LAPORAN KINERJA ASISTEN DEPUTI
BIDANG PERTAHANAN, KEAMANAN, DAN PERTANAHAN
TAHUN 2014
KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN
SEKRETARIAT KABINET RI
JAKARTA, FEBRUARI 2015
i
KATA PENGANTAR
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan bentuk pertanggung-
jawaban instansi Pemerintah kepada publik dan stakeholders terkait
pengelolaan sumber daya yang digunakan dalam rangka pencapaian tujuan
dan sasaran strategis instansi secara transparan dan akuntabel. Laporan ini
juga disusun untuk memenuhi amanah Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun
2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai bentuk
komitmen untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan akuntabilitas kinerja yang
bertujuan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.
Laporan kinerja ini disusun untuk menyampaikan informasi tentang
keberhasilan dan/atau kegagalan pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU)
Tahun 2014 sebagai ukuran kinerja Asisten Deputi Bidang Pertahanan,
Keamanan, dan Pertanahan dalam pencapaian sasaran strategis yang
dijalankan melalui pengelolaan program dan kegiatan secara akuntabel, efektif,
dan efisien. Landasan penyusunan laporan ini adalah Rencana Strategis
(Renstra) Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan
Tahun 2012-2014, Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan Penetapan Kinerja
(PK) Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan Tahun
2014 beserta realisasinya.
Selama tahun 2014, secara umum sasaran strategis Asisten Deputi
Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan dapat dicapai. Hal ini
dipengaruhi oleh implementasi manajemen kinerja yang telah dilakukan
sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas sistem akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah (SAKIP) di Sekretariat Kabinet serta sinergi dengan program
reformasi birokrasi Sekretariat Kabinet.
Laporan ini diharapkan dapat menjadi media pertanggungjawaban
kepada publik dan stakeholders serta menjadi pemicu bagi penguatan dan
peningkatan akuntabilitas kinerja di lingkungan Asisten Deputi Bidang
Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan, untuk mewujudkan pemerintahan
yang berorientasi pada hasil (result oriented government).
Jakarta, Februari 2015
Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan,
Edwin JH Wuisang, S.H., M.H.
ii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Kesimpulan umum tentang pencapaian unit kerja Asisten Deputi Bidang
Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan sepanjang 2014 adalah sebagai
berikut.
a. Dari Segi Anggaran
Sepanjang 2014, Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan
Pertanahan telah memanfatkan anggaran sebesar Rp. 608.465.680 (enam
ratus delapan juta empat ratus enam puluh lima ribu enam ratus delapan
puluh rupiah) atau 91,92% dari seluruh pagu anggaran 2014 (sebesar Rp.
661.915.000). Maka sisa anggaran tahun 2014 adalah sebesar Rp.
53.449.320 (lima puluh tiga juta empat ratus empat puluh sembilan ribu tiga
ratus dua puluh rupiah).
b. Dari Segi Output
Seluruh dokumen yang dihasilkan oleh Asisten Deputi Bidang Pertahanan,
Keamanan, dan Pertanahan sepanjang 2014 berjumlah 214 dokumen, atau
104,90% dari seluruh target output yang berjumlah 204 dokumen, dengan
perincian:
- 47 dokumen atau 90,38% dari seluruh output (52) yang ditargetkan
dalam RAB 2014
- 167 dokumen (berbentuk memo laporan) atau sekitar 109,86% dari
seluruh output (152) yang pengerjaannya tidak dianggarkan dalam RAB
2014.
Dari sudut pandang perencanaan, angka-angka di atas dapat dikatakan
memuaskan karena telah mencapai lebih dari 85%. Selanjutnya, untuk
meningkatkan capaian kinerja di masa datang, Asisten Deputi Bidang
Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan senantiasa melakukan langkah-
langkah perbaikan secara terkoordinasi.
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................... i
RINGKASAN EKSEKUTIF ............................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………….......... 1
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Gambaran Organisasi Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan ...........................................................
2
C. Gambaran Aspek Strategis Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan ......................................
8
BAB II PERENCANAAN KINERJA ................................................................ 11
A. Gambaran Umum Perencanaan Kinerja Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan ..........................
11
B. Penetapan Kinerja Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan Tahun 2014 ......................................
15
C. Indikator Kinerja Utama Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan Tahun 2014 ......................................
16
BAB III CAPAIAN KINERJA ............................................................................ 18
A. Capaian Kinerja Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan Tahun 2014 .....................................
18
B. Realisasi Anggaran Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan Tahun 2014 .....................................
27
BAB IV PENUTUP ............................................................................................ 34
A. Simpulan Umum atas Capaian Kinerja Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan Tahun 2014 .................
34
B. Langkah-langkah Perbaikan untuk Peningkatan Kinerja ............... 35
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara filosofis, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan bentuk
penyampaian pertanggungjawaban dari pihak yang melaksanakan pekerjaan
kepada pihak yang memberi pekerjaan. Pihak yang memberi pekerjaan adalah
rakyat/masyarakat/publik, sedangkan yang melaksanakan pekerjaan adalah
instansi pemerintah. Untuk waktu tertentu (satu tahun), instansi pemerintah
melaporkan kepada publik (atau yang diberi wewenang untuk itu) kinerja yang
telah dicapai secara kuantitatif dan secara kualitatif.
Secara yuridis, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah yang ditindaklanjuti
dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah mewajibkan setiap instansi pemerintah membuat
Laporan Kinerja (LKj). Teknik pelaporan diatur dalam Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun
2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata
Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
LKj merupakan wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan program
kerja dalam mencapai tujuan dengan sasaran yang telah ditetapkan. LKj
dimaksudkan untuk menggambarkan capaian kinerja suatu instansi pemerintah
sebagai tolok ukur keberhasilan dan/atau kegagalan atas program kerja yang
telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahunan dan Rencana Anggaran
Belanja untuk mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan dalam jangka
waktu 1 (satu) tahun berjalan.
LKj mempunyai manfaat sebagai :
a. bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak yang membutuhkan;
b. penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan datang;
c. penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang; dan
d. penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan.
2
LKj memaparkan tingkat capaian kinerja suatu unit organisasi atau suatu
unit kerja dan hal-hal lain yang terkait dengan pelaksanaan tugas dan fungsinya
terutama gambaran mengenai tingkat kesesuaian antara program dan kegiatan
yang direncanakan dengan realisasinya. LKj ini juga dapat digunakan sebagai
acuan dalam menyusun rencana kinerja dan rencana anggaran di tahun-tahun
mendatang.
Berdasarkan hal-hal di atas, Keasistendeputian (Keasdepan) Bidang
Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan yang merupakan salah satu unit kerja
di lingkungan Kedeputian Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Sekretariat
Kabinet menyusun LKj Keasdepan Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan
Tahun 2014.
B. Gambaran Organisasi Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan,
dan Pertanahan
Berdasarkan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 1 Tahun 2011 seba-
gaimana telah diubah dengan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 4 Tahun
2012, Keasdepan Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan mempunyai tugas
membantu Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan dalam melaksanakan
penyiapan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan
program pemerintah, pengamatan perkembangan dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan, serta pemantauan, evaluasi dan analisis atas
pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang pertahanan,
keamanan, kesatuan bangsa, wilayah perbatasan dan pertanahan.
Adapun fungsi Keasdepan Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan
meliputi:
a. penyiapan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan
program pemerintah di bidang pertahanan, keamanan, kesatuan bangsa,
wilayah perbatasan dan pertanahan;
b. penyiapan pendapat atau pandangan dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahan di bidang pertahanan, keamanan, kesatuan bangsa, wilayah
perbatasan dan pertanahan;
3
c. pengamatan perkembangan, pengumpulan dan pengolahan data, informasi
dan penyiapan laporan mengenai pelaksanaan kebijakan pemerintah di
bidang pertahanan, keamanan, kesatuan bangsa, wilayah perbatasan dan
pertanahan, berikut permasalahan yang timbul dan upaya pemecahannya;
d. pemantauan dan evaluasi serta penyampaian analisis atas pelaksanaan
kebijakan dan program pemerintah di bidang pertahanan, keamanan,
kesatuan bangsa, wilayah perbatasan dan pertanahan;
e. pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang pertahanan,
keamanan, kesatuan bangsa, wilayah perbatasan dan pertanahan, baik di
luar negeri maupun dalam negeri, berikut penyerapan pandangan yang
berkembang di kalangan pemerintah, lembaga-lembaga negara, partai
politik, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, masyarakat akademi,
media massa, dan kalangan lainnya yang dianggap perlu; dan
f. pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Politik,
Hukum dan Keamanan.
Keasdepan Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan terdiri dari:
a. Bidang Pertahanan dan Keamanan;
b. Bidang Kesatuan Bangsa dan Wilayah Perbatasan;
c. Bidang Pertanahan; dan
d. Kelompok Jabatan Fungsional.
Bidang Pertahanan dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan bahan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan
dan program pemerintah, pengamatan perkembangan dan penyiapan bahan
penyusunan pendapat atau pandangan dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahan, serta pemantauan, penyiapan bahan evaluasi dan penyampaian
analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang
pertahanan dan keamanan.
Dalam melaksanakan tugasnya, Bidang Pertahanan dan Keamanan
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana
kebijakan dan program pemerintah di bidang pertahanan dan keamanan;
4
b. penyiapan bahan penyusunan pendapat atau pandangan dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan di bidang pertahanan dan keamanan;
c. pengamatan perkembangan, pengumpulan dan pengolahan data, informasi
dan penyiapan laporan mengenai pelaksanaan kebijakan pemerintah di
bidang pertahanan dan keamanan, berikut permasalahan yang timbul dan
upaya pemecahannya;
d. pemantauan dan penyiapan bahan evaluasi serta penyampaian analisis atas
pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang pertahanan dan
keamanan; dan
e. pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang pertahanan dan
keamanan baik di luar negeri maupun dalam negeri, berikut penyerapan
pandangan yang berkembang di kalangan pemerintah, lembaga-lembaga
negara, partai politik, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan,
masyarakat akademi, media massa, dan kalangan lainnya yang dianggap
perlu.
Bidang Pertahanan dan Keamanan terdiri dari:
a. Subbidang Pertahanan; dan
b. Subbidang Keamanan.
Bidang Kesatuan Bangsa dan Wilayah Perbatasan mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan penyampaian analisis atas
rencana kebijakan dan program pemerintah, pengamatan perkembangan dan
penyiapan bahan penyusunan pendapat atau pandangan dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan, serta pemantau-an, penyiapan bahan evaluasi
dan penyampaian analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah
di bidang kesatuan bangsa dan wilayah perbatasan.
Dalam melaksanakan tugasnya, Bidang Kesatuan Bangsa dan Wilayah
Perbatasan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana
kebijakan dan program pemerintah di bidang kesatuan bangsa dan wilayah
perbatasan;
5
b. penyiapan bahan penyusunan pendapat atau pandangan dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan di bidang kesatuan bangsa dan wilayah
perbatasan;
c. pengamatan perkembangan, pengumpulan dan pengolahan data, informasi
dan penyiapan laporan mengenai pelaksanaan kebijakan pemerintah di
bidang kesatuan bangsa dan wilayah perbatasan, berikut permasalahan
yang timbul dan upaya pemecahannya;
d. pemantauan dan penyiapan bahan evaluasi serta penyampaian analisis atas
pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang kesatuan bangsa
dan wilayah perbatasan;
e. pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang kesatuan bangsa dan
wilayah perbatasan, baik di luar negeri maupun dalam negeri, berikut
penyerapan pandangan yang berkembang di kalangan pemerintah, lembaga-
lembaga negara, partai politik, organisasi profesi, organisasi
kemasyarakatan, masyarakat akademi, media massa, dan kalangan lainnya
yang dianggap perlu; dan
f. pelaksanaan fasilitasi operasional ketatausahaan, acara dan keprotokoleran,
pengumpulan dan penyiapan data manajemen kinerja, serta pelayanan bagi
Deputi Bidang Politik, Hukum dan Keamanan.
Bidang Kesatuan Bangsa dan Wilayah Perbatasan terdiri dari:
a. Subbidang Kesatuan Bangsa;
b. Subbidang Wilayah Perbatasan; dan
c. Subbidang Fasilitasi Operasional Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.
Bidang Pertanahan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan
perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program
pemerintah, pengamatan perkembangan dan penyiapan bahan penyusunan
pendapat atau pandangan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, serta
pemantauan, penyiapan bahan evaluasi dan penyampaian analisis atas
pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang penatagunaan
tanah, hak dan pendaftaran tanah.
6
Dalam melaksanakan tugasnya, Bidang Pertanahan menyelenggarakan
fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana
kebijakan dan program pemerintah di bidang penatagunaan tanah, hak dan
pendaftaran tanah;
b. penyiapan bahan penyusunan pendapat atau pandangan dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan di bidang penatagunaan tanah, hak dan
pendaftaran tanah;
c. pengamatan perkembangan, pengumpulan dan pengolahan data, informasi
dan penyiapan laporan mengenai pelaksanaan kebijakan pemerintah di
bidang penatagunaan tanah, hak dan pendaftaran tanah, berikut
permasalahan yang timbul dan upaya pemecahannya;
d. pemantauan dan penyiapan bahan evaluasi serta penyampaian analisis atas
pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang penatagunaan
tanah, hak dan pendaftaran tanah; dan
e. pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang penatagunaan tanah,
hak dan pendaftaran tanah, baik di luar negeri maupun dalam negeri, berikut
penyerapan pandangan yang berkembang di kalangan pemerintah, lembaga-
lembaga negara, partai politik, organisasi profesi, organisasi
kemasyarakatan, masyarakat akademi, media massa, dan kalangan lainnya
yang dianggap perlu.
Bidang Pertanahan terdiri dari:
a. Subbidang Penatagunaan Tanah; dan
b. Subbidang Hak dan Pendaftaran Tanah.
Bagan struktur organisasi Keasdepan Bidang Pertahanan, Keamanan,
dan Pertanahan dapat digambarkan sebagai berikut.
7
ASISTEN DEPUTI BIDANG PERTAHANAN, KEAMANAN DAN
PERTANAHAN
BIDANG PERTAHANAN
DAN KEAMANAN
BIDANG KESATUAN
BANGSA DAN WILAYAH
PERBATASAN
BIDANG PERTANAHAN
SUB BIDANG PERTAHANAN
SUB BIDANG KESATUAN
BANGSA
SUB BIDANG PENATAGUNAAN
TANAH
SUB BIDANG KEAMANAN
SUB BIDANG WILAYAH
PERBATASAN
SUB BIDANG HAK DAN
PENDAFTARAN TANAH
SUB BIDANG FASILITASI
OPERASIONAL BIDANG
POLHUKAM
Jumlah sumber daya manusia Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Kea-
manan, dan Pertanahan pada akhir 2014 adalah sebagaimana dalam tabel
berikut.
Pangkat Jabatan Pendidikan Jenis Kelamin
Gol. Jmlh Nama Jabatan Jmlh Tingkat
Jmlh Jenis
Jmlh S2 S1 D3 SLTA P L
IV/c 1 Asisten Deputi 1 1 - - - 1 - 1 1
IV/a 2 Kepala Bidang 2 2 - - - 2 - 2 2
III/d 2
Kepala Subbidang
7 2 4 1 7 3 4 7 III/c 3
III/b 2
III/a 2 Analis 2 - 2 2 2 - 2
III/a 1 Pengolah Data 1 1 1 1 1
8
Pangkat Jabatan Pendidikan Jenis Kelamin
Gol. Jmlh Nama Jabatan Jmlh Tingkat
Jmlh Jenis
Jmlh S2 S1 D3 SLTA P L
II/d 1 Staf 1 1 1 1 1
Jmlh 14 14 5 7 1 1 14 5 9 14
Komposisi kuantitas pegawai tersebut, apabila dibandingkan dengan
tugas dan fungsi yang diemban Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan,
dan Pertanahan, masih belum ideal, karena ada bidang dan sub bidang yang
tidak memiliki dukungan SDM yang memadai, meskipun pada Maret 2014, unit
kerja Asisten Deputi ini mendapatkan tambahan 2 staf baru. Bahkan, sejak 1
Maret s.d. 2 Juli 2014, unit kerja Asisten Deputi ini tidak memiliki pejabat Asisten
Deputi, berhubung pejabat Asdep yang lama memasuki masa pensiun pada 28
Februari 2014, sedangkan pejabat Asdep penggantinya baru dilantik pada 3 Juli
2014. Sehubungan dengan kekurangan SDM tersebut, sebagian kegiatan
kinerja harus dilakukan secara rangkap, dan upaya pencapaian target kinerja
sering dilakukan dengan kerja lembur para staf.
C. Gambaran Aspek Strategis (Strategic Issues) Asisten Deputi Bidang
Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, Asdep Bidang Pertahanan,
Keamanan, dan Pertanahan menghadapi berbagai faktor pendukung dan
penghambat, baik yang berasal dari luar (eksternal) maupun yang berasal dari
dalam (internal). Faktor-faktor tersebut perlu dikenali, dihadapi, dan disikapi
dengan tepat agar tidak mengganggu pelaksanaan kerja. Adapun faktor-faktor
yang biasa dihadapi oleh Asdep Bidang Pertahanan, Keamanan, dan
Pertanahan adalah sebagai berikut:
1. Lingkungan Internal
Berdasarkan hasil analisis internal, maka kekuatan, kelemahan, dan
potensi Asdep Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan adalah sebagai
berikut :
a. Kekuatan Organisasi
9
1) komitmen pimpinan dalam pelaksanaan rencana strategis dan
reformasi birokrasi
2) kebijakan organisasi
3) sumber daya manusia yang berkualitas
b. Kelemahan Organisasi
1) peningkatan kemampuan dan pengembangan sumber daya manusia
belum sepenuhnya optimal
2) belum diterapkannya standar pelayanan secara konsisten dan
menyeluruh.
c. Potensi Organisasi
1) komitmen yang kuat dari pimpinan dan seluruh staf untuk
melaksanakan tugas dan fungsi organisasi,
2) tersedianya sumber daya manusia (SDM) yang berpotensi untuk
dikembangkan melalui berbagai pendidikan dan pelatihan
3) komitmen sumber daya manusia pelaksana untuk terus meningkatkan
kinerja
2. Lingkungan Eksternal
Faktor-faktor lingkungan eksternal yang dapat mempengaruhi penetapan
dan pencapaian tujuan dan sasaran adalah: perkembangan politik dan hukum
nasional, teknologi, dan globalisasi. Berdasarkan hasil analisis faktor-faktor
eksternal, maka peluang dan ancaman terhadap Keasdepan Bidang
Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan adalah sebagai berikut :
a. Peluang Organisasi
1) Undang-Undang Pelayanan Publik yang memperkuat landasan
Keasdepan Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan sebagai
bagian dari lembaga pemerintahan untuk memberikan pelayanan
terbaik bagi masyarakat;
2) Penyempurnaan, perbaikan, penyederhanaan sistem manajemen,
prosedur, dan kebijakan atau ketentuan perundang-undangan
(deregulasi dan debirokratisasi) dalam penyelenggaraan pelayanan
publik;
10
3) Pengembangan dan kemajuan teknologi informasi yang cepat dan
dinamis dalam mendukung pengembangan e-government di setiap
instansi pemerintah;
4) Dukungan kebijakan tentang penerapan tata pemerintahan yang baik
(good governance) di semua lini dan tingkatan pada semua kegiatan.
b. Ancaman Organisasi
Ancaman terhadap Keasdepan Bidang Pertahanan, Keamanan, dan
Pertanahan adalah tingkat kepercayaan masyarakat yang masih rendah
terhadap birokrasi pemerintah.
3. Permasalahan
Berdasarkan kekuatan, kelemahan, potensi, peluang, dan ancaman di
atas, maka dapat diidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada selama
ini dan kemungkinan yang akan dihadapi oleh Keasdep Bidang Pertahanan,
Keamanan, dan Pertanahan dalam tahun-tahun mendatang, yaitu :
a. Aspek Ketatalaksanaan
Koordinasi dan kerja sama yang kurang optimal antar lembaga pemerintah
di pusat dan daerah maupun dengan unit kerja lain di lingkungan lembaga
kepresidenan, yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas Keasdepan
Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan;
b. Aspek Sumber Daya Manusia
Kualitas sebagian SDM masih perlu terus ditingkatkan untuk mendukung
tugas dan fungsi Keasdepan Bidang Pertahanan, Keamanan, dan
Pertanahan.
c. Aspek Sarana dan Prasarana
Sistem manajemen informasi berbasis teknologi informasi belum
terintegrasi sepenuhnya dan belum ada kesesuaian antara manajemen
teknologi informasi dengan sistem yang sedang dan akan dikembangkan.
11
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Peraturan Pemerintah
Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan
Nasional, Kementerian/Lembaga (K/L) dalam menyelenggarakan kegiatannya
berkewajiban menyusun Rencana Strategis (Renstra). Sekretariat Kabinet
sebagai salah satu lembaga pemerintahan setingkat kementerian telah
menyusun Renstra Sekretariat Kabinet Tahun 2010-2014 yang disahkan
dengan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor Per-1/Seskab/II/2010. Berhubung
pada 2011 Sekretariat Kabinet melakukan restrukturisasi organisasi, Renstra
tersebut diperbarui dan disahkan dengan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 5
Tahun 2012 tentang Penyempurnaan Rencana Strategis Sekretariat Kabinet
Tahun 2010-2014. Menindaklanjuti Peraturan Sekretaris Kabinet tersebut,
Kedeputian Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kedeputian Polhukam)
menetapkan Renstra Kedeputian Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun
2012-2014 pada Maret 2012 dengan mengacu pada penyempurnaan Renstra
Sekretariat Kabinet Tahun 2010-2014.
Sebagai penjabaran lebih lanjut Renstra Sekretariat Kabinet dan Renstra
Kedeputian Polhukam, Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan
Pertanahan (Asdep 3) telah pula menyusun Renstra Asdep 3 sebagai pedoman
dan arahan bagi seluruh jajaran Asdep 3 dalam melaksanakan tugas dan fungsi
mereka.
Berikut dijabarkan unsur-unsur yang terkait dengan Renstra dan
perkembangan implementasi manajemen kinerja Asdep 3.
A. Gambaran Umum Perencanaan Kinerja Asisten Deputi Bidang
Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan
Renstra Sekretariat Kabinet menyatakan visi dan misi Sekretariat
Kabinet, sebagai dasar bagi segenap jajaran Sekretariat Kabinet dalam
12
melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka. Visi dan misi ini
ditindaklanjuti oleh Kedeputian Polhukam dan Asisten Deputi Bidang
Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan (Asdep 3) sesuai dengan tingkat
hirarki, tugas, dan fungsi masing-masing.
Apabila disandingkan, visi dan misi tersebut adalah sebagai berikut :
VISI
Sekretariat Kabinet
Kedeputian Polhukam Asdep Pertahanan, Keamanan,
dan Pertanahan
Menjadi Sekretariat Kabinet yang profesional dan handal dalam mendukung Presiden dan Wakil Presiden dalam menjalankan kekuasaaan pemerintahan
Menjadi Kedeputian Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan yang profesional dan handal dalam membantu Sekretaris Kabinet memberikan dukungan kepada Presiden dan Wakil Presiden dalam menjalankan kekuasaan pemerintahan di bidang politik, hukum, dan keamanan.
Menjadi Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan yang profesional dan handal dalam membantu Kedeputian Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan dengan memberikan dukungan perumusan, analisis, dan evaluasi atas rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang pertahanan, keamanan, kesatuan bangsa, wilayah perbatasan, dan pertanahan
MISI
Sekretariat Kabinet
Kedeputian Polhukam Asdep Pertahanan,
Keamanan, dan Pertanahan
Memberikan dukungan manajemen kabinet kepada Presiden dan Wakil Presiden dengan memegang teguh pada prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).
Meningkatkan kualitas dukung-an analisis kebijakan dan program pemerintah serta penyelesaian Perpres, Keppres dan Inpres di bidang politik, hukum, dan keamanan, dalam rangka membantu Sekretaris Kabinet memberi-kan dukungan manajemen kabinet kepada Presiden dan Wakil Presiden, dengan memegang teguh prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (good governance)
Memberikan dukungan kepada Kedeputian Bidang Polhukam dengan meningkatkan kualitas dukungan perumusan, analisis, dan evaluasi atas rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang pertahanan, keamanan, kesatuan bangsa, wilayah perbatasan, dan pertanahan dan memegang teguh prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (good governance)
Dalam Renstra Sekretariat Kabinet Tahun 2010-2014, Sekretariat
Kabinet menetapkan tujuan :
Memberikan dukungan teknis, administrasi, dan pemikiran yang
13
prima dalam rangka mendukung Presiden dan Wakil Presiden
menjalankan kekuasaan pemerintahan.
Tujuan ini ditindaklanjuti oleh Kedeputian Polhukam dan Asdep 3 sesuai
dengan tingkat hirarki, tugas, dan fungsi masing-masing.
Apabila disandingkan, tujuan tersebut adalah sebagai berikut :
Sekretariat Kabinet Deputi Bidang Polhukam Asdep Pertahanan,
Keamanan, dan Pertanahan
Memberikan dukungan teknis, administrasi, dan pemikiran yang prima dalam rangka mendukung Presiden dan Wakil Presiden menjalankan kekua-saan pemerintahan.
Memberikan dukungan teknis, administrasi, dan pemikiran yang prima di bidang politik, hukum, dan keamanan kepada Sekretaris Kabinet dalam rangka mendukung Presiden dan Wakil Presiden menjalankan kekuasaan pemerintahan.
Memberikan dukungan teknis, administrasi, dan pemikiran yang prima di bidang pertahanan, keamanan, kesatuan bangsa, wilayah perbatasan, dan pertanahan dalam rangka mendukung Kedeputian Bidang Polhukam membantu Sekretaris Kabinet melaksanakan tugas dan fungsinya
Guna mencapai tujuan, perlu dirumuskan sasaran-sasaran strategis
organisasi. Dalam Renstra Sekretariat Kabinet, ditetapkan lima sasaran kinerja
Sekretariat Kabinet. Dari kelima sasaran dimaksud, sasaran yang terkait erat
secara hirarkis-fungsional dengan pelaksanaan tugas dan fungsi Kedeputian
Polhukam adalah :
1) Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan; dan
2) Terwujudnya peningkatan kualitas penyelesaian Peraturan Presiden,
Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden.
Dengan mengacu pada kedua sasaran Sekretariat Kabinet di atas, maka
untuk mencapai tujuan, melaksanakan misi, dan mewujudkan visi organisasi,
Kedeputian Polhukam dan Asdep 3 menetapkan sasaran sesuai dengan tingkat
hirarkis, tugas, dan fungsi masing-masing.
Apabila disandingkan, sasaran tersebut adalah sebagai berikut :
Sasaran Sekretariat Kabinet yang terkait dengan
Kedeputian Polhukam
Sasaran Kedeputian Polhukam
Sasaran Asdep 3
1. Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis
1. Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis
Terwujudnya peningkatan kualitas
14
Sasaran Sekretariat Kabinet yang terkait dengan
Kedeputian Polhukam
Sasaran Kedeputian Polhukam
Sasaran Asdep 3
kebijakan
2. Terwujudnya peningkatan
kualitas penyelesaian Peraturan Presiden, Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden
kebijakan di bidang politik, hukum, dan keamanan
2. Terwujudnya peningkatan kualitas penyelesaian Per-aturan Presiden, Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden di bidang politik, hukum, dan keamanan
hasil analisis kebijakan dan program pemerintah di bidang pertahanan, keamanan, kesatuan bangsa, wilayah perbatasan, dan pertanahan
Perumusan sasaran ini telah memenuhi formulasi SMART, yaitu Specific
(spesifik), Measurable (dapat diukur), Achievable (dapat dicapai), Relevant
(relevan) dan Time-bound (memiliki jangka waktu tertentu). Selanjutnya, dalam
rangka mencapai tujuan strategis dan sasaran strategis tersebut, Asdep 3
menetapkan program operasional yaitu: “penyelenggaraan pelayanan dukung-
an kebijakan di bidang pertahanan, keamanan, kesatuan bangsa, wilayah
perbatasan, dan pertanahan kepada Kedeputian Bidang Polhukam”.
Pencapaian tujuan dan sasaran dilakukan melalui program
penyelenggaraan dukungan kebijakan kepada Presiden selaku kepala
Pemerintahan. Program tersebut dijabarkan lebih lanjut dalam program
operasional, kegiatan, dan output/outcome sebagai berikut :
Sasaran Strategis
Program Operasional
Kegiatan Output/Outcome
Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan dan program pemerintah di bidang pertahanan, keamanan, dan pertanahan
Penyelenggaraan dukungan kebijakan kepada presiden di bidang pertahanan, keamanan, dan pertanahan
1. Perumusan analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang pertahanan, keamanan, dan pertanahan;
2. Pengamatan
perkembangan atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang pertahanan, keamanan, dan pertanahan, baik di
1. Persentase laporan hasil analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang pertahanan, keamanan, dan pertanahan
2. Persentase laporan hasil pengamatan perkembangan atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang pertahanan, keamanan, dan
15
Sasaran Strategis
Program Operasional
Kegiatan Output/Outcome
dalam maupun di luar negeri;
3. Penyusunan laporan hasil pemantauan, evaluasi, dan analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang pertahanan, keamanan, dan pertanahan.
pertanahan.
3. Persentase laporan hasil pemantauan, evaluasi, dan analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang pertahanan, keamanan, dan pertanahan
B. Penetapan Kinerja Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan
Pertanahan Tahun 2014
Target capaian kinerja yang ditetapkan oleh Keasdepan Bidang
Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan dalam Penetapan Kinerjanya tahun
2014 adalah sebagai berikut :
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target
Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan dan program pemerintah di bidang pertahanan, keamanan, dan pertanahan
1. Persentase laporan hasil analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang pertahanan, keamanan, dan pertanahan secara tepat waktu
97%
2. Persentase laporan analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang pertahanan, keamanan, dan pertanahan yang ditindaklanjuti
97%
3. Persentase laporan hasil pengamatan perkembangan atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang pertahanan, keamanan, dan pertanahan secara tepat waktu
97%
4. Persentase laporan pengamatan perkembangan atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang pertahanan, keamanan, dan pertanahan yang ditindaklanjuti
97%
5. Persentase laporan hasil pemantauan, evaluasi, dan analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di
97%
16
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target
bidang pertahanan, keamanan, dan pertanahan secara tepat waktu
6. Persentase laporan pemantauan, evaluasi, dan analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang pertahanan, keamanan, dan pertanahan yang ditindaklanjuti
97%
C. Indikator Kinerja Utama Asisten Deputi Bidang Pertahanan,
Keamanan, dan Pertanahan Tahun 2014
Indikator Kinerja Utama (IKU) Keasdepan Bidang Pertahanan,
Keamanan, dan Pertanahan tahun 2014 adalah sebagai berikut :
Sasaran Strategis
Uraian IKU Alasan
Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan dan program pemerintah di bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan
a. Persentase laporan analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan secara tepat waktu
Menunjukkan pencapaian kinerja Asisten Deputi yang spesifik, dapat dicapai, relevan, dapat dikuantifikasi, dan dapat diukur, sesuai dengan tugas dan fungsinya dalam penyelenggaraan dukungan kebijakan kepada Presiden selaku Kepala Pemerintahan di bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan
b. Persentase laporan analisis dan rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan yang ditindaklanjuti
c. Persentase laporan pengamatan perkembangan atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan secara tepat waktu
d. Persentase laporan pengamatan perkembangan atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan yang ditindaklanjuti
e. Persentase laporan hasil pemantauan, evaluasi, dan analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan secara tepat waktu
f. Persentase laporan pemantauan, evaluasi, dan analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan yang ditindaklanjuti
17
Output disebut tepat waktu apabila laporan diajukan/disampaikan oleh
Asdep dalam jangka waktu yang tidak melebihi jangka waktu yang telah
ditetapkan dalam standar operasional prosedur (yaitu: 7 hari), sedangkan
output yang ditindaklanjuti adalah apabila laporan yang diajukan/ disampaikan
oleh Asdep diterima, disetujui, atau mendapatkan tanggapan positif dari
pimpinan.
18
BAB III
CAPAIAN KINERJA
A. Capaian Kinerja Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan
Pertanahan Tahun 2014
Berdasarkan enam Indikator Kinerja Utama (IKU) di atas, capaian kinerja
Asdep Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan pada tahun 2014 adalah
sebagai berikut.
Indikator Kinerja
Target Kinerja Realisasi dan Capaian Tahunan
Tahunan (%)
Tahunan (Kuantitas)
Output Tahunan
(Kuantitas)
Outcome Tahunan
(Kuantitas)
Outcome dibanding Output (%) [ (5) : (4) ]
Outcome dibanding Target (%) [ (6) : (2) ]
Outcome dibanding
Target (Kuantitas) [ (5) : (3) ]
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Hasil analisis atas renca-na kebijakan dan prog-ram pemerintah di bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan secara tepat waktu
97% 170 186 186 100% 103,09% 109,41%
Hasil analisis atas renca-na kebijakan dan prog-ram pemerintah di bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan yang ditindaklanjuti
97% 170 186 186 100% 103,09% 109,41%
Hasil pengamatan perkembangan atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang Pertahanan, Keamanan, dan Perta-nahan secara tepat waktu
97% 12 8 8 100% 103,09% 66,66%
Hasil pengamatan perkembangan atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang Pertahanan, Keamanan, dan Perta-nahan yang ditindaklanjuti
97% 12 8 8 100% 103,09% 66,66%
Hasil pemantauan, evalu-asi, dan analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang Pertahanan,
97% 22 20 20 100% 103,09% 90,90%
19
Indikator Kinerja
Target Kinerja Realisasi dan Capaian Tahunan
Tahunan (%)
Tahunan (Kuantitas)
Output Tahunan
(Kuantitas)
Outcome Tahunan
(Kuantitas)
Outcome dibanding Output (%) [ (5) : (4) ]
Outcome dibanding Target (%) [ (6) : (2) ]
Outcome dibanding
Target (Kuantitas) [ (5) : (3) ]
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Keamanan, dan Perta-nahan secara tepat waktu
Hasil pemantauan, evalu-asi, dan analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang Pertahanan, Keamanan, dan Perta-nahan yang ditindaklanjuti
97% 22 20 20 100% 103,09% 90,90%
Tabel di atas dapat dirangkum menjadi sebagai berikut.
Indikator Kinerja
Target Kinerja Realisasi dan Capaian Tahunan
Tahunan (%)
Tahunan (Kuantitas)
Output Tahunan
(Kuantitas)
Outcome Tahunan
(Kuantitas)
Outcome dibanding Output (%) [ (5) : (4) ]
Outcome dibanding Target (%) [ (6) : (2) ]
Outcome dibanding
Target (Kuantitas) [ (5) : (3) ]
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Dokumen yang disampaikan tepat waktu
97% 204 214 214 100% 103,09% 104,90%
Dokumen yang ditindaklanjuti
97% 204 214 214 100% 103,09% 104,90%
Seluruh dokumen yang dihasilkan oleh Asisten Deputi Bidang
Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan sepanjang 2014 berjumlah 214
dokumen, atau 104,90% dari seluruh target output yang berjumlah 204
dokumen, dengan perincian:
- 47 dokumen atau 90,38% dari seluruh output (52) yang ditargetkan dalam
RAB 2014
- 167 dokumen (berbentuk memo laporan) atau sekitar 109,86% dari seluruh
output (152) yang pengerjaannya tidak dianggarkan secara khusus dalam
RAB 2014 (yaitu: dokumen hasil penanganan surat-surat masuk (antara lain:
dari kementerian/lembaga lain dan dari masyarakat) termasuk dokumen-
dokumen yang dihasilkan dari penyelenggaraan fasilitasi operasional
20
Kedeputian Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan. Kinerja ini merupakan
pelaksanaan tugas dan fungsinya berdasarkan disposisi pimpinan. Hasil
analisis disampaikan dalam bentuk memorandum laporan).
Sepanjang 2014, Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan
Pertanahan menerima surat kategori substansi sebanyak 316 (tiga ratus
enam belas) surat. Setelah surat-surat tersebut ditelaah dan diseleksi, tindak
lanjut dari surat sebanyak itu adalah 167 memorandum laporan dari Asisten
Deputi kepada Deputi. Dari 167 memorandum tersebut, 75 memorandum
diajukan oleh Deputi Polhukam kepada Sekretaris Kabinet. Dari 75
memorandum yang diajukan oleh Deputi Polhukam kepada Sekretaris
Kabinet, 47 memorandum diajukan oleh Sekretaris Kabinet kepada Presiden.
Isu-isu penting yang disampaikan dalam memo-memo laporan tersebut
adalah:
1. Laporan analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah, di
antaranya :
a. permohonan Penetapan Pemerintah berupa Keppres/Perpres/Inpres
tentang pembelian/sewa beli Rumah Negara Golongan III yang Dikelola
PT KA Persero.
b. perkembangan ancaman terorisme di wilayah Sulawesi Tengah dan
Sulawesi Selatan menjelang Pemilu Presiden.
c. prediksi ancaman terorisme dalam Pemilihan Presiden tahun 2014.
e. penyelesaian Outstanding Boundary Problems (masalah perbatasan
darat di Pulau Kalimantan) antara RI dan Malaysia.
f. rencana penyusunan Rancangan Peraturan Presiden tentang Rencana
Tata Ruang Kawasan Perbatasan Negara yang Berhadapan dengan
Laut Lepas.
g. rencana perubahan atas Perpres Nomor 78 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Pulau-pulau Kecil Terluar.
h. Permohonan Perpanjangan Inpres No. 1 Tahun 2014 tentang
Penanganan Gangguan Keamanan Dalam Negeri Tahun 2014.
21
i. Pengajuan izin prakarsa penyusunan RPerpres tentang Program
Pembangunan Kapal Selam.
2. Laporan dalam rangka penyiapan perumusan dan penyampaian analisis
atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah, di antaranya :
a. laporan pelaksanaan Jakarta International Defence Dialogue 2014 di
Jakarta Convention Center pada tanggal 19 – 20 Maret 2014.
b. laporan hasil Sidang Kesepuluh Komite Kebijakan Industri Pertahanan
Tahun Anggaran 2013.
c. laporan kinerja triwulan keempat Badan Koordinasi Keamanan Laut
Tahun 2013.
d. laporan program pembangunan kapal selam di PT PAL Indonesia
(Persero).
e. laporan Sidang I Komite Kebijakan Industri Pertahanan Tahun
Anggaran 2014.
f. persiapan Rapat Terbatas dalam rangka membahas konsep Komando
Gabungan Wilayah Pertahanan.
g. keterlibatan Lead Integrator Alutsista Matra Laut dalam proyek Kapal
Kombatan.
h. laporan kemajuan pembangunan kapal oleh PT Dok dan Perkapalan
Kodja Bahari (Persero).
i. laporan pembangunan Kapal Perusak Kawal Rudal di PT PAL
Indonesia (Persero).
j. laporan pembangunan Sistem Pertahanan Negara Periode 2004-2014.
k. posisi Indonesia terhadap isu Laut China Selatan dan pelaksanaan
Peraturan Provinsi Hainan tentang Perikanan.
l. laporan hasil pengamatan serta pengumpulan data dan informasi terkait
kemampuan dan kesiapan industri pertahanan dalam rangka menuju
kemandirian industri pertahanan dalam negeri.
m. penjelasan Menteri Pertahanan terkait urgensi Program Kapal Selam
dan Pesawat Tempur KF-X/IF-X.
n. laporan hasil Rapat Kerja Komisi I DPR dengan Menteri Pertahanan
22
dan Panglima TNI tanggal 5 Juni 2014.
o. penyelesaian sengketa lahan di kawasan hutan Register 13.
p. permohonan audiensi H. Thenzur terhadap 4 permasalahan tanah
miliknya.
q. Surat Dewan Pertimbangan Presiden terkait RUU Hak Masyarakat
Adat.
r. permohonan pemblokiran perpanjangan Sertipikat Hak Guna Bangunan
No. 134/Gelora atas nama PT. Batara Indra di Timor Leste.
s. operasi penindakan Mujahidin Indonesia Barat di Ciputat.
t. hasil evaluasi pelaksanaan Inpres Nomor 2 Tahun 2013.
u. laporan Tim Koordinasi Misi Pemeliharaan Perdamaian.
v. Laporan Hasil Rapat Koordinasi Penegakan Hukum Terhadap Gerakan
ISIS.
w. Pengesahan Persetujuan Kerja Sama Industri Pertahanan antara
Pemerintah RI dan Pemerintah Republik Turki.
x. Optimalisasi Pengamanan Obyek Vital Nasional Strategis.
y. Upaya percepatan pembangunan di wilayah perbatasan, khususnya di
Kalimantan, NTT, dan Papua, untuk menciptakan wilayah perbatasan
sebagai beranda depan NKRI.
z. Analisis terhadap permasalahan tumpang tindih hak ulayat/masyarakat
adat dengan pihak perusahaan.
3. Laporan dalam rangka pengamatan perkembangan dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan, di antaranya :
a. permohonan kepastian hukum lahan masyarakat Tanjung Morawa,
Kabupaten Deli Serdang bekas HGU PTPN II.
b. pengaduan masyarakat terkait proses jual beli lahan di Pulau Sitabok,
Kabupaten Sumenep.
c. permohonan audiensi dari Kesultanan Kasepuhan Cirebon.
d. permohonan hak atas tanah negara eks tanah partikelir.
e. status tanah Taman Rekreasi Wiladatika Cibubur.
23
f. hasil telaahan terhadap pengaduan masyarakat terkait permohonan
hak atas tanah negara eks tanah partikelir di Jl. Jenderal Sudirman
Nomor 237, Kecamatan Semarang Barat.
g. penyelesaian tanah konsesi PT Chevron Pacific Indonesia (PT CPI) di
Dumai.
h. perkembangan penyelesaian perbatasan darat antara RI dan Timor
Leste.
i. perkembangan pengelolaan pulau-pulau kecil terluar.
j. pengembangan infrastruktur untuk memudahkan aksesibilitas warga di
daerah perbatasan RI-Malaysia di Kalimantan.
k. permasalahan lahan yang terkait dengan dugaan pelanggaran HAM.
l. perkembangan penyelesaian masalah perbatasan dengan negara
tetangga, khususnya dengan Malaysia dan Timor Leste.
Perbandingan jumlah dokumen yang diterima dan dilaporkan kepada
pimpinan dari tahun ke tahun sejak Mei 2011 adalah sebagai berikut.
Mei - Des 2011
2012 2013 2014
Jumlah surat substansi yang diterima Asdep Pertahanan, Keamanan, Pertanahan
254 470 356 316
Jumlah surat substansi yang diproses dan dilaporkan kepada pimpinan dalam bentuk memorandum laporan
140 247 200 214
Tidak semua surat yang diterima oleh Asdep Pertahanan, Keamanan, dan
Pertanahan diproses dan dilaporkan kepada pimpinan, karena surat-surat
tersebut perlu ditelaah lebih dulu dan kemudian diseleksi untuk menetukan
surat-surat mana yang perlu diproses dan dilaporkan atau ditindaklanjuti, dan
mana yang tidak.
Kinerja Asdep Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan juga tidak
terlepas dari berbagai kendala. Adapun kendala yang biasa dihadapi oleh
Asdep Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan adalah sebagai berikut:
1. Data yang telah diminta melalui korespondensi belum disiapkan oleh
instansi yang dikunjungi pada saat pemantauan ke daerah.
24
2. Disposisi dari pimpinan instansi terkait dalam hal penunjukan pejabat yang
menerima kunjungan sering kali belum turun pada saat melakukan
kunjungan
3. Kejadian tidak terduga (seperti:kerusuhan, demo, ada kunjungan pejabat
tinggi dari pusat) yang menjadikan pejabat yang bersangkutan tidak bisa
ditemui
4. Terbatasnya Sumber Daya Manusia (Staf/Pegawai) dalam pelaksanaan
pekerjaan
5. Prasarana dan sarana (komputer, printer, fax, dll) kurang memadai
6. Biaya perjalanan dinas belum diterima oleh pejabat dan/ atau pegawai pada
saat pelaksanaan tugas
7. Penyerapan anggaran tidak maksimal karena:
- Kegiatan yang direncanakan seringkali di luar kendali unit kerja sehingga
harus segera dilakukan perubahan anggaran
- Seringkali terjadi kekurangan UP (uang persediaan)
8. Ketersediaan buku-buku referensi pendukung kerja masih kurang sehingga
selama ini staf/pejabat mengupayakan sendiri buku-buku referensi tersebut
secara pribadi. Koleksi buku di perpustakaan Sekretariat Kabinet masih
sangat terbatas sehingga belum bisa diandalkan sebagai tempat referensi
utama.
Pada umumnya, kendala-kendala tersebut belum sampai menimbulkan
gangguan signifikan terhadap kinerja Asdep Pertahanan, Keamanan, dan
Pertanahan, sebagaimana terlihat bahwa sejauh ini, Asdep Pertahanan,
Keamanan, dan Pertanahan masih bisa mengatasi kendala-kendala tersebut
dan masih bisa memenuhi Indikator Kinerja Utama (IKU).
Selain kemampuan mengatasi kendala, faktor-faktor lain yang berperan
dalam keberhasilan Asdep Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan memenuhi
IKU antara lain adalah: jumlah pegawai yang sedikit (hanya 14 orang, dari
Asdep hingga staf) sehingga memudahkan koordinasi dan konsolidasi,
kompetensi dan latar belakang pendidikan para pegawai yang mendukung, dan
koordinasi yang baik dengan instansi-instansi terkait.
25
Rencana Asdep Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan yang
dinilai berhasil dalam realisasinya pada 2014 terutama adalah kegiatan
pemantauan dan pengamatan di daerah. Kegiatan ini menghimpun berbagai
informasi tentang pelaksanaan kebijakan dan program Pemerintah di daerah,
seperti: produksi alat-alat pertahanan dan keamanan, pembinaan wawasan
kebangsaan di daerah, pengelolaan kawasan perbatasan, dan penanganan
masalah dan sengketa pertanahan.
Selain melakukan pemantauan dan pengamatan ke beberapa daerah di
Indonesia, pada April 2014, Bidang Pertanahan juga mengikuti workshop
internasional bertajuk “Appropriate Expropriation: Securing Land and Property
Rights in Southeast Asia” di Kota Siem Reap, Kamboja. Dalam workshop yang
ini, Bidang Pertanahan melakukan serangkaian studi perbandingan yang terkait
dengan perlindungan hak-hak pertanahan pada umumnya. Hasilnya
disampaikan kepada pimpinan dalam bentuk laporan dan rekomendasi untuk
langkah-langkah perbaikan kebijakan di bidang pertanahan.
Pegawai Bidang Pertanahan Sekretariat Kabinet bergabung bersama para peserta workshop
internasional “Appropriate Expropriation: Securing Land and Property Rights in Southeast Asia” di Kota Siem Reap, Kamboja (April 2014).
26
Pemantauan Industri Pertahanan Galangan Kapal Nasional
Ke PT. Dok Perkapalan Surabaya
Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan (bersama Staf Ahli Sekretaris Kabinet) memantau kegiatan industri pertahanan galangan kapal nasional di PT Dok
Perkapalan Surabaya, dan mendapat penjelasan langsung dari Direktur Utama (Mei 2014).
Pegawai Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan dan Pertanahan Sekretariat Kabinet melakukan pemantauan pelaksanaan kebijakan dan program Pemerintah Kabupaten Gianyar
Bali di bidang kesatuan bangsa, dan bertemu langsung dengan Bupati Gianyar Bapak A.A. Gde Agung Bharata (September 2014).
27
B. Realisasi Anggaran Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan,
dan Pertanahan Tahun 2014
Pada tahun anggaran 2014, Keasdepan Bidang Pertahanan, Keamanan,
dan Pertanahan mendapatkan alokasi anggaran sebanyak Rp. 661.915.000,00
(enam ratus enam puluh satu juta sembilan ratus lima belas ribu rupiah).
Jumlah tersebut berbeda dengan jumlah anggaran yang ditetapkan sebelumnya
pada awal 2014 dalam dokumen Penetapan Kinerja Sekretariat Kabinet Tahun
2014 (yaitu Rp. 800.000.000,00). Perbedaan tersebut merupakan tindak lanjut
dari Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2014 tentang Langkah-Langkah
Penghematan dan Pemotongan Belanja Kementerian/Lembaga dalam rangka
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran
2014. Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Presiden tersebut, pagu definitif awal
dikurangi / dipotong sebesar Rp. 138.085.000,00, sebagaimana dikonfirmasi
oleh Deputi Bidang Administrasi melalui memorandum nomor
M.296/Adm/06/2014 tanggal 18 Juni 2014, dan dirinci lagi oleh Kepala Biro
Perencanaan dan Keuangan melalui memorandum nomor M.395/Adm-
1/06/2014 tanggal 24 Juni 2014. Perubahan jumlah anggaran ini sekaligus juga
mengubah jumlah target output (dari semula 55 menjadi 52).
Dalam rangka realisasi anggaran dimaksud, telah ditetapkan kegiatan
(yaitu “Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Presiden di Bidang Pertahanan,
Keamanan, dan Pertanahan”, dengan kode 5017), output (yaitu “Dokumen
Hasil Analisis Kebijakan di Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan”,
dengan kode 5017.001), dan komponen (yaitu 5 komponen dengan kode 111,
112, 113, 114, 115, di mana masing-masing komponen terbagi menjadi sub
komponen dengan kode AA, AB, AC). Perincian pembagian tersebut,
pemanfaatan anggaran, dan jumlah output yang dihasilkan per komponen dan
sub komponen adalah sebagaimana dalam tabel berikut.
28
halaman 28 - 33 ada di file terpisah
29
halaman 28 - 33 ada di file terpisah
30
halaman 28 - 33 ada di file terpisah
31
halaman 28 - 33 ada di file terpisah
32
halaman 28 - 33 ada di file terpisah
33
halaman 28 - 33 ada di file terpisah
34
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan Umum atas Capaian Kinerja Asisten Deputi Bidang
Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan
Dari data-data di atas, kesimpulan umum tentang pencapaian unit kerja
Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan sepanjang
2014 adalah sebagai berikut.
a. Dari Segi Anggaran
Sepanjang 2014, Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan
Pertanahan telah memanfatkan anggaran sebesar Rp. 608.465.680 (enam
ratus delapan juta empat ratus enam puluh lima ribu enam ratus delapan
puluh rupiah) atau 91,92% dari seluruh pagu anggaran 2014 (sebesar Rp.
661.915.000). Maka sisa anggaran tahun 2014 adalah sebesar Rp.
53.449.320 (lima puluh tiga juta empat ratus empat puluh sembilan ribu tiga
ratus dua puluh rupiah).
b. Dari Segi Output
Seluruh dokumen yang dihasilkan oleh Asisten Deputi Bidang Pertahanan,
Keamanan, dan Pertanahan sepanjang 2014 berjumlah 214 dokumen, atau
104,90% dari seluruh target output yang berjumlah 204 dokumen, dengan
perincian:
- 47 dokumen atau 90,38% dari seluruh output (52) yang ditargetkan
dalam RAB 2014
- 167 dokumen (berbentuk memo laporan) atau sekitar 109,86% dari
seluruh output (152) yang pengerjaannya tidak dianggarkan dalam RAB
2014.
Dari sudut pandang perencanaan, angka-angka di atas dapat dikatakan
memuaskan karena telah mencapai lebih dari 85%.
Selanjutnya, Laporan Kinerja ini diharapkan dapat menjadi informasi
akuntabilitas Asdep Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan serta menjadi
masukan bagi peningkatan akuntabilitas kinerja pada masa yang akan datang.
35
Peningkatan kinerja diperlukan agar Asdep Pertahanan, Keamanan, dan
Pertanahan dapat lebih meningkatkan kontribusinya dalam rangka memberikan
dukungan staf dan administrasi serta pemikiran dalam rangka pengambilan dan
pengendalian kebijakan pemerintah.
B. Langkah-langkah Perbaikan untuk Peningkatan Kinerja
Sepanjang 2014, Asdep Bidang Pertahanan, Keamanan, dan
Pertanahan telah dapat mempertahankan kinerjanya, sebagaimana terlihat dari
keberhasilan Asdep ini memenuhi Indikator Kinerja Utama (IKU) dan mencapai
persentase pemanfaatan anggaran yang memuaskan. Untuk terus
mempertahankan keberhasilan ini, dan juga sebagai upaya untuk mengatasi
berbagai kendala yang timbul, Asdep Bidang Pertahanan, Keamanan, dan
Pertanahan senantiasa melakukan langkah-langkah perbaikan, seperti :
1. meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia Asdep Bidang
Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan dengan mengikutsertakan mereka
dalam berbagai kegiatan pendidikan dan latihan, seminar, forum group
discussion (FGD), dan forum-forum semacamnya
2. mengadakan pertemuan rutin yang dipimpin oleh Asdep Bidang Pertahanan,
Keamanan, dan Pertanahan untuk koordinasi dan konsolidasi pelaksanaan
tugas dan fungsi
3. memaksimalkan efektivitas prasarana dan sarana yang tersedia
4. membuat sitem monitoring surat masuk dan keluar untuk memantau posisi,
penanganan, dan kemajuan pemrosesan surat-surat tersebut, sehingga
masalah-masalah yang timbul dapat langsung diketahui
5. memutakhirkan (meng-update) secara berkala informasi yang terkait dengan
capaian output dan pemanfaatan anggaran oleh Asdep Bidang Pertahanan,
Keamanan, dan Pertanahan
6. menciptakan inovasi-inovasi baru untuk meningkatkan kinerja Asdep Bidang
Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan, seperti: membuat electronic media
group dengan menggunakan aplikasi whatsapp untuk memfasilitasi
koordinasi para pegawai Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan
Pertanahan secara online, dan menciptakan database isu-isu aktual di
36
bidang-bidang dalam lingkup kerja Asdep Bidang Pertahanan, Keamanan,
dan Pertanahan
7. mengikutsertakan staf dalam tim-tim yang mendukung pelaksanaan tugas
dan fungsi seperti: Tim Desk Informasi, Tim SAKIP, atau Tim Reformasi
Birokrasi Sekretariat Kabinet
8. menjalin koordinasi dengan instansi-instansi terkait
____________________
28
Tabel Pemanfaatan Anggaran oleh Asisten Deputi Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan Tahun 2014
Kode Kegiatan/ Komponen/
Sub Komponen
TARGET REALISASI % Realisasi
Keterangan Pemanfaatan Output (dokumen)
Anggaran (Rp)
Output (dokumen)
Anggaran (Rp)
Output Anggaran
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
111
Penyiapan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang pertahanan, keamanan, dan pertanahan
5 3,660,000 4 3,093,000 80.00% 84.51%
AA
Pengumpulan dan pengolahan data dalam rangka penyiapan peru-musan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan prog-ram pemerintah di bidang perta-hanan, keamanan, dan pertanahan
2 440,000 1 220,000 50.00% 50.00%
biaya transpor dalam kota untuk menghadiri rapat di kementerian atau lembaga lain dalam rangka pengumpulan data untuk bahan analisis dan evaluasi
AB
Rapat koordinasi dalam rangka penyiapan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang pertahanan, keamanan, dan pertanahan
2 3,000,000 2 2,653,000 100.00% 88.43%
fasilitasi penyelenggaraan rapat dalam rangka penyiapan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang pertahanan, keamanan, dan pertanahan
AC
Diskusi dalam rangka penyiapan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang pertahanan, keamanan, kesatuan bangsa, wilayah perbatasan, dan pertanahan
1 220,000 1 220,000 100.00% 100.00%
biaya transpor dalam kota untuk menghadiri rapat di kementerian atau lembaga lain dalam rangka pengumpulan data untuk bahan analisis dan evaluasi
29
Kode Kegiatan/ Komponen/
Sub Komponen
TARGET REALISASI % Realisasi
Keterangan Pemanfaatan Output (dokumen)
Anggaran (Rp)
Output (dokumen)
Anggaran (Rp)
Output Anggaran
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
112
Penyiapan pendapat atau pandangan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan di bidang pertahanan, keamanan, dan pertanahan
13 132,744,000 15 97,194,400 115.38% 73.22%
AA
Pengumpulan dan pengolahan data dalam rangka penyiapan pendapat atau pandangan atas penyeleng-garaan pemerintahan di bidang pertahanan, keamanan, dan pertanahan
2 440,000 1 220,000 50.00% 50.00%
biaya transpor dalam kota untuk menghadiri rapat di kementerian atau lembaga lain dalam rangka pengumpulan data untuk bahan analisis dan evaluasi
AB
Rapat koordinasi dalam rangka penyiapan pendapat atau pandangan atas penyelenggaraan pemerintahan di bidang pertahanan, keamanan, dan pertanahan
11 132,304,000 14 96,974,400 127.27% 73.30%
- fasilitasi rapat koordinasi dalam rangka penyiapan pendapat atau pandangan atas penyelenggaraan pemerintahan di bidang pertahanan, keamanan, dan pertanahan
- biaya perjalanan dinas ke Kabupaten Banjar (Jawa Barat), Kota Padang (Sumatera Barat), Kota Surabaya (Jawa Timur, sebanyak 2 kali untuk 2 kesempatan yang berbeda), Yogyakarta, Sentul (Jawa Barat, sebanyak 3 kali untuk 3 kesempatan yang berbeda), dan Kota Malang (Jawa Timur)
30
Kode Kegiatan/ Komponen/
Sub Komponen
TARGET REALISASI % Realisasi
Keterangan Pemanfaatan Output (dokumen)
Anggaran (Rp)
Output (dokumen)
Anggaran (Rp)
Output Anggaran
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
113
Pengamatan perkembangan, pengumpulan dan pengolahan data, informasi dan penyiapan laporan mengenai pelaksanaan kebijakan dan program pemerin-tah di bidang pertahanan, keamanan, dan pertanahan, berikut permasalahan yang timbul dan pemecahannya
9 115,687,000 7 115,246,330 77.78% 99.62%
AA
Pengumpulan data dalam rangka pengamatan perkembangan, pengumpulan dan pengolahan data, informasi dan penyiapan laporan mengenai pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang pertahanan, keamanan, dan pertanahan, berikut permasalahan yang timbul dan pemecahannya
2 440,000 0 0 0.00% 0.00%
AB
Pengamatan perkembangan, pengumpulan dan pengolahan data, informasi dan penyiapan laporan mengenai pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang pertahanan, keamanan, dan pertanahan, berikut permasalahan yang timbul dan pemecahannya
7 115,247,000 7 115,246,330 100.00% 99.999%
biaya perjalanan dinas ke Provinsi Jawa Tengah (Kota Solo), Daerah Istimewa Yogyakarta, Kepulauan Riau (sebanyak 2 kali untuk 2 kesempatan yang berbeda, yaitu di Kota Tanjung Pinang dan Batam), Sulawesi Selatan (Kota Makassar), Jawa Timur, dan Kalimantan Timur (Kota Samarinda)
31
Kode Kegiatan/ Komponen/
Sub Komponen
TARGET REALISASI % Realisasi
Keterangan Pemanfaatan Output (dokumen)
Anggaran (Rp)
Output (dokumen)
Anggaran (Rp)
Output Anggaran
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
114
Pemantauan dan evaluasi serta penyampaian analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang pertahanan, keamanan, dan pertanahan
22 352,776,000 20 352,554,900 90.91% 99.94%
AA
Pengumpulan dan pengolahan data dalam rangka pemantauan dan evaluasi serta penyampaian analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang pertahanan, keamanan, dan pertanahan
5 550,000 3 330,000 60.00% 60.00%
biaya transpor dalam kota untuk menghadiri rapat di kementerian atau lembaga lain dalam rangka pengumpulan data untuk bahan analisis dan evaluasi
AB
Pemantauan dan evaluasi serta penyampaian analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang pertahanan, keamanan, dan pertanahan
17 352,226,000 17 352,224,900 100.00% 99.9997%
biaya perjalanan dinas ke Provinsi Sulawesi Selatan (Kota Makassar), Sumatera Selatan (Kota Palembang), Jawa Tengah (Kota Semarang), Sumatera Barat (Kota Bukittinggi), Jawa Timur (Kota Surabaya), Bangka Belitung (Kabupaten Belitung), Papua (Kota Jayapura), Bali (3 kegiatan untuk 3 bidang yaitu bidang hankam, bidang kesatuan bangsa, dan bidang pertanahan), Kalimantan Barat (Kabupaten Singkawang), Kalimantan Selatan (Kabupaten Banjar), Bengkulu (Kota Bengkulu), Sulawesi Utara, NTB (2 kegiatan untuk 2 bidang yaitu bidang hankam
32
Kode Kegiatan/ Komponen/
Sub Komponen
TARGET REALISASI % Realisasi
Keterangan Pemanfaatan Output (dokumen)
Anggaran (Rp)
Output (dokumen)
Anggaran (Rp)
Output Anggaran
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
dan bidang kesatuan bangsa), dan Lampung (Kota Bandar Lampung)
115
Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang pertahanan dan keamanan baik di luar negeri maupun di dalam negeri, berikut penyerapan pandangan yang berkembang di kalangan pemerintah, lembaga-lembaga negara, partai politik, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, masyarakat akademik, media massa, dan kalangan lainnya yang dianggap perlu
3 57,048,000 1 40,377,050 33.33% 70.78%
AA
Rapat konsultasi dalam rangka pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang pertahanan dan keamanan baik di luar negeri maupun di dalam negeri, berikut penyerapan pandangan yang berkembang di kalangan pemerintah, lembaga-lembaga negara, partai politik, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, masyarakat akademik, media massa, dan kalangan lainnya yang dianggap perlu
1 220,000 0 0 0.00% 0.00%
33
Kode Kegiatan/ Komponen/
Sub Komponen
TARGET REALISASI % Realisasi
Keterangan Pemanfaatan Output (dokumen)
Anggaran (Rp)
Output (dokumen)
Anggaran (Rp)
Output Anggaran
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
AB
Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang pertahanan dan keamanan baik di luar negeri maupun di dalam negeri, berikut penyerapan pandangan yang berkembang di kalangan pemerintah, lembaga-lembaga negara, partai politik, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, masyarakat akademik, media massa, dan kalangan lainnya yang dianggap perlu
2 56,828,000 1 40,377,050 50.00% 71.05% biaya perjalanan dinas ke negara Kamboja (Kota Siem Reap)
T O T A L
5017
Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan kepada Presiden di bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan (5017)
52 661,915,000 47 608,465,680 90.38% 91.93%