesar Rp3.229.505.846,00 atau 6,97%.

B.4.3 Belanja Barang Persediaan

TA 2015 TA 2014

Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)

Page 35: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

a Belanja Brg Persediaan Brg

Konsumsi

9.449.385.000,00

8.047.867.024,00

0,00

Jumlah Bruto 9.449.385.000,00

8.047.867.024,00 0,00

Pengembalian 0,00 0,00 0,00

Jumlah Netto 9.449.385.000,00

8.047.867.024,00 0,00

Belanja Barang Persediaan dianggarkan sebesar Rp9.449.385.000,00 dan

realisasi netto TA 2015 mencapai Rp8.047.867.024,00 atau 85,17%. (Penjelasan

lebih lanjut dapat dilihat dalam penjelasan CaLK LO).

B.4.4 Belanja Jasa

TA 2015 TA 2014

Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)

a Belanja Langganan Listrik 9.130.018.000,00 8.890.409.381,00 7.489.787.521,00

b Belanja Langganan

Telepon

718.998.000,00

508.924.228,00

527.906.602,00

c Belanja Langgaanan Air 885.792.000,00 689.753.290,00 673.555.904,00

d Belanja Langganan Daya

dan Jasa Lainnya

387.646.000,00

379.191.120,00

361.502.710,00

e Belanja Sewa 1.446.644.000,00 1.276.782.220,00 986.728.430,00

f Belanja Jasa Profesi 14.972.300.000,00 12.830.250.000,00 9.074.505.000,00

g Belanja Jasa Lainnya 13.534.000,00 13.534.000,00 22.000.000,00

Jumlah Bruto 27.554.932.000,00 24.588.844.239,00 19.135.986.167,00

Pengembalian 0,00 0,00 (230.134,00)

Jumlah Netto 27.554.932.000,00 24.588.844.239,00 19.135.756.033,00

Belanja Jasa dianggarkan sebesar Rp27.554.932.000,00 dan realisasi netto Per

TA 2015 mencapai Rp24.588.844.239,00 atau 89,24%. Bila dibandingkan dengan

realisasi TA 2014, maka realisasi TA 2015 mengalami kenaikan sebesar

Rp5.453.088.206,00 atau 28,50%.

B.4.5 Belanja Pemeliharaan

TA 2015 TA 2014

Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)

a Belanja Pemeliharaan

Gedung dan Bangunan

6.499.351.000,00

6.141.304.468,00

5.053.303.453,00

Page 36: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

b Belanja Brg Persediaan

Pemeliharaan Gedung &

Bangunan

676.910.000,00

582.599.700,00

0,00

c Belanja Pemeliharaan

Peralatan dan Mesin

8.215.165.000,00

7.166.864.911,00

7.746.851.098,00

d Belanja Brg Persediaan

Pemeliharaan Peralatan

& Mesin

824.273.000,00

726.029.100,00

0,00

Jumlah Bruto 16.215.699.000,00 14.616.798.179,00 12.800.154.551,00

Pengembalian 0,00 0,00 0,00

Jumlah Netto 16.215.699.000,00 14.616.798.179,00 12.800.154.551,00

Belanja Jasa dianggarkan sebesar Rp16.215.699.000,00 dan realisasi netto Per

TA 2015 mencapai Rp14.616.798.179,00 atau 90,14%. Bila dibandingkan dengan

realisasi TA 2014, maka realisasi TA 2015 mengalami kenaikan sebesar

Rp1.816.643.628,00 atau 14,19%. (Penjelasan lebih lanjut dapat dilihat dalam

penjelasan CaLK LO).

B.4.6 Belanja Perjalanan Dalam Negeri

TA 2015 TA 2014

Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)

a Belanja Perjalanan Biasa 13.739.818.000,00 12.407.064.166,00 9.324.738.891,00

b Belanja Perjalanan Dinas

Dalam Kota

1.349.800.000,00

857.530.000,00

650.800,00

c Belanja Perjalanan Dinas

Paket Meeting Dalam

Kota

1.514.225.000,00

1.294.005.000,00

637.190.000,00

d Belanja Perjalanan Dinas

Paket Meeting Luar Kota

111.250.000,00

93.934.000,00

1.605.447.444,00

Jumlah Bruto 16.715.093.000,00 14.652.533.166,00 12.218.176.335,00

Pengembalian 0,00 (150.000,00) (3.643.700,00)

Jumlah Netto 16.715.093.000,00 14.652.383.166,00 12.214.532.635,00

Belanja Perjalanan Dalam Negeri dianggarkan sebesar Rp16.715.093.000,00 dan

realisasi netto TA 2015 mencapai Rp14.652.383.166,00 atau 87,66%. Bila

dibandingkan dengan realisasi TA 2014, maka realisasi TA 2015 mengalami

kenaikan sebesar Rp2.437.850.531,00 atau 19,96%.

B.4.7 Belanja Perjalanan Luar Negeri

TA 2015 TA 2014

Page 37: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)

a Belanja Perjalanan Biasa

Luar Negeri

272.860.000,00

229.969.547,00

0,00

b Belanja Perjalanan

Lainnya Luar Negeri

309.270.000,00

247.342.096,00

39.830.201,00

Jumlah Bruto 582.130.000,00 477.311.643,00 39.830.201,00

Pengembalian 0,00 0,00 0,00

Jumlah Netto 582.130.000,00 477.311.643,00 39.830.201,00

Belanja Perjalanan Luar Negeri dianggarkan sebesar Rp582.130.000,00 dan

realisasi netto TA 2015 mencapai Rp477.311.643,00 atau 69,49%. Bila

dibandingkan dengan realisasi TA 2014, maka realisasi TA 2015 mengalami

kenaikan sebesar Rp437.481.442,00 atau 1.098,37%.

B.4.8 Belanja Barang Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat/Pemda

TA 2015 TA 2014

Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)

a

Belanja Barang Fisik

Lainnya Untuk

Diserahkan Kepada

Masyarakat/Pemda

170.8555.000,00 155.184.200,00 88.800.000,00

Jumlah Bruto 170.855.000,00 155.184.200,00 88.800.000,00

Pengembalian 0,00 0,00 0,00

Jumlah Netto 170.855.000,00 155.184.200,00 88.800.000,00

Belanja Barang Fisik Lainnya Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat dianggarkan

sebesar Rp170.855.000,00 dan realisasi netto TA 2015 mencapai

Rp155.184.200,00 atau 90,83%. Bila dibandingkan dengan realisasi TA 2014,

maka realisasi TA 2015 mengalami kenaikan sebesar Rp66.384.200,00 atau

74,76%. (Penjelasan lebih lanjut dapat dilihat dalam penjelasan CaLK LO).

B.4.9 Belanja Barang Lainnya Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat/Pemda

TA 2015 TA 2014

Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)

Page 38: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

a

Belanja Barang Lainnya

Untuk Diserahkan Kepada

Masyarakat/Pemda

683.293.000,00 615.573.500,00 1.030.438.000,00

Jumlah Bruto 683.293.000,00 615.573.500,00 1.030.438.000,00

Pengembalian 0,00 0,00 0,00

Jumlah Netto 683.293.000,00 615.573.500,00 1.030.438.000,00

Belanja Barang Lainnya Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat dianggarkan

sebesar Rp683.293.000,00 dan realisasi netto TA 2015 sebesar

Rp615.573.500,00 atau 90,09%. Bila dibandingkan dengan realisasi TA 2014,

maka realisasi TA 2015 mengalami penurunan sebesar Rp414.864.500,00 atau

40,26%. (Penjelasan lebih lanjut dapat dilihat dalam penjelasan CaLK LO).

B.5 Belanja Modal

Realisasi belanja modal TA 2015 dan 2014 adalah masing - masing sebesar

Rp27.130.118.695,00 dan Rp23.042.731.548,00. Belanja modal merupakan

pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang

memberi masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi.

Realisasi belanja modal mengalami kenaikan sebesar Rp4.087.387.147,00 atau

17,74 % pada TA 2015 dibandingkan TA 2014 disebabkan antara lain :

1. Adanya renovasi gedung Graha Wicaksana

2. Pembelian peralatan dan mesin untuk memenuhi kebutuhan sarana

prasarana untk menunjang kegiatan

Rincian belanja modal disajikan dalam tabel berikut ini :

Perbandingan Realisasi Belanja Modal

TA 2015 dan 2014

URAIAN TA 2015 TA 2014 naik(turun)%

Belanja Modal Peralatan

dan Mesin12.527.223.629,00 2.451.595.800,00 410,98

Belanja Modal Gedung dan

Bangunan13.660.811.550,00 19.999.997.428,00 (31,70)

Belanja Modal Jaringan 145.946.000,00 - 100,00

Belanja Modal Lainnya 798.262.516,00 591.138.320,00 35,04

Jumlah Bruto 27.132.243.695,00 23.042.731.548,00 17,75

Pengembalian Belanja 2.125.000,00 - 100,00

Jumlah Netto 27.130.118.695,00 23.042.731.548,00 17,74

Page 39: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

B.5.1 Belanja Modal Peralatan dan Mesin

Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin untuk TA 2015 dan TA 2014

adalah masing – masing Rp12.527.223.629,00 dan Rp2.451.595.800,00.

Perbandingan Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin

TA 2015 dan 2014

URAIAN JENIS BELANJA Anggaran Realisasi TA 2015 Realisasi TA 2014Naik

(Turun) %

Belanja Modal Peralatan dan Mesin 13.297.980.000 12.476.973.629,00 2.451.595.800,00 408,93

Belanja Penambahan Nilai Peralatan

dan Mesin 75.000.000 50.250.000,00 - 100,00

Jumlah Belanja Kotor 13.372.980.000 12.527.223.629,00 2.451.595.800,00 410,98

Pengembalian Belanja Modal - - - -

Jumlah Belanja 13.372.980.000 12.527.223.629,00 2.451.595.800,00 410,98

Belanja Modal Peralatan dan Mesin dianggarkan sebesar

Rp13.372.980.000,00 dan realisasi netto TA mencapai Rp12.527.223.629,00

atau 93,68%. Bila dibandingkan dengan realisasi TA 2014, maka realisasi TA

2015 mengalami kenaikan sebesar Rp10.075.627.829,00 atau 410,98%.

B.5.2 Belanja Modal Gedung dan Bangunan

Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan untuk TA 2015 dan TA 2014

adalah masing – masing sebesar Rp13.658.686.550,00 dan

Rp19.999.997.428,00.

Perbandingan Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan

TA 2015 dan 2014

URAIAN JENIS BELANJA Anggaran TA 2015 TA 2014Naik

(Turun) %

Belanja Modal Gedung dan Bangunan 3.363.234.000 3.190.237.650,00 19.999.997.428,00 (84,05)

Bel. Penambahan Nilai Gedung &

Bangunan 10.914.490.000 10.470.573.900,00 - 100,00

Jumlah Belanja Kotor 14.277.724.000 13.660.811.550,00 19.999.997.428,00 (31,70)

Pengembalian Belanja Modal - 2.125.000,00 - 100,00

Jumlah Belanja 14.277.724.000 13.658.686.550,00 19.999.997.428,00 (31,71)

Belanja modal gedung dan bangunan dianggarkan sebesar

Rp14.277.724.000,00 dan realisasi netto mencapai Rp13.658.686.550,00 atau

Page 40: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

95,66%. Bila dibandingkan dengan realisasi TA 2014, maka realisasi Per TA

2015 mengalami penurunan sebesar Rp6.341.310.878,00 atau 31,71%.

B.5.3 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan

Page 41: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED
Page 42: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Belanja Moda

Rp27.130.118.695,00

Realisasi belanja jalan, irigasi dan jaringan untuk TA 2015 dan TA 2014 adalah

masing-masing sebesar Rp145.946.000,00 dan Rp0,00.

Perbandingan Realisasi Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan

TA 2015 dan TA 2014

URAIAN JENIS BELANJA Anggaran TA 2015 TA 2014Naik

(Turun) %

Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan 146.545.000 145.946.000,00 - 100,00

Jumlah Belanja Kotor 146.545.000 145.946.000,00 - 100,00

Pengembalian Belanja Modal - - - -

Jumlah Belanja 146.545.000 145.946.000,00 - 100,00

Page 43: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Belanja modal jalan, irigasi dan jaringan dianggarkan sebesar Rp146.545.000,00

dan realisasi netto TA 2015 mencapai Rp145.946.000,00 atau 99,59%. Bila

dibandingkan dengan realisasi TA 2014, maka realisasi TA 2015 mengalami

kenaikan sebesar 100,00%.

B.5.4 Belanja Modal Lainnya

Realisasi modal lainnya untuk TA 2015 dan TA 2014 adalah masing – masing

sebesar Rp798.262.516,00 dan Rp591.138.320,00.

Perbandingan Realisasi Belanja Modal Lainnya

TA 2015 dan TA 2014

URAIAN JENIS BELANJA Anggaran TA 2015 TA 2014Naik

(Turun) %

Belanja Modal Lainnya 821.327.000 798.262.516,00 591.138.320,00 35,04

Jumlah Belanja Kotor 821.327.000 798.262.516,00 591.138.320,00 35,04

Pengembalian Belanja Modal - - - -

Jumlah Belanja 821.327.000 798.262.516,00 591.138.320,00 35,04

Belanja modal lainnya dianggarkan sebesar Rp821.327.000,00 dan realisasi

netto mencapai Rp798.262.516,00 atau 97,19%. Bila dibandingkan dengan

realisasi TA 2014, maka realisasi Per TA 2015 mengalami kenaikan sebesar

Rp207.124.196,00 atau 35,04%.

Belanja Modal Non Kas

Belanja modal Non Kas Per 31 Desember 2015 dan Per 31 Desember 2014 adalah

masing-masing sebesar Rp0,00 dan Rp223.198.645,00.

Penurunan realisasi belanja modal pinjaman dan hibah sebesar

Rp223.198.645,00 atau 100,00 persen. Hal ini ini dikarenakan. Rincian belanja

modal disajikan dalam tabel berikut ini :

Perbandingan Realisasi Belanja Modal

Per 31 Desember 2015 dan Per 31 Desember 2014

URAIAN Per 31 Desember 2015 Per 31 Desember 2014 naik(turun)%

Belanja Modal Peralatan dan Mesin Untu

Pencatatan Peralatan dan Mesin dari Hibah- 93.075.000,00 (100,00)

Belanja Modal Lainnya Untuk Pencatatan Aset

Tetap Lainnya dan/atau Aset Lainnya dari Hibah- 130.123.645,00 (100,00)

Jumlah Bruto - 223.198.645,00 (100,00)

Pengembalian Belanja - - 0,00

Jumlah Netto - 223.198.645,00 (100,00)

Dengan diterapkannya akuntansi pemerintahan berbasis akrual pada tahun

2015, satker tidak lagi menyajikan pencatatan hibah barang/jasa dalam

Page 44: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Laporan Realisasi Anggaran. Hibah barang yang diterima satker akan disajikan

sebagai aset dalam neraca dan transaksi antar entitas pada LPE.

Page 45: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA

Ringkasan neraca per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:

URAIAN 31 Des 2015 31 Des 2014

Aset Lancar 6,061,393,854 5,474,290,583

Aset Tetap 932,405,893,447 927,227,192,446

Aset Lainnya 4,185,154,054 4,927,160,726

Jumlah Aset 942,652,441,355 937,628,643,755

Kewajiban Jangka Pendek 4,422,543,195 4,353,723,129

Ekuitas Dana Lancar - 1,120,567,454

Ekuitas Dana Investasi - 932,154,353,172

Ekuitas 938,229,898,160 -

Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 942,652,441,355 937,628,643,755

Aset Lancar

Rp6.061.393.854,00

Aset Lancar

Jumlah aset lancar per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 sebesar

Rp6.061.393.854,00 dan Rp5.474.290.583,00.

Rincian aset lancar adalah sebagai berikut :

Jenis Per 31 Desember 2015 Per 31 Desember 2014

Kas di Bendahara Pengeluaran - 14.400.000,00

Kas di Bendahara Penerimaan 16.000.000,00 83.349.695,00

Kas Lainnya dan Setara Kas 3.453.157.494,00 2.836.348.816,00

Piutang Bukan Pajak - 109.768.181,00

Penyisihan Piutang Tak Tertagih-Piutang Bukan Pajak - (548.841,00)

Piutang Bukan Pajak Netto 109.219.340,00

Bagian Lancar TP/TGR 41.400.000,00

Penyisihan Piutang Tak Tertagih-Piutang Jangka - (207.000,00)

Bagian Lancar TP/TGR Netto 41.193.000,00

Persediaan 2.592.236.360,00 2.389.779.732,00

Jumlah 6.061.393.854,00 5.474.290.583,00

Kas di

Bendahara

Pengeluaran Rp0,00

C.1. Kas di Bendahara Pengeluaran

Kas di bendahara pengeluaran adalah kas yang dikuasai, dikelola dan menjadi

tanggungjawab bendahara pengeluaran yang berasal dari sisa Uang Persediaan /

Tambahan Uang Persediaan (UP/TUP) yang belum dipertanggungjawabkan atau

belum disetorkan ke Kas Negara per tanggal neraca.

Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran pada Lembaga Administrasi Negara per 31

Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp0,00 dan

Rp14.400.000,00 dengan rincian Kas di Bendahara Pengeluaran adalah sebagai

berikut:

Page 46: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Perbandingan Kas di Bendahara Pengeluaran

TA 2015 dan 2014

Keterangan TA 2015 TA 2014

Uang Tunai - 14.400.000,00

Jumlah - 14.400.000,00

Pada periode per 31 Desember 2014 terdapat Kas di Bendahara Pengeluaran

senilai Rp14.400.000,00 pada satker LAN Jakarta merupakan kelebihan

pembayaran narasumber dan telah disetorkan ke rekening Kas Negara sebagai

penerimaan tambahan pengembalian kelebihan setoran sisa TUP tahun yang lalu

akun 815514 pada tanggal 8 Januari 2015 dengan Nomor Transaksi Penerimaan

Negara (NTPN) 1502080513050614.

Kas di

Bendahara

Penerimaan

Rp16.000.000,00

C.2. Kas di Bendahara Penerimaan

Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per tanggal 31 Desember 2015 dan 31

Desember 2014 adalah sebesar masing - masing Rp16.000.000,00 dan

Rp83.349.695,00 yang meliputi saldo uang tunai dan saldo rekening di bank yang

berada di bawah tanggung jawab Bendahara Penerimaan yang sumbernya berasal

dari pelaksanaan tugas pemerintahan berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak.

Perbandingan Kas di Bendahara Penerimaan

TA 2015 dan 2014

Keterangan TA 2015 TA 2014

Rekening Bank 16.000.000,00 83.349.695,00

Jumlah 16.000.000,00 83.349.695,00

Pada periode per 31 Desember 2014 terdapat kas dibendahara penerimaan senilai

Rp83.349.695,00 pada satker STIA LAN Jakarta di rekening BPn 019 STIA LAN

Jakarta dengan nomor rekening 0969.01.000001.30.9 dan telah disetorkan ke kas

negara dengan rincian sebagai berikut :

Page 47: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

No. Jenis Setoran Jumlah Setoran No. NTPN

1 Pendapatan Sewa, Tanah, Gedung

dan Bangunan

2.000.000 1012050103110100

2 SPP Mahasiswa Program Magister 23.000.000 0602090707150603

3 SPP Mahasiswa Program Sarjana 3.200.000 0010051500110915

4 Ujian Akhir Mahasiswa Program

Magister 3.250.000

031130003121509

5 Ujian Akhir Mahasiswa Program

Magister 1.800.000

0409130804111511

6 Ujian Akhir Mahasiswa Program

Sarjana 1.700.000

0612110811140714

7 Ujian Akhir Mahasiswa Program

Sarjana 1.050.000

1201040700031202

8 SPP Mahasiswa Program Sarjana

2.600.000

0705141206021008

9 SPP Mahasiswa Program Magister

6.000.000

0602151402031305

10 Ujian Akhir Mahasiswa Program

Sarjana 4.350.000

0314020514041314

11 Ujian Akhir Mahasiswa Program

Magister 4.250.000 0112050411061500

12 Pendapatan Lain-lain 30.149.700 1101000108140305

JUMLAH 83.349.700

Adapun rincian kas dibendahara penerimaan pada rekening bendahara

penerimaan per periode 31 Desember 2015 dapat dilihat pada tabel berikut :

No Uraian Jumlah

2 Pendapatan Uang Pendidikan (SPP) 14.000.000,00

3 Pendapatan Ujian Masuk, Kenaikan Tingkat & Akhir Pendidikan 2.000.000,00

16.000.000,00 Jumlah

Saldo kas di bendahara penerimaan terdapat pada satker STIA LAN Jakarta senilai

Rp16.000.000,00 terdiri dari pendapatan uang pendidikan (SPP) program sarjana

dan program magister senilai Rp14.000.000,00 dan pendapatan ujian masuk

kenaikan tingkat pendidikan akhir senilai Rp2.000.000,00. Atas saldo kas

dibendahara penerimaan yang terdapat pada rekening BPn 019 STIA LAN Jakarta

dengan nomor rekening 0969.01.000001.30.9 telah disetorkan ke kas negara pada

tanggal 4 Januari 2016 dan 5 Januari 2016 dengan rincian :

No. Jenis Setoran Jumlah Setoran No. NTPN

1 SPP Mahasiswa 12.000.000 7ADBC42OEVIMVQK2

3 Ujian Seleksi Calon 500.000 7E6E742OLLP82PK2

4 SPP Mahasiswa 2.000.000 7FA1D44IMPFL78CI

5 Ujian Seleksi Calon 1.500.000 A3F8144J2NACM9CI

JUMLAH 16.000.000

C.3. Kas Lainnya dan Setara Kas

Page 48: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Kas Lainnya

dan Setara Kas Rp3.453.157.494,00

Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember

2014 masing-masing sebesar Rp3.453.157.494,00 dan Rp2.836.348.816.

Kas Lainnya dan Setara Kas merupakan kas pada bendahara pengeluaran yang

bukan berasal dari UP/TUP, kas lainnya dan setara kas yaitu investasi jangka

pendek yang siap dicairkan menjadi kas dalam waktu 3 bulan atau kurang atau

lebih sejak tanggal pelaporan.

Perbandingan Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas

TA 2015 dan 2014

Keterangan TA 2015 TA 2014

Kas Lainnya 3.453.157.494,00 2.836.348.816,00

Rekening Bank 3.451.000.171,00 2.809.834.716,00

Uang Tunai 2.157.323,00 26.514.100,00

Jumlah 3.453.157.494,00 2.836.348.816,00

Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas adalah sebagai berikut :

Jenis Per 31 Desember 2015 Per 31 Desember 2014

Pajak yang belum disetor 275.917.904,00 173.393.021,00

Pengembalian Kelebihan Pembayaran Honor Thn 2014 1.680.000,00

Pengembalian Belanja Pegawai - 23.682.100,00

Uang Makan - 225.883.750,00

Tunjangan Kinerja Yang Belum Dibagikan 3.098.914.675,00 2.382.226.750,00

Uang Lembur Desember 2014 29.331.800,00

Sisa Tunjangan Kinerja Bln Januari sd November 2014 151.395,00

Sisa Tunjangan Kinerja Bln Januari sd Oktober 2015 -

Tunjangan dosen Yang belum dibagikan 78.324.915,00

Jumlah 3.453.157.494,00 2.836.348.816,00

Saldo kas lainnya dan setara kas terdapat pada satker :

- LAN Jakarta senilai Rp3.372.675.256,00 terdiri Rp3.098.914.675,00 merupakan

tunjangan kinerja bulan Desember 2015 yang dibagikan tanggal 18 Januari 2016

dan pajak tunjangan kinerja sebesar Rp273.760.581,00 merupakan pajak atas

tunjangan kinerja pegawai.

- STIA LAN Jakarta senilai Rp78.324.915,00 merupakan tunjangan profesi dosen

Bulan Desember 2015 dan telah dibagikan tanggal 19 Januari 2016.

- PKP2A IV LAN senilai Rp2.157.323,00 merupakan pajak (service lift) dan telah

disetor ke kas negara tanggal 4 Januari 2016.

C.4.Piutang Bukan Pajak

Page 49: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Piutang Bukan

Pajak Rp0,00 Piutang Bukan Pajak per tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014

masing-masing adalah sebesar Rp0,00 dan Rp109.768.181,00 dengan rincian

sebagai berikut.

Perbandingan Rincian Piutang PNBP

Per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014

Uraian Per 31 Desember 2015 Per 31 Desember 2014

Piutang PNBP - 109.768.181,00

Jumlah - 109.768.181,00

Piutang bukan pajak merupakan hak dan pengakuan pemerintahan atas uang atau

jasa terhadap pelayanan yang telah diberikan namun belum diselesaikan

pembayaran. Piutang PNBP pada Lembaga Administrasi Negara antara lain berasal

dari piutang jasa layanan pendidikan, dan denda keterlambatan penyelesaian

pekerjaan.

Sedangkan mutasi piutang PNBP pada tahun 2014 adalah sebagai berikut :

Saldo per 31 Desember 2014 109.768.181,00

Mutasi Tambah : -

Mutasi Kurang : 109.768.181,00

- Piutang yang dilunasi 109.768.181,00

Saldo Per 31 Desember 2015 -

Mutasi Pengurangan senilai Rp109.768.181,00 terdiri dari satker :

- PKP2A I LAN senilai Rp9.818.181,00 pada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan

Pelatihan Pemerintah Kota Tangerang Selatan atas Pekerjaan Peningkatan

Kapasitas Aparatur melalui Pelaksanaan Asesmen Kompetensi Kepemimpinan

Tahap II merupakan potongan/pungutan pajak PPN dan PPh 23 yang seharusnya

tidak dilakukan oleh BPKP Pemkot Tangerang Selatan mengingat Surat Edaran

Dirjen Pajak No. SE-28/PJ.4/1996 tanggal 15 Juli 1996 tentang Perlakuan

Pemotongan/Pemungutan PPh terhadap Badan/Lembaga Pemerintah. Nilai PPN

yang telah dipungut adalah sebesar Rp8.181.818,00 dan nilai PPh 23 yang telah

dipotong adalah sebesar Rp1.636.363,00. Untuk PPN sebesar Rp8.181.818,00

sudah disetujui proses restitusi oleh KPP Sumedang melalui Surat Perintah

Membayar Kelebihan Pajak (SPMKP) pada tanggal 24 April 2015 dengan no.

80004-446-2015 dan disetor ke Kas Negara pada tanggal 30 April 2015 dengan no

NTPN 1408100011021304 untuk PPh 23 sebesar Rp1.636.363 sudah dilakukan

pembayaran dari KPP Sumedang dengan mengacu ke SKPLB (Surat Ketetapan

Page 50: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Pajak Lebih Bayar) PPh 23 No. 00001/403/14/446/15 tgl 19 Agustus 2015 dan

sudah disetorkan ke Kas Negara melalui SSBP tgl 01 September 2015 dengan

NTPN 0606130801080703.

- LAN Jakarta senilai Rp99.950.000,00 merupakan piutang sewa gedung yang terdiri

dari piutang asrama, auditorium dan ruang kelas.

No Nama Debitur Piutang

1 Marching Band Yogyakarta 11.000.000,00Rp

2 Marching Band Kalimantan Timur 50.250.000,00Rp

3 Bawaslu 31.950.000,00Rp

4 Supardi cs 4.500.000,00Rp

5 Siti Maesaroh cs 2.250.000,00Rp

99.950.000,00Rp Jumlah

Terhadap piutang sewa gedung tersebut telah disetorkan ke Kas Negara pada

tanggal 19 Januari 2015 NTPN 1411090705140103.

Penyisihan

Piutang Tdk

Tertagih Rp00,00

C.5 Penyisihan Piutang Tak Tertagih

Penyisihan Piutang Tak Tertagih Piutang Bukan Pajak per 31 Desember 2015 dan

2014 adalah masing-masing sebesar Rp00,00 dan (Rp548.841,00).

Piutang Bukan

Pajak Netto

Rp00,00

C.6 Piutang Bukan Pajak Netto

Piutang bukan pajak netto per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-

masing Rp00,00 dan Rp109.219.340,00 merupakan piutang bukan pajak bersih

setelah dikurangi penyisihan piutang tidak tertagih-piutang PNBP.

Bag Lancar

Tagihan TP/TGR

Rp0,00

C.7 Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)

Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)

per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar Rp0,00 dan

Rp41.400.000,00.Bagian Lancar Tagihan TP/TGR merupakan Tagihan TP/TGR yang

akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan atau kurang sejak tanggal

pelaporan.Rincian Bagian Lancar Tagihan TP/TGR adalah sebagai berikut:

Perbandingan Rincian Bagian Lancat TP/TGR

TA 2015 dan 2014

No Nama TA 2015 TA 2014

1 Bagian Lancar TGR - 41.400.000,00

- 41.400.000,00 Jumlah

Page 51: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Pada periode per 31 Desember 2014 terdapat Bagian Lancar Tagihan TP/TGR

sebesar Rp41.400.000,00 terdapat pada satker LAN Jakarta merupakan tagihan

kepada pegawai atas nama Tri Widodo W Utomo, SH,MA sebagai konsekuensi

kerugian negara atas hilangnya kendaraan dinas roda 4 sesuai SKTJM tanggal 24

Desember 2013 yang menyatakan kesanggupan untuk mengganti kerugian negara

tersebut senilai Rp82.800.000,00 selama 24 bulan. Tahun 2015 ini telah dilunasi

atas kerugianan negara tersebut.

Penyisihan Piutang

Tak Tertagih –

Bag lancarTagihan

TP/TGR Rp0,00

C.8.Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Bagian Lancar Tagihan Tuntutan

Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi

Penyisihan Piutang Tak Tertagih-bagian lancar tagihan tuntutan

perbendaharaan/tuntutan ganti rugi per 31 Desember 2015 dan2014 adalah

masing-masing sebesar Rp0,00 dan Rp(207.000,00).

Penyisihan piutang tak tertagih-bagian lancar tagihan tuntutan

perbendaharaan/tuntutan ganti rugi adalah merupakan estimasi atas

ketidaktertagihan piutang jangka pendek yang ditentukan oleh kualitas piutang

masing-masing debitur. Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih- bagian lancar

tagihan tuntutan perbendaharaan/tunutan ganti rugi pada tanggal pelaporan

adalah sebagai berikut:

Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih – bagian lancar tagihan tuntutan

perbendaharaan/tuntutan ganti rugi 31 Desember 2015

Kualitas Nilai Piutang % Nilai

Piutang Jk Pendek Penyisihan Penyisihan

Bagian Lancar TP/TGR

Lancar - 0,00% -

Jumlah - -

Jumlah Penyisihan Piutang

Tak Tertagih - -

Bagian Lancar

TP/TGR(netto)

Rp0,00

C.9 Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (netto)

Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)

per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp,00 dan

Rp41.193.000,00 merupakan Bagian Lancar Tagihan Tuntutan

Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi bersih setelah dikurangi penyisihan

piutang tidak tertagih – bagian lancar tagihan tuntutan perbendaharaan/TGR.

Page 52: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Persediaan

Rp2.592.236.360,00

C.10 Persediaan

Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang

dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional dan/atau untuk dijual,

dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Nilai Persediaan

per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar

Rp2.592.236.360,00 dan Rp2.389.779.732,00 dengan rincian sebagai berikut :

Perbandingan Rincian Persediaan TA 2015 DAN 2014

Persediaan TA 2015 TA 2014

Barang Konsumsi 1.779.025.520,00 1.342.999.970,00

Barang untuk Pemeliharaan 55.074.030,00 54.686.175,00

Suku Cadang 960.938,00 724.700,00

Pita Cukai, materai & leges 2.031.000,00 1.953.000,00

Brg Persediaan Lain Utk dijual atau Diserahkan Kepada Masyarakat 485.622.000,00 664.580.211,00

Bahan Baku 50.166.300,00 59.815.250,00

Persediaan Lainnya 219.356.572,00 265.020.426,00

Jumlah 2.592.236.360,00 2.389.779.732,00

Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam kondisi baik.

C.10.1 Barang Konsumsi

Rincian saldo persediaan barang konsumsi pada Lembaga Administrasi Negara

TA 2015 dan TA 2014, sebagai berikut :

TA2015 TA 2014

a. LAN Jakarta 1.069.478.261,00 858.115.009,00

b. STIA LAN Jakarta 297.718.416,00 126.948.590,00

c. STIA LAN Bandung 103.797.210,00 72.812.720,00

d. STIA LAN Makassar 82.838.500,00 89.736.500,00

e. PKP2A I LAN 118.642.150,00 85.161.800,00

f. PKP2A II LAN 32.348.750,00 24.378.050,00

g. PKP2A III LAN 11.941.993,00 27.123.629,00

h. PKP2A IV LAN 62.260.240,00 58.723.672,00

Jumlah 1.779.025.520,00 1.342.999.970,00

C.10.2 Barang Untuk Pemeliharaan

Rincian saldo persediaan bahan untuk pemeliharaan per pada Lembaga

Administrasi Negara, TA 2015 dan 2014, sebagai berikut :

TA 2015 TA 2014

a. LAN Jakarta 20.273.800,00 10.978.900,00

Page 53: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

b. STIA LAN Jakarta 0,00 201.275,00

c. STIA LAN Bandung 48.000,00 0,00

d. STIA LAN Makassar 10.554.850,00 8.532.500,00

e. PKP2A I LAN 1.990.200,00 576.200,00

f. PKP2A II LAN 7.305.400,00 20.577.900,00

g. PKP2A III LAN 4.455.220,00 0,00

h. PKP2A IV LAN 10.446.560,00 13.819.400,00

Jumlah 55.074.030,00 54.686.175,00

C.10.3 Suku Cadang

Rincian saldo persediaan suku cadang pada Lembaga Administrasi Negara per

TA 2015 dan 2014 sebagai berikut :

TA 2015 TA 2014

a. PKP2A I LAN 960.938,00 724.700,00

Jumlah 960.938,00 724.700,00

C.10.4 Pita Cukai, Materai dan leges

Rincian saldo persediaan pita cukai, materai dan leges pada Lembaga

Administrasi Negara per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 sebagai

berikut :

TA 2015 TA 2014

a. PKP2A I LAN 2.031.000,00 1.953.000,00

Jumlah 2.031.000,00 1.953.000,00

C.10.5 Barang Persediaan Lainnya Untuk Dijual/Diserahkan Ke Masyarakat

Rincian saldo Barang Persediaan Lainnya Untuk Dijual /Diserahkan ke

Masyarakat pada Lembaga Administrasi NegaraTA 2015 dan 2014 sebagai

berikut :

TA 2015 TA 2014

a. LAN Jakarta 145.329.535,00 351.463.196,00

b. STIA LAN Jakarta 138.708.125,00 71.082.375,00

c. STIA LAN Bandung 57.639.060,00 21.687.000,00

d. STIA LAN Makassar 15.300.000,00 27.150.000,00

e. PKP2A I LAN 58.049.600,00 60.048.400,00

f. PKP2A II LAN 36.655.680,00 133.149.240,00

Page 54: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

g. PKP2A III LAN 10.030.000,00 0,00

h. PKP2A IV LAN 23.910.000,00 0,00

Jumlah 485.622.000,00 664.580.211,00

C.10.6 Bahan Baku

Rincian saldo persediaan bahan baku pada Lembaga Administrasi NegaraTA

2015 dan2014 sebagai berikut :

TA 2015 TA 2014

a. LAN Jakarta 0,00 00,00

b. STIA LAN Jakarta 3.633.000,00 8.109.250,00

c. STIA LAN Bandung 0,00 00,00

b. STIA LAN Makassar 19.600.000,00 33.327.000,00

c. PKP2A II LAN 4.128.000,00 9.890.000,00

d. PKP2A III LAN 15.365.300,00 2.714.000,00

e. PKP2A IV LAN 7.440.000,00 5.775.000,00

Jumlah 50.166.300,00 59.815.250,00

C.10.7 Persediaan Lainnya

Rincian saldo nilai persediaan lainnya pada Lembaga Administrasi Negara per

TA 2015 dan 2014 sebagai berikut :

TA 2015 TA 2014

a. LAN Jakarta 179.194.269,00 223.823.484,00

b. STIA LAN Makassar 71.900,00 483.400,00

c. PKP2A I LAN 2.090.053,00 2.010.089,00

d. PKP2A II LAN 25.017.015,00 23.402.845,00

e. PKP2A III LAN 12.891.118,00 15.186.391,00

f. PKP2A IV LAN 92.217,00 114.217,00

Jumlah 219.356.572,00 265.020.426,00

Aset Tetap Rp932.405.893.447,00

Aset Tetap

Jumlah aset tetap per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 sebesar

Rp932.405.893.447,00 dan Rp927.227.192.446,00.

Rincian Aset Tetap adalah sebagai berikut :

Page 55: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Jenis Per 31 Desember 2015 Per 31 Desember 2014

Tanah 511.094.866.313,00 511.094.866.313,00

Peralatan dan Mesin 154.768.566.174,00 142.030.427.201,00

Gedung dan Bangunan 453.244.053.091,00 440.190.118.077,00

Jalan, Irigasi dan Jaringan 6.272.611.127,00 5.492.174.627,00

Aset Tetap Lainnya 4.301.672.327,00 3.979.818.552,00

Aset Tetap Sebelum Penyusutan 1.129.681.769.032,00 1.102.787.404.770,00

Akumulasi Penyusutan (197.275.875.585,00) (175.560.212.324,00)

Jumlah Aset Tetap 932.405.893.447,00 927.227.192.446,00

Tanah Rp511.094.866.313,00

C.11 Tanah

Nilai aset tetap berupa tanah yang dimiliki Lembaga Administrasi Negara per 31

Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp511.094.866.313,00

dan Rp511.094.866.313,00 dengan rincian sebagai berikut :

TA 2015 TA 2014

a. LAN Jakarta 448.730.059.600,00 448.730.059.600,00

b. STIA LAN Bandung 15.547.126.713,00 15.547.126.713,00

c. STIA LAN Makassar 16.434.000.000,00 16.434.000.000,00

d.. PKP2A II LAN 7.183.800.000,00 7.183.800.000,00

e.. PKP2A III LAN 1.939.000.000,00 1.939.000.000,00

h. PKP2A IV LAN 21.260.880.000,00 21.260.880.000,00

Jumlah 511.094.866.313,00 511.094.866.313,00

Mutasi Aset Tetap Tanah adalah sebagai berikut:

Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2014 511.094.866.313,00Rp

Mutasi tambah: 13.800.000,00Rp

Reklasifikasi Masuk 13.800.000,00Rp

Mutasi kurang: 13.800.000,00Rp

Reklasifikasi Keluar 13.800.000,00Rp

Saldo per 31 Desember 2015 511.094.866.313,00Rp

Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2015 -Rp

Nilai Buku per 31 Desember 2015 511.094.866.313,00Rp

Mutasi transaksi penambahan dan pengurangan tanah adalah berupa:

Penambahan dari reklasifikasi masuk senilai Rp13.800.000,00 dan reklasifikasi

keluar sebesar Rp13.800.000,00 pada satker PKP2A II LAN merupakan perubahan

kelompok tanah seluas 1.500 M2 dari tanah bangunan rumah Negara tanpa

golongan menjadi Tanah Persil Lainnya.

Page 56: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Tanah seluas 1.500 m2 yang terletak di Jl.Hertasning Baru, Makassar pada tanggal

pelaporan dikuasai/digunakan oleh pihak ketiga (Pemkot. Makassar). Dan Tanah

seluas 300 M2 bukti kepemilikannya (Sertifikat) masih dalam proses penyelesaian

di BPN Kota Makassar

Adapun bidang tanah yang perlu mendapat perhatian adalah sebagai berikut :

a. Tanah seluas 51.265 m2milik pemda atau instansi lain :

i. Tanah yang dipergunakan untuk perkantoran Pusat Kajian dan Pendidikan

dan Pelatihan Aparatur I LAN adalah tanah milik Pemerintah Provinsi Jawa

Barat dengan status hak pakai berdasarkan SK Gubernur Kepala Daerah

Tingkat I Jawa Barat No. 593/SK.997-PLK/95 tanggal 7 Juni 1995 bahwa

Pemerintah Provinsi Dati I Jawa Barat telah menyetujui status ijin

penggunaan tanah seluas + 5 ha di Desa Cikeruh Kecamatan Cikeruh,

Kabupaten Sumedang sebagai hak guna pakai. Sesuai dengan Sertifikat Hak

Pakai No. 8 Tahun 2007 bahwa Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan

Aparatur I LAN dapat menggunakan tanah tersebut selama dipergunakan

(Hak Guna Pakai), dalam hal ini Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan

Aparatur I LAN telah menindaklanjuti untuk pelimpahan tanah tersebut

menjadi Milik Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur I LAN

(Milik Pemerintah Republik Indonesia) sebagaimana tertuang dalam Surat

Permohonan Nomor. 420/XI/1/1/2008 tanggal 10 Juni 2008 tentang

peralihan status kepemilikan tanah. Dari pihak pemerintah Provinsi Jawa

Barat, Sekretaris Daerah menyampaikan surat No. 593/2065/PLK tanggal 10

Juli 2008 yang menyampaikan informasi bahwa pada saat itu permohonan

peralihan status belum dapat dipenuhi. Setelah itu ditindak lanjuti kembali

dengan surat permohonan hibah No. 332/XI/1/1/2011 tanggal 13 April

2011. Setelah surat permohonan disampaikan kepada Gubernur

KepalaDaerah Tk. I Jawa Barat, kemudian terbit Surat jawaban No.

593/2520/Pbd tanggal 28 Juni 2011 yang menyatakan bahwa tanah

tersebut statusnya berubah dari Hak Guna Pakai menjadi Hak Pinjam Pakai.

Terkait dengan hal tersebut, maka Pusat Kajian dan Pendidikan dan

Pelatihan Aparatur I LAN pada tanggal 17Februari 2012 menyampaikan surat

permohonan untuk mendapatkan perjanjian Pinjam Pakai kepada Gubernur

Jawa Barat selaku pimpinan pemerintah di Pemerintahan Provinsi Jawa

Page 57: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Barat. Saat surat permohonan tersebut dalam proses pengajuan, telah

dilakukan rapat pembahasan mengenai status tanah Pusat Kajian dan

Pendidikan dan Pelatihan Aparatur I LAN (fokus kepada proses hibah tanah)

dengan berbagai pihak terkait yaitu Biro Perlengkapan Provinsi Jawa Barat,

pihak DJKN Kementerian Keuangan dan KPKNL Kota Bandung serta para

pejabat struktural LAN pada tanggal 13 Mei 2012 di Kantor Pusat Kajian dan

Pendidikan dan Pelatihan Aparatur I LAN. Salah satu hasil rapat memastikan

bahwa proses pinjam pakai tanah Jatinangor sedang diproses di lingkungan

Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Untuk hibah bisa diajukan tetapi tetap

pinjam pakai yang lebih diutamakan.

Pada tahun 2012 PKP2A I LAN telah mengirim Surat Perihal Permohonan

Hibah dari Sekretaris Utama LAN No. 1388/S.1/RTP.03.02/2012 tanggal 25

Juni 2012 kepada Gubernur Jawa Barat namun belum ada jawaban resmi

dari pihak Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Selanjutnya PKP2A I LAN

ditawarkan oleh Pemda Jawa Barat untuk pinjam pakai selama 30 tahun, LAN

telah melakukan konsultasi ke Direktorasi PKNSI Kemenkeu melalui surat

Sekretaris Utama nomor 2902/K.1/RTP.03.2 tanggal 6 September 2013 yang

dibalas surat PKNSI Kemenkeu nomor S-1992/KN.5/2013 tanggal 28 Oktober

2013 yang menyatakan bahwa usulan kerjasama pemanfaatan yang

merupakan pendayagunaan BMD berupa tanah Pemerintah Pemrov Jawa

Barat di Jatinangor yang saat ini dilakukan dengan mekanisme Pinjam Pakai

telah sesuai ketentuan, dan akhirnya Pinjam Pakai tanah telah diperpanjang

untuk masa 2 tahun berdasarkan Perjanjian antara Pemrov Jawa Barat

dengan LAN Nomor 593/64/Pbd(2/S.1/HKM.11.1) tanggal 19 Mei 2014.

ii. Tanah seluas 1.265 m2yang berlokasi di Jl. Cimandiri No. 38 Bandung yang

dipergunakan untuk perkantoran STIA LAN Bandung, merupakan lahan

Sekretariat Negara. Penggunaan tanah ini didasarkan pada MOU No.

PERJ/41/Setneg/9/2001 antara LAN dengan Setneg yang berakhir 2011.

Melalui surat Kepala LAN No. 193/VIII/6/2010 tertanggal 08 Februari 2010.

LAN berupaya mengajukan permohonan kepada Menteri Sekretaris Negara

untuk menghibahkan tanah tersebut kepada LAN. Selanjutnya telah terbit

perjanjian penggunaan sementara tanah milik Sekretaris Negara RI antara

Kementerian Sekretaris Negara RI dengan Lembaga Adminisrasi Negara

Nomor Per 19/Kemsetneg/Sesmen/09/2011 tanggal 5 September 2011 dan

Page 58: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

telah diperpanjang berdasarkan Perjanjian Penggunaan Sementara dari

Sekretaris Negara RI nomor PERJ-04/Kemensetneg/Sesmen/09/2013

tanggal 5 September 2013 yang akan berakhir tanggal 5 September 2015.

Pada bulan Juli tahun 2015, STIA LAN Bandung mengajukan kembali

permohonan perpanjangan penggunaan lahan dengan nomor surat

permohonan 4016/KS.1/RTR.03.2C/2015. Yang langsung disampaikan

kepada Kemensesneg melalui /Up Pa masrun.

Pada Bulan desember tahun 2015 kami mendapatkan surat pemanggilan

dari Kemensesneg mengenai kelanjutan penggunaan lahan tersebut,

dimana dari LAN diwakili oleh Bapak Sudardi (Biro Umum) dan Bapak Samiaji

(Kasubag BMN) dan dari STIA LAN Bandung Bapak Rhamdani Priatna

(Kasubah Umum) dan Bapak Achmad Sodik (Kasubag TU dan RT).

Dari hasil pertemuan itu tanah Jl Cimandiri No 38 sepakat untuk dihibahkan

atau dialih setatuskan kepada STIA LAN Bandung dan sampai sekarang masih

dalam proses di kementrian keuangan.

b. Tanah LAN yang dikuasai oleh pihak lain :

i. Tanah Blok D seluas 3.555 m2 berdasarkan sertifikat nomor

09.01.06.09.4.00082 yang berlokasi di Jl. Administrasi II Pejompongan

Jakarta Pusat berstatus sebagai Aset Negara yang dikuasai oleh LAN sejak

tahun 1958 hingga sekarang dan dilaporkan sebagai kekayaan negara

kepada Kementerian Keuangan. Tanah tersebut diatas dikuasai oleh

pegawai Kejaksaan Agung sebagai perumahan dinas sejak tahun 1961

sampai dengan sekarang, LAN telah melakukan berbagai upaya untuk

melakukan pengalihan tanah tersebut melalui berbagai pertemuan dengan

Kejaksaaan Agung, DJKN dan penyampaian surat kepada pihak-pihak

terkait. Namun pihak Kejaksaan Agung sampai dengan akhir bulan

Desember 2009 belum menyampaikan hasil tindak lanjutnya, sehingga

Lembaga Administrasi Negara mengirimkan surat kepada Jaksa Agung

Republik Indonesia Nomor: 2044/VIII/7/3/2009 tanggal 31 Desember 2009

perihal Progres Perkembangan Pembebasan Perumahan Pegawai

Kejaksaan Agung yang menempati Tanah LAN di Pejompongan dan surat

yang ditujukan kepada Wakil Jaksa Agung RI Nomor 491/VII/7/3/2010

tanggal 19 Mei 2010. Kemudian untuk membantu penyelesaian tanah ini,

Page 59: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

sudah dilakukan pertemuan pada hari Senin, tanggal 21 Maret 2011

bertempat di PPLPN LAN Pejompongan Jakarta Pusat antara LAN,

Kejaksaan Agung, BPK dan Penghuni komplek Kejaksaan Agung.

Hasil kesepakatan rapat ini sebagai berikut :

1. Pihak Kejaksaan Agung agar menindaklanjuti pertemuan ini dengan

meminta bukti-bukti/data-data penghunian rumah komplek Kejaksaan

Agung di Jalan Administrasi II Blok E Pejompongan selambatnya akhir

April 2011.

2. BPK mengusulkan kepada Kejaksaan Agung untuk segera

mengosongkan tanah yang dihuni oleh warga Kejaksaan Agung tahun

2011.

3. Tanah yang dihuni oleh warga Kejaksaan Agung di jalanAdministrasi II

Blok E Pejompongan Jakarta adalah benar milik LAN dan pihak

Kejaksaan Agung mengakui bahwa tanah tersebut tidak tercatat di aset

Kejaksaan Agung.

Selanjutnya LAN sudah menyampaikan surat sebagai berikut :

1. Surat Kepala LAN kepada Jaksa Agung Nomor 1007/VIII/7/3/3/2011

tanggal 20 Oktober 2011 perihal Progres Perkembangan Pembebasan

Perumahan Pegawai Kejaksaan Agung yang menempati Tanah LAN di

Pejompongan.

2. Surat Sekretaris Utama Nomor 095/S.1/RTP.02.3 tanggal 26

September 2012, kepada Anggota Pembina

Utama AKN3 BPK RI perihal permohonan bantuanpenyelesaian

pembebasan perumahan pegawai Kejaksaan Agung yang menempati

tanah LAN di Pejompongan.

Dari kedua surat tersebut sampai saat ini belum ada balasannya. Untuk

selanjutnya LAN menunggu rekomendasi dari BPK.

Pada hari Selasa tanggal 15 Desember 2015 telah diadakan pertemuan di

ruang Kelas C Graha Wicaksana PPLPN yang dipimpin Kepala Biro Umum,

selain pihak LAN pertemuan dihadiri pihak Kejaksaan Agung, Ketua RW dan

RT, serta Kepolisian, tanpa dihadiri satupun warga penghuni mess

Page 60: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

kejaksaan agung pejompongan padahal sudah diberi undangan rapat oleh

LAN. Sebelumnya dari Kejaksaan Agung juga sudah menyampaikan surat

nomor B-608/C.6/Cpl/11/2015 tanggal 30 Nopember 2015 kepada warga

penghuni mess kejaksaan agung pejompongan perihal pembebasan

perumahan pegawai kejaksaan agung yang menempati tanah LAN di

pejompongan.

Pihak LAN telah memasang papa nama ‘’ Tanah Milik LAN’ mendapat

respon tegas dari penghuni meminta ada pertemuan kembali.

ii. Tanah seluas 1.500 m2 yang terletak di jalan tembus Hertasning (PKP2A II

LAN Makassar) terkena proyek jalan lingkar dan belum dapat dihapuskan

dari buku inventaris, karena tidak adanya dokumen yang dapat dijadikan

dasar untuk mengeluarkan dari buku inventaris. Dokumen kepemilikannya

masih berupa surat pernyataan pelepasan hak atas tanah. Untuk

menyelesaikan hal ini LAN sudah melakukan proses pengurusan ke BPN

Kota Makassar.

LAN mengirimkan surat kepada Gubernur Sulawesi Selatan tanggal 22

Mei 2012 nomor 1194/K.I/RTP.03.2 perihal permasalahan tanah milik

PKP2A II LAN Makassar di Jalan Hertasning Makassar bahwa Pemda untuk

segera mengajukan permohonan persetujuan kepada Menteri Keuangan

selaku Pengelola Barang Milik Negara perihal pemindah tanganan BMN

milik PKP2A II LAN Makassar Kepada Pemerintah Pemda Sulawesi Selatan

dengan tindak lanjut penjualan ganti rugi, tukar menukar atau hibah dan

sampai laporan ini dibuat belum ada jawaban dari Pemda Sulawesi

Selatan.

Pada tahun 2014 pihak PKP2A-II LAN Makassar telah melakukan

persuratan ke KPKNL Makassar terkait persetujuan hibah tanah ke Pemda

Kota Makassar, selanjutnya pihak KPKNL Makassar meneruslimpahkan ke

DJKN Pusat Jakarta.

Pihak PKP2A II LAN Makassar berkoordinasi dengan LAN Pusat dan kantor

DJKN Pusat terkait surat yang diterus limpahkan dari KPKNL Makassar ke

DJKN Pusat. Atas saran pembina DJKN maka pihak PKP2A-II Makassar telah

melakukan perubahan kodefikasi tanah dan proses penetapan status

Page 61: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

penggunaan ke KPKNL Makassar, untuk selanjutnya akan dilakukan alih

status penggunaan tanah kepada Pemda Kota Makassar

c. Rumah/Tanah Pejompongan

Tanah seluas 5.424 M2 yang terletak di komplek LAN Blok E dan F Kampus

PPLPN LAN Pejompongan telah bersertifikat, Blok E sertifikat No. AD 619947,

tanggal 9 Oktober 1995 seluas 2.194 M2 dan Blok F sertifikat No. AD 619948,

tanggal 9 Oktober 1995 seluas 3.230 M2, dibangun rumah tempat tinggal

pegawai LAN atas biaya sendiri (ditempati oleh pegawai aktif Golongan II:

SATPAM, Pengemudi dan Pesuruh) berdasarkan Surat Ijin Untuk

Mempergunakan Tanah Negara Yang Dikuasai Oleh LAN No.111.1/SEKLAN/4/80

tanggal 5 April 1980 dan Nomor 11.54/XI/1/1/1989 tanggal 17 Januari

1989.Tanah tersebut masih tercatat sebagai aset LAN, belum dapat dihapuskan

dari pembukuan barang inventaris LAN.

Pertimbangan tanah itu untuk dihapuskan antara lain :

1) Tanah tersebut tidak mungkin lagi dimanfaatkan untuk Tupoksi hasil dari

Kementerian Perumahan Rakyat;

2) Selama ini para penghuni belum pernah mendapatkan fasilitas

perumahan dari Negara.

Untuk menindaklanjuti proses penghapusan, LAN telah menyampaikan surat

kepada Menteri Keuangan RI No. 239/VIII/7/3/2003 tanggal 26 Maret 2003

perihal Penghapusan Tanah Milik Negara. Selanjutnya berdasarkan tanggapan

Direktorat Jenderal Anggaran Departemen Keuangan No. S-1728/A/2004

tanggal 26 April 2004 perihal Usul penghapusan kavling/tanah milik Negara

pada LAN sebagai berikut :

1) Hingga saat ini belum ada pedoman pelaksanaan lebih lanjut atas

ketentuan pada pasal 46 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara yang antara lain mengatur bahwa

pemindahtanganan tanah dan/atau bangunan yang diperuntukkan bagi

pegawai negeri dapat dilakukan tanpa persetujuan DPR;

2) Sambil menunggu ditetapkannya pedoman pelaksanaan dimaksud, saat

ini sedang dilakukan proses penelitian secara menyeluruh terhadap

permohonan penghapusan tanah dan/atau bangunan dari seluruh

Departemen/ Lembaga yang diperuntukan bagi pegawai negeri;

Page 62: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Sehubungan dengan hal-hal tersebut diatas, usulan Saudara dimaksud saat ini

belum dapat kami pertimbangkan hingga menunggu selesainya proses atau

hasil sebagaimana dimaksud pada butir 1 dan 2 diatas.

Selanjutnya sesuai dengan informasi dari Direktorat Jenderal Kekayaan Negara

Kementerian Keuangan bahwa saat ini masih dalam proses inventarisasi,

penelitian dan penilaian aset BMN secara menyeluruh/nasional termasuk

terhadap permohonan penghapusan tanah dan/atau bangunan dari seluruh

Kementerian/Lembaga yang diperuntukkan bagi pegawai negeri, sehingga

hasilnya hingga saat ini masih menunggu proses hasil penelitian Direktorat

Jenderal Kekayaan Negara Departemen Keuangan.

d. Tanah seluas 300 M2 berikut bangunan diatasnya yang terletak di jalan Skarda

“N” (PKP2A II LAN Makassar), dokumen kepemilikannya masih berupa surat

pernyataan pelepasan hak atas tanah. Sampai laporan ini dibuat, status tanah

tersebut masih dalam proses pengurusan sertifikat keBPN kotaMakassar, dan

setelah dilakukan pengukuran ulang oleh pihak BPN Kota Makassar terdapat

ketidaksesuaian antara ukuran yang tertera dalam sertifikat induk dengan hasil

pengukuran fisik di lapangan oleh BPN, sehingga akan mengakibatkan terbitnya

dua sertifikat.Sementara masih menunggu penerbitan sertifikat dengan luas

161 m2, dan sisa tanah yang tidak masuk dalam sertifikat induk yang berukuran

178 m2. Pihak BPN Kota Makassar menyarankan untuk membuat surat

pernyataan kepemilikan yang diperkuat oleh Saksi-saksi dalam hal ini para

tetangga lokasi tanah dan diketahui oleh pemerintah setempat dalam hal ini

adalah Lurah Gunung Sari Kota Makassar. Saat ini masih menunggu proses

pengecekan fisik dari pihak Kelurahan Gunung Sari.

e. Pada Laporan BMN tercatat aset Tanah fasilitas umum (tanah bangunan tempat

tinggal lainnya) seluas 43.641 m2 yang berada di :

1. Jalan Administrasi II Pejompongan Kel. Petamburan, Kec. Tanah Abang

Jakarta Pusat seluas 34.088 m2 dengan bukti penguasaan tanah Bekas

Eigendom No. 6651.

2. Jalan Siaga Raya Pejaten I Kel. Pejaten Barat Kec. Pasar Minggu Jakarta

Selatan seluas 3.516 m2 dengan bukti penguasaan tanah AJB Pelepasan Hak

No. 132 tanggal 27 Agustus 1977.

Page 63: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

3. Jalan H. Samali Pejaten II Kel. Pejaten Barat Kec. Pasar Minggu Jakarta

Selatan seluas 1.816 m2 dengan bukti penguasaan tanah Akta Pelepasan

Hak No. 9 tanggal 2 Juni 1979 dan No. 111 tanggal 16 Agustus 1979.

4. Jalan Lembah Cirendeu Permai seluas 481 m2 dengan penguasaantanah AJB

Perjanjian No.6 tanggal 8 Juni 1983.

5. Jalan Galuh Pisangan Cirendeu I Tangerang Selatan Jawa Barat seluas 1.714

m2 dengan bukti penguasaan tanah AJB Pelepasan Hak No.28 tanggal 20

September 1983.

6. Jalan Muri Salim Pisangan Cirendeu II Tangerang Selatan Jawa Barat seluas

2.026 m2 dengan bukti penguasaan tanah AJB Pelepasan Hak No.24 tanggal

12 Juli 1985.

Tanah LAN yang tercatat di Neraca dengan peruntukan Tanah Bangunan Fasilitas

Tempat Tinggal Lainnya(Fasilitas Umum/ Sosial) perlu dilakukan proses

penghapusan sesuai ketentuan oleh karena secara fisik sangat sulit

pengamanannya dan menjadi tanggungjawab LAN sesuai dengan Laporan BMN.

Dalam rangka Percepatan Sertifikasi BMN berupa tanah atas nama Pemerintah cq.

LAN, maka pada tahun 2012 LAN telah melakukan langkah-langkah sebagai berikut

:

1. Sekretaris Utama telah mengirimkan surat nomor 546/S.1/RTP.03.1 tanggal 12

Maret 2012 tentang data BMN berupa tanah LAN seluas 175, 472 m2 sesuai

bukti kepemilikan tanah menggunakan Aplikasi SIMANTAP (Sistem Informasi

Manajemen Pendataan Tanah Pemerintah) kepada Deputi Bidang Hak Tanah

dan Pendataan Tanah Badan Pertahanan Nasional.

2. Sekretaris Utama telah mengirimkan surat nomor 1078/S.1/RTP.03.2 tanggal 30

April 2012 tentang laporan pendataan BMN berupa tanah menggunakan

aplikasi SIMANTAP (Sistem Informasi Manajemen Pendataan Tanah

Pemerintah) kepada DJKN Kemenkeu.

3. Kepala Biro Umum telah menyampaikan surat nomor 08/S.1.1/RTP.03.2 tanggal

5 April 2012 tentang data tanah LAN seluas 175,472 m2 sesuai bukti kepemilikan

tanah menggunakan Aplikasi SIMANTAP kepada DJKN Kementerian Keuangan.

Selanjutnya akan dilakukan update data SIMANTAP disebabkan terjadi

Page 64: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

perubahan luas tanah berdasarkan sertifikat yang dimiliki STIA LAN Makassar

yang sebelumnya luas tanah 2.000M2 menjadi 4.085M2.

Permasalahan aset tanah penyelesaiannya sangat tergantung dengan pihak

eksternal.

Permasalahan data SIMANTAP adanya temuan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan

Tim BPK tentang perbedaan data tanah pada Laporan BMN LAN Tahun 2014

dengan data pada lampiran Nota dinas Tortama KN II BPK nomor

155/ND/XV/03/2015 tanggal 13 Maret 2015 perihal Penyampaian data sertifikasi

tanah pemerintah berdasarkan aplikasi SiMANTAP DJKN per 30 Juni 2014,

disampaikan hal-hal sebagai berikut :

1. Sekretaris Utama LAN melalui Kepala Biro Umum telah menyampaikan surat

kepada Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan nomor

2314/S.1/PPP.01.3 perihal Permintaan Data ADK SiMANTAP pada tanggal 25

Juni 2015.

2. Setelah melalui beberapa kali konfirmasi ke DJKN perihal belum adanya balasan

atas surat pada poin 1 diatas maka selanjutnya LAN baru menerima surat dari

Direktur BMN DJKN Kemenkeu nomor S-20/KN.2/2016 perihal Kesesuaian data

SiMANTAP pada tanggal 15 Januari 2016. Didalam lampiran surat tersebut

disampaikan data rincian tanah dari aplikasi SiMANTAP menurut DJKN dimana

jumlah data tanah LAN sama dengan data pada lampiran nota dinas BPK diatas.

3. Berdasarkan telaahan terhadap rincian data tanah pada lampiran surat DJKN

diatas dibandingkan dengan aplikasi SiMANTAP yang berada di LAN, data tanah

pada Laporan BMN LAN Tahun 2014, dan konfirmasi dengan pengelola BMN di

satker LAN lainnya, maka perlu kami sampaikan hasil telaahan sebagai berikut :

a. Terdapat data ganda pada satu bidang tanah dengan nomor sertifikat sama

tetapi kode SiMANTAP berbeda seperti pada Satker STIA LAN Bandung, STIA

LAN Makassar, dan PKP2A II LAN.

b. Terdapat data ganda akibat perubahan status bidang tanah dari status lama

“belum bersertifikat” menjadi sudah bersertifikat namun dengan kode

SiMANTAP yang berbeda, seperti pada Satker STIA LAN Makassar dan

PKP2A IV LAN.

c. Kode SiMANTAP yang berbeda untuk bidang tanah yang sama (data ganda)

terjadi kemungkinan karena kesalahan teknis penggunaan aplikasi

Page 65: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

SiMANTAP. Seharusnya tidak boleh ada penambahan Kode SiMANTAP yang

berbeda untuk satu bidang tanah dengan bukti kepemilikan yang sama.

d. Setelah dicek dan verifikasi terhadap data ganda tersebut, kami

mendapatkan bahwa data Tanah LAN pada lampiran surat DJKN yang sudah

diseleksi sesuai luasnya dengan data Tanah pada Laporan BMN LAN,

sebagaimana terlihat pada lampiran surat ini.

Selanjutnya melalui Nota dinas Kepala Biro Umum nomor 165/S.1.2/RTB.01.7

tanggal 10 Februari 2016 menginstruksikan agar setiap Satker LAN yang

bermasalah tersebut diharuskan melakukan sinkronisasi, verifikasi dan evaluasi

data Tanah SiMANTAP dengan KPKNL DJKN setempat.

Selanjutnya satker STIA LAN Bandung, STIA LAN Makassar, PKP2A II LAN dan

PKP2A IV LAN telah melakukan koordinasi dan verifikasi ke KPKNL setempat.

Untuk proses lebih lanjut akan dilakukan oleh KPKNL ke DJKN.

Peralatan dan

Mesin Rp154.768.566.174,00

C.12 Peralatan dan Mesin

Nilai perolehan aset tetap berupa peralatan dan mesin per 31 Desember 2015 dan

2014 adalah masing-masing sebesar Rp154.768.566.174,00 dan

Rp142.030.427.201,00. Rincian saldo peralatan dan mesin per 31 Desember 2015

per satker adalah sebagai berikut :

Nilai Aset Tetap Akm. Penyusutan Nilai Buku

a. LAN Jakarta 67.597.609.568,00 (56.741.542.818,00) 10.856.066.750,00

b. STIA LAN Jakarta 10.779.753.792,00 (8.829.671.930,00) 1.950.081.862,00

c. STIA LAN Bandung 6.660.085.408,00 (6.099.127.190,00) 560.958.218,00

d. STIA LAN Makassar 5.346.738.269,00 (4.873.840.560,00) 472.897.709,00

e. PKP2A I LAN 22.853.332.877,00 (19.912.391.802,00) 2.940.941.075,00

f. PKP2A II LAN 20.063.092.514,00 (17.207.291.683,00) 2.855.800.831,00

g. PKP2A III LAN 9.242.078.326,00 (7.716.254.519,00) 1.525.823.807,00

h. PKP2A IV LAN 12.225.875.420,00 (4.369.003.059,00) 7.856.872.361,00

Jumlah 154.768.566.174,00 (125.749.123.561,00) 29.019.442.613,00

Mutasi nilai peralatan dan mesin tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Page 66: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2014 142,030,427,201.00Rp

Mutasi tambah: 18,217,001,628.00Rp

Pembelian 6,644,284,991.00Rp

Hibah 348,287,333.00Rp

Transfer Masuk 791,850,533.00Rp

Reklasifikasi Masuk 3,167,335,295.00Rp

Penyelesaian Pembangunan dgn KDP 6,907,393,476.00Rp

Pengembangan Nilai Aset 357,850,000.00Rp

Mutasi kurang: 5,478,862,655.00Rp

Penghentian aset dari penggunaan 1,466,375,627.00Rp

Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas 275,866,047.00Rp

Transfer Keluar 791,850,533.00Rp

Reklasifikasi Keluar 2,944,770,448.00Rp

Saldo per 31 Desember 2015 154,768,566,174.00Rp

Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2015 (125,749,123,561.00)Rp

Nilai Buku per 31 Desember 2015 29,019,442,613.00Rp

Mutasi transaksi penambahan peralatan dan mesin adalah berupa:

a. Transaksi penambahan dari pembelian

Alat Angkutan Darat Bermotor 564.484.500,00

Alat Angkutan Darat Tak Bermotor 3.000.000,00

Alat Bengkel Tak Bermesin 19.708.900,00

Alat Ukur 1.200.000,00

Alat Kantor 1.331.992.706,00

Alat Rumah Tangga 1.768.407.676,00

Alat Studio 684.032.200,00

Alat Komunikasi 497.358.090,00

Peralatan Pemancar 47.971.000,00

Alat Kedokteran 41.305.000,00

Alat Laboratorium Nuklir/Elektronika 3.696.000,00 Komputer Unit 971.225.305,00 Peralatan Komputer 482.079.700,00 Alat Eksplorasi Topografi 2.717.550,00 Alat Pelindung 3.120.000,00 Unit Peralatan Proses/Produksi 140.250.000,00 Peralatan Olahraga 81.736.364,00

Jumlah 6.644.284.991,00

Penambahan dari pembelian terdapat pada satker :

- LAN Jakarta sebesar Rp1.263.946.050,00berupa pembelian alat bengkel tak

bermesin sebesar Rp3.795.000,00, alat kantor sebesar Rp215.485.000,00, alat

rumah tangga sebesar Rp516.098.000,00, alat studio sebesar

Rp270.451.500,00, alat komunikasi sebesar Rp131.923.000,00,peralatan

pemancar sebesar Rp47.971.000,00, alat kedokteran sebesar Rp41.305.000,00

komputer unit sebesar Rp34.200.000,00 dan alat eksplorasi topografi sebesar

Rp2.717.550,00.

- STIA LAN Jakarta sebesar Rp1.980.214.696,00 berupa pembelian alat angkutan

darat bermotor sebesar Rp564.484.500,00, alat angkutan darat tak bermotor

sebesar Rp3.000.000,00, alat kantor sebesar Rp460.492.000,00, alat rumah

tangga senilai Rp346.300.996,00, alat studio sebesar Rp19.588.200,00, alat

Page 67: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

komunikasi sebesar Rp123.110.500,00, alat laboratorium fisika

nuklir/elektronika sebesar Rp3.696.000,00, komputer unit sebesar

Rp306.323.500,00 dan peralatan komputer sebesar Rp153.219.000,00.

- STIA LAN Bandung sebesar Rp102.268.800,00 berupa pembelian alat kantor

sebesar Rp32.568.800,00,komputer unit sebesar Rp22.300.000,00 dan

peralatan komputer sebesar Rp47.400.000,00.

- STIA LAN Makassar sebesar Rp346.260.000,00 berupa pembelian alat kantor

sebesar Rp160.300.000,00, alat rumah tangga sebesar Rp87.800.000,00, alat

komunikasi sebesar Rp6.000.000,00, komputer unit sebesar Rp51.700.000,00

dan peralatan komputer sebesar Rp40.460.000,00.

- PKP2A I LAN senilai Rp1.792.705.400,00 berupa pembelian alat bengkel tak

bermesin sebesar Rp15.913.900,00, alat ukur sebesar Rp1.200.000,00, alat

kantor sebesar Rp239.429.000,00, alat rumah tangga sebesar

Rp376.495.000,00, alat studio sebesar Rp326.652.000,00,alat komunikasi

sebesar Rp207.945.500,00, komputer unit sebesar Rp319.085.000,00,

peralatan komputer sebesar Rp162.615.000,00, alat pelindung sebesar

Rp3.120.000,00 dan unit peralatan proses/produksi sebesar Rp140.250.000,00.

- PKP2A II LAN sebesar Rp737.486.045,00 berupa pembelian alat kantor sebesar

Rp93.374.406,00, alat rumah tangga sebesar Rp358.766.680,00, alat studio

sebesar Rp18.225.000,00, alat komunikasi sebesar Rp26.509.090,00, komputer

unit sebesar Rp112.971.805,00, peralatan komputer sebesar Rp45.902.700,00

dan peralatan olahraga sebesar Rp81.736.364,00.

- PKP2A III LAN sebesar Rp289.785.000,00 berupa pembelian alat kantor sebesar

Rp109.743.500,00, alat rumah tangga sebesar Rp42.266.000,00, alat studio

sebesar Rp27.615.500,00, komputer unit sebesar Rp90.600.000,00 dan

peralatan komputer sebesar Rp19.560.000,00.

- PKP2A IV LAN sebesar Rp131.619.000,00 berupa pembelian alat kantor sebesar

Rp20.600.000,00, alat rumah tangga sebesar Rp40.681.000,00, alat studio

Rp21.500.000,00, alat komunikasi sebesar Rp1.870.000,00, komputer unit

sebesar Rp34.045.000,00 dan peralatan komputer sebesar Rp12.923.000,00.

b. Penambahan dari Hibah

Page 68: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Alat Angkatan Darat Bermotor 116.395.000

Alat Angkatan Darat Tak Bermotor 10.000.000

Alat Kantor 81.260.864,00

Alat Rumah Tangga 83.498.000,00

Alat Studio 34.825.000,00

Peralatan Komputer 17.200.000,00

Peralatan Olahraga 5.108.469,00

Jumlah 348.287.333,00

penambahan dari hibah terdapat pada satker :

- LAN Jakarta sebesar Rp167.838.864,00 merupakan hibah dari peserta diklat pim

berupa alat angkutan kendaraan bermotor sebesar Rp26.350.000,00 alat kantor

senilai Rp69.490.864,00, alat rumah tangga sebesar Rp50.648.000,00,dan alat

studio sebesarRp21.350.000,00.

Hibah sebesar Rp167.838.864,00,00 telah dilaporakan ke Direktorat Jenderal

Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko Kementerian Keuangan dan telah

memperoleh registrasi dan pengesahan.

- STIA LAN Makassar sebesar Rp52.475.000,00 merupakan hibah dari mahasiswa

berupa alat kantor sebesar Rp8.200.000,00, alat rumah tangga sebesar

Rp13.600.000,00, alat studio sebesar Rp13.475.000,00 dan peralatan komputer

sebesar Rp17.200.000,00.

Hibah sebesar Rp52.475.000,00 telah dilaporakan ke telah dilaporkan ke

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko Kementerian

Keuangan dan telah memperoleh registrasi dan pengesahan.

- PKP2A II LAN sebesar Rp27.520.000,00 merupakan hibah dari peserta diklatpim

berupa alat angkutan darat tak bermotor sebesar Rp10.000.000,00, alat kantor

sebesar Rp3.570.000,00 dan alat rumah tangga sebesar Rp13.950.000,00.

Hibah sebesar Rp27.520.000,00 telah dilaporkan ke Direktorat Jenderal

Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko Kementerian Keuangan dan telah

memperoleh registrasi dan pengesahan.

- PKP2A III LAN sebesar Rp95.345.000,00 merupakan hibah dari Pemerintah

Provinsi Kalimantan Timur berupa alat angkutan darat bermotor sebesar

Rp90.045.000,00 dan hibah dari peserta Diklatpim berupa alat rumah tangga

sebesar Rp5.300.000,00.

Hibah sebesar Rp95.345.000,00 telah dilaporakan ke Direktorat Jenderal

Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko Kementerian Keuangan dan telah

memperoleh registrasi dan pengesahan.

Page 69: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

- PKP2A IV LAN sebesar Rp5.108.469,00 merupakan hibah dari peserta Diklatpim

berupa peralatan olahraga.

Hibah sebesar Rp5.108.469,00 telah dilaporakan ke Direktorat Jenderal

Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko Kementerian Keuangan dan telah

memperoleh registrasi dan pengesahan.

c. Penambahan dari Transfer Masuk

Alat Angkutan Darat Bermotor 670.056.736,00

Alat Rumah Tangga 7.000.000,00

Komputer Unit 15.078.797,00

Peralatan Komputer 99.715.000,00

Jumlah 791.850.533,00

penambahan dari transfer masuk terdapat pada satker :

- LAN Jakarta sebesar Rp99.715.000,00 merupakan transfer masuk yaitu

pemberian dari PKP2A I LAN berupa peralatan komputer (server).

- STIA LAN Makkasar sebesar Rp22.078.797,00 merupakan transfer masuk dari

LAN Jakarta berupa komputer unit (notebook) sebesar Rp15.078.797,00 dan

dari PKP2A II LAN berupa alat rumah tangga (karpet) sebesar Rp7.000.000,00.

- PKP2A I LAN sebesar Rp472.316.236,00 merupakan transfer masuk dari LAN

Jakarta berupa alat angkutan darat bermotor (mobi).

- PKP2A III LAN sebesar Rp197.740.500,00 merupakan transfer masuk dari LAN

Jakarta berupa alat angkutan kendaraan bermotor (mobil).

d. Penambahan dari Reklasifikasi Masuk

Alat Kantor 5,807,448.00 Alat Rumah Tangga 2,665,478,739.00 Alat Studio 20,826,392.00 Peralatan Pemancar 38,530,167.00 Komputer Unit 21,219,512.00 Peralatan Komputer 9,152,337.00 Alat Komunikasi 63,033,300.00 Unit Peralatan Proses Produksi 343,287,400.00

Jumlah 3,167,335,295.00

penambahan dari reklasifikasi masuk terdapat pada satker :

- LAN Jakarta sebesar Rp2.449.298.548,00 merupakan reklasifikasi masuk berupa

alat rumah tangga semula AC Split menjadi AC Central.

- STIA LAN Jakarta sebesar Rp63.033.300,00 merupakan reklasifikasi masuk

berupa alat komunikasi PABX.

- PKP2A I LAN sebesar Rp347.637.400,00,00 merupakan reklasifikasi masuk

berupa peralatan komputer sebesar Rp4.350.000,00 semula peralatan jaringan

Page 70: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

lainnya menjadi harddisk eksternal dan berupa unit peralatan proses/produksi

sebesar Rp343.287.400,00 semula jetpam sumersible menjadi jetpam

submersible.

- PKP2A III LAN sebesar Rp307.366.047,00 merupakan reklasifikasi masuk dari

Konstruksi Dalam Pengerjaan yang sudah selesai pembayarannya berupa alat

kantor berupa Rp5.807.448,00, alat rumah tangga sebesar Rp216.180.191,00,

alat studio sebesar Rp20.826.392,00, peralatan pemancar sebesar

Rp38.530.167,00, komputer unit sebesar Rp21.219.512,00 dan peralatan

komputer sebesar Rp4.802.337,00.

e. Penambahan dari Penyelesaian Pembangunan Dengan KDP

Alat Kantor 837,136,031.00

Alat Rumah Tangga 4,150,202,800.00

Alat Studio 2,879,145.00

Alat Komunikasi 19,308,210.00

Komputer Unit 1,773,409,904.00

Peralatan Komputer 97,809,886.00

Unit Peralatan Proses/Produksi 26,647,500.00

Jumlah 6,907,393,476.00

Penambahan dari Penyelesaian Pembangunan Dengan KDP merupakan

penyelesaian pembangunan dari Konstruksi Dalam Pengerjaan yang didapat

setelah selesainya pembayaran lebih dari 1 bulan terdiri dari satker :

- LAN Jakarta sebesar Rp4.877.487.380,00 berupa alat kantor sebesar

Rp549.197.421,00, alat rumah tangga sebesar Rp2.425.169.515,00, alat

komunikasi sebesar Rp19.308.210,00, komputer unit sebesar

Rp1.773.409.904,00, peralatan komputer sebesar Rp97.809.886,00 dan unit

peralatan proses/produksi sebesar Rp26.647.500,00.

- PKP2A III LAN senilai Rp255.022.800,00 berupa alat rumah tangga.

- PKP2A IV LAN sebesar Rp1.760.828.240,00 berupa alat kantor sebesar

Rp287.938.610,00, alat rumah tangga sebesar Rp1.470.010.485,00 dan alat

studio sebesar Rp2.879.145,00.

f. Penambahan dari Pengembangan Nilai Aset

Alat Kantor 355.550.000,00

Komputer Unit 2.300.000,00

Jumlah 357.850.000,00

Penambahan dari Penyelesaian Pembangunan Dengan KDP terdiri dari satker :

- LAN Jakarta sebesar Rp305.300.000,00 merupakan upgrade alat kantor berupa

mesin absensi.

Page 71: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

- STIA LAN Jakarta sebesar Rp50.250.000,00 merupakan upgrade alat kantor

berupa mesin absensi.

- PKP2A I LAN sebesar Rp2.300.000,00 merupakan upgrade komputer unit

berupa komputer PC unit.

Transaksi mutasi pengurangan peralatan dan mesin sebagai berikut :

a. Pengurangan dari Penghentian Aset Dari Penggunaannya Alat Bantu 331.839.250,00

Alat Angkutan Darat Bermotor 345.954.236,00

Alat Ukur 1.650.000,00

Alat Kantor 434.401.001,00

Alat Rumah Tangga 89.142.183,00

Alat Studio 1.331.000,00

Komputer Unit 200.815.717,00

Peralatan Komputer 61.242.240,00

Jumlah 1.466.375.627,00

pengurangan dari penghentian aset dari penggunaannya merupakan penghentian

penggunaan terhadap sejumlah aset karena kondisinya sudah rusak berat,terdapat

pada satker :

- LAN Jakarta sebesar Rp690.920.494,00 berupa alat bantu sebesar

Rp331.839.250,00, alat angkutan darat bermotor sebesar Rp288.794.236,00,

alat kantor sebesar Rp17.158.500,00, dan alat rumah tangga sebesar

Rp53.128.508,00.

- PKP2A I LAN sebesar Rp759.705.787,00 berupa alat angkutan darat bermotor

sebesar Rp57.160.000,00, alat ukur sebesar Rp1.650.000,00, alat kantor

sebesar Rp417.242.501,00, alat rumah tangga sebesar Rp31.560.457,00, alat

studio sebesar Rp1.331.000,00, komputer unit sebesar Rp189.519.589,00 dan

peralatan komputer sebesar Rp61.242.240,00.

- PKP2A IV LAN sebesar Rp15.749.346,00 berupa alat rumah tangga sebesar

Rp4.453.218,00 dan komputer unit sebesar Rp11.296.128,00.

b. Pengurangan Dari Koreksi Pencatatan Nilai /Kuantitas

Alat Rumah Tangga 275.866.047,00

Jumlah 275.866.047,00

Pengurangan dari koreksi pencatatan nilai/kuntitas terdapat pada satker PKP2A III

LAN sebesar Rp320.566.047,00 merupakan koreksi atas pencatatan nilai terkait

Page 72: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

pengunaan menu KDP dan reklasifikasi masuk pada SIMAK BMN dan satker LAN

Jakarta sebesar Rp44.700.000,00 merupakan koreksi nilai atas AC central yang

sudah direklasifikasi masuk.

c. Pengurangan dari Transfer keluar

Alat Angkutan Darat Bermotor 670.056.736,00

Alat Rumah Tangga 7.000.000,00

Komputer Unit 15.078.797,00

Peralatan Komputer 99.715.000,00

Jumlah 791.850.533,00

Pengurangan dari transfer keluar terdapat pada satker :

- LAN Jakarta sebesar Rp685.135.533,00 merupakan penyerahan aset ke PKP2A I

LAN dan PKP2A III LAN berupa alat angkutan darat bermotor (mobil) sebesar

Rp670.056.736,00 dan penyerahan komputer unit (notebook) ke STIA LAN

Makassar sebesar Rp15.078.797,00.

- PKP2A I LAN sebesar Rp99.715.000,00 merupakan penyerahan aset ke satker

LAN Jakarta berupa peralatan komputer (server).

- PKP2A II LAN sebesar Rp7.000.000,00 merupakan penyerahan aset ke satker

STIA LAN Makassar berupa alat rumah tangga (karpet).

d. Pengurangan Reklasifikasi Keluar

Alat Bantu 343,287,400.00

Alat Rumah Tangga 2,493,998,548.00

Peralatan Komputer 4,350,000.00

Alat Komunikasi 103,134,500.00

Jumlah 2,944,770,448.00

Pengurangan dari reklasifikasi keluar terdiri dari satker :

- LAN Jakarta sebesar Rp2.493.998.548,00 merupakan reklasifikasi barang keluar

alat rumah tangga berupa AC Central sebesar Rp44.700.000,00 dan AC Split

Rp.2.449.298.548,00.

- STIA LAN Jakarta sebesar Rp103.134.500 merupakan reklasifikasi barang keluar

alat komunikasi berupa PABX.

- PKP2A I LAN sebesar Rp347.637.400,00 merupakan reklasifikasi keluar alat

bantu sebesar Rp343.287.400,00 dan peralatan komputer sebesar

Rp4.350.000,00.

`Gedung dan

Bangunan C.13 Gedung dan Bangunan

Page 73: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Rp453.244.053.091,00 Saldo gedung dan bangunan per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah

Rp453.244.053.091,00 dan Rp440.190.118.077,00. Rincian gedung dan bangunan

per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut :

Nilai Aset Tetap Akm. Penyusutan Nilai Buku

a. LAN Jakarta 167.809.169.377,00 (33.147.841.316,00) 134.661.328.061,00

b. STIA LAN Jakarta 33.036.492.000,00 (4.809.730.909,00) 28.226.761.091,00

c. STIA LAN Bandung 23.115.969.900,00 (3.668.399.203,00) 19.447.570.697,00

d. STIA LAN Makassar 7.441.861.000,00 (1.478.827.351,00) 5.963.033.649,00

e. PKP2A I LAN 81.356.186.595,00 (12.575.523.553,00) 68.780.663.042,00

f. PKP2A II LAN 47.261.488.734,00 (8.600.602.026,00) 38.660.886.708,00

g. PKP2A III LAN 44.577.692.786,00 (4.197.112.659,00) 40.380.580.127,00

h. PKP2A IV LAN 48.645.192.699,00 (1.442.272.416,00) 47.202.920.283,00

Jumlah 453.244.053.091,00 69.920.309.433,00 383.323.743.658,00

Mutasi transaksi terhadap Gedung dan Bangunan per tanggal pelaporan adalah

sebagai berikut:

Saldo per 31 Desember 2014 440,190,118,077.00

Mutasi tambah: 13,650,449,314.00

Pembelian 259,040,000.00

Hibah 1,358,786,000.00

Penyelesaian Pembangunan Dengan KDP 1,459,509,951.00

Pengembangan Nilai Aset 704,945,500.00

Pengembangan Melalui KDP 9,868,167,863.00

Mutasi kurang: 596,514,300.00

Reklasifikasi Keluar 595,664,300.00

Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas 850,000.00

Saldo per 31 Desember 2015 453,244,053,091.00

Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2015 (69,920,309,433.00)

Nilai Buku per 31 Desember 2015 383,323,743,658.00

Transaksi penambahan gedung dan bangunan dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Penambahan dari Pembelian

Bangunan Gedung Tempat Kerja 259.040.000,00

Jumlah 259.040.000,00

Transakasi penambahan pembelian terdiri dari satker :

- STIA LAN Jakarta sebesar Rp197.706.000,00 berupa bangunan gedung tempat

kerja (pembangunan tempat parkir yang dipasang kanopi).

Page 74: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

- PKP2A IV LAN sebesar Rp61.334.000,00 berupa bangunan gedung tempat

kerja (pembangunan tempat parkir yang dipasang kanopi).

b. Penambahan dari Hibah

Bangunan Gedung Tempat Kerja 1.358.786.000,00

Jumlah 1.358.786.000,00

Transaksi penambahan hibah sebesar Rp1.358.786.000,00 merupakan hibah

dari Pemerintah Provinsi Aceh kepada satker PKP2A IV LAN berupa bangunan

tempat kerja (pengaspalan jalan).

Hibah tersebut telah dilaporakan ke Direktorat Jenderal Pengelolaan

Pembiayaan dan Resiko Kementerian Keuangan dan telah mendapatkan nomor

registrasi dan pengesahan pengesahan.

c. Penyelesaian Pembangunan Dengan KDP

Bangunan Gedung Tempat Kerja 1.459.509.951,00

Jumlah 1.459.509.951,00

Penambahan penyelesaian pembangunan dengan KDP merupakan

penyelesaian pembangunan dari Konstruksi Dalam Pengerjaan yang didapat

setelah selesainya pembayaran lebih dari 1 bulan terdiri dari satker :

- PKP2A I LAN sebesar Rp1.358.300.200,00 berupa bangunan gedung tempat

kerja (bangunan gedung olahraga).

- PKP2A III LAN sebesar Rp101.209.751,00 berupa bangunan gedung tempat

kerja (bangunan tempat parkir dpasang kanopi.

d. Penambahan dari Pengembangan Nilai Aset

Bangunan Gedung Tempat Kerja 704.945.500,00

Jumlah 704.945.500,00

Penambahan dari pengembangan nilai aset merupakan renovasi yang

menambah nilai gedung terdiri dari satker :

- STIA LAN Bandung sebesar Rp103.453.500,00.

- STIA LAN Makassar sebesar Rp50.864.000.

- PKP2A III LAN sebesar Rp319.067.000,00.

- PKP2A IV LAN sebesar Rp231.561.000,00.

e. Penambahan dari Pengembangan melalui KDP

Page 75: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Bangunan Gedung Tempat Kerja 4,224,358,764.00

Bangunan Gedung Tempat Tinggal 4,705,677,900.00

Tugu/Tanda Batas 938,131,199.00

Jumlah 9,868,167,863.00

Penambahan dari pengembangan melalui KDP merupakan pengembangan

melalui KDP yang didapat setelah selesainya pembayaran lebih dari 1 bulan

terdiri dari satker :

- LAN Jakarta sebesar Rp5.746.986.264,00 berupa bangunan gedung tempat

kerja sebesar Rp1.041.308.364,00 dan bangunan gedung tempat tinggal

sebesar Rp4.705.677.900,00.

- STIA LAN Jakarta sebesar Rp853.236.000,00 berupa bangunan gedung tempat

kerja.

- PKP2A II LAN sebesar Rp2.329.814.400,00 berupa bangunan gedung tempat

kerja.

- PKP2A III LAN sebesar Rp938.131.199,00 berupa tugu/tanda batas.

Transaksi mutasi pengurangan gedung dan bangunan sebagai berikut :

a. Pengurangan dari Reklasifikasi Keluar Bangunan Gedung Tempat Kerja 595.664.300,00

Jumlah 595.664.300,00

Pengurangan dari reklasifikasi keluar terdapat pada satker PKP2A I LAN

sebesar Rp595.664.300,00 merupakan perubahan kode barang dari Bangunan

lainnya menjadi tanggul keliling.

b. Pengurangan dari Koreksi Pencatatan Nilai /Kuantitas

Bangunan Gedung Tempat Kerja 850.000,00

Jumlah 850.000,00

Pengurangan dari koreksi pencatatan nilai/kuantitas terdapat pada satker

PKP2A I LAN sebesar Rp850.000,00 merupakan koreksi nilai atas bangunan

olahraga terbuka dan tanggul keliling

Jalan, Irigasi dan

Jaringan

Rp6.272.611.127 ,00

C.14 Jalan, Irigasi dan Jaringan

Saldo Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah

masing-masing sebesar Rp6.272.611.127,00 dan Rp5.492.174.627,00. Rincian

saldo Jalan, irigasi dan jaringan pada Lembaga administrasi Negara adalah

sebagai berikut :

Page 76: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Nilai Aset Tetap Akm. Penyusutan Nilai Buku

a. LAN Jakarta 2.076.550.745,00 (546.456.565,00) 1.530.094.180,00

b. STIA LAN Jkt 40.101.200,00 1.002.530,00 39.098.670,00

c. STIA LAN Bdg 145.946.000,00 (3.648.650,00) 142.297.350,00

d. PKP2A I LAN 2.572.778.565,00 (719.417.251,00) 1.853.361.314,00

e. PKP2A II LAN 280.826.000,00 (67.556.829,00) 213.269.171,00

f. PKP2A III LAN 554.389.949,00 (89.000.206,00) 465.389.743,00

g. PKP2A IV LAN 602.018.668,00 (130.788.360,00) 471.230.308,00

Jumlah 6.272.611.127,00 (1.557.870.391,00) 4.675.642.066,00

Sedangkan rincian Jalan, Jembatan, Irigasi dan Jaringan adalah sebagai berikut:

C.13.1 Irigasi

Saldo Irigasi 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing – masing

Rp782.170.416,00 dan Rp187.781.116,00. Tidak terdapat penurunan atau

peningkatan pada nilai irigasi. Rincian saldo irigasi per 31 Desember 2015

adalah sebagai berikut :

Nilai Aset Tetap Akm.

Penyusutan Nilai Buku

a. PKP2A I LAN 782.170.416,00 (61.205.320,00) 720.965.096,00

Jumlah 782.170.416,00 (61.205.320,00) 720.965.096,00

C.13.2 Jaringan

Saldo Jaringanper 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing

Rp5.490.440.711,00 dan Rp5.304.393.511,00. Terdapat kenaikan pada nilai

jaringan sebesar Rp145.946.000,00. Rincian Jaringan per 31 Desember 2015

adalah sebagai berikut :

Nilai Aset Tetap Akm. Penyusutan Nilai Buku

a. LAN Jakarta 2.076.550.745,00 (546.456.565,00) 1.530.094.180,00

b. STIA LAN Jkt 40.101.200,00 (1.002.530,00) 39.098.670

c. STIA LAN Bdg 145.946.000,00 (3.648.650,00) 142.297.350,00

d. PKP2A I LAN 1.790.608.149,00 (658.211.931,00) 1.132.396.218,00

e. PKP2A II LAN 280.826.000,00 (67.556.829,00) 213.269.171,00

f. PKP2A III LAN 554.389.949,00 (89.000.206,00) 465.389.743,00

g. PKP2A IV LAN 602.018.668,00 (130.788.360,00) 471.230.308,00

Jumlah 5.490.440.711,00 (1.496.665.071,00) 3.993.775.640,00

Page 77: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Mutasi transaksi terhadap Jalan, Irigasi dan Jaringan per tanggal pelaporan

adalah sebagai berikut:

Saldo per 31 Desember 2014 5,492,174,627.00

Mutasi tambah: 781,711,500.00

Pembelian 145,946,000.00

Reklasifikasi Masuk 635,765,500.00

Mutasi kurang: 1,275,000.00

Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas 1,275,000.00

Saldo per 31 Desember 2015 6,272,611,127.00

Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2015 (1,557,870,391.00)

Nilai Buku per 31 Desember 2015 4,714,740,736.00

Transaksi penambahan Jalan, Irigasi dan Jaringan adalah sebagai berikut :

a. Transaksi penambahan dari Pembelian

Jaringan Gardu Listrik 145.946.000,00 Jumlah 145.946.000,00

Transaksi penambahan pembelian terdapat pada satker STIA LAN Bandung

sebesar Rp145.946.000,00 merupakan merupakanpenambahan Instalasi

Gardu Listrik.

b. Transaksi penambahan dari Reklasifikasi Masuk

Bangunan Pengembangan Rawa dan Polder 595,664,300.00

Jaringan Telepon 40,101,200.00 Jumlah 635,765,500.00

Transaksi penambahan reklasifikasi masuk terdapat pada satker :

- PKP2A I LAN sebesar Rp595.664.300.000,00 merupakan perubahan kode

barang dari bangunan lainnya menjadi tanggul keliling.

- STIA LAN Jakarta sebesar Rp40.101.200,00 merupakan reklas masuk dari

belanja barang untuk jaringan telepon.

Transaksi pengurangan Jalan, Irigasi dan Jaringan adalah sebagai berikut :

a. Transaksi pengurangan dari Koreksi pencatatan Nilai/Kuantitas

Bangunan Pengembangan Rawa dan Polder 1.275.000,00 Jumlah 1.275.000,00

Transaksi pengurangan dari koreksi pencatatan nilai/kuantitas terdapat

pada satker PKP2A I LAN sebesar Rp1.275.000,00 berupa bangunan

pengembangan rawa dan polder yang merupakan koreksi atas tanggul

keliling.

Page 78: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Aset Tetap

Lainnya Rp4.301.672.327,00

C.15 Aset Tetap Lainnya

Aset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan

dalam tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan

jaringan. Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah

Rp4.301.672.327,00 dan Rp3.979.818.552,00. Rincian aset tetap Lembaga

Administrasi Negara per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut :

Nilai Aset Tetap Akm.

Penyusutan Nilai Buku

a. LAN Jakarta 1.282.527.340,00 (18.196.950,00) 1.264.330.390,00

b. STIA LAN Jakarta 745.408.588,00 0,00 745.408.588,00

c. STIA LAN Bandung 663.025.957,00 0,00 663.025.957,00

d. STIA LAN Makassar 739.069.184,00 0,00 739.069.184,00

e. PKP2A I LAN 240.167.064,00 0,00 241.959.064,00

f. PKP2A II LAN 375.423.396,00 (19.950.000,00) 355.473.396,00

g. PKP2A III LAN 251.050.798,00 (10.425.250,00) 240.625.548,00

h. PKP2A IV LAN 5.000.000,00 0,00 5.000.000,00

Jumlah 4.301.672.327,00 (48.572.200,00) 4.253.100.127,00

Saldo per 31 Desember 2014 3.979.818.552

Mutasi tambah: 374.476.381

Penambahan Saldo Awal 81.800.000

Pembelian 171.399.716

Hibah Masuk 121.276.665

Mutasi kurang: 52.622.606

Penghentian Aset Dari Penggunaan 47.612.606

Penghapusan 5.010.000

Saldo per 31 Desember 2015 4.301.672.327

Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2015 (48.572.200)

Nilai Buku per 31 Desember 2015 4.253.100.127

Transaksi penambahan pada aset tetap lainnya sebagai berikut :

a. Transaksi penambahan dari saldo awal

Bahan Perpustakaan Tercetak 81.800.000,00

Jumlah 81.800.000,00

Penambahan dari saldo awal terdapat pada satker PKP2A I LAN sebesar

81.800.000 merupakan hasil inventarisasi berupa bahan perpustakaan

tercetak berupa buku perpustakaan.

b. Transaksi penambahan dari pembelian

Page 79: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Bahan Perpustakaan Tercetak 140.489.716,00

Barang Bercorak Kesenian 30.910.000,00

Jumlah 171.399.716,00

Penambahan dari pembelian terdapat pada satker :

- LAN Jakarta sebesar Rp76.568.200,00, berupa bahan perpustakaan

tercetak sebesar Rp45.658.200 dan barang bercorak kesenian sebesar

Rp30.910.000,00.

- STIA LAN Jakarta sebesar Rp69.901.000,00 berupa bahan perpustakaan

tercetak.

- STIA LAN Jakarta sebesar Rp24.930.516.000,00 berupa bahan

perpustakaan tercetak.

c. Transaksi penambahan dari hibah

Bahan Perpustakaan Tercetak 121.276.665,00

Jumlah 121.276.665,00

Penambahan dari hibah terdapat pada satker :

- STIA LAN Jakarta merupakan hibah dari mahasiswa berupa bahan

perpustakaan tercetak sebesar Rp25.569.400,00.

Hibah sebesar Rp25.569.400,00 telah dilaporkan ke Direktorat Jenderal

Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko Kementerian Keuangan dan telah

memperoleh registrasi dan pengesahan.

- STIA LAN Bandung merupakan hibah dari mahasiswa berupa bahan

perpustakaan tercetak sebesar Rp92.489.265,00.

Hibah sebesar Rp92.489.265,00 telah dilaporkan ke Direktorat Jenderal

Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko Kementerian Keuangan dan telah

memperoleh registrasi dan pengesahan

- PKP2A I LAN merupakan hibah dari peserta Diklatpim berupa bahan

perpustakaan tercetak sebesar Rp3.218.000,00.

Hibah sebesar Rp3.218.000,00 telah dilaporkan ke Direktorat Jenderal

Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko Kementerian Keuangan dan telah

memperoleh registrasi dan pengesahan

Transaksi pengurangan pada aset tetap lainnya sebagai berikut :

a. Transaksi pengurangan dari penghentian aset dari penggunaannya

Page 80: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Bahan Perpustakaan Tercetak 47.481.856,00

Bahan Perpustakaan Terekam dan Bentuk Mikro 130.750,00

Jumlah 47.612.606,00

Pengurangan dari penghentian aset dari pengunaannya merupakan

penghentian penggunaan terhadap sejumlah aset karena kondisinya sudah

usang terdapat pada satker :

- LAN Jakarta sebesar Rp130.750,00 berupa bahan perpustakaan terekam

dan bentuk mikro (DVD profil LAN).

- PKP2A I LAN sebesar Rp47.481.856,00 berupa bahan perpustakaan

tercetak (buku).

c. Transaksi pengurangan dari penghapusan

Bahan Perpustakaan Tercetak 5.010.000,00

Jumlah 5.010.000,00

Pengurangan dari penghapusan merupakan penghapusan dari daftar

barang kuasa pengguna terhadap aset yang sudah tidak digunakan karena

kondisi usang terdapat pada satker PKP2A I LAN sebesar Rp5.010.000,00.

Akumulasi

Penyusutan

Aset Tetap

Rp

(197.275.875.585,00)

C.16 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2015 dan 2014

adalah masing-masing Rp(197.275.875.585,00) dan Rp(175.560.212.324,00).

Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan kontra akun Aset Tetap yang

disajikan berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan

dengan penurunan kapasitas dan manfaat Aset Tetap selain untuk Tanah dan

Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP).

Berikut disajikan rangkuman Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31

Desember 2015.

Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

No Aset Tetap Nilai Perolehan Akm. Penyusutan Nilai Buku

1 Peralatan dan Mesin 154.768.566.174Rp 125.749.123.561Rp 29.019.442.613Rp

2 Gedung dan Bangunan 453.244.053.091Rp 69.920.309.433Rp 383.323.743.658Rp

3 Jalan, Irigasi dan Jaringan 6.272.611.127Rp 1.557.870.391Rp 4.714.740.736Rp

4 Aset Tetap Lainnya 4.301.672.327Rp 48.572.200Rp 4.253.100.127Rp

618.586.902.719Rp 197.275.875.585Rp 421.311.027.134Rp Akumulasi Penyusutan

Page 81: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Rincian Akumulasi Aset Tetap 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014

No Aset Tetap 31 Desember 2015 31 Desember 2014

1 Peralatan dan Mesin 125.749.123.561Rp 115.683.096.666Rp

2 Gedung dan Bangunan 69.920.309.433Rp 58.497.786.971Rp

3 Jalan, Irigasi dan Jaringan 1.557.870.391Rp 1.334.620.237Rp

4 Aset Tetap Lainnya 48.572.200Rp 44.708.450Rp

197.275.875.585Rp 175.560.212.324Rp Akumulasi Penyusutan

Lembaga Administrasi Negara melaksanakan penyusutan mulai Tahun

Anggaran 2013 berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor

1/PMK.06/2013 tentang Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap

pada Entitas Pemerintah sebagaimana diubah untuk kedua kali dengan PMK

No.247/PMK.06/2014, Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap

pada Entitas Pemerintah Pusat. Penyusutan dilaksanakan dengan

menggunakan metode garis lurus. Penentuan masa manfaat Aset Tetap

berpedoman pada Tabel Masa Manfaat Aset Tetap yang telah ditetapkan dalam

Keputusan Menteri Keuangan Nomor 59/KMK.6/2013 tentang Tabel Masa

Manfaat dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap

pada Entitas Pemerintah Pusat.

Aset Lainnya Rp4.185.154.054,00

Aset Lainnya

Jumlah aset lainnya per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 sebesar

Rp4.185.154.054,00 dan Rp5.474.290.583,00.

Rincian aset lainnya adalah sebagai berikut :

Jenis Per 31 Desember 2015 Per 31 Desember 2014

Aset Tak Berwujud 4,016,166,100.00 4,855,994,100.00

Aset Lain - Lain 1,062,225,211.00 2,984,376,377.00

Aset Lainnya Sebelum Penyusutan 5,078,391,311.00 7,840,370,477.00

Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya (893,237,257.00) (2,913,209,751.00)

Jumlah Aset Lainnya 4,185,154,054.00 4,927,160,726.00

Aset Tak

Berwujud Rp4.016.166.100,00

C.17 Aset Tak Berwujud

Nilai perolehan Aset Tak Berwujud(ATB)per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah

Rp4.016.166.100,00 dan Rp4.855.994.100,00.

Page 82: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

No. Uraian Nilai

1 Software 2.867.013.100,00Rp

2 ATB Lainnya 1.149.153.000,00Rp

4.016.166.100,00Rp

-Rp

4.016.166.100,00Rp Jumlah

Jumlah Nilai Perolehan per 31 Desember 2015

Amortisasi ATB s.d. 31 Desember 2015

Sesuai dengan PMK No 251 Tahun 2015 tentang Tata Cara Amortisasi Barang Milik

Negara berupa Aset Tak Berwujud pada Entitas Pemerintah Pusat mulai

diberlakukan pada Tahun Anggaran 2016, seperti yang tertuang pada pasal 28

“Penerapan atas Amortisasi Barang Milik Negara berupa Aset Tak Berwujud pada

entitas Pemerintah Pusat berdasarkan SAP Berbasis Akrual sebagaimana diatur

dalam Peraturan Menteri ini dilaksanakan mulai Tahun Anggaran 2016”.

Dengan ditetapkannya PMK tersebut, maka dalam Laporan Keuangan Tahunan

2015 ini menyajikan Aset Tak Berwujud (ATB) secara Bruto yaitu penyajian sebesar

harga perolehan.

Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi

secara umum tidak mempunyai wujud fisik. Rincian Aset Tak Berwujud per 31

Desember 2015 adalah sebagai berikut:

C.17.1 Software

Nilai software per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing – masing

Rp2.867.013.100,00 dan Rp3.571.798.300,00.

Rincian software per satker adalah sebagai berikut :

TA 2015 TA 2014

a. LAN Jakarta 1.461.534.500,00 2.440.431.300,00

b. STIA LAN Jakarta 145.350.000,00 69.850.000.00

c. STIA LAN Bandung 333.090.000,00 298.110.000,00

d. STIA LAN Makassar 409.555.000,00 313.455.000,00

e. PKP2A I LAN 317.403.600,00 269.872.000,00

f. PKP2A II LAN 141.000.000,00 121.000.000,00

g. PKP2A III LAN 39.080.000,00 39.080.000,00

h. PKP2A IV LAN 20.000.000,00 20.000.000,00

Page 83: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Jumlah 2.867.013.100,00 3.571.798.300,00

C.17.2 Aset Tak Berwujud Lainnya

Nilai aset tak berwujud lainnya per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing –

masing Rp1.149.153.000,00 dan Rp1.284.195.800,00.

Rincian aset tak berwujud per satker adalah sebagai berikut :

TA 2015 TA 2014

a. LAN Jakarta 1.119.953.000,00 388.455.800,00

b. STIA LAN Jkt 29.200.000,00

Jumlah 1.149.153.000,00 388.455.800,00

Saldo per 31 Desember 2014 4,855,994,100

Mutasi tambah: 707,887,600

Pembelian 221,250,000

Hibah Masuk 28,250,000

Pengembangan Nilai Aset 458,387,600

Mutasi kurang: 1,547,715,600

Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas 6,000,000

Penghentian Aset Dari Penggunannya 1,541,715,600

Saldo per 31 Desember 2015 4,016,166,100

Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2015 -

Nilai Buku per 31 Desember 2015 4,016,166,100

Transaksi penambahan pada aset tak berwujud sebagai berikut :

a. Transaksi penambahan dari pembelian

Software Komputer 192,050,000.00

Aset Tak Berwujud Lainnya 29,200,000.00

Jumlah 221,250,000.00

Penambahan dari pembelian terdapat pada satker :

- LAN Jakarta sebesar Rp48.950.000,00 merupakan pembelian software

komputer berupa aplikasi SHAOLIN (Sistem Hukum Online).

- STIA LAN Jakarta sebesar Rp56.200.000 berupa Rp27.000.000,00

merupakan pengadaan software komputer berupa website STIA.go.id

dan Rp29.200.000,00 merupakan pengadaan e-book.

- STIA LAN Makassar sebesar Rp96.100.000,00 merupakan pengadaan

software komputer berupa aplikasi SIMAK (Sistem Informasi Akademik)

Page 84: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

sebesar Rp78.100.000,00 dan Sistem Informasi Perpustakaan sebesar

Rp18.000.000,00.

- PKP2A II LAN sebesar Rp20.000.000,00 merupakan pengadaan software

komputer berupa aplikasi sitem informasi.

b. Transaksi penambahan dari hibah masuk

Software Komputer 28.250.000,00

Jumlah 28.250.000,00

Penambahan dari hibah masuk terdapat pada satker LAN Jakarta sebesar

Rp28.250.000,00 merupakan hibah yang berasal dari Peserta Diklatpim

berupa sofware komputer aplikasi SIK (Sisten Informasi Keuangan).

c. Transaksi penambahan dari Pengembangan Nilai Aset

Software Komputer 458.387.600,00

Jumlah 458.387.600,00

Penambahan dari pengembangan nilai aset terdapat pada satker :

- LAN Jakarta sebesar Rp327.376.000,00 merupakan pengembangan

software komputer berupa sistem informasi SDM, sistem informasi

keuangan dan website LAN go.id.

- STIA LAN Jakarta sebesar Rp.48.500.000,00 merupakan pengembangan

software komputer berupa aplikasi SIAKAD (Sistem Informasi Akademis).

- STIA LAN Bandung sebesar Rp34.980.000,00 merupakan pengembangan

software komputer berupa aplikasi SIMAK Akademik

- PKP2A I LAN sebesar Rp.47.531.600.000,00 merupakan pengembangan

software komputer berupa website Bandung LAN.go.id.

Transaksi pengurangan pada aset tak berwujud sebagai berikut :

a. Transaksi pengurangan dari koreksi pencatatan nilai/kuantitas

Software Komputer 6.000.000,00

Jumlah 6.000.000,00

Page 85: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Pengurangan dari koreksi pencatatan nilai/kuantitas terdapat pada satker

LAN Jakarta sebesar Rp6.000.000 merupakan barang persediaan CD

aplikasi SHAOLIN (Sistem Hukum Online).

b. Transaksi pengurangan dari penghentian aset dari penggunaannya

Software Komputer 1.377.472.800,00

Aset Tak Berwujud Lainnya 164.242.800,00

Jumlah 1.541.715.600,00

Pengurangan dari penghentian aset dari pengunaannya terdapat pada

satker LAN Jakarta berupa software komputer sebesar Rp1.377.472.800,00

dan aset tak berwujud lainnya sebesar Rp164.242.800,00 merupakan

penghentian penggunaan terhadap sejumlah aset karena kondisinya sudah

usang.

Aset Lain-Lain

Rp1.062.225.211,00

C.18 Aset Lain-Lain

Saldo Aset Lain-lain per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah Rp1.062.225.211,00

dan Rp2.984.376.377,00. Aset Lain-lain merupakan Barang Milik Negara (BMN)

yang berada dalam kondisi rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam

operasional Lembaga Administrasi Negara serta dalam proses penghapusan dari

BMN.

Rincian aset lain – lain per satker adalah sebagai berikut :

TA 2015

a. LAN Jakarta 139.731.000,00

b. STIA LAN Jakarta 272.794.501,00

c. STIA LAN Bandung 289.960.167,00

d. PKP2A I LAN 145.440.461,00

e. PKP2A II LAN 170.588.432,00

f. PKP2A IV LAN 43.710.650,00

Jumlah 1.062.225.211,00

Adapun mutasi aset lain-lain adalah sebagai berikut:

Page 86: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Saldo per 31 Desember 2014 2.984.376.377,00Rp

Mutasi tambah: 3.055.703.833,00Rp

reklasifikasi dari aset tetap ke aset lainnya 3.055.703.833,00Rp

Mutasi kurang: 4.977.854.999,00Rp

penghapusan 4.303.430.505,00Rp

Usulan Barang Rusak ke Pengelola 674.424.494,00Rp

Saldo per 31 Desember 2015 1.062.225.211,00Rp

Akumulasi Penyusutan (893.237.257,00)Rp

Nilai Buku per 31 Desember 2015 168.987.954,00Rp

Transaksi penambahan aset lain-lain dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Penambahan dari reklasifikasi aset tetap ke aset lainnya

1 Alat Bantu 331.839.250,00

2 Alat Angkutan Darat Bermotor 345.954.236,00

3 Alat Ukur 1.650.000,00

4 Alat Kantor 434.401.001,00

5 Alat Rumah Tangga 89.142.183,00

6 Alat Studio 1.331.000,00

7 Peralatan Komputer 61.242.240,00

8 Komputer Unit 200.815.717,00

9 Bahan Perpustakaan Tercetak 47.481.856,00

10 Bahan Perpustakaan Terekam dan Bentuk Mikro 130.750,00

11 Software Komputer 1.377.472.800,00

12 Aset Tak Berwujud Lainnya 164.242.800,00

3.055.703.833,00 Jumlah

Penambahan dari reklasifikasi aset tetap ke aset lainnya merupakan

perpindahan barang dari kondisi baik/ rusak ringan menjadi rusak berat

terdapat pada satker :

- LAN Jakarta senilai Rp691.051.244,00 berupa alat bantu sebesar

Rp331.839.250,00, alat angkutan darat bermotor Rp288.794.236,00, alat

kantor sebesar Rp17.158.500,00, alat rumah tangga sebesar

Rp53.128.508,00, dan bahan perpustakaan terekam dan bentuk mikro

sebesar Rp130.750,00 serta sebesar Rp1.541.715.600,00 berupa software

komputer sebesar Rp1.377.472.800,00 dan aset tak berwujud lainnya

sebesar Rp164.242.800,00.

- PKP2A I LAN senilai Rp807.187.643,00 berupa alat angkutan darat

bermotor sebesar Rp57.160.000,00, alat ukur sebesar Rp1.650.000,00, alat

kantor sebesar Rp417.242.501,00, alat rumah tangga sebesar

Rp31.560.457,00, alat studio sebesar Rp1.331.000,00, komputer unit

sebesar Rp189.519.589,00, peralatan komputer sebesar Rp61.242.240,00

dan bahan perpustakaan tercetak sebesar Rp47.481.856,00.

Page 87: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

- PKP2A IV LAN sebesar Rp15.749.346,00 berupa alat komputer rumah tangga

sebesar Rp4.453.218,00 dan komputer unit sebesar Rp11.296.128,00

- Transaksi pengurangan aset lain-lain dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Pengurangan dari penghapusan

1 Alat Angkutan Darat Bermotor 57.160.000,00

2 Alat Bengkel Bermesin 4.950.000,00

3 Alat Kantor 984.199.270,00

4 Alat Rumah Tangga 51.112.718,00

5 Alat Studio 8.628.280,00

6 Alat Komunikasi 155.659.185,00

7 Peralatan Pemancar 118.016.580,00

8 Komputer Unit 1.339.633.016,00

9 Peralatan Komputer 118.172.250,00

10 Bahan Perpustakaan Tercetak 47.287.856,00

11 Bahan Perpustakaan Terekam dan Bentuk Mikro 130.750,00

12 Software Komputer 1.254.237.800,00

13 Aset Tak Berwujud Lainnya 164.242.800,00

4.303.430.505,00 Jumlah

Pengurangan dari penghapusan terdapat pada satker :

- LAN Jakarta sebesar Rp130.750,00 berupa bahan perpustakaan terekam dan

bentuk mikro serta sebesar Rp1.418.480.600,00 berupa software komputer

sebesar Rp1.254.237.800,00 dan aset tak berwujud lainnya sebesar

Rp164.242.800,00.

- PKP2A I LAN sebesar Rp2.884.819.155,00 berupa alat angkutan darat

bermotor sebesar Rp57.160.000,00, alat bengkel bermesin sebesar

Rp4.950.000,00, alat kantor sebesar Rp984.199.270,00, alat rumah tangga

sebesar Rp51.112.718,00, alat studio sebesar Rp8.628.280,00, alat

komunikasi Rp155.659.185,00, peralatan pemancar sebesar

Rp118.016.580,00, komputer unit sebesar Rp1.339.633.016,00, peralatan

komputer sebesar Rp118.172.250,00 dan bahan perpustakaan tercetak

sebesar Rp47.287.856,00.

b. Pengurangan dari usulan barang rusak berat ke pengelola BMN

Page 88: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

1 Alat Bantu 331.839.250,00

2 Alat Angkutan Darat Bermotor 272.298.236,00

3 Alat Kantor 17.158.500,00

4 Alat Rumah Tangga 53.128.508,00

674.424.494,00 Jumlah

Pengurangan dari usulan barang rusak berat ke pengelola BMN terdapat pada

satker LAN Jakarta.

Akumulasi

Penyusutan dan

Amortisasi Aset

Lainnya

Rp(893.237.257,00)

C.19 Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya

Saldo Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya TA 2015 dan 2014 adalah

masing-masing sebesar Rp(893.237.257,00) dan Rp(2.913.209.751,00). Rincian

akumulasi penyusutan dan amortisasi aset lainnya adalah sebagai berikut :

Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya

No Aset Tetap Nilai Perolehan Akm. Penyusutan Nilai Buku

A Aset Tak Berwujud

1 Software 2.867.013.100,00 - 2.867.013.100,00

2 Aset Tak Berwujud Lainnya 1.119.953.000,00 - 1.119.953.000,00

3.986.966.100,00 - 3.986.966.100,00

B Aset Lain-Lain

1 Aset Lain-Lain 1.062.225.211,00 893.237.257,00 168.987.954,00

1.062.225.211,00 893.237.257,00 168.987.954,00

5.049.191.311,00 893.237.257,00 4.155.954.054,00 Akumulasi Penyusutan

Jumlah

Jumlah

Kewajiban

Jangka Pendek Rp4.422.543.195,00

Kewajiban Jangka Pendek

Jumlah kewajiban jangka pendek per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 sebesar

Rp4.422.543.195,00 dan Rp4.245.011.334,00.

Rincian kewajiban jangka pendek adalah sebagai berikut :

Jenis Per 31 Desember 2015 Per 31 Desember 2014

Utang Kepada Pihak Ketiga 3.456.855.480,00 3.416.719.257,00

Pendapatan Diterima Dimuka 689.769.811,00 640.499.056,00

Uang Muka KPPN - 14.400.000,00

Utang Jangka Pendek Lainnya 275.917.904,00 173.393.021,00

Pendapatan Yang Ditangguhkan 108.711.795,00

Jumlah Aset Lainnya 4.422.543.195,00 4.353.723.129,00

Utang kepada

Pihak Ketiga Rp3.456.855.480,00

C.20 Utang kepada Pihak Ketiga

Nilai Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing

sebesar Rp3.456.855.480,00 dan Rp3.416.719.257,00. Utang kepada Pihak Ketiga

Page 89: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

merupakan belanja yang masih harus dibayar dan merupakan kewajiban yang

harus segera diselesaikan kepada pihak ketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12

(dua belas bulan). Adapun rincian Utang Pihak Ketiga pada lingkup Lembaga

Administrasi Negara per tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:

No Uraian Jumlah

1 Belanja Pegawai Yang Masih Harus Dibayar 61.573.646,00

2 Belanja Barang Yang Masih Harus Dibayar 218.042.244,00

3 Utang Kepada Pihak Ketiga Lainnya 3.177.239.590,00

3.456.855.480,00 Total

a. Belanja Pegawai Yang Belum Dibayar

TA 2015

STIA LAN Jakarta 35.280.428,00

STIA LAN Makassar 4.373.981,00

PKP2A II LAN 3.364.546,00

PKP2A III LAN 16.743.391,00

PKP2A IV LAN 1.811.300,00

Jumlah 61.573.646,00

Rincian belanja pegawai yang belum dibayar adalah :

- STIA LAN Jakarta sebesar Rp35.280.428,00 terdiri dari kekurangan gaji

pegawai sebesar Rp2.560.428,00 dan uang makan bulan Desember 2015

sebesar Rp32.720.000,00.

- STIA LAN Makassar sebesar Rp4.373.981,00 terdiri dari kekurangan gaji

pegawai dan tunjangan fungsional Rp3.733.981,00 dan uang makan

bulan Desember 2015 sebesar Rp640.000,00.

- PKP2A II LAN sebesar Rp3.364.546,00 terdiri dari kekurangan

pembayaran kenaikan pangkat dan KGB.

- PKP2A III LAN sebesar Rp16.743.391,00 terdiri dari kekurangan gaji

pegawai.

- PKP2A IV LAN sebesar Rp1.811.300,00 terdiri dari kekurangan gaji

pegawai.

b. Belanja Barang Yang Belum Dibayar

TA 2015

Page 90: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

LAN Jakarta 2.189.953,00

STIA LAN Jakarta 11.804.814,00

STA LAN Bandung 26.538.775,00

STIA LAN Makassar 48.399.952,00

PKP2A I LAN 54.938.400,00

PKP2A III LAN 31.198.310,00

PKP2A IV LAN 42.972.040,00

Jumlah 218.042.244,00

Rincian belanja barang yang belum dibayar terdapat pada satker :

- LAN Jakarta sebesar Rp2.189.953,00 merupakan tagihan langganan air

bulan Desember 2015.

- STIA LAN Jakarta sebesar Rp11.804.814,00 terdiri dari biaya langganan

air bulan Dese,ber 2015 sebesar Rp56.329,00, biaya langganan telepon

bulan Desember 2015 sebesar Rp3.492.386,00 dan biaya langganan SMS

masking bulan Desember 2015 sebesar Rp8.256.099,00.

- STIA LAN Bandung sebesar Rp26.538.775,00 terdiri dari biaya langganan

telepon bulan Desember 2015 sebesar Rp1.370.725,00 dan biaya

langganan listrik bulan Desember 2015 sebesar Rp25.168.050,00.

- STIA LAN Makassar sebesar Rp48.399.952,00 terdiri dari biaya langganan

listrik bulan Desember 2015 sebesar Rp28.033.943,00, biaya langgana

telepon bulan Desember 2015 sebesar Rp736.009,00, honorarium

penguji sebesar Rp9.980.000,00, biaya langganan internet bulan

Desember 2015 sebesar Rp9.000.000,00 dan biaya langganan koran

bulan Desember 2015 sebesar Rp650.000,00.

- PKP2A I LAN sebesar 54.938.400,00 terdiri dari biaya langganan listrik

bulan Desember 2015 sebesar Rp49.056.012,00 dan biaya langganan

telepon bulan Desember 2015 sebesar Rp5.882.388,00.

- PKP2A III LAN sebesar Rp31.198.310,00 terdiri dari biaya langganan listri

bulan Desember 2015 sebesar Rp31.031.047,00 dan biaya langganan

telepon sebesar Rp167.263,00.

- PKP2A IV LAN sebesar Rp42.972.040,00 terdiri dari biaya langganan listrik

bulan Desember 2015 sebesar Rp37.712.642,00, biaya langganan

Page 91: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

telepon bulan Desember 2015 sebesar Rp1.277.848,0 dan biaya

langganan air bulan Desember 2015 sebesar Rp3.981.550,00.

c. Utang Kepada Pihak Ketiga Lainnya

TA 2015

LAN Jakarta 3.098.914.675,00

STIA LAN Jakarta 78.324.915,00

Jumlah 3.177.239.590,00

Rincian utang kepada pihak ketiga lainnya terdapat pada satker :

- LAN Jakarta sebesar Rp3.098.914.675,00 merupakan tunjangan kinerja

bulan Desember 2015 yang belum dibagikan kepada pegawai

pertanggal neraca.

- STIA LAN Jakarta sebesar Rp78.324.915,00 merupakan honorium profesi

dosen bulan Desember 2015.

Pendapatan

Diterima di

Muka

Rp689.769.811,00

C.21 Pendapatan Diterima di Muka

Nilai Pendapatan Diterima di Muka per 31 Desember 2015 dan 2014 sebesar

Rp689.769.811,00 dan Rp640.499.056,00. Pendapatan Diterima Dimuka

merupakan pendapatan yang sudah disetor ke kas Negara, namun barang/jasa

belum diserahkan kepada pihak ketiga dalam rangka PNBP. Rincian Pendapatan

Diterima di Muka dari pihak ketiga disajikan sebagai berikut:

Uraian Jumlah Penjelasan

Bank BRI 819.811,00Rp sewa lahan utk ATM

Mahasiswa STIA 688.950.000,00Rp pembayaran SPP

Total 689.769.811,00Rp

Page 92: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Uraian Per 31 Desember 2015

Sewa Sewa Tanah Gedung & Bangunan 4.469.811,00Rp

Pendapatan Pendidikan 642.500.000,00Rp

Pendapatan Ujian Masuk, Kenaikan Tingkat

dan Akhir Pendidikan42.800.000,00Rp

Total 689.769.811,00Rp

Nilai Pendapatan Diterima Dimuka per 31 Desember 2015 sebesar

Rp689.769.811,00 terdapat pada satker :

- LAN Jakarta sebesar Rp819.811,00 merupakan sewa lahan ATM BRI untuk

bulan Januari – Maret 2016.

- STIA LAN Jakarta sebesar Rp591.450.000,00 terdiri dari :

Sebesar Rp.36.000.000,- berupa uang pendidikan 6 orang mahasiswa

Program Magister Kementrian Perhubungan Angkatan Genap 2014 untuk

pembayaran Semester Ganjil 2016.

Sebesar Rp.126.000.000,- berupa uang pendidikan 7 orang mahasiswa

Program Magister Kementerian Perhubungan Angkatan Genap 2015 untuk

pembayaran Semester Ganjil 2016 sampai dengan Ganjil 2017

Sebesar Rp.144.000.000,- berupa uang pendidikan 24 orang mahasiswa

Program Magister Timor Leste Angkatan Genap 2014 untuk pembayaran

Semester Ganjil 2016.

Sebesar Rp.12.000.000,- berupa uang pendidikan 1 orang mahasiswa

Program Magister Timor Leste Angkatan Genap 2015 untuk pembayaran

Semester Ganjil dan Genap 2016.

Sebesar Rp.24.000.000,- berupa uang pendidikan 4 orang mahasiswa

Program Magister Kementerian Kesehatan Angkatan 2014 untuk

pembayaran Semester Ganjil 2016

Sebesar Rp.90.000.000,- berupa uang pendidikan Mahasiswa Program

Magister Kementerian Kesehatan yang terdiri dari 1 orang angkatan 2013,

1 orang angkatan 2014, dan 10 orang angkatan 2015 untuk pembayaran

Semester Ganjil 2016 dan 1 orang angkatan 2015 untuk pembayaran ganjil

2016 s.d ganjil 2017.

Sebesar Rp.16.000.000,- berupa uang pendidikan Mahasiswa Program

Sarjana yang terdiri dari 1 orang angkatan 2008, 1 orang angkatan 2009, 1

orang angkatan 2010, 2 orang angkatan 2011, 3 orang angkatan 2012, 2

orang angkatan 2013, 2 orang angkatan 2014 dan 2 orang angkatan 2015

Page 93: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

untuk pembayaran semester ganjil 2016 dan 1 orang angkatan 2014 untuk

pembayaran semester ganjil dan genap 2016.

Sebesar Rp.16.000.000,- berupa uang pendidikan 8 orang Mahasiswa

Program Sarjana Kementerian Pertahanan Angkatan Ganjil 2015 untuk

pembayaran Semester Ganjil dan Semester Genap 2016.

Sebesar Rp.57.000.000,- berupa uang pendidikan 19 orang Mahasiswa

Program Sarjana Kementerian Pertahanan Angkatan Ganjil 2015 untuk

pembayaran Semester Ganjil 2016 s.d Ganjil 2017.

Sebesar Rp,23.000.000,- berupa uang pendidikan 23 orang mahasiswa

Program Sarjana Kementerian Pertahanan Angkatan Ganjil 2015 untuk

pembayaran Semester Ganjil 2016.

Sebesar Rp.1.000.000,- berupa uang pendidikan 1 orang calon mahasiswa

program sarjana STIA LAN Jakarta angkatan Ganjil 2016.

Sebesar Rp.19.050.000,- berupa uang pendaftaran 127 orang peserta ujian

seleksi calon mahasiswa baru program sarjana STIA LAN Jakarta.

Sebesar Rp.23.750.000,- berupa uang pendaftaran 95 orang peserta ujian

seleksi calon mahasiswa baru program magister STIA LAN Jakarta.

Sebesar Rp.3.650.000,- berupa uang sewa Lahan/Tanah Halaman Kantor

STIA LAN Jakarta untuk ATM BRI periode 1 Januari 2016 – 31 Desember

2016.

- STIA LAN Bandung sebesar Rp71.500.000,00 terdiri dari :

Sebesar Rp4.000.000,00 berupa uang pendidikan program sarjana untuk

pembayaran semester ganjil 2016 sebanyak 4 mahasiswa.

Sebesar Rp500.000,00 berupa uang pendidikan program sarjana (cuti)

untuk pembayaran semester ganjil 2016 sebanyak 1 mahasiswa.

Sebesar Rp40.000.000,00 berupa uang pendidikan program magister

untuk pembayaran semester ganjil dan genap 2016 sebanyak 4 mahasiswa.

Sebesar Rp15.000.000,00 berupa uang pendidikan program magister

untuk pembayaran semester ganjil 2016 sebanyak 3 mahasiswa.

Sebesar Rp10.000.000,00 berupa uang pendidikan rogram magister untuk

pembayaran semester ganjil 2017 sebanyak 2 orang

Sebesar Rp2.000.000,00 berupa bimtek TOEFL program magister untuk

pembayaran tahun 2016 sebanyak 2 mahasiswa.

- STIA LAN Makassar sebesar Rp26.000.000,00 terdiri dari :

Page 94: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Sebesar Rp25.000.000,00 berupa uang pendidikan program magister

untuk pembayaran semester ganjil 2016 sebanyak 5 mahasiswa.

Sebesar Rp1.000.000,00 berupa uang pendidikan program sarjana untuk

pembayaran semester ganjil 2016 sebanyak 1 mahasiswa.

Uang Muka dari

KPPN Rp.0,00 C.22 Uang Muka dari KPPN

Saldo Uang Muka dari KPPN 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar

Rp0,00 dan Rp14.400.000,00. Uang Muka dari KPPN merupakan Uang Persediaan

(UP) atau Tambahan Uang Persediaan (TUP) yang diberikan KPPN sebagai uang

muka kerja yang masih berada pada atau dikuasai oleh Bendahara Pengeluaran

pada tanggal pelaporan.

Utang Jangka

Pendek

lainnya Rp275.917.904,00

C.23 Utang Jangka Pendek Lainnya

Utang jangka pendek lainnya per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing –

masing sebesar Rp275.917.904,00 dan Rp173.393,021,00. Utang jangka pendek

lainnya antara lain berupa utang potongan pajak oleh bendahara pengeluaran yang

belum disetor ke rekening kas negara.

Rincian Utang Jangka Pendek lainnya terdapat pada satker :

- LAN Jakarta sebesar Rp273.760.581,00. merupakan pajak atas tunjangan

kinerja pegawai.

- PKP2A IV LAN sebesar Rp2.157.323,00 merupakan pajak service lift.

Pendapatan

Yang

Ditangguhkan

Rp0,0

C.24 Pendapatan yang Ditangguhkan

Pendapatan yang Ditangguhkan per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing

– masing sebesar Rp0,00 dan Rp108.711.795,00. Mulai tahun 2015, Pendapatan

yang Ditangguhkan, Ekuitas Dana Lancar dan Ekuitas Dana Investasi dicatat sebagai

Ekuitas.

Ekuitas Rp938.229.898.160,00

Ekuitas

Jumlah ekuitas per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 sebesar

Rp938.229.898.160,00 dan Rp933.274.920.626,00.

Rincian ekuitas adalah sebagai berikut :

Page 95: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Jenis Per 31 Desember 2015 Per 31 Desember 2014

Ekuitas Dana Lancar - 1.120.567.454,00

Ekuitas Dana Investasi - 932.154.353.172,00

Ekuitas 938.229.898.160,00 -

Jumlah Ekuitas 938.229.898.160,00 933.274.920.626,00

Ekuitas Dana

Lancar Rp0,00

C.25 Ekuitas Dana Lancar

Ekuitas dana lancar per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing

sebesar Rp0,00 dan Rp1.120.567.454,00. Ekuitas dana lancar adalah selisih

antara aset lancar dengan kewajiban jangka pendek.

Ekuitas Dana

Investasi Rp0,00

C.26 Ekuitas Dana Investasi

Ekuitas dana investasi per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing

sebesar Rp0,00 dan Rp932.154.353.172,00. Ekuitas dana investasi mencerminkan

kekayaan pemerintah yang tertanam dalam aset non lancer selain dana cadangan

dikurangi dengan kewajiban jangka panjang.

Ekuitas

Rp938.229.898.160,00

C.27 Ekuitas

Ekuitas per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar

Rp938.229.898.160,00 dan Rp933.274.920.626. Ekuitas adalah merupakan

kekayaan bersih entitas yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban.

Ekuitas pada tahun sebelumnya terdiri atas ekuitas dana lancar dan ekuitas dana

investasi. Pada tahun 2015 untuk format neraca tahun anggaran 2015

digabungkan menjadi ekuitas.

Page 96: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

C. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL

Pendapatan

PNBP Rp61.440.867.943,00

D.1 Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak

Jumlah Pendapatan pada Lembaga Administrasi Negara untuk periode yang berakhir

pada 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebesar Rp61.440.867.943,00 dan Rp0,00

dengan rincian sebagai berikut :

Pendapatan Sewa Tanah, Gedung dan Bangunan 3.423.895.890,00Rp - -

Pendapatan Jasa Tenaga, Pekerjaan, Informasi, Pelatihan 40.476.894.000,00Rp - -

dan Teknologi Sesuai Tugas & Fungsi Masing-Masing KL -

Pendapatan Pendidikan 16.798.550.000,00Rp - -

Pendapatan Uang Ujian Masuk, Kenaikan Tingkat & Akhir Pendidikan 488.850.000,00Rp - -

Pendapatan Pendidikan Lainnya 239.000.000,00Rp - -

Pendapatan Anggaran Lain-Lain 7.097.377,00Rp - -

Pendapatan Denda Keterlambatan Pemerintah 6.580.676,00Rp - -

Jumlah 61.440.867.943,00Rp -Rp -

TA 2015Uraian TA 2014 Naik(Turun) %

Pendapatan-LO pada Lembaga Administrasi Negara diakui pada saat Pendapatan

terealisasi, yaitu pada saat terdapat aliran masuk sumber daya ekonomi dan/ atau

pada saat timbulnya hak atas pendapatan, yaitu sebagai berikut:

a. Pendapatan Jasa Diklat setelah pelatihan selesai dilaksanakan

b. Pendapatan Sewa Gedung secara proporsional antara nilai dan periode waktu

sewa.

c. Pendapatan SPP diakui setelah penyelenggaraan perkuliahan telah diterima oleh

mahasiswa

d. Pendapatan Denda pada saat dikeluarkannya surat keputusan denda atau

dokumen lain yang dipersamakan.

e. Pendapatan lain-lain pada saat waktu terjadinya.

Pendapatan Sewa Tanah,Gedung,dan Bangunan merupakan Pendapatan-LO yang

diperoleh dari Sewa Gedung, Ruang Kelas,Kamar Asrama, Rumah Dinas dan tanah

untuk sewa ATM. Pendapatan Jasa merupakan Pendapatan-LO yang diperoleh dari

penyelenggaraan Diklatpim dan Diklat Teknis. Pendapatan pendidikan diperoleh dari

penyelenggaraan pendidikan pada STIA LAN. Sedangkan Pendapatan Lain-Lain-LO

merupakan pengembalian kelebihan pembayaran dan Pendapatan Denda LO

merupakan pendapatan Denda Keterlambatan penyelesaian pekerjaan.

Beban Pegawai

Rp96.237.652.198,00

D.2 Beban Pegawai

Page 97: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Beban Pegawai per 31 Desember 2015 dan 2014 sebesar Rp96.237.652.198,00 dan

Rp0,00. Beban Pegawai adalah beban atas kompensasi, baik dalam bentuk uang

maupun barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil, dan pegawai yang

dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas

pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan

pembentukan modal dengan rincian sebagai berikut :

Uraian Jenis Beban TA 2015 TA 2014

Naik

(Turun)

%

Beban Gaji Pokon PNS 35,438,403,193.00Rp - -

Beban Pembulatan Gaji PNS 68,559.00Rp - -

Beban Tunjangan Suami/Istri PNS 2,562,730,056.00Rp - -

Beban Tunjangan Anak PNS 731,057,042.00Rp - -

Beban Tunjangan Struktural PNS 2,457,124,093.00Rp - -

Beban Tunjangan Fungsional PNS 3,034,527,050.00Rp - -

Beban Tunjangan PPH PNS 1,043,623,331.00Rp - -

Beban Tunjangan Beras PNS 1,966,199,740.00Rp - -

Beban Uang Makan PNS 5,349,248,300.00Rp - -

Beban Tunjangan Umum PNS 1,146,094,980.00Rp - -

Beban Tunjangan Profesi Dosen 2,299,077,800.00Rp - -

Beban TunjanganKehormatan Profesor 889,926,600.00Rp - -

Beban Uang Lembur 414,258,200.00Rp - -

Beban Pegawai (Tunjangan Khusus/Kegiatan) 38,905,313,254.00Rp - -

Jumlah 96,237,652,198.00Rp -Rp -

Beban

Persediaan Rp9.552.242.696,00

D.3 Beban Persediaan

Beban Persediaan pada tahun 2015 dan 2014 sebesar Rp9.552.242.696,00 dan Rp0,00.

Beban Persediaan merupakan beban untuk mencatat konsumsi atas barang-barang

yang habis pakai, termasuk barang-barang hasil produksi baik yang dipasarkan

maupun tidak dipasarkan dengan rincian sebagai berikut:

Uraian Jenis Beban TA 2015 TA 2014 Naik (Turun) %

Beban Persediaan Konsumsi 7,839,518,236.00Rp 0

Beban Persediaan Pita, Materai dan Leges 9,072,000.00Rp 0

Beban Persediaan Bahan Baku 1,399,056,416.00Rp 0

Beban Persediaan Lainnya 304,596,044.00Rp 0

Jumlah Beban Persediaan 9,552,242,696.00Rp -Rp -Rp

Page 98: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Pada awalnya, Perencanaan Belanja Persediaan TA 2015 disusun berdasarkan

Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 278/KMK.02/2014 tentang Penetapan Pagu

Anggaran Kementerian Negara/ Lembaga dan Langkah-langkah Penyelesaian

Rencana Kerja dan Anggaran (RKA-KL) Tahun 2015 tanggal 10 Juli 2014 yang tidak

memisahkan antara Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi dan Belanja Bahan.

Pada Awal Tahun 2015 dilakukan revisi atas akun Belanja Barang 521211 ke 521811

berdasarkan Surat Kementerian Keuangan S-9070/PB/2014 tentang Perubahan Akun

Belanja Barang Persediaan tanggal 29 Desember 2014, namun karena permasalahan

terkait penggunaan akun 521811 untuk belanja konsumsi (makan dan snack rapat)

karena tidak menghasilkan persediaan, sehingga Kementerian Keuangan

mengeluarkan Surat Nomor S-6478/pb/2015 tanggal 3 Agustus 2015 tentang

Penggunaan Akun Belanja yang menghasilkan Persediaan, mengamanatkan bahwa

“Pada prinsipnya, Persediaan tidak dapat dilihat dari bentuk barangnya, melainkan

niat awal (intension) pada saat penyusunan perencanaan kegiatan dan penyusunan

RKA-KL-nya, sehingga untuk barang-barang yang memang direncanakan habis pada

satu kegiatan tidak dialokasikan dari Belanja Barang Persediaan dan tidak menjadi

barang persediaan. Suatu barang dapat digolongkan sebagai barang persediaan

apabila perencanaan pengadaan barang tersebut bersifat kontinu atau

berkelanjutan, tidak hanya untuk satu kali kegiatan saja”.

Surat Kementerian Keuangan No. S-6478/PB/2015 tanggal 3 Agustus 2015 tersebut

baru disosialisasikan di LAN pada acara In House Training pada tanggal 20-21 Oktober

2015. Dengan terlambatnya sosialisasi tersebut menyebabkan tidak

memungkinkannya Satker melakukan revisi SPM/ SP2D secara menyeluruh, serta

terealisasikannya belanja akun persediaan untuk belanja barang habis pakai atau

sebaliknya.

D.3.1 Beban Persediaan Konsumsi

Saldo awal persediaan barang konsumsi Rp1.342.999.970,00 pada TA 2015

dilakukan belanja barang konsumsi sebesar Rp8.522.342.949,00 yang terdiri

dari :

Page 99: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

MAK Saldo

521218 7,253,362,334.00Rp

521111 912,401,155.00Rp

521211 86,754,410.00Rp

523123 15,793,300.00Rp

523112 2,526,000.00Rp

523121 16,125,000.00Rp

521219 108,385,500.00Rp

521114 16,060,000.00Rp

523111 53,565,000.00Rp

526311 57,370,250.00Rp

Jumlah 8,522,342,949.00Rp

Atas Saldo Awal dan Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi TA 2015

tersebut, terjadi pemakaian sebesar Rp7.839.518.236,00 yang dicatat sebagai

beban persediaan pada Laporan Operasional. Pada Neraca Per 31 Desember

2015 terdapat saldo Persediaan Barang Konsumsi sebesar Rp1.779.025.520,00

jika dilakukan perbandingan antara saldo akhir neraca dengan saldo akhir yang

seharusnya terdapat selisih nilai persediaan sebesar minus Rp246.799.163,00

selisih tersebut terdiri dari :

1. Satker PKP2A II LAN sebesar Rp129.938.700,00 berupa belanja bahan

2. Satker PKP2A III LAN sebesar Rp119.390.943,00 berupa belanja bahan

3. Satker PKP2A IV LAN sebesar Rp123.292.640,00 berupa belanja bahan

4. Rp 125.823.120,00 merupakan selisih antara Nilai Persediaan berdasarkan

harga perolehan dengan harga perolehan terakhir yang mengacu kepada

Surat Kementerian Keuangan Nomor S-1311/PB.6/2016 tanggal 15

Februari 2016 mengenai Metode Penilaian Persediaan dalam Rangka

Penerapan Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual.

D.3.2 Beban Persediaan Pita, Materai dan leges

Saldo awal persediaan pita, materai dan leges Rp1.953.000,00 pada TA 2015

dilakukan belanja persediaan pita, materai dan leges sebesar Rp9.150.000,00

yang terdiri dari :

MAK Saldo

521111 9,150,000.00Rp

Jumlah 9,150,000.00Rp

Atas saldo awal dan belanja persediaan pita, materai dan leges TA 2015

tersebut, terjadi pemakaian sebesar Rp9.072.000,00 yang dicatat sebagai

Page 100: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

beban persediaan pita, materai dan leges pada Laporan Operasional. Pada

Neraca Per 31 Desember 2015 terdapat saldo persediaan barang pita, materai

dan leges sebesar Rp2.031.000,00.

D.3.3 Beban Persediaan Bahan Baku

Saldo awal persediaan bahan baku Rp59.815.250,00 pada TA 2015 dilakukan

belanja persediaan bahan baku sebesar Rp1.937.235.950,00 yang terdiri dari :

MAK Saldo

523121 1,197,174,750.00Rp

523123 710,235,800.00Rp

523112 20,540,000.00Rp

521811 3,750,000.00Rp

521111 5,535,400.00Rp

Jumlah 1,937,235,950.00Rp

Atas saldo awal dan belanja persediaan bahan baku TA 2015 tersebut, terjadi

pemakaian sebesar Rp1.399.056.416,00 yang dicatat sebagai beban

persediaan bahan baku pada Laporan Operasional. Pada Neraca Per 31

Desember 2015 terdapat saldo persediaan bahan baku sebesar

Rp50.166.300,00 dan terdapat selisih sebesar minus Rp547.828.484,00 terdiri

dari :

1. STIA LAN Jakarta sebesar Rp540.834.584,00

2. Minus Rp6.993.900,00 merupakan selisih antara Nilai Persediaan

berdasarkan harga perolehan dengan harga perolehan terakhir yang

mengacu kepada Surat Kementerian Keuangan Nomor S-1311/PB.6/2016

tanggal 15 Februari 2016 mengenai Metode Penilaian Persediaan dalam

Rangka Penerapan Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual.

D.3.3 Beban Persediaan Lainnya

Saldo awal persediaan lainnya Rp265.020.426,00 pada TA 2015 dilakukan

belanja persediaan lainnya sebesar Rp227.185.830,00 yang terdiri dari :

MAK Saldo

521113 184,553,558.00Rp

521811 34,132,272.00Rp

521219 8,500,000.00Rp

Jumlah 227,185,830.00Rp

Page 101: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Atas saldo awal dan belanja persediaan lainnya TA 2015 tersebut, terjadi

pemakaian sebesar Rp304.596.044,00 yang dicatat sebagai beban persediaan

lainnya pada Laporan Operasional. Pada Neraca Per 31 Desember 2015

terdapat saldo persediaan lainnya sebesar Rp219.356.572,00 dan terdapat

selisih sebesar Rp31.746.360,00 merupakan selisih antara Nilai Persediaan

berdasarkan harga perolehan dengan harga perolehan terakhir yang mengacu

kepada Surat Kementerian Keuangan Nomor S-1311/PB.6/2016 tanggal 15

Februari 2016 mengenai Metode Penilaian Persediaan dalam Rangka

Penerapan Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual.

Akumulasi dari selisih nilai persediaan berdasarkan harga perolehan dengan

harga perolehan terakhir yang mengacu kepada Surat Kementerian Keuangan

Nomor S-1311/PB.6/2016 tanggal 15 Februari 2016 mengenai Metode

Penilaian Persediaan dalam Rangka Penerapan Akuntansi Pemerintahan

Berbasis Akrual, merupakan “Penyesuaian Nilai Persediaan di LPE” .

Untuk persediaan bahan untuk pemeliharaan dan persediaan suku cadang

dijelaskan di beban pemeliharaan, sedangkan untuk persediaan barang lainnya

untuk diserahkan kepada masyarakat/pemda dijelaskan di beban barang untuk

diserahkan kepada masyarakat.

Beban Barang

dan Jasa Rp90.198.879.529,00

D.4 Beban Barang dan Jasa

Beban barang dan jasa tahun 2015 dan 2014 sebesar Rp90.198.879.529,00 dan

Rp0,00. Beban Barang dan Jasa adalah konsumsi atas barang dan/atau jasa dalam

rangka penyelenggaraan kegiatan entitas dengan rincian sebagai berikut:

Page 102: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Uraian Jenis Beban TA 2015 TA 2014 Naik (Turun) %

Beban Keperluan Perkantoran 14,512,901,634.00Rp - -

Beban Penambah Daya Tahan Tubuh 198,288,022.00Rp - -

Beban Pengiriman Surat Dinas Pos Surat 135,379,599.00Rp - -

Beban Honor Operasional Satker 1,724,940,000.00Rp - -

Beban Barang Operasional Lainnya 59,959,500.00Rp - -

Beban Bahan 12,153,786,719.00Rp - -

Beban Honor Output Kegiatan 19,636,695,500.00Rp - -

Beban Barang Non Operasional Lainnya 17,611,286,762.00Rp - -

Beban Langganan Listrik 8,406,403,435.00Rp - -

Beban Langganan Telepon 493,722,514.00Rp - -

Beban Langganan Air 673,701,356.00Rp - -

Beban Langganan Daya dan Jasa Lainnya 379,191,120.00Rp - -

Beban Sewa 1,247,582,220.00Rp - -

Beban Jasa Profesi 12,830,250,000.00Rp - -

Beban Jasa Lainnya 13,534,000.00Rp - -

Beban Aset Ekstrakomptabel Peralatan dan Mesin 121,257,148.00Rp - -

Jumlah 90,198,879,529.00Rp -Rp -

Beban

Pemeliharaan Rp13.775.259.066,00

D.5 Beban Pemeliharaan

Beban pemeliharaan per 31 Desember 2015 dan 2014 sebesar Rp13.775.259.066,00

dan Rp0,00. Beban Pemeliharaan merupakan beban yang dimaksudkan untuk

mempertahankan aset tetap atau aset lainnya yang sudah ada ke dalam kondisi

normal dengan rincian sebagai berikut :

Uraian Jenis Beban TA 2015 TA 2014 Naik (Turun) %

Beban Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 6,207,735,218.00Rp - -

Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 6,676,131,245.00Rp - -

Beban Persediaan bahan Untuk Pemeliharaan 876,361,641.00Rp - -

Beban Persediaan Suku Cadang 15,030,962.00Rp - -

Jumlah 13,775,259,066.00Rp -Rp -

Atas beban pemeliharaan sebesar Rp13.775.259.066,00 terdapat beban

pemeliharaan berupa barang persediaan bahan untuk pemeliharaan dan suku cadang

yang terdiri dari

D.5.1 Beban Persediaan Bahan Untuk Pemeliharaan

Saldo awal persediaan bahan untuk pemeliharaan Rp54.686.175,00 pada TA

2015 dilakukan belanja bahan untuk pemeliharaan sebesar

Rp1.351.674.221,00 yang terdiri dari :

Page 103: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

MAK Saldo

523111 470,483,853.00Rp

521111 131,748,850.00Rp

521219 18,662,000.00Rp

523112 546,146,700.00Rp

521811 183,447,818.00Rp

523121 1,185,000.00Rp

Jumlah 1,351,674,221.00Rp

Atas saldo awal dan belanja barang persediaan bahan untuk pemeliharaan TA

2015 tersebut, terjadi pemakaian sebesar Rp876.361.641,00 yang dicatat

sebagai beban untuk pemeliharaan pada Laporan Operasional. Pada Neraca

Per 31 Desember 2015 terdapat saldo Persediaan bahan untuk pemeliharaan

sebesar Rp55.074.030,00 jika dilakukan perbandingan antara saldo akhir

neraca dengan saldo akhir yang seharusnya terdapat selisih nilai persediaan

sebesar minus Rp474.924.725,00 terdapat pada satker STIA LAN Jakarta selisih

tersebut terdiri dari :

1. Pemeliharaan gedung yang tidak menghasilkan persediaan sebesar

Rp419.174.000,00

2. Pemeliharaan peralatan dan mesin yang tidak menghasilkan persediaan

sebesar Rp34.393.000,00

3. Keperluan sehari – hari sebesar Rp12.000.000,00

4. Minus Rp9.357.725,00 merupakan selisih antara Nilai Persediaan

berdasarkan harga perolehan dengan harga perolehan terakhir yang

mengacu kepada Surat Kementerian Keuangan Nomor S-1311/PB.6/2016

tanggal 15 Februari 2016 mengenai Metode Penilaian Persediaan dalam

Rangka Penerapan Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual.

D.5.2 Beban Persediaan Suku Cadang

Saldo awal persediaan suku cadang sebesar Rp724.700,00 pada TA 2015

dilakukan belanja suku cadang sebesar Rp15.177.300,00 yang terdiri dari :

MAK Saldo

523112 13,387,000.00Rp

521113 1,790,300.00Rp

Jumlah 15,177,300.00Rp

Atas Saldo Awal dan Belanja Barang Persediaan bahan untuk pemeliharaan TA

2015 tersebut, terjadi pemakaian sebesar Rp15.030.962,00 yang dicatat

Page 104: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

sebagai beban beban pemeliharaan pada Laporan Operasional. Pada Neraca

Per 31 Desember 2015 terdapat saldo Persediaan bahan untuk pemeliharaan

sebesar Rp960.938,00 jika dilakukan perbandingan antara saldo akhir neraca

dengan saldo akhir yang seharusnya terdapat selisih nilai persediaan sebesar

minus Rp89.900,00 selisih tersebut merupakan selisih antara Nilai Persediaan

berdasarkan harga perolehan dengan harga perolehan terakhir yang mengacu

kepada Surat Kementerian Keuangan Nomor S-1311/PB.6/2016 tanggal 15

Februari 2016 mengenai Metode Penilaian Persediaan dalam Rangka

Penerapan Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual.

Beban

Perjalanan

Dinas Rp15.129.694.809,00

D.6 Beban Perjalanan Dinas

Beban Perjalanan Dinas per 31 Desember 2015 dan 2014 sebesar

Rp15.129.694.809,00 dan Rp0,00. Beban tersebut merupakan beban yang terjadi

untukperjalanan dinas dalam rangka pelaksanaan tugas, fungsi, dan jabatan.dengan

rincian sebagai berikut :

Uraian Jenis Beban TA 2015 TA 2014 Naik (Turun) %

Beban Perjalanan Biasa 12.407.064.166,00Rp - -

Beban Perjalanan Dinas Dalam Kota 857.380.000,00Rp - -

Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 1.294.005.000,00Rp - -

Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 93.934.000,00Rp - -

Beban Perjalanan Biasa - Luar Negeri 229.969.547,00Rp - -

Beban Perjalanan Lainnya - Luar Negeri 247.342.096,00Rp - -

Jumlah 15.129.694.809,00Rp -Rp -

Beban Barang

untuk

Diserahkan

kepada

Masyarakat Rp1.511.041.162,00

D.7 Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat

Beban Barang Yang Diserahkan Ke Masyarakat tahun 2015 dan 2014 sebesar

Rp1.511.041.162,00 dan Rp0,00. Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat

merupakan beban pemerintah dalam bentuk barang atau jasa kepada masyarakat

yang bertujuan untuk mencapai tujuan entitas dengan rincian sebagai berikut :

Page 105: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Uraian Jenis Beban TA 2015 TA 2014 Naik (Turun) %

Beban Barang Lain untuk Diserahkan kepada

Masyarakat/Pemda1,511,041,162.00Rp -Rp -

Jumlah 1,511,041,162.00Rp -Rp -

Saldo awal persediaan barang untuk diserahkan kepada masyarakat sebesar

Rp664.580.211,00 pada TA 2015 dilakukan belanja barang untuk diserahkan kepada

masyarakat sebesar Rp1.296.212.050,00 yang terdiri dari :

MAK Saldo

526115 155,184,200.00Rp

526311 558,203,250.00Rp

521811 573,174,600.00Rp

521219 9,650,000.00Rp

Jumlah 1,296,212,050.00Rp

Atas saldo awal dan belanja barang persediaan untuk diserahkan kepada masyarakat

TA 2015 tersebut, terjadi pemakaian sebesar Rp1.511.041.162,00 yang dicatat

sebagai beban persediaan pada Laporan Operasional. Pada Neraca Per 31 Desember

2015 terdapat saldo persediaan untuk diserahkan kepada masyarakat sebesar

Rp485.622.000,00 jika dilakukan perbandingan antara saldo akhir neraca dengan

saldo akhir yang seharusnya terdapat selisih nilai persediaan sebesar

Rp35.870.901,00 selisih tersebut merupakan selisih antara Nilai Persediaan

berdasarkan harga perolehan dengan harga perolehan terakhir yang mengacu

kepada Surat Kementerian Keuangan Nomor S-1311/PB.6/2016 tanggal 15 Februari

2016 mengenai Metode Penilaian Persediaan dalam Rangka Penerapan Akuntansi

Pemerintahan Berbasis Akrual.

Beban

Penyusutan dan

Amortisasi Rp23.265.662.060,00

D.8 Beban Penyusutan dan Amortisasi

Beban Penyusutan dan Amortisasi tahun 2015 dan 2014 sebesar Rp23.265.662.060,00

dan Rp0,00. Beban Penyusutan merupakan beban untuk mencatat alokasi sistematis

atas nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa

manfaat aset yang bersangkutan. Sedangkan Beban Amortisasi digunakan untuk

mencatat alokasi penurunan manfaat ekonomi untuk Aset Tak Berwujud dengan

rincian sebagai berikut :

Page 106: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Uraian Beban Penyusutan Dan Amortisasi TA 2015 TA 2014 Naik(Turun) %

Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin 11,590,951,424.00Rp -

Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan 11,422,513,962.00Rp -

Beban Penyusutan Irigasi 16,581,804.00Rp -

Beban Penyusutan Jaringan 206,642,850.00Rp -

Beban Penyusutan Aset Tetap Lainnya 3,863,750.00Rp -

Beban Penyusutan Aset Tetap Yg Tdk Digunakan Dlm Operasi 25,108,270.00Rp -

Jumlah Penyusutan 23,265,662,060.00Rp -

Jumlah Amortisasi -Rp -

Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi 23,265,662,060.00Rp -Rp -

Beban

Penyisihan

Piutang Tak

Tertagih

Rp(755.841,00)

D.9 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih

Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih tahun 2015 dan 2014 sebesar Rp(755.841,00)

dan Rp0,00 dengan rincian sebagai berikut:

Uraian Jenis Beban TA 2015 TA 2014 Naik (Turun) %

Beban Penyisihan Piutang PNBP (548.841,00)Rp - -

Beban Penyisihan Piutang Tagihan TP/TGR (207.000,00)Rp - -

Jumlah (755.841,00)Rp -Rp -

Beban penyisihan piutang terdapat pada satker LAN Jakarta sebesar Rp(706.750,00)

dan PKP2A I LAN sebesar Rp(49.091,00).

Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih pada laporan operasional memiliki korelasi

positif dengan penyisihan piutang di neraca. Beban penyisihan piutang tak tertagih

merupakan penyisihan dari piutang tahun 2014 yang telah dibayar lunas di tahun

2015.

Piutang LAN pada Neraca Per 31 Desember 2014 terdiri dari :

1. Piutang Satker 450417 LAN Jakarta, yang terdiri dari Piutang PNBP sebesar

Rp.99.950.000,00 dengan kualitas lancar dan Piutang Tagihan TP/TGR sebesar

Rp.41.400.000,00 dengan kualitas yang sama.

2. Piutang PNBP Satker 450423 PKP2A I LAN sebesar Rp9.818.181,00 dengan kualitas

lancar

Atas piutang kedua satker tersebut telah dilakukan pelunasan seluruhnya pada Tahun

Anggaran 2015 sehingga perlu dilakukan nilai penyesuaian dalam rangka pencatatan

penyisihan piutang tidak tertagih pada neraca per 31 Desember 2015 berdasarkan

Page 107: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

PMK Nomor 270 Tahun 2014 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan

Berbasis Akrual Pada Pemerintah Pusat dan Perdirjen Perbendaharaan Nomor 43

Tahun 2015 tentang Pedoman Akuntansi Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Pada

Kementerian Negara/ Lembaga.

Nilai penyesuaian tersebut merupakan selisih antara nilai penyisihan piutang setelah

pelunasan yaitu sebesar Rp0,00 dengan nilai penyisihan piutang pada Neraca

percobaan per 31 Desember 2015 (sebelum penyesuaian ini dilakukan) sebesar

Rp.755.841,00 yaitu sebesar minus Rp.755.841,00.

Nilai penyesuaian tersebut dituangkan kedalam Beban Penyisihan Piutang Tak

Tertagih pada Laporan Operasional sebesar minus Rp. 755.841,00

Surplus/

Defisit

Dari

Kegiatan

Non

Operasio

nal Rp(1.401.557

.518,00),

D.10 SURPLUS/ DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL

Pos Surplus dari Kegiatan Non Operasional terdiri dari pendapatan dan beban yang

sifatnya tidak rutin dan bukan merupakan tugas pokok dan fungsi entitas Rincian

Surplus/ Defisit Dari Kegiatan Non Operasional per 31 Desember 2015 dan 2014

sebesar Rp(1.401.557.518,00) adalah sebagai berikut:

Uraian TA 2015 TA 2014 Naik (Turun) %

Surplus Pelepasan Aset Non Lancar (1,401,557,518.00)Rp -Rp -

Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar 72,950,000.00Rp -Rp -

Beban Pelepasan Aset Non Lancar 1,474,507,518.00Rp -Rp -

Surplus Kegiatan Non Operasional Lainnya -Rp -Rp -

Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya -Rp -Rp -

Surplus (Defisit) dari Kegiatan Non Operasional (1,401,557,518.00)Rp -Rp -

Rincian Surplus dari Kegiatan Non Operasional adalah sebagai berikut :

a. Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar sebesar Rp72.950.000,00 terdapat pada

satker :

1. LAN Jakarta sebesar Rp24.400.000,00 merupakan hasil lelang aset dengan rincian

sebagai berikut :

- 412 buah peralatan dan mesin, dan alat musik yang di lelang senilai

Rp21.900.000,00 yang di SSBP kan pada tanggal 14 Juli 2015 dengan NTPN

1004071413071004.

Page 108: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

- 364 buah alat rumah tangga ex asrama wicaksana yang dilelang senilai

Rp2.500.000,00 yang di SSBP kan pada tanggal 03 desember 2015 dengan

NTPN 040007013090103.

2. STIA LAN Makassar sebesar Rp17.000.000,00 merupakan hasil lelang aset

peralatan dan mesin berupa 1 unit kendaraan bermotor roda empat dan 1 paket

barang peralatan/inventaris kantor yang di SSBP kan tanggal 15 Januari 2015,

NTPN 0001130804081313.

3. PKP2A I LAN sebesar Rp31.550.000,00 merupakan hasil lelang aset dengan rincian

sebagai berikut :

- 361 buah monografi, 10 buah overhead projector, 4 buah wireless, 1 buah kursi

besi, dan 1 buah lemari kayu yang dilelang sebesar Rp2.550.000,00, yang di

SSBP kan pada tanggal 16 Februari 2015 dengan nomor NTPN

0314090506140600 sebesar Rp2.505.000 dan tanggal 20 Februari 2015

dengan nomor NTPN 0909081402010409 sebesar Rp45.000,00.

- 1 unit kendaraan roda empat dan 1617 buah peralatan kantor yang dilelang

sebesar Rp29.000.000, yang di SSBP kan pada tanggal 02 September 2015

dengan nomor NTPN 0708140413030713.

b. Beban Pelepasan Aset Non Lancar sebesar Rp1.474.507.518,00 terdapat pada satker

:

1. LAN Jakarta sebesar Rp1.418.611.350,00 merupakan penghapusan terhadap

aset tak berwujud yang kondisinya sudah usang berupa 15 buah software

komputer senilai Rp1.254.237.800,00 dan 3 buah aset tak berwujud lainnya

senilai Rp164.242.800,00 dan penghapusan CD profile LAN sebesar

Rp130.750,00 yang dilakukan penghapusan murni (tanpa lelang) sesuai dengan

PMK No 50 tahun 2014 tentang tata cara pelaksanaan penghapusan BMN.

Penghapusan ini muncul karena penghapusan murni tidak menimbulkan PNBP.

2. PKP2A I LAN sebesar Rp55.896.168,00 PKP2A I LAN senilai Rp55.896.168,00

merupakan penghapusan aset dikarenakan adanya lelang. Berikut rincian nilai

perolehan barang yang dilelang yang berasal dari Aset Lain-Lain :

No Keterangan Nilai Perolehan

1 Alat Angkutan Darat Bermotor 57.160.000

2 Alat Bengkel Bermesin 4.950.000

3 Alat Kantor 984.199.270

Page 109: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Surplus/(De

fisit)-LO

Rp(189.630.365

.254,00)

4 Alat Rumah Tangga 51.112.718

5 Alat Studio 8.628.280

6 Alat Komunikasi 155.659.185

7 Peralatan Pemancar 118.016.580

8 Komputer Unit 1.339.633.016

9 Peralatan Komputer 118.172.250

10 Bahan Perpustakaan Tercetak 47.287.856

Jumlah 2.884.819.155

Selain dari aset lain-lain, juga dilakukan penghapusan aset atas lelang yang

berasal dari aset tetap lainnya, berikut rincian nilai perolehan aset tetap lainnya

yang dihapuskan :

No Keterangan Nilai Perolehan

1 Bahan Perpustakaan Tercetak 5.010.000

Jumlah 5.010.000

- Dari penghapusan aset tersebut, akumulasi aset yang dihapuskan sebesar

Rp2.833.932.987. dari nilai perolehan dikurangi akumulasi penyusutan tersebut,

terdapat selisih sebesar Rp55.896.168. Selisih tersebut merupakan

penghapusan asset yang masih memiliki nilai buku berupa 1323 buah monografi

sebesar Rp52.297.856 dimana untuk asset tetap lainnya tersebut tidak

mengalami penyusutan, dan berasal dari peralatan dan mesin yang masih

memiliki nilai buku sebesar Rp3.598.312.

D.11 SURPLUS/ DEFISIT - LO

Surplus/(Defisit) – LO per 31 Desember 2015 dan 2014 masing – masing sebesar

Rp(189.630.365.254,00) dan Rp00,00.

Page 110: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

D. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Ekuitas

Awal Rp933.383.6

32.421,00

E.1 Ekuitas Awal

Nilai ekuitas pada tanggal 1 Januari 2015 dan 2014 adalah masing-

masing sebesar Rp933.383.632.421,00 dan Rp0,00. Dalam

implementasi akuntansi berbasis akrual yang dimulai tahun 2015,

nilai ekuitas per 1 januari 2015 tersebut adalah merupakan

reklasifikasi dari akun – akun neraca sebagai berikut :

Kewajiban Yang Ditangguhkan 108.711.795,00Rp

Ekuitas Dana Lancar 1.120.567.454,00Rp

Ekuitas Dana Investasi 932.154.353.172,00Rp

Jumlah 933.383.632.421,00Rp

NilaiJenis Akun

Surplus(

defisit)

LO Rp(189.630.3

65.254,00)

E.2 Surplus (Defisit) LO

Jumlah Surplus (Defisit) LO untuk periode yang berakhir pada 31

Desember 2015 dan 2014 adalah defisit sebesar

Rp(189.630.365.254,00) dan Rp0,00. Defisit LO merupakan selisih

kurang antara surplus/defisit kegiatan operasional dan

surplus/defisit kegiatan non operasional.

Penyesu

aian

Nilai

Tahun

Berjalan Rp176.99

8.856,00

E.3 Penyesuaian Nilai Tahun Berjalan

Jumlah Penyesuaian nilai tahun berjalan untuk periode yang

berakhir pada periode per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah

sebesar Rp176.998.856,00 dan Rp0,00.

Pada tanggal 31 Desember 2015 penyesuaian nilai persediaan pada

laporan perubahan ekuitas atas selisih antara nilai persediaan

berdasarkan harga perolehan dengan harga perolehan terakhir

terdiri atas :

E.3.1 Penyesuaian nilai persediaan

Penyesuaian nilai persediaan untuk periode per 31 Desember

2015 dan 2014 adalah masing – masing Rp176.998.856,00 dan

Rp0,00 merupakan selisih harga pembelian dengan harga

Page 111: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

perolehan terakhir.

Pada tanggal 31 Desember 2015 penyesuaian nilai persediaan

pada laporan perubahan ekuitas atas selisih antara nilai

persediaan berdasarkan harga perolehan dengan harga

perolehan terakhir terdiri atas :

Persediaan Barang untuk Pemeliharaan (9,357,725.00)Rp

Persediaan Lainnya 31,746,360.00Rp

Persediaan Bahan Baku (6,993,900.00)Rp

Persediaan Barang Konsumsi 125,823,120.00Rp

Persediaan Barang Lainnya Untuk Diserahkan ke Masyarakat 35,870,901.00Rp

Persediaan Suku Cadang (89,900.00)Rp

Persediaan Pitam Materai dan Leges -Rp

Jumlah 176,998,856.00Rp

NilaiAkun

Penyesuaian nilai aset terdapat pada satker :

1. LAN Jakarta senilai Rp137.519.464,00

2. STIA LAN Jakarta senilai Rp9.298.543,00

3. STIA LAN Bandung senilai Rp3.558.870,00

4. STIA LAN Makassar senilai Rp10.702.400,00

5. PKP2A I LAN senilai Rp9.708.420,00

6. PKP2A II LAN senilai Rp6.935.500,00

7. PKP2A III LAN senilai Rp (2.901.940,00)

8. PKP2A IV LAN senilai Rp2.177.599,00

E.3.2 Penyesuaian Nilai Kewajiban

Penyesuaian nilai kewajiban untuk periode per 31 Desember

2015 dan 2014 adalah masing – masing Rp0,00 dan Rp0,00.

Dampak

Kumulati

f

Perubah

an

Kebijaka

n

Akuntan

si/Kesala

han

Mendas

ar

E.4 Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan Akuntansi/Kesalahan

Mendasar

Jumlah Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan Akuntansi /

Kesalahan Mendasar untuk periode yang berakhir pada periode per

31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebesar

Rp759.773.240,00 dan Rp0. Nilai pada tahun 2015 tersebut

merupakan koreksi nilai aset tetap non revaluasi sebesar

Rp130.213.812,00 dan Lain – lain sebesar Rp629.559.428,00.

Page 112: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Rp759.7

73.240,0

0

Koreksi

Nilai

Aset Non

Revaluas

i

Rp130.2

13.812,0

0

E.4.1 Koreksi Nilai Aset Non Revaluasi

Jumlah koreksi nilai aset non revaluasi untuk periode yang

berakhir pada periode per 31 Desember 2015 dan 2014

adalah sebesar Rp130.213.812,00 dan Rp0,00. Koreksi nilai

aset tetap non revaluasi ini muncul diantaranya karena

adanya penambahan saldo awal, reklasifikasi masuk,

reklasifikasi keluar, koreksi pencatatan nilai / kuantitas, dll.

Koreksi nilai aset non revaluasi terdapat pada satker :

1. PKP2A I LAN senilai Rp82.944.612,00

Tgl

Transaksi Nilai Penjelasan Ket

31-Mar-

15 81.800.000

Penambahan Saldo untuk Buku yang

Sebelumnya Belum Masuk ke Aset

Tetap

Penjelas

an No.1

30-Apr-

15 (4.350.000)

Reklasifikasi Masuk Aset Peralatan

Komputer (Peralatan & Mesin)

Penjelas

an No.2

30-Apr-

15 (1.631.250)

Akum Penyusutan Reklasifikasi

Masuk Aset Peralatan Komputer

(Peralatan & Mesin)

30-Apr-

15 4.350.000

Reklasifikasi Keluar Aset Peralatan

Komputer (Peralatan & Mesin)

30-Apr-

15 1.631.250

Akum Penyusutan Reklasifikasi

Keluar Aset Peralatan Komputer

(Peralatan & Mesin)

30-Sep-

15

(343.287.40

0)

Reklasifikasi Masuk Aset Submersible

(Peralatan & Mesin) dr Alat Bantu ke

Unit Peralatan Proses/Produksi Penjelas

an No.3 30-Sep-

15

(339.537.27

6)

Akum Penyusutan Reklasifikasi

Masuk Aset Submersible (Peralatan

& Mesin) dr Alat Bantu ke Unit

Peralatan Proses/Produksi

Page 113: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

30-Sep-

15 343.287.400

Reklasifikasi Keluar Aset Submersible

(Peralatan & Mesin) dr Alat Bantu ke

Unit Peralatan Proses/Produksi

30-Sep-

15 340.715.888

Akum Penyusutan Reklasifikasi

Keluar Aset Submersible (Peralatan

& Mesin) dr Alat Bantu ke Unit

Peralatan Proses/Produksi

31-Des-

15 (8.500)

Akum Penyusutan utk Koreksi

Pencatatan Nilai/Kuantitas atas

Pengembalian Belanja

Penjelas

an No.4

31-Des-

15 (25.500)

Akum Penyusutan utk Koreksi

Pencatatan Nilai/Kuantitas atas

Pengembalian Belanja

31-Des-

15 (850.000)

Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas

atas Pengembalian Belanja

31-Des-

15 (1.275.000)

Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas

atas Pengembalian Belanja

31-Des-

15 2.125.000

Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas

atas Pengembalian Belanja

31-Des-

15

(595.664.30

0)

Reklasifikasi Masuk dr Gedung &

Bangunan ke Jalan, Irigasi, &

Jaringan Penjelas

an No.5 31-Des-

15 595.664.300

Reklasifikasi Keluar dr Gedung &

Bangunan ke Jalan, Irigasi, &

Jaringan

Jumlah 82.944.612

1. Penjelasan No. 1

Pada pemeriksaan Laporan Keuangan TA 2014,

terdapat penemuan BPK berupa buku-buku yang

belum dimasukkan ke dalam aset tetap. Buku-buku

tersebut berasal dari berbagai sumber. Oleh BPK,

buku-buku tersebut harus dimasukkan ke dalam aset

tetap. Atas arahan BPK tersebut, pada bulan Januari

2015 PKP2A I LAN melakukan pengajuan penilaian atas

buku-buku tersebut ke KPKNL Bandung. Oleh KPKNL

Bandung tersebut, untuk buku-buku tersebut dinilai

sebesar Rp81.800.00, dan terbit laporan inventarisasi

Page 114: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

dan penilaian pada bulan Maret 2015. Pada bulan

Maret 2015, tim BMN melakukan transaksi di SIMAK,

dimana jurnal yang dihasilkan adalah sebagai berikut :

Dr : 135121-Aset Tetap Lainnya

Cr : 391116-Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi

Di SIMAK BMN, untuk transaksi tersebut masuk dalam

kategori Penambahan Saldo Awal. Penambahan Saldo

Awal disini, bukan merubah saldo awal tahun yang

merupakan saldo akhir TA 2014, melainkan hanya

penambahan saldo aset tetap lainnya di bulan Maret

2015.

2. Penjelasan No. 2

Untuk Reklasifikasi Aset, selain memindahkan aset,

untuk akumulasi penyusutan juga ikut dipindahkan.

Untuk Rp. 4.350.000 memindahkan jenis barang yang

masih dalam satu kelompok Peralatan Komputer

(Peralatan & Mesin) utk masa manfaat 4 tahun.

Untuk Aset tetap yang dipindahkan tersebut, utk

perolehan tgl 20 Nov 2013 dari CV.Mitra Usaha.

Berikut perhitungan akumulasi penyusutannya :

Penyusutan/

thn

1.087.500 (4.350.000/4)

Masa

Penyusutan

1.5

Semester

dari tgl perolehan s/d semester 1

th 2015 (krn di reklas di tgl

30/04/15)

Akumulasi

Penyusutan

1.631.250 Sem 2 th 2015-Sem 1 2015

3. Penjelasan No. 3

Reklasifikasi Aset Submersible dari Alat Bantu ke Unit

Peralatan Proses/Produksi dgn nilai Rp. 343.287.400

dari PT. Adhi Karya. Antara Alat Bantu & Unit Peralatan

Page 115: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Proses/Produksi memiliki masa manfaat berbeda (7

dan 8 tahun). Berikut rincian yang direklasifikasi :

Tgl Perolehan Nilai Perolehan Keterangan

19-Dec-05 331.287.000 masa manfaat sudah habis

22-Jun-10 12.000.400

yang masih ada perhitungan

penyusutannya

343.287.400

Alat Bantu (masa manfaat 7 thn) :

Perhitungan penyusutan untuk perolehan

22/06/2010 (Rp. 12.000.400). Masa yang sudah di

susutkan sd 30/09/15 (masih memakai perhitungan

penyusutan sd semester I = 5,5 semester)

Penyusutan/thn 1.714.343 (12.000.400/7)

Masa Penyusutan 5.5 Semester

Akumulasi Penyusutan 9.428.887

Total Akumulasi Penyusutan yang di Reklasifikasi :

masa manfaat sudah habis 331.287.000

akumulasi penyusutan 9.428.887

340.715.887

Unit Peralatan Proses/Produksi (masa manfaat 8 thn) :

Perhitungan penyusutan untuk perolehan 22/06/2010 (Rp.

12.000.400). Masa yang sudah di susutkan sd 30/09/15 (msh memakai

perhit penyusutan sd semester I = 5,5 semester).

Penyusutan/thn 1.500.050 (12.000.400/8)

Masa Penyusutan 5.5 Semester

Akumulasi Penyusutan 8.250.275

Page 116: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Total Akumulasi Penyusutan yang di Reklasifikasi :

masa manfaat sudah habis 331.287.000

akumulasi penyusutan 8.250.275

339.537.275

4. Penjelasan No.4

Di semester II TA 2015, terdapat pengembalian belanja

modal sebesar Rp2.125.000. Dari belanja modal

tersebut, juga dipindahkan untuk akumulasi

penyusutannya. Berikut perhitungannya :

Keterangan Masa

manfaat

Nilai

Pengembalian Penyusutan

Gedung & Bangunan 50 850.000 8.500

Jalan, Irigasi, &

Jaringan 25 1.275.000 25.500

2.125.000 34.000

5. Penjelasan No.5

Nilai sebesar Rp595.664.300 merupakan Reklasifikasi

Gedung dan Bangunan ke Jalan, Irigasi, dan Jaringan yang

perolehannya melalui KDP (Konstruksi Dalam

Pengerjaan).

2. PKP2A III LAN senilai Rp47.269.200,00

Tgl

Transak

si

Nilai Penjelasan Keterangan

30-Jun-

15

106,200,00

0

Akum Penyusutan

Reklasifikasi Masuk Aset

Peralatan Peralatan & Mesin

(Kasur/Spring Bed)

Penjelasan No.1

30-Jun-

15

(167,199,20

0) Akumulasi Penyusutan

Reklasifikasi Keluar Aset Penjelasan No.2

Page 117: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Peralatan & Mesin

(Kasur/Spring Bed)

30-Jun-

15

(172,576,88

0)

Reklasifikasi Masuk Aset

(peralatan & Mesin) dari

Kasur/Spring Bed ke Tempat

Tidur dan Kasur/Spring Bed Penjelasan No.3

30-Jun-

15

185,776,88

0

Reklasifikasi Keluar Aset

Peralatan & Mesin

(Kasur/Spring Bed)

31-Oct-

16

530,000 Akum Penyusutan perolehan

Hibah Televisi (Peralatan &

Mesin)

Penjelasan No 4

31-Oct-

16

(252,789,16

7)

Koreksi Pencatatan Nilai atas

Peralatan dan Mesin melaui

KDP Penjelasan No.5

31-Oct-

16

252,789,16

7

Reklas Masuk Aset Peralatan

dan Mesin

31-Dec-

16

938,131,19

9

Pengembangan Aset melaui

KDP atas Pagar Permanent

Penjelasan No.6 30-Sep-

15

(938,131,19

9)

Koreksi Nilai Pengembangan

Aset Melalui KDP atas Pagar

Permanent

Jumlah (47,269,20

0)

1. Penjelasan No.1

Untuk Reklasifikasi Aset Masuk berupa peralatan dan

mesin ( kasur/spring bed) sebanyak 80 unit dengan

nilai Rp118.000.000 Harga Perolehan Tahun 2010

dengan umur ekonomis 5 tahun untuk akumulasi

penyusutan yang dipindahkan senilai Rp106.200.000,-

dengan rincian sebagai berikut Nilai Penyusutan

transaksional per barang Rp1.327.500 x 80 unit =

Rp.106.200.000,- Aku Penyusutan

Page 118: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Penyusutan/

thn

132,750 (106.200.000/(80*5)

Masa

Penyusutan

10.

Semester

dari tgl perolehan 27

Nop th 2010 di reklas

di tgl 29/06/15

Akumulasi

Penyusutan

1,327,500

2. Penjelasan No.2

Untuk Reklasifikasi Aset Keluar berupa peralatan dan

mesin ( kasur/spring bed) sebanyak 80 unit dengan nilai

Rp.185.776.880 umur ekonomis 5 tahun terdapat

akumulasi penyusutan yang dipindahkan senilai

Rp167.199.200,- dengan rincian sebagai berikut Nilai

Penyusutan transaksional per barang Rp2.089.990 x 80

unit = Rp.167.199.200,-

Penyusutan/thn

208,999

(167.199.200/(80*5)

Masa

Penyusutan

10.

Semester

dari tgl perolehan 27

Nop th 2010 di reklas

di tgl 29/06/15

Akumulasi

Penyusutan

2,089,990

3. Penjelasan No.3

Pada tahun 2015 terdapat Reklasifikasi Aset untuk

Peralatan dan Mesin (Kasur/Spring Bed) sebanyak 80

unit menjadi Tempat tidur kayu dan kasur/spring bed

dengan rincian sebagai berikut :

Keterangan Jumlah

Nilai

Perolehan Jumlah

Reklasifikasi

Keluar

(kasur/spring

bed)

80

2,322,211

185,776,

880

Page 119: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Keterangan Jumlah

Nilai

Perolehan Jumlah

Reklasifikasi

Masuk (tempat

tidur)

80

1,475,000

118,000,

000

Reklasifikasi

Masuk

(kasur/spring

bed)

80

682,211

54,576,8

80

Total

172,576,

880

4. Penjelasan No.4

di semester I TA 2015 terdapat Perolehan Hibah

Berupa Televisi dari Peserta Diklat senilai Rp5.300.000

tetapi dibukukan pada semester II TA 2015, juga

dipindahkan untuk akumulasi penyusutannya. berikut

perhitungannya :

Keterangan

Masa

manfaa

t Nilai Hibah

Penyus

utan

Perlatan dan

Mesin

5

5,300,000

530,000

5,300,000

530,000

5. Penjelasan No.5

Pada Tahun 2015 terdapat Konstruksi dalam

Pengerjaan peralatan dan mesin senilai

Rp252.789.167 yang dilakukan Reklasifikasi Masuk

menjadi Peralatan dan Mesin dengan rincian sebagai

berikut :

Page 120: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Kode

Barang

Nama Pada

SIMAK

Juml

ah

Nilai

Satuan

Harga

Perbaran

g

3.05.02.01

.002

Meja kerja

kayu 15

2,233,633

33,504,4

95

3.10.01.02

.001 PC Unit 2

10,609,756

21,219,5

12

3.10.02.03

.003 Printer 1

4,802,337

4,802,33

7

3.05.02.01

.003 Kursi

Belajar

80

1,451,861

116,148,

880

3.06.01.02

.107

Layar

Film/Projec

tor

4

5,206,598

20,826,3

92

3.05.01.05

.049 Flipchart

8

725,931

5,807,44

8

3.05.02.06

.008 Sound

Sistem

1

11,949,936

11,949,9

36

3.06.03.10

.999

Pelatan

Antena

SHF/Parab

ola Lainnya

1

38,530,167

38,530,1

67

Total

252,789,

167

6. Penjelasan No. 6

Pada Tahun 2015 terdapat Pengembangan Aset melalui

Kontruksi dalam pengerjaan senilai Rp938.131.199

atas Pagar Permanen.

Page 121: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Lain-Lain

Rp629.5

59.428,0

0

E.4.2 Lain – Lain

Jumlah lain – lain untuk periode yang berakhir pada 31

Desember 2015 dan 2014 adalah sebesar Rp629.559.428,00

dan Rp0,00. Lain – Lain merupakan pengembalian belanja

pegawai dan pengembalian belanja barang tahun anggaran

yang lalu. Lain – Lain terdapat pada satker :

1. LAN Jakarta senilai LAN Jakarta senilai Rp 499.946.372,00

berasal dari:

- penerimaan kembali belanja pegawai tahun anggaran

yang lalu senilai Rp384.183.872,00. Atas nilai tersebut

terdapat selisih sebesar Rp23.682.100,00 dari nilai yang

tertera dalam LRA (yaitu sebesar Rp407.865.972,00).

Selisih angka Rp23.682.100,00 tersebut merupakan

pengembalian belanja pegawai yang merupakan

pendapatan yang ditangguhkan sebagai kontra akun dari

kas lainnya di bendahara pengeluaran tahun anggaran

2014.

- pendapatan kembali belanja barang tahun anggaran

yang lalu senilai Rp115.762.500,-. Atas nilai tersebut

terdapat selisih sebesar RP1.680.000,00 dari nilai yang

tertera dalam LRA (yaitu sebesar Rp117.442.500,00).

selisih angka Rp 1.680.000,00 tersebut merupakan

pengembalian belanja barang berupa honor operasional

satuan kerja yang merupakan pendapatan yang

ditangguhkan sebagai kontra akun dari kas lainnya di

bendahara pengeluaran tahun anggaran 2014.

2. STIA LAN Jakarta senilai Rp5.903.850,00 merupakan

penerimaan kembali belanja pegawai tahun anggaran yang

lalu atas sisa pembayaran uang makan pegawai STIA LAN

JAKARTA pada Bulan Desember TA 2014. Atas nominal

tersebut di SSBPkan pada tanggal 29 Januari 2015 dengan

NTPN 0407020010091209.

3. STIA LAN Bandung senilai Rp2.081.350,00 berasal dari :

Page 122: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

- SSBP dengan nomor NTPN 0414 0301 0714 0914 senilai

Rp2.064.200,00 untuk keperluan pengembalian uang

makan pegawai bulan desember 2014.

- SPM dengan nomor 00135 tanggal 18 Mei 2015 untuk

pembayaran belanja pegawai untuk kekurangan

tunjangan beras bulan jan 2014 s.d. April 2015 terdapat

pengembalian senilai Rp16.900,00.

- SPM dengan nomor 00239 tanggal 14 Juli 2015 untuk

pembayaran belanja pegawai untuk Kekurangan Gaji

Berkala dan Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen

terdapat pengembalian senilai Rp250,00

4. STIA LAN Makassar senilai Rp11.019,00 merupakan

penerimaan kembali belanja pegawai Tahun Anggaran Yang

Lalu yang menjadi potongan dari realisasi belanja pegawai,

dengan rincian :

- SPM Nomor 00003 Tanggal 12 Januari 2015, SP2D

Nomor 151361303000007, dengan nilai penerimaan

kembali belanja pegawai TAYL sebesar Rp. 99,00.

- SPM Nomor 00086 Tanggal 17 April 2015, SP2D Nomor

151361303001707, dengan nilai penerimaan kembali

belanja pegawai TAYL sebesar Rp. 10.320,00.

- SPM Nomor 00092 Tanggal 30 April 2015, SP2D Nomor

151361303001993, dengan nilai penerimaan kembali

belanja pegawai TAYL sebesar Rp. 600,00.

5. PKP2A I LAN senilai Rp1.544.181,00 berasal dari :

- pengembalian belanja pegawai TAYL (uang makan bln

Desember 2014) sebesar Rp49.300,00 yang di SSBP kan

tgl 08 Januari 2015 dengan no NTPN

0612150910141002.

- pengembalian belanja pegawai TAYL (uang makan bln

Desember 2014) sebesar Rp25.650,00 yang di SSBP kan

tgl 08 Januari 2015 dengan no NTPN

0714151405140205.

Page 123: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

- pengembalian belanja pegawai TAYL (uang makan bln

Desember 2014) sebesar Rp49.300,00 yang di SSBP kan

tgl 08 Januari 2015 dengan no NTPN

0900030011140812.

- pengembalian belanja pegawai TAYL (uang makan bln

Desember 2014) sebesar Rp25.650,00 yang di SSBP kan

tgl 08 Januari 2015 dengan no NTPN

1009051204020300.

- pengembalian belanja pegawai TAYL (uang makan bln

Desember 2014) sebesar Rp25.650,00 yang di SSBP kan

tgl 08 Januari 2015 dengan no NTPN

1109110301090810.

- pengembalian belanja pegawai TAYL (uang makan bln

Desember 2014) sebesar Rp51.300,00 yang di SSBP kan

tgl 08 Januari 2015 dengan no NTPN

1211080306110901.

- pengembalian belanja pegawai TAYL (pembulatan gaji

Rp51 & tunjangan fungsional Rp1.295.000,00) sebesar

Rp1.295.051 yang berasal dari SP2D tgl 24 Maret 2015

dengan nomor SP2D 150951302000577.

- pengembalian belanja pegawai TAYL (pembulatan gaji)

sebesar Rp22.280,00 yang berasal dari SP2D tgl 25 Juni

2015 dengan no SP2D 150951302003094.

6. PKP2A II LAN senilai Rp103.380.196,00 berasal dari :

- penerimaan kembali belanja pegawai tahun anggaran

yang lalu senilai Rp.5.366.196,00, nilai ini merupakan

auto aplikasi GPP pada saat pengajuan SPM nomor

00044,00045.00046,00047,00048.

- pendapatan kembali belanja barang tahun anggaran

yang lalu senilai Rp.98.014.000,00.

7. PKP2A III LAN senilai Rp14.776.510,00 berasal dari :

Page 124: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

- Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Tahun Anggaran

Yang Lalu Pengembalian uang makan bln Desember

2014 senilai Rp25.650,00.

- Potongan lain-lain kekurangan gaji tarif beras senilai

Rp5.320,00 yang terdapat pada SPM nomor 00151

tanggal 3 Juli 2015.

- Potongan lain-lain kekurangan gaji senilai

Rp9.290.040,00 yang terdapat pada SPM NO.00148

tanggal 10 Juli 2015.

- Penerimaan Kembali Belanja Barang Tahun Anggaran

Yang Lalu (Pengembalian kelebihan pembayaran honor

tim pelaksana kegiatan) Rp5.455.500,00.

8. PKP2A IV LAN senilai Rp Rp1.915.950,00 merupakan

pengembalian uang makan pegawai PKP2A IV LAN Periode

Desember 2014, SSBP Tanggal 12 Januari 2015 dan NTPN

Nomor 0809060007100810.

Transak

si Antar

Ekuitas Rp193.539.8

58.897,00

E.5 Transaksi Antar Ekuitas

Transaksi antar ekuitas sampai dengan tanggal 31 Desember 2015

sebesar Rp193.539.858.897,00 terdiri dari :

Uraian Transaksi Antar Entitas Jumlah

Ditagihkan Ke Entitas Lain 254.103.537.001,00

Diterima Dari Entitas Lain (62.436.528.102,00)

Transfer Keluar (11.954.548,00)

Transfer Masuk 11.954.548,00

Pengesahan Hibah Langsung 1.872.849.998,00

Jumlah 193.539.858.897,00

Ekuitas

Akhir Rp938.229.8

98.160,00

E.6 Ekuitas Akhir

Nilai ekuitas pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 sebesar

Rp938.229.898.160,00 dan Rp0,00.

Page 125: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

E.PENGUNGKAPAN-PENGUNGKAPAN LAINNYA.

F.1 Penjelasan Implementasi Standar Akuntansi Berbasis Akrual Pertama Kali

Seperti diuraikan dalam catatan A.5.(8), Lembaga Administrasi Negara,

pertama kali, menyiapkan laporan keuangan sesuai dengan Lampiran I PP

Nomor 71 Tahun 2010 (SAP Berbasis Akrual). Didalam menyiapkan laporan

keuangan tahun buku 2015, Lembaga Administrasi Negara menyajikan dampak

perubahan basis standar akuntansi didalam Laporan Perubahan Ekuitas.

Penjelasan dampak perubahan basis standar akuntansi pada Laporan

Perubahan Ekuitas disajikan dalam tabel berikut:

Catatan

Ekuitas pada 1 Januari 2015 (sebelum

dampak perubahan basis standar

akuntansi)

933.274.920.626,00

‒ Reklasifikasi dari akun – akun neraca E.1 108.711.795,00

Ekuitas pada 1 Januari 2015 (setelah

koreksi dampak perubahan basis standar

akuntansi)

933.383.632.421,00

Defisit LO E.2 (189.630.365.254,00)

Penyesuaian Nilai Aset E.3 176.998.856,00

Page 126: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan

Akuntansi / Kesalahan Mendasar

E.4 759.773.240,00

Transaksi Antar Entitas E.5 193.539.858.897,00

Ekuitas pada 31 Desember 2015 E.6 938.229.898.160,00

F.2 PENGUNGKAPAN LAIN-LAIN

1. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 116/PMK.05/2007 tentang

Penyusunan Rencana Tindak dan Monitoring Penyelesaian Tindak Lanjut

Pemerintah Terhadap Temuan Pemeriksaan Keuangan oleh BPK atas Laporan

Keuangan Kementerian Negara/Lembaga, Laporan Keuangan Bendahara

Umum Negara dan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat.

Berdasarkan laporan pemantauan tindak lanjut, dapat dikemukakan hal-hal

sebagai berikut :

1) Temuan :

Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada STIA LAN

belum tertib.

Rekomendasi :

BPK merekomendasikan Kepala LAN agar :

a. Membuat suatu sistem penerimaan yang memudahkan bendahara

penerimaan untuk mengindetifikasi setoran penerimaan di rekening

bank.

b. Menginstruksikan Ketua STIA LAN untuk lebih efektif dalam

pengendalian pengembalian dana pendidikan.

Tindak Lanjut :

1. Surat Ketua STIA LAN Jakarta Nomor 212/KS.1/STA.01.12/2015

tanggal 16 April 2015 tentang permohonan fasilitas BRIVA dan CMN

dan sedang melakukan sosialisasi kepada semua mahasiswa.

2. STIA LAN Bandung bekerjasama dengan BNI terkait pembuatan ATM

dan rekening mahasiswa. Saat ini sedang diproses surat menyurat

terkait perjanjian kerjasama hal tersebut.

3. Telah dibangun SIMAK Akademik yang merupakan sistem terintegrasi

terkait dengan akademik, kemahasiswaan dan keuangan. Selain hal

Page 127: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

tersebut, STIA LAN Makassar membuat system penerimaan,

pengendalian yang dilakukan adalah dengan memberikan

pengumuman dari Kepala Bagian Administrasi Umum tertanggal 24

Juni 2015 yang disampaikan kepada seluruh mahasiswa agar segera

menyampaikan bukti setoran dan mencantumkan nama, NPM dan

program studi dengan jelas.

2) Temuan :

Pengelolaan dan Penatausahaan Persediaan Berupa Barang Cetakan

pada Lembaga Administrasi Negara Kurang Tertib.

Rekomendasi :

BPK merekomendasikan Kepala LAN agar:

a. Menyusun dan menetapkan SOP pengelolaan persediaan yang

diberlakukan untuk seluruh satker.

b. Menginstruksikan enam Kepala Satker yaitu LAN Pusat, STIA LAN

Bandung, STIA LAN Jakarta, STIA LAN Makassar, PKP2A I LAN, dan

PKP2A II LAN.

1. Memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada

petugas (inputer) Aplikasi Sistem Akuntansi Persediaan untuk

lebih cermat dalam melakukan pencatatan atas persediaan.

2. Menginstruksikan seluruh unit pendistribusian untuk

melakukan koordinasi dengan petugas pengelolan barang

persediaan atas barang persediaan.

Tindak Lanjut :

a. Pedoman Penatausahaan BMN (penyusunan SOP) telah selesai

disusun.

b. Telah selesai ditindak lanjuti dan sesuai dengan rekomendasi BPK.

3) Temuan :

Perbedaan Perlakuan Pembebanan atas Bahan Linen.

Rekomendasi :

BPK merekomendasikan Kepala LAN agar:

a. Menginstruksikan Kepala Bagian Perencanaan dan Evaluasi

Program LAN untuk meningkatkan koordinasi dengan satuan kerja

Page 128: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

dalam melakukan penganggaran atas pembebanan dan pembelian

barang yang sama;

b. Membuat kebijakan beserta SOP-nya terkait penatausahaan

barang-barang linen di LAN.

Tindak Lanjut :

a. Telah ditindaklanjuti dan sesuai dengan rekomendasi BPK.

b. Pedoman Penatausahaan BMN (penyusunan SOP) telah selesai

disusun.

4) Temuan :

Data Jumlah Bidang dan Luasan Tanah Milik LAN Antara Aplikasi

SiMANTAP Versi DJKN dengan Aplikasi SiMANTAP Versi LAN Tidak Sama.

Rekomendasi :

BPK merekomendasikan Kepala Lembaga Administrasi Negara

menginstruksikan Kepala Biro Umum memperhatikan ketentuan

pengelolaan BMN yang berlaku dan berkoordinasi dengan DJKN serta

memerintahkan Kepala Satker untuk melakukan rekonsiliasi tanah

dengan KPKNL.

Tindak Lanjut :

Telah disampaikan Surat dari Plt.Sekretaris Utama Nomor

2314/S.1/PPP.01.3 tanggal 25 Juni 2015 perihal permintaan data ADK

SIMANTAP kepada Dirjen KPKNL.

Berdasarkan penjelasan pada saat Bimtek aplikasi SIMANTAB di KPKNL V

DJKN tanggal 30 November 2015, bahwa SIMANTAB berfungsi

membantu K/L untuk sertifikasi tanah melalui BPN

2. Hasil kajian belum dapat dikategorikan sebagai Aset Tak Berwujud,

dikarenakan belum memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam Bultek

Hasil kajian belum dapat dikategorikan sebagai Aset Tak Berwujud,

dikarenakan belum memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam Bultek

nomor 17 tahun 2014. Namun hasilnya telah dapat dimanfaatkan oleh

pemangku kepentingan baik di instansi pusat maupun daerah. Dan sebagai

penjamin atas kualitas kajian kebijakan dan pengembangan inovasi

Page 129: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

administrasi negara telah diatur melalui Peraturan Kepala LAN nomor 34

dan 35 tahun 2015.

Dalam Buletin Teknis Nomor 17, November 2014 disebutkan bahwa “Aset

Tak Berwujud adalah aset nonkeuangan yang tidak dapat diidentifikasi dan

tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam

menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya

termasuk hak atas kekayaan intelektual. ATB harus memenuhi kriteria

dapat diidentifikasi, dikendalikan oleh entitas, dan mempunyai potensi

manfaat ekonomi masa depan”.

Oleh karena itu pengeluaran - pengeluaran untuk kegiatan

penelitian/riset, senantiasa masih diakui sebagai beban saat terjadi dalam

upaya menindaklanjuti ini, LAN telah berkonsultasi baik melalui suatu

forum rapat dengan mengundang pihak terkait (Kementerian Keuangan,

Komite Standar Akuntansi Pemerintahan dan LIPI) atau surat ke KSAP

namun diperoleh jawaban bahwa hasil kajian LAN belum dapat dinilai

sebagai Aset Tak Berwujud. Untuk sementara hasil - hasil kajian ini

diinformasikan/diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Hal

ini sesuai dengan surat Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan

Nomor S-105/PB.7/2008 tanggal 13 Pebruari 2008 perihal Pencatatan dan

Pelaporan Hasil Kajian/Penelitian dalam Laporan Keuangan.

Selain mengacu hal tersebut di atas, Komite Standar Akuntansi

Pemerintahan telah mengeluarkan Buletin Teknis Nomor 17 tahun 2014

tentang Aset Tak Berwujud, disebutkan bahwa ATB harus memenuhi

kriteria umum :

1. Dapat diidentifikasi. Yang dimaksud dengan kriteria ini adalah:

a. Dapat dipisahkan, artinya aset ini memungkinkan untuk

dipisahkan atau dibedakan secara jelas dari aset-aset yang lain

pada suatu entitas. Oleh karena aset ini dapat dipisahkan atau

dibedakan dengan aset yang lain, maka ATB dapat dijual,

dipindahtangankan, diberikan lisensi, disewakan, ditukarkan,

baik secara individual maupun secara bersama-sama. Namun

demikian tidak berarti bahwa ATB baru diakui dan disajikan di

neraca jika entitas bermaksud memindahtangankan,

Page 130: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

menyewakan, atau memberikan lisensi kepada pihak lain.

Identifikasi serta pengakuan ini harus dilakukan tanpa

memperhatikan apakah entitas tersebut bermaksud melakukan

hal tersebut;

b. Timbul dari kesepakatan yang mengikat, seperti hak kontraktual

atau hak hukum lainnya, tanpa memperhatikan apakah hak

tersebut dapat dipindahtangankan atau dipisahkan dari entitas

atau dari hak dan kewajiban lainnya.

2. Kemampuan dalam Pengendalian

Tanpa adanya kemampuan untuk mengendalikan aset maka

sumber daya dimaksud tidak dapat diakui sebagai aset suatu

entitas. Suatu entitas disebut ”mengendalikan aset” jika entitas

memiliki kemampuan untuk memperoleh manfaat ekonomi masa

depan yang timbul dari aset tersebut dan dapat membatasi akses

pihak lain dalam memperoleh manfaat ekonomi dari aset tersebut.

Kemampuan untuk mengendalikan aset ini pada umumnya

didasarkan pada dokumen hukum yang sah dari lembaga yang

berwenang.

Instansi pemerintah dapat memperoleh manfaat ekonomi masa

depan karena adanya pengetahuan teknis yang dimilikinya.

Pengetahuan teknis ini dapat diperoleh dari riset atau

pengembangan atau mungkin dari pendidikan dan pelatihan yang

dilakukan. Dalam kondisi demikian timbul pertanyaan, apakah

entitas mempunyai kemampuan untuk mengendalikan

pengetahuan teknis yang diperoleh dari riset dan pengembangan

tersebut. Kemampuan untuk mengendalikan ini harus dibuktikan

dengan adanya hak cipta (copyrights), hak paten tanpa adanya hak

tersebut sulit bagi entitas untuk mengendalikan sumber daya

tersebut dan membatasi pihak lain memanfaatkan sumber daya

tersebut.

3. Manfaat Ekonomi Masa Depan

Page 131: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Karakteristik aset secara umum adalah kemampuannya untuk

memberikan manfaat ekonomis dan jasa potensial (potential

services) di masa depan. Manfaat ekonomis dapat menghasilkan

aliran masuk atas kas, setara kas, barang, atau jasa ke pemerintah.

Jasa yang melekat pada aset dapat saja memberikan manfaat

kepada pemerintah dalam bentuk selain kas atau barang, misalnya

dalam meningkatkan pelayanan publik sebagai salah satu tujuan

utama pemerintah atau peningkatan efisiensi pelaksanaan suatu

kegiatan pemerintah.

Manfaat ekonomi masa depan yang dihasilkan oleh ATB dapat

berupa pendapatan yang diperoleh dari penjualan barang atau jasa,

penghematan biaya atau efisiensi, dan hasil lainnya seperti

pendapatan dari penyewaan, pemberian lisensi, atau manfaat

lainnya yang diperoleh dari pemanfaatan ATB. Manfaat lain ini

dapat berupa peningkatan kualitas layanan atau keluaran, proses

pelayanan yang lebih cepat, atau penurunan jumlah tenaga/sumber

daya yang diperlukan untuk melaksanakan suatu tugas dan fungsi.

Adapun hasil kajian/penelitian LAN untuk tahun 2015 adalah

sebagai berikut :

1)

1 Satker LAN Jakarta 6 Kajian Sebesar 2.440.010.712,00

2 Satker PKP2A I LAN 2 Kajian Sebesar 251.704.215,00

3 Satker PKP2A II LAN 2 Kajian Sebesar 453.826.200,00

4 Satker PKP2A III LAN 2 Kajian Sebesar 138.659.675,00

5 Satker PKP2A IV LAN 1 Kajian Sebesar 119.059.500,00

6 Satker STIA LAN Bandung 1 Kajian Sebesar 82.191.953,00

7 Satker Stia lan Makassar 3 Kajian Sebesar 434.168.300,00

17 Kajian Sebesar 3.919.620.555,00

Tahun 2015

3. Rekap mahasiswa STIA LAN Jakarta, STIA LAN Bandung dan STIA LAN

Makassar pada posisi tahun 2015 (terlampir).

4. Rekening yang terdapat pada Lembaga Administrasi Negara

(terlampir).

5. Tanah yang dipergunakan untuk perkantoran Pusat Kajian dan

Pendidikan dan Pelatihan Aparatur I LAN adalah tanah milik

Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan status hak pakai

berdasarkan SK Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat No.

593/SK.997-PLK/95 tanggal 7 Juni 1995 bahwa Pemerintah Provinsi

Page 132: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Dati I Jawa Barat telah menyetujui status ijin penggunaan tanah

seluas + 5 ha di Desa Cikeruh Kecamatan Cikeruh, Kabupaten

Sumedang sebagai hak guna pakai.

Sesuai dengan Sertifikat Hak Pakai No. 8 Tahun 2007, bahwa Pusat

Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur I LAN dapat

menggunakan tanah tersebut selama dipergunakan (Hak Guna

Pakai), dalam hal ini Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan

Aparatur I LAN telah menindaklanjuti untuk pelimpahan tanah

tersebut menjadi Milik Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan

Aparatur I LAN (Milik Pemerintah Republik Indonesia) sebagaimana

tertuang dalam Surat Permohonan Nomor. 420/XI/1/1/2008

tanggal 10 Juni 2008 tentang peralihan status kepemilikan tanah.

Dari pihak pemerintah Provinsi Jawa Barat, Sekretaris Daerah

menyampaikan surat No. 593/2065/PLK tanggal 10 Juli 2008 yang

menyampaikan informasi bahwa pada saat itu permohonan

peralihan status belum dapat dipenuhi. Setelah itu ditindak lanjuti

kembali dengan surat permohonan hibah No. 332/XI/1/1/2011

tanggal 13 April 2011 . Setelah surat permohonan disampaikan

kepada Gubernur Kepala Daerah Tk. I Jawa Barat, kemudian terbit

Surat jawaban No. 593/2520/Pbd tanggal 28 Juni 2011 yang

menyatakan bahwa tanah tersebut statusnya berubah dari Hak

Guna Pakai menjadi Hak Pinjam Pakai.

Terkait dengan hal tersebut, maka Pusat Kajian dan Pendidikan dan

Pelatihan Aparatur I LAN pada tanggal 17 Februari 2012

menyampaikan surat permohonan untuk mendapatkan perjanjian

Pinjam Pakai kepada Gubernur Jawa Barat selaku pimpinan

pemerintah di Pemerintahan Provinsi Jawa Barat. Saat surat

permohonan tersebut dalam proses pengajuan, telah dilakukan

rapat pembahasan mengenai status tanah Pusat Kajian dan

Pendidikan dan Pelatihan Aparatur I LAN (fokus kepada proses hibah

tanah) dengan berbagai pihak terkait yaitu Biro Perlengkapan

Provinsi Jawa Barat, pihak DJKN Kementerian Keuangan dan KPKNL

Kota Bandung serta para pejabat struktural LAN pada tanggal 13 Mei

2012 di Kantor Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur

Page 133: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

I LAN. Salah satu hasil rapat memastikan bahwa proses pinjam pakai

tanah Jatinangor sedang diproses di lingkungan Pemerintah Provinsi

Jawa Barat. Untuk hibah bisa diajukan tetapi tetap pinjam pakai

yang lebih diutamakan.

Perkembangan selama Tahun 2012 tentang status tanah

perkantoran Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur I

LAN adalah telah dikirimkannya Surat Perihal Permohonan Hibah

dari Sekretaris Utama LAN No. 1388/S.1/RTP.03.02/2012 Tanggal 25

Juni 2012 kepada Gubernur Jawa Barat. Sampai dengan dibuatnya

laporan keuangan ini belum ada jawaban resmi dari pihak

Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Sebagai tindak lanjut dari surat Tanggal 25 Juni 2012 dilayangkan

kembali surat dari Kepala Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan

Aparatur I LAN No. 2893/PI.1/RTP.03.2.c/12/2012 Tanggal 7

Desember 2012 kepada Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat

tentang Pengajuan Perpanjangan Pemanfaatan Tanah (Pinjam

Pakai) hingga 2 tahun berikutnya untuk masa Tahun 2013-2015,

mengingat perjanjian pinjam pakai tersebut akan berakhir pada

tanggal 16 September 2013. Sampai dengan dibuatnya laporan

keuangan ini belum ada jawaban resmi dari pihak Pemerintah

Provinsi Jawa Barat.

Secara informal sudah dilakukan pembicaraan kembali dengan

Asisten Administrasi Pemprov Jawa Barat, dan hasilnya adalah

usulan tentang perjanjian kerjasama pemanfaatan tanah selama 30

tahun seperti halnya Pemprov Jabar dengan ITB, usulan ini sudah

disampaikan ke Kepala LAN dengan surat dari Kepala PKP2A I LAN

No. 1516/PI.1/RTP.03.02.c/2013 Tanggal 27 Mei 2013 tentang

Pengajuan Perjanjian Kerjasama. Sebagai tindak lanjut dari surat ini,

pihak LAN Pusat sudah menindaklanjutinya dengan berkonsultasi

dengan DJKN yang menghasilkan risalah rapat. Adapun poin risalah

rapat diantaranya LAN tidak bisa diperlakukan sama dengan ITB,

solusi alternatifnya adalah dengan hibah atau dibeli.

Page 134: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

Pada tanggal 26 Agustus 2013 Surat Nomor 2420/PI.1/RTP.03.2

tentang Pengajuan Perpanjangan Pemanfaatan Tanah (Pinjam

Pakai) telah dilayangkan kepada Pemprov Jawa Barat. Namun

hingga berakhirnya Tahun Anggaran 2013 belum juga terbit MOU

Perpanjangan Pinjam Pakai dari Pemprov Jawa Barat.

Di tahun 2014 Pemprov Jawa Barat mengeluarkan SK Gubernur No.

593/Kep.201-PBD/2014 tentang Perpanjangan Pinjam Pakai Tanah

Dan Bangunan di Jl. Kiarapayung No. Km 4,7 Desa Cilayung, Kec

Jatinangor, Kab Sumedang Kepada Lembaga Administrasi Negara

Republik Indonesia. Tanggal 30 Januari 2014. Dan diterbitkannya

surat perjanjian antara Pemprov Jawa Barat dengan LAN RI tentang

perpanjangan pinjam pakai tanah terletak di Jl. Kiarapayung Km 4,7

Desa Cilayung, Kec. Jatinangor, Kab Sumedang, dengan Nomor

593/64/Pbd – 2/S-1/HKM.11.1 Tanggal 19 Mei 2014.

Kondisi saat ini, dengan keluarnya Surat Perjanjian Pinjam Pakai

Tanah Nomor 593/64/Pbd dan 2/S.1/HKM.11.1 tentang

Perpanjangan Pinjam Pakai Tanah Terletak di Jalan Kiara Payung KM.

4,7 Desa Cilayung, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang

Tanggal 9 Mei 2014 maka PIHAK KESATU dalam hal ini Pemerintah

Provinsi Jawa Barat menyetujui untuk memperpanjang pinjam pakai

tanah kepada PIHAK KEDUA dalam hal ini PKP2A I LAN, hal tersebut

didasarkan pada Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor

593/Kep.201-PBD/2014 tanggal 30 Januari 2014 tentang

Perpanjangan Pinjam Pakai Tanah dan Bangunan di Jalan Kiara

Payung KM. 4,7 Desa Cilayung, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten

Sumedang kepada Lembaga Administrasi Negara Republik

Indonesia.

Untuk pengamanan asset, sudah dijajaki pertemuan dengan

pimpinan daerah Propinsi Jawa Barat sejak tahun 2012 dan terakhir

ditindaklanjuti dengan permohonan saling hibah tanah dari Kepala

Administrasi Negara ke Gubernur Propinsi Jawa Barat dengan surat

Nomor: 142/K.1/RTP.03.2 tanggal 19 November 2015. Menjawab

surat tersebut, Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Page 135: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

dengan surat Nomor: 593/6053-Pb4 tanggal 7 Desember 2015

menyatakan tidak keberatan dengan proses saling hibah antara

Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Lembaga Administrasi

Negara setelah nantinya pihak Lembaga Administrasi Negara

membeli tanah yang akan dihibahkan kepada pihak Pemerintah

Provinsi Jawa Barat.

Dengan melihat kondisi diatas, maka dengan sepersetujuan LAN (cq

Biro PH2P), direncanakan akan dialokasikan anggaran untuk

pembelian/pengusulan pengadaan tanah yang bila dimungkinkan

dillakukan pada anggaran perubahan tahun 2016 atau anggaran

tahun 2017, dengan terlebih dahulu dilakukan pengusulan ke

Kementerian Keuangan.

Sambil menunggu proses untuk mendapatkan tanah tersebut, maka

proses pemanfaatan tanah dengan status pinjam pakai tetap

dilakukan. Mengingat jangka waktu Perjanjian Pinjam Pakai saat ini

akan berakhir pada tanggal 19 Mei 2016, telah ditindaklanjuti

dengan surat Pengajuan Perpanjangan Pemanfaatan Tanah (Pinjam

Pakai) dari Sekretaris Utama Lembaga Administrasi Negara kepada

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat (surat Nomor:

857/5.1/RPB.02.3 tanggal 4 Maret 2016).

Untuk kemudian ada informasi terkait dengan status kepemilikan

atas tanah yang ditempati, maka pada tanggal 4 Maret 2016

dilakukan konfirmasi ke Kantor Pertanahan Kabupaten Sumedang.

Informasi yang diterima dari pihak BPN Kabupaten Sumedang

memang membenarkan adanya gugatan terhadap tanah yang

terletak di Kecamatan Jatinangor dan Kecamatan Sukasari dengan

luas wilayah yang dipermasalahkan 962,1819 Ha sebagai masalah

tanah bekas perkebunan Jatinangor. Saran dari pihak BPN

Kabupaten Sumedang adalah tidak melakukan dulu proses saling

hibah sampai status tanah tersebut “clear and clean” yang

penanganan kasusnya sudah sampai di BPN Pusat.

Selanjutnya sebagai bentuk kepatuhan terhadap aturan yang ada,

maka proses pengajuan perpanjangan pemanfaatan tanah (status

Page 136: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

pinjam pakai) dengan pihak Pemerintah Provinsi Jawa Barat tetap

akan dilakukan untuk masa periode 5 (lima) tahun ke depan.

Harapannya adalah proses pengajuan anggaran untuk

pembelian/kepemilikan tanah juga tetap berjalan dengan pengajuan

permohonan ke Kementerian Keuangan, hanya saja proses saling

hibah (apabila areal tanah sudah tersedia) menunggu status

kepemilikan atas tanah yang ditempati sekarang.

Jika kedepannya pihak Pemerintah Provinsi Jawa Barat menghentikan status

pinjam pakai atas tanah yang ditempati, maka PKP2A I LAN akan

mencari lahan baru untuk dibangun dan digunakan sebagai kantor

PKP2A I LAN.

terkait dengan adanya resiko jika tidak diperpanjangnya pinjam

pakai dimasa yang akan datang, sementara aset Gedung dan

Bangunan telah tercatat sebagai aset LAN. Dalam antisipasi

terhadap risiko ini, terdapat beberapa pertimbangan:

1. Pinjam pakai dilaksanakan antara Pemerintah Pusat dan Daerah

dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan.

2. Dalam PP Nomor 27 Tahun 2014 tentang pengelolaan BMN/D,

BAB IX “Pemindahtanganan”, sehingga ada peluang dilakukan

pemindahtanganan BMN melalui antara lain tukar menukar dan

hibah.

3. BMN digunakan untuk kepentingan penyelenggaraan

Pemerintahan, khususnya menunjang tugas dan fungsi LAN yang

memberikan manfaat/kontribusi dalam pembangunan

Pemerintah Daerah

Page 137: LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

1.


Recommended