8/19/2019 Laporan Lengkap Petrologi Final ( Jadi )
1/24
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk oleh hasil pembekuan magma,
yang tersusun oleh mineral atau kristal-kristal dalam bentuk agregasi yang kompak
dan saling interlocking. Kompak disini dapat diartikan sbagai susunan mineral atau
kristal-kristal yang saling tumbuh, sehingga tidak memperlihatkan adanya ruang atau
pori diantara mineral atau kristal-kristal penyusun batuan. Kalaupun ditemukan pori-
pori, itu hanya bekas-bekas gas yang keluar atau terjebak pada waktu pembekuan
magma.Magma adalah cairan atau larutan silikat pijar yang terbentuk secara alamiah
dan bersifat mobile. Temperatur yang tinggi dari magma (!!-"#!!°$% memberikan
suatu perkiraan bahwa magma berasal dari bagian yang dalam di kerak bumi. &uatu
magma biasanya terdiri dari unsure ', &i, l, )e, $a, Mg, *a, dan K tetapi juga
mengandung senyawa +' dan $' serta beberapa komponen gas +&, +$l, $+ dan
$'.
enis-jenis batuan beku yang terbentuk, masing-masing dicirikan oleh
komposisi mineral yang berbeda, sesuai dengan komposisi magma dan temperatur
pembekuannya. Komposisi mineral yang terjadi pada setiap jenis batuan beku yang
terbentuk bisa terdiri dari berbagai macam mineral logam maupun non logam.
Komposisi asal dari pada larutan magma serta kondisi-kondisi tertentu yang
mempengaruhi proses pendinginan magma dapatmenghasilkan jebakan endapan
mineral yang ekonomis.
1.2 MAKSUD
Laboratorium Petrologi UPRI Makassar 2015 Page 1
8/19/2019 Laporan Lengkap Petrologi Final ( Jadi )
2/24
dapun maksud daripada praktikum ini adalah untuk dapat mengamati dan
mendeterminasi batuan beku berdasarkan warna, tekstur batuan, struktur batuan, dan
komposisi/komponen penyusun.
1.3 TUJUAN
Tujuan daripada praktikum ini adalah agar praktikan dapat 0
". mengetahui cara mendeterminasi batuan beku berdasarkan sifat fisik dan
komponen penyusunnya.
. menentukan jenis serta nama batuan berdasarkan sifat fisik dan komponen
penyusun yang telah diketahui.
BAB II
Laboratorium Petrologi UPRI Makassar 2015 Page 2
8/19/2019 Laporan Lengkap Petrologi Final ( Jadi )
3/24
8/19/2019 Laporan Lengkap Petrologi Final ( Jadi )
4/24
)abrik (kemas%, yaitu susunan antara kristal-kristal yang satu dengan yang
lainnya, meliputi bentuk dan relasi.
2.3 STRUKTUR BATUAN
&truktur batuan beku merupakan kenampakan susunan dan bentuk pola
mineral dalam batuan beku sendiri, yang meliputi 0
&truktur Massi5e/Kompak, yaitu susunan mineral-mineral dalam batuan yang
tidak menunjukkan adanya pori-pori, penjajaran mineral atau bentuk aliran.
&truktur akibat 1elepasan Bahan 6olatile, terdiri dari 0 6esicle, &coriceus,
1umiceous, dan mygdaloidal.
&truktur permukaan dari fase larutan, meliputi 0 7enolith, 7enocrys, dan
1illow.
&truktur 1ermukaan, meliputi 0 $orona &tructur, )low 8ffects, dan Microlatic
&truktur.
&truktur setelah terjadi pembentukan magma, meliputi 0 1erlitic &tructur,
&pheurulitic &tructure, dan 'blicular &tructur.
2.4 KLASIFIKASI BATUAN BEKU
Laboratorium Petrologi UPRI Makassar 2015 Page 4
8/19/2019 Laporan Lengkap Petrologi Final ( Jadi )
5/24
Klasifikasi batuan beku dapat dibedakan berdasarkan tempat terbentuknya dan
sifat kimia dan komposisinya.
Kalsifikasi berdasarkan tempat terbentuknya 0
- Batuan Beku 2alam (1lutonic 9ocks%
- Batuan Beku Korok (+ypabisal 9ocks%
- Batuan Beku :elehan (6ulcanic 9ocks%
Klasifikasi berdasarkan sifat kimia dan komposisi mineralnya 0
- Batuan Beku sam (&i' 0 ; ## ? >
8/19/2019 Laporan Lengkap Petrologi Final ( Jadi )
6/24
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum, dapat disimpulkan bahwa 0
". Tampak dari tekstur batuan beku yang masih dapat didibedakan dengan
jelas, karena ukuran butirnya yang kasar.
. 1enamaan batuan beku forfiritik harus diawali dengan forfiri dan
dilanjutkan dengan nama batuannya.
A. &ebagai panduan dalam mendeterminasi batuan beku harus disesuaikan
dangan tabel klasifikasi menurut 93&&8: B. T96=&.
4.2 SARAN
Kepada asisten sebaiknya sebelum dilaksanakan praktikum, batuan-
batuan disusun berdasarkan jenisnya masing-masing, agar praktikan dalam
mengambil sample batuan untuk dideterminasi tidak bercampur, antar jenis yang satu
dengan yang lain.
BAB I
Laboratorium Petrologi UPRI Makassar 2015 Page 6
8/19/2019 Laporan Lengkap Petrologi Final ( Jadi )
7/24
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Batuan sedimen merupakan batuan yang terbentuk melalui proses sedimentasi
baik secara fisika maupun secara kimia dan organic. 1ada sebagian sedimen organic
dapat terbentuk melalui proses diagenesis langsung terhadap bahan-bahan organisme
seperti pada pembentukan batugamping terumbu. 1roses fisika yang berlangsung
selama sedimentasi melalui proses perombakan batuan induk, transportasi,
perubahan-perubahan sifat fisik material rombakan, pengendapan, kompaksi, dan
untuk derajat litifikasi harus disertai dengan proses kimiawi, yaitu proses diagenesis
dan sementasi. 1oses kimiawi dapat berlangsung bersamaan dengan proses fisika dan
dapat pula bekerja secara terpisah seperti pada pembentukan mineral-mineral dari
hasil proses fisika dan dapat pula bekerja secara terpisah seperti pada pembentukan
mineral-mineral dari hasil proses atau reaksi kimia yang menyusun batuan sedimen.
Batuan sedimen yang terbentuk melalui proses sedimentasi mempunyai suatu
kenampakan yang berbeda dengan batuan lainnya. Bentuk dan coraknya memberikan
kenampakan pencerminan adanya kesan pengendapan selama pembentukannya.
1embentukannya secara pelan dan bertahap dengan urutan susunan yang teratur dapat
memberikan suatu ciri yang khas dengan struktur perlapisan yang ber5ariasi.
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Laboratorium Petrologi UPRI Makassar 2015 Page 7
8/19/2019 Laporan Lengkap Petrologi Final ( Jadi )
8/24
dapun maksud daripada praktikum ini adalah untuk mendeterminasi batuan
sedimen berdasarkan tekstur, struktur, dan komposisi mineral penyusunnya.
Tujuan praktikum ini adalah agar dapat 0 mendeterminasi batuan sedimen berdasarkan sifat fisik dan komponen penyusunnya dan Menentukan jenis serta nama
batuan berdasarkan sifat fisik dan komponen penyusunnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Laboratorium Petrologi UPRI Makassar 2015 Page 8
8/19/2019 Laporan Lengkap Petrologi Final ( Jadi )
9/24
2.1 PROSES DAN GANESA BATUAN SEDIMEN
2.1.1 Pembent!"n Se#"$" Me!"n%!
Batuan ini terbentuk dari akumulasi mineral-mineral dari fragmen-fragmen
batuan (allogenic%.
)actor-faktor yang berperan sangat penting dalam pembentukan batuan secara
mekanik yaitu 0
". &umber material batuan sedimen
&ifat dan komposisi dari batuan sedimen sangat dipengaruhi oleh material-
material asalnya. Komposisi mineral-mineral batuan sedimen dapat menentukan
waktu dan jarak transportasi, tergantung dari presentasi mineral-mineral stabil
dan non stabil.
&umber material sedimen berasal dari 0
- kti5itas 6ulkanisme
- 1elapukan Mekanik
- :arutan-larutan dalam air
- Material organic
- 85aporasi
. :ingkungan 1engendapan
:ingkungan pengendapan dapat diartikan sebagai suatu areal sedimentasi
dimana batuan sedimen terbentuk, yang melibatkan aspek fisika, kimiawi, dan
biologi.
&ecara umum lingkungan pengendapan dibedakan dalam A bagian 0
Laboratorium Petrologi UPRI Makassar 2015 Page 9
8/19/2019 Laporan Lengkap Petrologi Final ( Jadi )
10/24
- :ingkungan pengendapan darat
- lingkungan pengendapan transisi
- lingkungan pengendapan laut.
A. 1engangkutan (transportasi%
aitu proses berpindahnya material-material sedimen dari sumber ke tempat
lingkungan pengendapan.
- &edimentasi
1roses terendapkannya suatu material sedimen baik melalui pengaruhgrafitasi, presipitasi, maupun oleh proses reduksi.
- Kompaksi
tau konsolidasi, yaitu proses pemadatan material sedimen akibat grafitasi
dan deformasi.
- :ithifikasi dan &ementasi
aitu proses pengikatan material-material sedimen menjadi batuan sedimen,
baik terhadap material terurai maupun pada material yang terikat atau sudah
kompak seperti terumbu karang.
2.1.2 Pembent!"n Se#"$" K%m%" D"n O$&"n%!
Merupakan batuan sedimen yang terbentuk oleh proses-proses kimia dan
kegiatan organisme atau akumulasi dari sisa skeletal organisme.
". &ecara Kimia
Laboratorium Petrologi UPRI Makassar 2015 Page 10
8/19/2019 Laporan Lengkap Petrologi Final ( Jadi )
11/24
- Mingling of solution
- scape of carbondiokside from water
- 85aporation
. &ecara 'rganik0
- kumulasi dari sisa-sisa skeletal organisme
- Kegiatan dari organisme
&etelah proses kimia dan organic berlangsung akan terjadi proses selanjutnya yakni
kompaksi hingga terbentuk batuan.
2.2 TEKSTUR BATUAN SEDIMEN
Tekstur batuan sedimen dapat dibagi dalam bagian 0
". Tekstur Klastik
Merupakan bentuk akumulasi dari mineral-mineral dan fragmen batuan yang
berukuran halus sampai kasar. Terbentuk secara akumulasi mekanik.
. Tekstur *on Klastik
Merupakan bentuk interlocking dari agregasi kristal-kristal yang sangat
kompak, terjadi dari proses kimia dan organic.
2.3 STRUKTUR
&truktur sedimen adalah kenampakan fisik dari susunan batuan sedimen dapat
berupa bidang-bidang perlapisan atau tidak berlapis.
2.3.1 SORTING ATAU PEMILAHAN
Laboratorium Petrologi UPRI Makassar 2015 Page 11
8/19/2019 Laporan Lengkap Petrologi Final ( Jadi )
12/24
dalah derajat keseragaman dari penyebaran partikel dalam batuan sedimen.
Terdiri dari 0
". &ortasi baik, apabila ukuran butir materialnya relatif sama besar seragam%
. &ortasi sedang, apabila ukuran butir ber5ariasi dengan range butir relatif
kecil.
A. &ortasi jelek, apabila ukuran butir material ber5ariasi dengan range butir
sangat besar
2.3.2 PEMBUNDARAN ATAU ROUDNESS
9oudness adalah tingkat atau bentuk pembundaran dari pada butiran batuan
sedimen, meliputi 0
- well rounded - sub angular
- sub rounded - angular
- rounded - 5ery angular
2.3.3 FRAGMEN
dalah komponen dalam batuan sedimen yang ukurannya lebih besar
daripada komponen lainnya.
Laboratorium Petrologi UPRI Makassar 2015 Page 12
8/19/2019 Laporan Lengkap Petrologi Final ( Jadi )
13/24
2.3.4 MATRIKS
dalah komponen yang ukurannya relatif lebih kecil dari fragmen.
2.3.' SEMEN
dalah mineral atau unsure yang mengikat fragmen dan matriks pada batuan
sedimen.
2.4 KLASIFIKASI BATUAN SEDIMEN MENURUT GANESAN(A
". Batuan sedimen mekanik, merupakan akumulasi dari fragmen/hancuran
batuan yang telah ada, berbutir kasar-halus, terjadi oleh proses atau gaya-
gaya mekanik dalam sedimentasi, contoh 0 lempung, konglomerat.
. Batuan sedimen 5ulkanik, merupakan batuan sedimen yang terbentuk oleh
kegiatan letusan gunungapi
A. Batuan sedimen tektonik, merupakan batuan sedimen yang terbentuk dari
hasil penghancuran atau penggerusan akibat deformasi (gaya tekonik%
. Batuan sedimen kimia, adalah batuan sedimen yang terbentuk oleh
pelarutan dan pengendapan kimia atau kristalisasi unsure-unsur kimia.
>. Batuan sedimen organic, merupakan batuan sedimen yang tersusun oleh
sisa-sisa organic dari hasil kegiatan organisme.
#. Batuan sedimen residuar, merupakan batuan sedimen yang terbentuk dari
kombinasi antara sedimen kimia dan mekanik, dimana tidak mengalami
transportasi.
Laboratorium Petrologi UPRI Makassar 2015 Page 13
8/19/2019 Laporan Lengkap Petrologi Final ( Jadi )
14/24
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum, dapat disimpulkan bahwa 0
". Tekstur dan struktur yang dimiliki batuan sedimen menggambarkan proses
atau ganesa terbentuknya batuan sedimen.
. 1ada batuan sedimen klastik, ukuran butir mempengaruhi penamaan batuan.
4.2 SARAN
Kepada asisten sebaiknya sebelum dilaksanakan praktikum, batuan-
batuan disusun berdasarkan jenisnya masing-masing, agar praktikan dalam
mengambil sample batuan untuk dideterminasi tidak bercampur, antar jenis yang satu
dengan yang lain.
Laboratorium Petrologi UPRI Makassar 2015 Page 14
8/19/2019 Laporan Lengkap Petrologi Final ( Jadi )
15/24
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Batuan metamorf adalah batuan beku, sedimen ataupun metamorf, yang
telah mengalami metamorfisme, yaitu perubahan fisik, dan kimia batuan yang
diakibatkan oleh temperatur dan tekanan yang tinggi.
1erubahan fisik dalam wujud batuan atau kristal, yang mana berubah
bentuk diakibatkan oleh kenaikan tekanan. 1erubahan kimia terjadi dari pengaruh
kenaikan temperatur, sehingga komposisi mineral-mineral akan berubah, baik dalam
bentuk ubahan, raplacemen, addisi dan lain-lain, seperti perubahan mineral-mineral
ferromagnesium menjadi klorit.
1erubahan yang terjadi dalam proses metamorfisme dapat diakibatkan
oleh kenaikan temperatur, tekanan dan aktifitas larutan kimia, melalui proses
rekristalisasi tanpa melalui fase cair. Karena apabila fase ini telah mencapai fase cair,
maka keadaan tersebut telah berubah menjadi proses kristalisasi dalam pembentukan
batuan beku.
&uatu kenampakan lapangan yang menarik pada batuan metamorf yaitu
memperlihatkan foliasi dan penjajaran mineral-mineral penyusuunnya yang berbeda
dengan batuan lainnya. )oliasi yang ditimbulkan oleh proses metamorfisme, banyak
dikontrol oleh tekanan yang kuat, sehingga terjadi perubahan bentuk mineral menjadi
pipih dan terarah membentuk bidang/lapisan foliasi. Tanpa pngamatan seksama, maka
seringkali terjadi kekeliruan terhadap penentuan foliasi dengan struktur lapisan dan
cermin sesar. )oliasi yang kuat dapat lepas-lepas menjadi suatu bidang lembaran-
lembaran batuan melalui arah penjajaran mineral pipihnya yang berbeda dengan
lapisan sedimen.
Laboratorium Petrologi UPRI Makassar 2015 Page 15
8/19/2019 Laporan Lengkap Petrologi Final ( Jadi )
16/24
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
dapun maksud daripada praktikum ini adalah untuk mendeterminasi batuan
metamorf berdasarkan tekstur, struktur, dan perubahan yang terjadi pada mineral penyusunnya.
Tujuan praktikum ini adalah agar praktikan dapat 0
". Mendeterminasi batuan metamorf berdasarkan sifat fisik dan komponen
penyusunnya.
. Menentukan jenis serta nama batuan berdasarkan sifat fisik dan komponen
penyusun yang telah diketahui.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Laboratorium Petrologi UPRI Makassar 2015 Page 16
8/19/2019 Laporan Lengkap Petrologi Final ( Jadi )
17/24
2.1 PROSES METAMORFISME
Kenaikan temperatur dan tekanan dan akibat aktifitas larutan kimia,
dapat terjadi oleh pengaruh langsung dan tidak langsung oleh deformasi batuan yang
dapat diakibatkan oleh adanya gaya-gaya tektonik maupun bukan tektonik.
4aya tektonik merupakan manifestasi dari gerakan lempeng-lempeng
bumi akibat gaya kon5eksi dalam bumi. 4aya non tektonik berasal dari pengaruh
grafitasi bumi yang menimbulkan tekanan ke bawah, dan pengaruh yang ditimbulkan
yaitu kenaikan temperatur, dapat terjadi antara A>!-"!!C$ dan kenaikan tekanan
!,D#-D# atm tanpa mencapai pencairan massa batuan.
2.2 MA)AM*MA)AM METAMORFISME
1roses metamorfisme dapat dibagi menjadi tiga golongan, antara lain 0
". Metamorfisme &entuh
proses metamorfisme yang terjadi oleh penerobosan magma, dapat juga
disebut metamorfisme thermal atau kontak. )actor yang paling berpengaruh adalah
panas dari intrusi magma, sedang tekanan relatif rendah.
Metamorfisme sentuh dapat dibagi menjadi A golongan 0
1yrometamorfisme, proses metamorfisme yang langsung berhubungan dengan
proses magmatisme.
1neumatolysa, terbentuk karena pengaruh gas-gas panas
yang berasal dari magma yang sedang yang dapat merubah sekelilingnya dan
membentuk mineral-mineral baru.
Laboratorium Petrologi UPRI Makassar 2015 Page 17
8/19/2019 Laporan Lengkap Petrologi Final ( Jadi )
18/24
+ydrothermal, metamorfisme yang terjadi akibat adanya larutan atau cairan panas
yang terjadi pada waktu intrusi.
. Metamorfisme 2inamo
2isebut juga metamorfisme kinetik atau dislokasi. Terbentuk oeh
adanya proses pergeseran lapisan bumi. )aktor yang paling berperan adalah tekanan,
namun karena tekanan yang sangat tinggi akan diikuti pula oleh kenaikan temperatur.
$ontoh 0 milonit, phyllonit.
A. Metamorfisme 9egional
Metamorfisme regional berkembang pada daerah yang luas dan oleh
pengaruh tekanan dan temperatur yang tinggi, dapat berhubungan dengan gerakan-
gerakan lempeng. 1engaruh tekanan dan temperatur yang sangat tinggi dapat
menyebabkan terbentuknya mineral-mineral tekanan, seperti 0 serisit, musko5it, dll.
2.3 STRUKTUR BATUAN METAMORF
&truktur batuan metamorf adalah kenampakan dari bentuk susunanorientasi mineral atau fragmentasi berupa, bidang atau garis dalam batuan metamorf,
akibat tekanan dan temperatur yang berpengaruh pada proses metamorfisme.
&truktur batuan metamorf dapat dibagi menjadi A antara lain 0
". &truktur )oliasi
&truktur foliasi ialah suatu kenampakan dari batuan yang pecah-pecah
menurut bidang yang sejajar dengan permukaan mineral, akibat perbedaan sifat dari
mineral itu sendiri.
&truktur ini dapat dibedakan 0
Laboratorium Petrologi UPRI Makassar 2015 Page 18
8/19/2019 Laporan Lengkap Petrologi Final ( Jadi )
19/24
&laty clea5ageE foliasi dari penjajaran mineral dalam suatu bidang tertentu,
rekristalisasi kecil
&chistoseE kenampakan dari foliasi dimana bentuk penjajaran mineral pipih relatif
jauh lebih banyakdaripada mineral butiran.
4neiss strukturE struktur foliasi pada mineral butiran prismatic dan tabular dimana
mineral pipih dalam jumlah lebih kecil
. &truktur 3nfoliasi
&truktur yang tidak memperlihatkan adanya penjajaran mineral, tetapi
menunjukkan agregasi dari butir-butir mineral, yaitu terdiri dari 0
+ornfelsikE kenampakan agregasi dari mineral-mineral eFuidimensional, tanpa
terjadi penjajaran mineral pipih.
4ranuloseE merupakan mosaik yang terdiri dari mineral-mineral ekuidimensional,
sebagai struktur dari mineral eFugranular.
A. &truktur Kataklastik
&truktur yang terbentuk sebagai akibat adanya penggerusan dari suatu
dislokasi batuan, yang merupakan manifestasi adanya gaya kinetik, dibagi atas > yaitu
0
)laser, struktur yang terjadi oleh metamorfisme dinamik dimana butirannya kasar
berbentuk lensa, tanpa terjadi penghancuran material, adanya Gona bergelombang
dari material-material halus.
Boudinage &truktur, struktur deformasi dimana dalam
batuan metamorf ditemukan fragmen bentuk lensa atau bulat panjangyang
diakibatkan oleh proses tektonik, perlipatan, sesar, dll.
Laboratorium Petrologi UPRI Makassar 2015 Page 19
8/19/2019 Laporan Lengkap Petrologi Final ( Jadi )
20/24
Milonitik &truktur, struktur pada batuan milonet, biasanya terjadi pada Gona sesar,
tanpa terjadi rekristalisasi, menunjukkan adanya foliasi yang halus.
ugen &truktur, struktur lensa dimanamineral fenokrisnya terbentuk lensa dalam
tekstur porphyroblastik.
1hyllonitik &truktur, struktur kataklastik yang lebih halus dari struktur milonitik,
sudah tampak adanya rekristalisasi.
2.4 TEKSTUR BATUAN METAMORF
Tekstur batuan metamorf diartikan sebagai kenampakn tingkat dan hubungan
antara komponen penyusun batuan metamorf. 2apat dikenal ada macam, yaitu 0
". Kristaloblastik
dalah tekstur yang memperlihatkan adanya perubahan bentuk/komposisi
mineral sehingga tekstur asal tiak terlihat lagi. =ni dibedakan menjadi 0
=dioblastik, sebagian besar mineral penyusunnya bersifat idiomorf
7enoblastik, sebagai mineral penyusunnya bersifat Henomorf
:epidoblastik, umumnya mineral penyusun berbentuk pipih.
*ematoblastik, mineral penyusunnya berbentuk prismatic
4ranoblastik, mineral penyusunnya bersifat eFuidimensional.
1orphyroblastik, tekstur kristaloblastik yang bersifat porfiritik.
Mosaic Tekstur, tekstur eFuidimensional atau eFuigranular, mineral berbentk
poligon.
1oikiloblastik, tekstur yang mineral penyusunnya bersifat poiklitik.
Laboratorium Petrologi UPRI Makassar 2015 Page 20
8/19/2019 Laporan Lengkap Petrologi Final ( Jadi )
21/24
2ecussate, tekstur kristaloblastik dari polimineral serabut dengan orientasi kristal
yang tidak teratur
. Tekstur &isa
Tekstur ini bisa juga disebut palimset/relik tekstur yaitu tekstur yang masih
memperlihatkan tekstur batuan asalnya
BlastoporfiritikE tekstur sisa yang bersifat porfiritik.
BlastoposefiritikE tekstur sisa yang bersifat paepfiritik.
BlastofitikE tekstur sisa yang bersifat ofitik saling memasuki.
BlastofilitikE tekstur sisa yang bersifat lempung.
BlastosamatikE tekstur sisa yang bersifat pasir.
A. Maculose Tekstur
dalah tekstur pada batusabak yang memperlihatkan adanya bintik-bintik
. )okoidal Tekstur
Tekstur yang memperlihatkan adanya matriks yang berbentuk lensa/ellipsoidal.
KLASIFIKASI BATUAN METAMORF BERDASARKAN ATAS
STRUKTUR+ TEKSTUR+ DAN KOMPOSISI MINERAL.
". Batuan Metamorf )oliasi
Laboratorium Petrologi UPRI Makassar 2015 Page 21
8/19/2019 Laporan Lengkap Petrologi Final ( Jadi )
22/24
Batuan metamorf ini memperlihatkan foliasi atau pengelupasan baik pada
permukaannya maupun bagian dalam dari tubuh batuannya. )actor yang memegang
peranan penting adalah tekanan
. Batuan Metamorf 3nfoliasi
Batuan metamorf unfoliasi yaitu, batuan metamorf yang nampak tidak
memperlihatkan struktur foliasi, tapi tersusun dari mineral-mineral butiran atau
prismatic tanpa memperlihatkan orientasi yang teratur. )actor yang memegang
peranan penting adalah temperatur.
A. Batuan Metamorf Kataklastik
Batuan metamorf yang terbentuk oleh pengaruh temperatur dan tekanan yang
ditimbulkan oleh proses dislokasi batuan penyusun bumi, sehingga penyebarannya
terbatas pada sona-sona sesar atau kompleks tektonik lainnya.
. Meta rocks
dalah batuan yang hanya mengalami sedikit perubahan atau sama sekali
memberikan kenampakan adanya ubahan baik sifat fisik maupun sifat kimia. Batuan
ini dapat dibedakan menjadi bagian, yaitu 0
Meta =gneous, perubahan sebagian dari sifat batuan beku akibat pengaruh
metamorfisme/intrusi batuan beku.
Meta &edimen, adalah gejala-gejala perubahan batuan sedimen.
BAB IV
PENUTUP
Laboratorium Petrologi UPRI Makassar 2015 Page 22
8/19/2019 Laporan Lengkap Petrologi Final ( Jadi )
23/24
4.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum, dapat disimpulkan bahwa 0
". Tekstur dan struktur yang dimiliki batuan metamorf menggambarkan proses
atau ganesa terbentuknya batuan metamorf.
. 1ada batuan metamorf, &isa dari proses metamorfisme dapat diketahui dengan
melihat fosil yang tersisa.
4.2 SARAN
Kepada asisten sebaiknya sebelum dilaksanakan praktikum, batuan-
batuan disusun berdasarkan jenisnya masing-masing, agar praktikan dalam
mengambil sample batuan untuk dideterminasi tidak bercampur, antar jenis yang satu
dengan yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
9afiuddin, =r, MT, Penuntun Praktikum Petrologi . 3ni5ersitas 1ejuang 9epublik =ndonesia,
Makassar.
Laboratorium Petrologi UPRI Makassar 2015 Page 23
8/19/2019 Laporan Lengkap Petrologi Final ( Jadi )
24/24
2oddy &etia 4raha, =r, Batuan Dan Mineral . 1enerbit *o5a Bandung.
+asanuddin, =r, Msi , Penuntun Praktikum Geologi Fisik . 3ni5ersitas 1euang republic
=ndonesia, Makassar.
+asanuddin, =r, Msi , Penuntun Praktikum Mineralogi . 3ni5ersitas 1ejuang republic
=ndonesia, Makassar.
Laboratorium Petrologi UPRI Makassar 2015 Page 24
Recommended